Terjemah
Shaheeh
Muslim
(Malay)
SHAHIH
MUSLIM
(d) da'wahrights 2010 1 http://abinyazahid.multiply.com
izin terbuka untuk menyebarluaskan dalam rangka da'wah
Sumber konten dari: httoV/tel kom-hadits9imam.com
1. KITAB: MUKADIMAH
Bab: Wajibnya meriwayatkan dari tsiqat j^j)
j&i.y o>5J'
^ / / ^ ^ **/ / ^ ^ ^
1. Dan ia merupakan atsar yang masyhur dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
"Barangsiapa menceritakan hadits dariku, yang mana riwayat itu diduga adalah kebohongan,
maka dia (perawi) adalah salah satu dari para pembohong tersebut." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah
dari al Hakam dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Samurah bin Jundab. (dalam riwayat lain
disebutkan) dan juga telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dan Sufyan dari Habib dari Maimun bin Abu
Syabib dari al-Mughirah bin Syu'bah keduanya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda tentang hal tersebut."
Bab: Terguran keras untuk dusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ( JkJuo
V 9
j^s jfc £. J
2. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Manshurdari Rib'i bin Hirasy bahwasanya dia mendengar Ali berkhuthbah, dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian berdusta atas namaku,
karena siapa yang berdusta atas namaku niscaya dia masuk neraka."
3. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail -
yaitu Ibnu 'Ulayyah- dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas bin Malik bahwasanya dia berkata,
'Sesungguhnya sesuatu yang menghalangiku untuk menceritakan hadits yang banyak kepada
kalian adalah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang
sengaja melakukan kedustaan atas namaku, maka hendaklah dia menempati tempat
duduknya dari neraka'."
3^5 (j 1 (3 ' ci ' \ -
4. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid al-Ghubari telah menceritakan
kepada kami Abu Awanah dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berdusta atas namaku maka
hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka."
5\<j
5. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ubaid telah
menceritakan kepada kami Ali bin Rabi'ah dia berkata, "Aku mendatangi masjid sedangkan
al-Mughirah, gubernur Kufah. la berkata, "Lalu al-Mughirah berkata, 'Saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya berdusta atas namaku
tidaklah sama dengan berdusta atas nama seseorang, barangsiapa berdusta atas namaku
secara sengaja maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka." Dan telah
menceritakan kepadaku Ali bin Hujr as Sa'di telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir
telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Qais al Asdi dari Ali bin Rabi'ah al Asdi dari
al-Mughirah bin Syu'bah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits
tersebut, hanya saja dia tidak menyebut, "Sesungguhnya berdusta atas namaku tidaklah
sama dengan berdusta atas nama seseorang."
Bab: Larangan menceritakan semua yang
didengar,
'*.<> vX'\'
J 'c^-
lilfe < JjLa- > <CLLc-
6. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al Anbari telah menceritakan
kepada kami Bapakku (dalam riwayat lain disebutkan). Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib bin Abdurrahman
dari Hafsh bin Ashim dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Cukuplah seseorang (dianggap) berbohong apabila dia menceritakan semua yang dia
dengarkan." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan seperti hadits tersebut."
Bab: Larangan untuk meriwayatkan dari orang-orang lemah dan berhati-hati dalam
menyampaikannya
7. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Zuhair bin
Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid dia berkata,
telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Ayyub dia berkata, telah menceritakan kepadaku
Abu Hani' dari Abu Utsman Muslim bin Yasar dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda: "Akan ada orang-orang pada akhir umatku
menceritakan sebuah hadits kepada kalian yang mana kalian belum pernah mendengarnya
dan tidak pula bapak kalian. Maka kalian jauhilah dan mereka jauhilah."
P^=6 j~k'ij^==6 j^\^y^>\\ j.i/i^LL»
8. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya bin Abdullah bin Harmalah bin Imran
at-T uji bi dia telah berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata, telah
menceritakan kepada kami Abu Syuraih bahwa dia mendengar Syarahil bin Yazid berkata,
telah mengabarkan kepadaku Muslim bin Yasar bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan ada di akhir zaman para Dajjal
Pendusta membawa hadits-hadits kepada kalian yang mana kalian tidak pernah
mendengarnya dan bapak-bapak kalian juga belum pernah mendengarnya. Maka kalian
jauhilah dan mereka jauhilah. Mereka tidak bisa menyesatkan kalian dan tidak bisa
memfitnah kalian."
2. KITAB: IMAN
Bab: Penjelasan tentang Iman, Islam dan Ihsan ( j jLa-^jLo)
ji ji jjil\
iT '. j ffijp 'J&h&iih. ^y ,^\ J
Jiii\ j v lkj\y ^ jjiiw
Aj AinS ,
J
✓ >
s' s *
3 V 5 oL^^^^l^tS 3 V 5 l 3 j^J^lj^^VS 4 L^ 3 V 5 ^J^ 3 l 5 ^L^^^^^\o^cS 44 \
cj i>ii5\u3ii
^ jjil j3ii^i£^dJ^^\^3iio^ jo Jj\L%*\i}\tu/sS[2\s\t2\s[&3\
'y}\ J a y c ££? 0 & l\jzi
^ ^ / ** y ■? -yy
3VivluSUj^1^^\ot^cl^ ( 4^V^l^ ( 4^3V^J3Vi jj£
>1 ^4>j^i\ J^liA^o j JbUjjjifll^li
>*'.'> *\* ' . ' *' * S* ' *
*£■ %-a-C-/pi/vC- \AJO.;*i,j^i^j ... w ^
9. Telah menceritakan kepadaku Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Kahmas dari Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar. (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-
'Anbari dan ini haditsnya, telah menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan
kepada kami Kahmas dari Ibnu Buraidah dari Yahya bin Ya'mar dia berkata, "Orang yang
pertama kali membahas takdir di Bashrah adalah Ma'bad al-Juhani, maka aku dan Humaid
bin Abdurrahman al-Himyari bertolak haji atau umrah, maka kami berkata, 'Seandainya kami
bertemu dengan salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka kami
akan bertanya kepadanya tentang sesuatu yang mereka katakan berkaitan dengan takdir.'
Maka Abdullah bin Umar diberikan taufik (oleh Allah) untuk kami, sedangkan dia masuk
masjid. Lalu aku dan temanku menghadangnya. Salah seorang dari kami di sebelah kanannya
dan yang lain di sebelah kirinya. Lalu aku mengira bahwa temanku akan mewakilkan
pembicaraan kepadaku, maka aku berkata, 'Wahai Abu Abdurrahman, sesungguhnya
nampak di hadapan kami suatu kaum membaca al-Qur'an dan mencari ilmu lalu mengklaim
bahwa tidak ada takdir, dan perkaranya adalah baru (tidak didahului oleh takdir dan ilmu
Allah).' Maka Abdullah bin Umar menjawab, 'Apabila kamu bertemu orang-orang tersebut,
maka kabarkanlah kepada mereka bahwa saya berlepas diri dari mereka, dan bahwa mereka
berlepas diri dariku. Dan demi Dzat yang mana hamba Allah bersumpah dengan-Nya, kalau
seandainya salah seorang dari kalian menafkahkan emas seperti gunung Uhud, niscaya
sedekahnya tidak akan diterima hingga dia beriman kepada takdir baik dan buruk.' Dia
berkata, 'Kemudian dia mulai menceritakan hadits seraya berkata, 'Umar bin al-Khaththab
berkata, 'Dahulu kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak
tampak padanya bekas-bekas perjalanan. Tidak seorang pun dari kami mengenalnya, hingga
dia mendatangi Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam lalu menyandarkan lututnya pada lutut
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam, kemudian ia berkata, 'Wahai Muhammad, kabarkanlah
kepadaku tentang Islam? ' Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasalam menjawab: "Kesaksian
bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan puasa Ramadlan, serta
haji ke Baitullah jika kamu mampu bepergian kepadanya.' Dia berkata, 'Kamu benar.' Umar
berkata, 'Maka kami kaget terhadapnya karena dia menanyakannya dan membenarkannya.'
Dia bertanya lagi, 'Kabarkanlah kepadaku tentang iman itu? ' Beliau menjawab: "Kamu
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir,
dan takdir baik dan buruk." Dia berkata, 'Kamu benar.' Dia bertanya, 'Kabarkanlah kepadaku
tentang ihsan itu? ' Beliau menjawab: "Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-
Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." Dia bertanya
lagi, 'Kapankah hari akhir itu? ' Beliau menjawab: "Tidaklah orang yang ditanya itu lebih
mengetahui daripada orang yang bertanya." Dia bertanya, 'Lalu kabarkanlah kepadaku
tentang tanda-tandanya? ' Beliau menjawab: "Apabila seorang budak melahirkan (anak)
tuan-Nya, dan kamu melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang, miskin, penggembala
kambing, namun bermegah-megahan dalam membangun bangunan." Kemudian dia bertolak
pergi. Maka aku tetap saja heran kemudian beliau berkata; "Wahai Umar, apakah kamu tahu
siapa penanya tersebut?" Aku menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Beliau bersabda:
"Itulah jibril, dia mendatangi kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang pengetahuan
agama kalian 1 ." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid al-Ghubari dan Abu
Kamil al-Jahdari serta Ahmad bin Abdah mereka berkata, telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Yazid dari Mathar al Warraq dari Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar
dia berkata, 'Ketika Ma'bad berkata dengan sesuatu yang dia bicarakan tentang masalah
takdir, maka kami mengingkari hal tersebut.' Dia berkata lagi, 'Lalu aku melakukan haji
bersama Humaid bin Abdurrahman al-Himyari.' Lalu mereka menyebutkan hadits dengan
makna hadits Kahmas. Di dalamnya terdapat sebagian tambahan dan kekurangan huruf."
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id al Qaththan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Ghiyats telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Buraidah dari Yahya bin Ya'mar dan Humaid bin
Abdurrahman keduanya berkata, "Kami bertemu Abdullah bin Umar, lalu kami menyebutkan
tentang takdir dan pendapat mereka tentangnya, lalu dia mengisahkan hadits tersebut
sebagaimana hadits mereka dari Umar radlialllahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dan di dalamnya terdapat suatu tambahan dan pengurangan." Dan telah
menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Sya'ir telah menceritakan kepada kami Yunus bin
Muhammad telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamir dari Bapaknya dari Yahya bin
Ya'mar dari Ibnu Umar dari Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits
mereka."
fajfa. >;s^3ii (!^^\S\i .jis
!i}\ Jji-S
10. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
semuanya dari Ibnu Ulayyah, Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin
Ibrahim dari Abu Hayyan dari Abu Zur'ah bin Amru bin Jarir dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari berada di hadapan manusia, lalu
seorang laki-laki mendatanginya seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah iman itu? ' Beliau
menjawab, 'Kamu beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian
pertemuan dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari
kebangkitan yang akhir'. Dia bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? ' Beliau
menjawab, 'Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu apa pun, mendirikan shalat yang wajib, membayar zakat yang difardlukan, dan
berpuasa Ramadlan.' Dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ' Beliau
menjawab, 'Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak
melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.' Dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah,
kapankah hari kiamat itu? ' Beliau menjawab, 'Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih
mengetahui jawaban-Nya daripada orang yang bertanya, akan tetapi aku akan menceritakan
kepadamu tentang tanda-tandanya; yaitu bila hamba wanita melahirkan tuan-Nya. Itulah
salah satu tanda-tandanya. (Kedua) bila orang yang telanjang tanpa alas kaki menjadi
pemimpin manusia. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Ketiga) apabila penggembala
kambing saling berlomba tinggi-tinggian dalam (mendirikan) bangunan. Itulah salah satu
tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, "
kemudian beliau shallallahu 'alaihi wasallam membaca: '(Sesungguhnya Allah, hanya pada
sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakan-Nya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal) ' (Qs. Luqman: 34). Kemudian laki-laki tersebut kembali pergi. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Panggil kembali laki-laki tersebut menghadapku'.
Maka mereka mulai memanggilnya lagi, namun mereka tidak melihat sesuatu pun. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ini Jibril, dia datang untuk mengajarkan
manusia tentang agama mereka'." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah
menceritakan kepada kami Abu Hayyan at-Taimi dengan sanad ini hadits semisalnya, hanya
saja dalam riwayatnya ada kalimat, 'Apabila hamba wanita melahirkan suaminya, yaitu para
gundik'.
9 j V .
« . » . t » I .< ^ C. y\ ' * »
cil^3is6Uiy r j^j
1 _ ? L^j\u3isi^L£j\ > r .j6jz&\3 _^jL:3isdil^3isii\ ^&\
11. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Umarah -yaitu Ibnu al-Qa'qa'- dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kalian bertanyalah kepadaku'. Namun mereka takut
dan segan untuk bertanya kepada beliau. Maka seorang laki-laki datang lalu duduk di
hadapan kedua lutut beliau, laki-laki itu bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? '
Beliau menjawab, 'Islam adalah kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun,
mendirikan shalat, membayar zakat, dan berpuasa Ramadlan.' Dia berkata, 'Kamu benar.'
Lalu dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah, apakah iman itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu
beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan
dengan-Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebangkitan
serta beriman kepada takdir semuanya'. Dia berkata, 'Kamu benar'. Lalu dia bertanya lagi,
'Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ' Beliau menjawab, 'Kamu takut (khasyyah) kepada
Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya
Dia melihatmu.' Dia berkata, 'Kamu benar'. Lalu dia bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah,
kapankah hari kiamat itu? ' Beliau menjawab, 'Tidaklah orang yang ditanya tentangnya lebih
mengetahui jawaban-Nya daripada orang yang bertanya, akan tetapi aku akan menceritakan
kepadamu tentang tanda-tandanya; yaitu bila kamu melihat hamba wanita melahirkan tuan-
Nya. Itulah salah satu tanda-tandanya. (Kedua) bila kamu melihat orang yang tanpa alas kaki
telanjang, tuli, bisu menjadi pemimpin (manusia) di bumi. Itulah salah satu tanda-tandanya.
(Ketiga) apabila kamu melihat penggembala kambing saling berlomba tinggi-tinggian dalam
(mendirikan) bangunan. Itulah salah satu tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda dari
kegaiban, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, " kemudian beliau membaca:
'(Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan
Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakan-Nya besok.
Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal) " (Qs. Luqman: 34). Kemudian laki-laki
tersebut bangun (mengundurkan diri), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Panggillah dia menghadapku! ' Maka dia dicari, namun mereka tidak
mendapatkan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Laki-laki ini
adalah Jibril yang berkeinginan agar kalian mempelajari (agama) karena kalian tidak
bertanya'."
Bab: Penjelasan tentang shalat-shalat yang ia merupakan salah satu dari rukun-rukun
Islam
Jo4j>-
12. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin Abdullah ats-
Tsaqafi dari Malik bin Anas dalam riwayat yang dibacakan atasnya, dari Abu Suhail dari
bapaknya bahwa dia mendengar Thalhah bin Ubaidullah berkata, "Seorang laki-laki dari
penduduk Nejd yang rambutnya berdiri datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, kami mendengar gumaman suaranya, namun kami tidak dapat memahami
sesuatu yang dia ucapkan hingga dia dekat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
ternyata dia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
'Islam adalah shalat lima waktu siang dan malam.' Dia bertanya lagi, 'Apakah saya masih
mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan
shalat sunnah dan puasa Ramadlan.' Dia bertanya, 'Apakah saya masih mempunyai
kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali kamu melakukan puasa sunnah,
dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan (kewajiban) zakat kepadanya.' Dia
bertanya lagi, 'Apakah saya masih mempunyai kewajiban selain-Nya? ' Beliau menjawab:
'Tidak, kecuali kamu melakukan sedekah sunnah'." Perawi berkata, "Lalu laki-laki tersebut
mengundurkan diri pamit sedangkan dia berkata, 'Demi Allah, aku tidak akan menambahkan
lebih dari ini dan tidak pula mengurangi darinya'. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Dia akan bahagia jika benar (melakukan-Nya) '." Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Ismail bin Ja'far dari
Abu Suhail dari bapaknya dari Thalhah bin Ubaidullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan hadits ini seperti hadits Malik, hanya saja dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Dia akan bahagia, -demi bapaknya- jika dia benar', atau dia akan masuk
surga, -demi bapaknya- jika dia benar'."
Bab: Pertanyaan tentang rukun-rukun Islam j\^ J\ j,- J\)
JoX-
*
^ S % 9 a <
••• i M'. / •»,
Aft I ♦ » — A*.
■> t
j'
oT a, Vir 3Vi 3Vs ^ v£ o
13. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Muhammad bin Bukair an-Naqid telah
menceritakan kepada kami Hasyim bin al-Qasim Abu an-Nadlr telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin al-Mughirah dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Kami terhalangi
untuk bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang sesuatu, yaitu
kekaguman kami terhadap kedatangan seorang laki-laki dari penduduk gurun yang berakal
(cerdas), lalu dia bertanya, sedangkan kami mendengarnya, lalu seorang laki-laki dari
penduduk gurun datang seraya berkata, 'Wahai Muhammad, utusanmu mendatangi kami,
lalu mengklaim untuk kami bahwa kamu mengklaim bahwa Allah mengutusmu.' Rasulullah
menjawab: 'Benar'. Dia bertanya, 'Siapakah yang menciptakan langit? ' Rasulullah menjawab:
'Allah.' Dia bertanya, 'Siapakah yang menciptakan bumi? ' Rasulullah menjawab: 'Allah.' Dia
bertanya, 'Siapakah yang memancangkan gunung-gunung ini dan menjadikan isinya segala
sesuatu yang Dia ciptakan? ' Beliau menjawab: 'Allah.' Dia bertanya, 'Maka demi Dzat yang
menciptakan langit, menciptakan bumi, dan memancangkan gunung-gunung ini, apakah
Allah yang mengutusmu? ' Beliau menjawab: 'Ya.' Dia bertanya, 'Utusanmu mengklaim
bahwa kami wajib melakukan shalat lima waktu sehari semalam, (apakah ini benar)? ' Beliau
menjawab: 'Benar'. Dia bertanya, 'Demi Dzat yang mengutusmu, apakah Allah menyuruhmu
untuk melakukan ini? ' Beliau menjawab: 'Ya'. Dia bertanya, 'Utusanmu mengklaim bahwa
kitab wajib melakukan puasa Ramadlan pada setiap tahun kita, (apakah ini benar)? ' Beliau
menjawab: 'Ya'. Dia bertanya, 'Demi Dzat yang mengutusmu, apakah Allah menyuruhmu
untuk melakukan ini? ' Beliau menjawab: 'Ya'. Dia bertanya, 'Utusanmu mengklaim bahwa
kami wajib melakukan haji bagi siapa di antara kami yang mampu menempuh jalan-Nya,
(apakah ini benar)? ' Beliau menjawab, 'Ya benar'. Kemudian dia berpaling dan berkata,
'Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak akan menambah atas kewajiban
tersebut dan tidak akan mengurangi darinya'. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika benar (yang dikatakannya), sungguh dia akan masuk surga'." Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Hasyim al-Abdi telah menceritakan kepada kami
Bahz telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin al-Mughirah dari Tsabit dia berkata,
Anas berkata, "Kami terhalangi untuk bertanya tentang sesuatu dari al-Qur'an kepada
Rasulullah." Lalu dia membawakan hadits dengan semisalnya.
Bab: Penjelasan tentang iman yang dengannya bisa memasukkan ke dalam surga, dan
bahwa orang yang berpegang teguh dengan oW
L_>)
\ \ * * > \'J-\ ' < 1 y9 u > > » ^ y >
'Uo-X>- _X_aj>L/a UoJc»-
**/ ^ ^
Nfl s l s> ’.'Li U A * X 1 s\zJ •* '* " >
14. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Amru bin Utsman
telah menceritakan kepada kami Musa bin Thalhah dia berkata, telah menceritakan
kepadaku Abu Ayyub, bahwa seorang Badui menghalangi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sedangkan beliau dalam suatu perjalanan, lalu dia mengambil tali kendali untanya
atau tali kekangnya, kemudian dia berkata, 'Wahai Rasulullah, atau wahai Muhammad,
kabarkanlah kepadaku tentang sesuatu yang mendekatkanku dari surga dan sesuatu yang
menjauhkanku dari neraka? ' Perawi berkata, 'Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berhenti
kemudian melihat para sahabat-sahabatnya, kemudian bersabda: "Dia telah diberi taufik
atau telah diberi hidayah.' Dia bertanya, 'Apa yang kamu katakan? ' Perawi berkata, 'Lalu dia
mengulanginya'. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu menyembah Allah,
tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan
menyambung tali silaturrahim, lalu tinggalkanlah unta tersebut'." Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Hatim dan Abdurrahman bin Bisyr keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Utsman bin Abdullah bin Mauhab dan bapaknya
Utsman bahwa keduanya mendengar Musa bin Thalhah menceritakan dari Abu Ayyub dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits ini."
15. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah mengabarkan kepada
kami Abu al-Ahwash. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Abu lshaq
dari Musa bin Thalhah dari Abu Ayyub dia berkata, "Seorang laki-laki mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, seraya bertanya, 'Tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang
mendekatkanku dari surga dan menjauhkanku dari neraka? ' Beliau menjawab: 'Kamu
menyembah Allah, tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, menyambung silaturrahim dengan keluarga." Ketika dia pamit maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika dia berpegang teguh pada sesuatu
yang diperintahkan kepadanya niscaya dia masuk surga'." Dan dalam suatu riwayat Ibnu Abu
Syaibah, "Jika dia berpegang teguh dengannya."
' . '> » $ » 'L* \'X\' -f 1 1 '
16. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan kepada kami
Affan telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Sa'id dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah bahwa seorang Badui mendatangi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
tunjukkanlah kepadaku pada suatu amalan yang mana jika aku mengamalkannya niscaya aku
masuk surga? ' Beliau menjawab: 'Kamu menyembah Allah, tidak mensyirikkan-Nya dengan
sesuatu apa pun, mendirikan shalat yang wajib, menunaikan zakat yang fardlu, dan berpuasa
Ramadlan.' Dia berkata, 'Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, aku tidak akan
menambah atas ini sedikit pun selamanya dan tidak pula mengurangi darinya.' Ketika dia
pamit pergi, maka Rasulullah bersabda: "Barangsiapa ingin melihat seorang laki-laki dari
penduduk surga maka hendaklah dia melihat kepadanya'."
/ / ^ •*/ X ^ **> /
4^3 \$\ J 4jj\ J Jls JlS 1
/ / // /// --s *♦> **> x
17. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan
lafazhnya milik Abu Kuraib, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata, "An-Nu'man bin Qauqal
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa
pendapatmu apabila aku mengerjakan shalat wajib, mengharamkan sesuatu yang haram dan
menghalalkan sesuatu yang halal, apakah aku akan masuk surga? ' Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: 'Ya'." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin asy-Sya'ir dan al-
Qasim bin Zakariya' keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa
dari Syaiban dari al-A'masy dari Abu Shalih dan Abu Sufyan dari Jabir dia berkata, 'An-
Nu'man bin Qauqal berkata, 'Wahai Rasulullah', dengan semisal riwayat tersebut, hanya saja
dia menambahkan, 'Dan aku tidak akan menambahkan sedikit pun atas hal tersebut.'
3Vs^3Vs^J\ \
18. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami al-
Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil -yaitu Ibnu Ubaidullah- dari Abu az-
Zubair dari Jabir bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, "Apa pendapatmu bila saya melaksanakan shalat-shalat wajib, berpuasa
Ramadlan, menghalalkan sesuatu yang halal, dan mengharamkan sesuatu yang haram,
namun aku tidak menambahkan suatu amalan pun atas hal tersebut, apakah aku akan
masuk surga?" Rasulullah menjawab: "Ya." Dia berkata, "Demi Allah, aku tidak akan
menambahkan atas amalan tersebut sedikit pun."
Bab: Penjelasan tentang rukun-rukun Islam dan tiang-tiangnya yang agung (o^j'oW
19. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair al-Hamdani telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid -yaitu Sulaiman bin Hayyan al-Ahmar- dari Abu Malik
al-Asyja'i dari Sa'ad bin Ubaidah dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Islam dibangun di atas lima dasar: Yaitu agar Allah diesakan, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, berpuasa Ramadlan, dan haji." Seorang laki-laki bertanya, 'Apakah haji
dan (lalu) puasa Ramadlan'. Beliau menjawab: 'Tidak, puasa Ramadlan dan (lalu) haji.'
Demikianlah aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
♦* 0 ^ '
20. Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman al-Askari telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Zakariya telah menceritakan kepada kami Sa'ad bin Thariq dia berkata, telah
menceritakan kepadaku Sa'ad bin Ubaidah as-Sulami dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau berkata: "Islam didirikan di atas lima dasar: Yaitu agar Allah
disembah dan agar selainnya dikufurkan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji di
Baitullah, dan berpuasa Ramadlan."
5^^j£3^3 < -‘4-^ ^>-3 slS”” 3 ^ |3 #3U^ ^Isl 34 ) _?^ 33 ®-^ c- o ^3
21. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Ashim -yaitu Ibnu Muhammad bin Zaid bin
Abdullah bin Umar- dari bapaknya dia berkata; Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Islam dibangun atas lima dasar: Yaitu persaksian bahwa tidak
ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah, bahwa Muhammad adalah hamba dan
Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa
Ramadlan."
22. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Hanzhalah dia berkata, "Saya mendengar Ikrimah
bin Khalid menceritakan hadits kepada Thawus bahwa seorang laki-laki berkata kepada
Abdullah bin Umar, 'Mengapa kamu tidak berperang? ' Dia menjawab, 'Sesungguhnya aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Sesungguhnya Islam didirikan di
atas lima dasar: Persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah selain Allah,
mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadlan, dan berhaji ke Baitullah'."
Bab: Perintah untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa Sallam
23. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Abu Jamrah dia berkata. Saya mendengar Ibnu Abbas. (dalam riwayat
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lafazh ini adalah
miliknya, telah mengabarkan kepada kami Abbad bin Abbad dari Abu Jamrah dari Ibnu Abbas
dia berkata, "Utusan Abdul Qais menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya
mereka berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya desa ini adalah termasuk kabilah Rabi'ah,
dan sungguh para kafir Mudlar telah menghalangi antara kami dan kamu, sehingga kita tidak
bisa selamat menujumu kecuali pada bulan Haram, maka perintahkanlah kepada kami untuk
mengamalkan suatu perintah dan kami akan mendakwahkannya kepada orang-orang yang
ada di belakang kami.' Beliau bersabda: "Saya memerintahkan kepada kalian dengan empat
perkara dan melarang kalian dari empat perkara: Yaitu iman kepada Allah, " kemudian beliau
menafsirkannya untuk mereka seraya bersabda: "Persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang
berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, dan mengeluarkan seperlima dari harta rampasan perang. Dan
aku melarang kamu agar tidak membuat arak perasan dalam ad-Duba', al-Hantam, an Naqir
dan al-Muqayyar." Khalaf menambahkan dalam riwayatnya, "Persaksian bahwa tidak ada
tuhan (yang berhak disembah) selain Allah. Dan mengikatkan sekali."
ii&pppK&i. p-’j, iiiiViils-oV ■phft
'V ^ ^
CO \ \ 3 \ o *
» 1 » «- .< '
24. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin al-
Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar dan lafazh mereka saling berdekatan. Abu Bakar
berkata, telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah sedangkan dua orang
lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Abu Jamrah dia berkata, "Aku menjadi penerjemah antara Ibnu
Abbas dan orang-orang, lalu seorang wanita datang bertanya tentang perasan nabidz
(semacam arak) yang disimpan dalam bejana dari tembikar, maka dia menjawab,
'Sesungguhnya utusan Abd al-Qais mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka
Rasulullah bersabda: "Siapakah utusan itu -atau siapakah kaum itu? - mereka menjawab,
'Rabi'ah'. Beliau bersabda: "Selamat datang kaum itu -atau utusan itu- tanpa perlu sungkan
dan menyesal.' Perawi berkata, 'Meraka berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami
mendatangimu dari tempat yang jauh. Di antara kita dan Anda ada kaum kafir Mudlar
sehingga kita tidak bisa mendatangimu kecuali pada bulan haram, maka perintahkanlah
kepada kami suatu perkara pemutus agar kami beritahukan kepada kaum yang kami pimpin
yang dengannya kita bisa masuk surga.' Perawi berkata, 'Maka Rasulullah memerintahkan
mereka empat perkara dan melarang mereka empat perkara.' Perawi berkata lagi,
'Rasulullah memerintahkan mereka untuk beriman kepada Allah semata seraya berkata,
'Apakah kalian tahu apa itu iman kepada Allah? ' Mereka menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya
lebih tahu.' Beliau bersabda: "Persaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa
Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, membayarkan zakat, berpuasa Ramadlan, dan
membayarkan seperlima ghanimah, dan melarang kalian dari ad-Duba', al-Hantam dan al-
Muzaffat." Syu'bah berkata, "boleh jadi beliau bersabda 'an-Naqir' dan boleh jadi 'a I-
Muqayyar', beliau bersabda: "Jagalah ia dan kabarkanlah kepada kaummu.' Abu Bakar
menyebutkan dalam riwayatnya, 'Orang yang kamu pimpin di belakangmu' tanpa
menyebutkan 'al-Muqayyar'." Dan telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Mu'adz
telah menceritakan kepada kami bapakku, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Nashr bin Ali al-Jahdlami dia berkata, telah mengabarkan
kepadaku bapakku keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ourrah bin Khalid
dari Abu Jamrah dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini
semisal dengan hadits Syu'bah, seraya bersabda: "Aku melarang kalian dari sesuatu yang
diperas dalam ad-Duba', an-Naqir, al-Hantam dan al-Muzaffat." Dan Ibnu Mu'adz
menambahkan dalam haditsnya dari bapaknya, dia berkata, 'Dan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepada al-Asyyaj Asyajj Abd al-Qais: 'Sesungguhnya dalam dirimu
ada dua karakter yang disukai oleh Allah, yaitu sabar dan berhati-hati'."
^^syy^yy^ay^y y\
31 sJul?L\ y-&l^&j C j£\jj3[ iuullW^6#\ v.
fi\y^\\y^J$Hy^y^ - 00 ^%\ J\ i\^\?\fciL'& ( J\p i i\
siiV\ j^Vi\ t^£>4
,ui\j y&\yyy *»•
3^ 3^ 3^Ja? ^ j
?t-’ < "ii >
25. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ibnu
Ulayyah telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Arubah dari Oatadah dia berkata,
"Orang yang bertemu utusan dari kalangan Abdul Qais yang menghadap Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kepada kami, Sa'id berkata, Oatadah menyebutkan
Abu Dlamrah dari Abu Sa'id al-Khudri dalam haditsnya ini, bahwa orang-orang dari kalangan
Abdul Qais menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Wahai Nabi
Allah, sesungguhnya kami penduduk desa dari kabilah Rabi'ah, dan sungguh para (kafir)
Mudlar telah menghalangi antara kami dan kamu, sehingga kita tidak bisa (selamat)
menujumu kecuali pada bulan Haram, maka perintahkanlah kepada kami untuk
mengamalkan suatu perintah agar kami dapat mendakwahkannya kepada orang-orang yang
ada di belakang kami sehingga dengannya kami masuk surga apabila kami berpegang teguh
padanya.' Beliau bersabda: "Saya memerintahkan kepada kalian dengan empat perkara dan
melarang kalian dari empat perkara: Yaitu sembahlah Allah, dan janganlah kamu
mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, dirikankan shalat, tunaikanlah zakat,
berpuasalah Ramadlan, dan berikanlah seperlima dari harga ghanimah, dan aku melarang
kalian membuat perasan arak dalam ad-Duba', al-Hantam, al-Muzaffat dan an-Naqir."
Mereka bertanya, 'Wahai Nabi Allah, apa pengetahuanmu tentang an-Naqir? ' Beliau
bersabda: "Batang pohon yang diukir (dilubangi) lalu kamu memasukkan ke dalamnya
kurma." Sa'id berkata, "Atau beliau bersabda: "dari pohon kurma. Kemudian kamu
memasukkan air ke dalamnya hingga apabila air didihnya telah tenang, maka kalian
meminumnya hingga salah seorang dari kalian -atau salah seorang dari mereka- sungguh
akan memukul pamannya dengan pedang', dia berkata, 'Dan pada kaum tersebut terdapat
seorang laki-laki yang terkena luka juga.' Dia berkata lagi, 'Aku menyembunyikannya karena
malu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku bertanya, 'Maka pada wadah
apa kita boleh minum wahai Rasululah? ' Beliau menjawab, 'Pada wadah kulit (yang sudah
disamak) yang sudah ditutup pada mulutnya.' Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah,
sesungguhnya tanah kami banyak tikus, sehingga tidak tersisa padanya minuman pada
wadah kulit (yang sudah disamak), ' maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan
walaupun dimakan tikus, dan walaupun dimakan tikus, dan walaupun dimakan tikus." Perawi
berkata, "Dan Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Asyajj Abdul Qais:
'Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua sifat yang disukai Allah, yaitu; sabar dan berhati-
hati'." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari Qatadah dia
berkata, telah menceritakan kepada kami bukan hanya satu perawi bertemu dengan utusan
tersebut. Dan Abu Nadlrah menyebutkan dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa utusan Abdul Qais
ketika menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits Ibnu
Ulayyah, hanya saja di dalamnya disebutkan, "Dan di dalamnya kalian campurkan dengan
kurma, atau kurma dan air, " dan dia tidak mengatakan, "Said berkata, 'atau berkata,
'dengan kurma'."
• \ y} 9^. » ' } ."K' 9 y ^ 9 \ 9 ' \ ^ T. 9 y\\ \<^ y}- \ y
jis j?&\
M
26. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Bakkar al-Bashri telah menceritakan
kepada kami Abu Ashim dari Ibnu Juraij. (dalam riwayat lain disebutkan). Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan lafazh tersebut miliknya. Telah
menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia
berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Qaza'ah bahwa Abu Nadlrah
mengabarkannya, dan al-Hasan mengabarkan kepada keduanya, bahwa Abu Sa'id al-Khudri
mengabarkan kepadanya, bahwa utusan Abdul Qais ketika mendatangi Nabi Allah shallallahu
'alaihi wasallam berkata, "Wahai Nabi Allah, semoga Allah menjadikan kami sebagai
tebusanmu, minuman apa yang baik bagi kami?" Beliau menjawab: "Janganlah kalian minum
pada an-Naqir." Mereka bertanya, "Wahai Nabi Allah, semoga Allah menjadikan kami
sebagai tebusanmu, apakah kamu tahu apakah an-Naqir itu?" Beliau menjawab: "Ya, batang
pohon yang diukir bagian tengahnya, dan janganlah kamu minum dalam ad-Duba' atau
dalam al-Hantam, dan hendaklah kalian (minum minuman yang disimpan pada) wadah yang
kepalanya ditutup."
Bab: Seruan kepada dua kalimat syahadat dan syariat-syariat Islam
y* j)
.^U j]\ ^jiT J r'j\ 4il\ j ^ rt ^ C-I 3 .lU jl \ _j£-Us\
iiljli'iUjll .."i ( ’l r. r.U
27. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, dan lshaq
bin Ibrahim semuanya dari Waki', Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Waki'
dari Zakariya bin lshaq dia berkata, telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abdullah bin
Shaifi dari Abu Ma'bad dari Ibnu Abbas dari Mu'adz bin Jabal, Abu Bakar berkata,
"Barangkali, " Waki' berkata, dari Ibnu Abbas, bahwa Mu'adz berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengutusku. Beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu akan mendatangi suatu
kaum dari Ahli Kitab, maka ajaklah mereka kepada persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang
berhak disembah) selain Allah, dan bahwa aku adalah utusan Allah. Jika mereka mentaatimu
untuk hal tersebut, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan
kepada mereka shalat lima waktu pada setiap siang dan malam. Jika mereka mentaatimu
untuk hal tersebut maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan
kepada mereka sedekah yang diambil dari orang kaya mereka lalu dibagikan kepada orang-
orang fakir di antara mereka. Jika mereka mentaatimu untuk hal tersebut maka kamu
jauhilah harta mulia mereka. Takutlah kamu terhadap doa orang yang terzhalimi, karena
tidak ada penghalang antara dia dan Allah'." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Umar telah menceritakan kepada kami Bisyr bin as-Sari telah menceritakan kepada kami
Zakariya' bin lshaq. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Zakariya' bin lshaq dari
Yahya bin Abdullah bin Shaifi dari Abu Ma'bad dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengutus Mu'adz ke Yaman, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu akan
mendatangi suatu kaum." Sebagaimana hadits Waki'.
/ ^
^ > / .
; > 7 » * f s
28. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham al-Aisyi telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zura'i' telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu al-Qasim-
dari Ismail bin Umayyah dari Yahya bin Abdullah bin Shaifi dari Abu Ma'bad dari Ibnu Abbas
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika mengutus Mu'adz ke Yaman, beliau
bersabda: "Sesungguhnya kamu menghadapi suatu kaum Ahli Kitab, maka hendakah
pertama kali yang kalian dakwahkan kepada mereka adalah penyembahan kepada Allah azza
wa jalla, apabila mereka mengenal Allah, maka beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan
kepada mereka shalat lima waktu pada siang dan malam mereka, apabila mereka
melakukannya maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan zakat
atas mereka yang diambil dari orang kaya mereka lalu dibagikan kepada orang fakir mereka.
Jika mereka menaatimu dengan hal tersebut, maka ambillah zakat dari mereka dan takutlah
dari harta mulia mereka."
Bab: Perintah untuk memerangi manusia hingga manusia mengucapkan 'tidak ada tuhan
yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad, JluiL»
^ y ^
i'l \>'A > T
\ <L> \
29. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits bin Sa'ad dari Uqail dari az-Zuhri dia berkata, telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas'ud dari Abu Hurairah dia berkata, "Ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, dan Abu Bakar diangkat sebagai
khalifah setelahnya, serta orang-orang kafir dari kalangan Arab melakukan kekufuran, maka
Umar bin al-Khaththab berkata kepada Abu Bakar, 'Bagaimana mungkin kamu akan
memerangi manusia, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, 'Tidak ada tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Allah', maka barangsiapa yang mengucapkan, 'Tidak ada
tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah', maka sungguh dia telah menjaga harta dan
jiwanya dari (seranganku) kecuali dengan hak Islam, dan hisabnya diserahkan kepada Allah.'
Maka Abu Bakar berkata, 'Demi Allah, sungguh aku akan memerangi orang yang
membedakan antara shalat dan zakat, karena zakat adalah (tuntuan) hak terhadap harta.
Demi Allah, kalau mereka menghalangiku karena keengganan mereka sedangkan mereka
pernah membayarnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku tetap akan
memerangi mereka karena keengganan mereka.' Maka Umar bin al-Khaththab berkata,
'Demi Allah tidaklah dia melainkan bahwa aku melihat Allah telah melapangkan dada Abu
Bakar untuk memerangi (mereka) lalu aku mengetahui bahwa ia adalah kebenaran'."
* / ^ / / *v ^
30. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah bin Yahya serta Ahmad
bin Isa, Ahmad berkata, 'Telah menceritakan kepada kami'. Sedangkan dua orang lainnya
berkata, 'Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah menceritakan kepadaku Sa'id bin al-
Musayyab bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka
mengucapkan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah', maka barangsiapa
yang mengucapkan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah', maka
sungguh dia telah menjaga harta dan jiwanya dari (seranganku) kecuali dengan hak Islam,
dan hisabnya diserahkan kepada Allah."
ii\
31. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah adl-Dlabbi telah mengabarkan
kepada kami Abdul Aziz -yaitu ad-Darawardi- dari al-Ala 1 . (dalam riwayat lain disebutkan)
Dan telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham dan lafazh tersebut miliknya,
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zura'i telah menceritakan kepada kami Rauh dari
al-Ala' bin Abdurrahman bin Ya'qub dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia
hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan
beriman kepadaku serta dengan al-Qur'an yang aku bawa, maka apabila mereka
mengucapkan hal tersebut maka sungguh dia telah menjaga harta dan jiwanya dari
(seranganku) kecuali disebabkan hak Islam. Dan hisab mereka diserahkan kepada Allah."
9 \ / 9 ' 'Z \ 9 ' KU 9 ' *. 1 X ♦ > 9 > * / Kj "! / ** /9 \ 9 ^ / J t I ' U \ '
**> / **/ ^
%\4\A\y\ y^%\4\y\y\ y ii\
32. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari al-A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah keduanya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia' sebagaimana hadits Ibnu al-Musayyab dari Abu
Hurairah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman -yaitu bin Mahdi- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah bersabda: "Aku diperintahkan untuk
memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Allah', maka mereka mengucapkan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Allah', maka sungguh mereka telah menjaga harta dan jiwanya dari (seranganku)
kecuali disebabkan hak Islam. Dan hisab mereka diserahkan kepada Allah. Kemudian beliau
membaca: '(Sesungguhnya kamu (hanyalah) pemberi peringatan. Kamu sekali-kali tidak
mempunyai kekuasaan atas mereka) ' (Qs. Al Ghaasyiyah: 21-22).
sSUjw i_a^ ji\i j^\ii\ jsis^l
jL^\ ^4'^'^W j>%j
33. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i Malik bin Abdul Wahid telah
menceritakan kepada kami Abdul Malik bin ash-Shabbah dari Syu'bah dari Waqid bin
Muhammad bin Zaid bin Abdullah bin Umar dari bapaknya dari Abdullah bin Umar beliau
bersabda: "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa
tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan
Allah, mereka mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Maka apabila mereka melakukan
hal tersebut, maka sungguh mereka telah menjaga harta dan jiwanya dari (seranganku),
kecuali disebabkan hak Islam. Dan hisab mereka diserahkan kepada Allah."
34. Dan telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id dan Ibnu Abu Umar keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan keduanya memaksudkan Marwan al-
Fazari, dari Abu Malik dari bapaknya dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Allah, dan mengkufuri sesuatu yang disembah selain Allah, maka telah
haram harta dan darahnya, dan pahalanya di sisi Allah." Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Khalid al-Ahmar.
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah mengabarkan kepadaku tentangnya Zuhair bin
Harb telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun keduanya dari Abu Malik dari
bapaknya bahwasanya dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang mentauhidkan Allah, " kemudian menyebutkan semisalnya."
Bab: Dalil atas sahnya Islam seseorang yang saat datang kematian kepadanya,
/ / ^ x 's/ / *V
• »..> ^ >
.r? it >*'
j
■> ' >
V\
5i^u } j*. j j^ > ii\3^i\i^^ ( uuius /j^H^\ jul^ ^ j
J>ij^Vi»^vL <s ^ s j > JU^\3 <Sljj < (C5^'
*^lS Al>~ oj <3^*1 J {(>> -Vil^aJL) ) ^jAj^jJa <£-^% M jji===^ J
<3 j\Sjjo jx-^\ Jjjt^jsAL&^^\^\^cuj.^
35. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya at-Tujibi telah mengabarkan
kepadaku Abdullah bin Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Said bin al-Musayyab dari bapaknya dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menziarahi Abu Thalib di saat-saat dirinya
tengah menghadapi sakaratul maut. Beliau mendapati Abu Jahal dan Abdullah bin Abu
Umaiyyah bin al-Mughirah turut berada di sana. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Paman! Ucaplah Dua Kalimah Syahadat, aku akan menjadi saksi kamu di hadapan
Allah." Lalu Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah mencelah, 'Wahai Abu Thalib
sanggupkah kamu meninggalkan agama Abdul Muththalib? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tidak berputus asa malah tetap mengajarnya mengucap Dua Kalimah Syahadat
serta berkali-kali mengulanginya. Sehingga Abu Thalib menjawab sebagai ucapan terakhir
kepada mereka, bahwa dia tetap bersama dengan agama Abdul MuThalib, dan enggan
mengucapkan Kalimah Syahadat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Demi Allah, aku akan mohonkan ampunan dari Allah untukmu, " sehingga Allah
menurunkan ayat: '(Tidak dibenarkan bagi Nabi dan orang-orang yang beriman meminta
ampun bagi orang-orang yang syirik sekalipun orang itu kaum kerabat sendiri setelah nyata
bagi mereka bahwa orang-orang syirik itu adalah ahli Neraka) ' (Qs. AtTaubah: 113). Lalu
Allah menurunkan firman-Nya berkenaan dengan peristiwa Abu Thalib: '(Sesungguhnya
kamu wahai Muhammad tidak berkuasa memberi hidayat petunjuk kepada siapa yang kamu
kasihi supaya dia menerima Islam tetapi Allah jualah yang berkuasa memberi petunjuk
kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Dia jualah yang lebih mengetahui siapakah orang-
orang yang (bersedia) untuk mendapat petunjuk memeluk Islam) (Qs. Al Qashash: 56). Dan
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata,
telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar.
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Hasan al-Hulwani dan
Abd bin Humaid keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu
Ibrahim bin Sa'ad- dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih
keduanya dari az-Zuhri dengan sanad ini semisalnya. Hanya saja hadits Shalih selesai pada
perkataannya, 'lalu Allah menurunkan firman-Nya tentangnya, ' dan dia tidak menyebutkan
dua ayat tersebut. Dan dia menyebutkan di dalam haditsnya, 'Dan keduanya kembali
mengucapkan perkataan tersebut, ' pada hadits Ma'mar adalah sebagai pengganti kalimat
ini. Dan mereka berdua tetap berpedoman padanya."
» A' ' *<?> ’t s* ' < ^ VM ' \i '
Is^lss
36. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad dan Ibnu Abu Umar keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan dari Yazid -yaitu Ibnu Kaisan- dari Abu
Hazim dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda
kepada pamannya ketika dia menjelang wafat: 'Katakanlah, 'Tidak ada tuhan (yang berhak
disembah selian Allah' niscaya aku akan bersaksi untukmu dengan kalimat tersebut pada hari
kiamat." Namun dia menolaknya, lalu Allah menurunkan: '(Sesungguhnya kamu tidak akan
dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi) 1 (Qs. Al Qashash: 56).
A' t’ v * '* ' > \'.C\ '
iL }
37. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kaisan dari Abu
Hazim al-Asyja'i dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepada pamannya ketika dia menjelang wafat: 'Katakanlah, 'Tidak ada tuhan (yang
berhak disembah selian Allah' niscaya aku akan bersaksi untukmu dengan kalimat tersebut
pada hari kiamat.' Dia menjawab, 'Kalau seandainya bukan karena kaum Quraisy mencelaku
dengan perkataan mereka, 'Dia melakukan hal tersebut karena cemas', niscaya aku
menyetujui kalimat tersebut dengan matamu.' Lalu Allah menurunkan: '(Sesungguhnya
kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi akan tetapi aku
memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki) ' (Qs. Al Qashash: 56).
Bab: Dalil bahwa barangsiapa meninggal di atas tauhid akan masuk surga
ISS 4 \J^p£\ 'hs > J oU J
£\
>. >
38. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya dari Ismail bin Ibrahim, Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu
Ulayyah dari Khalid dia berkata, telah menceritakan kepada kami al-Walid bin Muslim dari
Humran dari Utsman dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa meningggal sedangkan dia mengetahui bahwa tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) selain Allah, niscaya dia masuk surga." Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abu Bakar al-Muqaddami telah menceritakan kepada kami Bisyr bin al-
Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Khalid al-Hadzdza' dari al-Walid Abu Bisyr dia
berkata, aku mendengar Humran berkata, aku mendengar Utsman berkata, aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sama seperti itu."
't* ^ ^ ^ J* ^ < -$. *»J1j Ij£. J J* dUU
3lfeu5\£i£S . J
%z& '&A\
39. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin an-Nadlar bin Abu an-Nadlar dia berkata,
telah menceritakan kepada kami Abu an-Nadlar Hasyim bin al-Qasim telah menceritakan
kepada kami Ubaidullah al-Asyja'i dari Malik bin Mighwal dari Thalhah bin Musharrif dari
Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dalam suatu perjalanan". Lalu dia berkata, 'maka bekal kaum tersebut habis.' Selanjutnya dia
berkata, "Hingga mereka berkeinginan untuk menyembelih sebagian hewan kendaraan
mereka." Perawi berkata, "Maka Umar berkata, 'Wahai Rasulullah, kalau seandainya kamu
mengumpulkan sebagian dari bekal kaum lalu kamu berdoa kepada Allah atasnya (niscaya
itu baik)." Perawi berkata, "Lalu beliau melakukannya." Perawi berkata, "Lalu pemilik
gandum datang dengan membawa gandumnya, pemilik kurma datang dengan membawa
kurmanya." Perawi berkata, "Dan Mujahid berkata, 'Dan pemilik biji-bijian dengan biji-bijian
mereka." Aku berkata, "Apa yang mereka perbuat dengan biji-bijian tersebut?" dia
menjawab, "Mereka mengisap dan meminum air padanya." Dia berkata, "Lalu Rasulullah
memanggil mereka hingga mereka dapat memenuhi wadah perbekalan mereka." Perawi
berkata, "Maka Rasulullah berdoa ketika itu: 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang
berhak disembah) selain Allah dan bahwa saya adalah utusan Allah, tidaklah seorang hamba
bertemu Allah dengan berpegang teguh padanya tanpa ada keraguan niscaya dia masuk
surga'."
b lU Jli (Jp \ CfG' J J/* (Jp ^ (J, \ IfG- ju j\ju*
1J&3& J'
4__*>l3x*3
40. Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman dan Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala'
semuanya dari Abu Muawiyah berkata Abu kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Muawiyah dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah atau -dari Abu Sa'id, al-A'masy
ragu-ragu- Abu Hurairah berkata, "Saat perang Tabuk, pasukan (kaum muslimin) mengalami
rasa lapar yang sangat, mereka pun berkata, 'Wahai Rasulullah, sekiranya tuan izinkan kami
untuk menyembelih unta kami, sehingga kami bisa memakan dagingnya dan menggunakan
lemaknya sebagai minyak (melapisi kulit, untuk menjaga dari terik panas)? ' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Lakukanlah.' Abu Hurairah berkata, "Lalu datanglah
Umar seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, jika itu engkau lakukan, maka punggung unta akan
habis (kendaraan)! Tapi sebaiknya, tuan minta sisa makanan mereka yang masih ada
kemudian tuan doakan, semoga Allah memberikan keberkahan padanya.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Baiklah." Kemudian beliau minta hamparan
(terbuat dari kulit), setelah menggelarnya, beliau meminta sisa-sisa makanan mereka yang
masih tersisa." Abu Hurairah melanjutkan, "Lalu ada seorang laki-laki yang datang dengan
membawa segenggam jagung, ada juga yang datang dengan membawa segenggam kurma,
dan sebagian lain datang dengan remukan-remukan (makanan, semisal roti), sehingga
terkumpullah di atas hamparan kulit tersebut sedikit makanan. Abu Hurairah berkata,
"Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan makanan tersebut dengan
keberkahan, setelah itu beliau bersabda: 'Ambil dan isilah tempat makanan kalian 1 . Abu
Hurairah melanjutkan, "Mereka kemudian memenuhi tempat perbekalan mereka, sehingga
tidak seorang tentara pun kecuali tempat makanan mereka telah penuh terisi." Abu Hurairah
melanjutkan, "Mereka kemudian memakannya hingga kenyang, dan makanan itu pun masih
ada tersisa." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Aku bersaksi
bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah dan aku ada utusan Allah,
tidaklah seorang hamba berjumpa dengan Allah, ia tidak ragu dengan kalimat tersebut
kemudian terhalang untuk masuk surga."
41. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami al-
Walid -yaitu Ibnu Muslim- dari Ibnu Jabir dia berkata, telah menceritakan kepada kami Umair
bin Hani' dia berkata, telah menceritakan kepada kami Junadah bin Abu Umayyah telah
menceritakan kepada kami Ubadah bin ash-Shamit dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda: "Barangsiapa mengucapkan dua Kalimah Syahadat yaitu: tidak ada
tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa
Muhammad hamba dan Rasul-Nya, bersaksi bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah, anak
hamba-Nya dan kalimah Allah (Nabi Isa As) yang Dia letakkan pada Maryam dan ruh dari-
Nya, surga itu benar adanya dan neraka itu juga benar adanya, di mana Allah akan
memasukkan mereka yang dikehendaki ke dalam Surga melalui salah satu dari delapan pintu
Surga yang dia kehendaki." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ibrahim ad-
Dauraqi telah menceritakan kepada kami Mubasysyir bin Ismail dari al-Auza'i dari Umair bin
Hani' dalam sanad ini dengan semisalnya, hanya saja dia menyebutkan, 'Allah
memasukkannya sesuai dengan amalnya' tanpa menyebutkan, 'masuk dari pintu surga yang
delapan yang dia kehendaki'."
42. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Ibnu Ajian dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Ibnu Muhairiz dari ash-
Shunabihi dari Ubadah bin ash-Shamit bahwa dia berkata, "Saay saya mengunjunginya dia
dalam keadaan sakit, hingga aku pun menangis. Maka dia berkata, 'Tahan, kenapa kamu
menangis? Demi Allah, jika aku mati syahid, maka aku bersaksi untukmu, dan jika aku diberi
syafa'at maka aku memberikan syafa'at untukmu, serta jika aku mampu, maka aku
memberikan manfaat untukmu.' Kemudian dia berkata, 'Demi Allah, tidaklah ada suatu
hadits yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk kalian yang di
dalamnya terdapat kebaikan melainkan pasti aku menceritakannya kepada kalian, kecuali
satu hadits, dan saya akan menceritakan kepadamu pada hari ini. Dan sungguh aku meresapi
hal tersebut pada diriku. Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan
bahwa Muhammad utusan Allah, niscaya Allah mengharamkan neraka atasnya."
Jr ^yjk\c&
3isiu*\ i
/ x ^
9 ) y
r*
,>A ^>Nlr (
*■"-*& \cJs
43. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid al-Azdi telah menceritakan kepada
kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami
Anas bin Malik dari Mu'adz bin Jabal dia berkata, "Pernah aku dibonceng Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dalam satu perjalanan, tidak ada pemisah antara aku dan beliau kecuali
pelana hewan kendaraan. Beliau memanggil: "Wahai Mu'adz bin Jabal!" Aku terus
menyahut, "Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah." Kami meneruskan lagi perjalanan.
Kemudian beliau memanggil lagi: "Wahai Mu'adz bin Jabal!" Aku menyahut, "Aku penuhi
panggilanmu wahai Rasulullah." Kami meneruskan lagi perjalanan kemudian beliau
memanggil lagi: "Wahai Mu'adz bin Jabal!" Aku menyahut lagi, "Telah kuterima panggilanmu
itu wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Tahukah kamu Kewajiban manusia terhadap Allah?"
Aku menjawab, "Allah dan Rasul-Nyalah yang lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Yaitu
menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya." Kami meneruskan lagi perjalanan beberapa
waktu ketika kemudian beliau memanggil lagi: "Wahai Mu'adz bin Jabal!" Aku menyahut,
"Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tahukah kamu apakah Kewajiban Allah terhadap manusia apabila mereka
melakukan perkara-perkara yang aku nyatakan tadi?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul-
Nyalah yang lebih mengetahui." Akhirnya beliau bersabda: "Allah tidak akan menyiksa
mereka."
^ 9 /
\&Z-
44. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu al-Ahwash Sallam bin Sulaim dari Abu lshaq dari Amru bin Maimun dari Mu'adz bin
Jabal dia berkata, "Saya berada di boncengan Rasulullah di atas keledai yang dinamakan
Ufair." Beliau lalu bersabda: "Wahai Mu'adz apakah kamu mengetahui apa hak Allah atas
hamba dan hak hamba atas Allah.' Mu'adz berkata, 'Aku lalu menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya
lebih mengetahui.' Beliau bersabda: "Sesungguhnya hak Allah atas hamba adalah kalian
menyembah Allah dan tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan hak hamba atas
Allah adalah agar tidak disiksa orang yang tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun.'
Mu'adz berkata, 'Saya lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, tidakkah boleh aku memberitakannya
kepada manusia? ' Beliau menjawab: 'Jangan kamu memberitahukannya kepada mereka
sehingga mereka bersandar kepadanya'."
45. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar, Ibnu
al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Hushain dan al-Asy'ats bin Sulaim bahwa
keduanya mendengar al-Aswad bin Hilal menceritakan dari Mu'adz bin Jabal dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Mu'adz, apakah kamu mengetahui
apa hak Allah atas hamba?" Mu'adz menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.'
Beliau bersabda: "Yaitu Allah disembah tanpa dengan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu pun." Beliau lalu bersabda lagi: "Lalu apa hak manusia atas Allah jika mereka
melakukan itu?" Mu'adz menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau lalu bersabda:
"Allah tidak akan menyiksanya." Telah menceritakan kepada kami al Qasim bin Zakariya
telah menceritakan kepada kami Husain dari Zaidah dari Abu Hushain dari al Aswad bin Hilal
ia berkata; aku mendengar Mua'dz berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memanggilku, lalu aku menjawabnya. Beliau bertanya: "Apa hak Allah atas manusia. ..seperti
hadits mereka."
\ll Jhi
y»\SW ^ J3l%
Vli\ ^ 3\i^JW^ L^Vl^ - J>^\ pl
^ _J-^J<jl35 _^L»jO ^1>i9
46. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Umar
bin Yunus al-Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar dia berkata, telah
menceritakan kepada kami Abu Katsir dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Hurairah dia berkata, "Dalam sebuah peperangan kami pernah duduk-duduk mengitari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan bersama kami ada Abu Bakar dan Umar. Lalu
beliau beranjak pergi dari sekeliling kami dan terlambat untuk kembali sampai-sampai kami
khawatir kalau beliau tertangkap oleh musuh atau tertimpa musibah. Kami semua sangat
khawatir, dan orang yang paling mengkhawatirkan keadaan beliau adalah aku. Maka aku pun
berdiri dan keluar untuk mencari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga sampai pada
sebuah kebun milik kaum anshar dari bani Najjar. Akupun mengitarinya dengan harapan
akan mendapatkan sebuah pintu masuk, namun aku tidak mendapatkannya. Dan ternyata
ada sebuah aliran sungai dari luar kebun yang masuk dari sebuah pojok kebun. Maka akupun
berusaha masuk sebagaimana seekor musang berusaha masuk melalui sebuah lobang
sempit. Dan aku pun menemukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau berseru:
'Abu Hurairah! ' Akupun menjawab, 'Ya, wahai Rasulullah. "Ada apa?", tanya beliau. Aku
menjawab, "Begini wahai Rasul, engkau tadi sedang bersama-sama dengan kami, lalu tiba-
tiba engkau pergi meninggalkan kami dan lama tidak kembali hingga kami pun sangat
khawatir akan keselamatanmu, terutama aku wahai Rasul. Maka akupun berusaha
memasuki kebun ini dari sebuah lobang yang sangat sempit sebagaimana seekor musang,
dan mereka (para sahabat yang lain) ada di belakangku. Sambil berkata beliau memberikan
kedua sandalnya kepadaku: 'Wahai Abu Hurairah, bawalah kedua sandalku ini, dan siapapun
yang kau temui di balik kebun ini ia bersaksi bahwa tidak tuhan (yang berhak disembah)
selain Allah dan ia menancapkan keyakinan ini dalam hatinya, maka berilah kabar gembira
kepadanya dengan surga.' Dan kebetulan orang yang pertama kali bertemu denganku ialah
Umar, maka iapun bertanya, 'Ada apa dengan kedua sandal itu wahai Abu Hurairah? ' Aku
menjawab, 'Ini adalah kedua sandal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
menyuruhku untuk membawanya dan menyampaikan kabar gembira surga kepada orang
yang pertama kali bertemu denganku sedang ia bersaksi bahwa tiada tuhan (yang berhak
disembah) selain Allah, dan ia menyakininya dengan hatinya.' Maka Umar pun memukulku
dengan tangannya tepat di tengah-tengah dadaku (ulu hati-pent) hingga aku jatuh duduk,
lalu berkata, 'Kembalilah wahai Abu Hurairah! ' Maka akupun kembali menemui Rasulullah
dengan wajah menahan tangis, dan ternyata Umar saat itu juga mengikutiku. Seketika itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Ada apa denganmu wahai Abu Hurairah? '
Aku menjawab, 'Aku telah bertemu dengan Umar, lalu aku kabarkan kepadanya mengenai
apa yang telah engkau perintahkan kepadaku namun tiba-tiba ia memukulku dengan keras
tepat di ulu hatiku hingga aku jatuh lunglai, setelah itu dia berkata, 'Kembalilah! ' Maka Rasul
pun berkata: 'Wahai Umar, kenapa kamu berbuat demikian? ' Umar menjawab, 'Wahai
Rasulullah, apa benar engkau telah mengutus Abu Hurairah dengan kedua sandalmu itu dan
menyuruhnya memberi kabar gembira dengan surga bagi orang yang pertama kali
ditemuinya sedang ia bersaksi bahwa tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah
dengan keyakinan yang mantap dalam hatinya? ' Beliau menjawab: 'Ya, benar.' Umar
berkata, 'Sebaiknya engkau tidak berbuat demikian wahai Rasulullah, karena sesungguhnya
aku sangat khawatir kalau-kalau manusia akan bergantung padanya, dan biarkanlah mereka
melaksanakan amalan-amalan yang baik.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata
(kepada Abu Hurairah-pent): 'Biarkanlah mereka (tidak mengetahui hadits ini)
.Jfh & 3is \ l^.1
47. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Mu'adz bin Hisyam dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari Qatadah dia
berkata, telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa Nabi Allah (dalam satu
perjalanan), sedangkan Mu'adz bin Jabal dibonceng di atas kendaraan beliau, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lalu memanggil: "Wahai Mu'adz!" Mu'adz menyahut, "Aku
penuhi panggilanmu wahai Rasulullah". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil
lagi: "Wahai Mu'adz!" Aku menyahut lagi, "Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah".
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil: "Wahai Mu'adz!" Aku menyahut lagi, "Aku
penuhi panggilanmu wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian
bersabda: "Barangsiapa yang mengucap dua Kalimah Syahadat yaitu: tidak ada tuhan (yang
berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya niscaya dia
selamat dari api Neraka." Kemudian Mu'adz berkata, "Bolehkah aku memberitahu perkara
ini kepada manusia agar mereka sebarkan berita gembira ini?" Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kalau (berbuat) begitu, maka mereka akan bersandar dengannya." Lalu
Mu'adz menyebarkan kabar tersebut menjelang kematiannya khawatir menanggung salah
(karena menyembunyikan hadits)."
0 ' £*>-\ (jl j AlLc-4Ji\ 4j}\ J i jA j <J\ o* 1 *?
J _^lSp_4c>-0
^3ls Ji j>U j%&\\
, - 9
^J^ULoaI J _jijc-l^i9\jc>t_u«^
48. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Sulaiman -yaitu Ibnu al-Mughirah- dia berkata, telah menceritakan kepada kami Tsabit dari
Anas bin Malik dia berkata, telah menceritakan kepada kami Mahmud bin ar-Rabi' dari Itban
bin Malik dia berkata, "Saya mendatangi Madinah, maka aku berjumpa Itban. Lalu aku
meminta beliau meriwayatkan sebuah hadits." Kata dia, 'Mataku ditimpa sejenis penyakit
yang menyebabkan beberapa hal, aku mengirimkan utusan kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam yang mengatakan bahwa aku amat mengharapkan kedatangan beliau agar
mendirikan shalat bersamaku di rumah, sehingga aku menjadikannya sebagai tempat
shalat." Itban berkata lagi, 'Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba bersama-sama
para Sahabat yang berkeinginan datang, dan beliau terus masuk ke rumah. Beliau
mendirikan shalat, sementara para Sahabat masih saja berbincang sesama mereka di mana
Sebagian dari mereka membicarakan tentang kemunafikan Malik bin Dukhsyum. Para
Sahabat berkata, mereka berhadap agar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan
jelek Malik bin Dukhsyum agar ditimpa kecelakaan. Mereka juga inginkan supaya dia ditimpa
malapetaka. Selesai shalat, beliau pun bertanya: "Bukankah dia telah mengucap Dua Kalimah
Syahadat yaitu: tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa aku utusan
Allah?" Para Sahabat menjawab, "Dia mengucapnya hanyalah di mulut semata-mata tetapi
tidak di hati." Beliau bersabda: "Tidaklah seseorang yang mengucapkan, bahwa tidak ada
tuhan yang berhak disembah, dan bahwa aku adalah utusan Allah, kemudian masuk neraka,
atau merasakannya." Anas berkata, "Hadits ini membuatku kagum. Maka aku berkata untuk
anakku, 'Tulislah hadits itu, ' lalu dia pun menulisnya'." Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Nafi' al-Abdi telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas dia berkata, telah
menceritakan kepada kami Itban bin Malik bahwa dia buta, maka dia mengirim utusan
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Silahkan datang kemari
(wahai Rasulullah), sehingga itu bisa menjadi tempat shalat bagiku." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam datang bersama para sahabatnya, lalu disebutlah sifat jelek
seorang laki-laki dari mereka yang dipanggil Malik bin ad-Dukhsyum... kemudian ia
menyebutkan semisal hadits Sulaiman bin al-Mughirah."
Bab: Dalil bahwa barangsiapa ridla bahwa Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan
Muhammad
49. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Abu Umar al-Makki dan Bisyr
bin al-Hakam keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu Ibnu
Muhammad ad-Darawardi- dari Yazid bin al-Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Amir bin
Sa'ad dari al-Abbas bin Abdul Muththalib bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Orang yang ridla dengan Allah sebagai Rabb dan Islam sebagai agama
serta Muhammad sebagai Rasul, maka dia telah merasakan nikmatnya iman."
Bab: Penjelasan tentang jumlah cabang keimanan, yang paling utama dan yang paling
rendah, dan keutamaan malu
50. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id dan Abd bin Humaid keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Amir al-Aqadi telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Bilal dari Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh
puluh sembilan cabang, dan malu adalah termasuk iman."
A OtiVf'U i .. A ’U U - A LU
. ''l/, / t-'
j j\ 5 j £*a-> b \y > j y* j jis jis
51. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dari Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Iman itu ada tujuh puluh tiga sampai tujuh puluh
sembilan, atau enam puluh tiga sampai enam puluh sembilan cabang. Yang paling utama
adalah perkataan, LAA ILAAHA ILLALLAHU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain
Allah). Dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu
adalah sebagian dari iman."
>
0
52. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru an-Naqid serta
Zuhair bin Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari
az-Zuhri dari Salim dari bapaknya, bahwa Nabi mendengar seorang laki-laki menasihati
saudaranya karena malu, maka beliau pun bersabda: "Malu itu adalah sebagian dari iman."
Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dengan sanad ini seraya
berkata, "Beliau melewati seorang laki-laki dari kalangan Anshar yang sedang menasihati
saudaranya."
' s s s J' «s ' * "s l
53. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar dan lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah
dia berkata, "Saya mendengar Abu as Sawwar menceritakan, bahwa dia mendengar Imran
bin Hushain menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
"Malu itu tidak membawa kecuali kebaikan." Busyair bin Ka'ab berkata, "Itu tertulis dalam
hikmah bahwa dari rasa malu itu timbul kewibawaan dan ketenangan." Maka Imran pun
berkata, "Aku akan menceritakan kepadamu (hadits) dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, dan kamu (silahkan) ceritakan kepadaku apa yang ada dalam lembaran-
lemabaranmu."
^J-LcoLc-ts J
".i* A<
>. > _ s
> > »
>
3 {J* a b?- ou> a>- y>ii ^Juu aILc-^Ij 1 J^> \ ^j-c- {j\^as>- {J* j \ y*-& }j£-
54. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari lshaq -yaitu Ibnu Suwaid- bahwa Abu Qatadah menceritakan
hadits, dia berkata, "Kami berada di sisi Imran bin Hushain dalam sebuah rombongan, dan di
antara kami ada Busyair bin Ka'ab, maka Imran bin Hushain, saat itu, menceritakan kepada
kami, dia katakan, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Malu itu adalah baik
semuanya." Atau dia berkata, "Malu itu semuanya adalah baik." Maka Busyair bin Ka'ab
berkata, "Sungguh, dalam sebagian kitab atau hikmah kami mendapatkan bahwa dari rasa
malu itu akan muncul ketenangan dan kewibawaan kepada Allah, dan dari malu itu ada
kelemahan." Maka Imran marah hingga kedua matanya merah seraya berkata, "Kenapa
kulihat aku ceritakan kepadamu dari Rasulullah naun kamu justru menentang!" Abu Qatadah
berkata, "Maka Imran mengulangi hadits tersebut." Abu Qatadah berkata, "Dan Busyair juga
mengulanginya lagi, sehingga Imran marah." Abu Qatdah melanjutkan, "Maka kita tetap
mengatakan tentangnya, karena kata-kata tersebut berasal dari kita wahai Abu Nujaid. Itu
tidak apa-apa." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami an-Nadlr telah menceritakan kepada kami Abu Na'amah al-Adawi dia berkata,
aku telah mendengar Hujair bin ar-Rabi' al-Adawi berkata dari Imran bin Hushain dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits Hammad bin Zaid."
Bab: Sifat-sifat Islam
55. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari
Jarir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah semuanya dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya
dari Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi dia berkata, "Saya berkata, 'Wahai Rasulullah,
katakanlah kepadaku dalam Islam suatu perkataan yang mana aku tidak menanyakannya
kepada seorang pun tentangnya setelahmu -dan dalam riwayat hadits Abu Usamah-
selainmu.' Maka beliau menjawab: 'Katakanlah, 'aku beriman kepada Allah' lalu
beristiqamahlah."
Bab: Penjelasan tentang keutamaan-keutamaan Islam dan apa saja dari perkara-
perkaranya yang utama ( oW)
56. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh bin al-Muhajir telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Yazid bin Abu Habib dari
Abu al-Khair dari Abdullah bin Amru bahwa seorang laki-laki bertanya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, "Islam yang bagaimana yang paling baik?" Beliau menjawab: "Kamu
memberi makan, dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang
tidak kamu kenal."
v x x
57. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir Ahmad bin Amru bin Abdullah bin Amru
bin Sarh al-Mishri telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dari Amru bin al-Harits dari
Yazid bin Abu Habib dari Abu al-Khair bahwa dia mendengar Abdullah bin Amru bin al-Ash
keduanya berkata, "Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, "Muslim yang bagaimana yang paling baik?" Beliau menjawab: "Yaitu
seorang Muslim yang orang lain merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya."
'm M Ju Li
58. Telah menceritakan kepada kami Hasan al-Hulwani dan Abd bin Humaid semuanya dari
Abu Ashim, Abd berkata, telah memberitakan kepada kami Abu Ashim dari Ibnu Juraij bahwa
dia mendengar Abu az-Zubairdia berkata, "Saya mendengar Jabir berkata, 'Saya mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang muslim (yang sejati) adalah orang yang
mana kaum muslimin lainnya selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya."
#6. , jii -lift
_^j Jju3is^v\\l^ii\ jj^y jj ^
iL
59. Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya bin Sa'id al-Umawi dia berkata,
telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abu Burdah bin
Abdullah bin Abu Burdah bin Abu Musa dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata, aku
berkata, "Wahai Rasulullah, siapakah yang paling utama dalam berislam?" Beliau menjawab:
"Orang yang mana kaum muslimin selamat dari cercaan lisannya dan gangguan tangannya."
Dan telah menceritakannya kepadaku Ibrahim bin Sa'id al-Juhairi telah menceritakannya
kepadaku Abu Usamah ia berkata, telah menceritakan kepadaku Buraid bin Abdullah dengan
sanad ini, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya, "Siapakah
orang yang paling utama di antara kaum msulimin? Lalu beliau menyebutkan hadits seperti
ini."
Bab: Tiga perkara yang membuat seseorang merasakan manisnya iman jUai-jLo
60. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Yahya bin Abu
Umar serta Muhammad bin Basysyar semuanya dari ats-Tsaqafi berkata Ibnu Abu Umar
telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dari Ayyub dari Abu Oilabah dari Anas dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata, "Tiga perkara jika itu ada pada seseorang maka
ia akan merasakan manisnya iman; orang yang mana Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai
daripada selain keduanya, mencintai seseorang yang ia tidak mencintainya kecuali karena
Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari
kekafiran tersebut sebagaimana ia benci untuk masuk neraka."
O Aso S
61. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata. Saya mendengar Qatadah menceritakan
hadits dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiga perkara
jika itu ada pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman; orang yang mencintai
orang lain, ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, orang yang Allah dan Rasul-Nya lebih
ia cintai daripada selain keduanya, dan orang yang lebih suka untuk dilemparkan kepada api
daripada dia kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran
tersebut." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah memberitakan kepada
kami an-Nadlar bin Syumail telah memberitakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sebagaimana hadits mereka,
hanya saja dia menyebutkan, 'Daripada dia kembali dalam keadaan Yahudi atau Nashrani'."
Bab: Wajibnya mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam (Aii\ J
62. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ulayyah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Syaiban bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdul Warits keduanya dari Abdul
Aziz dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah
seorang hamba beriman (dan dalam hadits Abdul warits 'seorang laki-laki) hingga aku lebih
dia cintai daripada keluarga dan hartanya serta manusia semuanya'."
O.Xs-cj i>:
63. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, saya mendengar Qatadah menceritakan
hadits dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah salah seorang dari kalian beriman hingga aku lebih dia cintai daripada anaknya,
orang tuanya dan manusia semuanya."
Bab: Dalil bahwa termasuk dari bagian keimanan adalah mencintai saudaranya sesama
muslim
j! {jA jl )
64. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, aku mendengar Qatadah menceritakan dari
Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah salah
seorang dari kalian beriman hingga dia mencintai untuk saudaranya, atau dia mengatakan,
'untuk tetangganya sebagaimana yang ia cintai untuk dirinya sendiri."
65. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Husain al-Mu'allim dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang
hamba beriman hingga dia mencintai untuk tetangganya, atau beliau mengatakan, 'untuk
saudaranya sebagaimana yang ia sukai untuk dirinya sendiri."
Bab: Penjelasan tentang haramnya menyakiti tentangga (jL>JW\.3o\
C_J
t> * ^ ^
^31
>1 " >
66. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali bin
Hujr semuanya dari Isma'il bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami
Ismail dia berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga, orang
yang mana tetangganya tidak aman dari bahayanya."
Bab: Anjuran untuk memuliakan tetangga, tamu dan tidak banyak omong kecuali hal yang
baik
4li\_>^o^
« X
' • 9
<*jl«^?^ ^^4^® ^■*^< ,>
67. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah memberitakan kepada kami
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu
Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia
mengucapkan perkataan yang baik atau diam. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya."
J C^A
68. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu al-Ahwash dari Abu Hushain dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka janganlah dia menyakiti tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah
dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada
Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam." Dan
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin
Yunus dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda seperti hadits Abu Hushain, hanya dia menyebutkan, 'Dan
hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya'."
' * s
>
69. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Abdullah bin
Numair semuanya dari Ibnu Uyainah berkata Numair telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Amru bahwa dia mendengar Nafi' bin Jubair mengabarkan dari Abu Syuraih al-
Khuza'i bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa beriman kepada
Allah dan hari akhir hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya. Barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam."
Bab: Penjelasan bahwa mencegah kemungkaran adalah bagian dari iman, dan bahwa iman
itu bertambah dan (Jo j £ jLo)
}j£- yy* S}
70. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Sufyan. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Qais bin Muslim dari Thariq bin
Syihab dan ini adalah hadits Abu Bakar, "Orang pertama yang berkhutbah pada Hari Raya
sebelum shalat Hari Raya didirikan ialah Marwan. Lalu seorang lelaki berdiri dan berkata
kepadanya, "Shalat Hari Raya hendaklah dilakukan sebelum membaca khutbah." Marwan
menjawab, "Sungguh, apa yang ada dalam khutbah sudah banyak ditinggalkan." Kemudian
Abu Said berkata, "Sungguh, orang ini telah memutuskan (melakukan) sebagaimana yang
pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "Barangsiapa di
antara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan
tangannya, jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga,
hendaklah ia mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman." Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' telah menceritakan kepada
kami Abu Mua'wiyah telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Ismail bin Raja' dari
bapaknya dari Abu Sa'id al-Khudri dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab dari Abu Sa'id
al-Khudri dalam kisah Marwan, dan hadits Abu Sa'id dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
seperti hadits Syu'bah dan Sufyan."
> » >
£*S-
4^JlC-^\ _>*-^^^^^-^ c '^- c '^_3(J \^jX- j^./t«.A]\ ( ^J < j^~^\ jJ^C-^C-^ *-~S3 J>t]\
y& ^jL^Jl» ^*jjbL>-^« _3 0^*3^® aJ^o ^*jjbl>-
■^>jLz^^\<lfo\L^ Ju &l-i>3 j-i
^,^UJ\ 3VS ^I\ JJL^ g. \ V^1^X.1 O^ cS^-y C^ Jv /'
jL^o
71. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Abu Bakar bin an-Nadlr serta Abd
bin Humaid dan lafazh tersebut milik Abd. Mereka berkata, telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih
bin Kaisan dari al-Harits dari Ja'far bin Abdullah bin al-Hakam dari Abdurrahman bin al-
Miswar dari Abu Rafi' dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidaklah seorang nabi yang diutus oleh Allah pada suatu umat sebelumnya
melainkan dia memiliki pembela dan sahabat yang memegang teguh sunah-sunnah dan
mengikuti perintah-perintahnya, kemudian datanglah setelah mereka suatu kaum yang
mengatakan sesuatu yang tidak mereka lakukan, dan melakukan sesuatu yang tidak
diperintahkan. Barangsiapa yang berjihad dengan tangan melawan mereka maka dia seorang
mukmin, barangsiapa yang berjihad dengan lisan melawan mereka maka dia seorang
mukmin, barangsiapa yang berjihad dengan hati melawan mereka maka dia seorang
mukmin, dan setelah itu tidak ada keimanan sebiji sawi." Abu Rafi' berkata, "Lalu aku
menceritakan kepada Abdullah bin Umar, namun ia mengingkariku. Ketika Ibnu Mas'ud
datang dan singgah pada Qanah, Abdullah bin Umar mengikutiku mengajakku untuk
mengikuti Ibnu Mas'ud, maka ketika kami duduk, aku bertanya kepada Ibnu Mas'ud tentang
hadits ini, maka dia menceritakannya hadits tersebut kepadaku sebagaimana aku
menceritakannya kepada Ibnu Umar." Shalih berkata, "Sungguh telah diceritakan seperti itu
dari Abu Rafi'." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin lshaq bin Muhammad
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami Abdul
Aziz bin Muhammad dia berkata, telah mengabarkan kepadaku al-Harits bin al-Fudlail al-
Hathmi dari Ja'far bin Abdullah bin al-Hakam dari Abdurrahman bin Miswar bin Makhramah
dari Abu Rafi' mantan budak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Abdullah bin Mas'ud
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah ada Nabi melainkan dia
memiliki pembela yang meminta petunjuk dengan petunjuknya, dan mengambil sunnah
dengan sunnahnya, " seperti hadits Shalih, namun ia tidak menyebutkan kedatangan Ibnu
Mas'ud dan berkumpulnya Ibnu Umar bersamanya."
Bab: Keutamaan orang-orang yang beriman dan keutamaan orang-orang Yaman
72. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris
semuanya dari Ismail bin Abu Khalid. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi dan lafazh tersebut miliknya, telah
menceritakan kepada kami Mu'tamir dari Ismail dia berkata, saya mendengar Qais
meriwayatkan dari Abu Mas'ud dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi
isyarat dengan tangan ke arah Yaman, seraya bersabda: "Ingatlah, sesungguhnya iman ada di
sini (Yaman), sedangkan kekerasan dan kekakuan hati ada pada penggembala yang bersuara
keras di dekat pangkal ekor unta ketika muncul sepasang tanduk setan pada Bani Rabi'ah
dan Bani Mudlar."
'k <j)cA
73. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah memberitakan kepada
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub telah menceritakan kepada kami
Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Telah datang penduduk Yaman, mereka adalah kaum yang paling lembut hatinya. Iman ada
pada orang Yaman. Fiqh juga ada pada orang Yaman. Hikmah juga ada pada orang Yaman."
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Adi. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami lshaq bin Yusuf al-Azraq keduanya dari Ibnu
Aun dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda seperti hadits tersebut."
^ j \ J J JU
74. Dan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Hasan al-Hulwani keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'd- telah
menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari al-A'raj dia berkata. Abu Hurairah
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah datang penduduk Yaman,
mereka adalah kaum yang paling lembut hatinya. Fiqh ada pada orang Yaman. Hikmah juga
ada pada orang Yaman."
75. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, aku membacakannya di
hadapan Malik; dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Puncak kekafiran berada pada arah timur (daerah
kaum majusi), dan kebanggaan dan kesombongan ada pada pemilik kuda dan unta yang
menggembala, yaitu kaum Badui, sedangkan ketenangan ada pada penggembala kambing
(maksudnya penduduk Yaman)."
/ ^ ^ ^ ^
^ jl\ J J4^J\ ^5\ J J i^5\ J^»1 j o J^s J
76. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr dari
Ismail bin Ja'far berkata Ibnu Ayyub telah menceritakan kepada kami Ismail dia berkata,
telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Iman itu ada pada Yaman, kekufuran itu ada pada
arah timur (maksudnya kaum Majusi), ketenangan ada pada penggembala kambing
(maksudnya penduduk Yaman), dan kesombongan dan riya' itu ada pada orang-orang yang
bersuara keras; pengembala kuda dan unta (orang badui)."
77. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata,
telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata,
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kebanggaan dan
kesombongan ada pada kaum penggembala, yaitu kaum Badui, sedangkan ketenangan ada
pada penggembala kambing (maksudnya penduduk Yaman)." Dan telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah mengabarkan kepada kami Abu al-
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari az-Zuhri dengan sanad ini semisalnya,
dan dia menambahkan, "Iman itu ada pada orang Yaman, dan hikmah pada orang Yaman."
Moi fcr^\ J yi
78. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman telah mengabarkan kepada
kami Abu al-Yaman dari Syu'aib dari az-Zuhri telah menceritakan kepada kami Sa'id bin al-
Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata, "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Telah datang penduduk Yaman, mereka adalah kaum yang paling lembut hatinya,
dan paling lemah hatinya. Iman itu ada pada orang Yaman, hikmah pada orang Yaman dan
ketenangan ada pada orang Yaman. Sedangkan kebanggaan dan kesombongan ada pada
penggembala, kaum Badui, yaitu arah terbitnya matahari."
79. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah datang
penduduk Yaman kepada kalian, mereka adalah orang yang paling halus hatinya, dan paling
lembut hatinya. Iman ada pada orang Yaman dan hikmah ada pada orang Yaman, sementara
pokok kekufuran ada pada arah timur (kaum Majusi)." Dan telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Jarir dari al-A'masy dengan sanad ini, dan dia tidak menyebutkan, 'Pokok kekufuran ada
pada arah timur.' Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Bisyr bin Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad -
yaitu Ibnu Ja'far- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-A'masy
dengan sanad ini seperti hadits Jarir, dan dia menambahkan, 'Kebanggaan dan kesombongan
ada pada penggembala unta, sedangkan ketenangan ada pada penggembala kambing'."
80. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin al-Harits al-Makhzumi dari Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepada
kami Abu az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Keras dan keringnya hati berada pada orang Timur, sedangkan
iman berada pada ahli Hijaz."
Bab: Penjelasan bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beriman, dan
bahwa mencintai kaum mukmini adalah jLo
81. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu Mu'awiyah dan Waki' dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalian tidak akan masuk surga hingga
kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukan kalian
aku tunjukkan atas sesuatu yang mana apabila kalian mengerjakannya niscaya kalian akan
saling menyayangi. Sebarkanlah salam di antara kalian." Dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah memberitakan kepada kami Jarir dari al-A'masy dengan sanad ini. Dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di
tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, " sebagaimana hadits Abu
Mu'awiyah dan Waki'."
Bab: Penjelasan bahwa agama adalah nasihat jl oW)
82. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad al-Makki telah menceritakan
kepada kami Sufyan -dia berkata, saya berkata kepada Suhail- bahwa Amru menceritakan
kepada kami dari al-Qa'qa' dari bapakmu dia berkata, dan aku berharap agar satu perawi
jatuh dariku, Amru berkata, "Lalu al Qa'qa' berkata, "Saya mendengarnya dari orang yang
yang bapakku pernah mendengar darinya -dia adalah temannya di Syam-. Kemudian telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Suhail dari Atha' bin Yazid dari Tamim ad-Dari bahwa
nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Agama itu adalah nasihat." Kami bertanya,
"Nasihat untuk siapa?" Beliau menjawab, "Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan para
pemimpin kaum muslimin, serta kaum awam mereka." Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Suhail bin Abu Shalih dari Atha' bin Yazid al-Laitsi dari Tamim ad-
Dari dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisalnya. Dan telah menceritakan
kepada kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada kami Yazid -yaitu Ibnu Zurai'-
telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu al-Qasim- telah menceritakan kepada kami
Suhail dari Atha' bin Yazid dia mendengarnya -saat 'Atha menceritakan kepada Abu Shalih-
dari Tamim ad-Dari dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits tersebut."
83. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah dari Ismail bin Abu Khalid dari Qais dari Jarir dia
berkata, "Aku berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan menasihati setiap muslim."
84. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta
Ibnu Numair mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ziyad bin llaqah
dia mendengar Jarir bin Abdullah berkata, "Aku berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam untuk menasihat setiap muslim."
3vi^> ^ ^ < j s 5J3Si\ 4 ,
85. Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus dan Ya'qub ad-Dauraqi keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Sayyar dari asy-Sya'bi dari Jarir dia
berkata, "Aku berbaiat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mendengar dan taat,
maka beliau menuntunku (mengucapkan kalimat) dalam hal yang mampu aku ucapkan dan
untuk menasihat setiap muslim." Ya'qub menyebutkan dalam riwayatnya, ia berkata, 'Sayyar
telah menceritakan kepada kami."
Bab: Penjelasan bahwa iman berkurang dengan kemaksiatan, ( jlvajiijLo
i>\3 j^jUJ ' j £
> j <3 ^2*^1
^\3Vs3vi^u^^j^^l^3Vs^^^g,1^1^3Vs^^^li\^^4^^^i-d\
<— _^i^_^3o^]JujiL«jJ^«l\ C )ifl55\_3 ( j\_^l\ ( jjj’^ J\S^jL^j^L^^\ ( J^>
5\ i^y j^t^k \1a ^ j _^j
ci^ Cr^ ^ J-^ (J. ' O^ - f}-^ 1 <1^ Sr’D^ C^ ir^5^ •^' i*> J^l})j
^ JubC- lS£ A»- v . - ' ^-; 'v^L ^ \ ', ^ a *\ r- ^^\ ^. \^_r-
^jl
Jjo MjS\jJ ^ j>> lf ~f^4 <L&^- .>* J ^4-^ <S ^*3-f ^*“ fc •^~ <j ^
86. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya bin Abdullah bin Imran at-Tujibi telah
memberitakan kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus
dari Ibnu Syihab dia berkata, saya mendengar Abu Salamah bin Abdurrahman dan Sa'id bin
al-Musayyab keduanya berkata. Abu Hurairah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Seorang mukmin tidak disebut mukmin saat ia berzina, seorang
mukmin tidak disebut sebagai mukmin saat ia mencuri." Ibnu Syihab berkata, telah
mengabarkan kepadaku Abdul Malik bin Abu Bakar bin Abdurrahman bahwa Abu Bakar telah
menceritakan kepada mereka dari Abu Hurairah kemudian dia berkata, "Abu Hurairah
mengikutkan dalam kalimat-kalimat (hadits) tersebut, 'Dan tidaklah orang yang mulia
merampas yang karenanya manusia mengarahkan pandangannya kepada dirinya, saat
melakukan (perampasan tersebut) ia disebut sebagai mukmin." Dan telah menceritakan
kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits bin Sa'ad dia berkata, telah menceritakan
kepadaku bapakku dari kakekku dia berkata, telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid
dia berkata Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Bakar bin Abdurrahman
bin al-Harits bin Hisyam dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah seorang pezina melakukan perzinaan... lalu
dia meneruskan hadits tersebut seperti hadits di atas, la menyebutkan 'perampasan 1 , namun
tidak menyebutkan 'orang yang mulia'. Ibnu Syihab berkata, telah menceritakan kepadaku
Sa'id bin al-Musayyib dan Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits Abu Bakar ini, kecuali kalimat
'perampasan'." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Mihran ar-Razi dia
berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami al-
Auza'i dari az-Zuhri dari Ibnu al-Musayyab dan Abu Salamah serta Abu Bakar bin
Abdurrahman bin al-Harits bin Hisyam dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan semisal hadits Uqail, dari az-Zuhri, dari Abu Bakar bin Abdurrahman, dari
Abu Hurairah, dia menyebutkan 'perampasan' namun tidak menyebutkan 'orang yang
mulia'." Dan telah menceritakan kepadaku Hasan bin Ali al-Hulwani telah menceritakan
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin al-
Muththalib dari Shafwan bin Sulaim dari Atha' bin Yasar mantan budak Maimunah, dan
Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari
Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -
yaitu ad-Darawardi- dari al-Ala' bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, semua riwayat mereka seperti riwayat hadits az-Zuhri, hanya
saja dalam hadits al-Ala' dan Shafwan bin Sulaim tidak ada kalimat 'orang-orang
mengarahkan pandangannya kepadanya', sedangkan dalam hadits Hammam ada kalimat
'orang-orang mukmin mengarahkan pandangan kepadanya, sementara saat melakukannya
ia disebut mukmin'. Dan dia menambahkan, 'Dan tidaklah salah seorang dari kalian
berkhianat, saat melakukannya ia disebut mukmin. Maka hati-hatilah kalian."
i t 9 ' S \ \ ' 9 \ } 9 S 9 9 ' ^ t> 9 \\' \ (p 9 ^. * S f j'!/
X 0 s *»
*
9 * .
87. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Syu'bah dari Sulaiman dari Dzakwan dari Abu Hurairah
berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang
pezina saat berzina dsebut sebagai mukmin, dan tidaklah seorang pencuri saatmencuri
dusebut mukmin, dan tidaklah seorang yang menimum khamer saat meminumnya disebut
mukmin. Sedangkan pintu taubat akan selalu terbuka." Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan
kepada kami Sufyan dari al-A'masy dari Dzakwan dari Abu Hurairah yang merafa'kan-Nya.
Dia berkata, "Tidaklah seorang pezina saat berzina, " kemudian dia menyebutkan seperti
hadits Syu'bah."
Bab: Penjelasan tentang sifat Munafik jU-ai- jLo)
\j\ Cj A>- ^ g : — a 4)^- J IjisCJa
/ S 0 '
3 lili 1 £y» A-»S (Jlo 15”"
88. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Numair. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada
kami al-A'masy. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair
bin Harb telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
al-A'masy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dari Abdullah bin Amru dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada empat perkara, barangsiapa yang
empat perkara tersebut ada pada dirinya maka dia menjadi orang munafik sejati, dan apabila
salah satu sifat dari empat perkara tersebut ada pada dirinya, maka pada dirinya terdapat
satu sifat dari kemunafikan hingga dia meninggalkannya: jika berbicara selalu bohong, jika
melakukan perjanjian melanggar, jika berjanji selalu ingkar, dan jika berselisih licik." Hanya
saja dalam hadits Sufyan, 'Apabila dalam dirinya terdapat salah satu sifat tersebut maka dia
memiliki salah satu sifat kemunafikan'.
5l
89. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan lafazh
tersebut milik Yahya, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ja'far dia
berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Suhail Nafi' bin Malik bin Abu Amir dari
bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tanda-
tanda orang munafik ada tiga: apabila dia berbicara niscaya dia berbohong, apabila dia
berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia dipercaya niscaya dia berkhianat."
^ plil> j \ J Jla JU Jjb j, 1 ^ ^1 ^c- A9^J\ S J _>^? <1^ 0^”5^\
/ / j> ' / ♦*
fU6^ j^^i^ijJ'iJli
90. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin lshaq telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata, telah
mengabarkan kepada kami al-Ala' bin Abdurrahman bin Ya'qub mantan budak al-Huraqah,
dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Di antara tanda-tanda orang munafik ada tiga: apabila dia berbicara niscaya dia
berbohong, apabila dia berjanji niscaya mengingkari, dan apabila dia dipercaya niscaya dia
berkhianat." Telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Mukram al-Ammi telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Muhammad bin Qais Abu Zuhair dia berkata, saya
mendengar al-Ala' bin Abdurrahman menceritakan dengan sanad ini seraya berkata, "Tanda-
tanda orang munafik ada tiga, walaupun dia berpuasa dan shalat serta mengklaim bahwa dia
seorang Muslim." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Nadir at-Tammar dan Abdul A'la
bin Hammad keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari
Dawud bin Abu Hind dari Said bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan semisal hadits Yahya bin Muhammad, dari al-
Ala' dia menyebutkan di dalamnya, "Dan walaupun dia berpuasa dan shalat dan mengkliam
bahwa dia seorang Muslim."
Bab: Penjelasan tentang status keimanan seseorang yang mengucapkan kepada
saudaranya sesama muslim "Wahai kafir" ( ^slS^U jL»-; \ JU>- j\_o )
Jk&>.
91. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bisyr dan Abdullah bin Numair keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apabila seorang laki-laki mengkafirkan saudaranya, maka sungguh
salah seorang dari keduanya telah kembali dengan membawa kekufuran tersebut."
jii >j& \i >£
A±d^l4\ys IsUfolf
92. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dan Yahya bin Ayyub
dan Qutaibah bin Said serta Ali bin Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Yahya bin Yahya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Ja'far dari Abdullah bin Dinar bahwa dia
mendengar Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa pun
orang yang berkata kepada saudaranya, 'Wahai kafir' maka sungguh salah seorang dari
keduanya telah kembali dengan kekufuran tersebut, apabila sebagaimana yang dia ucapkan.
Namun apabila tidak maka ucapan tersebut akan kembali kepada orang yang
mengucapkannya."
Bab: Penjelasan tentang status keimanan seseorang yang benci kepada bapaknya padahal
ia tahu
j £ j &\ >^3is jl
93. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abd
ash-Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan
kepada kami Husian al-Mu'allim dari Ibnu Buraidah dari Yahya bin Ya'mar bahwa Abu al-
Aswad telah menceritakan kepadanya dari Abu Dzar bahwa dia mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki yang mengklaim orang lain
sebagai bapaknya, padahal ia telah mengetahuinya (bahwa dia bukan bapaknya), maka ia
telah kafir. Barangsiapa mengaku sesuatu yang bukan miliknya maka ia bukan dari golongan
kami, dan hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka. Dan barangsiapa
memanggil seseorang dengan kekufuan, atau berkata, 'Wahai musuh Allah' padahal tidak
demikian, kecuali perkataan tersebut akan kembali kepadanya."
94. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Amru dari Ja'far bin Rabi'ah dari
Irak bin Malik bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian membenci bapak-bapak kalian,
barangsiapa yang membenci bapaknya maka dia kafir."
95. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami
Husyaim bin Basyir telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Abu Utsman dia berkata,
"Ketika Ziyad diklaim (sebagai bapak) maka aku bertemu Abu Bakarah, lalu aku berkata
kepadanya, 'Apa yang kamu perbuat! Sesungguhnya aku mendengar Sa'd bin Abu Waqqash
berkata, 'Kedua telingaku mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: 'Barangsiapa dalam Islam mengklaim orang lain sebagai bapaknya padahal dia
bukan bapaknya, dan dia juga mengetahui bahwa dia bukan bapaknya, maka surga haram
atasnya.' Maka Abu Bakrah berkata, 'Dan saya juga mendengarnya dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam'."
\ I >X''-\\< X M 5 >XvS\'
96. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Zakariya bin Abu Zaidah dan Abu Muawiyah dari Ashim dari Abu Utsman dari
Sa'd dan Abu Bakrah keduanya berkata, "Telingaku mendengarnya dan hatiku meresapinya
dari Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa
mengklaim orang lain sebagai bapaknya, padahal dia mengetahui bahwa dia bukan
bapaknya, maka surga haram atasnya'."
Bab: Penjelasan tentang sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Mencela seorang
Muslim adalah kefasikkan
J& l^lS \%jS.
->?S— >£*>
\l£&-
> i i ' \'Z\ ■-
■\Lflx- Uo A>-
97. Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin ar-Rayyan dan Aun bin
Sallam keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Thalhah. (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami
Sufyan. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan
kepada kami Syu'bah setiap mereka berasal dari Zubaid dari Abu Wa'il dari Abdullah bin
Mas'ud dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mencela seorang
muslim adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuan." Zubaid berkata, "Aku lalu
berkata kepada Abu Wail, "Apakah kamu mendengarnya dari Abdullah, yang ia
meriwayatkannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Abu Wail menjawab, "Ya, "
padahal tidak ada dalam hadits Syu'bah perkataan Zubaid kepada Abu Wail." Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu al-Mutsanna dari
Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Manshur. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Affan telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-A'masy keduanya berasal dari Abu Wail dari
Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits tersebut."
Bab: Penjelsan tetang sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Janganlah kalian kembali
98. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin al-
Mutsanna serta Ibnu Basysyar semuanya dari Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah. (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz dan
lafazhnya miliknya, telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Ali bin Mudrik dia mendengar Abu Zur'ah menceritakan dari kakeknya Jarir
dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku dalam haji Wada 1 :
'Diamkanlah manusia! ' Kemudian beliau bersabda: "Janganlah kalian kembali kafir sesudah
(kematian) ku, lalu sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lain." Dan telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin Muhammad dari bapaknya dari
Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan hadits sepeti itu."
99. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Bakar bin
Khallad al-Bahili keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin Muhammad bin Zaid bahwa dia
mendengar bapaknya menceritakan dari Abdullah bin Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda saat haji Wada': "Celakalah
kalian, " atau beliau berkata, "Neraka Wail untuk kalian, janganlah kalian kembali kafir
sesudah (kematian) ku, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lain." Dan telah
menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abdullah
bin Wahab dia berkata, telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad bahwa
bapaknya menceritakan kepadanya dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
seperti hadits Syu'bah, dari Waqid."
Bab: Pemutlakkan nama kafir bagi seseorang yang mencela nasab dan meratapi mayait
100. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Mu’awiyah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair dan lafazh tersebut miliknya. Dan telah menceritakan kepada kami
bapakku dan Muhammad bin Ubaid semuanya dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu
Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada manusia ada
dua hal yang menjadikan mereka kafir; mencela nasab dan meratapi mayit."
Bab: Penamaan budak yang kabur dengan kafir (\
>» A
d„> ✓ '>?*
»>^V (sjlrr^ Cr^ s£-> J
101. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa'di telah menceritakan kepada kami
Ismail -yaitu Ibnu Ulayyah- dari Manshur bin Abdurrahman dari asy-Sya'bi dari Jarir bahwa
dia mendengarnya berkata, "Budak mana saja yang melarikan diri dari tuannya, maka dia
telah kafir hingga dia kembali kepada mereka." Manshur berkata, 'Demi Allah, ia
diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, hanya saja saya benci untuk diriwayatkan
suatu hadits dariku di sini, di Bashrah."
5£M
102. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Dawud dari asy-Sya'bi dari Jarir dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa pun hamba sahaya yang melarikan diri dari
tuannya, maka jaminan Islam telah terlepas darinya."
103. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Jarir
dari Mughirah dari asy-Sya'bi dia berkata, Jarir bin Abdullah menceritakan dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Apabila seorang hamba sahaya melarikan diri
(dari tuannya), maka shalatnya tidak diterima."
Bab: Penjelasan tentang seseorang yang berkata "Kami mendapatkan hujan dengan
bintang begini,
j J4^\ ^ JlS JlS^Lc-^ j-^jJ
104. Telah meriwayatkan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membacakannya di
hadapan Malik; dari Shalih bin Kaisan dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Zaid bin
Khalid al-Juhani dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat
shubuh bersama kami di Hudaibiyah, selepas hujan turun pada malam tersebut. Setelah
selesai shalat, beliau menghadap kepada kaum muslimin seraya bersabda: "Tahukah kamu
apa yang telah difirmankan oleh Rabbmu?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya
lebih mengentahui." Lalu beliau bersabda: "Allah berfirman: 'Di antara hamba-hamba-Ku,
ada yang menjadi orang yang beriman dan ada yang kafir. Maka barangsiapa yang
menyatakan, 'Kita diberi hujan dengan keutamaan dan rahmat Allah', maka orang itu
beriman kepada-Ku dan tidak beriman terhadap bintang-bintang. Sebaliknya orang yang
berkata, 'Kita diberi hujan oleh bintang ini atau bintang itu, maka orang tersebut kafir
terhadap-Ku dan beriman kepada bintang-bintang'."
jj\ JU Jc- j*J Alfi-
s *V * ' * '
105. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya dan Amru bin Sawwad al Amiri dan
Muhammad bin Salamah al-Muradi, al-Muradi berkata, telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahab dari Yunus, dan dua orang lainnya berkata; telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab dia
berkata, telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bahwa Abu
Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidakkah kalian melihat
sesuatu yang difirmankan oleh Rabb kalian? Dia berfirman, 'Tidaklah Aku memberikan
nikmat kepada hamba-ku melainkan sebagian mereka menjadi kafir dengannya. Mereka
berkata, 'Bintang itu berasal dari bintang lainnya'."
*•> / ^ y *
4v& Jls> J J
106. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah al-Muradi telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab dari Amru bin al-Harits. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Sawwad telah mengabarkan
kepadaku Abdullah bin Wahab telah mengabarkan kepadaku Amru bin al-Harits bahwa Abu
Yunus mantan budak Abu Hurairah, telah menceritakan kepadanya dari Abu Hurairah dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah Allah menurunkan dari
langit sebagian keberkahan melainkan sebagian manusia menjadi kafir. Allah menurunkan
hujan, maka mereka berkata, 'Bintang ini dan bintang itu (menyebabkan hujan)." Sedangkan
dalam hadits al-Muradi, "Disebabkan oleh bintang ini dan itu."
. *\<" *'
>W
107. Dan telah menceritakan kepadaku Abbas bin Abdul Azhim al-Anbari telah menceritakan
kepada kami an-Nadlar bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ikrimah -yaitu Ibnu
Ammar- telah menceritakan kepada kami Abu Zumail dia berkata, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abbas dia berkata, "Suatu ketika manusia diberi hujan pada masa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau berkata: "Dengan hujan ini di antara manusia ada
yang berubah menjadi hamba yang bersyukur dan ada pula yang kufur. Sebagian mereka
berkata, 'Hujan ini adalah sebuah bukti dari rahmat Allah.' Namun sebagian yang lain
berkata, 'Bintang ini dan ini sungguh telah benar'." Ibnu Abbas berkata, "Kemudian turunlah
ayat: '(Maka Aku bersumpah dengan masa turun-Nya bagian-bagian bintang) ', sampai ayat:
'(dan kamu mengganti rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan Allah) ' (Qs. Qs. Al
Waaqi'ah: 75-82).
Bab: Dalil bahwa mencintai orang-orang Anshar dan Ali radhiallahu 'anhu
Cr 4 ^ J jUa iSf\ )
UoJo-
j\^H\
108. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah dari Abdullah bin Abdullah bin Jabr dia
berkata, saya mendengar Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tanda orang munafik adalah benci terhadap orang Anshar, dan tanda orang mukmin adalah
mencintai orang Anshar."
109. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada
kami Khalid -yaitu Ibnu al-Harits- telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin
Abdullah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Mencintai
orang Anshar adalah tanda keimanan, dan membenci mereka adalah tanda kemunafikan."
110. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dia berkata, telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Mu'adz. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan
kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz dan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Adi bin Tsabit dia berkata, "Saya
mendengar al-Bara' menceritakan hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, saat beliau
berkata tentang orang Anshar: "Tidak mencintai mereka kecuali orang mukmin, dan tidak
membenci mereka melainkan orang munafik. Barangsiapa mencintai mereka niscaya Allah
akan mencintainya, dan barangsiapa membenci mereka niscaya Allah akan membencinya."
Syu'bah berkata, "Saya lalu bertanya kepada Adi, 'Apakah kamu mendengarnya dari al-Bara'?
' dia menjawab, "Kejadian itu terkait dengan aku."
111. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub -yaitu Ibnu Abdurrahman al-Qari- dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan membenci kaum Anshar,
seorang laki-laki yang beriman kepada Allah dan hari akhir."
112. Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Muhammad bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Jarir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Salamah
keduanya dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan membenci kaum Anshar, seorang laki-laki yang
beriman kepada Allah dan hari akhir."
^ll/S
113. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dan Abu Mu'awiyah dari al-A'masy. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lafazh tersebut miliknya. Telah
mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Adi bin Tsabit dari Zirr dia
berkata, Ali berkata, "Demi Dzat yang membelah biji-bijian dan membebaskan jiwa,
sesungguhnya perjanjian Nabi yang ummi (tidak bisa membaca) kepadaku adalah 'Tidaklah
orang yang mencintaiku melainkan dia seorang mukmin dan tidaklah membenciku
melainkan seorang munafik."
Bab: Penjelasan bahwa berkurangnya keimanan dengan berkurangnya ketaatam dan
penjelasan tentang pemutlakkan lafadz kafir ( jU-ajbjLo
114. Telah meriwayatkan Muhammad bin Rumh bin al-Muhajir al-Mishri telah mengabarkan
kepada kami al-Laits dari Ibnu al-Had dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Wahai kaum wanita!
Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah
yang paling banyak menjadi penghuni Neraka." Seorang wanita yang pintar di antara mereka
bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa kaum wanita yang paling banyak menjadi penghuni
Neraka?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. bersabda: "Kalian banyak mengutuk dan
mengingkari (pemberian nikmat dari) suami. Aku tidak melihat mereka yang kekurangan akal
dan agama yang lebih menguasai pemilik akal, daripada golongan kamu." Wanita itu
bertanya lagi, "Wahai Rasulullah! Apakah maksud kekurangan akal dan agama itu?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Maksud kekurangan akal ialah persaksian
dua orang wanita sama dengan persaksian seorang lelaki. Inilah yang dikatakan kekurangan
akal. Begitu juga kaum wanita tidak mengerjakan shalat pada malam-malam yang dilaluinya
kemudian berbuka pada bulan Ramadlan (karena haid). Maka inilah yang dikatakan
kekurangan agama." Dan telah menceritakan tentangnya kepada kami Abu ath-Thahir telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dari Bakar bin Mudlar dari Ibnu al-Had dengan sanad
ini semisalnya." Dan telah menceritakan kepadaku al-Hasan bin Ali al-Hulwani dan Abu Bakar
bin lshaq keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata, telah mengabarkan kepada
kami Zaid bin Aslam dari lyadl bin Abdullah dari Abu Sa'id al-Khudri dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah mengabarkan kepada kami Yahya
bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr mereka bertanya, telah menceritakan kepada kami
Ismail -yaitu Ibnu Ja'far- dari Amru bin Abu Amru dari al-Maqburi dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits yang semisal dengan hadits Ibnu Umar, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Penjelasan tentang pemutlakkan nama kafir bagi orang yang meninggalkan shalat
\\ \'} ^3 ,Vs3Vis ^ y*
7 ^ V ^ ** *v
J
KU
115. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila
manusia membaca surat as-Sajdah, lalu dia sujud, maka setan menjauh menyendiri untuk
menangis seraya berkata, 'Celakalah'." Dan dalam riwayat Abu Kuraib, "Celakalah aku,
manusia disuruh bersujud maka mereka bersujud sehingga dia mendapatkan surga,
sedangkan aku disuruh bersujud, lalu aku enggan, sehingga aku mendapatkan neraka'."
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami al-A'masy dengan sanad ini semisalnya, hanya saja dia
menyebutkan, 'Lalu aku durhaka sehingga aku mendapatkan neraka'."
116. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dan Utsman bin Abu
Syaibah keduanya dari Jarir. Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami Jarir dari al-
A'masy dari Abu Sufyan dia berkata, saya mendengar Jabir berkata, "Saya mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, yang memisahkan antara seorang laki-laki
dengan kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat'."
\SL
9 .A
117. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i telah menceritakan kepada
kami adl-Dlahhak bin Makhlad dari Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu
az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan
kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat."
Bab: Penjelasan tentang bahwa iman kepada Allah adalah sebaik-baik amal (j jLo
4}
/ ^ ^ ^
4 > ’
JjLoCjyni^ :>J»^ i^SlCvU j\
118. Dan telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'd. (dalam riwayat lain disebutkan) telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Ja'far bin Ziyad telah mengabarkan kepada kami Ibrahim -yaitu bin Sa'd- dari
Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah ditanya, "Amal apa yang paling utama? ' Beliau menjawab, "Iman
kepada Allah." Dia bertanya lagi, "Kemudian apa?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah."
Dia bertanya lagi, "Kemudian apa?" Beliau menjawab, "Haji yang mabrur." Dan dalam
riwayat Muhammad bin Ja'far, 'Iman kepada Allah dan Rasul-Nya'." Dan telah menceritakan
tentangnya kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid dari Abdurrazzaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dengan sanad ini semisalnya."
3ls v ls jll
«3
119. Telah menceritakan kepadaku Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah. (dalam riwayat lain
disebutkan) telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan lafazh tersebut miliknya,
telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Hisyam bin Arubah dari bapaknya
dari Abu Murawih al-Laitsi dari Abu Dzar dia berkata, "Aku pernah bertanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, 'Wahai Rasulullah! Amalan apakah yang paling utama? '
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Beriman kepada Allah dan berjihad pada
jalan-Nya." Aku bertanya, "Hamba sahaya yang bagaimanakah yang paling utama?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Hamba sahaya yang paling baik menurut
pemiliknya dan paling mahal harganya." Aku bertanya lagi, "Bagaimana jika aku tidak
bisamengerjakannya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu bisa
membantu orang yang bekerja atau berkerja untuk orang yang tidak memiliki pekerjaan."
Aku bertanya lagi, 'Wahai Rasulullah! Apa pendapatmu jika aku tidak mampu melakukan
sebagian dari amalan? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu hendaklah
menghentikan kejahatanmu terhadap orang lain karena hal itu merupakan sedekah darimu
kepada dirimu." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid,
Abd berkata, telah mengabarkan kepada kami, dan Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan
kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dari Habib
mantan budak Urwah bin az-Zubair, dari Urwah bin az-Zubair dari Abu Murawih dari Abu
Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits yang semisalnya, hanya saja dia
menyebutkan, "Kamu membantu orang yang bekerja atau menciptakan pekerjaan untuk
orang yang tidak bekerja."
120. Telah meriwayatkan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari asy-Syaibani dari al-Walid bin al-Aizar dari Sa'ad bin lyas Abu
Amru asy-Syaibani dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, 'Amalah apakah yang paling utama? ' Beliau menjawab: "Shalat
pada waktunya." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab: "Berbakti
kepada kedua orang tua." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab:
"Berjuang pada jalan Allah." Kemudian aku tidak menambah pertanyaan lagi karena semata-
menjaga perasaan beliau."
i>\
121. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar al-Makki telah
menceritakan kepada kami Marwan al-Fazari telah menceritakan kepada kami Abu Ya'fur
dari al-Walid bin al-Aizar dari Abu Amru asy-Syaibani dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata,
"Saya bertanya, 'Wahai Nabi Allah, amal apakah yang paling dekat kepada surga? ' Beliau
menjawab: 'Shalat pada waktunya.' Aku bertanya lagi, 'Dan apalagi wahai Nabi Allah? ' Beliau
menjawab: 'Berbakti kepada kedua orang tua.' Aku bertanya lagi, 'Dan apa wahai Nabi Allah?
' Beliau menjawab: 'Jihad di jalan Allah'."
^ W- / ^ *’/ / ^
122. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Walid
bin al-Aizar bahwa dia mendengar Abu Amru asy-Syaibani dia berkata, telah menceritakan
kepadaku pemilik rumah ini -dan dia menunjuk pada rumah Abdullah-, dia berkata, "Saya
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Amalah apakah yang paling dicintai
Allah? ' Beliau menjawab: "Shalat pada waktunya." Aku bertanya, "Kemudian apa?" Beliau
menjawab: "Berbakti kepada kedua orang tua." Saya bertanya, "Kemudian apa lagi?" Beliau
menjawab: "Jihad di jalan Allah." Abdulah bin Mas'ud berkata, "Beliau menceritakan itu
semua kepadaku, sekiranya aku minta tambah, pasti akan beliau tambah." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad ini
semisalnya. Dan dia menambahkan, "Dan dia menunjuk kepada rumah Abdullah, " namun
dia tidak menyebutkan namanya untuk kami."
t> i \'Z\ '
\ jLaJLC' Uo-X>-
123. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari al-Hasan bin Ubaidullah dari Abu Amru asy-Syaibani dari Abdullah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Amalan-amalan yang paling utama (atau amal)
adalah shalat pada waktunya dan berbakti kepada orang tua."
Bab: Syirik adalah seburuk-buruk dosa dan penjelasan sebesar-besar dosa setelahnya
^-oAa
' ' ' ' ' s s *
124. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
berkata lshaq telah mengabarkan kepada kami Jarir, dan Utsman berkata, telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari Amru bin Syurahbil dari
Abdullah dia berkata, "Aku bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Dosa apakah
yang paling besar di sisi Allah?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu
membuat tandingan bagi Allah (syirik), sedangkan Dialah yang menciptakanmu." Aku
berkata, "Sesungguhnya dosa demikian memang besar. Kemudian apa lagi?" Beliau
bersabda: "Kemudian kamu membunuh anakmu karena khawatir dia makan bersamamu."
Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. bersabda:
"Kamu berzina dengan isteri tetanggamu."
125. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
semuanya dari Jarir, Utsman berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari al-A'masy
dari Abu Wail dari Amru bin Syurahbil dia berkata, Abdullah berkata, "Seorang laki-laki
berkata, "Wahai Rasulullah, dosa apa yang paling besar di sisi Allah." Beliau menjawab:
"Kamu mendakwahkan tandingan untuk Allah padahal dia menciptakanmu." Dia bertanya,
"Kemudian apa?" Beliau menjawab: "Kamu membunuh anakmu karena khawatir dia makan
bersamamu?" Dia bertanya, "Kemudian apa?" Beliau menjawab: "Kamu menzinahi istri
tetanggamu." Sebagai pembuktian kebenarannya Allah lalu menurunkan ayat: '(Dan juga
mereka yang tidak menyembah sesuatu yang lain bersama-sama Allah dan tidak membunuh
jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan cara yang dibenarkan oleh syari'at dan tidak
berzina. Barangsiapa yang melakukan perbuatan tersebut akan mendapat pembalasan
dosanya) ' (Qs. A; Furqan: 68).
Bab: Penjelasan tentang sebesar-besar dosa besar (L& L^ss^jLo)
t >
i i A
U
> ".\C '
126. Telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhammad bin Bukair bin Muhammad an-
Naqid telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ulayyah dari Sa'id al-Juraiji telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abu Bakrah dari bapaknya dia berkata, "Saat
kami di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda: "Maukah aku
ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar?" Yaitu tiga perkara, yaitu
mensyirikkan Allah, mendurhakai kedua ibu bapak, dan bersaksi palsu atau kata-kata palsu, "
saat itu beliau sedang bersandar lalu duduk. Beliau terus mengulangi sabdanya sehingga
kami berkata, 'Semoga beliau berhenti'."
127. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid -yaitu Ibnu al-Harits- telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abu Bakar dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tentang dosa besar, beliau bersabda: "Syirik kepada Allah, durhaka terhadap orang
tua, membunuh jiwa dan berkata dengan kata-kata palsu."
y/ y y\ y / / s y y //
128. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Walid bin Abdul Hamid telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dia berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Abu Bakar dia berkata, "Saya
mendengar Anas bin Malik berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan
tentang dosa-dosa besar, atau ditanya tentang dosa-dosa besar, maka beliau bersabda:
"Syirik kepada Allah, membunuh jiwa, durhaka terhadap kedua orang tua" lalu beliau
bersabda lagi, "Maukah kalian untuk aku beritahukan tentang dosa-dosa terbesar?" beliau
bersabda lagi: "Perkataan dusta, " atau beliau berkata: "Persaksian dusta." Syu'bah berkata,
"Dugaanku yang paling kuat adalah 'persaksian palsu'."
129. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahab dia berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Tsaur bin
Zaid dari Abu al-Ghaits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Hendaklah kalian menghindari tujuh dosa yang dapat menyebabkan kebinasaan."
Dikatakan kepada beliau, "Apakah ketujuh dosa itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab:
"Dosa menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk
dibunuh kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan
pertempuran, dan menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina."
1 ^ 1 4^34^1 4 -^L^j^ 5 i\ ul 4 _^ 4 ^ 3 vs ^j^i\ j ^ 5 ivj^ Jj, 3 ^jtn jis
J^*'** i i ’ ^ » 1 s ' > * i I ** ' 1 tC-* ’\ -" ?;. > t\> **.<*'> S < \> * ^"' A\'.'-\ '
^ &fjuM £j£- j JI*s*- £j£- ^\ J ^k*aj \ ^ ^ <1^ _>? ’ UoA>-_J
130. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami al-
Laits dari Ibnu al-Had dari Sa'ad bin Ibrahim dari Humaid bin Abdurrahman dari Abdullah bin
Amru bin al-Ash bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di antara dosa
besar adalah seorang laki-laki mencela kedua orang tuanya." Para sahabat bertanya, "Wahai
Rasulullah, 'Apakah (mungkin) seorang laki-laki mencela orang tuanya? ' Beliau menjawab:
"Ya. Dia mencela bapak seseorang lalu orang tersebut (membalas) mencela bapaknya, lalu
dia mencela ibunya, lalu orang tersebut (membalas) mencela ibunya." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin al-Mutsanna
serta Ibnu Basysyar semuanya dari Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Sa'ad bin
Ibrahim dengan sanad ini seperti hadits tersebut."
Bab: Haramnya takabur dan penjelasannya (asL->j^.^-=pJ\^ y>6)
)j._' \ av *. * \ t . «>J \ ^ *
131. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar serta Ibrahim bin Dinar semuanya dari Yahya bin Hammad, Ibnu al-Mutsanna
berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah mengabarkan kepada
kami Syu'bah dari Aban bin Taghlib dari Fudlail al-Fuqaimi dari Ibrahim an-Nakha'i dari
Alqamah dari Abdullah bin Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari
kesombongan." Seorang laki-laki bertanya, "Sesungguhnya laki-laki menyukai apabila baju
dan sandalnya bagus (apakah ini termasuk kesombongan)?" Beliau menjawab:
"Sesungguhnya Allah itu bagus menyukai yang bagus, kesombongan itu menolak kebenaran
dan meremehkan manusia."
> * > i » v.Z\ -<
iy? ^y*~
132. Telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi dan Suwaid bin Sa'id
keduanya dari Ali bin Mushir, Minjab berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir
dari al-A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka, seseorang yang mana dalam hatinya
terdapat seberat biji sawi dari iman, dan tidak akan masuk surga seseorang yang mana
dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan."
133. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan
kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Aban bin Taghlib dari
Fudlail dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji dari
kesombongan."
Bab: Barangsiapa meninggal dan tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu akan masuk
surga, dan barangsiapa mensekutukan
ir
134. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku, dan Waki' dari al-A'masy dari Syaqiq dari Abdullah,
Waki' berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, sedangkan Ibnu Numair
berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
meninggal dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka."
Dan aku berkata, "Saya dan orang yang meninggal dengan tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatu pun (niscaya) masuk surga."
X s' \ *» x S''
135. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mua'wiyah dari al-A'masy dari Abu
Sufyan dari Jabir dia berkata, "Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah sesuatu yang mewajibkan (sesuatu yang
lain?) " Beliau menjawab: "Orang yang meninggal dalam keadaan tidak mensyirikkan Allah
dengan sesuatu apapun maka wajib masuk surga, dan orang yang meninggal dalam keadaan
mensyirikkan Allah dengan sesuatu maka wajib masuk neraka."
/13154, j \ /3
136. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ayyub al-Ghailani Sulaiman bin Abdullah dan
Hajjaj bin asy-Sya'ir keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin
Amru telah menceritakan kepada kami Ourrah dari Abu az-Zubair telah menceritakan
kepada kami Jabir bin Abdullah dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Orang yang meninggal menemui Allah dalam keadaan tidak
mensyirikkan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga, dan orang yang meninggal
(menemui Allah) dalam keadaan mensyirikkan Allah dengan sesuatu pasti masuk neraka."
Abu Ayyub berkata; Abu az-Zubair berkata dari Jabir. Dan telah menceritakan kepadaku
lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- dia berkata,
telah menceritakan kepadaku bapakku dari Abu az-Zubair dari Jabir bahwa Nabi Allah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, seperti hadits tersebut."
137. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar,
Ibnu al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Washil al-Ahdab dari al-Ma'rur bin Suwaid dia
berkata, "Saya mendengar Abu Dzar menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa beliau bersabda: "Jibril Alaihissalam mendatangiku lalu memberikan kabar gembira
kepadaku, bahwa orang yang meninggal dari umatmu dalam keadaan tidak mensyirikkan
Allah dengan sesuatu apa pun niscaya masuk surga." Maka aku bertanya: "Meskipun dia
berzina dan mencuri?" Jibril menjawab, "Walaupun dia berzina dan mencuri."
J ciUi ^ Jla jJLc* \j» JIa9 <CJ\ -X3 j
j,' jb\ j j-* j 3^ 3 ^ jp j, '
138. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ahmad bin Khirasy keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abd ash-Shamad bin Abd al-Warits telah
menceritakan kepada kami bapakku dia berkata, telah menceritakan kepada kami Husain al-
Mu'allim dari Ibnu Buraidah bahwa Yahya bin Ya'mar telah menceritakan kepadanya, bahwa
Abu al-Aswad ad-Dailami telah menceritakan kepadanya, bahwa Abu Dzar telah
menceritakan kepadanya, dia berkata, "Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
yang saat itu sedang tidur, dan beliau saat itu memakai baju putih. Kemudian saat aku
mendatanginya (lagi), beliau masih tidur, kemudian ketika aku mendatanginya lagi beliau
telah bangun, aku lantas duduk dengan menghadap ke arahnya, beliau lantas bersabda:
"Tidaklah seorang hamba mengatakan, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain
Allah', kemudian dia meninggal dengan berpegang teguh pada hal tersebut, melainkan dia
pasti masuk surga.' Aku bertanya, 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Beliau menjawab:
'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Aku bertanya, 'Walaupun dia berzina dan mencuri.'
Beliau menjawab: 'Walaupun dia berzina dan mencuri.' Tiga kali. Kemudian pada kali
keempatnya beliau berkata: 'Meskipun Abu Dzar kurang setuju.' Perawi berkata, "Abu Dzar
pun keluar, sedangkan dia berkata, 'Meskipun Abu Dzar kurang setuju."
Bab: Haramnya membunuh orang kafir setelah mengucapkan Laa llaaha illahu
ii\i ^3lsdlso1^i\3
o1j4%J jiiid 1^3*
l&i-fals^ j^l^l^Wls ->4>y i^jj^\ I^\y <3^\ lSij^3ls^\Aia^3 ^
^\y}M\^^\<^ \jfty& ^y\is^3\j5i\A^i^l^^\y^ii^
^c- 3^ < -r- Jb Jo?^ d\ a)\ d3\i A^S^tio jibl
jjo j® J-* j-iS/\^_j ^-»-c-^JS\jjLAJ\
oii\
139. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh dan lafazh tersebut saling berdekatan kemiripannya. Telah mengabarkan kepada kami
Laits dari Ibnu Syihab dari Atha' bin Yazid al-Laitsi dari Ubaidullah bin Adi bin al-Khiyar dari
al-Miqdad bin al-Aswad bahwa dia mengabarkan kepadanya, bahwa dia berkata, "Wahai
Rasulullah, apa pendapatmu seandainya aku berjumpa dengan seorang lelaki dari golongan
orang-orang kafir, lalu mereka menyerangku dan memotong salah satu dari tanganku
dengan pedangnya. Kemudian dia lari dariku dan berlindung di balik sepohon kayu 1 , lalu
orang yang melakukan itu berkata, 'Aku menyerahkan diri karena Allah. Wahai Rasulullah,
apakah aku boleh membunuhnya setelah dia mengucapkan ungkapan itu (tauhid)? '
Rasulullah bersabda: "Janganlah kamu membunuhnya." Miqdad membantah, "Wahai
Rasulullah! Lelaki itu telah memotong tanganku, dan setelah memotongnya ia (sengaja)
mengucapkannya! Apakah aku boleh membunuhnya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Janganlah kamu membunuhnya, seandainya kamu membunuh lelaki
itu, maka sungguh dia seperti kamu sebelum kamu membunuhnya, sedangkan kamu
berkedudukan sepertinya sebelum dia mengucapkan perkataan tersebut (maksudnya kafir)."
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata,
telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq dia berkata, telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Musa al-Anshari telah menceritakan kepada kami al-Walid bin Muslim dari al-Auza'i. (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij
semuanya dari az-Zuhri dengan sanad ini. Adapun al-Auza'i dan Ibnu Juraij, maka dalam
hadits keduanya dia berkata, 'Saya menyerahkan diri kepada Allah' sebagaimana dikatakan
al-Laits dalam haditsnya. Adapun Ma'mar, maka dalam haditsnya disebutkan, 'Ketika aku
berkehendak untuk membunuhnya, maka dia berkata, 'Tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Allah'." Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Atha' bin Yazid al-Laitsi al-Junda'i
bahwa Abdullah bin Adi bin al-Khiyar telah mengabarkan kepadanya, bahwa al-Miqdad bin
Amru bin al-Aswad al-Kindi -dia adalah sekutu bani Zuhrah, dan dia termasuk sahabat yang
ikut perang Badar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- dia berkata, "Wahai
Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bertemu seorang laki-laki dari kalangan kafir? '
Kemudian dia menyebutkan sebagaimana hadits al-Laits."
4Ji\ J Jljb As ly» ( j^S JsAll« laS 4jj\ St\
Sji. {0tyjS\S jhiS &
a >
140. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Khalid al-Ahmar. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim dari Abu Mu'awiyah keduanya dari al-A'masy
dari Abu Dlibyan dari Usamah bin Zaid dan ini hadits Ibnu Abu Syaibah, dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutuskan kami dalam suatu pasukan. Suatu pagi
kami sampai di al-Huruqat, yakni suatu tempat di daerah Juhainah. Kemudian aku berjumpa
seorang lelaki, lelaki tersebut lalu mengucakan LAA ILAAHA ILLAALLAHU (Tidak ada tuhan
yang berhak disembah selain Allah), namun aku tetap menikamnya. Lalu aku merasa ada
ganjalan dalam diriku karena hal tersebut, sehingga kejadian tersebut aku ceritakan kepada
Rasulullah. Rasulullah lalu bertanya: 'Kenapa kamu membunuh orang yang telah
mengucapkan Laa llaaha lllaahu? ' Aku menjawab, "Wahai Rasulullah! Sesungguhnya lelaki
itu mengucap demikian karena takutkan ayunan pedang." Rasulullah bertanya lagi:
"Sudahkah kamu membelah dadanya sehingga kamu tahu dia benar-benar mengucapkan
Kalimah Syahadat atau tidak?" Rasulullah terus mengulangi pertanyaan itu kepadaku hingga
menyebabkan aku berandai-andai bahwa aku baru masuk Islam saat itu." Usamah
menceritakan lagi, "Sa'd telah berkata, 'Demi Allah, aku tidak akan membunuh seorang
muslim, hingga dia telah dibunuh oleh orang yang mempunyai perut yang kecil, yaitu
Usamah.' Usamah berkata lagi, 'Seorang lelaki telah bertanya, 'Tidakkah Allah telah
berfirman, '(Dan perangilah mereka, sehingga tiada lagi fitnah, dan jadikanlah agama itu
semata-mata karena Allah) ' (Qs. Al Anfal: 38). Maka Sa'd menjawab, "Sesungguhnya kami
memerangi mereka supaya tidak berlaku fitnah, tetapi kamu dan para Sahabat kamu
memerangi mereka, untuk menimbulkan fitnah."
jUijVs
141. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub ad-Dauraqi telah menceritakan kepada kami
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Hushain telah menceritakan kepada kami Abu
Dlibyan dia berkata, aku mendengar Usamah bin Zaid bin Haritsah menceritakan, dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutus kami ke al-Huraqah, salah
satu daerah Juhainah. Lalu saat pagi hari kami menyerang mereka hingga dapat
mengalahkannya, setelah itu aku dan seorang laki-laki Anshar bertemu dengan seorang laki-
laki dari mereka. Ketika kami mendekatinya, maka dia mengucapkan, 'LAA ILAAHA
ILLAALLAHU (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah). Maka laki-laki Anshar itu
menahan diri untuk tidak membunuhnya, sedangkan aku menusuknya dengan tombakku,
hingga aku membunuhnya'. Usamah berkata, 'Ketika kami sampai, maka peristiwa itu sampai
pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau berkata kepadaku, 'Wahai Usamah,
apakah kamu membunuhnya setelah dia mengucapkan, "LAA ILAAHA ILLAALLAHU (Tidak ada
tuhan yang berhak disembah kecuali Allah)? ' Aku menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia
mengucapkan hal tersebut hanya sebagai tameng.' Perawi berkata, "Rasulullah bersabda:
"Apakah kamu membunuhnya setalah dia mengucapkan kalimat tersebut? ' Usamah
menjawab, "Dan beliau masih saja mengulanginya atasku hingga aku berandai-andai bahwa
aku belum masuk Islam pada saat itu'."
^ 7 ^ ^ / / •» x w
j'^^A i^Ija^'j&I J^ 1\&S ^S^\J^\fr\jUf.
u£^j\ AU y^AlJ\tf\ ££& lii" j 1asUaaJLi\ ir* 'ii-jliy^
l&blfoS i^\^y\^\ 3.
3vi J j r ol£Li\^\ 3 ^ J V^ 3Vs^V^2i\ ^ ^U- \S^\ ^ 3VS
4^g^u^3 13 i:^Jal> jj<Lz[A\h\&\% ^ jl^uSj
A\Aal\ f j; JUU-\S\4Ji\ 4
142. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin al-Hasan bin Khirasy telah menceritakan
kepada kami Amru bin Ashim telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dia berkata, aku
mendengar bapakku menceritakan bahwa Khalid al-Atsbaj putera saudaraku, Shafwan bin
Muhriz, telah menceritakan dari Shafan bin Muhriz bahwa ia telah menceritakan, bahwa
pada saat fitnah Ibnu Zubair terjadi, Jundab bin Abdullah Al-Bajali pernah mengirim utusan
kepada 'As'as bin Salamah seraya berkata, "Kumpulkanlah beberapa orang dari saudara-
saudara kalian hingga aku bisa menceritakan suatu kabar kepada mereka. Maka diutuslah
salah seorang kepada mereka, dan ketika mereka telah berkumpul, datanglah Jundab
dengan memakai penutup kepala berwarna kuning seraya berkata, 'Bicarakanlah apa yang
selama ini selalu kalian bicarakan 1 , hingga terjadilah pembicaraan tersebut di antara mereka.
Dan ketika telah sampai pembicaraan padanya, dia menyingkap penutup kepalanya dan
berkata, 'Aku mendatangi kalian, bukan bermaksud untuk menyampaikan kabar dari Nabi
kalian. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus seorang
utusan dari kaum muslimin kepada kaum musyrikin. Dan mereka benar-benar berhadap-
hadapan sampai-sampai jikalau ada salah seorang dari kaum musyrikin yang ingin mengincar
salah seorang dari kaum muslimin untuk dibunuh, niscaya dia bisa membunuhnya, dan
demikian pun seorang dari kaum muslimin, dia bisa mengincarnya saat dia lengah.' Dia
berkata, 'Dan kami saat itu diberitahukan peristiwa Usamah bin Zaid, yang mana ketika dia
telah mengangkat pedangnya, tiba-tiba orang musyrik itu mengucap, 'Tidak ada tuhan (yang
berhak disembah) kecuali Allah', namun dia tetap saja membunuhnya. Maka Basyir pun
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengadukan dan menanyakan hal itu
kepada beliau. Dia menceritakannya kepada beliau dan apa yang diperbuat oleh lelaki tadi.
Maka beliau pun memanggil Usamah dan menanyainya, 'Kenapa kamu membunuhnya? ' Dia
menjawab, 'Wahai Rasulullah, dia telah melukai kaum muslimin, dia telah membunuh si
fulan dan si fulan, dan dia menyebutkan sebuah nama kepadanya, dan sungguh telah
menyimpan dendam terhadapnya, namun ketika dia melihat pedangku ini, dia mengucap,
'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah'. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya lagi: 'Apakah kamu yang telah membunuhnya? ' Dia menjawabnya, 'Ya.'
Beliau bertanya lagi: 'Lalu apa yang hendak kamu perbuat dengan kalimat, 'Tidak ada tuhan
(yang berhak disembah) kecuali Allah', jika di hari kiamat kelak ia datang (untuk minta
pertanggungjawaban) pada hari kiamat nanti? '
Bab: Perkataan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Barangsiapa membawa senjata kepada
kami, L?*)
143. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin al-Mutsanna
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu al-Qaththan. (dalam riwayat
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Ibnu Numair semuanya dari Ubaidullah dari
Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain disebutkan)
Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lafazh tersebut miliknya, dia
berkata; aku membacakannya di hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membawa pedang untuk menyerang
kami, maka dia bukan dari golongan kami."
’Ja p JkSiii-
144. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Mush'ab -yaitu Ibnu al-Miqdam- telah
menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar dari lyas bin Salamah dari bapaknya dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, "Barangsiapa menghunuskan pedang untuk menyerang kami,
maka dia bukan dari golongan kami."
J>\\
SLl] 1 1 bllc- J>- ly» 3' ^ J ^iLc^ 1 1 1 £}£■ <J» J» Ij&'i S: j,l ^.c-
145. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abdullah bin Barrad
al-Asy'ari serta Abu Kuraib mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Barangsiapa mengarahkan pedang untuk menyerang kami, maka dia bukan dari
golongan kami."
Bab: Perkataan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Barangsiapa menipu kami maka bukan
dari golongan kami" jS)
' .4 '>*» l
146. Telah menceritakan kepada kami Qutabiah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub -yaitu Ibnu Abdurrahman al-Qari-. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash Muhammad bin Hayyan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Hazim keduanya dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membawa
pedang untuk menyerang kami, maka dia bukan dari golongan kami. Dan barangsiapa
menipu kami, maka dia bukan golongan kami."
<— j _£>
147. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr
semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail
dia berkata, telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya,
kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya: "Apa ini
wahai pemilik makanan?" sang pemiliknya menjawab, "Makanan tersebut terkena air hujan
wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian
makanan agar manusia dapat melihatnya. Barangsiapa menipu maka dia bukan dari
golongan kami."
Bab: Haramnya memukul pipi, menyobek-nyobek saku dan berseru dengan seruan
^ ^ 9 ^ 9 S # X 9 >y y | ^ ^ j 9 J. £ (S ' y y
Lco jZuj Jli JlLc-
/ ^ / ^ ^ /
'yVy^0^- JC^
148. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu
Mua'wiyah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki'. (dalam riwayat
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan
kepada kami bapakku semuanya dari al-A'masy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dari
Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukan dari
golongan kami orang yang menampar pipinya, mengoyak-ngoyak saku bajunya atau berdoa
dengan doa orang-orang Jahiliyah." Ini hadits Yahya. Adapun Ibnu Numair dan Abu Bakar,
maka keduanya menyebutkan, "Mengoyak-ngoyak dan berdoa (tanpa alif)." Dan telah
menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir.
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan
Ali bin Kasyram keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus semuanya
dari al-A'masy dengan sanad ini, dan keduanya menyebutkan, "Dan mengoyak-ngoyak dan
berdoa."
ls»tS ^jd& { J
149. Telah menceritakan kepada kami al-Hakam bin Musa al-Qanthari telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Hamzah dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir bahwa al-Qasim bin
Mukhaimirah telah menceritakan kepadanya, dia berkata; telah menceritakan kepada kami
Abu Burdah bin Abu Musa dia berkata, "Abu Musa merasakan sakit hingga jatuh pingsan
sementara kepalanya menyandar dalam pangkuan seorang wanita dari keluarganya, wanita
itu pun berteriak histeris sementara ia (Abu Musa) tidak bisa melakukan apa-apa (karena
pingsan). Ketika sadar, maka Abu Musa pun berkata, 'Saya berlepas diri dari tindakan yang
mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlepas diri darinya. Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berlepas diri dari wanita yang berteriak-teriak ketika terjadi
musibah, dan yang memotong-motong rambut, serta menyobek-nyobek baju."
''t ^ # y S
vs£l^ a 1 <^\ <5 ^^l^\s g. 1 <3Vs li^ vs£l^ ^l1j\^
S y
150. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid dan lshaq bin Manshur keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Aun telah mengabarkan kepada kami
Abu Umais keduanya berkata, saya mendengar Abu Shakhrah menyebutkan dari
Abdurrahman bin Yazid dan Abu Burdah bin Abu Musa keduanya berkata, "Abu Musa
pingsan, isterinya, Ummu Abdullah, menyambut dengan teriakan histeris." Keduanya
melanjutkan perkataannya, "Saat sadar, maka ia pun berkata, 'Apakah kamu tidak
mengetahui (hukum menangis), " lantas ia menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah
bersabda: "Saya berlepas diri dari orang yang memotong-motong rambut, berteriak-teriak,
dan menyobek-nyobek baju." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muthi' telah
menceritakan kepada kami Husyaim dari Hushain dari lyadl al-Asy'ari dari isteri Abu Musa
dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain disebutkan). Dan
telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Sya'ir, telah menceritakan kepada kami Abd
ash-Shamad dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan
kepada kami Dawud -yaitu Ibnu Abu Hind- telah menceritakan kepada kami Ashim dari
Shafwan bin Muhriz dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ali al-Hulwani telah
menceritakan kepada kami Abd ash-Shamad telah mengabarkan kepadaku Syu'bah dari
Abdul Malik bin Umair dari Rib'i bin Hirasy dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan hadits ini, hanya saja dalam hadits lyadl al-Asy'ari, dia menyebutkan,
"Bukan dari golongan kami.' Dan dia tidak menyebutkan, "Berlepas diri."
Bab: Penjelasan tentang haramnya mengadu-domba ^ y>6 jaic-jLo)
j&s j L* \ j i£Si^-o
151. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh dan Abdullah bin Muhammad
bin Asma' adl-Dluba'i keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mahdi -yaitu Ibnu
Maimun- telah menceritakan kepada kami Washil al-Ahdab dari Abu Wa'il dari Hudzaifah
bahwa telah sampai kepadanya, bahwa seorang laki-laki mengadu domba suatu
pembicaraan, maka Hudzaifah berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba'."
152. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa'di dan lshaq bin Ibrahim berkata
lshaq telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Hammam bin al-
Harits dia berkata, "Seorang laki-laki menukil pembicaraan kepada seorang amir, sedangkan
kami sedang duduk di masjid. Maka orang-orang pun berkata, "Ini orang yang menukilkan
pembicaraan kepada amir tersebut." Perawi berkata, "Maka dia datang hingga duduk
menghadap kami, Hudzaifah lantas berkata, 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga pengadu domba'."
JZsJw-Sjs.
153. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Mu'awiyah, dan Waki' dari al-A'masy. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi dan lafazh tersebut
miliknya, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir dari al-A'masy dari Ibrahim dari
Hammam bin al-Harits dia berkata, "Kami pernah duduk-duduk bersama Hudzaifah di masjid,
maka seorang laki-laki datang hingga duduk menghadap kami. Lalu dikatakan kepada
Hudzaifah, 'Sesungguhnya orang ini mengangkat suatu berita kepada penguasa.' Maka
Hudzaifah berkata dengan maksud agar dia mendengarnya, "Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak masuk surga orang yang suka mengadu
domba'."
Bab: Penjelasan tentang haramnya Isbal dalam mengenakan sarung dan menungkit-ungkit
pemberian dan sedekah \ j*)A Jalc- oW)
3lS
i\i ^\si j&y.
<— Ol
154. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin al-
Mutsanna serta Ibnu Basysyar mereka berkata, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Ali bin Mudrik dari Abu Zur'ah dari Kharasyah bin al-
Hurr dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiga golongan
manusia yang Allah tidak akan mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak melihat
mereka, tidak mensucikan dosanya dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih." Abu
Dzar berkata lagi, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacanya tiga kali. Abu Dzar
berkata, "Mereka gagal dan rugi, siapakah mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab,
"Orang yang melakukan isbal (memanjangkan pakaian), orang yang suka memberi dengan
menyebut-nyebutkannya (karena riya 1 ), dan orang yang membuat lakubarang dagangan
dengan sumpah palsu."
vLiI\ J
155. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Khallad al-Bahili telah
menceritakan kepada kami Yahya -yaitu al-Qaththan- telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Sulaiman al-A'masy dari Sulaiman bin Mushir dari
Kharasyah bin al-Hurr dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Ada tiga orang yang mana Allah tidak mengajak mereka bicara pada hari kiamat: Orang
yang suka memberi, dia memberi melainkan dengan menyebut-nyebutkannya (karena riya'),
orang yang membuat laku barang dagangannya dengan sumpah palsu, serta orang yang
melakukan isbal (memanjangkan) pakaian." Dan telah menceritakan kepada kami Bisyr bin
Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- dari Syu'bah dia
berkata, saya mendengar Sulaiman dengan sanad ini, dan dia menyebutkan, "Ada tiga orang
yang mana Allah tidak mengajak mereka berbicara dan tidak melihat kepada mereka serta
tidak mensucikan mereka. Dan mereka mendapatkan siksa yang pedih."
156. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dan Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tiga orang yang mana Allah
tidak mengajak mereka berbicara pada hari kiamat, dan tidak mensucikan mereka." Abu
Mu'awiyah menyebutkan, "Dan tidak melihat kepada mereka. Dan mereka mendapatkan
siksa yang pedih: yaitu orang tua yang pezina, pemimpin yang pendusta, dan orang miskin
yang sombong."
f jijjiijii Jj J\Li jidJ. js j
\ A>- J>il
157. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abu
Shalih dari Abu Hurairah dan ini hadits Abu Bakar, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ada tiga rolongan yang Allah tidak mengajak mereka berbicara, tidak
melihat kepada mereka, tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang pedih:
Seorang laki-laki yang memiliki sisa air di padang sahara sedangkan dia melarang musafir
mengambilnya, seorang laki-laki yang menjual barang kepada orang lain setelah Ashar, dan
dia bersumpah atas nama Allah bahwa modal ia membelia barang tersebut sekian dan
sekian sehingga pembeli tersebut mempercayainya, padahal dia tidak demikian. Kedua,
seorang laki-laki yang membaiat seorang pemimpin yang mana dia tidak membaiatnya
melainkan untuk urusan dunia, jika pemimpin tersebut memberinya dengan sesuatu maka
dia penuhi janji setianya dan jika tidak maka dia tidak memenuhinya." Dan telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru al-Asy'atsi
telah mengabarkan kepada kami Abtsar keduanya dari al-A'masy dengan sanad ini
semisalnya, hanya saja dalam hadits Jarir disebutkan, 'seorang laki-laki menawar barang dari
orang lain 1 . Dan telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Amru dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, saya menduganya
marfu', dia menyebutkan, "Ada tiga orang yang Allah tidak mengajaknya berbicara, tidak
melihat kepadanya, dan bagi mereka siksa yang pedih: yaitu seorang laki-laki bersumpah
setelah shalat Ashar atas harta seorang muslim, lalu dia merampasnya." Dan sisa haditsnya
semisal hadits al-A'masy.
Bab: Haramnya bunuh diri, dan bahwa barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu
158. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id al-Asyajj
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari al-A'masy dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
membunuh dirinya dengan sepotong besi, maka dengan besi yang tergenggam di tangannya
itulah dia akan menikam perutnya dalam Neraka Jahanam secara terus-terusan dan dia akan
dikekalkan di dalam Neraka. Barangsiapa membunuh dirinya dengan meminum racun maka
dia akan merasai racun itu dalam Neraka Jahanam secara terus-terusan dan dia akan
dikekalkan di dalam Neraka tersebut untuk selama-lamanya. Begitu juga, barangsiapa
membunuh dirinya dengan terjun dari puncak gunung, maka dia akan terjun ke dalam
Neraka Jahanam secara terus-terusan untuk membunuh dirinya dan dia akan dikekalkan
dalam Neraka tersebut untuk selama-lamanya." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair
bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru al-Asy'atsi telah menceritakan kepada kami
Abtsar. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu al-Harits- telah
menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya dengan sanad ini semisalnya. Dan dalam
riwayat Syu'bah dari Sulaiman dia berkata, saya mendengar Dzakwan.
159. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Mu'awiyah bin Sallam bin Abu Sallam ad-Dimasyqi dari Yahya bin Abu Katsir bahwa Abu
Qilabah telah mengabarkan kepadanya, bahwa Tsabit bin adl-Dlahhak telah mengabarkan
kepadanya, bahwa Rasulullah membaiatnya di bawah pohon, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan agama selain agama Islam secara
dusta maka keadaannya adalah seperti ucapannya. Barangsiapa membunuh dirinya sendiri
dengan sesuatu (alat) maka dia akan disiksa dengan alat tersebut pada Hari Kiamat. Seorang
lelaki tidak layak bernazar dengan sesuatu yang mana dia tidak memilikinya."
^ j jj (Jif" j jlS ^JLat J aJLLc-4li\ {Ji clolj <0*^3 \
160. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i telah menceritakan kepada
kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari
Yahya bin Abu Katsir dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Qilabah dari Tsabit
bin adl-Dlahhak dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabada: "Seorang laki-laki
tidak pantas bernazar dengan sesuatu yang dia tidak memilikinya, dan melaknat seorang
mukmin adalah seperti membunuhnya. Barangsiapa membunuh dengan suatu (alat) di
dunia, niscaya dia akan disiksa dengan alat tersebut pada hari kiamat. Barangsiapa
mengklaim dengan klaim bohong untuk memperbanyak (harga barang) dengannya, niscaya
Allah tidak akan menambahnya melainkan hanya penurunan harga. Dan barangsiapa
bersumpah atas sesuatu dengan sumpah shabar (sumpah yang menahan pemiliknya untuk
melakukan kejahatan) dan kekejian."
aa\Z2}\
161. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lshaq bin Manshur serta Abd al-
Warits bin Abd ash-Shamad semuanya dari Abd ash-Shamad bin Abd al-Warits dari Syu'bah
dari Ayyub dari Abu Oilabah dari Tsabit bin adl-Dlahhak al-Anshari. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dari Abdurrazzaq
dari ats-Tsauri dari Khalid al-Hadzdza' dari Abu Oilabah dari Tsabit bin adl-Dlahhak dia
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah dengan suatu
agama selain Islam secara bohong lagi sengaja, maka dia sebagaimana yang dia katakana.
Barangsiapa membunuh dirinya dengan suatu (alat) maka Allah akan mengsiksanya dengan
alat tersebut di neraka Jahannam." Ini hadits Sufyan Adapun hadits Syu'bah, maka
disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah
dengan agama selain Islam secara bohong, maka dia sebagaimana yang dia katakana. Dan
barangsiapa menyembelih dirinya dengan suatu (alat), maka dia akan disembelih pada hari
kiamat dengan alat tersebut."
4,1531 Jh\ j\ ^ 3liioU ji j \1> jd\
4T
ll)\
162. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid
semuanya dari Abdurrazzaq, Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dari Ibnu al-Musayyab
dari Abu Hurairah dia berkata, "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang
melakukan peperangan terhadap Hunain, maka beliau bersabda kepada seorang lelaki yang
diakui sebagai seorang muslim: 'Orang ini termasuk ke dalam golongan ahli Neraka'. Saat
kami sedang dalam kancah, kami lihat lelaki itu berperang dengan bersungguh-sungguh
hingga menyebabkan dia terluka parah. Lalu ada yang melaporkan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, 'Wahai Rasulullah! Lelaki yang tuan katakan sebelum ini, bahwa
dia merupakan ahli Neraka, pada hari ini ia telah berjuang dengan penuh semangat dan dia
telah mati'. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dia akan ke Neraka'.
Sebagian kaum muslimin berada dalam keraguan tersebut. Tiba-tiba datang seseorang
melaporkan bahwa dia tidak mati karena berjuang, tetapi luka parah. Pada malam itu, dia
tidak sabar menghadapi kesakitan lukanya, maka dia membunuh dirinya sendiri, maka hal itu
dilaporkan kepada Rasulullah. Rasulullah terus bertakbir: 'Allahu Akbar, aku bersaksi bahwa
aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.' Lalu Rasulullah menyuruh Bilal memberitahu semua
orang bahwasanya tidak akan masuk Surga kecuali jiwa atau orang yang berserah diri
(kepada Allah). Dan bahwa Allah telah menguatkan lagi agama ini dengan seorang lelaki yang
gagah perkasa'."
3u\i&\ J' ' i\3
J <31 Jj* J aIJlC- 4li\ 4i\ j
izSVf jd\ iLl 34-I U \ li^l\ 4 /sUy^i;
c^? ^ vlu ^ u_3 ^vli\ jJ.1 ^ vli\ jJ»1 ^ j ^vlu ^
163. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub -yaitu Ibnu Abdurrahman al-Qari- (nama sebuah desa di Arab) dari Abu Hazim dari
Sahal bin Sa'id as-Saidi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan orang-
orang musyrik, maka terjadilah peperangan. Semasa Rasulullah kembali ke pasukan
muslimin, dan orang kafir kembali ke pasukan mereka terdapat seorang lelaki dari kalangan
Sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak membiarkan musuh berlalu begitu
saja. Dia mengejar dan menyerang musuh dengan pedangnya. Sahabat Rasulullah yang lain
berkata, 'Pada hari ini tiada di kalangan kita yang benar-benar berpuas hati seperti yang
dilakukan oleh fulan.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terus bersabda: "Ketahuilah! Dia
tergolong dalam golongan ahli Neraka'. Seorang lelaki dari kaum muslimin berkata, 'Aku
akan mengikutnya sepanjang masa.' Sahi bin Sa'ad berkata lagi, 'Lelaki itu telah keluar
bersama-sama dengan fulan, jika Si fulan berhenti ketika berperang maka dia turut berhenti.
ketika fulan bergerak cepat, maka dia pun sama bergerak cepat. Lelaki itu berkata, 'Fulan
mengalami luka parah. Karena tidak tahan dengan sakit yang dialami, maka dia ingin segera
mati, lalu dia meletakkan gagang pedangnya ke tanah lalu menikam dirinya sendiri. Lelaki itu
keluar bertemu Rasulullah lalu berkata, 'Aku bersaksi bahwa kamu Muhammad, adalah
utusan Allah'. Rasulullah bertanya, 'Ada apa dengan kamu ini? ' Lelaki itu berkata, 'Lelaki
yang kamu sebut-sebut sebagai ahli Neraka sedangkan kebanyakan manusia merasa
keberatan dengan hal ini, maka aku bersaksi kepadamu, wahai Rasulullah tentang fulan, aku
telah keluar mengikutnya sepanjang peperangan sehingga aku dapati dia telah luka parah,
dia ingin cepat mati, lalu dia telah meletakkan gagang pedangnya ke tanah dan mata pedang
di antara dua dadanya kemudian dia menekankanya pada dirinya sehingga membunuh
dirinya sendiri.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya ada
lelaki yang beramal seperti amalan ahli Surga dalam pandangan manusia, padahal dia adalah
ahli Neraka. Dan ada juga lelaki yang beramal dengan amalan ahli Neraka dalam pandangan
manusia, padahal dia adalah ahli Surga'."
kalisi*.
J ,^^4^4^24-6.
164. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
az-Zubairi -yaitu Muhammad bin Abdullah bin az-Zubair- telah menceritakan kepada kami
Syaiban dia berkata, aku mendengar al-Hasan berkata, "Sungguh, ada seorang laki-laki
sebelum kalian mengeluarkan nanah, dan ketika nanah itu membuatnya menderita maka dia
melapaskan anak panah dari tempatnya, lalu dia mengulitinya hingga darah mengalir tanpa
henti hingga dia meninggal. Rabb kalian berfirman: 'Aku telah mengharamkan surga
atasnya.' Kemudian al-Hasan menengadahkan tangannya ke arah masjid seraya berkata,
'Demi Allah, Jundub telah menceritakan hadits ini kepada kami dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di masjid ini." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu
Bakar al-Muqaddami telah menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir telah menceritakan
kepada kami bapakku dia berkata, saya mendengar al-Hasan berkata, telah menceritakan
kepada kami Jundub bin Abdullah al-Bajali di dalam masjid ini, maka tidak lupa dan tidak
khawatir Jundub berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jundub
mengatakan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang laki-laki
sebelum kalian timbul bisul padanya. ..lalu dia menyebutkan hadits semisalnya."
Bab: Haramnya mencuri barang ghanimah sebelum dibagikan, dan sesungguhnya tidak
akan masuk surga kecuali mukmin
(j j>& JsJlc-)
3l5^»c-l^C- J jiu J Jlji3 0^9
5 j^jU\4^\ s ^iSi4j^\
5
165. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hasyim bin al-Qasim telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar dia berkata, telah
menceritakan kepada kami Simak al-Hanafi Abu Zumail dia berkata, telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Abbas dia berkata, telah menceritakan kepada kami Umar bin al-
Khaththab dia berkata, "Ketika terjadi perang Khaibar, maka sejumlah sahabat menghadap
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Fulan mati syahid, fulan mati syahid 1 ,
hingga mereka melewati seorang laki-laki lalu berkata, 'fulan mati syahid. 1 Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak demikian, sesungguhnya aku melihatnya di
neraka dalam pakaian atau mantel yang dia ambil (sebelum dibagi).' Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda lagi: 'Wahai Ibnu al-Khaththab, pergi dan serukanlah
kepada manusia bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang beriman.' Maka
Umar berkata, 'Aku keluar seraya berseru, 'Ketahuilah, tidak akan masuk surga kecuali orang
mukmin'."
J,' jlj C3 *jPcAo^Cj* ' 3^ UaS \ J>\
i>4 jU\ ^ j *->u£
166. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir dia berkata, telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahab dari Malik bin Anas dari Tsaur bin Zaid ad-Duali dari Salim Abu al-
Ghaits mantan budak Ibnu Muthi', dari Abu Hurairah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan ini adalah haditsnya, telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu Ibnu Muhammad- dari Tsaur dari Abu al-Ghaits
dari Abu Hurairah dia berkata, "Pada hari Khaibar kami keluar bersama Nabi shallallahu
'alaihi wasallam hingga Allah memberi kemenangan kepada kami, namun tidaklah ghanimah
(harta rampasan perang) yang kami peroleh berupa emas atau perak, melainkan harta
benda, makanan dan pakaian. Kemudian kami bergegas menuju sebuah bukit. Dan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat itu bersama dengan budak beliau yang dihadiahi
oleh seorang lelaki dari Judzam yang biasa dipanggil dengan nama Rifa'ah bin Zaid dari bani
Adl-Dlubaib. Ketika kami sampai di bukit itu, budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tersebut berdiri untuk melepaskan ikatan tali pelananya. Namun tiba-tiba dia dipanah, dan
menemui ajalnya di sana. Kami pun berkata, 'kami mengucapkan selamat baginya wahai
Rasulullah karena telah mendapatkan mati syahid.' Tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam malah berkata: 'Tidak, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya,
sungguh ia akan dilahab oleh api neraka karena selimut dari ghanimah perang Khaibar yang
diambilnya sebelum dibagikan.' Abu Huraitah berkata, 'Orang-orang pun terhenyak kaget.
Setelah itu datanglah seorang lelaki dengan membawa seikat atau dua ikat tali sandal seraya
berkata, 'Wahai Rasulullah, aku dapatkan ini saat perang Khaibar'. Maka Rasul pun berkata:
'Seikat tali sandal dari api neraka atau dua ikat tali sandal dari api neraka'."
Bab: Dalil bahwa bunuh diri tidak kafir (
J.
J,
167. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
semuanya dari Sulaiman, Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin
Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Hajjaj ash-Shawwaf dari Abu
az-Zubair dari Jabir bahwa Ath Thufail bin Amru Ad Dausi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, apakah engkau mau untuk tinggal di sebuah
benteng yang kokoh dan dapat melindungi?" perawi berkata, "Benteng tersebut adalah milik
orang-orang Daus semasa jahiliyiah." Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menolak
karena lebih memilih dengan apa Allah janjikan untuk orang-orang Anshar. Ketika Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam hijrah ke Madinah, Abu Thufail bin Amru ikut hijrah dengan
disertai oleh seorang laki-laki dari kaumnya. Namun teman Abu Thufail tersebut tidak kuat
dengan (iklim) Madinah dan jatuh sakit, lalu ia mengambil gunting dan memotong ruas
jemarinya hingga tangannya berlumuran darah, dan bahkan ia pun meninggal. Namun dalam
mimpinya. Abu thufail melihat laki-laki tersebut dalam kondisi yang sangat bagus, sementara
ia menutupi kedua tangannya. Lalu Abu Thufal bertanya kepada laki-laki tersebut, 'Apa yang
tuhanmu lakukan kepadamu? ' Laki-laki itu menjawab, 'Dia mengampuniku karena hijraku
kepada-Nya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.' Lalu Abu thufail bertanya lagi, 'Tapi kenapa
aku lihat kamu menutupi kedua tanganmu? ' Laki-laki itu menjawab, 'Dikatakan kepadaku
'Kami tidak akan memperbaiki apa yang telah kamu rusak'. Abu Thufail kemudian
menceritakan mimpi tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Ya Allah, ampunilah kedua tangannya."
Bab: Angin yang berhembus sebelum datangnya hari kiamat dan akan mengambil setiap
orang yang dalam hatinya ada keimanan
y S / ''s / / /
168. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah adl-Dlabbi telah menceritakan
kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dan Abu Alqamah al-Farwi keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Shafwan bin Sulaim dari Abdullah bin Salman dari bapaknya dari
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
Allah kelak akan menghembuskan angin yang sangat lembut, selembut sutera dari arah
Yaman, ia tidak akan melewatkan seorang pun yang di dalam hatinya terdapat -Abu Alqamah
berkata- seberat biji-bijian, -sedangkan Abdul Aziz berkata; seberat biji sawi sekali pun- dari
keimanan kecuali Allah akan mewafatkannya."
Bab: Anjuran untuk bersegera dalam beramal sebelum munculnya fitnah
^va ->j\
> ^4. p l k Lii jni\ y& &% jui.%
169. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr
semuanya dari Ismail bin Ja'far berkata Ibnu Ayyub telah menceritakan kepada kami Ismail
dia berkata, telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Segeralah beramal sebelum datangnya
fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin,
lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir
dipagi harinya. Dia menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia."
Bab: Ketakutan seorang mukmin bahwa amalnya akan terhapus
4-o-c-)
s /
<JJb dijS lili 6^
*V S' s s s // ^ / ^ / ^
170. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Al Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari
Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik bahwa dia berkata, "Ketika ayat ini diturunkan: '(Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suara kamu melebihi suara Nabi) '
(Qs. Al Hujurat: 2) hingga akhir ayat, Tsabit bin Qais yang sedang duduk di rumahnya dan
berkata, 'Aku ini termasuk dari ahli Neraka! Dan ia selalu mengindar dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menanyakn itu kepada Sa'ad bin
Mu'adz. Tanya beliau: "Wahai Abu Amru, bagaimanakah keadaan Tsabit? Apakah dia sakit? '
Sa'd menjawab, "Keadaannya seperti biasa dan aku tidak mendengar berita yang
menyatakan dia sakit." Anas berkata, 'Lalu Sa'd pun mengunjunginya dan memberitahu
kepadanya tentang pembicaraannya dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Tsabit
berkata, 'Ayat ini diturunkan, sedangkan kamu semua mengetahui bahwa aku adalah orang
yang paling keras bersuara, melebihi suara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kalau
begitu aku ini termasuk dari ahli Neraka.' Maka Sa'd menceritakan hal itu kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Bahkan ia
termasuk dari kalangan ahli Surga." Telah menceritakan kepada kami Qathan bin Nusyair
Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Tsabit
dari Anas bin Malik ia berkata, "Tsabit bin Qais adalah seorang orator di kalangan kaum
Anshar, ketika ayat ini turun, yakni seperti dalam hadits Hammad. namun dalam haditsnya
tidak disebutkan nama Sa'd bin Mu'adz." Dan telah menceritakannya kepada kami Ahmad
bin Sa'id bin Shakr Ad-Darimi telah menceritakan kepada kami Habban telah menceritakan
kepada kami Sualiman Ibnul Mughirah dari Tsabit dari Anas ia berkata, "Ketika turun ayat
(...janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi), dan ia tidak menyebutkan
nama Sa'd bin Mu'adz dalam hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami Huraim
bin Abdul A'la al Asadi telah menceritakan kepada kami al Mu'tamir bin Sualiman ia berkata,
"Aku mendengar ayahku menyebutkan dari Tsabit dari Anas ia berkata, "Ketika ayat ini
diturunkan ia mengisahkan hadits tersebut tanpa menyebutkan nama Sa'd bin Mu'adz..."
Kemudian ia menambahkan, "Seorang laki-laki dari penduduk surga berjalan di antara kami."
Bab: Apakah seseorang akan disiksa dengan amalannya dimasa jahiliyah ( Jj Jjb
(jLa-C- L> )
171. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari Abdullah dia berkata, "Seseorang telah bertanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah! Apakah kami akan dihukum
karena perbuatan yang telah kami lakukan semasa Jahiliyah?" Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Barangsiapa di antara kamu yang berbuat baik pada zaman Islam,
maka dia tidak akan dikenakan hukuman karena perbuatannya pada zaman Jahiliyah. Tetapi
barangsiapa yang berbuat kejahatan, maka dia akan dihukum karena perbuatannya pada
zaman Jahiliyah dan pada zaman Islam."
M I- l\\\ s'' s* < $ f ' ' *J? V » »' v * ' >
a\ h>a\\\^A UoA>-
> * > i «- T K* ^ -<
172. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku dan Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lafazh tersebut miliknya, telah
menceritakan kepada kami Waki' dari al-A'masy dari Abu Wail dari Abdullah dia berkata,
"Kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah kami akan dihukum disebabkan perbuatan kami
pada masa Jahiliyah? ' Beliau menjawab: 'Barangsiapa berbuat baik pada masa Islam, maka
dia tidak dihukum disebabkan perbuatannya pada masa jahiliyah, dan barangsiapa berbuat
jelek pada masa Islam maka dia dihukum disebabkan perbuatannya di masa jahiliyah dan
Islam'." Telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Ali bin Mushir dari al-A'masy dengan sanad ini semisalnya.
Bab: Islam, haji dan hijrah akan meleburkan dosa sebelumnya £
\ah\\ \j^> Lc- {jju» _£\ Ijo A>-
/ •• / ^ **/
^ls\ lili jiis\
^U-U^jSluii&IlLi ^&rJ\ Jjtf^S. , Jl^ijf jSjUJti&^ii jijAL.^i.
:> - ijUii J jj^^Uj^Ji
173. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna al-Anazi dan Abu Ma'n
ar-Raqasyi serta lshaq bin Manshur semuanya dari Abu Ashim dan lafazh tersebut milik Ibnu
al-Mutsanna, telah menceritakan kepada kami adl-Dlahhak -yaitu Abu Ashim- dia berkata,
telah mengabarkan kepada kami Haiwah bin Syuraih dia berkata, telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Abu Habib dari Ibnu Syimasah al-Mahri dia berkata, "Kami menghadiri Amru
bin al-Ash, sementara dia sedang memandikan orang yang meninggal, lalu dia menangis
lama dan memalingkan wajahnya ke tembok, maka mulailah anaknya berkata, 'Wahai
bapakku, tidakkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan kabar gembira
kepadamu dengan hal demikian, tidakkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memberikan kabar gembira kepadamu dengan hal demikian.' Perawi berkata, 'Maka dia
menghadap dengan wajahnya seraya berkata, 'Sesungguhnya sesuatu yang paling utama
yang kita anggap adalah persaksian bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali
Allah, dan bahwa Muhammad utusan Allah, sesungguhnya aku berada pada tiga keadaan;
saya telah melihat diriku, namun tidak ada seorang pun yang lebih membenci Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam daripadaku, dan tidak ada sesuatu yang lebih aku sukai daripada
aku dekat dengan beliau, sehingga aku bisa membunuhnya, kalau seandainya aku meninggal
dalam keadaan tersebut niscaya aku termasuk pengguhi neraka. Ketika Allah menjadikan
Islam di dalam hatiku, maka aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
kukatakan, 'Bentangkan tangan kananmu, maka aku akan membaiatmu', maka beliau
membentangkan tangan kanannya." Amru bin al Ash berkata, 'Lalu aku memegang
tanganku'. Beliau bertanya: 'Ada apa denganmu wahai Amru? ' Aku menjawab, 'Aku ingin
memberikan persyaratan.' Beliau bersabda: "Kamu meminta syarat apa? ' Aku menjawab,
'Dengan syarat aku diampuni.' Beliau bersabda: "Apakah kamu tidak tahu bahwa Islam telah
menghapuskan dosa yang telah terdahulu, dan bahwa hijrah juga menghapuskan dosa yang
terdahulu, dan haji juga menghapuskan dosa yang terdahulu.' Dan tidak ada seorang pun
yang lebih saya cintai daripada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak ada yang
lebih jelas pada mataku daripada beliau, dan aku tidak mampu untuk memenuhi kedua
mataku (dengan sesuatupun) daripada beliau karena pengagungan kepada beliau, kalau aku
diminta untuk menggambarkannya, niscaya aku tidak mampu, karena aku belum memenuhi
mataku dari beliau. Dan kalau aku mati pada kondisi itu, niscaya aku berharap menjadi salah
seorang penduduk surga. Kemudian kami melalui sesuatu yang mana aku tidak mengetahui
apa keadaanku di dalamnya, maka apabila aku meninggal, maka janganlah wanita yang
menangis meraung-raung menemaniku, dan tidak pula api. Apabila kalian menguburkanku
maka taburkanlah tanah padaku, kemudian berdirilah kalian di sekitar kuburanku sekitar
jarak unta disembelih dan dibagikan dagingnya, hingga aku mendengar kalian dan melihat
apa yang dibawa utusan Rabbku."
i ^ i r' ? t ttf ^ ^ * 'l ^ » < ✓ -■ \ * >> * T • •"( • t » •" . 21 •" >
174. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun dan Ibrahim bin
Dinar dan lafazh tersebut milik Ibrahim, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Hajjaj -yaitu Ibnu Muhammad- dari Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepadaku
Ya'la bin Muslim bahwa dia mendengar Sa'id bin Jubair menceritakan dari Ibnu Abbas bahwa
orang-orang dari kaum musyrikin melakukan pembunuhan, dan hal itu semakin merajalela,
dan mereka melakukan perzinahan, dan hal itupun semakin merajalela. Kemudian mereka
mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Sungguh sesuatu
yang selalu engkau katakan dan engkau serukan adalah baik adanya, sekiranya engkau
mengabarkan kepada kami bahwa amalan-amalan jelek yang telah kami perbuat dapat
terhapus, maka turunlah ayat: '(Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain
beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali
dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian
itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya)) ' (Qs. Al Furqan: 68). Lalu turunlah ayat:
'(Katakanlah, 'Hai hamba-hambaKu yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah) ' (Qs. Az Zumar: 53).
Bab: Hukum amal orang kafir setelah masuk Islam (^L-ul\j\
a Aju)
'V ^ ^ *v ^
Ji\ cJ\$ ^ j j ^ juj^
175. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata.
telah mengabarkan kepadaku Urwah bin az-Zubair bahwa Hakim bin Hizam telah
mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah bertanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
"Apa pendapatmu tentang beberapa perkara (kebaikan) yang pernah aku lakukan pada
zaman Jahiliyah dulu? Apakah aku akan mendapatkan sesuatu?" Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Kamu masuk Islam dengan apa yang kamu bawa saat masih jahiliyah
baik amal kebajikan atau tahanuts (ibadah)."
.>Wv$U\3 A.
J ^cJAh
176. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan al-Hulwani dan Abd bin Humaid, al-Hulwani
berkata, telah menceritakan kepada kami, dan Abd berkata, telah menceritakan kepadaku
Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'ad- telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih
dari Ibnu Syihab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin az-Zubair bahwa
Hakim bin Hizam telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia berkata kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu tentang beberapa perkara,
berupa sedekah, atau pembebasan budak, atau silaturrahim, yang pernah aku lakukan
zaman Jahiliyah dulu? Apakah aku mendapatkan pahala padanya?" Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: "Kamu masuk Islam dengan kebaikan yang kamu lakukan
dahulu."
177. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar dari az-Zuhri dengan sanad ini. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Hakim bin
Hizam dia berkata, aku bertanya, "Wahai Rasulullah, (bagaimana pendapatmu) tentang
beberapa perkara yang aku lakukan pada masa jahiliyyah?, sedangkan Hisyam menyebutkan,
'perbuatan baik yang aku lakukan? ' maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
"Kamu masuk Islam dengan kebaikan yang kamu lakukan di masa dahulu." Aku lalu berkata,
"Demi Allah, tidaklah amal baik yang pernah aku lakukan di masa jahiliyah kecuali aku
lakukan juga saat Islam." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abdulah bin Numair dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya bahwa
Hakim bin Hizam memerdekakan seratus budak dan menyedekahkan seratus unta di masa
jahiliyah, kemudian memerdekakan seratus budak pada masa Islam dan menyedekahkan
seratus unta. Kemudian dia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. ..lalu menyebutkan
semisal hadits mereka."
Bab: Keimanan yang jujur dan iklas
o. ,
>■» >> ■> 'st
178. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Idris dan Abu Mu'awiyah serta Waki' dari al-A'masy dari Ibrahim
dari Alqamah dari Abdullah dia berkata, "Ketika turun ayat: '(Orang-orang yang beriman, dan
iman mereka belum bercampur dengan kezhaliman) ' (Qs. Al An'am: 82), maka para sahabat
merasa berat terhadap hal tersebut seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, siapakah di antara
kita yang tidak mendzalimi dirinya! ' Beliau menjawab: 'Hal itu tidaklah seperti yang kalian
maksudkan, la adalah sebagaimana yang dikatakan Luqman kepada anaknya: '(Wahai
anakku, janganlah kamu mensyirikkan Allah. Sesungguhnya syirik adalah kezhaliman yang
besar) '. (Qs. Luqman: 13). Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin
Kasyram keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa yaitu -Ibnu Yunus-, (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu Idris semuanya
dari al-A'masy dengan sanad ini. Abu Kuraib berkata, Ibnu Idris berkata, telah menceritakan
kepadaku tentangnya pertama kali bapakku dari Aban bin Taghlib dari al-A'masy kemudian
aku mendengarnya darinya."
Bab: Penjelasan bahwa Allah tidak akan memberikan beban diluar kemampuan
i ^ 3j& If d& r jaJ\ li t*s\ lll£*^\ id\ J 'jd,
$ >
j'iivJy .vsli-v ' j^c? jd4^\ui^ v } jtj
Njisjj } ^3ii { Cii^i Jii2i>us'\^,\isd£ } ^315 { iiiU.1
179. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Minhal adl-Dlarir dan Umayyah bin
Bistham al-Aisyi dan lafazh tersebut milik Umayyah, keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu al-Qasim-
dari al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Ketika turun ayat pada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam: '(Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi.
Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya,
niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka
Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya;
dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) 1 (Qs. al-Baqarah: 284) ' Abu Hurairah berkata,
'Maka hal tersebut terasa berat atas para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
mereka mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengucapkan salam di atas
kendaraan seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, kami diberi beban amalan yang mana kami
tidak mampu melakukan shalat, puasa, jihad, dan sedekah. Sungguh telah diturunkan ayat
ini kepadamu, dan kami tidak mampu melakukannya! Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apakah kamu ingin mengucapkan sebagaimana ahli kitab sebelum kalian
mengucapkan, 'Kami mendengar dan kami mendurhakai', akan tetapi katakanlah, 'Kami
mendengar dan kami menaati. Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat
kembali'. Mereka menjawab, 'Kami mendengar dan kami menaatinya, ampunilah kami ya
Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.' Ketika kaum tersebut membacanya,
maka lisan-lisan mereka tunduk dengannya, lalu Allah menurunkan sesudahnya: '(Rasul telah
beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-
orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kita b-kita b-
Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), 'Kami tidak membeda-bedakan antara
seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya', dan mereka mengatakan, 'Kami dengar
dan kami taat'. (Mereka berdoa), 'Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah
tempat kembali'. (Qs. al-Baqarah: 285). Ketika mereka melakukan hal tersebut, maka Allah
menghapusnya, lalu menurunkan: '(Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya, la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Rabb kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah) ' Allah menjawab: "Ya."
'(Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami) ' Allah menjawab: "Ya." '(Wahai
Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya)
' Allah menjawab: "Ya." '(Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'. (Qs. al-Baqarah:
286). Allah menjawab: "Ya."
c±5ji3\i{
180. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib serta lshaq
bin Ibrahim dan lafazh tersebut milik Abu Bakar, berkata lshaq telah mengabarkan kepada
kami, sedangkan dua orang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari
Sufyan dari Adam bin Sulaiman mantan budak Khalid, dia berkata, saya mendengar Sa'id bin
Jubair menceritakan dari Ibnu Abbas dia berkata, "Ketika turun ayat: '(Dan jika kamu
melahirkan sesuatu yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya
Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu) ' (Qs. Albaqarah:
284). Ibnu Abbas berkata, "Maka masuklah suatu kesedihan darinya ke dalam hati mereka
yang mana tidak pernah masuk ke dalam hati mereka sedikit pun." Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Katakanlah, 'Saya mendengar dan saya menaati serta saya
menyerahkan diri'." Ibnu Abbas berkata, "Lalu Allah meletakkan iman pada hati mereka,
yang kemudian menurunkan ayat: '(Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya, la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), 'Ya Rabb kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah) ' (Qs. Al Baqarah: 286),
Allah berfirman: "Sungguh aku telah melakukannya." '(Wahai Rabb kami, dan janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang yang sebelum kami) ' (Qs. Al baqarah: 286), Allah berfirman: "Aku telah
melakukanya." '(Wahai Rabb kami. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami.
Engkaulah Penolong kami) ' Allah berfiraman: "Aku telah lakukan."
Bab: Allah akan mengampuni apa yang ada dalam hati selama tidak diteruskan dalam
perbuatan (
181. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id serta
Muhammad bin Ubaid al-Ghubari dan lafazh tersebut milik Sa'id, mereka berkata, telah
menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Abu
Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah
mengampuni untuk umatku atas sesuatu yang dia bicarakan dalam dirinya selama dia belum
mengungkapkannya atau mengerjakannya."
182. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim, (dalam riwayat lain disebutkan)
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Ali bin Mushir dan Abdah bin Sulaiman, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi setiap mereka berasal dari Sa'id bin Abu Arubah
dari Qatadah dari Zurarah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah mengampuni untuk umatku atas sesuatu yang
terdetik dalam hatinya, selama tidak ia wujudkan dalam amalan atau ia bicarakan." Dan
telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami Mis'ar dan Hisyam. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
mengabarkan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami al-Husain bin Ali
dari Zaidah dari Syaiban semuanya dari Qatadah dengan sanad semisalnya."
Bab: Jika seorang hamba berniat melakukan kebaikan maka akan dicatat, namun jika niat
untuk suatu keburukkan maka tidak akan dicatat
Jiyiis #
183. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta
lshaq bin Ibrahim dan lafazh tersebut milik Abu Bakar, lshaq berkata, telah mengabarkan
kepada kami Sufyan, sedangkan dua orang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Uyainah dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah berfirman: 'Apabila hamba-Ku berkeinginan
untuk kejelekan maka janganlah kamu mencatatnya, namun jika dia mengamalkannya maka
tulislah sebagai satu kejelekan. Dan apabila dia berkeinginan untuk kebaikan namun belum
melakukannya maka tulislah ia sebagai satu kebaikan, maka jika dia melakukannya maka
tulislah ia sebagai sepuluh kebaikan'."
jls
/ ^ "'j
pj j £ Alc- ^ \ J4- j j \ j ci. '
184. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr mereka
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail -yaitu Ibnu Ja'far- dari al-Ala' dari bapaknya
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Allah berfirman: 'Apabila
hamba-Ku berkeinginan untuk kebaikan namun belum melakukannya maka Aku menulisnya
sebagai satu kebaikan, maka jika dia melakukannya maka Aku menuliskannya sebagai
sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Dan apabila dia berkeinginan untuk kejelekan
dan dia melakukannya maka Aku tidak mencatatnya sebagai dosa, namun jika dia
mengamalkannya maka Aku menuliskannya sebagai satu kejelekan 1 ."
33 o\3lfeL./iU 141^0^ ^33155^3^1 >3^
ijk^ ^ 3 ^ 1 3^1 \S\ ^3*1^1 j ^\3 ^j3^33'34- 33
j,
185. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hisyam bin Munabbih dia
berkata, "Inilah sesuatu yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu dia menyebutkan hadits-hadits darinya, dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah berfirman: 'Apabila hamba-
Ku berkeinginan untuk mengerjakan kebaikan maka Aku menulisnya sebagai satu kebaikan
selama dia belum melakukannya, maka jika dia melakukannya maka Aku menuliskannya
sebagai sepuluh kebaikan. Dan apabila dia berkeinginan untuk kejelekan maka Aku akan
mengampuninya selama dia belum melakukannya, namun jika dia mengamalkannya maka
Aku menuliskannya sebagai satu kejelekan -dan Dia lebih mengetahuinya- seraya Dia
berfirman, 'Kalian awasilah dia. Jika dia mengerjakan kejelekan maka kalian tulisnya dengan
semisalnya, dan apabila dia meninggalkannya maka tulislah untuknya satu kebaikan. Karena
dia meninggalkannya karena Aku'." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila salah seorang dari kalian memperbagus Islamnya maka setiap kebaikan yang dia
kerjakan akan dicatat sepuluh semisalnya hingga tujuh ratus kali lipat. Dan setiap kejelekan
yang dia kerjakan niscaya dicatat dengan semisalnya hingga dia menemui Allah."
186. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Khalid al-Ahmar dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berkeinginan untuk kebaikan namun
belum melakukannya maka dicatatlah untuknya sebagai satu kebaikan, dan barangsiapa
berkeinginan untuk suatu kebaikan lalu melakukannya maka dicatatlah untuknya sebagai
sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Dan barangsiapa berkeinginan untuk
kejelekan namun belum mengerjakannya, maka tidak dicatat sebagai dosa, namun jika dia
mengamalkannya maka ditulislah sebagai satu dosa untuknya."
:>La% p&\[p?\4\ yk
o^^V^Sl -^.4 141^ V 4 V ^ ^
187. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits dari al-Ja'd Abu Utsman telah menceritakan kepada kami Abu Raja' al-Utharidi
dari Ibnu Abbas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dari sesuatu yang diriwayatkan
dari Rabbnya, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah menuliskan kebaikan dan kejelekan,
kemudian menerangkan hal tersebut, 'Barangsiapa berkeinginan untuk kebaikan namun
belum melakukannya maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan yang sempurna
untuknya, dan barangsiapa berkeinginan untuk suatu kebaikan lalu melakukannya maka
Allah mencatat untuknya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat hingga
beberapa kali lipat. Dan jika dia berkeinginan untuk kejelekan namun dia belum
mengerjakannya, maka Allah akan mencatatnya sebagai kebaikan yang sempurna untuknya,
namun jika dia mengamalkannya maka Allah mencatatnya sebagai satu dosanya'." Dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami Ja'far bin
Sulaiman dari al-Ja'd Abu Utsman dalam sanad ini dengan makna hadits Abdul Warits, dan
dia menambahkan, 'Dan Allah menghapusnya, dan tidaklah celaka (karena durhaka) kepada
Allah melainkan orang yang celaka'."
Bab: Para malaikat menjawab was-was dalam iman, dan perkataan orang yang telah
mengalaminya Lo)
s-A A
' *V / ? ' -y *♦
» i i' (t •z'»' * i > » -- > t ^ ii / t '. s ^ > ..C I 2 ; ✓
( ^> ( ^Jj\ ij&t y*><j) Ir^o-^tj) b^ o-^ j j o? j^-^-
188. Telah meriwayatkan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Sekelompok manusia dari kalangan
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang, maka mereka bertanya kepada beliau,
'Sesungguhnya kami mendapatkan dalam diri kami sesuatu yang salah seorang dari kami
merasa besar (khawatir) untuk membicarakannya? ' Beliau menjawab: 'Benarkah kalian telah
mendapatkannya? ' Mereka menjawab, 'Ya.' Beliau bersabda: "Itu adalah tanda bersihnya
iman." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Syu'bah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Amru bin Jabalah bin Abu Rawwad dan Abu Bakar
bin lshaq keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu al-Jawwab dari Ammar
bin Ruzaiq keduanya dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, seperti hadits ini."
&\i
189. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Ya'qub ash-Shaffar telah menceritakan
kepadaku Ali bin Atstsam dari Su'air bin al-Khims dari Mughirah dari Ibrahim dari 'Alqamah
dari Abdullah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai
perasaan waswas, maka beliau menjawab: 'Itu adalah tanda keimanan yang murni (benar) '."
\ Jlij jAlLc-4ii\ J j Jls JlS; j, \ ^c-
I > > ' '
190. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Muhammad bin Abbad dan
lafazh tersebut milik Harun, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Hisyam dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Manusia senantiasa bertanya-tanya hingga ditanyakan, 'Ini, Allah menciptakan
makhluk, lalu siapakah yang menciptakan Allah', maka barangsiapa mendapatkan sesuatu
dari hal tersebut, maka hendaklah dia berkata, 'Aku beriman kepada Allah'." Dan telah
menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu an-
Nadlar telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id al-Mu'addib dari Hisyam bin Urwah
dengan sanad ini, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setan datang
kepada salah seorang dari kalian lalu berkata, 'Siapakah yang menciptakan langit, siapakah
yang menciptakan bumi? ' lalu dia menjawab, 'Allah', kemudian menyebutkan dengan
semisalnya, dan dia menambahkan kalimat, 'Dan Rasul-Nya'.
^ J IK
^ \3vj3vj jiu-y
x *v ^ ^ *♦
191. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abd bin Humaid semuanya dari
Ya'qub, Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah
menceritakan kepada kami Ibnu Akhi Ibnu Syihab dari paman-Nya dia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Urwah bin az-Zubair bahwa Abu Hurairah berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setan mendatangi salah seorang dari kalian seraya
berkata, 'Siapa yang menciptakan ini dan itu', hingga akhirnya dia bertanya kepadanya,
'Siapa yang menciptakan Rabbmu? ' Apabila dia telah sampai pada hal tersebut maka
ucapkanlah istiadzah ('audzu billah), dan hendaklah dia mencukupkan dialognya." Telah
menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits dia berkata, telah menceritakan
kepadaku bapakku dari kakekku dia berkata, telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid
dia berkata, Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin az-Zubair bahwa
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setan
mendatangi hamba seraya berkata, 'Siapakah yang menciptakan ini dan itu'." Sebagaimana
hadits anak saudaraku, Ibnu Syihab."
>1 > , s>
^J^JJ
4X\£X*
192. Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abd ash-Shamad dia berkata, telah
menceritakan kepada kami bapakku dari kakekku dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Manusia akan
senantiasa bertanya kepadamu tentang ilmu hingga mereka bertanya, 'Ini Allah yang
menciptakan kami, lalu siapa yang menciptakan Allah?" Abu Hurairah berkata sambil
memegang tangan seorang laki-laki, "Allah dan Rasul-Nya benar, dua orang laki-laki telah
menanyakannya kepadaku, dan ini orang yang ketiga, atau dia berkata, 'Salah seorang telah
bertanya kepadaku, dan ini orang yang kedua." Dan telah menceritakan kepadaku
tentangnya Zuhair bin Harb dan Ya'qub ad-Dauraqi keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Ismail -yaitu Ibnu Ulayyah- dan Ayyub dari Muhammad dia berkata, "Abu
Hurairah berkata, "Senantiasa manusia bertanya, " sebagaimana hadits Abdul Warits, hanya
saja dia tidak menyebutkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam sanad tersebut, tetapi
dalam hadits tersebut ia menyebutkan, "Allah dan Rasul-Nya benar."
193. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin ar-Rumi telah menceritakan kepada
kami an-Nadlar bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ikrimah -yaitu Ibnu
Ammar- telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Abu
Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata
kepadaku, "Wahai Abu Hurairah, mereka akan senantiasa bertanya kepadamu hingga
mereka berkata, 'Ini Allah, lalu siapa yang menciptakan Allah'." Abu Hurairah berkata,
"Ketika aku berada di masjid, tiba-tiba orang-orang dari kaum Baduwi mendantangiku seraya
bertanya, 'Wahai Abu Hurairah, ini Allah, lalu siapakah yang menciptakan Allah'. Perawi
berkata, 'Kemudian Abu Hurairah mengambil kerikil dengan telapan tangannya, lalu
melempar mereka sambil berkata, 'Berdirilah, berdirilah, sungguh benar (perkataan)
kekasihku'."
194. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Katsir bin Hisyam telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan telah menceritakan
kepada kami Yazid bin al-Asham dia berkata, "Aku mendengar Abu Hurairah berkata.
'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia akan bertanya kepada kalian
tentang segala sesuatu hingga mereka berkata, 'Allah telah menciptakan segala sesuatu, lalu
dia yang menciptakan-Nya'."
j S y j ♦* ^ ^
> >
/ ^
195. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Amir bin Zurarah al-Hadlrami telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Mukhtar bin Fulful dari Anas bin
Malik dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah berfirman:
'Sesungguhnya umatmu senantiasa berkata apa ini dan apa itu hingga mereka mengatakan,
'Ini Allah yang menciptakan makhluk, lalu siapakah yang menciptakan Allah'." Telah
menceritakan kepada kami tentangnya lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Jarir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Flusain bin Ali dari Zaidah keduanya dari al-
Mukhtar dari Anas dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, hanya saja lshaq
tidak menyebutkan, "Beliau bersabda: "Allah berfirman: 'Sesungguhnya umatmu'."
Bab: Ancaman seseorang yang mengambil hak seorang Muslim dengan sumpah palsu akan
masuk neraka (jL]L>i>
C_J
^ ^
>i\ jj>y+yA\\z^3\5
196. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali bin
Hujr semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ja'far dia berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Ala' -yaitu Ibnu
Abdurrahman, mantan budak al-Fluraqah- dari Ma'bad bin Ka'ab as-Salami dari saudaranya
Abdullah bin Ka'ab dari Abu Umamah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa mengambil hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah
mewajibkan neraka untuknya, dan mengharamkan surga atasnya." Maka seorang laki-laki
bertanya, "Wahai Rasulullah, meskipun itu sesuatu yang sepele?" Beliau menjawab:
"Meskipun itu hanya kayu siwak." Dan telah menceritakan kepada kami tentangnya Abu
Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim serta Harun bin Abdullah semuanya dari Abu
Usamah dari al-Walid bin Katsir dari Muhammad bin Ka'ab bahwa dia mendengar
saudaranya Abdullah bin Ka'ab menceritakan, bahwa Abu Umamah al-Haritsi telah
menceritakan kepadanya, bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
seperti hadits tersebut."
joj\ \_jils
j\ { ji>\ •> ^i\S\ }
A* A ^ \
197. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dan Waki'. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali dan lafazh
tersebut miliknya, telah mengabarkan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami
al-A'masy dari Abu Wail dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Barangsiapa bersumpah atas untuk mengambil harta seorang muslim, maka karena itu ia
menjadi seorang yang durhaka, dia akan bertemu Allah sementara Allah murka kepadanya."
Perawi berkata, "Lalu al-Ats'asy bin Qais masuk seraya bertanya, "Apa yang diceritakan Abu
Abdurrahman kepada kalian?" Mereka menjawab, "Demikian dan demikian." Asy'ats
berkata, "Abu Abdurrahman benar, hadits tersebut turun berkenaan denganku. Ada
perselisihan antara aku dengan seorang laki-laki tentang tanah di Yaman, lalu aku
mengajukan hal itu ke hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bertanya:
'Apakah kamu mempunyai bukti'. Aku menjawab, 'Tidak.' Beliau bersabda: "Maka
sumpahnya (dijadikan sebagai alat hukum).' Aku berkata, 'Jadi dia bersumpah? ' Saat itu juga
beliau langsung bersabda: "Barangsiapa bersumpah untuk mengambil harta seorang Muslim,
maka karena itu ia menjadi seorang yang durhaka, dia akan bertemu Allah sementara Allah
murka kepadanya." Lalu turunlah ayat: '(Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya
dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak
mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka
dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan
mereka. Bagi mereka azab yang pedih) ' (Qs. Ali Imran: 77). Telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari
Abdullah dia berkata, 'Barangsiapa bersumpah untuk mendapatkan harta (orang lain), maka
karena itu ia menjadi seorang yang durhaka, dan ia akan berjumpa dengan Allah sementara
Allah dalam kondisi murka kepadanya." Kemudian dia menyebutkan semisal hadits al-
A'masy, hanya saja dia menyebutkan, "Pernah terjadi perselisihan antara aku dengan
seorang laki-laki dalam masalah sumur. Maka kami mengadukannya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lalu bersabda: "Hendaklah kamu menghadirkan dua saksi,
atau dia bersumpah'."
Aj J»- \ { *^L-la I-V- pT)
198. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar al-Makki telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Jami' bin Abu Rasyid dan Abdul Malik bin A'yan keduanya
mendengar Syaqiq bin Salamah berkata, saya mendengar Ibnu Mas'ud berkata, "Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersumpah atas
harta seorang muslim tanpa haknya, niscaya dia menemui Allah, sedangkan Dia dalam
keadaan marah kepadanya." Abdullah berkata, "Kemudian Rasulullah membacakan untuk
kami dalilnya dari Kitabullah: '(Sesungguhnya orang-orang yang menjual janji Allah dan
sumpah mereka dengan harga yang murah...) ' (Qs. Ali Imran: 77), hingga akhir ayat."
^ J 3 3 Vi ^3 Vi 2*^ ^ J
199. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Hannad bin as-Sari dan Abu Ashim al-Hanafi sementara lafazh hadits ini milik Outaibah,
mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Simak dari Alqamah
bin Wail dari bapaknya dia berkata, "Seorang laki-laki dari Hadlramaut dan seorang laki-laki
dari Kindah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu orang Hadlramaut itu berkata,
'Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang ini telah mengalahkanku atas tanah milikku yang
dahulu milik bapakku.' Maka orang Kindi pun berkata, 'Itu adalah tanahku yang berada
dalam genggamanku, dan aku telah menanaminya, maka dia tidak memiliki hak atasnya."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bertanya kepada orang Hadlrami tersebut:
'Apakah kamu memiliki bukti? ' Dia menjawab, 'Tidak'. Beliau bersabda: 'Kamu mendapatkan
sumpahnya (rivalnya).' Lelaki dari Hadlramaut itu pun berkata, 'Wahai Rasulullah,
sesungguhnya seorang laki-laki durhaka tidak akan mengindahkan atas sesuatu yang dia
sumpahi, dia tidak akan takut terhadap sesuatu pun.' Maka Beliau bersabda: 'Kamu tidak
mendapatkan darinya kecuali sumpahnya itu.' Ketika laki-laki dari Kindi itu akan bersumpah,
ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketahuilah, jika dia bersumpah
untuk menguasai hartanya dengan zhalim, maka ia akan bertemu Allah dalam keadaan Allah
murka kepadanya'."
// s j, s / j, /
J,
s \ ^ x } 9 /
200. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari
Abu al-Walid, Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Abdul Malik telah
menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Abdul Malik bin Umair dari 'Alqamah bin Wail
dari Wail bin Hujr dia berkata, "Saya berada di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu datanglah dua orang laki-laki kepada beliau untuk mengadukan perselisihan
mereka berkenaan dengan sebidang tanah. Salah seorang dari keduanya berkata, 'Wahai
Rasulullah, orang ini menguasai tanahku pada masa jahiliyah.' Orang itu adalah Umru' al-
Qais bin Abis al-Kindi, sedangkan rivalnya adalah Rabi'ah bin Ibdan. Beliau lalu bertanya:
"Mana buktimu? ' Dia menjawab, 'Saya tidak mempunyai bukti.' Beliau bersabda: "Maka dia
bersumpah." Dia menjawab, 'Jadi, dia bisa pergi membawa harta tersebut!. Rasulullah
bersabda: "Kamu tidak memiliki hak kecuali hal tersebut (mengakui sumpah rivalnya).'
Perawi berkata, 'Ketika Rabi'ah bin Ibdan berdiri untuk bersumpah, maka Rasulullah
bersabda: "Barangsiapa mengambil tanah secara zhalim, maka dia akan bertemu Allah
sementara Allah murka (kepadanya)." Ishaq menyebutkan dalam riwayatnya, 'Rabi'ah bin
Aidan.'
Bab: Dalil bahwa seseorang yang berniat untuk mengambil harta orang lain dengan jalan
yang tidak benar, maka -J **-? 6
Ij 3^ J J <J4- j <3 ^ ^ ^
201. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala' telah
menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Makhlad- telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far dari al-Ala' bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah dia
berkata, "Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata,
'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seorang lelaki yang ingin merampas
harta bendaku? ' Beliau menjawab: 'Jangan kamu berikan hartamu kepadanya! ' Laki-laki itu
bertanya lagi, 'Lalu bagaimana jika dia hendak membunuhku? ' Beliau menjawab: 'Bunuhlah
dia! ' Laki-laki itu bertanya lagi, 'Lalu bagaimana pendapatmu kalau dia berhasil
membunuhku? ' Beliau menjawab: 'Maka kamu syahid'. Dia bertanya lagi, 'Bagaimana
pendapatmu jika aku yang berhasil membunuhnya? ' Beliau menjawab: 'Dia yang akan
masuk ke dalam api neraka'."
> *
l r' > L
'j>r
202. Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ali al-Hulwani dan lshaq bin Manshur
serta Muhammad bin Rafi' dan lafazh mereka berdekatan, lshaq berkata, telah mengabarkan
kepada kami, sedangkan dua orang lainnya berkata; telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan
kepadaku Sulaiman al-Ahwal bahwa Tsabit mantan budak Umar bin Abdurrahman,
mengabarkan kepadanya, bahwa ketika antara Abdullah bin Amru dan Anbasah bin Abu
Sufyan bersiap-siap untuk saling membunuh, maka Khalid bin al-Ash berkendaraan menuju
Abdullah bin Amru, lalu Khalid menasihatinya, maka Abdullah bin Amru berkata, "Apakah
kamu tidak mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa dibunuh untuk membela hartanya, maka dia mati syahid'." Dan telah
menceritakan kepada kami tentangnya Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bakar, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada
kami Ahmad bin Utsman an-Naufali telah menceritakan kepada kami Abu Ashim keduanya
dari Ibnu Juraij dengan sanad ini semisalnya."
Bab: Pemimpin yang menipu rakyatnya berhak mendapatkan neraka
* />•{, I
203. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Abu al-Asyhab dari al-Hasan dia berkata, "Ubaidullah bin Ziyad mengunjungi Ma'qil bin Yasar
al-Muzani yang sedang sakit dan menyebabkan kematiannya. Ma'qil lalu berkata, 'Sungguh,
aku ingin menceritakan kepadamu sebuah hadits yang aku pernah mendengarnya dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sekiranya aku mengetahui bahwa aku (masih)
memiliki kehidupan, niscaya aku tidak akan menceritakannya. Sesunguhnya aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa diberi beban oleh Allah untuk
memimpin rakyatnya lalu mati dalam keadaan menipu rakyat, niscaya Allah mengharamkan
Surga atasnya'."
204. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin Zurai' dari Yunus dari al-Hasan dia berkata, "Ubaidullah bin Ziyad mengunjungi
Ma'qal bin Yasar yang sedang sakit, Ubaidullah kemudian meminta sebuah hadits, maka
Ma'qil pun berkata, "Aku akan menyampaikan sebuah hadits yang belum pernah aku
sampaikan kepadamu. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah Allah Ta'ala menyerahkan suatu urusan rakyat kepada seorang hamba lalu ketika
menjelang ajalnya dia masih saja berkhianat kepadanya melainkan Allah pasti akan
mengharamkan surga atasnya." Ubadidu Nah berkata, "Bukankah kemarin kamu telah
menyampaikan hadits ini kepadaku?" Ma'qil menjawab, "Aku belum pernah menyampaikan
hadits ini kepadamu." Dan telah menceritakan kepadaku Al-Qasim bin Zakariya telah
menceritakan kepada kami Husain -yakni Al-Ja'fiy- dari Zaidah dari Hisyam dia berkata, Al-
Hasan berkata, "Ketika kami sedang menjenguk Ma'qil bin Yasar, datanglah Ubaidullah bin
Ziyad. Ma'qil lalu berkata kepadanya, 'Aku akan menyampaikan sebuah hadits yang aku
dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam... .kemudian dia menyebutkan sebuah
hadits yang semakna dengan hadits mereka berdua."
205. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i dan Muhammad bin al-
Mutsanna serta lshaq bin Ibrahim, lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan dua orang lainnya berkata; telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam
dia berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dari Abu al-Malih, bahwa
Ubaidullah bin Ziyad mengunjungi Ma'qil bin Yasar ketika ia sedang sakit, Ma'qil kemudian
berkata kepadanya, 'Sesungguhnya aku menceritakan kepadamu sebuah hadits, kalau bukan
karena saya berada di ambang kematian, niscaya aku tidak menceritakannya kepadamu.
Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak seorang pemimpin
pun yang mengurusi perkara kaum muslimin, kemudian dia tidak bersungguh-sungguh
bekerja untuk mereka dan menasihatinya, kecuali oa pasti tidak akan masuk surga bersama
mereka'."
Bab: Diangkatnya amanah dan keimanan dari sebagian hati dan ditampakkannya fitnah
pada hati
iy 'jS\$ $6 jlf v _3^ £H\ >j^\^Vj^^\Livj
JLx£h£)\ j45i\ > r ^3Vi^U^^^V^^i^\^\ ^jo'^I'c^' >4^
JiL* lib^j \ jlsLls <*^9 i>liSl\ (jitpua k* JUV^ISj JiL« \Jb^f> ) jla^ <*-AS kj\j*S/\
$L&z.i\\L '^j^H\^\Ljt?J± ^ (S ^\£j$~'p*\ 'J>V^&^\\
206. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Mua'wiyah dan Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari
al-A'masy dari Zaid bin Wahab dari Hudzaifah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah menceritakan kepada kami dua hadits, aku telah mengetahui salah satu
darinya, dan aku masih menunggu Hadits yang kedua. Beliau menceritakan kepada kami
bahwa Amanah ditempatkan pada pangkal hati seorang lelaki. Setelah al-Qur'an diturunkan,
mereka mulai mempelajari dari al-Qur'an dan mereka mulai mengetahui dari Sunnah. Lalu
beliau menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanah dengan bersabda: "Seorang
lelaki sedang tidur lalu amanah diambil dari hatinya sehingga nampaklah bekasnya.
Kemudian dia tidur lagi lalu diambil pula amanah dari hatinya sehingga bekasnya bengkak
seperti melepuh karena terkena bara yang jatuh ke kaki. Bekas tersebut terus membengkak,
sedangkan tidak ada apa-apa di dalamnya, " lalu beliau mengambil batu kecil lalu
menjatuhkannya ke kaki beliau. Orang-orang kembali meneruskan perdagangan masing-
masing. Hampir tidak ada seorang pun yang menunaikan amanah, lantas dikatakan, 'Di
kalangan Bani Fulan ada seorang lelaki yang sangat amanah. Sehingga dikatakan untuk laki-
laki tersebut, 'Alangkah tabahnya! Alangkah cerdasnya! Alangkah pintarnya! ' Sedangkan di
hatinya tidak ada iman walaupun sebesar biji sawi. Benar-benar telah datang kepadaku
suatu zaman, dan aku tidak peduli kepada siapa di antara kalian yang mana aku berjual beli
dengannya. Jika dia orang Islam maka agamanya akan mencegahnya mengkhianatiku.
Seandainya dia seorang Nashrani atau Yahudi maka pemimpinnya akan mencegahnya dari
mengkhianatiku. Adapun hari ini, aku hanya berjual beli dengan si Fulan dan si Fulan." Dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku dan
Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus semuanya dari al-A'masy dengan
sanad ini semisalnya."
Bab: Penjelasan bahwa islam muncul dengan keterasingan dan akan kembali dengan
keterasingan ( j! oW)
1 1 < \ > . *' ,U < tW'S \
S ' s •• y ^
'J4\ j^y^^L=4y^
s
jU J&3lil£Si 5 , - ^^\L^<£is3V5^\j^ < ^ 0 ^Ud\sju&3Vs\5Uj^
^
s
s y ^ ^ \ '\'\.‘ 9 \^ 9 y :• l ✓ * . * t 9 9 ^ 9 ^ M 9 'Z\\ t \ ' 9 \ ^ 9 ' */* i ' p ^ ^ >
^%I\ i j 3 Vs ^^3 j ^^==4^ 3 Vs 3 I vsS^4 ^ 3^
»* s j ^ *<,<>
AioJo-A JS j Jo-
207. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid -yaitu Sulaiman bin Hayyan- dari Sa'ad bin Thariq dari
Rib'i dari Hudzaifah dia berkata, "Umar pernah bertanya kepadaku ketika aku bersamanya,
'Siapakah di antara kamu yang pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
meriwayatkan tentang fitnah (ujian)? ' Para Sahabat menjawab, 'Kami pernah
mendengarnya! ' Umar bertanya, 'Apakah kamu bermaksud fitnah seorang lelaki bersama
keluarga dan tetangganya? ' Mereka menjawab, 'Ya, benar.' Umar lalu berkata, 'Fitnah
tersebut bisa dihapuskan oleh shalat, puasa, dan zakat. Tetapi, siapakah di antara kamu yang
pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang fitnah yang
bergelombang sebagaimana gelombangnya lautan? ' Hudzaifah berkata, 'Para Sahabat
terdiam.' Kemudian Hudzaifah berkata, 'Aku, wahai Umar! ' Umar berkata, 'Kamu! Ayahmu
sebagai tebusan bagi Allah.' Hudzaifah berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Fitnah akan dipaparkan pada hati manusia bagai tikar yang dipaparkan
perutas (secara tegak menyilang antara satu sama lain). Mana pun hati yang dihinggapi oleh
fitnah, niscaya akan terlekat padanya bintik-bintik hitam. Begitu juga mana pun hati yang
tidak dihinggapinya, maka akan terlekat padanya bintik-bintik putih sehingga hati tersebut
terbagi dua: sebagian menjadi putih bagaikan batu licin yang tidak lagi terkena bahaya
fitnah, selama langit dan bumi masih ada. Sedangkan sebagian yang lain menjadi hitam
keabu-abuan seperti bekas tembaga berkarat, tidak menyuruh kebaikan dan tidak pula
melarang kemungkaran kecuali sesuatu yang diserap oleh hawa nafsunya." Hudzaifah
berkata, "Dan aku menceritakannya bahwa antara kamu dan fitnah tersebut ada pintu
penghalang yang tertutup yang hampir pecah." Umar berkata, "Apakah telah dibelah dengan
suatu belahan, kamu tidak memiliki bapak (maksudnya kamu perlu bekerja keras), sekiranya
benar pasti akan dikembalikan lagi (tertutup)." Aku berkata, "Tidak, bahkan dibelah." Dan
aku menceritakan bahwa pintu itu adalah seorang laki-laki yang dibunuh atau meninggal
(maksudnya pintu fitnah dibuka setelah meninggalnya Umar, ed.), aku menceritakan sebuah
hadits bukan dari (mengutip) kitab yang tebal (perjanjian baru dan lama)." Abu Khalid
berkata, aku berkata kepada Sa'ad, "Wahai Abu Malik, "Apa maksud hitam keabu-abuan?"
Sa'd menjawab, "Maksudnya sangat putih dalam hitam." Dia berkata, "Aku berkata, 'Maka
maksud al-Kuz Mujakhkhiya'. Dia menjawab, 'Maksudnya bengkok'." Dan telah menceritakan
kepadaku Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Marwan al-Fazari telah
menceritakan kepada kami Abu Malik al-Asyja'i dari Rib'i dia berkata, ketika Hudzaifah
datang dari sisi Umar, ia kemudian duduk seraya menceritakan kepada kami, "Sungguh, saat
aku duduk di sisinya, Amirul Mukminin bertanya kepada para sahabatnya, 'Siapakah di
antara kalian yang menghafal sabda Rasulullah tentang fitnah? Lalu dia membawakan hadits
dengan semisal hadits Abu Khalid, dan tidak menyebutkan tafsir Abu Malik tentang makna
murbad mujakhkhiya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna
dan Amru bin Ali serta Uqbah bin Mukram al-Ammi mereka berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abu Adi dari Sulaiman at-Taimi dari Nu'aim bin Abu Hind dari
Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah bahwa Umar berkata, "Siapa yang bisa menceritakan kepada
kami, atau siapakah di antara kalian yang bisa menceritakan kepada kami -Sedangkan di
antara mereka ada Hudzaifah- tentang yang disabdakan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dalam fitnah? ' Hudzaifah menjawab, 'Saya bisa.' Lalu dia membawakan hadits
seperti hadits Abu Malik dari Rib'i." Perawi berkata, "Kemudian ia menyebutkan dalam
haditnya, 'Hudzaifah berkata, 'Aku telah menceritakan sebuah hadits bukan dari nukilan
kitab tebal, dan dia berkata, yaitu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
jl^ili^ IjoLaS^I
208. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad dan Ibnu Abu Umar semuanya
dari Marwan al-Fazari, Ibnu Abbad berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan dari
Yazid -yaitu Ibnu Kaisan- dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan
kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing."
^ :iS> jiAJy'
» >
> ?
j J
> .t-
■<r\* U.
209. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan al-Fadll bin Sahi al-A'raj
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syababah bin Sawwar telah
menceritakan kepada kami Ashim -yaitu Ibnu Muhammad al-Umari- dari bapaknya dari Ibnu
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: " Islam muncul dalam keadaan
asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing seperti semula, ia akan masuk di antara dua
masjid sebagaimana ular yang masuk ke dalam lubangnya."
ISsj >4 J&&&.
210. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah dari Ubaidullah bin Umar. (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari
Khubaib bin Abdirrahman dari Hafsh bin Ashim dari Abu Flurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya iman itu masuk pada Madinah,
sebagaimana ular masuk di dalam sarangnya."
Bab: Hilangnya keimanan di akhir zaman
jiiNl \s^j
211. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Affan telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari
Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi
hingga di bumi tidak diucapkan lagi 'Allah, Allah'."
212 . Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Tsabit dari Anas dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi pada seseorang
yang (masih) mengucapkan, 'Allah, Allah'."
Bab: Menyembunyikan keimanan bagi yang takut
213. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Abdullah bin Numair serta Abu Kuraib dan lafazh tersebut milik Abu Kuraib, mereka berkata,
telah menceritakan kepada kami Abu Mua'wiyah dari al-A'masy dari Syaqiq dari Hudzaifah
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika kami bersamanya:
"Kumpulkan untukku beberapa orang sahabat yang bisa menyatakan Islam." Hudzaifah
berkata, "Kami menjawab, "Wahai Rasulullah! Apakah tuan meragukan kami, sedangkan
kami berjumlah antara enam hingga tujuh ratus orang? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kamu tidak dapat menyangka bahwa suatu hari nanti kamu akan diuji."
Hudzaifah berkata, "Ujilah kami walaupun hingga sahabat-sahabat kami terpaksa mendirikan
shalat secara sembunyi."
Bab: Menlunakkan hati (dengan pemberian) bagi orang yang dikhawatirkana atas
lemahnya keimanannya, dan larangan atas terputusnya
214. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari az-Zuhri dari Amir bin Sa’ad dari bapaknya dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam membagikan sesuatu pembagian." Lalu aku berkata, "Wahai Rasulullah!
Berilah kepada lelaki itu karena dia juga seorang mukmin." Beliau bertanya dengan
bersabda: "(Atau bahkan) ia hanya seorang Muslim?" Aku menjawabnya sebanyak tiga kali
tetapi beliau tetap juga meminta kepastian dariku sebanyak tiga kali dengan pertanyaan,
"Betulkah dia juga Muslim?" Kemudian Beliau bersabda: "Aku sungguh akan memberikan
(bagian) kepada orang tersebut, padahal ada orang lain (dari kalangan muallaf) yang lebih
aku sukai daripadanya karena khawatir Allah akan menyungkurkannya ke dalam neraka."
C- \ ^ -X*-ai4_o
215. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ya'qub
bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Akhi Ibnu Syihab dari pamannya dia
berkata, telah mengabarkan kepadaku Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash dari bapaknya Sa'd
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan (pembagian) kepada sekelompok
kaum, saat itu sedang Sa'd duduk di antara mereka. Sa'd berkata, 'Lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam meninggalkan sebagian dari mereka yang belum beliau beri sedekah,
tindakan itu adalah yang paling membuat saya terkejut, maka saya bertanya, 'Wahai
Rasulullah, mengapa kamu berpaling (dari bersedekah) kepada fulan. Demi Allah,
sesungguhnya aku melihatnya sebagai seorang mukmin.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Ataukah dia (hanya) seorang muslim.' Sa'd berkata, 'Lalu aku terdiam
sebentar, namun aku lebih yakin dengan apa yang aku ketahui, maka aku pun bertanya,
'Wahai Rasulullah, mengapa tuan berpaling (dari bersedekah) kepada fulan. Demi Allah,
sesungguhnya aku melihatnya sebagai seorang mukmin.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Atau dia (hanya) seorang muslim.' Sa'd berkata, 'Lalu aku terdiam
sebentar, namun aku lebih yakin dengan apa yang aku ketahui, maka aku pun bertanya,
'Wahai Rasulullah, mengapa tuan berpaling (dari bersedekah) kepada fulan. Demi Allah,
sesungguhnya aku melihatnya sebagai seorang mukmin.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Atau dia (hanya) seorang muslim? Sungguh aku akan memberikan
sedekah kepada seorang tersebut, namun ada orang lain yang aku lebih sukai untuk tidak
memberikan kepadanya, karena khawatir Alah akan melemparkan wajahnya ke neraka'."
Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ali al-Hulwani dan Abd bin Humaid keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'd- telah
menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata, telah
menceritakan kepadaku Amir bin Sa'ad dari bapaknya, Sa'ad bahwa dia berkata, 'Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberikan sedekah kepada sekelompok kaum, sedangkan aku
duduk di antara mereka' sebagaimana hadits Ibnu Akhi Ibnu Syihab, dari pamannya, dan dia
menambahkan, 'Lalu aku mendatangi Rasulullah seraya membisikinya, lalu aku bertanya
kepadanya, 'Mengapa tuan berpaling (dari bersedekah) kepada fulan'." Dan telah
menceritakan kepada kami al-Hasan al-Hulwani telah menceritakan kepada kami Ya'qub
telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari Ismail bin Muhammad dia berkata,
saya mendengar Muhammad bin Sa'ad menceritakan ini seraya menyebutkan dalam
haditsnya, 'Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memukul dengan tangannya antara
leher dan pundakku, kemudian beliau bersabda: "Apakah karena peperangan wahai Sa'ad,
sesungguhnya aku (berkehendak) memberikan sedekah kepada laki-laki tersebut'."
Bab: Bertambahnya ketenangan dalam hati dengan adanya tanda-tanda
i'* ^ r fcl la' ; - u _.JuiJ\)
cj ;« <i 3 <S j*jficAo^.
l-sl^ ^\j^4. i»
\jt>^\J^Z^\ t S^\M'j ISJjalliLviUU^^ l J’$j*fyV c ^ 0 J>J\ ^
216. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dan Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kami lebih berhak merasa ragu daripada Nabi Ibrahim
Alaihissalam ketika dia berkata: '(Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku bagaimana Kamu
menghidupkan orang mati? ' Allah berfirman, 'Apakah kamu tidak percaya kepada
kekuasaanku? ' Nabi Ibrahim menjawab, 'Aku tetap percaya dan yakin, tetapi agar hatiku
tenteram) ' (Qs. Al Baqarah: 260). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terus bersabda:
"Semoga Allah memberikan rahmat kepada Nabi Lut'. Dia benar-benar telah berlindung
kepada suatu kuasa yang kuat (Allah subhanahu wata'ala). Andaikata aku tinggal di penjara
selama masa yang dilalui Nabi Yusuf berada di dalamnya niscaya aku akan memenuhi
keinginan orang yang meminta'." Dan telah menceritakan kepada kami insya Allah Abdullah
bin Muhammad bin Asma' adl-Dluba'i telah menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik
dari az-Zuhri bahwa Sa'id bin al-Musayyab dan Abu Ubaid telah mengabarkan kepadanya,
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits Yunus
dari az-Zuhri. Dan dalam hadits Malik disebutkan, '(Akan tetapi agar hatiku menjadi tenang) '
(Qs. Al Baqarah: 260). Perawi berkata, "Kemudian beliau membaca ayat ini hingga selesai."
Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid dia berkata, telah menceritakan
kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'd- telah menceritakan kepada kami Abu
Uwais dari az-Zuhri seperti riwayat Malik dengan sanadnya, dia menyebutkan, 'Kemudian
beliau membaca ayat ini hingga menyelesaikan-Nya."
Bab: Wajibnya beriman dengan risalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam
Laj\ J <CJl£- {y* \ \s» dAj \ ^ {j* \ ly* l* Jli 4IJlC-43j\
217. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah setiap Nabi melainkan dia pasti diberi tanda (sebagai
bukti kenabian mereka) semisalnya, yang mana manusia beriman kepadanya. Sedangkan
yang diberikan kepadaku hanyalah wahyu yang diturunkan oleh Allah. Oleh karena itu, aku
berharap menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya (dibandingkan dengan) mereka pada
Hari Kiamat."
^ J^S?\ ^4 j !>J^
bj^tb^y» jS-\^' jl3A.j\^jLll)JgA^LC'^\ ( ^^>4j^\ ( J yLjyC-b^J^Jb
218. Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abdul A'la telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Abu Yunus telah
menceritakan kepadanya, dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah
seseorang dari umat ini baik Yahudi dan Nashrani mendengar tentangku, kemudian dia
meninggal dan tidak beriman dengan agama yang aku diutus dengannya, kecuali dia pasti
termasuk penghuni neraka."
s^\i\ J > Jil
^ * ** y * y f’ ** y *
T > 'A *<•'*> A :A' i » ^ ' t'Z'l*'A
a 1y\^j c oL^ysl^^^ a 1y >4 jul^ojlLLi
219. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Shalih bin Shalih al-Hamdani dari Asy-Sya'bi dia berkata, "Saya melihat seorang
laki-laki penduduk Khurasan bertanya kepada asy-Sya'bi, ia tanyakan, 'Wahai Abu Amru,
orang-orang sebelum kami dari penduduk Khurasan berkata tentang seorang laki-laki yang
membebaskan budak wanitanya kemudian menikahinya, maka laki-laki itu seperti orang
yang mengendarai untanya? ' Lalu asy-Sya'bi menjawab, " Abu Burdah bin Abu Musa telah
menceritakan kepadaku, dari ayahnya, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Ada tiga orang manusia yang diberi pahala dua kali lipat: seorang lelaki Ahli Kitab
yang beriman kepada nabinya, ketika ia berjumpa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam kemudian beriman kepadanya, mengikuti dan membenarkannya, maka dia
mendapat dua pahala. Kedua, seorang hamba sahaya yang menunaikan kewajibannya
terhadap Allah dan kewajibannya terhadap tuannya, maka dia juga mendapat dua pahala.
Ketiga, ialah seseorang yang mempunyai hamba sahaya perempuan, dia memberinya makan
dengan baik, mendidiknya dengan sebaik-baik pendidikan, lalu memerdekakan dan
menikahinya, maka dia juga mendapat dua pahala." Kemudian Asy-Sya'bi berkata kepada
orang Khurasan itu, "Ambilah hadits ini dengan Cuma-Cuma (geratis), sungguh orang-orang
dahulu melakukan perjalanan hingga madinah untuk sesuatu (mendapatkan hadits) yang
kurang dari ini." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami 'Abdah bin Sulaiman, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan. (dalam
jalur lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah seluruhnya dari
Shalih bin Shalih dengan isnad ini, seperti hadits tersebut."
Bab: Turunnya Isa puter Maryam sebagai hakim dengan syariat Nabi kita Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa Sallam
y.*' *S ^ 4*-'* ' v »^d> 1 '*• l '\* \\$ '' \'£\' >1 > X\'
220. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab dari Ibnu al-Musayyab
bahwa dia mendengar Abu Hurairah mengatakan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya! Sungguh, kedatangan Isa bin
Mariam kepada kalian untuk menjadi hakim secara adil akan segera tiba. Dia akan
mematahkan salib, membunuh babi serta menghapuskan jizyah (dari orang kafir). Harta
akan melimpah ruah, sehingga tidak ada seorang pun yang ingin menerimanya." Dan telah
menceritakannya kepada kami Abdul A'la bin Hammad dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah.
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakannya kepadaku tentangnya Harmalah
bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah menceritakan
kepadaku Yunus, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Hasan al-Hulwani dan 'Abd bin Humaid dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami ayahku dari Shalih seluruhnya dari Az-Zuhri dengan isnad ini. Dan dalam
riwayat Ibnu Uyainah disebutkan, "Sebagai imam yang adil dan hakim yang adil." Sedangkan
dalam riwayat Yunus, "Sebagai hakim yang adil, " dan tidak menyebutkan, "imam yang adil."
Sedangkan dalam riwayat Shalih, "Hakim yang adil." Sebagaimana dikatakan al-Laits, dan
dalam haditsnya terdapat tambahan, "hingga satu sujud lebih baik daripada dunia dan
seisinya." Kemudian Abu Hurairah berkata, "Bacalah jika kalian berkehendak: '(Tidak ada
seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya) '
(Qs. an-Nisaa 1 : 159).
> >
221. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepadakami
Laits dari Sa'id bin Abu Said dari 'Atha' bin Mina' dari Abu Hurairah bahwa dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Allah, sungguh Ibnu Maryam akan
turun sebagai hakim yang adil, lalu dia mematahkan salib, membunuh babi, menghapuskan
jizyah (dari orang kafir), meninggalkan unta muda, tidak berusaha mendapatkannya,
hilanglah permusuhan, saling melakukan kebencian dan hasad, dan akan mengajak untuk
menerima harta (sedekah) namun tidak ada seorang pun yang menerimanya."
_^j 3 is^iss 'j.
L=^
222. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Nafi' mantan budak Abu Qatadah al-Anshari, bahwa Abu Hurairah
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bagaimana keadaan kalian
apabila Isa putera Maryam turun pada kalian dan menjadi pemimpin kalian."
^3^ v.
223. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Akhi Ibnu Syihab dari
pamannya dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' -yaitu mantan budak Abu
Qatadah al-Anshari- bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bagaimana keadaan kalian apabila Isa putera Maryam turun
pada kalian dan menjadi pemimpin kalian."
J
224. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepadaku Al-
Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'bin dari Ibnu Syihab dari
Nafi' budak Abu Qatadah, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Bagaimana keadaan kalian apabila Isa putera Maryam turun pada kalian dan
menjadi pemimpin kalian." Lalu aku berkata kepada Ibnu Abu Dzi'b bahwa al-Auza'i telah
menceritakan kepada kami, dari az-Zuhri dari Nafi' dari Abu Hurairah, "Pemimpin kalian
dalah dari kalian." Ibnu Abu Dzi'b berkata, "Apakah kamu tahu sesuatu apa (yang dijadikan
dasar) memimpin kalian?" Aku balik bertanya, "Apakah kamu akan mengabarkannya
kepadaku?" Ibnu Abu Dzi'b berkata, "Dia akan memimpin kalian berdasarkan Kitabullah dan
Sunnah Nabi Kalian shallallahu 'alaihi wasallam'."
225. Telah menceritakan kepada kami al-Walid bin Syuja' dan Harun bin Abdullah serta Hajjaj
bin asy-Sya'ir mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj -yaitu Ibnu
Muhammad- dari Ibnu Juraij dia berkata, " Abu az-Zubair telah mengabarkan kepadaku,
bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Akan senantiasa ada dari umatku sekelompok orang yang
berperang di atas kebenaran, mereka akan selalu nampak hingga hari kiamat." Beliau
bersabda lagi: "Lalu turunlah Isa putra Maryam, lalu pemimpin mereka berkata, 'Kemarilah,
pimpinlah kami shalat." Isa lalu berkata, 'Tidak, sesungguhnya sebagaian kalian atas sebagian
yang lain adalah pemimpin, sebagai bentuk pemuliaan Allah terhadap umat ini'."
Bab: Penjelasan tentang zaman yang keimanan tidak lagi diterima ( jLo
’i ' ' *\< 'Zi\ \'Z'\ ' l lis > ’-li «- V ’ V’is ' 't'* ’ '*
^_j5j J^> 4&\ 3>^j6' J, ' ^.c- A^ol Alc-£jJ\ J>
Ui^fT j* J&j* ^
J J j'.
226. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali bin
Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ya'nun -yaitu Ibnu Ja'far-
dari al-Ala' -yaitu Ibnu Abdurrahman- dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hari Kiamat tidak akan tegak sehingga
matahari terbit dari arah barat. Ketika matahari terbit dari arah barat maka seluruh manusia
beriman kepada Allah, sehingga saat itu; '(Tidak berfaidah lagi iman seseorang yang tidak
beriman sebelumnya atau tidak berusaha mengerjakan kebaikan dalam keimanannya) ' (Q.
Al An'aam: 158). Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu
Numair serta Abu Kuraib mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail.
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Jarir keduanya dari Umarah bin al-Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Husain bin Ali dari Zaidah dari Abdullah bin Dzakwan dari Abdurrahman al-A'raj dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
J^>4jij\ J j4j Jli l a fl U \j
\S4l^ll>\ jdJ^ jl jls^d^T 1^3^\1j\ UiS^ilW;-^- ^4\i\
227. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki 1 . (dalam riwayat lain disebutkan)
Dan telah menceritakannya kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Yusuf al-Azraq semuanya dari Fudlail bin Ghazwan. (dalam riwayat lain disebutkan)
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala 1 dan lafazh tersebut
miliknya, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari bapaknya dari Abu Hazim dari
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada tiga
perkara yang apabila keluar niscaya tidak akan bermanfaat iman seseorang yang sebelumnya
beriman atau sebelumnya berusaha berbuat baik pada imannya, yaitu: terbitnya matahair
dari barat, keluarnya Dajjal, dan makhluk melata di bumi'."
228. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari
Ibnu Ulayyah, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah telah
menceritakan kepada kami Yunus dari Ibrahim bin Yazid at-Tamimi dia mendengarnya pada
sesuatu yang paling diketahui dari bapaknya dari Abu Dzar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda suatu hari: "Apakah kalian tahu, ke mana matahari ini pergi?" Mereka
menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Sesungguhnya ini lari
beredar hingga berhenti pada tempatnya di bawah Arsy lalu menyungkur sujud, ia tetap
demikian hingga dikatakan kepadanya, 'Kamu naiklah dan kembalilah pada tempat dari
mana kamu datang.' Lalu ia kembali sehingga menjadi terbit dari tempat terbitnya,
kemudian lari beredar di mana ia membuat manusia tidak mengingkarinya sedikit pun
hingga ia berhenti pada tempat beredarnya yaitu di bawah Arsy, lalu dikatakan kepadanya,
'Naiklah dan terbitlah pagi hari dari barat'. Lalu ia terbit dari barat." Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Apakah kalian tahu, kapankah itu terjadi, itu terjadi
ketika iman seseorang tidak berguna bagi dirinya selama dia tidak beriman sebelumnya, atau
berbuat baik dalam imannya 1 ." Dan telah menceritakan kepada kami Abd al-Hamid bin Bayan
al-Wasithi telah mengabarkan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Abdullah- dari Yunus dari
Ibrahim at-Taimi dari bapaknya dari Abu Dzar bahwa suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apakah kalian tahu ke mana matahari ini pergi'. ...sebagaimana makna
hadits Ibnu Ulayyah."
229. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan
lafazh tersebut milik Abu Kuraib, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Muawiyah telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Ibrahim at-Taimi dari bapaknya
dari Abu Dzar dia berkata, "Saat aku masuk masjid, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sedang duduk-duduk, maka tatkala matahari terbenam, beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar,
apakah kamu tahu kemana matahari ini pergi? ' Abu Dzar menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya
lebih tahu.' Beliau bersabda: "la pergi, lalu meminta izin untuk sujud, maka ia diberi izin
untuk sujud, seakan-akan telah dikatakan kepadanya, 'Pulanglah dari arah kamu datang'.
Lalu ia terbit dari barat.' Perawi berkata, 'Kemudian beliau membaca sebagaimana bacaan
Abdullah, 'Dan itulah tempat untuk matahari'."
U5siii3li { d -jazL J4JS1 Jl J } jtfs
230. Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id al-Asyajj dan lshaq bin Ibrahim, lshaq
berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan al-Asyajj berkata, telah menceritakan
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Ibrahim at-Taimi dari
bapaknya dari Abu Dzar dia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah tentang firman Allah:
'(Matahari beredar pada tempat porosnya) ' (Qs. Yunus: 38) Maka beliau bersabda:
"Tempatnya adalah di bawah Arsy 1 ."
Bab: Permulaan wahyu untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam (J
^ 0^ J45 ^ j ^3
i,VSlu3ls1
**x ^ x * /
jS- 3^ (J U C-Ia Jla \J\ J\ji9 -^A\
\jufe\iL ^Ak\$
£y» <4-cSsj ^n]\ t^>\::i^-s=Li\ <4-cSs-j 5^" JvaV»
'J^Aa^Ay^W
y Jk S,
ja1Lc-45j\ J^> ji ( _^c.Jjj\ (; $ji\ ( _y. jilDW jjb4SJj4lJ\ji9
231. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir Ahmad bin Amru bin Abdullah bin
Amru bin Sarh telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah menceritakan kepada kami Urwah bin az-
Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, telah mengabarkan kepadanya
bahwa, dia berkata, "Wahyu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pertama kali terjadi
adalah dalam bentuk mimpi yang benar dalam tidur beliau. Tidaklah beliau mendapati mimpi
tersebut melainkan sebagaimana munculnya keheningan fajar subuh, kemudian beliau suka
menyepi sendiri. Beliau biasanya menyepi di gua Hira 1 . Di sana beliau menghabiskan
beberapa malam untuk beribadah kepada Allah sebelum kembali ke rumah. Untuk tujuan
tersebut, beliau membawa sedikit perbekalan. (Setelah beberapa hari berada di sana) beliau
pulang kepada Khadijah, mengambil perbekalan untuk beberapa malam. Keadaan ini terus
berlarut, sehingga beliau dibawakan wahyu ketika beliau berada di gua Hira 1 . Wahyu
tersebut disampaikan oleh Malaikat Jibril dengan berkata, 'Bacalah wahai Muhammad! '
Beliau bersabda: "Aku tidak pandai membaca." Rasulullah bersabda: "Lalu malaikat
memegang dan memelukku erat-erat, ketika aku merasakan kepayahan ia pun melepasku.
Kemudian dia berkata, 'Bacalah wahai Muhammad! ' Beliau bersabda: 'Aku lalu menjawab,
'Aku tidak bisa membaca'. Beliau melanjutkan: 'Jibril kemudian memegang dan memelukku
erat-erat lagi, hingga ketika aku merasakan kepayahan ia pun melepasnya kembali.
Kemudian ia berkata, 'Bacalah wahai Muhammad! ' Beliau bersabda: "Aku lalu menjawab:
'Aku tidak pandai membaca.' Beliau melanjutkan: 'Jibril kembali memegang dan memelukku
erat-erat, sehingga ketika aku merasakan kepayahan, ia pun melepaskanku. Kemudian dia
membaca firman Allah: '(Bacalah wahai Muhammad dengan nama Rabbmu yang
menciptakan sekalian makhluk. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah, dan
Rabbmu Yang Maha Pemurah yang mengajar manusia melalui pena. Dia mengajar manusia
sesuatu yang tidak diketahui) ' (Qs. Al 'Alaq: 1-5). Setelah kejadian itu beliau pulang dalam
keadaan ketakutan hingga menemui Khadijah, seraya beliau berkata: 'Selimutilah aku!
Selimutilah aku.' Lalu Khadijah memberi beliau selimut hingga hilang rasa gementar dari diri
beliau. Beliau kemudian bersabda kepada Khadijah: 'Wahai Khadijah! Apakah yang telah
terjadi kepadaku? ' Beliau pun menceritakan seluruh peristiwa yang telah terjadi. Beliau
bersabda lagi: 'Aku benar-benar khawatir pada diriku.' Khadijah terus menghibur beliau
dengan berkata, 'Janganlah begitu, bergembiralah! Demi Allah, Allah tidak akan
menghinakanmu, selama-lamanya. Demi Allah! Sesungguhnya, kamu telah menyambung tali
persaudaraan, berbicara jujur, memikul beban orang lain, suka mengusahakan sesuatu yang
tidak ada, menjamu tamu dan sentiasa membela faktor-faktor kebenaran.' Khadijah beranjak
seketika menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, sepupu Khadijah. Dia
pernah menjadi Nashrani pada zaman Jahiliyah. Dia suka menulis dengan tulisan Arab dan
cukup banyak menulis kitab Injil dalam tulisan Arab. Ketika itu dia telah tua dan buta.
Khadijah berkata kepadanya, 'Paman! (Paman adalah panggilan yang biasa digunakan oleh
bangsa Arab bagi sepupu dan sebagainya karena menghormati mereka atas dasar lebih tua)
Dengarlah cerita anak saudaramu ini.' Waraqah bin Naufal berkata, 'Wahai anak saudaraku!
Apakah yang telah terjadi? ' maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan
semua peristiwa yang beliau telah alami. Mendengar peristiwa itu, Waraqah berkata, 'Ini
adalah undang-undang yang dahulu pernah diturunkan kepada Nabi Musa. Alangkah baik
seandainya aku masih muda di saat-saat kamu dibangkitkan menjadi Nabi. Juga alangkah
baik kiranya aku masih hidup di saat-saat kamu diusir oleh kaummu.' Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menegaskan: 'Apakah mereka akan mengusirku? ' Waraqah
menjawab, "Ya, tidaklah setiap Nabi yang bangkit membawa tugas sepertimu, melainkan
pasti akan dimusuhi. Seandainya aku masih hidup di zamanmu, niscaya aku akan tetap
menolong dan membelamu'." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'
telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dia
berkata, az-Zuhri berkata. Dan telah mengabarkan kepada kami Urwah dari Aisyah bahwa
dia berkata, "Wahyu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pertama kali terjadi
adalah. ..lalu dia melansirkan hadits seperti hadits Yunus, hanya saja dia berkata, "Demi Allah,
Allah tidak akan membuatmu sedih selamanya." Dan dia berkata, "Khadijah berjakah, 'Wahai
pamanku, dengarkan dari anak saudaramu ini'." Dan telah menceritakan kepada kami Abdul
Malik bin Syu'aib bin al-Laits dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari
kakekku dia berkata, telah menceritakan kepada kami Uqail bin Khalid berkata Ibnu Syihab
saya mendengar Urwah bin az-Zubair berkata, Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkata, "Lalu beliau kembali pada Khadijah dalam keadaan hatinya ketakutan, " lalu
menceritakan hadits seperti hadits Yunus dan Ma'mar. Hanya saja dia tidak menyebutkan
awal dari hadits keduanya, "Wahyu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pertama kali
terjadi adalah mimpi yang benar." Dan dia mengikuti perkataan Yunus, "Demi Allah, Allah
tidak akan menghinakanmu selamanya." Lalu dia menyebutkan perkataan Khadijah, "Wahai
pamanku, dengarkan dari anak saudaramu."
yiiU sj> ^\L\
^ ^ ^ / •*
^is^sii^^jl\ii#i
\$\$} ^isui-l
3151
,.<>
232. Dan telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahab dia berkata, telah menceritakan kepada kami Yunus dia berkata, Ibnu Syihab
berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Jabir bin
Abdullah al-Anshari -dan dia termasuk salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ’alaihi
wasallam- dia menceritakan sebuah hadits, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menceritakan tentang masa terputusnya wahyu. Beliau bersabda: "Ketika aku
berjalan-jalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari langit. Aku mendongakkan kepalaku,
ternyata Malaikat yang pernah mendatangiku di gua Hira' sedang duduk di atas kerusi
terapung-apung di antara langit dan bumi.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda lagi: 'Aku mulai gementar karena ketakutanku kepadanya. Lalu aku pulang dan
berkata, 'Selimutkanlah aku! Selimutkanlah aku! Lalu dia menyelimutiku, ketika itulah Allah
menurunkan ayat: '(Wahai orang yang berselimut! Bangunlah serta berilah peringatan, dan
Rabbmu maka agungkanlah, dan bajumu maka sucikanlah, dan segala kejahatan, hendaklah
kamu jauhi,) 1 (Qs. Al Mudatstsir: 1-5), maksudnya adalah berhala-berhala tersebut maka
jauhilah. Setelah itu wahyu diturunkan terus-terusan." Dan telah menceritakan kepada kami
Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku
dari kakekku dia berkata, telah menceritakan kepada kami Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab
dia berkata, saya mendengar Abu Salamah bin Abdurrahman berkata, telah mengabarkan
kepada kami Jabir bin Abdullah bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kemudian wahyu berhenti dariku beberapa saat, maka ketika aku berjalan, "
kemudian dia menyebutkan seperti hadits Yunus, hanya saja dia menyebutkan, "Lalu aku
takut disebabkannya hingga aku jatuh ke tanah." Dia berkata, "Sedangkan Abu Salamah
berkata, "Dan yang dimaksud adalah berhala-berhala." Dia berkata, "kemudian wahyu
banyak turun dan terus-terusan." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'
telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari
az-Zuhri dengan sanad ini seperti hadits Yunus, ia menyebutkan, "Allah lalu menurunkan
ayat: '(Wahai orang yang berselimut! Bangunlah serta berilah peringatan, dan Rabbmu maka
agungkanlah, dan bajumu maka sucikanlah dan segala kejahatan, hendaklah kamu jauhi) '
(Qs. Al Mudatstsir: 1-5). Sebelum shalat diwajibkan, maksudnya adalah jauhilah berhala-
berhala. Dan dia berkata, "Maka aku takut disebabkannya, " sebagaimana dikatakan oleh
Uqail.
x / x '*/ ^
233. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
al-Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami al-Auza'i dia berkata, saya mendengar
Yahya berkata, saya bertanya kepada Abu Salamah, "Ayat Al Quran apa yang diturunkan
dulu?" Dia lalu membaca: '(Hai orang-orang yang berselimut) ' (Surat Al Mudatstsir). Maka
aku berkata, "Atau (mungkin surat) iqara'." Kekudian aku bertanya kepada Jabir bin
Abdullah, "Ayat al-Qur'an apa yang diturunkan lebih dulu?" Dia lalu membaca: '(Hai orang-
orang yang berselimut) ' (Surat Al Mudatstsir). Maka aku berkata, "Atau (mungkin surat)
iqara'." Jabir berkata, "Aku telah menceritakan kepadamu sesuatu yang telah diceritakan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada kami. Beliau bersabda: "Saya beriktikaf di Gua
Hira' selama sebulan, ketika aku telah menyelesaikan iktikafku, maka aku turun, menuruni
dasar lembah, lalu aku dipanggil. Maka aku pun melihat ke depanku dan ke belakangku, ke
kanan dan ke kiri, tetapi aku tidak melihat seorang pun, kemudian aku dipanggil lagi, lalu aku
melihat, namun tidak ada seorang pun, kemudian aku dipanggil, maka aku mendongakkan
kepalaku, ternyata dia di atas Arsy di udara, yaitu Jibril. Kemudian aku pun menjadi
kemetaran. Lalu aku mendatangi Khadijah dan kukatakan, "Selimutilah aku, selimutilah aku!
maka dia mengguyurkan air kepadaku, lalu Allah menurunkan ayat: '(Wahai orang yang
berselimut! Bangunlah serta berilah peringatan, dan Rabbmu maka agungkanlah, dan
bajumu maka sucikanlah) ' (Qs. Al Mudatstsir: 1-4). Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar telah
mengabarkan kepada kami Ali bin al-Mubarak dari Yahya bin Abu Katsir dengan sanad ini,
dan dia menyebutkan, "Ternyata dia duduk di atas Arsy antara langit dan bumi."
Bab: Isra' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ke langit J ^ *\
Cj\ j)
^ a 2I^L>4 ^Lu ^3 3li tfJo <jjo\ 3ls 43 ^i>
VSlvS^VSS^^^«£^Ss3Vs^«£^SB^J^ll^3VsJLU^3j 8! sJ 4 _^3VB«£^^J 8 ,a»
Js^v J\_^S jl^ ^U_^i\i\ji^lJ J' 'jJ>J* 4 .
*UiJ\ j\ IL^^i { \*U\Z&A\<2i3 } tsj*
*UiJ\ j\ J^> JUSJ^
-JtVK» (JLcojV'** - C? j^* ^^\^^^4ii^4^jVSA^\cu4
\jG-ii^ j£±£&\ ^'p*VJ>\> ISI \ilS lSi^lS^i\^o ji j
^_isX- \jo <Ui\ ^jo \ ^4 l^^Lc-llAj JU J’^jjjls" L&^aJ \ j\ jta L$3 j J \j\_3 ^^X^JaJ\ SjJJlil
^3ls Ju^\iTli\ii4j j^liiUfo
<4U-X3 j^4*X- a*^L>g ,J
234. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah didatangi Buraq. Yaitu
seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal. la
merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencapai ujungnya." Beliau
bersabda lagi: "Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis." Beliau
bersabda lagi: "Kemudian aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa
dilakukan oleh para Nabi. Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan
shalat sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar, tiba-tiba aku didatangi oleh
Jibril dengan membawa semangkuk arak dan semangkuk susu. Dan aku pun memilih susu.
Lalu Jibril berkata, 'Kamu telah memilih fitrah'. Lalu Jibril membawaku naik ke langit. Ketika
Jibril meminta agar dibukakan pintu, maka ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab,
'Jibril'. Ditanyakan lagi, 'Siapa yang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril
ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutus? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutus.' Maka
dibukalah pintu untuk kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Adam, dia menyambutku
serta mendoakanku dengan kebaikan. Lalu aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril lalu minta
supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril
ditanya lagi, 'Siapa yang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad.' Jibril ditanya lagi,
'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan
kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakaria, mereka
berdua menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik langit
ketiga. Jibril pun meminta supaya dibukakan pintu. Lalu ditanyakan, 'Siapakah kamu? ' Jibril
menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'.
Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'.
Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Yusuf Alaihis Salam,
ternyata dia telah dikaruniakan dengan kedudukan yang sangat tinggi. Dia terus menyambut
aku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keempat. Jibril pun
meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril
menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'.
Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'.
Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Idris Alaihis Salam,
dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Allah berfirman: '(Dan kami
telah menganggkat ke tempat yang tinggi darjatnya) '. Aku dibawa lagi naik ke langit kelima.
Jibril lalu meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi, 'Siapakah
kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Jibril menjawab,
'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah
diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Harun
Alaihissalam, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi
naik ke langit keenam. Jibril lalu meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara
bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawab, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah
bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan?
' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku
bertemu dengan Nabi Musa, dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan.
Aku dibawa lagi naik ke langit ketujuh. Jibril meminta supaya dibukakan. Kedengaran suara
bertanya lagi, 'Siapakah kamu? ' Jibril menjawabnya, 'Jibril'. Jibril ditanya lagi, 'Siapakah
bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Muhammad'. Jibril ditanya lagi, 'Apakah dia telah diutuskan?
' Jibril menjawab, 'Ya, dia telah diutuskan'. Pintu pun dibukakan kepada kami. Tiba-tiba aku
bertemu dengan Nabi Ibrahim Alaihissalam, dia sedang berada dalam keadaan menyandar di
Baitul Makmur. Keluasannya setiap hari bisa memasukkan tujuh puluh ribu malaikat. Setelah
keluar, mereka tidak kembali lagi kepadanya (Baitul Makmur). Kemudian aku dibawa ke
Sidratul Muntaha. Daun-daunnya besar seperti telinga gajah dan ternyata buahnya sebesar
tempayan." Beliau bersabda: "Ketika beliau menaikinya dengan perintah Allah, maka sidrah
muntaha berubah. Tidak seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan
keindahannya karena indahnya. Lalu Allah memberikan wahyu kepada beliau dengan
mewajibkan shalat lima puluh waktu sehari semalam. Lalu aku turun dan bertemu Nabi
Musa Alaihissalam, dia bertanya, 'Apakah yang telah difardukan oleh Tuhanmu kepada
umatmu? ' Beliau bersabda: "Shalat lima puluh waktu'. Nabi Musa berkata, 'Kembalilah
kepada Tuhanmu, mintalah keringanan karena umatmu tidak akan mampu
melaksanakannya. Aku pernah mencoba Bani Israel dan menguji mereka'. Beliau bersabda:
"Aku kembali kepada Tuhan seraya berkata, 'Wahai Tuhanku, berilah keringanan kepada
umatku'. Lalu Allah subhanahu wata'ala. mengurangkan lima waktu shalat dari beliau'. Lalu
aku kembali kepada Nabi Musa dan berkata, 'Allah telah mengurangkan lima waktu shalat
dariku'. Nabi Musa berkata, 'Umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Kembalilah
kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi'. Beliau bersabda: "Aku masih saja bolak-balik
antara Tuhanku dan Nabi Musa, sehingga Allah berfirman: 'Wahai Muhammad!
Sesungguhnya aku fardukan lima waktu sehari semalam. Setiap shalat fardu dilipatgandakan
dengan sepuluh kali lipat. Maka itulah lima puluh shalat fardu. Begitu juga barangsiapa yang
berniat, untuk melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, niscaya akan dicatat baginya
satu kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya. Sebaliknya
barangsiapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak melakukannya, niscaya
tidak dicatat baginya sesuatu pun. Lalu jika dia mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu
kejahatan baginya'. Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa, lalu aku memberitahu
kepadanya. Dia masih saja berkata, 'Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan'. Aku
menjawab, 'Aku terlalu banyak berulang-ulang kembali kepada Tuhanku, sehingga
menyebabkanku malu kepada-Nya'."
i T 7\A, , * ' \ '
> >
235. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Hasyim al-Abdi telah menceritakan
kepada kami Bahz bin Asad telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin al-Mughirah telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Saya didatangi (malaikat) lalu mereka membawaku ke sumur
Zamzam, lalu dadaku dibelah dan dicuci dengan air Zamzam, kemudian aku ditinggalkan."
\ jl&l \
jfij J 4*9 ci-o -A>-
236. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didatangi Jibril shallallahu 'alaihi wasallam, saat
beliau sedang bermain bersama anak-anak. Malaikat itu kemudian mengambil lalu
merebahkan beliau, lalu membelah hatinya, mengeluarkan hati dan mengeluarkan segumpal
darah darinya seraya berkata, 'Ini bagian setan darimu kemudian mencucinya dalam bejana
dari emas dengan air Zamzam', kemudian malaikat menjahitnya dan kemudian
mengembalikannya ke tempat semula. Anak-anak lalu datang dan mengadu kepada ibu
susuannya, mereka berkata, 'Sesungguhnya Muhammad telah dibunuh.' Orang-orang lalu
menyambut beliau dengan wajah pucat pasi (karena ketakutan) '." Anas berkata, "Aku telah
melihat bekas jahitan tersebut pada dada beliau." Telah menceritakan kepada kami Harun
bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan
kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syarik
bin Abdullah bin Abu Namir dia berkata, aku mendengar Anas bin Malik menceritakan
kepada kami tentang malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diisra'kan dari masjid al-
Ka'bah, bahwa dia didatangi oleh tiga orang sebelum beliau diberikan wahyu, saat beliau
sedang tidur di masjid haram." Perawi lalu melansirkan hadits tersebut dengan kisahnya
seperti hadits Tsabit al-Bunani, lalu dia mengajukan suatu kalimat padanya, mengakhirkan,
menambahkan, dan mengurangi."
< 1 ^ j
__gju \ ^ ,j4-J \ 3 la llojl \
5 Ll^\i3U^3VsUJ%^\^^3ViS3Vi^\\^3U^3ViS^Vi3\^L^£J\ c 5l e ^J T ,Je ra
^^j^i^^\3l r ^y\j^j v \4^y\3is^\^\\ifc3is\lA^^3is^Uj\
J_jij jii1j|»j>-^\ JlS^^ISMUb ^>^-»3
> t >
a&ft&aSi;
c >
S^il5j^\j3lsi3^i-S r iil\^lfr^ > J\ dif .^3lsUjL^> j[jd^\ >3lsili)
iL^\^\j3\S^i5ji3\l e l^\4^\S^^l^\^JL^s1^3Vs^U^s1^'5\jS\4X_^
237. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya at-Tujibi telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu
Syihab dari Anas bin Malik dia berkata, " Abu Dzar pernah menceritakan bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Atap rumahku dilubangi, sedangkan aku berada di
Makkah, lalu Jibril turun dan melubangi dadaku, kemudian dia mencucinya dengan air
zamzam, kemudian dia membawa wadah dari emas yang penuh dengan hikmah dan iman,
lalu dia menuangkannya pada dadaku. Setelahitu dia menutupnya dan menggandeng
tanganku, naik ke langit. Ketika kami sampai pada langit dunia, maka Jibril berkata kepada
malaikat penjaga langit dunia, 'Bukalah.' Dia menjawab, 'Siapa ini? ' Jibril menjawab, 'Ini
Jibril. 1 Dia bertanya, 'Apakah ada seseorang bersamamu? ' Jibril menjawab, 'Ya. Aku bersama
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.' Dia bertanya, 'Apakah dia telah diutuskan? ' Jibril
menjawab, 'Ya.' Lalu malaikat penjaga membukakan pintu." Beliau melanjutkan sabdanya:
'Ketika kami telah menaiki langit dunia, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari sampingnya hitam
dan samping kanannya juga hitam. Apabila dia melihat sebelah kanannya maka dia tertawa,
dan apabila dia melihat sebelah kirinya maka dia menangis." Rasulullah melanjutkan: 'Laki-
laki itu lalu berkata, 'Selamat datang wahai Nabi yang shalih dan putera yang shalih'. Aku
bertanya, 'Siapa ini wahai Jibril? 1 Jibril menjawab, 'Ini Adam shallallahu 'alaihi wasallam, dan
ini al-Aswidah di sebalah kanannya, dan di sebelah kirinya Nasam para puteranya. Di sebelah
kanan adalah penduduk surga, sedangkan al-Aswidah yang di sebelah kirinya adalah
penduduk neraka, sehingga apabila dia menoleh ke sebelah kanan niscaya dia tertawa, dan
apabila dia melihat ke sebelah kirinya niscaya dia menangis." Beliau melanjutkan sabdanya:
"Jibril naik bersamaku hingga mendatangi langit kedua, lalu dia berkata kepada penjaganya,
'Bukakanlah'. Maka penjaganya berkata sebagaimana penjaga langit dunia (pertama). Lalu
dia membukanya." Anas bin Malik berkata, "Lalu dia menyebutkan bahwa dia mendapati
pada langit-langit tersebut Adam, Idris, Isa, Musa, dan Ibrahim -semoga keselamatan
terlimpahkan kepada mereka semuanya- dan dia tidak menyebutkan secara pasti bagaimana
kedudukan mereka, hanya saja dia menyebutkan bahwa beliau menjumpai Adam di langit
dunia, dan Ibrahim di langit keenam. Dia berkata, "Ketika Jibril dan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melewati Idris Alaihissalam, maka Idris berkata, 'Selamat datang wahai Nabi
yang shalih dan saudara yang shalih.' Kemudian dia lewat, maka aku bertanya, 'Siapakah ini?
' Jibril menjawab, 'Ini Idris'. Beliau bersabda lagi, 'Kemudian aku melewati Musa As, maka dia
berkata, 'Selamat datang pada Nabi yang shalih dan saudara yang shalih.' Beliau bersabda:
"Aku bertanya, 'Siapakah ini? 'Jibril menjawab, 'Ini Musa'. Beliau bersabda: "Kemudian aku
melewati Isa, maka dia berkata, 'Selamat datang pada Nabi yang shalih dan saudara yang
shalih.' Aku bertanya, 'Siapakah ini? ' Jibril menjawab, 'Ini Isa putera Maryam.' Beliau
bersabda: "Kemudian aku melewati Ibrahim Alaihissalam, maka dia berkata, 'Selamat datang
pada Nabi yang shalih dan putera yang shalih.' Beliau bersabda: "Aku bertanya, 'Siapakah
ini? ' Jibril menjawab, 'Ini Ibrahim'." Ibnu Syihab berkata; Dan telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Hazm bahwa Ibnu Abbas dan Abu Habbah al-Anshari keduanya berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kemudian Jibril naik bersamaku hingga
aku menaiki tempat datar di mana aku mendengar suara pena." Ibnu Hazm dan Anas bin
Malik berkata, "Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lalu Allah memfardlukan
shalat lima puluh waktu atas umatku.' Beliau bersabda lagi, 'Lalu aku kembali dengan
perintah tersebut hingga aku melewat Musa, maka dia berkata, 'Apa sesuatu yang
diwajibkan oleh Rabbmu atas umatmu? ' Beliau berkata, 'Aku menjawab, 'Allah mewajibkan
shalat lima puluh waktu atas mereka.' Maka Musa berkata kepadaku, 'Maka kembalilah
kepada Rabbmu, karena umatmu tidak akan mampu melakukannya.' Lalu aku kembali para
Rabbku, lalu Dia membebaskan setengahnya.' Lalu aku kembali pada Musa, lalu aku
memberitahukannya hingga ia pun berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu, karena umatmu
tidak akan mampu melakukannya.' Beliau bersabda: "Lalu aku kembali pada Rabbku.' Maka
Allah berkata, 'la lima waktu, dan ia lima puluh waktu. Perkataan tersebut tidak diganti di
sisiku.' Lalu beliau bersabda: "Maka aku kembali kepada Musa, maka dia berkata,
'Kembalilah pada Rabbmu.' Maka aku berkata, 'Sungguh aku telah malu terhadap Rabbku.'
Beliau bersabda lagi, 'Kemudian Jibril beranjak pergi bersamaku hingga kami mendatangi
Sidrah al-Muntaha, lalu berbagai warna menutupinya hingga aku tidak mengetahui apakah
hakikatnya.' Beliau bersabda lagi, 'Kemudian aku dimasukkan ke surga, ternyata di dalamnya
berkubah permata dan tanahnya adalah misik'."
<_JbS IjA <iLoli j, ^LSli <iLoli jS -\ <J
3liiL5^ j jU-lIli^U^ ^\ l^>3lii^^llri
VlilLS\^ 3 Vs 3^34 3^1 ^ Ji^34 f \li>
^jo\ 'J& o\
3 _>ili\c43\ Jg3#i\ ^\jJ4Jlio\ ^li]\U\j^J\jo\ ^\^3ls
^aL.\ ^>\ sUUdi Jjfo j& c j2fcfellljiL3\d42\\j£ 3\3\lAHhJ*-^£&
ji>-\ < ^\[^X^a'i^' 3^ 0*^1^ 3 i>l>>p^3^
^1 ssv^s ^ a 1 3^ rJ 1 -^^ ^
&l*\j
238. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik boleh jadi dia berkata,
dari Malik bin Sha'sha'ah seorang laki-laki dari kaumnya, dia berkata. Nabi "shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ketika aku berada di tepi Baitullah dalam keadaan separuh tidur, tiba-
tiba aku mendengar pembicaraan salah seorang dari tiga lelaki yang berada di tengah-
tengah. Lalu mereka menghampiri aku dan membawa aku ke suatu tempat. Kemudian
mereka membawa sebuah wadah dari emas yang berisi air Zamzam. Setelah itu dadaku
dibedah dari sini dan sini." Qatadah berkata, "Aku telah bertanya kepada orang yang
bersamaku, 'Apakah yang beliau maksudkan? ' Dia menjawab, 'Hingga ke bawah perut
beliau'. Beliau melanjutkan sabdanya: 'Hatiku telah dikeluarkan dan dibersihkan dengan air
Zamzam, kemudian diletakkan kembali di tempat asal. Setelah itu diisi pula dengan iman dan
hikmah, lalu dibawa pula kepadaku seekor binatang tunggangan berwarna putih yang
disebut Buraq, ia lebih besar daripada keledai dan lebih kecil daripada bighal. la mengatur
langkahnya sejauh mata memandang, sementara itu aku dibawa di atas punggungnya.
Kemudian kami pun memulai perjalanan hingga sampai ke langit dunia, setelah itu Jibril
meminta agar dibukakan pintunya, lalu ditanyakan kepadanya, 'Siapa? ' Jawabnya, 'Jibril'.
Kemudian ditanya lagi, 'Siapakah bersamamu? ' Lalu Jibril menjawab, 'Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam'. Lalu ditanya lagi, 'Apakah dia orang yang telah diutuskan? '
Jawabnya, 'Ya. Lalu malaikat yang menjaga pintu tersebut membuka pintu sambil berkata,
'Selamat datang, sungguh tamu utama telah tiba'. Lalu kami mengunjungi Nabi Adam." Lalu
perawai membawakan hadits tersebut dengan kisahnya, dia menceritakan bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Isa dan Nabi Yahya di langit kedua, dan
pada langit ketiga, beliau berjumpa dengan Nabi Yusuf. Lalu di langit keempat bertemu
dengan Nabi Idris. Setelah sampai di langit kelima beliau bertemu dengan Nabi Harun.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Kemudian kami meneruskan
perjalanan sehingga sampai di langit keenam, lalu aku menemui Nabi Musa dan memberi
salam kepadanya. Dia segera menjawab, 'Selamat datang wahai saudara yang dan nabi yang
shalih.' Ketika aku meningalkannya, dia terus menangis. Lalu dia ditanya, 'Apakah yang
menyebabkan kamu menangis? ' dia menjawab, 'Wahai Tuhanku! Kamu telah mengutus
pemuda ini setelahku, tetapi umatnya lebih banyak memasuki Surga daripada umatku'.
Beliau bersabda lagi, "Kami meneruskan lagi perjalanan sehingga sampai di langit ketujuh,
lalu aku mengunjungi Nabi Ibrahim." Lalu perawi berkata dalam hadits tersebut, "Dan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan bahwa dia melihat empat sungai yang keluar dari
sumbernya dua sungai yang jelas kelihatan, dan dua sungai yang samar-samar. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, 'Wahai Jibril! Sungai-sungai apakah ini? '
Jibril menjawab, 'Dua sungai yang samar-samar itu merupakan sungai Surga, sedangkan
sungai yang jelas kelihatan adalah sungai Nil dan Euphrat.' Lalu aku dibawa naik ke Baitul
Makmur, lalu aku bertanya, 'Wahai Jibril, apakah ini? ' Lalu Jibril menjawab, 'Ini adalah Baitul
Makmur yang mana dalam setiap hari, tujuh puluh ribu Malaikat akan memasukinya. Setelah
mereka keluar, mereka tidak akan memasukinya lagi, karena itu merupakan terakhir kali
mereka memasukinya'. Kemudian dibawakan dua wadah kepadaku, yang satunya berisi arak
dan satu lagi berisi susu. Keduanya ditawarkan kepadaku, lalu aku memilih susu. Maka
dikatakan kepadaku, 'Kamu membuat pilihan yang tepat! Allah menghendakimu dan
umatmu dalam keadaan fitrah (kebaikan dan keutamaan). Kemudian difardukan pula
kepadaku shalat lima puluh waktu pada setiap hari.' Kemudian dia (Perawi) menyebutkan
kisahnya hingga akhir Hadits." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam dia berkata, telah
menceritakan kepada kami bapakku dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin
Malik dari Malik bin Sha'sha'ah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. ..lalu
dia menyebutkan riwayat semisalnya, dan dia menambahkan di dalamnya, 'Lalu aku
dibawakan wadah dari emas yang penuh dengan hikmah dan iman.' Lalu beliau dibelah dari
dada atas hingga perut bawah, lalu beliau dicuci dengan air zamzam, kemudian diisi dengan
hikmah dan iman."
' > 9
r
j*'* j j
239. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar, Ibnu
Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata, aku mendengar Abu al-Aliyah
berkata, telah menceritakan kepada kami putra paman Nabi kalian shallallahu 'alaihi
wasallam Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menceritakan
tentang perjalanan Isra'nya. Beliau bersabda: "Nabi Musa berkulit sawo matang dan tinggi
seperti seorang lelaki dari Kabilah Syanu'ah.' Selanjutnya beliau bersabda lagi: 'Nabi Isa
berbadan gempal, tingginya sedang.' Selain dari itu beliau juga menceritakan tentang Malik
penjaga Neraka Jahanam dan Dajjal."
240. Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Abdurrahman dari
Qatadah dari Abu al-Aliyah telah menceritakan kepada kami putra paman Nabi kalian
shallallahu ’alaihi wasallam Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Saya melewati Musa bin Imran pada malam aku diisra'kan, dia adalah seorang
laki-laki sawo matang tinggi, gempal seakan-akan beliau adalah seorang laki-laki dari kaum
Syanu'ah. Dan aku melihat Isa bin Maryam, berbadan sedang berwarna merah dan putih,
rambutnya terurai, lalu diperlihatkan kepadaku Malik, malaikat penjaga neraka, dan Dajjal
dalam beberapa ayat yang mana Allah hanya menunjukkan kepadanya, sehingga kalian tidak
ragu-ragu dalam bertemu dengannya." Perawi berkata, "Qatadah menafsirkannya bahwa
Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam sungguh telah bertemu Musa."
isi jis
iLi jJ4
241. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Suraij bin Yunus keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Dawud
bin Abu Hind dari Abu al-Aliyah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berjalan melalui sebuah Lembah al-Azraq. Beliau bertanya: "Lembah apakah ini?" Para
Sahabat menjawab, "Inilah Lembah al-Azraq." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Aku seakan-akan memandang kepada Nabi Musa yang sedang menuruni sebuah
bukit sambil memohon dari Allah dengan suara yang keras melalui talbiyah." Kemudian
ketika sampai di Bukit Harsya beliau pun bertanya: "Bukit apa ini?" Para Sahabat menjawab.
"Bukit Harsya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seolah-olah aku
melihat Yunus bin Matta berada di atas seekor unta gemuk berwarna merah yang dilengkapi
dengan kain bulu dan tali kekang untanya sementara dia sentiasa bertalbiah." Ibnu Hanbal
berkata dalam haditsnya, "Husyaim berkata, 'Yaitu sabut spons'."
jl\ \ i^juldi-
242. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Dawud dari Abu al-Aliyah dari Ibnu Abbas dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan melalui sebuah Lembah al-Azraq. Beliau
bertanya: 'Lembah apakah ini? ' Para Sahabat menjawab, 'Inilah Lembah al-Azraq.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Aku seakan-akan memandang kepada Nabi Musa
Alaihissalam." Lalu beliau menyebutkan warna kulit dan rambutnya -sesuatu yang tidak
dihafal oleh Dawud Alaihissalam dalam keadaan dia meletakkan dua jarinya pada telinganya-
, yang sedang menuruni sebuah bukit sambil memohon dari Allah dengan suara yang keras
melalui talbiyah'. Kemudian ketika sampai di sebuah bukit, maka beliau pun bertanya: 'Bukit
apa ini? ' Para Sahabat menjawab, 'Bukit Harsya atau lift.' Kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Seolah-olah aku melihat Yunus bin Matta Alaihissalam berada di
atas seekor unta gemuk berwarna merah yang dilengkapi dengan kain bulu dan tali kekang
untanya melewati lembah ini dalam keadaan bertalbiah."
^2 &y}\ fyA >j&\
243. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Ibnu Aun dari Mujahid dia berkata, "Kami berada di sisi Ibnu
Abbas, lalu mereka menyebutkan Dajjal, ia mengatakan, 'Sesungguhnya dia tertulis pada
antara dua matanya kata 'Kafir'. Perawi berkata, "Ibnu Abbas berkata, 'Saya belum
mendengarnya bersabda demikian, akan tetapi beliau bersabda: "Adapun Ibrahim maka
kalian lihatlah kepada sahabat kalian, sedangkan Musa maka dia seorang yang berkulit sawo
matang bertubuh kekar berada di atas unta merah tertutup dengan sabut, seakan-akan aku
melihat kepadanya ketika turun pada lembah tersebut sambil bertalbiyah'."
ajlS>-£j5 \ j^^C^^ltaU^L^AlLe-
244. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Abu az-Zubair dari Jabir bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ditampakkan kepadaku para nabi, ternyata
Musa adalah salah satu jenis laki-laki seperti laki-laki bani Syanu'ah, dan aku melihat Isa bin
Maryam Alaihissalam, ternyata dia mirip dengan orang yang telah aku lihat memiliki
kemiripan dengannya, Urwah bin Mas'ud. Dan aku melihat Ibrahim Alaihissalam, ternyata
dia mirip dengan orang yang aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu sahabat kalian
(maksudnya beliau sendiri). Dan aku melihat Jibril Alaihissalam, ternyata dia mirip dengan
orang yang pernah aku lihat memiliki kemiripan dengannya, yaitu Dahyah." Dalam riwayat
Ibnu Rumh, "Dahyah bin Khalifah."
'Z&c&A JScHs\£SS.b
245. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid
keduanya saling mendekati dalam lafazh, Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan kepada
kami, sedangkan Abd berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dia berkata, telah mengabarkan kepadaku
Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Semasa aku dibawa berjalan dalam peristiwa Isra', aku telah bertemu dengan
Musa." Lalu Nabi memberikan gambaran mengenainya, 'Maka ternyata dia seorang lelaki -
aku mengira beliau bersabda- yang tinggi sedang dan berambut ikal, seolah-olah dia seorang
lelaki dari Kabilah Syanu'ah. 1 Beliau bersabda lagi: 'Dan aku telah berjumpa dengan Nabi Isa
Alaihissalam.' Lalu beliau memberi gambaran mengenainya: 'Ternyata dia berwajah dan
berperawakan sedang, berkulit merah, seakan-akan baru keluar dari bilik mandi.' Beliau
bersabda lagi: 'Kemudian aku melihat Nabi Ibrahim Alaihissalam. Dan akulah keturunannya
yang paling mirip dengannya. Lalu dibawa kepadaku dua bekas, salah satunya berisi susu dan
satu lagi berisi arak. Dikatakan kepadaku, 'Ambillah mana saja yang kamu suka 1 , lalu aku
mengambil bekas yang berisi susu dan meminumnya. Kemudian Jibril berkata kepadaku,
'Kamu memang telah diberi petunjuk dengan fitrah atau kamu menepati fitrah, seandainya
kamu mengambil arak, niscaya sesatlah umatmu'."
Bab: Penjelasan tentang Al Masih putera Maryam dan Al Masih Dajjal .~J\ p>
iP j\ ciP jp \jk Ajd±\
< /I
246. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, aku membacakannya di
hadapan Malik; dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Pada suatu malam aku bermimpi di sisi Ka'bah, aku melihat seorang
lelaki berkulit sawo matang, sebagaimana kamu pernah melihat seorang lelaki tampan
berkulit sawa matang, dia berambut ikal sebagaimana kamu pernah melihat seorang lelaki
tampan berambut ikal. Dia menguraikan rambutnya yang masih basah. Dia bersandar
kepada dua orang atau kepada bahu dua orang sambil melakukan Tawaf di Baitullah. Lalu
aku bertanya, 'Siapakah lelaki ini? ' Ada yang menjawab, 'Dia adalah al-Masih bin Maryam'.
Kemudian tiba-tiba aku di dekat seorang lelaki berambut keriting, mata kanannya buta
seperti buah anggur yang masak ranum (maksudnya matanya keluar). Lalu aku bertanya,
'Siapa pula lelaki ini? ' Ada yang menjawab, 'Dia adalah al-Masih Dajjal'."
> i > ti - » \> * . 5 >
_3^g-^Ua]aS\-Xjt»-
247. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq al-Musayyabi telah
menceritakan kepada kami Anas -yaitu Ibnu lyadl- dari Musa -yaitu Ibnu Uqbah- dari Nafi' dia
berkata, " Abdullah bin Umar berkata, "Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyebutkan tetang al-Masih ad-Dajja I di hadapan orang banyak, beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah. Ketahuilah, sesungguhnya al-Masih ad-Dajja I buta
sebelah mata kanan, seakan-akan matanya adalah anggur yang sudah masak." Perawi
berkata, "Lalu Rasulullah bersabda: "Aku bermimpi pada suatu malam di sisi Ka'bah, tiba-tiba
ada seorang laki-laki berkulit sawo matang sebagaimana seorang laki-laki sawo matang yang
paling ganteng yang pernah kalian lihat, rambut ikalnya mengepak di antara bahunya,
rambutnya terurai, dan kepalanya meneteskan air, dia meletakkan kedua tangannya pada
bahu dua orang laki-laki. Dia berthawaf di Baitullah di antara keduanya, maka aku bertanya,
'Siapakah orang ini? ' Mereka menjawab, 'Al-Masih bin Maryam. Dan aku melihat di
belakangnya seorang laki-laki keriting buta sebelah kanan mirip orang yang pernah aku lihat,
Ibnu Qathan, dalam keadaan meletakkan kedua tangannya pada pundak dua orang laki-laki.
Dia thawaf di Baitullah, maka aku bertanya, 'Siapakah ini? ' Mereka menjawab, 'Ini al-Masih
ad-Dajjal'."
ts\ \ jlii \ li tpicJlii
248. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Hanzhalah dari Salim dari Ibnu Umar bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat di sisi Ka'bah seorang laki-laki
sawo matang, rambut terurai dalam keadaan meletakkan kedua tangannya pada dua orang
laki-laki. Kepalanya mengucurkan atau meneteskan air, maka aku bertanya, 'Siapakah orang
ini? ' Mereka menjawab, 'Isa putra Maryam atau al-Masih bin Maryam -Kami tidak
mengetahui yang mana perkataan beliau itu-." Beliau bersabda lagi: 'Dan aku melihat di
belakangnya seorang laki-laki berkulit merah, berambut keriting, buta sebelah kanan mirip
orang yang pernah aku lihat, Ibnu Qathan. Lalu aku bertanya, 'Siapakah ini? ' Mereka
menjawab, 'Al-Masih ad-Dajjal'."
249. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Uqail dari az-Zuhri dari Ibnu Salamah bin Abdurrahman dari Jabir bin Abdullah dia
berkata, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika orang-orang
Quraisy mendustakanku, aku berdiri di dalam Hijir. Kemudian Allah memperlihatkan
kepadaku Baitul Maqdis. Lalu aku mulai menceritakan kepada mereka tentang tanda-tanda
kebesaran Allah. Ketika itu aku memandang ke arah Baitul Maqdis."
C*
<_
j u&4 yl Z-jck ^1» 1.^1 j4- S
250. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab
dari Salim bin Abdullah bin Umar bin al-Khaththab dari bapaknya dia berkata, "Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku tertidur, aku
bermimpi thawaf di Ka'bah. Tiba-tiba muncul seorang laki-laki berkulit sawo matang,
berambut terurai di antara dua orang laki-laki. Kepalanya meneteskan air atau kepalanya
mengucurkan air. Aku bertanya, 'Siapakah orang ini? ' Mereka menjawab, 'Ini putra
Maryam'. Kemudian aku pergi berpaling, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit merah,
berambut keriting, buta sebelah, seakan-akan matanya adalah anggur yang masak. Aku
bertanya, 'Siapkah orang ini? ' Mereka menjawab, 'Ad-Dajjal, orang yang paling mirip
dengannya adalah Ibnu Qathan'."
'W* •>*'> *'>*>*'> X\'
LllS ^ ^ ^ Vs r *^L£J\
251. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hujain bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu Ibnu Abu
Salamah- dari Abdullah bin al-Fadll dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku telah melihat diriku sendiri
dalam sebuah mimpi ketika di hijr, orang-orang quraisy bertanya kepadaku mengenai
perjalanan malamku (pada waktu isra' dan mi'raj, pent). Mereka menanyakan beberapa hal
mengenai baitul maqdis yang belum aku ketahui dengan pasti sehingga aku pun merasakan
kesusahan yang sama sekali belum pernah aku rasakan sebelumnya." Beliau bersabda lagi:
"Maka Allah pun mengangkatnya untukku agar aku dapat melihatnya. Dan tidaklah mereka
menanyakan kepadaku melainkan aku pasti akan menjawabnya. Aku telah melihat diriku
bersama sekumpulan para Nabi. Dan tiba-tiba aku diperlihatkan Nabi Musa yang sedang
berdiri melaksanakan shalat, ternyata dia adalah seorang lelaki yang kekar dan berambut
keriting, seakan-akan orang bani Syanuah. Aku juga diperlihatkan Isa bin Maryam yang juga
sedang berdiri melaksanakan shalat. Urwah bin Mas'ud Ats Tsaqafi adalah manusia yang
paling mirip dengannya. Telah diperlihatkan pula kepadaku Nabi Ibrahim yang juga sedang
berdiri melaksanakan shalat, orang yang paling mirip denganya adalah sahabat kalian ini;
yakni diri beliau sendiri. Ketika waktu shalat telah masuk, akupun mengimami mereka
semua. Dan seusai melaksanakan shalat, ada seseorang berkata, 'Wahai Muhammad, ini
adalah malaikat penjaga api neraka, berilah salam kepadanya! ' Maka akupun menoleh
kepadanya, namun ia segera mendahuluiku memberi salam."
Bab: Penjelasan tentang Sidratul Muntaha
> »
s «■
9 .
252. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Malik bin Mighwal. (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan Zuhair bin
Harb semuanya dari Abdullah bin Numair dan lafazh mereka saling berdekatan. Ibnu Numair
berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Malik
bin Mighwal dari az-Zubair bin Adi dari Thalhah dari Murrah dari Abdullah dia berkata,
"Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diisra'kan maka beliau dihentikan di Sidrah al-
Muntaha, (yaitu tempat) yang terletak di langit keenam. Sesuatu yang naik dari bumi akan
bermuara di sana dan ditahan padanya. Dan sesuatu dari atasnya berhenti padanya, lalu
ditahan padanya." Allah berfirman: '(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha
diliputi oleh sesuatu yang meliputinya) ' (Qs. An Najm: 16). Abdullah berkata lagi, "Yaitu
hamparan dari emas." Dia berkata lagi, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi
tiga hal: shalat lima waktu, ayat-ayat penutup surat al-Baqarah, dan diampuni dosa-dosa
besar milik orang yang tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu pun dari kalangan umat
beliau."
>q\u>- (J-> <S \. J J
253. Dan telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan
kepada kami Abbad -yaitu Ibnu al-Awwam- telah menceritakan kepada kami asy-Syaibani dia
berkata, "Aku bertanya kepada Zir bin Hubaisy tentang firman Alah: '(Sehingga menjadilah
jarak antara dia dengan Nabi Muhammad sejauh dua ujung busur panah atau lebih dekat
lagi) ' (Qs. An Najm: 9). Perawi berkata, " Ibnu Mas'ud mengabarkan kepadaku bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melihat Jibril, ia mempunyai enam ratus sayap."
{ J\ jil\
254. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari asy-Syaibani dari Zirr dari Abdullah dia berkata tentang
firman-Nya: '(Hatinya tidak mendustakan sesuatu yang telah dia lihat) ' (Qs. An Najm: 11).
Ibnu Mas'ud berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat Jibril mempunyai enam ratus
sayap."
255. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman asy-Syaibani
dia mendengar Zirr bin Hubaisy dari Abdullah dia berkata tentang firman-Nya: '(Sungguh dia
telah melihat ayat-ayat Rabbnya yang agung) ' (Qs. An Najm: 13). Ibnu Mas'ud berkata, "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Jibril dalam bentuk (asli) nya, dia mempunyai enam
ratus sayap."
Bab: Makna firman Allah "Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam
rupanya yang asli) pada waktu yang lain" ( J
Sb)
256. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Abdul Malik dari Atha' dari Abu Hurairah tentang firman
Allah: (Sungguh dia telah melihat ayat-ayat Rabbnya yang agung) ' (Qs. An Najm: 13). Abu
Hurairah berkata, "Beliau melihat malaikat Jibril."
U *
jC
257. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh dari Abdul Malik dari 'Atha' dari Ibnu Abbas dia berkata, "Beliau telah
melihatnya dengan mata hatinya."
Cr*
258. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id al-Asyajj
semuanya dari Waki', al-Asyajj berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami al-A'masy dari Ziyad bin al-Hushain Abu Jahmah dari Abu al-
Aliyah dari Ibnu Abbas dia berkata, "Hatinya tidak mendustakan sesuatu yang telah dia lihat.
Dan sungguh Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang
lain." Ibnu Abbas berkata, "Beliau telah melihat Jibril dengan hatinya dua kali." Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Hafsh bin Ghiyats dari al-A'masy telah menceritakan kepada kami Abu Jahmah dengan sanad
ini."
{ 4 \y&rj £ ,Tj jiSj } { cx«£\$%
&\jC&y*l \ J j^i^O ' ui\ 3lii^
5if u i } i ,_4^\y >jjU^y^j6
\ jl\ 1^. vs£l^. ^ {^\ ^ jS/\ j
^U3 J\\l*\^&& ilusif jijdJlss\
iu»\ j3\ J5l\j } L:^^j^4==J
a U^li. \IS£U-
259. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ibrahim dari Dawud dari asy-Sya'bi dari Masruq dia berkata, "Ketika aku duduk
bersandar di samping Aisyah, maka dia berkata, 'Wahai Abu Aisyah (Masruq)! Ada tiga
perkara, barangsiapa yang memperbincangkan salah satu darinya, berarti dia telah
melakukan pembohongan yang amat besar terhadap Allah.' Aku bertanya, 'Apakah tiga
perkara itu? ' Aisyah menjawab, 'Pertama, barangsiapa mengklaim bahwa Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam melihat Tuhannya maka sungguh dia telah membesarkan
kebohongannya terhadap Allah.' Aku yang duduk bersandar dari tadi, maka aku mulai duduk
dengan baik, lalu aku berkata, 'Wahai Ummul Mukminin! Berilah aku tempo, dan janganlah
kamu membuatku terburu-buru, (dengarlah kata-kataku ini terlebih dahulu), bukankah Allah
telah berfirman: '(Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya
yang asli) pada waktu yang lain) ' (Qs. Al Takwir: 23). Dan Firman Allah lagi: '(Dan sungguh
Muhammad telah melihat 'dia' dalam bentuk rupanya yang asal sekali lagi) ' (Qs. An Najm:
13). Maka Aisyah menjawab, 'Aku adalah orang yang pertama bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. mengenai perkara ini dari kalangan umat ini. Beliau telah
menjawab dengan bersabda: "Yang dimaksud 'dia' dalam ayat itu adalah Jibril (bukan Allah),
aku tidak pernah melihat Jibril dalam bentuk asalnya kecuali dua kali saja, yaitu semasa dia
turun dari langit dalam keadaan yang terlalu besar sehingga memenuhi di antara lagit dan
bumi.' Kemudian Aisyah berkata lagi, 'Apakah kamu tidak pernah mendengar bahwa Allah:
'(Dia tidak dapat dilihat oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat dan
mengetahui hakikat segala penglihatan mata, dan Dialah Yang Maha Bersifat Lemah Lembut
lagi Maha Mendalam pengetahuannya) ' (Qs. Al An'am: 103). Atau, apakah kamu tidak
pernah mendengar firman Allah: '(Dan tidaklah layak bagi seorang manusia, bahwa Allah
mengajaknya berbicara kecuali berupa wahyu (dengan diberi mimpi) atau dari balik dinding
(dengan mendengar suara saja) atau dengan mengutuskan utusan (Malaikat), lalu utusan itu
menyampaikan wahyu kepadanya dengan izin Allah sesuatu yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi, lagi Maha Bijaksana) '. (Qs. Asy Syura: 51). Kemudian
Aisyah berkata lagi, 'Barangsiapa yang mengklaim bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah menyembunyikan sebagian dari kitab Allah, maka sungguh dia telah
membesarkan pendustaan terhadap Allah, sebagaimana firman Allah: '(Wahai Rasulullah,
sampaikanlah sesuatu yang diturunkan kepadamu, dan jika kamu tidak melakukannya, maka
berarti kamu tidak menyampaikan risalah-Nya) ' (Qs. Al Maidah: 67). Kemudian Aisyah
berkata, "Barangsiapa mengklaim bahwa dia mampu mengabarkan tentang takdir yang akan
terjadi besok, maka sungguh dia telah membesarkan kebohongan terhadap Allah. Allah
berfirman: '(Katakanlah (hai Muhammad), tidak satu pun makhluk yang di langit dan
bumiyang mengetahui kegaiban kecuali Allah) '. (Qs. An Naml: 65). Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab
telah menceritakan kepada kami Dawud dengan sanad ini semisal hadits Ibnu Ulayyah, dan
dia menambahkan, "Aisyah berkata, 'Kalau seandainya Muhammad telah menyembunyikan
sebagian dari wahyu yang diturunkan kepadanya, niscaya dia menyembunyikan ayat ini:
'(Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang mana Allah telah melimpahkan
nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya, 'Tahanlah terus
isterimu dan bertaqwalah kepada Allah', sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu
sesuatu yang mana Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang
Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti) ' (Qs. al-Ahzab: 37). Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan
kepada kami Ismail dari asy-Sya'bi dari Masruq dia berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah,
'Apakah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melihat Rabbnya? ' Dia menjawab,
'Mahasuci Allah, sungguh bulu kuduku merinding karena perkataan yang kamu ucapkan
tadi'." Lalu dia membawakan hadits tersebut dengan kisahnya. Dan hadits Dawud lebih
sempurna dan panjang."
260. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah telah menceritakan kepada kami Zakariya' dari Ibnu Asywa' dari Amir dari Masruq
dia berkata, "Aku berkata kepada Aisyah, 'Lalu kita apakah firman Allah: '(Kemudian dia
mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua
ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada hambaNya
(Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan) ' (Qs. an-Najm: 8-10). Aisyah menjawab,
'(Yang dimaksud ayat tersebut) adalah Jibril. Dia mendatangi Rasulullah dalam bentuk
seorang laki-laki, dan pada kesempatan ini, dia mendatangi beliau dalam bentuknya yang
sesungguhnya, sehingga dia menutupi ufuk langit'."
Bab: Dan perkataan Alaihissalam "Cahaya yang aku lihat", dan perkataannya "Aku melihat
cahaya" ja) jS<j)
0
*d*j£*b
261. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Yazid bin Ibrahim dari Qatadah dari Abdullah bin Syaqiq dari Abu
Dzar dia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Apakah
kamu melihat Rabbmu? ' Beliau menjawab, 'Hanya cahaya, bagaimana mungkin aku bisa
melihatNya.
jiji £\'$£&'jcS\j Jl&SLs cjk
262. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepada kami bapakku, (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Sya'ir telah menceritakan
kepada kami Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammam keduanya dari
Qatadah dari Abdullah bin Syaqiq dia berkata, "Aku berkata kepada Abu Dzar, 'Kalau
seandainya aku melihat Rasulullah, niscaya aku menanyakan itu kepadanya.' Abu Dzar
berkata, 'Tentang apa yang akan kamu tanyakan? ' Aku menjawab, 'Aku akan bertanya,
'Apakah tuan melihat Rabbmu? ' Abu Dzar berkata, 'Aku telah menanyakan itu, beliau
menjawab: 'Aku hanya melihat cahaya'."
Bab: Tentang perkataannya "Sesungguhnya Allah tidak tidur", dan perkataannya
"Hijabnya, (ajUo-aJ
iijUi jZs jjfeli
/ ^ **/ /
£}i> ^L>jA^-&\ ^z >&\ i j ll^ls3&tLiV' \^j^i \ ^ ^ ^jjJ\^\ ,^\y
i , Jj\yu^3iijA5jX 4 ui a 1oo oia^
263. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah telah menceritakan kepada kami
al-A'masy dari Amru bin Murrah dari Abu Ubaidah dari Abu Musa dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri menerangkan kepada kami lima perkara dengan
bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak pernah tidur dan tidak seharusnya Dia tidur. Dia
berkuasa menurunkan timbangan amal dan mengangkatnya. Kemudian akan diangkat
kepada-Nya (maksudnya dilaporkan) segala amalan pada waktu malam sebelum (dimulai)
amalan pada waktu siang, dan begitu juga amalan pada waktu siang akan diangkat
kepadaNya sebelum (dimulai) amalan pada waktu malam. Hijab-Nya adalah Cahaya. -
Menurut riwayat Abu Bakar, 'Api'. Andaikata Dia menyingkapkannya, pasti keagungan
Wajah-Nya akan membakar makhluk yang dipandang oleh-Nya." Dan dalam riwayat Abu
Bakar dari al-A'masy, dia tidak mengucapkan, 'Telah menceritakan kepada kami'." Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari al-
A'masy dengan sanad ini. Dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersedia
menerangkan kepada kami tentang empat perkara." Kemudian dia menerangkan seperti
hadits Abu Muawiyah, dan dia tidak menyebutkan, 'makhluknya'. Dan dia berkata, 'Hijba-
Nya adalah Cahaya'."
264. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah dari Abu Ubaidah dari Abu Musa
dia berkata, "Rasulullah berdiri (berkhutbah) di antara kami (untuk mengingatkan) empat
hal: sesungguhnya Allah tidak tidur, dan tidak layak bagi-Nya untuk tidur. Dia mengangkat
dan menurunkan timbangan mizan, dan amal manusia pada siang hari diangkat kepada-Nya
pada malam hari, dan amal manusia pada malam hari diangkat kepadanya pada siang hari."
Bab: Penetapan bahwa seorang Mukmin akan melihat Rabbnya pada hari kiamat (d>Lo\
y . o-c- j J***
Lo^-j Ijajj La ^~o \ Alc-
9 t /
jAe-AL^-^jA^ _j^£-
265. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali al-Jahdlami dan Abu Ghassan al-Masma'i
dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Abdul Aziz bin Abd ash-Shamad dan lafazh tersebut
milik Ghassan. Dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Abd ash-Shamad telah
menceritakan kepada kami Abu Imran al-Jauni dari Abu Bakar bin Abdullah bin Qais dari
bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ada dua buah Surga yang
terbuat dari perak beserta wadah dan segala isi kandungannya, dan dua buah Surga yang
terbuat dari emas beserta wadah dan segala isi kandungannya. Penghalang ahli Surga untuk
memandang Rabb mereka hanyalah hijab Keagungan pada Wajah-Nya di Surga Adn."
/ / ^ x **
h j &hJ>*
oSl_> j 3 ^-V- \ 4 . }
266. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Maisarah dia berkata, telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Salamah dari Tsabit al-Bunani dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Shuhaib dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Bila penduduk surga telah masuk ke
surga, maka Allah berfirman: 'Apakah kalian ingin sesuatu yang perlu Aku tambahkan kepada
kalian? ' Mereka menjawab, 'Bukankah Engkau telah membuat wajah-wajah kami putih?
Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari
neraka? ' Beliau bersabda: "Lalu Allah membukakan hijab pembatas, lalu tidak ada satu pun
yang dianugerahkan kepada mereka yang lebih dicintai daripada anugrah (dapat)
memandang Rabb mereka." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari Hammad bin Salamah dengan sanad
ini, dan dia menambahkan, 'Kemudian beliau membaca Firman Allah: '(Bagi orang-orang
yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya) ' (Qs. Yunus: 26)
Bab: Mengetahui cara melihat-Nya (a> J
^ J IK ’
A^3j3^=tjU JlS4&\
^J$jc^t\' 3 h\^\j*l\ji%$tf&y41 'J&\ ^\ J 4Ju/ d \t ^^j 0 illi\
lili jfcio ^ iip
&i\ ^4, ^ _# ._44il4j^o. J iji^j^Jjlili. ,>^^\43j. j
ilsiili i^jl^l jls6\jJL5J\^lj J^ol^l-^ji-
■sL&S^Ij} ^%\Zl^JcA\lf*\J>- J4
l\ii\fcb>JJj\ /irf ^p\^ ^%\4\ip^ &}£*&$&&&&&$
ils ji^iteli ijii^Jlvl; j^JS^J^i ^^dS^ViiUla
OuS ol, ^£ 4 -^ 3 ^i:J^
jyJ^j
^jiUiUiijs^dika^Us^^ _^3lss ^ yLijx^
'jU&SlJjJ &&$&$$ £ y> J\
y*S£j<s :> jj^\3. ^ -ii&l
267. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Ibnu Syihab dari Atha' bin
Yazid al-Laitsi bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepadanya, bahwa manusia berkata,
"Wahai Rasulullah! Apakah kami (bisa) melihat Rabb kami pada Hari Kiamat?" Beliau pun
balik bertanya: "Apakah kalian akan mendapatkan bahaya ketika melihat bulan di malam
purnama yang tidak ada awan?" Mereka menjawab, "Tidak wahai Rasulullah." Beliau
bertanya lagi: " Apakah kalian akan mendapatkan bahaya ketika melihat matahari di siang
hari yang terang tanpa awan di bawahnya?" Mereka menjawab, "Tidak wahai Rasulullah."
Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian bisa melihatNya seperti itu juga. Allah akan
mengumpulkan manusia pada hari kiamat seraya berkata; 'Barangsiapa yang menyembah
sesuatu, hendaklah dia mengikuti sesuatu tersebut, barangsiapa menyembah matahari,
maka hendaklah ia mengikuti matahari, barangsiapa menyembah bulan, maka hendaklah ia
mengikuti bulan dan barangsiapa menyembah thaghut, maka hendaklah ia mengikuti
thaghut, dan tersisalah ummat ini yang di dalamnya masih terdapat orang-orang
munafiknya. Lantas Allah Tabaraka wa Ta'ala menemui mereka dengan bentuk yang tidak
mereka kenali, kemudian Dia berfirman; "Aku adalah Rabb kalian." Namun mereka
menjawab; "Aku berlindung kepada Allah darimu, ini adalah tempat kami hingga Rabb kami
benar-benar menemui kami, jika Rabb kami menemui kami, maka kami akan mengenalinya."
Setelah itu Alalh Ta'ala menemui mereka dengan bentuk yang mereka kenali, Allah
berfirman; "Aku adalah Rabb kalian." Mereka menjawab; "Ya benar. Kamu adalah Rabb
kami." Maka mereka mengikutinya. Dan shirath (jembatan) pun dibentangkan di dua sisi
Jahannam, sementara aku dan ummatkulah yang pertama kali menyebranginya, tidak ada
seorangpun yang angkat bicara selain para rasul, sedangkan do'a para rasul waktu itu adalah
"Ya Allah, selamtakanlah, selamatkanlah." Dan di neraka jahannam terdapat besi-besi
pengait seperti duri pohon Sa'dan. Tahukah kalian tahu pohon Sa'dan? Para sahabat
menjawab; "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya pengait-pengait
tersebut seperti pohon Sa'dan, hanya tidak ada yang tahu ukuran besarnya selain Allah, la
akan menyambar siapa saja menurut amalan mereka, diantara mereka ada yang mukmin
dan selamat karena amalannya, dan diantara mereka ada yang melampaui batas sampai
amalannya yang akan menyelamatkan dirinya, hingga jika Allah selesai memutuskan nasib
para hamba-Nya dan ingin mengeluarkan penduduk neraka dari neraka dengan rahmat-Nya,
maka Dia akan memerintahkan para malaikat untuk mengeluarkan penghuni neraka siapa
saja yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, yaitu mereka yang Allah Ta'ala
kehendaki untuk merahmati-Nya, dari orang-orang yang mengatakan; "Tiada sesembahan
yang hak selain Allah." Para malaikat akan mengenali mereka yang ada di neraka dari tanda
bekas sujud, sebab neraka akan melahap anak Adam kecuali tanda bekas sujud. Allah
mengharamkan neraka untuk melahap tanda bekas sujud, sehingga mereka keluar dari
neraka dengan badan yang hangus terbakar, kemudian mereka disiram dengan nahrul
hayyah (air kehidupan), hingga mereka tumbuh sebagaimana biji-bijian tumbuh di aliran
sungai. Setelah Allah selesai memutuskan perkara di antara para hamba-Nya, dan tersisa
diantara mereka seseorang yang menghadapkan wajahnya ke neraka, dialah penghuni surga
yang terakhir kali masuk surga, ia berdoa; 'Ya Rabb, palingkanlah wajahku dari neraka, sebab
baunya telah menggangguku dan jilatan apinya telah membakarku." la kemudian memohon
kepada Allah sesuai yang di kehendakinya, kemudian Allah berfirman; 'Apakah kamu akan
meminta yang lain jika aku memenuhi permintaanmu?, " la menjawab; "Tidak, demi
kemuliaan-Mu, saya tidak akan meminta yang lain." Dan Rabbnya pun mengambil janji dan
ikrar sekehendak-Nya, lalu Dia memalingkan wajahnya dari nereka. Ketika ia menghadap
surga dan melihat keindahannya, ia lantas terdiam beberapa saat dan memohon; 'Ya Allah,
letakkanlah aku berada di pintu surga." Allah bertanya; 'Bukankah engkau telah
menyerahkan janji-Mu dan ikrarmu untuk tidak meminta-KU selama-lamanya selain yang
telah Aku berikan?, wahai Anak Adam, alangkah senangnya kamu berkhianat. Hamba itu
berkata; " Hamba itu berkata; "Ya rabbku.J" Dan dia masih saja memohon, hingga Allah
bertanya kepadanya: 'Apakah kamu akan meminta yang lain, bila aku mengambulkan
permintaanmu? la menjawab; 'Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak akan meminta-Mu lagi
dengan permintaan yang lain." Lantas orang itu menyerahkan janji dan ikrarnya sehingga
Allah meletakkannya di pintu surga. Ketika hamba itu telah berdiri di pintu surga, surga
terbuka baginya sehingga ia melihat kenikmatan hidup dan kegembiraan di dalamnya, lalu ia
terdiam sesaat, dan memohon; 'Ya Rabbku, masukkanlah aku ke dalam surga." Allah
berfirman; "Bukankah telah engkau serahkan janji-Mu untuk tidak meminta yang lain selain
yang telah Aku berikan?, wahai Anak Adam, alangkah cepatnya engkau berkhianat." Hamba
tadi berkata; "Wahai Rabbku, janganlah Engkau menjadikanku termasuk hamba-Mu yang
paling sengsara." Dan tidak henti-hentinya dia memohon kepada Allah hingga Allah Tabaraka
wa Ta'ala tertawa karenanya. Dan jika Allah telah tertawa kepada seorang hamba, maka
Allah pasti berkata kepadanya; 'Masuklah kamu ke dalam surga'. Jika seorang hamba telah
memasukinya, Allah mengatakan kepadanya; 'Berangan-anganlah." Maka seorang hamba
akan meminta Tuhannya dan berangan-angan, hingga Allah mengingatkannya dengan
berfirman demikian-demikian hingga angan-angan seorang hamba sudah sampai puncaknya.
Allah berfirman kepadanya; 'Itu bagimu dan bagimu bahkan bagimu semisalnya lagi." 'Atha'
bin Yazid berkata; Abu Sa'id Al Khudri bersama Abu Hurairah tidak menolak sedikitpun
haditsnya, hingga jika Abu Hurairah menyampaikan hadits bahwa Allah berfirman kepada
seorang hamba tersebut "Dan untukmu yang seperti itu, " maka Abu Sa'id mengatakan; "Dan
sepuluh kali lipat seperti itu wahai Abu Hurairah." Abu Hurairah berkata; "Aku tidak
menghafal kecuali perkataan seperti itu yaitu "Untukmu yang seperti itu, " Abu Sa'id berkata;
"Aku bersaksi bahwa aku menghafal kalimat itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
yaitu sabdanya; "Dan sepuluh kali lipat seperti itu wahai Abu Hurairah." Abu Hurairah
mengatakan; "Dan hamba itu adalah penghuni surga yang terakhir kali masuk surga." Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada
kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah
mengabarkan kepada kami Sa'id bin Al Musayyab dan 'Atha' bin Yazid Al Laitsi bahwa Abu
Hurairah telah mengabarkan kepada keduanya, bahwa para sahabat bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam; "Wahai Rasulullah, apakah kami nanti akan melihat Rabb kami
pada hari Kiamat?." Lalu perawi melanjutkan hadits tersebut sebagaimana hadits Ibrahim bin
Sa'd.
\ /t 9
Jid
268. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata, "Inilah sesuatu yang telah diceritakan Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, " kemudian ia menyebutkan beberapa hadits tersebut.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya derajat salah seorang dari
kalian yang paling rendah dari surga adalah derajat di mana (Allah) berkata kepadanya,
'Berangan-anganlah', lalu dia berangan-angan. Lalu Allah bertanya kepadanya, 'Apakah kamu
telah berangan-angan? ' Dia menjawab, 'Ya.' Lalu Allah berkata kepadanya, 'Kamu sungguh
telah mendapatkan sesuatu yang kamu angan-angankan, dan sesuatu yang semisalnya'."
<j3 £j&. j j-c- Jj j ly&i i ^ 3' ^ •$****&- j*»
ojl ,^^pli$\^\*\Sjj^\liU\ jlfe ^\iUSij^j^U^\l^\
ili^^jUl]\^^^Vl]\ j5 j\li\ j\ o j^4i
jl£2a>\ Slf ly>4\&fityJ^J ll]\ jo
>
ic- 1
yjh tjc^^jLts ,_£AjX\*i£&\jJLL 5\dil£&p.Lpij^i Jo Ju^j
5 _ji j^yat \ _jjlS^ \joj5 _jJL>
1&-S. _£ >'^So J^4i^
j \j% 4 g£$ S\ j^sUul^
L££ J4jpb*^^'^ £M\g*j
0 ^^s^^iil£^J\ 5 \ji1 j ^ j ( ^^\I>\y i UlsisfJ^\ jui^Ujs
j\o J^>U >li\jp1 >^I\ j\ 0
^>£i£i^i>\3. y\s\ JC5 jii\ j\l^i
j^1^^^\^i\ ( ^ n vs^ < ^ii_^jv^s ^>^ 3 Vs^v 4 w
5 j i_4i ( ^=^i ^biii^Iw Jb^ ft _^ 3 i J^ji ypsfc&\
$\£j\±:o j i_4i\l^
i ^ ^ * 'T t ,~ 'T »✓✓! < /i. --»/ ■» ?✓ . .✓>■»:' ✓ -! ✓> « . T ^ .<f t tf ✓ f . ✓ Ti > .’ > ✓
jJ-a-C- _jr\jL>A; ^3 -Xjo j_jd ^jj» ) y L) ia<l>-Cu.b- ^>sj
^4$1 Jy
''i! " \'.\Z' ■ ~\ \\'- s ' *' * • ^ .
269. Dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id dia berkata, telah menceritakan
kepadaku Hafsh bin maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al
Khudri bahwa sekelompok manusia pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya, 'Wahai Rasulullah! Apakah kami melihat Rabb kami pada Hari Kiamat?" Beliau
menjawab, "Apakah kalian berdesak-desakan dalam melihat matahari di siang hari yang
terang tanpa awan?" Mereka menjawab, "Tidak wahai Rasulullah." Beliau pun berkata,
"Apakah kalian berdesak-desakan dalam melihat bulan di malam purnama yang tidak ada
awannya?" Mereka menjawab, "Tidak." Lalu beliau bersabda: "Tidaklah kalian berdesak-
desakan dalam melihat Rabb kalian, melainkan sebagaimana kalian (tidak) berdesak-desakan
dalam melihat salah satu dari keduanya. Pada hari kiamat, seorang penyeru akan
menyerukan 'Hendaklah setiap umat mengikuti sesuatu yang dahulu mereka sembah',
hingga tidaklah ada seorang pun yang menyembah selain Allah berupa berhala, dan patung
melainkan mereka akan terjerumus ke dalam neraka, hingga tidak ada yang tersisa seorang
pun kecuali orang yang menyembah Allah; baik itu orang yang baik dan buruk, dan sisa Ahli
Kitab, lalu orang Yahudi dipanggil dan ditanyakan kepada mereka, 'Apa yang dahulu kalian
sembah? ' Mereka menjawab, 'Kami dahulu menyembah Uzair, putera Allah.' Maka
dikatakan, 'Kalian telah berdusta, Allah tidak menjadikan isteri dan anak. Lalu apa yang
kalian inginkan? ' Mereka menjawab, 'Kami haus wahai Rabb kami, maka berilah kami
minum.' Lalu mereka diberi isyarat pada sesuatu yang membuat mereka hilang dahaganya,
mereka kemudian digiring hingga ke neraka, seakan-akan fatamorgana, sebagian memukul
sebagian yang lain, lalu mereka terjerumus ke dalam neraka.' Kemudian kaum Nashrani
dipanggil, lalu mereka ditanya, 'Apa yang dahulu kalian sembah? ' mereka menjawab, 'Kami
dahulu menyembah al-Masih, putera Allah.' Lalu dikatakan kepada mereka, 'Kalian telah
berbohong. Allah tidak mengambil istri dan anak.' Maka dikatakan kepada mereka, 'Apa yang
kalian inginkan? ' Mereka menjawab, 'Kami haus wahai Rabb kami, berilah kami minum.'
Beliau bersabda: "Lalu diisyaratkan kepada mereka. 'Tidakkah kalian minum.' dan mereka
dikumpulkan di neraka Jahannam, seakan-akan neraka tersebut fatamorgana yang mana
sebagian mereka memukul sebagian yang lain, lalu jatuh ke dalam neraka, hingga tidak
tersisa melainkan orang yang menyembah Allah dari kalangan orang baik dan orang fajir.
Allah lalu mendatangi mereka dalam bentuk yang paling ringan yang dapat mereka lihat.
Allah berfirman; "apa yang kalian tunggu, padahal setiap umat mengikuti apa yang mereka
sembah?." Mereka berkata; "wahai Rabb kami, kami memisahkan diri dari manusia di dunia
ketika kami membutuhkan apa yang kami butuhkan kepada mereka, akan tetapi kami tidak
berteman dengan mereka." Maka Allah berfirman; "aku adalah rabb kalian." Maka mereka
berkata; "aku berlindung kepada Allah dari-Mu, kami tidak akan menyekutukan Allah dengan
sesuatupun." Mereka ucapakan dua kalia atau tiga kali, sehingga sebagian mereka hampir-
hampir berbalik, maka Allah bertanya; "apakah diantara kalian dan Dia mempunyai tanda-
tanda, yang dapat kalian kenal dengan tanda-tanda itu?" mereka menjawab; "ya" maka di
singkaplah betis-Nya, sehingga tidak tersisa orang yang sebelumnya bersujud kepada Allah
dari dalam dirinya (ikhlas) kecuali Allah izinkan baginya untuk bersujud. Dan tidak tersisa
orang yang sebelumnya bersujud karena ego dan riya' kecuali Allah jadikan punggungnya
menjadi satu lipatan, setiap kali hendak bersujud maka dia tersungkur diatas tengkuknya.
Kemudian mereka mengangkat kepala mereka dan Allah telah berubah ke bentuk yang
dapat mereka lihat pertama kalinya, Allah berfirmamv "aku adalah Rabb kalian." Maka
mereka berkata; "Engkau Rabb kami." Kemudian di bentangkan jembatan di atas Jahannam,
dan berlakulah syafa'at pada saat itu, mereka berguman; "ya Allah, selamatkanlah,
selamatkanlah." Ada yang bertanya; 'wahai Rasulullah, apakah jembatan itu?" beliau
menjawab; "tempat yang licin yang dapat menggelincirkan, disana terdapat besi-besi
pencakar, besi-besi pengait dan duri besi yang terbuat dari pohon-pohon berduri. Maka
orang-orang mu'min akan melewatinya seperti kedipan mata, seperti kilat, seperti angin.
seperti burung, seperti kuda-kuda yang berlari kencang, dan hewan tunggangan. Maka orang
muslim akan ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik tertunda dan ada yang terlempar
kedalam neraka jahannam. Sehingga ketika orang-orang mu'min terbebas dari neraka, maka
demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, tidaklah salah seorang dari kalian yang begitu
gigih memohon kepada Allah didalam menuntut al haq pada hari kiamat untuk saudara-
saudaranya yang berada di dalam neraka, mereka berseru; wahai rabb kami, mereka selalu
berpuasa bersama kami, salat bersama kami, dan berhaji bersama kami." Maka dikatakan
kepada mereka; "keluarkanlah orang-orang yang kalian ketahui." Maka bentuk-bentuk
mereka hitam kelam karena terpanggang api neraka, kemudian mereka mengeluarkan
begitu banyak orang yang telah di makan neraka sampai pada pertengahan betisnya dan
sampai kedua lututnya. Kemudian mereka berkata; " wahai rabb kami tidak tersisa lagi
seseorang pun yang telah engkau perintahkan kepada kami." Kemudian Allah berfirman;
"kembalilah kalian, maka barangsiapa yang kalian temukan didalam hatinya kebaikan
seberat dinar, maka keluarkanlah dia." Mereka pun mengeluarkan jumlah yang begitu
banyak, kemudian mereka berkata; "wahai rabb kami, kami tidak meninggalkan di dalamnya
seorangpun yang telah Engkau perintahkan kepada kami." Kemudian Allah berfirman;
"kembalilah kalian, maka barangsiapa yang kalian temukan didalam hatinya kebaikan
seberat setengah dinar, maka keluarkanlah dia." Maka mereka pun mengeluarkan jumlah
yang banyak. Kemudian mereka berkata lagi; "wahai Rabb kami, kami tidak menyisakan di
dalamnya seorang pun yang telah Engkau perintahkan kepada kami." Kemudian Allah
berfirman; "kembalilah kalian, maka siapa saja yang kalian temukan didalam hatinya
kebaikan seberat biji jagung, keluarkanlah." Maka merekapun kembali mengeluarkan jumlah
yang begitu banyak. Kemudian mereka berkata; "wahai Rabb kami, kami tidak menyisakan di
dalamnya kebaikan sama sekali." Abu Sa'id al Khudri berkata, "Jika kalian tidak mempercayai
hadits ini silahkan kalian baca ayat: (Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang
walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat
gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.) (Qs. An Nisa: 40). Allah
lantas berfirman: "Para Malaikat, Nabi dan orang-orang yang beriman telah memberi
syafaat, sekarang yang belum memberikan syafaat adalah Dzat Yang Maha Pengasih."
Kemudian Allah menggenggam satu genggaman dari dalam neraka, dari dalam tersebut
Allah mengeluarkan suatu kaum yang sama sekali tidak melakukan kebaikan, dan mereka
pun sudah berbentuk seperti arang hitam. Allah kemudian melemparkan mereka ke dalam
sungai di depan surga yang disebut dengan sungai kehidupan. Mereka kemudian keluar dari
dalam sungai layaknya biji yang tumbuh di aliran sungai, tidakkah kalian lihat ia tumbuh
(merambat) di bebatuan atau pepohonan mengejar (sinar) matahari. Kemudian mereka
(yang tumbuh layaknya biji) ada yang berwarna kekuningan dan kehijauan, sementara yang
berada di bawah bayangan akan berwarna putih." Para sahabat kemudian bertanya,
"Seakan-akan baginda sedang menggembala di daerah orang-orang badui?' Beliau
melanjutkan: "Mereka kemudian keluar seperti mutiara, sementara di lutut-lutut mereka
terdapat cincin yang bisa diketahui oleh penduduk surga. Dan mereka adalah orang-orang
yang Allah merdekakan dan Allah masukkan ke dalam surga tanpa dengan amalan dan
kebaikan sama sekali. Allah kemudian berkata: "Masuklah kalian ke dalam surga. Apa yang
kalian lihat maka itu akan kalian miliki." Mereka pun menjawab, "Wahai Rabb kami, sungguh
Engkau telah memberikan kepada kami sesuatu yang belum pernah Engkau berikan kepada
seorang pun dari penduduk bumi." Allah kemudian berkata: "(Bahkan) apa yang telah Kami
siapkan untuk kalian lebih baik dari ini semua." Mereka kembali berkata, "Wahai Rabb, apa
yang lebih baik dari ini semua!" Allah menjawab: "Ridla-Ku, selamanya Aku tidak akan
pernah murka kepada kalian." Muslim berkata, "Aku membacakan hadits ini di hadapan Isa
bin Hammad Zughbah al Mishri berkenaan dengan syafaat. Aku katakan kepadanya, "Aku
sampaikan hadits ini darimu, bahwa engkau pernah mendengar dari Laits bin Sa'd dari Khalid
bin Yazid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Zaid bin Aslam dari Atha bin Yasar dari Abu Sa'id Al
Khudri bahwasanya ia berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kami akan melihat Rabb kami?"
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam balik bertanya: "Apakah kalian mendapatkan bahaya
dalam melihat matahari di hari yang cerah?" kami menjawab; 'Tidak." Kemudian aku
melanjutkan hadits tersebut hingga selesai. Dan hadits tersebut semisal hadits Hafsh bin
Maisarah." Dan ia menambahkan setelah perkataannya, "tanpa dengan amalan dan
kebaikan sama sekali." Kemudian dikatakan kepada mereka, "Bagi kalian apa yang kalian
lihat dan seperti itu bersamanya." Abu Sa'id berkata, "telah sampai kepadaku bahwa
jembatan lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari pedang." Dan dalam hadits Laits tidak
ada redaksi: "Mereka berkata, 'Wahai rabb kami, engkau telah memberikan kepada kami
sesuatu yang tidak diberikan kepada seorang pun di atas alam." Dan kalimat setelahnya. Dan
Isa bin Hammad menyepakatinya." Telah menceritakannya kepada kami Abu bakar bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Aun telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam sama dengan isnad
keduanya seperti hadits Hafsh bin Maisarah, sampai kepada kalimat yang terakhir, dan di
sana terdapat penambahan dan pengurangan."
Bab: Penetapan adanya syafaat dan dikeluarkannya orang-orang Mukmin dari neraka
/ 1 **-' y /
270. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Amru bin
Yahya bin Umarah dia berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari Abu Sa'id al-
Khudri bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah memasukkan
penduduk surga ke surga. Dia memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki dengan
rahmatNya, dan memasukkan penduduk neraka ke neraka. Kemudian Allah berfirman:
'Lihatlah oleh kalian, siapa yang kalian dapati dari mereka terdapat sebiji sawi keimanan
dalam hatinya maka keluarkanlah.' Lalu mereka dikeluarkan dari neraka dalam keadaan
hangus terbakar. Mereka telah terbakar, lalu dilemparkan ke sungai kehidupan, atau hidup.
Lalu mereka tumbuh sebagaimana benih tumbuh di sisi buih. Tidakkah kalian melihat
bagaimana dia keluar kuning bengkok." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami
Wuhaib. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-
Syair telah menceritakan kepada kami Amr bin 'Aun telah mengabarkan kepada kami Khalid
keduanya meriwayatkan dari Amru bin Yahya dengan isnad ini, dan keduanya berkata, "Lalu
mereka dilemparkan ke sungai yang disebut sungai kehidupan." Dan keduanya tidak ragu.
Dan dalam hadits Khalid, "Sebagaimana benih tumbuh di samping buih." Dan dalam hadits
Wuhaib, "Sebagaimana biji tumbuh dalam bawaan buih banjir."
' sjl~ \ i .'> ^ ?<> H> **<•'> \A\ ' l < 'f
271. Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin Ali al-Jahdlami telah menceritakan kepada
kami Bisyr -yaitu Ibnu al-Mufadldlal- dari Abu Maslamah dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adapun penduduk neraka yang
mana mereka adalah penduduknya, maka mereka tidak akan mati di dalamnya dan tidak
pula hidup. Tetapi orang yang terkena siksa neraka karena dosa mereka atau kesalahan
mereka maka Allah mematikan mereka hingga apabila mereka telah hangus terbakar, maka
diizinkanlah pemberian syafa'at, lalu dibawalah mereka sekeompok demi sekelompok, lalu
mereka disebarkan di atas sungai surga, kemudian dikatakan kepada mereka, 'Wahai
penduduk surga. Limpahkanlah air kepada mereka. Lalu mereka tumbuh sebagaimana
tumbuhnya biji-bijian menjadi seperti buih banjir'." Lalu salah seorang lelaki dari suatu kaum
berkata, 'Seakan-akan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam benar-benar berada di gurun
sahara." Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu
Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Maslamah dia berkata, "Saya mendengar Abu
Nadlrah dari Abu Sa'id al-Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits
semisalnya sampai perkataannya, "Dalam buih banjir." Dan dia tidak menyebutkan kalimat
setelahnya.
Bab: Penghuni neraka yang terakhir keluar (U-j jtx!\ Jjbl ^i-T)
li jio&fJ J\ jjbl
5| <J _y*^
2
272. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim al-
Hanzhali keduanya meriwayatkan dari Jarir, Utsman berkata, telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari 'Abidah dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui penduduk
neraka yang terakhir keluar darinya dan dia menjadi penduduk surga yang terakhir kali
masuk surga, yaitu seorang laki-laki yang keluar dari neraka dalam keadaan merangkak, lalu
Allah berkata kepadanya, 'Pergilah, dan masuklah surga. Lalu dia mendatanginya, lalu
dikhayalkan kepadanya bahwa surga telah penuh. Lalu dia kembali seraya berkata, 'Wahai
Rabbku, aku mendapatinya telah penuh.' Maka Allah berfirman kepadanya, 'Masuklah
surga.' Lalu dia mendatanginya, lalu dikhayalkan kepadanya bahwa ia telah penuh. Lalu dia
kembali seraya berkata, 'Wahai Rabbku, aku mendapatinya telah penuh.' Maka Allah berkata
kepadanya, 'Pergilah, lalu masuklah ke surga, karena kamu mendapatkan seperti dunia dan
sepuluh kali lipat semisalnya, -atau kamu mendapatkan sepuluh kali lipat semisal dunia-.' Dia
berkata, 'Apakah Engkau mengolok-olokku atau sedangkan Engkau adalah Raja'." Perawi
berkata, "Sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa hingga gigi
gerahamnya terlihat." Perawi melanjutkan: "Dan dikatakan bahwa dia adalah penduduk
surga yang paling rendah kedudukannya."
/ ^ **/ ^ **/ X
J jLhjCJj \ j
273. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan
lafzhnya milik Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari 'Abidah dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui penduduk neraka
yang paling akhir keluar dari nereka, yaitu seorang laki-laki yang keluar darinya dengan cara
merangkak. Lalu dikatakan kepadanya, 'Pergilah, lalu masuklah surga." Beliau bersabda lagi,
"Lalu dia pergi, lalu masuk surga, hingga mendapatkan manusia telah mengambil tempat-
tempatnya. Lalu ditanyakan kepadanya, 'Apakah kamu ingat zaman yang mana dahulu kamu
pernah di dalamnya? ' Dia menjawab, 'Ya.' Lalu dikatakan kepadanya, 'Berangan-anganlah! '
Maka dia berangan-angan. Lalu dikatakanlah kepadanya, 'Kamu mendapatkan sesuatu yang
kamu khayalkan dan sepuluh kali lipat dunia.' Beliau berkata, 'Lalu dia berkata, 'Apakah
Engkau mengolok-olokku, sedangkan Engkau adalah Raja.' Perawi berkata, 'Sungguh aku
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum hingga gigi gerahamnya terlihat'."
Cr* J J^y ItfCr^ Cf*
^ ^ f ST i iufol ^I4lk>
i j j j iutil ^ ^ j? 3^ U3^^ii3 ^ joT ^ \ <J
40<jfa.
> . ^ ^ I 'it * I - - •.
m >.<>
274. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas dari Ibnu Mas'ud bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang terakhir kali masuk surga adalah seorang laki-laki, dia
terkadang berjalan, terkadang menyungkur, dan terkadang api neraka mejilatnya. Ketika dia
telah melewatinya, maka dia menoleh kepada ke api tersebut seraya berkata, 'Mahasuci
Allah yang telah menyelamatkanku darimu. Allah telah memberikan sesuatu kepadaku yang
mana Dia tidak pernah memberikannya kepada orang yang awal dan akhir.' Lalu sebuah
pohon diangkatkan kepadanya, lalu dia berkata, 'Wahai Rabbku, dekatkanlah kepadaku
pohon ini agar aku dapat bernaung dengan naungannya dan minum airnya.' Lalu Allah
berfirman: "Wahai anak Adam, boleh jadi jika Aku memberikannya kepadamu, niscaya kamu
akan meminta yang lain kepadaKu.' Maka dia menjawab, 'Tidak wahai Rabbku.' Lalu dia
berjanji kepada Allah untuk tidak minta selain itu. Sedangkan Rabbnya memberikan udzur
kepadanya karena Dia melihat sesuatu yang dia pasti tidak dapat menahannya. Lalu pohon
tersebut didekatkan kepadanya, lalu dia berlindung pada naungannya dan minum dari
airnya. Kemudian diangkatlah sebuah pohon lain yang lebih bagus daripada yang pertama.
Maka dia berkata, 'Wahai Rabbku, dekatkanlah pohon ini kepadaku agar aku dapat minum
dari airnya dan berlindung dengan naungannya, aku tidak akan meminta kepadaMu
selainnya.' Maka Allah berkata, 'Wahai anak Adam, bukankah kamu telah berjanji kepada-Ku
untuk tidak meminta selainnya.' Lalu Allah berkata lagi, 'Boleh jadi jika Aku mendekatkannya
kepadamu niscaya kamu meminta hal lainnya'. Lalu dia berjanji untuk tidak meminta kepada
Allah selain itu. Sedangkan Rabbnya memberikan udzur kepadanya karena Dia melihat
sesuatu yang mana dia tidak akan mampu menahan diri atasnya. Lalu Allah mendekatkan
pohon tersebut untuknya, sehingga dia dapat berlindung dengan naungannya, dan minum
dari airnya. Kemudian pohon lainnya diangkat untuknya di sisi pintu surga. Pohon itu lebih
indah daripada keduanya. Lalu dia berkata, 'Wahai Rabbku, dekatkanlah kepadaku pohon ini
agar aku dapat berlindung dengan naungannya dan minum dari airnya, aku tidak akan
meminta kepadamu hal lainnya. Maka Allah berkata, 'Wahai anak Adam, bukankah kamu
berjanji kepada-Ku untuk tidak memintaku selainnya.' Dia menjawab, 'Ya, memang benar
wahai Rabbku. Kali ini aku tidak akan memintanya kepadamu selainnya'. Sedangkan Rabbmu
memberikan udzur kepadanya karena dia melihat pada dirinya sesuatu yang mana dia tidak
bisa menahan diri darinya. Lalu Allah mendekatkannya darinya. Ketika Allah
mendekatkannya darinya, maka dia mendengar suara penduduk surga. Lalu dia berkata,
'Wahai Rabbku, masukkanlah aku kepadanya'. Maka Allah berkata, 'Wahai anak Adam, apa
yang bisa membuatmu tidak meminta lagi kepadaKu. Apakah kamu rela bila Aku
memberikanmu dunia dan semisalnya bersamanya.' Dia menjawab, 'Wahai Rabbku, apakah
kamu memperolok-olokku, padahal Engkau adalah Rabb alam semesta'." Lalu Ibnu Mas'ud
tertawa, seraya berkata, 'Tidakkah kalian bertanya kepadaku tentang sesuatu yang
membuatku tertawa? ' Mereka bertanya, 'Apa yang membuatmu tertawa? ' Ibnu Mas'ud
berkata, 'Demikianlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa.' Para sahabat, 'Apa
yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: '(Aku tertawa) karena
sesuatu yang membuat tertawa Rabb alam semesta ketika hamba tersebut berkata, 'Apakah
Engkau memperolok-olokku, padahal Engkau adalah Rabb semesta alam.' Allah menjawab,
'Sesungguhnya Aku tidak memperolok-olokmu, akan tetapi Aku mampu untuk melakukan
segala sesuatu yang Aku kehendaki'."
Bab: Ahlu surga yang paling rendah derajatnya
t * \'X'\ ' V * t'
/ ^ ^ * *
\_><J y» *JL j» \ Co -X>- j>CoCu ^Jo.X3
dJa^U JL ^
275. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abu Bukair telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muhammad
dari Suhail bin Abu Shalih dari an-Nu'man bin Abu 'Ayyasy dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya penghuni surga yang paling
rendah kedudukannya adalah orang yang dipalingkan wajahnya dari neraka ke arah surga,
dan Allah menggambarkan baginya keberadaan sebuah pohon yang memiliki naungan. Lalu
orang itu mengatakan, 'Wahai Rabbku, dekatkanlah aku ke pohon itu supaya aku berada
dalam naungannya'." Lalu beliau menyebutkan hadits ini tentang masuknya dia ke surga
serta keinginan-keinginannya, sampai akhirnya beliau mengatakan: 'Apabila dia tidak lagi
memiliki keinginan, maka Allah berfirman kepadanya, 'Ini untukmu dan yang sepuluh kali ini.'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan: 'Lalu orang itu masuk rumahnya (di
surga), dan setelah itu dua istrinya dari kalangan dua bidadari masuk menemuinya.
Keduanya mengatakan, 'Segala puji bagi Allah, Dzat Yang telah menghidupkanmu buat kami,
dan menghidupkan kami buatmu.' Rasulullah mengatakan: 'Orang itu mengatakan, 'Tidak
ada seorang pun yang mendapatkan pemberian sebagaimana pemberian yang Allah berikan
buatku'."
3li JLJ \^j£A\*JjJ4i
->. >
Ii\U*s
j4o>3i& ,>3U3is
j^l^\iljSi^d|lUvslIi jLiiio
i^jitf \i*i ,jfe»
t y y y ^
•"l'*. «- 1-* ^ '* \'- >
276. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Mutharrif dan Ibnu Abjar dari Asy Sya'bi dia berkata; aku
mendengar dari Al Mughirah bin Syu'bah insyaallah secara periwayatan, (dalam jalur lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan
kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Mutharrif bin Tharif dan Abdul Malik
bin Sa'id keduanya mendengar Asy Sya'bi mengabarkan dari Al Mughirah bin Syu'bah dia
berkata, "Aku mendengarnya di atas mimbar dia memarfu'kan hadits tersebut kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr
bin Al Hakam dan lafadz miliknya, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah telah
menceritakan kepada kami Mutharrif dan Ibnu Abjar keduanya mendengar Asy Sya'bi
berkata; Aku mendengar Al Mughirah bin Syu'aib mengabarkan hadits tersebut di atas
mimbar -Sufyan berkata; menurutku salah seorang dari keduanya, yakni Ibnu Abjar, telah
memarfu'kannya kepada Nabi- dia berkata, "Musa bertanya kepada Rabbnya, 'Apa ciri
penghuni surga yang paling rendah kedudukannya? ' Allah menjawab, 'Yaitu orang yang
datang setelah penghuni surga dimasukkan ke dalam surga, lalu dikatakan kepada orang ini,
'Masuklah ke surga! ' Orang ini menjawab, 'Wahai Rabbku, bagaimana mungkin aku bisa
masuk, sementara mereka sudah menempati tempat masing-masing dan mengambil bagian
mereka? ' Maka dikatakan kepada orang ini, 'Apakah kamu mau mendapatkan bagian
kerajaan seperti seorang raja di antara raja-raja dunia? ' Orang itu menjawab, 'Aku rela,
wahai Rabbku.' Rabb mengatakan, 'Itu bagianmu ditambah seperti itu, ditambah seperti itu,
ditambah seperti itu, (ditambah seperti itu)." Pada kali kelima, orang itu mengatakan, 'Aku
rela, wahai Rabbku." Rabb mengatakan, 'Ini bagianmu ditambah sepuluh kali lipatnya. Dan
kamu mendapatkan apapun yang kamu inginkan dan matamu menyukainya.' Orang itu
mengatakan, 'Aku rela, wahai Rabbku. 1 Musa mengatakan, '(Bagaimana dengan nasib) orang
yang paling tinggi kedudukannya? ' Rabb menjawab, 'Mereka itu, orang pilihan-Ku,
kemuliaan mereka di tangan-Ku, dan Aku menutup (kemulian itu), ia belum pernah terlihat
mata, belum pernah terdengar telinga dan belum pernah terdetik dalam hati.' Perawi
berkata, 'Dalilnya terdapat dalam Firman Allah: '(Tak seorang pun mengetahui berbagai
nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka) ' (Qs. As-Sajdah:
17).' Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Al Asyja'i dari Abdul Malik bin Abjar, ia berkata. Aku mendengar Asy Sya'bi dia
berkata. Aku mendengar Al Mughirah bin Syu'bah dia berkata di atas mimbar,
'Sesungguhnya Musa pernah bertanya kepada Allah 'azza wajalla mengenai penduduk surga
yang mempunyai bagian nikmat paling sedikit... .Dan dia pun menyebutkan hadits seperti
ini."
\LyPjp\p\ yyypp
* <?' VS''".' \'-> ”\\<^\' *\ ••
j>\\& ji-jrjgi
277. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari al-
Ma'rur bin Suwaid dari Abu Dzar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya aku mengetahui penduduk surga yang terakhir kali masuk dan
penduduk neraka yang terakhir kali keluar darinya, yaitu seorang laki-laki didatangkan pada
hari kiamat (ke hadapan Rabb), lalu dikatakan kepadanya, 'Tampakkanlah kepadanya dosa-
dosanya yang kecil dan hapuskan dosa-dosanya yang besar.' Lalu ditampakkanlah dosa-
dosanya yang kecil. Lalu dikatakan kepadanya, 'Kamu telah melakukan demikian, demikian,
dan demikian. Dan kamu telah melakukan demikian, demikian, dan demikian pada suatu
hari.' Lalu dia menjawab, 'Ya.' Dia tidak bisa mengingkari, dan dia meminta belas kasihan dari
dosa-dosa besarnya untuk diungkapkan atasnya. Lalu dikatakan kepadanya, 'Sesungguhnya
kamu mendapatkan tempat kejelekan menjadi kebaikan.' Lalu dia berkata, 'Wahai Rabbku,
sungguh aku telah melakukan sesuatu yang mana aku tidak melihatnya dalam catatan amal
di sini.' Perawi berkata, 'Sungguh aku telah melihat Rasulullah tertawa hingga terlihat gigi
gerahamnya'." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan
kepada kami Abu Muawiyah dan Waki' (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib
telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah keduanya meriwayatkan dari al-A'masy
dengan isnad ini."
isli j2i^>kis J jSioj^o^
.>> ;,. a,
f > '*.sA.\* -f »> »t „.!•'> „>.»
■J ) «-v** v* 9h
Nisrt
oj^jlaYaid J*4.fU*> Vlii\
i^uii s1s^ji$sSd\
278. Telah menceritakan kepadaku Ubaidulah bin Sa'id dan lshaq bin Manshur keduanya
meriwayatkan dari Rauh Ubaidullah berkata, telah menceritakan kepada kami Rauh bin
Ubadah al-Qaisi telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan
kepadaku Abu az-Zubair bahwasanya dia mendengar Jabir bin Abdullah ditanya tentang
kebangkitan di akhirat. Maka dia menjawab, "Kita dibangkitkan pada Hari Kiamat begini dan
begini. Lihatlah! Apa itu di atas manusia? Lalu dipanggillah umat-umat dengan berhalanya,
dan sesuatu yang mereka sembah dahulu, secara berturutan. Setelah itu, Rabb kita datang
kepada kita lalu berfirman, 'Siapakah yang kalian tunggu? ' Maka mereka pun menjawab,
'Kami menunggu Rabb kami.' Allah berfirman, 'Akulah Rabb kamu'. Mereka berkata,
'Sehingga kami melihat-Mu dulu'. Tampaklah pada mereka Rabb tertawa." Jabir
melanjutkan, 'Lalu Allah membawa mereka, dan mereka pun mengikutiNya. Setiap seorang
di antara mereka baik munafik atau mukmin akan diberi Cahaya. Kemudian mereka
mengikuti cahaya tersebut melalui jembatan Neraka Jahanam. Di atasnya terdapat besi-besi
pengait dan berduri yang merenggut siapa saja yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian
cahaya orang-orang munafik padam, sedangkan orang-orang mukmin selamat. Selamatlah
rombongan pertama yang terpancar pada wajah mereka bagaikan bulan purnama sejumlah
tujuh puluh ribu orang tanpa dihisab. Kemudian orang-orang berikutnya seperti terangnya
bintang-bintang di langit, kemudian demikianlah seterusnya. Kemudian syafa'at diizinkan.
Mereka pun meminta syafa'at, sehingga mereka dapat keluar dari Neraka, yaitu orang yang
mengucapkan, 'Laa llaaha lllaahau (Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah) ',
dan dahulu di hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum. Mereka akan ditempatkan di
halaman Surga, lalu Ahli Surga akan memercikkan mereka dengan air sehingga daging
mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya sesuatu tumbuhan selepas banjir, dan hilanglah
hangusnya. Kemudian dia (orang terakhir meminta), sehingga diberikan kepadanya dunia
dan sepuluh kali lipatnya."
279. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dia mendengar Jabir menceritakan apa yang dia
dengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan telinganya, beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah mengeluarkan sejumlah manusia dari neraka, lalu Allah memasukkan
mereka ke dalam surga."
280. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dia berkata. Saya berkata kepada Amru bin Dinar, "Apakah kamu
mendengar Jabir bin Abdullah menceritakan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam: 'Sesungguhnya Allah mengeluarkan suatu kaum dari neraka dengan syafa'at? '
Amru menjawab, 'Ya'."
^ >
> > .. \ s\'
281. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Sya'ir telah menceritakan kepada kami
Abu Ahmad az-Zubairi telah menceritakan kepada kami Qais bin Sulaim al-Anbari dia
berkata, telah menceritakan kepadaku Yazid al-Faqir telah menceritakan kepada kami Jabir
bin Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, suatu
kaum dikeluarkan dari neraka dalam keadaan terbakar di dalamnya, kecuali wajah mereka,
hingga mereka masuk surga."
&&&$*{££&& j!\\ ViS^Vis j AJ\\+*\ j?r>M
3is£ >4-^^\£ >4^i\l ,_^UJ\
< ^3lslj 5 i\ y i\iii^1o , J1
282. Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Syair telah menceritakan kepada
kami al-Fadll bin Dukain telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim -yaitu Muhammad bin
Abu Ayyub- dia berkata, telah menceritakan kepadaku Yazid al-Faqir dia berkata, "Dahulu
aku telah terpengaruh dengan pemikiran Khawarij, kemudian kami keluar dalam sebuah
rombongan besar untuk melaksanakan haji. Ketika kami keluar dan melewati madinah,
ternyata Jabir bin Abdullah sedang menceritakan hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kepada suatu kaum sambil bersandar pada sebuah tiang." Yazil al Faqir berkata
lagi, "Tiba-tiba dia menyebutkan al-Jahannamiyyin." Maka aku pun berkata kepadanya,
'Wahai sahabat Rasulullah, apa-apaan yang kau ceritakan! Padahal Allah berfirman:
'(Sesungguhnya barangsiapa yang Kamu masukkan ke dalam neraka, maka sungguh kamu
telah menghinakannya) ' (Qs. Ali Imran: 192), dan ayat: '(Setiap kali mereka berkeinginan
untuk keluar darinya, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya) ' (Qs. As-Sajadah: 20). Apa
yang kalian katakan ini? ' Jabir menjawab, 'Apakah kalian membaca al-Qur'an? ' Kami
menjawab, 'Ya.' Jabir bertanya lagi, 'Apakah kamu mendengar kedudukan Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu memberikan syafa'at yang mana Allah mengutusnya di
dalamnya? ' Aku menjawab, 'Ya.' Jbir lalu berkata, 'Maka itulah kedudukan Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam yang terpuji, dengannya Allah mengeluarkan orang yang dia
keluarkan (dari neraka).' Yazid berkata, 'Kemudian Jabir memperagakan peletakan shirath,
dan manusia lewat di atasnya.' Kata Yazid, 'Dan aku sangat khawatir tidak selamat dari hal
tersebut. Flanya saja Jabir tetap berkeyakinan bahwa sekelompok kaum pasti akan keluar
dari neraka, setelah mereka tinggal beberapa lama.' Kata Jabir, 'Maksudnya mereka keluar
seakan-akan tongkat arang yang hitam kelam.' Kata Jabir meneruskan, 'Lalu mereka masuki
salah satu sungai surga, mereka mandi di dalamnya, mereka keluar dari sungai seakan-akan
kertas (putih), dan kami pun pulang.' Kami berkata, 'Celaka kalian, apakah kalian taksir
bahwa syaikh ini berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!.' Kami pun
kembali, demi Allah, tidak ada yang keluar dari kami melainkan hanya satu orang atau
sebagaimana yang diucapkan Abu Na'im."
,^^1djslii»\ J S*& 3 .
283. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid al-Azdi telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Salamah dari Abu Imran dan Tsabit dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada empat manusia yang keluar dari neraka, lalu
dihadapkan kepada Allah, maka salah seorang dari mereka berpaling, seraya berkata, 'Wahai
Rabbku, jika Engkau telah mengeluarkanku dari neraka maka janganlah Engkau
mengemabalikanku ke dalamnya.' Maka Allah menyelamatkannya dari neraka."
> ^ "> ' "s * "s f f '
J&. JJ5 j ji ■&Zq*\3\*. j^a J*
Ji^dSis J J
3iut.
\ _£\
j6jz£\ijb<LlA'\ Jbi JLi 9<C
4^
\
jii3 Jju £l^S Juii
L:i /iS3is^\5i\ jj1^ii]\ j^s1^3is^\^s1jjil]\^^ .>1s\i^
5 ji^3'^\^A\^/o jApl\ £f*4 ^ J aiU^i ii\ ^ ^j3^3^^o^*^cr^
3 jStsiJoV^^
3 _,! « fcfotal\ f 3ii^ ja^^\ ^ ^
I33i3^\3]\
284. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain al-Jahdari dan
Muhammad bin Ubaid al-Ghubari dan lafazh milik Abu Kamil dia berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah akan mengumpulkan manusia pada Hari Kiamat.
Ketika itu mereka memandang penting masalah syafaat." Ibnu Ubaid menyebutkan, "Mereka
diberi ilham untuk menanyakan hal itu. Mereka berkata, 'Sekiranya saja kita dapat memohon
syafaat kepada Tuhan, agar Dia mengizinkan kita beristirahat dari keadaan kita ini. Lalu
mereka pergi kepada Nabi Adam Alaihissalam, lalu berkata, 'Wahai Adam! Kamu adalah
bapak semua manusia. Allah telah menciptakanmu dengan tangan-Nya dan meniupkan roh
ke dalam badanmu serta telah memerintahkan para malaikat supaya sujud kepadamu.
Syafaatilah kami di hadapan Tuhanmu, agar mengizinkan kami beristirahat dari keadaan
begini'. Adam menjawab, 'Aku bukan pemilik hak memberikan syafa'at -Adam lalu menyebut
kesalahan yang pernah dilakukannya, sehingga membuatnya merasa malu kepada Tuhan
karena kesalahan tersebut-, akan tetapi datanglah kepada Nuh, Rasul pertama yang diutus
oleh Allah'. Lantas mereka pergi menemui Nabi Nuh Alaihissalam, namun beliau berkata,
'Aku bukanlah orang yang bias memberikan syafa'at -lalu menyebut kesalahan yang pernah
dilakukannya hingga membuatkannya merasa malu kepada Tuhan karena kesalahan
tersebut-, akan tetapi datanglah menemui Nabi Ibrahim Alaihissalam, yang telah dianggap
sebagai kekasih Allah.' Mereka pun pergi menemui Nabi Ibrahim Alaihissalam, ia juga
berkata, 'Aku bukanlah orang yang berhak memberikan syafa'at -lalu dia menyebutkan
kesalahan yang pernah dilakukannya, hingga membuatnya merasa malu kepada Tuhan
karena kesalahan tersebut- akan tetapi datanglah menemui Nabi Musa Alaihissalam, yang
pernah diajak bicara oleh Allah dan diberi Kitab Taurat.' Mereka pun pergi menemui Nabi
Musa Alaihissalam, namun ia juga berkata, 'Aku bukanlah orang yang berhak memberikan
syafa'at -lalu dia menyebut kesalahan yang pernah dilakukannya, hngga membuatnya
merasa malu kepada Tuhan karena kesalahan tersebut- akan tetapi kalian datanglah
menemui Nabi Isa Alaihissalam, ruh Allah dan Kalimat-Nya.' Mereka pun pergi menemui
Nabi Isa Alaihissalam, ruh Allah dan Kalimat-Nya. Namun ia juga berkata, 'Aku bukanlah
orang yang berhak memberikan syafa'at, tetapi pergilah kamu semua kepada Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam, hamba Allah yang telah diampuni dosanya yang terdahulu dan
yang terkemudian'." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meneruskan sabdanya: 'Mereka
datang kepadaku, lalu aku meminta izin kepada Tuhan. Aku pun diberi izin. Ketika aku
melihat-Nya, aku menyungkurkan diri dalam keadaan bersujud. Dia memanggil-manggilku,
kemudian berfirman kepadaku: 'Angkatlah kepalamu wahai Muhammad! Katakanlah
sesuatu, niscaya kamu akan didengar. Mohonlah, niscaya kamu akan diberi. Syafaatilah,
niscaya Aku akan terima syafaat yang kamu pinta. Aku mengangkat kepalaku dan memuji
Tuhan dengan pujian yang telah diajarkan oleh Allah kepadaku. Kemudian aku memberi
syafa'at. Lalu Allah memberikan kriteria (orang yang berhak mendapatkan syafa'at)
kepadaku. Lalu aku mengeluarkan lagi orang-orang dari Neraka dan memasukkan mereka ke
dalam Surga. Kemudian aku kembali jatuh bersujud. Maka Allah memanggilku sebagaimana
Dia kehendaki kemudian berfirman kepadaku: 'Angkatlah kepalamu wahai Muhammad!
Katakanlah, niscaya kamu akan didengar. Mohonlah, niscaya kamu akan diberi. Syafaatilah,
niscaya Aku akan terima Syafaat yang kamu pinta." Perawi Hadits berkata, "Aku tidak
mengetahui secara pasti pada kali yang ketiga atau kali yang keempat. Beliau bersabda:
"Wahai Tuhanku! Yang masih ada di dalam Neraka hanyalah orang-orang yang ditahan oleh
al-Qur'an, yaitu orang yang memang seharusnya kekal di dalam Neraka'." Ibnu Ubaid
menyebutkan dalam riwayatnya, 'Qatadah berkata, "Maksudnya wajib kekal di dalamnya."
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari
Qatadah dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kaum
mukminin berkumpul pada hari kiamat, lalu mereka memperhatikan hal tersebut, atau
mereka diberi ilham hal tersebut, " sebagaimana hadits Abu Awanah." Dan dia menyebutkan
dalam hadits tersebut, "Kemudian aku mendatanginya pada yang keempat kalinya atau aku
kembali pada yang keempat kalinya lalu aku berkata, 'Wahai Rabbku, tidak tersisa kecuali
orang-orang yang ditahan oleh al-Qur'an'." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam dia berkata, telah
menceritakan kepada kami bapakku dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa Nabi Allah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah mengumpulkan kaum mukminin pada hari
kiamat, lalu mereka diberi ilham untuk hal tersebut, " sebagaimana hadits keduanya." Dan
dia menyebutkan pada keempat kalinya, "Maka aku berkata, 'Wahai Rabbku, tidak tersisa di
neraka kecuali orang-orang yang ditahan al-Qur'an. Maksudnya yang harus kekal di
dalamnya'."
51 il
£ < > Tl> ■»'*. £ ^ ^ >
^3Vssji0^\6V^
285. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal adl-Dlarir telah
menceritakan kepada kami Yazid bin zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu
'Arubah dan Hisyam kawan ad-Dastawai, dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepadaku Abu Ghassan al-Misma'l dan Muhammad bin al-Mutsanna keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Muadz dan dia adalah Ibnu Hisyam, dia berkata,
telah menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas
bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan keluar dari neraka, orang-
orang yang mengucapkan, 'Laa llaaha lllaahu (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain
Allah) ', dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat gandum. Kemudian keluar dari
neraka orang yang mengucapkan, 'Laa llaaha llaahu (Tidak ada tuhan yang berhak disembah
selain Allah) ', dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat jewawut. Kemudian akan
keluar dari neraka, orang yang mengucapkan, 'Laa llaaha lllaahu (Tidak ada tuhan yang
berhak disembah selain Allah) ', dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji jagung."
Kemudian Ibnul Minhal menambahkan dalam riwayatnya; Yazid berkata, "Aku menemui
Syu'bah, lalu aku ceritakan kepadanya hadits tersebut, maka Syu'bah pun berkata, ' Qatadah
menceritakannya kepada kami dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan hadits tersebut, ' hanya saja Syu'bah menyebut Dzarrah menjadi Dzurrah.' Yazid
berkata, 'Abu Bistham telah salah huruf padanya."
/ / / / / ** s ? ' / ^
J ^ v£ 5S liLi VS ^ J ^ VS Vlllas J
il^W: >ts
ois' jiLs\ , Jts jiis jiij^^ji jiui
7 / / / ^ / ^ / x // * v
^Uiut ^ (1 ^\j\iiLjiiIioi^I\
VSs\i U Vlls 3ViS Xo vs£l^i 3 Vi^\Aij\ ^ JL* ^IS s^ g. 1
^4.J^>r 3( 3*^ C - J j5f
J4s3vi4\ jldUU^I >V
286. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' al-'Ataki telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ma'bad bin Hilal al-'Anazi -pada jalur lain,
telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur lafad ini adalah darinya, telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ma'bad bin
Hilal al-'Anazi dia berkata, "Kami pergi menemui Anas bin Malik, dan kami meminta
pertolongan kepada Tsabit, saat sampai di sana ternyata ia sedang melaksanakan shalat
dluha. Lalu Tsabit memintakan izin kepada kami sehingga kami pun masuk menemuinya.
Anas lalu mengajak Tsabit duduk di tempatnya duduk, kemudian Tsabit berkata kepada
Anas, "Wahai Abu Hamzah, sesungguhnya saudara-saudaramu dari penduduk Bashrah
meminta kepadamu agar kamu menceritakan kepada mereka tentang hadits syafa'at.' Anas
lalu berkata, "Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah menceritakan hadits kepada
kami, beliau mengatakan: 'Apabila hari kiamat datang, maka manusia berdesak-desakan
sebagian dengan sebagian yang lain, lalu mereka mendatangi Adam seraya berkata
kepadanya, 'Berilah syafa'at untuk anak-anakmu'. Lalu dia berkata, 'Aku bukan orang yang
memiliki hak untuk memberi syafa'at, akan tetapi hendaklah kalian mendatangi Ibrahim
Alaihissalam, karena dia adalah kekasih ar-Rahman.' Lalu mereka mendatangi Ibrahim, maka
dia pun menjawab, 'Aku bukan orang yang memiliki hak untuk memberi syafa'at, akan tetapi
hendaklah kalian mendatangi Musa Alaihissalam, karena ia adalah Kalimullah.' Lalu Musa
didatangi, maka dia pun menjawab, 'Aku bukan orang yang memiliki hak untuk memberi
syafa'at, akan tetapi hendaklah kalian mendatangi Isa Alaihissalam, karena dia adalah ruh
Allah dan Kalimat-Nya. Lalu Isa didatangi, maka dia pun menjawab, 'Aku bukan orang yang
memiliki hak untuk memberi syafa'at, akan tetapi hendaklah kalian mendatangi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam'. Lalu Muhammad didatangi. Lalu aku berkata, 'Aku adalah orang
yang memiliki hak untuk memberi syafa'at, lalu aku pergi bertolak meminta izin kepada
Rabbku, lalu diizinkanlah kepadaku untuk menghadap. Aku berdiri di hadapan-Nya, lalu
memuji-Nya dengan pujian yang mana aku tidak tidak mampu mengucapkannya sekarang.
Allah telah memberikan ilham kepadaku. Kemudian aku menyungkur sujud kepada-Nya. Lalu
dikatakanlah kepadaku: 'Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, dan berkatalah niscaya
kamu didengar, mintalah niscaya kamu diberi, mintalah syafa'at niscaya kamu diberi.' Lalu
aku berkata, 'Wahai Rabbku, umatku-umatku.' Lalu dikatakanlah, 'Pergilah. Barangsiapa yang
di dalam hatinya ada seberat biji gandum atau jewawut dari iman, maka keluarkanlah dia
dari neraka! ' Maka aku bertolak pergi dan melakukan perintah-Nya, kemudian kembali
menemui Rabbku. Lalu aku memujinya dengan puji-pujian tersebut, kemudian aku
menyungkur bersujud kepada-Nya. Lalu dikatakan kepadaku: 'Wahai Muhammad, angkatlah
kepalamu, dan berkatalah niscaya kamu didengar, mintalah niscaya kamu diberi, mintalah
syafa'at niscaya kamu diberi.' Maka aku berkata, 'Umatku, umatku.' Lalu dikatakanlah
kepadaku: 'Pergilah, barangsiapa yang di dalam hatinya ada seberat biji atom dari iman,
maka keluarkanlah dia dari nereka.' Lalu aku bertolak pergi dan melakukan perintah-Nya,
kemudian aku kembali kepada Rabbku, lalu aku memujinya dengan puji-pujian tersebut,
kemudian aku menyungkur bersujud kepada-Nya. Maka dikatakan kepadaku: 'Wahai
Muhammad, angkatlah kepalamu, dan berkatalah niscaya kamu didengar, mintalah niscaya
kamu diberi, mintalah syafa'at niscaya kamu diberi.' Maka aku berkata, 'Wahai Rabbku,
(selamatkanlah) umatku, umatku.' Lalu dikatakanlah kepadaku: 'Pergilah. Barangsiapa yang
di hatinya ada sekecil-kecilnya dari sebiji atom iman, maka keluarkanlah dia dari nereka.'
Lalu aku bertolak pergi untuk mengerjakan perintah-Nya'." Ini hadits Anas yang mana dia
memberitakannya kepada kami. Lalu kami keluar dari sisinya, ketika kami di atas kuburan,
maka kami berkata, 'Kalau seandainya kita kembali lurus pada (pendapat) al-Hasan (al-
Bashri), lalu kita mengucapkan salam kepadanya sedangkan dia bersembunyi di rumah Abu
Khalifah (maka itu lebih selamat) '. Dia berkata lagi, 'Lalu kami mengunjunginya, lalu kami
mengucapkan salam kepadanya. Kami berkata, 'Wahai Abu Sa'id, kami datang dari sisi
saudaramu. Abu Hamzah, kami belum pernah mendengar semisal hadits yang dia ceritakan
kepada kami tentang syafa'at.' Abu Sa'id berkata, 'Apa itu (ceritakanlah kepadaku) '. Lalu
kami menceritakan hadits tersebut kepadanya. Maka Abu Sa'id pun berkata,
'Tambahkanlah.' Kami berkata, 'Dia tidak menambahkan apa-apa kepada kami.' Abu Sa'id
lalu berkata, 'Dia telah menceritakan kepada kami dua puluh tahun silam, dan dia ketika itu
mengumpulkan semua riwayatnya, dan dia telah meninggalkan sebagian. Saya tidak
mengetahui apakah syaikh (Anas/Abu Hamzah) telah lupa atau membenci untuk
menceritakannya kepada kalian sehingga kalian bergantung kepadaku.' Kami pun berkata,
'Ceritakanlah kepada kami.' Maka Abu Sa'id tertawa seraya membaca: '(Manusia diciptakan
(bertabiat) tergesa-gesa) (Qs. Al Anbiya: 37). Tidaklah saya menyebutkan ayat ini kepada
kalian melainkan karena saya berkeinginan untuk menceritakannya kepada kalian (hadits
tersebut adalah): 'Kemudian aku kembali kepada Rabbku pada keempat kalinya, lalu aku
memuji-Nya dengan puji-pujian tersebut, kemudian aku menyungkur sujud. Kemudian
dikatakan kepadaku: 'Wahai Muhammad, angkatkan kepalamu, dan berkatalah niscaya
kamu didengar, mintalah niscaya kamu diberi, mintalah syafa'at niscaya kamu diberi. 1 Maka
aku berkata, 'Wahai Rabbku, berikanlah izin kepadaku untuk (mengeluarkan dari neraka)
orang yang mengucapkan, 'Laa llaaha llaahu (Tidak ada tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Allah) '. Allah menjawab: 'Itu bukan hakmu, ' atau 'itu bukan hak yang diberikan
kepadamu, akan tetapi demi Keperkasaan-Ku, Kebesaran-Ku, Keagungan-Ku, dan Kekuasaan-
ku, sungguh Aku akan mengeluarkan orang yang mengucapkan, 'Laa llaaha llaahu (Tidak ada
tuhan (yang berhak disembah) selian Allah) '. Perawi berkata, 'Lalu aku bersaksi atas nama
al-Hasan, bahwa dia telah menceritakannya kepada kami bahwa dia mendengar Anas bin
Malik. Aku menduga Abu Sa'id berkata, 'Sebelum dua puluh tahun, dan pada waktu itu dia
mengumpulkan semua riwayatnya.'
J i lis £
jiLo _X>-\
-VSl. jJ&b _^L
5 ^"= = V j(J\ p *- = * -*^t
S\<s.
j >_4^' ^6. |^\ jn
J j-** y* bj^yQ j^> ^ 5 j^Us tii
IsU^ j\ ^ j\ ISJ ^ vli\ J ^xU*S
^ > i\ c P Lr ^ j\\ >^\ c ^^^ r y^l4i53 $ ^;
\jblii]\A^«A-<JiS^ jJ^j^lifld^AfT j<&>\ J j^uj do \ ^-'Ij-c- \S 5 _3 _j2^s^j!j_c-5
J_jj&3 \joJo Ji \J> <_£ jp *^1 ^j3^y>o \j» i^y> *)f \ (iU J(J\ U ji-ili <*d« ^ j j < 3 |
ii^Uo J _^i\(iii. j\ \
U^ :j3^ il?J j\ vsiyi\ jisUitfft\ jZ>jcI\
^1^. ^ ^ li^» U i VilS c^ j Lr i ^tS j jSjtS jlii
jJLp-ei (jLflj \ j t—* \ £ \ (j* ci\J i <S y^ L**# o* ^ ^ ^ lr^ ^ 3 \ c_-> \ 3^ ^ cy* o^ \ < -r > ^ ^ ly*
d^\dS\Z j^\fA\'^j\^^j^
o^jj-il]^ ^ 3 ^ 3 ^ 33 :^ jis^o j ;_^l 3 is^ ;Jl 4 ^u^Ubills
ji\ j3^ {^ 2 ^(jl } 4 J 5 j { { Js } yf" J^==^<j
3 1 ^>t&3 cJTO ' «t — =3-1 C-^31 a1^!\ ^j\^su» i£s\y^aj»S\ Cj^j \^*l)\ jJL> v«
287. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Abdullah bin Numair dan keduanya bersepakat dalam susunan kalimat hadits, kecuali
sesuatu yang ditambah salah satu dari keduanya berupada huruf setelah huruf. Keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada
kami Abu Hayyan dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, "(Kami berada bersama
Rasulullah dalam satu undangan), lalu dipersilahkan kepada beliau daging lengan (kambing) -
dulu daging ini sangat disukainya- lalu beliau menggigit darinya satu gigitan dan bersabda:
"Aku adalah penghulu seluruh manusia pada Hari Kiamat, tahukah kalian kenapa demikian?
Allah mengumpulkan seluruh manusia yang terdahulu sampai yang akan datang pada satu
dataran tanah, sehingga penyeru dapat memperdengarkan (suaranya) kepada mereka
semuanya, dan pandangan dapat melihat mereka, serta matahari mendekat mereka. (Lalu
manusia mengalami kesedihan dan kengerian pada batas yang mereka tidak mampu dan
sabar menanggungnya), lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, 'Apakah
kalian tidak memiliki pendapat tentang keadaan yang kalian hadapi dan yang menimpa
kalian ini?! ' Tidakkah kalian memiliki pendapat, siapa yang dapat memberikan syafa'at untuk
kalian kepada Rabb kalian? Sebagian lainnya menyatakan (kepada sebagian yang lain),
'Datanglah kepada bapak kalian Adam', Lalu mereka mendatanginya dan berkata, 'Wahai
Adam! Engkau adalah bapaknya seluruh manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya
dan meniupkan dari ruh-Nya kepadamu, serta memerintahkan para malaikat lalu mereka
sujud padamu dan Allah juga menempatkanmu di surga, tidakkah engkau (bisa) memintakan
syafaat untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah engkau telah melihat keadaan kami dan yang
menimpa kami? ' Lalu beliau menjawab, 'Sungguh, pada satu hari Rabbku telah marah
dengan kemarahan yang mana Dia belum pernah marah sebelum ini seperti itu, dan tidak
juga marah setelahnya seperti itu. Allah melarangku dari suatu pohon, namun aku
melanggarnya. Diriku sendiri butuh syafa'at, silahkan pergi menemui selainku, pergilah
menemui Nuh.' Lalu mereka menemui Nuh seraya berkata, 'Wahai Nuh! Engkau adalah rasul
pertama dari penduduk bumi, dan Allah telah menamakanmu hamba yang bersyukur.
Tidakkah engkau dapat memintakan syafaat untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah engkau
telah melihat keadaan kami dan yang menimpa kami? ' Lalu beliau menjawab, 'Sungguh,
disatu hari Rabbku telah marah dengan kemarahan yang mana Dia belum pernah marah
seperti itu dan tidak juga marah setelahnya seperti itu. Sungguh, dahulu aku memiliki satu
doa yang aku gunakan untuk menghancurkan kaumku. Diriku sendiri butuh syafaat, pergilah
menemui selainku! Pergilah menemui Ibrahim! ' Lalu mereka menemui Ibrahim seraya
berkata, 'Wahai Ibrahim! Engkau adalah nabi Allah dan khalil-Nya dari penduduk bumi,
mintakanlah syafaat untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah engkau telah melihat keadaan
kami? ' Lalu beliau menjawab, 'Sungguh, disatu hari Rabbku telah marah dengan kemarahan
yang mana Dia belum pernah marah sebelum ini seperti itu dan tidak juga marah setelahnya
seperti itu. Aku dahulu pernah berdusta dengan tiga kedustaan -lalu beliau sebutkan hal
tersebut-, diriku sendiri butuh syafaat. Pergilah menemui selainku, pergilah menemui Musa!
' Lalu mereka menemui Musa seraya berkata, 'Wahai Musa! Engkau Rasulullah, Allah
muliakan engkau atas manusia dengan kerasulan dan kalam Allah, mintakanlah syafa'at
untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah engkau telah melihat keadaan kami? ' Lalu beliau
menjawab, 'Sungguh, disatu hari Rabbku telah marah dengan kemarahan yang mana Dia
belum pernah marah sebelum ini seperti itu dan tidak juga marah setelahnya seperti itu. Aku
pernah membunuh jiwa yang mana aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya, maka
diriku sendiri butuh syafaat, maka pergilah menemui selainku, pergilah menemui Isa! ' Lalu
mereka menemui Isa' seraya berkata, 'Wahai Isa! Engkau adalah Rasulullah dan kalimat-Nya
dan ruh dari-Nya yang diberikan kepada Maryam, dan engkau telah berbicara pada manusia
dalam keadaan bayi. Maka mintakanlah syafaat untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah
engkau telah melihat keadaan kami? ' Lalu beliau menjawab, 'Sungguh, disatu hari Rabbku
telah marah dengan kemarahan yang mana Dia belum pernah marah sebelum ini seperti itu
dan tidak juga marah setelahnya seperti itu -dan beliau tidak menyebut satu dosa pun-.
diriku sendiri lebih butuh syafaat, maka pergilah menemui selainku, pergilah menemui
Muhammad! ' Lalu mereka menemuiku seraya berkata, 'Wahai Muhammad! Engkau adalah
Rasulullah dan penutup para nabi, Allah telah mengampuni semua dosamu baik yang telah
lalu atau yang akan datang, mintakanlah syafaat untuk kami kepada Rabbmu? Tidakkah
engkau telah melihat keadaan kami dan yang menimpa kami? ' Lalu aku pergi dan datang di
bawah al-'Arsy, lalu aku bersujud kepada Rabbku kemudian Allah memberiku karunia berupa
sanjungan dan pujian-pujian baik yang tidak diberikan kepada seorang pun sebelumku.
Kemudian diseru, 'Wahai Muhammad! Bangunlah, mintalah pasti diberi, dan mintalah
syafaat pasti dikabulkan syafaatnya.' Lalu aku bangkit dan berkata, 'Umatku wahai Rabbku!
Umatku Wahai Rabbku! ' Lalu dijawab, 'Wahai Muhammad! Masukkanlah dari umatmu
orang yang tidak dihisab atasnya dari pintu al-Aiman (paling kanan) dari pintu-pintu surga.'
Dan mereka berserikat dengan manusia pada selain pintu itu." Kemudian beliau bersabda:
"Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya! Sungguh jarak antara dua pintu (yang ada daun
pintunya) dari pintu-pintu surga seperti antara Makkah dengan Hajar, atau seperti antara
Makkah dengan Bushra." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Umarah bin al-Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah
dia berkata, "Telah diletakkan di hadapan Rasulullah wadah Tsarid (bubur) dan daging, lalu
beliau mengambil lengan (kambing), dan lengan adalah bagian kambing yang paling beliau
sukai, lalu beliau menggigitnya dengan satu gigitan. Tatkala beliau melihat para sahabatnya
tidak menanyakannya, maka beliau berkata: 'Mengapa kalian tidak menanyakan bagaimana.'
Maka mereka bertanya, 'Bagaimana wahai Rasulullah.' Beliau menjawab, 'Manusia berdiri
menghadap Rabb semesta alam'. Lalu beliau membawakan hadits tersebut seperti makna
hadits Abu Hayyan, dari Abu Zur'ah. Kemudian dia menambahkan dalam kisah Ibrahim.
Maka dia berkata, 'Lalu beliau menyebutkan perkataan Ibrahim tentang planet '(ini ada
Rabbku) ', juga perkataan Ibrahim berkenaan dengan tuhan sembahan orang-orang musyrik
(kaumnya) '(bahkan yang telah menghancurkannya adalah yang paling besar ini) ', juga
perkataan Ibrahim 'Sesungguhnya saya sakit.' Beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwa
Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya jarak antara dua daun pintu dari daun-
daun pintu surga adalah bagaikan jarak antara Makkah dan Hajar atau Hajar dan Makkah.'
Perawi berkata, "Aku tidak mengetahui secara pasti mana yang beliau ucapkan."
i j ,j& j j3lsl 1^
\jL> j&~o 3*-t-^
288. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Tharif bin Khalifah al-Bajali telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Abu
Malik al-Asyja'i dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dan Abu Malik dari Rib'i dari Hudzaifah
keduanya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kelak di hari Akhir
Allah Tabaraka wa Ta'ala akan mengumpulkan semua manusia. Lalu orang-orang mukmin
bangkit, dan surga telah didekatkan kepada mereka. Mereka mendatangi Nabi Adam seraya
berkata, 'Wahai ayah kami, mohonkanlah agar pintu surga segera dibukakan untuk kami.'
Adam menjawab, '(Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian), bukankah yang
mengeluarkan kalian adalah karena kesalahan bapak kalian dari surga ini? Pergilah kalian
dan mintalah kepada anakku Ibrahim Khalilullah'. Rasulullah bersabda: "Lalu Ibrahim
menjawab, 'Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian, aku hanyalah seorang Khalil
(kekasih) yang di depannya masih ada beberapa orang kekasih. Mintalah kepada Musa
shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah diajak berbicara oleh Allah dalam sebuah
percakapan'. Maka mereka pun mendatangi Musa shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia
juga berkata, 'Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian. Mintalah kepada Nabi Isa
yang telah diciptakan dengan Kalimat Allah dan ditiupkan daripada-Nya'. Tapi Nabi Isa juga
menolak seraya berkata, 'Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian.' Maka mereka
pun mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian dia (muhammad)
berdiri dan dibukakanlah pintu untuknya, kemudian diutuslah amanah dan silaturrahim
hingga keduanya berdiri di kedua tepi shirath (jembatan), kanan dan kiri. Lalu orang yang
paling cepat dari kalian saat melewati shirath adalah seperti kilat." Aku (Abu Hurairah)
berkata, 'Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, secepat kilat bagaimana maksud tuan? ' Beliau
menjawab, 'Tidakkah kamu melihat bagaimana kilat itu berlalu dan kembali lagi dengan
sekejap mata? ' Kemudian yang kedua secepat hembusan angin, lalu secepat burung
terbang, lalu ada juga orang yang berlari dengan kencang di atasnya disebabkan oleh amal
kebajikannya. Ketika itu Nabi kalian berdiri di dekat shirath, dan selalu mendoakan, "Wahai
Rabbku, selamatkanlah dia, selamatkanlah dia". Sampai pada hamba-hamba yang amalannya
sangat sedikit, hingga ada seorang lelaki yang datang dan tidak dapat menapaki shirath itu
kecuali dengan merangkak, sedang pada kedua sisinya terdapat rangkaian besi tajam yang
tergantung dan akan mengambil setiap orang yang diperintahkan untuk diambil, hingga ada
orang yang selamat tapi tubuhnya tercabik-cabik, dan ada pula orang yang akhirnya
terlempar ke dalam api neraka. Dan Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah ada di tangan-Nya,
sesungguhnya dasarnya neraka itu dapat dicapai dengan perjalanan tujuh puluh tahun
lamanya".
Bab: Tentang sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Aku adalah yang pertama kali
memberi syafaat J js<j)
\&A 'Ji\ ^j3li3lSdUU
289. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim berkata
Qutaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari al-Mukhtar bin Fulful dari Anas bin Malik
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah manusia pertama
yang memberi syafa'at di surga, dan aku adalah nabi yang paling banyak pengikutnya."
'*\> i ' > » *
290. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala' telah
menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Hisyam dari Sufyan dari Mukhtar bin Fulful dari
Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah
nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat, dan aku adalah orang yang pertama
kali mengetuk pintu surga."
'f
./ , X 9^ / y
'X\s '.S9 < \> 9 <0
291. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari al-Mukhtar bin Fulful dia berkata; Anas bin Malik
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah pemberi syafa'at pertama
di surga. Tidaklah seorang nabi dibenarkan (oleh umatnya) sebagaimana aku dibenarkan.
Dan sungguh, di antara para nabi ada yang tidak dibenarkan oleh umatnya sama sekali,
kecuali hanya orang-orang seorang laki-laki."
292. Dan telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Hasyim bin al-Qasim telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin al-Mughirah dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya mendatangi pintu surga pada hari kiamat, lalu
saya meminta dibukakan. Lalu seorang penjaga (Malaikat) bertanya, 'Siapa kamu? ' Maka
aku menjawab, 'Muhammad'. Lalu ia berkata, "Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk
tidak membukakan pintu untuk siapapun, sebelum kamu masuk."
Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam menyembunyikan doanya sebagai syafaat umatnya
<> j j AlLc-4li\ \ 3 y* j y* (J ^ <3 '
293. Telah menceritakan kepadaku Yunus bin Abdul A'la telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Ibnu
Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Setiap Nabi memiliki doa yang dia panjatkan, maka aku
berkeinginan untuk menyimpan doaku sebagai syafa'at bagi umatku."
» ^ i''.. »\ • y .1 "*ls **,*''
294. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abd bin Humaid, Zuhair berkata,
telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu
Akhi Ibnu Syihab dari pamannya telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Setiap Nabi memiliki doa, dan aku berkeinginan -insya Allah- untuk
menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari kiamat." Telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abd bin Humaid, Zuhair berkata, telah
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Akhi
Ibnu Syihab dari pamannya telah menceritakan kepadaku Amru bin Abu Sufyan bin Asid bin
Jariyah ats-Tsaqafi seperti itu, dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
'L,jdS-&\ '&&\* f &\j\&H\ y^ss^Jlss ^
3Va£^V^\^ ( ^^i^Viik^_^£^s^c > l^\^LA^j^ Jw&iZjZlSipStf j^jVs
295. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Amru bin Abu
Sufyan bin Asid bin Jariyah ats-Tsaqafi telah mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Hurairah
berkata kepada Ka'ab al-Ahbar, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap Nabi
memiliki doa yang dia panjatkan, maka aku berkeinginan -insya Allah- untuk
menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari kiamat." Maka Ka'ab
berkata kepada Abu Hurairah, "Apakah kamu mendengar ini dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam?" Abu Hurairah menjawab, "Ya."
jjjH' i £ jbZ&Jc*
■'s j, •*> / ^ **> X
s ^ ^
>
..i t»
r^'c^
296. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lafazh
tersebut milik Abu Kuraib, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab, maka setiap
nabi menyegerakan doanya, dan sesungguhnya aku menyembunyikan doaku sebagai
syafa'at bagi umatku pada hari kiamat. Dan insya Allah syafa'atku akan mencakup orang
yang mati dari kalangan umatku yang tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apa pun."
^ j,
297. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Umarah -yaitu Ibnu al-Qa'qa'- dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab
yang dia panjatkan sehingga doanya dikabulkan lalu diwujudkan (oleh Allah), dan
sesungguhnya aku menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari kiamat."
^\ J^4l«^i^U4jCi\^\^\^Si>Jx-i ( ^^ ( J^==^pJL j^ 4 -^ J _J-^J jlS*^ _jjL>i>^JJb
298. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad -yaitu Ibnu
Ziyad- dia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda; "Setiap Nabi memiliki doa yang dia panjatkan untuk umatnya, lalu
dikabulkan untuknya, dan sesungguhnya aku berkeinginan -insya Allah- untuk mengakhirkan
doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari kiamat."
4^
\ iiSluS do A>- J^o ^ A9 (Jli J 4 IJl£-
299. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan al-Misma'i dan Muhammad bin al-
Mutsanna serta Ibnu Basysyar telah menceritakan kepada kami, dan lafazh tersebut milik
Abu Ghassan, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz -yang mereka
maksud adalah Ibnu Hisyam- dia berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari
Qatadah telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Setiap Nabi memiliki doa yang dia panjatkan untuk umatnya, dan
sesungguhnya aku (berkeinginan untuk) menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi
umatku pada hari kiamat." Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya Zuhair bin Harb
dan Ibnu Abu Khalaf dia berkata, telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Qatadah dengan sanad ini. (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya Ibrahim bin Sa'id al-Jauhari
telah menceritakan kepada kami Abu Usamah semuanya dari Mis'ar dari Qatadah dengan
sanad ini, hanya saja dalam hadits Waki' dia menyebutkan, "Diberikan. 1 Sedangkan dalam
hadits Abu Usamah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan telah meriwayatkan kepada
kami Muhammad bin Abdul A'la telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamir dari bapaknya
dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, lalu dia menyebutkan semisal
hadits Qatadah dari Anas."
300. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah
menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata,
telah mengabarkan kepada kami Abu az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah
berkata dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Setiap Nabi memiliki doa yang dia panjatkan
untuk umatnya, maka aku menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari
kiamat."
Bab: Doa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bagi umatnya dan tangisannya karena kasih
J 3 vi J ^Ai\ i r SL£J\ VitS U
301. Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abdul A'la ash-Shadafi telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits
bahwa Bakr bin Sawadah telah menceritakan kepadanya dari Abdurrahman bin Jubair dari
Abdullah bin Amr bin al-'Ash bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membaca
firman Allah mengenai Ibrahim: '(Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah
menyesatkan kebanyakan daripada manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku. Maka
Sesungguhnya orang itu termasuk golonganku) ' (Qs. Ibrahim: 36) hingga akhir ayat. Dan
mengenai Isa Alaihissalam: '(Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka
adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) ' (Qs. Al Maidah: 118), kemudian beliau
mengangkat kedua tangannya seraya berdo'a: "Ya Allah, selamatkanlah umatku,
selamatkanlah umatku, " dengan bercucuran air mata. Kemudian Allah 'azza wajalla berkata
kepada malaikat Jibril: "Temuilah Muhammad -dan Rabbmulah yang lebih tahu- dan
tanyakan kepadanya, 'Apa yang membuatmu menangis? ' Maka malaikat Jibril pun bertanya
kepada beliau, dan beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawabnya dengan apa yang
dikatakan Allah-dan Allah lebih mengetahui hal itu-. Kemudian Allah berkata: 'Wahai Jibril,
temuilah Muhammad dan katakan bahwa Kami akan membuatmu senang dengan umatmu
dan tidak akan membuatmu sedih karenanya (Kami akan menyelamatkan semua umatmu-
pent)
Bab: Penjelasan bahwa orang yang mati dalam kekafiran akan masuk neraka dan tidak
akan mendapatkan syafaat jljLo)
302. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari
Anas bahwa seorang laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah bapakku?" Beliau
menjawab, "Dia di dalam neraka." Ketika laki-laki tersebut berlalu pergi, maka beliau
memanggilnya seraya berkata: "Sesungguhnya bapakku dan bapakmu di dalam neraka."
Bab: Tentang firman Allah "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat," (d#->
'A'j \is £
Vii\ ^ ^ VS ^ Vii\ ^ v 4Ll]\
Jk jj\$\
303. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Abdul Malik bin Umair dari Musa bin
Thalhah dari Abu Hurairah dia berkata, "Ketika turun ayat: '(Berilah peringatan kepada kaum
kerabatmu yang terdekat) ' (Qs. Asy Syu'ara': 214). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menyeru kaum Quraisy hingga mereka semua berkumpul. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, kemudian beliau berbicara secara umum dan secara khusus. Beliau
bersabda lagi: 'Wahai Bani Ka'ab bin Luaiy, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani
Murrah bin Ka'ab, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Abdul Syams,
selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Abdul Manaf, selamatkanlah diri kamu dari
Neraka. Wahai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Abdul
Mutthalib, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Fatimah, selamatkanlah diri kamu
dari Neraka. Sesungguhnya aku tidak memiliki (kekuatan sedikit pun untuk) menolak siksaan
Allah kepadamu sedikit pun, selain kalian adalah kerabatku, maka aku akan menyambung
tali kerabat tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri
telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Abdul Malik bin Umair dengan sanad ini,
namun hadits Jarir lebih lengkap.
^ y c \s { j'Aj } dJjsllidJlSlLU
304. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Waki' dan Yunus bin Bukair keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Ketika
turun ayat, '(Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang dekat) ' Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di atas Shafa seraya berkata: 'Wahai Fathimah binti
Muhammad, wahai Shafiyah binti Abdul Muththalib, wahai bani Abdul Muththalib, aku tidak
memiliki kekuatan sedikit pun untuk menolak siksa Allah dari kalian, maka kalian mintalah
dari hartaku sekehendak kalian'."
^s>~ j
3 ,^3is3iss ^
4 W /2 V • '
/ ^ ♦* *♦ ^
\ jS j ^lLc-4li \ j^> J, \ ^ \ ^ \
305. Dan telah menceritakan kepadaku Flarmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahab dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata,
telah mengabarkan kepadaku Ibnu al-Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa
Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika turun ayat ini
kepadanya: '(Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang dekat) ' (Qs. Asy Syu'ara':
214). Beliau bersabda: "Wahai sekelompok orang Quraisy, belilah diri kalian dari Allah, aku
tidak dapat melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun, wahai bani Abd al-Muththalib, aku
tidak dapat melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun, wahai Abbas bin Abd al-
Muththalib, aku tidak dapat melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun, wahai Shafiyyah,
bibi Rasulullah, aku tidak dapat melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun, wahai Fatimah
binti Rasulullah, mintalah kepadaku sesuatu yang kamu kehendaki, aku tidak dapat
melindungi kalian dari siksa Allah sedikit pun." Dan telah menceritakan kepadaku Amru an-
Naqid telah menceritakan kepadaku Muawiyah bin Amru telah menceritakan kepadaku
Zaidah telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Dzakwan dari al-A'raj dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisal ini."
' *» j ^ ’
^>1 ^
j s s /
306. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami at-Taimi dari Abu Utsman dari Qabishah bin
al-Mukhariq dan Zuhair bin Amru keduanya berkata, "Ketika turun ayat: '(Dan berilah
peringatan kepada keluargamu yang dekat) 1 (Qs. Asy Syu'ara': 214). Dia berkata, 'Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bertolak ke bebatuan di gunung, lalu menaiki batu yang paling
tinggi, kemudian berseru: 'Wahai bani Abd Manaf, sesungguhnya aku pemberi peringatan,
sesungguhnya perumpamaanku dan kalian adalah seperti perumpamaan seorang laki-laki
melihat musuh, lalu beranjak menjaga keluarganya, lalu dia khawatir musuhnya
mendahuluinya, lalu dia mulai berteriak, 'Wahai sahabat-sahabatku'." Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Abd al-A'la telah menceritakan kepadaku al-
Mu'tamir dari bapaknya telah menceritakan kepadaku Abu Utsman dari Zuhair bin Amru dan
Qabishah bin Mukhariq dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisalnya."
> y
•*
j>\\&
jlsut ^i\
l*kj\z J>\\& jS\s \j^Ji\
cjru^S^Acib }
307. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari al-A'masy dari Amru bin Murrah dari Sa'id bin
Jubair dari Ibnu Abbas dia berkata, "Tatakala turun ayat: '(Berilah peringatan kepada kaum
kerabatmu yang terdekat yaitu kaum kerabatmu yang benar-benar ikhlas) 1 (Qs. Asy Syu'ara':
214). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan menaiki Bukit Soffa lalu
berteriak seolah-olah memanggil: 'Wahai para sahabatku'. Sebagian mereka tertanya-tanya
siapakah yang berteriak. Sebagian mereka menjawab, 'Muhammad'. Maka mereka pun
mulai berkumpul ke arah beliau. Lalu Beliau pun bersabda: "Wahai Bani Fulan! Bani Fulan!
Bani Fulan! Wahai Bani Abdul Manaf! Wahai Bani Abdul Muththalib! ' Maka mereka semua
pun menghampiri beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudan bersabda: "Apakah
pendapat kamu seandainya aku kabarkan kepada kamu bahwa satu pasukan tentera
berkuda akan keluar melalui kaki bukit ini untuk menyerang kamu. Apakah kamu akan
mempercayaiku? ' Mereka menjawab, 'Kami tidak pernah mendapati kamu berdusta'.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda lagi: 'Sesungguhnya aku membawa berita
ancaman kepadamu tentang azab yang pedih'." Ibnu Abbas berkata, "Abu Lahab mencela,
'Celaka kamu! Apakah kamu minta kami berkumpul hanya untuk mendengar perkara ini
(yaitu memberitahu berita ancaman azab).' Lantas Abu Lahab berlalu pergi. Maka turunlah
surat: '(Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya dia akan celaka) ' Demikianlah
al-A'masy membaca hingga akhir surat." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah dan Abu Kuraib dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah
dari al-A'masy dengan sanad ini. Dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam naik ke
atas Shafa pada suatu hari seraya berkata, 'Wahai sahabat-sahabatku', sebagaimana hadits
Abu Usamah, dan dia tidak menyebutkan turunya ayat, '(Berilah peringatan kepada kaum
kerabatmu yang terdekat)."
Bab: Syafaat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk Abu Thalib
♦* ^ *'/•
308. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar al-Qawariri dan Muhammad
bin Abu Bakar al-Muqaddami serta Muhammad bin Abdul Malik al-Umawi mereka berkata,
telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abdul Malik bin Umair dari Abdullah bin
al-Harits bin Naufal dari al-Abbas bin Abdul Muththalib bahwa ia berkata, "Wahai Rasulullah!
Apakah kamu dapat memberikan sesuatu manfaat kepada Abu Thalib? Sesungguhnya dia
membelamu (yaitu menolong, menjaga, memenuhi segala keperluan) dan marah kepada
musuhmu demi keselamatanmu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab dengan
sabdanya: 'Ya, dia berada di Neraka yang paling landai. Kalaulah bukan karena aku, niscaya
dia berada di Neraka yang paling bawah."
■'s j / '*/
309. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Abdul Malik bin Umair dari Abdullah bin al-Harits dia berkata, "Saya mendengar
al-Abbas berkata, 'Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, dahulu Abu Thalib melindungimu dan
menolongmu, apakah hal tersebut memberikan kemanfaatan kepanya? ' Beliau menjawab:
'Ya. Aku mendapatinya dalam kobaran neraka lalu aku mengeluarkannya ke dalam neraka
yang paling landai'." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan dia berkata, telah menceritakan
kepada kami Abdul Malik bin Umair dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin al-Harits dia berkata, telah mengabarkan kepadaku al-Abbas bin Abdul Muththalib.
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dengan sanad ini, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisal hadits Abu Awanah."
4 \\ 1 ^ \ 9 ' 9 ^v\ K 9 '' 9 y 9 \ 9 ' ? 9 \ \'£\ y V ^ } 9 ** S* y
*s\j» J jlJo (3
310. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits dari Ibnu al-Had dari Abdullah bin Khabbab dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah disebutkan di sisinya tentang pamannya. Abu
Thalib. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga syafaatku dapat
menolongnya pada Hari Kiamat sehingga dia diletakkan di dalam Neraka yang paling landai,
apinya mencapai mata kakinya yang membuat otaknya mendidih."
Bab: Ahli neraka yang paling ringan siksanya (UIjlc- J jblj jJe>\)
^iUSsj\ j±; jlS J-£i^\lfr^\ll\ Jil
311. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abu Bukari telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muhammad
dari Suhail bin Abu Shalih dari an-Nu'man bin Abu Ayyasy dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, penduduk neraka yang paling
ringan siksanya, dia memakai dua sandal dari api neraka yang mana otaknya mendidih
disebabkan panasnya kedua sandalnya."
312. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Abu Utsman an-Nahdi dari Ibnu Abbas bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penduduk neraka yang siksanya paling
ringan adalah Abu Thalib, dia memakai sandal dengan dua sandal yang mana otaknya
mendidih karena panas keduanya."
313. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
dan lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, aku
mendengar Abu lshaq berkata, aku mendengar an-Nu'man bin Basyir berkhutbah, dia
berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
orang yang paling ringan azabnya pada Hari Kiamat ialah seorang lelaki yang diletakkan pada
tapak kakinya dua biji batu dari Neraka, kemudian otaknya mendidih karena sebab panasnya
keduanya'."
3li >4 J>\\&Z~j
\j\l^^>y^\ j y ^ ^ u ji-^J\ jL: uf^io
314. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari al-A'masy dari Abu lshaq dari an-Nu'man bin Basyir dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya penduduk neraka
yang paling ringan siksanya adalah orang yang memiliki dua sandal dan dua tali sandal dari
api neraka, dimana otaknya akan mendidih karena panasnya sandal tersebut sebagaimana
kuali mendidih. Orang tersebut merasa bahwa tidak ada seorang pun yang siksanya lebih
pedih daripadanya, padahal siksanya adalah yang paling ringan di antara mereka."
Bab: Dalil bahwa orang yang mati dalam kekafiran amalannya tidak bermanfaat
*:*• K'*'* > * x 9 ' . 9 ** \\ * '' f \' v ' & \ s * t * t 'Z s \s *, ** \ 1 1 9 ^ / > f ;. y
315. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Hafs bin Ghiyats dari Dawud dari asy-Sya'bi dari Masruq dari Aisyah dia berkata, "Saya
berkata, 'Wahai Rasulullah, Ibnu Jud'an (kerabatnya) pada masa jahiliyyah selalu
bersilaturrahim dan memberi makan orang miskin. Apakah itu memberikan manfaat
untuknya? ' Beliau menjawab: 'Tidak. Itu tidak memberinya manfaat, karena dia belum
mengucapkan, 'Rabbku ampunilah kesalahanku pada hari pembalasan'."
Bab: Berwali kepada orang-orang Mukmin dan memutus hubungan dengan selain mereka
316. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hambal telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ismail bin Abu Khalid
dari Qais dari Amru bin al-'Ash dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda dengan terang-terangan: 'Sesungguhnya keluarga ayahku, yaitu Si Fulan,
bukanlah sebagai wali bagiku, para waliku adalah Allah dan orang-orang Mukmin yang
shalih'."
Bab: Dalil bahwa ada segolongan dari kaum muslimin yang masuk surga tanpa hisap
i
^J> \ C^> (JiLa-)
> „J
V 9 .
* \Si > »
J
’ /’l
^>o'
317. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam bin Ubaidullah al-Jumahi
telah menceritakan kepada kami ar-Rabi' -yaitu Ibnu Muslim- dari Muhammad bin Ziyad dari
Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tujuh puluh ribu orang dari
umatku akan masuk Surga tanpa dihisab." Lalu seorang lelaki berkata, 'Wahai Rasulullah,
doakanlah kepada Allah supaya aku tergolong dari kalangan mereka'. Beliau pun berdoa: "Ya
Allah, masukkanlah dia ke dalam golongan mereka itu." Kemudian seorang dari golongan
Anshar ikut berdiri dan berkata, 'Wahai Rasulullah doakanlah kepada Allah supaya aku
tergolong dari kalangan mereka'. Beliau bersabda: "Ukkasyah telah mendahului kamu'." Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, aku mendengar
Muhammad bin Ziyad dia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, "Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, semisal hadits ar-Rabi'."
318. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata,
telah menceritakan kepada kami Sa'id bin al-Musayyab bahwa Abu hurairah telah
menceritakan kepadanya, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tujuh puluh ribu dari umatku akan masuk surga (tanpa dihisab), wajah
mereka bersinar seperti sinar bulan purnama." Abu Hurairah berkata, "Ukkasyah bin
Mihshan al-Asadi berdiri mengangkat jubah putih bergaris-garis di atasnya seraya berkata,
'Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar Dia menjadikanku termasuk golongan
mereka.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa: "Ya Allah, jadikanlah dia
termasuk golongan mereka." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu
telah didahului oleh Ukkasyah'."
t» ' \ > A -'A'k S\'
<JU O-c- tp _*>' (J?-**- cA 3 »
319. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Haiwah dia berkata, telah menceritakan
kepadaku Abu Yunus dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tujuh puluh ribu orang dari umatku akan masuk surga, wajah mereka semua
seperti rembulan."
'ojfe 'JA. p-f. J<S J * ^ J jIm j L> ^ j
320. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Khalaf al-bahili telah menceritakan kepada
kami al-Mu'tamir dari Hisyam bin Hassan dari Muhammad -yaitu Ibnu Sirin- dia berkata,
telah menceritakan kepadaku Imran dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Akan masuk surga dari golongan umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa hisab."
Mereka bertanya, 'Siapakah mereka wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab: "Meraka dalah
orang yang tidak melakukan pengobatan kay, tidak melakukan ruqyah, dan mereka
bertawakkal kepada Rabb mereka." Lalu Ukkasyah berdiri seraya berkata, 'Berdoalah
untukku agar Allah memasukkanku ke dalam kelompok mereka.' Beliau bersabda: "Kamu
termasuk mereka." Perawi berkata, "Seorang laki-laki berkata, 'Wahai Nabi Allah, berdoalah
untukku agar Allah menjadikanku termasuk golongan mereka.' Beliau bersabda: "Kamu telah
didahului oleh Ukkasyah'."
bjr& ^.^.Ji^JdJj^^^JdJ^^.
321. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdushshamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Hajib bin Umar Abu
Husyainah ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami al-Hakam bin al-'A'raj dari Imran bin
Hushain bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan masuk surga dari
golongan umatku sebanyak tujuh puluh ribu orang tanpa hisab." Mereka bertanya, 'Siapakah
mereka wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab, "Meraka dalah orang yang tidak melakukan
ruqyah, tidak bertathayyur, dan tidak melakukan pengobatan kay, dan mereka bertawakkal
kepada Rabb mereka'."
» I » ^ A' t’-' A' \' *\
J\ iSjli ^ \lf\ ,
j
322. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz -yaitu Ibnu Abu Hazim- dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh akan masuk surga dari umatku sebanyak
tujuh puluh ribu orang, atau tujuh ratus ribu -Abu Hazim tidak tahu mana yang beliau
ucapkan-, mereka masuk ke Surga dalam keadaan berpegangan antara satu sama lain,
sehingga orang yang pertama tidak akan masuk sehingga orang yang terakhir dari mereka
memasukinya. Wajah mereka bagaikan sinar bulan purnama."
j 9 J>\ ^ UI cJ&'j- li ' \ j[d\ JJL\ ^i \ j
i\^4
9 i y 9 1* •*+ y * 9 X l * ^ ^J‘g\*^\ y 'l' 9 ' : * \* 9 CT^ * \ K* 'v ^ ^ ^*Kr d I x $1^ ^
s S S -*y y /
'. ^fT Jo ^ ^ ^< •’• < ^JV'i -.i \->-H
323. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Hushain bin Abdurrahman dia berkata, "Saya
pernah bersama Said bin Jubair lalu dia berkata, 'Siapa di antara kalian yang melihat bintang
jatuh tadi malam? ' Aku menjawab, 'Aku 1 . Kemudian aku berkata, 'Tapi aku tidak ikut shalat,
sebab aku disengat (binatang).' Sa'id lalu berkata, "Lantas apa yang kamu perbuat? ' Aku
menjawab, 'Aku meminta untuk diruqyah.' Sa'id bertanya, 'Apa yang membuatmu untuk
melakukan hal tersebut? ' Aku menjawab, 'Sebuah hadits yang diceritakan asy-Sya'bi.' Sa'id
bertanya lagi, 'Apa yang diceritakan asy-Sya'bi kepada kalian.' Aku menjawab, 'Dia telah
menceritakan kepada kami dari Buraidah bin Hushaib al-Aslami, bahwa dia berkata, "Tidak
ada Ruqyah kecuali disebabkan oleh penyakit ain dan panas (keracunan)." Maka Sa'id pun
menjawab, "Telah berbuat baik orang melaksanakan sesuai ap yang telah ia dengar, akan
tetapi Ibnu Abbas telah menceritakan kepada kami dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Aku telah diperlihatkan oleh Allah beberapa golongan umat manusia. Aku
lalu melihat seorang nabi yang bersamanya sekumpulan manusia, ada juga nabi yang
bersama dengan satu atau dua orang lelaki saja, dan seorang nabi tanpa seorang pengikut
pun. Tiba-tiba diperlihatkan kepada aku sekumpulan orang. Lalu aku menyangka mereka
adalah dari umatku. Tetapi dikatakan kepadaku, 'Mereka adalah Nabi Musa Alaihissalam dan
kaumnya. Tetapi lihatlah ke ufuk'. Lalu aku pun melihatnya, ternyata terdapat satu kumpulan
yang ramai. Lalu dikatakan lagi kepadaku, 'Lihatlah ke ufuk yang lain.' Ternyata di sana juga
terdapat satu kumpulan yang ramai. Dikatakan kepadaku, 'Ini adalah umatmu dan bersama
mereka ada tujuh puluh ribu orang yang akan memasuki Surga tanpa dihisab dan disiksa'."
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangkit lalu masuk ke dalam rumahnya.
Orang-orang telah memperbincangkan mengenai mereka yang akan dimasukkan ke dalam
Surga tanpa dihisab dan disiksa. Kemudian sebagian dari mereka berkata, "Mungkin mereka
adalah orang-orang yang selalu bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ada pula
yang mengatakan, "Mungkin mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan
tidak pernah melakukan perbuatan syirik terhadap Allah. Mereka mengemukakan pendapat
masing-masing. Ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui mereka,
lalu beliau bertanya: "Apa yang telah kalian perbincangkan?" Mereka pun menerangkan
keadaan tersebut. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mereka adalah
orang-orang yang tidak menggunakan ruqyah, tidak meminta supaya diruqyah, tidak
meramalkan perkara-perkara buruk dan hanya kepada Allah mereka bertawakal." Ukkasyah
bin Mihshan berdiri lalu berkata, "Berdoalah kepada Allah agar aku termasuk dari kalangan
mereka." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu termasuk dari kalangan
mereka." Kemudian seorang lelaki lain berdiri dan berkata, "Berdoalah kepada Allah agar aku
termasuk dari kalangan mereka." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ukkasyah telah mendahuluimu." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Hushain dari Sa'id bin
Jubair telah menceritakan kepada kami Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Telah diperlihatkan kepadaku suatu umat... kemudian dia menyebutkan
sebagian hadits tersebut semisal dengan hadits Husyaim, dan dia tidak menyebutkan awal
haditsnya."
Bab: Umat ini setengah dari penduduk surga £ )
>
. ^ 9 \ 9 %
324. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin as-Sari telah menceritakan kepada kami
Abu al-Ahwash dari Abu lshaq dari Amru bin Maimun dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: 'Tidakkah kamu suka menjadi
seperempat ahli Surga'. Kata Abdullah, 'Kami pun bertakbir.' Beliau bersabda lagi: 'Tidakkah
kamu suka seandainya menjadi sepertiga ahli Surga'. Kata Abdullah, 'Kami pun bertakbir'.
Kemudian Beliau bersabda: "Sesungguhnya aku berharap semoga kalian menjadi separuh
dari penduduk Surga. Aku akan memberitahu perkara itu kepada kalian tentang hal tersebut.
Tidaklah keadaan orang-orang Islam yang berada di tengah-tengah orang Kafir melainkan
seperti sehelai bulu putih pada lembu hitam atau seperti sehelai bulu hitam pada lembu
putih'."
>yijjlnjL r j ; isju\;>l)w'j1jpyi
325. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar dan lafazh milik Ibnu al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dari
Amru bin Maimun dari Abdullah dia berkata, "Kami berada di sisi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dalam sebuah kubah sekitar empat puluh orang laki-laki, maka beliau
bersabda: "Apakah kalian rela menjadi seperempat dari penduduk surga? ' Kami menjawab,
'Ya.' Lalu beliau bertanya lagi: 'Apakah kalian rela menjadi sepertiga dari penduduk surga? '
Kami menjawab, 'Ya.' Maka beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
sesungguhnya aku mengharap kalian menjadi setengah dari penduduk surga, hal tersebut
karena surga tidak akan dimasuki kecuali oleh jiwa yang muslim. Dan tidaklah kalian berada
pada ahli syirik melainkan seperti bulu putih pada kulit sapi hitam, atau seperti bulu hitam
pada kulit sapi yang merah'."
i ^ .♦£ . ?. , 14 ]| ^ x 9 y 9 ^ 9 / C £ a £ 9 y j*. ^ ^ > 9
\ J» lsii\ J JJtf j>
326. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Malik dan dia Ibnu
Mighwal dari Abu lshaq dari Amru bin Maimun dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberi khutbah kepada kami, lalu beliau menyandarkan
punggungnya ke kubah yang terbuat dari kulit seraya bersabda: "Ketahuilah, tidak akan
masuk surga melainkan jiwa yang berserah diri. Ya Allah, apakah aku telah menyampaikan,
ya Allah persaksikanlah. Apakah kalian rela menjadi seperempat dari penduduk surga? ' Kami
menjawab, 'Ya.' Lalu beliau bertanya lagi: 'Apakah kalian rela menjadi sepertiga dari
penduduk surga? ' Kami menjawab, 'Ya.' Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya aku
mengharap kalian menjadi setengah dari penduduk surga. Dan tidaklah kalian berada pada
ahli syirik melainkan seperti bulu putih pada kulit sapi hitam, atau seperti bulu hitam pada
kulit sapi yang merah'."
Bab: Sabda beliau "Allah berkata kepada Adam 'Masukkanlah ke dalam neraka setiap
seribu sejumlah sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang J _^5L> _jS
3l$ J\i (j ' n
js' ^ 3 ^ jiii\<LoUj3^ ^-'i _?*>
^ ^^S^b^3^j45J^v4U\3^3^\ jli ( ^liili3li{l»j^i\
a1>J\ J_&1 ^3 \>» 0 ' <jl 54 *? ert^ 4^ J 3^^ 3^ J4 - -j J ^ j
Jiu^ ^S/\ J ^ t <i -=p Ai^5l J-*^
^i a 1y >4 J\\i^ju*3\f^\$ j^[?j>hj^%jfa\jy*- ^i^\i^li\
j]^\j,\>jjj\>^i}\<? j]^y\jjh\j.iS^\>^i}\? ^il]\ iu$
jjl*S\£\£ 6^jj*Ji\
327. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu syaibah al-'Absyi telah menceritakan
kepada kami Jarir dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah berfirman, "Wahai Adam! Lalu Adam menyahut,
"Aku penuhi panggilan-Mu dengan senang hati, dan kebaikan ada di tangan-Mu." Allah
berfirman: "Keluarkan orang yang dikirimkan ke Neraka." Adam bertanya, "Berapa orang
yang dikirim ke Neraka itu?" Allah berfirman: "Dari setiap seribu orang, dikeluarkan sembilan
ratus sembilan puluh sembilan orang." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Semua itu terjadi ketika anak-anak beruban: '(Wanita yang hamil akan gugur kandungan
dan manusia berada di dalam keadaan mabuk, sedangkan sebenarnya mereka tidak mabuk
tetapi siksa Allah yang amat dahsyat) ' (Qs. Al Hajj: 2). Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tersebut membingungkan para Sahabat. Maka mereka bertanya, "Wahai
Rasulullah. Siapakah lelaki itu di antara kami dari seribu orang ini?" Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bergembiralah kamu karena di antara seribu itu ialah Yakjuj dan
Makjuj, sedangkan dari kamu hanya satu orang." Kemudian beliau bersabda: "Demi Dzat
yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku mengharapkan kamu menjadi
seperempat dari penduduk Surga". Maka kami (para Sahabat) memuji Allah dan bertakbir.
Beliau bersabda lagi: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku
mengharapkan kamu akan menjadi sepertiga dari penduduk Surga." Kami memuji Allah dan
bertakbir. Kemudian beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
sesungguhnya aku mengharapkan kamu menjadi setengah dari penduduk Surga.
Perumpamaan kamu di tengah-tengah umat lain, bagaikan sehelai bulu putih pada lembu
hitam atau seperti tanda di betis Keledai." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Muawiyah keduanya meriwayatkan dari al-A'masy dengan sanad ini, hanya saja keduanya
menyebutkan, "Tidaklah kalian berada pada manusia pada waktu itu meliankan seperti bula
putih pada sapi hitam atau bulu hitam pada sapi putih." Dan keduanya tidak menyebutkan,
"Seperti tanda di betis keledai."
3. KITAB: THAHARAH
Bab: Keutamaan wudlu («- j\\ J^a3)
J,
i >
\_$jb y
jyt
S\\ '£-•><> ,l< 9 \S. \Z
328. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Habban bin Hilal telah menceritakan kepada kami Aban telah menceritakan kepada kami
Yahya bahwa Zaid telah menceritakan kepadanya, bahwa Abu Sallam telah menceritakan
kepadanya dari Abu Malik al-Asy'ari dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Bersuci adalah setengah dari iman, alhamdulillah memenuhi timbangan,
subhanallah dan alhamdulillah keduanya memenuhi, atau salah satunya memenuhi apa yang
ada antara langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah petunjuk, kesabaran
adalah sinar, dan al-Qur'an adalah hujjah untuk amal kebaikanmu dan hujjah atas amal
kejelekanmu. Setiap manusia adalah berusaha, maka ada orang yang menjual dirinya
sehingga membebaskannya atau menghancurkannya."
Bab: Wajibnya thaharah untuk shalat (S^LyaJJajl $1»^ > yrj)
jilidi.
S' / / / f /
S ^ x S ' S y '
329. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id serta Abu
kamil al-Jahdari sedang lafazh milik Said, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Simak bin Harb dari Mush'ab bin Sa'd dia berkata, " Abdullah bin Umar
menemui Ibnu Amir untuk menjenguknya yang saat itu sedang sakit. Ibnu Amir lalu berkata,
'Tidakkah engkau mendoakanku wahai Ibnu Umar'. Ibnu Umar menjawab, 'Sesungguhnya
aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak diterima shalat
tanpa bersuci, dan tidak diterima sedekah dari pengkhiatan (harta ghanimah) ', dan kamu
ketika itu berada di Bashrah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna
dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah menceritakan kepada kami Syu'bah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Husain bin Ali dari Zaidah. (dalam riwayat lain disebutkan) Abu Bakar dan Waki' berkata dari
Israil, semuanya dari Simak bin Harb dengan isnad ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan hadits yang semisalnya."
330. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq bin Hammam telah menceritakan kepada kami Ma'mar bin Rasyid dari
Hammam bin Munabbih saudara Wahab bin Munabbih, dia berkata, "Inilah sesuatu yang
diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Tidak akan diterima shalat seseorang yang berhadas sehingga dia
berwudlu."
Bab: Sifat wudlu dan kesempurnaannya
^iL\
_^\\i *•>. j
331. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin Amru bin Abdullah bin Amru
bin Sarh dan Harmalah bin Yahya At Tujibi keduanya berkata, telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab bahwa 'Atha' bin Yazid Al Laitsi telah
menceritakan kepadanya, bahwa Humran budak Utsman, telah menceritakan kepadanya,
bahwa Utsman bin Affan meminta air untuk berwudlu, kemudian dia membasuh dua tangan
sebanyak tiga kali, kemudian berkumur-kumur serta memasuk dan mengeluarkan air dari
hidung. Kemudian ia membasuh muka sebanyak tiga kali dan membasuh tangan kanannya
hingga ke siku sebanyak tiga kali. Selepas itu, ia membasuh tangan kirinya sama seperti
beliau membasuh tangan kanan, kemudian mengusap kepalanya dan membasuh kaki kanan
hingga ke mata kaki sebanyak tiga kali. Selepas itu, ia membasuh kaki kiri, sama seperti
membasuh kaki kanannya. Kemudian Utsman berkata, 'Aku pernah melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu seperti cara aku berwudlu.' Kemudian dia berkata lagi,
'Aku juga telah mendengar beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
mengambil wudlu seperti cara aku berwudlu kemudian dia menunaikan shalat dua rakaat
dan tidak berkata-kata antara wudlu dan shalat, maka Allah akan mengampunkan dosa-
dosanya yang telah lalu'." Ibnu Syihab berkata, "Ulama-ulama kami berkata, 'Wudlu ini
adalah wudlu yang paling sempurnya yang dilakukan oleh seseorang untuk melakukan
shalat."
1 ,
*/. , .<.<1 s>\ . \ , Z' \ s • * <- > vf . * "Z’ s \ y 'i t ; ' s * t si.
AJjbl^43 > Apo a <jr\JLO
332. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami bapakku dari Ibnu syihab dari 'Atha' bin
Yazid al-Laitsi dari Humran budak Utsman, bahwa dia melihat Utsman meminta air wudlu,
lalu dia menuangkannya pada kedua telapak tangannya tiga kali lalu mencuci kedua
tangannya. Kemudian ia memasukkan tangan kanannya ke wadah air, lalu berkumur,
memasukkan air ke dalam hidung dan membuangnya, kemudian membasuh wajahnya tiga
kali, kemudian membasuh dua tangan kanannya sampai siku tiga kali, kemudian mengusap
kepalanya, kemudian membasuh kedua kakinya sampai mata kaki tiga kali. Kemudian dia
berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu seperti
wudluku ini, kemudian melakukan shalat dua raka'at, di mana dia tidak berbicara di
dalamnya pada dirinya (tentang perkara dunia), niscaya dia diampuni dosa-dosanya yang
terdahulu'."
Bab: Keutamaan wudlu dan shalat setelahnya (AJLc-S^Ua)) j«-
^^\sSUj^4k .^jf\' Cr ^*L£ i fe.j
j c i;ui jv&z.
>. > i
333. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin sa'id dan Utsman bin Muhammad bin
Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali sedangkan lafazh tersebut milik Qutaibah,
lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang yang lainnya berkata,
telah menceritakan kepada kami Jarir dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Humran
budak Utsman, dia berkata, "Saya mendengar Utsman bin affan -sedangkan dia di jendela
masjid-, lalu muadzdzin mendatanginya ketika Ashar, lalu dia meminta air wudlu, lalu
berwudlu, kemudian berkata, 'Demi Allah, sungguh aku akan menceritakan kepada kalian
suatu hadits, kalau bukan karena suatu ayat dalam Kitabullah niscaya aku tidak akan
menceritakannya kepada kalian. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki muslim berwudlu, lalu memperbagus
wudlunya, lalu melakukan shalat, melainkan pasti Allah mengampuni dosanya antara dia dan
shalat sesudahnya'." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada
kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Waki'. (dalam riwayat lain disebutkan) telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah
menceritakan kepada kami Sufyan semuanya dari Hisyam dengan sanad ini. Dan dalam
hadits Abu Usamah, 'Lalu dia memperbagus wudlunya kemudian shalat fardlu."
5
5 }
334. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin harb telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih, Ibnu Syihab
berkata, "Akan tetapi Urwah menceritakan dari Humran bahwa dia berkata, 'Ketika Utsman
berwudlu, maka dia berkata, 'Demi Allah, sungguh aku akan menceritakan kepada kalian
sebuah hadits. Demi Allah, kalau bukan suatu ayat dalam Kitabullah niscaya aku tidak akan
menceritakannya kepada kalian. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang laki-laki berwudlu, lalu memperbagus wudlunya
kemudian melakukan shalat melainkan pasti diampuni dosanya antara dia dan shalat
setelahnya'." Urwah berkata, "Ayat tersebut adalah: '(Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas)
dan petunjuk, setelah Kami menerangkan-Nya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu
dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati...) ' (Qs. Al-
Baqarah: 159).
's \ i'tl .. *>*>.' *\
V-C-Agj L a i LC- J C*C- (J^O \ J [ji ^
<U ^SsJa o*^L^ a^i3J>o ^ ^ j
fcn/o jj^Uv _ 4ijUt
Ss'^iSnaiij
335. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid dan Hajjaj bin asy-Syair keduanya
meriwayatkan dari Abu al-Walid, Abd berkata, telah menceritakan kepadaku Abu al-Walid
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Sa'id bin Amru bin Sa'id bin al-Ash telah
menceritakan kepadaku bapakku dari bapaknya dia berkata, "Kami berada di sisi Utsman,
lalu dia meminta air wudlu seraya berkata, 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim didatangi shalat fardlu, lalu dia membaguskan
wudlunya dan khusyu'nya dan shalatnya, melainkan itu menjadi penebus dosa-dosanya
terdahulu, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada seluruh zaman 1 ."
^6. Jp$\
‘lLoU-1 J
336. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ahmad bin 'Abdahadl-Dlabbi
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu ad-Darawardi- dari
Zaid bin Aslam dari Humran budak Utsman, dia berkata, "Saya membawakan Utsman bin
Affan air wudlu, lalu dia berwudlu, kemudian berkata, 'Sesungguhnya manusia menceritakan
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beberapa hadits yang mana aku tidak mengetahui
hakikatnya, hanya saja aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu seperti
wudluku ini, kemudian beliau berkata, 'Barangsiapa berwudlu demikian niscaya dia diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu. Sedangkan shalat dan berjalannya dia ke masjid adalah
sebagai sunnah." Dan dalam suatu riwayat Ibnu Abdah, "Aku mendatangi Utsman, lalu dia
berwudlu."
ji-Vl£.JJld 0 ^i\ ( j1^ r C-
337. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Zuhair bin Harb sedangkan lafazhnya milik Qutaibah dan Abu Bakar, mereka berkata, telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu an-Nadlar dari Abu Anas bahwa
Utsman berwudlu di tempat duduk, lalu dia berkata, 'Mahukah kamu jika aku tunjukkan
bagaimana cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil wudlu? ' Beliau kemudian
berwudlu tiga kali tiga kali.' Dan Qutaibah menambahkan dalam riwayatnya, Sufyan berkata,
" Abu an-Nadlar berkata dari Abu Anas dia berkata, "Dan di sisinya ada beberapa orang laki-
laki dari kalangan sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
338. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala dan lshaq bin
Ibrahim semuanya meriwayatkan dari Waki', Abu Kuraib berkata, telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Mis'ar dari Jami' bin Syaddad Abu Shakhrah dia berkata, "Saya mendengar
Humran bin Aban dia berkata, "Dahulu aku pernah meletakkan air wudlu untuk Utsman.
Tidaklah datang kepadanya suatu hari melainkan dia memperbanyak (bersuci) dengan air
sedikit." Utsman berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kepada kami
ketika kami kembali dari shalat -Mis'ar berkata; Aku menduga shalat Ashar-, seraya
bersabda: "Saya tidak tahu apakah aku menceritakan kepada kalian dengan sesuatu atau
berdiam diri." Maka kami bertanya, "Wahai Rasulullah, jika itu baik maka ceritakanlah
kepada kami. Dan apabila tidak baik maka Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui
(kemaslahatannya)." Beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim pun bersuci lalu
menyempurnakan bersucinya sebagimana Allah telah mewajibkan kepadanya, lalu
melakukan shalat lima waktu melainkan itu menjadi penebus dosa antara keduanya."
> >
<^o
339. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada
kami bapakku, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far semuanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Jami' bin syaddad dia berkata, "Saya mendengar Humran bin Aban
menceritakan kepada Abu Burdah di masjid ini pada masa pemerintahan Bisyr, bahwa
Utsman bin Affan berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
menyempurnakan wudlunya sebagaimana diperintahkan Allah kepadanya, lalu melakukan
shalat fardlu, maka itu adalah penebus dosa antara keduanya'." Ini hadits Mu'adz, dan dalam
hadits Ghundar tidak ada lafazh, "Pada masa pemerintahan Bisyr." Dan tidak pula
menyebutkan, "Shalat fardlu."
i -^ 31 &4t
\jo
340. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahab dia berkata, telah menceritakan kepadaku Makhramah bin Bukari dari bapaknya
dari Humran mantan budak Utsman, dia berkata, "Suatu hari Utsman bin Affan berwudlu
dengan wudlu yang bagus kemudian dia berkata, 'Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berwudlu, lalu membaguskan wudlunya, kemudian beliau bersabda: 'Barangsiapa
berwudlu demikian, kemudian keluar pergi ke masjid, tidak ada yang membangkitkannya
kecuali shalat itu niscaya akan diampuni dosanya yang masih ada'."
341. Dan telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir dan Yunus bin Abdul A'la
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Amru bin al-
Harits bahwa Hukaim bin Abdullah al-Qurasyi telah menceritakan kepadanya, bahwa Nafi'
bin Jubair dan Abdullah bin Abu salamah keduanya telah menceritakan kepadanya, bahwa
Muadz bin Abdurrahman telah menceritakan kepada mereka berdua dari Humran mantan
budak Utsman bin Affan, dari Utsman bin Affan dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu untuk shalat, lalu
menyempurnakan wudlunya, kemudian berjalan menuju shalatnya yang fardlu, lalu dia
melaksanakannya bersama manusia, atau bersama jama'ah, atau di masjid, niscaya Allah
akan mengampuni dosa-dosanya."
Bab: Shalat lima waktu, jumat hingga jumat berikutnya dan ramadan hingga ramadan
> » /
342. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali bin
Hujr semuanya dari Ismail, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin
Ja'far telah mengabarkanku al-Ala' bin Abdurrahman bin Ya'qub mantan budak al-Huraqah,
dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Shalat lima waktu dan shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya adalah penghapus untuk dosa
antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar."
343. Telah menceritakan kepadaku Nashr bin Ali al-Jahdlami telah mengabarkan kepada
kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat lima waktu dan shalat Jum'at
ke Jum'at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya."
344. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir dan Harun bin Sa'id al-Aili keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dari Abu Shakhr bahwa Umar bin
lshaq mantan budak Zaidah, telah menceritakan kepadanya, dari bapaknya dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat lima waktu dan
shalat Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadlan ke Ramadlan berikutnya adalah
penghapus untuk dosa antara keduanya apabila dia menjauhi dosa besar."
Bab: Doa yang dianjurkan setelah wudlu («. ^ j\\)
'S
UjUlljTcP^vl^ljJkS^\ J
5^-^- (jJ **■ j}^* ^>bs>~ t_Al>J\£P AJ j
j^jj
345. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Muawiyah bin Shalih
dari Rabi'ah -yaitu Ibnu Yazid- dari Abu Idris al-Khaulani dari Uqbah bin Amir. (dalam riwayat
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku Abu Utsman dari Jubair bin Nufair dari
Uqbah bin Amir dia berkata, "Dahulu kami menggembala unta, lalu datanglah malam, maka
aku mengistirahatkannya dengan memberikan makan malam. Lalu aku mendapati Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri berbicara kepada manusia. Dan dari sebagian sabdanya
yang aku dengar adalah: 'Tidaklah seorang muslim berwudlu lalu menyempurnakan
wudlunya, kemudian mendirikan shalat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan
wajahnya, kecuali surga wajib diberikan kepadanya." Uqbah berkata, 'Maka aku berkata,
'Alangkah baiknya ini, ' tiba-tiba seorang pembicara di depanku berkata, 'Yang sebelumnya
adalah lebih bagus'. Saat aku lihat, ternyata dia adalah Umar.' Uqbah lalu berkata,
'Sesungguhnya aku telah melihatmu datang barusan." Umar lalu menyebutkan, "Tidaklah
salah seorang di antara kalian berwudlu, lalu menyampaikan wudlunya atau
menyempurnakan wudlunya kemudian dia bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya melainkan
pintu surga yang delapan akan dibukakan untuknya. Dia masuk dari pintu manapun yang dia
kehendaki'." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Zaid bin al-Hubab telah menceritakan kepada kami Muawiyah
bin Shalih dari Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris al-Khaulani dan Abu Utsman dari Jubair bin
Nufair bin Malik al-Hadlrami dari Uqbah bin Amir al-Juhani bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda. ..Lalu dia menyebutkan hadits semisalnya, hanya saja dia
menyebutkan, "Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain
Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusan-Nya."
Bab: Wudlunya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
£**** * Jo <1^5^ AjJo Jjlis
iU.
u *•
^ ^ ^ / /
346. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin ash-Shabbah telah menceritakan kepada
kami Khalid bin Abdullah dari Amru bin Yahya bin Umarah dari bapaknya dari Abdullah bin
Zaid bin 'Ashim al-Anshari salah seorangh sahabat, ia mengatakan bahwa ia pernha ditanya,
'Tunjukkan kepada kami cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu! ' Abdullah lalu
minta satu wadah air, ia lalu menuangkan sedikit air ke atas kedua tapak tangan dan
membasuhnya sebanyak tiga kali. Kemudian dia memasukkan tangan ke dalam wadah untuk
menciduk air (dengan tangannya) dan berkumur-kumur serta memasukkan air ke dalam
hidung dengan air yang sama sebanyak tiga kali dari satu telapak tangan. Kemudian dia
menciduk air sekali lagi lalu membasuh muka sebanyak tiga kali. Selepas itu, dia menciduk
lagi dengan tangannya lalu membasuh tangan hingga ke siku dua kali-dua kali. Kemudian dia
menciduk lagi lalu mengusap kepala dengan cara menyapu tangannya dari arah depan
kepala ke arah belakang, kemudian dia membasuh kedua kakinya hingga ke mata kaki.
Selepas itu, dia berkata, 'Beginilah cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wudlu'." Dan
telah menceritakan kepadaku al-Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami Khalid
bin Makhlad dari Sulaiman dia adalah Ibnu Bilal, dari Amru bin Yahya dengan isnad ini hadits,
seperti hadits tersebut, dan tidak menyebutkan kata 'al-Ka'bain'." Dan telah menceritakan
kepadaku lshaq bin Musa al-Anshari telah menceritakan kepada kami Ma'n telah
menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Amru bin Yahya dengan isnad ini, dan dia
menyebutkan, "Abdullah berkumur dan beristintsar sebanyak tiga kali, ' dan tidak
mengatakan 'dari satu tangan'." Dan dia menambahkan setelah perkataannya, "Lalu dia
menyapunya dari depan dan belakang, dan memulainya dari arah depan kepalanya.
Kemudian dia mulai dengan keduanya kepada jambulnya, kemudian mengembalikannya
hingga kembali ke tampat semula yang mana dia memulai darinya. Lalu dia membasuh
kedua kakinya." Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Bisyr al-'Abdi telah
menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
menceritakan kepada kami Amru bin Yahya dengan semisal isnad mereka, lalu menceritakan
hadits tersebut. Dan dia menyebutkan di dalamnya, "Lalu dia berkumur-kumur dan
beristinsaq (memasukkan air ke dalam hidung) lalu beristintsar (mengelurkan air dari dalam
hidung) tiga kali cidukan." Dan dia juga menyebutkan, "Lalu dia mengusap kepalanya, lalu
memulainya dengan cara dari depan ke belakang satu kali." Bahz berkata, "Wuhaib
mendektekan hadits ini kepadaku." Dan Wuhaib berkata, "Amru bin Yahya mendektekan
hadits ini kepadaku dua kali."
347. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili dan Abu ath-Thahir mereka berkata,
telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-
Harits bahwa Habban bin Wasi' telah menceritakan kepadanya, bahwa bapaknya
menceritakan kepadanya, bahwa dia mendengar Abdullah bin Zaid bin Ashim al-Mazini
menyebutkan, bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu, lalu
berkumur-kumur kemudian beristintsar (memasukkan air ke hidung), kemudian membasuh
wajahnya tiga kali, tangannya sebelah kanan tiga kali dan yang sebelah kiri tiga kali, lalu
mengusap kepalanya dengan air yang bukan sisa air dari tangannya, dan mencuci kedua
kakinya hingga membersihkan keduanya." Abu ath-Thahir berkata, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahab dari Amru bin al-Harits.
Bab: Ganjil dalam istisntsar dan istijmar j
348. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Amru an-Naqid serta
Muhammad bin Abdullah bin Numair semuanya meriwayatkan dari Ibnu Uyainah, Qutaibah
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu
Hurairah dan dia merafa'kannya (sampai) kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Apabila seseorang dari kamu bersuci dengan batu, hendaklah dia melakukannya
dengan bilangan ganjil, dan apabila dia berwudlu hendaklah dia memasukkan air ke dalam
hidungnya kemudian dia menghembuskan air itu keluar."
y&$4+\£\lA£
349. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq bin Hammam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin
Munabbih dia berkata, ini yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia menyebutkan hadits-hadits darinya, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian berwudlu hendaklah
dia menghirup air dengan kedua lubang hidungnya kemudian mengeluarkannya."
> \ s* **-'\' *' X\' \ '> * A >v.C\' , vX\' >*.'
^3iSoX jiJ\
350. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membacakannya di
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari bapakku Idris al-Khaulani dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu hendaklah
beristintsar (mengeluarkan air dari hidungnya), dan barangsiapa beristijmar (bersuci dengan
batu) hendaklah mengganjilkan bilangannya." Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin
Manshur telah menceritakan kepada kami Hassan bin Ibrahim telah menceritakan kepada
kami Yunus bin Yazid. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku
Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu Idris al-Khaulani bahwa
dia mendengar Abu Hurairah dan Abu Sa'id al-Khudri keduanya berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata seperti hadits tersebut."
o>
lio\
351. Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin al-Hakam al-Abdi telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz -yakni ad-Darawardi- dari Ibnu al-Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Isa
bin Thalhah dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila
salah seorang dari kalian bangun dari tidurnya maka hendaklah dia beristintsar
(mengeluarkan air dari hidung) tiga kali, karena setan bermalam pada batang hidungnya."
352. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' berkata
Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin
Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari
kalian beristijmar (bersuci dengan batu), maka hendaklah dia mengganjilkan bilangannya."
Bab: Wajibnya membasuh kedua kaki dengan sempurna
’ 0 £* r J.y 0 }i
jAlLc-4Ji\ ^ AsAjioLc-^^C- A»oCi\ j\
-X>-
ylj j 'JZsjYji J^\
4]i-»_> pjLu j AlLc-^Ii^ 1 J^> ^-U\ ^C- l^£c- J^As
353. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili dan Abu ath-Thahir serta Ahmad
bin Isa mereka berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb dari
Makhramah bin Bukair dari bapaknya dari Salim mantan budak Syaddad, dia berkata, "Saya
mendatangi Aisyah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada hari wafatnya Sa'd bin Abu
Waqqash. Kemudian Abdurrahman bin Abu Bakar masuk dan berwudlu di sisinya, maka
Aisyah berkata, 'Wahai Abdurrahman, sempurnakanlah wudlumu, karena aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Celakalah bagi tumit-tumit (yang tidak
terbasuh air wudlu) dengan api neraka." Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin
Yahya telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Haiwah
telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman bahwa Abu Abdullah
mantan budak Syaddad bin al-Had, telah menceritakan kepadanya, bahwa dia pernah
singgah di tempat Aisyah ....lalu dia menyebutkan hadits darinya, dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan hadits yang semisal." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Hatim dan Abu Ma'n ar-Raqasyi keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Umar
bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Abu Katsir dia berkata, telah menceritakan kepadaku, atau kami Abu
Salamah bin Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Salim mantan budak al-Mahri,
dia berkata, "Aku dan Abdurrahman bin Abu Bakar keluar untuk mengantar jenazah Sa'd bin
Abu Waqqash, lalu kami melewati pintu kamar Aisyah ...lalu dia menyebutkan hadits darinya
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits tersebut." Telah menceritakan kepada
kami Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin A'yan telah
menceritakan kepada kami Fulaih telah menceritakan kepada kami Nu'aim bin Abdullah dari
Salim mantan budak Syaddad bin al-Had, dia berkata, "Aku sedang bersama Aisyah
radliallahu 'anha... lalu dia menyebutkan hadits darinya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
seperti hadits tersebut."
-' ‘ 's 's * ' ? *
354. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq telah
mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Hilal bin Yisaf dari Abu Yahya dari
Abdullah bin Amru dia berkata, "Suatu hari, kami pulang bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dari Makkah menuju Madinah. Di pertengahan jalan, ketika kami tiba di
suatu tempat yang mempunyai air, maka kami dapati sekelompok manusia dalam keadaan
tergesa-gesa mengambil wudlu karena waktu Ashar hampir habis. Ketika kami menghampiri
mereka, kami dapati tumit-tumit mereka kering tidak dibasahi air. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Celakalah bagi tumit-tumit (yang tidak terbasuh
dengan air wudlu) dengan api Neraka. Sempurnakanlah wudlu kalian dengan baik." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Sufyan. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada
kami Ibnu al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya
dari Manshur dengan sanad ini, dan pada hadits Syu'bah tidak ada lafazh, "Sempurnakanlah
wudlu kalian." Dan dalam haditsnya dari Abu Yahya al-A'raj.
355. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh dan Abu Kamil al-Jahdari
semuanya dari Abu Awanah, Abu Kamil berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr
dari Yusuf bin Mahak dari Abdullah bin Amru dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
meninggalkan kami (lebih dahulu) dalam suatu perjalanan yang kami lakukan, maka kami
mendapati beliau ketika waktu shalat Ashar telah tiba, maka kami mulai membasuh kaki-kaki
kami, tiba-tiba beliau bersabda: "Celakalah bagi tumit-tumit (yang tidak terbasuh air wudlu)
dengan api neraka. Sempurnakanlah wudlu kalian dengan baik'."
356. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam al-Jumahi telah
menceritakan kepada kami ar-Rabi' -yaitu bin Muslim- dari Muhammad -yaitu Ibnu Ziyad-
dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat seorang laki-laki belum
mencuci kedua tumitnya, maka beliau bersabda: "Celakalah tumit-tumit (yang tidak terbasuh
air wudlu) dengan api neraka."
jS^W 'J, y*J\
j j^-c-
357. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Abu Bakar bin Abu Syaibah serta Abu
Kuraib mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Muhammad
bin Ziyad dari Abu Hurairah, bahwa dia melihat sekelompok orang sedang berwudlu untuk
bersuci, maka dia berkata, "Sempurnakanlah wudlu itu, karena aku mendengar Abu al-Qasim
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Celakalah tumit-tumit (yang tidak terbasuh air wudlu)
dengan api Neraka'."
358. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Celakalah tumit-tumit (yang tidak terbasuh air wudlu) dengan api
Neraka'."
Bab: Wajibnya mencakupkan air ke seluruh bagian anggota thaharah (c^Lla^c-j j>-j
V.\ t-\
359. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami al-
Hasan bin Muhammad bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu az-Zubair
dari Jabir telah mengabarkan kepadaku Umar bin al-Khaththab, bahwa seorang laki-laki
berwudlu lalu meninggalkan (kering) satu tempat kuku di atas kakinya, saat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melihatnya, maka beliau pun bersabda: "Kembali dan perbaguslah
wudlumu." Maka dia kembali kemudian melakukan shalat.
Bab: Keluarnya dosa bersama dengan air wudlu («.
J,
aLU-J^ Ji ^TgjULa\g^%
j,
jf\ gjl .Uftgl'&- j'.;i.i^ALkt oj- >-*&- J 6^.uS> >5 >TiSjiui\
^ Jt.ui\ >3
360. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id dari Malik bin Anas. (dalam riwayat
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir dan lafazh tersebut
miliknya, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahab dari Malik bin Anas dari
Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apabila seorang muslim atau mukmin berwudlu, lalu membasuh
wajahnya, maka keluar dari wajahnya segala kesalahan yang dia lihat dengan kedua matanya
bersama turunnya air wudlu, atau bersama akhir dari tetesan air. Apabila dia membasuh
kedua tangannya, maka keluar dari kedua tangannya semua kesalahan yang dilakukan oleh
kedua tangannya bersama dengan turunnya air, atau akhir dari tetesan air hingga dia keluar
dalam keadaan bersih dari dosa."
-tol loLcS
* >
c . >.
u
361. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ma'mar bin Rib'i al-Qaisi telah
menceritakan kepada kami Abu Hisyam al-Makhzumi dari Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad-
telah menceritakan kepada kami Utsman bin Hakim telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin al-Munkadir dari Humran dari Utsman bin Affan dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berwudlu, lalu membaguskan wudlunya,
niscaya kesalahan-kesalahannya keluar dari badannya hingga keluar dari bawah kuku-
kukunya."
Bab: Sunahnya memperpanjang cahaya putih dalam wudlu (
'Jr ^ \ J ^ u \j^-^ 0 ‘^ -Wa«^ (j < (_^^‘ \ <J^~ (■SJ/’’-*^^-^
* 7. .?^ A
i\
362. Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad Ibnul 'Ala' dan al Qasim bin
Zakariya bin Dinar dan Abd bin Humaid mereka berkata; telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepadaku Umarah bin Ghaziah
al Anshari dari Nu'aim bin Abdullah al Mujmir ia berkata, "Aku melihat Abu Hurairah
berwudlu, ia membasuh muka dan membaguskannya, kemudian membasuh tangan
kanannya hingga sampai lengan, kemudian membasuh tangan kirinya hingga sampai lengan.
Setelah itu mengusap kepala, kemudian membasuh kaki kanannya hingga betis, kemudian
membasuh kaki kirinya hingga betis. Kemudian ia berkata, "Seperti ini aku melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu." Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kemudian bersabda: "Kalian pada hari kiamat akan bersinar karena sempurnanya
wudlu, maka siapa dari kalian bisa memperpanjang cahayanya sinarnya hendaklah ia
lakukan."
363. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits dari Sa'id bin Abu Hilal
dari Nu'aim bin Abdullah bahwa dia melihat Abu Hurairah berwudlu, lalu membasuh
wajahnya dan kedua tangannya hingga hampir mencapai lengan, kemudian membasuh
kedua kakinya hingga meninggi sampai pada kedua betisnya, kemudian dia berkata, "Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya umatku datang
pada hari kiamat dalam keadaan putih bercahaya disebabkan bekas wudlu. Maka
barangsiapa di antara kalian mampu untuk memanjangkan putih pada wajahnya maka
hendaklah dia melakukannya'."
jls pLi j \ \ J ijA j y* (j ^ ij . ' <3 '
IjA Jg\h\ IjA ji
jJlC-
364. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id dan Ibnu Abu Umar semuanya
meriwayatkan dari Marwan al-Fazari, Ibnu Abu Umar berkata, telah menceritakan kepada
kami Marwan dari Abu Malik al-Asyja'i Sa'd bin Thariq dari Abu Hazm dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhya telagaku lebih jauh
daripada jarak Ailah dengan Adn. Sungguh ia lebih putih daripada salju, dan lebih manis
daripada madu yang dicampur susu. Dan sungguh, wadahnya lebih banyak daripada jumlah
bintang. Dan sungguh, aku menghalangi manusia darinya sebagaimana seorang laki-laki
menghalau unta manusia dari telaganya." Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah tuan
mengenal kami pada waktu itu? ' Beliau menjawab: 'Ya. Aku mengenal. Kalian memiliki
tanda yang tidak dimiliki oleh umat-umat selainnya. Kalian muncul padaku dalam keadaan
putih bersinar disebabkan bekas air wudlu'."
* ' "> t t'' ' ' *
365. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Washil bin Abdul A'la sedangkan
lafazh tersebut milik Washil, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail
dari Abu Malik al-Asyja'i dari Abu Hazm dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Umatku menemuiku di telaga, dan aku menghalau mereka
darinya sebagaimana seorang laki-laki menghalau unta seseorang dari untanya." Mereka
bertanya, 'Wahai Nabi Allah, apakah engkau mengenal kami? ' Beliau menjawab: 'Ya. Kalian
memiliki tanda yang tidak dimiliki oleh selain kalian. Kalian menemuiku dalam keadaan putih
bersinar karena bekas air wudlu. Dan sungguh sekelompok dari kalian akan dihalau dariku,
sehingga kalian tidak sampai kepadaku. Lalu aku berkata: 'Wahai Rabbku, mereka adalah
para sahabatku'. Lalu seorang malaikat menjawab perkataanku seraya berkata, 'Apakah
kamu tahu sesuatu yang terjadi setelah kepergianmu'."
» •' ..t . » » \\ *.* S ■> ' \'.'-X ' v» < »> I 'X*
bX^> j iS-^ J o AjoSl 61 -J M.
366. Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Sa'd bin Thariq dari Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya telagaku sejauh
jarak antara Ailah dengan Adn. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya
aku menghalau beberapa orang darinya sebagaimana seorang laki-laki menghalau unta lain
dari telaganya." Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah engkau mengenal kami? '
Beliau menjawab: 'Ya. Kalian menemuiku dalam keadaan putih bersinar disebabkan bekas air
wudlu yang mana tidak seorang pun memilikinya selain kalian'."
> 4 *
y > 9 ' /t 9 > 9 v >
i“JO'
fo&SviUUiL
367. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Suraij bin Yunus dan Qutaibah
bin Sa'id dan Ali bin Hujr semuanya meriwayatkan dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata,
telah menceritakan kepada kami Ismail telah mengabarkan kepadaku al-'Ala' dari bapaknya
dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendatangi
pekuburan lalu bersabda: "Semoga keselamatan terlimpahkah atas kalian penghuni kuburan
kaum mukminin, dan sesungguhnya insya Allah kami akan bertemu kalian, " sungguh aku
sangat gembira seandainya kita dapat melihat saudara-saudara kita." Para Sahabat bertanya,
'Tidakkah kami semua saudara-saudaramu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab dengan
bersabda: "Kamu semua adalah sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita ialah mereka
yang belum berwujud." Sahabat bertanya lagi, 'Bagaimana kamu dapat mengenali mereka
yang belum berwujud dari kalangan umatmu wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab dengan
bersabda: "Apa pendapat kalian, seandainya seorang lelaki mempunyai seekor kuda yang
berbulu putih di dahi serta di kakinya, dan kuda itu berada di tengah-tengah sekelompok
kuda yang hitam legam. Apakah dia akan mengenali kudanya itu? ' Para Sahabat menjawab.
'Sudah tentu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda lagi: 'Maka mereka datang dalam keadaan
muka dan kaki mereka putih bercahaya karena bekas wudlu. Aku mendahului mereka ke
telaga. Ingatlah! Ada golongan lelaki yang dihalangi dari datang ke telagaku sebagaimana
dihalaunya unta-unta sesat'. Aku memanggil mereka, 'Kemarilah kamu semua'. Maka
dikatakan, 'Sesungguhnya mereka telah menukar ajaranmu selepas kamu wafat'. Maka aku
bersabda: "Pergilah jauh-jauh dari sini." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id
telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu ad-darawardi. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Musa al-Anshari telah menceritakan
kepada kami Ma'n telah menceritakan kepada kami Malik semuanya meriwayatkan dari al-
'Ala' bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar menuju pekuburan seraya berkata, "Semoga keselamatan terlimpahkan
kepada kalian wahai penduduk kuburan kaum mukminin. Dan sesungguhnya insya Allah kita
pasti bertemu, " sebagaimana hadits Ismail bin Ja'far, hanya saja hadits Malik menyebutkan,
"Sungguh, sekelompok laki-laki akan dihalau dari telagaku."
Bab: Menjangkau janggut dalam wudlu («-
,’A4\pA A
368. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Khalaf -yaitu Ibnu Khalifah- dari Abu Malik al-Asyja'i dari Abu Hazim dia berkata, "Saya di
belakang Abu Hurairah saat dia sedang berwudlu untuk shalat. Dia memanjangkan
tangannya hingga mencapai ketiaknya, maka saya berkata kepadanya, 'Wahai Abu Hurairah,
wudlu apaan ini? ' Dia menjawab, 'Wahai bani Farrukh, kalian di sini, kalau saya tahu kalian
di sini niscaya aku tidak akan berwudlu dengan (cara) wudlu ini. Saya mendengar kekasihku
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perhiasan seorang mukmin adalah sejauh mana air
wudlunya membasuh."
Bab: Keutamaan menyempurnakan wudlu saat waktu-waktu yang tidak disukai (
> ■> s * s
t 9
C-o * AJuL-ioo O^ J? aLkJu*^! \ ,XLc- <1^ lf£-
A>iy\
369. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr
semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail
telah mengabarkan kepada kami Al Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kalian untuk aku tunjukkan atas sesuatu
yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat?" Mereka
menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Menyempurnakan wudlu pada
sesuatu yang dibenci (seperti keadaan yang sangat dingin pent), banyak berjalan ke masjid,
dan menunggu shalat berikutnya setelah shalat. Maka itulah ribath." Telah menceritakan
kepadaku lshaq bin Musa Al Anshari telah menceritakan kepada kami Ma'n telah
menceritakan kepada kami Malik, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya dari Al Ala' bin Abdurrahman
dengan sanad ini. Hanya saja dalam hadits Syu'bah tidak disebutkan, 'ribath'. Sedangkan
dalam hadits Malik disebutkan dua kali, 'Itulah ribath, itulah ribath'."
Bab: Siwak (ii\ j_^J\)
^ •*/ ^ ^
370. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Amru an-Naqid serta Zuhair
bin Harb mereka bertanya, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zinad dari al-
A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Sekiranya tidak menyusahkan
kaum mukminin, -dan dalam hadits Zuhair- atas umatku, niscaya akan aku suruh mereka
untuk bersiwak pada setiap (akan) shalat."
371. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' telah menceritakan
kepada kami Ibnu Bisyr dari Mis'ar dari al-Miqdam bin Syuraih dari bapaknya dia berkata,
"Saya bertanya kepada Aisyah, aku bertanya, 'Dengan tindakan apa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memulai apabila masuk ke rumahnya? ' Dia menjawab, 'Dengan bersiwak'."
372. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Nafi' al-Abdi telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari al-Miqdam bin Syuraih dari bapaknya dari Aisyah
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila masuk rumahnya, maka beliau memulainya
dengan bersiwak."
•*/ * v ^ ^ ^ ^ ^
373. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Ghailan -yaitu Ibnu Jarir al-Ma'wali- dari Abu Burdah dari Abu
Musa dia berkata, "Saat aku mengunjungi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ujung siwak
berada di lisannya."
Jj Jv&i.
374. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Husyaim dari Hushain dari Abu Wa'il dari Hudzaifah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam apabila bangun (malam) untuk bertahajjud, maka beliau
menggosok mulutnya dengan siwak." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim
telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku dan
Abu Mu'awiyah dari al-A'masy keduanya dari Abu Wa'il dari Hudzaifah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila bangun malam, " dengan semisalnya, namun
mereka tidak menyebutkan, "untuk bertahajjud."
^ ^ ^
375. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Manshur dan Hushain serta al-A'masy dari Abu Wa'il dari
Hudzaifah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila bangun malam (untuk
bertahajjud), maka beliau menggosok mulutnya dengan siwak."
/M.
376. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Abu
Nu'aim telah menceritakan kepada kami Ismail bin Muslim telah menceritakan kepada kami
Abu al-Mutawakkil bahwa Ibnu Abbas telah menceritakan kepadanya, bahwa dia bermalam
di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu malam, maka Rasulullah bangun di akhir
malam dan keluar, lalu beliau melihat di langit seraya membaca ayat ini pada surat Ali Imran:
'(Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), 'Ya Rabb kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka) ' (Qs. Ali Imran: 191-192). Kemudian beliau kembali pulang ke rumah, beliau lalu
bersiwak, berwudlu, lalu berdiri shalat. Setelah itu beliau berbaring, kemudian berdiri keluar
melihat langit lalu membaca ayat ini lagi. Kemudian beliau kembali bersiwak dan wudlu, lalu
berdiri melaksanakan shalat."
Bab: Macam fitrah (S
377 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru an-Naqid serta
Zuhair bin Harb semuanya dari Sufyan, Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Uyainah dari az-Zuhri dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Fithrah itu ada lima, atau ada lima fithrah yaitu: khitan,
mencukur bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis."
O&^J^S ;jLi]\3lS4ii ( dijAlfr > i»\^i»\ J ^ _>fc
378. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami
Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Fithrah itu adalah lima yaitu: khitan,
mencukur bulu kemaluan, menguris kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak."
379. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id keduanya dari
Ja'far, Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Sulaiman dari Abu Imran al-
Jauni dari Anas bin Malik dia berkata, Anas berkata, "Waktu yang diberikan kepada kami
untuk mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, memotong bulu kemaluan
adalah tidak lebih dari empat puluh malam (sehingga tidak panjang)."
380. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Sa'id-. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku
semuanya dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Potonglah kumis dan biarkanlah jenggot."
381. Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari
Abu Bakar bin Nafi' dari bapaknya dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwasanya beliau memerintahkan untuk mencukur kumis dan memelihara jenggot."
jiyij
m Ok \ \l.\ \ V a a \ ^ a r. «r. • \ \ i t ♦ \ I » \ \ ■
>
J&W £$j£>j\$jA\\ J^W \J*'j
382. Telah menceritakan kepada kami Sahal bin Utsman telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Zurai' dari Umar bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Nafi' dari Ibnu
Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Selisih ilah kaum
musyrikin, cukurlah kumis dan peliharalah jenggot."
\ jy>- j ^ j SJj JJb j,l Ij£- Ajol Ij£- S J* ‘-r’j**! ijl 0-^5^
J- J^lw .j&LJ&W
383. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin lshaq telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
mengabarkan kepadaku al-Ala' bin Abdurrahman bin Ya'qub mantan budak al-Huraqah, dari
bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Cukurlah kumis dan panjangkanlah jenggot. Selisihilah kaum Majusi."
® sVZ f 'T » ' $ f y t f * \ ' \ ll" 1 ^ ^ ^ T-* ’ ^ ' v ' *
J J a_ioLc- \ Alc (J& (J )
4^3isi\| %s\ j ^ua\ ,3!^ j j '1^' ^
s^ul\4^iy^3is3is
384. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
serta Zuhair bin Harb mereka berkata, "Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Zakariya
bin Abu Zaidah dari Mush'ab bin syaibah dari Thalq bin habib dari Abdullah bin az-zubair dari
Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada sepuluh perkara
dari fitrah; mencukur kumis, memanjangkan jenggot, bersiwak, beristinsyaq (memasukkan
air ke dalam hidung), memotong kuku, bersuci dengan air, mencabut bulu ketiak, mencukur
bulu kemaluan dan beristinja' dengan air." Zakariya berkata, Mush'ab berkata, "Dan aku lupa
yang kesepuluh, kecuali ia adalah berkumur-kumur." Qutaibah menambahkan, " Waki'
berkata, 'Bersuci dengan air maksudnya beristinja'." Dan telah menceritakannya kepada
kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Zaidah dari bapaknya dari
Mush'ab bin Syaibah dengan sanad ini, seperti hadits tersebut, hanya saja dia menyebutkan,
"Bapaknya berkata, 'Dan saya lupa yang kesepuluh.'
Bab: Wewangian
5lljl^.l^ ji^) Jl^ J£^ j^p.
-i >
2l£j&1
5 \ 3 ^ j ^>- )<&*^> (J^ l> 3) ^ 3 ^ <i$-*-^W C^*-*--^ b \ 3 3 ^ -Jaj^*J<04^ <3^^^
^ / / s ** y /''/**'' S S /' S /
9 / /
\* ' *\ y' Z'* *\
(X> J
385. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Muawiyah dan Waki' dari al-A'masy. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya sedangkan lafazh tersebut miliknya. Telah
mengabarkan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari Abdurrahman bin
Yazid dari Salman dia berkata, "Ditanyakan kepadanya, '(Apakah) Nabi kalian telah
mengajarkan segala sesuatu hingga adab beristinja? ' 'Abdurrahman berkata, "Salman
menjawab, 'Ya. Sungguh dia telah melarang kami untuk menghadap kiblat saat buang air
besar, buang air kecil, beristinja' dengan tangan kanan, beristinja' dengan batu kurang dari
tiga buah, atau beristinja' dengan kotoran hewan atau tulang'."
Alc-
^ 9,
sUl s J'.
*•/ / S s s
386. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari al-A'masy dan
Manshur dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid dari Salman dia berkata, "Kaum musyrikin
berkata kepada kami, 'Sungguh, aku melihat sahabat kalian (Rasulullah) mengajarkan kepada
kalian hingga masalah adab beristinja', maka dia berkata, 'Ya. Beliau melarang kami dari
beristinja' dengan tangan kanannya atau menghadap kiblat, dan beliau juga melarang dari
beristinja' dengan kotoran hewan dan tulang.' Beliau bersabda: "Janganlah salah seorang
dari kalian beristinja' kurang dari tiga batu'."
j\p \a,iU J J jZu j
387. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Rauh
bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakariya' bin lshaq telah menceritakan kepada
kami Abu az-Zubair bahwa dia mendengar Jabir berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang untuk mengusap (saat bersuci) dengan tulang atau kotoran hewan."
VjJJ^Ub. j^j3j1^j2 \^\\ , jl4l^^i«U]\^\i^lS^J^^\
2)jal\ j^d^ji J^\^i^j^Lij\l^>is4> jl _* 13 ^\
388. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dia berkata, (dalam riwayat
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan ini adalah lafazh
miliknya, dia berkata, 'Aku berkata kepada Sufyan bin Uyainah, engkau mendengar az-Zuhri
menyebutkan dari Atha' bin Yazid al-Laitsi dari Abu Ayyub bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Apabila kalian mendatangi tempat buang hajat, maka janganlah kalian
menghadap kiblat dan jangan pula membelakanginya; saat buang air besar atau buang air
kecil, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat.' Abu Ayyub berkata, "Saat mendatangi
Syam, kami mendapati WC didirikan menghadap kiblat, lalu kami berpaling darinya dan
meminta ampun kepada Allah." Sufyan menjawab, "Ya."
389. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin al-Hasan bin Khirasy telah
menceritakan kepada kami Umar bin Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Yazid -
yaitu Ibnu Zurai'- telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dari al-Qa'qa' dari Abu
Shalih dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika
salah seorang dari kalian duduk untuk memenuhi hajatnya, maka janganlah dia menghadap
kiblat dan jangan pula membelakanginya."
* . ^ ^ ^ 9 s’*/*' tvi ' 9 \ 9 \ ' 9 \ ^ \l t* \ ' 'l 9 'z * *; x f * x d. 9 ' \li' \ y
390. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad
bin Yahya dari pamannya Wasi' bin Habban dia berkata, "Aku melakukan shalat di masjid,
sementara Abdullah bin Umar menyandarkan punggungnya ke kiblat. Ketika aku telah
menyelesaikan shalatku, maka aku bergerak kepadanya dari sisiku. Abdullah lalu berkata,
'Orang bilang, 'Apabila kamu duduk untuk buang air besar, maka janganlah kamu
menghadap ke arah kiblat atau menghadap ke arah Baitul Maqdis.' Abdullah melanjutkan
ucapannya, 'Sungguh, aku pernah naik ke atas loteng rumah, lalu aku melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atas dua batu dengan menghadap ke Baitul Maqdis saat
buang air besar'."
391. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr al-Abdi telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin
Umar dari Muhammad bin Yahya bin Hibban dari pamannya Wasi' bin Habban dari Ibnu
Umar dia berkata, "Saya memanjat rumah saudariku, Hafshah. Maka saya melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam duduk untuk buang hajatnya dalam keadaan menghadap Syam
dan membelakangi kiblat."
Bab: Larangan beristinja' dengan tangan kanan
392. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi dari Hammam dari Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Abu
Oatadah dari bapaknya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah salah seorang di antara kalian memegang kelaminnya dengan tangan kanan pada
waktu kencing. Janganlah mengusap dengan tangan kanan saat buang hajat, dan jangan
bernafas di dalam bejana."
9 S*/*
393. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Waki' dari Hisyam ad-Dastawa'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Abu Oatadah dari
bapaknya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah
seorang di antara kalian masuk WC, maka janganlah dia memegang kelaminnya dengan
tangan kananya."
394. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami ats-
Tsaqafi dari Ayyub dari Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Abu Qatadah dari Abu
Qatadah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang bernafas di dalam bejana (saat
minum), menyentuh kelamin dengan tangan kanan, dan bersuci (cebok) dengan tangan
kanan."
Bab: Mendahulukan yang kanan dalam wudlu dan selainnya (o
^ ^ / ♦*
395. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Abu al-Ahwash dari Asy'ats dari bapaknya dari Masruq dari Aisyah dia berkata,
"Rasulullah menyukai mendahulukan bagian kanan dalam bersucinya apabila beliau bersuci,
dalam menyikat rambutnya apabila beliau menyikat rambut dan dalam memakai sandalnya
apabila beliau memakai sandal."
/ ^ ^ •*/ ^
396. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Asy'ats dari bapakku dari
Masruq dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah menyukai mendahulukan bagian kanan dalam
segala tindakanya, dalam memakai sandal, menyikat rambut, dan bersuci."
Bab: Larangan buang hajat di jalan dan di bawah tempat teduh
j)
397. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr
semuanya dari Ismail bin Ja'far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail
telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah kalian dari La'anaini." Para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, siapa La'anini itu?" Beliau menjawab: "Orang yang buang hajat di jalan
manusia atau di tempat berteduhnya mereka."
Bab: Istinja' dengan air setelah buang hajat
398. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Atha 1 bin Abu Maimunah dari Anas bin Malik bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk kebun, dan beliau diikuti seorang anak muda
yang membawa air wudlu, anak muda adalah orang yang paling muda di antara kami. Lalu
dia meletakkan air tersebut pada pokok bidara, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam buang
hajat lalu keluar menghampiri kami, dan beliau telah beristinja' dengan air tersebut."
Mi \jjmvj
' b \Z4
399. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dan Ghundar dari Syu'bah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan lafazh tersebut miliknya. Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Atha' bin Abu Maimunah bahwa dia mendengar Anas bin Malik berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam masuk WC, maka saya dan seorang pemuda sepertiku membawa
satu emnber berisi air dan kayu tombak, lalu beliau beristinja' dengan air."
400. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib dan lafazh
tersebut milik Zuhair, telah menceritakan kepada kami Ismail -yaitu Ibnu Ulayyah- telah
menceritakan kepada kami Rauh bin al-Qasim dari Atha' bin Abu Maimunah dari Anas bin
Malik dia berkata, "Pernah Rasulullah buang hajat, lalu aku membawakan air untuknya,
sehingga beliau bersuci dengannya."
Bab: Mengusap kedua khuff
ISsi*. yj £ li&-
L: \i* i^pt
401. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya al-Tamimi dan lshaq bin Ibrahim
serta Abu Kuraib semuanya dari Abu Muawiyah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dan Waki' dan lafazh tersebut milik Yahya, dia berkata, telah mengabarkan
kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A' masy dari Ibrahim dari Hammam dia berkata, "Suatu
ketika Jarir kencing kemudian berwudlu dengan menyapu sepasang khufnya. Lalu Jarir
ditegur, 'Begini kamu lakukan? ' Jarir menjawab, "Ya, aku pernah melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kencing, kemudian berwudlu dan menyapu sepasang khuf
beliau." Al-A'masy berkata, Ibrahim berkata, "Hadits ini membuat kaget mereka, sebab
keislaman Jarir terjadi setelah turunnya surat al-Maidah." Dan telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram keduanya berkata, telah mengabarkan kepada
kami Isa bin Yunus, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Abu Umar dia berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan. (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir setiap mereka dari al-A'masy dalam sanad ini
dengan makna hadits Abu Muawiyah, hanya saja dalam hadits Isa dan Sufyan dia berkata,
"Sahabat Abdullah dibuat kaget oleh hadits ini karena keislaman Jarir setelah turunnya surat
al-Ma'idah."
' S s''* * / y '9
9 •* K'' ' ' * \ ♦ ''* * /•* ' .
402. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Abu Khaitsamah dari al-A'masy dari Syaqiq dari Hudzaifah dia berkata, "Aku
pernah berjalan bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, saat kami sampai di suatu tempat
pembuangan sampah suatu kaum beliau kencing sambil berdiri, maka aku pun menjauh dari
tempat tersebut. Setelah itu beliau bersabda: 'Kemarilah.' Aku pun menghampiri beliau
hingga aku berdiri di samping kedua tumitnya. Beliau lalu berwudlu dengan menyapu atas
sepasang khuf beliau."
>
<JI< a A9
403. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Jarir
dari Manshur dari Abu Wail dia berkata, "Dahulu Abu Musa sangat keras dalam masalah
kencing, dan dia kencing di botol, dia lalu berkata, 'Sesungguhnya bani Israil apabila air
kencing lalu mengenai kulit mereka, niscaya mereka memotongnya dengan gunting.' Lalu
Hudzaifah berkata, 'Sungguh saya ingin agar sahabat kalian ini tidak terlalu keras dalam
masalah ini. Sungguh, aku telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan-jalan
bersama kami, lalu beliau mendatangi tempat pembuangan hajat di belakang suatu kebun,
lalu berdiri sebagaimana salah seorang dari kalian berdiri dan kencing, saat aku menjauh dari
beliau, maka beliau pun memberikan isyarat kepadaku untuk mendekat, maka saya
mendekat, lalu berdiri di samping tumit beliau hingga beliau selesai kencing'."
-j c o
> 9
&
i' ' w ^ \ ' •l'ir
404. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh bin al-Muhajir telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Yahya bin Sa'id dari Sa'id
bin Ibrahim dari Nafi' bin Jubair dari Urwah bin al-Mughirah dari bapaknya al-Mughirah bin
Syu'bah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau shallallahu 'alaihi wasallam
pernah keluar untuk membuang hajat, lalu al-Mughirah mengikutinya dengan membawa
setimba air. Air tersebut dia tuangkan di atasnya ketika beliau selesai membuang hajatnya
lalu berwudlu serta menyapu kedua khuf." Dan dalam riwayat Ibnu Rumh kata hina (ketika)
diganti hatta (hingga). Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dia berkata, aku mendengar Yahya bin Sa'id
dengan sanad ini seraya berkata, "Lalu beliau membasuh wajah dan kedua tangannya, dan
mengusap kepalanya, kemudian mengusap bagian atas kedua khufnya."
405. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Abu al-Ahwash dari Asy'ats dari al-Aswad bin Hilal dari al-Mughirah bin Syu'bah
dia berkata, "Ketika kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam suatu malam, tiba-
tiba beliau turun lalu buang hajat, setelah beliau datang maka aku menuangkan air dari
kantong kulit yang ada bersamaku untuk beliau, lalu beliau berwudlu dan mengusap bagian
atas kedua khufnya."
Jk&>-
u-
406. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, Abu
Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Muslim
dari Masruq dari al-Mughirah bin Syu'bah dia berkata, "Saya bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dalam suatu perjalanan, maka beliau bersabda: "Wahai Mughirah, ambillah geriba.
" lalu aku mengambil geriba kemudian keluar bersama beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu menjauh hingga jauh menghilang dari pandanganku. Kemudian beliau datang
dengan memakai Jubah Syam yang lengannya sempit, ketika kedua tangan beliau tidak bisa
keluar (sempit) dari kedua lengan, maka beliau pun mengeluarkan kedua tangannya dari
bawah jubah, lalu aku menuangkan air untuk beliau, beliau pun berwudlu sebagaimana
wudlu untuk shalat. Kemudian membasuh bagian atas kedua khufnya kemudian melakukan
shalat."
407. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram semuanya
meriwayatkan dari Isa bin Yunus, lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa telah
menceritakan kepada kami al-A'masy dari Muslim dari Masruq dari al-Mughirah bin Syu'bah
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk buang hajat, ketika kembali
maka aku memberikan geriba dan aku tuangkan air kepada beliau, beliau lalu mencuci kedua
tangannya, kemudian membasuh wajahnya, kemudian mulai mencuci kedua lengannya,
ternyata (lengan) jubah tersebut sempit, lalu beliau mengeluarkan kedua tangannya dari
bawah jubah, lalu beliau mencuci keduanya, mengusap kepala, dan mengusap bagian atas
kedua khufnya, kemudian beliau shalat mengimami kami."
*V ^ ^
£s\ j i .'T .1 : .^;U. j
408. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Zakariya' dari Amir dia
berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin al-Mughirah dari bapaknya di berkata,
"Saya bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu malam dalam perjalanan, maka
beliau bersabda kepadaku: 'Apakah kamu memiliki air? ' Aku menjawab, 'Ya.' Lalu beliau
turun dari kendaraannya, lalu berjalan hingga tersembunyi dalam gelapnya malam,
kemudian beliau datang kembali, lalu aku menuangkan air dari geriba untuknya, beliau pun
membasuh muka, karena memakai jubah wool yang kedua lengannya sempit, maka beliau
pun merasa kesusahan untuk mengelurkan kedua tangannya, beliau lalu mengeluarkannya
lewan bawah jubahnya. Lalu beliau membasuh kedua lengannya dan mengusap kepala.
Kemudian aku jongkok untuk melepas kedua khufnya, maka beliau bersabda: 'Biarkanlah
keduanya, karena aku memasukkan kedua kakiku padanya dalam keadaan suci'. Dan beliau
mengusap bagian atas dari kedua khufnya."
C y * ' . » ^ tt » 1 < '%>**'* ' > T * t ' » l ' ..I •" > S
p ^ * ' \f'
409. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami Umar bin Abu Zaidah dari
asy-Sya'bi dari Urwah bin al-Mughirah dari bapaknya bahwa dia memberikan air wudlu
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau berwudlu dan mengusap kedua
khufnya seraya bersabda: "Sesungguhnya aku memasukkan (kedua kakiku) dalam keadaan
suci."
Bab: Mengusap ubun-ubun dan imamah
<4-^*3 j 1 j^> L> Uli j p-f. ^ j As j <Jj J-c-^ -^ c ' p-f: (_^*4
410. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Bazi' telah
menceritakan kepada kami Yazid -yaitu anak Zurai'- telah menceritakan kepada kami Humaid
ath-Thawil telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abdullah al-Muzani dari Urwah
bin al-Mughirah bin Syu'bah dari Bapaknya dia berkata, "Rasulullah pergi ke belakang, dan
aku pergi ke belakang bersama beliau. Ketika beliau menunaikan hajatnya, maka beliau
bersabda: "Apakah kamu memiliki air? ' Lalu aku memberikan air suci kepada beliau, lalu
beliau membasuh kedua telapak tangannya dan wajahnya. Saat beliau ingin membuka kedua
lengannya, ternyata lengan jubahnya sempit, maka beliau pun mengeluarkan tangannya dari
bawah jubah, dan meletakkan jubahnya di atas kedua bahunya. Beliau kemudian mencuci
kedua lengannya, mengusap ubun-ubunnya dan bagian atas surban serta mengusap bagian
atas kedua khufnya. Kemudian beliau menaiki kendaraan, dan aku pun juga naik, hingga kita
sampai pada suatu kaum, sedangkan mereka dalam keadaan mendirikan shalat yang
diimami oleh Abdurrahman bin Auf, sedangkan dia telah rukuk bersama mereka satu rukuk.
Ketika dia merasakan kedatangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka dia mulai mundur,
lalu beliau memberikan isyarat kepadanya (agar melanjutkan), maka dia terus mengimami
mereka. Tatkala dia telah mengucapkan salam, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berdiri, dan aku pun berdiri bersama beliau, lalu kami rukuk pada rakaat yang mana kami
telah ketinggalan padanya."
411. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham dan Muhammad bin Abdul A'la
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamir dari bapaknya dia berkata,
telah menceritakan kepada kami Bakar bin Abdullah dari Ibnu al-Mughirah dari bapaknya
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengusap bagian atas kedua khufnya, bagian depan
kepalanya dan bagian atas surbannya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Abd al-A'la telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamir dari bapaknya dari Bakar dari al-
Hasan dari Ibnu al-Mughirah dari bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan
semisalnya."
412. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Muhammad bin
Hatim semuanya dari Yahya al-Qaththan, Ibnu Hatim berkata, telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari at-Taimi dari Bakar bin Abdullah dari al-Hasan dari Ibnu al-
Mughirah bin Syu'bah dari bapaknya. Bakar berkata, "Sungguh aku telah mendengar dari
Ibnu al-Mughirah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu lalu mengusap bagian
depan kepalanya, bagian atas surban dan bagian atas kedua khufnya."
413. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
al-Ala' keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah. (dalam riwayat
lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami
Isa bin Yunus keduanya dari al-A'masy dari al-Hakam dari Abdurrahman bin Abu Laila dari
Ka'ab bin Ujrah dari Bilal bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap bagian atas
kedua khuf dan penutup muka. Sedangkan dalam hadits Isa; telah menceritakan kepada
kami al-Hakam telah menceritakan kepada kami Bilal. Dan telah menceritakannya kepada
kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ali -yaitu Ibnu Mushir- dari al-A'masy
dengan sanad ini, dan dalam hadits tersebut ia menyebutkan, "Saya melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Waktu dalam pengusapan khuff jz\\)
414. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami ats-Tsauri dari Amru bin Qais al-
Mula'i dari al-Hakam bin Utaibah dari al-Qasim bin Mukhaimirah dari Syuraih bin Hani' dia
berkata, "Saya mendatangi Aisyah untuk menanyakan kepadanya tentang mengusap bagian
atas dua khuf. Maka dia menjawab, 'Hendaklah kamu menanyakannya kepada Ibnu Abu
Thalib, karena dia pernah bepergian bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Lalu
kami bertanya kepadanya, maka dia menjawab, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
menjadikan waktu tiga hari dan malamnya bagi musafir (untuk mengusap khuf) dan sehari
semalam bagi orang yang menetap (muqim)." Syuraih berkata, "Jika Sufyan menyebutkan
nama Amru niscaya dia memujinya." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq telah
mengabarkan kepada kami Zakariya' bin Adi dari Ubaidullah bin Amru dari Zaid bin Abu
Unaisah dari al-Hakam dengan sanad ini semisalnya." Dan telah menceritakan kepada kami
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari al-
Hakam dari al-Qasim bin Mukhaimirah dari Syuraih bin Hani' dia berkata, "Aku bertanya
kepada Aisyah tentang mengusap bagian atas dua khuf, maka dia berkata, 'Datanglah
kepada Ali, karena dia lebih mengetahui tentang hal tersebut daripadaku. Maka aku
mendatangi Ali, lalu dia menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits
tersebut."
Bab: Bolehnya melakukan beberapa shalat dengan satu wudlu j\ y>-
Jc-Lst/o,
415. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Alqamah
bin Martsad. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Hatim dan lafazh tersebut miliknya. Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Sufyan dia berkata, telah menceritakan kepada kami 'Alqamah bin Martsad dari
Sulaiman bin Buraidah dari bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan
beberapa shalat pada fathul Makkah dengan satu kali wudlu dan mengusap bagian atas
kedua khufnya, maka Umar bertanya kepada beliau, 'Sungguh, pada hari ini engkau telah
melakukan sesuatu yang engkau belum pernah melakukannya? ' Beliau Mau menjawab: "Ini
sengaja aku lakukan wahai Umar."
Bab: Makhruhnya memasukkan tangan yang masih meragukan dengan adanya najis ke
dalam air
dalam wudlu dan selainnya
, jS- 1 \ Jla AlLc-4li\ 5 (Jp \ ^
J\j^s £ J>\ dil* 'j£\ ^ J Jo J&. xA\ ji Jo ^
/ ' j, ** / / * ^ x *V ^
<3U
A ^
416. Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali al-Jahdlami dan Hamid bin Umar al-
Bakrawi keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Bisyr bin al-Mufadldlal dari
Khalid dari Abdullah bin Syaqiq dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya maka janganlah dia
mencelupkan tangannya ke dalam bejana hingga dia membasuhnya tiga kali, karena dia
tidak mengetahui di mana tangan itu menginap." Telah menceritakan kepada kami Abu
Kuraib dan Abu Sa'id al-Asyajj keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki'.
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah keduanya dari al-A'masy dari Abu Razin, dan Abu
Shalih dari Abu Hurairah, dalam hadits Abu Mu'awiyah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, sedangkan dalam hadits Waki', dia berkata; dia telah
memarfu'kannya, seperti hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar
bin Abu Syaibah dan Amru an-Naqid serta Zuhair bin Harb mereka berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Abu Salamah. (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-
Zuhri dari Ibnu al-Musayyab keduanya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dengan hadits semisal itu."
JL 'Jk 'J*
j ^ ) IjZ. (j) 'y^
^ '> ' ..I i ■" > S'".' '•,*,**. ' .#<> * I C» -- G' *'
\ J \ j j IjA 11* Ji U St\ -X»-\ J jju j J&- i}jA£ co -^5 \ \-lf-
417. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib dia berkata, telah menceritakan
kepada kami al-Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu az-Zubair
dari Jabir dari Abu Hurairah bahwa dia mengabarkan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian bangun maka hendaklah dia
menuangkan (air) ke atas tangannya tiga kali sebelum dia memasukkan tangannya ke dalam
bejananya, karena dia tidak mengetahui di mana tangan itu menginap." Dan telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami al-Mughirah
-yaitu al-Hizami- dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali telah menceritakan kepada
kami Abdul A'la dari Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada
kami Khalid -yaitu Ibnu Makhlad- dari Muhammad bin Ja'far dari al-Ala' dari bapaknya dari
Abu Hurairah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bakar, (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan
kepada kami al-Hulwani dan Ibnu Rafi' keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah
mengabarkan kepadaku Ziyad bahwa Tsabit mantan budak Abdurrahman bin Zaid, telah
mengabarkan kepadanya, bahwa dia mendengar Abu Hurairah dalam riwayat mereka semua
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Berkenaan dengan hadits ini, semuanya berkata,
'Hingga dia mencucinya', dan tidak ada seorang pun dari mereka yang mengatakan 'tiga kali',
kecuali yang telah disebutkan dari riwayat Jabir, Ibnu al-Musayyab, Abu Salamah, Abdullah
bin Syaqiq, Abu Shalih, dan Abu Razin, karena dalam hadits mereka terdapat penyebutan
kalimat 'tiga kali.'
Bab: Hukum jilatan anjing
- **/ ^ / **y S y *v * ^ *v *♦
a 9 } 9 . } s 9
418. Dan telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa'di telah menceritakan kepada
kami Ali bin Mushir telah mengabarkan kepada kami al-A'masy dari Abu Razin, dan Abu
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila seekor anjing menjilat bejana salah seorang dari kalian, maka hendaklah dia
membalik dan mencucinya tujuh kali." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
ash-Shabbah telah menceritakan kepada kami Ismail bin Zakariya' dari al-A'masy dengan
sanad ini yang semisalnya, dan dia tidak menyebutkan, 'Maka hendaklah dia membaliknya. 1
419. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membacakannya di
hadapan Malik; dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, "Apabila seekor anjing minum pada bejana salah seorang dari
kalian, maka hendaklah dia mencucinya tujuh kali."
t»\j¥ '
&J3 J\ di4=3\ y? iVsjVss J y»J\
420. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ibrahim dari Hisyam bin Hassan dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sucinya bejana kalian apabila ia
dijilat oleh anjing adalah dengan mencucinya tujuh kali, yang pertama dengan tanah."
421. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata, ini yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan hadits darinya-, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sucinya bejana kalian apabila ia dijilat oleh anjing di dalamnya
adalah dengan mencucinya tujuh kali."
^ ^ ^ui\ ^ <3 vii\
9
9 . >
9 . 9
422. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaid bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu at-Tayyah dia mendengar
Mutharrif bin Abdullah menceritakan dari Ibnu al-Mughaffal dia berkata, "Rasulullah
memerintahkan membunuh anjing, kemudian beliau bersabda: "Ada apa antara mereka
dengan anjing?" Kemudian beliau memberikan keringanan pada anjing pemburu dan anjing
(penjaga) kambing seraya bersabda: "Apabila seekor anjing menjilat pada suatu wadah,
maka kalian cucilah ia tujuh kali, dan gosoklah dengan tanah pada pencucian yang
kedelapan 1 ." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah
menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu al-Harits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin al-Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far semuanya
dari Syu'bah dalam sanad ini dengan semisalnya, hanya saja dalam riwayat Yahya bin Sa'id
ada tambahan, 'Dan beliau memberikan keringanan pada anjing (penjaga) kambing dan
anjing pemburu serta penjaga tanaman'. Dan dia tidak menyebutkan 'anjing penjaga
tanaman', pada riwayat tersebut selain Yahya."
Bab: Larangan kecing dalam air yang tenang (J^\ J
423. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Laits. (dalam riwayat lain disebutkan)
Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami al-Laits dari
Abu az-Zubair dari Jabir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang
kencing pada air yang menggenang."
424. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian kencing di air yang menggenang
kemudian dia mandi darinya."
4^LC-^\ _jJjuj J^A3pjL«j^4^LC-^\ J^4jj\ J ^Lu j jJL&v» £j£-'i ^Jb
425. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata, ini yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan hadits-hadits di antaranya-, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Jangalah kamu kencing pada air yang menggenang yang tidak
mengalir, kemudian kamu mandi darinya."
Bab: Larangan mandi besar dalam air yang tenang (_X^\
(S \auu3lg^Ji.1 j j
426. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili dan Abu ath-Thahir serta
Ahmad bin Isa semuanya dari Ibnu Wahab, Harun berkata, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits dari Bukair bin al-Asyajj
bahwa Abu as-Sa'ib mantan budak Hisyam bin Zuhrah, telah menceritakan kepadanya,
bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian mandi dalam air yang menggenang
(diam), sedang dia dalam keadaan junub." Seseorang lalu bertanya, "Apa yang mesti dia
perbuat wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairah menjawab, "Hendaklah dia menciduk (untuk
menyiramkannya)."
Bab: Wajibnya membasuh air kecing dan selainnya dari perkara najis jika mengotori masjid
a.’A c. a"
427 . Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari Tsabit dari Anas bahwa seorang Badui kencing di masjid
sehingga sebagian sahabat menghampirinya (untuk menghajarnya). Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tinggalkan dia, dan janganlah kalian
menghalanginya." Anas berkata, "Ketika dia telah selesai kencing, maka Rasulullah meminta
setimba air, lalu menyiramkan di atasnya."
\'£ "V I ^ ’ s 9 s * «'-fit . s > * y 9 S\l£ 'I 'J 9 \ ^ ^ "!
> >
» ** / / 9 / > 9 / 9
428. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id al-Qaththan dari Yahya bin Sa'id al-Anshari. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id
semuanya dari ad-Darawardi, Yahya bin Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami
Abdul Aziz bin Muhammad al-Madani dari Yahya bin Sa'id bahwa dia mendengar Anas bin
Malik menyebutkan, bahwa seorang Badui beranjak menuju salah satu sudut masjid, lalu dia
kencing di dalamnya. Maka orang-orang berteriak kepadanya, lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Biarkanlah dia! ', ketika dia telah selesai, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam meminta air satu timba, beliau menyiram bekas kencingnya
dengan air tersebut."
429. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Umar bin Yunus Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Abu Thalhah telah menceritakan kepada kami Anas bin
Malik -yaitu pamannya lshaq- dia berkata, "Ketika kami berada di masjid bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datanglah seorang Badui yang kemudian berdiri dan
kencing di masjid. Maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, 'Cukup,
cukup'." Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas bersabda: "Janganlah
kalian menghentikan kencingnya, biarkanlah dia hingga dia selesai kencing." Kemudian
Rasulullah memanggilnya seraya berkata kepadanya: "Sesungguhnya masjid ini tidak layak
dari kencing ini dan tidak pula kotoran tersebut, la hanya untuk berdzikir kepada Allah,
shalat, dan membaca al-Qur'an, " atau sebagaimana yang dikatakan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Anas melanjutkan ucapannya, "Lalu beliau memerintahkan seorang laki-laki
dari para sahabat (mengambil air), lalu dia membawa air satu ember dan mengguyurnya."
Bab: Hukum kencing anak bayi yang masih menyusu dan bagaimana cara mencucinya
, ' A t, ' sJis * /<C A'",'’’'. V *
430. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada
kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
Rasulullah pernah diserahi beberapa bayi supaya Rasulullah mendoakan mereka dengan
keberkatan serta mentahnik (memberi asupan pertama) mereka. Beliau lalu diserahi seorang
bayi yang kemudian tersebut mengencinginya, beliau lalu meminta sedikit air kemudian
mencipratkan air pada bekas air kencing tersebut tanpa membasuhnya."
431. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Dibawakan kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seorang bayi yang masih menyusu yang kemudian ia kencing dalam
timangannya. Beliau kemudian minta air seraya menuangkannya pada bekas air kencing
tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada Isa telah menceritakan kepada kami Hisyam dengan sanad ini semisal hadits Ibnu
Numair."
pii Jls
432. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin al-Muhajir telah
mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ummu
Qais binti Mihshan bahwa dia mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan
membawa seorang anak laki-lakinya yang belum makan makanan, lalu dia meletakkannya di
pangkuan beliau. Kemudian bayi tersebut kencing." Ubaidullah berkata, "Tidaklah beliau
melakukan sesuatu kecuali hanya sekedar memercikkan air (pada bekas kencingnya)." Dan
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru
an-Naqid serta Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah dari az-Zuhri dengan sanad ini.
Dan dia sebutkan, "Lalu beliau meminta air, lalu menyiramnya."
3isfuL\j
433. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami Yunus bin Yazid bahwa Ibnu Syihab telah
mengabarkan kepadanya, dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah
bin Utbah bin Mas'ud bahwa Ummu Qais binti Mihshan -seorang wanitayang pernah hijrah
pertama-tama dan berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan dia adalah
saudari Ukkasyah bin Mihshan, salah seorang dari bani Asad bin Khuzaimah-, Ubaidullah
berkata, "Ummu Qais telah mengabarkan kepadaku bahwa dia pernah datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa bayi laki-lakinya yang belum makan
makanan." Ubaidullah melanjutkan ucapannya, "Ummu Qais kemudian mengabarkan
kepadaku bahwa bayinya kencing pada pangkuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu meminta air seraya memercikkannya pada
bajunya, dan beliau tidak mencucinya dengan sebenar-benarnya mencuci."
Bab: Hukum Mani
434. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Ma'syar dari Ibrahim dari Alqamah dan al-Aswad
bahwa seorang laki-laki singgah di tempat Aisyah, lalu pada pagi harinya dia mencuci
pakaiannya. Maka Aisyah berkata, 'Sepatutnya kamu membasuh sebagiannya saja, jika kamu
melihat kotorannya, maka basuhlah tempat kotor tersebut. Sebaliknya jika kamu tidak
melihatnya, cukuplah kamu memercikkan air di sekitarnya saja. Sesungguhnya aku pernah
menggaruk air mani yang terdapat pada pakaian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
beliau menggunakan pakaian tersebut untuk mendirikan shalat."
& .>
435. Dan telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafs bin Ghiyats telah menceritakan
kepada kami bapakku dari al-A'masy dari Ibrahim dari al-Aswad, dan Hammam dari Aisyah
tentang air mani, dia berkata, "Saya pernah mengerik mani dari baju Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari Hisyam bin Hassan. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Arubah
semuanya (meriwayatkan) dari Abu Ma'syar. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Husyaim dari Mughirah. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Mahdi
bin Maimun dari Wasil bin al-Ahdab. (dalam riwayat lain disebutkan) telah menceritakan
kepadaku Ibnu Hatim telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah
menceritakan kepada kami Israil dari Manshur dan Mughirah mereka semuanya
meriwayatkan dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah dalam hal memenggosok mani dari
baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ' semisal hadits Khalid dari Abu Ma'syar." Dan
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Ibnu
Uyainah dari Manshur dari Ibrahim dari Hammam dari Aisyah semisal hadits mereka."
1 ''k' 9 L \ y * 'i tf ^ * 9 'L* 'L t 9 \ 'L / }■ \'£\ y '\' 9 'C t> * ^ s \ '
ja£*£j£' i ujj>-
^ s / s s L **> /
jli\ j4-5i\ ^ 4-^ Cr^
j^ujt--J Jj <J^l5La-^L>A»-
436. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Amru bin Maimun dia berkata, "Saya bertanya
kepada Sulaiman bin Yasar tentang mani yang mengenai baju seorang laki-laki, apakah dia
harus mencucinya (bekasnya) atau mencuci bajunya?" Maka dia menjawab, " Aisyah telah
mengabarkan kepadaku, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu mencuci mani
kemudian keluar menuju shalat dengan mengenakan baju tersebut, sedangkan saya melihat
bekas cuciannya itu." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad-. (dalam riwayat lain disebutkan)
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu al-
Mubarak dan Ibnu Abu Zaidah mereka semua meriwayatkan dari Amru bin Maimun dengan
isnad ini, sedangkan Ibnu Abu Zaidah maka haditsnya sebagaimana Ibnu Bisyr mengatakan,
"Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencuci mani." Sedangkan Ibnu al-Mubarak
dan Abdul Wahid, maka dalam hadits mereka berdua Aisyah berkata, "Saya dahulu mencuci
mani dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
437. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Jawwas al-Hanafi Abu Ashim telah
menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Syabib bin Gharqadah dari Abdullah bin
Syihab al-Khaulani dia berkata, "Aku mengunjungi Aisyah, lalu aku bermimpi dan
mengeluarkan mani pada bajuku, lalu aku mencelupkannya pada air, saat budak Aisyah
melihat tindakanku hingga ia pun mengabarkannya kepada Aisyah. Aisyah kemudian
mengutusnya kembali untuk menemuiku seranya berkata, 'Apa yang mendorongmu untuk
mencelupkan kedua bajumu? ' Abdullah berkata, "Aku lalu menjawab, 'Aku telah bermimpi
basah sebagaimana orang yang tidur bermimpi.' Aisyah bertanya, 'Apakah kamu telah
melihat sesuatu padanya? ' Aku menjawab, 'Tidak.' Aisyah berkata, 'Kalau kamu melihat
sesuatu yang telah kamu cuci (mani), maka sungguh aku mengeriknya (mani) yangtelah
kering dari baju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan kukuku."
Bab: Najisnya darah dan bagaimana cara membasuhnya
' * '*J , P' ' . T 't-'*.** *'.'*. I * > l ••.<'%* t> '
J*'
438. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah. (dalam riwayat lain
disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan lafazh tersebut
miliknya, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Hisyam bin Urwah dia
berkata, telah menceritakan kepada kami Fatimah dari Asma' dia berkata, "Seorang
perempuan datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Pakaian salah
seorang dari kalangan kami terkena darah haid. Apa yang harus dia lakukan? ' Beliau
bersabda: "Keriklah darah itu (terlebih dahulu), kemudian bilaslah ia dengan air, kemudian
siramlah ia. Setelah itu (kamu boleh) menggunakannya untuk mendirikan shalat." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair. (dalam
riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Abdullah
bin Salim dan Malik bin Anas serta Amru bin al-Harits semuanya dari Hisyam bin Urwah
dengan sanad ini seperti hadits Yahya bin Sa'id."
Bab: Dalil atas najisnya air kecing dan wajibnya bersuci darinya (J _ 9 r J\iuuUtj J _p
^ ^ U4£^ \1^\ j \li» ^ j eP^
*Xy^ki\L
439. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id al-Asyaj dan Abu Kuraib Muhammad bin
al-Ala' serta lshaq bin Ibrahim, lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan
dua orang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan
kepada kami al-A'masy dia berkata, saya mendengar Mujahid menceritakan dari Thawus dari
Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati dua kuburan,
beliau lalu bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa. Dan mereka
berdua disiksa bukan karena melakukan dosa besar. Salah seorang di antara mereka disiksa
karena suka mengadu-domba sedangkan yang lainnya disiksa karena tidak memasang satir
saat kencing." Kemudian beliau meminta pelepah kurma basah, lalu membelahnya menjadi
dua. Kemudian beliau menanam salah satunya pada kubur yang pertama dan yang satu lagi
pada kubur yang kedua sambil bersabda: "Semoga pelepah ini bisa meringankan siksa
keduanya, selama ia belum kering." Telah menceritakan kepadaku tentangnya Ahmad bin
Yusuf al-Azdi telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahid dari Sulaiman al-A'masy dengan sanad ini, hanya saja dia menyebutkan,
"Sedangkan yang lain tidak berhati-hati (membersihkan) saat kencing."
4. KITAB: HAID
Bab: Mencumbu wanita haid di atas sarung
440. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta
lshaq bin Ibrahim, lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang
lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari al-
Aswad dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan salah
seorang di antara kami yang sedang haid supaya memakai sarung sebagai pelapis, kemudian
beliau mencumbunya."
^\\S^dS\Zfy Sl^dJls
441. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari asy-Syaibani. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah
menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa'di dan lafazh tersebut miliknya, telah
mengabarkan kepada kami Ali bin Mushir telah mengabarkan kepada kami Abu lshaq dari
Abdurrahman bin al-Aswad dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Dahulu apabila salah
seorang dari kami haid, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan
kepadanya untuk memakai sarung, kemudian beliau mencumbunya." Aisyah berkata lagi,
"Siapakah di antara kalian yang mampu menahan syahwatnya sebagaimana Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menahan syahwatnya."
442. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Abdullah dari asy-Syaibani dari Abdullah bin Syaddad dari Maimunah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencumbu isteri-isterinya di atas (berlapiskan)
sarung, sedangkan mereka dalam keadaan haid."
Bab: Berbaring bersama wanita haid dalam satu
selimut (<Jj
^-\j>
/ ^ ^ / ^ 'V ^ ^ x
443. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahab dari Makhramah. (dalam riwayat lain disebutkan) telah menceritakan kepada kami
Harun bin Sa'id al-Aili dan Ahmad bin Isa keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Makhramah dari bapaknya dari Kuraib mantan
budak Ibnu Abbas, dia berkata, saya mendengar Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbaring bersamaku sedangkan
aku dalam keadaan haid, dan antara aku dan dia ada kain."
14i Jsiiiyiiiiliij».
444. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muadz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Yahya bin Abu
Katsir telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Zainab binti
Ummu Salamah telah menceritakan kepadanya, bahwa Ummu Salamah telah menceritakan
kepadanya, dia berkata, "Ketika aku berbaring bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dalam satu selimut, tiba-tiba aku haid, lantas aku keluar secara perlahan-lahan
untuk mengambil pakaian khas untuk masa haid. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya kepadaku: 'Apakah kamu sedang haid? ' Aku menjawab, 'Ya'. Lalu beliau
memanggilku, lalu aku berbaring lagi bersama beliau dalam satu selimut." Zainab berkata,
"Ummu Salamah dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi besar dengan
menggunakan satu wadah air."
Bab: Bolehnya wanita haid membasuh kepala suaminya, menyisir dan menggunakan sisa
bekas airnya y j\ js*-)
dJlS 4-ioLc- (j£- S J-a-C- }j& ^ Cr^ j_^C- ‘■"" > <J^ lijA>-
jJA\
445. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; bacakan di hadapan
Malik; dari Ibnu Syihab dari Urwah dari 'Amrah dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam apabila beri'tikaf, maka dia mendekatkan kepalanya kepadaku,
lalu aku menyisirnya, dan beliau tidak masuk rumah kecuali untuk buang hajat."
» «- \ «- -f »>> '* '> vS\' ? ' v '> 9 \' 9 , &yS\'
3\i^ 5 c£4^I\ ji- ^5^ jAU-itS ^j^J\ ^ j
446. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rumh dia berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab
dari Urwah dan 'Amrah binti Abdurrahman bahwa Aisyah isteri nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata, "Sungguh, aku masuk rumah untuk suatu keperluan sementara di dalam
ada orang yang sedang sakit, dan aku tidak bertanya tentangnya melainkan hanya lewat saja.
Dan sungguh, Rasulullah pernah memasukkan kepalanya kepadaku hingga aku dapat
menyisirnya, sementara beliau di masjid. Jika sedang meakukan iktikaf, maka beliau tidak
masuk rumah kecuali untuk suatu keperluan." Ibnu Rumh berkata, "Apabila mereka
beriktikaf."
^ j^> ^ j j iiAi- cA Cr? cA A A*~tA
447. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Amru bin al-Harits dari Muhammad bin
Abdurrahman bin Naufal dari Urwah bin az-Zubair dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa dia berkata, "Rasulullah pernah mengeluarkan kepalanya dari sisi masjid ke
arahku, kemudian aku mencucinya (keramas) sedangkan aku dalam keadaan haid."
l jkL>\^\^\j^i\j l ^f-j\3 i J^3^»- i ^\^\jA^\j^,\ ( jJj> ^ J^>J
448. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Hisyam telah mengabarkan kepada kami Urwah dari Aisyah bahwa dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekatkan kepalanya kepadaku yang saat
itu aku berada di kamarku, lalu aku menyisir rambutnya mekipun dalam keadaan haid."
449. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Husain bin Ali dari Zaidah dari Manshur dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah
dia berkata, "Saya mencuci kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan aku
dalam keadaan haid."
ol >^3^3^-1^311^ £ J\ jizi.J’te J
jjiicJiiLLu > jiid ^ „Aii\ > >3 > L: 3 ui k.
450. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
serta Abu Kuraib, Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang
lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Tsabit
bin Ubaid dari al-Qasim bin Muhammad dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Ambillah untukku minyak wangi dari masjid." Aisyah lalu
menjawab, "Sesungguhnya aku sedang haid!" Beliau pun bersabda: "Sesungguhnya haidmu
tidak terletak pada tanganmu (maksudnya tidak akan mengotori)."
451. Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi
Zaidah dari Hajjaj dan Ibnu Abi Ghaniyyah dari Tsabit bin Ubaid dari al Qasim bin
Muhammad dari Aisyah dia berkata; 'Rasulullah memerintahkanku untuk mengambilkan
minyak wangi dari masjid. Aku jawab; 'Aku sedang haid.' Beliau menjawab: "Ambillah karena
(darah) haid tidak berada di tanganmu."
9 ^ A fct *
_*1j v
j j.£ijL£jj o Jl5s^
452. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kamil serta Muhammad
bin Hatim semuanya dari Yahya bin Sa'id berkata Zuhair telah menceritakan kepada kami
Yahya dari Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; Ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di masjid, beliau berkata; "Wahai Aisyah, ambilkan baju
untukku." Aisyah menyahut; ' aku sedang haid.' Beliau menjawab: " Haidmu bukan di
tanganmu." Maka dia mengambilnya.
453. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar dan Sufyan dari al
Miqdam bin Syuraih dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Aku minum ketika aku sedang
dalam keadaan haid, kemudian aku memberikannya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam,
lalu beliau meletakkan mulutnya pada tempat mulutku (ketika minum) ". Dan Zuhair tidak
menyebutkan, "Lalu beliau minum."
454. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Dawud bin Abdurrahman al-Makki dari Manshur dari ibunya dari Aisyah bahwa dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersandar (dengan kepalanya) pada pangkuanku,
sedangkan aku dalam keadaan sedang haid, maka beliau membaca al-Qur'an."
* ' "s'' *
i%fS\ jS\ S\ { \ j
*j£i5U-N\l^C JUl JliiS lS4i\NU,jS
/ ^ ^ ^
i>o uJbii_ii n& ji£T j j ^ic-^ \ y
455. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bahwa kaum Yahudi dahulu apabila kaum wanita
mereka, mereka tidak memberinya makan dan tidak mempergaulinya di rumah. Maka para
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam.
Lalu Allah menurunkan, "Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah, 'Haidh itu
adalah suatu kotoran 1 . Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu
haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Allah
menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (al-
Baqarah: 222) maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Perbuatlah segala
sesuatu kecuali nikah". Maka hal tersebut sampai kepada kaum Yahudi, maka mereka
berkata, "Laki-laki ini tidak ingin meninggalkan sesuatu dari perkara kita melainkan dia
menyelisihi kita padanya." Lalu Usaid bin Hudhair dan Abbad bin Bisyr berkata, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya kaum Yahudi berkata demikian dan demikian, maka kami tidak
menyenggamai kaum wanita." Raut wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam spontan
berubah hingga kami mengira bahwa beliau telah marah pada keduanya, lalu keduanya
keluar, keduanya pergi bertepatan ada hadiah susu yang diperuntukkan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Maka beliau kirim utusan untuk menyusul kepergian keduanya, dan beliau
suguhkan minuman untuk keduanya. Keduanya pun sadar bahwa beliau tidak marah atas
keduanya."
Bab: Madzi
'J» S\ jJLI\
456. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dan Abu Muawiyah serta Husyaim dari al-A'masy dari Mundzir bin Ya'la, dan dia
diberi gelar Abu Ya'la dari Ibnu al-Hanafiyyah dari Ali dia berkata, "Aku adalah lelaki yang
sering keluar madzi, tetapi aku malu untuk bertanya Nabi Shallallahu'alaihiwasallam karena
puteri beliau adalah istriku sendiri. Maka kusuruh al-Miqdad bin al-Aswad supaya bertanya
beliau, lalu beliau bersabda, "Hendaklah dia membasuh kemaluannya dan berwudhu."
t t
i ^^\11^3Vii^TL^iS\JJ_J\^^tilO,VSjJ-1^^1^J\
457. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid, yaitu bin Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
mengabarkan kepadaku Sulaiman dia berkata. Saya mendengar Mundzir dari Muhammad
bin Ali dari Ali bahwa dia berkata, "Saya malu untuk bertanya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tentang madzi karena (posisiku sebagai suami) Fathimah. Maka saya perintahkan
al-Miqdad, lalu dia bertanya kepada beliau. Maka beliau bersabda, 'Karena madzi, juga harus
berwudhu 1 ."
ij
y"' / t- ' **> t y t **/ / ^
458. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku
Makhramah bin Bukair dari bapaknya dari Sulaiman bin Yasar dari Ibnu Abbas dia berkata, "
Ali bin Abi Thalib berkata, 'Kami mengutus al-Miqdad bin al-Aswad kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu dia menanyakan beliau tentang madzi yang keluar dari
manusia, apa yang (harus) ia perbuat? ' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, 'Berwudhulah, dan siramlah kemaluanmu'."
Bab: Membasuh wajah dan tangan setelah bangun dari tidur
459. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Salamah bin Kuhail dari
Kuraib dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bangun di suatu
malam untuk buang hajat, lalu beliau membasuh wajahnya dan mencuci tangannya
kemudian tidur lagi.
Bab: Bolehnya orang junub untuk tidur, disunahkannya wudlu untuk tidur dan membasuh
kemaluan (\j \^ ^ p j\
3~*JO A A \ J. '^J f -‘ - ^ g ^ Xj-
460. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami al-Laits --lewat jalur periwayatan lain—
dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Apabila Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ingin
tidur, sedangkan beliau masih dalam keadaan berjunub, maka beliau berwudhu dengan
wudhu untuk mengerjakan shalat sebelum tidur."
yX\' <*' > ->* ''> \'u\ ' vm~ i *\ -• ?<.>«> ->* ''> \'u\ ' ..v[ s 'J >f f ^
Lo-X^- j\3 £jJ\ ^ Lo-A^-o jk*y ss \
461. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Ibnu Ulayyah dan Waki' serta Ghundardari Syu'bah dari al-Hakam dari Ibrahim dari al-
Aswad dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila dalam
keadaan junub, lalu ingin makan atau tidur, maka beliau berwudhu dengan wudhu untuk
shalat." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far --lewat jalur
periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz dia berkata,
telah menceritakan kepada kami bapakku keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dengan sanad ini, berkata Ibnu al-Mutsanna dalam haditsnya, telah
menceritakan kepada kami al-Hakami saya mendengar Ibrahim menceritakannya.
. 9 y ^ -9
j jilidi
462. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar al-Muqaddami dan
Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya, yaitu Ibnu Sa'id
dan Ubaidullah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair dan lafazh tersebut milik keduanya, berkata Ibnu
Numair telah menceritakan kepada kami bapakku dan berkata Abu Bakar telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah
dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Umar berkata, "Wahai Rasulullah, apa (boleh) salah seorang
dari kita tidur sedangkan dia dalam keadaan junub?" Beliau menjawab, "Ya boleh, apabila
dia telah berwudhu."
£tir' . ? t » ^ -\ ?
463. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa
Umar berkata, "Wahai Rasulullah, apa (boleh) salah seorang dari kita tidur sedangkan dia
dalam keadaan junub?" Beliau menjawab, "Ya boleh, apabila dia berwudhu."
> 9 >
J jlS J-Lc- \ ^C- j\L > 3 4li\ Alc- dULo Jls J
464. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di
hadapan Malik dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia berkata, "Umar bin al-Khaththab
menyebutkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa dia mengalami junub
sejak malam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya,
'Berwudhulah, dan cucilah kemaluanmu, kemudian tidurlah'."
-'.i C ■yf. t » ^
. VS, V*a3, i
465. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin SA"id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Muawiyah bin Shalih dari Abdullah bin Abi Qais dia berkata, "Saya bertanya kepada
Aisyah tentang witir Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Lalu dia menyebutkan suatu
hadits. Aku bertanya, 'Bagaimana (yang harus) dia perbuat ketika dalam keadaan junub.
apakah dia harus mandi sebelum tidur atau tidur tanpa mandi? ' Aisyah menjawab, 'Sungguh
semuanya telah dilakukan beliau, boleh jadi dia mandi lalu tidur, boleh jadi dia berwudhu
lalu tidur.' Aku berkata, 'Segala puji bagi Allah yang menciptakan dalam perkara tersebut
suatu keleluasaan'." Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi -lewat jalur periwayatan lain- dan
telah menceritakannya kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb semuanya dari Muawiyah bin Shalih dengan isnad ini hadits semisalnya.
J c
3 ^jo
466. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats -lewat jalur periwayatan lain-, dan telah menceritakan
kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Zaidah -lewat jalur
periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Ibnu Numair
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah al-Fazari
semuanya dari Ashim dari Abu al-Mutawakkil dari Abu Sa'id al-Khudri dia berkata, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian menyenggamai
istrinya, kemudian berkehendak untuk mengulanginya lagi maka hendaklah dia berwudhu."
Abu Bakar menambahkan dalam haditsnya, "Antara keduanya ada wudhu." Dan dia berkata,
"Kemudian dia ingin mengulanginya."
«! Sr ^ ‘V # s
■X>- \ j} J-lio Ju LlS ^C- >3 p' -?»■> j {j?
467. Dan telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ahmad bin Abi Syu'aib al-Harrani
telah menceritakan kepada kami Miskin, yaitu Ibnu Bukair al-Hadzdza' dari Syu'bah dari
Hisyam bin Zaid dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggilir istri-istrinya
dengan satu kali mandi.
Bab: Wajibnya wanita mandi jika mengeluarkan mani (^J jptJ
468. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Umar bin Yunus al-Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar dia berkata,
lshaq bin Abi Thalhah berkata, telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik dia berkata,
"Ummu Sulaim mendatangi -dan dia adalah nenek lshaq- Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam seraya berkata kepadanya -sedangkan aisyah berada di sisi beliau, 'Wahai
Rasulullah, seorang wanita bermimpi sesuatu yang juga dimimpikan seorang laki-laki dalam
tidurnya, lalu dia bermimpi dirinya (melakukan sesuatu) sebagaimana laki-laki bermimpi
dirinya (melakukan sesuatu).' Maka Aisyah berkata, 'Kamu telah membuka (aib) wanita,
serius itu." Maka beliau bersabda kepada Aisyah, 'Bahkan kamu juga, aku juga serius." Ya
benar, (wanita juga bermimpi seperti laki-laki), maka hendaklah kamu mandi wahai Ummu
Sulaim apabila kamu bermimpi bersenggama'."
469. Telah menceritakan kepada kami Abbas bin al-Walid telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah bahwa Anas bin Malik
telah menceritakan kepada mereka bahwa Ummu Sulaim pernah bercerita bahwa dia
bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam tentang wanita yang bermimpi
(bersenggama) sebagaimana yang terjadi pada seorang lelaki. Maka Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila perempuan tersebut bermimpi keluar mani,
maka dia wajib mandi hadas." Ummu Sulaim berkata, "Aku malu untuk bertanya perkara
tersebut". Ummu Sulaim bertanya, "Apakah perkara ini berlaku pada perempuan?" Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Ya (wanita juga keluar mani, kalau dia tidak keluar)
maka dari mana terjadi kemiripan?. Ketahuilah bahwa mani lelaki itu kental dan berwarna
putih, sedangkan mani perempuan itu encer dan berwarna kuning. Manapun mani dari salah
seorang mereka yang lebih mendominasi atau menang, niscaya kemiripan terjadi karenanya.
470. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami
Shalih bin Umar telah menceritakan kepada kami Abu Malik al-Asyja'i dari Anas bin Malik dia
berkata, "Seorang wanita bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang
wanita yang bermimpi (bersenggama) dalam tidurnya sebagaimana seorang laki-laki
bermimpi dalam tidurnya. Maka beliau menjawab, 'Apabila dia mengalami sesuatu yang
dialami oleh seorang laki-laki, hendaklah dia mandi 1 ."
5U \ 3 u:
i , ,* . '' ? t '\\~>?\ \' . *\* ' w< > ■> 1 ' t x\' ■ Aw » ■>'*■
j^f\ ^ J jlLUol
471. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Abu Muawiyah dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Zainab binti Abi
Salamah dari Ummu Salamah, dia berkata, "Ummu Sulaim mengunjungi Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, dia berkata; 'Wahai Rasulullah! Allah tidak malu terhadap
kebenaran. Apakah seorang wanita wajib mandi bila dia bermimpi? ' Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Ya, apabila dia melihat air (mani).' Ummu Salamah berkata;
'Apakah Seorang wanita juga bermimpi (dan keluar mani)? ' Beliau bersabda: 'Bagaimana
kamu, lantas dengan apa anaknya bisa menyerupai dirinya?" telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Waki'. (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Hisyam bin 'Urwah dengan sanad
dan maksud yang sama, dan dia menambahkan; "Ummu Salamah berkata; aku berkata;
"Kamu telah membuka aib wanita." Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin
Syu'aib bin Al Laits telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku telah menceritakan
kepadaku 'Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab bahwa dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Urwah bin Az Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah
mengabarkan kepadanya, bahwa Ummu Sulaim yaitu Ummu Bani Thalhah menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam..." semakna dengan hadits Hisyam, namun dalam
hadits Hisyam terdapat tambahan; 'Aisyah berkata; lalu aku berkata kepadanya; "Cukup,
apakah seorang wanita juga bermimpi seperti itu?."
\i\fl>J\ j.^3, ' J ^ jJdilssl jujdo?^
,^3iBdiiidj1jii\jodo: yiioixddiiii^3iii^uj\o
472. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa ar-Razi dan Sahi bin Utsman serta
Abu Kuraib dan lafaz tersebut milik Abu Kuraib, Sahi berkata, telah menceritakan kepada
kami, sedangkan dua orang yang lainnya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi
Zaidah dari bapaknya dari Mush'ab bin Syaibah dari Musafi' bin Abdullah dari Urwah bin az-
Zubair dari Aisyah bahwa seorang wanita berkata kepada Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam, "Apakah seorang wanita harus mandi apabila bermimpi dan
melihat air mani?" Beliau menjawab, "Ya." Maka Aisyah berkata kepadanya, "Serius kamu
akan bertanya?." Aisyah berkata, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
'Biarkanlah dia (bertanya). Tidaklah kemiripan gen terjadi melainkan dari sisi tersebut.
Apabila air mani wanita tersebut mengalahkan air mani suaminya maka anaknya mirip
dengan garis keturunan ibunya. Dan apabila air mani suaminya mengalahkan air maninya
maka anaknya mirip dengan garis keturunan bapaknya'."
Bab: Penjelasan tentang sifat mani laki-laki dan wanita, dan bahwasanya anak tercipta dari
mani keduanya
jluj JU3 {d»\ j » .« l \ } <d“^ 0 j
j\l^Ui3iSo. J j\a/ssUj315^\5
d^JJlsdiJ^Jl3 fc >tou^ L5 l43l^<^^Jl3^L£
\^iL>-\ \SvS ^£^>1 s1>dv^u j ^5 )V^u3Vs^ j!\ 3Vs5lt^
\3lU\^Ll^ J4-5 J\ ^s 1>J\ ^*i£\S\ ^V\>d\ J4-*1\
lETj\ ^jir^jc^Tj /r^lijo >J\a/sjo\ , j ,_^,j
473. Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ali al-Hulwani telah menceritakan kepada
kami Abu Taubah, yaitu ar-Rabi' bin Nafi' telah menceritakan kepada kami Mua'wiyah, yaitu
Ibnu Sallam dari Zaid, yaitu saudaranya bahwa dia mendengar Abu Sallam berkata, telah
menceritakan kepada kami Abu Asma' ar-Rahabi bahwa Tsauban, budak Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bercerita kepadanya, dia berkata, "Aku pernah berdiri di dekat
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, tiba-tiba datanglah salah seorang rahib dari orang-
orang Yahudi seraya berkata, 'Semoga keselamatan tercurah atasmu wahai Muhammad.
Maka akupun mendorongnya dengan keras hingga dia hampir saja terjungkal karenanya.'
Lantas dia bertanya, 'Kenapa kamu mendorongku? ' Aku menjawab, 'Tidak bisakah kamu
memanggilnya dengan panggilan "Rasulullah"? ' Rahib Yahudi itu menjawab, 'Cukuplah kami
memanggilnya dengan nama yang diberikan keluarganya kepadanya.' Lantas Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, ' namaku ialah Muhammad, nama yang diberikan
keluargaku kepadaku.' Yahudi itu berkata, 'Aku datang untuk bertanya beberapa pertanyaan
kepadamu.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya, 'Adakah sesuatu yang
bermanfaat bagimu jika aku berbicara denganmu.' Dia menjawab, 'Aku akan mendengarkan
dengan kedua telingaku ini'. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat garis-garis
ke tanah dengan tongkat yang ada di tangan beliau seraya berkata, 'Bertanyalah! ' Yahudi itu
berucap, '(Hari ketika bumi diganti dengan bumi dan langit yang lain...) (QS. Ibrahim 48), kala
itu manusia berada di mana? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Mereka
berada dalam kegelapan di bawah shirath (jembatan).' Dia bertanya, 'Lalu siapakah orang
yang paling pertama diizinkan untuk menyeberangi jembatan itu? ' Beliau menjawab,
'Orang-orang fakir dari kaum Muhajirin'. Yahudi itu bertanya lagi, 'Apa hidangan spesial bagi
mereka ketika memasuki surga? ' Beliau menjawab, 'Organ yang paling bagus dari hati ikan
hiu'. Dia bertanya lagi, 'Setelah itu hidangan apa lagi yang disuguhkan untuk mereka? ' Beliau
menjawab, 'Mereka disembelihkan sapi surga yang dimakan dari sisi-sisinya'. Dia bertanya
lagi, 'Apa minuman mereka? ' Beliau menjawab, 'Minuman yang diambil dari mata air yang
bernama Salsabila'. Dia berkata, 'Kamu benar'. Kemudian dia melanjutkan ucapannya, 'Aku
juga datang untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang jawabannya tidak diketahui
seorang pun di muka bumi ini kecuali seorang Nabi atau seorang atau dua orang lelaki saja'.
Beliau berkata, 'Apakah akan memberikan manfaat kepadamu jika aku menjawabnya? ' Dia
menjawab, 'Aku akan mendengarkannya dengan kedua telingaku'. Dia berkata, 'Aku datang
dengan sebuah pertanyaan mengenai anak'. Beliau menjawab, 'Air mani seorang lelaki
berwarna putih dan air mani seorang wanita berwarna kuning, jika keduanya menyatu lalu
air mani si lelaki lebih dominan atas air mani wanita maka janin itu akan berkelamin laki-laki
dengan izin Allah. Namun jika air mani wanita lebih dominan atas air mani si lelaki maka
janin itu akan berkelamin wanita dengan izin Allah.' Yahudi itu berkata, 'Kamu benar, dan
kamu memang benar-benar seorang Nabi'. Lalu lelaki Yahudi itupun beranjak pergi. Setelah
itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sungguh aku pernah ditanya seseorang
tentang pertanyaan yang dia juga menanyakannya kepadaku, dan aku sama sekali tidak tahu
jawabannya sampai Allah memberitahukannya kepadaku'. Abdullah bin Abdurrahman ad-
Darimi memberitahukan hadits ini kepadaku, Yahya bin Hassan mengkabarkan kepada kami,
Mu'awiyah bin Sallam menceritakan seperti itu kepada kami dengan sanad yang sama, tapi
bedanya; ia mengatakan: aku pernah duduk di dekat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.
Dan perbedaan lafadz; "Zaidatu kabidin nun" (hati ikan hiu), "adzkara" dan "anatsa" (dengan
bentuk mufrad/tunggal), dan bukan "adzkara" dan "anatsa" (dengan bentuk mutsanna).
Bab: Sifat mandi junub (ijL>J\
sais.
474. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi telah menceritakan
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah dia berkata,
"Dahulu apabila Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mandi hadas karena junub, maka
beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan
menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan
dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil
memasukkan jari ke pangkal rambut sehingga rata. Hingga ketika selesai, beliau membasuh
kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh
kedua kaki. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir -lewat jalur periwayatan lain-, dan
telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir
-lewat jalur periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair semuanya dari Hisyam dalam sanad ini, dan dalam
lafazh mereka tidak ada ungkapan, 'Membasuh kedua kakinya', dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak
tangannya tiga kali, kemudian menyebutkan sebagaimana hadits Abu Mu'awiyah, namun
tidak menyebut, 'membasuh kedua kakinya.'
475. Dan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami
Mu'awiyah bin Amru telah menceritakan kepada kami Zaidah dari Hisyam dia berkata, telah
mengabarkan kepada kami Urwah dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
apabila mandi hadas karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua
tangan sebelum memasukkannya ke dalam bejana, kemudian berwudhu dengan wudhu
untuk shalat.
476. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujras-Sa'di telah menceritakan kepadaku Isa bin
Yunus telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Salim bin Abi al-Ja'di dari Kuraib dari
Ibnu Abbas dia berkata, "Bibiku, Maimunah telah menceritakan kepadaku, dia berkata, 'Aku
pernah membawa air mandi kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam karena junub. Lalu
beliau membasuh dua tapak tangan sebanyak dua atau tiga kali. Kemudian beliau
memasukkan tangan ke dalam wadah berisi air, lalu menyiramkan air tersebut ke atas
kemaluan serta membasuhnya dengan tangan kiri. Setelah itu, beliau menggosokkan tangan
kiri ke tanah dengan pijatan yang kuat, lalu berwudhu sebagaimana yang biasa dilakukan
untuk mendirikan shalat. Kemudian beliau menuangkan air yang diciduk dengan dua telapak
tangan ke kepala sebanyak tiga kali sepenuh telapak tangan. Lalu beliau membasuh seluruh
tubuh, lalu beralih dari tempat tersebut dan membasuh kedua kaki, kemudian aku
mengambilkan handuk untuk beliau, tetapi beliau menolaknya." Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin ash-Shabbah, Abu Bakar bin Abi Syaibah, Abu Kuraib, al-Asyajj,
dan lshaq semuanya dari Waki' -lewat jalur periwayatan lain-, dan telah menceritakan
kepada kami tentangnya Yahya bin Yahya dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Abu Muawiyah keduanya dari al-A'masy dengan sanad ini, dan
tidaklah dalam hadits keduanya lafazh, "Menyiramkan air tiga kali sepenuh telapak tangan
pada kepala." Dan dalam hadits Waki' terdapat gambaran wudhu seluruhnya. Dia
menyebutkan berkumur-kumur dan memasukkan air ke hidung. Dan dalam hadits Abu
Mu'awiyah tidak menyebutkan handuk.
USXUJ\;j J b \ ^ ^ &
>
Ml . Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Idris dari al-A'masy dari Salim dari Kuraib dari Ibnu Abbas dari
Maimunah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dibawakan handuk, namun beliau tidak
mengusapnya, dan mulai bersabda, "(Cara membersihkannya) demikian, maksudnya
dipercikkan."
478. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna al-Anazi telah
menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Hanzhalah bin Abi Sufyan dari al-Qasim dari
Aisyah dia berkata, "Rasulullah apabila mandi karena junub, maka beliau meminta air pada
bejana, lalu beliau mengambil air dengan telapak tangannya, beliau memulainya dengan
sebelah bagian kepalanya yang sebelah kanan, kemudian kiri, kemudian mengambil air
dengan kedua telapan tangannya, lalu Aisyah berkata, 'Dengan (siraman) keduanya pada
kepalanya'."
Bab: Kadar air yang dianjurkan untuk mandi junub
J—
479. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, aku membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin az-Zubair dari Aisyah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mandi dari air bejana, yaitu sebanyak tiga faraq (satu
faraq adalah tiga sha') karena junub.
480. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits --lewat jalur periwayatan lain- telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah
mengabarkan kepada kami al-Laits -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu bakar bin Abi Syaibah, Amr bin an-Naqid, Zuhair bin
Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari az-Zuhri dari
Urwah dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah dahulu mandi dalam baskom, yaitu satu faraq.
Sedangkan saya pernah mandi bersama beliau dalam satu bejana." Dan dalam hadits Sufyan,
"Dari satu bejana". Qutaibah berkata, "Sufyan berkata, 'Satu faraq adalah tiga Sha'."
481. Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Muadz al-Anbari dia berkata, telah
menceritakan kepada kami bapakku dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Abu Bakar bin Hafs dari Abu Salamah bin Abdurrahman dia berkata, "Aku mampir pada
Aisyah bersama saudara sesusuannya. Lalu dia menanyakan kepadanya tentang mandi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam karena junub. Lantas Aisyah meminta wadah yang memuat satu
gantang air, lalu dia mandi dengan meletakkan tabir di antara kami dan dia. Aisyah
menuangkan air ke atas kepalanya sebanyak tiga kali sambil berkata, 'Isteri-isteri Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam biasanya menuang air ke kepala mereka sehingga seakan-akan
banyak (basah sekali)
j4 jj£l\ \i\ ^ j£&&\ UdJls3l5^>5]\ ji£
J (J— oLeTc^S””
482. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Makhramah bin Bukair dari Bapaknya dari Abu
Salamah bin Abdurrahman dia berkata, " Aisyah berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dahulu apabila mandi, maka beliau memulainya dari sebelah tangan kanannya, lalu
menuangkan air padanya, lalu mencucinya, kemudian menyiramkan air pada kotoran yang
ada di tangan kanannya, dan mencucinya dengan tangan kiri. Apabila telah selesai dari hal
tersebut, maka beliau menyiramkan air pada kepalanya. 1 Aisyah berkata, 'Saya pernah mandi
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari satu bejana, dan kami berdua dalam
keadaan junub'."
483. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Syababah telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid dari 'Irak dari Hafshah binti
Abdurrahman bin Abi Bakar sedangkan dia ketika itu menjadi istri al-Mundzir bin az-Zubair
bahwa Aisyah mengabarkan kepadanya bahwa dia mandi bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dalam satu bejana yang lebarnya tiga mud atau mendekati itu.
484. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dia berkata, telah
menceritakan kepada kami Aflah bin Humaid dari al-Qasim bin Muhammad dari Aisyah dia
berkata, "Saya mandi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu bejana,
tangan kami terpisah padanya karena junub."
485. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Ashim al-Ahwal dari Mu'adzah dari Aisyah dia berkata, "Saya mandi
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada satu bejana, lalu beliau segera
mendekatiku hingga aku berkata, 'Tinggalkanlah aku, tinggalkanlah aku.' Dia berkata lagi,
'Sedangkan keduanya dalam keadaan junub.'
486. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abi Syaibah
semuanya dari Ibnu Uyainah, berkata Qutaibah telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Amru dari Abu asy-Sya'tsa' dari Ibnu Abbas dia berkata, telah mengabarkan kepada kami
Maimunah bahwa dia pernah mandi bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu
bejana.
jJLpv» \jo jS- JlS j lj \ JlS j
5&Jj\ws
487. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Hatim
berkata lshaq, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Hatim berkata, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakar telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Juraij telah mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar dia berkata, "Ilmuku yang terbesar dan
yang membekas dalam hatiku adalah bahwa Abu asy-Sya'tsa' telah mengabarkan kepadaku
bahwa Ibnu Abbas telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah mandi dengan sisa air mandi Maimunah."
488. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam dia berkata, telah menceritakan kepada kami bapakku dari
Yahya bin Abi Katsir telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa
Zainab bintu Ummi Salamah telah menceritakan kepadanya bahwa Ummu Salamah telah
menceritakan kepadanya, dia berkata, "Dia pernah bersama Rasulullah mandi bersama
dalam satu bejana karena junub."
/ / ^ / / / /
^ \ ^ ^ -A^c- ^ \ AJ^c- 3-^ ^
489. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami bapakku --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman, yaitu bin
Mahdi keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin
Abdullah bin Jabr dia berkata, saya mendengar Anas berkata, "Rasulullah mandi dengan lima
cangkir, dan berwudhu dengan satu cangkir." Ibnu al-Mutsanna berkata, "Dengan lima
cangkir." Ibnu Mu'adz berkata dari Abdullah bin Abdullah, dan dia tidak menyebutkan Ibnu
Jabr.
^i\^^lj\^3t iofVcA
490. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Mis'ar dari Ibnu Jabr dari Anas dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berwudhu dengan satu mud dan mandi dengan satu sha' (empat mud) hingga lima mud."
^ X y y y **y y j,
491. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari dan Amru bin Ali keduanya
dari Bisyr bin al-Mufadhdhal berkata Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Bisyr telah
menceritakan kepada kami Abu Raihanah dari Safinah dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memandikannya dengan satu sha' air karena junub dan mewudhukannya
dengan satu mud air
t’ X 1 9 * > ’Ai v» 1 . V ’
3 j A Wbj g j '«* j \ ^*~ij.J X*JL>^ J. g '
492. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Ulayah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku
Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ismail dari Abu Raihanah dari Safinah dia
berkata, "Abu Bakar, sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Dahulu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi dengan satu sha' air (empat mud), dan bersuci
(wudhu) dengan satu mud." Dan dalam hadits Ibnu Hujur, "Atau dia berkata, "Dan satu mud
(air) mensucikannya." Dan dia berkata, "Sungguh dia telah tua, dan aku tidak percaya
dengan haditsnya."
Bab: Disunahkannya mengalirkan air di atas kepala dan selainnya tiga kali
493. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Outaibah bin Sa'id serta Abu
Bakar bin Abi Syaibah berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang
yang lainnya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Abu lshaq
dari Sulaiman bin Shurad dari Jubair bin Muth'im dia berkata, "Orang-orang berselisih dalam
masalah mandi di sisi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka sebagian kaum berkata,
'Adapun saya maka sungguh saya membasuh kepalaku demikian dan demikian.' Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Adapun saya, maka sungguh saya
mengguyurkan pada kepalaku tiga cidukan telapak tangan'."
9 ^ / 9 S I
f 9 S 'Z ' 9 \ \ 9
494. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq
dari Sulaiman bin Shurad dari Jubair bin Muth'im dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bahwa disebutkan di sisi beliau tentang mandi karena junub, maka beliau bersabda, "Adapun
aku, maka aku menyiramkan pada kepalaku tiga kali."
U&&J4&WL ±$%\\ J\£^j^ti\^<^\\ JUcJu&j Ij5U\jJL^
l^lis Jj 4 j\,
ii\3 i_^.jl£\ .jilS«Ju2S jijol3^J
495. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Ismail bin Salim keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Abu Bisyr dari Abu Sufyan dari Jabir
bin Abdullah bahwa utusan Tsaqif bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, seraya
mereka berkata, " Tanah kami adalah tanah yang sangat dingin, maka bagaimana caranya
mandi?" Lalu beliau bersabda, "Adapun aku, maka aku menyiramkan pada kepalaku tiga
kali." Ibnu Salim berkata dalam riwayatnya, telah menceritakan kepada kami Husyaim telah
mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dan dia berkata, " utusan Tsaqif bertanya, 'Wahai
Rasulullah'."
44 L
496. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahhab, yaitu ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Ja'far dari
bapaknya dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Rasulullah dahulu apabila mandi karena junub
maka beliau menyiramkan air pada kepalanya tiga kali telapak tangan, maka al-Hasan bin
Muhammad berkata kepadanya, ' rambutku lebat'." Maka Jabir berkata, "Aku berkata
kepadanya, 'Wahai anak saudaraku, rambut Rasulullah adalah lebih banyak dan lebih bagus
daripada rambutmu'."
Bab: Hukum gelungan rambut wanita ^= = ^>-)
• \s * ul . » •" » \ •• ' (I . -- \ » . -• » ' > * y »\ Tls
I .A-yum £ j £- O <JV3
j c.:_y\ I\\N JV«S
VSl^.1 'Jvs t 3\l53\ ^ vs£ ^ ^ ls VlJ\ ^ 5 ^
497. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, Amr an-Naqid, lshaq bin
Ibrahim, dan Ibnu Abi Umar semuanya meriwayatkan dari Ibnu Uyainah lshaq berkata, telah
mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ayyub bin Musa dari Sa’id bin Abi Sa’id al-Maqburi
dari Abdullah bin Rafi' budak Ummu Salamah dari Ummu Salamah dia berkata, "Saya
berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, lalu aku
membukanya untuk mandi junub." Beliau bersabda, "Jangan (kamu buka), cukuplah kamu
menumpahkan air pada kepalamu tiga kali, kemudian kamu mencurahkan air padamu, maka
kamu telah suci." Dan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun dan telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
ats-Tsauri dari Ayyub bin Musa dalam isnad ini, dan pada hadits Abdurrazzaq, "Lalu aku
membukanya karena mandi haid dan junub. Lalu beliau bersabda, "Jangan (kamu
membukanya) " Kemudian dia menyebutkan dengan makna hadits Ibnu Uyainah. Dan telah
menceritakannya kepadaku Ahmad ad-Darimi telah menceritakan kepada kami Zakariya' bin
'Adi telah menceritakan kepada kami Yazid, yaitu Ibnu Zurai' dari Rauh bin al-Qasim telah
menceritakan kepada kami Ayyub bin Musa dengan isnad ini, dan dia berkata, "Apakah aku
harus membukanya, lalu aku mandi karena junub." Dan dia tidak menyebutkan, "Haid."
« "S t * \ * 4 * * > x 'L s s y * s> » y 9 \
' 0 S / ^
498. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakar bin Abi Syaibah dan
Ali bin Hujr semuanya meriwayatkan dari Ibnu Ulayah Yahya berkata, telah mengabarkan
kepada kami Ismail bin Ulayah dari Ayyub dari Abu az-Zubair dari Ubaid bin Umair dia
berkata, " Aisyah pernah mendengar Abdullah bin Amru memerintahkan orang-orang
perempuan agar membuka tali ikatan rambut mereka apabila mereka mandi. Lalu Aisyah
berkata, 'Mengapa dia tidak menyuruh mereka agar mencukur rambut saja? Aku pernah
mandi bersama-sama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menggunakan air dari wadah
yang sama. Aku tidak menyiram kepalaku lebih dari tiga kali siram'."
Bab: Disunahkannya wanita yang mandi junub menggunakan wewangian
499. Telah menceritakan kepada kami Amr bin Muhammad an-Naqid dan Ibnu Abi Umar
semuanya meriwayatkan dari Ibnu Uyainah berkata Amru, telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Manshur bin Shafiyyah dari Ibunya dari Aisyah dia berkata, "Seorang
perempuan bertanya Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, 'Bagaimanakah cara orang perempuan
mandi dari haidnya?" Perawi Hadits berkata, "Kemudian Aisyah menyebutkan bahwa beliau
mengajarkan cara mandi kepada perempuan tersebut. Kemudian beliau bersabda, 'Kamu
ambil kapas misk (kasturi), lalu kamu bersucilah dengannya'. Perempuan itu berkata,
'Bagaimana cara bersuci dengannya? ' Beliau bersabda, 'Maha suci Allah! Kamu bersucilah
dengannya dan beliau pun bersembunyi. Sufyan bin Uyainah memberi isyarat kepada kami
dengan meletakkan tangan pada wajahnya." Perawi Hadits melanjutkan ceritanya, "Lalu
Aisyah berkata, 'Maka kutarik perempuan itu karena aku sudah tahu apa yang dikehendaki
oleh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Dan kukatakan kepada perempuan tersebut, 'Sapulah
tempat keluar darah haidmu dengan kapas itu'." Dan berkata Ibnu Abi Umar dalam
riwayatnya, "Lalu aku berkata, 'Sapulah dengan kapas itu sisa-sisa darah'." Dan telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa'id ad-Darimi telah menceritakan kepada kami
Habban telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Manshur
dari ibunya dari Aisyah bahwa seorang perempuan bertanya kepada Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, "Bagaimana (cara) aku mandi ketika bersuci?" Maka beliau
bersabda, "Ambillah kapas yang diberi minyak misk, lalu berwudhulah dengannya."
Kemudian dia menyebutkan semisal hadits Sufyan.
4-^# 5^3^* ^43 \1,» L4=Js1^=^
4j J4 Ufeljh. A^crf^ ^ 1^3
a 1 v^£l^ 3 u^»^ ^\ vs£l^- ^ 3i\ j, ^4li^ oV- v^J\ ^4^4 ^u^*:S/\iL^i
'1^ ^v^'j
J^4S>\3 l ^\2d3\£fal4&&\ < ±z&\ J ^J^^ci^il^ldJ^SdJlslLU
I^1-.C\\^J *. r-.A ‘^5 ^ - .; *' **\^ flk*U\l ^ "•'*“
500. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar Ibnu
al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ibrahim bin al-Muhajir dia berkata, saya mendengar
Shafiyyah menceritakan dari Aisyah bahwa Asma' bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tentang mandinya orang yang haid. Maka beliau bersabda, "Salah seorang dari
kalian hendaklah mengambil airnya dan tanaman bidaranya, lalu dia bersuci, lalu
membaguskan bersucinya, kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu memijat-
mijatnya dengan keras hingga mencapai akar rambut kepalanya, kemudian menyiramkan air
padanya, kemudian dia mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya. Lalu Asma'
berkata, 'Bagaimana dia bersuci dengannya? ' Beliau bersabda, 'Subhanallah, bersucilah
kamu dengannya.' Lalu Aisyah berkata -seakan-akan dia menutupi hal tersebut-, 'Kamu sapu
bekas-bekas darah.' Dan dia bertanya kepada beliau tentang mandi junub, maka beliau
bersabda, 'Hendaklah kamu mengambil air lalu bersuci dengan sebaik-baiknya bersuci, atau
bersangat-sangat dalam bersuci kemudian kamu siramkan air pada kepala, lalu memijatnya
hingga mencapai dasar kepalanya, kemudian mencurahkan air padanya.' Lalu Aisyah
berkata, 'Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar yang rasa malu tidak menghalangi
mereka untuk mendalami masalah agamanya'." Dan telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dalam isnad ini hadits semisalnya, dan perawi berkata, beliau bersabda,
"Subhanallah, bersucilah dengannya, dan beliau bersembunyi (karena malu)." Dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah keduanya
meriwayatkan dari Abu al-Ahwash dari Ibrahim bin Muhajir dari Shafiyyah binti Syaibah dari
Aisyah dia berkata, "Asma' bintu Syakal mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana cara salah seorang di antara kami mandi
apabila dia ingin bersuci dari haid? '." Lalu dia membawakan hadits tersebut tanpa
menyebutkan, "Mandi Junub."
Bab: Wanita mustahadlah, cara mandi junub, dan shalat bagi mereka (I4 L
t\ \'J»\ ii\3
sS lj> 3 3 J *^" <3
501. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam bin Urwah dari
bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Fathimah binti Abi Hubaisy mendatangi Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, aku adalah seorang perempuan berdarah
istihadhah, maka aku tidak suci, apakah aku harus meninggalkan shalat? ' Maka beliau
bersabda, "Darah tersebut ialah darah penyakit bukan haid, apabila kamu didatangi haid
hendaklah kamu meninggalkan shalat. Apabila darah haid berhenti dari keluar, hendaklah
kamu mandi dan mendirikan shalat." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah
mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dan Abu Mu'awiyah -lewat jalur
periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Jarir -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku -lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid semuanya dari Hisyam bin Urwah dengan
semisal hadits Waki' dan sanadnya, sedangkan dalam hadits Qutaibah dari Jarir, Fathimah
binti Abi Hubais bin Abdul Muththalib bin Asad datang, sedangkan dia adalah perempuan
dari kalangan kami. Perawi berkata, dan dalam hadits Hammad bin Zaid ada tambahan huruf
yang tidak kami sebutkan.
'A
502. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah
bahwa dia berkata, "Ummu Habibah binti Jahsy telah meminta fatwa dari Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam kemudian berkata, 'Aku ini perempuan yang berdarah istihadhah.
Maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menjawab dengan bersabda, ' itu adalah darah
penyakit, maka hendaklah kamu mandi kemudian shalatlah, maka dia mandi pada setiap
waktu shalat'." Al-Laits bin Sa'd berkata, "Ibnu Syihab tidak menyebutkan bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Ummu Habibah bintu Jahsy untuk mandi pada
setiap waktu shalat, akan tetapi itu adalah sesuatu yang dia perbuat sendiri." Ibnu Rumh
berkata dalam riwayatnya, "Ibnah Jahsy." Dan tidak menyebutkan, "Ummu Habibah."
* ' ' '' s s * ' " '
y *
sj> jfciUjs j\ o
503. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah al-Muradi telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Amr bin al-Harits dari Ibnu Syihab dari
Urwah bin az-Zubair dan Amrah binti Abdurrahman dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bahwa Ummu Habibah binti Jahsy (kerabat dekat dari pihak istri) Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam -sedangkan ketika itu dia berada di bawah tali pernikahan
dengan Abdurrahman bin Auf- sedang istihadhah tujuh tahun, lalu dia meminta fatwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam masalah hal tersebut. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " ini bukanlah darah haid, akan tetapi darah penyakit,
maka mandilah dan shalatlah." Aisyah berkata, "Maka dia mandi di baskom besar di kamar
saudarinya, Zainab bintu Jahsy hingga merahnya darah naik ke permukaan air." Ibnu Syihab
berkata, "Lalu aku menceritakan hal tersebut kepada Abu Bakar bin Abdurrahman bin al-
Harits bin Hisyam maka dia berkata, 'Semoga Allah merahmati Hindun kalau dia mendengar
fatwa ini. Demi Allah, jika dia dulu mendengar, niscaya dia akan menangis karena dia tidak
melakukan shalat'." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Imran Muhammad bin Ja'far bin
Ziyad telah mengabarkan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad dari Ibnu Syihab dari Amrah
binti Abdurrahman dari Aisyah radhiyallahu'anhu dia berkata, "Ummu Habibah bintu Jahsy
mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan dia dalam keadaan istihadhah selama
tujuh tahun" sebagaimana hadits Amru bin al-Harits hingga perkataannya, "Merahnya naik
naik ke permukaan air." Dan dia tidak menyebutkan kalimat sesudahnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Amrah dari Aisyah "bahwa putrid Jahsy dahulu
mengalami istihadhah selama tujuh tahun" sebagaimana hadits mereka.
s \ s y y ^ ‘t''
504. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada
kami al-Laits --lewat jalur periwayatan lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah
bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Yazid bin Abi Habib dari Ja'far dari 'Irak
dari Urwah dari Aisyah bahwasanya dia berkata, " Ummu Habibah bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang darah." Lalu Aisyah berkata lagi, "Saya melihat
baskom besarnya penuh dengan darah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepadanya, "Tetap tahanlah dirimu selama kadar haidmu menahanmu, kemudian
mandilah dan shalatlah."
505. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Quraisy at-Tamimi telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Bakar bin Mudhar telah menceritakan kepada kami bapakku telah
menceritakan kepada kami Ja'far bin Rabi'ah dari 'Irak bin Malik dari Urwah bin az-Zubair
dari Aisyah, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bahwa dia berkata, " Ummu Habibah binta
Jahsy yang menjadi istri Abdurrahman bin Auf mengadu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tentang darah. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya,
'Diamlah sejarak waktu ketika haid menghalangimu (untuk shalat), kemudian mandilah.'
Maka dia mandi ketika setiap waktu shalat."
Bab: Wanita haid wajib mengqadla puasa, dan bukan shalat
506. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Mu'adzah --lewat jalur periwayatan lain-,
dan telah menceritakan kepada kami Hammad dari Yazid ar-Rasyk dari Mu'adzah bahwa
seorang perempuan bertanya kepada Aisyah seraya berkata, "Apakah salah seorang di
antara kami harus mengqadha' shalat semasa didatangi haid kami?" Aisyah menjawab,
"Apakah kamu dari golongan Haruriyyah? Suatu ketika dulu ada di antara kami yang
didatangi haid pada masa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tetapi kami tidak
diperintahkan mengqadha shalat."
507. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yazid dia
berkata, saya mendengar Mu'adzah bahwa dia bertanya kepada Aisyah, "Apakah wanita haid
harus mengqadha shalat?" Aisyah menjawab, "Apakah kamu dari golongan Haruriyyah?
Sungguh kami dulu, para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam haid, apakah beliau
memerintahkan mereka untuk mengqadha shalat?" Muhammad bin Ja'far berkata,
maksudnya mengqadha'nya.
508. Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ashim dari Mu'adzah dia berkata,
"Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, 'Kenapa gerangan wanita yang haid
mengqadha' puasa dan tidak mengqadha' shalat? ' Maka Aisyah menjawab, 'Apakah kamu
dari golongan Haruriyah? ' Aku menjawab, 'Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya
bertanya.' Dia menjawab, 'Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan
untuk mengqadha' puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha' shalat'."
Bab: Orang yang mandi junub menggunakan kain dan selainnya sebagai satir (
509. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di
hadapan Malik dari Abu an-Nadhar bahwa Abu Murrah, maula Ummu Hani' bintu Abi Thalib
telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Ummu Hani' bintu Abi Thalib berkata,
"Aku pergi menuju Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun Fath al-Makkah, maka
aku mendapatkannya sedang mandi, sedangkan Fathimah, putrinya menutupinya dengan
baju."
< <■
.X>-\
510. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin al-Muhajir telah
mengabarkan kepada kami al-Laits dari Yazid bin Abi Habib dari Sa'id bin Abi Hind bahwa
Abu Murrah, maula 'Aqil telah menceritakan kepadanya "Bahwa Ummu Hani' bintu Abi
Thalib telah menceritakan kepadanya bahwa dia ketika tahun Fath al-Makkah mendatangi
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, sedangkan beliau di bagian dataran teratas dari
Makkah, Rasulullah sedang mandi, lalu Fathimah menutupinya, kemudian beliau mengambil
bajunya, lalu berselimut dengannya, kemudian shalat delapan raka'at pada pagi dhuha." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
dari al-Walid bin Katsir dari Sa'id bin Abi Hind dengan sanad ini, seraya dia berkata, 'Lalu
putrinya, Fathimah menutupinya dengan bajunya, ketika beliau telah mandi maka beliau
mengambil bajunya dan berselimut dengannya, kemudian melakukan shalat delapan sujud,
dan itulah shalat dhuha."
511. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Musa al-Qari' telah menceritakan kepada kami Zaidah dari al-A'masy dari Salim
bin Abi Ja'd dari Kuraib dari Ibnu Abbas dari Maimunah dia berkata, "Aku meletakkan air
untuk Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, dan aku menutupinya, lalu beliau mandi."
Bab: Haramnya melihat aurat
J\ \&Z-
S\ l j J-c- JU \ 6
512. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Zaid bin al-Hubab dari adh-Dhahhak bin Utsman dia berkata, telah mengabarkan
kepadaku Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Abi Sa'id al-Khudri dari bapaknya bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidaklah (boleh) seorang laki-laki melihat
aurat laki-laki, dan perempuan melihat aurat perempuan, dan tidaklah (boleh) seorang laki-
laki bersatu dengan laki-laki lain dalam satu baju. Dan tidaklah (boleh) seorang wanita
bersatu dengan wanita lain dalam satu baju." Dan telah menceritakannya kepadaku
tentangnya Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi' keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudhaik telah mengabarkan kepada kami adh-Dhahhak
bin Utsman dengan isnad ini dan keduanya berkata dengan menggantikan kata "aurat"
dengan "telanjang" seorang laki-laki dan perempuan.
Bab: Bolehnya mandi telanjang jika sendirian (S j\ y>-)
513. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata, ini adalah sesuatu yang diceritakan Abu Hurairah dari Muhammad, Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam maka dia menyebutkan beberapa hadits darinya. Dan Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam pernah bersabda, "Dahulu, orang-orang Bani Israil mandi
telanjang. Sebagian mereka melihat aurat sebagian yang lain. Dahulu Musa 'Alaihissalam
juga mandi sendirian. Lalu Mereka berkata, 'Demi Allah, sesuatu yang menyebabkan Musa
tidak mau mandi bersama dengan kita ialah karena penyakit pada zakar yang menjadikannya
mengembang.' Suatu ketika Musa mandi. Dia letakkan pakaiannya di atas sebuah batu. Tiba-
tiba batu tadi bergerak dengan membawa pakaiannya. Musa berlari mengejarnya sambil
berteriak, 'Hai batu! Tinggalkan pakaianku! Hai batu! Tinggalkan pakaianku! Sehingga orang-
orang Bani Israil dapat melihat aurat Musa.' Kemudian mereka berkata, 'Demi Allah ternyata
Musa tiada sedikit pun aib penyakit.' Setelah itu batu tersebut berhenti lalu Musa
mengambil pakaiannya kemudian memukul batu tadi'." Abu Hurairah berkata, "Demi Allah,
pada batu tadi terdapat bekas pukulan Musa, tujuh atau enam kali pukulan."
Bab: Perhatian dalam menjaga aurat
\ 3 Vs J Vi J J CL ^ '
514. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali dan Muhammad bin
Hatim bin Maimun semuanya meriwayatkan dari Muhammad bin Bakr dia berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij --lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur dan Muhammad bin Rafi' dan lafazh tersebut
milik keduanya. Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami sedangkan Ibnu Rafi'
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Juraij telah mengabarkan kepadaku Amr bin Dinar bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah
dia berkata, "Ketika Ka'bah dibangun. Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. bersama Abbas pergi
untuk mengangkat batu. Maka Abbas berkata kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam,
'Angkatkan kainmu ke bahumu untuk alas batu. Maka beliau melakukannya, lalu beliau jatuh
tersungkur lalu beliau mendongakkan kedua matanya ke langit, kemudian berdiri sambil
berkata, 'Kainku, kainku'. Kemudian Beliau memakai kain tersebut." Ibnu Rafi' berkata dalam
riwayatnya, "Angkatlah di atas lehermu" dan bukan berkata, "Di atas pundakmu."
515. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin harb telah menceritakan kepada kami
Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakariya' bin lshaq telah menceritakan
kepada kami Amru bin Dinar dia berkata, "Saya mendengar Jabir bin Abdullah bercerita
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memindahkan batu untuk Ka'bah bersama
mereka, dan beliau dalam keadaan memakai sarung, maka al-Abbas, pamannya berkata
kepadanya, 'Wahai anak saudaraku, kalau seandainya kamu berkenan melepas sarungmu
dan meletakkannya di atas tengkukmu di bawah batu'." Perawi berkata, "Lalu beliau
melepaskannya dan meletakkannya di atas bahunya. Lalu beliau jatuh pingsan. Dia berkata,
"Setelah itu beliau tak pernah lagi tampak telanjang."
i i -'fltt .<> » t X\' K 'Nh
3 ^^* 'J** & J lf£- <^£>- & S&Cfl
516. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya al-Umawi telah menceritakan kepada
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Utsman bin Hakim bin Abbad bin Hunaif al-
Anshari telah mengabarkan kepadaku Abu Umamah bin Sahal bin Hunaif dari al-Miswar bin
Makhramah dia berkata, "Aku pernah menghadap batu yang sangat berat untuk
membawanya sedang saat itu aku memakai sehelai sarung yang ringan dan tipis." Dia
berkata lagi, "Lalu sarung yang aku pakai itu terlepas dariku tapi aku tidak bisa meletakkan
batu itu dan harus terus membawanya sampai ke tempatnya.' Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Kembalilah ke pakaianmu (sarungmu), pakailah ia dan
janganlah kamu berjalan sambil telanjang".
Bab: Apa yang digunakan untuk membuat satir saatbuang hajat
jl <& \ Alc- j£. ^£. jl (jJl>t! \ J _^® •£*-** ir^ ^ lA v. <j3 o? c>?
\j^ 1 o\$ ^ j^U^\ i ,^^Js^3\i >^.
^ ^ »* M/
517. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh dan Abdullah bin Muhammad bin
Asma adh-Dhuba'i keduanya berkata, "Telah menceritakan kepada kami Mahdi dan dia
adalah Ibnu Maimun telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Abi
Ya'qub dari al-Hasan bin Sa'd budak al-Hasan bin Ali dari Abdullah bin Ja'far dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memboncengku di belakangnya pada suatu hari, lalu
beliau membisikkan suatu hadis yang tidak aku ceritakan kepada seorang pun manusia,
'Sesuatu yang paling disukai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk dijadikan alat
bersembunyi untuk menunaikan hajatnya adalah bangunan WC dan kebun pohon kurma.'
Ibnu Asma' berkata dalam haditsnya, 'Yaitu Kebun kurma'."
Bab: Hanyasanya adanya air (mandi) karena adanya air (mani) («.LJl^^LJW^j))
» ^ '
byjy*
jli k J. J'
31 &VjYj\yy.^
/v$U \3
518. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub dan Qutaibah
dan Ibnu Hujr Yahya bin Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua
orang yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu Ja'far dari
Syarik yaitu Ibnu Abi Namir dari Abdurrahman bin Abi Sa'id al-Khudri dari bapaknya dia
berkata, "Aku keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Senin ke
Quba' hingga kita berada pada Bani Salim, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berhenti pada pintu Itban, lalu berteriak di sampingnya, maka dia keluar dengan menyeret
sarungnya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Kami telah membuat
tergesa seorang laki-laki.' Maka Itban berkata, 'Wahai Rasulullah, apa pendapatmu terhadap
seorang laki-laki yang ditimpa sesuatu sehingga mengharuskannya bersegera meninggalkan
istrinya, sedangkan dia belum mengeluarkan mani, apa yang harus dilakukannya? '
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ' air (mandi wajib) itu disebabkan karena
(keluarnya) air mani'."
*UJ \^
519. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin al-Harits dari Ibnu Syihab telah
menceritakan kepadanya bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman telah meriwayatkan
kepadanya dari Abu Sa'id al-Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa air (mandi
wajib) itu disebabkan karena (keluarnya) air mani.
520. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan
kepada kami al-Mu'tamir telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan
kepada kami Abu al-Ala' bin asy-Syikhkhir dia berkata, "Sebagian hadits Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menasakh (menghapus) sebahagian hadits beliau yang lain sebagaimana
sebahagian al-Qur'an menasakh sebahagian yang lain."
*Ji~ \\'> 5 ' > \'S ' 's* <. * <■%
521. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Ghundar dari Syu'bah --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam
dari Dzakwan dari Abu Said al-Khudri bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah
melalui sebuah rumah seorang Sahabat dari Anshar. Kemudian beliau menyuruh seseorang
untuk memanggilnya. Lalu sahabat tadi keluar dalam keadaan kepalanya meneteskan (air
keringat). Beliau bersabda, "Barangkali kami yang membuat kamu tergesa-gesa." Sahabat itu
menjawab, "Benar, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Apabila kamu tergesa-gesa atau
kamu tidak mengeluarkan mani semasa mengauli isteri maka kamu tidak perlu mandi. Kamu
hanya wajib berwudhu." Ibnu Basysyar berkata dengan redaksi, "Apabila kamu tergesa-gesa
atau kamu tidak mengeluarkan mani."
^ulu j-J43i£ j_J44*l>I\ -^4-^4 Ji-5i\ j^\3 j
4 : 43 > 3 \
522. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah --lewat jalur periwayatan
lain-, dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' dan lafazh
tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah telah menceritakan
kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Abu Ayyub dari Ubaiy bin Ka'ab dia berkata, "Saya
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang seorang laki-laki yang
mencumbu istrinya, kemudian dia tidak keluar air mani." Maka beliau menjawab,
"Hendaklah dia mandi disebabkan menyenggamai istrinya, kemudian berwudhu dan shalat."
> i
9 y ♦
» - t s * i < „
^ <4.
j * 3 -^ 4 . *^r ^ J 4-5^ <3 3^^
523. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin
Urwah telah menceritakan kepada kami bapakku dari al-Mali dari al-Mali yaitu dengan
perkataanya al-Mali, dari al-Mali Abu Ayyub dari Ubaiy bin Ka'ab dari Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam, bahwa beliau berkata pada seorang laki-laki yang menyenggamai
istrinya, kemudian tidak keluar mani. Beliau berkata lagi, "Hendaklah dia mencuci dzakarnya
dan berwudhu."
j &U&3& j )-J4j
524. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Abd bin Humaid keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abd ash-Shamad bin Abdul Waris -lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Abdul Waris bin Abd ash-Shamad
dan lafazh ini miliknya. Telah menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku dari al-Husain
bin Dzakwan dari Yahya bin Abi Katsir telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bahwa
'Atha' bin Yasar telah mengabarkannya bahwa Zaid bin Khalid al-Juhani telah
mengabarkannya bahwa dia bertanya kepada Utsman bin Affan, dia berkata, "Saya berkata,
'Apa pendapatmu jika seorang laki-laki menyenggamai istrinya, namun dia tidak sampai
mengeluarkan mani? ' Utsman menjawab, 'Hendaklah dia berwudhu sebagaimana dia
berwudhu untuk mendirikan shalat dan membasuh kemaluannya'. Utsman berkata lagi, 'Aku
pernah mendengar hal ini dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam'." Dan telah
menceritakan kepada kami Abd al-Warits bin Abd ash-Shamad telah menceritakan kepada
kami bapakku dari kakekku dari al-Husain berkata Yahya dan telah mengabarkan kepada
kami Abu Salamah bahwa Urwah bin az-Zubair telah mengabarkan kepadanya bahwa Abu
Ayyub mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar hal tersebut dari Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam.
Bab: Dihapusnya kaidah "Hanyasnya adanya air (mandi) karena adanya air (mani", dan
wajibnya dengan bertemunya dua alat kelamin («-IjuiL»
U\,w.*U\
^ (jj ^ J (J. ' J (jJ
.X>- ^ 1 S-**?* 3 ^ j \ \ i \ <J ls
'\s ■> ' \ ' > *> ’ -- ..C 2 '.'' ? T\>
3_r4 ^b\ J Ja?
525. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abu Ghassan al-Misma'i -lewat
jalur periwayatan lain- dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin al-
Mutsanna dan Ibnu Basysyar mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Muadz bin
Hisyam dia berkata, telah menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dan Mathardari al-
Hasan dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu bahwa Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila seorang lelaki duduk di antara empat cabang
milik perempuan (maksudnya kedua paha dan kedua tangan), kemudian menekannya maka
sungguh dia wajib mandi." Dan dalam hadits Mathar, "Walaupun dia belum keluar mani."
Zuhair berkata, "Duduk di antara mereka dan empat cabang wanita." Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Amr bin 'Abbad bin Jabalah telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abi 'Adi -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepadaku Wahb bin Jarir keduanya
meriwayatkan dari Syu'bah dari Qatadah dengan isnad ini hadits semisalnya, hanya saja
dalam hadits Syu'bah "Kemudian melakukan adegan yang serius", dan tidak mengatakan
"Walaupun tidak keluar air mani."
> - >
'u \ ' <\4'> *> I
\1
j* >jl3v*3v*j-slS\<^3S^iSu-vS^s - ,> 5 -V4iS\3v*^
Isdiii jjdlld*- _^Ui
\ jj Aju 5 ^ o ^ o-^® _3 ^ _3 ^
526. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abdullah al-Anshari telah menceritakan kepada kami Hisyam
bin Hassan telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari Abu Burdah dari Abu Musa
al-Asy'ari -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dan ini adalah haditsnya. Telah
menceritakan kepada kami Hisyam dari Humaid bin Hilal dia berkata, "Dan saya tidak
mengetahuinya melainkan dari riwayat Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata, "Sejumlah
Muhajirin dan Anshar berselisih dalam hal tersebut. Kaum Anshar berpendapat bahwa tidak
wajib mandi kecuali disebabkan mengucurnya air mani atau keluarnya air mani. Sedangkan
kaum Muhajirin berpendapat, 'Bahkan apabila seseorang telah mencampuri istrinya
(sekalipun tidak keluar mani), maka dia telah wajib mandi.' Perawi berkata, "Abu Musa
berkata, 'Aku adalah yang paling sehat dari pertikaian tersebut, lalu aku berdiri untuk
meminta izin Aisyah, lalu dia memberikanku izin. Lalu aku berkata kepadanya, 'Wahai ibu
atau wahai Ummul Mukminin, sesungguhnya aku berkeinginan untuk menanyakan
kepadamu tentang sesuatu, dan sungguh aku malu kepadamu.' Lalu dia berkata, 'Janganlah
kamu malu untuk bertanya kepadaku tentang sesuatu yang kamu dahulu pernah bertanya
kepada ibumu yang melahirkanmu, aku adalah ibumu.' Aku bertanya, 'Apa yang mewajibkan
mandi? ' Dia menjawab, 'Sungguh telah kau temukan manusia arif terhadap pertanyaan yang
kau ajukan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Apabila seorang laki-laki duduk
di antara cabang empat wanita (maksudnya kedua paha dan kedua tangan) dan bertemulah
kelamin laki-laki dengan kelamin wanita maka sungguh telah wajib mandi'."
>t,
> i.
01
527. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Harun bin Sa'id al-Aili keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepada kami
'lyadh bin Abdullah dari Abu az-Zubair dari Jabir bin Abdullah dari Ummu Kultsum dari
Aisyah, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dia berkata, " seorang laki-laki bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang seorang laki-laki yang menyenggamai istrinya
kemudian dia tidak keluar air mani, apakah keduanya wajib mandi, sedangkan Aisyah sedang
duduk di samping, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Aku sendiri
melakukan hal tersebut dengan wanita ini, kemudian kami mandi."
Bab: Wudlu karena sesuatu yang tersentuh api J\)
J
&\<LL
528. Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits dia berkata,
telah menceritakan kepada kami bapakku dari kakekku telah menceritakan kepada kami
Uqail bin Khalid dia berkata, telah berkata Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abdul
Malik bin Abi Bakar bin Abdurrahman bin al-Harits bin Hisyam bahwa Kharijah bin Zaid al-
Anshari telah mengabarkan kepadanya bahwa bapaknya, Zaid bin Tsabit dia berkata, "Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Wudhu (diwajibkan) karena
(memakan daging) yang dibakar api'."
U) J p\ i ‘j J»
3\lS\r *
529. (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya), Ibnu Syihab
berkata, telah mengabarkan kepadaku Umar bin Abdul Aziz bahwa Abdullah bin Ibrahim bin
Qarizh telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendapatkan Abu Hurairah berwudhu di
masjid, maka dia berkata, "Aku hanya berwudhu karena aku makan sepotong keju karena
aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Berwudhulah kalian,
disebabkan makan (daging) yang dibakar'."
/ ^ Z' *V ^
530. (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) Ibnu Syihab
berkata, telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Khalid bin Amru bin Utsman, dan saya
menceritakan kepadanya hadits ini bahwa dia berkata kepada Urwah bin Az Zubair tentang
wudhu dikarenakan (memakan daging) yang dibakar, maka Urwah berkata. Aku mendengar
Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, 'Berwudhulah kalian, disebabkan makan (daging) yang dibakar'."
Bab: Dihapusnya kaidah atas wajibnya wudlu karena sesuatu yang tersentuh api
*. Wf, ** . ... -dl A
531. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Ibnu Abbas
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan pundak kambing, kemudian melakukan
shalat, dan beliau tidak berwudhu.
»1 » \i ' * ' t ’ iJ (I s li-' »1 * ' \\ ' » » -- 9 .4 ' >
532. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Hisyam bin Urwah telah mengabarkan kepadaku Wahab bin Kaisan dari
Muhammad bin Amru bin 'Atha' dari Ibnu Abbas -lewat jalur periwayatan lain-, dan telah
menceritakan kepada kami az-Zuhri dari Ali bin Abdullah bin Abbas dari Ibnu Abbas -lewat
jalur periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ali dari
bapaknya dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam makan pangkal atau
daging, kemudian beliau shalat, dan tanpa berwudhu, dan beliau juga tidak menyentuh air.
533. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ash-Shabbah telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami az-Zuhri dari Ja'far bin Amru
bin Umayyah adh-Dhamri dari bapaknya bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memotong sebagian pundak (kambing) untuk memakannya, kemudian shalat, dan
tanpa berwudhu.
* i » \ ’i»-'.*. \ y \\> 9 * * \ 1 '> 'LA ,Z\'
534. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Isa telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahab telah mengabarkan kepadaku Amru bin al-Harits dari Ibnu Syihab dari Ja'far bin Amru
bin Umayyah adh-Dhamri dari bapaknya dia berkata, "Saya melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memotong sebagian pundak kambing, lalu beliau makan sebagiannya, lalu
shalat diserukan, maka beliau berdiri dan membuang pisau, dan shalat tanpa berwudhu.
Ibnu Syihab berkata, dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Abdullah bin Abbas dari
bapaknya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan hal tersebut.
Jl
535. Berkata Amru dan telah menceritakan kepada kami Bukair bin Al Asyajj dari Kuraib,
maula Ibnu Abbas dari Maimunah, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam makan pundak (kambing) di sisinya, kemudian shalat tanpa
berwudhu lagi. Berkata Amru telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Rabi'ah dari Ya'kub
bin Al Asyajj dari Kuraib, maula Ibnu Abbas dari Maimunah, istri Nabi dengan hal tersebut.
536. Berkata Amru dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi Hilal dari Abdullah bin
Ubaidillah bin Abi Rafi' dari Abu Ghathafan dari Abu Rafi' dia berkata, "Saya bersaksi aku
pernah membakar perut kambing untuk Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, kemudian
beliau shalat tanpa berwudhu lagi."
^ t \ s ' 9 \ 9 ' SlA \ 9 ' 9 ?\*\ \ 9 '^ 9 ' I ^ ^ \ 9 *i^ 9 ' ^ 9 \\'~ \ ' i s J 9 ** s* \' t' \ '
^ XJ^C- (3^ ^\3 O “ w Lj ^ • • ±Ai ' \ *3 V-O ^
* s ''s'' 's s «s ' '
537. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Uqail dari az-Zuhri dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam minum susu, kemudian meminta air, lalu berkumur-kumur,
seraya bersabda, " ia memiliki lemak." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Isa
telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dan telah mengabarkan kepada kami Amru --
lewat jalur periwayatan lain-, dan telah mengabarkan kepadaku Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari al-Auza'i -lewat jalur periwayatan lain- dan
telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya dan telah mengabarkan kepadaku Ibnu
Wahab telah menceritakan kepada kami Yunus semuanya dari Ibnu Syihab dengan sanad
Uqail dari az-Zuhari semisalnya.
» . ^ ' > » '
' v x H ~ \ ^ ^ '\\'Z \\ ' 9 9 * > 9* 4 s } \'£\ y 9 t * y / t
538. Dan telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin Halhalah dari
Muhammad bin Amru bin Atha' dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengumpulkan pakaiannya kemudian pergi menuju shalat, lalu beliau dibawakan
hadiah roti dan daging, maka beliau memakannya tiga suap, kemudian shalat mengimami
manusia, dan beliau tidak menyentuh air. Dan telah menceritakan kepada kami tentangnya
Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari al-Walid bin Katsir telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin 'Atha' dia berkata, "Saya bersama Ibnu
Abbas ", lalu dia membawakan hadits tersebut dengan makna hadits Ibnu Halhalah, dan di
dalamnya disebutkan bahwa Ibnu Abbas menyaksikan hal tersebut dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, seraya dia berkata, "Beliau shalat dan tidak berbicara dengan
manusia."
Bab: Wudlu karena makan daging unta y^>
* ' ' ' ' "'t t'
539. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudhail bin Husain al-Jahdari telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Utsman bin Abdullah bin Mauhab dari Ja'far
bin Abi Tsaur dari Jabir bin Samurah bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, "Apakah kami harus berwudhu karena makan daging kambing?"
Beliau menjawab, "Jika kamu berkehendak maka berwudhulah, dan jika kamu tidak
berkehendak maka janganlah kamu berwudhu." Dia bertanya lagi, "Apakah harus berwudhu
disebabkan (makan) daging unta?" Beliau menjawab, "Ya. Berwudhulah disebabkan (makan)
daging unta." Dia bertanya, "Apakah aku boleh shalat di kandang kambing?" Beliau
menjawab, "Ya boleh." Dia bertanya, "Apakah aku boleh shalat di kandang unta?" Beliau
menjawab, "Tidak." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah
menceritakan kepada kami Muawiyah bin Amr dan telah menceritakan kepada kami Zaidah
dari Simak -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku al-Qasim bin
Zakariya' telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Utsman bin
Abdullah bin Mauhab dan Asy'ats bin Abi asy-Sya'tsa' mereka semuanya meriwayatkan dari
Ja'far bin Abi Tsaur dari Jabir bin Samurah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisal
hadits Abu Kamil dari Abu 'Awanah.
Bab: Dalil bahwa orang yang yakin dalam keadaan suci kemudian ragu akan adanya hadas
^ 3Vs s^L^J\ <3 ^ ^ J4^4
jJ j^4&\ JlLc- JJbLL^\jj^<^^-^jS^\Jbjj _jj\ Jlal^t; j
540. Dan telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb (tahwilSanad)
dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah semuanya meriwayatkan
dari Ibnu Uyainah berkata Amru, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari
az-Zuhri dari Sa'id dan 'Abbad bin Tamim dari pamannya Seorang lelaki mengadukan kepada
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. bahwa dia seolah-olah mendapati sesuatu (kentut) ketika
shalatnya. Beliau bersabda, "Dia tidak perlu membatalkan shalatnya sehingga dia
mendengar suara atau mencium bau." Abu Bakar dan Zuhair bin Harb berkata dalam riwayat
keduanya, "Dia adalah Abdullah bin Zaid."
541. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan sesuatu yang kurang
beres dalam perutnya, lalu rancu baginya perkara tersebut, apakah keluar atau tidak, maka
janganlah dia keluar dari masjid hingga dia mendengar suara (kentut) atau mendapatkan
baunya."
Bab: Sucinya kulit bangaki dengan disamak
i ll » »>
5^diUisUi4i.
542. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakar bin Abi Syaibah, Amru
an-Naqid dan Ibnu Abi Umar semuanya meriwayatkan dari Ibnu Uyainah Yahya berkata,
telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Ubaidullah bin
Abdullah dari Ibnu Abbas, "Hamba milik Maimunah radhiyallahu'anha pernah diberi sedekah
seekor kambing, kemudian kambing tersebut mati. (Tidak berapa lama kemudian) Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam melalui tempat tersebut dan bersabda, "Mengapa kamu tidak
mengambil kulit bangkai tersebut dan menyamaknya agar kamu bisa memanfaatkannya?"
Mereka berkata, "la sudah menjadi bangkai." Beliau bersabda, " yang diharamkan hanyalah
memakannya." Abu Bakar dan Ibnu Abi Umar berkata dalam hadits keduanya dari
Maimunah radhiyallahu'anha.
3&izz\£\\ is& \jL^l
543. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mendapati kambing mati yang telah diberikan sebagai sedekah kepada
maula Maimunah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Mengapa kalian
tidak memanfaatkannya dengan menyamaknya?" Mereka berkata, "la sudah menjadi
bangkai." Maka beliau bersabda, "Yang diharamkan hanyalah memakannya." Telah
menceritakan kepada kami Hasan al-Hulwani dan 'Abd bin Humaid semuanya meriwayatkan
dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepadaku bapakku dari Shalih dari Ibnu
Syihab dengan isnad ini dengan riwayat semisal Yunus.
At\ jX£\k
544. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar dan Abdullah bin Muhammad az-
Zuhri dan lafazh tersebut milik Ibnu Abi Umar. Keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Amru dari 'Atha' dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melewati kambing yang dibuang yang telah diberikan kepada budak
Maimunah sebagai sedekah. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Mengapa
kalian tidak mengambil kulitnya, lalu menyamaknya, sehingga kalian bisa
memanfaatkannya."
* • -- s'' ' 0 *v << x
545. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman an-Naufali telah menceritakan
kepada kami Abu 'Ashim telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Amru bin Dinar telah mengabarkan kepadaku 'Atha' sejak dahulu, dia berkata.
telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abbas bahwa Maimunah telah mengabarkan kepadanya
bahwa hewan ternak milik sebagian istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Mengapa kalian tidak mengambil
kulitnya, lalu kalian mengambil manfaatnya."
546. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abdurrahim bin Sulaiman dari Abdul Malik bin Abi Sulaiman dari Atha' dari Ibnu Abbas
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melewati kambing milik mauliyat Maimunah, maka
beliau bersabda, "Mengapa kamu tidak memanfaatkan kulitnya?."
547. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin Bilal dari Zaid bin Aslam bahwa Abdurrahman bin Wa'lah telah mengabarkan
kepadanya dari Abdullah bin Abbas dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, "Apabila kulit telah disamak, maka sungguh ia telah suci." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah -lewat jalur periwayatan lain-- dan
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul
Aziz, yaitu Ibnu Muhammad --lewat jalur periwayatan lain- dan Telah menceritakan kepada
kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim semuanya meriwayatkan dari Waki' dar Sufyan
semuanya meriwayatkan dari Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Wa'lah dari Ibnu Abbas
dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan semisalnya, yaitu hadits Yahya bin Yahya.
* ^ 'v ^ «
/ ^ ^ /
548. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur dan Abu Bakar bin lshaq Abu Bakar
berkata, telah menceritakan kepada kami, sedangkan Ibnu Manshur berkata, telah
mengabarkan kepada kami Amru bin ar-Rabi' telah mengabarkan kepada kami Yahya Bin
Ayyub dari Yazid bin Abi Habib bahwa Abu al-Khair telah menceritakan kepadannya, dia
berkata, "Aku melihat baju kulit Ibnu Wa'lah as-Saba'i, lalu aku memegangnya. Maka dia
bertanya, 'Mengapa kamu memegangnya? Aku telah bertanya kepada Abdullah bin Abbas.
Aku berkata, 'Aku berada di Maroko, dan kami bersama kaum Barbar dan Majusi, ketika itu
dibawakan domba yang telah mereka sembelih, sedangkan kami tidak memakan sembelihan
mereka. Dan mereka telah mendatangi kami dengan membawa geriba yang mereka gunakan
untuk menyimpan lemak." Maka Ibnu Abbas berkata, "Kami telah menanyakan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal tersebut, maka beliau menjawab, 'Menyamaknya
adalah cara menyucikannya'."
, ' ' ■> S* M itl * c ' ^ » t ' * t
>> 'Uh'.', i<A
, y t
> , i
549. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur dan Abu Bakar bin lshaq dari
Amru bin ar-Rabi' telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ayyub dari Ja'far bin Rabi'ah
dari Abu al-Khair dia telah menceritakan kepadanya, dia berkata, telah menceritakan
kepadaku Ibnu Wa'lah as-Saba'i dia berkata, "Saya bertanya kepada Abdullah bin Abbas,
Saya berkata, 'Kami berada di Maroko, lalu orang Majusi mendatangi kami dengan geriba
yang mana di dalamnya terdapat air dan lemak, maka dia berkata, 'Minumlah! 1 Maka aku
bertanya, 'Apakah yang kamu ucapkan adalah suatu pendapat saja? ' Lalu Ibnu Abbas
menjawab, 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Menyamaknya
adalah (cara) mensucikannya'."
Bab: Tayamum Atm *sl\)
4^L£-^\ ^ujl^AjU» { j^Ci^>^^Jji^iu\£-
J ^\1A\ J ^ _^jel*J*X>- (Jlju^lj J3^J^3^£-^j\j
^>ji^\y^3lii\ 1^1 ^ i ffilffi&lj <& ? U J&fcgjAj&jfej
550. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di
hadapan Malik dari Abdurrahman bin al-Qasim dari bapaknya dari Aisyah radhiyallahu'anha
bahwa dia berkata, "Kami pernah keluar bersama-sama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
dalam sebagian perjalanan beliau. Hingga ketika kami tiba di al-Baida' atau di Zatul Jaisy,
kalung leherku terputus dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pun mulai mencarinya.
Orang-orang juga turut mencarinya bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
sedangkan mereka tidak di tempat yang ada airnya dan mereka tidak mempunyai air sedikit
pun. Kemudian orang-orang datang menemui Abu Bakar lalu berkata, 'Tidakkah kamu
melihat sesuatu yang telah dilakukan oleh Aisyah? ' Dia telah menyebabkan Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, dan orang-orang mencari kalung lehernya sedangkan mereka
tidak di tempat yang ada airnya dan mereka juga tidak mempunyai air sedikit pun?
Kemudian Abu Bakar mendatangiku dan ketika itu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.
sedang tidur dengan meletakkan kepala beliau di atas pahaku. Dia berkata, 'Kamu telah
menahan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan orang-orang, sedangkan mereka
semuanya tidak berada di tempat yang ada airnya dan mereka juga tidak mempunyai air
sedikit pun'. Aisyah berkata, 'Abu bakar mencelaku dengan kata-kata "Maa-syaa-Allaah"
hingga dia memencet pangkal pahaku dengan tangannya. Aku tidak dapat bergerak karena
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berada di atas pahaku. Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam tidur hingga keesokan harinya bangun tanpa ada air sedikit pun.
Kemudian Allah menurunkan ayat tayamum. Mereka pun bertayamum. Sehubungan dengan
itu, Usaid bin al-Hudhair, salah seorang pemimpin berkata, "Ini bukanlah keberkatan yang
pertama kali bagi kamu, wahai keluarga Abu Bakar! Lalu Aisyah pun berkata, "Kemudian
kami mencari unta yang aku naiki maka kami menemui kalung itu di bawahnya".
ST".
.?<>? 4 lV',
.. <j» t
3 *a\
551. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu
Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Ibnu Bisyr dari Hisyam dari
bapaknya dari Aisyah bahwa dia meminjam kalung dari Asma', lalu kalung itu hilang. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus orang dari kalangan sahabatnya untuk
mencarinya. Lalu tiba waktu shalat, maka mereka shalat tanpa berwudhu. Ketika mereka
mendatangi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, maka mereka mengadukan hal tersebut kepada
beliau, maka turunlah ayat tayammum. Lalu Usaid bin Hudhair berkata, "Semoga Allah
memberikan pahala kepadamu. Demi Allah, tidaklah suatu perkara turun padamu melainkan
Allah menjadikan jalan keluar untukmu, dan menjadikan keberkahan bagi kaum mukminin di
dalamnya."
\'.C\ ' Z' ' \ \ * 'A* L \> * <?' >\' s 9
\ jii } sjoU S\sj J*
JJ
s' >
^ ** y ?
jir ju:% v '>i. i'3S^3
552. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu
Numair semuanya meriwayatkan dari Abu Muawiyah Abu Bakar berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Syaqiq dia berkata, dia berkata, "Aku duduk
bersama Abdullah dan Abu Musa al-Asy'ari. Kemudian Abu Musa berkata kepada Abdullah,
'Wahai ayah Abdurrahman, seandainya seorang lelaki berjunub lalu dia tidak mendapatkan
air selama sebulan, bagaimanakah yang harus dia lakukan dengan shalatnya? ' Maka
Abdullah berkata, 'Dia tidak boleh bertayamum, sekalipun dia tidak mendapati air selama
sebulan 1 . Abu Musa berkata, 'Bagaimana dengan ayat di dalam surah al-Maidah, "Lalu kamu
tidak mendapat air (untuk berwudhu dan mandi) maka hendaklah kamu bertayamum
dengan tanah yang suci." (QS. Almaidah; 6), Abdullah berkata, 'Andai mereka diberi
keringanan dengan ayat tersebut, niscaya apabila mereka merasakan air itu dingin maka
mereka akan bertayamum dengan tanah.' Maka Abu Musa berkata kepada Abdullah,
'Tidakkah kamu telah mendengar kata-kata Ammar, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
telah mengutusku untuk suatu keperluan kemudian aku berjunub, lalu aku tidak mendapati
air, maka aku menggulingkan badan ke tanah sebagaimana binatang melata menggulingkan
badannya?. Kemudian kutemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dan kuceritakan perkara
tersebut kepada beliau Shallallahu'alaihiwasallam. Maka Beliau bersabda, 'Sudah cukup
memadai bagi kamu dengan kamu menepukkan tangan kamu begini, kemudian beliau
menepukkan tangan beliau ke tanah dengan satu tepukan, kemudian beliau menyapu
tangan kiri beliau pada tangan kanan dan belakang kedua tapak tangan serta wajah beliau."
Abdullah berkata, "Apakah kamu tidak melihat bahwa Umar tidak puas dengan perkataan
Ammar?." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan
kepada kami Abdu Wahid telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Syaqiq dia
berkata. Abu Musa berkata kepada Abdullah, dan ia menggiring hadits tersebut dengan
kisahnya semisal hadits Abu Mu'awiyah, hanya saja dia berkata, "Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, 'Cukup memadai bagi kamu untuk mengatakan demikian, lalu
beliau memukulkan kedua tangannya pada tanah, lalu mengibaskan kedua tangannya, lalu
dia mengusap wajah dan kedua telapak tangannya'."
Jl* ^ ^ ^ Jls ^
1: ^ j \ ^ !> s£\ ^ \ uj
553. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim al-'Abdi telah menceritakan kepada
kami Yahya yaitu Ibnu sa'id al-Qaththan dari Syu'bah dia berkata, telah menceritakan
kepadaku al-Hakam dari Dzarr dari Sa'id bin Abdurrahman bin Abza dari bapaknya bahwa
seorang laki-laki mendatangi Umar seraya berkata, " aku berjunub, lalu tidak mendapatkan
air." Maka dia berkata, "Janganlah kamu shalat!" Lalu Ammar berkata, "Tidakkah kamu ingat
wahai Amirul Mukminin ketika saya dan kamu berada dalam suatu laskar, lalu kita berjunub,
lalu kita tidak mendapatkan air. Adapun kamu, maka kamu tidak melakukan shalat,
sedangkan saya maka saya berguling-guling di tanah, lalu aku shalat. Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, "Sudah cukup memadai bagi kamu untuk memukulkan kedua
tanganmu pada tanah, kemudian meniupnya, kemudian kamu mengusap wajah dan kedua
tanganmu dengan keduanya." Maka Umar berkata, "Bertakwalah kepada Allah wahai
Ammar!" Dia berkata, "Jika kamu tidak berkenan maka aku tidak akan menceritakannya." Al-
Hakam berkata, dan telah menceritakannya kepadaku Ibnu Abdirrahman bin Abza dari
bapaknya semisal hadits Dzarr, dia berkata, dan telah menceritakan kepadaku Salamah dari
Dzarr dalam isnad ini yang disebutkan oleh al-Hakam seraya Umar berkata, "Kami
mengangkatmu menjadi wali atas sesuatu yang kamu kuasai (ungkapan persetujuan untuk
disampaikannya hadits tersebut, pent)." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin
Manshur telah menceritakan kepada kami an-Nadhar bin Syumail telah mengabarkan
kepada kami Syu'bah dari al-Hakam dia berkata, "Saya mendengar Dzarr dari Ibnu
Abdurrahman bin Abza dia berkata, al-Hakam berkata, dan kamu telah mendengarnya dari
Ibnu Abdurrahman bin Abza dari bapaknya bahwa seorang laki-laki mendatangi Umar seraya
berkata, " Aku junub, lalu aku tidak mendapatkan air." Lalu dia membawakan hadits
tersebut, dan menambahinya. Ammar berkata, "Wahai Amirul Mukminin, jika kamu
berkenan terhadap hakmu yang Allah jadikan atasku, aku tidak akan menceritakannya
kepada (semua) orang (kecuali hanya sebagian saja)." Dan dia tidak menyebutkan telah
menceritakan kepada kami Salamah dari Dzarr.
554. Muslim berkata, dan al-Laits bin Sa'd meriwayatkan dari Ja'far bin Rabi'ah dari
Abdurrahman bin Hurmuz dari Umair maula Ibnu Abbas bahwasanya dia mendengarnya
berkata, aku dan Abdurrahman bin Yasar, maula Maimunah, istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menghadap Rasulullah, hingga kami mampir pada Abu al-Jahm bin al-Harits bin
ash-Shammah al-Anshari. Maka Abu al-Jahm berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
datang dari arah sumur Jamal, lalu seorang laki-laki bertemu dengannya, dan ia ucapkan
salam kepada beliau, tetapi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tidak menjawabnya hingga
beliau sampai di dinding, lalu beliau usap wajahnya dan kedua tangannya, barulah beliau
menjawab salam tersebut."
555. Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Sufyan dari adh-
Dhahhak bin Utsman dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa seorang laki-laki pernah melewati
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu sedang buang air kecil, lalu dia
mengucapkan salam kepada beliau, namun beliau tidak menjawabnya.
Bab: Dalil bahwa seorang Muslim tidak najis
V.Z'k' \ ' ' ’l .Z'\'
556. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya
yaitu Ibnu Sa’id berkata Humaid, telah menceritakan kepada kami, -lewat jalur periwayatan
lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah sedangkan lafazh
tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ulayah dari Humaid ath-Thawil
dia berkata, telah menceritakan kepada kami Bakar bin Abdullah dari Abu Rafi' dari Abu
Hurairah bahwasanya dia bertemu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam di salah satu jalan di
Madinah, sedangkan beliau dalam keadaan berjunub. Maka dia menyelinap yaitu
mengelakkan diri dari bertemu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan pergi untuk mandi
sehingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mencari-carinya. Ketika beliau datang
kembali, beliau pun bertanya, "Ke mana kamu pergi wahai Abu Hurairah! Dia menjawab,
"Wahai Rasulullah! Kamu ingin menemuiku sedangkan aku dalam keadaan berjunub. Aku
merasa tidak suka untuk duduk bersama kamu hingga aku mandi. Lalu Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Maha Suci Allah! orang mukmin itu tidak najis."
557. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar dari Washil dari Abu
Wa'il dari Hudzaifah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemuinya, sedangkan
dia dalam keadaan junub, maka dia menjauhkan diri, lalu mandi, kemudian dia mendatangi
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, seraya berkata, "Saya tadi sedang junub." Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Seorang muslim tidak najis."
Bab: Dzikir kepada Allah saat junub dan selainnya (l>
558. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala' dan Ibrahim bin
Musa keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Zaidah dari bapaknya
dari Khalid bin Salamah dari al-Bahi dari Urwah dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaannya."
Bab: Bolehnya orang yang berhadas makan, dan sungguh tidak ada kemakruhan dalam hal
559. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dan Abu ar-Rabi' az-
Zahrani berkata Yahya telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dan berkata Abu
ar-Rabi' telah menceritakan kepada kami Hammad dari Amru bin Dinar dari Sa'id bin al-
Huwairits dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari WC, lalu beliau
dibawakan makanan, maka mereka mengingatkan beliau untuk berwudhu, maka beliau
bersabda, "Saya ingin shalat, maka saya berwudhu."
^ *\ i 9 .’T, i. * s* t\ * . ''t ' * ' » ' 1' * > »■£ I s \ * I ^ ^ * ) t \'.C y
/s ^ *V ^
560. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dari Sa'id bin al-Huwairits saya mendengar Ibnu
Abbas berkata, "Kami pernah di sisi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, lalu beliau datang dari
WC, dan beliau dibawakan makanan, maka dikatakan kepada beliau, 'Tidakkah kamu
berwudhu?.' Maka beliau bersabda, 'Mengapa harus berwudhu, apakah saya akan shalat
sehingga harus berwudhu 1 ."
561. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Muslim ath-Thaifi dari Amru bin Dinar dari Sa'id bin al-Huwairits, maula Ali
as-Sa'ib bahwa dia mendengar Abdullah bin Abbas berkata, "Rasulullah pernah ke WC, ketika
beliau datang, maka dibawakanlah makanan kepadanya, maka dikatakan kepada beliau,
'Wahai Rasulullah, tidakkah kamu berwudhu? ' Beliau menjawab, 'Kenapa, apakah untuk
shalat?'."
, ^ 9
O A-yiJu Ju 1 J p-G’ j J W» Jj >S j 1 \jo jlS Ui> Jj v*b$J-5^J
562. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin Abbad bin Jabalah telah
menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij dia berkata, telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Huwairits bahwa dia mendengar Ibnu Abbas berkata, " Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam membuang hajatnya dari WC, lalu didekatkan kepadanya
makanan, lalu beliau makan tanpa mengusap air (wudhu)." Dia berkata, dan menambahkan
kepadaku Amru bin Dinar dari Sa'id bin al-Huwairits bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dikatakan kepada beliau, "Kamu belum berwudhu." Beliau menjawab, "Aku tidak
berkeinginan untuk shalat, maka (mengapa aku harus) berwudhu?." Amru mengklaim bahwa
dia mendengar dari Sa'id bin al-Huwairits.
Bab: Apa yang dibaca saat masuk WC J
563. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Zaid dan Yahya berkata juga telah mengabarkan kepada kami Husyaim
keduanya meriwayatkan dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas dalam hadits Hammad,
"Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila masuk WC" -Sedangkan dalam hadis
Husyaim dengan redaksi "Bahwa Rasulullah apabila masuk tempat buang hajat-, maka
beliau membaca, 'ALLOOHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WALKHOBA'ITS" Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dan setan perempuan 1 ."
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail, yaitu Ibnu Ulayyah dari Abdul
Aziz dengan sanad ini, dan dia berkata, ' A'UUDZU BILLAH MINAL KHUBUTSI WALKHOBA'ITS
Aku berlindung kepada Allah dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan'."
Bab: Dalil bahwa tidurnya orang yang duduk tidak membatalkan wudlu (.■» jj>Q \^c.
j J jZ* j h*'
564. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail
bin Ulayyah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin
Farrukh telah menceritakan kepada kami Abdul Warits keduanya meriwayatkan dari Abdul
Aziz dari Anas dia berkata, "Shalat diiqamatkan, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam membisiki seorang laki-laki." Dan dalam hadits Abdul Warits, "Dan Nabi Allah
membisiki seorang laki-laki, lalu beliau tidak mendirikan shalat hingga kaum tersebut
tertidur."
565. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz al-'Anbari telah menceritakan
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Aziz bin Shuhaib
dia mendengar Anas bin Malik berkata, "Shalat telah diiqamatkan, sedangkan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam membisiki seorang laki-laki, lalu beliau terus membisikinya
hingga para sahabatnya tertidur, lalu beliau datang dan shalat mengimami mereka."
dii3l fc V j6. JL-^S j^j^SYo^ 4 j&\£\
566. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Qatadah dia berkata, saya mendengar Anas berkata, "Dahulu para sahabat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tertidur, kemudian mereka shalat tanpa berwudhu." Dia berkata,
"Aku berkata, 'Aku mendengarnya dari Anas. Dia berkata, 'Ya, demi Allah'."
/ s s ♦. x ^
\jhf c j£\
567. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr ad-Darimi telah
menceritakan kepada kami Habban telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit
dari Anas bahwasanya dia berkata, "Shalat Isya' telah diiqamatkan, lalu seorang laki-laki
berkata, 'Aku mempunyai keperluan.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membisikinya
hingga para sahabatnya tertidur, atau sebagian sahabatnya. Kemudian mereka shalat
(berjama'ah) '."
5. KITAB: SHALAT
Bab: Memulai adzan (jtaSlWju)
vs£l^ 3Vs^J iili\ vs£l^ ^ ^ o^\ ^Vs
LZ*-b Jls Jls
JlisiUs «jl^l ,jL&44L>a2\\
JlSJ^jl-^atll^ jSljJ^l-^ jsll>\_jA>ej\^t^ajo
568. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bakar -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij -lewat jalur periwayatan lain- telah
menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah dan lafazh tersebut miliknya, dia berkata,
telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata, Ibnu Juraij berkata,
telah mengabarkan kepadaku Nafi' maula Ibnu Umar dari Abdullah bin Umar bahwasanya
dia berkata, "Dahulu kaum muslimin ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul, lalu
memperkirakan waktu shalat lima waktu, dan tidak ada seorang pun yang memanggil adzan
untuk shalat. Lalu mereka membicarakan hal tersebut di suatu hari. Sebagian mereka
berkata, 'Jadikanlah lonceng (sebagai alat pemanggil) sebagaimana lonceng orang-orang
Nashrani.' Dan sebagian mereka berkata, 'Jadikanlah terompet (sebagai alat pemanggil)
seperti terompet orang-orang Yahudi.' Lalu Umar berkata, 'Mengapa kalian tidak mengutus
seorang laki-laki yang menyerukan shalat.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
'Berdirilah wahai Bilal, lalu serukanlah shalat'."
Bab: Perintah untuk menggenapkan dalam adzan dan mengganjilkan dalam iqamah (
h\sy\4j iis^ ,
569. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Ulayyah semuanya meriwayatkan dari
Khalid al-Hadzdza' dari Abu Oilabah dari Anas dia berkata, "Bilal diperintahkan untuk
menggenapkan adzan, dan mengganjilkan iqamah." Yahya menambahkan dalam haditsnya,
dari Ibnu Ulayyah, lalu aku menceritakannya pada Ayyub, maka dia berkata, "Kecuali
iqamah."
£ 1 ^ j&\ J> -J*
** x
570. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Abdul Wahab ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Khalid al-Hadzdza'
dari Abu Oilabah dari Anas bin Malik dia berkata, "Orang-orang ramai membicarakan untuk
mengumumkan waktu shalat dengan sesuatu yang mereka kenal, lalu mereka ungkapkan,
'Membuat cahaya api saja, atau memukul lonceng.' Lalu Bilal diperintahkan untuk
menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah." Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada
kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Khalid al-Hadzdza' dengan isnad ini, "Ketika
orang-orang telah berjumlah banyak, maka mereka menyebutkan agar mengumumkan
(shalat) seperti hadits ats-Tsaqafi, hanya saja dia berkata, "Agar mereka memberikan cahaya
api."
571. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar al-Qawariri telah
menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Sa'id dan Abdul Wahab bin Abdul Majid
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Oilabah dari Anas dia
berkata, "Bilal diperintahkan untuk menggenapkan adzan dan mengganjilkan iqamah."
Bab: Sifat adzan (jtaSAiiv?)
572. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i Malik bin Abdul Wahid dan
lshaq bin Ibrahim berkata Abu Ghassan telah menceritakan kepada kami Mu'adz dan berkata
lshaq telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin Hisyam, sahabat ad-Dastawa'i dan telah
menceritakan kepada kami bapakku dari Amir al-Ahwal dari Makhul dari Abdullah bin
Muhairiz dari Abu Mahdzurah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada
bapaknya adzan ini, "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, saya bersaksi bahwa tidak ada
tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang
berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, saya bersaksi
bahwa Muhammad utusan Allah, kemudian dia mengulanginya lagi seraya berkata, saya
bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa
tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa Muhammad
utusan Allah, saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, marilah kita mendirikan shalat
dua kali, marilah menuju kebahagiaan dua kali." Ishaq menambahkan, "Allah Mahabesar,
Allah Mahabesar, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah."
Bab: Disunahkan untuk memperkerjakan beberapa muadzin dalam satu masjid
\ .. .\>7 . . yA b \->U \ )
573. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata,
"Rasulullah dahulu mempunyai dua mu'adzdzin. Bilal dan Ibnu Ummi Maktum yang buta."
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku
telah menceritakan kepada kami Ubaidullah telah menceritakan kepada kami al-Qasim dari
Aisyah semisalnya.
Bab: Bolehnya orang buta melakukan adzan jika ada yang memberitahukan akan
waktunya
574. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-Ala' al-Hamdani telah
menceritakan kepada kami Khalid, yaitu Ibnu Makhlad dari Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Ibnu
Ummi Maktum mengumandangkan adzan untuk Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam,
sedangkan dia buta." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah al-
Muradi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab dari Yahya bin Abdullah dan
Sa'id bin Abdurrahman dari Hisyam dengan isnad ini semisalnya.
Bab: Menahan diri dari melakukan penyergapan di wilayah kaum kafir jika terdengar suara
adzan dari mereka
575. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yahya, yaitu Ibnu Sa'id dari Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit
dari Anas bin Malik dia berkata, "Kebiasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melakukan agresi militer (penyerbuan) apabila fajar telah terbit. Beliau memasang telinga
mendengarkan adzan. Jika beliau mendengarkan adzan, niscaya beliau menahan agresi
militer (penyerbuannya), namun apabila tidak, niscaya beliau akan teruskan agresi
militernya. Lalu beliau mendengar seorang laki-laki mengucapkan, 'Allah Mahabesar, Allah
Mahabesar. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Dia berada pada fithrah
(Islam). Kemudian dia mengucapkan, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) selain Allah, saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain
Allah', maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Dia telah keluar dari neraka,
lalu mereka melihat (siapa laki-laki tersebut), ternyata dia adalah penggembala kambing'."
Bab: Sunahnya mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin bagi yang
mendengarnya J
\ \ -\> 5 UaX- \ di \ J U -A>-
576. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Atha' bin Yazid al-Laitsi dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika kalian mendengar seruan (adzan),
maka katakanlah seperti yang dikatakan mu'adzdzin."
^C- JJ> ly> ^C- \ \ b* ^ \ J-*" J ^P LC '
’ y 9
' W \ «t
>
J3U J'!
577. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah al-Muradi telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab dari Haiwah dan Sa'id bin Abi Ayyub serta
selain keduanya dari Ka'ab bin Alqamah dari Abdurrahman bin Jubair dari Abdullah bin Amru
bin al-Ash bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila kalian
mendengar mu'adzdzin (mengumandangkan adzan) maka ucapkanlah seperti yang dia
ucapkan, kemudian bershalawatlah atasku, karena orang yang bershalawat atasku dengan
satu shalawat, niscaya Allah akan bershalawat atasnya dengannya sepuluh kali, kemudian
mintalah kepada Allah wasilah untukku, karena ia adalah suatu tempat di surga, tidaklah
layak tempat tersebut kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan saya
berharap agar saya menjadi hamba tersebut. Dan barangsiapa memintakan wasilah untukku,
maka syafa'at halal untuknya."
1^.1 3vi^\ ^4 ^ 3Vs^\ ^ ^
578. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Abu Ja'far Muhammad bin Jahdham ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Ismail bin
Ja'far dari Umarah bin Ghaziyyah dari Khubaib bin Abdurrahman bin Isaf dari Hafsh bin
Ashim bin Umar bin al-Khaththab dari bapaknya dari kakeknya, Umar bin al-Khaththab dia
berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika seorang mu'adzin
mengumandangkan adzan seraya berseru, 'Allah Mahabesar, Allah Mahabesar', lalu salah
seorang di antara kalian mengucap, 'Allah Mahabesar, Allah Mahabesar', kemudian mu'adzin
berseru, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, lalu dia
berucap, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah,
kemudian mu'adzin melanjutkan, 'Saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah', lalu dia
mengucap, 'Saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah', kemudian mu'adzin berseru,
'Marilah shalat', dan dia membaca, 'Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah',
kemudian mu'adzin berseru, 'Marilah menuju kebahagiaan, ' lalu dia menjawab, 'Tidak ada
daya dan upaya kecuali dengan Allah', kemudian mu'adzin berkata, 'Allah Mahabesar, Allah
Mahabesar', lalu dia menjawab, 'Allah Mahabesar, Allah Mahabesar', kemudian (menutup
adzannya) dengan lafadz, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selian Allah', lalu dia
menjawab dengan lafadz, 'Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selian Allah'. (Jika dia
melakukan hal itu) dengan sepenuh hati, niscaya dia masuk surga".
579. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada
kami al-Laits dari al-Hukaim bin Abdullah bin Qais al-Qurasyi --lewat jalur periwayatan lain-,
dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari al-Hukaim bin Abdullah dari Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqash dari Sa'ad bin Abi
Waqqash dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, "Barangsiapa
membaca ketika mendengar muadzdzin, 'Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan bahwa Muhammad adalah
hamba dan RasulNya, saya ridha Allah sebagai Rabb, dan Muhammad sebagai rasul, serta
Islam sebagai agama, ' niscaya dosanya akan diampuni." Ibnu Rumh berkata dalam
riwayatnya, "Barangsiapa membaca ketika mendengar muadzdzin, 'Dan saya bersaksi, '
sedangkan Qutaibah tidak menyebutkan ungkapan, 'Saya'."
Bab: Keutamaan adzan dan terbirit-biritnya setan saat mendengarnya (c_->
AC-l^AAC-jlla* Jil\)
" y I '\\ 8 * ' * ' s * s » " ' T I » «'J » ^ \ ^ ’ 'f •» ^. \
«AAAC-<JA0
^ / ’ /
580. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Abdah dari Thalhah bin Yahya dari pamannya dia berkata, "Saya
berada di samping Mu'awiyah bin Abi Sufyan, lalu datanglah muadzdzin yang menyerukan
shalat, maka Mu'awiyah berkata, 'Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, 'Para mu'adzdzin adalah orang yang paling panjang lehernya (ungkapan bahwa
mereka mulia di akhirat pent) pada hari kiamat'." Dan telah menceritakan kepadaku
tentangnya lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abu Amir telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Thalhah bin Yahya dari Isa bin Thalhah dia berkata,
saya mendengar Mu'awiyah berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
dengan semisalnya.
581. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Utsman bin Abi Syaibah serta
lshaq bin Ibrahim berkata lshaq telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang
lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari al-A'masy dari Abu Sufyan dari
Jabir dia berkata, "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ' setan
apabila mendengar adzan untuk shalat, maka dia pergi hingga tempat ar-Rauha'.' Sulaiman
berkata, maka aku bertanya kepada beliau tentang ar-Rauha', maka beliau bersabda, 'la
adalah tempat yang berjarak tiga puluh enam mil dari Madinah.' Dan telah menceritakan
kepada kami tentangnya Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dengan sanad ini.
582. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb serta lshaq bin
Ibrahim sedangkan lafazh tersebut milik Qutaibah, berkata lshaq, telah mengabarkan kepada
kami, sedangkan dua orang yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari
al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, beliau
bersabda, "Setan apabila mendengar adzan, maka kentut akan membuatnya lari terbirit-birit
sehingga tidak mendengar suaranya lagi. Setelah adzan selesai, dia kembali lagi untuk
mengganggu. Begitu juga apabila mendengar iqamat. Dia akan lari sehingga tidak
mendengarnya lagi, dan apabila iqamat selesai, dia kembali sekali lagi untuk mengganggu."
*’/ x ^ ♦« *♦ ^ ♦*
583. Telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Bayan al-Wasithi telah menceritakan
kepada kami Khalid, yaitu Ibnu Abdullah dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dia
berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila seorang muadzdzin
mengumandangkan adzan, maka setan berpaling, dan dia memiliki kentut."
i* I s J >1 ^ \ s
j (J, j
584. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada
kami Yazid, yaitu Ibnu Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dia berkata,
"Bapakku telah mengutusku kepada bani Haritsah", dia berkata lagi, "Saya pergi bersama
budak kami -atau sahabat kami- lalu seorang penyeru menyeru dari kebun dengan
namanya." Dia berkata lagi, "Orang yang bersama kami memeriksa kebun, namun dia tidak
melihat sesuatu pun, maka aku menyebutkan hal itu kepada bapakku, maka dia berkata,
"Kalau saya merasa bahwa kamu menemui ini, niscaya aku tidak akan mengutusmu, akan
tetapi apabila kamu mendengar suara, lalu penyeru menyeru untuk shalat maka aku
mendengar Abu Hurairah menceritakan dari Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
' setan apabila seorang muadzdzin mengumandangkan adzan shalat, maka dia berpaling, dan
dia memiliki kentut'."
^ t .'C . 9 'f t * S s* Kh f' I ' i* VI t 9 ' ' \ 9 ^ H 1 ' U x } 9 " 'f 's* l 'u \ '
^>U)l £ <£ L>-A|>ol<j4“5^ "S^(J^~ 1^^
585. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami al-
Mughirah yaitu al-Hizami dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila diserukan untuk shalat, maka setan berpaling,
dia memiliki kentut hingga dia tidak mendengarkan suara adzan. Dan apabila adzan telah
selesai, maka dia kembali hingga apabila shalat telah diiqamatkan, maka dia berpaling hingga
apabila iqamah telah selesai, maka dia kembali hingga mengingatkan antara seseorang
dengan dirinya, dia berkata, 'Ingat demikian, ingat demikian untuk sesuatu yang tidak dia
ingat sebelumnya hingga senantiasa seorang laki-laki tidak mengetahui berapa raka'at dia
shalat'." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan yang semisalnya hanya saja
dia berkata, "Hingga seorang laki-laki senantiasa tidak tahu bagaimana dia shalat."
Bab: Sunahnya mengangkat kedua tangan sebatas kedua pundak saat takbiratul ikram
<rb^'
586. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi, Sa'id bin Manshur, Abu
Bakar bin Abi Syaibah, Amru an-Naqid, dan Zuhair bin Harb, serta Ibnu Numair semuanya
dari Sufyan bin Uyainah dan lafazh tersebut milik Yahya, dia berkata, telah mengabarkan
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Salim dari bapaknya dia berkata, "Saya
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila memulai shalat, maka beliau
mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua pundaknya dan mengangkat
tangan sebelum rukuk dan ketika berdiri dari rukuk, namun beliau tidak mengangkat kedua
tangannya antara dua sujud."
c . >
^yiiiui' ^iw'jyy ;j>j\\-y[ikiyjl y
'j£ &J&-
587. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Ibnu
Syihab dari Salim bin Abdullah bahwa Ibnu Umar berkata, "Rasululllah apabila mendirikan
shalat maka beliau mengangkat kedua tangannya hingga menjadi sejajar dengan kedua
pundaknya, kemudian bertakbir, lalu jika beliau ingin rukuk maka beliau mengerjakan seperti
itu, dan apabila berdiri dari rukuk maka beliau mengerjakan seperti itu, namun beliau tidak
mengerjakannya ketika mengangkat kepalanya dari sujud." Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Hujain, yaitu Ibnu al-Mutsanna telah
menceritakan kepada kami al-Laits dari Uqail --lewat jalur periwayatan lain--, dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Quhzad telah menceritakan kepada
kami Salamah bin Sulaiman telah mengabarkan kepada kami Abdullah telah mengabarkan
kepada kami Yunus keduanya dari az-Zuhri dengan sanad ini sebagaimana dikatakan Ibnu
Juraij, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila mendirikan shalat maka beliau
mengangkat kedua tangannya hingga menjadi sejajar dengan kedua pundaknya, kemudian
bertakbir."
588. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Qilabah bahwa dia melihat Malik bin al-Huwairits
apabila shalat maka dia bertakbir kemudian mengangkat kedua tangannya, dan apabila
berkehendak untuk rukuk maka dia mengangkat kedua tangannya, dan apabila mengangkat
kepalanya dari rukuk maka dia mengangkat kedua tangannya, dan dia menceritakan bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu melakukan hal tersebut.
yw y\j^-
589. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan kepada kami
Abu Awanah dari Qatadah dari Nashr bin Ashim dari Malik bin al-Huwairits bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam apabila bertakbir maka beliau mengangkat kedua tangannya
hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila rukuk maka beliau mengangkat kedua
tangannya hingga sejajar dengan kedua telinganya, dan apabila mengangkat kepalanya dari
rukuk seraya mengucapkan, 'Semoga Allah mendengarkan orang yang memujiNya', maka
beliau melakukan seperti itu." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Adi dari Sa'id dari Qatadah dengan
sanad ini bahwa dia melihat Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, hingga
kedua tangannya sejajar dengan cabang telinganya.
Bab: Penetapan adanya takbir setiap akan turun dan naik dalam shalat, kecuali
5' J S} ^ U-j J \ Jla j
590. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah
pernah shalat mengimami mereka, lalu bertakbir setiap kali turun dan naik. Dan ketika dia
berpaling maka dia berkata, "Demi Allah, aku adalah orang yang paling mirip shalatnya
dengan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam."
Z :_^ld\s , ^>C^^Vi\^^^\^l > \ ^ ^Z\i\^!)\zS^zSz
<S^3 <}^')^Zv^\ i yjb\^^ l ^^\^L^j\jb\*^\'^A£jjS-ij£^J££^>- l jj\c^ oX>-^>ii^Z _jS
^XzjZZ&*Z\^Z>Z\iS ^ ^\bjz ^<<uj£>
591. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu
Syihab dari Abu Bakar bin Abdurrahman bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata,
"Rasulullah apabila mendirikan shalat, maka beliau bertakbir ketika berdiri kemudian
bertakbir ketika rukuk kemudian mengucapkan, 'Semoga Allah mendengar orang yang
memujinya' ketika mengangkat tulang rusuknya dari rukuk, kemudian dia membaca -dalam
keadaan berdiri-, 'Wahai Rabb kami, bagiMu segala puji' kemudian beliau bertakbir ketika
turun sujud, kemudian bertakbir ketika mengangkat kepalanya kemudian bertakbir ketika
sujud kemudian bertakbir ketika mengangkat kepalanya, kemudian melakukan seperti itu
dalam shalat semuanya hingga menyelesaikannya, dan bertakbir ketika berdiri dari rakaat
kedua setelah duduk. Kemudian Abu Hurairah berkata, 'aku adalah orang yang paling mirip
shalatnya dengan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.' Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Hujain telah menceritakan kepada
kami al-Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu Bakar bin
Abdurrahman bin al-Harits bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasululah
shallallahu 'alaihi wasallam apabila mendirikan shalat, maka bertakbir ketika berdiri" seperti
hadits Ibnu Juraij, namun dia tidak menyebutkan perkataan Abu Hurairah, 'aku adalah orang
yang shalatnya paling mirip dengan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.' Dan telah
menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah ketika Marwan mengangkatnya sebagai
pengganti imam pada Madinah, apabila dia mendirikan shalat wajib maka dia bertakbir. Lalu
dia menyebutkan semisal hadits Ibnu Juraij. Dan dalam haditsnya, 'Ketika dia
menyelesaikannya dan mengucapkan salam maka dia menghadap penghuni masjid seraya
berkata, 'Demi Dzat yang jiwaku berada di TanganNya, aku adalah orang yang paling mirip
shalatnya dengan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam'."
592. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran ar-Razi telah menceritakan
kepada kami al-Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami al-Auza'i dari Yahya bin
Abi Katsir dari Abu Salamah bahwa Abu Hurairah bertakbir dalam shalat setiap kali
mengangkat dan meletakkan, maka kami bertanya, "Wahai Abu Hurairah, apa takbir ini?"
Dia menjawab, "Takbir ini adalah shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam."
593. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'kub, yaitu Ibnu Abdurrahman dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa dia
bertakbir setiap kali turun dan naik, dan dia menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dahulu melakukan hal tersebut.
^ ^ <* x ••> s pV- ^ x * '
594. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Khalaf bin Hisyam semuanya dari
Hammad berkata Yahya telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ghailan dari
Mutharrif dia berkata, "Saya shalat bersama Imran bin Hushain di belakang Ali bin Abi Thalib,
dahulu apabila dia bersujud maka bertakbir, dan apabila mengangkat kepalanya maka dia
bertakbir, serta apabila berdiri dari dua raka'at maka dia bertakbir. Lalu ketika kami pulang
dari shalat. Dia berkata, 'Imran memegang tanganku kemudian berkata, 'Sungguh orang ini
telah mengimami kami dengan shalat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam atau orang ini
telah mengingatkanku tentang shalat Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam."
Bab: Wajibnya membaca al Fatihah pada setiap rakaat Ji<
4?x3 Lai \ ,• \ i \ \ _j )
uS3i.
4>oliL> \ j
595. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid serta
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Sufyan berkata Abu Bakar telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Mahmud bin ar-Rabi' dari Ubadah bin ash-Shamit
menyatakan hadits tersebut marfu' kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, "Tidak sah shalat
seseorang yang tidak membaca al-Fatihah."
»> > »
J j-i» j J\i J sSlii-
596. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahab dari Yunus -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami
Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Mahmud bin ar-Rabi' dari
Ubadah bin ash-Shamit dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak
sah shalat seseorang yang tidak membaca Ummul Qur'an."
jo'^VV'
» y*
? t -\ ?
’ *- «£ > » >
\ Xc\ja$ S\ j
597. Telah menceritakan kepada kami al-Hasan bin Ali al-Hulwani telah menceritakan kepada
kami Ya'kub bin Ibrahim bin Sa'ad telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari
Ibnu Syihab bahwa Mahmud bin ar-Rabi', -yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah menyemprotkan air di wajahnya dari sumur mereka- mengabarkan kepadanya
bahwa Ubadah bin ash-Shamit mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, "Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Ummu Qur'an." Dan
telah menceritakan kepada kami tentangnya lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada
kami Ma'mar dari az-Zuhri dengan sanad semisalnya, dan menambahkan, "Atau lebih
banyak."
j y* y ,id\yyyyyy
ju3^\3is {^j\yj\ } 3isvS\
Q\5\j sj-c- til j°j? »5^3^ j ci-^® 3 ^ { \ & yy } 3^\j
J^^SdJLS\
\isl^^ii1i2ti»^ J*
j>J^j ( ^^L/Lte^_^ac r o\jli\lj'^* , Aj' ( ^^-^\ jJL^^fr^LJl^j-C-^^'^S^Ulja^j-C- -V^ouoi^Ja^IuS
J^i\i _^j3li^ * Jbs ^ ^l/j '^k'^L\i ^ j^ILa^&jIZ
^;s^\,i^ju3^\3^u^^jj5i^
y ^USS^ ;^5\
• r i ( ^j^U^\ c pii\i ^J3lis ^ >& ^3li^ls
> Mj^
598. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari al-Ala 1 dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, beliau bersabda, "Barangsiapa yang mengerjakan shalat tanpa
membaca Ummul Qur'an di dalamnya, maka shalatnya masih mempunyai hutang, tidak
sempurna" Tiga kali. Ditanyakan kepada Abu Hurairah, " Kami berada di belakang imam?"
Maka dia menjawab, "Bacalah Ummul Qur'an dalam dirimu, karena aku mendengar
Rasulullah bersabda, 'Allah berfirman, 'Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu,
dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba berkata, 'Segala
puji bagi Allah Rabb semesta alam.' Maka Allah berkata, 'HambaKu memujiKu.' Apabila
hamba tersebut mengucapkan, 'Yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.' Allah berkata,
'HambaKu memujiKu.' Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Pemilik hari kiamat.' Allah
berkata, 'HambaKu memujiku.' Selanjutnya Dia berkata, 'HambaKu menyerahkan urusannya
kepadaKu.' Apabila hamba tersebut mengucapkan, 'Hanya kepadaMulah aku menyembah
dan hanya kepadaMulah aku memohon pertolongan.' Allah berkata, 'Ini adalah antara Aku
dengan hambaKu. Dan hambaKu mendapatkan sesuatu yang dia minta'. Apabila hamba
tersebut mengucapkan, 'Berilah kami petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang
Engkau beri nikmat atas mereka, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan
pula orang-orang yang sesat.' Allah berkata, 'Ini untuk hambaKu, dan hambaKu
mendapatkan sesuatu yang dia minta'." Berkata Sufyan telah menceritakan kepada kami al-
Ala' bin Abdurrahman bin Ya'kub aku mengunjunginya, sedangkan dia dalam keadaan sakit
di rumahnya, lalu aku bertanya kepadanya tentang hadits tersebut, telah menceritakan
kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari al-Ala' bin Abdurrahman bahwa dia
mendengar Abu as-Saib, maula Hisyam bin Zuhrah berkata, saya mendengar Abu Hurairah
berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, -lewat jalur periwayatan lain-,
dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada kami al-
Ala' bin Abdurrahman bin Ya'kub bahwa Abu as-Saib, maula bani Abdullah bin Hisyam bin
Zuhrah telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa melakukan shalat, dan belum
membaca Ummul Qur'an", sebagaimana hadits Sufyan. Dan dalam hadits keduanya Allah
berfirman, 'Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu dua bagian, setengah untukKu
dan setelah lainnya untuk hambaKu." Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ja'far al-
Ma'qiri telah menceritakan kepada kami an-Nadhr bin Muhammad telah menceritakan
kepada kami Abu Uwais telah mengabarkan kepadaku al-Ala' dia berkata, saya mendengar
dari bapakku dan dari Abu as-Saib, keduanya adalah teman duduk Abu Hurairah. Keduanya
berkata. Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Barangsiapa yang melakukan shalat yang padanya dia tidak membaca al-Fatihah, maka dia
masih mempunyai hutang (kurang)." Dia mengucapkannya tiga kali seperti hadits mereka.
599. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Habib bin asy-Syahid dia berkata, aku
mendengar Atha' menceritakan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, "Tidak sah shalat kecuali dengan membaca (al-Fatihah)." Abu Hurairah
berkata, "Sesuatu yang diumumkan oleh Rasulullah, niscaya kami mengumumkannya kepada
kalian. Dan sesuatu yang disembunyikan oleh Rasulullah, niscaya kami menyembunyikannya
untuk kalian."
^ Ji3\33\3A U 'j>T
iil
600. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb dan lafazh
tersebut milik Amru, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim
telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari Atha' dia berkata. Abu Hurairah berkata,
"Dalam setiap shalat dia membaca, maka sesuatu yang diperdengarkan oleh Rasulullah,
niscaya kami memperdengarkannya kepada kalian. Dan sesuatu yang disembunyikan oleh
Rasulullah, niscaya kami menyembunyikannya untuk kalian." Maka seorang laki-laki berkata
kepadanya, "Apabila aku tidak menambahkan pada Ummul Qur'an (dengan surat lainnya)?"
Maka dia menjawab, "Jika kamu menambahkan padanya, maka itu adalah baik, dan jika
kamu berhenti padanya, maka sudah cukup bagimu."
VS^IL.1 Vl^. U J ^ Vl^l ^1^. J \ j^> < j ? ^J\ US &\ , jj£&£ $ j
601. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Yazid yaitu Ibnu Zurai' dari Habib al-Mu'allim dari 'Atha' dia berkata. Abu Hurairah berkata,
"Dalam setiap shalat terdapat suatu bacaan, maka sesuatu yang diperdengarkan oleh Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, niscaya kami memperdengarkannya kepada kalian. Dan sesuatu
yang disembunyikan oleh beliau, niscaya kami menyembunyikannya dari kalian, dan
barangsiapa yang membaca Umm al-Kitab, maka sungguh telah cukup baginya, dan
barangsiapa menambahkan, maka itu adalah lebih baik."
. 9 9
s > . s
j4-3J\3vii
\l^ZLkJ\^ Jy jiUi j
\s a tok. Ji
602. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah dia berkata, telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abi
Sa'id dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memasuki sebuah masjid, lalu seorang laki-laki masuk, lalu shalat, kemudian dia datang, lalu
mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membalas salamnya seraya berkata, 'Kembalilah, lalu shalatlah,
karena kamu belum shalat. Lalu laki-laki tersebut kembali, lalu shalat sebagaimana
sebelumnya dia shalat, kemudian mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya
mengucapkan salam kepada beliau. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab,
'Semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu' kemudian beliau bersabda lagi, 'Kembalilah
dan shalatlah lagi, karena kamu belum shalat', hingga dia melakukan hal tersebut tiga kali.
Lalu laki-laki tersebut berkata, 'Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak
dapat melakukan yang lebih baik selain daripada ini, ajarkanlah kepadaku. 1 Beliau bersabda,
'Apabila kamu mendirikan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah sesuatu yang mudah
dari al-Qur'an, kemudian ruku'lah hingga bertuma'ninah dalam keadaan ruku'. Kemudian
angkatlah (kepalamu dari ruku') hingga lurus berdiri, kemudian sujudlah hingga
bertuma'ninah dalam keadaan sujud, kemudian angkatlah hingga bertuma'ninah dalam
duduk, kemudian lakukan hal tersebut dalam shalatmu semuanya'." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan
Abdullah bin Numair -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku dia berkata, telah menceritakan
kepada kami Ubaidullah dari Sa'id bin Abi Sa'id dari Abu Hurairah 'bahwa seorang laki-laki
masuk masjid, lalu mendirikan shalat sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di
suatu sudut masjid, ' lalu dia membawakan hadits seperti kisah ini, dan dia menambahkan,
'Apabila kamu mendirikan shalat, maka sempurnakanlah wudhu, kemudian menghadaplah
kiblat, lalu bertakbirlah'."
Bab: Larangan bagi makmum untuk mengeraskan suara di belakang imam
\ j#>-)
603. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id keduanya
meriwayatkan dari Abu 'Awanah berkata Sa'id, telah menceritakan kepada kami Abu
'awanah dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Imran bin Hushain dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan shalat zhuhur atau ashar bersama kami, seraya
bersabda, 'Siapakah di antara kalian yang membaca Sabbihisma Rabbikal A'la di belakangku?
' Maka seorang laki-laki berkata, 'Saya (yang membaca), dan saya tidak menginginkannya
melainkan kebaikan.' Beliau bersabda, 'Sungguh aku telah mengetahui bahwa sebagian
kalian menyelesihiku padanya'."
3 litsisfr -
y\ J ^
604. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata, saya mendengar Zurarah bin
Aufa bercerita dari Imran bin Hushain bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melakukan shalat zhuhur, lalu mulailah seorang laki-laki membaca di belakang beliau,
'Sabbihisma Rabbikal A'la 1 , ketika beliau selesai shalat, maka beliau bersabda, 'Siapakah di
antara kalian yang membaca atau siapakah di antara kalian pembaca? ' Maka seorang laki-
laki menjawab, 'Saya.' Lalu beliau bersabda, 'Aku benar-benar telah menduga bahwa
sebagian kalian menyelisihiku padanya'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi
Syaibah telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ulayyah --lewat jalur periwayatan lain—
dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abi 'Adi keduanya meriwayatkan dari Ibnu Abi 'Arubah dari Qatadah
dengan isnad ini bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dzuhur dan bersabda,
"Sungguh aku mengetahui bahwa sebagian kalian menyelisiku padanya."
Bab: Hujan bagi pendapat yang mengatakan "Basmalah tidak dikeraskan" (*^Jl
>
&
> 9
605. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya meriwayatkan dari Ghundar berkata Ibnu al-Mutsanna, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata,
saya mendengar Qatadah bercerita dari Anas dia berkata, "Saya shalat bersama Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam. Abu Bakar, Umardan Utsman, lalu aku belum pernah mendengar
salah seorang dari mereka membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim'." Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Dawud
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dalam isnad ini dan menambahkan "Syu'bah
berkata, maka saya berkata kepada Qatadah, 'Apakah kamu mendengarnya dari Anas? ' Dia
berkata, 'Ya, dan kami menanyakannya tentangnya'."
^J^^Uoj(^L^\^jl^iiAA-^j^i]\(^ljl^ili J ^3L>oi a \ ^-s*J t-jliapJl
dpcsojj ^J4. S$\iS i£j$ j&AVij
*^/ {<l^\-aJ\jJ\<»llj4li Aa^J\ } i^J^j^cJLLl^\ ^^3^Afk£- J J^a_£- 3
*^-* & cP ' £f^ A ^ 9 (jj <P ^ S ^~ ^ Cf^jj^ b^
606. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran ar-Razi telah menceritakan
kepada kami al-Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami al-Auza'i dari 'Abdah
bahwa Umar bin al-Khaththab dahulu mengeraskan (bacaan) kalimat-kalimat tersebut. Dia
membaca, "SUBHAANAKALLOOHUMMA, WABIHAMDIKA TABAAROKA ISMUKA WATA'AALAA
JADDUKA WALAA ILAAHA GHOIRUKA." Ya Allah, Mahasuci Engkau dan dengan memujimu,
Mahaberkah NamaMu, Mahaluhur kemuliaanMu, tidak ada tuhan (yang berhak disembah)
selain Engkau." Dan dari Qatadah bahwa dia menulis kepadanya mengabarkan dari Anas bin
Malik bahwa dia menceritakan kepadanya, dia berkata, "Saya shalat di belakang Nabi
Shallalla hu'alaihiwasallam. Abu Bakar, Umar, dan Utsman, maka mereka memulai membaca
iftitah dengan, 'Alhamdulillahi Rabb al-Alamin (Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam).'
Mereka tidak menyebutkan, 'Bismillahirrahmanirrahim (dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) pada awal bacaan, dan tidak pada akhirnya." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran telah menceritakan kepada kami al-
Walid bin Muslim dari al-Auza'i telah mengabarkan kepadaku lshaq bin Abdullah bin Abi
Thalhah bahwasanya dia mendengar Anas bin Malik menyebutkan hal tersebut.
Bab: Hujah bagi pendapat yang mengatakan "Basmalah adalah ayat untuk awal setiap
surat selain surat al Bara'ah" (S*\
s ? / * v ^
^k\ll\^j^S^\^>^ ^jjrA \3^^J6l^l^
¥^* 2 a £ j 4 $j J>>£i*&rJ\ j ^3li^Vii-
607. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr as-Sa'di telah menceritakan kepada kami
Ali bin Mushir telah mengabarkan kepada kami al-Mukhtar bin Fulful dari Anas bin Malik --
lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi
Syaibah sedangkan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir
dari al-Mukhtar dari Anas dia berkata, "Pada suatu hari ketika Rasulullah di antara kami, tiba-
tiba beliau tertidur, kemudian mengangkat kepalanya dalam keadaan tersenyum, maka kami
bertanya, 'Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah? 1 Beliau menjawab, 'Baru saja
diturunkan kepadaku suatu surat, lalu beliau membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim, Inna
A'thainaka al-Kautsar Fashalli Lirabbika Wanhar, Inna Syani'aka Fluwa al-Abtar, ' kemudian
beliau berkata, 'Apakah kalian tahu, apakah al-Kautsar itu? ' Kami menjawab, 'Allah dan
RasulNya lebih tahu.' Beliau bersabda, 'la adalah sungai yang dijanjikan oleh Rabbku
kepadaku. Padanya terdapat kebaikan yang banyak, la adalah telaga yang umatku
menemuiku pada hari kiamat, wadahnya sebanyak jumlah bintang, lalu seorang hamba dari
umatku terhalang darinya, maka aku berkata, 'Wahai Rabbku, sesungguhnya dia termasuk
umatku', maka Allah berkata, 'Kamu tidak tahu sesuatu yang terjadi setelah (meninggalmu)
'." Ibnu Hujr menambahkan dalam haditsnya, "Di antara kami dalam masjid." Dan kalimat,
"Allah berfirman, 'Sesuatu yang terjadi setelah meninggalmu'." Telah menceritakan kepada
kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala telah mengabarkan kepada kami Ibnu Fudhail dari
Mukhtar bin Fulful dia berkata, "Saya mendengar Anas bin Malik berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidur", sebagaimana hadits Ibnu Mushir, hanya saja dia berkata,
'Sungai yang dijanjikan oleh Rabbku di surga, padanya terdapat telaga, ' dan dia tidak
menyebutkan, 'Wadahnya sebanyak jumlah bintang'."
Bab: Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri setelah takbiratul ihram
>» i ' > \'X\ ' ' -f 1 , ' > ** \'X\ '
^ Uo-a^-^ULC- U oJo-
^ ♦* ' S
608. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Affan telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Juhadah telah menceritakan kepadaku Abdul Jabbar bin Wail dari Alqamah
bin Wail dan maula milik mereka bahwa keduanya telah menceritakannya dari bapaknya,
Wail bin Hujr "Bahwasanya dia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua
tangannya ketika masuk shalat, bertakbir." Hammam menggambarkannya, "Di hadapan
kedua telinganya, kemudian melipatnya pada bajunya kemudian meletakkan tangan
kanannya di atas tangan kirinya. Ketika dia ingin rukuk, maka beliau mengeluarkan kedua
tangannya dari bajunya, kemudian mengangkat keduanya, kemudian bertakbir, lalu rukuk.
Ketika beliau mengucapkan, 'Samiallahu Liman Hamidahu' maka beliau mengangkat kedua
tangannya. Ketika beliau sujud, maka beliau sujud di antara kedua telapak tangannya."
Bab: Tasyahud dalam shalat
\ J J y 1 \Z£jS-^\3 \<£ jS-
>. >
>
609. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb, Utsman bin Abi Syaibah dan lshaq bin
Ibrahim lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami sedangkan dua orang yang lainnya
berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari Abdullah dia
berkata, "Kami dahulu mengucapkan dalam shalat di belakang Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, 'Semoga keselamatan atas Allah, semoga keselamatan atas fulan.'
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami pada suatu hari, ' Allah
adalah Maha selamat, apabila salah seorang dari kalian duduk dalam shalat, maka
ucapkanlah, 'Attahiyyat Lillah wa ash-Shalawat wa ath-Thayyibat, assalamu alaika, ayyuha
an-Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuhu, assalamu'alaina wa ala ibadillahishshaalihin.
(Segala penghormatan bagi Allah, shalawat dan juga kebaikan. Semoga keselamatan
terlimpahkan kepadamu wahai Nabi dan juga rahmat dan berkahnya. Semoga keselamatan
terlimpahkan atas kami dan hamba Allah yang shalih) '. -Apabila dia mengucapkannya maka
doa itu akan mengenai setiap hamba shalih di langit dan bumu- Saya bersaksi bahwa tidak
ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusan Allah, ' kemudian dia memilih permintaan doa yang dia kehendaki. Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Manshur dengan isnad ini semisalnya, dan dia tidak menyebutkan,
"Kemudian dia memilih permintaan doa yang dia kehendaki." Telah menceritakan kepada
kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Husain al-Ju'fi dari Zaidah dari
Manshur dengan isnad ini semisal hadits keduanya, kemudia dia menyebutkan dalam hadits
tersebut, "Kemudian hendaklah dia memilih setelah itu permintaan doa yang dia kehendaki
atau dia inginkan." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan
kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Syaqiq dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata,
"Dahulu kami apabila duduk-duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat"
seperti hadits Manshur, dan dia berkata, 'Kemudian dia memilih setelah itu sebagian dari
doa'." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Saif bin Sulaiman dia berkata,
saya mendengar Mujahid berkata, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Sakhbarah dia
berkata, saya mendengar Ibnu Mas'ud berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengajarkan kepadaku tasyahhud, pundakku di antara pundaknya, sebagaimana beliau
mengajarkan suatu surat al-Qur'an." Lalu dia menceritakan tasyahhud seperti tasyahhud
yang mereka kisahkan.
610. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh bin al-Muhajir telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Abu az-Zubair dari Sa'id
bin Jubair, dan dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwasanya dia berkata, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengajarkan kami tasyahhud sebagaimana beliau mengajarkan kami sebuah
surat alQuran, lalu pada waktu itu beliau membaca, 'Attahiyyat ash-Shalawat ath-Thayyibat
Lillah, Assalamu alaika, Ayyuha an-Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuhu, Assalamu'alaina
wa ala Ibadillahishshaalihin. (Segala penghormatan shalawat dan juga kebaikan bagi Allah,.
Semoga keselamatan terlimpahkan kepadamu wahai Nabi dan juga rahmat dan berkahnya.
Semoga keselamatan terlimpahkan atas kami dan hamba Allah yang shalih. Saya bersaksi
bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah, dan saya bersaksi bahwa
Muhammad adalah utusan Allah) Dan dalam suatu riwayat, "Sebagaimana beliau
mengajarkan kepada kami al-Qur'an."
611. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Humaid telah
menceritakan kepadaku Abu az-Zubair dari Thawus dari Ibnu Abbas dia berkata, "Dahulu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada kami tasyahhud sebagaimana
beliau mengajarkan surat al-Qur'an."
\ yj&{h Ji}3ls3\j
315 Ju 3 jii j\45ai\ 5^ ( ^==J > ^\ vss j^is\ \ j ^i\^ 3 is\s\ jiii^
JkLc-5^ Jlibp ^-=^Al3^9^> Jp^===^l3-X^j^
J J ^4j\ J ^
i^is&^ul ^isS^s^y jj>4 JkZ^i ^jj
j, 1<^-1^\ J, ' ^ J J <i £r^^ ^
,_^t»\ >Ti\
a 1y\j^\ ,^\y ^ vssj^^U\ ^ luiiLUc^i^iiLu^i^^^^
>i-
612. Telah menceritakan kepada kami Sa’id bin Manshur, Qutaibah bin Sa'id, Abu Kamil al-
Jahdari dan Muhammad bin Abdul Malik al-Umawi sedang lafazh tersebut milik Abu Kamil,
mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Yunus bin
Jubair dari Hiththan bin Abdullah bin ar-Raqasyi dia berkata, "Saya shalat bersama Abu Musa
al-Asy'ari dengan sebuah shalat. Tatkala pada waktu duduk (tahiyat), maka seorang laki-laki
dari kaum tersebut berkata, 'Shalat diidentikkan dengan kebaikan dan mengeluarkan zakat.'
Dia berkata, 'Ketika Abu Musa melaksanakan shalat dan salam, maka dia berpaling seraya
berkata, 'Siapakah di antara kalian yang mengucapkan kalimat demikian dan demikian.'
Perawi berkata, 'Lalu kaum tersebut diam kemudian dia berkata lagi, 'Siapakah di antara
kalian yang mengucapkan kalimat demikian dan demikian.' Maka kaum tersebut diam. Lalu
dia bertanya lagi, 'Boleh jadi kamu wahai Hiththan yang telah mengucapkannya'. Dia
menjawab, 'Aku tidak mengatakannya. Dan aku khawatir kamu menghardikku dengannya.'
Lalu seorang laki-laki dari kaum tersebut berkata, 'Akulah yang mengatakannya, dan tidaklah
aku bermaksud mengatakannya melainkan suatu kebaikan.' Lalu Abu Musa berkata,
'Tidakkah kalian mengetahui bagaimana kalian (seharusnya) mengucapkan (dzikir) dalam
shalat kalian. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi khutbah kepada kita, lalu
menjelaskan kepada kita sunnah-sunnahnya, dan mengajarkan kepada kita tentang shalat
kita, beliau bersabda, 'Apabila kalian shalat maka luruskanlah shalat kalian, kemudian
hendaklah salah seorang dari kalian mengimami kalian, apabila dia bertakbir maka kalian
bertakbirlah, dan apabila dia mengucapkan, "Ghairil Maghdhubi Alaihim wala adh-Dhallin
(Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan orang yang sesat) ' maka katakanlah,
'Amin' niscaya Allah mencintai kalian. Apabila dia bertakbir dan rukuk, maka bertakbir dan
rukuklah, karena imam harus rukuk sebelum kalian dan mengangkat dari rukuk sebelum
kalian.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Lalu gerakan demikian diikuti
dengan gerakan demikian. Apabila dia berkata, 'Samiallahu liman hamidah (semoga Allah
mendengar kepada orang yang memujinya) maka katakanlah, 'Allahumma Rabbana laka al-
Hamdu (Ya Allah, Rabb kami, segala puji untukMu) ' niscaya Allah akan mendengarkan
kalian, karena Allah berkata melalui lisan NabiNya Shallallahu'alaihiwasallam, 'Samiallahu
liman hamidah'. Dan apabila imam bertakbir dan sujud, maka bertakbir dan sujudlah, karena
imam sujud sebelum kalian, dan bangkit sebelum kalian.' Lalu Rasulullah bersabda lagi, 'Lalu
gerakan tersebut diikuti dengan gerakan tersebut. Dan apabila sedang duduk tahiyat maka
hendaklah doa pertama kalian adalah, 'Attahiyyat Lillah wa ash-Shalawat wa ath-Thayyibat,
assalamu alaika, ayyuha an-Nabiyyu Warahmatullahi Wabarakatuhu, assalamu'alaina wa ala
ibadillahishshaalihin. (Segala penghormatan bagi Allah, shalawat dan juga kebaikan. Semoga
keselamatan terlimpahkan kepadamu wahai Nabi dan juga rahmat dan berkahnya. Semoga
keselamatan terlimpahkan atas kami dan hamba Allah yang shalih) '. Saya bersaksi bahwa
tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan utusan Allah'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin Abi 'Arubah --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu
Ghassan al-Misma'i telah menceritakan kepada kami Muadz bin Hisyam telah menceritakan
kepada kami bapakku -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Sulaiman at-Taimi semuanya
meriwayatkan dari Qatadah dalam isnad ini dengan yang semisalnya. Dan dalam hadits Jarir
dari Sulaiman dari Qatadah ada tambahan, 'Apabila imam membaca maka simaklah.' Dan
tidak ada dalam hadits salah seorang dari mereka ungkapan, ' Allah berkata melalui lisan
NabiNya Shallallahu'alaihiwasallam, 'Samiallahu liman hamidah' kecuali dari riwayat Abu
Kamil sendirian dari Abu Awanah. Abu lshaq berkata. Abu Bakar putra saudari Abu an-
Nadhar berkata dalam hadits ini. Lalu Muslim berkata, "Kamu memaksudkan lebih hafizh
daripada Sulaiman. Lalu Abu Bakar berkata kepadanya, 'Hadits Abu Hurairah adalah shahih,
maksudnya, 'Apabila imam membaca maka kalian simaklah.' Dan Abu Hurairah berkata,
hadits tersebut menurutku shahih.' Muslim bertanya, "Mengapa kamu tidak meletakkannya
di sini." Abu Hurairah menjawab, "Tidak semua yang ada di sisiku adalah shahih. Aku
meletakkannya di sini hanyalah dengan maksud sekedar meletakkannya di sisi selama
mereka berijma' atasnya." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abi
Umar dari Abdurrazzaq dari Ma'mar dari Qatadah dengan isnad ini, dan dia berkata dalam
hadits tersebut, " Allah menetapkan melalui lisan NabiNya Shallallahu'alaihiwasallam,
'Samiallah liman hamidah'."
Bab: Shalawat atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam setelah tasyahud
j^&\\ j
jTj^di'jl^Ui' jI^» jT j jl; jj^,\ jT jI^» jT j
613. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dia berkata, saya
membaca di hadapan Malik dari Nu'aim bin Abdullah al-Mujmir bahwa Muhammad bin
Abdullah bin Zaid al-Anshari dan Abdullah bin Zaid yang dia adalah orang yang diberi
petunjuk dalam hal panggilan untuk shalat (adzan), dia telah menceritakannya dari Abu
Mas'ud al-Anshari dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami
sedangkan kami berada dalam majlis Sa'd bin Ubadah, maka Basyir bin Sa'ad berkata
kepadanya, 'Allah memerintahkan kami untuk mengucapkan shalawat atasmu wahai
Rasulullah, lalu bagaimana cara bershalawat atasmu? ' Perawi berkata, "Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam diam hingga kami berangan-angan bahwa dia tidak
menanyakannya kepada beliau. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Katakanlah, 'ALLOOHUMMA SHOLU 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD,
KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI
MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA 'ALAA AALI IBROOHIIMA FIL'AALAMIINA INNAKA
HAMIIDUN MAJIID." Ya Allah, berilah shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau memberi shalawat atas keluarga Ibrahim, dan berilah berkah atas
Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah kepada
keluarga Ibrahim di dunia. Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.' Dan salam sebagaimana
yang telah kamu ketahui."
s'' X / X ^ ^ /
614. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar dan lafazh tersebut milik al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam
dia berkata. Saya mendengar Ibnu Abi Laila berkata, Ka'ab bin Ujrah menemuiku seraya
berkata, "Maukah kalian aku beri hadiah ketika Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam keluar
melewati kami, maka kami berkata, 'Sungguh kami telah mengetahui bagaimana
mengucapkan selamat atasmu, dan bagaimana bershalawat atasmu.' Beliau bersabda,
'Kalian katakanlah, 'ALLOOHUMMA SHOLU 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI
MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA INNAKA HAMIIDUN MAJIID,
ALLOOHUMMA BAARIK 'ALAA MUHAMMADIN WA'ALAA AALI MUHAMMADIN KAMAA
BAAROKTA 'ALAA AALI IBROOHIIMA INNAKA HAMIIDUN MAJIID "Ya Allah, berilah shalawat
atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi shalawat atas
keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, berilah
berkah atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah
kepada keluarga Ibrahim. Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia 1 ." Telah menceritakan
kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Syu'bah dan Mis'ar dari al-Hakam dengan isnad ini yang semisalnya dan
dalam hadits Mis'ar tidak ada, "Maukah kalian agar aku beri hadiah." Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bakkar telah menceritakan kepada kami Ismail bin Zakariya'
dari al-A'masy dari Mis'ar dan dari Malik bin Mighwal semuanya meriwayatkan dari al-
Hakam dengan isnad ini yang semisalnya, hanya saja dia berkata, "Dan keberkahan atas
Muhammad, " dan tidak mengatakan, "Allahumma."
615. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Rauh dan Abdullah bin Nafi' -lewat jalur periwayatan lain- dan
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lafazh tersebut miliknya, dia berkata,
telah mengabarkan kepada kami Rauh dari Malik bin Anas dari Abdullah bin Abi Bakar dari
bapaknya dari Amru bin Sulaim telah mengabarkan kepadaku Abu Humaid as-Sa'idi
bahwasanya mereka mengatakan, "Wahai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, bagaimana
kami bershalawat atasmu?" Beliau bersabda, "AALLOOHUMMA SHOLLI 'ALAA MUHAMMAD
WA'ALAA AZWAAJIHI WADZURRIYATIHI KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA,
WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AZWAAJIHI WADZURRIYATIHI KAMAA BAAROKTA
'ALAA AALI IBROOHIIMA, INNAKA HAMIIDUN MAJIID" Katakanlah, ya Allah, berikanlah
shalawat atas Muhammad, istri-istrinya, dan keturunannya sebagaimana Engkau
memberikan shalawat atas keluarga Ibrahim. Berilah berkah atas Muhammad, istri dan
keturunannya, sebagaimana Engkau memberikan keberkahan kepada keluarga Ibrahim,
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia 1 ."
616. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail, yaitu Ibnu Ja'far dari al-'Ala' dari bapaknya
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa
bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali."
Bab: Mendengar, mengucapkan hamdalah dan amin
617. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di
hadapan Malik dari Sumai dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, "Apabila imam berkata, 'Samiallahu liman hamidah (semoga Allah
mendengar kepada orang yang memujinya) ', maka katakanlah, 'Allahumma Rabbana laka al-
Hamdu (Ya Allah, Rabb kami, segala puji untukMu) ' karena barangsiapa yang perkataannya
bersesuaian dengan perkataan malaikat, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ya'qub, yaitu
Ibnu Abdurrahman dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi
Shallalla hu'alaihiwasallam semakna dengan hadits Sumai.
J AuAJm \ j J •^r*** u &£■ S-* W'* J ^ (3^ UoA>-
\ J y*J\ \l£\ ^
618. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dan Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa keduanya telah mengabarkan kepadanya dari Abu Hurairah ra bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila imam mengucapkan amin, maka
ucapkanlah amin, karena barangsiapa yang aminnya bersesuaian dengan aminnya malaikat,
niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." Ibnu Syihab berkata, "Dahulu, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata "? min (semoga Allah mengabulkan) ". Telah
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Ibnu al-
Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah ra berkata. Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam semisal hadits Malik, dan dia belum
menyebutkan perkataan Ibnu syihab.
^ Xa3 \J#a) jjLc- \ lXjb\ jS~\
619. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya Telah menceritakan kepadaku Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Abu Yunus telah menceritakan kepadanya,
dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila salah
seorang dari kalian mengucapkan dalam shalat, 'Amin 1 . Sedangkan malaikat di langit
mengucapkan, 'Amin', lalu satu dengan lainnya saling bersesuaian, niscaya dosanya yang
telah lalu diampuni."
3V
» \ " 'L*
620. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah al-Qa'nabi telah menceritakan
kepada kami al-Mughirah dari Abu az-Zinad dari al-'A'raj dari Abu Hurairah ra dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian
mengucapkan, 'Amin' sedangkan malaikat di langit mengucapkan, 'Amin' lalu satu dengan
lainnya bersesuaian, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah ra dari Nabi
Shallalla hu'alaihiwasallam dengan hadits semisalnya.
621. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah ra bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila pembaca mengucapkan, 'Ghairil
Maghdhubi Alaihim wala adh-Dhallin (Bukan jalan orang yang dimurkai dan tidak pula jalan
orang yang sesat) ' lalu orang yang di belakangnya mengucapkan, 'Amin' lalu perkataannya
bersesuaian dengan perkataan penduduk langit, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni."
Bab: Makmum mengikuti imam j»LdyL»Js\)
> i-r.% i <-
Uo-X>-^^ c:
d> r- ^jlf 4 ) '_
^ywssj^iiigv j^/^H\
!__ r fe3^o -Cr <3^3.5^
622. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Qutaibah bin Sa'id, Abu Bakar bin
Abi Syaibah, Amru an-Naqid, Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib semuanya meriwayatkan dari
Sufyan Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri
dia berkata, "Saya mendengar Anas bin Malik berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
terjatuh dari kuda lalu terkelupaslah kulit bagian kanannya, lalu kami mampir
mengunjunginya, lalu hadirlah waktu shalat. Maka beliau shalat mengimami kami dengan
duduk, lalu kami shalat di belakangnya dalam keadaan duduk juga. Ketika shalat telah
selesai, maka beliau bersabda, " imam dijadikan sebagai pemimpin untuk diikuti. Apabila dia
bertakbir maka bertakbirlah, dan apabila dia sujud maka bersujudlah, apabila dia
mengangkat maka angkatlah. Apabila dia mengucapkan, 'Samiallahu liman hamidahu
(semoga Allah mendengar orang yang memujinya) ' maka kalian ucapkanlah, 'Rabbana wa
laka al-Hamdu (Rabb kami dan Engkau memiliki segala puji) ', dan apabila dia shalat duduk
maka shalat duduklah kalian semuanya." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin
Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits -lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits
dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
jatuh menyungkur dari kudanya, lalu terkelupaslah kuitnya, lalu beliau shalat mengimami
kami kemudian menyebutkan hadits semisalnya. Telah menceritakan kepadaku Harmalah
bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam jatuh menyungkur dari kuda, lalu terkelupaslah kulit bagian kanannya"
sebagaimana hadits keduanya, dan dia menambahkan, "Apabila dia shalat berdiri maka
shalatlah berdiri." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan
kepada kami Ma'n bin Isa dari Malik bin Anas dari az-Zuhri dari Anas bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengendarai kuda, lalu beliau jatuh menyungkur darinya, lalu
terkelupaslah kulit bagian kanannya' dengan semisal hadits mereka. Dan di dalamnya,
'Apabila dia shalat berdiri, maka kalian shalat berdirilah." Telah menceritakan kepada kami
'Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada
kami Ma'mar dari az-Zuhri telah mengabarkan kepadaku Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam jatuh dari kudanya lalu terkelupaslah kulit bagian kanannya." Lalu dia
membawakan hadits tersebut, dan di dalamnya tidak ada tambahan Yunus dan Malik.
gS ) \ .jU-y ijtiiLiJU- ji
623. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami 'Abdah bin Sulaiman dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengaduh, lalu sejumlah manusia dari sahabatnya
mengunjunginya untuk menjenguknya, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat
dalam keadaan duduk, lalu mereka shalat dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan
berdiri, lalu beliau memberikan isyarat kepada mereka agar duduk, maka mereka duduk.
Ketika (shalat selesai) beliau berpaling seraya berkata, " Imam dijadikan untuk mengimami,
apabila dia rukuk, maka rukuklah kalian, dan apabila dia mengangkat maka kalian
mengangkatlah, apabila dia shalat dengan cara duduk, maka shalatlah kalian dengan cara
duduk. Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad yaitu Ibnu Zaid -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair -lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair dia berkata, telah menceritakan kepada kami
bapakku semuanya meriwayatkan dari Hisyam bin Urwah dengan isnad ini hadits semisalnya.
/ '
^ J '^>k\ jj jZ,jJ^j,\$s
iSiT^jToplijiillS^ jUSlflglST
\ j-»^ a j£a^ £->5^0"^
i^Vi^i-l^y J&x£&&' j£\ JLrf\i*tfj^lSl$i\ JL^ls
aJj\<^>^j^ J\'jg ^'j^k\'^>k\\
624. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengaduh, lalu kita shalat di belakangnya,
sedangkan beliau dalam keadaan duduk, dan Abu Bakar memperdengarkan takbirnya
kepada manusia. Lalu beliau menoleh kepada kami, maka beliau melihat kami shalat dalam
keadaan berdiri. Lalu beliau memberi isyarat kepada kami untuk duduk, lalu kami shalat
dengan mengikuti shalatnya dalam keadaan duduk. Ketika beliau mengucapkan salam, maka
beliau bersabda, ' kalian baru saja hampir melakukan perbuatan kaum Persia dan Rumawi,
mereka berdiri di hadapan raja mereka, sedangkan mereka dalam keadaan duduk, maka
janganlah kalian melakukannya. Berimamlah dengan imam kalian. Jika dia shalat dalam
keadaan berdiri, maka shalatlah kalian dalam keadaan berdiri, dan jika dia shalat dalam
keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam keadaan duduk'." Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami Humaid bin Abdurrahman ar-Ruasi
dari bapaknya dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam shalat mengimami kami, sedangkan Abu Bakar di belakangnya. Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir, maka dia bertakbir untuk memperdengarkan takbirnya
kepada kita." Kemudian dia menyebutkan semisal hadits al-Laits.
y IA A A J) lA'cAAA is£U-
625. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami al-
Mughirah yaitu al-Hizami dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah ra bahwa
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Imam dijadikan untuk dijadikan panutan,
maka janganlah kalian menyelisihinya. Apabila dia bertakbir, maka kalian bertakbirlah.
apabila dia mengangkat kepala maka kalian mengangkat kepalalah. Apabila dia berkata,
'Samiallahu liman hamidahu 1 , maka ucapkanlah, 'Allahumma Rabbana laka al-Hamdu 1 .
Apabila dia bersujud maka kalian bersujudlah. Apabila dia shalat duduk, maka kalian semua
shalat dengan duduk." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari
Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah ra dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan
yang semisalnya.
Bab: Larangan bagi imam dari bersegera melakukan takbir dan selainnya
^
\S3jpSW j 3\b\j\
t 9 ' t » / \\ ' \ 9 \ l'}* / 'j* 9 / 1 S^.\\ * S I 'T** \ 'tW
s
626. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Khasyram keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami al-
A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ra dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengajari kami, beliau bersabda, 'Janganlah kalian mendahului imam. Apabila dia
bertakbir, maka bertakbirlah, apabila dia mengucapkan, 'Waladhdhallin'. Maka ucapkanlah,
'Amin'. Apabila dia rukuk, maka rukuklah kalian. Apabila dia mengucapkan, 'Sami'allahu
liman hamidahu', maka ucapkanlah, 'Allahumma Rabbana laka al-Hamdu'." Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz, yaitu ad-
Darawardi dari Suhail bin Abi Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah ra dari Nabi
Shallalla hu'alaihiwasallam dengan hadits semisalnya kecuali perkataannya, "Waladhdhallin'
maka ucapkanlah 'Amin'. Dan dia menambahkan, 'Dan janganlah kalian mengangkat kepala
sebelumnya'."
i- i '> )■ 9 \'Z\' \' 9 \vS\' \ 9 ' > 9 \ ^ \'S\ ' I * 9 \ ^ ' > vS\ '
627. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah -lewat jalur
periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz dan lafazh
tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Ya'la, dan dia adalah Ibnu 'Atha' dia mendengar Abu 'Alqamah, dia
mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ' Imam
adalah perisai, apabila dia shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalatlah dalam
keadaan duduk. Dan apabila dia mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidahu', maka
ucapkanlah, 'Allahumma laka al-Hamdu'. Maka apabila perkataan penduduk bumi
bersesuaian dengan perkataaan penduduk langit, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni."
Wa\ j ij&llf- ^ 3li \S\ j \
5
628. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb dari Haiwah bahwa Abu Yunus maula Abu Hurairah ra telah menceritakan kepadanya,
dia berkata, saya mendengar Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu berkata dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, " Imam dijadikan untuk mengimami,
apabila dia bertakbir, maka kalian bertakbirlah, apabila dia rukuk, maka kalian rukuklah. Dan
apabila dia mengucapkan, 'Sami'allahu liman hamidahu', maka ucapkanlah, 'Allahumma laka
al-Hamdu'. Dan apabila dia shalat berdiri, maka kalian shalatlah berdiri, dan apabila kalian
shalat dalam keadaan duduk, maka kalian shalat dalam keadaan duduklah semuanya."
Bab: Imam mencari pengganti jika ada udzur seperti sakit, safar dan selainnya
J\ _^U3lsii\3 JJls\
_3U3iiii\3
J \ jiS 3iiSi\3.
i\3
fiLj#L2&\ Sz&Z jZlfyffffi&L \J*4
ill^\i^j^ Jv/b ^4Li\s-^>C^J^V|ia\\^^
jyi_ii4-1iii3iij >143^ J4 /? a Tj
3 (jt ' <— ->4~ JfelrJ^- is 4.^4-
^>3\Wdis
629. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zaidah telah menceritakan kepada kami Musa bin Abi Aisyah dari Ubaidullah
bin Abdullah dia berkata, "Saya mengunjungi Aisyah, lalu saya berkata kepadanya, 'Maukah
kamu untuk menceritakan kepadaku tentang sakitnya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam?
' Dia menjawab, 'Ya saya mau. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam merasa payah (karena sakit)
lalu beliau bersabda, 'Apakah orang-orang shalat berjamaah? ' Kami menjawab, 'Tidak,
karena mereka menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Letakkanlah air untukku di
wadah.' Lalu kami melakukannya, maka beliau mandi kemudian mulai berdiri, lalu beliau
pingsan kemudian sadar kembali, lalu beliau bertanya, 'Apakah manusia telah shalat
berjamaah? ' Kami menjawab, 'Belum, mereka menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau
bersabda lagi, 'Letakkanlah air untukku di wadah tersebut.' Lalu kami melakukannya, maka
beliau mandi, kemudian mulai bangkit, lalu beliau pingsan lagi, kemudian bangun tersadar.
Lalu beliau bersabda, 'Apakah manusia telah shalat? ' Kami menjwab, 'Belum, mereka
menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda lagi, 'Letakkanlah air untukku di wadah
tersebut.' Lalu kami melakukannya, maka beliau mandi, kemudian mulai bangkit, lalu beliau
pingsan lagi, kemudian bangun tersadar.' Lalu beliau bersabda, 'Apakah manusia telah
shalat? ' Kami menjawab, 'Belum, mereka menunggumu wahai Rasulullah.' Beliau bersabda
lagi, 'Letakkanlah air untukku di wadah tersebut.' Lalu kami melakukannya, maka beliau
mandi, kemudian mulai bangkit, lalu beliau pingsan lagi, kemudian bangun tersadar." Aisyah
berkata, "Orang-orang berkumpul menunggu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di
masjid untuk shalat isya' yang akhir." Aisyah berkata lagi, "Lalu Rasulullah mengirimkan
utusan kepada Abu Bakar agar shalat mengimami orang-orang. Lalu orang tersebut
mendatangi Abu Bakar seraya berkata, ' Rasulullah menyuruhmu untuk shalat mengimami
manusia.' Maka Abu Bakar berkata -sedangkan dia seorang lelaki yang lemah (maksudnya
sensitif), 'Wahai Umar, shalatlah mengimami manusia.' Aisyah berkata lagi, 'Umar pun
berkata, 'Kamu lebih berhak dengan hal tersebut." Aisyah berkata. Lalu Abu Bakar shalat
mengimami mereka pada hari itu, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendapatkan rasa khawatir dalam dirinya, lalu beliau keluar dengan dipapah dua orang laki-
laki, salah satunya adalah al-Abbas untuk shalat zhuhur sedangkan Abu Bakar dalam keadaan
mengimami manusia. Tatkala Abu Bakar melihatnya, maka dia segera mundur. Lalu Nabi
memberikan isyarat kepadanya agar tidak mundur. Dan Rasulullah berkata kepada dua
orang yang memapahnya, 'Dudukkanlah aku di sampingnya'. Lalu keduanya mendudukkan
beliau di samping Abu Bakar, ketika itu Abu Bakar shalat makmum pada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sedangkan orang-orang bermakmum pada shalat Abu Bakar, dan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam shalat dalam keadaan duduk." Ubaidullah berkata, "Aku
menemui Abdullah bin Abbas, lalu aku berkata kepadanya, "Maukah aku paparkan
kepadamu hadits yang diceritakan Aisyah kepadaku tentang sakitnya Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam." Maka dia berkata, "Ceritakanlah kepadaku." Lalu aku
memaparkan haditsnya kepadanya. Maka ternyata dia tidak mengingkari sedikit pun hadits
Aisyah. Hanya saja dia bertanya, "Apakah Aisyah menyebutkan nama laki-laki yang memapah
Nabi bersama al-Abbas?" Aku menjawab, "Tidak." Dia berkata, "Dia adalah Ali."
3is
s >
630. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid dan lafazh
tersebut milik Ibnu Rafi', keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dia berkata, berkata az-Zuhri, dan telah
mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bahwa Aisyah telah
mengabarkan kepadanya seraya berkata, "Pertama kali Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengaduh sakit di rumah Maimunah, lalu beliau meminta izin kepada para istrinya
untuk menginap sakit di rumah Aisyah. Dan mereka memberikan izin kepada beliau." Aisyah
berkata, "Lalu beliau keluar, satu tangannya dipapah oleh al-Fadhl bin Abbas, dan satu
tangannya lagi pada seorang laki-laki lainnya, sedangkan beliau dalam keadaan tidak mampu
berjalan dengan kedua kakinya di tanah." Maka Ubaidullah berkata, "Lalu aku
menceritakannya kepada Ibnu Abbas, maka dia bertanya, 'Apakah kamu tahu, siapakah laki-
laki yang tidak disebutkan namanya oleh Aisyah. Dia adalah Ali'."
6i\'J^\fe-y\ls>6jj3 ji u -l^yi\i^j3liiii # UdJls^iui\I^i^i.tii\
•• y ^ ••/ y ** y /
> ?> x.. -'•i
>
^ •'•C
631. Telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits telah menceritakan
kepadaku Bapakku dari Kakekku dia berkata, telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid
Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin
Mas'ud bahwa Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Ketika Rasululllah
shallallahu 'alaihi wasallam merasa berat, dan sakitlah telah parah, maka beliau meminta izin
para istrinya untuk menderita sakit di rumahku. Lalu mereka memberikan izin kepada beliau,
lalu beliau keluar di papah di antara dua orang laki-laki, kedua kakinya tidak bisa berjalan di
tanah, yaitu di antara Abbas bin Abdul Muththalib dan seorang laki-laki lainnya." Ubaidullah
berkata, "Lalu aku mengabarkan kepada Abdullah hadits yang dikatakan oleh Aisyah, maka
Abdullah bin Abbas berkata kepadaku, 'Apakah kamu tahu, siapakah laki lain yang tidak
disebutkan namanya oleh Aisyah.' Perawi berkata, "Aku berkata, 'Tidak, aku tidak tahu'. Ibnu
Abbas berkata, "Dia adalah Ali."
^3^ ,
632. Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits telah
menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku, telah menceritakan kepadaku Uqail bin
Khalid dia berkata, berkata Ibnu Syihab, telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin
Abdullah bin Utbah bin Mas'ud bahwa Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata,
"Sungguh aku telah kembali mengunjungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu
tersebut. Tidak ada yang membawaku untuk sering mengunjungi Rasulullah melainkan
karena tidak terdetik dalam hatiku bahwa manusia akan mencintai pemimpin setelah
meninggalnya beliau yang dapat menggantikan kedudukannya selamanya, dan bila tidak
demikian, karena aku menduga bahwa tidaklah seseorang menggantikan kedudukannya
melainkan manusia akan merasa bosan dengannya. Maka aku ingin agar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melimpahkan (kursi kepemimpinan) itu kepada Abu Bakar."
\s\ty&\3. ^
^Pp\jdM p^\ySp\ p
&&’j\u&pp\ ^cMpjpPpp ppj} piyppv^P.
u£ jd^-ppti p jfrp* JU4J3»
's / /
633. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid dan lafazh
tersebut milik Ibnu Rafi', Abd berkata, telah mengabarkan kepada kami sedangkan Ibnu Rafi'
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar, az-Zuhri berkata, dan telah mengabarkan kepadaku Hamzah bin Abdullah bin Umar
dari Aisyah dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk rumahku, maka
beliau bersabda, 'Suruhlah Abu Bakar agar mengimami shalat untuk manusia'." Aisyah
berkata, "Maka aku berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar adalah laki-laki
yang lemah, apabila dia membaca al-Qur'an maka dia tidak bisa menahan air matanya,
seandainya kamu memerintahkan selain Abu Bakar (maka itu lebih baik) '." Dia berkata lagi,
"Demi Allah, aku hanyalah menghawatirkan orang-orang merasa bosan dengan pemimpin
pertama yang menggantikan kedudukan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam." Dia berkata
lagi, "Lalu aku mengulanginya dua atau tiga kali. Maka beliau bersabda, 'Hendaklah orang-
orang shalat dengan diimami Abu Bakar, karena kalian adalah sahabat Yusuf (dalam
menampakkan kebalikan dari sesuatu yang ada di dalam batin'."
5U\3 p\f\\yp
pp\ jls p\
> > >
ppl\ jpillidJlspLp p^\ \jpdSpppSl p[ iwyj*
pPpp-pu p p J\j \Jp pL p pjp%\
J g j"'l5 ^ J J* La-^-> A>-
j*M- S\ j&Aje-fa.
634. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu Mu'awiyah dan Waki' --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Yahya dan lafazh tersebut miliknya, dia berkata, telah mengabarkan
kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah dia
berkata, "Ketika Rasulullah telah merasa berat, maka datanglah Bilal mengajaknya shalat,
maka beliau bersabda, 'Kalian perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami manusia'."
Maka Aisyah berkata, 'Lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar adalah
seorang laki-laki yang cepet menangis, dan sesungguhnya dia ketika berdiri mengantikan
kedudukanmu, niscaya dia tidak bisa memperdengarkannya kepada manusia. Kalau
seandainya kamu memerintahkan Umar. Aisyah berkata kepadanya, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ' kamu adalah sahabat Yusuf (dalam menampakkan
zhahir kebalikan dari batinnya). Perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami manusia.'
Aisyah berkata, "Kalian perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami manusia." Aisyah
berkata lagi, "Ketika dia telah masuk shalat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendapatkan rasa takut pada dirinya, maka beliau berdiri dengan dipapah di antara dua
orang laki-laki, sedangkan kedua kakinya tidak bisa melangkah di tanah." Dia berkata, "Ketika
beliau masuk masjid, maka Abu Bakar mendengar langkahnya, maka dia mulai mundur, lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan isyarat kepadanya, 'Berdirilah di
tempatmu.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dating hingga duduk di samping kiri
Abu Bakar." Aisyah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat mengimami
manusia dengan cara duduk, sedangkan Abu Bakar berdiri. Abu Bakar mengikuti shalat Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, sedangkan orang-orang mengikuti shalat Abu Bakar." Telah
menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Mushir -lewat jalur periwayatan lain- Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus keduanya meriwayatkan dari al-
A'masy dengan isnad ini hadits semisalnya, dan dalam hadits keduanya, "Ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menderita sakit yang membuatnya meninggal di dalamnya." Dan
dalam Ibnu Mushir, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didatangkan hingga duduk di
sampingnya, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengimami manusia sedangkan Abu Bakar
memperdengarkan takbir kepada mereka." Dan dalam hadits Isa, "Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam duduk shalat, sedangkan Abu Bakar pindah ke sampingnya,
sedangkan Abu Bakar memperdengarkan takbir kepada manusia."
635. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Hisyam -lewat jalur periwayatan
lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair sedang lafazh mereka berdekatan,
dia berkata, telah menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata, telah menceritakan
kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah ra dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan Abu Bakar untuk shalat mengimami manusia pada saat sakitnya,
lalu dia shalat mengimami mereka." Urwah berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mendapatkan rasa khawatir pada dirinya, lalu beliau keluar, ternyata Abu Bakar
sedang mengimami orang-orang, tatkala Abu Bakar melihat beliau, maka dia mundur, lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan isyarat kepadanya, 'Tetaplah di
tempatmu, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di samping Abu Bakar sejajar.
Abu Bakar shalat mengikuti shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, sedangkan manusia
shalat mengikuti shalat Abu Bakar'."
Ju. C.
636. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Hasan al-Hulwani serta 'Abd bin
Humaid 'Abd berkata, telah mengabarkan kepadaku, sedangkan dua orang yang lainnya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub, dan dia adalah Ibnu Ibrahim bin Sa'ad dan
telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Abu Bakar shalat mengimami mereka pada
saat sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang menghantarkan wafatnya, hingga
ketika hari Senin, sedangkan mereka berbaris dalam shalat, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam membuka tirai kamar, lalu melihat kepada kami dalam keadaan berdiri,
seakan-akan wajah beliau adalah lembaran mushaf (putih cemerlang), kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum tertawa." Perawi berkata, "Maka kami tercengang
bingung, dan kami berada dalam shalat karena bahagia dengan keluarnya Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam, dan Abu Bakar mundur kembali untuk mencapai shaf (barisan),
dan dia menduga bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk shalat. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi isyarat kepada mereka dengan tangannya
untuk menyempurnakan shalat mereka." Perawi berkata, "Kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam masuk, lalu menurunkan tirai tersebut." Perawi berkata, "Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam wafat pada hari tersebut." Dan telah menceritakannya kepadaku
Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Anas dia berkata, "Pandangan terakhir aku melihat
pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah ketika beliau membuka tabir pada hari
Senin dengan kisah ini." Dan hadits Shalih lebih sempurna dan lebih lengkap. Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid semuanya meriwayatkan
dari Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Anas bin Malik dia berkata, "Ketika pada hari Senin" dengan semisal
hadits keduanya.
> > > >> * /
uJAIJlC-
637. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Harun bin Abdullah
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdushshamad dia berkata, "Saya
mendengar bapakku bercerita, dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz dari
Anas dia berkata, "Nabi Allah subhanahu wata'ala tidak keluar mengimami kami tiga hari,
lalu shalat diiqamatkan, lalu Abu Bakar mulai maju. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda di balik hijab, lalu mengangkatnya. Ketika wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
jelas pada kami, kami tidak pernah melihat pemandangan sama sekali yang lebih
mengagumkan untuk kami daripada wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika
menampakkan diri pada kami." Perawi berkata, "Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memberikan isyarat dengan tangannya kepada Abu Bakar agar maju, dan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menutup tirai tersebut, dan kami tidak dapat melihatnya lagi hingga beliau
meninggal."
4ii\ ^4 J-^4^
638. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Husain bin Ali dari Zaidah dari Abdul Malik bin Umair dari Abu Burdah dari Abu Musa
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sakit, lalu sakitnya menjadi parah, maka
beliau bersabda, 'Kalian perintahkanlah Abu Bakar agar dia shalat mengimami manusia.'
Maka Aisyah berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Bakar adalah lelaki yang lemah
(sensitife), ketika dia menempati kedudukanmu, niscaya dia tidak dapat shalat mengimami
manusia.' Maka beliau bersabda, 'Kamu perintahkanlah Abu Bakar agar shalat mengimami
manusia, kamu ini seperti isteri Yusuf saja (maksudnya jika sudah punya ambisi atau
keinginin, sulit dicegah) '." Perawi berkata, "Lalu Abu Bakar shalat mengimami mereka pada
sahat kehidupan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam."
Bab: Segela melaksanakan shalat jamaah jika imam terlambat, dan tidak khawatir
J\ j\ ^ Jadi.
]\ ^4 J <4
* v ^ * v ** /
4 ^<r\^==c4\4
u!\ ^4^. \S^vS cr* cSt^*^'
AlLc-4Ji\ J^> 4li\ ^*j c^JbS jlS^A£-LU\ <J-^*" O^ - (^j\^"(J ' O^ - ^ - J 4^' ^ ^-(J-C-^
^ ^ .C-^od^j^cA. -|^; ^ ^
639. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya dia berkata. Aku membaca di hadapan
Malik dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd as-Sa'idi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pergi kepada Bani Amru bin Auf untuk mendamaikan antara mereka, lalu tibalah
waktu shalat, lalu mu'adzdzin datang kepada Abu Bakar, 'Apakah kamu hendak shalat
mengimami manusia, sehingga aku bisa mengumandangkan iqamat? ' Dia menjawab, 'Ya.'
Dia berkata, 'Lalu Abu Bakar shalat, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang,
sedangkan manusia berada dalam shalat, lalu beliau melangkah hingga berhenti di shaf, lalu
orang-orang menepuk tangan. Dan Abu Bakar tidak menoleh dalam shalat. Namun ketika
orang-orang terus menerus menepuk, maka dia menoleh, lalu dia melihat Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam, lalu Rasulullah memberikan isyarat kepadanya agar tetap diam
menetap di tempatmu.' Lalu Abu Bakar mengangkat kedua tangannya, lalu memuji Allah
sesuai dengan yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadanya dari hal
tersebut. Kemudian Abu Bakar mundur hingga lurus pada shaf, dan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam maju, lalu shalat. Kemudian (setelah selesai) beliau berpaling seraya berkata,
'Wahai Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk menetap di tempatmu ketika aku
memerintahkanmu? ' Abu Bakar menjawab, 'Tidaklah layak bagi Ibnu Abi Quhafah untuk
shalat di hadapan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, 'Mengapa aku melihat kalian memperbanyak menepuk tangan,
barangsiapa yang mengingatkan sesuatu dalam shalatnya maka hendaklah dia bertasbih,
karena barangsiapa jika bertasbih, niscaya dia ditengok, sedangkan menepuk tangan adalah
untuk kaum wanita." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz, yaitu Ibnu Abi Hazim, dan Qutaibah berkata, telah
menceritakan kepada kami Ya'qub, yaitu Ibnu Abdurrahman al-Qari keduanya meriwayatkan
dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dengan hadits semisal hadits Malik, dan dalam hadits
keduanya terdapat, "Lalu Abu Bakar mengangkat kedua tangannya, lalu memuji Allah, dan
dia kembali mundur ke belakangnya hingga dia berdiri pada shaf (makmum)." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Bazi' telah mengabarkan kepada
kami Abdul 'A'la telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Abu Hazim dari Sahi bin
Sa'd as-Sa'idi dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pergi mendamaikan antara Bani
Amru bin Auf" sebagaimana hadits mereka. Dan dia menambahkan, "Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam datang, lalu menyibak (menerobos) barisan hingga berdiri di
samping shaf yang terdepan." Dan di dalamnya ada keterangan bahwa Abu Bakar kembali
mundur.
JuJuSi^jji '_j\jLAl\^ij^Z)\}\Sj^3\^<J^^^£j£<^\4Jz^\^^jS-^^^^\\^'j&-\ ( j ) \j^\
ii\i ^\^Jjisj\S^cl^i»Ul\Ja^J^ > i>\^>i>\^
3ls j£lj> £46& y^\ S ) Alfr\ Jj j-^1 J 52&J\ Ji^l ^
^ ISi j^-ljxs jjs^Uil\ \ jVp^X\
ico^j*di.4u\
640. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Hasan bin Ali al-Hulwani
semuanya meriwayatkan dari Abdurrazzaq Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan kepada
kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku
Ibnu Syihab dari hadits 'Abbad bin Ziyad bahwa Urwah bin al-Mughirah bin Syu'bah telah
mengabarkan kepadanya bahwa al-Mughirah bin Syu'bah telah mengabarkan kepadanya
"Bahwa dia berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada perang Tabuk."
Al-Mughirah berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuang hajat ke wc,
lalu aku membawakan air sebelum shalat fajar. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kembali kepadaku, aku mulai menyiram kedua tangannya dengan air dari ember, lalu beliau
mencuci kedua tangannya tiga kali, kemudian membasuk wajahnya, kemudian mulai
mengeluarkan kedua lengannya dari jubahnya, lalu lengan jubahnya sempit, maka beliau
memasukkan kedua tangannya ke dalam jubahnya hingga mengeluarkannya dari arah bawah
jubah, lalu membasuh kedua lengannya hingga ke siku, kemudian berwudhu pada kedua
khufnya kemudian kembali ke depan." Al-Mughirah berkata, "Lalu aku beranjak bersama
beliau hingga mendapatkan manusia yang telah menyuruh maju Abdurrahman bin Auf lalu
dia mengimami mereka. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapati salah satu
dari dua rakaat, lalu beliau shalat bersama manusia pada rakaat terakhir. Ketika
Abdurrahman bin Auf mengucapkan salam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berdiri menyempurnakan shalatnya, lalu hal tersebut mengambil perhatian kaum muslimin.
lalu mereka memperbanyak tasbih. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyelesaikan
shalatnya, beliau menghadap mereka kemudian bersabda, "Kalian telah berbuat baik" atau
beliau bersabda, "Kalian telah benar, membuat mereka termotivasi untuk melakukan shalat
pada waktunya." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan al-Hulwani dia
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dari Ibnu Juraij telah menceritakan
kepadaku Ibnu Syihab dari Ismail bin Muhammad bin Sa'id dari Hamzah bin al-Mughirah
semisal hadits Abbad. Al-Mughirah berkata, "Lalu aku bermaksud untuk mengakhirkan
Abdurrahman, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Biarkan dia."
Bab: Laki-laki membaca tasbih dan perempuan menepuk tangan jika ingin mengingatkan
sesuatu dalam shalat
^ **/ ^
A J
Vi-j l&i /b
« > , >
/ ^ s
>>, >
641. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid serta
Zuhair bin Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari
az-Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ra dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -lewat
jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan
Harmalah bin Yahya keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin al-
Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa keduanya mendengar Abu Hurairah ra
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Tasbih untuk kaum laki-laki
sedangkan tashfiq (bertepuk tangan) untuk kuam wanita." Harmalah telah menambahkan
dalam riwayatnya, "Ibnu Syihab berkata, 'Aku telah melihat sekelompok laki-laki dari ahli
ilmu bertasbih dan memberi isyarat'." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin
Sa'id telah menceritakan kepada kami al-Fudhail, yaitu Ibnu 'lyadh -lewat jalur periwayatan
lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Muawiyah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus semuanya meriwayatkan dari al-
A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu dari Nabi
Shallalla hu'alaihiwasallam dengan yang semisalnya. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurairah ra dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan hadits semisalnya dan menambahkan "dalam shalat".
Bab: Perintah untuk membaguskan shalat, menyempurnakan dan khusyu'
642. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala' al-Hamdani telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari al-Walid, yaitu Ibnu Katsir telah menceritakan
kepadaku Sa'id bin Abi Sa'id al-Maqburi dari bapaknya dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu
dia berkata, "Rasulullah shalat mengimami kami pada suatu hari, kemudian beliau berpaling
seraya bersabda, 'Wahai fulan, tidakkah kamu memperbagus shalatmu, tidakkah seorang
yang shalat mencermati apabila dia shalat, bagaimana dia shalat. Dia shalat adalah untuk
dirinya sendiri. Demi Allah, aku melihat dari arah belakangku sebagaimana aku melihat dari
arah depanku'."
643. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Abu az-
Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, "Apakah kalian melihat kiblatku di sini. Demi Allah, tidak samar bagiku rukuk
kalian dan tidak pula sujud kalian. Aku melihat kalian dari arah belakang punggungku."
644. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, "Saya mendengar Qatadah bercerita dari
Anas bin Malik dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda, "Dirikanlah rukuk dan
sujud. Demi Allah, aku melihat kalian dari arah belakangku." Atau beliau bersabda, "Dari
balik punggungku apabila kalian rukuk dan sujud."
645. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan al-Misma'i telah menceritakan kepada
kami Muadz, yaitu Ibnu Hisyam telah menceritakan kepadaku Bapakku -lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abi 'Adi dari Sa'id keduanya meriwayatkan dari Qatadah
dari Anas bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kalian sempurnakanlah
rukuk dan sujud tersebut. Demi Allah, aku melihat kalian dari arah belakang punggungku
ketika kalian rukuk dan sujud." Sedangkan dalam hadits Sa'id, "Jika kalian rukuk dan sujud."
Bab: Haramnya mendahului Imam saat rukuk, sujud dan
selainnya ^
^ ^ ^ **/ ^ *V **/ ^
646. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ali bin Hujr sedangkan
lafazh tersebut milik Abu Bakar, Ibnu Hujr berkata, telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari al-
Mukhtar bin Fulful dari Anas dia berkata, "Rasulullah shalat mengimami kami pada suatu
hari, ketika beliau telah menyelesaikan shalat, maka beliau menghadap kami dengan
wajahnya seraya bersabda, 'Wahai manusia, aku adalah imam kalian, maka janganlah kalian
mendahului aku dengan rukuk, sujud, berdiri, dan berpaling dari shalat. Karena aku melihat
kalian dari arah depanku dan belakangku.' Kemudian beliau bersabda, 'Demi Dzat yang jiwa
Muhammad berada di TanganNya, kalau kalian melihat sesuatu yang aku lihat, niscaya kalian
akan sedikit tertawa, dan banyak menangis.' Mereka bertanya, 'Apa yang kamu lihat wahai
Rasulullah? ' Beliau menjawab, 'Aku melihat surga dan neraka'." Telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Jarir -lewat jalur periwayatan lain—
dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan lshaq bin Ibrahim dari Ibnu Fudhail
semuanya meriwayatkan dari al-Mukhtar dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan hadits ini, dan tidak ada dalam hadits Jarir, "Jangalah kalian mendahuluiku dalam
berpaling."
647. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu ar-Rabi’ az-Zahrani serta
Qutaibah bin Sa'id semuanya meriwayatkan dari Hammad, Khalaf berkata, telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Muhammad bin Ziyad telah menceritakan
kepada kami Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata, Muhammad
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Tidakkah takut orang yang mengangkat kepalanya
sebelum imam, sehingga Allah mengubah kepalanya menjadi kepala keledai?."
Jj Jw.
i*- j&\ \^z
648. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Yunus dari Muhammad bin
Ziyad dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Tidaklah aman orang yang mengangkat kepalanya dalam shalatnya sebelum imam, karena
Allah akan mengubah bentuknya ke dalam bentuk keledai." Telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Sallam al-Jumahi dan Abdurrahman bin ar-Rabi' bin Muslim semuanya
meriwayatkan dari ar-Rabi' bin Muslim -lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada kami bapakku
telah menceritakan kepada kami Syu'bah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'
dari Hammad bin Salamah semuanya meriwayatkan dari Muhammad bin Ziyad dari Abu
Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan isnad ini, hanya saja
bahwa dalam hadits ar-Rabi' bin Muslim terdapat redaksi, "Karena Allah mengubah
wajahnya menjadi wajah keledai."
Bab: Larangan mengangkat pandangan ke langit dalam shalat
649. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari al-Musayyab
dari Tamim bin Tharafah dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, "Hendaklah suatu kaum menghentikan untuk mengangkat pandangan
mereka ke langit dalam shalat atau (kalau tidak), niscaya pandangan tersebut tidak kembali
kepada mereka (buta)."
650. Telah menceritakan kepadaku ath-Thahir dan Amru bin Sawwad keduanya berkata,
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku al-Laits bin Sa'd
dari Ja'far bin Rabi'ah dari Abdurrahman al-A'raj dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Hendaklah suatu kaum menghentikan
untuk mengangkat pandangan mereka ke langit ketika berdoa dalam shalat atau (kalau
tidak), niscaya pandangan mereka akan dicabut (dibutakan)."
Bab: Perintah untuk tenang dalam shalat dan larangan dari berisyarat dan mengangkat
tangan ^aSA)
i>* ,\^i\ \1^^\ tik
651. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari al-Musayyab
bin Rafi' dari Tamim bin Tharafah dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Mengapa aku melihat
kalian mengangkat tangan kalian, seakan-akan ia adalah ekor kuda yang tidak bisa diam.
Kalian diamlah di dalam shalat." Perawi berkata, "Kemudian beliau keluar melewati kami,
lalu beliau melihat kami bergerombol, maka beliau bersabda, 'Mengapa aku melihat kalian
bercerai berai 1 ." Perawi berkata, "Kemudian Rasulullah keluar menemui kami seraya
bersabda, 'Mengapa kalian tidak berbaris sebagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya? '
Maka kami berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana malaikat berbaris di sisi Rabbnya? ' Beliau
bersabda, 'Mereka menyempurnakan barisan awal dan menempelkan diri dalam barisan'."
Dan telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id al-Asyajj telah menceritakan kepada kami Waki'
-lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus semuanya berkata, telah menceritakan kepada
kami al-A'masy dengan isnad ini hadits semisalnya.
Jitik ^^^^jtikjiskJ,^ Jitik
aILc^ 1 ^ Amaj ^C- ( -jJa 4-0- \ ^C- 1 <j \ ^ -X>- \ La-j\ yti?
652. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dia berkata, telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar -lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan lafazh tersebut miliknya. Dia berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Zaidah dari Mis'ar telah menceritakan kepadaku
Ubaidullah bin al-Qibthiyyah dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Dahulu kami apabila shalat
bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka kami mengucapkan, 'Assalamu'alaikum
Warahmatullahi (Semoga keselamatan dan rahmat Allah terlimpahkan kepadamu) ' dan dia
mengisyaratkan dengan tangannya ke arah dua sisi.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, 'Berdasarkan apa kami beriman dengan tangan-tangan kalian, seakan-
akan ia adalah ekor kuda yang tidak bisa berhenti. Cukuplah bagi kalian untuk meletakkan
tangan kalian pada paha kalian, kemudian mengucapkan salam atas saudaranya yang di
sebelah kanannya dan sebelah kirinya'."
( ^=ifuU3l
653. Dan telah menceritakan kepada kami al-Qasim bin Zakariya' telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Furat, yaitu al-Qazzaz dari Ubaidullah dari Jabir bin
Samurah dia berkata, "Saya shalat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Dahulu
kami apabila mengucapkan dengan tangan kami, 'Assalamu'alaikum' Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melihat kepada kita seraya bersabda, 'Apa yang membuat kalian
menunjuk dengan tangan kalian seakan-akan ia adalah ekor kuda yang tidak bisa berhenti.
Apabila kalian mengucapkan salam, maka hendaklah kalian menoleh kepada temannya, dan
bukan mengisyaratkan dengan tangannya 1 ."
Bab: Meluruskan barisan dan keutamaan shaff pertama ( j<3 jjLy<al\ij j-Ji
r Uoj^\
JZsJw-Sj^.
654. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Idris dan Abu Muawiyah serta Waki' dari al-A'masy dari Umarah bin Umair
at-Taimi dari Abu Ma'mar dari Abu Mas'ud dia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengusap pundak kami dalam shalat seraya bersabda, 'Luruskanlah, dan jangan
berselisih sehingga hati kalian bisa berselisih. Hendaklah yang tepat di belakangku orang
yang dewasa yang memiliki kecerdasan dan orang yang sudah berakal di antara kalian,
kemudian orang yang sesudah mereka kemudian orang yang sesudah mereka'." Abu Mas'ud
berkata, "Kamu sekarang, sangat berselisih." Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq
telah mengabarkan kepada kami Jarir -lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa, yaitu Ibnu
Yunus dia berkata, -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abi Umar telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah dengan isnad ini hadits semisalnya.
£i#&\ j^\3. >^ a 1^i\kl\
655. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi dan Shalih bin Hatim bin
Wardan keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah
menceritakan kepadaku Khalid bin al-Hadzdza' dari Abu Ma'syar dari Ibrahim dari 'Alqamah
dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
'Hendaklah yang berada tepat di belakang shalatku orang yang dewasa yang memiliki
kecerdasan dan orang yang sudah berakal di antara kalian, kemudian orang yang sesudah
mereka tiga kali, dan hendaklah kalian menjauhi kebisingan dan perselisihan pasar'."
^ y 4
CjA>u »:
> Ti> »'*. ^ y >
is
656. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, "Saya mendengar Qatadah bercerita dari
Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Samakanlah
shaf-shaf kalian, karena penyamaan shaf termasuk kesempurnaan shalat'."
657. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits dari Abdul Aziz, yaitu Ibnu Shuhaib dari Anas dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sempurnakanlah shaf-shaf kalian, karena aku melihat
kalian dari arah belakang punggungku'."
658. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata, ini adalah sesuatu yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam, maka dia menyebutkan beberapa hadits darinya, dan berkata,
"Luruskanlah shaf dalam shalat, karena meluruskan shaf termasuk tanda kebagusan shalat."
659. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Ghundar dari Syu'bah --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin
Murrah dia berkata. Saya mendengar Salim bin Abi al-Ja'd al-Ghathafani berkata. Saya
mendengar an-Nu'man bin Basysyir berkata, "Saya mendengarRasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, 'Sungguh kalian menyamakan shaf-shaf kalian atau Allah akan
menyelisihkan wajah-wajah kalian'."
660. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu
Khaitsamah dari Simak bin Harb dia berkata. Saya mendengar an-Nu'man bin Basysyir
berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyamakan shaf kami hingga
seakan-akan menyamakan busur panah hingga beliau melihat bahwa kami sungguh telah
terikat darinya. Kemudian pada suatu hari beliau keluar, lalu berdiri hingga hampir bertakbir,
lalu beliau melihat seorang laki-laki menonjolkan dadanya dari shaf, maka beliau bersabda,
'Wahai hamba Allah, sungguh kalian menyamakan shaf kalian atau Allah akan menyelisihkan
antara wajah kalian'." Telah menceritakan kepada kami Hasan bin ar-Rabi' dan Abu Bakar bin
Abi Syaibah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash -lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dengan isnad ini hadits semisalnya.
t
661. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di
hadapan Malik dari Sumai maula Abu Bakar dari Abu Shalih as-Samman dari Abu Hurairah ra
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kalau manusia tahu pahala dalam
adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan jalan keluar untuk
mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, niscaya mereka akan mengadakan undian.
Dan seandainya mereka mengetahui pahala bersegera ke masjid, niscaya mereka akan
bersegera kepadanya. Dan kalau mereka mengetahui pahala shalat Isya' dan shubuh, niscaya
mereka akan mendatangi keduanya walaupun dengan cara merangkak'."
662. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Abu al-Asyhab dari Abu Nadhrah al-'Abdi dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melihat pada para sahabatnya keterlambatan, maka beliau
bersabda kepada mereka, 'Kalian majulah, dan berimamlah denganku, dan hendaklah orang
sesudah kalian berimam kepada kalian. Jika suatu kaum membiasakan diri melambat-
lambatkan shalatnya, maka Allah juga melambatkan diri memasukkannya ke surga, atau
melambatkan diri untuk mengentaskannya dari neraka'." Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Abdullah ar-Raqasyi telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Manshur dari al-Jurairi dari
Abu Nadhrah dari Abu Sa'id al-Khudri dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melihat suatu kaum di ujung masjid", lalu dia menyebutkan hadits semisalnya.
11 J\&'^
// j, l *v
663. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Dinar dan Muhammad bin Harb al-Wasithi
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Amru bin al-Haitsam Abu Qathan telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Khilas dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda, "Kalau mereka
mengetahui pahala dalam shaf pertama niscaya mereka akan mengadakan undian." Ibnu
Harb berkata, "Shaf pertama tidak akan terjadi melainkan dengan undian."
UilU^ijUii-TjL^H.j jii'Jsi- jU^i-T U55, jdji JU-
664. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baik shaf kaum laki-laki adalah di depan, dan
sejelek-jeleknya adalah pada akhirnya. Dan sebaik-baik shaf wanita adalah akhirnya, dan
sejelek-jeleknya adalah awal shaf." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dia
berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz, yaitu ad-Darawardi dari Suhail dengan
isnad ini.
Bab: Perintah untuk wanita yang shalat di belakang kaum laki-laki untuk mengangkat
kepala
y ^ y f.
JlSs j^> j jSA j j\ ^ AiLc-
665. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Sufyan dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dia berkata, "Sungguh aku melihat
para lelaki mengikat sarung mereka pada leher mereka seperti anak-anak kecil karena
sempitnya sarung di belakang Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, maka seseorang berkata,
'Wahai kaum wanita, janganlah kalian mengangkat kepala kalian hingga kaum lelaki
mengangkat kepala 1 ."
Bab: Keluarnya wanita ke masjid jika tidak ada fitnah J>-
... ; ^ a_*A_c- )
j ^.1
\'j»\
666. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb semuanya
meriwayatkan dari Ibnu Uyainah, Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan
bin Uyainah dari az-Zuhri dia mendengar Salim bercerita dari Bapaknya yang merafa'kan
kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, beliau bersabda, "Apabila istri salah seorang dari
kalian meminta izin kepada kalian ke masjid maka janganlah dia melarangnya'."
Sl/
'• 1 \
iiaJis^j^ssiSkiwSj
ii i J 53j ( ^.j^U > ii\ c pii\j l JS\ 3li u
667. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar berkata, "Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Janganlah kalian menghalangi
istri-istri kalian ke masjid apabila mereka meminta izin kepadanya." Perawi berkata, "Bilal bin
Abdullah berkata, 'Demi Allah, sungguh kami akan melarang mereka 1 ." Perawi berkata,
"Maka Abdullah menghadapnya, lalu mencelanya dengan celaan yang jelek yang aku tidak
pernah mendengarnya mencelanya seperti itu sama sekali, seraya dia berkata, 'Aku
mengabarkan kepadamu dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, tetapi kamu malah
(menentang) dengan berkata, 'Demi Allah, kami akan menghalangi mereka'."
668. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Bapakku dan Ibnu Idris keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Janganlah kalian menghalangi kaum wanita pergi ke
masjid Allah".
669. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Bapakku telah menceritakan kepada kami Hanzhalah dia berkata, "Saya mendengar Salim
berkata. Saya mendengar Ibnu Umar berkata. Saya mendengarRasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, "Apabila wanita-wanita kalian meminta izin kepada kalian untuk pergi ke
masjid, maka berikanlah izin kepada mereka."
j
670. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Muawiyah dari al-A'masy dari Mujahid dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, "Janganlah kalian menghalangi kaum wanita keluar ke masjid
pada malam hari." Lalu putera Ibnu Umar berkata, "Kami tidak akan membiarkan mereka
keluar, sehingga mereka jadikan moment untuk melakukan kejahatan." Lalu Ibnu Umar
menghardiknya seraya berkata, "Aku mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, tapi kamu malahan berkata kami tidak akan membiarkan mereka." Telah
menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus
dari al-A'masy dengan isnad ini hadits semisalnya.
S
H
671. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan Ibnu Rafi' keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa'
dari Amru dari Mujahid dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, 'Berikanlah izin kepada wanita pada malam hari ke masjid.' Putranya, Waqid
berkata kepadanya, 'Kalau dibolehkan, siapa tahu dijadikan kesempatan melakukan
kejahatan'." Perawi berkata, "Lalu Ibn Umar memukul dada puteranya atas
pembangkangannya. Dan dia berkata, 'Aku menceritakan kepadamu hadits dari Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, namun kamu malahan mengatakan tidak'."
672. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yazid al-Muqri' telah menceritakan kepada kami Sa'id, yaitu Ibnu Abi Ayyub
telah menceritakan kepada kami Ka'ab bin 'Alqamah dari Bilal bin Abdullah bin Umar dari
Bapaknya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Janganlah kalian
melarang kaum wanita (mengambil) haknya dari masjid apabila mereka meminta izin kepada
kalian.' Bilal berkata, 'Demi Allah, aku akan mencegah mereka.' Maka Abdullah berkata
kepadanya, 'Kukatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, namun
malahan kamu mengatakan bahwa sungguh kami akan mencegah mereka'."
0 \\&300
673. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Makhramah dari Bapaknya dari Busr bin Sa'id
bahwa Zainab ats-Tsaqafiyyah telah bercerita dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bahwasanya beliau bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian kaum wanita hendak
menghadiri shalat Isya' maka janganlah kalian memakai wangi-wangian pada malam
tersebut."
> ***<?> ' Al’ ^ s '>* '> it .<*\ . '> * ' ’ ' v* < * <? ' '
AA>vo < jX- ( jLksi,£j\ ^>0
\'Jk\£±
674. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id al-Qaththan dari Muhammad bin 'Ajian telah menceritakan kepadaku
Bukair bin Abdullah bin al-Asyajj dari Busr bin Sa'id dari Zainab, istri Abdullah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami, 'Apabila salah seorang dari
kalian kaum wanita hendak menghadiri shalat di masjid maka janganlah kalian memakai
wangi-wangian'."
i , j 4 d 40\ i \ \^\\0
675. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim, Yahya berkata,
telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Abdullah bin Abi Farwah dari
Yazid bin Khushaifah dari Busr bin Sa'id dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, 'Siapa pun wanita yang memakai parfum, maka janganlah dia
hadir bersama kami dalam shalat Isya', shalat fardhu yang akhir'."
676. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Sulaiman, yaitu Ibnu Bilal dari Yahya, dan dia adalah Ibnu Sa'id
dari 'Amrah binti Abdurrahman bahwasanya dia mendengar Aisyah, istri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berkata, "Kalau Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat sesuatu yang
terjadi pada kaum wanita (sekarang) niscaya beliau menghalangi mereka menghadiri masjid
sebagaimana kaum perempuan bani Israil dilarang." Perawi berkata, "Aku berkata kepada
Amrah, 'Apakah kaum wanita bani Israil dihalangi pergi ke masjid? ' Dia menjawab, 'Ya.'
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahhab, yaitu ats-Tsaqafi dia berkata, --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah
menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dia berkata, --lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Khalid al-Ahmar dia berkata,
-lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dia
berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus semuanya meriwayatkan dari Yahya
bin Sa'id dengan isnad ini hadits semisalnya.
Bab: Sedang dalam memperpanjang bacaan dalam shalat yang bacaannya dikeraskan atau
yang tidak (j\ jp\)
677. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Muhammad bin ash-Shabbah dan Amru an-
Naqid semuanya meriwayatkan dari Husyaim, berkata Ibnu ash-Shabbah, telah menceritakan
kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari
Ibnu Abbas tentang firmanNya, "Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam
shalatmu, dan janganlah pula merendahkannya." Dia berkata, "Ayat ini turun ketika
Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam berdakwah secara sembunyi-sembunyi di Makkah.
Beliau apabila shalat mengimami para sahabatnya maka beliau mengangkat suaranya
dengan bacaan al-Qur'an. Sedangkan kaum musyrikin apabila mendengar hal tersebut maka
mereka mencela al-Qur'an, dan yang menurunkannya (Allah dan Jibril), dan yang
membawanya (Muhammad). Maka Allah berfirman kepada nabiNya
Shallallahu'alaihiwasallam, 'Janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu
sehingga orang-orang musyrik mendengar bacaanmu dan janganlah kamu merendahkannya
dari para sahabatmu. Perdengarkanlah al-Qur'an kepada mereka, dan janganlah kamu
mengeraskannya sekeras-kerasnya, dan usahakanlah jalan pertengahan antara hal tersebut.'
Dia berkata, 'Antara keras dan pelan'."
678. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin Zakariya' dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya, dari Aisyah mengenai firman Allah,
"Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu, dan janganlah pula
merendahkannya." Dia berkata, "Ayat ini diturunkan berkenaan dengan doa." Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hammad
yakni Ibnu Zaid -lewat jalur periwayatan lain- dia berkata, dan telah menceritakan kepada
kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Waki' -
lewat jalur periwayatan lain-. Abu Kuraib berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah semuanya meriwayatkan dari Hisyam dengan sanad ini hadits semisalnya.
Bab: Mendengar bacaan (S«-\
6 S \ 9" • \ C y 9 \ 9 S 9 y 9 S \ ^ t 9 y f 9 y 'Wk 9 '^ 9 !" / \ /
<s~ J&r J5’ j \ aIJlc- j^> J\i { (ibLl] aj il 'i } J4- j
679. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abi Syaibah
serta lshaq bin Ibrahim semuanya meriwayatkan dari Jarir, berkata Abu Bakar, telah
menceritakan kepada kami Jarir bin Abdul Hamid dari Musa bin Abi Aisyah dari Sa'id bin
Jubair dari Ibnu Abbas mengenai firman Allah 'azza wajalla, "Janganlah kamu menggerakkan
lisanmu." Dia berkata, "Dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila Jibril turun
kepadanya dengan membawa wahyu maka wahyu itulah yang dibaca oleh kedua bibirnya
sehingga membuat beliau merasa sulit, dan hal tersebut diketahui dari beliau, maka Allah
menurunkan, 'Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur'an karena hendak
cepat-cepat (menguasai) nya. kewajiban Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. 1 kewajiban Kamilah untuk mengumpulkannya (di
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya, sehingga kamu bisa membacanya.
'Apabila Kami selesai membacakannya maka ikutilah bacaan itu.' Dia berkata, '(Maksudnya)
apabila Kami telah menurunkannya maka dengarkanlah kepadanya.' kewajiban Kamilah
penjelasannya. Maksudnya untuk menjelaskannya dengan lisanmu. Maka apabila Jibril
mendatanginya, maka beliau diam untuk mendengarkan. Dan apabila dia pergi maka beliau
(bisa) membacanya sebagaimana yang dijanjikan Allah kepadanya."
\"y y * y . y 9 y 'l \ ' \ * y ^ 9 ' y ' > 1 1 'T-- \ ' i y } * "y* y^» | -f.*. y
i } y4.
\\Z\fy
\\ jsIl JU- J*-
680. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Musa bin Abi Aisyah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas mengenai firman
Allah, "Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur'an karena hendak cepat-
cepat (menguasai) nya." Dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membebani diri
dengan at-Tanzil (al-Qur'an) sangat keras. Beliau menggerakkan kedua bibirnya (untuk
melafadzkan)." Lalu Ibnu Abbas berkata kepada, "Saya menggerakkan keduanya
sebagaimana dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menggerakkan keduanya." Sa'id
berkata, "Saya menggerakkan keduanya sebagaimana dahulu Ibnu Abbas menggerakkan
keduanya." Lalu beliau menggerakkan keduanya, maka Allah menurunkan ayat, "Janganlah
kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur'an karena hendak cepat-cepat (menguasai)
nya. kewajiban Kamilah untuk mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya." Dia berkata, "Maksudnya mengumpulkannya di dadamu, kemudian kamu
membacanya." FirmanNya, "Apabila Kami selesai membacakannya maka ikutilah bacaan itu.'
Dia berkata, '(Maksudnya apabila Kami telah menurunkannya) maka dengarkanlah
kepadanya dan diamlah. Kemudian kewajiban Kamilah untuk membuatmu pandai
membacanya'." Perawi berkata lagi, "Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila
didatangi Jibril, maka beliau mendengarkan, lalu apabila Jibril beranjak pergi maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam membacanya sebagaimana aku membacanya sekarang."
Bab: Mengeraskan bacaan dalam shalat subuh dan membaca untuk jin ,i:L>
» i
> -
\ _ji£*’LlAs
}l^jsL:\ j\\ _^jLUiJ\ Ji^il^3l^i\\i&\ jliyi\
681. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Abu Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah
tidak membaca di hadapan jin, dan tidak melihat mereka. Hanya dahulu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertolak pergi kepada sejumlah sahabatnya bermaksud ke pasar
Ukazh, sedangkan ketika itu antara setan dan kabar langit telah diberi penghalang, dan
dikirimlah meteor api kepada mereka. Lalu setan pulang kepada kaum mereka seraya
berkata, 'Ada apa dengan kalian? ' Mereka menjawab, 'Kami telah diberi penghalang antara
kami dan khabar langit, dan kami dikirimi dengan meteor api.' Mereka berkata, 'Tidaklah hal
tersebut terjadi melainkan karena sesuatu yang terjadi, maka lakukanlah perjalanan ke
bagian timur bumi dan barat. Lalu lihatlah apa yang menghalangi antara kami dan khabar
langit.' Lalu mereka bertolak memukul bagian timur dan barat bumi. Lalu sejumlah jin yang
mulai menuju dataran Hijaz berjalan, sedangkan beliau di Nakhlah (tempat antara Makkah
dan Thaif) bermaksud ke Ukazh. Ketika itu beliau sedang shalat shubuh mengimami para
sahabatnya. Ketika para jin mendengarkan al-Qur'an, maka mereka menyimak kepadanya
seraya berkata, 'Inilah yang menghalangi antara kami dan khabar langit.' Lalu mereka
kembali kepada kaum mereka seraya mereka berkata, 'Wahai kaum kami, ' kami telah
mendengarkan al-Qur'an yang menakjubkan, (QS. 72: 1) (yang) memberi petunjuk kepada
jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan
mempersekutukan seorangpun dengan Rabb kami, (QS. 72: 2) Lalu Allah menurunkan atas
nabiNya, Muhammad, 'Katakanlah (hai Muhammad), 'Telah diwahyukan kepadaku bahwa
sekumpulan jin telah mendengarkan (al-Qur'an)
<JlJui9.3 Vl> \ A.AjLlL^-^VAg^VS aV^ ^_j
4ji\J J^^<j ^-^-X/»A>-\.X^
l^ol^^l^3lsj^\jfc esi^\ VSlSi s ^\JL§J\ ^4VlJL^5Viilij^iaS4i^\i
vi^iil^^iiiinUiiisi5iii\3 ,^ji* eI»^ ^ is^plilSj js
li\jSlL t 53ii6li3ls5T^\ { ^^o^^«i4L^^\^\S^3la^j5^ ; oljjy > >£i
J,
^j\^=^>y aIJlc- 4^i\ ^Ikc- ^ < ^-=p J JlS3S\jj\i jbTj^jbT
\1^\$3^\ ,^\y j^\ J( ^i\>\ > r ui^
CU>-X»i)\ ^*-T (J\ j>il\^5>-^»\ _jjl^ jS\ j]\a jUj^\^^jlijTj4jjs ( 3\iL-l‘)[\
682. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdul 'A'la dari Dawud dari Amir dia berkata, "Saya bertanya kepada Alqamah,
'Apakah dahulu Ibnu Mas'ud menyaksikan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
malam jin? ' Perawi berkata, 'Lalu Alqamah berkata, 'Aku bertanya Ibnu Mas'ud, lalu aku
berkata, 'Apakah salah seorang dari kalian hadir bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pada malam jin? ' Dia menjawab, 'Tidak, akan tetapi kami pernah pada suatu
malam bersama Rasulullah, lalu kami kehilangan beliau sehingga kami mencarinya di lembah
dan setapak jelan ke gunung. Maka kami berkata, 'Jin membawanya pergi atau
membunuhnya secara sembunyi-sembunyi.' Maka kami bermalam dengan malam yang jelek
yang para sahabat turut bersama melalui malam itu. Pada pagi harinya, tiba-tiba beliau
datang dari arah Hira'. Perawi berkata, "Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, kami telah
kehilanganmu, lalu mencarimu, maka kami tidak mendapatkanmu hingga kami bermalam
pada malam yang jelek yang para sahabat turut bersama melalui malam-malam itu.' Beliau
menjawab, 'Seorang dai dari kalangan jin mendatangiku, maka aku pergi bersamanya, lalu
aku membaca al-Qur'an di hadapan mereka.' Perawi berkata, 'Lalu beliau beranjak pergi
bersama kami untuk menunjukkan jejak-jejak mereka dan jejak perapian mereka. Dan
mereka meminta kepadanya bekal, maka beliau bersabda, 'Kamu mendapatkan setiap tulang
yang disebutkan nama Allah atasnya (ketika disembelih), yang mana di tangan kalian lebih
banyak menjadi daging dan setiap kotoran hewan adalah makanan untuk hewan tunggangan
kalian.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Maka janganlah kalian
beristinjak dengan keduanya (maksudnya kotoran hewan dan tulang), karena keduanya
adalah makanan saudara kalian 1 ." Dan telah menceritakan kepadaku tentangnya Ali bin Hujr
as-Sa'di telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Dawud dengan sanad ini
hingga sabda beliau, "Dan jejak perapian mereka." Asy-Sya'bi berkata, "Mereka meminta
bekal kepada beliau, dan mereka adalah berasal dari kalangan jin al-Jazirah." Hingga akhir
hadits dari perkataan asy-Sya'bi secara terperinci dari hadits Abdullah. Dan telah
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Idris dari Dawud dari asy-Sya'bi dari Alqamah dari Abdullah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam hingga sabda beliau, "Dan jejek api mereka." Dan dia tidak menyebutkan
kalimat sesudahnya.
683. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Ma'syar dari Ibrahim dari 'Alqamah dari Abdullah dia
berkata, "Tidaklah aku berada pada malam jin (waktu belajarnya para jin) bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (melainkan) aku pasti ingin bersama beliau."
t,' < , > r>f t A
d AJLO 1 ) J 4^4 \ ^JU «J I
684. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Muhammad al-Jarmi dan Ubaidullah bin Sa'id
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Mis'ar dari Ma'n dia
berkata. Saya mendengar bapakku berkata, "Saya bertanya kepada Masruq, 'Siapakah yang
memberitahu (bahwa) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama jin pada malam mereka
mendengarkan al-Qur'an? ' Maka dia menjawab, 'Bapakmu, yaitu Ibnu Mas'ud menceritakan
kepadaku bahwa yang memberitahukan bahwa Nabi bersama mereka adalah sebuah pohon
(ini dalil bahwa pohon juga bertasbih, pent) '."
Bab: Bacaan dalam shalat zhuhur dan asar ( JaS\)
f' 9 't ^
> t x
685. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna al-Anazi telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Adi dari al-Hajjaj, yaitu ash-Shawwaf dari Yahya, yaitu
Ibnu Abi Katsir dari Abdullah bin Abi Qatadah dan Abu Salamah dari Abu Qatadah dia
berkata, "Dahulu Rasulullah shalat bersama kami (sebagai imam), lalu membaca al-fatihah
dan dua surat dalam shalat zhuhur dan ashar pada dua raka'at yang pertama. Dan terkadang
beliau memperdengarkan (bacaan) ayat. Beliau memanjangkan raka'at pertama dari shalat
zhuhur dan memendekkan yang kedua. Dan demikian juga dalam shalat shubuh."
* * s i'
< ~=pJ) 4>oliL>
686. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hammam dan Aban bin Yazid dari
Yahya bin Abi Katsir dari Abdullah bin Abi Qatadah dari bapaknya "Bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dahulu membaca al-fatihah dan satu surat dalam dua rakaat pertama dari
shalat zhuhur dan ashar, dan terkadang memperdengarkan ayat, dan beliau membaca al-
fatihah pada dua rakaat yang lainnya."
> T ^ ' «. 1 * *. t «- » ✓ '\\Z » 1 'i* ' I * <? ' '* '> * ' * '
JlS^
J,
687. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah
semuanya meriwayatkan dari Husyaim berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Manshur dari al-Walid bin Muslim dari Abu ash-Shiddiq dari Abu Sa'id al-Khudri
dia berkata, "Kami memperkirakan (kadar waktu) berdirinya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dalam shalat zhuhur dan ashar. Maka kami memperkirakannya dalam dua rakaat
pertama dari shalat zhuhur sekitar bacaan alim lam mim tanzil (yaitu surat as-Sajdah), dan
kami memperkirakan waktu berdirinya beliau pada dua rakaat lainnya sekitar setengah dari
hal tersebut. Dan kami memperkirakan berdirinya beliau pada dua rakaat pertama shalat
ashar setengah dari hal tersebut." Dan Abu Bakar tidak menyebutkan dalam riwayatnya alif
lam mim tanzil (yaitu surat as-Sajdah), namun dia mengatakan sekitar tiga puluh ayat.
■'Z 'i
Vi'J.
\ 6
688. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Manshur dari al-Walid Abi Bisyr dari Abu ash-Shiddiq an-Naji dari Abu Sa'id
al-Khudri "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dahulu membaca dua rakaat pertama dari
shalat zhuhur; pada setiap rakaat kira-kira tiga puluh ayat, dan pada dua rakaat berikutnya
kira-kira lima belas ayat -atau dia mengatakan setengah dari hal tersebut-. Sedangkan dua
rakaat pertama dari shalat ashar; maka pada setiap rakaat sekedar bacaan lima belas ayat
dan pada dua rakaat lainnya sekedar setengah dari hal tersebut."
' * s ■* ■» t T. . f. _ fr" * ' sZ* z t*
r ^ } }•
U &z\j ii> ^k]\ ii\s 3^ ^ y^i\
689. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Abdul Malik bin Umair dari Jabir bin Samurah "Bahwa penduduk Kufah
mengadukan Sa'ad kepada Umar bin al-Khaththab lalu mereka menyebutkan sebagian dari
(kejelekan) shalatnya. Lalu Umar mengirim utusan kepadanya. Utusan tersebut
menghadapnya dan menceritakan celaan penduduk Kufah tentang shalatnya. Maka Sa'ad
menjawab, 'aku shalat mengimami mereka dengan shalat (yang dilakukan) Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam. Saya tidak menguranginya, aku memanjangkannya pada dua
rakaat pertama, dan memendekkan dua rakaat lainnya.' Dia berkata, '(Berarti) itu hanyalah
prasangka buruk mereka terhadapmu wahai Abu lshaq'." Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim dari Jarir dari Abdul Malik bin Umair dengan isnad
ini.
* ' . , ' t
Jlii9 J \j j A>- ,
690. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu
'Aun dia berkata. Saya mendengar Jabir bin Samurah berkata, "Umar berkata kepada Sa'ad,
'Penduduk Kufah telah mengadukan segala tindakanmu hingga masalah shalat.' Dia
menjawab, 'Adapun saya, maka saya memanjangkan dua rakaat pertama dan memendekkan
dua rakaat lainnya. Dan aku tidak menyingkiri sesuatu yang telah saya ikuti dari (cara) shalat
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam.' Maka Umar berkata, 'Itu semuanya hanyalah
prasangka terhadapmu saja -atau itu hanya prasangkaku terhadapmu saja'." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Bisyr dari
Mis'ar dari Abdul Malik dan Abu 'Aun dari Jabir bin Samurah semakna dengan hadits mereka.
Dan dia menambahkan, "Kaum Badui telah mengajarkanku shalat."
^ ^
691. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami
al-Walid, yaitu Ibnu Muslim dari Sa'id yaitu Ibnu Abdul Aziz dari Athiyyah bin Qais dari Qaz'ah
dari Abu Sa'id al-Khudri dia berkata, "Sungguh shalat zhuhur dikumandangkan iqamah, maka
seseorang pergi ke al-Baqi', lalu menunaikan hajatnya, kemudian berwudhu, kemudian dia
mendatangi (shalat jama'ah) sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih pada
raka'at pertama yang beliau panjangkan."
^ ^
692. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Abdurrahman bin Mahdi dari Muawiyah bin Shalih dari Rabi'ah dia berkata, telah
menceritakan kepadaku Qaz'ah dia berkata, "Saya mendatangi Abu Sa'id al-Khudri, dan dia
dalam keadaan dikelilingi banyak orang. Ketika manusia telah berpencar darinya, maka aku
berkata, ' aku tidak akan menanyakan kepadamu sesuatu yang ditanyakan oleh manusia
lainnya.' Aku berkata lagi, 'Aku menanyakan kepadamu tentang shalat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam.' Maka dia menjawab, 'Kamu tidak memiliki kebaikan sedikit pun
dalam masalah shalat (bila dibandingkan dengan shalat beliau karena panjangnya shalat
tersebut) '. Lalu dia mengulangi pertanyaan tersebut kepadanya, maka dia menjawab,
"Dahulu shalat zhuhur diiqamatkan, lalu salah seorang dari kami pergi ke al-Baqi' (tempat
buang hajat dekat Madinah) lalu dia menunaikan hajatnya, kemudian dia mendatangi
keluarganya, lalu berwudhu, kemudian dia kembali ke masjid Nabawi, tetapi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam masih berada pada rakaat pertama'."
Bab: Bacaan dalam shalat subuh
$y£ j>S'jS63\ j *J\ JJ^ooj^ j jiUi Jg' ^ J,cU
693. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Hajjaj bin Muhammad dari Ibnu Juraij dia berkata, -lewat jalur periwayatan lain- dan
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan keduanya berdekatan dalam lafazh
tersebut, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Juraij dia berkata, saya mendengar Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far berkata, telah
mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Sufyan dan Abdullah bin Amru bin al-'Ash serta
Abdullah bin al-Musayyab al-'Abidi dari Abdullah bin as-Saib dia berkata, "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam shalat shubuh mengimami kami di Makkah, lalu beliau membukanya dengan
membaca surat al-Mukminin (Qad aflaha al-mukminin) hingga sampai pada penyebutan
Musa dan Harun atau penyebutan Isa, -Muhammad bin Abbd ragu-ragu atau mereka
berselisih padanya- maka mulailah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam suaranya serak, lalu
beliau rukuk." Dan Abdullah bin as-Sa'ib hadir pada peristiwa tersebut. Dan dalam hadits
Abdurrazzaq, "Lalu beliau menghentikan bacaannya, lalu rukuk." Sedangkan dalam
haditsnya, "Dan Abdullah bin Amru, dan bukan Ibnu al-Ash."
694. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dia berkata -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' -lewat jalur periwayatan
lain- dan telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib dan lafazh tersebut miliknya, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Bisyr dari Mis'ar dia berkata, telah menceritakan kepadaku
al-Walid bin Sari' dari Amru bin Huraits bahwasanya dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam membaca dalam shalat shubuh, 'Wallaili idza 'as'as'."
} J-OfuaJlj \ ^£]\ \ J^-AS W C4L£ JIS diilja
jlS \j» ^£ jl \ LftoS j \ C-Jl»^i 9 jlS { CL>\skS
695. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil al-Jahdari Fudhail bin Husain telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Ziyad bin 'llaqah dari Quthbah bin Malik dia
berkata, "Saya shalat, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengimami kami, lalu
beliau membaca, 'Qaf wal Qur'an al-Majid' hingga beliau membaca, 'Wannakhla Basiqat'."
Dia berkata, "Saya mengulang-ulangnya, namun aku tidak mengetahui apa yang dia
katakan."
UoJo-< > ), vJJ
J\&lz
„X.j.ya'> flb U cA/LmU }
696. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Syarik dan Ibnu Uyainah -lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah dari Ziyad bin
'llaqah dari Quthbah bin Malik, "Dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca
dalam shalat shubuh, 'Wannakhla Basiqat Laha Thal' Nadhid'."
697. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ziyad bin 'llaqah
dari pamannya "Bahwasanya dia shalat shubuh bersama Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam, maka beliau membaca pada rakaat pertama, 'Wannakhla Basiqat
Laha Thal' Nadhid' -dan boleh jadi beliau membaca, 'Qaf'."
9 \ X 9
cjtjiy!-?'
' •;/ **/ ^
y
[Laki
698. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Husain bin Ali dari Zaidah telah menceritakan kepada kami Simak bin Harb dari Jabir bin
Samurah dia berkata, " dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca pada shalat
shubuh, 'Qaf wal Qur'an al-Majid'. Dan shalatnya beliau sesudah itu adalah ringan."
<_aa>45^
699. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin
Rafi' dan lafazh tersebut milik Ibnu Rafi', keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Simak dia berkata, "Saya
bertanya kepada Jabir bin Samurah tentang shalat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, maka dia
menjawab, 'Dahulu beliau meringankan shalat, dan tidak shalat seperti shalatnya mereka.'
Dia berkata, 'Dan dia telah mengabarkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dahulu membaca dalam shalat shubuh, 'Qaf wal Qura'an' dan semisalnya'."
700. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah Menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak
dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca dalam shalat
zhuhur dengan 'Wal-laili idza yaghsya', dan dalam shalat ashar dengan surat semisal hal
tersebut, serta dalam shalat shubuh dengan surat yang lebih panjang dari hal tersebut."
701. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Dawud ath-Thayalisi dari Syu'bah dari Simak dari Jabir bin Samurah bahwa
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam membaca dalam shalat zhuhur surat Sabbihisma Rabbikal al-
A'la (QS. Al-a'la), sedangkan dalam shalat shubuh dengan surat yang lebih panjang darinya.
702. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun dari at-Taimi dari Abu al-Minhal dari Abu Barzah bahwa
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu membaca dalam shalat shubuh enam puluh
hingga seratus ayat.
isT 2U jfoi^ijsU jZ.j'itf Jli
703. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Sufyan dari Khalid al-Hadzdza' dari Abu al-Minhal dari Abu Barzahal-Aslami dia
berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membaca dalam shalat shubuh
antara enam puluh hingga seratus ayat."
l\ij
&\ ^ is£u.
704. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di
hadapan Malik, dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas dia berkata,
"Sesungguhnya Ummu al-Fadhal binti al-Harits mendengar Ibnu Abbas sedang membaca
surat al-Mursalat secara baik. Maka dia berkata, 'Wahai anakku, sungguh kamu telah
mengingatkanku dengan bacaanmu terhadap surat ini, ia adalah akhir surat yang aku dengar
Rasulullah membacanya di Maghrib'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi
Syaibah dan Amru an-Naqid keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dia
berkata, --Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin
Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dia
berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dia berkata, -Lewat jalur periwayatan
lain- dan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih semuanya
meriwayatkan dari az-Zuhri dengan isnad ini dan dia menambahkan, "Kemudian beliau tidak
shalat setelah itu hingga Allah mewafatkannya."
J
'o 'J -
jt^\
705. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "saya
membacadihadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari
Bapaknya dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membaca
surat ath-Thur dalam shalat Maghrib. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan
dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin
Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dia
berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya meriwayatkan dari az-Zuhri
dengan sanad ini yang semisalnya.
Bab: Bacaan dalam shalat isya Ja]\)
706. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz al-'Anbari telah menceritakan
kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi dia berkata, "Saya
mendengar al-Bara' menceritakan dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bahwa beliau berada
pada suatu perjalanan, lalu beliau shalat isya' yang akhir, lalu beliau membaca pada salah
satu raka'at, 'At-Tin wa az-Zaitun'. (QS. Attin).
,\ y 9 ^ W 9 ' 1 ' 9 ' . /t ^ / 9 / 9 ' f 9 \ \ S . X > 9 •* ’ /9 ^
707. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Yahya, dan dia adalah Ibnu Sa'id dari 'Adi bin Tsabit dari al-Bara' bin 'Azib
bahwasanya dia berkata, "Saya shalat Isya bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
maka beliau membaca, 'At-Tin wa az-Zaitun'."
x / ^ / **/ ^ ^
708. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Mis'ar dari 'Adi bin
Tsabit dia berkata, "Saya mendengar al-Bara' bin 'Azib berkata, "Saya mendengar Nabi
Shallalla hu'alaihiwasallam dalam shalat Isya membaca Surat at-Tin wa az-Zaitun dan tidaklah
saya mendengar suara yang lebih bagus daripadanya.
Is Li ^ \ 't- LioJ \ \ ^ f. 3^ l£ ^ ^ J
'>* i
> - ixi*X
>5
/ ^ ^ / ^
709. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Amru dari Jabir dia berkata, "Muadz shalat bersama Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, kemudian dia datang, lalu mengimami kaumnya. Maka dia
melakukan shalat Isya' pada malam tersebut bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam,
kemudian mendatangi kaumnya, lalu mengimami mereka. Lalu dia membuka dengan surat
al-Baqarah, maka seorang laki-laki berpaling lalu salam, kemudian shalat sendirian, lalu
berpaling pergi. Maka mereka berkata kepadanya, 'Apakah kamu berlaku munafik wahai
fulan? ' Dia menjawab, 'Tidak, demi Allah, aku akan mendatangi Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu aku akan mengabarkan kepada beliau. Lalu dia mendatangi
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya para
pekerja penyiram (tanaman) bekerja pada siang hari (sehingga kecapekan), dan
sesungguhnya Mu'adz shalat Isya' bersamamu, kemudian dia datang kepada kami lalu shalat
dengan membukanya dengan surat al-Baqarah.' Maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
menghadap Mu'adz seraya bersabda, 'Wahai Mu'adz, apakah kamu pemfitnah (yang
membuat orang lari dari agama), bacalah dengan surat ini dan bacalah dengan ini' -
maksudnya surat yang ringkas dan pendek-." Berkata Sufyan, maka saya berkata kepada
Amru sesungguhnya Abu az-Zubair telah menceritakan kepada kami, dari Jabir bahwa dia
berkata, "Bacalah 'lqra dan asy-Syams wa Dhuhaha, serta Wa adh-dhuha wa al-Laili Idza
Yaghsya dan Sabbihisma Rabbika al-A'la". Maka Amru berkata semisal ini.
iJsUililiVl» o. Jo -,11.
Jjdi\ j.&JJpiC’i ji' j jiS/i A? jiHAji. jUU^. j
710. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Abu az-Zubair dari Jabir
bahwasanya dia berkata, "Mu'adz bin Jabal al-Anshari shalat Isya' mengimami para
sahabatnya, lalu dia memanjangkan bacaannya atas mereka, maka seorang laki-laki dari
kalangan kami berpaling, lalu shalat sendirian. Lalu Mu'adz diberitahu tentangnya, maka dia
berkata, 'Dia seorang yang munafik.' Ketika hal tersebut sampai pada laki-laki tersebut maka
dia mengunjungi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu mengabarkan kepadanya sesuatu
yang dikatakan Mu'adz. Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda kepadanya, 'Apakah
kamu ingin menjadi pemfitnah (yang membuat orang lain lari dari agama) wahai Mu'adz?.
Apabila kamu mengimami manusia, maka bacalah surat asy-Syams wa dhuhaha, Sabbihisma
Rabbika al-A'la, dan lqra' Bismi Rabbika, serta Wa al-Laili idza Yaghsya'."
• w i»' » \ ' ■> ' \' *
/ ^ x
711. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Manshur dari Amru bin Dinar dari Jabir bin Abdullah bahwa Muadz bin Jabal
shalat Isya akhir bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kemudian kembali pulang
kepada kaumnya, lalu shalat mengimami mereka dengan shalat tersebut.
> >
9 . * 9 fTv
712. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu ar-Rabi' az-Zahrani
berkata Abu ar-Rabi', telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada
kami Ayyub dari Amru bin Dinar dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Dahulu Mu'adz shalat
isya' bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, kemudian mendatangi masjid kaumnya,
lalu shalat mengimami mereka."
Bab: Perintah untuk para imam agar meringankan shalat dengan tetap menjaga
kesempurnaan y #) )
LL« 0*^9 J4-^ 0U2»i\s^L^» ^.c- ^-\j^/<j\ J\ji9 pLi j a!^ - ^ \ j^>4k ^ J J-^ J til <S*~ J
l^Jl2>Ju>Jj 4^ C - La./» JUit\ Ja3A]aX-^a^( ^ <>, /3 'i j LaS Lo (J_«jb j
\j Jt-L^iH j^t\ ^= ^]\aj\ J J^ji^iP^f' ^ r.'
j ca U^k- /USil^^UJ\
713. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Ismail bin Abi Khalid dari Qais dari Abu Mas'ud al-Anshari dia berkata, "Seorang
laki-laki mendatangi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam seraya berkata, 'Aku
mengundurkan diri dari shalat shubuh karena (tindakan) fulan berupa memanjang-
manjangkan shalat dalam mengimami kami.' Tidaklah aku melihat Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam marah dalam suatu nasihat satu kali pun daripada kemarahannya
pada waktu itu, seraya beliau bersabda, 'Wahai manusia, sesungguhnya di antara kalian ada
yang membuat lari orang lain. Siapapun di antara kalian mengimami manusia, maka
hendaklah dia meringkasnya, karena di belakangnya ada orang yang sudah tua, lemah, dan
orang yang memiliki hajat'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah
telah menceritakan kepada kami Husyaim dan Waki' dia berkata, -Lewat jalur periwayatan
lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Bapakku -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar
telah menceritakan kepada kami Sufyan semuanya meriwayatkan dari Ismail dalam isnad ini
semisal hadits Husyaim.
y 9 VH 9 ' | ' y t! t 9 ' I / Jl y 9 ' . 9 ' f 9 1 ' ^ ^ l ^ ^ 9 ' 9 'y* \ \ '
»La<. J > ^aJ \ <_ A, )\ J \
714. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami al-Mughirah, dan dia adalah Ibnu Abdirrahman al-Hizami dari Abu az-Zinad dari al-A'raj
dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang
dari kalian mengimami manusia, hendaklah kalian meringankannya, karena di antara mereka
adalah yang kecil, tua, lemah, dan sakit. Apabila dia shalat sendirian, silahkan dia shalat
sekehendaknya."
9 '\'X'\ '
i
iUU
715. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata, ini adalah sesuatu yang diceritakan Abu Hurairah ra kepada kami, dari Muhammad,
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, maka dia menyebutkan beberapa hadits darinya, dan
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian
mendirikan shalat mengimami manusia, hendaklah dia meringankan shalat tersebut, karena
di antara mereka ada orang tua dan lemah. Dan apabila dia shalat sendirian, hendaklah dia
memanjangkan shalatnya sebagaimana yang dia kehendaki."
*V t' S *V ^ ^
716. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia
berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwasanya dia
mendengar Abu Hurairah ra berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Apabila salah seorang dari kalian shalat mengimami manusia, hendaklah dia meringankan
shalatnya, karena di antara manusia tersebut ada yang lemah, sakit, dan mempunyai hajat."
Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits telah menceritakan
kepadaku Bapakku telah menceritakan kepadaku al-Laits bin Sa'ad telah menceritakan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abdurrahman
bahwasanya dia mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan semisalnya, hanya saja dia berkata, "Dia
mengganti, 'Orang yang sakit' dengan, 'Orang yang tua'."
717. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Amru bin Utsman
telah menceritakan kepada kami Musa bin Thalhah telah menceritakan kepadaku Utsman
bin Abi al-'Ash ats-Tsaqafi bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam bersabda kepadanya,
"Imamilah kaummu." Dia berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, kudapatkan pada diriku
sesuatu yang kurang beres'. Beliau bersabda, 'Mendekatlah.' Lalu beliau mendudukkanku di
hadapannya, kemudian meletakkan telapak tangannya pada di dadaku di antara dua puting
susuku. Kemudian beliau bersabda, 'Berbaliklah.' Lalu beliau meletakkannya di punggungku
di antara dua pundakku. Kemudian beliau bersabda, 'Imamilah umatmu, barangsiapa
mengimami suatu kaum, hendaklah dia meringankannya, karena di antara mereka ada orang
tua, dan di antara mereka ada orang sakit, dan di antara mereka ada orang lemah, dan di
antara mereka ada orang yang memiliki hajat. Dan jika salah seorang di antara kalian shalat
sendirian, maka hendaklah dia shalat sebagaimana dia kehendaki'."
H&\
rr>
718. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah dia berkata, "Saya mendengar
Sa'id bin al-Musayyab berkata, Utsman bin Abi al-'Ash telah bercerita, dia berkata, "Akhir
dari sesuatu yang diperintahkan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam kepadaku adalah,
'Apabila kamu mengimami suatu kaum, hendaklah kamu meringankan shalat berjama'ah
bersama mereka'."
719. Dan telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu ar-Rabi' az-Zahrani
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Abdul Aziz bin
Shuhaib dari Anas bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam meringkas shalat dan
menyempurnakannya.
> ;
*V»
720. Telah menceritakan kepada kami Yahya binYahya dan Qutaibah bin Sa'id Yahya berkata,
telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
dahulu termasuk manusia yang paling ringan shalatnya namun sempurna.
^ '*/ S S S j /
^ ja 1^\ ^i>\ J. ^ li r U\ j jc^l^ U 3li^ dUU <•*
721. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub, Qutaibah bin Sa'id
dan Ali bin Hujr, Yahya bin Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan tiga
orang yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail mereka memaksudkan
Ibnu Ja'far dari Syarik bin Abdullah bin Abi Namir dari Anas bin Malik bahwasanya dia
berkata, "Tidaklah aku pernah shalat di belakang seorang imam satu kali pun yang lebih
ringan dan lebih sempurna daripada shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam."
722. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ja'far bin Sulaiman dari Tsabit al-Bunani dari Anas, Anas berkata, "Dahulu Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam mendengar tangisan seorang anak kecil bersama ibunya,
sedangkan beliau dalam keadaan shalat, lalu beliau membaca surat yang ringan atau surat
yang pendek."
> .✓ . >
^ * 9 / ^
723. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal adh-Dharir telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi
'Arubah dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam
bersabda, 'Aku memasuki shalat dengan maksud untuk memanjangkannya, lalu aku
mendengar tangisan seorang anak kecil, lalu kuringankan shalat karena aku sadar atas
kegusaran ibunya terhadapnya'."
Bab: Seimbang dalam rukun-rukun shalat dan meringankannya dengan tetap menjaga
kesempurnaan
**/ ** / ^ ^ /
3^c r >jLc- <Xj&\ ^.c- ^ j, \ -Ali- j, \ & ^ JlS
\Zj>
J <CJl£-4JiJ\ £j» d^L^a)) C^JLA j
724. Dan telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar al-Bakrawi dan Abu Kamil Fudhail
bin Husain al-Jahdari keduanya meriwayatkan dari Abu 'Awanah berkata Hamid, telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Hilal bin Abi Humaid dari Abdurrahman bin Abi
Laila dari al-Bara' bin 'Azib dia berkata, "Aku memperhatikan shalat bersama Muhammad
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu aku mendapatkan berdirinya, rukuknya, i'tidalnya setelah
rukuk, sujudnya, duduknya antara dua sujud, sujudnya, dan duduknya antara dua salam, dan
keluarnya (dari shalat) semuanya adalah mendekati sama."
3
3\ii
<)
^ s t > ^Tt» (•r.% 5 ; «- •» «- > ■>*<*'> v.'-\ ' sJis / ? h> ^
725. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz al-Anbari telah
menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam
dia berkata, "Seorang laki-laki (Mathar bin Najiyah) telah mengalahkan (penduduk) Kufah
yang telah dia sebutkan namanya pada zaman Ibnu al-Asyats. Lalu dia memerintahkan Abu
Ubaidullah bin Abdullah untuk shalat mengimami orang-orang. Dia pernah shalat, apabila dia
mengangkat kepalanya dari rukuk maka dia berdiri selama waktu yang dibutuhkan olehku
untuk membaca, 'AALLOOHUMMA ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL"US SAMAAWAATI WAL
ARDHI, WAMIL"U MAA SYI"TA MIN SYAI"IN BA"DU, AHLATS TSANAA"! WAL MAJDI, LAA
MAANI'A LIMAA ATHOITA WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI
MINKAL JADDI, Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta
sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu wahai Dzat yang berhak dipuji dan
diagungkan. Tidak ada penghalang untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi
untuk sesuatu yang Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari
adzabmu.' Al-Hakam berkata, 'Lalu aku menyebutkan hal tersebut kepada Abdurrahman bin
Abi Laila seraya dia berkata, aku mendengar al-Bara' bin Azib berkata, 'Dahulu shalat
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan rukuknya, dan apabila mengangkat kepalanya dari
rukuk, sujudnya serta duduk antara dua sujud hampir memakan waktu yang sama.' Syu'bah
berkata, 'Lalu aku menyebutkannya untuk Amru bin Murrah maka dia berkata, 'Aku telah
melihat Ibnu Abi Laila, namun shalatnya tidak demikian'." Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam
bahwa Mathar bin Najiyah ketika menguasai Kufah maka dia memerintahkan Abu Ubaidah
untuk mengimami manusia. Dan dia membawakan hadits tersebut.
726. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas dia berkata, "Sesungguhnya aku tidak memendekkan
untuk shalat mengimami kalian sebagaimana aku melihat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami kami." Perawi berkata, "Anas melakukan
sesuatu yang aku tidak melihat kalian melakukannya. Dia apabila mengangkat kepalanya dari
rukuk maka dia lurus berdiri hingga seseorang berkata, 'Dia telah lupa (dalam keadaan
shalat).' Dan apabila dia mengangkat kepalanya dari sujud, maka dia diam (sebentar) hingga
seseorang mengatakan, 'Dia telah lupa (dalam keadaan shalat) '."
p\
} s i . * ■
)\AS
727 . Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' al-'Abdi telah menceritakan
kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada
kami Tsabit dari Anas dia berkata, "Belum pernah aku shalat di belakang seseorang yang
lebih ringkas shalatnya daripada shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dengan
kesempurnaannya. Shalat beliau adalah saling berdekatan (durasinya antara satu rukun
dengan rukun lainnya), dan shalat Abu Bakar adalah saling berdekatan (durasinya antara
satu rukun dengan rukun lainnya). Lalu ketika Umar mengimami, maka dia memanjangkan
dalam shalat shubuh. Rasulullah dahulu apabila mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidah,
' maka beliau berdiri hingga kami mengatakan bahwa beliau telah lalai, kemudian sujud dan
duduk di antara dua sujud hingga kami mengatakan bahwa beliau telah lalai'."
Bab: Mengikuti Imam dan melakukannya setelahnya (sAju j>L«*^\i«jb^)
J
«-» J
+P-0 LOO>
728. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu lshaq dia berkata, --Lewat jalur periwayatan
lain-- dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Abu lshaq dari Abdullah bin Yazid dia berkata, telah menceritakan
kepadaku al-Bara 1 , dan dia bukanlah pendusta, bahwa mereka shalat di belakang Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu apabila beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, maka aku
tidak melihat seorang pun yang melengkungkan punggungnya (semuanya tegap berdiri),
hingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam meletakkan keningnya pada tanah, kemudian
orang yang ada di belakang beliau menyungkur sujud."
\S\ ^ 3ls v Jji'l
ij
729. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Khallad al-Bahili telah menceritakan
kepada kami Yahya, yaitu Ibnu Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan telah
menceritakan kepadaku Abu lshaq telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Yazid telah
menceritakan kepadaku al-Bara 1 , dan dia bukanlah pendusta. Dia berkata, "Dahulu
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidah, '
maka tidak seorang pun dari kami melengkungkan punggungnya (semuanya lurus berdiri),
hingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersujud, kemudian kami bersujud setelah
beliau."
730. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman bin Sahm al-Anthaki
telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Muhammad Abu lshaq al-Fazari dari Abu lshaq
asy-Syaibani dari Muharib bin Ditsar dia berkata. Saya mendengar Abdullah bin Yazid berkata
di atas mimbar, telah menceritakan kepada kami al-Bara' bahwa mereka dahulu shalat
bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, apabila beliau rukuk, maka mereka rukuk,
dan apabila beliau mengangkat kepalanya dari rukuk seraya mengucapkan, 'Sami'allahu
Liman Hamidah, ' maka kami tetap diam hingga kami melihatnya telah meletakkan
keningnya di tanah, kemudian kami mengikutinya."
iji
731. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepada kami Abban
dan yang lainnya dari al-Hakam dari Abdurrahman bin Abi Laila dari al-Bara' dia berkata,
"Kami bersama Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, tidak seorang pun dari kami
membengkokkan punggungnya, hingga kami melihat beliau telah bersujud." Dan Zuhair
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata, telah menceritakan kepada
kami orang-orang Kufah, Aban dan yang lainnya, dia berkata, "Sampai kami melihatnya
sujud.
\1
732. Telah menceritakan kepada kami Muhriz bin 'Aun bin Abi 'Aun telah menceritakan
kepada kami Khalaf bin Khalifah al-Asyja'i Abu Ahmad dari al-Walid bin Sari' maula Alu Amru
bin Huraits dari Amru bin Huraits dia berkata, "Saya shalat shubuh di belakang Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu saya mendengarnya membaca, 'Falaa Uqsimu bi al-Khunnas
al-Jawar al-Kunnas, ' (QS. Attakwir), dan dahulu tidak seorang pun dari kami
memelengkungkan punggungnya hingga menyempurnakan sujudnya."
Bab: Apa yang dibaca saat mengangkat kepala dari rukuk
9 \* ' ''W 9 \ 9 ' i 9 1 * / ’ Ki\ 9 L $ ^ t* \ ' *\' 9 9 ^
733. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu Muawiyah dan Waki' dari al-A'masy dari Ubaid bin al-Hasan dari Ibnu Abi Aufa dia
berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam apabila beliau mengangkat
punggungnya dari rukuk maka beliau mengucapkan, 'Sami'allahu Liman Hamidahu,
Allahumma Rabbana laka al-Hamdu Mil'u as-Samawati wa Mil'u al-Ardh wa Mil'u Ma Syi'ta
Min Sya'in Ba'du. (Semoga Allah mendengar kepada orang yang memujiNya. Ya Allah, Rabb
kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau
kehendaki setelah itu)
734. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ubaid bin al-Hasan dia berkata, "Saya mendengar
Abdullah bin Abi Aufa dia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam berdoa
dengan doa ini, 'Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta
sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu'."
C\* * ' * V i" > S '> ^'W-i i S\'
735. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar Ibnu al-
Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Majza'ah bin Zahir dia berkata, saya mendengar
Abdullah bin Abi Aufa bercerita dari Nabi shallallahu'alaihiwasallam bahwa beliau dahulu
membaca doa, "Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta
sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu. Ya Allah bersihkanlah aku dengan es,
embun, dan air yang dingin. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa dan kesalahan sebagaimana
baju yang putih dibersihkan dari kotoran." Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin
Mu'adz telah menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata, -Lewat jalur periwayatan
lain- dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Harun keduanya meriwayatkan dari Syu'bah dengan isnad ini, dalam riwayat
Muadz, "Sebagaimana baju yang putih dibersihkan dari kotoran (daran)." Sedangkan riwayat
Yazid, "Dari kotoran (danas)."
(Jjbl Juoj ( ^^y«<JI->^l^4 ( J^^^j^\jO\jlAJli\4 ( J^«Ju>j>J\«^UUaj Jla^ _jS^J\£^«<*Ju\j ^9j
j^J\i£*j ^JWiii-
^JSJo
736. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah
mengabarkan kepada kami Marwan bin Muhammad ad-Dimasyqi telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Abdul Aziz dari 'Athiyah bin Qais dari Oaz'ah dari Abu Sa'id al-Khudri
dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila mengangkat kepalanya
dari rukuk maka beliau membaca, ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL'US SAMAAWAATI WAL
ARDHI WAMIL'U MAA SYI"TA MIN SYAI"IN BA'DU, AHLATS TSANAA"! WAL MAJDI, AHAQQU
MAA QOOLAL 'ABDU, WAKULLUNA LAKA 'ABDUN, ALLOOHUMMA LAA MAANI'A U MAA
A'THOITA WALAA MU'THIYA UMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU
'Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu
yang Engkau kehendaki setelah itu, wahai Pemilik pujian dan kemulian, itulah yang paling
haq yang diucapkan seorang hamba. Dan setiap kami adalah hamba untukMu. Ya Allah, tidak
ada penghalang untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang
Engkau halangi. Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari adzabmu'."
737. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Husyaim bin Basyir telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Qais bin
Sa'ad dari 'Atha' dari Ibnu Abbas "Bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam dahulu apabila
mengangkat kepalanya dari rukuk maka mengucapkan, 'ALLOOHUMMA ROBBANAA LAKAL
HAMDU MIL"US SAMAAWAATI WA MIL"UL ARDHI WAMAA BAINAHUMAA, WAMIL"U MAA
SYI"TA MIN SYAflN BA'DU, AHLATS TSANAA"! WAL MAJDI, LAA MAANI'A LIMAA A'THOITA,
WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDf'Ya Allah,
Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi serta sepenuh sesuatu yang Engkau
kehendaki setelah itu, wahai Pemilik pujian dan kemulian. Ya Allah, tidak ada penghalang
untuk sesuatu yang Engkau beri, dan tidak ada pemberi untuk sesuatu yang Engkau halangi.
Tidaklah bermanfaat harta orang yang kaya dari adzabmu'." Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hafsh telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin Hassan telah menceritakan kepada kami Qais bin Sa'ad dari 'Atha' dari Ibnu
Abbas dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam hingga sabdanya, "Dan sepenuh sesuatu yang
Engkau kehendaki setelah itu." Dan tidak menyebutkan kalimat setelahnya.
Bab: Larangan membaca Al-Qur'an dalam rukuk dan sujud
*> \'£ i \\~ ''s* ■> t’' y\s
jlur \ >:kiU5\L:i5i\^u jdi\o\ ^
3^uj\ a^j\u\ 'j\±yyA\i jdi\o\
738. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Bakar bin Abi Syaibah
serta Zuhair bin Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah
telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Suhaim dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma'bad
dari Bapaknya dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membuka
tirai penutup, sedangkan manusia bershaf-shaf di belakang Abu Bakar, maka beliau
bersabda, 'Wahai manusia, tidak tersisa dari pemberi kabar kenabian melainkan mimpi yang
baik yang dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya. Ketahuilah, aku
dilarang untuk membaca al-Qur'an dalam keadaan rukuk atau sujud. Adapun rukuk maka
agungkanlah Rabb azza wa jalla, sedangkan sujud, maka berusahalah bersungguh-sungguh
dalam doa, sehingga layak dikabulkan untukmu'." Abu Bakar berkata, telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Sulaiman telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah
menceritakan kepada kami Ismail bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin
Suhaim dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma'bad bin Abbas dari Bapaknya dari Abdullah bin
Abbas dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membuka tirai penutup,
sedangkan kepalanya diikat, itu terjadi ketika sakitnya yang menyebabkan wafatnya, lalu
beliau bersabda, 'Ya Allah, apakah aku telah menyampaikan, -beliau ulang tiga kali-
sesungguhnya tidak tersisa dari pemberi kabar kenabian melainkan mimpi yang baik, yang
dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya'. Kemudian beliau menyebutkan
seperti hadits Sufyan."
739. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah
menceritakan kepadaku Ibrahim bin Abdullah bin Hunain bahwa bapaknya telah
menceritakan kepadanya bahwa dia mendengar Ali bin Abi Thalib berkata, "Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam melarangku untuk membaca (al-Qur'an) dalam keadaan rukuk
atau sujud."
740. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala 1 telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari al-Walid, yaitu Ibnu Katsir telah menceritakan
kepadaku Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya bahwasanya dia mendengar Ali bin
Abi Thalib berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarangku dari membaca al-
Qur'an ketika saya sedang rukuk atau sujud."
741. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Abi Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah mengabarkan
kepadaku Zaid bin Aslam dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari Ali bin Abi
Thalib bahwa dia berkata, "Rasululah Shallallahu'alaihiwasallam melarangku dari membaca
(al-Qur'an) pada saat rukuk dan sujud. Dan aku tidak mengatakan, 'Beliau melarang kalian'."
<> >
\ 1 £\ j \^»\ pLZ j \ <j\^- Cj* ^ ^ \ ^
^ 'V ^ ^ ^
jj jg"\ jiibo'
742. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq keduanya berkata, telah
mengabarkan kepada kami Abu Amir al-'Aqadi telah menceritakan kepada kami Dawud bin
Qais telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari Ibnu
Abbas dari Ali dia berkata, "Kekasihku Shallallahu'alaihiwasallam melarangku untuk
membaca (al-Qur'an) dalam keadaan rukuk atau sujud." Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya dia berkata. Saya membaca di hadapan Malik dari Nafi' -Lewat jalur
periwayatan lain-, dan telah menceritakan kepadaku Isa bin Hammad al-Mishri telah
menceritakan kepada kami al-Laits dari Yazid bin Abi Habib dia berkata, -Lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah menceritakan kepada kami adh-Dhahhak bin Utsman dia
berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami al-Muqaddami
telah menceritakan kepada kami Yahya, dan dia adalah al-Qaththan dari Ibnu 'Ajian -Lewat
jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia
berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail
mereka memaksudkan Ibnu Ja'far telah mengabarkan kepadaku Muhammad, dan dia adalah
Ibnu Amru dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku
Hannad bin as-Sari telah menceritakan kepada kami 'Abdah dari Muhammad bin lshaq
semuanya meriwayatkan dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari Ali -Lewat
jalur periwayatan lain- kecuali adh-Dhahhak dan Ibnu 'Ajian sesungguhnya keduanya
menambahkan dari Ibnu Abbas dari Ali dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam semuanya
berkata, "Beliau melarangku dari membaca al-Qur'an, sedangkan saya dalam keadaan
rukuk." Dan mereka tidak menyebutkan dalam riwayat mereka larangan darinya pada saat
sujud sebagaimana telah disebutkan az-Zuhri, Zaid bin Aslam, al-Walid bin Katsir, dan Dawud
bin Qais. Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah dari Hatim bin Ismail dari Ja'far
bin Muhammad dari Muhammad bin al-Munkadir dari Abdullah bin Hunain dari Ali dan dia
tidak menyebutkan dalam sujud.
743. Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bakar bin Hafsh
dari Abdullah bin Hunain dari Ibnu Abbas bahwasanya dia berkata, "Saya dilarang untuk
membaca (al-Qur'an, sedangkan saya dalam keadaan rukuk." Dan dia tidak menyebutkan Ali
dalam sanad tersebut.
Bab: Apa yang dibaca saat rukuk dan sujud
) * s
c-Lc-^\ la
744. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Amru bin Sawwad
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Amru bin al-
Harits dari Umarah bin Ghaziyyah dari Sumai, maula Abu Bakar bahwasanya dia mendengar
Abu Shalih Dzakwan bercerita dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam bersabda, "Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari
Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa."
J j
745. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yahya
bin Ayyub dari Umarah bin Ghaziyyah dari Sumai, maula Abu Bakar dari Abu Shalih dari Abu
Hurairah Radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dalam sujudnya
mengucapkan do'a, "Allahummaghfirli Dzanbi Kullahu Diqqahu Wajullahu Wa Awwalahu Wa
Akhirahu Wa 'Alaniyatahu Wa Sirrahu (Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku, yang kecil
maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, dan yang terang-terangan maupun yang
sembunyi-sembunyi)."
>> r k
746. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim Zuhair berkata,
telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu adh-Dhuha dari Masruq dari
Aisyah dia berkata, "Dahulu Rasulullah memperbanyak dalam rukuk dan sujudnya membaca,
' SUBHAANAKALLOOHUMMA ROBBANAA WABIHAMDIKALLOOHUMMAGH FIRLII,
YATA"AWWALUL QUR"AANA (Mahasuci Engkau ya Allah, Rabb kami, dan dengan memujiMu,
ya Allah, ampunilah aku, mentakwil al-Qur'an)
iiSUJio i cilitLU
IjJa jS\ j\ ,J6
747. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, "Telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Muslim dari
Masruq dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sebelum
meninggal memperbanyak membaca doa, 'SUBHAANAKA WABIHAMDIKA ASTAGHFIRUKA
WA ATUUBU ILAIKA Mahasuci Engkau, dan dengan memujiMu, aku meminta ampun dan
bertaubat kepadaMu 1 ." Aisyah berkata, "Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, kalimat inikah yang
aku melihatmu barusan membacanya? ' Beliau menjawab, 'Telah dijadikan suatu tanda
untukku dalam umatku, apabila aku melihatnya niscaya aku mengucapkannya, 'Idza Ja'a
Nashrullah wa al-Fath... hingga akhir surat'."
9 ' 9 / > 9 \ 9 >
748. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Mufadhdhal dari al-A'masy dari Muslim bin
Shubaih dari Masruq dari Aisyah ra dia berkata, "Tidaklah aku melihat Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam sejak beliau diberi wahyu, 'Idza Ja'a Nashrullah wa al-Fath'
melakukan shalat, melainkan beliau berdoa atau mengucapkan di dalamnya, 'SUBFIAANAKA
ROBBII WABIHAMDIKA ALLOOHUMMAGH FIRLII Mahasuci Engkau wahai Rabbku dan dengan
memujiMu, ya Allah, ampunilah aku'."
^ ^ ^ ♦* ♦*
^<4 /\ ja\ ji\5U4i
749. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepadaku Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Dawud dari Amir dari Masruq dari
Aisyah ra dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memperbanyak
pertakataan, 'SUBHAANALLOOH WABIHAMDIHI ASTAGHFIRULLAH WA ATUUBU ILAIHI
Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, saya memohon ampunan kepada Allah dan saya
bertaubat kepadaNya'." Aisyah berkata, "Lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, saya
melihatmu memperbanyak perkataan, 'Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, aku
memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadaNya'. Maka beliau menjawab,
'Rabbku telah mengabarkan kepadaku bahwa aku akan melihat suatu tanda pada umatku,
ketika aku melihatnya maka aku memperbanyak membaca, 'Mahasuci Allah dan dengan
memujiNya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya', maka sungguh
aku telah melihatnya, yaitu (ketika pertolongan Allah datang dan pembukaanNya) yaitu
pembukaan (fath) Makkah, dan dan kamu telah melihat manusia masuk ke dalam agama
Allah secara berbondong-bondong, lalu bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan memohon
ampunlah, sesungguhnya Dia Maha Pemberi taubat'."
>T
750. Dan telah menceritakan kepadaku Hasan bin Ali al-Hulwani dan Muhammad bin Rafi'
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Juraij dia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Atha', 'Apa yang kamu baca
ketika sedang rukuk? ' Dia menjawab, "Subhaanaka Wa Bihamdika La llaha lila Anta
(Mahasuci Engkau dan dengan memujiMu, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain
Engkau)." Lalu Ibnu Abi Mulaikah juga mengkabarkan kepadaku dari 'Aisyah, dia berkata,
"Suatu malam aku pernah kehilangan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, dan aku mengira
bahwa beliau pergi kepada beberapa isteri beliau yang lain, aku pun mencari-cari beliau, dan
ketika kembali ternyata beliau sedang rukuk atau sujud dan membaca, "Subhaanaka Wa
Bihamdika Laa llaaha lllaa Anta". Maka akupun berkata, "Ayah dan ibuku sebagai
tebusanmu, sungguh aku berada pada satu perkara, sedangkan kamu berada pada perkara
yang lain'."
Sr x 's y '''s'' / //
751. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar dari Muhammad bin
Yahya bin Habban dari al-A'raj dari Abu Hurairah ra dari Aisyah ra dia berkata, "Aku
kehilangan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada suatu malam dari kasur peraduanku,
lalu aku mencarinya, lalu tanganku mendapatkan bagian luar kedua telapak kakinya dalam
keadaan beliau berada di masjid. Kedua telapak kakinya tegak lurus, dan beliau berdoa, 'Ya
Allah, aku berlindung dengan ridhaMu dari bahaya murkaMu, dan berlindung dengan
ampunanMu dari bahaya hukumanMu, dan aku berlindung kepadaMu dar adzabMu, aku
tidak bisa menghitung pujian atasMu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji atas
diriMu'."
^ l' A *: ^ ^^, '*•** '~'^j r " ~ a j
752. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bisyr al-’Abdi telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abi 'Arubah
dari Qatadah dari Mutharrif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir bahwa Aisyah radhiyallahu'anhu
memberitahukannya bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu berdoa dalam
rukuk dan sujudnya, "Mahasuci, Maha Qudus, Rabb malaikat dan ruh." Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Dawud
telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Qatadah dia berkata,
"Saya mendengar Mutharrif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir, Abu Dawud berkata, dan telah
menceritakan kepadaku Hisyam dari Qatadah dari Mutharrif dari Aisyah radhiyallahu'anhu
dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits ini.
Bab: Keutamaan sujud dan anjuran untuk melakukannya y^. J\
> *>* '>
J j>5^Jic-5J3lS(S
753. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami al-Walid
bin Muslim dia berkata, "Saya mendengar al-Auza'i berkata, telah menceritakan kepadaku al-
Walid bin Hisyam al-Mu'aithi telah menceritakan kepadaku Ma'dan bin Abi Thalhah al-
Ya'mari dia berkata, "Aku bertemu Tsauban, maula Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu
aku bertanya, 'Kabarkanlah kepadaku dengan suatu amal yang jika kukerjakan niscaya Allah
akan memasukkanku ke dalam surga disebabkan amal tersebut, -atau dia berkata, aku
berkata, 'Dengan amalan yang paling disukai Allah-, lalu dia diam, kemudian aku bertanya
kepadanya, lalu dia diam kemudian dia bertanya kepadanya yang ketiga kalinya.' Dia
menjawab, 'Aku telah menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, maka dia menjawab, 'Hendaklah kamu memperbanyak sujud
kepada Allah, karena tidaklah kamu bersujud kepada Allah dengan suatu sujud melainkan
Allah akan mengangkatmu satu derajat dengannya, dan menghapuskan dosa darimu
dengannya'." Ma'dan berkata, "Kemudian aku bertemu Abu ad-Darda', lalu aku bertanya
kepadanya, maka dia menjawabku seperti sesuatu yang dikatakan Tsauban kepadaku."
i y*lA\ (iLJiS ( JLc - \i JlSiita Jjt) C-ii
754. Telah menceritakan kepada kami al-Hakam bin Musa Abu Shalih telah menceritakan
kepada kami Hiql bin Ziyad dia berkata, "Saya mendengar al-Auza'i berkata, telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Abi Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah
telah menceritakan kepadaku Rabi'ah bin Ka'ab al-Aslami dia berkata, "Saya bermalam
bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu aku membawakan air wudhunya dan air
untuk hajatnya, maka beliau bersabda kepadaku, 'Mintalah kepadaku.' Maka aku berkata,
'Aku meminta kepadamu agar aku menemanimu di surga -dia berkata, 'Atau dia selain itu'.
Aku menjawab, 'Itulah yang dia katakan-maka beliau menjawab, 'Bantulah aku untuk
mewujudkan keinginanmu dengan banyak melakukan sujud'."
Bab: Anggota sujud dan larangan dari menahan rambut, pakaian dan mengikat rambut
(^yi\ ^ i gA. ja C - ')
j' cAajJLm ^C- ^->^\ jj' jl3_J^OOOoJy>-' j'^^jAjtLi
755. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu ar-Rabi' az-Zahrani
Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Abu ar-Rabi' berkata, telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Amru bin Dinar dari Thawus dari Ibnu
Abbas dia berkata, "Nabi Shallallahu'alaihiwasallam diperintahkan untuk bersujud di atas
tujuh (anggota badan), dan beliau dilarang untuk mengikat rambutnya dan melipat bajunya."
Ini hadits Yahya, dan Abu ar-Rabi' berkata, "(Beliau diperintahkan bersujud) atas tujuh
anggota badan, dan dilarang untuk mengumpulkan (dengan mengikat) rambut dan (melipat)
bajunya bagian lengan, lutut, dua kaki, dan (rambut pada) kening."
' \' » » «- » ,\'C\ [' \ '> \'X\' K* 1 -'** **•>*’'> \'X\'
j ^ 's / ^
<
756. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad, yaitu Ibnu Ja’far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin
Dinar dari Thawus dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda,
"Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh anggota badan, dan aku tidak melipat baju
dan mengikat rambut."
*♦ s j s '' j s '
4*1^1 \j ^li\ dudj jl jl^ J*&&\
757. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Ibnu Abbas, "Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam diperintahkan untuk sujud pada tujuh (anggota badan), dan
dilarang untuk mengikat rambut dan melipat baju."
^*_&J \ ^ j (Sj \ C-j^j j -Xii \ (3 \ j^L \ j ijfi^r \ j ^ -Xl) \ j
758. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Thawus dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh anggota
badan: kening -dan beliau menunjuk dengan tangannya pada hidungnya-, kedua tangannya,
dan kedua kakinya, serta ujung kedua kedua telapak kakinya. Dan kami tidak melipat baju
dan tidak pula mengikat rambut."
759. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Ibnu Juraij dari Abdullah bin Thawus dari
Bapaknya dari Abdullah bin Abbas bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Aku diperintahkan untuk bersujud pada tujuh (anggota badan), dan aku tidak mengikat
rambut, dan tidak melipat baju pada kening, hidung, dua tangan, dua lutut, dan dua telapak
kaki."
760. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Bakr, yaitu Ibnu Mudhar dari Ibnu al-Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Amir bin Sa'ad
dari al-Abbas bin Abdul Muthalib bahwasanya dia mendengar Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila seorang hamba bersujud, maka tujuh anggota
badan sujud bersamanya, yaitu ujung wajah, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua
telapak kaki."
/ ^ 0 ' - s' S
S*&\3.
f >? . >
>. >
761. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Sawwad al-Amiri telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits bahwa Bukair
telah menceritakan kepadanya bahwa Kuraib, maula Ibnu Abbas telah menceritakan
kepadanya dari Abdullah bin Abbas bahwa dia melihat Abdullah bin al-Harits shalat
sedangkan kepalanya terikat dari belakangnya, maka dia berdiri, lalu mulai melepaskannya.
Ketika dia berpaling, maka dia menghadap pada Ibnu Abbas seraya berkata, "Mengapa kamu
memperlakukan kepalaku demikian?" Dia menjawab, "Aku mendengar Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam bersabda, 'Permisalan ini adalah sebagaimana permisalan orang
yang shalat dalam keadaan tangannya terikat di tengkuk."
Bab: Seimbang dalam sujud, meletakkan kedua tangan di atas tanah dan mengangkat
kedua siku
9 y 9
762. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas dia berkata, Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Luruslah dalam sujud, dan janganlah salah seorang di
antara kalian menghamparkan kedua sikunya sebagaimana anjing menghampar." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata, -Lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakannya kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan
kepada kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits dia berkata, telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dengan isnad ini. Dan dalam hadits Ibnu Ja'far, "Janganlah salah seorang dari kalian
menghamparkan kedua sikunya sebagaimana anjing menghampar."
763. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, telah mengabarkan
kepada kami Ubaidullah bin lyad dari lyad dari al-Bara' dia berkata, Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila kalian sujud maka letakkanlah kedua telapak
tanganmu dan angakatlah kedua sikumu."
Bab: Himpunan sifat shalat, pembukaan, penutupan, dan rukuk
^j£yz*4cj\^
764. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Bakar, dan dia adalah Ibnu Mudhar dari Ja'far bin Rabi'ah dari al-A'raj dari Abdullah bin Malik
bin Buhainah "Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam apabila shalat (lalu sujud) maka
beliau membuka antara kedua tangannya hingga tampak putihnya ketiaknya." Telah
menceritakan kepada kami Amru bin Sawwad telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin
Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin al-Harits dan al-Laits bin Sa'd keduanya
meriwayatkan dari Ja'far bin Rabi'ah dengan isnad ini. Dan dalam riwayat Amru bin al-Harits,
"Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila bersujud, niscaya beliau menjauhkan
sikutnya dari sisinya dalam sujudnya hingga terlihat putihnya ketiaknya." Dan dalam riwayat
al-Laits, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu apabila bersujud niscaya beliau
membuka kedua tangannya dari ketiaknya hingga sungguh saya melihat putihnya ketiaknya."
765. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Ibnu Abi Umar semuanya
meriwayatkan dari Sufyan berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari Ubaidullah bin Abdullah bin al-Ashamm dari Pamannya, Yazid bin al-Ashamm
dari Maimunah dia berkata, "Dahulu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam apabila sujud, lalu
seekor anak kambing bermaksud lewat (di bawah) antara dua tangannya niscaya ia bisa
lewat."
766. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim al-Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Marwan bin Muawiyah al-Fazari dia berkata, telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Abdullah bin al-Ashamm dari Yazid bin al-Ashamm bahwasanya dia telah
mengabarkan kepadanya dari Maimunah binti alharits, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila bersujud, maka beliau
menjauhkan kedua tangannya, maksudnya merenggangkan tangan hingga terlihatlah
putihnya kedua ketiaknya dari belakang. Dan apabila beliau duduk maka beliau tenang
dengan bertumpu pada pahanya yang sebelah kanan."
767. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, Amru an-Naqid, Zuhair bin
Harb, dan lshaq bin Ibrahim dan lafazh tersebut milik Amru, lshaq berkata, telah
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada
kami Waki' telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan dari Yazid bin al-Ashamm dari
Maimunah binti al-Harits dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam apabila
bersujud maka beliau menjauhkan (kedua tangannya) hingga orang yang di belakangnya
melihat putihnya ketiaknya." Waki' berkata, "Putih keduanya."
o
768. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid, yaitu al-Ahmar dari Husain al-Mu'allim dia berkata, --
Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan
lafazh tersebut miliknya, dia berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah
menceritakan kepada kami Husain al-Mu'allim dari Budail bin Maisarah dari Abu al-Jauza'
dari Aisyah radhiyallahu'anha dia berkata, "Dahulu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
membuka shalat dengan takbir dan membaca, 'Al-Hamdulillah Rabb al-Alamin'. Dan beliau
apabila rukuk niscaya tidak mengangkat kepalanya dan tidak menundukkannya, akan tetapi
melakukan antara kedua hal tersebut. Dan beliau apabila mengangkat kepalanya dari rukuk,
niscaya tidak bersujud hingga beliau lurus berdiri, dan beliau apabila mengangkat kepalanya
dari sujud niscaya tidak akan sujud kembali hingga lurus duduk, dan beliau membaca
tahiyyat pada setiap dua raka'at. Beliau menghamparkan kaki kirinya dan memasang tegak
lurus kakinya yang kanan. Dan beliau melarang duduknya setan, dan beliau melarang
seorang laki-laki menghamparkan kedua siku kakinya sebagaimana binatang buas
menghampar. Dan beliau menutup shalat dengan salam." Dan dalam riwayat Ibnu Numair
dari Abu Khalid, "Dan beliau melarang duduk seperti duduknya setan."
Bab: Sutrah dalam shalat J\^m)
■ * * s *
cilii * \ j J 5^® Cr® t* J
769. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id serta Abu
Bakar bin Abi Syaibah berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang
yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dari Simak dari Musa
bin Thalhah dari Bapaknya dia berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Apabila salah seorang dari kalian telah meletakkan di hadapannya seperti kayu yang
diletakkan di belakang punggung unta, hendaklah dia shalat, dan janganlah dia
memperhatikan orang yang lewat di belakang sutrah tersebut."
770. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan lshaq
bin Ibrahim berkata lshaq, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Numair
berkata, telah menceritakan kepada kami Umar bin Ubaid ath-Thanafisi dari Simak bin Harb
dari Musa bin Thalhah dari Bapaknya dia berkata, "Kami pernah shalat, sedangkan hewan
ternak melewati di depan kami, lalu kami menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, maka beliau bersabda, 'Kalaulah sudah ada benda seperti seperti
kayu yang ada di punggung unta dan diletakkan di depan salah seorang dari kalian, maka
sesuatu yang lewat di hadapan mereka tidak akan membahayakan (membatalkan
shalatnya)." Ibnu Numair berkata, "Maka orang yang lewat di hadapannya tidak akan
membahayakannya."
771. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yazid telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abi Ayyub dari Abu al-Aswad
dari Urwah dari Aisyah ra bahwasanya dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
pernah ditanya mengenai sutrah (pembatas) seseorang yang sedang shalat. Maka beliau
menjawab, 'la ialah semisal kayu yang diletakkan di punggung hewan tunggangan'."
772. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah mengabarkan kepada kami Haiwah dari
Abu al-Aswad Muhammad bin Abdurrahman dari Urwah dari Aisyah ra "Bahwa Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam ditanya pada saat perang Tabuk tentang sutrah orang yang shalat,
maka beliau menjawab, 'la bisa berbentuk seperti kayu yang diletakkan di punggung hewan
tunggangan'."
i \^H\
773. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair dan lafazh tersebut miliknya, telah menceritakan kepada kami
Bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar "Bahwa
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam dahulu apabila keluar pada hari raya, maka beliau
memerintahkan (pembantunya) membawa tombak, lalu diletakkan di hadapan beliau, lalu
beliau shalat menghadap kepadanya, sedangkan orang-orang shalat di belakangnya. Beliau
melakukan hal terse but dalam sebuah perjalanan, dari sana para pemimpin menjadikan
tombak sebagai acuan."
\>
u 'o*
<O^J\ ^jjb J 4ii \ _Xl^£- (Jli <*U3ji
774. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah dari Nafi 1 dari Ibnu Umar "Bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dahulu
menancapkan." Dan Abu Bakar berkata, "Beliau menancapkan tongkat lancip dan shalat
menghadapnya." Dan Ibnu Abi Syaibah menambahkan, "Ubaidullah berkata, 'Tongkat
tersebut adalah tombak'."
775. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir bin Sulaiman dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar "Bahwa Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam dahulu menjadikan unta kendaraannya sebagai penghalang
(sutrah), dan beliau shalat menghadapnya."
^ /
776. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid al-Ahmar dari Ubaidullah dari Nafi' dari
Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam shalat menghadap unta kendaraannya
(sebagai sutrah)." Ibnu Numair berkata, "Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat menghadap
unta."
.53^ j J 3
t
J
-j^
777 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
semuanya meriwayatkan dari Waki' berkata Zuhair, telah menceritakan kepada kami Waki'
telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami 'Aun bin Abi
Juhaifah dari Bapaknya dia berkata, "Saya mendatangi Nabi shallallahu'alaihiwasallam di
Makkah, ketika itu beliau berada di Abthah, dalam jubah merah terbuat dari kulit.
Sekonyong-konyong Bilal datang membawakan air wudhu untuk beliau. Dari sisa air itu ada
orang yang mendapatkannya dan ada pula yang hanya mendapat percikannya saja.
Kemudian Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, keluar memakai pakaian merah. Seolah-olah aku
masih melihat (bagaimana) putihnya betis Nabi." Perawi berkata, "Lalu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, wudhu, dan Bilal adzan. Aku mengikuti gerak-gerik mulut Bilal berseru ke
kanan dan ke kiri mengucapkan, 'Hayya 'alash shalah, hayya 'alal falah.' Kemudian, Bilal
menancapkan sebuah tongkat berujung besi, lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, maju ke
depan mengimami shalat qasar Zhuhur dua rakaat. (Ketika Nabi sedang shalat), keledai dan
anjing digiring lewat di depan beliau (di balik tongkat itu), tetapi ia tidak dicegah (oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam), kemudian shalat Ashar dua rakaat, kemudian tetap shalat dua
rakaat hingga (tiba) kembali di Madinah'."
* X * X ♦*
778. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Bahz telah menceritakan kepada kami Umar bin Abi Zaidah telah menceritakan kepada kami
'Aun bin Abi Juhaifah bahwa bapaknya melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam
memakai jubah merah dari kulit, dan aku melihat Bilal mengeluarkan air wudhu, lalu aku
melihat orang-orang bersegera mendatangi air wudhu itu (berebutan). Maka barangsiapa
mendapatkan sedikit darinya maka dia mengusap dengannya, dan barangsiapa yang tidak
mendapatkannya maka dia mengambil air tersebut dari basahan tangan temannya.
Kemudian aku melihat Bilal mengeluarkan tombak, lalu menancapkannya. Dan Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam memakai mantel merah yang lengannya dilipat, lalu beliau shalat
mengimami orang-orang menghadap tombak tersebut dua rakaat. Dan aku melihat orang-
orang dan hewan ternak berjalan di depan tombak." Telah menceritakan kepadaku lshaq bin
Manshur dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin
'Aun telah mengabarkan kepada kami Abu Umais dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain-
- dan telah menceritakan kepadaku al-Qasim bin Zakariya' telah menceritakan kepada kami
Husain bin Ali dari Zaidah dia berkata, telah menceritakan kepada kami Malik bin Mighwal
keduanya meriwayatkan dari 'Aun bin Abi Juhaifah dari Bapaknya dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam dengan semisal hadits Sufyan. Dan Umar bin Abi Zaidah
menambahkan, "Sebagian mereka atas sebagian yang lain." Dan dalam Hadits Malik bin
Mighwal, "Ketika beliau berada pada terik siang, maka Bilal keluar lalu melakukan adzan
untuk shalat."
s
779. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar berkata Ibnu al-Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam dia berkata, "Saya mendengar Abu
Juhaifah berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada terik siang hari keluar ke
Badha', lalu dia berwudhu, lalu shalat Zhuhur dua rakaat dan Ashar dua rakaat di hadapan
tombak." Syu'bah berkata, Aun menambahkan di dalamnya dari bapaknya. Abu Juhaifah,
"Orang wanita dan keledai berjalan di belakang tombak tersebut." Dan telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Hatim keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Mahdi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan dua isnad,
keduanya semisalnya, dan dia menambahkan dalam hadits al-Hakam, "Lalu orang-orang
mulai mengambil air sisa wudhunya."
^ ji i-i j* 3ls
780. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas dia berkata.
"Aku pernah datang kepada Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, dengan mengendarai
keledai betina, ketika itu aku hampir baligh. Waktu itu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam
sedang mengimami shalat orang banyak di Mina. Lalu aku lewat di muka shaf, lalu aku turun,
lalu aku mengirim pergi keledai betina tersebut untuk merumput. Kemudian aku masuk ke
dalam shaf; ternyata tidak ada seorang pun yang menegurku atas tindakanku yang demikian
itu."
781. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bahwa Abdullah bin Abbas telah mengabarkan
kepadanya "Bahwa dia bepergian di atas keledai, dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
berdiri shalat di Mina dalam haji Wada' mengimami orang-orang." Perawi berkata, "Lalu
keledai tersebut berjalan di hadapan sebagian shaf, kemudian dia turun darinya, lalu masuk
shaf bersama orang-orang." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Amru an-
Naqid serta lshaq bin Ibrahim dari Ibnu Uyainah dari az-Zuhri dengan isnad ini, dia berkata,
"Dan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat di Arafah." Telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Ibrahim dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dengan isnad ini dan dia
tidak menyebutkan Mina di dalamnya dan tidak pula Arafah. Dan dia berkata dalam haji
Wada' atau hari Fath Makkah.
Bab: Melarang orang yang melintas di depan orang yang sedang shalat
JoA>-
782. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di
hadapan Malik dari Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Abi Sa'id dari Abu Sa'id al-Khudri
bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian
shalat, maka janganlah dia membiarkan seseorang lewat di hadapannya, dan hendaklah dia
menghalanginya semampunya. Jika dia menolak maka hendaklah dia memeranginya, karena
dia adalah setan."
783. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin al-Mughirah telah menceritakan kepada kami Ibnu Hilal, yaitu Humaid dia
berkata, "Ketika aku dan temanku menghafal sebuah hadits, tiba-tiba Abu Shalih as-Samman
berkata, 'Aku akan menceritakan kepadamu sesuatu yang aku dengar dari Abu Sa'id dan aku
lihat sebagian darinya.' Dia berkata lagi, 'Ketika aku bersama Abu Sa'id shalat pada hari
Jum'at menghadap sesuatu yang menjadi sutrah dari manusia, tiba-tiba seorang laki-laki
muda dari bani Abi Mu'aith datang bermaksud untuk lewat di depannya, lalu dia mendorong
dadanya, lalu dia melihat (sekeliling), namun dia tidak mendapatkan jalan keluar melainkan
lewat di hadapan Abu Sa'id, lalu dia kembali mendorong dadanya lebih keras daripada
dorongan yang pertama, lalu dia diam berdiri, lalu dia mendapatkan jalan dari Abu Sa'id
kemudian masuk mendesak orang-orang, lalu dia keluar, lalu mengunjungi Marwan, lalu
mengadu kepadanya tentang sesuatu yang dia dapati." Perawi berkata, "Dan Abu Sa'id
mengunjungi Marwan, maka Marwan berkata kepadanya, 'Ada apa denganmu, dan
keponakanmu datang mengadukanmu? ' Maka Abu Sa'id berkata, 'Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila salah seorang dari kalian shalat
menghadap suatu sutrah dari manusia, lalu ada seseorang yang bermaksud lewat di
depannya, maka hendaklah dia mendorong dadanya, jika dia menolak, hendaklah dia
memeranginya karena dia adalah setan'."
4^1a-> 3^3 J \ J J 5|
784. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi' keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail bin Abi Fudaik dari adh-
Dhahhak bin Utsman dari Shadaqah bin Yasar dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang di antara kalian shalat, maka
janganlah dia membiarkan seseorang lewat di hadapannya. Jika dia menolak, maka
hendaklah dia memeranginya, karena qarin bersamanya." Dan telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar al-Hanafi telah
menceritakan kepada kami adh-Dhahhak bin Utsman telah menceritakan kepada kami
Shadaqah bin Yasar dia berkata, "Saya mendengar Ibnu Umar berkata, " Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan semisalnya."
785. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di
hadapan Malik dari Abu an-Nadhar dari Busr bin Sa'id bahwa Zaid bin Khalid al-Juhani
mengutusnya kepada Abu Juhaim untuk menanyakan kepadanya apa yang dia dengar dari
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang lewat di hadapan orang yang sedang shalat.
Abu Juhaim berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Kalau orang yang
lewat di hadapan orang yang sedang shalat mengetahui dosa yang ditanggungnya, niscaya
dia akan berhenti empat puluh, adalah lebih baik baginya daripada melewati orang yang
sedang shalat." Abu an-Nadhar berkata, "Saya tidak tahu dia berkata empat puluh hari atau
bulan atau tahun." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Hasyim bin Hayyan al-
'Abdi telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Salim Abi an-Nadhar dari Busr
bin Sa'id bahwa Zaid bin Khalid al-Juhani mengirimkan utusan kepada Abu Juhaim al-Anshar
sesuatu yang aku dengar dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam yang beliau katakan, lalu dia
menyebutkan semakna dengan hadits Malik.
Bab: Mendekatnya orang yang shalat kepada sutrah (S jia)
786. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim ad-Dauraqi telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abi Hazim telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Sahal bin Sa'd as-
Sa'idi dia berkata, "Jarak antara tempat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakan
shalat dengan dinding ialah selebar jalan lewatnya kambing".
sil ’y^l\
787. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin al-Mutsanna
dan lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna. Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan Ibnu al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Mas'adah dari Yazid, yaitu Ibnu Abi Ubaid dari Salamah, dan dia adalah Ibnu al-Akwa' "Dia
memilih lokasi khusus tempat mushaf yang ia pergunakan untuk bertasbih (maksudnya
shalat sunnah). Dan dia menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memilih
tempat tersebut. Jarak antara minbar dan kiblat sekitar jalan lewatnya kambing."
svf' 3 vs ^ 3 vs vs£ d
H^\ <sy^4. y* ^4J\ L$\'j
788. Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Makki, berkata Yazid, telah mengabarkan kepada kami, dia berkata, "Dahulu
Salamah memilih shalat di sisi menara yang di sisi mushaf (Utsman), lalu aku katakan
kepadanya, 'Wahai Abu Muslim, aku melihatmu memilih shalat di sisi menara ini.' Dia
menjawab, 'Aku melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam memilih shalat di sisinya'."
Bab: Kadar yang bisa menjadi sutrah
ISsi Jv&z.
4ji\ J_^ijCJL]u^-\^\Ij jlS >^S/\ <_. '.\i--=pJ\ i-^-^J\^^JJuS/\<w.J-^-=^J\ jULa
i-r*V ^ ^ i-r.% 5 . ✓ sji~ i *(> *i ^ tl.* \\> s ' * K*' '\' '\\i-' + • > U'* "J 1 x »\ -*
-X-aj»v« Lo_v>- jv 3 jLa-*L*«
JV| 5i\ a 1^ ( ^<£JL^3VsSLli^^
789. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Ismail Ibnu Ulayyah dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim
dari Yunus dari Humaid bin Hilal dari Abdullah bin ash-Shamit dari Abu Dzarr dia berkata,
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila salah seorang dari kalian hendak
shalat, sebaiknya kamu membuat sutrah (penghalang) di hadapannya yang berbentuk
seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, apabila di hadapannya tidak ada
sutrah seperti kayu yang diletakkan diatas hewan tunggangan, maka shalatnya akan terputus
oleh keledai, wanita, dan anjing hitam.' Aku bertanya, 'Wahai Abu Dzarr, apa perbedaan
anjing hitam dari anjing merah dan kuning? Dia menjawab, 'Aku pernah pula menanyakan
hal itu kepada Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam sebagaimana kamu menanyakannya
kepadaku, maka jawab beliau, 'Anjing hitam itu setan'." Telah menceritakan kepada kami
Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin al-Mughirah dia berkata, -
-Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, -Lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan kepada kami Bapakku dia
berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq juga
telah mengabarkan kepada kami al-Mu'tamar bin Sulaiman dia berkata, "Saya mendengar
Salm bin Abi adz-Dzayyal dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepadaku Yusuf bin Hammad al-Ma'ni telah menceritakan kepada kami Ziyad
al-Bakkai dari 'Ashim al-Ahwal masing-masing meriwayatkan dari Humaid bin Hilal dengan
isnad Yunus sebagaimana haditsnya.
790. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami al-Makhzumi telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid, dan dia adalah Ibnu Ziyad
telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Abdullah bin al-'Ashamm telah
menceritakan kepada kami Yazid bin al-'Ashamm dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu dia
berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Yang memutuskan shalat ialah
wanita, keledai, dan anjing. Untuk menjaga shalatmu (dengan meletakkan sutrah berupa)
seperti kayu yang diletakkan diatas punggung unta."
Bab: Berbaring melintang di hadapan orang yang sedang shalat
^ **/ ^
791. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid serta
Zuhair bin Harb mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari
az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu'alaihiwasallam dahulu shalat pada
sebagian malam, sedangkan aku tidur melintang di antara beliau dengan kiblat seperti
jenazah melintang."
792. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah dia berkata, "Dahulu Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam melakukan shalatnya pada sebagian malam seluruhnya,
sedangkan aku (tidur) melintang antara beliau dan kiblat. Apabila beliau berkehendak untuk
shalat witir maka beliau membangunkanku, lalu aku pun berwitir."
si J^i\ j s1>d\ 3Vi ^J\i 3Vs
793. Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bakar bin Hafsh
dari Urwah bin az-Zubair dia berkata, Aisyah radhiyallahu'anhu berkata, "Apa yang
memutuskan shalat?" Perawi berkata, "Kami menjawab, "Wanita dan keledai!" Kata Aisyah,
"Apa wanita itu adalah hewan melata yang jelek?. Sungguh aku melihat diriku sendiri
(sering) tidur melintang seperti jenazah di hadapan Rasulluah Shallallahu'alaihiwasallam,
ketika beliau sedang shalat."
414- j
'>s,
794. Telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Abu Sa'id al-Asyajj keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats berkata, dan telah
memberitakan kepada kami Umar bin Hafs bin Ghiyats dan lafazh tersebut adalah miliknya.
Telah menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami al-A'masy telah
menceritakan kepadaku Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah ra --Lewat jalur periwayatan lain—
. Al-A'masy berkata, dan telah menceritakan kepadaku Muslim dari Masruq dari Aisyah
Radhiyallahu'anhu, "Dan disebutkan di sisinya sesuatu yang memutuskan shalat adalah
anjing, keledai, dan wanita. Maka Aisyah berkata, "Sungguh kalian telah menyerupakan kami
dengan keledai dan anjing. Demi Allah, sungguh aku telah melihat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam melakukan shalat, sedangkan aku tidur terlentang di atas kasur di
antara beliau dan kiblat, lalu tampaklah suatu keperluan bagiku (untuk menyingkir), lalu aku
tidak bersedia untuk duduk (karena malas) sehingga Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
tersakiti, lalu aku menyingkir dari sisi kedua kaki beliau."
795. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari al-Aswad dari Aisyah radhiyallahu'anhu dia berkata,
"Kalian menganalogikan kami dengan anjing dan keledai. Seingatku aku pernah tidur
terlentang di atas kasur, lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam datang, lalu mengambil
tempat di tengah kasur, lalu shalat, lalu aku tidak suka untuk menghalanginya, maka aku
beranjak pergi dari hadapan kedua kaki kasur, hingga aku pergi dari selimutku."
£**Usl <j£\jcl lsU^L4fli\i\
796. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, "Saya membaca di
hadapan Malik dari Abu an-Nadhar dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah ra dia
berkata, "Aku biasa tidur di hadapan Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, sedangkan kedua
kakiku berada di arah kiblat beliau. Apabila beliau sujud maka beliau meraba (dengan ujung
jarinya) kakiku lalu aku menarik kedua kakiku. Apabila beliau berdiri, aku menjulurkan kedua
kakiku kembali." Dia berkata lagi, "Ketika itu rumah tersebut tidak ada lampu."
V **
797. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Abdullah dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin al-
'Awwam semuanya meriwayatkan dari asy-Syaibani dari Abdullah bin Syaddad bin al-Had dia
berkata, telah menceritakan kepadaku Maimunah, istri Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dia
berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam sedang shalat, aku biasa berada di
bagian kaki beliau, padahal aku sedang haid. Apabila beliau sujud, bajunya seringkali
mengenaiku."
798. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb Zuhair
berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Thalhah
bin Yahya dari Ubaidullah bin Abdullah dia berkata, "Saya mendengarnya dari Aisyah
radhiyallahu'anhu, dia berkata, "Dahulu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat pada sebagian
malam, sedangkan aku berada di sampingnya dalam keadaan haid, aku sedang memakai
baju wool dan beliau terkena sebagian kainnya di sampingnya."
Bab: Shalat dengan mengenakan satu kain dan cara mengenakannya (
5! j, 1 ly£- Cj^ ^ U-* {j* \ {J***
799. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di
hadapan Malik, dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu bahwa seorang penanya bertanya kepada Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam tentang shalat dengan mengenakan satu kain. Maka beliau
bersabda, "Bukankah setiap kalian memiliki dua kain?" Telah menceritakan kepadaku
Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin al-Laits dan telah menceritakan kepadaku Bapakku dari
Kakekku dia berkata, telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid keduanya meriwayatkan
dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin al-Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah
Radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam hadits semisalnya.
X>- \ j Jj b J&-\ 1 3 ^ pJul j aL\sS<&>\ j^> J4- j iS^ (J ^
9 A £ -A*» / . //
800. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb Amru berkata, telah
menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Abu
Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata, "Seorang laki-laki memanggil Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam seraya berkata, "Bukankah salah seorang dari kami (boleh) shalat
dengan memakai satu kain?" Beliau menjawab, "Bukankah masing-masing kalian bisa
mendapatkan dua baju?"
^ / ^ **/ ^
ji^aj <jA
801. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid serta
Zuhair bin Harb semuanya meriwayatkan dari Ibnu Uyainah Zuhair berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zinad dari al-A'raj dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Janganlah salah
seorang dari kalian shalat memakai satu kain, tanpa mengenakan suatu kain pun di atas
pundaknya."
802. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya bahwa Umar bin Abi Salamah telah
mengabarkan kepadanya, dia berkata, "Pernah kulihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
shalat dengan memakai satu kain dengan berbalut dengannya di rumah Ummu Salamah
dalam keadaan meletakkan kedua ujungnya pada kedua pundaknya." Telah
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari Waki'
dia berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dengan isnad ini, hanya saja
dia mengatakan, "Mutawasysyih (berbalut) bukan musytamil (berbalut)."
' t ' z s S * i i ^ » <- . » '> *>\c' \i'' ? t
JV3 J, \ {jl J-Lc- I o ^ A-> j ^ J I
803. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Umar bin Abi Salamah dia
berkata, "Saya melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat di rumah Ummu Salamah
dengan mengenakan baju yang antara ujungnya disilangkan."
804. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Isa bin Hammad keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami al-Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abu Umamah bin
Sahi bin Hunaif dari Umar bin Abi Salamah dia berkata, "Saya melihat Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan memakai satu kain dengan cara diselimuti lagi yang
antara kedua ujungnya disilangkan." Isa bin Hammad menambahkan dalam riwayatnya,
"Pada atas pundaknya."
^ a Vli^\l^VI^6VaL^c r ^^51\j^VSil^ c ^^^ii^VS&S^^^3V»5 > VaL^VS5l^.
_^jJ^cJXs3l5 Jy^^\ooJ^
805. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata,
"Saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan memakai satu kain dengan cara
dibalutkan." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata, --
Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan semuanya dengan
isnad ini, dan dalam hadits Ibnu Numair dia berkata, "Saya mengunjungi Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam."
9 /
806. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Abu az-Zubair al-Makki telah
menceritakan kepadanya bahwasanya dia melihat Jabir bin Abdullah shalat dengan
mengenakan satu kain dengan cara dibalutkan, dan di sampingnya ada bajunya." Jabir
berkata, "Dia melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melakukan hal tersebut."
y ' ''j,-/ j •*/
807. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan lshaq bin Ibrahim dan lafazh tersebut
milik Amru, dia berkata, telah menceritakan kepadaku Isa bin Yunus telah menceritakan
kepada kami al-A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id al-
Khudri bahwasanya dia mengunjungi Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Dia berkata lagi, "Lalu
aku melihatnya shalat di atas tikar yang beliau pergunakan untuk sujud." Dia berkata lagi,
"Dan aku melihatnya shalat dengan memakai baju satu yang dibalutkan padanya." Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dia berkata --Lewat jalur periwayatan lain—
dan telah menceritakannya kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ali
bin Mushir keduanya meriwayatkan dari al-A'masy dengan isnad ini. Dan dalam riwayat Abu
Kuraib, "Dalam keadaan beliau meletakkan ujungnya pada pundaknya." Dan dalam riwayat
Abu Bakar dan Suwaid, "Dengan dibalutkan padanya."
6. KITAB: MASJID DAN TEMPAT-TEMPAT SHALAT
Bab: Bab (c-jL»)
808. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami al-A'masy dia berkata, -Lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu
Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy
dari Ibrahim at-Taimi dari Bapaknya dari Abu Dzarr dia berkata, "Saya berkata, 'Wahai
Rasulullah, masjid apa yang didirikan di bumi pertama kali? ' Beliau menjawab, 'Masjid al-
Haram.' Aku bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi? ' Beliau menjawab, 'Masjid al-Aqsha.' Aku
bertanya, 'Berapa jarak (waktu pembangunan) antara keduanya? ' Beliau menjawab, 'Empat
puluh tahun. Dan di mana pun kamu mendapatkan waktu shalat maka shalatlah, dan ia
adalah masjid (untukmu).' Dan dalam hadits Abu Kami, 'Kemudian di mana pun kamu
mendapatkan (waktu) shalat, shalatlah padanya karena ia adalah masjid (untukmu) '."
809. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr as-Sa'di telah mengabarkan kepada kami Ali
bin Mushir telah menceritakan kepada kami al-A'masy dari Ibrahim bin Yazid at-Taimi dia
berkata, "Saya membaca Al Quran di hadapan bapakku di pelataran masjid. Apabila aku
membaca as-Sajdah, maka dia bersujud, lalu aku bertanya kepadanya, 'Wahai bapakku,
apakah kamu sujud di jalan? ' Dia menjawab, 'Aku mendengar Abu Dzarr berkata, 'Aku
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang pertama kali masjid yang di
bangun di muka bumi? ' Beliau menjawab, 'Masjid al-Haram.' Aku bertanya lagi, 'Kemudian
masjid apa? ' Beliau menjawab, 'Masjid al-Aqsha.' Aku bertanya, 'Berapa jarak (waktu
pembuatan) antara keduanya? ' Beliau menjawab, 'Empat puluh tahun, kemudian semua
bumi bagimu adalah masjid, maka di mana pun waktu shalat mendapatimu, maka
shalatlah'."
3*0^ Ci ^ J J S j-^ J <3^
810. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Sayyar dari Yazid al-Faqir dari Jabir bin Abdullah al-Anshari dia berkata,
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Aku diberikan lima perkara yang mana
belum pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku. Pertama, Dahulu setiap nabi diutus
kepada kaumnya secara khusus, sedangkan aku diutus kepada setiap bangsa merah dan
hitam. Kedua, ghanimah dihalalkan untukku, namun tidak dihalalkan untuk seorang pun
sebelumku. Ketiga, dan bumi itu dijadikan untukku dalam keadaan suci dan mensucikan dan
(sebagai) masjid juga, maka siapa pun laki-laki yang mana waktu shalat mendapatinya maka
dia bisa shalat di mana pun dia berada. Keempat, aku ditolong dengan rasa takut (yang
merasuk pada musuh di hadapanku) sejauh jarak perjalanan satu bulan. Kelima, aku diberi
syafaat'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Sayyar telah menceritakan kepada
kami Yazid al-Faqir telah mengabarkan kepada kami Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, lalu dia menyebutkan hadits semisalnya.
j 3 ^* 3 ^®
811. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Fudhail dari Abu Malik al-Asyja'i dari Rib'i dari Hudzaifah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Kami diberi keutamaan atas manusia
lainnya dengan tiga hal: pertama, Shaf kami dijadikan sebagaimana shaf para malaikat.
Kedua, bumi dijadikan untuk kami semuanya sebagai masjid. Ketiga, dan debunya dijadikan
suci untuk kami apabila kami tidak mendapatkan air.' Dan beliau menyebutkan karakter
lainnya." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin al-'Ala telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Zaidah dari Sa'd bin Thariq telah menceritakan
kepadaku Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah dia berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam
bersabda semisalnya.
> * ^
5 c-L-jIj
812. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali
bin Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail, dan dia adalah Ibnu Ja'far
dari al-'Ala' dari Bapaknya dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam
telah bersabda, "Aku diberi keutamaan atas para nabi dengan enam perkara: pertama, aku
diberi Jawami' al-Kalim. Kedua, aku ditolong dengan rasa takut (yang dihunjamkan di dada-
dada musuhku). Ketiga, ghanimah dihalalkan untukku. Keempat, bumi dijadikan suci untukku
dan juga sebagai masjid. Kelima, aku diutus kepada seluruh makhluk. Keenam, para nabi
ditutup dengan kerasulanku."
*i]\
813. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
dari Sa'id bin al-Musayyab dari Abu Hurairah ra dia berkata, Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Aku diutus dengan membawa Jawami' al-Kalim dan
aku ditolong dengan perasaan takut (yang dihunjamkan di dada-dada musuhku), dan ketika
aku tidur aku diberi kunci-kunci gudang penyimpanan bumi, lalu diletakkan di hadapanku."
Abu Hurairah berkata, "Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pergi, dan kamu berusaha
mengeluarkan sesuatu yang ada di dalamnya." Dan telah menceritakan kepada kami Hajib
bin al-Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb dari az-Zubaidi dari az-
Zuhri telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin al-Musayyab dan Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa Abu Hurairah ra berkata, "Saya mendengar Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda semisal hadits Yunus. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dari Ibnu al-
Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits semisalnya.
^ vf; isi
814. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb dari Amru bin al-Harits dari Abu Yunus, maula Abu Hurairah radhiyallahu'anhu
bahwasanya dia telah menceritakan kepadanya dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, "Aku ditolong dengan rasa
takut (yang dihunjamkan) di dada musuh-musuhku, aku diberi Jawami' al-Kalim, ketika aku
tidur maka aku diberi kunci-kunci gudang penyimpanan bumi, lalu diletakkan di kedua
tanganku."
815. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata, 'Ini adalah sesuatu yang telah diceritakan kepada kami Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu dari Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, lalu dia menyebutkan beberapa
hadits, di antaranya, "Dan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Aku ditolong
dengan rasa takut (yang dihunjamkan di dada-dada musuhku), dan aku diberi Jawami' al-
Kalim'."
Bab: Membangun masjid nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
J^^Ui) Jj-i'jO^^ jlStlj _?r! \(J \ frlxaj^2i\^5>-4J_^>- jl^oJl^o^Li J<*i3j ^4 jH>\jas\>-\j
*v ^ x •* / ^
_^j ^&j. ^usi jsjfa>&$\?'j Jfa&s&jfift&ji'j)
s y-\^yjL&\'J<L\ h y^\^4v^H&ffh
816. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Syaiban bin Farrukh keduanya
meriwayatkan dari Abdul Warits berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami Abdul
Warits bin Sa'id dari Abu at-Tayyah adh-Dhuba'i telah menceritakan kepada kami Anas bin
Malik "Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam tiba di dataran tinggi Madinah pada
perkampungan Bani 'Amr bin 'Auf. Beliau tinggal di sana empat belas malam. Kemudian
beliau mengirim utusan kepada pemimpin-pemimpin Bani Najjar, maka mereka datang
dengan menyandang pedang." Kata Anas, "Seolah-olah aku melihat Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam di atas kendaraannya sedangkan Abu Bakar berada di
boncengannya, sedang para pemimpin Bani Najjar mengelilinginya di halaman Abu Ayyub."
Pada masa itu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat karena waktu shalat telah tiba,
dan beliau shalat di tempat peristirahatan kambing. Kemudian beliau memerintahkan
membangun masjid. Untuk itulah beliau mengundang para pemimpin Bani an-Najjar,
sehingga mereka datang. Lalu Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Hai, Bani
Najjar! Juallah kepadaku kebun Anda ini!" Mereka menjawab, "Tidak! Demi Allah! Kami tidak
akan meminta harga ganti rugi, melainkan hanya kepada Allah." Anas berkata, "Di kebun itu
ada pohon-pohon kurma, kuburan orang-orang musyrik, dan runtuhan bangun-bangunan.
Karena itu Rasululah memerintahkan supaya menebang pohon-pohon kurma, membongkar
kuburan, dan meratakan runtuhan bangunan-bangunan itu." Dia berkata lagi, "Sesudah itu
mereka susun pohon-pohon kurma (menjadi bangunan) menurut arah kiblat, dan pinggiran
pintunya dibuat dari batu." Kata Anas selanjutnya, "Mereka melantunkan syair sedangkan
Rasulullah bersama mereka, "Ya Allah! Tidak ada kebaikan melainkan kebaikan di akhirat.
Karena itu tolonglah kaum Anshar dan kaum Muhajirin."
817. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz al-'Anbari telah menceritakan
kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan
kepadaku Abu at-Tayyah dari Anas "Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dahulu
shalat di tempat peristirahatan kambing sebelum masjid di bangun." Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Habib telah mengabarkan kepada kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu at-Tayyah dia berkata, "Saya mendengar
Anas berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan hadits semisalnya."
Bab: Perpindahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Baitul Haram
818. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu al-Ahwash dari Abu lshaq dari al-Bara' bin 'Azib dia berkata, "Aku shalat bersama
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam menghadap Baitul Maqdis selama enam belas bulan hingga
turun ayat tersebut yang ada dalam surat al-Baqarah, "Dan di mana pun kamu berada maka
palingkanlah wajah-wajahmu ke arahnya." (QS.Albaqarah 124), ayat tersebut turun setelah
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat, lalu seorang laki-laki dari suatu kaum bertolak pergi,
lalu dia berjalan bersama beberapa manusia dari kalangan Anshar, dan mereka shalat, lalu
beliau menceritakannya kepada mereka, maka mereka menghadapkan wajah-wajah mereka
ke Baitullah."
Cr*
819. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Abu Bakar bin
Khallad semuanya meriwayatkan dari Yahya berkata Ibnu al-Mutsanna, telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan telah menceritakan kepadaku Abu lshaq dia
berkata. Saya mendengar al-Bara' berkata, "Kami shalat bersama Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam menghadap Baitul Maqdis enam belas bulan atau tujuh belas
bulan, kemudian kami dipalingkan menghadap Ka'bah."
j-vij\ui^3is^^\^jiL^ii\^^^^^u^iilj\j^yi^i^k.
820. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Muslim telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar --
Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan
lafazh tersebut miliknya, dari Malik bin Anas dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia
berkata, "Ketika orang-orang dalam shalat Shubuh di Quba', tiba-tiba seseorang mendatangi
mereka seraya berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah diturunkan wahyu atas
beliau pada suatu malam, dan beliau telah diperintahkan untuk berkiblat menghadap
Ka'bah, maka kalian menghadap kiblatlah, dan sebelumnya mereka menghadap ke Syam,
maka mereka memutar menghadap Ka'bah'." Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id
telah menceritakan kepadaku Hafsh bin Maisarah dari Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu
Umar dan dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia berkata, "Ketika orang-orang berada
dalam shalat shubuh, tiba-tiba seorang laki-laki mendatangi mereka' seperti hadis Malik."
821. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas
"Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam dahulu shalat menghadap Baitul Maqdis, lalu
turunlah ayat, 'Sungguh kami telah melihat wajahmu menengadah ke langit, maka sungguh
kami palingkan wajahmu ke kiblat yang kamu ridhai, maka palingkanlah wajahmu ke arah
masjid al-Haram.' (QS. Albaqarah 144), Lalu seorang laki-laki dari Bani Salimah berjalan,
sedangkan mereka dalam keadaan rukuk dalam shalat shubuh, dan mereka telah melakukan
shalat satu raka'at, lalu dia memanggil, 'Ketahuilah, sesungguhnya kiblat telah diganti, maka
mereka berpaling sebagaimana mereka menghadap kiblat'."
Bab: Larangan membangun masjid di atas kuburan dan memasang gambar di dalamnya
r->
^\ j^>^i\ J J JO^ \^^\l3 11^ L^ ^ s J ^ J vs£l^ ^Vs
822. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hisyam telah mengabarkan kepadaku
Bapakku dari Aisyah radhiyallahu'anhu bahwa Ummu Habibah dan Ummu Salamah
menyebutkan gereja yang mereka lihat di Etiopia Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam yang
didalamnya terdapat gambar-gambar. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Sesungguhnya mereka itu apabila ada seorang laki-laki shalih di antara mereka lalu dia
meninggal, maka mereka membangun di atas kuburannya sebuah masjid, dan mereka
menggambar laki-laki tersebut. Mereka itu adalah sejelek-jeleknya makhluk di sisi Allah pada
hari kiamat." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-
Naqid keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada
kami Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Aisyah radhiyallahu'anhu "Bahwa mereka saling
menyebutkan hadits dari Rasulullah ketika beliau sakit, lalu Ummu Salamah dan Ummu
Habibah menyebutkan sebuah gereja" kemudian dia menyebutkan hadits semisalnya.Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah
telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah radhiyallahu'anha dia
berkata, "Para istri nabi Shallallahu'alaihiwasallam telah menyebutkan kepada kami sebuah
gereja yang kami lihat di tanah Habasyah yang diberi nama Mariyah" semisal hadits mereka.
823. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru an-Naqid
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hasyim bin al-Qasim telah menceritakan
kepada kami Syaiban dari Hilal bin Abi Humaid dari Urwah bin az-Zubair dari Aisyah
radhiyallahu'anhu dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda dalam
sakitnya yang menyebabkan beliau tidak bisa bangkit lagi, 'Allah melaknat kaum Yahudi dan
Nashrani yang menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid'." Aisyah berkata,
"Kalau bukan karena itu, niscaya kuburan beliau dipertontonkan, padahal tindakan itu
dikhawatirkan akan dijadikannya kuburan beliau sebagai masjid." Dan dalam riwayat Ibnu
Abi Syaibah, "Kalau bukan karena itu niscaya dia tidak menyebutkan sesuatu yang Aisyah
katakan."
-X»-l .1«
824. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dan Malik dari Ibnu Syihab telah
menceritakan kepadaku Sa'id bin al-Musayyab bahwa Abu Hurairah radhiyallahu'anhu
berkata, Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Allah memerangi kaum Yahudi
yang menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid."
825. Dan telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
al-Fazari dari Ubaidullah al-Ashamm telah menceritakan kepada kami Yazid bin al-Ashamm
dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Allah melaknat kaum Yahudi dan Nashrani yang menjadikan kuburan para nabi mereka
sebagai masjid."
^ / ^ / / / *v ^ x ✓ *v ^
826. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili dan Harmalah bin Yahya
berkata Harmalah, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Harun berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bahwa Aisyah dan Abdullah bin Abbas
keduanya berkata, "Ketika diturunkan wahyu kepada Rasulullah, beliau langsung membuang
bajunya pada wajahnya. Lalu apabila beliau merasa sesak, maka beliau membukanya dari
wajahnya. Lalu beliau bersabda, "Demikianlah, laknat Allah terlimpahkan atas kaum Yahudi
dan Nashrani. Mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid." Beliau
memperingatkan seperti yang mereka kerjakan.
gi p> JVS&.
,^J\^Ui\^
'jSZ\\^ %&. jl^ls J ,\ L f 4=^j 5 , _£> ->U\ j\1
jbSy^\ i^\
iUi
827. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan
lafazh tersebut milik Abu Bakar. Ishaq berkata, telah mengabarkan kepada kami dan Abu
Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami Zakariya' bin 'Adi dari Ubaidullah bin Amru
dari Zaid bin Abi Unaisah dari Amru bin Murrah dari Abdullah bin al-Harits an-Najrani dia
berkata, telah menceritakan kepadaku Jundab dia berkata, "Lima hari menjelang Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam wafat, aku mendengar beliau bersabda, 'Aku berlepas diri kepada
Allah dari mengambil salah seorang di antara kalian sebagai kekasih, karena Allah Ta'ala
telah menjadikanku sebagai kekasih sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih.
Dan kalaupun seandainya aku mengambil salah seorang dari umatku sebagai kekasih,
niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Ketahuilah bahwa sesungguhnya
orang-orang sebelum kalian itu menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih dari
mereka sebagai masjid, maka janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan itu sebagai
masjid, karena sungguh aku melarang kalian dari hal itu".
Bab: Keutamaan dan anjuran membangun masjid J^ai)
- 4 -
828. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id al-Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru
bahwa Bukair telah menceritakan kepadanya bahwa 'Ashim bin Umar bin Qatadah telah
menceritakan kepadanya bahwasanya dia mendengar Ubaidullah al-Khaulani menyebutkan
bahwa dia mendengar Utsman bin Affan dia berujar kepada orang banyak ketika
membangun masjid Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam., "Sekarang kamu telah banyak.
Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, bersabda, 'Siapa
yang membangun masjid karena Allah -Bukair berkata, 'Seingatku beliau bersabda, 'Dengan
maksud mencari wajah Allah'-, niscaya Allah membuatkan rumah di surga untuknya'." Ibnu
Isa dalam riwayatnya hadits semisalnya, "Di dalam surga."
v * '\\ A' ' ''A'*:.* \ \ t •»«'>». '\\\* '
J \ t- Lo 3 i (j ULC* / ^ LaJLC* ^ 3 \ Sjj u>
^ > > ‘ =* ^ Sr x „s •■'"s
^v3
829. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin al-Mutsanna dan
lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
adh-Dhahhak bin Makhlad telah mengabarkan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Mahmud bin Labid bahwa Utsman bin Affan
bermaksud hendak merenovasi masjid, tetapi dicegah oleh orang banyak. Mereka lebih suka
membiarkan masjid itu sebagaimana adanya. Maka dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam, bersabda 'Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka
Allah membuatkan (rumah yang mulia) di surga untuknya seperti masjid itu'."
Bab: Anjuran untuk meletakkan tangan pada lutut saat rukuk
JsL jld\ Ja
d^i-\ j\ J.
<p>^ J.
830. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-'Ala' al-Hamdani Abu Kuraib dia
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari al-
Aswad dan Alqamah keduanya berkata, "Kami mendatangi Abdullah bin Mas'ud di
rumahnya, lalu dia bertanya, 'Apakah mereka itu shalat di belakangmu? ' Jawab kami,
'Tidak.' Dia berkata, 'Bangunlah, lalu shalatlah, lalu dia tidak menyuruh kami adzan dan tidak
pula iqamat'. Lalu kami berdiri di belakangnya. Kemudian dia menarik tangan kami, lalu dia
menempatkan masing-masing kami di sebelah kanan dan kirinya. Ketika dia rukuk, kami
meletakkan tangan kami di lutut'. Dia berkata, 'Tetapi Abdullah memukul tangan kami, dan
dia mempertemukan kedua telapak tangannya lalu memasukkannya ke antara dua pahanya'.
Tatkala telah selesai shalat dia berkata, 'Sesungguhnya nanti akan datang para penguasa
yang mengakhirkan shalat dari waktunya dan mengundur-ngundur pelaksanaannya hingga
hampir habis. Apabila kalian menyaksikan mereka melakukan hal tersebut, maka kalian
shalatlah tepat pada waktunya, kemudian shalat pulalah berjamaah bersama-sama dengan
mereka dan jadikanlah shalatmu bersama mereka sebagai suatu kesunatan. Apabila kamu
bertiga, shalatlah bersama-sama, dan apabila kamu lebih banyak, angkatlah salah seorang
menjadi imam. Apabila salah seorang dari kalian rukuk, maka letakkan kedua lenganmu di
atas kedua dan membungkuklah. Dan pertemukan kedua telapak tanganmu. Aku seperti
masih melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam, mempersilangkan anak-anak jari beliau.
Lalu 'Abdulllah memperagakannya kepada mereka'." Dan telah menceritakan kepada kami
Minjab bin al-Harits at-Tamimi telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir dia berkata, —
Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah
telah menceritakan kepada kami Jarir dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Adam telah menceritakan kepada kami Mufadhdhal semuanya meriwayatkan dari al-A'masy
dari Ibrahim dari Alqamah dan al-Aswad 'Bahwa keduanya mengunjungi Abdullah ', sesuai
dengan makna hadits Abu Mu'awiyah. Sedangkan dalam hadits Mushir dan Jarir, "Seakan-
akan aku melihat persilangan jari-jari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dalam keadaan
beliau rukuk.
831. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah
mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Manshur dari Ibrahim dari
Alqamah dan al-Aswad bahwa keduanya datang kepada Abdullah. Lalu dia bertanya, "Sudah
shalatkah orang yang di belakangmu?" Kami menjawab, "Sudah." Lalu dia berdiri shalat di
antara kami berdua. Dia meletakkan salah seorang dari keduanya di sebelah kanannya dan
yang lainnya di sebelah kiri. Kemudian kami rukuk, lalu kami meletakkan tangan di lutut
kami, tetapi dia memukul tangan kami. Dia mempertemukan kedua tapak tangannya, lalu
meletakkan keduanya di antara kedua pahanya. Setelah selesai shalat dia berkata, "Beginilah
yang dilakukan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam."
832. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil al-Jahdari dan lafazh
tersebut milik Qutaibah, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Awanah
dari Abu Ya'fur dari Mush'ab bin Sa'd dia berkata, "Aku shalat di samping bapakku." Dia
berkata lagi, "Dan aku meletakkan kedua tanganku antara kedua lutut, lalu bapakku berkata
kepadaku, 'Pukullah dengan kedua telapak tanganmu pada lututmu'." Dia berkata lagi,
"Kemudian aku melakukan hal tersebut pada kesempatan lain, lalu dia memukul tanganku,
seraya dia berkata, 'Kami dilarang Rasulullah seperti ini, dan kami diperintahkan meletakkan
telapak tangan di atas lutut'." Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah
menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain- dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan
keduanya meriwayatkan dari Abu Ya'fur dengan isnad ini sampai dengan perkataannya,
'Kami dilarang darinya', dan keduanya belum menyebutkan sesuatu sesudahnya."
> T t'. t
833. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Ismail bin Abi Khalid dari az-Zubair bin 'Adi dari Mush'ab bin Sa'd dia berkata,
"Aku rukuk, lalu aku berkata dengan tanganku demikian, maksudnya membuka keduanya
dan meletakkan keduanya di antara kedua pahanya. Lalu bapakku berkata, 'Dahulu kami
melakukan ini, kemudian kami diperintahkan untuk memegang lutut'."
J J lili <3 1 J^3 ll j jJLi
834. Telah menceritakan kepadaku al-Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami Isa
bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ismail bin Abi Khalid dari az-Zubair bin 'Adi dari
Mush'ab bin Sa'ad bin Abi Waqqash dia berkata, "Aku shalat di samping bapakku. Ketika aku
rukuk, aku mempersilangkan jari-jari tanganku dan aku meletakkannya di antara kedua
lututku, maka dia memukul tanganku. Setelah selesai shalat, maka bapak berkata, 'Dahulu
kami melakukan demikian. Tetapi kemudian kami disuruh Nabi Shallallahu'alaihiwasallam,
meletakkannya di atas lutut'."
Bab: Bolehnya duduk lq'a'di atas dua mata kaki
j>-)
835. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Bakar -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami
Hasan al-Hulwani telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq dan keduanya berdekatan
dalam lafazh, semuanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah
mengabarkan kepadaku Abu az-Zubair bahwasanya dia mendengar Thawus berkata, "Kami
bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai hukum duduk di atas kedua tumit." Dia menjawab,
"Hukumnya sunat". Kami bertanya, "Kami lihat janggal orang duduk seperti itu." Ibnu Abbas
menjawab, "Bahkan, begitulah sunnah Nabimu Shallallahu'alaihiwasallam."
Bab: Haramnya berbicara saat shalat dan mengahapuskan hukum yang membolehkannya
3Vs^lsSS3Vs5v4^^\5^^^V4-^vl^sp^jL^yv^\^jJ^^i*u^^4^«l 4 3^ < ^
3Viii\lS^l^^\3£^i^^V^V\^^o^3Vio_4*~5^^Vl^j^is3Vi ( ^===».^l^
4&\J^>4jj\ J jil-*'^»^-*^ «— <U*( ^S) ^O^a c ^>-jlj'3^ ,<> '*^'
ij^^iwl^. js£J\ £ ^ j jSJ\ J&i tur**
836. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Muhammad bin ash-Shabbah dan Abu
Bakar bin Abi Syaibah dan keduanya berdekatan dalam lafazh hadits tersebut, keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ibrahim dari Hajjaj ash-Shawwaf dari
Yahya bin Abi Katsir dari Hilal bin Abi Maimunah dari 'Atha' bin Yasar dari Muawiyah bin al-
Hakam as-Sulami dia berkata, "Ketika aku sedang shalat bersama-sama Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam, tiba-tiba ada seorang laki-laki dari suatu kaum bersin. Lalu aku
mengucapkan, 'Yarhamukallah (semoga Allah memberi Anda rahmat) '. Maka seluruh
jamaah menujukan pandangannya kepadaku." Aku berkata, "Aduh, celakalah ibuku!
Mengapa Anda semua memelototiku?" Mereka bahkan menepukkan tangan mereka pada
paha mereka. Setelah itu barulah aku tahu bahwa mereka menyuruhku diam. Tetapi aku
telah diam. Tatkala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam selesai shalat. Ayah dan ibuku
sebagai tebusanmu (ungkapan sumpah Arab), aku belum pernah bertemu seorang pendidik
sebelum dan sesudahnya yang lebih baik pengajarannya daripada beliau. Demi Allah! Beliau
tidak menghardikku, tidak memukul dan tidak memakiku. Beliau bersabda, 'Sesungguhnya
shalat ini, tidak pantas di dalamnya ada percakapan manusia, karena shalat itu hanyalah
tasbih, takbir dan membaca al-Qur'an.' -Atau sebagaimana yang disabdakan Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, "Saya berkata, 'Wahai Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam,
sesungguhnya aku dekat dengan masa jahiliyyah. Dan sungguh Allah telah mendatangkan
agama Islam, sedangkan di antara kita ada beberapa laki-laki yang mendatangi dukun.'
Beliau bersabda, 'Janganlah kamu mendatangi mereka.' Dia berkata, 'Dan di antara kita ada
beberapa laki-laki yang bertathayyur (berfirasat sial).' Beliau bersabda, 'Itu adalah rasa
waswas yang mereka dapatkan dalam dada mereka yang seringkah menghalangi mereka
(untuk melakukan sesuatu), maka janganlah menghalang-halangi mereka. -Ibnu Shabbah
berkata dengan redaksi, 'Maka jangan menghalangi kalian-." Dia berkata, "Aku berkata, 'Di
antara kami adalah beberapa orang yang menuliskan garis hidup.' Beliau menjawab, 'Dahulu
salah seorang nabi menuliskan garis hidup, maka barangsiapa yang bersesuaian garis
hidupnya, maka itulah (yang tepat, maksudnya seorang nabi boleh menggambarkan masa
yang akan datang, pent) '." Dia berkata lagi, "Dahulu saya mempunyai budak wanita yang
menggembala kambing di depan gunung Uhud dan al-Jawwaniyah. Pada suatu hari aku
memeriksanya, ternyata seekor serigala telah membawa seekor kambing dari
gembalaannya. Aku adalah laki-laki biasa dari keturunan bani Adam yang bisa marah
sebagaimana mereka juga bisa marah. Tetapi aku menamparnya sekali. Lalu aku mendatangi
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, dan beliau anggap tamparan itu adalah masalah besar.
Aku berkata, "(Untuk menebus kesalahanku), tidakkah lebih baik aku memerdekakannya? '
Beliau bersabda, 'Bawalah dia kepadaku.' Lalu aku membawanya menghadap beliau. Lalu
beliau bertanya, 'Di manakah Allah? ' Budak itu menjawab, 'Di langit.' Beliau bertanya,
'Siapakah aku? ' Dia menjawab, 'Kamu adalah utusan Allah.' Beliau bersabda, 'Bebaskanlah
dia, karena dia seorang wanita mukminah'." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami al-
Auza'i dari Yahya bin Abi Katsir dengan isnad ini hadits semisalnya.
\ y *\ * ' \ *
X® i J. ,* +£* /
^ ^ ^ ^ 11^ J \IIS j >
837. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb serta
Ibnu Numair dan Abu Sa'id al-Asyajj dan lafazh mereka saling berdekatan, mereka berkata,
telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail telah menceritakan kepada kami al-A'masy
dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah dia berkata, "Kami pernah memberi salam kepada
Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam ketika beliau sedang shalat, lalu beliau menjawab
salam kami itu. (Tetapi) tatkala kami kembali dari Raja Najasyi, kami memberi salam pula
kepada beliau ketika beliau sedang shalat, maka beliau tidak menjawab salam kami itu. Lalu
kami tanyakan kepada beliau, 'Dahulu kami memberi salam kepadamu ketika sedang shalat,
lalu kamu menjawab salam kami (mengapa sekarang kenapa tidak?) ' Beliau menjawab,
'Sesungguhnya dalam shalat harus ada suatu kesibukan yang sungguh-sungguh (khusyu 1 ) '."
Telah menceritakan kepadaku Ibnu Numair telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur
as-Saluli telah menceritakan kepada kami Huraim bin Sufyan dari al-A'masy dengan isnad ini
hadits semisalnya.
» ^ t » I * ;. 1 •" tl * r t ’t \ ^ 'Z\ '
838. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Ismail bin Abi Khalid dari al-Harits bin Syubail dari Abu Amru asy-Syaibani dari
Zaid bin Arqam dia berkata, "Dahulu kami bercakap-cakap dalam shalat. Seorang laki-laki
bercakap-cakap dengan teman di sampingnya dalam keadaan shalat, hingga turun ayat,
'...Shalatlah kamu karena Allah dengan khusyu 1 . (Al-Baqarah: 238). Lalu kami disuruh diam,
dan dilarang bercakap-cakap'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Waki' dia berkata, -Lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus mereka meriwayatkan dari Ismail bin Abi Khalid
dengan isnad ini hadits semisalnya.
■> >>
839. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Abu az-Zubair dari Jabir bahwasanya dia
berkata, "Sesungguhnya Rasulullah mengutusku untuk suatu urusan. (Setelah aku kembali),
aku -dalam keadaan berjalan- mendapati beliau -Qutaibah berkata, 'sedang shalat'-. Lalu aku
memberi salam kepada beliau, maka beliau hanya memberi isyarat kepadaku. Setelah selesai
shalat, beliau memanggilku, seraya bersabda, 'Tadi engkau memberi salam kepadaku,
padahal aku sedang shalat.' Ketika itu beliau menghadap ke timur."
i.H i
.. ^ ♦*
JO.
840. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepadaku Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam mengutusku dalam keadaan beliau bertolak pergi ke bani al-
Mushthaliq, lalu aku mendatanginya dalam keadaan beliau shalat di atas untanya. Lalu aku
mengajaknya berbicara, lalu beliau berkata dengan memberikan isyarat tangannya
demikian.' Dan Zuhair memberikan isyarat dengan tangannya, 'Kemudian aku mengajaknya
berbicara, maka beliau berkata kepadaku demikian.' Zuhair juga memberikan isyarat dengan
tangannya menunjuk bumi, 'Dan saya mendengarkannya membaca memberikan isyarat
dengan kepalanya. Ketika beliau selesai, maka beliau bersabda, 'Apa yang telah kamu
lakukan dalam misi yang karenanya aku mengutusmu? Karena tidak ada yang menghalangiku
untuk mengajakmu bicara melainkan karena aku dalam keadaan shalat'." Zuhairdan Abu az-
Zubair berkata, "Beliau duduk menghadap kiblat." Lalu Abu az-Zubair berkata dengan
memberikan isyarat tangan, "Kepada Bani al-Mushthaliq", seraya dia berkata dengan isyarat
tangannya, "Kepada selain ka'bah."
' ' * ' ' ' * w
841. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil al-Jahdari telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Katsir dari 'Atha' dari Jabir dia berkata, "Dahulu kami bersama Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, lalu beliau mengutusku untuk suatu keperluan, lalu aku pulang,
sedangkan beliau dalam keadaan shalat di atas kendaraannya, dan wajahnya tidak
menghadap kiblat, lalu aku mengucapkan salam kepadanya, namun beliau tidak membalas
salamku. Ketika beliau telah selesai shalat maka beliau bersabda, 'Tidak ada yang
menghalangiku untuk menjawab salamku melainkan karena aku sedang shalat'." Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin
Manshur telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Katsir bin Syinzhir dari 'Atha' dari Jabir dia berkata, "Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam telah mengutusku dalam suatu keperluan, " semakna dengan
hadits Hammad.
Bab: bolehnya melaknat setan dalam shalat dan berlindung darinya jlla* Al\ < 2y«J j\ y>-
y^\ &z>\
t , Z'' A , i' a<?* \' *'Za *\\' # \* ? -<\ * » i '*.'•* » '\\ . t ^ ^ \
r 1 'tik
Z\3j\LA±.%Y>i '} { J
jljUA^ljl^ \^J\\j#\^4iLc- AsaJJs
842. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lshaq bin Manshur keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami an-Nadhar bin Syumail telah mengabarkan kepada
kami Syu'bah telah mengabarkan kepada kami Muhammad, dan dia adalah Ibnu Ziyad dia
berkata, "Saya mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Sesungguhnya Ifrit dari kalangan jin berusaha
mencopet dariku semalam untuk memutuskan shalatku. Dan Allah memberikan kemampuan
kepadaku untuk menolaknya, lalu aku mendorongnya. Sungguh aku bermaksud mengikatkan
di sisi pelataran masjid hingga kalian masuk waktu shubuh agar kalian dapat melihatnya
semuanya atau setiap kalian. Namun aku teringat perkataan saudaraku, Sulaiman, 'Rabbigh
firlii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba'dii" "Ya Allah, ampunilah aku, dan
berikanlah kekuasaan kepadaku yang tidak layak bagi seseorang sesudahku (untuk
mendapatkannya).' Lalu Allah mengembalikannya dalam keadaan terhina." Dan Ibnu
Manshur berkata; Syu'bah berkata dari Muhammad bin Ziyad --Lewat jalur periwayatan lain-
- telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami
Muhammad, dia adalah Ibnu Ja'far dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami
Syababah keduanya meriwayatkan dari Syu'bah dalam isnad ini, dan tidak ada dalam hadits
Ibnu Ja'far perkataannya, 'Lalu aku mendorongnya.' Sedangkan Ibnu Abi Syaibah berkata
dalam riwayatnya, 'Lalu aku mendorongnya'."
843. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah al-Muradi telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Muawiyah bin Shalih dia berkata, telah
menceritakan kepadaku Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris al-Khaulani dari Abu ad-Darda' dia
berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berdiri, lalu kami mendengarnya berkata,
'Aku berlindung kepada Allah dari kejahatanmu', lalu beliau juga mengucap ucapan ini
sebanyak tiga kali, 'Aku melaknatmu dengan laknat Allah', dan beliau membentangkan
tangannya seakan sedang menerima sesuatu. Manakala beliau telah selesai melaksanakan
shalat, kami pun bertanya, 'Wahai Rasulullah, kami telah mendengarmu mengucapkan
sesuatu di dalam shalat yang sebelumnya kami belum pernah mendengarmu
mengucapkannya, dan kami juga melihatmu membentangkan tanganmu padanya.' Beliau
menjawab, 'Sesungguhnya musuh Allah, iblis datang dengan membawa api untuk diletakkan
di wajahku maka aku pun berdoa, A'uudzu billaahi minka ('Aku berlindung kepada Allah dari
kejahatanmu'), sebanyak tiga kali. Kemudian aku berkata, Al'anauka bila 'nati I laa h it taammati
('Aku melaknatmu dengan laknat Allah'), sebanyak tiga kali, namun dia tidak juga mundur.
Lalu aku ingin membinasakannya. Dan demi Allah, kalaulah bukan karena doa saudara kita.
Nabi Sulaiman, niscaya setan itu sudah terikat di amsjid dan dipermainkan oleh anak-anak
penduduk Madinah'."
Bab: Bolehnya membawa anak kecil dalam shalat j\
> 9
p * ■-> 3^ < jt? ^
844. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah bin
Sa'id keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Malik dari Amir bin Abdullah bin
az-Zubair -Lewat jalur periwayatan lain- telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
dia berkata. Saya berkata kepada Malik, telah menceritakan kepadamu Amir bin Abdullah
bin az-Zubair dari Amru bin Sulaim az-Zuraqi dari Abu Qatadah "Bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam pernah shalat dalam keadaan menggendong Umamah bintu
Zainab putri Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam dan milik Abu al-Ash bin ar-Rabi'. Apabila
beliau berdiri, maka beliau menggendongnya. Dan apabila bersujud maka beliau
meletakkannya." Yahya berkata, Malik berkata, "Ya."
L&SLc-ta
845. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Umar telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Utsman bin Abi Sulaiman dan Ibnu 'Ajian keduanya mendengar Amir bin
Abdullah bin az-Zubair bercerita dari Amru bin Sulaim az-Zuraqi dari Abu Qatadah al-Anshari
dia berkata, "Saya melihat Nabi Shallallahu'alaihiwasallam mengimami shalat orang-orang
sambil menggendong Umamah binti Abu al-'Ash, bayi Zainab binti Muhammad
Shallallahu'alaihiwasallam di atas pundak beliau. Apabila beliau rukuk maka beliau
meletakkan bayi itu, dan apabila beliau berdiri dari sujud maka mengembalikannya
(maksudnya menggendongnya kembali)."
SSlsStf^-^Sj
846. Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb dari Makhramah bin Bukair dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Makhramah dari Bapaknya dari Amru bin Sulaim az-
Zuraqi dia berkata. Saya mendengar Abu Qatadah al-Anshari berkata, "Saya melihat
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengimami shalat orang-orang, sedangkan Umamah
binti Abu al-'Ash berada di atas pundaknya. Apabila beliau sujud, maka beliau
meletakkannya." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Laits dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Bakar al-
Hanafi telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far semuanya meriwayatkan dari
Sa'id al-Maqburi dari Amru bin Sulaim az-Zuraqi dia mendengar Abu Qatadah berkata,
"Ketika kami di masjid duduk-duduk, maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
mengunjungi kami, " sebagaimana hadits mereka, hanya saja dia tidak menyebutkan bahwa
dia mengimami orang-orang dalam shalat tersebut.
Bab: Bolehnya melangkah satu atau dua kali dalam shalat ji j\ y>-
■ » » s *
> * '\\\ » ^ \'''l • t ' * ' 8 '\\ i » ^ » ' \ I ' >
^yju\ u> jju\
J^A^i ij '4)
3 j Zgjf j^\fc£y6\jjJ&\j&. _^j
^p] \j. 3 ^* < 3 ^ J*~\ Cr? *(^^<jr^~ J&^\ J- 4 ^ <j <£^&\
> » >
JJx-^Jt_J
^yii^iisaj^y >4 /U4^ JC 3is
847. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id keduanya
meriwayatkan dari Abdul Aziz berkata Yahya, telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin
Abi Hazim dari Bapaknya "Bahwa sejumlah orang datang kepada Sahi bin Sa'd karena mereka
bertengkar mengenai mimbar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam terbuat dari kayu apakah
mimbar itu? Sahal menjawab, 'Demi Allah, aku tahu betul dari kayu apa mimbar itu dibuat,
siapa yang membuatnya, bahkan aku melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam duduk di
situ pada hari pertama mimbar itu selesai dibuat.' Kata Abu Hazim, 'Hai Abu Abbas (Sahi)!
Ceritakanlah kepada kami! ' Lalu Sahal bercerita, 'Pada suatu hari Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam menyuruh (untuk memanggil) seorang perempuan -Abu Hazim
berkata, 'Beliau menyebutkan namanya pada waktu itu'.- lalu beliau bersabda kepadanya,
'Suruhlah anakmu yang tukang kayu itu membuatkan sebuah mimbar kayu untuk tempatku
berpidato kepada orang-orang'. Maka dia membuat tiga tingkat ini. Kemudian Rasulullah
memerintahkan supaya meletakkan mimbar itu di tempat ini. Mimbar itu terbuat dari kayu
hutan. Aku melihat Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat di atas mimbar itu. Lalu
beliau bertakbir, maka orang-orang pun bertakbir pula di belakangnya, sedangkan beliau
masih di atas mimbar. Kemudian beliau bangkit dari rukuk, lalu turun sambil mundur
sehingga beliau sujud di kaki mimbar. Kemudian beliau kembali pula ke atas mimbar hingga
selesai shalat. Sesudah itu beliau menghadap kepada orang-orang lalu bersabda, 'Wahai
sekalian manusia, aku melalukan ini supaya kalian semua mengikutiku, dan supaya kalian
belajar cara shalatku'." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman bin Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Qari al-Qurasyi telah menceritakan kepadaku Abu Hazim bahwa beberapa laki-laki datang
kepada Sahi bin Sa'd dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb serta Ibnu Abi Umar mereka
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Hazim dia berkata,
"Mereka mendatangi Sahi bin Sa'ad, lalu mereka menanyakan kepadanya, 'Terbuat dari apa
mimbar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ' lalu mereka membawakan hadits tersebut semisal
hadits Ibnu Abi Hazim."
Bab: Larangan meletakkan tangan di atas lambung saat shalat p )
J\jA U.
JaiIc- 4li\ j<^ 3^ g3 ^ j j j J ^ {Jr*^ fd--j
848. Dan telah menceritakan kepadaku al-Hakam bin Musa al-Qanthari telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin al-Mubarak dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu
Khalid dan Abu Usamah semuanya meriwayatkan dari Hisyam dari Muhammad dari Abu
Hurairah radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, "Bahwa Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, melarang seorang lelaki shalat dengan berkacak pinggang." Dan
dalam riwayat Abu Bakar, dia berkata, 'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang (hal
tersebut)."
Bab: Larangan mengusap kerikil dan meratakan tanah dalam shalat ,^S
\\&t.
849. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' telah menceritakan kepada kami Hisyam ad-Dastawai dari Yahya bin Abi Katsir
dari Abu Salamah dari Mu'aiqib dia berkata, "Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah berkata
tentang menyapu (kerikil) pada tempat sujud ketika shalat, (untuk membersihkannya).
Beliau bersabda, 'Jika kamu memang harus melakukannya maka cukup sekali saja'."
9 '>
850. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Hisyam dia berkata, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abi
Katsir dari Abu Salamah dari Mu'aiqib bahwasanya mereka bertanya kepada Nabi
shallallahu'alaihiwasallam tentang membersihkan tempat sujud dalam shalat, maka beliau
bersabda, "Cukup sekali saja." Dan telah menceritakannya kepadaku Ubaidullah bin Umar al-
Qawariri telah menceritakan kepada kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits telah menceritakan
kepada kami Hisyam dengan isnad ini, dan dia berkata di dalamnya, telah menceritakan
kepadaku Mu'aiqib --Lewat jalur periwayatan lain-.
' t» **** ' > l <. ' ' >> \ >\
6 1>-\j3 Stc-li
851. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami al-Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari
Abu Salamah dia berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'aiqib bahwa Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam telah bersabda tentang seorang laki-laki yang meratakan debu
pada tempat dia bersujud, "Jika kamu harus melakukannya, maka cukup sekali saja."
Bab: Larangan meludah dalam masjid, saat sedang shalat dan selainnya
^ 'V s ' / 's
Jij
9 * * 9 \ Z> y >
' * -r \
852. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dia berkata. Saya
membaca di hadapan Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam (pada suatu ketika) melihat dahak di dinding masjid arah kiblat.
Lalu Nabi mengikisnya, sesudah itu beliau menghadap kepada orang-orang seraya bersabda,
"Apabila kamu sedang shalat, maka janganlah meludah ke arah depan, karena Allah berada
di hadapanmu ketika kamu sedang shalat." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah -Lewat
jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami Bapakku semuanya meriwayatkan dari Ubaidullah -Lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Muhammad bin Rumh
dari al-Laits bin Sa'ad -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail, yaitu Ibnu Ulayyah dari Ayyub —
Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan kepada kami adh-Dhahhak,
yaitu Ibnu Utsman -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Harun
bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata, berkata
Ibnu Juraij, telah mengabarkan kepadaku Musa bin Uqbah semua mereka meriwayatkan dari
Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Bahwa beliau melihat dahak di
arah kiblat masjid..." kecuali adh-Dhahhak. Karena dalam haditsnya terdapat, "Dahak di arah
kiblat." Semakna dengan hadits Malik.
/ / s /
853. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah serta
Amru an-Naqid semuanya meriwayatkan dari Sufyan berkata Yahya, telah mengabarkan
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Sa'id
al-Khudri bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam (pada suatu ketika) melihat dahak di arah
kiblat masjid. Lalu dia mengeriknya dengan kerikil. Kemudian beliau melarang orang
meludah ke kanan atau ke depannya, tetapi membolehkan meludah ke kiri atau ke bawah
kaki kiri." -Lewat jalur periwayatan lain- Telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan
Harmalah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dia
berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb
telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Bapakku keduanya meriwayatkan dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman bahwa
Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dan Abu Sa'id keduanya telah mengabarkan kepadanya,
"Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihat dahak", semisal hadits Ibnu Uyainah.
j j \ Usl>v<> j \ <S \ J \
854. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dalam
sesuatu yang dibacakan di hadapannya dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Aisyah ra
bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melihat ludah atau ingus atau dahak pada dinding
masjid arah kiblat, lalu beliau mengeriknya.
j j j jAllc-45i\
\ jSsJb 5 C^-6 6 j \jl4 £j£- jS- \ <l$4- j
ii\ j • J y*
^yOJLi JCviajO <CJl£-
855. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
semuanya meriwayatkan dari Ibnu Ulayyah berkata Zuhair, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Ulayyah dari al-Qasim bin Mihran dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu
"Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melihat dahak pada dinding arah kiblat masjid.
Lalu beliau menghadap kepada orang-orang seraya bersabda, 'Bagaimana pendapat kamu
semua, ada orang sedang shalat menghadapi Rabbnya, lalu dia meludah ke hadapanNya?
Senangkah kamu jika kamu sedang dihadapi seseorang, lalu orang itu meludahi mukamu?
Karena itu jika salah seorang dari kalian meludah ketika shalat, maka hendaklah dia meludah
ke kiri atau ke bawah kakimu. Jika itu tidak mungkin, maka hendaklah dia mengatakan
demikian, lalu al-Qasim memberikan gambaran contohnya, lalu dia meludah ke sapu
tanganmu, kemudian mengusap sebagiannya pada sebagian yang lain." Dan telah
menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim dia berkata, -Lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
semuanya meriwayatkan dari al-Qasim bin Mihran dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam semisal hadits Ibnu Ulayyah, dan
dalam hadits Husyaim dia menambahkan, "Abu Hurairah berkata, 'Seakan-akan aku melihat
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mengusapkan sebagian bajunya kepada sebagian
lainnya'."
i >2- J^Vs^VSsiUU^ ^.«1*5^4 s^V£5
^U«-XSc l*2-o
l*>o 4 ! \j^ j <C«^_> .J ^ -^J <1^ £jSjA^> *^3 4 j> j Lo
856. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar
berkata Ibnu al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata. Saya mendengar Qatadah telah bercerita
dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila
salah seorang dari kalian di dalam shalat maka dia sedang bermunajat kepada Rabbnya,
janganlah dia meludah di hadapannya, dan jangan pula di samping kanannya, akan tetapi
hendaklah di sebelah kirinya di bawah kakinya 1 ."
> ;
857. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id berkata
Yahya, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Qutaibah berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Meludah dalam masjid adalah suatu dosa. Dan
penebus (dosanya) adalah dengan cara memendamnya (menguburnya)."
858. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada
kami Khalid, yaitu Ibnu al-Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dia berkata, "Saya
bertanya kepada Qatadah tentang meludah di dalam masjid, maka dia berkata, 'Saya
mendengar Anas bin Malik berkata, 'Saya mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda, 'Meludah dalam masjid adalah suatu dosa. Dan penebus (dosanya) adalah dengan
cara memendamnya (menguburnya)."
CiLa-C- \ (j CL» j \ jLo_C- \ (^C- Jls
859. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma' adh-Dhuba'i dan
Syaiban bin Farrukh keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun
telah menceritakan kepada kami Washil, maula Abu Uyainah dari Yahya bin Uqail dari Yahya
bin Ya'mar dari Abu al-Aswad ad-Diliyyi dari Abu Dzarr dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam,
"Dipaparkan kepadaku segala amal umatku, yang baik dan yang buruk. Maka aku
mendapatkan di antara kebaikan amal umatku adalah membuang rintangan yang
mengganggu di jalanan. Dan aku mendapatkan dalam amal jelek umatku adalah meludah di
masjid tanpa dipendam 1 ."
9' s, ' $. '
' 'JO ' ' '
860. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan
kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Kahmas dari Yazid bin Abdullah bin
asy-Syikhkhir dari Bapaknya dia berkata, "Saya shalat bersama Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam lalu saya melihat beliau meludah, lalu dia menggosok-gosoknya
dengan sandalnya."
861. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin Zurai' dari al-Jurairi dari Abu al-'Ala' Yazid bin Abdullah bin asy-Syikhkhir dari
Bapaknya "Bahwanya dia shalat bersama-sama dengan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Tiba-
tiba Nabi meludah, lalu menggosok-gosoknya dengan sandalnya yang kiri."
Bab: bolehnya shalat dengan sandal j\
'f}
862. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Bisyr bin al-Mufadhdhal dari Abu Maslamah Sa'id bin Yazid dia berkata, "Saya bertanya
kepada Anas bin Malik, 'Apakah Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat dengan
memakai sandal? ' Anas menjawab, 'Ya'." Telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-
Zahrani telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin al-'Awwam telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Yazid Abu Maslamah dia berkata, "Saya bertanya kepada Anas, " dengan yang
semisalnya.
Bab: Larangan shalat dengan menggunakan kain yang ada tanda gambarnya p
j)
S\}r\
863. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb dia berkata, -Lewat
jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abi Syaibah dan
lafazh tersebut milik Zuhair, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah
shalat memakai baju memiliki gambar tanda. Lalu beliau bersabda, 'Gambar corak tanda
baju ini menggangguku (dalam hal khusyu 1 ) ketika sedang shalat, karena itu bawalah baju ini
kepada Abu Jahm, dan bawakan untukku baju yang polos'."
s *v ^ / *v ^
s^°
864. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Urwah bin az-Zubair dari Aisyah radhiyallahu'anhu dia berkata,
"Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah berdiri untuk shalat dengan memakai baju
yang bergambar tanda (bercorak-corak), lalu beliau melihat kepada corak itu. Setelah selesai
shalat, maka beliau bersabda, 'Bawalah baju ini kepada Abu Jahm bin Hudzaifah, dan
bawakanlah untukku baju yang polos. Karena baju itu melalaikanku (dari kekhusyu'an)
shalatku barusan'."
865. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah ra "Bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
dahulu memiliki baju bergaris-garis yang memiliki gambar tanda sehingga beliau tersibukkan
dengannya dalam shalat (tidak bisa khusyu'), lalu beliau memberikannya kepada Abu Jahm.
Lalu dia menjadikannya mantel polos."
Bab: Larangan shalat di hadapan makanan yang akan dimakannya saat itu
\-X;> , ^,^3 > o )
866. Telah mengabarkan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb serta Abu Bakar bin
Abi Syaibah mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari az-
Zuhri dari Anas bin Malik dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda, "Apabila
makan malam telah dihidangkan, sedangkan shalat telah diiqamahkan maka mulailah
dengan makan malam terlebih dahulu."
y? yy ^o3> 3 ^ ‘~r> u-j y \ j yy* \ y * ^ o j
5' jijji isSUJ\«l 4, uu
u£U-kL4 a iy jkiiTjv.^LdisUii JUs
t » ^
867. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Ibnu Syihab dia berkata, telah
menceritakan kepadaku Anas bin Malik "Bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda, 'Apabila makan malam sudah dihidangkan, sedangkan shalat sudah diiqamatkan,
maka dahulukanlah makan malam sebelum kalian makan maghrib, dan jangan tergesa-gesa
dalam makan malammu'." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair, Hafsh dan Waki' dari Hisyam dari Bapaknya dari
Aisyah radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan semisal hadits Ibnu
Uyainah, dari az-Zuhri dari Anas.
ft . ^ \s\ ^ 3 is^ls
868. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Bapakku --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abi Syaibah dan lafazh tersebut adalah miliknya, telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu
Umar dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila makan malam
salah seorang dari kalian sudah terhidang, sedangkan shalat sudah diiqamatkan, maka
dahulukanlah makan malam, dan jangan tergesa-gesa sampai makan malam itu selesai'."
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq al-Musayyabi telah
menceritakan kepadaku Anas, yaitu Ibnu lyadh dari Musa bin Uqbah -Lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Mas'adah dari Ibnu Juraij dia berkata, -Lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami ash-Shalt bin Mas'ud telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin Musa dari Ayyub semuanya meriwayatkan dari Nafi'
dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits yang semisalnya.
* > > »t
/ ^ **/ *v ^ /
869. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada
kami Hatim, dia adalah Ibnu Ismail dari Ya'qub bin Mujahid dari Ibnu Abi 'Atiq dia berkata,
"(Pada suatu ketika) aku bercakap-cakap dengan al-Qasim di sisi Aisyah Radhiyallahu'anhu.
Al-Qasim adalah seorang laki-laki yang gagu (kurang tersusun tutur katanya), dan ia anak
satu-satunya bagi ibunya. Aisyah bertanya kepadanya, 'Mengapa kamu tidak dapat bicara
seperti keponakanku ini? ' Aku tahu sebabnya dari permasalahan apa. Keponakanku ini
dididik oleh ibunya, sedangkan kamu dididik oleh ibumu.' Dia berkata, "Maka al-Qasim
marah dan jengkel kepada Aisyah. Tatkala dia melihat meja Aisyah yang telah dihidangkan
makanan, maka dia pergi. Maka Aisyah bertanya, 'Hendak ke mana kamu? ' Jawab al-Qasim,
'Aku hendak pergi shalat.' Kata Aisyah, 'Duduklah dahulu! ' Jawab al-Qasim, 'Aku hendak
pergi shalat'. Kata Aisyah, 'Duduklah dahulu! Aku mendengar Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam, bersabda, 'Tidak sempurna shalat seseorang apabila makanan
yang telah dihidangkan, atau apabila dia menahan buang air besar atau kecil'." Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ibnu Hujr mereka
berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail, dan dia adalah Ibnu Ja'far telah
mengabarkan kepadaku Abu Hazrah al-Qash dari Abdullah bin Abi 'Atiq dari Aisyah
radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam dengan hadits semisalnya, dan dia
tidak menyebutkan kisah al-Qasim dalam hadits tersebut."
Bab: Larangan memakan bawang atau berambang atau yang semisal itu (U ji
*v ^
870. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya, dan dia adalah al-Qaththan dari
Ubaidullah dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda dalam perang Khaibar, "Barangsiapa yang makan pohon
ini, maksudnya bawang putih, maka janganlah dia mendatangi masjid." Zuhair berkata,
"Dalam suatu perang." Dan dia tidak menyebutkan Khaibar.
oAJfc
871. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan lafazh tersebut adalah miliknya, telah
menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata, telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam telah
bersabda, "Barangsiapa makan dari sayur mayur ini, maka janganlah dia mendekati masjid
kami hingga baunya hilang. Maksudnya adalah sayuran bawang putih."
872. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ismail, yaitu Ibnu Ulayyah dari Abdul Aziz, dan dia adalah Ibnu Shuhaib dia berkata, " Anas
pernah ditanya perihal bawang putih, maka dia pun menjawab, "Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Barangsiapa memakan dari pepohonan ini maka
janganlah dia mendekati kami, dan janganlah dia shalat bersama kami'."
873. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid 'Abd
berkata, telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi' berkata, telah menceritakan
kepada kami Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari az-Zuhri dari Ibnu
al-Musayyab dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata, Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam telah bersabda, "Barangsiapa makan sebagian dari pohon ini,
maka janganlah dia mendekati masjid kami, dan janganlah dia menyakiti kami dengan bau
bawang putih."
874. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Katsir bin Hisyam dari Hisyam ad-Dastawa'i dari Abu az-Zubair dari Jabir dia berkata,
"Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang makan bawang merah dan bawang bakung,
tetapi kami sangat membutuhkannya, maka kami makan sebagian darinya, lalu beliau
bersabda, 'Barangsiapa makan sebagian dari pohon berbau busuk ini, maka janganlah dia
mendekati masjid kami, karena malaikat merasa tersakiti sesuatu yang karenanya manusia
juga merasa tersakiti (disebabkan baunya)
// s s s 's' y j, /
875. Dan telah menceritakan kepadaku Abu ath-Thahir dan Harmalah keduanya berkata,
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab dia berkata, telah menceritakan kepadaku 'Atha' bin Abi Rabah bahwa Jabir bin
Abdullah berkata, dan dalam riwayat Harmalah, "Dan dia mengklaim bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Barangsiapa yang makan bawang putih atau bawang
merah, maka hendaklah dia memisahkan diri dari kami atau memisahkan diri dari masjid
kami, dan hendaklah dia duduk di rumahnya, dan beliau pernah dibawakan satu keranjang
berisi sayur mayur berupa bawang merah, lalu beliau mendapatkan ia mempunyai bau, lalu
beliau bertanya, maka beliau diberitahu sebab di dalamnya berisi bawang merah. Maka
beliau bersabda, 'Dekatkanlah ia kepada sebagian pemiliknya. Ketika beliau melihatnya,
maka beliau membenci untuk memakannya. Beliau bersabda, 'Makanlah, karena aku
membisiki malaikat yang mana kamu tidak membisikinya'."
.o'- » ' £\\ \ '\\ - * > » v 5 '
cL\5^\j
876. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij dia berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Atha' dari
Jabir bin Abdullah dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam beliau bersabda, "Barangsiapa yang
makan sayur bawang putih ini, -dan pada kesempatan lain beliau bersabda, 'Barangsiapa
makan bawang merah dan putih serta bawang bakung- janganlah dia mendekati masjid
kami, karena malaikat merasa tersakiti dari bau yang juga manusia merasa tersakiti
(disebabkan baunya) '." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakar dia berkata -Lewat jalur periwayatan lain-
- dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq semuanya mengatakan, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dengan
Isnad ini, "Barangsiapa makan dari pohon ini -maksudnya bawang putih- janganlah dia
mengunjungi kami di masjid kami, ' dan dia tidak menyebutkan bawang merah dan bawang
bakung."
877. Dan telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ulayyah dari al-Jurairi dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id dia berkata, "Kami belum
berperang hingga Khaibar telah ditaklukkan, lalu kami menjumpai para sahabat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam, pada sayur mayur itu terdapat bawang putih, sedangkan orang-
orang kelaparan. Maka kami memakan sebagian darinya sangat banyak, kemudian kami
pergi ke masjid. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mendapatkan bau tidak sedap,
maka beliau bertanya, 'Siapa yang makan sedikit dari pohon bau ini, maka janganlah dia
mendekati masjid kami!.' Lalu sekelompok orang berkata, 'Pohon ini telah diharamkan,
pohon ini telah diharamkan.' Lalu hal tersebut sampai pada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam,
maka beliau bersabda, 'Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku tidak berhak
mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah untukku. Akan tetapi ia adalah pohon
yang aku membenci baunya'."
878. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id al-Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru
dari Bukair bin al-Asyajj dari Ibnu Khabbab dari Abu Sa'id al-Khudri "Bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam dan para sahabatnya melewati petani bawang merah. Lalu
sekelompok orang dari mereka turun, lalu makan sebagian darinya, sedangkan yang lainnya
belum makan, lalu kami pergi kepada beliau, maka beliau memanggil orang-orang yang
belum makan bawang merah, dan mengakhirkan orang-orang lainnya (yang makan bawang
merah) hingga baunya hilang."
JLaJ\ U oJo-
/ *v / **/ / *V **/ ^
y / ^
* 9
879. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hisyam telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Salim bin Abi al-Ja'd dari Ma'dan bin Abi Thalhah "Bahwa Umar
bin al-Khaththab radhiyallahu'anhu berkhuthbah pada hari Jum'at, lalu dia menyebutkan
Nabi Allah Shallallahu'alaihiwasallam, dan menyebutkan Abu Bakar. Dia berkata,
'Sesungguhnya aku berfirasat seakan-akan ayam jago mamatukku tiga kali, dan menurut
firasatku, itu tidak lain (tanda) kehadiran ajalku. Dan sekelompok kaum menyuruhku untuk
menunjukkan penggantiku. Dan Allah tidak berkehendak menghilangkan agamaNya dan
tidak pula khilafahnya (maka aku boleh memutuskan penggantiku atau tidak sebagaimana
Nabi Shallallahu'alaihiwasallam), dan tidak pula ajaran yang dibawa oleh NabiNya
Shallallahu'alaihiwasallam. Jika kematian datang segera menjemputku, maka kekhilafahan
adalah dipilih dengan cara musyawarah di antara enam orang yang Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam wafat dalam keadaan ridha kepada mereka. Dan sesungguhnya
aku telah mengetahui bahwa sekelompok kaum ada yang merusak masalah ini. Saya
terpaksa memukul mereka dengan tanganku ini atas dasar Islam. Jika mereka melakukan hal
ini maka mereka itulah musuh Allah yang kafir lagi sesat. Kemudian aku tidak meninggalkan
setelahku sesuatu yang lebih penting bagiku daripada pembahasan kalalah (orang yang
meninggal tidak meninggalkan anak dan orang tua). Aku tidak pernah mendebat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam sebagaimana aku mendebat beliau tentang masalah kalalah. Dan
tidak pernah aku ngotot dalam suatu masalah sebagaimana aku ngotot dalam masalah
kalalah hingga dia menusukku dengan jarinya ke dadaku. Beliau bersabda, 'Wahai Umar
tidak cukupkah ayat Shaif yang berada pada akhir ayat dari surat an-Nisa', ' dan
sesungguhnya aku jika masih hidup niscaya aku memutuskannya dengan keputusan orang
yang pernah membaca al-Qur'an maupun yang tidak membaca al-Qur'an. Kemudian
Rasulullah berkata, 'Ya Allah, sesungguhnya aku bersaksi kepadamu atas pemimpin-
pemimpin. Dan hanyasanya aku mengutus mereka untuk rakyat dengan tujuan agar mereka
berbuat adil atas mereka, dan agar mereka mengajari manusia tentang agama mereka dan
sunnah Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, membagi harta fai' di antara mereka, dan untuk
mengajukan perkara yang sulit atas mereka untuk diajukan kepadaku. Kemudian kalian
wahai manusia telah memakan dua pohon yang aku memandangnya sebagai pohon yang
busuk yaitu bawang merah dan putih. Sungguh aku melihat Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam apabila mendapatkan baunya dari seorang laki-laki di masjid
niscaya dia menyuruh pergi, lalu dia dikeluarkan ke al-Baqi'. Barangsiapa yang memakan
keduanya, hendaklah dia menghilangkan baunya dengan cara dimasak." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Ismail Ibnu Ulayyah
dari Sa'id bin Abi 'Arubah dia berkata -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim keduanya meriwayatkan
dari Syababah bin Sawwar dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya
meriwayatkan dari Qatadah dalam isnad ini hadits semisalnya.
Bab: Larangan menyiarkan berita kehilangan unta dalam masjid
^ ' ' ' * * ' '
880. Telah menceritakan kepada kami Abu ath-Thahir Ahmad bin Amru telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb dari Haiwah dari Muhammad bin Abdurrahman dari Abu Abdullah,
maula Syaddad bin al-Had bahwasanya dia mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu
berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Barangsiapa yang mendengar
seseorang mengumumkan barang hilang di masjid, hendaklah dia mendoakan, 'Semoga Allah
tidak mengembalikannya kepadamu, karena masjid bukan dibangun untuk ini'." Dan telah
menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami al-Muqri' telah
menceritakan kepada kami Haiwah dia berkata, "Saya mendengar Abu al-Aswad berkata,
telah menceritakan kepadaku Abu Abdullah, maula Syaddad bahwasanya dia mendengar
Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata. Saya mendengar Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda dengan hadits semisalnya.
881. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin asy-Syair telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami ats-Tsauri dari Alqamah bin Martsad dari
Sulaiman bin Buraidah dari Bapaknya "Bahwa seorang laki-laki mengumumkan (barang
hilang) di masjid, maka dia berkata, 'Siapa yang menunjukkan kepada unta merah (yang
hilang)? ' Lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Semoga kamu tidak
mendapatkannya, karena masjid hanya dibangun untuk manfaat yang khusus diperuntukkan
baginya'."
j, vs£l^^i ^4 uj 1^- l^xj\ ^ 4 j
*J <C3-jj ^Jfc^.L/>>>i ^ la La^X.> -X>- (J^a-J -X9 A?t./».^J\ t_.»l_> J> \jJ>~^ ls
882. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Abu Sinan dari Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari
Bapaknya bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam ketika shalat, maka seorang laki-laki berdiri
seraya berkata, 'Barangsiapa yang bisa menunjukkan kepadaku kepada unta merah (yang
hilang)? ' Maka Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, 'Semoga kamu tidak
mendapatkannya, karena masjid hanya dibangun untuk manfaat yang khusus diperuntukkan
baginya'." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Muhammad bin Syaibah dari Alqamah bin Martsad dari Ibnu Buraidah dari
Bapaknya dia berkata, "Seorang Badui datang setelah Nabi Shallallahu'alaihiwasallam shalat
shubuh, lalu dia memasukkan kepalanya dari pintu masjid." Lalu dia menyebutkan hadits
seperti hadits keduanya. Muslim berkata, "Dia adalah Syaibah bin Na'amah, Abu Na'amah.
Mis'ar, Husyaim, Jarir dan selain mereka dari kalangan perawi Kufah meriwayatkan darinya."
Bab: Lupa dalam shalat dan sujud karenanya (aIj »J\)
J*' 'J J d <) iJ J J' \ J J ^ J 3' ^ O? JJ4.
s
'i
6
883. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata, saya membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Salah seorang dari
kalian jika mendirikan shalat, maka setan mendatanginya, lalu merancukan (kekhusyu'annya)
hingga dia tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat. Maka apabila salah seorang dari kalian
mendapati hal tersebut maka hendaklah dia bersujud dua kali, dan dia duduk (satu kali)."
Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan, dan dia adalah Ibnu Uyainah dia berkata, -Lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad
bin Rumh dari al-Laits bin Sa'd keduanya meriwayatkan dari az-Zuhri dengan isnad ini hadits
semisalnya.
^ **/ ^ **/ **
^ y> \i\ J j*» jb^ ■£ S ' Cr?
do jjslif 4,^^ , -iij, vLhlSj\
•>\ ^*i\ jk J^ju jftu ji* >Uj
884. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Yahya bin Abi
Katsir telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu telah menceritakan kepada mereka bahwa Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam bersabda, "Apabila adzan dikumandangkan, maka setan
berpaling, dia memiliki kentut hingga dia tidak mendengar adzan tersebut. Dan apabila
adzan tersebut selesai, maka dia maju menghadap. Apabila diiqamatkan shalat, maka dia
berpaling. Dan apabila iqamah selesai dikumandangkan maka dia menghadang, melintas di
antara seseorang dan nafsunya. Di berkata, 'Ingatlah demikian dan ingatlah demikian untuk
sesuatu yang sebelumnya dia tidak mengingatnya, hingga laki-laki tersebut senantiasa tidak
mengetahui berapa rakaat dia shalat. Maka apabila salah seorang dari kalian tidak
mengetahui berapa rakaat dia shalat, hendaklah dia bersujud dua kali dan dia duduk (sekali)
Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari Abdurrahman al-
A'raj dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda,
"Sesungguhnya setan apabila dikumandangkan iqamah shalat, maka dia berpaling, dan dia
memiliki kentut." Lalu dia menyebutkan hadits semisalnya. Dan dia menambahkan, "Dia
membahagiakannya dan memberinya angan-angan, serta mengingatkan sebagian dari
hajatnya yang sebelumnya tidak ingat."
885. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata. Saya menyetorkan
hapalan di hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Abdurrahman al-A'raj dari Abdullah bin
Buhainah dia berkata, "Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam mengimami
kami shalat. Setelah dua rakaat, beliau langsung berdiri tanpa duduk (tasyahud awal), dan
jamaah makmum turut pula berdiri mengikuti beliau. Tatkala shalat telah selesai, dan kami
sedang menunggu-menunggu beliau mengucapkan salam, ternyata beliau bertakbir, lalu
bersujud dua kali ketika duduk sebelum salam, setelah itu barulah beliau mengucapkan
salam."
» ^ \ «i»'-'? *\Y.Z\ ' "tls ? . '>
886. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Rumh telah mengabarkan kepada kami al-Laits dari Ibnu Syihab dari al-A'raj dari
Abdullah bin Buhainah al-Asdi yaitu kawan yang telah bersumpah setia dengan Bani Abdul
Muththalib, "Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam pernah shalat Zhuhur, dalam
shalat itu beliau langsung berdiri, padahal seharusnya duduk (tasyahud awal). Maka ketika
shalat telah cukup (empat raka'at), maka beliau bersujud dua kali dengan membaca takbir
setiap kali sujud, yaitu ketika duduk sebelum salam. Orang-orang ikut pula sujud bersama-
sama dengan beliau, yaitu pengganti tasyahud awal yang terlupa."
887. Dan telah menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan
kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman
al-A'raj dari Abdullah bin Malik bin Buhainah al-Azdi "Pernah Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam langsung berdiri dalam rakaat genap yang seharusnya beliau
duduk (tahiyat) dalam shalatnya, dan beliau terus saja meneruskan shalatnya. Tatkala beliau
berada di akhir shalat, maka beliau sujud sebelum salam kemudian mengucapkan salam."
z' ^ / / **/ /
888. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abi Khalaf telah
menceritakan kepada kami Musa bin Dawud telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin
Bilal dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id al-Khudri dia berkata, "Rasulullah
Shallalla hu'alaihiwasallam bersabda, 'Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya,
dan tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah
keraguan, dan ambilah yang pasti (yaitu yang sedikit). Kemudian sujudlah dua kali sebelum
memberi salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan
shalatnya. Dan jika, ternyata shalatnya memang empat rakaat maka kedua sujudnya itu
adalah sebagai penghinaan bagi setan 1 ." Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin
Abdurrahman bin Wahb telah menceritakan kepadaku Pamanku, Abdullah telah
menceritakan kepadaku Dawud bin Qais dari Zaid bin Aslam dengan isnad ini, dan dalam
maknanya, 'Hendaklah dia sujud dua kali sebelum salam.' Atau sebagaimana yang dikatakan
Sulaiman."
' -f 1 'i > '\\'i ' * ' \* » - ■" M -- V» <. U'*\ <? ' >\'>\ \'X\'
UoA^-jLaJLC-JVS ,tUO\ jJSJ
889. Dan telah menceritakan kepada kami Utsman dan Abu Bakar, keduanya putra Abu
Syaibah, serta lshaq bin Ibrahim semuanya meriwayatkan dari Jarir berkata Utsman, telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah dia berkata,
Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat -Ibrahim berkata- melebihi
atau kurang dari jumlah rakaat (yang semestinya). Tatkala beliau memberi salam, ditanyakan
kepadanya, 'Wahai, Rasulullah! Apakah ada perubahan dalam shalat? ' Nabi bertanya,
'Mengapa demikian pertanyaanmu? ' Mereka menjawab, 'Kamu shalat begini, begini, dan
begini.' Lalu beliau menyimpulkan kedua kakinya menghadap ke kiblat, lalu bersujud dua
kali, kemudian memberi salam. Kemudian beliau menghadapkan mukanya kepada kami
seraya bersabda, 'Sesungguhnya jika ada suatu perubahan tentang cara shalat, tentu aku
memberitahukan kepada kalian semua. Aku hanyalah manusia yang bisa saja lupa (salah)
sebagaimana kalian juga bisa lupa (salah). Karena itu, apabila aku lupa, maka ingatkanlah
aku. Dan apabila kamu ragu dalam shalat tentang jumlah rakaatnya, ambillah yang pasti
benar (yaitu jumlah yang sedikit), lalu sempurnakanlah atasnya, kemudian bersujudlah dua
kali'." Telah menceritakan tentangnya kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada
kami Ibnu Bisyr dia berkata, -Lewat jalur periwayatan lain- dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Waki' keduanya
meriwayatkan dari Mis'ar dari Manshur dengan isnad ini, dan dalam riwayat Ibnu Bisyr
dengan redaksi, "Maka hendaklah dia melihat kepada yang lebih tepat pada kebenaran."
Sedangkan dalam riwayat Waki', "Maka hendaklah dia menepatkan pada kebenaran." Dan
telah menceritakan tentangnya kepada kami Abdullah bin Abdurrahman ad-Darimi telah
mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan telah menceritakan kepada kami Wuhaib bin
Khalid telah menceritakan kepada kami Manshur dengan isnad ini, dan Manshur berkata,
"Maka hendaklah dia melihat kepada yang lebih tepat pada kebenaran." Telah menceritakan
tentangnya kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Ubaid bin Sa'id
al-Umawi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dengan isnad ini, dan dia
berkata, "Maka hendaklah dia menepatkan pada kebenaran." Telah menceritakan
tentangnya kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dengan isnad
ini, dan dia berkata, "Maka hendaklah dia menepatkan pada yang paling dekat kepada
kebenaran." Telah menceritakan tentangnya kepada kami Yahya bin Yahya telah
mengabarkan kepada kami Fudhail bin lyadh dari Manshur dengan isnad ini, dan dia berkata,
"Maka hendaklah dia menepatkan pada sesuatu yang dilihatnya benar." Telah menceritakan
tentangnya kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin
Abdush Shamad dari Manshur dengan isnad mereka, dan dia berkata, "Maka hendaklah dia
menepatkan pada kebenaran."
t
890. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-Anbari telah menceritakan
kepada kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari al-Hakam dari Ibrahim
dari Alqamah dari Abdullah "Bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam (suatu ketika) shalat
Zhuhur lima rakaat. Ketika beliau ucapkan salam, ditanyakan kepada beliau, 'Apakah raka'at
shalat bertambah, wahai Rasulullah? ' beliau menjawab, 'Mengapa demikian? ' Mereka
menjawab, 'Anda shalat lima rakaat.' Lalu Nabi shallallahu'alaihiwasallam bersujud dua kali."
891. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Ibnu Idris dari al-Hasan bin Ubaidullah dari Ibrahim dari Alqamah bahwasanya dia shalat
mengimami mereka lima rakaat. -Lewat jalur periwayatan lain- telah menceritakan kepada
kami Utsman bin Abi Syaibah dan lafazh tersebut adalah miliknya, telah menceritakan
kepada kami Jarir dari al-Hasan bin Ubaidullah dari Ibrahim bin Suwaid dia berkata,
"Alqamah shalat Zhuhur mengimami kami lima rakaat, ketika dia mengucapkan salam, maka
suatu kaum berkata, 'Wahai Abu Syibl, kamu telah melakukan shalat lima rakaat!.' Dia
menjawab, 'Tidak demikian, aku tidak melakukannya.' Mereka berkata, 'Ya, kamu telah
melakukannya.' Perawi berkata, 'Aku berada di sujud suatu kaum, dan aku ketika itu masih
kecil. Aku berkata, 'Ya kamu telah shalat lima rakaat.' Dia berkata kepadaku, 'Dan kamu juga
mengatakan demikian wahai A'war? ' Aku menjawab, 'Ya.' Lalu dia berpaling, lalu bersujud
dua kali, kemudian mengucapkan salam. Kemudian dia berkata, 'Abdullah berkata,
'Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami kami lima rakaat. Ketika beliau
berpaling maka kaum tersebut menggumam di antara mereka, maka beliau bertanya, 'Ada
apa dengan kalian? ' Mereka menjawab, 'Wahai Rasulullah, apakah rakaat dalam shalat
ditambahkan? ' Beliau menjawab, 'Tidak.' Mereka berkata, 'Sesungguhnya kamu telah
melakukan shalat lima rakaat.' Lalu beliau berpaling kemudian sujud dua kali, kemudian
mengucapkan salam. Kemudian beliau bersabda, 'Aku hanyalah manusia biasa yang bisa lupa
sebagaimana kalian juga bisa lupa.' Ibnu Numair menambahkan dalam hadisnya, 'Apabila
salah seorang dari kalian lupa, hendaklah dia bersujud dua kali'."
lr?o
Uj3 \s
892. Dan telah menceritakannya kepada kami 'Aun bin Sallam al-Kufi telah mengabarkan
kepada kami Abu Bakar an-Nahsyali dari Abdurrahman bin al-Aswad dari Bapaknya dari
Abdullah dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami kami lima
rakaat. Lalu kami berkata, 'Wahai Rasulullah apakah rakaat di dalam shalat ditambahkan? '
Beliau menjawab, 'Tidak demikian.' Mereka berkata, 'Kamu telah shalat lima rakaat.' Beliau
bersabda, 'Aku hanyalah manusia biasa seperti kalian, bisa ingat sebagaimana kalian ingat,
dan juga bisa lupa sebagaimana kalian lupa.' Kemudian beliau bersujud sahwi dua kali."
893. Dan telah menceritakan kepada kami Minjab bin al-Harits at-Tamimi telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir dari al-A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari
Abdullah dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat, lalu beliau kelebihan
atau kurang raka'atnya." Ibrahim berkata, "Praduga salah ini berasal dariku"--Maksudnya
Ibrahim ragu antara redaksi kelebihan atau kurang-- Lalu ditanyakanlah, "Wahai Rasulullah,
apakah di dalam shalat tersebut telah ditambahkan rakaatnya?" Beliau menjawab,
"Sesungguhnya aku manusia biasa seperti kalian yang bisa lupa sebagaimana kalian juga
lupa. Apabila salah seorang dari kalian lupa maka hendaklah dia bersujud dua kali.' Ketika itu
beliau dalam keadaan duduk. Kemudian beliau berpaling lalu bersujud dua kali."
894. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dia berkata, -Lewat jalur
periwayatan lain- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan
kepada kami Hafsh dan Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari
Abdullah bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam sujud sahwi sebanyak dua kali setelah salam
dan berkata-kata.
4jii\^\ jf^Jb\^j\ j?Mj£j»XlZ\^e> Jli4li\ jJ^C-^j-C-A^jLLc-
c ^3 J^. 3 Vs civ5 J^, 34.^^ 3 I j4-^)\ s\i \S^
895. Dan telah menceritakan kepadaku al-Qasim bin Zakariya' telah menceritakan kepada
kami Husain bin Ali al-Ju'fi dari Zaidah dari Sulaiman dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah
dia berkata, "Kami shalat bersama Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, boleh jadi beliau
kelebihan, boleh jadi kurang. Ibrahim berkata, 'Demi Allah, tidaklah orang itu datang
melainkan dari arah depanku.' Dia berkata lagi, 'Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah ada
sesuatu baru dalam shalat? ' Beliau menjawab, 'Tidak.' Perawi berkata, 'Kami berkata
kepadanya tentang sesuatu yang telah diperbuatnya, maka beliau bersabda, 'Apabila
seorang laki-laki kelebihan atau kurang raka'atnya, maka hendaklah dia bersujud dua kali.'
Dia berkata, 'Kemudian beliau bersujud dua kali'."
> •>* * 'L \ s\ \\ is »
.... w W •• • 1 %>-,’** -jS* > 9-XSUj\
* / ^
>
CJ^i^ j (^»9 j ^1\ pi <3-^* ^ X^\jz \j» JIa9
* ' i 9 • \ ' S' ' <?'\ \ ' ' S’ /-''"{'A \ ' -'A' i c'
JV JJJ& ‘i~ J&
896. Telah menceritakan kepadaku Amru an-Naqid dan Zuhair bin Harb semuanya
meriwayatkan dari Ibnu Uyainah berkata Amru, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah telah menceritakan kepada kami Ayyub dia berkata. Saya mendengar Muhammad
bin Sirin berkata. Saya mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, "Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam mengimami kami shalat pada salah satu dua shalat petang,
mungkin shalat Zhuhur ataupun Ashar. Lalu beliau mengucapkan salam pada dua rakaat,
kemudian beliau pergi ke sebatang pohon kurma di arah kiblat masjid, lalu beliau bersandar
ke pohon itu dalam keadaan marah. Di antara jamaah terdapat Abu Bakar dan Umar, namun
keduanya takut berbicara. Orang-orang yang suka cepat-cepat telah keluar sambil berujar,
'Shalat dipendekkan.' Sekonyong-konyong Dzul Yadain berdiri seraya berkata, 'Ya,
Rasulullah! Apakah shalat dipendekkan ataukah anda lupa? ' Nabi shallallahu'alaihiwasallam
menengok ke kanan dan ke kiri, lalu bersabda, 'Betulkan apa yang dikatakan Dzul Yadain itu?
' Jawab mereka, 'Betul, wahai Rasulullah! Anda shalat hanya dua rakaat.' Lalu Nabi
shallallahu'alaihiwasallam shalat dua rakaat lagi, lalu memberi salam. Sesudah itu beliau
bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir, lalu bangkit. Kemudian bertakbir, lalu bersujud
lagi, sesudah itu bertakbir, lalu bangkit.' Dia berkata, 'Dan saya diberi kabar dari Imran bin
Hushain bahwasanya dia berkata, 'Dan mengucapkan salam'. Telah menceritakan kepada
kami Abu ar-Rabi' az-Zahrani telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan
kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu'alaihiwasallam, mengimami kami shalat pada salah satu dua shalat petang, "
semakna dengan hadits Sufyan.
^laJ\ pLlu j A lLc-4Ji\ j^> bl liJo 3^ aSSJm j,!
897. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Dawud bin
al-Hushain dari Abu Sufyan, maula Ibnu Abi Ahmad "Bahwasanya dia berkata. Saya
mendengar Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, "Rasulullah shalat mengimami kami
shalat Ashar. Lalu beliau mengucapkan salam pada dua raka'at. Lalu Dzul Yadain berdiri
seraya berkata, 'Apakah shalat telah diqashar wahai Rasulullah atau kamu telah lupa? ' Maka
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkata, 'Semua itu tidak terjadi.' Dzul Yadain berkata,
'Telah terjadi sebagian dari itu wahai Rasulullah.' Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
menghadap manusia seraya bertanya, 'Apakah benar perkataan Dzul Yadain? ' Mereka
menjawab, 'Benar wahai Rasulullah'. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
menyempurnakan sisa rakaat shalat, kemudian bersujud dua kali dalam keadaan duduk
setelah salam'." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin asy-Syair telah menceritakan
kepada kami Harun bin Ismail al-Khazzaz telah menceritakan kepada kami Ali, dan dia Ibnu
al-Mubarak telah menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Abu
Salamah telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radhiyallahu'anhu "Bahwa
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat dua rakaat dari shalat Zhuhur, kemudian
mengucapkan salam. Lalu seorang laki-laki dari bani Sulaim mendatanginya seraya bertanya,
'Wahai Rasulullah, apakah shalat telah diqashar atau kamu telah lupa?.' Lalu dia
membawakan hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah
mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah
dari Abu Hurairah ra dia berkata, "Ketika kami shalat bersama Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam shalat Zhuhur, maka beliau mengucapkan salam dari dua rakaat
tersebut. Lalu seorang laki-laki dari bani Sulaim berdiri dan menceritakan hadits tersebut."
898. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
semuanya meriwayatkan dari Ibnu Ulayyah berkata Zuhair, telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ibrahim dari Khalid dari Abu Qilabah dari Abu al-Muhallab dari Imran bin Hushain
bahwa Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam shalat Ashar, lalu mengucapkan salam pada
rakaat ketiga, kemudian masuk rumahnya. Lalu seorang laki-laki yang dipanggil al-Khirbaq
berdiri menujunya, dalam keadaan di tangannya terjulur seraya dia bertanya, 'Wahai
Rasulullah, ' lalu dia menyebutkan sesuatu yang telah beliau berbuat. Dan Rasulullah keluar
dalam keadaan marah dengan menyeret surbannya hingga berhenti pada orang-orang
seraya bersabda, 'Apakah benar yang dikatakan orang ini? ' Mereka menjawab, 'Ya benar.'
Lalu beliau shalat satu rakaat kemudian mengucapkan salam kemudian bersujud dua kali
kemudian mengucapkan salam."
^ >U\3 k- -yf&y
899. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Abdul Wahab ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Khalid, dan dia adalah al-
Hadzdza' dari Abu Qilabah dari Abu al-Muhallab dari Imran bin al-Hushain dia berkata,
"Rasulullah mengucapkan salam pada rakaat ketiga shalat Ashar, kemudian berdiri, lalu
masuk kamar. Lalu seorang laki-laki berdiri dengan menghamparkan kedua tangannya seraya
bertanya, 'Apakah shalat diqashar wahai Rasulullah? ' Lalu beliau keluar dalam keadaan
marah, lalu shalat pada rakaat yang telah beliau tinggalkan, kemudian shalat, kemudian
bersujud dua kali sujud sahwi kemudian mengucapkan salam."
Bab: Sujud tilawah )
900. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa'id serta
Muhammad bin al-Mutsanna semuanya meriwayatkan dari Yahya al-Qaththan Zuhair
berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah dia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah
membaca al-Qur'an, lalu beliau membaca surat yang di dalamnya terdapat ayat sajdah, lalu
beliau sujud, dan kami pun sujud bersama beliau hingga sebagian dari kami tidak
mendapatkan tempat untuk sujudnya keningnya."
901. Telah menceritakan kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar
dari Nafi' dari Ibn Umar katanya, adakalanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sujud
ketika membaca alquran melewati ayat sajdah, lalu beliau sujud bersama kami hingga kami
merasa sesak ketika bersama beliau, sampai salah seorang kami tidak menemukan tempat
sujud, dan itu diluar waktu shalat."
< 3 .
902. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata; aku mendengar Al Aswad
menceritakan dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pernah membaca
wannajmi (surat annajm) lalu beliau sujud dan para sahabat yang bersamanya pun ikut
sujud, kecuali seorang laki-laki tua, dia hanya mengambil sejumput kerikil atau tanah, dan
mengangkat ke keningnya sambil berujar; "Aku cukup begini saja." Abdullah berkomentar;
"Seingatku, dikemudian hari laki-laki tua itu mati dalam keadaan kafir."
903. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah
bin Sa'id dan Ibn Juhr. Yahya bin Yahya mengatakan; telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan yang lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu Ja'far
dari Yazid bin Khushaifah dari Ibn Qusaith dari 'Atha' bin Yasar, bahwa dia pernah
memberitahukan kepadanya, ia bertanya kepada Zaid bin Tsabit tentang bacaan bersama
imam, Zaid berujar; "Tak ada bacaan bersama imam." seingatnya, ia pernah menyetorkan
hafalan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ayat Wannajmi (surat annajm), namun
beliau tidak bersujud.
t 9 S S } 9 /
<J, ’ Cr^o j—
\ » ' \ t < v ^
904. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku pernah
mengungkapkan kepada Malik dari Abdullah bin Yazid mantan budak Aswad bin Sufyan dari
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah pernah membacakan kepada mereka
ayat Idzas samaa'un syanqqat (Surat Al lnsyiqaq), lalu dia sujud, seusai sujud, dia
mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan sujud pada ayat itu."
Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Isa dari
Awza'i dia berkata. (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibn Abi 'Adi dari Hisyam dari
Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.
905. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ayyub bin Musa dari
'Atha' bin Mina' dari Abu Hurairah dia berkata; Kami pernah sujud bersama Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dalam surat Idzassamaa'un syaqqat dan lqra' bismi rabbikal ladzii khalaq
(maksudnya, ayat sajdah yang terdapat pada keduanya -pent).
906. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada
kami Al Laits dari Yazid bin Abu Hubaib dari Shafwan bin Sulaim dari Abdurrahman Al A'raj
mantan budak Bani Makhzum dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah sujud pada surat IDZAS SAMAA'UN SYAQQAT dan IQRA' BISMI RABBIK
(maksudnya pada ayat sajdah dalam kedua surat itu -pent). Dan telah menceritakan
kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb telah
mengabarkan kepadaku 'Amru bin Harits dari 'Ubaidullah bin Abu Ja'far dari Abdurrahman Al
A'raj dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas.
$\jS)cA
**/ ^ / x
907. Dan Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz dan Muhammad bin
Abdul A'la dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari Ayahnya dari Bakr
dari Abu Rafi' dia berkata; "Aku pernah shalat isya' bersama Abu Hurairah, ketika dia
membaca IDZAS SAMAA'UN SYAQQAT beliau sujud, lalu kutanyakan; "sujud apakah ini?" Dia
menjawab; "Aku pernah sujud di belakang Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku
akan terus melakukan sujud pada surat tersebut hingga aku meninggal." Ibn Abdul A'la
mengatakan; "Maka aku tidak akan henti sujud pada pada surat tersebut." Telah
menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus
katanya, (Dan diriwayatkan dari jalur lain telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah
menceritakan kepada kami Yazid yaitu Ibn Zurai' dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur
lain) telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdah telah menceritakan kepada kami
Sulaim bin Akhdlar, semuanya dari At Taimi dengan sanad ini, hanya ia tidak mengatakan;
"Di belakang Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam."
^ 31 3 'L,j£U&\
908. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibn Basyar, keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari 'Atha' bin Abu Maimunah dari Abu Rafi' katanya; "Aku pernah Abu
Hurairah sujud (tilawah) pada ayat IDZAS SAMAA'UN SYAQQAT, lalu aku berkata; "Kenapa
anda sujud pada ayat itu?" Jawabnya; "Aku pernah melihat sahabat akrabku, Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam sujud pada ayat tersebut, oleh karena itu aku akan selalu sujud
pada ayat tersebut hingga aku meninggal." Syu'bah mengatakan; "Apakah itu perkataan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam?. Abu Hurairah menjawab: "Benar."
Bab: Sifat duduk dalam shalat dan bagaimana cara meletakkan tangan di atas paha (iiL*?
» jS ^ aJ«-X3 asLoi j {j\j ^ i
909. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ma'mar bin Rib'i Al Qaisi, telah
menceritakan kepada kami Abu Hisyam Al Makhzumi dari Abdul Wahid yaitu Ibn Ziyad telah
menceritakan kepada kami Usman bin Hakim telah menceritakan kepadaku 'Amir bin
Abdullah bin Zubair dari Ayahnya dia berkata; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
duduk dalam shalat, beliau meletakkan telapak kaki kirinya diantara pahanya dan betisnya,
serta menghamparkan telapak kaki kanannya, sambil meletakkan tangan kirinya diatas lutut
kirinya, dan beliau letakkan tangan kanannya diatas paha kanannya, lalu beliau memberi
isyarat dengan telunjuknya."
910. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Laits dari
Ibn Ajalan katanya -lewat jalur periwayatan lain-dan Telah menceritakan kepada kami Abu
bakar bin Abi Syaibah dan lafadz padanya, katanya. Telah menceritakan kepada kami Abu
Khalid al-ahmar dari Ibn jlan dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari ayahnya katanya,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika duduk berdoa, beliau letakkan tangan kanannya
diatas paha kananya, dan tangan kirinya diatas paha kirinya, dan beliau memberi isyarat
dengan jari telunjuknya dan beliau letakkan jempolnya pada jari tengahnya, sementara
telapak kirinya menggenggam lututnya.
911. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid. Abd
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sementara Ibnu Rafi' mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Abdurrazaq, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari
'Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibn Umar, bahwa apabila Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam duduk dalam shalat, beliau meletakkan kedua tangannya diatas kedua lututnya,
dan beliau angkat jari kanan sebelah jempolnya (telunjuk) sambil memanjatkan doa,
sementara tangan kirinya diatas lutut kirinya sambil dibuka."
912. Dan Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami
Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Ayyub
dari Nafi' dari Ibn Umar bahwa apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk
tasyahhud, beliau meletakkan tangan kirinya diatas lutut kirinya dan meletakkan tangan
kanannya diatas lutut kanannya, dan beliau lingkarkan jarinya sehingga membentuk angka
lima puluh tiga, lalu beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk."
913. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, dia berkata; Aku pernah
membacakan pada Malik dari Muslim bin Abu Maryam dari Ali bin Abdurrahman Al Mu'awi,
dia berkata; Abdullah bin Umar pernah melihatku bermain-main kerikil ketika shalat. Seusai
shalat, dia langsung melarangku sambil berujar; "Lakukanlah sebagaimana Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lakukan." Tanyaku; "Bagaimana Rasulullah melakukan?" Katanya;
"Jika beliau duduk dalam shalat, beliau meletakkan telapak tangan kanannya diatas paha
kanannya dan beliau genggam semua jari jemarinya sambil memberi isyarat dengan jari
sebelah jempol (telunjuk), beliau juga meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha
kirinya." Telah menceritakan kepada kami Ibnn Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Muslim bin Abu Maryam dari Ali bin Abdurrahman Al Mu'awi, katanya; "Aku
pernah shalat disamping Ibn Umar, lantas dia menyebutkan seperti hadis Malik dengan
sedikit tambahan, kata Sufyan, Yahya bin Said menceritakan kepada kami, kemudian dari
Muslim menceritakannya kepadaku.
Bab: Salam untuk selesai dari shalat (1$-^
t» ^ > » S ' > '".S* ' i -'t* s* '\'Z\ ' , ^ > 9* ’ I 'Z\ '
£j£> J*Jb\3y» £j£- J J *— UJJO-O Uo.X>-
914. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Said dari Syu'bah dari Al Hakam dan Manshur dari Mujahid dari Abu Ma'mar,
seorang penguasa di Makkah pernah mengucapkan salam dua kali, lalu Abdullah bertanya;
"Darimana ia mendapatkan hal itu?" Al Hakam berkata dalam hadisnya; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukannya."
9 / 4
\\ 9 y *
915. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Syu'bah dari Al Hakam dari Mujahid dari Abu Ma'mar dari Abdullah,
Syu'bah mengatakan; "Sesekali ia memarfukkannya, seorang penguasa atau seorang laki-laki
pernah mengucapkan salam dua kali, lantas Abdullah berujar; "Darimanakah ia
mendapatkan hal itu?"
916. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Abu 'Amir Al 'Aqadi telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far dari Isma'il bin
Muhammad dari 'Amir bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata; Aku pernah melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberi salam ke arah kanan dan kiri hingga aku melihat
putihnya pipi beliau."
Bab: Dzikir dalam shalat il\)
\ y y *V ? ?
917. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru, dia berkata; Abu Ma'bad pernah mengabariku dengan ini,
namun setelah itu ia memungkirinya, dari Ibn Abbas, dia berkata; "Kami pernah menyertai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, setelah shalat beliau mengakhirinya dengan takbir."
i ,/v t’ - ' \< * * ' * ' ~/.*'* > ' , ' *
918. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru bin Dinar dari Abu Ma'bad mantan budak Ibnu Abbas, bahwa
dia pernah mendengar Abu Ma'bad mengabarkan dari Ibn Abbas katanya; "Kami tidak
mengetahui usai shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selain dengan takbir." 'Amru
mengatakan; kemudian aku sebutkan kepada Abu Ma'bad, namun dia memungkirinya
seraya berujar; "Aku belum pernah menceritakan kepadamu seperti ini." Kata 'Amru;
"Padahal sebelum itu, sungguh ia pernah mengabariku tentang hal itu."
T\s * 7 t ^ ' > \'''± * \ A" > ^ '* \'Z\'
j ij\3 O Vj ^\s>-
^\i\iul\ > \31i3islil j4^
919. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibn Juraij katanya; (Dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur dan lafadz
darinya, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan
kepada kami Ibn Juraij telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Dinar, bahwa Abu Ma'bad
mantan budak Ibn Abbas mengabarinya, bahwa Ibn Abbas pernah mengabarinya; "Bahwa
mengeraskan suara dzikr sehabis shalat wajib, pernah terjadi di masa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam." kata Abu Ma'bad; Ibn Abbas mengatakan; "Akulah yang paling tahu tentang hal
itu, ketika mereka telah selesai (mengerjakan shalat), sebab aku pernah mendengarnya."
Bab: Sunahnya berlindung dari siksa kubur j
iLUdils jJ&\ j5
920. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Said dan Harmalah bin Yahya. Harun
mengatakan; telah menceritakan kepada kami, sedangkan Harmalah mengatakan; telah
mengabarkan kepada kami Ibn Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibn
Syihab dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa 'Aisyah
mengatakan; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemuiku, sementara disisku
ada seorang wanita Yahudi yang mengatakan; "Sadarkah kamu bahwa kalian akan diuji
dalam kubur?" 'Aisyah berkata; "Mendengar itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
langsung tersentak kaget dan bersabda: "Sesungguhnya orang-orang Yahudilah yang akan
diuji." 'Aisyah berkata; "Kemudian kami bermukim beberapa malam, setelah itu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Sadarkah kamu, sesungguhnya telah diwahyukan
kepadaku bahwa kalian akan diuji dalam kubur?." Kata 'Aisyah; "Setelah itu aku mendengar
Rasulullah meminta perlindungan dari siksa kubur."
<L^$t y '£&-
921. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Said dan Harmalah bin Yahya dan 'Amru
bin Sawwad. Harmalah mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedang dua orang
yang lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb, telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dia
berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah itu meminta
perlindungan dari siksa kubur."
j juj ^ • v
X S S •• /j, f, / **>
j^> <0i\ Jio J LL$3 X^s\ 3)1 ^jy\ J L^xJ-^sS
jjfel
\ j-c- 3y* i _£*£> asjij ? 1 *^[\ i^Ui Ajo L« j (JlJli ^l»s^ cj \a^- Lc- £)-£•
Jil\
922. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari
Jarir kata Zuhair telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa'il dari
Masruq dari 'Aisyah dia berkata; "Dua wanita tua Yahudi Madinah pernah menemuiku
seraya berkata; "Sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa di kuburan mereka." 'Aisyah
berkata; Maka aku mendustakan keduanya dan mempercayainya, lalu keduanya pergi.
Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemuiku, maka aku beritahukan
kepada beliau; "Wahai Rasulullah, dua wanita tua Yahudi Madinah telah menemuiku,
keduanya beranggapan bahwa penghuni kubur akan disiksa di kuburan mereka." Beliau
bersabda: "Keduanya benar, sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa dengan siksaan
yang dapat didengar oleh semua binatang melata." Kata 'Aisyah; "Setelah itu tidaklah aku
melihat kecuali beliau selalu meminta perlindungan dari sika kubur dalam shalatnya." Telah
menceritakan kepada kami Hannad bin As Sarri telah menceritakan kepada kami Abui
Ahwash dari Asy'ats dari Ayahnya dari Masruq dari 'Aisyah dengan hadis ini, dan didalamnya
terdapat redaksi, 'Aisyah berkata; "Tidaklah beliau melaksanakan shalat setelah itu, kecuali
aku selalu mendengar beliau meminta perlindungan dari siksa kubur."
Bab: Perlindungan apa yang diminta dalam shalat
(Jl>- -il \ <Cm 3 ^ j-oCI_I»i ^Ju*> J
923. Telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Ya'kub bin Ibrahim bin Sa'd dia berkata; telah menceritakan
kepada kami Ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
'Urwah bin Zubair, bahwa 'Aisyah mengatakan; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam selalu meminta perlindungan fitnah Dajjal dalam shalatnya."
> •>* '*
-A-A \z\J-*. IA lA^J J ^JA4. IA j
j J jS-\
924. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami dan Ibnu Numair dan Abu
Kuraib dan Zuhair bin Harb, semuanya dari Waki'. Abu Kuraib mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Hasan bin
'Athiyyah dari Muhammad bin Abu 'Aisyah dari Abu Hurairah dan dari Yahya bin Abu Katsir
dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: " Jika salah seorang diantara kalian tasyahud, hendaklah meminta perlindungan
kepada Allah dari empat perkara dan berdoa "ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MIN
'ADZAABI JAHANNAMA WAMIN 'ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT
WAMIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAL (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa
jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah
Masihid Dajjal)."
j A- A. «Stf jAAJA J* qJa\ ^ j jlLuy
925. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah mengabarkan kepada kami
Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syuaib dari Az Zuhri dia berkata; telah
menceritakan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengabarinya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa dalam
shalatnya dengan ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZU
BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYAA WAL
MAMAAT ALLAAHUMMA INNII A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSAMI WAL MAG H RAMI (Ya Allah,
saya berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, saya berlindung kepada-Mu dari fitnah masih
ad dajjal, saya berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, saya berlindung
kepada-Mu dari dosa dan pengaruh hutang)." Kata 'Aisyah, lantas ada seseorang berujar;
"Betapa banyak engkau meminta perlindungan dari pengaruh berhutang wahai Rasulullah?"
beliau bersabda: "Jika seseorang telanjur hutang, maka ia akan suka berdusta dan
menyelisihi janji."
i\j
926. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Al
Walid bin Muslim telah menceritakan kepadaku Auza'i telah menceritakan kepada kami
Hasan bin 'Athiyyah telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu 'Aisyah, ia
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika
salah seorang diantara kalian selesai dari tasyahhud akhir, maka mintalah perlindungan
kepada Allah dari empat perkara, yaitu; siksa jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan
kematian, dan keburukan Al Masih Ad Dajjal." Dan telah menceritakan kepadaku Al Hakam
bin Musa telah menceritakan kepada kami Hiql bin Ziyad dia berkata, (Dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami
Isa yaitu Ibnu Yunus semuanya dari Auza'i dengan isnad ini, dia berkata; "Jika salah seorang
diantara kalian selesai tasyahhud." Dan Auza'i tidak memakai redaksi akhir.
927 . Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu 'Adi dari Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah bahwa ia mendengar Abu
Hurairah berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasa berdo'a ALLAAHUMMA INNII
A'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA'ADZAABIN NAARI WAFITNATIL MAHYAA WAL
MAMAT WA SYARRIL MASIIHID DAJJAAL (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa
kubur dan siksa neraka dan fitnah kehidupan dan kematian dan keburukan Masih Dajjal)."
i fjs ' i Jayj .
? f *
^ 9 \ * y ^ \'Z :• \ s } i % ^ .M '>•?.! t * ^ \ ' >M I
_*> ' Jf+C'Oyt -*>- JA)^? J- '
9 '** s 9 \ 9 y ^ * *sl\ * / \' * \\ t 9 ' ^ \ y \ ^ \ ^ \ y ,''>**'* C^^*-'** 1 t>* * /
928. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Thawus dia berkata; "Aku mendengar Abu Hurairah
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berlindunglah kalian kepada Allah
dari siksa Allah, berlindunglah kalian kepada Allah dari siksa kubur, berlindunglah kalian
kepada Allah dari fitnah Al Masih Dajjal, dan berlindunglah kalian kepada Allah dari fitnah
kehidupan dan kematian." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibn Thawus dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits diatas. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abbad Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb mereka semuanya
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana hadits di atas.
f» ^ .. .. < » ^il v » < * S > i <- > ' ?<.-* Tt> S ' > '
929. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Budail dari
Abdullah bin Syaqiq dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau
selalu meminta pelindungan dari siksa kubur dan siksa Jahannm dan fitnah Dajjal."
^ ^ / *•/ / / ^ ^ ^ / ^ /
930. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas, dari apa
yang telah dibacakan dihadapannya dari Abu Zubair dari Thawus dari Ibn Abbas, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajari para sahabat doa ini sebagaimana
mengajari mereka salah satu surat dalam Al Qur'an. Beliau bersabda: "Ucapkanlah
ALLAAHUMA INNAA NA'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABI JAHANNAMA WA A'UUDZU BIKA MIN
'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL, WA A'UUDZUBIKA
MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT" (Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari siksa
jahnanam, dan saya berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan saya berlindung kepada-Mu
dari fitnah Al Masih Dajjal, dan saya berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan
kematian)." Muslim bin Hajjaj mengatakan; "Telah sampai berita kepadaku bahwa Thawus
bertanya kepada anaknya; "Apakah kamu berdoa dengan do'a tersebut dalam shalatmu?"
Jawabnya; "Tidak." Thawus berkata; "Ulangi shalatmu, sebab Thawus (maksudnya dirinya)
telah meriwayatkan dari tiga atau empat orang, atau sebagaimana yang ia katakan."
Bab: Sunahnya dzikir setelah shalat ^
931. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami
Al Walid dari Auza'i dari Abu 'Ammar namanya Syaddad bin Abdullah dari Abu Asma' dari
Tsauban dia berkata; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, beliau akan
meminta ampunan tiga kali dan memanjatkan doa ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM
WAMINKAS SALAAM TABAARAKTA DZAL JALAALIL WAL IKROOM (Ya Allah, Engkau adalah
Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan. Maha Besar Engkau
wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan." Kata Walid; maka kukatakan kepada Auza'i
"Lalu bagaimana bila hendak meminta ampunan?" Jawabnya; 'Engkau ucapkan saja
Astaghfiru Nah, Astaghfirullah."
SLs- ^j£- jiLi- J ^ J ^ {J} \ AJ^C- Lc- \jo \ A>- \ SLs* O j \ \
932. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibn Numair, dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari 'Ashim dari Abdullah bin Harits
dari 'Aisyah dia berkata; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam,
beliau tidak duduk selain seukuran membaca bacaan "ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM,
WAMINKAS SALAAM, TABAARAKTA DZAL JALAALIL WAL IKRAAMI (Ya Allah, Engkau adalah
Dzat Pemberi keselamatan, dan dari-Mulah segala keselamatan. Maha Besar Engkau Dzat
Pemilik kebesaran dan kemuliaan)." Dan dalam riwayat Ibn Numair disebutkan 'YA DZAL
JALAALI WAL IKRAAMI (Wahai Dzat pemilik kebesaran dan kemuliaan)." Dan telah
menceritakan kepada kami Ibn Numair telah menceritakan kepada kami Abu Khalid yaitu Al
Ahmar dari 'Ashim dengan isnad ini, yaitu beliau bersabda dengan redaksi "YA DZAL JALAALI
WAL IKRAAM (Wahai Dzat Pemilik kebesaran dan kemuliaan)." Dan telah menceritakan
kepada kami Abdul Warits bin Abdushshamad telah menceritakan kepadaku bapakku dari
Syu'bah dari 'Ashim dari Abdullah bin Al Harits dan Khalid dari Abdullah bin Al Harits
keduanya dari Aisyah bahwa nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sebagaimana di atas.
Hanya saja dengan tambahan redaksi "YA DZAL JALAALI WAL IKRAAM (Wahai Dzat Pemilik
kebesaran dan kemuliaan)."
. . > tl \ l tf ✓ » -As * 4 , * s * ' /i s \''' ? \ I » t " * \ I '
J4 U ^ l4J\ <1X1^ UJ
\j,s ♦* y •* y
y ^ y ^ y s s ^ y y x •*> ^ /
933. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Jarir dari Manshur dari Musayyab bin Rafi' dari Warrad mantan budak Mughirah bin Syu'bah,
dia berkata; Mughirah bin Syu'bah pernah berkirim surat kepada Muawiyah, bahwa apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat dan mengucapkan salam, beliau
memanjatkan doa: "LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU
WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULU SYAI'IN QADIIR, ALLAAHUMMA LAA MAANI'A
UMAA A'THAITA WALAA MU'THIYA UMAA MANA'TA W ALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL
JADD (Tiada sesembahan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala
kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah,
tiada yang bisa menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberi apa
yang Engkau cegah, dan tidak bermanfaat pemilik kekayaan, dan dari-Mulah segala
kekayaan)." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
dan Ahmad bin Sinan mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari
Al A'masy dari Musayyab bin Rafi' dari Warrad mantan budak Mughirah bin Syu'bah dari Al
Mughirah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. Abu Bakr dan Abu
Kuraib berkata dalam riwayatnya; "Lalu Mughirah mendiktekannya kepadaku dan aku tulis
untuk Muawiyah." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibn Juraij telah
mengabarkan kepadaku Abdah bin Abu Lubabah, bahwa Warrad mantan budak Mughirah
bin Syu'bah mengatakan; Mughirah bin Syu'bah berkirim surat kepada Mu'awiyah. Yang
menulis surat tersebut adalah Warrad, (bunyinya) aku pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seusai mengucapkan salam mengucapkan... seperti hadis
keduanya, hanya ia tidak menyebutkan sabdanya "WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR.
Dan telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar Al Bakrawi telah menceritakan
kepada kami Bisyr yaitu Ibnu Mufadldlal katanya, (Diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepadaku
Azhar, semuanya dari Ibnu 'Aun dari Abu Sa'id dari Warrad sekretaris Mughirah bin Syu'bah,
katanya; Muawiyah berkirim surat kepada Mughirah ... seperti hadis Manshur dan Al A'masy.
^ '*/ *» **/
934. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan
kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin Abu Lubabah dan Abdul
Malik bin Umair, keduanya mendengar Warrad juru tulis Mughirah bin Syu'bah berkata;
Muawiyah berkirim surat kepada Mughirah, katanya; "Tulislah untukku sesuatu yang engkau
dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!." Lantas Mughirah menulis untuknya;
"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seusai shalat memanjatkan doa;
"LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU W LAHUL HAMDU
WAHUWA ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR, ALLAAHUMMA LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA
WALAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU (Tiada
sesembahan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah segala kerajaan
dan milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tiada yang
bisa menghalangi apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberi apa yang
Engkau cegah, dan tidak bermanfaat pemilik kekayaan, dan dari-Mulah segala kekayaan)."
.s'* \\ \ 9 s 9 \ 'C K 9 ' y \ s t > 9 ^*\ 9 / \”C ♦♦ "v / *\ y9 's* 9 ^ / ^ t "v x *»Vl /
J^y\ (j , Ji'C^
cj,^ ^ is£l^ \ \
i>\ju£
jay>A J-* J^ro Alc -^ 1
935. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Abu Zubair
katanya; Seusai shalat setelah salam, Ibn Zubair sering memanjatkan do'a; LAA ILAAHA
ILLALLAAH WAHDAHUU LAA SYARIIKA LAHU, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA
'ALAA KULU SYAI'IN QADIIR, LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH, LAA-ILAAHA
ILALLAAH WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAH, LAHUN NI'MATU WALAHUL FADHLU WALAHUTS
TSANAA'UL HASAN, LAA-ILAAHA ILLALLAAH MUKHLISIHIINA LAHUD DIINA WALAU KARIHAL
KAAFIRUUNA." (Tiada sesembahan yang hak selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya,
bagi-Nya selaga puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada Daya dan kekuatan
selain dengan pertolongan Allah. Tiada sesembahan yang hak selain Allah, dan Kami tidak
beribadah selain kepada-Nya, dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, hanya bagi-Nya
ketundukan, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukai)." Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam selalu mengeraskan suara dengan kalimat ini setiap selesai shalat." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
'Abdah bin Abu Sulaiman dari Hisyam bin 'Urwah dari Abu Zubair mantan budak mereka,
bahwa Abdullah bin Zubair biasa bertahlil sehabis shalat dengan seperti hadis Ibnu Numair,
dan di akhir beliau berkata; "Kemudian Ibnu Zubair mengatakan; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengeraskan suaranya dengan kalimat ini sehabis shalat." Dan telah
menceritakan kepadaku Ya'kub bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami Ibn
'Ulayyah telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj bin Abu Usman telah menceritakan
kepadaku Abu Zubair katanya; Aku mendengar Abdullah bin Zubair berkhutbah diatas
mimbar ini seraya berkata; "Apabila Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam selesai salam yaitu
sehabis shalat, atau beberapa shalat..." lalu ia menyebutkan seperti hadis Hisyam bin
'Urwah. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah Al Muradi telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Yahya bin Abdullah bin Salim dari Musa
bin 'Uqbah, bahwa Abu Az Zubair Al Makki menceritakan bahwa ia mendengar Abdulah bin
Zubair mengatakan; "Yaitu Seusai shalat setelah mengucapkan salam, seperti hadis
keduanya. Dan ia katakan di akhir haditsnya; "Abu Zubair selalu membaca bacaan ini dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam"
S >
* \ k ♦
• » \ A . *?•/♦♦
\^\
S\ ^ <j) <3 j* ^ jfi‘ 4 ’- > ' ^\' Cr^
5 J^iSjkiS^M^s^i :>L^j^\ i j^-i l3 i:oo^I\j,s\jjoo^I\
936. Telah menceritakan kepada kami Ashim bin Nadhr At Tamimi telah menceritakan
kepada kami Al Mu'tamir telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dia berkata, (Dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Laits dari Ibn 'Ajian, keduanya dari Sumay dari Ibnu Shalih dari
Abu Hurairah -dan ini adalah hadis Qutaibah- Bahwa orang-orang fakir Muhajirin menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; "Orang-orang kaya telah memborong
derajat-derajat ketinggian dan kenikmatan yang abadi." Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya: "Maksud kalian?" Mereka menjawab: "Orang-orang kaya shalat
sebagaimana kami shalat, dan mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, namun
mereka bersedekah dan kami tidak bisa melakukannya, mereka bisa membebaskan tawanan
dan kami tidak bisa melakukannya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu yang karenanya kalian bisa menyusul orang-
orang yang mendahului kebaikan kalian, dan kalian bisa mendahului kebaikan orang-orang
sesudah kalian, dan tak seorang pun lebih utama daripada kalian selain yang berbuat seperti
yang kalian lakukan?" Mereka menjawab; "Baiklah wahai Rasulullah?" Beliau bersabda:
"Kalian bertasbih, bertakbir, dan bertahmid setiap habis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali."
Abu shalih berkata; "Tidak lama kemudian para fuqara' Muhajirin kembali ke Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Ternyata teman-teman kami yang banyak harta
telah mendengar yang kami kerjakan, lalu mereka mengerjakan seperti itu!" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu adalah keutamaan Allah yang diberikan kepada
siapa saja yang dikehendaki-Nya!" Dan selain Outaibah menambahkan dalam hadis ini dari Al
Laits dari Ibn 'Ajian. Sumay mengatakan; "Lalu aku ceritakan hadits ini kepada beberapa
keluargaku, maka keluargaku berkata; "Engkau salah, yang benar beliau bersabda: "Engkau
bertasbih kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali, bertahmid kepada Allah sebanyak tiga
puluh tiga kali, bertakbir kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali." Aku lalu kembali
menemui Abu Shalih dan aku katakan kepadanya. Abu Shalih menarik tanganku dan berkata;
"Allahu akbar, subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu akbar, subhanallah, Alhamdulillah,
hingga semuanya berjumlah tiga puluh tiga." Kata Ibn 'Ajian; "Lalu kuceritakan hadis ini
kepada Raja' bin Haiwah, ia menceritakan kepadaku hadits seperti di atas dari Abu Shalih
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Dan telah menceritakan
kepadaku Umayyah bin Bustham Al 'Aisyi, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai'
telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Hurairah dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa para sahbat berkata; "Wahai Rasulullah,
orang-orang kaya telah memborong derajat tinggi dan kenikmatan yang tiada habis..."
seperti hadis Outaibah dari Al Laits, hanya ia memudrajkan ucapan Abu Shalih dalam hadis
Abu Hurairah. "Kemudian orang faqir muhajirin kembali, hingga akhir hadis." Dalam hadis itu
ia tambahkan, Suhail mengatakan; "Sebelas sebelas, hingga semuanya berjumlah tiga puluh
tiga."
937. Dan telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Isa telah mengabarkan kepada kami
Ibnul Al Mubarak telah mengabarkan kepada kami Malik bin Mighwal katanya; Aku
mendengar Al Hakam bin 'Utaibah menceritakan dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'b
bin 'Ujrah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Beberapa amalan
penyerta, siapa saja yang mengucapkan dan mengamalkannya, maka dirinya tidak akan
merugi, yaitu mengucapkan tasbih tiga puluh tiga kali, tahmid tiga puluh tiga kali, dan takbir
tiga puluh empat kali setiap usai shalat wajib."
\if sjjj iipv
938. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan kepada
kami Abu Ahmad telah menceritakan kepada kami Hamzah Az Zayat dari Al Hakam dari
Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'b bin 'Ujrah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Ada amalan penyerta, siapa yang mengucapkan dan melakukannya, maka
dirinya tidak akan merugi, yaitu mengucapkan tiga puluh tiga kali tasbih, tiga puluh tiga kali
tahmid dan tiga puluh empat kali takbir setiap kali sehabis shalat." Telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Hatim, telah menceritakan kepada kami Asbath bin Muhammad
telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Qais Al Mula'i dari Al Hakam dengan isnad
seperti ini.
939. Telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid bin Bayan Al Wasithi telah mengabarkan
kepada kami Khalid bin Abdullah dari Suhail dari Abu 'Ubaid Al Madzhiji. -Muslim
menjelaskan bahwa Abu Ubaid adalah mantan budak Sulaiman bin Abdul Malik- dari 'Atha'
bin Yazid Al Laitsi dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Barangsiapa bertasbih kepada Allah sehabis shalat sebanyak tiga puluh tiga kali,
dan bertahmid kepada Allah tiga puluh tiga kali, dan bertakbir kepada Allah tiga puluh tiga
kali, hingga semuanya berjumlah sembilan puluh sembilan, -dan beliau menambahkan- dan
kesempurnaan seratus adalah membaca Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul
mulku walahul walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in q a d i i r, maka kesalahan-
kesalahannya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan." Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Shabh telah menceritakan kepada kami Ismail bin Zakariya dari
Suhail dari Abu 'Ubaid dari Atha' dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda seperti hadits di atas.
Bab: Apa yang dibaca antara takbiratul ihram dan bacaan (^\ yJ^Ya JlibLo
•A Jb}\ j)
> *>* '*
940. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari 'Umarah bin Qa'Qa dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata; Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir ketika shalat, maka beliau diam sejenak sebelum
membaca Al Fatihah, lalu aku bertanya; "Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, apa yang
engkau baca saat engkau diam antara takbir dan membaca Al Fatihah?" beliau menjawab:
"ALLAAHUMMA BAA'ID BAINII WABAINA KHATHAYAAYA KAMAA BAA'ADTA BAINAL
MASYRIQI WAL MAGHRIB, ALLAAHUMMA NAQQINII MIN KHOTHAAYAAYA KAMAA
YUNAQQATS TSAUBUL ABYADHU MINAD DANASI, ALLAAHUMMAGH SIL Nll MIN
KHATHAAYAAYA BITSTSALJI WALMAA'I WALBARAD (Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan
kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah
aku dari kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku
dari kesalahanku dengan es, air dan embun)." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin
Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu
Fudhail (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kamil telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid yaitu Ibn Ziyad, keduanya dari 'Umarah bin Qa'qa
dengan isnad ini seperti hadis Jarir.
4 \JsJ >: -J j
941. Kata Muslim, Dan aku diberi cerita dari Yahya bin Hassan dan Yunus Al Mu'addib dan
yang lain, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad dia
berkata, telah menceritakan kepadaku 'Umarahj bin Qa'qa' telah menceritakan kepada kami
Abu Zur'ah katanya; "Aku mendengar Abu Hurairah mengatakan; "Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bangkit dari ruku' kedua, beliau membuka bacaannya dengan
"Alhamdu li Ilahi rabbil'alamin", dan tidak diam."
942. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Affan telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami Qatadah
dan Tsabit dan Humaid dari Anas bahwa seorang laki-laki datang dan masuk shaff (barisan)
sementara nafasnya masih terengah-engah, lalu mengucapkan ALHAMDU LILLAHI HAMDAN
KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI (segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik,
lagi berbarakah)." Seusai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah
diantara kalian yang mengucapkan kalimat tadi?" Para sahabat terdiam. Beliau mengulangi
pertanyaannya; "Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi, karena hal itu tidak masalah
baginya." Lantas seorang sahabat berujar; "Aku tadi dating, sementara napasku masih
ternegah-engah, maka kuucapkan kalimat itu (maksudnya pendek dan ringkas)." Beliau
bersabda: "Tadi aku melihat dua belas malaikat berebut mengangkat ucapan itu."
^j3i£SL Jvji J j j
iuj3 , 3 i: ( ^j^U > ii\j^ii\3 ^y\3iLujj\4^
943. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin 'Ulayyah telah mengabarkan kepadaku Al Hajjaj bin Abu Usman dari Abu Zubair
dari 'Aun bin Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Umar dia berkata; "Ketika kami shalat bersama
Rasulullah shalla llahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang mengucapkan ALLAHU AKBAR
KABIRAW WAL HAMDU LILLAHI KATSIIRAW WASUBHAANALLAAHI BUKRATAN WA ASHIILAN
(Maha Besar Allah, dan segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah, baik
waktu pagi dan petang)." Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah
yang mengucapkan kalimat tadi?" Seorang sahabat menjawab; "Saya wahai Rasulullah."
Beliau bersabda: "Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi, sebab pintu-pintu langit
dibuka karena kalimat itu." Kata Ibnu Umar; "Maka aku tak pernah lagi meninggalkannya
semenjak aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan hal itu."
Bab: Sunahnya mendatangi shalat dengan penuh wibawa dan tenang, dan larangan dari
( \-o \ ^ 15 d \ \-o \ \ )
? **/ s
x *v ^ ^
^jf\ UiilSCi]) ^L=cSsy d ^k5U J\y d jiiu i
944. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari
Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,
(Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ja'far bin
Ziyad telah mengabarkan kepada kami Ibrahim yaitu Ibn Sa'd dari Az Zuhri dari Sa'id dan Abu
Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda, (dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya sedangkan
lafadznya berasal dari dia, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika shalat telah didirikan, maka janganlah kalian datang sambil berlari,
namun datanglah dengan berjalan, hendaknya kalian tenang, apa yang kalian dapatkan
(raka'atnya) maka shalatlah, dan (raka'at) yang ketinggalan, maka sempurnakanlah."
jU ,/lj-ijii^bU /b'-JS
pU 'ii.1
945. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibn Hujr
dari Ismail bin Ja'far. Ibnu Ayyub mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ismail telah
mengabarkan kepadaku Al 'Ala' dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika iqamat shalat telah dikumandangkan, maka
janganlah kalian datang sambil berlari, namun datanglah dengan tenang, apa yang kalian
dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah,
sebab bila salah seorang diantara kalian pergi untuk mendirikan shalat, maka hal itu telah
dihitung dalam shalat."
946. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih katanya,
inilah yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasululah shallallahu 'alaihi
wasallam, -lalu Abu Hurairah menyebutkan beberapa hadis diantaranya- Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika iqamat telah dikumandangkan, maka janganlah
kalian mendatanginya sambil tergesa-gesa, namun datanglah sambil berjalan dan hendaklah
kalian tenang. Apa yang kalian dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian
tertinggal maka sempurnakanlah."
i£\ j\j
947. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Fudlail yaitu Ibnu lyadl dari Hisyam dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Hassan dari
Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika iqamat shalat telah dikumandangkan, maka janganlah salah seorang dari
kalian mendatanginya dengan tergesa-gesa, namun berjalanlah sambil tetap tenang dan
berwibawa, apa yang kalian dapatkan dari shalat maka ikutilah, dan apa yang kalian
tertinggal maka sempurnakanlah."
ji\ UiiiS3n\ ^===&s
948. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Mubarak Ash Shuri telah menceritakan kepada kami Muawiyah bin Salam
dari Yahya bin Abu Katsir telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abu Qatadah, bahwa
Ayahnya telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; "Ketika kami hendak mengerjakan
shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau mendengar suara gaduh, lalu
beliau bertanya: "Ada apa dengan kalian?" Mereka menjawab; "Kami tergesa-gesa untuk
mengerjakan shalat." Beliau bersabda: "Janganlah kalian melakukan seperti itu, jika kalian
mendatangi shalat, lakukanlah dengan tenang, apa yang kalian dapatkan dari shalat maka
ikutilah, dan apa yang kalian tertinggal maka sempurnakanlah." Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin
Hisyam telah menceritakan kepada kami Syaiban dengan sanad seperti ini.
Bab: Kapan manusia berdiri untuk shalat
\ ^ s * 9 \\<*\ ' ' x * \ s*'* ' Yl \ y V’ 9 x
^>0 J ***** { j * '
A5(j
949. Dan Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan 'Ubaidullah bin Sa'id dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Hajjaj Ash Shawaf telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dan Abdullah bin Abu
Qatadah dari Abu Qatadah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jika iqamat telah dikumandangkan, janganlah kalian berdiri hingga kalian melihatku." Ibn
Hatim mengatakan dengan redaksi; "Jika iqamat telah dikumandangkan atau diserukan."
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ma'mar, Abu Bakr mengatakan; "Dan telah menceritakan
kepada kami Ibn 'Ulayyah dari Hajjaj bin Abu Utsman katanya (dan diriwayatkan dari jalur
lain) telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa
bin Yunus dan Abdurrazaq dari Ma'mar. Ishaq mengatakan; telah mengabarkan kepada kami
Al Walid bin Muslim dari Syaiban semuanya dari Yahya bin Abu Katsir dari Abdullah bin Abu
Qatadah dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan dalam
periwayatannya, lshaq menambahkan hadis Ma'mar dan Syaiban; "Hingga kalian melihatku
telah keluar (rumah)."
9 «■ 9
\ Cjl ’
> >
950. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Harmalah bin Yahya, keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman
bin Auf, ia mendengar Abu Hurairah berkata; "Ketika iqamat dikumandangkan, maka kami
berdiri dan kami luruskan shaff sebelum Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, tidak
lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang hingga beliau berdiri di tempat
shalatnya sebelum bertakbir, beliau ingat sesuatu, lalu beliau pergi seraya berujar: "Tetaplah
kalian berada di posisi kalian." Maka kami terus berdiri menunggu beliau hingga beliau
muncul kembali, rupanya beliau mandi dan masih terlihat di kepalanya meneteskan air.
Beliau pun bertakbir dan mengimami shalat.
951. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Walid
bin Muslim telah menceritakan kepada kami Abu 'Amru yaitu Auza'i telah menceritakan
kepada kami Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; "Ketika iqamat
dikumandangkan, para sahabat pun bersegera membentuk barisan. Setelah itu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam muncul dan berdiri di tempat yang biasa beliau gunakan untuk
berdiri, lalu beliau memberi isyarat kepada para sahabat supaya mereka tetap berada di
tempat. Sesaat kemudian beliau kembali sementara kepalanya meneteskan air karena
mandi, beliau kemudian mengimami mereka.
952. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami
Walid bin Muslim dari Auza'i dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu
Salamah dari Abu Hurairah; "Tatkala iqamat dikumandangkan tanda shalat akan
dilaksanakan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas para sahabat bersegera
membentuk barisan (shaff) sebelum Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di tempat yang
biasa beliau gunakan untuk berdiri (menjadi imam).
o
953. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami
Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dia berkata; "Bilal pernah mengumandangkan adzan
ketika matahari condong ke sebelah barat, sementara ia tidak mengumandangkan iqamat
hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam muncul. Ketika beliau muncul, maka Bilal
mengumandangkan iqamat yaitu ketika ia melihat beliau."
Bab: Barangsiapa mendapatkan satu rakaat maka ia telah mendapatkan shalat tersebut
( \ .il \ -XA9 \ 4*5”" j \ )
ij) cA ^ Csl J 3 cA iri \ ^ 3' ^ (J***. J
954. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku pernah membacakan
di hadapan Malik dari Ibn Syihab dari Abu Salamah bin Abdurahman dari Abu Hurairah
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mendapatkan ruku' dalam
shalat, berarti ia telah mendapatkan satu raka'at shalat."
•AA9 f\^\ £* 6^L^J\ £y* j. i) jl \ ^ Jla J £SJS<&> \ J^>43J ^3 J+» J <L^*_^J J-* (J ' IfC-
%^y\l£Sj£-\ jli v >^ > ii>ji^&\ J^4 /USil^s
0 **/ ^
3isJ> ^^iSj4iir 0 j^3ii- i M^'j5feiij c 3i5
.'M 4 » / ^ *
<>*!> ’U-r* 5 ;
* -?> *i
\ Uo -X>-
955. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mendapatkan ruku 1 ketika shalat bersama imam, maka ia telah mendapatkan
satu raka'at." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An
Naqid dan Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah
dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib
telah mengabarkan kepada kami Ibnul Mubarak dari Ma'mar dan Auza'i dan Malik bin Anas
dan Yunus dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku dia mengatakan, (Dan diriwayatkan
dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahhab semuanya dari 'Ubaidullah, dan dan masing-masing mereka dari
Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti
hadis Yahya dari Malik. Namun di hadis masing-masing mereka tidak menyebutkan redaksi
"Bersama imam" dan dalam hadis 'Ubaidullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Berarti ia telah mendapatkan semua shalat."
iijsl jii cyJS# Js gL 5^1
^ ' t s\ '. jjj r. t ll'A W *n-\ \
956. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku pernah membacakan
di hadapan Malik dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dan dari Busr bin Said dan dari Al-
A'raj, mereka menceritakan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa mendapatkan satu rakaat shalat subuh sebelum matahari terbit,
berarti ia mendapatkan shalat subuh, dan barangsiapa mendapatkan satu rakaat shalat
ashar sebelum matahari tenggelam, berrati ia telah mendapatkan shalat ashar." Dan telah
menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah
seperti hadits Malik dari Zaid bin Aslam.
X ^ Z' *V ^ /
_^j3lsdJlslLU
slki5\
957. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Mubarak dari Yunus bin Yazid dari Az Zuhri dia berkata; telah menceritakan
kepada kami 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan
Harmalah, keduanya dari Ibnu Wahb sementara alur cerita hadis dari Harmalah, dia berkata;
telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa 'Urwah bin Zubair menceritakan
kepadanya, bahwa 'Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa
yang mendapatkan sujud dalam shalat ashar sebelum matahari terbenam atau sujud dalam
shalat subuh sebelum matahari terbit, berarti ia telah mendapatkan shalat." Dan sujud
maksudnya adalah ruku'."
958. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Mubarak dari Ma'mar dari Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibn Abbas dari Abu
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
mendapatkan satu raka'at shalat ashar sebelum matahari terbenam, berarti ia telah
dapatkan shalat ashar, dan barangsiapa mendapatkan satu raka'at shalat shubuh sebelum
matahari terbit, berarti ia telah dapatkan shalat subuh." Dan telah menceritakan kepada
kami Abdul A'la bin Hammad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir, katanya; "Aku
mendengar Ma'mar dengan sanad seperti ini.
Bab: Waktu-waktu shalat lima waktu jLyoA\Cj\jij\)
O \ _^L^> Aju L^> L>
959. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Laits dia berkata, (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibn
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab bahwa Umar bin Abdul Aziz
pernah mengakhirkan shalat Ashr, lalu 'Urwah berkata kepadanya; "Ketahuilah,
sesungguhnya Jibril telah turun dan shalat sebagai imam Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam." Maka Umar berkata kepadanya; "Ketahuilah apa yang kamu katakan wahai
Urwah!" Umar melanjutkan, aku pernah mendengar Basyir bin Abu Mas'ud mengatakan; Aku
mendengar Abu Mas'ud berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda; "Jibril turun dan mengimamiku, maka aku pun shalat bersamanya, kemudian aku
shalat bersamanya, kemudian aku shalat bersamanya, kemudian aku shalat bersamanya,
kemudian aku shalat bersamanya." beliau sambil menghitung dengan jari jemarinya
sebanyak lima kali.
<CJlc- J-> J*s>r 5\ j \ « jjp <JL>jS6 L« J\ji9 Cjy»\\x^. 3^^ pl-* J
960. Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; aku pernah
membacakan dihadapan Malik dari Ibnu Syihab bahwa suatu hari Umar bin Abdul Aziz
mengakhirkan salah satu shalatnya, kemudian 'Urwah bin Zubair menemuinya dan
mengabarkan kepadanya bahwa suatu hari Mughirah bin Syu'bah pernah mengakhirkan
salah satu shalatnya ketika masih berada di Kufah, kemudian Abu Mas'ud Al Anshari
menemuinya seraya berkata; "Shalat apa ini wahai Mughirah? -maksudnya shalat tidak tepat
waktunya- bukankah engkau tahu bahwa Jibril pernah turun lantas shalat dan Rasululah
shallallahu 'alaihi wasallam pun shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersamanya, kemudian Jibril shalat dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersamanya, kemudian beliau bersabda: "Dengan inilah
aku diperintah." Setelah itu Umar berkata kepada 'Urwah; "Maka cermatilah apa yang kamu
katakan wahai Urwah, bukankah Jibril 'alaihissalam yang mengiqamati waktu shalat untuk
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Jawab 'Urwah; "Begitulah Basyir bin Abu Mas'ud
menceritakan dari Ayahnya. 'Urwah juga berkata; 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam telah menceritakan kepadaku, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
shalat ashar di kamarnya ketika sinar matahari belum nampak di kamarnya." (maksudnya
mengawalkan shalat ashar sehingga sinar matahari belum menerobos kamarnya karena
masih agak tinggi -pent).
961. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid. 'Amru
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar ketika sinar matahari muncul di
kamarku (maksudnya agak sore, saat sinar matahari sudah menerobos kamarnya -pent) dan
bayangan belum begitu miring sekali." Sedangkan Abu Bakr mengatakan dengan redaksi;
"Dan bayangan belum nampak jelas setelah itu."
'V ^ ‘V ^ ♦*
962. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata, Urwah bin
Zubair telah menceritakan kepadaku bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengabarinya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar ketika sinar
matahari telah menerobos kamarnya sementara bayangan belum jelas di kamarnya."
963. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam dari Ayahnya dari 'Aisyah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar ketika sinar matahari
(menerobos) ke kamarku."
\ j U b\ <S\ ^ J jS/\ 0 u . Lj i \ \^^i £\\aj> 5I <-£ij
964. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al
Mutsanna dia berkata; telah menceritakan kepada kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam telah
menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dari Abu Ayyub dari Abdullah bin 'Amru bahwa
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Jika kalian melaksanakan shalat fajar,
maka waktunya hingga muncul tanduk setan pertama, jika kalian shalat zhuhur, maka
waktunya hingga tiba waktu shalat ashar, dan jika kalian melaksanakan shalat ashar, makwa
waktunya hingga matahari menguning, jika kalian melaksanakan shalat maghrib, maka
waktunya hingga syafaq (mega merah) menghilang, dan jika kalian shalat isya 1 , maka
waktunya hingga tengah malam."
i'.
965. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu Ayyub
yang namanya adalah Yahya bin Malik Al Azadi dan dijuluki juga dengan Al Maraghi, -Maragh
adalah suatu perkampungan di Azad- dari Abdullah bin 'Amru dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Waktu shalat zhuhur selama belum tiba waktu shalat ashar, dan
waktu shalat ashar selama matahari belum menguning, dan waktu shalat maghrib selama
tebaran syafaq (mega merah) belum menghilang, dan waktu shalat isya' hingga tengah
malam, dan waktu shalat fajar selama matahari belum terbit." Telah menceritakan kepada
kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu Amir Al 'Aqadi dia berkata, (Dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Bukair, keduanya dari Syu'bah dengan sanad ini
dan dalam hadis keduanya, sesekali Syu'bah memarfu'kannya dan sesekali dia tidak
memarfu'kannya.
J' J
’■ 1«.' i'jui
966. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ibrahim Ad Duraqi telah menceritakan
kepada kami Abdushshamad telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Abu Ayyub dari Abdullah bin 'Amru bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Waktu shalat zhuhur adalah jika matahari telah concong dan
bayangan sesorang seperti panjangnya selama belum tiba waktu shalat ashar, dan waktu
shalat ashar selama matahari belum menguning, dan waktu shalat maghrib selama mega
merah (syafaq) belum menghilang, dan waktu shalat isya' hingga tengah malam, dan waktu
shalat shubuh semenjak terbit fajar selama matahari belum terbit, jika matahari terbit, maka
janganlah melaksanakan shalat, sebab ia terbit diantara dua tanduk setan."
j
4 £ 9
J L < t »1
967. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Yusuf Al Azadi telah menceritakan kepada
kami Umar bin Abdullah bin Razin telah menceritakan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu
Thahman dari Al Hajjaj yaitu Ibnu Hajjaj dari Qatadah dari Abu Ayyub dari Abdullah bin
'Amru bin 'Ash bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya
tentang waktu shalat, beliau lalu bersabda: "Waktu shalat fajar (subuh) sebelum tanduk
setan pertama muncul, dan waktu shalat zhuhur jika matahari telah miring dari permukaan
langit, selama belum tiba waktu shalat ashar, dan waktu shalat ashar selama matahari belum
menguning dan tanduk pertamanya menghilang, dan waktu shalat maghrib jika matahari
menghilang selama mega merah (syafaq) menghilang, dan waktu shalat isya' hingga
pertengahan malam."
la * Z&
968. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi, katanya; telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Yahya bin Abu Katsir dia berkata; Aku mendengar
Ayahku berkata; "Ilmu tidak bisa diraih dengan mengistirahatkan badan (ogah-ogahan)."
ciJ\i llIS ciU 3 ViS Cii J j £>1 J
fls& J^l\f l&i ^
^ios>- ^\' c \s\k ,^U^\^\S^\JJ\' c \3\ii ,'Mj^Jki l\dA±U>-4jA\
3^3 4li\ J L> b! J4“5^ »^Ua5\ ^
. » y
f*
^ 'J
* *
♦* £ x
<— *s_j
969. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Ubaidullah bin Sa'id keduanya dari
Al Azraq. Zuhair mengatakan; telah menceritakan kepada kami lshaq bin Yusuf Al Azraq telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah
dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada
beliau tentang waktu shalat, maka beliau menjawab: "Shalatlah bersama kami selama dua
hari ini." Ketika matahari telah condong, beliau menyuruh Bilal untuk mengumandangkan
adzan, kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk mengiqamati shalat zhuhur, setelah itu
beliau memerintahkan Bilal supaya mengumandangkan adzan untuk shalat ashar, yaitu
ketika matahari masih meninggi putih cemerlang, waktu selanjutnya beliau memerintahkan
sehingga Bilal mengiqamati shalat maghrib, yaitu ketika matahari sudah menghilang, setelah
itu beliau memerintahkan Bilal untuk mengiqamati shalat isya', yaitu ketika mega merah
telah menghilang, waktu selanjutnya beliau memerintahkan supaya Bilal mengiqamati shalat
subuh (fajar), yaitu ketika fajar terbit. Di hari kedua, beliau memerintahkan Bilal supaya
mengakhirkan shalat zhuhur hingga cuaca agak dingin, maka Bilal pun mengakhirkan hingga
cuaca agak dingin, dengan demikian beliau telah memberi kenyamanan dengan
menangguhkan zhuhur hingga cuaca agak dingin, dan beliau shalat ashar ketika matahari
masih tinggi, beliau mengakhirkannya lebih dari waktu sebelumnya, setelah itu beliau
melaksanakan shalat maghrib sebelum mega merah menghilang, dan beliau mengerjakan
shalat isya' setelah sepertiga malam berlalu, beliau lalu shalat fajar (subuh) ketika fajar telah
merekah, kemudian beliau bertanya: "Dimanakah orang yang bertanya tentang waktu shalat
tadi?" laki-laki itu berkata; "Aku wahai Rasulullah" Beliau bersabda: "Waktu shalat kalian
adalah antara waktu yang telah kalian lihat sendiri."
^]\ jl J S' cj* ^ i o? 5^4^ Cr^ 4 S*
i ^is jLu j , j-ij&Y. JLiitt
jliJl/. ^ijik gfe *>1 ji jA,
<—>3_5<_0 1j'
» tl ' l • >
• ’< ’t l’t
>>
\'' ' *
jLifc^ JC-c-
970. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Muhammad bin Ar'arah As Sami telah
menceritakan kepada kami Harami bin 'Umarah telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari Ayahnya bahwa seorang laki-laki
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya kepada beliau tentang waktu-waktu
shalat. Beliau lalu bersabda; "Ikutlah shalat bersama kami." Lalu beliau memerintahkan Bilal
supaya mengumandangkan adzan ketika keadaan masih gelap, lalu beliau mengerjakan
shalat subuh ketika fajar terbit, setelah itu beliau memerinahkan supaya mengumandangkan
adzan zhuhur, yaitu ketika matahari agak condong dari permukaan langit, kemudian beliau
memerintahkan shalat ashar ketika matahari telah putih bersih belum tercampuri oleh
warna kuning, kemudian beliau memerintahkan Bilal supaya mengumandangkan (adzan)
shalat maghrib ketika terbenamnya matahari, kemudian beliau memerintahkan untuk
mengumandangkan (adzan shalat) Isya' ketika sepertiga malam -atau sebagiannya telah
pergi. Harami ragu- keesokan harinya, beliau bertanya: "Dimanakah orang yang bertanya
tadi? Diantara kedua waktu itulah, waktu-waktu shalat."
**/ ^ **/ ^ ^
jLli J\j j jLill\
51 'J^\ £\4cj>\£y\
971. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Badar bin Utsman telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Musa dari Ayahnya dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, bahwa seseorang datang menemui beliau dan bertanya tentang waktu-
waktu shalat, namun beliau tidak menawabnya sama sekali. Kata ayah Abu musa; "Kemudian
beliau mendirikan shalat fajar ketika fajar baru merekah dan antara sahabat satu dengan
yang lain belum bisa mengenal, kemudian beliau memerintahkan (untuk mendirikan shalat
shubuh), setelah itu beliau mendirikan shalat zhuhur ketika matahari condong, lantas
penanya berkata; "Siang telah berlalu separohnya.l" seolah-olah dirinya orang yang paling
pandai diantara mereka, kemudian beliau memerintahkan lalu beliau mendirikan shalat ashr
ketika matahari masih tinggi, kemudian beliau memerintahkan supaya mendirian shalat
maghrib ketika matahari tenggelam, setelah itu beliau memerintahkan supaya beliau
mendirikan shalat isya', yaitu ketika mega merah telah hilang, keesokan harinya beliau
mengakhirkan shalat fajar, seusai shalat (fajar) laki-laki itu berkata; 'Matahari telah terbit
atau nyaris terbit.!" Setelah itu beliau mengakhirkan shalat zhuhur hingga mendekati waktu
'ashar seperti waktu kemaren, kemudian beliau mengakhirkan shalat ashar, setelah selesai
shalat penanya berkata; "Matahari telah memerah.!" kemudian beliau mengakhirkan shalat
maghrib hingga syafaq (mega merah) menghilang, setelah itu beliau mengakhirkan shalat
isya' hingga sepertiga malam pertama berlalu, di pagi hari beliau memanggil si penanya, lalu
beliau bersabda: 'Waktu-waktu shalat ada diantara dua waktu ini." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Badar bin
Utsman dari Abu Bakr bin Abu Musa ia mndengar hadis ini darinya dari Ayahnya, bahwa
seorang penanya datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya tentang
waktu-waktu shalat, seperti hadis Ibnu Numair, hanya ia berkata; "Dan beliau shalat maghrib
pada hari kedua sebelum mega merah menghilang."
Bab: Sunahnya menunggu agak sejuk untuk shalat zhuhur saat udara panas
*\ * ^
’t i ^ '
\ipl ipjpPpp jSpflSfe J y» J
972. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Laits (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari Ibnu Al Musayyab dan
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika panas menyengat, maka tangguhkanlah shalat hingga (cuaca) agak
dingin, sebab sengatan panas berasal dari uap neraka jahannam." Dan telah menceritakan
kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus, bahwa Ibn Syihab telah mengabarinya, katanya; telah
mengabarkan kepadaku Abu Salamah dan Said bin Al Musayyab keduanya mendengar Abu
Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, seperti hadits di atas.
973. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Said Al Aili dan 'Amru bin Sawad dan
Ahmad bin Isa. 'Amru mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang
lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku 'Amru, bahwa Bukair menceritakan kepadanya dari Busr bin Said
dan Salman Al Agharr dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika hari sangat panas, maka tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin,
sebab panas yang menyengat berasal dari uap Jahannam." 'Amru mengatakan; telah
menceritakan kepadaku Abu Yunus dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin, sebab panas yang
menyengat berasal dari uap Jahannam." 'Amru mengatakan; telah menceritakan kepadaku
Ibnu Syihab dari Ibnu Al Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits seperti ini.
p&L\ J
974. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz dari Al 'Ala' dari bapaknya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya panas ini berasal dari uap jahannam, maka
tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin."
i
y>^\ 'b%Za\\ <j y>^\
975. Telah menceritakan kepada kami Ibn Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq
telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia berkata; inilah
yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
-lalu Abu Hurairah menyebutkan beberapa hadis diantaranya- Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tangguhkankanlah shalat sampai suhu agak dingin, sebab panas yang
menyengat berasal dari uap neraka jahannam."
31* j
* s*
976. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata;
aku mendengar Muhajir Abu Al Hasan menceritakan bhawa ia mendengar Zaid bin Wahb
menceritakan dari Abu Dzar dia berkata; Mu'adzin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengumandangkan adzan zhuhur, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tangguhkanlah hingga suhu agak dingin, tangguhkanlah hingga suhu agak dingin." -atau
dengan redaksi- "Tunggu dulu, tunggu dulu." Lalu beliau melanjutkan sabdanya: "Panas yang
menyengat berasal dari uap jahannam, jika panas menyengat, maka tangguhkanlah shalat
hingga suhu agak dingin." Abu Dzar mengatakan; "Hingga kami lihat bayangan benda yang
telentang (maksudnya beliau akhirkan sekian lama, dan benda yang telentang sangat jarang
mempunyai bayangan selain setelah matahari sekian condong sekian banyak -pent)."
977. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Sawwad dan Harmalah bin Yahya
sedangkan lafadznya dari Harmalah, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dia berkata; telah menceritakan kepadaku
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa dia mendengar Abu Hurairah mengatakan; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Neraka menyampaikan keluh kesahnya kepada
Rabbinya dan berujar; "Wahai rabb, mengapa kami satu sama lain saling memakan?. Allah
pun mengijinkan neraka untuk bernapas dua kali, bernapas ketika musim dingin dan
bernapas ketika musim panas, kedua napas itulah yang kalian dapatkan ketika panas
menyengat dan dingin membeku."
978. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Musa Al Anshari telah menceritakan
kepada kami Ma'an telah menceritakan kepada kami Malik dari Abdullah bin Yazid mantan
budak Aswad bin Sufyan dari Abu Salamah bin Abdurrahman dan Muhammad bin
Abdurrahman bin Tsauban dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika panas menyengat, tangguhkanlah shalat hingga suhu agak dingin, sebab
panas yang menyengat berasal dari uap neraka jahannam, " -dan beliau juga menyebutkan
bahwa; "Neraka berkeluh kesah kepada Rabbnya, lalu Allah mengijinkan untuk bernapas dua
kali dalam setahun, napas ketika musim dingin dan napas ketika musim panas."
979. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Wahab telah mengabarkan kepada kami Haiwah, dia berkata; telah
menceritakan kepadaku Yazid bin Abdullah bin Usamah bin Hadi dari Muhammad bin
Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Neraka berkata; 'Ya Rabbi, kami memakan satu sama lainnya, maka
ijinkanlah kami untuk bernapas! ' maka Allah mengijinkan untuk bernapas dua kali, napas
ketika musim dingin dan napas ketika musim panas, maka dingin atau dingin membeku yang
kalian dapatkan diantara napas jahannam, dan panas atau panas menyengat yang kalian
dapatkan adalah napas jahannam."
Bab: Sunahnya mendahulukan shalat zhuhur pada awal waktu saat udara tidak panas
menyengat ( 3 _^i\
JLLkd^\i\^\j^^J
980. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar, keduanya dari Yahya Al Qatthan dan Ibnu Mahdi (Dan diriwayatkan dari jalur lain)
Ibnul Mutsanna mengatakan; telah menceritakan kepadaku Yahya bin Said dari Syu'bah dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah (dan
diriwayatkan dari jalur lain) Ibnul Mutsanna mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah dari Simak dari Jabir bin Samurah dia berkata; "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat zhuhur ketika matahari telah condong dari tengah
langit ke sebelah barat."
981. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abui Ahwash Salam bin Sulaim dari Abu lshaq dari Said bin Wahb dari Khabbab
dia berkata; "Kami berkeluh kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perihal shalat
diatas kerikil yang sangat panas, namun beliau tidak menggubris keluh kesah kami."
cJj» ^ j JlS <J S/_cJis X^a. a^\ y>- a!)\ IS
982. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus dan 'Aun bin Salam, Aun
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibn Yunus mengatakan; -
sementara lafadzhnya berasal dari dia- telah menceritakan kepada kami Zuhair dia berkata;
telah menceritakan kepada kami Abu lshaq dari Sa'id bin Wahb dari Khabbab dia berkata;
"Kami pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkeluh kesah kepada
beliau akan panas kerikil yang sangat panas, namun beliau tidak tidak mempedulikan keluh
kesah kami." Zuhair mengatakan; Lalu kukatakan kepada Abu lshaq; "Apakah yang dimaksud
ketika shalat zhuhur?" dia menjawab; "Benar." Aku berkata lagi; "Itu maksudnya supaya
menyegerakannya?" Jawab Abu lshaq; "Benar."
<CLl g- ^ .'LsA^'i L 0*0^0 ’ aA : (T'^~
983. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Bisyr bin Mufadlal dari Ghalib Al Qaththan dari Bakr bin Abdullah dari Anas bin Malik dia
berkata; "Kami pernah shalat bersama Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam ketika hari
sangat panas, jika salah seorang diantara kami tidak dapat menempatkan keningnya di tanah
dengan baik (karena panasnya), maka ia menghamparkan kain lalu sujud di atasnya."
Bab: Disunahkannya bersegera dalam shalat asar
3 ijA j 5^ ly ^ \ ly j
984. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibnah bin Said telah menceritakan kepada
kami Laits katanya; (dan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik dia
mengabarkan kepanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat ashar
ketika matahari tengah naik, panas dan warnanya belum berubah, lantas seseorang yang
pergi ke 'Awali dan ia sampai ke Awali ketika matahari juga masih meninggi." Namun
Qutaibah tidak menyebutkan; "Lantas ia datang ke 'Awali." Dan telah menceritakan
kepadaku Harun bin Said Al Ail telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb telah
mengabarkan kepadaku 'Amru dari Ibnu Syihab dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah shalat ashar seperti hadits di atas.
985. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku bacakan di hadapan
Malik dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik katanya; "Kami mengerjakan shalat Ashar,
kemudian seseorang pergi ke Quba' dan menemui mereka sementara matahari masih
meninggi."
986. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; Aku bacakan kepada
Malik dari lshaq bin Abdulah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, katanya; kami shalat
Ashar, kemudian seseorang pergi ke Bani 'Amru bin 'Auf dan ia mendapati mereka masih
melakukan shalat Ashar."
<*' > * i
>.y . . . > >
9 \ ' ^
> - >
>U - T - - ’ 'Vd^
>>
a
,» >. >
> s i
987. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Muhammad bin Shabah dan
Qutaibah dan Ibn Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail bin Ja'far dari
Al 'Ala' bin Abdurrahman bahwa ia pernah menemui Anas bin Malik di rumahnya di Bashrah,
yaitu ketika selesai shalat zhuhur, sementara rumahnya berada disamping masjid. Ketika
kami menemuinya, dia bertanya; "Apakah kalian sudah shalat ashar?" Kami jawab; "Baru
saja kami tinggalkan waktu shalat zhuhur." Kata Anas; "Lakukanlah shalat 'Ashar." Maka
kami pun melakukan shalat ashar. Ketika kami selesai mengerjaan shalat Ashar, aku
mendengar dia mengatakan; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ashar itulah shalat (yang biasanya ditelantarkan) orang munafik, ia duduk
mengamat-amati matahari, jika matahari telah berada diantara dua tanduk setan, ia
melakukannya dan ia mematuk empat kali (Rasul pergunakan istilah mematuk, untuk
menyatakan sedemikian cepatnya, bagaikan jago mematuk makanan -pent) ia tidak
mengingat Allah kecuali sedikit sekali."
988. Dan telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Mubarak dari Abu Bakr bin Utsman bin Sahal bin Hunaif katanya;
Aku mendengar Abu Umamah bin Sahi mengatakan; "Kami shalat zhuhur bersama Umar bin
Abdul Aziz, kemudian kami keluar hingga kami menemui Anas bin Malik, kami mendapati dia
tengah melakukan shalat Ashar. Lalu aku bertanya; "Wahai paman, shalat apa yang anda
lakukan ini?" Dia menjawab; "Shalat Ashar, dan inilah shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yang dahulu kami pernah shalat bersamanya."
U-Su^\ j ->1 ^
OoJ^iJW ^-a_£-Jj4j iLJL
989. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Sawwad Al 'Amiri dan Muhammad bin
Salamah Al Muradi dan Ahmad bin Isa sedangkan lafadznya hampir berdekatan, 'Amru
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedang keduanya mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits
dari Yazid bin Abu Hubaib bahwa Musa bin Sa'd Al Anshari menceritakan kepadanya dari
Hafs bin Abdullah dari Anas bin Malik, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah shalat Ashar untuk kami, ketika beliau selesai, salah seorang Bani Salamah menemui
beliau dan berkata; "Wahai Rasulullah, kami ingin menyembelih untuk sembelihan kami dan
sangat berharap agar anda menghadirinya. Beliau menjawab; "Baiklah" Beliau pun berangkat
bersama kami, ternyata kami mendapati unta sembelihan belum disembelih, setelah itu unta
tersebut disembelih, kemudian dipotong-potong dagingnya dan dimasak, setelah itu kami
menyantapnya sebelum matahari menghilang." Al Muradi berkata; telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb dari Ibn Lahi'ah dan 'Amru bin Harits tentang hadis ini.
990. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan
kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Al Awza'i dari Abu Najasy
katanya; Aku pernah mendengar Rafi' bin Khadij mengatakan; "Kami pernah shalat Ashar
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian sembelihan disembelih dan dibagi
menjadi sepuluh bagian, setelah (dagingnya) dimasak, kami lalu memakannya sebelum
matahari terbenam." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dan Syu'aib bin lshaq Ad Dimasyqi keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Al Awza'i dengan sanad seperti ini, hanya dia
katakana; "Setelah Ashar kami menyembelih unta sembelihan di masa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, " Hanya dia tidak mengatakan; "Kami shalat bersama beliau."
Bab: Teguran keras dari meninggalkan shalat asar (
n'isi jsiUiS'
991. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; Aku bacakan kepada Malik
dari Nafi 1 dari Ibn Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa kehilangan shalat ashar, seolah-olah ia kehilangan keluarga dan hartanya." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid, katanya;
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya. 'Amru
mengatakan; dan telah sampai kepadanya, sedangkan Abu Bakr mengatakan; "Dan 'Amru
memarfu'kannya."
992. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Said Al Aili sedangkan lafadz darinya, dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibn Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin
Al Harits dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang ketinggalan shalat ashar, seolah-olah ia kehilangan
keluarga dan hartanya."
993. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Muhammad dari 'Abidah dari Ali dia berkata;
"Ketika perang Ahzab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga Allah
memenuhi kuburan dan rumah mereka dengan api neraka, sebagaimana mereka telah
menahan dan mengganggu kami dari shalat wushta (shalat ashar) hingga matahari
terbenam." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Said (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Mu'tamir
bin Sulaiman, semuanya dari Hisyam dengan isnad seperti ini.
Bab: Dalil bagi pendapat yang mengatakan "Shalat wustha adalah shalat asar"
Jls)
Z'\'£ » <* . ^ \ ?<.>«> t ' > if* \ ' . \ A\ ' .. »T\ • <
994. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar, Ibnul Mutsanna mengatakan; telah menceritakan kepada kami Muhammad binJa'far
telah menceritakan kepada kami Syu'bah, katanya; Aku mendengar Qatadah menceritakan
dari Abu Hissan dari Abidah dari Ali dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda ketika perang Ahzab: "Mereka telah menyibukkan kami dari shalat wustha hingga
matahari terbenam, semoga Allah memenuhi kuburan mereka dengan api." -atau dengan
redaksi lain- "Rumah mereka atau lembah mereka", -Syu'bah ragu tentang redaksi rumah
atau lembah,- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Said dari Qatadah dengan sanad ini, ia
mengatakan; "Rumah dan kuburan mereka." la tidak meragukan redaksi haditsnya.
995. Dan telah menceritakan kepada kami hadits diatas Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair
bin Harb, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Al
Hakam dari Yahya bin Al Jazzar dari Ali (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz sedangkan lafadznya berasal dari dia, katanya; telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam
dari Yahya, ia mendengar Ali berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada
perang Ahzab, ketika beliau duduk diatas tepi parit; "Pasukan musuh benar-benar telah
menyibukkan kita dari shalat wustha (ashar) hingga matahari terbenam, semoga Allah
memenuhi kuburan dan rumah mereka -atau dengan redaksi lain- kuburan dan lembah
mereka dengan api."
996. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Abu Kuraib mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari Al A'masy
dari Muslim bin Shubaih dari Syutair bin Syakal dari Ali dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda pada perang Ahzab; "Pasukan musuh benar-benar telah
menyibukkan kita dari shalat wustha (ashar), semoga Allah memenuhi rumah dan kuburan
mereka dengan api." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan dua shalat
malam, yaitu maghrib dan isya.
997. Dan telah menceritakan kepada kami 'Aun bin Salam Al Kufi telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Thalhah Al Yami dari Zubaid dari Murrah dari Abdullah dia berkata;
"Kaum Musyrikin pernah menahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari shalat Ashar
hingga matahari memerah atau menguning. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda; "Sungguh mereka telah menyibukkan kita dari shalat wustha yaitu shalat ashar,
semoga Allah memenuhi rongga mereka dan kubur mereka dengan api, -atau dengan redaksi
lain- "Semoga Allah mengisi rongga dan kubur mereka dengan api."
998. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi katanya; aku menyetorkan
hapalanku kepada Malik dari Zaid bin Aslam dari Alqa'qa' bin Hakim dari Abu Yunus mantan
budak Aisyah, katanya; Aisyah pernah memrintahkanku untuk menulis mushaf. Lalu dia
berpesan; "Jika sampai ayat ini "Jagalah oleh kalian seluruh shalat yang ada dan shalat
wustha" (QS. Albaqarah 238), maka beritahukanlah kepadaku, " Ketika aku sampai ayat itu,
aku lalu memberitahukan kepadanya, seketika itu pula dia mendiktekan kepadaku "Jagalah
oleh kalian seluruh shalat yang ada dan shalat wustha, " yatiu shalat ashar, "Dan berdirilah
kepada Allah dengan penuh kepatuhan" (QS. Albaqarah 283), kata Aisyah; aku
mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
X j, y S
l3 J yj* Cjt liUj pJuli j aILc-'^ \ j^> lib 1 JlS 4-) jlc-
999. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Al Fudlail bin Marzuq dari
Syaqiq bin 'Uqbah dari Al Barra' bin 'Azib katanya; "Jagalah oleh kalian seluruh shalat yang
ada" ayat ini turun ketika shalat ashar, maka kami membacanya sekehendak Allah beberapa
lama, kemudian Allah memansukhkannya hingga turun ayat "Jagalah oleh kalian seluruh
shalat yang ada dan shalat wustha" (QS. Albaqarah 238), Maka seseorang yang ketika itu
duduk bersama Fudlail bin Marzuq berkata pada Syaqiq "Shalat wustha yang dimaksud
adalah shalat ashar, " Lalu Al Barra' berkomentar; aku telah mengabarkan kepadamu
bagaimana ayat itu turun dan bagaimana Allah memansukhkannya, dan Allah dzat yang lebih
tahu." Muslim mengatakan; Dan hadis itu diriwayatkan pula oleh Al Asyja'i dari Sufyan Ats
Tsauri dari Al Aswad bin Qais dari Syaqiq bin 'Uqbah dari Al Barra' bin 'Azib, kata Al Barra',
kami membacanya bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beberapa lama semisal hadis
Fudlail bin Marzuq.
K'tl* < JlAA&.t >
> S *
i_^.j3lajLLii\4^A53)1oSl^ j£- y^\
y^\^j^k\^>k\'s _^jU_^5Uiu
3li^\ ^lSS^4,^\U^^^jLLil\dJ^Ul^
9
^ij^*-a->
1000. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al
Mutsanna dari Mu'adz bin Hisyam. Abu Ghassan mengatakan; telah menceritakan kepada
kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Yahya bin Abu Katsir,
katanya; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman dari Jabir bin
Abdullah, bahwa pada perang Khandaq, Umar bin Khattab mencela habis-habisan terhadap
orang kafir Quraisy dan berujar; "Wahai Rasulullah, demi Allah, hamir saja aku tidak shalat
Ashar hingga matahari nyaris tenggelam." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda; "Demi Allah, jika aku mendirikan sekarang, " Ketika kita singgah di Bathan (baca,
Bat-haan), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil air wudlu' dan kami pun
berwudlu', lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat ashar setelah matahari
terbenam, kemudian beliau shalat maghrib sesudahnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim. Abu Bakr mengatakan; telah
menceritakan kepada kami, sedangkan lshaq mengatakan; telah mengabarkan kepada kami
Waki' dari Ali bin Mubarak dari Yahya bin Abu Katsir seperti sanad hadits ini."
Bab: Keutamaan shalat subuh dan asar, serta menjaga keduanya
La-^-A-C- IpiaJ \ ^ j^anWy)
j b^y. y* j>) lA d>) IA' S^'
p^> jo _45U^3l
1001. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku menyetorkan hapalan
kepada Malik dari Abu Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda; Di antara kalian ada malaikat yang bergantian di waktu malam
dan siang, mereka berkumpul ketika shalat fajar dan shalat ashar, lantas malaikat yang
bermalam naik dan Tuhan mereka menanyai mereka -sekalipun Dia paling tahu terhadap
mereka- bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku? Jawab mereka; "Kami tinggalkan
mereka dalam keadaan shalat, dan kami datangi mereka juga dalam keadaan shalat." Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di antara kalian ada malaikat yang
bergantian... seperti hadis Abu Zanad."
1002. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Marwan bin Muawiyah Al Fizari telah mengabarkan kepada kami Ismail bin Abu Khalid telah
menceritakan kepada kami Qais bin Abu Hazim katanya; aku mendengar Jarir bin Abdullah
berkata; "Kami pernah duduk-duduk disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba
beliau melihat bulan di malam purnama dan berujar; "Ketahuilah, kalian akan melihat Rabb
kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak kesulitan melihatnya, sekiranya
kalian mampu untuk tidak keberatan mendirikan shalat sebelum terbit matahari dan
sebelum terbenamnya, maksudnya shalat ashar dan shubuh (fajar)." Kemudian Jarir
membacakan ayat "Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan
sebelum terbenamnya." QS.Toha 130, Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah dan Waki'
dengan sanad seperti ini, dan beliau juga bersabda; "Kalian akan dihadapkan kepada Rabb
kalian sehingga kalian melihat-Nya sebagaimana kalian melihat bulan ini, " Qais mengatakan;
"Kemudian Beliau membaca (ayat tersebut), dan tidak mengatakan "Jarir."
u_^*CJl£-4U\
1003. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Waki', Abu Kuraib mengatakan; telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Ibnu Abu Khalid dan Mis'ar dan Al Bakhtari Ibnul Mukhtar, mereka
mendengarnya dari Abu Bakr bin Imarah bin Ru'aibah dari Ayahnya dia berkata; aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka
seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya." maksudnya fajar
(subuh) dan ashar, lantas seseorang dari penduduk Bashrah berkata; "Apakah engkau
mendengar hadis ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Jawabnya; "Benar", laki-laki
itu berkata; "Dan saya bersaksi bahwa saya mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, kedua telingaku mendengarnya, dan hatiku mencermatinya dengan serius."
^ 3^ l Cr? J ^4 :_V^ ^ j il» J
1004. Dan telah menceritakan kepadaku Ya'kub bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abu Bukair telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Abdul Malik
bin Umair dari Ibnu 'Umarah bin Ru'aibah dari Ayahnya dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit
matahari dan sebelum terbenamnya." Ketika itu disisinya ada seorang laki-laki penduduk
Bashrah seraya bertanya; "Apakah engkau mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam?" Ayah Ibnu Umairah menjawab; "Benar, dan aku bersaksi atasnya" dia
melanjutkan; "Dan telah kudengar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda di
tempat yang engkau juga mendengar (hadits ini)."
> T .> 0 i\^\^ Jc 3 % -Jj&
1005. Dan telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azadi telah menceritakan
kepada kami Hammam bin Yahya telah menceritakan kepadaku Abu Jamrah Adi Dluba'i dari
Abu Bakr dari Ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa shalat pada kedua waktu dingin (ashar dan subuh), maka ia akan masuk surga."
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Bisyr bin
As Sari katanya (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu
Khirasy telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Ashim, keduanya mendengar Hammam
dengan isnad saeperti ini, beliau menisbatkan kepada Abu Bakr, keduanya mengatakan;
maksudnya Abu Bakr bin Abu Musa.
Bab: Penjelasan bahwa awal waktu maghrib adalah saat terbenamnya matahari
^ y fctuAi» i i' J\ <_-> cJij J j\ )
1006. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Hatim maksudnya bin Ismail dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa 1 , bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat maghrib ketika matahari terbenam dan
tak kelihatan lagi.
\-£U- J&zgp
1007. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Al Auza'i
telah menceritakan kepadaku Abu Najasyi, dia berkata; Aku mendengar Rafi' bin Khadij
berkata; "Kami pernah shalat maghrib bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
salah seorang diantara kami pulang dan masih bisa melihat tempat anak panahnya." Dan
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan kepada
kami Syu'aib bin lshaq Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah
menceritakan kepadaku Abu Najasyi telah menceritakan kepadaku Rafi' bin Khadij katanya;
"Kami pernah shalat maghrib seperti hadits di atas.
Bab: Waktu shalat isya dan mengakhirkannya (l&
Ju - ^ j-^<l 3 J*siUaj
34^-^ 3^ cS-^O^ci. ^ (^^A^oJLLM d^ *^U-aJ\ A^c- <^AA>- J s->3a>J\3^
*3oUj
1008. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Sawwad Al 'Amiri dan Harmalah bin
Yahya, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus, bahwa Ibn Syihab telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata; "Suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat
isya' yang sering diistilahkan dengan 'shalat atamah. Rupanya beliau tak kunjung datang
hingga Umar bin Khattab berkata; "Anak-anak kecil dan kaum wanita telah telanjur tidur."
Tidak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan berkata kepada
penghuni masjid, yaitu ketika beliau menemui mereka: "Tak seorang pun dari penduduk
bumi yang menunggu shalat isya' selain kalian. Dan itu terjadi ketika Islam belum
tersosialisasi ke tenghah-tengah masyaraakat." Harmalah menambahkan dalam
periwayatannya, Ibn Syihab berkata; Dan disebutkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda; "Tidakkah kalian sebaiknya mengunjungi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk mengimami shalat? dan itu terjadi ketika Umar berteriak-teriak
menyerukan panggilan shalat." Telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Al
Laits telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dengan
sanad seperti ini, namun ia tidak menyebutkan ucapan Az Zuhri, dan disebutkan kepadaku
redaksi sesudahnya.
> 9> > l ' \ s 't \ » ^ ^ ..I ^ ^ ^ ^ i ^ > » 'i ^ » \
1009. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Hatim, keduanya
dari Muhammad bin Bakr katanya, (di diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad
katanya, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Syair dan
Muhammad bin Rafi', keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq
sedangan lafadz mereka berdekatan, semuanya dari Ibnu Juraij, katanya; telah mengabarkan
kepadaku Mughirah bin Hakim dari Ummu Kultsum binti Abu Bakr, ia mengabarkan
kepadanya dari 'Aisyah katanya; "Suatu malam Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan
shalat 'atamah (isya') sampai berlalu sebagian besar malam dan penghuni masjid pun
ketiduran, setelah itu beliau datang dan shalat. Beliau bersabda: "Sungguh ini adalah waktu
shalat isya' yang tepat, sekiranya aku tidak memberatkan umatku." Sedang dalam hadis
Abdurrazaq disebutkan dengan redaksi "Kalaulah waktu ini tidak memberatkan umatku."
\ £-Xjo 3 ) 33^ <L&>- aILc-
l)\ Jj ^ J jjbl l Jb^aZlS U 4)-*!
1010. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim. Ishaq
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Zuhair mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Al Hakam dari Nafi' dari Abdullah bin
Umar katanya; "Suatu malam, kami menunggu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk
shalat isya', yaitu shalat fardhu terakhir. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menemui kami ketika sepertiga malam telah berlalu atau sesudahnya, kami tidak tahu
apakah keluarganya menyibukkan beliau atau ada urusan lainnya. Ketika beliau datang,
beliau bersabda: "Sungguh kalian tengah menunggu-nunggu shalat yang tak ada penganut
agama lain menunggunya selain kalian, kalaulah tidak memberatkan umatku, niscaya aku
mengimami mereka pada waktu-waktu seperti ini." Kemudian beliau memerintahkan
mu'adzinnya untuk mengiqamati shalat, lalu beliau mendirikan shalat.
1011. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibn Juraij telah mengabarkan kepadaku
Nafi' telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar bahwa suatu malam Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam disibukkan oleh suatu urusan, sehingga beliau tangguhkan shalat
isya' hingga kami ketiduran di masjid, kami lalu bangun, kemudian tidur lagi, dan bangun
lagi, setelah itu Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami dan bersabda: "Tidak
ada seorang pun penghuni bumi malam ini yang menunggu-nunggu waktu shalat selain
kalian."
r^=£\j\ jdi\ jiii\ >i j
1012. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi' Al 'Abdi telah menceritakan
kepada kami Bahz bin Asad Al 'Ammi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah
dari Tsabit bahwa mereka bertanya kepada Anas tentang cincin Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu dia menjawab; "Suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
mengakhirkan shalat isya' hingga separah malam atau nyaris separah malam berlalu, lalu
beliau datang dan bersabda: "Orang-orang telah shalat dan tidur, sementara kalian terus
dihitung dalam shalat selama kalian menunggu shalat." Kata Anas; "Seolah-olah aku melihat
mata cincinnya dari perak dan beliau angkat telunjuk kirinya dengan kelingking."
9 s
1013. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Syair telah menceritakan kepada kami
Abu Zaid Said bin Rabi' telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khalid dari Oatadah dari
Anas bin Malik katanya; "Suatu malam, kami pernah menunggu-nunggu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, hingga hamper tengah malam, kemudian beliau datang dan
shalat, seusai shalat beliau menemui kami dengan menghadapkan wajahnya, seolah-olah
aku melihat mata cincinnya yang berada di tangannya terbuat dari perak, " Dan telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Shabah Al 'Athar telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Abdul Majid Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Qurrah dengan sanad
seperti ini, namun dia tidak menyebutkan "Kemudian beliau menemui kami dengan
menghadapkan wajahnya."
4^LC-^\ J ^\s>^\ jXll\£^£ jlS
j^\ i> /UlS
J\i3lS <ijjiLl!L^=^\ ^ j J6^ J^l * Jl& L« Jla jl
1014. Dan telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al Asy'ary dan Abu Kuraib keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu
Musa dia berkata; "Aku dan para sahabatku yang bersamaku di perahu singgah di Baqi' But-
han, ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di Madinah. Setiap malam,
beberapa orang diantara mereka secara bergantian mengunjungi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam." Abu Musa berkata; "Kebetulan aku bersama kawan-kawanku menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu beliau tengah sibuk terhadap urusannya,
hingga beliau mengakhirkan shalat isya' padahal telah berlalu separah malam, kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan mengimami mereka. Setelah beliau
tunaikan shalatnya, beliau bersabda kepada hadirin; "Tunggu sebentar, saya akan
menyampaikan sesuatu untuk kalian, bergembiralah, diantara nikmat Allah yang diberikan-
Nya untuk kalian, tidak ada seseorang pun yang mengikuti shalat ini selain kalian, -atau
beliau bersabda dengan redaksi- "Tak ada seorang pun selain kalian yang mengikuti shalat
waktu ini, " saya tidak ingat lagi mana yang benar dari keduanya. Abu Burdah berkata; Abu
Musa berkata; "Maka kami pulang dengan kegembiraan atas segala yang kami dengar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
J
>
1015. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij katanya; Aku katakan kepada
'Atha'; "Kapan waktu yang paling engkau sukai agar aku shalat isya' bersamamu, yang
diistilahkan orang-orang dengan shalat 'atamah itu, dan aku dan kamu hanya berdua? Jawab
'Atha'; Aku pernah mendengar Ibnu Abbas mengatakan; "Suatu malam Nabi shallallahu
'alaihi wasallam hendak mengerjakan shalat isya'." Ibnu Abbas berkata; Hingga para sahabat
ketiduran dan terbangun, kemudian ketiduran dan terbangun. Umar bin Khatthab kemudian
berdiri dan berkata; "Shalat!" Ath' berkata; Ibn Abbas melanjutkan; Tidak beberapa lama
Nabiyulah shallallahu 'alaihi wasallam muncul, seolah-olah aku melihatnya kepalanya
meneteskan air dan beliau letakkan tangannya diatas sebelah kepalanya, beliau bersabda:
"Kalaulah tidak memberatkan umatku, niscaya aku akan menyuruh mereka supaya
mendirikan shalat (seperti waktu sekarang)." Ibnu Juraij berkata; aku bertanya kepada
'Atha'; "Lalu bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya diatas
kepalanya sebagaimana diberitakan Ibn Abbas?" 'Atha' lalu merenggangkan sedikit antara
jari-jarinya, kemudian ia letakkan ujung-ujung jarinya diatas tanduk kepala, kemudian ia tarik
dan ditelusurkan ke arah kepala hingga jempolnya menyentuh ujung telinga yang
menghadap wajah, kemudian beliau telusurkan kearah bagian atas pipinya dan arah
jenggotnya, dia melakukan dengan tidak terlalu pelan dan tidak pula terlalu cepat." Saya
tanyakan kepada 'Atha'; "Berapa kali diceritakan kepadamu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengakhirkan shalat isya' hingga larut malam?" Jawab 'Atha' "Saya tidak tahu."
Atha' berkata; Oleh karena itu, aku lebih suka melakukan shalat isya' secara sendirian ketika
waktu sudah larut, sebagaimana dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu
malamnya, sekalipun itu memberatkanmu, baik kau lakukan sendiri atau bersama orang-
orang (jamaah), maka lakukanlah secara ideal, tidak terlalu pelan dan tidak terlalu cepat."
1016. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Outaibah bin Said dan Abu Bakr
bin Abu Syaibah. Yahya mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua orang
lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abui Al Ahwash dari Simak dari Jabir
bin Samurah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa mengakhirkan shalat isya'.
1
1017. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said dan Abu kamil Al Jahdari,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak dari Jabir bin
Samurah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu sering mendirikan shalat
seperti shalat kalian ini, beliau mengakhirkan shalat isya' beberapa saat setelah shalat kalian,
dan beliau meringankan shalatnya." Dalam periwayatan Abu kamil disebutkan dengan
redaksi "Beliau berulang kali meringankan shalat."
JCJ
1018. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abi Umar. Zuhair
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Abu Labid dari
Abu Salamah dari Abdullah bin Umar, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jangan sampai orang arab dusun (primitife) mengganti istilah shalat kalian,
ketahuilah bahwa nama shalat malam itu adalah isya' -bukan shalat atamah-, karena
memang shalat itu (dikerjakan) ketika mereka mengandangkan unta tengah malam untuk
mereka perah susunya yang mereka istilahkan yu'thimuun."
1019. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdulah bin Abu Labid dari
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Ibnu Umar, katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jangan sampai orang arab primitive menggantikan istilah shalat isya'
kalian, sungguh shalat itu dalam kitabullah tertulis dengan nama 'Isya', hanya ia berada di
tengah malam ketika unta-unta diperah susunya yang diistilahkan yu'tham."
Bab: Disunahkannya bersegera dalam melaksanakan shalat subuh di awal waktu, yakni
ketika pagi masih gelap ( oW
s
1020. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb, semuanya dari Sufyan bin 'Uyainah kata 'Amru telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah, bahwa para wanita
mukminat pernah shalat subuh bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian mereka
pulang dengan membungkus wajah mereka dengan kain sehingga tak seorangpun
mengenalnya.
1021. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibnu Syihab mengabarkan
kepadanya, dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Urwah biun Zubair, bahwa 'Aisyah
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Dahulu para wanita mukminat menghadiri
shalat fajar (subuh) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengerudungi
kepala dengan kain, kemudian mereka kembali ke rumah masing-masing, mereka tidak
dikenal karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat subuh ketika
keadaan masih pagi buta."
oliuLbd* \j Jla j
1022. Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami dan lshaq bin Musa Al
Anshari, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ma'an dari Malik dari Yahya bin
Said dari 'Amarah dari 'Aisyah katanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat
subuh, sementara para wanita pulang dengan mengerudungi kepala mereka dengan kain,
hingga mereka tidak dikenal karena keadaan masih gelap gulita." Kata Al Anshari dalam
periwayatannya; "Mereka lipatkan kain di kepalanya."
'--'S >vA- Jj J)&i.
> 4
9 .9 y 9 S 9 .
J,
C; pL^^\ vsjl^^\ jl^i\ s^3vi^ ^ ^
1023. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -(Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basyar, keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah -
dari Sa'd bin Ibrahim, dari Muhammad bin 'Amru bin Hasan bin Ali katanya; "Ketika Hajjaj
tiba di Madinah, kami bertanya kepada Jabir bin Abdullah seraya berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat zhuhur di pertengahan siang ketika hari sangat
panas, dan ashar ketika matahari masih bersih, dan maghrib ketika matahari terbenam, dan
isya' kadang beliau mengakhirkannya dan kadang beliau menyegerakannya. Jika beliau lihat
para sahabat telah berkumpul, maka beliau menyegerakannya dan jika beliau lihat para
sahabat kurang bergegas mendatanginya, beliau akan mengakhirkannya, adapun subuh
maka para sahabat atau Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya ketika pagi masih
gelap gulita." Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Muadz telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'd ia
mendengar Muhammad bin 'Amru bin Al Hasan bin Ali, katanya; Al Hajjaj seringkali
mengakhirkan sekian banyak shalat, maka kami bertanya kepada Jabir bin Abdullah seperti
haditsnya Ghundar.
3Vs Li ufes f jli\ J^ii\ 3\i
djVjLnJL» \ 'Jsu ^ jl \ ' la * *9 ‘“^ ^
SalJ\
1024. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
mengabarkan kepadaku Sayyar bin Salamah katanya; aku mendengar Ayahku bertanya Abu
Barzah tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Sayyar menjawab, aku pernah
bertanya kepada ayahku; 'Apakah engkau mendengarnya dari Abu Barzah? Ayahku
menjawab; "Seperti aku memperdengarkan kepadamu saat ini." Kata Sayyar; aku dengar
ayahku bertanya kepada Abu Barzah tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Kata ayahku; Rasulullah tidak mempedulikan, sebagian beliau akhirkan, kata ayahku, yakni
shalat isya' hingga pertengahan malam, dan beliau tidak suka tidur sebelum isya', tidak suka
bicara setelah isya'." Kata Syu'bah; Kemudian aku menanyainya dan ia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyukai zhuhur ketika matahari tergelincir dan ashar ketika
seseorang pergi ke penghujung Madinah dan matahari masih meninggi." Syu'bah
melanjutkan; "Dan waktu shalat maghrib, aku tidak mengetahuinya, bagaimana ia
menyebutkan, setelah itu aku menemui Abu Barzah dan bertanya kepadanya, dia menjawab;
"Dan beliau melaksanakan shalat shubuh dan beranjak pergi ketika seseorang mengenal
wajah teman duduknya, dan beliau membaca enam puluh sampai seratus ayat (dalam shalat
shubuh)."
1025. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sayyar bin Salamah katanya; aku
mendengar Abu Barzah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mempedulikan
untuk mengakhirkan sebagian shalat isya' hingga pertengahan malam, dan beliau tidak
menyukai tidur sebelum isya' dan tidak menyukai pembicaraan sesudahnya." Syu'bah
mengatakan; "Suatu kali aku menjumpai Sayyar dan ia berkata; "Sepertiga malam."
. 'V. * \ '
As>-^ V * ya ■ > <_3 <J$s>- 1_3
1026. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Suwaid bin 'Amru Al Kalbi dari Hammad bin Salamah dari Sayyar bin Salamah Abu Al Minhal,
katanya; aku menengar Abu Barzah Al Aslami berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengakhirkan shalat isya' hingga sepertiga malam, dan beliau tidak menyukai tidur
sebelum isya' dan pembicaraan sesudahnya. Terkadang beliau membaca enampuluh hingga
ayat dalam shalat shubuh, dan beliau beranjak ketika kami satu sama lain bisa mengenal
wajahnya."
Bab: Makruhnya mengakhirkan shalat dari waktu dan apa yang harus dilakukan oleh
makmum j Jb\ ^ )
^ul43SdS\?fy^S\ugM\
1027. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin hisyam telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid katanya (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku
Abu Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Al Jahdari, keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Hammad dari Abu Imran Al Jauni dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar,
katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku; "Bagaimana
pendapatmu jika engkau dipimpin oleh para penguasa yang mengakhirkan shalat dari
waktunya, atau meninggalkan shalat dari waktunya?" Abu Dzar berkata; aku menjawab;
"Lantas apa yang anda perintahkan kepadaku?" Beliau bersabda; "Lakukanlah shalat tepat
pada waktunya, jika kamu mendapati bersama mereka, maka lakukanlah lagi, sebab hal itu
dihitung pahala shalat sunnah bagimu." Dan Abu Hurairah tidak menyebutkan kalimat
"Tertinggal dari waktunya."
1028. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, telah mengabarkan kepada kami
Ja'far bin Sulaiman dari Abu Imran Al Jauni dari Abdulah bin Shamit dari Abu Dzar katanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Wahai Abu Dzar, sepeninggalku
nanti, akan muncul para penguasa yang mengakhirkan shalat, maka tunaikanlah shalat tepat
pada waktunya, jika kamu mendapati (mereka) shalat tepat pada waktunya, maka kamu
mendapatkan pahala sunnah, kalaupun tidak, berarti kamu telah menjaga shalatmu."
'i&&£3£4\ ji^SUoi>Us^\ jU Ssj^di'jS^^jls^
1029. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Idris dari Syu'bah dari Abu Imran dari Abdullah bin Shamit dari
Abu Dzar dia berkata; Kekasihku mewasiatkanku untuk selalu mendengar dan taat sekalipun
kepada seorang budak yang cacat, dan agar aku mendirikan shalat tepat pada waktunya,
kalaupun kamu menemukan suatu kaum yang telah mendirikan shalat, berarti kamu telah
menjaga shalatmu, kalaulah tidak, maka kamu akan memperoleh pahala sunnah."
l^SJJ Jla \j« Jla Jli l^xsj (j \ S \ tlol <-J JJ*3
1030. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Hubaib Al Haritsi, telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Budail dia
berkata; aku mendengar Abu Aliyah menceritakan dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda -sambil menepuk pahanya-
"Bagaimana jika engkau masih hidup ditengah suatu kaum yang suka menunda-nunda shalat
dari waktunya?" Abu Dzar justeru bertanya; "Menurut engkau, apa yang engkau perintahkan
kepada kami?" Beliau menjawab; "Tunaikanlah shalat tepat pada waktunya, kemudian
tunaikan keperluanmu, jika shalat diiqamati sedang kamu berada di masjid, ikutlah shalat
bersama."
y\ >l3l3vQ^JUl\ a Vv
i \j> j {Ji \ C— <CJl£- ^ ciU* V \ _\»Lc- <jc- U»i9 L > j
1031. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail
bin Ibrahim dari Ayyub dari Abu Aliyah Al Barra' dia berkata; Ibnu Ziyad pernah
mengakhirkan shalat, lantas Abdullah bin Shamit datang menemuiku, lalu aku berikan kursi
untuknya, setelah duduk, aku menceritakan kepadanya apa yang dilakukan oleh Ibnu Ziyad,
Abdullah lalu menggigit bibirnya dan beliau tepuk pahaku sambil berkata; "Aku pernah
bertanya kepada Abu Dzar sebagaimana engkau bertanya kepadaku. Abu Dzar menepuk
pahaku sebagaimana aku menepuk pahamu, lalu dia berkata; "Aku bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana engkau bertanya kepadaku, lalu beliau
menepuk pahaku sebagaimana aku menepuk pahamu, dan beliau berpesan; "Tunaikanlah
shalat tepat pada waktunya, jika kamu mendapati shalat bersama mereka, maka shalatlah
(bersama mereka), jangan kamu katakan "Maaf, aku telah melakukan shalat, maka aku tak
akan shalat lagi."
t ? ■»>
1032. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Nadhr At Taimi telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Nu'amah
dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar katanya; "Bagaimana kalian? -atau dengan redaksi
lain- "Bagaimana kamu bila masih hidup ditengah-tengah suatu kaum yang suka menunda-
nunda shalat dari waktunya? Tunaikanlah shalat tepat pada waktunya, jika shalat telah
diiqamati, (sedangkan kamu telah shalat) maka tunaikanlah shalat bersama mereka, sebab
yang demikian adalah tambahan (bonus) kebaikan (untukmu)."
1033. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada
kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam, telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Mathar dari Abui
'Aliyah Al Barra' katanya; aku berkata kepada Abdullah bin Shamit; "Kami pernah shalat
Jum'at di belakang para penguasa yang mengakhirkan shalat." Abui Aliyah mengatakan;
Maka Abdullah menepuk pahaku dengan tepukan yang menjadikanku lumayan sakit.
Abdullah bin Shamit berkata; "Aku pernah bertanya kepada Abu Dzar tentang hal itu, dan dia
menepuk pahaku, lalu dia berkata; "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tentang hal itu, lalu beliau menjawab: "Tunaikanlah shalat tepat pada
waktunya, bila kalian mampu, tunaikanlah shalat kalian bersama mereka sebagai shalat
sunnah." Al Barra' mengatakan; Abdullah berkata; "Aku pernah mendapatkan cerita bahwa
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menepuk paha Abu Dzarr."
Bab: Keutamaan shalat jamaah dan ancaman bagi yang meninggalkannya (o*^Ly? J.^a3
\ _x_^oLi 1 j Lo _j <*x- \ )
1034. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; pernah aku menyetorkan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Said bin Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat jama'ah lebih utama dua puluh lima derajat
daripada shalat salah seorang diantara kalian dengan sendiri."
t » ' 4 s * \\ * . * * ' >"» iL ^ ’ £ ' * ' » ' 1 * Vt\ \ » £ I 'f .% 1 'V» } 1 1 'f .C 1
I ( jX- »..aJ I -X-Q»-^| \ ( jX- ^>o _^iUo.X»-
1035. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat secara berjamaah lebih utama
dua puluh lima derajat daripada shalat secara individual, " Beliau melanjutkan: "Dan para
malaikat malam dan malaikat siang berkumpul ketika shalat fajar (subuh)." Abu Hurairah;
"jika kalian berkenan, maka bacalah "Dan tunaikanlah bacaan fajar (subuh) sesungguhnya
bacaan (shalat subuh) disaksikan oleh para malaikat." QS. Al-lsra"; 78. Dan telah
menceritakan kepadaku Abu Bakr bin lshaq telah menceritakan kepada kami Abui Yaman
telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri katanya; telah mengabarkan kepadaku
Said dan Abu Salamah, bahwa Abu Hurairah berkata; "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda seperti hadis Abdul A'la dari Ma'mar, hanya ia mengatakan dengan
redaksi "Lebih utama dua puluh lima bagian."
1036. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qo'nab, telah
menceritakan kepada kami Aflah dari Abu Bakr bin Muhammad bin 'Amru bin Hazm dari
Salman Al Agharr dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Shalat jama'ah menyamai dua puluh lima kali shalat yang dikerjakan secara
sendirian."
,VjN : J$Z j ZZ6£&S\Jprf*5pis5
1037. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Hatim,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad, katanya; Ibnu
Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Umar bin Atha' bin Abu Al Khuwar, bahwa
ketika ia duduk bersama Nafi' bin Jubair bin Muth'im, tiba-tiba Abu Abdullah yaitu suami
saudara perempuan Zaid bin Zabban, mantan budak orang-orang Bani Juhainah. Lalu Nafi'
memanggilnya dan berkata; "Aku mendengar Abu Hurairah mengatakan; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat bersama Imam lebih utama dua puluh lima kali
dibandingkan shalat yang dilakukan secara sendirian."
-X>-
1038. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan hapalan
kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Shalat jama'ah lebih utama dua puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian."
i j4.5!\sSui3ii
1039. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna,
katanya; telah menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah katanya; telah
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Shalatnya seseorang dengan berjama'ah melebihi shalatnya yang dikerjakan
secara sendiri sebanyak dua puluh tujuh derajat." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr
bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Ibnu Numair katanya,
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami Ayahku, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah dengan sanad seperti ini. Ibnu Numair berkata dari ayahnya dengan redaksi
"Sebanyak dua puluh tujuh derajat." Abu Bakr berkata dalam priwayatannya; "Kurang lebih
dua puluh derajat." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Nafi' dari Ibnu Umar
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan redaksi "Kurang lebih dua puluh derajat."
3
1040. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjumpai beberapa orang dalam beberapa shalat, maka
komentar beliau "Sungguh aku berkeinginan kuat menyuruh seseorang untuk mengimami
orang-orang, kemudian aku pergi untuk menemui orang-orang yang tidak menghadirinya
dan kusuruh mereka untuk membakari rumah-rumah mereka dengan sebongkah kayu.
Kalaulah seorang dari mereka tahu bahwa akan mereka dapatkan unta yang gemuk, niscaya
akan mereka hadiri shalat isya'."
\tw\' ’ '°'u V’ 1 '>>
Jitik-'jlsld.
b'^sA \ 5 J>-
1041. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Al A'masy (Dan diriwayatkan dari jalan lain) telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib sedangkan lafadz
hadits darinya, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari Al
A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Shalat yang dirasakan berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya' dan
shalat subuh, sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan
mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh
seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang dan ia mengimami
manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar untuk menjumpai suatu
kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku baker rumah mereka."
yy^'^yyyy
1042. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
katanya; ini yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, -lalu Abu Hurairah menyebutkan beberapa hadis, yang diantaranya-
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh aku berkeinginan menyuruh para
pemuda supaya mempersiapkan kayu bakar, kemudian aku menyuruh seseorang untuk
mengimami orang-orang, lalu rumah-rumah sekaligus para penghuninya (yang tidak
menghadiri shalat jamaah) supaya dibakar." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin
Harb dan Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim dari Waki' dari Ja'far bin Barqan dari Yazid bin Al
Asham dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits seperti di atas.
1043. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah
menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu lshaq dari Abu Al
Ahwash bahwa Abu lshaq mendengar darinya, dari Abdullah, bahwsanya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepada orang-orang yang ketinggalan shalat jumat; "Sungguh aku
berkeinginan untuk menyuruh seseorang mengimami manusia, kemudian kusuruh untuk
membakar rumah-rumah orang-orang yang ketinggalan (shalat) jumat."
Bab: Wajib mendatangi shalat jamaah bagi yang mendengar adzan
y, ^ -y. 3ls ^ j\ j^I\
S\£ 'Jzty
^fc3\5^3\3p&lA&\£2
1044. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim dan
Suwaid bin Sa'id dan Ya'kub Ad Dauraqi, semuanya dari Marwan Al Fizari. Qutaibah
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Al Fizari dari 'Ubaidullah bin Al Asham, dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah dia berkata;
"Seorang buta (tuna netra) pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berujar
"Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid." Lalu
dia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk shalat di
rumah. Ketika sahabat itu berpaling, beliau kembali bertanya: "Apakah engkau mendengar
panggilan shalat (adzan)?" laki-laki itu menjawab; "Benar." Beliau bersabda: "Penuhilah
seruan tersebut (hadiri jamaah shalat)."
Bab: Shalat jamaah adalah sunah para Nabi
\< V <C > v ’ '\\ :-V V»;. V *
1045. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr Al 'Abdi, telah menceritakan kepada kami Zakariya bin
Abu Zaidah telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Umair dari Abu Al Ahwash
katanya; Abdullah mengatakan; "Kami dahulu berpendapat, bahwa tidaklah seseorang yang
tidak menghadiri shalat (jamaah) melainkan ia seorang munafik yang telah jelas
kemunafikannya, atau kalaulah ia sakit, maka ia berjalan dengan cara dipapah diantara dua
orang hingga ia hadiri shalat." Abdullah bin Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah mengajari kami sunnah-sunnah petunjuk, dan diantara sunnah petunjuk
adalah shalat wajib di masjid yang karenanya dikumandangkan adzan.
''i
^Liin jiioj j jWb-ib yte#-5bitif&r
1046. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Al Fadl bin Dukain dari Abu Al Umais dari Ali bin Al Aqmar dari Abu Al Ahwash
dari Abdullah, katanya; "Siapa berkehendak menjumpai Allah besok sebagai seorang muslim,
hendaklah ia jaga semua shalat yang ada, dimanapun ia mendengar panggilan shalat itu,
sesungguhnya Allah telah mensyare'atkan kepada nabi kalian sunnah-sunnah petunjuk, dan
sesungguhnya semua shalat, diantara sunnah-sunnah petunjuk itu, kalau kalian shalat di
rumah kalian sebagaimana seseorang yang tidak hadir di masjid, atau rumahnya, berarti
telah kalian tinggalkan sunnah nabi kalian, sekiranya kalian tinggalkan sunnah nabi kalian,
sungguh kalian akan sesat, tidaklah seseorang bersuci dengan baik, kemudian ia menuju
salah satu masjid yang ada, melainkan Allah menulis kebaikan baginya dari setiap langkah
kakinya, dan dengannya Allah mngngkat derajatnya, dan menghapus kesalahan karenanya,
menurut pendapat kami, tidaklah seseorang ketinggalan dari shalat, melainkan dia seorang
munafik yang jelas kemunafikannya (munafik tulen), sungguh dahulu seseorang dari kami
harus dipapah diantara dua orang hingga diberdirikan si shaff (barisan) shalat yang ada."
Bab: Larangan untuk keluar dari masjid setelah adzan (
1047. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Al Ahwash dari Ibrahim bin Al Muhajir dari Abu Sya'tsa 1 , katanya; "Ketika
kami tengah duduk-duudk di masjid bersama Abu Hurairah, dan ketika seorang muadzin
mengumandangkan adzan, seseorang berdiri meninggalkan masjid sambil berjalan. Abu
Hurairah terus mengawasinya hingga laki-laki keluar dari amsjid. Abu Hurairah lalu berkata;
"Orang ini telah membangkang Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam."
J\ £ dUil IA \ >i- J\^\ issl». j
1048. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan
kepada kami Sufyan yaitu Ibnu Uyainah, dari Umar bin Said dari Asy'ats bin Abu Sya'tsa' Al
Muharibi dari ayahnya, katanya; "Aku mendengar Abu Hurairah ketika ia melihat seseorang
yang tengah keluar melewati masjid setelah dikumandangkan adzan; "Orang ini telah
membangkang Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: keutaman shalat isya dan subuh secara
berjamaah
1049. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al
Mughirah bin Salamah Al Makhzumi telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid yaitu
Ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Usman bin Hakim telah menceritakan kepada
kami Abdurrahman bin Abu 'Amrah katanya; Usman bin Affan memasuki masjid setelah
shalat maghrib, ia lalu duduk seorang diri, maka aku pun duduk menyertainya. Katanya;
"Wahai keponakanku, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa shalat isya' berjama'ah, seolah-olah ia shalat malam selama separuh malam,
dan barangsiapa shalat shubuh berjamaah, seolah-olah ia telah shalat seluruh malamnya."
Dan telah menceritakan kepadaku hadis ini Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah Al Asadi (Dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Rafi' katanya; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq,
semuanya dari Sufyan dari Abu Sahi Usman bin Hakim dengan sanad seperti ini.
1050. Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin Ali Al Juhdlami telah menceritakan
kepada kami Bisyr yaitu Ibn Al Mufadlal dari Khalid dari Anas bin Sirin katanya; aku
mendengar Jundab bin Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan
sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah
menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahannam."
4
jlj <3 '*-^ ! f‘_S **-5^r} ^r *£ . j^i ly* aIILl» }j* ^>^9 *^-£i *"*"** cy*^ \
^4>-
1051. Dan telah menceritakan kepada kami Ya'kub bin Ibrahim Ad Dauraqi telah
menceritakan kepada kami Ismail dari Khalid dari Anas bin Sirin katanya; aku mendengar
Jundab Al Qasri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah
karena jaminan-Nya menuntut kalian dengan suatu hal, karena siapa yang Allah
menuntutnya sesuatu karena jaminan-Nya, Allah pasti akan menemukannya dan
menelungkupkannya diatas wajahnya di neraka jahannam." Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari
Dawud bin Abu Hind dari Al Hasan dari Jundab bin Sufyan dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan hadis seperti ini, namun ia tidak menyebutkan "Lantas Allah
menelungkupkannya ke dalam neraka jahannam."
Bab: Rukhshah untuk tidak shalat berjamaah dengan adzanya udzur
-XjO \ )
&A l)'\ LA 'J\ 3\i4dZ$\ i
i ^3iii3i5^\illi^^i^ ^jyiw jis3iii\^jiuL
oo -X>- ^j-c- p-^\ Jjb j -A>- ^ y^Ji & J^ 0 - ■> y i$ye &-&\ clJ Uu^r <_jL^i
,^jd^3liv^U^6^%c^® Jc/f
$&$jiySi\<y J\ ;_^3lioo^\^s\jj (> ^il\3l
\ 1* j\ cLil^ ^ js | U\ J 6 ji 4^\ dl£- ji
^%U i j \£$J»\ $Q iX*&'J>f$.
% ^;SU\3 :_^3is^\s<i j$
? ' »
1052. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa
Mahmud bin Rabi' Al Anshari menceritakan kepadanya; bahwa 'Utban bin Malik -seorang
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang turut serta dalam perang badar, dari kaum
Anshar- pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Wahai
Rasulullah, aku tidak lagi percaya terhadap penglihatanku (pandangan sudah kabur) dan aku
terbiasa shalat mengimami kaumku, jika hujan turun, maka lembah yang berada antara aku
dan mereka mengalir deras, sehingga aku tak bisa mendatangi masjid mereka dan shalat
mengimami mereka. Aku sangat berkeinginan sekiranya anda datang dan shalat di mushalla
kaumku, sehingga aku menjadikannya sebagai mushalla. Beliau bersabda: "Baiklah, saya
akan datang insya Allah." Itban berkata; "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berangkat bersama Abu Bakr As sidiq ketika hari agak siang. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam meminta izin, setelah aku memberinya izin, beliau tidak duduk hingga masuk
rumah, kemudian beliau bertanya: "Dimanakah engkau menginginkan supaya aku shalat di
rumahmu?" Maka aku tunjukan ke sudut rumah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
berdiri dan bertakbir, lalu kami berdiri di belakangnya dan beliau mendirikan shalat dua
rakaat, kemudian beliau mengucapkan salam." Itban berkata; lalu kami menahan beliau
karena ada masakan khazir yaitu daging yang dicampur tepung berkuahyang sengaja kami
masak untuk beliau. Kata Itban selanjutknya; Lalu beberapa laki-laki dari tetangga yang ikut
berkumpul di sekitar kami, lalu seseorang berkata; "Dimanakah Malik bin Dukhsyun?"
sebagian mereka menjawab; "Dia adalah seorang munafik yang tidak mencintai Allah dan
Rasul-Nya." Seketika itu pula Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam menegur: "Janganlah
kamu mengatakan seperti itu, bukankah engkau tahu bahwa ia telah mengucapkan laa ilaaha
illallah yang ia niyatkan untuk memperoleh wajah Allah?" Ibn Syihab berkata; kemudian aku
bertanya Al Hushain bin Muhammad Al Anshari yaitu salah seorang bani Salim -ia adalah
sosok manusia yang paling mulia di kalangan mereka- tentang hadis Mahmud bin Rabi',
lantas dia membenarkannya. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Abd
bin Humaid, keduanya dari Abdurrazaq katanya; telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
dari Az Zuhri katanya; telah menceritakan kepadaku Mahmud bin Rabi' dari Itban bin Malik,
katanya; Aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau
membawakan hadits seperti hadits Yunus, hanyasaja ia mengatakan; "Lantas seseorang
bertanya; 'Dimanakah Malik bin Duhsyun? atau dengan redaksi Dukhaisyin?" Dan ia
tambahkan dalam hadisnya, Mahmud berkata; dan aku menyampaikan hadits ini kepada
sejumlah orang yang diantara mereka adalah Abu Ayyub Al Anshari, katanya; "Setahuku
bukan Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam yang berkata. Mahmud berkata; "Maka aku
bersumpah jika aku kembali kepada Itban, aku akan menanyainya." Mahmud melanjutkan;
"Aku pun kembali menemuinya dan aku menemuinya ketika ia telah lanjut usia dan
pandangannya telah buta, ketika itu ia menjadi imam kaumnya. Lalu aku duduk
disampingnya, aku bertanya kepadanya tentang hadits ini, ia lalu mnceritakannya
sebagaimana dahulu ia menceritakan kepadaku pertama kali. Az Zuhri berkata; "Setelah itu,
diturunkan beberapa fardhu dan masalah yang kami lihat segala urusan telah selesai, oleh
karena itu siapa yang bisa untuk tidak tertipu, maka lakukanlah." Telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Walid bin Muslim dari Auza'i,
katanya; telah menceritakan kepadaku Az Zuhri dari Mahmud bin Rabi' katanya; aku masih
teringat semprotan yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari suatu ember
milik kampungku." Mahmud berkata; telah menceritakan kepadaku Itban bin Malik, katanya;
aku berkata; "Wahai Rasulullah, penglihatanku telah memburuk, lalu ia menyampaikan suatu
hadis hingga ucapannya; "Maka beliau shalat dua raka'at mengimami kami, setelah itu kami
menahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena masakan Khasyisyah, yaitu bubur
tepung bercampur daging yang kami masak untuk beliau." Namun sesudah itu Mahmud bin
Rabi' tidak menyebut tambahan Yunus dan Ma'mar.
Bab: Bolehnya shalat jamaah dalam shalat sunah, dan shalat di atas tikar kecil ( j\ y>r
J > j\^jiidUUy j^ls
» X X ^ / ^
1053. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku pernah menyetorkan
hapalan kepada Malik dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, bahwa
neneknya Mulaikah pernah mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena
hidangan yang aku buat. Beliau pun memakannya, setelah itu beliau bersabda: "Berdirilah
kalian, aku akan mengimami untuk kalian." Anas bin Malik berkata; "Aku lalu berdiri menuju
sebuah tikar yang warnanya telah menghitam, karena sekian lama dipakai, lalu kuperciki
dengan air, saementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri diatasnya. Aku lalu
membuat shaff bersama seorang anak yatim yang berada di belakang beliau dan seorang
wanita tua di belakang kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian shalat dua
raka'at mengimami kami, selanjutnya beliau beranjak pergi."
1054. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh dan Abu Rabi', keduanya dari
Abdul Warits. Syaiban mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abu
Tayyah dari Anas bin Malik, katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sosok
manusia yang terbaik akhlaknya, ketika waktu shalat tiba dan beliau di rumah kami, maka
beliau memerintahkan agar dibentangkan tikar yang ada dibawahnya. Kemudian disapu dan
diperciki air. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengimami, sementara kami berdiri
di belakang beliau, lalu beliau shalat bersama kami. Dan tikar mereka ketika itu terbuat dari
pelepah kurma."
^ J J U J Lili- pi-* J<CLc-4&\
J, U. ^S\ 3 j U US£vX\ i^jS^
1055. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hasyim bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Tsabit dari Anas
katanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemui kami ketika tidak ada
seorangpun selain aku, ibuku, dan Ummu Haram, bibiku. Lalu beliau bersabda: "Berdirilah
kalian, aku akan shalat bersama kalian diluar waktu shalat." Maka beliau shalat bersama
kami." Seseorang bertanya kepada Tsabit; "Dimanakah beliau meletakkan Anas?" Tsabit
menjawab; "Beliau meletakkan Anas di sebelah kanannya, lantas beliau mendokan kebaikan
untuk kami, ahli bait, dengan kebaikan dunia dan akhirat." Kemudian ibuku berkata; "Wahai
Rasulullah, pelayan kecilmu -maksudnya Anas- tolong do'akanlah kebaikan untuknya!" Beliau
kemudian mendo'akan segala kebaikan untukku, terakhir kali doa beliau untukku adalah
dengan bacaan ALLAAHUMMA AKTSIR MALAHU WAWALADAHU WABAARIK LAHU FIIHI (Ya
Allah, perbanyaklah hartanya dan anaknya, dan berilah barakah padanya baginya)."
1056. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin Mukhtar, ia
mendengar Musa bin Anas mnceritakan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah shalat bersmanya dan ibunya atau bibinya. Kata Anas selanjutnya;
"Kemudian beliau menempatkanku di sebelah kanannya dan beliau menempatkan wanita di
belakang kami." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb katanya; telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman yaitu Ibnu Mahdi katanya; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan
isnad ini.
1057. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi, telah mengabarkan
kepada kami Khalid bin Abdullah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah katanya; telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin
Al 'Awwam keduanya dari Asy Syaibani dari Abdullah bin Syidad, katanya; telah
menceritakan kepadaku Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, katanya;
Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat dan aku sejajar dengan beliau,
adakalanya pakaian beliau mengenaiku jika beliau sujud, dan beliau ketika itu shalat diatas
kain."
J\ ISil^ls ^j^H\ ISil^ J> £
^^su/b. i
1058. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah (dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Said, katanya; telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir semuanya dari Al A'masy (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lafadz miliknya, telah mengabarkan
kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Al-A'masy dari Abu Sufyan dari
Jabir katanya; telah menceritakan kepada kami Abu Said Al Khudzri bahwa dia pernah
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ia mendapati beliau tengah shalat
diatas tikar yang beliau pergunakan untuk bersujud."
Bab: Keutamaan shalat jamaah dan menunggu shalat (jamaah)
ioui Jvjskjjs. Jvjt
/ ^ x •*> ^ *•> /
1059. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib, semuanya
dari Abu Muawiyah. Abu Kuraib mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu
Muawiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Shalat seseorang dengan berjama'ah melebihi dua puluh
sembilan derajat dari shalat seseorang yang dikerjakan di rumahnya dan di pasarnya.
demikian itu karena bila salah seorang diantara mereka berwudhu' dengan
menyempurnakan wudlu'nya, lalu mendatangi masjid, dan tidak ada yang mendorongnya
kecuali untuk shalat, maka tidaklah ia melangkah satu langkah, kecuali akan ditinggikan
derajatnya dan dihapus kesalahannya, hingga ia masuk masjid, jika ia telah masuk masjid,
maka ia dihitung dalam shalat selama ia tertahan oleh shalat, dan malaikat terus mendoakan
salah seorang diantara kalian selama ia dalam majlisnya yang ia pergunakan untuk shalat,
malaikat akan berdoa; "Ya Allah, rahmatilah dia. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah
maafkanlah dia, " selama ia tidak melakukan gangguan dan belum berhadats." Telah
menceritakan kepada kami Said bin 'Amru dan Al Asy'ats telah mengabarkan kepada kami
Abtsar (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Bukkar bin Rayyan katanya; telah menceritakan kepada kami Ismail bin Zakariya (dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna katanya;
telah menceritakan kepada kami Ibnu Adi dari Syu'bah semuanya dari Al A'masy tentang
sanad dan maksud yang sama.
1060. Dan telah menceritakan kepada kami Ibn Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Ayyub As Sakhtiyani dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah katanya; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Para malaikat akan mendoakan salah seorang
diantara kalian selama ia dalam majlisnya, mereka memohon; "Ya Allah, ampunilah dia. Ya
Allah, rahmatilah dia, " selama ia belum berhadas, dan salah seorang diantara kalian dihitung
dalam shalatnya selama ia tertahan oleh shalat."
1061. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi' dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang hamba
masih dihitung dalam shalat selama ia berada di tempat shalatnya untuk menunggu shalat
dan malaikat akan mendoakannya; "Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia, "
hingga ia beranjak atau berhadats." Aku bertanya; "Apa yang dimaksud berhadats?"
Jawabnya; "Kentut."
£a\ S\^4 ifaziz dji\s udU j^i 'J 3\s^Lj^U^\ ^
H£t\4\
1062. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku pernah menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Abu Zanad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Salah seorang diantara kalian masih dihitung dalam
shalat selama ia tertahan oleh shalat, dan tidak ada yang menhannya untuk kembali ke
keluarganya selain shalat."
g. 1 ^
1063. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah Al Muradi telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Hurmuz dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Salah seorang diantara kalian
dihitung dalam shalatnya selama duduk menunggu shalat, dan tidak berhadats, malaikat
juga akan mendoakannya; "Ya Allah, ampunilah dia, ya Allah, rahmatilah dia." Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hamam bin Munabbih dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini.
Bab: Keutamaan memperbanyak langkah menuju masjid (J^L^-d\(J\lla5d\i> J
1064. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Abu Kuraib,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu
Burdah dari Abu Musa katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia
paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalannya, lalu yang
selanjutnya, dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya bersama imam,
lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya kemudian tidur." Dan dalam suatu
periwayatan Abu Kuraib disebutkan; "Hingga ia tunaikan shalat bersama imam secara
berjama'ah."
*> M Z'JJJ
1065. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abtsar dari Sulaiman At Tamimi dari Abu Usman An Nahdi dari Ubay bin Ka'b katanya;
seseorang yang setahuku tak ada lagi yang lebih jauh (rumahnya) dari masjid, dan ia tak
pernah ketinggalan dari shalat. Ubay berkata; maka ia diberi saran atau kusarankan;
"Bagaimana sekiranya jika kamu membeli keledai untuk kamu kendarai saat gelap atau saat
panas terik? laki-lakiitu menjawab; "Aku tidak ingin rumahku disamping masjid, sebab aku
ingin jalanku ke masjid dan kepulanganku ke rumah semua dicatat." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Telah Allah himpun untukmu semuanya tadi." Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A'la telah menceritakan kepada
kami Al Mu'tamir (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim katanya; telah mengabarkan kepada kami Jarir, keduanya dari At Taimi dengan
sanad seperti ini.
i jiiiyi \lf^u ^ c£i i-^r jtsii
1066. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami 'Abbad bin 'Abbad telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari
Abu Utsman dari Ubay bin Ka'b, katanya; "Seorang laki-laki Anshar memiliki rumah yang
paling jauh di Madinah, namun dirinya tidak pernah ketinggalan shalat bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Ubay melanjutkan; "Kami pun merasa iba terhadapnya hingga
aku berkata; "Alangkah baiknya sekiranya engkau membeli seekor keledai yang menjagamu
dari sengatan panas dan serangga-serangga bumi yang membahayakan." laki-laki itu
berkata; "Demi Allah, aku tidak ingin rumahku diikat dengan rumah Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam." Ubay melanjutkan; "Akupun merasa tersinggung dengan kekasaran
jawabannya, sehingga aku mendatangi Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam dan aku
beritahukan kepada beliau." Ubay berkata; Setelah itu beliau memanggilnya dan laki-laki itu
memberi jawaban yang sama. Dia mengungkapkan, bahwa dengan langkah kakinya, dirinya
sangat berharap memperoleh pahala. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"Bagimu apa yang engkau harapkan." Dan telah menceritakan kepada kami Said bin 'Amru Al
Asy'ats dan Muhammad bin Umar, keduanya dari Ibnu Uyainah. (dan diriwayatkan dari jalur
lain) telah menceritakan kepada kami Said bin Azhar Al Wasithi katanya; telah menceritakan
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Ayahku, semuanya dari 'Ashim dengan
sanad seperti ini.
3ls
1067. Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Asy Syair telah menceritakan kepada
kami Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakariya bin lshaq telah
menceritakan kepada kami Abu Zubair katanya; aku mendengar Jabir bin Abdullah
mengatakan; "Rumah kami terpencil dari masjid, maka kami ingin menjual rumah kami
dengan harapan untuk kami pindahkan dekat masjid, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang kami seraya berujar: "Setiap langkah, kamu akan memperoleh pahala."
^ ] -^<y y/y^
' ' y yy •*> ** /
j\£T 34 *^ jliT 4^0
1068. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdusshamad bin Abdul Warits katanya; aku mendengar Ayahku menceritakan,
katanya; telah menceritakan kepadaku Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari Jabir bin Abdullah
katanya; "Di sekitar masjid ada beberapa bidang tanah yang masih kosong, maka Bani
Salamah berinisiatif untuk pindah dekat masjid. Ketika berita ini sampai ke telinga Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda; "Rupanya telah sampai berita kepadaku bahwa
kalian ingin pindah dekat masjid." Mereka menjawab; "Benar wahai Rasulullah, kami
memang ingin seperti itu." Beliau lalu bersabda: "Wahai Bani Salamah, pertahankanlah
rumah kalian, sebab langkah kalian akan dicatat, pertahankanlah rumah kalian, sebab
langkah kalian akan dicatat."
1069. Telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Nadar At Taimi telah menceritakan
kepada kami Mu'tamir katanya; Aku mendengar Kahmas menceritakan dari Abu Nadlrah dari
Jabir bin Abdullah katanya; Bani Salamah berkeinginan pindah ke dekat masjid. Jabir
melanjutkan; "Ketika itu, ada beberapa lahan yang masih kosong. Ketika berita ini sampai ke
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lalu bersabda; "Wahai Bani Salamah, Pertahankanlah
rumah kalian, sebab langkah kalian akan dicatat." Selanjutnya mereka berkata; "Setelah itu
kami tak ingin lagi pindah rumah."
Bab: Berjalan kaki menuju masjid dapat mengahapus dosa dan meninggikan derajat
O J \ J{\\ VtJ-- \_W 'j j j ^ J ~~
^ J j Jls J\i 1 ^c- j, \ ciote & cjjA-c- \
1070. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Zakariya bin 'Adi, telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah yaitu Ibnu 'Amru dari Zaid bin
Abu Unaisah dari 'Adi bin Tsabit dari Abu Hazim Al Asyaj dari Abu Hurairah katanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bersuci di rumahnya,
kemudian berjalan ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang
Allah tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi
meninggikan derajat."
1071. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada
kami Laits (dan diriwayatkan dari jalur lain) Qutaibah mengatakan; telah menceritakan
kepada kami Bakr yaitu bin Mudlar, keduanya dari Ibnu Al Hadi dari Muhammad bin Ibrahim
dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, sedangkan dalam hadis Bakr, ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Bagaimana pendapat kalian, sekiranya ada sungai berada dekat pintu
salah seorang diantara kalian yang ia pergunakan untuk mandi lima kali dalam sehari,
mungkinkah kotorannya masih tersisa?" Para sahabat menjawab; "Kotorannya tidak akan
tersisa." Beliau bersabda; "Itulah perumpamaan kelima shalat, yang dengannya Allah akan
menghapus kesalahan-kesalahan."
JWlZ'jS- j
1072. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dari Al A'masy dari Abu
Sufyan dari Jabir bin Abdullah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Perumpamaan kelima shalat bagaikan sungai yang mengalir deras di pintu salah seorang
diantara kalian, yang ia pergunakan untuk mandi lima kali sehari semalam." Abu Sufyan
berkata; Al Hasan mengatakan; "Mungkinkah ada kotoran yang tersisa?"
1073. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan
kepada kami Muhammad bin Mutharrif dari Zaid bin Aslam dari 'Atha' bin Yasar dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa berangkat pagi
atau sore hari ke masjid, maka Allah akan mempersiapkan persinggahan baginya di surga. Itu
dilakukan-Nya setiapkali keberangkatan pagi atau sore hari."
Bab: Keutamaan duduk di tempat shalatnya setelah subuh, dan keutamaan masjid ( J^a3
^ // ^ ^
jU&JS. >Xki§UUi\ >1 jojiitio Jl^\ .>l^ls JLiii\dj3i\&
1074. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus, telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Simak (dan diriwayatkan dari jalur lain)
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lafadz ada padanya, dia berkata; telah
mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Simak bin Harb katanya; aku berkata
kepada Jabir bin Samurah; "Mungkin anda pernah duduk-duduk bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; "Ya, dan itu banyak kesempatan. Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah beranjak dari tempat shalatnya ketika subuh atau
pagi hari hingga matahari terbit, jika matahari terbit, maka beliau beranjak pergi. Para
sahabat seringkah bercerita-cerita dan berkisah-kisah semasa jahiliyahnya, lantas mereka
pun tertawa, namun beliau hanya tersenyum."
Wlj.
1075. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Sufyan. Abu Bakr mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bisyr dari Zakariya, keduanya dari Simak dari Jabir bin Samurah, bahwa
apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat fajar (subuh), beliau akan tetap duduk di
tempat shalatnya hingga matahari terbit secara sempurna." Dan telah menceritakan kepada
kami Qutaibah dan Abu Bakr bin Abu Syaibah, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Abu Al Ahwash katanya; (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada
kami Ibnul Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Simak
dengan sanad ini, namun keduanya tidak mengatakan; "secara sempurna."
'j^^^^-^-d». jl^jS/\cu>-\>- ijjdjj^'^jj <is-*^
\4s\^U\j\^u\
1076. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan lshaq bin musa Al Anshari
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Anas bin lyadl telah menceritakan
kepadaku Ibnu Abu Dzubab dalam periwayatan Harun dan dalam hadis Al Anshari, telah
menceritakan kepadaku Al Harits dari Abdurrahman bin Mihran, mantan budak Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lokasi yang paling Allah
cintai adalah masjid, dan Lokasi yang paling Allah benci adalah pasar."
Bab: Siapa yang berhak menjadi imam? ^j>-\ l y»)
1077. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Qatadah dari Abu Nadlrah dari Abu Said Al Khudri katanya; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seseorang bertiga, hendaklah salah seorang
diantara mereka menjadi imam, dan yang paling berhak menjadi imam adalah yang paling
banyak hapalan Al Qurannya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar,
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Said telah menceritakan kepada kami Syu'bah
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah
telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Said bin Abu 'Arubah (dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i, telah
menceritakan kepada kami Mu'adz yaitu Ibn Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku
semuanya dari Qatadah dengan sanad seperti ini. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Salim bin Nuh (dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Hasan bin Isa telah
menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak semuanya dari Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari
Abu Said dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
fil±lUt\^x\ yti\j\ ,J\t i&&\ j
1078. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Said Al Asyaj,
keduanya dari Abu Khalid. Abu Bakr mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu
Khalid Al Ahmar dari Al A'masy, dari Ismail bin Raja' dari Aus bin Dham'aj dari Abu Mas'ud Al
Asnhari, katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang berhak menjadi
imam atas suatu kaum adalah yang paling menguasai bacaan kitabullah (Alquran), jika dalam
bacaan kapasitasnya sama, maka yang paling tahu terhadap sunnah, jika dalam as sunnah
(hadis) kapasitasnya sama, maka yang paling dahulu hijrah, jika dalam hijrah sama, maka
yang pertama-tama masuk Islam, dan jangan seseorang mengimami seseorang di daerah
wewenangnya, dan jangan duduk di rumah seseorang di ruang tamunya, kecuali telah
mendapatkan izin darinya." Kata Al Asyaj dalam periwayatannya dengan redaksi "Maka yang
menjadi pertimbangan kapasitas adalah keislaman dan usia, " Telah menceritakan kepada
kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah (dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Jarir dan
Abu Mu'awiyah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Al-Asyajj
telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan,
semuanya dari Al A'masy dengan sanad seperti ini.
j '"’l * ''' \ ' ? <-* t\> ’t 'w'. I ’t ^ t\> » y
£jJ \ ^\3 £jj\ .
// // * / // *** ••s' S
^ <> Ti > **.’*'•>
1079. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
kata Ibnul Mutsanna; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah
dari Ismail bin Raja' katanya; aku mendengar Aus bin Dham'aj mengatakan; Aku mendengar
Abu Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami:
"Hendaknya yang berhak menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak dan paling
baik bacaan kita bu lla h (alquran), jika dalam bacaan sama, maka yang paling dahulu hijrah,
jika mereka dalam hijrah sama, maka yang lebih dewasa, dan jangan sampai seseorang
menjadi imam dalam keluarga orang lain dan jangan pula dalam wilayah kekuasaan
(wewenang) nya dan jangan duduk di tempat duduk di rumah orang lain selain telah
mendapat izin, atau seizinnya."
H&\<L j\\
^\3 C 1
43153154, 1^.4,
5 J\d,
Ai- j^L<L>^}\\lJrL U$\j
1080. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ismail bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Malik bin
Huwairits katanya; kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika kami masih
remaja sebaya, lalu kami menginap di rumah beliau selama dua puluh malam. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam adalah sosok yang berhati pengasih dan lembut. Beliau sadar
bahwa kami telah merindukan keluarga kami, dan beliau menanyakan kepada kami
mengenai orang yang telah kami tinggal dari keluarga-keluarga kami, dan kami pun
memberitahukan kepada beliau. Selanjutnya beliau bersabda: "Sekarang kembalilah kepada
keluarga kalian, dan diamlah bersama mereka, ajarilah mereka dan suruhlah mereka. Jika
waktu shalat tiba, hendaknya salah seorang diantara kalian mengumandangkan adzan dan
yang paling dewasa menjadi imam." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az
Zahrani dan Khalaf bin Hisyam, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad
dari Ayyub dengan sanad ini. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dari Ayyub katanya; Abu Qilabah mengatakan
kepadaku; telah menceritakan kepada kami Malik bin Huwairits Abu Sulaiman, katanya; Aku
pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu beliau berada di tengah-
tengah orang dan kami waktu itu masih remaja sebaya, lalu keduanya mengisahkan hadis
seperti hadis Ibnu 'Ulayyah.
0 Jlt ^ ^0i\ ^ lili JJUU J 111 ^ ^ ^4j\ ci/j 3lSo ^ dUU
1081. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Khalid Al Khadza' dari Abu Qilabah dari Malik
bin Huwairits katanya; aku menemui Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersama seorang
kawanku. Ketika kami hendak kembali pulang, beliau berpesan: "Jika waktu shalat telah tiba,
maka kumandangkanlah adzan, dan dirikanlah shalat, hendaknya yang berhak menjadi
iamam adalah yang paling dewasa diantara kalian." Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Said Al Asyajj telah menceritakan kepada kami Hafs yaitu Ibnu Ghiyats telah
menceritakan kepada kami Khalid Al Khadza' dengan sanad ini, dia sedikit menambahkan, Al
Khadza' mengatakan; keduanya (yaitu Malik bin Huwairits dan kawannya) dalam bacaan
hampir sama (selevel).
Bab: Disunahkannya qunut dalam setiap shalat lima waktu jika terjadi musibah yang
menimpa kaum muslimin L>wi\)
' s s / *V ^
1082. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya, keduanya
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
bin Yazid dari Ibnu Syihab katanya; telah mengabarkan kepadaku Said bin Musayyab dan Abu
Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf, keduanya mendengar Abu Hurairah berkata; "Ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat fajar (subuh), yaitu setelah membaca, bertakbir
dan mengangkat kepalanya, beliau membaca "Sami'allahu liman hamidah. Rabbanaa walakal
hamdu." Kemudian beliau membaca lagi dan beliau masih berdiri, yaitu; ALLAAHUMMA ANJI
ALWALID BIN WALID WA SALAMAH BIN HISYAM, WA AYYASY BIN ABU RABIAH, WAL
MUSTADH'AFIINA MINAL MUL'MINIINA, ALLAAHUMMASY DUD WATH'ATHAKA 'ALAA
MUDHARR WAJ'ALHAA 'ALIHIM KASINII YUUSUFA, ALLAAHUMMAL'AN LIHYAANA WARI'LAN
WADZAKWAAANA WA'USHAYYAH ASHATALLAAHA WARASUULAHU (Ya Allah, selamatkanlah
Walid bin walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasy bin Abu Rabiah dan orang-orang mukmin yang
lemah. Ya Allah, perkuatlah hukumanmu kepada Mudharr dan jadikanlah untuk mereka
masa-masa paceklik sebagaimana paceklik Yusuf, Ya Allah, laknatilah Lihyan, Ri'I, dan
Dzakwan, mereka yang telah membangkang Allah dan Rasul-Nya." Kemudian sampai berita
kepada kami, bahwa beliau meninggakan doa (qunut) tersebut, tepatnya ketika turun ayat
"Tidak ada urusanmu entah Allah mengampuni mereka atau menyiksa mereka,
sesungguhnya mereka orang-orang yang zhalim (QS. Ali Imran 128), Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid, keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Ibn 'Uyainah dari Az Zuhri dari Sa'id bin Musayyab dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga sabdanya: "Ya Allah, jadikanlah untuk
mereka tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun paceklik Yusuf." Dan ia tidak
menyebutkan kalimat sesudahnya.
JfcZjgffa J iJjI\ 9^^ M*
s* ' t* i "* \'* 'z.\'S i'" > > S* \'X\' > *
S* s S
? U'
o'*
1083. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan
kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Auza'i dari Yahya bin Abu
Katsir dari Abu Salamah, bahwa Abu Hurairah menceritakan kepada mereka, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan qunut setelah ruku' dalam shalat selama sebulan. Jika
beliau selesai membaca sami'allahu liman hamidah, beliau membaca dalam do'anya:
ALLAAHUMMA ANJI ALWALIIDA BIN ALWALIID, ALLAAHUMMA NAJJI SALMAH BIN HISYAM,
ALLAAHUMMA NAJJI AYYASY BIN ABI RABIAH, ALLAAHUMMA NAJJI ALMUSTADH'AFIINA
MINAL MU"MINIINA, ALLAAHUMMAUSYDUD WATH'ATAKA 'ALAA MUDHARR,
ALLAAHUMMAJ'ALHAA ALAIHI M SINIINA KASIINII YUUSUFA (Ya Allah, selamatkanlah Walid
bin Walid, Ya Allah, selamatkanlah Salmah bin Hisyam, Ya Allah, selamatkanlah, Ayyasy bin
Abu Rabiah, Ya Allah, selamatkanlah orang-orang yang tertindas dari orang-orang mukmin.
Ya Allah, keraskanlah hukumanmu terhadap Mudharr, Ya Allah, jadikanlah untuk mereka
tahun-tahun paceklik sebagaimana tahun-tahun paceklik Yusuf)." Abu Hurairah berkata;
kemudian aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan doa qunutnya.
Aku berkata; "Setahuku Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan doa qunut
setelah itu." Abu Hurairah mengatakan; "Diberitakan bahwa mereka langsung dibinasakan
seketika itu juga." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan
kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya
dari Abu Salamah, bahwa telah memberitakan kepada mereka Abu Hurairah bahwa ketika
shalat isya', Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tepatnya setelah beliau mengucapkan
sami'allahu liman hamidah, sebelum sujud beliau membaca doa "ALLAAHUMMA NAJJI
AYYASY BIN ABI RABIAH (Ya Allah, selamatkanlah Ayyasy bin Abu Rabiah), kemudian ia
menyebutkan seperti hadits Auza'i hingga sabdanya "Sebagaimana tahun-tahun paceklik
Yusuf), " dan ia tidak menyebutkan kalimat sesudahnya.
J
\1L=S\
1084. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Yahya bin Abu
Katsir, katanya; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman, ia
mendengar Abu Hurairah mengatakan; "Demi Allah, akan aku akan berusaha mendekatkan
kalian dengan Shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Selanjutnya Abu Hurairah
melakukan qunut dalam shalat zhuhur, isya', dan shalat subuh, mendoakan kebaikan untuk
orang-orang mukmin dan melaknat orang-orang kafir."
1085. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku membaca di
hadapan Malik dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, katanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan kecelakaan untuk orang-orang yang telah
membantai para sahabat di Bi'r Ma'unah selama tiga puluh hari setiap pagi, beliau
mend'oakan kecelakaan terhadap kabilah Ri'il, Dzakwan, dan Lihyan serta Ushayyah yang
telah membangkang Allah dan Rasul-Nya." Anas melanjutkan; "Allah Azza wa Ja I la telah
menurunkan ayat Al Qur'an untuk para sahabat yang terbantai di Bi'r Ma'unah yang biasa
kami baca, hingga ayat tersebut dimansukh di kemudian hari. Ayat tersebut bunyinya AN
BALLIGHUU QAUMANAA AN QAD LAQIINAA RABBANAA FARADUYA ANNAA WARADUINAA
'ANHU, (Sampaikanlah kepada kaum kami bahwa kami telah menjumpai Tuhan kami, dan
Dia ridla terhadap kami, dan kami pun ridla terhadap-Nya)."
1086. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb, keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail dari Ayyub dari Muhammad katanya; aku
bertanya kepada Anas; "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah qubut dalam
subuhnya?" Anas menjawab; "Benar, sebentar setelah ruku'."
's ^ '*/ / x ^
4%Za& djjij
1087. Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari dan Abu Kuraib
dan lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Abdul A'la sedangkan lafadznya milik Muadz,
telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dari Ayahnya dari Abu Mijlaz dari
Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan qunut selama
sebulan setelah ruku' dalam shalat subuh, beliau mendo'akan kebinasaan untuk kabilah Ri'il,
Dzakwan, beliau bersabda: "Kabilah Ushayyah benar-benar telah membangkang kepada
Allah dan Rasul-Nya (makna 'asha secara harfiah adalah membangkang -pent)."
^ ''U-'
1088. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Bahz bin Asad telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah
mengabarkan kepada kami Anas bin Sirin dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah melakukan doa qunut selama sebulan setelah ruku' pada shalat fajar
(subuh), beliau mendo'akan kebinasaan untuk Bani 'Ushayyah."
> » .
e-
1089. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari 'Ashim dari Anas,
kata 'Ashim; Aku pernah bertanya kepada Anas tentang doa qunut, apakah sebelum ataukah
setelah ruku'?, Anas menjawab; "Sebelum ruku 1 ." Ashim mengatakan; Aku berkata; "Namun
orang-orang beranggapan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan qunut
setelah ruku 1 ." Anas menjawab; "Hanyasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melakukan qunut selama sebulan, beliau mendo'akan kebinasaan untuk orang-orang yang
membantai sahabatnya yang dijuluki Al Qurra' (Para Ahlul Qur'an)."
^ tv
■>'***:
1090. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Ashim katanya; aku mendengar Anas mengtaakan; "Belum pernah aku melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedemikian murkanya karena kehilangan pasukannya,
sebagaimana kemurkaan beliau ketika kehilangan tujuh puluh sahabatnya yang terbantai
pada peristiwa Bi'ru Ma'unah, ketujuh puluh sahabat tersebut digelari Qurra' (para Ahlul
Qur’an), oleh karena itu selama sebulan penuh beliau mendoakan kecelakaan kepada kaum
yang telah membunuhnya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Hafs dan Ibnu Fudlail (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Ibn Abu Umar telah menceritakan kepada kami Marwan
semuanya dari 'Ashim dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadis seperti
ini, dan satu sama lain saling menambah."
■9 y
O
1091. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Al Aswad bin 'Amir telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Anas, bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan doa qunut selama sebulan untuk melaknat Ri'il,
Dzakwan dan 'Ushayyah yang telah membangkang Allah dan Rasul-Nya." ('Ashaa makna
secara harfiah adalah membangkang -pent). Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An
Naqid telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin 'Amir telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah dari Musa bin Anas dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
4 $
1092. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Qatadah dari Anas
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan doa "qunut" selama sebulan, beliau
mendo'akan kebinasaan terhadap sejumlah penduduk dusun arab, setelah itu beliau
meninggalkannya."
1093. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah, katanya; "Aku mendengar Ibnu
Abu Laila berkata; telah menceritakan kepada kami Al Barra' bin 'Azib, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan qunut ketika subuh dan maghrib."
f. ■> * ' * ' > \ >
X z' **/ ^
jJJ\ <j Vs
1094. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru bin Murrah dari Abdurrahman
bin Abu Laila dari Al Barra' katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan
qunut ketika (shalat) subuh (fajar) dan maghrib."
1095. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh Al Mishri,
katanya; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Al Laits dari Imran bin Abu Anas
dari Hanzhalah bin Ali dari Khufaf bin Ima' Al Ghifari katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berdoa ketika shalat dengan ALLAAHUMMAL'AN BANI LIHYAANA
WARI'LAN WADZAKWAAN WA'USHAYYATA, (Ya Allah, laknatilah Bani Lihyan, Ri'il dan Bani
Dzakwan dan 'Ushayyah), sebab mereka telah membangkang Allah dan Rasul-Nya, dan (bani)
Ghifar, semoga Allah mengampuninya, dan kabilah Aslam, semoga Allah
menyelamatkannya."
*v / ^
1096. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr.
kata Ibn Ayyub; telah menceritakan kepada kami Ismail, katanya; telah mengabarkan
kepadaku Muhammad yaitu Ibnu 'Amru dari Khalid bin Abdullah bin Harmalah dari Al Harits
bin Khifaf, ia berkata; Khufaf bin Ima' mengtaakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melakukan ruku', kemudian mengangkat kepalanya, lalu beliau mengucapkan; "Ghifar,
semoga Allah mengampuninya, Aslam, semoga Allah menyelamatkannya, 'Ushayyah, mereka
telah membangkang Allah dan Rasul-Nya. Ya Allah, laknatilah Bani Lihyan, dan laknatilah Ri'il,
dan Dzakwan, " Kemudian beliau turun sujud." Khufaf mengatakan; "Di jadikannya laknat
terhadap orang-orang kafir karena hal itu." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Ayyub telah menceritakan kepada kami Ismail katanya; dan telah mengabarkan kepadaku
Abdurrahman bin Harmalah mengenai hadits tersebut dari Hanzhalah bin Ali bin Al Asqa'
dari Khufaf bin Ima' seperti hadits di atas, hanya ia tidak mengatakan; "Kemudian dijadikan
laknat untuk orang-orang kafir karena hal itu."
Bab: Mengqadla shalat yang tertinggal dan sunahnya bersegera dalam mengqadlanya
( L^L^aS «■ L^aS )
} 3iri\^U ^ \3\i^Iib-^\^^3iin^\^illS^\^
vU-ji^'5^ Jo^i -4 <3^ { ji
1097. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin
Musayyab dari Abu Hurairah, bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali
dari perang Khaibar, beliau terus berjalan di malam hari, ketika beliau diserang kantuk, maka
beliau singgah. Beliau bersabda kepada Bilal "Hendaknya kamu yang mengawasi tidur kami
malam ini I ." Bilal pun shalat sekemampuan yang ditakdirkan, sementara Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidur. Begitu juga dengan para sahabatnya. Ketika mendekati
fajar. Bilal bersandar kepada unta tunggangannya, rupanya kedua mata Bilal terasa berat
hingga ketiduran, dengan posisi bersandar kepada untanya. Di pagi harinya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam belum juga bangun, demikian juga Bilal, dan tak satupun dari
sahabatnya yang bangun hingga mereka terbangun oleh sinar matahari yang menyengat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akhirnya yang pertama-tama bangun. Rasulullah
Shallallahu 'alahi wasallam merasa kaget dan menyeru: "Hei Bilal!" Bilal Menjawab; "Wahai
Rasulullah, tadi nyawaku telah dipegang Dzat yang memegang nyawamu, demi ayah dan
ibuku sebagai tebusanmu! Beliau lalu bersabda: "Mari tuntunlah hewan tunggangan kalian."
Para sahabat pun menuntun hewan tunggangannya, sesaat kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berwudhu". Beliau lalu memerintahkan Bilal supaya mengumandangkan
iqamat shalat. Setelah itu Beliau mengimami shalat subuh bersama mereka. Selesai shalat,
beliau bersabda: "Siapa yang terlupa shalat, lakukanlah ketika ingat, sebab Allah ta'ala
berfirman "Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku." QS. Toha 14. Yunus berkata; sedangkan
Ibnu Syihab membacanya dengan lidzdzikraa.
1098. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ya'kub bin Ibrahim Ad
Dauraqi, keduanya dari Yahya. Ibn Hatim mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Said telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kisan telah menceritakan kepada
kami Abu Hazim dari Abu Hurairah katanya; Kami pernah singgah dalam suatu perjalanan
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Kami tidak bangun hingga matahari terbit.
Spontan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hendaknya setiap kalian menuntun
kepala hewan tunggangannya masing-masing, sebab persinggahan ini telah didatangi setan."
Abu Hurairah berkata; Kami pun melaksanakan apa yang di katakana beliau, kemudian beliau
meminta air, setelah beliau berwudhu 1 , beliau mengerjakan raka'at shalat. Ya'kub
mengatakan; Kemudian beliau mengerjakan dua kali sujud. Setelah iqamat shalat
dikumandangkan, beliau langsung mengerjakan shalat subuh."
^<^11 JJ\cJ$iz}\ _>>-T
3Vsai^\ili s ^^^\li s 3\3U^J^ c ^iilrv-^\1^5V^ ^3lssSl£s _^cis\jjb ^3lii
\ v 1 ^ l *
3^ <U cJaA>- U->4li \
JlStf; j> \ ya » a > l-C-S^r a,^1\
ll^Us jllf j\
J^L J~j\u!\L J5 r jl]\ a, ul 3vi# ul 3Vs^ v%*^u> <i, vik,,
^1 3 ViS vli\ 3 Vi^ 3 Vs \ ^Vli\63^3U3Vi# J l ^ V % 1^I\
4&\ 3 j 5| 3^ J | t _J*4
J,
s&s ^ JJ _4 iW^
j-^\ *J^3^t$j^ ( ^* a ^S^\\ >-j^
3is^^^T r j2l\^uSpisi\3 4 , y&icJ& v ^ «p»
y i>\i^3i&3&\^> -^u-^u]\^ii5\ jti3ii ( ^.j^U > i\ c pii\i ^ 4 , >jcj Ji
1099. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh telah menceritakan kepada
kami Sulaiman yaitu Ibnu Al Mughirah, telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Abdullah
bin Rabah dari Abu Qatadah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
menyampaikan pidato kepada kami, sabdanya; "Ingatlah, sesungguhnya kalian sekarang
berangkat mengarungi waktu sore dan malam kalian, dan kalian akan sampai mata air esok
hari, insya Allah." Lalu para sahabat berangkat dan tak satupun para sahabat yang
bersandarkan (berboncengan) dengan temannya. Abu Qatadah berkata; "Ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berangkat hingga pertengahan malam, -ketika itu aku berada
disampingnya- ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mulai terserang kantuk
sehingga badan beliau kelihatan oleng dari hewan kendaraannya. Maka aku mendatangi
beliau, aku luruskan badannya dan kutopang dari bawahnya dengan harapan tidak
membangunkannya sampai beliau duduk diatas hewan kendaraannya secara normal." Abu
Qatadah melanjutkan; Setelah itu beliau berangkat, ketika sebagian besar malam telah
berlalu, badan beliau kembali oleng dari kendaraannya, dan aku kembali meluruskan badan
beliau dengan menopang dari bawah, supaya tidak membangunkannya. Beliau terus
menyusuri perjalanan, ketika waktu sahur (waktu sebelum terbitnya fajar -pent) tiba, badan
beliau oleng jauh lebih dahsyat daripada oleng yang pertama dan kedua, hingga beliau nyaris
terjatuh. Lalu aku mendatangi beliau, kubenarkan tidurnya dan kutopang dari bawahnya.
Sesaat kemudian beliau angkat kepalanya dan bertanya: "Siapakah ini?" Aku menjawab;
"Aku Abu Qatadah" beliau bertanya: "Semenjak kapan engkau mengawasiku dalam
perjalanan?" Aku menjawab; "Semenjak tadi malam, " Beliau bersabda: "Semoga Allah selalu
menjagamu karena engkau menjaga nabi-Nya, " Kemudian beliau bertanya: "Apakah anda
mengira kita tidak terlihat oleh orang lain?" kemudian beliau bertanya lagi: "Apakah engkau
melihat yang lain?" Aku menjawab; "Ini ada seorang pengendara, " aku berkata lagi; "Ini
datang lagi seorang pengendara, " hingga kami berkumpul dan berjumlah tujuh
pengendara." Abu Oatadah berkata; Rupanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mencoba untuk menikung dari jalan sambil menyandarkan kepalanya, kemudian beliau
berpesan: "Tolong jaga shalat kami!" Dan yang pertama kali bangun adalah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, ketika sinar matahari nampak nyata di punggungnya. Abu
Oatadah mengatakan; kami lalu bangun sambil terkejut. Beliau bersabda: "Naiklah kalian
semua." Kami lalu meneruskan perjalanan sambil menaiki kendaraan kami, ketika matahari
agak meninggi, beliau turun dan meminta bejana berisi sedikit air yang aku bawa untuk
wudlu 1 , Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun berwudlu' dengan wudlu' tidak seperti
biasanya, namun airnya masih tersisa sedikit. Setelah itu beliau berpesan kepada Abu
Oatadah: "Jagalah bejana wudlu'mu, sebab suatu saat bejanamu akan menjadi legenda!"
Bilal lantas mengumandangkan adzan untuk shalat. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam shalat dua rakaat, dan diteruskan dengan shalat subuh, beliau melakukan hal itu
sebagaimana beliau melakukan di setiap harinya." Abu Oatadah melanjutkan; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam lantas berkendara dan kami pun berkendara bersamanya, ketika
kami satu sama lain saling berbisik; "Apa kaffarat kami karena telah mengakhirkan shalat
dari waktunya?" Beliau kemudian bersabda: "Bukanlah aku teladan bagi kalian?" kemudian
beliau bersabda: "Tidaklah dikatakan mengakhirkan (meremehkan) shalat karena ketiduran,
hanyasanya meremehkan (shalat) itu bagi orang yang tidak menunaikan shalat hingga tiba
waktu shalat yang lain. Oleh kerena itu, siapa yang melakukan hal ini, hendaknya ia shalat
ketika sadar. Dan hendaknya esok hari sebisa mungkin ia melakukan tepat pada waktunya."
Kemudian Abdullah bertanya: "Menurutmu, apa yang di lakukan oleh para sahabat?" Abu
Oatadah menjawab; "Setelah itu para sahabat kehilangan nabi mereka." Abu Bakr dan Umar
lalu berseru; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di belakang kalian, dan beliau
tidak meninggalkan kalian!" Justeru sebagian sahabat mengatakan; "Tidak, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ada di depan kalian." Sekiranya mereka menta'ati Abu Bakr dan
Umar, mereka tidak akan tersesat. Abu Oatadah melanjutkan; "Maka kami dapat menyusul
semua sahabat ketika terik matahari sangat panas dan segala-galanya menjadi panas, lalu
mereka berkeluh; "Wahai Rasulullah, celaka kita kehausan." Beliau menjawab: "Tidak, kalian
tidak akan celaka!" Beliau lalu bersabda: "Berikan wadah kecilku padaku!" kemudian beliau
meminta bejana untuk berwudlu'. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengucurkan
air, sementara Abu Oatadah memberi minum para sahabat. Ketika para sahabat melihat air
dikucurkan dari bejana, maka mereka berdesak-desakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu bersabda: "Berbuat baiklah, sebab kalian semua akan minum hingga puas."
Mereka akhirnya melakukan perintah beliau, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam terus mengucurkan air sedang Abu Oatadah membagi minuman kepada para
sahabat hingga tidak tersisa selain aku dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucurkan sambil berujar kepadaku: "Silahkan
kamu meminumnya." Aku menjawab; "Saya tidak akan minum hingga engkau minum wahai
Rasulullah!." Beliau bersabda: "Yang memberi minum seharusnya yang terakhir kali minum."
Abu Oatadah berkata; "Maka aku pun minum dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga
minum." Abu Oatadah melanjutkan; "Kemudian para sahabat mendatangi air dan mereka
merasa puas karena kenyang minum." Kata Abdullah bin Rabah; "Sungguh akan aku
sampaikan hadits ini di masjid agung. Tiba-tiba Imran bin Hushain berkata; "Telitilah terlebih
dahulu wahai anak muda, bagaimana engkau akan menyampaikannya, sebab aku adalah
salah satu dari pengendara di malam itu." Abdullah bin Rabah berkata; "Aku bertanya;
"Kalau begitu, anda lebih tahu tentang hadits ini." Imran bertanya; "Dari manakah asalmu?"
Aku menjawab; "Dari Anshar." Imran berkata; "Baiklah, sampaikanlah hadits itu, sebab
engkau lebih tahu dengan haditsmu." Abdullah berkata; "Setelah itu aku menyampaikan
hadits itu kepada orang-orang." Imran berkata: "Aku menyaksikan peristiwa malam itu, dan
tidak ada seorangpun yang lebih bisa mengingatnya, sebagaimana aku mengingatnya."
/ / / j,
,3 14S ^ts S v^jl^, d £441» J ^ J\
. •' \ '\\ * > " ’.^>
jLoJl^a^ j ^«-0
1 Ajo.'v^rtJVji J\-C-U.
jl 4 i\ -^1 j^s 5 ^i\i \ 4 lil ^n ms^uu 4 v ^1 c ^Jl^\ \li,
j- T \i\ j£-5$
^9jj \jul>-<J>j4- ^ 5^ J$(_yA^ <4 jL/> \\-Ajj,\jjL . >ll»->.\\^j^ a laiiluJ^lLaAicuj i»J\
JaA^JL .lU ^ \ ^ ^ ^-:U >a'*'^-^X i a'^\ .IjJaAtl ^jj U o^-: ^j\J^s1V>a3^0
_^j3l
1100. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Said bin Sakhr Ad Darimi telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Abdul Majid, telah menceritakan kepada kami
Salam bin Zarir Al 'Utharidi, katanya; aku mendengar Abu Raja' Al 'Utharidi dari Imran bin
Hushain katanya; aku bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan,
hingga kami masuki malam kami. Menjelang subuh, kami singgah dalam perjalanan, rupanya
kami tak kuasa menahan mata kami yang kelelahan (ketiduran) hingga matahari terbit."
Imran melanjutkan; "Dan yang pertama kali bangun adalah Abu Bakr. Dan kami tidak pernah
membangunkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari tidurnya hingga beliau bangun
sendiri. Setelah itu Umar bangun, ia berdiri di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
bertakbir sambil mengeraskan suaranya hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
terbangun. Ketika beliau mengangkat kepalanya, beliau melihat ternyata matahari telah
terbit, beliau lalu bersabda: "Berangkatlah kalian." Maka beliau meneruskan perjalanan
bersama kami, setelah matahari memutih, beliau singgah dan shalat subuh bersama kami.
Ternyata ada seseorang yang mengisolir diri dari para sahabat, la tidak ikut shalat bersama
kami. Selesai shalat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada sahabat
tersebut: "Wahai Fulan, apa yang menghalangimu untuk shalat bersama kami?" Dia
menjawab; "Wahai Nabiyullah, aku tengah junub." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu
memerintahkan supaya dia bertayammum dengan permukaan tanah. Setelah itu dia
mengerjakan shalat. Kemudian beliau memrintahkanku supaya bersegera menaiki
kendaraan guna mencari air. Ketika itu kami merasa kehausan. Saat kami tengah berjalan,
tiba-tiba seorang wanita menjulurkan kedua kakinya diantara mizadah yaitu geriba air
bersusun. Kami berkata kepada wanita itu; "Dimana ada air?" wanita itu menjawab; "Wah,
wah, kalian tak punya air?" kami menjawab; "Berapa jarak antara keluargamu dan sumber
mata air?" dia menjawab; "Perjalanan sehari-semalam." Kami berkata; "Pergilah menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!" Dia menjawab; "Siapa itu Rasulullah?" Kami belum
bias mengendalikan urusan wanita itu, hingga kami mengajaknya dan menghadapkannya ke
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau bertanya kepada wanita itu, lalu
wanita itu mengabarkan asal usulnya sebagaimana ia mengabarkan kepada kami. Dirinya
mengebarkan kepada beliau bahwa ia adalah pengasuh beberapa anak yatim. Lantas beliau
memerintahkan supaya unta pembawa air itu diderumkan. Dengan mulutnya, beliau lalu
menyemprotkan air ke air yang dikucurkan dari dua geriba kulit bagian atas, kemudian beliau
sebarkan ke unta pembawa air. Ketika itu kami bergegas untuk minum, ketika itu jumlah
kami sebanyak empat puluh orang yang semuanya merasa kehausan, hingga kami pun puas,
kami juga sempat memenuhi setiap geriba dan jerigen kami (dengan air tersebut), kami juga
dapat memandikan teman kami. Hanya kami tidak memberi minum unta kami karena nyaris
mau pecah. Maksud kami, air yang berasal dari dua mizadah. Kemudian beliau bersabda:
"Kumpulkan bawaan yang kalian bawa!" Maka kami mengumpulkan bekal yang kami bawa
sebagai hadiah untuk wanita itu, yaitu berupa kurma, tali, dan daging. Beliau lalu bersabda
kepada wanita itu: "Pulanglah, dan pergunakanlah bekal ini untuk keluargamu, ketahuilah
bahwa kami sama sekali tidak mengurangi sedikitpun air yang kamu bawa!" Ketika wanita itu
menemui keluarganya, ia berkata; "Sungguh telah menemukan manusia paling penyihir di
muka bumi, ataukah dia seorang nabi sebagaimana ia akui? Diantara kisahnya adalah
demikian-demikian." Rupanya Allah memberikan hidayah kepada penghuni kampung lewat
wanita itu, sehingga ia masuk Islam, dan mereka pun masuk Islam." Telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan kepada kami An nadir bin
Syumail telah menceritakan kepada kami Auf bin Abu Jamilah Al A'rabi dari Abu Raja' Al
'Atharidi dari Imran bin Hushain, katanya; kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dalam suatu perjalanan. Suatu malam, kami menyusuri perjalanan hingga akhir
malam, beberapa saat menjelang subuh, kami singgah. Dan tidak ada persinggahan
(istirahat) bagi seorang musafir yang lebih enak daripada persinggahan (istirahat) ketika itu.
Pada saat itu, tidak ada seorangpun yang membangunkan kami selain sinar panas matahari."
Lalu dia membawakan hadits itu sebagaimana hadits Salam bin Zarir dengan adanya
tambahan dan pengurangan, la berkata dalam hadisnya; "Ketika Umar bin Khattab bangun,
ia menemukan musibah yang menimpa para sahabatnya. Dia adalah sosok yang beliau
berbadan besar dan kuat, dia langsung memekikkan takbir hingga Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam terbangun karena suara takbirnya yang keras. Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bangun, para sahabat mengeluhkan kepada beliau perihal sesuatu yang
telah mereka alami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya bersabda: "Tidak masalah,
teruskanlah perjalanan kalian..." lalu perawi mengisahkan hadits tersebut."
^ IS&.
1101. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Humaid dari
Bakar bin Abdullah dari Abdullah bin Rabah dari Abu Qatadah katanya; Jika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan lalu singgah di waktu malamnya, maka
beliau berbaring dengan bertumpu lambung kanannya, apabila beliau singgah di saat-saat
sebelum subuh, maka beliau tegakkan hastanya searah badannya, kemudian beliau letakkan
kepalanya diatas telapak tangannya."
*A\\j ^ V . ^ y'*** ^ O ^
1102. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa lupa shalat, hendaklah ia tunaikan ketika
ingat, tidak ada kaffarat atas shalatnya selain menunaikannya." Qatadah berkata; "Dan
dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
dan Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Said, semuanya dari Abu 'Awanah dari Qatadah dari
Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia tidak menyebutkan; "Tak ada kaffarat
atasnya selain itu."
1103. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Said dari Qatadah
dari Anas bin Malik katanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa lupa
shalat atau ketiduran karenanya, maka kaffaratnya adalah menunaikannya disaat ingat."
31
1104. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan
kepadaku Ayahku telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna dari Qatadah dari Anas bin
Malik katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang diantar
kalian ketiduran dari (tidak mengerjakan) shalat, hendaknya ia mengerjakan ketika ingat,
sebab Allah Ta'ala berfirman; Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku."
1105. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; Aku menyetorkan hapalan
kepada Malik dari Shalih bin Kisan dari 'Urwah bin Zubair dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, katanya; "Dahulu shalat diwajibkan dua rakaat-dua rakaat, baik ketika
mukim maupun ketika safar, lantas dua rakaat tersebut ditetapkan untuk shalat ketika safar
saja, sedangkan ketika mukim ditambah."
JsLL^'b%^>C^y\^
1106. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnuu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab, katanya;
telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengatakan; "Diawal mula, Allah menetapkan shalat ketika diwajibkan-Nya
sebanyak dua rakaat, kemudian Allah sempurnakan (ditambah) ketika mukim, sedangkan
shalat safar ditetapkan sesuai ketentuan pertama (dua rakaat)."
iUi iiStsUfdiitsl^plJ >1^
1107. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami
Ibnu 'Uyainah dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah, bahwa ketika pertama kali, shalat
ditetapkan sebanyak dua rakaat, lantas dua rakaat ditetapkan untuk shalat safar, sedangkan
ketika bermukim, shalat disempurnakan (ditambah)." Az Zuhri mengatakan; "Saya tanyakan
kepada 'Urwah; "Lalu apa alasan 'Aisyah shalat secara sempurna (tidak diringkas) ketika
safar?" Jawabnya; "la mempunyai kesimpulan sebagaimana kesimpulan Utsman."
/ ^
\ CO A>- tl*iS (Jli \ {Ji ^J-C- jZS\S
1108. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan
Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim. Ishaq mengatakan; telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan yang lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris
dari Ibnu Juraij dari Ibnu Abu Ammar dari Abdullah bin Babaihi dari Ya'la bin 'Umayyah,
katanya; "Aku berkata kepada Umar bin Khattab mengenai ayat yang berbunyi Tak ada dosa
atasmu meng-qashar shalat, jika kamu khawatir terhadap orang-orang kafir yang hendak
memberi cobaan kepadamu." QS. Annisa'; 101, sementara manusia saat ini dalam kondisi
aman (maksudnya tidak dalam kondisi perang)." Umar menjawab; "Sungguh aku juga pernah
penasaran tentang ayat itu sebagaimana kamu penasaran, lalu aku tanyakan kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang ayat tersebut, beliau lalu menjawab: "Itu
(mengqashar shalat) adalah sedekah yang Allah berikan kepada kalian. Oleh karena itu,
terimalah sedekah-Nya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al
Muqaddami, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu Juraij katanya; telah
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Abdullah bin Abu 'Ammar dari Abdullah bin
Babaihi, dari Ya'la bin 'Umayyah katanya; Aku pernah bertanya kepada Umar bin Khatthab
semisal hadis Ibnu Idris.
31
1109. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan Abu
Rabi' dan Outaibah bin Sa'id. Yahya mengatakan; telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan yang lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari
Bukair bin Al Akhnas dari Mujahid dari Ibnu Abbas, katanya; "Allah mewajibkan shalat
melalui lisan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kalian, ketika mukim sebanyak empat raka'at,
dan ketika safar sebanyak dua raka'at dan ketika kondisi ketakutan sebanyak satu rakaat."
^ ^ ^ / / yy Sr ^ **/ ^ /
1110. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bukair bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid
semuanya dari Al Qasim bin Malik. 'Amru mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Qasim bin Malik Al Muzani telah menceritakan kepada kami Ayyub bin 'Aidz Ath Tha'i dari
Bukair bin Al Akhnas dari Mujahid dari Ibnu Abbas, katanya; "Allah mewajibkan shalat
melalui perantaran lisan Nabi kalian bagi seorang musafir sebanyak dua raka'at, sedang
untuk orang yang bermukim sebanyak empat raka'at, dan ketika kondisi ketakutan (takut)
sebanyak satu raka'at."
> <
\ i >
«a
I * ' I < ,> I \'£\ ' ? H> **' ' > \'£\ ' '' y' i'*.
^ ^ J Lo ^ Lo J ^ ^ \ ^ Lo J J
1111. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Ja'far telah menceritakan
kepada kami Syu'bah katanya; aku mendengar Qatadah menceritakan dari Musa bin
Salamah Al Hudzali katanya; "Aku bertanya kepada Ibnu Abbas; "Bagaimana aku harus
shalat, jika aku di Makkah yaitu bila aku tidak shalat bersama imam?" Ibnu Abbas menjawab;
"Shalatlah dua rakaat, sebagai sunnah Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam." Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal Adi Dlarir tentang hadits ini, telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu
Arubah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepada
kami Ayahku, semuanya dari Qatadah dengan sanad seperti hadits di atas.
Ji.&g'jfcy ^ Jl1a\
L^fpU\ J }
1112 . Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami 'Isa bin Hafsh bin 'Ashim bin 'Umar bin Khattab dari Ayahnya
katanya; "Aku pernah menemani Ibnu 'Umar di suatu jalan di Makkah, Ayahh Isa bin 'Ashim
berkata; "Dia lalu shalat zhuhur dua raka'at mengimami kami, setelah itu dia berjalan dan
aku pun berjalan bersamanya hingga dia mendatangi barang-barang bawaannya. Lalu dia
duduk dan aku duduk bersamanya, kemudian dia menoleh ke tempat yang sebelumnya
beliau pergunakan untuk shalat. Dia melihat orang-orang berdiri, dia bertanya; "Apa yang
sedang mereka lakukan?" Aku menjawab; "Mereka tengah melakukan shalat sunnah!" Ibnu
Umar berkata; "Sekiranya aku melakukan shalat sunnah, niscaya aku akan menyempurnakan
shalatku (maksudnya tidak diqashar -pent) wahai anak saudaraku, aku pernah menemani
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam safar, beliau tidak menambah lebih dari dua
rakaat hingga Allah mewafatkannya, dan aku juga pernah menemani Abu Bakar, namun dia
tidak pernah (mengerjakan shalat) lebih dari dua rakaat hingga Allah mewafatkannya, aku
juga pernah menemani Umar bin Khattab, namun dia tidak pernah (mengerjakan shalat)
lebih dari dua rakaat hingga Allah mewafatkannya, kemudian aku menemani Utsman bin
Affan, namun dia tidak pernah (mengerjakan shalat) lebih dari dua rakaat hingga Allah
mewafatkannya, sedangkan Allah berfirman; Sungguh pada diri Rasulullah terdapat
teladanan yang baik bagimu." QS. Ahzab 21.
Ui JiJ\
1113. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Yazid yaitu Ibnu Zurai' dari Umar bin Muhammad dari Hafs bin 'Ashim katanya; "Aku pernah
sakit keras sehingga Ibnu Umar datang mengunjungiku." Hafsh bin 'Ashim berkata; "Aku lalu
bertanya kepada beliau tentang shalat sunnah ketika safar." Ibnu Umar menjawab; "Aku
pernah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika safar, namun aku tidak
pernah melihat beliau melakukan shalat sunnah. Sekiranya aku melakukan shalat sunnah,
niscaya aku akan menyempurnakan shalatku, karena Allah Ta'ala berfirman; Sungguh pada
diri Rasulullah terdapat keteladanan yang baik bagimu." QS. Ahzab; 21.
ijA
1114. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Rabi' Az Zahrani dan
Qutaibah bin Sa'id kata mereka, telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid,
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ya'kub
bin Ibrahim keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail keduanya dari Ayyub
dari Abu Qilabah dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat
zhuhur di Madinah sebanyak empat rakaat dan shalat Ashar di Dzul Hulaifah sebanyak dua
rakaat.
yy i y ' y >
1115. Telah menceritakan kepada kami Said bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Munkadir dan Ibrahim bin
Maisarah keduanya mendengar Anas bin Malik mengatakan; "Aku pernah shalat Zhuhur
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Madinah sebanyak empat rakaat, dan aku
juga shalat Ashar bersama beliau di Dzul Hulaifah sebanyak dua rakaat."
> <?' >Y\\i 'S* * ' 1 '"LslV' 1 ''S **.'*'> * <?' >\ I
^ ^ ^ ^ •*/ /
1116. Dan telah menceritakan kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Basyar keduanya dari Ghundar. Abu Bakr mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja’far yatiu Ghundar dari Syu'bah dari Yahya bin Zaid Al Huna'i, katanya;
"Aku pernah bertanya kepada Anas bin Malik tentang mengqashar shalat. Dia menjawab;
"Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar sejauh tiga mil, atau tiga farsakh -syu'bah
ragu- maka beliau melakukan shalat dua rakaat."
# * / ^ ^
9 r- \ ^ p. 9 " ' 9 ^ A '■ n \ S) \ ^ a
0 S S ' S ' S 0 s S '0
1117. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Basyar
semuanya dari Ibnu Mahdi. Zuhair mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yazid bin Khumair
dari Habib bin 'Ubaid dari Jubair bin Unfair katanya; "Aku pernah berangkat bersama
Syurahbil bin Samth ke suatu perkampungan sejauh tujuh belas atau delapan belas mil, lalu
dia shalat dua rakaat. Aku lantas bertanya kepadanya mengenai hal itu, dia menjawab; "Aku
pernah melihat Umar, dia shalat dua raka'at di Dzul Hulaifah, lalu aku tanyakan kedua rakaat
itu, Umar menjawab; "Hanyasanya aku melakukan sebagaimana aku pernah melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya." Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, Jubair mengatakan dari Ibnu Samth
dan tidak menyebutkan nama Syurahbil, dia berkata; "la pernah mendatangi suatu lokasi
yang bernama Dumin, yaitu suatu kawasan di Hims, yang berjarak delapan belas mil."
4ii\ All£-\jo.X>-_J ^LisJbOO , \
» » /
1118. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Husyaim dari Yahya bin Abu lshaq dari Anas bin Malik, katanya; "Kami
berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Madinah ke Makkah, lalu
beliau shalat dua rakaat-dua rakaat hingga beliau kembali pulang. Aku bertanya; "Berapa
lama beliau bermukim di Makkah?" Dia menjawab; "Sepuluh hari." Telah menceritakan
kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah (dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu
'Ulayyah, semuanya dari Yahya bin Abu lshaq dia berkata; "Aku mendengar Anas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana hadits Husyaim. Dan telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan
kepada kami Syu'bah berkata; telah menceritakan kepadaku, Yahya bin Abu lshaq berkata;
saya telah mendengar Anas bin Malik mengatakan; "Kami berangkat dari Madinah untuk
melaksanakan haji, kemudian ia menyebutkan hadits seperti di atas. Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair, telah menceritakan kepada kami ayahku (dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah semuanya dari Ats Tsauri dari Yahya bin Abu lshaq dari Anas dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seperti hadits di atas, namun ia tidak menyebutkan haji.
7. KITAB: SHALATNYA MUSAFIR DAN PENJELASAN TENTANG QASHAR
Bab: Mengqshar shalat di Mina
. > <
/ i ••/ ^ t
alS ’
1119. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yhaya telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru yaitu Ibnu Al Harits dari Ibnu Syihab
dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
beliau pernah mengerjakan shalat musafir di Mina dan lainnya sebanyak dua rakaat. Abu
Bakar, Umar dan awal pemerintahan Utsman juga dua rakaat, setelah itu dia
menyempurnakannya empat rakaat." Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim dari Auza'i (dan diriwayatkan dari jalur lain)
telah menceritakan kepada kami lshaq dan 'Abd bin Humaid, keduanya berkata; telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar, semuanya
dari Az Zuhri dengan sanad seperti ini, katanya; "Di Mina, " namun dia tidak menyebutkan
yang lainnya.
nyi
1120. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu
Umar, katanya; "la pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Mina dua
rakaat, begitu pula Abu bakar, dan Umar, dan dan di awal pemerintahan Usman, setelah itu
Usman menyempurnakan shalat empat rakaat. Apabila Ibnu Umar shalat bersama Imam,
maka ia shalat empat rakaat, namun jika shalat sendirian, dia shalat dua rakaat." Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan 'Ubaidullah bin Sa'id, keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qatthan (dan diriwayatkan dari jalur lain)
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu
Zaidah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Khalid semuanya dari 'Ubaidullah dengan sanad
seperti ini.
\ / 9 / Z
yaJJ
♦ ^ ^ /
1121 . Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib bin Abdurrahman ia
mendengar Hafs bin 'Ashim dari Ibnu Umar katanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
shalat di Mina dengan shalatnya musafir, begitu juga Abu Bakr, Umar dan Usman selama
delapan tahun." -Atau mengatakan; enam tahun- Hafs mengatakan; Ibnu Umar shalat di
Mina dua rakaat, kemudian ia mendatangi tempat tidurnya. Lalu aku berkata kepadanya;
"Wahai paman, alangkah baiknya sekiranya engkau lakukan setelahnya dua rakaat." Dia
menjawab; "Kalaulah aku lakukan dua shalat sunnah itu, niscaya kusempurnakan shalatku."
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid
yaitu Ibnu Al Harits (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Al
Mutsanna katanya; telah menceritakan kepadaku Abdusshamad keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad seperti ini, namun dalam hadisnya, ia
tidak mengatakan "Di Mina, " namun ia mengatakan; "Shalat dalam perjalanan."
1122. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid dari Al A'masy telah menceritakan kepada kami Ibrahim, katanya; "Aku
mendengar Abdurrahman bin Yazid mengatakan; "Utsman pernah shalat bersama kami di
Mina sebanyak empat rakaat, lalu hal itu ditanyakan kepada Ibnu Mas'ud, dia langsung
beristirja' (mengucapkan inna lillah wa inna ilaihi raaji'un) dan berkata; "Aku pernah shalat
dua raka'at bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Mina, dan aku shalat dua
raka'at bersama Abu Bakr As Sidiq di Mina, dan aku juga pernah shalat dua raka'at bersama
Umar bin Khattab di Mina. Sekiranya yang empat rakaat itu cukup aku kerjakan dua rakaat
saja." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah (dan diriwayatkan dari jalur lain)
telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah katanya; telah menceritakan
kepada kami Jarir (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami lshaq
dan Ibnu Husyrum, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Isa semuanya dari Al
A'masy dengan sanad seperti ini.
1123. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah. Yahya
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Qutaibah mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Abui Al Ahwash dari Abu lshaq dari Haritsah bin Wahb katanya;
"Aku pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Mina, di saat kondisi
manusia sangat banyak dan aman."
1124. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu lshaq telah menceritakan
kepadaku Haritsah binti Wahb Al Khuza'i katanya; "Aku pernah shalat di belakang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di Mina, dan orang-orang melakukan apa yang telah berlaku,
maka beliau melakukan dua rakaat ketika haji wada'." Muslim berkata; Haritsah bin Muslim
Al Khuza'i adalah saudara seibu 'Ubaidullah bin Umar bin Khattab.
Bab: Shalat di rumah saat hujan (
1125. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan hapalan
kepada Malik dari Nafi' bahwa Ibnu Umar pernah mengumandangkan adzan shalat di malam
yang sangat dingin dan berangin kencang, maka dalam adzannya ia mengucapkan; 'Alaa
tusholluu fir rihaal (Tidak sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?) kemudian
katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah memerintahkan mu'adzinnya
jika malam sangat dingin dan terjadi hujan lebat untuk mengucapkan; 'Alaa tushalluu rir
rihaal (Tidak seebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?) "
>£^Ujs
1126. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah telah
menceritakan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa ia menyeru shalat pada malam yang
sangat dingin dan hujan angin, di akhir seruannya ia berkata; 'Alaaa tushalluu fii rihaalikum,
'Alaa tushalluu fir rihaaal, (Tidak sebaiknyakah kalian di persinggahan kalian, tidak
sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?) " Kemudian katanya; "Dahulu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah menyuruh mu'adzinnya jika malam sangat dingin
atau terjadi hujan, yaitu ketika safar untuk mengumandangkan 'Alaa tushalluu fii rihaalikum
(Tidak sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?)." Telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa ia menyerukan
shalat di Dlajnan. kemudian ia menyebutkan hadits semisalnya, lalu ia menyerukan; 'Alaa
tushalluu fii rihaalikum (Tidak sebaiknyakah kalian shalat di persinggahan kalian?)." Namun
dia tidak mengulang untuk kedua kalinya, dan kalimat; 'Alaa tushaliii frrihaal adalah ucapan
Ibnu Umar sendiri.
1127. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus katanya; telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir katanya; "Kami berangkat
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, kemudian hujan
mengguyur kami, lalu dia mengatakan; "Siapa diantara kalian yang hendak shalat, hendaknya
dikerjakan di persinggahannya."
JU jss^i^ j&^U\3
,$> ✓ f't’t i 1 ^ f» » <- '-y>> i - t* ' A*s\ s >s 9 Z\'\\~<
p-== = ^ >- \JUi9
' * - ^ •• ' «J'' ' ' ' ' ' ■•'
^cVS5i\^
^oo^jiSsji
•.•.‘«‘i »<* • •* r t
1128. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada
kami Ismail dari Abdul Hamid kawan Az Ziyadi, dari Abdulah bin Al Harits dari Abdullah bin
Abbas dia mengatakan kepada muadzinnya ketika turun hujan, jika engkau telah
mengucapkan "Asyhadu an laa ilaaha illallaah, asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, "
maka janganlah kamu mengucapkan "Hayya alash shalaah, " namun ucapkanlah shalluu fii
buyuutikum (Shalatlah kalian di persinggahan kalian)." Abdullah bin Abbas berkata;
"Ternyata orang-orang sepertinya tidak menyetujui hal ini, lalu ia berkata; "Apakah kalian
merasa heran terhadap ini kesemua? Padahal yang demikian pernah dilakukan oleh orang
yang lebih baik dariku. Shalat jum'at memang wajib, namun aku tidak suka jika harus
membuat kalian keluar sehingga kalian berjalan di lumpur dan comberan." Telah
menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari tentang hadits tersebut, telah menceritakan
kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Abdul Hamid, katanya; "Aku pernah mendengar
Abdullah bin Harits mengtakan; Abdullah bin Abbas pernah berpidato di hadapan kami,
tepatnya ketika hari turun hujan, lalu dia membawakan hadits yang semakna dengan hadits
Ibnu 'Ulayyah, namun dirinya tidak menyebutkan jumat, katanya; hal ini juga pernah
dilakukan oleh orang yang lebih baik daripadaku, yakni Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan
Abu Kamil mengatakan; telah menceritakan kepada kami Hammad dari 'Ashim dari Abdulah
bin Harits dengan hadits yang sama. Telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Al 'Ataki yaitu
Az Zahrani telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid telah menceritakan
kepada kami Ayyub dan 'Ashim Al Ahwal dengan sanad ini, namun dia tidak menyebutkan
"Yakni Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Manshur telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syumail telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid kawannya Az ziyadi, katanya; "Aku
mendengar Abdullah bin Al Harits katanya; "Muadzin Ibnu Abbas mengumandangkan adzan
pada hari jumat ketika hujan deras, " dia kemudian menyebutkan seperti haditsnya Ibnu
'Ulayyah, dia mengatakan; "Dan aku tidak suka jika kalian berjalan dalam comberan." Telah
menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Said bin Amir
dari Syu'bah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami 'Abd bin
Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar, keduanya dari 'Ashim Al Ahwal dari Abdullah bin Al Harits bahwa Ibnu Abbas
pernah menyuruh muadzinnya -dalam hadis Ma'mar- pada hari jumat ketika hari hujan
semisal hadis mereka, dia juga menyebutkan dalam hadis Ma'mar; "Dan orang yang lebih
baik dariku juga pernah melakukan hal ini, yakni Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Telah
menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
lshaq Al Khadhrami telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada
kami Ayyub dari Abdullah bin Al Harits. Wuhaib mengatakan; "Namun Ayyub tidak
mendengarnya dari Abdulah bin Al Harits." Ibnu Al Harits berkata; Ibnu Abbas menyuruh
muadzinnya pada hari jumat ketika hari turun hujan, seperti hadits mereka.
Bab: Bolehnya shalat sunah di atas kendaraan saat safar dan menghadap kemana
kendaraannya menghadap (d*4>- j\ y*)
1129. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi'
dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat sunnah kearah
manapun hewan tunggangannya menghadap.
1130. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat diatas hewan tunggangannya kearah manapun
hewan tunggangannya menghadap.
j,
j
1131. Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Said dari Abdul Malik bin Abu Sulaiman katanya; telah
menceritakan kepada kami Said bin Jubair dari Ibnu Umar katanya; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah shalat diatas kendarannya ke arah mana saja beliau menghadap,
yaitu ketika berangkat dari Makkah menuju Madinah. Dan pada saat itu diturunkan pula ayat
" Kearah manapun engkau menghadap, maka engkau menghadap wajah Allah QS.
Albaqarah; 115, Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Al Mubarak dan Ibnu Zaidah (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku, semuanya dari Abdul
Malik dengan sanad seperti ini, namun dalam hadis Ibnu Al Mubarak dan Ibnu Abi Zaidah
disebutkan; "Kemudian Ibnu Umar membacakan ayat "Kearah manapun engkau menghadap,
maka engkau menghadap wajah Allah. QS. Albaqarah; 115, Dia lalu berkata; "Tentang
masalah inilah ayat ini diturunkan."
*\ * ^
^ d \j Jlaj-a-c-
1132. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; "Aku pernah menyetorkan
hapalan di hadapan Malik dari 'Amru bin Yahya Al Mazini dari Said bin Yasar dari Ibnu Umar,
katanya; "Aku pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau tengah
shalat diatas keledai dan menghadap ke Khaibar."
di j2S >iy 431 aiS^jsy i
1133. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku menyetorkan hapalan
di hadapan Malik dari Abu Bakar bin Umar bin Abdurrahman bin Abdullah bin Umar bin
Khattab dari Sa'id bin Yasar, katanya; "Aku pernah mengadakan perjalan bersama Ibnu Umar
lewat jalanan Makkah. Sa'id melanjutkan; "Ketika aku khawatir kehilangan waktu subuh,
maka akupun singgah, aku lalu melakukan shalat witir, yang di teruskan dengan shalat
shubuh. Maka Ibnu Umar berkata kepadaku; "Apa maksud dari apa yang telah kamu
lakukan?" Aku menjawab; "Aku sangat khawatir kehilangan shalat shubuh, maka aku pun
singgah dan kulakukan shalat witir." Abdullah bin Umar berkata; "Bukankah pada diri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdapat teladan yang baik?" Aku menjawab; "Demi
Allah, benar." Abdullah bin Umar berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dulu juga
pernah melakukan witir diatas untanya."
iujjiL:
1134. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; "Aku pernah
menyetorkan hapalan di hadapan Malik dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dia
mengatakan; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat diatas hewan
tunggangannya ke arah manapun hewan tunggangannya menghadap." Abdullah bin Dinar
berkata; Dan Ibnu Umar juga pernah melakukan seperti ini.
1135. Dan telah menceritakan kepadaku Isa bin Hammad Al Mishri telah mengabarkan
kepada kami Al Laits telah menceritakan kepadaku Ibnu Al Had dari Abdullah bin Dinar dari
Abdullah bin Umar bahwa ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
melakukan witir diatas hewan tunggangannya."
^lc-\j^Lc-^j jj &\ ^ j^jt^ JIaa-oI
1136. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin
Abdullah dari Ayahnya katanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan
shalat sunnah diatas hewan tunggangannya, menghadap ke arah mana saja beliau
menghadap, dan beliau juga melakukan witir diatas tunggangannya, namun beliau tidak
melakukan shalat wajib diatas tunggangan."
' ' S ' ' *V ^ x
1137. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Sawwad dan Harmalah katanya; telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
dari Abdullah bin 'Amir bin Rabiah bahwa dia telah mengabarkan kepadanya, bahwa
Ayahnya telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam shalat sunnah malam hari, ketika dalam perjalanan di atas punggung hewan
tunggangannya, kearah mana saja beliau menghadap."
1138. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan
kepada kami Anas bin Sirin katanya; "Kami pernah bertemu Anas bin Malik ketika tiba di
Syam, dan kami menemuinya di lokasi yang bernama 'Ain Tamr, aku melihat beliau shalat
diatas keledai, sedangkan wajahnya menghadap ke arah tempat tersebut. Lalu Hammam
mengisyaratkan ke arah kiri kiblat. Maka aku tanyakan kepadanya; "Kenapa aku melihatmu
shalat ke bukan arah kiblat? Dia menjawab; "Sekiranya aku tidak melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya, tentu aku tidak akan melakukannya."
Bab: Bolehnya menjamak antara dua shalat saat safar
1139. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; Aku pernah menyetorkan
hapalan di hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar katanya; "Ketika beliau melakukan
perjalanan dengan terburu-buru, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamak
antara shalat Magrib dan Isya'."
51 i jij&J
1140. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah katanya; telah mengabarkan kepadaku
Nafi' bahwa apabila Ibnu Umar melakukan perjalanan antara Maghrib dan Isyak', yaitu
setelah mega merah menghilang, dia akan mengatakan; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melakukan perjalanan, maka beliau menjamak antara Maghrib dan isya'."
1141. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Said dan Abu
Bakar bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid, semuanya dari Ibnu 'Uyainah. 'Amru berkata;
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya, bahwa aku
pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamk antara Maghrib dan Isya' jika
dalam perjalanannya.
1142. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab katanya; telah
mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa Ayahnya mengatakan; "Aku pernah
melihat apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyegerakan perjalanannya, beliau
akan mengakhirkan shalat maghrib hingga beliau menjamak antara shalat tersebut dengan
shalat isya'."
^ ^ ^ ^ ♦* x
<4-^ «“ N <^*^. j0^^t^^f^*<35’ J
1143. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said Telah menceritakan kepada kami
Almufadhdhal yakni Ibnu fadhalah dari Uqail dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik katanya.
Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika melakukan safar (perjalanan) sebelum
matahari miring, maka beliau mengakhirkan shalat zhuhur hingga waktu ashar, kemudian
singgah dan beliau jamak antara keduanya. Namun jika melakukan perjalanan dan matahari
telah miring, beliau lakuakn shalat zhuhur terlebih dahulu kemudian beliau naik
kendarannya.
1144. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru annqid telah menceritakan kepada kami
Syababah bin Suwar Al madayini telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'd dari Uqail bin
Khalid dari Az Zuhri dari Anas katanya; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak
menjamak antara dua shalat ketika dalam perjalanan, beliau mengakhirkan shalat zhuhur
hingga awal waktu ashar, kemudian beliau menjamak antara keduanya."
1145. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan 'Amru bin Sawwad keduanya
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Jabir bin
Ismail dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, apabila
beliau menyegerakan safarnya, maka beliau mengakhirkan shalat zhuhur hingga awal waktu
ashar, lalu beliau menjamak antara keduanya, beliau juga akhirkan Maghrib hingga beliau
menjamak dengan isya' sampai mega merah menghilang."
Bab: Menjamak antara dua shalat saat tidak bepergian ( _r>4aj>xi\
j
1146. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; Aku pernah menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Abu Zubair dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas katanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat zhuhur dan ashar semuanya, dan antara
Maghrib dan Isya' semuanya bukan karena ketakutan dan tidak pula ketika safar."
j. x
1147. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus dan 'Aun bin Salam semuanya
dari Zuhair. Ibnu Yunus mengatakan; telah menceritakan kepada kami Zuhair telah
menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas katanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat Zhuhur dan Ashar sekaligus di Madinah
bukan karena takut dan bukan pula karena safar." Abu Zubair mengatakan; "Aku bertanya
kepada Sa'id; "Mengapa beliau melakukan hal itu? Dia menjawab; Aku bertanya kepada Ibnu
Abbas sebagaimana kamu bertanya kepadaku, lalu dia menjawab; "Beliau ingin supaya tidak
merepotkan (memberatkan) seorangpun dari umatnya."
r i
1148. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits telah menceritakan kepada kami Qurrah telah
menceritakan kepada kami Abu Zubair telah menceritakan kepada kami Said bin Jubair telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
menjamak shalat dalam safar ketika perang tabuk, beliau menjamak antara zhuhur dan
ashar, maghrib dan isya', " Said berkata; lalu aku berkata kepada Ibnu Abbas; "Apa yang
mendorong beliau melakukan hal itu? Dia menjawab; "Beliau ingin supaya tidak
memberatkan umatnya."
1149. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Abu Thufail Amir dari
Mu'adz katanya; "Kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika
perang Tabuk, lalu beliau melakukan shalat zhuhur dan ashar sekaligus, maghrib dan isya'
sekaligus."
j,
1150. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami
Khalid yaitu Ibnu Al Harits telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khalid telah
menceritakan kepada kami Abu Zubair telah menceritakan kepada kami 'Amir bin Watsilah
Abu Thufail telah menceritakan kepada kami Muadz bin Jabal katanya; "Ketika perang Tabuk,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjamak antara zhuhur dan ashar, antara
maghrib dan isya 1 ." 'Amir berkata; lalu aku bertanya kepadanya; "Apa yang mendorong
beliau melakukan hal itu? Mu'adz menjawab; "Beliau ingin supaya tidak memberatkan
umatnya."
s * >
1151. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah (dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Abu Said Al Asyajj sedangkan
lafadznya milik Abu Kuraib, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki',
keduanya dari Al A'masy dari Habib bin Abu Tsabit dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas
katanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjamak antara zhuhur dan ashar,
maghrib dan isya' di Madinah, bukan karena ketakutan dan bukan pula karena hujan."
Dalam hadis Waki 1 , katanya; aku tanyakan kepada Ibnu Abbas; "Mengapa beliau lakukan hal
itu?" Dia menjawab; "Beliau ingin supaya tidak memberatkan umatnya."
1152. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas, katanya;
"Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam delapan rakaat sekaligus, dan
tujuh raka'at sekaligus." Lalu aku bertanya; "Wahai Abu Sya'tsa', setahuku beliau
mengakhirkan zhuhur dan menyegerakan ashar, dan beliau mengakhirkan maghrib dan
menyegerakan isya'." Kata Abu Sya'tsa', setahuku juga seperti itu."
1153. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari 'Amru bin Dinar dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat tujuh dan delapan rakaat, zhuhur dan
ashar, maghrib dan isya' ketika di Madinah."
> 1? W \ " * 'l" > 9 t W 2 '''L t' 9 'W 'l *' *\
> ' ' >
.* ** / ^
1154. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad dari Zubair bin Khirrit dari Abdullah bin Syaqiq katanya; Suatu hari Ibnu Abbas
pernah berpidato di hadapan kami, yaitu setelah ashar hingga matahari terbenam dan
bintang-bintang mulai bermunculan, maka orang-orang berseru; "Shalat, shalat!" Tidak lama
kemudian seorang laki-laki bani Tamim, seorang yang tak pernah loyo dan juga tak pernah
malas datang; "Shalat, shalat." Ibnu Abbas berkata; "Apakah engkau hendak mengajariku
sunnah, celaka kamu! Selanjutnya dia berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjamak antara Zhuhur dan Ashar, Maghrib dan Isya'." Abdullah bin
Syaqiq berkata; Maka dalam hatiku ada sesuatu yang mengganjal, sehingga aku menemui
Abu Hurairah dan kutanyakan masalah ini kepadanya, ternyata ia membenarkan ucapan
Ibnu Abbas.
1155. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Waki' telah menceritakan kepada kami Imran bin Hudair dari Abdullah bin Syaqiq Al 'Uqaili
katanya; "Seorang laki-laki pernah mengatakan kepada Ibnu Abbas; "Shalat, shalat." Ibnu
Abbas pun diam, laki-laki itu berkata lagi; "Shalat!" Ibnu Abbas kembali diam, laki-laki itu
berkata; "Shalat!" Ibnu Abbas kembali diam. Kemudian Ibnu Abbas berkata; "Apakah kamu
hendak mengajari kami shalat? Padahal kami pernah menjamak antara dua shalat di masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Bolehnya berlalu dari shalat dari arah sebelah kanan atau kiri j\ y>-
i
'i j^\ l^4X^k\
1156. Telah menceritakan kepada kami Abu Bukair bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Muawiyah dan Waki' dari Al A'masy dari 'Umarah dari Al Aswad dari
Abdullah katanya; "Janganlah salah seorang dari kalian memberi peluang sedikitpun kepada
setan untuk menggangu shalatnya, bahwa tidak boleh seseorang beranjak pergi kecuali dari
sebelah kanannya, dan tidaklah aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beranjak pergi
dari sebelah kirinya." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Jarir dan Isa bin Yunus (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa, semuanya dari Al A'masy
dengan sanad seperti ini.
1157. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari As Sudi, katanya; "Aku pernah bertanya kepada Anas; "Bagaimana
seharusnya aku melakukan ketika beranjak pergi dari shalat, aku beranjak ke sebelah kanan
ataukah kiri?" dia menjawab; "Kebanyakan aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam beranjak dari sebelah kanannya."
1158. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari As Sudi dari Anas
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan shalat dari sebelah kanan."
Bab: Sunahnya berada di sebelah kanan imam
1159. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Abu Zaidah dari Mis'ar dari Tsabit bin 'Ubaid dari Ibnu Al Barra' dari Al Barra' katanya;
"Jika kami shalat di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka kami menyukai
jika berada di sebelah kanan beliau, sehingga beliau menghadap kami dengan wajahnya." Al
Barra' mengatakan; "Aku mendengar beliau mengucapkan doa "RABBI Ql N 1 1 'ADZAABAKA
YAUMA TAB'ATSU AW TAJMA'U IBADAADAKA (Ya Tuhanku, jagalah aku dari siksa-Mu ketika
Engkau bangkitkan atau ketika Engkau kumpulkan hamba-hamba-Mu)." Telah menceritakan
kepada kami Abu Kuraib dan Zuhair bin Harb keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Mis'ar dengan sanad seperti ini, namun dia tidak menyebutkan redaksi "Dan
beliau menghadap kami dengan wajahnya."
Bab: Makruhnya shalat sunah setelah iqamah ( j j ^ )
b* J
aii \ Jz jLi j\
1160. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Warqa' dari 'Amru bin
Dinar dari 'Atha' bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Jika iqamat telah dikumandangkan, maka tak ada shalat selain shalat wajib."
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan Ibnu Rafi' keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa' dengan
sanad seperti ini.
**»>
1161. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Zakariya bin lshaq telah menceritakan
kepada kami 'Amru bin Dinar katanya; aku mendengar 'Atha' bin Yasar mengatakan dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika iqamat telah
dikumandangkan, maka tidak ada shalat selain shalat wajib." Telah menceritakan kepada
kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan
kepada kami Zakariya bin lshaq dengan sanad seperti ini. Telah menceritakan kepada kami
Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan
kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari 'Amru bin Dinar dari Atha' bin Yasar dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. Hammad mengatakan;
"Aku pernah menemui 'Amr, lalu dia Menceritakan kepadaku, namun dia tidak
memarfu'kannya.
1162. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Ayahnya dari Hafs bin 'Ashim dari Abdullah
bin Malik bin Buhainah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam suatu kali pernah
melewati seseorang yang shalat, padahal shalat subuh telah diiqamati. Maka beliau
bersabda dengan ucapan yang kami tidak di mengerti. Ketika kami selesai, maka kami
bertanya kepadanya; "Apa yang telah diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kepadamu?" Dia menjawab; "Beliau tadi mengucapkan kepadaku "Nyaris salah seorang dari
kalian melakukan shalat subuh sebanyak empat rakaat." Al Qa'nabi Abdullah bin Malik bin
Buhainah berkata dari ayahnya, namun Abui Hasan Muslim berkata; "Dan perkataan dari
ayahnya dalam hadis ini adalah salah."
3ls^4^\ J\ ti&J^t/zZsS ISiJ^
iijl}\jj^&l^j^ti\^4h\'j j^jJ\ '}^+ MH^dlJ)
Uoj'^ *yal\
1163. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Said bin Ibrahim dari Hafs bin 'Ashim dari Ibnu Buhainah katanya; "Ketika
shalat subuh telah diiqamati, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat seseorang yang
sedang shalat padahal muadzin telah qamat, maka beliau menegurnya: "Apakah kamu shalat
subuh empat raka'at?"
!^Cj, JAwS”" y**
jLl J ^X3*^U%1 cSs^iL^\ 3 Vs
1164. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada
kami Hammad yaitu Ibnu Zaid (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku
Hamid bin Umar Al Bakrawi telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid yaitu Ibnu Ziyad,
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami Abu Muawiyah, semuanya dari 'Ashim, (dan diriwayatkan dari
jalur lain) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb sedangkan lafadznya dari dia, telah
menceritakan kepada kami Marwan bin Muawiyah Al Fizari dari 'Ashim Al Ahwal dari
Abdullah bin Sarjisa katanya; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang shalat
subuh, tiba-tiba seorang laki-laki masuk masjid dan melakukan shalat (sunnah) dua rakaat
disamping masjid, setelah itu dia bergegas menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam, beliau bersabda: "Wahai
Fulan, shalat manakah yang kamu persiapkan, apakah shalatmu dengan sendiri ataukah
bersama kami?."
Bab: Doa saat masuk masjid J_jjL>U)
1165. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin Bilal dari Rabi'ah bin Abdurrahman dari Abdul Malik bin Sa'id dari Abu Humaid
atau dari Abu Usaid katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "jika salah
seorang diantara kalin masuk masjid, bacalah doa ALLAAHUMMAFTAH UI ABWAABA
RAHMATIKA (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu)." Dan apabila keluar, hendaknya ia
membaca doa ALLAAHUMMA INNII AS'ALUKA MIN FADHUKA (Ya Allah, aku meminta kurnia-
Mu)." Muslim berkata; Aku mendengar Yahya bin Yahya mengatakan; "Aku menulis hadis ini
dari kitab Sulaiman bin Bilal, katanya; telah sampai berita kepadaku bahwa Yahya Al
Flimmani mengatakan; dan Abu Usaid, telah menceritakan kepada kami Flamid bin Umar Al
Bakrawi telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadlal telah menceritakan kepada
kami 'Umarah bin Ghaziyyah dari Rabi'ah bin Abdurrahman dari Abdul Malik bin Sa'id bin
Suwaid Al Anshari dari Abu Flumaid atau Abu Usaid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
seperti hadits ini.
Bab: Sunahnya shalat dua rakaat saat masuk masjid dan larangan untuk duduk sebelum
melaksanakan dua rakaat tersebut ^
1166. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah bin
Said keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Malik (dan diriwayatkan dari jalur
lain) telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; Aku pernah menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari 'Amru bin Sulaim Az Zuraqi dari
Abu Qatadah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang
diantara kalian masuk masjid, shalatlah dua rakaat sebelum duduk."
U f.'\ t » I z' f sjl < 9 > * 9 ' 9 ' 9
jio\&3lsJ
1167. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Husain bin Ali dari Zaidah katanya; telah menceritakan kepadaku 'Amru bin
Yahya Al Anshari telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Yahya bin Habban dari
'Amru bin Sulaim bin Khaldah Al Anshari dari Abu Qatadah -salah seorang sahabat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam- katanya; "Aku masuk masjid ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam duduk ditengah kerumuan para sahabat. Abu Qatadah melanjutkan; "Maka aku
langsung duduk. Ketika melihatku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Apa
yang menghalangimu untuk melakukan dua rakaat sebelum duduk?" Aku berkata; "Wahai
Rasulullah, aku melihat engkau telah duduk dan orang-orang juga duduk. Beliau bersabda:
"Jika salah sorang diantara kalian masuk masjid, janganlah ia duduk hingga melakukan dua
raka'at."
j
1168. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Jawwash Al Hanafi Abu 'Ashim telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah Al Asyja'i dari Sufyan dari Muharib bin Ditsar dari
Jabir bin Abdullah katanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mempunyai hutang
kepadaku, maka beliau melunasiku dan bahkan memberiku tambahan. Setelah aku masuk
masjid menemuinya, tiba-tiba beliau bersabda: "Shalatlah dua rakaat."
Bab: Sunahnya shalat dua rakaat di masjid di awal kepulangannya dari safar (c,jL>cX^\
djVJLuS”' ^ O ' ' AIo A«aJ\ pAS L aJl3 \ ^ 4ji\ J
1169. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muharib dia mendnegar Jabir bin
Abdullah mengatakan; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membeli untaku,
setibanya di Madinah, beliau menyuruhku untuk mendatangi masjid, lalu aku shalat dua
rakaat."
,> >
r
'jJ^ Ji^S\ j ^)lL^ ^ 3Vs ^jl^J\
1170. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahhab yaitu Ats Tsaqafi telah menceritakan kepada kami 'Ubidullah
dari Wahab bin Kisan dari Jabir bin Abdullah katanya; "Aku pernah berangkat bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan. Ternyata untaku berjalan
sangat pelan karena keletihan. Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba sebelumku,
sedang aku tiba di waktu sore, lantas aku langsung mendatangi masjid dan aku menemui
beliau, ketika itu beliau berada di pintu masjid, beliau bersabda: "Apakah kamu baru
datang?" Aku menjawab; "Benar." Beliau bersabda: "Tinggalkanlah untamu, masuklah ke
dalam masjid, dan lakukanlah shalat dua rakaat." Jabir berkata; "Maka aku masuk masjid,
lalu aku shalat dan pulang."
/ / ^ / / / ? / ' ' '
1171. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Adi Dlahak yaitu Abu 'Ashim (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepadaku Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abdurrazak
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Ibnu Syihab bahwa Abdurrahman bin Abdullah bin Ka'b mengabarkan kepadanya, dari
ayahnya yaitu Abdullah bin Ka'b dan dari pamannya yaitu 'Ubaidullah bin Ka'b dari Ka'b bin
Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah tiba dari bepergian,
melainkan pada siang hari ketika waktu dluha. Jika beliau tiba, maka beliau terlebih dahulu
singgah di masjid dan melakukan shalat dua rakaat, kemudian beliau duduk."
Bab: Sunahnya shalat dluha, minimalnya dua rakaat dan maksimalnya delapan rakaat
1172. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Yazid bin Zurai' dari Said Al Jurairi dari Abdullah bin Syaqiq, katanya; "Aku berkata
kepada 'Aisyah; "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat dhuha?" Aisyah
menjawab; "Tidak pernah, kecuali jika beliau tiba dari safarnya."
1173. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Kahmas bin Al Hasan Al Qaisi dari
Abdullah bin Syaqiq katanya; "Aku bertanya kepada 'Aisyah "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah shalat dhuha? Dia menjawab; "Tidak, kecuali jika beliau pulang dari
bepergian."
/ # * y
>4 jjb jaILc-
1174. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku pernah menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah, katanya; "Sama sekali belum
pernah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan shalat sunnah dhuha,
namun aku melakukan shalat sunnah dhuha. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
meninggalkan amalan yang sebenarnya beliau suka melakukannya, karena beliau khawatir
jangan-jangan para sahabat menirunya sehingga amalan itu diwajibkan."
1175. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu Yazid Ar Risyk telah menceritakan
kepadaku Ma'adzah, ia pernah bertanya kepada 'Aisyah Radhiyallahu'anha; "Berapa
raka'atkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan shalat (sunnah) dhuha?" Aisyah
menjawab; "Empat raka'at, namun terkadang beliau menambah sekehendaknya." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Yazid dengan sanad seperti ini, Yazid mengatakan; "Sekehendak Allah."
(bukan sekehehdaknya -pent).
iL.ii i^\
1176. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits dari Said, telah menceritakan kepada kami Qatadah, bahwa
Ma'adzah Al 'Adawiyah menceritakan kepada mereka dari 'Aisyah katanya; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan shalat dhuha sebanyak empat rakaat, dan
terkadang beliau menambah sekehendak Allah." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan Ibnu Basyar, semuanya dari Mu'adz bin Hisyam katanya; telah menceritakan
kepadaku Ayahku dari Qatadah dengan sanad seperti ini.
b
1177. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abdurrhman bin Abu Laila
katanya; "Tidak ada seorangpun yang mengabariku bahwa ia melihat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melakukan shalat dhuha, selain Ummu Hani', dialah yang menceritakan bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah masuk rumahnya ketika Penaklukan kota Makkah,
lalu beliau shalat delapan rakaat, dan aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat
yang lebih ringan daripada shalat ketika itu, beliau menyempurnakan rukuk dan sujudnya."
Namun dalam haditsnya, Ibnu Basyar tidak menyebutkan ucapannya sama sekali.
^ jD ' b V4 ^ V'
1178. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya dan Muhammad bin Salamah
Al Muradi keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab katanya; telah menceritakan kepadaku Ibnu
Abdullah bin Al Harits bahwa ayahnya yatiu Abdullah bin Al Harits bin Naufal mengatakan;
"Aku bertanya dan memang aku sangat berkehendak agar seseorang mengabariku, katanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan shalat sunnah dhuha, ternyata aku
tidak mendapatkan seorang pun mengabarkan hal itu, selain Ummu Hani' binti Abu Thalib.
Dia mengabariku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang ketika siang
agak meninggi, yaitu ketika penaklukan kota Makkah, beliau diberi kain dan beliau pun
ditutupi, kemudian beliau mandi. Setelah itu beliau berdiri dan ruku' sebanyak delapan
rakaat, saya tidak tahu apakah berdirinya lebih lama ataukah ruku'nya, ataukah sujudnya,
semua sepertinya hampir sama." Kata Ummu Hani selanjutnya; "Padahal sebelum dan
sesudah itu, aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sunnah dhuha." Al Muradi
mengatakan dari Yunus, namun Yunus tidak mengatakan; "Telah mengabariku."
y J,
1179. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku pernah menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Abu Nazhr bahwa Abu Murrah mantan budak Ummu Hani' binti
Abu Thalib mengabarinya, bahwa ia pernah mendengar Ummu Hani' binti Abu Thalib
mengatakan; "Aku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika tahun
penaklukan kota Makkah, lalu aku mendapatinya beliau tengah mandi, sementara Fathimah,
putrid beliau menutupinya dengan sehelai kain, maka aku mengucapkan salam, beliau lalu
bertanya; "Siapakah itu?" Aku menjawab; "Aku, Ummu Hani' binti Abu Thalib." Beliau
bersabda: "Selamat datang wahai Ummu Hani'." Selesai mandi, beliau berdiri dan shalat
delapan rakaat dengan memakai satu kain. Seusai shalat, aku berkata; "Wahai Rasulullah,
Saudaraku, yaitu Ali bin Abu Thalib beranggapan bahwa ia hendak membunuh seseorang
yang aku lindungi, yaitu fulan bin Hubairah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Aku melindungi siapa saja yang engkau lindungi wahai ummu Hani'." Kata Ummu
Hani'; "Peristiwa itu terjadi ketika waktu dluha."
^ ^ /
aIsj^]?<1^0<_a]L>-_XS .X>-\ JC-J^^OLuS”" j^jLaJ
1180. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjjaj bin Syair telah menceritakan kepada kami
Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami Wuhaib bin Khalid dari Ja'far bin
Muhammad dari Ayahnya dari Abu Murah mantan budak Aqil, dari Ummu Hani', bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat delapan raka'at di rumahnya, yaitu
ketika penaklukan kota Makkah dengan menyelempangkan kedua ujung kainnya."
*&\ pdScAzJl
sju^i, J5" jsCS
fci* >HI\ jfci*
1181. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adi Dluba'i telah
menceritakan kepada kami Mahdi yaitu Ibnu Maimun telah menceritakan kepada kami
Washil mantan budak Abu 'Uyainah dari Yahya bin 'Uqail dari Yahya bin Ya'mar dari Abui
Aswad Ad Du'ali dari Abu Dzarr dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
"Setiap pagi dari persendian masing-masing kalian ada sedekahnya, setiap tasbih adalah
sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir
sedekah, setiap amar ma'ruf nahyi mungkar sedekah, dan semuanya itu tercukupi dengan
dua rakaat dhuha."
> ,
% » *
& j ' b ' J4 5 'y, j ' b ' j <s*^
**> ^ / / V'' ;J! **> / / ^
vssj^Aily ^
i> ^-c- 0 J.J -A>- 'j* j AlLc-4li^ \ j^> bil\ J> \ <j' U^> j '
1182. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Abu Tayyah telah menceritakan kepadaku
Abu Utsman An Nahdi dari Abu Hurairah katanya; "Sahabat akrabku shallallahu 'alaihi
wasallam mewasiatkan kepadaku untuk melakukan tiga hal, puasa tiga hari tiap bulan, dua
rakaat dhuha, dan melakukan shalat witir sebelum tidur." Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abbas Al
Jariri dan Abu Syimr Adi Dluba'i keduanya berkata; Kami mendengar Abu Utsman An Nahdi
menceritakan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas.
Dan telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ma'bad telah menceritakan kepada kami
Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Mukhtar dari Abdullah bin
Danakh katanya; telah menceritakan kepadaku Abu Rafi' Ash Shaigh katanya; Aku
mendengar Abu Hurairah mengatakan; "Sahabat akrabku Abui Qasim shallallahu 'alaihi
wasallam mewasiatikan kepadaku untuk melakukan tiga perkara, lantas ia menyebutkan
hadis Abu Utsman dari Abu Hurairah.
\
1183. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi'
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik dari Adi Dlahak bin
Utsman dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari Abu Murrah mantan budak Ummu Hani'
dari Abu Darda' katanya; "Kekasihku shallallahu 'alaihi wasallam mewasiatkan kepadaku
untuk melakukan tiga hal, yaitu agar aku tidak meninggalkan selama hidupku, puasa tiga hari
tiap bulan, shalat dhuha dan tidak tidur sebelum shalat witir."
Bab: Sunahnya melaksanakan dua rakaat fajar, dan anjuran melaksanakannya dengan
ringan (tidak panjang)
j \S\ 51^ j^j
1184. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku pernah menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Hafsah Umul Mukminin
mengabarinya, bahwa jika Mu'adzin diam dari adzan shalat shubuh, dan shubuhpun telah
nampak, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan shalat dua rakaat ringan
sebelum shalat ditegakkan." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan
Qutaibah dan Ibnu Rumh, dari Al Laits bin Sa'd (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Ubaidullah bin Sa'id, keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Yahya dari 'Ubaidullah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ismail dari Ayyub
semuanya dari Nafi' dengan sanad seperti ini sebagaimana yang dikatakan Malik.
i ^ ^
^ y'
iSN
1185. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Abdullah bin Al Hakam telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Zaid bin Muhammad katanya; aku pernah mendengar Nafi' menceritakan dari Ibnu
Umar dari Hafsah katanya; "Jika fajar telah terbit, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak melakukan shalat selain dua rakaat ringan." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq
bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami An Nadir telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dengan sanad seperti ini.
» y ii y » y * -2 tl » y * \ V.i- \ ' I £ ' > \ '
JU J&>y\ Jjjt- J
1186. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbas Telah menceritakan kepada
kami Sofyan dari Amru dari Azzuhri dari Salim dari ayahnya telah mengabarkan kepadaku
Hafsah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jika fajar telah nampak terang baginya,
beliau lakukan shalat dua rakaat.
1187. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
'Abdah bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari
'Aisyah, katanya; "Jika mendengar adzan (shubuh), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam shalat dua rakaat fajar dengan meringankan (raka'at) keduanya." Telah
menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ali yaitu Ibnu Mushir,
(dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar dan Abu Kuraib dan Ibnu Numair dari Abdullah bin
Numair, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid
telah menceritakan kepada kami Waki', semuanya dari Hisyam dengan sanad seperti ini, dan
dalam hadis Abu Usamah disebutkan; "Jika fajar telah terbit."
* s y
1188. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah dari
'Aisyah, bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dua rakaat antara adzan dan
iqamat pada waktu shalat subuh.
jijiki i
1189. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab, katanya; aku mendengar Yahya bin Said berkata;
telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Abdurrahman bahwa ia mendengar 'Amrah
menceritakan dari 'Aisyah, bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering
shalat dua rakaat fajar dan meringankan raka'atnya hingga aku berkata dalam hari; "Apakah
beliau membaca Alfatihah?."
dJlslLU j^dl>
1190. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Abdurrahman Al
Anshari, ia mendengar Amrah binti Abdurrahman dari 'Aisyah mengatakan; "Jika fajar terbit,
maka Rasuullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dua rakaat (ringan) hingga aku membatin;
"Apakah beliau membaca surat Al Fatihah?." (karena cepatnya -pent).
^ > 9
1191. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Said dari Ibnu Juraij katanya; telah menceritakan kepadaku 'Atha' dari 'Ubaid bin
Umair dari 'Aisyah, bahwa tidak ada shalat sunnah yang lebih di jaga Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam daripada dua raka'at sebelum subuh."
1192. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair
telah menceritakan kepada kami Hafs dari Ibnu Juraij dari 'Atha' dari Ubaid bin Umair dari
'Aisyah katanya; "Aku belum pernah melihat shalat sunnah yang lebih disegerakan untuk
dikerjakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam daripada dua rakaat sebelum fajar."
1193. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghabari telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Sa'd bin
Hisyam dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Dua rakaat fajar
lebih baik daripada dunia seisinya."
1194. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada
kami Mu'tamir, katanya; Ayahku berkata; telah menceritakan kepada kami Qatadah dari
Zurarah dari Sa'd bin Hisyam dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda tentang dua rakaat sebelum fajar: "Kedua rakaat itu lebih aku sukai daripada dunia
seluruhnya."
t » ' '\ s *(? > s* < ' ■> ' I '> > »> t ^ ^ 1-f.C 2 ; z' sll; . «- > '’K' \C ' '
5 1_^\ \_> Js j
1195. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abbad dan Ibnu Abu Umar,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Marwan bin Muawiyah dari Yazid yaitu
Ibnu Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah bahwa dalam dua raka'at fajarnya, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membaca surat Al Kafirun dan Qul Huwallahu ahad (Surat al-
ikhlash).
fcT } { isi\3 \ j
5 }
1196. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Al Fazari yaitu Marwan bin Muawiyah dari Utsman bin Hakim Al Anshari, katanya; telah
menceritakan kepadaku Said bin Yasar bahwa Ibnu Abbas mengabarinya; bahwa dalam dua
raka'at fajar, tepatnya di raka'at pertama, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca
"Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami." QS.
Albaqarah 136, dan pada rakaat kedua membaca "Kami beriman kepada Allah, dan
saksikanlah bahwa kami orang muslim." QS. Ali Imran 52.
» x l 'C » v "* Z C' M' V»;. V * <C'
3^iujiv VliT\ j J}
j { ^ j' v j ( ^4
1197. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Utsman bin Hakim dari Said bin Yasar dari Ibnu Abbas
katanya; "Dalam dua raka'at fajarnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa membaca
"Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami." QS.
Albaqarah 136, dan yang terdapat dalam surat Ali Imran "Marilah kita menuju kalimat yang
sama antara kami dan kalian." QS. Ali Imran; 64. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin
Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dari Utsman bin Hakim dalam
sanad ini seperti haditsnya Marwan Al Fazari.
Bab: Keutamaan shalat rawatib sebelum dan sesudah shalat wajib serta jumlah bilangan
rakaatnya J-*a9)
9 * . t 9 9 ' / I ^ ^ S 9 S \ S 9 \ t 9 s »
'o^ 3 J«C^O
1198. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid yaitu Sulaiman bin Hayyan dari Dawud bin Abu Hind
dari Nu'man bin Salim dari 'Amru bin Aus, katanya; telah menceritakan kepadaku Anbasah
bin Abu Sufyan ketika sakitnya yang menyebabkan dia meninggal, dengan hadis yang
membuatnya gembira. Katanya; aku mendengar Ummu Habibah mengatakan; aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa shalat dua belas
rakaat sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga." Ummu
Habibah berkata; Maka aku tidak akan meninggalkan dua belas rakaat itu semenjak aku
mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan Anbasah juga berkata; "Maka
aku tidak akan meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Ummu Habibah. Dan
'Amru bin Aus juga berkata; "Aku tidak akan meninggalkannya semenjak aku mendnegarnya
dari Anbasah. Nu'man bin Salim juga berkata; "Aku tidak akan meninggalkannya semenjak
aku mendengarnya dari 'Amru bin Aus. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al
Misma'i telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadldlal telah menceritakan kepada
kami Dawud dari Nu'man bin Salim dengan sanad seperti ini; "Siapa yang shalat sunnah dua
belas raka'at dalam sehari, maka akan dibangunkan baginya rumah di dalam surga."
t * ’
<j*J
1199. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Nu'man
bin Salim dari 'Amru bin Aus dari Anbasah bin Abu Sufyan dari Ummu Habibah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, katanya; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidaklah seorang muslim mendirikan shalat sunnah ikhlas karena Allah sebanyak
dua belas rakaat selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya sebuah
rumah di surga." -Atau dengan redaksi lain- "Melainkan akan dibangunkan baginya rumah di
surga." Ummu Habibah berkata; "Setelah itu, aku selalu melaksanakan kedua belas rakaat
itu." 'Amru juga berkata; "Aku tidak pernah meninggalkannya setelah itu." Nu'man juga
mengatakan seperti itu. Dan telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Bisyr dan
Abdullah bin Hasyim Al 'Abdi keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Bahz telah
menceritakan kepada kami Syu'bah. Nu'man bin Salim mengatakan; telah menceritakan
kepadaku, katanya; Aku mendengar 'Amru bin Aus menceritakan dari Anbasah dari Ummu
Habibah katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba
muslim berwudhu' kemudian menyempurnakan wudlu'nya, lalu shalat karena Allah setiap
harinya..." lalu dia menyebutkan hadits semisalnya.
>\
>
*
1200. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Ubaidullah bin Said keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Said dari 'Ubaidullah, katanya;
telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar katanya; "Aku
pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dua raka'at sebelum Zhuhur
dan dua raka'at setelahnya, dan dua raka'at setelah maghrib dan dua raka'at setelah isya',
dan dua raka'at setelah jumat, adapun (sunnah) maghrib dan isya' dan jumat, aku shalat
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di rumahnya."
Bab: Bolehnya shalat nafilah baik dengan berdiri maupun duduk, sebagian berdiri dan
sebagian duduk (Lfr, j\ y^)
y' 9 9
J.
1201. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Khalid dari Abdullah bin Syaqiq katanya; aku bertanya kepada 'Aisyah tentang
shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maksudnya shalat sunnahnya, maka dia
menjawab; "Beliau shalat di rumahku empat raka'at sebelum zhuhur, kemudian keluar dan
shalat mengimami manusia, seusai shalat, beliau melaksanakan dua raka'at sunnah, dan
setelah mengimami shalat maghrib, beliau masuk dan shalat dua rakaat, kemudian
mengimami sahabat untuk shalat isya', dan masuk rumahku untuk mengerjakan shalat dua
rakaat, dan beliau shalat malam sebanyak sembilan rakaat termasuk witirnya, beliau
mendirikan shalat malam sekian lama sambil berdiri, dan juga shalat malam sekian lama
sambil duduk, jika beliau membaca dengan berdiri, beliau ruku dan sujud dengan berdiri, jika
beliau membaca sambil duduk, maka beliau ruku dan sujud dengan duduk, jika fajar telah
terbit, maka beliau shalat (sunnah) dua rakaat."
- i\
'A.
**. 'i y > \'i\ '
1202. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id, telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Budail dan Ayyub dari Abdullah bin Syaqiq dari 'Aisyah katanya; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam biasa shalat malam sekian lama, jika beliau shalat dengan berdiri,
maka beliau ruku' dengan berdiri, dan jika beliau shalat dengan duduk, maka beliau ruku'
dengan duduk." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Budail dari Abdullah bin Syaqiq, katanya; "Aku pernah mengeluhkan nyeri, maka aku
shalat dengan duduk, maka aku tanyakan hal itu kepada 'Aisyah, dia menjawab; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah shalat malam sekian lama sambil duduk, lalu ia
menyebutkan haditnya."
*^LU^LajlS*^L>
\Jlc-13^J\Jlc- 13 \^S\i\ J jIajIS^JIajIa \^S\i\ 5^ jb^c-la^L _j!j
1203. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muadz bin Muadz dari Humaid dari Abdullah bin Syaqiq Al 'Uqaili katanya; "Aku
pernah bertanya kepada 'Aisyah tentang shalat (sunnah) nya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, Aisyah menjawab; "Beliau biasa melakukan shalat malam sekian lama sambil
berdiri, dan beliau juga biasa melakukan shalat sekian lama sambil duduk, jika beliau
membaca sambil berdiri, maka beliau ruku' dengan berdiri, dan jika beliau membaca sambil
duduk, maka beliau ruku' sambil duduk."
1204. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Abu Muawiyah dari Hisyam bin Hassan dari Muhammad bin Sirin dari Abdullah bin
Syaqiq Al 'Uqaili, katanya; "Aku pernah bertanya kepada 'Aisyah tentang shalat (sunnah) nya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
biasa memperbanyak shalatnya, baik dengan berdiri maupun duduk, jika beliau buka
shalatnya sambil berdiri, maka beliau ruku' dengan berdiri, dan jika beliau buka shalatnya
dengan duduk, maka beliau lakukan ruku'nya dengan duduk."
> > , > * SS . st -
1205. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah mengabarkan kepada
kami Hammad yaitu Ibnu Zaid, katanya; (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun, (dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah
telah menceritakan kepada kami Waki', (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair semuanya dari
Hisyam bin Urwah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin
Harb sedangkan lafadz (hadits) darinya, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Hisyam Ibn 'Urwah, katanya; telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari 'Aisyah
katanya; "Aku belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan
duduk, hingga ketika beliau telah lanjut usia, beliau membaca sambil duduk, jika bacaan
beliau tinggal tiga puluh atau empat puluh ayat, beliau berdiri dan membaca, lalu beliau
ruku'."
1206. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Abdullah bin Yazid dan Abu Nadir dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dari 'Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat
dengan duduk, lalu beliau membaca dengan duduk, jika bacaan beliau tinggal sekitar tiga
puluh atau empat puluh ayat, beliau berdiri sambil membaca dengan berdiri, kemudian
beliau ruku' lalu sujud, beliau juga melakukan yang demikian pada rakaat ketiga."
^ j \ isji J
1207. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim.
Abu Bakar mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ismail bin 'Ulayyah dari Al Walid
bin Abu Hisyam dari Abu Bakar bin Muhammad dari 'Amrah dari 'Aisyah katanya; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membaca (dalam shalat) dengan duduk, jika beliau hendak ruku',
beliau berdiri seukuran seseorang membaca empat puluh ayat."
» ' . .i ^
j*\
1208. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Ibrahim dari 'Alqamah bin Waqqash katanya; aku
berkata kepada 'Aisyah; "Bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan
(shalat) dua rakaat dengan duduk?" 'Aisyah berkata; "Beliau membaca pada keduanya, jika
beliau hendak ruku', beliau berdiri kemudian ruku 1 ."
1209. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Yazid bin Zurai' dari Sa'id Al Jurairi dari Abdulah bin Syaqiq, katanya; saya bertanya
kepada 'Aisyah; "Pernahkah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat dengan duduk?" 'Aisyah
menjawab; "Benar, setelah beliau merasa dirinya lemah karena lanjut usia." Dan telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami Ayahku
telah menceritakan kepada kami Kahmas dari Abdullah bin Syaqiq katanya; Aku bertanya
kepada 'Aisyah, lalu ia menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits
semisal.
1210. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Harun bin Abdullah,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad katanya; Ibn
Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Utsman bin Abu Sulaiman, bahwa Abu Salamah
bin Abdurrahman mengabarinya, bahwa 'Aisyah pernah mengabarinya, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tidak meninggal, hingga sekian banyak shalatnya beliau lakukan
dengan duduk."
1211. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Hasan Al Halwani,
keduanya dari Zaid. Hasan berkata; telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Habab telah
menceritakan kepadaku Adi Dlahak bin Utsman telah menceritakan kepadaku Abdullah bin
'Urwah dari Ayahnya dari 'Aisyah, katanya; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah berusia lanjut dan gemuk, maka kebanyakan shalat yang beliau lakukan sambil duduk."
<J , \ -U <» r oLili\ {j£- \ {j£- (iii\j« O \j^3 jlS ^p^>, ^{P^.
\ j\ai " ,U<>1'^:\ a^.oO-w^j c.^ a 'JlAe-Kj
5 £sjz. jl% \
j ^ <j _jJ>-\ 34jj«^ j _jjb\la\\ l^L« 3 ji * ! Cr? J_^ '
1212. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya. Pernah aku menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Ibn Syihab dari Saib bin YAzid dari Muththalib bin Abi Wada'ah
Assahmi dari Hafsah, katanya, belum pernha kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dalam shalat sunnahnya beliau lakukan dengan duduk, hingga setahun sebelum wafatnya,
beliau lakukan shalat sunnahnya dengan duduk, beliau baca sebuah surat dan beliau baca
dengan tartil, hingga melebihi panjang daripada yang pernah beliau baca dengan panjang.
Dan telah menceritakan kepadaku Abu Tahir dan Harmalah, kata keduanya. Telah
mengabarkan kepada kami Ibn Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus --Lewat jalur
periwayatan lain-Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin
humaid, kata keduanya. Telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq Telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar, kesemuanya dari Azzuhri dengan isnad ini semisalnya hanya keduanya
katakan, setahun atau dua tahun sebelum kewafatannya.
1213. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Hasan bin Shalih dari Simak, katanya; telah
mengabarkan kepadaku Jabir bin Samurah bahwa tidaklah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
wafat hingga kebanyakan shalatnya, beliau lakukan dengan duduk."
' s
^ *v
/ <
♦> * . *
ly&jii..
1214. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Manshur dari Hilal bin Yasaf dari Abu Yahya dari Abdullah bin 'Amru katanya;
diceritakan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat
seseorang yang dilakukanya dengan duduk, memperoleh separoh pahala shalat (dengan
berdiri)." Abdullah bin 'Amru berkata; Lalu aku menemui beliau, ternyata aku mendapati
beliau shalat dengan duduk, lalu aku meletakkan tanganku diatas kepalanya, maka beliau
bersabda: "Apa urusanmu wahai Abdullah bin 'Amru?" Aku menjawab; "Disampaikan
kepadaku wahai Rasulullah, bahwa engkau bersabda: "Shalat seseorang dengan duduk
mendapat separoh pahala shalat dengan berdiri, " lalu kenapa engkau shalat dengan
duduk?" Beliau menjawab: "Benar, namun aku tidak seperti kalian." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar,
semuanya dari Muhmamad bin Ja'far dari Syubah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Ibnul Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan, keduanya dari Manshur dengan sanad ini dan
dalam periwayatan Syu'bah, dari Abu Yahya Al A'raj.
Bab: Shalat malam dan jumlah rakaat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam (jJlc-j
’ j Ala
A>-
1215. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku setorkan hapalan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah shalat malam sebelas rakaat, beliau akhiri dengan satu rakaat witir. Jika
beliau selesai, beliau berbaring diatas lambung sebelah kanan hingga datang muadzin, lalu
beliau melakukan dua rakaat (sunnah) ringan."
.< ^ \ * I ^ it> » > » . '' ? \ ’ y> ■’W':. y » <•[ '
«•I _J-UU
1216. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada
kami Ibn Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Ibnu Syihab dari
'Urwah bin Zubair dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat antara habis shalat isya' yang biasa disebut
'atamah hingga waktu fajar. Beliau melakukan sebelas rakaat, setiap dua rakaat beliau
salam, dan beliau juga melakukan witir satu rakaat. Jika muadzin shalat fajar telah diam, dan
fajar telah jelas, sementara muadzin telah menemui beliau, maka beliau melakukan dua kali
raka'at ringan, kemudian beliau berbaring diatas lambung sebelah kanan hingga datang
muadzin untuk iqamat." Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dengan sanad
hadits ini. Harmalah juga membawakan hadits semisalnya, hanya saja ia tidak menyebutkan
redaksi "Ketika fajar telah jelas, dan muadzin menemui beliau." Dia juga tidak menyebutkan
"iqamat" dan semuanya sama seperti haditsnya 'Amru.
\t dilslLU
1217. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair, (dan diriwayatkan
dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Ayahnya dari 'Aisyah dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa shalat malam tiga belas rakaat, dengan lima
rakaat witir, beliau tidak pernah melakukan sambil duduk selain di akhir (hayatnya)." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada
kami 'Abdah bin Sulaiman, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami
Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Waki' dan Abu Usamah, semuanya dari Hisyam
dengan sanad hadits ini."
1218. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada
kami Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Irak bin Malik dari 'Urwah, bahwa 'Aisyah
mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat tiga
belas rakaat dengan dua rakaat fajar.
zMS - ^\3
l <><£
1219. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya katanya; aku menyetorkan hapalan
kepada Malik dari Said bin Abu Said Al Maqbari dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa
dia pernah bertanya kepada 'Aisyah; "Bagaimanakah shalat (sunnah) Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pada bulan Ramadhan?" Aisyah menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengerjakan shalat sunnah baik ketika Ramadhan atau diluar ramadhan tak lebih
dari sebelas rakaat, beliau mengerjakan empat rakaat, kamu tidak usah menanyakan kualitas
dan panjangnya shalat beliau, setelah itu beliau mengerjakan empat rakaat, kamu tidak usah
menanyakan kualitas dan panjangnya shalat beliau, kemudian beliau shalat tiga rakaat."
Aisyah berkata; lalu aku bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum witir?
Beliau menjawab: "Wahai 'Aisyah, kedua mataku memang tidur, namun hatiku tidak."
1220. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari
Yahya dari Abu Salamah katanya; "Aku pernah bertanya kepada 'Aisyah tentang shalatnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aisyah menjawab; "Beliau melakukan shalat tiga belas
rakaat, beliau shalat delapan rakaat kemudian witir, setelah itu beliau shalat dua rakaat
dengan duduk. Jika beliau hendak ruku', maka beliau berdiri dahulu lalu ruku', setelah itu
beliau shalat dua rakaat antara (adzan) dan iqamat shalat subuh." Dan telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah
menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya katanya; "Aku pernah mendengar Abu
Salamah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Yahya bin Bisyr Al
Hariri telah menceritakan kepada kami Muawiyah yaitu Ibnu Sallam dari Yahya bin Abu Katsir
katanya; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bahwa ia bertanya kepada 'Aisyah
tentang shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits di atas, hanya dalam
hadisnya disebutkan dengan redaksi "Sembilan rakaat sambil berdiri, termasuk dengan
witirnya."
1221. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Abdullah bin Abu Labid ia mendengar Abu Salamah, katanya; Aku
pernah menemui 'Aisyah seraya berkata; "Wahai bunda, beritahukanlah kepadaku tentang
shalat (malam) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!" Dia menjawab; "Beliau biasa
mengerjakan shalat (malam) baik dibulan Ramadhan atau selainnya sebanyak tiga belas
rakaat, termasuk dua rakaat fajar."
1222. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Ayahku telah menceritakan kepada kami Hanzhalah dari Al Qasim bin Muhammad katanya;
"Aku pernah mendengar 'Aisyah mengatakan; "Shalat malam Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam adalah sepuluh rakaat, beliau melakukan witir dengan sekali sujud, dan beliau juga
melakukan dua rakaat fajar, hingga jumlahnya menjadi tiga belas rakaat."
1223. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada
kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu lshaq, (dan diriwayatkan dari jalur lain)
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu
Khaitsamah dari Abu lshaq katanya; Aku bertanya kepada Al Aswad bin Yazid dari segala
yang diceritakan oleh 'Aisyah tentang shalat (malam) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur di awal malam, dan beliau
hidupkan (beliau lakukan aktivitas) di akhir malamnya, jika beliau mempunyai hajat kepada
isterinya, beliau lakukan hajatnya, kemudian beliau tidur. Jika panggilan (adzan) pertama
telah diserukan, Aisyah melanjutkan; beliau langsung bergegas." Demi Allah, Aisyah tidak
menggunakan menyebutkan "Sambil berdiri", setelah itu beliau mengguyurkan air. Demi
Allah, Aisyah tidak menyebutkan dengan redaksi "Mandi." Dan aku mengetahui apa yang
kamu inginkan, kalaulah beliau tidak junub, maka beliau berwudlu sebagaimana wudlu
seseorang untuk shalat, kemudian beliau mengerjakan shalat dua rakaat."
^3 j]\
1224. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan
kepada kami 'Ammar bin Zuraiq dari Abu lshaq dari Al Aswad dari 'Aisyah, katanya;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa shalat malam hingga akhir shalat yang beliau
lakukan adalah witir."
1225. Telah menceritakan kepadaku Hannad bin As Sarri telah menceritakan kepada kami
Abu Al Ahwash dari Asy'ats dari Ayahnya dari Masruq katanya; "Aku bertanya kepada 'Aisyah
tentang amalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aisyah menjawab; "Beliau menyukai
(amalan) yang dikerjakan secara rutin." Masruq berkata; Aku bertanya; "Tepatnya kapan
beliau shalat?" Aisyah menjawab; "Jika beliau telah mendengar seorang muadzin
(menyerukan adzan), maka beliau bergegas berdiri dan shalat."
1226. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Bisyr dari Mis'ar dari Sa'd dari Abu Salamah dari 'Aisyah dia berkata; "Aku tidak menemukan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika sahur pertama (akhir malam sebelum terbit
fajar -pent) di rumahku -atau disisiku- selain kutemukan beliau dalam keadaan tidur."
1227. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Nashr bin Ali dan
Ibnu Abu Umar. Abu Bakar mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
'Uyainah dari Abu Nadir dari Abu Salamah dari 'Aisyah katanya; "Jika Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam selesai shalat dua rakaat fajar, dan aku sudah bangun, maka beliau akan
mengajakku berbincang-bincang, jika aku belum bangun, maka beliau tidur lagi." Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Ziyad bin Sa'd dari Ibn Abu Attab dari Abu Salamah dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam semisalnya.
dilslLu
1228. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Tamim bin Salamah dari 'Urwah bin Zubair dari 'Aisyah katanya; "Jika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam, dan telah melaksanakan shalat witir,
maka beliau berseru: "Witirlah wahai 'Aisyah!"
1229. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Said Al Aili telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Rabi'ah bin Abu
Abdurrahman dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah shalat malam, sementara 'Aisyah melintang di depannya, jika hendak witir,
Rasulullah membangunkan 'Aisyah, lantas 'Aisyah melaksanakan shalat witir.
jjii ■jZkjU' Jw&i-'iLj £ jjv&Ai'o? >4
\S y / / x jJ* **> /
>i J\
1230. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Ya'fur, namanya adalah Waqid dan gelarnya adalah
Waqdan, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu
Muawiyah dari Al A'masy, keduanya dari Muslim dari Masruq dari 'Aisyah katanya; "Setiap
malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan witirnya, dan witirnya beliau
lakukan hingga tiba waktu sahur."
1231. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb,
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu Husain dari
Yahya bin Watsab dari Masruq dari 'Aisyah katanya; "Kadang-kadang Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melaksanakan witir di awal malam, pertengahannya dan akhir malam, dan
witirnya berakhir hingga tiba waktu sahur."
1232. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Hassan
Qadli Kirman dari Sa'id bin Masruq dari Abu Dluha dari Masruq dari 'Aisyah katanya;
"Biasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan witir, dan witirnya berakhir
hingga akhir malam."
Bab: Shalat malam; orang yang meninggalkannya karena tidur atau sakit (
y 9 \ 9 y 'y y \ x 9 s / . ' * '
-aju^u i U*3 (J? ,
^\#dU\i^iLu3is^3is^j^ > i\ c pii\ j j^yi\^\^S\
\ii1 \ji 3^ \^d\ ti-^ ^4^ \^d\ <£^iiLS VS ^L^tS
^4^6^jfel^3ls\^dJlsj^di^^uy\3ls^^dJls r U^yl^
•foaJrt \sdSkjk\
\j ^UWjf £\j\Lllv'^\ ']&Y^ i.- ) tidf\5 ( p<iSs
S)kfk
iJ ^Vc&jX\fedSs3\ii£4 Jj\.^ jJ\$
j^ii\ j J j( ^
£ l 4 & ,j£lzy£^3&\£jg^4kJ2}\ S*4?f. j^kj
<^Hus <J3 \ (J^ 4 cji\x*£^J\ j^>3 ^ jt^JJ\4A>- \ j | , *JLa' j
j\jo y 4^.1s^U J^\3\ ^ J^O li^3
t » ^
> * .
J6
1233. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anzi telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Adi dari Said dari Qatadah dari Zurarah,
bahwa Sa'd bin Hisyam bin Amir hendak berangkat berperang fi sabilillah, la lalu tiba di kota
Madinah dan hendak menjual lahan pilihannya di Madinah untuk ia belikan senjata dan kuda
perang, supaya dapat memerangi Romawi hingga mati. Seketika ia tiba di Madinah, ia
menemui beberapa orang Madinah. Rupanya mereka melarang menjual lahan miliknya,
mereka lalu mengabarinya bahwa pada saat Nabiyullah masih hidup, enam orang berniat
seperti itu, namun Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam melarangnya, beliau bersabda:
"Bukankah dalam diriku terdapat teladan yang baik untukmu?" Setelah mereka
menceritakan hal itu kepada Sa'd, lantas Sa'd kembali merujuk isterinya yang sebelumnya
telah dicerai, setelah itu ia bertanya kepada Ibnu Abbas tentang witir Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Ibnu Abbas menjawab; "Maukah kuberitahukan kepadamu kepada orang
yang paling tahu tentang witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Sa'ad bertanya;
"Siapa? Ibnu Abbas menjawab; " 'Aisyah, datanglah kepadanya, dan bertanyalah, setelah itu
datanglah kekadaku, dan beritahukanlah jawabannya kepadaku." Maka aku berangkat
menemuinya, dan kudatangi Hakim bin Aflah, dan kuminta dia untuk menemui 'Aisyah.
rupanya dia menjawab; "Saya bukan orang yang dekat dengan Aisyah, sebab aku pernah
melarang beliau Aisyah untuk berkomentar terhadap sesuatu mengenai dua kubu kaum
muslimin yang bertikai. Ternyata Aisyah enggan, dan terus berkomentar tentang dua kubu
tersebut." Sa'ad berkata; "Aku pun bersumpah atasnya, hingga Hakim bersedia untuk
menemuinya. Kami terus berangkat menuju Aisyah, kami meminta ijin dan Aisyah memberi
ijin kepada kami, akhirnya kami menemui beliau. 'Aisyah bertanya; "Apa benar ini Hakim?"
Rupanya Aisyah mengenalnya. Hakim menjawab; "Benar." Aisytah bertanya; "Lalu siapa yang
bersamamu?" Hakim menjawab; "Dia adalah Sa'd bin Hisyam." Aisyah bertanya lagi; "Hisyam
siapa?." Hakim menjawab; "Hisyam bin 'Amir." Akhirnya 'Aisyah tahu dan bersikap simpati
terhadapnya sembari berujar; "Baiklah, kalau begitu." -Qatadah berkata; Hisyam bin Amir
gugur ketika perang Uhud- lantas aku (Saad) bertanya; "Wahai Ummul mukminin.
beritahukanlah kepadaku tentang akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!.' 'Aisyah
menjawab; "Bukankah engkau telah membaca Alquran?" Aku menjawab; "Benar, " Aisyah
berkata; "Akhlak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah Al Quran." Sa'd berkata;
"Mendengar itu, aku hendak berdiri dan tidak akan bertanya lagi tentang sesuatu kepada
seseorang hingga aku meninggal, kemudian muncul dibenakku, lalu aku bertanya;
"Beritahukanlah kepadaku tentang shalat malamnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?"
'Aisyah balik bertanya; "Bukankah engkau pernah membaca surat Al Muzammil? Aku
menjawab; "Benar" Kata Aisyah; "Allah Azza wa Jalla pernah mewajibkan qiyamu llail (shalat
malam) di awal surat ini turun, sehingga Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para
sahabatnya mendirikannya selama setahun, dan Allah menahan penutupnya di langit selama
dua belas bulan hingga Allah turunkan akhir surat ini sebagai bentuk keringanan, sehingga
shalat malam menjadi sunnah setelah diwajibkan. Kata Sa'ad; "Wahai Ummul mukminin,
beritahukanlah kepadaku tentang witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Jawabnya;
"Kami dulu sering mempersiapkan siwaknya dan bersucinya, setelah itu Allah
membangunkannya sekehendaknya untuk bangun malam. Beliau lalu bersiwak dan
berwudhu' dan shalat sembilan rakaat. Beliau tidak duduk dalam kesembilan rakaat itu
selain pada rakaat kedelapan, beliau menyebut nama Allah, memuji-Nya dan berdoa kepada-
Nya, kemudian beliau bangkit dan tidak mengucapkan salam. Setelah itu beliau berdiri dan
shalat untuk rakaat ke sembilannya. Kemudian beliau berdzikir kepada Allah, memuji-Nya
dan berdoa kepada-Nya, lalu beliau mengucapkan salam dengan nyaring agar kami
mendengarnya. Setelah itu beliau shalat dua rakaat setelah salam sambil duduk, itulah
sebelas rakaat wahai anakku. Ketika Nabiyullah berusia lanjut dan beliau telah merasa
kegemukan, beliau berwitir dengan tujuh rakaat, dan beliau lakukan dalam dua rakaatnya
sebagaimana yang beliau lakukan pada yang pertama, maka itu berarti sembilan wahai
anakku. Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat, maka beliau suka
dikerjakan secara terus menerus (kontinyu). Jika beliau ketiduran atau sedang sakit sehingga
tidak dapat melakukannya di malam hari, maka beliau shalat di waktu siangnya sebanyak
dua belas rakaat, seingatku Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah membaca
satu mushaf (keseluruhan Alquran) dalam satu malam, tidak pula shalat malam hingga
subuh, tidak pula pula puasa sebulan penuh selain bulan Ramadhan." Kata Sa'ad; "Setelah
itu aku berangkat menemui Ibnu Abbas, aku lalu menceritakan kepadanya tentang haditsnya
tersebut, Ibnu Abbas lalu berkata; "Aisyah benar." Kalaulah aku mendekatinya atau
menemuinya, tentu aku menemuinya hingga berhadapan satu sama lain untuk
menyampaikan hadits tersebut. Sa'ad melanjutkan; Aku berkata; "Sekiranya aku tahu bahwa
engkau tidak menemuinya, tentu tidak aku ceritakan kepadamu hadits tersebut." Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsannana telah menceritakan kepada kami
Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dari Zurarah bin Abu
Aufa dari Sa'id bin Hisyam, bahwa ia pernah mencerai isterinya, kemudian ia berangkat ke
Madinah untuk menjual lahan pilihannya, lantas ia menyebutkan hadits yang serupa. Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Said bin Abu Arubah telah
menceritakan kepada kami Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Sa'd bin Hisyam bahwa ia
mengatakan; aku pergi menemui Abdullah bin Abbas dan bertanya kepadanya tentang
shalat witir, lalu ia menyebutkan hadis beserta kisahnya, dan dalam haditsnya, dia
menyebutkan; Aisyah bertanya; 'Hisyam siapa?" Aku menjawab; "Ibnu 'Amir." Kata 'Aisyah;
"Dia adalah sebaik-baik orang." Amir gugur dalam perang Uhud. Dan telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' keduanya dari Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Qatadah dari Zurarah bin Aufa, bahwa Sa'd bin
Hisyam adalah tetangganya, lantas Sa'd mengabarkan kepadanya bahwa ia telah mencerai
isterinya dan ia kisahkan hadis semakna hadis Sa'id, dalam redaksinya disebutkan; Aisyah
berkata; "Hisyam siapa?" Sa'd menjawab; "Hisyam bin Amir. Aisyah menjawab; "Dia adalah
sebaik-baik orang, ia gugur ketika berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pada perang Uhud." Dan dalam hadits tersebut disebutkan; "Maka Hakim bin Aflah berujar;
"Kalaulah aku tahu bahwa engkau tidak menemuinya, tentu aku tidak menceritakan hadits
ini kepadamu."
^ *•> /S'' j, /
1234. Telah menceritakan kepada kami Said bin Manshur dan Qutaibah bin Said, semuanya
dari Abu 'Awanah, Said mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari
Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari Sa'd bin Hisyam dari 'Aisyah, bahwa apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ketinggalan shalat malam karena sakit atau lainnya, maka beliau
melaksanakan shalat pada siangnya sebanyak dua belas rakaat."
1235. Dan telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada
kami Isa yaitu Ibnu Yunus, dari Syu'bah dari Qatadah dari Zurarah dari Sa'd bin Hisyam Al
Anshari dari 'Aisyah katanya; "Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan suatu
aktivitas, maka beliau berusaha melanggengkannya (menjadikan abadi, rutin), jika beliau
ketiduran malam hari atau sakit, maka beliau melaksanakan shalat dua belas raka'at di siang
harinya." 'Aisyah melanjutkan; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam shalat malam hingga pagi hari, dan beliau juga tidak pernah berpuasa sebulan
penuh secara turut berturut selain bulan Ramadhan."
1236. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Abu
Thahir dan Harmalah, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab dari
Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari Sa'ib bin Yazid dan 'Ubaidullah bin Abdillah, keduanya
mengebarkan kepadanya, dari Abdurrahman bin Abdul Qari', katanya; aku mendengar Umar
bin Khattab mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang
ketiduran dari hizib (bacaan alquran) atau sesuatu daripadanya, lantas ia membacanya
ketika diantara shalat fajar (subuh) dan shalat zhuhur, maka akan dicatat baginya
sebagaimana ia membacanya ketika malam hari."
Bab: Shalat Awwabin (dluha) saat pasir mulai terasa panas (y**
1237. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Ayyub dari Al Qasim
Asy Syaibani bahwa Zaid bin Arqam pernah melihat suatu kaum yang tengah mengerjakan
shalat dluha, lalu dia berkata; "Tidakkah mereka tahu bahwa shalat diluar waktu ini lebih
utama? sebab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat awwabin (orang yang
bertaubat) dikerjakan ketika anak unta mulai beranjak karena kepanasan."
1238. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Hisyam bin Abu Abdullah katanya; telah menceritakan kepada kami Al
Qasim Asy Syaibani dari Zaid bin Arqam katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah berangkat menemui penduduk Quba' ketika mereka tengah mengerjakan shalat, lalu
beliau bersabda: "Shalat awwabin (orang yang bertaubat) dikerjakan ketika anak unta mulai
beranjak karena kepanasan."
Bab: Shalat malam dua rakaat-dua rakaat, dan shalat witir satu rakaat diakhir malam
0 *^ j y
1239. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, katanya; aku menyetorkan
hapalan kepada Malik dari Nafi 1 dan Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar, bahwa seorang laki-
laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat malam, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam dua-dua, jika salah seorang
diantara kalian khawatir tibanya waktu shalat subuh, maka shalat witirlah satu raka'at."
^ W*
1240. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb kata Zuhair; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Zuhri
dari Salim dari Ayahnya ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, (dan
diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad dan
lafadz miliknya, telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami
'Amru dari Thawus dari Ibnu Umar, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan
kepada kami Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat malam, beliau menjawab: "Dua-dua, jika engkau
khawatir tiba waktu shalat subuh, maka witirlah satu rakaat."
1241. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Wahab telah mengabarkan kepadaku 'Amru bahwa Ibnu Syihab, telah
menceritakannya kepadanya, bahwa Salim bin Abdullah bin Umar dan Humaid bin
Abdurrahman bin 'Auf, keduanya menceritakan kepadanya dari Abdullah bin Umar bin
Khattab, dia mengatakan; "Seorang laki-laki berdiri dan berkata; "Wahai Rasulullah,
Bagaimanakah tata cara shalat malam?" Beliau menjawab: "Shalat malam dua-dua, jika
kamu khawatir tiba awaktu subuh, maka witirlah sekali (satu raka'at)."
^ j£.y jj j$
1242. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zarani telah menceritakan kepada
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Budail dari Abdullah bin Syaqiq
dari Abdullah bin Umar, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, ketika itu aku berada diantara beliau dan penanya; "Wahai Rasulullah,
bagaimanakah tata cara shalat malam?" Beliau menjawab: "Dua-dua, jika kamu khawatir tiba
waktu shalat subuh, maka (witirlah) satu rakaat, dan jadikanlah akhir shalatmu witir." Tidak
beberapa lama, seorang laki-laki yang telah mengakhiri masa berkabungnya bertanya
kepada beliau, ketika itu aku masih disisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku tidak
tahu, apakah yang bertanya laki-laki tadi ataukah laki-laki lain, dia bertanya kepada beliau
seperti sebelumnya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kamil telah menceritakan
kepadaku Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Budail dan 'Imran bin Hudair
dari Abdullah bin Syaqiq dari Ibnu Umar, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghubari dan telah menceritakan
kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Zubair bin Khirrit dari
Abdullah bin Syaqiq dari Ibnu Umar katanya; "Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam..." lantas keduanya menyebutkan hadits semisalnya, dan dalam
hadis keduanya tak ada kalimat "Kemudian seorang laki-laki yang telah mengakhiri masa
berkabungnya bertanya kepada beliau."
a1)l£-43j\ \ Uo A>-
1243. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Suraij bin Yunus dan Abu
Kuraib semuanya dari Ibnu Abu Za'idah telah mengabarkan kepadaku Ashim Al Ahwal dari
Abdullah bin Syaqiq dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"Dahuluilah subuh kalian dengan (shalat) witr."
1244. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada
kami Laits, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami Ibn Rumh telah
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' bahwa Ibnu Umar berkata; "Barangsiapa
mengerjakan shalat malam, hendaknya ia menjadikan akhir shalatnya witir, sebab Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh yang demikian."
> » ✓ >
1245. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepada kami
Ibn Numair telah menceritakan kepada kami ayahku, (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Yahya, semuanya dari 'Ubaidullah, dari Nafi' dari Ibnu Umar dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jadikanlah akhir shalat malam kalian
dengan witir."
> .1 i ' „
1246. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Hajjaj bin Muhammad katanya; Ibn Juraij mengatakan; telah mengabarkan kepadaku
Nafi' bahwa Ibnu Umar mengatakan; "Barangsiapa shalat malam, hendaknya ia menjadikan
akhir shalatnya adalah witir sebelum (tiba waktu) subuh, demikianlah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan para sahabat."
1247. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits dari Abu Tayyah katanya; telah menceritakan kepadaku Abu Mijlaz dari Ibnu
Umar katanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Witir adalah satu rakaat
yang dilakukan di akhir malam."
Ij* j j \ j^> jj-c- O -X»4 'J* \ 3^ d >, ' C!*'
1248. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar,
kata Ibnul Mutsanna; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu Mijlaz katanya; Aku mendengar
Ibnu Umar menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Witir
adalah satu rakaat yang dilakukan di akhir malam."
1249. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdusshamad telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami
Qatadah dari Abu Mijlaz katanya; aku bertanya kepada Ibnu Abbas tentang witir, dia
menjawab; Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu
rakaat dari akhir (shalat) malam. "dan saya bertanya kepada Ibnu Umar maka beliau
menjawab; Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu
rakaat dari akhir (shalat) malam."
Si-jZ'au
•* ^ ^ ^
^ ^ \ (JJLj ^ \ -V^c-
1250. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Harun bin Abdullah, keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al Walid bin Katsir katanya; telah
menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Umar, bahwa Ibnu Umar menceritakan
kepada mereka, bahwa seorang laki-laki menyeru Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
ketika beliau berada di dalam masjid; "Wahai Rasulullah, bagaimana aku melakukan witir di
shalat malam?" Beliau menjawab: "Barangsiapa shalat (malam), maka shalatlah dua raka'at-
dua raka'at, jika ia khawatir akan tiba (waktu shalat) subuh, hendaklah ia bersujud sekali
sujud (satu raka'at), yang berarti sujudnya (raka'atnya) sebagai witir shalat yang telah ia
lakukan." Abu Kuraib menyatakan 'Ubaidullah bin Abdullah dan tidak menyandangkan lafadz
Ibnu Umar.
JJ» j1s\IiI\s^U J4sciui^5]\cj1j1dis
» :t» ; VIk^V ,*<•'> \':-'\' *sf|s l iC > ’l-' ?;. > i\ > *\K* V -M''
y y ■? j ^ / ^
^>-T ^ ^ js\ jj4i^ ^\dib3ls
1251. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Kamil keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Anas bin Sirin ia berkata; Saya
bertanya kepada Ibnu Umar, "Bagaimana menurutmu tentang shalat sunnah sebelum shalat
Ghadat (Shubuh), apakah saya memanjangkan bacaannya?" Ibnu Umar menjawab, "Biasanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam dua raka'at dua raka'at dan witir satu
raka'at." Anas bin Sirin berkata; Saya berkata, "Bukan ini yang saya tanyakan padamu." Ibnu
Umar berkata, "Kamu ini benar-bernar seorang yang besar tubuhnya, apakah kamu
meninggalkanku membacakan hadits bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
shalat malam dua raka'at dua raka'at dan shalat witir satu raka'at. Kemudian beliau shalat
dua raka'at sebelum shalat Ghadat (Shubuh), dan sepertinya adzan telah berdengung di
kedua telinganya." Khalaf berkata; "Bagaimana pendapat Anda mengenai dua raka'at
sebelum Shubuh?" ia tidak menyebutkan kata Shalat. Dan Telah menceritakan kepada kami
Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Anas bin Sirin ia
berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Umar hadits yang semisal. Dan ia menambahkan; "Dan
beliau shalat witir satu raka'at di akhir malam." Dan di dalamnya juga terdapat ungkapan;
"Bah. .bah.., kamu ini benar-benar seorang yang besar tubuhnya."
x j
.u 4
1252. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya
mendengar Uqbah bin Huraits ia berkata, saya mendengar Ibnu Umar menceritakan
bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat malam itu dua raka'at
dua raka'at. Jika kamu telah merasa bahwa waktu Shubuh akan segera masuk, maka shalat
witirlah dengan satu raka'at." Kemudian ditanyakanlah kepada Ibnu Umar, "Apa artinya dua-
dua?" Ibnu Umar menjawab, "Yaitu, kamu mengucapkan salam setiap dua raka'at."
Alc-
' J 5 ' ti, ' b*' * J’. '
1253. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la bin Abdul A'la dari Ma'mar dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu
Nadlrah dari Abu Sa'id bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat witirlah
kalian sebelum masuk waktu Shubuh."
1254. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepadaku
Ubaidullah dari Syaiban dari Yahya ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Nadlrah Al
'Awaqi bahwa Abu Sa'id telah mengabarkan kepada mereka, bahwa mereka bertanya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai shalat witir, maka beliau bersabda:
"Shalat witirlah kalian sebelum Shubuh."
Bab: Barangsiapa khawatir tidak bangun di akhir malam hendaklah shalat witir di awal
malam (a) jl
\ ^ 9 x y I x • } \-9 y , y 9 vtl 9 ' ** x ^ } t ^ @ Z y 1 'f.*. \ y ** y f \ t> f ^ y } 1 1 'T.*. y
1255. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang khawatir tidak bisa
bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di awal malam. Dan siapa yang
berharap mampu bangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena shalat di
akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan hal itu adalah lebih afdlal (utama)." Abu
Mu'awiyah berkata; "Mahdlurah (dihadiri oleh para malaikat)."
1256. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil ia adalah Ibnu Ubaidullah,
dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Siapa di antara kalian yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah
ia witir dan baru kemudian tidur. Dan siapa yang yakin akan terbangun di akhir malam,
hendaklah ia witir di akhir malam, karena bacaan di akhir malam dihadiri (oleh para
Malaikat) dan hal itu adalah lebih utama."
Bab: Shalat yang utama adalah yang lama berdirinya (d> J
1257. Telah menceritakan kepada kami Abdu Humaid telah mengabarkan kepada kami Abu
'Ashim telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair
dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat yang paling
Afdlal (utama) adalah shalat yang lama berdirinya."
Ji J' Jj
1258. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami
Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
ditanya, "Shalat (malam) yang bagaimanakah yang paling utama?" beliau menjawab: "(Yaitu
shalat malam) yang paling lama berdirinya." Abu Bakr berkata. Telah menceritakan kepada
kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy.
Bab: Di waktu malam ada satu waktu yang doa sangat mustajab
'X\s
1259. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir ia berkata; Saya mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat.
tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu ia memohon kebaikan kepada Allah 'azza
wajalla baik kebaikan dunia maupun akhirat, kecuali Allah memperkenankannya. Demikian
itu terjadi pada setiap malam."
'i > , S t’ •" (•; *' »> ' <>
JO' Cj^ -At y' d>' ^ ^ ^o.X>- j
1260. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Zubair dari Jabir
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara waktu
malam itu terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim menemui saat itu dan memohon
kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan memperkenankannya."
Bab: Anjuran doa dan dzikir di akhir malam serta pengijabahan di dalamnya J\J\
kLl\i £ ji jo i^a i Jsd y>^\ J^li\ A11A\
1261. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Abdullah Al Agharr dan dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Rabb Tabaraka wa Ta'la turun ke langit dunia pada setiap malam, yakni saat sepertiga
malam terakhir seraya berfirman, 'Siapa yang berdo'a kepadaku niscaya akan Aku kabulkan
dan siapa yang meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan siapa yang memohon
ampun kepadaku, niscaya akan Aku ampuni.'"
S i \ \$ ^ \S iip \ €\
<j\
1262. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub ia dalah Ibnu Abdurrahman Al Qariy, dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari
Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah turun ke
langit dunia pada setiap malamnya, yaitu saat sepertiga malam terakhir seraya berfirman.
'Aku adalah Raja, Aku adalah Raja, Siapa yang berdo'a padaKu niscaya akan Aku kabulkan
dan siapa yang meminta kepadaku niscaya akan Aku berikan dan siapa yang meminta ampun
kepadaku, niscaya akan Aku ampuni.' keadaan itu berlangsung hingga tiba waktu."
1263. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Abui Mughirah telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah menceritakan kepada kami
Yahya telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika pertengahan malam atau
sepertiga malam telah berlalu, Allah Tabaraka wa Ta'ala turun ke langit dunia dan berfirman,
'Adakah orang yang meminta hingga diberi, adakah orang yang berdo'a hingga dikabulkan,
dan adakah orang yang memohon ampun hingga dosanya diampuni.' Demikian itu terjadi
hingga waktu Shubuh datang."
1264. Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepada kami
Muhadlir Abui Muwarri' Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id ia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Ibnu Marjanah ia berkata, saya mendengar Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah turun ke langit dunia pada
pertengahan atau sepertiga malam terakhir seraya berfirman, 'Siapa yang memohon
kepadaku, niscya akan Aku perkenankan permohonannya, atau siapa yang meminta padaKu,
niscaya akan Aku beri.' Kemudian Dia berfirman, 'Siapakah yang dapat berbuat ketaatan
tanpa kefakiran atau kezhaliman? "' Muslim berkata; Ibnu Marjanah adalah Sa'id bin
Abdullah, dan Marjanah adalah ibunya. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al
Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb ia berkata, telah mengabarkan kepadaku
Sulaiman bin Bilal dari Sa'd bin Sa'id dengan sanad-sanad ini. Dan ia menambahkan,
"Kemudian (Allah) Tabaraka wa Ta'ala membentangkan kedua tanganNya seraya berfirman,
'Siapakah yang berbuat ketaatan tanpa kefakiran atau kezhaliman? "'
vHi-r.C 5 ; " •»-' > *-\ ^ i-r^V *'jis l ’l " ?< > t\> ■>*'*■'> \'X'\' > * •« ^ <>✓ ?.^
loA>- ^jU>^AAXALoA>- ^wLaji^ Aa^l4qujJ>»^ ^£>tJLo
1265. Telah menceritakan kepada kami Utsman dan Abu Bakr keduanya adalah anak dari
Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali sedangkan lafazhnya dari Ibnu Abu Syaibah,
lshaq berkata, telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain- berkata.
Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu lshaq dari Al Agharr Abu
Muslim ia meriwayatkannya dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah keduanya berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menunda hingga sepertiga
malam pertama berlalu. Dia pun turun ke langit dunia dan berfirman, 'Adalah orang yang
meminta ampun? Adakah orang yang bertaubat? Adakah orang yang meminta? Adakah
orang yang memohon? ' hingga fajar terbit." Dan Telah menceritakannya kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq
dengan sanad-sanad ini, hanya saja hadits Manshur lebih lengkap dan banyak.
Bab: Anjuran untuk shalat tarawih -A^)
1266 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan shalat pada
malam bulan Ramadlan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala
dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni."
s \$ y* J\ >5^
1267. Telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari
Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan motivasi untuk
mengerjakan (shalat pada malam) Ramadlan dengan tidak mewajibkannya. Beliau bersabda:
"Barangsiapa yang menunaikan (shalat pada malam) Ramadlan dengan penuh keimanan dan
mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni."
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, sementara perkara itu tetap seperti
itu. Demikian pula pada kekhilafahan Abu Bakar hingga permulaan kekhilafahan Umar.
1268. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari Yahya bin Abu Katsir ia
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu
Hurairah telah menceritakan kepada mereka, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadlan dengan penuh keimanan dan
mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Dan siapa
yang menegakkan (shalat pada malam) Lailatul Qadr dengan keimanan dan mengharap
(pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."
1269. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa' dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang
menegakkan (shalat dengan mengharap) malam Lailatul Qadr, lalu ia mendapatinya, -
menurutku ia mengatakan- dengan penuh keimanan dan pengharapan (akan pahala dari
Allah), maka ia akan diampuni."
/ ^ ^ /
{ J * <^4 'j AS
1270. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah bahwasanya; Pada suatu malam (di
bulan Ramadlan), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di Masjid, lalu diikuti oleh
beberapa orang sahabat. Kemudian (pada malam kedua) beliau shalat lagi, dan ternyata
diikuti oleh banyak orang. Dan pada malam ketiga atau keempat mereka berkumpul, namun
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak keluar shalat bersama mereka. Maka setelah
pagi, beliau bersabda: "Sesungguhnya aku tahu apa yang kalian lakukan semalam. Tiada
sesuatu pun yang menghalangiku untuk keluar dan shalat bersama kalian, hanya saja aku
khawatir (shalat tarawih itu) akan diwajibkan atas kalian."
1271. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab ia
berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Aisyah telah mengabarkan
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah keluar di tengah malam lalu
beliau shalat di Masjid dan diikuti oleh beberapa orang, akhirnya mereka saling
menceritakan tentang hal tersebut sehingga orang yang shalat bersama beliau semakin
banyak. Pada malam ke dua, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menunaikan
shalat dan orang-orang pun shalat bersama beliau, kemudian mereka pun menyebut-nyebut
kejadian itu sehingga pada malam ketiga jama'ah masjid semakin banyak dan mereka pun
shalat bersama beliau. Pada malam ke empat masjid penuh sesak dan tidak dapat
menampung jama'ahnya, tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak keluar hingga
beliau menunaikan shalat Fajar. Usai menunaikan shalat Fajar, beliau menghadap jama'ah,
membaca syahadat kemudian bersabda: "Amma ba'd, sesungguhnya tidak ada kekhawatiran
yang menimpaku terkait dengan keadaan kalian semalam, akan tetapi saya hanya khawatir
(shalat malam itu) akan diwajibkan atas kalian, sehingga kalian tidak sanggup
melaksanakannya."
31
£\\4i^ju ,^ jif .^^\
UL^Lt^a^tg-L^ajol 6*° j 5 a ^.:.‘~^'^^ > ' A -*^\^ia3
1272. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan
kepada kami Al Walid bin Muslim Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah
menceritakan kepadaku Abdah dari Zirr ia berkata, saya mendengar Ubay bin Ka'ab berkata,
dan telah dikatakan kepadanya bahwa Abdullah bin Mas'ud berkata, "Siapa yang melakukan
shalat malam sepanjang tahun, niscaya ia akan menemui malam Lailatul Qadr." Ubay
berkata, "Demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah, sesungguhnya
malam itu terdapat dalam bulan Ramadlan. Dan demi Allah, sesungguhnya aku tahu malam
apakah itu. Lailatul Qadr itu adalah malam, dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan kami untuk menegakkan shalat di dalamnya, malam itu adalah malam yang
cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah,
pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot."
'V ^
\i* ^\J\\
ftjJo
1273. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya
mendengar Abdah bin Abu Lubabah menceritakan dari Zirr bin Hubaisy dari Ubay bin Ka'ab
ia berkata; Ubay berkata mengenai Lailatul Qadr, "Demi Allah, saya benar-benar
mengetahuinya. Sejauh ilmu yang saya ketahui, lailatul Qadar adalah malam yang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan kami untuk menegakkan (shalat di
dalamnya), tepatnya adalah malam ke dua puluh tujuh." Syu'bah hanya ragu terkait dengan
kalimat ini, "la adalah malam yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
memerintahkan kami." la berkata, dan telah menceritakannya kepadaku darinya. Dan telah
menceritakan kepadaku Ubaidu Ilah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, hadits semisalnya. Namun ia
tidak menyebutkan; "Syu'bah hanya ragu terkait." dan selanjutnya.
Bab: Doa dalam shalat malam (^LSj
<i£$6 £l\%*\ J'd£:j£dJ*S^fif$j3j^^j^ jSjl&jSl
ii\ J ^ J s*^L^ c£J. Vi^ OH^ ^ J\stS ^_x^ l^-ts ^ ViS
i^-f i ^ i ^ * * *\ '\* * . \ ''i* ' '\* * . s* ' s\* * »< • ✓
’ j j- 1 ^'- 4 ’ J ’ j j- 1 csi^ 0 J ’ J >» ^J 9 J ’ J j-> <£ j '-"?.<> c ' J ’ J j-> dr^J ’ J >* <_£^ <3 J
< ^ . ' u ', „ * '.. y
1274. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Hasyim bin Hayyan Al 'Abdi telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman yakni Ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Salamah bin Kuhail dari Kuraib dari Ibnu Abbas ia berkata; Saya menginap
semalam di tempat bibiku Maimunah. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangun
malam dan buang hajat. Setelah itu, beliau membasuh wajahnya, kedua tangannya lalu tidur
kembali. Kemudian beliau bangun lagi dan langsung mendatangi qirbah (tempat air), lalu
beliau membuka tutupnya. Beliau berwudlu dengan sempurna, tanpa menggunakan banyak
air namun mencukupi. Sesudah itu, beliau shalat. Lantas aku bangun dan membentangkan
badanku, karena aku tidak ingin beliau tahu bahwa aku memperhatikannya. Kemudian aku
mengambil air wudlu lalu berdiri di sebelah kiri beliau sambil mengikutinya shalat. Namun,
beliau mengambil tanganku dan memindahkanku ke sebelah kanannya. Malam itu,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat tiga belas raka'at. Kemudian beliau berbaring,
lalu tertidur sampai beliau mendengkur. Dan memang, bila beliau tidur, beliau mendengkur.
Kemudina Bilal datang dan mengumandangkan adzan untuk shalat. Maka beliau pun bangun
dan langsung shalat tanpa berwudlu lagi. Dan di dalam lantunan do'anya beliau membaca:
"ALLAHUMMAJ 'AL FII QALBII NUURAN WA FII BASHARII NUURAN WA FII SAM'I NUURAN WA
'AN YAMIINII NUURAN WA 'AN YASAARII NUURAN WA FAUQII NUURAN WA TAHTII NUURAN
WA AMAAMII NUURAN WA KHALFII NUURAN, WA 'AZHZHIM Lll NUURAN (Ya Allah berilah
cahaya dalam hatiku, dalam penglihatanku, dalam pendengaranku, di kanan dan kiriku, di
atas dan di bawahku, di hadapan dan di belakangku, dan bersarkanlah cahaya itu bagiku)."
Kuraib berkata; Beliau menyebutkan dalam doanya tujuh kalimat (tapi saya lupa), lalu saya
menjumpai sebagian dari anak Al Abbas, kemudian ia menceritakan kepadaku dengan hadits
itu. Dan ia pun menyebutkan tulangku, dagingku, darahku, rambutku, kulitku, dan ia juga
menyebutkan dua kebiasaan yang terpuji.
pL, J\jb£ jcJ^l^li3ls^^J^jiI\f3^
Uj^iaLi •> j\ f ls^s\ >L^jT SJ jij\1
j^\ J U jLc^c^^l^y 3ls
#SLis^uuI\ fei ^y .J*$\Q\&£jl i j^^s\jjaiiiV'
1275. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata: Aku telah membacakan
kepada Malik dari Makhramah bin Sulaiman dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, bahwa Ibnu
Abbas telah mengabarkan kepadanya bahwasanya; Pada suatu malam dia tidur di rumah
bibinya, Maimunah, Ummul Mukminin. Dia tidur melintang kasur, sedangkan Rasulullah
shallallahu ’alaihi wasallam dan isterinya memanjang kasur. Beliau tidur hingga lebih kurang
sampai pertengan malam. Setelah itu, beliau bangun sambil menyapu kantuk dari mukanya.
Kemudian beliau membaca sepuluh ayat penghabisan dari surat Ali Imran. Sesudah itu,
beliau pergi ke tempat air, lalu beliau berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya, dan
sesudah itu beliau shalat. Ibnu Abbas berkata, "Aku pun bangun kemudian melakukan
sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wasallam. Kemudian aku berdiri di
samping kiri beliau. Tetapi beliau memegang kepalaku dengan tangannya dan
memindahkanku ke sebelah kanannya. Mula-mula beliau shalat dua raka'at, kemudian dua
raka'at, kemudian dua raka'at, kemudian dua raka'at, kemudian dua raka'at, kemudian dua
raka'at dan kemudian witir satu raka'at. Sesudah itu, beliau berbaring hingga terdengar
muadzin mengumandangkan adzan Shubuh. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun,
lalu shalat ringkas dua raka'at, sesudah itu beliau pergi ke (masjid) untuk mengerjakan shalat
Shubuh." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Salamah Al Muradi telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari lyadl bin Abdullah Al Fihri dari
Makhramah bin Sulaiman dengan isnad ini. dan ia menambahkan; "Kemudian beliau pergi ke
tempat air, bersiwak dan berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya. Dan beliau tidaklah
menggunakan air kecuali hanya sedikit. Sesudah itu, beliau menggerakkanku, hingga aku pun
bangun." Semua hadits (tentang ini) menyerupai haditsnya Malik.
_J^J \^_£^4^J^\<^lljlAJjyX-^jLliij4ljL£-4jM 3 ^ J J^Jl^JAILc-
pj j <^»9 £^y>i90ijiJ\ »blp qaj \ i\ 5^ j ^flj {j?*~ J J^>4^ J y^ j fl^r
iuLjL^ j *i£3isU_#
1276. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb Telah menceritakan kepada kami Amru dari Abdu Rabbih bin Sa'id dari
Makhramah bin Sulaiman dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata;
"Saya pernah menginap di rumah Maimunah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
sementara pada malam itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bermalam di rumahnya.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu lalu berdiri dan shalat. Maka saya
pun berdiri (shalat) di samping kirinya, lalu beliau memegangku dan meletakkanku di
sebelah kanannya. Pada malam itu, beliau shalat sebanyak tiga belas raka'at. Sesudah itu,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur hingga beliau mendengkur. Memang, jika tidur
beliau mendengkur. Kemudian seorang muadzin pun mendatangi beliau (untuk
mengumandangkan adzan), hingga beliau keluar dan menunaikan shalat dengan tidak
berwudlu lagi." Amru berkata; Saya menceritakannya kepada Bukair bin Al Asyaj, ia berkata,
telah menceritakan kepadaku Kuraib dengan hadits itu.
1277. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Makhramah
bin Sulaiman dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas ia berkata; "Pada suatu malam
saya nginap di rumah bibiku Maimunah binti Al Harits. Saya berkata kepadanya, 'Jika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun (malam), maka bangunkanlah aku.' Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun (menunaikan shalat malam), dan aku pun ikut
bangun dan shalat di sisi kirinya. Namun beliau memegang tanganku dan memindahkanku ke
sebelah kanannya. Jika kantuk menyerangku, beliau memegang cuping telingaku, (pada
malam itu) beliau shalat sebanyak sebelas raka'at. Sesudah itu beliau berbaring hingga saya
mendengar hembusan nafasnya saat beliau tidur. Ketika waktu Fajar tiba, beliau
mengerjakan shalat dua raka'at ringan.
1278. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar dan Muhammad bin Hatim dari Ibnu
Uyainah -dalam jalur lain Ibnu Abu Umar- berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Amru bin Dinar dari Kuraib Maula bin Abbas, dari Ibnu Abbas bahwa ia pernah
bermalam di tempat bibinya, Maimunah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bangun malam lalu berwudlu dengan wudlu yang ringan dari geriba yang tergantung -lalu ia
mensifati wudlu Nabi- beliau berwudlu ringan dan meringankannya. Ibnu Abbas berkata;
"Maka saya pun bangun dan melakukan sebagaimana yang dilakukan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Sesudah itu, saya berdiri ikut shalat di sebelah kiri beliau. Namun beliau
memindahkan dan meletakkanku di sebelah kanannya. Maka beliau pun shalat, lalu
berbaring dan tidur hingga (aku mendengar) beliau mendengkur. Kemudian Bilal pun datang
dan mengumandangkan adzan shalat. Sesudah itu, beliau keluar dan menunaikan shalat
Shubuh dengan tanpa berwudlu lagi." Sufyan berkata; Dan perbuatan ini (tidak berwudlu
lagi) adalah khusus bagi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Sebab telah sampai kabar kepada
kita bahwa kedua mata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidur, namun hatinya tidak tidur.
^ » /<* X *a'\ ' ’ \ 9 ' > ’l ' 'L - \ t '> vS 1 ' * VS
y zj£j\
-'C’ i ’v
\ j \ j yy^iy j \ y >> IA i \ j >> y j \ 5 j> y j \ jj> ^4* y y^y
J \ j j ' \jjf» J y^-\j> \ jy j> \ jy j \ jy
i>\i 3is3i£&
\JA*^L Aj&J>J\
\ t* x '''■?/ ^ ^ ^ •*/
McJt- jS^&z jSlU>j£l$Lz j^y*5\ j-ii
_^\>£ j6^i;jsfii^lS,\^
«® ^ ^ ^ ^ ^
4^L£-^\
j J \jj> \. j>> (j^ ,<j- J \. Jjj <^4* j 4 ,4*^ J _^J 3^
<L 'T ^ ^ » ^t^-?»i^A»^^t^-? . /» -- / u ■? .. » .f » '\* * -i » i » '\* * . ' '
^^^IsSUu»^ _^9Jo jijij
<jus_£ do 3^-*" j -^3. ax-Lo< <^Jb \ pJL^JjAlLc-^Ii \ J4* Jl>J&£3 Jla 34^ W |4-““ J '*4^ lc '
1279. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad yaitu anak Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Salamah
dari Kuraib dari Ibnu Abbas ia berkata; "Saya bermalan di rumah bibiku, Maimunah. Maka
saya pun ingin melihat bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat
malam. (Maka pada malam itu) beliau bangun dan kencing. Kemudian beliau membasuh
wajahnya, kedua tangannya dan tidur kembali. Kemudian beliau bangun dan langsung
beranjak menuju qirbah (tempat air). Beliau membuka tutupnya dan menuangkannya ke
dalam mangkuk kecil. Kemudian beliau menciduk dengan tangannya dan berwudlu dengan
menyempurnakan wudlunya. Setelah itu beliau shalat, dan saya pun ikut shalat bersama
beliau dengan berdiri di sebelah kirinya. Namun beliau memegang dan memindahkanku ke
sebelah kanannya. (Pada malam itu) shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sempurna
tiga belas raka'at. Sesudah itu beliau tidur hingga mendengku. Dan kami tahu jika tidur
beliau mendengkur. Setelah itu, beliau keluar untuk menunaikan shalat Subuh. Kemudian
beliau membaca di dalam shalat atau di dalam sujudnya: "ALLAH U M M AJ 'AL FII QALBII
NUURAN WA FII SAM'II NUURAN WA FII BASHARII NUURAN WA 'AN YAMIINII NUURAN WA
'AN SYIMAALII NUURAN WA AMAAMII NUURAN WA KHALFII NUURAN WA FAUQII NUURAN
WATAHTII NUURAN WAJ'AL Lll NUURAN -atau beliau mengatakan- WAJ'ALNII NUURAN (Ya
Allah, berilah cahaya pada hatiku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam
penglihatanku, cahaya dari sebelah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari
depanku, cahaya dari belakangku, cahanya dari atasku, cahaya dari bawahku, dan berilah
aku cahaya)." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah menceritakan
kepada kami An Nadlru bin Syumail telah mengabarkan kepada kami Syu'bah Telah
menceritakan kepada kami Salamah bin Kuhail dari Bukair dari Kuraib dari Ibnu Abbas.
Salamah berkata; Saya menjumpai Kuraib maka ia pun berkata, Ibnu Abbas berkata; Saya
berada di rumah bibiku, Maimunah kemudian datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Kemudian ia pun menyebutkan hadits serupa dengan hadits Ghundar, dan ia
mengatakan; "WAJ'ALNII NUURAN (Dan berilah aku cahaya)." Tanpa keraguan. Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Hannad bin As Sariya keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Ahwash dari Sa'id bin Masruq dari Salamah
bin Kuhail dari Abu Risydin Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas ia berkata; Saya bermalam di
rumah bibiku, Maimunah. la pun mengkisahkan hadits, namun ia tidak menyebutkan Ghaslul
Wajh wal Kaffain (membasuh wajah dan kedua telapak tangan). Hanya saja ia mengatakan;
"Kemudian beliau mendatangi qirbah dan membuka tutupnya, lalu beliau berwudlu di antara
dua wudlu, kemudian beliau beranjak ke tempat tidurnya dan tidur. Setelah itu, beliau
bangun kembali, lalu beranjak menuju qirbah (tempat air) lalu membuka tutupnya,
kemudian berwudlu." Kemudian beliau membaca: "A'ZHIM Lll NUURA (Ya Allah, perbesarlah
cahaya untukku)." Dan ia tidak mengatakan; "WAJ'AINII NUURA." Dan telah menceritakan
kepadaku Abu Thahir Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Abdurrahman bin
Salman Al Hajri dari Uqail bin Khalid bahwa Salamah bin Kuhail telah menceritakan
kepadanya bahwa Kuraib telah menceritakan kepadanya bahwa Ibnu Abbas pernah
bermalam bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam beranjak menuju qirbah (tempat air), menuangkan air darinya dan berwudlu
dengan tidak banyak menggunakan air, namun beliau juga tidak mengurangi wudlunya. la
pun menyebutkan hadits. Kemudian di dalam hadits itu ia mengatakan; Pada malam itu,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a dengan sembilan belas kata. Salamah berkata,
telah menceritakannya kepadaku Kuraib, dan saya menghafal darinya dua belas kata dan
sisanya lupa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: "ALLAHUMMAJ'AL Lll Fl QALBII
NUURAN WA FII LISAANII NUURAN, WA FII SAM'II NUURAN WA FII BASHARI NUURAN WA
MIN FAUQII NUURAN WA MIN TAHTII NUURAN WA 'AN YAMIINII NUURAN WA 'AN
SYIMAALII NUURAN WA MIN BAINI YADAYYA NUURAN WA MIN KHALFII NUURAN WAJ'AL FII
NAFSII NUURAN WA A'ZHIM Lll NUURAAN (Ya Allah jadikanlah cahaya di dalam hatiku,
cahaya di dalam lisanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya
dari atasku, cahaya dari bawahku, cahaya dari arah kananku, cahaya dari sebelah kiriku,
cahaya dari arah depanku, cahaya dari belakangku, dan berilah cahaya di dalam jiwaku dan
perbesarlah cahaya untukku)." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin lshaq telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Syarik bin Abu Namir dari Kuraib dari Ibnu Abbas
bahwa ia berkata; "Saya bermalam di rumah Maimunah, yang saat itu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berada di rumahnya. Demikian itu, agar saya dapat melihat bagaimana shalat
malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbincang-
bincang bersama isterinya sejenak, kemudian beliau tidur." la pun menuturkan hadits. Dan
di dalamnya ia mengatakan; "Kemudian beliau bangun lalu berwudlu dan bersiwak."
\ i fh\ \ j _jj j \ j j> J> J* cr? S^A j \ j ' Is? J \ j y lr? J-4 -\ J \ jj>
jjj
1280. Telah menceritakan kepada kami Washil bin Abdul A'la Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Fudlail dari Hushain bin Abdurrahman dari Habib bin Abu Tsabit dari
Muhammad bin Abu 'Ali bin Abdullah bin Abbas dari bapaknya dari Abdullah bin Abbas
bahwa ia pernah bermalam di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian beliau
bangun dan langsung bersiwak kemudian berwudlu. Lalu beliau membaca: "Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-
tanda bagi orang-orang yang berakal." Beliau membaca ayat itu hingga selesai satu surat (Ali
Imran). Kemudian beliau shalat dua raka'at dengan memanjangkannya berdirinya, ruku', dan
sujudnya. Sesudah itu beliau tidur hingga terdengar hembusan nafasnya. Beliau melakukan
hal itu hingga tiga kali yakni enam raka'at, dan setiap kalinya beliau mesti bersiwak dan
berwudlu dan membaca ayat tadi, kemudian beliau shalat witir dengan tiga raka'at. Hingga
sang muadzin mengumandangkan adzan. Maka beliau pun keluar untuk menunaikan shalat
Shubuh seraya berdo'a: "ALLAHUMMAJ 'AL FII QALBII NUURAN WA FII LISAANII NUURAN
WAJ'AL FII SAM'I NUURAN WAJ'AL FII BASHARII NUURAN WAJ'AL MIN KHALFII NUURAN, WA
MIN AMAAMII NUURAN, WAJ'AL MIN FAUQII NUURAN, WA MIN TAHTI NUURAAN,
ALLAHUMMA'THINII NUURAN (Ya Allah berilah cahaya dalam hatiku, cahaya di lisanku,
berilah cahaya dalam pendengaranku, berilah cahaya dalam penglihatanku, berilah aku
cahaya dari belakangku, dari arah depanku, dan berikanlah cahaya dari atasku, dan arah
bawahku. Ya Allah berilah aku cahaya)."
3lS ^ \ ^ illa-c- W ^
y> *
s/
> ,,
< )bCo
1281. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku 'Atha' dari Ibnu Abbas ia berkata; "Aku pernah bermalam di rumah bibiku,
Maimunah. Ketika itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangun hendak menunaikan shalat
malam. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beranjak ke qirbah (tempat air), lalu beliau
berwudlu dan shalat. Ketika melihat beliau berbuat demikian, aku pun bangun dan berwudlu
dari air qirbah lalu berdiri ikut shalat di sebelah kiri beliau. Namun, beliau mengambil
tanganku dari arah belakangnya dan menuntunku ke sebelah kanannya." Saya bertanya,
"Apakah shalat yang beliau lakukan itu merupakan shalat tathawwu' (sunnah)?" ia
menjawab, "Ya."
S z' **/ ^ •• ..X
1282. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi'
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah mengabarkan
kepadaku bapakku ia berkata, saya mendengar Qais bin Sa'd ia menceritakan dari 'Atha' dari
Ibnu Abbas ia berkata; "Al Abbas mengutusku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
sementara beliau berada di rumah bibiku Maimunah. Maka pada malam itu aku menginap
bersama beliau. Kemudian beliau bangun dan menunaikan shalat malam. Lalu saya ikut
shalat di sebelah kiri beliau, namun beliau memindahkanku dari arah belakangnya dan
menempatkanku di samping kanannya." Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Numair
telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari
Atha' dari Ibnu Abbas ia berkata; Saya bermalan di rumah bibiku, Maimunah. Yakni
sebagaimana hadits Ibnu Juraij dan Qais bin Sa'd.
'S t ' «S
1283. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -kemudian dalam jalur periwatan lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Abu Jamrah ia berkata, saya mendengar Ibnu Abbas berkata; "Biasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam sebanyak tiga belas raka'at."
1284. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari
Abdullah bin Abu Bakr dari bapaknya bahwa Abdullah bin Qais bin Makhramah telah
mengabarkan kepadanya dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa ia berkata; Saya benar-benar
akan memperhatikan shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada malam ini. (Maka
saya melihat) beliau shalat dua raka'at ringan. Kemudian beliau shalat dua raka'at yang
sangat panjang. Kemudian beliau shalat dua raka'at lagi selain dua raka'at sebelumnya.
Kemudian beliau shalat dua raka'at lagi selain dua raka'at sebelumnya. Kemudian beliau
shalat lagi selain dua raka'at sebelumnya. Kemudian beliau shalat dua raka'at lagi selain dua
raka'at sebelumnya. Dan sesudah itu beliau shalat witir, hingga bilangan semua raka'atnya
adalah tiga belas raka'at.
s , ' .'m 1 r <
( jX- L L> JJ>- \3 4AJj>-
1285. Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Ja'far Al Madaini Abu Ja'far telah menceritakan kepada kami Warqa' dari
Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Saya pernah bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, hingga kami sampai pada
jalur penyeberangan sungai. Kemudian beliau bertanya: "Tidakkah kamu mau menyeberangi
sungai ini wahai Jabir?" saya menjawab, "Ya, mau." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam turun dan saya pun ikut menyeberang. Sesudah itu, beliau buang hajat, dan saya
mempersiapkan air wudlu untuk beliau. Akhirnya beliau datang dan berwudlu lalu shalat
dengan satu pakaian seraya memajukan ujung kain yang satu dan mengundurkan yang lain.
Kemudian saya berdiri (ikut shalat) di belakang beliau, namun beliau memegang telingaku
dan menempatkanku tepat di sebelah kanan beliau.
1286. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
semuanya dari Husyaim -Abu Bakr- berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim telah
mengabarkan kepada kami Abu Hurrah dari Al Hasan dari Sa'd bin Hisyam dari Aisyah ia
berkata; "Bila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun hendak menunaikan shalat
malam, biasanya beliau memulainya dengan dua raka'at ringan."
1287. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian bangun
hendak menunaikan shalat malam, hendaklah ia memulai shalatnya dengan dua raka'at
ringan."
yo ^ cJ\ ^ lA S) W i,*.. \z£l>-
^ / / •* /
> . !>
p^U]1-^4o
1288. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Abu
Zubair dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwa; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika
bangun untuk mengerjakan shalat di tengah malam, beliau membaca: "ALLAHUMMA LAKAL
HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDU WALAKAL HAMDU ANTA QAYYAMUS
SAMAAWAATI WAL ARDU WALAKAL HAMDU ANTA RABBUS SAMAAWAATI WAL ARDLI WA
MAN FIIHINNA ANTAL HAQQU WA WA'DUKAL HAQQU WA QAULUKAL HAQQU WA
UCWVUKA HAQQU WAL JANNATU HAQQU WAN NAARU HAQQU WAS SAA'ATU HAQQU.
ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU WA BI KA AAMANTU WA 'ALAIKA TAWAKKALTU WA ILAIKA
ANABTU WA BIKA KHAASHAMTU WA ILAIKA HAAKAMTU FAGHFIRLII MAA QADDAMTU WA
AKHKHARTU WA ASRARTU WA A'LANTU ANTA ILAAHI LAA ILAAHA ILLAA ANTA (Ya Allah,
untukMu segala puji; Engkau cahaya langit dan bumi; untukMu segala puji. Engkau pendiri
langit dan bumi; dan untukMu segala puji. Engkau Tuhan langit dan bumi dan segala isinya.
Engkau Maha Benar! JanjiMu benar, firmanMu benar, hari perjumpaan denganMu benar,
surga benar, neraka benar dan hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepadaMulah aku
berserah diri, denganMu aku beriman, kepadaMu au bertawakkal, dan kepadaMu aku
kembali; karena membela agamaMu aku bermusuhan, dan kepadaMu aku bertahkim
(memohon keadilan). Karena itu, ampunilah segala dosa-dosaku, yang lama dan yang baru,
yang rahasia dan yang nyata; Engkaulah ilahku, tidak ada ilah yang berhak disembah selain
Engkau)." Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Numair dan Ibnu Abu
Umar mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' ia berkata, telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij keduanya dari Sulaiman Al Ahwali
dari Thawus dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Adapun hadits Ibnu Juraij,
maka lafazhnya sama dengan hadits Malik kecuali pada dua huruf. Kalau Ibnu Juraij kata
Qayyam menjadi Qayyim. Dan ia juga menyebutkan, "WA MAA ASRARTU (dan juga dosa
yang aku sembunyikan). Adapun hadits Ibnu 'Uyainah, maka di dalamnya terdapat tambahan
dan menyelisihi Malik dan Ibnu Juraid pada banyak kata. Dan Telah menceritakan kepada
kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Mahdi ia adalah Ibnu Maimun,
telah menceritakan kepada kami Imran Al Qashir dari Qais bin Sa'd dari Thawus dari Ibnu
Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, sedangkan lafazhnya hampir
sama dengan lafazh mereka.
5
1289. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Hatim dan Abdu bin Humaid dan Abu Ma'n Ar Raqasyi mereka berkata, telah menceritakan
kepada kami Umar bin Yunus Telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah
bin Abdurrahman bin Auf ia berkata, saya bertanya kepada Aisyah Ummul mukminin, "Do'a
iftitah apakah yang dibaca Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika membuka shalat
malamnya?" Aisyah menjawab, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat
malam, beliau membaca do'a iftitah sebagai berikut: "ALLAHUMMA RABBA JABRAA'IIL WA
M 1 1 KAA' 1 1 L WA ISRAAFIIL FAATHIRAS SAMAAWAATI WAL ARDU 'AALIMAL GHAIBI WASY
SYAHAADAH ANTA TAHKUMU BAINA 'IBAADIKA FIIMAA KAANUU FIIHI YAKHTALIFUUN
IHDINII LIMA UKHTULIFA FIIHI MINAL HAQQI BIIDZNIKA INNAKA TAHDII MAN TASYAA'U ILAA
SHIRAATHIN MUSTAQIIM (Ya Allah, Tuhan Jibril, Mika'il, dan Israfil; Maha pencipta langit dan
bumi. Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Engkaulah hakim di antara hamba-
hamba-Mu tentang apa yang mereka perselisihkan, tunjukilah aku jalan keluar yang benar
dari perselisihan mereka, sesungguhnya Engkau Maha pemberi petunjuk kepada jalan yang
lurus, bagi siapa yang Engkau kehendaki)."
d,l\ J\ p
jdsfa] ivi pp \Pyyp\Pj^pP\P^jck pujdsPi
j£> jU Joo J^I\ _^-T j\ c^iiu J^il\^l]\3ls ( ^\i\. jjls jij j4»cr^-ti
1290. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bukair Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami Yusuf Al Majisyun telah menceritakan kepadaku bapakku dari
Abdurrahman Al A'raj dari Ubaidullah bin Abu Rafi' dari Ali bin Abu Thalib dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam; Biasanya apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat,
beliau membaca (do'a iftitah) sebagai berikut: "WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS
SAMAAWAATI WAL ARDLA HANIIFAN WAMAA ANAA MINAL MUSYRIKIIN, INNA SHALAATII
WA N USU Kll WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN LAA SYARIIKA LAHU
WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN ALLAHUMMA ANTAL MALIKU LAA
ILAAHA ILLAA ANTA, ANTA RABBII WA ANAA 'ABDUKA ZHALAMTU NAFSII WA'TARAFTU BI
DZANBII FAGHFIL Lll DZUNUUBII JAMII'AN INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUB ILLAA ANTA
WAH D I N 1 1 LIAHSANAIL AKHLAAO. LAA YAHDII LIAHSANIHAA ILLAA ANTA WASHRIF 'ANNII
SAYYI'AHAA LAA YASHRIFU 'ANNII SAYYI'AHAA ILLAA ANTA LABBAIKA WA SA'DAIKA WAL
KHAIRU KULLUHU FII YADAIK WASY SYARRU LAISA ILAIKA ANAA BIKA WA ILAIKA
TABAARAKTA WA TA'AALAITA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA (Aku hadapkan wajahku
kepada Allah, Maha pencipta langit dan bumi dengan keadaan ikhlas dan tidak
mempersekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, segala ibadahku, hidupku dan matiku, hanya
semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, dan karena itu aku
patuh kepada perintahNya, dan berserah diri kepadaNya. Ya Allah, Engkaulah Maha
Penguasa. Tidak ada llah yang berhak disembah selain Engkau. Engkaulah Tuhanku dan aku
adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku dan aku mengakui dosa-dosaku. Karena itu
ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang berwenang untuk
mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Dan tunjukilah kepadaku akhlak yang paling
bagus. Sesungguhnya tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Dan
jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup
menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Labbaik wa sa'daik (Aku patuhi segala
perintahMu, dan aku tolong agamaMu). Segala kebaikan berada di tanganMu. Sedangkan
kejahatan tidak datang daripadaMu. Aku berpegang teguh denganMu dan kepadaMu. Maha
Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampun dariMu dan aku bertobat kepadaMu)." Dan
jika beliau ruku 1 beliau membaca: "ALLAHUMMA LAKA RAKA'TU WA BIKA AAMANTU WA
LAKA ASLAMTU KHASYA'A LAKA SAM'II WA BASHARII WA MUKHKHII WA 'AZHMII WA
'ASHABII (Ya Allah, kepadaMu aku ruku', denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah
diri, patuh dan tunduk kepadau pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulang-tulangku dan
otot-ototku semuanya)." Kemudian bila beliau bangkit dari ruku' beliau membaca:
"ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU MIL'AS SAMAAWAATI WA MIL'AL ARDLI WA
Ml L' A MAA BAINAHUMAA WA MIL' A MAAS YI'TA MIN SYAI'IN BA'DU (Ya Allah, Tuhan kami.
untuk-Mulah segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh ruang antara keduanya, dan
sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu)." Kemudian apabila beliau sujud beliau
membaca: "ALLAH UM MA LAKA SAJADTU WA BIKA AAMANTU WA LAKA ASLAMTU SAJADA
WAJHIY LILLADZII KHALAQAHU WA SHAWWARAHU WA SYAQQA SYAM'AHU WA
BASHARAHU TABAAR AKALLAH U AHSANUL KHALIQIIN (Ya Allah, kepada Engkau aku sujud,
dengan Engkau aku beriman, dan kepada Engkau aku berserah diri. Mukaku sujud kepada
Tuhan yang menciptakan dan membentuknya, yang membukakan pendengaran dan
penglihatannya. Maha suci Allah sebaik-baik Maha pencipta)." Kemudian pada akhir
tasyahud sebelum memberi salam beliau membaca: "ALLAHUMMAGH FIRLII MAA
QADDAMTU WA MAA AKHKHARTU WAMAA ASRARTU WA MAA A'LANTU WA ASRAFTU WA
MAA ANTA A'LAMU BIHI MINNII ANTAL MUQADDiMU WA ANTAL MU'AKHKHIRU LAA
ILAAHA ILLAA ANTA (Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang lama dan yang baru yang
tersembunyi dan nyata, yang aku lakukan keterlaluan dan engkau lebih tahu daripadaku.
Engkaulah yang memajukan dan memundurkan. Tidak ada ilah selain Engkau)." Dan telah
menceritakannya kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi -dalam jalur periwayatan yang lain- Dan telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu An Nadir keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah dari pamannya Al
Majisyuna bin Abu Salamah dari Al A'raj dengan isnad ini, dan ia berkata; Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memulai shalat, beliau bertakbir dan membaca (do'a iftitah):
"WAJJAHTU WAJHIYA." Beliau juga membaca: "WA ANA AWWALUL MUSLIMIN." Dan ketika
beliau bangkit dari ruku 1 , beliau membaca: "ALLAHUMMA RABBANAA LAKAL HAMDU."
Beliau juga melanjutkan: "WA SHAWWARAHU FAAHSANA SHUWARAHU." Dan setelah
setelah salam beliau membaca: "ALLAHUMMAGHFIR Lll MAA QADAMTU." hingga akhir
hadits. Dan ia tidak mengatakan; "Antara tasyahud dan salam."
Bab: Sunahnya memperpanjang bacaan dalam shalat malam _ r SJ\ Jj
, f * . 9 / 9
i Ju.
1291. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Mu'awiyah -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Jarir
mereka semua dari Al A'masy -dalam jalur lain- telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair -dan lafazh ini adalah darinya- telah menceritakan kepada kami bapakku telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Sa'id bin Ubaidah dari Al Mustaurid bin Al Ahnaf
dari Shilah bin Zufar dari Hudzaifah ia berkata; Pada suatu malam, saya shalat (Qiyamul Lail)
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau mulai membaca surat Al Baqarah.
Kemudian saya pun berkata (dalam hati bahwa beliau) akan ruku' pada ayat yang ke seratus.
Kemudian (seratus ayat pun) berlalu, lalu saya berkata (dalam hati bahwa) beliau akan shalat
dengan (surat itu) dalam satu raka'at. Namun (surat Al Baqarah pun) berlalu, maka saya
berkata (dalam hati bahwa) beliau akan segera sujud. Ternyata beliau melanjutkan dengan
mulai membaca surat An Nisa' hingga selesai membacanya. Kemudian beliau melanjutkan ke
surat Ali Imran hingga selesai hingga beliau selesai membacanya. Bila beliau membaca ayat
tasbih, beliau bertasbih dan bila beliau membaca ayat yang memerintahkan untuk
memohon, beliau memohon, dan bila beliau membaca ayat ta'awwudz (ayat yang
memerintahkan untuk memohon perlindungan) beliau memohon perlindungan. Kemudian
beliau ruku'. Dalam ruku', beliau membaca: "SUBHAANA RABBIYAL 'AZHIIM (Maha Suci
Tuhanku yang Maha Agung)." Dan lama beliau ruku' hampir sama dengan berdirinya.
Kemudian beliau membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Maha Mendengar Allah akan
orang yang memuji-Nya)." Kemudian beliau berdiri dan lamanya berdiri lebih kurang sama
dengan lamanya ruku'. Sesudah itu beliau sujud, dan dalam sujud beliau membaca:
"SUBHAANA RABBIYAL A'LAA (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi)." Lama beliau sujud
hampir sama dengan lamanya berdiri. Sementara di dalam hadits Jarir terdapat tambahan;
Beliau membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH RABBANAA LAKAL HAMDU (Allah Maha
Mendengar akan orang yang memuji-Nya, Ya Tuhan kami bagi-Mu segala puji)."
' > *
1292. Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
keduanya dari Jarir -dalam jalur lain Utsman berkata- telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Al A'masy dari Abu Wa'il ia berkata, Abdullah berkata; "Saya pernah shalat bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau memanjangkannya hingga saya
berkeinginan untuk berbuat sesuatu yang tidak baik." Ditanyakan kepadanya, "Perbuatan
apa yang hendak kamu lakukan?" Abdullah menjawab, "Saya hendak duduk dan
meninggalkannya." Dan telah menceritakannya kepada kami Isma'il bin Khalil dan Suwaid bin
Sa'id dari Ali bin Mushir dari Al A'masy dengan isnad ini semisalnya.
Bab: Orang yang tidur hingga datang waktu subuh >\
(j^ll a . l^ JIj J4- J jl» j aLc-^ 1 jls
h
<Lo)<j JlS J)<&o)
1293. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq -Utsman-
berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa'il dari Abdullah ia
berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendengarkan cerita bahwa ada
laki-laki yang tidur hingga pagi. Maka beliau bersabda: "Itulah laki-laki yang telah dikencingi
kedua telinganya oleh syetan." Atau beliau mengatakan; "Di telinganya."
1294. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Uqail dari Az Zuhri dari Ali bin Husain bahwa Al Husain bin Ali telah menceritakan
kepadanya dari Ali bin Abu Thalib bahwa pada suatu malam tiba-tiba Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mendatangi rumah kami -yakni rumahku bersama Fathimah- seraya berkata:
"Apakah kalian tidak shalat?" jawabku, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya jiwa kami berada di
tangan Allah. Bila Dia menghendaki kami bangun, tentu kami bangun." Mendengar jawaban
itu beliau pergi. Kemudian terdengarlah olehku beliau memukul pahanya sambil bersabda:
"Memang, manusia itu suka membantah."
3 vi J vii\ ^
1295. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb -Amru- berkata,
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah sampai pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (bahwa beliau bersabda): "Syetan
akan mengikat tengkuk salah seorang dari kalian saat ia tidur dengan tiga ikatan. Dengan
setiap ikatan ia akan membisikkan padamu bahwa malam masih panjang. Jika ia terbangun
lalu berdzikir kepada Allah, lepaslah satu ikatan, jika ia berwudlu maka lepaslah dua ikatan.
Dan jika ia melanjutkan dengan shalat, maka lepaslah seluruh ikatan itu, sehingga pada pagi
harinya ia mulai dengan penuh kesemangatan dan jiwanya pun sehat. Namun jika tidak,
maka dia akan memasuki waktu pagi dengan jiwa yang keji dan penuh kemalasan."
Bab: Sunahnya shalat nafilah dalam rumah dan juga di masjid
u
1296. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya dari Ubaidullah ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jadikanlah sebagian shalat
kalian (dilakukan) di rumah-rumah kalian, dan janganlah kalian menjadikannya sebagai
kuburan."
1297. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahhab telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalatlah di rumah-rumah kalian, dan
janganlah kalian menjadikannya sebagai kuburan."
1298. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu
Sufyan dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah
seorang dari kalian telah menunaikan shalat di Masjidnya, hendaknya ia menyisakan
sebagian shalatnya untuk (dikerjakan) di rumahnya, karena dari shalatnya itu, Allah akan
menjadikan kebaikan di dalam rumahnya."
%\^4y^i\^\j*j>%\ $ 34 ^i\c4d\ j&Ss'L 'j£&k\ j*J\
9 2
t -4^^c5 >c ^^ (3^ <*-3
1299. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Muhammad bin Al
'Ala' keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu
Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Perumpamaan rumah yang di dalamnya selalu disebut nama Allah Ta'ala dengan rumah
yang di dalamnya tidak pernah disebut nama Allah adalah sebagaimana orang hidup dan
orang mati."
y a * v* t»
1300. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Abdurrahman Al Qariy dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah
kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syetan itu akan lari dari rumah yang di dalamnya
dibacakan surat Al Baqarah."
J \ yt^>- \ jii
**
1301. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Salim Abu Nadir maula Umar bin Ubaidullah, dari
Busr bin Sa'id dari Zaid bin Tsabit ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memasang tenda dari tikar pada sebuah tempat di Masjid, sehingga merupakan sebuah
kamar tempat beliau shalat (malam). Melihat hal itu, beberapa orang sahabat mendatangi
tempat itu dan mereka shalat pula mengikuti Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat. Pada
suatu malam mereka datang pula, tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terlambat,
sehingga beliau tidak keluar sama sekali menemui mereka. Oleh karena itu, mereka
mengeraskan suara dan melempar pintu dengan kerikil, untuk memberi tahu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, karena mereka menyangka kalau-kalau beliau lupa. Maka dalam
keadaan marah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui mereka sambil
bersabda: "Janganlah kalian berbuat demikian, karena aku mengira bahwa shalat malam itu
akan diwajibkan kepada kalian. Karena itu, shalatlah kalian di rumah kalian masing-masing,
karena sebaik-baik shalat seseorang adalah yang dilakukan di rumahnya sendiri, kecuali
shalat wajib." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan
kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami
Musa bin Uqbah ia berkata, saya mendengar Abu An Nadir dari Busr bin Sa'id dari Zaid bin
Tsabit bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memasang tenda dari tikar pada sebuah
tempat di Masjid, sehingga merupakan sebuah kamar tempat beliau shalat (malam). Melihat
hal itu, beberapa orang sahabat mendatangi tempat itu. Maka ia pun menyebutkan hadits
yang serupa dengannya. Dan ia menambahkan di dalamnya; "Jika (shalat malam) itu
diwajibkan atas kalian, niscaya kalian tidak akan mampu melakukannya."
Bab: Sunahnya konsisten dalam melaksanakan shalat malam dan selainnya
1302. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab yakni Ats Tsaqafi, telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Salamah dari Aisyah bahwa ia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai sehelai tikar yang dibentangkannya pada
malam hari, sehingga merupakan tabir sebuah kamar tempat beliau shalat. Lalu orang-orang
pun shalat pula bersama beliau. Dan dibentangkannya di siang hari. Pada suatu malam
mereka kembali berkumpul mengikuti beliau. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pun bersabda: 'Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian beramal menurut kemampuan
kalian, sebab Allah tidak akan pernah bosan hingga kalian bosan sendiri. Sesungguhnya
amalan yang paling disukai Allah, adalah amalan yang dikerjakan secara terus menerus
meskipun sedikit. Dan bila keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melakukan
suatu amalan, maka mereka akan menekuninya.'"
1303. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'id bin
Ibrahim bahwa ia mendengar Abu Salamah menceritakan dari Aisyah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya, "Amal yang bagaimanakah yang paling dicintai
oleh Allah?" Aisyah menjawab, "Amalan yang dikerjakan secara kontinyu meskipun sedikit."
/ ^ ^
> . <
1304. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim -Zuhari
berkata- telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah ia
berkata; Saya bertanya kepada Ummul mukminin Aisyah, "Wahai Ummul mukminin,
bagaimanah amalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Apakah beliau mengkhususkan
suatu amalan pada hari tertentu?" Aisyah menjawab, "Tidak, amalan beliau adalah terus
menerus. Dan siapa pun kalian, pasti akan mampu melakukan amalan yang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mampu melakukannya."
1305. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id telah mengabarkan kepadaku Al
Qasim bin Muhammad dari Aisyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus (dilakukan)
meskipun sedikit." Al Qasim berkata; Dan Aisyah, bila ia mengerjakan suatu amalan, maka ia
kan menekuninya.
Bab: Orang yang ngantuk saat shalat atau tidak lagi bisa memahami bacaan Al-Qur'an (
"^La pLi jaILc.'&I ^*2J\ ^C- ^C- JJ Alc- O
1306. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Ulayyah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin
Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas ia
berkata; "Suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk Masjid. Lalu beliau
melihat seuntai tali yang terbentang di antara dua tiang, maka beliau pun bertanya: 'Tali apa
ini? ' Mereka menjawab, 'Tali yang dibentangkan oleh Zainab dan digunakannya shalat. Bila
ia malas atau letih, maka dia akan berpegangan dengan tali itu.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Lepaskanlah tali itu. Hendaklah salah seorang dari kalian shalat ketika
kondisi semangat. Sedangkan ika ia malas atau letih, hendaklah ia duduk.'" Sedangkan dalam
haditsnya Zuhair tertera; "Hendaklah ia duduk." Dan telah menceritakannya kepada kami
Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abdul Aziz dari Anas
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya.
1307. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya dan Muhammad bin Salamah
Al Muradi ia berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu
Syihab ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya bahwa Al Haula'a binti Tuwait bin
Habib bin Asad bin Abdul 'Uzza melewatinya, sementara di sisinya ada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Aisyah pun berkata; Saya berkata, "Wanita ini adalah Al Haula' binti Tuwait,
orang-orang menganggap bahwa ia tidak pernah tidur malam." Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Benarkan ia tidak tidur malam? Hendaklah kalian beramal sesuai
dengan kemampuan kalian, karena demi Allah, Allah tidak akan bosan hingga kalian sendiri
yang bosan."
U^\^ ( ^==ui£
1308. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam bin Urwah -dalam jalur
lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb -dan lafazh hadits darinya- telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Hisyam ia berkata, telah mengabarkan
kepadaku bapakku dari Aisyah ia berkata; "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam masuk ke dalam rumahku, yang saat itu saya bersama dengan seorang wanita.
Maka beliau pun bertanya: 'Siapa wanita ini? ' Saya menjawab, 'la adalah seorang wanita
yang tidak pernah tidur karena selalu menunaikan shalat sepanjang malam.' Maka beliau
bersabda: 'Beribadahlah kalian sesuai dengan kemampuan kalian. Demi Allah, Dia tidak akan
pernah bosan hingga kalian sendiri yang bosan. Dan amalan agama yang paling dicintai
olehNya adalah yang dikerjakan dengan kontinyu oleh pelakunya.'" Dalam hadits Usamah
bahwa wanita itu berasal dari Bani Asad.
dUlj j)' ^ A teT, .'H
1309. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam jalur periwayatan lain- Dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku -dalam jalur lain- Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
semuanya dari Hisyam bin Urwah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id -lafazh darinya- dari Malik bin Anas dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya
dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian
mengantuk di dalam shalatnya, maka hendaklah ia tidur hingga rasa kantuknya hilang.
Karena jika salah seorang dari kalian shalat dalam keadaan mengantuk, mungkin saja ia
memohon ampunan, namun ternyata justru mencaci-maki dirinya sendiri."
1310. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih ia
berkata, ini yang diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. la pun menyebutkan hadits di antaranya adalah; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang diantara kalian mengerjakan
shalat malam kemudian tidak mampu membaca Al Qur'an (karena ngantuk), sehingga tidak
mengerti apa yang ia baca maka hendaknya ia tidur dahulu."
Bab: Perintah untuk menjaga Al-Qur'an dan makruhnya mengatakan "Aku lupa ayat ini"
1311. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari
Aisyah bahwasanya; Pada suatu malam Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendengar seroang
laki-laki membaca (Al Qur'an), maka beliau pun bersabda: "Semoga Allah memberinya
rahmat, la telah mengingatkanku ayat ini dan ini. Yakni ayat yang aku lupa dari surat ini dan
surat itu."
1312. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Abdah dan Abu Mu'awiyah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mendengar bacaan seorang laki-laki di Masjid, maka beliau pun
bersabda: "Semoga Allah memberinya rahmat. Dia telah mengingatkanku akan suatu ayat,
yang aku telah dilupakan daripadanya."
j^- S \j _3 (^U\j«
<C> pJL> \j\ j
1313. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Perumpamaan orang yang hafal Al Qur'an, ialah seperti unta yang ditambatkan.
Jika ia tetap diawasi, dia akan tetap tertambat, tetapi jika ia dibiarkan maka akan lepas."
telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna dan
Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan -
dalam jalur lain- telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku semuanya dari
Ubaidullah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah
menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub
-dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Ya'qub yakni Ibnu Abdurrahman. -Dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq Al Musayyibi Telah menceritakan kepada
kami Anas yakni Ibnu lyadl, semuanya dari Musa bin Uqbah mereka semua dari Nafi' dari
Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan hadits Malik. Dan ia
menambahkan di dalam hadits Musa bin Uqbah; "Jika seorang penghafal Al Qur'an shalat
lalu ia membacanya pada malam dan siang hari, niscaya ia akan senantiasa mengingatnya.
Namun, jika ia tidak melakukan hal itu, niscaya ia akan melupakannya."
1314. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Utsman bin Abu Syaibah dan
lshaq bin Ibrahim -lshaq- berkata, telah mengabarkan kepada kami -dua orang yang lain-
berkata telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa'il dari Abdullah ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Alangkah buruknya seorang yang
berkata, 'Aku lupa ayat ini dan itu.' Akan tetapi ia telah dilupakan Allah. Sering-seringlah
mengingat (membaca) Al Qur'an, karena ia lebih cepat hilangnya dari dada seseorang,
daripada unta yang lepas dari ikatannya."
i^6T^3ls^jJ^l^\^\^^\A^3ls3ls^^ 0 ^V\^fr^Ui
^ « f /> /> / 'T A*> 'l
*4 \ cl*^-***}^^ .X»-\
1315. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
bapakku dan Abu Mu'awiyah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Yahya -lafazh adalah miliknya- ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq ia berkata, Abdullah berkata; "Sering-seringlah kalian
membaca Mushhaf ini -sepertinya ia juga mengatakan- Al Qur'an, karena ia lebih cepat
hilangnya dari dada para penghafalnya daripada unta dari ikatannya." Abdullah berkata; Dan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian
mengatakan, 'Saya telah lupa ayat ini dan itu.' akan tetapi ia telah dilupakan."
1316. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan
kepadaku Abdah bin Abu Lubabah dari Syaqiq bin Salamah ia berkata, saya mendengar Ibnu
Mas'ud berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Alangkah buruknya bagi seorang yang berkata, 'Saya telah lupa surat ini dan itu atau saya
lupa ayat ini dan itu.' Akan tetapi ia dilupakan."
1317. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Abu Kuraib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu
Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jagalah oleh
kalian Al Qur'an ini (dengan banyak membacanya), karena demi Dzat yang jiwa Muhammad
berada di tangan-Nya, ia lebih cepat hilangnya daripada unta dari tambatannya." Lafazh
hadits ini dari Ibnu Barrad.
Bab: Sunahnya memperbagus bacaan Al-Qur’an (j\_yi)L>c2>
^ ^ ^ ^ j ^e vii\ ^ j-i^
^H\jc±^J> <j>j£ ^j c J>
o'^W
1318. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Abu Salamah
dari Abu Hurairah hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Allah tidak menaruh perhatian terhadap sesuatu, seperti perhatiannya terhadap Nabi yang
melagukan Al Qur'an dengan suara yang indah." Dan telah menceritakan kepadaku
Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Yunus bin Abdul A'la
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru keduanya
dari Ibnu Syihab dengan isnad ini. la mengatakan; "Sebagaimana perhatianNya terhadap
Nabi saat melagukan Al Qur'an."
3
1319. Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Al Hakam telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Yazid ia adalah Ibnul Hadi, dari
Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah bahwa mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak menaruh perhatian terhadap sesuatu,
seperti perhatianNya terhadap Nabi ketika melagukan Al Qur'an dengan suara yang indah
dan nyaring." Dan telah menceritakan kepadaku Anak saudara Ibnu Wahab telah
menceritakan kepada kami pamanku Abdullah bin Wahb, telah mengabarkan kepadaku
Umar bin Malik dan Haiwah bin Syuraih dari Ibnul Hadi dengan isnad ini semisalnya. Dan ia
mengatakan; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengatakan; "Mendengar."
lj£- J, \ lf£. J O-C- ^c\ ji\ jj-C- ji-& 'J* J
a£>\ j j<j <J, '
/ / ^ *V
1320. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami
Hiql dari Al Auza'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak menaruh perhatian terhadap
sesuatu pun seperti perhatianNya terhadap Nabi saat melagukan Al Qur'an dengan
menyaringkan suaranya." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan
Qutaibah bin Sa’id dan Ibnu Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Isma’il ia
adalah Ibnu Ja'far, dari Muhammad bin Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya Yahya bin Abu Katsir. Hanya saja Ayyub
mengatakan dalam riwayatnya, "Seperti perhatianNya."
1321. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami
Malik bin Mighwal dari Abdullah bin Buraidah dari bapaknya ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Abdullah bin Qais atau Al Asy'ari telah
diberikan salah satu mizmar (suara yang merdu) dari mizmar yang dimiliki keluarga Dawud."
S jl"
1322. Dan telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Thalhah dari Abu Burdah dari Abu
Musa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Abu Musa:
"Seandainya saja semalam kamu mengetahuiku sedang mendengarkan bacaanmu. Sungguh
engkau telah diberi suara yang bagus sebagaimana yang telah diberikan kepada keluarga
Daud."
Bab: Bacaan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam surat al Fath pada hari pembukaan kota
Makkah Ji
1323. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Idris dan Waki 1 dari Syu'bah dari Mu'awiyah bin Qurrah ia berkata,
saya mendengar Abdullah bin Mughaffal Al Muzani berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
membaca surat Al Fath pada tahun Al Fath (penaklukan kota Makkah) dalam suatu
perjalanan disaat beliau berada di atas kendaraannya. Kemudian beliau mengulang-
mengulang bacaannya. Mu'awiyah berkata; "Sekiranya aku tidak khawatir manusia akan
berkumpul mengerumuniku, niscaya akan saya ceritakan kepada kalian seperti apa bacaan
beliau."
»** tf ^ >
1324. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad
bin Basysyar -Ibnul Mutsanna- berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mu'awiyah bin Qurrah ia berkata, saya
mendengar Abdullah bin Mughaffal, ia berkata; Pada hari Fathu Makkah, saya melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas untanya membaca surat Al Fath. Ibnu
Mughaffal pun membacanya dan mengulangi bacaannya kembali. Kemudian Mu'awiyah
berkata, "Sekiranya bukan karena (akan berkumpulnya) manusia, niscaya saya melakukan
seperti yang telah disebutkan oleh Ibnu Mughaffal dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Harits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku ia berkata, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini semisalnya. Dan di dalam hadits Khalid
bin Harits, ia berkata; "Di atas kendaraannya yang berjalan, sementara beliau membaca
surat Al Fath."
Bab: Turunnya ketenangan saat membaca Al-Qur'an (jT ^ r SJ\Sc-\ J jjS)
. i? k 9 'i < y -^•/
1325. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Abu Khaitsamah dari Abu lshaq dari Al Baraa' ia berkata; Ada seorang laki-laki
membaca surat Al Kahfi, sementara di sampingnya terdapat seekor kuda yang terikat dengan
dua tali ikatan. Tiba-tiba ia dinaungi oleh gumpalan awan. Awan tersebut kemudian
berputar-putar dan mendekat, hingga kuda itu pun lari. Ketika pagi, laki-laki itu mendatangi
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menuturkan hal itu kepada beliau, maka beliau pun
bersabda: "Itulah As sakinah (ketenangan) yang turun bagi (pembaca) Al Qur'an."
^ /
1326. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar -sedangkan
lafazh dari Ibnul Mutsanna- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq ia berkata, saya
mendengar Al Baraa' berkata; Seorang laki-laki membaca surat Al Kahfi, sementara di dalam
rumahnya terdapat seekor Kuda. Tiba-tiba kuda itu lari, maka ia pun melihat dan ternyata
ada awan yang menaunginya. Maka laki-laki itu pun menuturkan kejadikan itu kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda: "Itu adalah As Sakinah (ketenangan) yang turun
saat (membaca Al Qur'an) atau untuk (pembaca) Al Qur'an." Dan telah menceritakan kepada
kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dan Abu
Dawud keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq ia
berkata, saya mendengar Al Baraa' berkata. Maka ia pun menyebutkan hadits semisalnya.
Hanya saja keduanya mengatakan; "(Kuda itu) meloncat lari."
fcJvjb'S li J^'&\\ j^y$&\£4\dfc>.fcA jiyis i^.
11 ,
J,
**LjA
1327. Dan telah menceritakan kepadaku Hasan bin Ali Al Hulwani dan Hajjaj bin Asy Sya'ir -
kedua lafazhnya hampir sama- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub
bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Al Hadi bahwa Abdullah bin Khabbab telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Sa'id Al
Khudri telah menceritakan kepadanya bahwasanya; Pada suatu malam, Usaid bin Hudlair
membaca (surat Al Kahfi) di tempat penambatan kudanya. Tiba-tiba kudanya meloncat, ia
membaca lagi, dan kuda itupun meloncat lagi. Kemudian ia membaca lagi, dan kuda itu
meloncat kembali. Usaid berkata, "Saya khawatir kuda itu akan menginjak Yahya, maka aku
pun berdiri ke arahnya. Ternyata (aku melihat) sepertinya ada Zhullah (sesuatu yang
menaungi) di atas kepalaku, di dalamnya terdapat cahaya yang menjulang ke angkasa hingga
aku tidak lagi melihatnya. Maka pada pagi harinya, aku menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, semalam saya membaca (Al Qur'an) di
tempat penambatan kudaku namun tiba-tiba kudaku meloncat." Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah wahai Ibnu Hudlair." Kemudian aku pun membacanya
lagi, dan kuda itu juga meloncat kembali. Beliau bersabda: "Bacalah wahai Ibnu Hudlair."
Kemudian aku pun membacanya lagi, dan kuda itu juga meloncat kembali. Beliau bersabda
lagi, "Bacalah wahai Ibnu Hudlair." Ibnu Hudlair berkata; Maka sesudah itu, akhirnya saya
beranjak. Saat itu Yahya dekat dengan kuda, maka saya khawatir kuda itu akan
menginjaknya. Kemudian saya melihat sesuatu seperti Zhullah (sesuatu yang menaungi)
yang di dalamnya terdapat cahaya yang naik ke atas angkasa hingga saya tidak lagi
melihatnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Itu adalah Malaikat
yang sedang menyimak bacaanmu, sekiranya kamu terus membaca, niscaya pada pagi
harinya manusia akan melihatnya dan Malaikat itu tidak bisa menutup diri dari pandangan
mereka."
Bab: Keutamaan penghafal Al-Qur'an (j) 4)^*9)
t
'JU
9 >
9 }
'A>\ 'A ’l < r >A i 'A
1328. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Abu Kamil Al Jahdari
keduanya dari Abu 'Awanah -Outaibah- berkata telah menceritakan kepada kami Abu
'Awanah dari Oatadah dari Anas dari Abu Musa Al Asy'ari ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an adalah
seperti buah Utrujah, baunya harum dan rasanya juga enak. Dan perumpamaan orang
mukmin yang tidak membaca Al Qur'an adalah seperti buah kurma, baunya tidak semerbak,
namun rasanya manis. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur'an
adalah laksana buah Raihanah yang baunya harum namun rasanya pahit. Dan perumpamaan
orang munafik yang tidak membaca Al Qur'an adalah seperti buah Hanzhalah, baunya tidak
wangi dan rasanya juga pahit." Dan telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah
menceritakan kepada kami Hammam -dan dalam jalur lain- telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah
keduanya dari Oatadah dengan isnad ini semisalnya. Hanya saja di dalam hadits Hammam,
kata munafik ia ganti dengan Fajir (orang yang berdosa).
Bab: Keutamaan orang yang mahir dalam membaca Al-Qur'an dan orang yang terbata-bata
\ <- » ' > v X V V 'i ' . \ ^ * t
>
1
1329. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Ubaid Al
Ghubari semuanya dari Abu 'Awanah - Ibnu Ubaid - berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Oatadah dari Zurarah bin Aufa dari Sa'd bin Hisyam dari 'Aisyah ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang mukmin yang mahir
membaca Al Qur'an, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia.
Dan orang yang membaca Al Qur'an dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia
mendapat dua pahala." Dalam jalur lain; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Sa'id dan diganti dengan jalur
periwayatan lain, dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam Ad Dastawa'i keduanya dari Qatadah dengan
isnad ini. Dan ia berkata dalam haditsnya Waki'; "Dan orang yang membaca Al Qur'an
sedang ia kesulitan dalam membacanya, maka baginya dua pahala."
Bab: Sunahnya membaca Al-Qur'an di hadapan orang-orang yang mempunyai keutamaan
1330. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ubay: "Sesungguhnya Allah telah
memerintahkan kepadaku untuk membacakan kepadamu." Ubay bertanya, "Apakah Allah
menyebut namaku kepada Anda?" beliau menjawab: "Ya, Allah menyebut namamu
kepadaku." Maka Ubay pun menangis karenanya.
1331. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Qatadah menceritakan dari
Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ubay bin Ka'ab:
"Allah memerintahkan kepadaku untuk membacakan kepadamu, 'LAM YAKUNILLADZIINA
KAFARUU..' (surat Al Bayyinah)." Ubay bertanya, "Apakah Allah menyebut namaku kepada
Anda?" beliau menjawab: "Ya." Maka Ubay pun menangis karenanya. Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid yakni Ibnul
Harits, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah ia berkata, saya mendengar
Anas berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ubay. Dengan hadits
semisalnya.
Bab: Keutaman mendengar Al-Qur'an dan meminta kepada orang yang menghafalnya
untuk membaca sehingga ia bisa mendengarkannya
<*Aa3L>-)
cJ\ i^jd^ ;/U\3 ,_^.j^dI»3ii6T^iS\
' Ukj$ :^J\yiVliViij^ J*Ji£ ^Li\'}JyjL^'}^S\
S Z. 9 S 9 s 0 •< S s s a
1332. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib semuanya
dari Hafsh -Abu Bakr- berkata, telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Al
A'masy dari Ibrahim dari Abidah dari Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadaku: "Bacakanlah Al Qur'an kepadaku." Abdullah berkata; saya
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah saya membacakannya kepada Anda, sementara Al
Qur'an diturunkan kepada Anda?" beliau bersabda: "Saya suka untuk mendengarnya dari
orang lain." Maka saya pun membaca surat An Nisa', hingga (bacaanku) sampai pada ayat:
"Dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai
umatmu)." Aku mengangkat kepalaku -atau- seorang laki-laki datang ke sampingku, dan aku
pun mengangkat kepala, maka aku melihat air mata beliau menetes. Telah menceritakan
kepada kami Hannad bin As Sariy dan Mindab bin Harits At Tamimi semuanya dari Ali bin
Mushir dari Al A'masy dengan isnad ini. Hannad menambahkan dalam riwayatnya; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku sementara beliau berada di atas mimbar:
"Bacakanlah (Al Qur'an) untukku."
JtLa \ja 3 ' ^ p-j-lLc- \ A *, ^ <a
1333. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepadaku Mis'ar
- Abu Kuraib - berkata, dari Mis'ari dari Amru bin Murrah dari Ibrahim ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Abdullah bin Mas'ud: "Bacakanlah Al Qur'an
kepadaku." Abdullah bertanya, "Apakah saya akan membacakannya kepada Anda,
sementara Al Qur'an diturunkan kepada Anda?" beliau bersabda: "Saya suka untuk
mendengarnya dari orang lain." Maka Abdullah bin Mas'ud pun membaca ayat pertama
surat An Nisa' hingga ayat: "Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami
mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu
(Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)." Maka beliau pun menangis.
Mis'ar berkata; telah menceritakan kepadaku Ma'n dari Ja'far bin Amru bin Huraits dari
bapaknya dari Ibnu Mas'ud ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada:
"(Saya) menjadi saksi, selama aku hidup di tengah-tengah mereka, -atau- selama aku masih
berada di tengah-tengah mereka." Mis'ar ragu (diantara dua pernyataan tersebut).
1334. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah ia berkata; Saya berada di
Himsh, lalu salah seorang dari suatu kaum berkata kepadaku, "Bacakanlah Al Qur'an kepada
kami." Maka aku pun membacakan surat Yusuf kepada mereka. Lalu salah seorang dari
mereka berkata, "Demi Allah, tidaklah seperti itu (bacaannya) ayat ini diturunkan. Abdullah
berkata; Saya berkata, "Celaka kamu, demi Allah, sungguh, saya telah membacakannya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau bersabda kepadaku: 'Kamu telah
membacanya dengan benar.'" Di tengah-tengah pembicaraanku, saya mencium aroma
khamer darinya, maka saya pun bertanya, "Apakah kamu meminum khamer lalu
mendustakan kitab? Kamu tidak boleh meninggalkan tempat ini hingga saya menderamu."
Akhirnya aku pun menegakkan had atasnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan Ali bin Khasyram keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin
Yunus -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah semuanya
dari Al A'masy dengan isnad ini, dan di dalam hadits Mu'awiyah tidak tercantum; "Lalu beliau
bersabda kepadaku: 'AHSANTA (kamu telah membacanya dengan benar)."'
Bab: Keutamaan membaca Al-Qur'an dalam shalat Ji^as)
Ol j 1 j-Q*^-j ^-alj A^“ 1 Jyij .^jIj ^ «'iL-Aii^l^ »liii-oLai^-
1335. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al A'masy dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah salah
seorang dari kalian suka, bila ia kembali kepada isterinya akan mendapatkan tiga ekor unta
yang sedang bunting lagi gemuk-gemuk?" kami menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Tiga ayat
yang dibaca oleh salah seorang dari kalian di dalam shalatnya adalah lebih baik daripada
ketiga ekor unta yang bunting dan gemuk itu."
% 4 A f-'e- y i // t*» } . , a — x
1\<Lp4 — •' ** -•
>«i
i , >.
„f, * *
9 * /»• '
> *
1336. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Al Fadlu bin Dukain dari Musa bin Ulay ia berkata, saya mendengar bapakku
menceritakan dari Uqbah bin Amir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar
sementara kami sedang berada di Shuffah (tempat berteduhnya para Fuqara dari kalangan
muhajirin), kemudian beliau bertanya: "Siapakah di antara kalian yang suka pergi ke Buthhan
atau ke Aqiq, lalu ia pulang dengan membawa dua ekor unta yang gemuk-gemuk dengan
tanpa membawa dosa dan tidak pula memutuskan silaturahmi?" Maka kami pun menjawab,
"Kami semua menyukai hal itu." beliau melanjutkan sabdanya: "Sungguh, salah seorang dari
kalian pergi ke masjid lalu ia mempelajari atau membaca dua ayat dari kita bu Nah 'azza
wajalla adalah lebih baik baginya daripada dua unta. Tiga (ayat) lebih baik dari tiga ekot unta,
empat ayat lebih baik daripada empat ekor unta. Dan berapa pun jumlah unta."
Bab: Keutamaan membaca Al-Qur'an dan surat al Baqarah (S
t 'j>3& ' ^\*&\tylJd\tj J^\ji JSIL^-U^I -^oU-l^cS^
^Jl!oAj_j\j»>>
1337. Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan kepada
kami Abu Taubah ia adalah Ar Rabi' bin Nafi', telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah
yakni Ibnu Sallam, dari Zaid bahwa ia mendengar Abu Sallam berkata, telah menceritakan
kepadaku Abu Umamah Al Bahili ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur'an, karena ia akan datang memberi syafa'at kepada
para pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain, yakni surat Al Baqarah dan Ali
Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan
menaungi pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam
formasi hendak membela pembacanya. Bacalah Al Baqarah, karena dengan membacanya
akan memperoleh barokah, dan dengan tidak membacanya akan menyebabkan penyesalan,
dan pembacanya tidak dapat dikuasai (dikalahkan) oleh tukang-tukang sihir." Mu'awiyah
berkata; "Telah sampai (khabar) kepadaku bahwa, Al Bathalah adalah tukang-tukang sihir."
Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah
mengabarkan kepada kami Yahya yakni Ibnu Hassan, Telah menceritakan kepada kami
Mu'awiyah dengan isnad ini, hanya saja ia mentatakan; "Wa Ka'annahumaa fii Kilaihimaa."
dan ia tidak menyebutkan ungkapan Mu'awiyah, "Telah sampai (khabar) padaku."
\'> * . ' > * ' \ * >> ' v » '> > T '> * i ' ’ \ '
X ^ / / / /
La-^>-L
1338. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin Abdu Rabbih telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim dari
Muhammad bin Muhajir dari Al Walid bin Abdurrahman Al Jurasyi dari Jubair bin Nufair ia
berkata, saya mendengar An Nawwas bin Sam'an Al Kilabi berkata; Saya mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Qur'an akan didatangkan pada hari kiamat
bersama Ahlinya yang telah beramal dengannya, dan yang pertama kali adalah surat Al
Baqarah dan Ali Imran." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan tiga
permisalan terkait dengan keduanya, aku tidak akan melupakannya setelah itu. yakni:
"Seperti dua tumpuk awan hitam yang diantara keduanya terdapat cahaya, atau seperti dua
kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya."
Bab: Keutamaan surat al Fatihah dan penghujung surat al Baqarah (^o\
AiLkiK\ i^yY^sj J
1339. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' dan Ahmad bin Jawwas Al Hanfi
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash dari Ammar bin Ruzaiq
dari Abdullah bin Isa dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata; Ketika malaikat Jibril
sedang duduk di samping Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba ia mendengar suara
pintu dibuka dari arah atas kepalanya. Lalu malaikat Jibril berkata: "Itu adalah suara salah
satu pintu langit yang dibuka, sebelumnya ia belum pernah dibuka sama sekali kecuali pada
hari ini." Lalu keluarlah daripadanya malaikat. Jibril berkata: "Ini adalah malaikat yang
hendak turun ke bumi, sebelumnya ia belum pernah turun ke bumi sama sekali kecuali pada
hari ini saja." Lalu ia memberi salam dan berkata: "Bergembiralah atas dua cahaya yang
diberikan kepadamu dan belum pernah diberikan kepada seorang Nabipun sebelummu,
yaitu pembuka Al Kitab (surat Al Fatihah) dan penutup surat Al Baqarah. Tidaklah kamu
membaca satu huruf dari kedua surat itu kecuali pasti akan diberikan kepadamu."
3iii>
1340. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada
kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Manshur dari Ibrahim dari Abdurrahman bin
Yazid ia berkata; Saya menjumpai Abu Mas'ud di Baitullah, maka saya pun berkata, "Ada satu
hadits dari Anda yang telah sampai kepadaku tentang dua ayat yang terdapat di dalam surat
Al Baqarah." Abu Mas'ud berkata; Ya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:
"Siapa yang membaca kedua ayat itu, yakni akhir dari surat Al Baqarah, niscaya keduanya
akan memeliharanya dari bencana." Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
keduanya dari Manshur dengan isnad ini.
■> ' • ' zM\’ A* L *Jx\\*A'*-\' V»;. t> » <?' >' ’l .
i> 'j>\
jZsjfcS !>.
1341. Dan telah menceritakan kepada kami Minjab bin Harits AtTamimi telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Mushir dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid dari
Alqamah bin Qais dari Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca dua ayat ini, yakni dari akhir surat Al
Baqarah di suatu malam, maka keduanya akan menjaganya dari bencana." Abdurrahman
berkata; Saya menjumpai Abu Mas'ud yang sedang melakukan thawaf di Baitullah, maka
saya bertanya kepadanya. Maka ia pun menceritakannya kepadaku dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah mengabarkan
kepada kami Isa yakni Ibnu Yunus, -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair semuanya
dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dan Abdurrahman bin Yazid dari Abu Mas'ud dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya, -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Hafsh dan Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid dari Abu Mas'ud dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya.
Bab: Keutamaan surat al Kahfi dan ayat Kursi \ Aa*)
i?
r
UL&JlaL^" <_a^^-=pJ\
1342. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari
Qatadah dari Salim bin Abui Ja 'd Al Ghathafani dari Ma'dan bin Abu Thalhah Al Ya'mari dari
Abu Darda' bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang menghafal
sepuluh ayat dari awal surat Al Kahfi, maka ia akan terpelihara dari (kejahatan) Dajjall." Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada
kami Syu'bah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami
Hammam semuanya dari Qatadah dengan isnad ini. Syu'bah berkata; "Dari akhir surat Al
Kahfi." Hammam berkata; "Dari awal surat Al Kahfi." Sebagaimana yang dikatakan Hisyam.
1343. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la bin Abdul A'la dari Al Jurairi dari Abu As Salil dari Abdullah bin Rabah
Al Anshari dari Ubay bin Ka'ab ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Hai Abu Mundzir! tahukah kamu, ayat manakah di antara ayat-ayat Al Qur'an yang ada
padamu yang paling utama?" Abu Mundzir berkata; saya menjawab, "Allah dan Rasul-Nya
yang lebih mengetahui." Beliau bertanya lagi: "Hai Abu Mundzir, tahukah kamu, ayat
manakah di antara ayat-ayat Al Qur'an yang ada padamu yang paling utama?" Abu Mundzir
berkata; Saya menjawab, "ALLAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM." Abu
Mundzir berkata; lalu beliau menepuk dadaku seraya bersabda: "Demi Allah, semoga
dadamu dipenuhi dengan ilmu, wahai Abu Mundzir."
Bab: Keutamaan membaca "Qul Huwaallahu Ahad" (Jo-W)
Ji
o'^
1344. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Basysyar -
Zuhair berkata- telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id dari Syu'bah dari Qatadah
dari Salim bin Abui Ja'd dari Ma'dan bin Abu Thalhah dari Abu Darda' dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak sanggupkah salah seorang dari kalian membaca
sepertiga Al Qur'an dalam semalam?" Mereka balik bertanya, "Bagaimana cara membaca
sepertiganya?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "'QUL HUWALLAHU AHAD'
(surat Al Ikhlash) sama dengan sepertiga Al Qur'an." Dan telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Affan Telah menceritakan
kepada kami Aban Al Aththar semuanya dari Qatadah dengan isnad ini. Dan di dalam hadits
keduanya adalah dari sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah 'azza
wajalla menjadikan Al Qur'an itu tiga bagian. Lalu Dia menjadikan, 'QUL HUWALLAHU AHAD.'
Sebagai satu bagian dari bagian-bagian Al Qur'an."
■> * s’ s\' s
'yVyy " >
1345. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ya'qub bin Ibrahim
semuanya dari Yahya - Ibnu Hatim - berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Sa'id telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kaisan telah menceritakan kepada kami Abu
Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Berkumpullah kamu semuanya, karena aku akan membacakan kepada kalian sepertiga Al
Qur'an." Maka berkumpullah kami, yang sempat berkumpul, kemudian Nabi shallallahu
'alaihi wasallam keluar dan membaca: "QUL HUWALLAHU AHAD." Setelah itu, beliau masuk
kembali. Maka kami saling berkata satu sama lain. "Aku mengira bahwa wahyu ini baru
diturunkan dari langit, sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam segera masuk ke dalam
kamarnya." Tak berapa lama kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar seraya
bersabda: "Tadi aku berjanji akan membacakan sepertiga Al Qur'an kepada kalian.
Ketahuilah bahwa, 'QUL HUWALLAHU AHAD' adalah sama nilainya dengan sepertiga Al
Qur'an."
**/ **/ / **/ ^ ^
1346. Dan telah menceritakan kepada kami Washil bin Abdul A’ la telah menceritakan kepada
kami Ibnu Fudlail dari Basyir bin Abu Isma'il dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan bersa bda: "Saya akan membacakan
kepada kalian (surat yang menyamai) sepertiga Al Qur'an." Maka beliau pun membaca: "QUL
HUWALLAHU AHAD." Beliau membacanya hingga selesai.
1347. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdurrahman bin Wahb telah
menceritakan kepada kami pamanku yaitu Abdullah bin Wahb, telah menceritakan kepada
kami Amru bin Harits dari Sa'id bin Abu Hilal bahwa Abu Rijal Muhammad bin Abdurrahman,
telah menceritakan kepadanya dari ibunya Amrah binti Abdurrahman, saat itu ia berada di
rumah Aisyah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Aisyah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seorang lelaki dalam suatu sariyyah (pasukan khusus
yang ditugaskan untuk operasi tertentu). Laki-laki tersebut ketika menjadi imam shalat bagi
para sahabatnya selalu mengakhiri bacaan suratnya dengan "QUL HUWALLAHU AHAD."
Ketika mereka pulang, disampaikan berita tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, maka beliau bersabda: "Tanyakanlah kepadanya kenapa ia melakukan hal itu?"
Lalu merekapun menanyakan kepadanya, la menjawab, "Karena didalamnya terdapat sifat
Ar Rahman, dan aku senang untuk selalu membacanya." Mendengar itu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Beritahukanlah kepadanya bahwa Allah Ta'ala juga
mencintainya."
Bab: Keutamaan membaca Mu'awidzatain (djrG3 _^<mJ\Sc-\ Jj-4a3)
1348. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Bayan dari Qais bin Abu Hazim dari Uqbah bin Amir ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidakkah kalian lihat beberapa ayat yang diturunkah
semalam, belum ada ayat yang serupa dengannya. Yaitu; 'QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ
dan QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS' (surat Al Falaq dan An Nas).
4 »
1349. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku dari Isma'il dari Qais dari Uqbah bin Amir ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Telah diturunkan kepadaku
beberapa ayat yang belum pernah ada ayat yang menyerupainya. Yaitu Al Mu'awwidzatain
(surat Al Falaq dan An Nas)." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah
telah menceritakan kepada kami Waki' -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Usamah keduanya dari Isma'il
dengan isnad ini semisalnya. Dan dalam riwayat Abu Usamah dari Uqbah bin Amir Al Juhani.
Dan ia dalah termasuk salah seorang yang 'arif dari kalangan sahabat Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam.
Bab: Keutamaan orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya, serta keutamaan
orang yang mempelajari hikmah dari,
o'
1350. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah -Zuhair- berkata; Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah Telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Salim dari bapaknya
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak boleh dengki kecuali pada dua
hal. (Pertama) kepada seorang yang telah diberi Allah (hafalan) Al Qur'an, sehingga ia
membacanya siang dan malam. (Kedua) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta
kekayaan, lalu dibelanjakannya harta itu siang dan malam (di jalan Allah), "
1351. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bin Umar dari bapaknya ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh dengki kecuali pada dua hal. (Pertama)
kepada seorang yang telah diberi Allah (hafalan) Al Qur'an, hingga ia membacanya siang dan
malam. (Kedua) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu
dibelanjakannya harta itu siang dan malam (di jalan Allah), "
^ / **/ ^
1352. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Isma'il dari Qais ia berkata, Abdullah bin Mas'ud berkata; -dalam
jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada
kami bapakku dan Muhammad bin Bisyr keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Isma'il dari Qais ia berkata, aku mendengar Abdullah bin Mas'ud berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh hasad (dengki) kecuali pada dua hal.
(Pertama) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu ia
membelanjakannya dalam kebenaran. (Dan yang kedua) kepada seorang laki-laki yang diberi
Allah hikmah (ilmu), hingga ia memberi keputusan dengannya dan juga mengajarkannya."
^J^vA\^S\ Co A>- 3^-*^ 5^-“°*? c—>llapJ\ ^ Ojl^J\ -^C- £jJ jstj £j \ ^ilii\
dJ^J^O^ '£***'
1353. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepadaku bapakku dari Ibnu Syihab dari Amir bin
Watsilah bahwasanya; Nafi' bin Abdul Harits, pada suatu ketika bertemu dengan Khalifah
Umar di 'Usfan. Ketika itu. Nafi' bertugas sebagai pejabat di kota Makkah. Umar bertanya
kepada Nafi', "Siapa yang Anda angkat sebagai kepala bagi penduduk Wadli?" Nafi'
menjawab, "Ibnu Abza." Umar bertanya lagi, "Siapakah itu Ibnu Abza?" Nafi' menjawab,
"Salah seorang Maula (budak yang telah dimerdekakan) di antara beberapa Maula kami."
Umar bertanya, "Kenapa Maula yang diangkat?" Nafi' menjawab, "Karena ia adalah seorang
yang pintar tentang Kitabullah dan pandai tentang ilmu fara'idl (ilmu tentang pembagian
harta warisan)." Umar berkata, "Benar, Nabi kalian shallallahu ’alaihi wasallam telah
bersabda: 'Sesungguhnya Allah akan memuliakan suatu kaum dengan kitab ini (Al Qur'an)
dan menghinakan yang lain." 1 Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman
Ad Darimi dan Abu Bakar bin lshaq keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abui
Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri ia berkata, telah menceritakan
kepadaku Amir bin Watsilah Al Laitsi bahwa Nafi' bin Abdul Harits Al Khuza'i menjumpai
Umar bin Al Khaththab di 'Usfan. Yakni serupa dengan hadits Ibrahim bin Sa'd dari Az Zuhri.
Bab: Penjelasan bahwa Al-Qur'an turun dengan tujuh dialek dan penjelasan tentang
maknanya ^
ifr^\ \sj
31 iilj» \J\ J3li#di J >\ 3 jZ>j 31S \'j& Ziy j ^\ k\^&}\
>
«r 9
>
1354. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dari Abdurrahman bin Abdul Qari ia
berkata, saya mendengar Umar bin Al Khaththab berkata; Aku mendengar Hisyam bin Hakim
bin Hizam membaca surat Al Furqan, tidak seperti bacaan (qiraat) yang pernah beliau
shallallahu 'alaihi wasallam bacakan kepadaku. Karena itu hampir saja aku bertindak kasar
terhadapnya. Tetapi kubiarkan saja dia hingga pergi. Namun kupegang bajunya, lalu kubawa
dia ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ujarku, "Wahai Rasulullah, aku
mendengar orang ini membaca surat Al Furqan tidak seperti yang Anda bacakan kepadaku,
bagaimana ini?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Lepaskanlah ia, suruh ia
membacanya kembali." Lalu Hisyam membacakan kembali seperti yang dibacanya tadi.
Setelah itu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Memang seperti inilah ia
diturunkan." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhku pula untuk membaca.
Lalu kubaca seperti bacaan yang biasa kubaca. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ya, ayat itu memang diturunkan seperti itu. Sesungguhnya Al Qur'an itu
diturunkan dengan tujuh huruf (tujuh dialek bahasa). Karena itu, bacalah dengan huruf yang
mudah bagi kalian." Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Miswar bin Makhramah dan
Abdurrahman bin Abdul Qari telah mengarbarkan kepadanya, bahwa keduanya telah
mendengar Umar bin Al Khaththab berkata; Saya mendengar Hisyam bin Hakim membaca
surat Al Furqan pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. la pun menyebutkan
hadits yang serupa. Dan ia menambahkan; "Dan aku hampir saja berbuat kasar terhadapnya
di saat shalat. Namun aku berusaha bersabar hingga ia mengucapkan salam." Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata, telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az
Zuhri sebagaimana riwayat Yunus dengan Isnadnya.
1355. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan
kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bahwa Ibnu Abbas telah menceritakan
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mula-mula Jibril
membacakan Al Qur'an padaku dengan satu huruf (bacaan dengan satu lahjah) saja. Lalu
saya memohon agar ditambahkan. Maka Jibril pun menambahkannya hingga menjadi tujuh
huruf (lahjah bacaan)." Ibnu Syihab berkata; "Telah sampai khabar kepadaku bahwa tujuh
huruf itu, dalam masalah hukum adalah satu, tidak ada pertentangan di dalamnya mengenai
halal dan haram." Dan telah menceritakannya kepada kami Abdu bin Humaid telah
mengabarkan kepada kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az
Zuhri dengan Isnad ini.
9 /
, >
1356. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid
dari Abdullah bin Isa bin Abdurrahman bin Abu Laila dari kakeknya dari Ubay bin Ka'ab ia
berkata; Suatu ketika saya sedang berada di dalam Masjid, tiba-tiba datanglah seorang laki-
laki dan shalat. Lalu ia membaca (Al Qur'an) dengan dengan qiraah (bacaan) yang saya
ingkari. Kemudian datanglah seorang laki-laki lain dan membaca (Al Qur'an) dengan qiraah
yang lain lagi. Usai menunaikan shalat, kami semua menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Ujarku, "Sesungguhnya orang ini membaca (Al Qur'an) dengan qiraah yang saya
ingkari, kemudian datanglah laki-laki lain lalu ia membaca (Al Qur'an) dengan qiraah yang
lain lagi." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun memerintahkan keduanya untuk
mengulangi bacaannya masing-masing, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
membenarkannya. Setelah itu, hilanglah prasangka dusta di dalam hatiku dan juga perasaan
saat aku masih jahiliyah dulu. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat
sesuatu yang telah menimpaku, beliau menepuk-nepuk dadaku, dan terbukalah bagiku suatu
pengetahuan yang seakan-akan aku melihat Allah dengan penuh ketakutan. Kemudian beliau
bersabda: "Wahai Ubay, (Jibril) telah diutus kepadaku agar aku membaca Al Qur'an dengan
satu huruf (lahjah bacaan) saja, maka saya pun terus mendesaknya agar memberikan
keringanan atas umatku. Maka ia pun kembali kepadaku agar aku membacanya dengan dua
huruf. Aku masih terus mendesaknya lagi agar memberikan keringanan atas umatku. Maka
ia pun kembali lagi (dan memberikan keringanan) agar aku membacanya dengan tujuh
huruf. Jibril berkata, 'Begitulah setiap kamu kembali, kuperkenankan permintaanmu. 1 Maka
aku pun berdo'a: 'ALLAHUMMAGHFIR U UMMATII (Ya Allah ampunilah umatku).' Dan saya
mengakhirkan yang ketiga untuk suatu hari, dimana seluruh makhluk mengharap padaku,
hingga Ibrahim shallallahu 'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan
kepadaku Isma'il bin Abu Khalid telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Isa dari
Abdurrahman bin Abu Laila telah mengabarkan kepadaku Ubay bin Ka'ab bahwa suatu ketika
ia duduk di dalam masjid, tiba-tiba masuklah seorang laki-laki kemudian shalat dan
membaca (Al Qur'an) dengan sebuah qiraah. la pun mengkisahkan hadits yang serupa
dengan hadits Ibnu Numair.
> 1 \'X\' » i v» <. \> ■> Z''
y ; jas yil
1357. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakannya kepada
kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar - Ibnul Mutsanna - berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam
dari Mujahid dari Ibnu Abu Laila dari Ubay bin Ka'ab bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berada di kolam air Bani Ghifar. Kemudian beliau didatangi Jibril 'Alaihis salam
seraya berkata, "Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk membacakan Al Qur'an
kepada umatmu dengan satu huruf (lahjah bacaan)." Beliau pun bersabda: "Saya memohon
kasih sayang dan ampunan-Nya, sesungguhnya umatku tidak akan mampu akan hal itu."
kemudian Jibril datang untuk kedua kalinya dan berkata, "Sesungguhnya Allah
memerintahkanmu untuk membacakan Al Qur'an kepada umatmu dengan dua huruf."
Beliau pun bersabda: "Saya memohon kasih sayang dan ampunan-Nya, sesungguhnya
umatku tidak akan mampu akan hal itu." Lalu Jibril mendatanginya untuk ketiga kalinya
seraya berkata, "Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk membacakan Al Qur'an
kepada umatmu dengan tiga huruf." Beliau bersabda "Saya memohon kasih sayang dan
ampunan-Nya, sesungguhnya umatku tidak akan mampu akan hal itu." Kemudian Jibril
datang untuk yang keempat kalinya dan berkata, "Sesungguhnya Allah memerintahkanmu
untuk membacakan Al Qur'an kepada umatmu dengan tujuh huruf. Dengan huruf yang
manapun yang mereka gunakan untuk membaca, maka bacaan mereka benar." Dan telah
menceritakannya kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini semisalnya.
Bab: Membaca dengan tartil dan menghindari membaca dengan tergesa-gesa ( J_o y
lisi*.
J -U- 3VS J^\ J g. 1
'e^JaW J^S J -^ 1 ? jj.^4
1358. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair
semuanya dari Waki' - Abu Bakar berkata- telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al
A'masy dari Abu Wa'il ia berkata; Seorang laki-laki yang namanya Nahik bin Sinan
mendatangi Abdullah dan berkata, "Wahai Abu Abdurrrahman, bagaimana Anda membaca
huruf ini, dengan huruf Alif ataukah Yaa', yaitu: "MIN MAA'IN GHAIRI 'AASIN" ataukah, "MIN
MAA'IN GHARI YAASIN." Maka Abdullah menjawab, "Apakah setiap Al Qur'an telah kamu
hitung selain ini?" Nahik berkata lagi, "Sesungguhnya aku benar-benar telah membaca Al
Mufashshal dalam satu raka'at." Abdullah berkata, "Cepatnya beliau membaca adalah
seperti cepatnya membaca sya'ir. Ada suatu kaum yang membaca Al Qur'an, namun bacaan
mereka tidak sampai melewati batas tenggorokan. Bacaan yang terpatri di dalam hati dan
menancap kuat di dalamnya, baru akan bermanfaat. Bagian shalat yang paling utama adalah
ruku' dan sujud. Aku benar-benar telah mengetahui An Nazha'ir (surat-surat yang hampir
sama baik panjangnya atau pun maknanya), yang mana Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam membacanya pada setiap raka'at." Kemudian Abdullah berdiri, lalu masuklah
Alqamah ke belakang kemudian keluar dan berkata, "la telah mengabarkannya kepadaku."
Ibnu Numair berkata dalam riwayatnya; Seorang laki-laki dari Bani Bajilah datang kepada
Abdullah." la tidak menyebutkan Nahik bin Sinan. Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Kuraib Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Wa'il ia
berkata; "Seorang laki-laki yang bernama Nahik bin Sinan datang kepada Abdullah." Yakni
serupa dengan haditsnya Waki', hanya saja ia menyebutkan; Kemudian datanglah Alqamah
untuk menemui Abdullah, maka kami pun berkata kepadanya, "Tanyakanlah padanya
tentang An Nazha'ir (surat-surat yang hampir sama baik panjangnya atau pun maknanya)
dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah membacanya dalam satu raka'at." Lalu ia
pun masuk menemuinya dan bertanya kepadanya. Sesudah itu, ia keluar dan berkata, "Yaitu
dua puluh surat dari Al Mufashshal dalam Ta'lifnya Abdullah. Dan telah meceritakannya
kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus Telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dalam isnad ini sebagaimana hadits keduanya. Dan ia
menyebutkan; Sungguh, saya benar-benar telah mengetahui An Nazha'ir (surat-surat yang
hampir sama baik panjangnya atau pun maknanya) yang telah dibaca oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dua surat dalam satu raka'at, yakni dua puluh surat dalam
sepuluh raka'at.
S?' / '
1359. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Mahdi bin Maimun telah menceritakan kepada kami Washil Al Ahdab dari Abu Wa'il ia
berkata; Pada suatu hari setelah menunaikan shalat Shubuh, kami pergi menemui Abdullah
bin Mas'ud. Kami mengucapkan salam di depan pintu, lalu ia pun mengizinkan kami, namun
kami tetap berada di dekat pintu sejenak lalu keluarlah seorang budak wanita dan berkata,
"Tidakkah kalian masuk?" Maka kami segera masuk, dan ternyata kami dapati Ibnu Mas'ud
sedang duduk bertasbih. Ibnu Mas'ud bertanya, "Apa yang menghalangi kalian untuk masuk,
padahal kalian telah diizinkan?" Kami menjawab, "Tidak ada, melainkan kami hanya
menyangka bahwa sebagian penghuni rumah masih tidur." Ibnu Mas'ud berkata, "Kalian
menyangka bahwa keluarga Ibnu Ummi Abdu adalah para pemalas?" Dia kemudian
meneruskan bacaan tasbihnya hingga kami mengira bahwa matahari telah terbit. Lalu ia
bertanya, "Wahai Jariyah (budak wanita), lihatlah apakah matahari telah terbit?" budak
wanita itu pun melihat, ternyata matahari belum terbit. Maka Ibnu Mas'ud kembali
bertasbih hingga ia merasa bahwa matahari telah terbit, lalu ia pun bertanya lagi, "Wahai
Jariyah, apakah matahari telah terbit?" budak wanita itu pun melihatnya, dan ternyata
matahari telah terbit. Maka Ibnu Mas'ud berkata, "Segala puji bagi Allah Yang telah
membangkitkan kami di hari ini." Mahdi berkata; Aku menduga bahwa ia berkata, "Dan Dia
tidak membinasakan kami lantaran dosa-dosa kami." Lalu berkatalah seorang laki-laki dari
kaum itu, "Semalam, saya telah membaca Al Mufashshal seluruhnya." Maka Abdullah bin
Mas'ud pun berkata, "Cepatnya beliau membaca adalah seperti cepatnya membaca sya'ir.
Saya telah mengetahui An Nazha'ir (surat-surat yang hampir sama baik panjangnya atau pun
maknanya), yang mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacanya yaitu delapan
belas surat dari Al Mufashshal dan dua surat dari Alif Lamm Hammim."
1360. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami
Husain bin Ali Al Ju'fi dari Za'idah dari Manshurdari Syaqiq ia berkata; Seorang laki-laki dari
Bani Bajilah yang biada dipanggil Nahik bin Sinan datang menemui Abdullah dan berkata,
"Saya membaca Al Mufashshal (surat-surat yang berada di antara surat Qaaf -atau Hujurat-
hingga akhir mushhaf) dalam satu raka'at." Maka Abdullah pun berkata, "Engkau membaca
seperti cepatnya pembacaan sya'ir. Saya telah mengetahui An Nazha'ir (surat-surat yang
hampir sama baik panjangnya atau pun maknanya), yang mana Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam membacanya dua surat pada setiap raka'at."
^c&. , A^\c*sj. ^
1361. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar -
Ibnul Mutsanna- berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah bahwa ia mendengar Abu wa'il
menceritakan; bahwa seorang laki-laki menemui Ibnu Mas'ud seraya berkata, "Tadi malam
saya membaca Al Mufashshal (surat-surat yang berada di antara surat Qaaf -atau Hujurat-
hingga akhir mushhaf) seluruhnya dalam satu raka'at." Maka Abdullah pun berkata,
"Cepatnya beliau membaca adalah seperti pembacaan sya'ir yang jauh dari ketergesa-
gesaan." Abdullah berkata; "Saya telah mengetahui An Nazha'ir (surat-surat yang hampir
sama baik panjangnya atau pun maknanya), yang mana Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam membacanya." Lalu ia pun menyebutkan dua puluh surat dari Al Mufashshal. Yakni
dua surat dua surat pada setiap raka'atnya.
Bab: Belajar qira'at
1362. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu lshaq ia berkata, saya melihat
seorang laki-laki bertanya Al Aswad bin Yazid yang sedang mengajarkan Al Qur'an di masjid,
"Bagaimana Anda membaca ayat ini, 'FAHAL MIM MUDDAKIR' apakah dengan huruf Dai
ataukah Dzal?." Al Aswad menjawab, "Yang benar adalah dengan huruf Dai. Saya mendengar
Ibnu Mas'ud berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca:
"MUDDAKIR (Yakni dengan huruf Dai)."
} Syiwi i\
1363. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar -
Ibnul Mutsanna- berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dari Al Aswad dari Abdullah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau membaca huruf ini: "FAHAL MIM
MUDDAKIR."
Ui & jSli&l jvv: J' iJbfei j'w jjfeli- J
iljIisljsjJ ijsii.\; ’^=> .tfaliL'S ’J&\ c.j£v*\
Jdll J } { J£&\ jil\ j } L:^\; iii JS 5 A
U j A\ 3 . ja jJiySVij. J" jJ\ j {
^ kiiiiSi J ; Jiy 6 A J 5 V>*o^i
£ Ui JlS l^i ^lS^<U3 ^^»9 \ Ji- J^\JkJ\ ililc- \ O-^ -
■</
-X3
1364. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib -
sedang lafazhnya dari Abu Bakr- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah ia berkata; Kami mendatangi negeri
Syam, lalu Abu Darda menjumpai kami seraya bertanya, "Adakah di antara kalian yang
membaca dengan qiraahnya Abdullah bin Mas'ud?" Saya menjawab, "Ya. Sayalah orangnya."
la bertanya, "Lalu bagaimana engkau mendengar Ibnu Mas'ud membaca ayat ini: 'WAL LAILI
IDZAA YAGHSYAA.'?" Saya menjawab, "Saya mendengarnya membaca; 'WAL LAILI IDZAA
YAGHSYAA WADZDZAKARI WAL UNTSAA.'" la (Abu Darda 1 ) berkata, adapun saya, demi Allah,
saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacanya seperti itu. Akan
tetapi mereka menginginkan agar aku membaca; 'WA MAA KHALAQA', namun saya tidak
menuruti mereka." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Mughirah dari Ibrahim ia berkata; Alqamah mendatangi
negeri Syam, lalu ia masuk Masjid, dan shalat di dalamnya. Kemudian ia berdiri menuju
Halaqah dan duduk di situ. Kemudian datanglah seorang laki-laki dan saya pun tahu akan
reaksi dan sikap orang-orang padanya. Lalu laki-laki itu duduk di sampingku dan bertanya,
"Apakah kamu hafal sebagaimana Abdullah membaca (Al Qur'an)?" maka ia pun
menyebutkan hadits semisalnya.
}cA ;^3ls
1365. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim dari Dawud bin Abu Hind dari Asy Sya'bi dari Alqamah ia berkata; Saya
berjumpa dengan Abu Darda', lalu ia bertanya kepadaku, "Dari manakah kamu?" Saya
menjawab, "Dari penduduk lraq." la bertanya lagi, "Dari daerah mana?" Saya menjawab,
"Dari penduduk Kufah." la bertanya lagi, "Apakah kamu membaca Al Qur'an dengan
qira'ahnya Abdullah bin Mas'ud?" Saya menjawab, "Ya." la berkata, "Kalau begitu, bacalah:
'WAL LAILI IDZAA YAGHSYAA.'" Maka saya pun membacakannya, "WAL LAILI IDZAA
YAGHSYAA WAN NAHAARI IDZAA TAJALLAA WADZ DZAKARI WAL UNTSAA." Lalu Abu Darda'
pun tertawa kemudian berkata; "Seperti inilah saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam membacanya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
telah menceritakan kepadaku Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Dawud dari Amir
dari Alqamah ia berkata; Saya mendatangi negeri Syam dan bertemu dengan Abu Darda'. la
pun menyebutkan hadits yang serupa dengan haditsnya Ibnu Ulayyah.
Bab: Waktu terlarang untuk melaksanakan shalat
1366. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al A'raj dari Abu Hurairah
bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang shalat sesudah shalat Asar
hingga matahari terbenam, dan sesudah shalat Shubuh hingga matahari terbit."
1367. Dan telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid dan Isma'il bin Salim
semuanya dari Husyaim -Dawud- berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim telah
mengabarkan kepada kami Manshur dari Qatadah ia berkata, telah mengabarkan kepada
kami Abui 'Aliyah dari Ibnu Abbas ia berkata, "Saya mendengar lebih dari seorang dari
kalangan sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam termasuk di ataranya adalah Umar
bin Al Khaththab -dan ia adalah yang paling saya cintai di antara mereka- bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang shalat sesudah shalat Shubuh hingga matahari terbit
dan sesudah shalat Asar hingga matahari terbenam." Dan telah menceritakannya kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah -dalam jalur
lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada
kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Sa'id -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin
Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku mereka semua dari Qatadah dengan isnad ini,
hanya saja di dalam haditsnya Sa'id dan Hisyam; "Setelah shalat Shubuh hingga matahari
terbit."
1368. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadanya, ia berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Atha' bin Yazid Al Laitsi bahwa ia
mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak boleh shalat sesudah Ashar hingga matahari terbenam dan tidak boleh shalat sesudah
shalat Fajar hingga matahari terbit."
1369. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah kamu menunggu-nunggu waktu shalat sehingga mengerjakan shalat
ketika matahari terbit, dan jangan pula pada waktu matahari terbenam."
1370. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Abdullah bin Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku dan Muhammad bin Bisyr
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Ibnu Umar ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian menunda-nunda
shalat sehingga mengerjakannya saat matahari terbit, dan jangan pula saat terbenamnya,
karena matahari itu terbit di antara dua tanduk syetan."
^*3 0 _l1j\ 4^ \Sp s^L^J\ \^?^f-ts 0:r lAi\
1371. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Abdullah bin Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku dan Ibnu Bisyr mereka
berkata. Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Ibnu Umar ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila sebagian matahari mulai terbit,
maka tundalah shalat sampai matahari itu benar-benar terbit (dengan sempurna). Dan bila
sebagian matahari itu mulai terbenam, maka tundalah shalat sampai matahari tersebut
benar-benar terbenam."
9 'u! * 9 ' 9 x . . t / t\ 9 ^ 9 . •* 9 ' ' 9 \ / \ s llg C ' 9 \ 9 \ 9 ' ?K,*. \ s
9 c ^
ujAIJlC-
1372. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits dari Khair bin Nu'aim Al Hadlrami dari Ibnu Hubairah dari Abu Tamim Al Jaisyani
dari Abu Bashrah Al Ghifari ia berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengimami kami shalat Ashar di Mukhammas. Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya shalat
Ashar ini pernah diwajibkan kepada orang-orang yang sebelum kalian, tetapi mereka sia-
siakan. Karena itu, siapa yang memelihara shalat ini, dia akan mendapatkan pahala ganda.
Dan tidak boleh shalat sesudahnya, hingga bintang terbit." Dan telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah
menceritakan kepada kami bapakku dari Ibnu lshaq ia berkata, telah menceritakan kepadaku
Yazid bin Abu Habib dari Khair bin Nu'aim Al Hadlrami dari Abdullah bin Hubairah As Saba'i -
ia adalah seorang yang tsiqqah (terpercaya) - dari Abu Tamim Al Jaisyani dari Abu Bashrah Al
Ghifari ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat Ashar bersama kami.
Yakni hadits semisalnya.
' 9 * s* s\'u \ '
1373. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Wahb dari Musa bin Ali dari bapaknya ia berkata, saya mendengar Uqbah
bin Amir Al Juhani berkata; "Ada tiga waktu, yang mana Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah melarang kita untuk shalat atau menguburkan jenazah pada waktu-waktu
tersebut. (Pertama), saat matahari terbit hingga ia agak meninggi. (Kedua), saat matahari
tepat berada di pertengahan langit (tengah hari tepat) hingga ia telah condong ke barat,
(Ketiga), saat matahari hampir terbenam, hingga ia terbenam sama sekali."
Bab: Islamnya Amru bin 'Anbasah
> ^ ' > > ’ > "r ‘i’ '\\ i’ •" >
4Ji\ «iJuli- LLc- \ \4 C-Iji9 ^ cJui9 jlS 2£v^_> cS^
sSUj\ sSUJ^3issSUj\
Ufl»- <l>y>- *^l\ J./ioL-J^j A^al^ii» ( J^-j|^-^'. «IjaJlS
4+\J&ggQu\ ^\IjA^& \LLcj£-40M'
ii\j i^j^uiiuly -< *<-’
1374. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ja'far Al Ma'qiri telah menceritakan kepada
kami An Nadir bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar telah
menceritakan kepada kami Syaddad bin Abdullah Abu Ammar dan Yahya bin Abu Katsir dari
Abu Umamah - Ikrimah berkata; Syaddad telah berjumpa dengan Abu Umamah dan
Watsilah, juga pernah menemani Anas ke negeri Syam, ia telah memujinya dengan
keutamaan dan kebaikan- Dari Abu Umamah ia berkata, Amru bin Abasah As Sulami berkata;
Pada masa jahiliyah dulu, saya mengira bahwa manusia ketika itu berada dalam kesesatan.
Mereka tidaklah memiliki sesuatu pun (yang patut dibanggakan), mereka saat itu
menyembah berhala. Lalu saya mendengar tentang sosok seorang laki-laki di Makkah yang
sedang menyampaikan beberapa kabar berita. Kemudian aku duduk di atas hewan
tungganganku. Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau di
'Ukadz, lalu aku bertanya, "Siapa tuan?" Beliau menjawab: "Seorang Nabi." Aku bertanya
lagi, "Nabi yang bagimana?" Beliau menjawab: "Allah telah mengutusku." Aku bertanya lagi,
"Engkau diutus dengan apa?" Beliau menjawab: "Aku diutus untuk menyambung tali
silaturahmi, menghancurkan berhala, dan agar Allah ditauhidkan dan tidak dipersekutukan."
Lalu aku bertanya lagi, "Siapakah orang yang menjadi pengikut Anda dalam perkara ini (Din
Islam)?" Beliau menjawab: "Seorang yang merdeka dan juga sorang budak." Sementara saat
itu beliau bersama Abu Bakar dan Bilal radliallahu 'anhuma. Kemudian beliau bersabda
kepadaku: "Pulanglah kamu hingga Allah menguatkan Rasul-Nya." Setelah itu, saya
mendatangi beliau dan berkata, "Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusanmu.
Ajarkanlah aku sesuatu yang Anda ketahui sementara aku tidak mengetahuinya, yaitu
sesuatu yang tidak membahayakanmu dan Allah juga memberikan aku manfaat dengannya.
Apakah ada suatu waktu yang lebih utama dari waktu yang lain, dan adakah suatu waktu
yang harus kita waspadai?" Beliau menjawab: "Sungguh, kamu telah bertanya kepadaku
tentang sesuatu yang belum pernah ditanyakan oleh seorang pun sebelummu.
Sesungguhnya Allah 'azza wajalla turun pada sepertiga akhir malam, dan Dia mengampuni
dosa apa saja kecuali syirik dan perbuatan yang melampaui batas. Shalat adalah suatu
ibadah yang disaksikan dan dihadiri (oleh para malaikat) maka hendaklah kamu shalat hingga
matahari terbit. Dan apabila matahari telah terbit, maka janganlah kamu shalat hingga
matahari meninggi, karena matahari terbit diantara dua tanduk syetan, dan shalat pada
waktu itu adalah shalatnya orang-orang kafir. Kemudian, jika matahari sudah meninggi,
maka shalatlah, karena shalat pada waktu itu disaksikan dan dihadiri (oleh para malaikat)
hingga pertengahan siang. Saat matahari berada di pertengahan langit, maka janganlah
kamu shalat, karena pada waktu itu api neraka sedang dinyalahkan hingga bayangan kembali
muncul. Dan apabila bayangan sudah kembali maka shalatlah kamu, karena shalat pada
waktu itu disaksikan dan dihadiri (oleh para malaikat) hingga matahari turun untuk
terbenam. Ketika matahari hari hendak terbenam, maka janganlah kamu shalat hingga
benar-benar terbenam. Karena matahari terbenam diantara dua tanduk syetan dan pada
waktu itulah orang-orang kafir beribadah." Aku berkata, "Wahai Nabi Allah, beritahulah aku
tentang wudlu." Beliau bersabda: "Tidaklah salah seorang dari kalian yang menyempurnakan
wudlu, lalu ia berkumur-kumur dan beristinsyaq (menghirup air ke dalam hidung lalu
menghembuskannya) kecuali dosa-dosa wajahnya, bibirnya dan hidungnya akan turut
melebur. Kemudian, bila ia membasuh wajahnya sebagaimana yang diperintahkan Allah,
niscaya dosa-dosa wajahnya akan melebur bersama air dari ujung-ujung jenggotnya. Dan
tidaklah ia membasuh kedua tangannya hingga pergelangan siku kecuali dosa-dosa kedua
tangannya akan melebur bersama air dari jari-jemarinya. Dan tidaklah ia membasuh
kepalanya kecuali dosa-dosa kepalanya akan melebur bersama air dari ujung-ujung
rambutnya. Dan tidaklah ia membasuh kedua kakinya hingga mata kaki kecuali dosa-dosa
kedua kakinya juga melebur bersama air dari jari-jari kakinya. Dan bila ia berdiri dan shalat
lalu memuji Allah serta menyanjung-Nya dan juga memujinya dengan sesuatu yang memang
Dialah yang berhak atasnya lalu mengkhusyukkan hatinya semata-semata hanya untuk Allah,
maka niscaya ia akan belepas diri dari dosa-dosanya sebagaimana hari ia dilahirkan oleh
ibunya." Amru bin Habasyah menceritakan hadits ini kepada Abu Umamah salah seorang
dari sahabat Rasulu Mallah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Abu Umamah pun berkata
padanya, "Wahai Amru bin Abasah, lihatlah apa yang telah kamu katakana di tempat yang
sama, 'Laki-laki ini akan diberi.'" Amru berkata, "Wahai Abu Umamah, sungguh usiaku telah
lanjut dan tulang-tulangku juga telah rapuh sementara ajalku pun telah dekat, maka tidaklah
aku berhajat untuk berdusta atas nama Allah dan tidak juga atas nama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Sekiranya aku tidak mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kecuali hanya sekali atau dua kali, atau tiga kali -hingga ia menghitungnya sendiri
sampai tujuh kali- niscaya aku tidak akan menceritakannya selama-lamanya. Akan tetapi aku
telah mendengarnya lebih dari itu."
Bab: Janganlah kalian shalat saat terbitnya matahari atau terbenamnya (\_$
1375. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Aisyah bahwa ia berkata; Umar telah keliru,
hanyasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melaksanakan shalat pada
disaat matahari terbit dan disaat terbenam adalah jika dikerjakan dengan sengaja dan
dengan anggapan bahwa hal itu lebih baik.
'i\'
1376. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya
dari Aisyah bahwa ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah
meninggalkan dua raka'at sesudah Ashar." Thawus berkata; Aisyah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu menunggu-nunggu waktu saat
matahari terbit, dan jangan pula pada waktu matahari terbenam hingga kalian shalat pada
waktu itu."
Bab: Mengetahui dua rakaat yang dikerjakan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam (a3^«
a*. W 1 a \ jl^ tltT* ^
/ / ^ / ^ ^ 5 ^
j&is
>
1377. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Bukair
dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, bahwa Abdullah bin Abbas dan Abdurrahman bin Azhar dan Al
Miswar bin Makhramah mereka mengutusnya agar menemui Aisyah isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seraya berpesan, "Sampaikan salam kami kepadanya dan tanyakan
mengenai dua raka'at setelah Ashar kemudian katakanlah bahwa kami telah mendengar
kabar bahwa Anda menunaikannya padahal telah sampai kepada kami bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang dua raka'at itu." Ibnu Abbas berkata, "Saya dan
Umar pernah memukul beberapa orang karena menunaikan dua raka'at setelah Ashar."
Kuraib berkata; Maka saya pun menemui Aisyah dan menyampaikan pesan-pesan mereka.
Lalu Aisyah pun berkata, "Tanyakanlah kepada Ummu Salamah." Akhirnya aku pun kembali
kepada mereka, dan menyampaikan komentar Aisyah. Kemudian mereka kembali
mengutusku untuk menemui Ummu Aisyah dan menanyakan pertanyaan yang sama. Ummu
Salamah menjawab, "Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
shalat dua raka'at sesudah Ashar itu. Namun setelah itu, saya melihat beliau melakukannya.
Dan memang sebelum menunaikannya, terlebih dahulu menunaikan shalat Ashar. Sesudah
itu, beliau masuk menemuiku, sementara di sisiku terdapat beberapa orang wanita Anshar
dari Bani Haram, kemudian beliau melaksanakan dua raka'at (Setelah Ashar itu). Lalu saya
mengutus seorang budak wanita seraya berkata padanya, "Berdirilah kamu di samping
beliau, dan katakanlah padanya, 'Ummu Salamah berkata; Wahai Rasulullah, saya telah
mendengar tuan melarang dua raka'at ini, namun saya melihat Anda melakukannya.' Dan
jika ia memberi isyarat dengan tangannya, maka mundurlah." Budak wanita itu pun
melakukannya, kemudian beliau memberi isyarat, maka budak wanita itu pun mundur. Usai
menunaikan shalat, beliau bersabda: "Wahai binti Abu Umayyah, kamu tadi menanyakan
tentang dua raka'at setelah Ashar. Sesungguhnya saya telah didatangi oleh beberapa orang
dari Bani Abdul Qais dengan menyatakan keislaman kaumnya hingga mereka
menyibukkanku untuk menunaikan dua raka'at setelah Zhuhur, maka dua raka'at ini sebagai
penggantinya."
1378. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ali bin Hujr -Ibnu
Ayyub- berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il ia adalah -Ibnu Ja'far- telah
mengabarkan kepadaku Muhammad -ia adalah Ibnu Abu Harmalah- ia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Abu Salamah bahwa ia pernah bertanya kepada Aisyah mengenai
dua sujud yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesudah shalat Ashar,
maka ia menjawab; "Dulu beliau melakukannya sebelum Ashar, kemudian beliau tersibukkan
darinya atau lupa, sehingga beliau melaksanakannya sesudah shalat Ashar kemudian beliau
selalu menunaikannya. Dan biasanya, bila beliau melaksanakan suatu shalat, maka beliau
menekuninya." Yahya bin Ayyub berkata; Isma'il berkata, "Yakni beliau selalu
menunaikannya."
9 * f* S 9 9
1379. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan
kepada kami bapakku semuanya dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia
berkata; Menurutku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sama sekali tidak pernah
meninggalkan dua raka'at sesudah Ashar."
1380. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ali bin
Hujr -dengan lafazh hadits darinya- telah mengabarkan kepada kami Ali bin Mushir telah
mengabarkan kepada kami Abu lshaq Asy Syaibani dari Abdurrahman bin Al Aswad dari
bapaknya dari Aisyah ia berkata; "Ada dua shalat yang sama sekali tidak pernah ditinggalkan
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di rumahku, baik secara sembunyi maupun
terang-terangan, yaitu dua raka'at sebelum subuh dan dua raka'at sesudah asar."
1381. Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar -Ibnul Mutsanna-
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Abu lshaq dari Al Aswad dan Masruq keduanya berkata, kami menyaksikan
Aisyah bahwa ia berkata, "Tidak ada satu hari pun dari hari-hari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yang beliau habiskan di tempatku, kecuali beliau menunaikan dua raka'at itu, yakni
dua raka'at sesudah asar."
Bab: Sunahnya mengerjakan shalat dua rakaat sebelum maghrib
s S s ' * V
1382. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
semuanya dari Ibnu Fudlail, Abu Bakar berkata, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Fudlail dari Mukhtar bin Fulful ia berkata, saya bertanya kepada Anas bin
Malik mengenai shalat tathawwu' sesudah shalat asar. Maka ia menjawab, "Dulu Umar
memukul tangan seseorang karena shalat sesudah Asar. Dan pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kami biasa menunaikan dua raka'at setelah terbenamnya
matahari dan sebelum shalat Maghrib." Saya bertanya lagi padanya, "Apakah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukannya?" la menjawab, "Beliau melihat kami
melakukannya, namun beliau tidak memerintahkan kami dan tidak pula melarang."
L y^ \ \ j£>J ,XLc- jJLc- UoA>- J
1383. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits dari Abdul Aziz dan ia adalah Ibnu Shuhaib dari Anas bin Malik ia berkata;
"Dulu, ketika kami di Madinah, bila sang muadzin telah mengumandangkan adzan Maghrib,
maka para sahabat segera mendekati tiang-tiang masjid lalu mereka melaksanakan shalat
dua rakaat-dua rakaat, sampai sekiranya ada orang asing masuk masjid, niscaya akan
menyangka bahwa shalat telah ditunaikan karena banyaknya orang yang melakukannya."
Bab: Antara dua adzan ada shalat ^ <!#->)
1384. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dan Waki' dari Kahmas ia berkata, telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Buraidah dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Diantara setiap dua adzan itu ada shalat tathawwu'."
Beliau mengulanginya hingga tiga kali. Dan pada kali yang ketiga beliau bersabda: "Bagi siapa
saja yang mau mengerjakannya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Al Jurairi dari Abdullah bin Buraidah
dari Abdullah bin Mughaffal dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya. Hanya saja ia
mengatakan; Pada kali yang keempat, "Bagi siapa yang mau."
Bab: Shalat khauf (<Jj
4li\ vlLi j \'A>- j jjJA \ <j \ j
jz3\&r.
1385. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar
ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat Khauf bersama kami. Mula-
mula satu kelompok pasukan mengikuti beliau shalat satu raka'at, sedangkan kelompok yang
lain berjaga-jaga menghadap ke arah musuh. Setelah selesai satu raka'at, kelompok pertama
pergi berjaga-jaga, menggantikan kelompok kedua, sedangkan kelompok kedua shalat
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian setelah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam selesai shalat, masing-masing rombongan menyempurnakan shalat mereka
satu raka'at lagi." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Rabi' Az Zhahrani telah
menceritakan kepada kami Fulaih dari Az Zuhri dari Salim bin Abdullah bin Umar dari
bapaknya bahwa ia menceritakan tentang shalat Khauf Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Dan ia berkata; Saya pernah shalat Khauf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Yakni semakna dengan ini.
9\ 9 ^ 'A'* 9 ' ** S** } 9 / } 9 'S \ 9 ' / } 9 S 9 \y ** /9 "'C 9 ^ / > t I ' *. * y
'M* \ \3isj3isi^ji^ j
1386. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Adam dari Sufyan dari Musa bin Uqbah dari Nafi 1 dari Ibnu Umar ia
berkata; "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengimami shalat
khauf. Mula-mula beliau shalat satu raka'at dengan satu kelompok pasukan, sedangkan
pasukan yang lain berjaga-jaga menghadapi musuh. Usai satu raka'at, kelompok pertama
berjaga-jaga dan kelompok kedua shalat mengikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
satu raka'at. Sesudah itu, masing-masing kelompok menyempurnakan shalat mereka satu
raka'at lagi." Ibnu Umar berkata, "Apabila situasi kemanan lebih parah dari itu, maka beliau
shalat di atas kendaraan atau sambil berdiri, dengan cara menggunakan isyarat (kepala atau
mata)."
\ ' 9 ' \i ' 9 ' ' 9\ > '\> 9 I I ^Tt > , ^ I ' \vX\ ' '*• * »4 l 9 ' > 9* •* ' > y
o jC 'U'-
j3y i \4\LJr\lJljj<^ J' y\ y* yA\ '£ j
r«M
1387. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu
Sulaiman dari Atha' dari Jabir bin Abdullah ia berkata; "Aku pernah ikut menunaikan shalat
Khauf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kami berbaris dua shaf di belakang
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan musuh berada tepat antara kami dan
kiblat (di hadapan kami). Mula-mula Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir, lalu kami
semua ikut bertakbir. Kemudian beliau ruku' dan kami pun ikut ruku' semua. Kemudian
beliau l'tidal (bangkit) dari ruku', maka kami bangkit pula semuanya. Sesudah itu, beliau
turun untuk sujud bersama-sama dengan shaf yang pertama, sedangkan shaf kedua tetap
berdiri untuk berjaga-jaga. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama shaf pertama
telah selesai sujud dan telah berdiri, barulah shaf kedua turun untuk sujud, dan mereka terus
bangun kembali. Sesudah itu, shaf kedua maju ke depan, sedangkan shaf pertama mundur.
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ruku' dan kami ruku' pula semuanya. Kemudian
beliau bangkit dari ruku', lalu kami bangkit pula semuanya. Kemudian beliau turun untuk
sujud diikuti oleh shaf yang berada di belakang beliau. Sedangkan shaf yang setelahnya
(tadinya shaf pertama) tetap berdiri untuk berjaga-jaga ke arah musuh. Ketika Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan shaf yang berada di belakangnya telah selesai sujud, barulah
shaf yang kedua turun untuk sujud. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengucapkan salam, dan kami pun mengucapkan salam semuanya." Jabir berkata;
Sebagaimana yang dilakukan oleh para penjaga kalian bersama para pemimpinnya.
4Ji\ J
j\ y y» y \ y»
1388. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir ia berkata; Kami
pernah berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadapi orang-orang
Juhainah. Mereka menyerang kami dengan serangan yang dahsyat. Ketika kami menunaikan
shalat Zhuhur, orang-orang musyrik itu berkata, "Seandainya kita menyerang mereka, pasti
kita akan mengalahkan mereka." Maka Malaikat Jibril memberitahukan hal itu kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
memberitakannya kepada kami. Para sahabat mengatakan bahwa akan tiba kepada mereka
suatu shalat yang lebih mereka senangi daripada anak-anak. Ketika waktu Asar tiba, beliau
membariskan kami untuk shalat dalam dua shaf, sementara orang-orang musyrik berada di
antara kami dan kiblat. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir, dan kami pun
ikut bertakbir. Beliau ruku' kami pun ruku 1 . Kemudian beliau sujud, kami pun sujud. Lalu shaf
pertama mundur dan shaf kedua maju (tukar posisi) untuk berdiri di tempat shaf pertama.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir, kami ikut bertakbir, dan beliau
ruku' kami pun ruku 1 , lalu beliau sujud dengan diikuti shaf pertama sedangkan shaf kedua
tetap berdiri. Setelah shaf kedua sujud, kemudian mereka semuanya duduk, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan salam." Abu Zubair berkata; Jabir mengkhususkan,
"Sebagaimana shalaf (Khauf) yang dilakukan oleh para pemimpin kalian."
i
1389. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdurrahman bin Qasim
dari bapaknya dari Shalih bin Khawwat bin Jubair dari Sahi bin Abu Hatsmah bahwasanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat Khauf bersama para sahabatnya. Maka
beliau membariskan mereka menjadi dua shaf di belakangnya. Kemudian beliau shalat satu
raka'at bersama shaf yang tepat berada di belakang beliau. Setelah menunaikan satu raka'at,
mereka pun berdiri dan terus berdiri, hingga shaf kedua selesai shalat satu raka'at. Setelah
shaf kedua selesai shalat raka'at, mereka maju ke depan sementara shaf yang tadinya di
depan mundur, maka beliau shalaf bersama mereka satu raka'at. Kemudian beliau duduk
hingga shaf yang dibelakang shalat satu raka'at, setelah itu baru beliau salam."
1390. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Yazid bin Ruman dari Shalih bin Khawwat dari seorang yang pernah shalat
Khauf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Dzatur Riqa'. Bahwa satu
kelompok berbaris satu shaf di belakang beliau, sementara kelompok yang lain berjaga-jaga
dengan menghadap ke arah musuh. Maka beliau pun shalat satu raka'at bersama kelompok
pertama, kemudian beliau berdiri dan tetap berdiri, lalu kelompok pertama tadi
menyempurnakan shalatnya masing-masing dan bubar kemudian membuat shaf untuk
menghadapi musuh. Setelah itu, datanglah kelompok kedua sehingga beliau shalat bersama
mereka satu raka'at, kemudian beliau duduk, sementara mereka menyempurnakan
shalatnya masing-masing, baru kemudian beliau salam bersama mereka.
3Vs o-^ 3^ ^ 3Vs j j
J^>4jij\ J ^»j\ j^\3^tCj&&' jik>\]o. ->^32
1391. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Aban bin Yazid telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Jabir ia berkata; Kami berangkat
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga sampailah kami di Dzatur Riqa'.
Biasanya, bila kami mendapati sebatang pohon yang bisa digunakan untuk berteduh, maka
kami menjadikannya sebagai tempat peristirahatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di
kala itu, datanglah seorang laki-laki dari kaum musyrikin, sementara pedang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tergantung di pohon. Maka laki-laki musyrik itu pun mengambil
pedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menghunuskannya seraya berkata kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Apakah kamu takut padaku?" beliau menjawab:
"Tidak." Laki-laki itu bertanya lagi, "Lalu siapa yang akan menolongmu dari ancamanku?"
beliau menjawab: "Allah-lah yang akan menolongku dari ancamanmu." Lalu para sahabat
pun menakuti-nakutinya hingga ia memasukkan kembali pedang itu ke dalam sarungnya dan
menggantungnya. Setelah itu, dikumandangkanlah adzan untuk mengerjakan shalat. Maka
mula-mula beliau shalat dengan satu kelompok sebanyak dua raka'at, setelah itu, mereka
pun mundur. Kemudian datanglah kelompok lain dan shalat bersama beliau dua raka'at.
Sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakannya empat raka'at, sementara
masing-masing kelompok dua raka'at.
J
1392. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah
mengabarkan kepada kami Yahya -yaitu putranya Hassan- telah menceritakan kepada kami
Mu'awiyah -yaitu putranya Sallam- telah mengabarkan kepadaku Yahya telah mengabarkan
kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Jabir telah mengabarkan kepadanya,
bahwasanya; Dia pernah shalat Khauf bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Mula-
mula beliau shalat dua rakaat bersama dengan salah satu dari dua pasukan. Kemudian beliau
shalat dua raka'at pula dengan pasukan yang lain. Sehingga beliau shallallahu 'alaihi
wasallam mengerjakan shalat empat raka'at, dimana beliau mengerjakan shalat bersama
masing-masing pasukan sebanyak dua raka'at.
8. KITAB: JUMAT
Bab: Bab (c-jL»)
.> -i
1393. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Muhammad bin
Rumh bin Al Muhajir keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur
lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits
dari Nafi' dari Abdullah ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika salah seorang dari kalian hendak menunaikan shalat Jum'at, hendaklah ia
mandi terlebih dahulu."
.> >
'o' J.
\y> ■>*''>
A * » --
1394. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah mengabarkan
kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Abdullah bin Abdullah bin Umar dari Abdullah bin
Umar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda disaat berada di
atas mimbar: "Barangsiapa di antara kalian ingin mendatangi shalat Jum'at hendaklah ia
mandi." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Ibnu Syihab dari Salim dan Abdullah -keduanya adalah anak Abdullah bin Umar- dari Ibnu
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits semisalnya. Dan telah
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari bapaknya
ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni dengan
hadits yang serupa.
1395. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan
kepadaku Salim bin Abdullah dari bapaknya bahwa; Ketika Umar bin Al Khaththab sedang
berkhuthbah pada hari jum'at dihadapan jama'ah, masuklah seorang laki-laki dari sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Umar pun memanggilnya seraya bertanya,
"Sudah jam berapakah ini?" Laki-laki itu menjawab, "Aku sangat sibuk hari ini. Aku tidak
sempat pulang, sehingga ketika kedengaran adzan, tidak ada yang dapat aku lakukan kecuali
berwudlu." Umar berkata, "Engkau hanya berwudlu?. Bukankah Engkau tahu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga memerintahkan untuk mandi?"
-&£ £, \Y&
1396. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al
Walid bin Muslim dari Al Auza'i ia berkata, telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abu
Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman telah menceritakan
kepadaku Abu Hurairah ia berkata; Ketika Umar bin Al Khathab berkhutbah di hadapan
manusia pada hari Jum'at, tiba-tiba masuklah Utsman bin Affan, maka Umar pun
memanggilnya seraya bertanya, "Bagaimana orang-orang pada terlambat setelah
mendengar adza?" Utsman pun menjawab, "Wahai Amirul Mukminin, saya tidak berbuat lagi
setelah mendengar adzan kecuali langsung berwudlu dan berangkat." Umar berkata, "Wudlu
juga harus. Tetapi, bukankan kalian telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Jika salah seorang dari kalian hendak menunaikan shalat Jum'at, hendaklah ia
mandi terlebih dahulu.'"
Bab: Wajib mandi di hari jumat bagi laki-laki yang telah baligh ( JS ( ju> j>-j
jLojjU- jM->)
1397. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Shafwan bin Sulaim dari Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mandi pada hari jum'at adalah wajib bagi
setiap muhtalim (yang telah beranjak dewasa)."
•r ^ w <\<^ t. 'w'a^a': '• i-'» ^ »- ^ » > » ' < * s t »
y y y **/ /
1398. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru
dari Ubaidullah bin Ja'far bahwa Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepadanya dari
Urwah bin Zubair dari Aisyah bahwa ia berkata; "Ada orang-orang yang bergiliran datang
untuk menunaikan shalat Jum'at dari rumah-rumah mereka di pegunungan. Mereka datang
dengan memakai mantel lalu dipenuhi debu (hingga berbau tidak sedap). Beberapa orang di
antara mereka mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu beliau
berada di dekatku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepada
mereka: "Alangkah baiknya, jika kalian pada hari ini mandi yang bersih."
1399. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan
kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Amrah dari Aisyah bahwa ia berkata; Dulu pada
pekerja tidak memiliki pelayan hingga tubuh mereka mengeluarkan aroma yang tidak sedap,
maka dikatakanlah kepada mereka, "Sekiranya, kalian semua mandi pada hari jum'at."
Bab: Memakai wewangian dan siwak di hari jumat (i*-a->J\^ _jjiM ^ J)
9 .
LS 'A
1400. Dan telah menceritakan kepada kami Amru bin Sawwad Al Amiri telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin Harits bahwa
Sa'id bin Abu Hilal dan Bukair bin Al Asyaj keduanya telah menceritakan kepadanya dari Abu
Bakr bin Al Munkadir dari Amru bin Sulaim dari Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri dari
bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mandi pada hari jum'at
adalah wajib bagi setiap muslim yang muhtalim (telah dewasa). Begitu pula menggosok gigi,
memakai wewangian sekedar yang dapat ia lakukan." Kemudian Bukair tidak menyebutkan
Abdurrahman. Dan ia berkata, berkenaan dengan wewangian; "Meskipun dengan
wewangian wanita."
> c
Lo A>-
> *> >i '
1401. Telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada kami
Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi 1 Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibrahim bin
Maisarah dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwa ia menyebutkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengenai mandi pada hari Jum'at. Thawus berkata; Lalu saya bertanya kepada
Ibnu Abbas, "Apakah beliau memakai wewangian atau minyak wangi saat berada bersama
keluarganya?" Ibnu Abbas menjawab, "Saya tidak tahu." Dan telah menceritakannya kepada
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakar -dalam jalur
lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Adi Dlahhak bin Makhlad keduanya dari Ibnu Juraij dengan isnad ini.
1402. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
beliau bersabda: "Merupakan hak Allah atas setiap muslim untuk mandi di setiap tujuh hari,
dengan mencuci kepala dan seluruh badannya."
*sL^^Uj\
1403. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -sesuai
yang telah dibacakan kepadanya- dari Sumayy Maula Abu Bakar, dari Abu Shalih As Samman
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang
mandi seperti mandi janabah pada hari jum'at, kemudian ia pergi ke masjid pada waktu yang
pertama, maka pahalanya seperti pahala berkurban seekor unta. Siapa yang pergi ke masjid
pada waktu kedua, maka pahalanya seperti berkorban seekor sapi. Dan siapa yang pergi ke
masjid pada waktu yang ketiga, maka pahalanya seperti berkurban seekor kambing. Dan
siapa yang pergi ke masjid pada waktu yang keempat, maka pahalanya seperti pahala
berkorban dengan seekor ayam. Dan siapa yang tiba di masjid pada waktu yang kelima,
maka pahalanya seperti berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar, para malaikat
hadir untuk mendengarkan khutbah (dan tidak ada lagi yang mencatat setelah itu)."
Bab: Diam saat mendengar khutbah pada hari jumat
»t » i ■»”-* » ^ 'f »t \\\''^. ? t * >> '\\£ \ ' * T\ » ■» >> ■> 'f i > / . / >
diimpi
-* ’i ••'l 7 t » ^ > ’U."! 7 t <?'>■>*.'*'> \'.'A' A' > S i’. A A''
1404. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh
bin Muhajir -Ibnu Rumh- berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits dari Uqail dari Ibnu
Syihab telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah telah
mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bila kamu
berkata kepada temanmu, 'Diamlah, ' pada hari jum'at padahal Imam sedang berkhutbah.
maka sungguh telah sia-sialah ibadah Jum'atmu." Dan telah menceritakan kepadaku Abdul
Malik bin Syu'aib bin Laits telah menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku Uqail bin
Khalid, dari Ibnu Syihab dari Umar bin Abdul Aziz dari Abdullah bin Ibrahim bin Qarizh dan
dari Ibnul Musayyab bahwa keduanya telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Hurairah
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni dengan
hadits semisalnya. Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij
telah mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dengan dua sanad, yakni semua yang terdapat
dalam haditsnya ini adalah serupa dengannya. Hanya saja Ibnu Juraij berkata; Ibrahim bin
Abdullah bin Qarizh.
1405. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Apabila kamu mengatakan kepada temanmu pada hari Jum'at, 'Diamlah, '
padahal Imam sedang berkhutbah, maka sungguh kamu telah berbuat kesia-siaan." Abu
Zinad berkata; Kata, 'FAQAD LAGHIITA' adalah menurut bahasanya Abu Hurairah, namun
yang benar adalah, 'FAQAD LAGHAUTA.'
Bab: Satu waktu pada hari jumat
1406. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah
bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang hari Jum'at, maka beliau bersabda: "Di
dalamnya terdapat satu waktu, tidaklah seorang muslim mendapati waktu itu lalu berdoa
memohon kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkan permohonannya."
Qutaibah menambahkan di dalam riwayatnya; Beliau memberikan isyarat dengan
tangannya, yakni waktunya sempit.
1407. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Abu
Hurairah ia berkata; Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya pada
hari Jum'at terdapat satu waktu, tidaklah seorang mukmin mendapati saat itu dengan
berdo'a, memohon kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkan
permohonannya." Kemudian beliau memberikan isyarat dengan tangannya, yakni
mempersempitnya. Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Ibnu Aun dari Muhammad dari Abu Hurairah ia berkata; Abui
Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yakni dengan hadits semisalnya. Dan telah
menceritakan kepadaku Humaid bin Mas'adah Al Bahili Telah menceritakan kepada kami
Bisyr yakni Ibnu Mufadldlal, Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Alqamah dari
Muhammad dari Abu Hurairah ia berkata; Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Yakni dengan hadits yang semisalnya.
1408. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam Al Jumahi Telah
menceritakan kepada kami Ar Rabi' yakni Ibnu Muslim, dari Muhammad bin Ziyad dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya pada
hari Jum'at terdapat satu waktu, tidaklah seorang mukmin mendapati waktu tersebut
dengan berdo'a, memohon kebaikan kepada Allah, kecuali Allah akan mengabulkan
permohonannya. Dan waktu itu sangatlah singkat." Dan telah menceritakannya kepadaku
Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq Telah menceritakan
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam; namun ia tidak mengatakan; "Dan saat itu sangatlah sempit."
li&i ^iL\
J^^4ii\i^j3^3li^^y^ _3» a y
>. >
> ^ >
;&^dMifc
s^L3i]\ ^j^ajiz Z)\ (J\^\j«*)[\
1409. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Ali bin Khasyram keduanya berkata,
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Makhramah bin Bukair -dalam jalur lain-
Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami
Makhramah dari bapaknya dari Abu Burdah bin Abu Musa Al Asy'ari ia berkata; Abdullah bin
Umar bertanya padaku, "Apakah kamu pernah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perihal satu waktu (yang mustajab) pada hari
Jum'at?" Abu Burdah berkata; Saya menjawab, "Ya, aku mendengarnya berkata: Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Waktunya ialah antara imam
duduk (di mimbar) hingga selesai shalat Jum'at."
Bab: Keutamaan hari jumat ^ J.^s)
_^j3li^ 'Jcui £ y^\
j, j,
1410. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Abdurrahman bin Al A'raj bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik hari adalah hari Jum'at, karena pada hari
itulah Adam diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu
pula ia dikeluarkan daripadanya."
i \ 9 S / 9 vh 9 ' t 9 S < I/ 9 ^ tli;»* "1 / i ' ^ 9 " S 9 ^ l 'T.** \ '
1411. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Al Mughirah yakni Al Hizami, dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik hari adalah hari Jum'at, karena pada hari
itulah Adam diciptakan. Pada hari itu pula ia dimasukkan ke dalam surga dan pada hari itu
pula ia dikeluarkan daripadanya. Dan hari kiamat tidak terjadi kecuali pada hari Jum'at."
Bab: Hidayah umat ini untuk hari jumat
1412. Dan Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita (umat Muhammad) adalah umat yang terakhir
(datang ke dunia), tetapi kita adalah umat yang terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Padahal
seluruh umat telah diberi kitab sebelum kita, sedangkan kita (diberi kitab) setelah mereka.
Kemudian pada hari ini, yakni hari yang telah ditetapkan oleh Allah untuk kita, Allah telah
memberikan petunjuk kepada kita. Dan umat-umat lain terkait dengan hari itu adalah
pengikut, bagi orang-orang Yahudi adalah esok, sementara bagi orang-orang Nasrani adalah
esok lusa." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dan Ibnu Thawus dari bapaknya
dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita (umat
Muhammad) adalah umat yang terakhir (datang ke dunia), tetapi kita adalah umat yang
terdahulu (diadili) pada hari kiamat." Yakni dengan hadits semisalnya.
\lx j vs\ \ iaa *\ ,J&~\
1413. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita (umat
Muhammad) adalah yang terakhir (datang ke dunia), tetapi yang terdahulu (diadili) pada hari
kiamat. Kita adalah yang paling dahulu masuk surga, padahal mereka diberi kitab lebih
dahulu dari kita, sedangkan kita sesudah mereka. Lalu mereka berselisih, kemudian Allah
memberikan petunjuk kepada kita, yakni kebenaran dari apa yang mereka perselisihkan.
Inilah hari yang mereka perselisihkan, sedangkan Allah telah menunjukkannya kepada kita."
Beliau bersabda lagi: "Maka hari ini (Jum'at) adalah untuk kita. Esok (hari Sabtu) untuk kaum
Yahudi, dan lusa (Ahad) untuk kaum Nasrani."
Xc-
1414. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
saudaranya Wahb bin Munabbih, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah
dari Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kita (umat Muhammad) adalah yang terakhir (datang ke dunia), tetapi yang
terdahulu (diadili) pada hari kiamat. Padahal mereka diberi kitab lebih dahulu dari kita,
sedangkan kita sesudah mereka. Dan hari ini (Jum'at) adalah hari yang telah diwajibkan atas
mereka, namun mereka berselisih tentangnya. Kemudian Allah menunjukkannya pada kita.
Karena itu, umat-umat lain terkait dengan hari Jum'at adalah pengikut. Bagi kaum Yahudi,
besok. Sedangkan bagi kaum Nasrani lusa."
<T\i\< 13 ^: 'A'? 'A 1 d uk . vl 4 t 'A A\ t 'Aa\ >
1415. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Washil bin Abdul A'la keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Abu Malik Al Asyja'i dari Abu
Hazim dari Abu Hurairah dari Rab'i bin Hirasy dari Hudzaifah keduanya berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah menyesatkan orang-orang yang sebelum kita
tentang hari Jumat. Bagi orang Yahudi jatuhnya pada hari Sabtu, dan bagi orang Nasrani
jatuhnya pada hari Ahad. Lalu Allah menunjuki kita yaitu pada hari Jum'at. Karena itu,
terjadilah berturut-turut tiga hari berkumpul (hari besar), yaitu Jum'at, Sabtu dan Ahad. Hari
kiamat kelak, mereka pun mengikuti kita juga, kita yang terakhir ke dunia, tetapi kitalah yang
lebih dahulu diadili sebelum umat-umat yang lain." Sementara dalam riwayat Washil; "Yang
diadili di antara mereka." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Abu Za'idah dari Sa'd bin Thariq telah menceritakan kepadaku Rib'i bin
Hirasy dari Hudzaifah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kita
ditunjukkan dengan hari Jum'at, sementara Allah telah menyesatkan umat-umat sebelum
kita darinya." Dan ia pun menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits Ibnu Fudlail.
Bab: Keutamaan bersegera dalam mendatangi shalat jumat J^»s)
^La-> pLi j *iLc-4h \ \ ^c- s
1416. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah dan Amru bin Sawwad Al
Amiri - Abu Thahir berkata- telah menceritakan kepada kami -sementara yang lain
mengatakan- telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku
Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu Abdullah Al Agharr bahwa ia
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila
hari Jum'at telah tiba, para Malaikat berdiri di setiap pintu Masjid, mencatat orang yang
pertama-tama datang dan seterusnya. Apabila Imam telah datang (naik mimbar), maka
mereka pun menutup shuhuf (buku catatan) dan bersegera untuk mendengarkan khutbah.
Perumpamaan orang yang pertama-tama datang adalah seperti berkorban dengan seekor
unta. Kemudian orang yang datang sesudah itu, seperti orang yang berkurban dengan seekor
lembu. Kemudian seperti orang yang berkurban kibas. Kemudian seperti orang yang
berkurban dengan seekor ayam. Dan kemudian seperti orang yang berkurban dengan sebutir
telur." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Amru An Naqid dari Sufyan
dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya.
J^jlW J<*j&-L^\c^' jJg^l^^\ t jlJL^\jUA^l*]\ ( Ji^ t J\ 'yjja ^jy^- Jjj^\
1417. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Ya'qub bin Abdurrahman dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di setiap pintu Masjid terdapat Malaikat yang akan
mencatat orang yang pertama kali datang dan seterusnya. Beliau mempermisalkan mereka
seperti orang berkurban dengan seekor unta, kemudian diturunkannya lagi hingga seperti
seorang yang berkurban dengan sebutir telur. Dan ketika Imam telah duduk, maka shuhuf
(lembaran catatan) ditutup, dan para Malaikat pun menyimak khutbah."
Bab: Keutamaan bagi orang yang mendengar dan diam saat khutbah
1418. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dari bapaknya dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang
mandi kemudian mendatangi Jum'at, lalu ia shalat semampuannya dan diam (mendengarkan
khutbah) hingga selesai, kemudian ia lanjutkan dengan shalat bersama Imam, maka ia akan
diampuni (dosa-dosa yang dilakukannya) antara hari itu dan hari jum'at yang lain. Dan
bahkan hingga lebih tiga hari."
1419. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
dan Abu Kuraib -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang
lain berkata- telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih
dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
yang berwudlu, lalu ia menyempurnakan wudlunya, kemudian mendatangi Jum'at,
mendengarkan (khutbah) tanpa berkata-kata, maka akan diampuni (dosa-dosa yang
dilakukannya) antara hari itu dengan hari jum'at yang lain, ditambah tiga hari. Dan
barangsiapa yang memegang-megang batu kerikil, maka ia telah berbuat kesia-siaan."
Bab: Shalat jumat saat matahari tergelincir
O?
> T 4?*
r >
1420. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Hasan bin
Ayyasy dari Ja'far bin Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Kami
pernah shalat (Jum'at) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian kami
pulang dan mengistirahatkan ternak kami. Hasan berkata; Saya bertanya kepada Ja'far,
"Kapankah waktunya?" ia menjawab, "Saat tergelincirnya matahari."
1421. Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada
kami Khalid bin Makhlad -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin
Abdurrahman Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hassan keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Ja'far dari bapaknya bahwa
ia bertanya kepada Jabir, "Kapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat
Jum'at?" la menjawab, "Bisanya beliau shalat Jum'at, kemudian setelah itu kami pulang ke
ternak unta kami, dan mengistirahatkannya." Abdullah menambahkan di dalam haditsnya;
"Saat matahari tergelincir, yakni setelah unta diberi minum."
■ '\\i » > > *£[ ' ' s* ^ ’s > * ‘M'*. » ' \'.£\ '
1422. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Yahya
bin Yahya dan Ali bin Hujr - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua
orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim dari
bapaknya dari Sahi ia berkata; "Biasanya kami tidak pernah tidur siang, dan tidak pula makan
siang kecuali setelah menunaikan shalat Jum'at." Ibnu Hujr berkata; "(Yakni) pada masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
1423. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Waki' dari Ya'la bin Al Harits Al Maharibi dari lyas
bin Salamah bin Al Akwa' dari bapaknya ia berkata; "Kami shalat Jum'at bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ketika matahari tergelincir. Setelah itu kami pulang dalam
keadaan masih perlu mencari-cari naungan untuk tempat berlindung."
1424. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Hisyam bin Abdul Malik Telah menceritakan kepada kami Ya'la bin Harits dari lyas bin
Salamah bin Al Akwa' dari bapaknya ia berkata; "Kami shalat Jum'at bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian kami pulang namun kami tidak lagi mendapati
naungan pada dinding untuk berteduh."
Bab: Penjelasan tentang dua khutbah sebelum shalat dan penjelasan tentang duduk di
antara keduanya
1425. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri dan Abu Kamil
Al Jahdari semuanya dari Khalid - Abu Kamil berkata- telah menceritakan kepada kami Khalid
bin Harits telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata;
"Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah pada hari Jum'at dengan berdiri
kemudian beliau duduk dan berdiri lagi." Ibnu Umar berkata; "Persis seperti yang dilakukan
orang-orang pada hari ini."
' >r " >l ’
1426. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Hasan bin Rabi 1 dan Abu
Bakar bin Abu Syaibah -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua
orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash dari Simak dari Jabir
bin Samurah ia berkata; "Nabi shallallahu ’alaihi wasallam melakukan khutbah Jum'at dua
kali, di mana beliau duduk di antara keduanya. Dalam khutbahnya beliau membaca Al
Qur'an dan memberi peringatan kepada jama'ah."
1427. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Abu Khaitsamah dari Simak ia berkata, ia telah memberitakan kepadaku Jabir bin
Samurah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah sambil berdiri.
Kemudian beliau duduk, setelah itu beliau berdiri kembali dan menyampaikan khutbah
kedua. Maka barangsiapa yang memberitakan kepadamu bahwa beliau berkhutbah sambil
duduk, sesungguhnya ia telah berkata dusta. Demi Allah, saya telah shalat bersama beliau
lebih dari duaribu kali."
Bab: Firman Allah "Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar
untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan," (\ ^
s / 0 S S **/ s
1428. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
keduanya dari Jarir - Utsman berkata- telah menceritakan kepada kami Jarir dari Hushain bin
Abdurrahman dari Salim bin Abui Ja'd dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menyampaikan khutbah dengan berdiri pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah suatu
Kafilah dagang dari negeri Syam; maka jama'ah pun berlarian menjemput Kafilah itu, hingga
yang tinggal di Masjid hanya dua belas orang lagi. Maka diturunkanlah ayat ini (yakni pada
surat Al Jumu'ah): "Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar
untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhutbah)." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Idris dari Hushain dengan isnad ini, ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkhutbah. -ia tidak mengatakan; berdiri.
1429. Dan Telah menceritakan kepada kami Rifa'ah bin Al Haitsam Al Wasithi telah
menceritakan kepada kami Khalid yakni Ath Thahhan, dari Hushain dari Salim dan Abu
Sufyan dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah suatu Kafilah dagang sehingga para jama'ah
pun keluar menjemputnya hingga tidak tersisa lagi kecuali dua belas orang dan saya adalah
salah seorang dari mereka. Maka Allah menurunkan ayat: "Dan apabila mereka melihat
perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan
kamu sedang berdiri (berkhotbah)." Hingga akhir ayat.
1430. Dan telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Salim telah mengabarkan kepada
kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Hushaim dari Abu Sufyan dan Salim bin Abui
Ja'di dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri
menyampaikan khutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah suatu Kafilah dagang ke
Madinah, maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bergegas
mendatanginya hingga tidak tersisa lagi orang yang bersamanya kecuali dua belas orang. Di
antara mereka ada Abu Bakar dan Umar. Maka turunlah ayat ini: "Dan apabila mereka
melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya.,."
1431. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Manshur dari 'Amru bin Murrah dari Abu 'Ubaidah dari Ka'ab bin 'Ujrah, bahwa
ia pernah memasuki sebuah masjid dan ketika itu Abdur Rahman bin Ummi Al Hakam
menyampaikan khutbah sambil duduk, maka iapun berkata, "Lihatlah orang yang buruk ini,
ia berkhutbah sambil duduk padahal Allah Ta'ala telah berfirman: 'Dan apabila mereka
melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka
tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah)
Bab: Teguran keras dari meninggalkan shalat jumat
\ls&.
1432. Dan telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan
kepada kami Abu Taubah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah yaitu Ibnu Sallam dari
Zaid yakni saudaranya, bahwa ia mendengar Abu Sallam ia berkata, telah menceritakan
kepadaku Al Hakam bin Mina' bahwa Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah keduanya telah
menceritakan kepadanya, bahwa keduanya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda di atas mimbarnya: "Hendaklah orang yang suka meninggalkan shalat
Jum'at menghentikan perbuatannya, ataukah mereka ingin Allah membutakan hati mereka,
dan sesudah itu mereka benar-benar menjadi orang yang lalai."
Bab: Meringankan shalat dan khutbah jS^L*aJ\<JuA>o)
1433. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi 1 dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash dari Simak dari Jabir bin
Samurah ia berkata; Saya pernah shalat (Jum'at) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, lama shalat dan khutbah beliau pertengahan (tidak terlalu panjang atau terlalu
pendek).
•* S 0 * ^ *•/ ^
1434. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah
menceritakan kepada kami Zakariya telah menceritakan kepadaku Simak bin Harb dari Jabir
bin Samurah ia berkata; "Kami telah beberapa kali shalat (Jum'at) bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, maka shalat dan khutbah beliau adalah pertengahan (tidak
terlalu panjang dan tidak pula terlalu pendek)." Sementara dalam riwayat Abu Bakar bin
Zakariya dari Simak.
Jci\ 3li&\ Jj
dS&'i j&k\
>14^^ j>\h\4AJ^^jA£&\ 3ls^U- -4^
^i2iJ \ Co A>- CUJ \
1435. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Abdul Wahhab
bin Abdul Majid dari Ja'far bin Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah ia berkata,
bahwasanya; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah, maka
kedua matanya memerah, suaranya lantang, dan semangatnya berkobar-kobar bagaikan
panglima perang yang sedang memberikan komando kepada bala tentaranya. Beliau
bersabda: "Hendaklah kalian selalu waspada di waktu pagi dan petang. Aku diutus,
sementara antara aku dan hari kiamat adalah seperti dua jari ini (yakni jari telunjuk dan jari
tengah)." Kemudian beliau melanjutkan bersabda: "Amma ba'du. Sesungguhnya sebaik-baik
perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan dan setiap bid'ah
adalah sesat." Kemudian beliau bersabda: "Aku lebih utama bagi setiap muslim daripada
dirinya sendiri. Karena itu, siapa yang meninggalkan harta, maka harta itu adalah miliki
keluarganya. Sedangkan siapa yang mati dengan meninggalkan hutang atau keluarga yang
terlantar, maka hal itu adalah tanggungjawabku." Dan telah menceritakan kepada kami
Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan
kepadaku Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepadaku Ja'far bin Muhammad dari
bapaknya ia berkata; Saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Isi khutbah Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Jum'at adalah, beliau memuji Allah, dan membaca puji-
pujian atas-Nya, kemudian berliau menyampaikan khutbah dengan suara yang lantang.
Kemudian ia pun menyebutkan hadits. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Ja'far dari Bapaknya dari
Jabir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika berkhotbah, beliau memuji Allah
dan bersyukur kepadaNya kemudian beliau melanjutkan dengan kata; "Barangsiapa yang
Allah memberinya petunjuk, niscaya tidak ada yang akan menyesatkannya, dan barangsiapa
yang sesat, niscaya tidak ada yang menunjukinya, dan sebaik-baik perkataan adalah Kitab
Allah, " kemudian hadits sebagaimana hadits Ats Tsaqafi.
-..WJJSJ,-. jj»'" - ^ To\ Jl oa J\«/ \ r*A\\\
j4\y biaf
J Jla J JIa94jo\49
Js li jS j 3ljis « £JLy>\ Zj*
1436. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al
Mutsanna keduanya dari Al A'la - Ibnul Mutsanna berkata- telah menceritakan kepadaku
Abdul A'la ia adalah Abu Hammam, telah menceritakan kepada kami Dawud dari Amru bin
Sa'id dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwasanya; "Suatu ketika, Dlimam pernah datang
ke Makkah. Dia berasal dari Azdi Syanu'ah, dan pandai meruqyah (mengobati dengan
bacaan-bacaan tertentu) seorang yang gila atau terkena gangguan jin. Kemudian pada suatu
hari ia mendengar orang-orang bodoh penduduk Makkah mengatakan bahwa Muhammad
itu gila. Maka Dlimad berkata, "Sekiranya aku dapat melihat laki-laki ini, mudah-mudahan
Allah menyembuhkannya melalui tanganku." Maka Dlimad pun menemui beliau, dan
berkata, "Wahai Muhammad, saya biasa meruqyah penyakit ini, dan Allah akan
menyembuhkan melaliau tanganku siapa saja yang dikehendakinya. Maukah kamu?" Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "INNAL HAMDA LILLAHI NAHMADUHU WA
NASTA'IINUHU MAN YAHDIHILLAHU FALAA MUDULLA LAHU WA MAN YUDLLIL FALAA
HAADLIYA LAHU WA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU WA
ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH AMMA BA'DU." Dlimad berkata,
"Ulangilah lagi kata-katamu tadi." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun mengulanginya
kembali hingga tiga kali. Akhirnya Dlimad berkata, "Aku telah mendengar kata-kata tukang
tenun, kata-kata tukang sihir dan kata-kata tukang sya'ir tetapi aku belum pernah
mendengar kata-kata seperti yang Anda ucapkan itu, akupun juga pernah mengarungi
lautan. Berikanlah tangan Anda padaku, aku akan bersumpah setia dengan Anda untuk
memeluk Islam." Maka beliau pun membai'atnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Dan juga untuk kaummu." Dlimad berkata, "Ya, juga untuk kaumku."
Tidak berapa lama kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Sariyah
(pasukan khusus yang ditugaskan utuk operasi tertentu), lalu mereka melewati kaumnya
Dlimad. Lalu komandan pasukan itu bertanya kepada para prajuritnya, "Adakah kalian
mengambil sesuatu dari kampun itu?" maka seorang laki-laki menyahut, "Ada, saya telah
mengambil ember mereka." maka sang komandan pun berkata, "Kembalikanlah. Karena
mereka adalah kaumnya Dlimad."
jl S ul VSls 3 Iftli
1437. Telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Abdul Malik bin Abjar dari bapaknya dari Washil bin Hayyan ia berkata.
Abu Wa'il berkata; Ammar pernah menyampaikan khutbah Jum'at kepada kami dengan
bahasa yang singkat dan padat. Maka ketika ia turun dari mimbar, kami pun berkata
kepadanya, "Wahai Abu Yaqzhan! Khutbah Anda begitu singkat dan padat. Alangkah baiknya
kalau Anda panjangkan lagi." Ammar berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya lamanya shalat dan pendeknya khutbah seseorang itu
menunjukkan tentang pemahaman ia tentang agamanya. Karena itu, panjangkanlah shalat
dan pendekkanlah khutbah, karena sebagian dari bayan (penjelasan) adalah sihir."
L^j^lc.^\ y*yyk\^y;y'$&
<3>jis 3^ ^jja\^:^j jidii^^uJi
O-V
1438. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammd bin
Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abdul Aziz bin
Rufai' dari Tamim bin Tharafah dari Adi bin Hatim bahwa seorang laki-laki berkhutbah di sisi
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Barangsiapa yang taat kepada Allah dan
Rasul-Nya, maka ia telah mendapat petunjuk, dan siapa yang bermaksiat kepada keduanya,
maka ia telah tersesat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seburuk-
buruk Khathib adalah kamu. Maka katakanlah, 'Dan barangsiapa yang bermaksiat kepada
Allah dan Rasul-Nya." Ibnu Numair mengatakan; "Maka ia telah tersesat."
1439. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
dan lshaq Al Hanzhali semuanya dari Ibnu Uyainah - Qutaibah berkata - telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Amru ia mendengar Atha' mengabarkan kepadanya dari Shafwan
bin Ya'la dari bapaknya bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca
(ayat) di atas mimbar. Dan mereka memanggil, "Wahai Malik."
^ / / / / /
1440. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah
mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin
Bilal dari Yahya bin Sa'id dari Amrah binti Abdurrahman dari saudara perempuan Amrah, ia
berkata, "Aku menghafal surat Qaaf langsung dari mulut Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, yakni ketika beliau membacanya beberapa kali di atas mimbar dalam khutbah
Jum'at." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb dari Yahya bin Ayyub dari Yahya bin Sa'id dari Amrah dari saudara perempuan
Amrah binti Abdurrahman dan lebih besar darinya, yakni sebagaimana hadits Sulaiman bin
Bilal.
» i / ^ 9
1441. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khubaib dari
Abdullah bin Muhammad dari salah seorang putri Ma'n binti Haritsah bin Nu'man ia berkata;
"Tidaklah saya menghafal surat Qaaf kecuali dari mulut Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau membacanya pada setiap kali khutbah Jum'at. Dan tempat pembuatan roti
kami dengan pembuatan roti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah satu.
1442. Dan Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami bapakku dari Muhammad bin
lshaq ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin
Amru bin Hazm Al Anshari dari Yahya bin Abdullah bin Abdurrahman bin Sa'd bin Zurarah
dari Ummi Hisyam binti Haritsah bin Nu'man ia berkata, "Tempat pembuatan roti kami dan
tempat pembuatan roti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sama selama dua atau
satu tahun lebih, dan tidaklah saya menghafal surat 'QAAF WAL QUR'ANIL MAJIID' kecuali
dari lisan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau membacanya pada setiap hari Jum'at
di atas mimbar saat beliau menyampaikan khutbah kepada manusia."
y j -'s *V ^
>
»
' s’ a
AsaIJ j>j
1443. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Idris dari Hushain dari Umarah bin Ru'aibah bahwa suatu ketika ia
melihat Bisyra bin Marwan mengangkat kedua tangannya di atas mimbar, maka ia pun
berkata; Semoga Allah menjelekkan kedua tangan ini. Sungguh, saya telah melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak menambah lagi setelah memberikan isyarat dengan
tangannya seperti ini -ia pun memberi isyarat dengan jari telunjuknya-. Dan telah
menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu
Awanah dari Hushain bin Abdurrahman ia berkata; Saya melihat Bisyra bin Marwan pada
hari Jum'at mengangkat kedua tangannya, maka Umarah bin Ru'aibah pun berkata.
Kemudian ia pun menyebutkan hadits semisal.
Bab: Shalat tahiyah saat imam khutbah
L> jli ^ Jli T J\i U oiUi jdi J -cli'il ^
9 V ^ 9 /
1444. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad ia adalah Ibnu Zaid dari Amru
bin Dinar dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyampaikan khutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya kepadanya: "Apakah kamu telah menunaikan
shalat (dua raka'at) wahai Fulan?" laki-laki itu pun menjawab, "Belum." Beliau bersabda:
"Bangun dan shalatlah." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Ya'qub Ad Dauraqi dari Ibnu Ulayyah dari Ayyub dari Amru dari Jabir dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, yakni sebagaimana apa yang dikatakan Hammad, namun ia tidak
menyebutkan dua raka'at.
1445. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim -
Qutaibah berkata- telah menceritakan kepada kami -dan lshaq berkata- telah mengabarkan
kepada kami Sufyan dari Amru ia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Seorang laki-laki
masuk Masjid sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang menyampaikan
khutbah Jum'at, maka beliau pun bertanya: "Apakah kamu telah shalat?" Laki-laki itu
menjawab, "belum." Maka beliau bersabda: "Bangun dan shalatlah dua raka'at." dan dalam
riwayat Qutaibah, "Shalatlah dua raka'at."
1446. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid -Ibnu
Rafi' berkata- telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar bahwa ia mendengar Jabir bin
Abdullah berkata; Seorang laki-laki datang, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
sedang menyampaikan khutbah Jum'at di atas mimbar. Maka beliau pun bertanya padanya:
"Apakah kamu telah shalat dua raka'at?" laki-laki itu menjawab, "belum." Beliau bersabda:
"Ruku'lah (shalatlah)."
j
1447. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru ia berkata,
saya mendengar Jabir bin Abdulah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah
seraya bersabda: "Jika salah seorang dari kalian datang untuk mengerjakan shalat Jum'at,
sementara imam telah keluar (naik mimbar), hendaklah ia shalat dua raka'at."
1448. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Abu Zubair dari Jabir bahwa ia berkata; Sulaik Al
Ghathafani datang pada hari Jum'at sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang
duduk di atas mimbar, maka Sulaik pun duduk sebelum ia shalat. Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bertanya padanya, "Apakah kamu telah shalat dua raka'at?" ia menjawab,
"belum." Beliau bersabda: "Bangunlah, dan shalatlah dua raka'at."
1449. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram
keduanya dari Isa bin Yunus - Ibnu Khasyram berkata- telah mengabarkan kepada kami Isa
dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Sulaik Al Ghathafani datang
pada hari Jum'at, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkhutbah, ia
pun duduk, maka beliau pun bertanya padanya: "Wahai Sulaik, bangun dan shalatlah dua
raka'at, kerjakanlah dengan ringan." Kemudian beliau bersabda: "Jika salah seorang dari
kalian datang pada hari Jum'at, sedangkan Imam sedang berkhutbah, maka hendaklah ia
shalat dua raka'at dengan ringan."
Bab: Memberikan taklim saat khutbah
LL.^114
1450. Dan Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal ia berkata.
Abu Rifa'ah berkata; "Aku tiba di tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau
sedang berkhutbah. Lalu aku berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, ada orang asing yang
sengaja datang kepada Anda untuk bertanya tentang agama, ia tidak tahu apa agamanya."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun mendatangiku dan memutuskan
khutbahnya. Ketika beliau sampai di dekatku, diberikanlah sebuah kursi -aku memperkirakan
kaki-kakinya terbuat dari besi- untuk beliau duduki. Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam duduk di kursi tersebut dan mengajarkan kepadaku perihal agama yang telah
diajarkan Allah kepada beliau. Setelah itu, beliau meneruskan khutbahnya hingga selesai."
Bab: Bacaan dalam shalat jumat
3
1 jSrii^s \$ jiy i,\j^jk l^\3vi^\j a y i\
j^L^oUdi
1451. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Ja'far dari bapaknya dari Ibnu Abu Rafi' ia
berkata; Suatu ketika (khalifah) Marwan meminta kepada Abu Hurairah untuk
menggantikannya (sebagai pemimpin) di Madinah, sementara Marwan pergi ke Makkah.
Maka pada suatu hari Jum'at, Abu Hurairah mengimami kami shalat Jum'at. la membaca
surat Al Jumu'ah pada raka'at pertama, dan surat Al Munafiqun pada raka'at kedua. Setelah
selesai shalat, kutemui Abu Hurairah dan kukatakan kepadanya, "Kedua surat yang Anda
baca tadi, pernah dibaca oleh Ali bin Abi Thalib ketika ia berada di Kufah." Abu Hurairah
berkata, "Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca kedua
surat itu pada hari Jum'at." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu
Bakar bin Abu Syaibah keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma'il
-dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz yakni Ad Darawardi, keduanya dari Ja'far dari bapaknya dari Ubaidullah bin
Abu Rafi' ia berkata; Marwan meminta kepada Abu Hurairah untuk menggantikannya. Yakni
semisalnya. Hanya saja dalam riwayat Hatim; "Maka ia pun membaca surat Al Jumu'ah pada
sujud yang pertama, sedangkan pada sujud (raka'at) terakhir ia membaca, 'IDZAA JAA'AKAL
MUNAAFIQUUNA.."' Sedangkan pada riwayat Abdul Aziz adalah serupa dengan hadits
Sulaiman bin Bilal.
1452. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
lshaq semuanya dari Jarir - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Ibrahim
bin Muhammad bin Al Muntasyir dari bapaknya dari Habib bin Salim Maula Nu'man bin
Basyir, dari Nu'man bin Basyir ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa
membaca surat Al A'la dan surat Al Ghasyiah dalam shalat dua hari raya dan shalat Jum'at.
Bila shalat Id bertepatan dengan hari Jum'at, beliau juga membaca kedua surat tersebut
dalam kedua shalat itu." Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir
dengan sanad-sanad ini.
.'l >
iivsi jiS.
1453. Dan Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Dlamrah bin Sa'id dari Ubaidullah bin Abdullah ia berkata. Adi
Dlahak bin Qais menulis surat kepada An Nu'man bin Basyir menanyakan tentang surat yang
apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari Jum'at selain surat
Jumu'ah. Maka ia menjawab, "Beliau membaca surat Al Ghasyiah."
Bab: Bacaan pada hari jumat (kjM*>jy ^<3 \
\ 9^9 ' . *.l / 9 t £ C > 9 ' / \ } 9 ' ' \ ' 9 \ } } 9^. ' 9 ' 1 -f;. \ y ** /9 \ t> 9 ^ } 1 1 ' •. * y
1454. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdah bin Sulaiman dari Sufyan dari Mukhawwal bin Rasyid dari Muslim Al
Bathin dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwa biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
ketika mengerjakan shalat Shubuh pada hari Jum'at, beliau membaca: "ALIF LAAM MIIM
TANZIIL" (surat As Sajadah) dan, "HAL ATAA 'ALAL INSAANI HIINUM MINAD DAHRI" (surat Al
Insan). Dan dalam shalat Jum'at beliau membaca surat Al Jumu'ah dan surat Al Munafiqun.
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku
-dalam jalur lain- dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan
kepada kami Waki' keduanya dari Sufyan dengan isnad ini. Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mukhawwal dengan sanad-sanad ini semisalnya
pada dua shalat, sebagaimana yang dikatakan Sufyan.
1455. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Sufyan dari Sa'd bin Ibrahim dari Abdurrahman bin Al A'raj dari Abu Hurairah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam
shalat Shubuh pada hari Jum'at, beliau membaca: "ALIF LAAM MIIM TANZIIL" (surat As
Sajadah) dan, "HAL ATAA" (surat Al Insan).
1456. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb
dari Ibrahim bin Sa'd dari bapaknya dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa dalam shalat
Shubuh pada hari Jum'at biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca "ALIF LAAM
MIIM TANZIIL" (surat As Sajadah) pada raka'at pertama, dan pada raka'at kedua, "HAL ATAA
'ALAL INSAANI HIINUM MINAD DAHRI LAM YAKUN SYAI'AN MADZKUURAA." (surat Al Insan).
Bab: Shalat setelah shalat jumat
**/ / ^
j \ Ia lis jy4likiyl\ ^ iy \ jy \s\ ^
1457. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Khalid bin Abdullah dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian telah menunaikan shalat
Jum'at, maka hendaklah ia shalat empat raka'at setelahnya."
/ ^ / x **/ ^
1458. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Suhail dari
bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jika kalian ingin shalat (sunah) setelah menunaikan shalat Jum'at, maka shalatlah empat
raka'at." Amru menambahkan di dalam riwayatnya; Ibnu Idris berkata, Suhail berkata; "Jika
kamu terburu-buru (karena suatu keperluan), maka shalatlah dua raka'at di Masjid dan dua
raka'at di rumah."
£ /ijii Jl)\
1459. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Abu Kuraib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan keduanya dari Suhail
dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa di antara kalian yang ingin menunaikan shalat setelah shalat Jum'at, maka
hendaklah ia shalat empat raka'at." Sedangkan di dalam hadits Jarir tidak terdapat kata,
"diantara kalian."
1460. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' dari
Abdullah bahwasanya bila ia telah menunaikan shalat Jum'at, maka ia pulang dan shalat dua
raka'at di rumahnya. Kemudian ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa
melakukan amalan tersebut."
\ Jcle- Cli JlS j
1461. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Saya telah
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa ia menshifati shalat
tathawwu' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; "Biasanya beliau tidak shalat
setelah Shalat Jum'at hingga beliau pulang, kemudian beliau baru shalat dua raka'at di
rumahnya." Yahya berkata; saya menduga kuat, bahwa saya telah membacakan; "Maka
(beliau) shalat atau Al Batah (benar-benar)."
S * "s'
1462. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
dan Ibnu Numair -Zhuhair berkata- telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah
telah menceritakan kepada kami Amru dari Az Zuhri dari Salim dari bapaknya bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam biasanya shalat dua raka'at setelah shalat Jum'at.
^ 3 ViS j ^ \ ^ L£J\
v ,L£j\ ^ViSljVi^y
1463. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Umar bin
Atha' bin Abui Khuwar bahwa Nafi' bin Jubair mengutusnya kepada Sa'ib putra saudara
perempuan Namir untuk menanyakan sesuatu yang pernah dilihat oleh Mu'awiyah dalam
shalat, maka Sa'ib berkata, "Benar aku pernah shalat Jum'at bersama Mu'awiyah di dalam
Maqshurah (suatu ruangan yang dibangun di dalam masjid). Setelah imam salam aku berdiri
di tempatku kemudian aku menunaikan shalat sunnah. Ketika Mu'awiyah masuk, ia
mengutus seseorang kepadaku dan utusan itu mengatakan, 'Jangan kamu ulangi
perbuatanmu tadi. Jika kamu telah selesai mengerjakan shalat Jum'at, janganlah kamu
sambung dengan shalat sunnah sebelum kamu berbincang-bincang atau sebelum kamu
keluar dari masjid. Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan hal itu
kepada kita yaitu 'Janganlah suatu shalat disambung dengan shalat lain, kecuali setelah kita
mengucapkan kata-kata atau keluar dari Masjid.'" Dan telah menceritakan kepada kami
Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata, Ibnu
Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Umar bin Atha' bahwa Nafi' bin Jubair telah
mengutusnya kepada Sa'ib bin Yazid bin Ukhti Namir. la pun menyebutkan hadits yang
semisalnya, hanya saja ia mengatakan; "Ketika ia salam, saya langsung berdiri di tempatku."
la tidak menyebutkan kata Imam.
9. KITAB: SHALAT DUA HARI RAYA
Bab: Bab (c-jL»)
3ls4Uo^^Lii\
>J£\ ^ ja •As>&\^&\ t£'y£
Ubi 3J^**%+*
‘C > *
'r 'C?f
1464. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid
semuanya dari Abdurrazaq - Ibnu Rafi' - berkata, telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Al
Hasan bin Muslim dari Thawus dari Ibnu Abbas ia berkata; "Saya pernah menghadiri shalat
Idul Fithri bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar, Umar dan Utsman,
mereka semua shalat terlebih dahulu sebelum khutbah." Kemudian Ibnu Abbas mengatakan
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam turun dari mimbar, sepertinya aku sempat
melihat beliau ketika menyuruh orang-orang lelaki duduk dengan isyarat tangan beliau lalu
beliau lewat di tengah sehingga beliau mendatangi kaum wanita disertai Bilal, dan beliau
membaca ayat: "Hai nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman
untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah..." beliau
membaca ayat itu hingga selesai. Setelah itu, beliau bertanya: "Apakah kalian ingin termasuk
seperti yang disebutkan ayat itu?" seorang wanita menjawab -ketika itu tidak ada wanita lain
yang menjawab-, "Benar, wahai Nabiyullah." Saat itu, beliau tidak tahu siapa perempuan itu.
Beliau bersabda: "Kalau demikian, bersedekahlah." Lalu Bilal membentangkan kainnya,
kemudian ia mengatakan, "Ayolah! Sungguh, sedekah ini menjadi penebus kalian dari (siksa
neraka)." Akhirnya para wanita itu pun meletakkan cincinnya di atas kain yang dihamparkan
Bilal.
j- *v *v /
(JuL«C»i9
1465. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Abu Umar -
Abu Bakar berkata- telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah telah menceritakan
kepada kami Ayyub ia berkata, saya mendengar Atha' berkata, saya mendengar Ibnu Abbas
berkata; "Saya menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat led terlebih dahulu
sebelum berkhutbah. Setelah menyampaikan khutbah beliau mengira bahwa kaum wanita
belum mendengarnya, maka beliau pun mendatangi mereka dan mengingatkan mereka,
memberi nasehat serta memerintahkan mereka untuk bersedekah, sementara Bilal
membentangkan kainnya. Akhirnya kaum wanita pun meletakkan cincin dan kalung-kalung
mereka (di atas hamparan kain Bilal)." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az
Zahrani Telah menceritakan kepada kami Hammad -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan
kepadaku Ya'qub Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim keduanya
dari Ayyub dengan isnad ini, semisalnya.
MsJiSk_
1466. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' bin
Rafi' Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Juraij telah mengabarkan kepadaku Atha' dari Jabir bin Abdullah ia berkata, saya
mendengarnya berkata; "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri pada hari
raya ledul Fithri, lalu beliau shalat. Beliau shalat sebelum menyampaikan khuthbah. Seusai
shalat, baru beliau menyampaikan khuthbah kepada manusia. Setelah Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkhutbah, beliau mendatangi kaum wanita lalu mengingatkan mereka sambil
bersandar pada tangan Bilal. Sedangkan Bilal membentangkan kainnya, akhirnya kaum
wanita pun melemparkan sedekahnya." Saya bertanya kepada Atha', "Apakah itu
merupakan Zakat Fithri?" ia menjawab, "Tidak, akan tetapi itu adalah sedekah yang mereka
keluarkan, saat itu para wanita melemparkan cincin, sehingga yang lain pun turut
melempar." Saya bertanya lagi kepada Atha', "Apakah sekarang dapat dibenarkan, bila
seorang imam mendatangi kaum wanita setelah menyampaikan khutbah lalu mengingatkan
mereka?" ia menjawab, "Wahai Amru, sesungguhnya hal itu benar-benar termasuk tindakan
yang benar, apa alasan mereka untuk tidak melakukannya?"
^ s i ' '\\\ » 1-f.C' -- ^ » ^.l i » -* > »'*. ^
^j-C- eAla c- ^j-C- (jLaJJu* ^ i^cAJLaJiA^C- UoA»-^ 'UoA>- _jry^^4lMA^^AA^L/oUoA»-_j
<* ••> * ^ ^ ’ ••> / 'r' y y ' '
3VS lts^oa\ 03^3 J sV^ll3\ 03^3 3Vi^i\ 3 j U ^J^£JViS l^J^ULL^. 5 Li^\ aL--,
1467. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu
Sulaiman dari Atha' dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Aku telah mengikuti shalat hari raya
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau memulainya dengan shalat sebelum
menyampaikan khutbah, tanpa disertai adzan dan lqamah. Setelah itu beliau berdiri sambil
bersandar pada tangan Bilal. Kemudian beliau memerintahkan untuk selalu bertakwa kepada
Allah, dan memberikan anjuran untuk selalu mentaati-nya. Beliau juga memberikan nasehat
kepada manusia dan mengingatkan mereka. Setelah itu, beliau berlalu hingga sampai di
tempat kaum wanita. Beliau pun memberikan nasehat dan peringatan kepada mereka.
Beliau bersabda: "Bersedekahlah kalian, karena kebanyakan kalian akan menjadi bahan
bakar neraka jahannam." Maka berdirilah seorang wanita terbaik di antara mereka dengan
wajah pucat seraya bertanya, "Kenapa ya Rasulullah?" beliau menjawab: "Karena kalian
lebih banyak mengadu (mengeluh) dan mengingkari kelebihan dan kebaikan suami."
Akhirnya mereka pun menyedekahkan perhiasan yang mereka miliki dengan
melemparkannya ke dalam kain yang dihamparkan Bilal, termasuk cincin dan kalung-kalung
mereka.
<C« li \ j t- \ -Xj ^ t- N ^ t- \ -Xj ^ Jj <C« li \ ^ j ^
1468. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Atha' dari Ibnu Abbas dan dari Jabir bin Abdullah Al Anshari keduanya berkata; "Tidak
pernah dikumandangkan adzan pada saat ledul Fithri dan tidak pula pada saat shalat ledul
Adlha." Kemudian setelah itu, saya menanyakan hal itu kepadanya, maka ia pun
mengabarkan kepadaku, ia berkata; telah menceritakan kepadaku Jabir bin Abdullah Al
Anshari bahwasanya; "Tidak ada adzan untuk shalat ledul Fithri saat Imam keluar, atau
setelah keluarnya Imam. Dan tidak ada pula lqamah, pengumuman serta tidak ada pula yang
lain, tidak ada adzan dan tidak pula lqamah."
^Ui\ji
1469. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Atha' bahwasanya; Ibnu Abbas mengirim seseorang kepada Ibnu Zubiar ketika pertama kali
keluar (untuk menunaikan shalat led), "Bahwa shalat led (ditunaikan) tanpa adzan. Karena
itu, jangankan kamu mengumandangkan adzan." Maka Ibnu Zubair pun tidak menyuruh
untuk mengumandangkan adzan. Kemudian para hari itu, ia juga mengutus kepadanya,
bahwa penyampaian khutbah adalah sesudah shalat. Dan bahwa hal itu sebelumnya telah
dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Akhirnya Ibnu Zubair pun shalat led
sebelum khutbah.
'A\> ’>
1470. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Hasan bin Rabi' dan
Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah - Yahya berkata- telah mengabarkan
kepada kami -sementara orang-orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami
Abui Ahwash dari Simak dari Jabir bin Samurah ia berkata; Saya telah menunaikan shalat dua
hari raya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih dua kali, yakni (beliau
menunaikannya) tanpa adzan dan iqamah.
1471. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdah bin Sulaiman dan Abu Usamah dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar dan Umar, mereka semua menunaikan
shalat dua hari raya sebelum khutbah.
i Ju/o J Vp{&&
i>\£ -^L:piLip\ il^L: ^ ^5iffj\ Ji^\ J1^5\ J1^5
^1 J LlIS s^L4*i\ 1^1 J ^^3^ o'J 0 ^ J ^ c^?
^ ’ix? I f k|7' «'f »tl tf * <
jo^-Lc-iL»^« ^(S^VO _jj*j
1472. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka
berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Dawud bin Qais dari lyadl bin
Abdullah bin Sa'd dari Abu Sa'id Al Khudri bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
ketika keluar pada hari 'iedul Fitri dan 'iedul Adlha, beliau selalu memulainya dengan shalat.
Dan jika beliau telah selesai mengerjakan shalat dan menutupnya dengan salam, beliau
segera berdiri menghadap ke arah para jama'ah yang sedang duduk di tempat mereka
shalat. Apabila beliau memiliki suatu keperluan seperti ingin mengutus sebuah pasukan
beliau mengumumkannya kepada para jama'ah, atau beliau memiliki keperluan lain beliau
menyuruh mereka agar mengerjakannya. Dan beliau selalu bersabda: "Bersedekahlah kalian,
bersedekahlah kalian, bersedekahlah kalian!." Dan orang yang paling banyak bersedekah
adalah dari kalangan kaum wanita. Kemudian setelah itu beliau baru meninggalkan
lapangan. Hal ini masih terus berlangsung sampai pada masa Marwan bin Al Hakam. Aku
keluar dengan menggandeng Marwan hingga sampai di lapangan. Namun ternyata Katsir bin
Ash Shalt telah membangun mimbar yang terbuat dari tanah dan batu bata. Dan tiba-tiba
Marwan menarik tanganku seakan-akan ia menyuruhku naik ke mimbar dan memulainya
dengan khutbah terlebih dahulu, dan akupun menyuruhnya untuk memulainya dengan
shalat terlebih dahulu. Ketika aku melihat kejadian itu, aku berkata kepadanya, "Mulailah
dengan shalat!" Namun ia menjawab, "Tidak wahai Abu Sa'id, sesuatu yang kau ketahui itu
telah ditinggalkan." Aku menjawab, "Sekali-kali tidak, demi Dzat yang jiwaku berada di
tanganNya, setahuku kalian tidak akan mendatangkan kebaikan sedikitpun (ia mengulangi
hingga tiga kali)." Kemudian ia pergi meninggalkan tempat itu.
Bab: Bolehnya wanita keluar untuk shalat dua hari raya ke tempat shalat (X»-L>\^S
j y>~)
1473. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Ummu 'Athiyah
ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada kami agar mengajak
serta keluar para gadis dan wanita-wanita yang dipingit pada dua hari raya, dan beliau
memerintahkan para wanita yang sedang haidl menjauh dari mushalla (tempat shalat) kaum
muslimin.
O?
y 9 % * y
\ml\
Jo*
,>
1474. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Ashim Al Ahwal dari Hafshah binti Sirin dari Ummu Athiyyah ia berkata;
Kami diperintahkan untuk turut keluar pada dua hari raya, demikian juga para para gadis.
Dan para wanita yang sedang haid juga keluar, namun mereka berada di belakang jamaah
dan ikut bertakbir bersama mereka.
':C\ ' 'y . „Z 9 ' 'l >> 9 y \'£\' ' vX\'
1475. Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Hafshah binti Sirin dari Ummu
Athiyyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada kami
agar mengajak serta keluar melakukan shalat idul fithri dan idul Adlha para gadis, wanita
haid dan wanita yang sedang dipingit. Adapun mereka yang sedang haidl tidak ikut shalat,
namun turut menyaksikan kebaikan dan menyambut seruan kaum muslimin. Saya bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, di antara kami ada yang
tidak memiliki baju." Beliau menjawab: "Hendaknya saudaranya yang memiliki jilbab
memakaikannya."
Bab: Meninggalkan shalat sebelum dan sesudah shalat Id di tempat shalat
^ * s ' ' £ ' -y * '
1476. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Anbari telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Adi dari
Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar pada
hari raya Idul Adlha atau idul Fithri, lalu beliau shalat dua raka'at, beliau tidak mengerjakan
shalat sebelum atau sesudahnya. Setelah itu, beliau mendatangi kaum wanita bersama Bilal.
Kemudian beliau memerintahkan kepada mereka untuk bersedekah. Maka mereka (para
wanita) pun memberikan anting-anting dan kalungnya. Dan telah menceritakannya
kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris -dalam jalur lain- Dan
telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' dan Muhammad bin Basysyar semuanya
dari Ghundar keduanya dari Syu'bah dengan sanad-sanad ini yang semisal.
Bab: Apa yang dibaca pada dua shalat hari raya ^jbU)
1477. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Dlamrah bin Sa'id Al Mazini dari Ubaidullah bin Abdullah bahwasa Umar
bin Al Khaththab pernah bertanya kepada Abu Waqid Al Laitsi, "Surat apa yang dibaca oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika mengerjakan shalat ledul Adlha dan ledul
Fithri?" ia menjawab, "Beliau membaca surat 'QAAF WAL QUR'ANIL MAJIID' dan
'IQTARABATIS SAA'ATU WAN SYAQQAL QAMAR."'
1478. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Abu Amir Al 'Aqadi telah menceritakan kepada kami Fulaih dari Dlamrah bin Sa'id dari
Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Abu Waqid Al Laitsi ia berkata; Umar bin Al Khathab
bertanya kepadaku, "Surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada
saat shalat led?" saya menjawab, "Yaitu, belia membaca surat, 'IO.TARABATIS SAA'ATU' dan
'QAAF WAL QUR'ANIL MAJIID.'"
Bab: Bolehnya melakukan permainan pada hari Id selama tidak bermaksiat ^J\
IjlHoJj cl-Jla Olio ^ jL^l j <C> La-> j O^i
1479. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Usamah dari
Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Abu Bakar masuk ke dalam rumahku,
sementara di tempatku terdapat dua orang budak wanita Anshar sedang bernyanyi
sebagaimana yang dibawakan oleh orang-orang Anshar pada hari Bu'ats. la berkata, "Namun
keduanya bukanlah penyanyi yang terkenal." Maka Abu Bakar pun bertanya, "Apakah di
tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdapat nyanyian syetan?" Pada hari itu
merupakan hari raya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abu
Bakar, sesungguhnya setiap kaum itu miliki hari raya, dan hari ini merupakan hari raya untuk
kita." Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Kuraib semuanya
dari Abu Mu'awiyah dari Hisyam dengan isnad ini. Dan di dalamnya dikatakan; Dua budak
wanita yang bermain rebana.
^ J jZuj£* J Ijo Jli_3 \
1480. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al 'Ai li telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Ibnu Syihab telah menceritakan
kepadanya dari Urwah dari Aisyah bahwa pada hari-hari di Mina Abu Bakar masuk ke dalam
rumahnya, sementara di tempatnya terdapat dua orang budak wanita yang sedang
bernyanyi dan memukul rebana, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutup
diri dengan kainnya. Kemudian Abu Bakar pun menghentikan keduanya, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun menyingkap kainnya dan bersabda: "Biarkanlah keduanya,
wahai Abu Bakar. Karena hari-hari ini adalah hari raya." Aisyah berkata; "Saya melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutupiku dengan kainnya, sementara saya sedang
melihat kepada orang-orang Habasyah yang sedang bermain. Saya adalah seorang anak
wanita, karena itu berilah kesempatan kepada para anak wanita untuk bermain."
5 j j^jcSVj
b * f S&f' S\ J <j|
1481. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair ia berkata,
Aisyah berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di pintu
kamarku, sementara orang-orang Habasyah sedang bermain tombak di masjid Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau menutupiku dengan kainnya agar aku dapat melihat
permainan mereka. Kemudian beliau berdiri (agar aku lebih leluasa melihat), sampai saya
sendiri yang berhenti (setelah bosan) melihatnya. Karena itu, berilah keleluasaan kepada
anak-anak wanita untuk bermain."
\ Ji oUo J^JL» jl^Sjo j\jC> _3 p-Lli j aIIlC-
1482. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al 'Aili dan Yunus bin Abdul A'la -
sedangkan lafazhnya dari Harun- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bahwa Muhammad bin Abdur Rahman telah
menceritakan kepadanya dari 'Urwah dari Aisyah ia berkata; Suatu ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam rumahku, sementara di tempatku terdapat dua
orang budak wanita yang sedang bernyanyi dengan nyanyian Bu'ats, lalu beliau langsung
berbaring diatas tempat tidur dengan membalikkan wajahnya. Setelah itu, masuklah Abu
Bakar dan langsung marah seraya berkata, "Nyanyian syetan ada di sisi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam?." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menemuinya dan
bersabda: "Biarkanlah mereka berdua." Ketika ia tidak mengindahkan lagi, maka saya pun
memberi isyarat pada kedua budak wanita itu sehingga keduanya pun keluar. Kemudian
pada hari raya, orang-orang berkulit hitam bermain baju besi dan tombak. Kemungkinan
saya yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atau pun beliau yang
bertanya padaku, "Apakah kamu ingin melihatnya?" Saya menjawab, "Ya." Maka beliau pun
meletakkanku berdiri di belakangnya, pipiku menempel di pipi beliau. Dan beliau bersabda:
"Silahkan kalian bermain-main, wahai bani Arfidah (gelar bangsa Habasyah)." Hingga apabila
aku bosan, beliau bertanya, "Cukup?" Aku menjawab, "Ya." Beliau berkata, "Pergilah."
■’A'* '> ’ s’ y\<'' ? t
- a
1483. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Orang-orang Habasyah sedang
bermain-main di Masjid pada hari raya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memanggilku,
aku pun meletakkan kepala di atas pundaknya untuk melihat permainan mereka sampai aku
sendiri yang berhenti melihat mereka. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Zakariya bin Abu Za'idah -dalam jalur lain- Dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Bisyr keduanya dari Hisyam dengan isnad ini, namun ia tidak menyebutkan; "Di dalam
masjid."
1484. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Dinar dan Uqbah bin Murqam Al Amiy
dan Abdu bin Humaid semuanya dari Abu Ashim -sementara lafazhnya dari Uqbah- ia
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Ibnu Juraij ia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Atha' telah mengabarkan kepadaku Ubaid bin Umair telah
mengabarkan kepadaku Aisyah bahwa ia berkata berkenaan dengan orang sedang bermain-
main, "Saya ingin melihat mereka." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan
saya pun ikut berdiri di atas pintu sehingga saya melihat di antara kedua telinga dan pundak
beliau, sementara mereka bermain-main di masjid. Atha' bertanya; Orang-orang Faris
ataukah Habasyi? Dan Ibnu 'Atiq berkata kepadaku; Bahkan mereka adalah orang-orang
Habasyi.
%\ c pi>\j ^j%5 1 ^ii^\u^3iis^^ a 1^^4
1485. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid -Abdu
berkata- telah mengabarkan kepada kami -Ibnu Rafi' berkata- telah menceritakan kepada
kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnul
Musayyab dari Abu Hurairah ia berkata; Ketika orang-orang Habasyah bermain-main tombak
di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba Umar bin Al Khathab masuk dan
segera mengulurkan tangannya mengambil tombak kecil untuk melempar mereka. Namun
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam segera bersabda: "Biarkanlah mereka wahai Umar."
10.KITAB: SHALAT ISTISQA'
Bab: Bab (<-jL>)
J jjiS ^ \ ^ ,J[3 j
Ju£ 2&'&£\£ jA ^jUl\ Jj 'y^k\ '^.L^
1486. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Abdullah bin Bakar bahwa ia mendengar 'Abbad bin Tamim
berkata, saya mendengar Abdullah bin Zaid Al Mazani berkata; "Suatu ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam keluar ke tanah lapang untuk menunaikan shalat lstisqa',
kemudian beliau membalik pakaiannya ketika menghadap kiblat.
1487. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Abdullah bin Abu Bakar dari Abbad bin Tamim dari pamannya
ia berkata; "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju Mushalla
(tanah lapang untuk shalat) hendak menunaikan shalat lstisqa', maka beliau pun menghadap
kiblat dan membalik pakaiannya kemudian shalat dua raka'at."
va> yy^- l> v a\ j i' ^A-
1488. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu
Bakar bin Muhammad bin Amru bahwa Abbad bin Tamim telah mengabarkan kepadanya,
bahwa Abdullah bin Zaid Al Anshari telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam keluar ke tanah lapang untuk menunaikan shalat lstisqa\ Dan
ketika beliau hendak berdo'a, beliau menghadap kiblat dan membalik pakaiannya.
M Jaj. Ijs-j
•V ' /» *V f* S ' »
it&*£' jj^^r©*\3 jJjp-J
1489. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abbad bin Tamim Al Mazini bahwa ia mendengar
pamannya yang termasuk salah seorang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berkata; "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk menunaikan
shalat lstisqa', lalu beliau membelakangi para jama'ah seraya berdo'a kepada Allah dengan
menghadap kiblat. Kemudian beliau membalik pakaiannya lalu shalat dua raka'at."
Bab: Mengangkat kedua tangan saat doa istisqa'
/ / / f **> **/ ^
\ \ 4li \
1490. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abu Bukair dari Syu'bah dari Tsabit dari Anas ia berkata; "Saya
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya saat berdo'a
hingga terlihat putih ketiaknya."
1491. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Adi dan Abdul A'la dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bahwasanya;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengangkat kedua tangannya ketika berdo'a kecuali
dalam shalat lstisqa', hingga terlihat putih ketiak beliau." Namun Abdul A'la berkata; terlihat
putih ketiak beliau atau kedua ketiak beliau. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnul
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Abu Arubah dari
Qatadah bahwa Anas bin Malik telah menceritakan kepada mereka, dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam semisalnya.
1492. Dan telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit
dari Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat lstisqa, lalu beliau
memberi isyarat ke langit dengan punggung kedua telapak tangannya.
Bab: Doa lstisqa' (AjL
s * s s / j, *v y s /
J
j^s43lsl^. 0 ilij\ JL
^ 3^0 ,j43v' 3 ^ 3 ^^ jj ^3^i3^
>3c^i£li >ii\co^3
Ui 3^ V3 \ZX\ja-fth\ 3l5^s3illL^d-o j^J\ 3U3iJl^J\ ^U-3iUJ\ i»\ 3 _^3
*4W'. jlsjl
>)e£cl
j ij^j SfyfoteA. jk<^>
1493. Dan Telah meceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan
Outaibah dan Ibnu Hujr -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara yang
lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Syarik bin Abu Namir
dari Anas bin Malik bahwasanya; Ada seorang laki-laki yang masuk Masjid pada hari Jum'at
dari pintu yang menghadap Darul Qadla', sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berdiri sedang menyampaikan khutbah. Kemudian laki-laki itu segera menghadap ke arah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, harta benda telah
binasa dan jalan pun telah terputus. Karena itu, berdo'alah kepada Allah agar menurunkan
hujan." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya seraya
berdo'a: "ALLAHUMMA AGHITSNAA ALLAHUMMA AGHITSNAA, ALLAHUMMA AGHITSNAA
(Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. Ya
Allah, turunkanlah hujan kepada kami). Anas berkata, "Tidak, demi Allah, kami tidak melihat
mendung maupun gumpalan awan sedikitpun di langit, juga tidak ada di antara kami
ataupun di antara celah meski satu rumah maupun tempat tinggal." la berkata, "Maka
datanglah dari arah belakangnya segumpalan awan yang menyerupai sebuah perisai. Setelah
memenuhi langit, awan tersebut menyebar lalu turunlah hujan." la berkata, "Tidak, demi
Allah kami tidak dapat melihat matahari kala itu." la berkata, "Kemudian ada seorang laki-
laki yang masuk melalui pintu tersebut pada hari Jum'at selanjutnya, sedangkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sedang berdiri menyampaikan khutbah, maka ia menghampiri
beliau dengan berdiri dan mengatakan, "Wahai Rasulullah, harta benda kami telah lenyap
dan jalan-jalan pun sudah buntu, maka berdo'alah kepada Allah supaya Dia menetapkannya
bagi kami." la mengatakan, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua
tangannya lalu berdo'a, "Ya Allah! Hujanilah di sekitar kami, jangan kepada kami. Ya, Allah!
Berilah hujan ke daratan tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah
yang menumbuhkan pepohonan." Maka kami segera berdiri dan keluar berjalan di bawah
sinar matahari." Syarik berkata; Lalu aku pun bertanya kepada Anas bin Malik, "Apakah laki-
laki itu adalah laki-laki yang pertama?" la menjawab, "Saya tidak tahu." Dan telah
meceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaidin telah menceritakan kepada kami Al Walid bin
Muslim dari Al Auza'i telah menceritakan kepadaku lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari
Anas bin Malik ia berkata; Orang-orang tertimpa musim paceklik pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang
menyampaikan khutbah kepada orang banyak di atas mimbar pada hari Jum'at, tiba-tiba
berdirilah seorang Arab pegunungan dan berkata, "Wahai Rasulullah, harta telah binasa dan
sanak keluarga kami pun kelaparan." la pun menuturkan hadits yang semakna dengan hadits
di atas. Dan di dalamnya ia menyebutkan do'a: "ALLAH U M MA HAWAALAINAA WALAA
'ALAINAA (Ya Allah, hujanilah sekitar kami dan jangan kepada kami)." Dan tidaklah beliau
memberi isyarat dengan tangannya, kecuali terlihat (gumpalan awan), hingga aku melihat
kota Madinah bagaikan lobang. Dan lembah Qanath mengalirkan airnya selama satu bulan,
dan tidaklah seseorang datang dari seberang, kecuali dengan membawa berita terjadinya
hujan yang lebat. Dan telah menceritakan kepadaku Abdul A'la bin Hammad dan
Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami Mu'tamir telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Tsabit Al Bunani dari Anas
bin Malik ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah pada hari
Jum'at, kemudian orang-orang datang kepada beliau dengan berteriak seraya berkata,
"Wahai Nabi Allah, hujan tak lagi turun, pepohonan telah memerah dan hewan ternak pun
telah binasa." la pun menuturkan hadits. Dan di dalamnya -dari riwayatnya Abdul A'la-
tercantum; "Kemudian (awan itu pun) menyebar dari Madinah, hingga hujan pun turun
membasahi sekelilingnya, sementara di kota Madinah tak turun hujan setetes pun. Sesudah
itu, aku melihat Madinah, ternyata kota Madinah saat itu benar-benar seperti mahkota
(lantaran hujan telah merata membasahinya)." Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Sulaiman bin Al Mughirah dari
Tsabit dari Anas semisalnya. Dan ia menambahkan; "Maka Allah menyatukan gumpalan-
gumpalan awan itu, lalu kami tinggal di situ sejenak hingga aku melihat laki-laki itu tak
sanggup lagi menahan keinginannya untuk segera mendatangi keluarganya." Dan Telah
menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahab telah menceritakan kepadaku Usamah bahwa Hafsh bin Ubaidullah bin Anas bin
Malik telah menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Anas bin Malik berkata; "Ada
seorang A'rabi (Arab pegunungan) datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pada hari Jum'at saat beliau berada di atas mimbar." la pun menuturkan hadits itu, dan ia
menambahkan; "Maka aku pun melihat awan yang saling memisah bagaikan air saat
dituangkan."
3 Vs 3 Vs ^ ^
1494. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ja'far bin Sulaiman dari Tsabit Al Bunani dari Anas ia berkata; Kami diguyur hujan ketika
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau membuka pakaiannya sehingga
terkena hujan, lalu kami pun bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa Anda melakukan hal itu?"
beliau menjawab: "Karena hujan ini merupakan rahmat yang diberikan oleh Allah ta'ala."
Bab: Berlindung saat terjadi angin dan mendung, serta berbahagia dengan hujan (S
^ZJC^yjbi j4l> 4’ U< ~- > 4 X *\'4 4*^ l J^\ \i\^»lJu_3
jLaVbfyi
1495. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Sulaiman, yaitu anaknya Bilal dari Ja'far, yaitu anaknya
Muhammad dari Atha' bin Abu Rabah bahwa ia mendengar Aisyah isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berkata; Apabila ada angin bertiup kencang sekali, maka hal itu dapat
diketahui dari wajah beliau shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bolak-balik ke depan dan ke
belakang. Dan ketika hujan turun, maka beliau pun senang dan hilanglah kekhawatirannya.
Aisyah berkata; Maka saya pun menanyakan hal itu pada beliau, beliau menjawab: "Saya
khawatir, bisa jadi hal itu akan menjadi adzab yang ditimpakan kepada umatku." Dan ketika
melihat hujan beliau bersabda: "(ini adalah) rahmat."
VjVj£& } aU' r
1496. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb ia berkata, saya mendengar Ibnu Juraij menceritakan dari Atha' bin Abu Rabah dari
Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ia berkata; Apabila ada angin bertiup
kencang sekali, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam biasanya membaca: "ALLAHUMMA
INNII ASALUKA KHAIRAHAA WA KHAIRA MAA FIIHAA WA KHAIRA MAA URSILAT BIHI WA
A'UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA WA SYARRI MAA FIIHAA WA SYARRI MAA URSILAT BIHI (Ya
Allah, sungguh, aku memohon kepada-Mu kebaikan angin, kebaikan yang dikandungnya, dan
kebaikan yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan
yang ada di dalamnya dan keburukan yang dibawanya)." Apabila langit gelap berawan, maka
beliau akan kelihatan pucat, keluar masuk rumah, ke depan dan ke belakang. Dan jika hujan
turun, beliau pun merasa lega, dan hal itu dapat diketahui dari raut wajahnya. Aisyah
berkata; Saya menanyakan hal itu pada beliau, maka beliau berkata: "Wahai Aisyah, kalau
cuaca seperti ini, saya khawatir jangan-jangan akan terjadi seperti apa yang diungkapkan
oleh kaum 'Aad, 'Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke
lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan
kepada kami."
^ V x ^ ^ s'
li^Ui £_,U\i*} \ js^ljlsj }
1497. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb dari Amru bin Harits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abu
Thahir telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami
Amru bin Harits bahwa Abu Nadir telah menceritakan kepadanya dari Sulaiman bin Yasar
dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ia berkata; "Saya tidak pernah
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan
tenggorokan beliau, karena biasanya beliau hanya tersenyum." Aisyah juga berkata; Dan jika
beliau melihat awan hitam mengkelam atau angin yang bertiup kencang, maka
(kekhawatiran) dapat dilihat dari raut wajah beliau. Aisyah pun bertanya, "Wahai Rasulullah,
saya memperhatikan manusia, bila mereka melihat kabut hitam, maka mereka begitu
senang, karena akan segera turun hujan, namun saya memperhatikan Tuan ketika
melihatnya, saya dapat menangkap (kekhawatiran) di raut muka Tuan." Beliau menjawab:
"Wahai Aisyah, saya khawatir bahwa kabut itu akan menjadi adzab. Sungguh, telah ada suatu
kaum yang diadzab dengan angin, dan kaum itu pun telah melihat adzab, namun mereka
berkata, 'Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami."'
Bab: Angin dari arah timur dan barat ( j
✓ ^ ' s'
< \> * C'
A A'-Av.k
1498. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghandar dari Syu'bah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam
dari Mujahid dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
"Aku mendapat pertolongan dengan angin timur dan kaum 'Aad dibinasakan dengan angin
Barat." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah -dalam jalur lain- Dan
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar bin Muhammad bin Aban Al Ju'fi telah
menceritakan kepada kami Abdah, yakni anaknya Sulaiman keduanya dari Al A'masy dari
Mas'ud bin Malik dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
semisalnya.
11. KITAB: SHALAT KUSUF (GERHANA)
Bab: Shalat Kusuf (gerhana matahari) (<Js
4 j j^\ pLai\ 5 ji j \i^tal\ 3li fajAjgj4 \j*.^Jfty\ 3 liS
6>Siiy f l$aS\3liS Jr^lLUgjf J0
JjS/\pl^2i\
_jSJc^aj_3
j£4M&Z» j&\&\$\ o*d&
1499. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari
Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah -dan lafazhnya juga darinya- ia berkata, telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam
dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah terjadi gerhana matahari, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan
shalat (gerhana). Beliau berdiri lama sekali, lalu ruku' dengan lama sekali, kemudian bangun
dari ruku' dan berdiri lama sekali, namun tidak seperti lama berdirinya yang pertama, lalu
beliau ruku' lama sekali, namun tidak seperti ruku'nya yang pertama, lalu beliau sujud.
Kemudian beliau berdiri lama, namun tidak seperti lama berdirinya yang pertama, lalu beliau
ruku' lama namun tidak seperti lama ruku'nya yang pertama. Kemudian beliau mengangkat
kepalanya (bangkit), lalu berdiri lama, akan tetapi tidak seperti lama berdirinya yang
pertama, kemudian beliau ruku' lama, namun tidak seperti lama ruku'nya yang pertama, lalu
beliau sujud. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selesai shalat, matahari telah
bersinar terang. Lalu beliau menyampaikan khutbah di hadapan para jama'ah. Beliau
pertama-tama memuji dan menyanjung Allah, kemudian bersabda: "Sesungguhnya matahari
dan bulan adalah sebagian dari tanda kebesaran Allah, dan keduanya tidaklah mengalami
gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Karena itu, apabila kalian melihat
gerhana matahari atau bulan, maka bertakbirlah dan berdo'alah kepada Allah, serta shalat
dan bersedekahlah. Hai umat Muhammad, sungguh tidak ada kebencian yang melebihi
kebencian Allah jika ada hamba-Nya (lelaki atau perempuan) yang berzina. Hai umat
Muhammad, demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian
akan banyak menangis dan sedikit tertawa. Bukankah aku telah menyampaikan?" Dan dalam
riwayat Malik; "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat Allah." Dan
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Hisyam bin 'Urwah dengan isnad ini. Dan ia juga menambahkan; "Amma
Ba'du, sesungguhnya matahari dan bulan termasuk dari ayat-ayat Allah." la juga
menambahkan; "Kemudian beliau mengangkat keduanya tangannya dan membaca: 'Ya
Allah, bukankah aku telah menyampaikan?
x *v ^ ^
\1 £>y£'}'j£4-S
1500. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepadaku Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan
kepadaku Abu Thahir dan Muhammad bin Salamah Al Muradi keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah
mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
ia berkata; Terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun keluar menuju masjid dan berdiri lantas bertakbir
(menunaikan shalat), sehingga orang-orang pun ikut membentuk shaf di belakangnya. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca dengan bacaan yang panjang. Kemudian
beliau bertakbir lalu ruku dengan ruku' yang panjang. Kemudian beliau mengangkat
kepalanya seraya membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH RABBANAA WA LAKALHAMDU
(Allah Maha Mendengar siapa saja yang memuji-Nya)." Kemudian beliau berdiri dan
membaca dengan bacaan yang panjang, namun lebih pendek dari bacaan yang pertama.
Setelah itu, beliau bertakbir lalu ruku' dengan ruku' yang panjang, namun lebih pendek dari
ruku' yang pertama. Setelah itu, beliau membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH
RABBANAA WA LAKALHAMDU." Kemudian beliau sujud. -Abu Thahir tidak menyebutkan
lafadz: kemudian beliau sujud,- Kemudian pada raka'at berikutnya, beliau berbuat seperti itu
hingga sempurnalah shalatnya terdiri dari empat ruku' dan empat sujud. Sesudah itu,
matahari pun kembali bersinar sebelum beliau beranjak bubar. Beliau kemudian berdiri dan
menyampaikan khutbah kepada orang banyak. Beliau memuji Allah dengan pujian yang hak
atas-Nya, kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat
(tanda) dari ayat-ayat Allah. Tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian atau
pun kelahiran seseorang. Maka apabila kalian melihatnya, bersegeralah untuk menunaikan
shalat." dan beliau juga bersabda: "Maka shalatlah kalian hingga Allah menampakkannya
kembali pada kalian." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Aku telah
melihat di tempatku berdiri ini, yaitu segala sesuatu yang dijanjikan kepada kalian. Bahkan
aku melihat diriku ingin memetik buah dari Jannah, yakni saat kalian melihatku maju." Dan Al
Muradi berkata; Ataqaddam (maju ke depan). "Dan aku juga telah melihat neraka Jahannam
yang saling menghancurkan satu sama lain, yaitu saat kalian melihatku mundur. Kemudian
aku juga melihat di dalamnya ada Ibnu Luhay, yang telah mengirimkan As Sawa'ib (binatang
yang dipersembahkan untuk berhala)." Hadits Abu Thahir berakhir pada ungkapannya;
"Maka bersegeralah kalian untuk menunaikan shalat." dan ia tidak menyebutkan
sesudahnya.
' y -'j
1501. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan
kepada kami Al Walid bin Muslim ia berkata, telah berkata Al Auza'i Abu Amru dan yang
lainnya, saya mendengar Ibnu Syihab Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah bahwasanya; Pernah
terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau
mengutus seseorang untuk menyerukan, "ASH SHALAATU JAAMI'AH (marilah kita shalat
berjama'ah) " sehingga kaum muslimin pun berkumpul. Beliau maju (mengimami shalat), lalu
bertakbir dan shalat empat raka'at. Pada tiap raka'at terdapat empat kali sujud.
1502. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran telah menceritakan kepada
kami Al Walid bin Muslim telah mengabarkan kepada kami Abdurrahman bin Namr bahwa ia
mendengar Ibnu Syihab mengabarkan dari Urwah dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengeraskan suara bacaannya dalam shalat Khusuf (gerhana bulan). Dan beliau
pun shalat, dalam dua raka'at beliau mengerjakan empat kali ruku' dan empat kali sujud.
' , ' > t '* \'X\ ' v * A\> * > \' y.C\' - \\ ' ' " ' .1-. i'f ' \ » I '<C '
A-aJ>^a LoJo-<_J .A- aJ-l/O Uo.X>- >Uo j
j j' / / **
1503. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran telah menceritakan kepada
kami Al Walid bin Muslim telah mengabarkan kepada kami Abdurrahman bin Namir
mendengar Az Zuhri berkata, dan telah mengabarkan kepadaku Katsir bin Abbas dari Ibnu
Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya dalam shalat (Khusuf) beliau
mengerjakan empat kali ruku' dan empat kali sujud dalam dua rakaat. Dan telah
menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Harb telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid Az Zubaidi dari Az Zuhri
ia berkata, Katsir bin Abbas menceritakan bahwa Ibnu Abbas menceritakan tentang shalat
kusuf (gerhana matahari) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana hadits yang
telah diceritakan oleh Urwah dari Aisyah.
dJLJjjgt'
1504. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Bakar telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, saya
mendengar Atha' berkata, saya mendengar Ubaid bin Umair berkata, telah menceritakan
kepadaku seorang yang aku percayai maksudnya adalah Aisyah bahwasanya; Pada masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah terjadi gerhana matahari. Maka beliau berdiri
(shalat) lama sekali, kemudian beliau ruku', kemudian berdiri kebali. Kemudian ruku' lagi,
kemudian beliau berdiri dan shalat dua rakaat dalam tiga ruku' dan empat sujud. Setelah itu,
beliau beranjak, sementara matahari telah bersinar kembali. Ketika hendak ruku' belaiau
membaca: "ALLAHU AKBAR, " baru kemudian beliau ruku'. Dan bila beliau bangkit dari ruku 1 ,
beliau membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Allah Maha Mendengar akan pujian
hamba-Nya)." Sesudah itu beliau berdiri, memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian
beliau bersabda: "Sesungguhnya tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan itu karena
kematian seseorang dan tidak pula karena kelahirannya, akan tetapi keduanya termasuk
ayat-ayat Allah. Dengan keduanya, Allah ingin menakuti para hamba-Nya, maka jika kalian
melihat gerhana, berdzikirlah kepada Allah (shalat) hingga ia itu bersinar kembali."
CL \^CL»\jS' j
1505. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al
Mutsanna keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah
menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dari Atha' bin Abu Rabah dari Ubaid bin
Umair dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat (khusuf) dengan enam ruku'
dan empat sujud.
Bab: Penyebutan tentang siksa kubur dalam shalat khusuf (gerhana bulan) (c-jIjlc- J$> s
3
■£ > y£'y£'&'%
5^ y? oj* j-* jh. y ^ y y 5 J* 'h y
> *
*■ i#A
1506. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya dari Amrah bahwa seorang wanita
Yahudi mendatangi Aisyah seraya berkata, "Semoga Allah melindungimu dari siksa kubur."
Aisyah berkata; Maka saya pun bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Allah akan menyiksa
manusia di alam kubur?" Amrah berkata; Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Mintalah perlindungan kepada Allah." Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pergi dengan berkendaraan di siang hari, tiba-tiba terjadilah
gerhana matahari. Aisyah berkata; Maka saya pun keluar melewati pintu rumah yang berada
di dalam masjid bersama beberapa orang wanita. Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dari kendaraannya, beliau berjalan hingga sampai di Mushalla (tanah
lapang) tempat beliau shalat. Lalu beliau berdiri (shalat) dan kaum muslimin pun ikut berdiri
(shalat) di belakangnya. Aisyah berkata; Beliau berdiri lama sekali, kemudian beliau ruku'
dengan ruku' yang lama sekali, setelah itu beliau bangkit dan berdiri lama sekali, namun
tidak seperti berdirinya yang pertama. Kemudian beliau ruku' dengan sangat lama, namun
tidak selama ruku'nya yang pertama, lalu beliau bangkit sementara matahari telah bersinar
kembali. Akhirnya beliau bersabda: "Sungguh, saya telah melihat bahwa kalian akan diuji di
alam kubur nanti sebagaimana fitnah Dajjal." Amrah berkat; Saya mendengar Aisyah
berkata, "Setelah itu, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta
perlindungan dari adzab neraka dan adzab kubur." Dan telah menceritakannya kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab -dalam jalur
lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan semuanya dari Yahya bin Sa'id dengan isnad ini, dan sesuai dengan makna haditsnya
Sulaiman bin Bilal.
Bab: Yang ditampaknya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam shalat Kusuf (La
(Jj (j pJu- jaJlC- ^ J 0 ^)
^\LJ4% y&Vjj^. ll\^5 j ,_^^\ J yJJ&\&£
i^Ju^Uijl^-^ULaJb _^a^> ^>4)j\c— >l_> ) jl^> \ La^\_^^AaX-C— >J-aJ
1507. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Hisyam Ad Dastawa'i ia berkata, telah menceritakan
kepada kami Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Pernah terjadi gerhana matahari
pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yakti di saat terik matahari bergitu sangat
menyengat. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat (gerhana) bersama para
sahabatnya. Beliau memanjangkan berdirinya hingga para sahabat tersungkur lantas duduk
karena keletihan. Kemudian beliau ruku' dan memanjangkan ruku'nya, kemudian bangkit
dan memanjangkan berdirinya kembali. Lalu beliau ruku' dan memanjangkan ruku'nya.
Sesudah itu, beliau bangkit dan sujud dua kali. Kemudian beliau berdiri dan melakukan hal
yang serupa, hingga semuanya menjadi empat raka'at dan empat kali sujud, setelah itu,
beliau bersabda: "Sesungguhnya segala sesuatu yang akan kalian masuki telah diperlihatkan
kepadaku. Diperlihatkanlah jannah atasku, hingga sekiranya aku memetik setandan buah
darinya niscaya aku akan mengambilnya -atau beliau bersabda- Aku mencoba memetik
setandan buah darinya namun tanganku tak sampai. Dan neraka juga diperlihatkan padaku,
lalu di dalamnya aku melihat seorang wanita dari Bani Isra'il yang sedang disiksa lantaran
kucing yang ia ikat dan tidak diberinya makan juga tidak dilepasnya hingga kucing itu bisa
makan serangga-serangga bumi. Dan aku juga melihat Abu Tsumamah Amru bin Malik yang
sedang terseret punggunggungnya di dalam neraka. Mereka (kaum Jahiliyah) mengatakan
bahwa tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan kecuali karena kematian seorang yang
agung. Padahal, keduanya adalah ayat dari ayat-ayat Allah yang diperlihatkan-Nya. Maka
apabila terjadi gerhana pada keduanya, tunaikanlah shalat hingga nampak kembali." Dan
Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i Telah menceritakan kepada kami
Abdul Malik bin Shabah dari Hisyam dengan isnad ini semisalnya. Hanya saja ia
menyebutkan: "Dan di dalam neraka aku melihat wanita Himyar yang berkulit hitam
berpostur tubuh tinggi." Dan ia tidak menyebutkan, "Dari Bani Isra'il."
X *V *•/ * v
\h\x\ J \'oj>k\J
cX& J ))
o >fe j teJ\4\JZ j\i±j4
jj J\)\sj\y^\J^x&S JU\
•M\y&\ l j a LLli\U3\
^*l>»po \ j\jli _j-i3t33>_^aJ jliu*^3o*^La^\ \
>>>us j&fJ\\jJxs\J>
1508. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah bin Numair -yang lafazhnya hampir sama- ia berkata, telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari Atha'
dari Jabir ia berkata; Pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertepatan dengan hari wafatnya Ibrahim bin Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, maka orang-orang pun mengatakan, "Terjadinya gerhana matahari adalah karena
kematiannya Ibrahim." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri menunaikan
shalat (gerhana) bersama para sahabat sebanyak enam raka'at dengan empat kali sujud.
Mula-mula beliau bertakbir, dan membaca ayat dan memanjangkan bacaannya itu.
Kemudian beliau ruku' lama, lamanya kira-kira selama beliau berdiri itu. Kemudian beliau
mengangkat kepala dari ruku' (l'tidal), lalu beliau membaca ayat, namun tidak sepanjang
yang pertama. Kemudian beliau ruku 1 , lamanya kira-kira seperti lamanya beliau berdiri.
Kemudian l'tidal, lalu membaca ayat, tetapi panjangnya tidak sepanjang yang kedua.
Kemudian beliau ruku', seperti lamanya beliau berdiri. Kemudian beliau mengangkat
kepalanya dari ruku' kemudian langsung turun untuk sujud, dan beliau sujud dua kali.
Kemudian beliau berdiri, dan sesudah itu ruku' pula tiga kali; dan bacaannya setiap raka'at
yang dahulu lebih panjang daripada yang setelahnya. Begitu pula lama ruku' hampir sama
dengan lamanya sujud. Kemudian beliau mundur, maka mundur pula seluruh shaf di
belakang beliau hingga sampai dekat shafnya kaum wanita. Kemudian beliau maju, dan maju
pula seluruh jama'ah mengikuti beliau, hingga sampai ke tempatnya semula. Sesudah itu,
shalat gerhana selesai, dan matahari telah terang kembali. Di dalam khutbahnya antara lain
beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua
ayat (bukti) di antara sekian banyak bukti kebesaran Allah. Dan gerhana pada keduanya itu
terjadi bukan karena kematian seseorang. Karena itu, apabila kalian melihat gerhana, maka
shalatlah, hingga ia terang kembali. Segala yang dijanjikan Allah telah diperlihatkan
kepadaku dalam shalatku yang sebentar ini. Diperlihatkannya kepadaku neraka; yaitu ketika
kalian melihat aku mundur, karena aku takut terkena jilatannya. Sehingga tampak olehku
seorang pemilik tongkat (yang ujungnya bengkok) sedang menyeret ususnya di neraka,
karena ia (dahulu) pernah mencuri harta jama'ah haji dengan tongkatya tersebut. Jika ada
orang bertanya kepadanya, kenapa kamu mencuri? la menjawab, aku tak sengaja karena
menyangkut pada tombakku. Tetapi jika orang lengah, dia mencuri lagi. Kulihat juga di dalam
neraka ada seorang wanita pemilik kucing. Dia mengikat kucing itu namun tidak diberinya
makan, dan tidak pula dilepaskannya agar kucing tersebut bisa mencari makannya sendiri
seperti rumput-rumput kering, hingga akhirnya kucing itu mati kelaparan. Kemudian
diperlihatkan pula kepadaku surga; yaitu ketika kalian melihatku maju, sehingga meski aku
berdiri di tempatku ini aku ulurkan tanganku untuk memetik buah-buahannya, supaya kamu
semua dapat melihatnya. Tapi ternyata aku tak dapat melakukannya. Tidak ada sesuatupun
yang dijanjikan Allah, melainkan kulihat nyata di dalam shalatku ini."
LJk)\cJLlS”"
»> ^
1509. Telah menceritakan kepada kami Muhamamd bin Ala' Al Hamdani telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Fathimah dari Asma'
ia berkata; Pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Lalu aku pergi menemui Aisyah, dan kudapati dia sedang shalat. Aku bertanya
kepadanya, "Kenapa orang-orang sedang melaksanakan shalat?" Dia memberi isyarat
dengan kepalanya ke langit. Tanyaku, "Ayat (tanda kebesaran Allah)?" Aisyah menjawab,
"Ya, tanda kebesaran Allah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lama sekali berdiri di
dalam shalat, sehingga aku pusing. Lalu kuambil air satu qirbah dan kubawa kedekatku.
Kemudian kubasahi kepala dan mukaku. Kata Asma' selanjutnya; ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah usai menunaikan shalat, dan matahari telah terang
kembali, beliau berkhutbah di hadapan manusia. Mula-mula beliau memuji dan menyanjung
Allah. Sesudah itu, beliau bersabda antara lain: "Tidak ada satupun yang belum pernah aku
lihat, melainkan telah kusaksikan dalam shalatku ini, sampai-sampai surga dan neraka.
Sesungguhnya telah diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan segera ditanyai di dalam
kubur, atau seperti fitnah bencana Dajja. Masing-masing kalian akan didatangi dan ditanyai,
'Apa pengetahuanmu tentang orang (Muhammad) ini? ' adapun orang-orang yang beriman
dan meyakini akan menjawab, 'Dia adalah Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau datang kepada kami dengan membawa keterangan-keterangan dan
petunjuk, lalu kami terima dan kami patuhi.' Pertanyaan itu berulang-ulang hingga tiga kali.
Sesudah itu, ia disuruh tidur. Katanya, 'Kami sudah tahu bahwa kamu betu-betul beriman
dengannya. Karena itu, tidurlah dengan nyenyak.' Adapun orang-orang yang munafik dan
orang-orang yang ragu dalam kepercayaannya, maka jawabnya, 'Aku tidak apakah itu.
Kudengar orang banyak mengatakan begini dan begitu, lalu kuucapkan pula.'" Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Fathimah dari Asma' ia
berkata; Saya mendatangi Aisyah, ternyata orang-orang sedang berdiri (menunaikan shalat),
maka saya pun bertanya, "Kenapa orang-orang pada shalat?" ia pun mengkisahkan hadits
sebagaimana hadits Ibnu Numair dari Hisyam telah mengabarkan kepada kami Yahya bin
Yahya telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Urwah ia
berkata; Janganlah kalian mengatakan; "KASAFAT ASY SYAMSU." Tetapi katakanlah,
"KHASAFAT ASY SYAMSU (terjadi gerhana matahari)."
> » > > r
1510. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah
menceritakan kepadaku Manshur bin Abdurrahman dari Ibunya, Shafiyyah binti Syaibah dari
Asma' bin Abu Bakar bahwa ia berkata; Pada hari terjadinya gerhana matahari. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam terkejut. Maka beliau pun segera mengambil baju besi hingga
memakaikannya dengan bajunya. Kemudian beliau berdiri menunaikan shalat bersama
orang banyak. Beliau berdiri dengan sangat lama yang seandainya ada seseorang yang
datang, maka di tidak akan menduga bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan ruku 1 ,
karena memang begitu lamanya beliau berdiri." Dan telah menceritakan kepadaku Sa'id bin
Yahya Al Umawi telah menceritakan kepadaku bapakku telah menceritakans kepada kami
Ibnu Juraij dengan isnad ini, hadits yang semisalnya. Dan ia menyebutkan; "Bediri yang lama.
Beliau berdiri, kemudian ruku'." Dan ia juga menambahkan; "Lalu aku melihat ke arah wanita
yang lebih muda usianya dariku dan juga kepada wanita lain yang lebih kurus dariku."
i s1>J\ j\ oli» J j^ 4' h
A, X a /
1511. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id Ad Darimi telah menceritakan
kepada kami Habban telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada
kami Manshur dari Ibunya dari Asma' binti Abu Bakar ia berkata; Pernah terjadi gerhana
matahari pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bergegas dan keliru
mengambil baju besi hingga beliau ditunjukkan letak pakaiannya. Kemudian aku buang hajat,
kemudian datang dan masuk masjid. Lalu aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sedang berdiri dan aku pun ikut berdiri (shalat) bersama beliau. Beliau memperpanjang
berdirinya hingga aku ingin duduk, kemudian aku menoleh ke arah perempuan yang lemah,
aku pun berkata, 'Perempuan ini adalah lebih lemah dariku.' Akhirnya aku pun berdiri.
Kemudian beliau ruku' dan memperpanjang ruku'nya. Lalu beliau mengangkat kepalanya dan
kembali memperpanjang berdirinya hingga sekiranya ada seorang laki-laki datang niscaya ia
akan menyangka bahwa beliau tidak akan ruku'.
* \\ ' v' . 1 1 C , ' * s > * > ? \'f. \ y . s > ^ ^
t-\ l a C - {j £- -\> j O
J jS/\ ^ £ ^\\ 5 ji J> jSl> _jl> U- £ j J jSl\ d J* J-* J St>
U 1^3 ^lji9 ^9 j^r J jS/\ 5^ <Sj^ J-* jSt> yo \s^j£ j J jS/\ 5 j£ J>j St>
-X»»^r J iJjSf \ 5^ <Sj^ J-* ^ _£ j J S J* j-^J ^h. y 10
fy\L&4'i&\&\$\ -^o^' ^ Joliil\Spla JLlll\dJ^\ jij
^Vi5^^\jLiJUVai^Va^**£J^VS3iiVi5^J^3. i>2-jV^\ Jlj^\\^\*i^j^1j^43l^
^ >>
j,
1512. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa’id telah menceritakan kepada kami
Hafsh bin Maisarah telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari Atha' bin Yasar dari
Ibnu Abbas ia berkata; Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat dan para
sahabat pun ikut menyertainya. Kemudian beliau berdiri sangat lama kira-kira selama
pembacaan surat Al Baqarah, lalu beliau ruku' dengan ruku' yang sangat lama. Kemudian
beliau bangkit (dari ruku 1 ) dan berdiri dengan sangat lama namun tidak selama berdirinya
yang pertama, lalu beliau ruku' lama sekali, namun tidak selama ruku'nya yang pertama,
kemudian beliau sujud, setelah itu, beliau berdiri kembali dan berdirinya sangat lama,
namun tidak selama berdirinya yang pertama. Lalu beliau ruku' dengan ruku' yang lama pula,
namun tidak selama ruku'nya yang pertama. Kemudian beliau bangkit dan berdiri sangat
lama, namun tidak sebagaimana berdirinya yang pertama, lalu beliau ruku' sangat lama,
tetapi tidak selama ruku'nya yang pertama. Kemudian beliau sujud, hingga kemudian beliau
beranjak (setelah usai menunaikan shalat) sementara matahari telah terang kembali. Maka
beliau pun bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat
Allah. Tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian seseorang atau pun
kelahirannya. Jika kalian melihatnya, maka berdzikirlah kepada Allah." Para sahabat berkata,
"Wahai Rasulullah, kami melihat Anda sepertinya mendapatkan sesuatu di tempat Anda
berdiri ini, dan kami juga melihat Anda menahan kedua tangan." Maka beliau pun
menjelaskan: "Sesungguhnya saya telah melihat surga, lalu saya mendapati satu tandan,
sekiranya saya mengambilnya, niscaya kalian akan makan darinya selama dunia ini ada.
Kemudian saya juga melihat neraka, maka saya belum pernah melihat pemandangan yang
dahsyat seperti hari ini, dan saya melihat bahwa kebanyakan penghuninya adalah kaum
wanita." Para sahabat bertanya, "Apakah penyebabnya wahai Rasulullah?" beliau menjawab:
"Lantaran kekufuran mereka." kemudian ditanyakan lagi kepada beliau: "Apakah mereka
kufur kepada Allah?" beliau menjawab: "Yaitu kufur (tidak menerima) kelebihan suami, dan
mengkufuri kebaikannya. Sekiranya kamu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka
sepanjang masa, lalu ia mendapati satu keburukan darimu, niscaya ia akan mengatakan,
'Saya tidak pernah mendapati satu kebaikan pun darimu."' Dan telah menceritakannya
kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami lshaq yakni Ibnu Isa,
telah mengabarkan kepada kami Malik dari Zaid bin Aslam dalam isnad ini semisalnya. Hanya
saja ia menyebutkan; "Kemudian kami melihat Anda menahan diri sejenak."
Bab: Penjelasan tentang pendapat "Rukuk delapan rakaat dalam empat sujud" (
's **> x
1513. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Sufyan dari Habib dari Thawus dari Ibnu Abbas ia
berkata; Ketika terjadi gerhana matahari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat
(gerhana) dengan delapan kali ruku' dan empat kali sujud (dalam dua raka'at). Dan dari Ali
bin Abu Thalib juga diriwayatkan seperti itu.
4. j 1 J 4lLc-4jij\ {Ji \ ^J-C- jUs ’{j£- Ui A>- Jla
1514. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Abu Bakr bin
Khallad keduanya dari Yahya Al Qaththan - Ibnul Mutsanna berkata- telah menceritakan
kepada kami Yahya dari Sufyan ia berkata, telah menceritakan kepada kami Habib dari
Thawus dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau menunaikan
shalat gerhana. Beliau membaca (ayat), kemudian ruku', kemudian membaca lagi, kemudian
beliau ruku', kemudian beliau membaca lagi, kemudian ruku' kemudian beliau membaca lagi,
kemudian ruku' dan setelah itu, beliau ruku', la berkata; Dan yang lain meriwayatkan
semisalnya.
Bab: Seruan dalam Kusuf "Ash Shalatu Jamiah"
A> ’
<>>J
1515. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami
Abu Nadir telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah ia adalah Syaiban An Nahwi, dari
Yahya dari Abu Salamah dari Abdullah bin Amru bin Ash -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Yahya
bin Hassan telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Sallam dari Yahya bin Abu Katsir
ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dari kabar Abdullah
bin Amru bin Ash bahwa ia berkata; Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, maka diserukanlah (kepada kaum muslimin) dengan seruan,
"ASH SHALAATU JAAMI'AH (Marilah kita menunaikan shalat jama'ah)." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ruku' dua raka'at dalam satu kali sujud, kemudian beliau berdiri
lalu ruku' lagi dua raka'at dalam satu kali sujud. Setelah itu matahari sudah kembali normal,
maka Aisyah pun berkata, "Saya sama sekali tidak pernah melakukan ruku' dan tidak pula
sujud yang lebih panjang darinya."
j U&JZ.&W
1516. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Isma'il dari Qais bin Abu Hazim dari Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhya matahari dan bulan adalah
dua ayat dari ayat-ayat Allah, yang dengan keduanya Allah hendak menakut-nakuti hamba-
Nya. Dan tidaklah terjadi gerhana pada keduanya karena kematian seseorang atau pun
kelahirannya. Jika kalian melihat gerhana, maka shalat dan berdo'alah kepada Allah sampai
matahari kembali normal (seperti sedia kala)."
» ' \ 'J\\ ■> ' S ' ’> \'C\ ' vM~ ^ > » S* S s i. '* A\. I l-f.% \ y
(J-ot-C * 1 \ Uo X>- Ji 13 3 <3 'J»- 4 {j? Uj A>-
\ ^c- o\ j y* j1^jlLi\i£3s- y±s. j y^\ L^>a>-
j^&\ ^\o^dij&\J^ll5\3lB^\ ^\oU^JLLi]\ci^io\
1517. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Anbari dan Yahya bin Habib
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari Isma'il dari Qais dari Abu
Mas'ud bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya gerhana
matahari dan bulan terjadi bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Tetapi
keduanya merupakan dua ayat dari ayat-ayat Allah, maka jika kalian melihat (gerhana),
berdiri dan shalatlah." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Waki' dan Abu Usamah dan Ibnu Numair -dalam jalur lain- Dan
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dan
Waki' -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah
menceritakan kepada kami Sufyan dan Marwan semuanya dari Isma'il dengan isnad ini. Dan
di dalam hadits Sufyan dan Waki' disebutkan; Terjadi gerhana matahari tepat pada hari
wafatnya Ibrahim, maka orang-orang pun mengatakan, "Terjadinya gerhana matahari adalah
karena kematian Ibrahim."
9
(Jj Jp"4 ii\
1518. Telah menceritakan kepada kami Abu Amir Al Asy'ari Abdullah bin Barrad dan
Muhammad bin Al Ala' keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa ia berkata; Pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah terjadi gerhana matahari, beliau terkejut dan bergegas berdiri karena takut
kalau-kalau akan terjadi kiamat. Sampai beliau masuk ke masjid dan melaksanakan shalat
dengan berdiri, ruku dan sujud yang panjang sekali, aku belum pernah melihat beliau
memanjangkan bacaan sedemikian lama sebelumnya, kemudian beliau bersabda:
"Sesungguhnya semua tanda-tanda yang dikirimkan Allah ini bukanlah disebabkan oleh
meninggalnya atau lahirnya seseorang, akan tetapi Allah mengirimnya untuk menakut-nakuti
para hamba-Nya. Oleh sebab itu jika kalian melihatnya maka bersegeralah berdzikir
mengingat Allah, memanjatkan do'a padaNya, serta memohon ampunan-Nya." Dalam hadits
yang diriwayatkan oleh Ibnu Al 'Alaa' disebutkan: "Terjadi gerhana matahari..." dan dia
berkata; "Untuk menakut-nakuti hambaNya".
^ jii,j^u j\ S ,jky^isj^l^ a ilij\di^o\i\
1519. Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan
kepada kami Bisyr Al Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Al Jurairi dari Abui Ala'
Hayyan bin Umair dari Abdurrahman bin Samurah ia berkata; "Pada suatu waktu di masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika aku sedang bermain panah, tiba-tiba terjadi
gerhana matahari. Lalu kulemparkan semua alat permainanku itu. Aku berkata; Aku akan
melihat apakah gerangan yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bila terjadi
gerhana matahari seperti itu. Setelah aku sampai ke tempat beliau, kudapati beliau sedang
mengangkat tangannya berdo'a, takbir, tahmid dan tahlil sampai matahari terang kembali.
Beliau membaca dua surat dan shalat dua raka'at."
*' > * ' *. ■> / - > \w<''a\ *> * >\\ ' V.£\ ' 'A-A \A **.'*'> \'£\ ' 'j «- «-
-X»- a,
3 jf"
m\di.
1520. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la bin Abdul A'la dari Al Jurairi dari Hayyan bin Umair dari
Abdurrahman bin Samurah -ia adalah salah seorang dari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam- ia berkata; Aku sedang bermain panah di Madinah pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba terjadilah gerhana matahari, maka aku pun langsung
membuangnya dan berkata, "Demi Allah, aku benar-benar akan melihat apa yang hendak
dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat terjadi gerhana matahari. Lalu
aku pun mendatangi beliau, dan ternyata beliau sedang berdiri untuk menunaikan shalat
dengan mengangkat kedua tangannya. Beliau membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir
serta berdo'a hingga matahari bersinar kembali. Setelah matahari bersinar kembali, beliau
membaca dua surat dan shalat dua raka'at. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Salim bin Nuh telah mengabarkan kepada
kami Al Jurairi dari Hayyan bin Umair dari Abdurrahman bin Samurah ia berkata; Ketika aku
sedang melempar panah di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba terjadi
gerhana matahari. Lalu ia pun menyebutkan hadits yang serupa dengan hadits keduanya.
\ _jL^»sLaJb \ >L> \ \ \ n j - ^ : = ^J
1521. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Amru bin Al Harits bahwa Abdurrahman bin
Qasim telah menceritakan kepadanya dari bapaknya Al Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar
Ash Shiddiq, dari Abdullah bin Umar bahwa ia telah mengabarkan dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya tidaklah terjadi gerhana matahari
dan bulan karena kematian seseorang atau pun kelahirannya, akan tetapi keduanya adalah
ayat-ayat Allah. Karena itu, bila kalian melihat (gerhana), maka shalatlah."
' ^ ^ **y '
x ^ *V ^ ^ ^
j'kW j&Vj
1522. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Abdullah bin Numair keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mush'ab ia adalah
anak Miqdam, telah menceritakan kepada kami Za'idah telah menceritakan kepada kami
Ziyad bin llaqah -sementara di dalam riwayat Abu Bakr, ia berkata; Ziyad bin llaqah berkata-
saya mendengar Al Mughirah bin Syu'bah berkata; Pernah terjadi gerhana matahari di masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertepatan dengan hari wafatnya Ibrahim putra
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
bersabda: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua ayat dari ayat-ayat Allah. Tidaklah
terjadi gerhana pada keduanya karena kematian salah seorang atau pun kelahirannya.
Karena itu, jika kaliat melihat (gerhana pada) keduanya, maka berdo'alah kepada Allah dan
shalatlah hingga ia bersinar kembali."
12. KITAB: JENAZAH
Bab: Mentalkin mayit dengan Laa llaaha lllallah
j j' **/ j 'j
z .lKfet
iudiisili a ly
1523. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Fudlail bin Husain dan Utsman
bin Abu Syaibah keduanya dari Bisyr - Abu Kamil berkata- Telah menceritakan kepada kami
Umarah bin Ghaziyyah telah menceritakan kepada kami Yahya bin Umarah ia berkata, saya
mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tuntunlah orang yang sedang berada di penghujung ajalnya agar membaca (kalimat), 'LAA
ILAAHA ILLALLAH.'" Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz Ad Darawardi -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal semuanya
menggunakan isnad ini.
M.
- **/ j
1524. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr dan Utsman -keduanya adalah anak dari
Abu Syaibah- -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid semuanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Yazid bin Kaisan dari Abu
Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Tuntunlahlah orang yang sedang berada di penghujung ajalnya dengan kalimat LAA ILAAHA
ILLALLAAH".
Bab: Apa yang diucapkan saat tertimpa musibah (^^a^J\jox-J\jbLa)
5
iiU ^\^\^dM\^\^i^\^\4\ \^\^ {
J$A JlLUs
_^s1 -M\ >j^i^\^3iii j :_^is1 jis* js\
0 ^(VJi]L><^Jbj->3)\4li\
1525. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Outaibah dan Ibnu Hujr
semuanya dari Isma'il bin Ja'far - Ibnu Ayyub berkata- telah menceritakan kepada kami
Isma'il telah mengabarkan kepadaku Sa'd bin Sa'id dari Umar bin Katsir bin Aflah dari Ibnu
Safinah dari Ummu Salamah bahwa ia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah lalu ia membaca apa yang
telah diperintahkan oleh Allah, 'INAA LILLAHI WAINNAA ILAIHI RAAJI'UUN
ALLAHUMMA'JURNII FII MUSHIIBATI WA AKHLIF UI KHAIRAN MINHAA (Sesungguhnya kami
adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah kami pahala karena
mushibah ini dan tukarlah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya). 1 melainkan Allah
menukar baginya dengan yang lebih baik." Ummu Salamah berkata; Ketika Abu Salamah
telah meninggal, saya bertanya, "Orang muslim manakan yang lebih baik daripada Abu
Salamah? Dia adalah orang-orang yang pertama-tama hijrah kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Kemudian akupun mengucapkan doa tersebut. Maka Allah pun
menggantikannya bagiku Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ummu Salamah
mengkisahkan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Hatib bin Abu Balta'ah
melamarku untuk beliau sendiri. Maka saya pun menjawab, "Bagaimana mungkin, aku telah
mempunyai seorang anak wanita, dan aku sendiri adalah seorang pencemburu." Selanjutnya
beliau pun menjawab: "Adapun anaknya, maka kita do'akan semoga Allah mencukupkan
kebutuhannya, dan aku mendo'akan pula semoga Allah menghilangkan rasa cemburunya
itu."
1526. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Sa'd bin Sa'id ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Umar
bin Katsir bin Aflah ia berkata, saya mendengar Ibnu Safinah menceritakan bahwa ia
mendengar Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang mukmin tertimpa
musibah lalu ia membaca apa yang telah diperintahkan oleh Allah, 'INAA LILLAHI WAINNAA
ILAIHI RAAJI'UUN ALLAHUMMA'JURNII FII MUSHIIBATI WA AKHLIF UI KHAIRAN MINHAA
(Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah kami
pahala karena mushibah ini dan tukarlah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya). 1
melainkan Allah menukar baginya dengan yang lebih baik." Ummu Salamah berkata; Ketika
Abu Salamah telah meninggal, maka saya pun membaca sebagaimana yang diperintahkan
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Allah pun menggantikannya untukku dengan
yang lebih baik darinya yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami bapakku
telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Abu Sa'id telah mengabarkan kepadaku Umar bin
Katsir dari Ibnu Safinah Maula Ummu Salamah, dari Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, yakni serupa dengan haditsnya Abu Usamah, dan ia menambahkan; (Ummu
Salamah) berkata, "Siapakah yang lebih baik dari Abu Salamah sahabat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, kemudian Allah pun mengokohkan hatiku untuk mengucapkannya. Lalu aku
pun menikah dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Apa yang diucapkan di sisi orang yang sedang sakit atau di sisi mayit ( JljbU
' ^ / / / ^ *•> /
1527. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq dari
Ummu Salamah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila kamu
menjenguk orang sakit atau orang yang meninggal, maka ucapkanlah (do'a) yang baik.
karena malaikat mengaminkan ucapan kalian." Abu Salamah mengkisahkan; Ketika Abu
Salamah meninggal, saya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya Abu Salamah telah meninggal." Maka beliau pun bersabda:
"Ucapkanlah, 'ALLAHUMMAGHFIR UI WA LAHU WA'A'QIBNII MINHU UQBAA HASANAH (Ya
Allah, ampunilah aku dan ampunilah dia. Dan berilah ganti kematiannya itu bagiku dengan
ganti yang lebih baik)." 1 maka saya pun membacanya, sehingga Allah menggantikan dengan
yang lebih baik darinya, yaitu Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Bab: Menutup mata orang mati dan mendoakannya saat menghadirinya
^ ** / / * y * •*
j ; J dA\^===^\
jlj bj jCJ j'i. ^ ,\ m\\j* j.a r. . \ ^ h \ -^\ j ' r , V g . U
1528. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Mua'wiyah bin Amru telah menceritakan kepada kami Abu lshaq Al Fazari dari Khalid Al
Hadzdza' dari Abu Qilabah dari Qabishah bin Dzu'aib dari Ummu Salamah ia berkata; Ketika
Abu Salamah meninggal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah kami untuk
menjenguk jenazahnya. Saat itu, mata Abu Salamah tengah terbeliak, maka beliau pun
menutupnya. Kemudian beliau bersabda: "Apabila ruh telah dicabut, maka penglihatan akan
mengikutinya dan keluarganya pun meratap hiteris. Dan janganlah sekali-kali mendo'akan
atas diri kalian kecuali kebaikan, sebab ketika itu malaikat akan mengaminkan apa yang
kalian ucapkan." Setelah itu, beliau berdo'a: "ALLAHUMMAGHFIR LIABI SALAMAH WARFA'
DARAJATAHU FIL MAHDIYYIIN WAKHLUFHU Fl 'AQIBIHI FIL GHAABIRIIN, WAGHFIR LANAA
WALAHU YAA RABBAL 'ALAMIIN, WAFSAH LAHU FII QABRIHI WA NAWWIR LAHU FIIHI (Ya
Allah, ampunilah Abu Salamah, tinggikan derajatnya di kalangan orang-orang yang terpimpin
dengan petunjuk-Mu dan gantilah ia bagi keluarganya yang ditinggalkannya. Ampunilah kami
dan ampunilah dia. Wahai Rabb semesta alam. Lapangkanlah kuburnya dan terangilah dia di
dalam kuburnya)." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Musa Al Qaththan
Al Wasithi telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Mu'adz telah menceritakan
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Al Hasan telah
menceritakan kepada kami Khalid Al Hadzdza' dengan Isnad ini dan serupa dengannya.
Hanya saja, ia mengatakan; "Dan gantikanlah ia bagi keluarganya." la juga mengatakan; "Ya
Allah, lapangkanlah kuburannya." Dan ia tidak mengatakan; "IFSAH LAHU (lapangkanlah
baginya)." Dan ia menambahkan lagi; Khalid Al Hadzdza' berkata; "Dan do'a lain yang
ketujuh saya lupa."
Bab: Mata orang meninggal mengikuti arah nyawanya
\3
jju y. 6yis js\ jis
1529. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari Al 'Ala' bin Ya'qub ia
berkata, telah mengabarkan kepadaku bapakku bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukankah kalian telah menyaksikan bahwa
jika seseorang meninggal dunia matanya akan terbelalak?" Para sahabat menjawab, "Ya,
kami telah menyaksikan." Beliau bersabda: "Itu terjadi sa'at pandangan matanya mengikuti
ruhnya (yang keluar dari jasad-pent)." Dan telah menceritakannya kepada kami Outaibah bin
Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz Ad Darawardi dari Al Ala' dengan isnad ini.
Bab: Menangisi mayit
1530. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair dan
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Ibnu Uyainah - Ibnu Numair berkata- telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Ibnu Abu Najih dari bapaknya dari Ubaid bin Umair ia berkata;
Ummu Salamah berkata; Ketika Abu Salamah meninggal dunia, saya pun berkata, "Orang
asing, meninggal pula di negeri asing. Akan kuratapi dia sepuas-puasnya sehingga menjadi
buah bibir orang." Ketika aku bersiap-siap hendak meratapinya, tiba-tiba datang seorang
perempuan dari dusun menawarkan diri hendak menolongku meratap. Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya seraya bersabda: "Apakah kamu hendak
memasukkan syetan lagi ke dalam rumah ini, yang mana Allah telah mengeluarkannya dari
sini?" beliau mengulanginya hingga dua kali. Maka mendengar sabda beliau itu, akhirnya aku
menahan diri dan tidak jadi meratap.
jijGAsiy jiijdii#
J,
jiiy\is£U. JS
1531. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Ashim Al Ahwali dari Abu Utsman An Nahdi dari Usamah bin Zaid
ia berkata; Pada suatu hari ketika kami sedang berada di dekat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, tiba-tiba datang seorang suruhan dari puteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
(Zainab binti Muhammad), meminta agar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dan
mengabarkan kepada beliau bahwa anak puteranya (cucu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam)
telah meninggal. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun berpesan pada suruhan itu:
"Pulang dan sampaikanlah kepada Zainab, bahwa kepunyaan Allah jualah yang telah diambil
dan kepunyaan-Nya pula yang telah diberikan. Segala sesuatu telah Allah tentukan ajalnya.
Karena itu, suruhlah ia bersabar dan menahan diri." Tidak lama kemudian, pesuruh itu
datang kembali dan berkata, "Zainab sangat mengharapkan, sekiranya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sudi menjenguknya." Maka berangkatlah beliau bersama para sahabatnya
antara lain, Sa'ad bin Ubadah, Mu'adz bin Jabar dan aku sendiri. Sesampainya di sana,
diserahkanlah anak yang telah meninggal itu pada beliau, tiba-tiba nafas beliau terengah-
engah seperti sedang kepayahan dan air matanya pun menetes. Lalu Sa'ad pun bertanya,
"Ada apa wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Ini adalah rahmah (kasih sayang) yang telah
dijadikan Allah dalam hati para hamba-Nya. Sesungguhnya hamba Allah yang dirahmati oleh-
Nya hanyalah orang yang memiliki kasih sayang." Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail -dalam
jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah semuanya dari Ashim Al Ahwal dengan isnad ini,
hanya saja hadits Hammad lebih lengkap dan panjang.
1532. Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abdul A'la Ash Shadafi dan Amru bin
Sawwad Al Amiri keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb
telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Sa'd bin Al Harits Al Anshari dari Abdullah
bin Umar ia berkata; Sa'ad bin Ubadah pernah mengeluhkan rasa sakit yang dideritanya,
sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama Abdur Rahman bin 'Auf, Sa'ad bin
Abi Waqqash, dan Abdullah bin Mas'ud menjenguknya. Ketika beliau hendak masuk ternyata
ia sedang dikerumuni keluarganya, maka beliau pun bertanya: "Apakah ia telah meninggal
dunia?" Para sahabat menjawab, "Belum wahai Rasulullah." Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam meneteskan air mata. Melihat beliau menangis, para sahabatpun ikut
menangis. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dengarkanlah oleh kalian,
sesungguhnya Allah tidak mengadzab seseorang karena disebabkan tangisan atau perasaan
sedih (dari orang yang ditinggalkannya) akan tetapi Dia mengadzab karena disebabkan oleh
ini (beliau memberi isyarat pada lisannya), atau Dia akan mengasihinya."
Bab: Menjenguk orang sakit [^>
i\3 >&.&i
1533. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Jahdlam Telah menceritakan kepada kami Isma'i
bin Ja'far dari Umarah, anak Ghaziyyah dari Sa'id bin Al Harits Al Mu'alla dari Abdullah bin
Umar bahwa ia berkata; Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang sahabat Anshor menghampiri dan memberi salam
kepada beliau. Kemudian ketika sahabat Anshar itu hendak pergi, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya kepadanya: "Wahai saudaraku dari kaum anshor, bagaimana
keadaan saudaraku Sa'ad bin Ubadah?" "la baik-baik saja." jawabnya. Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menawarkan: "Siapakah di antara kalian yang mau
menjenguknya?" Kemudian beliau berdiri dan kamipun juga berdiri bersama beliau, dan
ketika itu kami berjumlah belasan orang, kami tidak memakai sandal, sepatu, peci dan juga
gamis. Kami berjalan di atas tanah yang gembur hingga kami sampai pada tempatnya,
kemudian ia meminta orang yang sedang mengelilinginya untuk mundur agar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam beserta para sahabat yang bersama beliau saat itu bisa mendekat
padanya.
Bab: Sabar terhadap musibah di awal kejadian ((JjSAi-oJcvoil
1534. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Al Abdi telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Tsabit ia
berkata, saya mendengar Anas bin Malik berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya kesabaran itu letaknya pada goncangan yang pertama."
1535. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Tsabit Al
Bunani dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi
seorang wanita yang sedang menangisi bayinya yang telah meninggal. Lalu beliau bersabda
kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah." Wanita itu menjawab, "Anda tidak
merasakan bagaimana pedihnya musibah yang aku derita ini." Setelah beliau berlalu,
dikatakanlah kepada wanita itu bahwa yang berbicara kepadanya itu adalah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Mendengar hal itu, wanita itu (setengah mati ketakutan), lalu
dia pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan didapatinya rumah beliau
tidak dikawal, lalu ia masuk dan berkata, "Tadi aku tidak mengenal Anda wahai Rasulullah,
(maafkanlah aku)." Beliau bersabda: "Sesungguhnya kesabaran yang sebenarnya adalah
pada goncangan yang pertama." Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Habib Al
Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid bin Harits -dalam jalur lain- dan telah
menceritakan kepada kami Uqbah bin Mukram Al Ammi telah menceritakan kepada kami
Abdul Malik bin Amru -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin
Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad mereka berkata, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan Isnad ini dan serupa dengan hadits Utsman bin
Umar serta kisahnya. Dan dalam hadits Abdush Shamad; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melewati seorang wanita di sisi kuburan.
Bab: Mayit disiksa dengan tangisan keluarganya
1536. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Abdullah bin Numair semuanya dari Ibnu Bisyr - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr Al Abdi dari Ubaidullah bin Umar ia berkata. Telah
menceritakan kepada kami Nafi' dari Abdullah bahwa Hafshah menangisi ayahya yaitu Umar
bin Khaththab, maka Umar pun berkata, "Sabarlah anakku, apakah kamu tidak tahu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu akan
disiksa lantaran tangisan keluarganya atasnya.'"
1537. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya
mendengar Qatadah menceritakan dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ibnu Umar dari Umar dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Mayit itu akan disiksa di dalam kuburnya,
lantara ratapan yang ditujukan atasnya."
1538. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari Qatadah dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ibnu Umar
dari Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Mayit itu akan disiksa di
dalam kuburnya, lantara ratapan yang ditujukan atasnya."
31
1539. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami Ali
bin Mushir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Ibnu Umar ia berkata; Ketika khalifah Umar
ditikam orang, beliau jatuh pingsan dan orang-orang pun meratapinya. Setelah siuman,
Umar berkata, "Tidakkah kalian tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantara tangisan mereka yang hidup."'
1540. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ali bin
Mushir dari Asy Syaibani dari Abu Burdah dari bapaknya ia berkata; Ketika Umar ditikam,
Shuhaib berkata (sambil meratap), "Duhai sahabatku." Maka Umar pun berkata kepadanya,
"Wahai Shuhaib, tidakkah kamu tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantaran tangisan orang yang
masih hidup."'
1541. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah mengabarkan kepada kami Syu'aib bin
Shafwan Abu Yahya dari Abdul Malik bin Umair dari Abu Burdah Abu Musa dari Abu Musa ia
berkata; Ketika khalifah Umar dapat musibah (ditikam orang) Shuhaib datang ke rumahnya.
Sesampainya disana, ia berdiri di dekat Umar sambil menangis. Maka Umar pun bertanya,
"Kenapa kamu menangis, apakah kamu menangisiku?" Shuhaib menjawab, "Ya, demi Allah,
aku menangisi Anda wahai Amirul mukminin." Umar berkata, "Demi Allah, aku ingat bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Siapa yang ditangisi, maka ia akan
disiksa. 1 " Maka saya pun menuturkan hal itu kepada Musa bin Thalhah, ia pun berkata,
"Aisyah berkata; Bahwa hal itu hanya akan terjadi pada orang-orang Yahudi."
1542. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari
Anas bahwa ketika Umar ditikam, maka Hafshah pun menangisinya dengan suara yang keras,
maka seketika itu Umar berkata, "Wahai Hafshah, tidakkah kamu mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang yang ditangisi, akan disiksa.'" Kemudian
Shuhaib pun ikut menangis dengan mengangkat suara, maka Umar berkata, "Wahai Shuhaib,
tidakkah kamu tahu bahwa orang yang ditangisi akan diadzab?"
♦*X X / 'V ^ x ^ x / x / ^ ^
Jls^j^l Jls { t£y>^\ J j_ji> J j\ j j } jJLaw\
ci&lf' ii. ^ Jte£jiLs*ldJ\3 >i^\j ^ijslLug;lii3lsjI^y ^lil\
1543. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ulayyah telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abdullah bin Abu Mulaikah ia
berkata; Aku pernah duduk di sisi Ibnu Umar dalam rangka menunggu jenazah Ummu Aban
binti Utsman, sedangkan di sisinya juga ada Amru bin Utsman. Kemudian datanglah Ibnu
Abbas dengan dituntun oleh seseorang yang memberitahukan kepadanya tempat Ibnu
Umar. Lalu datanglah Ibnu Abbas dan duduk di sampingku. Sedangkan aku berada di antara
keduanya. Tiba-tiba terdengarlah suara dari dalam rumah, maka Ibnu Umar berkata seolah
menunjuk kepada Amru agar berdiri dan melarang mereka, ia berkata; Aku telah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan
disiksa lantaran tangisan keluarganya. 1 " Lalu Abdullah pun mengirimkan utusan. Ibnu Abbas
berkata; Kami pernah bersama Amirul Mukminin Umar bin Al Khaththab. Ketika kami tiba di
Al Baida', tiba-tiba ia melihat seorang laki-laki yang sedang singgah di bahwa naungan
pohon, maka ia pun berkata padaku, "Pergi dan beritahukanlah aku, siapa sebenarnya laki-
laki itu." Aku pun pergi, dan ternyata laki-laki itu adalah Shuhaib. Kemudian aku kembali dan
berkata, "Anda telah memerintahkanku untuk mencari tahu siapakah lelaki itu, ia adalah
Shuhaib." Umar berkata, "Perintahkanlah padanya agar ia mau pergi bersama kita." Aku
berkata, "Sesungguhnya ia bersama keluarganya." Umar berkata, "Meskipun ia bersama
keluarganya." Sepertinya Ayyub berkata; "Perintahkanlah padanya, agar ia mau pergi
bersama kita." Ketika kami sampai dan Amirul Mukminin belum lama tinggal, datanglah
Shuhaib dan berkata, "Wahai saudaraku, wahai temanku..!" Umar pun berkata, "Tidakkah
kamu mendengar -Ayyub berkata- tidakkah kamu mengetahui -atau- tidakkah kamu dengar
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Sesungguhnya mayit itu
benar-benar akan disiksa lantaran tangisan keluarganya.'" Abdullah mengutus utusan,
sedangkan Umar maka ia berkata; Lalu aku pun berdiri dan menemui Aisyah. Kemudian
kuceritakan kepadanya apa yang telah diungkapkan Ibnu Umar. Aisyah berkata; Tidak, demi
Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sama sekali tidak pernah bersabda:
'Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantaran tangisan seseorang.' Akan tetapi
yang beliau sabdakan adalah: 'Sesungguhnya bagi orang kafir, maka Allah akan
menambahkan (siksaan padanya) karena tangisan keluarganya. Dan sesungguhnya Allah-lah
yang menjadikan orang tertawa dan menangis. Dan seorang yang berdosa tidak dapat
memikul dosa orang lain.'" Ayyub berkata; Ibnu Abu Mulaikah berkata; telah menceritakan
kepadaku Al Qasim bin Muhammad ia berkata; Ketika ungkapan Umar dan Ibnu sampai pada
Aisyah, ia pun berkata, "Kalian telah menceritakan (hadits) kepadaku dari seorang yang
bukan termasuk golongan para pendusta. Akan tetapi telingalah yang salah mendengar."
A^»1 5 \^4 ^ul\ o\ i _^j3li3ij^^c5l44^U:
O -X>- \j« <4J \ j *^l j^»>c-4li \ ^»-^> dJlji9 Xiul*J <^lta CL>^i cJu» lIAs \ Jlji9 a^-C-
3is {^>1^4(5 j\ji . jrt j } j\ ^\ ( ^ ss <^iLudi i» >i£k i$\l£
'*'' * ** / ' **/ ^ ' s
» <* . . ^ » >.<ti ^ ^ > iJt
_$ \_$t_J _j;>\
1544. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi’ dan Abdu bin Humaid - Ibnu
Rafi' berkata- telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abu Mulaikah ia berkata; Ketika puteri
Utsman bin 'Affan meninggal di Makkah, kami datang menjenguknya. Hadir juga ketika itu
antara lain, Ibnu Umar dan Ibnu Abbas. Dan aku duduk di antara keduanya. Kemudian
datanglah orang lain lalu ia duduk di sampingku. Kemudian Abdullah bin Umar bertanya
kepada Amru bin Utsman yang duduk berhadapan dengan Abdullah, "Kenapa Anda tidak
melarang orang-orang yang menangis? Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah bersabda: 'Sesungguhnya mayit benar-benar akan disiksa lantara tangisan
keluarganya atasnya.'" Maka Ibnu Abbas pun menjawab, "Memang Umar pernah berkata
demikian." Kemudian Ibnu Abbas melanjutkan; Aku pernah datang dari Makkah bersama
Umar, dan ketika kami sampai di Baida', tiba-tiba kami bertemu dengan suatu rombongan
kendaraan yang sedang berhenti di bawah naungan pohon. Umar berkata, "Coba periksa
siapakah pemimpin rombongan itu." Setelah aku lihat, ternyata pemimpin rombongan itu
adalah Shuhaib. Lalu kuberitahukan kepada Umar. Umar memerintahkan, "Panggillah ia
kemari." Aku kembali menemui Shuhaib dan kuperintahkan kepadanya, "Turun dan temuilah
Amirul mukminin sekarangan juga." Ketika Umar mendapat musibah ditikam orang, Shuhaib
datang sambil menangis dan berkata, "Wahai saudaraku, wahai saudaraku..." maka Umar
pun berkata, "Shuhaib, apakah kamu menangisiku? padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda bahwa mayit itu akan disiksa karena ditangisi oleh keluarganya."
Ibnu Abbas berkata, "Ketika Umar telah meninggal dunia, maka hadits yang diceritakan
Umar itu aku sampaikan kepada 'Aisyah. Maka Aisyah pun berkata, "Semoga Allah
merahmati Umar. Tidak, demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah
mengatakan bahwa Allah menyiksa orang mukmin karena tangisan seseorang. Yang
sebenarnya, beliau bersabda seperti ini; 'Sesungguhnya Allah menambah siksaan terhadap
orang kafir, karena tangisan keluarganya atasnya."' Abdullah berkata; Selanjutnya Aisyah
berkata; Cukuplah firman Allah ini sebagai dalil bagi kalian, "Dan orang yang berdosa, tidak
akan memikul dosa orang lain." Ibnu Abbas berkata, "Kalau demikian Allah membuat kamu
tertawa dan menangis." Ibnu Mulaikah berkata, "Demi Allah, Ibnu Umar tidak berkata apa-
apa (mendengar penjelasan 'Aisyah itu)." Dan Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan
kepada kami Sufyan telah berkata Amru dari Ibnu Abu Mulaikah ia berkata; Kami berkumpul
pada jenazah Ummu Aban binti Utsman. la pun menuturkan hadits, namun ia tidak
menyatakan marfu'nya hadits dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
sebagaimana yang dinyatakan Ayyub dan Ibnu Juraij. Dan kedua hadits mereka adalah lebih
lengkap daripada haditsnya Amru.
1545. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad bahwa Salim telah
menceritakannya dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya mayit itu akan disiksa karena tangisan mereka yang masih hidup."
4^1 iL^l\ i JslL U iLc. 'j?* 3%o \ ij£.\ fllfc
4*1
1546. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Rabi' Az Zahrani semua
dari Hammad - Khalaf berkata- telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari
Hisyam bin Urwah dari bapaknya ia berkata; Pernah dituturkan di sisi Aisyah tentang
ungkapan Umar bahwa mayit itu akan disiksa lantaran tangisan keluarga atasnya, maka
Aisyah pun berkata, "Semoga Allah merahmati Abu Abdurrahman, ia telah mendengar
(hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam), tetapi ia belum menghafalnya (dengan baik).
Peristiwanya begini; Suatu ketika lewat di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam jenazah
seorang Yahudi dan ditangisi keluarganya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Kalian menangisinya, sementara ia benar-benar disiksa (karena tangisan kalian) '"
3lsU^3^asf ^liI\^jJo JsSA-t j^>i»\3. _^3
JldifTUSlo .jil^^pliUi^Jjijl J1U5
^iSUigtj
1547. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Hisyam dari bapaknya ia berkata; Telah diceritakan kepada Aisyah sebuah
riwayat bahwa Ibnu Umar me-marfu'-kan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa
beliau bersabda: "Sesungguhnya mayit itu akan disiksa di dalam kuburnya lantara tangisan
keluarganya atasnya." Maka Aisyah pun berkata, "la telah keliru. Bukan seperti itu,
sesungguhnya yang diucapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; bahwa mayit itu akan
disiksa karena kesalahan atau karena dosanya. Sedangkan keluarganya baru menangisinya
sekarang. Hal itu sama kelirunya dengan ungkapan yang mengatakan bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri di pinggir sebuah lubang ketika perang Badar, dan
tempat itulah mayat-mayat kaum musyrikin dimakamkan. Kemudian beliau bersabda:
'Sesungguhnya mereka benar-benar mendengar apa yang aku katakan.' Sungguh ia telah
keliru, yang benar adalah, beliau bersabda: 'Sesungguhnya mereka benar-benar akan
mengetahui (di akhirat kelak) bahwa apa yang telah kukatakan kepada mereka adalah
benar."' Kemudian Aisyah membaca ayat: "Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan
orang-orang yang mati mendengar." Dan ayat, "Dan kamu sekali-kali tiada sanggup
menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar." Beliau mengatakannya pada saat
mereka mempersiapkan tempat duduk mereka dari neraka. Dan telah menceritakannya
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dengan isnad ini, yakni semakna dengan
haditsnya Usamah, namun hadits Usamah lebih lengkap.
1548. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -terkait
dengan hadits yang telah dibacakan kepadanya- dari Abdullah bin Abu Bakar dari bapaknya
dari Amrah binti Abdurrahman bahwa ia telah mengabarkan kepadanya bahwa ia telah
mendengar Aisyah dan telah dituturkan kepadanya bahwa Ibnu Umar berkata,
"Sesungguhnya mayit itu benar-benar akan disiksa lantaran tangisan mereka yang masih
hidup." Maka Aisyah pun berkata, "Semoga Allah mengampuni Abu Abdurrahman,
sesungguhnya ia tidaklah berdusta, namun ia telah lupa atau salah. Peristiwa sebenarnya
adalah; suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati jenazah wanita Yahudi
dan ditangisi, maka beliau pun bersabda: 'Mereka benar-benar menangisinya, dan mayit itu
benar-benar akan disiksa di dalam kuburnya.'"
» ' * ' ’» * . ^ ^ > s „ I \ *\ \ ' $ f ' \'£ 1 ^ '
fa*
1549. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Sa'id bin Ubaid Ath Tha'i dan Muhammad bin Qais dari Ali bin
Rabi'ah ia berkata; Orang yang pertama kali diratapi di Kufah adalah Oarazhah bin Ka'ab,
maka Al Mughirah bin Syu'bah berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa yang meratapi mayit, maka mayit akan disiksa pada hari
kiamat karena ratapan itu." Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah
menceritakan kepada kami Ali bin Mushir telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin
Qais Al Asdi dari Ali bin Rabi'ah Al Asdi dari Al Mughirah bin Syu'bah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam semisalnya. Dan telah menceritakannya kepada kami Ibnu Abu Umar telah
menceritakan kepada kami Marwan Al Fazari telah menceritakan kepada kami Sa'id bin
Ubaid Ath Tha'i dari Ali bin Rabi'ah dari Al Mughirah bin Syu'bah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam semisalnya.
Bab: Teguran keras dari malakukan ratapan atas mayit
> * i ' \ '> *> \A\'C -f I Y.i\'
1550. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Aban bin Yazid -dalam jalur lain- Dan
telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur -dan lafazh juga miliknya- telah
mengabarkan kepada kami Habban bin Hilal telah menceritakan kepada kami Aban telah
menceritakan kepada kami Yahya bahwa Zaid telah menceritakan kepadanya bawah Abu
Sallam telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Malik Al Asy'ari telah menceritakan
kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada empat perkara jahiliyah
yang masih melekat pada umatku dan mereka belum meninggalkannya: Membanggakan
kedudukan, mencela nasab (garis keturunan), meminta hujan dengan bintang-bintang, dan
niyahah (meratapi mayit)." Dan beliau bersabda: "Orang yang meratapi mayit, jika ia belum
bertaubat sebelum ajalnya tiba maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan
memakai baju panjang yang berwarna hitam dan memakai tameng dari pedang yang sudah
karatan."
£
9 & y a y *
H* . ' \ \ l <
'J
1551. Telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Abu Umar - Ibnul
Mutsanna berkata- telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ia berkata, saya
mendengar Yahya bin Sa'id berkata, telah mengabarkan kepadaku Amrah bahwa ia telah
mendengar Aisyah berkata; Ketika berita mengenai tewasnya Ibnu Haritsah dan Ja'far bin Abi
Thalib, dan Abdullah bin Rawahah sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau duduk dan terlihat tanda kesedihan di wajah beliau. Kata 'Aisyah selanjutnya; Aku
melihat dari celah-celah pintu, seorang laki-laki datang kepada beliau seraya berkata, "Wahai
Rasulullah, isteri Ja'far menangis." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh orang itu
agar mendiamkannya. Lalu orang itu pergi. Tidak berapa lama kemudian orang itu datang
kembali dan mengatakan kepada beliau, bahwa mereka tidak mau didiamkan. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya pula kembali, namun tidak berapa lama, ia kembali
lagi dan berkata, "Demi Allah, mereka tidak mau didiamkan dan tidak mengindahkanku
wahai Rasulullah." Aisyah mengira bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh
orang itu pergi dengan mengatakan: "Pergilah! Dan sumpalkan tanah ke dalam mulutnya!"
Dan Aisyah pun berkata, "Celaka kamu. Demi Allah, kamu belum melaksanakan dengan baik
apa yang diperintahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadamu, sehingga kamu
biarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam kesulitan." Dan telah menceritakannya
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Numair -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan
kepada kami Abdullah bin Wahb dari Mu'awiyah bin Shalih -dalam jalur lain- telah
menceritakan kepadaku Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami
Abdush Shamad Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muslim dari Yahya bin Sa'id
dengan isnad ini semisalnya. Dan di dalam hadits Abdul Aziz; "Dan kamu telah meninggalkan
keletihan bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
1552. Telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada kami
Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Ummu 'Athiyyah ia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah membai'at kami untuk tidak
melakukan Niyahah (meratapi mayit). Maka tidak seorang wanita pun dari kami yang wafat
(lalu kami meratapinya) kecuali lima orang, yaitu Ummu Sulaim, Ummul 'Ala, putri Abu
Sabrah isteri daripada Mu'adz atau anak perempuan Abu Sabrah dan isteri Mu'adz."
1553. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Asbath telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah ia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah membai'at kami untuk tidak
melakukan Niyahah (meratapi mayit). Maka tidak seorang wanita pun dari kami yang wafat
(lalu kami meratapinya) kecuali lima orang, termasuk di antaranya adalah Ummu Sulaim."
i&*l3 yJ4%SJ*dS
? >S3T^J
1554. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Abu Mu'awiyah - Zuhair berkata- Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Khazim telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari Hafshah
dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; Ketika turun ayat ini, "(Apabila datang kepadamu
perempuan-perempuan yang beriman) untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada
akan menyekutukan Allah, ... dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik."
Ummu 'Athyiyyah berkata; Termasuk di antaranya adalah An Niyahah (meratapi mayit). Saya
berkata, " Kecuali keluarga si Fulan, sesungguhnya mereka mengajakku untuk melakukan
niyahah bersama mereka pada waktu jahiliyah, hingga saya terpaksa menyertai mereka
melakukannya." Beliau bersabda: "Kecuali keluarga si Fulan."
Bab: Larangan bagi wanita untuk ikut menghantarkan jenazah
1555. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami
Ibnu 'Ulayyah telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Muhammad bin Sirin ia berkata;
Ummu 'Athiyyah berkata, "Kami dilarang untuk turut mengiring jenazah, tetapi (larangn itu)
tidak begitu ditekankan atas kami."
>
&
u
c3>
1556. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus keduanya dari Flisyam dari Hafshah
dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; "Kami dilarang untuk turut mengiring jenazah, tetapi
(larangan itu) tidak begitu ditekankan atas kami."
Bab: Memandikan mayit J-^^)
^ »
V / / «'' ^ x ^ / *v ^ / x ^ / ^ /
, .>> .>
7 1 y.l^ m .Jillli
^\^\ /luSli-jj- yiy ^UU
> “v '"' J 1 "! i ■« t » £ . ^ x -* * ' «* ' » --'! «'t »* .. 1^ \;. *A/, »\ .t --'i >~"C_.
? / i / / / x ^ /
1557. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin Zurai' dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Ummu 'Athiyyah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemui kami yang sedang memandikan
putrinya. Kemudian beliau pun bersabda: "Mandikanlah ia sebanyak tiga atau lima kali, atau
pun lebih dari itu. Setelah itu, gunakanlah adukan air dan daun bidara. Sedangkan untuk
siraman terakhir, gunakanlah kapur barus, atau sejenis kapur barus. Setelah selesai,
beritahukanlah padaku." Setelah selesai memandikan, kami pun memberitahukan kepada
beliau, dan beliau langsung memberikan kainnya pada kami dan bersabda: "Kenakanlah
pada bagian bawah badannya." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah
mengabarkan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Hafshah
binti Sirin dari Ummu 'Athiyyah ia berkata, "Kami memintal rambutnya menjadi tiga." Dan
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -dalam jalur lain-
Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah
semuanya dari Ayyub dari Muhammad dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; "Salah seorang putri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal." Sementara di dalam hadits Ibnu Ulayyah;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menemui kami yang sedang memandikan
mayit putrinya. Sedangkan di dalam haditsnya Malik; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
masuk menemui kami saat anak putrinya meninggal. Serupa dengan hadits Yazid bin Zurai'
dari Ayyub dari Muhamamd dari Ummu 'Atyiyyah. Dan menceritakan kepada kami Qutaibah
bin Sa'id menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Hafshah dari Ummu Athiyyah
dengan hadits yang semisal, hanyasaja ia mengatakan 'tiga kali atau lima kali atau tujuh kali
atau lebih banyak dari itu. Maka Hafshah berkata dari Ummu 'Athiyah, "Dan kami memintal
rambutnya menjadi tiga."
1558. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami
Ibnu Ulayyah dan telah mengabarkan kepada kami Ayyub ia berkata, dan telah berkata
Hafshah dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; "Mandikanlah ia (puteri Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam) dengan bilangan ganjil, yakni tiga, lima atau tujuh kali." Ummu 'Atyhiyyah
juga berkata, "Dan kami memintal rambutnya menjadi tiga pintalan."
1559. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid
semuanya dari Abu Mu'awiyah - Amru berkata- Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Khazim Abu Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Ashim Al Ahwal
dari Hafshah binti Sirin dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; Ketika Zainad binti Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam wafat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada
kami, "Mandikanlah ia dengan bilangan ganjil, tiga, lima atau tujuh. Dan pada bilangan ke
lima, campurkanlah dengan kapur barus atau sesuatu dari jenis kapur barus. Dan jika kalian
telah usai memandikannya, maka beritahukanlah padaku." Ummu 'Athiyyah berkata,
"Setelah itu, kami memberitahukan kepada beliau, sehingga beliau pun memberikan kainnya
dan beliau bersabda: 'Kenakan padanya.'" Dan telah menceritakan kepada kami Amru An
Naqid telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bin Hassan dari Hafshah binti Sirin dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami, sementara kami sedang memandikan salah
seorang putinya. Beliau bersabda: "Mandikanlah ia dengan bilangan yang ganjil, lima atau
lebih dari itu." yakni serupa dengan hadits Ayyub dan 'Ashim. Kemudian di dalam hadits ia
mengatakan; "Lalu kami memintal rambutnya dengan tiga pintalan, yakni pada kedua
tanduknya dan satu pada ubun-ubunnya."
1560. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Khalid dari Hafshah binti Sirin dari Ummu 'Athiyyah bahwa ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya untuk memandikan jenazah putrinya, beliau
bersabda: "Mandikanlah mulai dari sebelah kanannya dan (dahulukan) anggota wudlunya."
1561. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Amru An Naqid semuanya dari Ibnu Ulayyah - Abu Bakr berkata- telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Ulayyah dari Khalid dari Hafshah dari Ummu 'Athiyyah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka (ketika hendak memandikan jenazah
putrinya): "Mulailah dari sebelah kanannya dan (dahulukanlah) anggota wudlunya."
Bab: Mengkafani mayit (cUj-a (j)
■ > > * > ' * > »> »
_*> ^>- ' f _*> C^yOL* u^-a b y>- i {J*
y is&. j c j* ^dJZj&\L*j
1562. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakar bin Abu
Syaibah dan Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib -lafazhnya milik Yahya-
Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami -sementara yang lain berkata- Telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq dari Khabbab bin Al
Arat ia berkata; Kami berhijrah di jalan Allah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
hanya untuk menggapai wajah Allah, maka Allah akan memberikan ganjarannya kepada kami
(termasuk di antara adalah harta ghanimah). Namun di antara kami ada yang belum pernah
mencicipi ganjarannya sedikitpun, salah satunya adalah Mush'ab bin Umair, karena ia
terbunuh pada saat perang Uhud. Saat itu, tidak ada sesuatu pun untuk mengkafaninya
kecuali sehelai kain burdah, yang apabila kami letakkan di atas kepalanya, maka kedua
kakinya akan tampak, namun jika kami meletakkannya di atas kedua kakinya, maka
kepalanya akan tampak. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Letakkanlah tepat di bawah lehernya, dan letakkan Idzkhir (sejenis tumbuh-tumbuhan) di
atas kedua kakinya." Maka di antara kami ada yang buah-buahannya telah masak dan ia
memetiknya. Dan Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Jarir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami lshaq
bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Minjab bin Harits At Tamimi telah mengabarkan kepada kami Ali
bin Mushir -dalam jalur lain- dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan
Ibnu Abu Umar semuanya dari Ibnu Uyainah dari Al A'masy dengan isnad ini semisalnya.
4 ^
1563. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Abu Kuraib -sedangkan lafazhnya dari Yahya- Yahya berkata, telah mengabarkan kepada
kami -sementara dua orang yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dikafani dengan tiga helai kain berwarna putih, lembut dan
terbuat dari kursuf (katun), tidak ada baju di dalamnya dan tidak juga serban. Sedangkan
tentang Al Hullah (kain dari Yaman) membengingkan para sahabat, padahal telah dibeli
untuk digunakan sebagai kain kafan beliau, maka hullah itu pun tidak digunakan. Beliau
dikafankan dengan tiga helai kain putih yang lembut. Kemudian Abdullah bin Abu Bakar
mengambil Hullah tersebut dan berkata, "Aku akan menyimpannya hingga aku mengkafani
diriku dengan kain ini." kemudian ia berkata lagi, "Jika Allah meridlai Nabi-Nya, tentu beliau
akan dikafani dengan kain ini." Akhirnya, ia pun menjualnya dan menyedekahkan uangnya.
/ * X } 9 X * X t ' \ x i? X^ XX«*^»X^ / »t> 9\ 9 / t £ 9\ X *, lx t ^ ^ £x \ X , # ^ X *' / 9
>
p
1564. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah mengabarkan kepada kami Ali
bin Mushir Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dimasukkan ke dalam Hullah Yamaniyyah
(kain pakaian dari Yaman) milik Abdullah bin Abu Bakr. Kemudian kain itu dilepaskan
darinya, lalu beliau dikafani dengan tiga helai kain putih yang terbuat dari kapas Yamani dan
di dalamnya tidak ada surban, tidak pula baju. Maka Abdullah pun mengangkat Hullah
Yamaniyyah itu seraya berkata, "Aku ingin mengkafani diriku dengannya, " Kemudian ia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saja tidak dikafani dengannya, pantaskah
diriku akan dikafani dengannya?." Maka ia pun menyedekahkannya. Dan telah
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami
Hafsh bin Ghiyats dan Ibnu Uyainah dan Ibnu Idris dan Abdah dan Waki' -dalam jalur lain-
Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdul Aziz bin Muhammad semuanya dari Hisyam dengan isnad ini, dan di dalam hadits
mereka tidak tercantum kisah Abdullah bin Abu Bakar.
1565. Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Abdul
Aziz dari Yazid dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bahwa ia berkata; Saya
bertanya kepada Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, saya berkata kepadanya,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dikafani dengan berapa helai kain?" Aisyah
menjawab, "(Beliau dikafani) dengan tiga helai kain putih."
Bab: Menutupi mayit dengan kain
X **y, S **/ ^
%V<^XjA\\
1566. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Hasan Al Hulwani dan Abdu bin
Humaid -Abdu berkata- telah mengabarkan kepadaku -dan dua orang yang lain berkata-
telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada
kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman telah
mengabarkan kepadanya, bahwa Aisyah Ummul Mukminin berkata, "Saat meninggal,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditutupi dengan kain Hibarah (yang terbuat dari
kapas)." Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdu bin Humaid
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq ia berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dengan isnad ini, dan dengan hadits yang
serupa.
Bab: Memperbagus dalam mengkafani mayit
\i\ j <ulc- 4li\ ^>^A\ Jl 3 3)1 aILc- J4-511
1^1
1567. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah dan Hajjaj bin Asy Sya'ir
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata, Ibnu
Juraij berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin
Abdullah menceritakan bahwa pada suatu hari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah
lalu menyebutkan kisah tentang salah seorang sahabatnya yang meninggal dan dikafani
dengan kain yang tidak menutupi seluruh badannya, kemudian dimakamkan di malam hari.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk menguburkannya di malam hari
sampai dishalatkan, kecuali jika keadaannya sangat terpaksa, lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian mengkafani saudaranya, maka
hendaknya ia memperbagus kafannya."
Bab: Segera dalam membawa jenazah (S jLpJL>9 \
i— =a_>li j (j-c - aj _jtv-c-^sj5\ jaIIlc-1^:
y*y\ i ^ai^- (j'^J a!^> ISi A>- ^ J j ISili-
dL>j^\ £j4\ySl\ *£jls
1568. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
semuanya dari Ibnu Uyainah - Abu Bakr berkata- telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Segerakanlah penguburan jenazah, karena jika ia adalah seorang yang
shalih (mungkin ia akan berkata) segeralah mengantarkannya pada kebaikan. Tetapi, jika ia
tidak termasuk orang yang shalih, maka berarti kalian mempercepat meletakkan keburukan
dari pundak-pundak kalian." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan
Abdu bin Humaid semuanya dari Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar -
dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan
kepada kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu
Hafshah keduanya dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Hanya saja di dalam hadits Ma'mar ia mengatakan; Saya tidak mengetahuinya,
kecuali ia telah memarfu'kan hadits.
dS\£ jisA\ ji Iss J jt
1569. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya dan Harun bin
Sa'id Al Aili -Harun berkata- telah menceritakan kepada kami -sementara dua orang yang lain
berkata- telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
bin Yazid dari Ibnu Syihab ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abu Umamah bin Sahi
bin Hunaif dari Abu Hurairah ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Segerakanlah penguburan jenazah, karena jika ia adalah seorang yang
shalih, maka kalian telah mendekatkannya pada kebaikan. Tetapi, jika ia tidak termasuk
orang yang shalih, maka berarti kalian mempercepat meletakkan keburukan dari pundak-
pundak kalian."
Bab: Keutamaan shalat jenazah dan mengiringinya J^ai)
3l _^r*\lai\ jjl^oA»- j
( _ 5 ^- S jll»d\ A4-i^« j aIJlc- 45i\ j^> 4ij\ J_^jJ^ J-* ^ 5 ' iJ*~'j^
<ljjAl>iJ\ c ^L« JlajUsl ^(VjiiUji^^j-jS jli>\ ^rV3'^iL^Lc- t ^4
>i^ii\jjL^y jUUjls v li&y \3\i0\ I>^\s\jj ^fclb \^lo^^\c^A^\
J^t S^j\J ii4^I^3iss^^ji1^^1^Laso ^ 0 ^ 1 ^ j^4
_£$ /Ul-Sui-
CJ l^^^^j^^^ t| ^^\-X^C^A^^^ftAjo\ja\j^A t >pJ^ < lj\.a. ; .*ia»l\<lj\Ju^J\4lj3 t J\
1570. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya dan Harun bin Sa'id
Al Aili -dan lafazh milik Harun dan Harmalah, Harun berkata- telah menceritakan kepada
kami -sementara dua orang yang lain berkata- telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah menceritakan
kepadaku Abdurrahman bin Hurmuz Al A'raj bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang turut menyaksikan pengurusan jenazah
hingga ia menshalitinya, maka baginya pahala sebesar satu qirath. Sedangkan siapa yang
turut menyaksikan pengurusannya hingga jenazah itu dimakamkan, maka baginya pahala
sebesar dua qirath." Lalu ditanyakanlah, "Apakah itu dua qirath?" beliau menjawab: "Seperti
dua gunung yang besar." sampai disinilah haditsnya Abu Thahir. Kemudian dua orang itu
menambahkan; Ibnu Syihab berkata, Salim bin Abdullah bin Umar berkata; Ibnu Umar
pernah menshalati jenazah lalu ia bubar dan pergi. Dan ketika hadits Abu Hurairah sampai
padanya, ia pun berkata, "Sungguh, kita telah menyia-nyiakan banyak qirath." Dan telah
menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Abdul A'la -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' dan Abdu bin
Humaid dari Abdurrazaq keduanya dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, hingga sampai pada; "Seperti dua
gunung yang besar." Dan ia tidak menyebutkan sesudahnya. Dan di dalam haditsnya Abdul
A'la tercantum; "Hingga pengurusan (jenazah itu) selesai." Sementara di dalam riwayat
Abdurrazaq tercantum; "Hingga (jenazah itu) diletakkan di dalam liang lahad." Dan telah
menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits telah menceritakan kepadaku
bapakku dari kakekku ia berkata, telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid dari Ibnu
Syihab ia berkata, telah menceritakan kepadaku seorang laki-laki dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, yakni seperti haditsnya Ma'mar. dan ia menyebutkan; "Hingga
(jenazah itu) dikebumikan."
*. * X •* *♦
folL\^aS\
1571. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepadaku Suhail dari
bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Barangsiapa yang menshalatkan jenazah, namun ia tidak sampai ikut mengantarnya maka
baginya pahala satu qirath. Dan jika ia turut mengantarnya, maka baginya pahala dua
qirath." Kemudian ditanyakanlah, "Seperti apakah dua qirath itu?" beliau menjawab: "Yang
paling kecil di antaranya adalah seperti gunung uhud."
t » ' >\ ,C\' < \ ' » * . ' > » ^ t s s
cjZi£?>
1572. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Yazid bin Kaisan telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang
menshalatkan jenazah, maka baginya pahala satu qirath, dan siapa yang mengantarnya
hingga jenazah itu di letakkan di liang kubur, maka baginya pahala dua qirath." Saya
bertanya, "Wahai Abu Hurairah, seperti apakah dua qirath itu?" ia menjawab, "Yaitu seperti
gunung Uhud."
Jas.
m, j jttfdJ jj>J\jU jil
o Jai> j\ 'ji
S ** S y 'J
1573. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh telah menceritakan kepada kami
Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Nafi' ia berkata; telah dikatakan kepada
Ibnu Umar, bahwa Abu Hurairah berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Siapa yang mengikuti jenazah, maka baginya satu qirath pahala." Ibnu
Umar berkata, "Yang paling banyak (menceritakan hadits kepada kita) adalah Abu Hurairah."
Lalu ia pun mengutus seseorang kepada Aisyah dan menanyakan hal itu padanya, maka
Aisyah pun membenarkan Abu Hurairah. Maka Ibnu Umar pun berkata, "Sungguh, kita telah
melewatkan qirath yang banyak."
j^> j l^~o Ir? ®3^" ^ _^>- ^ J_*&> ^Ju-* j J^>45 j\3j-^j J-* jj \J_ jjL>
aJ 5^ j^£p«j.x>-l jLai?\^r\i J£^ ^4-l^ajll>\^54J5^
dilsjlai jl^ j^J\ 5 l^ -^l^i >iy\ jX.1jdJlsU
Jl&L&LU
'i Jaj _^\ 'jS
^ **- / " / ^
1574. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Numair Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepadaku Haiwah telah
menceritakan kepadaku Abu Shakhrah dari Yazid bin Abdullah bin Qusaith bahwa ia telah
menceritakan kepadanya bahwa Dawud bin Amir bin Sa'd bin Abu Waqash telah
menceritakan kepadanya dari bapaknya bahwa suatu ketika ia pernah duduk di sisi Ibnu
Umar, tiba-tiba datanglah khabbab pemilik maqshurah seraya berkata, "Wahai Abdullah bin
Umar, tidakkah Anda mendengar apa yang dikatakan oleh Abu Hurairah, bahwa ia pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barangsiapa yang menghadiri
jenazah, lalu ia menshalatkannya dan turut mengantarkannya hingga jenazah itu dikuburkan,
maka baginya dua qrath pahala. Setiap qrath adalah seperti gunung Uhud. Dan siapa yang
menshalatinya lalu ia langsung pulang, maka baginya adalah pahala seperti gunung Uhud."'
Maka Ibnu Umar pun mengutus Khabbab kepada Aisyah untuk menanyakan ungkapan Abu
Hurairah. Setelah itu, ia kembali untuk mengabarkan perihal komentar Aisyah. Setelah
melihat ia kembali, Ibnu Umar langsung mengambil segenggam pasir yang terhampar di
dalam Masjid, ia membolak-balikkannya di tangan hingga utusannya kembali. Sesampainya
di situ, sang utusan pun berkata; Aisyah berkata, "Abu Hurairah telah berkata benar." Maka
seketika itu, Ibnu Umar pun langsung menghempaskan segenggam tanah di tangannya ke
tanah, kemudian ia berkata, "Sungguh, kita telah melewatkan qirath yang banyak."
i>\3.
1575. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan
kepada kami Yahya, yaitu anaknya Sa'id telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepadaku Qatadah dari Salim bin Abui Ja'd dari Ma'dan bin Abu Thalhah Al
Ya'mari dari Tsauban maula Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menshalatkan jenazah, maka baginya
satu qirath pahala. Dan bila turut menyaksikan pemakamannya, maka baginya dua qirath
pahala. Sedangkan besar satu qirath seperti besarnya gunung Uhud." Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Mu'adz
bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku ia berkata, dan telah menceritakan
kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id -dalam
jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada
kami 'Affan Telah menceritakan kepada kami Aban semuanya dari Qatadah dengan isnad ini,
hadits yang semisal dengannya. Dan di dalam hadits Sa'id dan Hisyam; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ditanya tentang qirath, maka beliau menjawab: "(Yaitu) sebesar gunung Uhud."
Bab: Barangsiapa dishalati oleh seratus orang maka doa mereka akan dikabulkan
6
{j* A-ioLc- juio Lc - j 4&\
1576. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Isa telah menceritakan kepada kami
Ibnul Mubarak telah mengabarkan kepada kami Sallam bin Abu Muthi' dari Ayyub dari Abu
Qilabah dari Abdullah bin Yazid saudara sesusuan Aisyah, dari Aisyah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Mayat yang dishalatkan oleh kaum muslimin dengan
jumlah melebihi seratus orang, dan semuanya mendo'akannya, maka do'a mereka untuknya
akan dikabulkan." Lalu saya menceritakannya kepada Syu'aib bin Habhab, maka ia pun
berkata; Anas bin Malik telah menceritakannya kepadaku dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.
Bab: Barangsiapa dishalati oleh empat puluh orang maka doa mereka akan dikabulkan
aj 3^% , i j jii j<3 j jU is&U-
f' ~S * '''' ' f •• s * ' »
s / s s s'' s s S
315^31 55 j3^3 ^3iii^3U-^i\ _3L^-\Is ^3i3>iis\^i^\u
> ^ >
»> l>
. >. >
*“->£
^dl> J" ^WStjS
> ^
\tv^ *\ 9 ' 9 .S' 9 * ' t
1577. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Harun bin Sa'id Al Aili dan Al
Walid bin Syuja' As Sakuni -Al Walid berkata- telah menceritakan kepadaku -sementara dua
orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Abu Shakhr dari Syarik bin Abdullah bin Abu Namir dari Kuraib Maula Ibnu Abbas,
dari Ibnu Abbas bahwa anaknya telah meninggal di kawasan Qudaid atau 'Usfan, maka ia
pun berkata, "Wahai Kuraib, lihatlah berapa orang yang berkumpul untuk
menshalatkannya." Kuraib berkata; Maka aku pun keluar, ternyata orang-orang telah
berkumpul untuk (menshalatkan) -nya. Lalu aku memberitahukannya kepada Ibnu Abbas,
dan ia bertanya, "Apakah jumlah mereka mencapai empat puluh orang?" Kuraib menjawab,
"Ya." Kemudian Ibnu Abbas berkata, "Keluarkanlah mayit itu, karena aku telah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah seorang muslim meninggal dunia,
dan dishalatkan oleh lebih dari empat puluh orang, yang mana mereka tidak menyekutukan
Allah, niscaya Allah akan mengabulkan do'a mereka untuknya."' Sementara di dalam riwayat
Ibnu Ma'ruf adalah dari Syarik bin Abu Namir dari Kuraib dari Ibnu Abbas.
Bab: Mayit yang disanjung dengan kebaikan dan dicela dengan keburukkan (
» , » s ti »> > ' ' *' > < t s A , , '\'X'\'
9 %y (29
1578. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
dan Zuhair bin Harb dan Ali bin Hujr As Sa'di semuanya dari Ibnu Ulayyah -sedangkan
lafazhnya milik Yahya- telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas bin
Malik ia berkata; Suatu ketika iringan jenazah lewat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, mayit itu dipuji dengan kebaikan, maka beliau pun bersabda: "Telah wajib
baginya, telah wajib baginya, telah wajib baginya." Kemudian lewatlah iringan jenazah lain di
hadapan beliau, namun mayat itu dicaci dengan keburukan, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pun bersabda: "Telah wajib baginya, telah wajib baginya, telah wajib
baginya." Maka Umar berkata, "Ibu dan ayahku menjadi tebusan bagimu, telah lewat iringan
jenazah lalu mayit itu dipuji dengan kebaikan kemudian Anda mengatakan: 'Telah wajib
baginya, telah wajib baginya, telah wajib baginya.' Setelah itu, lewatlah jenazah lain, dan
mayit itu dicaci dengan keburukan lalu Anda pun mengatakan: 'Telah wajib baginya, telah
wajib baginya, telah wajib baginya."' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
bersabda: "Siapa yang telah kalian puji dengan kebaikan, maka telah wajib baginya surga.
Dan siapa yang telah kalian cela dengan keburukan, maka telah wajib pula baginya neraka.
Kalian adalah Syuhada'ullahi (para saksi Allah) di muka bumi, kalian adalah Syuhada'ullahi
(para saksi Allah) di muka bumi." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani
telah menceritakan kepada kami Hammad yakni Ibnu Zaid -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin
Sulaiman keduanya dari Tsabit dari Anas ia berkata; Suatu ketika iringan jenazah lewat di
hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. la pun menyebutkan makna hadits Abdul
Aziz, dari Anas. Hanya saja haditsnya Abdul Aziz lebih sempurna.
Bab: Orang yang beristirahat dan orang yang beristirahat darinya
i>\
1579. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -terkait
dengan hadits yang telah dibacakan kepadanya- dari Muhammad bin Amru bin Halhalah dari
Ma'bad bin Ka'ab bin Malik dari Abu Qatadah bin Rabi'i bahwa ia menceritakan bahwasanya;
Suatu ketika iringan jenazah lewat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka
beliau bersabda: "MUTARIIH dan MUSTARAAH." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah,
apakah itu MUSTARIIH dan MUSTARAAH?" beliau menjawab, "Seorang hamba yang mukmin
YASTARIH (akan beristirahat) dari memakmurkan dunia, sementara seorang hamba yang
fajir, justru seluruh hamba, negeri, pepohonan dan binatang melata akan YASTARIH
(beristirahat) dari (kezhalimannya) " Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq
semuanya dari Abdullah bin Sa'id bin Abu Hind dari Muhammad bin Amru dari Ibnu Ka'ab bin
Malik dari Abu Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan di dalam hadits Yahya bin
Sa'id: "(Seorang hamba mukmin) akan beristirahat dari kesulitan dan kepenatan dunia
menuju rahmat Allah."
Bab: Takbir shalat janazah
9 \' J
1580. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil kaum muslimin untuk menunaikan (shalat
ghaib) untuk raja Najasyi, pada hari wafatnya. Maka beliau pun keluar menuju mushalla
(tanah lapang) bersama mereka dan bertakbir sebanyak empat kali takbir.
\ >A>- J U \ -X>- oJLU ^ Cji ^ *^ c ' -3
1581. Dan telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits telah
menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku ia berkata, telah menceritakan kepadaku
Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dan Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa keduanya telah menceritakan kepadanya dari Abu Hurairah bahwa ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajak kami untuk menunaikan shalat
(ghaib) untuk kematian An Najasyi, raja negeri Habasyah. Beliau bersabda: "Mintakanlah
ampunan untuk saudara kalian (An Najasyi)." Ibnu Syihab berkata; Dan telah menceritakan
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab, bahwa Abu Hurairah telah menceritakan kepadanya bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatur shaf mereka di Mushalla (tanah lapang), lalu
beliau shalat (ghaib) dan bertakbir atasnya sebanyak empat kali takbir. Dan telah
menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Hasan Al Hulwani dan Abdu Humaid mereka
berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan
kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab sebagaimana riwayat Uqail dengan kedua
isnad itu.
1582. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun dari Salim bin Hayyan ia berkata, telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Mina' dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
shalat (ghaib) atas kematian raja An Najasyi, maka beliau pun bertakbir atasnya sebanyak
empat kali takbir.
•• .■> ' * K'*' I \ ' * ' * > f y . / > ■» /’ *. ..I > . C \
1583. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij dari Atha' dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari ini, seorang hamba Allah yang shalih
Ashmahah meninggal dunia." Akhirnya beliau berdiri dan mengimami kami dan shalat
(ghaib) atasnya.
dLtfv&ftgUy JLi*\ j*
1584. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid Al Ghubari telah
menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah -
dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub -dan lafazh juga
miliknya- Telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah Telah menceritakan kepada kami
Ayyub dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya saudara kalian telah meninggal, karena itu berdirilah
untuk menunaikan shalat (ghaib) atasnya." Maka kami pun berdiri, dan beliau mengatur shaf
kami menjadi dua shaf.
. 9 ' * ; jl 9k \ ♦ *: v
1585. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ali bin Hujr telah menceritakan
kepada kami Isma'il -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Al
Muhallab dari Imran bin Hushain ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya saudara kalian (raja Najasyi) telah meninggal, karena itu berdirilah kalian
(untuk shalat ghaib) atasnya." Dan di dalam riwayat Zuhair tercantum; "Sesungguhnya
saudara kalian (Inna Akhaakum)."
Bab: Shalat di atas kuburan
tyzM 3li \^j\ ^ U Ji
y \ ^ 4 . J Jaili \ jjb -X^C- \
\L*&\
1586. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' dan Muhammad bin Abdullah bin
Numair keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Asy
Syaiban dari Asy Sya'bi bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menshalatkan
jenazah di atas kuburan setelah dikebumikannya mayit. Beliau bertakbir atasnya empat kali.
Asy Syaibani berkata; Saya bertanya kepada Asy Sya'bi, "Siapa yang menceritakanmu hadits
ini?" ia menjawab, "Yaitu seorang yang tsiqqah (terpercaya), Abdullah bin Abbas. Dan ini
adalah lafazh haditsnya Hasan." Dan dalam riwayat Ibnu Numair ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sampai pada kuburan yang masih lembab, maka beliau pun
menshalatinya, kemudian para sahabat berbaris di belakangnya. Lalu beliau bertakbir empat
kali. Saya bertanya kepada Amir, "Siapa yang menceritakan hadits ini kepadamu?" ia
menjawab, "Dari seorang yang terpercaya yaitu Ibnu Abbas." Dan Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim -dalam jalur lain-
Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad -dalam jalur lain- Telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami Sufyan -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far ia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya dari
Asy Syaibani dari Asy Sya'bi dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan
hadits semisalnya. Dan di antara hadits mereka itu, tidak ada satu pun yang menyatakan;
Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir atasnya empat kali. Dan Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Harun bin Abdullah semuanya dari Wahb
bin Jarir dari Syu'bah dari Isma'il bin Abu Khalid -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan
kepadaku Abu Ghassan Muhammad bin Amr Ar Razi telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Adi Dlurais telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Thahman dari Abu Hashin
keduanya dari Asy Sya'bi dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mengenai
shalat (jenazah) di kuburan, sebagaimana hadits Asy Syaibani, namun di dalam hadits
mereka tidak tercantum; "Beliau bertakbir sebanyak empat kali."
j ^-1) \ 1 Cf->'
1587. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Muhammad bin 'Ar'arah As Sami telah
menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Habib bin
Asy Syahid dari Tsabit dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat
jenazah di atas kuburan.
jg£}Sfolicf»U\ ji:U^JJ\
»j-& 5i jispr ^ 3^ ®^i ji 3^
1588. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Fudlail bin
Husain Al Jahdari -dan lafazhnya milik Abu Kamil- keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Hammad, yaitu anaknya Zaid dari Tsabit Al Bunani dari Abu Rafi' dari Abu
Hurairah bahwa seorang wanita berkulit hitam atau seorang pemuda biasanya menyapu
Masjid. Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kehilangan orang itu, sehingga
beliau pun menanyakannya. Para sahabat menjawab, "Orang itu telah meninggal." Beliau
bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?" Sepertinya mereka
menganggap remeh urusan kematiannya. Beliau pun bersabda: "Tunjukkanlah kepadaku di
mana letak kuburannya." Maka para sahabat pun menunjukkan kuburannya, dan akhirnya
beliau menshalatkannya. Ssetelah itu, beliau bersabda: "Sesungguhnya kuburan-kuburan ini
telah dipenuhi kegelapan bagi penghuninya. Dan Allah benar-benar akan memberikan
mereka cahaya karena shalat aku kerjakan atas mereka."
\ lis t * t'
^ ^ **/ ^
1589. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al
Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar mereka berkata, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah - Abu Bakr berkata- dari
Syu'bah dari Amru bin Murrah dari Abdurrahman bin Abu Laila ia berkata; Zaid biasa
bertakbir empat kali (menshalati) jenazah kami. Namun suatu ketika ia bertakbir sebanyak
lima kali, maka saya pun bertanya padanya, la menjawab, "Sebanyak itulah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertakbir."
Bab: Berdiri untuk jenazah (S
j, Jidi ji jBsj&yi
_LaJ>v«
, , * \* 9 s s > „t , ^ .ir"» ^ 'f ? t » >> ’IK* 4 !' ? MK* 5 ^ . «-
> i"t -r > » t i»-»
1590. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Az Zuhri dari Salim dari bapaknya dari Amir bin Rabi'ah ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian melihat usungan jenazah, maka berdirilah hingga
jenazah itu berlalu atau diletakkan." Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin
Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan
telah menceritakan kepadaku Harmalah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus semuanya dari Ibnu Syihab dengan isnad ini, dan di dalam
hadits Yunus, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Dan
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Laits -
dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah mengabarkan
kepada kami Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Amir bin Rabi'ah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian melihat usungan jenazah
sementara ia tidak ikut berjalan bersamanya, maka hendaklah ia berdiri hingga jenazah itu
berlalu, atau jenazah itu diletakkan sebelum berlalu dari pandangannya." Dan telah
menceritakannya kepadaku Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad -dalam
jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada
kami Isma'il semuanya dari Ayyub -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah -dalam jalur
lain- Ibnul Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Adi dari Ibnu Aun -dalam
jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij semuanya dari Nafi'
dengan isnad ini, sebagaimana hadits Laits bin Sa'id. Hanya saja dalam haditsnya Ibnu Juraij;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian melihat jenazah,
hendaklah ia berdiri saat ia melihatnya hingga usungan jenazah itu berlalu, demikian kalau
sekiranya ia tidak ikut mengantar jenazah tersebut."
i i iivsik
^ j3^\
1591. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Sa'id ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian mengikuti jenazah, maka janganlah kalian
duduk hingga jenazah itu diletakkan."
* > > ’iJi
' > >
1592. Dan telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus dan Ali bin Hajr keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Ismail, yaitu anaknya Ulayyah dari Hisyam Ad Dastawa'i -
dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna -lafazh
juga darinya- Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan
kepadaku bapakku dari Yahya bin Abu Katsir ia berkata, telah menceritakan kepada kami
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika kalian melihat jenazah, maka berdirilah. Dan siapa yang
mengikutinya, maka janganlah ia duduk hingga jenazah itu diletakkan."
\ j* .J&ijteS]
1593. Dan telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus dan Ali bin Hujr keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Isma'il, yaitu anak Ulayyah dari Hisyam Ad Dastawa'i dari
Yahya bin Abu Katsir dari Ubaidullah bin Miqsam dari Jabir bin Abdullah ia berkata; Pernah
ada jenazah lewat di hadapan kami, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan
kami pun ikut berdiri. Kemudian kami berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya jenazah itu
adalah seorang wanita Yahudi." Beliau bersabda: "Sesungguhnya kematian itu adalah Faza'
(dahsyat), maka jika kalian melihat jenazah, maka berdirilah."
1594. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri
ketika ada jenazah lewat di hadapan beliau hingga jenazah itu berlalu.
? *• y
1595. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa
ia mendengar Jabir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya
berdiri ketika jenazah orang Yahudi (lewat di hadapan mereka) hingga jenazah itu berlalu.
^ » \ 9 y y ’y,* ,*«l\ \*\ \ *\* ' i.y> * * ' * '\y*\ \'J-\ ' <* y > **.<• y > y
1596. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar ia berkata, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin
Murrah dari Ibnu Abu Laila bahwa Qais bin Sa'd dan Sahi bin Hunaif bahwa saat berada di
Qadisiyyah, tiba-tiba di hadapan mereka berdua lewat jenazah, maka keduanya pun berdiri.
Lalu dikatakanlah kepada mereka, "Bahwa jenazah itu adalah berasal dari penduduk negeri
ini." keduanya menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri karena ada
jenazah yang lewat di hadapannya, lalu dikatakanlah kepada beliau, "Bahwa jenazah itu
adalah seorang Yahudi." Maka beliau pun menjawab: "Bukankah seorang Yahudi juga
memiliki nafas?" Dan telah menceritakannya kepadaku Al Qasim bin Zakariya Telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Al A'masy dari Amru bin
Murrah dengan isnad ini, dan di dalamnya; Maka keduanya menjawab, "Kami pernah
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba lewatlah dihadapan kami usungan
jenazah."
Bab: Penghapusan (perintah) berdiri untuk jenazah (»j
J^\i _^j
1597. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh Al
Muhajir -dan lafazh juga darinya- telah menceritakan kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id
dari Waqid bin Amru bin Sa'd bin Mu'adz bahwa ia berkata; Nafi' bin Jubair melihatku masih
berdiri sementara kami sedang melayat jenazah. Sedangkan ia telah duduk duluan
menunggu jenazah diletakkan. Maka ia bertanya kepadaku, "Apa yang menyebabkanmu
berdiri?" saya menjawab, "Saya menunggu jenazah diletakkan sebagaimana yang telah
diceritakan oleh Abu Sa'id Al Khudri." Maka Nafi' berkata; Sesungguhnya Ibnu Mas'ud bin Al
Hakam telah menceritakan kepadaku dari Ali bin Abu Thalib bahwa ia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri (ketika di hadapannya lewat jenazah) kemudian beliau
duduk."
t\> *
-* \ > » 'i ^ » \ y ^ * U'* ^ *
* \< t> »\ yX\' * ~<\<'\\ ?■ ' • > t' '\Z * ' ' A'
jllWui
1598. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna dan lshaq bin Ibrahim
dan Ibnu Abu Umar semuanya dari Ats Tsaqafi - Ibnul Mutsanna berkata- Telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahab ia berkata, saya mendengar Yahya bin Sa'id ia
berkata, telah mengabarkan kepadaku Waqid bin Amru bin Sa'id bin Mu'adz Al Anshari
bahwa Nafi' bin Jubair telah mengabarkan kepadanya bahwa Mas'ud bin Al Hakam Al
Anshari telah mengabarkan kepadanya bahwa ia mendengar Ali bin Abu Thalib berkata
tentang jenazah; "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri kemudian
duduk." la menceritakan hal itu karena Nafi' bin Jubair melihat Waqid bin Amr berdiri hingga
jenazah diletakkan. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Zaidah dari Yahya bin Sa'id dengan isnad ini.
s
1599. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Al
Munkadir ia berkata, saya mendengar Mas'ud bin Al Hakam menceritakan dari Ali ia berkata;
Suatu ketika, kami melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri, maka kami pun ikut
berdiri. Kemudian beliau duduk dan kami pun ikut duduk kembali. Yakni (mereka berdiri)
karena (di hadapan mereka lewat) jenazah. Dan telah menceritakannya kepada kami
Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami dan Ubaidullah bin Sa'id keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Syu'bah dengan isnad ini.
Bab: Mendoakan mayit dalam shalat
> looAgjU jjb 'r
1600. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Mu'awiyah bin Shalih dari Habib bin Ubaid dari
Jubair bin Nufair ia mendengarnya berkata, saya mendengar Auf bin Malik berkata; Suatu
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menshalatkan jenazah, dan saya hafal do'a yang
beliau ucapkan: "ALLAHUMMAGHFIR LAHU WARHAMHU WA 'AAFIHI WA'FU 'ANHU WA
AKRIM NUZULAHU WA WASSI' MUDKHALAHU WAGHSILHU BILMAA'I WATS TSALJI WAL
BARADI WA NAQQIHI MINAL KHATHAAYAA KAMAA NAQQAITATS TSAUBAL ABYADLA MINAD
DANASI WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA
ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA ADKHILHUL JANNATA WA A'IDZHU MIN 'ADZAABIL
QABRI AU MIN 'ADZAABIN NAAR (Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia,
lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnyak,
bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan,
sebagana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya -di
dunia- dengan rumah yang lebih baik -di akhirat- serta gantilah keluarganya -di dunia-
dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik.
Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api
neraka)." Hingga saya berangan seandainya saya saja yang menjadi mayit itu. Dan telah
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Jubair telah menceritakan kepadanya dari
bapaknya dari Auf bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits yang serupa
dengan ini. Dan Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Shalih
dengan dua isnad itu, sebagaimana hadits Ibnu Wahb.
sj> J\ , j,
1601. Telah menceritakan kepada kami Nashru bin Ali Al Jahdlami dan lshaq bin Ibrahim
keduanya dari Isa bin Yunus dari Abu Hamzah Al Himshi -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aili -dan lafazhnya milik Abu
Thahir- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Amru bin Harits dari Abu Hamzah bin Sulaim dari Abdurrahman bin Jubair bin
Nufair dari bapaknya dari 'Auf bin Malik Al Asyja'i ia berkata; Saya mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam membaca do'a dalam shalat jenazah: "ALLAHUMMAGHFIR LAHU
WARHAMHU WA'FU 'ANHU WA 'AAFIHI WA AKRIM NUZULAHU WA WASSI' MUDKHALAHU
WAGHSILHU BILMAA'I WATS TSALJI WAL BARADI WA NAQQIHI MINAL KHATHAAYAA KAMAA
YUNAQQOTS TSAUBUL ABYADLU MINAD DANASI WA ABDILHU DAARAN KHAIRAN MIN
DAARIHI WA AHLAN KHAIRAN MIN AHLIHI WA ZAUJAN KHAIRAN MIN ZAUJIHI WA QIHI
'ADZABAL QOBRI WA 'ADZABAN NAARI." ("Ya Allah, Ampunilah dia (mayat) berilah rahmat
kepadanya, maafkanlah dia dan selamatkanlah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai),
dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan
air salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan
baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah
keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau
suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah
dia dari siksa kubur dan Neraka lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka"). Auf
berkata; "Hingga saya berangan seandainya saya saja yang menjadi mayit itu, karena do'a
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada mayit tersebut.."
Bab: Di mana posisi imam saat menshalati jenazah
1602. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Abdul Warits bin Sa'id dari Husain bin Dzakwan ia berkata, telah menceritakan
kepadaku Abdullah bin Buraidah dari Samurah bin Jundub ia berkata; "Aku shalat (jenazah)
di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, menshalatkan jenazah Ummu Ka'ab yang
meninggal dunia ketika masa nifas (setelah melahirkan). Ketika itu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berdiri di sebelah pinggangnya." Dan telah menceritakannya kepada kami
Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak dan Yazid bin
Harun -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah mengabarkan
kepada kami Ibnul Mubarak dan Al Fadllu bin Musa semuanya dari Husain dengan isnad ini,
namun mereka tidak menyebutkan Ummu Ka'ab.
J ^ J isi l& y 4 \ jjil\ Uilli. iii-1
Jlss, 6^* ' n J
1603. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Uqbah bin
Mukram Al Ammi keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari
Husain dari Abdullah bin Buraidah ia berkata, Samurah bin Jundub berkata; "Pada masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku masih kecil, dan saya telah menghafal (beberapa
hadits) dari beliau, maka tidak ada yang menghalangiku untuk berbicara kecuali karena di
sini terdapat orang-orang yang usia mereka lebih tua dariku. Dan sungguh, saya pernah
shalat (jenazah) di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menshalatkan
jenazah seorang wanita yang meninggal dunia ketika masa nifas (setelah melahirkan). Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri (Shalat jenazah) di sebelah tengah-tengah
badannya." Dalam riwayat Ibnul Mutsanna, ia berkata; telah menceritakan kepadaku
Abdullah bin Buraidah, ia berkata; "Maka beliau pun berdiri tepat di tengahnya untuk
menshalatkannya."
Bab: Mengendarai kendaraan seusai dari jenazah (<Jj £ j)
j **/ ^
1604. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah -
lafazhnya dari Yahya- Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami -sementara Yahya
berkata- telah mengabarkan kepada kami Waki' dari Malik bin Mighwal dari Simak bin Harb
dari Jabir bin Samurah ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi kuda yang tak
berpelana, lalu beliau pun menaikinya usai mengurusi jenazah Ibnu Dahdah, sementara kami
berjalan di sekelilingnya.
e \^\ a S/i ^3 V53I
1605. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar -lafazh dari Ibnul Mutsanna- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dari
Jabir bin Samurah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menshalatkan jenazah
Ad Dahdah. Setelah itu, beliau diberi kuda yang tak berkelana. Kuda itu kemudian diikat oleh
seseorang hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menaikinya dan berjalan pelan,
sementara kami berjalan mengikuti di belakang beliau. Jabir berkata; Seorang laki-laki dari
sebuah kaum bertanya: "Berapakah batang pohonkah yang tergantung di jannah yang akan
diberikan untuk Dahdah?" atau Syu'bah berkata; "Untuk Abu Dahdah."
Bab: Membuat lahad dan mendirikan batu bata di atas mayit (
1606. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Ja'far Al Miswari dari Isma'il bin Muhammad bin Sa'd dari Amir bin Sa'd bin Abu
Waqash bahwa Sa'd bin Abu Waqash berkata di waktu sakit yang menyebabkan
kematiannya, "Buatkan bagiku lahad dan susunkan batu-batu di atas kuburanku
sebagaimana yang diperbuat pada kuburan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Memasang beludru di kuburan
i* s, „ V’ < \> * t' r >
\jljJST VJ I VJ _JVj 1
/ >
Ji j :ja
I5!i\ ^
a\
1607. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Waki' -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah
Telah menceritakan kepada kami Ghundar dan Waki' semuanya dari Syu'bah -dalam jalur
lain- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna -lafazh juga
miliknya- ia berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abu jamrah dari Ibnu Abbas ia
berkata; "Telah diletakkan kain berbulu tebal dan berwarna merah pada kuburan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam." Muslim berkata; Abu Jamrah namanya adalah Nashru bin Imran
dan Abu Tayyah namanya adalah Yazid bin Humaid, keduanya meninggal di Sarakhsa.
Bab: Perintah meratakan kuburan j-*L > \ )
1608. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Ahmad bin Amru Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits -dalam
jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Amru bin Harits -sementara dalam
riwayat Abu Thahir- bahwa Abu Ali Al Hamdani telah menceitakan kepadanya -sementara
dalam riwayat Harun- bahwa Tsumamah bin Syufay telah menceritakan kepadanya, ia
berkata; Kami pernah berada di negeri Romawi bersama Fadlalah bin Ubaid, tepatnya di
Rudis. Lalu salah seorang dari sahabat kami meninggal dunia, maka Fadlalah bin Ubaid pun
memerintahkan untuk menguburkannya dan meratakan kuburannya. Kemudian ia berkata;
Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk
meratakan kuburan."
1609. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Zuhair bin Harb -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang
lain- berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Habib bin Abu Tsabit
dari Abu Wa'il dari Abui Hayyaj Al Asadi ia berkata, Ali bin Abu Thalib berkata; "Maukah
kamu aku utus sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutusku?
Hendaklah kamu jangan meninggalkan patug-patung kecuali kamu hancurkan, dan jangan
pula kamu meninggalkan kuburan kecuali kamu ratakan." Dan telah menceritakan kepadaku
Abu Bakar bin Khallad Al Bahili Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan Telah
menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Habib dengan isnad ini, dan
ia mengatan, "Dan jangan pula kamu tinggalkan gambar kecuali kamu menghapusnya."
Bab: Larangan dari mengecat dan membangun kuburan
aJlC')
Sl \ S 9 ' U t 9 S 9 9\9 S 9 } Z / 1^*. ■“ ^ *' /9 \ 9 ^ / f- t 1 S *. ■“ ^
Ur t \\
s
t 9* 2 y >
5 > > 9 >
1610. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Ibnu Juraij dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang mengapur kuburan, duduk dan membuat
bangunan di atasnya." Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah Telah
menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq semuanya dari
Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir
bin Abdullah berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan
hadits semisalnya.
1611. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Isma'il bin Ulayyah dari Ayyub dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata; "Telah dilarang
untuk mengapur kuburan."
Bab: Larangan duduk dan shalat di atas kuburan
1612. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api, lalu terbakar baju
dan kulitnya adalah lebih baik baginya daripada ia harus duduk di atas kuburan." Dan telah
menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul
Aziz Ad Darawardi -dalam jalur lain- Dan telah menceritakannya kepadaku Amru An Naqid
Telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubaidi Telah menceritakan kepada kami
Sufyan keduanya dari Suhail dengan isnad ini, hadits yang semisalnya.
1613. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di Telah menceritakan kepada
kami Al Walid bin Muslim dari Ibnu Jabir dari Busr bin Ubaidullah dari Watsilah dari Abu
Martsad Al Ghanawi ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah
kalian duduk di atas kuburan, dan jangan pula kalian shalat dengan menghadap ke arahnya."
1614. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' Al Bajali Telah menceritakan
kepada kami Ibnul Mubarak dari Abdurrahman bin Yazid dari Busr bin Ubaidullah dari Abu
Idris Al Khaulani dari Watsilah bin Al Asyqa' dari Abu Martsad Al Ghanawi ia berkata; Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian shalat dengan
menghadap kuburan dan jangan pula kalian duduk di atasnya."
Bab: Shalat jenazah di masjid
1615. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di dan lshaq bin Ibrahim Al
Hanzhali -sedangkan lafazhnya milik lshaq- Ali berkata, telah menceritakan kepada kami -
sementara lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari
Abdul Wahid bin Hamzah dari Abbad bin Abdullah bin Zubair bahwa Aisyah menyuruh orang-
orang agar membawa jenazah Sa'd bin Abu Waqash ke Masjid untuk dishalatkan di situ.
Tetapi mereka tidak mengindahkan perintah tersebut, maka Aisyah pun berkata, "Alangkah
cepatnya orang lupa, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menshalatkan
Suhail bin Baidla' di Masjid."
**
dS\Z\l \ >'
9 f
\ (Jj ^ \
1616. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Bahz Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Musa
bin Uqbah dari Abdul Wahid dari Abbad bin Abdullah bin Zubair ia menceritakan dari Aisyah
bahwa ketika Sa'd bin Abi Waqash meninggal dunia, para isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan orang-orang agar membawa jenazahnya ke masjid untuk
dishalatkan (di situ). Permintaan tersebut mereka penuhi, maka dibawalah jenazah tersebut
ke muka kamar para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mereka shalatkan.
Kemudian dibawa kembali keluar melalui pintu jenazah yang berhubungan dengan tempat
duduk. Tidak berapa lama kemudian sampailah kabar kepada para istri nabi bahwa orang-
orang banyak mencela perbuatan mereka itu. Mereka berkata, "Jenazah tidak boleh dibawa
ke masjid." Ucapan orang banyak itu sampai pula kepada Aisyah. Maka Aisyah pun berkata,
"Alangkah cepatnya orang-orang mencela apa yang tidak mereka ketahui. Mereka mencela
kami membawa jenazah ke masjid. Padahal tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menshalatkan Suhail bin Baidla' kecuali di dalam masjid."
1617. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Muhammad bin Rafi' -
lafazhnya juga milik Ibnu Rafi'- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak yakni Ibnu Utsman, dari Abu Nadir dari
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa ketika Sa'd bin Abu Waqash meninggal, Aisyah
berkata, "Masukkanlah ia ke dalam masjid hingga aku bisa menshalatkannya." Namun
mereka tidak menyetujuinya, maka ia pun berkata, "Demi Allah, sungguh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah menshalatkan jenazah dua orang putra Baidla' di dalam
masjid, yaitu Suhail dan saudaranya." Muslim berkata; "Suhail bin Da'd adalah Ibnul Baidla',
dan ibunya adalah Baidla'.
Bab: Doa saat masuk pekuburan dan doa untuk penghuninya ( ^3Ja£-JljL>U
1618. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Yahya bin Ayyub dan
Qutaibah bin Sa'id -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang
yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Syarik, yaitu
anaknya Abu Namir dari Atha' bin Yasar dari Aisyah bahwa ia berkata; Pada malam gilirannya
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, di akhir malam beliau keluar ke Bagi' dan
mengucapkan: "Semoga keselamatan atas kalian wahai para penghuni (kuburan) dari kaum
mukminin. Apa yang dijanjikan Allah kepada kalian niscaya akan kalian dapati esok (pada hari
kiamat), dan kami Insya Allah akan menyusul kalian. Ya Allah ampunilah penduduk Baqi' yang
mati tenggelam." Qutaibah tidak menyebutkan; "Wa Ataakum."
A >.
> 9s\ * \ 9 t \h . > f ' 'O > Z s * ' 9 fC' ' * > k ^ ^ / < > » * f? ^ , f?
joii jT^>i3 ijijy ilsciii
> r ii5\jj3isii\3 , JlJuf disdiisj^ S^\$tfPjk&jU
'MbpljU
5 1J kSu ( ^=v > i\
1619. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari Abdullah bin Katsir
bin Muthallib bahwa ia mendengar Muhammad bin Qais berkata, saya mendengar Aisyah
menceritakan, ia berkata; "Maukah kalian aku ceritakan sebuah hadits dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan juga dariku?" Kami menjawab, "Ya." -dalam jalur lain- Dan
telah menceritakan kepadaku seorang yang mendengar Hajjaj Al A'war, dan lafazh juga
miliknya, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdullah -seorang laki-
laki dari Qurais- dari Muhammad bin Qais bin Makhramah bin Al Muthallib bahwa pada
suatu hari ia berkata, "Maukah kalian aku ceritakan (hadits) dariku dan dari ibuku?" -maka
kami pun menyangka bahwa yang ia maksud dengan ibunya adalah Ibu yang telah
melahirkannya- la berkata; Aisyah berkata, "Maukah kalian aku ceritakan hadits dariku dan
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" kami menjawab, "Ya, mau." Aisyah berkata;
Pada suatu malam ketika giliran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di rumahku, setelah
beliau menanggalkan pakaiannya, meletakkan terompahnya dekat kaki dan membentangkan
pinggir jubahnya di atas kasur, beliau lantas berbaring. Setelah beberapa lama kemudian dan
barangkali beliau menyangkaku telah tidur, beliau mengambil baju dan terompahnya,
dibukanya pintu perlahan-lahan dan kemudian ditutupnya kembali perlahan-lahan.
Menyaksikan beliau seperti itu, kukenakan pula bajuku dan kututup kepalaku dengan kain,
kemudian aku mengikuti beliau dari belakang hingga sampai di Baqi'. Ketika sampai di sana
beliau berdiri agak lama, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya tiga kali, sesudah
itu beliau berbalik pulang. Aku pun berbalik pula mendahului beliau. Kalau beliau berjalan
cepat, maka aku pun berjalan cepat-cepat. Bila beliau berlari kecil, aku pun demikian. Ketika
beliau sampai, aku pun sudah sampai lebih dulu dari beliau. Kemudian aku masuk ke dalam
rumah dan langsung tidur. Setelah itu, beliau masuk dan bertanya: "Kenapa kamu wahai
Aisyah? Kudengar nafasmu kembang kempis.?" Jawabku, "Tidak ada apa-apa wahai
Rasulullah?" Beliau berkata: "Ceritakanlah kepadaku atau kalau tidak Allah -Yang
MahaLembut dan Mengetahui- akan menceritakannya padaku." Aku menjawab, "Wahai
Rasulullah, demi bapak dan ibuku." Lalu kuceritakanlah kepada beliau apa yang sebenarnya
terjadi. Beliau berkata, "Kalau begitu, kamulah kiranya bayangan hitam yang saya lihat di
depanku tadi?" Saya menjawab, "Ya, benar wahai Rasulullah." Maka beliau pun mendorong
dadaku dengan keras hingga terasa sakit bagiku. Kemudian beliau berkata, "Apakah kamu
masih curiga, Allah dan Rasul-Nya akan berbuat curang kepadamu?" jawabku, "Setiap apa
yang dirahasiakan manusia, pasti Allah mengetahuinya pula." Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kenapa beliau sampai keluar. Beliau bercerita:
"Tadi Jibril datang, tapi karena ia melihat ada kamu, dia memanggilku perlahan-lahan
sehingga tidak terdengar olehmu. Aku menjawab panggilannya tanpa terdengar pula
olehmu. Dia tidak masuk ke rumah, karena kamu menanggalkan pakaianmu. Dan aku pun
mengira bahwa kamu telah tidur, karena itu aku segan membangunkanmu khawatir engkau
akan merasa kesepian. Jibril berkata padaku, 'Allah memerintahkan agar Tuan datang ke
Baqi' dan memohonkan ampunan bagi para penghuninya.' Aku berkata, 'Lalu apa yang
kubaca sesampai di sana wahai rasulullah? ' Jibril menjawab, 'Bacalah: AS SALAAMU 'ALA
AHLID DIYAAR MINAL MUKMINIIN WAL MUSLIMIIN WA YARHAMULLAHUL MUSTAQDIMIIN
MINNAA WAL MUSTA'KHIRIIN WA INNAA INSYAA'ALLAHU BIKUM LAAHIQUUN (Semoga
keselamatan tercurah bagi penduduk kampung orang-orang mukmin dan muslim ini. Dan
semoga Allah memberi rahmat kepada orang-orang yang telah mendahului kami dan orang-
orang kemudian, dan kami insya Allah akan menyusul kalian semua). 1 "
p,
1620. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Al Asadi dari
Sufyan dari Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari bapaknya ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada mereka apa yang mesti mereka
kerjakan apabila mereka hendak keluar ziarah kubur. Maka salah seorang dari mereka
membaca do'a sebagaimana yang tertera dalam riwayat Abu Bakar; "AS SALAAMU 'ALA
AHLID DIYAAR -sementara dalam riwayat Zuhair- AS SALAAMU 'ALAIKUM AHLAD DIYAARI
MINAL MUKMINIIN WAL MUSLIMIIN WA INNAA INSYAA'ALLAHU BIKUM LAAHIQUUN
ASALULLAHA LANAA WALAKUMUL 'AAFIYAH (Semoga keselamatan tercurah bagi penghuni
(kubur) dari kalangan orang-orang mukmin dan muslim dan kami insya Allah akan menyulul
kalian semua. Saya memohon kepada Allah bagi kami dan bagi kalian Al 'Afiyah
(keselamatan)."
Bab: Permintaan izin Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada rabbnya
1 ^ I > »> t .
U »
■ 0 >a» l' i
«■ «j' y t t ? , __
1621. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Muhammad bin Abbad -
lafazhnya milik Yahya- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan bin
Mu'awiyah dari Yazid yaitu Ibnu Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku mohon izin kepada Rabb-ku untuk
memohonkan ampun bagi ibuku, tetapi tidak diperkenankan. Kemudian aku meminta izin
untuk menziarahi kuburnya, maka diperkenankan."
JO
1622. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid dari Yazid bin
Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menziarahi kubur ibunya, lalu beliau menangis sehingga orang yang berada di sekelilingnya
pun ikut menangis. Kemudian beliau bersabda: "Saya memohon izin kepada Rabb-ku untuk
memintakan ampunan baginya, namun tidak diperkenankan oleh-Nya, dan saya meminta
izin untuk menziarahi kuburnya lalu diperkenankan oleh-Nya. Karena itu, berziarahlah kubur
karena ia akan mengingatkan kalian akan kematian."
^ ^ **/ ^ **/ ^
9\* ' \£ 9 I ' > 9 ' .<£>> »>| . . S t» ' I» 9*4 S > \'£\* \ ’ '*
1623. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Abdulalh bin Numair dan Muhammad bin Al Mutsanna -sedangkan lafazhnya milik Abu Bakar
dan Ibnu Numair- mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail
dari Abu Sinan -ia adalah Dlirar bin Murrah- dari Muharib bin Ditsar dari Ibnu Buraidah dari
bapaknya ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dahulu aku melarang
kalian untuk ziarah kubur, maka sekarang ziarahilah. Dahulu aku melarang kalian untuk
menyimpan daging hewan kurban lebih dari tiga hari, maka sekarang simpanlah selama jelas
bagimu manfaatnya. Dahulu aku melarang kalian membuat anggur selain dalam qirbah,
maka sekarang minumlah dari segala tempat air, asal jangan kamu minum yang
memabukkan." Ibnu Numair berkata dalam hadits yang diriwayatkannya; Dari Abdullah bin
Buraidah dari bapaknya -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Zubaid Al Yami dari Muharib
bin Ditsar dari Ibnu Buraidah -menurutku- dari bapaknya -keraguan dari Abu Khaitsamah-
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin Uqbah dari Sufyan
dari Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari bapaknya dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar dan
Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid semuanya dari Abdurrazaq dari Ma'mar dari
Atha' Al Khurasani ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Buraidah dari
bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Semuanya adalah semakna dengan hadits
Abu Sinan.
Bab: Tidak menshalati orang yang bunuh diri Jj>)
< CJl £■ ^yaS [ ^ \ c.
1624. Telah menceritakan kepada kami 'Aun bin Sallam Al Kufi telah mengabarkan kepada
kami Zuhair dari Simak dari Jabir bin Samurah ia berkata; Pernah didatangkan kepada beliau
shallallahu 'alaihi wasallam jenazah seorang laki-laki yang bunuh diri dengan anak panah.
Tetapi jenazah tersebut tidak dishalatkan oleh beliau.
13. KITAB: ZAKAT
Bab: Bab (c-jL»)
^ ^ ^ **
5 JP 1-1*9 ^,11] 3 ^ |»AJ“ J aIJl£.4Ij 1 J^> 1 £jX-. ^ j.XiJ 1 (J ' 3"^ <*-o \ Ij£> JjIa»- ^
^ x ^
juSji 'jfekjM J\
"SJ^^JIoo Jl^
1625. Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhammad bin Bukair An Naqid Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah ia berkata, saya bertanya kepada Amru bin
Yahya bin Umarah lalu ia mengabarkan kepadaku dari bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak wajib dizakati bahan makanan
pokok yang kurang dari lima Wasq (lima wasaq sama dengan enam puluh sha'), tidak pula
pada binatang ternak yang kurang dari lima ekor, dan emas perak yang kurang dari lima
uqiyah (lima uqiyah sama dengan dua ratus dirham)." Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain-
Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Idris keduanya dari Yahya bin Sa'id dari Amru bin Yahya dengan isnad ini hadits
yang semisal. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Amru bin Yahya bin Umarah dari bapaknya Yahya bin Umarah, ia berkata, saya
mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi isyarat dengan
tangannya beserta lima jari-jemarinya. Kemudian ia menyebutkan hadits yang serupa
dengan haditsnya Ibnu Uyainah.
> ’ i , i k-t*
’ , . „ * ,>
/ S' > * \ 9
6 J
S' •• ^ ^ ^ •*
is*j ji.
43 ( 3^3 ^ 6 43 - X ^> ^ 3 ^ 0 - 5 * 0*^3 0^3 ^ 6 La _»3
s' ?
1626. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari Telah
menceritakan kepada kami Bisyr yakni Ibnu Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami
Umarah bin Ghaziyyyah dari Yahya bin Umarah ia berkata, saya mendengar Abu Sa'id Al
Khudri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak wajib dizakati
binatang ternak yang kurang dari lima ekor, dan emas perak yang kurang dari lima uqiyah
(lima uqiyah sama dengan dua ratus dirham)."
1627. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru An Naqid
dan Zuhair bin Harb mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari
Isma'il bin Umayyah dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Yahya bin Umarah dari Abu
Sa'id Al Khudri ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak wajib
dizakati kurma dan biji-bijian yang kurang dari lima wasq."
1628. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada
kami Abdurrahman bin Mahdi Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il bin
Umayyah dari Muhammad bin Yahya bin Hayyan dari Yahya bin Umarah dari Abu Sa'id Al
Khudri bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak wajib dizakati biji-bijian dan
kurma yang tidak cukup lima Wasq; dan tidak wajib dizakati pula binatang ternak yang
kurang dari lima ekor; dan tidak wajib pula dizakati perak yang kurang dari lima uqiyah." Dan
telah menceritakan kepadaku Abdu bin Humaid Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Adam Telah menceritakan kepada kami Sufyan Ats Tsauri dari Isma'il bin Umayyah dengan
isnad ini, semisal hadits Ibnu Mahdi. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'
Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ats Tsauri
dan Ma'mar dari Isma'il bin Umayyah dengan isnad ini, sebagaimana hadits Ibnu Mahdi dan
Yahya bin Adam, hanya saja, ia mengatakan; la menggantikan At Tamr (kurma kering)
dengan Tsamar (kurma basah).
^yZf~ jl34.j\pjLl*iJjAlJLC-^\ ( ^^45i\ ( J_jjijj^C-4li\ Alc-^ ^Li-^j-C- \£j£-
<3^* 3^ 5 j£ ^-** j '&'^> jW\ 2 3^ <S J 1 ^ o*^ J 3
^ ^ / / / x / ^
asj^ ^liLSl
1629. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Harun bin Sa'id Al Aili ia
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku lyadl bin
Abdullah dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa beliau bersabda: "Tidak wajib dizakati perak yang kurang dari lima Uqiyah, tidak pula
unta yang kurang dari lima ekor, dan tidak pula kurma yang kurang dari lima wasq."
Bab: Sepersepuluh atau setengah dari sepersepuluh ( j\
1630. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir Ahmad bin Amru bin Abdullah bin Amru
bin Sarh dan Harun bin Sa'id Al Aili dan Amru bin Sawwad dan Al Walid bin Syuja' semuanya
dari Ibnu Wahb - Abu Thahir berkata- telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb
dari Amru bin Harits bahwa Abu Zubair telah menceritakan kepadanya, bahwa saya
mendengar Jabir bin Abdullah menyebutkan bahwa ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tanaman yang mendapat air sungai dan tadah hujan, zakatnya
sepersepuluh. Dan tanaman yang mendapat air dengan cara usaha, seperti dengan kincir air
dan sebagainya, zakatnya seperduapuluh."
Bab: Seorang muslim tidak mengeluarkan zakat pada kuda dan budaknya
^ /
A3J^<U-o^S
1631. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Abdullah bin Dinar dari Sulaiman bin Yasar dari Irak bin
Malik dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: " Seorang
muslim tidak wajib menzakati hamba sahaya dan kudanya."
^ ♦*
l-r*V V»;. V ’ <T^ > ’ <> °>Y*L\'Z\' t\l *
1632. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepada
kami Ayyub bin Musa dari Makhul dari Sulaiman bin Yasar dari Irak bin Malik dari Abu
Hurairah -Amru mengatakan- dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -sementara Zuhair
berkata-sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Tidak wajib bagi seorang muslim
menzakati hamba sahanya dan kudanya." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Bilal -dalam jalur lain- Telah menceritakan
kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid -dalam jalur lain-
Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan kepada
kami Hatim bin Isma'il semuanya dari Khutsaim bin Irak bin Malik dari bapaknya dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan semisalnya.
1633. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad
bin Isa mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Makhramah dari bapaknya dari Irak bin Malik ia berkata, saya mendengar Abu
Hurairah menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak
wajib menzakati hamba sahaya kecuali zakat fitrahnya."
Bab: Mendahulukan dalam mengeluarkan zakat dan menahannya
j^Asl45\^
^\ j^, jl^.\ jsl cr ^-\ 3i \^iu^5 ^aLl5 ( ^=^.^ 5iU^ \J»1 \!^
1634. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Ali bin Hafsh Telah menceritakan kepada kami Warqa' dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus Umar untuk
mengambil sedekah (zakat). Lalu dikatakan: Ibnu Jamil enggan menunaikannya, begitu juga
Khalid bin Al Walid dan Al 'Abbas paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun berkata: "Tidaklah Ibnu Jamil kufur nikmat kecuali
disebabkan karena dia adalah seorang yang fakir, maka semoga Allah memberinya
kecukupan. Adapun Khalid, sungguh kalian telah berlaku lalim terhadapnya, ia telah
menyimpan beberapa tamengnya untuk persiapan perang di jalan Allah. Adapun Al Abbas,
maka kewajibannya menjadi tanggung jawabku, begitu juga kewajibannya yang lain."
Kemudian beliau berkata: "Wahai Umar, tidakkah kamu merasa bahwa sesungguhnya
paman seorang lelaki pada hakekatnya seperti bapaknya sendiri?"
Bab: Zakat fitri kaum muslimin dengan kurma dan gandum j
1635. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah bin
Sa'id keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Malik -dalam jalur lain- Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah mewajibkan zakat Fithrah di bulan Ramadlan atas setiap orang muslim, baik
dia itu merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan, yaitu satu sha' kurma atau satu sha'
gandum.
? ,\ , / > /t ,/ '
3 \ /\jLv® 3 1 -X^£- ,
1636. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah mengabarkan kepada kami
bapakku -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah -
lafazh juga miliknya- ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan
Abu Usamah dari Ubaidullah dari Nafi 1 dari Ibnu Umar ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah mewajibkan zakat fithrah sebanyak satu sha' kurma atau gandum atas
setiap hamba sahaya atau orang merdeka, anak kecil maupun dewasa.
JjjiS Jls
1637. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Yazid bin Zurai' dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mewajibkan sedekah ramadlan (zakat fithrah) atas setiap orang yang merdeka dan
hamba sahaya, baik laki-laki atau pun perempuan, yaitu berupa satu sha' kurma atau
gandum. Maka orang-orang pun menyamainya dengan setengah sha' gandum.
1638. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Laits -dalam jalur lain- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah
mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar berkata; Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membayar Zakat Fithri berupa
satu sha' kurma atau satu sha' gandum. Ibnu Umar berkata; Maka orang-orang pun
menyamakannya dengan dua Mud gandum.
J
1639. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Nafi' dari Abdullah
bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mewajibkan Zakat Fithri di
bulan ramadlan atas setiap jiwa dari kaum muslimin, baik orang merdeka, hamba sahaya,
laki-laki atau pun perempuan, anak kecil maupun dewasa, yaitu berupa satu sha' kurma atau
satu sha' gandum.
y^y\s\^a j\\a3V^y»\s\^> j\ ^aj^oLc-L^»
1640. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Zaid bin Aslam dari lyadl bin Abdullah bin Sa'd bin Abu Sarh bahwa ia
mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; "Kami membayar zakat fithri berupa satu sha'
gandum atau kurma atau satu sha' keju atau anggur kering."
ly»\A^>j\ j^£y»Vc\^> '» j}\
jjJn JiJ\
1641. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah
menceritakan kepada kami Dawud bin Qais dari lyadl bin Abdullah dari Sa'id Al Khudri ia
berkata; Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih hidup, kami membayar
zakat fithrah untuk setiap orang, baik anak kecil maupun dewasa, merdeka maupun budak,
yaitu satu sha' makanan berupa keju, atau gandum, atau kurma atau anggur kering. Pada
masa pemerintahan Mu'awiyah bin Abu Sufyan, dia berpidato di hadapan jama'ah haji atau
umrah, katanya antara lain; "Dua Mud gandum negeri Syam sama dengan satu sha' kurma."
Karena pidatonya itu maka banyak orang yang membayar zakat fithrahnya seperti itu. Abu
Sa'id berkata, "Tetapi aku tetap saja membayar seperti apa yang telah kulakukan sejak
zaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga akhir hayatku."
Jai I\sisj£ j* ilN
Ja3\£^o\_£-L^>
1642. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq dari Ma'mar dari Isma'il bin Umayyah ia berkata, telah mengabarkan
kepadaku lyadl bin Abdullah bin Sa'd bin Abu Sarh bahwa ia mendengar Sa'id Al Khudri
berkata; Kami mengeluarkan zakat Fithrah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
yakni dari setiap anak kecil dan besar, merdeka atau hamba sahaya, berupa tiga bahan
makanan pokok yaitu, satu sha' kurma, atau satu sha' keju atau satu sha' gandum. Kami
senantiasa membayarnya seperti itu hingga pada masa pemerintahan Mu'awiyah.
Menurutnya, bahwa dua Mud gandum Syam adalah setara dengan satu sha' kurma. Abu
Sa'id Al Khudri berkata, "Adapun saya, maka saya tetap saja membayarnya seperti biasanya."
1643. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari Harits bin Abdurrahman
bin Abu Dzubab dari lyadl bin Abdullah bin Abu Sarh dari Sa'id Al Khudri ia berkata; "Kami
membayar zakat fithrah dari tiga jenis bahan pokok, yaitu keji, kurma dan gandum."
J a3\^y»Vc-\^> ^-»3
'
1644. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami
Hatim bin Isma'il dari Ibnu Ajian dari lyadl bin Abdullah bin Abu Sarh dari Sa'id Al Khudri
bahwa ketika Mu'awiyah menyamakan setengah sha' gandum dengan satu sha' kurma, maka
Abu Sa'id mengingkari hal itu seraya berkata, "Saya tidak akan mengeluarkan zakat fithrah
kecuali dengan bahan pokok yang saya keluarkan pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, yaitu satu sha' kurma, atau satu sha' anggur kering atau satu sha' dari gandum
atau keju."
Bab: Perintah untuk mengeluarkan zakat fitri sebelum shalat Id (
J-3)
1645. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan agar membayar zakat fithrah sebelum manusia berangkat
menunaikan shalat led.
3
1646. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Nafi' dari Abdullah
bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan agar membayar
zakat fithrah sebelum manusia berangkat untuk menunaikan shalat led.
Bab: Dosa bagi yang menolak mengeluarkan zakat
^oi^r^i^kL
cW- 1 j ' j j j j J-*'
^SlA^\ J-^ J^jli J>$k j4li\j>-
dI^1us^4^^Uy^U35i\3^^\iU^di^1 Ui^3Ji^>j r ^*i\
{i .>:\jisS 3 iiL ^£^531% s^b^ }*^j\£&'\^\
>> IL^-r ->i
1647. Dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Hafsh yaitu putra Maisarah Ash Shan'ani dari Zaid bin Aslam bahwa Abu Shalih Dzakwan
bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Siapa yang mempunyai emas dan perak, tetapi dia tidak membayar zakatnya, maka di hari
kiamat akan dibuatkan untuknya seterika api yang dinyalakan di dalam neraka, lalu
diseterikakan ke perut, dahi dan punggungnya. Setiap seterika itu dingin, maka akan
dipanaskan kembali lalu diseterikakan pula padanya setiap hari -sehari setara lima puluh
tahun (di dunia) - hingga perkaranya diputuskan. Setelah itu, barulah ia melihat jalannya
keluar, adakalanya ke surga dan adakalanya ke neraka." Kemudian ditanyakan kepada
beliau, "Wahai Rasulullah, lantas bagaimana dengan unta?" beliau menjawab: "Begitu pula
unta, jika pemiliknya tidak membayarkan zakatnya. Diantara zakatnya adalah membayar
shadaqah dengan susu yang diperah darinya pada hari ketika ia mendatangi air untuk
meminumnya. Maka pada hari kiamat kelak, orang itu akan ditelentangkan di tempat yang
rata agar diinjak-injak oleh unta-unta yang paling besar dan gemuk-gemuk, serta anak-
anaknya yang paling kecil. Semuanya menginjak-injak dengan kukunya serta menggigit
dengan giginya yang tajam. Setiap yang pertama lewat, datang pula yang lain menginjak-
injaknya. Demikianlah hal itu berlangsung setiap hari hingga perkaranya selesai diadili. Satu
hari di sana sama dengan lima puluh ribu tahun di dunia. Setelah itu, barulah ia dapat
melihat jalannya keluar, mungkin ke surga dan mungkin pula ke neraka." Kemudian
ditanyakan kembali pada beliau, "Wahai Rasulullah, lantas bagaimana dengan sapi dan
kambing?" Beliau menjawab: "Ya, tidak ketinggalan pula pemilik sapi dan kambing yang tidak
membayar zakatnya. Niscaya pada hari kiamat kelak, dia akan ditelentangkan di suatu
tempat yang rata, supaya diinjak-injak oleh sapi dan kambing itu dengan kukunya yang tajam
dan juga menanduknya dengan tanduk-tanduknya, baik kambing tersebut bengkok
tanduknya atau tidak bertanduk ataupun pecah tanduknya. Bila yang pertama telah lewat.
maka akan diikuti pula oleh yang kedua dan seterusnya, hingga perkaranya selesai
diputuskan. Satu hari di dunia sama dengan lima puluh ribu tahun di dunia. Setelah itu, ia
baru bisa melihat jalannya keluar, apakah dia ke surga ataukah ke neraka." Kemudian
ditanyakan lagi kepada beliau, "Jika kuda bagaimana ya Rasulullah?" beliau menjawab:
"Kuda itu ada tiga macam, yaitu; (Pertama), yang bisa mendatangkan dosa, (kedua) sebagai
penghalang dan (ketiga) yang bisa mendatangkan pahala. Sedangkan kuda yang
mendatangkan dosa adalah apabila orang memeliharanya karena riya', untuk kemegahan
dan kebanggaan serta untuk memerangi Islam. Maka kuda bagi orang itu menjadi sumber
dosa. (Kedua), kuda sebagai penghalang, yaitu kuda yang dipersiapkan untuk jihad di jalan
Allah, kemudian pemiliknya tidak lupa akan hak Allah dengan cara memeliharanya dan
mempergunakannya untuk berjihad, maka kuda bagi orang itu adalah sebagai pelindung
baginya. (Ketiga), kuda sebagai ladang pahala. Yaitu kuda yang dipersiapkan untuk berjihad
di jalan Allah dan membela kepentingan umat Islam di ladang-ladang penggembalaan
mereka. Maka apa-apa yang dimakan kuda itu di ladang tersebut, dituliskan bagi pemilik
kebun kebajikan sebanyak apa yang dimakan kuda tersebut dan dituliskan pula kebajikan
sebanyak kotoran dan air kencing yang dikeluarkan kuda tersebut. Bila tali kuda itu terputus,
kemudian kuda itu lari jauh, maka dituliskan untuk pemiliknya kebajikan sebanyak jejak dan
tahi kuda itu. Setiap kuda itu melewati sungai, lalu ia minum tanpa sengaja atau diberi
minum oleh pemiliknya, maka Allah akan menuliskan kebajikan bagi pemiliknya sebanyak air
yang diminum kudanya itu." Setelah itu, ditanyakan lagi kepada beliau, "Bagaimana kalau
himar (keledai) wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Allah tiada menurunkan wahyu apa-
apa kepadaku mengenai himar, selain ayat yang pendek tetapi mencakup yaitu, 'Barangsiapa
yang mengerjakan kebajikan sebesar zarrah (biji sawi), niscaya ia akan melihat (pahala) nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan seberat zarrah, niscaya ia akan melihat pula
balasannya. 1 " Dan telah menceritakan kepadaku Yunus bin Abdul A'la Ash Shadafi telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Hisyam bin
Sa'd dari Zaid bin Aslam dalam isnad ini, dan semakna dengan hadits Hafsh bin Maisarah
hingga akhirnya. Hanya saja ia mengatakan; "Siapa pun pemilik Unta yang tidak membayar
haknya (zakatnya)." Dia tidak mengatakan; "Minhaa haqqihaa" (dari haknya)." Dan ia
menyebutkan didalamnya: "laa yafqidu minhaa fashiilan waahidan", ia berkata: "yukwa
bihaa janbahu wa jabhatuhu wa dhahruhu" (lalu diseterikakan ke perut, dahi dan
punggungnya).
t&cA'j U\ \^3 J
£j£5\3iU\3 ^jw:3^JiS\ Jvs^1^d\^1^s1^j^.3Vs^vlj\J^p^l4J\J^^
J4^\ ^V^sl\ ^ V^l 3 \i a, f 3 k^\ 3 ^ jl V4^>\
i\jt i^ji\j^. jUi^jji-^ 31,34» ^5^34 j^ 34 -^
[^^\^4^^dJfh^^[i^jij\^V^\cJt'j\ij i j4 t j\S^d^yi
Lglj /><*'_# j £-Vl /i Ji £.114/4 j 4 fe ^;>5 j^a'i'f £l £.utii Jjj\£.'l
> .> ^.
'«U -'^
li^i;
b 3i4jii\ ^ls jj^^^^\ii\ Ji^-\i]\^jlt illi jj^
i >:fJ^0i3i%3-^3^ } &\ti\^\^\ls%^\ i^i^^\33Slu3isi\3 ^3
* ^£,U , x t \ ^. * x \ "*! ^ 9 '\' 9 ;/ Ki ^1 ^ (> . x \ ^ 'j. .. i ”•* 4\ « •, t s 9 /* / /
£j-£* _j lS*^" ^■>^jlj'«aJl£' w4>»\j^» X^j t ^ **^^^s^s3o w4>«Xi>- ^ j d^>
^teu>\ j^\ j _^3 ^
1648. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdul Malik Al Umawi Telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Al Mukhtar Telah menceritakan kepada kami
Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang pemilik harta benda yang tidak membayar
zakatnya, melainkan pada hari kiamat akan dibuatkan untuknya seterika api yang dipanaskan
di neraka Jahannam, kemudian disetrikakan pada lambungnya, dahinya dan punggungya.
Hingga Allah memutuskan diantara hamba-hambaNya di suatu hari yang lamanya sama
dengan lima puluh ribu tahun dibanding hari di dunia. Kemudian barulah dilihatkan jalannya
ke surga atau ke neraka. Dan tidak ada seorang pemilik unta pun yang enggan mengeluarkan
haknya (zakat dari untanya) melainkan (pada hari kiamat kelak) ia dilentangkan di suatu
tempat yang datar, lalu ia diinjak dan digigit oleh unta-unta itu. Setiap kali unta yang terakhir
telah melaluinya, maka unta yang pertama kembali melaluinya. Demikianlah hingga Allah
memutuskan perkara di antara para manusia pada suatu hari, dimana waktu itu sama
dengan lima puluh ribu tahun (di dunia), dan baru ia akan melihat jalannya, apakah ke surga
ataukah ke neraka. Dan tidak seorang pemilik kambing yang tidak menunaikan zakatnya
melainkan pada hari kiamat ia akan dilentangkan pada tempat yang datar, lalu kambing-
kambing itu menginjaknya dengan kukunya dan menanduknya dengan tanduk-tanduknya. Di
antara kambing itu tidak ada yang bengkok tanduknya dan tidak ada pula yang tidak
bertanduk. Setiap kali kambing yang terakhir telah melaluinya, maka kambing yang pertama
kembali melaluinya. Demikianlah hingga Allah memutuskan perkara di antara para manusia
pada suatu hari, dimana waktu itu sama dengan lima puluh ribu tahun (di dunia), dan baru ia
akan melihat jalannya, apakah ke surga ataukah ke neraka." Suhail berkata; "Aku tidak tahu,
apakah beliau menyebutkan sapi atau tidak." Kemudian para sahabat bertanya, "Bagaimana
dengan kuda, ya Rasulullah?" beliau bersabda: "Pada ubun-ubun kuda itu, padanya terikat
kebaikan hingga hari kiamat. Kuda itu tiga macam; yaitu kuda yang pemiliknya akan
mendapatkan pahala, kuda yang menjadi perisai, dan kuda yang pemiliknya mendapatkan
dosa. Adapun kuda yang pemiliknya mendapat pahala adalah kuda yang dipersiapkan untuk
membela agama Allah, dan untuk berjihad di jalan Allah. Maka apa-apa yang dimakan kuda
itu dituliskan bagi pemiliknya kebajikan sebanyak apa yang dimakan kuda tersebut. Jika ia
menggembalakannya di padang gembalaan maka akan ditulis bagi pemiliknya kebajikan
sebanyak yang dimakannya. Bila kuda tersebut diberi air minum dari sungai maka akan
dituliskan kebajikan bagi pemiliknya sebanyak air yang diminumnya. Bila tali kuda itu
terputus, kemudian kuda itu lari ke tempat yang tinggi maka dituliskan untuk pemiliknya
kebajikan sebanyak jejak yang dilalui kuda itu. Sedangkan kuda yang menjadi perisai bagi
pemiliknya adalah orang yang memelihara kuda untuk kemuliaan dan perhiasan dengan
tidak melupakan hak Allah, yaitu dijadikan sebagai tunggangan dan diperhatikan pula
makanannya, baik di masa mudah atau sulit. Sedangkan kuda yang pemiliknya akan
mendapat dosa ialah apabila orang memeliharanya untuk menyombongkan diri dan karena
riya', maka kuda bagi orang itu menjadi sumber dosa." Para sahabat bertanya lagi,
"Bagaimana dengan keledai wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Tidak ada sesuatu yang
diturunkan oleh Allah tentang himar kecuali ayat ini yang pendek namun menyeluruh;
'Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan sebesar zarrah (biji sawi), niscaya ia akan melihat
(pahala) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan seberat zarrah, niscaya ia akan
melihat pula balasannya."' Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz Ad Darawardi dari Suhail dengan isnad ini, dan ia pun
menuturkan hadits itu. Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Abdullah bin
Bazi' Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Rauh
bin Al Qasim Telah menceritakan kepada kami Shuhail bin Abu Shalih dengan isnad ini dan ia
berkata; la mengganti AQSHAA' dengan ADLBAA'. Dan ia juga menyebutkan; "Lalu
disetrikakan pada lambung dan punggungnya." dan ia tidak menyebutkan "JABINUHU
(keningnya)." Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits bahwa Bukair telah
menceritakan kepadanya dari Dzakwan dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bahwa beliau bersabda: "Jika seorang hamba tidak menunaikan hak Allah atau
Shadaqah (zakat) untanya..." Lalu ia menuturkan hadits sebagaimana hadits Suhail dari
bapaknya.
^c^*3^^vs£l^
£
s j, s / ^ 'S
^i\ li ^aL. ^151 fs&li UoISa^: ^sl l^l^^V r j;i^U-^\4k
dJLe* j>$' J^ls^lf X\ ji
45i\ 4 J_«^^l^ ; dLfr ( J^jl^x>i ; ^3W^ , ®®-3^- c 'i-S^ b SjLc-\_3
1649. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' -lafazh
miliknya- Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah
Al Anshari berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah seorang pemilik unta yang tidak menunaikan haknya, kecuali ia akan datang pada
hari kiamat dengan jumlah yang banyak, lalu dia ditelakkan pada suatu tanah datar,
kemudian ternak itu menginjak-injaknya dengan kukunya. Dan tidak pula pemilik sapi yang
tidak menunaikan haknya, kecuali sapi itu akan datang pada hari kiamat dengan jumlah yang
banyak, lalu dia diletakkan pada tanah datar kemudian sapi-sapi itu menanduknya dengan
tanduk-tanduknya dan menginjaknya dengan kuku-kukunya. Dan tidaklah seorang pemilik
kambing yang tidak menunaikan haknya, kecuali kambing itu akan datang pada hari kiamat
dengan jumlah yang banyak, lalu ia pun diletakkan pada suatu tanah datar, dan kambing-
kambing itu pun menanduknya dan menginjaknya dengan kuku-kukunya. Di antara binatang
ternak itu tidak ada yang tidak bertanduk dan tidak pula patah tanduknya. Tidak seorang pun
pemilik harta benda yang tidak membayar zakatnya, melainkan hartanya itu berubah
menjadi ular besar dan berbisa, yang mengikuti pemiliknya ke mana saja ia pergi, sedangkan
dia sendiri selalu lari dari ular itu. Lalu dikatakanlah kepadanya: 'Ambillah hartamu ini yang
kamu simpan, sesungguhnya Aku Maha Kaya darinya. 1 Setelah dia tahu bahwa dia tidak
dapat lari dari ular itu, maka dimasukkannya tangannya ke mulut ular itu, lalu ular itu
menggigitnya seperti hewan jantan menggigit." Abu Zubair berkata; Saya mendengar Ubaid
bin Umair mengatakan ungkapan ini. kemudian kami bertanya kepada Jabir bin Abdullah
tentang hal itu, maka ia pun mengatakan sebagaimana apa yang dikatakan oleh Ubaid bin
Umair. Abu Zubair berkata; saya mendengar Ubaid bin Umair berkata; Seorang laki-laki
berkata; "Wahai Rasulullah, apakah hak unta itu?" beliau menjawab: "Yaitu membawanya ke
air (untuk minum), memperternakkan betinanya, membibitkan jantannya, memerah susunya
dan mempergunakannya di jalan Allah."
1650. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair Telah
menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari Abu
Zubair dari Jabir bin Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Tidaklah seorang yang mempunyai unta, sapi atau pun kambing lalu ia tidak menunaikan
haknya, melainkan nanti pada hari kiamat akan didudukkan di suatu tanah datar, lalu akan
diinjak-injak oleh ternak-ternak yang memiliki kuku dengan kukunya dan ditanduk dengan
tanduknya. Pada hari itu tidak ada hewan yang tidak bertanduk, dan tidak ada pula yang
patah tanduknya." Kami pun bertanya, "Ya Rasulullah, apakah haknya?" beliau menjawab:
"Membibitkan jantannya, menternakkan betinanya, memerah susunya, membawanya ke air,
dan mempergunakannya di jalan Allah. Tidak seorang pun pemilik harta yang tidak
membayar zakatnya, melainkan hartanya itu berubah menjadi ular besar yang botak, yang
mengikuti pemiliknya ke mana saja ia pergi, sedangkan dia sendiri selalu lari dari ular itu. lalu
dikatakanlah kepadanya: 'Inilah hartamu yang kamu bakhil dengannya.' Setelah dia tahu
bahwa dia tidak dapat lari dari ular itu, maka dimasukkannya tangannya ke mulut ular itu,
lalu ular itu menggigitnya seperti hewan jantan menggigit."
Bab: Keridla'an pengumpul zakat j\)
v\ A >w<'\’ t -i" »ik*V v -> * '* '\'X'\' i ic> *'>v.t\' < 1
^4 L-uj ' ' U> Uo«X^^L<i£o^j Aa>l4 Loj>>- ^ ^ ^
> > *
1651. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari Telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abu Isma'il Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Hilal Al Absi
dari Jarir bin Abdullah ia berkata; Beberapa orang Arab dusun datang mengadu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka berkata, "Beberapa petugas zakat mendatangi kami, lalu
mereka bertindak aniaya terhadap kami." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
"Layanilah para petugas zakat itu dengan baik." Jarir berkata, "Semenjak itu aku tidak pernah
lagi mendengar para petugas zakat pulang melainkan dengan puas dan senang." Dan Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan kepada kami
Abdurrahim bin Sulaiman -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id -dalam jalur lain-
Dan telah menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Abu Usamah
semuanya dari Muhammad bin Abu Isma'il dengan isnad ini, hadits yang semisal.
Bab: Ancaman bagi orang yang tidak mengeluarkan zakat jjio Ja-Aju)
3iSij J^4 Jw&t.
j\ \^JL> j\ %\ £^.1^3 ^_y4. J4- j (_^c- Jlsljl ^ jdaJ>
1652. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Al Ma'rur bin Suwaid dari
Abu Dzarr ia berkata; Aku tiba di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau
sedang duduk di bawah naungan Ka'bah. Ketika beliau melihatku, beliau bersabda: "Demi
Tuhannya Ka'bah, mereka itu adalah orang-orang yang merugi." Lalu kudekati beliau, seraya
aku duduk dan bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, siapakah mereka?" beliau
menjawab: "Mereka adalah orang-orang memiliki harta yag melimpah. Kecuali mereka (yang
menghitung-hitung amal kebaikan mereka dengan) mengatakan; Sebegini, sebegini, sebegini
(sambil beliau memberi isyarat ke muka dan ke belakang, ke kanan dan ke kiri). Tetapi
mereka ini jumlahnya hanya sedikit. Tidak seorang pun pemilik unta, pemilik sapi, dan
pemilik kambing yang tidak membayar zakat ternaknya, melainkan pada hari kiamat kelak
hewan-hewan ternaknya yang paling besar dan gemuk datang kepadanya menanduk dengan
tanduknya dan menginjak-nginjak orang itu dengan kukunya. Setiap yang terakhir selesai
menginjak-injaknya, yang pertama datang pula kembali, demikianlah siksa itu berlaku
sehingga perkaranya diputuskan." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib
Muhammad bin Al Ala' Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari
Al Ma'rur dari Abu Dzarr ia berkata; Saya sampi di dekat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
yang saat itu sedang berlindung di bawah naungan Ka'bah. Maka ia pun menyebutkan hadits
yang serupa dengan hadits Waki'. Hanya saja ia mengatakan; "Demi Dzat yang jiwaku berada
di tangan-Nya, tidak seorang pun di dunia ini mati dengan meninggalkan unta atau sapi
ataupun kambing yang belum ia tunaikan zakatnya."
s
1653. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam Al Juhami Telah
menceritakan kepada kami Ar Rabi', yaitu putranya Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari
Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah
mengembirakanku, seandainya aku memiliki emas sebesar bukit Uhud, jika pada hari ketiga
emas itu masih tersisa padaku satu dinar, selain yang telah kusediakan untuk membayar
hutangku." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Muhammad bin Ziyad ia berkata, saya mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam semisalnya.
Bab: Anjuran untuk sedekah J\}\)
jISj j Jijbi ^aLc- ii\ j \ _xo-l 5I <4-0-1 \ j » Jls J j-4 J \-> Jls j* 1?!
ii ^ku-Hi& ^ksis
1654. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dan
Ibnu Numair dan Abu Kuraib semuanya dari Abu Mu'awiyah - Yahya berkata- telah
mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Zaid bin Wahb dari Abu Dzarr
ia berkata; Pada suatu senja, aku berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di
tanah berbatu-batu hitam sambil kami memandang ke arah bukit Uhud. Tiba-tiba Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memanggilku dan bersabda: "Wahai Abu Dzar." Saya menjawab,
"Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Seandainya bukit uhud itu menjadi emas bagiku,
maka hal itu tidaklah akan mengembirakanku, jika pada hari ketiga emas itu masih ada di
tanganku satu dinar, selain satu dinar yang kupersiapkan untuk membayar hutang. Tetapi
akan kupanggil para hamba Allah, dan kukatakan kepada mereka -sambil beliau melempar
ke depan, ke kanan dan kekiri, seolah-olah beliau sedang membagi-bagi.-" Sementara itu
kami terus berjalan, kemudian beliau memanggilku lagi: "Wahai Abu Dzar!" Saya menjawab,
"Ya, Wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Orang-orang yang kaya harta kelak mereka akan
menjadi miskin pada hari kiamat, kecuali orang-orang yang berkata: Ini, ini (membagikan
hartanya, seperti yang dilakukan Nabi mula-mula)." Kemudian Abu Dzar melanjutkan;
Sementara itu, kami terus berjalan, dan tiba-tiba beliau memanggilku lagi: "Hai Abu Dzar,
tetaplah kamu di sini, hingga aku kembali." Lalu beliau pergi hingga hilang dari pandanganku.
Tidak lama kemudian terdengar olehku suara gaduh, mungkin Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mendapat kesulitan, pikirku. Dan aku pun bermaksud hendak menyusul beliau.
Tetapi aku ingat perintah beliau, jangan kemana-mana sampai aku kembali. Karena itu,
kutunggu saja beliau. Ketika beliau tiba, kuceritakan kepada beliau tentang suara gaduh yang
kudengar. Maka beliau pun bersabda: "Itu adalah Jibril, dia datang kepadaku. Jibril berkata,
'Siapa saja di antara umatmu yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatu pun, niscaya dia masuk surga.'" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya:
"Sekalipun dia berzina dan mencuri?" Jibril menjawab, "Ya, sekalipun dia berzina dan
mencuri."
1 9 y L / * . * 'T * ^ ^ ^ 9 \ ' 'W i * ^ * 'G ' \ ' i s 2 * "s* 1 x
31 Jli\ >315
U> c> iA4-\ J. Ij ^ Vi ^ 3 vi VlJb \J, c> iA4-\ 3 ViS 3 Vs \!^
3 (jjoUt3^-"o I
\-Ak'?'\\ \<
\&>MiA y&
1655. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Abdul Aziz, yaitu putra Rufai' dari Zaid bin Wahb dari Abu Dzar ia berkata;
Padau suatu malam, saya keluar, tiba-tiba saya mendapati Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sedang berjalan sendirian tanpa ditemani seorang pun. Maka saya pun mengira
bahwa beliau tidak suka kalau ada orang lain yang ikut berjalan bersamanya. Maka saya pun
berjalan di bawah naungan bulan, lalu beliau menoleh dan melihatku, maka beliau pun
bertanya: "Siapa ini?" saya menjawab, "Abu Dzar, semoga Allah menjadikanku sebagai
tebusan untuk Anda." Beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, kemarilah." Maka saya pun
berjalan bersama beliau sesaat, kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya orang-orang
yang suka menumpuk-numpuk (harta), nantinya pada hari kiamat mereka termasuk orang-
orang yang penuh dengan kekurangan. Kecuali mereka yang diberikan kebaikan oleh Allah -
beliau kemudian seperti memberi ke sebelah kanannya, kirinya dan ke arah depan serta
belakangnya- kemudian ia mengelolanya dengan baik." Setelah itu, kami pun berjalan sesaat.
Kemudian beliau bersabda: "Duduklah di sini." Maka beliau menempatkanku di tempat yang
luas dan datar serta dikelilingi oleh bebatuan. Kemudian beliau berpesan lagi: "Duduklah di
sini hingga aku kembali menemuimu." Kemudian beliau segera pergi ke hurrah (tanah yang
tidak berpasir) hingga aku tidak lagi melihatnya. Setelah lama kemudian, saya mendengarnya
bertanya: "Meskipun ia pernah mencuri dan berzina?" Maka ketika beliau kembali dengan
tidak sabar saya pun segera bertanya, "Wahai Nabiyullah, semoga Allah menjadikanku sebagi
tebusanmu, siapa yang Anda ajak bicara di samping tanah yang tak berpasir? Saya
mendengar tida ada seorang pun yang menjawab pertanyaan Anda." Beliau menjawab: "Itu
adalah Jibril, ia menemuiku di samping tanah yang tak berpasir seraya berkata, 'Berilah kabar
gembira kepada umatmu, bahwa barangsiapa di antara mereka yang mati dengan tidak
menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, niscaya dia akan masuk surga.' Maka saya pun
bertanya, 'Wahai Jibril, meskipun ia pernah mencuri dan berzina? ' ia menjawab, 'Ya,
meskipun ia pernah mencuri dan berzina.' Saya bertanya lagi, 'Meskipun ia pernah mencuri
dan berzina? ' ia menjawab, 'Ya, meskipun ia pernah mencuri dan berzina.' Saya bertanya
lagi, 'Meskipun ia pernah mencuri dan berzina? ' ia menjawab, 'Ya, meskipun ia pernah
mencuri dan meminum khamer."'
Bab: Orang-orang yang menyimpan harta dan ancaman bagi mereka
.j j
X'
j, si 3^\ jl a,
J J iiL^I Ji^^o ‘ij^i ^ jSUI ‘iiJujJ
1656. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim dari Al Jurairi dari Abui Ala' dari Al Ahnaf bin Qais ia berkata; Ketika aku
berada di Madinah dan berada dalam sekelompok orang Quraisy, tiba-tiba datanglah
seorang laki-laki yang berpakaian dari bahan yang kasar, kulit serta wajahnya juga kasar.
Kemudian laki-laki itu berdiri seraya berkata, "Berilah kabar gembira kepada orang-orang
yang menumpuk harta (tidak membayar zakat), bahwa mereka akan disiksa dengan batu
yang dipanaskan di dalam neraka jahannam. Lalu diletakkan di atas dada salah seorang dari
mereka hingga batu itu keluar dari pundak mereka. Kemudian batu itu diletakkan di tengah-
tengah kedua pundaknya hingga keluar dari dadanya dengan mendidih." (Mendengar hal itu)
orang-orang pun menundukkan kepala. Dan aku tidak melihat seorang pun dari mereka
kembali memandangnya. Kemudian laki-laki itu berbalik, lalu kuikuti sampai ia duduk di
rombongannya. Maka kukatakan padanya, "Tidaklah aku melihat mereka, melainkan benci
terhadap apa yang telah Anda katakan." la berkata, "Sesungguhnya orang-orang itu tidak
memahami sedikitpun. Sesungguhnya kekasihku Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam
pernah memanggilku, lalu aku pun menjawab panggilannya. Kemudian beliau bertanya:
'Apakah kamu melihat bukit gunung Uhud? ' Lalu aku melihat matahari yang menyinariku,
dan aku menyangka bahwa beliau akan mengutusku untuk suatu keperluan, lalu aku jawab,
"Ya, aku lihat." Maka beliau bersabda: 'Tidaklah membahagiakanku jika aku memiliki emas
sebesar bukit itu, bahkan aku akan menginfakkannya seluruhnya, kecuali tiga Dinar.' Namun
mereka itu mengumpulkan harta benda dunia dan mereka tidak berakal sedikitpun." Aku
bertanya, "Kenapa Anda dan saudara perempuan Anda dari Quraisy tidak mendatangi dan
meminta kepada mereka?" la menjawab, "Tidak, dan demi Rabb-mu, aku tidak akan
meminta dunia pada mereka dan tidak pula akan meminta fatwa pada mereka hingga aku
berjumpa dengan Allah dan Rasul-Nya."
JlSji ^IsIaa^cJlsJIS $
sl^ldisU^ls
1657. Dan Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh Telah menceritakan kepada
kami Abui Asyhab Telah menceritakan kepada kami Khulaid Al 'Ashari dari Al Ahnaf bin Qais
ia berkata; Saya pernah berada dalam sebuah rombongan orang-orang Quraisy, lalu Abu
Dzar lewat sambil mengatakan, "Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang menumpuk
harta (dan tidak membayar zakatnya), bahwa mereka akan disiksa dengan setrika di
punggung mereka yang keluar dari lambung dari tengkuk mereka." Setelah itu, ia menyingkir
dan duduk. Kemudian saya bertanya, "Siapa ini?" orang-orang pun menjawab, "Ini adalah
Abu Dzar." Maka aku pun mendekatinya dan bertanya, "Apa ucapanmu yang baru saja aku
dengar tadi?" Abu Dzar menjawab, "Tidaklah aku mengatakan sesuatu tadi, kecuali aku telah
mendengarnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian aku tanyakan, "Bagaimana
pendapatmu tentang pemberian ini?" Abu Dzar menjawab, "Ambillah karena pemberian itu
sekarang sebagai pertolongan, namun jika pemberian itu untuk membayar agamamu, maka
tinggalkanlah."
Bab: Anjuran untuk sedekah dan berita gembira bagi orang yang suka berinfaq dengan
pahala
1658. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Abdullah bin
Numair keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu
Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: 'Wahai anak Adam, berinfaklah kamu
niscaya Aku akan memberikan ganti kepadamu.'" Beliau juga bersabda: "Pemberian Allah
selalu melimpah." Ibnu Numair berkata, "Suatu pemberian yang tidak pernah berkurang
meskipun mengalir siang dan malam."
fttyyjiVsAii&z,
1659. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq bin Hammam Telah menceritakan kepada kami Ma'mar bin Rasyid
dari Hammam bin Munabbih saudaranya Wahb bin Munabbih, ia berkata; Ini adalah
beberapa hadits yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam -maka ia pun menyebutkan hadits, di antaranya adalah- Dan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah berfirman
kepadaku: 'Berinfaklah kamu, niscaya Aku akan berinfak (memberikan ganti) kepadamu."'
Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: "Pemberian Allah selalu cukup,
dan tidak pernah berkurang walaupun mengalir siang dan malam. Adakah terpikir olehmu,
sudah berapa banyakkah yang diberikan Allah sejak terciptanya langit dan bumi?
Sesungguhnya apa yang ada di dalam Tangan Allah, tidak pernah berkurang karenanya. Arsy-
Nya di atas air, sedangkan di tangan-Nya yang lain maut, yang meluaskan rizki hamba-Nya
atau menyempitkan."
Bab: Keutamaan infak kepada orang yang menjadi tanggungan dan budak, serta dosa bagi
yang menelantarkannya i
1660. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id
keduanya dari Hammad bin Zaid - Abu Rabi' berkata- Telah menceritakan kepada kami
Hammad Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Asma' dari
Tsauban ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik dinar
(uang atau harta) yang dinafkahkan seseorang, ialah yang dinafkahkan untuk keluarganya,
untuk ternak yang depeliharanya, untuk kepentingan membela agama Allah, dan nafkah
untuk para sahabatnya yang berperang di jalan Allah." Abu Qilabah berkata; Beliau
memulainya dengan keluarga." Kemudian Abu Qilabah berkata; Dan laki-laki manakah yang
lebih besar pahalanya dari seorang laki-laki yang berinfak kepada keluarga kecil, memuliakan
mereka yang dengannya Allah memberikan manfaat dan memberikan kecukupan bagi
mereka?"
jib aiuja
1661. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Abu Kuraib -dan lafazh milik Abu Kuraib- mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Sufyan dari Muzahim bin Zufar dari Mujahid dari Abu Hurairah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dinar (harta) yang kamu belanjakan di
jalan Allah dan dinar (harta) yang kamu berikan kepada seorang budak wanita, dan dinar
yang kamu sedekahkan kepada orang miskin serta dinar yang kamu nafkahkan kepada
keluargamu. Maka yang paling besar ganjaran pahalanya adalah yang kamu nafkahkan
kepada keluargamu."
1662. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Muhammad Al Jarmi Telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Abdul Malik bin Abjar Al Kinani dari bapaknya dari Thalhah
bin Musharrif dari Khaitsamah ia berkata; Ketika kami sedang duduk (belajar) bersama
Abdullah bin Amr, tiba-tiba datang bendaharanya, lalu masuk dan Abdullah pun bertanya
padanya, "Apakah kamu telah memberikan makan para hamba sahaya?" Sang bendahara
menjawab, "Belum tuanku." Abdullah berkata, "Pergi, dan berilah makan mereka segera."
Kemudian Ibnu Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Cukuplah
seseorang itu dikatakan berdosa orang-orang yang menahan makan (upah dan sebagainya)
orang yang menjadi tanggungannya."
Bab: Memulai infak dari diri sendiri kemudian keluarga dan kerabat (k5LiLJ\ < j«.\juL>*'}A
<L>\
3 ii
Jl£> £ps\ jj£ X» jjl^lJlij jU^jS/\£y#S^-jc3
^ s' f' y •*/
1663. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Al Laits -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah
mengabarkan kepada kami Laits dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata; Seorang laki-laki dari
Bani Udzrah memerdekakan hamba sahayanya dengan tebusan. Berita itu sampai kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bertanya kepada pemilik budak itu: "Masih
adakah hartamu selain budak itu?" orang itu menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Siapakah yang mau membeli budak itu
daripadaku?" Akhirnya budak itu pun dibeli oleh Nu'aim bin Abdullah Al Adawi, dengan
harga delapan ratus dirham yang diserahkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, dan beliau meneruskannya kepada pemilik hamba sahaya itu. Kemudian beiau
bersabda kepadanya: "Manfaatkanlah uang ini untuk dirimu sendiri, bila ada sisanya maka
untuk keluargamu, jika masih tersisa, maka untuk kerabatmu, dan jika masih tersisa, maka
untuk orang-orang disekitarmu." Dan telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Ad
Dauraqi Telah menceritakan kepada kami Isma'il yakni Ibnu Ulayyah, dari Ayyub dari Abu
Zubair dari Jabir bahwa seorang laki-laki dari Anshar yang biasa dipanggil Abu Madzkur,
memerdekakan hamba sahaya miliknya yang namanya Ya'qub dengan tebusan, la pun
menuturkan hadits yang semakna dengan haditsnya Laits.
Bab: Keutamaan infak dan sedekah kepada kerabat, isteri dan anak
J\f is{5 J^\. L»\ juiy
U\J ju&JzJJW
1664. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa ia mendengar Anas bin Malik
berkata; Abu Thalhah adalah orang Anshar yang terkaya di Madinah. Dan harta yang paling
di sukainya ialah sebuah kebun yang di beri nama 'Bairaha', yang letaknya berhadapan
dengan masjid. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah masuk ke dalam taman itu dan
meminum air yang terdapat di dalamnya, yang ternyata manis. Kata Anas selanjutnya; Ketika
turun ayat; "Sekali-kali kamu tidak akan mencapai kebaikan (yang sempurna), sehingga kamu
menafkahkan sebagian hartamu yang kamu cintai." Maka Abu Thalhah pergi menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Sesungguhnya Allah telah berfirman
di dalam kitab-Nya, 'Sekali-kali kamu tidak akan mencapai kebaikan (yang sempurna),
sehingga kamu menafkahkan sebagian hartamu yang kamu cintai.' Maka hartaku yang paling
aku cintai adalah Bairaha'. Mulai saat ini aku sedekahkan karena Allah, yang mana aku
mengharapkan pahala dan tabungan di sisi Allah. Karena itu manfaatkanlah taman itu sesuai
dengan keinginan Anda wahai Rasulullah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Bagus, harta yang betul-betul menguntungkan. Harta yang betul-betul
menguntungkan. Aku telah mendengar apa yang kamu ucapkan mengenai harta itu. Namun,
aku berpendapat sebaiknya kebun tersebut kamu bagikan kepada familimu yang terdekat."
Lalu Abu Thalhah membagi-bagikan tamannya itu kepada famili-familinya yang dekat,
termasuk anak-anak pamannya.
**
&j\ Jji s jU\3
1665. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami
Bahz Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah Telah menceritakan kepada
kami Tsabit dari Anas ia berkata; Ketika turun ayat: "Sekali-kali kamu tidak akan mencapai
kebaikan (yang sempurna), sehingga kamu menafkahkan sebagian hartamu yang kamu
cintai." Abu Thalhah berkata, "Menurutku, bahwa Rabb kita meminta kita (agar
menyedekahkan) harta yang kita miliki, karena itu, aku persaksikan kepadamu wahai
Rasulullah, bahwa saya telah menjadikan kebunku Bairaha untuk Allah." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Bagi-bagikanlah kepada kerabatmu." Akhirnya ia
pun membagi-bagikannya kepada Hassan bin Tsabit dan Ubay bin Ka'b.
1666. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Bukair dari Kuraib dari Maimunah binti
Harits bahwa ia memerdekakan seorang nenek di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu ia pun menuturkan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Maka beliau bersabda: "Sekiranya kamu memberikannya kepada bibi-bibimu, niscaya
ganjaran pahalanya akan lebih besar bagimu."
te * '
JO
\\Z\si
y»f\ ^\3iiSi j.
3 y>yfo\&&\ y£i\ y\'y ,^31*4^ I* _>u&\
&Ji\ud, l^\ >jAyz\ y&\ >jAo\
J,
1667. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' Telah menceritakan kepada kami
Abui Ahwash dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Amru bin Harits dari Zainab isteri dari
Abdullah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersedekahlah wahai
kaum wanita! Bersedekahlah sekalipun dengan perhiasanmu." Zainab berkata; Mendengar
sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut, lalu aku pulang menemui Abdullah -
suamiku- seraya berkata kepadanya, "Anda adalah seorang laki-laki yang miskin. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada kami kaum wanita agar bersedekah.
Cobalah datangi beliau dan tanyakan bolehkah jika aku bersedekah kepada keluarga? Jika
tidak akan aku kualihkan kepada yang lain." Abdullah menjawab, "Sebaiknya kamu sajalah
yang mendatangi beliau." Maka pergilah aku. Lalu di pintu rumah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam kudapati wanita Anshar yang bermaksud sama denganku. Sebagaimana
biasa, orang-orang yang ingin bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu diliputi
rasa gentar. Kebetulan Bilal keluar mendapatkan kami. Kata kami kepada Bilal, "Tolonglah
kamu sampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa dua wanita sedang
berdiri di pintu hendak bertanya, 'Apakah dianggap cukup, jikalau kami berdua bersedekah
kepada suami kami masing-masing dan kepada anak-anak yatim yang berada dalam
pemeliharaan kami? Dan sekali-kali jangan engkau beritahukan siapa kami.'" Maka masuklah
Bilal menanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tetapi beliau balik bertanya:
"Siapa kedua wanita itu?" Bilal menjawab, "Seorang wanita Anshar bersama-sama dengan
Zainab." Beliau bertanya, "Zainab yang mana?" Bial menjawab, "Zainab isterinya Abdullah."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Masing-masing mereka mendapat dua
pahala. Yaitu pahala (menyambung) karib kerabat dan pahala karena sedekah." Telah
menceritakan kepadaku Ahmad bin Yusuf Al Azdi Telah menceritakan kepada kami Umar bin
Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada
kami Al A'masy telah menceritakan kepadaku Syaqiq dari Amru bin Harits dari Zainab isteri
Abdullah. la berkata; lalu saya menyebutkannya kepada Ibrahim, maka ia pun menceritakan
kepadaku dari Abu Ubaidah dari Amru bin Harits dari Zainab isteri Abdullah dengan hadits
semisalnya. Zainab berkata; Suatu ketika saya berada di masjid, lalu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melihatku dan bersabda: "Bersedekahlah, meskipun dengan perhiasan kalian." la
pun menuturkan hadits sebagaimana hadits Abui Ahwash.
cJLai! \j» ^>-\ \ -?SsJb
1668. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Ala' Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari
Zainab binti Abu Salamah dari Ummu Salamah ia berkata; Saya bertanya, "Wahai Rasulullah,
mungkinkah aku mendapatkan pahala atas nafkah yang kuberikan untuk mengasuh anak-
anak Abu Salamah (anak tiri bagi Ummu Salamah) sehingga mereka tidak tersia-sia, dimana
mereka kuanggap seperti anak-anakku sendiri?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: "Ya, kamu dapat pahala atas nafkah yang kamu keluarkan untuk biaya mengasuh
mereka." Dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Ali bin Mushir -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan Abdu bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya dari Hisyam bin Urwah di
dalam isnad ini, dan serupa dengan hadits di atas.
' ' ' * ' * ' "> ' *
^yuii jjl.iisli _, c ^i
1669. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Ambari Telah menceritakan
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Adi, yaitu putranya
Tsabit dari Abdullah bin Yazid dari Abu Mas'ud Al Badri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Apabila seorang muslim memberi nafkah kepada keluarganya karena
Allah, maka pahala nafkahnya itu sama dengan pahala sedekah." Dan telah menceritakannya
kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Abu Bakr bin Nafi' keduanya dari Muhammad bin
Ja'far -dalam jalur lain- Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib Telah
menceritakan kepada kami Waki' semuanya dari Syu'bah di dalam isnad ini.
1670. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Idris dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Asma' ia berkata;
Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibu mengunjungiku (karena rindu padaku).
Bolehkah aku menyambung silaturahmi dengannya?" beliau menjawab: "Ya."
> > 'y' <i
«■ , «■' f £
^a\ j C?* 'J 3 j*» j
1671. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Ala' Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari Asma' binti Abu
Bakar ia berkata; (Ketika terjadi gencatan senjata dengan kaum Quraisy) ibuku
mendatangiku yang ketika itu masih musyrik. Lalu aku meminta pendapat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, saya bertanya, "Wahai Rasulullah, Ibuku mendatangiku karena
rindu padaku. Bolehkah aku menjalin silaturahmi dengan Ibuku?" Beliau menjawab: "Ya,
sambunglah silaturahmi dengan ibumu."
Bab: Sampainya pahala sedekah kepada mayit J j ^> j )
h\z\ j usSj^^j Jr _^ns£u.
Jlsllf" of j 2
1672. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr Telah menceritakan kepada kami Hisyam
dari bapaknya dari Aisyah bahwa seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, ibuku meninggal secara tiba-tiba dan ia tidak
sempat berwasiat. Menurut dugaanku, seandainya ia sempat berbicara, mungkin dia akan
bersedekah. Apakah ia akan mendapatkan pahalanya jika aku bersedekah atas namanya?"
beliau menjawab: "Ya." Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhari bin Harb Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah mengabarkan kepada kami Ali bin Mushir Telah
menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa Telah menceritakan kepada kami Syu'aib bin
lshaq semuanya dari Hisyam dengan isnad ini. Dan di dalam hadits Abu Usamah; "Namun ia
belum berwasiat." Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Bisyr, sementara yang lain tidak
menyebutkannya.
Bab: Penjelasan bahwa nama sedekah mencakup segala bentuk kema'rufan (^\ oW
1673. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Abu Awanah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi
Syaibah Telah menceritakan kepada kami Abbad bin Al Awwam keduanya dari Abu Malik Al
Asyja'i dari Rabi bin Hirasy dari Hudzaifah -dalam hadits Qutaibah, ia berkta- Nabi kalian
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda. -Sementara Ibnu Abu Syaibah berkata; Dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap kebaikan itu adalah sedekah."
( ^h\ iJ&S\ \1&£\ £ J J,1 ^4 J> J^6.
jjL%jJ»i i\ JJbl4Jbii»\3
'^\ ( Jji4--XS t yl»;i _j\ Jla^]\ JJ«\ J jy»j >5 5 _y® 3^4. j^4sLi \^ 5
j 43 -X-^? a-X.^.oj>o Jg43J»^> o
1674. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adi Dluba’i
Telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun Telah menceritakan kepada kami
Washil maula Abu Uyainah, dari Yahya bin Uqail dari Yahya bin Ya'mar dari Abui Aswad Ad
Dili dari Abu Dzar bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya kepada beliau, "Wahai Rosulullah, orang-orang kaya dapat memperoleh pahala
yang lebih banyak. Mereka shalat seperti kami shalat, puasa seperti kami puasa dan
bersedekah dengan sisa harta mereka." Maka beliau pun bersabda: "Bukankah Allah telah
menjadikan berbagai macam cara kepada kalian untuk bersedekah? Setiap kalimat tasbih
adalah sedekah, setiap kalimat takbir adalah sedekah, setiap kalimat tahmid adalah sedekah,
setiap kalimat tahlil adalah sedekah, amar ma'ruf nahi munkar adalah sedekah, bahkan pada
kemaluan seorang dari kalian pun terdapat sedekah." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah,
jika salah seorang diantara kami menyalurkan nafsu syahwatnya, apakah akan mendapatkan
pahala?" beliau menjawab: "Bagaimana sekiranya kalian meletakkannya pada sesuatu yang
haram, bukankah kalian berdosa? Begitu pun sebaliknya, bila kalian meletakkannya pada
tempat yang halal, maka kalian akan mendapatkan pahala."
j,
^ 4*]<xc-
1675. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al Hulwani Telah menceritakan kepada
kami Abu Taubah Ar Rabi' bin Nafi' Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Sallam
dari Zaid, bahwa ia mendengar Abu Sallam berkata, Abdullah bin Farrukh berkata kepadaku
bahwa ia mendengar 'Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bersabda: "Sesungguhnya setiap manusia dari anak cucu Adam terlahir dengan tiga ratus
enam puluh rangkaian persendian, maka barangsiapa yang bertakbir, bertahmid, bertahlil,
bertasbih serta memohon ampun Allah, menyingkirkan bebatuan, duri-durian atau tulang
belulang dari jalan yang biasa dilewati manusia, serta menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang mungkar adalah sebanding dengan tiga ratus enam puluh jumlah
persendian, sungguh pada hari itu ia akan berjalan sedang ia telah menjauhkan dirinya dari
adzab api neraka." Abu Taubah berkata; atau mungkin juga ia mengatakan; "YUMSI (jika
berada di waktu sore)." Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi menceritakan kepada kami,
Yahya bin Hassan mengkabarkan kepada kami, Mu'awiyah berkata kepadaku, saudaraku Zaid
mengkabarkan kepadaku dengan sanad yang sama, akan tetapi ia mengatakan: atau
menyuruh pada yang ma'ruf, dan ia mengatakan: pada hari itu ia akan berada di waktu sore.
Abu Bakar bin Nafi' Al Abdi berkata kepadaku, Yahya bin Katsir berkata kepada kami, Ali
yakni Ibnu Al Mubarak berkata kepada kami, Yahya berkata kepada kami dari Zaid bin
Sallam, dari kakeknya Abu Sallam, ia berkata: Abdullah bin Farrukh berkata kepadaku bahwa
ia mendengar 'Aisyah berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap
manusia dari anak cucu Adam..." sama seperti hadits Mu'awiyah dari Zaid. la berkata:
Sungguh pada hari itu ia akan berjalan...".
f y ^ » / 1 9 ' Z' t * . '9 ' ' 9 \ 9 ' , vi /? "1 ^ \ 9 ^ ' ■* t \ 1 ^
J^3Vs
1676. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Syu'bah dari Sa'id bin Abu Burdah dari bapaknya dari
kakeknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap orang mukmin
wajib bersedekah." Lalu ditanyakanlah kepada beliau, "Bagaimana kalau dia tidak sanggup?"
Beliau menjawab: "Hendaknya ia bekerja untuk dapat memberi manfaat kepada dirinya
sendiri dan supaya ia dapat bersedekah." Ditanyakan lagi pada beliau, "Bagaimana kalau dia
tidak sanggup." Beliau menjawab: "Hendaknya ia membantu orang yang dalam kesulitan."
Ditanyakan lagi pada beliau, "Bagaimana kalau dia tidak sanggup." Beliau menjawab,
"Hendaknya ia menyuruh kepada yang ma'ruf atau kebaikan." Orang itu bertanya lagi,
"Bagaimana kalau dia tidak sanggup juga?" beliau menjawab: "Hendaklah ia mencegah diri
dari perbuatan buruk, sebab itu juga merupakan sedekah." Dan telah menceritakannya
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman
bin Mahdi Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini.
P/s ? si » > « 'J,, . S s * j .
43 ia-j*»3^43 A ^ ~^ >
1677. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq bin Hammam Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari
Hammam bin Munabbih ia berkata, ini adalah hadits yang telah diceritakan kepada kami
oleh Abu Hurairah dari Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. ia pun menyebutkan
beberapa hadits, di antaranya adalah; Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Setiap anggota tubuh manusia memiliki keharusan sedekah pada setiap harinya. Yaitu
seperti mendamaikan dua orang yang berselisih, adalah sedekah. Menolong orang yang naik
kendaraan, atau menolong mengangkatkan barangnya ke atas kendaraan, itu pun termasuk
sedekah. Ucapan atau tutur kata yang baik, juga sedekah. Setiap langkah yang Anda ayunkan
untuk menunaikan shalat, juga sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di
jalanan umum, adalah sedekah."
Bab: Orang yang berinfak dan orang yang menahan harta
\i£iSLui.U1
1678. Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakariya Telah menceritakan kepada
kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal telah menceritakan
kepadaku Mu'awiyah bin Abu Muzarrid dari Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba memasuki waktu
pagi pada setiap harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satunya memohon: 'Ya
Allah, berikanlah ganti bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya.' Dan satu lagi
memohon: 'Ya Allah, musnahkanlah harta si bakhil."'
Bab: Anjuran untuk sedekah sebelum datang waktu yang orang tidak lagi mau
menerimanya JU\)
?<>u> \' 9 \v.z\' *<'vs'\' <j \ s v * <Z' >w<z'\'
^ j\i J^\3
^ ^ l^, J^-U^ ^i\ \& LjsI4 ^S/L» l^. jJ
1679. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah -dalam jalur lain- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna -
lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ma'bad bin Khalid ia berkata, saya mendengar
Haritsah bin Wahb berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Segeralah kalian bersedekah, karena dikhawatirkan kelak akan terjadi seorang
laki-laki pergi ke mana-mana membawa sedekahnya, tetapi dijawab oleh orang yang hendak
diberinya sedekah, 'kalaulah kemarin kamu datang, aku terima sedekahmu. Sekarang aku
tidak butuh lagi terhadap sedekahmu itu.' Akhirnya orang itu pun benar-benar tidak
mendapat orang yang bersedia menerima sedekahnya itu."
S ^ ^ /
1680. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Abu Kuraib
Muhammad bin Al Ala' keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Sungguh akan datang suatu zaman dimana ada seorang lelaki yang berkeliling
menawarkan sedekah berupa emas namun ia tidak mendapatkan seorangpun yang sudi
mengambilnya, dan akan ada seorang lelaki yang diikuti oleh empat puluh wanita yang ingin
merasakan kenikmatan bersamanya karena saking sedikitnya jumlah kaum lelaki saat itu dan
banyaknya jumlah kaum wanita." Dalam riwayat Ibnu Barrad disebutkan: "Dan kamu akan
menyaksikan seorang lelaki."
jL^yju\ J&Ji^UizjVf .Js^3 i j >*
1681. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat, sebelum
harta kekayaan telah tertumpuk dan melimpah ruah, hingga seorang laki-laki pergi ke mana-
mana sambil membawa harta zakatnya, tetapi dia tidak mendapatkan seorang pun yang
bersedia menerima zakatnya itu. Dan sehingga tanah Arab menjadi subur Makmur kembali
dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai."
1682. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb dari Amru bin Harits dari Abu Yunus dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Tidak akan terjadi hari kiamat hingga harta yang ada pada kalian
melimpah ruah, yang akhirnya si pemilik harta merasa sedih karena tidak ada seorang pun
yang bersedia menerima sedekahnya. Dan orang yang dimintanya untuk menerima
sedekahnya menjawab, 'Aku tidak membutuhkan sedekah Anda.'"
\f, <>r
1683. Dan Telah menceritakan kepada kami Washil bin Abdul A'la dan Abu Kuraib dan
Muhammad bin Yazid Ar Rafa'i -lafazhnya milik Washil- mereka berkata. Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari bapaknya dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kelak bumi akan mengeluarkan
semua isi perutnya semisal tiang dari emas dan perak lalu akan datang seorang pembunuh
seraya berkata, 'Karena benda inilah aku membunuh.' Lalu datang pula orang yang
memutuskan tali silaturrahmi seraya berkata, 'Karena benda inilah aku memutuskan tali
silaturrahmi.' Lalu datang pula seorang pencuri seraya berkata, 'Karena benda inilah
tanganku dipotong.' Kemudian mereka semua meninggalkannya begitu saja dan tidak
mengambilnya sedikitpun."
Bab: Menerima sedekah dari usaha yang baik (l^o J Ji)
4\^A^\ 4\J\ ^1^5 u <j Ju
1684. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Sa'id bin Yasar bahwa ia mendengar Abu Hurairah ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak seorang pun yang
menyedekahkan hartanya yang halal -yang mana Allah memang tidak akan menerima
kecuali yang baik- melainkan Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, meskipun
sedekahnya itu hanya sebutir kurma. Maka kurma itu akan bertambah besar di tangan Allah
Yang Maha Pengasih, sehingga menjadi lebih besar daripada gunung, sebagaimana halnya
kamu memelihara anak kambing dan anak unta (yang semakin lama semakin besar)."
1685. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang bersedekah dengan sebutir
kurma dari usaha yang halal, maka Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, lalu
diperlihara-Nya seperti kamu memelihara anak kambing atau anak unta, sehingga
sedekahmu itu bertambah besar sebesar gunung atau lebih besar dari itu." Dan telah
menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham Telah menceritakan kepada kami Yazid yakni
Ibnu Zurai', Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Qasim -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakannya kepadaku Ahmad bin Utsman Al Audi Telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal keduanya dari Suhail
dengan isnad ini, di dalam haditsnya Rauh disebutkan; Minal Kasbil Thayyib (dari penghasilan
yang baik) lalu ia mengeluarkan haknya (zakatnya)." Sedangkan dalam hadits Sulaiman; "Lalu
ia meletakkannya di tempatnya." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Thahir telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Hisyam bin
Sa'dari dari Zaid bin Aslam dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, sebagaimana hadits Ya'qub dari Suhail.
** ^ ^ ♦*
ca zL\ia\ ja
j&\ jLs\j
Z j6 j *U_U\ j\ aJ jj ii> j£\ <lz£\ 'JZA\
'£\,'
Jf' >
1686. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala' Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Fudlail bin Marzuq
telah menceritakan kepadaku Adi bin Tsabit dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya
Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan
sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang
diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: 'Wahai para Rasul! Makanlah makanan
yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan. 1 Dan Allah juga berfirman: 'Wahai orang-orang yang beriman!
Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah menceritakan kepada kami telah kami rezekikan
kepadamu.'" Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan tentang seroang laki-
laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya
kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo'a:
"Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku." Padahal, makanannya dari barang yang haram,
minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan
makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do'anya?."
Bab: Dorongan untuk sedekah meskipun dengan setengah biji kurma atau kalimat yang
baik ^ ® ^
£y» jcJL&J}\ ^=*±j» ^lLcul\ ly* J_j3l> ^Lm ja1Lc-aIj\ J^a> <>^f J |T^- ^Ji ^A-c- Cr^
* - ~ . s s
b£l\
1687. Telah menceritakan kepada kami Aun bin Sallam Al Kufi Telah menceritakan kepada
kami Zuhair bin Mu'awiyah Al Ju'fi dari Abu lshaq dari Abdullah bin Ma'qil dari Adi bin Abu
Hatim ia berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa di
antara kalian yang mampu melindungi dirinya dari api neraka meskipun dengan setengah biji
kurma, maka hendaklah ia melakukannya."
9 > > 9
IL>. °Ai *s \ '\V
* > > »•£ i
, J !\1
? 's/
1688. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di dan lshaq bin Ibrahim dan Ali bin
Khasyram -Ibnu Hujr berkata- Telah menceritakan kepada kami -sementara dua orang yang
lain berkata- telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus Telah menceritakan kepada kami
Al A'masy dari Khaitsamah dari Adi bin Hatim ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya tidak seorang pun dari kalian, kecuali Allah akan
mengajaknya berbicara tanpa ada satu penghalang pun yang menghalangi antara ia dan
Allah. Kemudian ia melihat ke samping kanannya, dan ia pun tidak melihat kecuali apa yang
telah dipersembahkannya, kemudian ia melihat ke sebelah kirinya, maka ia pun tidak
melihat kecuali apa yang telah dipersembahkannya. Kemudian ia melihat ke arah depannya,
ia pun tidak melihat yang lain kecuali neraka yang terpampang di depan wajahnya. Karena
itu, takutlah kalian akan neraka meskipun hanya (bershadaqah) dengan setengah biji
kurma." Ibnu Hujr menambahkan; Al A'masy berkata; Dan telah menceritakan kepadaku
Amru bin Murrah dari Khaitsamah semisalnya. Kemudian ia juga menambahkan di dalamnya;
"Meskipun hanya dengan kalimat yang baik." Dan lshaq berkata; Al A'masy berkata; dari
Amru bin Murrah dari Khaitsamah.
jilcSliNliyJ £ _£? Jk&i-
1689. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Amru bin
Murrah dari Khaitsamah dari Adi bin Hatim ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyebutkan tentang neraka kemudian beliau berpaling. Setelah itu beliau bersabda:
"Takutlah kalian terhadap neraka." Kemudian beliau berpaling lagi dan memalingkan
mukanya hingga kami menyangka bahwa beliau seakan-akan melihatnya, kemudian beliau
bersabda: "Takutlah kalian terhadap api neraka meskipun hanya dengan setengah biji
kurma. Dan jika ia tidak mendapatkan, maka hendaklah dengan kalimat yang baik." Dan Abu
Kuraib tidak menyebutkan kata; "KA'ANNAMAA (sepertinya)." Dan ia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah Telah menceritakan kepada kami Al A'masy.
1690. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad
bin Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah dari Khaitsamah dari Adi bin
Hatim dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau pernah bercerita tentang
neraka. Lalu beliau berlindung kepada Allah daripadanya dan memalingkan mukanya tiga kali
kemudian beliau bersabda: "Takutlah kalian terhadap api neraka meskipun (bersedekah)
hanya dengan setengah biji kurma, dan jika kalian tidak mendapatkannya, maka hendaklah
dengan kata-kata yang baik."
-,1 Ji- ^lul^.
J\\^kzlJ\^ ^lis>
jjii5\d^3
Jui^v*iu]\j^^%£ /us£l^\ jls^ /\j
t S '' ' " ' ' ' ' t'
Ji
&w$4^jiij&\x i ii\'jt > iZ\'jitj*i'4 j» juj
vs ^ > i' »
^1^9(3 jij^\^\^£'*^\^« ( jiljc-l>- Jli4ji\-X
^••i» i-UiJfe^i .i
1691. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Al Anazi telah
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Aun bin Abu Juhaifah dari Al Mundzir bin Jarir dari Jarir ia berkata; Pada suatu pagi,
ketika kami berada dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datang
segerombongan orang tanpa sepatu, dan berpaiakan selembar kain yang diselimutkan ke
badan mereka sambil menyandang pedang. Kebanyakan mereka, mungkin seluruhnya
berasal dari suku Mudlar. Ketika melihat mereka, wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam terharu lantaran kemiskinan mereka. Beliau masuk ke rumahnya dan keluar lagi.
Maka disuruhnya Bilal adzan dan iqamah, sesudah itu beliau shalat. Sesudah shalat, beliau
berpidato. Beliau membacakan firman Allah: "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada
Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri..., " hingga akhir ayat,
"Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kalian." kemudian ayat yang terdapat dalam surat Al
Hasyr: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
kepada Allah..., " Mendengar khutbah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu, serta merta
seorang laki-laki menyedekahkan dinar dan dirhamnya, pakaiannya, satu sha' gandum, satu
sha' kurma sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Meskipun hanya dengan
setengah biji kurma." Maka datang pula seorang laki-laki Anshar membawa sekantong yang
hampir tak tergenggam oleh tangannya, bahkan tidak terangkat. Demikianlah, akhirnya
orang-orang lain pun mengikuti pula memberikan sedekah mereka, sehingga kelihatan
olehku sudah terkumpul dua tumpuk makanan dan pakaian, sehingga kelihatan olehku
wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berubah menjadi bersinar bagaikan emas. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Barangsiapa yang memulai
mengerjakan perbuatan baik dalam Islam, maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala
orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan
barangsiapa yang memulai kebiasaan buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya, dan dosa
orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." Dan Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al
Anbari Telah menceritakan kepada kami bapakku ia berkata. Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah telah menceritakan kepadaku Aun bin Abu Juhaifah ia berkata, saya
mendengar Al Mundziri bin Jarir dari bapaknya ia berkata; Suatu hari, kami berada di dekat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Yakni sebagaimana hadits Ibnu Ja'far. Dan di dalam
hadits Ibnu Mu'adz terdapat tambahan, yakni; Kemudian beliau shalat Zhuhur dan kemudian
berkhutbah." Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri dan Abu Kami
dan Muhammad bin Abdul Malik Al Umawi mereka berkata, telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Abdul Malik bin Umair dari Al Mundziri bin Jarir dari bapaknya ia
berkata; Kami duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu datanglah suatu
rombongan yang tak beralas kaki, la pun menyebutkan hadits, dan didalamnya; Kemudian
beliau shalat Zhuhur lalu naik mimbar kecil, memuji Allah dan menyanjung-Nya dan
kemudian bersabda: "Amma Ba'du, sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menurunkan di
dalam kitab-Nya; 'Wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian.." Dan
telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al
A'masy dari Musa bin Abdullah bin Yazid dan Abu Dluha dari Abdurrahman bin Hilal Al Absi
dari Jarir bin Abdullah ia berkata; Sekelompok orang Arab pegunungan mendatangi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengenakan sehelai kain Shuf (wool), dan
beliau melihat keadaan mereka yang memprihatinkan, bahwa mereka benar-benar
membutuhkan bantuan, la pun menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits mereka.
Bab: Tanggung menanggung kewajiban sedekah dan larangan keras menyepelekan
sedekah yang sedikit
/ ^ **/ ^ / **/
1692. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ma'in Telah menceritakan kepada kami
Ghundar Telah menceritakan kepada kami Syu'bah -dalam jalur lain- dan telah
menceritakannya kepadaku Bisyr bin Khalid -lafazhnya juga miliknya- telah mengabarkan
kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Wa'il dari Abu
Mas'ud, ia berkata; Kami pernah diperintahkan untuk bersedekah, ia berkata: lalu kami
bekerja sebagai buruh yang mengangkat barang dengan sedikit upah, la berkata: maka
bersedekahlah Abu 'Uqail dengan setengah sha 1 , kemudian datang seorang lelaki dan
bersedekah sedikit lebih banyak daripadanya. Maka orang-orang munafikpun berkata,
"Sesungguhnya Allah tidak butuh dengan sedekah orang ini dan tidaklah ia melakukannya
kecuali karena riya'." Maka turunlah ayat: "(orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang
mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-
orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya..." Dan
Bisyr tidak melafadzkan kalimat "AL MUTHTHOWWI' IN." Dan Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Rabi' -dalam jalur lain-
Dan telah menceritakannya kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Abu Dawud keduanya dari Syu'bah dengan isnad ini. Dalam hadits Sa'id bin Rabi', ia
mengatakan; Kami memanggul barang di atas punggung-punggung kami (dengan sedikit
upah-pent).
Bab: Keutamaan memberi J^»s)
‘ -p,
V '\\ 'L ' 9 t? \ "«if
1693. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah sampai kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Siapa yang meminjamkan untanya
kepada suatu keluarga untuk diperah susunya pagi dan petang, maka pahalanya sungguh
sangat besar."
Jp £ j j i -d n\ V/: j-. \ w IS g v
1694. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf Telah
menceritakan kepada kami Zakaria bin Adi telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin
Amru dari Zaid dari Adi bin Tsabit dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bahwa beliau melarang -ia pun menyebutnya- dan beliau bersabda: "Siapa
yang meminjamkan hewan ternak untuk diperah susunya di pagi dan sore hari, maka ia telah
bersedekah di pagi dan sore harinya."
Bab: Permisalan orang yang memberi dan orang yang bakhil ( J^*)
J4- j j^Lc^l S^Csf^ ’o*' Cr^U?
o1«3^^\s\j1\Sa^^\3Uj < 5iliI\s\j1\SUL^\^J^L^r^o^^?o^4-3lo^-^l^
1695. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam - Amru berkata- Dan Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin Uyainah ia berkata; - Ibnu Juraij berkata- dari Al Hasan bin Muslim
dari Thawus dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Perumpamaan orang yang suka bersedekah (dermawan) bagaikan seorang yang memakai
dua perisai di atas kedua susunya hingga ke tulang selangkanya. Bila dia ingin bersedekah,
maka baju tersebut terasa longgar baginya. Dan bila orang bakhil ingin bersedekah, baju besi
itu terasa sempit baginya seakan lengket ke kulitnya hingga menutupi jari-jemari kakinya
bahkan menghapus jejak kakinya. Abu Hurairah berkata: Ketika ia berusaha untuk
melapangkannya, dia tidak bisa melakukannya."
^3^ J ^ M j v 3 ^ i ^ 3^ ^
\£\ ji
1696. Telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ubaidullah Abu Ayyub Al Ghailan Telah
menceritakan kepada kami Abu Amir yakni Al 'Aqadi, Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Nafi' dari Al Hasan bin Muslim dari Thawus dari Abu Hurairah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat perumpamaan: "Perumpamaan orang yang
bakhil dan orang yang menafkahkan hartanya bagaikan dua orang yang memakai baju besi,
tetapi baju besi itu telah menghimpit kedua tangannya dan buah dadanya hingga tulang
selangkanya. Adapun baju besi yang dipakai oleh orang yang bersedekah, setiap kali ia
bersedekah maka baju besinya akan melonggar, hingga akhirnya menutupi seluruh badan
hingga jari-jari kakinya, bahkan dapat menghapus bekas jejak kakinya. Sedangkan jubah besi
yang dipakai oleh orang yang bakhil, maka setiap kali ia menolak untuk menafkahkan
hartanya, niscaya baju besi itu akan menyempit sehingga menempel ketat di kulitnya." Abu
Hurairah berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan
memberi isyarat menggunakan jari-jemarinya di dalam kantong bajunyunya: "Sekiranya
kalian melihatnya ia berusaha untuk meluaskannya, namun perisai itu tetap saja tidak dapat
melonggar."
1697. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin lshaq Al Hadlrami dari Wuhaib Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaan orang yang bakhil dan orang yang menafkahkan
hartanya bagaikan dua orang yang memakai baju besi, tetapi baju besi itu hanya menutupi
buah dadanya hingga tulang selangkanya. Adapun baju besi yang dipakai oleh orang yang
bersedekah, setiap kali ia bersedekah maka baju besinya akan melonggar sehingga akhirnya
menutupi seluruh badan hingga jari-jari kakinya, bahkan dapat menghapus bekas jejak
kakinya. Sedangkan jubah besi yang dipakai oleh orang yang bakhil, maka setiap kali ia
menolak untuk menafkahkan hartanya, niscaya baju besi itu akan menyempit sehingga
menempel ketat di kulitnya." Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kali ia berusaha untuk melonggarkannya, maka ia tidak
mampu melonggarkannya."
Bab: Tetapnya pahala orang yang bersedekah meskipun sedekah itu jatuh kepada orang
yang bukan haknya (I4L&I > _^o)
5 J^6s\
<U3 " *
• '.’i
<- J» * 4*0
1698. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepadaku Hafsh
bin Maisarah dari dari Musa bin Uqbah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ada seorang laki-laki berkata, 'Malam ini,
aku benar-benar akan bersedekah.' Maka laki-laki itu pun keluar membawa sedekahnya, dan
disedekahkannya kepada wanita pelacur. Esok harinya, orang-orang pun mengatakan bahwa
tadi malam ada pelacur yang diberi sedekah. Maka laki-laki itu berdoa, 'Ya Allah, segala puji
bagi-Mu yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh di tangan pelacur. Aku akan bersedekah
lagi.' la pun pergi dengan membawa sedekahnya, lalu diberikannya kepada orang kaya. Esok
harinya, orang-orang pun membicarakannya bahwa tadi malam ada orang yang memberi
sedekah kepada orang kaya. Maka laki-laki itu pun berkata, 'Ya Allah, Untuk-Mulah segala
puji, karena Engkau telah menjadikan sedekahku jatuh di tangan orang yang kaya, aku akan
bersedekah lagi.' Kemudian ia pergi lagi dengan membawa sedekahnya dan diberikannya
kepada pencuri. Esok harinya, orang-orang pun membicarakannya, bahwa tadi malam ada
orang yang bersedekah kepada pencuri. Laki-laki yang bersedekah itu pun berujar, 'Segala
puji bagi Allah yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh pada pelacur, kepada orang kaya,
dan kepada pencuri.' Kemudian laki-laki itu didatangi malaikat seraya berkata, 'Sedekahmu
telah diterima oleh Allah. Adapun shadaqahmu yang jatuh ke tangan perempuan pelacur,
semoga ia berhenti dari perbuatan melacur, yang jatuh kepada orang kaya semoga dia
menyadari dirinya dan bersedekah pula, sedangkan yang jatuh kepada si pencuri, semoga ia
berhenti mencuri."'
Bab: Pahala bendahara yang jujur dan wanita yang bersedekah dengan harta suaminya
/ d ^
* £.* , -• t M t -tl » !>>?»>?> » t'
1 Aj i f, ’ Ajt3-X^»3 A_***j1j Aj
1699. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Amir Al Asy'ari
dan Ibnu Numair dan Abu Kuraib semuanya dari Abu Usamah - Abu Amir berkata- Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Buraid dari
kakeknya Abu Burdah, dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Seorang bendahara muslim yang melaksanakan tugasnya dengan jujur, dan membayar
sedekah kepada orang yang diperintahkan oleh majikannya secara sempurna, dengan segera
dan dengan pelayanan yang baik, maka ia mendapat pahala yang sama seperti orang yang
bersedekah."
1700. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Zuhair bin Harb dan lshaq bin
Ibrahim semuanya dari Jarir - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Syaqiq dari Masruq dari Aisyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apabila seorang isteri menyedekahkan makanan dari persediaan yang
ada di rumahnya tanpa mengurangi kebutuhan rumah tangganya, maka si isteri itu
mendapat pahala karena perbuatannya (yang telah menyedekahkan), dan si suami
mendapat pahala karena usahanya (pekerjaannya), dan si bendahara mendapat pahala pula.
Masing-masing mendapatkan pahala tanpa mengurangi pahala yang lainnya." Dan Telah
menceritakannya kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami Fudlail bin
lyadl dari Manshur dengan isnad ini, dan ia mengatakan; "Dari makanan suaminya."
^ v / **/ ^
1701. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq dari Masruq dari Aisyah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seorang isteri bersedekah dari harta
suaminya, tanpa menimbulkan kerusakan, maka baginya pahala atas apa yang ia infakkan,
dan bagi suaminya adalah pahala atas jerih payahnya (mencari nafkah), serta bagi
bendaharanya pahala seperti pahala tersebut, tanpa mengurangi pahala satu sama lainnya
sedikit pun." Dan telah menceritakannya kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan
kepada kami bapakku dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dengan isnad ini, hadits yang
semisal.
Bab: Sesuatu yang disedekahkan oleh budak dari harta tuannya U)
9 > *\ ' \\ « \ y ♦ * ? ' 9 ' \ * ' 9 y > 9 s 9 '* > *\ s V» < t> * ^ '
^ / ^ ^ ^ ^ "z "■'
oli^USClo J^3 \5%ytoQ\p JU
1702. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair dan
Zuhair bin Harb semuanya dari Hafsh bin Ghiyats - Ibnu Numair berkata- telah menceritakan
kepada kami Hafsh dari Muhammad bin Zaid dari Umair Maula Abu Lahm, ia berkata; Dulu
ketika aku masih menjadi budak, aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, "Apakah aku boleh menyedekahkan harta benda majikanku?" Beliau menjawab:
"Ya boleh, dan pahalanya dibagi antara kalian berdua setengah-setengah."
1703. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Hatim, yaitu anak Isma'il dari Yazid, yaitu anak Abu Ubaid ia berkata, saya mendengar
Umair -Maula Abu Lahm- berkata; Majikanku menyuruhku untuk mendendeng daging, lalu
aku didatangi oleh seorang miskin, maka aku pun memberinya makan dari daging itu.
Kemudian hal itu diketahui oleh majikanku, akhirnya aku pun dipukulinya. Sesudah itu, saya
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menuturkan peristiwa tersebut.
Maka beliau memanggil majikanku dan bertanya: "Kenapa kamu memukulnya?" la
menjawab, "la telah memberikan makananku tanpa aku perintahkan." Maka beliau pun
bersabda: "Pahala dari sedekah itu adalah (dibagi rata) antara kalian berdua."
M * \ .4 \< *f * < » „
L ^
1704. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih ia
berkata; ini adalah hadits yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, dari
Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -ia pun menyebutkan beberapa hadits, di
antaranya adalah- Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita
janganlah berpuasa (sunnah) ketika suaminya ada, kecuali dengan seizinnya. Dan jangan pula
ia membolehkan orang lain masuk ke rumahnya melainkan dengan izin suaminya. Dan
sesuatu yang disedekahkan oleh sang isteri dari usaha suaminya tanpa perintah suami, maka
setengah dari pahala sedekah itu bagi suaminya."
Bab: Barangsiapa menggabungkan amalam sedekah dan kebaikan lainnya
>
j *lLc-4Si\ 'S 3^ j J-*, (j) Cr^^\ C j* {J? \ J*
1705. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya At Tujibi -lafazhnya
milik Abu Thahir- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang
bersedekah sepasang kuda perang untuk membela agama Allah (fi sabilillah), maka ia akan
dipanggil kelak di dalam surga, 'Wahai hamba Allah! Inilah pahala kebaikanmu. 1 Siapa yang
rajin shalat, dia akan dipanggil dari pintu shalat; dan siapa yang ikut berjihad untuk
menegakkan agama Allah, dia akan dipanggil dari pintu jihad; dan siapa yang rajin
bersedekah, dia akan dipanggil dari pintu sedekah; dan siapa yang rajin berpuasa, dia akan
dipanggil dari pintu AR ROYYAN." Kemudian Abu Bakar bertanya, "Wahai Rasulullah, adakah
orang yang dipanggil dari semua pintu itu sekaligus?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: "Ya, ada, dan aku mengharap kamulah salah seorang dari mereka." Telah
menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Al Hasan Al Hulwani dan Abdu bin Humaid
mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub ia adalah Ibnu Ibrahim bin Sa'd,
telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri dengan isnad Yunus dan
juga makna haditsnya.
> 9
&
_^j3li^ ! Jbs ^ >*y
jliiii^^'^iliujiilj ^ijL: ^ ^i3l2i ( diJi l si v; Uiiji-Ji'£iJ&ji-iU5
1706. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Abdullah bin Zubair telah menceritakan kepada kami Syaiban -dalam
jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim -lafazh juga miliknya-
telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepadaku Syaiban bin
Abdurrahman dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa ia
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barngsiapa yang bersedekah sepasang kuda perang untuk membela agama Allah (fi
sabilillah), maka ia akan dipanggil kelak oleh penjaga surga, bahkan setiap penjaga pintu
surga mengatakan, 'kemarilah.'" Kemudian Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah, itulah
orang yang tidak ada kebinasaan baginya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sungguh, saya berharap kamu termasuk salah seorang dari mereka."
^ 1 ^ 31 J>\ 3iss jd\ j4^3^ d \ ^ j
/UlsLi, 3lil&i^\££j
1707. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Marwan Al Fazari dari Yazid, ia adalah anak Kaisan dari Abu Hazim Al Asyja'i dari Abu
Hurairah ia berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya:
"Siapakah di antara kalian yang pagi ini sedang berpuasa?" Abu Bakar menjawab, "Aku."
Beliau bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang hari ini telah menghantarkan jenazah?" Abu
Bakar menjawab: "Aku." Beliau bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang hari ini telah
memberi makan orang miskin?" Abu Bakar menjawab: "Aku." Beliau bertanya lagi: "Siapa di
antara kalian yang hari ini telah menjenguk orang sakit?" Abu Bakar menjawab, "Aku."
Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah semua itu ada pada
seseorang kecuali dia pasti akan masuk surga."
Bab: Dorongan untuk infak larangan dari sikap pelit
1708. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam dari Fathimah binti Al Mundzir dari Asma' binti
Abu Bakar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku:
"Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung
pula pemberian-Nya kepadamu."
1709. Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb dan lshaq
bin Ibrahim semuanya dari Abu Mu'awiyah - Zuhair berkata- telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Hazim telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari Abbad
bin Hamzah dan dari Fathimah binti Al Mundzir dari Asma' ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung, karena
Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu. Dan janganlah kikir, karena
Allah akan kikir pula kepadamu." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Hisyam
dari Abbad bin Hamzah dari Asma' bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadanya, sebagaimana hadits mereka.
1710. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Harun bin Abdullah
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata; Ibnu
Juraij berkata, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abu Mulaikah bahwa Abbad bin Abdullah
bin Zubair telah mengabarkan kepadanya, dari Asma' binti Abu Bakar bahwa ia mendatangi
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Wahai Nabiyullah, aku tidak punya apa-apa
untuk disedekahkan selain yang diberikan Zubair (suamiku) kepadaku (untuk belanja rumah
tangga). Berdosakah aku apabila uang belanja itu aku sedekahkan alakadarnya?" maka
beliau pun menjawab: "Sedekahkanlah ala kadarnya sesuai dengan kemampuanmu, dan
jangan menghitung-hitung, karena Allah akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya
kepadamu, dan jangan pula kikir sehingga Allah akan menyempitkan rizkimu."
Bab: Dorongan untuk sedekah menskipun sedikit dan jangan menahan dari yang sedikit
karena merasa remeh
1711. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Laits bin Sa'd -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari bapaknya dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai sekalian kaum wanita,
janganlah sekali-kali kalian meremehkan pemberian seorang tetangga kepada tetangganya
walau pun hanya berupa kuku kambing."
Bab: Keutamaan sedekah dengan diam-diam J^»s)
j3is3islf>l sy y* S) IA J'<£
1712. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
semuanya dari Yahya Al Qaththan - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Ubaidullah telah mengabarkan kepadaku Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh
bin Ashim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ada
tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, pada hari dimana tidak ada naungan
selain naungan-Nya. Yaitu; Seorang imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah
kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang
saling mencintai karena Allah yang mereka berkumpul karena-Nya dan juga berpisah karena-
Nya, seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum
lalu ia menolak seraya berkata, 'Aku takut kepada Allah.' Dan seorang yang bersedekah
dengan diam-diam, sehingga tangan kanannya tidak mengetahui apa yang disedekahkan
oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang menetes air matanya saat
berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah dalam kesunyian." Dan telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Khubaib
bin Abdurrahman dari Hafsh bin Ashim dari Abu Sa'id Al Khudri atau dari Abu Hurairah
bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; yakni serupa dengan
hadits Ubaidullah, dan ia juga mengatakan; "Dan seorang laki-laki yang hatinya selalu
terpaut dengan masjid, bila ia keluar darinya hingga ia kembali."
Bab: Sedekah yang paling utama adalah saat kaya dan pelit J^asl jloW
1713. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Umarah bin Al Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah ia berkata; Seorang laki-laki
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Wahai Rasulullah, sedekah
yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?" maka beliau pun menjawab: "Yaitu kamu
bersedekah saat sehat, kikir, takut miskin dan kamu berangan-angan untuk menjadi
hartawan yang kaya raya. Dan janganlah kamu lalai hingga nyawamu sampai di tenggorokan
dan barulah kamu bagi-bagikan sedekahmu, ini untuk si Fulan dan ini untuk Fulan. Dan
ingatlah, bahwa harta itu memang untuk si Fulan."
*V *V ^ ^ *V s
1714. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Umarah dari Abu Zur'ah
dari Abu Hurairah ia berkata; Seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
bertanya, "Wahai Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?"
Maka beliau menjawab: "Demi bapakmu, kamu benar-benar akan diberitahu. Yaitu, kamu
bersedekah pada saat kamu sehat, kikir, khawatir akan miskin dan kamu berangan-angan
harta tersebut akan kekal bersamamu. Dan janganlah kamu lalai hingga nyawamu sampai di
tenggorokan dan barulah kamu bagi-bagikan sedekahmu, ini untuk si Fulan dan ini untuk
Fulan. Dan ingatlah, bahwa harta itu, memang untuk si Fulan." Telah menceritakan kepada
kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan
kepada kami Umarah bin Al Qa'qa' dengan isnad ini sebagaimana hadits Jarir. Flanya saja ia
mengatakan; "Sedekah yang bagaimanakah yang paling utama?"
Bab: Tangan di atas lebih baik dari tangan di bahwa ( jljLo
LLJ\jJ\)
'.'A'iu 'A*
A* * J.
1715. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -sebagaimana
yang telah dibacakan kepadanya- dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di atas mimbar, beliau menyebut tentang sedekah dan
menahan diri dari meminta-minta. Sabda beliau: "Tangan yang di atas lebih baik daripada
tangan yang dibawah. Tangan di atas adalah tangan pemberi sementara tangan yang di
bawah adalah tangan peminta-minta."
i h\
1716. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Muhammad bin Flatim
dan Ahmad bin Abdah semuanya dari Yahya Al Qaththan - Ibnu Basysyar berkata- Telah
menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Amru bin Utsman ia
berkata, saya mendengar Musa bin Thalhah menceritakan bahwa Flakim bin Flizam telah
menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sedekah
yang paling utama atau paling baik adalah sedekah yang diberikan ketika ia mampu. Dan
tangan yang di atas adalah lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan dahulukanlah
pemberian itu kepada orang yang menjadi tanggunganmu."
c3\ >^.U4li^1 ^ J 1^1^ I 3ul\ \li, 5p Vs^- ^ vL^-tS
ji£j\.d\-^l 4L3\i$S\^g^^ JW3 (^o^
1717. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Urwah bin
Zubair dan Sa'id dari Hakim bin Hizam ia berkata; Saya meminta sedekah kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun memberikannya padaku, kemudian aku
meminta lagi, maka diberikannya lagi, kemudian aku meminta lagi, maka beliau pun
memberikannya lagi. Sesudah itu, beliau bersabda: "Sesungguhnya harta ini adalah lezat dan
manis. Maka siapa yang menerimanya dengan hati yang baik, niscaya ia akan mendapat
berkahnya. Namun, siapa yang menerimanya dengan nafsu serakah, maka dia tidak akan
mendapat berkahnya. Dia akan seperti orang yang makan, namun tidak pernah merasa
kenyang. Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah."
1718. Telah menceritakan kepada kami Nashru bin Ali Al Jahdlami dan Zuhair bin Harb dan
Abdu bin Humaid mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Yunus telah
menceritakan kepada kami Ikrimah bin Ammar telah menceritakan kepada kami Syaddad ia
berkata, saya mendengar Abu Umamah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Wahai anak Adam! Sesungguhnya jika kamu mensedekahkan kelebihan hartamu,
itu lebih baik bagimu daripada kamu simpan, karena hal itu akan lebih berbahaya bagimu.
Dan kamu tidak akan dicela jika menyimpan sekedar untuk keperluan. Dahulukanlah
memberi nafkah kepada orang yang menjadi tanggunganmu. Tangan yang di atas adalah
lebih baik, daripada tangan yang di bawah."
Bab: Larangan dari meminta-minta
1719. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Zaid bin Al Hubab telah mengabarkan kepadaku Mu'awiyah bin Shalih telah
menceritakan kepadaku Rabi'ah bin Yazid Ad Dimasyqi dari Abdullah bin Amir Al Yahshabi ia
berkata, saya mendengar Mu'awiyah berkata; Hati-hatilah kalian dari hadits-hadits (palsu),
kecuali hadits-hadits pada masa Umar bin Al Khaththab. Sesungguhnya Umar sangat ditakuti
orang mengenai hukum-hukum Allah. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka akan dipahamkan-
Nya dengan kepahaman yang dalam tentang agama." Dan saya juga mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku ini adalah seorang bendahara. Maka siapa yang
kuberi sedekah dan diterimanya dengan hati yang bersih, maka dia akan beroleh berkah dari
harta itu. Tetapi siapa yang kuberi karena meminta-minta dan rakus, maka dia seperti orang
yang makan yang tak pernah kenyang."
. ' '\ Xi'\ \ ' t \ < ' ' > * >’ ' \' » *'■>' W ' z > \'X\ '
^XAj»JgV3gA »Vva ) b J {j} J JLmUo.X»-
, <*•<'} > i
1720. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru dari Wahb bin Munabbih dari saudaranya
Hammam dari Mu'awiyah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah kalian meminta-minta dengan mendesak. Demi Allah! Tidak seorang pun jua yang
meminta kepadaku, yang tidak kupenuhi permintaannya. Tetapi seorang yang kuberi dengan
hati enggan, maka ia tidak akan diberkahi dalam pemberian itu." Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru bin Dinar
telah menceritakan kepadaku Wahab bin Munabbih -dan saya menemuinya dalam
rumahnya di Shan'a'lalu ia memberiku makan yang diambilnya dari isterinya- dari
saudaranya ia berkata, saya mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan berkata; Saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; maka ia pun menyebutkan hadits
semisalnya.
S s "s *
1721. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah
menceritakan kepadaku Humaid bin Abdurrahman bin Auf ia berkata; saya mendengar
Mu'awiyah bin Abu Sufyan yang sedang berkhutbah berkata; Sesungguhnya saya telah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang dikehendaki Allah
menjadi baik, maka ia akan diberi pengetahuan yang mendalam mengenai agama.
Sesungguhnya aku ini hanyalah yang membagi-bagi, sedangkan yang memberi ialah Allah."
Bab: Orang miskin yang tidak memiliki harta dan tidak meminta-minta kepada orang lain
y i IA A A J) IACjAjA
1722. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Al Mughirah Al Hizami dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang miskin bukanlah mereka yang berkeliling
meminta-minta kepada orang banyak, lalu peminta itu diberi sesuap dua suap, atau sebutir
dua butir kurma." Para sahabat bertanya, "Kalau begitu, seperti apakah orang yang miskin
itu?" Beliau menjawab: "Orang miskin sesungguhnya ialah mereka yang tidak memiliki apa-
apa untuk menutupi kebutuhannya, namun keadaannya itu tidak diketahui orang supaya
orang bersedekah padanya, dan tidak pula meminta-minta ke sana ke mari."
>u.y > jV^uisj^/isssjv
'V ^ x x
i\\j± ;>!i\ js J\
{ \luJ\ JLlA} ^4
H jzi 'J, JA-
1723. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id - Ibnu Ayyub
berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il ia adalah anak Ja'far, telah mengabarkan
kepadaku Syarik dari Atha' bin Yasar Maula Maimunah, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang disebut orang miskin itu bukanlah seorang
peminta-minta yang diberi orang satu atau dua biji kurma atau sesuap dua suap makanan.
Tetapi orang miskin sesungguhnya, ialah orang yang tahu menjaga diri (dari meminta-minta).
Jika kamu mau, maka bacalah firman Allah: 'Mereka tidak meminta kepada orang secara
mendesak..."' Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
mengabarkan kepadaku Syarik telah mengabarkan kepadaku Atha' bin Yasar dan
Abdurrahman bin Abu Amrah bahwa keduanya mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yakni serupa dengan hadits Isma'il.
Bab: Larangan meminta-minta kepada orang lain i )
/ / / ^ / *•> X
1724. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la bin Abdul A'la dari Ma'mar dari Abdullah bin Muslim saudaranya
Zuhri, dari Hamzah bin Abdullah dari bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidaklah salah seorang dari kalian yang terus meminta-minta, kecuali kelak di hari
kiamat ia akan menemui Allah sementara di wajahnya tidak ada sepotong daging pun." Dan
telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepadaku Isma'il bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari saudaranya Az Zuhri dengan isnad ini,
namun ia tidak menyebutkan muz'ah (sepotong).
1725. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Laits dari Ubaidullah bin Abu Ja'far dari
Hamzah bin Abdullah bin Umar bahwa ia mendengar bapaknya berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seseorang terus meminta-minta hingga kelak
pada hari kiamat ia menjumpai Allah sementara di wajahnya tidak ada sekerat daging pun."
Jr /U-£U-
3&14J3I '3^
1726. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Washil bin Abdul A'la keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Umarah bin Al Qa'qa' dari Abu
Zur'ah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa
yang meminta-minta kepada orang banyak untuk menumpuk harta kekayaan, berarti dia
hanya meminta bara api. Sama saja halnya, apakah yang diterimanya sedikit atau banyak."
^ 1 ^*^ jjj4 1 % 3 ls
j 3 jis ^Jj\j $h\
•* \j,s ♦*
1727. Telah menceritakan kepadaku Hannad bin As Sari telah menceritakan kepada kami
Abui Ahwash dari Bayan Abu Bisyr dari Qais bin Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata;
Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berangkatnya salah
seorang diantara kalian pagi-pagi kemudian pulang dengan memikul kayu bakar di
punggungmu, lalu kamu bersedekah dengan itu tanpa meminta-minta kepada orang banyak,
itu lebih baik bagimu daripada meminta-minta kepada orang banyak, baik ia diberi atau
tidak. Sesungguhnya tangan yang memberi itu lebih mulia daripada tangan yang menerima.
Dan dahulukanlah memberi kepada orang yang menjadi tanggunganmu." Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Sa'id dari Isma'il telah menceritakan kepadaku Qais bin Abu Hazim ia berkata, kami
mendatangi Abu Hurairah maka ia pun berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bersabda: "Seorang dari kalian pergi, lalu ia kembali dengan membawa kayu bakar di atas
punggungnya, lalu ia menjualnya." Kemudian ia pun menyebutkan hadits yang serupa
dengan hadits Bayan.
^ * *v ^ / / /
Jl ^ \ ?u^A.*A c.
1728. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya berkata.
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits
dari Ibnu Syihab dari Abu Ubaid Maula Abdurrahman bin Auf, bahwa ia mendengar Abu
Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang dari kalian
mengikat satu ikatan kayu bakar, lalu ia memikulnya di atas punggungnya, kemudian ia jual
adalah lebih baik baginya daripada harus meminta-minta kepada orang, baik orang itu
memberi atau menolaknya."
jl i>\ j 3is
■/yi ifk\\ jl,y b
o\^L><ai\^bJLa<o\ £
J ^j\y
1729. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi dan Salamah bin
Syabib -Salamah berkata- telah menceritakan kepada kami -sementara Ad Darimi berkata-
telah mengabarkan kepada kami Marwan bin Muhammad Ad Dimasyqi telah menceritakan
kepada kami Sa'id, ia adalah anak Abdul Aziz dari Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris Al Khaulani
dari Abu Muslim Al Khaulani ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Al Habib (orang yang
aku cintai) dan Al Amin (orang yang aku percayai) Auf bin Malik Al Asyja'i ia berkata; Kami
pernah berada dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selama sembilan atau delapan
atau tujuh hari. Saat kami hendak berpisah, beliau bersabda: "Apakah kalian tidak berbai'at
kepada Rasulullah?" Ketika itu kami baru saja berbai'at kepada beliau, maka kami pun
menjawab, "Sesungguhnya kami telah berbai'at kepadamu wahai Rasulullah." Kemudian
beliau bertanya lagi: "Apakah kalian tidak berbai'at kepada Rasulullah?" kami menjawab,
"Sungguh, kami telah berbai'at kepada Anda wahai Rasulullah." Beliau mengulangi
pertanyaannya: "Apakah kalian tidak berbai'at kepada Rasulullah?" Maka kami pun
mengulurkan tangan sambil berujar, "Sesungguhnya kami telah berbai'at kepada Tuan, lalu
atas apa lagi kami berbai'at kepada Tuan wahai Rasulullah?" beliau menjawab, "Bahwa
kalian akan menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun juga, akan
menegakkan shalat lima waktu, akan berlaku patuh kemudian beliau melirihkan
perkataannya: dan tidak akan meminta sesuatupun kepada orang banyak." Auf berkata; Aku
pernah melihat sebagian dari mereka itu suatu saat cambuknya jatuh, tetapi ia tidak
meminta tolong sedikit pun kepada orang lain untuk mengambilkannya."
Bab: Kapan seseorang boleh meminta
i$3^3ifi^tf jitsSis j^\ 3viS j^>^\ 3 ,^<1^
o a . o yy >? y y ^ s. y y > > > > ^ ./y ^ j
11^1^4 ait_^J\ ^ ^ o^ c^ \S\J^ 3\i jl ^ \^\^s ^-^4 ait^\
1730. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Outaibah bin Sa'id keduanya
dari Hammad bin Zaid - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid
dari Harun bin Riyab telah menceritakan kepadaku Kinanah bin Nu'aim Al 'Adawi dari
Oabishah bin Mukhariq Al Hilali ia berkata; Aku pernah menanggung hutang (untuk
mendamaikan dua kabilah yang saling sengketa). Lalu aku datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, meminta bantuan beliau untuk membayarnya. Beliau
menjawab: "Tunggulah sampai orang datang mengantarkan zakat, nanti kusuruh
menyerahkannya kepadamu." Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Hai Oabishah,
sesungguhnya meminta-minta itu tidak boleh (tidak halal) kecuali untuk tiga golongan. (Satu)
orang yang menanggung hutang (gharim, untuk mendamaikan dua orang yang saling
bersengketa atau seumpanya). Maka orang itu boleh meminta-minta, sehingga hutangnya
lunas. Bila hutangnya telah lunas, maka tidak boleh lagi ia meminta-meminta. (Dua) orang
yang terkena bencana, sehingga harta bendanya musnah. Orang itu boleh meminta-minta
sampai dia memperoleh sumber kehidupan yang layak baginya. (Tiga) orang yang ditimpa
kemiskinan, (disaksikan atau diketahui oleh tiga orang yang dipercayai bahwa dia memang
miskin). Orang itu boleh meminta-minta, sampai dia memperoleh sumber penghidupan yang
layak. Selain tiga golongan itu, haram baginya untuk meminta-minta, dan haram pula
baginya memakan hasil meminta-minta itu."
Bab: Bolehnya mengambil suatu pemberian tanpa diminta selama tidak berlebih-lebihan
1731. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab dari Salim bin Abdullah bin Umar dari bapaknya ia berkata; saya mendengar Umar bin
Al Khaththab berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan (bagian
zakat) kepadaku, namun aku berkata, "Berikanlah kepada orang yang lebih fakir dariku."
Hingga suatu hari beliau memberikan harta kepadaku, maka aku pun berkata, "Berikanlah
kepada orang yang lebih fakir dariku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ambillah. Dan bila kamu diberikan sesuatu sedangkan kamu tidak mengidam-idamkannya
dan tidak pula meminta-minta, maka ambillah. Dan jika tidak demikian maka janganlah kamu
memperturutkan hawa nafsumu."
/ / ^ / /
^lL\ Islio >J, Isli, ;jl4^>-£y 5^ dil
113,2. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah
dari bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan bagian
zakat kepada Umar bin Al Khaththab, maka Umar pun berkata, "Wahai Rasulullah,
berikanlah kepada orang yang lebih fakir dariku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pun bersabda kepadanya: "Ambil dan pergunakanlah untuk keperluanmu, atau
sedekahkan! Apabila kamu diberi orang sesuatu pemberian tanpa kamu idam-idamkan dan
tanpa meminta-minta, terimalah pemberian itu. Tetapi ingat, sekali-kali jangan meminta."
Salim berkata; "Oleh karena itu, Ibnu Umar tidak pernah meminta apa saja kepada
seseorang, dan tidak pula menolak apa yang diberikan orang kepadanya." Dan telah
menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb - Amru
berkata- Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Syihab sebagaimana hadits itu, dari As Sa'ib
bin Yazid dari Abdullah bin As Sa'di dari Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
J C-lU-X>- jljjs^^^C-^g ^^lj4^tlJL^lI^\cJLji9
J&3tsS5^^-
oJLU^ \ -A>- 3^*^ 43A»>!a] \ ^^C - AAC-^Ii \ j
1733. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Bukair dari Busr bin Sa'id dari Ibnu As Sa'idi Al Maliki bahwa ia berkata; Umar bin Al
Khaththab pernah menugaskanku sebagai amil zakat. Setelah tugas itu selesai kulaksanakan,
dan hasil zakat yang kukumpulkan telah kuserahkan kepadanya, maka Umar menyuruhku
mengambil bagian amil untukku. Lalu jawabku, "Aku bekerja karena Allah, karena itu upahku
pun kuserahkan kepada Allah." Umar berkata, "Ambillah apa yang diberikan kepadamu itu,
sesungguhnya aku pernah pula bertugas pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sebagai amil zakat. Aku menolak pemberian itu seraya menjawab seperti jawabanmu pula.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: 'Apabila kamu diberi orang suatu
pemberian tanpa kamu minta, makanlah atau sedekahkanlah.'" Dan telah menceritakan
kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Bukair bin Al Asyajj dari Busyr bin Sa'id dari
Ibnu Sa'di bahwa ia berkata; Umar bin Khaththab pernah menugaskanku sebagai amil zakat.
Yakni sebagaimana hadits Laits.
Bab: Larangan untuk rakus kepada dunia ^ )
1734. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah hingga sampai kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Hati orang tua akan tetap muda dalam dua
perkara, yaitu; dalam hal mencintai hidup dan harta benda."
*i]\
1735. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hati orang tua
tetap muda dalam mencintai dua hal, yaitu; Mencintai umur yang panjang dan mencintai
harta."
*' i \ ' > **.<*'> \''A. ' Njl» \ i A* »t ^
( ~jX-< >-X»o a^UI3<_< « £r Uo-X>- j!v3
1736. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan
Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Abu Awanah - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada
kami Abu Awanah dari Qatadah dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Setiap manusia pasti akan menjadi tua. Namun jiwanya tetap muda mengenai
dua perkara, yaitu: Tamak akan harta benda dan selalu ingin panjang umur." Dan telah
menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku
bapakku dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan
hadits yang semisal. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan
Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Qatadah menceritakan
dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan hadits yang serupa.
Bab: Sekiranya anak Adam memiliki dua bukit maka ia akan mencari yang ketiga
• » »
isslio' 1^.
„ 'A, , -i < * ' > i ^ > \''A s '*<>\\> I »1^-
1737. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan Qutaibah
bin Sa'id -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain
berkata- telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Andai kata manusia itu telah
mempunyai harta benda sebanyak dua lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan
satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi perutnya sampai penuh melainkan hanya
tanah (maut). Dan Allah menerima taubat orang yang telah bertaubat kepada-Nya." Dan
telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar -Ibnul Mutsanna-
berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah mengabarkan kepada
kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Qatadah menceritakan dari Anas bin Malik ia
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Namun saya tidak
tahu, apakah hal itu adalah wahyu yang diturunkan kepadanya atau sesuatu dari ungkapan
beliau sendiri yang serupa dengan haditsnya Abu 'Awanah.
1738. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Andai kata anak itu memiliki
emas satu lembah, niscaya ingin memiliki satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi
mulut (hawa nafsu) -nya melainkan tanah (maut). Dan Allah menerima taubat siapa saja
yang bertaubat kepada-Nya."
1739. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Harun bin Abdullah keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dari Ibnu Juraij ia berkata,
saya mendengar 'Atha' berkata, saya mendengar Ibnu Abbas berkata; saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Andai kata manusia itu telah mempunyai
harta benda sebanyak satu lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu lembah
lagi. Tidak ada yang dapat memuakan nafsunya melainkan hanya tanah (maut). Dan Allah
menerima taubat siapa yang bertaubat kepada-Nya." Ibnu Abbas berkata; "Saya tidak tahu,
apakah hal itu dari Al Our'an ataukah tidak." Sementara dalam riwayat Zuhair ia
mengatakan; "Saya tidak tahu, apakah itu termasuk ayat Al Qur'an." la tidak menyebutkan
Ibnu Abbas.
' 's \ •• \ 9 ' / * Ml t 9 - / s s } \ s 9 s ? }■ £ 9 s ^ y . 9^ 9 / } ;. ^ y
f. y ^
1 Jfc.^ ft? jit J^svls'j
jki'Tus jJ j23iJ
1740. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ali bin
Mushir dari Dawud dari Abu Harb bin Abui Aswad dari bapaknya ia berkata; Ketika Abu Musa
Al Asy'ari mengutus seorang untuk memanggil Qurra' (orang-orang yang menguasai bacaan
Al Qur'an), maka datanglah kepadanya tiga ratus orang yang memang benar-benar telah
menguasai bacaan Al Qur'an. lapun berkata, "Kalian adalah sebaik-baik penduduk Bashrah
dan kalian adalah Ourraa' mereka. Oleh karena itu bacalah dan janganlah kalian
meninggalkannya terlalu lama hingga hati kalian akan membatu sebagaimana hati orang-
orang sebelum kalian. Saat kami membaca satu surat yang panjang dan ketegasannya
menyerupai surat Bara'ah (surat Taubah) kemudian aku dilupakan, tapi aku masih ingat
sedikit darinya yaitu: 'Kalau seandainya anak cucu Adam memiliki harta benda sebanyak dua
bukit niscaya ia akan mencari bukit yang ketiga, dan tidak ada yang dapat memenuhi perut
anak cucu Adam kecuali tanah. 1 Saat itu kami juga membaca satu surat yang serupa dengan
salah satu Al Musabbihaat (surat yang diawali dengan sabbaha) kemudian aku dilupakan,
tapi aku masih hafal sedikit daripadanya yaitu: 'Wahai orang-orang yang beriman kenapakah
kalian mengatakan (memerintahkan) apa yang tidak kalian perbuat.' Lalu akan dituliskan
satu persaksian pada kalian, dan kelak di hari kiamat kalian akan ditanyai mengenai hal itu."
Bab: Kaya itu bukan karena banyak harta (jo^Yi
1741. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukanlah kekayaan itu
dengan banyaknya harta dunia, akan tetapi kekayaan yang hakiki itu adalah kaya akan jiwa."
Bab: Di antara keindahan dunia
yang keluar
j\f\ i\3 j4\A\
1742. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengkabarkan kepada kami Al
Laits bin Sa'd -dalam jalur lain- telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan
kedua jalur tersebut sama dalam lafadznya, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqbury dari 'lyadh bin Abdillah bin Sa'ad, bahwa ia
mendengar Abu Sa'id Al Khudhri berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah berdiri dan menyampaikan khutbah di depan manusia. Beliau berkata: Tidak, Demi
Allah, tidak ada sesuatu yang lebih aku khawatirkan menimpa kalian selain daripada
kenikmatan dunia yang Allah lapangkan untuk kalian. Seorang sahabat bertanya: Wahai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apakah harta yang didapat dari jalan yang baik juga
bisa mendatangkan keburukan? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdiam sesa'at, lalu
beliau berkata: Apa yang engkau tanyakan? Dia berkata: akupun mengulangi pertanyaanku;
Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apakah harta yang didapat dari jalan yang baik
juga bisa mendatangkan keburukan? Beliau menjawab: Sesungguhnya kebaikan yang hakiki
hanya akan membuahkan kebaikan, apapun kebaikan tersebut. Sesungguhnya semua
tanaman yang tumbuh di musim semi hanya akan membinasakan hewan-hewan yang rakus
yang melahap semua jenis tumbuhan atau minimal akan membuatnya sekarat, kecuali
hewan yang hanya memakan sayur-sayuran saja, la makan, lalu jika kedua sisi perutnya telah
penuh dengan makanan iapun menghadap matahari untuk buang air besar dan kecil,
kemudian ia kembali mengunyah makanan lagi dan menelannya. Maka barangsiapa yang
mengambil harta yang menjadi haknya maka akan diberikan keberkahan kepadanya. Dan
barangsiapa yang mengambil harta yang bukan menjadi haknya maka ia adalah seperti
hewan yang selalu makan dan tidak pernah merasa kenyang".
ti
>\
4\p&. j \ jiL:
1743. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Abdullah
bin Wahb ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dari Zaid bin Aslam dari
Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah sesuatu yang akan
dikeluarkan oleh Allah untuk kalian berupa keindahan dunia." Para sahabat bertanya,
"Lantas apakah yang dimaksud dengan perhiasan dunia wahai Rasulullah?" Beliau
menjawab: "Yaitu keberkahan dan kemakmuran bumi." Mereka bertanya lagi, "Wahai
Rasulullah, apakah kebaikan dapat mendatangkan keburukan?" Beliau menjawab:
"Sesungguhnya kebaikan tidak akan mendatangkan kecuali kebaikan dan kebaikan tidak
akan mendatangkan kecuali kebaikan, kebaikan tidak akan mendatangkan kecuali kebaikan.
Dan setiap apa yang tumbuh di musim hujan, kadang-kadang dapat membunuh atau
menyakitkan. Kecuali bagi pemakan sayur-sayuran yang memakan hanya sampai kenyang,
kemudian ia menghadap ke matahari, lalu buang air besar atau kecil, sesudah itu barulah ia
makan kembali. Sesungguhnya harta benda dunia itu kelihatannya hijau dan manis.
Barangsiapa yang memperoleh harta dengan jalan halal dan membelanjakannya pada jalan
yang benar, maka itulah sebaik-baik pertolongan. Namun barangsiapa yang memperolehnya
dengan jalan yang tidak halal, maka ia seperti halnya orang yang makan tapi tidak pernah
merasa kenyang."
dld.^\UVi y^cH i&\fyj^dl£\\4& 4$£ jl^^ldJlil*
^ ^ /
1744. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin
Ibrahim dari Hisyam, saudaranya Dastawa'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Hilal bin Abu
Maimunah dari Atha' bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Suatu ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atas mimbar, sedangkan kami duduk di sekeliling beliau.
Kemudian beliau bersabda: "Yang aku khawatirkan terhadap kamu semua sepeninggalku
kelak, ialah karunia Allah terhadap kalian berupa harta benda perhiasan dunia." Lalu seorang
laki-laki bertanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik mendatangkan keburukan, wahai
Rasulullah?" Mendengar pertanyaan itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdiam.
Kemudian dikatakanlah kepada sahabat yang bertanya tadi, "Bagaimana pendapatmu, kamu
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun beliau tidak menjawab
pertanyaanmu?" Laki-laki itu menjawab, "Aku mengira, mungkin wahyu sedang diturunkan
kepada beliau." Setelah sadar kembali, beliau menghapus keringat beliau, lalu bersabda:
"Sesungguhnya penanya ini (adalah penanya yang cerdas) " -beliau mengucapkannya dengan
sikap seperti memuji-. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya kebaikan itu tidak akan
mendatangkan keburukan. Tetapi apa yang ditumbuhkan di musim hujan, kadang-kadang
dapat membunuh atau menyakitkan. Kecuali bagi pemakan sayur-sayuran yang memakan
hanya sampai kenyang, kemudian dia menghadap ke matahari, lalu buang air besar atau
kecil, sesudah itu barulah ia makan kembali. Sesungguhnya harta benda dunia itu
kelihatannya hijau dan manis. Tetapi sebaik-baik harta seorang muslim, ialah yang
disedekahkannya kepada orang miskin atau kepada anak yatim atau ibnu sabil (seorang yang
sedang melakukan perjalanan)." Atau seperti yang disabdakan oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, "Siapa yang memperoleh harta dengan tidak halal, maka ia seperti seorang
yang makan namun tidak pernah merasa kenyang (puas). Sedangkan harta itu akan menjadi
saksi bagi keserakahannya kelak di hari kiamat."
Bab: Keutamaan sikap iffah dan sabar J^»9)
1745. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas -sebagaimana
yang telah dibacakan kepadanya- dari Ibnu Syihab dari 'Atha' bin Yazid Al Laitsi dari Abu Sa'id
Al Khudri berkata; Beberapa orang dari kalangan kaum Anshar sering meminta-minta
sedekah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mereka selalu diberi. Sehingga
pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kehabisan apa yang mereka minta.
Maka beliau pun bersabda: "Selama sesuatu yang baik masih ada padaku, sekali-kali tidaklah
akan kusembunyikan terhadapmu. Tetapi, siapa yang bersikap 'iffah (memelihara diri dari
meminta-minta) maka Allah akan memeliharanya pula. Dan siapa yang merasa cukup dengan
apa yang ada, Allah akan mencukupinya pula. Dan siapa yang sabar, Allah akan menambah
kesabarannya. Tidak ada suatu pemberian yang diberikan kepada seseorang, yang lebih baik
dan lebih melapangikan dada daripada kesabaran." Telah menceritakan kepada kami Abdu
bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad ini, semisalnya.
Bab: Merasa cukup dan qanaah (itbjsJ\
1746. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Abdurrahman Al Muqri dari Sa'id bin Abu Ayyub telah menceritakan
kepadaku Syurahbil bin Syarik dari Abu Abdurrahman Al Hubali dari Abdullah bin Amru bin
Ash bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh amat beruntunglah
seorang yang memeluk Islam dan diberi rizki yang cukup serta qana'ah terhadap apa yang
diberikan Allah."
1747. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan
Abu Sa'id Al Asyajj mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami Al A'masy -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari bapaknya
keduanya dari Umarah bin Al Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, berikanlah rizqi kepada keluarga
Muhammad berupa makanan pokok."
Bab: Memberi (sesuatu kepada) seseorang yang meminta dengan kasar ( jLu^g-llac-)
x / ^ * v ^ /
1748. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali -lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara
dua orang yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu
Wa'il dari Salman bin Rabi'ah ia berkata, Umar bin Al Khaththab berkata; Pada suatu hari,
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagikan sedekah, aku menyarankan
kepada beliau, "Demi Allah, wahai Rasulullah, bukan ini yang lebih berhak diberi sedekah
tetapi adalah mereka itu." beliau menjawab: "Mereka ini, seolah-olah memaksakan
kepadaku untuk mengambil salah satu antara dua pilihan, yaitu apakah mereka akan
meminta kepadaku dengan cara kasar, ataukah mereka akan menuduhku orang bakhil.
Padahal aku tidak bakhil."
3 vi ^3^' o < 3 ^*^ vls\
4^LC-^\ SJoJu2>SAI»-Aj\3
1749. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Sulaiman Ar Razi ia berkata, saya mendengar Malik -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepadaku Yunus bin Abdul A'la -lafazh juga miliknya- telah mengabarkan
kepada kami Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Malik bin Anas dari lshaq bin
Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik ia berkata; Pada suatu ketika aku berjalan
bersama-sama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saat itu, beliau memakai selendang
buatan Najran yang tebal pinggirnya. Tiba-tiba seorang Arab badui mendapatkan beliau, lalu
ditariknya selendang Nabi tersebut sekuat-kuatnya, sehingga kulihat selendang tersebut
membekas di leher Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena kuatnya tarikan. Kemudian
orang tersebut berkata, "Wahai Muhammad, perintahkanlah kepada bendahara Tuan agar
memberikan harta yang ada dalam pengawasan Tuan kepadaku." Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menoleh kepada orang itu sambil tertawa. Kemudian diperintahkanlah oleh
beliau agar orang itu diberi sedekah. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Abdush Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada
kami Hammam -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Umar bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin
Ammar -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah
menceritakan kepada kami Abui Mughirah telah menceritakan kepada kami Al Auza'i
semuanya dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan hadits ini. Dalam hadits Ikrimah bin Ammar terdapat tambahan;
"Kemudian laki-laki itu menarik dengan sekali tarikan hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tertarik ke arahnya." Dan dalam hadits Hammam; "la menarik selendang itu hingga
sobek dan meninggalkan bekas pada leher Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
ii jfcyiiitf \i*
1750. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Ibnu Abu Mulaikah dari Miswar bin Makhramah bahwa ia berkata; Suatu ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagikan beberapa baju (sejenis jaket)
kepada para sahabat, namun beliau tidak memberi apa-apa kepada Makhramah. Sehingga
Makhramah pun berkata, "Hai anakku, marilah kita pergi menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam." Maka aku pun pergi bersama ayahku. Ayahku berkata, "Silahkan kamu
masuk terlebih dahulu, sampaikan kepada beliau bahwa aku ingin bertemu dengan beliau."
Miswar berkata; Aku pun masuk dan menyampaikan kepada beliau. Maka beliau pun keluar
sambil membawa sehelai baju untuk Makhramah. Beliau bersabda: "Ini kusimpan untuk
Anda." la berkata; Makhromah lantas melihat baju tersebut. Kemudian Nabi bersabda;
"Apakah Makhramah sudah puas?."
" £ f
>l 4 ' ' " ■ > ' -
1751. Telah menceritakan kepada kami Abui Khaththab Ziyad bin Yahya Al Hassani telah
menceritakan kepada kami Hatim bin Wardan Abu Shalih telah menceritakan kepada kami
Ayyub Asy Syakhtiyan dari Abdullah bin Abu Mulaikah dari Al Miswar bin Makhramah ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menerima beberapa pakaian (sejenis jaket), maka
ayahku pun berkata, "Marilah kita pergi kepada beliau, mudah-mudahan ada pembagian
untuk kita." Setibanya di sana, ayahku berdiri di pintu seraya berbicara. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengenal suaranya, maka beliau pun keluar dengan membawa
sehelai jaket dengan memperlihatkan keindahannya kepada ayahku seraya bersabda: "Ini
kusimpan untukmu, ini kusimpan untukmu."
Bab: Memberikan kepada orang yang dikhawatirkan atas keimanannya
s&- jVi]\ j4&
.c s
’ . . i V . J ♦ * .
»
s /
’ t . i <5 - “ -* 1
>ob
T> ci
./ >
1752. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Hulwani dan Abdu bin Humaid
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah
menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Amir bin Sa'd dari bapaknya Sa'd, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membagi-bagikan sedekah kepada suatu kaum, dan aku duduk di antara mereka
menyaksikannya. Sa'd berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan seorang
laki-laki, beliau tidak memberinya sesuatu pun. Padahal ia adalah salah seorang yang paling
aku kagumi diantara mereka. Lantas aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan berkata, "Wahai Rasulullah, kenapa Tuan tidak memberikan sedekah kepada si Fulan?
Padahal Demi Allah, menurut sepengetahuanku ia adalah seorang mukmin." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya: "Ataukah dia itu seorang muslim?"
Saya tidak mengerti maksud beliau, maka aku pun bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, kenapa
Anda tidak memberi sedekah kepada si Fulan itu? padahal demi Allah, menurut
sepengetahuanku ia adalah seorang mukmin." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali
betanya: "Ataukah dia adalah seorang muslim?" maka aku pun terdiam sejenak, kemudian
aku tambah penasaran dan akhirnya bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa Tuan tidak
memberi kepada si Fulan itu, padahal demi Allah, menurut sepengetahuanku ia adalah
seorang mukmin." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali bertanya: "Ataukah dia adalah
seorang muslim?" kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya aku memberi
seseorang, padalah yang lain sebenarnya lebih aku cintai. Kulakukan yang demikian, karena
aku khawatir muka yang kuberi itu akan ditengkurapkan Allah ke dalam neraka." Sedang
dalam hadits Al Hulwani pengulangannya sebanyak dua kali. Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Anak saudara Ibnu Syihab -dalam jalur
lain- Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdu bin Humaid ia
berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan isnad ini dan semakna dengan haditsnya Shalih dari
Zuhri. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami bapakku dari
Shalih dari Isma'il bin Muhammad bin Sa'd ia berkata, saya mendengar Muhammad bin Sa'd
menceritakan hadits ini, yakni hadits Az Zuhri yang telah kami sebutkan. Kemudian ia
berkata dalam haditsnya; Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menepuk antara
pundak dan leherku kemudian bersabda: "Apakah karena peperangan wahai Sa'ad? Aku
benar-benar akan memberi laki-laki itu."
Bab: Memberikan sedekah kepada mualaf dan menahan dari orang yang imannya kuat
9 «- 9
s ^M5 J l^ ( ^^3lsll i ^j^\3 j_^,jl$ j$\ :_^
J\_^1 j Vli^Vsiil
1753. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan
kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah
mengabarkan kepadaku Anas bin Malik ia berkata; Ketika perang Hunain, Allah memberikan
harta rampasan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari harta kaum Hawazin.
Kemudian beliau membagikannya kepada kaum Ouraisy berupa seratus ekor unta. Karena
itu, beberapa kaum Anshar berujar, "Semoga Allah mengampuni Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yang telah memberi kaum Ouraisy sedangkan kita dibiarkan saja oleh beliau,
padahal perang kita masih basah oleh darah musuh." Anas berkata; Kemudian ucapan
mereka itu sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena itu beliau
memerintahkan kaum Anshar agar berkumpul di kemah kulit. Setelah mereka berkumpul,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi mereka dan bertanya: "Benarkah berita
yang datang kepadaku mengenai ucapan kalian?" Orang yang paling pandai diantara kaum
Ansahr menjawab, "Kami tidak pernah berkata demikian ya Rasulullah! Tetapi pemuda-
pemuda kamilah yang mengatakan, 'Semoga Allah mengampuni Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yang telah memberi orang Quraisy, sedangkan kita dibiarkannya saja. Padahal
pedang kita masih basah oleh darah musuh."' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pun bersabda: "Sebenarnya, aku hanya memberi kepada orang-orang yang belum lama
masuk Islam, sekedar untuk melunakkan hati mereka. Apakah kalian tidak rela kalau mereka
pergi dengan harta benda dunia, sedangkan kalian pulang ke rumah masing-masing bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Demi Allah, sesungguhnya apa yang kalian bawa
pulang adalah lebih berarti daripada apa yang mereka bawa." Mereka pun menjawab,
"Benar ya Rasulullah! Kami rela ya Rasulullah." Kemudian beliau bersabda lagi: "Kalian
semua akan mendapatkan orang-orang yang sangat mementingkan pribadinya masing-
masing; karena itu, bersabarlah hingga kalian menjumpai Allah dan Rasul-Nya. Aku akan
menunggu kalian di telaga (kelak pada hari kiamat)." Mereka menjawab, "Kami akan
bersabar wahai Rasulullah." Telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani dan Abdu
Humaid keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd
telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab telah menceritakan
kepadaku Anas bin Malik bahwa ia berkata; "Ketika Allah memberikan harta rampasan
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari harta Hawazin." la pun mengkisahkan
hadits yang serupa. Hanya saja ia mengatakan; Anas berkata, "Kami tidak bersabar lagi." la
juga berkata; "Adapun anak-anak muda." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb
telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Anak
saudara Ibnu Syihab dari pamannya ia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik,
ia pun menuturkan hadits yang serupa, hanya saja ia berkata; Anas berkata; "Kami akan
bersabar." Yakni sebagaimana riwayat Yunus dari Zuhri.
1754. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah mengabarkan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Qatadah dari Anas bin
Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengumpulkan orang-orang Anshar,
kemudian beliau bersabda: "Adakah orang lain yang ikut berkumpul bersama kalian?"
mereka menjawab, "Tidak, kecuali anak-anak perempuan kami." Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pun bersabda: "Anak saudara perempuan suatu kaum adalah termasuk
kaum itu sendiri." Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya orang-orang
Quraisy itu baru saja keluar dari masa Jahiliyah dan musibah. Karena itu, aku bermaksud
untuk menghibur dan mengikat hati mereka. Apakah kalian tidak rela mereka pulang dengan
harta benda dunia, sedangkan kalian pulang bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam? kalaulah mereka melewati suatu lembah, dan orang-orang Anshar
melewati bukit lain, niscaya aku akan mengikuti jalan bukit yang dilalui oleh kaum Anshar."
1755. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Tayyah ia
berkata; Saya mendengar Anas bin Malik berkata; Ketika Makkah telah ditaklukkan,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi-bagikan harta rampasan kepada orang-
orang Quraisy. Maka orang-orang Anshar pun berujar, "Ini sungguh-sungguh mengherankan.
Pedang kita masih basah oleh darah musuh, tetapi harta rampasan kita diberikan kepada
mereka (orang-orang Quraisy)." Lalu ungkapan itu sampai kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Akhirnya beliau pun mengumpulkan mereka. Beliau bertanya: "Benarkah
berita yang sampai padaku tentang ucapan kalian?" Mereka menjawab: "Apa yang mereka
sampaikan itu benar ya Rasulullah! Mereka tidak berdusta." Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apakah kalian tidak rela kalau mereka pulang dengan membawa harta
benda dunia, sedangkan kalian semua pulang ke rumah masing-masing bersama dengan
Rasulullah? Seandainya manusia berjalan di suatu lembah dan bukit, sedangkan orang-orang
Anshar melewati lembah dan bukit yang lain, niscaya saya akan mengikuti lembah dan bukit
yang ditempuh kaum Anshar."
>^U\3 J[ i^u&\
,^iJ4»ub6. J' J^YJr
ii\3 l^U. ^1 1^1 U f Ll^ 3 Vi^u^^\ v^-i iU^S/\ ^^===^ J V| ^\ J
jiay\ 3Vi^V\^yii^j^yj^u.jiUiy ^\i^vs&j^42^4^1yb3vj
^i^ll^\3lidUU^ 0 i1 ^SU&&
d&f^\&\d&4j^\d±X3\3d4hv jUcr^-U J'
^o,^i!^L: pdp}\
1756. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibrahim bin
Muhammad bin 'Ar'arah -salah seorang dari keduanya menambahkan huruf demi huruf
kepada yang lain- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz
telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Hisyam bin Zaid bin Anas dari Anas bin Malik
ia berkata; Pada saat perang Hunain, suku Hawazin, Ghathafan dan lainnya menghadapi
kaum muslimin dengan mengajak anak cucu dan membawa hewan ternak mereka (sebagai
perbekalan). Sedangkan di pihak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada sepuluh ribu
pasukan beserta para Thulaqa' (orang-orang yang baru memeluk agama Islam saat Fathu
Makkah). Mereka kemudian meninggalkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga
beliau berdiri sendirian. Anas berkata; Kemudian pada waktu itu, beliau berseru dua kali
tanpa diselingi dengan kata-kata lain, beliau menoleh ke kanan dan berseru: "Wahai kaum
Anshar!" mereka menjawab, "Labbaik, ya Rasulullah, jangan khawatir kami bersama Tuan."
Kemudian beliau menoleh ke kiri dan berseru: "Wahai kaum Anshar?" mereka menjawab:
"Labbaik ya Rasulullah! Jangan khawatir kami bersama Tuan." Anas berkata; Saat itu beliau
sedang menaiki kuda putih, lalu turun dan bersabda: "Aku adalah hamba Allah dan utusan-
Nya." Akhirnya orang-orang musyrik pun menyerah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendapat harta rampasan yang banyak sekali, kemudian beliau berikan kepada kaum
muhajirin dan para Thaulaqa' tanpa memberikan sedikit pun kepada kaum Anshar. Maka
kaum Anshar pun berkata, "Pada saat genting kami dipanggil, sedangkan hasil rampasan
perang diberikan kepada selain kami." Kemudian ucapan itu terdengar oleh Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, maka beliau pun mengumpulkan mereka di suatu kemah dan bertanya:
"Wahai kaum Anshar benarkah perkataan kalian yang sampai kepadaku itu?" Mereka
terdiam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai kaum Anshar!
Tidakkah kalian rela. Orang-orang pulang membawa harta benda sedangkan kalian pulang
membawa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang akan bergaul bersama kalian
sampai ke rumah-rumah kalian?" mereka menjawab, "Tentu ya Rasulullah, kami rela." Anas
berkata; Kemudian beliau bersabda: "Seandainya orang-orang itu menempuh suatu lembah,
kemudian kaum Anshar menempuh jalan setapak, pasti akau akan ikuti jalannya kaum
Anshar." Hisyam berkata; Saya bertanya, "Wahai Abu Hamzah, apakah Anda turut
menyaksikan peristiwa itu?" Abu Hamzah menjawab, "Lalu, kemanakah gerangan aku
menghilang." Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz dan Hamid bin Umar
dan Muhammad bin Abdul A'la Telah berkata Ibnu Mu'adz Telah menceritakan kepada kami
Al Mu'tamir bin Sulaiman dari bapaknya ia berkata. Telah menceritakan kepadaku As
Sumaith dari Anas bin Malik ia berkata; Kami menaklukkan kota Makkah, setelah itu kami
memerangi Hunain, maka datanglah kaum musyirikin dengan barisan tersusun baik. Pasukan
berkuda berbaris di depan, setelah itu para pasukan perang, dan di belakang mereka barisan
para wanita baru kemudian kambing-kambing serta harta benda mereka. Sedangkan jumlah
kami saat itu adalah banyak, bahkan mencapai enam ribu orang. Komando sayap kanan
adalah Khalid bin Walid. Lalu pasukan berkuda kami melingkar di belakang punggung kami,
dan tak lama kemudian pasukan kuda itu pun tersingkap dan orang-orang Arab pun kabur
beserta orang-orang yang kami kenal. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berseru:
"Wahai kamu Muhajirin. .wahai kaum Muhajirin.." kemudian beliau berseru lagi: "Wahai
kaum Anshar.. wahai kaum Anshar." Anas berkata; Ini adalah hadits 'Immiyyah. Kami berkata,
"Labbaik wahai Rasulullah." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maju. Demi Allah,
tidaklah kami mendatangi mereka hingga Allah mengalahkan mereka. Dan akhirnya kami
pun mengambil harta itu, lalu berangkat ke Tha'if dan mengepung mereka selama empat
puluh malam lalu kembali ke Makkah dan singgah di sana. Kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memberi seratus ekor Unta kepada satu orang. -Kemudian ia menyebutkan
sisa hadits sebagaimana haditsnya Oatadah dan Abu AtTayyah dan Hisyam bin Zaid,-
y lliU oo j 3^ jJ ^ M-
1757. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar Al Makki telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Umar bin Sa'id bin Masruq dari bapaknya dari Abayah
bin Rifa'ah dari Rafi' bin Khadij ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
membagi ghanimah kepada Abu Sufyan bin Harb, Sufyan bin Umayyah, 'Uyainah bin Hishn
dan Al Aqra' bin Habis. Beliau memberi seratus ekor unta kepada masing-masing dari
mereka, akan tetapi beliau memberi 'Abbas bin Mirdas unta kurang dari seratus ekor. Maka
Abbas bin Mirdaspun melantunkan sebuah sya'ir: "Kenapakah engkau meletakkan kudaku
dan kuda 'Ubaid berada di antara 'Uyainah dan Al Aqra'? Padahal Badr dan Habis tidaklah
lebih tinggi daripada Mirdas dalam pengumpulan (ghanimah). Dan aku bukanlah orang yang
berada di bawah salah satu dari keduanya. Maka barangsiapa yang Tuan rendahkan pada
hari ini, maka niscaya ia tidak akan pernah terangkat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pun memberinya genap seratus ekor Unta. Dan telah menceritakan kepada kami
Ahmad bin Abdah Adi Dlabbi telah mengabarkan kepada kami Ibnu Uyainah dari Amru bin
Sa'id bin Masruq dengan isnad ini. Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membagikan
ghanimah perang Hunain, lalu beliau memberikan seratus ekor unta kepada Abu Sufyan bin
Harb. Lalu ia menyebutkan hadits ini, dan ia menambahkan; Beliau memberikan seratus ekor
unta kepada Alqamah bin 'Ulatsah. Dan telah menceritakan kepada kami Makhlad bin Khalid
Asy Sya'iri telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Umar bin
Sa'id dengan isnad ini. Tetapi, ia tidak menyebutkan Alqamah bin Ulatsah dan tidak pula
Sufyan bin Umayyah, demikian pula sya'ir itu.
j.vli\4,uSuy
j-vl]\ j jU\j
1758. Telah menceritakan kepada kami Syuraij bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ja'far dari Amru bin Yahya bin Umarah dari Abbad bin Tamim dari Abdullah bin
Zaid bahwasanya ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaklukkan Hunain, beliau
membagi-bagikan harta ghanimah, lalu beliau pun memberikannya kepada para Muallaf.
Kemudian sampailah kabar kepada beliau bahwa kaum Anshar juga ingin mendapatkan
bagian sebagaimana yang diperoleh umumnya orang-orang. Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pun berdiri dan berkhutbah kepada mereka. Beliau memuji Allah dan
membaca sanjungan atas-Nya, kemudian beliau bersabda: "Wahai kaum Anshar, bukankah
aku telah mendapati kalian dalam keadaan sesat lalu Allah memberikan hidayah kepada
kalian melalui perantaraku? Bukankah dulu kalian dalam keadaan miskin lalu Allah
mencukupi kalian melalui aku? Dan bukanlah dulu kalian dalam keadaan bercerai-berai lalu
Allah mempersatukan kalian lantaranku?" Maka mereka pun berkata, "Allah dan Rasul-Nya
yang lebih menentramkan." Kemudian beliau bersabda lagi: "Tidakkah kalian mencintaiku?"
mereka berkata, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih menentramkan (hati kami)." Beliau
bersabda lagi: "Sesungguhnya, jika kalian mau mengatakan begini dan begitu." Amru
menduga bahwa ia tidak menghafalnya. Kemudian beliau bersabda lagi: "Tidakkah kalian
ridla, bila orang-orang pergi dengan membawa kambing dan unta-unta sedangkan kalian
pulang dengan membawa Rasulullah ke rumah-rumah kalian? Kaum Anshar adalah syi'ar
(baju dalam) sedangkan umumnya manusia adalah ditsar (baju luar). Sekiranya bukan karena
Hijrah, niscaya aku termasuk golongan Anshar. Dan seandainya orang-orang menempuh
suatu lembah dan jalan bukit, niscaya aku akan melalui lembah dan jalan bukit yang dilalui
kaum Anshar. Sesungguhnya sepeninggalku nanti, kalian akan menemui atsarah
(keutamaan), karena itu bersabarlah hingga kalian menemuiku di telagaku (Al Haudl)."
1759. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Utsman bin Abu Syaibah dan
lshaq bin Ibrahim -lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang
yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa'il dari
Abdullah ia berkata; Pada perang Hunain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih
berpihak kepada sebagian orang dalam pembagiannya. Beliau memberikan Al Aqra' bin
Habis sebanyak seratus ekor unta, dan memberikan Uyainah juga sebanyak itu. Lalu beliau
membagikan kepada para pembesar Arab dan melebihkan bagian mereka. Maka berkatalah
seorang laki-laki, "Demi Allah, ini adalah pembagian yang tidak adil dan tidak mengharapkan
wajah Allah." Maka aku pun berkata, "Demi Allah, aku benar-benar akan menyampaikannya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian aku segera mendatangi beliau dan
mengabarkan apa yang telah dikatakan orang itu, maka berubahlah raut wajah beliau hingga
seperti cat merah. Setelah itu, beliau bersabda: "Kalau begitu, lantas siapa lagi yang akan
berlaku adil, jika Allah dan Rasul-Nya saja (dikatakan) tidak berlaku adil?" Kemudian beliau
bersabda lagi: "Semoga Allah merahmati Musa, sungguh, ia telah disakiti lebih dari ini lalu ia
bersabar." Aku berkata; "Tidak ada dosa, jika setelahnya aku tidak lagi memberitakan
sesuatu (yang membuatnya) marah."
ji|Ji ji ji3^?
1760. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Al A'masy dari Syaqiq dari Abdullah ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membagikan (harta ghanimah), tiba-tiba seorang laki-laki
berkata, "Sesungguhnya itu adalah pembagian bukan karena mengharap wajah Allah." Maka
aku pun segera mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan akan hal
itu padanya, lalu beliau pun sangat marah dan wajahnya memerah hingga aku berangan-
angan sekiranya tadi aku tidak menyebutkannya. Dan setelah itu beliau bersabda:
"Sesungguhnya Nabi Musa telah disakiti lebih dari ini, namun ia bersabar."
Bab: Khawarij dan sifatnya
;> t\ » » >> **, : <z > \'l\ '
UoJc>-
3 i 3^ J 1 ^ 1 J' ° '• ' i ' ,3 j J j —3 3
CJ*
1761. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh Al Muhajir telah
mengabarkan kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah
ia berkata; Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau
berada di Ji'ranah sekembalinya dari Hunain. Sedangkan pada kainnya Bilal terdapat perak,
sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil darinya dan memberikannya
kepada orang-orang. Lalu laki-laki itu pun berkata, "Wahai Muhammad, bersikap adillah."
Beliau bersabda: "Celaka kamu, kalau begitu, siapakah yang akan berlakuk adil kalau aku
tidak lagi berlaku adil. Sungguhnya kamu telah celaka sekiranya aku tidak berlakuk adil." Lalu
Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu berkata, "Ya Rasulullah, biarkanlah aku untuk
membunuh orang munafik ini." beliau bersabda: "Aku berlindung kepada Allah, jika orang-
orang mengatakan bahwa aku membunuh sahabatku. Sesungguhnya orang ini dan para
sahabatnya senantiasa membaca Al Qur'an namun tidak sampai melewati tenggorokan
mereka, mreka keluar darinya (Islam) sebagaimana meluncurnya panah dari busurnya."
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi ia berkata; saya mendengar Yahya bin Sa'id berkata, telah
mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah -dalam jalur lain-
Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Zaid bin Al Hubab telah menceritakan kepadaku Qurrah bin Khalid telah menceritakan
kepadaku Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah bahwasanya; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
membagi-bagi harta ghanimah." Maka ia pun menyebutkan hadits.
1762. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari telah menceritakan kepada kami
Abui Ahwash dari Sa'id bin Masruq dari Abdurrahman bin Abu Nu'm dari Abu Sa'id Al Khudri
ia berkata; Ketika Ali bin Abi Thalib berada di Yaman, dia pernah mengirimkan emas yang
masih kotor kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu emas itu dibagi-bagikan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada empat kelompok. Yaitu kepada Aqra' bin Habis
Al Hanzhali, Uyainah bin Badar Al Fazari, Alqamah bin Ulatsah Al Amiri, termasuk Bani Kilab
dan Zaid Al Khair Ath Thay dan salah satu Bani Nabhan. Abu Sa'id berkata; Orang-orang
Ouraisy marah dengan adanya pembagian itu. kata mereka, "Kenapa pemimpin-pemimpin
Najed yang diberi pembagian oleh Rasulullah, dan kita tidak dibaginya?" maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab: "Sesungguhnya aku lakukan yang demikian itu,
untuk membujuk hati mereka." Sementara itu, datanglah laki-laki berjenggot tebal, pelipis
menonjol, mata cekung, dahi menjorok dan kepalanya digundul. la berkata, "Wahai
Muhammad! Takutlah Anda kepada Allah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Siapa pulakah lagi yang akan mentaati Allah, jika aku sendiri telah mendurhakai-Nya? Allah
memberikan ketenangan bagiku atas semua penduduk bumi, maka apakah kamu tidak mau
memberikan ketenangan bagiku?" Abu Sa'id berkata; Setelah orang itu berlaku, maka
seorang sahabat (Khalid bin Al Walid) meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam untuk membunuh orang itu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
bersabda: "Dari kelompok orang ini, akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca
Al Our'an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh
orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala; mereka keluar dari Islam
seperti panah yang meluncur dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan
kumusnahkan mereka seperti musnahnya kaum 'Ad."
r * y
31sj3^Lj\^ i >
yU\3 i»s\ j
•^J 3lsli^sjLli3ls3lsjldjVl^ii\4.l^3
1763. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid dari Umarah bin Al Qa'qa' telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin
Abu Nu'm ia berkata, saya mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Ali bin Abu Thalib pernah
mengirim emas -yang diletakkan dalam tas yang kotor- kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dari Yaman, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagikannya
kepada empat orang, yaitu; Uyainah bin Hisn, Al Aqra bin Habis, dan Zaid Al Khalil.
Sedangkah yang keempat antara Alqamah bin Ulatsah atau Amir bin Ath Thufail. Maka ada
seorang sahabat yang mengatakan bahwa kami lebih berhak atas pemberian ini daripada
mereka, kemudian peristiwa ini sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka
beliau pun bersabda: "Mengapa kalian tidak mempercayaiku? Padahal aku adalah
kepercayaan penghuni langit, dan aku selalu mendapat berita dari langit setiap saat." Abu
Sa'id berkata; Lalu seorang laki-laki bermata cekung yang pipinya bagian atas menonjol,
jenggotnya lebat, rambutnya pendek dan pakaiannya disingkingkan berkata, "Ya Rasululah,
bertakwalah kepada Allah!" maka beliau menjawab: "Celaka kamu! Bukankah aku ini
penduduk bumi yang paling bertakwa kepada Allah?" kemudian laki-laki tersebut berpaling,
lalu Khalid bin Al Walid berkata, "Ya Rasulullah, izinkan aku untuk memenggal lehernya."
Beliau bersabda: "Jangan, mungkin dia juga shalat." Khalid berkata, "Banyak orang shalat,
hanya lisannya yang berucap tapi hatinya tidak." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya aku tidak diperintahkan untuk menyakiti hati manusia, tidak pula
untuk merobek perut mereka." Abu Sa'id berkata; Kemudian beliau memandanginya, dan
ketika dia datang, beliau bersabda: "Sesungguhnya dari kelompok orang ini akan muncul
orang-orang yang mulutnya senantiasa membaca Kitabullah, tetapi tidak sampai melewati
kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Allah sebagaimana meluncurnya anak
panah dari busurnya." Abu Sa'id berkata; "Sekiranya kau menemui orang-orang itu,
sungguhnya akan aku binasakan mereka, sebagaimana binasanya kaum Tsamud." Telah
menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Umarah bin Al Qa'qa' dengan isnad ini. ia berkata; Dan Alqamah bin Ulatsah. Dan ia
tidak menyebutkan Amir bin Ath Thufail. Dan ia menyebutkan; "NAATI'UL JABHAH" tapi ia
tidak menyebut, "NAASYIZ". Kemudian ia juga menambahkan: "Kemudian Umar bin Al
Khaththab beranjak dan berkata, "Wahai Rasulullah, haruskah aku memenggal lehernya?"
Nabi menjawab: "Jangan." Kemudian ia mundur kembalil. Lalu Khalid bin Al Walid sang
pedang Allah berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, haruskah aku memenggal lehernya?"
beliau menjawab: "Jangan. Dari keturunan orang ini akan muncul suatu kaum, mereka
pandai membaca Kitabullah.." Umarah berkata; (Khalid) berkata, "Sekiranya saya menjumpai
mereka, niscaya akan kubunuh mereka sebagai pembunuhan atas kaum Tsamud." Dan Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari
Umarah bin Al Qa'qa' dengan isnad ini, dan ia mengatakan; Di antara empat orang, yaitu;
Zaid Al Khalil, Al Aqra bin Habis, Uyainah bin Hisn dan Alqamah bin Ulatsah atau Amir bin Ath
Thufail. Kemudian ia juga menyebutkan; "NAATI'UL JABHAH" sebagaimana riwayat Abdul
Wahid, la juga menyebutkan; "Sesungguhnya akan keluar dari keturunan orang ini, suatu
kaum..." tapi ia tidak menyebutkan; "Sekiranya aku mendapati mereka, niscaya akan
kubunuh mereka sebagaimana pembunuhan atas kaum Tsamud."
jilidi
t? 5 f j* \-fr? ^ j j \
{j* ^jla\ j\ j_jU 4 ^5^3^
1764. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ia berkata, saya mendengar Yahya bin Sa'id
berkata, telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah dan Atha'
bin Yasar bahwa keduanya mendatangi Abu Sa'id Al Khudri dan bertanya tentang Al
Haruriyyah, "Apakah Anda pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyebutnya?" Abu Sa'id menjawab, "Saya tidak tahu, siapakah sebenarnya Al Haruriyyah
itu. Tetapi, saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Akan
keluar dari umat ini -dan beliau tidak mengatakan- darinya suatu kaum, yang mereka akan
meremehkan shalat kalian, kemudian mereka membaca Al Qur'an, namun tidak sampai
melewati kerongkongan mereka. Mereka keluar dari Islam, sebagaimana meluncurnya anak
panah dari busurnya, hingga sang pemanah pun melihat ujung dari anak panah itu, apakah
memuncratkan darah." 1
b*J > . *4- 'C*-'
jois\^\3 ,^j
Ij* 'o j^^ 4- j j^4 ^/4. ^ *j%^> -^>-\
if _4 ^asUj _4^aUS j\^^5i\^^\^\^ r ^^\
?3VS ^^J\i vsl J \ J vl a 1 J
4 &\ 4 &\ ^ di^laj
1765. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Abdullah
bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Sa'id Al Khudri -dalam jalur lain- Dan
telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya dan Ahmad bin Abdurrahman Al Fihri
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin
Abdurrahman dan Adi Dlahak Al Hamdani bahwa Abu Sa'id Al Khudri berkata; Ketika kami
berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang membagikan (harta
ghanimah), tiba-tiba beliau didatangi seorang laki-laki dari Bani Tamim dan berkata, "Wahai
Rasulullah, berlaku adillah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Celaka
kamu, siapakah lagi yang akan berlaku adil kalau tidak berlaku adil. Sungguh, aku telah
merugi sekiranya aku tidak berlaku adil." Maka Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu
berkata, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk menebas lehernya." Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tinggalkanlah ia, sesungguhnya ia memiliki sahabat-sahabat
dimana salah seorang dari kalian akan memandang remeh shalatnya dibanding dengan
shalat mereka, puasa terhadap puasa mereka, mereka pandai membaca Al Qur'an namun
tidak sampai melewati tenggorokan mereka. Dan mereka keluar dari Islam sebagaimana
meluncurnya anak panah dari busurnya. Ketika dilihat ujungnya tidak sesuatu pun padanya,
kemudian dilihat pada pangkalnya, juga tidak ada sesuatu bekas darah. Ciri-ciri mereka
adalah, seseorang yang salah satu dari kedua., berwarna hitam seperti puting payudara
seorag wanita. Atau bergerak-gerak seperti kekurangan daging, sehingga keluarlah
sekelompok manusia." Abu Sa'id berkata; "Aku bersaksi bahwa aku telah mendengar hadits
ini dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan aku juga bersaksi, bahwa Ali bin Abu
Thalib radliallahu 'anhu yang memerangi mereka, dan aku juga bersamanya. Maka Ali
memerintahkan untuk mencari laki-laki itu. Lalu laki-laki itu ditangkap dan dihadapkan
padanya hingga aku pun melihatnya sebagaimana cirri-ciri yang telah disebutkan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
2 *t 5 1 . ^ s *. t t» *\\'X\ ' ?■?.-* t\> ..e' 2 ; ^
\ ^ ^ > ^y£' & ^ ’ O"^ ^ " A l * . *" ■"*** O"^ V**^ c3 »Xa^u4 ^
••yy j, y *♦
^4<*3^3(3o. _jj
^ J ijyy^i S^Z J»4*^\ <j jl <J4“5^
1766. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sulaiman dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id bahwa suatu ketika
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan suatu kaum yang akan muncul di tengah-
tengah umatnya. Mereka keluar dari suatu kelompok manusia. Cirri-ciri mereka adalah
berkepala botak. Beliau bersabda: "Mereka adalah seburuk-buruk makhluk -atau dari
kalangan seburuk-buruk makhluk- yang akan membunuh mereka adalah salah satu dari dua
kelompok yang paling dekat dengan kebenaran." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memberikan permisalan bagi mereka -atau beliau mengungkapkan-: "Seorang laki-laki
melepas lemparan -atau- Al Gharadl (sasaran) lalu ia melihat pada ujung anak panahnya,
namun ia tidak melihat sesuatu, dan ia melihat pada pangkal panahnya tidak juga melihat
sesuatu. Lalu ia melihat pada Al Fuq (tempat tali busur), juga tidak melihat sesuatu." Abu
Sa'id berkata, "Dan kalianlah yang membunuh mereka wahai penduduk Irak."
J£LcJsLlL\
1767. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Al Qasim dan ia adalah Al Fadlu Al Huddani, Telah menceritakan kepada kami Abu Nadlrah
dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan
keluar suatu firqah (golongan) dari berbagai kelompok kaum muslimin, dan yang akan
membunuhnya adalah salah satu dari dua kelompok yang paling dekat dengan kebenaran."
1768. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id ia
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Abu Nadlrah dari
Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada
umatku akan muncul dua golongan, dan dari kedua golongan itu akan keluar satu kelompok.
Kemudian yang akan membunuhnya adalah yang paling dekat akan kebenaran."
1769. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Dawud dari Abu Nadlrah dari Abu
Sa'id Al Khudri bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan keluar
sekelompok kaum dari manusia, dan yang akan memerangi mereka adalah salah satu dari
dua kelompok yang paling dekat dari kebenaran."
1770. Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah Al Qawariri telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah bin Zubair telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Habib bin
Abu Tsabit dari Adi Dlahah Al Misyraqi dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. yakni dalam hadits yang di dalamnya ia menyebutkan; Suatu kaum yang keluar
dari berbagai kelompok, dan mereka akan dibunuh oleh salah satu dari dua kelompok yang
paling dekat dengan kebenaran.
Bab: Anjuran untuk membunuh orang-orang khawarij (^j\ y>^]\)
3 vi ^ ^ Jv-ii
jti4 /4 jifelijj- 5 .
1771. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Abdullah
bin Sa'id Al Asyaj dari Waki' - Al Asyajj berkata- Telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Khaitsamah dari Suwaid bin Ghafalah ia berkata,
Ali berkata; Jika aku menceritakan suatu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
maka lebih baik aku dilemparkan dari langit, daripada aku mengatakan sesuatau yang belum
pernah diungkapkan oleh Rasululllah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan jika aku menceritakan
sesuatu antara aku dan kalian, hal itu karena memang peperangan adalah tipu daya. Aku
telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di akhir zaman nanti,
akan mucul suatu kaum yang umur mereka masih muda belia dan akal mereka pun masih
bodoh. Mereka mengatakan sesuatu yang baik (namun untuk tujuan keburukan). Mereka
juga membaca Al Qur'an, namun tidak sampai melewati batas kerongkongan. Mereka keluar
dari Din Islam sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Maka jika kalian
menjumpai mereka, perangilah. Karena bagi yang membunuh mereka akan mendapatkan
pahala di sisi Allah pada hari kiamat nanti." Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus -dalam jalur lain- Dan Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami dan Abu Bakar bin
Nafi' keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah
menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Al A'masy dengan isnad ini semisalnya.
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Jarir -dalam jalur lain- Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu
Kuraib dan Zuhari bin Nafi' mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah keduanya dari Al A'masy dengan Isnad ini, dan di dalam hadits keduanya tidak
terdapat ungkapan; "Mereka keluar dari Din Islam sebagaimana meluncurnya anak panah
dari busurnya."
1772. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah dan Hammad bin Ziyad -dalam jalur lain- Dan Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Zaid -dalam jalur lain dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Zuhair bin Harb -lafazh dari mereka berdua- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Ulayyah dari Ayyub dari Muhammad dari Abidah dari Ali ia berkata; Bahwa
Ali pernah menyebut tentang kaum Khawarij dan berkata; "Di antara mereka ada seorang
laki-laki yang pendek tangannya. Dan kalaulah kalian tidak akan sombong, niscaya aku akan
menceritakan kepada kalian tentahg janji apa yang akan diberrikan Allah bagi siapa yang
membunuhnya, yakni berdasarkan hadits dari lisan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam." Aku bertanya, "Apakah Anda mendengarnya darii Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam?" Ali menjawab, "Ya, demi Rabb-nya Ka'bah. Ya, demi Rabb-nya Ka'bah. Ya, demi
Rabb-nya Ka'bah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Ibnu Aun dari Muhammad dari Abidah ia
berkata; "Aku tidak akan menceritakan kepada kalian, kecuali apa yang telah aku dengar
darinya." Lalu ia pun menyebutkan hadits dari Ali, sebagaimana haditsnya Ayyub secara
Marfu'.
i>T J Ij£- \ J&S)1 pJui» J p-plo ^ p-f
Jb ^ ^ J^-\ J^S A3 LUS J 1
iutUJ
1773. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami
Abdurrazzaq bin Hammam telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu Sulaiman
telah menceritakan kepada kami Salamah bin Kuhail telah menceritakan kepada kami Zaid
bin Harb Al Juhani bahwasanya; la pernah bergabung di dalam suatu pasukan bersama Ali
radliallahu 'anhu yang tengah berjalan menuju kaum Khawarij. Kemudian berkatalah Ali
radliallahu 'anhu; Sungguh, aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Akan muncul suatu kaum dari umatku yang pandai membaca Al Qur'an. Dimana,
bacaan kalian tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bacaan mereka. Demikian pula
shalat kalian daripada shalat mereka. Juga puasa mereka dibandingkan dengan puasa kalian.
Mereka membaca Al Qur'an dan mereka menyangka bahwa Al Qur'an itu adalah (hujjah)
bagi mereka, namun ternyata Al Qur'an itu adalah (bencana) atas mereka. Shalat mereka
tidak sampai melewati batas tenggorokan. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak
panah meluncur dari busurnya. Sekiranya pasukan yang memerangi mereka tahu pahala
yang telah ditetapkan bagi mereka atas lisan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, niscaya
mereka akan berhenti beramal. Ciri-cirinya adalah bahwa di antara mereka ada seorang laki-
laki yang memiliki lengan tak berhasta dan di atasnya terdapat biji seperti putting susu dan
juga berbulu-bulu putih." Pergilah kalian ke Mu'awiyah dan penduduk Syam dan kalian
meninggalkan mereka. Sebab, mereka akan mendatangi keluarga dan harta-harta kalian.
Demi Allah, aku benar-benar mengharap bahwa mereka itulah kaum yang dimaksud
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena mereka telah menumpahkan darah yang
haram dan mengelabui manusia. Maka, berangkatlah kalian atas nama Allah. Salamah bin
Kuhail berkata; Maka Zaid bin Wahb terus mengkisahkannya padaku peristiwa demi
peristiwa hingga ia berkata; Kami melewati suatu jembatan. Sedangkan saat itu kaum
Khawarij dipinpin oleh Abdullah bin Wahb, maka ketika kami berjumpa, ia pun berkata
kepada mereka, "Lemparlah tombak dan hunuslah pedang-pedang kalian dari sarungnya,
karena saya khawatir mereka akan mencari-cari kalian sebagaimana yang terjadi pada Hari
Harura." Akhirnya mereka pun kembali dengan melemparkan tombak dan menguhunuskan
pedang-pedang mereka. Dan orang-orang pun merintangi mereka juga dengan tombak
sehingga terbunuhlah sebagian mereka atas sebagian yang lain, namun tidak ada yang
terbunuh kecuali dua orang. Ali bin Abu Thalib berkata, "Carilah seorang yang pendek dari
mereka." Lalu mereka mencarinya, namun tidak mereka temukan. Maka Ali radliallahu 'anhu
berusaha mencari sendiri hingga ia mendapati orang-orang yang sebagiannya telah terbunuh
atas sebagian yang lain. Ali berkata, "Akhirkanlah mereka." Akhirnya Al Mukhdaj (seorang
yang laki-laki pendek) itu pun mereka temukan dibalik tumpukan tanah. Sahabat Ali
bertakbir kemudian berkata, "Maha Benar Allah, dan Rasul-Nya pun telah menyampaikan."
Kemudian Ubaid As Salmani mendekat kepadanya dan berkata, "Wahai Amirul Mukminin,
demi Allah Yang Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia, apakah Anda benar-
benar mendengar hadits itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Ali menjawab, "Ya,
Demi Dzat Yang Tidak ada llah yang berhak disembah selain Dia." Ubaid As Salmani sampai
memintanya bersumpah hingga empat kali.
j.\Lh J
*V ^ x / x x
j’ / «*
1774. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya berkata,
telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin
Harits dari Bukair bin Al Asyaj dari Busru bin Sa'id dari Ubaidullah bin Abu Rafi' Maula
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya; Kekita orang-orang Haruriyah keluar -
dan saat itu ia bersama Ali bin Abu Thalib - mereka berkata, "Tidak ada hukum, kecuali
kepunyaan Allah." Maka Ali berkata, "Itu adalah kalimat yang haq, namun dimaksudkan
untuk kebatilan. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mensifati suatu
kelompok manusia, dan saya benar-benar tahu bahwa sifat itu terdapat pada diri mereka.
Mereka mengatakan kebenaran dengan lisan-lisan mereka, namun ucapan mereka itu tidak
sampai melewati ini (ia sambil memberi isyarat pada kerongkongannya). Makhluk yang
paling dibenci Allah di antara mereka adalah seorang yang salah satu tangannya hitam
seperti puting susu kambing." Maka ketika Ali memerangi mereka, ia pun berkata, "Lihatlah."
Mereka pun melihatnya, namun mereka tidak mendapatkan sesuatu pun. Ali berkata lagi,
"Kembalilah (melihatnya), demi Allah, saya tidaklah berdusta dan tidak pula dikelabui." la
mengatakannya hingga dua atau tiga kali. Dan akhirnya mereka pun mendapatkannya di
tempat reruntuhan. Lalu mereka mendatanginya kemudian meletakkannya di hadapan Ali.
Ubaidullah berkata; Dan saat itu, saya juga hadir, dan juga mendengar ungkapan Ali.
Kemudian Yunus menambahkan di dalam riwayatnya; Bukair berkata. Dan telah
menceritakan kepadaku seorang laki-laki dari Ibnu Hunain bahwa ia berkata; "Saya melihat
tanda hitam itu."
Bab: Khawarij adalah seburuk-buruk mahluk (k5LliJ\ yi»r j\
^U^I\ ^^^==^«51 \x.1 6^ ci'^ ^2lS 3
i\j ,^j^^lib3li»^^J\\li^i ^\j^j\lf i a ^%^i^Udis
^Jadi.4ii\j^»
1775. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari Abdullah
bin Shamit dari Abu Dzar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sepeninggalku kelak, akan muncul suatu kaum yang pandai membaca Al Qur'an tidak
melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama, seperti anak panah yang
meluncur dari busurnya dan mereka tidak pernah lagi kembali ke dalam agama itu. Mereka
itu adalah sejahat-jahat makhluk dan akhla mereka juga sangat buruk." Ibnu Shamad
berkata; Saya berjumpa dengan Rafi' bin Amru Al Ghifari saudaranya Al Hakam, saya
bertanya, "Bagaimana dengan hadits yang telah Anda denganr dari Abu Dzar begini dan
begini." Saya pun menyebutkan hadits ini. Dan ia pun berkata; Dan saya mendengarnya dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
1776. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dari Yusair bin Amru ia berkata, saya bertanya
kepada Sah bin Hunaif, "Apakah Anda pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menyebutkan tentang Khawarij?" ia pun menjawab; Saya telah mendengar beliau -la sambil
memberi isyarat ke arah Timur- bersabda: "Mereka adalah suatu kaum yang pandai
membaca Al Qur'an dengan lisan-lisan mereka, namun bacaan mereka tidak sampai
melampaui kerongkongan mereka, mereka keluar dari Islam, sebagai meluncurnya anak
panah dari busurnya." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kamil telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Sulaiman Asy
Syaibani dengan isnad ini, dan ia mengatakan; "Akan keluar darinya beberapa kaum."
. 'V *
Jfti jijisl^3^i^\j4s^J5^3^|^i^^
1777. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq semuanya dari
Yazid - Abu Bakar berkata- Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari Al Awwam
bin Hausyab telah menceritakan kepada kami Abu lshaq Asy Syaibani dari Usair bin Amru
dari Sahi bin Hunaif dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Akan muncul
suatu kaum dari arah Timur, rambut mereka pendek, dan mereka sesat dan menyesatkan."
Bab: Haramnya zakat atas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
( J J- J i\fj\
pju" _J \ 4ii' 1 )
S
J^5\ VSJ 3Vs J
1778. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad ia
mendengar Abu Hurairah berkata; Suatu ketika Al Hasan bin Ali mengambil sebuah kurma
dari tumpukan kurma sedekah lalu meletakkannya di mulutnya. Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pun bersabda: "Kikh...kikh..., buanglah itu. Tidakkah kamu tahu, bahwa kita
memakan dari harta sedekah." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu
Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb semuanya dari Waki' dari Syu'bah dengan isnad
ini, dan ia mengatakan; "Sesungguhnya harta sedekah tidak halal bagi kita." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnul
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi keduanya dari Syu'bah di dalam
isnad ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Mu'adz; "Bahwa kita tidak memakan harta
sedekah."
•*/ **/ ^ iC' ^ / V /
j|4A£y^3lSAf^j^i\ c pi\j ^y^l'j'J*Jv^
1779. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Abu Yunus Maula Abu Hurairah,
menceritakan dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau
bersabda: "Pada suatu hari, aku pulang ke rumah isteriku, lalu kudapati sebuah kurma jatuh
di lantai. Kurma itu kuambil hendak kumakan, tapi tiba-tiba aku ingat kalau-kalau kurma itu
kurma sedekah, maka kuletakkan saja kembali."
i_^j31sjL£.,LoU-1
1780. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq bin Hammam telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin
Munabbih ia berkata; Ini adalah di antara hadits yang diceritakan kepada kami oleh Abu
Hurairah dari Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. kemudian ia pun
menyebutkan beberapa hadits, yang diantara adalah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Pada suatu hari, aku pulang ke rumah isteriku, lalu kudapati sebuah
kurma jatuh di lantai. Kurma itu kuambil hendak kumakan, tapi tiba-tiba aku ingat kalau-
kalau kurma itu kurma sedekah, maka kuletakkan saja kembali."
1781. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Waki' dari Sufyan dari Manshur dari Thalhah bin Musharrif dari Anas bin Malik bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mendapati satu biji kurma, maka beliau pun bersabda:
"Sekiranya kurma ini bukan dari harta sedekah, niscaya aku akan memakannya."
ai,-
1782. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Za'idah dari Manshur dari Thalhah bin Musharrif telah menceritakan
kepada kami Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemukan satu
biji kurma di jalan, maka beliau pun bersabda: "Sekiranya kurma ini bukan dari harta
sedekah, niscaya aku akan memakannya."
1783. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan
kepadaku bapakku dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mendapatkan satu biji kurma, kemudian beliau bersabda: "Sekiranya kurma ini bukan
sedekah, niscaya aku akan memakannya."
Bab: Larangan untuk mengangkat keluarga Muhammad menjadi petugas zakat (ii Jj>
J J j
i\' * «•
->S
\ ’-ri
j^#oU >^UU- >l3Vi#V%\v j\4V^
j!i c^»\i J^S\ j>3^iVS%i ^\^J\ Vllb 3i J ^ VlJ\ J ^
^-4.^1 J ^ ^5^0^ \1^ J \1^ 0:r liJ\ ^ U4£^ 3^1 3 Vi J J. ^3^ \ ^*^I\
/ ^ ^ ^ 'V ^ ^
4Li5V^c T 4LiJ\^^ojl^^
^^1i^3l5jdUUooj^ ^^^\ < 3Uj ( ^J^U > i»\^i»\i
j>v u^i^\ J ^\y^\ ^ _^1 isi 3ii gl^\sfe\s ^
lT*
9 Z 9
k*H\
1784. telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad bin Asma Adi Dluba'i telah
menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dari Az Zuhri bahwa Abdullah bin Naufal
bin Al Harits bin Abdul Muthalib telah menceritakan kepadanya bahwa Abdul Muthallib bin
Rabi'ah bin Al Harits telah menceritakan kepadanya, ia berkata; Rabi'ah bin Al Harits dan Al
Abbas bin Abdul Muthalib, maka keduanya berkata, "Demi Allah, sebaiknya kita utus dua
anak ini (kata Abdul Muthalib bin Rabi'ah. Dua anak tersebut adalah aku dan Al Fadl bin
Abbas) kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, agar keduanya memohon kepada
beliau untuk diperintahkan memungut zakat. Lalu keduanya melaksanakan tugasnya
sebagaimana orang lain, dan memperoleh apa yang diperoleh oleh orang lain." Ketika
mereka masih berbincang-bincang, tiba-tiba Ali bin Abu Thalib datang dan berhenti di dekat
keduanya. Lalu kedua orang itu pun menuturkannya kepada Ali bin Abi Thalib. Maka Ali
berkata, "Jangan lakukan itu, demi Allah beliau tidak akan memperkenankan hal itu."
kemudian Rabi'ah bin Al Harits berpaling dari Ali dan berkata, "Demi Allah, kamu tidaklah
melakukan ini (larangan ini), kecuali kamu merasa bersaing dengan kami. Demi Allah, kami
tidak bersaing denganmu, karena kamu telah diambil menantu oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam." Ali berkata, "Silahkan utus kedua anak itu." lalu kedua anak itu pun pergi,
sementara Ali berbaring. Abdul Muthalib bin Rabi'ah berkata; Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam shalat Zhuhur, kami mendahului beliau menuju kamar, lalu kami berdiri di
balik kamar itu, hingga beliau datang, kemudian beliau mempersilahkan kami masuk, lalu
bersabda: "Ungkapkan apa saja yang kalian inginkan dalam hati kalian." kemudian beliau
masuk, kami pun turut masuk, yang saat itu, beliau berada di tempat Zainab binti Jahsyi.
Maka kami pun saling diam, lalu salah seorang dari kami berkata, "Wahai Rasulullah, Anda
adalah orang yang paling baik dan paling akrab dengan orang lain. Kami sudah saatnya
menikah, kami datang agar Anda menugaskan kami untuk menarik sebagian zakat, lalu kami
laksanakan dan kami mendapat jatah seperti orang lain." Abdul Muthalib bin Rabi'ah
berkata; Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terdiam lama, sehingga kami ingin bicara
kepada beliau. Dan tiba-tiba Zainab muncul di antara kami dari balik tabir, (katanya),
"Janganlah kalian berdua berbicara pada beliau." Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya zakat itu tidak diperkenankan untuk keluarga
Muhammad, karena Zakat adalah kotoran manusia, panggilkan Mahmiyyah (mengurus
seperlima dari harta rampasan perang) dan Naufal bin Al Harits bin Abdul Muthalib!" Abdul
Muthalib bin Rabi'ah berkata; Lalu keduanya pun datang menghadap Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, dan beliau bersabda kepada keduanya: "Nikahkanlah anak perempuanmu
dengan laki-laki ini (yang dimaksud adalah Fadl bin Abbas)." Maka Mahmiyah pun
menikahkannya. Kemudian beliau bersabda kepada Naufal bin Harits, "Nikahkahkanlah anak
perempuanmu dengan anak laki-laki ini (maksudnya Abdul Muthalib bin Rabi'ah)." maka
Naufal menikahkanku. Beliau berkata kepada kepada Mahmiyah: "Berikanlah sebagian dari
jatah seperlima harta rampasan perang kepada dua anak laki-laki ini sekian dan sekian." Az
Zuhri berkata; "la tidak menyebutkannya." Telah menceritakan kepada kami Harun bin
Ma'ruf telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bin
Yazid dari Ibnu Syihab dari Abdullah bin Harits bin Naufal Al Hasyimi bahwa Abdul Muthalib
bin Rabi'ah bin Al Harits bin Abdul Muthalib telah mengabarkan kepadanya bahwa bapaknya
Rabi'ah bin Al Harits bin Abdul Muthalib dan Al Abbas bin Abdul Muthalib berkata kepada
Abdul Muthalib bin Rabi'ah dan juga kepada Al Fadll bin Abbas, "Datangilah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam..." dan ia pun menyebutkan hadits sebagaimana hadits Malik.
Dan di dalamnya ia juga mengatkan;
Bab: Bolehnya hadiah untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan Bani Hasyim
? t
1785. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah
mengabarkan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Ubaid bin As Sabbaq bahwa Juwairiyah
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya bahwa suatu ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam rumahnya dan bertanya: "Apakah ada
makanan?" ia menjawab, "Tidak ada, demi Allah wahai Rasulullah, kami tidak memiliki
makanan kecuali tulang kambing yang disedekahkan orang kepada maulaku." Beliau
bersabda: "Bawalah kemari, bukankah sedekah itu sudah sampai ke tujuannya." Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan lshaq bin
Ibrahim semuanya dari Ibnu Uyainah dari Az Zuhri dengan isnad ini semisalnya.
Jr Jjizj.jfe p jk&i.
. i '> > » ; ?.t > . \'X\ ' ?,'\ 'C- -> ' ->\ ■> • »•--> ■>*.<•'> \'.Z\ ' vM"
0.’&\pp\ Jis ^LjjfolkUUy
1786. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata. Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far keduanya dari Syu'bah dari Qatadah dari
Anas -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz -lafazh
juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Qatadah ia mendengar Anas bin Malik ia berkata; Barirah memberi hadiah
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berupa daging yang telah disedekahkan kepadanya,
maka beliau pun bersabda: "Daging itu baginya adalah sedekah, tetapi bagi kita adalah
hadiah."
1787. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah -dalam jalur lain- Dan Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar -lafazhnya dari
Ibnul Mutsanna- keduanya berkata; Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah katanya; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam diberi daging sapi. Kemudian dikatakan kepada beliau, "Daging ini adalah sedekah
untuk Barirah." Maka beliau pun bersabda: "Untuk Barirah adalah sedekah, namun bagi kami
adalah hadiah."
4$ jJb l^La lll Jjb J jla^Sl 'j^ <iU j jl*-) |^JLi J 4lLc-4ii\ J^> ^15\ ^.C- i-ioli-^-C-
1788. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib keduanya berkata.
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Hisyam
bin Urwah dari Abdurrahman bin Qasim dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia
berkata; Telah terjadi tiga peristiwa pada diri Barirah. Banyak orang bersedekah kepadanya
dan ia memberikannya kepada kami. Lalu kusampaikan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, maka beliau pun bersabda: "Untuk Barirah hal itu adalah sedekah, sedangkan bagi
kalian adalah hadiah. Karena itu, makanlah." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Simak dari
Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari Aisyah -Dalam riwayat lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata. Aku mendengar
Abdurrahman bin Al Qasim ia berkata; Aku mendengar Al Qasim menceritakan dari Aisyah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits semisal itu. Dan telah menceritakan
kepadaku Abu Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Malik bin Anas dari Rabi'ah dari Al Qasim dari Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan hadits seperti itu. Hanya saja, ia menyebutkan; "Dan makanan itu adalah
hadiah darinya untuk kita."
1789. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ibrahim dari Khalid dari Hafshah dari Ummu 'Athiyyah ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah mengirimkan seekor kambing dari hasil sedekah kepadaku, lalu aku
mengirim sebahagian darinya kepada 'Aisyah. Dan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam datang ke rumah 'Aisyah, beliau bertanya: "Apakah kalian mempunyai sesuatu
untuk dimakan?" 'Aisyah menjawab, "Tidak ada, kecuali sedikit daging kambing yang telah
engkau kirimkan kepadanya (Ummu 'Athiyyah)." Beliau berkata: "la telah menjadi halal
untuk dimakan."
Bab: Nabi menerima hadiah dan menolak sedekah J jJi)
1790. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam Al Jumahi telah
menceritakan kepada kami Ar Rabi' bin Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah
bahwasanya; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi makanan, maka beliau pasti
menanyakannya. Bila dikatakan bahwa itu adalah hadiah, maka beliau memakannya, dan
bila dikatakan bahwa itu adalah sedekah, maka beliau tidak memakannya."
Bab: Doa untuk orang yang memberikan sedekah (^3Jc v a. - > t jl ( 2 r aJg-\-c-jj\)
\jjsL\j^4SSpjt\
3ViS a %V5tS
1791. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Amru An Naqid dan lshaq bin Ibrahim - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami
Waki' dari Syu'bah dari Amru bin Murrah ia berkata, saya mendengar Abdullah bin Abu Aufa
-dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz -lafazh
miliknya- Telah menceritakan kepada kami bapakku dari Syu'bah dari Amru bin Murrah telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Aufa ia berkata; Apabila seseorang mendatangi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa sedekahnya, maka beliau
mendo'akan; "ALLAHUMMA SHALU 'ALAIHIM (Ya Allah, bershalawatlah atas mereka)."
Kemudian bapakku Abu Aufa mendatangi beliau (dengan membawa sedekah), maka beliau
pun mendo'akan: "ALLAHUMMA SHALLII 'ALA 'AALI ABII AUFA (Ya Allah berilah rahmat
kepada keluarga Abu Aufa)." -dalam jalur lain- Telah menceritakannya kepada kami Ibnu
Numair telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari Syu'bah dengan isnad ini,
hanya saja ia berkata; "SHALLI 'ALAIHIM (Bershalawatlah atas mereka)."
Bab: Ridla pengambil zakat selama ia tidak meminta yang haram
u\'-> * > *' ' -V. < AvJ-'k ' 4*1 t '* '> * 'J.\'
^>o ' ujA>j^ v^«2JbU> Uo-X>-
1792. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dan Abu Khalid Al Ahmar -dalam jalur lain- Dan
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahhab dan Ibnu Abu Adi dan Abdul A'la semuanya dari Dawud -dalam jalur
lain- Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb -lafazh juga miliknya- ia berkata.
Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Dawud
dari Asy Sya'bi dari Jarir bin Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika seorang amil zakat mendatangi kalian, maka hendaklah ia kembali dalam
keadaan ridla atas kalian."
14.KITAB: PUASA
Bab: Keutamaan bulan ramadan (
1793. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr telah
menceritakan kepada kami Isma'il -ia adalah Ibnu Ja'far- dari Abu Suhail dari bapaknya dari
Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bila
bulan Ramadlan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, pintu-pintu neraka ditutup dan
syetan-syetan pun dibelenggu."
^
iukij j : J$4
9
1794. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Abu Anas bahwa
bapaknya telah menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah radliallahu
'anhu, berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila Ramadlan telah
tiba, maka pintu-pintu surga akan dibuka, lalu pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan
pun akan dirantai." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Al Hulwani
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub telah menceritakan kepada kami
bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku Nafi' bin Abu Anas bahwa
bapaknya telah menceritakan kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila bulan Ramadlan tiba." Yakni
dengan hadits semisalnya.
Bab: Wajibnya puasa ramadan karena melihat hilal dan berbuka karena melihat hilal
aJ\ jjAsli ^ ^-=alix-
1795. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa beliau menyebutkan Ramadlan, dan beliau pun bersabda: "Janganlah
kalian berpuasa hingga kalian melihat Hilal (bulan bati) dan jangan pula berbukan hingga
melihatnya (terbit) kebali. Namun, jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, makan
hitunglah."
'c&yS
1796. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dar Nafi' dari Ibnu
Umar radliallahu 'anhumaa bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan
bulan Ramadlan dan beliau menepukkan kedua tangannya seraya bersabda: "Hitungan bulan
itu begini, bigini dan begini (beliau menekuk jempolkan pada kali yang ketiga). Karena itu,
berpuasalah kalian setelah melihat (hilal) -nya, dan berbukalah pada saat kaliat melihatnya
(terbit kembali). Dan jika bulan tertutup dari pandanganmu, maka hitunglah menjadi tiga
puluh hari." Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada
kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dengan isnad ini dan Ibnu 'Abbas
RAa menyebutkan; "Dan apabila (hilal itu) tidak tampak atas kalian (terhalang mendung),
maka sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari." Yakni sebagaimana haditsnya Abu Usamah.
Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah dengan isnad ini. Dan berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menyebutkan bulan Ramadlan seraya bersabda: "Hitungan bulan itu adalah dua
puluh sembilan. Hitungan bulan itu adalah begini, begini dan begini." Dan ia juga
menyebutkan: "Sempurnakanlah." Dan tidak menyebutkan: "Tiga puluh."
1797. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhumaa, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhya hitungan bulan itu adalah dua puluh
sembilan hari, maka janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihat Hilal, dan jangan pula
berbuka hingga kalian melihatnya terbit kembali. Dan bila hilal itu tertutup dari pandangan
kalian, maka hitunglah (jumlah harinya)."
yy yy y y yy y
i\yy^^=^^y\yjyy yy\y\y y yy's&fi'M
1798. Dan telah menceritakan kepadaku Humaid bin Mas'adah Al Bahili telah menceritakan
kepada kami Bisyr Al Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Salamah -ia adalah Ibnu
Alqamah- dari Nafi' dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bilangan bulang itu adalah dua puluh sembilan hari,
dan jika kalian telah melihat Hilal, maka berpuasalah, dan bila kalian melihatnya (terbit)
kembali, maka berbukalah. Namun, jika hilal itu tertutup dari pandangan kalian, maka
hitunglah (bilangan harinya)."
y 3^ y u-j y \ iy yy yy yp-sy yy- yy>~
i yyyys
i\yj^^L=^^iyyj^y yy\y\y y yy
1799. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah
menceritakan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian
melihat Hilal, maka berpuasalah dan jika kalian melihatnya (terbit) kembali, maka
berbukalah, namun bila ia tertutup dari pandanga kalian, maka hitunglah (bilangan
harinya)."
> * t'
J» ^ £-La ^ l J iS\A^\ J ji*j JlS Jli L^iLc-
1800. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan
Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Hujr -Yahya bin Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami
-sementara yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il -ia adalah ibnu Ja'far-
dari Abdullah bin Dinar bahwa ia mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Bilangan) bulan itu adalah dua puluh
sembilan malam. Janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihatnya (Hilal), dan jangan pula
kalian berbuka hingga kalian melihatnya (terbit) kembali. Dan jika hilal itu tertutup dari
pandangan kalian, maka (hitunglah bilangannya)."
\jSsJbj\jSsJb
1801. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakariya bin lshaq telah menceritakan
kepada kami Amru bin Dinar bahwa ia mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berakata;
Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu bulan itu (sebanyak)
begini, begini dan begini (beliau menekukkan ibu jarinya pada kali yang ketiga)."
<• . 1 -
1802. Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepada kami Hasan
Al Asyyab telah menceristakan kepada kami Syaiban dari Yahya ia berkata, dan telah
mengabarkan kepadaku Abu Salamah bahwa ia mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Jumlah hari
dalam) satu bulan itu adalah dua puluh sembilan."
1803. Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman telah menceritakan kepada kami
Ziyad bin Abdullah Al Bakka'i dari Abdul Malik bin Umair dari Musa bin Thalhah dari Abdullah
bin Umar radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Jumlah dari dalam satu bulan itu adalah begini, begini dan begini (yaitu, sepuluh, sepuluh
dan sembilan hari)."
s j^\} 44 j^ju^oul
1804. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Jabalah ia berkata, saya
mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jumlah hari dalam satu bulan itu adalah begini, begini dan begini (beliau
mengangkat kedua tangannya berserta semua jari jemarinya, kemudian beliau
menguranginya pada kali yang ketiga, yaitu ibu jarinya yang sebelah kanan atau kiri)."
1805. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Uqbah,
anaknya Huraits ia berkata, saya mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Satu bulan itu ada dua puluh sembilan
(hari)." Kemudian beliau mengangkat jari-jemari dari kedua tangannya sebanyak tiga kali.
Lalu pada kali yang ketiga beliau menurunkan ibu jarinya. Uqbah berkata; Saya mengira
bahwa beliau bersabda: "Bilangan bulan itu adalah tiga puluh (kemudian beliau mengangkat
kedua tangannya beserta jari-jemarinya sebanyak tiga kali)."
^ > Ti> »'* ’i y >
s y *•
1806. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- telah
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Al Aswad bin Qais ia berkata; Saya mendengar Sa'id bin Amru bin Sa'id bahwa ia
mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Kita adalah umat yang ummiy (buta huruf), kita tidak menulis
dan tidak pula menghitung. Satu bulan itu adalah begini, begini dan begini (beliau
menurunkan ibu jarinya pada kali yang ketiga). Dan jumlah bulan itu adalah begini, begini
dan begini (yakni bilangannya lengkap menjadi tiga puluh)." Dan telah menceritakannya
kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari Sufyan
dari Al Aswad bin Qais dengan isnad ini, namun ia tidak menyebutkan jumlah bulan yang
kedua yaitu tiga puluh hari.
1807. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahid bin Ziyad telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ubaidullah dari
Sa'd bin Ubaidah ia berkata; Ibnu Umar radliallahu 'anhuma mendengar seorang laki-laki
berkata, "Malam ini adalah malam pertengahan (bulan)." Maka Ibnu Umar pun bertanya
kepadanya, "Apa alasanmu mengatakan bahwa malam ini adalah pertengahan?" Saya teleh
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Bilangan bulan itu adalah
begini, begini (beliau memberi isyarat dengan jari-jarinya yaitu bilangan sepuluh dua kali)
dan begini (yakni pada kali yang ketiga, beliau memberi isyarat dengan jari-jemarinya semua,
tetapi beliau menurunkan ibu jarinya)."'
>
1808. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian telah melihat
hilal, maka berpuasalah, dan apabila kalian melihatnya kembali, maka berpuasalah. Namun,
bila bulan itu tertutup dari pandangan kalian (karena awan), maka berpuasalah sebanyak
tiga puluh hari."
&S\\ jL^%^===4^
1809. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam Al Jumahi telah
menceritakan kepada kami Ar Rabi' yakni Ibnu Muslim, dari Muhammad bin Ziyad dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berpuasalah
kalian karena melihat hilal, dan berbukalah karena juga telah melihatnya (terbit kembali),
dan jika bulan itu tertutup dari pandangan kalian, maka genapkanlah bilangannya."
1810. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad ia
berkata, saya mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Berpuasalah kalian karena melihat hilal, dan berbukalah karena
juga telah melihatnya (terbit kembali), dan jika bulan itu tertutup dari pandangan kalian,
maka hitunglah bilangannya menjadi tiga puluh hari."
j2i\'Aj\ J* ’j&h
1811. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr Al Abdi telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin
Umar dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyebut hilal, maka beliau pun bersabda: "Jika kalian
melihatnya, maka berpuasalah, dan bila kemudian kalian melihatnya (terbit) kembali, maka
berbukalah. Dan jika bulan itu tertutup dari pandangan kalian, hitunglah menjadi tiga puluh
hari."
Bab: Tidak mendahului ramadan dengan dengan puasa satu atau dua hari (\ y>
<1 Jyjj'^^>
\ J j^j JlS Jl3A^'^\^y>ji>^Jj r fc ( j^ , I^c-juJloi^ ^Cj-C' (J ^
’ .> ’ ^ ^ lf.% 'l <* ' , l' , ' , ''\k^^' , ''' , * ' l'* ^Ml •! ^ »^vt «* »<* » ^ ^ I 'T <* «*
uP“J ^Jpip^O^J
j c 4> J&iyusS*.
1812. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib - Abu
Bakar berkata- telah menceritakan kepada kami Waki' dari Ali bin Mubarak dari Yahya bin
Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mendahului Ramadlan dengan
berpuasa sehari atau dua hari, kecuali bagi seseorang yang telah terbiasa berpuasa
sebelumnya." Telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Bisyr Al Hariri telah
menceritakan kepada kami Mu'awiyah, anaknya Sallam -dalam jalur lain- Telah
menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Amir telah
menceritakan kepada kami Hisyam -dalam jalur lain- Telah menceritakan kepada kami Ibnul
Mutsanna dan Ibnu Abu Umar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul
Wahhab bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Ayyub -dalam jalur lain- Telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Husain bin
Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban semuanya dari Yahya bin Abu Katsir
dengan isnad ini, hadits semisalnya.
Bab: Bulan itu dua puluh sembilan hari _^o
i s l . ' 9 *•:
1813. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah bersumpah untuk tidak memasuki isteri-isterinya selama satu bulan.
Az Zuhri berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia
berkata; Tatkala lewat dua puluh sembilan malam, yang aku menghitungnya sendiri.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mulai masuk ke rumahku. Maka aku bertanya kepada
beliau, "Wahai Rasulullah! bukankah Tuan telah bersumpah untuk tidak masuk menemui
kami selama sebulan? Menurut hitunganku sekarang baru dua puluh sembilan hari." Maka
beliau pun bersabda: "Sesungguhnya jumlah hari dalam satu bulan itu (ada kalanya) dua
puluh sembilan hari."
'A.
1814. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada
kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id -lafazh
juga darinya- telah menceritakan kepada kami Laits dari Abu Zubair dari Jabir radliallahu
'anhu, bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah (bersumpah)
meninggalkan isteri-isterinya selama satu bulan. Tiba-tiba beliau keluar menemui kami pada
hari ke dua puluh sembilan, maka kami pun berkata, "Sesungguhnya hari ini baru hari ke dua
puluh sembilan." Beliau bersabda: "Sesungguhnya jumlah hari dalam satu bulan itu adalah
(kemudian beliau mengangkat jari-jemari tangannya tiga kali, dan menurunkan ibu jarinya
pada kali yang ketiga)."
1815. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Hajjaj bin Sya'ir keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata, Ibnu Juraij
berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah (bersumpah)
meninggalkan isteri-isterinya selama satu bulan. Kemudian pada pagi di hari yang kedua
puluh sembilan, beliau keluar menemui kami, maka sebagian orang pun berkata, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya pagi hari ini kita baru memasuki hari ke dua puluh sembilan."
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhya jumlah bulan itu adalah dua
puluh sembilan hari." Lalu beliau mengangkat jari-jemari dari kedua tangannya sebanyak tiga
kali, dua kali beserta disertai semua jari-jemarinya dan pada kali yang ketiga hanya dengan
sembilan jari.
kisi. JC: >iJ^\Spvi\^^v£4l^
J£i5\y ii^is£u. j c ^ji\ZjjJ\'p *\ j
1816. telah menceritakan Kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Muhammad ia berkata, Ibnu Juraij berkata, telah mengabarkan kepadaku Yahya
bin Abdullah bin Muhammad Shaifi bahwa Ikrimah bin Abdurrahman bin Harits telah
mengabarkan kepadanya bahwa Ummu Salamah radliallahu 'anha telah mengabarkan
kepadanya; Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersumpah untuk tidak
memasuki kamar isteri-isterinya selama satu bulan. Setelah berlalu dua puluh sembilan hari,
beliau pun pergi menemui mereka di pagi atau sore harinya. Kemudian dikatakanlah pada
beliau, "Wahai Nabiyullah, Anda telah bersumpah untuk tidak memasuji kami selama satu
bulan penuh." Maka beliau pun bersabda: "Sesungguhnya jumlah hari dalam satu bulan itu
adalah dua puluh sembilan hari." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Rauh -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Adi Dlahak yakni Abu Ashim,
semuanya dari Ibnu Juraij dengan isnad ini, hadits semisalnya.
1817. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu
Khalid telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sa'd dari Sa'd bin Abu Waqash
radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menempelkan tangannya
ke tangan yang lain seraya bersabda: "Jumlah bulan itu adalah begini dan begini (kemudian
beliau mengurangi satu jarinya pada kali yang ketiga)."
1818. Telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami
Husain bin Ali dari Za'idah dari Isma'il dari Muhammad bin Sa'd dari bapaknya radliallahu
'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Satu bulan itu adalah begini,
begini dan begini (yakni sepuluh, sepuluh dan sembilan)." Dan telah menceritakannya
kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Quhzadz telah menceritakan kepada kami Ali bin Al
Hasan bin Syaqiq dan Salamah bin Sulaiman keduanya berkata, telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin Mubarak telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid dalam
isnad ini dan semakna dengan hadits keduanya.
Bab: Penjelasan bahwa setiap neraga berpegangan dengan hasil ru'yah mereka, dan jika
mereka telah melihat hilal di suatu wilayah ( J^==*j jljLo
jM
1819. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah
dan Ibnu Hujr -Yahya bin Yahya berakata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua
orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami Isma'il, yakni anak Ja'far dari
Muhammad bin Abu Harmalah dari Kuraib bahwasanya; Ummul Fadhl binti Al Harits
mengutusnya menghadap Mu'awiyah di Syam. Kuraib berkata; Aku pun datang ke Syam dan
menyampaikan keperluannya kepadanya. Ketika itu aku melihat hilal awal Ramadhan pada
saat masih berada di Syam, aku melihatnya pada malam Jum'at. Kemudian aku sampai di
Madinah pada akhir bulan. Maka Abdullah bin Abbas bertanya kepadaku tentang hilal, ia
bertanya, "Kapan kalian melihatnya?" Aku menjawab, "Kami melihatnya pada malam
Jum'at." la bertanya lagi, "Apakah kamu yang melihatnya?" Aku menjawab, "Ya, orang-orang
juga melihatnya sehingga mereka mulai melaksanakan puasa begitu juga Mu'awiyah." Ibnu
Abbas berkata, "Akan tetapi kami melihatnya pada malam Sabtu. Dan kamipun sekarang
masih berpuasa untuk menggenapkannya menjadi tiga puluh hari atau hingga kami melihat
hilal." Aku pun bertanya, "Tidakkah cukup bagimu untuk mengikuti ru'yah Mu'awiyah dan
puasanya?" la menjawab, "Tidak, beginilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan kepada kami." Dalam lafazh "NAKTAFI" (tidak cukupkah bagi kami?) atau
"TAKTAFI" (tidak cukupkah bagimu?), Yahya bin Yahya agak ragu.
Bab: Allah menjadikan bilal untuk dilihat jLo)
/ x *’/' ^ ^ * * "s'
>^>^315 j
1820. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Flushain dari Amru bin Murrah dari Abu Al Bakhtari
ia berkata; Suatu ketika, kami keluar untuk menunaikan umrah. Ketika kami singgah di Bathn
Nakhlah, kami melihat hilal, maka sebagian dari rombongan pun berkata, "Itu adalah malam
ketiga." Kemudian sebagian yang lain mengatakan, "Itu adalah malam kedua." Kemudian
kami menemui Ibnu Abbas dan kami pun berkata padanya, "Kami telah melihat hilal, lalu
sebagian orang mengatakan bahwa itu adalah malam ketiga, sedangkan yang lain
mengatakan bahwa itu adalah malam kedua." Maka Ibnu Abbas bertanya, "Pada malam
apakah kalian melihatnya?" kami menjawab, "Kami melihatnya pada ini dan ini..." ia pun
berkata; Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya
Allah telah membentangkannya untuk dapat dilihat. Karena itu, mulailah pada malam kamu
melihatnya."
Vfl~ I ’l ^ '*'■> t\> \ V 9 <C.'
UoA»- Uo.X»-
3 Vs U4£^^\ \ 3 ViS4l^U4£a.^\ J ^ ^ \ J
1821. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah ia
berkata, saya mendengar Abui Bakhtari ia berkata; Ketika kami berada di Dzat 'lrq, kami
melihat Hilal bulan Ramadlan. Lalu kami utus seorang laki-laki kepada Ibnu Abbas untuk
menanyakannya. Maka Ibnu Abbas pun berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda: "Sesungguhnya Allah telah membentangkannya untuk dilihat. Jika bulan itu
tertutup dari pandanganmu, maka sempurnakanlah bilangannya (tiga puluh)."
Bab: Penjelasan tentang sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Dua bulan hari raya
tidak berkurang..." jS^^o^jLo)
1822. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, telah mengabarkan
kepada kami Yazid bin Zurai' dari Khalid dari Abdurrahman bin Abu Bakarah dari bapaknya
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Dua bulan hari
raya, keduanya tidaklah akan berkurang pahalanya, yakni Ramadlan dan Dzul Hijjah."
jL^*jLo \ tj ' (J*
Aa£- j]L>-
1823. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah ia berkata, telah
menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dari lshaq bin Suwaid dan Khalid dari
Abdurrahman bin Abu Bakarah dari Abu Bakarah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Dua bulan hari raya, keduanya tidaklah akan berkurang pahalanya, yakni
Ramadlan dan Dzul Hijjah."
Bab: Penjelasan bahwa masuknya puasa adalah dengan terbitnya fajar (<j J jljLo
i'S ls { i*£J\ & cklSi\ i^\ } dJ£[%3\54LZ&\^3
1824. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Idris dari Hushain dari Asy Sya'bi dari Adi bin Hatim radliallahu
'anhu, ia berkata; Ketika turun ayat; "Hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam,
yaitu fajar." Maka Adi bin Hatim berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, aku meletakkan
benang putih dan benang hitam di bawah bantalku untuk membedakan malam dan siang."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Bantalmu itu terlalu lebar. Yang
dimaksud dengan benang hitam ialah gelapnya malam, dan (benang putih) adalah cahaya
siang."
1825. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan
kepada kami Fudlail bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Abu Hazim telah
menceritakan kepada kami Sahi bin Sa'dari ia berkata; Ketika turun ayat; "...dan makan
minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar...", ia berkata;
Ada seorang lelaki yang mengambil satu benang berwarna hitam dan satu benang lagi
berwarna putih, lalu ia makan (sahur) sampai keduanya terlihat jelas sehingga Allah 'azza
wajalla menurunkan ayat; "Yaitu fajar." Maka perkara itupun menjadi jelas baginya.
Js»\ J } &i \ .lidi ji
s\j1 \S\ 3^ { ^ i^J\
1826. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi dan Abu Bakar bin lshaq
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan
kepada kami Abu Ghassan telah menceritakan kepadaku Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd
radliallahu 'anhu ia berkata; Ketika turun ayat; "...dan makan minumlah hingga terang
bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar..." ia berkata; Ada seorang lelaki ketika ia
hendak berpuasa, ia mengambil satu benang berwarna hitam dan satu benang lagi berwarna
putih, lalu ia makan (sahur) sampai keduanya terlihat jelas. Maka Allah 'azza wajalla pun
menurunkan ayat; "MINAL FAJR (yaitu fajar)." Maka mereka pun mengetahui, bahwa yang
dimaksud adalah kegelapan malam dan cahaya siang.
j C <Lh\\Z'ji.h'\3
1827. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari
Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Abdullah radliallahu 'anhu, dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya Bilal itu adzan pada
malam hari, maka makan dan minumlah kalian hingga kalian mendengar adzan Ibnu Ummi
Maktum."
& \ -Ali- & V ^ A (j ^ *\
1828. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Bilal mengumandangkan adzan di malam hari,
maka makan dan minumlah kalian hingga kalian mendengar adzannya Ibnu Ummi Maktum."
1829. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi 1 dari Ibnu Umar radliallahu
'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai dua orang mudzin,
yaitu Bilal dan Ibnu Ummi Maktum yang buta. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pun bersabda: "Sesungguhnya Bilal itu adzan di malam hari, maka makan dan minumlah
kalian sampai Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan adzan." Dan tidaklah jarak antara
keduanya, kecuali waktu Bilal turun (dari sini) dan Ibnu Ummi Maktum naik dari sini. Dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku
telah menceritakan kepada kami Ubaidullah telah menceritakan kepada kami Al Qasim dari
Aisyah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yakni dengan hadits
semisalnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada
kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Abdah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan
kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Hammad bin Mas'adah
semuanya dari Ubaidullah dengan kedua isnad itu, dan keduanya serupa dengan haditsnya
Ibnu Numair.
itajli J \ j^ySl i j3li3li^i\ ^ j
A^il^aJ) \ J^JbJ _^jL> ^ jl\ £ji=^^J Jji j*^A l g il^I>^AjoL/> \ 3 ^
jgA\ j c 5Udi.y '^ESkS^ly ^ ^ll^J^jAJjjiiJ
>3ls^pls ^ii\
1830. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim dari Sulaiman At Taimi dari Abu Utsman dari Ibnu Mas'ud radliallahu
'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu
terhalang dari makan sahur karena adzan Bilal; sebab, ia menyeru -atau- mengumandangkan
adzan di tengah malam, sehingga orang-orang yang qiyamullail segera pulang dan orang-
orang yang masih tidur segera bangun." Dan beliau bersabda: "Dan tidaklah ia mengucapkan
seperti ini dan ini." Beliau merendahkan tangannya dan mengangkatnya hingga beliau
mengatakan seperti ini. -beliau merenggangkan antara jari-jari tangannya,- Dan Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami Abu Khalid yakni
Al Ahmar, dari Sulaiman At Taimi dengan isnad ini, hanya saja menyebutkan; "Sesungguhnya
waktu fajar adalah ketika ia tidak mengatakan seperti ini." Beliau menyatukan jari-jemarinya
lalu membalikkannya ke tanah. Beliau melanjutkan: "Akan tetapi (waktu Fajar itu) adalah
saat ia mengatakan seperti ini." Beliau meletakkan jari telunjuk di atas jari telunjuk dan
menjulurkan kedua tangannya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman -Dalam riwayat lain- Dan
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Jarir
dan Al Mu'tamir bin Sulaiman keduanya dari Sulaiman At Taimi dengan isnad ini. Dan hadits
Al Mu'tamir berhenti pada pada ungkapan beliau: "Untuk membangunkan orang-orang yang
masih tidur di antara kalian dan agar orang-orang qiyamullail kembali (bersiap-siap untuk
menyambut fajar)." Dan lshaq berkata; Jarir berkata di dalam haditsnya terkat dengan sabda
beliau: "(Waktu fajar) bukanlah saat Bilal mengatakan seperti ini, akan tetapi ketika ia
mengatakan seperti ini." Maksudnya adalah waktu Fajar adalah Al Mu'taridl (cahaya fajar
yang menyebar/merata) dan bukanlah Al Mustathil (saat cayahaya fajar masih memanjang).
^**~^*_* \ ; **-^j **-' “ J ~)\j
» ✓ >?,
>'
->J/
1831. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits dari Abdullah bin Sawadah Al Qusyari telah menceritakan kepadaku bapakku
bahwa ia mendengar Samurah bin Jundub berkata; Saya mendengar Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian terpedaya (untuk tidak makan sahur) oleh
adzan Bilal di waktu sahur, dan jangan pula oleh cahaya putih ini hingga telah tersebar
(cahayanya di ufuk)."
\j^Jb ^jryla - ; lya)\ j
1832. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ulayyah telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Sawadah dari bapaknya dari
Samurah bin Jundub radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah kalian terhalang makan sahur dan jangan pula oleh cahaya putih ini
hingga ia tersebar (cahayanya di ufuk) seperti ini."
> ^
JJP^
1833. Telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada kami
Hammad yakni Ibnu Zaid, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Sawadah Al Qusyairi
dari bapaknya dari Samurah bin Jundub radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu terpedaya (untuk tidak makan sahur) oleh adzan
yang dikumandangkan oleh Bilal di waktu sahur, dan jangan pula karena cahaya putih ini
(fajar kadzib) hingga cahaya itu tersebar (cahayanya di ufuk) seperti ini." Hammad memberi
isyarat dengan kedua tangannya, yaitu membentang.
*i'\ s s . '' ? t
y>bS\
\jJb
1834. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sawadah ia berkata, saya
mendengar Samurah bin Jundub radliallahu 'anhu, menyampaikan khutbah, kemudian ia
menceritakan hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
"Janganlah kalian terhalang oleh adzannya Bilal, dan jangan pula oleh cahaya putih ini,
hingga terbit fajar (shodik) atau hingga fajar menyingsing." Dan telah menceritakan kepada
kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Dawud telah mengabarkan
kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Sawadah bin Hanzhalah Al Qusyairi ia
berkata, saya mendengar Samurah bin Jundub radliallahu 'anhu, berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; Maka ia pun menyebutkan hadits ini.
Bab: Mengakhirkan makan sahur (* j
p, Jfc£
>
1835. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, telah mengabarkan
kepada kami Husyaim dari Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas -dalam jalur lain- Dan Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dari Ibnu Ulayyah
dari Abdul Aziz dari Anas radliallahu 'anhu -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dan
Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Makan sahurlah kalian, karena (makan) di waktu sahur itu mengandung
barakah."
» i » * ■" \ ** f» ^ . f» ' ' i ' >
1836. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Musa bin Ulay dari bapaknya dari Abu Qais Maula Amru bin Ash, dari Amru bin Ash
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perbedaan antara puasa kita
dengan puasanya Ahli Kitab adalah makan sahur." Dan telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah semuanya dari Waki' -dalam jalur lain- Dan
telah menceritakannya kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
keduanya dari Musa bin Ulayy dengan isnad ini.
1837. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah mengabarkan
kepada kami Waki' dari Hisyam dari Qatadah dari Anas dari Zaid bin Tsabit radliallahu 'anhu,
ia berkata; "Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan sesudah
itu kami beranjak untuk menunaikan shalat." saya bertanya, "Kira-kira berapa lama jarak
antara makan sahur dan shalat." la menjawab, "Kira-kira selama pembacaan lima puluh
ayat." Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hammam -dalam jalur lain- Telah
menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Salim bin Nuh
telah menceritakan kepada kami Umar bin Amir keduanya dari Qatadah dengan isnad ini.
? W* *•' k* ' * \ * ' * ' > \* ' tr'-'l ? t ✓ » ^
O j 'o-^ ' i* ^ j**' •*+ £ ’ T
> i 1 .».
1838. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdul Aziz bin Abu Hazim dari bapaknya dari Sahi bin Sa'd radliallahu 'anhu, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia akan senantiasa berada dalam
kebaikan selama mereka menyegerakan untuk berbuka." Dan telah menceritakannya kepada
kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Ya'qub -dalama riwayat lain- Telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin
Mahdi dari Sufyan keduanya dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd radliallahu 'anhu, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, ia menyebutkan hadits yang sama.
1839. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Kuraib Muhammad bin Ala'
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari
Umarah bin Umair dari Abu 'Athiyyah ia berkata; Saya dan Masruq menemui Aisyah
radliallahu 'anha, kemudian kami pun berkata; Wahai Ummul Mukminin, ada dua sahabat
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, yang satu menyegerakan berbuka dan shalat,
sementara yang lain mengakhirkan berbuka dan shalat." Maka Aisyah pun bertanya, "Siapa
yang menyegerakan berbuka dan shalat?" Kami menjawab, "Abdullah, yakni Ibnu Mas'ud." la
berkata, "Seperti itulah yang diperbuat oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Abu
Kuraib menambahkan; Kemudian yang lain adalah Abu Musa.
<CJl£- 4)J \ jJLp-i \ J <3 ^ J\ji3 j 4_ioLc- J
>' *
1840. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Abu Za'idah dari Al A'masy dari Umarah dari Abu 'Athiyah ia berkata; Saya dan Masruq
menemui Aisyah radliallahu 'anha. Kemudian Masruq berkata kepadanya, "Ada dua orang
dari kalangan sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, keduanya begitu
bersemangat untuk mendapatkan kebaikan. Yang satu menyegerakan shalat Maghrib dan
Ifthar (berbuka). Sedangkan yang satu lagi, mengakhirkan shalat Maghrib dan juga Ifthar."
Lalu Aisyah bertanya, "Siapa yang menyegerakan shalat Maghrib dan Ifthar?" la menjawab,
"Abdullah." Maka Aisyah berkata, "Seperti inilah yang telah diperbuat oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Jika malam telah datang dan matahari telah hilang maka berbukalah (d^joW
1841. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Kuraib dan Ibnu Numair -
mereka semua sepakat mengenai lafazhnya- Yahya berkata, telah mengabarkan kepada kami
Abu Mu'awiyah -sementara Ibnu Numair berkata- telah menceritakan kepada kami bapakku
-sementara Abu Kuraib berkata- telah menceritakan kepada kami Abu Usamah semuanya
dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Ashim bin Umar dari Umar radliallahu 'anhu, ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila malam telah datang,
siang telah hilang, dan matahari telah terbenam, maka seorang yang berpuasa sungguh
sudah boleh berbuka." Ibnu Numair tidak menyebutkan kata: "FAQAD (sungguh)."
1842. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Abu lshaq Asy Syaibani dari Abdullah bin Abu Aufa radliallahu 'anhu, ia berkata;
Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan di bulan
Ramadlan. Ketika matahari telah terbenam, beliau bersabda: "Hai fulan! Turunlah, dan
siapkan makan kita." Maka orang itu pun berkata, "Hari masih siang ya Rasulullah!" beliau
bersabda lagi: "Turunlah dan siapkan makan kita." Abdullah berkata; Maka orang itu pun
turun dan segera menyiapkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
kemudian langsung minum. Kemudian beliau bersabda sambil menunjuk dengan tangannya:
"Apabila matahari telah terbenam di sana, dan malam telah datang di sini, maka orang yang
berpuasa sudah boleh berbuka."
> »
o*-*-
^ . ✓ £ »’ t t »\» £#. 1«-» *U” vH- • »'> ,*C s > \'Z\ ' ?;. > tl> *W<'-\ '
1843. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dan Abbad bin Al Awwam dari Asy Syaibanii dari Ibnu Abu Aufa
radliallahu 'anhu, ia berkata; Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dalam suatu perjalanan, ketika matahari telah terbenam, maka beliau pun bersabda kepada
seorang laki-laki, "Turun dan siapkanlah makan kita." Laki-laki itu pun berkata, "Wahai
Rasulullah, sekiranya Tuan menunggu agak petang?" beliau bersabda: "Turun dan siapkanlah
makan kita." Laki-laki itu berkata, "Hari masih siang." Akhirnya laki-laki itu pun turun dan
menyiapkannya untuk beliau. Kemudian beliau langsung minum, dan bersabda: "Apabilah
kalian telah melihat malam datang dari arah ini -beliau memberi isyarat dengan tangannya
ke arah timur- maka seorang yang berpuasa sudah boleh berbuka." Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid telah menceritakan
kepada kami Sulaiman Asy Syaibani ia berkata, saya mendengar Abdullah bin Abu Aufa
radliallahu 'anhu berkata; Kami pernah berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan saat itu beliau sedang berpuasa. Ketika matahari telah terbenam beliau
bersabda: "Wahai Fulan, turun dan sediakanlah makan kita." Yakni sebagaimana hadits Ibnu
Mushir dan Abbad bin Al Awwam. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar
telah mengabarkan kepada kami Sufyan -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada
kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Jarir keduanya dari Asy Syaibani dari Ibnu Abu
Aufa -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah
menceritakan kepada kami bapakku -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far keduanya berkata,
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Asy Syaibani dari Ibnu Abu Aufa radliallahu
'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yakni semakna dengan hadits Ibnu Mushir dan
Abbad dan Abdul Wahid. Dan di dalam hadits mereka tidak seorang pun yang
mencantumkan; "Di bulan Ramadlan." Dan tidak pula ungkapan, "Dan malam datang dari
arah ini." kecuali pada riwayat Husyaim.
Bab: Larangan dari berpuasa wishal Jl*?
1844. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melarang puasa Wishal, maka para sahabat pun berkata, "Bukankah Anda sendiri
melakukan puasa Wishal?" Beliau bersabda: "Sesungguhnya saya tidaklah sebagaimana
kalian, karena saya diberi makan dan minum (oleh Rabb-ku)."
5Uiai j<j j<C\sS<&\
1845. Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melakukan puasa Wishal di bulan Ramadlan, sehingga orang-orang pun ikut
melakukannya. Mengetahui hal itu, maka beliau melarang mereka. Akhirnya mereka
bertanya, "Bukankah Anda sendiri melakukan puasa wishal?" beliau bersabda:
"Sesungguhnya saya, tidaklah sebagaimana kalian, karena saya diberi makan dan minum
(oleh Rabb-ku)." Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abdush Shamad
telah menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar
radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan hadits semisalnya, namun ia
tidak mengatakan; "Di bulan Ramadlan."
\ p=cl pil \ >HjJ
1846. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan
kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah radliallahu 'anhu, berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang puasa Wishal, maka seorang laki-laki dari
kaum muslimin pun berkata, "Bukankah Anda sendiri melakukan puasa wishal wahai
Rasulullah?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Siapakah di antara
kalian yang sama denganku? Sungguh, ketika aku bermalam, Rabb-ku memberiku makan dan
minum." Ketika ternyata mereka enggan untuk berhenti melakukan wishal, maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pun berpuasa wishal bersama mereka satu hari kemudian satu
hari. Setelah itu, mereka melihat hilal, maka beliau pun bersabda: "Seandainya bulan
(Syawal) belum terbit niscaya akan aku perintahkan kepada kalian untuk meneruskannya -
seolah beliau ingin memberikan hukuman lantaran keengganan mereka-."
jd U jLLc-Sh ly» \ * * W ? j>ld& Jli
* /y *ul / ♦ x **x*^^L t * ^ ^ * *sf \ * ^ t * ^ ^ tlK^i / v 9 ** /» | “I ^
1847. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lshaq - Zuhair berkata- telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian
melakukan puasa wishal." Mereka bertanya, "Bukankah Anda sendiri melakukan puasa
wishal wahai Rasulullah?" Maka beliau menjawab: "Sesungguhnya kalian tidaklah
sebagaimana aku, sesungguhnya ketika aku bermalam Rabb-ku memberiku makan dan
minum. Karena itu, beribadahlah kalian sesuai dengan kemampuan kalian." Dan Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Mughirah
dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam semisalnya. Hanya saja, ia mengatakan; "FAKLAFUU MAA LAKUM BIHI THAAQAH
(Lakukanlah amalan yang sesuai dengan kemampuan kalian)." Dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan
kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang puasa wishal, yakni sebagaimana hadits
Umarah dari Abu Zur'ah.
>js\ j 4-j
1848. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu
Nadir, Hasyim bin Qasim telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Tsabit dari Anas
radliallahu 'anhu ia berkata; pada suatu malam di bulan Ramadlan, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam shalat. Kemudian aku datang dan berdiri di samping beliau. Lalu datang pula
sahabat yang lain dan berdiri pula, sehingga akhirnya kami menjadi satu rombongan. Tatkala
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam merasa bahwa kami shalat di belakang beliau, maka beliau
pendekkan shalatnya, kemudian beliau masuk ke rumahnya, dan di sana beliau shalat
sendirian. Anas berkata; Pagi-pagi kami bertanya kepada beliau, "Apakah Anda tahu apa
yang kami perbuat semalam?" Beliau menjawab: "Ya, aku tahu. Itulah yang menyebabkan
aku masuk ke rumah dan di sana aku shalat sendirian." Anas berkata; Beberapa hari di akhir
bulan Ramadlan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan puasa wishal. Karena itu,
beberapa orang sahabat melakukannya, maka beliau pun bersabda: "Kenapa orang-orang ini
ikut-ikutan puasa wishal? Sesungguhnya kalian tidaklah sebagaimana aku. Demi Allah,
sekiranya bulan ini bertambah panjang, aku akan terus berpuasa wishal sehingga orang-
orang yang memberati dirinya (dengan puasa wishal) akan kewalahan sendiri."
9 ^ /
^ j a.« ia.j JjJg ' (j i |
1849. Telah menceritakan kepada kami Ashim bin Nadir At Taimi telah menceritakan kepada
kami Khalid, yakni putra Al Harits telah menceritakan kepada kami Humaid dari Tsabit dari
Anas radliallahu 'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan puasa
Wishal pada awal bulan Ramadlan sehingga orang-orang ikut melakukannya. Ketika hal itu
sampai kepada beliau, beliau bersabda: "Sekiranya bulan itu dipanjangkan lagi, niscaya kami
akan terus melakukan puasa wishal sehingga mereka yang berlebih-lebihan akan
meninggalkan sikap berlebih-lebihannya itu. Sesungguhnya kalian tidaklah sebagaimana aku
-atau beliau mengatakan- sesungguhnya aku tidaklah sebagaimana kalian, Rabb-ku
senantiasa memberiku makan dan minum."
1850. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Utsman bin Abu Syaibah
semuanya dari Abdah - lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami Abdah bin Sulaiman
dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melarang mereka untuk berpuasa wishal dan hal itu sebagai
rahmat atas mereka. Maka mereka pun berkata, "Bukankah Anda sendiri melakukan
Wishal." Maka beliau menjawab: "Aku tidaklah seperti kalian, aku diberi makan dan minum
oleh Rabbku."
Bab: Mencium saat puasa (ii jl j\_o)
1851. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anhu, ia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mencium salah seorang isterinya saat beliau sedang berpuasa."
Aisyah kemudian tertawa.
* > >
1852. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di dan Ibnu Abu Umar keduanya
berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan ia berkata, saya bertanya kepada
Abdurrahman bin Al Qasim, "Apakah Anda telah mendengar bapak Anda menceritakan dari
Aisyah radliallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menciumnya saat beliau
berpuasa?" Abdurrahman diam sejenak kemudian menjawab, "Ya."
1853. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Ubaidullah bin Umar dari Al Qasim dari Aisyah radliallahu
'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciumku saat beliau sedang
berpuasa. Maka adakah diantara kalian yang mampu mengendalikan nafsunya sebagaimana
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mampu mengendalikannya."
1854. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Abu Kuraib -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain
berkata- telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al
Aswad dan Alqamah dari Aisyah radliallahu 'anha, -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan
kepada kami Syuja' bin Makhlad telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Zaidah telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Muslim dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha,
ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium dan mencumbuku mesra
ketika beliau sedang berpuasa. Tetapi beliau memang seorang yang paling bisa
mengendalikan nafsunya di antara kalian."
1855. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr dan Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah dari Aisyah
radliallahu 'anha, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciumku saat beliau
sedang berpuasa. Dan beliau adalah orang yang paling kuat mengendalikan nafsunya di
antara kalian."
1856. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dari Ibrahim dari Alqamah dari Aisyah;
"Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencium isterinya saat beliau sedang
berpuasa."
d
1857. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abu Ashim ia berkata, saya mendengar Ibnu Aun dari Ibrahim dari Al Aswad ia
berkata; Saya dan Masruq pernah menemui Aisyah, kemudian kami pun bertanya
kepadanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencumbui isterinya saat
beliau sedang berpuasa?" Aisyah menjawab, "Ya, akan tetapi beliau adalah seorang paling
kuat menahan nafsunya di antara kalian -atau- beliau adalah seorang yang paling kuat
menahan nafsunya dari kalian." Abu Ashim agak ragu. Dan telah menceritakannya kepadaku
Ya'qub Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Ibnu Aun dari Ibrahim dari Al
Aswad dan Masruq bahwa keduanya menemui Ummul Mukminin untuk bertanya. Maka
beliau pun menyebutkan hadits semisalnya.
t 9 ' '.C* t 9 S 9 S 9 ' ? 1 S' 9 \ 1 'f.*. \ } }■ 9 }■ / ' tll'T.*. \ * * s 9 \ t )• 9 ^ S \ ^
1858. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Al Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya bin Abu
Katsir dari Abu Salamah bahwa Umar bin Abdul Aziz telah mengabarkan kepadanya, bahwa
Urwah bin Zubair telah mengabarkan kepadanya, bahwa Aisyah Ummul Mukminin
radliallahu 'anha telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menciumnya saat beliau sedang berpuasa." Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Bisyr Al Hariri telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah yakni Ibnu Sallam dari
Yahya bin Abu Katsir dengan isnad ini semisalnya.
ol^'lsL
1859. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id dan Abu
Bakar bin Abu Syaibah -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua
orang yang lain berkata- telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash dari Ziyad bin llaqah
dari Amru bin Maimun dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menciumnya di bulan puasa."
1860. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Bahz bin Asad telah menceritakan kepada kami Abu Bakar An Nahsyali telah menceritakan
kepada kami Ziyad bin llaqah dari Amru bin Maimun dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium isterinya di bulan Ramadlan
padahal beliau sedang berpuasa."
L*J \ L/Io ‘yJ UoA>- 3
1861. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Zinad dari Ali bin Al
Husain dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwasanya; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mencium isterinya padahal beliau sedang berpuasa."
9 ' \ 9 f 9 ' ^ Z ' 9 ' \ ' 'l Nl ^ / 9 ' . | 9 £ s 9 \ / *' /9 \ t } 9 ^ 1 1 ' T ** 1 x
1862. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Abu Kuraib -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain
berkata- telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Muslim dari
Syutair bin Syakal dari Hafshah radliallahu 'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mencium isterinya saat beliau sedang berpuasa." Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah -dalam jalur lain-
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari
Jarir keduanya dari Manshur dari Muslim dari Syutair bin Syakal dari Hafshah radliallahu
'anha, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, semisalnya.
y y y 's *V ^ **y ^ / Sr /
i\i 3isUiiS^\ si\3
1863. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al 'Ai li telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru, anak Al Harits dari Abdu Rabbihi bin Sa'id
dari Abdullah bin Ka'b Al Himyari dari Umar bin Abu Salamah bahwa ia pernah bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa apakah beliau pernah mencium
isterinya saat berpuasa. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya:
"Tanyakanlah perkara ini kepada Ummu Salamah." Maka Ummu Salamah pun mengabarkan
kepadanya bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan hal itu. Kemudian
Umar bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah
lalu dan juga yang akan datang." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Demi Allah, aku adalah orang yang paling bertakwa dan paling takut kepada Allah di antara
kalian."
Bab: Puasanya bagi orang yang dipagi hari mengalami junub (
\j» aILc- cJJb j L« *^[\ «illLc- <£j« j-c- 0^ JIa9 ciU S As
tfife >: y iai ^U- JS >: Jas
jil jASft js# ji i^s^us >: >» ^uioii^jvsiuivaii
sifilis ^
1864. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Rafi' -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq bin
Hammam telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdul
Malik bin Abu Bakar bin Abdurrahman dari Abu Bakar ia berkata, saya mendengar Abu
Hurairah radliallahu 'anhu mengkisahkan. Di dalam kisahnya ia berkata, "Siapa yang junub di
waktu fajar, maka janganlah ia berpuasa." Maka saya pun menyampaikan hal itu kepada
Abdurrahman bin Al Harits dan ternyata ia mengingkarinya. Lalu ia pun segera pergi dan aku
ikut bersamanya menemui Aisyah dan Ummu Salamah radliallahu 'anhuma. Kemudian
Abdurrahman menanyakan hal itu kepada keduanya, maka keduanya menjawab, "Di suatu
pagi. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam junub bukan karena mimpi, kemudian setelah itu
beliau tetap berpuasa." Sesudah itu, kami menemui Marwan, dan Abdurrahman menuturkan
pula hal itu padanya. Maka Marwan berkata, "Aku aku berbuat sesuatu atas kalian, kecuali
bila kalian segera menemui Abu Hurairah dan membantah apa yang telah didkatakannya."
Akhirnya kami pun segera menemui Abu Hurairah sedangkan Abu Bakar juga hadir
bersamanya. Abdurrahman kemudian menuturkan perkara tersebut. Maka Abu Hurairah
pun bertanya, "Apakah keduanya memang telah mengatakannya kepadamu?" Abdurrahman
menjawab: "Ya." Abu Hurairah berkata, "Mereka berdua lebih mengetahui." Kemudian Abu
Hurairah mengembalikan ungkapan yang telah diucapkannya tersebut ke Al Fadll bin Al
Abbas, ia berkata, "Aku mendengar hal itu dari Al Fadll, memang aku tidak mendengarnya
langsung dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Akhirnya Abdurrahman menarik kembali
pendapatnya dalam permasalahan tersebut. Kemudian aku bertanya kepada Abdul Malik,
"Apakah keduanya mengatakan: 'Di bulan Ramadlan? la menjawab, "Seperti itulah. Di
suatu pagi. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam junub bukan karena mimpi, kemudian setelah
itu beliau tetap berpuasa."
yy S y 'V ^ ♦*
1865. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dan
Abu Bakar bin Abdurrahman bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata;
"Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendapati fajar di bulan
Ramadlan (kesiangan), padahal beliau dalam keadaan junub karena jima'. Lalu beliau mandi
dan berpuasa."
^14 >oi
1866. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al 'Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru, yaitu anaknya Al Harits dari Abdu Rabbihi
dari Abdullah bin Ka'b Al Himyari bahwa Abu Bakar telah menceritakan kepadanya bahwa ia
pernah diutus oleh Marwan kepada Ummu Salamah radliallahu 'anha untuk menanyakan
tentang seorang laki-laki yang mendapati waktu pagi dalam keadaan junub, apakah ia boleh
berpuasa. Maka Ummu Salamah menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
mendapati waktu subuh dalam keadaan junub karena jima', bukan karena mimpi. Namun
beliau tidak Ifthar (berbuka) dan tidak pula meng-qadla' (mengganti) puasanya."
1867. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Abdu Rabbihi bin Sa'id dari Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits bin
Hisyam dari Aisyah dan Ummu Salamah kedua isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa keduanya berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendapati waktu
Subuh dalam keadaan junud karena jima', bukan karena mimpi di bulan Ramadlan,
kemudian beliau tetapi berpuasa."
'V ^ / ^
1868. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr - Ibnu
Ayyub berkata- telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far telah mengabarkan
kepadaku Abdullah bin Abdurrahman -ia adalah Ibnu Ma'mar bin Hazm Al Anshari Abu
Thuwalah bahwa Abu Yunus Maula Aisyah telah mengabarkan kepadanya dari Aisyah
bahwasanya; Ada seorang laki-laki datang meminta fatwa kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, sementara Aisyah waktu itu mendengar dari balik pintu. Lakli-laki itu bertanya:
"Wahai Rasululah, waktu shalat telah tiba sedangkan aku dalam keadaan junub. Bolehkah
aku meneruskan puasaku?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Aku pun
pernah mendapati waktu Subuh dalam keadaan junub, namun aku tetap berpuasa." Laki-laki
itu berkata, "Anda tidaklah sama dengan kami wahai Rasulullah. Sebab Allah telah
mengampuni dosa-dosa Anda baik telah berlalu atau pun yang akan datang." Maka beliau
pun bersabda: "Sesunguhnya saya berharap, bahwa sayalah yang paling takut kepada Allah
di antara kalian, dan paling tahu bagaimana caranya bertakwa."
> >
I ^ > > ■> >
1869. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah menceritakan
kepada kami Abu 'Ashim telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Muhammad bin Yusuf dari Sulaiman bin Yasar bahwa ia bertanya kepada Ummu
Salamah radliallahu 'anha mengenai seorang laki-laki yang mendapati waktu Subuh dalam
keadaan junub, apakah ia boleh berpuasa. Maka Ummu Salamah menjawab; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendapati waktu Subuh dalam keadaan junub -bukan
karena mimpi- kemudian beliau tetap berpuasa."
Bab: Larangan bersetubuh pada siang hari di bulan ramadan ( j>6 JaJuo
S ^ oU j)
j. f j*** $ ^ 34® 3^*^3^^® j ^ J-* 3^5^* j <j \ j
^Jul< J aiLc-^Sj \ qIs Jls *^Jls 34®
^_te\ \ 3\i^^o J
315
1870. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair semuanya dari Ibnu Uyainah - Yahya berkata- telah
mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Humaid bin Abdurrahman
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Seorang laki-laki datang menghadap Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Celaka diriku wahai Rasulullah." Beliau bertanya:
"Apa yang telah mencelakakanmu?" Laki-laki itu menjawab, "Saya telah menggauli isteriku di
siang hari pada bulan Ramadlan." Beliau bertanya: "Sanggupkah kamu untuk memerdekakan
budak?" la menjawab, "Tidak." Beliau bertanya lagi: "Sanggupkan kamu berpuasa dua bulan
berturut-turut?" "Tidak." jawabnya. Beliau bertanya lagi: "Sanggupkah kamu memberi
makan kepada enam puluh orang miskin?" la menjawab, "Tidak." Abu Hurairah berkata;
Kemudian laki-laki itu pun duduk, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi satu
keranjang berisi kurma. Maka beliau pun bersabda: "Bersedekahlah dengan kurma ini." Laki-
laki itu pun berkata, "Adakah orang yang lebih fakir dari kami. Karena tidak ada penduduk di
sekitar sini yang lebih membutuhkannya daripada kami." Mendengar ucapan itu. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tertawa hingga gigi taringnya terlihat. Akhirnya beliau bersabda:
"Pulanglah dan berilah makan keluargamu dengannya." Telah menceritakan kepada kami
Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Muhammad bin
Muslim Az Zuhri dengan isnad ini sebagaimana riwayat Ibnu Uyainah. la mengatakan;
"BI'ARAO. FIIHI TAMR (keranjang/takaran berisi kurma)." Namun ia tidak menyebutkan
ungkapan; "Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa hingga gigi taringnya
terlihat."
1871. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab
dari Humaid bin Abdurrahman bin Auf dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwasanya;
Seorang laki-laki menyetubuhi isterinya di siang hari bulan Ramadlan. Kemudian laki-laki itu
meminta fatwa mengenai hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau
bertanya: "Apakah kamu memiliki seorang budak wanita (untuk dibebaskan)?" jawabnya,
"Tidak." Beliau bertanya lagi: "Sanggupkah kamu berpuasa selama dua bulan berturut-
turut?" jawabnya, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berilah makan kepada enam
puluh orang miskin." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Isa telah mengabarkan kepada kami Malik dari Az Zuhri
dengan isnad ini, bahwa seorang laki-laki berbuka di siang hari pada bulan Ramadlan, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya untuk membayar kaffarat dengan
membebaskan seorang budak wanita... kemudian ia pun menyebutkan sebagaimana hadits
Ibnu Uyainah.
j\ J _^ia3 1 j'J*\
1872. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku
Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah telah menceritakan
kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada seorang yang
ifthar (berbuka karena jima') di siang hari bulan Ramadlan untuk memerdekakan seorang
budak wanita, atau berpuasa dua bulan berturut-turut, atau memberi makan kepada enam
puluh orang miskin. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan
isnad ini sebagaimana hadits Ibnu Uyainah.
j \ U Jli \ cJS> j
^Jl3 ^ A»^aj CJ J j\ J CU>.X»i)\ j^> 4i\ j <J\ Ji“ J
v^b
1873. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Muhajir telah
mengabarkan kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman bin Qasim dari
Muhamamd bin Ja'far bin Zubair dari Abbad bin Abdullah bin Zubair dari Aisyah radliallahu
'anha, bahwa ia berkata; Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah binasa." Beliau bertanya: "Kenapa?"
laki-laki itu menjawab: "Saya telah menyetubuhi isteriku pada siang hari di bulan Ramadlan."
Maka beliau bersabda: "Kalau begitu, bersedekahlah, bersedekahlah." Laki-laki itu
menjawab, "Saya tidak mempunyai sesuatu pun (untuk disedekahkan)." Maka beliau
mempersilahkannya duduk. Kemudian didatangkan kepada beliau dua keranjang (berupa
takaran) berisi makanan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
memerintahkannya untuk bersedekah dengan makanan itu. Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah mengabarkan kepada kami Abdul Wahhab Ats
Tsaqafi ia berkata, saya mendengar Yahya bin Sa'id berkata, telah mengabarkan kepadaku
Abdurrahman bin Qasim bahwa Muhammad bin Ja'far bin Zubair telah mengabarkan
kepadanya bahwa Abbad bin Abdullah bin Zubair telah menceritakan kepadanya, bahwa ia
telah mendengar Aisyah radliallahu 'anha berkata; Seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia pun menyebutkan hadits. Dan di awal hadits
tidak ada ungkapan; "Bersedakahlah, bersedekahlah." Dan tidak pula ungkapan, "Siang hari."
^ ^ 'C \ y s f* C / s \\ * \ . 9 * y 9 s # £
3is ,^yiLicii^cii^^\3
3ii!y vsiu^i^i^U\^is^1ii\3 _^j
1874. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits bahwa Abdurrahman bin Qasim telah
menceritakan kepadanya bahwa Muhammad bin Ja'far bin Zubair telah menceritakan
kepadanya bahwa Abbad bin Abdullah bin Az Zubair telah menceritakan bahwa ia pernah
mendengar Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Seorang laki-laki
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di masjid tepatnya pada bulan Ramadlan.
Laki-laki itu berkata, "Wahai Rasulullah, saya telah binasa, saya telah binasa." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya padanya, "Ada apa denganmu?" laki-laki
itu menjawab, "Saya telah menyetubuhi isteriku (pada siang hari di bulan Ramadlan)." Beliau
bersabda: "Bersedekahlah." la berkata, "Demi Allah, wahai Nabiyullah, saya tidak
mempunyai sesuatu pun dan saya tidak sanggup untuk menuanaikannya." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu, duduklah." Dalam ke adaan seperti itu,
tiba-tiba datanglah seorang laki yang menuntun himar yang membawa makanan, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun berdiri dan bertanya: "Kemanakah laki-laki yang
(katanya) binasa tadi?" Kemudian beliau bersabda: "Bersedekahlah dengan ini." maka laki-
laki itu berkata, "Wahai Rasulullah, apakah mesti (aku berikan) kepada orang lain? Demi
Allah, kami benar-benar dalam keadaan lapar, kami tidak miliki makanan sedikit pun."
Akhirnya beliau bersabda: "Kalau begitu, makanlah (bersama keluargamu)."
Bab: Musafir bukan untuk maksiat boleh berbuka di siang hari bulan ramadan ( j\ y>-
5isj3is
3\Lnriui^ >5^
1875. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam jalur lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari
Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdulalh bin Utbah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma,
bahwa ia telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
keluar pada tahun pembebasan kota Makkah di bulan Ramadlan, dan beliau berpuasa hingga
sampai di Kadid, baru kemudian beliau berbuka. Ibnu Abbas berkata; Dan para sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengikuti segala perbuatan beliau kala itu. Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An
Naqid dan lshaq bin Ibrahim dari Sufyan dari Az Zuhri dengan isnad ini semisalnya. Yahya
berkata, Sufyan berkata; "Saya tidak tahu, siapakah laki-laki itu." ungkapan itu diambil dari
bagian akhir sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad ini. Az Zuhri berkata; berbuka adalah yang
terakhir dari dua perkara. Dan ia diambil dari perkara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
yaitu dari yang terakhir secara berurutan. Az Zuhri berkata, "Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bermukim di Makkah selama tiga belas hari, hingga bulan Ramadlan pun
berlalu." Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dengan isnad ini,
sebagaimana hadits Laits. Ibnu Syihab berkata; "Para sahabat mengikuti segala perbuatan
beliau. Dan menurut mereka bahwa hal itu merupakan an nasikh al muhkam."
lsU^4&\
3 J^4>\
1876. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Mujahid dari Thawus dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melakukan perjalan pada bulan
Ramadlan, beliau berpuasa hingga sampai di Usfan, kemudian beliau meminta bejana berisi
minuman, lalu beliau meminumnya di siang hari agar-agar orang-orang juga melihatnya.
Beliau berbukan hingga memasuki kota Makkah. Ibnu Abbas radliallahu 'anhu berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa berpuasa (saat dalam perjalanan) dan juga
terkadang berbuka. Maka barangsiapa ingin berpuasa silahkan berpuasa dan barangsiapa
ingin berbuka silahkan berbuka."
1877. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Waki'
dari Sufyan dari Abdul Karim dari Thawus dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata,
"Jangan kamu mencela mereka yang berpuasa dan jangan pula mencela yang berbuka.
Sebab, dalam perjalanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berpuasa dan juga
pernah berbuka."
1878. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahhab yakni Ibnu Abdul Majid, telah menceritakan kepada kami Ja'far
dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, bahwa pada tahun Fathu Makkah
(pembebasan kota Mekkah) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju Makkah,
yakni tepatnya pada bulan Ramadhan. Saat itu, beliau berpuasa hingga sampai di Kura' Al
Ghamim, dan para sahabat pun ikut berpuasa. Kemudian beliau meminta segayung air, lalu
beliau mengangkatnya hingga terlihat oleh para sahabat kemudian beliau meminumnya.
Setelah itu dikatakanlah kepada beliau, "Sesungguhnya sebahagian sahabat ada yang terus
berpuasa." Maka beliau bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang bermaksiat (kepadaku),
mereka adalah orang-orang yang bermaksiat (kepadaku)." Dan telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz yakni Ad Darawardi, dari
Ja'far dengan isnad ini, dan ia menambahkan; Lalu dikatakan kepada beliau; "Sebenarnya
orang-orang merasa berat untuk melaksanakan puasa, tapi berhubung mereka melihat Tuan
melaksanakannya maka merekapun berpuasa." Akhirnya beliau meminta segayung air
setelah shalat 'Ashar.
_^j 31 b^U j*-J\ jijij^ii. J-Vli\
J\'Si jjJ'&ji&'ilfSs
1879. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al
Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar semuanya dari Muhammad bin Ja'far - Abu Bakar
berkata- Telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah dari Muhammad bin
Abdurrahman bin Sa'd dari Muhammad bin Amru bin Al Hasan dari Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada
dalam suatu perjalanan, lalu beliau melihat seorang laki-laki dikerumuni oleh orang banyak
dan dibawa ke tempat yang teduh. Beliau bertanya, "Mengapa dia?" mereka menjawab, "la
sedang berpuasa." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Bukanlah
termasuk kebaikan, jika kalian berpuasa saat dalam perjalanan." Telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Abdurrahman ia berkata, saya mendengar
Muhamamd bin Amru bin Al Hasan menceritakan dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat seorang laki-laki.., yakni serupa
dengan hadits di atas. Dan telah menceritakannya kepada kami Ahmad bin Utsman An
Naufali telah menceritakan kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dengan isnad ini, semisalnya. Dan ia menambahkan; Syu'bah berkata; Telah sampai
kepadaku dari Yahya bin Abu Katsir bahwa ia menambahkan di dalam hadits dan isnad ini, ia
berkata; "Hendaklah kalian menerima rukhshah (keringanan) dari Allah, yang Dia karuniakan
kepada kalian." la berkata; Ketika aku tanyakan kepadanya, ia tidak menghafalnya.
fU ^\L*6 Uj j
. ✓ » - •./ >• \> * <?' A\'.'-'\' \''*\ .*'>'* vX\'
0 y-W-C' ,*— *.MJ ^
\b 'rt
/ j >
» «* t ' V ’ .*. ■ / »
’^L«JL*iJ_J6
> .. . ^ s - s * \< C. *.
1880. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Hammam bin Yahya telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Abu Nadlrah dari Abu
Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; "Kami ikut berperang bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pada tanggal enam belas Ramadlan. Di antara kami ada yang
berpuasa dan ada pula yang berbuka. Namun mereka yang berpuasa tidaklah mencela orang
yang berbuka dan yang berbuka tidak mencela yang berpuasa." Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Sa'id dari At Taimi -dalam jalur lain- Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad
bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi telah menceritakan kepada
kami Syu'bah -dalam jalur lain- Berkata Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu
Amir telah menceritakan kepada kami Hisyam -dan Ibnul Mutsanna berkata- Telah
menceritakan kepada kami Salim bin Nuh telah menceritakan kepada kami Umar yakni Ibnu
Amir -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dari Sa'id semuanya dari Qatadah
dengan isnad ini sebagaimana haditsnya Hammam, hanya saja di dalam hadits At Taimi dan
Umar bin Amir dan Hisyam tercantum tanggal delapan belas. Sementara dalam hadits Sa'id
adalah tanggal dua belas. Dan menurut Syu'bah; tanggal tujuh belas atau sembilan belas.
u 't, : r u * s t»
> >
1881. Telah menceritakan kepada kami Nashru bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan
kepada kami Bisyr, yakni anak Mufadldlal dari Abu Salamah dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id
Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; "Kami pernah bepergian bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di bulan Ramadlan, maka mereka yang berpuasa tidaklah dicela
karena puasa yang dilakukannya dan begitu pula yang berbuka."
£>-^»- vliii 5l^ ^)a2& Ujw? 3p- j ly> j \ 53j^> J
1882. Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Ismail
bin Ibrahim dari Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia
berkata; "Kami pernah ikut berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di
bulan Ramadlan. Di antara kami ada yang berpuasa dan ada pula yang berbuka. Orang yang
berpuasa tidak mencela orang yang berbuka begitu juga orang yang berbuka tidak mencela
orang yang berpuasa. Mereka berpendapat bahwa siapa yang kuat lalu ia berpuasa, maka itu
adalah baik, dan siapa yang merasa lemah hingga ia berbuka, maka itu pun juga baik."
1883. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi dan Sahi bin Utsman dan
Suwaid bin Sa'id dan Husain bin Huraits semuanya dari Marwan - Sa'id berkata- telah
mengabarkan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah dari Ashim ia berkata; saya mendengar
Abu Nadlrah menceritakan dari Abu Sa'id Al Khudri dan Jabir bin Abdullah radliallahu
'anhum, keduanya berkata; "Kami pernah mengadakan perjalan bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, maka di antara kami ada yang tetap berpuasa dan ada pula yang
berbuka, namun sebagian mereka tidak mencela sebagian yang lain."
1884. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Humaid ia berkata; Anas pernah ditanya mengenai puasa Ramadhan
saat berada dalam perjalanan, lalu ia menjawab, "Kami dulu pernah bepergian bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada bulan Ramadhan, namun orang yang berpuasa
tidaklah mencela orang yang berbuka, dan yang berbuka juga tidak mencela orang yang
berpuasa."
iel J\ J&C.
ppsP’^P^J
1885. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Humaid ia berkata; Saya pernah keluar dalam suatu
perjalan dan saat itu saya tetap berpuasa, lalu orang-orang pun berkata, "(Kalau kamu tetap
berpuasa maka) pulanglah." Saya berkata, "Sesungguhnya Anas telah mengabarkan
kepadaku, bahwa para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengadakan
perjalanan, namun yang berbuka tidak mencela yang tetap berpuasa dan yang berpuasa
tidak mencela yang berbuka. Kemudian saya juga telah menjumpai Ibnu Abu Mulaikah, dan
ia mengabarkan kepadaku dari Aisyah radliallahu 'anha, yakni dengan hadits yang serupa."
Bab: Pahala bagi orang yang berbuka dalam perjalanan jika mengemban tugas ( y>-\
5 , j{\ p» I ii\ Zy> iL j * L^==J\ '& > j£\
jJ% ^ jd\ 5 j 'kLlft ^ j aiU ^ ^V\\
1886. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah mengabarkan
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Ashim dari Muwarriq dari Anas radliallahu 'anhu, ia
berkata; Dulu kami pernah bepergian bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan di
antara kami ada yang melaksanakan puasa dan ada pula yang tidak berpuasa. Kemudian di
hari yang sangat terik itu kami berhenti di suatu tempat dan orang yang bisa berteduh
hanyalah orang yang mempunyai pakaian, bahkan di antara kami ada orang berlindung dari
sinar matahari hanya dengan tangannya saja. Maka orang-orang yang berpuasa pun
berjatuhan, dan sebaliknya orang yang tidak berpuasa masih tetap tegar, masih mampu
menghancurkan bangunan dan masih kuat memberi minum hewan tunggangan mereka.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Hari ini mereka yang berbuka
telah menuai pahala."
1887. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Hafsh
dari Ashim Al Ahwal dari Muwarriq dari Anas radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengadakan suatu perjalanan, maka sebagian sahabat
ada yang berpuasa dan ada pula yang berbuka. Maka pada hari itu mereka yang berbuka
begitu semangat dalam beramal, sementara mereka yang berpuasa terasa lemas dan malas
untuk melakukan beberapa pekerjaan. Maka beliau pun bersabda: "Mereka yang berbuka
pada hari telah meraih pahala."
1888. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi dari Mu'awiyah bin Shalih dari Rabi'ah ia berkata, telah
menceritakan kepadaku Qaza'ah ia berkata; Aku pernah mendatangi Abu Sa'id Al Khudriy
yang saat itu sedang dikerumuni oleh orang banyak. Ketika mereka telah membubarkan diri
aku berkata kepadanya, "Aku tidak ingin menanyakan apa yang telah mereka tanyakan. Aku
hanya ingin menanyakan perihal puasa dalam safar." Maka ia pun menjawab, "Kami dulu
pernah bepergian ke kota Makkah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kami
saat itu sedang berpuasa. Lalu kami singgah di suatu tempat, kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jarak kalian dengan musuh kalian sudah semakin
dekat, dan makan (tidak berpuasa) akan dapat membuat kalian lebih kuat, dan ini adalah
sebuah rukhshah (keringanan)." Maka di antara kamipun ada yang masih berpuasa dan ada
pula yang tidak berpuasa. Setelah itu, kami singgah lagi pada sebuah tempat, lalu beliau
bersabda: "Sesungguhnya kalian besok pagi kalian akan menghadapi musuh sedangkan
berbuka akan membuat kalian lebih kuat, maka berbukalah kalian, ini adalah suatu
ketetapan." Maka sesudah itu, kami pun berbuka. Abu Sa'id berkata; Sungguh, semenjak itu
aku telah melihat kami berpuasa bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam
perjalanan.
Bab: Pilihan antara berpuasa atau berbuka saat
dalam perjalanan (
< '^-*<L>l<J^* j jLsS^Jib'y*- jLi
1889. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia berkata;
Hamzah bin Amru Al Aslami bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang
berpuasa dalam perjalanan, maka beliau menjawab: "Jika kamu mau berpuasalah dan jika
tidak berbukalah."
JLiSfl j sj>S^
^ jjlcslijf jijiki
^V f
1890. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah
radliallahu 'anha, bahwasanya; Hamzah bin Amru Al Aslami bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, saya seorang laki-laki yang kuat berpuasa
dalam perjalanan. Apakah aku harus berpuasa dalam perjalanan?" Beliau menjawab:
"Berpuasalah jika kamu mau, dan berbukalah jika kamu ingin berbuka." Dan telah
menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Hisyam dengan isnad ini, sebagaimana hadits Hammad bin Zaid. Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata.
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair -dan Abu Bakar berkata- telah menceritakan
kepada kami Abdurrahim bin Sulaiman keduanya dari Hisyam dengan isnad ini, bahwa
Hamzah berkata; "Saya adalah seorang yang kuat berpuasa, maka haruskah aku berpuasa
ketika dalam perjalanan?"
■>£ s,' * ' \ .> ' * 'i \\ *?.',*■>' , * vfl t»-'.*. !''«>» i * 7 t Z. '
l}\ CJ>\ J*lLc-4h\ j^>4li\ J jjljis
1891. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aili -Harun berkata-
Telah menceritakan kepada kami -sementara Abu Thahir berkata- telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Abui Aswad dari
Urwah bin Zubair dari Abu Murawih dari Hamzah bin Amru Al Aslami radliallahu 'anhu,
bahwa ia berkata, "Wahai Rasulullah, aku kuat untuk berpuasa dalam perjalanan.
Berdosakah jika aku berpuasa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Berbuka
puasa saat dalam perjalanan merupakan rukhshah (keringanan) dari Allah. Siapa yang
mengambilnya maka itu adalah baik, namun siapa yang lebih suka untuk berpuasa, maka
tidak ada dosa atasnya." Harun berkata dalam haditsnya, "Itu adalah rukhshah." namun ia
tidak menyebutkan; "Dari Allah."
J ^ j g *\S_$\ S) IA {}
1892. Telah menceritakan kepada kami Dawud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami
Al Walid bin Muslim dari Sa'id bin Abdul Aziz dari Isma'il bin Ubaidullah dari Ummu Darda'
dari Abu Darda' radliallahu 'anhu, ia berkata; "Kami pernah keluar bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di bulan Ramadlan saat terik matahari begitu menyengat hingga
salah seorang dari kami meletakkan tangannya di atas kepala. Di antara kami tidak ada yang
berpuasa kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abdullah bin Rawahah."
1893. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Hisyam bin Sa'd dari Utsman bin Hayyan Ad Dimasyqi dari Ummu
Darda' ia berkata. Abu Darda' berkata; "Kami telah ikut serta bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dalam suatu perjalan yang beliau lakukan. Saat itu, panas terik matahari
begitu menyengat hingga seseorang meletakkan tangannya di atas kepala karena begitu
panasnya. Dan di antara kami tidak ada yang berpuasa kecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan Abdullah bin Rawahah."
Bab: Sunhaya berbuka bagi jamaah haji saat di Arafah UJJ A .J
**</>)
Jlji9pJuIijAl)u J
43^0» '^jo^c-c x2^<c3\ciiJl ^ -i^*_3
^-55\ vs£ 1^ ^ ^o^3iij^:^c5s\j>j
|p3(J y* J^C- J A^Ilc- ^J > 1 CJ -X^- ^>IJ alLi^JWi^ J,1 ^JLi Ij£- 5^-^ o-^ -
1894. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Abu Nadir dari Umair Maula Abdullah bin Abbas, dari Ummu Fadl binti Al
Harits bahwa banyak orang-orang bertengkar di dekatnya tentang puasa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di hari 'Arafah. Sebagian mereka mengatakan beliau puasa, dan
sebagian lagi mengatakan tidak. Lalu kukirimkan kepada beliau secangkir susu. Saat itu
beliau sedang berada di atas untanya di Arafah dan beliau pun meminumnya. Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dari Sufyan dari Abu Nadir
dengan isnad ini, dan tidak menyebutkan; "Beliau saat itu berada di atas untanya." Dan ia
juga mengatakan; Dari Umair Maula Ummu Fadll. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin
Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan dari Salim Abu
Nadir dengan isnad ini sebagaimana hadits Ibnu Uyainah. Dan ia juga mengatakan; Dari
Umair Maula Ummu Fadll.
jiijA^LC.4«\ j^4«\ J_ J jZmj
1895. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bahwa Abu Nadir telah menceritakan
kepadanya bahwa Umair Maula Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma telah menceritakan
kepadanya bahwa Ummul Fadl radliallahu 'anhuma berkata; "Para sahabat merasa ragu
apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa di hari Arafah. Sementara saat itu
kami berada di sana bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku mengirimkan
segelas susu pada beliau dan beliau pun meminumnya, padahal beliau saat itu berada di
Arafah.
1896. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Bukair bin Al Asyajj dari Kuraib Maula
Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, dari Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa ia berkata; Orang banyak ragu tentang puasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di
hari Arafah, lalu kukirim kepada secangkir susu -ketika itu beliau sedang berdiri (wukuf) di
tempatnya- lalu susu itupun diminum, sedangkan orang banyak melihatnya.
Bab: Puasa Asyura' j^>)
jif.liliSiijisAi ji\ J jJ.Uj.jJtJlJdSlS'
’J&A'j j3l ijZ
1897. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Di zaman
Jahiliyah orang-orang Ouraisy melakukan puasa pada hari 'Asyura', dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah pula melaksanakannya. Ketika beliau melakukan hijrah ke
Madinah beliau berpuasa dan beliau memerintahkan agar berpuasa. Maka tatkala puasa
Ramadlan diwajibkan, beliau bersabda: "Siapa yang suka puasa di hari 'Asyura'silakan ia
berpuasa, dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya." Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Hisyam dengan isnad ini, dan ia tidak
menyebutkan di awal hadits; "Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah
berpuasa 'Asyura'." Dan di akhir hadits ia menyebutkan; "Beliau meninggakan puasa
'Asyura'. Siapa yang suka melakukan puasa 'Asyura silakan mengerjakan, dan siapa yang
meninggalkannya (tidaklah mengapa)." la tidak menjadikan ungkapan sebagai bagian dari
sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sebagaimana pula yang tercantum dalam riwayatnya
Jarir.
1898. Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa pada hari 'Asyura' di masa
Jahiliyah orang-orang Quraisy berpuasa. Maka ketika Islam datang, pada hari 'Asyura siapa
pun boleh berpuasa dan juga boleh meninggalkannya.
1899. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Urwah bin Zubair bahwa Aisyah radliallahu 'anha berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah memerintahkan untuk berpuasa pada hari 'Asyura' sebelum
diwajibkannya puasa Ramadlan. Tatkalah puasa Ramadlan diwajibkan, maka pada hari
'Asyura' siapa saja boleh berpuasa dan siapa juga boleh berbuka."
1900. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh
semuanya dari Laits bin Sa'id. Ibnu Rumh berkata; telah mengabarkan kepada kami Laits dari
Yazid bin Abu Habib bahwa 'Irak telah mengabarkan kepadanya bahwa Urwah telah
mengabarkan kepadanya bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya; Bahwa pada zaman
Jahiliyah orang-orang Quraisy melakukan puasa pada hari 'Asyura'. Dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah memerintahkan untuk melakukannya hingga
diwajibkannya puasa Ramadlan. Sesudah itu, beliau pun bersabda: "Siapa yang suka
berpuasa pada hari 'Asyura', hendaklah ia berpuasa, dan siapa yang tidak suka maka
berbukalah."
sliiyilii. iiUi j5l
1901. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair -lafazh darinya- Telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan
kepada kami Ubaidullah dari Nafi' telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Umar
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Orang-orang pada masa Jahiliyah berpuasa di hari 'Asyura'.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum muslimin juga melakukannya sebelum
diwajibkannya puasa Ramadlan. Ketiwa puasa Ramadlan diwajibkan, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Hari 'Asyura' merupakan hari di antara hari-hari Allah, maka
siapa yang ingin berpuasa di hari itu silahkan, dan siapa yang tidak, maka tidaklah mengapa."
Dan Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Oaththan -dalam riwayat lain-
Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah keduanya dari Ubaidullah dengan isnad ini dan serupa dengan hadits di
atas.
»>> '
1902. Dan Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah
mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma bahwa suatu
ketika disebutkanlah hari 'Asyura' di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Itu adalah hari yang dijadikan orang-
orang Jahiliyah untuk berpuasa, maka siapa di antara kalian yang suka berpuasa di hari itu
silahkan, dan siapa yang tidak suka, maka tidaklah mengapa ia meninggalkannya."
j
i\p^^^\^^ji.jS'jii\^u ( .js^iL;j i li^Ji' s 4J\
1903. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Al Walid bin Katsir telah menceritakan kepadaku Nafi' bahwa Abdullah bin
Umar radliallahu 'anhuma telah menceritakan kepadanya bahwa ia mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di hari 'Asyura': "Sesungguhnya orang-orang Jahiliyah
berpuasa di hari ini. Maka siapa yang suka berpuasa silahkan, dan siapa yang lebih suka
meninggalkannya maka tidaklah mengapa." Maka Abdullah radliallahu 'anhu tidak pernah
berpuasa di hari itu, kecuali memang bertepatan dengan hari puasanya. Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah menceritakan kepada
kami Rauh -dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepada kami Abu Malik Ubaidullah bin Al
Akhnas telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, ia
berkata; Suatu ketika, disebutkanlah puasa hari 'Asyura' di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Maka ia pun menyebutkan hadits sebagaimana hadits Laits bin Sa'd.
Z± fcUi\ Jjb \ 51^ £ j; M ^ j
1904. Dan Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah
menceritakan kepada kami Abu Ashim telah menceritakan kepada kami Umar bin
Muhammad bin Zaid Al Asqalani telah menceritakan kepada kami Salim bin Abdullah telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Di sisi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah disebutkan tentang hari 'Asyura', maka beliau pun
bersabda: "Itu adalah hari, yang sering dijadikan orang-orang Jahiliyah berpuasa, maka siapa
di antara kalian yang suka berpuasa di hari itu silahkan, dan siapa yang tidak suka, maka
tidaklah mengapa ia meninggalkannya."
l^isj ui Jv&i. £4 Jw&s.
31 k\'j 31^3 jil\ j\is\
**/ ^ S S
1905. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib semuanya
dari Abu Mu'awiyah - Abu Kuraib berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah
dari Al A'masy dari Umarah dari Abdurrahman bin Yazid ia berkata; Al Asy'ats bin Qais
pernah datang ke rumah Abdullah ketika dia sedang makan. Maka Abdullah pun berkata, "Ya
Abu Muhammad! Mari silahkan makan." Asy'ats menjawab, "Bukankah hari ini adalah hari
'Asyura'?" Abdullah balik bertanya, "Tahukah kamu, apakah hari 'Asyura' itu?" kemudian ia
melanjutkan, "Hari 'Asyura' adalah hari yang dijadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
untuk berpuasa sebelum diwajibkannya puasa Ramadlan. Maka ketika puasa Ramadlan
diwajibkan, maka puasa hari 'Asyura itu pun ditinggalkannya." Abu Kuraib mengatakan;
"Beliau meninggalkannya." Dan Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dasn
Utsman bin Abu Syaibah keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al
A'masy dengan isnad ini, dan keduanya menyebutkan; "Maka ketika kewajiban puasa
Ramadlan turun, beliau pun meninggalkannya."
-Xa_3~_/a
1906. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dan Yahya bin Sa'id Al Qaththan dari Sufyan -dalam riwayat lain- Dan
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim -lafazh juga miliknya- Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan telah
menceritakan kepadaku Zubaid Al Yami dari Umarah bin Umair dari Qais bin Sakn bahwa Al
Asy'ats bin Qais menemui Abdullah pada hari 'Asyura dan saat itu Abdullah sedang makan.
Maka Abdullah pun berkata, "Wahai Abu Muhammad, marilah makan." la menjawab, "Saya
sedang berpuasa." Abdullah berkata, "Dulu, kami berpuasa 'Asyura', namun kemudian kami
meninggalkannya."
» ^ . t \ i » i ^ > t '> * - » i ' ..i s > ..C 2 ; ^
1907. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami Isra'il dari Manshur dari Ibrahim
dari Alqamah ia berkata; Al Asy'ats bin Qais menemui Abdullah bin Mas'ud yang saat itu
sedang makan di hari 'Asyura'. Kemudian Al Asy'ats pun berkata, "Wahai Abu Abdurrahman,
sesungguhnya hari ini adalah hari 'Asyura'." Maka Ibnu Mas'ud berkata, "Dulu sebelum
diturunkannya kewajiban puasa Ramadlan, kaum muslimin memang berpuasa di hari
'Asyura', namun ketika puasa Ramadlan diwajibkan, maka puasa hari 'Asyura' pun
ditinggalkan. Maka jika kamu ingin berbuka, berbukalah."
>4 _^is£u.
J^jb^ 3&lfri> \^JS \^J>j\J t .b*j$4)ji J^r
>U r >: r ^
1908. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ubaidullah bin Musa telah mengabarkan kepada kami Syaiban dari Asy'ats bin
Abu Sya'tsa' dari Ja'far bin Abu Tsaur dari Jabir bin Samurah radliallahu 'anhu, ia berkata:
"Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk berpuasa di hari
'Asyura' dan beliau selalu menganjurkan untuk selalu melakukannya, maka ketika puasa
Ramadlan diwajibkan, beliau tidak lagi memerintahkan kami, dan tidak pula melarang kami
dan tidak pula memperhatikan apakah kami berpuasa atau tidak."
1909. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Humaid bin Abdurrahman bahwa ia mendengar Mu'awiyah bin Abu Sufyan yang
sedang menyampaikan khutbah di Madinah tepatnya pada hari 'Asyura'. Kemudian ia pun
berkata, "Di manakah ulama kalian wahai penduduk Madinah? Saya telah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda berkenaan dengan hari ini. Hari ini adalah
hari 'Asyura', dan Allah tidaklah mewajibkan puasa padanya, namun saya saat ini sedang
berpuasa. Maka siapa di antara kalian suka untuk berpuasa silahkan, dan siapa yang lebih
suka untuk berbuka maka sialahkan." Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas
dari Ibnu Syihab dalam isnad ini, semisalnya. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dengan isnad ini, ia
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sebagaimana hari ini: "Sesungguhnya
saya sedang berpuasa, siapa di antara kalian yang ingin berpuasa, maka berpuasalah." Dan ia
tidak menyebutkan yang tersisa dari haditsnya Malik dan Yunus.
i ✓> » i . i i ^ ■> . T i, -'*■'>■’ '* 'V.Z\ '
^jX-\ jJuVc-^ Ja jyaO _j^X]\
£\1±&Z Ja ^%\ jliiiuj
iU^jjSL **($&&
1910. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata;
Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam belum lama tiba di Madinah, didapatinya
orang-orang Yahudi berpuasa pada hari 'Asyura'. Lalu mereka pun ditanya (alasan apa
mereka berpuasa di hari itu). Mereka menjawab, "Hari ini adalah hari kemenangan Musa
dan Bani Isra'il atas Fir'aun. Karena itu, kami puasa pada hari ini untuk menghormati Musa."
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sesungguhnya kami lebih pantas
untuk memuliakan Musa daripada kalian." lalu beliau perintahkan agar kaum muslimin
puasa pada hari 'Asyura'. Dan Telah meceritakannya kepada kami Ibnu Basysyar dan Abu
Bakr bin Nafi' semuanya dari Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Abu Bisyr dengan isnad
ini, dan ia mengatakan; Maka beliau pun menanyakan hal itu pada mereka.
9\ 9 ' t 9 ' /t 9 . /9 * t . 9 ' 9 ' / JIt * ^ 'J 1 / • ^ t ' \ S y ' ^ *\ . .** \ '
S.lA > ^ -'i! \ ' >>'\ '<■>' 9^ S ' 9 ' 9<1 S ' > .>^.\ '
\ Aa v „ya, 9 Aa J}* ^
1911. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Ayyub dari Abdullah bin Sa'id bin Jubair dari bapaknya dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kota
Madinah, lalu didapatinya orang-orang Yahudi berpuasa di hari 'Asyura. Maka beliau pun
bertanya kepada mereka: "Hari apakah ini, hingga kalian berpuasa?" mereka menjawab,
"Hari ini adalah hari yang agung, hari ketika Allah memenangkan Musa dan Kaumnya, dan
menenggelamkan Fir'aun serta kaumnya. Karena itu, Musa puasa setiap hari itu untuk
menyatakan syukur, maka kami pun melakukannya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kami lebih berhak dan lebih pantas untuk memuliakan Musa daripada
kalian." kemudian beliau pun berpuasa dan memerintahkan kaum puasa di hari itu. Dan
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dengan isnad ini, hanya saja
ia berkata; "Dari Ibnu Sa'id bin Jubair." la tidak menyebutkan namanya.
1912. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Abu Umais dari Qais bin Muslim
dari Thariq bin Syihab dari Abu Musa radliallahu 'anhu, ia berkata; Hari 'Asyura adalah hari
yang sangat diangungkan oleh kaum Yahudi bahkan mereka menjadikannya sebagai hari
raya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berpuasalah kalian pada hari
itu."
S J- J* J}
T .’t
U
r
1913. Dan Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Mundzir telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Usamah telah menceritakan kepada kami Abui Umais telah
mengabarkan kepadaku Qais ia pun menyebutkan dengan isnad ini, dan hadits yang serupa.
Dan ia juga menambahkan; Abu Usamah berkata; telah menceritakan kepadaku Shadaqah
bin Abu Imran dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab dari Abu Musa radliallahu 'anhu, ia
berkata; Penduduk Khaibar berpuasa pada hari 'Asyura' dan mereka menjadikannya sebagai
hari raya, para wanita mereka memakai perhiasan dan pakaian-pakaian yang indah pada hari
itu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Berpuasalah kalian pada
hari itu."
j / 'V ^
i \ \ jjb ^ A-> 1 \
1914. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid
semuanya dari Sufyan - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah
dari Ubaidullah bin Abu Yazid ia mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma tatkala ditanya
mengenai puasa di hari 'Asyura'. Maka ia pun menjawab, "Setahu saya, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berpuasa pada hari tertentu untuk mengharap
keutamaan atas hari-hari yang lain selain hari ini ('Asyura') dan tidak pula bulan tertentu,
kecuali bulan ini, yakni bulan Ramadlan." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Juraij telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Abu Yazid dalam isnad ini, dengan hadits
semisalnya.
Bab: Hari keberapa puasa Asyura' dilakukan?
(c-\
s ' 'i » \* i-' l*. *\s i » ^ 'Y. \ - '
1915. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' bin Jarrah dari Hajib bin Umar dari Al Hakam bin Al A'raj ia berkata; Aku
pernah mendatangi Ibnu Abbas ketika ia sedang berbantal dengan selendangnya di dekat
Zamzam, lalu aku berkata padanya, "Beritahukanlah kepadaku tentang puasa 'Asyura'." la
menjawab, "Jika kamu telah melihat Hilal (bulan sabit) pada bulan Muharram, maka
hitunglah, lalu berpuasalah sejak subuh pada hari ke sembilan." Aku bertanya, "Apakah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa seperti itu?" la menjawab, "Ya." Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Sa'id Al Qaththan dari Mu'awiyah bin Amru Dan telah menceritakan kepadaku Al Hakam bin
Al A'raj ia berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma yang sedang
berbantal dengan selendangnya di sisi Zamzam mengenai puasa di hari 'Asyura'. Yakni
serupa dengan hadits Hajib bin Umar.
1916. Dan Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah
menceritakan kepadaku Isma'il bin Umayyah bahwa ia mendengar Abu Ghathafan bin Tharif
Al Murri berkata, saya mendengar Abdullah bin Abbas radliallahu 'anhuma berkata saat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada hari 'Asyura'dan juga memerintahkan
para sahabatnya untuk berpuasa; Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, itu adalah hari
yang sangat diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Pada tahun depan insya Allah, kita akan berpuasa pada hari ke
sembilan (Muharram)." Tahun depan itu pun tak kunjung tiba, hingga Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam wafat.
1917. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Ibnu Abu Dzi'b dari Al Qasim
bin Al Abbas dari Abdullah bin Umair -sepertinya dia berkata- dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya tahun
depan aku masih hidup, niscaya saya benar-benar akan berpuasa pada hari ke sembilan
(Muharram)." Sementara dalam riwayat Abu Bakr ia berkata; Yakni pada hari 'Asyura'.
Bab: Orang yang makan di hari Asyura' (<ju«
1918. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Hatim bin Isma'il dari Yazid bin Abu Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' radliallahu 'anhu,
bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seorang laki-laki suku
Aslam pada hari 'Asyura'dan memerintahkan padanya untuk mengumumkan kepada orang
banyak; "Siapa yang belum puasa di hari ini, hendaklah ia berpuasa. Dan siapa yang telah
terlanjur makan, hendaklah ia juga menyempurnakan puasanya sampai malam tiba."
^ Jjp ppJ\dl\i'A
3is^rii. ^oo _^j^:
\ isi^uuis
m' ’ '
1919. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi' Al Abdi telah menceritakan
kepada kami Bisyr Al Mufadldlal bin La h iq telah menceritakan kepada kami Khalid bin
Dzakwan dari Rabi' binti Mu'awwidz bin Afran ia berkata; Suatu pagi di hari 'Asyura',
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim petugas ke perkampungan orang Anshar
yang berada di sekitar Madinah, untuk menyampaikan pengumuman; "Siapa yang berpuasa
sejak pagi hari, hendaklah ia menyempurnakan puasanya, dan siapa yang tidak berpuasa
hendaklah ia puasa sejak mendengar pengumuman ini." Semenjak itu, kami berpuasa di hari
'Asyura', dan kami suruh pula anak-anak kecil kami, insya Allah. Kami bawa mereka ke
Masjid dan kami buatkan mereka main-mainan dari bulu. Apabila ada yang menangis minta
makan, kami berikan setelah waktu berbuka tiba. Dan Telah meceritakannya kepada kami
Yahya bin Yahya dan Abu Ma'syar Al 'Aththar dari Khalid bin Dzakwan ia berkata, saya
bertanya kepada Rabi' binti Mu'awwidz tentang puasa di hari 'Asyura', maka ia menjawab:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim petugas ke perkampungan orang Anshar."
la pun menyebutkan hadits sebagaimana hadits Bisyr, hanya saja ia menyebutkan; "Dan
kami membuatkan mereka main-mainan dari bulu, kemudian kami membawa mereka. Dan
apabila mereka meminta makanan kepada kami, maka kami memberi mereka main-mainan
untuk melalaikan mereka (dari rasa lapar) hingga puasa mereka sempurna."
Bab: Larangan untuk puasa di hari raya Fitri dan Adlha
/ x **/ ^ ^ x
JJb 5| <sSaJ*3 (Jj { ^a3e\s>^ A^C-4Ji\
£ *' > < 'Njl ■>
J*
* s s'. ■> '
^ ( -ya l3
1920. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Abu Ubaid Maula Ibnu Azhar, bahwa ia
berkata; Saya pernah ikut serta dalam shalat led bersama Umar bin Al Khaththab radliallahu
'anhu. Saat itu, ia datang, lalu shalat kemudian menyampaikan khutbah seraya berkata.
"Sesungguhnya dua hari ini, merupakan dua hari yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah melarang untuk berpuasa pada keduanya. Yakni, hari ledul Fithri setelah puasa kalian,
dan satu lagi adalah hari ketika kalian makan daging dari hewan kurban kalian."
j<s***^\ j* crr S***^i}. ijA jb\ y*
1921. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al A'raj dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang
berpuasa pada dua hari, yaitu pada hari ledul Adlha dan ledul Fithr.
1922. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Abdul Malik ia adalah Ibnu Umair, dari Qaza'ah dari Abu Sa'id radliallahu 'anhu, ia
berkata, saya mendengar satu hadits darinya, lalu kutanyakan padanya, "Apakah Anda
mendengar ini langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" ia menjawab, "Apakah
aku akan berkata atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang belum
pernah aku dengar?" la melanjutkan berkata; Saya telah mendengar beliau bersabda: "Tidak
boleh berpuasa pada dua hari; yaitu ledul Adlha dan ledul fithri dari bulan Ramadlan."
/ -'s/ / ^
ij
1923. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz bin Al Mukhtar telah menceritakan kepada kami Amru bin Yahya dari
bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah melarang puasa pada dua hari, yaitu; pada hari raya ledul fithri dan An Nahr
(ledul Adlha).
s' s y y * y >— - '*/ o"
^^j^^^\j\j^^^y\ ( J^\^JS < j3\j3\Sjj^j^\l)\<Jjjjj ( j\ jUsL^£i.4ii\^>Jj-l£.
r jdui JUs2u>\
1924. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Ibnu 'Aun dari Ziyad bin Jubair ia berkata; Seorang laki-laki bertanya
kepada Ibnu Umar, "Aku telah benadzar untuk berpuasa sehari, dan ternyata puasa itu
bertepatan dengan hari raya ledul Adlha atau ledul Fithri." Maka Ibnu Umar menjawab:
"Allah Ta'ala telah memerintahkan untuk menunaikan Nadzar, namun Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah melarang untuk berpuasa di hari ini."
\IS£U- j
1925. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id telah mengabarkan kepadaku Amrah
dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dua
macam puasa; puasa di hari 'iedul fithri dan di hari 'iedul adlha.
Bab: Larangan puasa pada hari-hari tasyriq
(i3^ W
i y. y
4j iy*j
1926. Dan Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus telah menceritakan kepada
kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Abu Malih dari Nubaisyah Al
Hudzali ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hari-hari Tasyriq adalah
hari makan-makan dan minum." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah
bin Numair telah menceritakan kepada kami Isma'il yakni Ibnu Ulayyah dari Khalid Al
Hadzdza' telah menceritakan kepadaku Abu Qilabah dari Abu Al Malih dari Nubaisyah. Khalid
berkata; Saya menjumpai Abu Malih dan bertanya kepadanya, maka ia pun menceritakannya
kepadaku, lalu ia menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits yang
serupa dengan haditsnya Husyaim dan ia menambahkan; Dan dzikir kepada Allah.
USVSS3Vs^1 J_r^y ^p\A^^U /U-£U-
1927. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Sabiq telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Thamhan
dari Abu Zubair dari Ibnu Ka'b bin Malik dari bapaknya bahwa ia telah menceritakan
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutusnya bersama Aus
bin Al Hadatsan pada hari-hari Tasyriq, lalu ia menyerukan; "Sesungguhnya tidak akan masuk
surga kecuali peribadi yang mukmin, dan hari-hari di Mina merupakan hari makan-makan
dan minum." Dan Telah meceritakannya kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan
kepada kami Abu Amir Abdul Malik bin Amru telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin
Thamhan dengan isnad ini, hanya saja ia menyebutkan; "Maka keduanya menyerukan."
Bab: Larangan untuk berpuasa khusus hari jumat (ta 7 )
• »/ » \i ' * ' y> ». \ y X\ ' \ i ; l? tl <i * ' '
j * * j '
1928. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Abdul Hamid bin Jubair dari Muhammad bin Abbad bin Ja'far ia
berkata; saya bertanya kepada Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma saat ia melakukan
thawaf, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk berpuasa di hari
Jum'at?" Maka ia pun menjawab, "Ya, dan Rabb-nya Ka'bah juga melarang." Dan Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdul
Hamid bin Jubair bin Syaibah bahwa telah mengabarkan kepadanya Muhammad bin Abbad
bin Ja'far bahwa ia telah bertanya kepada Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma dengan
pertanyaan yang sama, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
S* . ' ’ *\J\ » ' I '> >\s V’ < *WX\'
Uo-V^-^^^-a-C- jm^^Ajjuc-o ^>o ' UoJo-_j
a 1^o^y\ o^^Ui /US^ViiiL\j
»-Xjo^ yal 3 ' p\*j\ J^^<j
1929. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy -dalam riwayat lain- Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- telah mengabarkan
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang
dari kalian berpuasa pada hari Jum'at kecuali sehari sebelum atau sesudahnya ia berpuasa."
1930. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Husain
yakni Al Ju'fani dari Za'idah dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu,
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian mengkhususkan
malam Jum'at dengan shalat malam di antara malam-malam yang lain, dan jangan pula
dengan puasa, kecuali memang bertepatan dengan hari puasanya."
Bab: Penghapusan hukum dalam firman Allah "Dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah," dengan firman Allah
"Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu"
(<O.X3A.j jS^-^pLo
aJ JL>)
1931. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Bakr bin Manshur dari Amru bin Harits dari Bukair dari Yazid Maula Salamah, dari Salamah
bin Al Akwa' ia berkata; Ketika turun ayat; "...dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan
seorang miskin...". (QS. Albaqarah 184), banyak orang yang menginginkan untuk tetap
makan (tidak berpuasa) dan hanya membayar fidyah, sampai turun ayat setelahnya dan
iapun saya me-nasakh-nya.
oUkij jii£" jji y.i£jjH\
£ 9
A~a.
> ,
1932. Telah menceritakan kepadaku Amru bin Sawwad Al 'Amiri telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin Harits dari Bukair bin Al
Asyajj dari Yazid Maula Salamah bin Al Akwa 1 , dari Salamah Al Akwa' radliallahu 'anhu,
bahwa ia berkata; Dulu, ketika kami memasuki bulan Ramadlan pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam siapa saja yang ingin, maka ia berpuasa dan siapa yang tidak
suka, maka ia akan berbuka dengan syarat membayar fidyah, peritstiwa itu terus terjadi
hingga turunnya ayat: "Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu. Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu." (QS. Albaqarah 185).
Bab: Mengqadla puasa ramadan di bulan sya'ban (jL*
^ ^ ^ jl\
1933. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Abu Salamah ia
berkata; Saya mendengar Aisyah radliallahu 'anhu berkata; "Aku masih punya hutang puasa
Ramadlan. Tetapi aku belum membayarnya sehingga tiba bulan Sya'ban, barulah kubayar,
berhubungan dengan kesibukanku bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Dan
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Bisyr
bin Umar Az Zahrani telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id dengan isnad ini, hanya saja ia mengatakan; Hal itu, karena
kesibukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan telah menceritakannya kepadaku
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Yahya bin Sa'id dengan isnad ini, dan
ia berkata; "Saya menduga bahwa sebab hal itu adalah, karena posisinya bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam." Yang mengatakannya adalah Yahya. Dan Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab
dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada
kami Sufyan keduanya dari Yahya dengan isnad ini, namun keduanya tidak menyebutkan di
dalam hadits; "Kesibukan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
1934. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu Umar Al Makki telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad Ad Darawardi dari Yazid bin Abdullah
bin Al Had dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Aisyah
radliallahu 'anha, bahwa ia berkata; "Pernah ada salah seorang dari kami, benar-benar ia
berbuka (di bulan Ramadlan) pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan
tidaklah ia mampu meng-qadla-nya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga
masuk bulan Sya'ban."
Bab: Mengqadla puasa untuk mayit
1935. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru
bin Harits dari Ubaidullah bin Ja'far dari Muhammad bin Ja'far bin Zubair dari Urwah dari
Aisyah radliallahu 'anha; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang
meninggal, sedangkan ia masih memiliki hutang puasa, maka yang membayarnya adalah
walinya."
j_c-U> ^
J» jdS\f \ ;^\y
1936. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Muslim Al Bathin
dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa ada seorang wanita
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Sesungguhnya ibuku
telah meninggal, padahal ia masih memiliki hutang puasa selama satu bulan." Maka beliau
pun bersabda: "Bagaimana menurutmu jika ibumu memiliki hutang uang, apakah kamu akan
melunasinya?" wanita itu menjawab, "Ya, tentu." Beliau bersabda: "Kalau begitu, hutang
kepada Allah lebih berhak untuk dilunasi."
Solidi jo\ j ^ ^ i/ ^ 3
1937. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Umar Al Waki'i telah menceritakan
kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Sulaiman dari Muslim Al Bathin dari Sa'id bin
Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Seorang laki-laki mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Sesungguhnya ibuku telah meninggal, padahal ia
memiliki hutang puasa selama satu bulan. Apakah saya harus membayarkan untuknya?"
beliau menjawab: "Sekiranya ibumu memiliki hutang uang, apakah kamu harus
membayarnya?" laki-laki itu menjawab, "Ya, tentu." Beliau bersabda: "Kalau begitu, maka
hutang kepada Allah adalah lebih berhak untuk dilunasi." Sualaiman berkata; Dan juga telah
berkata; Al Hakam dan Salamah bin Kuhail semuanya. Dan kami dalam posisi duduk saat
Muslim menceritakan hadits ini. Keduanya berkata, kami mendengar Mujahid menyebutkan
hadits ini dari Ibnu Abbas. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyajj telah
menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar telah menceritakan kepada kami Al A'masy
dari Salamah bin Kuhail dan Al Hakam bin Utaibah dan Muslim Al Bathin dari Sa'id bin Jubair
dan Mujahid dan Atha' dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan hadits ini.
> »> f’ ' \w'X\ ' ~ s *A \ ■>•.■’<■>' 9 '> * ?w\\*'t V-''* ”• \ "> v i> »>is
1938. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur dan Ibnu Abu Khalaf dan
Abdu bin Humaid semuanya dari Zakariya bin Adi -Abdu berkata- telah menceritakan
kepadaku Zakariya bin Adi telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Amru dari Zaid
bin Abu Unaisah telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Utaibah dari Sa'id bin Jubair
dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Seorang wanita mendatangi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ibuku telah
meninggal, sedangkan beliau masih memiliki hutang puasa Nadzar, bolehkah aku
membayarnya?" beliau menjawab: "Bagaimana menurutmu, jika ibumu memiliki hutang,
lalu kamu membayarnya, apakah hal itu dapat melunasi hutangnya?" wanita itu menjawab,
"Ya." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berpuasalah untuknya."
* ' \\ ' * ' * ' ’ ' V’ < * <? ' A v.'A ' \
y / j- '*/ y ** ^
jJ
\l£ a>- \&A>- <jAj>- <j \ j jj ^ 3^3 j ALL1 ^Wa^. 5^®-^ o-^ -
>» ,1
1939. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada
kami Ali bin Mushir Abui Hasan dari Abdullah bin 'Atha' dari Abdullah bin Buraidah dari
bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Ketika saya sedang duduk di sisi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, tiba-tiba datanglah seorang wanita dan berkata, "Aku pernah memberikan
seorang budak wanita kepada ibuku, dan kini ibuku telah meninggal. Bagaimana dengan hal
itu?" beliau menjawab, "Kamu telah mendapatkan pahala atas pemberianmu itu, dan
sekarang pemberianmu itu telah kembali kepadamu sebagai pusaka." Wanita itu bertanya
lagi, "Wahai Rasulullah, Ibuku punya hutang puasa satu bulan, bolehkah saya membayar
puasanya?" beliau menjawab: "Ya, bayarlah puasanya itu." wanita itu berkata lagi, "Ibuku
juga belum menunaikan haji, bolehkah aku yang menghajikannya?" beliau menjawab: "Ya,
hajikanlah ia." Dan Telah meceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dari Abdullah bin 'Atha' dari Abdullah bin
Buraidah dari bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Saya pernah duduk di sisi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. yakni serupa dengan haditsnya Ibnu Mushir, hanyanya saja ia
mengatakan; "Puasa selama dua bulan." Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin
Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ats
Tsauri dari Abdullah bin Atha' dari Ibnu Buraidah dari bapaknya radliallahu 'anhu ia berkata;
Seorang wanita mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka ia pun menyebutkan
hadits semisalnya. Dan ia juga mengatakan; "Puasa selama satu bulan." Dan telah
meceritakannya kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah
bin Musa dari Sufyan dengan isnad ini, dan ia mengatakan; "(Hutang) Puasa selama dua
bulan." Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Khalaf Telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Abdullah
bin Atha' Al Makki dari Sulaiman bin Buraidah dari bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata;
Seorang wanita mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yakni serupa dengan hadits
mereka, dan ia juga mengatakan; "Puasa satu bulan."
Bab: Orang puasa yang diundang dalam jamuan makan
**/ ^ **/ ^
1940. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari
Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, -Abu Bakr bin Abu Syaibah
berkata- dan telah berkata Amru hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -
sementara Zuhair berkata- dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Apabila
salah seorang dari kalian diundang makan padahal ia sedang berpuasa, maka hendaklah ia
mengatakan, 'Sesungguhnya, saya sedang berpuasa.'"
Bab: Menjaga lisan bagi yang berpuasa Jajb-)
} 'M y S 9 \ 9 y 9 / If ^ tl t * x **^ »/ ^ | X • } \' :• \ ^ 9 S } ^ .l'! , a "I /
1941. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Sufyan
bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah -secaya riwayah (menukil dan
menceritakan hadits dari Nabi- beliau berkata; Apabila salah seorang dari kalian berpuasa di
suatu hari, maka janganlah ia berkata-kata kotor dan berbuat kesia-siaan. Bila ia caci
seseorang atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan, "Sesungguhnya saya sedang
berpusa."
Bab: Keutamaan puasa (^L^oJ\ J^ai)
1942. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah
mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa ia mendengar Abu Hurairah radliallahu
'anhu berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza
wajalla telah berfirman; 'Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya, kecuali puasa,
karena ia adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya.' Maka demi Dzat yang jiwa
Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh, bau mulut orang yang berpuasa adalah lebih wangi
di sisi Allah daripada wanginya kesturi."
1943. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah bin
Sa'id keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Al Mughirah Al Hizami dari Abu
Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Puasa adalah perisai (yang akan melindungi seseorang dari api
neraka)."
\j\jd la fl :'■ y? ^]a3\\j\ l ^JS-<Lm\s \
1944. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Atha' dari Abu Shalih Az Zayyat bahwa ia mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla telah berfirman; 'Setiap
amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan
Akulah yang akan memberinya pahala.' Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa,
maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang.
Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang
berpuasa.' Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut
orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya
kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan, la merasa senang saat
berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena
puasanya."
vSLlwJl
1945. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki' dari Al A'masy Dan Telah menceritakan kepada kami
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy -dalam riwayat lain-
Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyajj -lafazh juga miliknya- Telah
menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu macam kebaikan diberi
pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah 'azza wajalla berfirman; 'Selain puasa, karena
puasa itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang akan memberinya pahala. Sebab, ia telah
meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena-Ku.' Dan bagi orang yang berpuasa
ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan ketika ia berbuka, dan kebahagiaan ketika ia bertemu
dengan Rabb-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah
daripada wanginya kesturi."
i- S*,* ' W' t» ' '/.J \> * <?'
<Jf J^aJ\5| J4- JJr^^\d\ (X** J jij j 1 J
ti
1946. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Abu Sinan dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dan
Abu Sa'id radliallahu 'anhuma, keduanya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah berfirman; 'Puasa itu adalah bagi-Ku, dan
Akulah yang akan memberinya pahala. 1 Bagi seorang yang berpuasa, maka baginya ada dua
kebahagiaan, yaitu; kebahagiaan saat ia berbuka dan ketika ia berjumpa dengan Allah. Demi
Dzat yang jiwa Muhmmad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa adalah
lebih wangi di sisi Allah daripada wanginya misk." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq
bin 'Umar bin Salith Al Hudzaili Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muslim telah
menceritakan kepada kami Dlirar bin Murrah -ia adalah Abu Sinan, dengan isnad ini ia
berkata; dan ia mengatakan; "Ketika ia berjumpa dengan Allah, lalu Dia memberinya
ganjaran hingga ia pun senang dan bahagia."
<. M \'U > .1 *
\ '"A
T > * K< ' \ . t 'l ' s \ *
1947. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Makhlad Al Oathawani dari Sulaiman bin Bilal telah menceritakan
kepadaku Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Di dalam surga ada satu pintu yang disebut Ar Rayyan. Orang-
orang yang diperkenankan masuk surga melalui pintu pada hari kiamat kelak hanyalah
orang-orang yang berpuasa, sedangkan yang lainnya tidak diperkenankan. Mereka akan
dipanggil; 'Manakah orang-orang yang sering berpuasa? ' Dan bila orang yang terakhir dari
mereka telah masuk, maka pintu itu pun segera ditutup, hingga tak seorang pun yang dapat
memasukinya."
Bab: Keutamaan puasa di jalan Allah (<JU> j J^a9)
» >> »
1948. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Muhajir telah
mengabarkan kepadaku Laits dari Ibnul Hadi dari Suhail bin Abu Shalih dari Nu'man bin Abu
Abbas dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, kecuali Allah
akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh ribu musim." Dan Telah
menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul
Aziz yakni Ad Darawardi, dari Suhail dengan isnad ini.
1949. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur dan Abdurrahman bin Bisyr Al
'Abdi keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Juraij dari Yahya bin Sa'id dan Suhail bin Abu Shalih bahwa keduanya
mendengar An Nu'man bin Abu Abbas Az Zuraqi menceritakan dari Abu Sa'id Al Khudri
radliallahu 'anhu, ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan
wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh ribu musim."
Bab: Bolehnya niat untuk puasa nafilan di siang hari ( j^>j\ y>r
J
\ jJLlc- (^^ 4 . lio -X>- 3 ll
i s jj &£& s
\$j^\'Ajkl\ jUUiUL&*,^U^.^l^J\£ >4Ji-5]U ’jL^iirOliioo^Iwl^
1950. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad telah menceritakan kepada kami Thalhah bin Yahya bin
Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Aisyah binti Thalhah dari Aisyah radliallahu 'anha,
ia berkata; Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku:
"Wahai Aisyah, apakah kamu mempunyai makanan?" Aisyah menjawab, "Tidak, ya
Rasulullah." Beliau bersabda: "Kalau begitu, aku akan berpuasa." Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun keluar. Tak lama kemudian, saya diberi hadiah berupa
makanan -atau dengan redaksi seorang tamu mengunjungi kami-. Aisyah berkata; Maka
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali saya pun berkata, "Ya Rasulullah, tadi
ada orang datang memberi kita makanan dan kusimpan untuk Anda." Beliau bertanya:
"Makanan apa itu?" saya menjawab, "Kuwe hais (yakni terbuat dari kurma, minyak samin
dan keju)." Beliau bersabda: "Bawalah kemari." Maka kuwe itu pun aku sajikan untuk beliau,
lalu beliau makan, kemudian berkata, "Sungguh dari pagi tadi aku puasa." Thalhah berkata;
Saya menceritakan hadits ini kepada Mujahid, lalu ia berkata, "Hal itu seperti halnya seorang
laki-laki yang mengeluarkan sedekah. Jika ingin, ia akan mengeluarkannya, dan jika tidak,
maka ia akan menahannya."
1951. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Thalhah bin Yahya dari bibiknya Aisyah binti Thalhah, dari Aisyah
Ummul Mukminin, ia berkata; Pada suatu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui dan
bertanya, "Apakah kamu mempunyai makanan?" kami menjawab, "Tidak." Beliau bersabda:
"Kalau begitu, saya akan berpuasa." Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan
kami berkata, "Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat
dari kura, samin dan keju)." Maka beliau pun bersabda: "Bawalah kemari, sungguhnya dari
tadi pagi tadi aku berpuasa."
Bab: Makan karena lupa saat berpuasa ( JS^l)
1952. Dan telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhamamd Naqid telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari Hisyam Al Qurdusi dari Muhamamd bin Sirin dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Siapa yang makan dan minum karena lupa, sedangkan ia puasa, maka hendaklah
diteruskannya puasanya itu, karena Allah telah memberinya makan dan minum."
Bab: Puasanya nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam di luar bulan ramadan
1953. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin Zurai' dari Sa'id Al Jurairi dari Abdullah bin Syaqiq ia berkata, saya bertanya kepada
Aisyah, "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berpuasa selama satu bulan penuh
secara terang-terangan selain di bulan Ramadlan?" Aisyah menjawab, "Demi Allah, beliau
belum pernah berpuasa sebulan penuh secara terang-terangan selain bulan Ramadlan
hingga diangkatnya beliau ke Ar Rafi' Al A'la (kedudukan yang tinggi), dan beliau juga belum
pernah berbuka terus menerus (maksudnya tidak puasa) sebulan penuh diluar Ramadhan,
hingga ada diantaranya yang beliau isi dengan puasa."
** ^ ^ **/ x
1954. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Kahmas dari Abdullah bin Syaqiq ia berkata,
saya bertanya kepada Aisyah radliallahu 'anha, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berpuasa sebulan penuh?" Aisyah menjawab, "Setahuku beliau belum
pernah berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadlan. Dan beliau juga belum
pernah tidak puasa sebulan penuh diluar ramadhan hingga beliau shallallahu 'alaihi wasallam
berpulang ke hadirat Allah."
PLc-^c-iLj _?r! '<>
1955. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad dari Ayyub dan Hisyam dari Muhammad dari Abdullah bin Syaqiq - Hammad
berkata- saya menduga bahwa Ayyub telah mendengarnya dari Abdullah bin Syaqiq, ia
berkata; Saya pernah bertanya kepada Aisyah radliallahu 'anha, mengenai puasa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Aisyah menjawab, "Beliau berpuasa beberapa hari hingga
kami mengira bahwa beliau akan puasa terus. Dan beliau berbuka beberapa hari hingga kami
mengira beliau akan berbuka terus. Sejak beliau tiba di Madinah, aku tidak pernah melihat
beliau puasa sebulan sembuh, kecuali Ramadlan." Dan Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Abdullah bin Syaqiq ia
berkata; Saya pernah bertanya kepada Aisyah radliallahu 'anha, yakni dengan hadits
semisalnya. Sedangkan di dalam isnadnya ia tidak menyebutkan; Hisyam dan tidak pula
Muhammad.
j4lLc-4ii\ 4li\ U j f ^kaj£> J y**?.
1956. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Abu Nadir Maula Umar bin Ubaidullah, dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata; "Sudah biasa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan
berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami
mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadlan.
Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak
daripada puasanya ketika bulan Sya'ban."
? **/ ^
1957. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid
semuanya dari Ibnu Uyainah - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari Ibnu Abu Labid dari Abu Salamah ia berkata, saya pernah bertanya kepada
Aisyah radliallahu 'anha tentang puasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia pun
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berpuasa hingga kami mengira bahwa
beliau akan puasa seterusnya. Dan beliau sering berbuka (tidak puasa) sehingga kami
mengira beliau akan berbuka (tidak puasa) terus-menerus. Dan aku tidak pernah melihat
beliau berpuasa terus sebulan penuh kecuali Ramadlan. Dan aku juga tidak pernah melihat
beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak dariada puasanya di bulan Sya'ban.
Beliau berpuasa pada bulan Sya'ban hingga sisa harinya tinggal sedikit."
1958. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari Yahya bin Abu Katsir telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berpuasa banyak di bulan tertentu dalam satu
tahun, melebihi puasa beliau ketika pada bulan Sya'ban. Dan beliau bersabda: "Lakukanlah
amalan yang mampu kalian lakukan, karena Allah tidak akan bosan hingga kalian sendirilah
yang bosan. Dan Amalah yang paling disukai Allah adalah amalan yang terus-menerus
dilakukan meskipun sedikit."
Jwz&>.
•£j s.y r &\3 . ^ u
1959. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Abu Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berpuasa selama satu bulan
penuh, kecuali Ramadlan. Dan jika beliau rajin puasa, beliau puasa berhari-hari hingga orang
mengatakan, "Tidak, demi Allah, beliau tidak pernah absen berpuasa, namun ternyata tiba
hari yang beliau tidak berpuasa. Dan bila beliau sedang rajin tidak puasa (beliau lakukan hari
demi hari) hingga seseorang kami mengatakan, "Tidak, demi Allah, beliau tidak pernah
berpuasa." Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Abu Bakr bin
Nafi' dari Ghundar dari Syu'bah dari Abu Bisyr dengan isnad ini, dan ia mengatakan; Satu
bulan berturut-turut, semenjak beliau tiba di kota Madinah.
1960. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami
Utsman bin Hakim Al Anshari ia berkata; Saya bertanya kepada Sa'id bin Jubair mengenai
puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan. Maka ia pun menjawab; Saya telah
mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata berkata bahwa beliau tidak akan berbuka.
Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa." Dan
telah meceritakannya kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir -
dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan
kepada kami Isa bin Yunus keduanya dari Utsman bin Hakim di dalama isnad ini, yakni
dengan hadits semisalnya.
> *>* '>
jitf jj jijia
1961. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu Khalaf keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Tsabit dari Anas radliallahu 'anhu -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan
kepadaku Abu Bakr bin Nafi' -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Bahz
telah menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Tsabit dar Anas
bin Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sering berpuasa hingga dikatakanlah bahwa beliau puasa lagi, beliau
berpuasa lagi. Dan begitu pula beliau sering tidak puasa, hingga dikatakan bahwa beliau
tidak puasa, beliau tidak puasa."
Bab: Larangan untuk puasa dahr (jUis-AjO
j \^^\c^ \ ^jji^cujLfrU _j^.yjjii]\^i jsSfj j*!
>>T.. ȣ>* >
j *• \ft vS'il-
cJ3\i ^a^j^iuijU&i ^Jji^iij^i^j^j
(J^iaS \ ^ <jli cl*lS Jl3 ^\l^aS\ J JlC- \ j£>J ^LiJ\ <CJl£- S _j\S"^llv? <^U ^
La-^^45i\^v?j_J ^^^4li\ jJL^ jl3«^i^^ ( J- > ^\^pjL^3A^LC-'^\ t ^>4ji\ J _j-i j jlSt^Ui^o
1962. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir ia berkata, saya mendengar Abdullah bin
Wahb menceritakan dari Yunus dari Ibnu Syihab -dalam riwayat lain- telah menceritakan
kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al
Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abdullah bin Amru bin Ash ia berkata;
Disampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ada seseorang mengatakan,
"Sesungguhnya aku akan shalat sepanjang malam dan puasa setiap hari selama hidupku."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya kepadaku: "Benarkah kamu yang
mengatakan hal itu?" Jawabku, "Benar, sayalah yang telah mengatakannya ya Rasulullah."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu tidak akan sanggup
melakukannya. Maka berpuasalah sehari dan berbukalah sehari. Kamu tidur dan kamu juga
shalat, dan berpuasalah tiga hari dalam setiap bulan, sebab tiap-tiap satu kebaikan akan
dilipatgandakan pahalanya menjadi sepuluh, dan itulah contoh puasa sepanjang masa."
Abdullah berkata, "Sesungguhnya aku sanggup lebih dari itu." Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kalau begitu, berpuasalah satu hari dan berbukalah dua hari." Abdullah
berkata, "Aku masih sanggup lebih dari itu ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Kalau begitu,
berpuasalah satu hari dan berbukalah satu hari. Yang demikian itu adalah puasa Dawud
'Alaihis salam. Dan itulah puasa yang paling seimbang." Abdullah berkata lagi; "Aku masih
sanggup lebih dari itu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada lagi
puasa yang lebih utama dari itu." Maka Abdullah bin Amru pun berkata, "Kalaulah kuterima,
puasa tiga hari seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam padaku,
tentulah akan lebih kusukai daripada keluarga dan hartaku."
^\ 'jS'sT^aSrt.
ju\ ^SL: dii r /\^ 44 W:
^ X *v **/ •* / S' **^
\jLIs^jL^jAlJLC-^\ t ^^^^\^ Jls^>_c-«^L> J _^JtfL> «^\Jl*J <- iXS\ ^JLi^* Jj
^ jf\ f Ull]\ £L^- £lU- sSl^y ^ J J
ll^iidc-ii ijJoiJ3^c^=^i^“
1963. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Ar Rumi telah
menceritakan kepada kami An Nadir bin Muhammad telah menceritakan kepada kami
Ikrimah bin Ammar Telah menceritakan kepada kami Yahya ia berkata, saya berangkat
bersama Abdullah bin Yazid hingga kami menemui Abu Salamah, lalu kami mengutus
seseorang kepadanya, kemudian ia pun keluar menemui kami, dan tepat dekat pintu
rumahnya ternya ada Masjid, maka kami pun menunggu di masjid itu hingga keluar
menemui kami. Lalu ia berkata, "Jika kalian mau, masuklah, namun bila kalian memilih
duduk (di situ), maka duduklah." Kami menjawab, "Kami duduk di sini saja. Ceritakanlah
hadits kepada kami!" la berkata; Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Amru bin Ash
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Saya biasa melakukan puasa Ad Dahr (sepanjang masa) dan
membaca (mengkhatamkan) Al Qur'an setiap malam sekali. Mungkin telah disampaikan
berita kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai diriku atau mungkin juga beliau
yang mengutus seseorang kepadaku. Lalu aku mendatangi beliau, maka beliau pun bertanya
kepadaku: "Benarkah berita bahwa kamu berpuasa sepanjang masa dan membaca
(mengkhatamkan) Al Qur'an sekali setiap malam?" saya menjawab, "Benar wahai
Nabiyullah, namun tidaklah saya menginginkan dari perbuatan itu kecuali kebaikan." Beliau
bersabda: "Sungguh, bagimu cukup berpuasa tiga hari dalam setiap bulannya." Saya berkata,
"Wahai Nabiyullah, sungguh saya masih kuat lebih dari itu." beliau bersabda: "Sesunguhnya
isteri juga mempunyai hak atasmu, tamumu punya hak atasmu dan jasadmu juga punya hak
atasmu. Karena itu, lakukanlah puasa Dawud Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam, sebab ia
adalah hamba yang paling banyak beribadah." Saya bertanya, "Wahai Nabiyullah,
bagaimanakah puasa Dawud itu?" beliau menjawab: "Nabi Dawud berpuasa sehari dan
berbuka sehari." Kemudian beliau bersabda: "Bacalah (khatamkanlah) Al Qur'an sekali dalam
setiap bulannya." Saya berkata, "Wahai Nabiyullah, sesungguhnya saya masih kuat kurang
dari itu." beliau bersabda: "Kalau begitu, pada setiap dua puluh hari sekali." Saya berkata,
"Wahai Nabiyullah, sesungguhnya saya masih kuat kurang dari itu." beliau bersabda: "Kalau
begitu, setiap sepuluh hari sekali." Saya berkata, "Wahai Nabiyullah, sungguh, saya masih
kuat kurang dari itu." beliau bersabda: "Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) Al Qur'an
setiap tujuh hari sekali, janganlah kamu menambahnya lagi, sebab, isterimu juga punya hak
atasmu, dan jasadmu juga punya hak atasmu." Abdullah berkata; Aku telah berlebih-lebihan,
hingga aku pun diberatkan sendiri. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku:
"Sesunguhnya kamu tidak tahu, apakah umurmu masih panjang." Abdullah berkata; "Maka
aku pun lebih memilih dan melakukan apa yang disabdakan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
padaku, setelah lanjut usia, aku pun berangan-angann, sekiranya dahulu aku menerima
rukhshah (keringanan) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan
kepada kami Husain Al Mu'allim dari Yahya bin Abu Katsir dengan isnad ini, dan ia
menambahkan setelah ungkapan; "Tiga hari dalam setiap bulannya, karena setiap kebaikan
maka ganjarannya untukmu akan menjadi sepuluh kali lipat, maka itulah puasa Ad Dahr
(sepanjang masa)." Dan di dalam hadits diungkapkan; Saya berkata, "Bagaimana puasa
Nabiyullah Dawud?" beliau menjawab: "Yaitu setengah masa." Dan ia tidak menyebutkan
sesuatu pun terkait dengan bacaan Al Qur'an. Dan ia juga tidak menyebutkan;
"Sesungguhnya tamumu juga punya hak atasmu." Namun ia menyebutkan; "Sesungguhnya
anakmu juga punya hak atasmu."
. * ' 9 Z 9 / 9 Z 9' S f'} * \A^^9 S, \ S y\Z S’ Z, } * > \ ^
1964. Telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya dari Muhammad bin Abdurrahman Maula Bani
Zuhrah, dari Abu Salamah ia berkata, dan saya menyangka bahwa saya telah mendengarnya
dari Abu Salamah dari Abdullah bin Amru radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepdaku: "Bacalah (Khatamkanlah) Al Quran sekali
pada setiap bulannya." Saya berkata, "Saya masih kuat dari itu." beliau bersabda: "Kalau
begitu, pada setiap dua puluh hari sekali." Saya berkata lagi, "Saya masih kuat kurang dari
itu." beliau bersabda: "Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) pada setiap tujuh hari sekali,
dan jangan kamu menguranginya lagi."
jittf .&SI?
1965. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Yusuf Al Azdi telah menceritakan kepada
kami Amru bin Abu Salamah dari Al Auza'i -secara qira'ah- ia berkata, telah menceritakan
kepadaku Yahya bin Abu Katsir dari Ibnul Hakam bin Tsauban telah menceritakan kepadaku
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abdullah bin Amru bin Ash radliallahu 'anhuma, ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abdullah, janganlah kamu
seperti si Fulan, sebelumnya ia rajin Qiyamullail (shalat malam), namun ia kemudian hari
meninggalkannya."
^ ^ ^
1966. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, saya mendengar
'Atha' ia berdalih bahwa Abui Abbas telah mengabarkan kepadanya, bahwa ia mendengar
Abdullah bin Amru bin Al Ash radliallahu 'anhuma, berkata; Telah sampai berita kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa saya berpuasa setiap hari dan shalat sepanjang malam.
Kemungkinan beliau yang mengutus seseorang kepadaku, atau mungkin juga saya yang
berjumpa dengan beliau. Kemudian beliau bertanya: "Benarkah kabar yang menyatakan
bahwa kamu berpuasa dan tidak pernah berbuka, dan kamu juga shalat sepanjang malam
(tidak tidur)? Janganlah kamu lakukan, karena kedua matamu juga mempunyai hak, dirimu
mempunyai hak, dan keluargamu juga memiliki hak. Karena itu, hendaklah kamu berpuasa
dan juga berbuka, kamu shalat dan juga tidur. Kemudian berpuasalah sehari dalam setiap
sepuluh hari, maka kamu akan mendapatkan ganjaran pahala sembilan kali." la berkata,
"Sungguh, saya masih kuat lebih dari itu wahai Nabiyullah." Beliau menjawab: "Kalau begitu
lakukanlah puasa Dawud 'Alahis salam." Abdullah bertanya, "Bagaimanakah Nabi Dawud
berpuasa wahai Nabiyullah?" beliau menjawab: "Nabi Dawud berpuasa sehari dan berbuka
sehari. Dan Nabi Dawud juga tidak kabur melarikan diri dari medan peperangan, tepatnya
ketika berhadapan dengan musuh." Abdullah bertanya lagi, "Lalu ganjaran apa yang saya
dapatkan dari puasa ini wahai Nabiyullah?" Atha' berkata; Saya tidak tahu bagaimana ia
menyebutkan puasa sepanjang masa. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menajawab: "Tidak akan mendapatkan pahala puasa, bagi siapa saja yang berpuasa
sepanjang masa. Tidak akan mendapatkan pahala puasa, bagi siapa saja yang berpuasa
sepanjang masa." Dan telah meceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij
dengan isnad ini, dan berkata; Bahwa Abui Abbas Asy Sya'ir telah mengabarkan kepadanya,
ia berkata; Muslim Abui Abbas As Sa'ib bin Farrukh adalah seorang penduduk Makkah dan ia
adalah seorang yang Tsiqqah (terpercaya) dan Adil.
1967. Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan
kepadaku bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Habib ia mendengar Abui
Abbas bahwa ia mendengar Abdullah bin Amru radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku: "Wahai Abdullah, benarkah kamu berpuasa
Ad Dahr (sepanjang masa) dan shalat sepanjang malam (tidak tidur). Sungguh, jika kamu
melakukan hal itu, matamu akan letih dan tersiksa. Tidak ada (ganjaran) puasa bagi yang
berpuasa sepanjang masa. Berpuasa tiga hari dalam satu bulan, sama halnya dengan
berpuasa sebulan penuh." Saya berkatanya, "Sungguh, saya masih kuat lebih dari itu." maka
beliau pun bersabda: "Kalau begitu, lakukanlah puasa Dawud, yang ia berpuasa sehari dan
berbuka sehari, dan beliau tidak lari (kabur), bila bertemu dengan musuh." Dan Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Bisyr dari
Mis'ar telah menceritakan kepada kami Habib bin Abu Tsabit dengan isnad ini, dan ia
berkata; "Dan jasad pun menjadi lemah."
* 'ul i 9 * 9 * \ y S \\ t 9 S 9 y 9 y --y 9 s } }. \ ^ \' •♦ \ y *\ y>9 1 9 ^ / >*f ^ ^
f j45j j 3 ij3iju^^\^j
1968. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dari Abui Abbas dari Abdullah bin Amru
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku,
"Bukankah telah dikabarkan kepadaku, bahwa kamu shalat sepanjang malam dan berpuasa
sepanjang hari?" saya menjawab, "Sungguh, saya benar-benar telah melakukan hal itu."
beliau bersabda: "Sungguh, jika kamu melakukan hal itu, maka kedua matamu akan binasa.
Kedua matamu mempunyai hak atas dirimu, dan keluargamu juga mempunyai hak atas
dirimu. Karena itu, hendaklah kamu bangun (shalat lail) dan tidurlah. Kemudian berpuasalah
kamu dan juga berbukalah."
» » ' * ' 's.*'** »> \'C ' •>» <. * t’'
yy f **y y
1969. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb -
Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru bin Dinar
dari Amru bin Aus dan Abdullah bin Amru radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Dawud,
sedangkan shalat yang paling disukai Allah adalah juga shalat Nabi Dawud 'Alaihis Salam, ia
tidur hingga pertengahan malam, kemudian bangun (shalat lail) pada waktu seperti malam,
lalu ia tidur pada seperenamnya. Kemudian ia berpuasa sehari dan berbuka sehari."
S3\Ss^U S\cXk/ r J\ r \l^\d^i
1970. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi’ telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Amru bin Dinar bahwa Amru bin Aus telah mengabarkan kepadanya dari Abdullah bin Amru
bin Ash radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Puasa yang
paling disukai Allah adalah puasa Dawud, yang beliau berpuasa setengah masa (tahun), dan
shalat yang paling disukai Allah 'azza wajalla adalah shalat Nabi Dawud 'Alaihis Salam, beliau
tidur setengah malam kemudian bangun (menunaikan shalat lail) lalu tidur di akhir malam,
kemudian ia bangun lagi disepertiga malam setelah setengah dari waktu malam berlalu."
Saya bertanya kepada Amru bin Dinar, "Apakah Amru bin Aus yang mengatakan; "la bangun
pada sepertiga malam setelah setengah dari waktu malam berlalu?." la menjawab, "Ya."
1971. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Qilabah ia berkata, telah mengabarkan
kepadaku Abui Malih ia berkata; saya pernah menemui Abdullah bin Amru bersama
bapakmu, maka ia pun menceritakan bahwasanya; Telah dituturkan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengenai puasaku. Maka beliau pun menemuiku, lalu aku
memberikan beliau bantal dari kulit berisi sabut, namun beliau duduk di atas lantai hingga
posisi bantal itu tepat berada antara aku dan beliau. Kemudian beliau bertanya kepadaku:
"Tidakkah cukup bagimu untuk berpuasa tiga hari (dalam setiap bulannya)?" saya menjawab,
"Wahai Rasulullah, bagaimana kalau lima hari?" saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah,
bagaimana kalau tujuh hari?" saya berkata lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau
sembilan hari?" saya berkata lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana kalau sebelas hari?" Saya
berkata; "Wahai Rasulullah..." Akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
ada puasa yang lebih uatama dari puasa Dawud, yaitu puasa setengah masa (tahun), yakni,
puasa sehari dan berbuka sehari."
•• ^ ^ ^ / ^ /
J
Jla \ <j\ JlS U *jA <iii J ^ ' ^4 j\ Cj* 'J & '
1972. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ziyad bin Fayyadl ia berkata, saya mendengar
Abu 'lyadl dari Abdullah bin Amru radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadanya: "Berpuasalah satu hari maka bagimu pahala sepanjang
masa." Abdullah bin Amru berkata, "Sesungguhnya aku masih mampu lebih dari itu." Beliau
bersabda: "Kalau begitu berpuasalah dua hari, maka bagimu pahala sepanjang masa." Beliau
bersabda: "Kalau begitu berpuasalah tiga hari (dalam setiap bulan) bagimu pahala sepanjang
masa." Abdullah bin Amru berkata, "Sesungguhnya saya masih kuat lebih dari itu." beliau
bersabda: "Kalau begitu, berpuasalah empat hari (dalam setiap bulannya), bagimu pahala
sepanjang masa." Abdulah berkata lagi, "Saya masih kuat lebih dari itu." beliau bersabda:
"kalau begitu, berpuasalah dengan seutama-utama puasa di sisi Allah yaitu puasa Dawud
'Alaihis Salam, ia berpuasa sehari dan berbuka sehari."
'-• v -
0 ^ -3 ^ &
1973. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Hatim
semuanya dari Abdurrahman bin Mahdi - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Mina' ia berkata; Abdullah bin Amru berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku: "Wahai Abdullah bin Amru, telah sampai
berita kepadaku bahwa kamu berpuasa sepanjang hari dan shalat sepanjang malam.
Janganlah kamu lakukan, sebab jasadmu mempunyai hak atas dirimu, kedua matamu
mempunyai hak atasmu, dan isterimu juga punya hak atasmu. Karena itu, hendaknya kamu
puasa dan juga berbuka. Berpuasalah tiga hari pada setiap bulannya, sebab itulah
sebenarnya puasa sepanjang masa." Saya berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya
kuasa melakukannya." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berpuasalah sebagaimana puasa
Dawud 'Alaihis salam, berpuasalah sehari dan berbukalah sehari." Di kemudian hari
'Abdullah bin Amru pun berkata, "Duhai..., sekiranya kau mengambil rukhshah (keringanan)
itu."
Bab: Anjuran puasa tiga hari dalam setiap bulan ( ^4-»
1974. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Abdul Warits dari Yazid Ar Risyk ia berkata, telah menceritakan kepadaku Mu'adz Al
'Adawiyah bahwa ia bertanya kepada 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Apakah
setiap bulan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam selalu berpuasa tiga hari? la menjawab:
Ya. Aku bertanya lagi kepadanya: Pada tanggal berapa beliau berpuasa? la menjawab: Beliau
tidak terlalu mempersoalkan pada hari apa saja beliau berpuasa.
1975. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adi Dluba'
telah menceritakan kepada kami Mahdi ia dalah Ibnu Maimun, Telah menceritakan kepada
kami Ghailan bin Jarir dari Mutharrif dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya atau kepada seorang laki-laki sementara ia
mendengarnya: "Wahai Fulan, apakah kamu telah puasa di akhir bulan (Sya'ban) ini?" laki-
laki itu menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Jika kamu telah usai menunaikah puasa
Ramadlan, maka berpuasalah dua hari."
<ti^\4iu\ -,U\ j£d~i^U\j ^^\^ji3J4^\ZJj\j
1976. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Qutaibah bin
Sa'id semuanya dari Hammad - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Hammad bin
Zaid dari Ghailan dari Abdullah bin Ma'bad Az Zimani dari Abu Qatadah bahwa seorang laki-
laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya, "Bagaimanakah Anda
berpuasa?" Mendengar pertanyaan itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah. Dan
ketika Umar menyaksikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah, ia berkata, "Kami
rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul. Kami
berlindung kepada Allah, dari murka Allah dan Rasul-Nya." Umar mengulang ucapan
tersebut hingga kemarahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam reda. Kemudian ia
bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang berpuasa sepanjang tahun?"
Beliau menjawab: "Dia tidak berpuasa dan tidak juga berbuka." -atau beliau katakan dengan
redaksi 'Selamanya ia tak dianggap berpuasa dan tidak pula dianggap berbuka- Umar
bertanya lagi, "Bagaimana dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka sehari?" beliau
menjawab: "Itu adalah puasa Dawud 'Alaihis Salam." Umar bertanya lagi, "Bagaimana
dengan orang yang berpuasa sehari dan berbuka dua hari?" beliau menjawab: "Aku senang,
jika diberi kekuatan untuk itu." kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Puasa tiga hari setiap bulan, puasa dari Ramadlan ke Ramadlan sama dengan puasa setahun
penuh. Sedangkan puasa pada hari Arafah, aku memohon pula kepada Allah, agar puasa itu
bisa menghapus dosa setahun setahun penuh sebelumnya dan setahun sesudahnya. Adapun
puasa pada hari 'Asyura', aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus
dosa setahun sebelumnya."
I x y y y **y # y
^mXa^i!\
1977. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar -lafazhnya dari Ibnul Mutsanna- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ghailan bin Jarir
bahwa mendengar Abdullah bin Ma'bad Az Zimani dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu
'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasanya,
maka serta merta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah, lalu umar pun
mengucapkan, "Kami rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad
sebagai Rasul. Kami berlindung kepada Allah, dari murka Allah dan Rasul-Nya dan Bai'at kami
sebagai suatu Bai'at." kemudian beliau ditanya tentang puasa sepanjang masa, maka beliau
menjawab: "Sebenarnya, ia tidak berpuasa dan tidak pula berbuka." Kemudian beliau
ditanya lagi mengenai puasa sehari dan berbuka dua hari, beliau menjawab: "Semoga Allah
memberikan kekuatan pada kita untuk melakukannya." Lalu beliau ditanya mengenai puasa
pada hari senin, beliau menjawab: "Itu adalah hari, ketika aku dilahirkan dan aku diutus
(sebagai Rasul) atau pada hari itulah wahyu diturunkan atasku." Kemudian beliau bersabda:
"Puasa tiga hari pada setiap bulan dan ramadan hingga ramadan berikutnya adalah puasa
dahr." Kemudian beliau ditanya tentang puasa pada Arafah, maka beliau menjawab: "Puasa
itu akan menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang." Kemudian
beliau ditanya tentang puasa pada hari 'Asyura', beliau menjawab: "la akan menghapus
dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu." Dan di dalam hadits ini, yakni dari riwayat
Syu'bah, ia berkata; "Dan beliau ditanya tentang puasa hari senin dan kamis." Namun kami
tidak menyebutkan puasa kamis, karena menurut kami padanya terdapat Wahm (kekurang
akuratan berita). Dan Telah meceritakannya kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah
menceritakan kepada kami bapakku -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Syababah -dalam riwayat
lain- Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami An Nadir bin Syumail semuanya dari Syu'bah dengan isnad ini. Dan Telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin Sa'id Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal
telah menceritakan kepada kami Aban Al 'Aththar telah menceritakan kepada kami Ghailan
bin Jarir dalam isnad ini, sebagaimana haditsnya Syu'bah, hanya saja ia menyebutkan hari
Senin, namun tidak menyebutkan hari kamis.
^C- J^J \ <U3 J dijij <U3 J 1^9 <l£Jo *^) }j£* <J-^
1978. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun dari Ghailan
dari Abdullah bin Ma'bad Az Zimani dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu 'anhu, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin,
maka beliau pun menjawab: "Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu
diturunkan atasku."
Bab: Puasa di akhir-akhir bulan sya'ban ( j y^)
CjJ> ^Jo3Cj^o3 \ \jls
1979. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Mutharrif -dan saya tida paham Mutharrif dari
Haddab- dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya kepadanya atau kepada yang lain: "Apakah kamu telah berpuasa di hari-
hari akhir bulan Sya'ban?" ia menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Jika kamu telah usai
menunaikan puasa Ramadlan, maka berpuasalah dua hari."
JIa 9*^ JlalsJLi j g a\\
1980. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun dari Al Jurairi dari Abui Ala' dari Mutharrif dari Imran bin
Hushain radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada
seseorang: "Apakah kamu berpuasa di hari-hari terakhir bulan (Sya'ban) ini?" laki-laki itu
menjawab, "Tidak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kamu telah
menunaikan puasa Ramadlan, maka berpuasalah dua hari untuk menggantikannya."
3Vs
1981. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari keponakan
Mutharrif bin Asy Syikhkhir ia berkata, saya mendengar Mutharrif menceritakan dari Imran
bin Husain radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada
orang: "Apakah kamu telah berpuasa di akhir bulan ini (Sya'ban)?" laki-laki itu menjawab,
"Tidak." Maka beliau pun bersabda kepadanya: "Jika kamu telah usai menunaikan puasa
Ramadlan, maka berpuasalah sehari -atau- dua hari." Yang ragu adalah Syu'bah, ia berkata;
Dan menduga bahwa beliau mengatakan: "Dua hari." Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Qudamah dan Yahya Al Lu'lu'i keduanya berkata, telah mengabarkan
kepada kami An Nadir telah mengabarkan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Hani' bin Akhu Mutharrif dalam isnad ini, dengan hadits yang semisalnya.
Bab: Puasa muharram J^a3)
1982. Telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu
Awanah dari Abu Bisyr dari Humaid bin Abdurrahman Al Himyari dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seutama-
utama puasa setelah Ramadlan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat
sesudah shalat Fardlu, ialah shalat malam."
/ ^
1983. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Abdul Malik bin Umair dari Muhammad bin Al Muntasyir dari Humaid bin
Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu -dan ia saya mendengar-marfu'-kannya
bahwa; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya, "Shalat apakah yang paling
utama setelah shalat Maktubah (wajib)? Dan puasa apakah yang paling utama setelah puasa
Ramadlan?" maka beliau menjawab: "Seutama-utama shalat setelah shalat Maktubah
(wajib) adalah shalat pada sepertiga akhir malam, dan seutama-utama puasa setelah puasa
Ramadlan adalah puasa di bulan Muharram." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Abdul Malik
bin Umair dengan isnad ini, terkait dengan penyebutan puasa dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. yakni dengan hadits yang semisalnya.
Bab: Sunahnya puasa enam hari di bulan syawwal (Lc-Lo\ J\
> >
9 . * 9 „V •
1984. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ali bin
Hujr semuanya dari Isma'il - Ibnu Ayyub berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin
Ja'far telah mengabarkan kepadaku Sa'd bin Sa'id bin Qais dari Umar bin Tsabit bin Harits Al
Khazraji dari Abu Ayyub Al Anshari radliallahu 'anhu, bahwa ia telah menceritakan
kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang berpuasa
Ramadlan kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka yang
demikian itu seolah-olah berpuasa sepanjang masa." Dan Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Sa'd
Sa'id saudaranya Yahya bin Sa'id, telah mengabarkan kepada kami Umar bin Tsabit telah
mengabarkan kepada kami Ayyub Al Anshari radliallahu 'anhu, ia berkata; Saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni dengan hadits semisalnya. Dan Telah
menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Mubarak dari Sa'd bin Sa'id ia berkata, saya mendengar Umar bin Tsabit ia
berkata, saya mendengar Abu Ayyub radliallahu 'anhu. Berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: yakni dengan hadits yang serupa.
Bab: Keutamaan malam lailatul qadar (^rj\ jl 4 L>vo j J^»9)
j .\ «i \
i- 9
-Vji\
1985. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma bahwa seroang
laki-laki dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bermimpi bahwa Lailatul Qadr
terdapat pada tujuh hari terakhir (dari bulan Ramadlan). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Aku juga bermimpi seperti mimpimu itu, melihat Lailatul Qadr itu jatuh
bertepatan pada tujuh hari terakhir bulan Ramadlan. Maka siapa yang mencarinya, carilah
dalam tujuh hari terakhir itu."
1986. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Carilah Lailatul Qadr pada tujuh malam terakhir
(dari bulan Ramadlan)."
iicsi
1987. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb - Zuhair
berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Salim dari
bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Seorang bermimpi bahwa Lailatul Qadr terdapat pada
malam kedua puluh tujuh bulan Ramadlan. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Aku bermimpi seperti mimipimu, yaitu pada sepuluh malam yang akhir. Karena itu, carilah
ia pada malam-malam yang ganjil."
1988. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Salim bin Abdullah bin Umar bahwa bapaknya radliallahu 'anhu berkata; Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda berkenaan dengan Lailatul Qadr:
"Beberapa orang di antara kalian telah bermimpi bahwa Lailatul Qadr itu terdapat pada
tujuh malam yang awal, sedangkan yang lain bermimpi terdapat pada tujuh malam terakhir
(dari Ramadlan). Maka carilah ia pada sepuluh yang akhir."
JJ\ j U iri
3
1989. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Uqbah bin Huraits ia berkata, saya mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Carilah ia pada sepuluh terakhir
(Ramadlan), yakni Lailatul Qadr. Maka jika salah seorang dari kalian tidak sempat atau tidak
mampu, maka jangan sampai terlewatkan tujuh malam terakhir."
o&ly» j^> c O ’-X>4 \
i *
-VJi\
1990. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Jabalah ia berkata, saya mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma menceritakan dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Siapa yang ingin mencari (Lailatul
Qadr), maka hendaklah ia mencarinya pada sepuluh akhir Ramadlan."
9 \ 9 S \ S S 9 ' >**\ S* \ H 9 ' 9 f' } 9 \ ' *\ / ' 9 1 9 ^ y ^ tl'f»* 'i ^
J^2-Q J^J jlS jl3La-^^X-4j^\^^>j
1991. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dari Jabalah dan Muharib dari Ibnu Umar
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Carilah
Lailatul Qadr pada sepuluh hari terakhir -atau beliau berkata- pada sembilan hari terakhir
(dari bulan Ramadlan)."
J ijA Zr*d>.
jj\£\
k\fy^\
1992. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lailatul Qadr telah diperlihatkan
kepadaku (dalam mimpi), kemudian aku dibangunkan oleh sebagian keluargaku, lalu aku pun
dilupakan untuk mengingatnya kembali, karena itu, carilah Lailatul Qadr itu pada sepuluh
akhir (bulan Ramadlan)." Harmalah berkata; "Lalu saya melupakannya."
1993. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Bakr bin Mudlar dari Ibnul Hadi dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; Dulu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh hari pertengahan bulan
Ramadlan, dan ketika dua puluh hari dari bulan Ramadlan telah berlalu dan hari ke dua
puluh satu akan segera masuk, beliau kembali ke tempat tinggalnya dan orang-orang yang
ikut beri'tikaf bersamanya pun ikut pulang. Namun pada malam ke dua puluh satu
Ramadlan, beliau kembali beri'tikaf dan menyuruh orang-orang agar ikut beri'tikaf
bersamanya: "Barangsiapa yang ingin beri'tikaf bersamaku, hendaklah ia bermalam di
tempat l'tikafnya. Dan sesungguhnya, aku telah melihat (bahwa) malam ini (adalah malam
lalaitul Qadar), namun aku dilupakan kembali. Karena itu, carilah (Lailatul Qadar itu) pada
sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan. Yakni pada setiap malam ganjil. Dan aku juga telah
bermimpi sujud di tanah yang basah." Abu Sa'id berkata, "Hujan pun turun pada malam ke
dua puluh satu hingga air hujan itu merambat ke tempat shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Aku melihat ke tempat itu, ternyata beliau telah beranjak usai menunaikan shalat
Shubuh, sementara di wajah beliau basah dengan tanah bercampur air." Dan Telah
mennceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz
yakni Ad Darawardi, dari Yazid dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, bahwa ia berkata; "Dulu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh hari pertengahan bulan
Ramadlan." Maka ia pun menyebutkan hadits yang semisalnya, hanya saja ia menyebutkan;
"FALYUTSBIT Fl MU'TAKAFIHI (Hendaklah ia menetap di tempat l'tikafnya)." Dan ia juga
menyebutkan; "WA JABIINUHU MUMTALI'AN THIINAN WA MAA'AN (Dan pada keningnya
terdapat tanah dan air)."
\jij£ J^> \Jb\^C3 o-Xl> jS-\£
s' / **/ ' ^
1994. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdul A'la telah menceritakan
kepada kami Al Mu'tamir telah menceritakan kepada kami Umarah bin Ghaziyyah Al Anshari
ia berkata, saya mendengar Muhammad bin Ibrahim menceritakan dari Abu Salamah dari
Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melakukan l'tikaf pada sepuluh awal bulan Ramadlan, kemudian dilanjutkannya pada
sepuluh pertengahan, dalam sebuah kubah kecil yang terbuat dari permadani dan pintunya
ditutup dengan tikar. Lalu beliau ambil tikar itu, dan diletakkannya di sudut kubah. Kemudian
diulurkannya kepalanya seraya berujar memanggil orang banyak. Maka mendekatlah mereka
pada beliau, beliau bersabda: "Aku telah l'tikaf sejak sepuluh awal bulan untuk mendapatkan
Lailatul Qadr, kemudian sepuluh yang pertengahan. Kemudian dikatakan kepadaku bahwa
Lailatul Qadr itu terdapat pada sepuluh akhir Ramadlan. Karena itu, siapa yang suka l'tikaf,
maka silahkan." Maka para sahabat pun ikut l'tikaf bersama-sama dengan beliau. Dan beliau
juga bersabda: "Aku bermimpi melihat Lailatul Qadr di malam ganjil, yang pada pagi harinya
aku sujud di tanah yang basah." Memang, pagi-pagi malam kedua puluh satu beliau shalat
Shubuh sedangkan hari hujan sehingga masjid tergenang air. Aku melihat tanah dan air.
Setelah selesai shalat Shubuh, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar, sedangkan di kening
dan hidungnya ada tanah basah. Malam itu adalah malam ke dua puluh satu dari sepuluh
yang akhir bulan Ramadlan.
^ , ,
-1 w»
1995. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abu 'Amir telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Abu
Salamah ia berkata; Kami ingat Lailatul Qadr, lalu saya mendatangi Abu Sa'id Al Khudri
radliallahu 'anhu -ia juga adalah temanku- lalu saya bertanya, "Tidakkah Anda keluar
bersama kami ke kebun kurma?" Maka ia pun keluar dengan mengenakan jubah. Kemudian
saya bertanya lagi, "Apakah Anda pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyebutkan mengenai Lailatul Qadr?" ia menjawab; "Ya, kami pernah melakukan l'tikaf
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada sepuluh awal pertengahan Ramadlan.
Dan ketika kami keluar pada pagi hari ke dua puluh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bekhutbah seraya bersabda: "Sesungguhnya aku telah bermimpi diperlihatkan padaku
Lailatul Qadr, namun aku lupa -atau- dilupakan lagi. Karena itu, carilah ia pada sepuluh
terakhir Ramadlan, yakni pada setiap malam ganjil. Dan sungguh, di dalam mimpiku, aku
bersujud di air yang lembab. Maka siapa yang mau melakukan l'tikaf bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, hendaklah ia kembali." Lalu kami pun pulang, dan saat itu saya
tidak melihat kabut sedikit pun di langit. Namun, tiba-tiba datanglah kumpulan awan, hingga
hujan pun turun, hingga masjid tergenang air, padahal masjid itu terbuat dari pelepah
kurma. Kemudian shalat pun didirikan dan saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sujud di atas hamparan air dan tanah yang melembab, hingga saya melihat
bekasnya pada kening beliau. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu Humaid telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar -dalam
riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi
telah mengabarkan kepada kami Abui Mughirah telah menceritakan kepada kami Al Auza'i
keduanya dari Yahya bin Abu Katsir dengan isnad ini, semisalnya. Dan dalam kedua haditsnya
tercantum; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau usai menunaikan
shalat, sementara pada keningnya terdapat bekas tanah."
Vi3\ U 3 Vi J ^.1 3 vi W
A' 'A '
1996. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Abu Bakr bin
Khallad keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan
kepada kami Sa'id dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhu, ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah l'tikaf pada sepuluh malam pertengahan bulan
Ramadlan untuk mencari Lailatul Qadr sebelum hal itu dijelaskan pada beliau. Setelah
sepuluh malam pertengahan itu berlalu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan untuk dibuatkan bilik, tetapi kemudian dibongkar. Kemudian dijelaskanlah
kepada beliau, bahwa Lailatul Qadr ada pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadlan,
lalu beliau memerintahkan untuk dibuatkan bilik lagi, akan tetapi dibongkar kembali,
kemudian beliau keluar dan menemui orang-orang dan bersabda: "Wahai sekalian manusia,
sungguh, telah dijelaskan kepadaku tentang Lailatul Qadr, dan kau keluar untuk
memberitahukan kepada kalian tentang hal itu. Namun kemudian datang dua orang yang
sama-sama mengaku benar sedangkan mereka ditemani oleh syetan. Sehingga Lailatul Qadr
terlupakan olehku. Maka carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir di bulan
Ramadlan, carilah Lailatul Qadr pada malam kesembilan, ketujuh dan kelima (dalam sepuluh
malam terakhir itu)." Seseorang berkata, "Wahai Abu Sa'id! Kamu tentu lebih tahu bilangan
itu dari pada kami." Abu Sa'id menjawab, "Tentu, kami lebih mengetahui tentang hal itu
daripada kalian." Orang itu bertanya lagi, "Apa yang dimaksud dengan malam ke sembilan,
ketujuh dan kelima?" ia menjawab, "Jika malam kedua puluh satu telah lewat, maka yang
berikutnya adalah malam ke dua puluh dua, dan itulah yang dimaksud dengan malam ke
sembilan. Dan apabila malam ke dua puluh tiga telah berlalu, maka berikutnya adalah malam
ke tujuh, dan jika malam ke dua puluh lima telah berlalu, maka berikutnya adalah malam ke
lima." Dalam riwayat lain Ibnu Khallad berkata "Redaksi keduanya sama-sama mengaku
benar" seharusnya keduanya bersengketa.
> 9
4 ^
1997. Dan Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru bin Sahi bin lshaq bin
Muhammad bin Al Asy'ats bin Qais Al Kindi dan Ali bin Khasyram keduanya berkata. Telah
menceritakan kepada kami Abu Dlamrah telah menceritakan kepadaku Adi Dlahak bin
Utsman - Ibnu Khasyram berkata- dari Adi Dlahak bin Utsman dari Abu Nadir Maula Umar
bin Ubaidullah, dari Busr bin Sa'id dari Abdullah bin Unais bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Aku diperlihatkan Lailatul Qadr, kemudian aku lupa. Dan esok paginya
aku sujud di tanah yang basah." Abdullah bin Unais berkata; "Kemudian turun hujan pada
malam ke dua puluh tiga dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersama kami.
Kemudian beliau pulang dan terlihat bekas tanah basah di dahi dan hidung beliau." Abdullah
bin Unais juga berkata, "Itu adalah malam kedua puluh tiga."
1998. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair dan Waki 1 dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu ’anha,
ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Cari dan tunggulah malam
lailatul Qadr dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan." Ibnu Numair mengatakan dengan
redaksi; "ILTAMISUU" sementara Waki' mengatakan dengan redaksi; "TAHARRAW." Dan
maknanya adalah satu, yakni mencari-cari dan menunggu.
1999. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan Ibnu Abu Umar
keduanya dari Ibnu Uyainah - Ibnu Hatim berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan
bin Uyainah dari Abdah dan Ashim bin Abun Najud keduanya mendengar Zirr bin Hubaisy
berkata, saya bertanya kepada Ubay bin Ka'b radliallahu 'anhu. Saya katakan, "Sesungguhnya
saudaramu Ibnu Mas'ud berkata, 'Barangsiapa yang menunaikan shalat malam sepanjang
tahun, niscaya ia akan mendapatkan malam Lailatul Qadr."' Maka Ubay bin Ka'b berkata,
"Semoga Allah merahmatinya. la menginginkan agar manusia tidak hanya bertawakkal.
Sesungguhnya ia telah mengetahui bahwa Lailatul Qadr terjadi pada bulan Ramadlan, yakni
dalam sepuluh hari terakhir tepatnya pada malam ke dua puluh tujuh." kemudian Ubay bin
Ka'b bersumpah, bahwa adanya Lailatul Qadr adalah pada malam ke dua puluh tujuh. Maka
saya pun bertanya, "Dengan landasan apa. Anda mengatakan hal itu ya Abu Mundzir?" la
menjawab, "Dengan dasar alamat atau tanda-tanda yang telah dikabarkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kepada kami, bahwa di hari itu matahari terbit dengan pancaran
cahaya yang tidak menyengat."
^j4^ui^
2000. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
ia berkata, saya mendengar Abdah bin Abu Lubabah menceritakan dari Zirr bin Hubaisy dari
Ubay bin Ka'b radliallahu 'anhu, ia berkata terkait dengan malam Lailatul Qadr, "Demi Allah,
saya benar-benar mengetahuinya." -Syu'bah berkata-, "Dan sedalam apa yang saya ketahui,
bahwa Lailatul Qadr itu suatu malam yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan kami untuk menunaikan shalat padanya. Tepatnya malam itu adalah malam
ke dua puluh tujuh." Syu'bah hanya ragu mengenai kalimat; (Lailatul Qadr) adalah malam
yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkannya kami." la berkata. Dan
sahabatku telah menceritakannya kepadaku dari Abdah.
£1^ JL Jjbj "rt ^ ^
2001. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad dan Ibnu Abu Umar
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Marwan Al Fazari dari Yazid bin Kaisan
dari Abu Hazim dari Abu Hurairah, ia berkata; Kami teringat dengan malam Lailatul Qadr di
sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Siapakah di antara
kalian yang teringat ketika bulan muncul seperti belahan nampan?."
15. KITAB: IKTIKAF
Bab: Iktikaf sepuluh hari di bulan ramadan
2002. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan
kepada kami Hatim bin Isma'il dari Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu
'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh terakhir
dari bulan Ramadlan.
^y» ^Jul> 4 li\ <J \-X3J5
2003. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid bahwa Nafi' telah menceritakan
kepadanya dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadlan. Nafi' berkata, "Dan
Abdullah bin Umar telah memperlihatkan kepadaku tempat yang terdapat dalam ruangan
Masjid, tempat yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergunakan untuk melakukan
l'tikaf."
2004. Dan Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman telah menceritakan kepada
kami Uqbah bin Khalid As Sakuni dari Ubaidullah bin Umar dari Abdurrahman bin Al Qasim
dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Bahwasanya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadlan."
* \ 9 >' \'> >W«t\ '> * '*
'^y^y>.v}i\ JJ\
2005. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Mu'awiyah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman
telah mengabarkan kepada kami Hafsh bin Ghiyats semuanya dari Hisyam -dalam riwayat
lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib -dan
lafazh milik mereka berdua- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata;
Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh terakhir dari
bulan Ramadlan.
^ ^ \ ' a ^ J ^ ^ ^ O ^' ^ 3 ^ O T * \ -n 9 ^
2006. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits dari Uqail dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan l'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadlan,
hingga Allah 'azza wajalla mewafatkannya. Setelah itu, isteri-isternya pun melakukan l'tikaf."
Bab: Kapan orang yang akan iktikaf masuk masjid
1 '?'* 'l ' * s* /■> \'> A\?'' ^ 'V.i\ '
liliv J J ' & jvi-
iidiiSik. J( j\ ji^j j^\ Jj 3\ j
> *>* - >
2007. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari Yahya bin Sa'id dari Amrah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Jika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak l'tikaf, beliau shalat Shubuh terlebih dahulu,
lalu masuk ke tempat l'tikafnya dan beliau memerintahkan untuk dibuatkan bilik kecil, maka
dibuatlah. Beliau ingin l'tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadlan. Zainab juga minta
dibuatkan bilik kecil, maka dibuatkanlah untuknya. Ketika beliau hendak menunaikan shalat
Shubuh, beliau bersabda: "Kebaikan apa yang kalian inginkan?" Beliau lalu memerintahkan
agar bilik-bilik itu dibongkar, lalu beliau batalkan l'tikaf di bulan Ramadlan. Sehingga beliau
l'tikaf pada sepuluh hari pertama di bulan Syawal. Dan Telah menceritakannya kepada kami
Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam riwayat lain- Dan telah
menceritakan kepadaku Amru bin Sawwad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepada kami Amru bin Harits -dalam riwayat lain- Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu
Ahmad telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan
kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Abui Mughirah telah
menceritakan kepada kami Al Auza'i -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah
menceritakan kepada kami bapakku dari Abu lshaq semuanya dari Yahya bin Sa'id dari
Amrah dari Aisyah radliallahu 'anha, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yakni
sebagaimana makna hadits Abu Mu'awiyah. Dan di dalam haditsnya Ibnu Uyainah, Amru bin
Harits dan Ibnu lshaq disebutkah; Aisyah, Hafshah dan Zainab radliallahu 'anhunna, meminta
dibuatkan bilik-bilik untuk l'tikaf.
Bab: Sungguh-sungguh di sepuluh akhir bulan ramadan ( ^4-»^
yjA ii jli jiil isjf j jyi\ yJ. >JJ& jis
2008. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Ibnu Abu Umar
semuanya dari Ibnu Uyainah - lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari Abu Ya'furdari Muslim bin Shubaih dari Masruq dari Aisyah radliallahu 'anha, ia
berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memasuki sepuluh terakhir
(Ramadlan), maka beliau menghidupkan malam-malamnya (dengan qiyamullail) dan
membangunkan keluarganya serta mengencangkan ikatan kainnya (menjauhi isterinya untuk
lebih konsentrasi beribadah)."
2009. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil Al Jahdari
keduanya dari Abdul Wahid bin Ziyad - Qutaibah berkata- Telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid dari Al Hasan bin Ubaidullah ia berkata, saya mendengar Ibrahim berkata; saya
mendengar Al Aswad bin Yazid berkata, Aisyah berkata; "Pada sepuluh terakhir bulan
Ramadlan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari
selainnya."
Bab: Puasa sepuluh hari di bulan dzul hijjah j^>)
2010. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lshaq -
lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain berkata-
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad,
dari 'Aisyah, ia berkata; "Aku sama sekali belum pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berpuasa pada sepuluh hari (di awal Dzulhijjah)."
2011. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi' Al Abdi telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dari
Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah berpuasa pada sepuluh hari pertama dari
bulan Dzul Hijjah.
16.KITAB: HAJI
Bab: Apa yang dibolehkan bagi yang ihram untuk haji dan umrah dan apa yang tidak
dibolehkan
Jo-
2012. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwa seorang laki-laki
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perihal pakaian Ihram. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab: "Tidak boleh pakai kemeja, serban,
celana, peci dan sepatu. Kecuali bagi seorang yang tidak mempunyai terompah, dia boleh
memakai sepatu pendek yang tidak menutupi kedua mata kaki. Dan tidak boleh memakai
pakaian yang dicelup dengan Za'faran dan Wars."
> i
9> l
,9 .9
* > \\
|.<> * > H
2013. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Amru An Naqid dan Zuhair
bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Salim dari bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai pakaian yang harus dikenakan bagi
orang yang melakukan Ihram, maka beliau menjawab: "Seorang yang melakukan Ihram tidak
boleh memakai kemeja, serban, peci, celana dan tidak pula pakaian yang telah dicelup
dengan Wars dan Za'faran dan tidak pula memakai sepatu, kecuali bagi yang tidak
mempunyai terompah, namun hendaklah ia memendekkan sepatunya hingga tidak melewati
kedua mata kaki."
2014. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Abdullah bin Dinar dar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma
bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seorang Muhrim (yang
melakukan Ihram) untuk mengenakan pakaian yang telah dicelupkan dengan Za'faran atau
Wars. Dan beliau bersabda: "Siapa yang tidak mempunyai terompah, maka ia boleh
memakai sepatu, tetapi hendaklah ia memendekkannya hingga di bawah mata kaki."
VS5j jdJ\
iU Jj jjfeli-jvLjj; Juli
A i *
».x>-3
2015. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Rabi' Az Zahrani dan
Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Hammad - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Amru dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah
seraya bersabda: "Orang yang Ihram boleh memakai celana apabila dia tidak punya izar
(sarung); dan boleh pakai sepatu pendek apabila dia tidak memiliki terompah." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan
Ar Razi telah menceritakan kepada kami Bahz keduanya berkata. Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Amru bin Dinar dengan isnad ini, bahwa ia mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berkhutbah di Arafah. Lalu ia pun menyebutkan hadits ini. Dan Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim -dalam riwayat lain- Dan Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan -
dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dari Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Dan telah
menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Ayyub
semuanya dari Amru bin Dinar dengan isnad ini, dan tidak satu pun dari mereka yang
menyebutkan; "(Sedang) berkhutbah di Arafah." selain Syu'bah.
2016. Dan Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah
menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir
radliallahu 'anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang
tidak mempunyai terompah, hendaklah ia memakai sepatu, dan siapa yang tidak memiliki
Izar (sarung), hendaklah ia memakai celana."
-illiyi i
, j£j\ /)3l Sjh^di\
2017. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Hammam telah menceritakan kepada kami Atha' bin Abu Rabah dari Shafwan bin Ya'la bin
Umayyah dari bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Seorang laki-laki datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau berada di Ji'ranah. Laki-laki tersebut mengenakan
jubah yang ada bekas Khaluq (sejenis minyak wangi dari Za'faran). Kemudian laki-laki itu
bertanya, "Apa yang mesti saya lakukan dalam Umrahku?" Shwan berkata; Ketika itu,
turunlah wahyu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau diselimuti dengan kain.
Saat itu, Ya'la berkata, "Aku ingin melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika sedang
menerima wahyu." Kemudian Umar pun bertanya, "Apkah kamu ingin melihat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang menerima wahyu." Ya'la berkata; Maka
Umar pun menyingkap sedikit ujung kain (yang ditutupkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam), sehingga aku pun melihat beliau bernafas keras terengah-engah seperti
terengah-engahnya Unta. Setelah menerima wahyu, beliau bertanya: "Di mana orang yang
tadi menanyakan tentang Umrah? Cucilah bekas khaluq di rambut dan jenggotmu, serta
lepaskanlah jubahmu. Kemudian lakukanlah umrah sebagaimana kamu melakukan haji."
wiZk-
J
2018. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar ia berkata. Telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Amru dari Atha' dari Shafwan bin Ya'la dari bapaknya ia berkata;
Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau berada di Ji'ranah
sementara saya ada di Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. laki-laki itu memakai jubah dan ia
telah melumuri dirinya dengan Khaluq, ia berkata, "Sesungguhnya saya telah berniat untuk
Ihram, sementara saya mengenakan jubah ini dan tubuhku telah berlumuran dengan Khaluq
(sejenis wewangian)." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya:
"Lakukanlah sebagaimana yang kamu lakukan dalam hajimu." Laki-laki itu berkata, "Kalau
begitu, aku harus melepaskan pakaian ini, dan membersihkan bekas Khaluq ini." Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda lagi: "Apa yang kamu lakukan dalam hajimu, maka
lakukan pula dalam Umrahmu."
j \ Aju* <CJl£- <*_> j[jj> \ -Xfl Jj J AlLc-^li \ \
>1 Ji- J SjS . j
^li\ 3viS v%T ^ JL^
2019. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ibrahim -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid
telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr keduanya berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij -dalam riwyat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Ali bin Khasyram -lafazh juga miliknya- telah mengabarkan kepada kami Isa dari Ibnu
Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Atha' bahwa Shafwan bin Umayyah telah
mengabarkan kepadanya bahwa Ya'la berkata Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu,
"Seandainya aku dapat melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau menerima
wahyu." Maka ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada di Ji'ranah yang saat itu beliau
diselimuti dengan kain sedangkan di sekelilingnya adalah para sahabatnya, di antara mereka
ada Umar bin Al Khaththab, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dengan mengenakan jubah
Shuf dan tubuhnya telah terlumuri dengan wewangian. Laki-laki itu pun berkata, "Wahai
Rasulullah, bagaimana menurut Anda, mengenai seorang laki-laki yang berniat Ihram untuk
Umrah dengan mengenakan Jubah setelah ia melumurinya dengan wewangian?" Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pun memandangi laki-laki itu, lalu beliau terdiam hingga wahyu
pun turun kepadanya. Maka Umar memberi isyarat dengan tangannya kepada Ya'la bin
Umayyah, "Kemarilah." Ya'la pun datang dan langsung memasukkan kepalanya, ternyata
wajah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang memerah. Lalu Umar menutup sesaat hingga
beliau siuman kembali. Sesudah itu, beliau bertanya: "Manakah orang yang bertanya padaku
tentang Umrah?" maka laki-laki itu pun dicari dan dibawa ke hadapan beliau. Akhirnya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adapun wewangian yang ada padamu, maka cucilah
tiga kali, sedangkan Jubah, maka lepaskanlah. Lakukanlah pada Umrahmu sebagaimana apa
yang kamu lakukan di dalam hajimu."
2020. Dan Telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Mukram Al 'Ammi dan Muhammad
bin Rafi' -lafazhnya dari Ibnu Rafi' - keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami
Wahb bin Jarir telah menceritakan kepada kami bapakku ia berkata, saya mendengar Qais
menceritakan dari 'Atha' dari Shafwan bin Ya'la bin Umayyah dari bapaknya radliallahu 'anhu
bahwasanya; Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang saat itu
sedang berada di Ji'ranah. Laki-laki itu telah berniat untuk melakukan Umrah, jenggot dan
rambutnya telah dicat kuning (pakai pacar) dan mengenakan jubah. Laki-laki itu pun berkata,
"Bolehkah aku Umrah dalam keadaan pakaianku seperti sekarang?" maka beliau menjawab:
"Tanggalkan jubahmu, cuci cat jenggot dan rambutmu. Lakukanlah apa yang diperbuat
dalam haji, lakukanlah pula dalam Umrah."
>j&\ v jli\ «ji^h fe&lVj-. 4^-U)
uib>i. j j£\ j&\ /i
£ *^Lc- li
2021. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada
kami Abu Ali Ubaidullah bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Rabah bin Abu
Ma'ruf ia berkata, saya mendengar Atha' berkata, telah mengabarkan kepadaku Shafwan bin
Ya'la dari bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, tiba-tiba seorang laki-laki yang mengenakan Jubah dan telah terlumuri oleh
Khaluq mendatangi beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, saya telah berihram dengan
niat Umrah, lalu bagaimana saya harus melakukannya?" Namun beliau kemudian terdiam
dan tidak menjawab pertanyaan laki-laki itu. kemudian Umar pun menutupi (menyelimuti)
beliau, demikianlah ketika wahtu turun. Maka saya pun berkata kepada Umar radliallahu
'anhu, "Saya ingin memasukkan kepalaku dalam selimut itu pada saat wahyu diturunkan
kepada beliau." Dan ketika diturunkannya wahyu pada beliau, maka Umar langsung
menyelimuti beliau dan aku pun datang dan memasukkan kepala ke dalam selimut, sehingga
aku dapat melihat beliau. Ketika siuman, beliau bertanya: "Mana orang yang bertanya
tentang Umrah tadi?" Kemudian laki-laki itu pun beranjak menuju kepada beliau. Maka
beliau pun bersabda: "Tanggalkanlh jubahmu, dan cucilah bekas Khaluq yang masih
berbekas pada dirimu. Kemudian lakukanlah di dalam Umrahmu sebagaimana apa yang
kamu lakukan dalam hajimu."
Bab: Miqat haji dan umrah (S
Jt'Jp
Cj ^i\ j jin}! 03^ r ik \s*i> j^i\ jjft
\^_*5 j4^\
2022 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Khalaf bin Hisyam dan Abu Rabi'
dan Qutaibah semuanya dari Hammad - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Amru bin Dinar dari Thawus dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menetapkan miqat (tempat memulai Ihram)
bagi penduduk Madinah di Dzulhulaifah, bagi penduduk Syam di Juhfah, bagi penduduk
Nejed di Qarnalmanazil, dan bagi penduduk Yaman di Yalamlam. Tempat-tempat itu berlaku
pula bagi orang-orang yang bukan penduduk negeri-negeri tersebut, tetapi ia bermaksud
menunaikan haji dan umrah melalui tempat-tempat itu. Dan bagi orang yang lebih dekat ke
Makkah dari tempat-tempat tersebut atau bagi penduduk Makkah sendiri adalah dari mana
mereka berada."
2023. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menetapkan miqat bagi penduduk Madinah di
Dzulhulaifah, bagi penduduk Syam di Juhfah, untuk penduduk Najed di Qarnalmanazil, dan
bagi penduduk Yaman di Yalamlam. Tempat-tempat itu adalah bagi penduduk negeri-negeri
tersebut dan juga bagi mereka yang datang dari tempat lain melewati tempat itu untuk
melakukan haji atau umrah. Dan siapa saja yang tidak berada di tempat-tempat, maka ia
memulai ihram dari tempat domisilinya hingga Makkah, maka penduduknya memulai ihram
dari Makkah.
2024. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penduduk Madinah memulai Ihram dari Dzulhulaifah,
penduduk Syam dari Juhfah, dan penduduk Najed dari Qarn." Abdullah berkata; Dan telah
sampai padaku, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan bagi penduduk
Yaman memulai Ihram dari Yalamlam."
2025. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu Umar - Ibnu Abu
Umar berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Salim dari
bapaknya radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Penduduk Madinah memulai Ihram dari Dzulhulaifah, penduduk Syam dari Juhfah, dan
penduduk Najed dari Qarn." Ibnu Umar berkata; Telah disebutkan kepadaku namun saya
tidak mendengarnya langsung bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan
bagi penduduk Yaman memulai Ihram dari Yalamlam."
4JJ \ JcLe- jlS <^^3 jj>i j \ J ^Jb J ^Uk)) <J-* ^ Ajlulpd) _J j <Co Ju*J\
> \ * ^
-
2026. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin
Abdullah bin Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu dari bapaknya ia berkata; Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Muhallu (tempat memulai
Ihram) bagi penduduk Madinah di Dzulhulaifah, Muhallu penduduk Syam dari Mahya'ah
(Juhfah) dan Muhallu penduduk Najed adalah di Qarn." Abdullah bin Umar radliallahu
'anhuma berkata; Dan ada berita yang sampai kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda -namun saya sendiri tidak mendengarnya-: "Dan Muhillu penduduk
Yaman adalah di Yalamlam."
2027. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah
bin Sa'id dan Ali bin Hujr -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara yang
lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin Dinar
bahwa ia mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan penduduk Madinah untuk melakukan Ihram dari Dzulhulaifah,
bagi penduduk Syam dari Juhfah, dan bagi penduduk Najed dari Qar. Dan Abdullah bin Umar
radliallahu 'anhuma berkata; Dan telah dikabarkan kepadaku bahwa beliau bersabda: "Dan
penduduk Yaman melakukan Ihram dari Yalamlam."
2028. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Az Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdillah radliallahu 'anhuma pernah ditanya
mengenai Al Muhalli (tempat memulai Ihram), maka ia menjawab; Aku pernah mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Hatim dan Abdu bin Humaid keduanya dari Muhammad bin Bakr - Abdu
berkata- telah mengabarkan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma ketika ia ditanya tentang Al Muhallu (tempat memulai Ihram), maka ia
menjawab -menurut dugaanku, ia memarfu'kannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam-
; "Muhallu (tempat memulai Ihram) bagi penduduk Madinah adalah dari Dzulhulaifah atau
jalur yang lain yakni dari Juhfah, dan bagi penduduk Irak adalah dari Dzatu 'lrq, dan bagi
penduduk Najed adalah dari Qarnulmanazil, dan bagi penduduk Yaman adalah dari
Yalamlam."
Bab: Talbyah; sifat dan waktunya
2029. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi ia berkata, saya
telah membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma,
bahwa Talbiyah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah: "LABBAIKA ALLAHUMMA
LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA LABBAIKA INNAL HAMDA WAN NI'MATA LAKA WAL MULKA
LAA SYARIIKA LAKA (Kupatuhi perintah-Mu ya Allah, kupatuhi Engkau. Kupatuhi Engkau,
Kupatuhi Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Kupatuhi Engkau, sesungguhnya segala pujian dan
kenikmatan adalah milik-Mu, begitu pula kekuasaan, tiada sekutu bagi-Mu)." Nafi' berkata;
Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma menambahkan Talibiyah tersebut dengan bacaan:
"LABBAIKA LABBAIKA WA SA'DAIKA WAL KHAIRU BIYADIKA LABBAIKA WARRAGHBAA'U
ILAIKA WAL'AMAL (Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah untuk mencari ridla-Mu. Kebaikan ada
dalam kekuasaan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, sebagai amal ibadah untuk
mencari ridla-Mu)."
2030. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad telah menceritakan kepada
kami Hatim bin Isma'il dari Musa bin Uqbah dari Salim bin Abdullah bin Umar dan Nafi'
Maula Abdullah dan Hamzah bin Abdullah dari Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma,
bahwasanya; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah naik di atas kendaraannya
di dekat Masjid Dzulhulaifah, maka beliau bertalbiyah dengan mengucapkan: "LABBAIKA
ALLAHUMMA LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA LABBAIKA INNAL HAMDA WAN NI'MATA LAKA
WAL MULKA LAA SYARIIKA LAKA (Kupatuhi perintah-Mu ya Allah, kupatuhi Engkau. Kupatuhi
Engkau, Kupatuhi Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Kupatuhi Engkau, sesungguhnya segala
pujian dan kenikmatan adalah milik-Mu, begitu pula kekuasaan, tiada sekutu bagi-Mu)."
Mereka berkata; Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma berkata, "Ini adalah Talbiyah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Nafi' berkata; Abdullah bin Umar radliallahu
'anhuma menambahkan Talibiyah tersebut dengan bacaan: "LABBAIKA LABBAIKA WA
SA'DAIKA WAL KHAIRU BIYADIKA LABBAIKA WARRAGHBAA'U ILAIKA WAL'AMAL (Aku penuhi
panggilan-Mu, ya Allah untuk mencari ridla-Mu. Kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu. Aku
penuhi panggilan-Mu, ya Allah, sebagai amal ibadah untuk mencari ridla-Mu)." Dan Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu
'anhuma, ia berkata; Saya telah menghafal Talbiyah dari lisan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. maka ia pun menyebutkan hadits yang serupa dengan hadits mereka.
2031. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, bahwa
Salim bin Abdullah bin Umar telah mengabarkan kepadaku dari bapaknya radliallahu 'anhu,
ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca Talbiyah
dengan kain penutup kepala: "LABBAIKA ALLAHUMMA LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA
LABBAIKA INNAL HAMDA WAN Nf MATA LAKA WAL MULKA LAA SYARIIKA LAKA (Kupatuhi
perintah-Mu ya Allah, kupatuhi Engkau. Kupatuhi Engkau, Kupatuhi Engkau, tiada sekutu
bagi-Mu. Kupatuhi Engkau, sesungguhnya segala pujian dan kenikmatakan adalah milik-Mu,
begitu pula kekuasaan, tiada sekutu bagi-Mu)." Beliau tidak menambahkan lagi pada bacaan
tersebut. Dan Abdullah bin Umar radliallahu 'anhum berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam shalat dua raka'at di Dzulhulaifah dan ketika beliau telah siap di atas kendaraannya
yang berdiri di samping Masjid Dzulhulaifah, beliau membaca Talbiyah seperti kalimat di
atas." Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma berkata; Umar bin Al Khaththab radliallahu
'anhu membaca Talbiyah dengan bacaan Talbiyah-nya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan ia menambahkan: "LABBAIKA LABBAIKA WA SA'DAIKA WAL KHAIRU BIYADIKA LABBAIKA
WARRAGHBAA'U ILAIKA WAL'AMAL (Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah untuk mencari ridla-
Mu. Kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, sebagai amal
ibadah untuk mencari ridla-Mu)."
1^=*LI5 (i\i iS-o 5 ^=pJJ j^^fo\ J J _^3u3 jl3<l\J
_^9 jjb(j _jj _jjL><iiJuoUj
2032. Dan telah menceritakan kepadaku Abbas bin Abdul 'Azhim Al Anbari telah
menceritakan kepada kami An Nadir bin Muhammad Al Yamami telah menceritakan kepada
kami Ikrimah bin Ammar telah menceritakan kepada kami Abu Zumail dari Ibnu Abbas ia
berkata; Dulu orang-orang musyrik mengatakan; "LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA (Aku
memenuhi panggilanMu wahai Dzat yang tiada sekutu bagiMu). Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Celakalah kalian, cukuplah ucapan itu dan jangan diteruskan."
Tapi mereka meneruskan ucapan mereka; ILLAA SYARIIKAN HUWA LAKA TAMLIKUHU
WAMAA MALAKA (kecuali sekutu bagi-Mu yang memang Kau kuasai dan ia tidak
menguasai)." Mereka mengatakan ini sedang mereka berthawaf di Baitullah.
Bab: Ahli madinah mulai ihram dari masjid dzul hulaifah ( Jjbl y*\
J.X>-
2033. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Musa bin Uqbah dari Salim bin Abdullah bahwa ia mendengar bapaknya
radliallahu 'anhu berkata; Baida' kalian inilah yang dahulu ditempat itu kalian mendustakan
atas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau tidak pernah melakukan Ihlal (memulai
Ihram) kecuali dari sisi Masjid, yakni Dzulhulaifah.
2034. Dan Telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Hatim bin Isma'il dari Musa bin Uqbah dari Salim ia berkata; Apabila dikatakan
bahwa Ihram itu dimulai dari Al Baida', maka Ibnu Umar berkata, "Al Baida' adalah tempat
yang pernah kalian gunakan untuk mendustakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Beliau tidak pernah memulai Ihram kecuali dari sisi pohon (yang terdapat di Dzulhulaifah),
yakni saat Untanya berdiri di situ.
Bab: Talbiyah disaat kendaraan mulai bergerak
^hjcki^ io^ 3^Cr?J~^y^h3tiQl ^rcA^-lr*^^
'S&\\j\j%£ Vli\ J^I ^-^.iS-IS' j s jXi^W 3Uli\
j^> 43 j\ 3_^ j j^c^o^" ^ 5 < J ^^-^ S ^t(^-3
ii\3 ^jcJb^s ;>ii\is1 4^Vl»l^U_^ JL&
J^>^\ 3 J jl J \4. 5^ 4V' ^ J^>
,9 S } 9 ' I 9 / •• 9\ 9
*m-C' £j£* ■ ia * O
2035. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Ubaid bin Juraij bahwa ia
berkata kepada Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, "Wahai Abu Abdurrahman, saya
melihat Anda melakukan empat hal yang tidak pernah dilakukan oleh teman-temanmu."
Abdullah bin Umar bertanya, "Apakah empat hal itu wahai Ibnu Juraij?" Ibnu Juraij berkata,
"Aku tidak melihat Anda menyentuh rukun-rukun di Ka'bah kecuali rukun (sudut) Yamani.
Aku juga melihat Anda mengenakan terompah Sabtiyyah (terompah yang tidak berbulu).
Dan aku melihat Anda menggunakan warna kuning. Kemudian ketika Anda berada di Makkah
dan melihat orang-orang sudah berihram saat mereka melihat bulan sabit, tetapi Anda
sendiri tidak berihram hingga tiba hari Tarwiyah." Abdullah bin Umar berkata; "Mengenai
rukun-rukun di Ka'bah, sesungguhnya aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menyentuh rukun-rukun tersebut kecuali rukun Yamani. Tentang sandal jenis
sabtiyyah, sebab aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakai
terompah yang tidak berbulu dan beliau berwudlu dengannya, sehingga aku pun senang
memakainya. Mengenai warna kuning, karena aku pernah melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menggunakan warna tersebut, maka aku senang memakainya. Adapun
tentang Ihram, karena aku tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berihram
kecuali setelah kendaraannya melaju cepat (yakni ketika hari Arafah hampir tiba)." Telah
menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb
telah menceritakan kepadaku Abu Shakhr dari Ibnu Qusaith dari Ubaid bin Juraij ia berkata;
Saya pernah menunaikan ibadah haji bersama Abdullah bin Umar bin Al Khaththab
radliallahu 'anhuma kemudian antara haji dan umrah adalah sebanyak dua belas kali. Saya
pun berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, sungguh, saya telah melihat empat hal dari Anda."
Maka ia pun menyebutkan hadits itu dengan makna di atas, kecuali mengenai kisah Ihlal,
sebab ia menyelisihi riwayatnya Al Maqburi, maka ia pun menyebutkan makna yang lain.
2036. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, ia
berkata; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah meletakkan kakinya di atas
kayu atau kulit yang diletakkan di punggung untanya, dan hewan tunggangannya telah siap
memberangkatkannya, maka barulah beliau memulai Ihram.
<La_>VS<Ci3U>
2037. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata, telah berkata Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Shalih bin Kaisan dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhu, bahwa ia
mengabarkan bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berihram ketika hewan
tunggangannya telah berdiri tegak siap memberangkatkannya.
2038. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Salim bin
Abdullah telah mengabarkan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma,
berkata; Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kendaraannya di
Dzulhulaifah, kemudian beliau memulai Ihram saat kendaraannya berdiri di situ.
Bab: Shalat di masjid dzul hulaifah
'i»\^j >i^ii\jj^^i\ j v \4^\ -^jd
U jtf jj^ j^l^\ i>\ i i^JcA^lfril 14 ^
2039. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya dan Ahmad bin Isa -Ahmad
berkata- Telah menceritakan kepada kami -dan Harmalah berkata- telah mengabarkan
kepadaku Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa
Ubaidullah bin Abdullah bin Umar telah mengabarkan kepadanya, dari Abdullah bin Umar
radliallahu 'anhuma, bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memulai
hajinya dengan bermalam di Dzulhulaifah dan melaksanakan shalat di masjidnya.
Bab: Wewangian untuk orang yang ihram (|»\
2040. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku pernah
memakaikan harum-haruman pada baju Ihram Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tatkala
beliau hendak berihram dan sesudah tahallul sebelum tawaf di Baitullah."
2041. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Aflah bin Humaid dari Al Qasim bin Muhammad dari Aisyah
radliallahu 'anha, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata; "Aku pernah
memakaikan harum-haruman dengan tanganku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam untuk Ihram saat beliau hendak berihram, dan juga untuk tahallul saat hendak
bertahallul sebelum beliau tawaf di Baitullah."
2042. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; saya telah
membacakan kepada Malik dari Abdurrahman bin Qasim dari bapaknya dari Aisyah
radliallahu 'anha, bahwa ia berkata; "Aku memakaikan harum-haruman kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk Ihramnya sebelum beliau berihram dan juga untuk tahallul
sebelum beliau tawaf di Baitullah."
\z£jS- j
2043. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar ia berkata, saya mendengar
Al Qasim dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku memakaikan harum-haruman kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk tahallul dan Ihram."
2044. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Abdu bin Humaid -Abdu
berkata- telah mengabarkan kepada kami -dan Ibnu Hatim berkata- Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah
mengabarkan kepadaku Umar bin Abdullah bin Urwah bahwa ia mendengar Urwah dan Al
Qasim keduanya mengabarkan dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku pernah
memakaikan harum-haruman Zarirah dengan tanganku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, yakni untuk tahallul dan ihram pada saat haji wada'.
£4
2045. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
semuanya dari Ibnu Uyainah - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah
menceritakan kepada kami Utsman bin Urwah dari bapaknya ia berkata, saya bertanya
kepada Aisyah radliallahu 'anha, "Dengan wewangian seperti apa yang Anda pakaikan
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau hendak berihram?" Aisyah
menjawab, "Dengan harum-haruman yang terbaik."
jJ'lSSji-yJjS' jJUUSji
f i
i i'
> ■>> 'i' * >
2046. Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Hisyam dari Utsman bin Urwah ia berkata, saya mendengar Urwah
menceritakan dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Aku memakaikan harum-haruman
untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan harum-haruman terbaik yang aku
dapatkan, yakni sebelum beliau Ihram. Setelah itu, baru beliau melakukan Ihram.
c— >A>- j \ j» W
2047. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Abu Rijal dari ibunya
dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia berkata; "Aku memakaikan harum-haruman kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan harum-haruman yang terbaik yang aku
dapatkan, yakni sebelum beliau berihram dan sesudah tahallul sebelum (tawaf di Baitullah)."
(Jli j
A-ioLc-^c- j
y
J
2048. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan Abu
Rabi' dan Khalaf bin Hisyam dan Qutaibah bin Sa'id -Yahya berkata- telah mengabarkan
kepada kami -sementara yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Zaid dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku
seolah-olah masih melihat kemilau harum-haruman di garis sisiran kepala Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau sedang melakukan Ihram." Namun Khalaf tidak
menyebutkan; Saat beliau sedang melakukan Ihram. Tetapi ia menyebutkan; "Dan itu adalah
wewangian Ihramnya."
o\ ^315^5 Jr j
2049. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
dan Abu Kuraib -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang
lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim
dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku seolah-olah masih melihat
kemilau harum-haruman di garis sisiran kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika
beliau sedang membaca Talbiyah."
’J'
i/ rJ ^ t* ' >i
^ j j ji j jjVii j
2050. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
dan Abu Sa'id Al Asyajj mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Dluha dari Masruq dari Aisyah radliallahu
'anha, ia berkata; "Aku seolah-olah masih melihat kemilau harum-haruman di kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau sedang membaca Talbiyah." Telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Zuhair telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dan Muslim dari Masruq
dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Aku seolah-olah melihat..., yakni sebagaimana
haditsnya Waki'.
'\\'i J _ T \ * ^ ' * vX\ ' *slls \ 9 \' 9
JV3 p e -= =*s*o\ij£-A+iu: uLoJ». 313
2051. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad
bin Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam ia berkata, saya mendengar Ibrahim
menceritakan dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Aku seolah-olah masih
melihat kemilau harum-haruman di garis sisiran kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam saat beliau sedang melakukan Ihram."
;? ■» >
2052. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Malik bin Mighwal dari Abdurrahman bin Al Aswad
dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Saya benar-benar melihat kemilau
harum-haruman di kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau sedang
melakukan Ihram."
o-c- ±J\ ^ Jo i _^zSi\ lj£. ±J\ ^xJJ\ &^\<3 \)Ji 3^\crt '
<^Ui Jjo a_uu \ j ^ ^y 3 -^ J iSj \
2053. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan
kepadaku lshaq bin Manshur As Saluli telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Yusuf -
dan ia adalah Ibnu lshaq As Sabi'i- dari bapaknya dari Abu lshaq ia mendengar Ibnul Aswad
menyebutkan dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam hendak melakukan Ihram, maka beliau memakai harum-haruman
terbaik yang ada pada kami, sehingga kelihatan olehku kemilau minyak rambut dan jenggot
beliau sesudah itu."
9 *>'**.'
2054. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid dari Al Hasan bin Ubaidullah telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari Al
Aswad ia berkata, Aisyah berkata; "Aku seolah-olah masih melihat kemilau harum-haruman
di garis sisiran kepala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau sedang melakukan
Ihram." Dan Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Adi Dlahak bin Makhlad Abu 'Ashim telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Al Hasan bin Ubaidullah dengan isnad ini semisalnya.
^ » > ?
lUi
j**.
.jWsl J3.
2055. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Mani' dan Ya'qub Ad Dauraqi keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami
Manshur dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia
berkata; Aku memakaikan harum-haruman kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sebelum beliau berihram dan pada hari Nahr sebelum beliau tawaf di Baitullah. Yakni
dengan harum-haruman yang bercampur dengan kesturi.
2056. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Kamil semuanya dari Abu
Awanah - Sa'id berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Ibrahim bin
Muhammad bin Al Muntasyir dari bapaknya ia berkata, saya bertanya kepada Abdullah bin
Umar radliallahu 'anhuma tentang seorang laki-laki yang memakai harum-haruman, lalu
pada pagi harinya ia melakukan Ihram. Maka ia menjawab, "Saya tidak suka berpagi-pagi
melakukan ihram dengan memakai harum-haruman. Saya lebih suka berlumuran ter
daripada melakukan hal itu." Akhirnya aku pun menemui Aisyah radliallahu 'anha dan
mengabarkan bahwa Ibnu Umar berkata, "Saya tidak suka berpagi-pagi melakukan ihram
dengan memakai harum-haruman. Saya lebih suka berlumuran ter daripada melakukan hal
itu." Maka Aisyah berkata; "Saya telah memakaikan harum-haruman kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau melakukan Ihram, lalu beliau menemui isteri-
isterinya, kemudian pada pagi harinya beliau melakukan Ihram."
2057. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ibrahim bin
Muhammad bin Al Muntasyir ia berkata, saya mendengar bapakku menceritakan dari Aisyah
radliallahu 'anha, bahwa ia pernah berkata; "Aku pernah memakaikan harum-haruman
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau menemui isteri-isterinya,
kemudian di waktu paginya beliau Ihram dengan memakai harum-haruman."
2058. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Mis'ar dan Sufyan dari Ibrahim bin Muhammad bin Al Muntasyir dari bapaknya ia
berkata, saya mendengar Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, berkata, "Saya benar-benar lebih
suka berlumuran dengan ter daripada saya melalukan ihram dengan memakai harum-
haruman." Maka aku pun menemui Aisyah radliallahu 'anha, dan mengabarkan ungkapan
tersebut kepadanya, lalu Aisyah pun berkata, "Aku pernah memakaikan harum-haruman
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau menemui isteri-isterinya,
kemudian di waktu paginya beliau Ihram."
Bab: Haramnya berburu bagi orang yang ihram
jlsisll £4
2059. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas dari Ash Sha'b
bin Jatsamah Al Laitsi bahwa ia pernah memberi hadiah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berupa daging Himar liar yang pada saat itu beliau berada di Abwa' atau di
Waddan. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengembalikannya. Ash Sha'b
berkata; Maka ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat kekecewaan pada
wajahku beliau bersabda: "Sebenarnya kami tidaklah mengembalikannya padamu, hanya
saja kami sedang melakukan Ihram." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan
Muhammad bin Rumh dan Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Al Laits bin Sa'd -dalam riwayat
lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar -dalam riwayat lain- Telah
menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada kami Ya'qub telah
menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih semuanya dari Az Zuhri dengan isnad ini;
"Aku pernah menghadiahkan kepada beliau berupa daging Himar Liar." Yakni sebagaimana
yang dikatakan Malik. Dan di dalam haditsnya Laits dan Shalih bahwa Ash Sha'b bin Jatsamah
telah mengabarkan kepadanya. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan
Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid mereka berkata Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dengan isnad ini, dan mengatakan; "Saya pernah
menghadiahkan kepada beliau berupa daging Himar Liar.
•liSi*. jilUlSUSS. J*
2060. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari
Habib bin Abu Tsabit dari Sa'd bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ash
Sha'b bin Jutsamah pernah menghadiahkan seekor keledai liar kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam yang ketika itu sedang berihram, maka beliaupun mengembalikannya kepadanya
seraya bersabda: "Kalaulah bukan karena kami sedang Ihram, niscaya kami akan
menerimanya darimu." Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah
mengabarkan kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman ia berkata, saya mendengar Manshur
menceritakan dari Al Hakam -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar keduanya berkata. Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Al Hakam -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin
Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku dari Syu'bah semuanya dari Habib dari
Sa'd bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma. Dalam riwayat Manshur, dari Al Hakam;
Ash Sha'b bin Jatstsamah menghadiahkan sebuah kaki keledai liar kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Dan dalam riwayat Syu'bah dari Al Hakam disebutkan: Ash Sha'b bin
Jatstsamah menghadiahkan sempol/pantat keledai liar yang masih meneteskan darah segar.
Dan dalam riwayat Syu'bah, dari Habib disebutkan; la menghadiahkan setengah tubuh
keledai liar kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu beliau mengembalikannya
kepadanya.
> '*
4) Jla J\i £ \ j j ^ J j
2061. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Al Hasan bin Muslim
dari Thawus dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ketika Zaid bin Arqam datang,
Abdullah bin Abbas berkata kepadanya minta diingatkan, "Bagaimana dengan hadits yang
telah Anda kabarkan kepadaku terkait dengan daging hewan buruan yang dihadiahkan
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau ihram?" Zaid berkata; Beliau diberi
hadiah sepotong daging buruan, namun beliau mengembalikannya seraya bersabda: "Kami
tidak memakannya, karena kami sedang ihram."
'A. Vl '*?- a K*
> < * > t \
j\\^ j c- 'Ao* Uj.l 1 U 'A
2062. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Shalih bin Kaisan -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu Umar -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah
menceritakan kepada kami Shalih bin Kaisan ia berkata, saya mendengar Abu Muhammad
Maula Abu Qatadah, berkata, saya mendengar Abu Qatadah berkata; Pada suatu ketika,
kami bepergian bersama-sama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah sampai di
Qahah, sebagian kami ada yang ihram dan ada pula yang tidak ihram. Sementara itu, aku
melihat kawan-kawanku sedang memperhatikan sesuatu, lalu aku ikut pula melihatnya
bersama-sama dengan mereka. Kiranya seekor himar liar. Aku segera memasang pelana
kudaku dan kuambil lembingku, lalu kukendarai kudaku. Tetapi sayang, cemetiku terjatuh.
Aku meminta tolong kepada kawan-kawanku untuk mengambilkannya, sedangkan mereka
adalah orang-orang yang ihram. Mereka pun menjawab, "Kami tidak bisa menolongmu
sedikit pun jua." Lalu aku turun untuk mengambilnya sendiri. Sesudah itu, kukendarai
kudaku kembali dan kukejar himar itu. kudapati ia sedang berada di belakang gundukan
pasir, lalu kutusuk lambungnya dengan lembingku, dan dagingnya kubawakan untuk kawan-
kawanku. Sebagian mereka mengatakan boleh memakan daging itu dan sebagian yang lain
tidak boleh. Sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah berlalu terlebih dahulu
daripada kami. Lalu kupacu kudaku sehingga beliau tersusul olehku. Beliau bersabda:
"Daging itu halal, makanlah."
9, i
2063. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah dari Malik -sebagaimana yang telah dibacakan kepadanya- dari Abu Nadir dari Nafi'
Maula Abu Qatadah, dari Abu Qatadah radliallahu 'anhu, bahwa ia pernah bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan ketika sampai di sebagian jalan di Makkah, maka
ia berjalan di belakang bersama beberapa orang sahabatnya yang sedang melakukan ihram,
sementara ia sendiri tidak. Tiba-tiba ia melihat Himar liar, maka ia pun segera memacu
kudanya dan meminta kepada para sahabatnya untuk mengambilkan cemetinya, namun
mereka enggan, la meminta untuk diambilkan tombaknya, namun mereka juga enggan.
Akhirnya ia mengambilnya sendiri, dan segera memburu Himar itu, hingga ia pun dapat
membunuhnya. Lalu sebagian sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memakan dagingnya,
sementara sebagian yang lain enggan. Kemudian setelah mereka menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, mereka pun menanyakan hal itu pada beliau. Maka beliau
bersabda: "Sesungguhnya daging itu adalah makanan yang telah Allah berikan kepada
kalian." Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Zaid bin Aslam dari
Atha' bin Yasar dari Abu Qatadah radliallahu 'anhu. Berkenaan dengan Himar liar. Yakni
sebagaimana haditsnya Abu Nadir, hanya saja di dalam haditsnya Zaid bin Aslam tercantum;
Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah pada kalian masih ada
dagingnya."
clALI <£^alLr> VS J ^ \
s A
2064. Dan Telah menceritakan kepada Kami Shalih bin Mismar As Sulami telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepada kami bapakku dari Yahya bin
Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Qatadah ia berkata; Pada tahun
Hudaibiyyah, bapakku berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau
dan para sahabatnya berihram namun bapakku tidak. Kemudian diberitakan kepada beliau
bahwa pasukan musuh telah berada di Ghaiqah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pun segera berangkat. Ketika aku sedang bersama para sahabatku yang lagi tertawa satu
sama lain, tiba-tiba aku melihat seekor Himar liar, maka aku pun segera memburunya. Aku
meminta bantuan mereka, namun mereka enggan untuk membantuku. Akhirnya kami pun
memakan daging himar liar tersebut. Namun, kami khawatir bahwa ihram yang dilakukan
batal. Maka aku pun pergi mencari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kupacu
kudaku dengan kencang. Kemudian di akhir malam, aku bertemu dengan seorang laki-laki
dari Bani Ghifar, maka aku pun bertanya, "Di manakah kamu berjumpa dengan Rasululllah
shallallahu 'alaihi wasallam?" la menjawab, "Di Ta'hin, dan saat itu, beliau sedang tidur
siang." Maka segeralah aku menjumpai beliau. Kukatakan, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya
para sahabat Anda menyampaikan AS SALAAM WA RAHMATULLAH kepada Anda. Dan
mereka khawatir bahwa (ihram yang mereka lakukan) batal. Karena itu tunggulah mereka."
Maka beliau pun menunggu mereka tiba. Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya
aku telah memburu (himar liar) dan sisa dagingnya masih ada padaku." Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka yang sedang ihram: "Makanlah."
3lii^llf jZ>^ 'j^'^^&\^/j*J\ -^ssl^s
iU3
\ jl&3lsl*^j^\ j&%\ /\l^ j^VjVj^j^'
4^L£-^\ J^4)j\ J _^j\jj\Llii ( jlj*^\p^i!^«^jij\j«\ _^La->t9 JU5 ^
ijif /\oi^ji^ >ui^i!U\3 _^jL:\ jii^j
0UllI^o> ^SsSV^s
jy^AS^^y» ^iu\j»\ _^\^sjl3*^\ ^1$ Jl3<;^-&<CJ\ j\ju\j\ / 6^y»\jS-\ l Z ^-s^-^^jjbjlSsl
s\t <? <> »> l”*\ . t\ ' •’ -' > »"*. s ' > K»^ <* ?<.>»> ' > l-T.% 5 ;^
3iik^L:\ jU^i^U j^&V. _^j
/ / . / / /4 „ „ / / , / / /
> ’ ^-t *t*^® ^ t ''*» ~ *ts.rv» -% -'t!» > ’ ^ t *t*>® -'t »t > _ < t
2065. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Utsman bin Abdullah bin Mauhab dari Abdullah bin Abu Qatadah dari
bapaknya radliallahu 'anhu, ia berkata; Kami pernah pergi melaksanakan haji bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebagian sahabat menempuh jalan yang lain,
termasuk Abu Qatadah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tempuhlah jalan
pantai hingga kalian menemuiku." Mereka pun kemudian menempuh jalan pesisir pantai.
Ketika mereka semua berangkat lebih dulu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
semuanya berihram kecuali Abu Qatadah. Di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba mereka
melihat beberapa ekor keledai liar, kemudian Abu Qatadah berhasil menangkap seekor
darinya yang betina dan menyembelihnya. Rombongan kemudian berhenti, lalu memakan
daging himar tersebut. Kemudian mereka berkata, "Kita telah memakan daging binatang
buruan, padahal kita sedang berihram." Lalu sisa daging tersebut mereka bawa. Dan tatkala
mereka sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka pun berkata, "Wahai
Rasulullah, kami tadi telah berihram, sedangkan Abu Qatadah tidak berihram, lalu kami
melihat beberapa ekor himar liar, kemudian ditangkap oleh Abu Qatadah, lalu
disembelihnya. Kemudian kami berhenti untuk memakan dagingnya. Dan kami pun berkata,
'Kita makan daging hewan buruan, padahal kita sedang ihram.' Maka sisa daging tersebut
pun kami bawa." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya: "Apakah ada
seorang dari kalian yang telah menyuruh atau memberinya petunjuk (isyarat) terhadap
buruan tersebut?" Mereka menjawab, "Tidak ada." Akhirnya beliau pun bersabda: "Kalau
begitu, makanlah dagingnya yang masih tersisa." Dan Telah menceritakannya kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Al Qasim bin Zakariya telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Syaiban semuanya
dari Utsman bin Abdullah bin Mauhab dengan isnad ini. Di dalam riwayatnya Syaiban
termaktub; "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya; 'Apakah ada salah
seorang dari kalian yang menyuruhnya untuk berburu atau memberinya petunjuk (isyarat)
kepadanya himar itu? sementara di dalam riwayat Syu'bah termaktub; "Apakah kalian
telah memberi isyarat, atau ikut membantu atau pun ikut berburu?" Syu'bah berkata; Saya
tidak tahu apakah; "Apakah kalian turut membantu?" atau "Apakah kalian ikut berburu?"
£ '
kss&ui j Cof $H\ p,
£
\^&3isii\3 jis
2066. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah
mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah
bin Sallam telah mengabarkan kepadaku Yahya telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin
Abu Qatadah bahwa bapaknya radliallahu 'anhu telah mengabarkan kepadanya ia pernah
berperang bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yakni perang
Hudaibiyah, lalu mereka para sahabat melakukan Ihram untuk Umrah, selain aku. Kemudian
aku pun berburu himar liar, dan memberikannya kepada sahabat-sahabatku yang sedang
ihram. Kemudian aku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
memberitahukan kepadanya, bahwa kami masih mempunyai sisa daging himar liar, maka
beliau pun bersabda: "Makanlah oleh kalian semua." Padahal saat itu mereka sedang
berihram. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah Adi Dlabbi telah menceritakan
kepada kami Fudlail bin Sulaiman An Numairi telah menceritakan kepada kami Abu Hazim
dari Abdullah bin Abu Qatadah dari bapaknya radliallahu 'anhu bahwasanya; Mereka pernah
berangkat bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan saat itu mereka
sedang ihram, sementara Abu Qatadah tidak. Lalu ia pun menyebutkan hadits itu, dan di
dalamnya ia menyebutkan; Maka beliau bertanya: "Apakah kalian masih mempunyai sisa
dagingnya?" mereka menjawab, "Kami masih mempunyai kakinya." Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun mengambil dan memakannya. Dan Telah menceritakannya
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash -
dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan lshaq dari Jarir
keduanya dari Abdul Aziz bin Rufai' dari Abdullah bin Abu Qatadah ia berkata; " Abu Qatadah
pernah berada dalam suatu rombongan yang sedang ihram, sementara ia sendiri tidak." Lalu
ia pun mengisahkan hadits itu. Dan di dalamnya ia menyebutkan; Beliau bertanya: "Adakah
seseorang dari kalian yang memberi isyarat atau memerintahkannya dengan sesuatu?"
mereka menjawab, "Tidak, ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Kalau begitu, makanlah."
2067. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Al Munkadir dari
Mu'adz bin Abdurrahman dari Mu'adz bin Abdurrahman bin Utsman At Tamimi dari
bapaknya ia berkata; Kami pernah melakukan Ihram bersama-sama dengan Thalhah bin
Ubaidullah. Kemudian ia diberi hadiah burung saat ia tertidur. Lalu di antara kami ada yang
memakannya dan ada pula yang enggan. Ketika Thalhah bangun, ia pun mendapati orang
yang memakannya, maka ia berkata; Kami pernah memakannya bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam (saat ihram)."
Bab: Yang dibolehkan untuk dibunuh oleh orang yang ihram (4J-US» L«
jijiki
2068. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku
Makhramah bin Bukair dari bapaknya ia berkata, saya mendengar Ubaidullah bin Miqsam
berkata, saya mendengar Al Qasim bin Muhammad berkata, saya mendengar Aisyah isteri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ada empat macam binatang yang kesemuanya boleh dibunuh baik di
luar tanah haram atau di dalamnya, yaitu; elang, gagak, tikus dan anjing gila." Ubaidullah bin
Miqsam berkata; saya bertanya kepada Al Qasim, "Bagaimana dengan Ular?" ia menjawab,
"Ular juga diboleh dibunuh, meskipun kecil."
I '■'> ’I-- 'l'"*:- ’ i V» v ’ <?' A
IS j£5\ ji lj y\4i4 s J\ jsjUS\j
2069. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah saya mendengar Qatadah
menceritakan dari Sa'id bin Al Musayyab dari Aisyah radliallahu 'anha, dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Ada lima jenis binatang yang boleh dibunuh baik
di tanah haram atau pun di luar tanah haram, yaitu; Ular, gagak yang di punggung atau
perutnya ada warna putih, tikus, anjing gila dan elang."
^ ^ **/ /
2070. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari bapaknya
dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ada lima macam binatang berbahaya yang boleh dibunuh di tanah haram, yaitu;
kalajengking, tikus, dan elang, anjing gila." Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu
Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam dengan isnad ini.
✓ 4 * #9
2071. Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az
Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ada lima macam binatang berbahaya yang boleh dibunuh di tanah
haram, yaitu; Tikus, kala jengking, ular, elang dan anjing gila." Dan Telah menceritakannya
kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad ini. la berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh lima macam binatang
berbahaya baik di luar tanah haram, atau di dalam tanah haram. Kemudian ia pun
menyebutkan sebagaiaman yang terdapat dalam haditsnya Yazid bin Zurai'.
2072. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah keduanya berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
dari Urwah bin Zubair dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ada lima jenis binatang yang berbahaya, semuanya boleh dibunuh di
tanah haram, yaitu; Gagak, elang, anjing gila, kalajengking dan tikus."
2073. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu Umar semuanya dari
Ibnu Uyainah - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az
Zuhri dari Salim dari bapaknya radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Ada lima jenis binatang yang tidak ada dosa bagi orang yang membunuhnya baik
di tanah haram atau pun di luar tanah haram, yaitu; tikus, kalajengking, burung gagak, elang
dan anjing gila." Dan Ibnu Abu Umar berkata di dalam riwayatnya; Di dalam tanah haram
saat berihram.
2074. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhu berkata, Hafshah
isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ada lima macam binatang yang berbahaya, tidak ada dosa bagi orang yang
membunuhnya, yaitu; kalajengking, burung gagak, elang, tikus dan anjing gila."
^ * \ j $ Jo 'j j ^ J&A \Z£jS-
2075. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Zaid bin Jubair bahwa seorang laki-laki bertanya
kepada Ibnu Umar tentang binatang apa saja yang boleh dibunuh. Maka ia pun menjawab;
"Salah seorang dari isteri-isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan
kepadaku bahwa beliau memerintahkan -atau- telah diperintahkan untuk membunuh tikus,
kalajengking, elang, anjing gila dan burung gagak."
2076. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
Abu Awanah dari Zaid bin Jubair ia berkat; Seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar,
"Binatang apa saja yang boleh dibunuh oleh seseorang yang muhrim (melakukan Ihram)?"
Ibnu Umar menjawabi; "Salah seorang dari isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah
menceritakan kepadaku, bahwa beliau telah memerintahkan untuk membunuh anjing gila,
tikus, kalajengking, elang, burung gagak dan ular." Ibnu Umar melanjutkan; (Diperintahkan
juga untuk membunuhnya) di dalam shalat.
2077. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada lima macam binatang yang tidak ada dosa bagi
seorang yang muhrim (Ihram) bila membunuhnya, yaitu; gagak, elang, kalajengking, tikus
dan anjing gila."
SjiUisSlij
i JbS\
&\g\3Jsy»jJ-3Qj
"^AiA'^lA/viL», bsU, liS/ir- v^s*
>. >
2078. Dan Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bakr telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata; saya
bertanya kepada Nafi', "Apa yang telah Anda dengar dari Ibnu Umar mengenai binatang
yang halal untuk dibunuh saat Ihram?" maka Nafi' pun berkata kepadaku; Abdullah berkata;
Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada lima jenis binatang yang
tidak ada dosa bagi yang membunuhnya, yaitu; gagak, elang, kalajengking, tikus dan anjing
gila." Dan Telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Rumh dari Laits
bin Sa'd -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah
menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim dari Nafi' -dalam riwayat lain-Dan Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali
bin Mushir -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami bapakku semuanya dari Ubaidullah -dalam riwayat lain- Dan
telah menceritakan kepadaku Abu Kamil telah menceritakan kepada kami Hammad telah
menceritakan kepada kami Ayyub -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada
kami Yahya bin Sa'id semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, yakni sebagaimana haditsnya Malik dan Ibnu Juraij, namun tidak
satu pun dari mereka yang menyebutkan; "Dari Nafi', dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma;
Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam" kecuali Ibnu Juraij sendiri dan Ibnu lshaq
juga mengikuti Ibnu Juraij dalam hal itu. Dan telah menceritakannya kepadaku Fadl bin Sahi
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin lshaq dari Nafi' dan Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Umar radliallahu
'anhuma, ia berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada lima
jenis binatang yang tidak ada dosa dalam membunuhnya saat Ihram..." maka ia pun
menyebutkan hadits semisalnya.
■ 9 / 'SK •• * } S /9 /
* * X * '
2079. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan
Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Hujr -Yahya bin Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami
-sementara yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari
Abdullah bin Dinar bahwa ia mendengar Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada lima macam binatang, siapa yang
membunuhnya saat ia Ihram, maka tidak ada dosa baginya, yaitu kalajengking, tikus, anjing
gila, gagak, dan elang." Lafazh adalah milik Yahya bin Yahya.
Bab: Orang yang sedang ihram boleh menggundul rambutnya jika ada sebab j\ y>-
2080. Dan telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub -dalam riwayat lain- Dan telah
menceritakan kepadaku Abu Rabi' telah menceritakan kepada kami Hammad telah
menceritakan kepada kami Ayyub ia berkata, saya mendengar Mujahid menceritakan dari
Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu, ia berkata; Pada zaman
Hudaibiyah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangiku, sementa aku sedang
menyalakan api yang ada di bawah periuk -Abu Rabi' berkata- Burmah (yaitu sejenis periuk
yang terbuat dari batu). Sedangkan kutu kepalaku telah bertebaran di wajahku. Maka beliau
pun bertanya: "Apakah kutu di kepalamu itu mengganggumu?" saya menjawab, "Ya." Beliau
bersabda: "Cukurlah rambutmu dan berpuasalah tiga hari, atau berilah makan kepada enam
orang miskin, atau pun berkorbanlah." Ayyub berkata; Saya tidak tahu, dari yang mana
beliau memulai. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hurj As Sa'di dan Zuhair bin Harb dan
Ya'qub bin Ibrahim dari Ibnu Ulayyah dari Ayyub dalam isnad ini, dengan hadits yang
semisalnya.
^ \ 3 ViS \ ^ ^S\ 3 Vi { viLii jl ^ j
2081. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Ibnu Aun dari Mujahid dari Abdurrahman bin
Abu Laila dari Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu, ia berkata; Kepadakulah ayat ini diturunkan;
"Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur). Maka
wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban." (QS.
Albaqarah; 196), Saya mendatangi beliau, dan beliau bersabda: "Dekatkanlah ia." Saya pun
mendekat. Beliau berkata lagi: "Dekatkanlah ia." Saya pun lebih mendekat lagi, kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah kutu dikepalamu itu mengganggumu?"
Ibnu Aun berkata; Saya menduga bahwa ia menjawab, "Ya." Ka'ab bin Ujrah berkata; Lalu
beliau pun memerintahkanku untuk membayar fidyah berupa puasa atau sedekah atau
berkurban sesuai kemampuan.
A»-_j
> ,4 y >
* t'' \ . . s ■’c'
2082. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
bapakku telah menceritakan kepada kami Saif ia berkata, saya mendengar Mujahid berkata,
telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Abu Laila telah menceritakan kepadaku
Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu katanya; Bahwa ketika ia sedang ihram, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di dekatnya, sedangkan kutu berjatuhan dari
kepadalanya. Maka beliau pun bertanya: "Apakah kutumu itu mengganggumu?" saya
menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Cukurlah rambutmu." Ka'ab berkata; Maka kepadakulah
ayat ini diturunkan: "... atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur). Maka wajiblah
atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban." (QS. Albaqarah; 196),
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Berpuasalah tiga hari,
atau bersedekahlah kepada enam orang miskin atau berkurban dengan sesuatu yang mudah
di dapatkan."
9 ' Z' (1 . 9 ' / X X X r t 9 ' \ 1 \ / • f \ ' s ' ^
2083. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Ibnu Abu Najih dan Ayyub dan Humaid dan Abdul Karim dari
Mujahid dari Ibnu Abu Laila dari Ka'b bin Ujrah radliallahu 'anhu, bahwa ia bertemu dengan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada masa berlangsungnya perjanjian Hudaibiyah sebelum
masuk Makkah, dan ia sedang Ihram lagi menyalan api di bawah periuk, sementara kutu
telah berjatuhan ke wajahnya. Mak beliau pun bertanya: "Apakah kutumu ini
mengganggumu?" la menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Cukurlah rambutmu dan berilah
makan sebanyak satu Faraq (tiga Sha 1 ) kepada enam orang miskin, atau berpuasalah tiga
hari, atau berkorbanlah." Ibnu Abu Najih berkata; "Atau sembelihlah seekor kambing."
2084. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Qilabah dari Abdurrahman bin Abu Laila dari
Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
melewatinya pada masa perjanjian Hudaibiyah, lalu beliau bertanya: "Apakah kutu di
kepalamu itu mengganggumu?" ia menjawab, "Ya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepadanya: "Cukurlah rambutmu, lalu sembelihlah seekor kambing sebagai nusuk.
Atau berpuasalah tiga hari atau berilah makan sebanyak tiga Sha' kurma kepada enam orang
miskin."
' ' "' ~ ' * ' *''■'''' ;v 1 / /
cJ*£ Ik Jlis f^4>- j j J ^kLc-^ii \ j^kkk ^ J. ijA j(S \ ^-^9 ( jJ\ j {y* ^£5 \
/ r idj {aA
ic#Lc- ^JK' _3
2085. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad
bin Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdurrahman bin Al Ashbahani dari
Abdullah bin Ma'qil ia berkata; Saya duduk bersama Ka'ab radliallahu 'anhu yang saat itu ia
sedang berada di masjid. Lalu saya bertanya kepadanya tentang ayat ini; "Maka wajiblah
atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban." (QS. Albaqarah; 196),
Maka Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu menjawab; Ayat itu turun berkenaan dengan diriku.
Aku pernah menderita sakit di kulit kepalaku (ketika sedang ihram), lalu aku dibawa
menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan kutu telah bertebaran di
wajahku. Maka beliau bersabda: "Aku tidak pernah melihat penderitaan seperti yang
menimpamu. Apakah kamu mampu mendapatkan seekor kambing?" aku menjawab, "Tidak."
Maka turunlah ayat ini; "Maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah
atau berkorban." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu,
berpuasalah tiga hari, atau berilah makan kepada enam orang miskin, yakni setengah sha'
untuk setiap orangnya." Ka'ab bin Ujrah berkata; Ayat tersebut turun khusus berkenaan
dengan diriku, namun berlaku umum untuk kalian semua.
k*Lc- IS*' ^ J^jA (_£j\
2086. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair dari Zakaria bin Abu Za'idah telah menceritakan kepada
kami Abdurrahman Al Ashbahani telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Ma'qil telah
menceritakan kepadaku Ka'ab bin Ujrah radliallahu 'anhu katanya; la pernah pergi haji
bersama-sama dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan kepala dan jenggotnya
penuh dengan kutu. Kemudian hal itu sampai sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dan beliau pun mengutus seseorang keapdanya. Lalu beliau memanggil tukang
cukur untuk mencukur rambutnya. Akhirnya tukang cukur itu pun mencukur rambut Ka'ab
bin Ujrah. Sesudah itu, beliau bertanya: "Apakah kamu mempunyai Nusuk (hewan kurban)?"
ia menjawab, "Saya tidak sanggup melakukannya." Maka beliau pun memerintahkannya
untuk berpuasa tiga hari, atau memberi makan kepada enam orang miskin, yakni satu Sha'
untuk setiap orangnya. Kemudian Allah menurunkan ayat yang khusus berkenaan dengan
peristiwa itu; "Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia
bercukur), " (QS. Albaqarah; 196) dan hukumnya kemudian menjadi umum bagi kaum
muslimin.
Bab: Orang yang sedang ihram boleh berbekam j\
_jjUS£a>-
2087. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
lshaq bin Ibrahim -lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang
yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dari
Thawus dan Atha' dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berbekam saat beliau sedang Ihram.
A .xi i j U
2088. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Al Mu'lla bin Manshur telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari
Alqamah bin Abu Alqamah dari Abdurrahman Al A'raj dari Ibnu Buhainah bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berbekam di tengah perjalanan menuju Makkah saat beliau
Ihram, dan titik bekamnya tepat di tengah kepala.
Bab: Orang yang sedang ihram boleh mengobati matanya j\
2089. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepada kami Ayyub bin Musa dari Nubaih bin
Wahb ia berkata; Kami naik haji besama-sama dengan Aban bin Utsman. Setelah sampai di
Malai, Umar bin Ubaidullah sakit kedua matanya, dan ketika tiba di Rauha', sakit matanya
bertambah parah. Lalu ditanyakannya obatnya kepada Aban bin Utsman. Aban menyarankan
supaya mengobatinya dengan daun sabir, karena ia ingat bahwa Utsman radliallahu 'anhu
pernah mengabarkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perihal seorang laki-laki
yang sakit mata ketika ihram, lalu diobatinya dengan daun Sabir.
> St t 't *\*S.
>> *
^1 / ^l y y ? t X \ S 9 ' Z \ ' 9 s 9 \\\ K 9 S ^ ' 9 S y ^ \ ^ ♦♦ v <■ s- S ■*
^ ^ / / / ^ V /
2090. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah
menceritakan kepada kami Abdush Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepadaku
bapakku telah menceritakan kepada kami Ayyub bin Musa telah menceritakan kepadaku
Nubaih bin Wahb bahwa Umar bin Ubaidullah bin Ma'mar sakit mata, lalu ia ingin
mencelakinya, namun Aban bin Utsman segera melarangnya dan ia menyuruhnya untuk
membalutnya dengan daun Sabir. Kemudian Aban menceritakan (hadits) dari Utsman
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, baha beliau pernah melakukan terapi
tersebut.
Bab: Orang yang sedang ihram boleh membasuh kepala dan badannya (|* j\ y>-
y 0 **/ '
j \ J} \jLc- \ -Xlx- 4^0 \ \ {Ji ^f\J6 \ \ \ jS j £j£-
^Jol^Uuf i»\ JJLfr
L ^is^1^is r ^y ^•isSi*.
^iioul’V $i\j
/ ^ /
2091. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid
dan Zuhair bin Harb dan Qutaibah bin Sa'id mereka berkata. Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Zaid bin Aslam -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan
kepada kami Qutaibah bin Sa'id -dan haditsnya ini- dari Malik bin Anas -sebagaimana yang
telah dibacakan kepadanya- dari Zaid bin Aslam dari Ibrahim bin Abdullah bin Hunain dari
bapaknya dari Abdullah bin Abbas dan Al Miswar bin Makhramah bahwa keduanya berselisih
pendapat di Abwa' mengenai membasuh kepala ketika ihram. Ibnu Abbas berkata, "Seorang
yang Muhrim (melakukan ihram) boleh membasuh kepalanya." Sedangkan Al Miswar
berkata, "Bagi seorang yang sedang ihram, tidak boleh membasuh kepalanya." Karena itu,
Ibnu Abbas mengutusku kepada Abu Ayyub Al Anshari untuk menanyakan hukum masalah
itu. Kudapati Abu Ayyub sedang mandi bertutupkan sehelai kain yang direntangkannya
antara dua tiang. Aku memberi salam kepadanya, lalu ia menyahut, "Siapa itu?" jawabku,
"Aku, Abdullah bin Hunain, diutus oleh Ibnu Abbas untuk menanyakan kepada Anda perihal
membasuh kepala saat Ihram, bagaimanakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melakukannya?" Abu Ayyub lalu merendahkan kain tabir, sehingga kelihatan kepalanya, lalu
ia menggosok kepalanya dengan kedua tangannya ke arah muka dan belakang. Kemudian ia
berkata, "Demikianlah yang saya lihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya."
Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Zaid bin Aslam dengan isnad ini, dan ia
menyebutkan; Maka Abu Ayyub mengangkat kedua tangannya di atas kepala lalu menarik
keduanya ke depan dan ke belakang. Dan Al Miswar pun berkata kepada Ibnu Abbas, "Saya
tidak akan mendebatmu selama-lamanya."
Bab: Apa yang diperbuat jika orang yang ihram meninggal
2092. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa; Seorang laki-laki jatuh dari Unta lalu
patah lehernya dan meninggal. Maka beliau pun bersabda: "Mandikanlah ia dengan air yang
dicampur dengan daun bidara, kemudian kafani dengan kedua kain ihramnya, dan jangan
tutupi kepalanya, karena Allah akan membangkitkannya kelak di hari kiamat dalam keadaan
membaca Talbiyah (sedang mengerjakan haji)."
AlLc-4Ji \ ^UJ (iU: 3 £ As jJ-Lc- jlS 3^ 4lA»3 j\i <L> Jj> 1 ^}\3asL>-\j
isSis-iiiifl iAaI\^Aki>a\oii
2093. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad dari Amru bin Dinar dan Ayyub dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ketika seorang laki-laki melakukan wukuf di Arafah bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba ia terjatuh dari Untanya -Ayyub berkata;
FA'AUQASHATHU, sementara Amru menyebutkan; FAWAQASHATHU- hingga lehernya patah
(dan meninggal seketika). Kemudian disampaikanlah peristiwa itu kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Mandikanlah ia dengan air bercampur daun
bidara. Lalu kafanilah dengan kedua helai kain ihramnya, janganlah kalian memakaikan
wewangian padanya dan jangan pula menutupi kepalanya." Ayyub berkata; "Karena Allah
akan membangkitkannya kelak di hari kiamat dalam keadaan bertalbiyah (menunaikan
haji)." Amru menyebutkan; "Karena Allah akan membangkitkannya kelak di hari kiamat
dalam keadaan YULABBI (bertalbiyah)." Dan telah menceritakannya kepadaku Amru An
Naqid telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari Ayyub ia berkata, teriah
diberitakan kepadaku dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa ada
seorang laki-laki yang sedang melakukan wukuf bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
jadi ia dalam keadaan ihram. Maka ia pun menyebutkan sebagaimana hadits yang
disebutkan oleh Hammad dari Ayyub.
jA**^*La->& _j-^j jlji90LajL^a5_3 ( jia3^9» _j\*S £y»
j^>^\j _^j^f\ > j*-J jil3lsU^^\^
^<1^ Jsj 4- ^^2l' ^
2094. Dan Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada
kami Isa bin Yunus dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar dari Sa'id
bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Seorang laki-laki melakukan Ihram
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia tersungkur jatuh dari Unta hingga lehernya
patah dan meninggal seketika itu. maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Mandikanlah jenazahnya dengan air bercampur daun bidara. Lalu kafanilah ia dengan
kedua helai kain (ihram) -nya. Dan janganlah kalian menutupi kepala dengan surban, karena
ia akan datang kelak di hari kiamat dalam keadaan Ihram." Dan Telah menceritakannya
kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr Al
Bursani telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Amru bin
Dinar bahwa Sa'id bin Jubair telah mengabarkan kepadanya dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma, ia berkata; Seorang laki-laki melakukan Ihram bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. yakni serupa dengan hadits di atas. Hanya saja ia menyebutkan; "Sebab, ia
akan dibangkitkan kelak di hari kiamat dalam keadaan Mulabbiyan (berihram)." Dan ia juga
menambahkan; Sa'id bin Jubair tidak menyebutkan kata "HAITSU KHARRA (jatuh
tersungkur)."
■t > , ^ $
£j- K V« n ^ ^ ^ ^ ^
L *_>» jLuu*£.\
2095. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Sufyan dari Amru bin Dinar dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma bahwa; Seorang laki-laki patah lehernya karena terjatuh dari Unta ketika Ihram
hingga ia meninggal seketika. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Mandikanlah jenazahnya dengan air bercampur daun bidara. Lalu kafanilah ia dengan
kedua helai kain (ihram) -nya. Dan janganlah kalian menutupi kepala dengan surban, jangan
pula menutupi wajahnya, karena ia akan dibangkitnya kelak di hari kiamat dalam keadaan
Ihram."
2096. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah telah
menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma -dalam
riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya-
telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma, bahwa seorang laki-laki sedang melakukan ihram bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu lehernya patah karena terjatuh dari Untanya hingga ia
meninggal seketika. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Mandikanlah jenazahnya dengan air campuran daun bidara. Kemudian kafanilah ia kainnya,
dan jangan kalian memakaikannya wewangian, dan jangan pula mengenakan surban di
kepalanya, karena ia akan dibangkitkan pada hari kiamat kelak dalam keadaan Ihram."
* s ' ' *' ••> " ' 't t' Sr ^
2097. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari telah
menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma, bahwasanya; "Seroang laki-laki patah lehernya karena terjatuh dari
Untanya ketika Ihram bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. lalu
beliau memerintahkan agar jenazahnya dimandikan dengan air campuran daun bidara,
jangan pakai harum-haruman dan jangan ditutup kepalanya, karena dia akan dibangkitkan
kelak pada hari kiamat dalam keadaan ihram."
y^jj
2098. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Abu Bakr bin Nafi'
telah mengabarkan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia
berkata, saya mendengar Abu Bisyr menceritakan dari Sa'id bin Jubair bahwa mendengar
Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma menceritakan bahwasanya; "Seorang laki-laki yang sedang
melakukan Ihram mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian laki-laki itu
terjatuh dari Untanya lalu meninggal seketika. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan untuk memandikannya dengan air dan daun bidara, mengkafaninya dengan
dua helai kain dan tidak melumurinya dengan wewangian serta membiarkan bagian
kepalanya disingkap." Syu'bah berkata; Kemudian Abu Bisyr menceritakannya kepadaku;
"(Agar mereka) membiarkan kepala dan wajahnya tersingkap, sebab ia akan dibangkitkan -
kelak pada hari kiamat- dalam keadaan bertalbiyah."
2099. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Al Aswad bin Amir dari Zuhair dari Abu Az Zubair ia berkata, saya mendengar Sa'id bin Jubair
berkata, Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Seorang laki-laki terjatuh dari Untanya
hingga lehernya patah (dan menigggal), dan saat itu ia sedang bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Lalu beliau memerintahkan agar para sahabat memandikannya dengan air
dan daun bidara serta menyingkap wajahnya. Abu Zubari berkata; Dan saya menduga ia
menyebutkan; (agar mereka menyingkap) kepalanya, sebab ia akan dibangkitkan kelak pada
hari kiamat dalam keadaan membaca Talbiyah.
2100. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada
kami Ubaidullah bin Musa telah menceritakan kepada kami Isra'il dari Manshur dari Sa'id bin
Jubair dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ada seorang laki-laki bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ia terjatuh (dari Untanya hingga) lehernya patah,
maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Mandikanlah ia, dan janganlah kalian
memakaikan wewangian padanya. Dan jangan pula menutup wajahnya, karena akan
dibangkitkan (kelak pada hari kiamat) dalam keadaan membaca Talbiyah."
Bab: Bolehnya menggunakan persyaratan dalam haji ( jjuo j\ j>-
^S\)
j\jij\
2101. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Ala' Al Hamdani Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu
'anha, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang ke rumah Dluba'ah
binti Zubair, lalu beliau bertanya: "Adakah kamu bermaksud hendak naik haji?" jawab,
Dlubabah, "Aku sakit ya Rasulullah!" beliau bersabda: "Hajilah dengan niat bersyarat.
Ucapkanlah; 'ALLAHUMMA MAHILU HAITSU HABASTANI (Ya Allah, aku akan tahallul
(berhenti) jika Engkau menahanku -bila tambah sakit dan tak sanggup meneruskannya-)."'
Saat itu, Dluba'ah adalah isteri dari Miqdad.
&A
2102. Dan Telah meceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Urwah dari
Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah
Dluba'ah binti Zubair bin Abdul Muthalib. Lalu Dluba'ah pun berkata, "Ya Rasulullah, aku
bermaksud hendak menunaikan ibadah haji, tetapi aku sakit, bagaimana itu?" maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Hajilah dan syariatkan dalam niatmu akan
tahallul (berhenti) jika tak sanggup meneruskannya karena sakit." Dan telah meceritakan
kepadaku Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha
semisalnya.
ji j.j\ -j \ y j c! g
Joji i\ jjl
Ui^J\ 1} J j\ jS-£si J
t£-^ js iS ^* 2 <-^-4^ j^® 5^ J 3^ (j^^>
2103. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahhab bin Abdul Majid dan Abu Ashim dan Muhammad bin Bakr dari
Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim -lafazh
darinya- telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Thawus dan
Ikrimah Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu Abbas bahwasanya; Dluba'ah bini Zubair bin Abdul
Muthalib radliallahu 'anha menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata,
"Saya adalah seorang wanita yang berat (karena sakit), namun ingin sekali berhaji, lalu apa
yang Anda perintahkan padaku?" beliau bersabda: "Niatkanlah untuk berhaji dan syaratkan,
'ANNA MAHILUI HAITSU TAHBISUNII (Ya Allah, aku akan tahallul (berhenti) jika Engkau
menahanku -bila tambah sakit dan tak sanggup meneruskannya-)."' Ibnu Abbas berkata; Lalu
Dluba'ah pun mendapatkannya.
2104. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Abu Dawud Ath Thiyalisi Telah menceritakan kepada kami Habib bin Yazid dari Amru bin
Haram dari Sa'id bin Jubair dan Ikrimah dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa
Dluba'ah ingin menunaikan haji, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun
memerintahkannya untuk menyaratkan (di dalam niatnya), lalu ia pun mengerjakan perintah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut.
\ »1 ■'’t s $ ' * ' * * t\\ ^Tt > . » ^ s* s I -- '
5 ) JLa\ J iS^~ J 5'
2105. Dan Telah meceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abu Al Ghailani dan Ahmad
bin Khirasy -lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang lain
berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Amir ia adalah Abdul Malik bin Amru Telah
menceritakan kepada kami Rabah ia adalah Ibnu Abu Ma'ruf dari Atha' dari Ibnu Abbas
radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Dluba'ah:
"Berhajilah dan syaratkan dalam niatmu: 'ANNA MAHILUI HAITSU TAHBISUNII (Ya Allah, aku
akan tahallul (berhenti) jika Engkau menahanku -bila tambah sakit dan tak sanggup
meneruskannya-). 1 " Sementara dalam riwayat lshaq; Beliau memerintahkan Dluba'ah.
Bab: Wanita nifas melakukan ihram y>-\
2106. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sariya dan Zuhair bin Harb dan
Utsman bin Abu Syaibah semuanya dari Abdah - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada
kami Abdah bin Sulaiman dari Ubaidullah bin Umar dari Abdurrahman bin Al Qasim dari
bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Asma' binti 'Umais melahirkan
Muhammad bin Abu Bakar di sebuah pohon di Dzulhulaifah, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pun memerintahkan kepada Abu Bakar untuk menyuruhnya mandi (janabat)
lalu memulai ihram."
\\is Jk&y
♦ 9 s ' 9 / > 9 \ y *X * ' * I ^ } 9 y l X £ l 9 / 9 \ S <9 ' \ 9 X C S >
2107. Telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Muhammad bin Amru Telah
menceritakan kepada kami Jarir bin Abdul Hamid dari Yahya bin Sa'id dari Ja'far bin
Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, yakni terkait dengan
hadits Asma binti Umais saat ia melahirkan di Dzulhulaifah bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan Abu Bakar radliallahu 'anhu, agar ia mandi Janabah dan
berniat Ihram.
Bab: Haji ifrad Lo)
4li\ j Lc- fjC- \j& c_-> 1$-» {J } \ Ij£- Cj J\i
‘ " JUii^ AjJ\^. f ~-*'3^ > *^. > v^ ftl '^ l>-> ^‘ •“** ***\ -|^*° ‘^ j J jLhj
S\J^S) oi o>^\ i ^ ll^liikiil^
/ ^ ^ ji
\^p^\j^\\ J&\ J»±rj£\^ >T\i\jL\ ylW\ j£-
\j^\j\S\>\ yiL
2108. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa
ia berkata; Kami pergi haji bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pada tahun haji Wada', lalu kami ihram untuk umrah. Kemudian beliau bersabda: "Siapa
yang membawa hadya (hewan kurban) boleh ihram untuk haji dan umrah dan tidak boleh
tahallul sebelum keduanya selesai." Aisyah berkata; Setibanya aku di Makkah, kebetulan aku
haid, sehingga aku tidak thawaf di Baitullah dan tidak sa'i antara Shafa dan Marwa. Hal itu
kulaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Lepas
sanggulmu dan bersisirlah. Kemudian teruskan ihrammu untuk haji dan tinggalkan umrah."
Apa yang diperintahkan beliau kulaksanakan semuanya. Setelah kami selesai mengerjakan
haji, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhku bersama-sama Abdurrahman bin
Abu Bakr pergi ke Tan'im untuk melakukan umrah. Beliau bersabda: "Itulah ganti umrahmu
yang gagal." Orang-orang yang tadinya ihram untuk umrah, setibanya di Makkah mereka
terus thawaf dan Baitullah dan sa'i antara Shafa dan Marwa. Kemudian sekembalinya di
mereka dari Mina, mereka thawaf kembali selaku thawaf akhir. Ada pun orang-orang yang
menggabungkan niat haji dan umrah, mereka thawaf satu kali saja.
<*6sJo Ljo -X3 (J-fe ) tiL/O Jjjb \ UlaS \ S \ ^ Lc- pjLoi J \ \
2109. Dan Telah meceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laitsi telah
menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid
dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa ia berkata; Kami pergi haji bersama-sama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada
tahun haji wada 1 . Di antara kami ada yang ihram untuk umrah dan ada pula yang untuk haji.
Setelah kami tiba di Makkah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang
ihram untuk umrah tetapi tidak membawa hadya (hewan kurban), dia boleh tahallul. Dan
siapa yang ihram untuk umrah, sedangkan ia membawa hadiah, dia belum boleh tahallul
sampai ia menyembelih hadyanya. Dan siapa yang ihram untuk haji, hendaklah
disempurnakannya hajinya." Aisyah berkata; Tiba-tiba aku haid, dan masih haid hingga
sampai hari Arafah, sedangkan aku ihram hanya untuk umrah. Lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menyuruhku melepaskan sanggul dan menyisir rambut, disuruhnya pula aku
ihram untuk haji dan meninggalkan umrah. Perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
itu kulaksanakan semuanya. Ketika aku telah selesai mengerjakan haji, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menyuruh Abdurrahman bin Abu Bakar supaya menemaniku umrah dari
Ta'im sebagai ganti umrahku yang gagal dan ditukar dengan haji padahal aku belum tahallul
daripadanya.
2110. Dan Telah meceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Urwah dari
Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami keluar berhaji bersama-sama dengan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun haji wada', lalu saya ihram untuk umrah, namun saya
tidak membawa hadya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Siapa yang
membawa hadya (hewan kurban), hendaklah ia ihram untuk haji beserta umrahnya, dan
tidak bertahallul hingga ia bertahallul dari keduanya." Kemudian saya haid, dan ketika masuk
malam Arafah, saya bekata, "Wahai Rasulullah, saya telah berihram untuk umrah, lalu apa
yang mesti aku lakukan dengan hajiku?" beliau menjawab: "Lepaskanlah sanggul, sisirlah
rambutmu dan tinggalkanlah umrah serta berihramlah untuk haji." Maka setelah saya
menunaikan hajiku, beliau menyuruh Abdurrahman bin Abu Bakar (untuk menemaniku
umrah). Lalu ia pun memboncengku dan menemaniku untuk melaksanakan umrah dari
Tan'im sebagai ganti dari umrah yang kutinggalkan.
s>iL
2111. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami pernah keluar
(untuk haji) bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau
bersabda: "Barangsiapa yang ingin berihram untuk haji dan umrah, maka hendaklah ia
melakukannya. Dan siapa yang ingin ihram hanya untuk hanya, maka lakukanlah, dan siapa
yang ingin ihram, hanya untuk haji, maka lakukanlah." Aisyah radliallahu 'anha berkata;
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berihram untuk haji dan para sahabat pun
ikut ihram bersamanya, dan ada juga yang ihram untuk umrah dan haji, serta ada pula yang
ihram untuk umrah. Dan saya termasuk yang berihram untuk umrah.
JW&Lj
(^Ui ^s>- \ pj lj \j jS ^3 <»$sJo \ jJo -X3
glS4- Jr _^is£u.
y^j
2112. Dan Telah meceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abdah bin Sulaiman dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia
berkata; kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada saat haji wada'
bertepatan dengan munculnya hilal Dari Dzulhijjah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Siapa di antara kalian yang ingin ihram untuk umrah, maka silahkan.
Seandainya aku tidak membawa hadya (hewan kurban) niscaya aku akan ihram untuk
umrah." Kami di antara kami ada yang ihram untuk umrah dan ada pula yang ihram untuk
haji, dan saya termauk yang ihram untuk umrah. Kami pun berangkat hingga sampai di
Makkah. Dan ketika hari Arafah tiba, aku haid, sementara aku belum tahallul dari umrahku.
Maka aku pun mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau kemudian bersabda:
"Tinggalkanlah umrahmu, lepaskanlah sanggul, sisirlah rambutmu dan berihramlah untuk
haji." Lalu aku pun mengerjakannya. Pada malam Hashabah setelah kami menunaikan haji,
beliau mengutus Abdurrahman bin Abu Bakar untuk menemaniku (mengerjakan umrah).
Maka ia memboncengku dan berangkat menuju Tan'im, kemudian aku pun ihram untuk
Umrah sehingga Allah menyelesaikan Haji dan Umrah kami. Sedangkan saat itu tidak ada
hadyu (hewan kurban) dan tidak pula sedekah serta puasa. Dan Telah meceritakan kepada
kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada
kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami keluar bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertepatan dengan munculnya hilal Dzulhijjah, dan
kami tidak bermaksud lain, kecuali untuk menunaikan haji. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Siapa diantara kalian yang ingin ihram untuk umrah, maka silahkan."
Maka ia pun menuturkan hadits yang semisal dengan haditsnya Abdah. Dan Telah
meceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah
menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata;
"Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertepatan dengan munculnya
hilal Dzulhijjah. Di antara kami ada yang ihram untuk umrah dan ada pula yang umrah untuk
haji serta ada pula yang menggabungkan keduanya. Dan saya termasuk yang ihram untuk
umrah." la pun menyebutkan hadits, sebagaimana hadits keduanya. Dan ia menyebutkan;
Urwah berkatata; "Allah telah meng-qadla- haji dan umrahnya." Hisyam berkata; "Dalam hal
itu, tidak ada hadyu (hewan kurban), tidak pula puasa, dan juga tidaka ada sedekah."
2113. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Abui Aswad Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal dari Urwah dari
Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia berkata; "Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pada tahun haji waja', di antara kami ada yang ihram untuk umrah, ada yang
ihram untuk haji dan umrah sekaligus, dan ada pula yang ihram untuk haji. Sementara
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ihram untuk haji. Maka mereka yang ihram untuk
umrah boleh tahallul, sedangkan mereka yang ihram untuk haji atau yang menggabungkan
keduanya tidak boleh tahallul sampai hari Nahar tiba."
p
2114. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah - Amru berkata- Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari Aisyah
radliallahu 'anha, ia berkata; Kami pergi bersama-sama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
tiada lain niat kami selain haji. Setelah kami sampai dekat Sarif, tiba-tiba aku haid. Ketika
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam kemahku, didapatinya aku sedang
menangis. Lalu beliau bertanya: "Apakah kamu haid?" jawabku, "Benar ya Rasulullah." Beliau
bersabda: "Haid adalah hal yang lumrah bagi putera-puteri anak Adam. Karena itu,
kerjakanlah apa yang seharusnya dikerjakan oleh orang haji, kecuali thawaf di Baitullah
sehingga kamu mandi suci terlebih dahulu." Aisyah berkata; Kemudian beliau menyembelih
sapi untuk kurban para isteri-isterinya.
^ ^ *v **
IjA\£ .l£l\ JiSsj^LfrUb
yvjuy
\s\^Vj^o j-Wu]\ooj^
2115. Telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ubaidullah Abu Ayyub Al Ghailani Telah
menceritakan kepada kami Abu Amir Abdul Malik bin Amru Telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Abu Salamah Al Majisyun dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari
Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan tidak ada maksud lain kecuali untuk haji. Dan ketika sampai di Sarif, aku
mengalami haid, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku yang pada saat itu
aku sedang menangis. Maka beliau pun bertanya: "Apa yang menyebabkanmu menangis?"
aku menjawab, "Demi Allah, sekiranya aku tidak keluar (untuk haji) di tahun ini." Beliau
bertanya lagi, "Ada apa denganmu, sepertinya kamu sedang haid?" Aku menjawab, "Ya."
Beliau bersabda: "Ini adalah sesuatu yang telah ditetapkan Allah atas kaum wanita dari anak
keturunan Adam. Karena itu, lakukanlah sebagaimana apa yang biasanya dilakukan oleh
seorang yang haji, hanya saja kamu tidak boleh thawaf di Baitullah hingga suci kembali."
Aisyah berkata; Ketika sampai di Makkah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepada para sahabatnya: "Jadikanlah ihram kalian sebagai umrah." Maka orang-orang pun
melakukan ihram untuk umrah kecuali bagi mereka yang membawa hadyu (hewan kurban).
Yang termasuk membawa hadyu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar,
Umar dan mereka yang memiliki kendaraan. Maka saat istirahat, mereka pun membaca
talbiyah. Ketika hari Nahar tiba, aku pun suci dari haidku, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkanku untuk ikut berangkat. Lalu kami diberikan daging sapi, maka aku
pun bertanya, "Daging apa ini?" mereka menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyembelih hewan kurban berupa sapi untuk isteri-isterinya." Pada hari Hashabah, aku
berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang pulang dengan membawa pahala haji dan umrah,
sementara aku hanya membawa pahala haji." Akhirnya beliau memerintahkan Abdurrahman
bin Abu Bakar (untuk menemaniku umrah). Maka Abdurrahman kemudian pun
memboncengku di atas untanya. Saat itu, aku benar-masih teringat bahwa usiaku masih
sangat muda belia. Bahkan aku mengantuk higga wajahku tertunduk di atas unta hingga
kami sampai di Tan'im. Kemudian aku pun segera bertalbiyah (membulai ihram) untuk
umrah, sebagaimana yang telah dikerjakan para sahabat yang lain. Dan telah menceritakan
kepadaku Abu Ayyub Al Ghailani Telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan
kepada kami Hammad dari Abdurrahman dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia
berkata; Kami membaca talbiyah (memulai ihram) untuk haji. Dan ketika kami sampai di Sarif
aku mengalami haid. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alai wa Sallam menemuiku dan ketika
itu aku sedang mengangis. Maka ia pun menyebutkan hadits sebagaimana haditsnya Al
Majisyuna. Hanya di dalam haditsnya Hammad, tidak tercantum; "Yang membawa hadyu
adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar, Umar dan mereka yang memiliki
kendaraan. Kemudian mereka pun membaca Talbiyah saat mereka istirahat." Dan tidak juga
terdapat ungkapan Aisyah; "Dan saat itu, aku masih sangat muda belia. Aku mengantuk
hingga wajahtu terkelungkup di atas punggung kendaraan."
c*
2116. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Aus telah menceritakan kepadaku
pamanku Malik bin Anas, -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakan kepada kami Yahya bin
Yahya ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Abdurrahman bin Qasim dari
bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
melakukan haji Ifrad (mendahulukan haji dari umrah).
1^4 JV d^J jj
»
o
^ ^ <^S cue-^s (Jjbjlis Jli!\(Jj_^>-^ a!_^« <j J-*3
2117. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Sulaiman dari Aflah bin Humaid dari Al Qasim dari
Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di bulan-bulan haji untuk menunaikan Ibadah haji, melewati hari dan
malam-malam haji hingga kami singgah di Saraf. Kemudian beliau pun keluar menemui para
sahabatnya dan bersabda: "Siapa yang tidak membawa Hadyu (hewan kurban) dan ia suka
bila menjadikan (ihramnya) sebagai Umrah, maka hendaklah ia melakukannya. Sedangkan
siapa yang mempunyai hadyu (hewan kurban) maka janganlah ia melakukannya." Maka
sebagian sahabat pun ada yang melakukannya, dan sebagian yang lain ada juga yang tidak,
yakni mereka yang tidak membawa hadyu. Adapun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
maka beliau membawa hadyu, demikian juga beberapa sahabatnya yang kuat. Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemuiku (ke dalam kemahku), sementara
saat itu aku sedang menangis, maka beliau pun bertanya: "Apa yang menyebabkanmu
menangis?" Aku menjawab, "Aku telah mendengar ungkapan Anda dengan para sahabat,
maka aku pu mendengar ucapan umrah." Beliau bertanya lagi: "Ada apa denganmu?" Aku
menjawab, "(Sekatang) aku tidak shalat (karena sedang haidl)." Akhirnya beliau bersabda:
"Hal itu tidaklah merugikanmu, lakukanlah ibadah hajimu. Semoga Allah memberimu pahala
umrah. Kamu hanyalah anak ketururan Adam yang Allah telah tetapkan sebagaimana apa
yang ditetapkan pada kaum wanita." Lalu aku pun keluar untuk haji hingga kami singgah di
Mina. Kemudian aku bersuci dan melakukan thawaf di Baitullah, dan Rasulullah Shallahu
'Alaihi wa Sallam singgah di Al Muhashshab. Lalu beliau memanggil Abdurrahman bin Abu
Bakar dan bersabda: "Keluarlah bersama saudara perempuanmu dari Al Haram hingga ia
dapat melakukan ihram untuk umrah dan thawaf di Baitullah, sedangkan aku menunggu
kalian berdua di tempat ini." Akhirnya kami segera keluar, lalu aku berihram (untuk umrah)
dan melakukan thawaf di Baitullah serta Sa'i antara Shafa dan Marwa. Sesudah itu, kami
kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di tempat persinggahannya yakni di
malam hari. Lalu beliau bertanya: "Apakah kamu telah selesai (mengerjakan umrah)?" Aku
menjawab, "Ya." Akhirnya beliau mengungumkan kepada para sahabatnya untuk
melanjutkan perjalanan. Kemudian beliau melewati Baitulalh, maka beliau pun thawaf di
Ka'bah sebelum shalat Shubuh dan barulah beliau keluar menuju Madinah.
2118. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ayyub Telah menceritakan kepada kami
Abbad Al Muhallabi Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Al Qasim bin
Muhammad dari Ummul Mukminin Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; "Di antara kami ada
yang ihram untuk haji Ifrad (mendahulukan haji dari umrah), ada yang ihram untuk haji Qiran
(mengerjakan haji digabung dengan umrah sekaligus) dan ada pula yang ihram untuk haji
tamattu' (mendahulukan umrah dari pada haji)." Telah menceritakan kepada kami Abdu bin
Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ubaidullah bin Umar dari Al Qasim bin
Muhammad ia berkata; Aisyah datang untuk menunaikan haji.
i\i ^ \$\ 4\<s
Ui A>- j j cj JoJ\_> 1 Jl5i9 Xa^a {J* JoJ \ \ A9
2119. Dan Telah meceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id dari Amrah ia berkata, saya
mendengar Aisyah radliallahu 'anha berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pada lima hari yang tersisa dari bulan Dzul Qa'dah, dan kami
tidak bermaksud lain, kecuali untuk menunaikan haji. Setelah mendekati kota Makkah,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberintahkan: "Barangsiapa yang membawa
hadya (hewan kurban), maka setelah ia thawaf di Baitullah dan Sa'i antara Shafa dan Marwa,
ia boleh bertahallul." Aisyah berkata; Pada hari Nahr kami diberi daging sapi, maka aku pun
bertanya, "Daging apakah ini?" lalu dikatakanlah bahwa ini adalah daging sembelihan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk para isteri-isterinya. Yahya berkata; Saya
menuturkan hadits ini kepada Al Qasim bin Muhammad, maka ia pun berkata, "Kamu telah
mendapatkan hadits sebagaimana mestinya." Dan Telah meceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ia berkata,
saya mendengar Yahya bin Sa'id berkata, telah mengabarkan kepadaku Amrah bahwa ia
mendengar Aisyah radliallahu 'anha -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakannya kepada
kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Yahya dengan isnad ini
semisalnya.
cLo^I\ A j
2120 . Dan Telah meceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Ulayyah dari Ibnu Aun dari Ibrahim dari Al Aswad dari Ummul mukminin -
dalam riwayat lain- dan dari Al Qasim dari Ummul mukminin ia berkata; Saya berkata,
"Wahai Rasulullah, orang-orang menunaikan dua nusuk sementara saya hanya satu nusuk."
Beliau bersabda: "Jika kamu telah suci, maka keluarlah ke Tan'im dan berihramlah (untuk
umrah), kemudian temuilah kami di tempat ini dan ini -saya menduga bahwa beliau
mengatakan- esok hari, tetapi hendaklah sesuai dengan bagianmu -atau beliau berkata-
nafkahmu." Dan Telah meceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Adi dari Ibnu Aun dari Al Qasim dan Ibrahim ia berkata; -saya tidak dapat
membedakan hadits salah satu dari keduanya daripada yang lain- bahwa Ummul Mukminin
radliallahu 'anha berkata; "Wahai Rasulullah, orang-orang menunaikan dua nusuk,.." la pun
menyebutkan hadits.
clJli (s ^ j ly* dJlS <3^4 o pi
<^Lo- 1 ^ ^ cJlS (ji-Jla <6sJ« LJo -Xs 3 ^ ^ ^ g - j
>yA\^ y\iyjyjSi\iy
2121. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim -Zuhair
berkata- Telah menceritakan kepada kami -lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami
Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha ia berkata; Kami
pernah keluar bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak
maksud keculali untuk haji. Sesampainya di Makkah, kami melakukan thwaf di Baitullah,
kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan: "Siapa yang membawa
hadya (hewan kurban), maka ia boleh bertahallul." Maka orang-orang yang tidak membawa
hadya pun bertahallul, isteri-isteri beliau juga tida membawa hadya, maka mereka pun
bertahallul. Aisyah berkata; Tiba-tiba aku haid hingga aku tidak melakukan thawaf di
Baitullah. Pada malam Hashbah saya berkata, "Wahai Rasulullah, orang-orang pada pulang
dengan (membawa pahala) umrah dan haji, sementara aku pulang hanya (membawa pahala)
haji." Beliau bertanya: "Apakah kamu tidak melakukan thawaf di malam hari saat kita sampai
di Makkah?" Aisyah menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Berangkatlah bersama saudaramu
ke Tan'im, lalu berihramlah untuk umrah dan kita akan bertemu di tempat ini dan ini."
Shafiyah berkata, "Saya tidak menyangka, kecuali kalian menunggu aku suci dan selesai
melakukan thawaf, tetapi aku haid sehingga tidak mungkin aku thawaf." Beliau bersabda:
"AQRA HALQA (semoga Allah menjadikannya mandul tidak beranak) bukankah kamu telah
melaukan thawaf pada hari Nahr?" Shafiyyah menjawab, "Ya, benar." Beliau bersabda:
"Tidak mengapa, berangkatlah." Aisyah berkata; Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pun menjumpaiku saat beliau pergi dari Makkah sementara aku datang. Ishaq
berkata; Mutahabbithatun wa Mutahabbithun (berpaspasan di jalan). Dan Telah
meceritakanny6a kepada kami Suwaid bin Sa'id dari Ali bin Mushir dari Al A'masy dari
Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Kami keluar bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan kami bertalbiyah dengan tidak menyebutkan haji
dan umrah. Lalu ia pun menyebutkan hadits yang semakna dengan haditsnya Manshur.
6 j&la-?
2122. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhamamd bin Al
Mutsanna dan Ibnu Basysyar semuanya dari Ghundar - Ibnul Mutsanna berkata- Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Al Hakam dari Ali bin Husain d ari Dzakwan Maula Aisyah, dari Aisyah radliallahu 'anha,
bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang pada tanggal empat atau
lima Dzul Hijjah, lalu beliau menemui dengan marah-marah. Maka saya pun berkata, "Siapa
yang yang membuatmu marah ya Rasulullah, maka Allah akan memasukkannya ke dalam
neraka." Beliau bersabda: "Tidakkah kamu rasakan? Aku perintahkan manusia akan suatu
perkara, namun mereka enggan melakukannya." Al Hakan berkata; "Sepertinya mereka
enggan. Sekiranya saya melaksanakan sendiri perkara itu, niscaya aku tidak akan berbalik ke
belakang, tidak pula membawa hadya hingga aku membelinya lalu bertahallul sebagaimana
mereka bertahallul." Dan Telah meceritakannya kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Telah
menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam
ia mendengar Ali bin Husain dari Dzakwan dari Aisyah radliallahu 'anha, ia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam datang pada tanggal empat atau lima Dzul Hijjah. Yakni
sebagaimana hadits Ghundar, namun ia tidak menyebutkan keragu-raguan dari Al Hakam
yakni pada kalimat, "Yataraddadun."
jii \*\
2123. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami
Bahz Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Thawus dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia melakukan ihram untuk
Umrah. Setelah sampai ia belum sempat melaukan thawaf di Baitullah lalu haid, maka ia pun
mengerjakan manasik semuanya, dan ia juga telah ihram untuk haji. Pada hari Nafar
(keluarnya jama'ah haji dari Mina setelah mengerjakan manasik). Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda padanya: "Thawafmu telah cukup untuk haji dan sekaligus umrahmu."
Namun Aisyah enggan, akhirnya beliau menyuruhy Abdurrahman untuk menemaninya ke
Tan'im, sehingga Aisyah pun melakukan umrah setelah haji.
2124. Dan telah meceritakan kepadaku Hasan bin Ali Al Hulwani Telah menceritakan kepada
kami Zaid bin Hujab telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Nafi' telah menceritakan
kepadaku Abdullah bin Abu Najih dari Mujahid dari Aisyah radliallahu 'anha, bahwa ia haid di
Saraf dan suci kembali ketika berada di Arafah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pun bersabda padanya: "Thafmu antara Shafa dan Marwa telah mencukupi untuk haji dan
sekaligus umrahmu."
>
0^ Jyjjo^ 0-^5^ lA^\
, ^<^^ ( ^Jij^C^3'^^\^\'^jL>^-jiL) j ■**** ( k J^* mC ' Cr^tr^" ' <S ' cJl»^9 clJlS a)
2125. Dan Telah meceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi Telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Harits Telah menceritakan kepada kami Qurrah Telah menceritakan
kepada kami Abdul Hamid bin Jubair bin Syaibah Telah menceritakan kepada kami Shafiyyah
binti Syaibah ia berkata; Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apakah orang-orang akan pulang
dengan membawa dua pahala sementara kau pulang hanya membawa satu pahala?" Maka
beliau memerintahkan Abdurrahman bin Abu Bakar untuk pergi bersamanya ke Tan'im.
Aisyah berkata; Lalu Abdurrahman memboncengku di belakangnya di atas unta miliknya.
Kuangkat tudung kepalaku dan menyingkapnya dari leherku, lalu Abdurrahman menepuk
kakiku dengan cambuk, maka aku pun bertanya, "Apakah kamu melihat seseorang?"
kemudian aku pun berihram untuk Umrah, lalu kembali hingga kami sampai kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang berada di Hashbah.
2126. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru telah mengabarkan kepadanya
Amru bin Aus telah mengabarkan kepadaku Abdurrahman bin Abu Bakr bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya untuk membonceng Aisyah dan
menemaninya umrah dari Tan'im.
y ^ J,
i#S« ^yii^is^l^iisj^
^j\jlx- J^-^y»\ Xjb { yis\j> js 6 J>- \ oJLUloo J^S”" jj
/uis jU3ls^\^s>^dliti
^J^4ii\J^ii\^gddldU^ dodddi^^fe\ddi\^i Joji\
2127. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh
semuanya dari Laits bin Sa'id - Outaibah berkata- Telah menceritakan kepada kami Laits dari
Abu Zubair dari Jabir radliallahu 'anhu, bahwa ia berkata; Kami pernah memulai ihram
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada haji ifrad, sedangkan Aisyah memulai
Umrah. Ketika kami berada di Sarif Aisyah haid, maka setelah kami tiba, kami melakukan
thawaf di Ka'bah dan sa'i antara Shafa dan Marwah. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan orang-orang di atantara kami yang tidak memiliki hadyu (hewan
kurban) agar bertahallul. Kami tanyakan, "Tahallul apa?" beliau menjawab: "Tahallul secara
keseluruhan." Jabir berkata; Maka kamipun menggauli isteri-isteri kami, memakai
wewangian dan mengenakan pakaian, sedangkan jarak antara kami dengan (hari) Arafah
hanya empat malam saja. Kemudian di hari tarwiyah kami mulai berihram lagi. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemui 'Aisyah dan beliau mendapatinya sedang
menangis, lalu beliaupun menanyainya: "Kenapa kamu menangis?" Aisyah menjawab,
"Karena aku sedang haid padahal orang-orang telah bertahallul, sedang aku belum
bertahallul dan belum melaksanakan thawaf padahal mereka sekarang telah pergi untuk
melaksanakan haji." Beliau bersabda: "Sesungguhnya perkara ini telah ditetapkan oleh Allah
atas kaum wanita dari keturunan bani Adam. Oleh karena itu segera mandilah kamu,
kemudian berihramlah untuk melaksanakan haji." Aisyah kemudian melaksanakannya, lalu ia
jalani wukuf dan berhenti pada tempat yang telah ditentukan. Setelah suci, maka Aisyah
thawaf di Ka'bah dan Sa'i antara Shafa dan Marwah. Kemudian beliau bersabda: "Kamu telah
bertahallul dari hajimu dan juga umrahmu sekaligus." Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah,
tapi aku merasa belum melakukan thawaf di Baitullah, sampai aku melaksanakan haji."
Beliau bersabda: "Wahai Abdurrahman, bawalah dia dan umrahkanlah ia dari tan'im." Dan
saat itu adalah malam hashbah (yakni malam keluarnya para jama'ah haji dari Mekkah
setelah hari tasyriq). Dan telah meceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Abdu bin
Hamid -Ibnu Hatim berkata- Telah menceritakan kepada kami -sementara Abdu
mengatakan- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir
bin Abdullah radliallahu 'anhuma berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui 'Aisyah
dan beliau mendapatinya sedang menangis. Lalu ia menyebutkan seperti hadits Al Laits
sampai akhir, dan sebelumnya ia tidak menyebutkan dari hadits Al Laits. Dan Telah
meceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i Telah menceritakan kepada kami Mu'adz
bin Hisyam telah menceritakan kepadaku bapakku dari Mathar dari Abu Az Zubair dari Jabir
bin Abdillah bahwa pada saat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan haji, Aisyah
berihram untuk umrah. Lalu ia menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits Al Laits,
dan dalam hadits itu ia menambahkan; Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah
seorang lelaki yang suka mempermudah, jika ia (Aisyah) ingin melaksanakan sesuatu maka
beliaupun akan mengabulkan keinginannya. Maka beliau menyuruh Abdurrahman bin Abi
Bakar untuk mengantarnya sehingga ia berihram untuk umrah dari Tan'im. Mathar berkata:
Abu Az Zubair berkata; Apabila Aisyah melaksanakan haji, maka ia akan melakukan
sebagaimana yang dilakukannya ketika masih bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
2128. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus Telah menceritakan kepada kami
Zuhair Telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir radliallahu 'anhu -dalam
riwayat lain- Dan Telah meceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga darinya- telah
mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir radliallahu 'anhu, ia
berkata; Kami pergi haji dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama-sama
dengan kaum wanita dan anak-anak. Setelah sampai di Makkah, kami thawaf di Baitullah,
Sa'i antara Shafa dan Marwah. Sesudah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepada kami: "Siapa yang tidak membawa hadya (hewan kurban), dia boleh bertahallul."
Lalu kami bertanya, "Tahallul yang bagaimana wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Kalian
sudah halal berbuat segalanya seperti sebelum ihram." Jabir berkata; Maka kami pun
menggauli isteri-isteri kami, memakai pakaian biasa (bukan pakaian ihram), dan memakai
minyak harum. Ketika hari tarwiyah (tanggal delapan Hijriyah) tiba, barulah kami ihram
untuk haji, tetapi kami tidak sa'i antara Shafa dan Marwah memadakan saja Sa'i yang
pertama. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami setiap tujuh
orang bersama-sama menyembelih seekor Badanah (unta atau sapi yang gemuk) untuk
kurban.
2129. Dan telah meceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair dari Jabir bin
Abdullah radliallahu 'anhuma, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan
kami setelah tahallul untuk berihram ketika berangkat menuju Mina. Maka kami pun
berihram dari Abthah.
2130. Dan telah meceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakan kepada kami
Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia
mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tidak melakukan thawaf antara shafa dan Marwah kecuali thawaf sekali saja. Dalam
haditsnya Muhammad bin Bakr, ia menambahkan: "Thawafnya yang pertama."
jO'J'i'. >*i&a j -siS^ j
2131. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepadaku 'Atha' ia berkata,
saya mendengar Jabir bin Abdullah radliallahu ’anhuma berkata di tengah-tengah manusia
yang aku juga bersama mereka, "Kami berrtalbiyah bersama para sahabat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam hanya untuk haji semata." Ahta' berkata; Jabir berkata; "Setelah berlalu
empat hari dari bulan Dzulhijjah, beliau memerintahkan kami untuk bertahallul." Atha'
berkata; Setelah tahallul, mereka pun menggauli isteri-isteri mereka, dan hal itu tidaklah
diharuskan bagi mereka, akan tetapi beliau hanya mengahalalkannya. (Jabir berkata), kami
berkata, "Ketika jarak antara kami dan Arafah tinggal lima, beliau memerintahkan kami
untuk mendatangi isteri-isteri kami (bercumbu dan berjima 1 ), maka kami pun mendatangi
Arafah sementara zakar-zakar kami mengeluarkan mani." Jabir memberi isyarat dengan
tangannya, dan sepertinya aku melihat ia sambil menggerak-gerakkan tangannya. Jabir
melanjutkan; Lalu berdirilah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di tengah-tengah kami dan
bersabda: "Kalian telah mengetahui, bahwa aku adalah orang yang paling bertakwa, paling
jujur dan paling baik di antara kalian, kalaulah bukan karena hadya (hewan kurbanku),
niscaya aku akan bertahallul sebagaimana kalian bertahallul. Sekiranya aku menerima
perkara ini, tidaklah aku kembali dengan membawa hadya. Karena itu bertahallull-lah
kalian." Maka kami pun bertahallul, kami mendengar dan taat. Atha' berkata; Jarir berkata;
Ketika Ali kembali dari Sa'i, beliau pun bertanya: "Dengan bacaan apa kamu bertalbiyah
(memulai ihram)?" Ali menjawab, "Yaitu sebagaimana bacaan talbiyah Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu, berkurban dan
tinggallah di tanah haram." Maka Ali pun menyembelih hewan kurban untuk beliau. Suraqah
bin Malik berkata bin Ju'tsum bertanya, "Wahai Rauslullah, apakah hanya untuk tahun ini,
ataukah untuk selamanya?" Beliau menjawab: "Bahkan untuk selamanya."
2132. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepadaku bapakku
Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Atha' dari Jabir bin
Abdullah radliallahu 'anhuma, ia berkata; Kami memulai ihram untuk haji bersama-sama
dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. ketika kami sampai di Makkah, beliau
memerintahkan kami untuk bertahallul, dan menjadikannya sebagai umrah. Namun, hal itu
terasa berat bagi kami, dan dada ini terasa sesak untuk menerimanya. Kemudian hal itu
sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kami tidak tahu siapakah yang
menyampaikan peristiwa itu, apakah wahyu dari langit, ataukah seseorang yang
menyampaikan kepadanya, beliau pun bersabda: "Wahai sekalian manusia, ber-tahallul-lah
kalian, kalau bukan karena hadyu (hewan kurban) yang ada padaku, niscaya akau aku
lakukan sebagaimana apa yang kalian lakukan." Maka kami pun bertahallul, hingga kami
dapat menggauli isteri-isteri kami, dan melakukan apa yang biasanya dilakukan oleh seorang
yang tidak ihram hingga hari tarwiyah datang. Dan kami pun menjadikan Makkah di belakang
(berjalan menuju Mina) dan kami ihram untuk haji.
9 } i'?*/
' > ..
3\s^\\^isy^\^Su ^\ \\ i jj&zyh\
\ d\
2133 . Dan Telah meceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami
Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Musa bin Nafi' ia berkata; Saya mendatangi
Makkah untuk melakukan haji Tamattu' empat hari sebelum hari Tarwiyah. Kemudian orang-
orang pun berkata, "Kalau begitu, maka hajimu sekarang menjadi Makkiyah." Maka aku pun
menemui Atha' bin Abu Rabah dan meminta fatwa kepadanya, kemudian Atha' berkata;
Telah menceritakan kepadaku Jabir bin Abdullah Al Anshari radliallahu ’anhuma, bahwa ia
pernah haji bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun,
dimana beliau membawa hadya (hewan kurban). Mereka ihram dengan niat mengerjakan
haji ifrad. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tahallul (berhentilah) kamu
ihram, sesudah itu thawaflah di Baitullah, Sa'i di Shafa dan dan Marwah dan cukurlah
rambutmu. Sementara ini, kamu boleh tahallul hingga tiba hari Tarwiyah (tanggal delapan
Dzulhijjah). Bila hari Tarwiyah tiba, ihramlah kembali untuk mengerjakan haji. Sedangkan apa
yang telah kamu kerjakan sebelumnya menjadi Mut'ah (umrah atau haji Tamattu')." Mereka
bertanya, "Bagaimana cara kami menjadikannya umrah sedangkan kami sedangkan kami
telah meniatkannya haji?" beliau menjawab: "Lakukanlah apa yang kuperintahkan.
Seandainya aku tidak membawa hewan kurban, akan kulakukan apa yang telah
kuperintahkan kepada kalian itu. Tetapi, yang demikian tidak halal bagiku sebelum hewan
kurban sebelum hewan kurban yang kubawa sampai pada tempatnya." Akhirnya mereka pun
melakukan apa yang diperintahkan beliau.
2134. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Ma'mar bin Rabi'i Al Qaisi Telah
menceritakan kepada kami Abu Hisyam Al Mughirah bin Salamah Al Makhzumi dari Abu
Awanah dari Abu Bisyr dari Atha' bin Abu Rabah dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma,
ia berkata; Kami datang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan
ihram untuk haji. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami
untuk menjadikannya umrah dan bertahallul. Sementara beliau sendiri membawa hadyu
(hewan kurban), sehingga beliau tidak dapat menjadikannya sebagai umrah.
Bab: Menyambung haji dengan umrah (S
i <sjioT
**S s ' s \ j, /
2135. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar -Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Qatadah
menceritakan dari Abu Nadlrah ia berkata; Ibnu Abbas memerintahkan untuk berhaji dengan
tamattu' sedang Ibnu Zubair melarangnya. Lalu aku menyebutkan hal itu kepada Jabir bin
Abdillah, dan iapun berkata; Perbincangan ini berkisar antara aku. Dulu kami melaksanakan
haji tamattu' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan ketika Umar berdiri, ia
berkata, "Sesungguhnya Allah telah menghalalkan bagi Rasul-Nya apa yang dikehendaki-Nya,
dan sesungguhnya Al Qur'an telah diturunkan maka; 'Sempurnakanlah haji dan umrah untuk
Allah semata.' sebagaimana yang telah Allah perintahkan kepada kalian, dan langsungkanlah
pernikahan wanita ini, sebab sekali-kali tidaklah didatangkan kepadaku seorang lelaki yang
menikahi seorang wanita untuk jangka waktu tertentu (nikah mut'ah) kecuali pasti aku akan
merajamnya dengan batu." Dan telah meceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb Telah
menceritakan kepada kami 'Affan Telah menceritakan kepada kami Hammam Telah
menceritakan kepada kami Oatadah dengan isnad ini, dan ia menyebutkan di dalam hadits;
"Oleh sebab itu pisahkanlah haji kalian dari umrah kalian, karena yang demikian itu akan
membuat haji dan umrah kalian lebih sempurna."
2136. Dan Telah meceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Rabi' dan Outaibah
semuanya dari Hammad - Khalaf berkata- Telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Zaid dari Ayyub ia berkata, saya mendengar Mujahid menceritakan dari Jabir bin Abdullah
radliallahu 'anhuma, ia berkata; Kami datang bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Dan saat itu, kami melakukan ihram untuk haji, kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menjadikannya umrah.
Bab: Hajinya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
o! U > -I^ JJL*3 aJZo ^jljB
<£j&\
ji. j-j* j ^ ^/L:
3ls^1 J
j'jr Agr./».A]\ <J
J J? (JZ»-a iiU3 (Jd»-* ^jX- ijl]3 ( Jjja
j&j*: ,j^
i^d43\l^\3 4 \J£\Lj&&h\^/j
%\^^\^% jUlil iHj3 (ci^j^\ ‘>i
5^ <31^ ^r.' Ji jA»- \ 4ii\ Ji(i^£^ ^]\<j \^jL> 5^"
4 43^3*4^ y&\ j^inii d4^’\ ^1 j J3~ £'} H4jl 1 li u_>
\^j^k^j^\4\ip r y.4 % £ ^ jAy^ykA\
i3\ ,^liiS yJA&Z&'j j^Ii Jlil^^ ( ^==»L ? o^cr^S
<^-»4^ ^c- _3 -X^ \ Jo*^3^ ''id^G^® »4-®>*^ C-A^-S Jl3_^< (j b^>-\j <*joL4> \
j. i^j^ii^wi ^t»cj&?\j
<-^^^3^<-^3 V <i-5J^><i-3J^3^ l^^-^- 5 t— >_^0 \ 3^1*>-t&li.Cj^ i LL>3
^^J\*^l\ (3“l { ^'&\j» ^\Jm j^ZSsS&\
i j[^ZLb[^\j^i jZJdS\?\JL? c \
dS\^\J ^^ ijSSs
j51^\ji\oUl^ _^j^.1 ( ^==^^ui]\ jaw ^>^yiLiI\jj^^
’L, •» >'"t» $>£✓ ,<Otf >4» , z' - *'\'.t>\ y <>'* u\* * ''* i > .’li
p-==^^ >ASj(_5j l/ * A J^ 0r _j-li <>&_*> ^>Vs
jii^liii \ Jlio Joli^Ui^S jy^ji\^lif^l^^Vilo\ .jUyU
>^\ ju\
A^L£-4&\ ^3S LLlj La^ai^j ^yl^O
J ^ialj l3-^ (31 J<J-3»-^ J jptS J-4 *aJ\ ^4- J
^ >^'<3^
fc&ty
i jij>\
i j^»^\
3jSi 9 li^ jl^^^ij^Aj ^
2137. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
semuanya dari Hatim ia berkata, - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Hatim
bin Isma'il Al Madani dari Ja'far bin Muhammad dari bapaknya ia berkata; Kami datang ke
rumah Jabir bin Abdullah, lalu ia menanyai kami satu persatu, siapa nama kami masing-
masing. Sampai giliranku, kusebutkan namaku Muhammad bin Ali bin Husain. Lalu dibukanya
kancing bajuku yang atas dan yang bawah. Kemudian diletakkannya telapak tangannya
antara kedua susuku. Ketika itu, aku masih muda belia. Lalu dia berkata, "Selamat datang
wahai anak saudaraku, tanyakanlah apa yang hendak kamu tanyakan." Maka aku pun
bertanya kepadanya. Dia telah buta. Ketika waktu shalat tiba, dia berdiri di atas sehelai
sajadah yang selalu dibawanya. Tiap kali sajadah itu diletakkannya ke bahunya, pinggirnya
selalu lekat padanya karena kecilnya sajadah itu. Aku bertanya kepadanya, "Terangkanlah
kepadaku bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan ibadah haji." Lalu ia
bicara dengan isyarat tangannya sambil memegang sembilan anak jarinya. Katanya;
Sembilan tahun lamanya beliau menetap di Madinah, namun beliau belum haji. Kemudian
beliau memberitahukan bahwa tahun kesepuluh beliau akan naik haji. Karena itu,
berbondong-bondonglah orang datang ke Madinah, hendak ikut bersama-sama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk beramal seperti amalan beliau. Lalu kami berangkat
bersama-sama dengan beliau. Ketika sampai di Dzulhulaifah, Asma' binti Humais melahirkan
puteranya, Muhammad bin Abu Bakar. Dia menyuruh untuk menanyakan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam apa yang harus dilakukannya (karena melahirkan itu). Maka
beliau pun bersabda: "Mandi dan pakai kain pembalutmu. Kemudian pakai pakaian ihrammu
kembali." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat dua raka'at di masjid Dzulhulaifah,
kemudian beliau naiki untanya yang bernama Qashwa. Setelah sampai di Baida', kulihat
sekelilingku, alangkah banyaknya orang yang mengiringi beliau, yang berkendaraan dan yang
berjalan kaki, di kanan-kiri dan di belakang beliau. Ketika itu turun Al Qur'an (wahyu),
dimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerti maksudnya, yaitu sebagaimana
petunjuk amal yang harus kami amalkan. Lalu beliau teriakan bacaan talbiyah: "LABBAIKA
ALLAHUMMA LABBAIKA LABBAIKA LAA SYARIIKA LAKA LABBAIKA INNALHAMDA WAN
NI'MATA LAKA WALMULKU LAA SYARIIKA LAKA (Aku patuhi perintah-Mu ya Allah, aku
patuhi, aku patuhi. Tiada sekutu bagi-Mu, aku patuhi perintah-Mu; sesungguhnya puji dan
nikmat adalah milik-Mu, begitu pula kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu, aku patuhi perintah-
Mu)." Maka talbiyah pula orang banyak seperti talbiyah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak melarang mereka membacanya, bahkan
senantiasa membaca terus-menerus. Niat kami hanya untuk mengerjakan haji, dan kami
belum mengenal umrah. Setelah sampai di Baitullah, beliau cium salah satu sudutnya (hajar
Aswad), kemudian beliau thawaf, lari-lari kecil tiga kali dan berjalan biasa empat kali.
Kemudian beliau terus menuju ke Maqam. Ibrahim 'Alais Salam, lalu beliau baca ayat:
"Jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat shalat..." (Al Baqarah: 125). Lalu
ditempatkannya maqam itu diantaranya dengan Baitullah. Sementara itu ayahku berkata
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca dalam shalatnya: "QUL HUWALLAHU
AHADL..." (Al Ikhlas: 1-4). Dan: "QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN.." (Al Kafirun: 1-6). Kemudian
beliau kembali ke sudut Bait (hajar Aswad) lalu diciumnya pula. Kemudian melalui pintu,
beliau pergi ke Shafa. Setelah dekat ke bukit Shafa beliau membaca ayat: "Sesungguhnya Sa'i
antara Shafa dan Marwah termasuk lambang-lambang kebesaran Agama Allah..." (Al
Baqarah: 1589). Kemudian mulailah dia melaksanakan perintah Allah. Maka dinaikinya bukit
shafa. Setelah kelihatan Baitullah, lalu beliau menghadap ke kiblat seraya mentauhidkan
Allah dan mengagungkan-Nya. Dan beliau membaca: "LAA ILAAHA ILAALLAH WAHDAHU LAA
SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI'I N QADIIR
LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU ANJAZA WA'DAHU WANASHARA 'ABDAHU WAHAZAMAL
AHZABA WAHDAH (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah satu-satu-Nya, tiada
sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah kerajaan dan segala puji, sedangkan Dia Maha Kuasa atas
segala-galanya. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah satu-satu-Nya, Yang Maha
Menepati janji-Nya dan menolong hamba-hamaba-Nya dan menghancurkan musuh-musuh-
Nya sendiri-Nya)." Kemudian beliau berdo'a. Ucapakan tahlil itu diulanginya sampai tiga kali.
Kemudian beliau turun di Marwa. Ketika sampai di lembah, beliau berlari-lari kecil. Dan
sesudah itu, beliau menuju bukit Marwa sambil berjalan kembali, setelah sampai di bukit
Marwa, beliau berbuat apa yang diperbuatnya di bukit Shafa. Tatkala beliau mengakhiri sa'i-
nya di bukit Marwa, beliau berujar: "Kalau aku belum lakukan apa yang telah kuperbuat,
niscaya aku tidak membawa hadya dan menjadikannya umrah." Lalu Suraqah bin Malik bin
Ju'tsyum, "Ya, Rasulullah! Apakah untuk tahun ini saja ataukah untuk selama-lamanya?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memperpanjangkan jari-jari tangannya yang lain
seraya bersabda: "Memasukkan umrah ke dalam haji. Memasukkan umrah ke dalam haji,
tidak! Bahkan untuk selama-lamanya." Sementara itu Ali datang dari Yaman membawa
hewan kurban Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. didapatinya Fathimah termasuk orang yang
tahallul; dia mengenakan pakaian bercelup dan bercelak mata. Ali melarangnya berbuat
demikian. Fathimah menjawab, "Ayahku sendiri yang menyuruhku berbuat begini." Ali
berkata; Maka aku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta
fatwa terhadap perbuatan Fathimah tersebut. Kujelaskan kepada beliau bahwa aku
mencegahnya berbuat demikian. Beliau pun bersabda: "Fathimah benar." Kemudian beliau
bertanya: "Apa yang kamu baca ketika hendak menunaikan haji?" Ali berkata; Aku
menjawab: "Ya Allah, aku aku niat menunaikan ibadah haji seperti yang dicontohkan oleh
Rasul Engkau." Kemudian Ali bertanya, "Tetapi aku membawa hwankurban, bagaimana itu?"
Beliau menjawab: "Kamu jangan tahallul." Ja'far berkata; Jumlah hadya yang dibawa Ali dari
Yaman dan yang dibawa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ada seratus ekor. Para jama'ah
telah tahallul dan bercukur semuanya, melainkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
orang-orang yang membawa hadya beserta beliau. Ketika hari Tarwiyah (delapan Dzulhijjah)
tiba, mereka berangkat menuju Mina untuk melakukan ibadah haji. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menunggang kendaraannya. Di sana beliau shalat Zhuhur, 'Ashar, Maghrib,
Isya dan Shubuh. Kemudian beliau menanti sebentar hingga terbit matahari; sementara itu
beliau menyuruh orang lebih dahulu ke Namirah untuk mendirikan kemah di sana.
Sedangkan Orang Ouraisy mengira bahwa beliau tentu akan berhenti di Masy'aril Flaram
(sebuah bukit di Muzdalifah) sebagaimana biasanya orang-orang jahililiyah. Tetapi ternyata
beliau terus saja menuju Arafah. Sampai ke Namirah, didapatinya tenda-tenda telah
didirikan orang. Lalu beliau berhenti untuk istirahat di situ. Ketika matahari telah condong,
beliau menaiki untanya meneruskan. Sampai di tengah-tengah lebah beliau berpidato:
"Sesungguhnya menumpahkan darah, merampas harta sesamamu adalah haram
sebagaimana haramnya berperang pada hari ini, pada bulan ini, dan di negeri ini. Ketahuilah,
semua yang berbau Jahiliyah telah dihapuskan di bawah undang-undangku, termasuk
tebusan darah masa jahilijyah. Tebusan darah yang pertama-tama kuhapuskan adalah darah
Ibnu Rabi'ah bin Harits yang disusukan oleh Bani Sa'ad, lalu ia dibunuh oleh Huzail. Begitu
pula telah kuhapuskan riba jahiliyah; yang mula-mula kuhapuskan ialah riba yang ditetapkan
Abbas bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya riba itu kuhapuskan semuanya. Kemudian jangalah
dirimu terhadap wanita. Kamu boleh mengambil mereka sebagai amanah Allah, dan mereka
halal bagimu dengan mematuhi peraturan-peraturan Allah. Setelah itu, kamu punya hak atas
mereka, yaitu supaya mereka tidak membolehkan orang lain menduduki tikarmu. Jika
mereka melanggar, pukullah mereka dengan cara yang tidak membahayakan. Sebaliknya
mereka punya hak atasmu. Yaitu nafkah dan pakaian yang pantas. Kuwariskan kepadamu
sekalian suatu pedoman hidup, yang jika kalian berpegang teguh kepadanya yaitu Al Our'an.
Kalian semua akan ditanya mengenai diriku, lalu bagaimana nanti jawab kalian?" mereka
menjawab: "Kami bersaksi bahwa Anda benar-benar telah menyampaikan risalah. Anda
telah menunaikan tugas dan telah memberi nasehat kepada kami." Kemudian beliau
bersabda sambil mengangkat jari telunjuknya ke atas langit dan menunjuk kepada orang
banyak: "Ya, Allah saksikanlah. Ya Allah saksikanlah, ya Allah saksikanlah." Sesudah itu,
beliau adzan kemudian qamat, lalu shalat Zhuhur. Lalu qamat lagi dan shalat Ashar tanpa
shalat sunnah antara keduanya. Setelah itu, beliau meneruskan perjalanan menuju tempat
wukuf. Sampai di sana, dihentikannya unta Oashwa di tempat berbatu-batu dan orang-orang
yang berjalan kaki berada di hadapannya. Beliau menghadap ke kiblat, dan senantiasa wukuf
sampai matahari terbenam dan mega merah hilang. Kemudian beliau teruskan pula
perjalanan dengan membonceng Usamah di belakangnya, sedang beliau sendiri memegang
kendali. Beliau tarik tali kekang Unta Oashwa, hingga kepalanya hampir menyentuh bantal
pelana. Beliau bersabda dengan isyarat tangannya: "Saudara-saudara, tenanglah,
tenanglah." Setiap beliau sampai di bukit, beliau dikendorkannya tali unta sedikit, untuk
memudahkannya mendaki. Sampai di Muzdalifah beliau shalat Maghrib dan Isya'dengan
satu kali adzan dan dua qamat tanpa shalat sunnah antara keduanya. Kemudian beliau tidur
hingga terbit fajar. Setelah tiba waktu Shubuh, beliau shalat Shubuh dengan satu Adzan dan
satu qamat. Kemudian beliau tunggangi pula unta Qaswa meneruskan perjalanan sampai ke
Masy'aril Haram. Sampai di sana beliau menghadap ke kiblat, berdo'a, takbir, tahlil dan
membaca kaliamat tauhid. Beliau wukuf di sana hingga langit kekuning-kuningan dan
berangkat sebelum matahari terbit sambil membonceng Fadlal bin Abbas. Fadlal adalah
seorang laki-laki berambut indah dan berwajah putih. Ketika beliau berangkat, berangkat
pulalah orang-orang besertanya. Fadlal menengok pada mereka, lalu mukanya ditutup oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tangannya. Tetapi Fadlal menoleh ke arah lain
untuk melihat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menutup pula mukanya dengan tangan
lain, sehingga Fadlala mengarahkan pandangannya ke tempat lain. Sampai di tengah lembah
Muhassir, dipercepatnya untanya melalui jalan tengah yang langsung menembus ke
Jumratul Kubra. Sampai di Jumrah yang dekat dengan sebatang pohon, beliau melempar
dengan tujuh buah batu kerikil sambil membaca takbir pada setiap lemparan. Kemudian
beliau terus ke tempat penyembelihan kurban. Di sana beliau menyembelih enam puluh tiga
hewan kurban dengan tangannya dan sisanya diserahkannya kepada Ali untuk
menyembelihnya, yaitu hewan kurban bersama-sama dengan anggota jama'ah yang lain.
Kemudian beliau suruh ambil dari setiap hewan kurban itu sepotong kecil, lalu disuruhnya
masak dan kemudian beliau makan dagingnya serta beliau minum kuahnya. Sesudah itu,
beliau naiki kendaraan beliau menuju ke Baitullah untuk tawaf. Beliau shalat Zhuhur di
Makkah. Sesudah itu, beliau datangi Bani Abdul Muthalib yang sedang menimba sumur
zamzam. Beliau bersabda kepada mereka: "Wahai Bani Abdul Muthalib, berilah kami minum.
Kalaulah orang banyak tidak akan salah tangkap, tentu akan kutolong kamu menimba
bersama-sama." Lalu mereka timbakan seember, dan beliau pun minum daripadanya. Dan
Telah meceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan kepada
kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Muhammad telah menceritakan
kepadaku bapakku ia berkata; Saya mendatangi Jabir bin Abdullah dan bertanya kepadanya
tentang haji Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. lalu ia pun menyebutkan hadits yang
serupa dengan haditsnya Hatim bin Isma'il, dan ia menambahkan di dalamnya; Dulu orang-
orang disuruh oleh Abu Sayyarah untuk menaiki Himar telanjang. Dan ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melewati Muzdalifah di Masy'aril Haram, orang-orang Quraisy
tidak ragu sedikit pun bahwa beliau akan berhenti di situ dan akan menjadi tempat
persinggahannya nanti. Namun beliau melewatinya dan tidak singgah hingga beliau sampai
di Arafah dan singgah di sana.
Bab: Arafah semuanya adalah tempat wukuf (<_is
2138. Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh bin Ghiyats Telah menceritakan
kepada kami bapakku dari Ja'far telah menceritakan kepadaku bapakku dari Jabir ia
menceritakan dalam haditsnya; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku
menyembelih hewan kurban di sini, dan Mina seluruhnya adalah tempat menyembelih.
Karena itu, sembelihlah kurbanmu di tempat kendaraanmu berhenti. Dan wukuf di Arafah,
maka Arafah seluruhnya adalah tempat wukuf. Dan aku wukuf pula di Muzdalifah, maka
Muzdalifah seluruhnya adalah tempat wukuf."
» , t» .4 ' > * <* y , ' > > \".C\ ' s ^ » l l-r.% £ , <-
2139. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin Adam Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ja'far bin Muhammad dari
bapaknya dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, bahwa ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sampai di Makkah, beliau mendatangi hajar Aswad dan menciumnya,
kemudian beliau berjalan ke sebelah kanannya. Beliau berlari-lari kecil tiga kali, dan berjalan
biasa empat kali."
Bab: Penjelasan tentang wukuf dan firman Allah "Kemudian bertolaklah kamu dari tempat
bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) " jS j<Jj j5
o-U\)
i ya^Ju ^Jr t_iuU3 cJ (J £) ^ 1 jX-4li \ *)/ \i l>- Lili 43^0
2140. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, ia
berkata; Kaum quraisy dan orang-orang mengikuti ajarannya, mereka melakukan wuquf di
Muzdalifah, dan mereka menamakannya Al Hums. Adapun seluruh kabilah Arab, mereka
semua melakukan wuquf di Arafah, dan ketika agama Islam datang, Allah 'azza wajalla
menyuruh NabiNya untuk mendatangi arafah dan melakukan wuquf padanya, lalu keluar
darinya dengan segera. Dan itulah yang ditunjukkan firman 'azza wajalla; "Kemudian
bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) ...".
5
9 y
< 7^</ p 'li^J'*£ - -5
2141. Dan Telah meceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya ia berkata; Orang-orang
Arab zaman dahulu thawaf di Baitullah dalam keadaan telanjang bulat, kecuali Al Hums. Al
Hums ialah orang-orang Ouraisy dan turunannya. Orang-orang Arab itu thawaf dalam
keadaan telanjang, kecuali apabila mereka diberi pakaian oleh orang Ouraisy, yang laki-laki
memberi pakaian kepada yang laki-laki dan perempuan kepada perempuan. Orang-orang
Ouraisy tidak berangkat dari Muzdalifah, tetapi orang banyak semuanya pergi ke 'Arafah.
Hisyam berkata; telah menceritakan kepadaku bapakku, dari Aisyah radliallahu 'anha, ia
berkata; Al Hums adalah orang-orang Ouraisy yang menyebabkan Allah menurunkan ayat
pada mereka, "Kemudian berangkatlah kamu dari tempat berangkatnya orang banyak..." (Al
Baqarah: 199). Aisyah berkata; Orang banyak berangkat dari Arafah, sedangkan mereka (Al
Hums) berangkat dari Muzdalifah. Kata mereka, "Kami tidak akan berangkat melainkan dari
tanah haram." Maka ketika ayat di atas turun, mereka sama-sama pergi ke Arafah.
' t Y\ 'w s \ > » t *' i \ ' > \ > * ' > ' /a * ' *
2142. Dan Telah meceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid
semuanya dari Ibnu Uyainah - Amru berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari Amru ia mendengar Muhammad bin Jubair bin Muth'im menceritakan dari
bapaknya Jubair bin Muth'im, ia berkata; Unta milikku hilang, maka aku pun pergi untuk
mencarinya pada hari Arafah. Kemudian aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sedang wukuf di Arafah bersama orang-orang, maka saya pun berkata, "Demi Allah, mereka
ini benar-benar dari kalangan Al Hums. Kenapa mereka ada di sini, padahal orang-orang
Ouraisy termasuk golongan Al Hums."
Bab: Mencabut ketentuan tahallul dengan perintah untuk menyempurnakan haji dan
umrah
> Tl> [i s >
j «^4^ W 3 Vs \X^JL»^ ci 44W SiS 3^ \
4\gjJZj&2 jjo£&&\ J4^\sj\j, >J*\f\\S
V^k V54£i1 Vl£r^;JL,Vli\L^L>3ViS ^ crv^>H\^1 cL^-1 U
■ *-,,> y C
4 j'- **.l ♦*.
d ^O^LuJJ J
2143. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab dari
Abu Musa ia berkata; Saya datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pada
saat itu beliau berada di Bathha'. Maka beliau pun bertanya kepadaku: "Apakah kamu telah
menunaikan haji?" saya menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Dengan bacaan apa kamu
berihlal (memulai ihram)?" saya menjawab, "LABBAIKA (Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu)
yakni sebagaimana Ihlal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." beliau bersabda: "Bagus, kalau
begitu, lakukanlah thawaf di Baitullah, dan antara Shafa dan Marwa, kemudian kamu
bertahallul." Abu Musa berkata; "Maka aku pun melakukan thawaf di Baitullah, dan Sa'i
antara Shafa dan Marwa. Kemudian aku mendatangi seorang wanita dari Bani Qais, lalu dia
mengeramasi rambutku. Setelah itu, aku berihlal (memulai ihram) untuk haji. Dan aku
senantiasa berfatwa (menjawab pertanyaan) kepada orang-orang dengan apa yang
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perintahkan kepadaku, sampai pada masa
kekhilafahan Umar radliallahu 'anhu." Kemudian seorang laki-laki berkata kepadanya,
"Wahai Abu Musa, janganlah kamu terburu-buru dengan fatwamu, karena kamu tidak tahu
kebijakan apa yang akan diambil oleh Amirul mukminin terkait Nusuk setelahmu." Maka Abu
Musa pun berkata, "Wahai sekaliana manusia, siapa yang telah kami beri fatwa, hendaklah
dia tangguhkan karena amirul mukminin datang untuk melaksanakan haji, maka
sempurnakanlah haji kalian bersamanya." Lalu Umar radliallahu 'anhu datang, dan aku
menuturkan hal itu padanya, la pun berkata, "Ya, kalau mengambil dari kitabullah, maka
Kitabullah telah memerintahkan unutuk menyempurnakan haji. Dan jika kita mengambil dari
sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak tahallul hingga hadya (hewan kurban) sampai pada tempatnya." Dan Telah
meceritakannya kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dalam isnad ini, semisalnya.
'i \^y»\c^Z3 \^r U^LjC-l^W C-JiiaS ®_3_3'® - ^-3 lil^iUjgC4-^W <-aL^ Jla (JI-Aa
^^\S^^\JS^\^l^^IilS o\. J { >iJ\ J^tiw^j
< Ic '\\i.\Z "'A'M s * ' " > \ 9 y \ y & 9 ~ W 9 ' \ 9> * 9 ~* " 9 ' ' *\\Z'\'z \
i\i ,_^,j J3iii^^^i\ r d\^^\>3is^\ ^
>.1^ci3cJuf^. ^\f\\S'L.j^U%\ < ^
2144. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Qais dari
Thariq bin Syihab dari Abu Musa radliallahu 'anhu, ia berkata; Aku mendatangi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau menambatkan kendaraannya di BathhaT Beliau
bertanya kepadaku: "Dengan bacaan apa kamu melakukan Ihlal (bacaan niat untuk ihram)."
Saya menjawab, "Dengan Ihlal sebagaimana Ihlal-nya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
beliau bertanya lagi: "Apakah kamu membawa Hadyu (hewan kurban)?" saya menjawab,
"Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, lakukanlah thawaf di Baitullah, dan sa'i antara Shafa
dan Marwa kemudian kamu bertahallul." Maka aku pun melakukan thawaf di Baitullah dan
Sa'i antara Shafa dan Marwah. Setelah itu, aku mendatangi seorang wanita dari kaummu,
lalu wanita itu mengeramasi dan menyisir rambutku. Akhirnya aku menyampaikan hal itu
kepada manusia pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar radliallahu 'anhuma. Saat
aku berdiri di pasar Al Mausim, tiba-tiba seorang laki-laki datang dan berkata,
"Sesungguhnya Anda tidak tahu kebijakan apa yang akan diberikan Amirul mukminin
mengenai tatara cara Manasik Haji." Maka aku pun berkata, "Wahai sekalian manusia,
barangsiapa yang telah melaksanakan dari apa yang telah aku fatwakan, maka hendaklah dia
tangguhkan karena amirul mukminin akan segera datang, karena itu sempurnakanlah haji
kalian bersamanya." Ketika Umar datang aku bertanya padanya, "Wahai Amirul Mukminin,
kebijakan apa yang telah Anda ambil terkait dengan tata cara Nusuk?" Umar menjawab,
"Jika kita mengambil (hukum) dari Kitabullah, maka Allah telah berfirman: 'Sempurnakanlah
haji dan umrah untuk Allah...' Namun, bila kita mengambil dari sunnah Nabi kita shallallahu
'alaihi wasallam, maka beliau tidaklah bertahallul hingga beliau menyembelih hadyu." Dan
telah meceritakan kepadaku lshaq bin Manshur dan Abdu bin Humaid keduanya berkata,
telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Aun telah mengabarkan kepada kami Abu Umais
dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab dari Abu Musa radliallahu 'anhu, ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku ke negeri Yaman, dan waktu itu
bertepatan dengan musim haji. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya
kepadaku: "Wahai Abu Musa, apa yang kamu baca ketika kamu memulai ihram?" saya
menjawab, "LABBAIKA IHLAALAN KAIHLAALIN NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM
(Dengan Ihlal sebagaimana Ihlal-nya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam)." beliau bertanya lagi:
"Apakah kamu membawa hadya (hewan kurban)?" saya menjawab, "Tidak." Beliau
bersabda: "Berangkat dan lakukanlah thawaf di Baitullah, dan Sa'i antara Shafa dan Marwa,
kemudian kamu bertahallul." Dan ia pun menyebutkan hadits sebagaiaman haditsnya
Syu'bah dan Sufyan.
2145. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad
bin Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Umarah bin Umair dan
Ibrahim bin Abu Musa dari Abu Musa bahwa ia memberi fatwa bolehnya haji tamattu', maka
seorang laki-laki pun berkata kepadanya, "Tangguhkanlah fatwamu, karena kamu tidak tahu
kebijakan apa yang akan diambil oleh Amirul Mukminin nanti mengenai tata cara Manasik."
Setelah itu. Abu Musa menjumpai Umar dan bertanya kepadanya. Kemudian Umar berkata,
"Saya tahu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya telah
melakukannya. Akan tetapi saya tidak suka bila mereka terus-menerus bergaul dengan isteri-
isteri mereka di Al Arak, kemudian mereka beristirahan di dalam haji dengan rambut basah
meneteskan air."
Bab: Bolehnya tamattu' j\ y>-)
'<\ 'A ’ \
2146. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar -Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah ia berkata, Abdullah bin Syaqiq
berkata; Utsman bin Affan pernah melarang mengerjakan haji tamattu' (umrah sebelum
haji), sedangkan Ali menyuruh melakukannya. Karena itu, Utsman menegur Ali, maka Ali pun
menjawab, "Bukankah Anda tahu, bahwa kita pernah mengerjakan haji tamattu' bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Utsman berkata, "Benar, tetapi ketika itu kita dalam
keadaan tidak aman." Dan telah meceritakannya kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi Telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Harits telah mengabarkan kepada kami Syu'bah
dengan isnad ini, semisalnya.
2147. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad
bin Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah dari Sa'id bin Al Musayyab ia
berkata; Pada suatu ketika Ali dan Utsman radliallahu 'anhuma bertemu di 'Usfan. Utsman
melarang melakukan haji tamattu' atau umrah. Kata Ali, "Apa maksud Anda melarang orang
mengerjakan ibadah yang pernah diperbuat oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?"
Utsman menjawab, "Biarkan kami dengan urusan kami!" Ali berkata, "Aku tidak dapat
membiarkan Anda begitu saja." Setelah Ali melihat yang demikian, lalu ia ihram untuk
keduanya (haji dan umrah) sekaligus.
/ ^ **/ / ^ ^
2148. Dan Telah meceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
dan Abu Kuraib mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al
A'masy dari Ibrahim Ibrahim At Tamimi dari bapaknya dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, ia
berkata; "Dulunya haji tamattu' itu hanya dikhususkan bagi para sahabat Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam."
» 1 A\ ' '
\> *
'o*
^3
2149. Dan Telah meceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan dari Ayyas Al Amiri dari Ibrahim At Taimi
dari bapaknya dari Abu Dzar radliallahu 'anhu, ia berkata; "Dulu haji tamattu' itu adalah
rukhshah (keringanan) bagi kami."
2150. Dan Telah meceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Fudlail dari Zubaid dari Ibrahim At Tamimi dari bapaknya ia berkata. Abu Dzar
radliallahu 'anhu berkata; "Tidak diperbolehkan dua Mut'ah, kecuali khusus bagi kami
(dahulu), yaitu Mut'atun Nisa' (nikah mut'ah) dan Mut'atul Hajji (haji tamattu').
^ 1^3 iLilik i
J\ js 'J&\ i J\J
2151. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Bayan dari Abdurrahman bin Abu Sya'tsa' ia berkata; Aku mendatangi Ibrahim An Nakha'i
dan Ibrahim At Taimi. Aku pun berkata, "Sesungguhnya ingin menggabungkan umrah dan
haji pada tahun ini." Maka Ibrahim An Nakha'i berkata, "Akan tetapi bapakmu tidak pernah
berkeinginan melakukan hal itu." Qutaibah berkata. Telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Bayan dari Ibrahim At Tamimi dari bapaknya bahwa ia melewati Abu Dzar radliallahu
'anhu di Rabadzah, lalau ia menyebutkan hal itu padanya, dan Abu Dzar pun berkata,
"Sesungguhnya itu hanyalah khusus bagi kami (dulu) dan bukan untuk kalian."
Jd
2152. Dan Telah meceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Ibnu Abu Umar semuanya
dari Al Fazari - Sa'id berkata- Telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah telah
mengabarkan kepada kami Sulaiman At Taimi dari Ghunaim bin Qais ia berkata; Saya
bertanya kepada Sa'd bin Abu Waqash radliallahu 'anhu mengenai Mut'ah (umrah), maka ia
pun menjawab, "Kami pernah melakukannya. Namun pada hari ini Mu'awiyah adalah
seorang kafir di perumahan Makkah." Dan Telah meceritakannya kepada kami Abu Bakr bin
Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sulaiman At Taimi dengan
isnad ini, dan di dalam riwayatnya ia berkata; Yakni Mu'awiyah. Dan telah meceritakan
kepadaku Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi Telah
menceritakan kepada kami Sufyan -dalam riwayat lain- Dan telah meceritakan kepadaku
Muhammad bin Abu Khalaf Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah semuanya dari Sulaiman At Taimi dengan isnad ini,
seperti hadits keduanya. Dan di dalam hadits Sufyan disebutkan; "Al Mut'ah fil Hajji (Haji
tamattu 1 )."
J.
2153. Dan Telah meceritakan kepada kami Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Al Jurairi dari Abui 'Ala' dari Mutharrif ia
berkata; Imran bin Hushain berkata kepadaku; "Pada hari ini saya akan menceritakan hadits
kepadamu dan semoga Allah memberikan manfaat kepadamu setelah hari ini. Ketahuilah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah membolehkan sekelompok dari
keluarganya berihram untuk umrah dan tidak ada satu ayat pun yang turun untuk
menghapuskannya, dan belau juga tidak pernah melarangnya hingga beliau wafat. Dan
setelah itu, setiap orang dapat mengusulkan apa saja yang ingin mereka usulkan." Dan Telah
meceritakannya kepada kami lshaq bin Ibarahim dan Muhammad bin Hatim keduanya dari
Waki' Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al Jurairi di dalam isnad ini. Dan Ibnu
Hatim berkata dalam riwayatnya; Seorang dapat mengusulkan apa saja yang menjadi
pendapatnya, yakni Umar.
< 33 ^ 3 ^ }j£' 3 *^-* <Ji (J . \ ^ ^oA>- j
i'
* v / ^ /
2154. Dan telah meceritakan kepadaku Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan kepada
kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Humaid bin Hilal dari Mutharrif
ia berkata; Imran bin Hushain berkata kepadaku; Akan kusampaikan kepadamu sebuah
hadits, semoga ia bermanfaat bagimu. Yaitu; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah menggabungkan umrah dengan haji dan mengerjakannya sekaligus. Kemudian beliau
tidak pernah melarang yang demikian sampai beliau meninggal. Serta ayat yang melarang
demikian pun tidak pernah turun. Dan Telah meceritakannya kepada kami Muhammad bin
Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'farTelah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Humaid bin Hilal ia
berkata, saya mendengar Mutharrif berkata, Imran bin Hushain berkata kepadaku; Yakni
sebagaimana hadits Mu'adz.
't- Li \j* \ 34“ J <J ^ J <CJl £- \
2155. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad
bin Basysyar - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far dari Syu'bah dari Qatadah dari Mutharrif ia berkata; Saat sakit yang menyebabkan
kematiannya, Imran bin Hushain mengutus seseorang kepadaku. Kemudian ia pun berkata;
Saya akan menceritakan kepadamu suatu hadits dan semoga bermanfaat bagimu
sepeninggalku nanti. Jika saya masih hidup, maka rahasiakanlah, dan bila aku telah
meninggal, maka ceritakanlah hadits itu jika kamu mau. Ketahuilah, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam telah menggabungkan antara haji dan umrah. Setelah itu, tidak ada ayat
yang melarangnya. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga tidak pernah melarangnya.
Namun seorang laki-laki telah berkata tentangnya dengan pendapatnya sendiri.
c- L \ y>
2156. Dan Telah meceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah menceritakan kepadaku
Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah dari Qatadah dari
Mutharrif bin Abdullah Asy Syakhiri dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhu, ia berkata;
"Aku tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengumpulkan haji dan umrah dan
sesudah itu, belum ada ayat Al Quran yang turun melarangnya dan beliau juga tidak
melarangnya. Namun seorang laki-laki telah berkata tentang hal itu dengan menggunakan
akalnya sendiri.
j^j3^i>b^'**®3. J. ^J^lliil53li^i\^j3^
lii l ^> k\ y» ^3liooJi3\
2157. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepadaku Abdush Shamad Telah menceritakan kepada kami Hammam Telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Mutharrif dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhu, ia berkata;
"Kami mengerjakan haji tamattu' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak
ada ayat Al Qur'an yang turun (melarangnya). Namun seorang laki-laki telah berkata dengan
akalnya sendiri dan semuanya." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir Telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Abdul Majid Telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Muslim telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Wasi' dari Mutharrif bin
Abdullah Asy Syikhkhir dari Imran bin Hushain radliallahu 'anhu dengan isnad ini, ia berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan haji tamattu', maka kami pun ikut
mengerjakannya.
X X ^ *♦> **
t ^h!:T3
31 i IS£U-
I4.IS
2158. Telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar Al Bakrawi dan Muhammad bin Abu
Bakr Al Muqaddami keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al
Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami Imran bin Muslim dari Abu Raja' ia berkata,
Imran bin Hushain berkata; "Telah turun ayat Mut'ah di dalam kitabullah, yakni Mut'atul
Hajji (haji tamattu'), dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga memerintahkan untuk
mengerjakannya. Sesudah itu, belum ada ayat yang turun dan menghapuskannya, demikan
juga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak pernah melarangnya kembali hingga
beliau meninggal. Namun seseorang telah berkata sesuai dengan selera akalnya sendiri."
Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Imran Al Qashir Telah menceritakan kepada kami Abu Raja' dari
Imran bin Hushain semisalnya. Hanya saja ia menyebutkan; "Dan kami mengerjakannya
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." yakni, ia tidak menyebutkan; "Beliau
memerintahkan kami (untuk mengerjakannya)."
Bab: Orang yang berhaji tamattu' wajib membawa kurban
g' j^e>\^Ll jl jgitt ^ e>\^Ll ilS-4 ^ 3j 1 ^ ' *1\ ^ f ^3*>-
iT$^J\ J li-^JL» <3llai UL^»)\ Jli<3
j;^i&
2159. Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits telah menceritakan
kepadaku bapakku dari kakekku telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid dari Ibnu
Syihab dari Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma, berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan haji tamattu' ketika haji wada 1 , yaitu
dengan mengerjakan umrah sebelum haji. Kemudian beliau bayar denda dengan hewan
kurban yang dibawanya dari Zulhulaifah, tempat beliau memulai ihram untuk umrahnya itu.
sesudah itu, barulah beliau ihram pula untuk haji, dan orang banyak umrah pula bersama-
sama dengan beliau. Di antara mereka ada yang membawa hadyu dan ada pula yang tidak
membawa. Setibanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Makkah, beliau bersabda
kepada orang banyak: "Barangsiapa yang membawa hadyu, dia boleh bertahallul (berhenti
ihram) hingga selesai haji. Dan siapa yang tidak membawa hadyu, hendaklah thawaf di
Baitullah, kemudian sa'i antara Shafa dan Marwa, setelah itu ia boleh bercukur dan tahallul.
Kemudian ia harus ihram kembali untuk haji dan harus membayar denda dengan
menyembelih kurban. Siapa yang tidak membawa hewan kurban, dia harus puasa tiga hari di
tempat haji dan tujuh hari apabila dia telah tiba di kampungnya." Sesampainya di Makkah,
lebih dahulu beliau jamah hajar Aswad, kemudian beliau berlari-lari kecil tiga kali putaran
keliling Ka'bah, beliau shalat dua raka'at di maqam Ibrahim. Selesai shalat beliau pergi ke
Shafa dan Marwa, lalu Sa'i antara Shafa dan Marwa tujuh kali. Beliau tidak tahallul sampai
selesai haji dan menyembelih kurban di hari Nahr (tanggal sepuluh Dzulhijjjah). Sesudah itu,
beliau kembali ke Makkah, lalu thawaf di Bait, kemudian tahallul atau menghalalkan segala
sesuatu yang tadinya haram dikerjakan selama ibadah haji. Apa yang diperbuat beliau itu,
dicontoh pula oleh orang-orang yang membawa hewan kurban.
J ILUSI Jojtt
2160. Dan telah meceritakannya kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib telah menceritakan
kepadaku bapakku dari kakekku telah menceritakan kepadaku Uqail dari Ibnu Syihab dari
Urwah bin Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan
kepadanya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkenaan dengan haji tamattu' yang
juga diikutsertai oleh para sahabatnya. Yakni sebagaimana yang telah dikabarkan kepadaku
oleh Salim bin Abdullah dari Abdullah radliallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam.
Bab: Penelasan bahwa pelaku haji qiran tidak bertahallul kecuali pada waktu
bertahallulnya haji ifrad (j j'oW)
j^> j j ^sd&- 1 ) 1 &\ \ Ali- ^ ^
2161. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Hafshah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata, "Wahai Rasulullah, kenapa orang banyak telah tahallul dari umrah
sementara Anda sendiri belum?" beliau menjawab: "Aku telah menggulung rambutku dan
memberi kalung pada hewan kurban. Karena itu, aku tidak boleh tahallul sampai aku
menyembelih hewan kurbanku ini." Dan Telah meceritakannya kepada kami Ibnu Numair
Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad dari Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dari
Hafshah radliallahu 'anhum, ia berkata; Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, kenapa Anda
belum tahallul." Yakni serupa dengan hadits di atas.
j,
2162. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi'
dari Ibnu Umar dari Hafshah radliallahu 'anhum, ia berkata; Saya bertanya kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, "Kenapa orang-orang pada bertahallul dari umrah sedangkan
Anda sendiri belum?" beliau menjawab: "Aku telah mengalungi hewan kurbanku dan
menggulung rambutku. Karena itu, aku tidak boleh tahallul, sampai ibadah haji selesai." Dan
Telah meceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa
Hafshah radliallahu 'anha, berkata, "Wahai Rasulullah..." yakni sebagaimana haditsnya
Malik. "Aku tidak akan bertahallul sampai menyembelih hewan kurban."
» ^ s A t.
2163. Dan Telah meceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin Sulaiman Al Makhzumi dan Abdul Majid dari Ibnu Juraij dari Nafi' dari Ibnu Umar
ia berkata; telah menceritakan kepadaku Hafshah radliallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan kepada isteri-isterinya untuk bertahallul pada tahun haji
wada'. Hafshah bertanya, "Apa yang menghalangi Anda untuk bertahallul?" beliau
menjawab: "Aku telah menggulung rambutku dan telah mengalungkan hewan kurbanku.
Karena itu, aku tidak akan bertahallul hingga aku menyembelih hewan kurbanku."
Bab: Bolehnya tahallul karena terhalangi dan bolehnya qiran ( jLyasA^V* j\ W
o'
2164. Dan Telah meceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Nafi' bahwa Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma keluar
untuk menunaikan Umrah pada saat terjadinya fitnah. Dan ia pun berkata, "Jika aku
dihalangi dari Baitullah, maka kami akan berbuat sebagaimana yang kami perbuat bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Lalu ia pun berangkat, dan memulai Ihram untuk
Umrah dan berjalan terus. Ketika mendekati Baida', Abdullah bin Umar menoleh ke arah
para sahabatnya seraya berkata, "Tidaklah keduanya (umrah dan haji) kecuali merupakan
satu perkara. Saya saksikan kepada kalian, bahwa aku telah mewajibkan haji bersama
umrahku." Lalu Ibnu Umar pun keluar, dan ketika ia sampai di Baitullah, ia pun melakukan
thawaf dan Sa'i antara Shafa dan Marwa sebanyak tujuh kali. Dan ia tidak lagi
menambahkannya. Menurutnya, haji telah cukup, dan ia pun menyembelih hewan kurban.
2165. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi' bahwa
Abdullah bin Abdullah dan Salim bin Abdullah, keduanya pernah terlibat dalam suatu
perbincangan dengan Abdullah bin Umar ketika Hajjaj hendak memerangi Ibnu Zubair.
Keduanya mengatakan kepada Abdullah, "Tidaklah mengapa agaknya jika Anda tidak pergi
haji tahun ini, karena khawatir akan terjadi peperangan sehingga Anda terhalang
mengerjakannya." Maka Abdullah menjawab, "Jika aku dihalangi dari Baitullah, maka akan
kulakukan sebagaimana apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan saat
itu aku bersama, yakni ketika beliau dihalangi dari Baitullah oleh orang-orang kafir Quraisy.
Aku saksikan kepada kalian, bahwa aku telah mewajibkan umrah (atas diriku)." Maka
Abdullah pun berangkat, dan ketika ia telah sampai di Dzulhulaifah, ia pun memulai ihram
untuk umrah. Kemudian ia berkata, "Apabila aku dibiarkan, akan kulaksanakan umrahku,
tetapi jika aku dihalangi dari Baitullah, maka akan kulakukan sebagaimana yang dilakukan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang pada saat itu aku bersama bersamanya." Lalu ia
membawakan ayat: "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam itu suri tauladan bagimu...." (Al Ahzab: 21). Setelah itu, ia melanjutkan
perjalanannya ke Baida\ Kemudian ia berkata, "Sesungguhnya ibadah haji dan umrah itu
adalah satu. Jika aku terhalang mengerjakan umrah, berarti aku terhalang pula mengerjakan
haji. Akan kuperlihatkan kepadamu, bagaimana cara menunaikan haji sekaligus dengan
umrah." Dan diteruskanlah perjalanannya. Sampai di Qudaid dibelinya hadyu (hewan
kurban). Kemudian dia thawaf di Baitullah satu kali, Sa'i di Shafa dan Marwa satu kali. Dan ia
tidak tahallul melainkan pada hari Nahr (tanggal sepuluh Dzulhijjah). Dan Telah
meceritakannya kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku Telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' ia berkata; Ibnu Umar ingin menunaikan
ibadah haji ketika Hajjaj ingin memerangi Ibnu Zubair. la pun menuturkan hadits
sebagaimana kisah di atas. Dan di akhir hadits, ia menyebutkan; Ibnu Umar berkata, "Siapa
yang menggabungkan antara haji dan umrah, maka cukup baginya untuk melakukan sekali
thwaf. Dan hendaklah ia tidak tahallul hingga tahallul dari keduanya dengan bersamaan."
m «■ 9 y ^
>,> A
/ y*
J l k ya )L>_j CyllSl-) (Jj Ua9 \
^ j-s ^» j^1 a ^
2166. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan
kepada kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakan kepada kami Qutaibah -lafazh
juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' bahwa Ibnu Umar ingin naik
haji, ketika Hajjaj hendak memerangi Ibnu Zubair, maka dikatakanlah kepadanya,
"Sesungguhnya akan terjadi peperangan di antara manusia, dan kami khawatir mereka akan
mencegahmu." Ibnu Umar berkata, "Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah suri tauladan
bagi kalian, saya akan lakukan sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Aku saksikan kepada kalian, bahwa aku telah mewajibkan umrah (atas diriku)." la
pun berangkat, dan ketika mendekati Baida', ia berkata, "Tidaklah Haji dan umrah itu
melainkan satu perkara. Saksikanlah, -Ibnu Rumh berkata- Aku saksikan kepada kalian,
bahwa aku telah mewajibkan haji bersama umrahku." Kemudian Ibnu Umar menyembelih
hadya (hewan kurban) yang telah ia beli di Qudaid. Sesudah itu, ia pergi dan melakukan
ihram untuk haji dan umrah. Sesampainya di kota Makkah, ia langsung thawaf di Baitullah,
sa'i antara Shafa dan Marwa, dan ia tidak lagi menambah atas itu semua, tidak pula
menyembelih (hewan kurban), tidak bercukur, tidak memendekkan rambut, dan tidak pula
tahallul hingga tiba hari Nahr. Lalu ia pun menyembelih hewan kurban. Menurutnya, ia telah
mengganti thawaf haji dan umrah dengan thawafnya yang pertama. Kemudian Ibnu Umar
berkata, "Demikianlah yang diberbuat oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Telah
menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Telah menceritakan kepada
kami Hammad -dalam riwayat lain- Dan telah meceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepadaku Isma'il keduanya dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dengan kisah
ini. dan ia tidak menyebut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kecuali di awal hadits, yakti saat
dikatakan kepadanya; "Mereka akan menghalangimu dari Baitullah." Ibnu Umar menjawab:
"Kalau begitu, akan kulakukan sebagai yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam." dan di akhir hadits ia juga tidak menyebutkan; "Seperti inilah yang dilakukan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." yakni, sebagaimana yang disebutkan oleh Laits.
Bab: Ifrad dan qiran dengan haji dan umrah
2167. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Abdullah bin Aun Al Hilali
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abbad bin Abbad Al Muhallabi Telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar -dalam riwayat
Yahya- ia berkata; "Kami pernah berihram bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
untuk haji ifrad."
2168. Dan Telah meceritakan kepada kami Suraij bin Yunus Telah menceritakan kepada kami
Husyaim Telah menceritakan kepada kami Humaid dari Bakr dari Anas radliallahu 'anhu, ia
berkata; "Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca talbiyah (memulai
ihram) untuk haji dan umrah sekaligus." Bakr berkata; Lalu saya menceritakan hal itu kepada
Ibnu Umar, maka ia pun berkata, "Beliau membaca talbiyah (memulai ihram) hanya untuk
haji saja." Kemudian aku menemui Anas dan menceritakan ungkapan Ibnu Umar, maka Anas
pun berkata, "Kalian tidaklah menganggap kami, kecuali masih kecil (saat itu). Saya telah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca: "LABBAIKA UMRATAN WA
HAJJAN (Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu untuk haji sekaligus Umrah)."
\> * >
2169. Dan telah meceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham Al 'Aisyi Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Habib bin Asy Syahid dari Bakr
bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Anas radliallahu 'anhu bahwa ia pernah
melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggabungkan antata keduanya (haji dan
umrah)." Bakr berkata; Lalu aku bertanya kepada Ibnu Umar, maka ia pun berkata, "Kami
Ihlal (memulai ihram) untuk haji." Kemudian aku pun kembali kepada Anas dan
menyampaikan apa yang telah dikatakan oleh Ibnu Umar, maka ia pun berkata, "Sepertinya
(saat itu), kami masih anak-anak."
Bab: Orang yang berihram untuk haji apabila sampai ke Makkah harus thawaf dan sa'i (La
Jlji9
2170. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
'Abtsar dari Isma'il bin Abu Khalid dari Wabarah ia berkata; Aku pernah duduk bersama Ibnu
Umar, tiba-tiba seorang lelaki datang kepadanya dan bertanya, "Apakah tindakanku bisa
dibenarkan bila aku melaksanakan thawaf di Baitullah terlebih dahulu sebelum aku datang
ke Arafah untuk melaksanakan wuquf?" Maka Ibnu Umar menjawab, "Ya, benar." Namun
Ibnu Abbas berkata, "Janganlah kamu melaksanakan thawaf di Baitullah hingga kamu
melaksanakan wuquf di Arafah." Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah melaksanakan haji, dan beliau melaksanakan thawaf di Baitullah sebelum mendatangi
Arafah untuk melaksanakan wuquf di sana. Maka jika kamu seorang yang benar, manakah
yang lebih berhak kau ambil; perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atau
perkataan Ibnu Abbas?"
2171. Dan Telah meceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Bayan dari Wabarah ia berkata; Seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar
radliallahu 'anhuma, "Bolehkah aku thawaf di Baitullah, sementara aku telah ihram untuk
haji." Maka Ibnu Umar menjawab, "Lalu, apa yang menghalangimu untuk melakukannya?"
Laki-laki itu berkata, "Sesungguhnya saya melihat Ibnu Fulan membencinya, dan Anda lebih
kami sukai daripada dia. Kami melihat bahwa ia telah termakan oleh fitnah dunia." Ibnu
Umar kemudian berkata, "Siapakah di antara kalian yang tidak termakan oleh fitnah dunia?"
kemudian ia berkata lagi, "Kami telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berihram untuk haji, kemudian beliau thawaf di Baitullah dan Sa'i antara Shafa dan Marwa.
Maka sunnah Allah dan sunnah Rasul-Nyalah yang lebih berhak untuk diikuti daripada
sunnah si Fulan, jika kamu benar-benar seorang yang Shadiq (jujur)."
2172. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Amru bin Dinar ia berkata; Kami bertanya kepada Ibnu Umar
mengenai seorang laki-laki yang mengerjakan ibadah umrah, lalu ia thawaf di Baitullah tetapi
belum Sa'i antara Shafa dan Marwa. Bolehkah ia menggauli isterinya (bertahallul). Ibnu
Umar menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melakukan umrah, mula-mula
beliau thawaf di Baitullah tujuh kali; kemudian shalat dua raka'at di Maqam Ibrahim,
kemudian Sa'i antara Shafa dan Marwah tujuh kali. Sesungguhnya pada diri Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam terdapat suri tauladan yang baik bagi kalian." Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Rabi' Az Zahrani dari Hammad bin Zaid -dalam riwayat
lain- Dan Telah meceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Muhamamd bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij semuanya dari Amru bin
Dinar dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. yakni
seperti haditsnya Ibnu Uyainah.
Bab: perkara yang harus dilakukan bagi orang yang thawaf di ka'bah dan sa'i dengan tetap
berpakaian ihram (ii
<3ll> \ ^ J-fr. J4- j b* » J b* "M- jl4 4-^
\ Jlii9 <iU
<C> 1 Jo J j\4jJ «ilta (3^? 1^4. W <3\ jlai\ <*-> 1 Jo
J*'**'?. <!£>■ 'o J>»-^? ^
Jsy.'if
\jkzz\l&i
iUi^/iU^lf jij\ j^?*]\
2173. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari Muhammad bin
Abdurrahman bahwa seorang laki-laki dari penduduk Irak berkata kepadanya, "Tanyakanlah
untukku kepada Urwah bin Zubair mengenai seorang laki-laki yang ihram untuk haji. Setelah
ia melakukan thawaf di Baitullah, bolehkah ia bertahallul atau tidak. Jika ia menjawab boleh,
maka katakanlah padanya, bahwa ada seseorang yang menjawab seperti itu." Muhammad
bin Abdurrahman berkata; Maka aku pun menanyakan hal itu pada Urwah, lalu ia menjawab,
"Tidak boleh bagi tahallul bagi seorang yang ihram untuk haji kecuali dengan haji." Saya
berkata, "Sesungguhnya telah ada seseorang yang membolehkannya." Urwah berkata,
"Alangkah buruknya apa yang ia katakan." Kemudian laki-laki tadi merintangiku, maka aku
pun menceritakan kepadanya (apa yang dikatakan Urwah). Lalu laki-laki itu berkata,
"Katakan kepadanya bahwa seseorang yang membolehkan itu mengabarkan bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah berbuat demikian, dan bagaimana dengan Asma'
dan Zubair yang juga pernah melakukannya?" Maka aku mendatangi Urwah dan menuturkan
hal itu padanya, namun ia balik bertanya, "Siapakah orang ini, kenapa ia tidak datang sendiri
untuk menanyakannya? Menurut dugaanku ia adalah seorang penduduk Irak." Saya
menjawab, "Aku tidak tahu." Urwah berkata, "Sesungguhnya ia telah berdusta. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah menunaikan haji. Kemudian Aisyah telah mengabarkan
kepadaku bahwa yang pertama kali dilakukan sesampainya beliau di Makkah adalah
berwudlu, lalu beliau thawaf di Baitullah. Kemudian Abu Bakar juga pernah menunaikan haji,
dan hal yang pertama kali diperbuatnya adalah thawaf di Baitullah, bukan dengan yang
lainnya. Lalu Umar juga berbuat demikian. Setelah itu, Utsman menunaikan haji, lalu saya
melihat yang pertama kali dilakukannya juga thawaf di Baitullah, bukan dengan yang lainnya.
Sesudah itu Mu'awiyah dan Abdullah bin Umar. Dan aku juga pernah menunaikan haji
bersama Abu Zubair bin Al Awwam, dan yang pertama kali dikerjakannya adalah thawaf di
Baitullah, bukan dengan yang lainnya. Aku juga melihat kaum Muhajirin dan Anshar berbuat
demikian, bukan dengan yang lainnya. Dan yang terakhir kali aku lihat berbuat seperti itu
adalah Ibnu Umar, dan ia belum pernah membatalkannya dengan Umrah. Sekarang Ibnu
Umar ada di tengah-tengah mereka, lalu kenapa mereka tidak bertanya kepadanya? Tidak
seorang pun dari mereka yang telah mendahului kita yang tidak memulainya dengan thawaf
di Baitullah saat pertama kali mereka menginjakkan kaki (di Makkah). Setelah itu, mereka
tidak bertahallul. Sungguh, saya juga telah melihat ibu dan bibiku saat mereka sampai di
Makkah, mereka tidak memulainya dengan ritual apa pun di Baitullah kecuali thawaf di
Baitullah, kemudian mereka tidak bertahallul. Dan ibuku telah mengabarkan kepadaku,
bahwa ia beserta saudaranya dan Az Zubair serta si Fulan dan Fulan pernah menunaikan
umrah, dan ketika mereka telah membasuh rukun, mereka pun bertahallul. Dan sungguhnya
seorang Irak tadi telah berdusta terhadap apa yang dikatakannya."
jl^di gjStez&fa J<u\>\
Js^5i\ j\ djJ^c4- >^ a l$^lsdili ji^ <|i* Js^5i\ gol^ jcil^ <|i*
vs£l^ 44^^ vi£l^ si ? s^j\ r >_l^
2174. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Dan
telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan
kepada kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah
menceritakan kepadaku Manshur bin Abdurrahman dari ibunya Shafiyyah binti Syaibah, dari
Asma' binti Abu Bakr radliallahu 'anhuma, ia berkata; Ketika kami ihram, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang membawa hadya (hewan kurban),
hendaklah ia tetap dalam keadaan ihram. Dan siapa yang tidak membawa hadya, dia boleh
bertahallul (berhenti ihram)." Ketika itu, Zubair (suami Asma') membawa hadya. Karena itu,
dia tidak tahallul. Tetapi aku memakai pakaianku, lalu keluar dan duduk dekat Zubair. Maka
Zubair berkata, "Beranjaklah dariku." Aku pun berkata, "Apakah kamu khawatir akan batal
karena aku?" Dan telah menceritakannya kepadaku Abbas bin Abdul Azhim Al Anbari Telah
menceritakan kepada kami Abu Hisyam Al Mughirah bin Salamah Al Makhzumi Telah
menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Manshur bin
Abdurrahman dari ibunya dari Asma' binti Abu Bakar radliallahu 'anhuma, ia berkata; Kami
datang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan ihram untuk haji.
Kemudian ia pun menyebutkan seperti hadits Ibnu Juraij, hanya saja ia menyebutkan; (Zubair
berkata), "ISTARKHII 'ANNII, ISTARKHII 'ANNII (menjauhlah dariku, menjauhla dariku)." Saya
berkata, "Apakah kamu khawatir akan batal karena aku?"
2175. Dan telah meceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru
dari Abu Al Aswad bahwa Abdullah budak Asma' binti Abu Bakar radliallahu 'anhuma, telah
mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Asma' setiap kali kali melewati Al Hajun,
Asma' berkata, "Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasul-Nya. Kami
dulu pernah beristirahat bersama beliau di sini, dan ketika itu kami hanya membawa tas
yang ringan, sedikit kendaraan dan juga perbekalan. Lalu aku melaksanakan umrah bersama-
sama dengan saudara perempuanku 'Aisyah, Zubair, si fulan serta si fulan. Ketika kami telah
mengusap Baitullah, kami pun bertahallul, lalu di siang hari kami berniat untuk
melaksanakan haji." Dalam hadits yang diriwayatkannya Harun menyebutkan: bahwa budak
Asma' (dst), dan ia tidak menyebutkan kalau namanya adalah Abdullah.
1 9
. t I » \ .<
9 «■
Bab: HajiTamattu'
2176. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muslim Al Qurri ia
berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma tentang Mut'atul Hajji (haji
tamattu'), dan adapun Ibnu Az Zubair, maka ia melarang untuk melakukannya, maka Ibnu
Umar menjawab, "Ini Ummu Zubair yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah memberikan keringanan untuk melakukannya. Masuklah kalian, dan
tanyakanlah kepadanya." Maka kami pun masuk menemuinya dan ternyata ia adalah
seorang wanita yang besar tubuhnya dan buta. Ummu Zubair pun berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan Rukhshah (keringanan untuk melaksanakan
haji tamattu')." Dan Telah meceritakannya kepada kami Ibnul Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman -dalam riwayat lain- Dan Telah meceritakannya kepada kami
Ibnu Basysyar Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far semuanya dari
Syu'bah dengan isnad ini. Adapun Abdurrahman, maka di dalam haditsnya tercantum; "Al
Mut'ah" ia tidak menyebutnya; "Mut'atul Hajji." Adapun Ibnu Ja'far, ia berkata; Syu'bah
berkata. Muslim berkata, "Tidak tahu, apakah Mu'atul Hajji ataukah Mut'atun Nisa'."
^ ^li\ ^ ^4i\ ji>1 4 jas, u^.
pAi ^ jJL\ 3^** X>i\}p ^ ^ u»aJL\
2177. Dan Telah meceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan
kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Telah menceritakan kepada
kami Muslim Al Qurri ia mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam ihram untuk umrah, sedangkan para sahabatnya ihram untuk
haji, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak tahallul dan tidak pula mereka yang
membawa hadya (hewan kurban). Sedangkan sisanya tahallul, dan Thalhah bin Ubaidullah
termasuk mereka yang membawa hadya, sehingga ia tidak tahallul." Dan Telah
meceritakannya kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, hanya saja
ia berkata; Dan di antara mereka yang tidak membawa hadya adalah Thalhah bin Zubair dan
laki-laki lain namun keduanya tahallul (berhenti ihram).
Bab: Bolehnya umrah di bulan haji
} f
2178. Dan telah meceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Bahz Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; Orang-
orang jahiliyah menganggap bahwa umrah di bulan-bulan haji merupakan perbuatan yang
paling keji di muka bumi. Dan mereka juga menganggap bulan Muharram sama dengan
bulan Shafar. Mereka mengatakan, "Apabila jama'ah haji sudah bubar (pulang), dan bulan
shafar telah berlalu, maka baru boleh melakukan umrah (sunnah) bagi orang yang
melakukan umrah wajib. Lalu pada bagi hari yang keempat. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
datang dengan para sahabatnya (dalam bulan-bulan haji) untuk berihram haji, tetapi
kemudian beliau menyuruh para sahabat agar menjadikan ihram tersebut sebagai umrah,
sehingga hal itu sangat penting bagi mereka. Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, nanti kita
bertahallul apa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tahallul keseluruhan."
J v l+& Jil
2179. Telah menceritakan kepada kami Nashru bin Ali Al Jahdlami Telah menceritakan
kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ayyub dari Abui 'Aliyah
Al Barra' bahwa ia mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ihram untuk haji dan tiba di Makkah pada tanggal empat
Dzulhijjah. Setelah selesai shalat Shubuh, beliau bersabda: "Siapa yang hendak menjadikan
haji ini umrah, maka silahkan." Dan Telah meceritakannya kepada kami Ibrahim bin Dinar
Telah menceritakan kepada kami Rauh -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Abu Dawud Al Mubaraki Telah menceritakan kepada kami Abu Syihab -dalam riwayat
lain- Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Katsir semuanya dari Syu'bah dalam isnad ini. Adapun Rauh dan
Yahya bin Katsir, maka keduanya mengatakan sebagaimana Nashru berkata; "AHALLA
RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM BILHAJJI (Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melakukan Ihram untuk haji)." Adapun Abu Syihab, maka di dalam riwayatnya ia
menyebutkan; "Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kami ihram
untuk haji." Sedangkan di dalam hadits mereka tercantum; "Beliau shalat Shubuh di
Bathha'." Selain Al Jahdlami, karena ia tidak menyebutkannya.
g. 1 ^ ^
2180. Dan Telah meceritakan kepada kami Harun bin Abdullah Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Fadll As Sadusi Telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
mengabarkan kepada kami Ayyub dari Abui Aliyah Al Barra' dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma, ia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sampai di Makkah pada tanggal
empat Dzulhijjah dan mereka ihram untuk haji, lalu belau memerintahkan mereka untuk
menjadikannya sebagai umrah."
<S j Ij* ^ j i£^> <sy pLi j \ ^ J j-** j LLj£c-45i^ 1 J
2181. Dan Telah meceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Abui Aliyah dari
Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat
Shubuh di Dzuthuwa, dan beliau sampai di Makkah pada tanggal empat Dzulhijjah.
Kemudian beliau memerintahkan para sahabatnya agar menjadikan ihram mereka untuk
umrah, kecuali bagi yang membawa hadya (hewan kurban)."
3 \ _j ( ^JL±}\'£jS Uo-Xj>-
2182. Dan Telah meceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu bin
Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah -dalam riwayat lain- dan telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah bin Muadz lafad ini darinya, telah menceritakan kepada kami Bapakku telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Mujahid dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Umrah ini kita kerjakan
sebelum haji. Siapa yang membawa hadya, dia boleh tahallul seluruhnya, namun umrah itu
termasuk ibadah haji sampai hari kiamat."
2183. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata, saya mendengar Abu Jamrah Adi Dluba'i
berkata; Aku melakukan haji tamattu', lalu orang-orang pun melarangku untuk
melakukannya. Maka aku menemui Ibnu Abbas dan menanyakan hal itu padanya. Lalu beliau
memerintahkanku untuk tetap melakukannya. Kemudian aku pulang ke rumah dan tidur.
Lalu aku bermimpi didatangi oleh seseorang dan berkata, "Umrah Mutaqabbalah (diterima)
dan haji mabrur." Sesudah itu, akau menemui Ibnu Abbas dan mengabarkan kepadanya
tentang apa yang kulihat dalam mimpiku, maka ia pun berkata; "ALLAHU AKBAR, ALLAHU
AKBAR (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar) itulah sunnah Abui Qasim shallallahu 'alaihi
wasallam."
Bab: Memasang kalung dan memberi tanda hewan kurban saat ihram (dj\jL-i\ -Ulfti
^ 1^- Jjaj J ^ 14 j U j j 'l lli
* ^ X X 4 *
«•r U
2184. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan ibnu Basysyar
semuanya dari Ibnu Abu Adi - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu Adi dari Syu’bah dari Qatadah dari Abu Hassan dari Ibnu Abbas radliallahu
'anhuma, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat Zhuhur di Dzulhulaifah,
kemudian beliau meminta agar diambilkan untanya (hewan kurban), lalu diberinya tanda di
punuk kanan unta itu sampai berdarah, kemudian dikalungkannya sepasang terompah di
tengkuknya, sampai di Baida\ Barulah beliau ihram untuk haji." Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam
telah menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dalam isnad ini, dan semakna dengan
haditsnya Syu'bah, hanya saja ia berkata; "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sampai di
Dzulhulaifah." la tidak mengatakan; "Beliau shalat Zhuhur."
2185. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar -
Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far ia berkata.
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah ia berkata, saya mendengar Abu
Hassan Al A'raj berkata; Seorang laki-laki dari Bani Al Hujam bertanya kepada Ibnu Abbas,
"Bagaimana dengan fatwa yang telah menyatu dengan hati banyak orang, bahwa siapa yang
thawaf di Baitullah, maka ia telah tahallul." Ibnu Abbas berkata, "Sunnah Nabi kalian
shallallahu 'alaihi wasallam, meskipun kalian tidak menyukainya."
» < s * \ .
f^c-JOL
f. *> <
'i' ■
2186. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id Ad Darimi Telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin lshaq Telah menceritakan kepada kami Hammam bin Yahya dari
Qatadah dari Abu Hassan ia berkata, dikatakan kepada Ibnu Abbas, "Sesungguhnya perkara
ini telah menyebar di tengah-tengah manusia, bahwa siapa yang thawaf di Baitullah maka ia
telah tahallul." Maka Ibnu Abbas berkata, "Itu adalah sunnah Nabi kalian shallallahu 'alaihi
wasallam, meskipun kalian tidak suka."
2187. Dan Telah meceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Atha' ia berkata; "Tidaklah seorang haji melakukan thawaf di Baitullah dan tidak
pula seorang yang tidak haji kecuali ia telah tahallul." Saya bertanya kepada Atha', "Atas
dasar apa yang berkata seperti itu?" la menjawab, "Dari firman Allah Ta'ala: "Kemudian
tempat wajib (serta akhir masa) menyembelihnya ialah setelah sampai ke Baitul Atiq
(Baitullah)." (QS. Alhajj 33). Aku berkata, "Sesungguhnya hal itu adalah setelah wukuf di
Arafah." Atha' berkata, " Ibnu Abbas telah mengatakan bahwa hal itu adalah setelah dan
sesudah wukuf di Arafah. Dan ia mengambil hal itu dari perkara Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, saat beliau memerintahkan mereka untuk tahallul pada haji wada'."
Bab: Memendekkan rambut dalam umrah (S
2188. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Hisyam bin Hujr dari Thawus ia berkata, Ibnu Abbas berkata;
Mu'awiyah berkata kepadaku, "Tahukah Anda, bahwa aku telah menggunting rambut
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Marwa?" aku menjawab, "Aku tidak tahu akan ini
kecuali ia merupakan hujjah yang bakalan menuntutmu."
2189. Dan telah meceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Muslim dari
Thawus dari Ibnu Abbas bahwa Mu'awiyah bin Abu Sufyan telah mengabarkan kepadanya, ia
berkata; "Aku pernah menggunting rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika
beliau berada di Marwa." Atau aku melihatnya menggunting rambut beliau dan saat itu
beliau berada di Marwa.
2190. Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri Telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la bin Abdul A'la Telah menceritakan kepada kami Dawud dari Abu
Nadlrah dari Abu Sa'id ia berkata; Kami keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dengan menyuarakan ihram untuk haji. Dan ketika kami sampai di Makkah, beliau
memerintahkan kami untuk menjadikannya sebagai Umrah, kecuali bagi mereka yang
membawa hadya (hewan kurban). Ketika hari Tarwiyah tiba dan kami pergi ke Mina, maka
kami pun ihram untuk haji."
> * r
2191. Dan Telah meceritakan kepada kami Hajjaj bin Sya'ir Telah menceritakan kepada kami
Mu'alla bin Asad Telah menceritakan kepada kami Wuhaib bin Khalid dari Dawud dari Abu
Nadlrah dari Jabir dan dari Abu Sa'id Al Khudri radliallahu 'anhuma, keduanya berkata; "Kami
pergi bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan melantunkan ihram untuk haji."
2192. Telah menceritakan kepadaku Hamid bin Umar Al Bakrawi Telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahid dari Ashim dari Abu Nadlrah ia berkata; Aku berada di sisi Jabir bin
Abdullah, lalu ia didatangi oleh seseorang dan berkata, "Sesungguhnya Ibnu Abbas dan Ibnu
Zubair berselisih mengenai dua Mut'ah (haji tamattu' dan nikah mut'ah)." Maka Jabir pun
berkata, "Kami pernah melakukan keduanya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
kemudian Umar melarang kami, sehingga kami tidak lagi mengulangi keduanya."
Bab: Talbiyah dan hadyu Nabi Shallallahu 'alaihi wa
Sallam
J J
2193. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepadaku Salim bin Hayyan dari Marwan Al
Ashfar dari Anas radliallahu 'anhu, bahwa Ali kembali dari negeri Yaman, lalu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bertanya kepadanya: "Dengan bacaan apa kamu Ihlal (memulai ihram)?" Ali
menjawab, "Saya memulai ihram dengan ihlal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." beliau
bersabda: "Sekiranya aku tidak membawa hadya (hewan kurban) niscaya aku akan tahallul."
Dan telah meceritakannya kepadaku Hajjaj bin Sya'ir Telah menceritakan kepada kami
Abdush Shamad -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim
Telah menceritakan kepada kami Bahz keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami
Salim bin Hayyan dengan isnad ini, semisalnya. Hanya saja, di dalam riwayat Bahz ia
mencantumkan; "LAHALALLTU (niscaya aku akan bertahallul)."
* S 'i'' * \ t 9
2194. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Yahya bin Abu lshaq dan Abdul Aziz bin Shuhaib dan Humaid bahwa mereka
mendengar Anas radliallahu 'anhu berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ihram untuk haji dan umrah sekaligus: "LABBAIKA UMRATAN WA HAJJAN
LABBAIKA UMRATAN WA HAJJAN (Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, untuk umrah dan haji.
Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, untuk umrah dan haji)."
2195. Dan telah menceritakannya padaku Ali bin Hujr telah mengabarkan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim dari Yahya bin Abu lshaq dan Humaid Ath Thawil - Yahya berkata- Saya
mendengar Anas berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan:
"LABBAIKA 'UMRATAN WA HAJJAN (Ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu untuk Umrah dan
Haji)." -sementara Humaid berkata- Anas berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam membaca: "LABBAIKA BI'UMRATIN WAHAJJIN (Ya Allah, aku memenuhi
panggilan-Mu untuk Umrah dan Haji)."
.'i „ 9
s ' s ' *
f / *V ^ s "^
2196. Dan Telah meceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Amru An Naqid dan Zuhair
bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah - Sa'id berkata- Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah telah menceritakan kepadaku Az Zuhri dari Hanzhalah Al Aslami ia
berkata, saya mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu menceritakan dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, Ibnu
Maryam benar-benar bertalbiyah memulai ihram di Fajjurraiha' dengan niat haji atau umrah,
atau ia menggabunggkan keduanya." Dan Telah menceritakannya kepada kami Qutaibah bin
Sa'id Telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dengan isnad ini, semisalnya, la
menyebutkan; "Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di Tangan-Nya." Dan telah
menceritakannya kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Hanzhalah bin Ali Aslami bahwa ia
mendengar Abu Hurairah radliallahu 'anhu, berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya." Yakni serupa dengan hadits
keduanya.
Bab: Jumlah dan waktu pelaksanaan umrah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam (aJ^e-jLo
1^ -* . . X i T ^ ✓ >
2197. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Telah menceritakan kepada kami
Hammam Telah menceritakan kepada kami Qatadah bahwa Anas radliallahu 'anhu telah
mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan umrah
sebanyak empat kali, semuanya beliau lakukan di bukan Dzulqa'dah kecuali umrah yang
beliau kerjakan bersamaan dengan hajinya, yaitu umrah dari Hudaibiyah atau Umrah pada
zaman Hudaibiyah tepatnya pada bulan Dzulqa'dah, dan umrah pada tahun sesudah itu juga
dalam bulan Dzulqa'dah. Kemudian umrah yang beliau lakukan dari Ji'ranah ketika membagi-
bagikan harta rampasan perang Hunain, juga di bulan Dzulqa'dah, dan sesudah itu umrah
yang beliau lakukan bersamaan dengan haji. Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Al Mutsanna telah menceritakan kepadaku Abdush Shamad Telah menceritakan kepada
kami Hammam Telah menceritakan kepada kami Qatadah ia berkata; Saya bertanya kepada
Anas, "Berapa kali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan ibadah haji?" Anas
menjawab, "Beliau mengerjakan haji hanya sekali, dan umrah sebanyak empat kali."
Kemudian ia pun menyebutkan hadits sebagaimana hadits Haddab.
> y
» i '-S' y y 'i' * I >t
2198. Dan telah meceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin Musa telah mengabarkan kepada kami Zuhair dari Abu lshaq ia berkata; saya
bertanya kepada Zaid bin Arqam, "Berapa kali Anda berperang bersama dengan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam?" la menjawab, "Tujuh belas kali." Abu lshaq berkata; Dan telah
menceritakan kepadaku Zaid bin Arqam bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
berperang sebanyak sembilan belas kali, dan setelah hijrah beliau mengerjakan haji hanya
sekali, yaitu haji wada'. Abu lshaq berkata; Dan lain lagi ketika beliau masih di Makkah.
2199. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Bakr Al Bursani telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, saya
mendengar Atha' mengabarkan, ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair
ia berkata; Saya dan Ibnu Zubair bersandar ke dinding kamar Aisyah, dan saat itu kami
mendengar bunyi siwaknya. Kemudian aku bertanya kepada Ibnu Umar, "Wahai Abu
Abdurrahman, apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengerjakan umrah di bulan
Rajab? ' la menjawab, "Ya, pernah." Lalu aku bertanya kepada Aisyah, "Wahai Ummul
Mukminin, tidakkah Anda mendengar apa yang dikatakan oleh Abu Abdurrahman?" Aisyah
balik bertanya, "Memangnya apa yang ia katakan?" Saya menjawab, "la berkata bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengerjakan umrah di bulan Rajab." Maka Aisyah pun
berkata, "Semoga Allah mengampuni Abu Abdurrahman. Beliau tidak pernah umrah di bulan
Rajab, dan tidaklah beliau mengerjakan umrah kecuali selalu bersamanya." Atha' berkata,
"Ibnu Umar pasti mendengarnya, lalu apa komentarnya?" Urwah bin Zubair menjawab, "la
tidak membantah dan tidak pula mengiyakan. la hanya terdiam."
> >
, 9 >
■> >
2200. Dan Telah meceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Mujahid ia berkata; Saya dan Urwah bin Zubair masuk Masjid,
dan kami dapati 'Abdullah bin Umar duduk di sisi kamar Aisyah sementara orang-orang
sedang melaksanakan shalat Dluha di Masjid. Lalu kami bertanya kepada Ibnu Umar
mengenai shalat yang mereka kerjakan itu. Maka Ibnu Umar pun menjawab: "Itu adalah
Bid'ah." Lalu Urwah bertanya kepadanya, "Wahai Abu Abdurrahman, berapa kali Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan umrah?" Ibnu Umar menjawab, "Empat kali umrah,
satu diantaranya adalah di bulan Rajab." Mendengar jawabannya, kami tidak enak untuk
mendustakan dan membantahnya. Kemudian kami mendengar Aisyah yang sedang bersiwak
di dalam kamar, maka Urwah pun bertanya, "Bukankah Anda telah mendengar apa yang
dikatakan oleh Abu Abdurrahman wahai Ummul Mukminin?" Aisyah balik bertanya, "Emang
apa yang dikatakannya?" Urwah berkata, "la berkata, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam telah melakukan umrah sebanyak empat kali, satu diantaranya adalah pada bulan
Rajab." Aisyah berkata, "Semoga Allah merahmati Abu Abdirrahman, tidaklah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan umrah kecuali selau bersamanya, dan beliau sama
sekali tidak pernah umrah di bulan Rajab."
Bab: Keutamaan umrah di ramadan ( v .o-«J\J^a3)
''*! t • "'l • t * s* ® \ i . * * s * ..i ^
2201. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan
kepadaku Atha' ia berkata, saya mendengar Ibnu Abbas menceritakan kepada kami, ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada seorang wanita dari
kalangan Anshar -Ibnu Abbas menyebutkan namnya, tetapi aku lupa: "Apa yang
menghalangimu untuk melaksanakan haji bersama kami?" wanita itu menjawab, "Kami tidak
mempunyai apa-apa kecuali dua ekor Unta, yang satu ekor dipakai suamiku pergi haji
bersama anaknya sedangkan yang satu lagi ia tinggalkan agar dipakai menyiram kebun."
Beliau bersabda: "Kalau bulan Ramadlan tiba, maka tunaikanlah umrah, sebab umrah di
bulan Ramadlan menyamai ibadah haji."
2202. Dan Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah Adi Dlabbi Telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Habib Al
Mu'allim dari Atha' dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada
seorang wanita Anshar yang namanya Ummu Sinan: "Apa yang menghalangimu untuk
mengerjakan haji bersama kami?" wanita itu menjawab, "Kami hanya memiliki dua ekor
unta. Yang satu dipakai suamiku pergi haji bersama anaknya, sedangkan yang satu lagi
dipakai pembantu kami untuk menyiram kebun." Akhirnya beliau pun bersabda: "Kalau
begitu, kerjakanlah umrah nanti di bulan Ramadlan, nilainya sama dengan naik haji
bersamaku."
Bab: Sunhanya masuk Makkah dari Tsaniatul 'Ulya dan keluar dari, J
*ui Ji>j
2203. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
biasanya keluar dari jalur Asy Syajarah (jalur yang banyak dikelilingi pepohonan) dan beliau
masuk melalui jalur Al Mu'arras. Apabila beliau memasuki kota Makkah, maka beliau masuk
dari dataran tinggi (yaitu Bathha') dan bila keluar, beliau keluar melalui dataran rendah."
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah
dengan isnad ini; Dan di dalam riwayatnya Zuhair disebutkan bahwa; Al Ulya maksudnya di
Bathha'.
Uli 2\l
2204. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Abu Umar
semuanya dari Ibnu Uyainah - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha, katanya; "Bila
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Makkah, beliau masuk kota dari tempat
ketinggian dan keluar dari tempat kerendahan."
i^i£ jfc&i- j
2205. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah bahwasanya; "Ketika Fathu Makkah,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk dari Kada' yakni dataran tinggi kota Makkah."
Hisyam berkata; "Biasanya bapakku masuk Makkah dari kedua tempat itu, dan paling sering
dari Kada'."
Bab: Sunhanya bermalam di Dzu Thuwa saat akan masuk Makkah
’ . .A V *
j JXL> <Ui\ Alc-O^ j
2206. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa'id keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah telah
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bermalam di Dzi Thuwa hingga pagi. Setelah itu, baru beliau memasuki Makkah. Nafi'
berkata; Abdullah juga berbuat seperti itu. Dan di dalam riwayat Sa'id tercantum; "Sampai
beliau shalat Shubuh." Yahya berkata; Atau Ubaidullah berkata; "Sampai pagi."
jociA;
2207. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani Telah menceritakan kepada
kami Hammad Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' bahwa Ibnu Umar tidak
pernah memasuki kota Makkah kecuali ia bermalam terlebih dahulu di Dzi Thuwa sampai
waktu pagi datang. Setelah itu, ia mandi dan baru memasuki kota Makkah pada siang
harinya, la menyebutkan bahwa hal tersebut dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
beliau melakukannya.
2208. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq Al Musayyabi telah
menceritakan kepadaku Anas yakni Ibnu lyadl, dari Musa bin Uqbah dari Nafi' bahwa
Abdullah telah menceritakan kepadanya bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berhenti dan bermalam di Dzi Thuwa, sehingga beliau shalat Shubuh terlebih
dahulu di situ sebelum masuk kota Makkah. Tempat beliau shalat di situ bukanlah masjid
yang telah dibangun kemudian, tetapi agak ke bawah sedikit, di sebuah bukit kecil yang
lumayan tinggi."
^ \ x3u * A,
» ^ . \s s ' t ' * tl - '
4Ji\ J *^A c3j r ia-> ji\ A *— y>tJ
>»
Alot
4.< * >
2209. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq Al Musabbi telah
menceritakan kepadaku Anas bin lyadl dari Musa bin Uqbah dari Nafi' bahwa Abdullah telah
mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadap
ke arah dua jalan yang menuju ke bukit, antara beliau dan Jabal Thawil tepat menghadap ke
arah Ka'bah. Kemudian masjid yang dibangun kemudian berada di sebelah kiri Masjid yang
berada di ujung bukit yang ditutupi tanah. Dan tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
shalat berada di bawah sedikit, di sebuah bukit kecil yang berwarna hitam. Jarak dari bukit
itu sekitar sepuluh hasta. Kemudian beliau shalat dengan menghadap ke arah dua jalan dari
Jabal Thawil, yakni tepat antara termpat kamu berdiri dan Ka'bah.
Bab: Sunahnya berjalan dengan cepat saat thawaf
^ J (Jj \ ^iaJ \ )
2210. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasanya; "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam thawaf awal (thawaf qudum), beliau berlari-lari kecil tiga kali putaran. Ketika Sa'i,
beliau berlari pula bila melalui bekas banjir antara Shafa dan Marwa."
2211. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad Telah menceritakan
kepada kami Hatim bin Isma'il dari Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa; Apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan thawaf qudum untuk haji dan umrah,
beliau berlari-lari kecil tiga kali putaran dan berjalan empat kali putaran. Kemudian beliau
shalat dua raka'at (di Maqam Ibrahim) dan sesudah itu sa'i antara Shafa dan Marwa."
2212 . Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya -Harmalah
berkata- telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab bahwa Salim bin Abdullah telah mengabarkan kepadanya bahwa Abdullah
bin Umar berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau datang ke
Makkah. Bila beliau hendak mencium Hajar Aswad, maka pertama kali datang beliau thawaf
qudum, dari tujuh kali putaran, beliau berlari-lari kecil sebanyak tiga kali putaran."
2213. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar bin Aban Al Ju'fi Telah
menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah dari
Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berlari-lari kecil dari Hajar Aswad ke Hajar Aswad sebanyak tiga kali putaran dan berjalan
empat kali putaran."
2214. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Telah menceritakan kepada
kami Sulaim bin Akhdlar Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi'
bahwasanya; " Ibnu Umar berlari-lari kecil dari Hajar Aswad ke Hajar Aswad, dan ia
menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah berbuat demikian."
Cli \^s JUaI j <uj\ jZx- \aj
ii\3 uu J*
2215. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah
menceritakan kepada kami Malik -dalam riwayat lain- Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari
Ja'far bin Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah radliallahu 'anhuma, bahwa ia
berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berlari-lari kecil dari Hajar
Aswad hingga tiga kali putaran."
2216. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik dan Ibnu Juraij dari Ja'far bin
Muhammad dari bapaknya dari Jabir bin Abdullah bahwa "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berlari-lari kecil sebanyak tiga kalian putaran, yakni dari Hajar Aswad ke Hajar
Aswad."
*♦> ** X ^ / x ^ ^
'J* %S\ <zZ&> \1a cJ\^\ ^ cis 3^ J^Ll\
/ / tt ^ x y ^ x
t<^v^^i\\^j. £5 \\&L\j* j&
2217. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari Telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad Telah menceritakan kepada kami Al Jurairi
dari Abu Thufail ia berkata; Aku pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, "Tahukah Anda
tentang berlari-lari kecil sebanyak tiga kali putaran di Baitullah dan berjalan empat kali
putaran, apakah hal tersebut merupakan ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?
sebab, kaum Anda menganggap bahwa hal tersebut adalah ajaran Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam?." Ibnu Abbas menjawab, "Mereka benar, namun mereka juga telah berdusta."
Aku bertanya, "Apa maksud ungkapanmu, bahwa mereka benar, namun dusta?" Ibnu Abbas
menjawab, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang ke Makkah,
lalu orang-orang Musyrik mengatakan bahwa Muhammad dan para sahabatnya tidak
mampu thawaf di Baitullah karena lemah. Orang-orang musyrik itu dengki kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam." Ibnu Abbas melanjutkan; "Karena itu, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan para sahabat agar berlari-lari kecil tiga kali putaran dan
empat kali putaran berjalan biasa." Aku bertanya lagi kepada Ibnu Abbas, "Beritahukanlah
aku tentang Sa'i antara Shafa dan Marwa dengan berkendaraan. Apakah hal tersebut juga
termasuk ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Sebab, kaummu menganggap
bahwa hal tersebut juga termasuk sunnah?." Ibnu Abbas menjawab, "Mereka benar, tapi
mereka dusta." Aku bertanya, "Apa maksudmu?" Ibnu Abbas menjawab, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah dikerumuni orang banyak, mereka mengatakan inilah
Nabi Muhammad, inilah Nabi Muhammad, sehingga perempuan-perempuan keluar rumah."
Ibnu Abbas melanjutkan, "Pada awal mula beliau lakukan (sa'i), tidak banyak orang-orang
dihadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdatangan, hingga ketika jumlah
manusia semakin banyak, maka beliau melakukan sa'i dengan naik kendaraan, namun
melakukan sa'i dengan berjalan kaki dan berlari-lari kecil adalah lebih utama." Dan Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami
Yazid telah mengabarkan kepada kami Al Jurairi dengan isnad ini, semisalnya, hanya saja ia
menyebutkan; "Penduduk Makkah adalah suatu kaum yang pedengki (Qaumu Hasadin)."
Dan ia tidak menyebutkan; "Yahsudun (terus menerus mereka dengki)."
2218. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Ibnu Abu Husain dari Abu Thufail ia berkata; Saya berkata kepada Ibnu
Abbas, "Sesungguhnya kaum Anda beranggapan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berlari-lari kecil di Baitullah dan ketika Sa'i antara Shafa dan Marwah, dan itu
dianggapnya sunnah." Ibnu Abbas menjawab, "Mereka benar, tapi dusta."
2219. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Adam Telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Abdul Malik bin Sa'id bin
Al Abjar dari Abu Thufail ia berkata; Saya berkata kepada Ibnu Abbas, "Aku bermimpi melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ibnu Abbas berkata, "Jelaskanlah kepadaku." Aku
pun menjelaskan, "Aku melihat beliau berada di atas kendaraannya, sementara di sekeliling
beliau banyak sekali manusia." Ibnu Abbas pun berkata, "Benar, itu adalah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Sesungguhnya mereka tidak pernah dipisahkan dari beliau dan
tidak pula dibenci."
2220. Telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya datang ke Makkah untuk menunaikan
ibadah haji dalam keadaan lemah oleh penyakit demam Madinah. Lalu orang-orang musyrik
Makkah berkata kepada sesama mereka, "Esok, akan datang ke sini suatu kaum yang lemah
karena mereka diserang penyakit demam yang memayahkan." Karena itu, mereka duduk di
dekat Hijr memperhatikan kaum muslimin thawaf. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan mereka supaya berlari-lari tiga kali putaran dan berjalan biasa empat kali
putaran antara dua sujud agar kaum musyrikin melihat ketangkasan mereka. Maka
berkatalah kaum musyrikin kepada sesama mereka, "Inikah orang-orang yang kamu katakan
lemah karena sakit panas, ternyata mereka lebih kuat dari golongan ini dan itu." Ibnu Abbas
berkata; "Dan tidak ada yang menghalangi beliau untuk memerintahkan mereka berlari-lari
pada semua putaran, kecuali karena kasih sayang beliau kepada mereka."
> <
Ali
?. >t'
2221. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar dan Ahmad bin
Abdah semuanya dari Ibnu Uyainah - Ibnu Abdah berkata- Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Amru dari Atha' dari Ibnu Abbas ia berkata; "Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berlari-lari kecil thawaf di Baitullah, hanya untuk
memperlihatkan kekuatan kaum muslimin kepada kaum musyrikin."
Bab: di anjurkannya istilam dua rukun Yamani ketika thawaf dan meninggalkan dua rukun
yang lainnya (<jru^
. » / 9
2222. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah
menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Abdullah bin
Umar bahwa ia berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyentuh Baitullah melainkan pada dua sudut, yaitu sudut hajar Aswad dan sudut
Yamani."
/ *V ^ / / / / / ir /
4\ czy\ y is» 3 ^ ^ 3 ^ ±J\
2223. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah - Abu Thahir berkata-
telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab dari Salim dari bapaknya ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
belum pernah mencium sujud-sujud Baitullah, kecuali rukun Aswad dan yang berada di
dekatnya yakni rukun Yamani."
3 jlAicSli,,
2224. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Harits dari Ubaidullah dari Nafi' dari Abdullah ia
menyebutkan bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mencium
(rukun-rukun di Baitullah) kecuali Hajar Aswad dan rukun Yamani."
2225. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Zuhair bin
Harb dan Ubaidullah bin Sa'id semuanya dari Yahya Al Qaththan - Ibnul Mutsanna berkata-
Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi'
dari Ibnu Umar ia berkata; "Aku tidak pernah meninggalkan meraba kedua sudut ini, yaitu
sudut Yamani dan sudut Hajar Aswad, semenjak kulihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam merabanya, baik dalam keadaan sempit (kesulitan) maupun dalam keadaan lapang
(longgar)."
2226. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair
semuanya dari Abu Khalid - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Khalid
Al Ahmar dari Ubaidullah dari Nafi' ia berkata; Saya melihat Ibnu Umar mengusap Hajar
Aswad dengan tangannya, lalu mencium tangannya, kemudian ia berkata, "Saya tidak
pernah meninggalkannya semenjak aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melakukannya."
2221 . Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bin Harits bahwa Qatadah bin Di'amah telah
menceritakan kepadanya bahwa Abu Thufail Al Bakri telah menceritakan kepadanya, bahwa
ia mendengar Ibnu Abbas berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mencium (bagian dari Baitullah) kecuali dua rukun Yamani."
Bab: Sunahnya mencium hajar aswad saat thawaf (<3\
jlS £jX- t-J 1 14-» Jj' 1 ^C- J J-Lc- \ <^p S/\
^jcJ\j§h ^ 3 'j^\jLA\
2228. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dan Amru -dalam riwayat lain- Dan
telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepadaku Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Ibnu Syihab dari Salim bahwa bapaknya telah
mengabarkan kepadanya, ia berkata; Umar bin Khaththab mencium Hajar Aswad. Kemudian
Umar berkata, "Ketahuilah, demi Allah, aku tahu kamu hanyalah batu. Kalaulah aku tidak
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, niscaya aku tidak akan
menciummu." Harun menambahkan dalam riwayatnya, Amru berkata; dan telah
menceritakan kepadaku seperti di atas, Zaid bin Aslam dari Bapaknya, Aslam
9\9 * 9
2229. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa
Umar mencium Hajar Aswad, lalu ia berkata, "Aku benar-benar menciummu, dan aku juga
tahu pasti bahwa kamu hanyalah batu, akan tetapi aku telah melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menciummu."
JjjLj t_->liapd\ (jj Co 1 j Jli 1 Jj^c- ^-C- Ao j'
2230. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Al Muqaddami dan Abu Kamil
dan Qutaibah bin Sa'id semuanya dari Hammad - Khalaf berkata- Telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Ashim Al Ahwal dari Abdullah bin Sajis ia berkata; Aku pernah
melihat al-Ashla' alias Umar bin Al Khathab mencium Hajar Aswad dan ia pun berkata, "Demi
Allah, aku benar-benar akan menciummu, meskipun aku tahu kamu hanyalah batu yang
tidak dapat memberi madlarat dan tidak pula dapat memberi manfaat. Sekiranya aku tidak
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, niscaya aku tidak akan
menciummu." Dan di dalam riwayat Al Muqaddami dan Abu Kamil tercantum; "Aku melihat
Al Ushaili'."
&A
2231. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair semuanya dari Abu Mu'awiyah - Yahya berkata- telah
mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Abis bin Rabi'ah
ia berkata; Saya pernah melihat Umar mencium Hajar Aswad, dan setelah itu ia berkata,
"Aku menciummu, dan aku tahu bahwa kamu hanyalah batu, sekiranya aku tidak melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, niscaya aku tidak akan menciummu."
J4
2232. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
semuanya dari Waki' - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan
dari Ibrahim bin Abdul A'la dari Suwaid bin Ghafalah ia berkata; Aku melihat Umar mencium
Hajar dan berdiri sejenak seraya berkata, "Saya telah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menghormatimu." Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Al
Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dengan isnad ini, ia
berkata; "Akan tetapi aku telah melihat Abui Qasim bersikap hormat padamu." Dan ia tidak
menyebutkan; "iltazamahu (berhenti sejenak di situ)."
Bab: Bolehnya thawaf dengan mengendarai unta atau selainnya dan mengusap hajat
aswad dengan tongkat (» _ ? Lj\ j\
S 9
4 ' '
2233. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya ia berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Ibnu Abbas bahwasanya; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melakukan thawaf pada saat haji Wada' dengan naik kendaraan, kemudian
beliau mencium rukun dengan menggunakan tongkatnya."
3v
i JL a JZSjJ» a ! s \ 4 \ ^
2234. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah ia berkata. Telah
menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Ibnu Juraij dari Abu Zubair dari Jabir ia
berkata; "Pada waktu haji wada' Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melaksanakan thawaf
di Baitullah dengan mengendarai hewan tunggangan beliau, dan beliau menyentuh hajar
aswad dengan tongkat beliau agar semua manusia melihat dan menyaksikan serta bisa
menanyakan sesuatu kepada beliau, sebab pada saat itu orang-orang sedang mengerumuni
beliau."
. 5 •" >
-Xa_3-_/a
2235. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa
bin Yunus dari Ibnu Juraij -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu
bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr ia berkata, telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia
mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Pada saat haji wada 1 , Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melakukan thawaf di Baitullah dengan tetap berada di atas kendaraannya,
demikian pula saat sa'i antara Shafa dan Marwa sehingga orang-orang dapat melihat dan
menyaksikan beliau, serta mereka bisa bertanya tentang sesuatu pada beliau, sebab saat itu,
beliau dikerumuni oleh orang-orang banyak." Ibnu Khasyram tidak menyebutkan; "Agar
mereka dapat bertanya kepada beliau."
■>' c. , t. , \ * t* \'C\ t » > > * > > T '
>
O*
2236. Telah menceritakan kepadaku Al Hakam bin Musa Al Qanthari Telah menceritakan
kepada kami Syu'aib bin lshaq dari Hisyam bin Urwah dari Urwah dari Aisyah ia berkata;
"Pada saat haji wada'. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan thawaf di sekitar
Ka'bah dengan mengendarai Unta beliau, dan beliau hanya mengusap rukun (yamani-pent)
karena khawatir kalau-kalau manusia akan memukulnya (rukun yamani)."
\'£'. '
> 9
&
2237 . Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud Telah menceritakan kepada kami Ma'ruf bin
Kharrabudz ia berkata, saya mendengar Abu Thufail berkata; "Aku melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan thawaf di Baitullah dan beliau mengusap rukun
(Yamani) dengan menggunakan tongkat, lalu beliau mencium tongkat tersebut."
> i > . ,
j j^la IsS'' J jiaJL» ^
2238. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal dari Urwah dari Zainab binti Abu
Salamah dari Ummu Salamah bahwa ia berkata; "Aku mengadu kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bahwa aku sakit. Maka beliau pun bersabda: "Thawaflah di belakang orang
banyak sambil berkendaraan." Lalu aku melakukan thawaf, sementara Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam saat itu shalat di sisi Baitullah, beliau membaca surat Ath Thur."
Bab: Sai antara Shofa dan Marwah adalah rukun yang haji tidak akan sah tanpanya ( jl jLo
/ / ^ / /z' / ^ / / / ••/
\ ^iLicJls
2239. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya Telah menceritakan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah radliallahu 'anha. Urwah
berkata; Aku berkata kepada Aisyah, "Aku berpendapat, jika seseorang tidak sa'i antara
Shafa dan Marwah tidak membatalkan hajinya." Tanya Aisyah, "Apa alasanmu?" Aku
menjawab, "Yaitu firman Allah yang berbunyi: 'Sesugguhnya Shafa dan Marwa merupakan
sebagian dari syi'ar-syi'ar agama Allah...."' (Al Baqarah: 158), Aisyah berkata, "Tidak
sempurna haji dan umrah seseorang tanpa sa'i dan antara Shafa dan Marwa. Kalau benar
apa yang kamu katakan, tentu firman Allah itu seharusnya berbunyi: 'Tidaklah berdosa orang
yang tidak sa'i antara keduanya.' Tahukah kamu apa sebabnya? Sebabnya ialah; Di zaman
Jahiliyah orang-orang Anshar menyembah dua berhala yang terletak di tepi pantai, yaitu
berhala yang disebut Isaf dan Nailah. Sesudah mereka mendatangi kedua berhala tersebut,
mereka sa'i antara Shafa dan Marwa dan sesudah itu, mereka bercukur. Setelah Islam
datang, mereka enggan Sa'i antara keduanya, karena mereka tidak ingin mengingat
perbuatan mereka semasa jahiliyah. Kemudian Allah menurunkan ayat: 'Sesungguhnya Shafa
dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar agama Allah....' (Al Baqarah: 158), Maka sejak itulah
mereka sa'i antara keduanya."
>jj> Ju^\ j \ LilS s j \X^S\
2240. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah telah
mengabarkan kepadaku bapakku ia berkata, saya pernah berkata kepada Aisyah,
"Menurutku, aku tidak berdosa bila tidak melakukan Sa'i antara Shafa dan Marwa." Aisyah
bertanya, "Kenapa?" Aku menjawab, "Sebab Allah 'azza wajalla telah berfirman:
'Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar agama Allah....'" (Al Baqarah:
158) Aisyah berkata, "Sekiranya benar apa yang kamu katakan, maka seharus ayat itu
berbunyi: 'Tidaklah berdosa orang yang tidak sa'i antara keduanya.'" Aisyah melanjutkan,
"Sesungguhnya ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang Anshar. Dulu ketika
ihram, mereka ihram untuk Manat (sebuah batu besar berada di Qadid pada masa jahiliyah),
dan mereka tidak tahallul, hingga mereka Sa'i antara Shafa dan Marwah. Maka ketika
mereka datang untuk menunaikan haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
mereka pun teringat akan masa lalu, sehingga Allah pun menurunkan ayat ini. Karena itu,
Allah tidak akan menyempurnakan haji seseorang yang tidak Sa'i antara Shafa dan Marwa."
Sllli tJ ^r^\S\ij^j^J^\ J^i\i _^JcSli
lllio J>]\jli4l\ou;5 J ja^ jiiiL^^lLtt
31511 ^ i { t^a jL* ->^^£4-
^Jl»]\ \ jjb 6| 3^,S ciUS '^*? t - c ' ^ ^ cl» jlg^S\ •^ c '
tj^/«\Laj\ j\^aii^\^A^^^>-\ jl3_jAlijbl>J\ ^V{jA £jJ £jJ jjb<ljuLi\ jl’OlO -3
^JLoiLa-IlSCU;) Jjx]\ < 33^_S a
H4j\ 3\} ji-j^\3^oj>3\jil4i^ >S3^>£i!^3u\3 ^jL:\ jiiiiuj
IslLUdils (U^a
JCr-
2241. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar semuanya dari
Ibnu Uyainah - Ibnu Abu Umar berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan ia berkata,
saya mendengar Az Zuhri menceritakan dari Urwah bin Zubair ia berkata; Aku berkata
kepada Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Aku bependapat, tidaklah
membatalkan, jika seseorang tidak sa'i antara Shafa dan Marwa. Dan aku sendiri tidak peduli
untuk tidak sa'i antara keduanya." Maka Aisyah pun berkata, "Pendapatmu itu salah. Wahai
anak saudara perempuanku! Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum muslimin
semuanya melakukan sa'i antara Shafa dan Marwa. Dan yang demikian itu adalah sunnah.
Dahulu, para penyembah berhala Manat yang berada di Musyallal, mereka memang tidak
sa'i antara Shafa dan Marwa. Maka ketika Islam datang, hal itu kami tanyakan kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Allah 'azza wajalla pun menurunkan ayat: 'Sesungguhnya
Shafa dan Marwa termasuk lambang-lambang kebesaran Agama Allah. Maka siapa yang haji
ke Bait, atau umrah, tidaklah berdosa mereka sa'i antara keduanya.' (Al Baqarah: 158).
Sekiranya benar apa yang kamu katakan, maka seharus ayat itu berbunyi: 'Tidaklah berdosa
orang yang tidak sa'i antara keduanya.' Az Zuhri berkata; Kemudian saya menuturkan hal
kepada Abu Bakr bin Abdurrahman bin Harits bin Hisyam, lalu ia pun merasa ta'ajub seraya
berkata, "Sungguh, ini benar-benar merupakan ilmu. Saya telah mendengar seorang ahli
ilmu yang mengatakan bahwa; Orang-orang yang tidak Sa'i antara Shafa dan Marwa adalah
orang-orang Arab, mereka berkata, 'Sesungguhnya thawaf kita antara kedua batu ini
termasuk perbuatan jahiliyah.' Sementara orang-orang Anshar mengatakan, 'Kita hanya
diperintahkan untuk melakukan thawaf di Baitullah, dan tidak diperintahkan sa'i antara
Shafa dan Marwa.' Maka Allah pun menurunkan ayat: 'Sesungguhnya Shafa dan Marwa
termasuk lambang-lambang kebesaran Agama Allah.' " Abu Bakr bin Abdurrahman berkata;
Maka aku telah diberitahu, bahwa ayat itu turun kepada kelompok ini dan itu. Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami Hujain bin Al
Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Laits dari Uqail dari Ibnu Syihab bahwa ia
berkata, telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Zubair ia berkata; "Aku bertanya kepada
Aisyah ..." la pun menyebutkan hadits yang semisalnya. Kemudian ia menyebutkan di dalam
hadits itu; Ketika mereka menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
mereka berkata, "Wahai Rasulullah, kami merasa berdosa bila melakukan sa'i antara Shafa
dan Marwa." Lalu Allah 'azza wajalla pun menurunkan ayat: "Sesungguhnya Shafa dan
Marwa termasuk lambang-lambang kebesaran Agama Allah. Maka siapa yang haji ke Bait,
atau umrah, tidaklah berdosa mereka sa'i antara keduanya." (Al Baqarah: 158). Aisyah
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memasukkannya sebagai perbuatan
sunnah, maka tidak seorang pun yang boleh meninggalkan Sa'i antara keduanya."
5
\
jU \^J>- j o' ^
2242. Dan Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair
bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwasanya; Dahulu orang-orang Anshar
sebelum memeluk Islam, mereka dan Bani Ghassan menyembah berhala Manat, sehingga
mereka merasa berdosa untuk thawaf antara Shafa dan Marwa. Hal itu telah menjadi
kebiasaan nenek moyang mereka, bahwa siapa yang ihram untuk Manat, maka ia tidak boleh
thawaf antara Shafa dan Marwa. Dan saat mereka masuk Islam, mereka pun menanyakan
hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Allah 'azza wajalla menurunkan
ayat mengenai hal itu: "Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah.
Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-'umrah. Maka tidak ada dosa
baginya mengerjakan sa'i antara keduanya, dan barangsiapa yang mengerjakan suatu
kebajikan dengan kerelaan hati. Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi
Maha Mengetahui."
[^.S jL: >
2243. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Ashim dari Anas ia berkata; Dulu kaum Anshar tidak mau
melaksanakan thawaf (sa'i) antara shafa dan marwa hingga turunlah ayat; "Sesungguhnya
Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah
haji ke Baitullah atau ber-'umrah. Maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara
keduanya."
Bab: Penjelasan bahwa Sa'i
tidak diulang-ulang (j
2244. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia
mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Tidaklah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan
Thawaf (Sa'i) antara Shafa dan Marwa kecuali hanya sekali thawaf." Dan Telah menceritakan
kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dengan isnad ini, semisalnya, dan ia menyebutkan;
"Keculai satu thawaf yaitu thawaf beliau yang pertama."
Bab: Membaca talbiyah bagi orang yang haji hingga hingga mulai melempar jumrah
U»jsk jSj l\ 5 j\ ^
g? 3 jAjS^&\ ^jf 3 J&-
2245. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu
Hujr mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Isma'il -dalam riwyat lain Dan Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- ia berkata, telah
mengabarkan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Muhammad bin Abu Harmalah dari Kuraib
Maula Ibnu Abbas, dari Usamah bin Zaid ia berkata; Aku pernah membonceng di belakang
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Arafah. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sampai di bukit sebelah kiri sebelum Muzdalifah, beliau mengistirahatkan hewan
tunggangannya. Kemudian beliau kencing, setelah itu beliau datang, lalu aku menuangkan
air wudlu untuknya, maka beliau pun berwudlu dengan wudlu ringan. Sesudah itu, aku
berkata, "Apakah Anda hendak shalat wahai Rasulullah?" beliau bersabda: "Shalat (nanti) di
depanmu (yakni Muzdalifah)." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kembali
kendaraannya hingga sampai di Muzdalifah, kemudian beliau shalat. setelah itu, Al Fadllu
membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Muzdalifah.
2246. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu
Hujr mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Isma'il -dalam riwyat lain Dan Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- ia berkata, telah
mengabarkan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Muhammad bin Abu Harmalah dari Kuraib
berkata; telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abbas dari Al Fadll bahwasanya;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa membaca talbiyah sampai beliau
melempar Jamrah.
j\ £
2247. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram
keduanya dari Isa bin Yunus -Ibnu Khasyram berkata- telah mengabarkan kepada kami Isa
dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Atha' telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abbas
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membonceng Al Fadlla dari Jam'. Atha' berkata;
bahwa Al Fadla telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam terus bertalbiyah hingga beliau melempar Jamrah 'Aqabah."
aSI pJul> j J jJ^ j eij a j 5^ < 1 ^ ^ dr^ ^ cl^
Jio^^-lf&lS J?l£" ^Ji^^JL^^^=sC^^
4&\ J_^i J 3jJ pJ 3^ J 'e>y^\ <U <3iiJ\ <^->-®^V jt-^ 55 ^^- 3^ ^ J>j \ Irf^*
3^-^*^ \ <-3 a>o
2248. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah
mengabarkan kepadaku Laits dari Abu Zubair dari Abu Ma'bad Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu
Abbas dari Al Fadll bin Abbas bahwa ia membonceng di belakang Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Dan ia berkata kepada orang-orang di sore hari Arafah dan pagi hari di Jam'
yakni saat mereka berangkat, "Hendaklah kalian berjalan dengan tenang." Dan ia senantiasa
menjalankan Unta dengan pelan-pelan hingga beliau memasuki lembah Muhassir, dan saat
itu ia datang dari Mina, la berkata, "Hendaklah kalian mengambil kerikil untuk melempar
Jumrah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa membaca talbiyah hingga beliau
selesai melempar jumrah." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu
Zubair dengan isnad ini, hanya saja ia tidak menyebutkan di dalam hadits; "shallallahu 'alaihi
wasallam senantiasa membaca talbiyah hingga beliau selesai melempar jumrah." Dan ia
menambahkan; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi isyarat dengan tangannya,
sebagaimana manusia melempar."
X / S / / **/
2249. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abui Ahwash dari Hushain dari Katsir bin Mudrik dari Abdurrahman bin Yazid ia
berkata; Abdullah berkata saat kami berada di Jam'; Aku telah mendengar seorang yang
telah diturunkan kepadanya surat Al Baqarah, yakni di tempat ini membaca: "LABBAIKA
ALLAHUMMA LABBAIKA (Aku penuhi panggilan-Mu, Ya Allah aku penuhi panggilan-Mu)."
&sf \1^ itf> ,y & ^ isSi^t j&5\
2250. Dan Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus Telah menceritakan kepada
kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Hushain dari Katsir bin Mudrik Al Asyja'i dari
Abdurrahman bin Yazid bahwasanya; Abdullah membaca talbiyah (mulai ihram) saat ia
berangkat dari Jam', lalu dikatakanlah kepadanya, "Ini adalah seorang A'rabi." Maka
Abdullah pun berkata, "Apakah orang-orang telah lupa, ataukah mereka telah sesat. Aku
telah mendengar seorang yang telah diturunkan surat Al Baqarah kepadanya di tempat ini, ia
membaca: "LABBAIKA ALLAHUMMA LABBAIKA (Aku penuhi panggilan-Mu, Ya Allah aku
penuhi panggilan-Mu)." Dan Telah menceritakannya kepada kami Hasan Al Hulwani Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Adam Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Hushain dengan isnad ini.
2251. Dan telah menceritakannya kepadaku Yusuf bin Hammad Al Ma'ni Telah menceritakan
kepada kami Ziyad Al Bakka'i dari Hushain dari Katsir bin Mudrik Al Asyja'i dari Abdurrahman
bin Yazid dan Al Aswad bin Yazid keduanya berkata, kami mendengar Abdullah bin Mas'ud
berkata di Jam'; Aku mendengar seorang yang telah diturunkan kepadanya surat Al Baqarah
di tempat ini membaca: "LABBAIKA ALLAHUMMA LABBAIKA (Aku penuhi panggilan-Mu, Ya
Allah aku penuhi panggilan-Mu)." Sesudah itu, ia membaca talbiyah, dan kami pun ikut
bertalbiyah (memulai Ihram).
Bab: Membaca talbiyah dan takbir saat pergi dari Mina menuju Arafah
✓ » *'
Cji
2252. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat
lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya Al Umawi telah menceritakan
kepadaku bapakku semuanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari
Abdullah bin Abu Salamah dari Abdullah bin Abdullah bin Umar dari bapaknya ia berkata;
"Kami berangkat pagi-pagi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Mina ke
Arafah. Dalam rombongan kami, ada yang membaca talbiyah, dan ada pula yang membaca
takbir."
\ 3ls xJ\iy
2253. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Harun bin Abdullah dan
Ya'qub Ad Dauraqi mereka berkata, telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun telah
mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Usamah dari Amru bin Husain dari Abdullah
bin Abu Salamah dari Abdullah bin Abdullah bin Umar dari bapaknya ia berkata; Pagi hari di
Arafah, kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan di antara rombongan kami
ada yang membaca talbiyah, namun kami membaca takbir." Maka aku pun berkata, "Demi
Allah, sungguh mengherankan kalian ini, kenapa kalian tidak bertanya kepadanya, "Apa yang
diperbuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?"
2254. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Muhammad bin Abu Bakr Ats Tsaqafi bahwa ia pernah
bertanya kepada Anas bin Malik, yakni di waktu pagi saat keduanya berada berangkat dari
Mina ke Arafah, "Apa yang dulu kalian lakukan di hari ini bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam?" Anas menjawab, "Dari rombongan kami ada yang membaca tahlil dan ia
tidak diingkari, kemudian ada pula yang membaca takbir, dan ia pun tidak diingkari (oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam)."
liii.l 4^0 V3 j: I*i]\ \L j^ 4 j\ iLi^u^l igLz&\
2255. Dan telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Raja' dari Musa bin Uqbah telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abu
Bakr ia berkata; saya bertanya kepada Anas di waktu pagi saat berada di Arafah, "Bagaimana
menurut Anda mengenai talbiyah di hari ini?" Anas menjawab, "Aku menelusuri jalan ini
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, di antara kami ada yang membaca takbir dan ada
pula yang membaca tahlil, namun tak seorang pun dari kami yang mencela temannya."
Bab: Meninggalkan Arafah dan shalat di Muzdalifah
•X»-
>
d^J\4^
>. » i
2256. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Musa bin Uqbah dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, dari Usamah bin Zaid
bahwa ia telah mendengarnya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dari
Arafah. Ketika sampai di suatu Bukit, beliau turun hendak buang air kecil dan sesudah itu
beliau wudlu dengan sederhana. Lalu aku bertanya kepada beliau, "Apakah sekarang Anda
akan shalat?" beliau menjawab: "Nanti saja, pada perhentian berikutnya." Kemudian beliau
naik kendaraan kembali, setelah sampai di Muzdalifah beliau turun, lalu wudlu dengan
sempurna. Kemudian iqamat, lalu beliau shalat Maghrib, dan semua orang berhenti di situ.
Lalu diiqamatkan pula shalat isyak, tanpa shalat sunnah antara keduanya.
* >> ,
2257. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan
kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Musa bin Uqbah Maula Az Zubair, dari Kuraib
Maula Ibnu Abbas, dari Usamah bin Zaid ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
beranjak dari Arafah. Dan setelah sampai di suatu bukit, beliau pergi untuk buang hajat.
Sesudah itu, aku pun menuangkan air untuk beliau. Lalu aku bertanya, "Apakah Anda akan
menunaikan shalat?" maka beliau menjawab: "Tempat shalat masih di depanmu."
iiii * *
3iiiuu1sSUi\3t ssSUj\^\3
£ ULJ\ J 4yU3\ ^
2258. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah ia berkata. Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Mubarak -dalam riwayat lain- Dan Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib -lafazh darinya- Telah menceritakan kepada kami
Ibnul Mubarak dari Ibrahim bin Uqbah dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, ia berkata, saya
mendengar Usamah bin Zaid berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dari
Arafah. Ketika sampai di suatu bukit, beliau turun -Usamah tidak menyebutkan; Araaqal
Maa'(menuangkan air) - dan meminta air, lalu berwudlu dengan sederhana. Kemudian saya
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Anda akan shalat?" beliau menjawab: "Nanti di
persinggahan berikutnya." Maka beliau pun berjalan kembali hingga sampai di Jam 1 , dan
baru beliau shalat dan Isya'.
JUJLC-:
lis
-- i -f i ", \ \< * * r
2259. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Yahya bin Adam Telah menceritakan kepada kami Zuhair Abu Khaitsamah Telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Uqbah telah mengabarkan kepadaku Kuraib bahwa ia
pernah bertanya kepada Usamah bin Zaid, "Apa yang kalian perbuat saat membonceng di
belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat sore hari di Arafah?" Maka Usamah pun
menjawab, "Ketika kami sampai di suatu bukit tempat orang-orang menambatkan
kendaraannya di situ untuk shalat Maghrib, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga ikut
manambatkan Untanya. Lalu beliau kencing -dan perawi tidak menyebutkan; Ahraqal Maa'
(menuangkan air) - dan setelah itu meminta air, kemudian beliau pun berwudlu dengan tidak
sempurna. Aku pun bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Anda akan shalat?" beliau
menjawab: "Nanti di persinggahan berikutnya." Kemudian beliau melanjutkan perjalanan
hingga sampai di Muzdalifah. Maka iqamah shalat Maghrib dikumandangkan dan orang-
orang pun menambatkan kendaraannya di persinggahan mereka tanpa menurunkan
perbekalan yang mereka bawa hingga iqamah shalat Isya dikumandangkan. Setelah itu,
barulah mereka menurunkan perbekalan. Kuraib berkata; Aku bertanya lagi, "Apa yang
kalian lakukan di pagi hari?" la menjawab, "Fadl bin Abbas gantian membonceng di belakang
beliau, sementara aku berangkat berjalan bersama orang-orang Quraisy."
/ t X ^ d
9 -'y ' \ 9 ' 9 s C 9 y 7
/ ^ ^
2260. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Waki' Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin Uqbah dari Kuraib dari
Usamah bin Zaid bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai di jalan yang
berada di atantara dua bukit -suatu tempat yang biasa digunakan sebagai persinggahan oleh
para pemimpin-, beliau turun, dan kencing. Kemudian beliau minta air wudlu, lalu beliau pun
berwudlu dengan ringan. Aku pun bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Anda akan shalat?"
beliau menjawab: "Tempat shalat masih di depanmu."
2261. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Atha' Maula Ibnu
Siba', dari Usamah bin Zaid, bahwa ia pernah membonceng di belakang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam saat berangkat dari Arafah. Ketika sampai di suatu bukit, beliau
menambatkan kendaraannya, lalu pergi ke kakus. Ketika kembali, aku langsung menuangkan
air wudlu untuk beliau dan beliau pun berwudlu. Sesudah itu, beliau kembali melanjutkan
perjalanan. Sampai di Muzdalifah, beliau menjama' antara shalat Maghrib dan Isya.
9 ^ A fck *
**/ ^ ^
2262. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Harun telah mengabarkan kepada kami Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Atha' dari
Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dari Arafah, sementara
Usamah membonceng di belakangnya. Usamah berkata, "Beliau terus melanjutkan
perjalanan hingga sampai di Jam'.
p\^p\y : p3\
2263. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id
semuanya dari Hammad bin Zaid - Abu Rabi' berkata- Telah menceritakan kepada kami
Hammad Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya ia berkata; Usamah pernah
ditanya -atau ia mengatakan- Saya pernah bertanya kepada Usamah bin Zaid, yang ia pernah
membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat perjalanan dari Arafah.
Saya bertanya, "Bagaimana perjalanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau
berangkat dari Arafah?" Usamah menjawab, "Beliau berjalan dengan kecepatan sedang, dan
apabila beliau mendapati jalan yang luas, maka beliau akan berjalan dengan cepat." Dan
Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada
kami Abdah bin Sulaiman dan Abdullah bin Numair dan Humaid bin Abdurrahman dari
Hisyam bin Urwah dengan isnad ini, dan ia menambahkan di dalam haditsnya Humaid;
Hisyam berkata; "An Nashshu Fauqal 'Anaq (berjalan cepat di atas kecepatan sedang)."
.. i.o /(n i ^ »vf > *> i > \'''t ? t s-> ■> '
J\ \f\ ffe&z. i> jp\
AS
2264. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id telah mengabarkan kepadaku Adi bin Tsabit bahwa
Abdullah bin Yazid Al Khathmi telah menceritakan kepadanya, bahwa Abu Ayyub telah
mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pada saat haji Wada', yaitu shalat Maghrib dan Isya' di Muzdalifah. Dan Telah
menceritakannya kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Laits bin Sa'id dari Yahya bin
Sa'id dengan Isnad ini. Ibnu Rumh berkata di dalam riwayatnya; Dari Abdullah bin Yazid Al
Khathmi, ia adalah seorang gubernur Kufah pada masa pemerintahan Ibnu Zubair.
2265. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari Ibnu Umar bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjama' antara shalat Maghrib dan Isya' di
Muzdalifah.
^ ^ *v ^
2266. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Ubaidullah bin
Abdullah bin Umar telah mengabarkan kepadanya, bahwa bapaknya berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjamak antara shalat Maghrib dan Isya' di Jam 1 . Di antara
keduanya tidak ada shalat (sunnah). Beliau shalat Maghrib tiga raka'at dan shalat Isya' dua
raka'at." Abdullah selalu shalat seperti itu di Jam' hingga ia berjumpa dengan Allah (wafat).
^ x t''
2267. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al
Hakam dan Salamah bin Kuhail dari Sa'id bin Jubair bahwa ia pernah shalat Maghrib di Jam'
kemudian shalat Isya dengan satu lqamah. Sesudah itu, ia menceritakan dari Ibnu Umar
bahwasanya; la pernah shalat seperti itu. Kemudian Ibnu Umar menceritakan bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya seperti itu. Dan telah menceritakannya kepadaku
Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dengan isnad ini, dan ia menyebutkan; "Beliau menunaikan shalat (Maghrib dan
Isya') dengan satu lqamah."
S-X>-\ jA^l3\j<l^JJL*^jfrLio«i\_3
^ / ^ ///** X
2268. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ats Tsauri dari Salamah bin Kuhail dari
Sa'id bin Jubair dari Ibnu Umar ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjama'
antara shalat Maghrib dan Isya' di Jam 1 . Beliau shalat Maghrib tiga raka'at dan Isya dua
raka'at dengan satu lqamah."
; -- ' tl<" \> *\ 'Sa\ ' v» <. \> * '
o^IwIa
2269. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid
dari Abu lshaq ia berkata, Sa'id bin Jubair berkata; Kami berangkat bersama Ibnu Umar
hingga sampai di Jam'. Lalu ia pun shalat Maghrib dan Isya' bersama kami dengan satu
lqamah. Dan setelah selesai ia berkata, "Seperti inilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
shalat bersama kami ditempat ini."
Bab: Sunahnya shalat subuh di Muzdalifah di pagi yang masih gelap (fcL
iiLis^aJL) tj*^ Lya 4 > ( j^jJUL»i\)
2270. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
Abu Kuraib semuanya dari Abu Mu'awiyah - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Umarah dari Abdurrahman bin Yazid dari Abdullah ia
berkata; "Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat
melainkan tepat pada waktunya, kecuali dua shalat, yaitu shalat Maghrib dan Isya'. Dan di
hari itu, beliau shalat Shubuh sebelum waktunya." Dan Telah menceritakan kepada kami
Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Jarir dari Al A'masy dengan
isnad ini, dan ia menyebutkan; "Sebelum waktunya, yakni saat kegelapan malam masih
melekat."
Bab: Permpuan yang lemah berangkat lebih dahulu dari Muzdalifah ( ^ ^ Jui3
glo , ^dSbk as. , p\ $$*&&&
2271. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah
menceritakan kepada kami Aflah bin Humaid dari Qasim dari Aisyah bahwa ia berkata;
Saudah pernah meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di malam
Muzdalifah untuk berangkat mendahului beliau dan rombongan orang banyak -Saudah
adalah seorang wanita gemuk yang lamban-. Aisyah berkata; Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pun mengizinkannya, lalu Saudah berangkat mendahului keberangkatan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu kami berangkat bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Seandainya aku meminta izin kepada beliau sebagaimana Saudah, lalu aku
berangkat dengan izin beliau, adalah lebih aku senangi daripada aku berangkat bersama
beliau.
2272. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al
Mutsanna semuanya dari Ats Tsaqafi - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahhab Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abdurrahman bin Al Qasim
dari Al Qasim dari Aisyah ia berkata; Saudah adalah seorang wanita yang gemuk lagi lamban.
Maka ia pun meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk berangkat
lebih awal dari Jam' di malam hari, maka beliau pun mengizinkannya. Maka Aisyah pun
berkata, "Sekiranya aku meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sebagaimana Saudah." Saat itu, Aisyah tidak berangkat kecuali bersama Imam (Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam).
2273. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami
bapakku Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Abdurrahman bin Qasim
dari Al Qasim dari Aisyah ia berkata; Aku ingin pula minta izin kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam seperti halnya Saudah minta izin kepadsa beliau, supaya aku bisa shalat
Shubuh di Mina, lalu melontar Jumrah sebelum orang banyak datang." Lalu Aisyah pun
ditanya, "Apakah Saudah pernah meminta izin seperti itu kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam?" Aisyah menjawab, "Ya, pernah. Karena Saudah adalah seorang wanita
gemuk yang menyebabkan gerakannya lamban. Lalu dia minta izin kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, maka diizinkan oleh beliau." Dan Telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Waki' -dalam riwayat lain-
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman keduanya dari Sufyan dari Abdurrahman bin Qasim dengan isnad ini,
semisalnya.
t
AVulal^S
2274. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami Telah
menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku
Abdullah Maula Asma', ia berkata; Asma' bertanya kepadaku ketika dia bermalam di
Muzdalifah, "Apakah bulan telah hilang?" Aku menjawab, "Belum." Asma' kemudian shalat
sejenak, lalu bertanya kembali, "Hai anakku, apakah bulan telah hilang?" aku menjawab,
"Sudah." Asma' berkata, "Mari berangkat bersamaku." Maka kami pun berangkat hingga
Asma' melempar Jumrah. Kemudian Asma' shalat di tempatnya, lalu aku bertanya
kepadanya, "Aduh! Kita terlalu awal, masih belum pagi." Asma' menjawab, "Anakku jangan
begitu! Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengizinkan para wanita untuk
berangkat lebih awal." Dan telah menceritakannya kepadaku Ali bin Khasyram telah
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dari Ibnu Juraij dengan isnad ini. Dan di dalam
riwayatnya ia menyebutkan; Asma' berkata; "Tidak, wahai anakku, sesungguhnya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam telah mengizinkan para isteri-isterinya (untuk berangkat lebih
awal).
» s* ..I > *
t UO.X>- ,• yj
> c
2275. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah
mengabarkan kepada kami Isa semuanya dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Atha'
bahwa Ibnu Syawwal telah mengabarkan kepadanya bahwasanya; la pernah menemui
Ummu Habibah, lalu ia pun mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengutusnya dari Jam' pada malam hari.
'■* \< > » "S.*'* > \'.Z\ ' v» <
2276. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin Uyainah Telah menceritakan kepada kami Amru bin Dinar -dalam
riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Amru bin Dinar dari Salim bin Syawwal dari Ummu Habibah ia
berkata; Kami melakukannya di masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu; Kami berangkat
di akhir malam dari Jam' ke Mina. Sementara di dalam riwayatnya Naqid; Kami berangkat di
akhir malam dari Muzdalifah.
. '> »>
2277 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id semuanya
dari Hammad - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari
Ubaidullah bin Abu Yazid ia berkata, saya mendengar Ibnu Abbas berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku membawa perbekalannya -atau ia mengatakan-
bersama anggota keluarganya dari Jam' tepatnya pada malam hari."
p JMii.
2278. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin Uyainah Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Abu Yazid
bahwa ia mendengar Ibnu Abbas berkata; "Aku termasuk yang didahulukan (untuk
berangkat dari Muzdalifah) oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di antara anggota
keluarganya."
'W~ \i ' «- \\ s , ' s* ' \'Z\ ' P.*'** »> \'l> \'S\ ' ' >W.C\'
2279. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin Uyainah Telah menceritakan kepada kami Amru dari Atha' dari Ibnu
Abbas ia berkata; "Aku adalah orang yang didahulukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
di atantara anggota keluarganya."
JlS Z)\i\]aS> rp
// a 9 }
. \ ' i f. V ^ \
j, / s / j, / •*> ^
2280. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Atha' bahwa Ibnu Abbas berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku di
waktu Sahur dari Jam' dengan membawa perbekalan beliau." Ibnu Juraij bertanya, "Apakah
telah sampai kepadamu bahwa Ibnu Abbas mengatakan; Beliau mengutusku di malam yang
panjang?" Atha' menjawab, "Tidak. Kecuali seperti itu, yakni di waktu sahur." Kemudian Ibnu
Abbas berkata, "Kami melempar Jumrah sebelum fajar." Ibnu Juraij bertanya, "Lalu di mana
beliau shalat?" Atha' menjawab, "Aku tidak tahu, kecuali redaksinya memang seperti itu."
| jjb $ jji jiL
P&j j ^pi]\'e>'ppl
2281. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Ibnu
Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Salim bin Abdillah telah mengkabarkan kepadanya,
bahwasanya; Abdullah bin Umar selalu mendahulukan anggota keluarganya yang lemah
hingga mereka dapat berhenti (beristirahat) di Masy'aril Haram di Muzdalifah di malam hari
dan mereka dapat berdzikir kepada Allah di sana, kemudian setelah itu mereka dapat
melanjutkan perjalanan lagi sebelum imam berdiri dan melanjutkan perjalanannya, sehingga
di antara mereka ada yang telah sampai di Mina pada sa'at shalat fajar dan ada pula yang
sampai setelahnya, dan jika telah sampai mereka segera melempar jumrah. Ibnu Umar
berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberi rukhshah (pengecualian)
kepada mereka.
Bab: Melempar jumrah Aqabah dari tengah lembah dan menjadikan Makkah berada di
sebelak kirinya j
y)d\\j .jidSdl J\$l\
2282. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari
Abdurrahman bin Yazid ia berkata; Abdullah bin Mas'ud melempar Jamrah Aqabah dari
dalam lembah dengan tujuh butir kerikil. Dan setiap kali melempar satu kerikil diiringinya
dengan tabkir. Kemudian dikatakanlah kepadanya, "Sesungguhnya orang-orang melempar
Jamrah dari atas lembah." Maka Abdullah bin Mas'ud berkata, "Demi Dzat yang tidak ada
Tuhan yang berhak disembah selain-Nya, inilah tempat berdirinya seorang yang diturunkan
kepadanya surat Al Baqarah."
\ 'j&\ ^34 jkij Jj\ j* \ Jf\
ils6\ 4^\sj
> ,
^ / y
J* \ Co JIa^
2283. Dan Telah menceritakan kepada kami Minjab bin Harits At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Mushir dari Al A'masy ia berkata, saya mendengar Al Hajjaj bin Yusuf
berkata saat ia sedang berkhutbah di atas mimbar, "Biasakanlah membaca Al Qur'an
sebagaimana yang dibacakan oleh Jibril, (yaitu) surah yang disebutkan di dalamnya Al
Baqarah, An Nisa', dan Ali Imram. Al A'masy berkata; Kemudian aku temui Ibrahim, lalu aku
sampaikan ucapan Al Hajjaj bin Yusuf itu, lalu ia mencelanya. Ibrahim berkata; Abdurrahman
bin Yazid telah menceritakan kepadaku bahwasanya, ia pernah bersama Abdullah bin
Mas'ud, lalu ia menuju ke Jumratul 'Aqabah. la menuju ke tengah lembah dengan tujuh buah
kerikil sambil diiringi membaca takbir pada setiap kali lantaran kerikil tersebut." Al A'masy
berkata; Aku pun bertanya, "Wahai Abu Abdurrahman, orang-orang pada melontar Jamrah
dari atas?" la menjawab, "Demi Dzat yang tidak Tuhan yang berhak disembah selain-Nya,
inilah tempat (melempar Jamrah) seorang yang telah diturunkan surat Al Baqarah
kepadanya." Dan telah menceritakan kepadaku Ya'qub Ad Dauraqi Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Za'idah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Al A'masy ia berkata,
saya mendengar Al Hajjaj berkata; "Janganlah kalian mengatakan surat Al Baqarah..." ia pun
mengisahkan hadits sebagaimana haditsnya Ibnu Mushir.
^ * * 9 '
2284. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar keduanya berkata. Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Al Hakam dari Ibrahim dari Abdurrahman bin Yazid bahwa ia pernah menunaikan haji
bersama Abdullah. Kemudian Abdullah pun melempar Jamrah Aqabah dengan tujuh butir
kerikil. (Posisinya), ia menempatkan Baitullah di sebelah kirinya sedangkan Mina di sebelah
kanannya. Dan ia pun berkata, "Inilah tempat (melempar Jamrah) orang yang telah
diturunkan surat Al Baqarah kepadanya." Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah
bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dengan Isnad ini, hanya saja ia menyebutkan; "Dan ketika sampai di Jamrah
Aqabah."
/ S S S j, /
yjd\ij .y>*g£dS /ui\UUj
2285. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abui Muhayyat -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya -lafazh juga miliknya- telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ya'la Abui
Muhayyat dari Salamah bin Kuhail dari Abdurrahman bin Yazid ia berkata; Pernah dikatakan
kepada Abdullah, "Sesungguhnya orang-orang pada melontar Jamrah dari atas 'Aqabah?"
Namun Abdullah kemudian melempar dari dalam lembah, dan ia pun berkata, "Dari sinilah
(tempatnya melempar) -Demi Dzat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain-Nya-
seorang yang telah diturunkan surat Al Baqarah padanya."
Bab: Sunahnya melempar jumrah Aqabah pada hari nahr dengan berkendaraan (c_->
2286. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibarahim dan Ali bin Khasyram semuanya
dari Isa bin Yunus - Ibnu Khasyram berkata- telah mengabarkan kepada kami Isa dari Ibnu
Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir berkata; "Aku
pernah melihat Nabi sha Mal la hu 'alaihi wasallam melempar Jamrah dari atas kendaraan
beliau pada hari Nahr (penyembelihan hewan kurban). Beliau bersabda: "Lakukanlah haji
kalian, sebab aku tidak tahu, barangkali aku tidak berhaji lagi sesudah hajiku ini."
» ,t
i\ i 4 y
2287. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib Telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Zaid bin Abu Unaisah
dari Yahya bin Hushain dari kakeknya Ummul Hushain, ia berkata, saya mendengar
mendengarnya berkata; Aku ikut menunaikan haji bersama-sama dengan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ketika haji wada'. Aku melihat ketika beliau melempar Jamrah
Aqabah. Sesudah itu, beliau pergi dengan kendaraannya bersama Bilal dan Usamah; yang
satu memegang tali Unta, dan yang satu lagi memayungi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dengan bajunya dari terik matahari. Kata Ummul Hushain; Ketika itu, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam banyak bicara. Yang aku dapat mendengarnya, beliau bersabda:
"Sekalipun yang memegang kekuasaan adalah seorang budak hitam, tetapi dia memerintah
dengan Kitabullah, maka dengarkan dan patuhilah dia."
jU- J jj Yjl'jtyS- <3 ' J <> 'J*? <J**~ y>& JasJJLa
2288. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Salamah dari Abu Abdurrahim dari Zaid bin Abu Unaisah dari Yahya bin
Hushain dari Ummu Hushain kakekknya, ia berkata; Aku ikut menunaikan haji bersama-sama
dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika haji wada'. Aku melihat Bilal dan
Usamah; yang satu memegang tali Unta Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan yang satu lagi
memayungi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan bajunya dari terik matahari
sampai beliau selesai melempar Jamrah Aqabah. Muslim berkata; Nama Abu Abdurrahman
adalah Khalid bin Abu Yazid, ia adalah paman Muhammad bin Salamah. Waki', Hajjaj dan
A'war telah meriwayatkan darinya.
Bab: Ukuran kerikil untuk melempar jumrah
2289. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Abdu bin Humaid - Ibnu
Hatim berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada kami Abu Zubair bahw ia mendengar
Jabir bin Abdullah berkata; "Aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melempar Jamrah
dengan kerikil seperti biji kacang."
Bab: Waktu disunahkannya melempar (^«
2290. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dan Abu Idris dari Ibnu Juraij dari Abu Zubair dari Jabir ia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melontar Jumrah pada hari Nahr (sepuluh
Dzulhijjah) di waktu Dluha; dan sesudah itu (yaitu tanggal sebelas, dua belas dan tiga belas)
sesudah matahari tergelincir." Dan Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah
mengabarkan kepada kami Isa telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah
mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah berkata;
Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. yakni dengan hadits semisalnya.
Bab: Jumlah kerikil adalah tujuh j! jLo)
2291. Dan telah menceritakan kepadaku Salmah bin Syabib Telah menceritakan kepada kami
Al Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil bin Ubaidullah Al Jazari dari Abu
Zubair dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Istijmar
(istinja 1 ) itu ganjil, melempar jumrah juga ganjil, Sa'i antara shafa dan marwa, serta thawaf
(di Baitullah) juga ganjil. Maka apabila salah seorang di antara kalian beristijmar (bersuci
dengan menggunakan batu), hendaklah ia bersuci dengan bilangan ganjil."
Bab: Menggundul lebih utama dari memendekkan rambut
j\ j)
^ ^&\yj\s4cid^
2292. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' bahwa
Abdullah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencukur rambut, lalu bercukur
pula sebagian para sahabat, sedang yang sebagian yang lain hanya menggunting rambut
saja." Abdullah selanjutnya berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan satu
atau dua kali orang yang mencukur rambut, kemudian beliau mendo'akan pula mereka yang
sekedar menggunting rambut."
2293. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berdo'a: "ALLAHUMMARHAM LILMUHALLIQIIN (Ya Allah, ampunilah mereka
yang mencukur rambutnya)." Lalu mereka berkata, "Dan bagi orang-orang yang
menggunting rambutnya ya Rasulullah." Beliau berdo'a lagi: "ALLAHUMMARHAM
LILMUHALLIQIIN (Ya Allah, ampunilah mereka yang mencukur rambutnya)." Mereka berkata
lagi, "Dan juga bagi mereka yang menggunting rambutnya ya Rasulullah." Kemudian beliau
berdo'a: "WAL MUQASHSHIRIIN (Dan juga bagi mereka yang sekedar menggunting
rambutnya)."
2294. Telah menceritakan kepada kami Abu lshaq Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan dari
Muslim bin Al Hajjaj ia berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah
menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar
dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga
Allah merahmati mereka yang mencukur rambutnya." Lalu mereka berkata, "Dan juga bagi
mereka yang menggunting rambutnya ya Rasulullah." Beliau berdo'a lagi: "Semoga Allah
merahmati mereka yang mencukur rambutnya." Mereka berkata lagi, "Dan juga bagi mereka
yang menggunting rambutnya ya Rasulullah." Namun beliau tetap berdo'a: "Semoga Allah
merahmati mereka yang mencukur rambutnya." Mereka berkata lagi, "Dan juga bagi mereka
yang menggunting rambutnya ya Rasulullah." Kemudian beliau berdo'a: "Dan juga (semoga
Allah merahmati) bagi mereka yang menggunting rambutnya." Dan Telah menceritakannya
kepada kami Ibnul Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah dengan isnad ini, dan ia berkata di dalam hadits itu;
Maka pada kali yang ketiga beliau berdo'a: "Dan semoga Allah juga merahmati mereka yang
menggunting rambut (memendekkan rambut)."
**/ **/ ^
9 y C y 9 \ 9 * t 9 ' ''W 9 / ^ 9 S ^ > 9^ / s\\ 9 9 ' t ♦ ♦♦ \ ''
2295. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Ibnu Numair dan Abu Kuraib semuanya dari Ibnu Fudlail - Zuhair berkata- Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail Telah menceritakan kepada kami Umarah
dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a:
"Semoga Allah mengampuni mereka yang mencukur rambutnya." Mereka berkata, "Ya
Rasulullah, juga bagi mereka yang menggunting rambutnya." Beliau berdo'a lagi: "Semoga
Allah mengampuni mereka yang mencukur rambutnya." Mereka berkata lagi, "Ya Rasulullah,
juga bagi mereka yang menggunting rambutnya." Beliau tetap berdo'a: "Semoga Allah
mengampuni mereka yang mencukur rambutnya." Maka mereka pun berkata, "Ya
Rasulullah, juga bagi mereka yang menggunting rambutnya." Akhirnya beliau berdo'a: "Dan
(semoga Allah juga merahmati) bagi mereka yang menggunting rambutnya." Dan telah
menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham Telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Zurai' Telah menceritakan kepada kami Rauh dari Al 'Ala' dari bapaknya dari Abu Flurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. semakna dengan haditsnya Abu Zur'ah dari Abu
Flurairah.
2296. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Waki' dan Abu Dawud Ath Thiyalisi dari Syu'bah dari Yahya bin Flushain dari
kakeknya bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada saat haji wada 1 .
Di tempat itu beliau mendo'akan bagi mereka yang mencukur rambutnya sebanyak tiga kali,
dan sekali bagi mereka yang menggunting rambutnya. Namun Waki' tidak menyebutkan;
"Pada saat haji wada'."
y- [ ' x H ** ^ • y* / j / ^ 'T y'
9 ^
2297. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma'il keduanya dari Musa bin
Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencukur
rambutnya pada saat haji wada'.
Bab: Sunahnya pada hari nahr adalah melempar jumrah kemudian menyembelihkurban
i)*- i
j^s J>\\£\&sf\ Jiiyj Jr
2298. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik bahwasanya;
Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai di Mina, beliau datang ke Jamratul
'Aqabah lalu melontarnya. Kemudian beliau pergi ke tempatnya di Mina, di sana beliau
menyembelih hewan kurban. Sesudah itu, beliau bersabda kepada tukang cukur: "Cukurlah
rambutku." Sambil beliau memberi isyarat ke kepalanya sebelah kanan dan kiri. Sesudah itu,
diberikannya rambutnya kepada orang banyak. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair dan Abu Kuraib mereka berkata, telah mengabarkan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam dengan isnad ini. Adapun Abu Bakr, maka ia
berkata dalam riwayatnya; (Beliau bersabda kepada tukang cukur): "HAA (cukurlah
rambutku)." Beliau sambil memberi isyarat ke arah kepala bagian kanannya seperti ini. Lalu
beliau membagi-bagikan rambutnya kepada mereka yang berada di dekat beliau. Setelah itu
beliau memberi isyarat kembali ke arah kepadala bagian kiri, maka tukang cukur itu pun
mencukurnya, dan beliau pun memberikan rambut itu kepada Ummu Sulaim. Adapun dalam
riwayat Abu Kuraib ia menyebutkan; Tukang cukur itu pun memulainya dari rambut sebelah
kanan seraya membagikannya kepada orang-orang, baru pindah ke sebelah kiri dan juga
berbuat seperti itu. Kemudian beliau bersabda: "Ambilah ini wahai Abu Thalhah." Akhirnya
beliau pun memberikannya kepada Abu Thalhah.
3 '
\i\LlU J>\ iJ\ y>H\ J_l)\
2299. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah
menceritakan kepada kami Abdul A'la Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari
Muhammad dari Anas bin Malik bahwasanya; Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melempar Jamratul 'Aqabah, beliau langsung bergegas menuju Unta (hewan kurbannya) dan
menyembelihnya. Sementarara tukang bekam sedang duduk di sekitar itu. Maka beliau
memberi isyarat dengan tangannya ke arah kepala (agar ia mencukurnya). Lalu tukang cukur
itu pun mencukur rambut beliau yang sebelah kanan dan kemudian beliau membagikannya
kepada orang yang berada di dekatnya. Setelah itu, rambut yang sebelahnya lagi, kemudian
beliau bertanya, "Mana Abu Thalhah?" maka beliau pun memberikan rambut itu padanya.
2300. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada
kami Sufyan saya mendengar Hisyam bin Hassan mengabarkan dari Ibnu Sirin dari Anas bin
Malik ia berkata; Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melempar Jamrah,
menyembelih hewan kurbannya dan setelah mencukur rambutnya, beliau meminta tukang
cukur untuk mencukur kembali rambutnya yang sebelah kanan. Kemudian beliau memanggil
Abu Thalhah Al Anshari dan memberikan rambut tersebut kepadanya, sesudah itu, beliau
kembali meminta untuk dicukurkan rambutnya yang sebelah kiri seraya bersabda:
"Cukurlah." Maka ia pun mencukurnya, dan setelah itu, membagikannya kepada orang-
orang.
Bab: Orang yang menggundul sebelum menyembelih kurban, atau menyembelih sebelum
melempar jp * j \
yy y yyjyyjyyy
j yv^u 'jA$i4>\'$& J4
yy^t yyy&y
^ 'jA j Jii\3is^\ -f W y'Lj > ys-&\
2301. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Isa bin Thalhah bin Ubaidullah dari Amru bin Amru bin
'Ash ia berkata; Ketika haji wada 1 , Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berhenti di
Mina untuk menunggu orang-orang banyak agar bertanya kepada beliau. Maka tampillah
seorang laki-laki dan bertanya, "Wahai Rasulullah, aku sudah terlanjur bercukur sebelum
menyembelih kurban, bagaimana itu?" beliau menjawab: "Sembelihlah, tidak mengapa."
Kemudian datang pula laki-laki yang lain dan bertanya, "Ya Rasulullah, aku sudah terlanjur
menyembelih terlebih dahulu sebelum melontar, bagaimana itu?" beliau menjawab:
"Lontarlah. Tidak mengapa." Abdullah berkata; Segala sesuatu yang ditanyakan kepada
beliau, ialah hal-hal yang urutannya tidak tertib karena terlanjur atau lupa. Dijawab oleh
beliau, "Teruskanlah, kamu tidak berdosa."
yy y\& Stfdjfeijk&Sf ywyt
*y\ Sy yyy y
2302. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan
kepadaku Isa bin Thalhah At Taimi bahwa ia mendengar Abdullah bin Amru bin Ash berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berhenti di atas kendaraannya, lalu orang-orang pun
mulai bertanya kepada beliau. Salah seorang dari mereka bertanya, "Sungguh, saya tidak
mengerti, bahwa melempar jumrah itu sebelum menyembelih hewan kurban, sehingga saya
menyembelih hewan kurban sebelum melontar jumrah." Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Tidak mengapa, sekarang melontarlah." Abdullah bin Amru berkata;
Orang lain mulai bertanya, "Sungguhnya saya tidak mengerti bahwa penyembelihan kurban
itu sebelum mencukur rambut, sehingga saya mencukur rambut sebelum menyembelih
kurban?" beliau menjawab: "Tidak mengapa, sekarang sembelihlah hewan kurbanmu."
Abdullah bin Amru berkata; Pada hari itu, tidaklah aku mendengar beliau ditanya tentang
sesuatu yang dilupakan atau tidak dimengerti oleh seseorang (seperti mendahulukan
sebagian amalan sebelum amalan lain dan sebagainya) melainkan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: "Tidaklah mengapa, lakukanlah itu sekarang." Telah
menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani Telah menceritakan kepada kami Ya'qub Telah
menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab sebagaimana hadits Yunus,
dari Zuhri hingga akhir sanad.
>. >
* ' \* ' t ' i. ^ \'C\ -■ .*A> *
^
2303. Dan Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada
kami Isa dari Ibnu Juraij ia berkata, saya mendengar Ibnu Syihab berkata, telah menceritakan
kepadaku Isa bin Thalhah telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Amru bin Ash
bahwasanya; Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan khutbah pada hari Nahr
(hari kurban), seorang laki-laki beranjak ke arah beliau seraya bertanya, "Saya tidak
menyangka wahai Rasulullah, bahwa amalan ini dan ini, sebelum amalan itu dan yang itu."
kemudian yang lagi datang dan bertanya, "Wahai Rasulullah, aku mengira bahwa amalan ini
sebelum amalan itu." Demikianlah, tiga orang seperti itu pertanyaannya. Namun beliau
bersabda: "Lakukanlah sekarang, tidaklah mengapa." Dan Telah menceritakannya kepada
kami Abdu bin Humaid Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr Dan telah
menceritakan kepadaku Sa'id bin Yahya Al Umawi telah menceritakan kepadaku bapakku
dari Ibnu Juraij dengan isnad ini. Adapun riwayat Abu Bakr, maka sama halnya dengan
riwayatnya Isa, kecuali pada ungkapannya; "LIHAA'ULAA'I ATS TSALAATS (untuk ketiga orang
itu)." sebab, ia tidak menyebutkannya. Sedangkan Yahya Al Umawi, maka di dalam
riwayatnya tercantum; Aku telah bercukur sebelum aku menyembelih hewan kurban, dan
aku menyembelih sebelum melontar jumrah." Dan serupa dengan kalimat itu.
9 }■ .
\is£u.
yj^-yy'yy
2304. Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin
Harb - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah dari Az Zuhri dari
Isa bin Thalhah dari Abdullah bin Amru ia berkata; Seorang laki-laki datang menghadap Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya, "Aku telah bercukur sebelum menyembelih
hewan kurban?" beliau bersabda: "Sembelihlah sekarang, tidaklah mengapa." Kemudian
yang lain bertanya lagi, "Aku telah menyembelih hewan kurban sebelum melontar jumrah?"
beliau bersabda: "Sekarang melontarlah, tidak mengapa." Dan Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Umar dan Abdu bin Humaid dari Abdurrazaq dari Ma'mar dari Az Zuhri
dengan isnad ini; Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas
kendaraannya di Mina. Lalu seorang laki-laki mendatangi beliau. Yakni semakna dengan
haditsnya Ibnu Uyainah.
2305. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Ouhzadz Telah
menceritakan kepada kami Ali bin Hasan dari Abdullah bin Mubarak telah mengabarkan
kepada kami Muhammad bin Hafshah dari Az Zuhri dari Isa bin Thalhah dari Abdullah bin
Amru bin Ash ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika
beliau didatangi oleh seseorang pada hari Nahr (kurban) dan saat itu beliau sedang berada di
tempat melontar jumrah. Orang tersebut bertanya, "Wahai Rasulullah, sungguh saya telah
mencukur rambut sebelum melontar jumrah?" beliau bersabda: "Tidak apa-apa, sekarang
melontarlah." Kemudian datanglah yang lain lagi dan bertanya, "Sungguh, saya telah
beranjak ke Baitullah sebelum melontar?" beliau bersabda: "Tidak apa-apa, sekarang
melontarlah." Abdullah bin Amru berkata; Pada hari itu, aku tidak melihat beliau ditanya
tentang sesuatu melainkan beliau menjawab: "Tidak apa-apa, sekarang lakukanlah."
2306. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami
Bahz Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
ditanya mengenai penyembelihan hewan kurban, bercukur, dan melontar jumrah serta
mendahulukan atau mengakhirkan (amalan tersebut), namun beliau bersabda: "Tidaklah
mengapa."
Bab: Sunahnya melakaukan thawaf ifadlah di hari nahr (
t
2307. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat pada hari Nahr, kemudian beliau
kembali dan shalat di Mina. Nafi' berkata; Maka Ibnu Umar juga berangkat di hari Nahr
(sepuluh Dzulhijjah), kemudian ia kembali dan menunaikan shalat Zhuhur di Mina. Sesudah
itu, ia menuturkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah berbuat demikian.
j,
2308. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami lshaq
bin Yusuf Al Azraq telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Abdul Aziz bin Rufai' ia
berkata; Aku bertanya kepada Anas bin Malik, aku katakan, "Beritahukanlah padaku tentang
sesuatu yang telah Anda pahami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di manakah
beliau shalat Zhuhur pada hari Tarwiyah?" Anas menjawab, "Di Mina." Aku bertanya lagi,
"Lalu di mana beliau shalat Ashar pada hari Nafar?" Anas menjawab, "Di Abthah." Kemudian
Anas pun berkata, "lakukanlah, apa yang telah dilakukan oleh para pemimpinmu."
Bab: Sunahnya singgah dan shalat di Muhashab pada hari nafar (
2309. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi Telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq dari Ma'mar dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakar, dan Umar semuanya singgah di Abthah.
^ ? \ • I f ■> * s* > * > ? K* “! ' "<\ * > * -'K* "i ' . i' * > i', >
k\\ 'J.1^ >i-
2310. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun Telah menceritakan
kepada kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada kami Shakhr bin Juwairiyah dari
Nafi' bahwasanya; Ibnu Umar berpendapat bahwa At Tahshib (singgah di tempat
pelemparan jumrah) adalah sunnah. Ibnu Umar shalat Zhuhur di Hashbah pada hari Nahar.
Nafi' berkata; "Sungguh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah singgah di tempat
pelemparan Jumrah, setelah para Khulafa' Rasyidin setelah beliau."
* ' ^ t, s 9\ \> o
^£■^0 \ £ j £- ^ 4 JJ\A^C-Uo-Xj>- \^> ^>o I Uo Jc>-
_fs y}i
2311. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair Telah menceritakan kepada
kami Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Singgah di Abthah, bukanlah sunnah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam singgah di tempat itu, hanya karena memang beliau
bersikap lebih murah hati apabila keluar. Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr
bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats -dalam riwayat lain- Dan
telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Kamil
Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Habib Al
Mu'allim semuanya dari Hisyam dengan isnad ini, semisalnya.
2312. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim bahwasanya;
Abu Bakar, Umar dan Ibnu Umar semuanya singgah di Abthah. Zuhri berkata, telah
mengabarkan kepadaku Urwah, dari Aisyah bahwa ia tidak pernah melakukan hal itu. Aisyah
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam singgah, hanya karena tempat itu lebih luas
dan leluasa untuk keluarnya belau."
JKjj£ Ui£U-
2313. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan
Ibnu Abu Umar dan Ahmad bin Abdah -lafazhnya dari Abu Bakr- Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Amru dari Atha' dari Ibnu Abbas ia berkata; "Berhenti di
Hashbah bukanlah sesuatu yang diperintahkan, dan itu hanyalah sebuah tempat
peristirahatan (persinggahan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saja."
y / ^
2314. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Shalih bin Kaisan dari Sulaiman bin Yasar ia berkata. Abu Rafi'
berkata; "Ketika keluar dari Mina, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menyuruhku
untuk beristirahat di Abthah, akan tetapi aku datang untuk mendirikan kemahnya lalu
beliaupun datang dan beristirahat di sana." Dalam hadits yang diriwayatkan Shalih, Abu
Bakar berkata; Aku mendengar Sulaiman bin Yasar mengatakan dalam riwayat Qutaibah;
Dari Abu Rafi': "Dan ia berada di atas barang bawaan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
2315. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin
Abdurrahman bin Auf dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
beliau bersabda: "Esok hari, Insya Allah, kita akan singgah di Khaif (perbukitan) Bani Kinanah
yang ditempat itulah mereka bersumpah dan mengadakan perjanjian di atas kekufuran."
'i * >
^ „ >
\ii'o isfaiyiis j J* JM
2316. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Al
Walid bin Muslim telah menceritakan kepadaku Al Auza'i telah menceritakan kepadaku Az
Zuhri telah menceritakan kepadaku Abu Salamah Telah menceritakan kepada kami Abu
Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami saat
berada di Mina: "Esok hari, Insya Allah, kita akan singgah di Khaif (daerah perbukitan) Bani
Kinanah, sebuah tempat yang mereka pergunakan untuk bersumpah dan mengadakan
perjanjian di atas kekufuran." Pastinya, dulu, orang-orang Quraisy dan Bani Kinanah telah
mengadakan perjanjian atas Bani Hasyim dan Bani Al Muththalib, bahwa mereka tidak akan
menikahi wanita-wanita mereka dan tidak pula berbai'at kepada mereka, hingga mereka
menyerahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yakni di Al Muhashshab (tempat
pelemparan Jumrah).
> •>*'>
2317. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa' dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tempat persinggahan kita
Isnya Allah, jika Allah mengizinkan adalah Khaif, yakni tempat yang dipergunakan oleh (Bani
Kinanah dan Quraisy) mengadakan perjanjian di atas kekufuran."
Bab: Wajibnya bermalam di Mina pada hari-hari tasyriq ( |»L> \ t_j y>-j
iS, 5afc A^li- J4-1 ^ ^ d**> y ^ jg&&\ y-Alll JJL*.
. vf ^ 9 \ 9 ' ^ ,.| ^ >* ’
^ /- V>- /
2318. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair dan Abu Usamah keduanya berkata. Telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair -lafazh juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami bapakku
Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi' dari Ibnu
Umar bahwa Al Abbas bin Abdul Muthalib meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam untuk bermalam di Makkah pada malam-malam di Mina, dengan tujuan agar ia
dapat memberi minum jama'ah haji, maka beliau pun mengizinkannya. Dan Telah
menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin
Yunus -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim dan
Abdu bin Humaid semuanya dari Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Juraij keduanya dari Ubaidullah bin Umar dengan isnad ini, semisalnya.
■A&
2319. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Minhal Adi Dlarir Telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' Telah menceritakan kepada kami Humaid Ath
Thawil dari Bakr bin Abdullah Al Muzani ia berkata; Aku duduk bersama Ibnu Abbas di dekat
Ka'bah. Tiba-tiba datanglah seorang A'rabi dan bertanya, "Aku lihat anak-anak paman Anda
minum madu dan susu, sedangkan Anda minum anggur. Apakah hal itu karena suatu
kepentingan-kepentingan tertentu ataukah karena bakhil?" Ibnu Abbas menjawab, "Segala
puji bagi Allah, tidak ada kepentingan-kepentingan tertentu bagi kami dan tidak pula karena
bakhil. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang berkendaraan dan di
belakangnya membonceng Usamah. Beliau minta minum, lalu kami beri minum dengan
anggur. Setelah beliau minum, sisanya diberikan kepada Usamah. Dan beliau pun bersabda:
'Perbuatanmu ini sangat baik dan bagus; teruskanlah seperti itu.' Aku tidak ingin merubah
yang telah diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Sedekah dengan daging dan kulit hewan kurban (l&a
U>^U- j)
j^> o-c- ^ o-c- \\Jt \ o-c- Cr^ J \)ji \ S) 3^
* 0
j j*- *\ j pLi j
2320. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Abdul Karim dari Mujahid dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ali ia
berkata; "Aku disuruh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengurus penyembelihan
hewan kurban, menyedekahkan daging dan kulitnya, serta mengurus segala sesuatu yang
berhubungan dengan kesempurnaan kurban. Tetapi aku dilarang oleh beliau mengambil
upah untuk tukang potong dari hewan kurban itu. Maka untuk upahnya kami ambilkan dari
uang kami sendiri." Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Uyainah dari Abdul Karim Al Jazari dengan isnad ini, semisalnya. Dan Telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Sufyan - lshaq bin Ibrahim
berkata- telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin Hisyam ia berkata, telah mengabarkan
kepadaku bapakku keduanya dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Ibnu Abu Laila dari Ali
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan di dalam hadits keduanya tidak tercantum; "Ajrul
Jazir (ongkos untuk tukang potong)."
J*## ^v^o\
^L/a
2321. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun dan
Muhammad bin Marzuq dan Abdu bin Humaid -Abdu berkata- telah mengabarkan kepada
kami -sementara dua orang yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhamamd
bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Al Hasan
bin Muslim bahwa Mujahid telah mengabarkan kepadanya bahwa Abdurrahman bin Abu
Laila telah mengabarkan kepadanya bahwa Ali bin Abu Thalib telah mengabarkan kepadanya
bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya untuk mengurusi
penyembelihan hewan kurban, menyedekahkan daging dan kulitnya serta segala sesuatu
yang berhubungan dengan kesempurnaan kurban kepada orang-orang miskin. Dan
dagingnya tidak boleh diberikan kepada tukang potong sedikitpun sebagai upah. Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Abdul Karim bin Malik Al Jazari bahwa Mujahid telah mengabarkan kepadanya
bahwa Abdurrahman bin Abu Laila telah mengabarkan kepadanya bahwa Ali bin Abu Thalib
telah mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkannya.. Yakni serupa dengan hadits di atas.
Bab: Berserikat dalam hewan kurban (1^1^
' S S 9 SI 9
9 ' 1 'W **.' * i t!
>5 1
9 ,
J
Aji ****** b ^jSLaj\
2322. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Malik -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh
darinya- ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Abu Zubair dari Jabir bin
Abdullah ia berkata; "Kami pernah menyembelih kurban bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di tahun perjanjian Hudaibiyah, untuk kurban seekor unta atau seekor sapi,
kami bersekutu tujuh orang."
2323. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Abu Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin Yunus Telah menceritakan kepada kami Zuhair Telah menceritakan
kepada kami Abu Zubair dari Jabir ia berkata; "Kami pergi haji bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Lalu beliau menyuruh kami bersekutu tujuh orang untuk kurban seekor
Unta atau seekor sapi bersekutu tujuh orang."
/ // ^ ^ / W **
2324. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Waki' Telah menceritakan kepada kami Azrah bin Tsabit dari Abu Zubair dari Jabir bin
Abdullah ia berkata; "Kami naik haji bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
kami menyembelih seekor unta dari tujuh orang yang bersekutu, dan seekor sapi juga hasil
dari dari tujuh orang yang bersekutu."
2325. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia
mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Kami bersekutu bersama Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam di dalam haji dan umrah, yakni tujuh orang berkurban seekor Unta atau seekor
Sapi." Kemudian seorang laki-laki bertanya kepada Jabir, "Bolehkah bersekutu dalam
kambing sebagaimana bolehnya bersekutu dalam Unta atau sapi?" Jabir menjawab,
"Tidaklah kami bersekutu, kecuali dalam Badanah (unta atau sapi)." Jabir juga turut serata
dalam peristiwa Hudaibiyah. la berkata, "Di hari itu, kami menyembelih tujuh puluh ekor
Badanah (Unta atau sapi). Setiap tujuh orang dari kami bersekutu untuk kurban seekor
Badanah (unta atau sapi)."
2326. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepada kami Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah menceritakan tentang haji
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. ia berkata; "Beliau memerintahkan kami ketika bertahallul
untuk menyembelih hewan kurban. Dan di antara kami ada sekelompok orang yang
berkumpul/berserikat untuk satu hewan kurban, tepatnya, saat beliau memerintahkan
mereka bertahallul dari ibadah haji."
>•“ *<? ''» 1 « li\ i » ^ » \ ' 9 ' \\ ' 9 ' l\\ * 9 ' 9 ' G. 9 '. *\' ''l \ '* '> 9 ' * ^ ''
2327. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Abdul Malik dari Atha' dari Jabir bin Abdullah ia berkata; "Kami pernah
melaksanakan haji Tamattu' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saat itu, kami
menyembelih sapi hasil serikat dari tujuh orang dari kami."
9 ' . ' ' \ 9 ' 9 . } 9\ 9 ' t' t 9 / \ C S’ > 9 ' 9 ' \ ' ** /9 ' 9 ? \ ' Z ^ '
2328. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Zakarinya bin Abu Za'idah dari Ibnu Juraij dari Abu Zubair dari Jabir ia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih seekor sapi pada hari Nahar
untuk kurban Aisyah."
if y yj
2329. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij -dalam riwayat lain-
Dan telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Yahya Al Umawi telah menceritakan kepadaku
bapakku Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu
Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menyembelih hewan kurban untuk isteri-isterinya. -sedangkan di dalam hadits
Ibnu Bakr tercantum- (beliau menyembelih) sapi untuk kurban Aisyah dalam ibadah hajinya."
Bab: Menyembelih hewan kurban dengan berdiri dan terikat (HJ^JLaULS y>^)
2330. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Abdullah dari Yunus dari Ziyad bin Jubair bahwasanya; Ibnu Umar mendatangi
seorang laki-laki yang sedang menyembelih Badanah (hewan kurban berupa Unta atau Sapi)
dengan diderumkan, maka ia pun berkata, "Sembelihlah dalam keadaan berdiri dan terikat,
itulah sunnah Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Mengirimkan hean kurban ke haram bagi yang tidak ingin pergi sendiri (oLxwil
2331. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab
dari Urwah bin Az Zubair dan Amrah binti Abdurrahman bahwa Aisyah berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyerahkan hewan kurbannya dari Madinah, dan akulah yang
mengalungkan tanda pada hewan kurbannya. Sesudah itu, beliau tidak lagi menjauhi sesuatu
yang biasanya dijauhi oleh seorang yang sedang Ihram." Dan telah menceritakannya
kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dengan isnad ini, semisalnya. Dan Telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Zuhair bin Harb keduanya berkata. Telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin
Manshur dan Khalaf bin Hisyam dan Qutaibah bin Sa'id mereka berkata, telah mengabarkan
kepada kami Hammad bin Zaid dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia berkata;
Aku masih teringat, saat aku mengalungkan tanda hewan kurban pada hadya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Yakni serupa dengan hadits di atas.
2332. Dan Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya ia berkata, saya mendengar
Aisyah berkata; "Dulu akulah yang mengalungkan tanda pada hewan kurban Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dengan kedua tanganku ini. Sesudah itu, tidak lagi menjauhkan
diri dari sesuatu (yang sebelumnya dilarang), dan tidak pula meninggalkannya."
2333. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah
menceritakan kepada kami Aflah dari Al Qasim dari Aisyah ia berkata; "Aku mengalungkan
tanda pada Unta (hewan kurban) milik Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan
tanganku sendiri, lalu aku menyisirinya. Sesudah itu, beliau membawa dan mengirimkannya
ke Baitullah. Lalu beliau bermukim di Madinah, sehingga tidak lagi sesuatu yang haram, apa
yang sebelumnya halal bagi beliau."
2334. Dan Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di dan Ya'qub bin Ibrahim Ad
Dauraqi - Ibnu Hajr berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari Ayyub
dari Al Qasim dan Abu Qilabah dari Aisyah ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengutus hewan kurban dan akulah yang mengalungkan tanda padanya dengan tanganku
sendiri. Sesudah itu, beliau tidak lagi menahan diri dari sesuatu yang telah diperbolehkan
bagi seseorang yang telah bertahallul."
2335. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah
menceritakan kepada kami Husain bin Al Hasan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Aun
dari Al Qasim dari Ummul Mukminin ia berkata; "Akulah yang memberi tanda pada hewan
kurban itu dengan tali yang terbuat dari Shuff. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pun berada di tempat kami dalam keadaan halal, ia berbuat sebagaimana apa yang boleh
diperbuat oleh seorang yang telah tahallul terhadap keluarganya. Atau seperti biasanya
seorang suami yang mendatangi isterinya."
2336. Dan Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah ia berkata; "Aku masih ingat
ketika aku mengalungkan tanda hewan kurban kepada kambing kurban Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu hewan itu dikirimkan, sedangkan beliau sendiri tetap
bersama kami dalam keadaan halal."
2337. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
dan Abu Kuraib -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara dua orang yang
lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim
dari Al Aswad dari Aisyah ia berkata; "Aku mengalungkan tanda untuk hadya (hewan kurban)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau mengirimkannaya (ke tanah haram) dan
bermukim dengan tidak lagi menjauhkan diri dari hal-hal yang biasanya dijauhi oleh seorang
yang sedang ihram."
2338. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
dan Abu Kuraib - Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al
A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah mengirimkan hewan kurban berupa kambing ke Baitullah, maka beliau pun
mengalungkan tanda padanya."
> T\ » ' > ■>*.*'> ..C 2 ; ✓ \ s.' $ v.u \ ' > » i vX \ '
i\i diiiiiou sjfc*
2339. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur Telah menceritakan kepada
kami Abush Shamad telah menceritakan kepadaku bapakku telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Juhadah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah ia berkata;
"Kami pernah mengalungkan tanda kurban pada kambing kurban Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, lalu kambing itu dikirimkan ke tanah haram. Sedangkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah halal dari segala sesuatu (yang sebelumnya dilarang), tidak
haram bagi beliau segala itu."
s y ? '*/ / ^
3lsUf' 0 diLUdilss ;>£dJlsi} Jli\
2340. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Abdullah bin Abu Bakr dari Amrah binti Abdurrahman bahwa ia telah
mengabarkan kepadanya, bahwasanya; Ibnu Zaid menulis surat kepada Aisyah bahwa
Abdullah bin Abbas telah mengatakan; Bahwa barangsiapa yang telah menyerahkan hewan
kurbannya, maka telah haram baginya apa-apa yang haram bagi seorang yang melaksanakan
haji sampai hewan kurban itu disembelih. Sementara aku sendiri telah mengirim hewan
kurbanku. Karena itu, tuliskanlah padaku apa yang menjadi pendapat Anda. Amrah berkata;
Aisyah berkata, "Yang benar, tidak sebagaimana apa yang dikatakan Ibnu Abbas. Aku sendiri
pernah mengalungkan tanda hewan kurban pada hadya milik Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu beliau menuntunnya dengan tangannya sendiri kemudian mengirimkannya
bersama bapakku (ke tanah haram). Dan sesudah itu, tidak ada sesuatu lagi yang haram atas
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang sebelumnya Allah halalkan hingga hewan
kurbannya disembelih."
2341. Dan Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur Telah menceritakan kepada
kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid dari Asy Sya'bi dari
Masruq ia berkata; Dari balik tabir, aku mendengar Aisyah menetuk tangannya lalu berkata;
"Aku pernah mengalungkan tanda hewan kurban Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
beliau mengirimnya (ke tanah haram). Sesudah itu, beliau tidak lagi menahan diri dari
sesuatu, sebagaimana seorang muhrim (sedang ihram) menjauhkan diri daripadanya.
Demikianlah hingga beliau menyembelih hewan kurbannya." Dan Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab
Telah menceritakan kepada kami Dawud -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah menceritakan
kepada kami Zakariya' keduanya dari Asy Sya'bi dari Masruq dari Aisyah semisalnya, dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Bab: Bolehnya mengendari hewan kurban bagi yang memerlukannya £ jj\ j>-
&\ j y* lA lA j>) lA ' £&»■
itfs
Zfo*j4&
2342. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwasanya; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat seroang laki-laki yang sedang membawa Badanah
(unta atau sapi), maka beliau bersabda: "Kendarailah." Laki-laki itu berkata, "Wahai
Rasulullah, binatang ini adalah Badanah (Sapi/unta untuk dijadikan hewan kurban)." Beliau
bersabda lagi: "Kendarailah." Pada kali yang kedua atau ke tiga beliau ucapkan: "Huss,
kamu!" Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Al Mughirah bin Abdurrahman Al Hizami dari Abu Zinad dari Al A'raj dengan isnad ini, ia
berkata dengan redaksi; "Ketika ada seseorang yang menuntun hewan kurbannya.."
2343. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih ia
berkata; inilah yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Muhammad
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ia pun menyebutkan beberapa hadits,
diantaranya adalah; Abu Hurairah berkata; Ketika ada seseorang yang menuntun Badanah
(sapi/unta miliknya) yang telah dikalungkan sebagai tanda untuk hewan kurban, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Huss kamu, kendarai saja." Maka laki-laki
itu pun berkata, "Ini adalah hewan kurban ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Huss kamu,
hendarai saja! Huss kamu, kendarai saja!"
2344. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Suraij bin Yunus keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami Humaid
dari Tsabit dari Anas ia berkata; Aku menduga kuat, bahwa aku telah mendengarnya dari
Anas -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh juga
miliknya- telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Humaid dari Tsabit Al Bunani dari
Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewati seorang laki-laki
yang menuntun hewan kurbannya (berupa sapi atau unta), lalu beliau pun bersabda:
"Kendarailah." Laki-laki itu berkata, "Ini adalah hewan kurban ya Rasulullah." Beliau
bersabda lagi: "Kendarai saja." Beliau mengucapkannya dua atau tiga kali.
i! j %
2345. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Mis'ar dari Bukair bin Al Akhnas dari Anas ia berkata; Saya
mendengarnya berkata; Seorang laki-laki pernah melewati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan menuntun hewan kurbannya, maka beliau pun bersabda: "Kendarailah." Laki-laki itu
berkata, "Hewan ini adalah hewan untuk kurban." Beliau bersabda: "Meskipun hewan
kurban." Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Bisyr dari Mis'ar telah menceritakan kepadaku Bukair bin Al Akhnas ia berkata,
saya mendengar Anas berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah dilewati oleh
seseorang yang menuntun hewan kurbannya.." Maka ia pun menyebutkan hadits yang
semisalnya.
2346. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair ia berkata,
saya mendengar Jabir bin Abdullah bahwasanya; la pernah ditanya tentang mengendarai
hewan kurban, maka ia pun menjawab; Aku telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kendarailah ia dengan baik (wajar) jika kamu memerlukannya sampai
kamu memperoleh kendaraan yang lain."
2347. Dan Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Syabib Telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Zubair ia berkata;
Saya bertanya kepada Jabir tentang mengendarai hewan kurban, maka ia pun menjawab:
"Kendarailah dengan baik hingga kamu memperoleh kendaraan yang lain."
Bab: Apa yang dilakukan terhadap hewan kurban jika sakit di jalan
l*s ;>&gj ^ 3Vs 1x1^,
/ ^ /
2348. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdul Warits bin Sa'id dari Abu AtTayyah Adi Dluba'i telah menceritakan kepadaku Musa bin
salamah Al Hudzali ia berkata; Aku pernah menunaikan Umrah bersama Sinan bin Salamah.
Sinan berangkat dengan membawa hewan kurban dengan menuntunnya. Namun, hewan
kurban itu ternyata melelahkannya di tengah jalan, dan Sinan tidak tahu apa yang mesti
dilakukan pada hewan kurbannya. Jika ia menelantarkannya, bagaimana ia akan
membawanya nanti. Maka ia pun berkata, "Kalau aku sampai di tanah haram, niscaya aku
akan menanyakan permasalahan tersebut dan baru berkurban." Ketika kami sampai di
Bathha', ia berkata, "Temuilah Ibnu Abbas, ceritakanlah padanya." Maka Musa pun
menuturkan perihal hewan kurban itu. Ibu Abbas berkata; Kamu telah berbuat salah,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirimkan bersama seorang laki-laki (dan
mengangkatnya sebagai pimpinan safar) sebanyak enam belas Badanah (hewan kurban
berupa unta atau sapi). Kemudian laki-laki itu pergi, kemudian kembali lagi dan berkata,
"Wahai Rasulullah, apa yang mesti saya lakukan jika di antara hewan kurban itu ada yang
sakit (sekarat)?" beliau bersabda: "Sembelihlah, kemudian rendamkan terompahnya ke
darahnya dan sapukan ke badannya. Kemudian kamu dan siapa pun yang menyertaimu,
tidak boleh memakannya." Dan Telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya dan
Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ali bin Hujr -Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -
sementara dua orang yang lain berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ulayyah
dari Abu At Tayyah dari Musa bin Salamah dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengirimkan sepuluh Badanah (hewan kurban berupa sapi atau unta)
bersama dengan seorang laki-laki. Kemudian ia pun menyebutkan hadits Abdul Warits, dan
ia tidak menyebutkan bagian awal hadits.
-Jl
2349. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i Telah menceritakan kepada
kami Abdul A'la Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Oatadah dari Sinan bin Salamah
dari Ibnu Abbas bahwa Dzuaiba Abu Oabishah telah menceritakan keapdanya bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirimkan hewan kurban kepadanya, lalu
berliau bersabda: "Jika ada di antara hewan-hewan kurban itu sakit, yang kamu khawatirkan
akan mati, sembelihlah. Kemudian redamkan terompahnya ke darahnya lalu sapukan ke
badannya. Kamu atau siapa pun yang menyertaimu tidak boleh memakannya."
Bab: Wajibnya thawaf wada' dan terbebasnya wanita haid untuk melakukannya (c_-> y>- j
2350. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Zuhair bin Harb keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Sulaiman Al Ahwal dari Thawus dari
Ibnu Abbas ia berkata; Orang banyak telah pulang ke negerinya masing-masing. Maka
bersabdalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Janganlah seseorang pulang sebelum
dia thawaf wada' (akhir) di Baitullah." Zuhair berkata; "Yansharifuuna Kulla wajhiin." Dan ia
tidak menyebutkan; "Fii."
2351. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Bakr bin Abu Syaibah -
lafazhnya miliknya Sa'id- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Ibnu Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas ia berkata; Orang banyak diperintahkan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar mereka melakukan thawaf terakhir di Baitullah
sebelum pulang, kecuali yang diberi keringanan, yakni perempuan haid.
/ ^ ^ ^ ^ ' 0 's
2352. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepadaku
Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Al Hasan bin Muslim dari
Thawus ia berkata; Aku pernah bersama-sama dengan Ibnu Abbas, tiba-tiba Zaid bin Tsabit
berakata, "Apakah Anda berfatwa bahwa seorang wanita yang sedang haid boleh pulang
sebelum melakukan thawaf wada' di Baitullah?" Ibnu Abbas menjawab, "Kalau kamu tidak
percaya, maka tanyakanlah kepada Si Fulanah Al Anshariyah. Apakah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menyuruhnya untuk berbuat seperti itu?" Maka Zaid bin Tsabit pun kembali
kepada Ibnu Abbas seraya tertawa dan berkata, "Tidaklah aku melihatmu, kecuali pasti Anda
telah berkata benar."
(jj , UoJc>- Uo_Xj>-
1 " i ;> \ j . j ^ ~’^' 1 J j ’■"$'{ 'i'—.'— •
S ' ' ' S V ^ / / •*/ ^ S
taiili&j ^ <lMk
J a
• I ^OU
2353. Telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh Telah
menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dan Urwah bahwa
'Aisyah berkata; Shafiyah binti Huyai mengalami haid setelah ia melaksanakan thawaf
ifadhah. Maka aku pun mengadukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
lalu beliau pun bersabda: "Memangnya dia menjadi penghalang bagi kami?" Kukatakan, "Ya
Rasulullah, tapi ia telah melaksanakan thawaf ifadhah dan thawaf di Baitullah, setelah
thawaf Ifadlah barulah ia haid, lalu ia mengalami haid!" Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kalau begitu, dia berangkat bersama-sama dengan kita." Telah
menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya dan Ahmad bin Isa -Ahmad
berkata- Telah menceritakan kepada kami -sementara dua orang yang lain berkata- telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
dengan isnad ini, ia berkata; Shafiyyah binti Huyay isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengalami haid setelah thawaf Ifadlah, yakni pada saat haji wada'. Yakni sebagaimana
hadits Laits. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan
kepada kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb
Telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab
Telah menceritakan kepada kami Ayyub semuanya dari Abdurrahman bin Al Qasim dari
bapaknya dari Aisyah bahwa ia menuturkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa Shafiyyah mengalami haid. Yakni semakna dengan hadits Az Zuhri.
••■'i , /S »
5 i V JlS \ As ISIS
2354. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah
menceritakan kepada kami Aflah dari Al Qasim bin Muhammad dari Aisyah ia berkata; Kami
khawatir Shafiyyah mengalami haid sebelum melakukan thawaf Ifadlah. Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menemui kami dan bertanya: "Apakah kalian akan
menangguhkan kita berangkat ke Madinah?" Kami menjawab, "Shafiyyah telah melakukan
thawaf Ifadlah." Beliau bersabda: "Tidak, kalau begitu."
2355. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Abdullah bin Abu Bakr dari bapaknya dari Amrah binti Abdurrahman dari
Aisyah bahwa ia pernah berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya Shafiyyah binti Huyay mengalami haid." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Sepertinya, ia kan menangguhkan perjalanan
kita. Bukankah ia telah melakukan thawaf bersama kalian di Baitullah?" mereka menjawab,
"Ya, benar." Beliau bersabda: "Kalau begitu, hendaklah ia ikut berangkat sama-sama dengan
kita."
^ 'V / ♦*
2356. Telah menceritakan kepadaku Al Hakam bin Musa telah menceritakan kepadaku Yahya
bin Hamrah dari Al Auza'i sepertinya ia berkata, dari Yahya bin Abu Katsir dari Muhammad
bin Ibrahim At Taimi dari Abu Salamah dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menginginkan sesuatu dari Shafiyyah sebagaimana apa yang biasanya diinginkan
oleh seorang laki-laki terhadap isterinya, maka mereka pun berkata, "Sesungguhnya ia dalah
keadaan haid ya Rasulullah." Beliau bersabda: "Kalau bergitu, ia akan menangguhkan
perjalanan kita?" mereka berkata lagi, "Ya Rasulullah, sesungguhnya ia telah melakukan
thawaf pada hari Nahar." Akhirnya beliau bersabda: "Hendaklah ia berangkat bersama-sama
kalian."
2357. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah bin Mu'adz -lafazh darinya- Telah menceritakan kepada kami bapakku Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Ibrahim dari Al Aswad dari Aisyah ia
berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak pulang (ke Madinah), tiba-tiba
Shafiyyah berdiri di depan pintu kemahnya dengan raut muka yang sedih, maka beliau pun
bersabda: "Kenapa memang?." Kemudian beliau bertanya padanya: "Apakah kamu telah
melakukan thawaf ifadlah pada hari Nahar?" Shafiyyah menjawab, "Ya." Beliau bersabda:
"Berangkatlah bersama-sama dengan kami." Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy -
dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb Telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur semuanya dari Al Aswad dari Aisyah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana haditsnya Al Hakam, hanya saja keduanya tidak
menyebutkan, "KA'IBATAN HAZIINATAN."
Bab: Sunahnya masuk ke dalam Ka'bah untuk shalat dan doa di dalamnya bagi orang yang
haji £'J / r 4-0».*— ~=pj\ (J
2358. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasanya; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam masuk ke Ka'bah bersama-sama dengan Usamah, Bilal, dan Usamah bin
Thalhah Al Hajabi, lalu dikuncinya pintu dan mereka ditinggal di dalam beberapa lama. Ibnu
Umar berkata; Aku bertanya kepada Bilal ketika ia keluar, "Apa yang diperbuat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di dalam?" Bilal menjawab, "Beliau berdiri shalat antara dua
tiang, yang satunya sebelah kiri dan yang satunya lagi sebelah kanan serta tiga tiang berada
di belakangnya. Ketika itu Baitullah mempunyai enam tiang, lalu beliau shalat di situ."
ji^J
2359. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Qutaibah bin Sa'id dan Abu
Kamil Al Jahdari semuanya dari Hammad bin Zaid - Abu Kamil berkata- Telah menceritakan
kepada kami Hammad Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar ia
berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Makkah di hari penaklukannya,
beliau turun di halaman Ka'bah dan menyuruh Utsman bin Thalhah mengambil kunci, lalu
dibukanya pintu Ka'bah. Kemudian masuklah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam disusul Bilal,
Zaid dan Utsman bin Thalhah. Kemudian pintu Ka'bah pun di tutup, lalu mereka tinggal di
dalam beberapa saat lamanya. Dan setelah Usman membuka pintu, kata Abdullah, aku
segera mendahului orang banyak menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau
keluar dengan diiringi Bilal, maka aku pun bertanya kepada Bilal, "Apakah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menunaikan shalat di dalam?" Bilal menjawab, "Ya." Aku
bertanya lagi, "Di mana?" Bilal menjawab, "Di antara dua tiang." Ibnu Umar berkata; Aku
lupa untuk menanyakan berapa lama beliau shalat. Dan Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub As Sakhtiyani dari Nafi'
dari Ibnu Umar ia berkata; Pada saat Fathu Makkah (pembebasana kota Makkah) Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam datang dengan mengendarai Unta milik Usamah bin Zaid hingga
beliau menambatkan untanya di halaman Ka'bah. Kemudian beliau memanggil Utsman bin
Thalhah dan bersabda: "Berikanlah kunci (Ka'bah) padaku." la pun pergi menemui ibunya,
namun ibunya enggan untuk memberikan, maka ia pun berkata, "Demi Allah, ibu
menyerahkan kunci itu, atau aku akan menghunuskan pedang ini." Lalu wanita itu pun
memberikan kuncinya. Utsman bin Thalhah kemudian menghadap Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dan beliau langsung membuka pintu Ka'bah. Lalu ia pun menyebutkan hadits
sebagaimana haditsnya Hammad bin Zaid.
lir tTl 'H rl'rl '■ r j*
2360. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Yahya Al Qaththan -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin
Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah -dalam riwayat lain- Dan Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair -lafazh miliknya- Telah menceritakan kepada kami
Abdah dari Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memasuki Baitullah bersama Usamah, Bilal, dan Utsman bin Thalhah. Lalu mereka
menutup pintu agak lama, dan membukanya kembali. Dan akulah yang pertama kali masuk
dan langsung menemui Bilal. Aku tanyakan padanya, "Di manakah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam shalat?" Bilal menjawab, "Diantara dua tiang bagian depan." Dan aku lupa
untuk menanyakan padanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat berapa raka'at.
2361. Dan telah menceritakan kepadaku Humaid bin Mas'adah Telah menceritakan kepada
kami Khalid bin Al Harits Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Aun dari Nafi' dari
Abdullah bin Umar bahwasanya; Ketika ia sampai di Ka'bah, ternyata Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah masuk ke dalamnya beserta Bilal, Usamah dan yang terakhir dan
menutup pintu adalah Utsman bin Thalhah. Lalu mereka berdiam diri beberapa lama di
dalamnya. Kemudian pintu Ka'bah di buka kembali, dan keluarlah Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu aku pun segera naik dan masuk ke dalam Baitullah kemudian aku tanyakan,
"Di manakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat?" Mereka menjawab, "Di sini (yakni di
atara dua tiang)." Dan aku lupa untuk menanyakan kepada mereka, berapa raka'atkah beliau
shalat.
2362. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah
mengabarkan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Salim dari bapaknya ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam Baitullah beserta Usamah bin Zaid,
Bilal dan Utsman bin Thalhah, lalu mereka menutup pintunya. Ketika mereka membukanya
kembali, maka akulah yang pertama kali menemui mereka. Kutemui Bilal dan bertanya
padanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di dalamnya?" Bilal
menjawab, "Ya. Beliau shalat di antara dua tiang Yamani."
2363. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Salim bin Abdullah dari bapaknya ia berkata; Aku melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam masuk ke dalam Ka'bah beserta Usamah bin Zaid, Bilal dan Utsman bin
Thalhah. Tidak ada orang lain yang masuk selain mereka, lalu mereka pun menutup
pintunya. Abdullah bin Umar berkata; Lalu Bilal atau Utsman mengabarkan padaku bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat di dalam Ka'bah yakni di antara dua tiang
Yamani.
0 s
2364. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdu bin Humaid semuanya
dari Ibnu Bakr - Abdu berkata- telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata; Aku bertanya kepada Atha', "Apakah Anda
pernah mendengar Ibnu Abbas berkata, 'Kalian diperintahkan untuk melakukan thawaf, dan
kalian tidak diperintahkan untuk memasuki Ka'bah? '" Atha' menjawab, "la tidaklah
melarang untuk memasukinya. Tetapi saya mendengarnya berkata; Usamah bin Zaid
mengabarkan kepadaku, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam Baitullah
kemudian beliau berdo'a di setiap sudutnya, dan beliau tidak shalat di dalam sampai beliau
keluar kembali, setelah di luar, beliau shalat dua raka'at di hadapannya. Kemudian beliau
bersabda: 'Inilah kiblat.' Aku bertanya, 'Salah satu sisinya, ataukah seluruh sisinya? ' beliau
menjawab: 'Bahkan setiap sisinya.'"
2365. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh Telah menceritakan kepada
kami Hammam Telah menceritakan kepada kami Atha' dari Ibnu Abbas bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam Ka'bah. Saat itu, di dalam Ka'bah terdapat enam
batang tiang. Lalu beliau berdiri di satu tiang, kemudian berdo'a dan beliau tidak shalat.
2366. Dan telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus telah menceritakan kepadaku
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid ia berkata; Aku bertanya
kepada Abdullah bin Abu Aufa salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
"Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam Baitullah saat melaksanakan
Umrah?" Abdullah bin Abu Aufa menjawab, "Tidak."
Bab: Merombak dan membangun Ka'bah (L^.l_o j \ )
^yui^uL*^ J' J\j&>
2367. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Kalau bukanlah karena kaummu yang baru
saja meninggalkan kekufuran, akan kurombak Ka'bah dan kubangun di atas pondasi Ibrahim.
Sebab, dulu orang-orang Quraisy mempersimpatnya saat mereka membangunnya. Dan aku
akan membuatkannya pintu belakang." Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr
bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair dari Hisyam dengan isnad ini.
jJL&v» \ JcLe- 5 JcLe- ^ \ ^c- O Jli
> y i t / / *X ' A i y . X W » f *• 'I I ^ ' s ' * ' * X\.\X i''' * \ ~ "i "tl C”” ^ t »
2368. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Muhammad bin
Abu Bakr Ash Shiddiq telah mengabarkan kepada Abdullah bin Umar dari Aisyah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya:
"Tidakkah kamu lihat, bahwa ketika kaummu membangun Ka'bah, mereka
mempersempitnya dari Asas Ibrahim?" Aisyah berkata; Kukatakan, "Apakah Anda akan
mengembalikannya pada Asas Ibrahim?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
bersabda: "Sekiranya bukan karena kaummu yang baru saja meninggalkan kekufuran,
niscaya aku akan melakukannya." Abdullah bin Umar berkata; Duh sekiranya Aisyah
mendengar hal ini langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!" Setahuku Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah terlihat meninggalkan pengusapan dua rukun dekat
Hijr, hanya saja pembangunan Baitullah di atas Asas Ibrahim belum sempurna ketika itu.
•r>. >
»5 i' t VI
> ' i * Jli .?-
2369. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Abdullah
bin Wahb dari Makhramah -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin
Sa'id Al Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku
Makhramah bin Bukair dari bapaknya ia berkata, saya mendengar Nafi' Maula Ibnu Umar
berkata, saya mendengar Abdullah bin Abu Bakr bin Abu Quhafah menceritakan dari
Abdullah bin Umar dari Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa ia berkata; Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau bukanlah karena
kaummu yang baru saja meninggalkan masa jahiliyah, akan kupakai dana Ka'bah untuk
memperbaikinya; pintunya akan kubuat sampai ke tanah, dan hijir kumasukkan ke
dalamnya."
a
2370. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan
kepadaku Ibnu Mahdi Telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan dari Sa'id bin Mina'
ia berkata, saya mendengar Abdullah bin Zubair berkata, telah menceritakan kepadaku
bibikku yakni Aisyah, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai
Aisyah! Kalaulah bukan karena kaummu baru saja keluar dari syirik, akan kupugar Ka'bah
kembali. Kubuat pintunya dua buah, satu menghadap ke timur dan satu lagi ke barat.
Kemudian akan kutambah lebarnya enam hasta dari hijir. Sesungguhnya orang-orang
Quraisy telah memperkecilnya ketika dahulu mereka memugarnya."
u*5C&I>4 J&. ^ jj
Ju;5i\y \3iiy4^^'^ i
1^315^0
^ ji jilS\x\jas ^aii£^i4==3\3
2371. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sariya Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Zaidah telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abu Sulaiman dari Atha' ia berkata;
Ketika Baitullah terbakar pada masa Yazid bin Mu'awiyah tatkala diperangi oleh penduduk
Syam, dia perintahkan agar Baitullah dibiarkan apa adanya. Ibnu Zubair juga membiarkannya
hingga orang-orang datang pada musim haji dengan maksud agar Ibnu Zubair bisa
menggerakkan orang-orang itu untuk melawan penduduk Syam. Setelah orang-orang pergi
ke Baitullah, Ibnu Zubair berkata, "Saudara-saudara, berilah aku petunjuk (saran) tentang
Ka'bah! Apakah aku harus membongkarnya lalu aku membangun kembali, akau aku perbaiki
bagian-baigian yang rusak saja?" Ibnu Abbas menjawab, "Aku mempunyai pendapat tentang
Ka'bah tersebut. Menurutku, sebaiknya Anda memperbaiki bagian-bagian yang rusak saja
dan biarkanlah Baitullah dalam keadaan seperti ketika orang-orang dulu baru mulai
memeluk Islam. Biarkan pula batu-batu seperti ketika orang-orang baru mulai memeluk
Islam dan seperti ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diutus." Ibnu Zubair mengingatkan,
"Seandainya salah seorang diantara kalian rumahnya terbakar, tentu ia tidak akan rela
sehingga dia membangunnya kembali dengan sebaik-baiknya, padahal ini adalah rumah
Rabb kalian, sesungguhnya aku akan beristikharah untuk meminta petunjuk kepada Rabb-ku
selama tiga kali, baru kemudian aku akan menetunkan keputusanku." Setelah tiga kali
istikharah, maka Ibnu Zubair memastikan pendapatnya untuk membongkar Ka'bah. Orang-
orang menghindari dari Baitullah, jangan-jangan ada bencana dari atas yang akan menimpa
orang yang naik ke Baitullah kali pertama, sehingga ada seorang memanjat lalu menjatuhkan
batunya. Setelah orang-orang melihat tidak ada sesuatu yang menimpa pemanjat tersebut,
barulah orang-orang berduyun-duyun merobohkannya hingga rata dengan tanah. Kemudian
Ibnu Zubair memancangkan beberapa tiang lalu memasang tabir sampai kemudian
bangunan tersebut meninggi. Ibnu Zubair berkata; Aku pernah mendengar Aisyah berkata
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya orang-orang tidak baru saja
meninggalkan kekufuran dan seandainya aku mempunyai biaya yang cukup untuk
membangun Baitullah sekarang ini, maka tentu aku sudah memasukkan hijr dan aku buat
satu pintu masuk serta satu pintu keluar." Ibnu Zubair berkata, "Sekarang aku sudah
mempunyai biaya dan aku tidak khawatir terhadap keimanan kaum muslimin." Atha berkata;
Lalu Ibnu Zubair menambah luas Baitullah sebanyak lima hasta di bagian Hijr, kemudian ia
menjelaskan posisi pondasi dengan dilihat orang banyak., lalu diantas pondasi itu didirikan
bangunan. Panjang Ka'bah semual dua belas hasta tetapi setelah diperluas maka panjangnya
tampak pendek, sehingga panjangnya ditambah sepuluh hasta. Lalu dibuat dua pintu, satu
pintu masuk, dan satu pintu keluar. Setelah Ibnu Zubair terbunuh, Al Hajjaj mengirim surat
kepada Abdul Malik bin Marwan untuk memberitahukan hal itu kepadanya, juga untuk
memberitahukan bahwa Ibnu Zubair telah membuat bangunan di pondasi yang telah dilihat
oleh kebanyakan penduduk Makkah. Jadi Abdul Malik membalas surat Al Hajjaj; "Kami
sedikit pun tidak mengikuti kesalahan Ibnu Zubair. Tentang penambahan panjang Ka'bah
oleh Ibnu Zubair, maka aku tetapkan, adapun penambahan luas Ka'bah di Hijr oleh Ibnu
Zubair, maka kembalikanlah seperti keadaan sebelumnya dan tutuplah pintu yang dibuat
oleh Ibnu Zubair." Lalu Ibnu Hajjaj pun membongkar Ka'bah dan mengembalikannya seperti
keadaan semula.
> > '
'' / **/ * S ' y
al .\ £ £ 'jk&izUjiiifij+C'
jJG ( J Jt j^s \jkdJuC>J J~Sj*JtL-X£'*0!\
i < >i.j J fei^:A‘=Ai> v iduu: , B , >^3« U ?:& . J Ziji.^j\s\?\i \J^jZ-J£ jil;
^ J ^yli^^lijjI^UjlM'^iMj3li'i'tU^^Uc&i3li ( i£3li
\i^ JC(?? u /te r li-5W-
jLjlliV'
2372. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, saya
mendengar Abdullah bin Ubaid bin Umair dan Al Walid bin Atha' keduanya menceritakan
dari Al Harits bin Abdullah bin Abu Rabi'ah -Abdullah bin Ubaid berkata- Al Harits bin
Abdullah datang sebagai utusan kepada Abdul Malik bin Marwan pada masa
pemerintahannya. Abdul Malik berkata, "Aku tidak menduga bahwa Abu Khubaib yakni Ibnu
Zubair mendengar dari Aisyah, yang ia berdalih bahwa ia mendengarnya dari Aisyah." Al
Harits berkata, "Benar, saya juga telah mendengar tentang hal itu dari Aisyah. Aisyah
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya kaummu telah
memperkecil bangunan Baitullah. Sekiranya bukan karena mereka baru saja meninggalkan
kesyirikan, niscaya saya akan mengembalikan apa yang mereka tinggalkan. Maka jika
kaummu akan membangunnya sepeninggalku, maka kemarilah akan kuperlihatkan seberapa
panjang yang mereka tinggalkan itu. 1 Maka aku pun melihatnya, yakni kurang lebih
sepanjang tujuh hasta." Ini adalah haditsnya Abdullah bin Ubaid. Kemudian Al Walid bin
Atha' menambahkan; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dan aku benar-benar akan
membuatkannya dua pintu yang keduanya sampai ke tanah. Yakni sebelah Timur dan Barat.
Tahukah kamu, kenapa kaummu meninggikan pintunya?" Aisyah berkta; Aku menjawab,
"Tidak." Beliau bersabda: "Yaitu, agar tidak ada yang dapat masuk ke dalamnya kecuali
orang-orang tertentu yang mereka izinkan. Jika ada seseorang yang ingin masuk ke
dalamnya, mereka membiarkannya memanjat hingga hampir saja akan memasukinya, baru
kemudian mereka menghalanginya hingga orang tersebut terjatuh." Abdul Malik bertanya
kepada Al Harits, "Apakah kamu mendengar Aisyah mengatakan hal ini?" Al Harits
menjawab, "Ya." Kemudian Abdul Malik pun memukul-mukulkan tongkatnya sesaat lalu
berkata, "Aku lebih suka kalau aku meninggalkannya dan apa yang menjadi bebannya." Dan
Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Amru bin Jablah Telah menceritakan
kepada kami Abu Ashim -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abdu bin
Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazzaq keduanya dari Ibnu Juraij dengan
isnad ini, yakni sebagaimana hadits Ibnu Bakr.
jS^^j j ■Jc4j£[^$\&&dp\jiC'ti
dU js ‘ijliioUL: ^L j*i^\ i j^i^i ,^^>i\
2373. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Bakr As Sahmi Telah menceritakan kepada kami Hatim bin Abu Shaghirah
dari Abu Qaza'ah bahwasanya; Ketika Abdul Malik bin Marwan thawaf di Baitullah, tiba-tiba
dia berkata, "Semoga Allah mencelakai Ibnu Zubir, karena dia mendustakan Ummul
Mukminin." Ibnu Zubair berkata; Aku pernah mendengar Aisyah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Aisyah, kalau saja bukan karena kaummu yang
baru saja meninggalkan kekufuran, tentu aku sudah membongkar Baitullah sehingga aku
tambah luasnya di bagian Hijr, karena kaummu telah mempersempit bangunannya (bila
diukur dengan pondasi yang dibuat oleh Nabi Ibrahim." Al Harits bin Abdullah bin Abu
Rabi'ah berkata, "Jangan berkata begitu wahai Amirul mukminin, karena aku pernah
mendengar Amirul Mukminin telah berkata yang demikian itu." Abdul Malik bin Marwan
berkata, "Seandainya aku pernah mendengar hadits tersebut sebelum aku merombak
Ka'bah, tentu aku biarkan saja bangunan yang telah diperbaiki oleh Ibnu Zubair."
Bab: Tembok dan pintu Ka'bah (L^-L> jA>-)
2374. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur Telah menceritakan kepada kami
Abui Ahwash Telah menceritakan kepada kami Asy'ats bin Abu Sya'tsa' dari Al Aswad bin
Yazid dari Aisyah ia berkata; Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam
mengenai dinding Ka'bah, apakah termasuk Baitullah atau tidak?. Beliau menjawab: "Ya,
termasuk." Aku bertanya, "Kenapa tidak dimasukkan mereka?" beliau bersabda: "Kaummu
kekurangan dana." Aku bertanya lagi, "Kenapa pintunya tinggi begitu?" beliau menjawab:
"Itu siasat bangsamu, supaya mereka dapat memasukkan orang yang disukainya dan
melarang orang yang tidak disukainya. Kalau bukanlah karena bangsamu yang baru saja
meninggalkan masa jahiliyah, yang menyebabkan kekhawatiran hati mereka akan menjadi
ingkar, aku telah berpikir akan memasukkan dinding itu ke Baitullah dan membuat pintu
sampai ke tanah." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa Telah menceritakan kepada kami Syaiban
dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa' dari Al Aswad bin Yazid dari Aisyah ia berkata; Saya
bertanya kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam mengenai dinding (Ka'bah). Maka ia
pun menuturkan hadits yang semakna dengan hadits Abui Ahwash, dan ia menyebutkan di
dalamnya; "Bagaimana dengan pintunya yang tinggi dan tidak mampu dinaiki kecuali dengan
tangga?" dan ia juga menyebutkan; "Karena khawatir hati mereka akan liar kembali."
Bab: Haji untuk orang yang sudah lemah atau untuk orang yang sudah meninggal j\
^ / j, / /
. > i
< 'i j . ^ \
2375. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Sulaiman bin Yasar dari Abdullah bin Abbas bahwa ia
berkata; Fadl bin Abbas pernah membonceng di belakang Rasulullah shallallahu ’alaihi
wasallam, tiba-tiba seorang wanita dari Khats'am meminta fatwa kepada beliau. Fadll
menengok kepada perempuan itu dan perempuan itu pun menengok Fadll. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memalingkan wajah Fadll ke arah lain. Perempuan itu berkata,
"Wahai Rasulullah! Kewajiban untuk menunaikan haji terpikul atas bapakku yang sudah tua
renta, la tidak lagi sanggup duduk di atas kendaraan. Bolehkah aku menggantikannya?"
beliau menjawab: "Boleh." Dan hal itu terjadi pada saat haji wada'.
9 S
2376. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa
dari Ibnu Juraij dari Ibnu Syihab Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Yasar dari
Ibnu Abbas dari Al Fadll bahwasanya; Seorang wanita dari Khats'am berkata, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya bapakku adalah seorang yang sudah tua renta, ia masih memiliki
kewajiban haji, sementara ia tidak mampu lagi menunggang di atas Untaranya." Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Kalau begitu, hajikanlah ia."
Bab: Sahnya haji anak kecil dan pahala orang yang menghajikannya ( y>A j,
^ ^ ^ **/ ^
2377 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Ibnu Abu Umar semuanya dari Ibnu Uyainah - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Ibrahim bin Uqbah dari Kuraib Maula Ibnu Abbas, dari Ibnu
Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan serombongan pengendara di
Rauha', lalu beliau bertanya: "Rombongan siapakah kalian?" mereka menjawab, "Kami
rombongan kaum muslimin; dan Anda siapa?" beliau menjawab: "Aku adalah Rasulullah."
Tiba-tiba seorang wanita datang kepada beliau dengan menggendong anak kecil, kemudian
ia bertanya, "Wahai Rasulullah, sudah sahkah haji anak ini?" beliau menjawab: "Sah, dan
kamu juga mendapatkan pahala."
f y * .s f ' ** v** ^ 9 . ^ 't 9 ' ' i x * t 9 y ^ 1 i 'T*. \ y vi 9 ^ \ ^ ^ 9 .s' 1 1 \ 'f.*. \ ^
(j-C- p \ Uo_Xi>“
^ / / ^
2378. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Sufyan dari Muhammad bin Uqbah dari Kuraib
dari Ibnu Abbas ia berkata; Ada seorang wanita yang menggendong anak kecil lalu bertanya,
"Wahai Rasulullah, apakah anak kecil ini juga memiliki keharusan menunaikan haji." Beliau
menjawab: "Ya, dan kamu juga mendapatkan pahala."
2379. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibrahim bin Uqbah
dari Kuraib bahwasanya; Ada seorang wanita yang sedang menggendong anaknya dan
berkata, "Apakah bagi anak ini juga memiliki keharusan haji?" beliau menjawab: "Ya, dan
kamu juga menjadapkan ganjaran pahala." Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnul
Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Muhammad bin Uqbah dari Kuraib dari Ibnu Abbas semisalnya.
Bab: Kewajiban haji hanya satu kali dalam seumur
hidup ( ^9)
JJ p. j
4 > , s
^ •**$&»&*
2380. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Ar Rabi' bin Muslim Al Qarasyi dari
Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyampaikan khutbah kepada kami seraya bersabda: "Wahai sekalian manusia, Allah telah
mewajibkan atas kalian untuk menunaikan ibadah haji. Karena itu, tunaikanlah ibadah haji."
Kemudian seorang laki-laki bertanya, "Apakah setiap tahun ya Rasulullah?" beliau terdiam
beberapa saat, hingga laki-laki itu mengulanginya hingga tiga kali. Maka beliau pun
bersabda: "Sekiranya aku menjawab, 'Ya' niscaya akan menjadi kewajiban setiap tahun dan
kalian tidak akan sanggup melaksanakannya. Karena itu, biarkanlah apa adanya masalah
yang kutinggalkan untuk kalian. Sesungguhnya orang-orang yang sebelum kamu mendapat
celaka karena mereka banyak tanya dan suka mendebat para Nabi mereka, karena itu, bila
kuperintahkan mengerjakan sesuatu, laksanakanlah sebisa-bisanya, dan apabila kularang
kalian mengerjakan sesuatu, maka hentikanlah segera."
Bab: Perjalanan seorang wanita bersama mahramnya untuk haji dan selainnya „J\ yu*
» r_ tl'T-^V 1 »\t-r.%V 3*^1^ > t ^ *.'*.> * %\\*'V.£\' V ’ >t
U3o.X»- jUj ^>o _^>\
,*✓ *
2381. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah telah
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Seorang wanita tidak boleh bepergian selama tiga hari kecuali disertai
mahramnya." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah -dalam riwayat lain- Dan
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami bapakku
dari Ubaidullah dengan isnad ini. Dan di dalam riwayatnya Abu Bakr tercantum; "Di atas tiga
(hari)." Dan ia juga berkata di dalam riwayatnya, dari bapaknya; "Kecuali bila ia bersama
mahramnya."
4\ >J\A yyH\ {]
2382. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Nafi' dari
Abdullah bin Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak halal bagi
seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhirat selama tiga hari, kecuali disertai
mahramnya."
^ ^ .1 ^ 3^ v ,:~ r, a r-j'^Ty £*_j \ ~
♦* / *’/ ^
isi M
2383. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Utsman bin Abu Syaibah
semuanya dari Jarir - Qutaibah berkata- Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Abdullah
bin Umair dari Qaza'ah dari Abu Sa'id ia berkata; Saya mendengar suatu hadits darinya, lalu
aku pun terkagum dan bertanya kepadanya, "Apakah Anda mendengar hadits ini langsung
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" la pun menjawab, "Apakah aku akan
mengatakan sesuatu yang belum pernah aku dengar?" Aku mendengarnya berkata; Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian bersusah
payah mempersiapkan perjalanan kecuali ke tiga Masjid. Yaitu; Masjidku ini (Masjid Nabawi),
Masjidil Haram, dan Masjid Al Aqsha." Dan saya juga mendengar beliau bersabda: "Seorang
wanita tidak boleh bersafar selama dua hari, kecuali disertai mahramnya atau pun
suaminya." Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Abdul Malik bin Umair ia berkata, saya mendengar Qaza'ah ia berkata, saya mendengar
Abu Sa'id Al Khudri berkata; Saya mendengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
empat hal, lalu aku pun begitu terkesan. Beliau melarang seorang wanita untuk mengadakan
perjalanan selama dua hari, kecuali disertai suaminya atau mahramnya. Dan ia pun
mengisahkan hadits itu.
2384. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Mughirah dari Ibrahim dari Sahm bin Minjab dari Qaza'ah dari Abu Sa'id Al
Khudri ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita tidak
boleh bepergian selama tiga hari kecuali bersama mahramnya."
<£* 'j&\ 3ls J
2385. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin
Basysyar semuanya dari Mu'adz bin Hisyam - Abu Ghassan berkata- Muadz telah
menceritakan kepadaku bapakku dari Qatadah dari Qaza'ah dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa
Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita tidak boleh mengadakan
perjalanan di atas tiga malam, kecuali disertai mahramnya." Dan Telah menceritakannya
kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari
Qatadah dengan isnad ini dan ia menyebutkan; "Lebih dari tiga hari, kecuali bersama
mahramnya."
2386. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari bapaknya bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita muslimah untuk
bersafar sejauh sehari perjalanan, kecuali ditemani seorang laki-laki yang dari mahramnya."
2387. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Ibnu Abu Dzi'b Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Sa'id dari
bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak
halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhirat untuk mengadakan
perjalanan sejauh sehari perjalanan kecuali disertai mahramnya."
H
2388. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari bapaknya dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang
wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhirat untuk mengadakan perjalanan sehari
semalam kecuali disertai mahramnya."
a i -^gju jjy JMii.
2389. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Telah menceritakan kepada
kami Bisyr bin Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami Suhail bin Abu Shalih dari
bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak halal bagi seorang wanita untuk mengadakan perjalanan selama tiga hari kecuali
disertai mahramnya."
% j\z. k Jij&zJi; p> Jw&i. j
/ ^ / •*/ ^ ^ **/ /
L£\j1U J\\^j4\\l^^\i\%^ &Vj^ 'j)A£\ ^\ r jd\jii^j5s^X
\^j^jH\ l-S j£. ^ J
2390. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
semuanya dari Abu Mu'awiyah - Abu Kuraib berkata- Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada
Allah dan hari akhirat untuk mengadakan perjalanan selama tiga hari atau lebih kecuali ia
bersama bapaknya atau anaknya atau suaminya atau saudaranya atau mahramnya yang
lain." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami
Al A'masy dengan isnad ini, semisalnya.
^ ^ **/ ^
ji 1$*^ 3*- ydj^4
2391. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya dari Sufyan - Abu Bakr berakata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah Telah menceritakan kepada kami Amru bin Dinar dari Abu Ma'bad ia berkata, saya
mendengar Ibnu Abbas berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkhutbah seraya bersabda: "Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan
seorang wanita kecuali wanita itu disertai muhrimnya. Dan seorang wanita juga tidak boleh
bepergian sendirian, kecuali ditemani oleh mahramnya." Tiba-tiba berdirilah seorang laki-laki
dan bertanya, "Ya, Rasulullah, sesungguhnya isteriku hendak menunaikan ibadah haji,
sedangkan aku ditugaskan pergi berperang ke sana dan ke situ; bagaimana itu?" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab: "Pergilah kamu haji bersama isterimu." Dan
Telah menceritakannya kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani Telah menceritakan kepada kami
Hammad dari Amru dengan isnad ini, semisalnya. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abu Umar Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Sulaiman Al Makhzumi dari Ibnu
Juraij dengan isnad ini, semisalnya. Dan ia tidak menyebutkan; "Janganlah sekali-kali seorang
laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali wanita itu disertai mahramnya."
Bab: Apa yang diucapkan saat melakukan safar untuk haji selainnya L«
* i ^ »
o
. ><
2392. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Muhammad ia berkata, Ibnu Juraij berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu
Zubair bahwa Ali Al Azdi telah mengabarkan kepadanya, bahwa Ibnu Umar, telah
mengajarkan kepada mereka, bahwasanya; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah berada di atas kendaraan hendak bepergian, maka terlebih dahulu beliau bertakbir
sebanyak tiga kali. Kemudian beliau membaca do'a sebagai berikut: "SUBHAANALLADZI
SAKHKHARA LANAA HAADZA WAMAA KUNNAA LAHU MUQRINIIN WA INAA ILAA RABBINAA
LAMUNQALIBUUN. ALLAHUMMA INNAA NASALUKA Fl SAFARI N AA HADZAL BIRRA WAT
TAQWA WA MINAL 'AMALI MAA TARDLA ALLAHUMMA HAWWIN 'ALAINAA SAFARANAA
HADZA WATHWI 'ANNAA BU'DAHU ALLAHUMMA ANTASH SHAAHIBU FIS SAFARI WAL
KHALIIFATU FIL AHLI ALLAHUMMA INNI 'A'UUDZU BIKA MIN WA'TSAA'IS SAFAR
WAKA'AABATIL MANZHARI WA SUU'IL MUNQALABI FIL MAAL WAL AHLI (Ya Allah,
sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon
perbuatan yang Engkau ridloi. Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan
dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan
mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian,
pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga)."
Dan jika beliau kembali pulang, beliau membaca do'a itu lagi dan beliau menambahkan di
dalamnya, "AAYIBUUNA TAA'IBNUUNA 'AABIDUUNA Ll RABBINAA HAAMIDUUNA (Kami
kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji Rabb kami)."
^ j-JlJ \ ^ Ij-C- ^ ( j^a ijlj 3 j4‘j\j\ ( Jjb*^L>
2393. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ulayyah dari Ashim Al Ahwal dari Abdullah bin Sarjis ia berkata; la berkata; "Apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan suatu perjalanan, beliau berlindung
kepada Allah dari kesulitan dalam perjalanan, dari kesedihan bila kembali, dari kesempitan
setelah berkecukupan, dari do'a orang yang teraniyaya, dan pandangan yang buruk terhadap
keluarga dan harta." Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Zuhair bin
Harb semuanya dari Abu Mu'awiyah -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Hamid bin UmarTelah menceritakan kepada kami Abdul Wahid keduanya dari Ashim dengan
isnad ini, semisalnya. Hanya saja di dalam haditsnya Abdul Wahid tercantum; "Dalam harta
dan keluarga." Sementara di dalam riwayat Muhammad bin Khazim, ia berkata; Beliau
memulainya dari keluarga saat beliau kembali." Dan di dalam riwayat keduanya tercantum;
"INNI A'UUDZU BIKA MIN WA'TSAIS SAFAR (Aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan
dalam bepergian)."
Bab: Apa yang diucapkan sekembalinya dari ibadah haji dan selainnya
2394. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu
Umar -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id -lafazh
juga miliknya- Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah dari Nafi'
dari Abdullah bin Umar ia berkata; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali
dari peperangan besar maupun kecil, atau kembali dari haji dan umrah, atau bila beliau
berada di puncak bukit atau tempat yang tinggi, beliau bertakbir tiga kali, sesudah itu beliau
baca: "LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU LAHUL MULKU WALAHUL
HAMDU WA HUWA 'ALAA KULU SYAI'I N QADIIR AAYIBUUNA TAA'IBNUUNA 'AABIDUUNA
LIRABBINAA HAAMIDUUNA, SHADAQALLAHU WA'DAH WA NASHARA 'ABDAH WAHAZAMAL
AHZAABA WAHDAH (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu
bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segala kekuasaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji Rabb kami.
Allah Maha menepati janji-Nya, menolong para hamba-Nya dan Dialah yang mengalahkan
pasukan Ahzab)." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Ayyub -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami Ma'n dari Malik -dalam
riwayat lain- Ibnu Rafi' Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan
kepadaku Adi Dlahak semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam semisalnya, hanya saja hadits Ayyub, bacaan takbir hanya dua kali.
<C-L-C- \
2395. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ulayyah dari Yahya bin Abu lshaq ia berkata, Anas bin Malik berkata; Kami pernah
kembali pulang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yakni, saya dan Abu Thalhah
serta Shafiyyah yang membonceng di atas Untanya. Dan ketika kami tiba di depan kota
Madinah, beliau membaca do'a: "AAYIBUUNA TAA'IBNUUNA 'AABIDUUNA LIRABBINAA
HAAMIDUUNA (Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji Rabb
kami)." Dan beliau terus membacanya hingga kami sampai di kota Madinah. Dan Telah
menceritakan kepada kami Humaid bin Mas'adah Telah menceritakan kepada kami Bisyr Al
Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu lshaq dari Anas bin Malik dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya.
Bab: Singgah diakhir malam di dzul hulaifah dan shalat ketika berangkat dari haji dan
umrah
2396. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menambatkan hewan kendaraannya di Bathha' yang berlokasi di Dzulhulaifah, lalu beliau
shalat di situ. Dan Abdullah bin Umar juga senantiasa berbuat demikian.
2397. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir Al Mishri
telah mengabarkan kepada kami Laits -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Qutaibah -lafazh miliknya- ia berkata. Telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi'
ia berkata; Ibnu Umar selalu menambatkan kendaraannya di Bahtha' yang bertempat di
Dzulhulaifah, yang demikian karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa
menambatkan kendaraannya di situ dan shalat.
2398. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq Al Musayyibi telah
menceritakan kepadaku Anas yakni Abu Dlamrah, dari Musa bin Uqbah dari Nafi'
bahwasanya; Apabila Abdullah bin Umar keluar untuk haji atau umrah, ia selalu
menambatkan kendaraannya di Bathha' yang bertempat di Dzulhulaifah, yang demikian
karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa menambatkan untanya di situ.
^ j*. J <s* J* b*'
2399. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad Telah menceritakan
kepada kami Hatim bin Isma'il dari Musa bin Uqbah dari Salim dari bapaknya bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didatangi di tempat dari Musa bin Uqbah dari Salim
dari bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah di datangi di tempat
peristirahatannya di Dzulhulaifah, lalu dikatakanlah kepada beliau, "Sesungguhnya Anda
tengah berada di Bathha' yang diberkahi."
<4U j ^y» \]oJm _J <L^_^AjJo^_£ a\^jJ\ ^jisuo *{jA (JjLi I
2400. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr bin Ar Rayyan dan Suraij
bin Yunus -lafazhnya milik Suraij- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Musa bin Uqbah dari Salim bin Abdullah bin Umar
dari bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah didatangi di tempat
persinggahannya di Dzulhulaifah yakni di dalam lembah, lalu dikatakanlah kepadanya,
"Sesungguhnya Anda tengah berada di Bathha' yang diberkati." Musa berkata; Salim pernah
singgah bersama kami di tempat persinggahan yakni di sebuah Masjid yang sering dijadikan
'Abdullah biasa singgah ditempat itu. Dan ia pun mencari tempat peristirahatan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam yang posisinya berada di bawah masjid yakni di dalam lembah,
peristirahatan itu persis ditengah-tengah antara lembah dan kiblat.
Bab: Orang musyrik tidak boleh berhaji ke Ka'bah dan thawaf dengan telanjang
Jc J\f j;
2401. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Ibnu Syihab dari Humaid bin
Abdurrahman dari Abu Hurairah -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadanya dari
Humaid bin Abdurrahman bin Auf dari Abu Hurairah ia berkata; "Abu Bakar Ash Shiddiq
menugaskanku ikut dalam suatu rombongan pada musim haji, dia diperintahkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sebelum haji wada' untuk mengumumkan kepada orang banyak
pada hari nahar, bahwa; Orang musyrik tidak diperkenankan haji mulai tahun yang akan
datang, dan tidak boleh thawaf di Baitullah dalam keadaan telanjang." Ibnu Syihab berkata;
Humaid bin Abdurrahman mengatakan; "Hari nahar termasuk hari haji yang teragung,
berdasarkan haditsnya Abu Hurairah."
Bab: Kutamaan haji, umrah dan hari Arafah (43^^ jjj<>
j i^jS^iLUdiis3i5^4^\ 0 :\^fr^ ^ ^dJLc^is^
pT j^. ^ L? £>? Cr? Cr? \-K-c- *a* ^ C&A- l)S }j* Cr? <-^ ^*"J
A^vjwi^ Ji£zLiA\
2402. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku
Makhramah bin Bukair dari bapaknya ia berkata, saya mendengar Yunus bin Yusuf berkata,
dari Ibnul Musayyab ia berkata, Aisyah berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak ada satu hari pun yang di hari itu Allah lebih banyak
membebaskan hamba-Nya dari api neraka daripada hari 'Arafah, sebab pada hari itu Dia
turun kemudian membangga-banggakan mereka di depan para malaikat seraya berfirman:
'Apa yang mereka inginkan? "'
S
£
2403. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Summi Maula Abu Bakr bin Abdurrahman, dari Abu Shalih As Samman dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Umrah demi umrah
berikutnya adalah masa penghapusan dosa. Dan tidak ada ganjaran bagi ibadah haji yang
mabrur kecuali surga." Dan Telah menceritakannya kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu
Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb mereka berkata. Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Abdul Malik Al Umawi telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz
bin Al Mukhtar dari Suhail -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Waki' -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman semuanya dari
Sufyan semua mereka itu dari Summi dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, yakni sebagaimana haditsnya Malik.
pJ j eu9^ pAs <£ZSl\\jS> <j1 ^ j 4lLc-4h \ J^>4JJ ^ J y* j J^3 JlS 'i^j y*> <j 1 ^c- ^U- jJ J-C-
<* * > *\t ' > yX\' ?< > h > ^ * * 'i { 'VX\' \> *
2404. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Zuhair bin Harb -Yahya berkata-
telah mengabarkan kepada kami -Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Siapa yang mendatangi Baitullah ini (untuk haji atau umrah) tanpa merusaknya
dengan perbuatan dan perkataan kotor, serta tidak berbuat maksiat, maka dia kembali pada
keadaannya seperti baru lahir (bersih dari dosa)." Dan Telah menceritakannya kepada kami
Sa'id bin Manshur dari Abu Awanah dan Abui Ahwash -dalam riwayat lain- Dan Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'
dari Mis'ar dan Sufyan -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnul
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan
kepada kami Syu'bah semua mereka itu dari Manshur dengan isnad ini, dan di dalam hadits
mereka semua tercantum; "Siapa yang menunaikan ibadah haji dengan tidak merusaknya
dengan perbuatan dan kata-kata kotor." Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur
telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Sayyar dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, semisalnya.
Bab: Bagi jamaah haji dibolehkan singgah di Makkah dan tinggal rumah mereka (penduduk
Makkah) j
_j*vLn
> f t \/ s\ ' t'' k'*- ' * s \ s*. > s * . * ' " ' ' * % s * s 'Z \ l',
's/ y f **x ^
2405. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata,
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Yunus bin
Yazid dari Ibnu Syihab bahwa Ali bin Husain telah mengabarkan kepadanya bahwa Amru bin
Utsman bin Affan telah mengabarkan kepadanya, dari Usamah bin Zaid bin Haritsah bahwa
ia berkata; "Wahai Rasulullah, apakah Anda akan singgah di rumah Anda di Makkah?" Beliau
bersabda: "Apakah Aqil meninggalkan rumah untuk kami?" Aqil dan Abu Thalib telah
mewarisi harta Abu Thalib, sementara Ja'far dan Ali tidak, karena kedua waktu itu adalah
muslim, sedangkan Aqil dan Thalib masih kafir.
9 y \ y t 9 y ' \ ' X * 9
& Lai \ j ^
2406. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi dan Ibnu Abu Umar
dan Abdu bin Humaid semuanya dari Abdurrazaq dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Ali bin
Husain dari Amru bin Utsman dari Usamah bin Zaid; Aku bertanya, "Ya Rasulullah, di
manakah Anda akan singgah esok hari?" yakni pada waktu beliau menunaikan haji Wada'
saat kami telah dekat dari kota Makkah. Maka beliau bersabda: "Apakah Aqil meninggalkan
rumah untuk kami?"
2407. Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan
kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu
Hafshah dan Zam'ah bin Shalih keduanya berkata, Ibnu Syihab dari Ali bin Husain dari Amru
bin Utsman dari Usamah bin Zaid bahwa ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah
Anda akan singgah esok hari Insya Allah?" yakni pada zaman Fathu Makkah. Beliau pun
bersabda: "Apakah Aqil meninggalkan rumah untuk kami?"
Bab: Bolehnya tinggal di Makkah bagi orang yang telah hijraj darinya setelah selesainya
ibadah haji dan umrah (S \ ^9Juol^4 j \j!-)
\0SX> y^J
2408. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Abdurrahman bin Humaid bahwa ia
mendengar Umar bin Abdul Aziz bertanya kepada As Sa'ib bin Yazid, "Apakah Anda
mendengar sesuatu saat bermukim di Makkah." As Sa'ib menjawab; Aku mendengar Al 'Ala
Al Hadlrami berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepada orang-orang Muhajir: "Waktu bermukim adalah selama tiga hari." Yakni beliau
mengatakannya setelah shalat Ashar di Makkah. Sepertinya beliau juga bersabda: "Janganlah
seorang pun yang menambahkannya."
/ < ^ 9 <L
v 'W i 9
2409. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Abdurrahman bin Humaid ia berkata, saya mendengar Umar bin
Abdul Aziz berkata kepada anggota majelisnya, "Apa yang kalian dengar di pemukiman
Makkah?" Kemudian berkatalah As Sa'ib bin Yazid; Aku mendengar Al Ala' bin Al Hadlrami
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang muhajir hendaklah
bermukim di Makkah selama tiga hari setelah menunaikan Manasik hajinya."
J
2410. Dan Telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani dan Abdu bin Humaid
semuanya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'dari telah menceritakan kepada kami bapakku dari
Shalih dari Abdurrahman bin Humaid bahwa ia mendengar Umar bin Abdul Aziz bertanya
kepada As Sa'ib bin Yazid. Maka As Sa'ib pun menjawab; Aku mendengar Al Ala' bin Al
Hadlrami berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda setelah
shalat Ashar: "Bagi Muhajir hendaklah bermukim selama tiga hari di Makkah (baik ketika
keberangkatan maupun kepulangannya)."
2411. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dan ia telah mendiktekan
kepada kami, telah mengabarkan kepadaku Isma'il bin Muhammad bin Sa'dari bahwa
Humaid bin Abdurrahman bin Auf telah mengabarkan kepadanya bahwa As Sa'ib bin Yazid
telah mengabarkan kepadanya bahwa Al Ala' Al Hadlrami telah mengabarkan kepadanya
dari Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, beliau bersabda: "Bagi Muhajir, hendaklah
bermukim selama tiga hari di Makkah setelah mengerjakan Manasiknya." Dan telah
menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepada kami Adi Dlahak bin
Makhlad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dengan isnad ini, semisalnya.
Bab: Menjadikan Makkah sebagai tempat haram, binatang, pepohonan, dan barang
temuannya, kecuali untuk diumumkan
. \ it>^ a!)
vid\3iiSU^
f % 4 k j j cA '& &0*
2412. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Jarir dari Manshur dari Mujahid dari Thawus dari Ibnu Abbas ia berkata; Pada
hari penaklukan kota Makkah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Makkah
telah ditaklukkan. Mulai sekarang tidak ada lagi hijrah. Yang ada hanyalah jihad dan niat
menegakkan agama Allah. Bila kamu diperintahkan berangkat, maka berangkatlah. Makkah
telah ditaklukkan. Sesungguhnya tanah ini diharamkan Allah sejak terciptanya langit dan
bumi. Maka negeri ini negeri haram, karena diharamkannya Allah hingga hari kiamat. Siapa
pun tidak boleh berperang di negeri ini, baik orang yang sebelumku maupun aku sendiri,
kecuali hanya satu saat di siang hari bagiku. Negeri adalah negeri haram karena diharamkan
Allah sampai hari kiamat. Di negeri ini tidak boleh seseorang memotong pohon berduri, tidak
boleh memburu binatang-binatangnya, tidak boleh memungut barang hilang karena
tercecer, kecuali untuk diumumkan, dan tidak boleh memotong rerumputnya." Kemudian
berkatalah Abbas, "Wahai Rasulullah, selain Idzkhir, karena Idzkhir diperlukan untuk tukang
pencelup dan pembangun rumah." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda:
"Melainkan Idzkhir." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Al Mufadldlal
dari Manshur dalam isnad ini, semisalnya. Dan ia tidak menyebutkan; Pada hari, ketika Dia
menciptakan langit dan bumi." Kemudian ia menggantikan kata Al Qital dengan Al Qatlu dan
ia juga menyebutkan; "Tidak boleh memungut barang hilang karena tercecer, kecuali untuk
diumumkan."
J, y»
2413. .Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Syuraih Al Adawi bahwa ia berkata kepada Amru bin
Sa'id yang sedang mengutus pasukan ke Makkah; Perkenanlah kepadaku wahai Amirul
Mukminin untuk menceritakan kepada Anda suatu ungkapan yang Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berdiri saat menyampaikannya di hari Fathu Makkah. Aku mendengarnya
dengan kedua telingaku, dan hatiku pun juga telah menghafalnya serta kedua mataku juta
turut melihat beliau tatkala mengungkapkannya. Waktu itu, beliau memuji Allah dan
membaca sanjungan atas-Nya, kemduan beliau bersabda: "Allah telah menjadikan Makkah
sebagai tanah haram, namun orang-orang belum mengharamkannya. Maka tidak lagi boleh
bagi seorang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat untuk menumpahkan darah di
dalamnya dan menebang pepohonannya. Jika ada seseorang yang berdalih dengan
peperangan yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalamnya, maka
katakanlah padanya, 'Sesungguhnya Allah telah memberikan izin kepada Rasul-Nya, namun
tidak kepada kalian.' Dan sungguh, Allah memberikan izin kepadaku hanya beberapa saat
dari waktu siang. Dan pada hari ini, ia telah kembali menjadi haram, sebagaimana
keharamannya di hari kemarin. Maka hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada
orang yang ghaib." Kemudian dikatakanlah kepada Abu Syuraih, "Apa yang dikatakan Amru
padamu?" la menjawab, "Aku lebih tahu tentang hal itu daripada kamu wahai Abu Syuraih.
Sesungguhnya keharaman itu tidaklah melindungi seorang yang berdosa, tidak pula seorang
yang kabur karena menumpahkan darah (membunuh) atau karena mencuri dan berbuat
kerusakan (perampokan)."
3 Vi -x4^\ ^ ^ \ ,
4j£^^y\yyy \ >iiu J\J>^
A>-
r > tV - >.T >
ilj
jls9 JjjB o^l js-^4. 6'^*l d^ y& Sy?^ S-?ly* j S^
jiyi yy4\4\^2\
^J3^\3 ^j\JJ\ J&ti&yLglJJJteS %jf* J\{ \&yJA\
^Ui\.iA3iii\3 y.% j\ j£\& jsu^\jjSb^ijj]\3is.U. Jh\ jx£\(4j
j ,_^.j
2414. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa'id semuanya dari
Al Walid - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah
menceritakan kepada kami Al Auza'i telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abu Katsir telah
menceritakan kepadaku Abu Salamah -ia adalah Ibnu Abdurrahman- telah menceritakan
kepadaku Abu Hurairah ia berkata; Setelah Allah 'azza wajalla memenangkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam atas penaklukan kota Makkah, beliau berpidato di hadapan
orang banyak. Setelah memuji dan menyanjung Allah, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah
telah melindungi kota Makkah dari serangan tentara gajah serta memberi kekuatan kepada
Rasul-Nya dan orang-orang beriman untuk mempertahankannya. Tidak seorang pun yang
boleh berperang di negeri ini. Larangan itu telah ada sejak dahulu. Dan hanya dikecualikan
kepadaku untuk sesaat di siang hari. Dan juga tidak dibolehkan bagi orang-orang yang
sesudahku. Jangan diburu hewan-hewan buruannya, jangan dipotong pohon berdurinya.
Dan jangan dipungut barang-barang yang hilang tercecer kecuali untuk diumumkan. Siapa
yang anggota keluarganya terbunuh, dia mempunyai dua pilihan yang baik, yaitu; Menerima
uang tebusan atau membunuh si pembunuh." Kemudian berujarlah Al Abbas, "Selain Al
Idzkhir ya Rasulullah. Karena kami membutuhkannya untuk kuburan dan rumah-rumah
kami." Maka beliau pun bersabda: "Melainkah Al Idzkhir." Lalu berdirilah Abu Syat seorang
laki-laki dari penduduk Yaman dan berkata, "Tuliskanlah untuk ya Rasulullah." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Tiliskanlah untuk Abu Syat." Al Walid
berkata; Aku bertanya kepada Al Auza'i, "Apa maksud dari sabda beliau: 'Tuliskanlah untuk
ya Rasulullalh." la pun menjawab, "Yaitu, khuthbah ini, yang ia dengar dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam."
J ^5 J ^ ^ ^1 J^J\ J^i ^u J il^. J
jj>1sl& ->fe\ jkd\^ c5 I^ •>!%* >li\ jJ^jiili^l^LsU
oU a Si\ _^\3l^i\3 j^i^liLU, jty.ui^ls j^al\
^Jul. J aIJlC- 4li\ J^> 4&\ Jj-i'j Jlis lf> J_J^3 jljo J^O ^>-W\ *^\ J4“ J
2415. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah
bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Khuza'ah membunuh seorang laki-laki dari Bani
Laits pada saat Fathu Makkah karena terbunuhnya seorang laki-laki dari mereka oleh Bani
Laits. Maka peristiwa itu pun dikabarkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
beliau bergegas menaiki kendaraannya, kemudian menyampaikan khutbah seraya bersabda:
" Allah telah melindungi kota Makkah dari serangan tentara gajah serta memberi kekuatan
kepada Rasul-Nya dan orang-orang beriman untuk mempertahankannya. Tidak seorang pun
yang boleh berperang di negeri ini. Larangan itu telah ada sejak dahulu. Dan juga tidak
dibolehkan bagi orang-orang yang sesudahku. Namun, hanya dikecualikan kepadaku untuk
sesaat di siang hari. Dan pada waktu ini telah kembali menjadi haram. Tidak boleh dipotong
pohon berdurinya, tidak boleh ditebang pepohonannya, dan jangan dipungut barang-barang
yang hilang tercecer kecuali untuk diumumkan. Siapa yang anggota keluarganya terbunuh,
dia mempunyai dua pilihan yang baik, yaitu; Menerima uang tebusan (diyat) atau atau
meminta agar si pembunuh dibunuh." Kemudian datanglah seorang laki-laki dari penduduk
Yaman yang namanya Abu Syahin, ia berkata, "Tuliskanlah untukku ya Rasulullah." Maka
beliau pun bersabda: "Tuliskanlah untuk Abu Syahin." Lalu seorang laki-laki dari Quraisy
berkata, "Kecuali Al Idzkhir, karena kami menggunakannya di rumah dan kuburan kami."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Melainkan Al Idzkhir."
Bab: Larangan membawa senjata di Makkah tanpa adanya kebutuhan
c
2416. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami
Ibnu A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Zubair dari Jabir ia berkata; Saya
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi kalian untuk
membawa senjata dalam kota Makkah."
Bab: Bolehnya masuk Makkah tanpa ihram (|»\ J jt>-)
^ ' a]cJl 941 kaJJ\J L5 >4Jl5 ji*UULo
^U-l£ Ji Lili
2417. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi dan Yahya bin
Yahya dan Qutaibah bin Sa'id -Adapun Al Qa'nabi, maka ia berkata- saya telah membacakan
kepada Malik bin Anas -Adapun Qutaibah, maka ia berkata- Telah menceritakan kepada kami
Malik -dan Yahya berkata dan lafazh juga darinya- saya bertanya kepada Malik, "Apakah Ibnu
Syihab telah menceritakan kepadamu dari Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam masuk ke dalam kota Makkah pada tahun Penaklukan kota Makkah sementara di
atas kepada beliau terdapat getah pohon. Dan ketika beliau melepaskannya, tiba-tiba beliau
didatangi seorang laki-laki -kata Ibnu Khathal- yang bergantung dengan satir (kelambu)
Ka'bah, sehingga beliau pun bersabda: 'Bunuhlah ia."' Maka Malik kemudian menjawab,
"Ya."
-c >
£&k\]^k\'S g^£JbSl\
> >
9 . S9
2418. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Qutaibah bin Sa'id
Ats Tsaqafi -dan Yahya berkata- telah mengabarkan kepada kami -sementara Qutaibah
berkata- Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Ammar Ad Duhni dari Abu Zubair
dari Jabir bin Abdullah Al Anshari bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke
kota Makkah. -Qutaibah berkata- Beliau masuk pada hari Fathu Makkah dengan memakai
surban hitam tanpa ihram. -Dan di dalam riwayatnya Qutaibah, ia berkata- Telah
menceritakan kepada kami Abu Zubair, dari Jabir.
*b j “ •* ~ j yj J — "j'
2419. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hakim Al Audi telah mengabarkan kepada
kami Syarik dari Ammar Ad Duhni dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam masuk pada hari Fathu Makkah dengan memakai surban hitam.
^ »
2420. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim keduanya
berkata, telah mengabarkan kepada kami Waki 1 dari Musawir Al Warraq dari Ja’far bin Amru
bin Huraits dari bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan
khuthbah di hadapan orang banyak dengan mengenakan surban hitam.
2421. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Al Hasan Al
Hulwani keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Musawir Al
Warraq ia berkata, telah menceritakan kepadaku -sementara di dalam riwayat Al Hulwani ia
berkata- saya mendengar Ja'far bin Amru bin Huraits dari bapaknya ia berkata; "Sepertinya
aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas mimbar dengan mengenakan
surban hitam yang kedua ujungnya telah beliau turunkan di antara kedua pundak."
Sementara Abu Bakr tidak menyebutkan; "Di atas mimbar."
Bab: Keutamaan Madinah dan doa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dengan keberkahan
di dalamnya J->«9)
S\' a’ '> *W\< \ 'S\' '~ x '*'u V 9 u 7> U
t..\'\\A ✓ » ^ » * " » «'»£?£' <? » '> vX\' -i > ? "«If''' ? .»t> » i - »t
2422. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz yakni Ibnu Muhammad Ad Darawardi dari Amru bin Yahya Al Mazini dari Abbad
bin Tamim dari pamannya Abdullah bin Zaid bin Ashim bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Nabi Ibrahim membangun kota Makkah menjadi tanah haram dan
mendo'akan kemakmuran bagi penduduknya. Aku membangun kota Makkah menjadi tanah
haram sebagaimana Nabi Ibrahim mengharamkan kota Makkah, dan mendo'akan
kemakmuran bagi penduduknya seperti Nabi Ibrahim mendo'kan penduduk Makkah." Dan
telah menceritakannya kepadaku Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz yakni Ibnul Mukhtar, -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah
menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakannya
kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Makhzumi telah
menceritakan kepada kami Wuhaib semuanya dari Amru bin Yahya Al Mazini dengan isnad
ini. Adapun hadits Wuhaib, maka ia serupa dengan riwayatnya Ad Darawardi. Sedangkan
Sulaiman bin Bilal dan Abdul Aziz bin Al Mukhtar, maka dalam riwayat keduanya;
Sebagaimana apa yang dido'akan oleh Nabi Ibrahim.
2423. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Bakr yakni Ibnu Mudlar dari Ibnul Hadi dari Abu Bakr bin Muhammad dari Abdullah bin Amr
bin Utsman dari Rafi' bin Khadij ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Nabi Ibrahim telah mengharamkan kota Makkah. Dan sesungguhnya aku mengharamkan
daerah yang terletak di atanta kedua Labah (daerah bebatuan hitam) -nya." Maksudnya
adalah Madinah.
j J i ji j 1*1*1 j
2424. Dan Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Utbah bin Muslim dari Nafi' bin Jubair
bahwa Marwan bin Al Hakam menyampaikan khutbah kepada orang banyak. Lalu ia
menyebutkan tentang kota Makkah dan penduduknya serta keharamannya. Namun ia tidak
menyebutkan tentan kota Madinah dan penduduk serta keharamannya. Maka Rafi' bin
Khadij pun menyahut seraya berkata, "Mengapa Anda menyebutkan tentang kota Makkah
dan penduduknya serta keharamannya, sementara Anda tidak menyebutkan tentang
Madinah dan penduduknya serta keharamannya. Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah mengharamkan daerah yang terletak di anatara kedua Labah (daerah
bebatuan) -nya. Dan hal itu termaktub di dalam kulit Khaulani, jika Anda mau, maka saya
akan membacakannya untuk Anda." Maka Marwan pun terdiam dan kemudian berkata,
"Saya telah mendengar sebagian dari perkara itu."
^ 'V **/ s
2425. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid
keduanya dari Abu Ahmad - Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Abdullah Al Asadi telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Zubair dari Jabir ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Nabi Ibrahim telah mengharamkan kota
Makkah, dan aku pun menjadikan kota Madinah sebagai tanah haram. Yaitu di antara kedua
bukitnya yang berbatu-batu hitam itu. karena itu, pepohonannya tidak boleh ditebang, dan
hewan buruannya juga tidak boleh diburu."
^ ^LaJ\ <4*3^ 3 ^
2426. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami
Utsman bin Hakim telah menceritakan kepadaku Amir bin Sa'dari dari bapaknya ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku menjadikan kota Madinah sebagai
tanah haram, yaitu antara kedua bukitnya yang berbatu-batu hitam. Jangan ditebang
pepohonannya, dan jangan pula dibunuh hewan buruannya." Dan beliau juga bersabda:
"Kota Madinah lebih baik bagi mereka jika sekiranya mereka mengetahuinya. Orang yang
meninggalkan kota itu karena tidak senang kepadanya, maka Allah akan menggantinya
dengan orang yang lebih baik daripadanya. Seorang yang betah tinggal di kota itu dalam
kesusahan dan kesulitan hidup, maka aku akan memberinya syafa'atku atau menjadi saksi
baginya di hari kiamat nanti." Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah
menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Utsman
bin Hakim Al Anshari telah mengabarkan kepadaku Amir bin Sa'id bin Abu Waqash dari
bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Lalu ia pun menyebutkan
hadits yang serupa dengan haditsnya Ibnu Numair. Dan ia menambahkan di dalam hadits itu;
"Tidaklah salah seorang penduduk Madinah menginginkan keburukan, kecuali Allah akan
menyiksanya di dalam neraka, yaitu dengan lelehan timah atau lelehan garam di dalam air."
2427. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdu bin Humaid
semuanya dari Al 'Aqadi - Abdu berkata- telah mengabarkan kepada kami Abdul Malik bin
Amru telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far dari Isma'il bin Muhammad dari
Amir bin Sa'dari bahwa Sa'd naik kendaraan menuju tempatnya di Aqiq, lalu ia mendapati
seorang budak yang sedang menebang pohon atau menjadikannya sebagai kayu bakar, maka
ia pun segera merampasnya. Dan ketika Sa'd kembali, tuan budak itu pun datang dan
meminta kepadanya agar ia sudi mengembalikan apa yang telah dirampasnya dari budak
mereka. Maka Sa'd pun berkata, "Aku berlindung kepada Allah, untuk mengembalikan
sesuatu yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menugaskanku untuk
mengambilnya." la pun enggan untuk mengembalikannya pada mereka.
J. 4 «S
y > 9 *y*£* y s * y 9 y
2428. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu
Hujr semuanya dari Isma'il - Ibnu Ayyub berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin
Ja'far telah mengabarkan kepadaku Amru bin Abu Amru Maula Al Muthallib bin Abdullah bin
Hanthab, bahwa ia mendengar Anas bin Malik berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada Abu Thalhah: "Wahai Abu Thalhah, beri aku seorang pemuda dari
pemuda-pemudamu untuk melayaniku." Akulah yang beruntung dibawanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membonceng di belakang Abu Thalhah, untuk
melayani beliau. Demikianlah setiap kali beliau turun dari kendaraan aku segera datang
melayani. Kemudian tatkala kami sampai ke bukit Uhud beliau bersabda: "Bukit ini mencintai
kita dan kita pun mencintainya." Tatkala sudah dekat akan sampai ke kota Madinah beliau
berdo'a: "Ya Allah! Kujadikan negeri ini, yaitu antara kedua bukitnya yang berbatu-batu
hitam sebagai tanah haram, seperti Ibrahim menjadikan Makkah sebagai tanah haram. Ya
Allah, berikanlah kemakmuran bagi penduduknya dalam takaran sha' dan mud mereka." Dan
Telah menceritakannya kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Abdurrahman Al Qari dari Amru bin
Abu Amru dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya, hanya saja,
ia menyebutkan; "Aku juga menjadikan antara kedua bukitnya yang berbatu-batu hitam
sebagai tanah haram."
2429. Dan Telah menceritakannya kepada kami Hamid bin Umar telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Ashim ia berkata; Aku bertanya kepada
Anas bin Malik, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga telah menjadikan
Madinah sebagai tanah haram?" la menjawab, "Ya. Yaitu dalam batas ini sampai ke sana.
Siapa yang berbuat dosa di dalamnya -Anas berbicara dengan sungguh-sungguh- maka dia
akan mendapat laknat kutuk Allah, kutuk Malaikat dan manusia seluruhnya. Allah tidak akan
menerima taubat dan pembayaran dendanya. Kata Ibn Anas dengan tambahan redaksi "Atau
melestarikan dosa dan maksiat."
2430. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Harun telah mengabarkan kepada kami Ashim Al Ahwal ia berkata; Aku bertanya kepada
Anas, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga menjadikan Madinah sebagai
tanah haram?" Anas menjawab, "Ya, Madinah juga merupakan tanah haram. Tidak boleh
ditebang pohonnya, maka siapa melakukan hal itu, dia akan mendapatkan laknat Allah,
Malaikat dan laknat seluruh manusia."
i „ „ > » " > t'* y
v 1 , * 9 'L < ; j v •. ♦ •: \ i.
** « .
2431. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas sebagaiaman
yang telah dibacakan kepadanya dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: "Ya, Allah berikanlah berkah bagi
mereka dalam takaran-takaran mereka, dalam Sha' mereka dan berikanlah berkah pada Mud
mereka."
2432. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibrahim bin Muhammad As
Sami keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan
kepada kami bapakku ia berkata, saya mendengar Yunus menceritakan dari Az Zuhri dari
Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: "Ya, Allah
berikanlah keberkahan di Madinah dua kali lipat keberkahan di Ka'bah."
j
Uf 9U.I
' S '' ' ' f S 0
2433. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Abu Kuraib semuanya dari Abu Mu'awiyah - Abu Kuraib berkata- Telah menceritakan kepada
kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari
bapaknya ia berkata; Ali bin Abi Thalib pernah berkhutbah di hadapan kami, lalu dia berkata;
Barangsiapa yang mengatakan bahwa kami memiliki sesuatu yang kami baca selain
Kitabullah dan Shahifah ini (kata Abu Ibrahim; lembaran yang digantungkan di sarung
pedangnya), maka sungguh dia pendusta. Di dalamnya juga tertulis Unta dan hewan-hewan
sesembelihan lain (sebagai diyat). Juga tertulis bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda mengenai Madinah: "Madinah adalah tanah haram antara wilayah 'Air hingga
Tsaur. Jadi barangsiapa yang membuat pelanggaran di Madinah atau melindungi orang yang
berbuat pelanggaran, maka dia akan mendapatkan kutukan Allah, kutukan Malaikat dan
semua manusia, serta Allah tidak menerima taubat dan tebusan orang tersebut kelak pada
hari kiamat. Jaminan perlindungan kaum muslimin adalah satu, orang paling rendah mereka
(budak), bisa memberi perlindungan dengan jaminan itu. Barangsiapa yang mengakui orang
lain yang bukan bapaknya sebagai bapaknya, maka dia akan mendapat laknat Allah, laknat
para Malaikat dan laknat semua umat manusia, serta Allah tidak akan menerima tebusan
orang tersebut kelak pada hari kiamat." Demikian akhir hadits Abu Bakar dan Zuhair, yaitu
pada perkataan; "....orang paling rendah mereka (budak), bisa memberi perlindungan
dengan jaminan itu..." keduanya tidak menyebutkan lafad setelahnya, juga dalam hadits
keduanya tidak ada kata; "lembaran yang digantungkan di sarung pedangnya" Telah
menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah memngabarkan kepada kami Ali bin
Masruh -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj telah
menceritakan kepada kami Waki' semuanya dari Al A'masy dengan sanad ini, sebagaimana
hadits Abu Kuraib dari Abu Muawiyah, sampai akhir dengan sedikit tambahan; "Barangsiapa
melanggar janji pada orang muslim maka dia akan mendapat laknat Allah, laknat para
Malaikat dan laknat semua umat manusia, serta Allah tidak akan menerima tebusan orang
tersebut kelak pada hari kiamat." Dan pada hadits keduanya lafad; barangsiapa menasabkan
pada selain bapaknya. Sedang pada riwayat waki' tidak disebutkan hari kiamat." Dan telah
menceritakan kepadaku Ubidullah bin Umar Al Qawariri dan Muhammad bin Abu Bakar Al
Muqaddami berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Al A'masy dengan sanad ini sebagaimana hadits Ibnu
Mushir dan Waki' kecuali lafad; "...barangsiapa berwali kepada selain walinya.." dengan
tetap menyebutkan laknat padanya.
llL^^U-l ^li^lSSl <fe ^Ja jLalliy
2434. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Husain bin Ali Al Ju'fi dari Za'idah dari Sulaiman dari Abu Shalih dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Madinah adalah tanah
haram. Maka siapa yang mengada-ngada di dalamnya, dia akan mendapatkan kutukan dari
Allah, laknat para Malaikat dan laknat seluruh manusia. Tidak akan diterima tebusannya
kelak pada hari kiamat." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin An Nadir bin
Abu Nadir telah menceritakan kepadaku Abu Nadir telah menceritakan kepadaku Ubaidullah
Al Asyja'i dari Sufyan dari Al A'masy dengan isnad ini semisalnya. Namun ia tidak
menyebutkan; "Kelak pada hari kiamat." Kemudian ia juga menambahkan; "Jaminan
perlindungan kaum muslimin adalah satu. Orang yang paling rendah paling mereka (budak)
bisa memberi perlindungan keamanan dengan jaminan itu. Dan barangsiapa yang melanggar
penjanjian seorang muslim, maka ia akan mendapatkan laknat Allah, laknat para malaikat
dan seluruh manusia. Tidak akan diterima tebusan darinya kelak pada hari kiamat."
iiis -j lujiol
h,'
2435. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah ia berkata;
Sekiranya aku melihat kijang dikembalikan di Madinah, niscaya aku tidak akan khawatir.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Wilayah antara dua bukit berbatu-
batu hitam dalah tanah haram."
2436. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' dan
Abdu bin Humaid - lshaq berkata- telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah
menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu
Hurairah ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menjadikan tanah haram
antara dua bukit berbatu-batu hitam di Madinah. Sekiranya aku mendapati beberapa ekor
kijang di antara kedua bukit berbatu-batu hitam di Madinah, niscaya aku tidak akan
mengkhawatirkannya." Dan ia menjadikan dua belas mil di sekitar Madinah sebagai tempat
penggembalaan.
i ju\ jtu- J y»
y*b\\ d\J3 <L»1
2437. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas sebagaimana
yang telah dibacakan kepadanya dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah
ia berkata; Adalah suatu kebiasaan orang banyak, apabila mereka melihat buah yang
pertama-tama kali keluar, mereka membawanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Dan ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menerimanya, beliau berdo'a:
"ALLAHUMMA BAARIK LANAA FII TSAMARINAA BAARIK LANAA FII MADIINATINAA WA
BAARIK LANAA FII SHAA'INAA WA BAARIK LANAA FII MUDDINAA ALLAHUMMA INNA
IBRAHIIMA 'ABDUKA WA KHALIILUKA WA NABIYYUKA WA INNII 'ABDUKA WA NABIYYUKA
WA INNAHU DA'AAKA LIMAKKATA WA INNII AD'UUKA LILMADIINATI BIMITSLI MAA DA'AAKA
LIMAKKATA WA MITSLIHI MA'AHU (Ya Allah, berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota
kami, berkahilah Sha' kami, dan berkahilah Mud kami. Ya Allah, Nabi Ibrahim adalah hamba-
Mu dan kekasih-Mu. Sedangkan aku adalah hamba dan Nabi-Mu. Dia berdo'a kepada-Mu
bagi kemakmuran Makkah, dan aku berdo'a kepada-Mu bagi kemakmuran Madinah, seperti
Ibrahim mendo'akan kota Makkah)." Kata Abu Hurairah; Kemudian beliau panggil seorang
bocah, lalu diberikannya buah itu kepadanya.
t’"'. t’ - ' W' \ * \ \ ' \ s* s> * s* '\'X\ '
j, o-^ ’ o-^ ci. > Lrt 0*4+* cy <3-^ ’ o* y- (>>
o\i J\ >:i%u
2438. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdul Aziz bin Muhammad Al Madani dari Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya diberi buah yang pertama
kali keluar, maka beliau pun berdo'a: "ALLAHUMMA BAARIK LANAA FII MADIINATINAA WA
FII TSAMARINAA WA FII MUDDINAA WA FII SHAA'INAA BARAKATAN MA'A BARAKATIN (Ya
Allah, berkahilah Madinah kami, pada buah-buahan kami, pada Mudd kami, pada Sha' kami,
dengan keberkahan yang melimpah)." Baru kemudian beliau memberikannya kepada anak
yang paling kecil di antara anak yang hadir di situ.
Bab: Anjuran untuk tinggal di Madinah dan sabar dengan iklimnya JU\
/\3liiUL> j\ Jl^ Isj Jl*J\
djz.ii&dfa'fyk*. ?j?H>
<3\ I ^b\\&j\Zii£\Z\Z\ ^\5\j&J\3isj
^v^ii^u^\vs^^vsIii^u^\v%\^a,v^jii^^^L\vf;^ < 3isjii^u^ij\v%u^ < j,v^ii^u
2439. Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Isma'il bin Ulayyah telah menceritakan
kepada kami bapakku dasri Wuhaib dari Yahya bin Abu lshaq bahwa ia menceritakan dari
Abu Sa'id, Maula Al Mahri, Di Madinah ia mendapatkan kesusahan dan kepayahan, sehingga
ia utarakan keluh kesahnya kepada Abu Sa'id AL-khudzri. Kata Abu Sa'id maula Mahri;
"Keluarga saya banyak, dan kami tertimpa kesusahan yang sedemikian rupa, maka saya
berinisiatif untuk mengungsikan keluargaku ke sebuah dusun. Abu Sa'id alkhudzri memberi
pesan; " Hei, jangan kau lakukan, tetaplah engkau di Madinah, sebab kami pernah bepergian
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Shallallahu'alaihiwasallam --setahuku ia katakan
"hingga kami tiba di 'Usfan- dan beliau berdiam disana beberapa malam, lantas penduduk
Usfan berkeuh juga "Disini kami tak bisa mendapat apa-apa, padahal keluarga kami tak
punya lagi pelindung dan harta yang menjaga kelangsungan hidup mereka" Lantas keluah
kesah penduudk Usfan ini didengar Nabi sehingga beliau berujar "Oh begitu berita yang
sampai kepadaku tentang keluh kesah kalian! -saya tidak tahu persis berita apa yang beliau
sampaikan-Demi Dzat yang kepada-Nya aku bersumpah, - atau dengan redaksi "Demi Dzat
yang diriku berada di tangan-Nya, sungguh aku berkeinginan -atau dengan redaksi jika kalian
berkenan-saya tidak ingat kepastiannya-untuk kusuruh untaku dikendarakan kemudian aku
tidak melepas kalungnya, hingga aku tiba di Madinah, kata Nabi selanjutnya "Sesungguhnya
Ibrahim telah mengharamkan Makkah sehingga dijadikannya tanah haram, maka sekarang
aku haramkan Madinah apa yang diantara dua jalannya, disana darah tak boeh
ditumpahkan, senjata tak boleh dihunus untuk peperangan, pohon tak boleh ditebang
kecuali untuk makanan ternak. Ya Allah, berilah kami barakah kami pada Madinah kami. Ya
Allah, berilah kami Barakah pada takaran sha' kami. Ya Allah, berilah kami barakah pada
takaran mud kami. Ya Allah, berilah kami Barakah pada takaran sha' kami. Ya Alalh, berilah
kami barakah pada takaran mud kami. Ya Allah berilah kami pada Madinah kami. Ya Allah
jadikanlah bersama keberkahan ini dua keberkatan lain, demi Dzat yang diriku berada di
tangan-Nya, tidaklah ada lereng gunung atau jalan di gunung Madinah, selain ada dua
malaikat yang selalu menjaganya hingga kalian mendatangi Madinah. Kemudian beliau
berujar kepada orang-orang "Ayo kalian berangkat! Kami pun berangkat menuju di Madinah.
Demi Dzat yang kepada-Nya kami bersumpah atau Dzat yang dijadikan bersumpah -keraguan
ini pada Hamad-belum sempat kami letakkan kuda tunggangan kami ketika memasuki
Madinah, hingga kami diserang oleh Banu Abdullah bin Ghatafan, padahal sebelumnya
mereka tak sedikitpun berani melakukan hal itu.
'-’l . Y.Z\' >Z'*’i'’\ i \ S >> »
2440. Dan Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ulayyah dari Ali bin Al Mubarak telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu
Katsir telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Maula Al Mahri, dari Abu Sa'id Al Khudri
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: "ALLAHUMMA BAARIK LANAA FII
SHA'INAA WA MUDDINAA WAJ'AL MA'AL BARAKAH BARAKATAIN (Ya Allah, berilah
keberkahan pada Sha’ kami, pada Mudd kami dan jadikanlah satu barakah disertai dengan
dua barakah)." Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa telah mengabarkan kepada kami Syaiban -
dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan
kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Harb bin Syaddad keduanya
dari Yahya bin Abu Katsir dengan isnad ini, semisalnya.
»o^l
2441. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Sa'id Maula Al Mahri bahwa ia menjumpai Abu Sa'id Al
Khudri pada malam-malam yang panas, dan meminta petunjuk dalam menghadapi kesulitan
hidup di Madinah, juga mengadukan padanya tentang mahalnya biaya hidup dan banyaknya
keluarga yang ditanggung, serta memberitahukan bahwa dia tidak mampu bersabar lagi
menghadapi kesulitan hidup di Madinah. Jadi Abu Sa'id Al Khudri berkata kepada Abu Sa'id
(mantan budak Al Mahri itu), "Sungguh rugi kamu, aku tidak menyuruhmu begitu.
Sungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Tidaklah seseorang bersabar terhadap kesulitan hidup di Madinah lalu dia mati, melainkan
aku akan menjadi penolongnya (atau saksinya) kelak pada hari kiamat, jika orang tersebut
adalah seorang muslim."'
^ s
2442. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib semuanya dari Abu Usamah -lafazh milik Abu Bakr dan
Ibnu Numair- keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al Walid
bin Katsir telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri
bahwa Abdurrahman telah menceritakan kepadanya, dari bapaknya Abu Sa'id, bahwa ia
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku telah
menjadikan tanah haram di antara dua bukit bebatuan hitam di Madinah sebagaimana
Ibrahim menjadikan Makkah sebagai tanah haram." Kemudian Abu Sa'id mengambil. Dan
Abu Bakr berkata; la mendapati burung pada tangan salah seorang dari kami, maka ia pun
membebaskan dan mengirimkannya.
2443. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dari Yusair bin Amru dari Sahi bin Hunaif ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menunjuk dengan tangannya ke
Madinah seraya bersabda: "Sesungguhnya Madinah itu termasuk tanah haram yang aman."
s/ s * ^
. v V* 1. t> * C' >tK* V
\£jj _>^ ' UJ-X>J
> ^ » r
» ^>tj
2444. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdah dari Hisyam dari bapaknya dari Aisyah ia berkata; Dulu aku datang ke
Madinah ketika kota ini banyak penyakitnya. Sehingga Abu Bakar dan Bilal jatuh sakit. Maka
beliau pun berdo'a: "Ya Allah, berikanlah kecintaan kepada kami terhadap kota Madinah
sebagaimana Engkau memberikan kepada kami kecintaan terhadap Makkah, atau bahkan
lebih dari Makkah. Jadikanlah Madinah sebagai kota yang sehat, dan berikanlah keberkahan
pada takaran Sha' dan takaran Mudd kami, serta pindahkan penyakitnya ke Juhfah." Dan
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
dan Ibnu Numair dari Hisyam bin Urwah dengan isnad ini, semisalnya.
2445. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Isa bin Hafsh bin Ashim telah
menceritakan kepada kami Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; Saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang sabar menahan kesusahan dan kesulitan
yang dideritanya di kota ini (Madinah), maka aku akan menjadi saksi atau pembelanya kelak
pada hari kiamat."
iLii jl J *£)
2446. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Qathn bin Wahb bin Uwaimir bin Al Ajda' dari Yuhannas Maula Az Zubair,
ia telah mengabarkan kepadanya bahwasanya; Dia pernah duduk dekat Abdullah bin Umar
pada masa kacau, lalu datang Maulanya yang perempuan ke arahnya. Setelah memberi
salam, perempuan itu berkata, "Aku ingin pergi dari kota ini, hai Abu Abdurrahman, karena
keadaan terasa semakin sulit." Abdullah pun menjawab, "Bodoh kamu, sesungguhnya aku
pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Siapa yang sabar
menahan kesusahan dan kesulitan yang dideritanya di kota ini, maka aku akan menjadi saksi
atau pembelanya kelak pada hari kiamat."'
2447. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak dari Qathn Al Khuza'i dari
Yuhannas Maula Mush'ab, dari Abdullah bin Umar ia berkata; Saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang sabar menahan kesusahan dan kesulitan
yang dideritanya di kota ini, maka aku akan menjadi saksi atau pembelanya kelak pada hari
kiamat." Maksudnya adalah kota Madinah.
s y y ' •
<Co AaJ \ «• \ J A>- \
2448. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr
semuanya dari Isma'il bin Ja'far dari Al Ala' bin Abdurrahman dari bapaknya dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah salah seorang
dari umatku yang sanggup bersabar atas kesusahan dan kesulitan di kota Madinah ini,
kecuali aku akan menjadi pembela atau saksi baginya kelak pada hari kiamat." Dan Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu
Harun Musa bin Abu Isa bahwa ia mendengar Abu Abdullah Al Qarrath berkata, saya
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni
semisal hadits di atas. Dan telah menceritakan kepadaku Yusuf bin Isa telah menceritakan
kepada kami Al Fadllu bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Urwah dari
Shalih bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah salah seorang bersabar atas kesusahan dan kesulitan
yang dideritanya di Madinah.." yakni serupa dengan hadits di atas.
Bab: Terjaganya Madinah dari masuknya penyakit tha'un dan dajjal
2449. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Nu'aim bin Abdullah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Di jalan-jalan masuk ke kota Madinah ada Malaikat pengawal,
sehingga bahaya wabah dan bahaya Dajjal, tidak dapat masuk ke kota itu."
y
9 * \ 9 s >
J
2450. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr
semuanya dari Isma'il bin Ja'far telah mengabarkan kepadaku Al Ala' dari bapaknya dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Masih Dajjal akan
datang dari arah Timur menuju Madinah dan berhenti di belakang bukit Uhud. Kemudian
Malaikat memalingkan mukanya ke arah Syam dan di sana dia binasa."
Bab: Madinah akan menghilangkan keburukkan JcaJ\)
j * ^1*1« JlLlI 4 j
2451. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz Ad Darawardi dari Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan datang suatu masa yang ketika itu seseorang
mengajak keponakannya dan kerabatnya untuk meninggalkan Madinah dengan berkata,
'Marilah kita mencari kemakmuran hidup, marilah kita mencari kemakmuran hidup.' Padahal
Madinah lebih baik bagi mereka kalau mereka mengetahuinya. Demi Dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya, tidaklah seseorang keluar dari Madinah karena tidak senang
melainkan Allah akan memberikan pengganti dengan orang yang lebih baik darinya.
Ketahuilah bahwa Madinah itu bagaikan tukang pandai besi yang mengeluarkan kotoran.
Kiamat tidak akan terjadi sehingga Madinah menghilangkan para penjahatnya, sebagaimana
tukang pandai besi menghilangkan kotoran besi."
2452. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas
sebagaimana yang telah dibacakan kepadanya dari Yahya bin Sa'id ia berkata, saya
mendengar Abui Hubab Sa'id bin Yasar berkata, saya mendengar Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku diperintah untuk hijrah ke suatu
negeri yang akan menguasai negeri-negeri lain. Sebagian orang-orang munafik
menamakannya, 'Yatsrib' (padahal nama sebenarnya adalah) Madinah, la akan
menghilangkan (para penjahatnya) sebagaimana tukang pandai besi menghilangkan kotoran
besi." Dan Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan -dalam riwayat lain- Dan Telah
menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab
semuanya dari Yahya bin Sa'id dengan Isnad ini, dan kedunya menyebutkan; "Sebagaimana
tukang pandai besi menghilangkan kotoran." la tidak menyebutkan, "Al Hadid (besi)."
2453. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan
kepada Malik dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah bahwasanya; Ada
seorang A'rabi (Arab dusun) yang berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
lalu ia tertimpa sakit Wa'kun (demam yang sangat panas). Maka ia pun mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Muhammad, terimalah pembatalan
bai'atku." Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menolak. Kemudian Al A'rabi (arab
badwi) itu datang lagi dan berkata, "Wahai Muhammad, terimalah pembatalan bai'atku."
Tapi beliau tetap menolak. Di lain waktu, ia datang lagi dan berkata, "Wahai Muhammad,
terimalah pembatalan bai'atku." Namun Nabi tetap tidak mau. Maka seorang A'rabi (arab
badwi) itu pun keluar dari kota Madinah, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Perumpamaan kota Madinah adalah seperti tukang pandai besi, ia
menghilangkan kotorannya dan membiarkan yang baik-baik saja."
2454. Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Anbari telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Adi bin
Tsabit ia mendengar Abdullah bin Yazid dari Zaid bin Tsabit dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Madinah itu adalah negeri yang baik. Dan ia akan
menyingkirkan para penjahatnya sebagaimana api yang menyingkirkan kotoran perak."
2455. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Hannad bin As Sari dan
Abu Bakr bin Abu Syaibah mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Abui Ahwash
dari Simak dari Jabir bin Samurah ia berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menamai Madinah dengan 'Thabah'
(baik)."
Bab: Barangsiapa ingin menimpakan keburukkan kepada penduduk Madinah maka Allah
akan menimpakan kehinaan kepadanya Jjbta ^Cr 4 )
2456. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ibrahim bin Dinar keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad -dalam riwayat lain- Dan
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq keduanya dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin
Abdurrahman bin Yuhannas dari Abu Abdullah Al Qarrazh bahwa ia berkata, saya bersaksi
atas Abu Hurairah bahwa ia pernah berkata; Abui Qasim shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa yang menginginkan keburukan bagi penduduk negeri ini yakni
Madinah, Allah menyiksanya dengan cairan garam di dalam air."
J * jlii- 'J>r ol' \ cA" tj>\y^
t> mka’V ^ t* •'-“•r -Ml t» -'> i^?> i<.% s . ^ ^ > t> ’tif.C s . ^ \ g <
ci. 'l^' '-°- x> - '(^(^ J^O J J^iJ. '<>>' ^»-^»“
2457. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ibrahim bin Dinar
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj -dalam riwayat lain- Dan telah
menceritakannya kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq semuanya dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Amru bin
Yahya bin Umarah bahwa ia mendengar Al Qarrazh -dan ia termasuk sahabat Abu Hurairah-,
ia berdali bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa yang menginginkan keburukan bagi penduduknya yakni Madinah,
Allah akan menyiksanya sebagaimana mencairnya garam di dalam air." Ibnu Hatim berkata;
Di dalam hadits Ibnu Yuhannas kata, "Bisuu'in" diganti dengan kata, "Syarran (buruk)." Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu
Harun Musa bin Abu Isa -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Umar Ad Darawardi dari Muhammad bin Amru semuanya mendengar Abu Abdullah Al
Qarrazh ia mendengar Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan hadits
semisalnya.
2458. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Hatim bin Isma'il dari Umar bin Nubaih telah mengabarkan kepadaku Dinar Al Qarrazh ia
berkata, saya mendengar Sa'd bin Abu Waqash berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menginginkan keburukan bagi penduduk Madinah,
Allah bagalan mencairkan tubuhnya sebagaimana Dia meleburkan garam dalam air." Dan
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Isma'il
yakni Ibnu Ja'far, dari Umar bin Nubaih Al Ka'bi dari Abu Abdullah Al Qarrazh bahwa ia
mendengar Sa'd bin Malik berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni
serupa dengan hadits di atas, hanya saja ia menyebutkan dengan redaksi; "BIDAHMIN AW
BISU'IN (dengan bencana atau keburukan)." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa telah menceritakan
kepada kami Usamah bin Zaid dari Abu Abdullah Al Qarrazh ia berkata, saya mendengarnya
berkata, saya mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berdo'a: "Ya Allah berilah keberkahan bagi penduduk Madinah, berilah keberkahan pada
takaran Mudd mereka." kemudian ia pun menuturkan hadits itu, dan di dalamnya
tercantum; "Barangsiapa yang menginginkan keburukan bagi penduduknya, Allah
menyiksanya sebagaimana meleburkan garam dalam air."
Bab: Anjuran untuk tetap tinggal di Madinah saat terjadinya banyak penaklukan
2459. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Abdullah bin Zubair dari
Sufyan bin Abu Zuhair ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika
negeri Syam ditaklukkan, berbondong-bondonglah penduduk Madinah datang ke sana
dengan membawa keluarga mereka. Padahal Madinah lebih baik bagi mereka, sekiranya
mereka tahu. Kemudian ditaklukkan pula negeri Yaman, maka berbondong-bondong pula
penduduk Madinah datang ke sana membawa keluarga dan anak buah mereka. Padahal kota
Madinah lebih baik bagi mereka sekiranya mereka tahu. Kemudian ditaklukkan pula negeri
lraq, lalu berbondong-bondong pulalah orang yang datang ke sana membawa keluarga
mereka. Padahal Madinah lebih baik bagi mereka sekiranya mereka mengerti."
Zf&fb. , jil^V ^ jl^J^il» aIJ\ j^lil i^j^AaL b J^4b jiijfjs lli\
2460. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Hisyam bin Urwah dari bapaknya dari Abdullah bin Zubair dari Sufyan bin Abu Zuhair ia
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika negeri
Yaman ditaklukkan, berbondong-bondonglah penduduk Madinah datang ke sana dengan
membawa keluarga dan anak buah mereka. Padahal Madinah lebih baik bagi mereka,
sekiranya mereka tahu. Kemudian ditaklukkan pula negeri Syam, maka berbondong-bondong
pula penduduk Madinah datang ke sana membawa keluarga dan anak buah mereka. Padahal
kota Madinah lebih baik bagi mereka sekiranya mereka tahu. Kemudian ditaklukkan pula
negeri lraq, lalu berbondong-bondong pulalah orang yang datang ke sana membawa
keluarga dan anak buah mereka. Padahal Madinah lebih baik bagi mereka sekiranya mereka
mengerti."
Bab: Madinah saat ditinggalkan oleh penduduknya
» / • ^ i (f
2461. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu
Shafwan dari Yunus bin Yazid -dalam riwayat lain- Dan telah menceritakan kepadaku
Harmalah bin Yahya -lafazh darinya- telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb ak Yunus
dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab bahwa ia mendengar Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang kota Madinah: "Nanti mereka bakal
meninggalkan Madinah dalam keadaan baik sebagaimana adanya, kota itu sarat dengan
binatang-binatang buas dan burung-burung pemangsa daging (bangkai)." Muslim Abu
Shafwan berkata; Ini adalah Abdullah bin Abdul Malik, yakni anak Yatim Ibnu Juraij selama
sepuluh tahun berada dalam asuhannya.
4 J £ ( ±*4L l jj3\$Jr'j^ZJz
2462. Dan telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits telah
menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid
dari Ibnu Syihab ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu
Hurairah berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Nanti
mereka bakal meninggalkan Madinah dalam keadaan baik sebagaimana dahulu apa adanya.
Kemudian kota itu akan penuh dengan binatang-binatang dan burung-burung pemangsa
daging (bangkai). Kemudian datang ke Madinah dua orang gembala dari Muzainah mencari
kambingnya yang hilang. Didapatinya Madinah telah menjadi kota liar. Ketika kedua gembala
itu sampai di Tsaniyatul Wada 1 , keduanya jatuh tersungkur di muka mereka."
Bab: Antara kubur (nabi) dan mimbar ada taman dari taman surga
Jo\l J {j* j J <Sj£^ J 3 ^ ^tX^. J j^> \ 3 j-i* j j 44 \ Alfi-
2463. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas sebagaimana
yang telah dibacakan kepadanya, dari Abdullah bin Abu Bakr dari Abbad bin Tamim dari
Abdullah bin Zaid Al Mazini bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tempat
antara rumahku dan minbarku adalah satu taman dari taman-taman surga."
2464. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Abdul Aziz bin Muhammad Al Madani dari Zaid bin Al Hadi dari Abu Bakr dari Abbad bin
Tamim dari Abdullah bin Zaid Al Anshari bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tempat antara mimbarku dan rumahku adalah satu taman dari taman-
taman surga."
> 9
&
\ \jo .X»- ^ \ A**
♦ 9 S
cr?-^
2465. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah -dalam
riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Khubaib bin Abdurrahman
dari Hafsh bin Ashim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tempat antara mimbarku dan rumahku adalah satu taman dari taman-taman
surga. Dan mimbarku berada di atas telagaku."
Bab: Uhud adalah gunung yang mencintai kita dan kita mencintainya
2466. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Amru bin Yahya dari Abbas bin Sahi As
Sa'idi dari Abu Humaid ia berkata; Kami pernah berperang bersama-sama dengan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam yakni dalam perang Tabuk. Ketika kami sampai di lembah Qura,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku ingin cepat-cepat. Siapa yang ingin
cepat ikutlah bersamaku. Dan siapa yang mau lamban boleh tinggal." Lalu kami pergi lebih
dahulu. Tatkala kami telah dekat dan akan sampai di Madinah, beliau bersabda: "Itulah kota
Thabah dan ini bukit Uhud. Yaitu bukit yang mencintai kita, dan kita pun mencintainya."
2467. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami bapakku telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khalid dari Qatadah telah
menceritakan kepada kami Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya Uhud adalah bukit yang mencintai kita dan kita pun
mencintainya."
31
*
2468. Dan telah menceritakannya kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah
menceritakan kepadaku Harami bin Umarah telah menceritakan kepada kami Qurrah dari
Qatadah dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandang gunung
Uhud kemudian bersabda: "Sesungguhnya Uhud adalah bukit yang mencintai kita dan kita
pun mencintainya."
Bab: Keutamaan shalat di masjid Madinah dan Makkah ( 'S
3
/ ^ ? ? ♦*
^ \ \ \ V a \ La-»i t— a] \ ly* 3-^*9 \
2469. Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb -lafazh milik Amru-
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari
Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dan sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa beliau bersabda: "Shalat di masjidku ini, lebih baik daripada seribu shalat di
tempat lain, kecuali di Masjidil Haram."
2470. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid -Abdu
berkata- telah mengabarkan kepada kami -Ibnu Rafi' berakata- Telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al
Musayyab dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Shalat di masjidku ini, lebih baik daripada seribu shalat di masjid lain, kecuali Masjidil
Haram."
J^ilj^ijiiiiilj^iilJ jZ.j^zSjl'&'i j&yj. jiulu^U^-V; jJ _ybjj v Uvil
^51^ b >: /ijiiU / 3 ^ 1 ^ ^^^%\j,\ijH\
j j\ijo4^iUi js ^ ^i/nidfo , ^ / /d/
A>-l_Il«-aJ\
2471. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Isa bin Al Mundzir Al Himshu telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb telah
menceritakan kepada kami Az Zubaidi dari Az Zuhri dari Abu Salamah bin Abdurrahman dan
Abu Abdullah Al Agharr -Maula Al Juhaniyyin, dan ia termasuk sahabat Abu Hurairah- bahwa
keduanya mendengar Abu Hurairah berkata; "Shalat di Masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam adalah lebih utama daripada seribu shalat di masjid lain selain Masjidil Haram,
karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah penutup para Nabi sedangkan
Masjidnya juga Masjid terakhir." Abu Salamah dan Abu Abdullah berkata; Kami tidaklah ragu
bahwa Abu Hurairah berkata berdasarkan dari hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
namun kami masih terhalang untuk memastikan bahwa Abu Hurairah menyampaikan hadits
itu dari beliau. Dan ketika Abu Hurairah meninggal, barulah kami teringat hal itu dan kami
pun saling mencela kenapa kami tidak mengatakannya kepada Abu Hurairah sehingga ia
menyandarkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam jika memang ia
mendengarnya langsung dari beliau. Karena dalam keadaan seperti itu, akhirnya kami duduk
bermajelis bersama Abdullah bin Ibrahim bin Qarizh, maka kami pun menuturkan hadits itu
kepadanya dan juga apa yang terlewatkan oleh kami di dalam teks hadits Abu Hurairah.
Maka Abdullah bin Ibrahim berkata kepada kami, "Aku bersaksi, bahwa aku telah mendengar
Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku
adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam terakhir, dan masjidku juga merupakan masjid yang
terakhir dari masjid-masjid (mereka)."
^\'6^k^>Ljil\^y» _j(^\ j^ji j £j \ O i.X^4
ju^ jf 1 \
2472. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Abu Umar
semuanya dari Ats Tsaqafi - Ibnul Mutsanna berkata- Telah menceritakan kepada kami Abdul
Wahhab ia berkata, saya mendengar Yahya bin Sa'id berkata; Aku bertanya kepada Abu
Shalih, "Apakah Anda pernah mendengar Abu Hurairah menyebutkan keutamaan shalat di
dalam Masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" la menjawab, "Tidak, akan tetapi
Abdullah bin Ibrahim bin Qarizh yang telah mengabarkan kepadaku, bahwa ia mendengar
Abu Hurairah menceritakan bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Satu Shalat (yang dikerjakan) di masjidku ini, lebih baik daripada seribu shalat atau seperti
seribu shalat di masjid lain, kecuali shalat itu dikerjakan di Masjidil Haram."' Dan telah
menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa'id dan Muhammad bin
Hatim mereka berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Yahya bin
Sa'id dengan isnad ini.
(J) 'cr^ lA ' J* J &fz
. 9 \ y ^
C_J _J;> i
2473. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan dari Ubaidullah ia
berkata, telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Satu shalat (yang dikerjakan) di dalam Masjidku ini, adalah lebih
utama daripada seribu shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram." Dan Telah
menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair dan Abu Usamah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakannya kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku -dalam riwayat lain- Dan Telah
menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahhab semuanya dari Ubaidullah dengan isnad ini. Dan telah menceritakan
kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abu Za'idah dari Musa Al
Juhani dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata; Saya mendengar bersabda. Yakni dengan hadits
semisalnya. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Umar telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq dari Ma'mar dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, yakni dengan hadits semisalnya.
2474. Dan Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh
semuanya dari Laits bin Sa'd - Qutaibah berkata- Telah menceritakan kepada kami Laits dari
Nafi' dari Ibrahim bin Abdullah bin Ma'bad dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata; Ada seorang
wanita menderita sakit, lalu ia berkata, "Kalau Allah memberikan kesembuhan padaku, aku
benar-benar akan keluar menuju Baitul Maqdis dan shalat di sana." Lalu wanita itu pun
sembuh dari penyakitnya, maka ia pun segera mempersiapkan perjalanan. Kemudian ia
mendatangi Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia mengucapkan salam
atasnya dan mengabarkan tentang perjalanan yang akan ia lakukan. Maka Maimunah pun
berkata, "Duduk dan makanlah apa yang kamu inginkan. Lalu shalatlah di Masjid Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, karena saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Satu Shalat di dalamnya lebih utama daripada seribu shalat di masjid
lain selain Masjid Ka'bah.'"
Bab: Tidak boleh memaksaakan untuk melakukan perjalanan kecuali pada tiga masjid Ci
/ ^ t *♦
2475. Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu
Uyainah - Amru berkata- Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa'id dari
Abu Hurairah hingga sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh, kecuali ke tiga Masjid. Yaitu;
Masjidku ini (Masjid Madinah), Masjidil Haram (di Makkah) dan Masjid Al Aqsha." Dan Telah
menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad ini, hanya saja ia menyebutkan;
"Diperbolehkan untuk bersusah payah mengadakan perjalanan jauh ke tiga Masjid."
\ LllJo Aj Lili
2476. Dan Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid bin Ja'far bahwa Imran
bin Abu Anas telah menceritakan kepadanya bahwa Salman Al Agharr telah menceritakan
kepadanya, bahwa ia mendengar Abu Hurairah mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tempat yang layak dijadikan tujuan safar hanyalah tiga masjid.
Yaitu; Masjid Ka'bah, Masjidku (masjid Nabawi) dan Masjid lliya (masjidil Aqsha)."
Bab: Masjid yang dibangun atas dasar takwa adalah masjid Nabi Shallallahu 'alaihi wa
IA
<j \ (A <lA~A ^ ^A A. ^ j {A*» 'j AAA& \ \ ^c- <j . J IA j , \ , ^£. ji>-
2477. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Humaid Al Kharrath ia berkata, saya mendengar Abu Salamah bin
Abdurrahman ia berkata; Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri pernah lewat di hadapanku,
maka aku pun bertanya padanya, "Bagaimana yang Anda dengar dari bapak Anda ketika
menyebutkan Masjid yang dibangun di atas taqwa?" la menjawab; Bapakku berkata; Aku
pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di rumah salah seorang dari
isterinya, dan bertanya, "Ya, Rasulullah, masjid manakah di antara dua masjid (Makkah dan
Madinah) yang dibangun di atas dasar taqwa?" Beliau mengambil segenggam pasir lalu
dibuangnya kembali ke tanah, dan kemudian beliau bersabda: "Masjid kamu ini (masjid
Madinah)." Abu Salamah berkata; Maka aku pun berkata, "Saya bersaksi bahwa saya telah
mendengar bapakmu menyebutkan seperti itu." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakr bin Abu Syaibah dan Sa'id bin Amru Al Asy'atsi -Sa'id berkata- telah mengabarkan
kepada kami -Abu Bakr berkata- Telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma'il dari
Humaid dari Abu Salamah dari Abu Sa'id dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya.
Namun ia tidak menyebukan Abdurrahman bin Abu Sa'id di dalam isnad itu.
Bab: Keutamaan masjid Quba dan shalat di dalamnya
2478. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Ahmad bin Mani' telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu
Umar bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengunjungi Masjid
Quba' baik dengan berkendaraan maupun berjalan kaki."
Jij p, jjfeji,
j j’ ' T' T*'': T — J 1
2479. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Usamah dan Ubaidullah -dalam riwayat lain- Dan
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan
kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar
ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya mendatangi Masjid Quba
dengan berkendaraan dan berjalan kaki. Kemudian beliau shalat di situ dua raka'at." Abu
Bakr berkata dalam riwayatnya; Ibnu Numair berkata; Lalu beliau shalat dua raka'at di
dalamnya.
s OiS\
2480. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Yahya telah menceritakan kepada kami Ubaidullah telah
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam biasanya mendatangi Masjid Quba' dengan berkendaraan dan berjalan kaki." Dan
telah menceritakan kepadaku Abu Ma'n Ar Raqasyi Zaid bin Yazid Ats Tsaqafi Bashari Tsiqqah
telah menceritakan kepada kami Khalid bin Harits dari Ibnu 'Ajian dari Nafi' dari Ibnu Umar
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan hadits yang serupa dengan hadits Yahya Al
Qaththan.
2481. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah
membacakan kepada Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar bahwasanya;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendatangi Masjid Quba' dengan
berkendaraan dan berjalan kaki."
J. a
9 \ y y 9
*v ^ / ^
2482. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr -
Ibnu Ayyub berkata- Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far telah mengabarkan
kepadaku Abdullah bin Dinar bahwa ia mendengar Abdullah bin Umar berkata; "Biasanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi masjid Quba' dengan berkendaraan dan
berjalan kaki."
2483. Dan Telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Abdullah bin Dinar bahwasanya; Ibnu Umar mendatangi Masjid
Quba' pada setiap hari Sabtu. Dan ia berkata, "Saya telah melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mendatanginya pada setiap hari Sabtu."
2484. Dan Telah menceritakannya kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar bahwasanya; "Pada setiap hari
Sabtu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya mendatangi masjid Quba' dengan
berkendaraan atau berjalan kaki." Ibnu Dinar berkata; Ibnu Umar juga senantiasa
melakukannya. Dan telah menceritakannya kepadaku Abdullah bin Hasyim telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Ibnu Dinar dengan isnad ini, dan ia tidak
menyebutkan; "Pada setiap hari Sabtu."
17. KITAB: NIKAH
Bab: Anjuran untuk nikah
^3U343i53V5l^v^^^^5l^\j^<^1jviIiiti^^Vi3V5^5i'3jL^v^^^ii3vii
^liii\3jLA5^^\34^3\^34^c£^U^L^lS
2485. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakr bin Abu
Syaibah dan Muhammad bin Al Ala' Al Hamdani semuanya dari Abu Mu'wiyah -lafazh dari
Yahya - telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari
'Alqamah ia berkata; Aku pernah berjalan bersama Abdullah di Mina, lalu ia dijumpai oleh
Utsman. Maka ia pun berdiri bersamanya dan menceritakan hadits padanya. Utsman
berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, maukah Anda kami nikahkan dengan seorang budak
wanita yang masih gadis, sehingga ia dapat mengingatkan masa lalumu." Abdullah berkata;
Jika Anda berkata seperti itu, maka sungguh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda kepada kami: "Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang telah memperoleh
kemampuan (menghidupi rumah tangga), kawinlah. Karena sesungguhnya, perhikahan itu
lebih mampu menahan pandangan mata dan menjaga kemaluan. Dan, barangsiapa belum
mampu melaksanakannya, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu akan meredakan gejolak
hasrat seksual." Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah ia berkata; Aku
pernah berjalan bersama Abdullah bin Mas'ud di Mina. Tiba-tiba Utsman bin Affan
menemuinya dan berkata; Kemarilah wahai Abu Abdurrahman. Utsman lalu mengajaknya
berbicara empat mata. Dan ketika Abdullah melihat tidak ada lagi kepentingan lain, ia
memanggilku, "Kemarilah ya Alqamah." Maka aku pun segera datang. Kemudian Utsman
berkata kepada Abdullah, "Wahai Abu Abdurrahman, maukah Anda kami nikahkan dengan
seorang budak wanita yang masih gadis, sehingga kesemangatanmu kembali lagi seperti
dulu?" Abdullah menjawab, "Jika Anda berkata demikian..." Maka ia pun menyebutkan
hadits yang serupa dengan haditsnya Abu Mu'awiyah.
f / ' ' * “/ /
^ > *?. s\' > ■> ' * «- » »>Jt
J6^LAX'^jX'^iyftX' J 1
2486. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata. Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Umarah bin
Umair dari Abdurrahman bin Yazid dari Abdullah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang telah memperoleh
kemampuan menghidupi kerumahtanggaan, kawinlah. Karena sesungguhnya, perhikahan itu
lebih mampu menahan pandangan mata dan menjaga kemaluan. Dan, barangsiapa belum
mampu melaksanakannya, hendaklah ia berpuasa karena puasa itu akan meredakan gejolak
hasrat seksual." Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Umarah bin Umair dari Abdurrahman bin
Yazid ia berkata; Aku bersama pamanku Alqamah pernah masuk menemui Abdullah bin
Mas'ud, yang pada saat itu aku adalah seorang pemuda. Maka ia pun menyebutkan suatu
hadits yang menurutku, ia menuturkan hadits karena karena melihatku sebagai seorang
pemuda, la berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Yakni sebagaimana
haditsnya Abu Mu'awiyah. Dan menambahkan; "Maka tidak lama kemudian aku menikah."
Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Sa'id Al Asyajj telah menceritakan kepada kami
Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Umarah bin Umair dari Abdurrahman
bin Yazid dari Abdullah; "Kami pernah menemuinya dan pada saat itu aku adalah yang paling
muda usianya (belum menikah)." Yakni serupa dengan hadits mereka. Namun ia tidak
menyebutkan; "Maka tidak lama kemudian aku menikah."
315 JS'T 3ls ^ J
2487. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' Al Abdi telah menceritakan
kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari
Anas bahwa sekelompok orang dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya kepada isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai amalan beliau yang
tersembunyi. Maka sebagian dari mereka pun berkata, "Saya tidak akan menikah."
Kemudian sebagian lagi berkata, "Aku tidak akan makan daging." Dan sebagian lain lagi
berkata, "Aku tidak akan tidur di atas kasurku." Mendengar ucapan-ucapan itu. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian beliau bersabda:
"Ada apa dengan mereka? Mereka berkata begini dan begitu, padahal aku sendiri shalat dan
juga tidur, berpuasa dan juga berbuka, dan aku juga menikahi wanita. Maka siapa yang saja
yang membenci sunnahku, berarti bukan dari golonganku."
2488. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Al Mubarak -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada
kami Abu Kuraib Muhammad bin Al Ala' -lafazh darinya- telah mengabarkan kepada kami
Ibnul Mubarak dari Ma'mar dari Az Zuhri dri Sa'id bin Al Musayyab dari Sa'd bin Abu Waqash
ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melarang Utsman bin Mazh'un
untuk membujang selamanya, karena semata-mata hendak melakukan ibadah kepada Allah.
Andaikan beliau mengizinkannya, tentulah kami sudah mengebiri diri kami sendiri."
/ ^ / / /
2489. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Imran Muhammad bin Ja'far bin Ziyad telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab Az Zuhri dari Sa'id bin Al
Musayyab ia berkata, saya mendengar Sa'd berkata; Utsman bin Mazh'un pernah dilarang
untuk membujang selamanya, karena semata-mata hendak melakukan ibadah kepada Allah.
Andaikan beliau mengizinkannya, tentulah kami sudah mengebiri diri kami sendiri."
2490. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Hujain bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Laits dari Uqail dari Ibnu
Syihab bahwa ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa ia
mendengar Sa'd bin Abu Waqash berkata; "Utsman bin Mazh'un untuk hidup membujang,
lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarangnya. Andaikan beliau mengizinkannya,
tentulah kami sudah mengebiri diri kami sendiri."
Bab: Orang yang tertarik saat melihat wanita lain hendaklah ia kembali dan mendatangi
isterinya
\ jUaL » » j y -43 j jllal-i » j _>4* <J-*& <Sl 3^ S\^
9 j\ j]\ xLU\ jJJ- I^lU- v jvij j iUi oli c/uii
A*'-'
* . »> -r
2491. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Abdul
A'la telah menceritakan kepada kami Hisyam bn Abu Abdullah dari Abu Zubair dari Jabir
bahwasanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat seorang wanita, lalu
beliau mendatangi isterinya, yaitu Zainab yang sedang menyamak kulit, guna melepaskan
rasa rindunya. Sesudah itu, beliau pergi menemui para sahabatnya, lalu beliau bersabda:
"Sesungguhnya wanita itu datang dan pergi bagaikan syetan. Maka bila kamu melihat
seorang wanita, datangilah isterimu, karena yang demikian itu dapat menentramkan gejolak
hatimu." Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdush Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Harb bin Abu 'Aliyah
telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah melihat seorang wanita. Maka ia pun menyebutkan hadits yang
semisalnya. Hanya saja ia menyebutkan; "Lalu beliau segera mendatangi isterinya, yaitu
Zainab yang sedang menyamak kulit." Dan ia tidak menyebutkan; "Pergi seperti syetan."
2492. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Zubair ia berkata.
Jabir berkata; Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah
seorang dari kalian terpikat oleh wanita lain dan menimbulkan gejolak dalam hatinya, maka
segeralah ia menumpahkan hasratnya pada isterinya. Karena yang demikian itu dapat
menentramkan gejolak hatinya."
Bab: Nikah mut'ah
^ J J J,
2493. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair Al Hamdani
telah menceritakan kepada kami bapakku dan Waki' dan Ibnu Bisyr dari Isma'il dari Qais ia
berkata, saya mendengar Abdullah berkata; Kami pernah berperang bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tanpa membawa isteri, lalu kami berkata, "Apakah sebaiknya kita
mengebiri kemaluan kita?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami berbuat
demikian, dan beliau memberikan keringanan pada kami untuk menikahi perempuan sampai
pada batas waktu tertentu dengan mas kawin pakaian. Kemudian Abdullah bin Mas'ud
membaca ayat: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang
baik yang Telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Almaidah;
87). Dan Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Isma'il bin Abu Khalid dengan isnad ini, semisalnya. Dan ia
menyebutkan; "Kemudian ia membacakan ayat ini kepada kami." la tidak menyebutkan;
(Abdullah) membaca.." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Waki' dan Isma'il dengan isnad ini. ia berkata; Dulu kami adalah
para pemuda, dan kami pun bertanya, "Wahai Rasulullah bolehkan kami mengebiri?" Namun
ia tidak menyebutkan; "NAGHZUU (kami berperang)."
.145
2494. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin
Dinar ia berkata, saya mendengar Al Hasan bin Muhammad menceritakan dari Jabir bin
Abdullah dan Salamah bin Al Akwa' ia berkata; utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
datang kepada kami, lalu dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
mengizinkan kalian untuk nikah mut'ah."
2495. Dan telah menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham Al 'Aisi telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh yakni Ibnul Qasim, dari
Amru bin Dinar dari Al Hasan bin Muhammad dari Salamah bin Al Akwa' dan Jabir bin
Abdullah bahwasanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami, lalu beliau
mengizinkan kami untuk nikah mut'ah."
^ C jsi\i^3\s3\s^ J
2496. Dan Telah menceritakan kepada kami Al Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata, Atha' berkata; Jabir
bin Abdullah kembali dari menunaikan Umrah, lalu kami pun menemuinya di rumahnya, dan
orang-orang pun bertanya kepadanya tentang berbagai persoalan. Kemudian mereka pun
menyebutkan tentang nikah mut'ah, maka Jabir menjawab; "Ya, kami pernah melakukan
nikah mut'ah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar dan Umar."
Li
i ' '
2497. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu
Zubair ia berkata, saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Kami pernah melakukan
nikah mut'ah selama beberapa hari dengan mas kawin beberapa genggam kurma dan
tepung, pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar radliallahu 'anhu
sampai Umar melarang nikat mut'ah dalam kasus Amru bin Huraits."
:
2498. Telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar Al Bakrawi telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahid yakni Ibnu Ziyad, dari Ashim dari Abu Nadlrah ia berkata; Aku
pernah berada di dekat Jabir bin Abdullah, lalu ia didatangi oleh seseorang dan berkata; Ibnu
Abbas dan Ibnu Zubair berselisih pendapat mengenai Mut'atain (yaitu nikah mut'ah dan haji
tamattu 1 ), maka Jabir pun berkata, "Kami pernah melakukan keduanya bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian Umar melarang kami untuk melakukan keduanya dan
kami tidak pernah lagi melakukannya lagi."
* ' > A' .> \A\ * y. V’ 1 t> * C'
-a-C- ^ ^>o i Uo-X>-
2499. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad
telah menceritakan kepada kami Abu Umais dari lyas bin Salamah dari bapaknya ia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membolehkan nikah mut'ah pada tahun Authas
(tahun penaklukan kota Makkah) selama tiga hari. Kemudian beliau melarangnya."
dA\s4\j^tj,Y o j\ o
2500. Dan telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Ar Rabi' bin Sabrah Al Juhani dari bapaknya Sabrah, bahwa ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengizinkan kami untuk nikah mut'ah. Maka aku beserta
seorang temanku mendatangi seorang wanita dari Bani Amir, sepertinya wanita itu masih
gadis dan cantik jelita. Maka kami pun menyerahkan diri kami padanya, lalu wanita itu
berkata, "Mahar apa yang akan kalian berikan?" Aku menjawab, "Pakaianku." Dan temanku
juga berkata, "Pakaian milikku." Pakaian temanku sebenar lebih bagus dari pakaianku,
namun usiaku lebih muda darinya. Bila wanita itu melirik pakaian milik temanku, ia pun
terkagum olehnya. Dan ketika melirik kepadaku, aku pun membuatnya terkagum-kagum.
Kemudian wanita itu pun berkata, "Kamu dan pakaianmu telah mencukupiku." Maka aku
pun tinggal bersamanya selama tiga hari. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa yang masih memiliki isteri dengan cara mut'ah, maka ceraikanlah."
2501. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari telah
menceritakan kepada kami Bisyr yaitu Ibnu Mufadldlal telah menceritakan kepada kami
Umarah bin Ghaziyyah dari Ar Rabi' bin Sabrah bahwa ayahnya pernah ikut perang Fathu
Makkah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; Kami tinggal di Makkah
selama lima belas hari dan malam, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan
izin kepada kami melakukan nikah mut'ah. Lalu saya bersama seorang dari kaumku pergi
mencari seorang wanita untuk kami nikahi secara mut'ah, saya lebih tampan dari saudaraku
yang memang dia agak jelek daripadaku. Masing-masing dari kami membawa kain baju
(untuk mas kawin); tetapi baju telah usang, sedangkan baju sepupuku masih baru dan halus.
Sesampainya kami di bawah kota Makkah atau di atasnya, kami bertemu seorang wanita
muda yang cantik dan berleher panjang. Lantas kami bertanya kepadanya; "Maukah kamu
menerima salah satu dari kami untuk kawin mut'ah denganmu?" Dia menjawab; "Apa ganti
(maskawin) yang akan kalian berikan?" Lalu masing-masing dari kami memperlihatkan baju
yang telah kami siapkan sebelumnya, sementara itu, wanita tersebut sedang memperhatikan
kami berdua, saudara sepupuku melihat kepadanya sambil berkata; "Sesungguhnya baju
yang ini sudah usang, sedangkan bajuku masih bagus dan halus." Wanita tersebut berkata;
"Baju usang ini juga tak masalah." Dia mengatakannya sampai tiga kali atau dua kali.
Kemudian saya nikah mut'ah dengannya. Saya tidak keluar dari (Makkah) sehingga
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengharamkannya (untuk selamanya)." Dan telah
menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad Darimi telah menceritakan kepada
kami Abu An Nu'man telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada
kami 'Umarah bin Ghaziyyah telah menceritakan kepadaku Ar Rabi' bin Sabrah Al Juhani dari
Ayahnya dia berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pada hari penaklukan kota Makkah menuju Makkah, kemudian dia menyebutkan seperti
haditsnya Bisyr dengan menambahkan; Gadis itu berkata; "Apakah hal itu bolah?" dan ada
juga tambahan (kata sepupu Sabrah); "Sesungguhnya kain burdah yang ini sudah usang."
C ' 9
> * ' \'C\ ' A yX\' 'L i \ \* V-A'A ' \ < Ai.
j, / y' yy
2502. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Umar
telah menceritakan kepadaku Ar Rabi' bin Sabrah Al Juhani bahwa ayahnya telah
menceritakan kepadanya bahwa dia pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
(dalam Fathu Makkah), beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya saya
pernah mengizinkan kepada kalian nikah mut'ah terhadap wanita, dan sesungguhnya (mulai
saat ini) Allah telah mengharamkannya sampai Hari Kiamat, oleh karena itu barangsiapa
yang masih memiliki (wanita yang dimut'ah), maka ceraikanlah dia dan jangan kamu ambil
kembali apa yang telah kamu berikan padanya." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar
bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dari Abdul Aziz bin
Umar dengan isnad ini, dia berkata; saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berdiri di antara rukun (Ka'bah) dan pintu (Ka'bah) seraya bersabda seperti hadits
Ibnu Numair.
> yj
2503. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari Abdul Malik bin Ar
Rabi' bin Sabrah Al Juhani dari ayahnya dari kakeknya dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam prnah memerintahkan nikah mut'ah pada saat penaklukan kota Makkah dan
kami tidak keluar (dari Makkah) melainkan beliau telah melarangnya.
^ »
_^oi4_0 \^y£-CL)J^O i _J^S m
:j3j
2504. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdul Aziz bin Ar-Rabi' bin Sabrah bin Ma'bad dia berkata; Saya telah mendengar ayahku, Ar-
Rabi' bin Sabrah menceritakan dari ayahnya, Sabrah bin Ma'bad bahwa pada saat
penaklukan kota Makkah, Nabiyallah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada
para sahabatnya supaya nikah mut'ah, lantas dia (Sabrah) berkata, kemudian saya bersama
temanku dari Bani Sulaim keluar sampai kami bertemu dengan seorang budak perempuan
dari Bani 'Amir, sepertinya dia adalah seorang perawan, lantas kami meminangnya sambil
memperlihatkan kain burdah kami (sebagai maskawin), lalu dia memandangi kami, dia
melihatku, dan ternyata wajahku lebih tampan daripada temanku, namun dia melihat kain
burdah temanku lebih bagus daripada kain burdahku, setelah dia meminta izin untuk
bermusyawarah beberapa saat, dia memilihku daripada temanku, lalu kami tinggal
bersamanya selama tiga hari, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan kami untuk menceraikannya.
2505. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Numair keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Ar Rabi' bin Sabrah
dari ayahnya bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang nikah mut'ah.
2506. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Ulaiyah dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Ar Rabi' bin Sabrah dari ayahnya
bahwa pada hari Fathu Makkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang nikah
mut'ah.
2507. Telah menceritakan kepadaku Hasan Al Khulwani dan Abd bin Humaid dari Ya'qub bin
Ibrahim bin Sa'ad telah menceritakan kepada kami ayahku dari Shalih telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Syihab dari Ar Rabi' bin Sabrah Al Juhani dari ayahnya dia pernah
mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang nikah mut'ah di saat
penaklukan kota Makkah, dan ayahnya juga pernah melakukan mut'ah dengan dua helai kain
burdah berwarna merah.
&6J6Z& jt J
r ^\ <Lj,\ j jl j 1^- j ditf L^s ^
2508. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus. Ibnu Syihab berkata; telah
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az-Zubair bahwa Abdullah bin Az-Zubair tinggal di
Makkah, lantas dia berkata; Sesungguhnya Allah telah membutakan hati orang-orang
sebagaimana Dia membutakan penglihatan mereka, karena mereka telah melakukan nikah
mut'ah, tiba-tiba nampaklah seorang laki-laki sambil menyerunya; Sesungguhnya kamu
orang yang bodoh, demi hidupku, sungguh nikah mut'ah telah berlaku sejak zaman imam
Muttaqin, maksudnya adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ibnu Umar pun berkata
kepadanya; coba kamu lakukan, demi Allah jika kamu melakukannya sungguh saya akan
merajammu dengan bebatuan. Ibnu Syihab berkata; Telah mengabarkan kepadaku Khalid
bin Muhajir bin Saifullah bahwa ketika dia sedang duduk-duduk bersama seorang laki-laki.
tiba-tiba seorang laki-laki datang meminta fatwa kepadanya tentang nikah mut'ah. Dia
(Khalid) pun membolehkannya, maka Ibnu Abi 'Amrah Al Anshari berkata kepadanya; Tunggu
dulu!, lantas dia (Khalid) berkata; kenapa? Demi Allah hal itu pernah dilakukan di masa
Imamul Muttaqin (yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam). Ibnu Abi 'Amrah berkata
kepadanya; Memang, nikah mut'ah pernah dibolehkan pada masa permulaan Islam karena
terpaksa, sebagaimana bolehnya memakan bangkai, darah dan daging babi (dalam kondisi
terpaksa), namun Allah telah menetapkan hukum dalam agam-Nya dan melarang
melakukannya. Ibnu Syihab berkata; Telah mengabarkan kepadaku Rabi' bin Sabrah Al Juhani
bahwa ayahnya berkata; Sungguh saya pernah melakukan nikah mut'ah di masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dengan wanita dari Bani 'Amir dengan maskawin dua kain burdah
berwarna merah, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melakukan
nikah mut'ah. Ibnu Syihab berkata; Saya mendengar Rabi' bin Sabrah telah menceritakan hal
itu kepada Umar bin Abdul Aziz sedangkan saya duduk (disampingnya).
2509. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Ibnu Abi Ablah dari
Umar bin Abdul Aziz dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ar Rabi' bin Sabrah Al
Juhani dari ayahnya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melakukan nikah
mut'ah seraya bersabda: "Ketahuilah, bahwa (nikah mut'ah) adalah haram mulai hari ini
sampai hari Kiamat, siapa yang telah memberi sesuatu kepada perempuan yang dinikahinya
secara mut'ah, janganlah mengambilnya kembali."
\ \ SLs- {jC’ {J* \ O JlS ^
* / ■» ^ »
2510. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Abdullah dan Hasan bin Muhammad bin Ali dari
ayahnya dari Ali bin Abi Thalib bahwa pada saat perang Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang melakukan nikah mut'ah, melarang memakan daging keledai jinak. Dan
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Asma' Ad Dluba'i telah
menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dengan isnad seperti ini, dia berkata; Dia
(Malik) pernah mendengar Ali bin Abi Thalib berkata kepada fulan; Sesungguhnya kamu laki-
laki yang kebingungan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah malarang kita
(melakukan mut'ah), lafazhnya seperti hadits Yahya bin Yahya dari Malik.
jiaSJi
2511. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair serta
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu 'Uyainah. Zuhair mengatakan; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Al Hasan dan Abdullah bin Muhammad
bin Ali dari ayahnya dari Ali bahwa pada saat perang Khaibar, Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melarang melakukan nikah mut'ah dan melarang memakan daging keledai jinak.
\ SLs- ^ \ £j-£- t_->
2512. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Ibnu
Syihab dari Al Hasan dan Abdullah bin Muhammad bin Ali dari ayahnya dari Ali bahwa dia
telah mendengar Ibnu Abbas lunak (mengizinkan) dalam nikah mut'ah, maka dia berkata;
"Tunggu wahai Ibnu Abbas, karena pada waktu perang Khaibar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah melarangnya dan melarang memakan daging keledai jinak."
2513. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab dari Al Hasan dan Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dari
ayahnya bahwa dia pernah mendengar Ali bin Thalib berkata kepada Ibnu Abbas; "Pada
waktu perang Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melarang melakukan
nikah mut'ah dan melarang memakan daging keledai jinak."
Bab: Larangan menikahi wanita dengan mempoligami bibinya (»1 yo
31
2514. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah menikahi perempuan
dengan bibinya sekaligus (baik bibi dari saudara ayah atau ibu)."
i^Lc- \ 3 ijA y* ij)
2515. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Muhajir telah
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abi Habib dari 'Irak bin Malik dari Abu
Hurairah bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang empat perempuan
untuk dipoligami, yaitu menikahi wanita dengan bibinya (dari pihak ayah) sekaligus, dan
seorang wanita dengan bibinya dari pihak ibu.
2516. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abdul Aziz. Ibnu Maslamah adalah seorang dari
Anshar salah seorang anak Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif, dia berkata; dari ibnu syihab
dari Qabishah bin Dzuaib dari Abu Hurairah dia berkata; Saya telah medengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah bibi (dari pihak ayah) dinikahi bersamaan
dengan putrinya saudara laki-laki dan jangan pula putrinya saudara perempuan dinikahi
dengan bibinya (dari pihak ibu) sekaligus."
y y y y ^
2517. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Qabishah bin Dzu'aib Al Ka'bi bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang memoligami perempuan dengan
bibinya sekaligus (baik dari saudara ibu atau ayah). Ibnu Syihab berkata; kami memandang
bibi dari jalur ayah dengan bibi dari jalur ibu sama derajatnya.
^k*\ *\ / '\ ' ^ t ,•• "1 ^ y 9 y 9 ' ' \s* \ * / ^ >* >* ^ juI^v ,/ '^ K‘^i ^ t 9 s } 9 ' * \ ,,*. V
<Ol<LaJL*u ^> 1 ^ J
2518. Telah menceritakan kepadaku Abu Ma'n Ar Raqasyi telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Harits telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya bahwa dia pernah
menulis sesuatu kepadanya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah seorang wanita dipoligami dengan bibinya
sekaligus (baik dari saudara ayah atau ibu)." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin
Manshur telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya telah
menceritakan kepadaku Abu Salamah bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, seperti hadits di atas.
2519. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah meminang wanita yang telah
dipinang saudaranya, dan janganlah menawar barang yang telah ditawar saudaranya, dan
janganlah wanita dipoligami dengan bibinya (baik dari saudara ayah atau ibu), dan janganlah
seorang istri meminta suaminya supaya menceraikan madunya agar segala kebutuhannya
terpenuhi, akan tetapi biarkanlah suami menikah (sesuai dengan kemampuannya), karena
Allah telah menentukan bagiannya sang istri."
^ t ■>' ■> ' ' \ 'Z \ ' t » . » * * * >
d* j Jd- j ^
2520. Telah menceritakan kepadaku Muhriz bin 'Aun bin Abi 'Aun telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Daud bin Abi Hind dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang seorang wanita dipoligami
dengan bibinya sekaligus (baik dari saudara ayah atau ibu), dan melarang seorang istri
meminta kepada suaminya supaya menceraikan madunya agar seluruh kebutuhannya
terpenuhi, karena Allah Azza Wa Jalla yang akan memberi rizqi kepadanya.
^\Si^ j. ^ &(&>$* \
2521. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna, Ibnu Basyar dan Abu
Bakar bin Nafi' sedangkan lafazhnya dari Ibnu Mutsanna dan Ibnu Nafi' mereka berkata;
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi 'Adi dari Syu'bah dari 'Amru bin Dinar dari Abu
Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
seorang wanita dipoligami dengan bibinya sekaligus (baik bibi dari saudara ayah atau ibu).
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Syababah telah menceritakan kepada kami Warqa' dari Amru bin Dinar dengan isnad seperti
ini.
Bab: Keharaman bagi orang yang sedang ihram untuk menikah (|*
A*,*la»-ijb \ ^ J>)
JoA>-
i t A
J
t > > * '> 1 4 -'.i .<?
tJO
2522. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Nafi' dari Nubaih bin Wahb bahwa Umar bin Ubaidillah hendak
menikahkan Thalhah bin Umar dengan putri Syaibah bin Jubair, lantas dia mengutus
seseorang kepada Aban bin Utsman agar dia bisa hadir (dalam pernikahan), padahal dia
sedang memimpin Haji, lantas Aban berkata; Saya pernah mendengar Utsman bin Affan
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang sedang berihram
tidak diperbolehkan untuk menikahkan, dinikahkan dan meminang."
9 S 9 l 4 9 / } > 9
2523. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abi Bakar Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Nafi' telah menceritakan
kepadaku Nubaih bin Wahb dia berkata; Umar bin Ubaidillah bin Ma'mar pernah
mengutusku, saat itu dia sedang meminang putri Syaibah bin Utsman untuk anaknya, lantas
dia mengirimku untuk menemui Aban bin Utsman yang sedang berihram pada musim itu,
lalu dia berkata; Saya tidak menganggapnya seorang badui, sesungguhnya orang yang
berihram dilarang untuk menikahkan dan dinikahkan. Telah mengabarkan kepada kami
Utsman seperti itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
o'-?
2524. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada
kami Abdul A'la Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Abu Al
Khaththab Ziyad bin Yahya telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sawa' dia
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Mathar dan Ya'la bin Hakim dari Nafi'
dari Nubaih bin Wahb dari Aban bin Utsman dari Utsman bin Affan bahwasannya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang berihram tidak diperbolehkan untuk
menikah dan dinikahkan dan meminang."
^ 9 s ' \ ^ 9 ' 'C \ 9 ' \ 9 y t ^ 9 i 9 9 ' / ^ 9 y 't \ 9 S **' 9 y } }■ 9 } \ y Z > l S •. * ^
2525. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, Amru An Naqid serta
Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu Uyainah. Zuhair mengatakan; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Ayyub bin Musa dari Nubaih bin Wahb dari Aban bin
Utsman dari Utsman yang dia sampaikan sanadnya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Orang yang sedang berihram dilarang untuk menikah dan meminang."
fjj <—>S j\ OS<j\ <Ji J-** J ^ -A?' 0^ J <j J!*?r
3V*i
i\i
2526. Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits telah
menceritakan kepadaku ayahku dari kakekku telah menceritakan kepadaku Khalid bin Yazid
telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abi Hilal dari Nubaih bin Wahb bahwa Umar bin
Ubaidillah bin Ma'mar hendak menikahkan anaknya yaitu Thalhah dengan putri Syaibah bin
Jubair pada waktu haji, sedangkan Aban bin Utsman waktu itu menjadi amirul haji (pemandu
jama'ah haji), lalu dia mengutus seseorang kepada Aban seraya berkata; Sesungguhnya saya
hendak menikahkan Thalhah bin Umar, saya suka jika kamu menghadiri pernikahan tersebut,
lantas Aban berkata kepadanya; Tidaklah saya menganggapmu orang iraq yang bermadzhab
(namun tidak tahu sunnah), sesungguhnya saya mendengar Utsman bin 'Affan berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang berihram tidak diperbolehkan
untuk menikah."
2527. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, Ibnu Numair dan
lshaq Al Handlali semuanya dari Ibnu 'Uyainah. Ibnu Numair mengatakan; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Amru bin Dinar dari Abu As Sya'tsa'
bahwa Ibnu Abbas telah mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menikahi Maimunah padahal beliau sedang berihram, Ibnu Numair menambahkan, maka
saya menceritakannya kepada Az Zuhri, maka dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku
Yazid bin Al Asham bahwa beliau menikahinya ketika beliau sedang halal.
s ' \' » s > »> > ? t s* * s*
2528. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Daud bin Abdurrahman dari Amru bin Dinar dari Jabir bin Zaid Abu Asy Sya'tsa' dari
Ibnu Abbas bahwa dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Maimunah
ketika beliau sedang berihram.
&
S s
2529. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim telah
menceritakan kepada kami Abu Fazarah dari Yazid bin Al Asham telah menceritakan
kepadaku Maimunah binti Al Harits bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menikahinya ketika beliau sedang halal. Dia (Yazid) berkata; dia adalah bibiku dan bibinya
Ibnu Abbas juga.
Bab: Haramnya meminang atas pinangan saudaranya
»>> »n '£\'
A.
j 0^*1 ^ fe?. 3 ^ j \ j ^>
. 9 '
2530. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh
telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Janganlah sebagian kalian membeli barang yang telah ditawar,
dan janganlah sebagian kalian meminang wanita yang telah dipinang."
2531. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
semuanya dari Yahya Al Qatthan, Zuhair mengatakan; Telah menceritakan kepada kami
Yahya dari Ubaidillah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah seseorang membeli barang yang telah ditawar
oleh saudaranya, dan janganlah seseorang meminang wanita yang telah dipinang oleh
saudaranya kecuali telah mendapatkan izin darinya." Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Ubaidillah
dengan isnad ini, dan telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan
kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' dengan isnad
seperti ini juga.
t i
I
"z ^ ♦*
2532. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid, Zuhair bin Harb dan Ibnu Abi Umar.
Zuhair mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari
Sa'id dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang orang kota
bertransaksi dengan orang badui atau transaksi Najasy (yaitu menambah nilai harga barang
untuk menipu pembeli) atau meminang seorang wanita yang telah dipinang oleh saudaranya
atau membeli barang yang telah ditawar saudaranya, dan janganlah seorang istri meminta
suaminya supaya menceraikan madunya agar semua kebutuhannya terpenuhi. Amru di
dalam riwayatnya menambahkan; Dan janganlah seseorang menawar harga yang telah
ditawar oleh saudaranya.
j u £j£%ai jts yj iAt ii». ja >1' aLa T j j j-i T j
2533. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan
kepadaku Sa’id bin Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Janganlah kalian melakukan transaksi najasy, dan janganlah seseorang
membeli barang yang telah dibeli saudaranya, dan janganlah orang kota bertransaksi dengan
orang badui, dan janganlah seseorang meminang wanita yang telah dipinang oleh
saudaranya, dan janganlah seorang istri meminta suaminya supaya menceraikan madunya
agar semua kebutuhannya dapat terpenuhi." Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdul A'la. Dan diriwayatkan dari
jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdur Razzaq semuanya dari Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini namun
dalam haditsnya Ma'mar (menambahkan); "Dan janganlah seseorang menambah
(meninggikan) harga brang yang telah dibeli saudaranya."
^ p-iW" JlS j 1 ijA j J- 4 * (J ' t ** '
2534. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan Ibnu Hujr, semuanya
dari Isma'il bin Ja'far. Ibnu Ayyub mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah
mengabarkan kepadaku Al 'Ala' dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah seorang Muslim menawar barang yang
telah ditawar saudaranya, dan jangan pula meminang wanita yang telah dipinang oleh
saudaranya."
y 9 s ,
2535. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan
kepada kami Abdus Shamad telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al 'Ala' dan Suhail
dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Abdus Shamad telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun mereka menyebutkan; "Barang
yang telah ditawar saudaranya dan (wanita) yang telah dipinang saudaranya."
# y •*/ y y ^ y / / / t . /
2536. Dan telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahb dari Al Laits dan lainnya dari Yazid bin Abi Habib dari Abdurrahman bin
Syumasah bahwa dia pernah mendengar Uqbah bin Amir di atas minbar berkata;
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang Mukmin adalah
saudara Mukmin lainnya, maka tidak halal bagi seorang Mukmin membeli barang yang telah
dibeli (dipesan) saudaranya, dan tidak halal meminang pinangan saudaranya sebelum
ditinggalkan."
Bab: Haramnya nikah syighar (4j^>lL_>
JJ
pJui j ^ J j 5 ^ & \ (j**'!
2537. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang nikah syighar, yaitu seseorang menikah dengan putri orang lain dengan syarat
putrinya harus menikah dengannya tanpa ada maskawin. Dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb Muhammad bin Al Mutsanna dan Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas, namun dalam hadits Ubaidillah dia
menyebutkan; Saya bertanya kepada Nafi'; "Apa yang dimaksud dengan nikah syighar?"
2538. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Abdurrahman As Sarraj dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasannya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melakukan nikah syighar.
2539. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu
Umar bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada nikah syighar
dalam Islam."
2540. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair dan Abu Usamah dari Ubaidillah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj
dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melakukan
nikah syighar, Ibnu Numair menambahkan, nikah syighar adalah seseorang mengatakan
kepada laki-laki lain; Nikahkanlah putrimu denganku, niscaya aku akan menikahkan putriku
untukmu, atau nikahkanlah sudara perempuanmu denganku, maka saya akan nikahkan
saudara perempuanku denganmu. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami 'Abdah dari Ubaidillah dia adalah Ibnu Umar dengan isnad ini,
dan dia tidak menyebutan tambahan Ibnu Numair.
2541. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdi lla h telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' dari Abdur Razzaq
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair
bahwa dia mendengar Jabir bin Abdillah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang nikah syighar.
Bab: Memenuhi persyaratan dalam pernikahan ji\)
2542. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami
Husyaim. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair
telah menceritakan kepada kami Waki'. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al
Ahmar. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qaththan dari Abdul Hamid bin
Ja'far dari Yazid bin Abi Habib dari Martsad bin Abdillah Al Yazani dari 'Uqbah bin Amir dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya syarat yang paling
layak untuk dipenuhi adalah syarat untuk menghalalkan kemaluan (untuk bersenggama)." Ini
adalah lafazh hadits Abu Bakar dan Ibnu Al Mutsanna namun Ibnu Al Mutsanna
menyebutkan; "syarat-syarat" (dalam bentuk jamak).
Bab: Persetujuan janda dalam pernikahan dengan ucapan sedangkan gadis dengan
diamnya (d>
Jv&i. p
CuJjJl \ jjb^£*^La<
2543. Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin umar bin Maisarah Al Qawariri telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Harits telah menceritakan kepada kami Hisyam dari
Yahya bin Abi Katsir telah menceritakan kepada kami Abu Salamah telah menceritakan
kepada kami Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah menikahkan seorang janda sebelum meminta persetujuannya, dan janganlah
menikahkan anak gadis sebelum meminta izin darinya." Mereka bertanya; "Wahai
Rasulullah, bagaimana mengetahui izinnya?" Beliau menjawab: "Dia diam." Dan telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim
telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Abi Utsman. Dan diriwayatkan dari jalur lain,
telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Isa yaitu
Ibnu Yunus dari Al Auza'i. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Husain bin Muhammad telah menceritakan
kepada kami Syaiban. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Amru
An Naqid dan Muhammad bin Rafi' keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Abdur Razzaq dari Ma'mar Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Hasan
telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah semuanya dari Yahya bin Abi Katsir seperti
makna hadits Hisyam beserta isnadnya. Lafazh hadits ini juga sesuai dengan hadits Hisyam,
Syaiban dan Mu'awiyah bin Salam.
2544. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Idris dari Ibnu Juraij. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' semuanya dari Abdur
Razzaq sedangkan lafazhnya dari Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata; Saya pernah mendengar Ibnu Abi
Mulaikah berkata; Dzakwan, mantan sahay 'Aisyah berkata; Saya telah mendengar 'Aisyah
berkata; "Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai seorang
gadis yang dinikahkan oleh keluarganya, apakah harus meminta izin darinya atau tidak?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Ya, dia dimintai izin." 'Aisyah
berkata; Lalu saya berkata kepada beliau; "Sesungguhnya dia malu (mengemukakannya)."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika dia diam, maka itulah izinnya."
in jju
- * ^ »
2545. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Malik Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya sedangkan lafazhnya dari dia (Yahya), dia
berkata; Saya bertanya kepada Malik; Apakah Abdullah bin Fadll pernah menceritakan
kepadamu dari Nafi' bin Jubair dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda: "Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan anak gadis
harus di mintai izin darinya, dan izinnya adalah diamnya"? Dia menjawab; "Ya."
2546. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Ziyad bin Sa'ad dari Abdullah bin Fadll bahwa dia mendengar Nafi' bin
Jubair mengabarkan dari Ibnu Abbas bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan perawan
(gadis) harus dimintai izin darinya, dan diamnya adalah izinnya." Dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dengan isnad ini, beliau
bersabda: "Seorang janda lebih berhak atas dirinya daripada walinya, sedangkan perawan
(gadis), maka ayahnya harus meminta persetujuan atas dirinya, dan persetujuannya adalah
diamnya." Atau mungkin beliau bersabda: "Dan diamnya adalah persetujuannya."
Bab: Bapak menikahkan anaknya yang masih kecil («
jl^aj S/\
£l\ ( jZj£J ji>jj4\^>j
2547. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dia berkata; Saya mendapatkan dalam
kitabku dari Abu Usamah dari Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku waktu saya berumur enam tahun, dan
memboyongku (membina rumah tangga denganku) ketika saya berusia sembilan tahun."
'Aisyah berkata; "Sesampainya di Madinah, saya jatuh sakit selama sebulan, hingga
rambutku pada rontok, setelah sembuh, Ummu Ruman mendatangiku, ketika itu saya
sedang bermain-main bersama kawan-kawanku, lantas dia memanggilku, dan saya
mendatanginya, namun saya tidak tahu apa yang dia inginkan dariku, kemudian dia
memegang tanganku dan membawaku sampai ke pintu rumah, (saya terengah-engah)
sambil menarik nafas; hah...hah... sehingga nafasku lega kembali. Kamudian saya dibawa
masuk kedalam rumah, tiba-tiba di sana telah menunggu beberapa wanita Anshar. Mereka
mengucapkan selamat dan kebaikan kepadaku, lantas Ummu Ruman menyerahkanku
kepada mereka, akhirnya mereka membersihkan kepalaku dan mendandaniku, pada waktu
dluha, betapa terkejutnya saya ketika melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam muncul
di tempat kami, kemudian mereka menyerahkanku kepada beliau."
\ cJli i-io Lc- <jLo \ 1 jJt> SJcLc- IjoJl»-
i T \S\' X i*. A ' '
2548. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin 'Urwah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan
kepada kami 'Abdah yaitu Ibnu Sulaiman dari Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah dia berkata;
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku ketika saya berumur enam tahun, dan beliau
memboyongku (membina rumah tangga denganku) ketika saya berumur sembilan tahun."
> 9
i j \^£- <41 j\j» j
2549. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari
'Aisyah; "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikahinya, ketika dia berusia enam
tahun, dan dia diantar ke kamar beliau ketika berusia sembilan tahun, dan ketika itu dia
sedang membawa bonekanya, sedangkan beliau wafat darinya ketika dia berusia delapan
belas tahun."
' s’. ' < \ i z s w "
uO /_»_$
2550. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, lshaq bin Ibrahim, Abu Bakar
bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib. Yahya dan lshaq mengatakan; Telah mengabarkan kepada
kami, sedangkan yang dua mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah
dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah dia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menikahinya ketika dia berusia enam tahun dan berumah tangga
dengannya ketika berusia sembilan tahun dan tatkala beliau wafat dia berusia delapan belas
tahun."
Bab: Sunahnya menikah di bulan syawal dan membangun rumah tangga di bulan tersebut
juga ja\
11^ u jis Jrjj ^j^i\
2551. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
sedangkan lafazhnya dari Zuhair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il bin Umayah dari Abdullah bin Urwah
dari Urwah dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahiku pada
bulan Syawal, dan mulai berumah tangga bersamaku pada bulan Syawal, maka tidak ada di
antara istri-istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang lebih mendapatkan
keberuntungan daripadaku." Perawi berkata; "Oleh karena itu, 'Aisyah sangat senang
menikahkan para wanita di bulan Syawal." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan
dengan isnad seperti ini, namun dia tidak menyebutkan perbuatan 'Aisyah.
Bab: Sunahnya melihat wanita yang akan dinikah (Bab: Sunahnya melihat wanita yang
akan dinikah)
2552. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; "Saya pernah
berada di samping Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seorang laki-laki datang kepada
beliau seraya mengabarkan bahwa dirinya akan menikahi seorang wanita dari Anshar."
Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Apakah kamu telah
melihatnya? Dia menjawab; Tidak. Beliau melanjutkan: "Pergi dan lihatlah kepadanya,
sesungguhnya di mata orang-orang Anshar ada sesuatu."
A 1 ♦ * /
< ? I
O
JJt
2553. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ma'in telah menceritakan kepada kami
Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari telah menceritakan kepada kami Yazid bin Kaisan dari Abu
Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Sesungguhnya saya akan menikahi wanita dari
Anshar." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya kepadanya: "Apakah kamu
telah melihatnya? karena di mata orang-orang Anshar ada sesuatu. Dia menjawab; "Ya saya
telah melihatnya." Beliau bertanya lagi; "Dengan maskawin berapa kamu menikahinya?" Dia
mejawab; "Dengan empat uqiyah". Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadanya: "Dengan empat uqiyyah? seakan-akan kalian memahat perak dari sisi gunung ini.
Kami tidak memiliki sebanyak itu untuak diberikan kepadamu, namun suatu saat kami akan
mengutusmu mengikuti suatu peperangan sehingga kamu bisa mendapatkan ghanimah."
Maka tatkala beliau mengutus rombongan perang ke Bani Abs, beliau mengutus orang itu
bersama mereka.
Bab: Mahar, dan bolehnya menggunakan pengajaran Al-Qur'an sebagai mahar
> X f
(Jli ^ J-C-Lili\ -X*-oi {Ji (J-^ 1 ^-C- \ ^C- ^*jl>- (J , V^jJ _)J j*^\ Alc ^*J -A>- ^»43 ®^4j -A>- _? ^ A*-*> <JJ
jtLtL^ j^> J ^SJ\ ii^s <J
£
Ijia^iI \$\ ^^5]\ ^ini
j r ^^\ < j _^T 'jifis
l^£4^i jii^JlJ^JljiUj .jasJlfilisi^^sj. ^J\j^
3 y A i>-oLo ii^-^ UolW^A^jl ‘ow^T _jjLt>CU>A>-J^jl>- ( J \^J\cU>A>-\ jjb
oT ’ j&is>\^\$&yj&sfe\
2554. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Ats Tsaqafi telah
menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Abdirrahman Al Qari dari Abu Hazim dari Sahi
bin Sa'd. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abi
Hazim dari ayahnya dari Sahi bin Sa'd As Sa'idi dia berkata; Seorang wanita datang menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Wahai Rasulullah, saya datang untuk
menyerahkan diriku kepadamu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat wanita
tersebut dari atas sampai ke bawah lalu menundukkan kepalanya. Kemudian wanita tersebut
duduk setelah melihat beliau tidak memberi tanggapan apa-apa, maka berdirilah salah
seorang sahabatnya sambil berkata; "Wahai Rasulullah, jika anda tidak berminat dengannya,
maka nikahkanlah saya dengannya." Beliau bersabda: "Adakah kamu memiliki sesuatu
sebagai maskawinnya?" Jawab orang itu; "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah." Beliau
bersabda: "Temuilah keluargamu, barangkali kamu mendapati sesuatu (sebagai maskawin)."
Lantas dia pergi menemui keluarganya, kemudian dia kembali dan berkata; "Demi Allah, saya
tidak mendapatkan sesuatu pun." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Cobalah kamu cari, walaupun hanya cincin dari besi." Lantas dia pergi lagi dan kembali
seraya berkata; "Demi Allah wahai Rasulullah, saya tidak mendapatkan apa pun walau hanya
cincin dari besi, akan tetapi, ini kain sarungku. -Kata Sahi; Dia tidak memiliki kain sarung
kecuali yang dipakainya-. Ini akan kuberikan kepadanya setengahnya (sebagai maskawin) ".
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apa yang dapat kamu perbuat
dengan kain sarungmu? Jika kamu memakainya, dia tidak dapat memakainya, dan jika dia
memakainya, kamu tidak dapat memakainya." Oleh karena itu, laki-laki tersebut duduk
termenung, setelah agak lama duduk, dia berdiri, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melihat dia hendak pergi, beliau menyuruh agar dia dipanggil untuk menemuinya.
Tatkala dia datang, beliau bersabda: "Apakah kamu hafal sesuatu dari Al Our'an?" Dia
menjawab; "Saya hafal surat ini dan ini -sambil menyebutkannya- beliau bersabda: "Apakah
kamu hafal di luar kepala?" Dia menjawab; "Ya". Beliau bersabda: "Bawalah dia, saya telah
nikahkan kamu dengannya, dengan maskawin mengajarkan Al Our'an yang kamu hafal." Ini
adalah hadits Ibnu Abi Hazim dan hadits Ya'qub lafazhnya hampir sama dengan hadits ini.
Dan telah menceritakan kepada kami Khalf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin
Harb telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah. Dan diriwayatkan dari jalur lain,
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dari Ad Darawardi. Dan diriwayatkan dari
jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah semuanya dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dengan
hadits ini, sebagian yang satu menambahkan atas sebagian yang lain. Namun dalam hadits
Za'idah dia menyebutkan sabda beliau; "Pergilah kepadanya, saya telah nikahkan kamu
kepadanya, maka ajarilah dia surat dari Al Our'an."
diisi! J dils^J^^l^iil J. 3\i£
i£
2555. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Abdul Aziz bin Muhammad telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abdullah bin Usamah bin
Mahdi. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abi
Umar Al Makki sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz
dari Yazid dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa dia
berkata; Saya pernah bertanya kepada 'Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam;
"Berapakah maskawin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Dia menjawab; "Mahar
beliau terhadap para istrinya adalah dua belas uqiyah dan satu nasy. Tahukah kamu,
berapakah satu nasy itu?" Abu Salamah berkata; Saya menjawab; "Tidak." 'Aisyah berkata;
"Setengah uqiyah, jumlahnya sama dengan lima ratus dirham. Demikianlah maskawin
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk masing-masing istri beliau."
j^> viUt* Cjf ' Cj^ V'? ^ ^ J o
Lir lS\liU3las^ JJ
\ <^U 4ji\ .li j\j£ j s
2556. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi, Abu Ar Rabi' Sulaiman
bin Daud Al 'Ataki dan Qutaibah bin Sa'id sedangkan lafazhnya dari Yahya. Yahya
mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan dua yang lainnya mengatakan;
Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas bin Malik
bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihat bekas kuning pada Abdurrahman bin
Auf, maka beliau bersabda: "Apa ini?" Dia menjawab; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya
baru menikahi wanita dengan maskawin seberat biji kurma." Lalu beliau bersabda: "Semoga
Allah memberkati perkawinanmu, adakanlah walimah walaupun hanya dengan seekor
kambing."
4&\ J jZu ly» 'o\ jjjJ ^ 4^ J jZu J ^ JJJ <J& J-C-
2557. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghubari telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa
Abdurrahman bin 'Auf menikah dengan maskawin emas seberat biji kurma pada masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepadanya: "Adakanlah walimah walaupun hanya dengan seekor kambing."
i \ jSi
/ ^ x x *v
2558. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Waki' telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dan Humaid dari Anas
bahwa Abdurrahman bin 'Auf menikahi seorang wanita dengan maskawin emas seberat biji
kurma, dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Adakanlah walimah
walaupun hanya dengan seekor kambing." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Daud. Dan diriwayatkan dari jalur lain,
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan Harun bin Abdullah keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir. Dan diriwayatkan dari jalur lain,
telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Khirasy telah menceritakan kepada kami
Syababah semuanya dari Syu'bah dari Humaid dengan isnad seperti ini, namun dalam hadits
Wahb, dia menyebutkan; Abdurrahman berkata; "Saya telah menikahi seorang wanita."
/ / **/ ^ / ^ / /
2559. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Qudamah
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami An Nadir bin Syumail telah
menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Shuhaib
dia berkata; Saya mendengar Anas berkata, Abdurrahman bin Auf berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melihat wajahku seakan-akan berseri-seri di hari pernikahanku,
maka saya berkata; "Saya telah menikahi seorang wanita Anshar." Lantas beliau bersabda:
"Berapakah kamu memberikan maskawinnya?" Saya menjawab; "Nawat (nilai seharga lima
dirham)." Dalam hadits lshaq disebutkan; "Dari emas."
2560. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Syu'bah namanya adalah Abdurrahman bin
Abi Abdillah dari Anas bin Malik bahwasannya Abdurrahman menikahi seorang wanita
dengan maskawin emas seberat biji kurma. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Wahb telah mengabarkan kepada kami Syu'bah
dengan isnad ini namun dia menyebutkan; Maka seorang laki-laki dari anaknya
Abdurrahman bin Auf berkata; "Dari emas."
Bab: Keutamaan memerdekakan budak kemudian menikahinya (^A^alA3\jLc-\^^ad
fytyjs ^d4
pfcJlicl j^jil^ >jij3l59\5icLSSdl5 {&_^\£\l£i\j£} p5^UblSJ<i;
j^^i>_^C-\jbUjL^>\^ jJulj»iil^U»t^\ ( jia^ Jl3_3^>^*]\jj^c- jlS4ii\ jjJL?-ei\ _^J\jid
A^jL^Ai-lskl j\£-J&T3il*Jbi\ (jlji9^LilJ\^«4j jlji9^C^i'»frl^i9 ( ^I_ilJ\
LS 5 jc 4>1 Us^ ul v^VS^ViE \44-533 j3VsIa^^ < ^J\ £^.^V^Ii-3Vs^l^ J
1 l 5^~ W^"3jr>3 L$-l-ftl> JlS
Jj^3Vsi^i^^3Vs^£ 5 »^$^j^e5V^^3Va&L^
2561. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il
yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Abdul Aziz dari Anas bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah memerangi Khaibar, dia berkata; Lalu kami Shalat Shubuh dekat negeri
tersebut, setelah shalat beliau mengendarai kendaraannya. Abu Thalhah juga mengendarai
kendaraannya sedangkan saya membonceng Abu Thalhah, ketika beliau melewati gang di
Khaibar, beliau memacu kendaraannya sampai lututku bersentuhan dengan paha Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan saya melihat putihnya paha Nabiyullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Tatkala beliau memasuki perkampungan, beliau mengucapkan: "Allahu akbar,
takluklah Khaibar, 'maka apabila siksaan itu turun di halaman mereka, maka amat buruklah
pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang beri peringatan itu',." Beliau mengulangi
ucapannya itu sampai tiga kali. Anas melanjutkan; Penduduk (Khaibar) mulai keluar menuju
tempat mereka bekerja, lantas mereka berteriak; "Muhammad! Demi Allah (pasukannya
telah datang)." Abdul Aziz berkata; Sebagian dari sahabat kami menyebutkan; (mereka
berteriak); Muhammad dan bala tentaranya (telah datang)!. Dia (Anas) berkata; Mereka
kami taklukkan dengan kekuatan dan seluruh tawanan telah kami kumpulan. Tiba-tiba
Dihyah datang kepada beliau dan berkata; "Wahai Rasulullah, berilah saya budak perempuan
dari tawanan tersebut!" beliau bersabda: "Pergilah dan ambilah budak perempuan darinya."
Lantas dia membawa Shafiyah binti Huyay, kemudian datanglah seorang laki-laki kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Wahai Nabiyallah, kenapa anda mengasihkan
Shafiyah kepada dihyah? Padahal dia adalah putri Huyay tokoh Bani Quraidlah dan Nadlir,
dan dia tidaklah pantas untuk orang lain selain anda." Beliau bersabda: "Suruh dia kembali."
Anas melanjutkan; Lalu Dihyah datang dengan membawa Shafiyah, tatkala Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melihatnya, beliau bersabda: "Ambillah budak perempuan yang lain dari
tawanan tersebut." Anas berkata; Lantas beliau memerdekannya dan menikahinya. Tsabit
berkata kepadanya; "Wahai Abu Hamzah, apakah maskawin beliau kepadanya?" Dia
menjawab; "Diri Shafiyah sendiri, yaitu dengan memerdekannya kemudian menikahinya."
Dalam perjalanan pulang, Ummu Sulaim mempersiapkannya dan menyerahkannya malam
itu kepada beliau. Di pagi harinya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan pesta
pernikahan seraya bersabda: "Siapa yang memiliki sesuatu, bawalah kesini." Anas berkata;
"Kemudian beliau membentangkan tikar dari kulit, maka ada orang yang membawa susu
kering, ada yang membawa kurma dan ada pula yang membawa minyak samin, kemudian
mereka mencampurnya, itulah jamuan walimah pernikahan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam."
t t 9 S \ S 9 s 9 9 x ♦♦ 9 ' l 9 ** S 9 \ . 9 S V X } 9 ".y’ 9 \ 'Z *• \ y 1 1
4 x ^ 9 y 9 \ y’ • \ y}- 9 \ y y ) » \ y 1 1 * y \ y 9 ' W 9 9 9 / t '
2562. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Az Zahrani telah menceritakan
kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Tsabit dan Abdul Aziz bin Shuhaib dari Anas Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid, dari Tsabit dan Syu'aib bin Habhab dari
Anas. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dan Abdul Aziz dari Anas. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al
Ghubari telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu 'Utsman dari Anas. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dari
Syu'aib bin Al Habhab dari Anas. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dan Umar
bin Sa'd serta Abdur Razzaq semuanya dari Sufyan dari Yunus bin 'Ubaid dari Syu'aib bin Al
Habhab dari Anas dan semuanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau telah
memerdekakan Shafiyyah kemudian beliau menjadikan pembebasannya itu sebagai
maskawinnya. Dan dalam hadits Mu'adz dari ayahnya bahwa beliau telah menikahi Shafiyah
sedangkan maskawinnya dengan memerdekakannya."
2563. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Abdullah dari Mutharrif dari 'Amir dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada orang yang memerdekakan budak
perempuannya kemudian menikahinya: "Maka dia mendapatkan dua pahala."
' ; 5 l.-'l
,3 iii^s j 3 j 3 vi ^,3 jl j
s
&»b\\
2564. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas dia berkata; "Saya membonceng Abu Thalhah
pada waktu perang Khaibar, sedangkan kakiku bersentuhan dengan kaki Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam." Anas melanjutkan; Kemudian kami mendatangi mereka
(penduduk Khaibar) sebelum matahari terbit, sedangkan mereka (penduduknya) telah keluar
ke jalan-jalan mereka dan ke tempat-tempat mereka bekerja, maka mereka berteriak;
"Muhammad dan tentaranya telah datang!?." Anas melanjutkan; Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila siksaan itu turun di halaman mereka, maka
amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang beri peringatan itu." Anas
melanjutkan; Kemudian Allah Azza Wa Jalla mengalahkan mereka, dan Dihyah menawan
seorang budak perempuan yang cantik. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membeli budak tersebut dengan tujuh sahaya, lalu beliau menyerahkannya kepada Ummu
Sulaim supaya dia melayaninya dan mempersiapkannya. Tsabit berkata; Saya kira Anas
berkata; Lalu dia menunggu masa iddah di rumahnya, dia adalah Shafiyah putri Huyay. Anas
berkata; Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan walimah (pesta
pernikahan) dengan kurma, susu kering dan minyak samin, lalu dibentangkannya tikar yang
terbuat dari kulit di atas bumi, dan dihidangkannya susu kering dan minyak samin, maka
orang-orang merasa kenyang dengannya. Anas berkata; Orang-orang sama berkata; "Kami
tidak tahu, apakah beliau menikahinya atau hanya sekedar menjadikannya sebagai Ummu
Walad (yaitu budak perempuan yang lahir dari hasil hubungan ibunya dan tuannya),
sebagian mereka menjawab; "Jika beliau menutupinya (mengenakannya hijab), berarti dia
adalah istrinya, tapi jika beliau tidak menutupinya, berarti statsusnya adalah Ummu Walad."
Tatkala beliau hendak menaiki kendaraannya, beliau menutupi Shafiyah, kemudian dia
duduk di belakang punggung kendaraannya, lantas orang-orang tahu bahwa beliau telah
menikahinya. Ketika sudah dekat dengan Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendahului kami. Anas berkata; Tiba-tiba unta beliau yang bernama Al 'Adlba' tergelincir,
sehingga posisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bergeser, dan (Shafiyah) pun terjatuh,
lantas beliau bangun dan menutupi Shafiyah. Dan para wanita memanjangkan lehernya
sambil mengatakan; "Semoga Allah menjauhkan wanita Yahudi ini." Tsabit berkata; Saya
bertanya; "Wahai Abu Hamzah, apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
menggaulinya?" Dia menjawab; "Demi Allah, beliau telah menggaulinya."
,jg\ JL5
2565. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas berkata; "Saya pernah menyaksikan pernikahan
Zainab, dan ia telah membuat semua manusia tamu undangan kenyang dengan roti dan
daging, beliau sendiri yang menyuruhku untuk mengundang semua manusia. Ketika acara
telah usai, beliau berdiri dan saya mengikuti beliau, ternyata ada dua orang lelaki yang
ketinggalan, keduanya tidak keluar karena masih berbincang-bincang. Kemudian beliau
melewati rumah isteri-isteri beliau dan mengucapkan salam kepada masing-masing dari
mereka, lalu beliau bertanya: "Bagaimana keadaan kalian wahai ahlul bait?" Mereka pun
menjawab; "Kami baik-baik saja wahai Rasulullah." Beliau bertanya lagi: "Bagaimana
keadaan keluarga kalian?" "Baik-baik saja, " jawab mereka. Ketika dirasa cukup, beliau pun
pulang dan saya juga ikut pulang bersama beliau. Ketika sampai di depan pintu rumah,
ternyata kedua orang lelaki itu masih berada di situ sedang berbincang-bincang. Ketika
keduanya melihat beliau telah kembali, mereka berdua berdiri lalu keluar. Demi Allah saya
tidak tahu apakah saya telah memberitahukannya kepada beliau atau beliau telah menerima
wahyu, kalau keduanya telah keluar. Maka beliau segera pulang dan saya pulang bersama
beliau. Ketika beliau hendak menginjakkan kaki beliau di satu sisi pintu, tertutuplah hijab
antara saya dan beliau, lalu Allah menurunkan ayat: "Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan...".
\\, ' .. \£, ' \'£\' 's*'-. \> *
2566. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Syababah telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Tsabit dari Anas. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadau Abdullah bin Hasyim bin Hayyan
sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan
kepada kami Sulaiman bin Mughirah dari Tsabit telah menceritakan kepada kami Anas dia
berkata; "(ketika perang Khaibar) Shafiyah menjadi bagiannya Dihyah, lantas orang-orang
memujinya di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Anas berkata; Mereka
berkata; "Kami tidak pernah melihat ada tawanan perang seperti dia." Anas melanjutkan;
Kemudian beliau mengutus kepada Dihyah, maka Dihyah membawa (Shafiyah) kepada
beliau, kemudian beliau menyerahkannya kepada ibuku, beliau bersabda: "Dandanilah dia."
Anas berkata; Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju Khaibar,
sesampainya beliau di tengah-tengah kota (Khaibar) beliau singgah dan membuat tenda
besar, di pagi harinya beliau bersabda: "Barangsiapa memiliki perbekalan yang lebih,
hendaknya ia membawanya ke sini." Lantas seseorang datang dengan membawa kurma dan
adonan sawiq, kemudian mereka mencampurnya di dalam tungku yang agak tinggi hingga
menjadi hais (yaitu makanan dari adonan susu kering, minyak samin dan kurma). Kemudian
mereka memakannya dan minum dari telaga buatan untuk menampung air hujan. Anas
berkata; Demikianlah pesta pernikahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan
Shafiyah. Dia melanjutkan; Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami, ketika kami
melihat dinding Madinah, kami bersemangat dan langsung memacu tunggangan kami,
begitu juga dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau juga memacu
tunggangannya. Anas berkata; Sedangkan Shafiyah membonceng di belakang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Anas melanjutkan; Tiba-tiba tunggangan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tergelincir hingga beliau terjatuh, begitu juga dengan Shafiyah. Anas
melanjutkan; Dan tidak satu pun orang-orang yang melihatnya dan melihat Shafiyah,
sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun dan menutupi Shafiyah. Anas
berkata; Kemudian kami mendatanginya, namun beliau bersabda: "Tidak apa-apa." Kami pun
memasuki kota Madinah, sedangkan para budak wanita milik istri-istrinya keluar melihat
(Shafiyah) dan menghibur atas musibah yang menimpanya."
Bab: Pernikahan Zainad binti Jahsy, turunnya perintah hijab dan penetapan walimah
dalam nikah
>* r uL\ j J4
A >jif k\'\ AA' o&j
2567. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah
menceritakan kepada kami Bahz. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu An Nadir Hasyim bin Al
Qasim keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Mughirah dari
Tsabit dari Anas -hadits ini diriwayatkan pula oleh Bahz - ketika iddah Zainab telah habis,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Zaid: "Pergilah melamar Zainab
untukku." Anas berkata; Lantas Zaid pergi menemuinya, didapatinya Zaenab sedang
membuat adonan. Zaid berkata; "Ketika saya melihatnya, hatiku berdebar-debar, sehingga
saya tak kuasa untuk melihatnya untuk menyampaikan pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kepadanya. Oleh karena itu, saya membelakanginya sambil mundur dan berkata
kepadanya; "Wahai Zaenab, saya diutus Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melamarmu
untuk beliau, bagaimana tanggapanmu?" Dia menjawab; "Saya belum dapat membuat
keputusan sebelum mendapat petunjuk dari Rabbku." Lalu dia pergi ke tempat shalatnya.
Sementara itu, Al Qur'an (wahyu) turun kepada beliau, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam langsung masuk ke rumah Zainab tanpa meminta izin terlebih dahulu." Anas
berkata; "Kami masih ingat, ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjamu kami
dengan roti dan daging, maka tatkala hari sudah beranjak siang, para tamu sudah banyak
yang pulang, hanya tinggal beberapa orang bercakap-cakap di dalam rumah sesudah makan.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menuju ke rumah para istrinya,
sedangkan saya mengikuti di belakang beliau. Kemudian beliau memberi salam kepada
mereka, mereka pun menjawab salam beliau sambil bertanya; "Wahai Rasulullah,
bagaimana kabarnya istri baru anda?" Anas berkata; "Saya tidak ingat, apakah saya
mengabarkan kepada beliau atau beliau sendiri yang memberitahuku bahwa para tamu
sudah pulang semuanya." Maka beliau kembali ke rumah Zainab, dan saya masuk bersama
beliau, tiba-tiba beliau menutup tirai antara saya dengan beliau. Maka turunlah (ayat) hijab."
Anas berkata; "Hal itu untuk memberikan pelajaran (peringatan) kepada orang-orang." Ibnu
Rafi' menambahkan dalam haditsnya; (yaitu firman Allah) "Janganlah kamu masuk ke rumah
Nabi kecuali bila kamu telah diizinkan masuk untuk makan, tanpa menunggu makanan
tersebut terhidang -hingga firman-Nya- Allah tidak malu mengatakan yang benar." (QS: Al
Ahzab: 53).
2568. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Fudlail bin
Husain serta Outaibah bin Sa'id mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad
dia adalah Ibnu Zaid dari Tsabit dari Anas dan dalam riwayatnya Abu Kamil saya mendengar
Anas berkata; "Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengadakan jamuan makan (walimah) terhadap para istrinya -Abu kamil berkata- terhadap
para istri-istrinya, seperti jamuan yang beliau adakan waktu menikahi Zainab. Ketika itu
beliau menyembelih kambing."
2569. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin 'Abbad bin Jabalah bin Abi
Rawwad dan Muhammad bin Basyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhamad dia adalah Ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Aziz
bin Shuhaib dia berkata; Saya mendengar Anas bin Malik berkata; "Tidaklah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan pesta perkawinan terhadap para istrinya lebih
banyak atau lebih utama dari pesta pernikahan yang beliau adakan untuk Zainab." Tsabit Al
Bunani berkata; "Dengan apa beliau memeriahkan pesta perniakahannya?" Dia menjawab;
"Beliau membuat orang-orang kenyang dengan roti dan daging, sampai mereka
meninggalkannya (masih banyak yang tersisa)."
2570. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi, 'Ashim bin Nadir At Taimi
dan Muhammad bin Abdul A'la semuanya dari Mu'tamir bin Sulaiman dia berkata; Saya
mendengar ayahku telah menceritakan kepada kami Abu Mijlaz dari Anas bin Malik dia
berkata; "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Zainab binti Jahsy, beliau
mengundang orang-orang, lalu beliau menjamu mereka, mereka pun menikmati hidangan
tersebut, kemudian mereka duduk dan berbincang-bincang." Anas berkata; "Lalu beliau
merubah posisi seakan-akan ingin berdiri, namun orang-orang tidak juga berdiri, ketika
beliau berdiri maka orang-orang pun ikut beridiri." Ashim dan Ibnu Abdil A'la menambahkan
dalam haditsnya, Anas berkata; Lantas beliau berulang-ulang duduk sampai tiga kali,
sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dan hendak masuk ke kamar Zainab,
namun orang-orang masih tetap duduk-duduk, setelah itu mereka berdiri dan beranjak
pergi, Anas berkata; Lalu saya mengabarkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa
mereka sudah beranjak pergi." Anas berkata; "Kemudian beliau masuk dan saya mengikuti
beliau masuk, lantas beliau menurunkan kain tirainya antara saya dengan beliau." Anas
berkata; "Lalu Allah Azza Wa Ja I la menurunkan (ayat): "Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah kalian masuk ke rumah Nabi kecuali kecuali bila kamu telah diizinkan masuk untuk
makan, tanpa menunggu makanan tersebut terhidang -hingga firman-Nya- Sesungguhnya
yang demikian itu sangatlah besar di sisi Allah."
i J 3 w vli\ vsl 3 Vs ^
\ 4ii\
2571. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami ayahu dari Shalih, Ibnu Syihab
berkata; Sesungguhnya Anas bin Malik pernah berkata; "Saya adalah orang yang lebih tahu
tentang ayat hijab, sesungguhnya Ubay bin Ka'ab pernah bertanya kepadaku tentang hal
itu." Anas berkata; Di pagi hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan pesta
pernikahan dengan Zainab binti Jahsy. Anas berkata; Beliau menikahinya ketika di Madinah,
lalu beliau mengundang orang-orang untuk menikmati jamuan ketika waktu mulai siang.
Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk, dan orang-orang pun duduk di samping
beliau, kemudian Rasulullah berdiri dan berjalan, saya mengikuti beliau berjalan, sampai tiba
di depan pintu kamar 'Aisyah. Beliau mengira bahwa tamu undangan telah pulang, maka
beliau kembali, saya pun ikut kembali bersama beliau. Ternyata mereka masih duduk-duduk
di tempat semula. Maka beliau pulang (ke rumah 'Aisyah) dan saya pun mengikuti beliau
pulang yang kedua kalinya, hingga beliau tiba di kamar 'Aisyah. Kemudian beliau kembali lagi
dan saya pun ikut beliau kembali, ternyata mereka telah pergi, lantas beliau menurunkan
tirai antara saya dan beliau, kemudian Allah menurunkan ayat hijab."
^j^k\^>k\s >s.j j\ \4-cJ^ji3i5i\3 i_^ju JasiLMIa^j J&yfiib
^tic£l\3\3fiJL£3\%&\3 j^j\syi i\Liu\liS'i
,jifi ji!^iidii-sj!^>ioi->i3i5i J sr6j»^iL^ji'
^3 ^33^3^^'cl^U ^ 94 ; jo
_^Jli\ j \ ^ <J _y* \ _jjJj 4^<J^'*3^ lC '
> j*o\ j^s> \ y> J\\\y\\j > }
yjkjjAyjyy , jitsVi^l^. jt\S'j£ c )& j\ ( ^=J
j\ { ^\ <£_g 51^ ( ^=*£ -)\ 90 J^]
J^4>^*iJVtL^»s oj^^-3 4 — , ^t? 6 -^3"
2572. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ja'far yaitu Ibnu Sulaiman dari Al Ja'd Abu Utsman dari Anas bin Malik dia berkata; "Setelah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikah (dengan Zainab) beliau pergi ke rumah
istrinya. Anas berkata; Sementara itu ibuku Ummu Sulaim membuat adonan kue yang
diletakkan dalam mangkok, dia berkata; Wahai Anas, bawalah ini kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan katakanlah kepada beliau bahwa ini sedikit kiriman dari ibu
wahai Rasulullah, dan sampaikan salam ibu untuk beliau. Dia (Anas) berkata; Saya segera
mengantar kue terebut kepada beliau, dan berujar; Ibu menyuruhku untuk mengantar
sedikit kue ini kepada anda, dan dia menitip salam untuk anda. Beliau menjawab:
"Letakkanlah di situ, setelah itu, pergilah kamu untuk mengundang orang-orang supaya
datang ke sini yaitu fulan, fulan dan fulan, dan siapa saja yang bertemu denganmu." Lalu
saya pergi mengundang orang yang disebutkan beliau dan siapa saja yang bertemu
denganku." Abu Utsman berkata; Saya bertanya kepada Anas; "Berapa kira-kira jumlah
undangan itu?" Anas menjawab; "Kira-kira tiga ratus orang. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadaku: "Wahai Anas, Bawalah kue tersebut kemari." Sementara itu,
para undangan pun sudah banyak yang datang, sehingga memadati pelataran dan ruangan
dalam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Buatlah kelompok-kelompok,
setiap kelompok berjumlah sepuluh orang, dan masing-masing kelompok menyantap
hidangan yang ada di dekatnya." Anas berkata; "Para tamu pun makan hidangan tersebut
sampai kenyang." Anas melanjutkan; "Setiap satu kelompok selesai makan dan keluar, maka
digantikan oleh kelompok yang lain, sehingga mereka semuanya makan." Beliau bersabda
kepadaku: "Wahai Anas, angkatlah!" Anas berkata; "Lantas saya mengangkat (sisa hidangan
itu), saya tidak tahu apakah hidangan itu memang banyak ketika dihidangkan atau mungkin
bertambah ketika saya mengangkatnya." Anas melanjutkan; "Ternyata masih ada sebagian
kelompok orang yang bercakap-cakap di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk dan istri beliau memalingkan
wajahnya ke dinding. Sepertinya mereka telah menyusahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam." Anas berkata; "Kemudian beliau keluar menuju ke rumah para istrinya yang lain,
setelah beberapa lama beliau kembali, ketika mereka melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah kembali, barulah mereka merasa bahwa mereka telah menyusahkan beliau."
Anas berkata; "Lantas mereka beranjak pergi dan akhirnya mereka semua keluar, barulah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk dan menutupkan tabir, sedangkan saya masih
duduk di ruangan, tidak lama kemudian, beliau keluar menemuiku, ketika itu turunlah ayat:
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu masuk ke rumah Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasalam, kecuali bila kamu telah dipersilahkan masuk untuk makan, tanpa menunggu lama
makanan terhidang. Tetapi jika kamu diundang, maka masuklah. Dan apabila kamu selesai
makan, keluarlah tanpa memperpanjang percakapan, karena yang demikian itu telah
mengganggu Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam. ..-hingga akhir ayat- (Al Ahzab: 53). Al Ja'd
berkata; Anas bin Malik berkata; "Saya kemudian menceritakan ayat ini kepada orang-orang,
lalu para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan hijab."
't >
9 y
2573. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdur Razzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Abu Utsman dari Anas dia
berkata; Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Zainab, Ummu Sulaim
menghadiahkan kepada beliau adonan kue di dalam mangkok yang terbuat dari batu. Anas
berkata; Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pergilah dan undanglah
orang-orang Islam yang kamu temui." Lantas saya pergi dan mengundang siapa saja yang
saya temui, kemudian mereka masuk (ke rumah beliau) dan menyantap makanan, lalu
mereka kembali pulang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangannya
ke dalam adonan tersebut sambil berdo'a Anas berkata; (meletakkan tangannya) ke dalam
adonan tersebut dan mengucapkan do'a sebagaimana yang telah dikehendaki Allah. Saya
tidak meninggalkan seorang pun yang saya temui melainkan saya mengundangnya, lantas
mereka makan hidangan tersebut sampai kenyang, kemudian mereka kembali pulang.
Kecuali sekelompok orang yang masih tetap bercakap-cakap. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam malu jika menegur mereka, sehingga beliau keluar dan meninggalkan mereka ke
dalam rumah, maka Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: " Wahai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu masuk ke rumah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam, kecuali bila
kamu telah dipersilahkan masuk untuk makan, Qatadah menambahkan; "Tanpa menunggu
lama makanan terhidang, tetapi jika kamu diundang, maka masuklah... - sampai kepada
firman-Nya - yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." (Al Ahzab: 53).
Bab: Perintah untuk memenuhi undangan (S ^/^\)
J J*» J Jli Jla
2574. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika salah seorang dari kalian diundang ke pesta perkawinan, maka hendaknya ia
mendatanginya."
2575. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Harits dari Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian diundang ke pesta
pernikahan, hendaknya ia memenuhi undangan tersebut." Khalid berkata; 'Ubaidullah juga
selalu memenuhi undangan pernikahan."
2576. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasannya
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jika salah seorang dari kalian diundang ke
pesta pernikahan, hendaklah ia penuhi undangan tersebut."
A X'\'
2577. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan
kepada kami Hammad dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penuhilah undangan, jika kalian diundang."
> f A'
2578. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Nafi'
bahwasannya Ibnu Umar pernah berkata dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (beliau
bersabda): "Jika salah seorang dari kalian mengundang saudaranya, hendaknya ia penuhi
undangan tersebut, baik undangan perniakahan atau semisalnya."
jA cil (jA* IA* J
2579. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah menceritakan kepadaku
Isa bin Mundzir telah menceritakan kepada kami Baqiyyah telah menceritakan kepada kami
Az Zubaidi dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa yang diundang ke pesta pernikahan atau semisalnya, hendaknya ia
mendatanginya."
2580. Dan telah menceritakan kepadaku Humaid bin Mas'adah Al Bahili telah menceritakan
kepada kami Bisyr Al Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Umayyah dari
Nafi' dari 'Abdullah bin Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Penuhilah undangan jika kalian diundang."
2581. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Muhammad dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa bin Uqbah dari
Nafi' dia berkata; Saya mendengar Abdullah bin Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Penuhilah undangan ini, jika kalian diundang untuknya." Dan Abdullah
bin Umar selalu mendatangi undangan pernikahan dan sejenisnya, dan dia mendatangi
undangan tersebut meskipun dia sedang berpuasa.
\ ' - 1 .
2582. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad dari Nafi' dari Ibnu
Umar bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian diundang ke
kura' (hidangan kambing), maka penuhilah undangan tersebut."
2583. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami ayahku
dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zubair dari Jabir dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian diundang ke jamuan
makan, hendaknya ia mendatanginya, jika ia menghendaki, silakan makan, dan jika ia tidak
menghendaki, ia boleh meninggalkannya." (Ibnu Mutsanna) tidak menyebutkan ke jamuan
makanan. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada
kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dengan isnad seperti ini.
\* y s ' U . » / j \ ^ ^ ^ \ 'f •* 1 ^ / *tK». t ^
2584. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian diundang,
hendaknya ia penuhi undangan tersebut, jika ia sedang berpuasa, maka hendaklah ia
mendo'akannya, dan jika ia sendang tidak berpuasa, hendaknya ia memakannya."
•? / / **/
2585. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa dia berkata; Seburuk-
buruk jamuan adalah jamuan pesta pernikahan, apabila yang diundang ke pesta tersebut
hanya orang-orang kaya saja dengan mengabaikan orang-orang miskin. Siapa yang tidak
mendatangi suatu undangan, sungguh ia telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dia
berkata; Saya berkata kepada Az Zuhri; Wahai Abu Bakar, bagaimana menurutmu hadits ini,
yaitu: "Seburuk-buruk jamuan adalah jamuan dalam pesta pernikahan." Maka dia tertawa,
dan berkata; Bukan itu, maksudnya yaitu seburuk-buruk jamuan adalah jamuan arang kaya.
Sufyan berkata; Ayahku adalah orang yang kaya, maka saya terkejut setelah mendengar
hadits tersebut, lantas saya menanyakan kepada Az Zuhri, maka dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku Abdurrahman Al A'raj bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah
berkata; Seburuk-buruk jamuan adalah jamuan dalam pesta pernikahan, kemudian dia
menyebutkan seperti hadits Malik. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'
dan Abd bin Humaid dari Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az
Zuhri dari Sa'id bin Musayyab. Dan diriwayatkan dari jalur lain, dari Al A'raj dari Abu Hurairah
dia berkata; Seburuk-buruk jamuan makanan adalah jamuan dalam pesta pernikahan,
seperti hadits Malik. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zannad dari Al A'raj dari Abu Hurairah seperti
itu.
- Vj\tikj
i J,yyk\^^ij4Ac^.^yj^ k
2586. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dia berkata; Saya pernah mendengar Ziyad bin Sa'd berkata; saya pernah mendengar
dari Tsabit Al A'raj menceritakan dari Abu Hurairah bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Seburuk-buruk jamuan makanan adalah jamuan dalam pesta
pernikahan, yaitu orang yang seharusnya datang (orang miskin) tidak di undang, dan orang
yang enggan untuk datang (orang kaya) justru di undang, barangsiapa yang tidak memenuhi
undangan, sungguh ia telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya."
Bab: Wanita yang ditalak tiga tidak boleh dinikahi oleh suami yang telah mentalaknya
hingga wanita tersebut menikah dengan lelaki lainnya
Jj Jitik
j J&>
2587. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru An Naqid
sedangkan lafazhnya dari Amru keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Suatu ketika istri Rifa'ah menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; Saya adalah istri Rifa'ah, kemudian dia
menceraikanku dengan talak tiga, kemudian saya menikah dengan Abdurrahman bin Az
Zabir, tapi anunya seperti ujung kain (impotent)." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tersenyum mendengarnya, lantas beliau bersabda: "Apakah kamu ingin kembali kepada
Rifa'ah? itu tidak mungkin, sebelum kamu merasakan madunya dan dia merasakan madumu
(yaitu bersenggama dengannya)." 'Aisyah berkata; Waktu itu Abu Bakar berada di samping
Rasulullah, sedangkan Khalid berada di pintu sedang menunggu untuk diizinkan, maka dia
berseru; "Wahai Abu Bakar, apakah kamu tidak mendengar perempuan ini berkata dengan
keras di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?"
tj yblLl\ j ^>- j ^JbliaJ\ _jj\^oA>-
^^5i\ i^i^d4-ij^U5SiLc4^ jii^k
1 4 ‘ii Ul^li jd^dil^l^U\3
O A>- \ J Aj jJL\ *^[\ Aju» \jo 4ii\ J 4j\ J _jrO^)\ (jt ~^ C ' ® '-^*? dJf-J>3^ cil*^J
J^> 4 jii\ <J_j^ j -^C-^^iJl»-^; A-^a]\
^ — / /
cSU-^^-St j ^liijii ii->^1 >4
s
2588. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya sedangkan
lafazhnya dari Harmalah, Abu At Thahir mengatakan; Telah menceritakan kepada kami,
sedangkan Harmalah mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku Urwah bin Az
Zubair bahwa 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya
bahwa Rifa'ah Al Qurazhi telah menceraikan istrinya dengan tala tiga, setelah itu dia
(istrinya) menikah dengan Abdurrahman bin Az Zabir, kemudian 'Aisyah datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Wahai Rasulullah, sesunguhnya ia pernah
menjadi istri Rifa'ah, kemudian ia menceraikannya dengan talak tiga." Setelah itu, saya
(istrinya Rifa'ah) menikah dengan Abdurrahman bin Az Zabir, demi Allah, sesungguhnya
anunya seperti ujung kain (maksudnya impotent), -dia memperagakan dengan memegang
ujung jilbabnya- mendengar hal itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum sambil
bersabda: "Sepertinya kamu ingin kembali kepada Rifa'ah, itu tidak mungkin, sampai
Abdurrahman merasakan madumu dan kamu merasakan madunya (bersenggama)." Waktu
itu. Abu Bakar sedang duduk di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan Khalid
bin Sa'id bin Al 'Ash duduk di samping pintu, dia tidak di izinkan masuk. Perawi berkata;
Maka Khalid menyeru Abu Bakar, kenapa kamu melarangku, padahal wanita itu berkata
dengan keras di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Telah menceritakan kepada
kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdur Razzaq telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwasannya Rifa'ah Al Qurazhi
telah menceraikan istrinya, lantas ia dinikahi oleh Abdurrahman bin Az Zabir, lalu dia datang
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan berkata; Wahai Rasulullah, sesungguhnya
Rifa'ah telah menceraikannya dengan talak tiga, seperti hadits Yunus.
>\^i\\L ^\A j*i^\i^Uj\£ £jM^~
2589. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala' Al Hamdani telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai wanita yang dinikahi laki-
laki, lalu dia menceraikannya, lantas (wanita tersebut) menikah lagi dengan laki-laki lain, lalu
diceraikan lagi oleh suami kedua sebelum melakukan senggama, apakah dia halal untuk
suaminya yang pertama? Beliau menjawab: Tidak, sampai dia (suami kedua) merasakan
madunya". Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Fudlail. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami
Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah semuanya dari Hisyam dengan
isnad ini.
Ka “I / 'M s. 9 '* 9 ' y 9 y ♦ \ 'l 9 M\ \ \ y y 9 ' ^ 9 y ^ v y y *\ 9 y y 9 y
^LioL £-^c-^u\jii\
2590. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Ubaidillah bin Umar dari Al Qasim bin Muhammad dari
'Aisyah dia berkata; Seorang laki-laki menceraikan istrinya dengan talak tiga, lantas istrinya
menikah dengan laki-laki lain, kemudian suami kedua menceraikannya sebelum
menggaulinya, lantas suami pertama ingin menikahinya lagi, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ditanya mengenai hal itu, maka beliau menjawab: "Tidak boleh, sampai suami yang
kedua mencicipi madunya sebagaimana suami pertama merasakan madunya." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada
kami ayahku. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya, yaitu Ibnu Sa'id semuanya dari
Ubaidillah dengan isnad seperti ini, dalam haditsnya Yahya dari 'Ubaidillah telah
menceritakan kepada kami Al Qasim dari 'Aisyah.
Bab: Doa yang diucapkan saat akan bersetubuh (9
2591. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim sedangkan
lafazhnya dari Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur
dari Salim dari Kuraib dari Ibnu Abbas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika salah seorang dari kalian ingin mendatangi istrinya (mengajak bersetubuh),
hendaknya mengucapkan; BISMILLAH, ALLAHUMMA JANNIBNAS SYAITHAANA WAJANNIBIS
SYAITHAANA MAA RAZAOTANAA (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami
dari setan dan jauhkanlah setan dari apa (anak) yang akan Engkau rizkikan kepada kami),
apabila di antara keduanya ditakdirkan mendapatkan anak dari hasil persetubuhan itu, maka
anak tersebut tidak akan dicelakakan setan selamanya." Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku. Dan diriwayatkan dari jalur lain Abd bin Humaid telah
mengabarkan kepada kami Abdur Razzaq semuanya dari At Tsauri keduanya dari Manshur
dengan makna hadits Jarir, namun dalam hadits riwayat Syu'bah tidak disebutkan lafazh
"BISMILLAH", dan dalam riwayat Abdur Razzaq dari At Tsauri menyebutkan "BISMILLAH"
sedangkan dalam riwayat Ibnu Numair disebutkan; Manshur berkata; Saya menyangka
beliau bersabda: "BISMILLAH."
Bab: Bolehnya mensetubuhi isteri baik dari depan maupun dari belakang asalkan pada
kemaluan j^)
jtd } dijSi ^Vjj \ }
2592. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abi Syaibah
serta Amru An Naqid sedangkan lafazhnya dari Abu Bakar, mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Al Munkadir, bahwa ia mendengar Jabir berkata;
Orang-orang yahudi mengatakan; Jika seorang lelaki menyetubuhi isterinya pada
kemaluannya dari arah belakang, maka anak tersebut akan terlahir dalam keadaan cacat
matanya (juling). Lalu turunlah ayat: "Isteri-isteri kalian adalah tempat bercocok tanam bagi
kalian, maka datangilah tempat bercocok tanam kalian dari mana saja kalian kehendaki."
\ ^ » >Tt » . £ ^ ^ . i ^ ^ ? t * '
2593. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir telah
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Al Hadi dari Abu Hazim dari Muhammad bin Al
Munkadir dari Jabir bin Abdullah bahwa orang-orang yahudi mengatakan; Jika seorang
wanita digauli pada kemaluannya dari arah belakang, kemudian ia hamil, maka anaknya
(terlahir) juling. (Jabir) berkata; Maka turunlah ayat; "Isteri-isteri kalian adalah tempat
bercocok tanam bagi kalian, maka datangilah tempat bercocok tanam kalian dari mana saja
kalian kehendaki." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abdush Shamad telah menceritakan kepadaku
ayahku dari kakekku dari Ayyub. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepadaku Wahb bin Jarir telah
menceritakan kepada kami Syu'bah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman
telah menceritakan kepada kami Sufyan. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepadaku 'Ubaidullah bin Sa'id dan Harun bin Abdullah serta Abu Ma'n Ar Raqasyi mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan kepada kami
ayahku dia berkata; Saya mendengar Nu'man bin Rasyid telah menceritakan dari Az Zuhri.
Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ma'bad telah
menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz dia
adalah Ibnu Muhtar, dari Suhail bin Abi Shalih mereka semua dari Muhammad bin Al
Munkadir dari Jabir dengan hadits ini, dan dalam haditsnya Nu'man ditambahkan dari Az
Zuhri; "Jika ia menghendaki, ia (boleh menggauli istrinya) dari belakang, dan jika ia
menghendaki ia boleh menggaulinya dari arah depan asalkan dari satu lubang."
Bab: Larangan bagi wanita untuk menolak saat diajak bersetubuh
(<j^
U^jj)
^3S ^ r L^s1>d\
,>
Vj
ui\^\
2594. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
sedangkan lafazhnya dari Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Saya pernah
mendengar Qatadah telah menceritakan dari Zurarah bin Aufa dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Apabila seorang istri enggan bermalam
dengan memisahkan diri dari tempat tidur suaminya, maka Malaikat akan melaknatnya
sampai pagi." Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan kepada
kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini,
beliau bersabda: "Sampai dia (istri) kembali (kepada suaminya)."
2595. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami
Marwan dari Yazid yaitu Ibnu Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berada di Tangan-
Nya, tidaklah seorang suami mengajak istrinya ke ranjang (untuk bersenggama) sedangkan
dia enggan, melainkan yang ada di langit murka kepadanya sampai suaminya
mema'afkannya."
2596. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. Dan diriwayatkan dari
jalur lain, telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj telah menceritakan kepada kami
Waki'. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zauhair bin Harb dan
lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Jarir semuanya dari Al A'masy dari Abu
Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika
seorang suami mengajak istrinya untuk berhubungan, akan tetapi ia (istri) tidak memenuhi
ajakan suami, hingga malam itu suaminya marah, maka ia (istri) mendapatkan laknat para
Malaikat sampai subuh."
Bab: Larangan menyebarkan rahasia saat
diranjang (S\ ^ y>6)
2597. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Marwan bin Mu'awiyah dari Umar bin Hamzah Al 'Amari telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Sa'd dia berkata; Saya mendengar Abu Sa'id Al Khudri
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya manusia yang
paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada Hari Kiamat ialah seseorang yang menyetubuhi
istrinya dan istri bersetubuh dengan suaminya, kemudian suami menyebarkan rahasia
istrinya."
2598. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Umar bin Hamzah dari
Abdurrahman bin Sa'd dia berkata; Saya mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya amanat yang paling besar di sisi Allah
pada Hari Kiamat adalah seseorang yang bersetubuh dengan istrinya dan istri bersetubuh
dengan suaminya, kemudian dia (suami) menyebarkan rahasianya." Ibnu Numair berkata;
"Sesungguhnya (amanat) yang paling besar."
Bab: Hukum Azl (Jj*)\p^=L>-)
^ ^\z^2 *\y i ^ _jJ^j£*tjjj_£.pj*j ( Jljis
_^jjjiisislii3 I J gll^ & jfc *\ j^\ j \ll^jjZj£\ \1$£
^\4i^U\ ,J l ^
y' 'f * y' * \ 'f * Ml \ *\ ^ < l £ ^ * y' ^ y' *.^''>*^~,v.*'*>* y' > I 'f *\ "1 y' . \ £ * * \\ > * ^ ^ ^ >
j\ \3\^->-Xa^ua
2599. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah bin Sa'id dan 'Ali bin Hujr
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far telah mengabarkan
kepadaku Rabi'ah dari Muhammad bin Yahya bin Hibban dari Ibnu Muhairiz bahwa dia
berkata; Saya bersama Abu Shirmah menemui Abu Sa'id Al Khudri, lantas Abu Shirmah
bertanya; Wahai Abu Sa'id, apakah engkau pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menyebutkan tentang azl (mengeluarkan air mani di luar kemaluan istri? Dia
menjawab; Ya, kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerangi Bani
Mushtaliq, dan kami berhasil menawan wanita-wanita arab yang cantik. Saat itu kami sudah
lama kesepian, sedangkan kami menginginkan tebusan dari tawanan-tawanan tersebut, oleh
karena itu, kami bermaksud bersenang-senang dengan tawanan wanita tersebut tapi dengan
cara 'azl, maka kami sama berkata; Apakah kita melakukan hal ini tanpa menanyakan
terlebih dahulu, padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di tengah-tengah
kita? Lantas kami menanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka
beliau menjawab: "Tidak ada mudharat jika kalian tidak melakukan hal itu, sebab sesuatu
yang telah di tetapkan oleh Allah Azza wa Jalla harus tercipta, maka ia akan tetap ada hingga
Hari Kiamat." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Farj budak bani Hasyim,
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Az Zabriqan telah menceritakan kepada
kami Musa bin Uqbah dari Muhammad bin Yahya bin Habban dengan isnad ini, sesuai
dengan makna hadits Rabi'ah, namun (dalam haditsnya) dia menyebutkan sabda Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya Allah telah menetapkan apa yang diciptakannya
hingga hari Kiamat."
I J kia ( ^=oijd3iiSiu^
2600. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad bin Asma' Ad Dluba'i telah
menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dari Az Zuhri dari Ibnu Muhairiz dari Abu
Sa'id Al Khudri bahwa dia telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; Kami mendapatkan
tawanan wanita, dan kami hendak menyetubuhinya dengan cara 'azl, lalu kami tanyakan hal
itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pun bersabda kepada kami:
"Apakah kalian benar-benar melakukannya? Apakah kalian benar-benar melakukannya?
Apakah kalian benar-benar melakukannya? Tidaklah ruh yang tercipta sampai Hari Kiamat,
melainkan ia akan tetap tercipta."
X'\' ' > * '* <*' > ** v 5 \'Z'* i'
2601. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan kepada
kami Bisyr bin Al Mufadldlal telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Anas bin Sirin dari
Ma'bad bin Sirin dari Abu Sa'id Al Khudri dia (Anas) berkata; Saya bertanya kepadanya
(Ma'bad), apakah kamu mendengarnya dari Abu Sa'id, dia menjawab, ya, dari Nabi
Shalallahu 'alaihi wa salam beliau bersabda: "Tidak ada mudharat jika kalian tidak melakukan
Azl, karena itu berkenaan dengan takdir Allah." Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits.
Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dan Bahz mereka semua berkata; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Anas bin Sirin dengan isnad seperti ini, namun
dalam hadits riwayat mereka disebutkan; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda mengenai Azl: "Tidak ada mudharat jika kalian tidak melakukan hal itu, karena itu
berkenaan dengan takdir Allah." Dan dalam riwayat Bahz, Syu'bah berkata; Saya bertanya
kepadanya; "Apakah dari Abu Sa'id?" Dia menjawab; "Ya."
2602. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Al Jahdari
sedangkan lafalzhnya dari Abu Kamil, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Hammad dia adalah Ibnu Zaid telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad dari
Abdurrahman bin Bisyr bin Mas'ud yang ia kembalikan (sampaikan) riwayatnya kepada Abu
Sa'id Al Khudri dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai Azl
(yaitu mengeluarkan mani diluar kemaluan istri waktu besenggama), beliau bersabda: "Tidak
ada mudharat jika kalian tidak melakukan azl, karena sesungguhnya hal itu hanyalah
berkenaan dengan takdir Allah." Muhammad berkata; Dan sabda beliau: "Tidak ada
mudharat jika kalian tidak melakukannya", itu lebih mendekati kepada larangan.
{ji \ Uo -X>- 3 \j>j» ^ J Vjc-o Uo .X»- \ ^ Uo .X>-
,?> .
.t
2603. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun
dari Muhammad dari Abdurrahman bin Bisyr Al Anshari dia berkata; Hadits ini dikembalikan
riwayatnya sampai kepada Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Seseorang menyebutkan Azl di
hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau bertanya: "Apa yang kalian
maksudkan?" mereka menjawab; Seorang suami memiliki istri yang sedang menyusui, lalu
laki-laki tersebut menyetubuhi istrinya tetapi ia tidak menginginkan istrinya hamil (lantas ia
melakukan azl), dan seseorang memiliki budak perempuan, lalu laki-laki tersebut tidak ingin
dia hamil. Maka beliau bersabda: "Tidak ada mudharat jika kalian tidak melakukan hal itu,
karena itu hanyalah berkenaan dengan takdir Allah." Ibnu 'Aun berkata; Saya ceritakan hal
itu kepada Al Hasan, maka ia berkata; Demi Allah, sepertinya hal itu merupakan suatu
peringatan keras. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Sya'ir telah menceritakan
kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ibnu
'Aun dia berkata; Saya telah menceritakan kepada Muhammad dari Ibrahim dengan hadits
Abdurrahman bin Bisyr yaitu hadits mengenai Azl, maka dia berkata; Telah menceritakan
kepadaku Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari Muhammad dari Ma'bad bin Sirin dia berkata; Kami berkata kepada Abu Sa'id
apakah engkau pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan
tentang Azl? Dia menjawab; Ya. Kemudian dia menyebutan hadits yang semakna dengan
hadits Ibnu 'Aun sampai sabda beliau: "Takdir Allah."
2604. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri dan Ahmad bin
'Abdah -Ibnu Abdah berkata; Telah mengkhabarkan kepada kami, sedangkan Ubaidullah
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah - dari Ibnu Abi Najih dari
Mujahid dari Qaza'ah dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Masalah Azl pernah dibicarakan di
hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau bersabda: "Kenapa salah
seorang dari kalian melakukan hal itu?" -beliau tidak bersabda: "Janganlah salah seorang dari
kalian melakukan hal itu"- sesungguhnya tidak ada jiwa yang telah diciptakan melainkan
Allah Azza wa Jalla-lah Penciptanya."
'J*
* >
2605. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah mengkhabarkan kepadaku Mu'awiyah, yakni Ibnu Shalih dari Ali bin
Abu Thalhah dari Abu Al Waddak dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa dia (Abu Waddak) pernah
mendengarnya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya perihal azl,
maka beliau menjawab: "Tidak semua air mani akan menjadi anak, namun apabila Allah
berkehendak menjadikan sesuatu, maka tidak akan ada sesuatu pun yang bisa menghalangi-
Nya." Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Mundzir Al Bashri telah menceritakan
kepada kami Zaid bin Hubab telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah telah mengabarkan
kepadaku Ali bin Abi Thalhah Al Hasyimi dari Abu Al Waddak dari Abu Sa'id Al Khudri dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas.
S'' / y
2606 . Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdillah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah mengkhabarkan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir bahwa
seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wasallam sambil bertanya;
"Saya memiliki seorang budak perempuan yang bekerja melayani dan menyirami tanaman
kami, saya sering menidurinya, akan tetapi saya tidak ingin jika dia hamil." Lantas beliau
bersabda: "Jika kamu mau, lakukanlah azl, namun sekalipun begitu, apa yang ditetapkan
Allah pasti akan terjadi juga." Tidak lama kemudian, laki-laki itu datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata; Budak perempuanku telah hamil. Lantas beliau
bersabda: "Bukankah saya telah mengatakan kepadamu, bahwa apa yang telah ditetapkan
Allah pasti akan terjadi."
*{.,,** / /i j/
2607. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Sa'id bin Hasan dari Urwah bin lyadl dari Jabir bin Abdullah dia
berkata; Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shalallahu 'alaihi Wasallam; "Sesungguhnya
saya memiliki seorang budak perempuan, dan saya melakukan azl saat berhubungan
dengannya?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Sesungguhnya yang
demikian itu tidak akan mampu mencegah sesuatu yang telah ditetapkan Allah." Dia (Jabir)
berkata; Maka laki-laki tersebut menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata;
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya budak perempuan yang pernah saya ceritakan kepadamu
telah hamil." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Saya adalah hamba Allah
dan Rasul-Nya." Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan
kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Hasan seorang
yang menceritakan penduduk Makkah, telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin 'lyadl bin
'Adi bin Al Khiyar An Naufali dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Seorang laki-laki datang
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, semakna dengan hadits Sufyan.
w ' ' ' t' ' *
2608. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim,
lshaq berkata; Telah mengkhabarkan kepada kami. Abu Bakar berkata; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Amru dari 'Atha' dari Jabir dia berkata; "Kami biasa melakukan azl
di saat Al Qur'an masih turun." Ishaq menambahkan; Sufyan berkata; Sekiranya azl dilarang,
tentu Al Qur'an akan melarang perbuatan kami.
2609. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari 'Atha' dia berkata; Saya
mendengar Jabir berkata; "Sungguh kami telah melakukan azl pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam."
2610. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah meceritakan kepada kami
Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dari Abu Zubair dari Jabir dia
berkata; "Kami melakukan azl di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian hal
itu disampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun beliau tidak melarang
kami."
Bab: Larangan mensetubuhi tawanan wanita yang sedang hamil (
A * * <wall)
2611. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yazid bin
Khumair dia berkata; Saya mendengar Abdurrahman bin Jubair telah menceritakan dari
ayahnya dari Abu Ad Darda' dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melewati
seorang wanita (tawanan) yang hamil berada di depan tenda besar, lantas beliau bersabda:
"Sepertinya tuannya ingin menggaulinya." Mereka (para sahabat) menjawab; Sepertinya
begitu. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh saya berharap bisa
melaknat (tuannya), laknat yang bisa membawanya sampai ke kuburnya, bagaimana ia
mewarisi (anak dalam kandungannya) padahal ia tidak berhak atas anak tersebut?
Bagaimana ia menjadikan (anak tersebut) sebagai pelayannya (budaknya) padahal ia tidak
halal baginya?" Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Abu
Daud semuanya dari Syu'bah dengan isnad ini.
Bab: Bolehnya ghilah, yaitu mensetubuhi wanita saat masa menyusui anak j\ y>r
c— > ^ -X>- ^ \^o A>- \aj A>-
2612. Dan telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada
kami Malik bin Anas. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
sedangkan lafazhnya dari dia (Yahya) dia berkata; Saya membaca di depan Malik dari
Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal dari Urwah dari Aisyah dari Judamah binti Wahb Al
Asadiyyah bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya saya bertekad untuk melarang ghilah (yaitu menyetubuhi istri yang sedang
menyusui anak), akan tetapi saya perhatikan orang-orang romawi dan Persia melakukan
ghilah, namun hal itu tidak membahayakan anak-anak mereka." Muslim berkata; Khalaf
mengatakan; Dari Judzamah (dengan dzal), namun yang shahih adalah yang dikatakan Yahya,
yaitu dengan dai (Judamah).
O^laSi j-c- 5' C^JJLto Aii j u r“^ <j J ijA j
J { dL^hji^\\b\J } ; Jil\ -^Al, Ai. ji\ J4^S\ i
v’i * ^ ' *V ’ '\'S\' '-' ’ * '• 'Y.t\' \> * <Z' A \'X'\'
X+£- {j* Aa^v« jf'OjJ ^jv_> ^jiauo_Xj>-
2613. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id dan Muhammad bin Abu Umar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Al Muqri' telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Abu Ayyub telah menceritakan kepadaku Abu Al Aswad dari Urwah dari Aisyah
dari Judamah binti Wahb saudarinya Ukasyah, dia berkata; Saya hadir waktu Rasulullah
bersama orang-orang, sedangkan beliau bersabda: "Sungguh saya bertekad untuk melarang
ghilah, setelah saya perhatikan orang-orang Romawi dan Persia, mereka melakukan ghilah,
ternyata hal itu tidak membahayakan anak-anak mereka sedikit pun." Kemudian mereka
bertanya mengenai azl. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Itu adalah
pembunuhan secara tidak langsung." Ubaidullah menambahkan dalam haditsnya dari Al
Muqri' yaitu Firman Allah: "Jika bayi-bayi yang dibunuh ditanya." Dan telah menceritakan
kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Yahya bin lshaq
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dari Muhammad bin Abdurrahman bin
Naufal Al Qurasyi dari Urwah dari Aisyah dari Judamah binti Wahb Al Asadiyyah bahwa dia
berkata; Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian dia menyebutkan
seperti hadits Sa'id bin Ayyub tentang azl dan ghilah, namun dia menggunakan kata Al
Ghiyal.
# / ■? y ♦♦
3 Sy* j j <j3 &• j Sj> j
^ j\ j ^ J \ ^ J j aJ Jlib 'J» \ ^.c-
2614. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Zuhair bin
Harb sedangkan lafazh dari Ibnu Numair, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Yazid Al Maqburi telah menceritakan kepada kami Haiwah telah
menceritakan kepadaku Ayyasy bin Abbas bahwasannya Abu Nadir telah menceritakan
kepadanya dari Amir bin Sa'ad bahwasannya Usamah bin Zaid mengabarkan kepada ayahnya
Sa'd bin Abu Waqash bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan berkata; Sesungguhnya saya telah melakukan azl terhadap istriku (yang
sedang menyusui). Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya:
"Kenapa kamu lakukan hal itu?" laki-laki tersebut menjawab; Saya kasihan terhadap anaknya
atau anak-anaknya (khawatir jika anaknya menjadi cacat). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Seandainya hal itu membahayakan, niscaya telah membahayakan
orang-orang Persia dan Romawi." Zuhair berkata dalam riwayatnya; "Jika hal itu terjadi,
niscaya hal itu juga telah membahayakan orang-orang Persia dan Romawi."
18.KITAB: MENYUSUI
Bab: Diharamkan dari persusuan sebagaimana yang diharamkan dari pernasaban
d 9
> f- '
■sA J^J
2615. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
depan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari 'Amrah bahwasannya Aisyah telah
mengabarkan kepadanya bahwa waktu itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di
sampingnya, sedangkan dia ('Aisyah) mendengar suara seorang laki-laki sedang minta izin
untuk bertemu Rasulullah di rumahnya Hafshah, 'Aisyah berkata; Maka saya berkata; "Wahai
Rasulullah, ada seorang laki-laki yang minta izin (bertemu denganmu) di rumahnya Hafshah".
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya kira fulan itu adalah pamannya
Hafshah dari saudara sesusuan." Aisyah bertanya; "Wahai Rasulullah, sekiranya fulan
tersebut masih hidup -yaitu pamannya dari saudara sesusuan- apakah dia boleh masuk pula
ke rumahku?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya, sebab hubungan
karena susuan itu menyebabkan mahram sebagaimana hubungan karena kelahiran."
> » ' * 1
oiCr^iy?-
2616. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Abu Ma'mar Isma'il bin Ibrahim Al
Hudzali telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Hasyim bin Al Barid semuanya dari Hisyam
bin Urwah dari Abdullah bin Abu Bakar dari 'Amrah dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Saudara sesusuan menjadi mahram
sebagaimana mahramnya saudara dari kelahiran." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq
bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abu Bakar dengan isnad ini seperti
hadits Hisyam bin 'Urwah.
Bab: Menjadi haram karena menyusu dari susu fahl (isteri dari seorang laki-laki)
T olcJotidJls
2617. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair dari 'Aisyah bahwa dia telah
mengabarkan kepadanya bahwa Aflah, yaitu saudara Abu Al Qu'ias, datang meminta izin
untuk menemuinya, dia adalah pamannya dari hubungan sesusuan, itu terjadi setelah
turunnya ayat tentang hijab. Dia ('Aisyah) melanjutkan; Saya enggan untuk mengizinkan dia
masuk. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, saya mengabarkan kepada
beliau mengenai apa yang baru saya alami, lantas beliau menyuruhku supaya
mengizinkannya masuk menemuiku. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari 'Urwah
dari 'Aisyah dia berkata; Paman dari saudara sesususanku yaitu Aflah bin Abu Al Qu'ais telah
datang menemuiku, kemudian dia meneyebutkan seperti makna hadits Malik dengan
menambahkan; hanya saja yang menyusuiku adalah seorang wanita, bukan seorang laki-laki?
Beliau menjawab: "Kamu telah beruntung."
/ ^ / 'V ^ ♦*
do JJ\^\^^iw^ J*^\
2618. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bahwasannya
'Aisyah telah mengabarkannya, bahwa Aflah, saudara Abu Al Qu'ais datang meminta izin
untuk menemuinya setelah turunnya ayat hijab. Abu Al Ou'ais adalah ayah 'Aisyah dari
susuan, Aisyah berkata; Saya berkata; Demi Allah, saya tidak akan mengizinkan Aflah masuk
menemuiku sehingga saya meminta izin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terlebih
dahulu. Karena bukan Abu Al Qu'ais yang memusuiku, tetapi istrinya yang menyusuiku.
Aisyah berkata; Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, saya berkata; Wahai
Rasulullah, sesungguhnya Aflah, yaitu saudara Abu Al Ou'ais telah datang minta izin untuk
menemuiku, saya tidak suka jika saya mengizinkannya sebelum ada izin dari ananda. Aisyah
melanjutkan; Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Izinkanlah dia masuk."
Urwah berkata; Oleh karena itu Aisyah berkata; "Jadikanlah mahram saudara dari sesusuan
sebagaimana kalian menjadikan mahram saudara dari keturunan." Dan telah
menceritakannya kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan sanad ini. Aflah datang, yaitu
saudara Abu Al Qu'ais meminta izin kepadanya, sama dengan hadits mereka.
• : v * ■
L?»
J'
4 »> , >
* '".4
2619. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah
dia berkata; Pamanku sesusuan datang meminta izin untuk menemuiku, lalu saya enggan
mengizinkan dia sebelum ada perintah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tatkala
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, saya berkata; Sesungguhnya pamanku dari
sesusuan meminta izin untuk menemuiku, namun saya enggan memberikannya izin, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Biarkanlah pamanmu masuk
menemuimu." Saya berkata; Yang menyusuiku adalah seorang wanita bukan seorang laki-
laki, beliau bersabda: "Sesungguhnya dia adalah pamanmu, biarkanlah dia masuk
menemuimu." Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Az Zahrani telah menceritakan
kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid telah menceritakan kepada kami Hisyam dengan isnad
ini, bahwa saudara Abu Al Qu'ais meminta izin untuk menemuinya, kemudian dia
menyebutkan seperti hadits di atas. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah
mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Hisyam dengan isnad seperti ini, namun dia
menyebutkan; Bahwa Abu Al Qu'ais meminta izin untuk menemuinya."
j&cJA
2620. Dan telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Ali Al Hulwani dan Muhammad bin
Rafi' keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abdur Razaq telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Juraij dari 'Atha' telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair
bahwasannya Aisyah telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; Pamanku dari sesusuan
yaitu Abu Ja'd meminta izin menemuiku, namun saya menolaknya. Hisyam berkata
kepadaku; Dia adalah Abu Al Qu'ais, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang, saya
menceritakan hal itu kepadanya, beliau bersabda: "Beruntunglah kamu, tidakkah kamu
mengizinkannya masuk untuk menemuimu."
^ t »" 4 ' ’\\\\?'' ? t * >> *
> s l
2621. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Habib dari 'Irak dari 'Urwah
dari Aisyah bahwa dia telah mengabarkan kepadanya; Bahwa paman sesusuannya yang
bernama Aflah meminta izin untuk menemuinya, namun dia menutupinya dengan tabir,
lantas dia menceritakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda
kepadanya: "Janganlah kamu menutup tabir darinya, sesungguhnya menjadikan mahram
(saudara) karena sesusuan sebagaimana menjadikan mahram (saudara) karena keturunan."
vilifr
2622. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Mu'adz Al Anbari telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hakam dari
'Irak bin Malik dari 'Urwah dari Aisyah dia berkata; "Aflah bin Al Qu'ais meminta izin
kepadaku untuk masuk menemuiku, namun saya enggan memberikan izin dia masuk
menemuiku, lalu datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas saya
memberitahukan hal itu kepadanya. Maka beliau bersabda kepadaku: "Suruhlah dia masuk,
karena dia adalah pamanmu."
Bab: Haramnya anak wanita dari saudara laki-laki sepersusuan
J\)
^ **/ ^ *’/ ^
iiyc£U-j c
2623. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta
Muhammad bin Al 'Ala' sedangkan lafazhnya dari Abu Bakar mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Sa'd bin 'Ubaidah dari Abu
Abdurrahman dari Ali dia berkata; Saya pernah bertanya; "Wahai Rasulullah, kenapa anda
sangat mengutamakan wanita-wanita Quraisy dan meninggalkan wanita-wanita kami?"
Beliau balik bertanya: "Adakah wanita dari kalian yang pantas bagiku?" Dia menjawab; "Ya,
yaitu putrinya Hamzah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya dia tidak halal bagiku, karena dia adalah putri saudaraku dari sepersusuan."
Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari
Jarir. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan mereka semua dari Al A'masy dengan isnd seperti ini.
U j Zj* jgA \~t\ -v j\
^ »
JJLpt* Uo .X>- ^Jbj^l>6 Uo
, > > »
^ ^«|^?ij L«4X-Lv?^J\ 4j\ AotoCUJ .X>-^ lj* C^ - ^ '*-\ > ^^-^- c '
2624. Dan telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada
kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas
bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditawari dengan putrinya Hamzah, maka
beliau bersabda: "Sesungguhnya dia tidak halal untukku, kerena dia adalah putri saudara
sesusuanku, dan menjadi mahram (saudara) dari sesusuan sebagaimana menjadi mahram
(saudara) dari keturunan." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qatthan. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin Mihran Al Qutha'i telah menceritakan
kepada kami Bisyr bin Umar semuanya dari Syu'bah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali
bin Mushir dari Sa'id bin Abu 'Arubah keduanya dari Qatadah dengan isnadnya Hammam,
keduanya sama, hanya saja hadits riwayat Syu'bah selesai pada perkataanya; "Putri saudara
sesusuanku." Dan dalam hadits Sa'id; "Menjadi mahram (saudara) dari sesusuan
sebagaimana menjadi mahram (saudara) dari keturunan." Dan dalam riwayat Bisyr bin umar,
saya mendengar Jabir bin Zaid.
2625. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Mahramah bin Bukair dari ayahnya dia berkata; Saya mendengar Abdullah bin
Muslim dia berkata; Saya mendengar Muhammad bin Muslim berkata; Saya mendengar
Humaid bin Abdirrahman berkata; Saya mendengar Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berkata: Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam;
Wahai Rasulullah, apa statusmu dari anak perempuan Hamzah? Atau ditanyakan kepada
beliau: Kenapakah anda tidak meminang anak gadis Hamzah bin Abdul Muththalib? Lantas
beliau menjawab: "Sesungguhnya Hamzah adalah saudara sepersusuan denganku."
Bab: Haramnya anak tiri dan saudara perempuan (untuk dinikah) (<j^i
'*\> <• ' > * >
j> vf;i^.1 j^S/\ vs£l^ vli\ ^ vs£l^ ^ ^ \i ,j, ^ vi /yjfj^4
2626. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah telah mengabarkan kepada kami Hisyam telah
mengabarkan kepadaku ayahku dari Zainab binti Ummi Salamah dari Ummu Habibah binti
Abu Sufyan dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku, lantas saya
berkata; Apakah anada berminat terhadap saudariku yaitu putri Abu Sufyan? Beliau
bertanya: "Apa yang hendak saya lakukan?" Saya menjawab; Anda menikahinya. Beliau
bertanya: "Apakah kamu suka hal itu?" Saya berkata; Saya serius dengan anda, justru saya
lebih suka jika orang yang bersekutu denganku dalam kebaikan adalah saudariku sendiri.
Beliau bersabda: "Sesungguhnya dia tidak halal bagiku." Saya bertanya; Saya mendengar
bahwa anda akan meminang Durrah binti Abu Salamah. Beliau menyanggah; "Putri Ummu
Salamah?" Saya menjawab; Ya. Beliau bersabda: "Seandainya dia bukan anak tiriku yang
dalam asuhanku, maka dia tetap tidak halal bagiku, karena dia adalah putri saudara
sesusuanku, sebab Tsuwaibah pernah menyusuiku dan menyusui ayahnya, oleh karena itu
janganlah kamu menawarkan anak-anak perempuan kalian dan saudara-saudara perempuan
kalian." Dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Zakariya bin Abu Za'idah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin Amir telah
mengabarkan kepada kami Zuhair keduanya dari Hisyam bin 'Urwah dengan isnad seperti ini.
^ x •*> /
&U\3. Jyi-
- t < S*'.C4 ' kU .' • ,>? Vt, /,t/
(J. ' <>> ^ » J-^ ^ ^ (i J
2627. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Muhajir telah
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib bahwasannya Muhammad bin
Syihab telah menyebutkan bahwa 'Urwah telah menceritakan kepadanya bahwa Zainab binti
Abu Salamah telah menceritakan kepadanya bahwa Ummu Habibah istri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam telah menceritakan kepadamu bahwa dirinya berkata kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam; "Wahai Rasulullah, nikahilah saudariku Azzah." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu suka hal itu?" Dia menjawab; "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya saya serius dengan anda! Dan saya lebih suka jika orang yang
bersekutu denganku dalam kebaikan adalah saudariku sendiri." Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya hal itu tidak halal bagiku." Lantas saya berkata;
"Sesungguhnya kami mendengar cerita bahwa anda akan menikahi Durrah binti Salamah.
Beliau bersabda: "Putri Abu Salamah?" Dia menjawab; "Ya". Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Seandainya dia bukan anak tiriku yang dalam asuhanku, maka dia tetap
tidak halal bagiku, karena dia adalah putri saudara sesusuanku, sebab Tsuwaibah pernah
menyusuiku dan menyusui Abu Salamah, oleh karena itu janganlah kamu menawarkan anak-
anak perempuan kalian dan saudara-saudara perempuan kalian." Dan telah menceritakan
kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits telah menceritakan kepadaku ayahku dari
kakekku telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin khalid. Dan diriwayatkan dari jalur lain,
telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepadaku Ya'qub bin
Ibrahim Az Zuhri telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Muslim
keduanya dari Az Zuhri dengan isnad Ibnu Abu Habib seperti haditsnya dia, namun dalam
haditsnya tidak disebutkan seseorang yang bernama Azzah, bukan Yazid bin Abu Habib.
Bab: Satu dan dua hisapan (
2628. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ibrahim. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Isma'il. Dan diriwayatkan dari jalur
lain, telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir bin Sulaiman keduanya dari Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah dari Abdullah bin Zubair
dari Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. Sedangkan Suwaid
dan Zuhair mengatakan; Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
menjadi mahram kalau hanya sekali atau dua kali sedotan."
J&\ j) \'Jk\£^$4\ p\d^y>s
j. / s
2629. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Amru An Naqid serta lshaq bin
Ibrahim semuanya dari Al Mu'tamir sedangkan lafazhnya dari Yahya, telah mengabarkan
kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman dari Ayyub yang menceritakan dari Abu Khalil dari
Abdullah bin Al Harits dari Ummu Al Fadll dia berkata; Seorang arab badui datang kepada
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika itu beliau berada di rumahku, orang itu
berkata; "Wahai Nabiyullah, sesungguhnya saya mempunyai istri kemudian saya menikah
lagi, saya mengira bahwa istriku yang pertama pernah menyusui istriku yang kedua dengan
satu kali atau dua kali hisapan?" Maka Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak menjadikan mahram kalau hanya sekali atau dua kali hisapan." Dalam riwayatnya
Amru mengatakan; Dari Abdullah bin Harits bin Naufal.
2630. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada
kami Mu'adz. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Al
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz
bin Hisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dari Qatadah dari Shalih bin Abu Maryam
Abu Al Khalil dari Abdullah bin Al Harits dari Ummu Al Fadll bahwa seorang laki-laki dari Bani
Amir bin Sha'sha'ah berkata; "Wahai Nabiyullah, apakah satu hisapan telah menjadikan
seseorang itu mahram?" Beliau menjawab: "Tidak."
t» >' l * Y’'
^ jl w»<J\
2631. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah
dari Qatadah dari Abu Al Khalil dari Abdullah Al Harits bahwa Ummu Al Fadll telah bercerita
bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Tidak menjadikan seorang
itu mahram, jika hanya satu kali atau dua kali hisapan, atau satu kali atau dua kali sedotan."
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
semuanya dari 'Abdah bin Sulaiman dari Ibnu Abi 'Arubah dengan isnad ini, adapun lshaq
maka dia mengatakan sebagaimana riwayatnya Ibnu Bisyr yaitu; "Atau dua kali sedotan atau
dua kali hisapan." Sedangkan Ibnu Abu Syaibah mengatakan; "Atau dua kali hisapan atau dua
kali sedotan."
ol
2632. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Bisyr bin As Sari telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Qatadah dari
Abu Al Khalil dari Abdullah bin Al Harits bin Naufal dari Ummu Al Fadll dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak menjadikan seseorang itu mahram, kalau hanya
satu kali hisapan atau dua kali hisapan."
2633. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa'id Ad Darimi telah menceritakan
kepada kami Habban telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada
kami Qatadah dari Abu Al Khalil dari Abdullah bin Al Harits dari Ummu Al Fadll bahwa
seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Apakah menjadikan
seseorang itu mahram kalau hanya sekali hisapan?" Beliau menjawab: "Tidak."
Bab: Menjadi haram dengan lima hisapan Jn>
/ ^ **/ ^ x
jT^jiJ\^ VpL> j-* 1 J
2634. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari 'Amrah dari 'Aisyah dia berkata: "Dahulu
dalam Al Qur'an susuan yang dapat menyebabkan menjadi mahram ialah sepuluh kali
penyusuan, kemudian hal itu dinasakh (dihapus) dengan lima kali penyusuan saja. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, dan ayat-ayat Al Qur'an masih tetap di baca
seperti itu."
2635. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id, dari 'Amrah bahwa
dia pernah mendengar Aisyah berkata -dan dia sedang menyebutkan pengharaman yang
disebabkan dari persusuan-, 'Amrah berkata; Lantas Aisyah berkata; "Telah turun ayat Al
Qur'an tentang sepuluh kali susuan tertentu, kemudian turun ayat lagi tentang lima kali
susuan tertentu (sebagai nasakh bagi ayat yang pertama)." Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dia
berkata; Saya mendengar Yahya bin Sa'id berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Amrah
bahwa dia mendengar 'Aisyah mengatakan seperti itu.
Bab: Menyusunya orang yang sudah dewasa ( 4-c-U ^ j)
2636. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abi Umar keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abdurrahman bin Qasim
dari ayahnya dari Aisyah dia berkata; Sahlah binti Suhail datang menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, dia berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya melihat di wajah Abu
Hudzaifah (ada sesuatu) karena keluar masuknya Salim ke rumah, padahal dia adalah
pelayannya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Susuilah dia." Dia (Sahlah)
berkata; "Bagaimana mungkin saya menyusuinya, padahal dia telah dewasa?" Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terenyum sambil bersabda: "Sungguh saya telah
mengetahuinya kalau dia telah dewasa." Dalam haditsnya 'Amru menambahkan; Bahwa dia
telah ikut serta dalam perang Badr. Dan dalam riwayatnya Ibnu Abu Umar lantas Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tertawa.
IL>U V. jf' lA
2637. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali dan Muhammad bin
Abi Umar semuanya dari Ats Tsaqafi. Ibnu Abu Umar mengatakan; Telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Ayyub dari Ibnu Abi Mulaikah dari Qasim dari
Aisyah bahwasannya Salim budak Abu Hudzaifah, Hudzaifah, dan istrinya tinggal serumah.
Maka putri Suhail (yaitu istri Abu Hudzaifah) datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dia berkata; "Sesungguhnya Salim telah tumbuh dewasa dan berpikir layaknya
orang yang sudah dewasa, akan tetapi dia masih bebas masuk menemui kami, sesungguhnya
saya khawatir dalam diri Abu Hudzaifah ada sesuatu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadanya: "Susuilah dia, sehingga dia akan menjadi mahrammu,
dengan begitu akan hilang apa yang menjadi pikiran Abu Hudzaifah." Tidak lama kemudian,
dia kembali dan berkata; Sesungguhnya saya telah menyusuinya, maka hilang pulalah pikiran
yang bukan-bukan dari diri Abu Hudzaifah.
4^0 _^>-V3 ^JbLaJjviJjoAiLjA»-
2638. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi'
sedangkan lafazhnya dari Ibnu Rafi' dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdur
Razaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi
Mulaikah bahwasannya Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar telah mengabarkannya bahwa
Aisyah telah mengabarkannya bahwa Sahlah binti Suhail bin Amru datang menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Salim, yaitu Salim
budak Abu Hudzaidah (tinggal) bersama di rumah kami, sesungguhnya dia telah tumbuh
dewasa sebagaimana layaknya orang laki-laki dan berpikiran sebagaimana pikiran orang
dewasa." Beliau bersabda: "Susuilah dia, maka dia akan menjadi mahrammu." (Perawi)
berkata; Kemudian saya tinggal selama setahun atau kurang dari setahun, saya tidak lagi
meriwayatkan hadits, kemudian saya bertemu dengan Qasim dan berkata; Sungguh kamu
telah menceritakan kepadaku suatu hadits yang tidak lagi saya ceritakan setelahnya, dia
bertanya; Hhadits apakah itu? Lantas saya kabaran kepadanya. Dia berkata; Telah
menceritakan kepadaku bahwa Aisyahlah yang mengabarkannya padaku.
2639. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Humaid bin Nafi' dari Zainab binti Ummu Salamah dia berkata; Ummu Salamah berkata
kepada Aisyah; Kenapa laki-laki yang sudah baligh itu bebas masuk ke rumahmu, yang saya
tidak suka jika dia masuk ke rumahku? (Humaid) berkata; Maka Aisyah menjawab; Kenapa
kamu tidak mengambil teladan dari diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia
melanjutkan; Sesungguhnya istri Abu Hudzaifah berkata; Wahai Rasulullah, Sesungguhnya
Salim sering masuk (kerumahku) padahal dia (telah baligh) layaknya seorang laki-laki? (saya
khawatir) jika pada diri Abu Hudzaifah ada sesuatu? Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Susuilah, supaya dia boleh menemuimu."
3
2640. Telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aili sedangkan
lafazhnya dari Harun keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Makhramah bin Bukair dari ayahnya dia berkata; Saya mendengar
Humaid bin Nafi' berkata; Saya mendengar Zainab binti Abu Salamah berkata; Saya
mendengar Ummu Salamah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Aisyah;
Demi Allah, diriku tidak enak jika seorang anak dari sesusuan itu (maksudnya Anas) masih
saja melihatku (bebas keluar masuk rumahnya). Maka 'Aisyah berkata; Memangnya kenapa?
Suatu ketika Sahlah binti Suhail pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
seraya berkata; 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya melihat di muka Abu Hudzaifah ada
sesuatu, karena Salim sering keluar masuk ke rumah? 'Aisyah melanjutkan; Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Susuilah dia." Sahlah bertanya; Sesungguhnya ia telah
tumbuh jenggotnya?. Beliau bersabda: "Susuilah dia, maka akan hilang sesuatu di wajah Abu
Hudzaifah." Maka Sahlah berkata; Demi Allah, setelah itu saya tidak lagi melihat di wajah
Abu Hudzaifah ada sesuatu.
2641. Telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits telah menceritakan
kepadaku ayahku dari kakekku telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin Khalid dari Ibnu
Syihab bahwa dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu 'Ubaidah bin Abdullah bin
Zam'ah bahwa ibunya yaitu Zainab binti Abu Salamah telah mengabarkan kepadanya, bahwa
ibunya yaitu Ummu Salamah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Para istri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam enggan memberi kebebasan masuk rumah mereka bagi anak-
anak yang telah dijadikan mahram karena susuan. Dan kami berkata kepada Aisyah; Demi
Allah kami tidak melihat hal ini kecuali hanya sekedar keringanan yang diberikan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam khusus untuk Salim, oleh karena itu, tidak ada seorang
pun yang mahram kerena susuan yang boleh masuk ke rumah kami dan melihat kami.
Bab: Hanyasanya persusuan itu untuk mengilangkan rasa lapar
31
" >\jj<£L&<A}b jiuJ^^J^-aAJioLc-cJlS
^^^\33k\3liidils^U5i\^j : UiU\ 3^jL:ci^dJls^ij4^I\
a 1y Jj ^vs£l^^^i^vs£l^u^^vs a 1v^l^3Ui^j^\34^vs£l^-^^^i^
iiuaii^.i j^S^^y-s\
2642. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sariy telah menceritakan kepada kami
Abu Al Ahwash dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa' dari ayahnya dari Masruq dia berkata;
Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami sedangkan seorang
laki-laki duduk di dekatku, ternyata hal itu membuat diri beliau keberatan, dan kelihatannya
dari raut mukanya beliau sedang marah, Aisyah berkata; Maka saya berkata; Wahai
Rasulullah, sesungguhnya dia adalah saudara sesusuanku. (Aisyah) melanjutkan; Kemudian
beliau bersabda: "Perhatikanlah siapa saudara sesusuanmu itu, sesungguhnya menyusu
(yang menjadikan mahram) itu hanyalah karena lapar." Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku dia berkata;
Semuanya dari Syu'bah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'. Dan diriwayatkan dari
jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi semuanya dari Sufyan. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Husain Al Ju'fi
dari Za'idah, semuanya dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa' dengan isnad Abu Al Ahwash seperti
makna haditsnya, namun mereka menyebutkan; "Minal maja'ah (karena rasa lapar)."
Bab: Bolehnya mensetubuhi wanita tawanan setelah suci (tidak ada janin dalam perutnya)
meskipun ia mempunyai suami
jK\ j$\^\j^6S\ J&j» lij)
\££&s$\\ ilfssl^s
2643. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar bin Maisarah Al Qawariri telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu
'Arubah dari Qatadah dari Shalih Abu Al Khalil dari Abu Alqamah Al Hasyimi dari Abu Sa'id Al
Khudri bahwa pada saat perang Hunain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim
ekspedisi ke wilayah Authas, kemudian mereka bertemu dengan musuh dan terjadilah
pertempuran, akhirnya mereka dapat mengalahkan musuh dan berhasil menawan musuh, di
antaranya adalah tawanan wanita, seakan-akan para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keberatan menggauli mereka, karena mereka memiliki suami-suami yang masih
musyrik. Maka Allah menurunkan ayat mengenai hal itu "Dan di haramkan bagi kamu
mengawini wanita-wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kalian miliki, (Allah
telah menetapkan hukum itu) sebgai ketetapan-Nya atas kamu." (An Nisaa': 24). Maksudnya,
mereka halal bagimu setelah 'iddah mereka habis. Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin Al Mutsanna serta Ibnu Basysyar mereka berkata;
Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Sa'id dari Qatadah dari Abu Khalil bahwa
Abu Alqamah Al Hasyimi telah bercerita bahwa Abu Sa'id Al Khudri telah menceritakan
kepada mereka, bahwa pada saat perang Hunain, Nabi yullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengirim suatu ekspedisi, dengan makna hadits Yazid bin Zurai' namun dia menyebutkan;
"Kecuali budak-budak perempuan yang kalian miliki, maka mereka halal bagi kalian." Dan
tidak menyebutkan; "Jika telah usai masa 'iddah mereka." Dan telah menceritakan kepadaku
Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dengan isnad seperti ini.
^ > *
2644. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari
Abu Al Khalil dari Abu Sa'id dia berkata; Pada waktu (perang) Authas, mereka (para sahabat)
menawan para tawanan wanita yang masih memiliki suami. Maka mereka khawatir (jika
menyetubuhinya), lalu turunlah ayat ini: "Dan di haramkan bagi kamu mengawini wanita-
wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kalian miliki." Dan telah menceritakan
kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits telah
menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dengan isnad seperti ini.
Bab: Anak itu untuk pemilik kasur j^)
’t * >> ^ > \'.Z\ '
dSiski tdioss izuZa. vul\ jbUli i\ '&*! 'Xmz
i 'wZ&st*
2645. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari Urwah dari Aisyah
bahwa dia berata; Sa'ad bin Abu Waqqash bersengketa dengan Abd bin Zam'ah mengenai
seorang anak laki-laki, Sa'ad berkata; Wahai Rasulullah, ini adalah anak dari saudaraku,
Utbah bin Abi Waqash, dia telah berpesan kepadaku bahwa ini memang anaknya, lihatlah
kemiripannya (dengan saudaraku). 'Abd bin Zam'ah berkata; Wahai Rasulullah, anak ini
adalah saudaraku, karena dia dilahirkan di ranjang ayahku dari budak perempuan ayahku.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memperhatikan kemiripannya, ternyata dia
persis seperti 'Utbah, lalu beliau bersabda: "Ini adalah milikmu, wahai Abd, yaitu untuk
orang yang punya ranjang, di mana anak tersebut di lahirkan. Sedangkan laki-laki yang
menzinahi ibunya tidak memiliki hak apa-apa terhadapnya. Karena itu, tetaplah kamu
menutupkan tabirmu terhadapnya wahai Saudah binti Zam'ah." Dan Saudah pun tidak
pernah melihatnya lagi. Dan Muhmmad bin Rumh tidak menyebutkan perkataan beliau:
"Wahai Abd." Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur, Abu Bakar bin Abi Syaibah
dan Amru An Naqid mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah.
Dan diriwayatkan dari jalur lain. Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah
mengabarkan kepada kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya
dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini, namun Ma'mar dan Ibnu 'Uyainah berkata dalam
haditsnya; "Untuk pemilik ranjang." Dan tidak menyebutkan; "Bagi yang menzinahi."
(jil jii&i JlS^JL^ J^>4^J. j-** jO^^J-^cJ ' o-^ - lj<_4JliJ\ O-^ -
^ ^5n^Sl#A5&-\ jls
2646. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid. Ibnu
Rafi' mengatakan; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razaq telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnu Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah
bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang anak adalah untuk
pemilik ranjang, sedangkan orang yang menzinahi (ibunya) tidak mempunyai hak atasnya
(rugi)." Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur, Zuhair bin Harb dan 'Abdul
A'la bin Hammad serta 'Amru An Naqid mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri. Ibnu Manshur mengatakan; Dari Sa'id dari Abu Hurairah, sedangkan
'Abdul A'la bin Hammad, dia berkata; dari Abu Salamah atau dari Sa'id dari Abu Hurairah,
dan Zuhair mengatakan; Dari Sa'id atau dari Abu Salamah dari salah satunya atau keduanya
dari Abu Hurairah. Dan Amru mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dan
sesekali dari Az Zuhri dari Sa'id dan Abu Salamah dan sesekali dari Sa'id atau Abu Salamah
dan sesekali dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti
haditsnya Ma'mar.
Bab: Ahli keturunan menisba+G1381tkan anak kepada seseorang ( <Jb\iU\ (jUJb
2647. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh dia
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menemuiku dalam keadaan riang seakan-akan wajahnya bersinar sambil bersabda:
"Tidakkah kamu tadi melihat Mujazziz Al Mudallij (ahli identifikasi) melihat Zaid bin Haritsah
dan Usamah bin Zaid, lalu dia berkata; 'Sesungguhnya pemilik kaki ini serupa satu sama yang
lain 1 ." (Maksudnya; karena keduanya memiliki hubungan darah, penerj.).
0 ' "/''S .*
IsiLLiU^jlju \'}'& &VjSJLi
2648. Telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid, Zuhair bin Harb dan Abu Bakar bin Abi
Syaibah sedangkan lafazhnya dari 'Amru mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Pada suatu hari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku dengan gembira, lalu beliau bersabda: "Wahai
'Aisyah, tidakkah tadi kamu melihat Mujazziz Al Mudliji masuk rumahku, lalu dia melihat
Usamah dan Zaid berselimutkan kain yang menutupi kepalanya dan kakinya terbuka, lantas
dia berkata; 'Sesungguhnya pemilik kaki ini serupa antara satu dengan yang lainnya'."
iLli _4
2649. Dan telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'ad dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Seorang
Qaif (ahli identifikasi seseorang) masuk ke rumah, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melihatnya, saat itu Usamah bin Zaid dan Zaid bin Haritsah sedang berbaring, lalu
dia berata; "Sesungguhnya pemilik kaki ini serupa antara satu dengan yang lain." Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berseri dan kagum, lalu beliau memberitahukan hal tersebut
kepada Aisyah. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus. Dan diriwayatkan dari jalur
lain, telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dan Ibnu Juraij semuanya dari Az
Zuhri dengan isnad ini dengan makna hadits mereka, dan dalam hadits Yunus ada tambahan;
Dan Mujazziz adalah orang yang mengetahui identifikasi nasab dari keserupaan.
Bsbi Kdddr wsktu susrni mGnginsp di istcri ysng jdndd dsn y3ng gsdis ( U j-Xs
^IslA-aJuljkl^ ^ 'A-a.La)j> '^j-C-A-O
2650. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin
Hatim serta Ya'kub bin Ibrahim sedangkan lafazhnya dari Abu Bakar, mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan dari Muhammad bin Abu Bakar dari
Abdul Malik bin Abu Bakar bin Abdurrahman bin Al Harits Hisyam dari ayahnya dari Ummu
Salamah bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Ummu Salamah,
beliau tinggal bersamanya selama tiga hari, lalu beliau bersabda: "Hal ini bukannya saya
menghinakan keluargamu, jika kamu menghendaki, maka saya akan tinggal bersamamu
tujuh hari, maka saya juga akan tinggal tujuh hari di rumah istriku yang lain."
<1^
A>-
. » /
2651. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari Abdul Malik bin Abu Bakar bin Abdurrahman
bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahi Ummu Salamah, di pagi
harinya beliau bersabda kepadanya: "Bukannya saya menghinakan keluargamu, jika kamu
menghendaki, maka saya akan tinggal tujuh hari bersamamu, dan jika kamu menghendaki
saya akan tinggal bersamamu selama tiga hari, kemudian saya gulirkan." Dia (Ummu
Salamah) menjawab; "(Tinggalah) tiga hari."
9 'V
-JO
2652. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Abdurrahman bin Humaid dari
Abdul Malik bin Abu Bakar dari Abu Bakar bin Abdurrahman bahwa ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menikah dengan Ummu Salamah, beliau masuk menemuinya,
tatkala beliau hendak keluar, baju beliau di tarik olehnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika kamu kehendaki, maka saya akan menambah malam pengantinmu,
namun saya juga harus memperhitungkannya, untuk gadis tujuh hari sedangkan untuk janda
tiga hari." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Abu Dlamrah dari Abdurrahman bin Humaid seperti isnad ini.
2653. Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah menceritakan
kepada kami Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats dari Abdul Wahid bin Aiman dari Abu Bakar bin
Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam dari Ummu Salamah, Abu Bakar menyebutkan bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahinya (Ummu Salamah) lalu dia (Abdurrahman)
menyebutkan beberapa hal (dalam hadits tersebut), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika kamu menghendaki, saya akan tinggal bersamamu tujuh hari, maka saya juga
akan tinggal tujuh hari di rumah para istriku, jika tujuh hari untukmu maka tujuh hari pula
untuk para istriku."
l »'
2654. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Khalid dari Abu Qilabah dari Anas bin Malik dia berkata; Apabila seorang laki-
laki menikahi seorang gadis, maka dia tinggal bersamanya selama tujuh hari, dan jika
seorang laki-laki menikahi janda, maka dia tinggal bersamanya selama tiga hari. Khalid
berkata; Seandainya saya katakan (kepada Anas) bahwa hadits tersebut saya marfu'kan,
niscaya dia akan membenarkanku, akan tetapi dia berkata; Demikianlah yang sesuai dengan
sunnah.
2655. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ayyub dan Khalid Al
Hadzdza' dari Abu Qilabah dari Anas dia berkata; Termasuk sunnah (Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam) adalah tinggal (di malam pertama) bersama istri yang masih gadis selama tujuh
hari. Khalid berkata; Seandainya saya mau, saya akan mengatakan; Anas memarfu'kan
(hadits tersebut) kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Bab: Pembagian jatah giliran untuk para isteri
J,
2656. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Syababah bin Sawwar telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Mughirah
dari Tsabit dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memiliki sembilan istri,
jika beliau menggilir mereka, beliau tidak kembali ke istri pertamanya kecuali setelah hari ke
sembilan, biasanya mereka berkumpul setiap malam di rumah istri yang sedang beliau
datangi. Ketika beliau sedang di giliran Aisyah, datanglah Zainab, lalu beliau mengulurkan
tangan kepadanya, lantas Aisyah berkata; Ini Zainab! Karena itu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam manarik tangannya, maka terjadilah adu mulut antara keduanya, padahal iqamat
telah dikumandangkan, kebetulan Abu Bakar lewat dan mendengar suara keduanya (sedang
adu mulut), dia berkata; Wahai Rasulullah, keluarlah (untuk Shalat), dan tutuplah mulut
mereka dengan tanah! Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar, Aisyah berkata;
Sekarang, setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selesai mengerjakan shalat, tentu Abu
Bakar akan datang dan memarahiku. Betul saja, tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
selesai mengerjakan shalat. Abu Bakar mendatangi (Aisyah), dan berkata kepadanya dengan
nada yang keras sambil berkata; Biginikah perbuatanmu!
Bab: Bolehnya memberikan hari gilirannya kepada isteri yang lain (Lxj j\ y>-
>■?.!
j c !^3^^U^py\^ls Vl]\j^^j c ^yidi^^i
^j'idSitjdJls^u >duf jS\ J^c/jg\Z
2657. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Aisyah dia berkata; Tidak ada seorang wanita
yang lebih saya sukai sebagai contoh teladan selain Saudah binti Zam'ah, yaitu seorang yang
berpikiran tajam. Dia (Aisyah) berkata; Tatkala Saudah sudah agak tua, dia memberikan hari
gilirannya di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Aisyah, dia berkata;
Wahai Rasulullah, hari giliranku saya berikan kepada Aisyah. Karena itu giliran Aisyah
bersama beliau menjadi dua hari yaitu harinya dia dan harinya Saudah. Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Khalid.
Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah
menceritakan kepada kami Al Aswad bin 'Amir telah menceritakan kepada kami Zuhair. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Mujahid bin Musa telah
menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syarik
semuanya dari Hisyam dengan isnad ini, yaitu; Bahwa tatkala Saudah telah beranjak tua,
dengan makna hadits Jarir, dan dalam hadits Syarik ditambahkan, dia (Aisyah) berkata;
Dialah wanita yang pertama kali menikah setelahku.
U4jj\ } J4- J J-C-
ii\ jjb
2658. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari ayahnya dari Aisyah dia berkata;
Saya selalu cemburu seorang wanita yang menyerahkan dirinya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, saya berkata; Apakah seorang wanita menyerahkan dirinya?
Maka ketika Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: "Kamu boleh menangguhkan (menggauli)
siapa yang kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli
siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali
dari perempuan yang telah kamu cerai maka tidak ada dosa bagimu...." (Al Ahzab: 51). Saya
(Aisyah) berkata; Demi Allah, saya tidak melihat Rabbmu kecuali sangat cepat memenuhi
keinganan anda.
li3 J ji- 4ii\ 35 1 * ' 4-f- » ^
2659. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dari Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah bahwa dia berkata;
Tidakkah seorang perempuan malu jika dia menawarkan dirinya kepada laki-laki? Hingga
Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: "Kamu boleh menangguhkan (menggauli) siapa yang
kamu kehendaki di antara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang
kamu kehendaki... ."(Al Ahzab: 51). Saya (Aisyah) berkata; Demi Allah, sesungguhnya Rabbmu
sangat cepat memenuhi keinganan anda.
> ? t ** '* ' > i ..i-- > '\\C ' i s > , t » i -
SLjJl,
2660. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Hatim.
Muhammad bin Hatim mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku 'Atha' dia berkata;
Kami menghadiri jenazah Maimunah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama Ibnu
Abbas di daerah Sarif. Ibnu Abbas berkata; "Ini adalah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
jika kalian mengangkat kerandanya, maka janganlah kalian berisik dan jangan pula
menggoncangkannya, angkatlah pelan-pelan. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memiliki sembilan orang istri, beliau pernah menggilir delapan istri, namun tidak
menggilir yang satunya." 'Atha' berkata; Yang pernah tidak digilir adalah Shafiyah binti
Huhyay bin Akhthab. (tapi yang benar adalah Saudah -red). Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' dan 'Abd bin Humaid semuanya dari Abdur Razaq dari Ibnu Juraij
dengan isnad ini dengan menambahkan; 'Atha' mengatakan; Dia adalah istri Rasulullah yang
terakhir meninggal dunia, dia meninggal di Madinah.
Bab: Sunahnya menikahi wanita yang baik agamanya
IWlsds J^;A\cj\L^\1\^AjUX1^^
2661. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb, Muhammad bin Al Mutsanna dan
'Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari
'Ubaidillah telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id dari ayahnya dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Seorang wanita dinikahi karena
empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, maka
pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung."
\ \\ ' » \> * A\ '\\*<. » \'X\ ' * %\ \* ' * * > \‘* ' * Y>Z\'
\J jf\ JJL^y ^U-
j\\j4.d4
2662. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu
Sulaiman dari 'Atha' telah mengabarkan kepadaku Jabir bin Abdullah dia berkata; Saya
menikah dengan seorang wanita pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu saya
bertemu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bertanya: "Wahai Jabir, apakah kamu telah
menikah?" Saya menjawab; "Ya". Beliau bertanya lagi: "Dengan seorang gadis atau janda?"
Saya menjawab; "Dengan seorang janda". Beliau bersabda: "Kenapa kamu tidak memilih
yang masih gadis, hingga kamu bisa mencumbunya dan dia bisa mencumbumu?" Saya
menjawab; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memiliki saudara-saudara perempuan,
dan saya khawatir jika dia (gadis) melunturkan hubungan baik antara saya dengan mereka."
Lalu beliau bersabda: "Jika demikian maka tidak masalah, sesungguhnya seorang wanita
dinikahi karena agamanya, hartanya, dan kecantikannya, maka pilihlah karena agamanya,
niscaya kamu akan beruntung."
Bab: Sunahnya menikahi gadis (
31 s ulp ^ 3\i \ 4 ,UJJ c^J\ld\ ^ JLSl ^jts
2663. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muharib bin Ditsar dari Jabir bin
Abdullah dia berkata; Saya menikah dengan seorang wanita, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya kepadaku: "Apakah engkau telah menikah?" Saya menjawab; Ya.
Beliau kembali bertanya: "Dengan gadis ataukah janda?" Saya jawab; Dengan janda. Beliau
lalu bersabda: "Kenapa kamu tidak memilih gadis hingga kamu dapat bercumbu
dengannya?" Syu'bah berkata; Kemudian saya mengemukakannya kepada 'Amru bin Dinar
Lantas dia berkata; Saya telah mendengarnya dari Jabir? Hanyasannya dia menyebutkan;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kenapa tidak dengan anak gadis hingga
kamu bisa mencuumbunya dan dia mencumbumu?"
3ls^dis3lidJ-i J^\3.
| j&{\ ^ujs ^ J3is3is
2664. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Rabi' Az Zahrani. Yahya
mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari 'Amru bin Dinar dari
Jabir bin Abdullah dia berkata; Bahwasanya Abdullah telah meninggal dunia dan
meninggalkan sembilan anak perempuan, atau dia berkata; Tujuh. Lantas saya menikah
dengan seorang janda. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku:
"Wahai Jabir, apakah kamu sudah menikah? Dia (Jabir) berkata; Saya menjawab; Ya. Beliau
bertanya kembali: "Dengan seorang gadis atau janda?" Dia (Jabir) berkata; Saya menjawab;
Dengan seorang janda, wahai Rasulullah! Beliau bersabda: "Kenapa tidak dengan seorang
gadis, agar kamu bisa bercumbu rayu dengannya dan dia bisa bercumbu rayu denganmu? -
Atau beliau bersabda: - Kamu bisa bersenda gurau dengannya dan dia bisa bersenda gurau
denganmu?" Dia (Jabir) berkata; Saya berkata; Sesungguhnya Abdullah (ayah Jabir) telah
meninggal dunia dengan meninggalkan sembilan anak perempuan atau tujuh anak
perempuan, dan saya tidak suka jika saya menikah dengan orang yang sepadan dengan
mereka, namun saya lebih suka menikah dengan wanita yang bisa mengurus mereka dan
bisa membuat mereka baik. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku:
"Semoga Allah memberkahimu." atau beliau mendo'akan kebaikan kepadaku. Dan dalam
riwayatnya Abu Rabi'; "Agar kamu dapat mencumbunya dan dia dapat mencumbumu atau
kamu dapat bersenda gurau dengannya dan dia dapat bersenda gurau denganmu." Dan
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari 'Amru dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepadaku; "Wahai Jabir, apakah kamu telah menikah?" Kemudian dia meyebutkan
hadits ini hingga perkataan Jabir; Seorang wanita yang dapat bisa mengurus mereka dan
menisir rambut mereka. Beliau bersabda: "Kamu benar." Dan dia tidak menyebutkan
setelahnya.
i\;
2665. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Sayyar dari As Sya'bi dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Saya pernah bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan, ketika kembali, saya segera
menaiki untaku yang jalannya sangat lamban, sehingga saya disusul oleh penunggang yang
lainnya yang berada di belakangku, lalu dia menekan untaku dengan tombak kecilnya
sehingga untaku berjalan sebagaimana unta-unta lainnya, lalu saya menoleh, tiba-tiba ada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bertanya: "Kenapa kamu tergesa-gesa wahai
Jabir?" Saya menjawab; "Wahai Rasulullah, saya baru saja menikah." Beliau bertanya lagi:
"Gadis atau janda yang kamu nikahi?" Saya menjawab; Seorang janda. Beliau bersabda:
"Kenapa kamu tidak memilih gadis hingga kamu bisa bercumbu dengannya dan dia
bercumbu denganmu?" Jabir berkata; Ketika kami sampai di Madinah, kami bersiap-siap
masuk (rumah), tapi beliau bersabda: "Tangguhkanlah sampai kita masuk pada malam hari,
agar para istri merapikan rambutnya dan berhias terlebih dahulu." Jabir berkata; Dan beliau
juga bersabda: "Dengan demikian, ketika kamu datang, istrimu benar-benar cantik."
uuisSt^r jS\ ciii^^i
t>- ^ ^S\ Jl$ eJ^J UJl 3 C « 2 1 W> U Jl$ j\ Jft-aJ\ (j J^l» ci 6 ti 'oji l>\
2666. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahhab yaitu Ibnu Abdil Majid Ats Tsaqafi telah menceritakan kepada
kami Ubaidullah dari Wahb bin Kaisan dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Saya pernah keluar
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan, saya menaiki
untaku yang jalannya sangat lamban, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendatangiku, dan memanggilku: "Wahai Jabir?" Saya menjawab; "Ya." beliau melanjutkan:
"Kenapa denganmu?" Saya menjawab; "Untaku sangat lamban jalannya hingga saya
ketinggalan." Kemudian beliau turun dan memukul unta tersebut dengan tongkatnya,
kemudian beliau bersabda: "Naiklah." Lalu saya menaikinya -sungguh saya ingat, ketika itu
saya menahan unta tersebut jangan sampai ia mendahului Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam-, lalu beliau bertanya: "Apakah kamu sudah menikah?" Jawabku; "Ya, sudah."
Beliau bersabda: "Apakah seorang gadis ataukah janda yang kamu nikahi?" Saya menjawab;
"Seorang janda." Beliau bersabda: "Kenapa tidak yang masih gadis saja yang kamu nikahi,
sehingga kamu bisa bercumbu rayu dengannya dan dia bisa mencumbumu?" Saya
menjawab; "Sesungguhnya saya memiliki beberap saudara perempuan, dan saya ingin
menikahi seorang wanita yang dapat memelihara mereka, menyisiri rambut mereka dan
mengurus perkara mereka." Beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu akan sampai, apabila
kamu tiba maka berikanlah kesempatan istri agar berdandan!" Kemudian beliau bersabda:
"Apakah kamu akan menjual untamu?" Saya menjawab; "Ya." Lantas beliau membelinya
dariku dengan satu 'uqiyah. Saya tiba di Madinah di pagi hari setelah beliau tiba lebih dulu,
saya mendatangi masjid, ternyata beliau sudah berada di pintu Masjid, beliau bersabda:
"Apakah kamu baru sampai." Saya menjawab; "Ya." beliau bersabda: "Tinggalkanlah untamu
dan masuklah ke dalam masjid untuk shalat dua raka'at." Jabir berkata; "Lalu saya masuk
masjid untuk mengerjakan shalat sunnah dua raka'at. Setelah itu saya kembali kepada
beliau, lalu beliau menyuruh Bilal untuk menakar uang 'Uqiyah buatku, maka Bilal
menakarnya dan melibihkan dalam takarannya." Jabir berkata; "Tatkala saya telah beranjak
pergi, beliau memanggil: "Panggilkan Jabir kepadaku." Lalu saya dipanggil, saya berkata;
"Ternyata sekarang unta tersebut justru akan beliau kembali lagi kepadaku, padahal tidak
ada sesuatu yang menjengkelkanku selain unta itu." Beliau bersabda: "Ambillah untamu dan
harganya juga untukmu."
g. 1 3 vi vs£l^
Jl3 ( _yill]\tlj\_>^>-\ ( j Jjb\^\^^lj ( ^^lj\jpjL^jA^LC-^\ ( ^^>45i\ J jZuj^j» ISS”" jlS
4^ \ b ^ ju «iU \ j \ j \ 1 3^ ^ ^ 3^
J4\6. ,_»lL^i\d
iu^L^\j\irj\jy
2667. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A'la telah menceritakan
kepada kami Al Mu'tamir saya telah mendengar ayahku berkata; Telah menceritakan kepada
kami Abu Nadlrah dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Kami pernah bersama-sama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, ketika itu saya mengendarai unta yang
biasa dipakai untuk menyirami tanaman, sedangkan beliau berada di kerumunan orang-
orang banyak. Jabir berkata; Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memukulnya -
atau Jabir berkata; Beliau sedikit menekannya dengan sesuatu yang beliau bawa. Jabir
melanjutkan; Tidak disangka, ternyata unta tersebut dapat mendahului unta milik orang-
orang, unta itu berontak dariku hingga saya menahannya kuat-kuat. Jabir berkata; Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kamu menjual untamu dengan ini
dan ini? Semoga Allah mengampunimu." Jabir berkata; Saya menjawab; Unta itu saya
berikan kepada Anda saja wahai Nabi Allah! Beliau bersabda: "Maukah kamu menjualnya
dengan ini dan ini? Semoga Allah mengampunimu." Jabir berkata; Lalu saya menjawab; Unta
itu saya berikan kepada Anda saja wahai Nabi Allah! Jabir berkata; Kemudian beliau
bersabda kepadaku; "Apakah kamu telah menikah sepeninggal ayahmu?" Jabir berkata;
Jawabku; Ya, saya telah menikah. Beliau bersabda: "Dengan janda atau gadis?" Jabir berkata;
Saya menjawab; Janda. Beliau bersabda: "Kenapa kamu tidak menikah saja dengan seorang
gadis, hingga ia dapat mencandaimu dan kamu dapat mencandainya, ia dapat mencumbumu
dan kamu dapat mencumbunya?" Abu Nadlrah berkata; Itu adalah kalimat yang diucapkan
oleh kaum Muslimin; Berbuatlah seperti ini dan ini, semoga Allah mengampunimu.
Bab: Sebaik-baik harta dunia adalah wanita yang shalihah (A>JL*aJ\.-. •
> s
2668. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Numair Al Hamdani telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah menceritakan kepada kami Haiwah telah
mengabarkan kepadaku Syurahbil bin Syarik bahwa dia pernah mendengar Abu
Abdurrahman Al Hubuli telah bercerita dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan
adalah wanita shalihah."
Bab: Wasiat untuk memperhatikan wanita j\\)
^J-C - ^ ^ \m^>3 ‘ ^'* l ^ | * J I ‘ l*i \ ^ ^
2669. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan
kepadaku Ibnu Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya seorang wanita bagaikan tulang rusuk, jika kamu
meluruskannnya, niscaya akan patah, jika kamu membiarkannya, maka kamu dapat
bersenang-senang dengannya namun tetap bengkok." Dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb dan Abd bin Humaid keduanya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad dari anak
saudaraku yaitu Az Zuhri dari pamannya dengan isnad seperti ini.
l l-fe \ ^ A W * JL> ^ ' **** A ****** A ** ■"■**
2670. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar sedangkan
lafazhnya dari Ibnu Abu Umar, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya seorang wanita di ciptakan dari tulang rusuk, dan tidak
dapat kamu luruskan dengan cara bagaimanapun, jika kamu hendak bersenang-senang
dengannya, kamu dapat bersenang-senang dengannya dan dia tetap saja bengkok, namun
jika kamu berusaha meluruskannya, niscaya dia akan patah, dan mematahkannya adalah
menceraikannya."
t’ i t’ K’ ^.1 \'X\' V’ 1 \> ’ <£' 5 . '
2671. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Maisarah dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah
dan Hari Akhir, kemudian dia menyaksikan suatu peristiwa, hendaklah dia berbicara dengan
baik atau diam, dan berwasiatlah kepada wanita dengan kebaikan, karena sesungguhnya dia
diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok adalah tulang rusuk yang paling
atas, jika kamu berusaha untuk meluruskannya, niscaya akan patah, jika kamu
membiarkannya, dia akan senantiasa bengkok, maka berwasiatlah terhadap wanita dengan
kebaikan."
2672. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Ar Razi telah menceritakan kepada
kami Isa, yaitu Ibnu Yunus telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far dari
Imran bin Abu Anas dari Umar bin Al Hakam dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah seorang Mukmin membenci wanita
Mukminah, jika dia membenci salah satu perangainya, niscaya dia akan ridha dengan
perangainya yang lain." Atau beliau bersabda: "Selainnya". Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim telah
menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Imran
bin Abu Anas dari Umar bin Al Hakam dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seperti itu.
Bab: Sekiranya bukan karena sebab kesalahan Hawa maka wanita tidak akan bermaksiat
kepada suaminya ( j$)
2673. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Harits bahwa Abu Yunus budak
Abu Hurairah telah menceritakan kepadanya dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sekiranya bukan karena (kesalahan) Hawwa', niscaya
seorang wanita tidak akan mengkhianati suaminya selama-lamanya."
yt,^\ \^- j jsj c4>4 ^
2674. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata; Ini seperti apa yang diceritakan Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian dia menyebutkan beberapa hadits, di antaranya
adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau bukan karena (kesalahan)
Bani Isra'il, niscaya makanan dan daging kita tidak akan basi, dan sekiranya bukan karena
(kesalahan) Hawwa', niscaya seorang wanita tidak akan mengkhianati suaminya selama-
lamanya."
19. KITAB: TALAK
Bab: Haramnya menikahi wanita haid tanpa kerelaannya
a 51 >- j\^\y
A y\£iA\
iUB\dj&4
2675. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; Saya
membaca di hadapan Malik bin Anas dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa di masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, dia pernah menceraikan istrinya, padahal istrinya sedang haidllh,
lantas Umar bin Khatthab menanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengenai hal itu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya:
"Perintahkanlah dia (Ibnu Umar) untuk kembali (meruju 1 ) kepadanya, kemudian tunggulah
sampai dia suci, lalu dia haidl kemudian suci kembali, setelah itu jika dia masih ingin
bersamanya, (dia boleh bersamanya) atau jika dia berkehendak, dia boleh menceraikannya
sebelum dia menggaulinya, itulah maksud iddah yang di perintahkan Allah Azza Wa Jalla
dalam menceraikan wanita."
<Walg-!.xLc- (A*~ l)\ p J
y.yyiciSy»y\ly>M y\cAAcA\Av^y
2676. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah serta Ibnu Rumh
sedangkan lafazhnya dari Yahya. Qutaibah mengatakan; Telah menceritakan kepada kami
Laits, sedangkan yang dua mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits bin Sa'd
dari Nafi' dari Abdullah bahwa dia pernah menceraikan istrinya yang sedang haidl dengan
talak satu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya untuk
merujuknya dan bersamanya sampai istrinya suci, kemudian haidl yang kedua kalinya,
kemudian menanggukan sampai istrinya suci dari haidl yang kadua kali, sesudah itu barulah
di boleh menceraikan istrinya sebelum menggaulinya, itulah maksud iddah yang di
perintahkan Allah dalam menceraikan wanita. Dalam riwayatnya, Ibnu Rumh menambahkan;
Jika Abdullah ditanya mengenai hal itu (menceraikan istri ketika haidl), dia akan menjawab
kepada salah satu dari mereka, jika kamu menceraikan istrimu sekali atau dua kali,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan dengan ini (yaitu
merujuknya), namun jika kamu menceraikannya dengan talak tiga, sungguh dia (istrimu)
telah haram untukmu sehingga istrimu menikah dengan orang lain, dan kamu mendurhakai
Allah mengenai perintah talak terhadap seorang wanita. Muslim mengatakan; Bahwa Laits
sangat menghafal perkatannya; Mentalaknya dengan sekali talak.
9 // ^
2677. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi'
dari Ibnu Umar dia berkata; Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya pernah
menceraikan istriku yang sedang haidl, kemudian Umar melaporkannya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Suruhlah dia untuk kembali (rujuk)
kemudian suruhlah dia untuk menunggu sampai istrinya suci, kemudian haidl yang kedua
kali, jika istrinya telah suci, baru dia boleh untuk menceraikannya sebelum menyetubihinya
atau dia boleh tetap menjadi istrinya, sebab itulah maksud iddah yang diperintahkan Allah
untuk menceraikan wanita." Ubaidullah berkata; Saya bertanya kepada Nafi'; Talak apakah
yang di maksudkan? Dia menjawab; Yaitu talak satu dengan masa iddahnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Al Mutsanna keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris dari 'Ubaidillah dengan isnad
seperti ini, namun dia tidak menyebutkan perkataan 'Ubaidillah dari Nafi'. Dalam riwayatnya
Ibnu Al Mutsanna menyebutkan; Hendaklah dia rujuk kepadanya. Sedangkan Abu Bakar
menyebutkan; Hendaknya dia merujuknya.
y\6i&3VitL^i\d jS 4 sV^\ ijiig -,1 ^L^i.4^
y^aZ I 4 I 4 AJ ^r <»^- o* 3 *^ ^4^ ^r \-^r”Ji l)\ *^/>\ J j^-£^ \
ilLad^J
2678. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il dari Ayyub dari Nafi' bahwasannya Ibnu Umar pernah menceraikan istrinya yang
sedang haidl, kemudian Umar menanyakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
beliau menyuruh (Ibnu Umar) untuk merujuknya dan menangguhkan sampai istrinya
mengalami haidl yang kedua, kemudian dia menangguhkannya sampai istrinya suci, setelah
itu dia boleh menceraikannya sebelum menggaulinya, itulah maksud iddah yang
diperintahkan Allah dalam menceraikan seorang wanita. Nafi' berkata; Apabila Ibnu Umar
ditanya mengenai seorang laki-laki yang menceraikan istrinya yng sedang haidl, maka dia
akan berkata; Jika kamu menceraikannya satu kali atau dua kali, maka sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk merujuknya kemudian
menangguhkannya sampai dia (istri) mengalami haidl yang kedua, kemudian menunggunya
sampai dia suci, baru dia boleh menceraikannya sebelum menggaulinya, namun jika kamu
langsung menceraikannya dengan talak tiga, maka kamu tela bermaksiat terhadap Rabbmu
dalam perintah talak, dan kamu telah putus hubungan dengannya.
j\ ;^\di U>3is
2679. Telah menceritakan kepadaku Abd bin Humaid telah mengabarkan kepadaku Ya'qub
bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Muhammad, yaitu anak saudaraku Az Zuhri dari
pamannya telah mengabarkan kepada kami Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar
berkata; Saya pernah menceraikan istriku yang sedang haidl, lantas Umar melaporkannya
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah
sambil bersabda: "Suruhlah dia rujuk, hingga dia (istrinya) mengalami haidl yang kedua kali
yaitu selain haidl yang dialami waktu dia ditalak, jika telah jelas dan dia ingin
menceraikannya, hendaknya dia menceraikan sewaktu istrinya suci dari haidlnya, sebelum
dia menggaulinya itulah maksud iddah dari talak yang Allah perintahkan." Dan telah
menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Yazid bin 'Abdi
Rabbihi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb telah menceritakan kepadaku
Az Zubaidi dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini, namun dia juga mengatakan; Ibnu Umar
berkata; Kemudian saya merujuknya, dan saya mengira bahwa itu adalah talakku yang
pertama terhadapnya.
2680. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah, Zuhair bin Harb dan Ibnu
Numair sedangkan lafazhnya dari Abu Bakar mereka berkata; Telah menceritakan kepada
kami Waki 1 dari Sufyan dari Muhammad bin Abdurrahman bekas budak keluarga Thalhah,
dari Salim dari Ibnu Umar bahwa dia pernah menceraikan istrinya yang sedangkan haidl,
lantas Umar melaporkan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Suruhlah dia merujuknya, sesudah itu suruhlah mentalaknya ketika suci atau hamil."
2681. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Utsman bin Hakim Al Audi telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad telah menceritakan kepadaku Sulaiman, yaitu
Ibnu Bilal telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar bahwa dia pernah
menceraikan istrinya yang sedang haidl, maka Umar menanyakan hal itu kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Suruhlah dia merujuknya sampai istrinya
suci, kemudian haidl yang kedua kali, kemudian suci, setelah itu dia boleh menceraikannya
atau tetap bersamanya."
c^^j^d\ J>. Ui L^J^<L>±&\ Vjjfc^
^3151% >: 5 ' ^oLu-^jiiik^i jiUfril^ >^\ 3 bi!^j^
Jis <j l^fl lW ; 3^3 j ^V-C- ^ W^j-^ er*^ - W*^^ 0^*3* ^ O^ - {34 J ^P LC '
i *— A£-
2682. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim dari Ayyub dari Ibnu Sirin dia berkata; Saya tinggal selama dua puluh
tahun, dan telah menceritakan kepadaku seseorang yang tidak saya tuduh (berdusts) bahwa
Ibnu Umar pernah menceraikan istrinya yang sedang haidl dengan talak tiga, maka dia
diperintahkan untuk rujuk, saya tidak menuduh mereka (berdusta) namun saya juga tidak
mengetahui sendiri peristiwa tersebut. Hingga saya bertemu dengan Abu Ghullab Yunus bin
Jubair Al Bahili dia adalah orang yang tsabat (dalam hadits), lalu dia menceritakan kepadaku
bahwa dia pernah bertanya kepada Ibnu Umar, lantas Ibnu Umar bercerita bahwa dia
pernah menceraikan istrinya yang sedang haidl, kemudian dia diperintahkan untuk
merujuknya. Yunus berkata; Saya bertanya; Apakah talak itu diperhitungkan atasnya? Dia
(Ibnu Umar) menjawab; Apakah talak itu tidak berlaku meski dia tidak bisa rujuk dan
melakukan tindakan bodoh? (pertanyan pengingkaran yang maksudnya adalah: Tentu talak
itu diperhitungkan). Dan telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' dan Qutaibah keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dengan isnad seperti ini,
namun dia menyebutkan; Lantas Umar menanyakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu beliau memerintahkan Ibnu Umar (untuk merujuk istrinya). Dan telah
menceritakan hadits ini kepada kami Abdul Warits bin Abdush Shamad telah menceritakan
kepadaku ayahku dari kakekku dari Ayyub dengan isnad ini, dia menyebutkan dalam hadits
ini; "Lantas Umar menanyakannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai hal itu,
kemudian beliau memerintahkan Ibnu Umar untuk rujuk sampai dia mentalaknya dalam
keadaan suci tanpa di setubuhi terlebih dahulu." Dan beliau bersabda: "Hendaknya dia
menceraikan di awal iddahnya."
\ 9 *
jii 343
-'n
- ' * C * \ '
2683. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Ad Dauraqi dari Ibnu 'Ulayyah dari
Yunus dari Muhammad bin Sirin dari Yunus bin Jubair dia berkata; Saya pernah bertanya
kepada Ibnu Umar, ada seorang laki-laki yang menceraikan istrinya yang sedang haidl, dia
menjawab; aAakah kamu tidak tahu Abdullah bin Umar, bahwa dia pernah menceraikan
istrinya yang sedang haidl, lantas Umar mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
menanyakan hal itu kepadanya, lalu beliau menyuruhnya agar dia menrujuk istrinya,
kemudian istrinya menunggu masa iddahnya. Dia (Yunus) berkata; Lalu saya bertanya
kepadanya; Jika seorang laki-laki menceraikan istrinya yang sedang haidl, apakah istrinya
menunggu masa iddah sebab talak tersebut? Maka dia menjawab; Tentu, meskipun dia tidak
mampu merujuk atau melakukan suatu kebodohan!
«■ Li 5^9 \s U j a1Lc-45j\ j
2684. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar. Ibnu
Mutsanna mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata; Saya mendengar Yunus bin
Jubair berkata; Saya mendengar Ibnu Umar berkata; Saya pernah menceraikan istriku yang
sedang haidl, lantas Umar mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan melaporkan hal
itu kepadanya, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Suruhlah dia (Ibnu
Umar) merujuknya, jika istrinya telah suci, maka dia boleh mentalaknya." Dia (Yunus)
berkata; Maka saya bertanya kepada Ibnu Umar; Apakah seorang istri harus menjalani masa
iddahnya seperti itu? Dia menjawab; Apa kiranya yang menghalangi jatuhnya talak!
Meskipun dia tidak mampu rujuk dan melakukan kebodohan?!
> Tr
g. 'J^b
J 4 la H £)! Lu- \ 9 O \ j U Jliis
j
2685. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Abdullah dari Abdul Malik dari Anas bin Sirin dia berkata; Saya bertanya kepada
Ibnu Umar mengenai istrinya yang pernah diceraikannya, dia menjawab; Saya pernah
menceraikannya padahal dia sedang haidl, lantas hal itu di laporkan kepada Umar, dan Umar
melaporkannya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Suruhlah
dia merujuknya, jika istrinya telah suci, maka dia boleh mentalaknya karena istrinya telah
suci." Dia (Ibnu Umar) melanjutkan; Kemudian saya merujuknya dan meceraikannya ketika
telah suci. Saya bertanya; Apakah kamu menunggu masa iddahnya dengan talak tersebut
yaitu ketika kamu menjatuhkan talak sewaktu dia haidl? Kemudian dia berkata kepadaku;
Kenapa saya tidak ber'iddah denganya, meskipun saya tidak mampu rujuk dan melakukan
suatu kebodohan.
'■'> ’i -• Ti> » > . [t ' .
» t> ’i 't!" i ' '> ’i ^ '? 1 A \ l> ’'
2686. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar. Ibnu
Al Mutsanna mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Muhamamd bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Anas bin Sirin bahwa dia pernah mendengar Ibnu
Umar berkata; Saya pernah menceraikan istriku yang sedang haidl, lantas Umar mendatangi
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan melaporkan kepada beliau, maka beliau bersabda:
"Suruhlah dia rujuk, jika istrinya telah kembali suci, maka ia boleh menceraikannya." Maka
saya bertanya kepada Ibnu Umar; Apakah engkau memperhitungkan talak tersebut? Dia
menjawab; Memangnya kenapa? Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Bahz dia
berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad seperti ini, namun dalam
hadits mereka berdua disebutkan; "Supaya dia (Ibnu Umar) merujuknya." Dan dalam hadits
mereka berdua juga disebutkan bahwa Yunus berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Umar;
Apakah engkau memperhitungkan talak tersebut? Dia menjawab; Memangnya kenapa?
2687. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Ibnu Thawus dari ayahnya bahwa dia mendengar Ibnu Umar pernah di tanya mengenai
seseorang yang menceraikan istrinya yang sedang haidl, dia menjawab; Apakah kamu tahu
tentang Abdullah bin Umar? Dia menjawab; Ya. Dia berkata bahwa dia pernah menceraikan
istrinya yang sedang haidl, lantas Umar pergi kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
melaporkan hal itu kepadannya, kemudian beliau memerintahkan Ibnu Umar untuk merujuk
istrinya kembali. (Perawi) berkata; Yazid belum pernah mendengarkan hal itu dari ayahnya.
ju/ \3is3is J
J S?' y* ir*2 . ' o>^' aJ-c-
\^^yA 'j>\ /i 3t£ULi^n y\
Juji' /'i j>
2688. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az
Zubair bahwa dirinya mendengar Abdurrahman bin Aiman bekas budak Azzah, dia bertanya
kepada Ibnu Umar sedangkan Abu Zubairberkata mendengarkan hal itu; Bagaimana
pendapatmu jika ada seorang laki-laki yang menceraikan istrinya yang sedang haidl? Dia
(Ibnu Umar) menjawab; Di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Ibnu Umar pernah
menceraikan istrinya yang sedang haidl, lantas Umar menanyakan hal itu kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; Sesungguhnya Abdullah bin Umar menceraikan
istrinya yang sedang haidl, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya:
"Suruhlah dia merujuknya dan kembali kepadanya." Beliau melanjutkan: "Jika istrinya telah
suci, maka dia boleh menceraikannya atau tetap bersamanya." Ibnu Umar berkata;
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca Firman Allah: "Wahai Nabi, jika kamu
menceraikan istri-istrimu, maka ceraikanlah mereka di waktu masa iddahnya." Dan telah
menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim
dari Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari Ibnu Umar seperti cerita di atas. Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdur Razaq
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair
bahwa dia mendengar Abdurrahman bin Aiman bekas budak Urwah, bertanya kepada Ibnu
Umar, sedangkan Abu Az Zubair mendengarkan hadits seperti hadits Hajjaj, namun di
dalamnya ada beberapa tambahan. Muslim mengatakan; Salah jika dia mengatakan Urwah,
sebab dia adalah bekas budak Azzah (bukan 'Urwah).
Bab: Talak tiga
2689. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi'
sedangkan lafazhnya dari Ibnu Rafi', lshaq mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan Ibnu Rafi' mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Abdur Razaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu Abbas, dia
berkata: Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Bakar, dan dua tahun dari
kekhilafahan Umar, talak tiga (dengan sekali ucap) masih dihukumi talak satu. Setelah itu
Umar bin Al Khaththab berkata; Nampaknya orang-orang tergesa-gesa dalam urusan yang
sebenarnya telah diberikan keleluasaan bagi mereka. Bagaimana seandainya kami
memberlakukan suatu hukum atas mereka?! Niscaya mereka akan memberlakukannya
(menjatuhkan talak tiga bagi yang menceraikan isterinya tiga kali dengan sekali ucap-pent).
iiiiu jc*\ is&-
2690. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Rauh bin 'Ubadah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu
Rafi' sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Abdur Razaq telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu Thawus dari
ayahnya bahwa Abu Ash Shahba' dia berkata kepada Ibnu Abbas; Tahukah kamu bahwa
talak tiga (dengan sekai ucap) dihukumi satu talak pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan Abu Bakar, dan dihukumi tiga talak pada masa kekhilafahan Umar? Ibnu Abbas
menjawab; Ya.
1^4 pil ^ jli» ^C- S
2691. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Sulaiman bin Harb dari Hammad bin Zaid dari Ayyub As Sakhtiyani dari Ibrahim bin
Maisarah dari Thawus bahwa Abu As Shahba' berkata kepada Ibnu Abbas; Beritahukanlah
kepadamu apa yang engkau ketahui! Bukankah talak tiga (yang di ucapkan sekaligus) pada
masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar dinyatakan hanya jatuh talak
sekali? Jawab Ibnu Abbas; Hal itu telah berlaku, dan pada masa pemerintahan Umar, orang-
orang terlalu mudah untuk menjatuhkan talak, lantas dia memberlakukan hukum atas
mereka (yaitu jatuh talak tiga dengan sekali ucap).
Bab: Wajibnya membayar kafarah bagi orang yang mengharamkan isteri atas dirinya
2692. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim dari Hisyam yaitu Ad Dastawa'i dia berkata; Yahya bin Abu Katsir menulis
sesuatu kepdaku, bahwa dia bercerita dari Ya'la bin Hakim dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu
Abbas dia berkata: Di tanah haram (suci) itu terdapat satu janji yang telah ditunaikan
kaffarahnya. Lalu Ibnu Abbas membaca Firman Allah Ta'ala: "Sungguh telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu."
’iu\j jij } 3li }
2693. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bisyr Al Hariri telah menceritakan kepada
kami Mu'awiyah, yaitu Ibnu Salam dari Yahya bin Abu Katsir bahwa Ya'la bin Hakim telah
mengabarkan kepadanya, bahwa Sa'id bin Jubair telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia
pernah mendengar Ibnu Abbas berkata; Apabila seorang suami mengharamkan dirinya
(bersetubuh) dengan istrinya, maka hal itu merupakan sumpah yang kafaratnya (dendanya)
harus di bayar. Dia melanjutkan; "Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu."
&\t
lioUJjL; j\iu&\ S^w c ^03j&& \J\i)jj^^cZz/j %SL^
2694. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Muhammad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku 'Atha' bahwa dia mendengar 'Ubaid bin 'Umair mengabarkan bahwa dia
mendengar 'Aisyah mengabarkan bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di
rumahnya Zainab binti Jahsyi, beliau minum madu, (Aisyah) melanjutkan; Kemudian saya
dan Hafshah saling berpesan, yaitu kepada siapa di antara kami yang didatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam lebih dulu, maka ia harus mengatakan; Sesungguhnya saya
mencium darimu bau maghafir (yaitu jenis buah yang manis dan berbau tidak sedap), apakah
anda memakan buah Maghafir? Lalu beliau menemui salah satu dari mereka, maka salah
satu dari mereka mengatakan (pesan yang telah disepakati), jawab beliau: "Tidak, akan
tetapi saya meminum madu di sisi Zainab binti Jahsy, dan saya tidak akan mengulanginya
lagi." Maka turunlah ayat: "Mengapa kamu mengharamkan apa yang d halalkan Allah
untukmu-sampai Firman-Nya- jika kamu berdua bertaubat -yaitu Aisyah dan Hafshah- dan
ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang dari istri-istrinya
suatu peristiwa." (At Tahrim: 1-3). Yaitu berkenaan dengan sabda beliau: "Tetapi saya
meminum madu."
4 Jyi^i JLjU£\izs
6
2695. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' dan Harun bin
Abdullah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari
ayahnya dari Aisyah dia berkata; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyukai
manisan dan madu, jika beliau selesai Shalat Ashar, beliau biasa berkeliling ke rumah para
istrinya lalu mampir sebentar, suatu ketika beliau mampir di rumah Hafshah, dan berhenti di
situ lebih lama dari biasanya, lantas saya bertanya mengenai apa yang terjadi, dikatakan
kepadaku, ternyata seorang wanita dari kaumnya telah memberikan semangkuk madu, lalu
dia (Hafshah) menuangkan seteguk kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saya pun
berkata; Demi Allah, saya akan menggodanya. Kemudian saya memberi tahu Saudah, saya
berkata; Jika beliau masuk menemuimu, sebab sebentar lagi beliau akan mampir (di
rumahmu), maka katakanlah kepadanya; Wahai Rasulullah, apakah anda habis makan buah
maghafir? Pasti beliau nanti akan bilang tidak. Lalu katakan lagi kepadanya; Lalu bau apakah
ini? Biasanya beliau sangat tidak suka jika mendapati bau, nanti beliau akan mengatakan
kepadamu; Hafshah telah menuangkan untukku seteguk madu, lalu katakanlah kepada
beliau; Lebahnya makan buah 'urfuth (sejenis pohon dengan buah yang berbau tidak sedap).
Maka saya akan mengatakan seperti itu kepada beliau, dan kamu juga wahai Shafiyah. Ketika
beliau masuk ke rumah Suadah, Saudah berkata; Demi Dzat yang tidak ada ilah yang berhak
disembah selain Dia, hampir saja saya mengungkapkan apa yang kamu (Aisyah) katakan
kepadaku karena saya takut kepadamu, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baru
sampai di depan pintu, tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendekat, dia
mengatakan; Wahai Rasulullah, apakah anda habis makan buah Maghair? Beliau menjawab:
"Tidak." Dia melanjutkan; Lantas, bau apakah ini? Beliau menjawab: "Hafshah telah
menuangkan untukku seteguk madu." Dia melajutkan; Lebahnya makan urfuth. Tatkala
beliau menemuiku, saya pun mengatakan seperti itu, kemudian beliau masuk ke rumah
Shafiyah, maka Shafiyah pun mengatakan dengan hal yang sama. Tatkala beliau masuk ke
rumah Hafshah, dia berkata; Wahai Rasulullah, apakah saya perlu menuangkan madu lagi?
Beliau menjawab: "Tidak, saya tidak membutuhkan lagi." Dia (Aisyah) berkata; Kemudian
Saudah berkata; Subhanallah, demi Allah, sungguh kita telah mengharamkannya. Dia
(Aisyah) berkata; Saya berkata kepadanya; Diamlah kamu! Abu lshaq Ibrahim berkata; Telah
menceritakan kepada kami Al Hasan bin Bisyr bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dengan hadits seperti ini, dan telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id
telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah dengan isnad seperti
ini.
Bab: Penjelasan bahwa memberi pilihan kepada isteri bukan termasuk talak jika tanpa niat
yk&cl \sLL\J&l
fcte*\ ^ j\ jh^ >J^^£jiVtffSJ'jSdJ\5dl
c^i^^staasd» } #J*i5afaSpi
j£\&\tyi y^i\tfA\ji j^jj&\b S .^5
j\si\yi J^^yl y' jdiadiis {
cl^u J _^j£\ Jjl J^cilss ;y.^\
2696. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu
wahb. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At
Tujibi sedangkan lafazhnya dari dia, telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb
telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku
Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf bahwa Aisyah berata; Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam diperintahkan untuk memilih (cerai atau tetap bersama) para istrinya, beliau
memulai denganku. Beliau bersabda: "Saya hendak memberitahukan kepadamu hal yang
sangat penting, karena itu, janganlah kamu terburu-buru menjawabnya sebelum kamu
bermusyawarah dengan kedua orang tuamu." Dia (Aisyah) berkata; Beliau tahu benar, kedua
orang tuaku tidaka akan mengizinkanku bercerai dengan beliau. Dia (Aisyah) melanjutkan;
Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah berfirman: 'Wahai Nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu, jika kalian menghendaki kehidupan dunia beserta perhiasannya, marilah
kuberikan kepadamu suatu pemberian, kemudian kuceraikan kamu dengan cara yang baik,
dan jika kalian menghendaki Allah dan Rasul-Nya serta kampung akhirat, sesungguhnya Allah
menyediakan pahala yang besar bagi yang berbuat kebajikan di antara kamu'." (Aisyah)
berkata; Apa pula yang harus saya musyawarahkan dengan kedua orang tuaku, sudah tentu
saya menghendaki Allah dan Rasul-Nya serta kampung akhirat. (Aisyah) melanjutkan;
Ternyata semua istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga berbuat seperti yang saya
lakukan.
2697. Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus telah menceritakan kepada kami
'Abbad bin 'Abbad dari 'Ashim dari Mu'adzah Al 'Adawiyyah dari 'Aisyah dia berkata; Bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa meminta izin jika berada di salah satu istrinya
setelah turunnya ayat: "Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa saja yang kamu
kehendaki di antara mereka dan boleh pula menggauli siapa saja yang kamu kehendaki."
Maka Mu'adzah bertanya kepadanya; Apa yang kamu katakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam ketika beliau meminta izin kepadamu? Dia menjawab; Jika hari itu hari giliranku,
maka saya tidak akan memberikannya untuk yang lain. Dan telah menceritakan kepada kami
Al Hasan bin Isa telah mengabarkan kepada kami Ibnu Al Mubarrak telah mengabarkan
kepada kami 'Ashim dengan isnad seperti ini.
2698. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami 'Abtsar dari Isma'il bin Abu Khalid dari As Sya'bi dari Masruq dia berkata;
'Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan pilihan kepada
kami, namun kami tidak menganggapnya sebagai talak.
2699. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Isma'il bin Abu Khalid dari As Sya'bi dari Masruq dia berkata;
Saya tidak menganggap sebagai talak, yaitu tawaran saya terhadap istriku, apakah satu kali
atau seratus kali bahkan sampai seribu kali setelah istri saya tetap memilih untuk menjadi
istriku, sebab saya pernah bertanya kepada 'Aisyah, lantas dia menjawab; Sungguh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan pilihan kepada kami, maka
apakah hal itu dianggap sebagai talak?
2700. Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Ashim dari As
Sya'bi dari Masruq dari 'Aisyah bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memberikan pilihan kepada istrinya, namun hal itu tidak dianggap sebagai talak.
liUW
>S_XjO
2701. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Abdurrahman dari Sufyan dari Ashim Al Ahwal dan Isma'il bin Abu Khalid dari As Sya'bi dari
Masruq dari 'Aisyah dia berkata; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memberi pilihan (cerai atau tetap bersama), namun kami tetap memilih (menjadi istrinya),
dan hal itu tidak dihitung sebagai talak.
9 S /9
2702. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dan
Abu Kuraib. Yahya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan keduanya
mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Muslim
dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memberikan pilihan kepada kami, namun kami tetap meimlih (bersama beliau) dan beliau
tidak menghitungnya sebagai talak atas kami." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ar
Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Zakariya' telah menceritakan
kepada kami Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah dan dari Al A'masy dari
Muslim dari Masruq dari Aisyah seperti itu.
*di. *u\ ^ iuii lila y JH l%\
\^\ U: } jLs.j lili
\ySi\l%ji £yJ*VJ3L\
\^lli UJJ^ J ^ J ^\ ^ Wli
2703. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakariya' bin lshaq telah menceritakan
kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir bin Abdillah, dia berkata; Suatu ketika Abu Bakar
pernah meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk memasuki rumah
beliau dan dia mendapati beberapa orang sedang duduk di depan pintu rumah beliau dan
tidak satu pun dari mereka yang diizinkan masuk. Dia berkata: Lalu Abu Bakar pun diizinkan
masuk, maka dia pun masuk ke rumah beliau. Setelah itu Umar datang dan meminta izin,
dan dia pun diizinkan masuk. Di dalam rumah Umar mendapati Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam sedang duduk, dan di sekeliling beliau nampak isteri-isteri beliau sedang terdiam
dan bersedih, la berkata: Lalu Umar berkata; Sungguh saya akan mengucapkan satu
perkataan yang dapat membuat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tertawa. Dia berkata:
Wahai Rasulullah, jika engkau melihat anak perempuan Khorijah meminta nafkah
(berlebihan) kepadaku niscaya akan saya hadapi dia dan saya pukul tengkuknya. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa seraya berkata: Mereka semua ada di
sekelilingku, seperti yang kau lihat mereka semua sedang meminta nafkah (lebih) dariku.
Maka Abu Bakar pun segera berdiri menghampiri 'Aisyah dan memukulnya. Demikian juga
dengan Umar, dia berdiri menghampiri Hafshah dan memukulnya. Lantas keduanya berkata:
Mengapa kalian meminta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang tidak
dimilikinya? Lalu keduanya menjawab: Demi Allah, kami tidak akan meminta kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang tidak dimilikinya. Lalu beliau ber'uzlah
dari mereka selama sebulan atau selama dua puluh sembilan hari. Kemudian turunlah ayat:
"Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, -sampai Firman-Nya- Bagi orang-orang yang
baik di antara kalian pahala yang besar". Dia berkata: Beliau memulainya dari 'Aisyah, beliau
berkata kepadanya: "Wahai 'Aisyah, sesungguhnya saya hendak menawarkan suatu perkara
kepadamu, dan saya harap kamu tidak tergesa-gesa dalam memutuskannya hingga kamu
meminta persetujuan dari kedua orang tuamu." Aisyah berkata: Apa itu wahai Rasulullah?
Maka beliau pun membacakan ayat tersebut di atas kepadanya. Aisyah berkata: Apakah
terhadap anda, saya mesti meminta persetujuan kepada orang tuaku?! Tidak, bahkan saya
lebih memilih Allah, Rasul-Nya dan Hari Akhir, dan saya mohon kepada anda untuk tidak
memberitahukan pernyataanku ini kepada isteri-isterimu yang lain. Beliau menjawab:
"Tidaklah salah seorang di antara mereka meminta hal itu kepadaku kecuali saya pasti
memberitahukan hal ini kepadanya. Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak mengutusku untuk
memaksa orang atau menjerumuskannya, akan tetapi Dia mengutusku sebagai seorang
pengajar dan orang memudahkan urusan".
Bab: Penjelasan tentang lla' J\j^\
^\j«<>2J\JiSpJL^3'‘ !k ^^^^^(_^^‘^^<J L^Jc^J 'jZ)\<jki\Jit£j*£\lJS\ ^sj^lc^o ljtlJui9<LioLc-
i\3
%\&&\ j
cjs S\£yj j
^ j ^1 ji3rs^I\\i\ Ji"
^U5\ j
<jiJi3^Ua^\^\l^(iL^Jo^* jU t 3^*>» t 3^^\^l3^i/*^^ J 4 > ~^ > < i s^3^d^'* <a 3
i^\^\^^b\jbjA3^ii^J^X^J^ZXc^\ ( ^^^\ i } \jlujC. ^\jj\^^\jj\^^\ i £<£^ / ~£ J^^a.lji
dJ^^^ciiojils, ' js«LSsl£Sl\ji]js ij^USJ •>. iui\^\l^3lii
^ / s S s
$4j^} Jtj&fa ii^jjjbdijiji Jui\ Jj53l^4^\3 ,jh4#&jZ>-j4\£&i
yuji» ^yrip£&\y&A*\ y^b\j} { j jVd^ b^J^i
yy y j, *♦> ' y y y
dJXs jU\3 ^ii^ii^3isy£2iLU\3
^ jili3o J^: ^li\Spis^, jcitulU\3
^Jii\^‘ T j*-jj^3/b ^\d&d\*fci\\$±&i ifU* 'A^4.
2704. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
'Umar bin Yunus Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 'Ammar dari Simak
Abu Zumail telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Abbas telah menceritakan kepadaku
Umar bin Al Khaththab dia berkata; Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengasingkan
diri dari para istrinya. Dia (umar) melanjutkan; Lalu saya memasuki masjid dan saya lihat
orang-orang sedang memain-mainkan kerikil. Mereka semua berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah menceraikan para istrinya, kejadian itu terjadi sebelum ada perintah
hijab, maka Umar berkata; Kemudian saya berkata; Saya ingin tahu kepastiannya sekarang
juga. Dia melanjutkan; Lalu saya menemui Aisyah sambil bertanya; Wahai putri Abu Bakar,
belum puas jugakah kamu menyakiti hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia
menjawab; Apa urusanku denganmu wahai Ibnul Khaththab! Sebaiknya kamu mengurusi
tempatmu sendiri (maksudnya disuruh untuk menasehati Hafshah putrinya), dia (Umar)
melanjutkan; Kemudian saya menemui Hafshah binti Umar, lantas saya berkata kepadanya;
Wahai Hafshah, sudah puaskah kamu menyakiti hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
sungguh kamu telah mengerahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak
mencintaimu, kalau bukan karenaku, niscaya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
menceraikanmu, karena itu dia (Hafshah) menangis sejadi-jadinya. Lalu saya bertanya
kepadanya; Di manakah sekarang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab;
Beliau ada di ruangan pribadinya. Kemudian saya pergi untuk menemui beliau, tiba-tiba saya
bertemu dengan Rabah, seorang pelayan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sedang
duduk dengan menjulurkan kakinya di atas kayu yang berada di depan pintu ruangan, yaitu
kayu yang dibuat tangga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk naik, lantas saya
memanggilnya; wahai Rabah, mintakanlah saya izin untuk bertemu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam! Kemudian Rabah menengok ke ruangan lalu memandangku tanpa
mengatakan suatu apa pun, lalu saya memanggilnya dengan agak keras; Wahai rabah,
mintakanlah saya izin untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebab saya
mengira, bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tahu jika kedatanganku karena
Hafshah, demi Allah seandainya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkanku
untuk memenggal lehernya, sungguh saya akan memenggal lehernya! Perkataanku itu saya
katakan dengan nada yang keras. Kemudian dia memberi isyarat supaya saya naik. Saya
langsung menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau sedang berbaring di
atas tikar, lantas saya duduk di dekat beliau, sewaktu beliau membetulkan sarungnya,
terlihat olehku bekas tikar di tulang rusuk beliau, kuperhatikan di tempat penyimpanan
barang, ternyata saya tidak mendapati apa-apa, kecuali sekantong gandum kira-kira satu
sha' dan seukuran qarazh berada di sudut ruangan dan sehelai kulit yang menggantung,
(Umar) melanjutkan; (Melihat keadaan seperti itu) air mataku menetes, lalu beliau bertanya:
"Kenapa kamu menangis wahai Ibnul Khaththab?" Saya menjawab; Wahai Nabiyullah,
bagaimana saya tidak menangis, sebab saya melihat tikar ini membekas di rusuk anda, dan
saya tidak melihat sesuatu pun di tempat penyimpanan barang anda ini selain apa yang telah
saya lihat, padahal istana Persia dan kekaisaran Romawi berlimpah-limpah dengan buah-
buahan dan sungai-sungai, sedangkan anda adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan orang pilihan-Nya, hanya beginilah tempat penyimpanan barang anda! Beliau bersabda:
"Hai Ibnul Khaththab, tidak sukakah kamu jika akhirat untuk kita sedangkan dunia untuk
mereka?" Saya menjawab; Tentu. Ketika saya masuk menemui beliau, seakan-akan wajah
beliau sedang marah, lantas saya bertanya; Wahai Rasulullah, apakah yang menyusahkan
anda perihal istri-istri anda? Jika anda menceraikan mereka, maka Allah dan sekalian
Malaikat-Nya, Jibril, Mika'il, saya sendiri dan Abu Bakar serta orang-orang yang beriman
akan tetap bersama anda. Dan saya belum pernah mengucapkan kata-kata seperti itu
kepada beliau sambil memuji Allah, kecuali saya berharap semoga Allah membenarkan
ucapanku kepada beliau, kemudian turunlah ayat pilhan berikut ini: "Jika Nabi
menceraikanmu sekalian, mungkin Rabbnya akan mengganti baginya dengan istri-istri yang
lebih baik dari kalian." "Dan jika kamu berdua saling membantu untuk menyusahkan Nabi,
maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya, begitu pula Jibril dan orang-orang Mukmin
yang shalih serta seluruh Malaikat adalah penolongnya pula." Sedangkan Aisyah dan
Hafshahlah yang bekerja sama berdemo dan mempengaruhi istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam yang lain, lalu saya berkata; Wahai Rasulullah, apakah anda menceraikan mereka?
Beliau menjawab: "Tidak." Saya melanjutkan; Wahai Rasulullah, ketika saya memasuki
masjid, saya melihat kaum Muslimin sedang mempermainkan kerikil sambil berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menceraikan para istrinya. Apakah saya harus
turun dan menjelaskan kepada mereka bahwa anda tida menceraikan mereka? Beliau
menjawab; "Ya, jika kamu mau." Saya senantiasa berbicara dengan beliau, hingga hilang
kesan marah dari wajah beliau dan berganti dengan senyuman. Dan beliau adalah manusia
yang mimiliki deretan gigi paling baik. Kemudian Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam
turun, saya pun turun dengan berpegangan batang pohon kurma, sedangkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam turun layaknya berjalan di atas bumi, tidak berpegangan dengan
apapun, lalu saya berkata; Wahai Rasulullah, padahal anda di ruangan itu baru dua puluh
sembilan hari! beliau bersabda: "Sesungguhnya hari itu hanya dua puluh sembilan hari."
Lantas saya berdiri di depan pintu masjid sambil menyeru dengan suara yang lantang bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menceraikan para istri beliau. Kemudian
turunlah ayat: "Dan apabila datang kepada mereka suatu berita yang menyenangkan dan
menakutkan, mereka langsung menyiarkannya. Padahal, apabila mereka menyerahkannya
kepada Allah dan pemimpin (ulil Amri) di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin
suatu kepastian tentang kebenarannya akan mengetahuinya dari mereka." Dan sayalah yang
memastikan kebenaran berita tersebut, kemudian Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat
pilihan (yaitu Al Ahzab: 28-29).
3 UI o 1 ^> J V^I jS^.^i&i3Vi^^4 ^
^jlilii^cJ- .>*liu^ J^lUi^T ^ v VUJ\ ^ >£
'jJ\^cJ&^Ly^& '}J^i^$i^\^£\ji\ S\&*&
_^jJ^i5 ^ikoii \\^'i^A^\
^.1 j, vsl U544 3vs ( ^i u gi j 3 5*:1 u ^3 Ju^^\ 35SI \^»1 .\-inj li; u ^i^>uJ\
^\j^3 j!»jfe\j$ '&&\tyj&\£\ >?'&* J^\L^\^\^[^jdJ&X>J
^iS^VSS
cL^ii ^3ls ^5a1i^\licJS^jSl\^ J. ^ .jJ
j^>-
4^L£-^\ J^4jj\ J ,ji^i Uj^3 <CJl >- j
J^^oUlliooj^ >^4) J^^oJi3\3Ujo\ fyj&- >igcii!3ls
Crt^i33’ J 0^ jj
2705. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Sulaiman yaitu Ibnu Bilal telah
mengabarkan kepadaku Yahya telah mengabarkan kepadaku 'Ubaid bin Hunain bahwa dia
mendengar Abdullah bin Abbas bercerita. Dia berkata; Telah setahun lamanya saya hendak
bertanya kepada Umar bin Al Khaththab tentang makna suatu ayat, tetapi saya tidak berani
menanyakannya karena wibawanya. Setelah musim haji tiba, dia pergi haji dan saya juga ikut
bersamanya. Ketika kami dalam perjalanan pulang, beliau mengambil jalan lain karena ingin
buang hajat, sedangkan saya menunggunya sampai dia selesai. Kemudian saya kembali
berjalan bersamanya. Kemudian saya bertanya kepadanya; Wahai Amirul Mukminin,
siapakah dua wanita dari istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang bekerja sama
menentang kebijaksanaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; Mereka
adalah Aisyah dan Hafshah. (Ibnu Abbas) berkata; Saya berkata kepadanya; Demi Allah,
sungguh saya hendak menanyakan kepadamu semenjak setahun yang lalu, namun saya tidak
berani menanyakannya karena wibawamu. Dia berkata; Jangan seperti itu, jika kamu
menduga bahwa saya mengetahuinya, maka tanyakan langsung saja kepadaku, jika ternyata
saya mengetahuinya, akan saya jelaskan kepadamu. (Ibnu Abbas) berkata; Lanjut Umar; Di
masa Jahiliyah, kami tidak pernah mengikut sertakan wanita dalam suatu urusan, sehingga
telah tiba waktunya Allah menentukan kedudukan dan peranan mereka, dia (Umar)
melanjutkan; Tatkala saya sedang memikirkan suatu urusan, tiba-tiba istriku berkata;
Bagaimana kalau kamu buat seperti ini dan seperti itu? Lalu kukatakan padanya; Mana
mungkin kamu tahu? Kamu tidak usah ikut campur dan susah-susah memikirkan urusanku.
Maka dia berkata kepadaku; Sungguh aneh kamu wahai Ibnul Khaththab, kamu tidak mau
bertukar pikiran denganku! Padahal putrimu selalu bertukar pikiran dengan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sampai pernah semalam dia bermarahan. Umar berkata;
Kemudian saya mengenakan pakaianku, kemudian saya pergi ke rumah Hafshah. Lantas saya
bertanya kepadanya; Wahai putriku, betulkah kamu suka membantah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sehingga semalam kamu pernah bermarah-marahan hingga semaian? Lalu
Hafshah menjawab; Demi Allah, sesungguhnya kami hanya bertukar pikiran, kemudian saya
menimpalinya; Wahai putriku, saya peringatkan kepadamu siksa Allah dan kemurkaan Rasul-
Nya, janganlah sekali-kali kamu cemburu dengan kebanggaan seseorang karena
kecantikannya dan cinta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terhadapnya. Kemudian saya
keluar hingga menemui Ummu Salamah, sebab dia masih dari kerabatku, lantas saya
ceritakan (kasus tersebut) kepadanya; Maka dia berkata kepadaku; Sungguh aneh kamu
wahai Ibnul Khaththab, kamu telah mencampuri segala urusan sampai kepada urusan rumah
tangga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para istrinya. (Umar) berkata; Perkataan
(Ummu Salamah) sangat menyinggung perasaanku hingga sangat terkesan di hatiku.
Kemudian saya meninggalkannya. Dan saya memiliki seorang sahabat dari Anshar yang
saling memberi kabar jika salah satu dari kami tidak hadir. Ketika itu kami sedang berjaga-
jaga terhadap seorang raja dari raja-raja Ghassan yang kabarnya hendak menyerang kami.
Hati kami waktu itu terpusat (pada serangan tersebut), tiba-tiba sahabat Ansharku datang
mengetuk pintu sambil berkata; buka pintu. ..buka pintu...! Saya bertanya; Apakah pasukan
Ghassan telah datang? Dia menjawab; Bahkan lebih dari itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah menjauhkan diri dari para istri beliau. Maka saya berkata; Celakalah Hafshah
dan Aisyah! Kemudian saya mengenakan pakaianku, lalu saya pergi menemui beliau,
ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di suatu ruangan yang dapat dinaiki
dengan tangga, sedangkan pelayan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang berkulit hitam
berada di ujung tangga, saya berkata; Saya adalah Umar, maka saya diizinkan masuk, lalu
saya ceritakan pertemuanku dengan Ummu Salamah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tersenyum. Ternyata beliau habis tidur
di atas tikar tanpa alas, dengan berbantalkan kulit yang terbuat dari sabut. Dekat kaki beliau
terdapat sekantong biji qarazh dan di dekat kepalanya tergantung kulit yang baru di samak.
Saya melihat bekas tikar membekas di rusuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba
mataku meneteskan air mata, beliau bersabda: "Apa yang membuatmu menangis?" Saya
menjawab; Wahai Rasulullah, sesungguhnya Kisra (Persia) dan Kaisar (Romawi) sedang
bermewah-mewah dengan apa yang mereka miliki, sedangkan anda adalah Rasulullah. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu tidak rela, jika mereka
memiliki dunia sedangkan kamu memiliki akhirat?" Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Salamah telah mengabarkan kepadaku Yahya bin Sa'id dari 'Ubaid
bin Hunain dari Ibnu Abbas dia berkata; Saya kembali bersama Umar hingga ketika kami
sampai Marru Dzahran, kemudian dia melajutkan hadits yang panjang sebagaimana
haditsnya Sulaiman bin Bilal namun dia mengatakan; (Ibnu Abbas) berkata; Saya bertanya
mengenai dua wanita (dari istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) yang menentang
beliau, dia (Umar) menjawab; Mereka adalah Hafshah dan Ummu Salamah." Dan di
tambahkan pula; Kemudian saya mendatangi setiap rumah istri-istri beliau, ternyata setiap
rumah terdengar suara tangisan. Dan tambahannya lagi; Bahwa beliau bersumpah untuk
tidak menemui istri-istrinya selama sebulan, namun ketika hari ke dua puluh sembilan,
beliau turun untuk menemui mereka.
2706. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
sedangkan laflaznya dari Abu Bakar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Yahya bin Sa'id bahwa dia mendengar Ubaid bin Hunain dia adalah
mantan sahaya Abbas, dia berkata; Saya mendengar Ibnu Abbas berkata; Saya hendak
bertanya kepada Umar mengenai dua orang wanita (istri Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam) yang pernah membuat makar kepada beliau pada masa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, dan telah setahun lamanya saya belum mendapatkan jawaban hingga
akhirnya saya menemani Umar ke Makkah, tatkala sampai Marru Dzahran, dia pergi ke suatu
tempat untuk buang hajat, dia berkata; Siapkanlah untukku bejana yang berisi air, lantas
saya memberinya, setelah dia selesai menunaikan hajatnya, dia pun kembali dan saya pergi
untuk menyusulnya, kemudian saya bertanya kepadanya; Wahai amirul mukminin, siapakah
dua istri (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) yang ... belum sempat saya meneruskan
pembicaraanku, hingga dia berkata; 'Aisyah dan Hafshah.
j\U J£l\)
j
b \ } lii jy J
akuii y» J i >311 jii >usi j\u J£
^ / ** / ^ ' S
4aIsU 315^0^3
^dA=Sjt
5l^j3lslioUl, J I_^J
JjjIjUJj J^j^\ Jj^\cjjLibl^s j^jSft^jU-^
doli- jliiiLl jS&fe'Lel j^lsiUd JUU-1
v^^^sJ^^^\v£4l^\S^ e ^v^vT jicL
j^Liy^tydj&z jij\ j\d4^\^diiUadj^
ikldi\3 ^ddililci^^- j Jlji
^\44^ujs^J
£\ jj\i\&\?&*Aj\ l\^\lcl\&^^\ \'Ja\
jj^\ 3 . j^^\i
( ^ida4L ?( 4^ jdii\ j_^j j\ 4^-b^jUJ^v^. jU-ddlf *>W^
l^^dobUii\j*c4i\ ^cLi!^^3lid\3 cii^ >1
2707. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali dan Muhammad bin
Abi Umar sedangkan lafazh haditsnya hampir sama, dia berkata; Ibnu Abi Umar berkata;
Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan lshaq mengatakan; Telah mengabarkan kepada
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah
bin Abdillah bin Abu Tsaur dari Ibnu Abbas dia berkata; Saya selalu menunggu kesempatan
untuk bertanya kepada Umar bin Al Khaththab tentang dua orang istri Nabi shalla llahu 'alaihi
wasallam disebutkan oleh Allah Ta'ala yaitu: "Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah,
maka sesungguhnya hatimu berdua telah condong untuk menerima kebaikan." Tatkala Umar
melaksanakan ibadah haji, saya ikut bersama dengannya. Dalam perjalanan, tiba-tiba Umar
menyimpang (untuk buang hajat) dan saya menyimpang pula mengikutinya dengan
membawa bejana. Setelah selesai, saya tuangkan air ke tangannya, lalu dia berwudhu 1 .
Sesudah itu saya bertanya; Wahai Amirul Mukminin, siapakah dua orang istri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang disebut Allah dalam FirmanNya: "Jika kamu berdua
bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hatimu berdua telah condong untuk menerima
kebaikan." Jawab Umar; Kamu ini aneh, wahai Ibnu Abbas, keduanya itu adalah Hafshah dan
'Aisyah. Kemudian Umar melanjutkan; Dahulu kami suku Quraisy adalah suku yang berkuasa
atas wanita. Setelah kami datang ke Madinah, justru kami dapati para wanitalah yang
berkuasa di sana, sudah tentu wanita-wanita kami belajar dari mereka. Ketika itu, rumahku
berada di perbukitan dalam perkampungan Bani 'Umayyah Ibnu Zaid. Pada suatu hari, saya
memerahi istriku, akan tetapi dia tidak mau di marahi lagi, lalu melawan kemarahanku.
Namun saya tidak mau dibantah, dia berkata; Kenapa kamu tidak mau untuk dibantah?
Sedangkan para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membantah beliau, bahkan
salah seorang dari mereka ada yang sampai menjauhkan diri sehari hingga malam. Kemudian
saya pergi ke rumah Hafshah dan bertanya kepadanya; Betulkah kamu suka membantah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; Ya, pernah. Betulkah salah seorang di
antara kalian sampai menjauhkan diri dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai
semalaman? Dia menjawab; Ya. Saya berkata; Sungguh sia-sia dan merugilah orang-orang
yang berbuat demikian. Adakah kamu merasa aman dari murka Allah karena kemarahan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Sebab dia pasti akan binasa. Oleh karena itu,
janganlah kamu membantah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan jangan pula kamu
meminta dari sesuatu yang tidak beliau miliki. Mintalah kepadaku apa yang kamu perlukan,
dan janganlah kamu cemburu karena tetanggamu (Aisyah) lebih cantik dan lebih dicintai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam daripada dirimu sendiri. Umar melanjutkan; Saya
mempunyai tetangga Anshar, di mana kami selalu bergantian menunggu berita dekat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kalau ada wahyu turun, sehari dia menunggu dan
mengabarkan kepadaku jika ada wahyu turun, besok hari saya ganti yang menunggu dan
mengabarkannya jika ada wahyu turun. Kami pernah bercakap-cakap bahwa raja Ghassan
telah bersiap-siap hendak menyerang kami. Lalu sahabatku menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seperti biasa, dan baru kembali setelah isya'. Tiba-tiba dia mengetuk pintu sambil
memanggilku, saya segera keluar untuk menemuinya. Dia berkata; Telah terjadi suatu
peristiwa yang sangat besar. Saya bertanya; Apakah raja Ghassan telah menyerang?
Jawabnya; Bahkan lebih besar daripada itu. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah
menceraikan para istrinya. Saya berkata; Sungguh malang dan merugilah Hafshah, saya telah
menduga bahwa kasus ini akan terjadi. Setelah Shalat Shubuh, kukenakan pakaianku lalu
saya pergi ke rumah Hafshah, saya dapati dia sedang menangis. Kemudian saya bertanya;
Betulkah kamu semua telah di ceraikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia
menjawab; Saya tidak tahu, tetapi yang pasti beliau mengasingkan diri di ruangan tempat
khusus beliau. Lantas saya menemui pelayan beliau, seorang yang berkulit hitam. Saya
berkata; Mintakanlah izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Umar ingin
bertemu dengan beliau. Pelayan itu masuk, lalu keluar lagi menemuiku. Katanya; Saya telah
menyampaikannya kepada beliau, namun beliau tetap diam saja. Karena itu saya pergi,
setelah saya sampai di dekat mimbar, saya duduk. Di sana saya dapati banyak orang yang
telah duduk, bahkan sebagian mereka ada yang menangis. Setelah duduk sebentar,
perasaanku (untuk bertemu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) sangat
mempengaruhiku. Maka saya mendatangi lagi pelayan tersebut, seraya berkata; Mintakan
izin bagi Umar. Pelayan itu pun masuk, lalu keluar lagi menemuiku, dia berkata; Pesan anda
sudah saya sampaikan, tetapi beliau tetap diam saja. Ketika saya hendak berajak pergi, tiba-
tiba pelayan tersebut memnaggilku; Katanya; Silahkan anda masuk! Beliau telah
mengizinkan. Saya segera masuk dan memberi salam kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Ketika itu saya melihat beliau sedang berbaring di atas tikar anyaman, dan
tikarnya membekas di rusuk beliau. Saya bertanya; Betulkah anda telah menceraikan para
istri anda wahai Rasulullah? Beliau lalu menegakkan kepalanya seraya bersabda: "Tidak."
Saya berkata; Allahu akbar ... Allahu akbar. Tentunya anda telah memaklumi wahai
Rasulullah, bahwa kita kaum Quraisy adalah suatu kaum yang berkuasa atas wanita. Maka
tatkala kita berhijrah ke Madinah, kita dapati kaum wanitanya yang menguasai kaum laki-
laki. Sudah tentu wanita-wanita kita belajar dari mereka. Pada suatu hari saya memarahi
istriku, tetapi dia membantahku. Kemudian saya menyalahkannya karena dia telah
membantahku. Lalu dia menjawab; Kamu tidak bisa menyalahkanku, demi Allah,
sesungguhnya para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah membantah beliau,
bahkan salah seorang di antaranya ada yang menjauhi beliau sampai larut malam. Maka saya
menjawabnya; Sungguh malang dan merugilah siapa yang berbuat demikian. Apakah dia
merasa aman dengan murka Allah karena kemarahan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!
Mendengar ucapanku itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum. Saya
melanjutkan; Wahai Rasulullah, saya baru saja datang dari rumah Hafshah, lalu saya berkata
kepadanya; Janganlah kamu terpengaruh jika ada tetanggamu (madumu) yang lebih cantik
dan lebih dicintai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam daripadamu. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tersenyum pula mendengarnya. Saya berkata; Saya mohon izin wahai
Rasulullah (untuk tinggal lebih lama di sini). Beliau menjawab; "Ya, boleh." Lalu saya duduk
sambil mendongakkan kepalaku melihat keadaan di sekitarku. Demi Allah, tidak ada sesuatu
pun yang kelihatan selain tiga kantong. Lalu saya berkata; Berdo'alah kepada Allah wahai
Rasulullah, semoga Dia melapangkan kehidupan untuk ummat anda. Sebab Allah Ta'la telah
melapangkan penghidupan bangsa Persia dan Romawi, sedangkan mereka bangsa yang tidak
menyembah Allah Azza wa Jalla. Mendengar penuturanku itu, beliau duduk, kemudian
beliau bersabda: "Apakah kamu masih ragu wahai Ibnul Khaththab! Mereka memang
disegerakan untuk menerima segala kebaikan dalam hidup di dunia (tapi mereka tidak akan
memperoleh kehidupan akhirat -pent)." Saya berkata; "Mohonkanlah ampun untukku wahai
Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersumpah untuk tidak pulang ke
rumah para istrinya selama sebulan, karena sangat tersinggung oleh tingkah laku mereka,
sehingga beliau mendapatkan teguran dari Allah Azza Wa Jalla."
\i^vj^J^&3r\ &H js^li\i^L: }
jU^L^^dilslLuyv. Ju^i-ti r ^^iy^\j^\ji j!»ys&\ X>J$
}sSl553lsl^^^^jl^^J^\S^J^^\^^\ti3lai\3^-\
ufe^sdJU{ufeis^
2708. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali dan Muhammad bin
Abi Umar sedangkan lafazh haditsnya hampir sama, dia berkata; Ibnu Abi Umar berkata;
Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan lshaq mengatakan; Telah mengabarkan kepada
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Ketika telah berlalu dua puluh
sembilan malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pertama kalinya menemuiku, maka
saya bertanya; Wahai Rasulullah, anda telah bersumpah untuk tidak menemui kami selama
sebulan, akan tetapi baru dua puluh sembilan hari saya menghitungnya, anda sudah
menemuiku. Beliau bersabda: "Sesungguhnya sebulan itu dua puluh sembilan hari."
Kemudian beliau melanjutkan: "Wahai 'Aisyah, sesungguhnya saya akan mengemukakan
suatu perkara, maka janganlah kamu tergesa-gesa memutuskannya sebelum kamu
bermusyawarah dengan kedua orang tuamu." Kemudian beliau membacakan ayat kepadaku,
yaitu: "Wahai Nabi, katakanlah kepada para istrimu -sampai pada ayat- pahala yang besar".
Aisyah berkata; Sungguh beliau telah mengetahui, demi Allah sesungguhnya kedua orang
tuaku tidak akan mengizinkanku untuk berpisah dengannya. Dia (Aisyah) melanjutkan; Saya
berkata; Apakah dengan urusan ini anda menyuruhku meminta pendapat dengan kedua
orang tuaku! Sesungguhnya saya memilih Allah, Rasul-Nya dan kampung akhirat. Ma'mar
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Ayyub bahwasannya 'Aisyah berkata; Janganlah anda
mengabarkan kepada istri-istrimu yang lain kalau saya memilih anda. Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam kepadanya: "Sesungguhnya Allah mengutusku sebagai orang yang
menyampaikan dan tidak mengutusku sebagai orang yang menyusahkan." Qatadah
mengatakan; Maksud dari kalimat "in shaghat qulubukuma", yakni: Hatimu berdua telah
condong (untuk menerima kebaikan)."
Bab: Wanita yang dilatak tiga tidak mendapatkan hak nafkah
U Life si ;^\^L;3^M ^li
\i \ ^ j^L^) ^3lii joliL^^ ^ L: cJ&-
p ii /i
cLia^L^ J \ljvi-A-34tt\ <J»<£o\ 3^
2709. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Abdullah bin Yazid mantan sahaya Al Aswad bin Sufyan, dari Abu
Salamah bin Abdurrahman dari Fathimah binti Qais bahwa Abu Amru bin Hafsh telah
menceraikannya dengan talak tiga, sedangkan dia jauh darinya, lantas dia mengutus seorang
wakil kepadanya (Fathimah) dengan membawa gandum, (Fathimah) pun menolaknya. Maka
(Wakil 'Amru) berkata; Demi Allah, kami tidak punya kewajiban apa-apa lagi terhadapmu.
Karena itu, Fathimah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menanyakan hal
itu kepada beliau, beliau bersabda: "Memang, dia tidak wajib lagi memberikan nafkah."
Sesudah itu, beliau menyuruhnya untuk menghabiskan masa iddahnya di rumah Ummu
Syarik. Tetapi kemudian beliau bersabda: "Dia adalah wanita yang sering dikunjungi oleh
para sahabatku, oleh karena itu, tunggulah masa iddahmu di rumah Ibnu Ummi Maktum,
sebab dia adalah laki-laki yang buta, kamu bebas menaruh pakaianmu di sana, jika kamu
telah halal (selesai masa iddah), beritahukanlah kepadaku." Dia (Fathimah) berkata; Setelah
masa iddahku selesai, kuberitahukan hal itu kepada beliau bahwa Mu'awiyah bin Abi Sufyan
dan Abu Al Jahm telah melamarku, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Abu Jahm adalah orang yang tidak pernah meninggalkan tongkatnya dari lehernya (suka
memukul -pent), sedangkan Mu'awiyah adalah orang yang miskin, tidak memiliki harta,
karena itu nikahlah dengan Usamah bin Zaid." Namun saya tidak menyukainya, beliau tetap
bersabda: "Nikahlah dengan Usamah." Lalu saya menikah dengan Usamah, Allah telah
memberikan limpahan kebaikan padanya hingga bahagia.
. > v. 9 'YS \ * *T ' A' \' »l . v A'*&Y.:-\'
uu jJUj Uo.X>- V », Ja >
2710. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz yaitu Ibnu Abi Hazim. Dan Qutaibah juga berkata; Telah menceritakan kepada
kami Ya'qub, yaitu Ibnu Abdirrahman Al Qari, sedangkan keduanya dari Abu Hazim dari Abu
Salamah dari Fathimah binti Qais bahwa dia telah diceraikan oleh suaminya pada zaman
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian (suaminya) memberi nafkah untuk dirinya
kurang dari biasanya, setelah mengetahui hal itu, dia berkata; Demi Allah, sungguh saya akan
meberitahukan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jika sekiranya saya
masih berhak mendapatkannya dari mantas suamiku, maka saya akan mengambilnya untuk
memperbaiki kehidupanku, namun jika saya tidak berhak mendapatkan nafkahnya lagi, maka
saya tidak akan mengambilnya sedikit pun. Dia berkata; Lantas saya beritahukan hal itu
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Kamu tidak berhak
lagi mendapatkan nafkah dan tempat tinggal darinya."
2711. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari 'Imran bin Abi Anas dari Abu Salamah bahwa dia berkata; Saya pernah bertanya
kepada Fathimah binti Qais lantas dia mengabarkan kepadaku bahwa suaminya yaitu Al
Mahzumi telah menceraikannya dan dia enggan untuk memberikan nafkah kepadanya
mantan istrinya, maka (mantan istrinya) datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan memberitahukan hal itu kepada beliau, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Memang, kamu sudah tidak berhak lagi menerima nafkah darinya, oleh
karena itu pergilah dan tinggalah di rumah Ibnu Ummi Maktum, karena dia adalah laki-laki
yang buta, hingga kamu bebas menaruh pakaianmu."
'* '* l'» v S '>> ** ’ \'£
2712. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya, dia adalah
Ibnu Abi Katsir, telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bahwa Fathimah binti Qais
saudara perempuan Ad Dhahak bin Qais, telah mengabarkan kepadanya; Bahwa Abu Hafsh
bin Mughirah Al Mahzumi telah menceraikannya dengan talak tiga, kemudian dia pergi ke
Yaman, lantas keluarga (Al Mahzumi) berkata kepada istrinya; Kamu tidak berhak lagi
menerima nafkah darinya. Kemudian Khalid bin Walid bersama suatu rombongan
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata; Sesungguhnya Abu
Hafsh telah menceraikan istrinya dengan talak tiga, apakah istrinya masih berhak menerima
nafkah darinya? Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Dia tidak berhak lagi
menerima nafkah (dari mantan suaminya), suruhlah dia menunggu masa iddahnya." Lantas
beliau mengutus seseorang untuk menemuinya yaitu agar tidak tergesa-gesa (sebelum
beliau memutuskan perkaranya) dan menyuruhnya untuk tinggal di rumah Ummu Syarik,
tidak lama setelah itu, beliau mengutus seseorang untuk menemuinya lagi bahwa Ummu
Syarik sering kedatangan tamu dari orang-orang Muhajirin yang pertama, maka pindahlah ke
rumah Ibnu Ummi Maktum yang telah buta matanya, sebab jika kamu menanggalkan
kerudungmu, dia tidak akan melihatmu. Kemudian dia pindah ke rumah (Ibnu Ummi
Maktum), setelah masa iddahnya habis, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menikahkannya dengan Usamah bin Zaid bin Haritsah. Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Ayyub, Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Hujr mereka berkata; Telah menceritakan
kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Muhammad bin Amru dari Abu Salamah dari
Fathimah bnti Qais. Dan diriwayatkan dari jalur lain; Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru telah menceritakan kepada kami Abu
Salamah dari Fathimah binti Qais dia berkata; Saya menulis hal itu dalam sebuah kitab,
(Fathimah) berkata; Saya berada dalam tanggungan seorang laki-laki dari Bani Mahzum, lalu
dia menceraikanku dengan talak tiga, kemudian saya mengutus seseorang untuk pergi
kepada keluarganya untuk meminta nafkah bagiku. Kemudian mereka menceritakan hadits
tersebut dengan makna hadits Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah, namun dalam hadits
Muhammad bin 'Amru disebutkan; "Janganlah kamu mendahului kami (dalam memutuskan
urusanmu)."
<ui?\i ^^c- <ilta Cj^3 \ ^LioLc- 5| » j^P J Js£« a!^ ill-i*)/\
2713. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al Hulwani dan Abd bin Humaid
semuanya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad telah menceritakan kepada kami Ayahku dari
Shalih dari Ibnu Syihab bahwasannya Abu Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf telah
mengabarkan kepadanya, bahwa Fathimah binti Qais telah mengabarkan kepadanya, bahwa
dirinya pernah menjadi istri Abu 'Amru bin Hafsh bin Mughirah, kemudian dia menceraikan
istrinya yang terakhir kali dengan talak tiga, lalu dia (istrinya) berniat akan mendatangi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta fatwa tentang apakah dia boleh keluar
dari rumahnya (karena merasa tidak aman). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyuruhnya untuk tinggal di rumah Ibnu Ummi Maktum yang buta. Akan tetapi Marwan
menolak membenarkan berita tentang wanita yang ditalak tiga diperbolehkan keluar
meninggalkan rumahnya. 'Urwah berkata; Sesungguhnya 'Aisyah mengingkari hal itu terjadi
pada Fathimah binti Qais. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami H u j a i n telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari
Ibnu Syihab dengan isnad yang seperti ini, dengan perkataannya 'Urwah; "Bahwa 'Aisyah
mengingkari hal itu terjadi pada diri Fathimah."
d
jS \ <JU\ji9 d 5 i ^ j ULils dUAjlaS *)i Jlii9 Js a) j \ jd>
^ / /
j ijs
2714. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Flumaid sedangkan
lafazhnya dari 'Abd keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abdur Razzaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah bin Abdullah bin 'Utbah
bahwa Abu 'Amru bin Hafsh bin Al Mughirah pernah pergi bersama Ali bin Abi Thalib menuju
Yaman, kemudian dia mengutus seseorang untuk menceraikan istrinya yaitu Fathimah binti
Qais dengan talak yang tersisa (yaitu talak tiga), lalu mantan suaminya menyuruh Al Harits
bin Hisyam dan 'Ayyasy bin Abi Rabi'ah untuk memberi nafkah, maka keduanya berkata
kepada mantan istri Abu 'Amru; "Demi Allah, kamu tidak berhak lagi untuk mendapatkan
nafkah kecuali jika dirimu hamil." Kemudian mantan istrinya mendatangi Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan memberitahukan perkataan dua orang saudara Amru kepadanya, beliau
pun bersabda: "Memang, kamu sudah tidak berhak lagi mendapatkan nafkah." Dia pun
meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk pindah rumah, beliau pun
mengizinkannya. Dia berkata; "Di mana saya harus tinggal wahai Rasulullah?" Beliau
menjawab: "Di rumah Ibnu Ummi Maktum, karena dia adalah laki-laki yang buta." Di rumah
Ibnu Ummi Maktum dia bisa menanggalkan pakaiannya dan Ibnu Ummi Maktum tidak
melihat. Ketika masa iddahnya habis. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menikahkannya
dengan Usamah bin Zaid. Kemudian Marwan menyuruh Qabishah bin Dzu'aib untuk
menanyakan tentang hadits ini, lalu Fathimah menyampaikan hadits ini, Marwan pun
berkata; "Saya belum pernah mendengar hadits ini melainkan dari seorang wanita yang akan
kami minta untuk menguatkan beritanya sebagaimana yang dikabarkan orang-orang
kepadaku." Ketika berita Marwan sampai kepada Fathimah yang mengatakan bahwa antara
saya dan kamu ada Al Qur'an, di mana Allah 'azza wajalla telah berfirman: "Janganlah kamu
perbolehkan mereka keluar dari rumah-rumah mereka". Maka Fathimah menjawab; Ini bagi
seorang wanita yang di talak raj'i (yaitu talak yang boleh diruju'), lalu apa yang terjadi setelah
talak tiga, bagaimana kamu mengatakan tidak berhak mendapatkan nafkah melainkan jika
hamil. Maka atas dasar apa kamu mencegahnya (keluar rumah untuk mencari penghidupan -
pent)?.
\;
''A ' \ 'A\ .> > \' ' .* ' > ■*
2715. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Flusyaim telah mengabarkan kepada kami Sayyar, Flushain, Mughirah, Asy'ats, Mujalid,
Isma'il bin Abi Khalid, dan Daud, semuanya dari Asy Sya'bi dia berkata; Saya pernah
menemui Fathimah binti Qais untuk menanyakan tentang keputusan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam atas dirinya. Dia menjawab; Dulu suamiku pernah menceraikanku dengan
talak tiga. Dia melanjutkan; Kemudian saya mengadukannya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengenai tempat tinggal dan nafkah. Dia melanjutkan; Namun beliau tidak
menjadikan tempat tinggal untukku dan tidak juga nafkah, bahkan beliau menyuruhku
menunggu masa iddah di rumah Abdullah bin Ummi Maktum." Dan telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Hushain, Daud,
Mughirah, Isma'il, dan Asya'asy dari Asy Sya'bi bahwa dia berkata; Saya pernah menemui
Fathimah binti Qais. Seperti hadits Zuhair dari 'Ashim.
2716. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Al Harits Al Hujaimi telah menceritakan kepada kami Qurrah telah memberitakan
kepada kami Sayyar Abu Al Hakam telah memberitakan kepada kami Asy Sya'bi dia berkata;
Kami pernah menemui, Fathimah binti Qais, kemudian dia menghidangkan kepada kami
kurma basah dan adonan sawiq, lalu kami bertanya kepadanya tentang seorang wanita
ditalak tiga oleh suaminya, di manakah seharusnya dia menunggu masa iddahnya? Dia
menjawab; "Saya pernah ditalak mantan suamiku dengan talak tiga, kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengizinkanku untuk menunggu masa iddahku di rumah
keluargaku."
rs
i "s
2717. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
keduanya telah berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Salamah bin Kuhail dari Asy Sya'bi dari Fathimah binti
Qais dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mengenai seorang wanita yang ditalak suaminya
dengan talak tiga, beliau bersabda: "Dia tidak berhak mendapatkan tempat tinggal dan
nafkah."
\ ^*1S \ tLZzfe d»S jfo (jr J j cJU (jJls ^c-
2718. Telah memberitakan kepadaku lshaq bin Ibrahim Al Handlali telah mengabarkan
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Ammar bin Ruzaiq dari Abu
lshaq dari As Sya'bi dari Fathimah binti Qais dia berkata; "Suamiku telah menceraikanku
dengan talak tiga, oleh karena itu saya hendak pindah rumah, lalu saya menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau bersabda: "Pindahlah ke rumah anak saudaramu,
yaitu Amru bin Ummi Maktum dan tunggulah masa iddahmu di sana."
> <
A>- j
3>iS\g
2719. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin Jabalah telah
menceritakan kepada kami Abu Ahmad telah menceritakan kepada kami Ammar bin Ruzaiq
dari Abu lshaq dia berkata; Saya pernah duduk di Masjid Jami' bersama Al Aswad bin Yazid
dan juga As Sya'bi, lalu As Sya'bi menceritakan hadits Fathimah binti Qais, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjadikan hak tempat tinggal dan nafkah untuknya.
Kemudian Al Aswad mengambil segenggam kerikil dan melemparnya sambil berkata; Celaka
kamu, kenapa kamu menceritakan seperti ini? Umar telah berkata; Saya tidak akan
meninggalkan Kitabullah dan Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam karena perkataan
seorang wanita, kita tidak tahu, bisa saja dia benar-benar hafal atau memang dia itu lupa,
sebenarnya dia masih berhak mendapatkan nafkah dan tempat tinggal, kerena Allah Azza
Wa Jalla telah berfirman: "Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan
janganlah mereka (diizinkan) keluar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang
terang." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah Ad Dlabi telah
menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Ma'adz
dari Abu lshaq dengan isnad ini sebagaimana hadits Abu Ahmad dari 'Ammar bin Zuraiq
dengan alur ceritanya.
>
CL
2720. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Bakar bin Abi Jahm bin
Shuhair Al Adawi dia berkata; Saya mendengar Fathimah binti Qais -Bahwa suaminya telah
menceraikannya dengan talak tiga, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tidak
menjadikan untuknya nafkah dan tempat tinggal- dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadaku: "Jika kamu telah halal (selesai masa iddah), maka
beritahukanlah kepadaku." Setelah masa iddahku selesai, saya memberitahukan kepada
beliau. Tidak lama kemudian Mu'awiyah, Abu Jahm, dan Usamah bin Zaid datang
melamarnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mu'awiyah adalah
orang yang miskin harta, sedangkan Abu Jahm suka memukul wanita, sebaiknya kamu
memilih Usamah." Maka Fathimah mengelak dan berisyarat dengan tangannya tanda tidak
setuju, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Ta'at kepada Allah
dan Rasul-Nya adalah lebih baik bagimu." Fathimah berkata; Kemudian saya menikah
dengan Usamah, ternyata saya bahagia.
^ % S * . >T\ ■» ? X > ■» 9 S J f ’ '■ZW \ "f- .< » *• I I '
J \js4\ J U \ dia*
\ S* • * * ' '\\Z t T<" Z llfTf ^ i »“ .. T
*v ♦♦ *v ♦* ^ / /
^ ♦♦ *’/ / ^
5^«iU^CU>A»- ^CobljU'^Llgl 42U*l^-3jQ\Ls5A»j
2721. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman dari Sufyan dari Abu Bakar bin Abu Al Jahm dia berkata; Saya mendengar
Fathimah binti Qais berkata; Suatu hari suamiku, yaitu Abu Amru bin Hafsh bin Al Mughirah
mengutus Ayyasy bin Abi Rabi'ah untuk menceraikanku dengan membawa lima sha' kurma
dan lima sha' gandum. Maka saya berkata; "Saya hanya diberi nafkah segini, tidakkah kamu
mengizinkanku menunggu masa iddah di rumah kalian?" Ayyash menjawab; "Tidak."
Fathimah melanjutnya ceritanya; Kemudian saya mengenakan bajuku dan bergegas
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bertanya: "Sudah berapa kali dia
menceraikanmu?" Saya menjawab; "Tiga kali." Beliau bersabda: "Dia benar, memang kamu
tidak berhak lagi mendapatkan nafkah darinya, oleh karena itu, tunggulah masa iddahmu di
tempat anak pamanmu yaitu Ibnu Ummi Maktum, sebab dia telah buta sehingga kamu
bebas apabila hendak menanggalkan pakaianmu, jika telah berakhir masa iddahmu, maka
beritahukanlah kepadaku." Fathimah berkata; Tidak lama kemudian, beberapa orang
melamarku, di antaranya adalah Mu'awiyah dan Abu Jahm. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Mu'awiyah adalah orang yang susah sedangkan Abu
Jahm adalah orang yang keras terhadap wanita atau suka mukul wanita atau berkata seperti
itu, akan tetapi menikahlah dengan Usamah bin Zaid." Dan telah menceritakan kepadaku
lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abu 'Ashim telah menceritakan kepada
kami Sufyan Ats Tsauri telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abi Jahm dia berkata;
Saya dan Abu Salamah bin Abdirrahman menemui Fathimah binti Qais dan bertanya
kepadanya. Dia menceritakan; Mulanya saya adalah istri Abu 'Amru bin Hafsh bin Mughirah,
kemudian dia pergi berperang pada perang Najran..., kemudian dia meneruskan hadits
tersebut seperti hadits Ibnu Mahdi, namun dia menambahkan; Fathimah berkata; Kemudian
saya menikah dengannya, maka Allah memuliakanku dengan Abu Zaid." Dan telah
menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami
ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepadaku Abu Bakar
dia berkata; Saya dan Abu Salamah menemui Fathimah binti Qais ketika pemerintahan Ibnu
Zubair, kemudian dia menceritakan kepada kami bahwa suaminya pernah menceraikannya
dengan talak tiga..., seperti hadits Sufyan.
2722. Dan telah menceritakan kepada kami Flasan bin Ali Al Flulwani telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Flasan bin Shalih dari As
Suddi dari Al Bahi dari Fathimah binti Qais dia berkata; Mantan suamiku pernah
menceraikanku dengan talak tiga, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memutuskan bhawa saya tidak berhak mendapatkan tempat tinggal dan nafkah.
2723. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Flisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata; Yahya bin Sa'id bin Al
'Ash menikahi anak perempuan Abdurrahman bin Al Flakam, lalu ia menceraikannya dan
mengeluarkannya dari rumahnya. Urwah pun mencela perbuatan mereka, akhirnya mereka
berkata; Sesungguhnya Fathimah juga pernah dikeluarkan dari rumahnya. Urwah berkata;
Akhirnya saya mendatangi 'Aisyah dan memberitahukan hal itu kepadanya. Lantas dia
mengatakan; Mestinya perkara Fatimah bin Qais lebih layak disebut daripada kejadian ini.
2724. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats telah menceritakan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari
Fathimah binti Qais dia berkata; Saya pernah mengadu kepada Rasulullah shalla llahu 'alaihi
wasallam; "Wahai Rasulullah, suamiku telah menceraikanku dengan talak tiga, saya khawatir
jika dia akan berbuat jahat kepadaku." Dia (perawi) melanjutkan; Akhirnya beliau
menyuruhnya (untuk pindah rumah-pent), kemudian dia pun keluar dari rumahnya.
<*-o \ jJj
2725. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Abdurrahman bin Qasim dari ayahnya dari 'Aisyah bahwa dia berkata; "Mestinya masalah
Fathimah lebih layak untuk disebutkan." Dia berkata; Yaitu perkataannya; "Tidak berhak
mendapatkan tempat tinggal dan nafkah."
2726. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada
kami Abdurrahman dari Sufyan dari Abdurrahman bin Qasim dari ayahnya dia berkata;
Urwah bin Az Zubair pernah bertanya kepada 'Aisyah; "Tidakkah kamu melihat Fulanah binti
Hakam yang telah diceraikan oleh suaminya dengan talak tiga, lalu dia keluar rumah?" maka
Aisyah berkata; "Sungguh buruk apa yang telah ia lakukan!" Maka 'Urwah berkata; "Tidakkah
kamu pernah mendengar perkataan Fathimah?" Dia menjawab; "Tidak baik baginya jika
disebutkan hal itu."
Bab: Wanita yang ditalak ba'in dan wanita yang ditinggal mati suaminya boleh keluar di
siang hari ^
» S* *\ »
-> » ✓ »
^ * ..I z' >
2727 . Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij dan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdur
Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dan dari jalur lain, telah menceritakan
kepadaku Harun bin Abdullah sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az
Zubair bahwa dia pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Bibiku dicerai oleh
suaminya, lalu dia ingin memetik buah kurma, namun dia dilarang oleh seorang laki-laki
untuk keluar rumah." Setelah itu istriku mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
untuk menanyakan hal itu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; "Ya,
boleh! Petiklah buah kurmamu, semoga kamu dapat bersedekah atau berbuat kebajikan."
Bab: Habisnya masa iddah wanita yang ditinggal mati suaminya dan selainnya dengan
selesainya kelahiran j^\i>.X£-A^a3L>\)
>
jjJ A4-iyLa5^
2128 . Telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya sedangkan
lafazh haditsnya hampir sama, Harmalah mengatakan; Telah menceritakan kepada kami,
sedangkan Abu Thahir mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
menceritakan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku
Ubaidullah bin Abdillah bin 'Utbah bin Mas'ud bahwa ayahnya pernah menulis kepada Umar
bin Abdullah bin Arqam Az Zuhri dan memerintahkannya untuk menemui Subai'ah binti Al
Harits Al Aslamiyah untuk menanyakan tentang riwayat haditsnya dan mengenai
permasalahan apa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya ketika
dia meminta fatwa. Umar bin Abdillah menulis surat kepada Abdullah bin 'Utbah dan
mengabarkan kepadanya bahwa Suba'iah pernah mengabarkan kepadanya; Bahwa dia
adalah istri Sa'ad bin Khaulah dari suku 'Amir bin Lu'ai. Sedangkan Sa'ad adalah salah
seorang sahabat yang ikut berperang dalam peperangan Badar, dia meninggal dunia ketika
Haji Wada' di saat istrinya hamil tua. Beberapa hari setelah dia wafat, istrinya pun
melahirkan. Setelah istrinya suci dari nifas, dia pun berhias diri karena mengharap supaya dia
dilamar orang. Tidak lama kemudian datanglah Abu Sanabil bin Ba'kak -seorang laki-laki dari
Bani Abdid Dar- dia berkata kepadanya; "Saya melihatmu berhias diri, barang kali kamu
berharap untuk menikah lagi. Demi Allah, kamu belum boleh menikah lagi sebelum lewat
empat bulan sepuluh hari." Kata Subai'ah; Setelah dia berkata demikian kepadaku, lalu saya
langsung mengenakan pakaianku dan pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
kutanyakan masalah tersebut kepada beliau. Kemudian beliau berfatwa kepadaku bahwa
sebenarnya saya sudah halal untuk menikah setelah melahirkan anakku, bahkan beliau
menyuruhku menikah lagi jika saya berkenan. Ibnu Syihab mengatakan; "Maka saya
berpendapat bolehnya seorang wanita menikah setelah melahirkan, meskipun ia masih
mengeluarkan darah, asal suaminya tidak menyetubuhinya hingga ia suci."
2729. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahab dia berkata; Saya telah mendengar Yahya bin Sa'id
telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Yasar bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman dan
Ibnu Abbas berkumpul bersama Abu Hurairah, sedangkan keduanya menyebutkan mengenai
seorang wanita yang melahirkan, setelah kematian suaminya beberapa malam, maka Ibnu
Abbas mengatakan; "Iddahnya adalah akhir dari dua masa (yaitu masa iddah dan kelahiran)."
Sedangkan Abu Salamah mengatakan; "Iddahnya telah selesai karena kelahiran." Maka
keduanya saling bersengketa mengenai masalah tersebut. Maka Abu Hurairah berkata; "Saya
dan anak saudaraku yaitu Abu Salamah akhirnya mengutus Kuraib mantan sahaya Ibnu
Abbas untuk menemui Ummu Salamah dan menanyakan permasalahan tersebut, tidak lama
kemudian Kuraib kembali kepada mereka dan memberitahukan bahwa Ummu Salamah
berkata; "Sesungguhnya Subai'ah Al Aslamiyah pernah melahirkan setelah kematian
suaminya beberapa hari, kemudian dia memberitahukan hal itu kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau menyuruhnya menikah." Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Rumh telah menceritakan kepada kami Al Laits. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan
Amru An Naqid keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun
keduanya dari Yahya bin Sa'id dengan isnad ini namun dalam haditsnya Al Laits mengatakan;
"Kemudian mereka mengutusnya untuk menemui Ummu Salamah." Tidak menyebutkan
nama Kuraib.
Bab: Wajibnya melakukan ihdad (tidak berhias) bagi wanita yang ditinggal mati suaminya
2730. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
depan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari Humaid bin Nafi' dari Zaenab binti Abi Salamah
bahwa dirinya telah mengabarkan kepadanya tentang ketiga hadits ini, Humaid berkata;
Zaenab mengatakan; Saya pernah menemui Ummu Habibah istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam sesaat setelah ayahnya yaitu Abu Sufyan meninggal dunia, kemudian Ummu
Habibah meminta untuk diambilkan khuluq (yaitu sejenis wewangian yang berwarna
kuning), atau yang sejenis itu, kemudian dia meminyaki budak perempuannya dan mengolesi
kedua pelipisnya sendiri, lalu dia berkata; "Demi Allah, sebenarnya saya tidak membutuhkan
wewangian ini, kalaulah bukan karena saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda di atas mimbar: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada
Allah dan Hari Akhir melakukan ihdad (berkabung dengan meninggalkan berhias) terhadap
mayyit melebihi tiga hari, kecuali kematian suaminya yaitu empat bulan sepuluh hari."
2731. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
depan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari Humaid bin Nafi' dari Zaenab berkata;
Kemudian saya menemui Zaenab binti Jahsy ketika dia ditinggal wafat oleh saudaranya,
lantas dia meminta diambilkan wewangian dan meminyai dirinya, kemudian dia berkata;
"Demi Allah, sebenarnya saya tidak membutuhkan wewangian seperti ini, hanya saja saya
pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di atas mimbar: "Tidak
halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir melakukan ihdad atas
mayyit melebih tiga hari, kecuali karena kematian suaminya yaitu empat bulan sepuluh
hari."
*< A \ » Z s\ < i ^ t *s> \ t'* i .✓ \ > , » '
2732. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
depan Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari Humaid bin Nafi' dari Zaenab berkata; Saya
mendengar Ibuku yaitu Ummu Salamah berkata; Seorang wanita datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anak
perempuanku telah ditinggal wafat oleh suaminya, hingga matanya menjadi bengkak,
bolehkan saya mencelakinya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak
boleh, " beliau mengucapkan sampai dua kali atau tiga kali. Dengan mengatakan: "Tidak
boleh, hal itu hanya di perbolehkan setelah empat bulan sepuluh hari, sungguh di masa
Jahiliyah salah seorang dari kalian ada yang melemparkan kotoran di penghujung tahun."
Humaid mengatakan; Saya bertanya kepada Zainab; Kenapa dia melemparkan kotoran di
penghujung tahun?." Maka Zainab menjawab; "Dulu seorang perempuan apabila suaminya
meninggal, dia tidak keluar rumah dan mengenakan pakaian yang jelek-jelek serta tidak
memakai wewangian ataupun perhiasan apapun sampai setahun lamanya. Setelah itu,
perempuan tersebut diberi seekor hewan-keledai, kambing atau burung- lalu dia
menjatuhkan sesuatu pada hewan tersebut sampai hewan tersebut kebanyakan mati,
setelah itu perempuan tersebut diberi kotoran hewan, kemudian dia melemparkannya.
Setelah itu dia diperkenankan memakai wewangian yang ia suka atau selainnya.
\ ' jj ? s '■>'. * ' y I '* t » '>'■>'.* *C\ ' ' \ t ' ' * ’ * < T <* sJl .•. Mi
^ J J^^>- J \ J jfc * '■ J ' ^ J J ^ >J
>5
4JJ
2733. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Humaid bin Nafi' dia berkata; Saya mendengar Zaenab binti Ummu Salamah berkata;
Saudara Ummu Habibah telah meninggal dunia, kemudian dia meminta diambilkan shufrah
(sejenis tumbuhan), dan mengolesi kedua hastanya, lalu dia berkata; "Saya melakukan hal ini
karena saya penah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal
seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir melakukan ihdad melebihi tiga
hari kecuali karena kematian suaminya, yaitu empat bulan sepuluh hari." Dan Zainab telah
bercerita dari ibunya dan dari Zainab istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atau dari
salah seorang istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
>
s 9
T
2734. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Humaid bin Nafi' dia berkata; Saya mendengar Zaenab binti Ummu Salamah telah
menceritakan dari ibunya bahwa seorang wanita telah ditinggal mati oleh suaminya,
sehingga keluarganya khawatir matanya bengkak (karena banyak menangis), lalu mereka
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan meminta izin untuk mencelakinya,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh dahulu salah seorang dari kalian
pernah ditaruh di rumah yang paling jelek selama satu tahun, jika ada seekor anjing yang
lewat, maka dia akan melemparnya dengan kotoran, barulah dia diperbolehkan keluar,
tidakkah ia menunggu empat bulan sepuluh hari?." Dan telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Humaid bin Nafi' dengan dua hadits.
dS\t\ o\
2735. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru An Naqid
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Humaid bin Nafi' bahwasannya dia mendengar Zaenab binti
Abi Salamah menceritakan dari Ummu Salamah dan Ummu Habibah, keduanya
menyebutkan bahwa seorang wanita menemui Rasulullah shalla llahu 'alaihi wasallam dan
memberitahukan kepada beliau bahwa putrinya telah ditinggal mati oleh suaminya, hingga
matanya bengkak dan dia hendak mencelakinya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sungguh dahulu wanita dari kalian (yang ditinggal mati suaminya) salalu
melemparkan kotoran di penghujung tahun, sedangkan sekarang ini bagi dia hanyalah empat
bulan sepuluh hari."
-h 6 \x^ 3 j? i j
2736. Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abi Umar sedangkan
lafazhnya dari Amru, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Ayyub bin
Musa dari Humaid bin Nafi' dari Zaenab binti Abi Salamah dia berkata; Tatkala Ummu
Habibah didatangi seseorang dengan berita wafatnya Abu Sufyan, setelah berlalu tiga hari
dia meminta diambilkan shufrah (sejenis tumbuhan yang harum baunya), kemudian dia
mengolesi kedua hastanya dan kedua pelipisnya sambil berkata; "Sebenarnya saya tidak
membutuhkan ini semua, hanya saja saya pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak halal seorang wanita yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir
melakukan ihdad melebihi tiga hari, kecuali karena kematian suaminya, yaitu berkabung
selama empat bulan sepuluh hari."
\i£j^g0j\ /u^li-ji^Uj ^i^i^i^^s\jj^^\j^\oo^ji^
2737. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah dan Ibnu Rumh
dari Al Laits bin Sa'ad dari Nafi' bahwa Shafiyyah binti Abi Ubaid telah menceritakan
kepadanya dari Hafshah atau dari 'Aisyah atau dari keduanya bahwasannya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada
Allah dan Hari Akhir atau beriman kepada Allah dan Rasul-Nya melakukan ihdad karena
kematian saudaranya melebihi tiga hari kecuali karena kematian suaminya." Dan telah
menceritakan kepada kami pula Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami Abdul
Aziz yaitu Ibnu Muslim, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dinar dari Nafi'
dengan isnad haditsnya Al Laits seperti riwayatnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Ghazzan Al Misma'i dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab dia berkata; Saya mendengar Yahya bin Sa'id
berkata; Saya mendengar Nafi' telah menceritakan dari Shafiyyah binti Ab Ubaid bahwa dia
telah mendengar Hafshah binti Umar istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah
menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Al Laits dan Ibnu Dinar
dengan menambahan; Bahwa wanita melakukan ihdad (berkabung) karena kematian
suaminya selama empat bulan sepuluh hari. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar
Rabi' telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub. Dan diriwayatkan dari jalur lain,
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah semuanya dari Nafi' dari Shafiyyah binti Abi Ubaid
dari sebagian istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan hadits mereka.
s ii&\
2738. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah,
Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb sedangkan lafazhnya dari Yahya, dia mengatakan; Telah
mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang dua mengatakan; Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Urwah dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan
Hari Akhir untuk melakukan ihdad karena kematian seseorang melebihi tiga hari, kecuali
karena kematian suaminya."
* * s / s / s y
2739. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami
Ibnu Idris dari Hisyam dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah bersabda: "Tidak boleh bagi seorang wanita melakukan ihdad karena
kematian seseorang melebihi tiga hari, kecuali karena kematian suaminya yaitu empat bulan
sepuluh hari, dan tidak boleh menggunakan pakaian yang berwarna warni, melainkan hanya
memakai pakaian yang kasar (kain beludru), dan tidak boleh menggunakan celak mata, dan
tidak boleh memakai wewangian kecuali jika masa iddahnya telah habis, maka
diperbolehkan baginya memakai qusth dan adzfar (sejenis pohon yang harum baunya)." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Numair dan diganti dengan jalur periwayatan yang lain, dari Amru telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun keduanya dari Hisyam dengan sanad ini.
2740. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Hafshah dari Ummu 'Athiyah dia
berkata; Kami melarang wanita yang melakukan ihdad karena kematian seseorang lebih dari
tiga hari kecuali karena kematian suaminya yaitu empat bulan sepuluh hari, dan kami
melarangnya untuk bercelak, memakai minyak wangi, memakai pakaian berwarna warni.
dan diperbolehkan bagi seorang wanita memakai qusth dan adzfar jika telah bersuci dari
masa haidlnya.
20.KITAB: U'AN
Bab: Bab (<—>!_>)
'■jj 5 ^ <- 3 ijl \ £?& 3^5 _?
^j^^\j^3\3 j , j-^i jiL:
>,y
» ^ -Xs _jr\^u>^6\j^J ^AJ^j^vsLc- Jlililja^vsLc-lj JlSs
fc^:bU\3. ^U3iii^iij\i^j^i^^\ t pi\3 ^i3Jz- y>^S&
3U3 . j££si&jb1 St j^b^ gj^-j
i\3 ^1 :q 1 Jiil^i ->U\3 5^3iiii ^illi
o >^1 j\ ^j 4 i^\^*i.u.dii& j jijifr^i]\
y u&i-tet lh\
C^> ApJ\ ^3 3^3 3 (3 ^ c '*^S 4^3 j\_;_3 C^> A»«J\ J^j_3 *^f“ J AJ \ ^
2741. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Ibnu Syihab bahwa Sahi bin Sa'd As Sa'idi telah mengabarkan kepadanya
bahwa 'Uwaimir Al 'Ajlani bertanya kepada 'Ashim bin 'Adi Al Anshari; "Wahai 'Ashim,
bagaimana pendapatmu jika seorang suami memergoki laki-laki lain yang sedang berkencan
dengan istrinya? Apakah sang suami membunuh laki-laki tersebut kemudian kalian
membunuhnya (sebagai qishah) atau bagaimana seharusnya yang akan diperbuatnya?
Wahai 'Ashim, coba tanyakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!"
Kemudian 'Ashim bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menyukai pertanyaan itu, bahkan beliau mencelanya,
sehingga 'Ashim merasa sangat bersalah dengan apa yang didengarnya dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Tatkala 'Ashim kembali ke keluarganya, tiba-tiba 'Uwaimir
datang, lalu dia bertanya; "Wahai 'Ashim, apa yang telah dikatakan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam terhadapmu?" 'Ashim menjawab; "Justru persoalan tersebut tidak
membawa kebaikan bagiku sama sekali, sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak
menyukai pertanyaan yang saya ajukan kepadanya." 'Uwaimir berkata; "Demi Allah, saya
tidak akan berhenti sampai saya sendiri yang akan menanyakannya kepada beliau." 'Uwaimir
lalu pergi hingga dia datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang
berada di kerumunan orang banyak. 'Uwaimir bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana
menurutmu, jika ada seorang suami yang mendapati istrinya sedang bersama laki-laki lain?
Apakah sang suami boleh membunuh laki-laki tersebut kemudian kalian membunuhnya
(sebagai qishash), atau dia harus berbuat apa?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Telah turun ayat mengenai dirimu dan istrimu, maka bawalah istrimu kemari!"
Sahal berkata; Kemudian 'Uwaimir dan istrinya melontarkan li'an (saling mela'nat). Setelah
keduanya selesai melontarkan li'an, maka 'Uwaimir berkata; "Wahai Rasulullah, jika saya
tetap memperistrinya, berarti saya berdusta." Kemudian dia metalaknya dengan talak tiga,
sebelum dirinya diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ibnu Syihab
berkata; "Seperti itulah cara penyelesaian antara suami istri yang saling melaknat." Telah
menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Sahi bin
Sa'd Al Anshari bahwa 'Uwaimir Al Anshari dari Bani 'Ajian menemui 'Ashim bin 'Adi,
kemudian dia melanjutkan teks hadits seperti hadits Malik dan dia mengidrajkan
(memasukkan lafazh yang bukan termasuk dari lafazh hadits) dalam hadits tersebut dengan
perataannya; "Kemudian beliau memisahkan dia dengan istrinya, begitulah sunnah
mengajarkan suami istri yang saling melaknat." Dan dia menambahkan pula; Sahi berkata;
"Setelah itu istrinya hamil, sedangkan anaknya dipanggil dengan nama ibunya, kemudian
sunnah berlaku kepadanya bahwa anaknya mewarisi sifat ibunya, begitu juga dengan
ibnunya mewarisi sifat anaknya sebagaimana yang telah diputuskan Allah terhadap dirinya."
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ibnu
Syihab mengenai orang yang saling melaknat, dan ketetapan sunnah terhadapnya dari hadits
Sahi bin Sa'd saudara Bani Sa'idah bahwa ada seorang laki-laki dari Anshar datang menemui
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dia bertanya; "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu,
jika ada seorang suami mendapati istrinya sedang bersama laki-laki lain?" Lalu dia
menyebutkan hadits tersebut dengan kisahnya. Dan dia menambahkan; "Kemudian
keduanya saling melaknat di dalam masjid, waktu itu saya ikut menyaksikan." Dan dia
berkata dalam hadits tersebut; "Kemudian 'Uwaimir menceraikannya dengan talak tiga
sebelum dia diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia
menceraikannya di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, selanjutnya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Demikianlah seharusnya kalian memisahkan antara dua orang (suami
istri) yang saling melaknat."
\ ■> ' >\ \ \\ ' v» < ’ ul v » '> c
o \ . , \UoA>- A^^ Aap-l/o UoA>-
/ I ^ ^ ^ ^
dJS» Jlu/)^ j^V
2742. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdulalh bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku, dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu
Sulaiman dari Sa'id bin Jubair dia berkata; Saya pernah ditanya mengenai suami istri yang
saling tuduh pada zaman pemerintahan Mush'ab, apakah keduanya diceraikan? Ibnu Jubair
berkata; Saya tidak menjawabnya, sebab saya tidak mengetahui tentang hukumnya, maka
saya langsung datang ke rumah Ibnu Umar di Makkah. Saya berkata kepada pelayannya;
Izinkanlah saya bertemu dengannya. Dia menjawab; Sesungguhnya Ibnu Umar sedang
istirahat siang. Namun rupanya Ibnu Umar mendengar dan mengenal suaraku, lalu dia
berkata; "Ibnu Jabirkah itu?" Saya menjawab; "Ya." Dia berkata; "Masuklah, demi Allah
tidaklah kamu datang pada saat-saat seperti ini melainkan ada urusan yang penting."
Kemudian saya masuk ke rumahnya, sedangkan dia duduk bertelekan di atas pelana dan
bantal yang terbuat dari serabut. Lalu saya bertanya; "Wahai Abu Abdurrahman, apakah
harus dipisahkan jika ada suami istri yang saling li'an?" Dia menjawab; "Subhanallah, ya, dia
harus dipisahkan. Sesungguhnya orang yang pertama kali bertanya masalah ini adalah fulan
bin fulan, dia bertanya; Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda seandainya salah
seorang dari kami mendapati istrinya berbuat serong? Apa yang harus diperbuatnya? Jika dia
membicarakannya, maka dia akan membicarakan sesuatu yang menghebohkan, namun jika
diam, dia diam terhadap masalah yang sangat besar." Ibnu Umar melanjutkan; Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam diam, tidak menjawab apa-apa. Tidak lama kemudian, dia datang
lagi kepada beliau, katanya; Sesungguhnya masalah yang pernah kutanyakan kepada anda
tempo hari adalah masalah pribadiku, dan saya baru diuji dengan masalah tersebut.
Mengenai kasus mereka, lalu Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat yang tersebut dalam
surat An Nur: "Dan orang-orang yang menuduh istrinya berzina ...." Kemudian beliau
membacakan ayat itu kepadanya, memberinya pengajaran, memperingatkannya dengan
keras dan mengabarkan bahwa siksa dunia lebih ringan daripada siksa akhirat. Laki-laki itu
berkata; "Demi Allah yang mengutus anda dengan kebenaran, saya tidak berbohong."
Kemudian beliau memanggil istrinya, lalu beliau memberi pengajaran, memperingatkannya
dengan keras, serta mengabarkan kepadanya bahwa siksa dunia lebih ringan dari siks
akhirat." Perempuan itu menjawab; "Demi Allah yang mengutus anda dengan kebenaran,
sesungguhnya laki-laki itu dusta." Kemudian beliau menyuruh laki-laki tersebut bersaksi atas
nama Allah sebanyak empat kali bahwa dia termasuk orang-orang yang jujur, dan yang
kelima mangatakan bahwa Laknat Allah akan menimpanya jika dia berdusta. Kemudian
beliau menyuruh yang perempuan untuk bersaksi atas nama Allah empat kali sumpah bahwa
suaminya termasuk orang-orang yang berdusta, dan yang kelima dengan mengucapkan
bahwa murka Allah atasnya jika suaminya yang benar. Kemudian beliau memisahkan antara
keduanya. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada
kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abi Sulaiman dia
berkata; Saya pernah mendengar Sa'id bin Jubair berkata; Saya pernah ditanya mengenai
seorang suami istri yang saling meli'an di zaman Mush'ab bin Zubair, dan saya tidak tahu
harus menjawab apa, lalu saya menemui Abdullah bin Umar, saya bertanya; "Bagaimana
pendapatmu jika ada suami istri yang saling meli'an, apakah keduanya harus dipisahkan?"
Kemudian dia menyebutkan seperti haditsnya Ibnu Umar.
s S s S y
2743. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abi Syaibah serta
Zuhair bin Harb sedangkan lafazhnya dari Yahya, dia mengatakan; Telah mengabarkan
kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
'Uyainah dari 'Amru dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepada sepasang suami istri yang saling meli'an: "Hanya Allah
sajalah yang tahu jika salah satu dari kalian ada yang berdusta, dan tidak ada jalan lain
bagimu untuk menuntut istrimu." Kata suaminya; "Wahai Rasulullah, bagaimanaah dengan
hartaku?" beliau menjawab: "Kamu tidak dapat menuntutnya lagi karena kamu telah
bersumpah. Jika sumpahmu benar, maka harta itu sebagai imbalan kehalalan
kehormatannya bagimu, dan jika ternyata kamu yang dusta, maka harta tersebut akan
semakin menjauh darimu." Dalam riwayatnya Zuhair mengatakan; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari 'Amru bahwa dia mendengar Sa'id bin Jubair berkata; Saya pernah
mendengar Ibnu Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
2744. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Hammad dari Ayyub dari Sa'id bin Jubir dari Ibnu Umar dia berkata, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memisahkan antara dua saudara (suami istri) dari Bani Al
Ajian seraya bersabda: "Hanya Aliahlah yang tahu salah seorang dari kalian yang berdusta,
maka adakah dari kalian yang bertaubat?." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub bahwa dia pernah mendengar Sa'id bin
Jubair berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Umar mengenai li'an, maka dia menyebutkan dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas.
2745. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghazzan Al Misma'i dan Muhammad bin Al
Mutsanna serta Ibnu Basysyar sedangkan lafazhnya dari Al Misma'i dan Ibnu Al Mutsanna,
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz dia adalah ibnu Hisyam, dia
berkata; Telah menceritakan kepadaku ayahku dari Qatadah dari 'Azrah dari Sa'id bin Jubair
dia berkata; "Mush'ab tidak memisahkan antara sepasang suami istri yang saling meli'an."
Lalu Sa'id menyebutkan hal itu kepada Abdullah bin Umar, maka dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memisahkan antara sepasang suami istri dari Bani Ajian
(yang saling meli'an)."
2746. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Malik. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya sedangkan lafazhnya darinya, dia berkata; Saya
berkata kepada Malik; Apakah Nafi' telah menceritakan kepadamu dari Ibnu Umar bahwa
seorang laki-laki yang meli'an istrinya di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memisahkan keduanya dan memberikan
anak hasil serong itu kepada ibunya? Malik menjawab; "Ya."
^ 4 \\^
2747. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair
telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari
Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam malakukan li'an
antara laki-laki Anshar dengan istrinya, lantas beliau memisahkan keduanya. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ubaidullah bin Sa'id keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qatthan, dari Ubaidillah dengan
isnad ini.
■ >
2748. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Utsman bin Abi Syaibah serta
lshaq bin Ibrahim sedangkan lafazhnya dari Zuhair. Ishaq mengatakan; Telah mengabarkan
kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah dia berkata; Pada malam Jum'at kami
berada di Masjid, tiba-tiba datang seorang laki-laki dari Anshar sambil berkata; "Bagaimana
jika seorang suami mendapati istrinya sedang berkencan dengan laki-laki lain, apakah sang
suami boleh menceritakannya kemudian kalian menderanya, ataukah sang suami
membunuh laki-laki tersebut kemudian kalian mengqishahnya, atau haruskah suami diam
saja, namun jika dia diam, demi Allah, dia diam dalam kemarahan! Sungguh saya akan
menanyakan permasalahan ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Di esok harinya, dia
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia bertanya, dia berkata;
"Bagaimana jika seorang suami mendapati istrinya sedang berkencan dengan laki-laki lain,
apakah sang suami boleh bercerita kemudian kalian menderanya, ataukah sang suami
membunuh laki-laki tersebut lalu kalian mengqishashnya, atau haruskah dia diam saja,
namun jika suami diam berarti diam dalam kemarahan yang sangat!" Lalu beliau
mengucapkan: "Ya Allah, bukakanlah (jelaskanlah hukum ini kepada kami)." Dan beliau pun
berdo'a, lalu turunlah ayat li'an: "Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina) padahal
mereka tidak mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri." Laki-laki tersebut telah diuji
dengan perkara ini di antara manusia. Maka dia dan istrinya datang menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan melakukan li'an, lelaki tersebut mengucapkan empat kali
sumpah dengan nama Allah bahwa dia termasuk dari golongan yang benar, dan yang kelima
kali dia melaknat dirinya bahwa laknat Allah siap ditimpakan kepadanya jika dia termasuk
pendusta. Setelah itu ganti istrinya yang mengucapkan li'an, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Tahanlah (jangan kamu lakukan)." Namun dia enggan
dan mengucapkan li'an, setelah keduanya pergi, beliau bersabda: "Barangkali dia akan
melahirkan anak yang berkulit hitam dan berambut keriting." Tidak lama kemudian dia
melahirkan anak berkulit hitam dan berambut keriting. Dan telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus. Dan diriwayatkan dari jalur
lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami 'Abdah bin Sulaiman semuanya dari A'masy dengan isnad seperti ini.
J
X >
^.\^\\i:\^ yx^^\^. J4&
j j^>^\ 3 ^ j 3^S 3Vs r >-i V' 3^ 5^ j ^S/ viuu
\^>CJt\»-
2749. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Muhammad dia
berkata; Saya bertanya kepada Anas bin Malik dan saya tahu bahwa dia orang yang berilmu,
dia berkata; Sesungguhnya Hilal bin Umayyah menuduh istrinya berbuat serong dengan
Syarik bin Sahma' yaitu saudara seibu Barra' bin Malik, dan laki-laki pertama kali yang
melakukan li'an dalam Islam. Anas berkata; Lantas Hilal melakukan sumpah li'an di hadapan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau bersabda: "Coba perhatikan
perempuan itu, jika nanti anaknya putih, berambut lurus dan mata agak merah, tandanya
bayi tersebut anaknya Hilal bin Umayah, namun jika matanya agak hitam, rambutnya
keriting dan betisnya ramping, maka bayi tersebut adalah milik Syarik bin Sahma'." Kata
Anas; Kemudian saya diberitahu orang bahwa anak tersebut bermata hitam, berambut
keriting dan berbetis ramping.
J
'J
<C> \ \j^CL*Azj\ \ j» ^v»Lc- Jbi9 J 4jjb \ -X>- J 4j \ <CJ\
J jiu J i 0 As>yiS\ J^r jjliiS La ^ Jo pi-i J aILc- 4li\ 4&\ J
<3^>' &\ o* <£?*•**" b*' \
'jg a\ ’ < &£\'£ >
lUi\1^3ls^\
2750. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir dan Isa bin
Hammad keduanya dari negri Mesir, sedangkan lafazhnya dari Ibnu Rumh, keduanya
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yahya bin Sa'id dari Abdurrahman bin
Qasim dari Qasim bin Muhammad dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata; Pernah disebutkan
orang yang melakukan li'an di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu 'Ashim
bin 'Adi berkata tentang hal itu dengan suatu ungkapan, setelah dia beranjak pergi, tiba-tiba
seorang laki-laki dari kaumnya mengadu kepadanya bahwa dirinya mendapati istrinya
sedang berkencan dengan laki-laki lain. 'Ashim pun menjawab; Saya belum pernah diuji
dengan kasus seperti ini kecuali seperti apa yang telah saya katakan tadi. Lalu dia dengan
laki-laki tersebut datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
memberitahukan tentang apa yang telah dia dapati dari istrinya, laki-laki tersebut
berperawakan kurus, agak kekuning-kuningan dan berambut keriting. Sedangkan laki-laki
yang dituduhnya bersama istrinya adalah gemuk dan berbadan besar. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, berilah kejelasan." Lalu perempuan tersbeut
melahirkan anak yang mirip dengan llai-laki yang dituduh oleh suaminya bahwa ia berkencan
dengan istrinya, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan li'an terhadap
pasangan suami istri. Ada seseorang yang berada di majlis Ibnu Abbas bertanya; "Apakah
wanita tersebut yang telah dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa:
"Sekiranya saya diperbolehkan merajam seseorang tanpa ada bukti yang jelas, maka saya
akan merajamnya." Ibnu Abbas menjawab; "Tidak, akan tetapi wanita tersebut adalah yang
berita perbuatan kejinya telah menyebar." Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin
Yusuf Al Azdi telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abi Uwais telah menceritakan
kepadaku Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Yahya telah menceritakan kepadaku Abdurrahman
bin Qasim dari Qasim bin Muhammad dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata; Pernah
disebutkan berita tentang pasangan suami istri yang saling meli'an di sisi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya Al Laits, dan dalam haditsnya ada sedikit
tambahan di perkataanya; "Banyak dagingnya (gemuk)." Dia berkata; "Berambut keriting
(tebal)."
2751. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abi Umar sedangkan
lafazhnya dari Amru, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari Abu Az Zinad dari Qasim bin Muhammad dia berkata; Abdullah bin Syaddad
berkata; Telah disebutkan sepasang suami istri yang melakuan li'an di hadapan Ibnu Abbas,
Ibnu Syaddad berkata; Apakah sepasang suami istri tersebut yang telah disebutkan oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam: "Sekiranya saya diperbolehkan merajam seseorang tanpa ada
bukti yang jelas, niscaya saya akan merajamnya." Maka Ibnu Abbas menjawab; "Tidak, akan
tetapi ia adalah wanita yang mengumumkan perbuatan kejinya." Dalam riwayatnya Ibnu Abi
Umar berkata; Dari Qasim bin Muhammad dia berkata; Saya pernah mendengar Ibnu Abbas.
^ t .'T . 9 , 'l t*''* i \ 9 ' \ 9 ' ^ 9 ' » /1 /^.11 , 9 y \ \ 9 ' \ ' !' \ ' . S } * " /9 l 'u \ y
2752. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz yaitu Ad Darawardi dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa Sa'ad bin
'Ubadah Al Anshari pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Wahai
Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seorang suami mendapati lelaki lain sedang
berkencan dengan isterinya, bolehkah dia membunuhnya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Tidak." Lantas Sa'ad berkata: "Justru dia melakukannya
(membunuhnya), demi Dzat yang telah mengutusmu dengan Al Haq." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Dengarlah apa yang telah dikatakan oleh pemuka
kalian ini!"
JlS* \A4-i4J0 ^£4^4* J\ J Sallc-
2753. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Isa telah menceritakan kepada kami Malik dari Suhail dari ayahnya dari Abu
Hurairah bahwa Sa'ad bin Ubadah bertanya; "Wahai Rasulullah, jika saya mendapati istriku
bersama dengan lelaki lain, apakah saya membiarkannya sampai saya mendatangkan empat
orang saksi?" Beliau menjawab; "Ya."
>? jJiCSii
2754. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepadaku Suhail
dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata; Sa'ad bin Ubadah pernah bertanya; "Wahai
Rasulullah, (bagaimana pendapatmu) jika saya mendapati istriku bersama dengan lelaki lain,
apakah saya membiarkannya sampai saya mendatangkan empat orang saksi?" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya." Sa'ad berkata; "Sekali-kali tidak, demi Dzat yang
mengutusmu dengan kebenaran, jika saya (mendatainya bersama laki-laki lain) sungguh saya
akan mendahuluinya dengan pedang sebelum mendatangkan empat orang saksi." Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dengarlah apa yang dikatakan oleh pemuka kalian,
ternyata dia pencemburu, sedangkan saya lebih cemburu darinya, dan Allah lebih cemburu
daripada saya."
Jli J-jlf yVjts
•*/ s f f y ' «.
s S' s /
Jy Jio ls£U- jZsS\4h\5Sj
2755. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Oawariri dan Abu Kamil
Fudlail bin Husain Al Jahdari sedangkan lafazhnya dari Abu Kamil, keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abdul Malik bin Umair dari Warrad sekretaris
Al Mughirah, dari Mughirah bin Syu'bah dia berkata; Sa'ad bin Ubadah berata; "Sekiranya
saya melihat seorang laki-laki bersama dengan istriku, sungguh saya akan memenggal
kepalanya tanpa ampun." Ternyata perkataannya sampai kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Apakah kalian heran dengan sifat cemburunya
Sa'ad? Demi Allah, justru saya lebih cemburu daripada dia, dan Allah lebih cemburu daripada
saya. Oleh kerena kecemburuan Allah, maka Dia mengharamkan segala bentuk kekejian, baik
yang nampak maupun yang tersembunyi, dan tidak ada seseorang yang lebih cemburu
daripada Allah dan tidak ada seseorang yang lebih suka memberi peringatan terlebih dahulu
daripada Allah, oleh karena itu Allah mengutus para rasul-Nya untuk memberi kabar gembira
dan peringatan. Dan tidak seorang pun yang lebih suka kepada pujian daripada Allah, karena
itulah Dia menjadikan surga." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi
Syaibah telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Abdul Malik bin
'Umair dengan isnad seperti ini, dia berkata; "Tanpa ampun." dan tidak mengatakan darinya.
*v ^ ^ /
2756. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abi
Syaibah, Amru An Naqid serta Zuhair bin Harb sedangkan lafazhnya dari Qutaibah, mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Sa'id bin
Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata; Seorang laki-laki dari bani Fazarah datang
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Sesungguhnya istriku melahirkan
anak laki-laki berkulit hitam." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu
mempunyai unta?" Dia menjawab; "Ya." Beliau melanjutkan: "Apa warnanya?" Dia
menjawab; "Merah." Beliau bersabda: "Apakah ada yang berwarna kehitam hitaman?" Dia
menjawab; "Sungguh di antaranya ada yang berwarna kehitam hitaman." beliau
melanjutkan: "Darimana (warna tersebut) berasal?" Dia menjawab; "Mungkin warna
tersebut berasal dari hasil keturunan." Beliau bersabda: "Begitu juga ini (anakmu), mungkin
dari keturunan berkulit hitam." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan
Muhammad bin Rafi' serta Abd bin Humaid, Ibnu Rafi' mengatakan; Telah menceritakan
kepada kami, sedangkan yang lain mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Abdur
Razzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar. Dan dari jalur lain, telah menceritakan
kepadaku Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Abi Dzi'b semuanya dari Az Zuhri dengan isnad yang seperti ini, yaitu
seperti hadits Ibnu Uyainah. Flanya saja di dalam hadits Ma'mar disebutkan; "Wahai
Rasululllah, istriku telah melahirkan anak laki-laki berkulit hitam." Pada saat itu dia hendak
meniadakan (nasabnya), dan di akhir hadits ada tambahan, lantas beliau tidak memberikan
keringanan kepadanya untuk menisbatkan nasab anak tersebut kepada orang lain.
2757. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya sedangkan
lafazhnya dari Harmalah, keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman
dari Abu Hurairah bahwa seorang badui menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sambil berkata; "Wahai Rasullullah, istriku melahirkan anak laki-laki berkulit hitam, dan saya
mengingkarinya." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya: "Apakah kamu
memiliki unta?" Dia menjawab; "Ya.' Beliau bersabda: "Apa warnanya?" Dia menjawab;
"Merah." Beliau melanjutkan: "Apakah ada yang berwarna kehitam hitaman?" Dia
menjawab; "Ya." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Menurutmu (warna
tersebut) berasal dari mana?" Dia menjawab; "Mungkin dari keturunannya ada yang hitam,
wahai Rasulullah." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Begitu pula dengan (anakmu)
mungkin dari faktor keturunan juga." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Rafi' telah menceritakan kepada kami Hujain telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
'Uqail dari Ibnu Syihab bahwa dia berkata; Telah sampai kepada kami bahwa Abu Hurairah
telah menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits mereka.
21. KITAB: MEMERDEKAKAN BUDAK
Bab: Bab (c-jL»)
j c &\j&\&Z- ( j i \\&Z. Js^y ^J C V /b
2758. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya bertanya kepada
Malik apakah Nafi' pernah menceritakan kepadamu dari Ibnu Umar? Dia menjawab;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Orang yang memerdekakan budak
sebagiannya, sedangkan ia memiliki partner dalam pembebasan budak, kemudian memiliki
harta seharga budak tersebut, maka ia harus membayar bagiannya kepada partnernya
secara adil, jika tidak seperti itu, maka ia hanya membebaskan bagiannya saja." Dan telah
menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh semuanya dari Al
Laits bin Sa'ad. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Syaiban bin
Farrukh telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim. Dan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Abu Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub. Dan diriwayatkan dari jalur
lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku
telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahab dia berkata; Saya mendengar Yahya bin Sa'id. Dan diriwayatkan dari jalur lain,
telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abdur
Razzaq dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Umayyah. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Usamah. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik dari Ibnu Abi Dzi'b semuanya dari Nafi' dari Ibnu
Umar semakna dengan hadits Malik dari Nafi'.
Bab: Penjelasan tentang budak yang ingin membebaskan diri dengan memberikan tebusan
T i)
2759. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
sedangkan lafazhnya dari Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Nadir
bin Anas dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda tentang budak yang dimiliki oleh dua orang, kemudian salah satunya
memerdekakan bagiannya, beiau bersabda: "Dia menjamin (tanggungan saudaranya)."
Alc- ly* Jli pJLot J AlLc^Ui^ 1 j^> ^C- -J!*-?*.
> >
J J-C- 4-a»«3 aILc- C^> \ ^
2760. Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim dari Ibnu Abi Arubah dari Qatadah dari An Nadir bin Anas dari Basyir bin
Nahik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa
yang memerdekakan budak bagiannya (yang dimiliki secara bersama), maka ia harus
memerdekakan dengan hartanya jika ia memiliki harta, jika ia tidak memiliki harta (untuk
menebus bagian partnernya) maka budak tersebut dipekerjakan kepada partnernya sesuai
dengan harga tebusannya tanpa memberatkannya." Dan telah menceritakan kepada kami
'Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa yaitu Ibnu Yunus dari Sa'id bin Abi
Arubah dengan isnad ini, dengan menambahkan; "Jika ia tidak memiliki harta, maka budak
tersebut harganya dinilai dengan harga yang adil, kemudian ia dipekerjakan kepada pemilik
(yang tidak memerdekakan) nya tanpa memberatkannya." Telah menceritakan kepadaku
Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan
kepada kami ayahku dia berkata; Saya mendengar Qatadah menceritakan dengan isnad ini
seperti makna hadits Abu Arubah dan disebutkan dalam hadits "(Harganya) dinilai dengan
harga yang adil."
Bab: Loyalitas itu hak bagi yang membebaskan
h\ Cj j\ \£\ iiuLc- / y£-
-y
» s> * s* s
2761. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dari 'Aisyah bahwa dia ingin membeli seorang
budak perempuan yang akan dibebaskan, maka pemiliknya berkata; "Kami akan menjual
budak ini kepadamu dengan syarat perwaliannya untuk kami." Maka Aisyah
memberitahukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau
bersabda: "Janganlah hal itu menghalangi kamu (untuk membelinya) karena perwalian itu
untuk orang yang membebaskan budak."
x ^ S ' /
^syy\yjjJ y*\L\
2762. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Al Laits dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa
Barirah datang kepada 'Aisyah untuk meminta bantuan dalam hal penebusan dirinya,
sedangkan dia belum membayar tebusannya sama sekali, lalu 'Aisyah berkata kepadanya;
"Kembalilah kepada keluargamu, jika mereka mau saya akan membayar tebusanmu, dan hak
perwalianmu padaku, maka saya akan melunasinya." Lalu Barirah menyampaikan hal itu
kepada tuannya, namun tuannya tidak menyetujuinya, justru mereka berkata; "Silahkan jika
Aisyah ingin menebusmu, namun hak perwalianmu tetap pada kami." Kemudian Aisyah
memberitahukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Tebuslah dan merdekakanlah dia, karena
hak perwalian itu bagi orang yang memerdekakan." Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berdiri sambil bersabda: "Apa urusan orang-orang yang memberikan persyaratan
yang tidak pernah ada pada Kitabullah. Barangsiapa yang mensyaratkan suatu syarat yang
tidak terdapat dalam Kitabullah, maka ia tidak berhak mendapatkannya, walaupun dia
mensyaratkan seratus kali, kerana syarat Allah lebih berhak untuk dilaksanakan dan lebih
kuat." Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Zubair dari
'Aisyah, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan.
2763. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' Al Hamdani telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah
telah mengabarkan kepadaku ayahku dari 'Aisyah dia berkata; Suatu ketika Barirah
menemuiku dan berkata; "Sesungguhnya keluargaku (tuanku) berjanji akan membebaskanku
jika saya mampu menebus diriku dengan sembilan uqiyah selama sembilan tahun, dan saya
harus membayar satu uqiyah setiap setahun, oleh karena itu bantulah saya." Maka saya
berkata kepadanya; "Jika keluargamu (tuanmu) rela maka saya akan menebusmu secara
kontan (yaitu sembilan uqiyah sekaligus), saya akan membebaskanmu, dan hak perwalianmu
padaku." Setelah itu dia menyampaikan hal itu kepada keluarganya (tuannya), namun
mereka menolak kecuali jika hak perwaliannya tetap pada mereka. Kemudian dia
menemuiku dan menyampaikan hal itu kepadaku, lalu saya meghardiknya dan berkata;
"Demi Allah, tidak seperti itu aturannya." Aisyah melanjutkan; Ternyata Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mendengar hal ini, maka beliau bertanya kepadaku, lalu saya
memberitahukan kepada beliau apa yang terjadi. Lantas beliau bersabda: "Belilah dia dan
bebaskanlah dia serta mintalah syarat supaya perwalian ada padamu, sebab perwalian itu
bagi orang yang memerdekakan." Akhirnya saya malakukannya. Tidak lama setelah itu,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di waktu Isya', setelah beliau memuji
Allah dengan puji-pujian yang pantas bagi-Nya, beliau lalu bersabda: "Amma Ba'du, apa
urusannya orang-orang memberikan persyaratan? Persyaratan apa saja yang tidak pernah
ada pada Kitabullah Azza Wa Jalla, maka persyaratannya bathil walaupun dia mensyaratkan
seratus kali, sebab Kitabullah lebih berhak untuk ditunaikan dan syarat Allah lebih kuat.
Lantas apa urusannya salah seorang dari kalian yang mengatakan; 'Merdekakanlah fulan
dengan syarat perwaliannya masih padaku, " sesungguhnya perwalian itu bagi orang yang
memerdekakan." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu
Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Numair. Dan diriwayatkan
dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Waki'. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Jarir semuanya dari Hisyam bin Urwah dengan isnad ini,
seperti hadits riwayat Abu Usamah, hanya saja dia dalam hadits Jabir disebutkan; Bahwa
suaminya (Barirah) statusnya masih budak, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memberikan pilihan, maka dia memilih dirinya, seandainya suaminya medeka niscaya beliau
tidak memberinya pilihan. Dan dalam hadits mereka tidak disebutkan; "Amma ba'du."
' ^ j j
2764. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al 'Ala'
sedangkan lafazhnya dari Zuhair, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Urwah dari Abdurrahman bin Qasim
dari ayahnya dari 'Aisyah dia berkata; Barirah memiliki tiga perkata, yaitu tuannya
menginginkan untuk menjualnya dengan syarat perwaliannya untuk mereka, lantas hal itu
saya sampaikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Belilah dan
bebaskanlah dia, karena sesungguhnya perwalian itu bagi orang yang memerdekakannya."
Aisyah melanjutkan; Kemudian dia dibebaskan, setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberikan pilihan (antara dirinya atau tetap bersama suaminya yang masih
budak), namun dia memilih dirinya. Aisyah melanjutkan; Suatu ketika orang-orang
bersedekah kepadanya, dan dia menghadiahkannya kepada kami, lalu saya memberitahukan
hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Hal itu buatnya
adalah sedekah, namun buat kalian adalah hadiah darinya, maka makanlah."
2765. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Husain bin 'Ali dari Za'idah dari Simak dari Abdurrahman bin Qasim dari
ayahnya dari 'Aisyah bahwa dia membeli Barirah dari keluarga orang Anshar, namun mereka
mensyaratkan hak perwalian. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hak
perwalian itu bagi orang yang memerdekakannya." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberikan pilihan, saat itu suaminya adalah seorang budak, dan dia pernah
menghadiahkan daginga kepada Aisyah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sekiranya kalian membuat makanan dari daging ini." 'Aisyah berkata; "Ini adalah
daging yang disedekahkan kepada Barirah." Maka beliau bersabda: "Daging itu untuknya
adalah sedekah sedangkan untuk kita adalah hadiah."
d>3 liis^ ji
2766. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata;
Saya mendengar Abdurrahman bin Qasim berkata; Saya mendengar Qasim menceritakan
dari 'Aisyah bahwa dia hendak membeli Barirah untuk dibebaskan, namun keluarganya
mensyaratkan hak perwalian, lalu hal itu disampaikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, maka beliau bersabda: "Belilah dan bebaskanlah dia, karena hak perwalian itu
bagi orang yang memerdekakannya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi
hadiah sepotong daging, mereka (keluarga Nabi) berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, "Daging ini disedekahkan kepada Barirah. Maka beliau bersabda: "Baginya adalah
sedekah sedangkan bagi kita adalah hadiah." Dan dia juga diberi pilihan. Andurrahman
berkata; Suaminya adalah seorang yang merdeka. Syu'bah berkata; Kemudian saya bertanya
kepadanya tentang status suaminya, dia menjawab; Saya tidak tahu. Dan telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad seperti ini.
1L
' I ’l ^ '“'t-* U'* s
2767. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
semuanya dari Abu Hisyam. Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepada kami
Mughirah bin Salamah Al Makhzumi Abu Hisyam telah menceritakan kepada kami Wuhaib
telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Yazid bin Ruman dari Urwah dari 'Aisyah
bahwa suami Barirah adalah seorang budak.
/ **/ / ^ ^ / •*/ ^ / / TT
&\-ysA$
2768. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Rabi'ah bin Abi Abdirrahman dari
Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa dia berkata;
"Dalam kasus Barirah ada tiga pelajaran yaitu; dia diberi pilihan atas suaminya ketika dia
dibebaskan, dia juga pernah diberi daging, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk
ke rumahku, ketika itu ada tungku yang sedang dipanasi di atas api, kemudian beliau
meminta dihidangkan makanan, lalu beliau diberi roti dan lauk pauk yang ada di rumah, lalu
beliau bertanya: "Tidakkah tadi saya melihat periuk di atas api yang berisi daging?" Mereka
menjawab; "Ya, wahai Rasulullah, itu adalah daging yang tadi disedekahkan kepada Barirah,
sehingga kami tidak suka untuk memberikannya kepada Anda." Beliau bersabda: "Daging
tersebut bagi Barirah adalah sedekah, sedangkan bagi kita adalah hadiah dari Barirah." Dan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda mengenai dirinya: "Sesungguhnya hak perwalian
adalah untuk orang yang memerdekakan."
2769. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi syaibah telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal telah menceritakan kepadaku Suhail
bin Abi Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata; 'Aisyah pernah ingin membeli
seorang budak yang ingin dimerdekakan, tapi tuannya menolak kecuali jika hak
perwaliannya diberikan kepada mereka. Kemudian hal itu disampaikan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu berliau bersabda: "Hal itu bukan menjadi penghalang
bagimu, karena hak perwalian itu untuk orang yang memerdekakan."
Bab: Larangan jual beli wala' dan menghibahkannya
■> s* s
* W- f
' > \'.£\ ' Vs.* \\> *W'S\' v ^ V
^Lo>-^Uo-\»- jSLhs^ {j* .Xo»^^^L»JL^UoA^^ i Uo.X>-
2770. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli wala' dan menghibahkannya. Muslim berkata;
"Manusia semuanya akan selalu membutuhkan Abdullah bin Dinar dalam permasalahan
hadits ini." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah. Dan diriwayatkan dari
jalur lain, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far. Dan diriwayatkan dari
jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Sa'id. Dan diriwayatkan dari jalur lain,
telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah. Dan diriwayatkan dari jalur
lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah. Dan diriwayatkan
dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahhak yaitu Ibnu Utsman mereka
semuanya dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
seperti hadits di atas, hanya saja dalam hadits riwayat At Tsaqafi dari Ubaidillah tidak
disebutkan kecuali tentang jual beli dan tidak menyebutkan hibah.
Bab: Haramnya budak memberikan loyaliasnya kepada selain tuannya
2771. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menetapkan denda di setiap isi perut (janin), beliau juga menetapkan bahwa
tidak halal bagi seorang Muslim mempekerjakan budak milik muslim lainnya tanpa seizinnya.
Kemudian saya diberitahu bahwa beliau pernah melaknat siapa saja yang melakukan hal itu
di secarik kertas.
2772. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari, dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menjadikan budak suatu
kaum tanpa seizin walinya (tuannya) maka baginya adalah laknat Allah dan para Malaikat,
serta tidak akan diterima ibadahnya maupun taubatnya."
9 / (I / \ 9 S / \ S f 9 y ** 'k K '* 9 y 't A \K ^ ^ ^ } \ 'f :• \ S ** y 9 \ ty* 9 y ^\\ y * ***k y
2773. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Husain bin Ali Al Ju'fi dari Za'idah dari Sulaiman dari Abu Shalih dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa menjadikan
budak suatu kaum tanpa seizin walinya (tuannya) maka bagianya laknat Allah, para Malaikat
dan manusia semuanya, tidak akan diterima ibadahnya dan juga taubatnya." Dan telah
menceritakan kepadaku Ibrahim bin Dinar telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin
Musa telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Al A'masy dengan isnad ini, namun ia
menyebutkan sabda beliau; "Barangsiapa yang menjadikan budak orang lain tanpa seizin
mereka (para walinya)."
il j: \j£>vj\*J\ il S\^cs>j
2774. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari ayahnya
dia berkata; " Ali bin Abi Thalib berkhutbah, seraya mengatakan; "Barangsiapa yang mengira
bahwa di sisi kami ada sesuatu yang kami baca selain Kitabullah dan lembaran ini -ayah
Ibrahim berkata; saat itu lembaran tesebut menggantung di sarungnya- sungguh dia telah
berdusta, di dalamnya terdapat penjelasan tentang umur-rumu unta dan hukum-hukum
melukai, dan di dalamnya juga tertulis bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kota Madinah dijadikan kota Haram (suci) yaitu antara 'Air hingga Tsaur.
Barangsiapa yang berbuat kejahatan padanya atau melindungi pelaku kejahatan, maka ia
berhak mendapat laknat Allah, Maliakat dan seluruh manusia, tidak diterima amalan fardhu
maupun amalan sunnahnya. Jaminan (perlindungan) kaum Muslimin adalah satu, di mana
bisa diusahakan oleh orang yang paling rendah dari mereka sekalipun. Barangsiapa yang
menisbatkan diri kepada selain ayahnya, atau kepada selain walinya, maka ia berhak
mendapatkan laknat dari Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya, Allah tidak akan
menerima amalan fardhunya maupun amalam sunnahnya kelak di Hari Kiamat."
Bab: Keutamaan membebaskan budak s)
2775. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Abdullah bin Sa'id dia adalah Ibnu Abi Hind,
telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Abi Hakim dari Sa'id bin Marjanah dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang
memerdekakan budak beriman, maka Allah akan membebaskan setiap anggota tubuhnya
dari api neraka dengan setiap anggota tubuh budak yang dia merdekakan."
y y / / ^ ^ x
2776. Dan telah menceritakan kepada kami Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada
kami Walid bin Muslim dari Muhammad bin Mutharrif Abu Ghassan Al Madani dari Zaid bin
Aslam dari 'Ali bin Husain dari Sa'id bin Marjanah dari Abu Hurairah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa yang memerdekakan budak, maka
Allah akan membebaskan setiap anggota badannya dari api neraka dengan setiap anggota
badan budak yang dimerdekakan, hingga kemaluannya dengan kemaluan (budak yang
dimerdekakan)."
2777. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Al Laits dari Ibnu Al Hadi dari Umar bin Ali bin Husain dari Sa'id bin Marjanah dari Abu
Hurairah dia berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang membebaskan buda beriman, maka Allah akan membebaskan setiap
anggota badannya dari api neraka dengan seiap anggota tubuh budak yang dia merdekakan,
sampai kemaluan dengan kemaluannya."
Isa j ^ j
2778. Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Mas'adah telah menceritakan kepada
kami Bisr bin Al Mufadldlal telah menceritakan kepada kami 'Ashim dia adalah Ibnu
Muhammad Al Umari, telah menceritakan kepada kami Waqid yaitu saudara laki-lakinya.
telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Marjanah sahabat Ali bin Husain, dia berkata; Saya
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa
saja seorang muslim yang memerdekakan muslim lainnya, maka Allah akan menyelamatkan
setiap anggota tubuhnya dari api neraka dengan setiap anggota tubuh orang yang
dimerdekakannya." Sa'id berkata; Setelah mendengar penuturan Abu Hurairah, saya
bergegas menemui Ali bin Husain dan menyampaikan hal itu kepadanya, lantas dia
memerdekakan budak dari pemberian Ibnu Ja'far dengan tebusan sepuluh ribu dirham atau
seribu dinar.
Bab: Keutamaan membebaskan orang tua dari status budak (Jtl\
2779. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dari ayahnya dari Abu
Hurairah dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang anak belum
dikatakan membalas (kebaikan) orang tuanya, kecuali jika didapati bapaknya sebagai sahaya,
lalu dia membelinya dan memerdekakannya." Dan dalam riwayatnya Abu Syaibah dikatakan;
"Seorang anak terhadap ayahnya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi semuanya
dari Sufyan dari Suhail dengan isnad seperti ini, dan mereka menyebutkan; "Seorang anak
terhadap ayahnya."
22.KITAB: JUAL BELI
Bab: Batilnya jual beli mulamasah dan munabadzah jUx>\)
> *\ S 9
J ^4^ o-^ - S Jr* >* O-^ ^ O^ 0?**“ o-^ O"^. cA' S-4^ cA. y^
\* ' W' t * [ 9 ' S 9 ' s* Hj W \ 9 ^ 9 \ ♦ 9 y ^ Vi * ' \ ' \ ' V S' t * *\ /9 £•• “I / l
2780. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; Saya
membaca di hadapan Malik dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al A'raj dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli Mulamasah (yaitu:
jual beli dengan sistem menyentuh pakaian tanpa melihatnya) dan Munabadzah (yaitu:
melemparkan pakaian dengan maksud menjualnya sebelum memeriksanya dan
menjualnya). Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Ibnu Abi Umar keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A'raj
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas. Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair dan Abu Usamah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami ayahku. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab semuanya dari 'Ubaidillah bin Umar dari
Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seperti hadits di atas. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin
Sa'id telah menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman dari Suhail bin Abi
Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di
atas.
y* y*
2781. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Amru bin Dinar dari 'Atha' bin Mina' bahwa dia mendengarnya telah
menceritakan dari Abu Hurairah bahwa dia berkata; "Telah dilarang dua System jual beli,
yaitu Mulamasah dan Munabadzah, adapun Mulamasah ialah salah seorang menyentuh
pakaian saudaranya tanpa melihat terlebih dahulu. Sedangkan Munabadzah ialah salah
seorang melempar pakaian ke temannya dengan maksud menjual, sedangkan temannya
tidak perlu melihat pakaian saudaranya tersebut."
^ / / / '*/ / *v ^ ^
pyjtiy
2782. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya sedangkan
lafazhnya dari Harmalah, keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Amir bin
Sa'ad bin Abi Waqqash bahwa Abu Sa'id Al Khudri pernah berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang dua traksaksi dan dua pakain, beliau melarang Mulamasah dan
Munabadzah dalam jual beli, Mulamazah ialah seseorang menyentuh pakaian penjual di
siang atau malam hari dan tidak membolik-baliknya dengan teliti, sedangkan Munabadzah
ialah seseorang melemparkan kainnya kepada orang lain, dan ia melempar kainnya kepada
orang tersebut, maka dengan begitu terjadilah jual beli tanpa meneliti dan tanpa adanya
persetujuan." Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada
kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih dari
Ibnu Syihab dengan sanad ini.
Bab: Batilnya jual beli hashah dan jual beli yang di dalamnya terdapat tipuan
jv
,>*>*'> t'* .
^ v ♦ ♦ *; v
2783. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Idris dan Yahya bin Sa'id serta Abu Usamah dari Ubaidillah. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb sedangkan lafazh
darinya, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari 'Ubaidillah telah menceritakan
kepadaku Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang jual beli dengan cara hashah (yaitu: jual beli dengan melempar
kerikil) dan cara lain yang mengandung unsur penipuan.
Bab: Menjual janin dalam perut
y>6)
2784. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain,
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Nafi' dari Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau melarang
jual beli janin (binatang) yang masih dalam kandungan.
S ^ ••
2785. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
sedangkan lafazhnya dari Zuhair, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya
dia adalah Al Qaththan, dari Ubaidillah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar
dia berkata; "Dahulu orang-orang Jahiliyah terbiasa melakukan jual beli daging unta dengan
habalul habalah, maksud habalul habalah ialah seekor unta betina disetubuhi unta jantan,
kemudian unta betina mengandung (janin yang dikandung tersebutlah yang dijadikan
transaksi), maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang mereka jual beli seperti
itu."
j \ 3 j*» J 5' Cj^ O^ - o-^ - S^ C^\J
.
of*^
A >
2786. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah sebagian kalian menjual barang yang telah dijual kepada saudaranya."
2787. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
sedangkan lafazhnya dari Zuhair, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya
dari 'Ubaidillah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah seseorang menjual barang yang telah dijual
kepada saudaranya dan janganlah meminang perempuan yang telah dipinang saudaranya,
kecuali jika mendapatkan izin darinya."
' "i-* * s* '\
2788. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ibnu
Hujr mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia adalah Ibnu Ja'far, dari Al
'Ala' dari ayahya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah seorang muslim menawar harga barang yang telah ditawar (dan disepakati
harganya) oleh muslim lainnya."
-Jt j y»J\ u^>J\ u
yy j, y
2789. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan
kepadaku 'Abdush Shammad telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al 'Ala' dan
Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi dia
adalah Ibnu Tsabit, dari Abu Hazim dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang seseorang menawar harga barang yang telah ditawar (dan disepakati
harga) saudaranya. Dan dalam riwayatnya Ad Dauraqi dikatakan; Atas tawaran harga
saudaranya.
S /
2790. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah mencegat pedagang untk memborong barang-
barangnya (sebelum sampai ke pasar); jangan membali barang yang sedang dibeli orang lain;
jangan menipu; orang kota hendaknya tidak memborong dagangan orang dusun (dengan
maksud monopoli dan menaikkan harga); jangan menahan susu unta atau kambing yang
akan dijual supaya kelihatan susunya banyak. Jika dia membeli dan memerahnya setelah
membali, maka dia boleh memilih dari dua keadaan, jika ia suka, maka dia boleh ditahannya
namun jika tidak suka dia boleh mengembalikannya dengan satu sha' kurma (pengganti susu
dan perahannya)."
> yi t.<
jo'k
2791. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Anbari telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi yaitu Ibnu Tsabit dari
Abu Hazim dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
dari mencegat pedagang (sebelum sampai ke pasar untuk memborong dagangannya),
memborong dagangan orang dusun (unutk mendapatkan laba yang berlipat-lipat), seorang
wanita meminta suaminya untuk menceraikan madunya, jual beli najsy (menambahkan
harga barang dengan tujuan menipu pembeli), menahan susu ternak yang akan dijual supaya
kelihatan air susunya banyak, dan menawar barang yang sudah dtawar orang lain." Telah
menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' telah menceritakan kepada kami Ghundar. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abdush Shamad telah menceritakan kepada
kami ayahku mereka semua mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan
isnad haditsnya Ghundar dan Wahb yaitu dengan lafazh; "Dilarang". Sedangkan dalam
haditsnya Abdush Shamad disebutkan; "Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang..." seperti haditsnya Mu'adz dari Syu'bah.
2792. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang jual beli najsy.
Bab: Larangan menghadang raombongan dagang (di luar pasar)
2793. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abi Za'idah. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada
kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku, semuanya dari 'Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu Umar
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang menghadang barang
dagangan hingga sampai di pasar-pasar. Ini adalah lafazh hadits riwayat Ibnu Numair.
Sedangkan yang lainnya mengatakan; "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang
menghadang barang dagangan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Hatim dan lshaq bin Manshur, keduanya (meriwayatkan) dari Ibnu Mahdi dari Malik dari
Nafi', dari Ibnu Umar, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sama seperti hadits yang
diriwayatkan Ibnu Numair dari 'Ubaidillah.
2794. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Mubarak dari At Taimi dari Abu Utsman dari Abdullah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau melarang seseorang menghadang barang
dagangan (sebelum sampai pasar).
Jf.tA /• '\\'P s* .✓'i. t’ " " . *\» I 1 •" 1 * t
2795. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang seseorang mencegat rombongan dagang, (yaitu, mencegat
rombongan pedagang sebelum sampai ke pasar dengan maksud menjual barang dagangan
mereka dengan harga berlipat-lipat).
3\i ^ 3 jP&p ‘Jgs \'j, y*\Z\LLr>'$
2796. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin Sulaiman dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Hisyam Al Qurdusi dari
Ibnu Sirin dia berkata; saya mendengar Abu Hurairah berkata; sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mencegat rombongan dagang.
Barangsiapa yang mencegat rombongan dagang lalu membeli dagangan darinya, sementara
pemiliknya telah sampai kepasar, maka ada khiyar baginya."
Bab: Larangan orang kota menjual kepada orang dusun
/ ^ ^ **/ S
2797. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru An Naqid serta
Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari
Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah yang riwayat ini dia sampaikan kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah orang kota memborong dagangan orang desa."
Zuhair berkata; Dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau melarang orang kota
memborong dagangan orang desa.
^ /
> rd-r
2798. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu Abbas dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang mencegat rombongan dagang (sebelum sampai ke pasar), dan
orang kota memborong dagangan orang dusun." Thawus berkata; Saya bertanya kepada
Ibnu Abbas; "Kenapa seseorang tidak diperbolehkan memborong dagangan orang dusun?"
Dia menjawab; "Dilarang menjadi makelar."
' *♦ x ^ *v
9 s* ,
2799. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir. Dan diriwayatkan dari jalur lain,
telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Zuhair
telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda; "Janganlah orang kota memborong barang dagangan orang
dusun, biarkanlah Allah memberikan rizki kepada sebagian mereka dari sebagian yang lain."
Namun dalam riwayatnya Yahya dikatakan; "Diberi rizki". Telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abi Syaibah dan 'Amru An Naqid keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seperti hadits di atas.
O
2800. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Yunus dari Ibnu Sirin dari Anas bin Malik, dia berkata; "Kami diperingatkan agar
orang kota tidak memborong barang dagangan orang dusun walaupun ia adalah saudaranya
atau ayahnya sendiri."
2801. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abi Adi dari Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Anas. Dan dari jalur lain telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz telah
menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Muhammad dia berkata; Anas bin Malik berkata;
"Kami dilarang agar orang kota tidak menjual barang dagangan kepada orang pedalaman
(badui)."
Bab: Hukum jual beli Musharrah
jbbS \
2802. Telah menceritakan kepada kami Abdulah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Daud bin Qais dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah dia berkata,
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membeli kambing yang diikat
puting susunya, maka ia boleh menahannya dan mengambil air susunya, jika ia berkenan
dengan air susunya maka ia boleh memilikinya, tapi jika ia berkenan mengembalikannya (ia
boleh mengembalikannya) dengan menyertakan satu sha' kurma."
2803. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub yaitu Ibnu Abdirrahman Al Qari dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah
bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membeli
kambing yang puting susunya diikat (agar terlihat berisi), maka ia berhak memilih selama tiga
hari, jika ia berkenan menahannya maka ia boleh menahannya, dan jika ia berkenan
mengembalikannya maka ia boleh mengembalikannya dengan menyertakan satu sha'
kurma."
2804. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Amru bin Jabalah bin Abi Rawwad
telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir yaitu Al 'Aqadi telah menceritakan kepada kami
Qurrah dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam beliau
bersabda: "Barangsiapa yang membeli kambing dengan puting susu diikat, maka ia berhak
memilih dalam jangka waktu tiga hari, jika ia berkenan mengembalikannya maka ia boleh
mengembalikannya dengan menyertakan satu sha' dari makanan bukan gandum."
^ / / *v ^
^v*i\ y» _yJ>\
2805. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallu 'alaihi
wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membeli kambing yang diikat puting susunya, maka
ia berhak menetapkan di antara dua pilihan, jika ia berkenan maka ia boleh menahannya,
dan jika ia berkenan maka boleh mengembalikannya dengan menyertakan satu sha' kurma
bukan gandum." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahhab dari Ayyub dengan isnad seperti ini, namun ia menyebutkan;
"Barangsiapa yang membeli kambing maka ia berhak untuk melakukan khiyar (memilih)."
y» L&S^jrvAi j
2806. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdur Razzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
dia berkata, ini seperti apa yang telah diceritakan Abu Hurairah kepada kami, dari Rasulullah
Shallallu 'alaihi wa sallam, kemudian dia menyebutkan beberapa hadits di antaranya, dia
(Abu Hurairah) berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa salah
seorang dari kalian yang membeli unta bunting yang di ikat puting susunya, atau kambing
yang diikat puting susunya, maka ia boleh menentukan dua pilihan setelah diambil susunya,
(jika ia berkenan) ia boleh mengambilnya, jika tidak, maka ia boleh mengembalikannya
dengan menyertakan satu sha' kurma."
Bab: Batilnya menjual sesuatu yang tidak ada di tangan (ya^s]\
2807. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid. Dan dari jalur lain telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki
dan Qutaibah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Amru bin
Dinar dari Thawus dari Ibnu Abbas bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Barangsiapa yang membeli makanan, maka janganlah ia menjualnya kembali
hingga menerimanya (memilikinya dengan sempurna)." Ibnu Abbas berkata; "Saya
menganggap semuanya seperti itu". Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar dan
Ahmad bin Abdah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan. Dan dari jalur
lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan yaitu Ats Tsauri, keduanya dari
Amru bin Dinar dengan isnad seperti ini.
x / ^ / ^ ^ / /
2808. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' serta
Abd bin Humaid, Ibnu Rafi'; mengatakan; Telah menceritakan kepada kami, sedangkan yang
lainnya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Abdur Razzaq telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari ayahnya dari Ibnu Abbas dia berkata; Rasulullah
Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa membeli makanan, hendaknya ia tidak
menjualnya kembali sampai ia memilikinya." Ibnu Abbas berkata; "Saya menganggap semua
barang seperti kedudukan makanan".
2809. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah, Abu Kuraib dan lshaq bin
Ibrahim. Ishaq mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lain
mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Ibnu Thawus dari
ayahnya dari Ibnu Abbas dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang membeli makanan, janganlah menjualnya kembali sehingga ia
menakarnya." Lalu saya bertanya kepada Ibnu Abbas, memang kenapa? Dia menjawab;
Apakah kamu tidak melihat mereka saling transaksi emas dengan makanan dengan cara
ditangguhkan!" Namun Abu Kuraib tidak menyebutkan; "Dengan cara ditangguhkan."
2810. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Malik. Dan dari jalur lain telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Yahya dia berkata; Saya membaca di hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar
bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membeli
makanan, hendaknya tidak menjual kembali sampai ia memilikinya dengan sempurna."
b \ ^ y* 1
2811. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Kami di zaman Rasulullah Shallallu
'alaihi wa sallam pernah membeli makanan, lantas beliau mengutus seseorang untuk
memerintahkan kami agar pindah dari tempat jualan kami, menuju tempat lain sebelum
kami memasarkannya.
> 13 \ji.$
2812. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Ubaidillah. Dan dari jalur lain telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan lafazhny dari dia, telah menceritakan kepada
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar
bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membeli
makanan, maka janganlah ia menjualnya kembali sehingga ia memilikinya secara sempurna."
Ibnu Umar berkata; "Kami pernah membeli makanan langsung dari rombongan dagang
secara acak (tanpa ditakar), maka setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
kami menjualnya hingga bahan makanan tersebut dipindahklan dari tempat pembelian."
2813. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahab telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad dari Nafi 1 dari
Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa
membeli makanan, maka janganlah menjualnya sebelum dia memilikinya dengan sempurna
dan memegangnya."
2814. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan 'Ali bin Hujr. Yahya
mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Ja'far, sedangkan Ali mengatakan;
Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Abdullah bin Dinar bahwa dia mendengar Ibnu
Umar berkata, Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membeli
makanan, janganlah ia menjualnya hingga ia memegangnya (memilikinya dengan
sempurna)."
J i'Cji
2815. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar bahwa mereka
pernah dipukul ketika mereka memborong bahan makanan secara taksiran, kemudian
menjualnya di tempat pembelian sebelum dipindahkan ke tempat lain."
2816. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadaku Salim bin Abdullah bahwa ayahnya berkata; Saya telah melihat orang-orang pada
zaman Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam dipukul, jika mereka membeli makanan secara
taksiran kemudian mereka menjualnya di tempat itu juga, dan yang demikian itu seharusnya
mereka membawanya terlebih dahulu." Ibnu Syihab mengatakan; Dan telah menceritakan
kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bin Umar bahwa ayahnya pernah membeli bahan
makanan secara taksiran, kemudian dia membawanya kepada keluarganya."
y S * f y
2817. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair serta
Abu Kuraib mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab dari Adh
Dahhak bin Utsman dari Bukair bin Abdillah bin Al Asyaj dari Sulaiman bin Yasar dari Abu
Hurairah bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa
membeli makanan, maka janganlah ia menjualnya sampai ia menakarnya terlebih dahulu."
Sedangkan dalam riwayat Abu Bakar (menggunakan lafazh) "man ibtaa'a."
'J*- S \ { ^ Jjr® 4^*^ 3^
cA y\^y&\r
2818. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Al Harits Al Makhzumi telah menceritakan kepada kami Ad Dhahhak bin
Utsman dari Bukair bin Abdullah bin Asyaj dari Sulaiman bin Yasar dari Abu Hurairah bahwa
dia berkata kepada Marwan; "Apakah kamu menghalalakan jual beli riba?" Marwan
menjawab; Saya tidak menghalalkannya. Abu Hurairah melanjutkan; "Kamu menghalalkan
jual beli shikak (surat (kertas) yang dikelaurkan oleh penguasa, bertuliskan sejumlah
makanan atau selainnya yang diberikan kepada orang yang berhak). Sungguh Rasulullah
Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menjual bahan makanan sampai ia ditimbang terlebih
dahulu." Sulaiman berkata; "Lantas Marwan mengumumkan kepada orang-orang dan
melarang jual beli seperti itu." Sulaiman berkata; "Saya dan para pengawal mengambilnya
dari tangan orang-orang."
2819. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Abu Az
Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Jika kamu membeli makanan, janganlah kamu menjualnya sebelum
memilikinya dengan sempurna."
Bab: Larangan menjual buah kurma yang tidak jelas kadarnya (
jilidi
> * > *
*\> * - ^ *
CUjApJI j »-\ (3 ^jrV-C- 4li-C-
JUU
IS1\
2820. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin Amru bin Sarh telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Ibnu Juraij bahwa Abu
Az Zubair telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; Saya mendengar Jabir bin Abdillah
berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menjual setangkai kurma yang tidak
diketahui takarannya dengan takaran kurma yang telah maklum. Telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah
menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa
dia mendengar Jabir bin Abdillah berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang
seperti itu, tapi di akhir hadits, dia tidak menyebutkan lafazh dari kurma.
Bab: Ketetapan adanya hak pilih antara dua orang yang jual beli
> 5 '> \'S 's* 'u V* <d' A\'.C\' *-\\ £\\ '* *sf\s
^C- (^D\jo CUJ -X>- ^Loi Jj <*^-£- '4ii \
2821. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Dua orang yang bertransaksi, maka masing-masing dari keduanya boleh khiyar
(memilih) atas partnernya selama keduanya belum berpisah, kecuali jual beli khiyar (yaitu;
ditentukannya pilihan dari awal transaksi). Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb
dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya
yaitu Al Qaththan. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi
Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr. Dan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku semuanya
dari Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam. Dan dari jalur
lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ali bin Hujr keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Isma'il. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu
Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dia
adalah Ibnu Zaid, semuanya dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallu 'alaihi wa
sallam. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Abi
Umar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab dia berkata; Saya
mendengar Yahya bin Sa'id. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi'
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan kepada kami Ad
Dhahhak keduanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam,
sebagaimana hadits Malik dari Nafi'.
J- y /
2822. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Al Laits. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Rasulullah Shallallu 'alaihi
wa sallam bahwa beliau bersabda: "Jika dua orang melakukan transaksi jual beli, maka salah
satu dari keduanya berhak untuk khiyar (memilih), selagi keduanya belum berpisah dan
keduanya masih berkumpul, atau salah satunya mengajukan khiyar (pilihan) kepada yang
lain. Jika salah satunya telah menetapkan khiyar (pilihannya) atas yang lain, maka transaksi
harus dilaksanakan sesuai dengan khiyarnya. Dan jika keduanya telah berpisah setelah
melakukan transaksi jual beli, sedangkan sedangkan salah satu dari keduanya tidak
membatalkan jual beli, maka transaksi telah sah."
<^i»\ jil3lSQ5
2823. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Abi Umar keduanya
dari Sufyan. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu
Juraij dia berkata; Nafi' mendikteku, dia mendengar Abdullah bin Umar berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika dua orang telah melakukan transaksi jual beli,
maka salah satu dari keduanya boleh melakukan khiyar selagi belum berpisah, atau
keduanya boleh melakukan khiyar (dari awal), jika keduanya telah menyepakati khiyar
tersebut, maka jual beli telah sah." Ibnu Abu Umar menambahkan dalam riwayatnya; Nafi'
mengatakan; "Apabila Ibnu Umar bertransaksi dengan seseorang, kemudian dia tidak mau
membatalkan transaksinya, maka berdiri dan berjalan pelan-pelan lalu kembali kepadanya."
2824. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub dan Qutaibah
serta Ali bin Hujr. Yahya bin Yahya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangan
yang lain mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin
Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Setiap dua orang yang melakukan transaksi jual beli, maka tidak ada transaksi
(yang melazimkan) di antara keduanya sampai keduanya berpisah, kecuali jual beli dengan
khiyar (penentuan pilihan dari awal)."
Bab: Jujur dalam jual beli (
Uo_Xj>-
j li lipiti;
£jJ pjLW» (Jls^i-a-» pJu*i J <CJl£-4JJ\
^LojjiLc-j
2825. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada
kami Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dan Abdurrahman bin
Mahdi keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Oatadah dari Abu Al
Khalil dari Abdullah bin Al Harits dari Hakim bin Hizam dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam,
beliau bersabda: "Orang yang bertransaksi jual beli berhak khiyar (memilih) selama
keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan
mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka,
maka keberkahan jual beli antara keduanya akan hilang." Telah menceritakan kepada kami
Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan
kepada kami Hammam dari Abu At Tayyah dia berkata; Saya mendengar Abdullah bin Al
Harits telah menceritakan dari Hakim bin Hizam dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam, seperti
hadits di atas. Muslim bin Hajjaj berkata; Hakim bin Hizam dilahirkan di dalam Ka'bah, dan
dia hidup selama seratus dua puluh tahun.
Bab: Orang yang bohong dalam jual beli
I" » > »\ s y y »
JjijJ j ir'ypA JiS
2826. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub dan Outaibah
serta Ibnu Hujr. Yahya bin Yahya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan
yang lain mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin
Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata; Seorang laki-laki mengadukan kepada
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bahwa dirinya telah ditipu orang dalam dalam jual beli,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian berjual beli, maka
katakanlah kepada penjual; Jangan menipu." Setelah itu, apabila dia melakukan jual beli, dia
selalu mengatakan; "Jangan menipu." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan. Dan
telah di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan
kepada kami Syu'bah keduanya dari Abdullah bin Dinar dengan isnad seperti ini, namun
dalam hadits keduanya disebutkan; "Bahwa apabila dia melakukan jual beli, dia mengatakan;
"Jangan menipu."
Bab: Larangan menjual kurma sebelum nampak matang ( jJu
2827 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam
melarang menjual buah-buahan hingga tampak matangnya, beliau melarang hal itu kepada
penjual dan pembeli. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu Umar
dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam seperti hadits di atas.
- . . s
• i w ' /i*
\ *»0 ,• <-£• ^
2828 . Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di dan Zuhair bin Harb keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menjual kurma hingga tampak buahnya dan
bijian sampai mengeras (tampak matangnya) dan terbebas dari kerusakan, beliau melarang
kepada penjual dan pembeli.
> *>* '*
^ J IK
\ A^£- ctU \j« CO .X>-
2829. Telah menceritakan kepadau Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Yahya bin Sa'id dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Janganlah kalian membeli buah-buahan hingga tampak matangnya dan
terbebas dari kerusakan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna dan Ibnu Abi Umar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdul
Wahhab dari Yahya dengan isnad seperti ini, hingga terlihat matangnya, dan tidak
menyebutkan setelahnya. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adh Dhahhak dari Nafi' dari
Ibnu Umar dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam seperti hadits Abdul Wahhab. Telah
menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hafsh bin
Maisarah telah menceritakan kepadaku Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi
Shallallu 'alaihi wa sallam seperti hadits Malik dan Ubaidillah.
J. C
9 \ * 9
■’S** s*
2830. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan
Ibnu Hujr. Yahya bin Yahya mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang
lain mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Abdullah bin
Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Janganlah kalian menjual buah-buahan hingga nampak matangnya." Dan telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari
Sufyan. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Abdullah
bin Dinar dengan isnad seperti ini, dengan tambahan dalam hadits Syu'bah, maka dikatakan
kepada Ibnu Umar, apa maksud "nampak matangnya." Dia menjawab, yaitu terbebas dari
kerusakan.
2831. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepada
kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada
kami Abu Zubair dari Jabir dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam telah melarang
atau melarang kami, melakukan jual beli buah-buahan hingga terlihat bagusnya.
JjlSsiiTls
2832. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah menceritakan
kepada kami Abu 'Ashim. Dan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Hatim sedangkan lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Rauh dia berkata;
Telah menceritakan kepada kami Zakariyya' bin lshaq telah menceritakan kepada kami Amru
bin Dinar bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa
sallam melarang menjual buah-buahan hingga nampak matangnya.
2833. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abu Al Bakhtari dia berkata;
Saya bertanya kepada Ibnu Abbas mengenai menjual kurma, dia menjawab; Rasulullah
Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menjual kurma sampai seseorang layak memakannya
atau ia layak dimakan dan ditakar." Abu Al Bakhtari berkata; Saya bertanya; Apa maksudnya
setelah layak ditakar? Maka seseorang yang bersama Ibnu Abbas menjawab; Ditaksir
(diperkirakan).
Z t* ^ i '\\> * /f
2834. Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari ayahnya dari Ibnu Abi Nu'm dari Abu Hurairah dia
berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian membeli buah-
buahan hingga nampak matangnya."
2835. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri. Dan dari jalur lain telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair dan Zuhair bin Harb sedangkan lafazh dari keduanya, keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Salim dari
Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menjual buah-buahan hingga
nampak matangnya dan melarang menjual buah-buahan dengan kurma. Ibnu Umar berkata;
Dan telah menceritakan kepada kami Zaid bin Tsabit bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi
wa sallam memberikan keringanan dalam transaksi 'Arayah, dalam riwayatnya Ibnu Numair,
ia menambahkan; Yaitu untuk dijual.
yfclU
2836. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah sedangkan lafazhnya
dari Harmalah, keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin
Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah
Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian membeli buah-buahan hingga nampak
matangnya, dan janganlah kalian membeli buah-buahan dengan kurma." Ibnu Syihab
berkata; Dan telah menceritakan kepadaku Salim bin Abdullah bin Umar dari ayahnya dari
Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam sama seperti hadits di atas.
Bab: Larangan menjual ruthab dengan kurma kecuali dengan cara Araya
> 5 '
'o*
2837. dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Hujain bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu
Syihab dari Sa'id bin Musayyab bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang
transaksi dengan sistem muzabanah dan muhaqalah. Muzabanah ialah seseorang menjual
buah kurma yang masih di pohon dengan kurma kering, sedangkan muhaqalah ialah
seseorang menjual biji-bijian dengan gandum serta menyewakan tanah dengan gandum. Dia
(Sa'id bin Musayyib) berkata; Telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah dari
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Janganlah kalian membeli
buah-buahan sampai nampak matangnya dan janganlah kalian membeli buah-buahan
dengan buah kurma." Salim berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abdullah dari Zaid bin
Tsabit dari Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bahwa setelah itu beliau memberikan
keringanan dalam transaksi 'Ariyyah dengan ruthab (kurma basah) atau tamr (kurma kering)
dan tidak memberi keringanan selain itu.
2838. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Zaid bin Tsabit bahwasannya Rasulullah
Shallallu 'alaihi wa sallam memberi keringanan bagi orang yang melakukan transksi 'Ariyyah
untuk menjualnya dengan taksiran kurma (tamr).
jj jy «±4^4
2839. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id telah mengabarkan kepadaku Nafi' bahwa dia
mendengar Abdullah bin Umar menceritakan bahwa Zaid bin Tsabit telah menceritakan
bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam telah memberi keringanan dalam transaksi
'Ariyyah." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahab dia berkata; Saya mendengar Ibnu Sa'id berkata;
Telah mengabarkan kepadaku Nafi' dengan isnad seperti ini. Dan telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Yahya bin Sa'id dengan
isnad ini, namun ia mengatakan; 'ariyah adalah menjual kurma kepada suatu kaum dan
menaksirnya dengan takaran kurma kering.
2840. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir telah
menceritakan kepada kami Al Laits dari Yahya bin Sa'id dari Nafi' dari Abdullah bin Umar
telah mengabarkan kepadaku Zaid bin Tsabit bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam
memberi keringanan dalam transaksi 'Ariyyah dengan takaran kurma kering. Yahya berkata;
Transaksi 'Ariyyah adalah seseorang membeli dengan cara menaksir kurma ruthab (masih
dipohon) dengan kurma kering.
2841. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi 1 dari
Ibnu Umar dari Zaid bin Tsabit bahwasannya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam memberi
keringanan dalam transaksi 'Ariyyah, yaitu menjual (buah kurma) dengan menaksirnya sesuai
takaran. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidillah dengan isnad ini, dia berkata; Hendaknya ia
menaksirnya. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad. Dan dari jalur lain, telah menceritakan
kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Isma'il keduanya dari Ayyub dari Nafi'
dengan isnad ini bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam memberi keringanan dalam
transaksi 'Ariyyah dengan menaksirnya.
n
’L..- *<tt 1 V\\ if\L\ < iii i**
2842. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id dari Busyair
bin Yasar dari sebagian sahabat Rasulullah dari orang-orang yang berduit, di antaranya
adalah Sahi bin Abu Khaitsamah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual
beli buah dengan kurma, dia bersabda; "Itu adalah riba, itu muzabanah." Hanya saja beliau
memberi keringanan dalam 'Ariyyah pada satu atau dua pohon kurma yang dilakukan suatu
keluarga dengan cara memperkirakan kalau kurma tersebut akan menjadi kering, dan
mereka memakannya ketika masih basah."
■I J ^ C,
_y* u J i^^>- J )\ J j)\-ZA £jJ _j{\-44
^ > f>»l^ t »l>*-£^»l^ tf <> Tt> »^. tf «* > lf.\ ^ «* t -j ».<l ^ .i' "tf «'T» »^ • ^ ^
<3. ' c^b J 'o*- '-»-^- j '_>-»’ ^> J j*i-. j
'J^ <j.'o*' '3^ j Wj>" b &* '. j iS^l 5^ ^-c- <^>4 o-^ - J^*. o* 0^4^
i^o? |^-** j^iLc.'&l i^Cs^ o-^ - o* <J4*“o-^ j^o*
*
2843. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh
telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yahya bin Sa'id dari Busayir bin Yasar dari para
sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa mereka berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberi keringanan dalam 'Ariyyah dengan menaksirnya
dengan kurma." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan
lshaq bin Ibrahim serta Ibnu Abu Umar semuanya dari At Tsaqafi dia berkata; Saya
mendengar Yahya bin Sa'id berkata; telah mengabarkan kepadaku Busyair bin Yasar dari
sebagian sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari penduduk kampungnya, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang..." sambil menyebutkan seperti hadits
Sulaiman bin Bilal dari Yahya namun lshaq dan Ibnu Al Mutsanna menjadikan praktek
Muzabanah sebagai bentuk ribawi." Dan Ibnu Abu Umar mengatakan; "Riba." Dan telah
menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Numair keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Yahya bin Sa'id da ri Busyair bin Yasar
dari Sahi bin Abu Khaitsamah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits mereka.
jdZ
2844. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Hasan Al Khulwani
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al Walid bin Katsir
telah menceritakan kepadaku Busyair bin Yasar bekas budak Bani Haritsah, bahwa Rafi' bin
Khudaij dan Sahi bin Abu Khaitsamah telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli dengan praktek Muzabanah, yaitu menjual
buaj dengan kurma kering kecuali jual beli dengan sistem 'Ariyyah, karena mereka telah
diizinkan untuk melakukan jual beli seperti itu."
djj Jj^ u£l^
•• ✓,• -< >
2845. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Malik. Dan telah di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Yahya sedangkan lafazhnya dari dia, dia berkata; Saya berkata
kepada Malik; "Apakah Daud bin Hushain pernah menceritakan kepadamu dari Abu Sufyan
bekas budak Ibnu Abi Ahmad, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberi pengecualian pada jual beli dengan sistem 'Ariyyah dengan menaksirnya
selama kurang dari lima wasaq atau hanya sebanyak lima wasaq." Nampaknya Daud ragu
apakah ia mengatakan lima wasaq atau kurang dari lima wasaq?" la menjawab; "Ya."
2846. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; Saya
membaca di hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwasannya Rasulullah Shallallu
'alaihi wa sallam melarang transaksi Muzabanah, Muzabanah adalah menjual buah dengan
kurma kering dengan takaran tertentu, dan melarang menjual anggur basah dengan anggur
kering dengan takaran tertentu."
\> »
LiW
2847. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin
Abdullah bin Numair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Bisyr telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' bahwa Abdullah telah
mengabarkan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli dengan
praktek Muzabanah, yaitu jual beli kurma basah dengan kurma kering dengan takaran
tertentu, dan jual beli anggur basah dengan anggur kering dengan takaran tertentu serta jual
beli gandum yang masih kasar dengan gandum yang halus dengan takaran tertentu." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Za'idah dari 'Ubaidillah dengan isnad seperti ini.
2848. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ma'in dan Harun bin 'Abdullah dan Husain bin
Isa mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarangh praktek Muzabanah (dalam jual beli), dan MUzabanah adalah jual beli
kurma basah (yang masih pada pohonnya) dengan kurma kering dengan takaran tertentu,
dan jual beli anggur basah dengan anggur kering dengan takaran tertentu dan setiap kurma
basah yang ditaksir."
2849. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di dan Zuhair bin Harb keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ibrahim dari Ayyub dari Nafi'
dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang praktek Muzabanah,
dan Muzabanah ialah seseorang menjual kurma yang masih di pohon dengan kurma kering
dengan takaran tertentu, dan dikatakan; Jika lebih itu menjadi hakku dan jika ternyata
kurang, maka itu menjadi tanggunganku." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi'
dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad telah
menceritakan kepada kami Ayyub dengan isnad seperti ini.
2850. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Abdullah dia berkata;
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang jual beli Muzabanah yaitu seseorang menjual
hasil kebunnya. Kalau kurma, maka dibayar dengan kurma kering dengan takaran yang sama,
kalau anggur, maka dibayar dengan anggur kering dengan takaran yang sama, kalau
tanaman (gandum), maka dijualnya dengan pembayaran makanan dengan takaran yang
sama, beliau melarang semua itu. Dan dalam riwayatnya Qutaibah dikatakan; "atau hasil
tanaman." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepadaku Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah
mengabarkan kepadaku Adi Dlahhak dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Maisarah telah
menceritakan kepadaku Musa bin 'Uqbah semuanya dari Nafi' dengan isnad seperti hadits
mereka.
Bab: Seseorang yang menjual pohon kurma yang ada buahnya (
2851. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Barangsiapa menjual pohon kurma yang telah dikawinkan, maka buahnya bagi
penjual, kecuali jika pembeli mensyaratkan (buahnya untuknya)."
-ir» \'X\' > \'.C ii\\ y v» <. A
2852. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku semuanya dari 'Ubaidillah. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan
lafazhnya dari dia, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallu
'alaihi wa sallam bersabda: "pohon kurma mana saja yang telah dikawinkan dan dibeli, maka
buahnya bagi orang yang mengawinkannya kecuali jika pembelinya memberikan syarat
(bahwa buahnya untuknya)."
>
d
2853. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Barangsiapa mengawinkan pohon kurma kemudian dia menjual
pohonnya, maka buahnya bagi orang yang mengawinkan kecuali jika pembeli memberikan
syarat buah itu untuknya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad. Dan diriwayatkan dari jalur
lain, telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il
keduanya dari Ayyub dari Nafi' dengan isnad seperti ini.
4 ^ 3 .
2854. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits. Dan diriwayatkan dari jalur lain,
telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Laits
dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah bin Umar dari Abdullah bin Umar dia berkata; Saya
mendengar Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menjual pohon
kurma setelah dikawinkan, maka buahnya untuk orang yang menjual kecuali jika disyaratkan
untuk pembeli. Barangsiapa menjual budak, maka hartanya (budak) bagi yang menjual
kecuali disyaratkan untuk pembeli." Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya,
Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb, Yahya mengatakan; Telah mengabarkan
kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah
bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku Salim bin Abdullah bin Umar bahwa ayahnya
berkata; Saya mendengar Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda seperti hadits di
atas.
Bab: Larangan dari jual beli secara Muhaqalah, Muzabanah dan Mukhabarah (^c.,
t # x **/ y
jii; J&- J^\ l^j i^\^S\j Z4 \jU\j sisUift
4L3
2855. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin
Abdullah bin Numair serta Zuhair bin Harb mereka semua berkata; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Juraij dari 'Atha' dari Jabir bin Abdullah dia
berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang jual beli muhaqalah dan muzabanah
serta mukhabarah, melarang jual beli buah hingga kelihatan jelas matangnya, melarang jual
beli melainkan dengan dinar dan dirham (uang tunai) kecuali jual beli 'araya. Dan telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abu
'Ashim telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari 'Atha' dan Abu Zubair bahwa
keduanya pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Rasulullah Shallallu 'alaihi wa
sallam melarang..." kemudian dia menyebutkan hadits yang sama.
2856. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali telah mengabarkan
kepada kami Makhlad bin Yazid Al Jazari telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah
mengabarkan kepadaku 'Atha' dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa
sallam melarang jual beli mukhabarah, muhaqalah, muzabanah, melarang menjual buah
hingga layak untuk dimakan, dan melarang membeli melainkan dengan dinar atau dirham
kecuali jual beli 'araya. 'Atha' berkata; "Jabir menjelaskan kepada kami, bahwa Mukhabarah
adalah menyewakan tanah gersang dengan hasil tanaman dari tanah tersebut, Muzabanah
ialah jual beli kurma basah dengan kurma kering dengan takaran yang sama, Muhaqalah
ialah jual beli tanaman yang masih di pohon dengan biji-bijian yang ditakar."
liSli-odi-y 5uii Jj^»\
«♦ * / s’ j, S
tgu L. ji' _g
2857. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Ahmad bin
Abi Khalf keduanya dari Zakariyya' bin Adi telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah dari
Zaid bin Abi Unaisah telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Al Makki saat itu dia
duduk di samping 'Atha' bin Abi Rabah dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah Shallallu
'alaihi wa sallam melarang jual beli Muhaqalah, Muzabanah dan Mukhabarah, dan menjual
buah kurma sampai terlihat matang, dan matangnya adalah jika telah memerah atau
menguning atau sudah layak untuk dimakan. Muhaqalah ialah menjual hasil tanaman yang
dibayar dengan makanan pokok dengan takaran yang jelas, muzabanah ialah menjual kurma
basah yang masih di pohon dengan beberapa wasaq kurma kering, mukhabarah ialah
membagi hasil ladang menjadi sepertiga, seperempat atau yang serupa dengan itu
(sementara benihnya dari yang mempunyai ladang). Zaid berkata; Saya bertanya kepada
'Atha' bin Abi Rabah; "Apakah kamu mendengarnya Jabir bin Abdullah menyebutkan ini dari
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam?" Dia menjawab; "Ya."
2858. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Hasyim telah menceritakan kepada
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Mina' dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam
melarang jual beli muzabanah, muhaqalah dan mukhabarah, melarang menjual buah hingga
terlihat matang." Saya bertanya kepada Sa'id; "Bagaimana terlihat matangnya?" Dia
menjawab; "Jika telah memerah dan menguning dan layak untuk dimakan."
>
■> >
LaJb A>- 1 jlS ^C-
Aj*^I<G\ ^L i-^c- \^c-aIJlc-^J\
2859. Telah menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Umar Al Qawariri dan Muhammad bin
'Ubaid Al Ghubari sedangkan lafazhnya dari Ubaidillah keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ayyub dari
Abu Zubair dan Sa'id bin Mina' dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi
wa sallam melarang jual beli muhaqalah, muzabanah, mu'awamah (menjual pohon kurma
hanya beberapa tahun) dan Mukhabarah -salah satu keduanya menyebutkan; "Jual beli
siniin, yaitu jual beli mu'awamah, dari dari jual belia tsanya (yaitu penjualan dengan
pengecualian yang tidak ditentukan) - dan beliau memberi keringanan dalam 'ariyyah. Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ali bin Hujr keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia adalah Ibnu 'Ulayyah dari Ayyub dari
Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam, namun dia tidak menyebutkan
jual beli sinin adalah mu'awamah.
2860. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Rabah bin Ma'ruf dia berkata;
Saya mendengar 'Atha' dari Jabir bin Abdullah dia berkata; "Rasulullah Shallallu 'alaihi wa
sallam melarang menyewakan tanah dan mengontrakkannya hanya beberapa tahun dan
melarang menjual buah-buahan hingga nyata benar baiknya."
Bab: Menyewakan tanah )
2861. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada
kami Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Mathar Al Warraq dari 'Atha' dari Jabir bin Abdullah
bahwasanya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang menyewakan tanah (Kira' al-
Ardli).
2862. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Fadll yang berlaqabkan 'Arim, dia adalah Abu An Nu'man As Sadusi, telah
menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun telah menceritakan kepada kami Mathar Al
Warraq dari 'Atha' dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Barangsiapa yang memiliki tanah, hendaknya ditanaminya, jika dia tidak sanggup
menanaminya dengan sendiri, hendaknya saudaranya yang menanaminya."
2863. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami
Hiql yaitu Ibnu Ziyad dari Al Auza'i dari 'Atha' dari Jabir bin Abdullah dia berkata; Beberapa
orang sahabat Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam memiliki kelebihan tanah, maka
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memiliki kelebihan tanah,
hendaklah ditanaminya atau diberikan kepada saudaranya, jika dia enggan (menanaminya
atau memberikannya), hendaknya membiarkan tanah tersebut."
2864. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Mu'alla bin Manshur Ar Razi telah menceritakan kepada kami Khalid telah
mengabarkan kepada kami Asy Syaibani dari Bukair bin Al Akhnas dari 'Atha' dari Jabir bin
Abdullah dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang mengambil upah atau
bagian dari tanah (yang disewakan).
2865. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numamir telah menceritakan kepada kami
ayahku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari 'Atha' dari Jabir dia berkata;
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memiliki tanah, hendaklah
dia menanaminya, jika dia tidak mampu menanaminya sendiri, hendaklah diberikan kepada
saudaranya sesama muslim, tanpa menyewakan kepadanya."
r J
2866. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada
kami Hammam dia berkata; Sulaiman bin Musa bertanya kepada 'Atha' dia bekata; Apakah
Jabir bin Abdullah pernah menceritakan kepadamu bahwa Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam
telah bersabda: "Barangsiapa yang memiliki tanah, hendaklah dia menanaminya atau
meminjamkan saudaranya untuk ditanami dan janganlah menyewakannya."? Dia menjawab;
"Ya, pernah."
2867. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Jabir bahwasanya Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam
melarangjual beli Mukhabarah.
. 9 ' > *
2868. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir telah menceritakan kepada
kami 'Ubaidullah bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Mina' dia berkata; Saya pernah mendengar Jabir bin
Abdullah berkata; Sesungguhnya Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang memiliki kelebihan tanah, hendaklah dia menanaminya atau
meminjamkan kepada saudaranya supaya menanaminya dan janganlah menjualnya." Saya
bertanya kepada Sa'id; "Apakah maksud dari "jangan menjualnya" adalah "menyewakan
kepadanya?" Dia menjawab; "Ya."
2869. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; "Di zaman
Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam kami terbiasa menyewakan tanah kemudian kami
memungut dari hasil tanamannya. Maka Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang memiliki tanah hendaklah dia menanaminya atau meminjamkan kepada
saudaranya supaya ditanaminya, jika dia enggan, hendaknya membiarkan tanah tersebut."
2870. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Ahmad bin Isa semuanya dari Ibnu
Wahb. Ibnu Isa mengatakan; Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb telah
menceritakan kepadaku Hisyam bin Sa'ad bahwa Abu Zubair Al Makki telah menceritakan
kepadanya, dia berkata; Saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Di zaman Rasulullah
Shallallu 'alaihi wa sallam kami terbiasa menyewakan tanah dengan bayaran sepertiga atau
seperempat (dari hasil panen) yang disepanjang saluran air (parit), maka Rasulullah Shallallu
'alaihi wa sallam bersabda dalam kasus ini: "Barangsiapa yang memiliki tanah, hendaklah
ditanaminya sendiri, jika dia tidak sanggup menanaminya sendiri hendaklah dipinjamkan
kepada saudaranya (supaya ditanaminya), jika tidak hendaknya dibiarkan."
2871. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari
Sulaiman telah menceritakan kepada kami Abu Sufyan dari Jabir dia berkata; Saya
mendengar Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memiliki tanah
hendaknya dia memberikannya atau meminjamkan (kepada seseorang supaya ditanami)."
Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir telah menceritakan kepada kami Abu
Al Jawwab telah menceritakan kepada kami 'Ammar bin Ruzaiq dari A'masy dengan isnad ini,
namun dia tidak menyebutkan; Hendaknya dia menanaminya atau menyerahkan seseorang
supaya ditanami.
2872. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru dia adalah Ibnul Harits bahwa Bukair telah
bercerita bahwa Abdullah bin Abi Salamah telah menceritakan kepadanya dari Nu'man bin
Abi 'Ayyasy dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang
menyewakan tanah. Bukair berkata; Telah menceritakan kepadaku Nafi' bahwa dia
mendengar Ibnu Umar berkata; "Kami biasa melakukan sewa menyewa tanah, setelah kami
mendengar hadits Rafi' bin Khudaij, kami meninggalkan hal itu."
y\ j>ji\ £*
2873. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; "Rasulullah Shallallu 'alaihi
wa sallam melarang mengadakan kontrak tanah gersang dua atau tiga tahun."
J lii
2874. Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur, Abu Bakar bin Abi Syaibah
dan 'Amru An Naqid serta Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Humaid Al A'raj dari Sulaiman bin 'Atiq dari Jabir dia berkata; "Nabi
Shallallu 'alaihi wa sallam melarang jual beli siniin (menyewakan pohon atau tanah hanya
beberapa waktu), dan dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah dikatakan; "Melarang jual beli buah
hanya beberapa tahun."
2875. Telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali Al Hulwani telah menceritakan kepada
kami Abu Taubah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah dari Yahya bin Abi Katsair dari
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah Shallallu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Barangsiapa memiliki sebidang tanah, hendaklah ia menanaminya, atau
memberikannya kepada saudaranya (supaya menanaminya). Namun jika ia tidak mau,
hendaklah ia menjaganya".
j,yi\ i\jf i J£J\j
2876. Dan telah menceritakan kepada kami Al Hasan Al Hulwani telah menceritakan kepada
kami Abu Taubah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah dari Yahya bin Abi Katsir
bahwa Yazid bin Nu'aim telah mengabarkan kepadanya, bahwa Jabir bin Abdullah telah
mengabarkan, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang
jual beli secara muzabanah dan huqul." Jabir bin Abdullah menjelaskan; "Muzabanah adalah
menjual kurma basah dengan kurma kering, sedangkan huqul adalah menyewakan tanah
(dengan memungut hasil tanaman setelah dipanen).
2877. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Ya'qub yaitu Ibnu Abdirrahman Al Qari dari Suhail bin Abi Shalih dari ayahnya dari Abu
Hurairah dia berkata; "Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang jual beli dengan cara
Muhaqalah dan Muzabanah."
2878. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dari Daud bin Hushain bahwa Abu
Sufyan bekas budak Ibnu Abi Ahmad, telah mengabarkan, bahwa dia pernah mendengar Abu
Sa'id Al Khudri berkata; "Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam melarang jual beli dengan cara
Muzabanah dan Muhaqalah, Muzabanah adalah jual beli buah-buahan yang masih dipohon,
sedangkan Muhaqalah ialah sewa menyewakan tanah.
' r <j£ 'jA'&Hj& 'j a. -n I 'e-. V £
’i l^C “! ,
J T— m 7T t-~S *
2879. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Rabi' Al 'Ataki. Abu Rabi'
mengatakan; Telah menceritakan kepada kami, sedangkan Yahya mengatakan; Telah
mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari 'Amru dia berkata; Saya mendengar Ibnu
Umar berkata; "Pada mulanya kami berpendapat bahwa mukhabarah (menyewakan tanah
dengan memungut hasil tanaman) itu diperbolehkan, setelah setahun kemudian Rafi'
mengira bahwa Nabi Shallallu 'alaihi wa sallam telah melarang hal itu. Dan telah
menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepadaku Sufyan.
Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr dan Ibrahim bin
Dinar keduanya berkata; Telah menceritakan kepadaku Isma'il dia adalah Ibnu Abi 'Ulayyah
dari Ayyub. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Sufyan
semuanya dari 'Amru bin Dinar dengan isnad seperti ini, dan dalam hadits Ibnu 'Uyainah
disebutkan; "Oleh karena itu kami meninggalkannya."
2880. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Isma'il
dari Ayyub dari Abu Al Khalil dari Mujahid dia berkata; Ibnu Umar berkata; "Rafi' telah
melarang kami untuk sewa menyewa tanah."
2881. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin Zurai' dari Ayyub dari Nafi' bahwa pada masa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam.
Ibnu Umar biasa menyewakan tanah ladangnya, dan di masa pemerintahan Abu Bakar,
Umar, Utsman sampai awal pemerintahan Mu'awiyah, dan di akhir pemerintahan
Mu'awiyah, Rafi' bin Khadij mengabarkan larangan Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam akan
perbuatan seperti itu, maka Ibnu Umar pergi bersamaku menemui Rafi' untuk mengecek
kebenaran perkataannya. Rafi' menjawab; "Memang, Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam
melarang menyewakan tanah perkebunan." Semenjak mendengar penuturan Rafi 1 , akhirnya
Ibnu Umar menghentikan usahanya menyewakan tanah perkebunannya. Dan apabila dia
ditanya orang; kenapa dia berhanti? dia menjawab; "Rafi' bin Khadij mengatakan bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang perbuatan seperti itu." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Hammad. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Ali bin
Hujr telah menceritakan kepada kami Isma'il keduanya dari Ayyub dengan isnad seperti ini,
dan dalam hadits Ibnu Ulayyah ada tambahan, dia berkata; "Setelah itu Ibnu Umar
meninggalkan sewa menyewa tanah."
2882. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dia berkata; "Saya bersama
Ibnu Umar pergi menemui Rafi' bin Khadi hingga kami menemukannya sedang berada di
lantai. Maka dia mengabarkan kepada Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallu 'alaihi wa
sallam melarang sewa menyewakan tanah perkebunan." Dan telah menceritakan kepadaku
Ibnu Abi Khalaf dan Hajjaj bin Asy Sya'ir keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Zakariyya' bin 'Adi telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidulalh bin 'Amru dari Zaid dari Al
Hakam dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa dia menemui Rafi', lalu dia menyebutkan hadits
tersebut dari Rasulullah Shallallu 'alaihi wa sallam.
> •. 5 << r
2883. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Husain yaitu Ibnu Hasan bin Yasar telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun
dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa dia biasa menyewakan tanah perkebunannya. Nafi' berkata;
Kemudian saya mengabarinya dengan hadits yang diriwayatkan oleh Rafi' bin Khadij. Nafi'
melanjutkan; Setelah itu saya dengannya pergi menemui Rafi'. Nafi' melanjutkan; Kemudian
Rafi' menyebutkan dari salah seorang pamannya dia menyebutkan dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang sewa menyewakan tanah perkebunan. Nafi'
melanjutkan; Lalu Ibnu Umar meninggalkan usahanya dan tidak menyewakannya lagi. Dan
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Harun telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dengan isnad seperti ini, dia
mengatakan; "Lalu salah seorang dari pamannya menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam."
5 \ ALs* J J j-** j (j \ ^
2884. Dan telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'd telah
menceritakan kepadaku ayahku dari kakeku telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin Khalid
dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa
Abdullah bin Umar baisa menyewakan tanah perkebunannya sampai dia mendengar bahwa
Rafi' bin Khadij telah melarang menyewakan tanah perkebunan, lantas Abdulalh menemui
Rafi', dia berkata; "Wahai Ibnu Khadij, apa yang engkau ceritakan katakan dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengenai sewa menyewa tanah perkebunan?" Dia menjawab;
"Wahai Abdullah, saya pernah mendengar dari pamanku dan dia pernah ikut serta pada
perang Badr, bahwa dia pernah berkata kepada penduduk sini bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang sewa menyewa tanah perkebunan." Abdullah berkata; "Sungguh
di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saya tahu bahwa tanah perkebunan sering
disewakan." Karena Abdullah khawatir dia tidak mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah melarang hal itu, lantas dia meninggalkan sewa menyewa tanah
perkebunan.
Bab: Menyewakan tanah dengan makanan ^ )
C_J ji
-A > >
i * >
J \ \k^jy. o' (*uL\ J^\ J cJdi\ ^ J% jsUo
vfil^i-1 j^\^ ^ «S^*^ vs£l^ ^ ^ \ vs£l^ vs£l^ ^ ^ v^-
j*s\j,-ȣ-jHji
>i f "
<UJ
> * > ' , ''*• t 1 '
■ j j* e-Jfej
/ *V ^
> >
2885. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di dan Ya'qub bin Ibrahim
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Ayyub
dari Ya'la bin Hakim dari Sulaiman bin Yasar dari Rafi' bin Khadij dia berkata; "Dulu di zaman
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kami biasa melakukan muhaqalah tanah perkebunan,
oleh karena itu kami biasa menyewakannya dengan bayaran sepertiga atau seperempat (dari
hasil panen) atau dengan bayaran makanan tertentu. Hingga pada suatu ketika, salah
seorang pamanku datang seraya berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
melarang usaha kita yang menguntungkan ini, tetapi mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya
lebih bermanfa'at bagi kita. Beliau melarang kita menyewakan tanah dengan memungut
sepertiga atau seperempat hasil tanaman atau makanan tertentu. Dan Allah memerintahkan
kita supaya menanaminya sendiri atau ditanami orang lain tanpa memungut sewa atau yang
semisal itu'." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan
kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dia berkata; Ya'la bin Hakim menulis sesuatu
kepada kami, dia berkata; Saya mendengar Sulaiman bin Yasar telah bercerita dari Rafi' bin
Khadij dia berkata; Dahulu kami biasa menyewakan tanah perkebunan dengan bayaran
sepertiga atau seperempat, kemudian dia menyebutkan seperti hadits Ibnu 'Ulayyah. Dan
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid bin
Al Harits. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Ali
telah menceritakan kepada kami Abdul A'la. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 'Abdah
semuanya dari Ibnu Abi 'Arubah dari Ya'la bin Hakim dengan isnad ini. Telah menceritakan
kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan
kepadaku Jarir bin Hazim dari Ya'la bin Hakim dengan isnad ini, dari Rafi' bin Khadij dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dan dia tidak mengatakan; "Dari salah seorang pamannya."
.* ^ •• •* ^ ^ *♦
9 S l\ S 9 S • \ y ^ \\ \ 9 y I ^ / * ** ^ * / » ’//* * /’ iZ \\ \ 9 y \ 'T ♦♦ V m| ^ 9^ 4 / f
2886. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Abu Mushir telah mengabarkan kepadaku Yahya bin Hamzah telah menceritakan kepadaku
Abu 'Amru Al Auza'i dari Abu An Najasy bekas budak Rafi' bin Khadij, dari Rafi' bahwa
Dzuhair bin Rafi' dia adalah paman Rafi', dia berkata; Suatu ketika Dzuhair mendatangiku, dia
berkata; "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang dari usaha
yang menguntungkan kita." Saya bertanya; "Apakah itu? Tidaklah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengatakan sesuatu kecuali hal itu adalah benar." Dia berkata; Beliau
bertanya kepadaku: "Bagaimana kalian memperlakukan tanah perkebunan kalian?" Maka
saya menjawab; "Wahai Rasulullah, kami biasa menyewakan dengan bayaran seperempat
atau beberapa wasaq kurma atau gandum." Beliau bersabda: "Jangan kalian lakukan hal itu,
tanamilah sendiri atau jika tidak, biarkanlah tanah tersebut." Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari
Ikrimah bin 'Ammar dari Abu An Najasyi dari Rafi' dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan
dia tidak menyebutkan "dari pamannya yaitu Dzuhair."
Bab: Menyewakan tanah dengan emas
dan perak (3 j ^ )
2887. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Saya membaca di
hadapan Malik dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari Handlalah bin Qais bahwa dia pernah
bertanya kepada Rafi' bin Khadij mengenai menyewakan tanah perkebunan dengan
memungut sebagian hasil tanaman (Kira'). Dia menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah melarang melakukan yang demikian itu." Handlalah berkata; Lalu kukatakan;
"Bagaimana kalau disewakan dengan emas atau perak?" Dia menjawab; "Tidak mengapa jika
disewakan dengan emas atau perak."
2888. Telah menceritakan kepadaku lshaq telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus
telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman telah
menceritakan kepadaku Handlalah bin Qais Al Anshari dia berkata; "Saya bertanya kepada
Rafi' bin Khadij mengenai menyewakan tanah perkebunan dengan bayaran emas dan perak."
Maka dia menjawab; "Hal itu tidak mengapa. Dulu pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, banyak para sahabat yang menyewakan tanahnya dengan imbalan memperoleh
hasil panen dari tanaman yang tumbuh di sekitar parit atau saluran air atau sejumlah
tanaman itu sendiri, apabila suatu ketika pemilik tanah itu rugi, justru pemilik tanah itu
merasa diuntungkan, atau pemilik tanah mendapatkan keuntungan dan penyewa yang
merasa dirugikan, tetapi anehnya banyak dari orang-orang yang melakukan penyewaan
seperti itu. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang penyewaan
tanah seperti di atas. Sedangkan penyewaan tanah dengan pembayaran yang telah diketahui
dan dapat dipertanggungjawabkan, maka hal itu tidaklah dilarang."
c !l
2889. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Yahya bin Sa'id dari Handlalah Az Zuraqi bahwa dia mendengar Rafi'
bin Khadij berkata; "Kebanyakan kami dari orang-orang Anshar melakukan muhaqalah." Rafi'
melanjutkan; "Kami biasa menyewakan tanah perkebunan dengan imbalan bagi kami ini dan
bagi mereka sebelah sana, seandainya tanaman yang membuahkan hasil ternyata di sebelah
sana tidak membuahkan hasil, oleh karenanya kami dilarang melakukan usaha seperti itu,
dan tidak mengapa jika menyewakan tanah perkebunan dengan imbalan dirham." Telah
menceritakan kepada kami Abu Rabi' telah menceritakan kepada kami Hammad. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun semuanya dari Yahya bin Sa'id dengan isnad
seperti ini.
Bab: Muzara'ah dan Mu'ajarah (S
> ’A X j'» V 9 <C' b' \ l t '* '\'X'\'
<sr
2890. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdul Wahid bin Ziyad. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir keduanya dari As
Syaibani dari Abdullah As Sa'ib dia berkata; Saya bertanya kepada Abdullah bin Ma'qil
mengenai muzara'ah. Dia menjawab; Telah mengabarkan kepadaku Tsabit bin Dlahhak
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang praktek muzara'ah (yaitu mengelola
tanah perkebunan orang lain dengan imbalan sebagian dari hasil panennya)." Dan dalam
riwayatnya Ibnu Abi Syaibah dikatakan; Beliau melarang praktek tersebut. Dan dia berkata;
Saya bertanya kepada Ibnu Ma'qil. Tidak menyebutkan nama Abdullah.
2891. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin Hammad telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah dari Sulaiman As Syaibani
dari Abdullah bin As Sa'ib dia berkata; Saya menemui Abdullah bin Ma'qil dan bertanya
mengenai praktek muzara'ah. Dia menjawab; Tsabit mengatakan bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang praktek muzara'ah dan memerintahkan dengan cara
mujarah (mengupah). Ma'qil melanjutkan; "Tidak amengapa jika dengan mujarah."
Bab: Tanah garapan yang diberikan (
%
£\ i;,
l>\ Cj*^~£*~***. a1!lc-45j\ j 5 ^ \
2892 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Zaid dari 'Amru bahwa Mujahid berkata kepada Thawus; "Mari pergi
bersamaku menemui Ibnu Rafi' bin Khadij dan dengarlah hadits darinya dari ayahnya dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Thawus memarahinya, dia berkata; "Demi Allah,
sekiranya saya mengetahui kalau Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang hal itu,
niscaya saya tidak akan melakukannya, akan tetapi telah menceritakan kepadaku seseorang
yang lebih mengetahui daripada mereka yaitu Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Seseorang memberikan tanahnya kepada saudaranya itu lebih
baik baginya daripada dia memungut imbalan tertentu."
^ * * * '•>
^iL> A>- _^i j ^Jloi AlLc-^Ii \ J^>
2893. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Amru dan Ibnu Thawus dari Thawus bahwa dia adalah seorang petani yang
mengusahakan tanahnya dan memungut sebagian dari hasil tanaman yang ditanamnya,
Amru berkata; Lalu saya bertanya kepadanya; "Wahai Abu Abdurrahman, sekiranya kamu
menghentikan usahamu melakukan mukhabarah, karena sesungguhnya mereka mengatakan
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang melakukan mukhabarah." Thawus
menjawab; "Hai Amru, telah mengabarkan kepadaku orang yang lebih mengetahui daripada
mereka tentang perihal itu -yaitu Ibnu Abbas - bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak
melarang hal itu, hanyasanya beliau bersabda: "Salah seorang dari kalian memberikan
sebagian tanahnya kepada saudaranya itu lebih baik daripada memungut imbalan tertentu."
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan kepada kami Ats Tsaqafi
dari Ayyub. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Waki' dari Sufyan. Dan diriwayatkan dari
jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh telah mengabarkan
kepada kami Al Laits dari Ibnu Juraij. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan
kepadaku Ali bin Hujr telah menceritakan kepada kami Al Fadll bin Musa dari Syarik dari
Syu'bah semuanya dari 'Amru bin Dinar dari Thawus dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seperti hadits mereka.
fS 5 ' {ji \ O * 1 Cr? ^
aisUiil
2894. Dan telah menceritakan kepadaku Abd bin Humaid dan Muhammad bin Rafi', Abd
mengatakan; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Rafi' mengatakan; Telah
menceritakan kepada kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu
Thawus dari ayahnya dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika
seseorang memberikan tanah ladangnya kepada saudaranya (untuk ditanami), maka itu
lebih baik daripada harus memungut ini dan ini dengan imbalan tertentu." Thawus berkata;
Ibnu Abbas berkata; "la adalah haql, namun dalam bahasanya orang-orang Anshar adalah
muhaqalah."
•* ^ ^
2895. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far Ar Raqi telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin 'Amru dari Zaid bin Abi Unaisah dari Abdul Malik bin Zaid dari Thawus dari
Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa yang
memiliki tanah, kemudian ia memberikannya kepada saudaranya (semuslim), maka itu lebih
baik baginya."
23. KITAB: PENGAIRAN
Bab: musaaqah dan pengelolaan tanah di bayar dengan buah-buahan dan tanaman.
is JS'ji
^ ^ ^
2896. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Zuhair bin Harb sedangkan
lafazhnya dari Zuhair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al
Qaththan dari 'Ubaidillah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mempekerjakan penduduk Khaibar dengan
upah sebagian dari hasil buah-buahan atau tanam-tanaman yang mereka tanam.
51 ‘^^-i t . *>> »i <£i * * * « > *ii
i'fc jj# 1
ydi\5lf -y
J Ai-Ui -»■ g —'a;
2897. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami Ali
yaitu Ibnu Mushir telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberi (upah) kepada penduduk
Khaibar dengan sebagian dari tumbuh-tumbuhan atau tanam-tanaman yang dihasilkan
mereka. Kemudian beliau bagi-bagikan setiap tahunnya kepada para isterinya sebanyak
seratus wasaq yaitu berupa delapan puluh wasaq dan dua puluh gandum. Ketika Umar bin
Khaththab berkuasa, maka tanah Khaibar tersebut mulai dibagi-bagikan. Umar memberikan
pilihan kepada para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apakah mereka menghendaki
menerima tanah dan air atau akan tetap menerima jatah pangan beberapa wasaq seperti
biasa setiap tahunnya. Di antara mereka ada yang memilih pembagian tanah dan air,
sedangkan yang lainnya ada yang memilih jatah seperti biasa setiap tahun. Dalam hal ini,
Aisyah dan Hafshah memilih pembagian tanah dan air." Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah telah menceritakan kepadaku Nafi' dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mempekerjakan penduduk Khaibar dengan upah dari
sebagian hasil tanaman yang mereka tanam atau buah yang mereka tanam..." kemudian ia
meneruskan hadits sebagaimana hadits Ali bin Mushir, dan tidak menyebutkan lafazh;
Sedangkan 'Aisyah dan Hafshah termasuk yang memilih pembagian tanah dan air. Dan telah
menceritakan kepadaku Abu Thahir telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb
telah mengabarkan kepadaku Usamah bin Zaid Al Laitsi dari Nafi' dari Abdullah bin Umar dia
berkata; "Tatkala Khaibar dapat ditaklukkan, orang-orang yahudi memohon kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam supaya merka diperbolehkan tetap tinggal di sana
untuk mengerjakan sawah dan ladang dengan upah seperdua dari tanaman atau buah-
buahan yang dihasilkan." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kami bolehkan
kalian menetap sampai batas waktu yang kami tentukan." Kemudian dia meneruskan hadits
tersebut seperti hadits Ibnu Numair dan Ibnu Mushir dari Ubaidullah dengan tambahan
lafazh; Dan setengah buah-buahan dari hasil ghanimah Khaibar telah di bagi-bagikan,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil seperlimanya."
2898. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits
dari Muhammad bin Abdurrahman dari Nafi' dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Beliau pernah menyerahkan kebun kurma kepada orang-
orang yahudi Khaibar supaya mereka garap dengan biaya mereka sendiri, dengan ketentuan;
separuh dari hasil tanaman yang mereka hasilkan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam.
^ \ J 5 ^C- A.
2899. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan lshaq bin Manshur
sedangkan lafazhnya dari Ibnu Rafi' keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku
Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Umar bin Khaththab telah mengusir orang-
orang Yahudi dan Nashrani dari tanah hijaz. Sesungguhnya setelah penaklukan Khaibar,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bermaksud mengusir orang-orang Yahudi dari negeri
itu, sebab setelah dikuasai, negeri tersebut milik Allah dan Rasul-Nya serta milik kaum
Muslimin seluruhnya. Karena itulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bermaksud
hendak mengusir orang-orang Yahudi dari negeri itu, tetapi orang-orang Yahudi memohon
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau membolehkan mereka tetap
tinggal di sana untuk meneruskan usaha (pertanian) mereka, dengan ketentuan; bagi mereka
seperdua dari hasil buah-buahan yang mereka kerjakan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada mereka: "Kami izinkan kalian menetap dengan ketentuan seperti
itu sampai batas waktu yang kami kehendaki." Maka mereka pun menetap di situ sampai
datang waktunya Umar mengusir mereka ke Taima' dan Ariha\
Bab: keutamaan bercocok tanam
(£^. jjy S+*)
2900. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
ayahku telah menceritakan kepada kami Abdul Malik dari 'Atha' dari Jabir dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim yang bercocok
tanam, kecuali setiap tanamannya yang dimakannya bernilai sedekah baginya, apa yang
dicuri orang darinya menjadi sedekah baginya, apa yang dimakan binatang liar menjadi
sedekah baginya, apa yang dimakan burung menjadi sedekah baginya, dan tidaklah
seseorang mengambil darinya, melainkah ia menjadi sedekah baginya."
2901. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah mengabarkan kepada kami
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Ibnu Zubair dari Jabir bahwasannya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menemui Ummu Mubasyir Al Anshariyah di kebun kurma
miliknya, lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Siapakah yang
menanam pohon kurma ini? Apakah ia seorang muslim atau kafir? Dia menjawab, "Seorang
Muslim." Beliau bersabda: "Tidaklah seorang Muslim yang menanam pohon atau menanam
tanaman lalu tanaman tersebut dimakan oleh oleh manusia, binatang melata atau sesuatu
yang lain kecuali hal itu berniali sedekah untuknya."
2902. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan Ibnu Abu Khalaf
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami
Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin
Abdullah dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidaklah seorang Muslim yang menanam sebatang pohon atau tanaman, lalu tanaman
tersebut dimakan oleh binatang buas, burung atau sesuatu yang lain, kecuali hal itu bernilai
sesekah baginya."
/ **/ / **^ ^ V— ^ / { ^ / •*>
2903. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa'id bin Ibrahim telah menceritakan
kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakaria bin lshaq telah
mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata.
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui Ummu Ma'bad di kebun, lalu beliau bersabda:
"Wahai Ummu Ma'bad, siapakah yang menanam pohon kurma ini? Apakah dia seorang
muslim ataukah kafir?" Ummu Ma'bad menjawab, "Seorang muslim." Lantas beliau
bersabda: "Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, lalu tanaman tersebut dimakan
oleh manusia atau binatang melata atau burung kecuali hal itu bernilai sedekah baginya
pada hari Kiamat." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah
menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Abu Mu'awiyah.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah
menceritakan kepada kami Ammar bin Muhammad, (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu
Fudlail mereka semua dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir sedangkan Amru
menambahkan dalam riwayatnya dari Ammar. (dalam jalur lain disebutkan). Abu Kuraib
dalam riwayatnya menyebutkan dari Abu Mu'awiyah keduanya berkata; dari Ummu
Mubasir, dan dalam riwayat Ibnu Fudlail dari isteri Zaid bin Haritsah, juga dalam riwayat
lshaq dari Abu Mu'awiyah dia berkata, "Bisa jadi ia mengatakan dari Ummu Mubasyir dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan bisa jadi ia juga tidak mengatakannya. Namun
semuanya mengatakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits 'Atha dan Ibnu
Zubairdan Amru bin Dinar."
2904. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id dan
Muhammad bin Ubaid Al ghubari dan ini adalah lafadz Yahya. Yahya berkata; telah
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menanam tanaman,
lalu tanaman tersebut dimakan oleh burung atau manusia atau hewan ternak, melainkan hal
itu bernilai sedekah baginya." Dan telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah
menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Aban bin
Yazid telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin
Malik, bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui Ummu Mubasyir, isteri
sahabat Anshar di kebun kurman miliknya, lantas beliau bersabda: "Siapakah yang menanam
pohon kurma ini, apakah ia seorang Muslim ataukah kafir? Mereka menjawab, "Muslim."
Seperti hadits mereka.
Bab: Menjual buah yang berpenyakit
: _4^i\jJL^
^ILiytl^gS
2905. Telah menceritakan kepadaku Abu Tahhir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
dari Ibnu Juraij bahwasannya Abu Zubair telah mengabarkan kepadanya dari Jabir bin
Abdullah, bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kamu menjual
buah kepada saudaramu." (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada kami Abu Dlamrah dari Ibnu Juraij dari
Abu Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika kamu membeli buah-buahan dari saudaramu lalu buah tersebut
terserang hama (kerusaan), maka tidak halal bagimu mengambil sesuatu pun darinya, atas
dasar apakah kamu mengambil harta saudaramu tanpa hak?" Dan telah menceritakan
kepada kami Hasan Al Khulwani telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij
dengan sanad-sanad seperti ini."
iU-fau j^SfcS ;>l!V&\
2906. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ali bin Hujr
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Humaid dari Anas,
bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang menjual buah kurma sampai
terlihat matangnya, maka kami bertanya kepada Anas, 'Bagaimana terlihat matangnya? ' Dia
menjawab, 'Jika telah kemerahan atau kekuningan. Bagaimana menurutmu jika Allah
mencegah buah-buah tersebut, sehingga atas dasar apa kamu menghalalkan harta
saudaramu?"
j
2907. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik dari Humaid At Thawil dari Anas bin Malik, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang menjual buah-buahan sampai tampak
matang." Para sahabat bertanya, "Bagaimana terlihat matangnya?" Beliau menjawab:
"Hingga memerah." Beliau melanjutkan: "Jika Allah mencegah buah tersebut (belum
matang), maka atas dasar apakah kamu menghalalkan harta saudaramu?"
2908. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abbad telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz bin Muhammad dari Humaid dari Anas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika Allah tidak menjadikannya matang, maka atas dasar apakah salah seorang
dari kalian menghalalkan harta saudaranya."
2909. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Hakam dan Ibrahim bin Dinar dan Abdul
Jabbar bin 'Ala' dan ini adalah lafadz Bisyr, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Humaid Al A'raj dari Sulaiman bin 'Atiq dari Jabir, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan menetapkan pengurangan harga sesuai kadar
kerusakan yang ada." Abu lshaq berkata, "Dia adalah temannya Muslim." Telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Bisyr dari Sufyan seperti ini."
Bab: Sunahnya membebaskan hutang
2910. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Bukair dari 'lyadl bin 'Abdullah dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Seorang laki-
laki mendapat musibah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terkait dengan
buah yang telah dibelinya, sehingga hutangnya menjadi banyak, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bersedekahlah kepadanya." Lantas orang-orang bersedekah
kepadanya, akan tetapi (harta sedekah itu) belum mencapai jumlah untuk melunasi
hutangnya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepada orang yang
dihutanginya: "Ambillah apa yang kamu temukan dan tidak ada cara lain bagimu selain cara
tersebut." Telah menceritakan kepadaku Yunus bin Abdul A'la telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari Bukair bin Al
Asyaj dengan sanad-sanad ini, seperti hadits tersebut."
^iLUc^dils
2911. Telah menceritakan kepadaku tidak hanya satu orang dari sahabat-sahabat kami
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abi Uwais telah menceritakan
kepadaku saudaraku dari Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Yahya bin Sa'id dari Abu Ar Rijal
Muhammad bin Abdurrahman bahwa ibunya 'Amrah binti Abdurrahman berkata; saya
mendengar 'Aisyah berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar suara
pertikaian didekat pintu rumahnya, suaranya keras sekali, ternyata salah satu dari mereka
meminta keringanan atas hutangnya dan minta ditangguhkan. Namun dia (orang yang
dihutangi) justru menjawab, "Demi Allah, saya tidak akan pernah melakukannya!"
Mendengar itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam segera keluar menemui mereka
berdua seraya bersabda: "Siapa tadi yang bersumpah untuk tidak akan berbuat kebajikan?"
laki-laki tersebut menjawab, "Saya wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Manakah (di antara
keduanya) yang lebih patut dicintai?!"
,' v \ ' A **„'''.**.* >
2912. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Ibnu Syihab telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Ka'b bin Malik dia mengabarkan dari Ayahnya, bahwa
pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dirinya pernah menagih hutang kepada
Ibnu Abu Hadrad di masjid, suara mereka berdua sangat keras sehingga terdengar oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang sedang berada di rumahnya, lantas Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemui keduanya hingga tirai kamarnya tersingkap.
Beliau kemudian memanggil Ka'ab bin Malik, beliau bersabda: "Wahai Ka'ab." Dia menjawab,
"Ya, wahai Rasulullah." Kemudian beliau mengisyaratkan dengan tangannya (untuk
membebaskan separuh dari hutangnya): "Bebaskanlah separuh dari hutangmu." Ka'ab pun
menjawab, "Saya telah melakukannya wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu bersabda (kepada Ibnu Abu Hadrada): "Berdiri dan bayarlah." Dan telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Utsman bin
Umar telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri dari Abdullah bin Ka'ab bin Malik
bahwa Ka'ab bin Malik telah mengabarkannya, bahwa dia pernah menagih hutang kepada
Ibnu Abu Hadrad, seperti hadits Ibnu Wahb." Muslim berkata; Laits bin Sa'ad juga telah
meriwayatkan; telah menceritakan kepadaku Ja'far bin Rabi'ah dari Abdurrahman bin
Hurmuz dari Abdullah bin Ka'ab bin Malik dari Ka'ab bin Malik, bahwa dia memiliki harta
yang masih berada pada Abdullah bin Abu Hadrad Al Aslami, lantas dia menemuinya hingga
terjadilah pembiacaraan di antara keduanya, sampai suaranya meninggi. Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melewatinya dan bersabda: "Wahai Ka'ab!" Lalu beliau
mengisyaratkan dengan tangannya seakan-akan beliau mengatakan: "Bebaskanlah
setengahnya." Kemudian Ka'ab mengambil yang setengahnya dan membebaskan yang
setengah."
Bab: Barangsiapa mendapati barang miliknya pada pedagang yang bangkrut maka ia lebih
berhak untuk mendapatkannya
2913. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah
mengabarkan kepadaku Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm bahwa Umar bin
Abdul Aziz telah mengabarkan bahwa Abu Bakar bin Abdurrahman bin Harits bin Hisyam
telah mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, atau saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mendapatkan hartanya ada pada orang
yang telah mengalami kebangkrutan -atau seseorang yang telah bangkrut-, maka dirinya
lebih berhak atas harta tersebut daripada orang lain." Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh semuanya
dari Laits bin Sa'ad. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Ar
Rabi' dan Yahya bin Habib Al Haritsi keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Hammad -yaitu Ibnu Zaid-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahab dan Yahya bin Sa'id dan Hafsh bin Ghiyats
semuanya dari Yahya bin Sa'id dalam sanad-sanad ini, dengan makna hadits Zuhair. Ibnu
Rumh berkata; dari riwayat di antara mereka: "Siapa saja yang (hartanya) dibangkrutkan."
*'• 1 ' ■'’w i * £ / ? t ’ ' * * ' * C* \ .1 ' t> »\
2914. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Hisyam bin Sulaiman dia adalah Ibnu Ikrimah bin Khalid Al Mahzumi, dari Ibnu Juraij telah
menceritakan kepadaku Ibnu Abu Husain bahwa Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin
Hazm telah mengabarkan kepadanya, bahwa Umar bin Abdul Aziz telah menceritakan
kepadanya dari Abu Bakar bin Abdurrahman dari hadits Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam tentang seorang (pedagang) yang jatuh miskin (bangkrut), jika ditemukan
barang dagangan pada orang yang mengutangnya masih ada, maka barang dagangan
diserahkan kepada pemilik modal."
\ ' / \> 'l ' /• l >* <w
2915. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far dan Abdurrahman bin Mahdi keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Nadir bin Anas dari Basyir bin Nahik
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika seorang
(pedagang) bangkrut, kemudian pemiilik modal mengetahui barangnya masih ada padanya,
maka dia berhak atas barang tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin
Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku
keduanya dari Qatadah dengan isnad seperti ini, keduanya menyebutkan, "Maka dia berhak
(atas barang tersebut) daripada orang yang berhutang."
2916. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf dan Hajjaj bin
Sya'ir keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Al Khuza'i -Hajjaj
Manshur bin Salamah berkata; telah mengabarkan kepada kami- Sulaiman bin Bilal dari
Khutsaim bin 'Irak dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika seorang (pedagang) bangkrut, kemudian orang lain (pemilik modal)
mendapati barangnya masih ada pada dia, maka dirinya (pemilik modal) lebih berhak atas
barang tersebut."
Bab: Keutamaan memberi kemudahan kepada orang yang kesulitan jllas)
2917. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdillah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Manshur dari Rab'i bin Hirasy bahwa
Hudzaifah telah menceritakan kepada mereka, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Beberapa Malaikat bertemu dengan ruh seseorang sebelum kalian, lalu
mereka bertanya, 'Apakah kamu pernah berbuat baik? ' Dia menjawab, 'Tidak.' Mereka
berkata, 'Cobalah kamu ingat-ingat! ' dia menjawab, 'Memang dulunya saya pernah
memberikan piutang kepada orang-orang, lantas saya perintahkan kepada pelayan-
pelayanku agar memberikan tangguh kepada orang yang kesusahan, serta memberikan
kelonggaran kepada berkecukupan 1 . Beliau melanjutkan: "Lantas Allah Azza wa j a 1 1 a
berfirman: 'Berilah kelapangan kepadanya'."
9 }■
\ . > 9 'J ^ *
> > *4i
2918. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr dan lshaq bin Ibrahim sedangkan
lafadznya dari Ibnu Hujr keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari
Mughirah dari Nu'aim bin Abu Hind dari Rib'i bin Hirasy dia berkata, "Hudzaifah dan Abu
Mas'ud sedang berkumpul, lalu Hudzaifah berkata, "Ada seorang laki-laki yang meninggal
dan menemui Rabbnya, maka Rabbnya berfirman kepadanya: 'Apa yang telah kamu
perbuat? ' laki-laki itu menjawab, 'Saya belum pernah berbuat kebaikan sama sekali,
melainkan saya adalah seorang laki-laki yang memiliki harta benda, saya juga melakukan
transaksi dengan orang-orang, namun saya sering mempermudah dalam urusan dan
memberi tangguh kepada orang yang sedang dalam kesusahan.' Maka Allah berfirman:
'Berilah kelapangan kepadanya'." Abu Mas'ud berkata, "Seperti inilah saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda."
9 *
2919. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul
Malik bin Umair dari Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa seorang laki-laki meninggal dunia kemudian dia dimasukkan ke surga, lantas
dikatakan kepadanya, 'Apa amalanmu (sewaktu di dunia)? ' -ia menyebutkan atau
disebutkan- Beliau bersabda: "Sesungguhnya dahulu saya pernah transaksi dengan orang-
orang, lalu saya memberi tangguh kepada orang yang kesusahan dan mempermudah dalam
urusan keuangan atau dalam pembayaran, oleh karena itu dosanya di ampuni." Abu Mas'ud
berkata, "Dan saya mendengar hal itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
( d^j^U > ii\ c pii\j ^ j -^ii ii^\^&j\^H\
2920. Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj telah menceritakan kepada kami
Abu Khalid Al Ahmar dari Sa'd bin Thariq dari Rib'i bin Hirasy dari Hudzaifah dia berkata,
"Didatangkan di hadapan Allah seorang hamba dari hamba-hamba-Nya yang Allah beri harta
melimpah, lalu Dia bertanya kepadanya: "Amalan apa yang telah kamu perbuat semasa di
dunia?" Hudzaifah berkata, "Dan tidak mungkin mereka menyembunyikanya dari Allah."
Laki-laki itu menjawab, "Wahai Rabbku, Engkau telah memberiku harta benda, lalu saya
melakukan jual beli dengan orang-orang, sedangkan saya memiliki perilaku suka
memudahkan, yaitu memudahkan setiap urusan dan menangguhkan bagi orang yang
kesusahan." Maka Allah berfirman: "Aku lebih berhak dengan hal itu dari pada kamu, oleh
karena itu berilah kemudahan pada hamba-Ku ini." ' Uqbah bin 'Amir Al Juhani dan Abu
Mas'ud Al Anshari berkata, "Seperti inilah yang saya dengar dari mulut Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam."
Si
2921. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim dan ini adalah lafadznya Yahya. Yahya berkata; telah
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan telah menceritakan kepada
kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq dari Abu Mas'ud dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang laki-laki sebelum kalian dihisap dan tidak
didapatkan padanya kebaikan sedikitpun, melainkan ketika dia bersosialisasi dengan
manusia, ia suka memudahkan setiap urusan, ia menyuruh pelayannya untuk
menangguhkan bagi orang yang kesusahan." Beliau melanjutkan: "Lalu Allah Azza Wa Jalla
berfirman: 'Kami lebih berhak atas hal itu daripada dia, oleh karena itu berilah kemudahan
kepadanya'."
» . t .»i i-'.C’ 1 " -'i? > * ^ ''*i~ i ^ . » < * ,>■,* <> s > , t>»> > t ■
^.y\3ls J( |
^ s'' ' t'' -s * '
, * >. >
'>s
> ^ > * .r/t »•'.< - >
» '
2922. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abi Muzahim dan Muhammad bin Ja'far
bin Ziyad telah mengabarkan kepada kami Ibrahim dia adalah Ibnu Sa'ad, dari Ibnu Syihab
dari Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Ada seorang laki-laki yang suka menghutangi orang-orang, lalu
dia berkata kepada pelayannya, 'Jika seorang yang kesusahan datang kepadamu, maka
berilah kemudahan kepadanya, semoga Allah memberi kemudahan kepada kita.' Kemudian
dia bertemu dengan Allah (meninggal), maka Allah pun memberi kemudahan kepadanya."
Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa 'Ubaidullah
bin 'Utbah telah menceritakan kepadanya, bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah
berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti hadits
tersebut."
'kfoA iy>%\ ' K "
2923. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Haitsam Khalid bin Khidasy bin 'Ajian telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Yahya bin Abin Katsir dari
Abdullah bin Abu Qatadah bahwa Abu Qatadah pernah mencari seseorang yang berhutang
kepadanya, ternyata orang yang berhutang kepadanya itu berusaha bersembunyi dan
menghindar. Ketika ditemukan, orang tersebut berkata, "Sungguh saya sedang dalam
kesulitan." Abu Qatadah berkata, "Demi Allah." Dia berkata, "Demi Allah." Abu Qatadah
melanjutkan, "Baiklah kalau begitu, sungguh saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ingin diselamatkan Allah dari kesusahan hari
Kiamat, maka hendaklah ia memberi tangguhan kepada orang yang kesulitan, atau
membebaskan hutangnya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Jarir bin Hazim dari
Ayyub dengan sanad-sanad ini, seperti hadits tersebut."
Bab: Haramnya menunda-nunda pembayaran hutang bagi orang yang
kaya
\ 5 \ \JL \ ^ \ \ \ )
j o ^ lA cA j>) cA' S^ (
^k-> pjk J \ j^> ^-k\ £jX- J-& <j 1 ^C- |*LL&
2924. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya baca di hadapan
Malik; dari Abu Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallal lahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Mengulur-ulur waktu pembayaran hutang bagi yang mampu adalah
kezhaliman, dan jika piutang salah seorang dari kalian dialihkan kepada orang yang kaya,
maka terimalah." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Isa bin Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq semuanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas."
Bab: Haramnya menjual kelebihan air j _^o y>6)
2925. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah mengabarkan
kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id semuanya dari Ibnu Juraij dari
Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang menjual kelebihan air."
2926. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang menjual bibit (seperma) unta pejantan, menjual air dan tanah
untuk ditanami. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang yang demikian itu."
2927. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah
telah menceritakan kepada kami Laits keduanya dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabada: "Dilarang menahan
kelebihan air untuk mencegah tumbuhnya al kala' (rumput)."
f ' S *V ^ / • // 7T /
2928. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah dan ini adalah lafadz
Harmalah, dari Harmalah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Musayyab dan Abu
Salamah bin Abdurrahman bahwasannya Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian melarang kelebihan air untuk menahan
tumbuhnya rumput."
2929. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah
menceritakan kepada kami Abu 'Ashim Ad Dlahak bin Mukhlad telah menceritakan kepada
kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Ziyad bin Sa'd bahwa Hilal bin Usamah telah
mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman telah mengabarkan, bahwa
dirinya telah mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kelebihan air tidak boleh dijual agar rumput bisa dijual."
Bab: Haramnya harga anjing, upah dukun dan upah pelacur (j\ <_ ( ^ r <o
t> * ^ . »^ » . »t*t» -' ’>> ’"* l . £ <* > ✓ . -'■> *"“^»
•; ^i -- *
> , / t/|/ <>?t * > »l
2930. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Abu Bakar bin Abdurrahman dari Abu Mas'ud Al
Anshari, bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang menggunakan uang
hasil menjual anjing, hasil dari usaha pelacuran dan upah perdukunan." Dan telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh dari Laits bin Sa'd.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah
telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah keduanya dari Zuhri dengan sanad-
sanad ini seperti hadits tersebut. Dan dalam hadits Laits dari riwayatnya Ibnu Rumh, bahwa
dia mendengar dari Abu Mas'ud."
'{Ji (Jli (.
2931. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id Al Qatthan dari Muhammad bin Yusuf dia berkata; saya mendengar As
Saib bin Yazid telah menceritakan dari Rafi' bin Khudaij berkata, "Saya mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sejelek-jelek usaha adalah usaha pelacuran, jaul beli
anjing dan usaha tukang bekam."
j^\ j j
S / S *f (. I i . .1 ,/
rt L£j\ ^k\ j4 aV
<CJlC- 4jM (J
2932. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al
Walid bin Muslim dari Al Auza'i dari Yahya bin Katsir telah menceritakan kepadaku Ibrahim
bin Qaritz dari As Saib bin Yazid telah menceritakan kepadaku Rafi' bin Khudaij dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Hasil usaha jual beli anjing adalah
buruk, hasil usaha pelacuran adalah buruk dan hasil usaha bekam juga buruk." Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Yahya bin Abi Katsir dengan sanad-sanad ini,
seperti hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami An Nadir bin Syumail telah menceritakan kepada kami Hisyam
dari Yahya bin Abi Katsir telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Abdullah dari As Saib bin
Yazid telah menceritakan kepada kami Rafi' bin Khadij dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam seperti hadits di atas."
2933. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dia berkata; saya
bertanya kepada Jabir mengenai uang hasil usaha jual beli anjing dan kucing, dia menjawab,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang perbuatan seperti itu."
Bab: Perintah membunuh anjing
2934. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan untuk membunuh anjing."
5 \ <Co -X*J\ jUaS \ y» j 1 \
2935. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu
Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya
membunuh anjing, lalu beliau mengutus orang ke seluruh penjuru Madinah untuk
membunuh anjing."
2936. Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Mas'adah telah menceritakan kepada
kami Bisyr -yaitu Ibnu Al Mufadlal- telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu
Umayyah- dari Nafi' dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan supaya membunuh anjing, lantas kami pergi ke seluruh penjuru kota
sehingga kami tidak meninggalkan seekor anjing pun melainkan kami membunuhnya.
Bahkan kami membunuh seekor anjing yang selalu mengikuti tuannya, yaitu anjingnya
seorang wanita badui."
2937. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Zaid dari 'Amru bin Dinar dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan supaya membunuh anjing kecuali anjing untuk berburu atau
anjing untuk menjaga hewan ternak." Dikatakan kepada Ibnu Umar, "Sesungghuhnya Abu
Hurairah pernah berkata, "Atau anjing untuk menjaga tanaman (pertanian)?" Maka Ibnu
Umar berkata, "Karena Abu Hurairah memiliki ladang."
^ j i JJuSlL» 3^ J I4I2S ^c- Al
2938. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah
menceritakan kepada kami Rauh. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku
lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Rauh bin Ubadah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia pernah
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan kami supaya membunuh anjing, bahkan anjing milik seorang wanita badui
yang selalu mengiringinya kami bunuh juga. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
melarang membunuh anjing seperti itu, namun beliau bersabda: "Bunuhlah anjing yang
berwarna hitam dengan dua titik putih dikeningnya, karena anjing itu adalah jelmaan dari
setan."
<- > * > 1 ^
2939. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu At Tayyah bahwa dia
mendengar dari Muttharif bin Abdullah dari Ibnu Al Mughaffal dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami supaya membunuh semua jenis anjing,
kemudian beliau bersabda: "Apa urusannya mereka dengan anjing?" Lantas beliau memberi
mengecualikan anjing untuk berburu dan anjing penjaga kambing (ternak)." Dan telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu
Al Harits-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim
telah mengabarkan kepada kami An Nadir, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir
semuanya dari Syu'bah dengan sanad-sanad ini. Ibnu Hatim menyebutkan dalam haditsnya;
dari Yahya, "Beliau memberi keringanan anjing penjaga ternak, anjing untuk berburu dan
anjing untuk menjaga tanaman."
2940. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing penjaga ternak atau anjing untuk
berburu, maka amalannya berkurang dua qirath setiap harinya."
2941. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Ibnu Numair mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari
Salim dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa
memelihara anjing selain anjing untuk berburu atau anjing penjaga binatang ternak, maka
pahalanya akan dikurangi dua qirath setiap harinya."
< > ♦
ojy>-
2942. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah
dan Ibnu Hujr dan Yahya bin Yahya berkata; telah menceritakan kepada kami, sedangkan
yang lainnya berkata; telah menceritakan kepada kami isma'il dia adalah Ibnu Ja'far, dari
Abdullah bin Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk berburu atau anjing
penjaga hewan ternak, maka amalannya akan dikurangi dua qirath setiap harinya."
cj^-<SA £ y*
2943. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah
dan Ibnu Hujr dan Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lain
berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Muhammad -yaitu Ibnu Abu Harmalah-
dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing penjaga hewan ternak atau anjing
untuk berburu, maka amalnya akan dikurangi satu qirath setiap harinya." Abdullah berkata, "
Abu Hurairah berkata, "Atau anjing penjaga tanaman."
2944. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Waki' telah menceritakan kepada kami Handlalah bin Abu Sufyan dari Salim dari Ayahnya
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing
selain anjing untuk berburu atau menjaga hewan ternak, maka amalnya akan dikurangi dua
qirath setiap hari." Salim berkata, " Abu Hurairah menambahkan, 'Atau anjing untuk
menjaga tanaman. Sedangkan Abu Hurairah adalah pemilik kebun."
\'Z\y 9 > ' * \ '* * 9 * \ ' K 9\>> 9 > >v\'Z\'
Uo-X>-^_a^C'^4Jo\ JZ*£* £jj b ^_a^U> J* V^A>- UoA>-
2945. Telah menceritakan kepada kami Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami
Marwan bin Mu'awiyah telah mengabarkan kepada kami Umar bin Hamzah bin Abdullah bin
Umar telah menceritakan kepada kami Salim bin Abdullah dari Ayahnya dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa saja dari pemilik rumah yang
memelihara anjing selain anjing untuk menjaga ternak atau anjing untuk berburu, maka
amalnya akan dikurangi dua qirath setiap hari."
2946. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basyar
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu
Al Hakam dia berkata; saya mendengar Ibnu Umar menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing, selain anjing untuk menjaga
tanaman atau binatang ternak atau untuk berburu, maka pahalanya akan dikurangi satu
qirath setiap harinya."
2947. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah keduanya berkata;
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk berburu dan anjing
untuk menjaga hewan ternak dan anjing untuk menjaga tanaman, maka pahalanya akan
dikurangi dua qirath setiap harinya." Namun dalam riwayatnya Abu Thahir tidak disebutkan,
"Anjing untuk menjaga tanaman."
-L Jj&ZjybJ JJs jL&JJ^ZS&i£ ^Aj]\ Jl5Js\^rvS|»Jj J5^
2948. Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa
memelihara anjing selain anjing untuk menjaga hewan ternak, atau anjing untuk berburu,
atau anjing untuk menjaga tanaman, maka pahalnya akan dikurangi satu qirath setiap
harinya." Az Zuhri berkata, "Ketika (hadits) Abu Hurairah disebutkan kepada Ibnu Umar,
maka dia berkata, "Semoga Allah merahmati Abu Hurairah, karena dia adalah pemilik
kebun."
ZLi»
2949. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Hisyam Ad Dastawa'i telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memelihara seekor anjing
maka amalnya akan berkurang satu qirath setiap harinya, kecuali anjing untuk menjaga
hewan ternak." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Syu'aib bin lshaq telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah menceritakan
kepadaku Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman
telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
seperti hadits di atas." Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mundzir telah
menceritakan kepada kami Abdus Shamad telah menceritakan kepada kami Harb telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dengan sanad-sanad ini, seperti hadits
tersebut."
j£d\ jk*J
2950. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad- dari Isma'il bin Suma'i telah menceritakan kepada kami Abu
Razin dia berkata; saya mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk berburu atau anjing
penjaga kambing (hewan ternak), maka amalnya akan berkurang satu qirath setiap harinya."
/ *V s y / ^
2951. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik; dari Yazid bin Khushaifah bahwa Sa'ib bin Yazid telah mengabarkan
kepadanya, bahwa dia pernah mendengar Sufyan bin Abu Zuhair -seorang sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dari penduduk Syanu'ah-, dia berkata, "Saya pernah mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memelihara anjing tidak untuk
menjaga tanaman dan tidak pula untuk berburu, maka amalnya akan terkurangi satu qirath
setiap harinya." Sa'ib bertanya, "Apakah kamu mendengar ini dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam?" dia menjawab, "Ya, demi Rabb masjid ini (Allah)." Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Isma'il dari Yazid bin Hushaifah telah mengabarkan kepadaku As
Sa'ib bin Yazid, "Bahwa ia mengutus kepada mereka Sufyan bin Abu Zuhair Asy Syana'i
sebagai delegasi, lalu Ibnu Abu Zuhair berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda seperti hadits di atas."
Bab: Halalnya upah dari usaha bekam (i*L>t>tJ\i> cM
’i * *' \ i!,\ \'X\ ' \ ll-l ’ > > ’-l i '
2952. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ali bin
Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il yang mereka maksudkan
adalah Ibnu Ja'far, dari Humaid dia berkata, " Anas bin Malik ditanya mengenai tukang
bekam, dia lalu menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam dan
yang membekam beliau adalah Abu Thaibah, lantas beliau memerintahkan (keluarganya)
supaya memberikan kepada Abu Thaibah dua gantang makanan, dan beliau menganjurkan
kepada tuannya supaya dia (tuannya) meringankan tugas yang dibebankan kepada Abu
Thaibah. Beliau bersabda: "Sesungguhnya berbekam adalah pengobatan yang paling utama
atau termasuk terapi yang paling baik." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar
telah menceritakan kepada kami Marwan -yaitu Al Fazari- dari Humaid dia berkata; Anas
ditanya mengenai tukang bekam, lalu dia menyebutkan hadits seperti di atas. Namun ia
menambahkan, "Sesungguhnya bekam dan Qusth Al Bahri (sejenis tumbuhan) adalah
pengobatan yang paling utama buat kalian, dan janganlah kalian menyakiti anak-anak kalian
dengan ghamz (yaitu memasukkan jari jemari ke kerongkongan seorang anak untuk
menghilangkan rasa sakit)."
2953. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hasan bin Khirasy telah menceritakan
kepada kami Syababah telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Humaid dia berkata;
saya mendengar Anas berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah memanggil pelayan
kami yang berprofesi sebagai tukang bekam, lantas dia membekam beliau. Setelah itu, beliau
memerintahkan supaya memberi satu sha' atau satu mud atau dua mud (makanan), beliau
juga memerintahkan supaya meringankan tugas yang dibebankan kepadanya."
2954. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Affan bin Muslim, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Mahzumi keduanya dari Wuhaib
telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta untuk dibekam, lalu beliau memberi upah
kepada tukang bekam."
2955. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdullah bin Humaid dan ini
adalah lafadz Abd, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari 'Ashim dari Asy Sya'bi dari Ibnu Abbas dia berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah dibekam oleh seorang budak kepunyaan Bani
Bayadlah, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan upah kepadanya dan
menganjurkan kepada tuannya supaya meringankan tugas kewajibannya. Andaikata usaha
bekam itu haram, tentu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak memberikan upah
kepadanya."
Bab: Haramnya bisnis khamer
2956. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Oawariri telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la Abu Hammam telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Jurairi dari
Abu Nashrah dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di Madinah, beliau bersabda: "Wahai sekalian
manusia, sesungguhnya Allah Ta'ala telah membenci minum khamer (belum ada larang
secara tegas), dan Allah pasti akan menurunkan perintah yang tegas mengenai hal itu. Oleh
karena itu, siapa yang masih menyimpan khamer hendaknya dijualnya atau
dimanfaatkannya." Abu Sa'id melanjutkan, "Tidak berapa lama kemudian. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala telah mengharamkan khamer, maka
siapa saja yang mendengar ayat ini sedangkan dia masih memiliki persiadaan khamer, ia
tidak boleh meminumnya atau dijualnya." Maka orang-orang memadati Kota Madinah
dengan membawa persediaan khamer yang ada lalu mereka menumpahkannya."
£ y s s y /
9 \ ^ /'*\ 9 / 9 y* \ 9 y 9 y / \ 9 \ 9 y 9 “* 9 S f» y' 9 /} 9 ^ 1 r *■ ' K ■* /' \ , i»
-xic- y^ Zj* j y '£ s ' h*' y*
*d^\ j^\ j _^j£,
2957. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Hafsh bin Maisarah dari Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Wa'lah seorang laki-laki dari
penduduk Mesir, bahwa dia menemui Abdullah bin Abbas. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir dan ini adalah lafadznya, telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dan yang lain, dari
Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Wa'lah As Saba'i dari penduduk Mesir, bahwa dia
pernah bertanya kepada Abdullah bin Abbas tentang perasan anggur. Ibnu Abbas menjawab,
"Suatu ketika seorang laki-laki menghadiahkan sekantong khamer kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau pun bersabda kepadanya: "Belumtahukah kamu bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengharamkannya?" Laki-laki itu menjawab,
"Belum." Kemudian dia berbisik kepada orang yang ada di sampingnya, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Apa yang kamu bisikkan kepadanya?" dia
menjawab, "Saya memerintahkan supaya menjualnya." Beliau bersabda: "Sesungguhnya
Dzat yang mengharamkan untuk meminumnya juga mengharamkan untuk menjualnya." Abu
Sa'id melanjutkan, "Kemudian laki-laki tersebut membuka kantung khamer dan
menumpahkan isinya semua." Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id
dari Abdurrahman bin Wa'lah dari Abdullah bin Abbas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam seperti hadits di atas."
> ,
2958. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim, Zuhair
berkata; telah menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Jarir dari
Manshur dari Abu Ad Dluha dari Masruq dari Aisyah dia berkata, "Ketika turun ayat akhir
dari surat Al Baqarah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan
membacakannya kepada orang-orang, kemudian beliau melarang jual beli khamer."
/\^o\ >^3isji^1
j^I\ j\ >dilsiy \ J» jy J\
2959. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lshaq
bin Ibrahim dan ini adalah lafadz Abu Kuraib -lshaq berkata; telah mengabarkan kepada
kami, sedangkan yang dua berkata; telah menceritakan kepada kami- Abu Mu'awiyah dari Al
A'masy dari Muslim dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata, "Tatkala akhir ayat dari surat Al
Baqarah yang mengenai riba turun, " dia melanjutkan, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar menuju masjid dan mengharamkan jual beli khamer."
Bab: Haramnya bisnis khamer, bangkai, babi dan berhala y>6
. ■> ^ * \ s i s \ / ✓ t 9 \\ ' 9 ' x t 9 ' 9 ' f 9 \ ' i y ^ 9 *; ^ 9 ^ i 'T** 't /
_X_sX- ji\>- ^j£- j ^ t \)a C - ^
.^cS\3\k\'±
y _n^\
» / ^ t * ^ / 9 ' ' 9 i ^ W K 9 ^ 9 \ ' \l| V . ^ 9 \ ' S 9 'u t
’ -X^X» LO-X^ J 13 i
c-*lU\c
2960. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Yazid bin Abu Habib dari 'Atha bin Abu Rabah dari Jabir bin Abdullah, bahwa dia
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika penaklukan kota Makkah:
"Sesnungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah melarang jual beli khamer, bangkai, daging babi
serta jual beli arca." Ada seseorang yang bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat
anda dengan minyak (lemak) yang terdapat dalam bangkai? Sebab lemak tersebut bisa
digunakan untuk melumasi perahu, untuk meminyaki kulit dan menyalakan lampu?" Lalu
beliau bersabda: "Tidak boleh, hal itu tetaplah haram." Kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melanjutkan sabdanya: "Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi, ketika
Allah 'azza wajalla mengharamkan lemak bangkai, ternyata mereka tetap mengolahnya juga,
kemudian mereka menjualnya dan hasil penjualannya mereka makan." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Abdul Hamid bin Ja'far dari Yazid bin Abi Habib
dari 'Atha dari Jabir dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pada hari penaklukan kota Makkah...." (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ad Dlahak -yaitu
Abu 'Ashim- dari Abdul Hamid telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abu Habib dia
berkata, " 'Atha pernah menulis sesuatu kepadaku bahwa dia pernah mendengar Jabir bin
Abdullah berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu
penaklukan kota Makkah seperti haditsnya Laits."
2961. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
lshaq bin Ibrahim dan ini adalah lafadz Abu Bakar, mereka berkata; telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari Thawus dari Ibnu Abbas dia berkata,
"Ketika kabar bahwa Samurah telah khamr ke telinga Umar, maka dia pun berkata, "Allah
akan mengutuk Samurah, tidak tahukah dia bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah bersabda: "Allah melaknat orang-orang Yahudi, sebab telah diharamkan lemak bangkai
atas mereka, namun mereka masih tetap mengolahnya dan menjualnya." Telah
menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu Qasim- dari 'Amru bin Dinar dengan
isnad seperti ini."
2962 . Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah menceritakan
kepada kami Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah
mengabarkan kepadaku Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab bahwa dia menceritakan dari
Abu Hurairah dia berkata, "Semoga Allah mengutuk orang-orang Yahudi, sebab Allah telah
mengharamkan buat mereka lemak bangkai, namun mereka tetap menjual dan memakan
hasil penjualannya."
S s *V *
J*
ii\i ^j 3 .vsjvss ^ _>m/S
^r"
4.V.a1>
2963. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab
dari Abu Hurairah dia berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semoga
Allah mengutuk orang-orang Yahudi, sebab telah diharamkan lemak bangkai atas mereka,
namun mereka tetap menjual dan memakan hasil penjualannya."
Bab: Riba (L> J\)
> >
OJ
'* t >
> >
2964. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik; dari Nafi' dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Janganlah kamu jual beli emas dengan emas kecuali sebanding, dan
jangan kalian lebihkan sebagian atas sebagian yang lain. Janganlah jual beli perak dengan
perak kecuali sebanding, dan janganlah kalian lebihkan sebagian atas sebagian yang lain. Dan
janganlah kalian menjual sesuatu dengan tunai sementara yang lain dengan tempo."
y J
s*'.'! \*^\ ^
\
2965. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa seorang laki-laki dari
Bani Laits memberitahukan kepadanya, bahwa Abu Sa'id Al Khudri telah meriwayatkan
hadits ini (melarang seseorang menjual perak dengan perak) dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam yang terdapat dalam riwayatnya Qutaibah. Setelah itu Abdullah dan Nafi'
pergi bersamanya. Dan dalam hadits Ibnu Rumh, Nafi' berkata, "Kemudian saya. Nafi' dan Al
Laitsi pergi menemui Abu Sa'id Al Khudri, kemudian Nafi' berkata, "Sesungguhnya dia (Al
Laitsi) memberitahukanku bahwa kamu telah meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang jual beli perak dengan perak kecuali jika sama berat, dan melarang
jual beli emas dengan emas kecuali jika sama berat?" Lantas Abu Sa'id menunjuk kedua mata
dan telinganya dengan jari-jarinya sambil berkata, "Sungguh, mataku telah melihat dan
telingaku juga mendengar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:
"Janganlah kalian jual beli emas dengan emas atau perak dengan perak kecuali jika sama
berat, dan janganlah kalian melebihkan antara satu dengan yang lain. Dan jangan pula salah
seorang dari kalian melakukan transaksi sedangkan yang lain tidak ada di tempat, kecuali jika
dengan tunai." Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan
kepada kami Jarir -yaitu Ibnu Hazim-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ia
berkata; aku mendengar Yahya bin Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Muhammad Ibnul
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Ibnu 'Aun semuanya dari Nafi'
seperti haditsnya Laits dari Nafi' dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam."
*v / ^ / ^
2966. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Ya'qub -yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari- dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Sa'id Al
Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Janganlah kalian
melakukan jual beli emas dengan emas, atau perak dengan perak, kecuali jika dengan jumlah
yang sama, atau sama berat atau sama takarannya."
2967. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aila serta Ahmad
bin Isa mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Makhramah dari Ayahnya dia berkata; saya pernah mendengar Sulaiman bin Yasar
berkata; bahwa dia pernah mendengar Malik bin Abu 'Amir menceritakan dari Utsman bin
Affan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian menjual
satu dinar dengan dua dinar, dan jangan pula kalian menjual satu dirham dengan dua
dirham."
Bab: Sharaf dan jual beli emas
dan perang dengan tunai \ )
$ . 'i . > J. , 'i
2968. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Malik bin Aus bin Hadatsan
bahwa dia berkata, "Suatu ketika saya pernah datang seraya berkata, 'Adakah di antara
kalian yang ingin menukarkan dirham? ' maka Thalhah bin Ubaidullah -yang saat itu dia
sedang berada di samping Umar bin Khattab - berkata, 'Tunjukkanlah emasmu kepadaku dan
berikanlah kepadaku, jika nanti pelayanku datang maka saya akan memberikan dirham
kepadamu.' Maka Umar bin Khattab berkata, "Demi Allah, janganlah kalian melakukan jual
beli seperti ini, sebaiknya kamu berikan dirham ini sekarang atau kamu kembalikan emasnya.
Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Dirham dengan emas
adalah riba kecuali jika dengan tunai, gandum dengan gandum adalah riba kecuali jika
dengan tunai, dan kurma dengan kurma adalah riba kecuali jika dengan tunai." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan lshaq dari
Ibnu 'Uyainah dari Az Zuhri dengan isnad ini."
J -^0 JU-J
2969. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Qilabah dia berkata, "Ketika di negeri
Syam, saya mengikuti suatu halaqah (majlis ilmu), ternyata di situ juga ada Muslim bin Yasar.
Tidak lama kemudian Abu Al Asy'ats datang." Abu Qilabah melanjutkan, "Lalu orang-orang
yang ikut bermajlis berkata, "Abu Al 'Asy'ats telah datang. Abu Al 'Asy'ats telah datang!"
Ketika ia telah duduk, maka aku pun berkata kepadanya, "Riwayatkanlah hadits kepada
saudara kami, yaitu hadits Ubadah bin Shamit." Dia menjawab, "Baiklah. Suatu ketika kami
mengikuti suatu peperangan, dan dalam peperangan tersebut ada juga Mu'awiyah, lalu kami
mendapatkan ghanimah yang melimpah ruah yang di antaranya adalah wadah yang terbuat
dari perak. Mu'awiyah kemudian menyuruh seseorang untuk menjual wadah tersebut ketika
orang-orang menerima pembagian harta ghanimah, maka mereka beramai-ramai
menawarnya, ternyata hal itu sampai di telinga 'Ubadah bin Shamit, maka ia pun berdiri dan
berkata, "Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang jual beli emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum,
jewawut dengan jewawut, kurma dengan kurma, garam dengan garam kecuali jika dengan
takaran yang sama dan tunai, barangsiapa melebihkan, maka dia telah melakukan praktek
riba." Lantas mereka menolak dan tidak jadi mengambilnya. Dan hal itu sampai ke telinga
Mu'awiyah, maka dia berdiri dan berkhutbah, dia berkata, "Kenapa ada beberapa lelaki
mereka menyampaikan hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, padahal kami
telah bersama beliau dan kami tidak pernah mendengar hal itu dari beliau?" lantas Ubadah
bin Shamit berdiri dan mengulangmi ceritanya. Kemudian dia berkata, "Sungguh, kami akan
senantiasa meriwayatkan apa yang kami dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
walaupun Mu'awiyah tidak menyukainya." Atau dia berkata, "Saya tidak peduli padanya
walau harus dipecat dari tentaranya ketika berada di malam hari yang sangat gelap gulita."
Hammad mengatakan, "Ini, atau seperti itu." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan Ibnu Abu Umar semuanya dari Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Ayyub dengan
isnad seperti ini."
j4»\^61^\S\
•>*
>
•K ?
O.XJt>
2970. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan
lshaq bin Ibrahim dan ini adalah lafadz Ibnu Abu Syaibah, lshaq berkata; telah mengabarkan
kepada kami, sedangkan yang dua berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Khalid Al Khaddza' dari Abu Qilabah dari Abu Al
Asy'ats dari 'Ubadah bin Shamit dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, jewawut
dengan jewawut, kurma dengan kurma dan garam dengan garam, tidak mengapa jika
dengan takaran yang sama, dan sama berat serta tunai. Jika jenisnya berbeda, maka juallah
sesuka hatimu asalkan dengan tunai dan langsung serah terimanya."
y^irP'
/ ^ / ^ /
2971. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Muslim Al 'Abdi telah
menceritakan kepada kami Abu Al Mutawakil An Naji dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Emas ditukar dengan emas, perak ditukar
dengan perak, gandum ditukar dengan gandum, jewawut ditukar dengan jewawut, kurma
ditukar dengan kurma, garam ditukar dengan garam, (tidak mengapa) jika sama takarannya
dan langsung serah terima (tunai). Barangsiapa melebihkan atau lebih, maka ia telah
melakukan praktek riba, baik yang mengambil atau yang memberi." Telah menceritakan
kepada kami 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah
mengabarkan kepada kami Sulaiman Ar Raba'i telah menceritakan kepada kami Abu Al
Mutawakil An Naji dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Emas ditukar dengan emas (tidak mengapa) jika sama takarannya ...",
kemudian dia menyebutkan hadits seperti di atas."
2972. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' dan Washil bin
Abdul A'la keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Ayahnya dari
Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Kurma dengan kurma, gandum dengan gandum, jewawut dengan gandum, garam dengan
garam harus sebanding dan tunai. Dan barangsiapa melebihkan, maka dia telah melakukan
praktek riba kecuali jika berbeda jenisnya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al
Asyaj telah menceritakan kepada kami Al Muharibi dari Fudlail bin Ghazwan dengan isnad
ini, namun dia tidak menyebutkan "Tunai."
i*a5\ .^3 Violis ^
2973. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Washil bin Abdul A'la keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari Ayahnya dari Ibnu Abu Nu'min
dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Emas
dengan emas harus sama dan sebanding, perak dengan perak harus sama dan sebanding.
Barangsiapa melebihkan atau menambah maka dia telah melakukan praktek riba."
't . >. >
2974. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Musa bin Abu Tamim dari Sa'id
bin Yasar dari Abu Flurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dinar
dengan dinar, tidak ada lebih antara keduanya, dan dirham dengan dirham, tidak ada lebih
antara keduanya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada
kami Abdullah bin Wahb dia berkata; saya mendengar Malik bin Anas berkata; telah
menceritakan kepadaku Musa bin Abu Tamim dengan isnad seperti ini."
Bab: Larangan jual beli emas dengan perak dengan tempo
2975. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari Abu Minhal dia berkata,
"Syarik telah menjual perak kepadaku dengan penundaan bayarannya sampai musim haji
tiba, kemudian dia memberitahukan kepadaku, lalu sayapun berkata kepadanya, "Ini adalah
perkara yang tidak benar." Dia menjawab, "Saya telah menjualnya di pasar, namun tidak ada
seorangpun yang mengingkarinya." Akhirnya saya pergi menemui Al Barra bin 'Azib dan
menanyakannya, dia lantas menjawab, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba di
Madinah, kami biasa melakukan praktek jual beli seperti itu, lalu beliau bersabda: "Jika itu
dilakukan dengan tunai maka tidak mengapa, tetapi jika dengan penundaan maka itu adalah
riba." Coba kamu datangi Zaid bin Arqam, karena dia lebih besar usaha dagangnya
daripadaku. Lantas saya mendatanginya dan menanyakan hal yang serupa, dan dia juga
menjawab seperti itu."
2976. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adzAl 'Anbari telah menceritakan
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Habib bahwa dia
mendengar Abu Minhal berkata; saya bertanya kepada Barra' bin 'Azib mengenai jual beli
emas atau perak, dia menjawab, "Coba tanyakan kepada Zaid bin Arqam, sebab dia lebih
mengetahui." Lalu saya bertanya kepada Zaid, dia menjawab, "Coba kamu tanyakan kepada
Barra' sebab dia lebih mengetahui." Kemudian kedua-duanya berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang jual beli perak dengan emas dengan pembayaran yang
ditangguhkan."
\ 3ViS \1^ 3ViS
2977. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki telah menceritakan kepada
kami 'Abbad bin 'Awwam telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Abu lshaq telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Abu Bakrah dari Ayahnya dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang menukar perak dengan perak, emas
dengan emas kecuali jika takarannya sama. Dan beliau memerintahkan kami untuk membeli
perak dengan emas sekehendak kami, dan membeli emas dengan perak sekehendak kami."
Seorang laki-laki bertanya kepadanya, "Apakah dengan serah terima secara tunai?" dia
menjawab, "Seperti itulah saya mendengarnya." Telah menceritakan kepadaku lshaq bin
Manshur telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Shalih telah menceritakan kepada kami
Mu'awiyah dari Yahya -yaitu Ibnu Abu Katsir- dari Yahya bin Abu lshaq bahwa Abdurrahman
bin Abu Bakrah mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Bakrah berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah melarang kami seperti itu."
Bab: Menjual kalung yang di dalamnya ada mutiara dan emas
_^iL\ £\J>
. ’ - if:-
2978. Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Ahmad bin Amru bin Sarj telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Abu Hani' Al Khaulani
bahwa dia mendengar 'Ulay bin Rabah Al Lakhmi dia berkata; saya mendengar Fadlalah bin
'Ubaid Al Anshari berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di Khaibar, beliau
pernah ditawari orang sebuah kalung yang terbuat dari emas dan permata, yang berasal dari
harta rampasan. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk menjual
emasnya saja, oleh karena itu permatanya dicabut, kemudian beliau bersabda: "Emas
dibayar dengan emas jika sama timbangannya."
, * r 9 ' 'C \ r 9 t 9 W' 9 ' \ ' 9 i 'r I ^ \ * ' ? * \ \' i r )■ 9 " r 9 \ '
JIa9 j AlLc.^ ^^UJi dlJj A3 \ j\L> J ( £j\ 'y» j d>
2979. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Abu Syuja' Sa'id bin Yazid dari Khalid bin Abu 'Imran dari Hanas Ash Shan'ani dari
Fadlalah bin 'Ubaid dia berkata, "Saat di Khaibar saya pernah membeli kalung yang terbuat
dari emas dan permata dengan harga dua belas dinar, kemudian saya memisahkannya,
ternyata jumlahnya lebih dari dua belas dinar. Maka saya pun memberitahukan hal itu
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Janganlah kamu menjualnya
sehingga kamu memisahkan (antara emas dan permata)." Telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Ibnu Mubarak dari Sa'id bin Yazid dengan isnad yang seperti ini."
2980. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Ibnu Abu Ja'far dari Julah Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Hanas As
Shan'ani dari Fadlalah bin 'Ubaid dia berkata, "Pada penaklukan Khaibar, kami bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membeli dari seorang Yahudi satu uqiyah emas
seharga dua atau tiga dinar. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak
boleh jual beli emas, kecuali sama berat."
4)L^a9 \ \ diS jLi J J <0*^3 ^ t— )jlia9
2981. Telah menceritakan kepada kami Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb dari Qurrah bin Abdurrahman Al Ma'afiri dan Amru bin Harits dan selain keduanya,
bahwa 'Amir bin Yahya Al Ma'afiri telah mengabarkan kepada mereka dari Hanas bahwa dia
berkata, "Kami pernah bersama Fadlalah berada dalam suatu peperangan, kemudian saya
dan sahabatku mendapatkan kalung yang ada emas, perak dan permatanya. Aku ingin sekali
membeli yang menjadi bagiannya, kemudian saya bertanya kepada Fadlalah bin 'Ubaid, dia
menjawab, "Lepaskanlah emasnya dan taruhlah ditimbangan, begitu juga dengan emasmu
dan taruhlah ditimbangan, kemudian janganlah kamu mengambilnya kecuali jika sama berat,
sebab saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka janganlah mengambil (emas)
kecuali jika sama takarannya."
Bab: Menjual makanan dengan kadar yang sama
2982. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari 'Amru
bin Harits bahwa Abu An Nadir menceritakan bahwa Busr bin Sa'id menceritakan dari
Ma'mar bin Abadullah, bahwa dia pernah menyuruh pelayannya dengan membawa satu sha'
tepung ini, kemudian dia berkata, "Juallah ini lalu tukarlah dengan gandum yang masih
kasar." Lalu pelayannya pergi dan mengambil lebih dari satu sha' gandum, ketika Ma'mar
datang dia memberitahukan kepadanya, maka Ma'mar berkata, "Kenapa kamu lakukan hal
itu! Pergilah dan kembalikan gandum itu, janganlah kamu mengambilnya kecuali dengan
takaran yang sama. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Makanan dengan makanan harus sebanding." Ma'mar berkata lagi, "Saat itu
makanan kami adalah gandum." Lalu dikatakan kepadanya, "Hal itukan tidak sama
jenisnya?" dia menjawab, "Sesungguhnya saya khawatir jika hal itu mendekati praktek
ribawi."
i\<J f ^ VS ^ \X-1 J
2983. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Abdul Majid bin Suhail bin
Abdurrahman bahwa dia pernah mendengar Sa'id bin Musayyab menceritakan bahwa Abu
Hurairah dan Abu Sa'id telah menceritakan kepadanya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengangkat seorang dari Bani 'Ady untuk bekerja di Khaibar. Lalu ia datang
dengan membawa kurma yang bagus, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
bertanya kepadanya: "Apakah semua kurma di Khaibar seperti ini?" dia menjawab, "Demi
Allah, tidak wahai Rasulullah. Biasanya kurma satu sha' seperti ini kami tukar dengan dua
sha' kurma jenis campuran." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jangan
lakukan lagi perbuatan seperti itu, akan tetapi tukarlah dengan sama berat, atau jual dulu
kurma campuranmu kemudian (dengan uang penjualanmu) kamu boleh membeli kurma
yang lebih bagus, itulah takarannya."
2984. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku bacakanm di
hadapan Malik; dari Abdul Majid bin Suhail bin Abdurrahman bin 'Auf dari Sa'id bin
Musayyab dari Abu Sa'id Al Khudri dan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah mengangkat pegawai seseorang di Khaibar, suatu saat dia datang
dengan membawa kurma Janib (sejenis kurma yang bermutu tinggi), maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Apakah semua jenis kurma Khaibar seperti
ini?" dia menjawab, "Tidak. Demi Allah wahai Rasulullah, kami di sana terbiasa menukar satu
sha' kurma seperti ini dengan dua sha', atau dua sha' ditukar dengan tiga sha'." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jangan lakukan lagi perbuatan seperti ini,
jualah semuanya terlebih dahulu dengan dirham, kemudian dengan dirham itu kamu
gunakan untuk membeli kurma yang lebih bagus."
Ji5i9\ j a)
2985. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin Shalih Al Wuhadli telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi dan Abdullah bin
Abdurrahman Ad Darimi dan ini adalah lafadz keduanya, dari Yahya bin Hassan telah
menceritakan kepada kami Mu'awiyah -yaitu Ibnu Salam- telah mengabarkan kepadaku
Yahya -yaitu Ibnu Abu Katsir- dia berkata; saya pernah mendengar 'Uqbah bin Abdul Ghafir
berkata; saya pernah mendengar Abu Sa'id berkata, "Suatu ketika Bilal datang dengan
membawa kurma barni (jenis kurma yang bermutu tinggi). Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadanya: "Dari manakah kurma ini?" Bilal menjawab, "Kurma kita
rendah mutunya, oleh karena itu saya menukar dua sha' dengan sajtu sha' kurma ini untuk
kebutuhan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
bersabda: "Inilah yang disebut riba, maka jangan sekali-kali kamu lakukan perbuatan ini lagi,
akan tetapi apabila kamu hendak membeli kurma (yang lebih bagus), maka jualah terlebih
dahulu kurmamu (yang kwalitasnya rendah) kemudian dengan uang hasil penjualannya
kamu boleh membeli kurma yang lebih bagus kwalitasnya." Namun Ibnu Suhail tidak
menyebutkan hal itu dalam riwayat haditsnya.
i ,
2986. Telah menceritakan kepada kami Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami
Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Faza'ah Al Bahili dari
Abu Nadlrah dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberi
kurma." Lalu beliau bertanya: "Apakah kurma ini dari kurma kita?" maka laki-laki yang
memberi menjawab, "Wahai Rasulullah, kami menukar dua sha' kurma dengan satu sha'
kurma seperti ini." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Inilah yang
dinamakan riba, kembalikanlah kurma ini kemudian jualah kurma milik kita, lalu uang hasil
penjualan kurma tersebut kamu belikan kurma seperti ini."
t 9 ' ** X t 9 X / 9 / 9 ' ' \ /9 9 ' X 9 X t ^ 9 / ^ t 'f X ^ 9 X > 9 £ X 9 t *. X
9 s' '
2987. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Sa'id dia berkata,
"Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kami sering menjama' kurma, yaitu
mencampur antara kurma jelek dengan kurma yang berkwalitas, kemudian kami menjual
dua sha' kurma tersebut dengan satu sha' kurma yang bermutu tinggi. Ketika hal itu sampai
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Tidak ada dua
sha' kurma ditukar dengan satu sha' kurma, dan tidak ada dua sha' gandum ditukar dengan
satu sha' gandum, dan tidak ada satu dirham ditukar dengan dua dirham."
clJLi JlaS -XslU\ j
2988 . Telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ibrahim dari Sa'id Al Jurairai dari Abu Nadlrah dia berkata, "Saya pernah bertanya kepada
Ibnu Abbas mengenai jual beli (barang yang sejenis-pent), lalu dia balik bertanya, "Apakah
dilakukan dengan cara cash/tunai?" Jawabku, "Ya." Dia berkata, "Tidak mengapa, jika
dilakukan seperti ini." Lalu saya memberitahukan hal ini kepada Abu Sa'id, saya katakan
kepadanya, "Saya telah menanyakan perihal jual beli kepada Ibnu Abbas, dan dia balik
bertanya, "Apa dilakukan dengan cara cash?" saya menjawab, "Ya, " lantas Ibnu Abbas
berkata, "Tidak mengapa, jika dilakukan seperti ini." Abu Sa'id berkata, "Benarkah dia
mengatakan demikian? Sungguh kami akan menulis surat kepadanya hingga dia tidak
menfatwakan demikian kepada kalian." Abu Sa'id melanjutkan, "Demi Allah, telah datang
beberapa pemuda kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa kurma,
dan beliau mencurigainya seraya berkata: "Sepertinya kurma ini bukan dari hasil tanaman
kita?" dia menjawab, "Kami biasa mengambil kurma kita dan menambahkan sedikit takaran
kemudian kami menukarnya dengan kurma seperti ini." Beliau bersabda: "Kamu telah
melipat-gandakan dan kamu telah menambahkan takaran, jangan sekali-kali kamu
mendekati perbuatan seperti ini. Apabila kamu mendapati satu keraguan pada kurmamu,
maka jualah kurma tersebut, kemudian (dari uang hasil penjualan kurma itu) belilah kurma
yang kamu inginkan."
i 31^0 ji]\
disela ^
'/a;. S^\ l _r
>
AJb
2989. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Abdul A'la telah mengabarkan kepada kami Daud dari Abu Nadlrah dia berkata, "Saya pernah
bertanya kepada Ibnu Umar dan Ibnu Abbas mengenai jual beli barang yang sejenis, dan
keduanya menganggap hal itu tidak mengapa. Suatu saat saya duduk di samping Abu Sa'id Al
Khudri, lalu saya bertanya mengenai jual beli barang yang sejenis, dia menjawab, "Jika
dilebihkan maka hal itu adalah riba." Kemudian saya mengingkari perkataannya, karena
perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu Umar (yang menganggap tidak mengapa). Maka Abu Sa'id
pun berkata, "Saya tidak akan mengatakan kepadamu melainkan apa yang pernah saya
dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Suatu ketika seorang pemilik kebun
kurma datang kepada beliau dengan membawa satu sha' kurma yang berkwalitas,
sedangkan kurma beliau sendiri berada di bawah kwalitas kurma tersebut, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bertanya: "Dari mana kamu memperoleh kurma ini?"
pemilik kebun itu menjawab, "Pada mulanya saya membawa dua sha' kurma, setelah itu
saya tukar satu sha' kurma tersebut dengan dua sha' kurma yang saya miliki, karena harga
kurma yang bagus ini dipasaran adalah sekian dan kurma yang jelek ini harganya hanya
sekian." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Celaka kamu!
Kamu telah melakukan riba, apabila kamu menginginkan kurma yang baik ini, maka jualah
kurmamu kemudian (uang hasil penjualan kurma tersebut) kamu membeli kurma apa saja
yang kamu sukai." Abu Sa'id berkata, "Dan kurma dengan kurma lebih bisa dikatakan riba
daripada perak dengan perak." Abu Nadlrah berkata, "Setelah itu saya menemui Ibnu Umar
dan dia pun melarangku melakukannya, namun saya tidak menemui Ibnu Abbas." Perawi
berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Ash Shahba', bahwa dia pernah bertanya kepada
Ibnu Abbas mengenai hal itu ketika dia di Makkah, dan Ibnu Abbas juga membenci praktek
semacam itu."
j
2990. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abbad dan Muhammad bin Hatim dan
Ibnu Abu Umar semuanya dari Sufyan bin 'Uyainah dan ini adalah lafadz Ibnu 'Abbad, dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Abu Shalih dia berkata; saya
mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata, "Dinar dengan dinar, dirham dengan dirham jika
sama takarannya, barangsiapa menambahkan maka dia telah melakukan praktek riba." Lalu
saya bertanya kepadanya, "Ibnu Abbas pernah berkata tidak seperti ini." Dia menjawab,
"Sungguh saya telah bertemu dengan Ibnu Abbas." Maka saya berkata, "Apakah sesuatu
yang kamu katakan ini pernah kamu dengar langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, atau mungkin kamu dapatkan di dalam kitabullah Azza wa Ja I la?" dia menjawab,
"Saya tidak mendengar langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak pula
saya dapatkan didalam kitabullah, akan tetapi Usamah bin Zaid telah menceritakan
kepadaku, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Riba itu bisa terjadi dalam jual
beli dengan pembayaran yang ditangguhkan."
2991. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah 'Amru An Naqid dan
lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dan ini adalah lafadz 'Amru. Ishaq berkata; telah
mengabarkan kepada kami, dan yang lainnya mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Ubaidullah bin Abu Yazid bahwa dia pernah mendengar Ibnu Abbas
berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Usamah bin Zaid, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Hanyasanya riba bisa terjadi dalam pembayaran yang ditangguhkan."
2992. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
'Affan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim
telah menceritakan kepada kami Bahz dia berkata; telah menceritakan kepada kami Wuhaib
telah menceritakan kepada kami Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas dari Usamah bin
Zaid, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak dikatakan riba jika
pembayarannya secara langsung (tunai)."
2993. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami
Hiql dari Al Auza'i dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Atha bin Abu Rabah bahwa Abu
Sa'id Al Khudri bertemu Ibnu Abbas, lalu dia berkata kepadanya, "Bagaimana pendapatmu
dalam jual beli sharf (yaitu jual beli barang sejenis), apakah kamu pernah mendengarnya dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ataukah kamu pernah mendapatinya di dalam
kitabullah Azza wa Jalla?" Ibnu Abbas menjawab, "Sekali-kali tidak, saya tidak berkata dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedangkan kamu lebih mengetahuinya, dan saya juga
tidak mengetahuinya hal itu ada dalam kitabullah, akan tetapi telah menceritakan kepadaku
Usamah bin Zaid, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Riba itu bisa
terjadi dalam pembayaran yang ditangguhkan."
Bab: Pemakan riba dan pemberinya akan dilaknat ^y«J)
illj Jli Jli 5^
2994. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan
ini adalah lafadz Utsman. Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Utsman
berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Mughirah dia berkata, "Syibak bertanya
kepada Ibrahim, lalu ia menceritakan kepada kami dari 'Alqamah dari Abdullah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat orang yang memakan hasil riba dan yang
menyuruh memakannya." 'Alqamah berkata, "Saya bertanya, "(Bagaimana dengan)
sekretaris pembuat akte riba dan saksi-saksinya?" dia menjawab, "Kami hanya menceritakan
dari sesuatu yang kami dengar."
r >
«■
2995. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Shabah dan Zuhair bin Harb dan
Utsman bin Abu Syaibah mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Husyaim telah
mengabarkan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melaknat pemakan riba, orang yang menyuruh makan riba, juru tulisnya dan saksi-
saksinya." Dia berkata, "Mereka semua sama."
Bab: Mengmbil yang halal dan meninggalkan yang haram Jij
A^\J I Jj&Lr’Z lis. ^
’ >
?\
ol
<[3 3 J>- <^ji. <jj®J J^S J dr® ^ <W? Jp j <Co
^L^> \ j \ (j 5|_S ^ <*i jkv> <UJ \ 5L3' ^ <_S"^ <iiJu« j*)\_3 ) *U3 £j^j>
^jisSk^/iy
j^yi^siSij^ Jc a\ld\sj> a 1 oi- i >is^v^\ \-£u.
•^U /jduf ji^jiS#\ >i\i&3^i\3 j^\3.
2996. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair Al Hamdani
telah menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Zakaria dari As
Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir dia berkata, "Saya mendengar dia berkata, "Saya pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda -Nu'man sambil menujukkan
dengan dua jarinya kearah telinganya-: "Sesungguhnya yang halal telah nyata (jelas) dan
yang haram telah nyata. Dan di antara keduanya ada perkara yang tidak jelas, yang tidak
diketahui kebanyakan orang, maka barangsiapa menjaga dirinya dari melakukan perkara
yang meragukan, maka selamatlah agama dan harga dirinya, tetapi siapa yang terjatuh
dalam perkara syubhat, maka dia terjatuh kepada keharaman. Tak ubahnya seperti gembala
yang menggembala di tepi pekarangan, dikhawatirkan ternaknya akan masuk ke dalamnya.
Ketahuilah, setiap raja itu memiliki larangan, dan larangan Allah adalah sesuatu yang
diharamkannya. Ketahuilah, bahwa dalam setiap tubuh manusia terdapat segumpal daging,
jika segumpal daging itu baik maka baik pula seluruh badannya, namun jika segumpal daging
tersebut rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, gumpalan darah itu adalah
hati." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dia berkata; telah menceritakan
kepada kami Zakaria dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq
bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Mutharif dan Abu Farwah Al Hamdani.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari, dari Ibnu Ajian dari
Abdurrahman bin Sa'id semuanya dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, hanya saja hadits Zakaria lebih sempurna dan
lebih banyak daripada hadits mereka." Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin
Syu'aib bin Laits bin Sa'd telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku telah
menceritakan kepadaku Khalid bin Yazid telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Hilal
dari 'Aun bin Abdullah dari 'Amir Asy Sya'bi bahwa dia pernah mendengar Nu'man bin Basyir
bin Sa'd salah seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, saat ia berkhutbah di
hadapan manusia di daerah Himsh, dia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesuatu yang halal telah jelas dan yang haram juga
telah jelas...." Kemudian dia menyebutkan seperti hadits Zakaria dari Asy Sya'bi, sampai
sabdanya: "Dikhawatirkan akan terjatuh di dalamnya."
Bab: Menjual unta tapi mensyaratkan agar tidak dinaiki (^>
J (J Lc-AS J aILc-^JJ \ Jls S\ jts ASaI
* ' * s ->\ '
2997. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Zakaria dari 'Amir telah
menceritakan kepadaku Jabir bin Abdullah, bahwa saat itu dia sedang dalam perjalanan
dengan mengendarai unta miliknya, ternyata hewan tunggannya telah kelelahan dan hampir
tidak bisa berjalan. Jabir melanjutkan, "Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menjumpaiku, beliau mendo'akan dan memukul untaku, sehingga untaku berjalan dengan
cepat seperti biasa." Beliau bersabda: "Juallah untamu kepadaku dengan beberapa uqiyah."
Saya menjawab, "Tidak." Beliau bersabda lagi: "Juallah kepadaku dengan beberapa uqiyah."
Kemudian saya menjualnya dengan beberapa uqiyah dan saya mengecualikan muatannya
untuk keluargaku, setelah saya tiba, lalu saya menemui beliau dengan membawa unta.
Kemudian beliau membayarnya dengan tunai, dan setelah menerima uangnya saya kembali
pulang. Kemudian beliau mengutus seseorang untuk mengikuti jejakku, utusan itu berkata,
"Apakah kamu mengira kedatanganku ini untuk menawarkan harga yang lebih rendah dari
itu untuk mengambil untamu? Ambillah unta dan uang dirhammu, ia telah menjadi hakmu."
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami Isa -yaitu
Ibnu Yunus- dari Zakaria dari 'Amir telah menceritakan kepadaku Jabir bin Abdullah seperti
hadits Ibnu Numair."
juS^us j| ^
j -^Sl 3 vi v^ v^ f .1 ^£ 4-^33 u
P %^Lvp\ jjlpj,\jp\yS^3. ._A&
ji- .^ 3 iidis 3 is^ j^ 3 isii\ 3 jWdis 3 is^ J;
* - t'' ''s ' ''s
j5&3 ls ( ^i^ > ii\ _^jsSbj^i jli3
/ // ♦»> ** / ^ / / / *' ^ ^ /
4^
> ' ** '.L<i
jl, ^3\ juyisi£&\ \j*'j
2998. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan
ini adalah lafadz Utsman. Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Utsman
berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Mughirah dari Asy Sya'bi dari Jabir bin
Abdullah dia berkata, "Dulu ketika saya berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam beliau menemuiku, sedangkan saya tengah mengendarai untaku yang kelelahan
dan hampir tidak dapat berjalan. Setelah itu beliau bertanya kepadaku: "Ada apa dengan
untamu wahai Jabir?" Saya menjawab, "Sedang sakit wahai Rasulullah." Kemudian beliau
mundur ke belakang, lalu menghentak dan mendo'akan unta saya. Setelah itu unta saya
selalu berjalan di depan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: "Bagaimana kamu
sekarang melihat untamu wahai Jabir?" saya menjawab, "Wah, sekarang untaku terlihat kuat
dan sehat kembali." Lalu beliau bertanya lagi: "Maukah kamu menjual untamu kepadaku?"
Sebenarnya saya merasa sungkan dan malu mendengar tawaran Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, sebab saya tidak memiliki kendaraan selain untaku ini, namun akhirnya saya
menjawab, "Baiklah." Namun saya menjual unta tersebut dengan syarat saya boleh
mengendarainya hingga tiba di Madinah. Setelah itu saya berkata kepada beliau, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya saya adalah pengantin baru, oleh karena itu saya hendak meminta
izin kepada anda untuk pulang terlebih dahulu." Ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberikan izin kepada saya, maka saya pun mendahului para sahabat untuk
pulang ke Madinah. Sesampainya di rumah, paman saya langsung menemui saya seraya
menanyakan unta kepunyaanku. Lalu saya menceritakan kepadanya tentang apa yang telah
terjadi." Jabir melanjutkan, "Pada saat saya meminta izin kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk pulang terlebih dahulu -karena saya berstatus masih pengantin baru-
maka beliau bertanya kepada saya: "Wahai Jabir, siapakah yang kamu nikahi, gadis ataukah
janda?" saya menjawab, "Saya menikahi seorang janda." Beliau melanjutkan sabdanya:
"Mengapa kamu tidak menikahi gadis saja, sehingga dia dapat mengajakmu bercumbu dan
kamu dapat mengajaknya bercumbu juga?" saya menjawab, "Wahai Rasulullah, ayahku telah
meninggal dunia, sedangkan saya memiliki beberapa orang saudara perempuan yang masih
muda, dan saya tidak menyukai jika menikahi seorang gadis yang seumuran dengan mereka,
sehingga dia tidak bisa mendidik dan mengayomi mereka. Oleh karena itulah saya menikah
dengan seorang janda supaya dia dapat mengayomi dan mendidik mereka." Jabir
melanjutkan, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai di Madinah, maka saya
langsung pergi menemui beliau dengan membawa unta, kemudian beliau membayarnya dan
mengembalikan unta tersebut kepada saya." Telah menceritakan kepada kami Utsman bin
Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Salim bin Abu Al Ja'd
dari Jabir dia berkata, "Kami kembali dari Makkah ke Madinah bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba untaku sakit." Kemudian dia melanjutkan hadits dengan
ceritanya. Dan dalam riwayatnya dikatakan, "Kemudian beliau bersabda kepadaku: "Jualah
untamu kepadaku!" Jabir berkata, "Saya menjawab, "Tidak, akan tetapi saya hadiahkan
kepada anda." Beliau bersabda: "Tidak, juallah kepadaku." Jabir berkata, "Saya menjawab,
"Tidak, akan tetapi saya hadiahkan kepada anda, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Tidak,
juallah kepadaku!" Saya menjawab, "Saya punya hutang kepada seseorang satu uqiyah
emas, maka sebanyak itulah anda bayar." Beliau bersabda: "Baiklah. Bawalah unta itu
sampai ke Madinah." Setibanya di Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan kepada Bilal: "Hai Bilal, bayarlah kepada Jabir uang harga untanya satu
uqiyah emas, dan tambahi sedikit." Lalu Bilal memberikan kepadaku satu uqiyah emas,
ditambahnya dengan beberapa qirath." Jabir melanjutkan, "Maka saya berkata, "Dan
tambahan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut selalu saya bawa dan berada
dalam kantung uangku, ketika terjadi perang harrah penduduk Syam mengambilnya dariku."
Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid bin Ziyad telah menceritakan kepada kami Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari Jabir
bin Abdullah dia berkata, "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu
perjalanan, tiba-tiba hewan tungganganku lambat jalannya ..., " kemudian dia melanjutkan
haditsnya. Dia berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghardiknya seraya
bersabda kepadaku: "Naikilah dengan menyebut nama Allah." Dan ditambahkan pula: "Dan
beliau senantiasa memberikan tambahan kepadaku sambil berkata: "Semoga Allah
mengampunimu."
2999. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Al 'Ataki telah menceritakan kepada kami
Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku saat hewan tungganganku kelelahan." Jabir
melanjutkan, "Maka beliau menghardiknya, dan tiba-tiba hewan itu meloncat dan saya
berusaha mengendalikan tali kekangnya agar saya dapat mendengar perkataan beliau,
namun saya tidak kuasa mendengarnya. Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menemuiku dan bersabda: "Jual saja untamu kepadaku." Lalu saya menjualnya seharga lima
uqiyah." Jabir melanjutkan, "Saya berkata, "Dengan syarat saya menaikinya sampai
Madinah." Beliau bersabda: "Naikilah sampai tiba di Madinah." Jabir berkata, "Setibanya di
Madinah, saya memberikannya kepada beliau dan beliaupun memberiku beberapa uqiyah
dan sedikit tambahan, lalu beliau memberikan unta tersebut kepadaku." Telah menceritakan
kepada kami Uqbah bin Mukram Al 'Ammi telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin lshaq
telah menceritakan kepada kami Basyir bin 'Uqbah dari Abu Al Mutawakil An Naji dari Jabir
bin Abdullah dia berkata, "Saya pernah pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
di salah satu perjalanannya -saya kira dia (Jabir) berkata; salah satu peperangan-, kemudian
dia menceritakan hadits tersebut dengan tambahan, "Beliau bersabda: "Wahai Jabir, apakah
harganya sudah cukup?" saya menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Untukmu harganya
(uangnya) dan untukmu pula untanya. Untukmu harganya (uangnya) dan untukmu pula
untanya."
\ ^\^J^\AXjJ-aJ\^-X3L»AsL^a\ ^lS”" (3<JI^t>A9i>J)jLL>
is^i^is^c^ui\y ^u-isai*. ^ui\
^ 3^ J <i%p\ ^ J
3000. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muharib bahwa dia
pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah membeli untaku seharga dua uqiyah ditambah satu dirham atau dua dirham." Jabir
melanjutkan, "Ketika sampai daerah Shirar, beliau memerintahkan untuk menyembelih sapi,
kemudian sapi tersebut disembelih dan mereka (para sahabat) memakan dagingnya.
Setibanya di Madinah, beliau memerintahkanku untuk datang ke Masjid, lalu saya shalat dua
rakaat. Setelah itu, beliau menawarkan harga untaku, kemudian beliau menambahkan
sedikit harga kepadaku." Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah
telah mengabarkan kepada kami Muharib dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan kisah seperti ini, namun dia menambahkan, "Kemudian beliau membelinya dariku
dengan harga seperti yang telah saya sebutkan tadi." Dan dia tidak menyebutkan, "Dua
uqiyah dan satu dirham atau dua dirham." Dan dia berkata, "Kemudian beliau menyuruh
untuk menyembelih sapi, setelah itu beliau membagi-bagikan dagingnya."
3001. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Zaidah dari Ibnu Juraij dari 'Atha dari Jabir, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Saya telah membeli untamu seharga empat dinar,
dan kamu boleh menaikinya sampai tiba di Madinah."
Bab: Berhutang sesuatu kemudian membayarnya dengan yang lebih baik
3002. Telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir Ahmad bin Amru bin Sarh telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Malik bin Anas dari Zaid bin Aslam dari Atha' bin
Yasar dari Abu Rafi 1 , bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminjam unta
muda kepada seorang laki-laki, ketika unta sedekah tiba, maka beliau pun memerintahkan
Abu Rafi' untuk membayar unta muda yang dipinjamnya kepada laki-laki tersebut. Lalu Abu
Rafi' kembali kepada beliau seraya berkata, "Aku tidak mendapatkan unta muda kecuali unta
yang sudah dewasa." Beliau bersabda: "Berikanlah kepadanya, sebaik-baik manusia adalah
yang paling baik dalam membayar hutang." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib
telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad dari Muhammad bin Ja'far saya
mendengar Zaid bin Aslam mengabarkan kepada kami 'Atha bin Yasar dari Abu Rafi' bekas
budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah meminjam unta muda ...", seperti hadits di atas, hanya saja (disebutkan
bahwa) beliau bersabda: "Sesungguhnya sebaik-baik hamba Allah adalah yang paling baik
dalam pembayaran (hutang)."
f ' f ' '
3003. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar bin Utsman Al 'Abdi telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Salamah bin Kuhail dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, "Seorang laki-laki
pernah menagih hutang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan cara kasar,
sehingga menjadikan para sahabat tidak senang. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu
bersabda: "Sesungguhnya orang yang berpiutang berhak untuk menagih." Kemudian beliau
bersabda: "Belikanlah dia seekor unta muda, kemudian berikan kepadanya." Kata para
sahabat, "Sesungguhnya kami tidak mendapatkan unta yang muda, yang ada adalah unta
dewasa dan lebih bagus daripada untanya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Belilah, lalu berikanlah kepadanya. Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik
dalam melunasi hutang."
^ '%p». iL. j^i»\
iUs
3004. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Waki'
dari 'Ali bin Shalih dari Salamah bin Kuhail dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminjam unta muda, namun beliau
mengembalikan unta yang lebih tua (lebih bagus) daripada unta yang beliau pinjam." Beliau
bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam melunasi hutang."
3005. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Salamah bin
Kuhail dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, "Seorang laki-laki datang menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menagih hutang seekor unta, maka beliau
bersabda: "Berilah dia unta yang lebih tua dari usia untanya." Beliau melanjutkan: "Sebaik-
baik kalian adalah yang paling baik dalam melunasi hutang."
Bab: Boleh menjual hewan dengan hewan dari yang sejenis dengan ukuran yang berbeda
3006. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Ibnu Rumh keduanya
berkata; telah mengabarkan kepada kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Abu
Zubair dari Jabir dia berkata, "Seorang budak datang membaiat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam untuk turut berhijrah, anehnya dia tidak merasa dirinya seorang budak, tiba-tiba
tuannya datang menginginkan dia, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda
kepada majikannya: "Juallah dia kepadaku, saya akan menukarnya dengan dua budak yang
hitam." Setelah kejadian itu, beliau tidak pernah membaiat seseorang sebelum ditanya
dirinya budak atau seorang yang merdeka."
Bab: Bolehnya gadai ( J>\)
3007. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
serta Muhammad bin 'Ala dan ini adalah lafadz Yahya, Yahya berkata; telah mengabarkan
kepada kami, sedangkan dua orang lainnya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan bayaran
yang ditangguhkan, lantas beliau menggadaikan baju besinya."
Lc-ji
3008. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Ali bin Khasyram
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus dari Al A'masy dari Ibrahim
dari Al Aswad dari 'Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
membeli makanan dari seorang Yahudi, lalu beliau menggadaikan baju besinya (sebagai
jaminan)."
3009. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Al Mahzumi telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad dari Al
A'masy dia berkata, "Kami menyebutkan gadai dalam salam (jual beli dengan membayar
terlebih dahulu sebelum ada barangnya) di hadapan Ibrahim An Nakha'i lalu dia berkata, " Al
Aswad bin Yazid telah menceritakan kepada dari 'Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah membeli makanan dari orang Yahudi sampai batas waktu yang ditentukan,
dan beliau menggadaikan baju besi miliknya." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar
bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Al A'masy dari
Ibrahim dia berkata; telah menceritakan kepadaku Al Aswad dari 'Aisyah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu, dan ia tidak menyebutkan, "Dari besi."
Bab: Jual beli salam
4 'Z y « «
t 9 ' \ y \ W \ 9 ' ! / / \ 9 y
3010. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Amru An Naqid dan ini adalah
lafadz Yahya, Amru berkata; telah menceritakan kepada kami, dan Yahya berkata; telah
mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Ibnu Abu Najih dari Abdullah bin Katsir
dari Abu Al Minhal dari Ibnu Abbas dia berkata, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba
di Madinah, penduduk Madinah menjual buah-buahan dengan pembayaran di muka,
sedangkan buah-buahan yang dijualnya dijanjikan mereka dalam tempo setahun atau dua
tahun kemudian. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang menjual
kurma dengan berjanji, hendaklah dengan takaran tertentu, timbangan tertentu dan jangka
waktu tertentu."
t » <*
t T-v£-
4 .>
r’
'djJJt
i\
(Jj»- j ^ \ 4_»3 aJLLc- {ji \ Oo A»-
3011. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Abdul Waris dari Ibnu Najih telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Katsir dari Abu
Minhal dari Ibnu Abbas dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di
Madinah, orang-orang di sana terbiasa jual beli dengan sistem pembayaran dimuka, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memesan barang, maka
janganlah memesan kecuali dengan takaran tertentu dan timbangan tertentu." Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Isma'il bin
Salim semuanya dari Ibnu Uyainah dari Ibnu Abu Najih dengan isnad seperti hadits Abdul
Warits, namun tidak disebutkan, "Sampai waktu yang ditentukan." Sedangkan Abu Kuraib
dan Ibnu Abu Umar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi keduanya dari Sufyan dari Ibnu Abu
Najih dengan isnad mereka, seperti hadits Ibnu Uyainah, dalam hadits tersebut disebutkan,
"Sampai batas waktu yang ditentukan."
Bab: Haramnya menimbun bahan makanan
3012. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Yahya -yaitu Ibnu Sa'id- dia
berkata, " Sa'id bin Musayyab menceritakan bahwa Ma'mar berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menimbun barang, maka dia berdosa."
^ ^ ^ i r ^ ' A A \y^ y y y
^ 9 y 9 y
3013. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'ats telah menceritakan kepada
kami Hatim bin Isma'il dari Muhammad bin 'Ajian dari Muhammad bin 'Amru bin 'Atha dari
Sa'id bin Musayyab dari Ma'mar bin Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Tidaklah orang yang menimbun barang, melainkan ia berdosa karenanya."
Ibrahim berkata; Muslim berkata; dan telah menceritakan kepadaku sebagian sahabat kami
dari Amru bin Aun telah mengabarkan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Amru bin Yahya
dari Muhammad bin Amru dari Sa'id bin Musayyab dari Ma'mar bin Abu Ma'mar salah
seorang Bani Adi bin Ka'ab, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda... .kemudian dia menyebutkan hadits seperti hadits Sulaiman bin Bilal, dari Yahya."
Bab: Larangan bersumpah dalam jual beli
^ jj&J ^Jloi JAILc- 4ji\ 4li\ <J _ylu j
3014. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu
Shafwan Al Amawi. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir
dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb,
keduanya dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata,
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sumpah itu dapat
melariskan barang dan menghilangkan barakah keuntungan."
* s
3015. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lshaq
bin Ibrahim, dan ini adalah lafadz Ibnu Abu Syaibah. Ishaq berkata; telah mengabarkan
kepada kami, sedangkan yang dua berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
dari Al Walid bin Katsir dari Ma'bad bin Ka'ab bin Malik dari Abu Qatadah Al Anshari, bahwa
dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah oleh kalian banyak
bersumpah dalam berdagang, karena ia dapat melariskan (dagangan) dan menghilangkan
(keberkahan)."
Bab: Jual beli syuf'ah (X*jLiJ\)
3016. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu
Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa memiliki serikat dalam suatu rumah atau sebidang kebun, maka dia
tidak berhak menjualnya sebelum mendapatkan izin dari serikatnya. Jika mau ia bisa
membelinya, jika mau ia juga bisa meninggalkannya (tidak membelinya)."
3li J^s jSx£^
ijsjU o\ J ji-UL* if&t
3017. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Abdullah bin Numairdan lshaq bin Ibrahim, dan ini adalah lafadz Ibnu Numair. Ishaq berkata;
telah mengabarkan kepada kami, dan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Idris telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari
Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menetapkan bahwa Syuf'ah
benda milik bersama yang tidak dapat dibagi berupa rumah ataupun kebun. Seseorang tidak
halal menjual bagiannya sebelum meminta izin kepada rekannya, jika rekannya berkenan
maka dia dapat membelinya, dan jika rekannya tidak berkenan maka boleh membiarkannya.
Jika ia menjualnya tanpa memberitahukan rekannya, maka rekannya lebih berhak (terhadap
bagian yang dijual)."
i i >.
3018. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb dari Ibnu Juraij bahwa Abu Zubair mengabarkan kepadanya, bahwa dia pernah
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Syuf'ah adalah setiap kepemilikan bersama pada tanah, tempat tinggal, atau kebun, la tidak
sah untuk dijual sebelum mengabarkan kepada rekannya, apakah ia (rekannya) berkenan
mengambil (membelinya) atau tidak, jika ia enggan (tidak memberitahukan rekannya), maka
rekannya berhak atas hak kepemilikan tersebut sampai ia memberitahukan terlebih dahulu."
Bab: Menyandarkan kayu pada dinding tetangga (jL>d\
J. U i ' -J. yt> J\4
- " £
C *
d d
3019. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian melarang tetangganya
menyandarkan papan kayu di temboknya." Al A'raj berkata, "Lalu Abu Hurairah berkata,
"Kenapa aku lihat kalian berpaling dari permasalahan ini? Demi Allah, saya akan
melemparkannya di antara pundak-pundak kalian." Telah menceritakan kepada kami Zuhair
bin Harb telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata; telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus, (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan
isnad seperti ini."
Bab: Haramnya berlaku zhalim dan mengambil tanah orang lain (<_^^<a
3020. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ali bin
Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala
bin Abdurrahman dari Abbas bin Sahi bin Sa'd As Sa'idi dari Sa'id bin Zaid bin 'Amru bin
Nufail, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengambil
sejengal tanah saudaranya dengan zhalim, niscaya Allah akan menghimpitnya dengan tujuh
lapis bumi pada hari Kiamat."
3021. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad bahwa Ayahnya
menceritakan dari Sa'id bin Zaid bin Amru bin Nufail, bahwa Arwa menuduhnya telah
mengambil sebagian dari tanah miliknya, maka Sa'id berkata, "Tinggalkanlah dia dan biarkan
(diambilnya), sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa mengambil sejengkal tanah tanpa hak, maka Allah akan
menghimpitnya dengan tujuh lapis bumi dihari Kiamat kelak. (Sa'id berdo'a) Ya Allah. ..jika dia
berdusta, butakanlah matanya dan jadikanlah tanahnya (rumahnya) sebagai kuburannya."
Ayah Umar melanjutkan, "Tidak lama kemudian, saya melihatnya buta dan berjalan sambil
meraba-raba dinding, dia berkata, 'Saya terkena do'anya Sa'id bin Zaid.' Tatkala ia berjalan
dari rumahnya menuju sumur, dia terjatuh ke dalamnya, maka itu sebagai kuburannya."
,ViS \1a Ss^ J 3L2S
3022. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya, bahwa Arwa binti Uwais
menuduh Sa'id bin Zaid telah mengambil sebagian dari tanahnya, lantas dia mengadukan
kepada Marwan bin Hakam, maka Sa'id berkata, "Mungkinkah saya mengambil sebagian
tanah miliknya setelah saya mendengar sesuatu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?"
Marwan berkata, "Apa yang kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Sa'id
menjawab, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mengambil sejengkal tanah dengan cara zhalim, maka pada hari kiamat ia akan
dihimpit dengan tujuh lapis bumi." Lalu Marwan berkata kepadanya, "Saya tidak akan
menanyakan bukti lagi kepadamu setelah mendengar (sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam) ini. Kemudian Sa'id berdo'a, "Ya Allah, jika ia (wanita) berdusta, maka butakanlah
matanya dan bunuhlah dia di tanahnya sendiri." Urwah berkata, "Ternyata dia (Arwa) tidak
meninggal kecuali dalam keadaan buta, dan tatkala dia berjalan-jalan di tanah
pekarangannya, tiba-tiba dia terpeleset ke dalam lubang dan meninggal dunia."
3023. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Zakaria bin Abu Zaidah dari Hisyam dari Ayahnya dari Sa'id bin Zaid
dia berkata, "Saya pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara zhalim, maka pada hari kiamat ia akan
dihimpit dengan tujuh lapis bumi."
3024. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dari Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidaklah salah seorang dari kamu mengambil sejengkal tanah tanpa
hak, melainkan Allah akan menghimpitnya dengan tujuh lapis bumi pada hari Kiamat kelak."
^ Jyj>\£$j 24 is£^\ls,
i>\3. y^y^yjy\^^\i^y\[sdj[^dM yyL
/f» >'•'<• ' \<
3025. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi telah menceritakan
kepada kami Abdus Shamad -yaitu Ibnu Abdul Warits- telah menceritakan kepada kami Harb
-yaitu Ibnu Syaddad- telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Abu Katsir- dari
Muhammad bin Ibrahim bahwa Abu Salamah telah menceritakan kepadanya, bahwa antara
dia dengan kaumnya terjadi persengketaan mengenai sebidang tanah, lalu dia menemui
Aisyah dan mengemukakan hal itu kepadanya. Aisyah lalu berkata, "Wahai Abu Salamah,
jauhilah tanah sengketa tersebut, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah bersabda: "Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara zhalim, maka Allah akan
menghimpitnya dengan tujuh lapis tanah (bumi)." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq
bin Manshur telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal telah mengabarkan kepada
kami Aban telah menceritakan kepada kami Yahya bahwa Muhammad bin Ibrahim
menceritakan bahwa Abu Salamah menemui Aisyah ... kemudian dia menyebutkan hadits
seperti itu."
Bab: Ukuran jalan jika orang-orang berselisih (<us\ jSs>)
idy\5p-c£U-
' yy **''-? ^ ••
3026. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muhtar telah menceritakan kepada kami Khalid Al
Hadza' dari Yusuf bin Abdullah dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika kalian berselisih mengenai jalan, maka jadikanlah (lebar jalannya)
menjadi tujuh hasta."
24.KITAB: WARIS
Bab: Bab (c-jL»)
3027. telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan
lshaq bin Ibrahim, dan ini adalah lafadz Yahya, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada
kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari
Az Zuhri dari Ali bin Husain dari Amru bin Utsman dari Usamah bin Zaid, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang Muslim tidak boleh mewarisi dari orang kafir
dan orang kafir tidak dapat mewarisi dari orang Muslim."
Bab: Berikan hak waris kepada pemilinya, jika ada lebih maka untuk yang lebih berhak kagi
^ x ^ ^ / «♦ / ^
J'^jS ^ j^j3^
3028. Telah menceritakan kepada kami Abdul A'la bin Hammad -yaitu An Narsi- telah
menceritakan kepada kami Wuhaib dari Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berikanlah harta warisan kepada
yang berhak mendapatkannya, sedangkan sisanya untuk laki-laki yang paling dekat garis
keturunannya."
Zi . >
7 7
3029. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham Al 'Aisi telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh bin Al Qasim dari
Abdullah bin Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Berikanlah harta warisan kepada yang berhak menerimanya,
sedangkan sisanya untuk keluarga laki-laki yang terdekat."
/ ^ ^ ^ ^
j _£*» Jut ^iiidi" 'jsiii A v i3" 'ji\ jilc^uiu ji_i\ Ai.
V. jl2Slitj'J^'v4 ^ jJU^aiy jiJij^k. J Jlj^-J
s 0 ‘V ^ sS* 5*
^ 3 j jv4-* jpiiALZt^ o-^ -
3030. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi 1 dan Abd
bin Humaid, dan ini adalah lafadz Ibnu Rafi 1 . Ishaq berkata; telah menceritakan kepada kami,
sedangkan yang dua mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bagikanlah harta warisan di
antara orang-orang yang berhak (Dzawil furudl) sesuai dengan Kitabullah, sedangkan sisa
dari harta warisan untuk keluarga laki-laki yang terdekat." Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Al 'Ala' Abu Kuraib Al Hamdani telah menceritakan kepada kami Zaid bin
Hubab dari Yahya bin Ayyub dari Ibnu Thawus dengan isnad ini, seperti hadits Wuhaib dan
Rauh bin Qasim."
Bab: Warisan al Kalalah =aJ\o\ _jrv®)
>'jr
> > H >
>* s
jiili. J&4} or^JUiT di<S }
3031. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Muhammad bin Bukair An Naqid telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Muhammad bin Al Munkadir dia
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Saat aku sakit Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan Abu Bakar menjengukku dengan berjalan kaki, dan saat itu aku sedang pingsan. Lalu
beliau berwudlu dan memercikkan air wudlunya kepadaku sehingga aku pun sadar.
Kemudian aku berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana seharusnya saya mengatur hartaku?"
Sedikitpun beliau tidak menjawabnya, hingga turunlah ayat tentang waris: '(Mereka
meminta fatwa kepadamu (wahai Muhammad) tentang kalalah (yaitu seseorang yang
meninggal dunia tanpa meninggalkan ayah dan anak), katakanlah, Allah lah yang memberi
fatwa kepadamu tentang kalalah...) ' (Qs. An Nisaa: 176).
> . '* ■> > \i ' \'t\ ' . > ■>' * '* ' > X'\'
3032. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun telah menceritakan
kepada kami Hajjaj bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dia berkata,
telah mengabarkan kepadaku Ibnu Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Saat aku
sakit di kampung bani Salamah, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar
menjengukku dengan berjalan kaki, dan beliau mendapatiku dalam keadaan pingsan.
Kemudian beliau meminta air untuk berwudlu, lalu beliau memercikkannya kepadaku hingga
aku pun tersadar. Aku lalu berkata, "Bagaimana seharusnya saya mengatur hartaku wahai
Rasulullah?" maka turunlah ayat: '(Allah menetapkan bagimu tentang warisan untuk anak-
anakmu, bagian satu anak laki-laki sama dengan bagian dua anak perempuan....) ' (Qs. An
Nisaa; 11).
- ? -
3033. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman -yaitu Ibnu Mahdi- telah menceritakan kepada kami Sufyan dia
berkata, saya mendengar Muhammad bin Munkadir berkata; saya mendengar Jabir bin
Abdullah berkata, "ketika saya sakit, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjengukku
bersama Abu Bakar dengan berjalan kaki, beliau mendapatiku sedang tak sadarkan diri, lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu dan memercikkan air wudlunya kepadaku
hingga aku pun tersadar. Kemudian aku berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana seharusnya
saya mengatur harta bendaku?" Beliau tidak menjawab sedikitpun dari pertanyaanku, hingga
turunlah ayat tentang harta warisan."
x **
isfey iji j&k\
^^^fjkJii JJSp-fL/oA »-)^ ^
3034. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Bahz telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Muhammad
bin Al Munkadir dia berkata, aku mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjengukku ketika aku sakit tak sadarkan diri, lalu beliau
berwudlu dan memercikkan air wudlunya kepadaku, sehingga aku pun sadar. Kemudian aku
berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana aku mewariskan harta peninggalan? Maka turunlah
ayat tentang warisan." Aku (Syu'bah) bertanya kepada Muhammad bin Munkadir, "Apakah
(yang turun) YASTAFTUUNAKA QULILLAH YUFTIIKUM FIL KALAALAH (Mereka meminta fatwa
kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah)
'? (Qs. An Nisaa: 176). Dia menjawab, "Seperti inilah ayat ini diturunkan." Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami An Nadir bin
Syumail dan Abu Amir Al 'Aqadi. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir semuanya
dari Syu'bah dengan isnad ini dalam haditsnya Wahb bin Jarir, disebutkan, 'lalu turunkah
ayat faraidl (pembagian harta warisan).' Sedangkan dalam hadits An Nadir dan Al 'Aqadi,
disebutkan, 'Lalu turunlah ayat fardl.' Dan dalam riwayat mereka berdua (tidak disebutkan)
perkataan Syu'bah kepada Ibnu Munkadir."
> * /»
C A * )1 U\c.i
3035. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami dan
Muhammad bin Mutsanna dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hisyam telah
menceritakan kepada kami Qatadah dari Salim bin Abu Al Ja'd dari Ma'dan bin Abu Thalhah
bahwa Umar bin Khatthab berkhutbah pada hari Jum'at, kemudian dia menyanjung Nabi
Allah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar, lalu dia berkata, "Sesungguhnya saya tidak
akan meninggalkan sesuatu yang menurutku lebih penting daripada kalalah. Saya tidak
pernah mengulang-ulang konsultasi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang
sesuatu yang melebihi konsultasiku kepadanya tentang kalalah, beliau juga tidak pernah
bersikap keras terhadap suatu hal melebihi sikap kerasnya kepadaku dalam masalah kalalah,
sampai-sampai beliau menekankan jari-jarinya ke dadaku sambil bersabda: "Wahai Umar,
belum cukupkah bagimu ayat shaif yang terdapat pada akhir dari surat An Nisaa 1 ?
Seandainya saya masih hidup, maka saya akan menetapkan masalah kalalah dengan suatu
ketetapan yang diputuskan oleh orang yang membaca Al Qur'an dan orang yang tidak
membaca Al Qur'an." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah dari Sa'id bin Abu 'Arubah. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim dan
Ibnu Rafi' dari Syababah bin Sawwar dari Syu'bah keduanya dari Qatadah dengan isnad ini,
seperti hadits tersebut."
Bab: Ayat terakhir yang diturunkan adalah ayat waris a.>I J>-\)
bfl J. /lisi 3,11^
Jsic JM4) }
3036. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah mengabarkan kepada kami
Waki' dari Ibnu Abu Khalid dari Abu lshaq dari Al Barra' dia berkata, "Ayat Al Qur'an yang
terakhir diturunkan adalah 'YASTAFTUUNAKA QULILLAHU YUFTIIKUM FIL KALAALAH (Mereka
meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu
tentang kalalah...) 1 (Qs. An Nisaa: 176).
' >
3037. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata, saya mendengar Barra' bin
'Azib berkata, "Ayat yang terakhir diturunkan adalah ayat tentang kalalah, sedangkan surat
yang terakhir kali diturunkan adalah surat Al Bara'ah."
^ J' J\-ij ^
/ x **/ j '
3038. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Isa -yaitu Ibnu Yunus- telah menceritakan kepada kami Zakaria dari Abu lshaq
dari Barra', bahwa surat terakhir yang diturunkan secara sempurna adalah surat Al Bara'ah,
sedangkan ayat yang terakhir kali turun adalah ayat kalalah." Telah menceritakan kepada
kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Adam- telah
menceritakan kepada kami Ammar -yaitu Ibnu Ruzaiq- dari Abu lshaq dari Barra' seperti
hadits di atas, namun dia berkata, "Surat terakhir kali yang diturunkan secara lengkap
(kamil)."
^ 'J *
3039. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Abu
Ahmad Az Zubairi telah menceritakan kepada kami Malik bin Mighwal dari Abu Safar dari
Barra' dia berkata, "Ayat yang terakhir kali turun adalah YASTAFTUUNAKA (surat An Nisaa)."
x **/ ^ /
Bab: Barangsiapa meninggalkan harta maka untuk ahli warisnya (<cS yy*)
.x>- _j ^ (JJljLc- »v>- ^ -X>- ^j-c- \ a>- oJL\J\ y yl^Ju^y (JHaJ \
3040. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abu Shafwan Al Amari dari Yunus Al Aila. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Harmalah bin Yahya dan ini adalah lafadznya, dia berkata, telah mengabarkan
kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah, bahwa jenazah seorang laki-laki yang
berhutang dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bertanya:
"Apakah dia meninggalkan sesuatu untuk melunasi hutangnya?", jika dijawab bahwa dia
memiliki harta peninggalan untuk melunasi hutangnya, maka beliau menshalatkannya,
namun jika dijawab tidak, maka beliau bersabda: 'Shalatkanlah saudara kalian ini." Tatkala
Allah menaklukkan berbagai negeri, beliau bersabda: "Aku lebih berhak atas kaum Muslimin
dari diri mereka sendiri. Barangsiapa meninggal sedangkan dia masih memiliki tanggungan
hutang, maka sayalah yang akan melunasinya. Dan barangsiapa masih meninggalkan harta
warisan, maka harta tersebut untuk ahli warisnya." Telah menceritakan kepada kami Abdul
Malik bin Syu'aib bin Laits telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku telah
menceritakan kepadaku 'Uqail. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan
kepada kami Ibnu Akhi bin Syihab. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu Dzi'b semuanya dari Az Zuhri dengan isnad hadits ini."
£=s>i \jo^p lifb liA^ j \ lli S i^U ^ £-=4)k^>
3041. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Syababah dia berkata, telah menceritakan kepadaku Warqa' dari Abu Az Zinad dari Al A'raj
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Demi dzat yang
jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidak ada seorang mukmin di muka bumi ini, kecuali
akulah orang yang berhak atas diri mereka dari diri mereka sendiri, maka siapa saja yang
mati meninggalkan hutang atau anak yang butuh santunan maka akulah walinya. Dan siapa
saja dari kalian yang meninggalkan harta, maka (harta tersebut) untuk ahli waris yang
tersisa."
3042. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata; Ini seperti yang di ceritakan Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, kemudian dia menyebutkan beberapa hadits yang di antaranya adalah, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dalam Kitabullah, akulah orang yang paling
berhak atas diri seorang Mukmin dari diri mereka sendiri, maka siapa saja di antara kalian
mati meninggalkan hutang atau anak yang butuh santunan maka undanglah aku, karena aku
adalah walinya. Dan siapa saja di antara kalian yang mati meninggalkan harta benda,
hendaknya ia membagikan hartanya kepada ahli warisnya yang masih ada."
3043. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi bahwa dia
mendengar Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau
bersabda: "Barangsiapa mati dengan meninggalkan harta, maka (harta tersebut) untuk ahli
warisnya, dan barangsiapa mati dengan meninggalkan keluarga yang butuh santunan, maka
akulah yang menjadi penanggungnya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin
Nafi' telah menceritakan kepada kami Ghundar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman -
yaitu Ibnu Mahdi- dia berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad ini,
hanya saja dalam hadits Ghundar disebutkan, "Barangsiapa mati meninggalkan keluarga
yang butuh santunan, maka akulah walinya."
25. KITAB: HIBAH
Bab: Dimakruhkan seseorang membeli kembali sedekahannya+G703 ( y» ijb \ ^
AjJlc- ily*-* )
cJUli C-llla3 J~-C- (^.< tLl>-
'■'y /y # S y
3044. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Malik bin Anas dari Zaid bin Aslam dari Ayahnya bahwa Umar bin
Khattab berkata, "Saya pernah mensedekahkan seekor kuda yang sangat bagus kepada
seorang pejuang untuk perang di jalan Allah, akan tetapi pemiliknya menyia-nyiakannya dan
saya mengira bahwa dia akan menjualnya dengan harga murah, maka saya menanyakan hal
itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lantas bersabda: "Janganlah kamu
membelinya dan jangan kamu ambil kembali sedekahmu, sesungguhnya orang yang
mengambil kembali sedekahnya sama seperti anjing yang menjilat kembali muntahannya."
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bi Harb telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman -yaitu Ibnu Mahdi- dari Malik bin Anas dengan sanad ini, dan dia
menambahkan, "Janganlah kamu membelinya lagi, walaupun kamu memberikan uang
dirham."
j*Aqj j
3045. Telah menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham telah menceritakan kepada kami
Yazid -yaitu Ibnu Zurai'- telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu Qasim- dari Zaid
bin Aslam dari Ayahnya dari Umar, bahwa dia mensedekahkan kuda di jalan Allah, tetapi ia
mendapati kuda tersebut berada pada seseorang yang menyia-nyiakannya, karena dia orang
yang sedikit harta. Lantas Umar hendak membelinya, lalu dia menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan memberitahukan hal itu kepadanya, beliau bersabda: "Janganlah kamu
membelinya kembali walaupun kamu memberikannya dengan beberapa dirham, sebab
orang yang mengambil kembali pemberiannya seperti seekor anjing yang menjilati
muntahannya." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Zaid bin Aslam dengan sanad ini, namun hadits Malik dan Rauh lebih
sempurna dan lebih banyak."
Lo.X>- _$ ^ oJLL!\ J£yl ^3 A>**-**\^ _j <£■ ^ A*3*^_3
J C J tik. ^ vLii\ vs£l^ ^Vs 11^ J
3046. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya membacakannya
di hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Umar bin Khaththab pernah memberi
kepada seseorang seekor kuda untuk berjuang di jalan Allah, tiba-tiba dia mendapatinya
telah dijual. Oleh karena itu dia ingin membelinya kembali, maka ia pun menanyakan hal itu
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kamu
membelinya kembali, dan jangan kamu ambil barang sedekahmu." Dan telah menceritakan
kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Ibnu Rumh semuanya dari Laits bin Sa'd. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Al Muqaddami dan Muhammad bin
Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Oatthan-.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah meriwayatkan kami Ibnu Numair telah menceritakan
kepada kami Ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah semuanya dari
'Ubaidullah, kedua-duanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
seperti hadits Malik."
\l£&-
3047. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar dan Abd bin Humaid dan ini adalah
lafadznya 'Abd, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar, bahwa Umar
pernah memberikan seekor kuda kepada seseorang untuk digunakan di jalan Allah, tiba-tiba
dia melihatnya telah dijual, oleh karena itu dia hendak membelinya kembali. Maka Umar pun
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Wahai Umar, jangan kamu ambil lagi sedekahmu."
Bab: Haramnya meminta kembali sesuatu yang sedekahkan atau dihibahkan
jiLliiji- ji .1 ^aal' id'xi> jlplS
xKiT^ # # / 1^./ v ' * tlVlK* V 9 > \* ' i S' 9 '*\< 9 ^\
£jf\ UjA^CJ^LOJ^^A^M j(\
-f£djs
3048. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Ar Razi dan lshaq bin Ibrahim
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Al Auza'i dari Abu Ja'far Muhammad bin Ali dari Ibnu Musayyab dari Ibnu
Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Permisalan orang yang
mengambil kembali sedekahnya, seperti seekor anjing yang muntah kemudian ia menjilat
dan memakan kembali muntahannya." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib
Muhammad bin Al 'Ala telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mubarak dari Al Auza'i dia
berkata, "Saya pernah mendengar Muhammad bin Ali bin Husain menyebutkan dengan
sanad, seperti hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah
menceritakan kepada kami Abdus Shamad telah menceritakan kepada kami Harb telah
menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Abu Katsir- telah menceritakan kepadaku
Abdurrahman bin Amru bahwa Muhammad bin Fatimah binti Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah menceritakan kepadanya dengan sanad ini, seperti hadits mereka.
^3
3049. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al 'Aili dan Ahmad bin Isa keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru
-yaitu Ibnu Al Harits- dari Bukair bahwa dia pernah mendengar Sa'id bin Musayyab berkata;
saya pernah mendengar Ibnu Abbas berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Hanyasanya permisalan orang yang menarik kembali sedekahnya
seperti seekor anjing yang muntah kemudian ia memakan kembali muntahannya."
3050. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah saya pernah mendengar Oatadah menceritakan dari
Sa'id bin Musayyab dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau
bersabda: "Orang yang menarik kembali pemberiannya, seperti orang yang memakan lagi
muntahannya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Sa'id dari Oatadah dengan sanad ini, seperti
hadits tersebut."
3051. dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Al Mahzumi telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Orang yang menarik kembali pemberiannya, seperti seekor
anjing yang muntah dan memakan kembali muntahannya."
Bab: Larangan melebihkan sebagian anak dalam memberikan hibah ^
\lij J
3052. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya membacakannya
di hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman, dan dari Muhammad bin
An Nu'man bin Basyir, kedua-duanya telah menceritakan dari Nu'man bin Basyir dia berkata,
"Suatu ketika ayahnya membawa dia menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil
berkata, "Sesungguhnya saya telah memberi anakku ini seorang budak milikku." Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah setiap anakmu kamu beri seorang
budak seperti dia?" Ayahku menjawab, "Tidak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kalau begitu, ambillah kembali."
^\^^\j^i a 1y _£$ ^1v^l^3isijvS3V5^3Vs<£l^Jx^j5i3viiU^tl\jLA
> ^**l ' 9 ' . * X 9 ' 9 \ W 9 ' * J J *\ / *' ' S9 <£ Kj 'I Z' "S, 9 ' ^ 9 \ 9 ' S ' ^ 9 \ '
3053. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dan Muhammad bin
An Nu'man dari An Nu'man bin Basyir dia berkata, "Ayahku mengajak aku menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia berkata, "Sesungguhnya saya telah memberi
anakku ini seorang budak kepunyaanku." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya: "Apakah setiap anakmu kamu beri seorang budak seperti dia?" Ayahku menjawab,
"Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, mintalah kembali." Telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dari Ibnu Uyainah.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari
Laits bin Sa'd. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin
Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata; telah mengabarkan
kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan sanad
ini. Dalam haditsnya Yunus dan Ma'mar disebutkan, "Apakah setiap anak-anakmu."
Sedangkan dalam hadits Laits dan Ibnu 'Uyainah disebutkan, "Apakah setiap anakmu."
Adapun riwayatnya Laits dari Muhummad bin An Nu'man dan Humaid bin Abdurrahman,
bahwa Basyir datang dengan Nu'man."
3li
3054. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dia berkata; telah menceritakan kepada kami An
Nu'man bin Basyir dia berkata, "Dahulu ayahnya pernah memberinya seorang hamba
sahaya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Siapakah sahaya ini?"
dia menjawab, "Sahaya ini adalah pemberian dari ayahku." Beliau bertanya: "Apakah setiap
saudaramu mendapatkan hal yang sama sebagaimana yang telah diberikan kepadamu?" dia
menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kembalikanlah dia."
3055. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Ubbad bin 'Awwam dari Hushain dari Asy Sya'bi dia berkata; saya mendengar
An Nu'man bin Basyir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Yahya dan ini adalah lafadznya, telah mengabarkan kepada kami Abu Al Ahwash dari
Hushain dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir dia berkata, "Ayahku pernah memberikan
sebagian hartanya kepadaku, lantas Ummu 'Amrah binti Rawahah berkata, "Saya tidak akan
rela akan hal ini sampai kamu meminta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai
saksinya." Setelah itu saya bersama ayahku pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
untuk memberitahukan pemberian ayahku kepadaku, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadanya: "Apakah kamu berbuat demikian kepada anak-anakmu?" dia
menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Bertakwalah kepada Allah dan berbuat adillah
terhadap anak-anakmu." Kemudian ayahku pulang dan meminta kembali pemberiannya itu."
1^11 r*"*"! ^ ^ j , / s ^
csjsiii
/ ''t ♦* ♦* *
s /
3056. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Abu Hayyan dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir. (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair
dan ini adalah lafadznya, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyir telah
menceritakan kepada kami Abu Hayyan At Taimi dari As Sya'bi telah menceritakan kepadaku
An Nu'man bin Basyir, bahwa ibunya, binti Rawahah, pernah meminta kepada ayahnya
sebagian dari hartanya untuk diberikan kepada anaknya, saat itu ayah menangguhkannya
sampai setahun, sesudah itu barulah diberikan. Kata ibu, "Saya tidak suka sebelum
pemberian itu disaksikan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu ayah
menggandeng tanganku dan mengajakku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
sedangkan waktu itu saya masih kanak-kanak. Ayah berkata kepada beliau, "Ibu anak ini,
binti Rawahah, memandang perlu untuk minta persaksian kepada anda atas pemberian yang
saya berikan kepada anaknya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Wahai
Basyir, apakah kamu memiliki anak selain anak ini?" Ayahku menjawab, "Ya." Beliau
bersabda: "Apakah mereka semua kamu beri pemberian seperti itu?" Ayahku menjawab,
"Tidak." Sabda beliau: "Kalau begitu, saya tidak mau menjadi saksi atas pemberian yang
kurang adil (zhalim) ini."
3057. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepadaku Ayahku
telah menceritakan kepada kami Isma'il dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Apakah kamu memiliki anak selain
dia?" Ayahku menjawab, "Ya." Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu telah memberi mereka
semua seperti ini?" Ayahku menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Kalau begitu, saya tidak
mau menjadi saksi atas pemberian yang kurang adil (zhalim) ini."
3058. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Jarir dari 'Ashim Al Ahwal dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepada ayahnya: "Janganlah kamu
menjadikanku saksi atas pemberian yang kurang adil (zhalim) ini."
3059. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahhab dan Abdul A'la. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ya'qub Ad Dauraqi semuanya dari Ibnu
'Ulayyah dan ini adalah lafadz Ya'qub, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ibrahim dari Daud bin Abu Hind dari As Sya'bi dari An Nu'man bin Basyir dia berkata,
"Ayahku pernah membawaku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ayahku lalu
berkata, "Wahai Rasulullah, saksikanlah bahwa saya telah memberikan ini dan ini dari
hartaku kepada Nu'man." Beliau bertanya: "Apakah semua anak-anakmu telah kamu beri
sebagaimana pemberianmu kepada Nu'man?" Ayahku menjawab, "Tidak." Beliau bersabda:
"Mintalah saksi kepada orang lain selainku." Beliau melanjutkan sabdanya: "Apakah kamu
tidak ingin mereka berbakti kepadamu dengan kadar yang sama?" ayahku menjawab,
"Tentu." Beliau bersabda: "Jika begitu, janganlah lakukan perbuatan itu lagi."
j, s / **X
3is\i ii j j j j
3060. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah menceritakan
kepada kami Azhar telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Asy Sya'bi dari An
Nu'man bin Basyir dia berkata, "Ayahku pernah memberikan kepadaku suatu pemberian,
kemudian dia membawaku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam supaya beliau
mau menjadi saksinya." Lalu beliau bersabda: "Apakah setiap anakmu kamu memberinya
seperti dia?" Ayahku menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Apakah kamu tidak
menginginkan mereka berbakti kepadamu sebagaimana kamu menginginkan dia berbakti
kepadamu?" Ayahku menjawab, "Tentu." Beliau bersabda: "Oleh karena itu saya tidak mau
menjadi saksi atas ini." Ibnu 'Aun berkata, "Kemudian saya menceritakan hal ini kepada
Muhammad, lalu dia berkata, "Hanyasannya yang kami riwayatkan adalah, bahwa beliau
bersabda: "Samakanlah (pembagian) antara anak-anak kalian."
3061. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah menceritakan
kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata,
"Isteri Basyir pernah berkata, "Berikanlah pemberian budakmu kepada anakku, dan mintalah
persaksian kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian suaminya pergi
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Sesungguhnya isteriku
memintaku untuk memberikan sayahaku kepada anaknya sambil berkata, 'Jadikanlah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai saksinya?" Maka beliau bersabda: "Apakah
anakmu punya saudara?" dia menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Apakah kamu juga
memberikan kepada mereka seperti halnya kamu memberikan kepada dia?" dia menjawab,
"Tidak." Beliau bersabda: "Hal ini tidaklah baik, sesungguhnya saya tidak ingin menjadi saksi
kecuali atas kebenaran."
Bab: Umra
3062. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya membacakannya
di hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari Jabir bin
Abdullah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Lelaki manapun
yang diberi suatu pemberian 'Umra untuknya dan keturunannya, maka pemberian tersebut
menjadi milik orang yang diberikan, tidak dapat kembali kepada orang yang memberinya.
Sebab dia telah memberikan suatu pemberian yang langsung terkait dengan hukum waris."
3063. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab
dari Abu Salamah dari Jabir bin Abdullah, bahwa dia berkata, "Saya pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memberikan pemberian
kepada orang lain dengan menegaskan 'Untuk anda dan keturunan anda selama kalian masih
hidup', maka harta itu tidak dapat diminta kembali oleh si pemberi, karena harta tersebut
telah menjadi hak miliknya beserta keturunannya." Hanya saja Yahya menyebutkan di awal
haditsnya, "Lelaki mana saja yang diberi harta pemberian (untuk dia dan keturunannya selagi
masih hidup), maka harta tersebut telah menjadi hak miliknya dan keturunannya."
•? \ ^ z' T\ . » si. s
l , *■> ^ i 'E . M A ‘ift l ,
3064. Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Bisyr Al 'Abdi telah mengabarkan
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Ibnu Syihab mengenai 'Umra dan hukumnya, dari hadits Abu Salamah bin
Abdurrahman bahwa Jabir bin Abdullah Al Anshari telah mengabarkan, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa saja yang memberi 'Umra kepada orang lain,
maka harta tersebut telah menjadi hak miliknya dan juga keturunannya dengan mengatakan,
'Pemberian ini telah saya berikan kepadamu dan untuk keturunanmu selama kalian masih
hidup'. Sungguh dia telah memberikan harta tersebut dan tidak akan bisa kembali kepada si
pemberi, sebab dia telah memberi suatu pemberian yang langsung terkait dengan hukum
waris."
<o
3065. telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid dan ini adalah
lafadznya, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Jabir dia berkata,
"Hanyasanya 'Umra yang diperbolehkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah
seseorang mengatakan, 'Ini untuk anda dan keturunan anda. 1 Namun jika si pemberi berkata
'Ini untukmu selagi kamu masih hidup.' Maka harta pemberian itu akan kembali kepada si
pemberi." Ma'mar berkata, "Zuhri memberi fatwa dengan seperti itu."
3066. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Fudaik dari Ibnu Abu Dzi'b dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dari Jabir -yaitu Ibnu Abdullah-, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memutuskan bahwa orang yang telah memberikan 'Umra, maka harta tersebut adalah hak
milik orang yang diberi dan untuk keturunannya, dan tidak bisa kembali kepada si pemberi.
Selain itu si pemberi juga tidak diperbolehkan memberi syarat atau pengecualian." Abu
Salamah berkata, "Sebab dia telah memberi suatu pemberian yang terkait langsung dengan
hukum waris, sedangkan hukum waris mencegah dari syarat-syarat yang ada."
> ;
1 C tl ! » ' > * •
3067. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya bin Abu
Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dia berkata; saya pernah
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Umra itu untuk orang yang telah menerimanya." Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah
menceritakan kepadaku Ayahku dari Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepada kami
Abu Salamah bin Abdurrahman dari Jabir bin Abdullah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda seperti itu." Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus
telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari
Jabir yang merafa'kan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
* \ y \ } 9 * f' s* * . . \ y *\ } 9 ' 9 \ ' **. s 9 1 9 ^ / ^ ^ ^ 9
3068. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan ini adalah lafadznya, telah
mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Peliharalah hartamu dan janganlah kamu
binasakan. Sesungguhnya barangsiapa memberikan umra kepada orang lain, maka umra
tersebut bagi orang yang telah menerimanya, baik ia masih hidup maupun matinya, dan
akan dialihkan kepada keturunannya." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada
kami Hajjaj bin Abu Utsman. (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari Waki' dari Sufyan. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abdus Shamad telah
menceritakan kepadaku Ayahku dari Kakekku dari Ayyub semuanya dari Abu Az Zubair dari
Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti makna hadits Abu Khaitsamah. Dan dalam
hadits Ayyub ada tambahan yaitu, dia berkata, "Kemudian beliau menyuruh orang-orang
Anshar untuk memberikan sebagian pemberiannya kepada orang-orang Muhajirin,
kemudian beliau bersabda: "Peliharalah harta pemberian kalian."
JJl I\ ^;3ls
rJ^
3069. dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan lshaq bin Manshur dan ini
adalah lafadz Ibnu Rafi', keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair dari
Jabir dia berkata, "Seorang wanita di Madinah memberikan sebidang kebun kepada seorang
anak laki-lakinya. Kemudian anak tersebut wafat dan disusul oleh ibunya, sedangkan wanita
tersebut meninggalkan anak-anak yang lain, yaitu saudaranya anak laki-laki yang meninggal
yang diberi kebun oleh ibunya. Anak-anaknya yang masih hidup berkata, "Sekarang kebun
tersebut harus kembali kepada kami." Anak-anak dari anaknya yang diberi kebun dan yang
sudah meninggal berkata, "Tidak, itu adalah milik ayah kami semasa dia hidupnya, dan kini
menjadi harta warisan kami setelah beliau meninggal." Maka terjadilah persengketaan di
antara mereka, lalu mereka mengadu kepada Thariq, bekas budak Utsman. Lalu Thariq
memanggil Jabir, lantas Jabir memberi persaksian atas Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa umra itu untuk si penerima, maka Thariq pun memberi putusan seperti itu.
Kemudian ia menulis surat kepada Khalifah Abdul Malik dan mengabarkan putusannya, dan
apa yang diputuskan oleh Jabir. Abdul Malik lalu menjawab, "Kesaksian Jabir benar!" Karena
itu Thariq melaksanakan putusan tersebut, yakni bahwa kebun itu hingga sekarang menjadi
milik keturunan si penerima umra."
>
JJ&lo jlio^
' 9 y t >
3070. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
dan ini adalah lafadz Abu Bakar, lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan
Abu Bakar berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari
Sulaiman bin Yasar, bahwa Thariq pernah memutuskan perkara mengenai harta 'umra untuk
ahli waris, dia mengambil perkataannya Jabir bin Abdullah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam."
C'\'i ^ t '> \'X\ ' MIs \ '* ' \\* ^ Y.Z\'
o3U3< ot 13 A-o>i>i Lo-X>- jJU>^AA^v«Loa>
3071. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; saya pernah mendengar Qatadah
menceritakan dari 'Atha dari Jabir bin Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Umra itu dibolehkan."
qiiS \L\'jiA3 b* j}*- iA
3072. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Al Harits- telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah
dari 'Atha dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Umra
menjadi harta warisan bagi ahli waritsnya."
3073. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari An Nadir bin Anas dari Basyir bin Nahik
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Umra itu boleh."
Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid -
yaitu Ibnu Al Harits- telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dengan sanad ini.
hanya saja ia menyebutkan, "Menjadi harta waris untuk ahli warisnya." Atau,
"Diperbolehkan."
26.KITAB: WASIAT
Bab: Bab (c-jL»)
kk yky\ik&>
_J»AXC-4j ^.Lw»
oli» jl
Jw. kkj^y* j>
>\ > .'' ? t
i\^^^4\jJ'A-S^,_4^1> J31S1^4» jlooAi-
3074. Telah menceritakan kepada kami Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb dan Muhammad bin
Al Mutsanna Al 'Anazi dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Sa'id Al Qatthan- dari 'Ubaidullah telah
mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak halal bagi seorang Muslim bermalam selama dua malam, padahal ia
mempunyai sesuatu yang harus ia wasiatkan, kecuali wasiat tersebut tertulis di sisinya." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada
kami 'Abdah bin Sulaiman dan Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepadaku Ayahku keduanya dari
Ubaidullah dengan sanad ini, hanya saja keduanya menyebutkan, "Dan dia memiliki sesuatu
untuk diwasiatkan." Dan tidak menyebutkan, "Memiliki sesuatu untuk ia wasiatkan." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami
Hammad -yaitu Ibnu Zaid-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayyah- keduanya dari
Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahhab telah mengabarkan kepadaku Yunus, (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Usamah bin Zaid Al Laitsi. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Hisyam yaitu Ibnu Sa'd
semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits
riwayat Ubaidullah, mereka semua menyebutkan dengan lafadz, "Dan dia memiliki sesuatu
untuk diwasiatkan." Kecuali dalam hadits Ayyub, ia menyebutkan dengan lafadz, "Memiliki
sesuatu untuk ia wasiatkan." Seperti riwayat Yahya dari 'Ubaidullah."
3075. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru -yaitu Ibnu Al Harits- dari Ibnu
Syihab dari Salim dari Ayahnya, bahwa dia pernah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang Muslim bermalam selama tiga malam, padahal
ia mempunyai sesuatu yang harus ia wasiatkan, kecuali wasiat tersebut tertulis di sisinya."
Abdullah bin Umar mengatakan, "Sejak mendengar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tersebut, maka tidak ada satu malam pun yang berlalu melainkan di sisi saya telah
terdapat surat wasiatku." Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin
Syu'aib bin Al Laits telah menceritakan kepadaku Ayahku dari kakekku telah menceritakan
kepadaku 'Uqail. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
'Umar dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq
telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan sanad ini seperti
hadits 'Amru bin Al Harits."
Bab: Wasiat itu dengan sepertiga harta (d-Aidbk^ ji\)
yiUliUSli^likaj jy
^>clOo
* l ^ ^ . \ .*\ * K 9 ' * " '\s\> * " \' \\' >V >TK* \' > Z '* 9 + ' 9 \
& ^JlijbjjIUjA»- jj v » ^ {j?
3076. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Taimi telah mengabarkan kepada
kami Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari 'Amir bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata, "Pada
saat haji wada', Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menjengukku yang sedang
terbaring sakit, lalu saya berkata, "Wahai Rasulullah, keadaan saya semakin parah seperti
yang telah anda lihat saat ini, sedangkan saya adalah orang yang memiliki banyak harta, dan
saya hanya memiliki seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta peninggalan saya,
maka bolehkah saya menyedekahkan dua pertiga dari harta saya?" beliau bersabda:
"Jangan." Saya bertanya lagi, "Bagaimana jika setengahnya?" beliau menjawab: "Jangan, tapi
sedekahkanlah sepertiganya saja, dan sepertiganya pun sudah banyak. Sebenarnya jika
kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada kamu
meninggalkan mereka dalam keadaan yang serba kekurangan dan meminta minta kepada
orang lain. Tidakkah Kamu menafkahkan suatu nafkah dengan tujuan untuk mencari ridla
Allah, melainkan kamu akan mendapatkan pahala karena pemberianmu itu, hingga sesuap
makanan yang kamu suguhkan ke mulut isterimu juga merupakan sedekah darimu." Sa'ad
berkata, "Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, apakah saya masih tetap hidup, sesudah
teman-teman saya meninggal dunia?" beliau menjawab: "Sesungguhnya kamu tidak akan
panjang umur kemudian kamu mengerjakan suatu amalan dengan tujuan untuk mencari
ridla Allah, kecuali dengan amalan itu derajatmu akan semakin bertambah, semoga kamu
dipanjangkan umurmu sehingga kaum Muslimin mendapatkan manfaat darimu dan orang-
orang menderita kerugian karenamu. Ya Allah... sempurnakanlah hijrah para sahabatku dan
janganlah kamu kembalikan mereka kepada kekufuran, akan tetapi alangkah kasihannya Sa'd
bin Khaulah." Sa'd berkata, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendo'akannya agar ia meninggal di kota Makah." Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abd bin Humaid keduanya berkata; telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya
dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur
telah menceritakan kepada kami Abu Daud Al Hafari dari Sufyan dari Sa'd bin Ibrahim dari
'Amir bin Sa'd dari Sa'd dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang
menjengukku, kemudian dia menyebutkan hadits sebagaimana makna hadits Az Zuhri,
namun ia tidak menyebutkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai Sa'd bin
Khaulah kecuali kalimat, "Dan dia tidak suka jika meninggal dunia di daerah hijrahnya."
, * r
J 6
3077. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin Musa telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami
Simak bin Harb telah menceritakan kepadaku Mush'ab bin Sa'd dari Ayahnya dia berkata,
"Ketika saya sakit, maka saya mengutus seseorang untuk menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Saya berkata, "Biarkanlah saya membagi hartaku sekehendakku." Namun beliau
tidak membolehkannya, saya berkata lagi, "Bagaimana jika setengahnya." Beliau pun tetap
tidak membolehkannya, saya berkata lagi, "Bagaimana jika sepertiganya." Sa'd berkata,
"Beliau diam setelah saya mengatakan sepertiganya." Dia melanjutkan, "Dan sepertinya
beliau membolehkan sepertiganya." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak dengan sanad-
sanad seperti ini, namun dia tidak menyebutkan, "Dan sepertinya beliau membolehkan
sepertiga."
s
3078. Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakaria telah menceritakan kepada
kami Hunain bin Ali dari Zaidah dari Abdul Malik bin 'Umair dari Mush'ab bin Sa'd dari
Ayahnya dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang menjengukku, maka saya pun
berkata, "Saya telah mewasiatkan hartaku semuanya." Beliau bersabda: "Jangan." Saya
berkata lagi, "Bagaimana jika setengahnya?" beliau bersabda: "Jangan." Saya berkata lagi.
"Bagaimana jika sepertiganya?" beliau menjawab: "Ya, tidak mengapa. Sepertiga itu sudah
banyak."
j\4, IS&.
»1 _4 Jlj^^»-\^c^A^ ( JiL^>A : ^AJ^4^IS , '
3079. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar Al Makki telah
menceritakan kepada kami Ats Tsaqafi dari Ayyub As Sakhtiyani dari 'Amru bin Sa'id dari
Humaid bin Abdurrahman Al Himyari dari ketiga anak Sa'd semuanya telah menceritakan
kepadanya dari Ayahnya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang menjenguknya di
Makkah, kemudian dia pun menangis hingga menjadikan Nabi bertanya kepadanya: "Apa
yang membuatmu menangis?" Sa'd menjawab, "Saya khawatir akan meninggal dunia di
tempat kelahiran yang pernah kutinggalkan, sebagaimana meninggalnya Sa'd bin Khaulah."
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a: 'Ya Allah, sembuhkanlah Sa'd. Ya Allah,
sembuhkanlah Sa'd.' - tiga kali-. Sa'd lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya
memiliki harta yang banyak, dan hanya puteriku satu-satunya yang menjadi ahli warisku,
bagaimana jika saya mewasiatkan seluruh hartaku?" beliau menjawab: "Jangan." Sa'd
bertanya lagi, "Bagaimana jika dua pertiganya?" beliau menjawab: "Jangan." Sa'd bertanya
lagi, "Bagaimana jika setengahnya?" beliau menjawab: "Jangan." Sa'd berkata lagi,
"Bagaimana jika sepertiganya?" beliau menjawab: "Sepertiga, sepertiga sudah banyak.
Sesungguhnya harta yang kamu sedekahkan pasti akan mendapatkan pahala, sekalipun yang
kamu belanjakan untuk keluargamu dan yang dimakan isterimu. Jika kamu tinggalkan
keluargamu dalam keadaan baik -atau sabdanya- kaya, itu lebih baik daripada kamu
tinggalkan mereka meminta-minta kepada orang banyak dan menadahkan tangannya." Dan
telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Al Ataki telah menceritakan kepada kami
Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub dari 'Amru bin Sa'id dari Humaid bin
Abdurrahman Al Himyari dari ketiga anaknya Sa'd mereka berkata, " Sa'd pernah sakit di
Makkah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang menjenguknya. ..seperti hadits
At Tsaqafi." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Hisyam dari
Muhammad dari Humaid bin Abdurrahman telah menceritakan kepadaku ketiga anak Sa'd
bin Malik semuanya pernah menceritakan kepadaku, seperti hadits sahabatnya. Dia
mengatakan, " Sa'd pernah sakit di Makkah, lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang
menjenguknya. ...seperti hadits 'Amru bin Sa'id dari Humaid Al Himyari."
a 's > ,
3080. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Ar Razi telah mengabarkan kepada
kami Isa -yaitu Ibnu Yunus-, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Waki 1 . (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair semuanya dari Hisyam bin 'Urwah dari Ayahnya dari
Ibnu Abbas dia berkata, "Alangkah baiknya jika orang-orang mengurangi sepertiga dari harta
yang diwasiatkan menjadi seperempat, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sepertiga itu sudah cukup banyak." Dan dalam hadits Waki' disebutkan, "Cukup
besar." Atau, "Cukup banyak."
Bab: Sampainya pahala sedekah kepada mayit J j ^> j )
4 f'
S t* 9 S ' £ 9 / * /
j i) j oU j, \ 51, j aiLc-45j' ) j 5 U 5 J j,l ^-c- \
O?.*?
3081. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ali bin
Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala'
dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, "Ayahku telah meninggal dunia dan meninggalkan harta, namun dia tidak
memberi wasiat terhadap harta yang ditinggalkannya, dapatkah harta itu menghapus dosa-
dosanya jika harta tersebut saya sedekahkan atas namanya?" beliau menjawab: "Ya."
3082. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Hisyam bin 'Urwah telah mengabarkan kepadaku Ayahku dari 'Aisyah,
bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, katanya,
"Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, dan saya kira jika dia dapat bicara dia akan
bersedekah, apakah saya juga akan mendapatkan pahala jika saya bersedekah atas
namanya?" beliau menjawab: "Ya."
3083. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Hisyam
dari Ayahnya dari 'Aisyah, bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seraya bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia
dan belum berwasiat sesuatupun, saya kira jika dia dapat bicara (ketika masih hidup) dia
akan bersedekah, apakah dia mendapatkan pahala jika saya bersedekah atas namanya?"
beliau bersabda: "Ya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Al
Hakam bin Musa telah menceritakan kepada kami Syu'aib bin lshaq. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham telah menceritakan
kepada kami Yazid -yaitu Ibnu Zurai'- telah menceritakan kepada kami Rauh -yaitu Ibnu Al
Qasim-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Ja'far bin 'Aun semuanya dari Hisyam bin 'Urwah
dengan sanad-sanad ini. Adapun dalam hadits Usamah dan Rauh disebutkan, "Apakah saya
juga akan mendapatkan pahala." Sebagaimana perkataan Yahya bin Sa'id, sedangkan dalam
haditsnya Syu'aib dan Ja'far disebutkan, "Apakah dia akan mendapatkan pahala."
Sebagaimana riwayat Ibnu Bisyr."
Bab: Amalan yang bisa sampai kepada mayit setelah meninggal
s / ^ x ••
4]
3084. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah -yaitu Ibnu Sa'id- dan
Ibnu Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al
'Ala' dari Ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya
kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa'at baginya dan anak shalih yang
selalu mendoakannya."
Bab: Wakaf (<_Jis j\\)
3li
» •'. » ^ » 1 » ' <\'\> * ' 1* '> •>).'* <' \\' > >tK* ^ .. . t .»\> » i ^ » \ -- . T
ij^ujv /L:
3085. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Sulaim bin Ahdlar dari Ibnu 'Aun dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Umar
mendapatkan bagian tanah perkebunan di Khaibar, lalu dia datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan meminta saran mengenai bagian tersebut, dia berkata, "Wahai
Rasulullah, saya mendapat bagian tanah perkebunan di Khaibar, dan saya belum pernah
mendapatkan harta yang sangat saya banggakan seperti kebun itu, maka apa yang anda
perintahkan mengenai kebun tersebut?" beliau menjawab: "Jika kamu mau, peliharalah
pohonnya dan sedekahkanlah hasilnya." Ibnu Umar berkata, "Kemudian Umar
mensedekahkannya, tidak dijual pohonnya dan hasilnya, tidak diwariskan dan tidak
dihibahkan." Ibnu Umar melanjutkan, "Umar menyedekahkan hasilnya kepada orang-orang
fakir, karib kerabat, pemerdekaan budak, dana perjuangan di jalan Allah, untuk pejuang-
pejuang dan untuk menjamu tamu. Dan dia juga membolehkan orang lain untuk mengolah
kebun tersebut dan memakan dari hasil tanamannya dengan sepantasnya, atau memberi
makan temannya dengan tidak menyimpannya." Ibnu Umar berkata lagi, "Dan saya telah
menceritakan hadits ini kepada Muhammad, ketika saya sampai kepada perkataan; 'Dan
tidak menyimpannya', maka Muhammad mengatakan, "Dan tidak mengumpul-ngumpulkan
hartanya." Ibnu 'Aun berkata, "Dan telah memberitakan kepadaku orang yang telah
membaca kitab ini, bahwa di dalamnya tertulis, 'Dan tidak mengumpul-ngumpulkan
hartanya.' Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Zaidah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami Azhar As Saman, (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi semuanya dari Ibnu 'Aun dengan sanad-sanad ini,
hanya saja hadits Ibnu Abu Zaidah dan Azhar selesai pada lafadz, 'atau memberi makan
kepada temannya tanpa menyimpannya', dan tidak disebutkan sesuatu setelahnya.
Sedangkan hadits Ibnu Abu 'Adi, di dalamnya seperti yang disebutkan oleh Sulaim, yaitu
perkataanya (Ibnu Umar), 'Kemudian hadits ini saya sampaikan kepada Muhammad' dan
seterusnya." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah menceritakan
kepada kami Abu Daud Al Hafari Umar bin Sa'd dari Sufyan dari Ibnu 'Aun dari Nafi' dari Ibnu
Umar dari Umar dia berkata, "Saya mendapatkan bagian tanah perkebunan di Khaibar,
lantas saya menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Saya telah
mendapatkan tanah perkebunan, dan tidak ada yang lebih saya sukai selain tanah
tersebut... .kemudian dia melanjutkan hadits sebagaimana hadits mereka semua, namun dia
tidak menyebutkan 'Kemudian saya menyampaikan hadits ini kepada Muhammad', dan juga
setelahnya."
Bab: Tidak berwasiat bagi yang tidak memiliki sesuatu yang diwasiatkan _^\iJ Ji
^ \#l^ j \ \ l^Asj
3086. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Malik bin Mi'wal dari Thalhah bin Musharif dia
berkata, "Saya pernah bertanya kepada Abdullah bin Abu Aufa, "Apakah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berwasiat?" dia menjawab, "Tidak." Saya bertanya lagi,
"Kenapa kaum Muslimin diperintahkan untuk berwasiat?" dia menjawab, "Beliau hanya
mewasiatkan dengan Kitabullah Azza Wa Jalla." Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku
keduanya dari Malik bin Mighwal dengan sanad-sanad ini, seperti hadits tersebut. Hanya saja
dalam hadits Waki' disebutkan, "Saya bertanya, "Kenapa manusia diperintahkan untuk
berwasiat?", dan dalam hadits Ibnu Numair disebutkan, "Saya bertanya, "Kenapa kaum
Muslimin di wajibkan untuk berwasiat?"
<3. jir^* cM b <j) jUi J >\ j j,\ \Z£jS- AU \ Ali-
jpUdJlslLU
3087. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair dan Abu Mu'awiyah dari Al A'masy. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Ayahku dan Abu Mu'awiyah keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Wail dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak meninggalkan dinar, dirham, seekor kambing
atau unta, dan tidak mewasiatkan sesuatu sama sekali." Dan telah menceritakan kepada
kami Zuhair bin Harb dan Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari
Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ali bin Khasyram telah
mengabarkan kepada kami Isa -yaitu Ibnu Yunus- semuanya dari Al A'masy dengan sanad-
sanad ini, seperti hadits tersebut."
^ij» (JlJ\ji9 llv? J 5^ ^^C- t) \ -XiX- jlS X> JJ {Ji 3 Jj^' \ ’’^j£. ^Jb\^j\ *{j£. jjx- {Ji \
<CJ\ (_£o^>3 ^ <— >L« <0 ) \j«_3
3088. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
dan ini adalah lafadz Yahya, dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin 'Ulayah
dari Ibnu 'Aun dari Ibrahim dari Al Aswad bin Yazid dia berkata, "Orang-orang sama berbicara
di samping 'Aisyah, bahwa 'Ali menerima wasiat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
maka dia berkata, "Kapankah beliau berwasiat kepadanya? Padahal ketika beliau sakit,
beliau bersandar di dadaku -atau berkata- di pangkuanku. Kemudian beliau meminta bejana,
sesudah itu beliau rebahan di pangkuanku dan saya tidak sadar jika beliau telah tiada. Maka
kapankah beliau berwasiat kepadanya?!
j.,, rJ i&\ j jjViil jjlZjSzZj}#
^ 3ii 3is jis
. v f< „ £• ' . I A ^ '.t 'l > Z', l ' \ \ ^ *\' <
O ^ I
jt-fcuf. J^W J- >1
3089. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Outaibah bin Sa'id dan Abu
Bakar bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan ini lafadz Sa'id, mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Sulaiman Al Ahwal dari Sa'id bin Jubair dia berkata, "
Ibnu Abbas berkata, "Hari kamis, apakah hari kamis itu?! Kemudian dia menangis sampai air
matanya membasahi batu kerikil, lalu saya bertanya kepadanya, "Wahai Ibnu Abbas,
memangnya ada apa dengan hari kamis?" dia menjawab, "Pada hari kamis, sakit yang
diderita Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam semakin parah, kemudian beliau bersabda:
"Kemarilah, saya akan menuliskan untukmu suatu catatan yang membuatmu tidak akan
tersesat sepeninggalku nanti." Lalu para sahabat saling berbantahan, padahal tidak pantas
dan tidak layak hal itu terjadi di hadapan beliau." Kemudian mereka bertanya, "Ada apa
dengan beliau? Tanyakanlah langsung kepada beliau!" Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: 'Biarkanlah saya, apa yang saya alami sekarang ini lebih baik.
Sesungguhnya saya mewasiatkan kepada kalian tiga perkara; usirlah orang-orang musyrik
dari jazirah Arab, berikanlah kepada para utusan (delegasi) sesuatu yang sama dengan apa
yang pernah saya berikan kepada mereka (yaitu menghormati dan melayaninya).' Setelah itu
beliau diam, tidak menyebutkan perkara yang ketiga, atau menyebutkannya namun saya
lupa." Abu lshaq Ibrahim berkata; telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Bisyr dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dengan hadits ini."
V*jb\
^ »\> »
3090. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Waki' dari Malik bin Mighwal dari Thalhah bin Musharif dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas
bahwa dia pernah berseru, "Hari kamis, apakah hari kamis itu I?" kemudian dia meneteskan
air mata hingga saya melihat di pipinya seakan-akan mengeluarkan butiran permata, dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Kesinilah dengan
membawa tulang dan lembaran, saya akan menuliskan buat kalian suatu catatan yang kalian
tidak akan tersesat sepeninggalku selamanya." Maka mereka berkata, "Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang mengigau."
vs jj. 1 ^ ^ j
H£y^3isu;j Js,
j ^jci^U-USj y$\ yy&ii. J* J
/ * /'S / f
3091. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid, Abd
berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Ibnu Rafi' berkata; telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari
'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Abbas dia berkata, "Tatkala Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mendekati ajalnya, sedangkan di rumah beliau telah hadir
beberapa orang yang di antaranya adalah Umar bin Khattab. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kemarilah, saya akan menulis suatu catatan yang kalian tidak akan
tersesat sepeninggalku." Lalu Umar berkata, "Tampaknya sakit beliau bertambah parah,
bukankah Al Qur'an telah berada pada diri kalian? Cukuplah bagi kita Kitabullah." Orang-
orang yang berada di sekitar beliau ketika itu berbeda pendapat, lalu mereka saling
berbantah-bantahan. Ada yang mengatakan, "Mendekatlah kepada beliau, supaya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dapat menuliskan suatu wasiat buat kalian, agar kalian
tidak tersesat sepeninggalnya." Dan yang lain berpendapat seperti perkataan Umar,
sehingga mereka menjadi ribut di sekitar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berdirilah kalian semua (maksudnya pergi
dari sisi beliau)." Ubaidullah berkata; Ibnu Abbas berkata, "Kerugian besar (bagi kaum
Muslimin), mereka gagal menuliskan pesan terakhir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
karena mereka saling berbantah-bantahan di sekitar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
yang sedang sakit keras."
27. KITAB: NADZAR
Bab: Perintah untuk melaksanakan nadzar (jjoJLL^aib
* * S ■? S /
%\'&>&\^ _^,j31sai^ 23 -,1 ^JO ^jssid,
l \ X 9 ^ y' 9 S £ y' -9 \ ' 9 S ' \ ' 9^ } > 9 't \ 9 y \S £ * S ** y' 9 'C t> 9 1 \ S Z ^ \ * *. X G. ' 9 S
3092. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Muhammad bin
Rumh bin Muhajir keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Laits. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata,
"Abu Ubaidah pernah meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengenai nadzar ibunya yang telah meninggal sebelum ditunaikannya. Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tunaikanlah nadzarnya." Dan telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di hadapan Malik, (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid dan lshaq
bin Ibrahim dari Ibnu Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku
Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata, telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Abdah
bin Sulaiman dari Hisyam bin 'Urwah dari Bakr bin Wail semuanya dari Az Zuhri dengan
sanad dan makna hadits Laits."
Bab: Larangan untuk melakuan nadzar, dan bahwasanya ia tidak bisa mencegah sesuatu
VSj^
3093. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim dan lshaq
berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Zuhair berkata; telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Abdullah bin Murrah dari Abdullah bin Umar dia berkata, "Suatu
hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami bernadzar, beliau bersabda:
"Sesungguhnya (nadzar) tidak dapat menolak sesuatu, hanyasanya ia untuk mengeluarkan
sesuatu dari orang yang pelit (tidak mau beramal)."
' \' * '{a ^* ' * ' <\'* * * ' ^ ' V '\'X\ ' s* V’* * > \'.t\ '
3094. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Abu Hakim dari Sufyan dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Nadzar itu tidak dapat mempercepat
datangnya sesuatu dan tidak pula melambatkannya, hanyasanya ia untuk mengeluarkan
sesuatu dari orang bakhil."
? j /
?<V\\S \'C\ ' \ 't <>\ 'C\' -'<’{> » '* t \y> ->* ''> l • '\\
3095. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna,
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Manshur dari Abdullah bin Murrah dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa beliau melarang seseorang untuk bernadzar, beliau bersabda:
"Sesungguhnya (nadzar) tidak akan menghasilkan suatu kebaikan, hanyasannya ia untuk
mengeluarkan (harta) dari orang yang bakhil." Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan
kepada kami Mufadlal. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada
kami Abdurrahman dari Sufyan keduanya dari Manshur dengan sanad-sanad ini seperti
haditsnya Jarir."
3096. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz -yaitu Ad Darawardi- dari Al 'Ala' dari Ayahnya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian bernadzar, karena nadzar
sedikitpun tidak akan merubah takdir, hanysanya nadzar itu untuk mengeluarkan sesuatu
dari orang bakhil."
<C> La-j\ J j Jji]\
3097. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata, saya mendengar Al 'Ala' menceritakan dari
Ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang
seseorang untuk bernadzar, beliau bersabda: "Hal itu tidak bisa mengubah takdir,
hanyasanya nadzar itu untuk mengeluarkan sesuatu dari orang bakhil."
> j. .s
3098. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id serta Ali bin
Hujr mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Amru -
yaitu Ibnu Abu Amru- dari Abdurrahman Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya nadzar itu tidak dapat mendekatkan anak Adam
dengan sesuatu yang Allah belum takdirkan, tetapi nadzar (akan) sesuai dengan takdir, maka
dengannya (nadzar) sesuatu yang tadinya tidak mungkin dikeluarkan oleh seorang bakhil,
akan dikeluarkan." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari dan Abdul Aziz -yaitu Ad Darawardi-
keduanya dari Amru bin Abu Amru dengan sanad-sanad seperti ini."
Bab: Tidak boleh menepati nadzar untuk bermaksiat kepada Allah
jwa
IU\ ' 2» i » 5 W T > > ’i\
C'*,
3\JS^uJ\^v^cS1^1^^jX-W3L2S^U,u3viS^tSli^u3vi3v£jj\a,jij
j^diAiU
ly» 'i \^»\ C^yJ\ j^\$Cj&r^\-> ^Ai9«iii>-U- » JJb J Lli ^U-
^ IS£U- j c jJ *£* 3\
£ „ „ . <?,
••y ^ ^ i •‘ / l </ .
4_> j_\» 43 tj ^ 53 J
3099. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ali bin ujr As Sa'di
sedangkan lafadznya dari Zuhair keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Oilabah dari Abu Al Muhallib
dari 'Imran bin Hushain dia berkata, bahwa Tsaqif adalah pelayan Bani 'Uqail, lalu bani Tsaqif
menawan dua sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara sahabat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menawan seseorang dari bani 'Uqail bersama dengan seekor
untanya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian mendatanginya sementara ia
dalam keadaan terikat, laki-laki tawanan itu berkata, "Wahai Muhammad!" Beliau
menimpalinya: "Ada apa denganmu?" laki-laki itu berkata, "Apa alasanmu menawanku, dan
apa alasanmu menawan unta pacuanku yang larinya cepat?" beliau menjawab: "Itu aku
lakukan sebagai pembalasan karena dosa sekutumu, Tsaqif!" Kemudian beliau beranjak
pergi. Laki-laki itu kembali menyeru beliau seraya mengatakan, "Wahai Muhammad, wahai
Muhammad!" -Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sosok yang pengasih lagi
santun- lalu beliau kembali menemuinya dan bersabda: "Apa keperluanmu?" laki-laki itu
menjawab, "Sekarang saya muslim." Beliau bersabda: "Sekiranya yang kamu katakan benar,
sedangkan kamu dapat mengendalikan urusanmu, sungguh kamu akan mendapatkan segala
keberuntungan." Kemudian beliau beranjak pergi, namun laki-laki itu menyerunya sambil
berkata, "Wahai Muhammad, wahai Muhammad." Beliau lalu menemuinya sambil bersabda:
"Apa keperluanmu?" laki-laki itu berkata, "Aku lapar maka berilah makan kepadaku, dan aku
juga haus maka berilah aku minum!" Beliau bersabda: "Ini kebutuhanmu." Dikemudian hari,
laki-laki itu ditebus dengan dua orang (sahabat Nabi)." Imran berkata, "Lalu seorang wanita
Anshar tertawan (musuh) bersama dengan unta beliau yang biasa disebut dengan Adlba',
wanita Anshar tersebut dalam keadaan terikat, sedangkan waktu itu orang-orang (para
perampok) tengah beristirahat, sementara unta-unta (hasil curian) mereka kandangkan di
depan persinggahan-persinggahan mereka. Kemudian wanita Anshar tersebut dapat
melepaskan dari ikatannya, dan segera mendatangi kandang unta, namun setiap kali ia
datangi unta untuk dikendarai, unta itu mendengus-dengus, ia pun meninggalkannya hingga
ia temui 'adlba 1 . Jadilah ia mengendarai unta penurut yang sudah terlatih itu di bagian
belakangnya. Lalu ia menghardiknya hingga berlari kencang. Orang-orang yang ketiduran
pun kaget dengan kaburnya wanita Anshar tersebut, lalu mereka mengejarnya, namun
mereka tidak dapat menagkapnya. Wanita itu sempat bernadzar, bahwa jika Allah
menyelamatkannya, maka ia akan sembelih unta 'adlba' itu. Sesampainya di Madinah, orang-
orang melihat unta tersebut, lalu mereka berkata, "Ini adalah Al Adlba', unta Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam!." Wanita itu berkata (dengan redaksi), "Apabila Allah
menyelamatkannya, sungguh unta tersebut akan disembelihnya." Lalu orang-orang
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan kepada beliau tentang
nadzarnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkomentar: "Subhanallah,
alangkah jahatnya pembalasan ia kepadanya, ia bernadzar kepada Allah apabila Allah
menyelamatkannya, maka ia akan menyembelihnya, tidak ada kewajiban melaksanakan
nadzar dalam kemaksiatan kepada Allah dan tidak pula terhadap sesuatu yang tidak dimiliki
oleh seorang hamba." Dalam riwayat Ibnu Hujr, di sebutkan; "Tidak ada nadzar dalam
bermaksiat kepada Allah." Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki telah
menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dari Abdul Wahhab Ats
Tsaqafi keduanya dari Ayyub dengan sanad seperti ini. Dan dalam hadits Hammad, dia
menyebutkan, "Adlba' adalah unta milik seorang dari Bani 'Uqail, dan ia termasuk dari unta
yang sangat cepat larinya." Dan dalam haditsnya juga disebutkan, "Lalu wanita (Anshar) itu
mendatangi seekor unta yang sangat terlatih." Dan dalam hadits At Tsaqafi disebutkan
dengan redaksi, "Naqatun Mudarrabatun (Unta yang terlatih)."
Bab: Barangsiapa bernadzar untuk berjalan ke Makkah =^\^\
4^ >: *,?•
3100. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Yazid bin Zurai' dari Humaid dari Tsabit dari Anas. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar dan ini adalah lafadz dia, telah
menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari telah menceritakan kepada
kami Humaid telah menceritakan kepadaku Tsabit dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melihat seorang laki-laki tua berjalan dengan dituntun oleh dua orang anaknya,
lantas beliau bersabda: "Kenapa orang tua ini?" mereka menjawab, "Dia nadzar (untuk
beribadah haji) dengan berjalan kaki." Beliau lalu bersabda: 'Sesungguhnya Allah tidak butuh
atas penyiksaan orang ini atas dirinya (sendiri). 1 Kemudian beliau memerintahkan supaya
naik kendaraan."
^ ^
t » » £„ » s\ ✓tf.lt . »✓
3101. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka
berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari 'Amru -yaitu Ibnu
Abu 'Amru- dari Abdurrahman Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melihat seorang laki-laki tua berjalan dengan diapit oleh kedua putranya, maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kenapa orang ini?" kedua putaranya menjawab,
"Wahai Rasulullah, dia sedang menunaikan nadzarnya." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Naiklah kendaraan wahai bapak tua, sesungguhnya Allah Mahakaya
(tidak butuh) nadzarmu yang seperti itu." Dan ini adalah lafaz Qutaibah dan Ibnu Hujr." Dan
telah mengabarkan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul
Aziz -yaitu Ad Darawardi- dari 'Amru bin Abu 'Amru dengan isnad seperti ini."
j /y&z- ■_>
uUajlalS^iiili Jii\3 ^JaU- Ac^i
?”t ’ ^ r ''t » ? t H l'- * i x~> » '*:.\' * < \w ' \' »1 ✓ tft
3102. Dan telah menceritakan kepada kami Zakaria bin Yahya bin Shalih Al Mishri telah
menceritakan kepada kami Al Mufadlal -yaitu Ibnu Fad Ialah- telah menceritakan kepadaku
Abdullah bin 'Ayyasy dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari 'Uqbah bin Amir bahwa
dia berkata, "Saudara perempuanku pernah bernadzar pergi ke Baitullah dengan berjalan
kaki tanpa beralas kaki, lalu dia menyuruhku untuk memintakan fatwa kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam perihal itu." Maka beliau bersabda: "Dia boleh berjalan kaki dan
boleh pula naik kendaraan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah
mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub bahwa Yazid bin Abu Habib telah
mengabarkan bahwa Abu Al Khair telah mengabarkan kepadanya dari 'Uqbah bin 'Amir Al
Juhani dia berkata, "Saudara perempuanku pernah bernadzar..." kemudian dia menyebutkan
redaksi hadist seperti hadits Mufadlal, namun dalam haditsnya dia tidak menyebutkan,
"Dengan tanpa beralas kaki." Dan dia menambahkan, "Abu Al Khair tidak membedakan
antara haditsnya 'Uqbah. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ibnu
Abu Khalaf keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah telah
menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Yahya bin Ayyub bahwa
Yazid bin Abu Habib telah mengabarkan kepadanya dengan isnad seperti hadist
Abdurrazaq."
Bab: Hafarah nadzar
3103. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili dan Yunus bin Abdul A'la dan
Ahmad bin Isa, Yunus berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua orang
mengakatan; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku
'Amru bin Al Harits dari Ka'b bin 'Alqamah dari Abdurrahman bin Syimasah dari Abu Al Khair
dari 'Alqamah bin 'Amir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Kafarahnya (denda) nadzar sama dengan kafarahnya sumpah."
28.KITAB: SUMPAH
Bab: Larangan bersumpah dengan selain Allah
s ... >
\i^ >5i\ ^ui^f
^ l:\ j c^o > j
3104. Telah menceritakan kepadau Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dari Yunus (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari ayahnya
dia berkata; aku mendengar Umar bin Khattab berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla melarang kalian bersumpah dengan
menyebut nama bapak-bapak kalian." Selanjutnya Umar berkata, "Demi Allah, aku tidak
pernah lagi bersumpah dengan menyebut nama bapak-bapak setelah aku mendengarnya
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau melarang baik untuk orang lain atau diri
sendiri." Dan telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syua'ib bin Al Laits telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari kakekku telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin
Khalid (dalam jalur lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim dan
Abd bin Humaid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini, namun
dalam haditsnya 'Uqail disebutkan, "Semenjak aku mendengar hal itu telah dilarang oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku tidak pernah bersumpah lagi dengan
sumpah seperti itu, dan tidak pula berkata-kata dengan itu." Dan tidak mengatakan, "Baik
untuk diri sendiri atau orang lain." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah dan 'Amru An Naqid serta Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Salim dari Ayahnya dia berkata, "Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar Umar yang sedang bersumpah dengan
bapaknya..." seperti riwayatnya Yunus dan Ma'mar."
> '> K *" \' '\\'X'\' \'* * j?.! v» '> *\ 5 '> \'S \' Z> *'\*'\?u\ M * '\k\i\\'
I 4aJ i ^. '^ « , A »* ' A ir^ |‘ ^ 1 AAJ U ^ ^ ^ ^ V ^ V O 1 1
■*. » ' . '"' ? t » .> »l» <* -l^itl . » •'' * -" • » »t ^ . .1 .»\> * 'i ^ » l ' l’ t
3105. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh
sedangkan lafadznya dari dia, telah mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi' dari Abdullah
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau pernah melihat Umar bin Khattab
sedang berkendaraan, saat itu dia bersumpah dengan menyebut nama bapaknya, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyeru mereka seraya bersabda: "Ketahuilah,
sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla melarang kalian bersumpah dengan menyebut nama
bapak kalian, siapa yang bersumpah hendaklah dia bersumpah dengan menyebut nama
Allah atau diam." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair
telah menceritakan kepada kami Ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al
Qatthan- dari Ubaidullah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Bisyr
bin Hilal telah menceritakan kepada kami Abdul Warits telah menceritakan kepada kami
Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al Walid bin Katsir. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Isma'il bin Umayyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan
kepada kami Adi Dlahak dan Ibnu Abu Dzi'b. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Rafi' dari Abdurrazaq dari Ibnu Juraij
telah mengabarkan kepadaku Abdul Karim mereka semua dari Nafi' dari Ibnu Umar seperti
cerita ini, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
Tis s * > > »i ' *'v ’ ^ ^
3106. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub serta Qutaibah
dan Ibnu Hujr, Yahya bin Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang
lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Abdullah bin
Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa bersumpah, maka janganlah bersumpah kecuali dengan nama
Allah." Sebab saat itu orang-orang Quraisy bersumpah dengan menyebut nama bapak
mereka, oleh karena itu beliau bersabda: "Janganlah kalian bersumpah dengan nama bapak
kalian."
Bab: Barangsiapa bersumpah dengan Lata dan Uzza hendaklah mengucapkan Laa llaaha
lllaah
(Jli *^/\ a)\ c— L> aa1>- ^ aL>- ly* J aIJlc-aJJ)
j c
■lljyalj j a) jS^jUju \ JJfc \
. , . i $ i
3107. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb dari Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin
Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari
Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf bahwa Abu
Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berabda: "Siapa saja di antara
kalian yang bersumpah dengan mengatakan dalam sumpahnya 'Demi Lata', maka hendaklah
dia segera menyebut La llaaha lllallah. Dan barangsiapa mengajak temannya berjudi dengan
mengatakan 'Mari berjudi', maka hendaknya dia bersedekah." Dan telah menceritakan
kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim dari Al
Auza'i. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan
'Abd bin Humaid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri dengan isnad ini. Dan hadits
Ma'mar seperti hadits Yunus, namun dalam haditsnya dia menyebutkan, "Hendaknya dia
bersedekah dengan sesuatu." Dan dalam hadits Auza'id disebutkan, "Barang siapa
bersumpah dengan menyebut Lata dan Uzza." Abu Husain Muslim berkata; perkataan 'Mari
berjudi, hendaklah dia bersedekah', seperti ini tidak ada yang meriwayatkannya seorangpun
selain Az Zuhri." Perawi berkata, "Dan Az Zuhri juga mempunyai sekitar sembilan puluh
riwayat yang dia riwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan perawi yang
lain tidak ikut serta di dalam riwayatnya dengan isnad yang kuat."
3108. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la dari Hisyam dia berkata, dari Hasan dari Abdurrahman bin samurah
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian bersumpah
dengan menyebut nama-nama berhala (thaghut) atau dengan menyebut bapak-bapak
kalian."
Bab: Anjuran bagi seseorang yang berumpah kemudian melihat yang lebih baik untuk
mengambil yang lebih baik
' y s ' y S /// *V i
3109. Telah menceritakan kepada kami Khalf bin Hisyam dan Qutaibah bin sa'id dan Yahya
bin Habib Al Haritsi dan ini adalah lafadz Half, mereka berkata; telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Ghailan bin Jarir dari Abu Bardah dari Abu Musa Al Asy'ari dia
berkata, "Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan
sekelompok orang-orang Asy'ari, untuk memohon perbelanjaan perang kepada beliau. Maka
beliau bersabda: "Demi Allah, sungguh aku tidak dapat memberikan perbelanjaan perang
kepada kalian, karena aku tidak memiliki sesuatu untuk diberikan kepada kalian semua." Abu
Musa melanjutkan, "Setelah itu kami terdiam beberapa saat, sesuai yang dikehendaki Allah.
Selang beberapa saat, ada seorang laki-laki datang dengan membawa unta kepada beliau,
lalu beliau menyuruh untuk memberikannya kepada kami, yaitu tiga ekor unta berpunuk
putih. Setelah kami pergi, kami saling berkata-kata sesama kami, "Sepertinya Allah tidak
memberkati kita, kita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta
perbelanjaan perang, lalu beliau bersumpah tidak akan menanggung perbelanjaan kita.
Nyatanya kita diberikannya juga." Karena itu, mereka pergi menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan menceritakan kepada beliau apa yang terpikir oleh mereka. Beliau
bersabda: "Memang, sesungguhnya bukan akulah yang menanggung perbelanjaan kalian,
tetapi Aliahlah yang menanggungnya. Demi Allah, sesungguhnya aku -Insya Allah- tidak akan
mengucapkan suatu sumpah, kemudian melihat yang lebih baik dari itu kecuali aku akan
membayar atas sumpahku, lalu aku akan ambil yang lebih baik."
b\. <^29 J, Ut^>l jj) Jl3 jA JS
AlljLa ^-g~ J ^y* ^^=3 ya» >
3l^iilS%dloU\jJ\ 4=*M j£- j1\
3110. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Muhammad bin Al
'Ala' Al Hamdani dan lafadznya saling berdekatan, keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata, "Para
sahabatku pernah mengutusku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk
memintakan kepada beliau kendaraan buat membawa mereka, saat itu mereka bergabung
bersama beliau dalam tentara usrah (perang dimasa sulit), yaitu perang Tabuk. Aku lalu
berkata kepada beliau, "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya teman-temanku mengutusku
menemui anda untuk memintakan bagi mereka, supaya anda dapat menanggung
perlengkapan perang mereka." Beliau menjawab: "Demi Allah, aku tidak dapat menanggung
apa-apa buat kalian semua." Saat itu, aku melihat beliau dalam keadaan marah, dan aku
tidak mengetahui sebabnya. Karena penolakan beliau, aku akhirnya kembali dengan
perasaan sedih, sebab aku khawatir kalau beliau tidak senang kepadaku. Setelah aku
bertemu dengan teman-temanku, lalu aku sampaikan jawaban Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kepadaku. Tidak lama kemudian, terdengar suara Bilal yang sedang memanggilku,
"Wahai Abdullah bin Qais!" Lalu aku jawab seruannya. Bilal berkata, "Datanglah kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sebab beliau sedang memanggilmu." Ketika aku
sampai di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ambillah ini,
satu untuk dua orang, satu untuk dua orang, satu untuk dua orang -sambil menunjuk kepada
enam ekor unta yang habis beliau beli dari Sa'ad-. Bawalah unta ini semuanya kepada
teman-temanmu, dan katakan kepada mereka, 'Sesungguhnya Allah jualah yang
menanggung penyediaan kendaraan ini bagi kamu semua.' Naikilah mereka." Abu Musa
melanjutkan, "Unta-unta itu aku bawa semuanya kepada teman-temanku, seraya berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh membawa kendaraan ini semuanya untuk
kalian semua, tetapi demi Allah, aku tidak akan meninggalkan kalian sebelum beberapa
orang di antara kalian pergi bersama-sama denganku menemui orang-orang yang
mendengarkan ucapan (jawaban) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ketika aku meminta
kendaraan ini untuk kalian dan penolakan beliau di awal mulanya, namun kemudian beliau
memberikannya kepadaku, supaya kalian tidak menyangka bahwa aku tidak mengada-ada
apa yang telah dikatakan beliau." Mereka menjawab, "Demi Allah, sesungguhnya kamu
orang yang kami percayai, kendati begitu, akan kami lakukan juga apa yang kamu
kehendaki." Lalu pergilah Abu Musa beserta beberapa orang teman-temannya, sehingga
mereka bertemu dengan orang-orang yang mendengar ucapan dan penolakan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kepada mereka, tetapi kemudian beliau penuhi juga permintaan
mereka. Orang-orang itu bercerita kepada mereka sebagaimana cerita Abu Musa."
/ ^ / **/
y.>* j*^\£sX
lA^J^cA'z J^yj^ yy y^j<$yL!\ y^yy<y:u.
if.C ^ ^ i? , ^ > ^ i „>> »> i £ <- \ -f .C ' ^ '„' *\> * Z' s >\ X\' * ,'\\ / ,L<» ^
LoJo-<_^A ^V^Ji^o-^- Jr- J( jX-
CU>J^“t)\liL^fr\ jviiilj^ \ JO^C-lSS^ V(j£*cL) jJ>\
L^L-O L« 4ji \ J Jj\ (Jla <jU3 J \_)_^ ^-f~> A>-
3111. Telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Al Ataki telah menceritakan kepada kami
Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari Ayyub dari Abu Qilabah dan dari Qasim bin 'Ashim dari
Zahdam Al Jarmi -Ayyub berkata; dan aku lebih hafal dengan hadits Abu Qilabah- dia
berkata, "Kami berada di sisi Abu Musa, lalu dia menyuguhkan kepadaku hidangan yang
terdapat daging ayam, selang beberapa saat, ada seorang laki-laki dari Bani Taimillah
berkulit merah seperti seorang budak masuk ke rumah, maka dia memanggilnya, "Kesinilah."
Dia pun menolaknya. Abu Musa memanggilnya lagi, "Kesinilah, sungguh aku pernah melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memakannya." Laki-laki itu mejawab,
"Sesungguhnya aku pernah melihat beliau memakan sesuatu, karena merasa jijik maka aku
menjauhinya, setelah itu aku bersumpah untuk tidak memakannya lagi." Abu Musa
menjawab, "Kemarilah, aku akan menceritakan kepadamu mengenai hal itu, sungguh aku
pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beserta sekelompok orang dari
Bani Asy'ariyah, untuk meminta kepada beliau kendaraan sebagai pengangkut perbekalan,
lalu beliau bersabda: "Demi Allah, aku tidak dapat membawa perbekalan kalian, dan
sungguh aku tidak memiliki sesuatupun untuk dapat mengangkut perbekalan kalian." Kami
terdiam beberapa saat -sebagaimana yang dikehendaki Allah-, tiba-tiba Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam diberi beberapa ekor unta, lalu beliau memanggil kami dan
memerintahkan kepada kami supaya membawa lima ekor unta yang semuanya berwarna
putih." Abu Musa melanjutkan, "Tatkala kami berangkat, sebagian kami saling berkata
kepada sebagian lainnya, 'Sepertinya Allah tidak memberkahi kita, sebab Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah menyalahi sumpahnya'." Lantas kami kembali menemui
beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, Kami tadi menemui anda dan meminta kepadamu
supaya anda dapat membawa perbekalan kami, dan anda terlanjur bersumpah bahwa anda
tidak dapat membantu membawakan perbekalan kami, namun beberapa saat anda dapat
membantu membawa perbekalan kami, apakah anda lupa wahai Rasulullah?" beliau
menjawab; "Demi Allah, sungguh-lnsya Allah-, tidaklah aku bersumpah lalu melihat yang
lebih baik dari itu (sumpah), kecuali aku akan mengambil yang lebih baik dan akan aku bayar
kafarahnya. Oleh karena itu berangkatlah kalian, sesungguhnya yang menanggung kalian
adalah Allah Azza Wa Jalla." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahab At Tsaqafi dari Ayyub dari Abu Oilabah dan Qasim
At Tamimi dari Zahdam Al Jarmi dia berkata; "Bahwa antara penduduk kampung ini yaitu
dari Jarm dan Kaum Asy'ariyun masih ada ikatan kecintaan dan persaudaraan, dan saat itu
kami berada di samping Abu Musa Al Asy'ari dan dia menyuguhkah kepadanya suatu
hidangan yang terdapat daging ayam..." kemudian dia menyebutkan seperti riwayat di atas.
Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di dan lshaq bin Ibrahim serta Ibnu
Numair dari Isma'il bin 'Ulayyah dari Ayyub dari Al Qasim At Tamimi dari Zahdam Al Jarmi.
Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Umar telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub dari Abu Oilabah dari Zahdam Al Jarmi. Dan
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah
menceritakan kepada kami Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Oilabah dan Qasim dari Zahdam Al Jarmi dia
berkata; "Kami pernah berada di samping Abu Musa ..." kemudian mereka menceritakan
hadits-hadits yang semakna dengan hadits Hammad bin Zaid. Dan telah menceritakan
kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami As Sha'q yaitu Ibnu Hazn
telah menceritakan kepada kami Mathar Al Warraq telah menceritakan kepada kami
Zahdam Al Jarmi dia berkata; "Aku pernah menemui Abu Musa, saat itu dia sedang
memakan daging ayam ..." kemudian dia melanjutkan hadits itu seperti hadits mereka,
namun dia sedikit menambahkan; Beliau bersabda: "Demi Allah, aku tidak lupa."
>
3112. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Jarir dari Sulaiman At Taimi dari Dluraib bin Nuqair Al Qaisi dari Zahdam dari Abu Musa
Al Asy'ari dia berkata; "Kami pernah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk
meminta supaya beliau dapat membantu membawakan perbekalan (peperangan). Maka
beliau bersabda: "Aku tidak dapat membantu membawakan perbekalan kalian, demi Allah,
aku tidak dapat membantu membawa perbekalan kalian." Setelah beberapa saat, beliau
mengutus seseorang kepada kami dengan membawa tiga ekor unta yang semuanya
berwarna putih, maka kami berkata; "Tadi kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dengan meminta bentuan supaya beliau dapat membawa perbekalan kami, lalu
beliau bersumpah bahwa beliau tidak mampu membantu membawakan perbekalan kami,
kemudian kami mendatangi beliau dan mengabarkan hal itu kepadanya." Lantas beliau
bersabda: "Sungguh, sekiranya aku terlanjur bersumpah, kemudian aku melihat ada sesuatu
yang lebih baik dari sumpahku itu, maka aku akan melakukan sesuatu yang lebih baik dari
sumpahku." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A'la At Taimi telah
menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari ayahnya telah menceritakan kepada kami Abu
As Salil dari Zahdam bahwa dia pernah menceritakan kepadanya dari Abu Musa dia berkat;
"kami termasuk dari tentara yang berjalan kaki, lalu kami menemui Nabi Allah shallallahu
'alaihi wasallam dan meminta agar supaya beliau dapat membantu membawakan
perbekalan kami ..." seperti hadits Jarir."
^ Jl At *
\ jS- j \ ^ 'J. 'J* J) U
iJJ
3113. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Kaisan dari Abu
Hazim dari Abu Hurairah dia berkata, "Seorang laki-laki berada di rumah Nabi shallallahu
'alaihi wasallam hingga larut malam, setelah itu dia pulang ke rumahnya, ternyata dia
mendapati anak-anaknya lelap tertidur. Lalu isterinya datang kepadanya dengan membawa
makanan, namun dia bersumpah untuk tidak makan demi anak-anaknya. Selang beberapa
saat, dia berubah pikiran, akhirnya dia memakan makanan itu. Kemudian dia mendatangi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan hal itu kepada beliau. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Barangsiapa bersumpah kemudian dia
melihat ada sesuatu yang lebih baik daripadanya maka hendaklah dia melakukan hal itu dan
membayar kafarah atas sumpahnya".
3114. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik dari Suhail bin Abu Shalih dari
Ayahnya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mengucapkan sumpah, setelah itu dia melihat ada sesuatu yang lebih baik dari
yang telah dia ucapkan, hendaknya dia membayar kafarah sumpahnya."
t >Tt> » 'W-' X'\' ! A •wX\' ,'>*>* '> X'\'
^jb ( J J «j^ j
3115. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu Uwais telah menceritakan kepadaku Abdul Aziz bin Muthalib dari Suhail bin Abu
Shalih dari Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa mengucapkan sumpah, kemudian dia melihat ada sesuatu yang lebih
baik dari yang dia ucapkan, hendaknya dia melakukan hal itu dengan membayar kafarah
(denda) dari sumpahnya." Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakaria telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Mukhlad telah menceritakan kepadaku Sulaiman -
yaitu Ibnu Bilal- telah menceritakan kepadaku Suhail dengan isnad ini, dengan makna hadits
Malik, yaitu; "Hendaknya dia membayar kafarah (denda) sumpahnya, dan melaksanakan
sesuatu yang lebih baik."
^-C- \ \\jo <J Ia9 L>- £ J 1^0 L>- £ AAAj 4 ) Lili ^ l>- y d \
3116. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Abdul Aziz -yaitu Ibnu Rufai 1 - dari Tamim bin Tharafah dia berkata, "Seorang
peminta menemui 'Adi bin Hatim, lalu dia meminta uang untuk membayar gaji pembantu -
atau meminta sebagian uang untuk membayar gaji pembantu-, maka dia menjawab, "Aku
tidak memiliki sesuatupun untuk membayarkanya kecuali baju besiku dan penutup
kepalanya, maka pergilah kepada keluargaku semoga dia bisa memberikan sedikit
kepadamu." Tamim melanjutkan, "Ternyata laki-laki itu tidak mau, akhirnya 'Adi marah
sambil berkata, 'Demi Allah, sungguh aku akan memberikan sesuatu untukmu." Kemudian
laki-laki tersebut rela, lalu Adi berkata, "Demi Allah, sekiranya aku tidak pernah mendengar
sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Barangsiapa mengucapkan sumpah, kemudian
dia melihat sesuatu yang yang lebih bisa membuatnya takwa kepada Allah, maka hendaknya
dia melakukan sesuatu yang lebih bisa membuatnya takwa kepada Allah', niscaya aku tidak
akan melanggar sumpahku."
y yS\^y. j
3117. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdul Aziz bin Rufai' dari Tamim
bin Tharafah dari 'Adi bin Hatim dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa mengucapkan sumpah, kemudian dia melihat sesuatu yang lebih
baik dari sumpahnya itu, maka hendaknya dia melakukan sesuatu yang lebih baik itu dan
meninggalkan sumpahnya."
* >
3118. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Muhammad
bin Tharif Al Bajali dan ini adalah lafadz Ibnu Tharif, keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Al A'masy dari Abdul Aziz bin Rufai' dari Tamim At
Tha'i dari 'Adi dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah
seorang dari kalian bersumpah, kemudian dia melihat ada sesuatu yang lebih baik dari
sumpahnya, hendaknya dia membayar kafarah (denda) sumpahnya dan melakukan sesuatu
yang lebih baik dari sumpahnya itu." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Tharif telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Asy Syaibani dari Abdul
Aziz bin Rufai' dari Tamim At Tha' 1 dari 'Adi bin Flatim bahwa dia mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda seperti itu."
< > Tl> 9 *. £ >
lltC- <j
3119. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Ha rb dari Tamim bin Tharfah dia berkata;
aku pernah mendengar 'Adi bin Flatim dan saat itu dia didatangi seorang laki-laki yang
meminta uang seratus dirham, maka dia berkata, "Apakah kamu meminta kepadaku seratus
dirham, padahal aku adalah Ibnu Flatim?!, Demi Allah, aku tidak akan memberikan
kepadamu." Kemudian dia berkata, "Sekiranya aku tidak pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengucapkan sumpah, kemudian dia
melihat ada sesuatu yang lebih baik dari sumpahnya, maka hendaknya dia melakukan
sesuatu yang lebih baik itu." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah
menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Simak bin Harb dia berkata; aku pernah mendengar Tamim bin
Tharafah berkata; aku pernah mendengar 'Adi bin Hatim bahwa suatu ketika ada seorang
laki-laki yang meminta kepadanya kemudian dia menyebutkan hadits seperti itu dengan
menambahkan, "Dan dari pemberianku untukmu adalah empat ratus."
J3ls3lss ^
# s y s'
^aJJuaJ\cU>
VW
3120. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Al Hasan telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Samurah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bersabda kepadaku: "Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta-minta
jabatan, karena meminta jabatan resikonya sangatlah berat, namun jika kamu diserahi
jabatan tanpa kamu minta, maka kamu akan ditolong dalam jabatanmu. Dan apabila kamu
bersumpah dengan suatu sumpah, kemudian kamu melihat ada sesuatu yang lebih baik dari
sumpahmu itu, maka bayarlah kafarah (denda) dari sumpahmu itu dan lakukanlah sesuatu
yang lebih baik dari sumpahmu." Abu Ahmad Al Jaludi berkata; telah menceritakan kepada
kami Abu Al abbas Al Masarjasi telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh dengan
hadits ini, telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami
Husyaim dari Yunus dan Manshur dan Humaid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami Hammad
bin Zaid dari Simak bin 'Athiyah dan Yunus bin 'Ubaid dan Hisyam bin Hassan dalam riwayat
lain, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz
telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari Ayahnya, (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin 'Amir dari Sa'id dari Qatadah semuanya dari Al Hasan dari Abdurrahman bin
Samurah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, dan dalam hadits Mu'tamir
dari ayahnya tidak di sebutkan tentang "Jabatan (Imarah)."
Bab: sumpah orang yang bersumpah berdasarkan niat orang yang meminta sumpah (dJW
3121. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan 'Amru An Naqid, Yahya berkata;
telah mengabarkan kepada kami Husyaim bin Basyir dari Abdullah bin Abu Shalih dari
Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sumpahmu adalah sesuatu yang dapat meyakinkan sahabatmu." Dan 'Amru mengatakan,
"Yaitu yang dapat meyakinkan sahabatmu."
iVsJVss J j*J\
3122. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun dari Husyaim dari Abbad bin Abu Shalih dari Ayahnya dari Abu
Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sumpah itu
tergantung dengan niat orang yang mengatakan sumpah."
Bab: Pengecualian
31 &f\ j\'o J^$i&Li$\?3\3sj
3123. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Ataki dan Abu Kamil Al Jahdari Fudlail
bin Husain dan ini adalah lafadz Abu Ar Rabi', keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad
dari Abu Hurairah dia berkata, "Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasalam Sulaiman mempunyai enam
puluh orang isteri, lalu dia berkata, "Malam ini aku akan menyetubuhi mereka semua, hingga
masing-masing dari mereka hamil dan melahirkan seorang anak keturunan persi yang akan
berperang di jalan Allah." Ternyata tidak ada seorangpun dari isterinya yang mengandung
kecuali hanya seorang saja, yang melahirkan anak yang cacat." Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya dia mengatakan Insya Allah (jika Allah berkehendak),
niscaya semua isterinya akan melahirkan satu orang anak keturunan persi yang nantinya
akan berperang di jalan Allah."
ji ^ ^ ^ tjj
3124. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad dan Ibnu Abu Umar dan ini
adalah lafadz Ibnu Abu Umar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Hisyam bin Hujair dari Thawus dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Nabi Allah Sulaiman bin Daud pernah berkata, 'Sungguh aku akan
menggilir tujuh puluh isteriku dalam satu malam, yang nantinya masing-masing mereka akan
melahirkan seorang anak laki-laki yang akan berjuang di jalan Allah', lantas sahabatnya -atau
Malaikat- memberi saran, 'Ucapkanlah 'Insya Allah'.' Namun dia lupa mengucapkannya.
Ternyata tidak seorang pun dari isterinya yang melahirkan kecuali hanya seorang isteri yang
melahirkan seorang anak yang cacat." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Seandainya dia mengucapkan 'Insya Allah', tentu dia tidak akan melanggar sumpahnya, dan
apa yang dihajatkannya akan terkabul." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar
telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zannad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas."
j ijsVaJ iuAillillii $
AjtUJIS' jlZi4 A&UlioUls juli
3125. Telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq bin Hammam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari
Ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Sulaiman bin Daud pernah berkata, 'Sungguh aku
akan menggilir tujuh puluh isteriku dalam semalam, yang nantinya masing-masing mereka
akan melahirkan anak yang akan berjuang di jalan Allah, maka dikatakan kepadanya,
'Ucapkanlah Insya Allah'. Namun dia tidak mengucapannya, dan dia tetap menggilir mereka
semua. Ternyata tidak ada seorang pun dari mereka yang melahirkan kecuali satu orang
yang melahirkan anak yang cacat." Abu Hurairah melanjutkan, "Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya dia mengucapkan Insya Allah, maka dia tidak akan
melanggar sumpahnya dan akan mendapatkan apa yang dihajatkannya."
C * t* ' ^ t r - t’
^UoplsjJ J J^s
3126. dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa' dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sulaiman bin Daud pernah
berkata, 'Sungguh aku akan menggilir sembilan puluh isteriku dalam semalam, yang nantinya
mereka semua melahirkan pejuang yang berjuang di jalan Allah'. Maka sahabatnya
(Malaikat) berkata kepadanya, 'Ucapkanlah Insya Allah.' Namun dia tidak juga mengucapkan
Insya Allah, dan dia tetap menggilir mereka semua, ternyata para isterinya tidak ada yang
melahirkan kecuali seorang isteri yang melahirkan anak yang cacat. Dan demi Dzat yang jiwa
Muhammad berada digenggaman-Nya, sekiranya dia mengucapkan Insya Allah niscaya dia
akan mendapatkan pejuang-pejuang yang akan berjihad di jalan Allah." Dan telah
menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hafsh bin
Maisarah dari Musa bin 'Uqbah dari Abu Az Zinnad dengan isnad seperti itu, namun dia
menyebutkan, "Setiap mereka akan melahirkan anak laki-laki yang nantinya akan berjihad di
jalan Allah."
Bab: Tetap melanjutkan nadzar yang bisa membahayakan lebih besar dosanya di sisi Allah
dari pada ia membayar kafarah (<-a]Ut)\
3127. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata; ini adalah yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, kemudian dia menyebutkan hadits yang di antaranya adalah, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Allah, sungguh, orang yang berkeras hati untuk
tetap melaksanakan sumpahnya, padahal sumpah tersebut dapat membahayakan
keluarganya, maka dosanya lebih besar di sisi Allah daripada dia membayar denda yang
diwajibkan oleh Allah."
Bab: Nadzar orang kafir kemudian masuk Islam £=*J\ jJG)
tjl» Jilidi
^ ^ •• ^ **/
A&\
> -'i
• \' * ' '\A K*'* * '**X<?*:'*\ vS\' \*'> **,'*'> \';.\ ' i tf ^ t *-*,
3128. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami dan
Muhammad bin Al Mutsanna dan Zuhair bin Harb sedangkan lafadznya dari Zuhair, mereka
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Sa'id Al Qatthan- dari
'Ubaidullah dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Umar
berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ketika masih Jahiliyyah aku pernah bernadzar
untuk beri'tikaf semalam di Masjidil Haram." Beliau bersabda: "Tunaikanlah nadzarmu." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahb -yaitu At tsaqafi-. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad
bin Al 'Ala' dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Hafsh bin Ghiyats. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin Jabalah bin Abu
Rawad telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada
kami Syu'bah semuanya dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar. Dan Hafsh berkata; "Dan
di antaranya dari Umar dengan hadits seperti ini." Adapun dalam hadits Abu Usamah dan Ats
Tsaqafi disebutkan, 'Beri'tikaf satu malam.' Sedangkan dalam hadits Syu'bah disebutkan,
'Sehari untuk beri'tikaf.' Namun dalam hadits Hafsh tidak disebutkan, 'Semalam atau
sehari'."
■ASpJl^u ja!Jl£-^\ J^4jij\ J J Jla\j«jj t_i^iLc-lS(4-Jbj\ jl3^^Jt_iL^sS^\j^iJ\ Jc»tJLoJ\
k\^j^W jlii\i*U3lii^j^^\ j^\3 _^lS2si% j
4{ 0 £<j&zc'\zl*[*S\ jijjS$\? j& c £'L.jds&\ ^&\'^yj&'S\^u&-iy>
J ^js ;>i ^
f' C' » \ 9 .4 '> 9 ' '\ 9
JoA>-
iL> A>-^j_3
3129. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim bahwa Ayyub telah
menceritakan kepadanya bahwa Nafi' telah menceritakan kepadanya bahwa Abdullah bin
Umar telah menceritakan kepadanya, bahwa Umar bin Khattab pernah bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika berada di Ji'ranah, sekembalinya dari Tha'if dia
berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya ketika masih Jahiliyyah aku pernah bernadzar
untuk beri'tikaf sehari di Masjidil Haram, bagaimana pendapatmu?" beliau bersabda:
"Pergilah dan beri'tikaflah sehari." Abdullah bin Umar melanjutkan, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah memberi seorang sahaya perempuan kepada Umar bin Khattab,
yang merupakan bagian seperlima dari harta rampasan perang. Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerdekakan para tawanan perang, maka Umar bin Khattab mendengar
suara mereka yang menyatakan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
memerdekakan kami." Umar akhirnya bertanya-tanya, "Ada apa ini?" mereka menjawab,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memerdekakan para tawanan perang." Lalu
Umar berkata, 'Wahai Abdullah, pergi dan temuilah sahaya perempuan itu dan
merdekakanlah dia." Dan telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub
dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Sekembalinya Nabi dari perang Hunain, Umar
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai nadzar yang pernah dia
nadzarkan ketika masih Jahiliyah, yaitu untuk beri'tikaf sehari...", kemudian dia menyebutkan
seperti makna hadits Jarir bin Hazim'." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
'Abdah Adi Dlabbi telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan
kepada kami Ayyub d ari Nafi' dia berkata, "Suatu ketik, disebutkan di sisi Ibnu Umar perihal
'Umrah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Ji'ranah, maka dia berkata, "Beliau belum
pernah 'umrah darinya." Dia melanjutkan, "Ketika itu Umar pernah bernadzar di waktu
Jahiliyah untuk beri'tikaf semalam...", kemudian dia menyebutkan seperti hadits Jarir bin
Hazim dan Ma'mar dari Ayyub." Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin
Abdurrahman Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah
menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Khalaf telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari
Muhammad bin lshaq keduanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dengan hadits ini, yaitu mengenai
nadzar. Dan dalam hadits keduanya disebutkan, "l'tikaf sehari."
Bab: Kafarah memerdekakan budak (sJy-c- ajLaS^ jdLJLa-aJl
3130. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudlail bin Husain Al Jahdari telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Firas dari Dzakwan Abu Shalih dari Zadzan Abu
'Umar dia berkata, "Aku pernah menemui Ibnu Umar yang saat itu dia habis memerdekakan
seorang budak." Zadzan melanjutkan, "Kemudian dia mengambil dahan atau sesuatu dari
atas tanah sambil berkata, "Tidaklah aku mendapatkan pahala melainkan seimbang dengan
benda ini, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa menampar sahayanya atau memukul sahayanya, maka kafarahnya
(tebusannya) adalah memerdekakannya."
c&-
\> *
7 ' ' ' "> ' " * ' ' '
3131. dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
dan ini adalah lafadz Ibnu Mutanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Firas dia berkata; aku
pernah mendengar Dzakwan menceritakan dari Zadzan bahwa Ibnu Umar pernah memanggil
seorang budak miliknya, lalu dia melihat ada bekas pukulan dipunggungnya, lantas dia
bertanya kepada budaknya, "Apakah aku telah menyakitimu?" dia menjawab, "Tidak." Ibnu
Umar berkata, "Sekarang kamu telah merdeka." Zadzan melanjutkan, "Kemudian dia
mengambil sesuatu dari atas tanah sambil berkata, "Dalam hal ini tidaklah aku mendapatkan
pahala lebih dari ini, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa memukul budaknya melebihi batas atau menamprnya, maka
kafarahnya (tebusannya) adalah memerdekakannya." Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman keduanya dari Sufyan dari Firas dengan sanadnya Syu'bah dan
Abu 'Awanah. Adapun dalam hadits Ibnu Mahdi disebutkan, "Ada suatu had yang belum dia
tunaikannya." Sedangkan dalam hadits Waki' disebutkan, "Barangsiapa menampar
budaknya....", tanpa menyebutkan, "Ada hadnya."
cSii_, c p
>
3132. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair dan ini adalah lafadz dari dia, telah menceritakan kepadaku Ayahku telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Salamah bin Kuhail dari Mu'awiyah bin Suwaid dia
berkata, "Aku pernah menampar seorang bekas budak milikku, lalu aku pergi dan kembali
pulang menjelang zhuhur, kemudian aku shalat di belakang ayahku. Lantas ayahku
memanggilku dan memanggilnya (bekas budakku), lalu dia berkata, "Tamparlah dia
sebagaiamana dia menamparmu." Namun bekas budakku mema'afkanku hingga ayahku pun
berkata, "Kami adalah bani Muqarrin yang di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kami tidak memiliki pelayan kecuali hanya satu orang wanita, kemudian salah seorang dari
kami menamparnya, ternyata hal itu sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka
beliau bersabda: "Merdekakanlah dia." Mereka berkata, "Kami tidak memiliki pelayan lain
selain dia." Beliau menjawab, "Mintalah dia supaya tetap menjadi pelayan kalian sementara
waktu, kemudian biarkanlah dia bebas."
x X ^ **/ ^ ^ **S S
S[\ «illLc- y>y£- O yLA {jJ Ju jiu^) JI aSa) lJol>- ^laAi ^L» J^-C- ciL^^J J^Lb ^C- ^J-C-
i (^ijli ;^Sli^1l4dJ&5-\ J^U-liSUo.
/jilj^<^l^Llilar IL Ji- Jjdila^d^
3133. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Abdullah bin Numair dan ini adalah lafadz Abu Bakar, keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Ibnu Idris dari Hushain dari Hilal bin Yasaf dia berkata, "Ada seorang tua yang
suka cepat naik pitam, kemudian dia menampar budak miliknya, maka Suwaid bin Muqarin
berkata kepadanya, "Apakah kamu tidak dapat menahan untuk tidak menampar wajahnya?
Sungguh, aku adalah anak yang ketujuh dari keturunan Bani Muqarrin, dulunya aku tidak
memiliki budak melainkan satu orang saja, kemudian saudara yang paling muda dari kami
menamparnya, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya kami
memerdekakan dia." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan
Ibnu Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'adi dari Syu'bah
dari Hushain dari Hilal bin Yasaf dia berkata, "Kami biasa membeli perkakas rumah tangga di
rumahnya Suwaid bin Muqarrin, yaitu saudara laki-lakinya An Nu'man bin Muqarrin, tiba-
tiba seorang budak perempuan keluar dan mencela seorang laki-laki dari kami hingga ia pun
menampar budak tersebut, seketika itu Suwaid pun marah ...", kemudian dia menyebutkan
hadits seperti riwayatnya Ibnu Idris."
\jo J JuLp-ei ^ Jla Jla JujlJu A>- <j , \ jS- JcLe-^J O JcLc- Uo A>- J
3134. Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits bin Abdush Shamad telah
menceritakan kepadaku Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah berkata;
Muhammad bin Munkadir bertanya kepadaku, "Siapakah namamu?" Aku menjawab,
"Syu'bah." Selanjutnya Muhammad berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Syu'bah Al
'lraqi dari Suwaid bin Muqarrin, bahwa seorang budak perempuan miliknya pernah ditampar
oleh seseorang, lalu Suwaid berkata kepada orang itu, "Tahukah kamu bahwa wajah itu
haram untuk ditampar?" Suwaid berkata lagi, "Sungguh, aku adalah anak yang ke tujuh di
antara saudara-saudaraku, dan aku pernah mengalami peristiwa ini pada masa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, padahal saat itu pelayan kami hanya satu orang, lalu salah
seorang dari kami ada yang sengaja menampar pelayan perempuan (budak) kami, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun memerintahkan kepada kami supaya
memerdekakan dia." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan
Muhammad bin Al Mutsanna dari Wahb bin Jarir telah mengabarkan kepada kami Syu'bah
dia berkata; Muhammad bin Al Munkadir pernah bertanya kepadaku, "Siapakah namamu?"
kemudian dia menyebutkan seperti hadits Abdush Shamad."
;t u ; f.i v. j ?. «
p j c SULiC^o'35
3135. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad- telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim
At Taimi dari Ayahnya dia berkata; Abu Mas'ud Al Badri berkata, "Aku pernah memukul
pelayan (budak) milikku dengan cemeti, tiba-tiba aku mendengar suara dari belakangku,
'Ketahuilah wahai Abu Mas'ud! Ketahuilah wahai Abu Mas'ud! ', aku tidak memperhatikan
suara tersebut karena terlalu marahnya." Abu Mas'ud berkata, "Ketika telah dekat, ternyata
itu adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan beliaulah yang mengatakan,
'Ketahuilah wahai Abu Mas'ud. Ketahuilah wahai Abu Mas'ud." Abu Mas'ud berkata,
"Kemudian aku melemparkan cemeti dari tanganku." Lantas beliau bersabda: "Ketahuilah
wahai Abu Mas'ud, Sesungguhnya Allah lebih kuasa atas dirimu daripada kuasamu atas
budak ini." Abu Mas'ud berkata lagi, "Kemudian aku berkata, "Aku tidak akan memukul
seorang budak pun setelah itu." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim
telah mengabarkan kepada kami Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Humaid -yaitu Al
Ma'mari- dari Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan
kepada kami Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah semuanya dari Al A'masy dengan sanadnya Abdul Wahid, seperti
haditsnya (Al A'masy). Hanya saja dalam hadits Jarir disebutan, "Tiba-tiba cemeti tersebut
terjatuh dari tanganku karena kagetnya."
i-,
3136. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala' telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari
Ibrahim At Taimi dari Ayahnya dari Abu Mas'ud Al Anshari dia berkata, "Aku pernah
memukul seorang budak milikku, lalu aku mendengar suara seseorang menyeru dari
belakang, "Ketahuilah wahai Abu Mas'ud, sesungguhnya Allah lebih berkuasa atas dirimu
daripada kuasamu atas dia." Setelah aku menoleh, ternyata itu adalah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Maka Aku pun berkata, "Wahai Rasulullah, dia sekarang aku bebaskan
karena Allah." Beliau bersabda: "Seandainya kamu tidak membebaskanya, maka kamu akan
dilahap oleh api neraka."
j, / -'s
<UjLo j £-\ j> l ( j-C- <U->‘\ ( jX- ( jX-
3137. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar dan ini
adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
'Adi dari Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim At Taimi dari Ayahnya dari Abu Mas'ud, bahwa
dia pernah memukul budak miliknya, kemudian budaknya mengatakan, "Aku berlindung
kepada Allah." Perawi berkata, "Kemudian dia memukulnya lagi, lalu budaknya mengatakan,
"Aku berlindung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian Abu Mas'ud
meninggalkannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Demi Allah,
sungguh Allah lebih berkuasa atas dirimu daripada kuasamu atas dia." Perawi berkata,
"Kemudian ia memerdekakannya." Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid telah
mengabarkan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- dari Syu'bah dengan sanad ini,
namun dia tidak menyebutkan perkataannya, "Aku berlindung kepada Allah dan aku
berlindung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Teguran bagi orang yang menuduh budaknya berbuat zina
: 3^\j^
_jJIaIaS^5
z\
3138. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku telah
menceritakan kepada kami Fudlail bin Ghazwan dia berkata; aku mendengar Abdurrahman
bin Abu Nu'm telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah dia berkata, "Abu Qasim
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Barangsiapa menuduh seorang budak berbuat
zina, maka dia akan dikenakan had (hukuman setimpal) pada hari Kiamat, kecuali jika
tuduhannya benar." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan
kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin
Harb Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Yusuf Al Azraq keduanya dari Fudlail bi
Ghazwan dengan sanad ini. Dan dalam hadits keduanya disebutkan, "Aku pernah mendengar
Abu Qasim shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu Nabi yang menyukai taubat."
Bab: Memberi makan budak sebagaimana yang ia makan (<u*LJ\
o.’jjc, ■v.t < n w 'i jsuU'j' 1 ’ 's**)* .n \ c-jj
J^3\Pr p)\
j C i 4 ui Jw&i. jL^'5
pjil> Jli ^sAj^u Jl»- ( ^c-(juli3
liiL:
3139. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Al Ma'rur bin Suwaid dia
berkata, "Kami pernah melewati Abu Dzar di Rabdzah, saat itu dia mengenakan kain burdah,
sebagaimana dia, budaknya juga mengenakan pakaian yang sama. Kami lalu bertanya,
"Wahai Abu Dzar, sekiranya kamu menggabungkan dua kain burdah itu, tentu akan menjadi
pakaian yang lengkap." Kemudian dia berkata, "Dahulu aku pernah adu mulut dengan
saudaraku (seiman), ibunya adalah orang 'Ajam (non Arab), lalu aku mengejek ibunya hingga
ia pun mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika aku berjumpa dengan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Wahai Abu Dzar, sungguh dalam dirimu masih
terdapat sifat jahiliyah." Maka aku membantah, "Wahai Rasulullah, barangsiapa mencela
laki-laki, maka mereka (para lelaki itu) akan mencela bapak dan ibunya." Beliau bersabda
lagi: "Wahai Abu Dzar, sungguh dalam dirimu masih terdapat sifat Jahiliyah, mereka semua
adalah saudara-saudaramu yang dijadikan Allah tunduk di bawah kekuasaanmu. Oleh karena
itu, berilah mereka makan sebagaimana yang kamu makan, berilah mereka pakaian
sebagaimana pakaian yang kamu kenakan, dan janganlah kamu membebani mereka di luar
kemampuannya. Jika kamu memberikan beban kepada mereka, maka bantulah mereka."
Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus
semuanya dari Al A'masy dengan sanad ini, namun dalam hadits Zuhair dan Abu Mu'awiyah
ada tambahan setelah perkataan 'Sesungguhnya dalam dirimu masih terdapat sifat jahiliyah'.
Abu Dzar berkata; lalu aku menjawab, "Apakah karena keadaanku lebih terpandang?" beliau
menjawab: "Ya." Dan dalam riwayatnya Abu Mu'awiyah disebutkan, "Ya, karena keadaanmu
lebih terpandang." Dan dalam hadit Isa disebutkan, "Jika kamu membebani sesuatu yang
memberatkan bagi dirinya, hendaknya kamu membantunya -tidak menggunakan lafadz
yu'inhu (menolongnya) -." Dan selesai pada perkataannya, "Dan janganlah kamu membenai
sesuatu yang memberatkan bagi dirinya."
L*.Ui
> >->>
3140. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar dan ini
adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Washil Al Ahdab dari
Ma'rur bin Suwaid dia berkata, "Aku pernah melihat Abu Dzar memakai pakaian serupa
dengan sahayanya. Lalu aku bertanya perihal itu, dia mengatakan bahwa pada masa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ia pernah mencela seorang laki-laki dengan cara
mencela ibunya (laki-laki tersebut). Lalu laki-laki itu mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepadanya: "Sungguh,
dalam dirimu masih terdapat sifat jahiliyah! Sesungguhnya mereka adalah saudaramu dan
paman-pamanmu yang dititipkan Allah di bawah pengurusanmu, karena barangsiapa
memiliki saudara yang masih dalam pengurusanya, hendaklah dia diberi makan sebagaimana
yang dia makan, diberi pakaian sebagaimana ia mengenakan pakaian. Dan janganlah kamu
bebani mereka di luar batas kemampuan mereka, dan jika kamu membebani mereka, maka
bantulah mereka dalam menyelesaikan tugasnya."
3141. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Al Harits
bahwa Bukair bin Al Asyaj telah menceritakan kepadanya dari Al 'Ajian bekas budak Fatimah,
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Seorang
budak itu berhak mendapatkan makan dan sandang (dari tuannya) dan janganlah dia
dibebani atas suatu pekerjaan melainkan sesuai dengan kemampuannya."
3142. Telah menceritakan kepada kami Al Qa'nabi telah menceritakan kepada kami Daud bin
Qais dari Musa bin Yasar dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apabila budakmu membuatkan makanan untukmu, kemudian ia
membawakannya ke hadapanmu dalam keadaan matang dan telah mendapatkan lelahnya,
maka suruhlah dia duduk dan makan bersama. Jika makanan itu hanya sedikit, maka
letakkanlah di tanganya sesuap atau dua suap."
Bab: Pahala budak yang berlaku baik kepada tuannya, juga berlaku baik kepada Allah
<^U\j«
3143. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membacakannya di
hadapan Malik; dari Nafi 1 dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sungguh, jika seorang budak baik dalam berbakti kepada tuannya dan baik dalam
beribadah kepada Allah, maka dia akan mendapatkan pahala dua kali lipat." Dan telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan-. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan Abu Usamah semuanya dari
'Ubaidullah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al
Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Usamah
semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya
Malik."
J\\j JJ^\q\^3aW
y*\ L\ 3Vi 143^^41^1 'j Ja\
3144. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab dia berkata; aku pernah mendengar Sa'id bin Musayyab berkata, " Abu
Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Bagi seorang budak
yang selalu berusaha berbuat baik, maka dia akan mendapatkan pahala dua kali lipat.' Demi
Dzat yang jiwa Abu Hurairah berada di tangan-Nya, seandainya tidak ada kewajiban jihad di
jalan Allah, haji dan berbakti kepada ibu, tentu aku lebih senang mati dalam keadaan
menjadi budak." Perawi berkata, "Kami mendapat kabar bahwa Abu Hurairah tidak
melakukan haji kecuali setelah ibunya meninggal dunia, karena dia harus menemani ibunya."
Abu At Thahir menyebutkan dalam haditsnya, "Seorang budak yang selalu berusaha berbuat
baik." Dan tidak mengatakan, 'Seorang hamba sahaya 1 ." Dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abu Shafwan Al Amawi telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dengan sanad ini, tanpa menyebutkan, 'Dan telah sampai
kepadaku'. Atau, 'Setelahnya'."
3145. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila seorang budak melaksanakan hak-hak Allah dan hak-hak walinya (tuannya), maka
dia akan mendapatkan pahala dua kali lipat." Perawi berkata, "Ketika hadits tersebut aku
ceritakan kepada Ka'ab, maka I apun berkata, "Baginya tidak ada hisap, tidak juga atas
seorang mukmin yang zuhud." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dengan isnad ini."
3146. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih dia
berkata; Ini adalah sesuatu yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian dia menyebutkan beberapa hadits yang di
antaranya adalah, (Abu Hurairah) berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersbda:
"Sebaik-baik budak adalah apabila dia wafat setelah membaguskan diri untuk beribadah
kepada Allah dan berbuat baik kepada tuannya."
Bab: Membebaskan bagian miliknya pada diri seorang budak
i>2.js3v*3v*.
\£ ^jJi> ^ <J |A*1\ <La^d <CJlC- ^_jS -Xl*J\ £j-*J 0^^ Alx- ^a! ^LC- ^ Cy*
3147. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku bertanya kepada
Malik, "Apakah Nafi' pernah menceritakan kepadamu dari Ibnu Umar, dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membebaskan apa yang
menjadi bagian miliknya pada diri seorang budak, dan ia masih mempunyai uang yang cukup
untuk menebus sisanya, maka hendaklah sisanya tersebut dihargai dan diberikan kepada
serikatnya sehingga budak tersebut bebas, jika tidak maka sungguh ia telah membebaskan
apa yang menjadi miliknya."
3148. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Bapakku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memerdekakan hak
kepemilikan dari seorang budak, jika dia memiliki cukup harta, hendaknya dia juga
membebaskan kepemilikan semuanya, jika tidak memiliki harta yang cukup untuk
memerdekakan semuanya, berarti dia telah memerdekakan sebagiannya."
3149. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Jarir bin Hazim dari Nafi' bekas budak Abdullah bin Umar, dari Abdullah bin Umar dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersbda: "Barangsiapa membebaskan
bagian kepemilikan dari seorang budak, dan apabila dia memiliki cukup harta untuk
membayar sisanya, maka hendaknya ia membebaskan dengan membayar sisa dari harga
budak tersebut, jika tidak maka sungguh ia telah membebaskan apa yang menjadi miliknya."
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin Rumh dari Al Laits
bin Sa'd. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab aku telah mendengar Yahya bin
Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid-. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada
kami Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayyah- keduanya dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq
dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadau Isma'il bin Umayah. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu fudaik dari Ibnu Abu Dzi'b. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Usamah -yaitu Ibnu Zaid- mereka semua
dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, namun
dalam hadits mereka tidak disebutkan, "Jika dia tidak memiliki harta, maka dia telah
membebaskan bagiannya saja." Kecuali dalam hadits Ayyub dan Yahya bin Sa'id, karena
keduanya menyebutkan kalimat tersebut dalam hadits. Keduanya berkata, "Kami tidak tahu,
apakah kalimat tersebut termasuk dalam hadits atau hanya sekedar perkataannya Nafi'."
Dan dalam riwayatnya mereka semua juga tidak disebutkan, 'Aku pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ...", kecuali dalam hadits Laits bin Sa'ad."
^ J ^ g-A ^
3150. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar keduanya dari
Ibnu 'Uyainah, Ibnu Abu Umar berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah
dari 'Amru dari Salim bin Abdullah dari Ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa memerdekakan seorang budak yang dimilikinya bersama
orang lain, hendaknya dia membayar bagiannya kepada partnernya secara adil, tidak boleh
curang dan tidak boleh berbuat zhalim, kemudian dia memerdekakan dengan hartanya, jika
dia mampu."
Ald\
3151. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu
Umar, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memerdekakan
bagiannya atas seorang budak, hendaklah ia membebaskan sisa bagian yang lainnya jika ia
memiliki uang yang mencukupinya (harganya)."
3152. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari An
Nadir bin Anas dari Basyir bin Nuhaik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Seorang budak yang dimiliki oleh dua orang, lalu salah di
antaranya hendak membebaskan budak tersebut, maka hendaknya dia membebaskan
bagian sekutunya." Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad
ini, dia berkata; "Barangsiapa membebaskan bagian dari kepemilikan seorang budak,
hendaknya dia juga membebaskan bagian yang lain dari hartanya."
l i -* A *
3153. Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim dari Abu 'Arubah dari Qatadah dari An Nadir bin Anas dari Basyir bin
Nahikdari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa
membebaskan bagian kepemilikanya pada seorang budak, maka dialah yang menanggung
biaya pemerdekakan budak tersebut, jika dia memiliki harta, sekiranya dia tidak memiliki
harta (untuk dibayarkan kepada hak kepemilikan partnernya), hendaknya budak tersebut
diberi kelonggaran untuk menebus pembebasannya dengan tidak diperberat." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali
bin Mushir dan Muhammad bin Bisyr. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram keduanya berkata; telah mengabarkan
kepada kami Isa bin Yunus semuanya dari Ibnu Abu 'Arubah dengan isnad ini. Dan dalam
hadits Isa disebutkan, "Kemudian dia diberi kelonggaran untuk menebus pembebasannya
dengan tidak diperberat."
/ ^ “z' ^ ^ *v
<■ I S «- >
jV-iMi*-,-
3154. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
dan Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu
'Ulayah- dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Al Muhallab dari Imran bin Hushain, bahwa
ada seorang laki-laki yang memerdekakan enam orang budak miliknya ketika dia akan
meninggal dunia, sedangkan dia tidak memiliki yang lain selain keenam budak tersebut.
Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil keenam budak tersebut, lalu
membagi mereka ke dalam tiga kelompok kemudian mengundinya. Setelah itu beliau
memerdekakan dua orang, sedangkan empat orang yang lainnya masih tetap menjadi
seorang budak. Dan beliau juga menyalahkan pemilik budak tersebut." Telah menceritakan
kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hammad. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dari At
Tsaqafi keduanya dari Ayyub dengan isnad ini. Hadits Hamamd mirip seperti riwayat Ibnu
'Ulayah, sedangkan dalam hadits At Tsaqafi disebutkan, bahwa seorang laki-laki Anshar
menjelang kematiannya memberi wasiat untuk memerdekakan enam orang budak
miliknya...." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Minhal Adi Dlarir dan
Ahmad bin 'Abdah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah
menceritakan kepada kami Hisyam bin Hasan dari Muhammad bin Sirin dari 'Imran bin
Hushain dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Ibnu 'Ulayyah dan Hammad."
Bab: Bolehnya menual budak mudabbar ( j\ y>-)
3155. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Daud Al 'Ataki telah
menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari 'Amru bin Dinar dari Jabir bin
Abdullah, bahwa seorang laki-laki memerdekakan seorang budak miliknya secara dubur,
padahal ia tidak memiliki harta selain budak tersebut. Ketika berita itu sampai kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun bersabda: "Siapa yang ingin membeli budak ini
dariku?" Maka Nu'ain bin Abdullah membeli budak tersebut dari beliau seharga seratus
dirham, lalu uang tersebut diserahkan kepadanya (Jabir)." 'Amru berkata, "Aku pernah
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Dia adalah seorang budak Qibthi yang meninggal
awal tahun (dari pemerintahannya Ibnu Zubair)."
. **t' ' \< , ’ * ' ’ X Ai' .. . " i 1 > H \ y\ ' '
^yjos _jrVjLaJ \ j
\ ' * ' ■>'■,' ’l ^ liH . . <- < » «* A y y
3156. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
dari Ibnu 'Uyainah, Abu Bakar berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah
dia berkata; 'Amru pernah mendengar Jabir berkata, "Seorang laki-laki Anshar pernah
membebaskan seorang budak miliknya dengan cara dubur, namun dia tidak memiliki harta
selain budak tersebut. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjualkan budak
tersebut." Jabir berkata, "Kemudian budak tersebut dibeli oleh Ibnu Nahham. Budak
tersebut adalah seorang Qibthi yang meninggal di awal pemerintahan Ibnu Zubair." Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Rumh dari Laits bin sa'd dari 'Amru
bin Dinar telah menceritakan kepada kami Al Mughirah -yaitu Al Hizami- dari Abdul Majid bin
Suhail dari 'Atha bin Abu Rabah dari Jabir bin Abdullah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu
Ibnu Sa'id- dari Al Husain bin Dzakwan Al Mu'allim telah menceritakan kepadaku 'Atha dari
Jabir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i
telah menceritakan kepada kami Mu'adz telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Mathar
dari 'Atha bin Abu Rabah dan Abu Zubair dan 'Amru bin Dinar bahwa Jabir bin Abdullah
pernah menceritakan kepada mereka mengenai jual beli budak mudabbar, setiap orang dari
mereka berkata, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan hadits Hamamd
bin 'Uyainah dari 'Amru dari Jabir."
29. KITAB: QUSAMAH, PEMBERONTAK, QISHAH DAN DIYAT
Bab: Al Qasamah
t 9 l \ ' 9 i ’ , la’ : I ’l ^"1 ^ ' \ »11?* “i «*
^ i ^-> ^ ^ ^ v— Q~^ -*-oc^ i uj.X>-
i X? .
i^. j a i^> _£. Jl jSSLs j4^
( ^=4 r U 6 ,
jlls^ j-pij
3157. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Yahya -yaitu Ibnu Sa'id- dari Busyair bin Yasar dari Sahal bin Abu Hatsmah - Yahya
berkata; dan aku mengira dia berkata- dari Rafi' bin Khadij bahwa keduanya berkata,
"Abdullah bin Sahi bin Zaid dan Muhayishah bin Mas'ud bin Zaid pernah melakukan safar,
hingga ketika mereka sampai di Khaibar, mereka berdua berpisah. Tidak beberapa lama
Muhayishah mendapati Abdullah telah terbunuh, dia pun menguburkannya. Sesudah itu dia
datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama-sama dengan Huwaishah
bin Mas'ud dan Abdurrahman bin Sahi. Sedangkan Abdurrahman adalah yang paling muda di
antara mereka, tetapi Abdurrahman yang lebih dahulu berbicara daripada saudara
sepupunya itu. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dahulukanlah yang
lebih tua umurnya." Maka ia pun diam dan kedua saudaranya lalu angkat bicara. Keduanya
menceritakan kepada beliau bahwa Abdullah bin Sahal telah terbunuh, lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada mereka: "Maukah kalian bersumpah lima puluh
kali? Jika kalian mau bersumpah, maka kalian berhak menuntut balas atas kematian saudara
kalian." Mereka menjawab, "Bagaimana kami harus bersumpah, sedangkan kami tidak
menyaksikan terjadinya pembunuhan itu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jika begitu maka orang-orang Yahudi akan bebas dari kalian dengan lima puluh sumpah
yang mereka lakukan." Mereka menjawab, "Bagaimana mungin kami dapat menerima
sumpah orang kafir itu?" melihat kondisi seperti itu, akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberikan diyatnya (tebusannya)."
>.uuis >y»
3UiU^u _^1 gd&'jftfo&Js y'Ji^’Jgjjjijgiz&fe&i jijiiii
pJ \ \ y\i *s5> y> £s^4* <J4- j ^ == ^ <S j— ^ j*^A J \ J^» y ^ J j-i* j
x / ** / ^ / // s s s
3158. telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Busyair
bin Yasar dari Sahi bin Abu Hatsmah dan Rafi' bin Khadij, bahwa Muhayishah bin Mas'ud dan
Abdullah bin Sahal pergi ke arah Khaibar, kemudian keduanya berpisah di suatu kebun
kurma, tiba-tiba Abdullah terbunuh dan mereka menyangkan orang Yahudi lah
pembunuhnya. Lantas saudaranya, Abdurrahman dan kedua anak pamannya, Huwayishah
dan Muhayishah, pergi menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Abdurrahman lalu angkat
bicara mengenai permasalahan saudaranya, padahal dia adalah orang yang paling muda di
antara mereka, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Hendaknya yang
paling tua di antara kalian yang angkat bicara terlebih dahulu." Atau beliau bersabda:
"Hendaknya yang paling tua yang mulai bicara." Lalu keduanya angkat bicara mengenai
perkara saudaranya, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hendaknya
lima puluh orang dari kalian bersumpah atas satu orang dari mereka (Yahudi), maka dia akan
tertuduh." Mereka berkata, "Perkara ini sama sekali belum pernah kami alami, bagaimana
kami akan bersumpah?" beliau bersabda: "Jika demikian, maka orang-orang Yahudi akan
bebas dari tuduhan kalian dengan sumpah yang mereka lakukan." Mereka berkata, "Wahai
Rasulullah, mereka adalah orang-orang kafir." Rafi' melanjutkan, "Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membayar diyat kepada mereka." Sahal berkata; "Suatu hari aku
pernah masuk ke kandang unta mereka, tiba-tiba aku di tendang seekor unta dengan kaki.
Hammad berkata, "Ini, atau seperti itu." Dan telah menceritakan kepada kami Al Qawariri
telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadlal telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Busyair bin Yasar dari Sahal bin Abu Khatsmah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seperti itu. Dan dalam haditsnya ia menyebutkan, "Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membayat diyatnya dengan menggunakan uang pribadinya. Dan
dalam haditsnya ia tidak menyebutkan, "Kemudian aku ditendang oleh seekor unta." Telah
menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
'Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab -yaitu Ats Tsaqafi- semuanya dari
Yahya bin Sa'id dari Busyair bin Yasar dari Sahal bin Abu Khatsmah seperti hadits mereka."
i>\ is» Jd£ ^
t M \'-^\ \ ''s y*'*> \v£\' \ '*
"> s s ** / ^ / *•> ^
3159. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bialal dari Yahya bin Sa'id dari Busyair bin Yasar,
bahwa Abdullah bin Sahal bin Zaid dan Muhaishah bin Mas'ud bin Zaid Al Anshari dari
penduduk Bani Hartsah, kedua-duanya keluar menuju Khaibar di masa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Saat itu (Khaibar) masih dalam tahap perdamaian dan penduduknya adalah
orang-orang Yahudi. Kemudian keduanya berpisah untuk melaksanakan kebutuhan masing-
masing. Tidak beberapa lama, dia mendapati Abdullah bin Sahal mati terbunuh, lantas dia
menguburkannya dan kembali ke Madinah. Kemudian saudara terbunuh; Abdurrahman bin
Sahal, Muhayishah dan Huwaishah, memberitahukan perkara Abdullah yang terbunuh
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Busyair -dia pernah meriwayatkan dari
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang mengetahui perkara tersebut- menyakini
bahwa beliau bersabda kepada mereka: "Hendaknya kalian mengucapkan lima puluh kali
sumpah, barulah kalian berhak (mengqishash) orang yang membunuh saudara kalian."
Mereka berkata, "Wahai Rasulullah, saat itu kami tidak menyaksikan pembunuhan tersebut."
Busyair menyakini bahwa beliau menjawab: "Jika demikian, maka orang Yahudi itu telah
terbebas dari tuduhan kalian dengan lima puluh sumpahnya." Mereka berkata, "Wahai
Rasulullah, bagaimana mungkin kami menerima sumpah kaum yang masih kafir?" Busyair
menyakini bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membayar diyat dari sisi beliau
sendiri." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Husyaim dari Yahya bin Sa'id dari Busyair bin Yasar bahwa seorang laki-laki Anshar dari
penduduk Bani Haritsah yang bernama Abdullah bin Sahi bin Zaid pergi bersama anak
pamannya yang bernama Muhayishah bin Mas'ud bin Zaid...", kemudian dia melanjutkan
hadits tersebut seperti haditsnya Laits, hingga sampai pada perkataannya, "Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membayar diyatnya dengan menggunakan uang
pribadinya." Yahya berkata; telah menceritakan kepadaku Busyair bin Yasar dia berkata;
telah mengabarkan kepadaku Sahi bin Abu Hatsmah dia berkata, "Sungguh aku pernah di
tendang (unta) yang dibayarkan untuk diat, di kandangnya." Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ubaid telah menceritakan kepada kami Busyair bin
Yasar Al Anshari dari Sahal bin Abu Hatsmah Al Anshari, bahwa dia pernah mengabarkan,
bahwa sekelompok orang dari mereka pergi menuju Khaibar, sesampainya (di Khaibar)
mereka berpisah, tiba-tiba mereka menemukan salah seorang dari mereka telah mati
terbunuh ...", kemudian dia melanjutkan hadits tersebut. Dalam hadits tersebut dia juga
menyebutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak suka jika membiarkan
darah kehormatannya, lantas beliau mengganti diyatnya dengan seratus unta dari hasil
sedekah."
'f ' ' ' f'' ' '
f ^=^u \jjs b\ IS\ ^ i
_^j3 >12»
i_^\ Jlil jli ( ^=^>-U
3160. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Bisr
bin Umar dia berkta; aku pernah mendengar Malik bin Anas berkata; telah menceritakan
kepadaku Abu Laila Abdullah bin Abdurrahman bin Sahal dari Sahal bin Abu Hatsmah, bahwa
dia mengabarkan kepadanya dari beberapa tokoh lelaki dari kaumnya, bahwa Abdulah bin
Sahal dan Muhayishah pergi menuju Khaibar untuk melaksanakan suatu tugas yang
diembannya. Seseorang memberitahukan Muhayishah bahwa Abdullah bin Sahal telah
terbunuh dan mayatnya dilempar ke sumur yang dangkal. Akhirnya Muhayishah mendatangi
orang-orang Yahudi dan berkata, "Demi Allah, pasti kalian yang membunuh Abdullah bin
Sahal." Orang-orang Yahudi membantah sambil berkata, "Tidak, kami tidak membunuhnya."
Lalu Muhayishah pulang ke madinah untuk menemui kaumnya, dan menceritakan peristiwa
itu kepada mereka. Dengan ditemani Huwayishah dan Abdurrahman, mereka pergi
menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Karena yang berangkat ke Khaibar adalah
Muwayishah, maka dia pun bermaksud membuka pembicaraan. Akan tetapi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang lebih besar, yang lebih besar." -(beliau
menginginkan yang lebih tua) - Maka Huwayishah pun memulai pembicaraan, setelah itu
baru Muhayishah yang angkat bicara. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepada mereka: "Baiklah, kalian boleh meminta kepada orang-orang Yahudi untuk
membayar diyat atau mereka kita perangi." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengirim surat kepada orang-orang Yahudi tentang hal itu, lalu mereka membalasnya,
"Demi Allah, kami benar-benar tidak membunuhnya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada Huwayishah, Muhayishah dan Abdurrahman: "Apakah kalian
mau bersumpah, dan setelah itu kalian berhak atas diyat saudara kalian yang terbunuh?"
mereka menjawab, "Tidak." Beliau bersabda: "Orang-orang Yahudi telah bersumpah atas
kalian." Mereka berkata, "Bukankah mereka dari golongan non-lslam?" lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberikan diyat dari harta yang dimilikinya, kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim seratus ekor unta dan dimasukkan ke dalam
rumahnya." Sahal berkomentar, "Aku pernah ditendang seekor unta dari unta-unta tebusan
itu."
\
1
1^.1 i>ji j^is$i^\ji£j\
j^ J d r^\S^ •^~ c ' ^
y . ^
3161. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya dia berkata; Abu
Thahir mengatakan; telah menceritakan kepada kami, sedangkan Harmalah berkata; telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dan Sulaiman bin Yasar
bekas budak Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari salah seorang sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari golongan Anshar, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah memberlakukan qasamah (sumpah atas tuduhan pembunuhan)
seperti yang pernah terjadi pada masa jahiliyah." Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq dia berkata; telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dengan
sanad seperti ini, dengan tambahan, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memutuskan perkara orang-orang Anshar mengenai kasus pembunuhan yang mereka
tuduhkan kepada orang Yahudi sebagai pelakunya." Dan telah menceritakan kepada kami
Hasan bin Ali Al Hulwani telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin
Sa'd- telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab bahwa Abu
Salamah bin Abdurrahman dan Sulaiman bin Yasar telah mengabarkan kepadanya dari
Sahabat Anshar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya Juraij."
Bab: Hukum orang-orang yang memerangi dan hukum bagi orang yang murtad
ji jL^\ j* j*\ j\ \
3162. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dab Abu Bakar bin Abu
Syaibah keduanya dari Husyaim dan ini adalah lafadz Yahya, dia berkata; telah mengabarkan
kepada kami Husyaim dari Abdul Aziz bin Shuhaib dan Humaid dari Anas bin Malik, bahwa
beberapa orang dari kabilah 'Urainah pergi ke Madinah untuk menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Setibanya di Madinah, mereka sakit karena udara Madinah tidak
sesuai dengan kesehatan mereka. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepada mereka "Jika kalian mau, pergilah kepada unta-unta sedekah (unta zakat), lalu
minum air susu dan kencingnya." Lalu mereka melakukan apa yang dianjurkan oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, sehingga mereka sehat kembali. Tetapi selang beberapa saat,
mereka menyerang para penggembala unta dan mereka membunuhnya. Sesudah itu mereka
murtad dari agama Islam, mereka juga rampas unta-unta Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Peristiwa tersebut dilaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
kemudian beliau memerintahkan supaya mengejar mereka sampai dapat. Setelah mereka di
hadapan beliau, beliau memerintahkan supaya tangan dan kaki mereka dipotong, lalu mata
mereka dicukil, sesudah itu mereka dibiarkan diterik matahari yang panas sampai mati."
jSVjp uinyiiAi Jm-
S **/ **/ ^ ^
\ ,J&\ j JS\
jK c pi»\ J |_^1 Jfrf. .jiJlSviUUi
J-»J>VS Uo Jj»- j j jii-lj ;>3 (j \_jju \ j \ (_> yt? j J 13 jUj-C- j, )
\ jilidi j^iiij^i j
jlU-y i&iCsli-f jSl J^li;\i^<Lo -^4o JjU&l
^i<~» <- \ '\'S\' \ ' \<^\' ?< > h> *il?* tf . ^ ;t» £l 5 i.K* S v '
diUI3 ( jX- A jOuuuUo-V^-j^c- loA>- j^- ( j^i < jX-a^u3Uo-X»-^La^aUo-\»-
A**-* <4^ ■^" <j .J '^ b -3 J? ^ j^> ^ | i )aA do A>- <j _3 o^ ^ O^ -
3163. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Muhammad bin As Shabah dan Abu Bakar
bin Abu Syaibah dan ini adalah lafadz Abu Bakar, dia berkata; telah menceritakan kepada
kami Ibnu 'Ulayyah dari Hajjaj bin Abu Utsman telah menceritakan kepadaku Abu Raja' bekas
budak Abu Qilabah, dari Abu Qilabah telah menceritakan kepadaku Anas, bahwa
sekelompok orang dari Bani 'Ukl yang berjumlah delapan orang datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka membai'at beliau atas Islam. Tidak beberapa lama
mereka sakit karena tidak terbiasa dengan iklim Kota Madinah. Mereka kemudian mengadu
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Maukah kamu pergi ke unta-unta
yang sedang digembalakan, lalu kamu meminum susu dan air kencingnya?" mereka
menjawab, "Tentu." Kemudian mereka pergi ke unta-unta tersebut dan meminum susu dan
air kencingnya hingga mereka sehat seperti biasa, setelah itu mereka membunuh
pengembala dan merampas unta-untanya. Setelah peristiwa tersebut sampai kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau mengutus untuk mengejar mereka sampai
dapat, setelah mereka tertangkap dan dibawa ke hadapan beliau, maka beliau
memerintahkan supaya tangan dan kaki mereka dipotong dan dicongkel mata mereka.
Setelah itu, mereka kemudian dilemparkan di bawah terik matahari yang sangat panas,
sehingga mereka mati terkapar." Ibnu Shabah menyebutkan dalam riwayatnya, "Mereka
merampas unta-untanya." Dan ia juga menyebutkan, "Kemudian mata mereka dicongkel."
Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu
Raja' bekas budak Abu Qilabah, dia berkata; Abu Qiabah berkata; telah menceritakan kepada
kami Anas bin Malik dia berkata, "Beberapa orang dari kaum 'Ukl atau 'Urainah datang
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka sakit karena udara Madinah sangat
dingin. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian memerintahkan mereka supaya
pergi ke sekumpulan unta (zakat) untuk meminum susu dan air kencingnya ...", semakna
dengan hadits Hajjaj bin Abu Utsman, dia menyebutkan, "Kemudian mata mereka di congkel
dan badan mereka dilemparkan di bawah terik matahari hingga mereka meminta disirami
air, dan tidak ada seorang pun yang diberi air." Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mua'dz bin Mu'adz. (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah
menceritakan kepada kami Azhar As Saman keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Ibnu 'Aun telah menceritakan kepada kami Abu Raja' bekas budak Abu Qilabah, dari
Abu Qilabah dia berkata, "Aku penah duduk di belakang Umar bin Abdul Aziz, lalu dia
berkata kepada orang-orang, "Apa pendapat kalian tentang qasamah?" 'Anbasah menjawab,
"Sungguh telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik seperti ini dan ini, maka suya pun
berkata; Anas juga pernah bercerita kepadaku bahwa sekelompok kaum datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian dia meneruskan hadits tersebut sebagaimana
hadits Ayyub dan Hajjaj." Abu Qilabah berkata, "Ketika aku selesai, Anbasah mengucapkan,
"Subhanallah!" Abu Qilabah melanjutkan, "Lalu aku berkata, "Apakah kamu meragukan
haditsku wahai 'Anbasah?" dia menjawab, "Tidak, seperti ini jugalah Anas bin Malik
menceritakan kepada kami. Wahai penduduk Syam, kalian senantiasa dalam kebaikan selagi
di antara kalian masih ada orang ini -atau- orang seperti ini." Dan telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin Abu Syua'ib Al Harrani telah menceritakan kepada kami Miskin -yaitu Ibnu
Bukair Al Harrani- telah mengabarkan kepada kami Al Auza'i. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan
kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Al Auza'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Qilabah
dari Anas bin Malik dia berkata, "Sekelompok kaum dari 'Ukl yang berjumlah delapan orang
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ...', seperti hadits mereka. Dan dalam
haditsnya ada tambahan, "Dan mereka dibiarkan darahnya mengucur." Dan telah
menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Malik bin
Isma'il telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Simak bin
Harb dari Mu'awiyah bin Qurrah dari Anas dia berkata, "Sekelompok orang dari 'Urainah
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian mereka masuk Islam dan
membai'at beliau. Selama tinggal di Madinah mereka sakit kepala dan sesak nafas...',
kemudian dia menyebutkan seperti hadits mereka. Dan ada tambahan, "Dan di samping
beliau ada pemuda-pemuda Anshar yang jumlahnya sekitar dua puluh orang, kemudian
beliau mengutus mereka dan juga seorang Qaif (orang yang ahli dalam mencari jejak) untuk
mengejar para perampok." Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah
menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah
dari Anas dan dalam haditsnya Hammam disebutkan, "Sekelompok pemuda dari 'Urainah
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Sedangan dalam haditsnya Sa'id
disebutkan, 'Dari 'Ukl dan 'Urainah', seperti dalam hadits mereka."
3164. Telah menceritakan kepadaku Al Fadl bin Sahal Al A'raj telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Sulaiman At
Taimi dari Anas dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mencongkel mata mereka,
sebab mereka juga mencongel mata pengembala."
Bab: Penetapan adanya qishash dalam pembunuhan dengan batu
^s\^\ooj^ -^uddf Jr _^1\-£U-
3165. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin Zaid
dari Anas bin Malik, bahwa seorang Yahudi membunuh seorang budak perempuan dengan
memukul kepalanya pakai batu karena hendak merampas perhiasannya. Lalu budak wanita
tersebut dihadapakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan sekarat, maka
beliau bertanya kepada wanita tersebut: "Apakah fulan yang hendak membunuhmu?"
Wanita itu menggelengkan kepalanya sebagai tanda tidak, kemudian beliau bertanya untuk
yang kedua kali: "Apakah fulan yang hendak membunuhmu?" wanita itu tetap
menggelengkan kepala sebagai tanda tidak, beliau pun bertanya untuk yang ketiga kalinya:
"Apakah si fulan yang hendak membunuhmu?" wanita itu menjawab, "Ya, benar." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membunuh laki-laki Yahudi tadi dengan dua bongkah
batu." Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Al Harits-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris keduanya dari Syu'bah
dengan sanad seperti ini. Dan dalam riwayat Ibnu Idris disebutkan dengan redaksi,
"Kemudian beliau memukul kepala yahudi tersebut dengan dua bongkah batu."
3166. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas,
bahwa seorang laki-laki Yahudi membunuh sahaya perempuan Anshar karena ingin
merampas perhiasannya, kemudian ia melemparkan wanita tersebut ke dalam sumur dan
melemparinya dengan batu. Lalu dia ditangkap dan dihadapkan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, setelah itu beliau memerintahkan supaya pembunuhnya
dirajam, maka ia pun dirajam hingga mati." Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur
telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Juraij telah mengabarkan kepadaku Ma'mar dari Ayyub seperti sanad ini."
3167. Dan telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada
kami Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik, bahwa ada
sahaya perempuan yang ditemukan dalam kondisi kepalanya dihimpit antara dua buah batu,
lantas orang-orang bertanya kepadanya, "Siapakah yang melakukan perbuatan kejam ini
kepadamu? Apakah si fulan? Ataukah si fulan?" Sahaya perempuan itu hanya terdiam,
namun ketika mereka menyebut nama seorang Yahudi, sahaya perempuan itu mengiayakan
dengan anggukan kepala, maka Yahudi itu pun ditangkap. Ketika Yahudi itu mengakui
perbuatannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk meremukkan
kepalanya dengan batu."
Bab: Orang yang berlaku zhalim kepada seseorang, kemudian pihak yang terzhalimi
melakukan sesuatu hingga orang tersebut mendapatkan kecelakaan maka tidak ada
qishash (<uLc- J c- j\ J.sUa]\)
9 S
C., y,** ' ■•'K'.':* '£\' •» s ? '
/ J. a
»t» ' ■> ' ''i*
3168. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Zurarah dari 'Imran bin Hushain dia
berkata, "Ya'la bin Munabbih atau Ibnu Umayyah berkelahi dengan seorang laki-laki, lalu
salah seorang dari keduanya menggigit tangan lawannya, ketika orang yang tangannya
digigit melepaskan tangannya (dengan menarik), maka gigi orang yang mengigit itu pun
tanggal. Kemudian kedua-duanya mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
pun bersabda: "Mengapa kamu menggigitnya seperti kuda jantan? Tidak ada diyat dari
gigitanmu itu." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu
Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari 'Atha dari Ibnu Ya'la dari Ya'la dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu."
3169. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada
kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dari
Zurarah bin Aufa dari 'Imran bin Hushain, bahwa seorang laki-laki menggigit lengan laki-laki
lain, lalu laki-laki yang digigit menarik lengannya hingga orang yang menggigit tanggal gigi
depannya. Permasalahan itu kemudian sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
namun beliau tidak mengambil diat, bahkan beliau bersabda: "Apakah kamu ingin memakan
dagingnya?"
3170. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i telah menceritakan kepada
kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dari Budail dari
'Atha bin Abu Rabah dari Shafwan bin Ya'la, bahwa seorang laki-laki pernah menggigit lengan
pembantu milik Ya'la bin Munabbih, lalu dia berusaha menarik tangannya, sehingga gigi
orang yang mengigit itu pun tanggal. Ketika permasalahan itu sampai kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau tidak mengambil diyatnya, bahkan beliau bersabda:
"Apakah kamu ingin menggigitnya sebagaimana kuda pejantan menggigit?"
' > ' „V
4^a
3171. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali telah menceritakan
kepada kami Quraiys bin Anas dari Ibnu 'Aun dari Muhammad bin Sirin dari 'Imran bin
Hushain, bahwa seorang laki-laki menggigit tangan seseorang, ketika orang yang digigit
menarik tangannya, maka lepaslah gigi orang yang mengigitnya. Lalu permasalahan itu
sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pun bersabda: "Apa yang kamu inginkan dariku? Apakah kamu menginginkan
supaya aku menyuruhnya menaruh tangannya di mulutmu kemudian kamu menggigitnya
sebagaimana kuda jantan menggigit? Jika demikian, taruhlah tanganmu supaya dia
menggigitmu kemudian tariklah tanganmu darinya."
3172. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Hammam telah menceritakan kepada kami 'Atha dari Shafwan bin Ya'la bin Munabbih dari
Ayahnya dia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
karena dia telah menggigit tangan laki-laki lain, kemudian laki-laki yang digigit menarik
tangannya sehingga gigi depannya tanggal -yaitu gigi depan orang yang menggigit-. Ya'la
berkata, "Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak memberlakukan diat atasnya, bahkan
beliau bersabda: "Apakah kamu ingin menggigitnya sebagaimana kuda jantan menggigit?"
,> >
3173. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan
kepadaku 'Atha telah menceritakan kepadaku Shafwan bin Ya'la bin Umayyah dari Ayahnya
dia berkata, "Kami pernah ikut serat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam perang
Tabuk, Shafwan berkata, "Ya'la mengatakan, "Peperangan itu adalah peperangan yang paling
berat bagiku." 'Atha berkata; Shafwan berkata; Ya'la melanjutkan, "Aku memiliki seorang
pembantu, lalu dia berkelahi dengan laki-laki lain, salah satu dari mereka menggigit tangan
yang lainnya." 'Atha berkata, "Shafwan mengabarkan kepadaku bahwa salah satu dari
keduanya menggigit tangan lawannya, kemudian orang yang digigit itu menarik tangannya
hingga menyebabkan gigi depan orang yang menggigit tanggal, kemudian kedua orang
tersebut datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hingga ia pun balas memecahkan
giginya." Dan telah menceritakannya kepada kami Amru bin Zurarah telah mengabarkan
kepada kami Ismail bin Ibrahim berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dengan
sanad ini seperti hadits tersebut."
Bab: Adanya qishash pada gigi
_jij Jliiii ^il\ JU ^liii-lilSuildi- 'Jr'£j^\
3174. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Hammad telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas, bahwa saudara perempuan Rubai 1 , ibunya
Haritsah, pernah melukai seseorang. Lalu semua keluarganya pergi mengadukan hal itu
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
bersabda: "Laksanakanlah hukum qishash, laksanakanlah hukum qishash." Tetapi Ummu
Rubayyi' merasa keberatan dengan hukuman ini seraya berkata, "Ya Rasulullah, apakah anda
akan menjatuhkan hukuman qishash terhadap fulanah? Demi Allah, janganlah anda
menjatuhkan hukuman qishash terhadapanya." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Subhanallah wahai Ummu Rubayyi', bukankah hukuman qishash itu sudah
merupakan suatu ketentuan dari Allah?" Ummu Rubayi' menjawab, "Demi Allah wahai
Rasulullah, janganlah dia dijatuhi hukuman qishah untuk selama-lamanya." Sementara itu,
Ummu Rubayyi' terus mendesak, sampai pihak keluarga kurban mau menerima diyat.
Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara hamba-
hamba Allah ada orang yang apabila bersumpah atas nama Allah, maka dia akan berbuat
baik kepada-Nya."
Bab: Apa yang membolehkan tertumpahnya darah seorang Muslim
^OA-> ^ L/#)
3175. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dan Abu Mu'awiyah dan Waki' dari Al A'masy dari Abdullah
bin Murrah dari Masruq dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tiada tuhan yang
berhak untuk disembah selain Allah dan aku adalah utusan Allah, kecuali satu dari tiga orang
berikut ini; seorang janda yang berzina, seseorang yang membunuh orang lain dan orang
yang keluar dari agamanya, memisahkan diri dari Jama'ah (murtad)." Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku, (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada
kami Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan Ali bin Khsyram keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Isa bin
Yunus semuanya dari Al A'masy dengan sanad-sanad ini, seperti hadits tersebut."
> ?/* s' > S *\
s* t
3176. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Al Mutsanna
dan ini adalah lafadz Ahmad, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan dari Al A'masy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq
dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdiri di tengah-
tengah kami seraya bersabda: "Demi Dzat yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain
Dia. Tidak halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah, kecuali dari tiga orang berikut
ini; seseorang yang murtad dari Islam dan meninggalkan jama'ah, atau dari jama'ah -Ahmad
ragu dalam riwayatnya-, orang yang telah menikah yang berzina dan seseorang yang
membunuh orang lain." A'masy berkata; aku telah menceritakan hadits ini kepada Ibrahim,
lalu ia menceritakan kepadaku dari Al Aswad dari 'Aisyah seperti itu." Dan telah
menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir dan Qasim bin Zakaria keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Al A'masy dengan
menggunakan kedua sanad mereka, seperti hadits Sufyan. Namun keduanya tidak
menyebutkan dalam haditsnya sabda Nabi: 'Demi Dzat yang tidak ada tuhan yang berhak
disembah selian Dia (allah) '."
Bab: Dosa bagi orang yang melakukan pembunuhan pertama kali ( jLo)
*V s # / *V s
^ ^ ""
'£\i«i.\'iV-s&z\\i&i. , r *, ix&
l ^ 9
w ^ j •
o— ^
J
3177. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Abdullah bin Numair dan ini adalah lafadz Ibnu Abu Syaibah, keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abdullah bin Murrah dari
Masruq dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berabda: "Tidaklah
setiap kali terjadi pembunuhan terhadap diri seseorang secara zhalim, kecualii putra
Adamlah yang pertama kali ikut bertanggung jawab terhadap darahnya, karena dialah
manusia pertama yang melakukan pembunuhan." Dan telah menceritakan kepada kami
Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Jarir
dan Isa bin Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan semuanya dari Al A'masy dengan isnad ini.
Dan dalam hadits Jarir dan Isa bin Yunus disebutkan, "Karena dialah yang mula-mula
melakukan pembunuhan (secara zhalim)." Dan tidak menyebutkan, "Manusia pertama kali."
Bab: Pembalasan pada darah
t’ ^ ' * vjt » ' $ t' ' ' ' I -'M > > v.£\ ' \ ^ ' *W.£\ ' ■ ' ’ N)l
3178. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan
Muhammad bin Abdullah bin Numair semuanya dari Waki' dari Al A'masy. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dan Waki' dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Abdullah dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesuatu yang pertama kali
diputuskan di antara manusia kelak di hari Kiamat adalah masalah darah." Telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami Ayahku,
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah
menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Harits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan
Ibnu Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi semuanya
dari Syu'bah dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
seperti hadits di atas. Namun sebagian mereka menyebutkan dari Syu'bah "Di putuskan",
dan sebagian yang lain mengatakan, "Dihukumi di antara manusia."
Bab: Teguran keras atas haramnya darah seorang Muslim
\ijrf\3\54f\ \llls\li
3Ss&*S\
yj &\ lili
\ \3isdiL;
^Juo
3179. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Yahya bin Habib Al
Haristi sedangkan lafadznya saling berdekatan, keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahab At Tsaqafi dari Ayyub dari Ibnu Sirin dari Ibnu Abu Bakrah dari
Abu Bakrah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya
zaman itu terus berputar sama seperti saat Allah menciptakan langit dan bumi, setahun ada
dua belas bulan, dan empat di antaranya adalah bulan-bulan haram, dan tiga di antaranya
adalah bulan-bulan yang berurutan yaitu; Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab.
Sedangkan bulan Rajab adalah bulan Mudzar, yaitu bulan yang terletak antara Jumadil Akhir
dan Sya'ban." Kemudian beliau bertanya: "Bulan apakah sekarang ini?" kami menjawab,
"Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau terdiam beberapa saat, hingga kami
menduga bahwa beliau akan menyebutnya dengan nama yang lain, lalu beliau bersabda:
"Bukankah sekarang bulan Dzul Hijjah?" kami menjawab, "Benar." Beliau bertanya lagi:
"Negeri apakah ini?" kami menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau
terdiam bebrapa saat, hingga kami menduga beliau akan menyebutnya dengan nama yang
lain, lalu beliau bersabda: "Bukankah sekarang kita berada di negeri Baldah?" kami
menjawab, "Benar." Beliau kembali bertanya: "Hari apakah ini?" kami menjawab, "Allah dan
Rasul-Nya yang lebih mengetahi." Beliau terdiam beberapa saat, hingga kami mengira beliau
akan menyebutnya dengan nama yang lain. Kemudian beliau bersabda: "Bukankah sekarang
adalah hari Nahr (kurban)?" kami menjawab, "Benar wahai Rasulullah." Beliau kemudian
bersabda: "Wahai Kaum Muslimin sekalian, sesungguhnya darahmu, harta bendamu -
Muhammad berkata; aku kira beliau juga bersabda: dan kehormatanmu- adalah haram atas
dirimu, seperti haramnya harimu sekarang ini, di negrimu ini, dan di bulan ini. Sesungguhnya
kalian pasti akan bertemu dengan Rabb kalian (di hari kiamat kelak), dan Dia akan
menanyakan tentang semua amal perbuatanmu. Oleh karena itu, sepeninggalku nanti
janganlah kalian kembali kepada kekufuran ataupun kesesatan -di mana sebagian dari kalian
membunuh sebagian yang lain-, hendaknya orang yang hadir pada saat ini menyampaikan
kepada orang yang tidak hadir, bisa jadi orang yang mendengar dari mulut kedua justru lebih
menjaga apa-apa yang didengarnya daripada orang yang mendengarnya secara langsung."
Setelah itu beliau bersabda: "Bukankah aku telah menyampaikan kepada kalian semua?"
Ibnu Habib menyebutkan dalam riwayatnya, "Bulan rajab adalah mudlar." Sedangkan dalam
riwayatnya Abu Bakr disebutkan, "Maka janganlah kalian kembali (kepada kekufuran)
sepeninggalku."
ju.ys
> c
. ' 9 * .••l''
^ ^ ^ /
^\cU^J^ ( JiiA.>CU^-^l\\ _jsLo<j \ jjb^^jj^ljjljis \Jji ^*/s ^ ^ujlv^la»-
oo^^isjiiLrujciU^j; r^s&\^ j>1 j o j^-
j4a\^Si\3v*^
3180. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Aun dari Muhammad bin
Sirin dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dari Ayahnya dia berkata, "Di hari itu beliau pernah
duduk di atas keledainya, lalu ada seseorang yang memegang tali kekangnya, beliau
bersabada: "Tahukah kalian, hari apakah ini?" mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang
lebih mengetahui." Hingga kami semua mengira bahwa beliau akan menyebutnya dengan
nama yang lain, lalu beliau bersabda: "Tidakkah hari ini adalah hari nahr (Kurban)?" mereka
menjawab, "Benar wahai Rasulullah." Beliau bertanya lagi: "Bulan apakah ini?" mereka
menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui." Beliau bersabda: "Tidakkah
sekarang bulan Dzul Hijjah?" kami menjawab, "Benar wahai Rasulullah." Kemudian beliau
bertanya: "Negeri apakah ini?" kami menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih tahu." Abu Bakrah
melanjutkan, "Hingga kami menduga bahwa beliau akan menyebutnya dengan selain
namanya." Beliau bersabda: "Bukankah ini Baldah?" Kami menjawab, "Benar wahai
Rasulullah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya darah kalian, harta benda kalian dan
kehormatan kalian adalah haram atas diri kalian, seperti haramnya hari kalian sekarang ini,
dan di bulan ini, di negeri kalian ini. Hendaknya orang yang hadir pada saat ini
menyampaikan kepada orang yang tidak hadir!" Abu Bakrah melanjutkan, "Kemudian beliau
pergi menuju (tempat penyembelihan) dua ekor domba putih, dan menyembelihnya. Setelah
itu beliau menuju beberapa ekor kambing dan membagikannya kepada kami." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Mas'adah dari Ibnu 'Aun dia berkata; Muhammad berkata; Abdurrahman bin
Abu Bakrah berkata; dari Ayahnya dia berkata, "Ketika hari itu beliau duduk di atas
keledainya. Abu Bakrah berkata, "Lalu ada seorang laki-laki memegangi tali kekang
keledainya -atau mengatakan; tali kekangnya-." Selanjutnya dia menyebutkan seperti hadits
Yazid bin Zurai'. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Qurrah bin
Khalid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sirin dari Abdurrahman bin Abu
Bakrah, dan dari seorang laki-laki yang menurutku dia lebih utama dari Abdurrahman bin
Abu Bakrah." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin Jabalah dan
Ahmad bin Hirasy keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Abdul Malik
bin 'Amru telah menceritakan kepada kami Qurrah -dengan sanadnya Yahya bin Sa'id, dan ia
menamakan laki-laki itu dengan- Humaid bin Abdurrahman dari Abu Bakrah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah ketika hari raya kurban, sabdanya: "Hari
apakah ini?" lalu dia melanjutkan hadits tersebut seperti halnya hadits Ibnu 'Aun. Hanya saja
ia tidak menyebutkan, "Kehormatan kalian." Tidak menyebutkan, "Kemudian beliau pergi
menuju dua ekor domba dan seterusnya." Dan dalam hadits tersebut hanya di sebutkan,
"Sebagaimana kesucian hari kalian ini, dalam bulan kalian ini dan di negeri kalian ini sampai
kalian bertemu dengan Rabb kalian. Tidakkah aku telah menyampaikan?" Mereka
menjawab, "Ya, tentu." Beliau bersabda lagi: "Ya Allah, saksikanlah."
Bab: Sahnya pengakuan atas perbuatan pembunuhan , j\
»
9 /
Wlag-Ji
^ <C l oL -* *a. O
3181. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Abu Yunus dari Simak bin Harb bahwa
'Alqamah bin Wa'il telah menceritakan kepadanya, bahwa Ayahnya pernah menceritakan
kepadanya, dia berkata, "Ketika aku duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-
tiba datanglah seorang lelaki dengan menarik orang lain dengan seutas tali seraya berkata,
"Wahai Rasulullah, orang ini telah membunuh saudaraku!" Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya kepadanya: "Benarkah kau telah membunuhnya?" laki-laki yang
membawanya berkata, "Sungguh jika dia tidak mengaku, maka aku akan mendatangkan
bukti-bukti atas perbuatannya." Orang yang telah membunuhnya menjawab, "Ya, aku telah
membunuhnya." Beliau bertanya lagi: "Mengapa kamu membunuhnya?" Dia menjawab,
"Ketika aku dan dia sedang memetik dedaunan dari pohon, dia memakiku dan membuatku
marah hingga aku memukulkan kapakku ke lehernya hingga tewas." Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepadanya: "Apakah kamu mempunyai sesuatu untuk menebus dirimu?"
dia menjawab: "Aku tidak mempunyai harta kecuali hanya kapak dan baju yang melekat di
tubuhku ini." Beliau bersabda: "Coba pikir lagi, mungkin kaummu mau membelimu?" dia
menjawab, "Aku adalah orang yang paling hina di mata kaumku." Lalu beliaupun
melemparkan tali (yang dipakai untuk mengikatnya) seraya bersabda: "Kalau begitu,
terserah pada temanmu ini." Lalu lelaki yang telah melaporkannya pergi dengan membawa
orang yang membunuh saudaranya. Ketika dia telah pergi, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika dia membunuhnya, berarti dia sama seperti si pembunuh." Lalu
laki-laki itu kembali dan berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh telah sampai kepadaku bahwa
anda telah mengatakan: 'Jika ia membunuhnya berarti ia sama seperti dia (si pembunuh)?
padahal aku membawanya juga atas perintahmu." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidakkah kamu menginginkan dia menanggung dosamu dan dosanya
saudaramu?" Dia menjawab, "Wahai Nabi Allah -sepertinya ia menjawab-, tentu." Dia
berkata, "Perbuatan itu sama dengan perbuatan itu." Ayah 'Alqamah berkata, "Akhirnya
lelaki itu melempar tali (yang dipakai untuk mengikat si pembunuh) dan membiarkannya
pergi."
3182. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Sa'id bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Husyaim telah menceritakan kepada
kami Isma'il bin Salim dari 'Alqamah bin Wa'il dari Ayahnya dia berkata, "Pernah dihadapkan
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seorang laki-laki yang telah membunuh laki-
laki lain, lalu walinya orang yang terbunuh itu membawa pembunuh tersebut dengan
mengikatkan tali di lehernya. Ketika dia pergi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Orang yang membunuh dan terbunuh, kedua-duanya berada dalam neraka." Lalu
seseorang pergi menemui laki-laki yang membawa pembunuh saudaranya itu sambil
mengatakan apa yang dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas wali korban
membiarkan si pembunuh pergi." Isma'il bin Salim berkata; kemudian aku menyebutkan hal
itu kepada Habib bin Abu Tsabit katanya; telah menceritakan kepadaku Ibnu Asywa', bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminta kepadanya untuk memaafkan (pembunuh
itu), namun dia enggan."
Bab: Diat janin
:yM\\^*\'^\ c^'j JJaa
irt *\
3183. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membacakan di
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa ada dua wanita
dari Hudzail berkelahi, yang satu melempar lawannya hingga menyebabkan janinnya gugur.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu memberi putusan dalam masalah tersebut dengan
memerdekakan seorang budak yang mahal, baik budak laki-laki atau perempuan."
S\^aJ Xlx-o^jL.>\j^Ja Ja. -A ^ J
JJL3\ 5^ j
3184. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Ibnu Syihab dari Ibnu Musayyab dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberi putusan tentang janin seorang wanita bani
Lahyan yang gugur (karena dicelakai), dengan denda membebaskan seorang budak yang
mahal, baik budak laki-laki atau perempuan. Selang beberapa saat perempuan yang dijatuhi
hukuman denda itu tiba-tiba meninggal dunia, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memutuskan bahwa harta warisan perempuan itu supaya dibagikan kepada ahli warisnya,
yaitu anaknya dan suaminya. Sedangkan pembayaran denda dibebankan kepada famili
terdekatnya si pembunuh."
j
i>\ J ^jS\\
3185. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya At
Tajibi telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus dari
Ibnu Syihab dari Ibnu Musayyab dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah
berkata, "Dua wanita Bani Hudzail sedang berkelahi, yang satu melempar lawannya dengan
batu sehingga menyebabkan kamatiannya dan kematian anak yang dikandungnya. Lalu
mereka mengadukan peristiwa itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lalu
memberi putusan bahwa denda bagi janin tersebut adalah membebaskan seorang budak
yang mahal, baik itu budak laki-laki atau perempuan. Sementara tebusan untuk wanita
(terbunuh) dibebankan kepada kerabat terdekat wanita (si pembunuh). Dan menetapkan
bahwa harta warisan (wanita yang membunuh) untuk anak-anaknya dan orang yang
bersama mereka." Hamal bin Nabighah Al Hudzali berkata, "Ya Rasulullah, bagaimana aku
harus menanggung orang yang belum bisa makan dan minum, bahkan belum bisa berbicara
ataupun menjerit sama sekali? Bukankah itu sebuah kesia-siaan belaka?" Mendegar hal itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Hanyasanya ini seperti saudara-
saudaranya setan, karena sajak yang ia ucapkan." Dan telah menceritakan kepada kami Abd
bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata, "Dua wanita Yahudi
sedang berkelahi. ..lalu dia menyebutkan redaksi haditsnya, namun dia tidak menyebutkan,
"Dan menetapkan bahwa harta warisan (wanita yang membunuh) untuk anak-anaknya dan
orang yang bersama mereka." Perawi berkata, "Maka ada seseorang yang bertanya,
"Bagaimana mungkin kami bisa mengetahuinya padahal ia tidak dinamakan Haml bin Malik."
9 y ^ 9
'j, 'J .\ dJ
jl*- j3\J c_,\ i
3186. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari 'Ubaid bin Nudlailah Al Khuza'i dari
Mughirah bin Syu'bah dia berkata, "Seorang wanita memukul madu suaminya yang sedang
hamil dengan tiang tenda hingga meninggal -Syu'bah berkata; salah satu dari keduanya
berasal dari Bani Lihyan-. Syu'bah berkata, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memberi putusan bahwa 'ashabah wanita yang membunuh itulah yang harus membayar
diyah, dan tebusan bagi bayi yang mati dalam perut adalah dengan memerdekakan seorang
budak mahal, baik laki-laki atau perempuan." Maka seorang laki-laki dari 'ashabah wanita
yang membunuh berkata, "Apakah kami harus membayar diyat orang yang tidak makan dan
tidak minum serta tidak menangis? Itu adalah suatu kesia-siaan!" Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu hendak bersajak sebagaimana sajaknya
orang-orang badui?" Syu'bah berkata, "Akhirnya beliau tetap memutuskan atas mereka
untuk membayar diyatnya."
* s 9
\ lis 1 1.C'* ’l " ?<. > t\> ■>*.''> ' -v » < \> » > tK*V i ? •> <- ^ .. v - -r
v* .j *^5 1
3187. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Mufadlal dari Manshur dari Ibrahim
dari 'Ubaid bin Nushailah dari Mughirah bin Syu'bah, bahwa ada seorang wanita memukul
madunya (isteri dari suaminya) dengan tiang pasak tenda sehingga meninggal, padahal madu
suaminya tengah hamil. Kemudian persoalan tersebut dihadapkan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau memutuskan bahwa 'ashabah wanita yang membunuh
agar membayar diyah, beliau juga memutuskan bahwa denda janin yang ada dalam perutnya
dengan memerdekakan seorang budak mahal. Lantas 'ashabah wanita tersebut protes,
"Apakah aku harus menanggung denda untuk orang yang belum bisa makan, minum dan
menangis saat dilahirkan? Itu adalah suatu kesia-siaan!" Syu'bah berkata, "Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ini adalah sajak seperti sajaknya orang-orang badui."
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al hatim dan Muhammad bin Basyar
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan
dari Manshur dengan isnad ini seperti makna haditsnya Jarir dan Mufadlal." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al Mutsanna dan
Ibnu Basyar mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari
Syu'bah dari Manshur dengan sanad hadits mereka dan ceritanya, hanya saja dalam hadits
tersebut disebutkan, "Hingga wanita tersebut terjatuh. Persoalan tersebut kemudian
diangkat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau memutuskan dengan
membayar denda berupa seorang budak, dan beliau membebankan diyatnya kepada
walinya." Dan dalam hadits itu tidak disebutkan, "Diyatnya seorang wanita."
lil iyj £ jjfeik»
J j Jli j Jlis
t-'K * *> *\t ' > \ '< '\\C 'A 's\ ' *.'* ' t\ % '> '\\Z'- '\\~“A »t
3188. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan
lshaq bin Ibrahim dan ini adalah lafadz Abu Bakar. Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada
kami, dia berkata; perawi berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam bin
'Urwah dari Ayahnya dari Al Miswar bin Mahramah, sedangkan yang dua mengatakan,
"Umar bin Khattab bermusyawarah dengan orang-orang mengenai hukuman wanita yang
menggugurkan kandungan, maka Mughirah bin Syu'bah berkata, "Aku pernah menyaksikan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberi putusan dalam masalah itu, bahwa dendanya
adalah dengan membebaskan seorang budak mahal, baik budak tersebut laki-laki atau
perempuan." Umar berkata, "Hadapkanlah kepadaku orang-orang yang pernah menyaksikan
denganmu putusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut!" Mughirah berkata, "
Muhammad bin Maslamah adalah salah seorang yang pernah ikut menyaksikannya."
30.KITAB: HUDUD
Bab: Had untuk pencuri J^>-)
j&s» 'j±$£Vsp\
dJlsiLU^s>L^& >^\3 ls
>4 jilCijij,
3189. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu
Umar dan ini adalah lafadz Yahya. Ibnu Abu Umar berkata; telah menceritakan kepada kami,
sedangkan yang dua mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari
Az Zuhri dari 'Amrah dari 'Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya
memotong tangan pecuri jika ia mencuri seperempat dinar atau lebih." Dan telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata; telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar. (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin
Katsir dan Ibrahim bin Sa'd semuanya dari Az Zuhri seperti hadits di atas dengan isnad ini."
> y.'
yy j, y *V ^
3190. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya, dan telah
menceritakan kepada kami Al Walid bin Syuja' dan ini adalah lafadz Al Walid, dan Harmalah
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku
Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dan 'Amrah dari 'Aisyah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Tangan pencuri tidak dipotong hingga ia mencuri (harta) senilai
seperempat dinar atau lebih."
^ ' / 's *v ^ * y'
srJ > - ^>c:
3191. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harun bin Sa'id Al Aili serta
Ahamad bin Isa dan ini adalah lafadz Harun dan Ahmad, Abu At Thahir berkata; telah
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Mahramah dari Ayahnya dari Sulaiman bin
Yasar dari 'Amrah bahwa dia pernah mendengar 'Aisyah menceritakan bahwa, dia
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tangan pencuri tidak dipotong
hingga ia mencuri (harta) senilai seperempat dinar atau lebih."
3192. Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Al Hakam Al 'Abdi telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Yazid bin Abdullah bin Al Hadi dari Abu Bakar bin
Muhammad dari 'Amrah dari 'Aisyah, bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah tangan pencuri dipotong kecuali jika telah mencapai seperempat dinar
atau lebih." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al
Mutsanna dan lshaq bin Manshur semuanya dari Abu 'Amir Al 'Aqadi telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Ja'far dari anaknya Al Miswar bin Mahzamah, dari Yazid bin
Abdullah bin Al Hadi dengan isnad seperti ini."
•*/ {# / ^ ^
Jv&i.
iiUlii
J'J
3193. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Humaid bin Abdurrahman Ar Ru'asi dari Hisyam bin 'Urwah dari
Ayahnya dari 'Aisyah dia berkata, "Pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tangan
pencuri belum bisa dipotong jika (ia mencuri) kurang dari seharga tameng atau perisai yang
keduanya punya nilai." Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah
mengabarkan kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dan Humaid bin Abdurrahman, (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Abdurrahim bin Sulaiman, (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
semuanya dari Hisyam dengan isnad ini, seperti hadits Ibnu Numair, dari Humaid bin
Abdurrahman Ar Ru'asi. Dan dalam hadits Abdurrahim dan Abu Usamah disebutkan,
"keduanya mempunyai nilai."
j^J\ \ ^ vLiI\ J \ J 3
^ triu $ j, ijijisi
3194. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku bacakan di
hadapan Malik; dari Nafi 1 dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam
pernah memotong tangan seseorang yang mencuri tameng senilai tiga dirham." Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'd. (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Mutsanna
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qatthan. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir semuanya dari 'Ubaidullah. (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan
kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayyah-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Hammad. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'
telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari
Ayyub As Sahtiyani dan Ayyub bin Musa serta Isma'il bin Umayah. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah
mengabarkan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub
dan Isma'il bin Umayyah dan 'Ubaidullah dan Musa bin 'Uqbah. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Isma'il
bin Umayyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Hanzhalah bin Abu Sufyan Al Jumahi dan
Abdullah bin Umar dan Malik bin Anas dan Usamah bin Zaid Al Laitsi semuanya dari Nafi' dari
Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadit Yahya dari Malik. Hanyasaja
sebagian dari mereka menyebutkan, "Nilainya." Sedangkan sebagian yang lain menyebutkan,
"Harganya tiga dirham."
3
l < >
3195. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah melaknat
seorang pencuri yang mencuri telur, lalu dipotong tangannya dan mencuri seutas tali lalu
dipotong tangannya." Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan lshaq bin
Ibrahim dan Ali bin Khasyram semuanya dari Isa bin Yunus dari Al A'masy dengan sanad
seperti ini, namun ia menyebutkan, "Jika ia mencuri seutas tali atau sebutir telur."
Bab: Dipotongnya tangan bangsawan yang mencuri
'A. s K*
^ ^ \ L»j \ j
3196. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh
telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah, bahwa
orang-orang Quraisy merasa kebingungan dengan masalah seorang wanita Makhzumiyah
yang ketahuan mencuri, lalu mereka berkata, "Siapakah yang kiranya berani membicarakan
hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Maka mereka mengusulkan, "Tidak
ada yang berani melakukan hal ini kecuali Usamah, seorang yang dicintai oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam." Sesaat kemudian, Usamah mengadukan hal itu kepada beliau,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah kamu hendak memberi
Syafa'at (keringanan) dalam hukum dari hukum-hukum Allah?" Kemudian beliau berdiri dan
berkhutbah, sabdanya: "Wahai sekalian manusia, hanyasanya yang membinasakan orang-
orang sebelum kalian adalah, ketika orang-orang terpandang mereka mencuri, mereka
membiarkannya (tidak menghukum), sementara jika orang-orang yang rendahan dari
mereka mencuri mereka menegakkan hukuman had. Demi Allah, sekiranya Fatimah binti
Muhammad mencuri, sungguh aku sendiri yang akan memotong tangannya." Dan dalam
hadits Ibnu Rumh disebutkan, "Hanyasanya yang menyebabkan kebinasaan orang-orang
sebelum kalian."
ilk> pi\
t\ ^\dS\?dJ\slL\S 1^4 > 3 ^
3197. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya dan ini
adalah lafadz Harmalah, keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dia
berkata; telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa saat penaklukan Kota Makkah di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, orang-orang Quraisy pernah kebingungan mengenai masalahnya seorang wanita
(mereka) yang ketahuan mencuri. Maka mereka berkata, "Siapa kiranya yang berani
mengadukan permasalahan ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" maka
sebagian mereka mengusulkan, "Siapa lagi kalau bukan Usamah bin Zaid, orang yang paling
dicintai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Lalu wanita itu dihadapkan kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Usamah bin Zaid pun mengadukan
permasalahannya kepada beliau, tiba-tiba wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berubah menjadi merah seraya bersabda: "Apakah kamu hendak meminta syafa'at
(keringanan) dalam hukum Allah (yang telah ditetapkan)!" Maka Usamah berkata kepada
beliau, "Mohonkanlah ampuanan bagiku wahai Rasulullah." Sore harinya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan berkhutbah, setelah memuji Allah dengan ujian yang
layak untuk-Nya, beliau bersabda: "Amma Ba'du. Sesungguhnya yang membinasakan orang-
orang sebelum kalian adalah manakala ada orang yang terpandang (terhormat) dari mereka
mencuri, maka merekapun membiarkannya. Namun jika ada orang yang lemah dan hina di
antara mereka ketahuan mencuri, maka dengan segera mereka melaksanakan hukuman
atasnya. Demi Dzat yang jiwaku berada tangan-Nya, sekiranya Fatimah binti Muhammad
mencuri, sungguh aku sendiri yang akan memotong tangannya." Akhirnya beliau
memerintahkan terhadap wanita yang mencuri, lalu dipotonglah tangan wanita tersebut."
Yunus berkata; Ibnu Syihab berkata; Urwah berkata; 'Aisyah berkata, "Setelah peristiwa itu,
wanita tersebut malakukan taubat nasuha dan menikah, hingga pada suatu ketika ia datang
kepadaku untuk meminta tolong mengajukan permintaannya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, lalu aku memnuhi permintaannya tersebut." Dan telah menceritakan
kepada kami 'Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata,
"Seorang wanita Makhzumiyah pernah meminjam suatu barang, setelah itu dia mengaku
barang tersebut adalah miliknya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh supaya
tangannya dipotong, hingga keluarga wanita tersebut menemui Usamah bin Zaid dan
mengadukan permasalahan wanita itu. Usamah lalu mengadukannya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ...', kemudian dia menyebutkan seperti hadits Laits dan Yunus."
3198. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dari
Jabir, bahwa seorang wanita dari Bani Mahzum telah mencuri, lalu dia dihadapkan kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun wanita tersebut meminta perlindungan kepada
Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Demi Allah, sekiranya yang melakukannya adalah Fatimah, sungguh aku
akan memotong tangannya!" Maka dipotonglah tangan wanita tersebut."
Bab: Had pelaku zina
5LaVii)f\\ ifj :_^ii^1^\s^jj\ii\ ^51^
3199. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Husyaim dari Manshur dari Al Hasan dari Hitthan bin Abdullah Ar Raqasyi dari
'Ubadah bin Shamit dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ikutilah
semua ajaranku, ikutilah semua ajaranku. Sungguh, Allah telah menetapkan hukuman bagi
mereka (kaum wanita), perjaka dengan perawan hukumannya adalah cambuk seratus kali
dan diasingkan selama setahun, sedangkan laki-laki dan wanita yang sudah menikah
hukumannya adalah dera seratus kali dan dirajam." Dan telah menceritakan kepada kami
'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Husyaim telah mengabarkan kepada kami
Manshur dengan isnad seperti ini."
llAstiDAS^ Jjjti ^ AlLc- Jjil
\ t \ i »> ^ i "> vX\ ' i *c> ■>*<•'*
L a_»jO JL*^a UoA>- LoA>-
kiLo*'^
3200. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
semuanya dari Abdul A'la, Ibnu Mutsanna berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul
A'la telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Al Hasan dari Hitthan bin
Abdullah Ar Raqasyi dari 'Ubadah bin Shamit dia berkata, "Setiap kali turun wahyu kepada
Nabi Allah Shallallahu 'Alaihi Wasalam, maka beliau terlihat sangat susah dan wajahnya
berubah menjadi pucat." 'Ubadah bin Shamit berkata, "Pada suatu ketika wahyu turun
kepada beliau, maka beliau terlihat sangat kepayahan, setelah kondisinya tenang kembali,
beliau bersabda: "Ikutilah semua ajaranku, sungguh Allah telah menetapkan hukum buat
mereka. Allah telah menetapkan hukuman bagi mereka (kaum wanita); laki-laki dan wanita
yang sudah menikah, dan perjaka dengan perawan. Bagi yang sudah menikah adalah
hukuman cambuk seratus kali dan rajam dengan batu, sedangkan bagi yang belum menikah
adalah cambuk seratus kali lalu diasingkan selama satu tahun." Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku Ayahku
keduanya dari Qatadah dengan isnad ini, namun dalam hadits keduanya disebutkan,
"Hukuman bagi seorang yang belum menikah adalah dera dan diasingkan, sedangkan bagi
orang yang telah menikah adalah dera dan dirajam." Dan tidak disebutkan, "Selama setahun,
dan tidak seratus kali."
Bab: Rajam bagi orang tua yang berbuat zina
(cL>^ ^~ j )
& J4’M
3201. Telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab dia berkata; telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Abdullah bin
'Utbah bahwa dia pernah mendengar Abdullah bin Abbas berkata, " Umar bin Khattab
berkata sambil duduk di atas mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Sesungguhnya
Allah telah mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan kebenaran, dan Dia
juga telah menurunkan kitab kepadanya, di antara ayat yang diturunkan kepadanya, yang
kita semua telah membacanya, mempelajari dan berusaha memahaminya adalah ayat
tentang rajam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melaksanakan hukuman rajam
tersebut, begitu juga kita akan tetap melaksanakan hukum tersebut setelah kepergian
beliau. Aku khawatir, jika semakin lama, maka akan ada yang berkata, 'Di dalam al Qur'an
tidak kita dapati ayat mengenai hukum rajam'. Lantas mereka tersesat karena meninggalkan
hukum wajib itu yang telah diturunkan oleh Allah Ta'la. Sesungguhnya hukuman rajam yang
terdapat dalam kitabullah, wajib dijalankan atas orang laki-laki dan perempuan yang telah
menikah melakukan perzinahan apabila ada saksi, ada bukti dan juga ada pengakuan." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Ibnu
Abu Umar mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dengan
isnad ini."
Bab: Orang yang mengakui perzinaannya
■ Jjuoi culii \ (jlLaJ \ -Xlx- A>- _$
J^3Vi
j Ct 4 _^vL\
3202. Telah menceritakan kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits bin Sa'd telah
menceritakan kepadaku ayahku dari kakekku dia berkata; telah menceritakan kepadaku
'Uqail dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin 'Auf dan Sa'id bin Musayyab
dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, "Seorang laki-laki Muslim datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam saat beliau berada di Masjid. Laki-laki itu berkata, "Wahai
Rasulullah, aku telah berzina!" Namun beliau berpaling, lalu laki-laki itu pindah dan
menghadap wajah beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah berzina!" Beliau tetap
memalingkan muka ke arah lain hingga hal itu terjadi berulang sampai empat kali, setelah
laki-laki itu mengakui sampai empat kali bahwa dirinya telah berzina, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pun bersabda: "Apakah kamu gila?" Jawab orang itu, "Tidak." Beliau
bertanya kepadanya lagi: "Apakah kamu telah menikah?" dia menjawab, "Ya." Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabat: "Bawa orang ini, kemudian
rajamlah dia." Ibnu Syihab berkata; telah menceritakan kepadaku dari orang yang pernah
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Dan aku termasuk dari orang yang merajamnya, lalu
kami merajamnya di dekat Mushalla, ketika bebatuan menimpanya maka dia berusaha
kabur, lalu kami dapatkan dia di bawah terik (matahari), kemudian kami merajamnya lagi."
Dan telah diriwayatkan juga oleh Laits dari Abdurrahman bin Khalid bin Musafir dari Ibnu
Syihab dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin
Abdurrahman Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah menceritakan
kepada kami Syua'ib dari Az Zuhri dengan isnad ini juga, dan dalam hadits keduanya, Ibnu
Syihab berkata; telah menceritakan kepada dari orang yang pernah mendengar Jabir bin
Abdullah sebagaimana yang telah di sebutkan oleh 'Uqail." Dan telah menceritakan
kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dan Ibnu Juraij semuanya dari Az Zuhri
dari Abu salamah dari Jabir bin Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti
riwayatnya 'Uqail dari Az Zuhri dari Sa'id dan Abu Salamah dari Abu Hurairah."
s f y ' ' "'t t' Sr x
j\i\z
3203. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudlail bin Hushain Al Jahdari telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dia
berkata, "Aku melihat Ma'iz bin Malik ketika dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, kelihatan olehku bahwa dia adalah orang yang pendek betisnya dan tidak
memakai mantel, lalu dia mengaku sampai empat kali bahwa dirinya telah berzina. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Barangkali kamu hanya sekedar
mencium." Namun dia memperkuat pengakuannya dengan diserati sumpah, bahwa dia
memang telah berzina." Jabir melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memerintahkan supaya merajamnya. Setelah itu beliau berkhutbah: "Ketika kami akan
berangkat perang di jalan Allah, ternyata salah seorang dari kalian ada yang tidak ikut serta,
lalu dia mempunyai desahan seperti kambing jantan mendesah (saat kawin), lalu dia
memberikan sedikit sesuatu (kepada wanita tersebut). Demi Allah, sekiranya aku diberikan
kesempatan, niscaya aku akan memberikan hukuman kepadanya sebagai suatu pelajaran."
i
fa
3204. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dia
berkata; aku pernah mendengar Jabir bin Samurah berkata, "Pada suatu hari, seorang laki-
laki bertubuh pendek dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia terlihat
kusut, dekil dan mengenakan kain sarung. Dia mengaku bahwa dirinya telah berzina, pada
awalnya beliau menolak pengakuannya sampai dua kali. Setelah itu, barulah beliau
memerintahkan para sahabatnya untuk merajamnya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ketika kami akan berangkat perang untuk berjihad di jalan Allah,
ternyata salah seorang dari kalian ada yang tidak ikut berangkat bersama kami, dia
mempunyai desahan seperti desahan hewan dan memberikan sesuatu kepada salah seorang
para wanita tersebut. Sekiranya Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk berbuat
sesuatu kepadanya, niscaya aku akan memberikan hukuman kepadanya sebagai pelajaran -
atau akan aku kasih pelajaran-." Perawi berkata, "Kemudian hal ini aku ceritakan kepada
Sa'id bin Jubair maka dia berkata, "Beliau menolaknya sampai empat kali." Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Syababah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim
telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqdi keduanya dari Syu'bah dari Simak dari
Jabir bin Samurah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Ibnu Ja'far. Syababah
juga sepakat mengenai perkataannya, "Maka beliau menolaknya sampai dua kali."
Sedangkan dalam hadits Abu 'Amir disebutkan, "Maka beliau menolaknya dua kali atau tiga
kali."
' k
r ^ 3
3205. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil Al Jahdari
sedangkan lafadznya dari Wutaibah, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Simak dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda kepada Ma'iz bin Malik: "Apakah benar berita yang telah sampai
kepadaku tentangmu?" Ma'iz balik bertanya, "Berita apa kiranya yang sampai kepada anda
tentangku?" beliau menjawab: "Benarkah kamu telah berzina dengan budak perempuan
keluarga fulan?" Ma'iz menjawab, "Ya, benar." Ibnu Abbas berkata, "Kemudian dia bersaksi
sampai empat kali persaksian, kemudian beliau memerintahkan untuk merajamnya."
vUViH\ [ZfyflZW
js\ <ilSilU\uS' ls#3lsd^.
^ VSi V^c. a, J o^\ Vl^ \S^ rss \_^ US U .1 3 Vi^
v»< t> » <> >ti-r.%V -'i i-r t - ** '\'i'\' A >> ■’>^>\'X'\'
3206. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepadaku Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Daud dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id,
bahwa seorang laki-laki dari Bani Aslam yang bernama Ma'iz bin Malik mendatangi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata, "Sesungguhnya aku telah berbuat keji,
oleh karena itu luruskanlah daku!" Namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpaling
darinya, hal itu terjadi sampai berkali-kali." Abu Sa'id berkata, "Kemudian beliau bertanya
kepada kaumnya, mereka menjawab, "Kami tidak melihatnya berbuat keji melainkan dia
telah melakukan sesuatu, dan dia tidak bisa keluar dari permasalahan itu kecuali jika telah
ditegakkan had atasnya." Abu Sa'id melanjutkan, "Lalu dia kembali kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, lantas beliau memerintahkan kami untuk merajamnya." Abu Sa'id
melanjutkan, "Setelah itu kami pergi ke Baqi' Gharqad, kami tidak mengikatnya dan tidak
pula memendamnya." Abu Sa'id melanjutkan, "Lalu kami melemparinya dengan tulang
belulang dan tanah liat yang keras." Abu Sa'id berkata, "Ma'iz berusaha lari hingga sampai
dekat Hurrah, namun kami mengejarnya dan mendapatkannya kembali, lalu kami
melemparinya dengan bebatuan yang besar hingga dia diam (mati)." Di sore harinya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan berkhutbah, sabdanya: "Kenapa ketika
kami berangkat perang untuk berjihad di jalan Allah, salah seorang dari kalian ada yang tidak
ikut berangkat dan bersama keluarga kami, ia memiliki desahan seperti kambing jantan (saat
kawin). Maka tidaklah kalian menghadapkan kepadaku orang yang melakukan perbuatan itu
melainkan aku akan memberinya sanksi." Abu Sa'id berkata, "Maka beliau tidak memintakan
ampun untuknya dan tidak pula mencacinya." Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Daud dengan sanad ini, seperti makna
hadits tersebut. Dalam hadits tersebut ia menyebutkan, "Di sore harinya. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berdiri dan memuji Allah dan mengagungkan-Nya, lalu bersabda: "Amma
Ba'du. Kenapa sekelompok orang ketika kami berangkat perang lalu salah seorang dari
mereka mundur (tidak ikut) bersama kami, ia memiliki desahan seperti desahan kambing
jantan (saat kawin) '. dan ia tidak menyebutkan, 'bersama keluarga kami'." Dan telah
menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Zakaria bin Abu Zaidah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Hisyam telah
menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Daud dengan isnad sebagian hadits ini,
namun dalam hadits Sufyan disebutkan, 'Jika ia mengakui telah berzina sebanyak tiga kali'."
jljij J\jis3l3
S s S s s
14SlS&31JvslLj s
4li\ \->li-L>jQ\J\ji9 jL^l>SJ\ ^ <J4- j ^ Cr®^ o-*y \jb^j<^x>j \j£*r^
3207. Dqan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al 'Ala Al Hamdani telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Ya'la -yaitu Ibnu Al Harits Al Muharibi- dari Ghailan -
yaitu Ibnu Jami' Al Muharibi- dari 'Alqamah bin Murtsad dari Sulaiman bin Buraidah dari
ayahnya dia berkata, "Ma'iz bin Malik datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya
berkata, "Wahai Rasulullah, sucikanlah diriku." Rasulullah menjawab: "Celaka kamu! Pulang
dan mintalah ampun kepada Allah, dan bertaubatlah kepada-Nya." Kemudian Ma'iz pergi,
tidak lama kemudian dia kembali lagi sambil berkata: "Wahai Rasulullah, sucikanlah daku."
Beliau menjawab: "Celaka kamu! Pulang dan mintalah ampun kepada Allah, dan
bertaubatlah kepada-Nya." Lalu Ma'iz pergi, tetapi belum begitu jauh dia pergi, dia kembali
lagi dan berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah,
sucikanlah daku." Beliau menjawab sebagaimana jawabannya yang pertama, dan hal itu
berulang-ulang sampai empat kali. Pada kali yang ke empat, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya: "Dari hal apakah kamu harus aku sucikan?" Ma'iz menjawab, "Dari dosa
zina." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat yang ada di
sekitar beliau: "Apakah Ma'iz ini mengidap penyakit gila?" lalu beliau diberitahu bahwa dia
tidaklah gila." Beliau bertanya lagi: "Apakah dia habis minum Khamr?" lantas seorang laki-
laki langsung berdiri untuk mencium bau mulutnya, namun dia tidak mendapapti bau khamr
darinya." Buraidah melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya:
"Betulkah kamu telah berzina?" Dia menjawab, "Ya, benar." Lantas beliau memerintahkan
untuk ditegakkan hukuman rajam atas dirinya, lalu dia pun dirajam. Dalam permasalahan ini,
orang-orang berbeda menjadi dua pendapat, yaitu; Ma'iz meninggal dan dosanya
terhapuskan karena hukuman itu dijalaninya dengan ikhlas. Dan yang lain mengatakan
bahwa Ma'iz bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat, tiada taubat yang melebihi
taubatnya Ma'iz. Dia datang menghadap Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu tangannya
diletakkan di atas tangan beliau kemudian dia berkata, "Wahai Rasulullah, rajamlah aku
dengan batu." Dan mereka senantiasa dalam perbedaan pendapat seperti itu selama dua
atau tiga hari. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang, setelah memberi
salam beliau duduk bersama-sama dengan mereka, lalu beliau bersabda: "Mintakanlah
ampun bagi Ma'iz bin Malik." Lalu mereka memohonkan ampun untuknya, "Semoga Allah
mengampuni Ma'iz bin Malik." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sungguh Ma'iz telah betaubat dengan sempurna, dan seandainya taubat Ma'iz dapat dibagi
di antara satu kaum, pasti taubatnya akan mencukupi mereka semua."
, -'l -•
A r w . t -.1 'l < '
jji jUU yi* Jj).
31 -ii J-^ jts ^%vJj\4V5ts ^ ^ u^3 vi^ju> ^ ji^\
<JlJl3^^^^^*^iU^CG\O^^Lli3^gJ^^U»-^Jt>^l3*^\ja\ 4&\^9\ j-C-\j»OSSj
j\ d ^ jcftfi ;,1»^ jjLj j^^lgjfouLll jf1jjj^lUji^\ < ^l^\lA
3208. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Abdullah bin Numair sedangkan lafadz haditsnya saling berdekatan,
telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Basyir bin Muhajir
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, bahwa Ma'iz bin Malik
Al Aslami pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku, karena aku telah berzina, oleh karena
itu aku ingin agar anda berkenan membersihkan diriku." Namun beliau menolak
pengakuannya. Keesokan harinya, dia datang lagi kepada beliau sambil berkata, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya aku telah berzina." Namun beliau tetap menolak pengakuannya
yang kedua kalinya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang untuk
menemui kaumnya dengan mengatakan: "Apakah kalian tahu bahwa pada akalnya Ma'iz ada
sesuatu yang tidak beres yang kalian ingkari?" mereka menjawab, "Kami tidak yakin jika
Ma'iz terganggu pikirannya, setahu kami dia adalah orang yang baik dan masih sehat
akalnya." Untuk ketiga kalinya, Ma'iz bin Malik datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam untuk membersihkan dirinya dari dosa zina yang telah diperbuatnya. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun mengirimkan seseorang menemui kaumnya untuk
menanyakan kondisi akal Ma'iz, namun mereka membetahukan kepada beliau bahwa
akalnya sehat dan termasuk orang yang baik. Ketika Ma'iz bin Malik datang keempat kalinya
kepada beliau, maka beliau memerintahkan untuk membuat lubang ekskusi bagi Ma'iz.
Akhirnya beliau memerintahkan untuk merajamnya, dan hukuman rajam pun dilaksanakan."
Buraidah melanjutkan, "Suatu ketika ada seorang wanita Ghamidiyah datang menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, diriku telah
berzina, oleh karena itu sucikanlah diriku." Tetapi untuk pertama kalinya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak menghiraukan bahkan menolak pengakuan wanita
tersebut. Keesokan harinya wanita tersebut datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sambil berkata, "Wahai Rasulullah, kenapa anda menolak pengakuanku?
Sepertinya anda menolak pengakuan aku sebagaimana pengakuan Ma'iz. Demi Allah,
sekarang ini aku sedang mengandung bayi dari hasil hubungan gelap itu." Mendengar
pengakuan itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya kamu ingin tetap
bertaubat, maka pulanglah sampai kamu melahirkan." Setelah melahirkan, wanita itu datang
lagi kepada beliau sambil menggendong bayinya yang dibungkus dengan kain, dia berkata,
"Inilah bayi yang telah aku lahirkan." Beliau lalu bersabda: "Kembali dan susuilah bayimu
sampai kamu menyapihnya." Setelah mamasuki masa sapihannya, wanita itu datang lagi
dengan membawa bayinya, sementara di tangan bayi tersebut ada sekerat roti, lalu wanita
itu berkata, "Wahai Nabi Allah, bayi kecil ini telah aku sapih, dan dia sudah dapat menikmati
makanannya sendiri." Kemudian beliau memberikan bayi tersebut kepada laki-laki muslim,
dan memerintahkan untuk melaksanakan hukuman rajam. Akhirnya wanita itu ditanam
dalam tanah hingga sebatas dada. Setelah itu beliau memerintahkan orang-orang supaya
melemparinya dengan batu. Sementara itu, Khalid bin Walid ikut serta melempari kepala
wanita tersebut dengan batu, tiba-tiba percikan darahnya mengenai wajah Khalid, seketika
itu dia mencaci maki wanita tersebut. Ketika mendengar makian Khalid, Nabi Allah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tenangkanlah dirimu wahai Khalid, demi dzat yang
jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya perempuan itu telah benar-benar bertaubat,
sekiranya taubat (seperti) itu dilakukan oleh seorang pelaku dosa besar niscaya dosanya
akan diampuni." Setelah itu beliau memerintahkan untuk menshalati jenazahnya dan
menguburkannya."
, '> » i \\\A? tvvfs A \ s
/ **/
3209. Telah menceritakan kepadakuu Abu Ghassan Malik bin Abdul Wahid Al Misma'i telah
menceritakan kepada kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- telah menceritakan kepadaku ayahku
dari Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Qilabah bahwa Abu Al Muhallab
telah menceritakan kepadanya dari 'Imran bin Hushain, bahwa seorang wanita dari Juhainah
datang menghadap kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, padahal dia sedang hamil
akibat melakukan zina. Wanita itu berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah melanggar hukum,
oleh karena itu tegakkanlah hukuman itu atasku." Lalu Nabi Allah memanggil wali
perempuan itu dan bersabda kepadanya: "Rawatlah wanita ini sebaik-baiknya, apabila dia
telah melahirkan, bawalah dia ke hadapanku." Lalu walinya melakukan pesan tersebut,
setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk merajam wanita tersebut,
maka pakaian wanita tersebut dirapikan (agar auratnya tidak terbuka saat dirajam).
Kemudian beliau perintahkan agar ia dirajam. Setelah dirajam, beliau menshalatkan
jenazahnya, namun hal itu menjadkan Umar bertanya kepada beliau, "Wahai Nabi Allah,
perlukah dia dishalatkan? Bukankah dia telah berzina?" beliau menjawab: "Sunnguh, dia
telah bertaubat kalau sekiranya taubatnya dibagi-bagikan kepada tujuh puluh orang
penduduk Madinah, pasti taubatnya akan mencukupi mereka semua. Adakah taubat yang
lebih utama daripada menyerahkan nyawa kepada Allah Ta'ala secara ikhlas?" Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Aban Aal 'Athar telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abu Katsir dengan isnad seperti ini."
M »>> t ' > '
I J AaM 6 UO ^ C.
3210. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin
'Utbah bin Mas'ud dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa keduanya berkata,
"Seorang laki-laki dari desa datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya
berkata, "Ya Rasulullah, aku memohon supaya anda bersumpah dengan nama Allah, bahwa
anda tidak akan menjatuhkan hukuman kepadaku kecuali sesuai dengan Kitabullah." Lawan
bicara laki-laki tersebut angkat bicara -dan dia lebih pandai dari laki-laki pertama-, "Ya betul,
putuskanlah perkara kami sesuai dengan Kitabullah, dan izinkanlah aku bicara lebih dahulu."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Katakanlah." Dia berbicara, "Anak
laki-lakiku bekerja menjadi pegawai orang ini, lalu dia menuduh anakku berzina dengan
isterinya. Sesungguhnya aku tahu, bahwa anakku harus dihukum rajam, lalu aku tebus dia
dengan seratus ekor kambing dan seorang sahaya perempuan, kemudian aku bertanya
kepada alim ulama, mereka mengatakan kalau anakku harus dihukum dera seratus kali dan
diasingkan selama setahun, sedangkan yang perempuan mendapatkan hukuman rajam."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berada di
tangan-Nya, aku akan menjatuhkan hukuman bagi kalian berdua sesuai dengan kitabullah,
hamba sahaya dan kambing akan dikembalikan, sementara anakmu harus didera seratus kali
lalu diasingkan selama satu tahun. Wahai Unais, besok pagi pergilah kamu kepada isteri
orang ini, lalu periksa, apakah dia memang benar berzina, jika dia mengaku berzina, maka
rajamlah dia." Abu Hurairah berkata, "Pagilah Unais memeriksa wanita itu, ternyata dia
mengaku telah berzina, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memrintnahkan supaya
dirajam, akhirnya dia pun dirajam." Dan telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir dan
Harmalah keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku
'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah
menceritakan kepada kami ayahku dari Shalih. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq
dari Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini."
Bab: Orang yahudi yang menjadi ahli dzimmah dirajam karena berbuat zina
J
s' J
_^iL\
\'J»\ '^>k\ J j\ \ jiU-
3211. Telah menceritakan kepadaku Al Hakam bin Musa Abu Shalih telah menceritakan
kepada kami Syua'ib bin lshaq telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' bahwa
Abdullah bin Umar telah mengabarkan kepadanya, bahwa seorang laki-laki dan seorang
wanita dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena keduanya dituduh
telah berbuat zina. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas pergi hingga menemui
orang-orang Yahudi, beliau kemudian bertanya: "Apa yang kalian ketahui dalam Taurat
tentang hukuman bagi orang yang telah berzina?" mereka menjawab: "Kami lumuri muka
mereka dengan arang, kemudian kami naikkan kedua orang tersebut ke atas kendaraan
dengan posisi berbelakang-belakangan lalu diarak keliling kota." Beliau bersabda: "Jika kalian
benar, coba perlihatkan kitab Tauratmu." Lalu mereka bawa kitab Taurat dan mereka
membacanya di hadapan beliau. Ketika bacaannya sampai kepada ayat rajam, pemuda yang
membacanya meletakkan tangannya agar bisa menutupi ayat tersebut hingga lewat sampai
ayat berikutnya. Tetapi Abdullah bin Salam, yang ketika itu mendampingi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Wahai Rasulullah, suruhlah dia mengangkat
tangannya." Ketika pemuda itu mengangkat tangannya, ternyata di bawah tangannya
terdapat ayat rajam. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan
supaya keduanya dihukum rajam, akhirnya keduanya dihukum rajam." Abdullah bin Umar
berkata, "Aku ikut serta merajam keduanya, aku lihat yang laki-laki berusaha melindungi
wanita (ya) dengan tubuhnya dari lemparan-lemparan batu." Dan telah menceritakan
kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayyah-
dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku tokoh laki-laki
dari alim ulama, di antaranya adalah Malik bin Anas, bahwa Nafi' telah mengabarkan kepada
mereka dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah merajam laki-
laki dan wanita Yahudi yang ketahuan berzina, lalu orang-orang Yahudi menyerahkan
keduanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ...lalu mereka melanjutkan hadits
seperti hadits di atas." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah
menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari
Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa orang-orang Yahudi datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dengan membawa seorang laki-laki dan seorang wanita yang telah berzina. ..lalu
dia menyebutkan sebagaimana hadits Ubaidullah dari Nafi'."
il^Ly \ j 5U3 VSlil^J\ Vlli^ cTa., > J^U \^li^1 \S^V£^ >jl> JUlSilJ
&l>j>4 ^r.' ^ } J4- J j-c-*^ 3j :> ^ _>>Ul i j. ^“' ly* J j\ <jj.^^
^ Jl /
<d^i\ J^\li^\ _^\i J* \ijji6\lltfejty} ^JSj\j J^\jS jijl4.-yJ\
y \&&\4&j\M=*i\ j { s } { S jiJ'iJ'
jbJ^
^ '\ J J J j ly&^Ju U ^ jj pjj ^-^3 ^Llj *l)lX-4tt\
3212. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
keduanya dari Abu Mu'awiyah, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abdullah bin Murrah dari Al Barra' bin 'Azib dia berkata,
"Suatu ketika seorang Yahudi yang dicat hitam dan didera lewat di hadapan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, kemudian beliau memanggil mereka seraya bersabda: "Beginikah hukuman
zina yang kalian dapati dalam kitab Taurat kalian?" mereka menjawab, "Ya benar." Lalu
beliau memanggil seorang laki-laki yang tergolong dari ulama mereka, beliau bertanya: "Aku
mengharap kamu mau bersumpah dengan nama Allah yang telah menurunkan kitab Taurat
kepada Musa, betulkah begini caranya hukuman zina yang kalian dapati dalam kitab
tauratmu?" dia menjawab, "Tidak, seandainya anda tidak menyumpahku dengan nama
Allah, aku tidak akan mengatakan yang sebenarnya kepada anda. Dan yang kami ketahui
dalam kitab Taurat, hukumannya adalah rajam, akan tetapi biasanya hukuman itu tidak
berlaku bagi pembesar-pembesar kami, jika yang tertangkap itu dari pembesar, maka kami
biarkan begitu saja, akan tetapi jika yang tertangkap rakyat kecil maka kami tegakkan hukum
sesuai Taurat. Akhirnya kami bermusyawarah, membicarakan hukum yang dapat kami
tegakkan bagi pembesar dan rakyat biasa. Lalu kami putuskan untuk membuat hitam tubuh
dan mendera pelaku zina sebagai pengganti hukum rajam." Setelah laki-laki itu selesai
bicara, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, sesungguhnya
akulah orang yang pertama-tama menghidupkan kembali sunnah-Mu setelah mereka hapus
perintah tersebut." Setelah itu, beliau memerintahkan supaya Yahudi yang berzina itu
dihukum rajam, lalu Allah 'azza wajalla menurunkan ayat: '(Wahai rasul, janganlah kamu
merasa sedih, karena orang-orang yang bersegera menuju kekafiran -hingga firman-Nya- Jika
diberikan ini kepadamu, maka terimalah) ' (Qs. Al Maidah: 41). Orang-orang Yahudi berkata,
"Datanglah kalian kepada Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, jika beliau memutuskan
hukuman kepadamu dengan menghitamkan tubuh dan didera, maka terimalah, namun jika
dia berfatwa kepadamu dengan hukuman rajam, maka waspadalah. Maka Allah Ta'ala
menurunkan ayat: '(Barangsiapa tidak berhukum dengan sesuatu yang telah di turunkan
Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. Dan barangsiapa tidak berhukum
dengan sesuatu yang telah diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang
Zhalim. Dan barangsiapa tidak berhukum dengan sesuatu yang telah di turunkan Allah, maka
mereka itu adalah orang-orang yang fasik' (Qs. Al Maidah: 44- 47). Hal ini juga berlaku
kepada orang-orang kafir semuanya." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan
Abu Sa'id Al Asyaj keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dengan isnad seperti ini sampai kepada perkataannya,
"Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk merajmanya, akhirnya dia pun
dirajam." Dan tidak menyebutkan sesuatu setelahnya seperti turunnya ayat."
3213. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku
Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah merajam seorang laki-laki dan wanita Yahudi yang berzina." Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Rauh bin
'Ubadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dengan isnad seperti ini, namun dia
menyebutkan, "Dan seorang wanita."
**/ *V / ^
3214. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada
kami Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami Sulaiman Asy Syaibani dia berkata; aku
bertanya kepada Abdullah bin Abu Aufa. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Abu lshaq Asy Syaibani dia berkata; aku pernah bertanya
kepada Abdullah bin Abu Aufa, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
melaksanakan hukuman rajam?" dia menjawab, "Ya, benar." Aku bertanya, "Apakah beliau
melakukan hal itu setelah turunnya surat An Nuur atau sebelumnya?" dia menjawab, "Aku
tidak tahu."
jJ\!iJ\dS j\S\i _^jc^3
* ^it »*"d * ' ’ "•'' 'l '*M '1 >tK*V V»;. t> * >tK*V " >
^ vl* vs^l^ ^ ' vs£l^ y \ ^3^-
^>\<]\ £\^4\&$d£$fy^jU-
3215. Dan telah menceritakan kepadaku Isa bin Hammad Al Mishir telah mengabarkan
kepada kami Laits dari Sa'id bin Abu Abu Sa'id dari ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa dia
mendengarnya berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apabila salah seorang dari sahaya perempuan kalian jelas-jelas berzina, maka
hukumlah dia dengan hukuman dera, dan jangan sekali-kali kamu memakinya. Kemudian jika
dia melakukan zina lagi, maka deralah dia, dan jangan sekali-kali kamu memakinya. Dan jika
dia masih melakukan zina pada kali ketiganya, sedangkan tuduhan zina memang terbukti
padanya, maka juallah dia walaupun seharga seutas tali rambut." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari Ibnu 'Uyainah.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr Al Bursani telah mengabarkan kepada kami
Hisyam bin Hasan keduanya dari Ayyub bin Musa, (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dan Ibnu Numair dari Ubaidullah bin Umar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb
telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Hannad bin As Sarri dan Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim dari
'Abdah bin Sulaiman dari Muhammad bin lshaq semuanya dari Sa'id Al Maqburi dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, hanya saja Ibnu lshaq menyebutkan dalam
haditsnya ia menyebutkan; dari Sa'id dari ayahnya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, hendaknya mendera seorang sahaya perempuan sampai tiga kali, jika
terbukti berzina, dan menjualnya jika melakukan zina sampai empat kali."
0 / S''
^1^3 ji:
^-a^\ J 3 J5 ^ iJ ^ J Jl^ ^S/\ 4ii\ 3 j--' j
s ^ ju*
Lt»^- La^iL> A>- ^ *^LiJ\ j <^U\j« ou> A>- 3^-*^ j>-^ J? Allx-4li\ J^> 3"^ ^ j J
^\3J\j1&&\jl*£j
3216. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Yahya sedangkan lafadz darinya, dia berkata; aku bacakan di hadapan Malik;
dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang sahaya perempuan yang berzina,
sedangkan dia belum menikah. Beliau bersabda: "Jika dia berzina maka deralah dia,
kemudian jika dia berzina maka deralah dia, kemudian jika dia berzina deralah dia, kemudian
juallah dia walaupun seharga seutas tali rambut." Ibnu Syihab berkata, "Aku tidak tahu,
apakah setelah tiga kali (berzina) ataukah sampai empat kali." Sedangkan dalam riwayatnya
Al Qa'nabi menyebutkan, "Ibnu Syihab mengatakan, "Maksud Dlafir adalah seutas tali." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
dia berkata; aku pernah mendengar Malik berkata; telah menceritakan kepadaku Ibnu
Syihab dari Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid Al
Juhani, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai sahaya
perempuan yang berzina seperti hadits keduanya, dan tidak menyebutkan perkataannya
Ibnu Syihab 'maksud Dlafir adalah seutas tali'." Telah menceritakan kepadaku 'Amru An
Naqid telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan
kepadaku ayahku dari Shalih. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada
kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid
Al Juhani dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits riwayat Malik, ternyata riwayat
mereka semua juga terdapat keraguan supaya menjualnya, apakah dikali ke tiga atau ke
empat."
Bab: Penundaan pelaksanaan hukuman had bagi wanita nifas
iu>A»- tali l& J^4-l 5^ ^ CojpJUii j ^£^\ j^^\ ^
^j^i\\l^, lii\ j^\ i^\
^>\oo jS\j j^-^4 J^jL* ^-^-1^3^34
3217. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami Sulaiman Abu Daud telah menceritakan kepada kami Zaidah dari
As Suddi dari Sa'd bin Ubaidah dari Abu Abdurrahman dia berkata, " Ali pernah berkata
dalam khutbahnya; "Wahai sekalian manusia, tegakkanlah hukum kepada sahaya kalian, baik
yang sudah menikah atau yang belum menikah, sesungguhnya hal ini pernah dialami oleh
sahaya perempuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang berzina, beliau menyuruhku
untuk menderanya. Dia (wanita itu) baru saja melahirkan, maka aku khawatir jika
menderanya maka ia akan meninggal. Lantas kuberitahukan hal itu kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Kamu telah berbuat baik (menangguhkan
pelaksana had sampai waktu yang sesuai)." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami
Israil dari As Suddi dengan isnad ini, namun dihaditsnya tidak disebutkan, "Baik yang sudah
menikah ataupun belum." Dan dalam haditsnya juga disebutkan, "Tangguhkanlah sampai
waktunya sesuai."
Bab: Had peminum khamer ( ^>tJ\ Jo-)
l * < ' <*' > \'i\ ' sJIs I * ' > S
/O V I3<,_ UoJo- Lo»X^’ 4\3 ^ £jJ LO-X^-
&>
Ul\
3218. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; aku pernah mendengar Qatadah
menceritakan dari Anas bin Malik, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
dihadapkan seorang laki-laki yang terbukti meminum khamer, lalu beliau menderanya
dengan dua pelepah kurma sebanyak empat puluh kali, hal itu juga dilakukan oleh Abu
Bakar. Ketika pada masa pemerintahan Umar, maka ia minta pendapat kepada orang-orang.
Abdurrahman berkata, "Hukuman dera yang paling ringan adalah delapan puluh kali." Lantas
Umar memutuskannya seperti itu." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al
Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Harits- telah menceritakan kepada
kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Qatadah dia berkata; aku pernah mendengar
Anas berkata, "Suatu ketika, seorang laki-laki dihadapkan kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ...lalu dia menyebutkan hadits semisalnya."
3219. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dari Qatadah dari
Anas bin Malik, bahwa Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendera terhadap
orang yang meminum khamer dengan pelepah kurma dan terompah (sebanyak empat puluh
kali), kemudian (masa pemerintahan) Abu Bakar juga menderanya sebanyak empat puluh
kali. Ketika pemerintahannya Umar, maka orang-orang semakin banyak yang tinggal di
daerah pelosok-pelosok dan di daerah pedesaan. Karena itu Umar bertanya, "Bagaimana
pendapat kalian mengenai hukuman dera bagi peminum khamer?" maka Abdurrahman bin
Auf berkata, "Aku berpendapat bahwa seringan-ringannya hukuman adalah delapan puluh
kali dera." Anas berkata, "Lantas Umar melaksanakan hukuman dera sebanyak empat puluh
kali." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hisyam dengan isnad seperti
ini." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Hisyam dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah mendera peminum khamer dengan menggunakan terompah dan pelepah
kurma sebanyak empat puluh kali. Kemudian dia menyebutkan seperti hadits keduanya, dan
dia tidak menyebutkan, "Daerah pelosok-pelosok dan daerah pedesaan."
/ / ^ 'V ** ^
3220. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Ali bin Hujr mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ulayyah-
dari Ibnu Abu 'Arubah dari Abdullah Ad Danaj. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali sedangkan lafadznya dari dia, telah
mengabarkan kepada kami Yahya bin Hammad telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz
bin Mukhtar telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Fairuz bekas budak Ibnu 'Amir Ad
Dannaj, telah menceritakan kepada kami Hudlain bin Mundzir Abu Sasan dia berkata, "Aku
pernah melihat Al Walid dihadapkan kepada 'Utsman bin Affan, setelah melaksanakan shalat
subuh dua rakaat, Utsman lalu berkata, "Apakah aku boleh menambahkan untuk kalian? Ada
dua orang laki-laki yang menjadi saksi atas perbuatannya, salah seorang di antaranya adalah
Humran, dia menyaksikan sendiri bagaimana dia meminum khamer, sedangkan yang lainnya
bersaksi bahwa dia pernah melihat Al Walid sedang muntah-muntah (setelah meminum
khamer)." Lalu Utsman berkata, "Dia tidak akan muntah kecuali ia minum khamer." Setelah
itu, Utsman berkata kepada Ali, "Wahai Ali, bangun dan deralah Al Walid." Ali pun berkata
kepada Hasan, "Wahai Hasan, bangun dan deralah Al Walid." Kemudian Hasan pun berkata,
"Sebaiknya kita serahkan saja pelaksanaan hukuman dera ini kepada khalifah Utsman dan
para aparatnya." Akhirnya dia berkata kepada Abdullah bin Ja'far, "Wahai Abdullah, bangun
dan laksanakanlah hukuman dera kepada Al Walid." Setelah itu Abdullah bin Ja'far
menderanya sedangkan Ali yang menghitungnya, ketika deraan telah sampai pada hitungan
ke empat puluh, Ali berseru, "Berhentilah." Lalu dia berkata, "Dahulu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah mendera peminum khamer sebanyak empat puluh kali. Abu Bakar
juga pernah melakukan hal yang sama, sementara Umar bin Khattab pernah melaksanakan
hukuman dera sebanyak delapan puluh kali. Sebenarnya semua itu adalah sunnah (pernah
dilakukan), dan itulah yang lebih aku sukai." Ali bin Hujr menambahkan dalam riwayatnya, "
Isma'il berkata, "Sungguh aku pernah mendengar hadits Ad Dannaj darinya, namun aku tidak
begitu menghafalnya."
3221. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Minhal Ad Dlarir telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Sufyan Ats Tsauri dari Abu
Hashin dari 'Umair bin Sa'id dari 'Ali dia berkata, "Aku tidak suka jika menegakkan hukuman
kepada seseorang peminum khamer sampai dia meninggal, sebab jika sampai meninggal
maka negaralah yang akan membayar diyatnya, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak pernah mencontohkan yang demikian itu." Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah
menceritakan kepada kami Sufyan dengan isnad seperti ini."
Bab: Kadar cambukan ta'zir (
3222 . Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Isa telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru dari Bukair bin Al Asyaj dia berkata, "Ketika kami
berada di sisi Sulaiman bin Yasar, tiba-tiba Abdurrahman Jabir datang lalu menceritakan
(hadits) kepadanya, kemudian Sulaiman menghadapkan wajahnya kepada kami sambil
berkata; telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Jabir dari ayahnya dari Abu Burdah
Al Anshari, bahwa dia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Seseorang tidak boleh didera lebih dari sepuluh kali, melainkan hukuman yang telah jelas
ditetapkan oleh Allah."
Bab: Hudud adalah penghapusan dosa bagi pelakunya
A»- b k\. \ \j «cJlc - ijf \
} .LIS&T j^\ j$\ j \Jfyl* ^ZjJA
3223. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakar bin Abu
Syaibah dan Amru An Naqid dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Numair mereka semua dari Ibnu
'Uyainah, sedangkan lafadznya dari 'Amru, dia berkata; telah menceritakan kepada kami
Ibnu 'Uyainah dari Az Zuhri dari Abu Idris dari 'Ubadah bin Shamit dia berkata, "Ketika kami
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di suatu majlis, beliau bersabda: "Berbaiatlah
kalian kepadaku bahwa kalian tidak akan menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak
berzina, tidak mencuri dan tidak membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan hak.
Barangsiapa di antara kalian yang memenuhi janji tersebut maka pahalanya ada pada Allah.
Barangsiapa melanggar janji tersebut, namun Allah menutupi kesalahannya (tidak diketahui
orang lain), maka urusannya terserah Allah; jika Dia menghendaki maka akan diampuni,
namun jika Dia menghendaki maka akan disiksa-Nya (di akhirat kelak)." Telah menceritakan
kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini, dan dalam
haditsnya dia menambahkan, "Kemudian dia membacakan kepada kami ayat (dalam surat)
An Nisa': '(Hendaknya kalian tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun) ' (Qs. Al
Mumtahanah: 12).
3224. Dan telah menceritakan kepadaku Ismail bin Salim telah mengabarkan kepada kami
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Abu Qilabah dari Abu Al Asy'ats Ash
Shan'ani dari 'Ubadah bin Shamit dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
mengambil sumpah setia kepada kami sebagaimana beliau mengambil sumpah setia
terhadap kaum wanita, yaitu; hendaknya kami tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu
apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak kami, dan tidak
melemparkan kedustaan antara satu dengan yang lain. Barangsiapa menepati janji tersebut
maka pahalanya ada bersama Allah, dan barangsiapa melanggar batasan tersebut maka akan
ditegakkan had atasnya, yaitu sebagai kafarah (denda). Namun siapa yang Allah tutupi
perbuatan tersebut (tidak diperlihatkan kepada orang-orang), maka urusannya terserah
kepada Allah; jika menghendaki Allah akan menyiksanya, namun jika menghendaki Allah juga
akan mengampuninya."
iUiil
4^til® jU^30^
3225. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari Ash
Shunabihi dari 'Ubadah bin Shamit bahwa dia berkata, "Kami termasuk dari pembesar tokoh
yang pernah ikut berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata, "Lalu
kami membaiat beliau supaya kami tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak
berzina, tidak mencuri, tidak membunuh jiwa yang telah diharamkan Allah kecuali dengan
hak (dibenarkan Agama), tidak merampok dan tidak bermaksiat, maka surgalah pahalanya
jika kami menepati janji tersebut, namun jika kami melanggar hal itu, maka keputusannya
terserah Allah." Ibnu Rumh berkata, "Dan keputusannya terserah kepada Allah."
Bab: Kecelakaan karena sebab hewan, atau jatuh dalam lubang barang tambang, atau
sumur tidak ada qishash (Jy- y+hj y-)
3226 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari
Ibnu Syihab dari Sa'id bin Musayyab dan Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa dia bersabda: "Binatang ternah yang merusak maka tidak
ada denda, sumur yang mencelakai (jatuh ke dalamnya) tidak ada denda, galian barang
tambang yang mencelakai (jatuh ke dalamnya) tidak ada denda, dan pada harata yang
terpenda (harta karun) zakatnya adalah seperlima." Dan telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Abdul A'la bin
Hammad mereka semua dari Ibnu 'Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami lshaq -
yaitu Ibnu Isa- telah menceritakan kepada kami Malik keduanya dari Az Zuhri dengan
sanadnya Laits seperti haditsnya dia juga." Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir
dan Harmalah keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Musayyab dan 'Ubaidullah bin
Abdullah dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits
tersebut."
t’ - " vf'Tl » •' > » ✓ I 9 - '
3227. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Muhajir telah
mengabarkan kepada kami Laits dari Ayyub bin Musa dari Al Aswad dari Abu Salamah bin
Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Sumur yang mencelakai (jatuh ke dalamnya) tidak ada denda, galian barang tambang yang
mencelakai (jatuh ke dalamnya) tidak ada denda, binatang ternah yang merusak maka tidak
ada denda, dan pada harata yang terpenda (harta karun) zakatnya adalah seperlima." Dan
telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Salam Al Jumahi telah menceritakan
kepada kami Ar Rabi' -yaitu Ibnu Muslim-, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Basyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far dia berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya
dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti
itu."
31. KITAB: PERADILAN
Bab: Sumpah bagi pihak yang tertuduh
3228. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Ibnu Juraij dari Ibnu Mulaikah dari Ibnu Abbas
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya setiap orang diberi
kebebasan untuk menuduh (tuduhannya diterima), maka akan banyak manusia membuat
tuduhan (atas) darah dan harta orang lain, akan tetapi sumpah itu atas tertuduh."
SrX
>T
3229. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Nafi' bin Ibnu Umar dari Ibnu Abu Mulaikah dari Ibnu
Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memutuskan perkara dengan
sumpah atas seseorang yang tertuduh."
Bab: Memberi putusan dengan adanya sumpah dan saksi
iijjj jissli-Nis J Ps
t '\ > ' \i ' 9\9 ' \' 9 S \ S
J o'- a ^ u ‘'
x x 0 S f ' S S * *V
£
3230. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Abdullah bin Numair dia berkata; telah menceritakan kepada kami Zaid -yaitu Ibnu Hubab-
telah menceritakan kepadaku Saif bin Sulaiman telah mengabarkan kepadaku Qais bin Sa'd
dari Amru bin Dinar dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menetapkan perkara dengan sumpah dan saksi."
Bab: Menghukumi dengan bukti yang ada (zhahir) ^JbUajLy >ti\)
^===^S \AjQ\b. ,^3^diiil^^la^
>>
3231. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Zainab binti Salamah
dari Ummu Salamah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalian
mengadukan perkara kepadaku (karena minta diadili), mungki salah satu pihak lebih pandai
memberikan alasannya dari pada yang lain, lalu aku putuskan perkaranya sesuai dengan
yang aku dengar, jika aku memberi putusan dengan mengorbankan hak saudaranya maka
janganlah ia ambil, sesungguhnya aku telah memberinya potongan api neraka." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair keduanya dari Hisyam dengan isnad seperti ini."
'V ^ ^ *v ^
» <■ 9
3232. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah
mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Zubair dari Zainab binti Abu Salamah dari Ummu
Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendengar suara orang yang sedang adu mulut di depan pintu kamar beliau, lalu beliau
keluar menemui mereka seraya bersabda: "Aku ini hanya seorang manusia biasa, namun
banyak orang yang membawa perkaranya kepadaku, sedangkan satu pihak di antara mereka
ada yang lebih pandai berbicara sehingga aku mengira dialah yang benar, lalu kuputuskan
dialah yang menang atas lawannya, oleh karena itu, siapa yang aku menangkan perkaranya
di atas hak seorang muslim, sesungguhnya itu merupakan sepotong api dari neraka. Maka ia
boleh membawanya atau meninggalkannya." Telah menceritakan kepada kami 'Amru An
Naqid telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan
kepada kami ayahku dari Shalih. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri dengan isnad ini seperti hadits Yunus, dan
dalam hadits Ma'mar disebutkan, 'Zainab berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
mendengar suara persengketaan di depan pintu rumah Ummu Salamah."
Bab: Penjelasan tentang Hindun (JoJbiu^a 5)
J&S.J
^ y ? f y ..
\'t\' -a '* '* ' > \'X '*'>>* '\\\* ' ? t * s’ s’''
3233. Telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami Ali
bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari 'Aisyah dia berkata, "Hindun binti
'Utbah isteri Abu Sufyan menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata,
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah laki-laki yang pelit, dia tidak pernah
memberikan nafkah yang dapat mencukupi keperluanku dan kepeluan anak-anakku, kecuali
bila aku ambil hartanya tanpa sepengetahuan darinya. Maka berdosakah jika aku
melakukannya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Kamu boleh mengambil
sekedar untuk mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu." Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib keduanya dari Abdullah bin
Numair dan Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Yahya telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad, (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak -yaitu Ibnu
Utsman- semuanya dari Hisyam dengan isnad ini."
si>
AlLc-45i\ J^> ^15\ Jlji9 A.j j\ ^jl» aJ1j« ^4 aIIiLc- ^J-C- 5^ ^ J-$^ <ii— *«Ii JjL J 5^4®-^
3234. Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari
'Aisyah dia berkata, "Suatu ketika Hindun datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dan berkata, "Wahai Rasulullah, Demi Allah, dahulu tidak ada ahli bait di muka bumi ini yang
lebih aku sukai supaya Allah menghinakannya daripada ahli baitmu, namun sekarang tidak
ada ahli bait di muka bumi ini yang lebih aku sukai supaya Allah memuliakannya selain ahli
baitmu." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berada di
tangan-Nya, mungkin kamu ingin mengatakan sesuatu yang lain?" Kemudian dia berkata,
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah laki-laki yang bakhil, apakah aku
berdosa jika aku memebelanjakan hartanya untuk keluarganya tanpa sepengetahuan
darinya?" maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu tidak berdosa jika
mengemabil untuk menafkahi keluarganya dengan sekedarnya (tidak berlebihan)."
;i\ 4^?
3235. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami anak saudara Az Zuhri dari pamannya
telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa 'Aisyah berkata, "Suatu ketika
Hindun binti 'Utbah bin Rabi'ah datang seraya berkata, "Wahai Rasulullah, dahulu tidak ada
ahli bait di muka bumi ini yang paling aku sukai supaya Allah menghinakannya selain ahli
baitmu, namun sekarang tidak ada ahli bait di muka bumi ini yang paling aku sukai supaya
Allah memuliakannya selain dari ahli baitmu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, mungkin kamu hendak mengatakan
sesuatu yang lain." Kemudian dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan
adalah laki-laki yang bakhil, apakah aku berdosa jika aku memberi makan keluarganya dari
hartanya?" beliau menjawab: "Tidak, jika kamu menggunakannya dengan baik."
Bab: Di larang banyak tanya tanpa kebutuhan J\
^jb jjZZzZ)] ^ ^-s^ J^^g^rvill^ib p
tej£ ss &£*j\ J^j^f^\^\ J" jL
> > . 'f a,9 / ^ // 11
3236. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah menyukai bagimu tiga perkara dan membenci tiga
perkara; Dia menyukai kalian supaya beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun, kalian berpegang teguh dengan agama-Nya dan tidak berpecah
belah. Dan Allah membenci kalian dari mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya,
banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta." Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban
bin Farruh telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah dari Suhail dengan isnad seperti
ini, namun dia berkata, 'Dan dia murka terhadap tiga perkara dari kalian 1 , dan tidak
menyebutkan, 'dan janganlah kalian berpecah belah'."
3237. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali telah mengabarkan
kepada kami Jarir dari Manshur dari Asy Sya'bi dari Warrad bekas budak Al Mughirah bin
Syu'bah, dari Mughirah bin Syu'bah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla mengharamkan kalian mendurhakai seorang
ibu, mengubur anak perempuan hidup-hidup, dan tidak suka memberi dan suka meminta-
minta. Dan membenci atasmu tiga perkara; mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya,
banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta." Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin
Zakaria telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Syaiban dari Manshur
dengan isnad seperti ini, hanya saja ia menyebutkan, 'Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah mengharamkan atas kalian', tidak menyebutkan, 'Sesungguhnya Allah
mengharamkan atas kalian'."
i _/ai Sii JL Ai A3. _>ij
j\>i)\i :jis" j jui\i£Up3isj j-s^,^=J
3238. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ismail bin Ulayyah dari Khalid Al Khaddza' telah menceritakan kepadaku Ibnu
Asywa 1 dari As Sya’bi telah menceritakan kepadaku Sekretaris Mughirah bin Syu'bah dia
berkata, "Mu'awiyah pernah mengirim surat kepada Mughirah, 'Tulislah untukku sesuatu
yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! ' Lantas dia membalas
suratnya, 'Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah membenci atas kalian tiga perkara; mengatakan sesuatu yang tidak
jelas sumbernya, menyia-nyiakan harta dan banyak bertanya."
3239. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari dari Muhammad bin Suqah telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin 'Ubaidullah At Tsaqafi dari Warrad dia berkata, " Mughirah pernah
berkirim surat kepada Mu'wiyah, "Semoga engkau mendapat keselamatan. Amma ba'du,
sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah mengharamkan tiga perkara dan melarang dari tiga perkara; Allah
mengharamkan durhaka terhadap orang tua, mengubur anak perempuan hidup-hidup dan
tidak mau memberi. Dan Allah melarang dari tiga perkara; mengatakan sesuatu yang tidak
jelas sumbernya, banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta."
Bab: Pahala bagi hakim yang berijtihad lalu benar atau salah j*Ao Lo
\ \ C_jLy!?L3)
3240. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Abdul Aziz bin Muhammad dari Yazid bin Abdullah bin Usamah bin Hadi dari
Muhammad bin Ibrahim dari Busr bin Sa'id dari Abu Qais bekas budak 'Amru bin'Ash, dari
'Amru bin'Ash bahwa dia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika seorang hakim berijtihad dalam menetapkan suatu hukum, ternyata
hukumnya benar, maka hakim tersebut akan mendapatkan dua pahala, dan apabila dia
berijtihad dalam menetapkan suatu hukum, namun dia salah, maka dia akan mendapatkan
satu pahala." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Abu
Umar keduanya dari Abdul Aziz bin Muhammad dengan isnad seperti ini, namun ada sedikit
tambahan dalam akhir haditsnya. Yazid berkata, "Aku telah menceritakan hadits ini kepada
Abu Bakar bin Muhammad bin 'Amru bin Hazm lalu dia berkata, "Seperti inilah Abu Salamah
menceritakan kepadaku dari Abu Hurairah." Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin
Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Marwan -yaitu Ibnu Muhammad
Ad Damasyqi- telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'd telah menceritakan kepadaku
Yazid bin Abdullah bin Usamah bin Hadi Al Laitsi dengan hadits ini seperti riwayat Abdul Aziz
bin Muhammad dengan kedua isnad tersebut."
Bab: Hakim dilarang mengeluarkan putusan hukum saat dalam keadaan marah S
^ \v *\ t '> <\'l> * x * C 's* 'v* <^' A
i/ciUi-CSj U.^5 Jr Jv&i. ~ jjcSliiUiy iiljiicsli. J C
•• / / 'V ^ ^ t s s
y ?
3241. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Abdul Malik bin Umair dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dia berkata,
"Suatu hari ayahku menulis surat -dan sebenarnya akulah yang menuliskannya- kepada
Ubaidullah bin Abu Bakrah yang sedang menjabat sebagai hakim di negeri Sajastan, di antara
isinya adalah, 'Wahai Ubaidullah, janganlah kamu menetapkan suatu hukum di antara dua
orang sedangkan kamu dalam keadaan marah, sebab aku pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Janganlah seseorang menetapkan hukum di antara
dua orang yang bersengketa, sedangkan dia dalam keadaan marah'." Dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhamamd bin Ja'far. (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah
menceritakan kepada kami ayahku keduanya dari Syu'bah. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Husain bin 'Ali
dari Zaidah mereka semua dari Abdul Malik bin Umair dari Abdurrahman bin Abu Bakrah dari
ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits riwayat Abu 'Awanah."
Bab: Membatalkan hukum yang batil
3242. Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Muhammad bin Shabah dan Abdullah bin
'Aun Al Hilali semuanya dari Ibrahim bin Sa'd. Ibnu Shabah berkata; telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'd bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf telah menceritakan
kepada kami ayahku dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengada-ngada sesuatu yang baru
dalam urusan (agama) kami, padahal kami tidak perintahkan, maka hal itu tertolak."
3243. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid
semuanya dari Abu Amir. Abd berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin
Amru telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far Az Zuhri dari Sa'd bin Ibrahim dia
berkata; aku bertanya kepada Al Qasim bin Muhammad tentang seseorang yang memilki tiga
tempat tinggal, lalu dia mewasiatkan sepertiga dari setiap satu tempat tinggal." Sa'd
melanjutkan, "Kemudian dia mengumpulkannya menjadi satu." Al Qasim menjawab, " Aisyah
telah mengabarkan kepadaku bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mengamalkan suaru perkara yang tidak kami perintahkan, maka ia tertolak."
Bab: Penjelasan tentang sebaik-baik saksi (j j 3 Ji.\\ Lo)
dl4^j
3244. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku bacakan di
hadapan Malik; dari Abdullah bin Abu Bakar dari ayahnya dari Abdullah bin Amru bin Utsman
dari Ibnu Abu 'Amrah Al Anshari dari Zaid bin Khalid Al Juhani, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian mengenai saksi yang paling
baik? Yaitu orang yang datang memberi kesaksian sebelum diminta (untuk bersaksi)."
Bab: Penjelasan tentang perselisihan mujtahid
, 'C,** \* ' <- ir-u t» X'\' *' >
3245. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepadaku
Syababah telah menceritakan kepadaku Warqa' dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Dahulu ada dua orang
wanita yang sedang bermain bersama anak mereka masing-masing. Tiba-tiba datang seekor
serigala yang menerkam dan membawa anak salah seorang dari mereka berdua. Seorang
dari mereka berkata kepada yang lain, 'sebenarnya yang dimangsa serigala tadi adalah
anakmu'. Rupanya wanita yang satunya menyangkal seraya berkata, 'Tidak, yang dimangsa
oleh serigala tersebut adalah anakmu'. Akhirnya kedua wanita meminta keputusan dari
Daud, namun Daud menetapkan bahwa anak yang masih hidup itu milik wanita yang usianya
lebih tua. Kemudian keduanya pergi menemui Sulaiman bin Daud 'alaihima salam, lantas
kedua wanita tersebut menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, setelah mendengar
ceritanya, Sulaiman berkata, 'Baiklah, sekarang tolong ambilkan aku pisau, aku akan
membelah dan membagi dua anak ini untuk kalian berdua 1 . Tiba-tiba wanita yang lebih
muda berkata, 'Tidak, semoga Allah merahmati anda, berikanlah anak tersebut untuknya'.
Maka Sulaiman pun menetapkan anak itu untuk wanita yang lebih muda umurnya." Al A'raj
melanjutkan, "Lalu Abu Hurairah memberi komentar terhadap hadits ini, 'Sungguh, baru kali
ini aku mendengar kata sikkin (pisau) dari cerita hadits ini, karena biasanya kami
menyebutnya dengan mudyah (pisau)." Dan telah menceritakan kepada kami Suwaid bin
Sa'id telah menceritakan kepadaku Hafsh -yaitu Ibnu Maisarah Ash Shan'ani- dari Musa bin
'Uqbah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh -
yaitu Ibnu Al Qasim- dari Muhammad bin 'Ajian semuanya dari Abu Zinnad dengan isnad ini,
dan semakna dengan haditsnya Warqa'."
Bab: Sunahnya seorang hakim mendamaikan antara dua orang yang bermusuhan
/ * ^ / / /
3246. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata; ini adalah sesuatu yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia menyebutkan beberapa hadits yang di antaranya adalah,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada seseorang yang membeli tanah
dari orang lain, lalu orang yang membeli tanah itu menemukan guci berisi emas dari dalam
tanah yang telah dibelinya. Orang yang membeli tanah itu berkata kepada yang menjualnya,
'Ambillah emasmu dari tanah yang aku beli ini, sebab aku hanya membeli tanah darimu, dan
tidak membeli emasmu.' Sedangkan orang yang menjual tanah berkata, 'Yang aku jual
kepadamu adalah tanah berikut isinya, oleh karena itu, jika kamu mendapati emas, maka itu
sudah menjadi hakmu.' Akhirnya kedua orang tersebut pergi menemui seseorang untuk
meminta keputusan antara mereka berdua. Lalu orang yang dimintai keputusan bertanya
kepada keduanya, 'Apakah kalian berdua memiliki anak? ' seorang di antara mereka
menjawab, 'Ya, aku memiliki anak laki-laki', dan yang satunya menjawab, 'Ya, aku juga
memiliki anak perempuan'. Kemudian orang yang dimintai keputusan itu berkata, 'Sebaiknya
nikahkan saja anak laki-laki dan anak perempuan kelian berdua. Setelah itu, belanjakanlah
emas tersebut untuk kepentingan kalian, dan bersedekahlah untuk diri kalian berdua."
32. KITAB: BARANG TEMUAN
Bab: Bab (c-jL»)
j5d-J-1^3ls^Ulife^ >ii\
3247. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; aku bacakan
di hadapan Malik; dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman dari Yazid bekas budak Al Munba'is,
dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa dia berkata, "Seseorang datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan menanyakan mengenai barang temuan." Lalu beliau bersabda:
"Kenalilah wadah dan talinya, setelah itu umumkanlah kepada khalayak ramai, apabila
pemiliknya datang maka berikanlah barang tersebut kepadanya." Kemudian orang itu juga
bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika yang ditemukan adalah kambing?" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Mungkin ia dapat menjadi milikmu atau milik
saudaramu atau bahkan menjadi milik serigala." Dia berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana
jika yang ditemukan adalah unta?" beliau menjawab: "Apa urusanmu dengan unta yang
hilang? la telah membawa sepatu (punya kaki) dan wadah airnya sendiri, la dapat
mendatangi mata air dan makan dedaunan sampai ia bertemu pemiliknya." Yahya berkata,
"Sepertinya aku membaca 'iffashaha (wadahnya)."
*?J>-
^lL\
jly D l 'A $*< TAi
'Jis&utZ i ^.^' <Ji
3248. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibin Hujr.
Ibnu Hujr berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua orang mengatakan;
telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Rabi'ah bin Abu Abdurrahman
dari Yazid -bekas budak Al Munba'its- dari Zaid bin Khalid Al Juhani bahwa seorang laki-laki
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang barang temuan, lalu beliau
bersabda: "Umumkanlah selama setahun, lalu kenalilah wadah dan talinya setelah itu
manfaatkanlah ia, jika pemiliknya datang maka berikanlah barang tersebut kepadanya."
Kemudian orang itu bertanya lagi, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan kambing yang
hilang?" Beliau menjawab: "Ambillah, mungkin ia dapat menjadi milikmu atau milik
saudaramu atau bahkan menjadi milik serigala." Dia bertanya lagi, "Wahai Rasulullah,
bagaimana jika yang ditemukan adalah unta?" Zaid bin Khalid berkata, "Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam marah hingga wajahnya memerah, kemudian beliau bersabda:
"Apa urusanmu dengan unta yang hilang? la telah membawa sepatu (punya kaki) dan wadah
airnya sendiri hingga ia bertemu pemiliknya." Dan telah menceritakanku Abu At Thahir telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Sufyan Ats
Tsauri dan Malik bin Anas dan 'Amru bin Al Harits dan yang lainnya, bahwa Rabi'ah bin Abu
Abdurrahman telah menceritakan kepada mereka dengan isnad ini seperti hadits Malik,
hanya saja ia menambahkan; Zaid berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkakn saat itu aku bersama beliau, lantas dia bertanya
mengenai barang temuan." Perawi berkata; Amru menyebutkan dalam hadits, "Jika
pemiliknya belum datang untuk mengambilnya, maka kamu boleh memanfaatkannya." Dan
telah menceritakanku Ahmad bin Utsman bin Hakim Al Audi telah menceritakan kepadaku
Khlaid bin Makhlad telah menceritakanku Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Rabi'ah bin Abu
Abdurrahman dari Yazid -bekas budak Al Munba'its- dia berkata; aku pernah mendengar Zaid
bin Khalid Al Juhani berkata, "Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu dia menyebutkan seperti hadits Isma'il bin Ja'far, namun dia menyebutkan,
"Lalu beliau marah sampai terlihat wajahnya memerah." Dan setelah perkataanya,
"kemudian umumkanlah selama setahun, jika pemiliknya belum datang maka ia menjadi
barang titipan untukmu."
^ 3I Ju L^Ii- 3liS sLlj\ m j
pLi jAli_c-4li\ 'S'^'^s>r jb ' (J^^'^'i^ ■£ J^-c-c^LiJl S J* Lr^Lr**^
3249. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Oa'nab telah
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Yahya bin Sa'id dari Yazid -bekas
budak Al Munba'its- bahwa dia mendengar Zaid bin Khalid Al Juhani salah seorang sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah ditanya mengenai barang temuan yang berisi emas atau perak." Maka beliau
bersabda: "Kenalilah wadah dan talinya, kemudian umumkanlah selama setahun, apabila
pemiliknya tidak datang untuk mengenalinya, maka -untuk sementara waktu- kamu boleh
memanfaatkan, dan itu sebagai barang titipan untukmu. Seandainya di suatu hari pemiliknya
datang mencari barang tersebut, maka berikanlah barang tersebut kepadanya." Lalu dia
bertanya menegani temuan unta, maka beliau balik bertanya kepada dia: "Apa urusanmu
dengan unta yang hilang? Biarkanlah unta itu pergi, karena ia membawa sepatu (punya kaki)
dan wadah airnya sendiri, la dapat mendatangi mata air dan makan dedaunan sampai ia
bertemu pemiliknya." Orang itu bertanya lagi mengenai temuan kambing, beliau menjawab:
"Ambillah ia, mungkin ia dapat menjadi milikmu atau milik saudaramu atau bahkan menjadi
milik serigala." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan
kepada kami Habban bin Hilal telah menceritakan kepada kami Hamamd bin Salamah telah
menceritakan kepadaku Yahya bin Sa'id dan Rabi'ah Ar Ra'iy bin Abu Abdurrahman dari Yazid
bekas budak Al Munba'its, dari Zaid bin Khalid Al Juhani, bahwa ada seorang laki-laki yang
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai unta temuan, Rabi'ah
menambahkan, "Lalu beliau marah hingga terlihat wajahnya memerah. ..lalu dia
menceritakan hadits tersebut seperti hadits mereka. Dia juga menambahkan, "Jika
pemiliknya datang dan mengenali talinya, jumlah serta wadahnya maka berikanlah
kepadanya, jika tidak maka itu menjadi milikmu."
UbS jUtsisi^s ju-i :
3250. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Adi Dlahak bin
Utsman dari Abu An Nadir dari Busr bin Sa'id dari Zaid bin Khalid Al Juhani dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai barang temuan, maka
beliau menjawab: "Umumkanlah sampai setahun lamanya, jika ada orang yang
mengenalinya, maka kenalilah tali dan wadahnya kemudian makanlah, jika pemiliknya
datang maka kembalikanlah ia kepadanya." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin
Manshur telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar Al Hanafi telah menceritakan kepada
kami Ad Dlahak bin Utsman dengan isnad ini, dan dia menyebutkan dalam haditsnya, "Jika
pemiliknya mengenailnya, maka kembalikanlah ia kepadanya, jika tidak (dapat
mengenalinya) maka kenalilah tali, wadah dan jumlahnya."
/ X **/ ^ ^ 'S * / 7
-rr
3251. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' sedangkan lafadznya dari
dia, telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Salamah bin Kuhail dia berkata; aku mendengar Suwaid bin Ghafalah dia berkata, "Aku
bersama Zaid bin Shuhan serta Salman bin Rabi'ah pergi berperang, di tengah perjalanan aku
menemukan cemeti dan kuambil. Maka kedua temanku tersebut berkata, "Jangan diambil,
biarkan saja." Maka aku menimpalinya, 'Tidak, tetapi aku akan mengumumkannya, jika
pemiliknya datang meminta aku akan berikan kepadanya, namun jika tidak ada yang datang
meminta, aku akan memanfaatkannya sendiri.' Aku tidak setuju dengan pendapat kedua
kawanku itu. Setelah kami kembali dari peperangan, Allah mentakdirkanku untuk
menunaikan ibadah haji, setibanya aku di Madinah, aku bertemu dengan Ubay bin Ka'ab,
lantas aku memeberitahukan kepadanya perihal cambuk temuanku dan pendapat kedua
kawanku tentangnya. Dia menjawab, "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku
juga pernah menemukan pundi-pundi berisi seratus dinar emas, lalu pundi-pundi itu aku
bawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau bersabda:
"Umumkanlah selama setahun." Maka aku mengumumkannya selama setahun, namun tidak
ada seorang pun yang mengakuinya. Kemudian aku bawa kembali kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Umumkanlah selama setahun." Lalu aku
mengumumkannya lagi, akan tetapi tidak ada seorang pun yang memintanya. Maka beliau
bersabda: "Catatlah berapa jumlahnya, tandai tali pengikat dan wadahnya, jika pemiliknya
datang dan memintanya maka berikanlah kepadanya, jika tidak ada yang datang meminta
maka kamu boleh mempergunakannya." Akhirnya emas itu aku pergunakan untuk
keperluanku, lalu aku bertemu dengannya di Makkah, dia berkata, "Aku tidak tahu apakah
dia mengumumkan sampai tiga tahun atau hanya setahun." Dan telah menceritakan
kepadaku Abdurrahman bin Bisyr Al 'Abdi telah menceritakan kepada kami Bahs telah
menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Salamah bin Kuhail atau
dia telah mengabarkan kepada suatu kaum, sedangkan aku termasuk yang ikut
mendengarnya, dia berkata; aku pernah mendengar Suwaid bin Ghafalah berkata, "Aku pergi
bersama Zaid bin Shuhan dan Salman bin Rabi'ah, lalu aku menemukan cemeti ...lalu dia
meneruskan seperti hadits di atas, sampai kepada perkataannya, 'Kemudian aku pergunakan
untuk keperluanku'." Syu'bah berkata, "Aku pernah mendengarnya sejak sepuluh tahun yang
lalu, bahwa dia berkata, "Umumkanlah selama setahun." Dan telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku semuanya dari Sufyan. (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far Ar Raqi telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah -yaitu Ibnu 'Amru- dari Zaid bin Abu Unaisah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Bahs telah
menceritakan kepada kami Hammad bin salamah mereka semua dari Salamah bin Kuhail
dengan isnad ini yang semakna dengan hadits Syu'bah. Dan dalam hadits mereka semua
disebutkan, 'Tiga tahun', kecuali hadits Hamamd bin Salamah, disebutkan, 'dua tahun atau
tiga tahun'." Dan dalam hadits Sufyan dan Zaid bin Abu Unaisah serta Hammad bin Salamh
disebutkan, 'Jika ada seseorang datang kepadamu dan memberitahukan jumlahnya,
wadahnya, dan talinya, maka berikanlah kepadanya'. Sufyan menambahkan dalam
riwayatnya Waki', 'Jika tidak, maka ia seperti hak kepemilikan'. Dan dalam riwayatnya Ibnu
Numair disebutkan, 'Jika tidak, maka pergunakanlah ia'."
Bab: Menemukan barang jamaah haji
3252. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya
berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku
Amru bin Al Harits dari Bukair bin Abdullah Al Asyaj dari Yahya bin Abdurrahman bin Hathib
dari Abdurrahman bin 'Utsman At Taimi, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang mengambil barang temuan (jamaah) haji."
3253. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Yunus bin Abdul A'la keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku 'Amru bin Harits dari Bakr bin Sawadah dari Abu Salim Al Jaisyani
dari Zaid bin Khalid Al Juhani dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau
bersabda: "Barangsiapa menyembunyikan barang temuan (emas atau perak), maka dia
bersalah selama tidak mengumumkannya."
Bab
: Haramnya memerah susu hewan orang lain tanpa izin (
** /9 'C 9 ^ } f I ' £ ^ 9 / 9 • 9 \ W 9 y \ ^ 9^ C /} y y'» £•• l 'f.*. *C /
gj*» iiiyuSSi-jj- _j4iiy^c\i5li.
le^li--J\ljjf jib
^ /
> »i ,✓ ^ 5t» -' ^ » -- .i^ir.»'
^J>^<> > 'JS- , _^'0^ : ' ^r AJL ^0^'<-5'J^'-V c -
^ ^ *
diiULIj , J'liuL ji£^Ai,j^
3254. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; aku bacakan
di hadapan Malik bin Anas; dari Nafi 1 dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian memeras susu ternak orang lain
kecuali minta izin darinya, sukakah salah seorang dari kalian jika wadah airnya diberikan
namun tempat penyimpanannya dipecahkan serta makanannya dipindahkan? Hanyasanya
kantung-kantung susu kambing merekalah yang menjadi tempat penyimpanan makanan
mereka, maka jangan sekali-kali salah seorang dari kalian memerah susu ternak orang lain
tanpa izin pemiliknya." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan
Muhammad bin Rumh semuanya dari Laits bin Sa'd. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ali
bin Mushir. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair
telah menceritakan kepadaku ayahku keduanya dari Ubaidullah. (dalam riwayat lain
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Hammad. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu
'Ulayyah- semuanya dari Ayyub. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu 'Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il bin Umayyah.
(dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami Abdurrazaq dari Ma'mar dari Ayyub dan Ibnu Juraij dari Musa
mereka semua dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits
Malik, hanya saja hadits mereka semua disebutkan, 'hendaknya dia memberikan sebagian
makanannya', kecuali riwayat Laits bin Sa'd disebutkan, 'hendaknya memberikan
makanannya', sebagaimana riwayat Malik."
Bab: Penjelasan tentang bertamu (Ife j^L^aJ\)
3255. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abu Syuraih Al 'Adawi bahwa dia berkata, "Aku telah
mendengar dengan kedua telingaku dan melihat dengan kedua mataku, ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan sabdanya: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan
hari akhir maka hendaklah memuliakan tamu dan menjamunya?" mereka bertanya, "Apa
yang dimaksud dengan menjamunya wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Yaitu pada siang
dan malam harinya, bertamu itu tiga hari, lebih dari itu adalah sedekah bagi tamu tersebut."
Dan beliau bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia
berkata dengan perkataan yang baik atau diam."
> s «- >
•y
^\$\ jis iiys ^£^34- -j}
3\steg
3256. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala telah
menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far
dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Syuraih Al Khuza'i dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bertamu itu selama tiga hari, dan pelayanannya
selama siang atau malam hari. Tidak halal bagi seorang muslim bermukim di rumah
saudaranya sampai saudaranya berdosa karenanya." Para sahabat bertanya, "Wahai
Rasulullah, bagaimana dia bisa berdosa?" beliau menjawab: "Dia bermukim di rumah
saudaranya hingga saudaranya tidak punya apa-apa lagi untuk menjamunya." Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Abu Bakar -yaitu Al Hanafi- telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Sa'id Al Maqbury bahwa dia mendengar Abu Syuraih Al Khuza'i
berkata, "Aku mendengar sendiri dengan kedua telingaku, melihat dengan kedua mataku
dan hatiku ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan sabdanya. ..kemudian
dia menyebutkan seperti haditsnya Laits, dan dalam hadits tersebut ia menyebutkan, "Dan
tidak dihalalkan salah seorang dari kalian bermukim di tempat saudaranya hingga
saudaranya berdosa karenanya. ..seperti hadits riwayat Waki'."
3257. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari 'Uqbah
bin 'Amir bahwa dia berkata, "Kami pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya anda
mengirim kami, lalu kami singgah di suatu kaum sebagai tamu, akan tetapi mereka tidak
melayani kami sebagaimana layaknya, bagaimana menurut anda?" maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kami: "Jika kalian singgah di suatu kaum, lalu
mereka melayani kalian sebagaimana layaknya seorang tamu maka terimalah layanan
mereka. Jika mereka tidak melayani kalian, maka kalian boleh mengambil dari mereka hak
tamu yang pantas mereka berikan."
Bab: Memberikan bantuan dengan kelebihan harta (JLJ\ J »L\3a]1 c-iUw))
3258. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Abu Al Asyhab dari Abu Nashrah dari Sa'id Al Khudri dia berkata, "Ketika kami dalam
perjalanan bersama-sama dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba ada seorang
laki-laki datang dengan mengendarai kendaraannya sambil menoleh ke kanan dan ke kiri,
maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang memiliki kelebihan
tempat pada kendaraannya, hendaklah dia memberikannya kepada orang yang tidak
memiliki tempat, dan siapa yang memiliki kelebihan perbekalan hendaklah dia
memberikannya kepada orang yang tidak memiliki perbekalan." Abu Sa'id berkata, "Lalu
beliau menyebutkan golongan yang berhak mendapatkan harta sehingga kami melihat
bahwa tidak ada lagi dari kami yang berhak mendapatkan kelebihan harta."
Bab: Sunahnya mengumpulkan sisa perbekalan jika hanya sedikit, kemudian berbagi sama
rata (l ^-«»1 **i\ j^l\ A .A)
>^cijik33i5^4H ji f jsjii\j^y-iiUL
X r-^j\*a ir.'lii r. r,K lO’.L ^ \« j' jU.^ ^ 1
i .jij5\
3259. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Yusuf Al Azdi telah menceritakan kepada
kami An Nadir -yaitu Ibnu Muhamamd Al Yamami- telah menceritakan kepada kami Ikrimah -
yaitu Ibnu 'Ammar- telah menceritakan kepada kami lyas bin Salamah dari ayahnya dia
berkata, "Suatu ketika, kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dalam sebuah peperangan, lalu kami mendapat kesulitan sampai-sampai kami berniat untuk
mengorbankan sebagian dari unta tunggangan kami. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menyuruh kami untuk mengumpulkan semua perbekalan kami, lalu kamipun
membentangkan sebuah tikar hingga semua perbekalan kami terkumpul di atas tikar
tersebut." Salamah berkata, "Lalu aku berusaha menghitung jumlah anggota pasukan saat
itu, seperti halnya seorang pengembala kambing, dan ternyata kami saat itu berjumlah
seratus empat belas." Salamah melanjutkan, "Kemudian kami makan hingga kami semua
merasa kenyang, lalu kami mengisi kantong kulit kami. Kemudian Nabi Allah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Adakah air untuk berwudlu?" Maka datanglah seorang lelaki
dengan membawa kantong airnya, lalu beliau menuangkannya ke dalam ember, hingga kami
semua yang saat berjumlah seratus empat belas orang dapat berwudlu dengannya."
Salamah melanjutkan, "Setelah itu ada delapan orang yang datang dan menanyakan,
"Apakah masih ada air untuk bersuci?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
"Air wudlu telah habis."
33. KITAB: JIHAD DAN EKSPEDISI
Bab: Bolehnya menyerbu musuh yang sudah mendapatkan dakwah j\
j\\ jl
3260. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah menceritakan
kepada kami Sulaim bin Ahdlar dari Ibnu 'Aun dia berkata, "Aku pernah mengirim surat
kepada Nafi' dan bertanya perihal pernyataan perang sebelum perang di mulai." Ibnu 'Aun
melanjutkan, "Lalu Nafi' membalas suratku, tulisnya, 'Hal itu pernah terjadi pada permulaan
Islam, suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyerang Bani Musthaliq secara
mendadak disaat mereka sedang lengah, yaitu ketika mereka sedang memberi minum
ternak mereka. Kemudian terjadilah perang hingga mereka banyak yang terbunuh dan
tertawan, dan pada hari itulah Juwairiyah binti Hatits tertawan'." Yahya berkata, "Aku kira
dia mengatakan, 'Juwairiyah' atau, 'anak gadisnya Al Harits'. Hadits ini disampaikan
kepadaku oleh Abdullah bin Umar, saat itu dia termasuk orang yang ikut berperang sebagai
prajurit dalam pasukan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Ibnu 'Aun dengan isnad seperti ini. Ibnu
'Aun berkata, "Yaitu Juwairiyah binti Al Harits -tanpa ada keraguan-."
Bab: Pemimpin memilih amir-amir kecil untuk memimpin sebuah ekspedisi _j^l3
lj£- i> -XJ A-liLc- \ ^ S '
&& jjfetiUf. j\Lij\ JsM^j\ yki^yy^y ,Jis
j^sli i) jjU- 1 cll |A£o\^r^££.< tla^j^w4 J^Sli .B^U-lU li jSU- JU^»>-
ly ,^\ jjfcfo :Jr4.S^\^=^{^S J4c*A:» 1»
(Jji^ kiii j ^li \ kii ^ ^ \ ii jo \ j la (Jjb \ \i \ ^ j ^5iU \
p^=*-aJo 5 \ p^=*.jli i^Jblpw» \ k^o tiiiLii (J-*4*\ £ji==iJ_3 <*ko kii *^l Jj kij\ kki
^ J J6 ^ <ilSU (iJu^si- _) J 1 ^==lJ jk^ \ <y=>L>- y& jSj 4Ji \ p^=^>- ^ Jfti jlj
J&&A ^ J ? T \1a^^5S\
Jlii9 O^ - <1^*^ jjbO^'.ksJla^o) <1^
^ J ^ ^ o J>^ o ^ ^ ^
iUSkJ ^ eU^\i _^j 5^ 3lS^1 ;^£U4jj
/ . ^ . /» . >* *
* » 4
H * ^ >
3261. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' bin Al Jarrah dari Sufyan. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Yahya bin
Adam telah menceritakan kepada kami Sufyan dia berkata; dan dia telah mendikte kami,
(dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim
sedangkan lafadznya dari dia. Telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Mahdi telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah
dari ayahnya dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat
seorang panglima atau komandan pasukan perang, beliau selalu mewasiatkan untuk selalu
bertakwa kepada Allah, kemudian beliau bersabda: "Berperanglah dengan nama Allah untuk
menegakkan di jalan Allah, perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah, berperanglah
kalian dan janganlah kalian menipu (dalam harta rampasan), jangan kalian mengkhianati
janji, jangan membunuh seseorang dengan cara yang kejam, dan janganlah membunuh
anak-anak. Apabila kalian bertemu dengan musuhmu dari orang-orang musyrik, maka
ajaklah mereka kepada tiga hal, apabila mereka mau menerima salah satu dari tiga hal
tersebut, maka terimalah mereka dan berhentilah memerangi mereka, setelah itu serulah
mereka untuk masuk agama Islam. Apabila mereka mau menerima ajakanmu maka
terimalah, setelah itu ajaklah mereka untuk pindah dari kampung halaman mereka ke
kampung halaman kaum Muhajirin. Apabila mereka mau menerima ajakanmu tersebut,
maka beritahukanlah bahwa mereka mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti kaum
Muhajirin. Apabila mereka enggan pindah dari kampung halamannya ke kampung halaman
kaum Muhajirin, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka sama dengan orang-
orang Arab Muslim lainnya, yang tidak memperoleh sedikitpun harta rampasan perang,
kecuali jika mereka ikut berjuang bersama kaum Muslimin lainnya. Jika mereka menolak
maka mintalah upeti kepada mereka, apabila mereka mau menyerahkan upeti tersebut
kepadamu maka terimalah dan janganlah kamu memerangi mereka, namun jika mereka
enggan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah lalu perangilah mereka. Apabila kalian
mengepung suatu benteng, lalu orang-orang yang berada di dalamnya meminta keamanan
dan jaminan dari Allah dan Rasul-Nya, maka janganlah kamu penuhi permintaan tersebut.
Tetapi jadikanlah merka dalam perlindungan kalian dan perlindungan sahabat-sahabat
kalian, sebab resikonya lebih ringan jika kamu harus merusak keamanan kalian dan teman-
teman kalian daripada kalian merusak keamanan Allah dan Rasul-Nya. Apabila mereka
menghendaki agar ditempatkan pada hukum Allah maka janganlah kalian berlakukan hal itu
kepada mereka, yang lebih baik adalah apabila kalian memberlakukan hukuman sendiri,
sebab kalian sendiri mungkin tidak akan mengetahui, apakah kalian dapat menegakkan
hukum Allah kepada mereka atau tidak." Abdurrahman berkata, "Seperti ini atau yang
semisalnya." Ishaq menambahkan diakhir haditsnya, dari Yahya bin Adam dia berkata; aku
meneyebutkan hadits ini kepada Muqatil bin Hayyan. Yahya berkata, "Yaitu bahwa Al Qamah
pernah berkata kepada Ibnu Hayyan, katanya; telah menceritakan kepadaku Muslim bin
Haisham dari An Nu'man bin Muqarrin dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu." Dan
telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepadaku Abdush
Shammad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan
kepadaku 'Alqamah bin Martsad bahwa Sulaiman bin Buraidah telah menceritakan dari
ayahnya dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat seorang
panglima atau komandan pasukan perang, beliau selalu mendo'akannya dan mewasiatkan
kepadanya. ..lalu dia melanjutkan hadits tersebut semakna dengan hadits Sufyan." Telah
menceritakan kepada kami Ibrahim telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul
Wahhab Al Farra' dari Al Husain bin Walid dari Syu'bah dengan isnad ini."
Bab: Perintah untuk memberi kemudahan dan tidak membuat orang menjadi lari ( ^^<3,
\ j^-lJo *^J \. jtr^.J y J -Jjr^.^^J^iJ^
3262 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
sedangkan lafadznya dari Abu Bakar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata, "Apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat seseorang dari sahabatnya untuk
melaksanakan perintahnya, beliau bersabda: "Berilah mereka kabar gembira dan janganlah
menakut-nakuti, mudahkan urusan mereka jangan kamu persulit."
* y y * y y ^ / x
3263. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Sa'id bin Abu Burdah dari ayahnya dari kakeknya,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus kakeknya dan Mu'adz ke negeri
Yaman, maka beliau bersabda: "Hendaklah kalian mudahkan dan jangan persulit, beri kabar
gembira dan jangan membuat orang lari, saling patuhlah kalian berdua dan jangan saling
bersengketa." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru. Dan di diriwayatkan dari jalur lain, telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Khalaf dari Zakaria bin 'Adi telah
mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah dari Zaid bin Abu Unaisah keduanya dari Sa'id bin
Abu Burdah dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, seperti hadits
Syu'bah, namun dalam hadits Zaid bin Abu Unaisah tidak disebutkan, 'Saling patuhlah kalian
berdua dan jangan berselisih'."
3264. Telah menceritakan kepada kami Ubaidulalh bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu At Tayah dari Anas.
(dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah
telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far keduanya dari Syu'bah dari Abu At Tayah dia berkata; aku mendengar
Anas bin Malik berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Permudahlah
oleh kalian dan jangan mempersulit, buatlah hati mereka tenang dan jangan menakut-
nakuti."
Bab: Larangan untuk berbuat khianat
cu>
3265. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ubaidullah bin Sa'id -yaitu Abu Qudamah As
Sarahsi- keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan-
semuanya dari Ubaidullah. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah bin Numair sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila Allah mengumpulkan
orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir kelak di hari Kiamat, maka akan
dikibarkan bendera bagi setiap pengkhianat, lalu dikatakan, 'Ini adalah bendera si fulan bin
fulan'." Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Aal 'Ataki telah menceritakan kepada
kami Hammad telah menceritakan kepada kami Ayyub. (dalam riwayat lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad darimi telah menceritakan
kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Shahr bin Juwairiyah keduanya dari Nafi'
dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini."
■:> >
j>9 SjJl£- & jJb
3266. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr
dari Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin Dinar bahwa dia pernah mendengar Abdullah bin
Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah akan
mengibarkan bendera untuk para pengkhianat, dan dikatakan kepadanya, 'Ini adalah
bendera pengkhianatan si fulan'."
3267. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Hamzah dan Salim
yang keduanya adalah anak Abdullah, bahwa Abdullah bin Umar berkata, "Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap pengkhianat akan membawa
benderanya masing-masing di hari Kiamat kelak."
*• ' S'' '*/ ^ ♦*
\ AJb ^ Sj
o'&ij
S // / *v / ^
3268. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi. (dalam riwayat lain disebutkan)
Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid telah mengabarkan kepada kami Muhammad
-yaitu Ibnu Ja'far- keduanya dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Wa'il dari Abdullah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Di hari Kiamat kelak setiap pengkhianat akan
senantiasa mengibarkan benderanya masing-masing, dikatakan, 'Ini adalah bendera
pengkhianatan fulan'." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami An Nadir bin Syumail. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdurrahman
semuanya dari Syu'bah dengan isnad ini, namun dalam hadits Abdurrahman tidak
disebutkan, 'Ini adalah bendera pengkhianatan si fulan'."
9 / 9 s
s* 'i v * C' > tK*V
\^> ^>o _ jjiUo-\>-_j
N f>>„’ <
j >9 6 jXC-
3269. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Adam dari Yazid bin Abdul Aziz dari Al A'masy dari Syaqiq dari
Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap pengkhianat
akan membawa bendera yang mudah untuk dikenali, dikatakan, 'Ini adalah bendera
pengkhianatan si fulan 1 ."
3270. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ubaidullah bin
Sa'id keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari
Syu'bah dari Tsabit dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Setiap pengkhianat akan membawa bendera yang mudah dikenali di hari Kiamat kelak'."
3271. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ubaidullah bin
Said keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Khulaid dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Setiap pengkhianat akan membawa bendera di belakangnya di
hari Kiamat kelak."
/S j ,
iiLc- jJJL>
3272. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdus Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Mustamir bin Ar Rayan
telah menceritakan kepada kami Abu Nadlrah dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di hari Kiamat kelak setiap pengkhianat akan
membawa bendera yang dikibarkannya tinggi-tinggi sesuai dengan pengkhianatannya.
Ketahuilah, tidak ada pengkhianatan yang lebih besar daripada pengkhianatan seorang
penguasa terhadap rakyatnya."
Bab: Bolehnya tipuan dalam peperangan (<_>
't' y
3273. Dan telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di dan 'Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb sedangkan lafadznya dari Ali dan Zuhair, Ali berkata; telah mengabarkan
kepada kami, sedangkan yang dua orang mengatakan; telah menceritakan kepada kami
Sufyan dia berkata; 'Amru pernah mendengar Jabir berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Perang adalah tipu daya."
^ \'' y * *
j Jls Jls; j, \ ^c-
3274. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman bin Sahm telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Mubarrak telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Perang adalah tipu daya."
Bab: Makruhnya berharap untuk bertemu musuh dan perintah untuk sabar J
yN\ jjjuJWU])
^ / *V j,v
3275. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Khulwani dan Abd bin Humaid
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqadi dari Mughirah -yaitu
Ibnu Abdurrahman Al Hizami- dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mengharap bertemu musuh, namun
jika kalian bertemu mereka maka bersabarlah (teguhkan hati kalian)."
jois'
o^>
fifefo .^£i\
3276. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Musa bin Uqbah dari Abu An Nadir, bahwa dia pernah menerima sepucuk surat dari suku
Aslam yang bernama Abdullah bin Abu Aufa -termasuk salah seorang sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam-, maka dia menulis surat kepada Umar bin Ubaidullah ketika ia
berangkat untuk memerangi orang-orang Haruriyah, dan memberitahukan kepadanya
bahwa, suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertemu dengan para
musuh, lalu beliau menunggu hingga matahari condong ke arah barat. Setelah itu, beliau
berdiri di antara para sahabat seraya bersabda: "Wahai kaum Muslimin, janganlah kalian
mengharap bertemu dengan musuh, dan mohonlah kesehatan kepada Allah, namun apabila
kalian bertemu dengan mereka maka bersabarlah. Ketahuilah oleh kalian semua, bahwa
surga berada di bawah naungan pedang." Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri
sambil bermunajat: "Ya Allah, dzat yang menurunkan Al Qur'an, dzat yang menggerakkan
awan, dzat yang dapat mengalahkan pasukan Ahzab, hancurkanlah mereka semua dan
berikanlah kemenangan atas kami."
Bab: Sunahnya doa untuk mendapatan kemenangan saat berjumpa dengan musuh
3277. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Abdullah dari Isma'il bin Abu Khalid dari Abdullah bin Abu Aufa dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan kehancuran bagi pasukan Ahzab, beliau
bersabda: "Ya Allah, dzat yang menurunkan kitab, dzat yang segera membuat perhitungan,
hancurkanlah pasukan Ahzab. Ya Allah, hancurkanlah mereka dan cerai-beraikanlah
mereka." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Waki' bin Jarrah dari Isma'il bin Abu Khalid dia berkata; aku
pernah mendengar Ibnu Abu Aufa berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
mendo'akan... seperti hadits riwayat Khalid, hanya saja ia menyebutkan, 'Hancurkanlah
pasukan Ahzab', dan tidak menyebutkan, 'Ya Allah'." Dan telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar semuanya dari Ibnu Uyainah dari Isma'il dengan isnad
ini, dan dalam riwayat Ibnu Abu Umar disebutkan, 'Dzat yang menggerakkan awan'."
3278. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepada kami
Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa saat terjadinya perang uhud: "Ya Allah,
jika Engkau menghendaki (kemenangan atas orang kafir dan mengalahkan pasukan Islam)
niscaya Engkau tidak di sembah di muka bumi."
Bab: Haramnya membunuh wanita dan anak-anak dalam perang
]\j)
3279. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Al Laits. (dalam riwayat lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits
dari Nafi' dari Abdullah bahwa dalam salah satu peperangan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah ditemukan jasad seorang wanita, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pun melarang pembunuhan wanita dan anak-anak."
W- ^ X **/ ^
3280. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Seorang wanita
didapati telah terbunuh di suatu peperangan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang untuk membunuh wanita dan anak-anak."
Bab: Bolehnya membunuh wanita dan anak-anak dalam penyergapan malam hari ( j\ y>-
I ''' ? t ^ x * »1 » ' \ * (t /t » x x ^ ^ ^ ✓
3281. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan
Amru An Naqid semuanya dari Ibnu 'Uyainah. Yahya berkata; telah mengabarkan kepada
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Ubaidullah dari Ibnu Abbas dari Ash Sha'b bin
Jatsamah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai anak-anak
dan wanita Musyrikin yang terbunuh ketika terjadi serangan malam." Beliau menjawab:
"Mereka termasuk dari golongan musuh."
J^\
3282 . Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ubaidullah bin
Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Abbas dari Ash Sha'b bin Jastamah dia berkata, "Aku bertanya,
"Wahai Rasulullah, kami pernah menyerang musuh di malam hari, hingga kami membunuh
para anak-anak dan kaum wanita dari orang-orang Musyrik!" Beliau bersabda: "Mereka
termasuk dari golongan musuh."
f3\sUf.
3283. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
'Amru bin Dinar bahwa Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadanya dari Ubaidullah bin
Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Abbas dari Ash Sha'b bin Jatsamah, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam ditanya, "Bagaimana jika ada pasukan berkuda menyerang musuh di malam
hari, sehingga anak orang-orang Musyrik banyak yang ikut terbunuh?" Beliau menjawab:
"Mereka seperti bapak-bapak mereka."
Bab: Bolehnya memotong dan membakar pepohonan orang kafir y>-
3284. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Al Laits dan telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' dari Abdullah,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membakar dan menebang kebun
kurma milik (Yahudi) Bani Nadlir di Buwairah, lalu Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat:
'(Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu
biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, maka (semua itu) adalah dengan izin Allah; dan
Karena dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik) ' (Qs. Al Hasyr: 5).
i
3285. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Hannad bin As Sarry keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak dari Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari
Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menebang dan membakar
kebun kurma milik (Yahudi) Bani Nadlir, dalam peristiwa itu, Hassan sempat membaca sebait
sya'ir: "Alangkah terhinanya tokoh-tokoh Bani Lu'aiy saat kebakaran melumat kebun kurma
mereka yang berada di daerah Buwairah." Sehubungan dengan itu, maka turunlah ayat:
'(Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu
biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya...) ' (Qs. Al Hasyr: 5).
3286. Telah menceritakan kepada kami Sahi bin Utsman telah mengabarkan kepadaku
Uqbah bin Khalid As Sakuni dari Ubaidullah dari Nafi' dari Abdullah bin Umar dia berkata.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membakar habis kebun kurma milik (Yahudi)
Bani Nadlir."
Bab: Halalnya ghanimah untuk umat ini
'V a C .
^ isSi^iakj
j>js1
y j jh&vJij jj6ci \ 0 ^ Jjl
p 3^ a-j^> (j4“J jlc-|t ^-=^»3 JIa3
jSUjgfa i ,j2\
^ / ^ ^ *v ^ ^ /
3287. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala telah
menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak dari Ma'mar. (dalam riwayat lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' sedangkan susunan redaksi hadits ini
berasal dari dia, telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada
kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia berkata, "Ini adalah beberapa hadits yang
pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, lalu dia menyebutkan beberapa hadits yang di antaranya adalah, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dulu ada seorang Nabi dari para Nabi yang
hendak berperang, lalu dia berkata kepada kaumnya: 'Janganlah ikut serta berperang
bersamaku, yaitu orang yang telah menikah dan ingin menggauli isterinya, orang-orang yang
sedang membangun rumah dan ia belum sempat menaikkan atapnya, atau orang yang telah
membeli seekor kambing atau seekor unta bunting, sementara ia tengah menunggu
kelahiran anak ternak tersebut'. Lalu Nabi tersebut berangkat berperang, menjelang waktu
Ashar, ia telah sampai di suatu perkampungan, lalu dia berkata kepada Matahari: 'Hai
Matahari, kamu diperintah dan aku pun diperintah'. Setelah itu dia berdo'a: 'Ya Allah,
hentikanlah laju putaran matahari demi kepentingan urusanku'. Lalu matahari pun berhenti,
hingga Allah dapat memenangkan mereka atas musuhnya. Setelah harta rampasan perang
terkumpul menjadi satu, tiba-tiba api yang ingin menyambar harta rampasan tersebut tidak
jadi menyambarnya. Lantas Nabi tersebut berkata, 'Di antara kalian pasti ada yang
menyembunyikan harta rampasan, maka hendaklah setiap orang dari berbagai kabila
berbaiat kepadaku!. Maka, mereka pun berbaiat kepada Nabi tersebut dengan menjabat
tangannya. Lalu dia berkata lagi, 'Di antara kalian pasti ada yang menyembunyikan harta
rampasan, hendaknya setiap kabilah berbaiat kepadaku!, lalu dia menjabat tangan dua
orang laki-laki atau tiga orang laki-laki sekaligus, lantas Nabi tersebut berkata, 'Kalian telah
menyembunyikan harta rampasan'." Rasulullah melanjutkan: "Setelah itu mereka
mengeluarkan seonggok emas sebesar kepala sapi dan menyerahkan kepada Nabi tersebut,
lalu dia meletakkanya pada tumpukan harta rampasan yang berada di atas bukit. Tidak lama
kemudian, api datang melahap harta rampasan tersebut." Setelah itu beliau bersabda:
"Harta rampasan perang itu sama sekali tidak dihalalkann bagi salah seorang sebelum kita,
karena Allah mengetahui kelemahan dan kekurangan kita, akhirnya Allah menghalalkannya
atas kita."
Bab: Al Anfal (JlaiSA)
as Jul} jif-i j
3288. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Simak dari Mush'ab bin Sa'd dari ayahnya dia berkata, "Ayahku, Sa'd,
pernah mengambil pedang dari seperlima bagian ghanimah, lalu dia membawanya ke
hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ayahku berkata, "Berikanlah pedang ini
kepadaku." Namun Rasulullah enggan, maka Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: "Mereka
menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah, 'Harta
rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul) ' (Qs. Al Anfaal: 1).
3289. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
sedangkan redaksi hadits ini lafadznya berasal dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Simak bin Harb dari Mush'ab bin Sa'd dari ayahnya dia berkata, "Ada empat ayat Al
Qur'an yang turun dan menyinggung tentangku; aku pernah mendapatkan sebilah pedang.
lalu aku membawanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya kukatakan, 'Wahai
Rasulullah, berikanlah pedang itu kepadaku sebagai ghanimah'. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Letakkanlah pedang itu pada tempat di mana kamu mengambilnya."
Kemudian ayahku berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, berikanlah pedang ini kepadaku
sebagai ghanimah." Maka beliau bersabda: "Letakkanlah pedang itu." Rupanya ayahku tetap
berdiri dan berkata, "Wahai Rasulullah, berikanlah pedang itu kepadaku, niscaya aku akan
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya." Namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tetap
bersabda: "Letakkanlah pedang itu pada tempat dimana kamu telah mengambilnya."
Kemudian turunlah ayat berikut ini: '(Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian)
harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul...) '
(Qs. Al Anfaal: 1).
3290. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku bacakan di
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengirim suatu pasukan ke negeri Najd, sedangkan aku termasuk dalam pasukan
tersebut. Mereka kemudian memperoleh ghanimah berupa unta yang sangat banyak,
sehingga masing-masing mereka mendapat bagian dua belas ekor atau sebelas ekor unta,
bahkan setiap dari mereka mendapatkan tambahan satu ekor unta."
■> iir'» -f t 5 ' > \'i 'l c
3291. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim suatu pasukan menuju daerah Najd, sedangkan
Ibnu Umar termasuk dalam prajurit tersebut. Lalu pasukan tersebut mendapatkan ghanimah
yang banyak sehingga masing-masing dari mereka mendapatkan dua belas unta dan masih
ditambah dengan satu unta lagi untuk setiap prajurit, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tidak merubah ketetapan tersebut."
JUS Vs 'J&&S
yusslij C v .JVjitef- t^-Ttlj-is' J\ jg>y\ jJUiiS
3292 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dan Abdurrahim bin Sulaiman dari Ubaidullah bin Umar dari Nafi'
dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim suatu
utusan ke negeri Najd, dan aku termasuk dari prajurit tersebut, saat itu kami mendapatkan
ghanimah banyak sekali sehingga setiap kita mendapatkan dua belas ekor unta, dan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih menambahkan lagi satu ekor unta untuk setiap
prajurit." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al
Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan- dari
Ubaidullah dengan isnad ini." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu
Kamil keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub. (dalam
riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Ibnu 'Aun dia berkata, "Aku pernah menulis
surat kepada Nafi' untuk menanyakan perihal bagian dari harta rampasan perang, lalu dia
membalas suratku bahwa Ibnu Umar pernah ikut dalam suatu pasukan, (dalam riwayat lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa,
(dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Usamah bin Zaid
mereka semua dari Nafi' dengan sanad ini, seperti hadits mereka."
3293. Dan telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus dan Amru An Naqid sedangkan
lafadz haditnya dari Suraij, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Raja' dari Yunus dari Az Zuhri dari Salim dari ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah membagi harta rampasan perang selain dari bagian kita yang
seperlima, saat itu aku mendapatkan jatah seekor unta -yaitu unta yang telah berumur-."
Dan telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari telah menceritakan kepada kami
Ibnu Mubarrak. (dalam riwayat lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin
Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb keduanya dari Yunus dari Ibnu Syihab dia
berkata; telah sampai kepadaku dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah membagi harta rampasan perang kepada prajurit. ..seperti hadits riwayat
Ibnu Raja'."
3294. Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Shu'aib bin Laits telah
menceritakan kepadaku ayahku dari kakekku dia berkata; telah menceritakan kepadaku
'Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab dari Salim dari Abdullah, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah memberikan tambahan bagian dari harta rampasan perang kepada
para anggota pasukan selain dari pembagian secara umum, sedangkan seperlima bagian dari
seluruh harta rampasan wajib dibagikan."
Bab: Pembunuh boleh mengambil harta orang yang dibunuhnya
/ S’ ^ S /
t 9 / t I 9 y . ^ x } t 9 ' y\l\ 9 9 y y ^ 9 * . s’ }■ 9 / 9 / \ t f ^ 9
s / / j, /
<j_3 ^Li*)/\ (3 <cJu ^ jLi J3*^ A^Jul ^o <j ls j^v« <c> <-l**iiJls ^ j3^\ dJLi Jla^lLtc- Ls#lj> \
^4 _jj\ jlji90*^\ooA>-
sa&j
3295. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Husyaim dari Yahya bin Sa'id dari Umar bin Katsir bin Aflah dari Abu
Muhammad Al Anshari -murid Abu Qatadah- ia berkata berkata; Abu Qatadah berkata; lalu
ia menceritakan hadits." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Umar bin Katsir dari Abu
Muhammad bekas budak Abu Qatadah, bahwa Abu Qatadah berkata; lalu ia menyebutkan
hadits tersebut." Dan telah menceritakan kepada kami." Dan telah menceritakan kepada
kami Abu At Thahir dan Harmalah sedangkan redaksi lafadz haditsnya dari dia, telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb dia berkata; aku mendengar Malik bin Anas
berkata; telah menceritakan kepadaku Yahya bin Sa'id dari Umar bin katsir bin Aflah dari Abu
Muhammad bekas budak Abu Qatadah, dari Abu Qatadah dia berkata, "Kami pernah pergi
berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam pertempuran Hunain,
tatkala kami berhadapan dengan musuh, maka sebagian kaum Muslimin mundur. Aku
melihat seorang laki-laki Musyrik sedang menguasai seorang Muslim, aku langsung berbalik
sehingga aku dapat mendatanginya dari arah belakang. Kemudian aku penggal batang
lehernya, akan tetapi seorang Musyrik tersebut berbalik kepadaku dan merangkulku dengan
kuat, aku tahu kalau dia hampir mati, setelah dia tewas, baru aku dilepaskan. Setelah itu aku
bertemu dengan Umar bin Khattab, dia bertanya kepadaku, "Bagaimana kondisi pasukan?"
aku menjawab, "Itu urusan Allah." Kemudian orang-orang kembali, sementara Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam duduk seraya bersabda: "Barangsiapa dapat membunuh seorang
musuh, sedangkan dia memiliki seorang saksi, maka segenap perlengkapan si terbunuh
boleh dimilikinya." Aku langsung berdiri dan berkata, "Siapa yang mau menjadi saksiku?"
kemudian aku duduk kembali, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali bersabda
seperti tadi. Lalu aku berdiri lagi sambil berkata, "Siapa yang mau menjadi saksi bagiku?"
kemudian aku duduk kembali, dan beliau bersabda seperti itu untuk ketiga kalinya, maka aku
pun berdiri kembali. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bertanya kepadaku: "Apa apa
denganmu wahai Abu Qatadah?" lalu aku ceritakan kisah bagaimana aku telah membunuhh
seorang musuh. Seorang anggota pasukan lantas angkat bicara, 'Abu Qatadah benar wahai
Rasulullah! sedangkan perlengkapan orang yang dibunuhnya berada di tanganku, oleh
karena itu suruhlah dia merelakan haknya untukku'. Abu Bakar berkata, "Jangan, demi Allah,
tidaklah singa dari singa-singa Allah yang berjuang membela-Nya dan rasul-Nya, lalu harta
rampasannya diberikan kepamu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Hal itu benar, oleh karena itu, berikanlah kepada Abu Qatadah apa telah yang menjadi
haknya." Kemudian baju besinya aku jual, lalu aku belikan sebidang kebun di perkebunan
Bani Salamah. Itulah harta yang aku peroleh di awal-awal Islamku." Dan dalam hadits Laits
disebutkan; Abu Bakar berkata, "Sekali-kali tidak, (Allah) tidak memberikannya dengan
maksud menyepelekan orang quraiys dan meninggalkan hak-hak singa dari singa-singa
Allah." Dan dalam hadits Al Laits disebutkan, 'harta pertama yang aku dapatkan dalam
Islam'."
^ 1^4? ^ jX- {Ji Js^c- ^C- 4_ol ^C- ^
a 1j\i ^
j, ^ y
$'S J ^ j\ Vi
3296. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Yusuf bin Al Majisyun dari Shalih bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf dari
ayahnya dari Abdurrahman bin Auf bahwa dia berkata, "Ketika aku berdiri dalam barisan
tentara pada saat perang Badar, aku melihat ke samping kanan dan kiriku, ternyata aku
berada di antara dua anak muda dari kaum anshar, padahal sebelumnya aku berangan-
angan berada di antara dua orang yang lebih kuat daripada mereka berdua. Kemudian salah
seorang dari keduanya memberi isyarat kepadaku dengan matanya seraya berkata, "Wahai
paman, apakah paman mengetahui orang yang bernama Abu Jahal?" Aku menjawab, "Ya,
lantas apa keperluanmu dengannya wahai anak saudaraku?" dia menjawab, "Aku mendapat
kabar bahwa ia telah mencela Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, demi Dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya, jika aku melihatnya maka aku tidak akan berpisah darinya sampai ada
di antara kami yang menemui ajalnya." Abdurrahman melanjutkan, "Aku pun terkejut
mendengarnya. Lalu seorang lainnya memberi isyarat kepadaku dengan matanya seraya
bertanya dengan pertanyaan yang sama. Tidak lama setelah itu, aku melihat Abu Jahal
bergerak di antara kerumunan orang-orang sehingga aku berkata kepada keduanya,
"Tidakkah kalian lihat, itulah orang yang kalian tanyakan kepadaku tadi." Abdurrahman
melanjutkan, "Setelah itu mereka berdua segera memburunya dan memukulkan pedang
mereka hingga akhirnya mereka berdua dapat membunuh Abu Jahal. Setelah membunhnya,
keduanya kembali menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan
kepada beliau, maka beliau pun bertanya: 'Siapakah di antara kalian berdua yang telah
membunuhnya? ' masing-masing dari mereka menjawab, 'Akulah yang telah membunuhnya!
' Beliau bersabda: 'Apakah kalian berdua telah membersihkan pedang kalian? ' Mereka
berkata, 'Belum.' Beliaupun melihat kedua pedang itu sambil bersabda: 'Kalian berdua telah
membunuhnya.' Kemudian beliau memberikan harta yang diambil dari musuh yang
terbunuh kepada Mu'adz bin 'Amru bin Jamuh. Sedangkan kedua anak muda itu adalah
Mu'adz bin 'Amru bin Jamuh dan Mu'adz bin 'Afra."
' ' S S / /
3\i^\ 3 ol u ^iUJ 3ViS41^X.tS
Ui^\ y{ J5 V3 ^3 U ^3 ^3 ViS VS J
y y &>d4
A t’ i 9 9 'L, * U v 9 X 9 £ 9 9 * l \ 9 9 \ \ y W\'*\' * y
^Ol^X' ^£JL> £jJ jJ \^mAmC> ^C> ^ UO»X^|^JLa 4^4^J »X,0^j\
y y 3 yy\ \yM- \sdj&Sy
3297. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Mu'awiyah bin
Shalih dari Abdurrahman bin Jubair dari ayahnya dari 'Auf bin Malik dia berkata, "Seorang
laki-laki dari suku Himyar telah membunuh seorang musuh, lalu dia hendak mengambil harta
dari musuh yang dibunuhnya, namun Khalid bin Walid mencegahnya, sebab dia adalah
panglima dari laki-laki itu. Lalu 'Auf bin Malik melaporkan kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Apa alasanmu untuk tidak memberikan harta
rampasannya?" Khlaid menjawab, "Dia sudah banyak aku beri wahai Rasulullah!" Beliau
bersabda: "Berikanlah dia bagiannya!" Suatu ketika Khalid lewat di hadapan 'Auf, lalu 'Auf
menarik kainnya dengan keras sambil berkata, "Apakah kamu tidak mendengar apa yang aku
sampaikan dari putusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Ternyata Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mendengar perkataanya 'Auf, lantas beliau marah kepadanya
seraya bersabda: "Wahai Khalid, janganlah kamu memberinya, jangan kamu memberinya!"
Kemudian beliau bersabda kepada 'Auf: "Mengapa tidak kamu serahkan saja kepadaku
urusan dengan panglima-panglima yang aku angkat? Hanyasanya perumpamaanmu dengan
perumpamaan mereka seperti penggembala unta atau kambing dengan hewan
gembalaannya, bila waktu minum telah tiba, hewan-hewan itu dibawanya ke telaga, hewan-
hewan tersebut lalu masuk ke dalam telaga dan meminum air yang bersih, hingga tinggalah
air yang kotor. Air bersih untuk kalian dan air kotor untuk mereka." Telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah
menceritakan kepada kami Shafwan bin 'Amru dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair dari
ayahnya dari 'Auf bin Malik Al Asyja'i dia berkata; aku keluar bersama Zaid bin Haritsah pada
peperangan Mu'tah, tiba-tiba sekelompok tentara dari Yaman datang untuk
membantuku. ..kemudian dia melanjutkan hadits tersebut sebagaimana hadits di atas,
namun dalam hadits tersebut disebutkan, " Auf berkata, 'Maka aku berkata, 'Wahai Khalid,
apakah kamu tidak tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memutuskan
bagi seorang yang membunuh akan mendapatkan barang rampasan musuh yang di
bunuhnya? Khalid menjawab, "Ya, namun aku telah banyak memberi."
> ’ A \'\ l 5 ' > V I..', i'
^ « J 5 /
isis y& j4- j-^\ jcLi> lii jb
3298. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Umar bin Yunus Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 'Amar telah
menceritakan kepadaku lyyas bin Salamah telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Al
Akwa' dia berkata, "Aku pernah ikut berperang bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ke wilayah Hawazin. Ketika kami sedang makan siang bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang mengendarai seekor unta
yang berwarna merah. Setelah menderumkan unta dan melepaskan tali pengikatnya, laki-
laki itu lalu ikut makan bersama kami -dengan melirik kesana kemari- selesai makan,
sebagian di antara kami ada yang beristirahat karena meresa lelah setelah beberapa hari
berada di atas kendaraanya, terlebih lagi bagi sebagian kami yang berjalan kami, tentunya
lebih merasa lelah sekali. Tidak lama kemudian, lelaki itu berjalan keluar menuju kendaraan
untanya dengan tergesa-gesa, setelah melepaskan tali ikatnya, ia naik ke atas punggung
untanya seraya menariknya agar segera berlari dengan cepat. Tanpa kami sadari, rupanya
ada seorang laki-laki lain yang mengendarai seekor unta berwarna kelabu tengah
membuntutinya dari belakang. Salamah berkata, "Lantas aku bergegas keluar untuk
menyusulnya dari belakang dengan mengendarai seekor unta, kemudian aku mengejarnya
hingga aku dekat dengan untanya, hingga ketika aku berada di belakang untanya, aku
langsung memegang tali kekang unta tersebut. Ketika aku berhasil menderumkan untanya
dan kaki laki-laki tersebut menyentuh tanah, maka aku langsung menghunuskan pedang dan
menebasnya hingga ia mati terkapar. Kemudian aku kembali dengan mengendarai unta
sambil menuntun unta dan harta benda milik lelaki yang terbunuh itu. Ternyata Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya menyambut kedatanganku, beliau
bersabda: "Siapakah yang membunuh laki-laki itu?" para sahabat menjawab, "Ibnu Akwa'."
Beliau bersabda: "Dengan demikian, dia berhak mendapatkan seluruh harta orang yang di
bunuhnya itu."
Bab: Pemberian bonus di luar harta ghanimah dan penebusan kaum muslimin yang
tertawan
3299. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Umar bin Yunus telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 'Ammar telah menceritakan
kepadaku lyas bin Salamah telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata, "Aku pernah
ikut berperang di wilayah Fazarah di bawah komando Abu Bakar yang telah diangkat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk memimpin kami. Ketika jarak ke mata air hanya
membutuhkan waktu beberapa saat, maka Abu Bakar memerintahkan kami agar beristirahat
sejenak sambil mengarahkan strategi penyerangan, bagaimana seharusnya mendekati mata
air tersebut dan menyerang serta menawan tawanan. Lalu aku sempat melihat di antara
mereka (musuh) ada tawanan dari anak-anak dan wanita. Karena merasa khawatir mereka
akan mendaki gunung terlebih dahulu, maka aku menghujani dengan anak panah ke arah
rombongan musuh yang berada di sekitar gunung. Begitu melihat anah panah melesat ke
arah mereka, mereka pun berhenti dan aku pun meringkus mereka. Ternyata di antara
mereka terdapat seorang wanita dari Bani Fazarah yang mengenakan penutup kepala yang
terbuat dari kulit, ditemani dengan anak gadisnya yang cantik rupawan di antara bangsa
Arab. Kemudian aku menyerahkannya kepada Abu Bakar, lalu Abu Bakar memberikan anak
gadisnya kepadaku sebagai harta ghanimah. Setelah itu kami pulang dan tiba di Madinah,
dan aku juga belum sempat menggauli gadis tersebut. Ketika aku berada di pasar, aku
berjumpa dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau langsung bersabda
kepadaku: "Wahai Abu Salamah, berikanlah anak gadis kemarin kepadaku!" Maka aku
menjawab, "Wahai Rasulullah, demi Allah sungguh ia telah menakjubkanku, namun aku
belum sempat menggaulinya." Kemudian di esok harinya, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menemuiku di pasar seraya bersabda kepadaku: "Wahai Salamah, berikanlah anak
gadis kemarin kepadaku!" Maka aku berkata, "Dia untukmu wahai Rasulullah, demi Allah aku
belum pernah menggaulinya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirimkan
gadis tersebut ke Makkah sebagai tebusan pasukan kaum Muslimin yang tengah ditawan di
sana."
Bab: Hukum fai' (t-yS\^=Ks>~)
3300. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Rafi'
kemduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia berkata; hal ini sebagaimana yang
pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, kemudian dia menyebutkan beberapa hadits yang di antaranya adalah, bahwa
Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Negeri mana saja
yang kalian taklukkan tanpa pertempuran, maka kalian mendapatkan bagian atas harta
rampasannya, dan negeri mana saja yang kalian taklukan dengan peperangan, maka
seperlima harta rampasanya untuk Allah dan Rasul-Nya, kemudian sisanya untuk kalian
semua."
t »»sj 1* • t *t ^ \ > 9 'i ^ ’t ^ V» < t> * ^ x l tf ^ > »"*. i ^ *. ^
O, 'C).' ” 0 *
j* jypjPs \pdS\?3\s yl
3301. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin 'Abbad dan
Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan ini adalah lafadz Ibnu Abu Syaibah,
lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lainnya mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Az Zuhri dari Malik bin Aus dari Umar dia
berkata, "Harta benda bani Nadlir adalah fai' (harta rampasan) yang Allah berikan kepada
Rasul-Nya tanpa mengharuskan kaum Muslimin untuk mengarahkan seekor kuda atau unta
pun (untuk berperang). Hal itu khusus diberikan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari
fai' tersebut beliau memberi nafkah kepada keluarganya selama setahun, selebihnya beliau
berikan untuk persiapan kendaraan dan persenjataan dalam jihad fi sabilillah." Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; telah mengabarkan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad ini."
4ZL2&\fc&\Z '} {J :j4S\^1
3is# jul\ ^ u ^ i _>i. j5\£*3uj\ \i*
^liii\ .jjl^US, jVLl4\^UUiT ji
j >j^ >^\3vs jViSj^^\jy\3ij^y
<4? cl4o^ d-*^ J^ai-iSAjl, 3^ <— >Ua£j\£jj ^Lc- £}\ J-i <4 (/J^ O-^ -
J4* J J-C- 4Jj\j\jo (Jji^^® ‘*-~® \jo 4l*Jm <C^o 4-* 1
3302. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad bin Asma Adi dluba'i telah
menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dari Az Zuhri bahwa Malik bin Aus telah
menceritakan kepadanya, katanya, " Umar bin Khattab mengundangku, lalu aku datang
kepadanya ketika hari mulai panas." Malik bin Aus berkata, "Aku menemukan dia di
rumahnya sedang duduk di atas ranjang yang langsung menyentuh tanah, dan bertelekan di
atas bantas yang terbuat dari kulit." Dia berkata kepadaku, "Wahai Malik, sesungguhnya
kaummu bersama keluarganya telah datang dengan perjalanan yang sangat cepat. Dan aku
telah memerintahkan untuk membagikan sesuatu kepada mereka, oleh karena itu
bagikanlah (harta rampasan) kepada mereka." Malik bin Aus berkata, "Aku berkata, "Lebih
baik anda memerintahkan orang lain selainku." Umar berkata, "Ambillah wahai Malik." Malik
bin Aus berkata, "Lalu datanglah Yarfa seraya berkata, "Wahai Amirul Mukminin, apakah
Utsman bin 'Affan, Abdurrahman bin 'Auf, Zubair bin 'Awwam dan Sa'd boleh masuk?" Umar
menjawab, "Ya, persilahkanlah mereka masuk." Kemudian mereka masuk, setelah itu Yarfa
datang lagi saraya berkata, "Apakah Ali dan Abbas boleh masuk?" Umar menjawab, "Ya,
boleh." Keduanya pun diizinkan masuk. Lalu Abbas berkata, "Wahai Amirul Mukminin,
berilah keputusan hukum antara aku dengan pendusta, pengkhianat dan pendosa ini." Maka
sebagian kaum berkata, "Benar wahai Amirul Mukminin, berilah keputusan terhadapnya dan
selesaikanlah urusannya." Malik bin Aus berkata, "Aku berperasangka bahwa Abbas dan Ali
yang menggiring rombongan terebut datang." Umar berkata, "Tenanglah kalian berdua, aku
memohon kebaikan untuk kalian kepada Allah yang atas izin-Nya berdiri langit dan bumi,
apakah kalian tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Kami
tidak mewarisi sesuatu pun, dan yang kami tinggalkan hanya berupa sedekah." Mereka
menjawab, "Benar." Kemudian Umar menghadap kepada Ali dan Abbas seraya berkata, "Aku
memohon kebaikan untuk kalian kepada Allah yang atas izin-Nya berdiri langit dan bumi,
apakah kalian tahu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Kami
tidak mewarisi sesuatu pun, dan yang kami tinggalkan hanya berupa sedekah." Abbas dan Ali
berkata, "Ya, benar." Umar lantas berkata, "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla memberikan
kekhususan kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak diberikan kepada orang
lain, Allah berfirman: '(Dan apa saja harta rampasan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya
maka harta tersebut untuk Allah dan rasul-Nya ...) ' (Qs. Al Hasyr: 7) -aku tidak tahu apakah
Umar membaca ayat sebelumnya ataukah tidak-, Umar berkata, "Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membagi harta Bani Nadlir kepada kalian. Demi Allah, beliau
tidak membuat pemberian itu untuk dirinya sendiri tanpa kalian, sehingga harta itu masih
tersisa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil harta tersebut untuk menafkahi
keluarganya selama setahun, dan selebihnya beliau menjadikan sebagai harta untuk
kemaslahatan umum." Kemudian Umar berkata, "Aku bertanya kepada kalian semua dengan
izin Allah yang atas izin-Nya langit dan bumi berdiri, apakah kalian telah mengetahui hal itu?"
mereka menjawab, "Ya, benar." Kemudian dia menghadap ke arah Abbas dan Ali
sebagaimana perkataannya kepada rombongan kaum tersebut, "Apakah kalian berdua
mengetahui hal itu?" keduanya menjawab, "Ya, benar." Umar melanjutkan, "Ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat. Abu Bakar berkata, "Aku adalah pengganti
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian masing-masing dari kalian berdua meminta
harta peninggalannya dari anak pamanmu sedangkan yang ini (Ali) menuntut warisan
isterinya dari ayahnya, maka Abu Bakar berkata, "Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda: "Kami tidak mewarisi sesuatu apapun, namun yang kami
tinggalkan hanyalah berupa sedekah." Apakah kalian berdua melihatnya ia seorang
pendusta, pendosa dan seorang pengkhianat! Demi Allah, Dia tahu bahwa Abu Bakar adalah
orang yang jujur, baik, berakal dan patuh terhadap kebenaran, setelah Abu Bakar wafat,
maka akulah pengganti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan pengganti Abu Bakar,
maka apakah kalian berdua melihatku seorang pendusta, pendosa dan seorang pengkhianat!
Demi Allah, Dia lebih tahu bahwa aku adalah orang yang jujur, baik dan berakal serta
mengikuti kebenaran, namun kalian berdua berpaling dariku. Kemudian datang kepadaku,
kamu berdua dan ini dan semuanya datang sedangkan perkara kalian hanya satu. Kalian
berdua bertanya kepadaku, lalu aku menjawab, "Jika kalian ingin bagian tersebut aku
bagikan kepada kalian, maka kalian harus menggunakannya sesuai dengan yang telah
dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan kalian mengambil bagian itu sesuai
dengan perjanjian yang ada. Tetapi, sekarang kalian datang kepadaku agar aku memberikan
keputusan di antara kalian berdua dengan keputusan yang tidak sesuai dengan perjanjian
itu. Demi Allah, aku tidak akan memberikan keputusan selain sesuai dengan perjanjian
tersebut hingga hari Kiamat. Jika kalian tidak mampu memenuhi persyaratan itu, maka
kembalikanlah bagian itu kepadaku." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan
Muhammad bin rafi' dan Abd bin Humaid, Ibnu Rafi' berkata; telah menceritakan kepada
kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Malik bin Aus bin Al Haddatsan dia
berkata, "Umar bin Khattab mengutus kepadaku seraya berkata, "Sesungguhnya orang-
orang dari beberapa keluarga dari kaummu ...seperti hadits Malik, namun dalam haditsnya
disebutkan, "Dengannya beliau menafkahi keluarganya selama setahun." Dan sepertinya
Ma'mar mengatakan, "Beliau memberikan nafkah darinya kepada keluarganya selama
setahun, kemudian beliau menjadikan sisa dari harta tersebut sebagai harta Allah Azza Wa
Jalla."
Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, "Kami tidak mewariskan, (
a-^3 - .
3303. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku telah membacakan
di hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa dia berkata, "Setelah
wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah hendak mengutus Utsman bin Affan untuk menemui Abu Bakar dan meminta bagian
dari harta peninggalan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka 'Aisyah berkata kepada
mereka, "Tidakkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Kami tidak
meninggalkan harta peninggalan kecuali hal itu hanya sebagai sedekah."
•t k\ '> *■ \ * ' > .s'/
Jiiji J Z* JdL A. LL ^>k\ J ^ 'j ly> \$Ct>A
dajslISi
/ / * v ^ ^ *V
y
^ 'So^^k 3 w ^l^=d J \^SL^. \!iyi- c>^i; ^1 J^ui\ ii vL^-1
'^>k\ J ^JtklSJ
l ^^ L 5 -JS s $i\j 3 is J 4
^ > * S
^Sjl^ JlJ\ ^.^34 ^L]\sU^ ^$4 _*1
ii^ J'hj&^kk'L ^j^vi^sbvjk^pj J^^\^U\jc>^sk
& j\5 ^lLil»6^c4^1\ jlijS /U
>j]\ 'liil&i.W j*i\ i^l&i-W >^315
l '*/ ^ ' S
J>j^\ ^V^jlsca^ j\ll> J^lis\<s^
3304. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah mengabarkan kepada kami
Hujain telah menceritakan kepada kami Laits dari 'Uqil dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin
Zubair dari 'Aisyah, bahwa dia telah mengabarkan kepadanya bahwa Fatimah binti
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seseorang untuk menemui Abu Bakar, dia
meminta supaya diberi bagian dari harta peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
di Kota Madinah dan Fadak dan seperlima hasil rampasan perang Khaibar yang masih tersisa.
Maka Abu Bakar menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:
"Sesungguhnya harta peninggalan kami tidak dapat diwarisi, yang kami tinggalkan hanya
berupa sedekah, dan keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam hanya boleh
menikmati sedekah itu." Demi Allah, aku tidak berani merubah sedikitpun sedekah yang
telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tetapkan, aku akan tetap membiarkan seperti
pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku akan tetap melaksanakan apa
yang telah dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ternyata Abu Bakar tetap
menolak permintaan Fatimah, oleh karena itu Fatimah sangat gusar dan marah atas tindakan
Abu Bakar mengenai hal itu." Urwah melanjutkan, "Sampai-sampai Fatimah enggan
menyapanya -tidak mengajaknya berbicara- hingga ajal menjemputnya, tepatnya enam
bulan setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika Fatimah meninggal
dunia, jenazahnya dimakamkan oleh suaminya sendiri, Ali bin Abu Thalib, pada malam hari
tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada Abu Bakar. Setelah itu Ali pulalah yang
menshalatkan jenazah Fatimah. Ketika Fatimah masih hidup, banyak orang menaruh hormat
kepada Ali, tetapi hal itu mulai berubah ketika Fatimah telah meninggal dunia. Lalu dia mulai
berfikir untuk segera berdamai dengan Abu Bakar sekaligus membai'atnya, karena beberapa
bulan dia tidak sempat menemuinya untuk membai'atnya. Setelah itu, Ali menulis surat
kepada Abu Bakar yang isinya, "Aku mengrapkan kamu datang menemuiku, namun jangan
sampai ada seorang pun yang ikut menemuimu." -sepertinya Ali tidak suka jika Abu Bakar
ditemani Umar bin Khattab- Umar lalu berkata kepada Abu Bakar, "Demi Allah, janganlah
kamu menemuinya seorang diri." Abu Bakar menjawab, "Aku yakin, Ali tidak akan berbuat
macam-macam kepadaku, demi Allah, aku akan tetap menemuinya." Dengan penuh
keyainan, akhirnya Abu Bakar pergi menemui Ali, ketika bertemu, Ali bin Abu Thalib langsung
bersaksi kepadanya (maksudnya membai'atnya) seraya berkata, "Wahai Abu Bakar,
sesungguhnya aku telah mengetahui segala keutamaan dan kebaikan yang Allah
anugerahkan kepadamu, dan aku tidak merasa iri dan dengki pada anugerah yang Allah
limpahkan kepadamu. Akan tetapi menurutku, kamu telah berbuat sewenang-wenang
terhadapku, sebagai keluarga terdekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, semestinya
aku mempunyai hak untuk memperoleh harta peninggalan beliau." Ucapan-ucapan Ali
begitu derasnya kepada Abu Bakar hingga tak terasa Abu Bakar meneteskan air matanya.
Dengan perasaan haru. Abu Bakar menjelaskan kepadanya, katanya, "Demi Dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya, sebenarnya keluarga dan kerabat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam jauh lebih aku cintai daripada keluarga aku sendiri. Mengenai harta peninggalan
yang tengah kita perselisihkan ini, sebenarnya aku selalu berusaha bersikap adil dan
bijaksana serta berpijak kepada kebenaran. Dan aku tidak akan meninggalkan apa yang
pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahkan aku akan tetap
mempertahankannya." Maka Ali berkata kepada Abu Bakar, "Walau bagaimanapun aku akan
tetap membai'atmu nanti sore." Seusai melaksanakan shalat dhuhur. Abu Bakar langsung
naik ke atas mimbar, setelah membaca syahadat, ia pun mencoba menjelaskan kepada kaum
Muslimin yang hadir pada saat itu, masalah keterlambatan Ali untuk berbai'at beserta
alasannya, kemudian dia membaca istighfar. Setelah itu, tibalah giliran Ali bersaksi dan
menghormati sikap Abu Bakar, Ali menyatakan bahwa dia tidak merasa iri dan dengki sama
sekali terhadap keutamaan dan kelebihan yang dianugerahkan Allah kepada Abu Bakar, akan
tetapi -lanjut Ali-, "Kami keluarga terdekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat
bahwa beliau berlaku tidak adil terhadap keluarga kami, terutama dalam hal harta rampasan
perang peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jadi sudah menjadi hak kami
untuk menuntut hak tersebut." Mayoritas kamu Muslimin yang hadir saat itu merasa
gembira mendengar pernyataan Ali, mereka berkata, "Benar yang kamu ucapkan." Akhirnya
Ali menjadi lebih dekat dengan kaum Muslimin setelah dia berani mengungkapkan perkara
itu." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' serta Abd
bin Humaid, Ibnu Rafi' mengatakan; telah menceritakan kepada kami, sedangkan yang dua
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Fatimah dan Abbas pernah mendatangi
Abu Bakar untuk meminta bagian dari harta peninggalan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, saat itu keduanya meminta kembali tanah Fadak dan bagian harta warisan dari
peninggalan Khaibar. Maka Abu Bakar berkata kepada keduanya, "Sesungguhnya aku pernah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ...kemudian dia melanjutkan hadits
tersebut sebagaimana makna hadits 'Uqail dari Az Zuhri, namun dia menyebutkan,
"Kemudian Ali berdiri dan menghormati hak-hak Abu Bakar, dia juga menyebutkan
keutamaan dan kelebihannya, setelah itu dia menemui Abu Bakar dan membai'atnya, saat
itu orang-orang menerima Ali dengan perasaan gembira, mereka berkata, "Kamu banar dan
telah melakukan suatu kebaikan." Saat itu orang-orang menjadi lebih dekat dengan Ali
setelah dia berani mengungkapkan perkara itu."
J
^jo\£ &s\£ J6 <LzS3\3j&&\4$£
liblS" J j^uj43.X^>L>Jb
3305. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Ha rb dan Al Flasan bin Ali Al Khulwani keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim- telah menceritakan
kepada kami ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin
Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepadanya
bahwa Fatimah binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminta bagian dari
harta peninggalan ayahnya kepada Abu Bakar, setelah wafat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Abu Bakar lalu menjawab, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah bersabda: "Flarta warisan yang aku tinggalkan tidak dapat diwariskan, tetapi hanya
merupakan sedekah." 'Urwah berkata, "Fatimah hidup selama enam bulan setelah wafatnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia selalu meminta bagian harta peninggalan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Abu Bakar dari rampasan perang yang masih
tersisa di daerah Khaibar, yaitu fadak dan di kota Madinah. Namun Abu Bakar tetap
menolaknya seraya berkata, "Aku tidak berani merubah sedikitpun apa yang telah
ditetapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku tetap akan melakukan seperti apa
yang telah beliau lakukan. Sungguh, aku khawatir jika aku menyalahi perintahnya, aku akan
condong kepada kesesatan." Adapun sedekahnya di Madinah, maka Umar tetap
mempertahankannya dari Ali dan Abbas, begitu juga tanah Fadak, dia berkata, "Keduanya
adalah sedekah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang harus ditunaikan hak-haknya,
yaitu sedekah yang diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Sedangkan keduanya
berjalan seperti itu sampai hari ini."
3306. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membacakan di
hadapan Malik; dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Harta warisanku tidak dapat dibagikan satu dinar
pun. Harta yang aku tinggalkan selain untuk nafkah isteri-isteriku dan memberi upah kepada
para pekerja adalah sedekah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya bin
Abu Umar Al Makki telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dengan isnad
seperti ini."
-f) j? ■ i j ,Yjj\ A>- j
3307. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Khalaf telah menceritakan kepada kami
Zakaria bin 'Adi telah mengabarkan kepada kami Ibnu Mubarak dari Yunus dari Az Zuhri dari
Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Kami tidak
diwarisi, apa yang kami tinggalkanadalah sedekah."
Bab: Cara pembagian harta ghanimah di antara orang yang hadir
L*
3308. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Kamil Fudlail bin Husain
keduanya dari Sulaim, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami Sulaim bin Akhdlar
dari 'Ubaidullah bin umar telah menceritakan kepada kami Nafi' dari Abdullah bin Umar,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagikan harta rampasan perang untuk
tentara berkuda dua bagian, sedangkan untuk tentara pejalan kaki satu bagian." Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dengan isnad seperti ini, namun dia tidak
menyebutkan, "Nafi (harta rampasan)."
Bab: Malaikat diutus untuk membantu dalam perang badar (
y i'U''UA^y J iaA
5 ^v^3vsy
vluS y J_£J\ 14 ^- j Ji ^
j^ios4^Ayy\
^ ^ / 't/
lj }Lc-<l) ^ala I^VAJ 5^ ^y-i-^ij ^>o Jjl
S_4^ ® (j' i \ ^^\A£- (^C- JOyf' AjiJ *■ lAi]\pfcjj>- \ ^y» <^\j Ux4 \ 4^- Js'yZ' tSAM <_^A ^
^iL^jVii^b { j\^y\
3309. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin Sari telah menceritakan kepada kami
Ibnu Al Mubarak dari Ikrimah bin Ammar telah menceritakan kepadaku Simak Al Hanafi dia
berkata; aku mendengar Ibnu Abbas berkata; telah menceritakan kepadaku Umar bin
Khattab berkata, "Ketika perang Badr." (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Zuhair bin Harb dan ini adalah lafadz dia, telah menceritakan kepada kami
Umar bin Yunus Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 'Ammar telah
menceritakan kepadaku Abu Zumail -yaitu Simak Al Hanafi- telah menceritakan kepadaku
Abdullah bin Abbas dia berkata; telah menceritakan kepadaku Umar bin Khattab dia berkata,
"Saat terjadi perang Badr, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat pasukan orang-
orang Musyrik berjumlah seribu pasukan, sedangkan para sahabat beliau hanya berjumlah
tiga ratus Sembilan belas orang. Kemudian Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam
menghadapkan wajahnya ke arah kiblat sambil menengadahkan tangannya, beliau berdo'a:
"ALLAHUMMA ANJIS UI MAA WA'ADTANI, ALLAHUMMA AATI MAA WA'ADTANI,
ALLAHUMMA IN TUHLIK HAADZIHIL 'ISHAABAH MIN AHLIL ISLAM LA TU'BAD FIL ARDLI (Ya
Allah, tepatilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah, berilah apa yang telah Engkau janjikan
kepadaku. Ya Allah, jika pasukan Islam yang berjumlah sedikit ini musnah, niscaya tidak ada
lagi orang yang akan menyembah-Mua di muka bumi ini).' Demikianlah, beliau senantiasa
berdo'a kepada Rabbnya dengan mengangkat tangannya sambil menghadap ke kiblat,
sehingga selendang beliau terlepas dari bahunya. Abu Bakar lalu mendatangi beliau seraya
mengambil selendang dan menaruhnya di bahu beliau, dan dia selalu menyeratai di
belakang beliau." Abu Bakar kemudian berkata, "Ya Nabi Allah, cukuplah kiranya anda
bermunajat kepada Allah, karena Dia pasti akan menepati janji-Nya kepada anda." Lalu Allah
menurunkan ayat: '((ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada
kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut) ' (Qs. Al Anfaal: 9), Allah lalu
membantunya dengan tentara Malaikat." Abu Zumail berkata, "Ibnu Abbas menceritakan
kepadaku, dia katakan, "Pada hari itu, ketika seorang tentara Islam mengejar tentara
Musyrikin yang berada di hadapannya, tiba-tiba terdengar olehnya bunyi suara cemeti di
atas kepala seorang Musyrik itu, dan suara seorang penunggang kuda berkata, "Majulah
terus wahai Haizuml. Tanpa diduga, seorang Musyrik yang berada di hadapannya telah mati
terkapar dengan hidungnya bengkak, dan mukanya terbelah seperti bekas pukulan cambuk
serta seluruh tubuhnya menghijau. Lalu tentara Muslim itu datang melaporkan peristiwa
yang baru saja dialaminya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau
bersabda: "Kamu benar, itu adalah pertolongan Allah dari langit ketiga." Pada hari itu,
tentara kaum Muslimin dapat membunuh tujuh puluh tentara kaum Musyrikin, dan berhasil
menawan tujuh puluh orang tawanan." Abu Zumail melanjutkan, "Ibnu Abbas berkata,
"Tatkala tawanan telah mereka tahan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya
kepada Abu Bakar dan Umar: "Bagaimana pendapat kalian mengenai tawanan ini?" Abu
Bakar menjawab, "Wahai Nabi Allah, mereka itu adalah anak-anak paman dan masih famili
kita, aku berpendapat, sebaiknya kita pungut tebusan dari mereka. Dengan begitu, kita akan
menjadi kuat terhadap orang-orang kafir, semoga Allah menunjuki mereka supaya masuk
Islam." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Bagaimana pendapatmu
wahai Ibnul Khattab?" Aku menjawab, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak setuju
dengan pendapat Abu Bakar. Menurutku, berilah aku kesempatan untuk memenggal leher
mereka, berilah kesempatan kepada Ali supaya memenggal leher 'Uqail, dan berilah
kesempatan kepadaku supaya memenggal leher si fulan -maksudnya saudaranya sendiri-,
karena mereka adalah para pemimpin kaum kafir dan pembesar-pembesar mereka." Akan
tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyetujui pendapat Abu Bakar dan tidak
menyutujui pendapatku. Di keesokan harinya, aku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, aku dapati beliau sedang duduk menangis berdua dengan Abu Bakar, lalu aku
berkata, "Ceritakanlah kepadaku, apa sebabnya anda berdua menangis? Jika bisa menangis
maka aku akan menangis, jika tidak bisa maka aku akan pura-pura menangis untuk kalian."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku menangis karena tebusan yang
dipungut sahabatmu terhadap para tawanan itu, lebih murah daripada harga kayu ini." -yaitu
kayu yang berada didekat Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam- Lalu Allah Azza wa jalla
menurunkan ayat: "...Tidak pantas bagi seorang Nabi mempunyai seorang tawanan sebelum
dia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi ini. ..-hingga firman Nya- maka makanlah
olehmu sebagian harta rampasan) ' (Qs. Al Nafaal: 67-69). Karena itulah Allah menghalalkan
harta rampasan buat mereka."
Bab: Bolehnya mengikat dan menawan musuh j\
£y»<^j> Ji j‘o\Ul^\ 'njA*.\ £.'4tt\ 4tt\ J j L>j o«< " *&. Jit\. * *'- * lajo
3ViS ; L r JL-d\
& ;j5\iUis
^liio^lj^li^li&jijilili 3,H _^ji
J^S jk&>-
r ;\iJ
3310. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim pasukan berkuda ke negeri Najd, lantas mereka
dapat menawan dan membawa seorang laki-laki dari Bani Hanifah yang bernama Tsumamah
bin Utsal seorang tokoh penduduk Yamamah. Mereka mengikat tawanan tersebut di salah
satu tiang masjid, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar menemuinya seraya
bersabda: "Apa kabarmu wahai Tsumamah?" dia menjawab, "Kabarku baik-baik saja wahai
Muhammad, jika kamu membunuhku berarti kamu telah menumpahkan darah, namun jika
kamu membebaskanku, berarti kamu telah membebaskan orang yang pandai berterima
kasih. Jika kamu menginginkan harta katakan saja, aku akan berikan berapa yang kamu
kehendaki." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkannya. Keesokan
harinya, beliau bertanya lagi: "Apa kabar wahai Tsumamah?" dia menjawab, "Kabarku
sebagaimana yang telah kukabarkan kepadamu, jika kamu membunuhku berarti kamu telah
menumpahkan darah, namun jika kamu membebaskanku, berarti kamu telah membebaskan
orang yang pandai berterima kasih. Jika kamu menginginkan harta katakan saja, aku akan
berikan berapa yang kamu kehendaki." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
meninggalkannya. Keesokan harinya, beliau bertanya lagi: "Apa kabar wahai Tsumamah?"
dia menjawab, "Kabarku sebagaimana yang telah kukatakan kepadamu, jika kamu
membunuhku berarti kamu telah menumpahkan darah, namun jika kamu membebaskanku,
berarti kamu telah membebaskan orang yang pandai berterima kasih. Jika kamu
menginginkan harta katakan saja, aku akan berikan berapa yang kamu kehendaki."
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bebaskanlah Tsumamah!"
Kemudian dia pergi ke suatu batang pohon kurma dekat masjid, lalu dia mandi dan masuk
masjid seraya berkata, "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Wahai
Muhammad, demi Allah, tadinya tidak ada seraut wajah yang paling aku benci di muka bumi
ini selain wajahmu, akan tetapi kini wajahmulah yang paling aku cintai di antara seluruh
wajah. Demi Allah, tadinya tidak ada agama yang paling aku benci selain agamamu, akan
tetapi kini agamamulah yang paling aku cintai daripada seluruh agama. Dulunya tidak ada
negeri yang paling aku benci selain negerimu, akan tetapi kini tidak ada negeri yang paling
aku cintai daripada negeri ini. Ketika pasukan berkuda menangkapku, aku bermaksud
hendak pergi umrah, sekarang bagaimana pendapatmu?" Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menyampaikan berita gembira kepadanya, sesudah itu beliau menyuruhnya pergi
umrah. Sesampainya tiba di Makkah, orang-orang bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah
pindah agama?" dia menjawab, "Tidak, akan tetapi aku memeluk agama Islam bersama-
sama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Demi Allah janganlah kalian mengharap, sebiji
gandumpun tidak akan datang kepada kalian dari Yamamah sebelum kalian mendapat izin
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al Hanafi telah menceritakan
kepadaku Abdul Hamid bin Ja'far telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id Al
Maqburi bahwa dia mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah mengirim pasukan berkuda menuju ke arah Najd, lalu tentara tersebut
membawa seorang laki-laki yang bernama Tsumamah bin Utsal Al Hanafi, seorang tokoh
penduduk Yamamah. ..lalu dia melanjutkan hadits tersebut seperti hadits riwayat Laits,
namun dia menyebutkan, "Jika kamu membunuhku, berarti kamu telah menumpahkan
darah."
Bab: Mengeluarkan yahudi dari Hijaj (
jj\ j\&\ ii \ jiLtfS
Jl»\ .jiLsy
luii ilii aIIu i\ i, j &&
3311. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, "Ketika kami
berada dalam masjid, tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan bersabda:
"Mari kita pergi ke pemukiman orang-orang Yahudi." Lalu kami pergi bersama beliau, setelah
kami sampai di pemukiman mereka, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di
hadapan mereka dan berseru: "Wahai kaum Yahudi, masuk Islamlah kalian niscaya kalian
akan selamat." Mereka lalu menjawab, "Wahai Abu Qasim, kamu telah sampaikan itu."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menimpali: "Itu yang aku inginkan. Masuk Islamlah
kalian akan selamat. Mereka menjawab, "Kamu telah sampaikan itu wahai Abu Qasim."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Begitulah yang kami inginkan." Beliau
mengulang seruan tersebut sampai tiga kali. Sesudah itu, beliau bersabda: "Ketahuilah,
sesungguhnya bumi ini kepunyaan Allah dan Rasul-Nya, oleh karena itu aku mengusir kalian
dari negeri ini, barangsiapa masih memiliki harta di antara kalian, hendaknya dijual, jika tidak
maka ketahuilah, bahwa bumi ini adalah milik Allah dan Rasul-Nya."
\ ^ y \ ' *M* 9 /V ^ ^ tl > s'* \ y y ^ 9 \ 9 ' 9 y ^ ? ' V
3312. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi’ dan lshaq bin Manshur, Ibnu Rafi'
berkata; telah menceritakan kepada kami, sedangkan lshaq berkata; telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari Musa bin 'Uqbah
dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa kaum Yahudi Bani Nadlir dan Bani Quraidzah hendak
memerangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliaupun mengusir Bani Nadlir dan
membiarkan Bani Quraidzah (tetap berada di Madinah-pent) sampai akhirnya mereka
memerangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah itu. Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pun membunuh para kaum lelaki dari mereka, lalu para wanita, anak-anak,
dan harta benda mereka beliau bagikan kepada kaum muslimin. Namun sebagian mereka
ada yang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta jaminan keamanan
dan masuk Islam. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengeluarkan seluruh kaum
Yahudi yang ada di Madinah, baik itu Bani Qainuqa', para pengikut Abdullah bin Salam, Bani
Haritsah, dan semua kaum Yahudi yang ada di Madinah tanpa terkecuali." Dan telah
menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb
telah menceritakan kepadaku Hafsh bin Maisarah dari Musa dengan sanad yang sama
seperti ini. Hadits ini dan juga hadits Ibnu Juraij lebih banyak dan lebih lengkap."
Bab: Mengeluarkan orang-orang yahudi dari Jazirah Arab j>-\
3313. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ad
Dlahak bin Makhlad dari Ibnu Juraij. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Rafi' dan ini adalah lafadz dari dia, telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku
Abu Az Zubair bahwa dia pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata; telah menceritakan
kepadaku Umar bin Khattab bahwa dia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sungguh, aku akan mengeluarkan orang-orang Yahudi dan Nashrani
dari jazirah arab, hingga tidak ada yang tersisa kecuali orang-orang Muslim." Dan telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah
telah menceritakan kepada kami Sufyan At tsauri. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin
A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil -yaitu Ibnu 'Ubadillah- keduanya dari Abu Az
Zubair dengan isnad seperti ini."
Bab: Bolehnya membunuh orang yang melanggar perjanjian j\ y * -
dlUl\
3314. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Al Mutsanna dan Ibnu Basyar sedangkan lafadz mereka saling berdekatan. Abu Bakar
berkata; telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah, sedangkan yang dua orang
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Sa'd bin Ibrahim dia berkata; aku pernah mendengar Abu Umamah bin
Sahi bin Hanif berkata; aku pernah mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata, "Penduduk Bani
Quraizhah tunduk kepada hukum Sa'd bin Mu'adz, lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengutus seseorang menemui Sa'd (agar ia datang menemui beliau), maka Sa'd
pun datang menemui beliau dengan mengendarai seekor keledai. Ketika Sa'd telah dekar
dengan masjid, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyeru kepada orang-orang Anshar:
"Berdirilah kalian untuk pemuka kalian." Atau bersabda: "Untuk orang yang terbaik kalian."
Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya mereka semua menanti keputusan darimu." Sa'd
lalu berkata, "Sesungguhnya aku memutuskan untuk membunuh semua yang ikut berperang
dan menawan anak-anak mereka." Abu Sa'id berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu
bersabda: "Sungguh kamu telah memutuskan dengan hukum Allah." Atau beliau bersabda:
"Kamu telah memutuskan sesuai dengan hukum Raja (Allah)." Namun Ibnu Mutsanna tidak
menyebutkan kalimat 'Atau beliau bersabda: 'Kamu telah memutuskan sesuai dengan
hukum Raja (Allah) Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah dengan isnad ini, dan dia
menyebutkan dalam haditsnya, "Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sungguh kamu telah menghukumi di antara mereka dengan hukum Allah." Dan sesekali
beliau bersabda: "Sungguh, kamu telah menghukumi dengan hukum Raja (Allah)."
^ x **/ **/ ^
S\
3315. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al
'Ala Al Hamdani keduanya dari Ibnu Numair, Ibnu 'Ala berkata; telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam dari ayahnya dari 'Aisyah dia
berkata, "Pada waktu perang Khandaq Sa'd dipanah oleh seorang laki-laki Quraisy bernama
Ibnu 'Ariqah, dia terkena panah tepat pada urat nadinya. Akhirnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mendirikan kemah untuknya yang letaknya berdekatan dengan masjid,
sehingga sewaktu-waktu beliau dapat menjenguknya. Sekembalinya dari perang Khandaq,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung meletakkan senjatanya, saat beliau mandi
dan membersihkan badannya, Jibril datang dan meniup kepala beliau dari debu. Jibril
bertanya, "Apakah anda meletakkan senjata (untuk berdamai)? Demi Allah, kita tidak boleh
meletakkan senjata, keluar dan perangilah mereka." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kemudian bersabda: "Kemana aku harus keluar?" Jibril lalu memberikan isyarat kepada
beliau untuk pergi ke perkampungan kaum Yahudi Bani Quraizhah. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan kaum Muslimin memerangi mereka. Akhirnya
mereka takluk dan tunduk kepada keputusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, akan
tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyerahkan keputusan tersebut kepada Sa'd.
Selanjutnya Sa'd berkata, "Sesungguhnya aku memutuskan untuk membunuh semua yang
turut serta dalam peperangan, menawan anak-anak dan kaum wanita, serta membagi-
bagikan harta benda mereka." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam dia
berkata; ayahku berkata, "Aku lalu kabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sungguh, kamu telah menghukumi perkara mereka dengan hukum
Allah."
A
\ J»[ i'jijy Xa-jHjg^li la\_^Liiv^>- _*b: ^=*3\3lsjij j
j jkii\ ollaiL» dlis Ui' *&b
3316. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair dari Hisyam telah menceritakan kepadaku ayahku dari 'Aisyah bahwa Sa'd berkata -
ketika penyakit yang dideritanya semakin parah-, dia katakan, "Ya Allah, sesungguhnya
Engkau tahu bahwa tidak ada sesuatupun yang paling saya cintai melainkan berjihad di jalan-
Mu untuk memerangi orang-orang yang mendustakan Rasul-Mu shallallahu 'alaihi wasallam
dan mengusir beliau. Ya Allah, jika masih tersisa peperang dengan orang-orang Quraisy,
maka tetapkanlah saya hidup supaya dapat memerangi mereka di jalan-Mu. Sungguh, saya
yakin bahwa Engkau telah menetapkan peperangan antara kami dan mereka, maka jika
Engkau telah menetapkan peperangan antara kami dengan mereka, jadikanlah matiku di
dalam peperang tersebut." Darah pun semakin deras mengucur dari luka Sa'd, namun para
sahabat tidak menyadarinya. Sedangkan dalam Masjid terdapat tenda dari Bani Ghifar,
sehingga darah tersebut terus mengalir sampai kepada mereka yang ada di tenda, maka
mereka berkata, "Wahai penghuni tenda, darah apa yang mengalir dari arah kalian?"
Ternyata luka Sa'd lah yang mengalirkan darah, hingga dia wafat karenanya." Dan telah
menceritakan kepada kami Ali bin Al Husain bin Sulaiman Al Kufi dan telah menceritakan
kepada kami 'Abdah dari Hisyam dengan sanad ini, seperti hadits tersebut. Hanya saja ia
menyebutkan, "Malam itu lukanya terus mengeluarkan darah hingga ia pun meninggal, dan
dalam hadits ditambahkan, ia berkata "Yang demikian itu, ketika seorang penyair
bersenandung, "Ketahuilah wahai Sa'd, Quraizhah dan Nadlir tidak berbuat sesuatu terhadap
Sa'd bani Mu'adz. #Demi umurmu, bahwa Sa'd bani Mu'adz berpagi-pagi menanggung
kepedihan sedang dia tetap bersabar. #Kalian tinggalkan periuk kalian yang tidak terisi,
sedang periuk orang lain mendidih di atas tungku. #AI karim Abu Hubab telah berkata;
tinggallah wahai bani Qainuqa' jangan bergerak. #Di negri sendiri mereka merasa penat,
sebagiamana mereka penat di Mithan ash Shukhur."
Bab: Menyegerakan peperangan
CUo- 5 J ^ 5 J*\ ilaJ
3317. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad bin Asma Ad Bua'i telah
menceritakan kepada kami Juwairiyah bin Asma dari Nafi' dari Abdullah dia berkata, "Ketika
kami telah kembali dari perang Ahzab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berseru kepada
kami: "Hendaklah tidak ada seorangpun yang melaksanakan shalat zhuhur kecuali jika ia
telah sampai di tempat Bani Quraizhah." Lalu sebagian sahabat ada yang khawatir akan
habisnya waktu shalat, sehingga mereka melaksanakannya sebelum memasuki daerah Bani
Quraizhah. Sedangkan yang lainnya berkata, "Kami tidak akan melaksanakan shalat kecuali
pada tempat yang telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pesankan untuk kami,
meskipun waktu shalat telah habis." Abdullah berkata, "Dan ternyata beliau tidak mencela
salah satu dari kedua kelompok tersebut."
Bab: Orang-orang Muhajirin mengembalikan pemberian kepada orang-orang Anshar
setelah terjadinya pembukaan kota Makkah (
^\j)
/ / ^ ^ / *v ^
jjfcl
,^juiLcSriis\l* 'j£%&
^ *< J - -
..U > A . .. A ■> > ' ^ 1
3318. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah keduanya; telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
dari Anas bin Malik dia berkata, "Ketika kaum muhajirin tiba dari Makkah ke Madinah,
mereka datang dengan tidak membawa sesuatupun, sedangkan kaum Anshar mempunyai
tanah dan kebun kurma yang luas. Maka orang-orang Anshar membagikan sebagiannya
kepada Sahabat Muhajirin dengan syarat mereka memberikan setengah dari hasil penennya
setiap tahun. Maka orang-orang Muhajirin pun membayar kepada orang-orang Anshar
dengan kerja dan makanan." Ibu Anas bin Malik atau yang biasa dipanggil Ummu Sulaim, dan
Ibu Abdullah bin Abu Thalhah - saudara seibu Anas-, Ibu Anas memberikan kebun kurma
miliknya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau memberikannya kepada
Ummu Aiman, budak Ibu Usamah bin Zaid." Ibnu Syihab berkata, "Lalu Anas bin Malik
mengabarkan kepadaku, bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali dari
perang Khaibar beliau pulang ke Madinah, lalu kaum muhajirin mengembalikan kebun kurma
pemberian kaum anshar kepada mereka." Ibnu Syihab berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam juga mengembalikan kebun kurmanya kepada ibuku, dan beliau shallallahu 'alaihi
wasallam juga memberikan bagian dari kebun kurmanya kepada Ummu Aiman." Ibnu Syihab
berkata, "Yang menjadi permasalahan Ummu Aiman ialah, bahwa Ibu Usamah bin Zaid
dulunya seorang pelayan milik Abdullah bin Abdul Muththallib yang berasal dari Habasyah.
Ketika Aminah (Ibu Rasul) melahirkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, setelah
ditinggal wafat oleh ayahnya, maka Ummu Aimanlah yang merawat beliau hingga beliau
shallallahu 'alaihi wasallam dewasa, kemudian ia dimerdekakan dan dinikahi oleh Zaid bin
Haritsah. Ummu Aiman meninggal dunia lima tahun setelah meninggalnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam."
\
'fLs*
3319. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah, Hamid bin Umar Al
Bakrawi dan Muhammad bin Abdul A'la Al Qaisi semuanya dari Al Mu'tamir sedangkan
lafadznya dari Ibnu Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman At
Taimi dari ayahnya dari Anas bahwa seorang laki-laki..." sedangkan Hamid dan Ibnu Abdul
A'la mengatakan; "Bahwa seorang laki-laki pernah memberikan sebagian kebun kurmanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sampai beliau menaklukkan Bani Quraidlah
dan Bani Nadlir. Setelah penaklukan tersebut, maka beliau mengembalikan sebagian kebun
kurma kepada laki-laki itu." Anas berkata; "Sesungguhnya keluargaku menyuruhku
mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta kembali apa yang pernah di
berikan oleh beliau yaitu berupa sebidang kebun, padahal Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
telah memberikannya kepada Ummu Aiman. Lantas aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan beliaupun menyerahkannya kembali kepadaku, tiba-tiba Ummu Aiman datang
sambil menaruh selendangnya di leherku seraya berkata; "Demi Allah, kami tidak akan
memberikannya kepadamu, sebab beliau telah memberikannya kepadaku." Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Ummu Aiman, biarkanlah dia mengambilnya
lagi, dan untukmu ini dan ini." Namun dia tetap mengatakan; "Sekali-kali tidak, demi Dzat
yang tidak adak ilah selain Dia..." Ummu Aiman masih tetap berkata seperti itu sehingga
beliau memberinya sepuluh kali dari pemberian yang hendak di ambil oleh Anas, atau
mendekati sepuluh kali lipatnya."
Bab: Bolehnya memakan dari makanan hasil ghanimah di wilayah orang kafir ( j\ y>-
3320. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Sulaiman -yaitu Ibnu Al Mughirah- telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari
Abdullah bin Mughaffal dia berkata, "Aku mendapatkan sekantong lemak ketika penaklukan
Khaibar. Kemudian aku mengambilnya seraya berkata, "Hari ini aku tidak akan
memberikannya kepada seorangpun." Abdullah berkata melanjutkan, "Kemudian aku
menoleh, ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum saat mendengarnya."
lS£i^\S J\\&Z. ^
3321. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Bahz bin Asad telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepadaku
Humaid bin Hilal dia berkata; aku mendengar Abdullah bin Mughaffal berkata, "Ketika
penaklukan kota Khaibar, sekantong kulit berisikan perbekalan makanan dan lemak
dilemparkan kepada kami, lalu aku melompat untuk segera mengambilnya, kemudian aku
menoleh ternyata ada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga aku malu karenanya."
Dan telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, namun dia
menyebutkan, 'Sekantong kulit berisikan lemak, ' dan tidak menyebutkan, 'Makanan'."
Bab: Surat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada Hiraclius (aJlc- au\
^ j\i£^l^l 4sJ\^S6l^ jl\ Ji ^ j\ ^
a. jl ^ <J4\^- -*-* J-* ji J-fe Jlis Jij-fc (J\ ^ J-^4^.ix- A*sJi ^
' ^ t> »i «* ii *
d^ot'j&'jo*
i <>f\ > > » .
' -
l^"l T£jU ^1 .<? I ^
>
fel4==J4,A4==J\^ j>%S&\^^^\py d \^ Jijl&jlk
^ii]\e>\ ^V^L:^3is^3isU3 : ^^i-£3^
5l^ti^v3 JlS^jC-iSd
j^3Vs^4-*^ j 11^4«^ Jodii3 &ij\ ( ^=Ji%
^^^J12II^^^Js^V^^^Vs^£JS3Vs^1^3j^\\jl*3VsJ^3Vs^xa^X
iulfjoA
fLeZZt i» >I\i
j J%^\ J2l' \li>3Vs jl^l^
J J^u J t_jl^j Lc-S^ JU ^»-X 3 cll» 3 xj L» ^i-~=P-iJa Al^JiS
a J<i^ii. i>Vi»\ibg^ _^s1^
i jnjiU3 V i%=J\ jjfc } jj<^Ji\
lili (5 ^iLiiiil^jl^n J ^\jj
$kf
3322. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Ibnu Abu Umar
serta Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid sedangkan lafadznya dari Ibnu Rafi', Ibnu
Rafi' dan Ibnu Abu Umar mengatakan; telah menceritakan kepada kami, sedangkan yang dua
mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar dari Az Zuhri dari Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Abbas bahwa Abu
Sufyan mengisahkan dari mulutnya sendiri sebagai berikut, "Pada saat berlangsungnya
perjanjian damai antara aku dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku pergi
berniaga ke negeri Syam. Ketika aku berada di sana, ada seseorang yang mengirim sepucuk
surat dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada kaisar Heraclius, penguasa agung
Rumawi, yang membawa surat itu adalah Dihyah Al Kalbi kepada pembesar Bushra,
kemudian pembesar Bushra menyampaikannya kepada Heraclius. Lantas Heraclius bertanya,
"Adakah di sini orang yang berasal dari kaumnya laki-laki yang mengaku sebagai Nabi ini
(Rasulullah)? ' mereka menjawab, "Ya." Lalu aku dipanggil untuk menghadap Heraclius
bersama beberapa kawanku dari suku Quraisy, kami masuk dan duduk menghadap Hiraclius.
Heraclius lantas bertanya, "Siapakah di antara kalian, yang dekat pertalian darahnya dengan
orang yang mendakwakan dirinya menjadi Nabi itu?" Abu Sufyan berkata, "Lalu aku
menjawab, "Aku." Lalu aku duduk di depan, sedangkan kawan-kawanku duduk di
belakangku. Kemudian dia memanggil penerjemahnya, lalu dia berkata kepada
penerjemahnya, "Katakanlah kepada mereka, bahwa aku menanyakan kepada mereka
perihal laki-laki yang mendakwakan dirinya sebagai Nabi, jika dia berdusta, katakan dia telah
berdusta." Abu Sufyan berkata, "Demi Allah, kalaulah aku tidak takut dicap sebagai
pendusta, sungguh telah ku dustai mereka." Kemudian Heraclius berkata kepada
penerjemahnya, "Tanyakan kepadanya, bagaimana kebangsaan orang itu di kalanganmu."
Abu Sufyan berkata, "Jawabku, "Dia seorang bangsawan di kalangan kami." Dia bertanya,
"Apakah dia keturunan raja?" aku menjawab, "Tidak." Dia bertanya, "Pernahkah kalian
mengatakannya sebagai pembohong sebelum ia menjadi seorang Nabi?" Jaawabku, "Tidak."
Dia bertanya, "Apakah orang-orang yang mengikutinya dari kalangan pembesar ataukah
hanya rakyat kecil?" jawabku, "Hanya rakyat kecil." Dia bertanya, "Apakah pengikutnya
selalu bertambah?" Jawabku, "Mereka selalu bertambah." Dia bertanya, "Adakah di antara
pengikutnya itu murtad karena benci terhadap agama yang dikembangkannya?" Jawabku,
"Tidak." Dia bertanya, "Apakah kamu berperang melawannya?" Jawabku, "Ya, pernah." Dia
bertanya, "Bagaimana perjalanan peperanganmu melawannya?" Jawabku, "Peperangan
kami berjalan silih berganti antara menang dan kalah. Kadang-kadang kamilah yang menang
dan dia yang kalah, dan terkadang pula kami yang kalah dan dia yang menang." Dia
bertanya, "Apakah dia pernah ingkat janji?" Jawabku, "Tidak, bahkan kami sedang dalam
masa perjanjian damai, yaitu tidak akan serang menyerang dengannya. Aku tidak tahu apa
yang akan dibuatnya terhadap perjanjian tersebut." Kata Abu Sufyan selanjutnya, "Demi
Allah, tidak ada kalimat lain yang dapat kami ucapkan selain dari pada itu semua." Dia
bertanya, "Apakah ada orang lain sebelum dia, yang mendakwakan dirinya sebagai Nabi
seperti dia?" Jawabku, "Tidak." Kemudian dia berkata kepada penerjemahnya, "Katakan
kepadanya, "Kutanyakan kepadamu tentang bangsanya (status sosialnya), maka kalian
katakan dia termasuk dari bangsawan. Memang demikianlah halnya semua para rasul,
mereka dibangkitkan dari kalangan bangsawan kaumnya. Kutanyakan pula kepadamu,
apakah dia dari keturunan para raja? Jawabmu 'tidak', kalau sekiranya bapak dan kakeknya
yang menjadi raja, tentunya ada sangkaan bahwa dia ingin mengembalikan kekusaan nenek
moyangnya. Kutanyakan pula tentang pengikutnya, apakah terdiri dari rakyat kecil atau dari
orang-orang besar? Kamu menjawab 'hanya terdiri dari rakyat kecil', memang merekalah
pengikut para rasul. Kutanyakan pula, pernahkah kamu menuduhnya sebagai pembohong
sebelumnya? Kamu menjawab 'tidak', aku tahu, bahwa dia tidak akan pernah berdusta
kepada manusia, apalagi bedusta kepada Allah. Aku tanyakan kepadamu; adakah
pengikutnya yang murtad atau mereka membenci agama baru setelah memeluknya?
Jawabmu 'tidak', memang begitulah halnya, apabila iman telah tertanam dalam hati
seseorang. Aku bertanya kepadamu, apakah pengikutnya berkurang? Jawabmu 'bahkan
mereka selalu bertambah', memang seperti itulah iman hingga ia tumbuh sempurna.
Kutanya pula, pernahkah kamu memeranginya? Jawabmu 'ya kami memerangi, dan
peperangan silih berganti, terkadang menang dan terkadang kalah'. Memang demikianlah
halnya, para rasul itu selalu diuji. Namun demikian, kemengangan terakhir selalu dipihak
mereka. Kutanyakan pula, pernahkah dia ingkar janji? Jawabmu 'tidak pernah', memang
demikian para rasul tidak mungkin ingkar janji. Kutanyakan pula kepadamu, adakah orang
lain sebelum dia yang mengaku menjadi Nabi seperti dia? Jawabmu 'tidak', begitulah, kalau
ada orang sebelumnya yang mendakwakan dirinya sebagai Nabi seperti dia, mungkin dia
hanya ikut-ikutan dengan orang yang sebelumnya." Kemudian dia bertanya, "Apa saja yang
diperintahkanya kepadamu?" Jawabku, "Dia menyuruh kami shalat, membayar zakat,
menjalin tali silaturrahmi dan menjaga kehormatan diri." dia berkata, "Jika yang kamu
katakan itu benar semuanya, maka tak salah lagi bahwa lelaki tersebut adalah seorang Nabi,
aku tahu bahwa dia akan muncul, akan tetapi aku tidak menduga bahwa dia akan muncul
dari kalangan kalian, sekiranya aku dapat bertemu dengannya, saat di sampingnya maka
sungguh aku akan membasuh kedua kakinya. Dan daerah kekuasaannya kelak, akan sampai
ke daerah kekuasanku ini." Abu Sufyan berkata, "Kemudian dia meminta surat dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan membacanya, di dalamnya tertulis: "Dengan
nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, dari Muhammad Rasulullah kepada
Heraclius pembesar Rumawi. Keselamatan bagi orang yang mengikuti petunjuk,
sesungguhnya aku mengajak anda untuk masuk Islam, masuk Islamlah anda niscaya anda
akan selamat. Masuk Islamlah anda, niscaya Allah akan memberi pahala kepada anda
dengan berlipat ganda. Jika anda menolak, maka anda akan memikul dosa kaum 'arisyiyun.
'(Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada
perselisihan antara kami dan kamu, bahwa kita tidak akan menyembah kecuali Allah dan
tidak kita persekutukan dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan
sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah, jika mereka menolak, maka Katakanlah
kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada
Allah) ' (Qs. Ali Imran: 64) Setelah dia selesai membaca surat tersebut, tiba-tiba terdengar
suara heboh di sekitarnya. Dia memerintahkan kami supaya keluar. Sesampainya di luar, aku
berkata kepada kawan-kawanku, "Sungguh luar biasa urusan Ibnu Abu Kabsyah (maksudnya
Rasulullah), hingga dia diikuti oleh raja bani Ashfar (bangsa berkulit kuning), karena itu aku
senantiasa yakin bahwa agama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ini pasti menang, dan
akhirnya Allah memasukkan hidayah Islam ke dalam hati sanubariku." Dan telah
menceritakan kepada kami Hasan Al Khulwani dan Abd bin Humaid keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'd- telah menceritakan kepada
kami ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab dengan isnad ini, dan ia menambahkan dalam
haditsnya, "Setelah Allah memenangkan tentara Persi atasnya, maka Kaisar berjalan kaki dari
daerah Himsha hingga lliya' sebagai bentuk syukur akan ujian Allah." Dan dalam hadits itu
pula disebutkan, "Dari Muhammad, seorang hamba Allah dan Rasul-Nya." Dan dia juga
menyebutkan, "Dosa kaum Yarisiyin." Dan dia menyebutkan, "Dengan seruan Islam."
Bab: Surat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada penguasa-penguasa kafir
^ * y
<^4^ ^^'S^iS^l (^jW^Wcr^ J l£ ^4. ^Jof\ o-c-SalsS^-c- o^3^-4^c^-^~d ,1 j,jJ>-\
3323. Telah menceritakan kepadaku Yusuf bin Hammad Al Ma'ni telah menceritakan kepada
kami Abdul A'la dari Sa'id dari Qatadah dari Anas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengirim surat kepada Kisra (raja persi), Qaishar (raja Romawi), raja Najasyi, dan
kepada semua penguasa diktator. Beliau mengajak mereka untuk beriman kepada Allah
Ta'ala. Bukankah raja Najasyi pernah dishalatkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (ktika
wafat)?." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah Ar Ruzzi telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab bin 'Atha dari Sa'id dari Qatadah, telah
menceritakan kepada kami Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti
hadits di atas, namun ia tidak menyebutkan, 'Dan bukankah raja najasyi pernah dishalatkan
oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? "' Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin Ali Al
Jahdlami telah mengabarkan kepadaku ayahku telah menceritakan kepadaku Khalid bin Qais
dari Qatadah dari Anas, dan ia juga tidak menyebutkan, 'Dan bukankah raja Najasyi pernah
dishalatkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? '."
Bab: Peperangan Hunain
31
j3&>iJ\
yi^\SjU^i\ yL^^'o J >_A> jU&\ <is^Sl\jjli4=3\j\ ji&Siyis
31^1% j\ jLj I\
> ' UISjA>-
tsi •> <’ C,K ’NV»"
j^> j\ >j&\ $£ <j$\ 3 ji^= 3 \ 40
31
3324. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
dia berkata; telah menceritakan kepadaku Katsir bin Abbas bin Abdul Mutthalib dia berkata;
Abbas mengatakan, "Aku pernah ikut perang Hunain bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, maka aku dan Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Mutthalib selalu mendampingi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak pernah berpisah dengan beliau. Ketika itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengendarai bighal putih miliknya, hadiah dari
Farwah bin Nufatsah Al Judzami. Tatkala kamu Muslimin dan tentara Kafir saling
berhadapan, kaum Muslimin mundur ke belakang, karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memacu bighalnya ke arah kaum Kufar." Abbas mengatakan, "Namun aku pegangi
tali kekang bighal beliau, menahannya jangan sampai ia berlari kencang. Sedangkan Abu
Sufyan memegangi pula pelana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abbas, serulah regu Samurah!" Abbas -dia
adalah orang yang mempunyai suara yang keras- berkata, "Lalu aku panggil mereka dengan
suaraku yang lantang, 'Manakah regu Samurah...! ' maka demi Allah, alangkah cepatnya
mereka datang setelah mendengar panggilanku, bagaikan larinya induk sapi ketika
mendengar suara anaknya. Mereka kemudian berkata, "Ya, kami datang, kami datang."
Abbas berkata, "Lalu mereka berperang melawan kaum kafir. Kemudian panggilan tertuju
kepada kaum Anshar, "Wahai kaum Anshar, wahai kaum Anshar!" Abbas melanjutkan,
"Kemudian seruan dialihkan kepada Bani Harits bin Khazraj, "Wahai Bani Al Harits bin
Khazraj, Wahai Bani Al Harits bin Khazraj!" Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melihat jalannya pertempuran dari atas bighal beliau, seperti menggelorakan semangat
pasukan yang sedang bertempur. Beliau bersabda: "Beginilah kalau pertempuran sedang
berkecamuk." Abbas berkata, "Lalu beliau mengambil beberapa butir kerikil dan
melemparkannya ke arah orang-orang kafir sambil bersabda: "Demi Rabb Muhammad,
kalian telah kalah...!" Abbas berkata, "Demi Allah, aku menyaksikan jalannya pertempuran,
dan tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melempar mereka melainkan beliau
melempar dengan beberapa kerikil saja, dan aku terus menyaksikan mereka berangsur-
angsur kalah dan lari kocar kacir." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim
dan Muhammad bin Rafi' serta Abd bin Humaid semuanya dari Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini, namun dia
menyebutkan, "Farwah bin Nu'amah Al Judzami berkata, "Beliau bersabda: "Demi Rabbul
Ka'bah, Hancurlah kalian semua." Dan dalam hadits ia menambahkan, "Sehingga Allah
menghancurkan mereka." Abbas berkata, "Seakan-akan aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memberikan semangat (juang) di belakang pasukan dari atas bighalnya." Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
'Uyainah dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Katsir bin Al Abbas dari
ayahnya dia berkata, "Aku pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang
Hunain... kemudian dia melanjutkan hadits tersebut, namun dalam hadits Yunus dan
haditsnya Ma'mar lebih panjang dan lebih sempurna daripada hadits tersebut."
f J i jUi \f\ Aj&, J\ Jf\
3325. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Abu lshaq dia berkata; seorang laki-laki bertanya kepada Barra, "Wahai
Abu 'Umarah, apakah kalian pernah lari dari perang Hunain?" dia menjawab, "Tidak, demi
Allah (pasukan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah lari, namun ketika itu
beliau dan beberapa pemuda dari sahabat beliau, serta orang-orang yang ikut bersama
beliau, pergi berperang dengan tergesa-gesa tanpa membawa persenjataan dan
perlengkapan dengan sempurna. Kebetulan mereka bertemu dengan pasukan pemanah dari
pihak musuh, ketika mereka memanah hampir tidak meleset sedikitpun dari sasaran. Yaitu
pasukan gabungan Bani Hawazin dan Bani Nashr. Lantas pasukan pemanah itu serta merta
memanah mereka (kaum Muslimin) sehingga mereka terpaksa berbalik kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada
di atas bighal putih beliau, dan Abu Sufyan bin Harits bin Abdul Mutthalib mengawal beliau.
Kemudian beliau turun dari bighal beliau dan memohon pertolongan kepada Allah, beliau
bersabda: "Aku adalah seorang Nabi, bukan seorang pendusta, aku adalah putra Ibnu Abdul
Mutthalib." Setelah itu beliau merapikan barisan mereka.
/ **/ * •• ^
ffiljj* 1 I\jJL^^\IS1 y ^U^d. _4^>i ^Iii\jUSj3jSi^^l jkojUil
3326. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Jannab Al Mishishi telah menceritakan
kepada kami Isa bin Yunus dari Zakaria dari Abu lshaq dia berkata, "Seorang laki-laki datang
kepada Al Barra seraya bertanya, "Wahai Abu 'Umarah, apakah kalian pernah lari dari
peperangan Hunain?" maka dia menjawab, "Aku bersaksi atas Nabi Allah shallallahu 'alaihi
wasallam, (pasukan) beliau tidaklah lari, akan tetapi saat itu orang-orang (yang ikut serta)
tergesa-gesa tanpa membawa persenjataan yang lengkap menuju perkampungan Bani
Hawazin ini, padahal mereka adalah pasukan pemanah, lantas orang-orang kafir
melemparinya dengan anak panah, seakan-akan mereka (kaum Muslimin) seperti
sekumpulan belalang. Sehingga kaum Muslimin pun kocar-kacir dan terpaksa berbalik
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sementara itu Abu Sufyan sedang mengawal
dengan memegang bighal beliau. Kemudian beliau turun dan berdo'a dengan memohon
pertolongan, beliau bersabda: "Aku adalah seorang Nabi, tidak seorang pendusta, aku adalah
putra Abdul Mutthalib. Ya Allah. ..turunkanlah bala bantuan-Mu." Barra berkata, "Demi Allah,
kami saat itu sangat mengkhawatirkan karena dahsyatnya peperangan, dan orang yang
paling pemberani adalah orang yang paling dekat dengan peperangan, yaitu Nabi shallallahu
'alaihi wasallam."
i
's ^ .*
j,
3327. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia
berkata; aku mendengar? Al Barra ditanya oleh seorang laki-laki dari Qais, "Apakah kalian
pernah lari dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu peperangan Hunain?" Al
Barra menjawab, "(pasukan) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidaklah lari dari
peperangan, ketika itu Bani Hawazin memiliki sekelompok ahli pemanah. Dan ketika kami
menyerang mereka, mereka lari kocar kacir sehingga kami berdesak-desakan untuk
mengambil ghanimah, tidak lama setelah itu mereka mengadakan serangan balik dengan
melempari anak panah kepada kami, sungguh saat itu aku melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berada di atas bighal putihnya, sedangkan Abu Sufyan bin Harits memegang
tali kekangnya. Beliau bersabda: "Aku adalah seorang Nabi, bukan seorang pendusta, aku
adalah putra Abdul Mutthalib." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan
Muhammad bin Al Mutsanna serta Abu Bakar bin Khallad mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan dia berkata; telah menceritakan
kepadaku Abu lshaq dari Al Barra dia berkata, "Seorang laki-laki pernah bertanya kepadanya,
"Wahai Abu 'Umarah... kemudian dia menyebutkan hadits tersebut, sedangkan hadits
mereka lebih sempurna daripada haditnya dia."
3328. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
'Umar bin Yunus Al Hanafi telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 'Ammar telah
menceritakan kepadaku lyas bin Salamah telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata,
"Kami pernah ikut perang Hunain bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika
kami telah berhadapan dengan musuh, aku maju lebih dahulu dengan mendaki bukit, tiba-
tiba aku bertemu dengan seorang musuh lalu ku panah dia dengan panahku, tetapi dia
menghilang seketika sehingga aku tidak tahu apa yang sedang dibuatnya. Ketika aku melihat
musuh, ternyata mereka telah berada di atas bukit yang lain. Lalu mereka bertempur dengan
para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Para sahabat mundur dan aku juga ikut
mundur dengan kocar kacir. Sa'at itu aku mengenakan dua kain burdah, yang satu kupakai
sebagai sarung dan yang lain aku selempangkan. Tiba-tiba sarungku lepas, lalu aku ikatkan
dua kain tersebut menjadi satu. Aku lewat di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sambil berlari, sedangkan beliau berada di atas bighal putihnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Rupanya Ibnu Akwa' melihat sesuatu yang menakutkan." Tatkala
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terkepung, beliau turun dari bighalnya, kemudian
beliau mengambil segenggam tanah dan melemparkannya ke arah musuh sambil bersabda:
"Muka-muka buruk." Maka tidaklah Allah menyisakan dari mereka melainkan wajah-wajah
mereka telah dipenuhi dengan segenggam tanah. Lalu mereka lari tunggang langgang. Allah
Azza Wa Jalla telah mengalahkan mereka. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membagikan ghanimah kepada kaum Muslimin."
Bab: Peperangan Thaif
/ ^ ^ **/ ^
3329. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta
Ibnu Numair semuanya dari Sufyan, Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan
bin 'Uyainah dari 'Amru dari Abu Al Abbas Asy Sya'ir Al A'ma dari Abdullah bin 'Amru dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengepung penduduk Tha'if, namun
beliau tidak mendapatkan sesuatupun dari mereka." Lalu beliau bersabda: "Insya Allah besok
kita akan kembali pulang." Para sahabat bertanya, "Apakah kita akan kembali padahal kita
belum menaklukkan sesuatu pun?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada
mereka: "Kalau begitu, pergilah kalian besok pagi untuk memerangi mereka." Keesokan
harinya mereka berangkat perang sehingga mereka banyak yang terluka. Lantas Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka: "Besok kita akan kembali pulang."
Abdullah bin 'Amru berkata, "Merekapun merasa heran dengan hal itu. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tertawa."
Bab: Peperangan Badar
J4^ >j1\li *L. jui _4i
•^i^5l^i> JU3lik J\tij>fti^\\z\j£3&>j'£
%\^k\^yj>*yX^\\^'s iis\i^ii]\ /\\li
/ ^ * v ^ ^
j3iso^^ > ij3iB3i5 ( ^=<lf \i\i Jr^joj
aIJlC- 4li\ J^> 4li\ <J \ Js\jo LajjlS UjbLfc UjbL&^y? j*^\ ^^C-
3330. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari
Anas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengadakan musywarah ketika sampai
kepada beliau kabar mengenai kedatangan kafilah Abu Sufyan. Anas berkata, "Maka Abu
Bakar berbicara, namun beliau tidak memperdulikannya, kemudian Umar angkat bicara, dan
beliau pun tidak memperdulikannya, lantas Sa'd bin Ubadah berdiri sambil berkata,
"Kamikah yang anda kehendaki wahai Rasulullah, demi Allah yang jiwaku berada di tangan-
Nya, seandainya anda memerintahkan kami mengarungi lautan, pasti akan kami arungi, dan
seandainya anda memerintahkan kami pergi ke ujung bumi, pasti kami akan pergi." Anas
melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajak orang-orang untuk
berkumpul, setelah itu mereka berangkat hingga sampai Badar. Di sana mereka bertemu
dengan para pencari air untuk orang-orang Quraisy. Di antara mereka terdapat seorang
budak hitam kepunyaan Bani Hajjaj, kemudian mereka mengangkapnya. Lantas para sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengintrogasinya perihal Abu Sufyan dan
pasukannya. Dia menjawab, "Aku tidak tahu perihal Abu Sufyan, tetapi yang aku tahu adalah
Abu Jahal, 'Utbah, Syaibah dan Umayyah bin Khalaf bersama dengan rombongan manusia
(tentara)." Setiap kali ia mengatakan hal yang serupa, maka mereka memukulinya, hingga ia
berkata, "Ya, aku memberitahukan kepada kalian. Abu Sufyan juga ada." Kemudian mereka
membiarkan budak tersebut, tidak lama setelah itu mereka tanya kembali perihal Abu
Sufyan, lalu dia menjawab, "Aku tidak tahu dimana Abu Sufyan, yang ada adalah Abu Jahal,
'Utbah, Syaibah dan Umayyah bin Khalaf bersama dengan rombongan manusia (tentara)."
Setiap kali ia menjawab seperti itu, maka mereka memukuli budak tersebut." Saat itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berdiri menunaikan shalat, ketika selesai
shalat dan beliau melihat peristiwa itu, beliau bersabda: "Demi jiwaku yang berada di
tangan-Nya, mengapa kalian memukulnya jika dia berkata benar, dan kalian biarkan jika ia
berdusta?" Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di situlah tempat
terbunuhnya si fulan -sambil menunjukkan ke tanah- di sini, dan di sini." Anas berkata, "Dan
tidak satupun tempat-tempat yang di tunjukkan beliau itu berjauhan dengan tempat
tewasnya orang-orang yang ditunjukkan dengan tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam."
Bab: Penaklukan Makkah
^ )
3ViS ^ ^ ^is 3 ViS^li\ s j^Si\ ^ sr ^I\ c^? ^ yt&LM-
$$$£&>(& 'p>fj\^H\ ^ ^
"iis\ 'jhj^'k ^^3^3 >: ji _^3ii^ \ i jfeyifc^ j
A&{4>\ J\&\i\£\jd\l\iy\ jy dJSjj^y J\iU3\3^%juL^\3\^^
j£iL: jlLai^j£\Ai r il^T>jj ( j5
a\iik> jj^*j i>gjjc4^\ j\ jU\ { jid\
3331. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Al Mughirah telah menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani dari Abdullah
bin Rabbah dari Abu Hurairah dia berkata, "Suatu delegasi datang kepada Mu'awiyah di
bulan Ramadan, oleh karena itu sebagian kami sibuk membuat makanan untuk sebagian
yang lain, di antaranya terdapat Abu Hurairah yang sering mengajak kami ke tempatnya
(rumahnya), lalu aku berkata kepadanya, "Tidak layakkah jika aku membuat makanan lalu
aku undang mereka untuk makan-makan di rumahku?" lalu aku menyuruh (keluargaku)
untuk membuatkan makanan." Di petang harinya, aku menemui Abu Hurairah, kukatakan
padanya, "Sekarang makan malam di rumahku." Abu Hurairah menjawab, "Kamu telah
mendahuluiku." Aku berkata; "Ya, aku mendahuluimu, dan juga mengundang mereka
semua." Setelah itu. Abu Hurairah berkata; "Sukakah jika aku ceritakan kepada kalian suatu
peristiwa mengenai diri kalian wahai orang-orang Anshar?" kemudian dia menyebutkan
seputar penaklukan kota Makkah, katanya, "Saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berangkat hingga beliau tiba di Makkah. Lantas beliau mengangkat Zubair mengepalai satu
sayap (pasukan), Khalid pada sayap yang lain, dan mengangkat Abu 'Ubaidah mengepalai
pasukan yang tidak mengenakan baju besi. Mereka masuk ke dalam lembah, sedangkan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu regu." Abu Hurairah berkata, "Lalu beliau
melihatku seraya bersabda: "Wahai Abu Hurairah." Jawabku, "Ya wahai Rasulullah!." Beliau
bersabda: "Jangan perbolehkan orang-orang mendekat kepadaku selain orang-orang
Anshar." -beliau menambahkan- "Kecuali Syaiban." Beliau melanjutkan: "Suruh orang-orang
Anshar mendekat kepadaku." Abu Hurairah melanjutkan, "Mereka segera berkumpul di
sekeliling beliau, sedangkan orang-orang Quraisy juga telah menyusun barisan dalam
beberapa pasukan. Kata orang-orang Quraisy, "Biarkan mereka mendahului kita, jika mereka
beruntung, maka kita sama-sama dengan mereka, namun jika mereka membahayakan, maka
kita berikan kepada mereka apa yang dimintanya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kalian lihatlah pasukan Quraisy dan pengikut-pengikut mereka!" kemudian beliau
memberi isyarat dengan kedua tangannya, yang satu di atas yang lain (maksudnya supaya
waspada dan saling melindungi), kemudian beliau bersabda lagi: "Sampai berjumpa di
Shaffa." Abu Hurairah berkata, "Kami terus berjalan, dan tidak seorang pun di antara kami
yang membunuh, kecuali jika seorang Quraisy itu membunuh." Ternyata tidak ada
perlawanan yang ditujukan kepada kami. Kemudian Abu Sufyan datang sembari berkata,
"Wahai Rasulullah, jikalau orang-orang Quraisy dibunuhi, maka tidak akan ada lagi orang-
orang Quraisy sesudah ini." (artinya; orang-orang Quraisy menyerah kalah tanpa
pertumpahan darah), maka beliau bersabda: "Siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan, dia
akan aman." Maka orang-orang Anshar berkata sesama mereka, "Agaknya laki-laki ini, telah
dipengaruhi perasaan rindu kepada kampung halamannya sehingga timbul rasa kasih
terhadap sanak familinya." Abu Hurairah berkata, "Ketika itu wahyu turun. Kalau wahyu
turun, tidak seorang pun dari kami yang memandang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
hingga wahyu selesai turun. Ketika wahyu selesai turun, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Wahai kaum Anshar!" Mereka menjawab, "Kami wahai Rasulullah?"
beliau bersabda: "Kaliankah yang berkata bahwa laki-laki ini, agaknya telah dipengaruhi
perasaan rindu dengan kampung halamanya?" mereka menjawab, "Batui" Beliau bersabda:
"Sekali-kali tidak, aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku telah hijrah kepada Allah dan
kepada kalian semua, hijdup dan matiku juga bersama kalian." Setelah mendengar itu
mereka datang menghampiri beliau sambil menagis dan berkata, "Demi Allah, kami tidak
mengatakan seperti itu melainkan kami iri dengan Allah dan Rasul-Nya." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya membenarkan
pengakuan kalian semua dan memaafkan kalian." Abu Hurairah berkata, "Kemudian orang-
orang (penduduk Makkah) berdatangan ke rumah Abu Sufyan, dan mereka menutup pintu
rumah mereka. Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan hingga tiba di Hajar
Aswad dan menciumnya, setelah itu beliau thawaf mengelilingi Ka'bah. Abu Hurairah
berkata, "Beliau juga mendatangi berhala sesembahan orang-orang Quraisy yang terletak di
sekitar Ka'bah, lalu beliau tusuk matanya dengan busur panah yang ada di tangan beliau
sambil bersabda: "Telah datang kebenaran, dan lenyaplah kebatilan." Setelah selesai thawaf,
beliau menuju bukit shafa lalu naik ke puncaknya. Sesampainya di atas, beliau memandang
ke Ka'bah, kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sambil memuji Allah dan berdo'a
dengan do'a yang beliau kehendaki." Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Hasyim
telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al
Mughirah dengan isnad seperti ini, dan dalam haditsnya ia menambahkan, "kemudian beliau
mengisyaratkan dengan kedua tangannya, yang satu dengan yang lainnya saling mempererat
(melindungi)." Dan dia menyebutkan dalam haditsnya, "Mereka berkata, "Memang kami
telah mengatakan seperti itu wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Lupakah kalian siapakah
aku, sekali-kali tidak, sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan Rasul-Nya."
ir* j^>4^ J j--* j Jl3|*J£l\ -*Jo
<i » y /
y> *< ^ f
iX ' 1*! 4 ! I
3332. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Hasan telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Salamah telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari Abdullah bin Rabah dia berkata, "Kami
datang sebagai delegasi kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan, dan di antara kami ada Abu
Hurairah. Kami bergilir memasak makanan masing-masing satu hari. Ketika giliranku
memasak, aku berkata, "Wahai Abu Hurairah, hari ini adalah giliranku memasak." Tidak lama
kemudian mereka telah datang ke tempatku, tetapi makanan belum tersedia, lantas aku
berkata, "Wahai Abu Hurairah, alangkah baiknya jika kamu bercerita kepada kami tentang
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai makanan kita terhidang!" Dia berkata, "Kami
pernah pergi bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada hari
penaklukan kota Makkah, beliau mengangkat Khalid bin Walid selaku komandan pasukan
sayap kanan, dan mengangkat Zubair menjadi komandan pasukan sayap kiri, serta
mengangkat Abu 'Ubaidah mengepalai pasukan pejalan kaki yang di tempatkan di lembah.
Kemudian beliau bersabda: "Wahai Abu Hurairah, panggilah orang-orang Anshar untuk
mendekat Aku!" Aku langsung memanggil mereka hingga mereka pun segera berkerumun di
dekat beliau, lalu belau bersabda: "Wahai orang-orang Anshar, adakah kalian melihat
pasukan tentara Quraisy?" mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Perhatikan baik-baik,
apabila kalian bertemu dengan mereka besok hari, maka habisilah mereka." sambil memberi
isyarat dengan kedua tangannya -meletakkan yang kanan di atas yang kiri-. Kemudian beliau
bersabda: "Sampai bertemu di Shafa." Abu Hurairah berkata, "Dan saat itu tidak ada seorang
pun yang mendekati mereka melainkan mereka habisi." Abu Hurairah melanjutkan,
"Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam naik ke bukit Shafa, dan orang-orang
Anshar datang sembari mengililingi beliau di Shafa, ketika mereka sedang di Shafa, tiba-tiba
Abu Sufyan datang seraya berkata, "Wahai Rasulullah, jika orang-orang Quraisy di habisi
semua, maka tidak akan ada lagi orang-orang Quraisy setelah ini." Abu Sufyan mengatakan,
"Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa masuk ke rumah
Abu Sufyan maka dia aman, barangsiapa meletakkan senjatanya maka dia aman,
barangsiapa menutup pintunya maka dia aman." Setelah itu orang-orang Anshar sama
berkata, "Agaknya laki-laki ini (Rasulullah) telah dipengaruhi perasaan kasih sayang kepada
keluarganya hingga timbul rasa cinta terhadap sanak familinya." Maka turunlah wahyu
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Kaliankah yang
mengatakan, 'agaknya laki-laki ini telah dipengaruhi perasaan kasih sayang terhadap
keluarganya hingga timbul rasa cinta terhadap sanak familinya?, sekali-kali tidak, lupakah
kalian siapa aku? -beliau mengucapkannya hingga tiga kali- aku adalah Muhammad seorang
hamba Allah dan Rasul-Nya, aku telah berhijrah kepada Allah dan kepada kalian semua,
maka hidup dan matiku bersama kalian." Mereka lantas berkata, "Demi Allah, tidaklah kami
mengatakan melainkan karena kami iri dengan Allah dan Rasul-Nya." Beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya membenarkan apa yang kalian katakan dan memaafkan
perbuatan kalian."
Bab: Menghilangkan patung dari sekitar Ka'bah J
3333. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid serta
Ibnu Abu Umar sedangkan lafadznya dari Ibnu Abu Syaibah, mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Abu
Ma'mar dari Abdullah dia berkata, "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk Makkah,
saat itu terdapat tiga ratus enam puluh patung di sekitar Ka'bah. Lantas dengan tongkatnya
beliau memukul patung tersebut sambil membaca: "Telah datang kebenaran dan lenyaplah
kebatilan, sesungguhnya kebatilan pasti lenyap...) ' (Qs. Al Israa: 81) '(Kebenaran telah
datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi) ' (Qs. Sabaa:
49). Ibnu Abu Umar menambahkan, "Ketika hari penaklukan Kota Makkah." Dan telah
menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al Khulwani dan Abd bin Humaid keduanya dari
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami At Tsauri dari Ibnu Abu Najih dengan isnad ini
hingga perkataan, "(dan kebatilan) itu pasti lenyap." Dan tidak menyebutkan ayat yang lain,
dia juga berkata, "Arca" sebagai ganti dari "Patung."
Bab: Tidak boleh membunuh orang quraisy setelah penaklukan Makkah dengan cara
melempar batu hingga mati (rOLil\juo\ L>*^)
Ai ji U*i 'jsi siai ^ lii (O-ii
lili
3334. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dan Waki' dari Zakaria dari As Sya'bi dia mengatakan; telah
mengabarkan kepadaku Abdullah bin Muthi' dari ayahnya dia berkata, "Aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika penaklukan kota Makkah: "Orang-orang Ouraisy
tidak akan dibunuh dengan cara diikat dan dilempari batu sampai mati, setelah hari ini
hingga hari kiamat." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Zakaria dengan isnad ini, dengan
tambahan, "Dan tidak ada seorang pun yang selamat dari orang-orang Ouraisy yang keras
permusuhannya dengan beliau selain Muthi', dan asal namanya adalah Al 'Ashi (pelaku
maksiat), lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menamainya Muthi' (orang yang taat)
Bab: Perjanjian Hudaibiyah
* ' ' ' ••> «s «*
4w»»>ca4.
3335. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mua'd Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata;
aku mendengar Al Barra bin 'Azzib berkata, "Ali bin Abu Thalib pernah menuliskan perjanjian
damai antara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan orang-orang Musyrik (Makkah) ketika
perjanjian Hudaibiyyah. Ali menuliskan, "Ini adalah perjanjian yang ditulis oleh Muhammad
Rasulullah." Lantas mereka berkata, "Jikalau kami tahu bahwa kamu adalah Rasulullah, tentu
kami tidak akan memerangimu." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ali:
"Hapus kata-kata itu (tulisan 'Rasulullah')." Ali menjawab, "Aku tidak mau menghapusnya."
Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menghapusnya dengan tangannya sendiri." Al
Barra' berkata, "Isi perjanjian itu antara lain menetapkan bahwa kaum Muslimin boleh
masuk dan tinggal di kota Makkah selama tiga hari. Tidak boleh membawa senjata kecuali
diletakkan dalam sarungnya." Aku bertanya kepada Abu lshaq, "Apa yang dimaksud dengan
sarung pedang?" dia menjawab, "Yaitu sarung pedang dan sesuatu yang ada di dalamnya."
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata; aku mendengar Al Barra' bin 'Azib berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengadakan perjanjian Hudaibiyyah, lantas
Ali menulis suatu catatan di anatara mereka." Al Barra' berkata, "Lalu dia menulis;
Muhammad Rasulullah. ..kemudian dia menyebutkan seperti hadits Mu'adz, namun dalam
haditsnya dia tidak menyebutkan, "Ini adalah perjanjian yang ditulis olehnya."
iil WjJ>
uui; z;\&s J'
iiUuo b 5^^® (j \ Jla _j j J\ji9 Jo» La
3336. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hamzhali dan Ahmad bin Janab
Al Mishishi semuanya dari Isa bin Yunus sedangkan lafadznya dari lshaq, telah mengabarkan
kepada kami Isa bin Yunus telah mengabarkan kepada kami Zakaria dari Abu lshaq dari Al
Barra' dia berkata, "Ketika nabi shallallahu 'alaihi wasallam dilarang melaksanakn Haji, maka
penduduk Makkah mengadakan perjanjian damai yaitu; supaya beliau masuk dan bermukim
hanya tiga hari, tidak masuk (Makkah) melainkan dengan pedang yang masih diletakkan
dalam sarungnya, setiap orang dari kaumnya tidak boleh keluar bersama beliau, namun
sebaliknya mereka membolehkan sahabat beliau yang hendak ikut bersama mereka (tinggal
di Makkah). Lantas beliau bersabda kepada Ali: "Tulislah syarat antara kami dengan mereka
dengan Bismillahirrahmanirrahim, ini adalah hasil keputusan yang ditetapkan oleh
Muhammad Rasulullah." Maka orang-orang Musyrik berkata kepada beliau, "Sekiranya kami
mengetahui kalau kamu adalah Rasulullah, niscaya kami akan mengikutimu, akan tetapi
tulislah Muhammad bin Abdullah." Lalu beliau menyuruh Ali supaya menghapusnya, namun
Ali berkata, "Demi Allah, aku tidak akan menghapusnya." Kemudian Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Beritahukanlah kepadaku tempat yang kamu tulis tadi." Maka Ali
memberitahukan kepada beliau tempatnya, lalu beliau sendiri yang menghapusnya, dan
diganti dengan Ibnu Abdullah. Beliau tinggal selama tiga hari, tatkala hari yang ke tiga,
mereka (orang-orang Quraisy) berkata kepada Ali, "Ini adalah hari terakhir sebagaimana
dalam syarat yang dibuat oleh saudaramu, maka suruhlah dia keluar (dari Makkah)." Lantas
Ali memberitahukan kepada belau, akhirnya beliau keluar (dari Makkah)." Dan dalam riwayat
Ibnu Janab disebutkan, "Niscaya kami akan mengikutimu dan berbaiat kepadamu."
(3^ j \ j » \ ^ \ L« L»i \ p3\_> \ Jls
3337. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari
Anas bahwa orang-orang Quraisy pernah mengadakan perjanjian damai dengan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Sedangkan dikalangan mereka terdapat Suhail bin 'Amru. Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ali: "Tulsilah Bismillahirrahmanirrahim."
Suhail berkata, "Aku tidak tahu apa itu Bismillahirrahmanirrahim, akan tetapi tulislah
sebagaimana yang kami ketahui yaitu, 'Bismikallahumma'." Beliau bersabda: "Tulislah dari
Muhammad Rasulullah." Mereka berkata, "Sekiranya kami mengetahui bahwa kamu adalah
Rasulullah, sungguh kami akan mengikutimu, akan tetapi tulislah namamu dan nama
ayahmu." Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tulislah dari Muhammad bin
Abdullah." Kemudian mereka mengajukan persyaratan-persyaratan kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, di antaranya ialah, bahwa setiap orang yang datang dari pihak kalian, maka
kami tidak akan mengembalikannya kepada kalian, namun jika pihak kami ada yang datang
kepada kalian, maka kalian harus mengembalikannya kepada kami." Maka para sahabat
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kita harus menulis persyaratan tersebut?" beliau
menjawab: "Ya, sebab orang-orang kita yang pergi kepada mereka, maka Allah akan
menjauhkannya (dari rahmat-Nya), namun jika dari pihak mereka datang kepada kita,
mudah-mudahan Allah memberikan jalan keluar."
jlkii3is\l;Vi\^j^ ^ ji\3 ^j < j\^vl^\o^\^3viS^4^3VSi^^\ yT ^==^\Jjj
Sdo;iU^3ii>^jU\3 ^u:3iiiiii^ ;^s1s >1 j\
> > r. . .
<>-uJL>< u
£fJj
3338. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair sedangkan lafadznya saling berdekatan, telah menceritakan kepada kami
ayahku telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Siyah telah menceritakan kepada
kami Habib bin Abu Tsabit dari Abu Wa'il dia berkata, " Sahal bin Hunaif pernah berdiri
ketika terjadi perang Shifin, dia berseru, "Wahai manusia, koreksilah diri kalian masing-
masing. Ketika terjadi perjanjian Hudaibiyyah, kami bersama-sama dengan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Seandainya waktu itu kami melihat adanya pembunuhan, pasti
kami telah berperang. Hal ini terjadi ketika terjadi perjanjian damai antara Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dengan orang-orang Musyrik. Maka umar bin Khatthab datang
menghampiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah,
tidakkah kita dalam kebenaran dan mereka dalam kebathilan?" beliau bersabda: "Ya." Dia
berkata, "Bukankah jika kita terbunuh akan masuk surga? sedangkan jika mereka terbunuh,
mereka akan masuk neraka?" beliau menjawab: "Ya benar." Umar bertanya, "Mengapakah
kita harus mengalah mengenai agama kita, dan pulang begitu saja? Padahal Allah belum
memberikan keputusan apa-apa antara kita dengan mereka?" Beliau menjawab: "Wahai
Ibnul Khattab, sesungguhnya aku adalah Rasulullah, dan sekali-kali Allah tidak akan menyia-
nyiakan aku selama-lamanya." Abu Wa'il berkata, "Umar lalu pergi dalam keadaan tidak
puas, bahkan terlihat marah. Lalu dia mendatangi Abu Bakar seraya berkata, "Wahai Abu
Bakar, bukankah kita di atas yang hak dan mereka dalam kebathilan." Dia menjawab, "Ya,
benar." Umar bertanya, "Tidakkah jika kita terbunuh, maka kita akan masuk surga,
sedangkan jika mereka yang terbunuh, maka mereka akan masuk neraka?" Abu Bakar
menjawab, "Ya, benar." Umar bertanya lagi, "Mengapakah kita harus mengalah mengenai
agama kita, dan pulang begitu saja? Padahal Allah belum memberikan keputusan apa-apa
antara kita dengan mereka?" Maka Abu Bakar berkata, "Wahai Ibnul Khattab, sesungguhnya
beliau adalah Rasulullah, dan sekali-kali Allah tidak akan menyia-nyiakan beliau selama-
lamanya." Suhail berkata, "Maka turunlah ayat Al Qur'an kepada Rasulullah, yaitu surat Al
Fath. Maka beliau menyuruh seseorang untuk membacakan kepada Umar, lantas dia
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu yang dimaksud dengan kemenangan?" beliau
bersabda: "Ya, benar." Barulah dia bertaubat dan kembali."
' ' * s ' ' O
\J43M J f J*
iv^lj
3339. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala dan Muhammad
bin Abdullah bin Numair keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah
dari Al A'masy dari Syaqiq dia berkata; aku mendengar Sahal bin Hunaif berkata ketika di
Shifin, "Wahai para manusia, koreksilah diri kalian masing-masing, demi Allah, aku telah
mengalami sendiri ketika peristiwa Abu Jandal, sekiranya aku mampu menolak perintah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sungguh aku akan menolaknya (untuk tidak
berperang). Demi Allah, ketika itu kami tidak melakukan peperangan sedikitpun, melainkan
Allah memudahkan urusan kami, sangat berbeda dengan peristiwa kalian saat ini!" Ibnu
Numair tidak menyebutkan, "Hingga suatu perkara yang mengkhawatirkan." Dan telah
menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq semuanya dari Jarir. Dan telah
diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj telah
menceritakan kepada kami Waki' keduanya dari Al A'masy dengan isnad in, dan dalam hadits
keduanya di sebutkan, "Sampai kepada peristiwa yang menagerikan."
3340. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Sa'id Al Jauhari telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Malik bin Mighwal dari Abu Hashin dari Abu Wa'il dia
berkata; aku mendengar Sahi bin Hunaif berkata ketika di Shifin, "Perhatikanlah diri kalian,
niscaya kalian akan mengetahui perkara agama kalian, sungguh aku pernah melihat
peristiwa Abu Jandal, sekiranya aku mampu menolak perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, niscaya kami tidak akan diberi jalan keluar dalam permusuhan tersebut,
melainkan permusuhan tersebut senantiasa masih ada."
* v x ** y
{ll^\ jj^js j^iU ^lLJ»l^iiUl^ill\ }
£-\^asT
3341. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahzhami telah menceritakan kepada
kami Khalid bin Al Harits berkata, telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah dari
Qatadah bahwa Anas bin Malik telah menceritakan kepada mereka, dia berkata, "Ketika
turun ayat: '(Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata,
supaya Allah memberikan ampunan kepadamu terhadap dosamu -hingga firmanNya- dengan
pertolongan yang kuat (banyak). 1 (Qs. Al Fath: 1-3), ketika itu mereka baru pulang dari
Hudaibiyyah dengan diliputi perasaan jengkel dan kesal, padahal mereka telah menyembelih
binatang kurban. Maka beliau bersabda: "Sungguh telah turun kepadaku suatu ayat yang
lebih aku cintai daripada dunia dan isinya." Dan telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin
An Nadir At Taimi telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dia berkata; aku mendengar
ayahku telah menceritakan kepada kami Qatadah dia berkata; aku pernah mendengar Anas
bin Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Hammam
(dalam jalur lain disebutkan) telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah
menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Syaiban
semuanya dari Qatadah dari Anas sebagaimana hadits Ibnu Abu 'Arubah."
Bab: Memenuhi perjanjian (A4*JL>«-\i _^J\)
3342. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Al Walid bin Jumai' telah menceritakan kepada kami Abu At
Thufail telah menceritakan kepada kami Hudzaifah bin Yaman dia berkata, "Tidak ada yang
menghalangiku untuk turut bertempur di Badar kecuali karena aku dan ayahku yaitu Husail
tertangkap oleh orang-orang Quraisy ketika kami keluar dari Makkah. Mereka bertanya,
"Apakah kalian hendak pergi menemui Muhammad? Kami menjawab, "Tidak, kami hanya
akan berjalan-jalan ke Madinah." Lalu mereka membuat perjanjian dengan kami, bahwa
kami boleh pergi ke Madinah akan tetapi tidak boleh berperang memihak beliau. Lalu kami
mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan memberitahukan kepada beliau akan
peristiwa kami tersebut. Maka beliau bersabda: "Pergilah kalian, dan pegang teguhlah janji
kalian dengan mereka, kita akan memohon pertolongan kepada Allah untuk mengalahkan
mereka."
Bab: Peperangan Ahzab
p£\ Jiv ii J4 j4- 1 Jio
<' S s * y ? .
» .
3&<I*Aa\jlS£
Jdi. JL j
> 1 ^ ,r
0 L»jj
3343. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim semuanya dari
Jarir, Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Ibrahim At
Taimi dari ayahnya dia berkata, "Suatu ketika kami berada di dekat Hudzaifah, tiba-tiba ada
seorang laki-laki yang berkata, "Seandainya aku mendapatkan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, niscaya aku akan berperang bersama beliau dan aku akan bersungguh-sunbgguh."
Hudzaifah berkata, "Betulkah kalian akan berbuat seperti itu?" aku sendiri pernah
mengalami perang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang Ahzab. Saat
itu kami diserang oleh angin yang sangat kencang dan udara yang dingin. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adakah seseorang yang sanggup mencari berita
tentang musuh? Maka Allah akan menempatkannya bersamaku kelak di hari Kiamat."
Semuanya diam, dan tidak ada satupun yang menjawab. Kemudian beliau bertanya lagi:
"Adakah seseorang yang sanggup mencari berita tentang musuh? Maka Allah akan
menempatkannya bersamaku kelak di hari Kiamat." Semuanya diam, dan tidak ada satupun
yang menjawab. Kemudian beliau bertanya pula: "Adakah seseorang yang sanggup mencari
berita tentang musuh? Maka Allah akan menempatkannya bersamaku kelak di hari Kiamat."
Kami masih terdiam semuanya, dan tidak ada satupun yang menjawab. Lalu beliau bersabda:
"Wahai Hudzaifah, berdiri dan carilah kabar mengenai musuh!" Maka tidak bisa tidak, aku
harus berdiri, karena beliau jelas memanggil namaku. Beliau bersabda: "Pergi dan carilah
kabar mengenai musuh, dan jangan kamu mengagetkan mereka tentang diriku." Tatkala aku
telah berpaling dari sisi beliau, seakan-akan aku berjalan dengan kehangatan (tidak seperti
yng lain dalam kedinginan-red), sehingga aku mendatangi mereka, lantas aku melihat Abu
Sufyan yang sedang menghangatkan badannya dengan api, maka aku langsung menaruh
anak panah pada busurnya dan hendak memanahnya, sekiranya aku tidak ingat dengan
pesan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Jangan kamu mengagetkan mereka dengan
diriku." Niscaya aku telah panah dan akan mengenainya. Lalu aku kembali sambil berjalan
kaki dengan kehangatan, kemudian aku menemui beliau dan melaporkan mengenai kondisi
musuh, setelah itu aku pergi, tiba-tiba diriku mulai merasakan kedinginan, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memakaikanku kain burdah yang biasa dipakai beliau untuk
shalat, kemudian aku tertidur sampai pagi, keesokan harinya beliau bersabda: "Bangun
wahai orang yang banyak tidur."
Bab: Peperangan Uhud
3344. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azdi telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Salamah dari Ali bin Zaid dan Tsabit bin Al Banani dari Anas bin
Malik, bahwa ketika perang Uhud berkecamuk, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
terdesak sendirian bersama-sama dengan tujuh orang Anshar dan dua sahabat Quraisy
(Muhajirin), ketika musuh semakin mendekati beliau, beliau bersabda: "Barangsiapa dapat
menghalau mereka (musuh) dari kami, maka baginya surga atau dia akan bersamaku di
surga." Maka seorang laki-laki dari Anshar maju kehadapan dan bertempur hingga terbunuh,
kemudian musuh semakin mendekati beliau, beliau bersabda: "Barangsiapa dapat
menghalau mereka dariku, maka baginya surga atau dia akan bersamaku di surga." Maka
seorang laki-laki dari Anshar maju kehadapan dan bertempur hingga terbunuh. Peristiwa
tersebut terus seperti itu hingga ketujuh sahabat Anshar terbunuh, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada kedua sahabat Quraisy: "Betapa adilnya para
sahabat kita."
•- - 'J ?\ , t» " A' V *
(i ^ »
j i>J<. A /V loU< Jji \j^C. A^sa*/l\ \ i"'.*. Ju. A ^Am ^ ?J l ' ''j- Jj
y yS\ \iLL, J£U\
> t> * >t t-r-e^v -- ’ - ^ "tts -V * - - > "\'->?\ '\'
^ o L.*4.^fc j v>w* J 13^ ^
^yU\^y yJJX&Z- \jfi*\ .'yY&&^\j<y*J~
3345. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah menceritakan
kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim dari ayahnya bahwa dia mendengar Sahi bin Sa’id
ditanya seseorang mengenai luka yang pernah diderita Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dalam pertempuran Uhud, maka dia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam terluka, gigi taringnya patah, dan topi baja yang bliau kenakan juga pecah. Lalu
Fatimah binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membersihkan darah beliau, sedangkan
Ali menyiramkan air dari perisai. Ketika Fatimah melihat darah semakin bertambah banyak
keluar, dia mengambil potongan pelepah kurma lalu dia bakar hingga menjadi abu,
kemudian abu tersebut diletakkan di atas luka beliau hingga darahnya berhenti keluar."
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ya'qub
-yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari- dari Abu Hazim bahwa dia mendengar Sahi bin Sa'id
ditanya mengenai luka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka dia menjawab, "Demi
Allah, sungguh aku telah melihat sendiri orang yang mencuci luka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan yang menuangkan air, serta dengan apa dia mengobati luka
beliau. ..kemudian dia menyebutkan seperti haditsnya Abdul Aziz, namun dia menambahkan.
'dan wajahnya terluka' dia juga menyebtkan, 'giginya pecah'." Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim serta
Ibnu Abu Umar semuanya dari Ibnu Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami 'Amru bin Sawad Al 'Amiri telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Sa'id bin Abu Hilal,
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi
telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Maryam telah menceritakan kepada kami
Muhammad -yaitu Ibnu Mutharrif- semuanya dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'id dengan
hadits ini dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam hadits Ibnu Abu Hilal disebutkan,
'wajah beliau terkena', sedangkan dalam hadits Ibnu Mutharif disebutkan, 'wajah beliau
terluka.'
3346. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Oa'nab telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas, bahwa gigi geraham
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pecah ketika perang Uhud, dan kepala beliau juga
terluka hingga mengalirkan darah, beliau lalu bersabda: "Bagaimana mungkin suatu kaum
akan beruntung, sedangkan mereka melukai nabinya dan mematahkan gigi gerahamnya."
Oleh karena itu beliau memohon kepada Allah untuk mengutuk mereka, lalu Allah Azza wa
jalla menurunkan ayat: '(Kamu tidak memiliki wewenang apa-apa terhadap urusan mereka...)
' (Qs. Ali Imran: 128).
3347. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq dari
Abdullah dia berkata, "Aku seakan-akan masih melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menceritakan seorang Nabi dari para Nabi yang dilukai oleh kaumnya, lalu beliau mengusap
darah dari mukanya sambil mengatakan: "Wahai Rabbku, ampunilah kaumku, karena
mereka tidak mengetahui." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah
telah menceritakan kepada kami Waki' dan Muhammad bin Bisyr dari Al A'masy dengan
isnad ini, namun dia menyebutkan, "Dan beliau mengusap darah yang mengalir di
pelipisnya."
Bab: Murka Allah kepada orang yang dibunuh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
a i c. )
3348. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata, "Ini seperti sesuatu yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian dia menyebutkan di antaranya, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah sangat marah terhadap suatu kaum yang
melakukan perbuatan ini terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Dan ketika itu
beliau sambil menunjuk taringnya yang patah. Dan beliau juga bersabda: "Allah sangat
marah terhadap orang yang dibunuh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam perang fi
sabilillah Azza Wa Jalla."
Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam menemui gangguan musyrikin ( \ \ La
J/J>r
o*^j lij^b Leo Lco \i\ 5^" Lco^g
/'z/ . ^ ^ ^ fl / . ' s ^c. y 9 a 9 / / y / z' _ a
. ^ ♦'■'t* ^ » * ** y'»* ^ y' . \ ^ * **l£ ^ t ^ ** '''*£ ^ * » \ 'W ' *\' ' 9 *\ ' 9 \ ' *\ y ' 9 *\ '?• ^ '
3349. Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Umar bin Muhammad bin Aban Al
Ja'fi telah menceritakan kepada kami Abdurrahim -yaitu Ibnu Sulaiman- dari Zakaria dari Abu
lshaq dari 'Amru bin Maimun Al Audi dari Ibnu Mas'ud dia berkata, "Ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam shalat dekat Ka'bah, Abu Jahal dan kawan-kawannya sedang
duduk-duduk, sementara ada bekas unta yang disembelih pada hari sebelumnya. Abu Jahal
berkata, "Siapa di antara kalian yang sanggup mengambil perut unta sembelihan bani Fulan
itu, lalu meletakkannya di bahu Muhammad apabila dia sujud." Dan orang yang paling jahat
di antara mereka pergi mengambil isi perut unta tersebut, ketika Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam sujud, dia meletakkannya di bahu beliau." Ibnu Mas'ud berkata, "Setelah itu
mereka tertawa terbahak-bahak, dan dorong-mendorong antara satu sama lain. Aku berdiri
saja melihat peristiwa tersebut. Sekiranya aku anggup, tentu aku akan membuang isi perut
unta tersebut dari sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam terus saja sujud, beliau tidak mengangkat kepalanya hingga ada orang yang lewat,
lalu orang tersebut memberitahukannya kepada Fathimah -ketika itu dia masih gadis kecil-.
Fatimah datang dan membuang isi perut unta itu dari punggung beliau, sesudah itu Fatimah
menghampiri mereka dan memaki-makinya. Seusainya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
shalat, beliau mengeraskan suaranya dan mendo'akan kejelekan terhadap mereka. Apabila
beliau berdo'a, biasanya beliau mengulanginya sampai tiga kali, dan apabila beliau meminta,
beliau juga mengucapkan tiga kali, kemudian beliau berucap: "Allahumma 'alaika bi Quraisy
(Ya Allah, binasakanlah orang-orang Quraisy)." Beliau mengucapkannya tiga kali. Tatkala
mereka mendengar suara beliau, mereka berhenti tertawa dan merasa khawatir dengan
do'a beliau, kemudian beliau melanjutkan do'anya: "ALLAHUMMA 'ALAIKA BI ABI JAHAL BIN
HISYAM, WA 'UTBAH BIN RABI'AH WA SYAIBAH BIN RABI'AH WA WALID BIN 'UQBAH WA
'UMAYYAH BIN KHALAF WA 'UQBAH BIN ABI MU'ITH." (Ya Allah, binasakanlah Abu Jahal bin
Hisyam, 'Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Walid bin 'Uqbah, 'Umayyah bin Khalaf dan
'Uqbah bin Abu Mu'ith)." -Ibnu Mas'ud menyebutkan yang ketujuh, namun perawi lupa
namanya- Maka demi dzat yang telah mengutus Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
dengan kebenaran, sungguh aku telah melihat orang-orang yang namanya disebut oleh
beliau, mereka mati tergeletak dalam perang Badar. Kemudian mereka diseret ke sumur
Badar." Abu lshaq berkata, "Al Walid bin 'Uqbah masih ada kekeliruan dalam hadits ini."
t y ' '
\ 9 't t/ 9 t
Ja-uc4, i \
3350. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata;
aku mendengar Abu lshaq menceritakan dari 'Amru bin Maimun dari Abdullah dia berkata,
"Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang sujud, sementara di sekitar
beliau ada beberapa orang Quraisy, tiba-tiba 'Uqbah bin Abu Mu'th datang dengan
membawa sekarung bekas sembilhan anak unta yang telah membusuk, lalu ia melemparnya
tepat mengenai punggung Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena itu beliau tidak
mau mengangkat kepalanya. Setelah Fatimah datang, maka dia mengambil karung tersebut
dari punggung beliau. Lantas beliau mendo'akan kebinasaan terhadap orang-orang yang
telah melakukan perbuatan tersebut, beliau bersabda: "Ya Allah, binasakanlah orang-orang
Quraisy; Abu Jahal bin Hisyam, 'Utbah bin Rabi'ah, 'Uqbah bin Abu Mu'ith, Syaibah bin
Rabi'ah, Umayyah bin Khalaf dan Ubay bin Khalaf." Sungguh aku telah melihat dalam perang
Badar, mereka semua binasa, lalu jasad mereka dilemparkan ke dalam sumur selain Umayah
atau mungkin Ubay, karena persendiannya banyak yang putus, maka ia tidak dilemparkan ke
dalam sumur." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Ja'far bin 'Aun telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Abu
lshaq dengan isnad seperti ini, dengan sedikit tambahan, "Apabila beliau berdo'a, beliau
lebih suka mengulanginya sampai tiga kali, beliau bersabda: "Ya Allah, binasakanlah orang-
orang Quraisy, Ya Allah, binasakanlah orang-orang Quraisy, Ya Allah, binasakanlah orang-
orang Quraisy -hingga tiga kali-." Dan dia menyebutkan dalam hadits tersebut nama 'Al
Walid bin 'Utbah dan Umayyah bin Khalaf - tanpa ada keragu-raguan-. Abu lshaq berkata,
"Dan aku lupa yang ketujuh."
3351. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada
kami Abu lshaq dari 'Amru bin Maimun dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah mendo'akan kebinasaan kepada enam tokoh Quraisy dengan
menghadap ke Ka'bah, di natara mereka adalah Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf, 'Utbah bin
Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah dan 'Uqbah bin Abu Mu'ith. Demi Allah, sungguh aku telah
melihat mereka tewas bergelimpangan di Badar di bawah terik Matahari yang sangat panas."
4
9 9 '&A ^IU\
&\ 3 ^ > 4-4 j ^\3
>. ,>
P V * --
».x>- j
3352. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh dan
Harmalah bin Yahya serta 'Amru bin Sawad Al 'Amiri, sedangkan lafadz mereka saling
berdekatan, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb dia berkata; telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin
Zubair bahwa 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, telah menceritakan kepadanya
bahwa suatu ketika ia pernah berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai
Rasulullah, pernahkah anda merasakan kesulitan yang paling sulit daripada hari perang
uhud?" Beliau menjawab: "Aku pernah mengalami kesulitan dari kaummu, dan itulah
kesulitan yang paling sulit yang pernah ku alamai dari mereka, yaitu peristiwa di hari
'aqabah. Ketika itu aku mendatangi Ibnu 'Abd Yaaliil bin 'Abd Kulal, tapi ia tidak mau
memenuhi harapanku sehingga aku pergi meninggalkannya dengan penuh kecemasan, dan
aku baru sadarkan diri ketika aku sampai di Qarnits Tsa'alib. Lalu aku mendongakkan
kepalaku dan ternyata aku sedang dinaungi oleh awan, setelah kuperhatikan, ternyata
malaikat Jibril ada di sana, dia memanggilku dan berkata: 'Sesungguhnya Allah 'azza wajalla
telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu dan penolakan mereka terhadap
ajakanmu. Dan Dia telah mengutus malaikat penjaga gunung agar anda dapat menyuruhnya
untuk menghancurkan mereka sekehendak hatimu'." Beliau bersabda: "Lalu malaikat
penjaga gunungpun memanggilku dan mengucap salam kepadaku sambil berkata: 'Wahai
Muhammad, Sungguh Allah telah mendengar perkataan kaummu terhadapmu, dan aku
malaikat penjaga gunung telah diutus oleh Rabbmu untuk menemuimu guna melaksanakan
apa yang anda kehendaki. Jika anda menghendaki, maka aku akan menutupkan dua gunung
ini kepada mereka'." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Bahkan
aku sangat berharap semoga Allah mengeluarkan dari tulang-tulang sulbi mereka orang yang
mau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun."
3353. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id keduanya
dari Abu 'Awanah, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah dari Al
Aswad bin Qais dari Jundub bin Sufyan dia berkata, "Jari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah terluka dalam suatu peperangan, maka beliau bersabda: "Bukankah
engkau hanya sebatang jari yang berdarah? Dan ini terjadi ketika engkau ikut berjihad fi
sabilillah." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin
Ibrahim semuanya dari Ibnu 'Uyainah dari Al Aswad bin Qais dengan isnad ini, dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah masuk ke dalam goa, tiba-tiba salah satu jari
beliau mengalirkan darah."
<^cykJ\ j } JIa9
3354. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Sufyan dari Al Aswad bin Qais bahwa dia mendengar Jundub berkata, "Jibril terlambat
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu orang-orang Musyrik berkata,
"Muhammad telah ditinggalkannya." Maka Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayat: '(Demi
waktu Dluha, dan demi malam apabila telah sunyi, Rabbmu tiada mennggalkanmu dan tiada
benci terhadapmu) ' (Qs. Adi Dluha: 1-3).
3355. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi'
sedangkan lafadznya dari Ibnu Rafi'. Ishaq berkata; telah mengabarkan kepada kami,
sedangkan Ibnu Rafi' mengatakan; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah
menceritakan kepada kami Zuhair dari Al Aswad bin Qais dia berkata; aku mendengar
Jundub bin Sufyan berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengalami sakit,
oleh karena itu beliau tidak kuat bangun untuk melaksanakan shalat selama dua atau tiga
hari, maka seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata, "Ya Muhammad, aku
berharap mudah-mudahan setanmu betul-betul telah meninggalkanmu. Telah dua malam
atau tiga malam aku tidak melihatnya menghampirimu. Maka Allah Azza Wa Jalla
menurunkan ayat: '(Demi waktu Dluha, dan demi malam apabila telah sunyi, Rabbmu tiada
mennggalkanmu dan tiada benci terhadapmu) 1 (Qs. Adi Dluha; 1-3). Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al Mutsanna serta Ibnu Basyar
mereka mengatakan; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Al Mula'i telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari
Al Aswad bin Qais dengan isnad ini seperti kedits keduanya."
Bab: Doa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada Allah dan kesabarannya dalam
menghadapi hgangguan orang-orang Munafik
* ' £ x x x
" ^ * ' ' '
j0\jo £ i '
y j^iujiiul.3
i>\ J££ j^-4yj3il^J
3356. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin
Rafi' serta Abd bin Humaid sedangkan lafadznya dari Ibnu Rafi', Ibnu Rafi' berkata; telah
menceritakan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah bahwa
Usamah bin Zaid telah mengabarkan kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menaiki keledai yang berpelana dan di bawahnya ada kain selimut usang hasil produksi
Fadakiyah. Sedangkan Usamah membonceng di belakang beliau. Ketika itu beliau pergi
hendak menjenguk Sa'd bin Ubadah di perkampungan Bani Harits bin Khazraj sebelum
terjadi perang Badar. (Di tengah perjalanan) beliau melewati suatu majlis yang terdiri dari
orang-orang Muslim, orang-orang Musyrik penyembah berhala dan orang-orang Yahudi, dan
di antara mereka terdapat Abdullah bin Ubay dan Abdullah bin Rawahah. Ketika melihat
debu bekas derap langkah kami, maka Abdullah bin Ubay menutup hidungnya dengan kain
cadar, sambil berkata, "Janganlah kalian taburkan debu kepada kami." Maka Nabi shallallahu
'alaihi wasallam memberi salam kepada mereka, kemudian berhenti dan turun. Beliau
mengajak mereka kepada Allah dengan membacakan ayat-ayat Al Qur'an kepada mereka,
justru Abdullah bin Ubay berkata, "Heh... tidak adakah yang lebih baik daripada ini?" jika apa
yang kamu katakan benar, maka kalian jangan mengganggu dalam majlis kami, pulanglah ke
rumahmu, dan bacakanlah kepada orang yang datang kepadamu." Maka Abdullah bin
Rawahah angkat bicara, "Datanglah ke Majlis kami, sesungguhnya kami menyukai hal itu."
Usamah mengatakan, "Maka terjadilah perang mulut antara orang-orang Muslim, orang-
orang Musyrik dan orang-orang Yahudi, hingga hampir terjadi perkelahian. Akan tetapi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dapat menenangkan mereka, lalu beliau menaiki kendaraannya
dan pergi ke rumah Sa'ad bin Ubadah. Kemudan beliau bersabda: "Hai Sa'd, tahukah kamu
apa yang baru diucapkan oleh Abu Hubab? -maksudnya adalah Abdullah bin Ubay- dia telah
mengatakan begini dan begini." Sa'd lalu berkata, "Ma'afkanlah dia wahai Rasulullah, demi
Allah, sesungguhnya Allah telah memberi Anda apa yang telah diberi-Nya, sebelum
kedatangan Anda, penduduk negeri ini telah sepakat hendak memakaikan mahkota dan
melilitkan surban kepadanya. Tetapi Allah menggagalkannya dengan kebenaran yang
diberikan-Nya kepada Anda. Karena itu, dia merasa iri terhadap anda. Itulah sebabnya dia
banyak membuat ulah seperti yang anda saksikan." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memaafkannya." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami Hujjain -yaitu Ibnu Al Mutsanna- telah menceritakan kepada
kami Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dengan isnad seperti ini, dengan sedikit tambahan,
"Hal itu terjadi sebelum Abdullah masuk Islam."
,_^lLli]\ jlk\J\^l>4i' JJ^J\ jlUli3fe1^i\jJ^d45l jt&3gL2&\
** / ?
3357. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A'la Al Qaisi telah
menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari ayahnya dari Anas bin Malik dia berkata,
"Seseorang mengusulkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Alangkah baiknya
seandainya anda datang menjenguk Abdullah bin Ubay." Anas berkata, "Kemudian beliau
pergi menjenguknya dengan mengendarai keledainya bersama-sama dengan beberapa
orang Muslim, sementara Ubay tinggal di tanah yang gersang. Ketika Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mendatanginya, dia berkata, "Menjauhlah kamu dariku, demi Allah bau keledaimu
telah menyakitiku." Seorang laki-laki dari Anshar menyahut, "Demi Allah, bau keledai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih harum daripada baumu sendiri." Anas berkata,
"Lalu seorang laki-laki dari kaumnya (Ubay) angkat bicara hingga masing-masing pihak sama-
sama marah dan hampir terjadi perkelahian antara mereka." Anas melanjutkan, "Mereka
saling pukul memukul dengan pelepah kurma, dengan tangan dan dengan sepatu atau
sandal. Anas berkata, "Berkenaan dengan mereka, maka turunlah ayat: '(Jika dua golongan
antara orang-orang Mukmin berkelahi, maka damaikanlah mereka...) ' (Qs. Al Hujurat: 9).
Bab: Dibunuhnya Abu Jahal J^S)
.♦ •* / ^ *v
^ ^ /
3358. Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hujr As Sa'di telah mengabarkan kepada kami
Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayah- telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Taimi telah
menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Siapakah yang sanggup mengabarkan kepadaku keadaan Abu Jahal?"
Maka berangkatlah Ibnu Mas'ud, dan dipatinya Abu Jahal telah dipukul rubuh oleh dua orang
anak Afra' sehingga tidak berdaya. Kemudian dia memegang jenggotnya seraya berkata,
"Kamukah Abu Jahal?" Abu Jahal menjawab, "Apakah ada yang kebih mulia dari orang yang
telah kalian bunuh selain aku, atau orang yang dibunuh oleh kaumnya." Abu Mijlas berkata,
"Abu Jahal mengatakan, "Asal aku tidak di bunuh oleh anak seorang petani." Telah
menceritakan kepada kami Hamid bin 'Umar Al Bakrawi telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir dia berkata; saya mendengar ayahku berkata; telah menceritakan kepada kami
Anas dia berkata, "Rasulullah bersabda: "Siapakah yang sanggup memperlihatkanku apa
yang diperbuat Abu Jahal?. ...seperti hadits Ibnu 'Ulayyah, perkatan Abu Mijlas itu seperti
yang disebutkan oleh Isma'il."
Bab: Dibunuhnya Ka'b bin Ashraf (j j &
/ ^ / / ^
4ji\ J j \S JIa9 a) j
JliJo J>\j*
\U, ulpvi^s d,
3359. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al hanzhali dan Abdullah bin
Muhammad bin Abdurrahman bin Miswar Az Zuhri keduanya dari Ibnu 'Uyainah sedangkan
lafadznya dari Az Zuhri, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru aku mendengar
Jabir berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah di antara kalian
yang sanggup membunuh Ka'ab bin Ashraf? Sebab dia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya."
Maka Muhammad bin Maslamah berkata, "Wahai Rasulullah, setujukah anda jika aku yang
akan membunuhnya?" beliau bersabda: "Ya, setuju." Maslamah berkata, "Tetapi, izinkanlah
aku terlebih dahulu untuk mengatakan sesuatu kepada anda." Beliau menjawab: "Silahkan."
Kemudian Dia mendekati beliau untuk menyampaikan sesuatu, akhirnya keduanya terlibat
dengan pembicaraan yang serius. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sebenarnya Ka'ab memang pernah berniat untuk bersedekah, akan tetapi ia justru
menyusahkan kami." Mendengar keterangan beliau, Muhammad bin Maslamah berkata,
"Demi Allah sungguh aku tidak merasa lebih geram daripada kejengkelanku ini." Muhammad
bin Maslamah berkata, "Kami sekarang akan membuntutinya, dan kami tidak suka
membiarkan begitu saja sehingga kami mengetahui akhir kesudahannya." Maslamah berkata
(kepada Ka'ab), "Wahai Ka'ab, aku hendak meminjam sesuatu darimu!" Ka'ab bertanya, "Lalu
apa yang hendak kamu gadaikan kepadaku sebagai jaminanannya?" Ibnu Maslamah balik
bertanya, "Apa yang kamu inginkan?" Ka'ab berkata, "Bagaimana menurutmu jika aku ingin
agar kamu menggadaikan isteri-isterimu kepadaku?" Ibnu Maslamah menjawab, "Kamu
adalah orang arab yang berpenampilan sangat menarik dan gagah, jadi bagaimana mungkin
aku akan menggadaikan isteri-isteri ku?" Ka'ab kembali bertanya, "kalau begitu, bagaimana
kalau kamu gadaikan anak-anakmu kepadaku." Ibnu Maslamah menjawab, "Itu tidak
mungkin aku lakukan, tetapi aku akan menggadaikan senjataku kepadamu." Ka'ab
menjawab, "Baiklah aku setuju." Kemudian Muhammad bin Maslamah berjanji akan datang
ke rumah Ka'ab bin Al Ashraf dengan ditemani Al Harits, Abu Abbas bin Jabr dan Abbad bin
Bisyr. Akhirnya keempat orang tersebut datang ke rumah Ka'ab pada malam hari. Sufyan
berkata; selain 'Amru berkata, "Lalu isterinya Ka'ab berkata, "Sepertinya aku mendengar
suara orang yang akan menumpahkan darah." Ka'ab menjawab, "Itu hanya suara
Muhammad bin Maslamah dan Abu Nailah, saudara sesusuanku. Sebagai seorang yang
terhormat maka aku akan menemuinya walaupun di malam hari." Sementara itu
Muhammad bin Maslamah berkata (kepada temanya), "Apabila di keluar, maka aku akan
mengulurkan tanganku ke kepalanya, apabila aku telah berhasil membekuknya, maka kamu
maju untuk membunuhnya." Maslamah berkata, "Ketika Ka'ab keluar dengan meletakkan
senjatanya, mereka (temannya Maslamah) berkata, "Sepertinya kami mencium bau harum
darimu." Ka'ab menjawab, "Memang, sebab isteriku adalah wanita yang pandai berhias dan
merawat diri." Muhammad bin Maslamah berkata, "Kalau kamu berkenan, bolehkah aku
mencium bau harum yang ada pada dirimu?" Ka'ab berkata, "Silahkan." Kemudian
Muhammad menciumnya dan berusaha menciumnya lagi, lalu dia berkata, "Kalau kamu
berkenan, bolehkah aku mengulanginya lagi?" rupanya Ka'ab tidak merasa keberatan dan
menyodorkan kepalanya kepada Muhammad bin Maslamah. Kemudian Muhammad bin
Maslamah berkata kepada temannya, "Giliran kalian." Dia berkata, "Kemudian mereka
membunuh Ka'ab bin Al Ashraf."
Bab: Peperangan Khaibar
>-^j315j\ ^cL^Kdls { } pi^Uidi^^ddJ^-
ILU^i i^ls S -o ^\ii^;\lsii^\ jla'jUlifrl
3360. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulayyah- dari Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam hendak memerangi Khaibar, ketika kami hampir tiba di kota
terebut, kami melaksanakan shalat subuh sementara hari masih agak gelap. Lantas Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menaiki kendaraannya kemudian diikuti oleh Abu Thalhah,
sedangkan aku membonceng di belakang Abu Thalhah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
terus saja berjalan memasuki jalan-jalan kecil di Khaibar, sehingga lututku bersentuhan
dengan paha Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahkan pernah kain beliau sampai tersingkap,
sehingga kelihatan olehku putih paha Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika memasuki
perkampungan, beliau bersabda: "Allahu Akbar, takluklah Khaibar, takluklah Khaibar, apabila
kami menduduki suatu negeri, '(maka amat buruklah pagi hari yang di alami oleh orang-
orang yang di peringatkan itu)." Beliau mengulanginya hingga tiga kali." Anas berkata,
"Ketika orang-orang kampung keluar menuju tempat mereka bekerja, mereka lalu berteriak,
"Muhammad telah tiba." Abdul Aziz berkata, "Sebagian sahabat kami menyebutkan, "Dan
tentaranya." Anas mengatakan, "(Khaibar) kami rebut dengan kekerasan."
3361. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas dia berkata, "Aku pernah membonceng Abu
Thalhah ketika hari penaklukan khaibar, sendangkan kakiku bersentuhan dengan kaki
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Anas berkata, "Kami tiba ketika matahari belum
muncul. Ketika para penduduknya keluar dengan membawa kempak dan keranjang menuju
tempat mereka bekerja, maka mereka berteriak, "Muhammad dan tentaranya telah
datang...!" Anas berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Takluklah
Khaibar, dan apabila kami menduduki suatu negeri, '(maka amat buruklah pagi hari yang di
alami oleh orang-orang yang di peringatkan itu) ' '(Qs. Asy Syaffat: 177). Anas berkata, "Maka
Allah Azza Wa Jalla telah mengalahkan mereka."
y^\ 'jy^^\ is&-
^ui> _^j jliiiiis^uu^oil
^J> jy^ja^^\^> }
3362. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lshaq bin Manshur keduanya
berkata; telah mengabarkan kepada kami An Nadir bin Syumail telah mengabarkan kepada
kami Syu'bah dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tiba di Khaibar, beliau mengucapkan: "Apabila kami menduduki suatu
negeri, '(maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan
itu) 1 (Qs. Asy Syaffat: 177)."
U_,i> jl*
l^- ^3 AJbli>vo AJbl^J 4. j\ <1^0 ^"3 CT® ^ jU^»jS/ \
3363. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin 'Abbad
sedangkan lafadznya dari Ibnu 'Abbad, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid bin Abu 'Ubaid bekas budak Salamh bin Al Akwa 1 , dari
Salamah bin Al Akwa' dia berkata, "Kami pergi berperang ke khaibar bersama-sama dengan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka kami mengadakan perjalanan di malam hari.
Seorang anggota pasukan lalu berkata kepada 'Amir bin Al Akwa', "Bacakanlah kepada kami
sajak-sajakmu!" -'Amir memang seorang penyair- kemudian dia turun sambil menghalau
unta dan berkata, "Ya Allah, kalau bukan karena (Hidayah-Mu) maka tidaklah kami akan
mendapat petunjuk, kami tidak akan bersedekah, dan kami tidak akan mendirikan shalat.
Oleh karena itu, ampunilah kami sebagai, selaku tebusan Engkau atas kesalahan kami. Dan
teguhkanlah pendirian kami jika bertemu denga musuh. Tanamkanlah ketenangan di hati
kami, apabila di teriaki kami kan datang. Dan dengan teriakan, mereka kan menangis kepada
kami." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah orang yang
menghalau unta sambil bersyair itu?" mereka menjawab, "Amir." Beliau bersabda: "Semoga
Allah memberinya rahmat." Lalu seorang anggota pasukan bertanya, "Betulkah begitu ya
Rasulullah? alangkah baiknya sekiranya anda menyuruhnya supaya menghibur kami terus."
Kiranya saat itu kami telah sampa di Khaibar, kemudian kami mengepung penduduknya,
sehingga perut kami terasa sangat lapar, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya Allah menaklukkan negeri itu kepada kalian." Salamah berkata,
"Setelah hari mulai petang di hari penaklukan Khaibar, mereka mulai menyalakan api, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Nyala api apakah itu? Dan untuk apakah
mereka menyalakan api tersebut?" mereka menjawab, "Untuk membakar daging." Beliau
bertanya: "Daging apa?" mereka menjawab, "Daging keledai jinak." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tumpahkan dan pecahkanlah (periuknya)." Lantas
ada seorang laki-laki berkata, "Tumpahkan lalu di cuci." Beliau menjawab: "Atau seperti itu."
Tatkala dua pasukan saling berhadapan, ternyata 'Amir hanya mempunyai pedang pendek.
Dengan pedang itu maka ia menikamkannya di betis orang Yahudi, tetapi malang baginya,
ujung pedang itu terus meluncur hingga berbalik mengenai lutut 'Amir, dan 'Amir pun gugur
karenanya." Salamah berkata, "Tatkala mereka telah kembali pulang, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memegang tanganku, ketika beliau melihat aku diam." Beliau bertanya:
"Ada apa denganmu?" Aku menjawab, "Ayah dan ibuku menjadi tebusan anda, mereka
mengatakan, 'Pahala 'Amir telah terhapus'." Beliau bertanya: "Siapa yang mengatakannya?"
Aku menjawab, "Fulan, fulan dan Usaid bin Hudlair Al Anshari." Beliau bersabda: "Orang
yang telah mengatakannya telah berdusta, sesungguhnya dia memperoleh pahala ganda -
sambil beliau memberi isyarat dengan jemarinya- dialah pejuang sesungguhnya, dan sedikit
sekali orang Arab yang pergi berperang seperti dia."
> r > x
\i*3l 3ZjZ^jAjS&\^&\^ _^j 3 % ^jc4^iliIS3l5l^\>;ji5 J"
>L« ( J4“_3o _3
3364. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku
Abdurrahman -selain Ibnu Wahb menisbatkan kepada selainnya, Ibnu Abdullah bin Ka'ab bin
Malik berkata- Salamah bin Al Akwa' berkata, "Ketika terjadi perang Khaibar, saudaraku
berperang dengan dahsyatnya bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
namun malang baginya, pedang yang dipakainya berbalik dan mengenainya hingga ia
meninggal. Maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkomentar
mengenai peristiwa itu, bahwa ada seseorang yang mati karena tertusuk pedangnya sendiri."
Salamah berkata, "Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali pulang dari
khaibar, maka aku bertanya kepada beliau, "Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk
malantunkan beberapa bait syair untuk anda!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
mengizinkannya, lantas Umar bin Khattab berkata, "Aku lebih tahu apa yang akan kamu
katakan." Salamah berkata, "Lalu aku berkata (membacakan syair), "Demi Allah, kalau bukan
karena Allah, niscaya kami tidak akan mendapatkan petunjuk, kami tidak akan bersedekah,
dan kami tidak akan mendirikan shalat." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kamu benar." (Salamah melanjutkan senandungnya), "Semoga Allah
menurunkan ketenangan atas kita, dan teguhkanlah pendirian kami jika bertemu dengan
musuh. ..salamah berkata, "ketika aku selesai melatunkan beberapa bait syair tersebut,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebenarnya siapakah yang melantunkan
bait syair ini?" Aku menjawab, "Saudaraku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Semoga Allah merahmatinya." Salamah berkata, "Maka aku bertanya, "Wahai
Rasulullah, sesungguhnya orang-orang enggan mendo'akan dia, justru mereka mengatakan
bahwa ada seorang laki-laki mati karena pedangnya sendiri." Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Dia telah gugur sebagai seorang Mujahid." Ibnu Syihab berkata,
"Setelah itu baru aku bertanya."
Bab: Peperangan Ahzab
’A Nfis ’M L \\ W ' \'\k> *\'
^ s f
j,
C' ’l t»
Cr*A^}'
jsfei 3i&iW$L
3365. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basyar
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia
berkata; aku mendengar Al Barra' berkata, "Ketika terjadi perang Ahzab, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam turut bersama-sama dengan kami mengangkat tanah. Sehingga
perut putih beliau kotor dengan tanah, beliau bersenandung: "Ya Allah, sekiranya bukan
karena Engkau, tidaklah kami mendapatkan petunjuk, tidaklah kami bersedekah, dan tidak
pula kami akan mendirikan shalat. Tanamkanlah ketenangan di hati kami, karena
sesungguhnya para pembesar kaum tidak menyukai kami." Al Barra' berkata, "Mungkin juga
beliau bersajak: "Sesungguhnya para pembesar tidak menyukai kami, namun bila mereka
hendak berbuat firnah, maka mereka enggan kepada kami." Sambil mengerasnya
bacaannya." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata; aku mendengar Al Barra'. ..kemdian dia menyebutkan
yang semisalnya, namun dia menyebutkan, "Sesungguhnya para pembesar berlaku congkak
terhadap kami."
x 9 1 ’ ^ 9 / t * ^ , \ 9 ’ / K»* ^ £ 'l 9 \ 9 ' ^ 9 9 ' \ '
3366. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nabi telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim dari ayahnya dari Sahi bin Sa'd dia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kami saat kami sedang
menggali khandaq (parit) dan mengangkut tanah di pundak kami, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Ya Allah, tidak ada kehidupan yang hakiki selain
kehidupan Akhirat, maka ampunilah orang-orang Muhajirin dan Anshar."
3367. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Mu'awiyah bin Qurrah dari Anas bin
Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Ya Allah, tidak ada
kehidupan yang hakiki melainkan kehidupan Akhirat, maka ampunilah kaum Anshar dan
Muhajirin."
'.'i * • t ’l 't!" I ’l ^
s y>r\^\yj\^M\} Jlk isjY^
3368. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, bnu
Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja’far telah
mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas bin
Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Ya Allah,
sesungguhnya kehidupan yang hakiki adalah kehidupan akhirat." Syu'bah berkata, "Atau,
beliau bersabda: "Ya Allah, tidak ada kehidupan yang hakiki melainkan kehidupan akhirat,
maka muliakanlah kaum Anshar dan Muhajirin."
t. >
• \ ^ \ s*
tU
J \j%
3369. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Syaiban bin Farruh, Yahya
berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Syaiban berkata; telah menceritakan
kepada kami Abdul Warits dari Abu At Tayyah telah menceritakan kepada kami Anas bin
Malik dia berkata, "Para sahabat sedang bersenandung sedangkan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersama-sama dengan mereka, mereka mengatakan, "Ya Allah, tidak ada
kebaikan yang abadi melainkan kebaikan akhirat, maka tolonglah kaum Anshar dan
Muhajirin." Dan dalam haditsnya Syaiban kalimat 'Maka tolonglah', diganti dengan kalimat
'Maka ampunilah'."
J\f j£S J i j%\
3370. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah menceritakan
kepada kami Tsabit dari Anas, bahwa ketika perang Khandaq para sahabat Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengatakan, "Kami adalah orang-orang yang pernah
berbaiat kepada muhammad atas Islam, sehingga hayat masih dikandung badan, -atau dia
mengatakan- 'atas jihad, ' Hammad ragu-ragu. Sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ya Allah, sesungguhnya tidak ada kebaikan yang abadi melainkan kebaikan
akhirat, maka ampunilah kaum Anshar dan Muhajirin."
Bab: Peperangan Dzi Qarad (L&
j(J jS/L>5^3^
3371. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid bin Abu 'Ubaid dia berkata; aku mendengar Salamah bin
Al Akwa' berkata, "Aku keluar kota sebelum adzan pertama dikumandangkan, sedangkan
unta-unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam digembalakan di Dzu Qard." Salamah
berkata, "Tiba-tiba budak Abdurrahman bin Auf mendatangiku seraya berkata, "Unta-unta
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah dirampok." Maka aku bertanya, "Siapa yang
merampoknya?" dia menjawab, "Bani Ghathafan." Salamah berkata, "Kemudian aku
berteriak hingga tiga kali, "Tolooong...!" Salamah berkata, "Hingga suaraku terdengar hingga
ke seluruh pojok kota Madinah, kemudian aku bertolak hingga menemui mereka di Dzu
Qard, sedangkan mereka baru minum dari sumber air, maka aku melempari mereka dengan
panah sambil bersenandung, 'Aku adalah Ibnu Al Akwa', pada hari ini adalah hari
kebinasana.' Aku masih bersenandung hingga aku dapat mengambil kembali unta-unta
beliau dari mereka, dan membawa tiga puluh kain burdah dari mereka." Salamah berkata,
"Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang disertai dengan beberapa orang, aku lalu
berkata, 'Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku telah menghalau mereka dari sumber air,
padahal mereka sangat kehausan, maka utuslah kepada mereka sekarang juga.' Maka beliau
bersabda: "Wahai Al Akwa', kamu telah melakukan suatu hal yang sangat tepat." Kemudian
kami kembali pulang dengan membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam di atas untanya, hingga kami memasuki kota Madinah."
_£.U J^J\& oi-
iL^-\lij ii\j4£.li5ji-j c Sjiil
j^>1
3i5i^b^3i5^ii]\^^ j j5^\i\ ^gi; jgu^il]\35l^ii3iss^l]\
x _^J jT jj^lsLill J3^^\ JiU^'3 i_^^i&^jidis
i^jl ji^ii]\ji1 ji\3 ,>^jv^^^Uji<£is3Vsi^IjiV^^^v4^3V5^vii\ j
JlSj^i^j4lJLfr^\ j^j(iL>wa9 jULfeljj\ ll*la J j^j\_>
\a& y*z
\JLli J)\s ^\j»^ \ j^»jj>-\j
Tla^glil^S" a, ••/.■; '^.^U^.;; tei^^ J ^. , 'l-,->,\L. l ^\
^ J ^3^ ' ci^ 3 vs o^ ^r
^j3li^j^li^\^i\j _^J j\^s i^^ci^^lsili^A-f^cJ. >^\l^h
3 ^ = = >c ^
&\^j*yj&> &■>£ ’j^sfas ^isIjSi^ji]\ jr^\j
3is^u^>1 0]\ J^J\
jJ\ £i j&£ ilLs^j^ilLu
j^ii\ j ^ J^\
3 ^\\liIi^^L:^3isA^\j jisj^AS^
dA&jX ^\jl&j3Uf
y Uili i/^i J J^L^i r j2]\^T jc4- jJ\
S\, S-* a - j J^ >m (J^~ ^f~ -3<i *^“ f
j\ , ji-ji j4^\^U3\i\
ttljT ^IfrcJfe' ^ l&^S >■ jWVjS, J^.l^33rG^j^3r0^^^1\j5j1^
_X3^b \3y&^Cj-^ Q-^ ^
a4-J^ ^kj^Hv^ i^li1dJs3lsci1^J^\ jlsjy^J^dis3ls^S^==3\
> ii\j^»ii\j j&\ J^r
ls5 VS3\i ^ll\5
^1 ^Js \ j5^3Vs < ^S/\ oV% t ^I^tE3Vs4^1^==J\ jJ-J\
.<>>1
^juoluL)
_jJ \ ^>J^<U^3 ^^C- JjptJ J ^Jjjis J^C- AijJa^^UuJ^S <J^O^”^\ *^ C '-5
fji I a\ J J $\%fc4j< r JL& j\ or Li]\ v y^jis\
3ul >&l.\
u ^ii3vi s vj 3vs ^ j
l*A-S" ^ j j^> jJA^A \ i\ Jj ^yi]\ Cj Jjil^i\ ^ ji\ <J-> *^\
\ ,_^^ r j2i\^\ ji£\^d\jbUjM _4ii'illi\jj>S^>^3^o^
\' *
>'<* 4
> .»
tf l>,
KJ
u
^\y\'fa^j}&\'{&&+\ j» j jiLi. 1 # 3 iikUi%ji 4 -. j
dA^Jl 1» J\ J j ^^L^^J_^^S t >^J\
U^\^3li^^\j\Aii;ri3li^li;l3^\j^
piii 5 r j£w^>:
& 4,3^ ; c.Is 3 .
\S,iS^^Mj^j^^\^^\<i^U3\3i^ jis^u j-^ JWo j
iLu^,1 jki\3
j\ ^Vij^iuj 313^4^ 3\i
jijiS. ^ja\4^4
ddl£ls 3 t& 4 ^>^ _ 4 d
j<^^^a3 jljftjJj^lJ\3^' ^Uail>^J jUjld J\<1> ^ O^Le- cdlS”" \jSLp- ^jj*\
\j-^- _jLa-C-£jJ<C«
3372. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hasyim Ibnul Qasim. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu Amir Al Aqadi keduanya dari
Ikrimah bin Ammar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin 'Abdurrahman Ad Darimi dan ini adalah haditsnya. Telah mengabarkan kepada kami Abu
Ali Al Hanafi Ubaidullah bin Abdul Majid telah menceritakan kepada kami Ikrimah -yaitu Ibnu
Ammar- telah menceritakan kepadaku lyas bin Salamah dari ayahnya dia berkata, "Kami
pernah ikut perang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ke Hudaibiyah, pada saat
itu kami berjumlah seribu empat ratus orang, dan kami hanya membawa lima puluh ekor
kambing, sehingga air susu kambing sejumlah itu tidak cukup untuk kami minum. Setelah itu,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di dekat sumur sambil berdo'a atau
meludahinya. Berkat do'a yang dibacakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada air
susu kambing tersebut, maka kami semua dapat meminum air susu dengan sepuas-puasnya.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajak kami untuk berbai'at kepada
beliau di bawah pohon. Aku berbaiat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada
rombongan pertama. Kemudian beliau terus menerima pembaiatan dari para sahabat yang
hadir pada saat itu. Ketika sampai pada rombongan yang berada di tengah, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Barbaiatlah wahai Salamah." Aku pun
berkata kepada beliau, "Aku telah berbaiat kepada anda pada rombongan pertama wahai
Rasulullah." Namun beliau justru bersabda kepadaku: "Berbaiatlah lagi waahi Salamah." Aku
akhirnya menuruti permintaan beliau. Ketika beliau melihat aku tidak membawa senjata
sama sekali, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan tameng atau perisai
kepadaku. Selanjutnya beliau menerima pembaiatan lagi dari rombongan yang terakhir.
Pada saat itu, beliau kembali bertanya kepada aku: "Mengapa kamu tidak ikut berbaiat
kepadaku wahai Salamah?" Aku menjawab, "Aku telah berbaiat kepadamu wahai Rasulullah,
bahkan tadi aku telah berbaiat kepada anda hingga dua kali, yaitu pada rombongan pertama
dan rombongan pertengahan." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Berbaiatlah sekali lagi wahai Salamah!" Akhirnya aku ikut berbaiat kepada beliau untuk
yang ketiga kalinya. Selesai berbaiat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya
kepadaku: "Wahai Salamah, mana tameng dan perisai yang aku berikan kepadamu?" aku
mencoba menjelaskan pertanyaan beliau, "Wahai Rasulullah, tadi aku bertemu dengan
pamanku, Amir, ternyata dia juga tidak mempunyai senjata sama sekali, maka tameng itu
aku berikan kepadanya." Mendengar penjelasan itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tersenyum sambil bersabda: "Sesungguhnya kamu seperti apa yang dikatakan oleh orang-
orang dahulu, 'Ya Allah, ya Rabbku, berikanlah aku seorang kekasih yang lebih aku cintai
daripada diriku sendiri'." Beberapa hari kemudian, kaum Musyrikin mengajak kami berdamai
dengan cara mengirim kurir terlebih dahulu. Setelah mengalami proses yang tidak begitu
lama, akhirnya kami sepakat untuk berdamai. Dahulu aku adalah pelayan Thalhah bin
Ubaidillah, tugasku memberi minum kuda dan memandikannya. Sebagai imbalan dari
pelayanannya tersebut, aku mendapatkan makan darinya. Aku memang bertekat untuk
meninggalkan keluarga dan hartaku untuk berhijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya. Ketika
kesepakatan perjanjian damai antara kami dengan penduduk Makkah telah terjalin, hingga
kami sudah bisa saling berbaur, maka suatu hari aku pergi menuju pepohonan untuk
beristirahat di bawahnya. Pada saat berbaring di bawah pohon itulah, tiba-tiba datang
empat orang Musyrikin dari peduduk kota Makkah yang tengah menggunjing Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam hingga membuat aku geram terhadap mereka. Lalu aku pidah ke
batang pohon lainnya sambil melihat mereka menggantungkan senjatanya dan setelah itu
mereka tertidur. Pada saat itulah, tiba-tiba terdengar suara orang yang menyeru dari dasar
jurang, "Hai kaum Muhajirin, Ibnu Zunaim telah terbunuh." Seketika itu juga aku cabut
sambil mendatangi keempat orang musyrikin yang tengah tidur tersebut, aku ambil senjata
mereka." Salamah melanjutkan, "Setelah itu aku berkata kepada mereka, 'Demi dzat yang
telah memuliakan wajah Muhammad, barangsiapa ada di antara kalian berani mengangkat
kepalanya, maka akan kutebas lehernya.' Akhirnya keempat orang kafir Qurasiy tersebut aku
giring ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Pada saat yang bersamaan aku
melihat Amir, paman aku. Ternyata dia juga tengah menggiring seorang laki-laki Quraisy
yang bernama Mikraz untuk di ajukan ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Lelaki Quraisy yang bernama Mikraz tersebut dibiarkan mengendarai seekor kuda yang
ternyata diikuti sekitar tiga puluh orang musyrikin dari anak buahnya. Sejenak Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memandangi mereka sambil bersabda: "Biarkanlah mereka,
karena mereka akan menaggung kezalimannya dari awal sampai akhir." Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memaafkan mereka, maka Allah menurunkan ayat: '(Dan Dialah
yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari
(membinasakan) mereka di tengah kota Makkah setelah Allah memenangkan kamu atas
mereka) ' (Qs. Al Fath: 24). Setelah kejadian itu, kami kembali pulang bersama-sama ke kota
Madinah dengan membawa kemenangan. Namun sebelumnya, kami berhenti di suatu
tempat. Sedangkan jarak kami dengan Bani Lihyan saat itu hanya dipisahkan oleh gunung,
menurut informasi yang aku ketahui, kaum Bani Lihyan juga termasuk dari orang-orang
Musyrik. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyatakan bahwa beliau akan
mengampuni seseorang yang sanggup mendaki gunung tersebut pada malam hari. Memang,
gunung yang ada di hadapan mereka itu seakan-akan sedang menantang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat yang hadir saat itu. Pada malam itu juga, aku
berhasil mendaki gunung tersebut sebanyak dua atau tiga kali. Akhirnya kami tiba di kota
Madinah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Rabbah -pelayan beliau-
untuk mengawal unta yang tengah membawa muatan yang cukup besar, lalu aku juga ikut
menyertai Rabbah dengan menaiki kuda milik Thalhah. Keesokan harinya, aku mendengar
informasi bahwa Abdurrahman Al Fazari hendak mencegat rombongan kami. Ternyata
informasi itu benar, Abdurrahman dapat menawan unta Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam beserta muatannya. Bahkan kami dengar, dia berhasil membunuh orang yang
mengendarai unta tersebut. Saat itu aku telah mengatakannya kepada Rabbah, 'Wahai
Rabbah, ambillah kuda ini dan serahkanlah kepada Thalhah bin Ubaidullah, jangan sampai
lupa, beritahukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa orang-orang
Musyrikin telah menawan rombongan unta yang beliau utus.' Setelah itu, aku naik ke atas
bukit, sambil menghadap kota Madinah, aku berteriak dengan suara lantang, 'Wahai para
penduduk! ' Sebanyak tiga kali berturut-turut. Kemudian aku turun dari atas bukit sambil
terus melepaskan anak panah ke arah sasaran musuh, sementara itu untuk menghibur hati,
aku bersenandung, 'Aku adalah putra Al Akwa', hari ini adalah hari kebinasaan! ' Dalam
perjelanan mengejar musuh, aku bertemu seorang laki-laki dari kaum Musyrikin. Lalu aku
mulai membidikkan anak panah ke arahnya. Tidak lama kemudian, aku berhasil
menancapkan sebatang anak panah tepat mengenai bahunya, dari kejauhan aku katakan
kepadanya, 'Rasakanlah anak panah itu, aku adalah putra Al Akwa', hari ini adalah hari
kebinasaan'." Salamah berkata, "Demi Allah, aku tetap terus melancarkan anak panah ke
arah musuh. Tiba-tiba dari arah depan, aku melihat seorang musuh yang sedang
menunggang kuda menuju ke arahku. Lalu aku bersembunyi di balik pohon yang rimbun.
Begitu musuh yang menunggang kuda itu melintas, segera aku melepaskan anak panahku
hingga berhasil melukainya. Tidak beberapa lama, datang lagi beberapa pasukan musuh.
Namun seperti sebelumnya, aku langsung memanjat ke atas bukit. Dari atas bukit tersebut
aku berupaya menahan laju mereka dengan cara melemparkan bebatuan ke arah mereka,
dan ternyata cara tersebut berhasil. Mereka mundur secara teratur dan membiarkan aku
terus mengejarnya. Karena merasa keberatan dengan beban yang mereka bawa, akhirnya
mereka menjatuhkan sebagian besar perbekalan mereka dari unta Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam yang mereka ambil, agar lebih ringan dan dapat melarikan kendaraannya.
Aku pun terus mengikuti laju mereka sambil melemparkan anak panah. Aku juga membuat
jejak di jalan-jalan dengan bebatuan supaya dapat diketahui oleh Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan para sahabatnya, dari apa yang telah aku lakukan terhadap musuh-
musuh tersebut. Dengan berhimpit-himpitan, pasukan kaum Musyrikin berusaha turun dari
bukit dengan melewati jalan sempit yang ada di bukit. Untungnya, Fulan bin Badri Al Fazari
telah siap menanti di bawah untuk membantu mereka. Kemudian mereka duduk sambil
beristirahat karena kelelahan, sementara aku duduk di atas bukit. Dari atas bukit, aku
mendengar Al Fazari bertanya kepada teman-temannya yang baru saja turun dari bukit, 'Ada
apa ini? Apa yang telah terjadi pada kalian? ' mereka menjawab, 'Kami telah mengalami
kepayahan, demi Allah, tidaklah kami melalui akhir malam, melainkan kami selalu dihujani
anak panah, sehingga kami membuang sebagian besar perbekalan kami.' Lalu Al Fazari
memerintahkan empat orang dari mereka untuk menghadapiku, akhirnya keempat orang
tersebut bergegas naik ke atas bukit untuk menghadapiku. Ketika jarak antara aku dengan
mereka sudah semakin dekat, hingga memungkinkan mereka mendengar suara aku, maka
aku berseru, "Hai kalian berempat, apakah kalian mengenalku? ' mereka menjawab, 'Tidak,
kami tidak mengenalmu, siapa sebenarnya kamu? ' aku menjawab, 'Aku adalah Salamah bin
Al Akwa', demi dzat yang memuliakan wajah Muhammad, aku tidak akan membiarkan kalian
hidup, mungkin begitu pula dengan kalian yang tidak mungkin membiarkan aku hidup.' Lalu
aku mendengar salah seorang dari keempat orang tersebut menjawab seperti yang aku
katakan. Belum sampai aku pindah tempat, tiba-tiba aku melihat beberapa orang sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang tengah mengendarai kuda keluar dari balik
semak-semak pepohonan menuju arah tempat aku berada." Salamah berkata, "Pertama kali
yang aku lihat adalah Akhram Al Asadi, disusul oleh Abu Qatadah Al Anshari. Setelah itu,
muncullah Miqdad bin Aswad Al Kindi." Salamah melanjutkan, "Lalu aku memegang tali
kekang kuda milik akhram, ternyata mereka bergegas hendak maju membantu aku, segera
aku berkata, "Wahai Akhram, hati-hatilah terhadap mereka, jangan sampai mereka melukai
atau mencelakaimu, hingga datang bala bantuan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan para sahabat yang lain." Dia menjawab, "Wahai Salamah, jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan Allah dan hari Kiamat, serta kamu yakin bahwa surga dan neraka
itu sesuatu yang benar, maka janganlah kamu menghalangiku untuk memperoleh syahid."
Salamah berkata, "Kemudian aku membiarkannya maju untuk bertempur satu lawan satu,
lalu Abdurrahman maju ke hadapan menghadapi Akhram, pada awalnya dia dapat melukai
kuda Abdurrahman, namun akhirnya Abdurrahman dapat menikam akhram hingga dia
gugur. Abdurrahman lantas menaiki kudanya. Setelah itu, majulah Abu Qatadah -prajurit
penunggang kuda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- menghadapi Abdurrahman. Lalu
Abu Qatadah dapat menikam Abdurrahman dan membunuhnya, demi dzat yang
memuliakan wajah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, aku terus membuntuti mereka
dengan berjalan kaki hingga tak kulihat satupun sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam dan tidak juga debunya. Menjelang matahari terbenam, mereka menuju ke jalan di
bukit yang terdapat mata airnya bernama Dzu Qard, untuk mereka minum karena
kehausan." Salamah berkata, "Kemudian mereka melihatku berlari membuntuti mereka,
kuhalangi mereka dari telaga itu sehingga mereka tak bisa meneguk setetes air." Salamah
berkata, "Lantas mereka meninggalkan tempat tersebut dengan bersusah payah menyusuri
lereng-lereng bukit." Salamah melanjutkan, "Lalu aku berlari dan menjumpai seseorang dari
mereka, lantas kutusuk dengan anak panah tepat mengenai ujung tulang bahu." Salamah
melanjutkan, "Lalu kukatakan dengan nada mengejek, 'Coba kau cabut anak panah yang
kutusukkan, aku adalah putra Al Akwa 1 , hari ini adalah hari kebinasaan.' Sang musuh berujar,
'Pagi yang sial, betulkah kamu Akwa'? ' Aku menjawab, 'Betul hai musuh Allah, akulah Akwa'
yang pagi dini membawa kesialan bagimu.' Akwa' meneruskan, "Musuh mencelakai dua ekor
kudanya di lereng gunung. Kugiring keduanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Amir menyusulku dengan membawa geriba kulit berkantung dua, satu berisi susu campuran,
dan satunya berisi air murni. Aku berwudlu dan minum, lantas kutemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam yang beliau tengah berada di sumber air yang kuhalangi musuh
meminumnya. Ternyata Rasulullah telah mengambil seluruh unta dan segala yang
kuselamatkan dari pasukan musyrik, juga tombak dan kain burdah. Saat itu. Bilal telah
menyembelih seekor unta dari beberapa unta yang aku selamatkan dari orang Musyrik,
kemudian dia mengambil hatinya dan punuknya dan membakarnya, setelah itu ia
mempersembahkannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Salamah
melanjutkan, 'Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, biarkanlah aku memilih seratus orang dari
pasukan musuh, kemudian aku mengikuti mereka hingga tidak ada lagi yang
menginformasikan posisi kita melainkan aku tebas batang lehernya 1 ." Salamah berkata,
"Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum sehingga gigi geraham beliau
terlihat jelas siang hari itu. Kemudian beliau bertanya: "Wahai Salamah, apakah kamu telah
siap dengan apa yang akan kamu lakukan itu?" aku menjawab, "Tentu, demi dzat yang telah
memuliakan anda." Selanjutnya beliau bersabda: "Ketahuilah wahai Salamah, sesungguhnya
mereka sekarang sedang berada di wilayah kekuasaan orang-orang Ghathafan." Salamah
berkata, "Lalu datanglah seorang laki-laki dari Ghathafan seraya berkata, "Si fulan telah
menyembelih unta untuk mereka, ketika mereka menguliti hewan tersebut, tiba-tiba mereka
melihat debu mengepul, hingga mereka lari terbirit-birit." Keesokan harinya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik prajurit penunggang kuda saat ini adalah
Abu Qatadah, sedangkan sebaik-baik prajurit pejalan kaki adalah salamah." Salamah
melanjutkan, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan dua batang
tombak kepadaku, yaitu; tombak untuk pasukan berkuda dan tombak untuk pejalan kaki,
dan saat itu aku menggabungkan menjadi satu. Kemudian kami kembali ke Madinah dan aku
membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan menaiki Adzba'."
Salamah berkata, "Ketika kami berada di tengah jalan, -Salamah berkata- ada seorang
sahabat Anshar yang mengajak kami untuk lomba lari cepat. Salamah berkata, "Lalu sahabat
Anshar itu berkata, 'Tidakkah ada orang yang mau berlomba lari menuju Madinah? ' dan ia
mengulanginya sampai beberapa kali." Salamah melanjutkan, "Setelah aku mendengar
perkataannya, aku berkata, 'Apakah kamu hendak memuliakan orang yang mulia, ataukah
hendak memperoleh wibawa di hadapan orang yang terpandang? ' dia menjawab, "Tidak,
namun untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Salamah melanjutkan, "Aku berkata,
"Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, biarkanlah aku melayani tantangan lomba lari laki-
laki itu!" Beliau menjawab: "Silahkan jika kamu mau." Salamah berkata, "Ayo mulai." Lalu
aku berlari dengan kakiku, memang aku sengaja membiarkan dia hingga ia mendaki satu
atau dua bukit, sebab aku khawatir akan kehabisan tenaga, kemudian aku berlari melewati
jejaknya dan aku masih membiarkan dia mendaki satu atau dua bukit. Kemudian aku pacu
lagi lariku sekencang-kencangnya sehingga aku dapat menjumpainya." Salamah berkata,
"Kemudian aku menepuk di antara pundaknya." Salamah melanjutkan, "Aku berkata, 'Demi
Allah, kamu telah didahului'." -Iyasy berkata; aku kira Salamah berkata- "aku telah
mendahuluinya ke Madinah." Salamah melanjutkan, "Demi Allah, kami waktu itu tinggal di
Madinah tidak lebih dari tiga malam, kemudian kami keluar menuju Khaibar bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Salamah melanjutkan, "Dalam perjalanan, pamanku
senantiasa melantunkan syair tentang suatu kaum, 'Sungguh, seandainya tidak ada Allah,
niscaya kami tidak akan mendapatkan petunjuk, kami tidak akan bersedekah, kami tidak
akan melakukan shalat. Kami senantiasa memohon anugerah-Mu. Maka mantapkanlah
langkah kami, jika kami bertemu musuh, dan berilah ketenangan kepada kami'." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah dia?" dia menjawab, "Aku adalah
'Amir." Beliau menimpali: "Semoga Rabbmu mengampunimu." Salamah berkata, "Tidaklah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memintakan ampunan terhadap seseorang melainkan
orang tersebut akan memperoleh kesyahidan." Salamah melanjutkan, "Lalu Umar bin
Khattab -yang saat itu berada di atas untanya- berseru; "Wahai Nabi Allah, sekiranya anda
mendo'akan kami sebagaimana mendo'akan 'Amir." Salamah mekanjutkan, "Ketika kami
memasuki wilayah Khaibar." Salamah berkata, "Raja mereka yang bernama Mahrab keluar
sambil mengacungkan pedangnya dan berkata, 'Khaibar telah mengetahui bahwa aku adalah
Marhab yang lihai memainkan senjata, karena aku adalah seorang pahlawan yang telah
teruji keberaniannya. Jika pertempuran telah siap maka akan berkobar'." Salamah berkata,
"Maka pamanku maju untuk melawannya seraya berkata, "Khaibar telah mengetahui bahwa
aku adalah 'Amir orang yang lihai dalam memainkan senjata karena aku adalah seorang
pahlawan yang gagah berani." Salamah berkata, "Tak pelak lagi, keduanya pun berhadapan
dan bertarung, seketika pamanku dapat menjatuhkan pedang Marhab, kemudian Amir
memukulkan pedangnya ke arah bawah, namun ujung pedangnya justru mengenai pelupuk
matanya sendiri hingga terjatuh dan akhirnya gugur." Salamah melanjutkan, "Suatu ketika
aku keluar di sekitar perkemahan, tiba-tiba aku mendengar beberapa orang sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Amir telah melakukan tindakan yang sia-sia, bahkan dia
telah bunuh diri." Salamah berkata, "Mendengar itu, aku langsung menemui Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sambil menangis, aku berkata, "Wahai Rasulullah, apakah 'Amir telah
melakukan tindakan sia-sia?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah
yang mengatakan hal itu?" Salamah berkata, "Jawabku, 'Sebagian para sahabat anda! '
Beliau bersabda: "Orang yang mengatakan itu telah berdusta, bahkan 'Amir mendapatkan
dua pahala." Kemudian beliau mengutusku untuk menemui Ali yang sedang menderita sakit
mata. Lalu beliau bersabda: "Aku akan memberikan bendera ini kepada seorang laki-laki
yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, dan ia pun mencintai Allah dan Rasul-Nya." Lantas
aku menemui Ali yang sedang sakit mata, lalu aku membawa dengan menuntunnya ke
hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau lalu meludahi kedua matanya hingga
sembuh seketika. Kemudian beliau memberikan bendera tersebut kepada Ali. Tak berapa
lama Marhab pun keluar seraya berkata, "Khaibar telah mengetahui bahwa aku adalah
Marhab, seorang yang lihai memainkan pedang, karen aku adalah pahlawan yang teruji
keberaniannya, dan sebentar lagi pertempuran akan berkobar." Maka Ali menjawab
tantangannya dengan mengatakan, "Akulah orang yang diberi nama oleh ibuku 'singa
Haidar', aku akan menerkam setiap orang yang berani menghadang, dan aku akan
menghabisi setiap musuh yang kutemui." Salamah berkata, "Kemudian Ali dapat menebas
kepala Marhab hingga dia tewas seketika, maka kemenangan berada di tangannya." Ibrahim
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya telah menceritakan kepada
kami Abdus Shamad bin Abdul Warits dari Ikrimah bin 'Ammar dengan hadits panjang ini."
Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yusuf Al Azdi As Sulami telah menceritakan
kepada kami An Nadir bin Muhammad dari Ikrimah bin 'Ammar dengan (isnad) ini pula."
Bab: Firman Allah "Dan dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan)
kamu..." Jjs)
3373. Telah menceritakan kepadaku Amru bin Muhammad An Naqid telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari
Tsabit dari Anas bin Malik, bahwa delapan puluh orang dari penduduk Makkah turun dari
bukit Tan'im kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan persenjataan yang
lengkap. Mereka hendak menyerang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya
karena bentuk permusuhannya terhadap beliau. Namun akhirnya mereka menyerah dan
beliau membiarkan mereka hidup, maka Allah Azza Wa Jalla menurunkan ayatnya: '(Dan
Dialah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan
kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Makkah sesudah Allah memenangkan
kamu atas mereka) ' (Qs. Al Fath: 24).
Bab: Peperangan wanita bersama laki-laki (JU-
' ' ' ' v'
3374. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari
Tsabit dari Anas, bahwa Ummu Sulaim selalu membawa parang ketika perang Hunain, lalu
Abu Thalhah melihatnya sehingga ia pun mengadu, "Wahai Rasulullah, Ummu Sulaim selalu
membawa parang." Beliau lalu bertanya kepada Ummu Sulaim: "Untuk apakah kamu selalu
membawa parang?" Ummu Sulaim membawa, "Jika ada orang Musyrik mendekatiku, maka
aku akan membelah perutnya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertawa
mendengarnya. Ummu Sulaim berkata, "Wahai Rasulullah, bunuhlah orang-orang yang anda
bebaskan di hari penaklukan kota Makkah, sekarang mereka telah lari dari Anda." Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Ummu Sulaim, sesungguhnya Allah
telah mencukupi dan memperbaiki." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Hatim telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Salamah telah mengabarkan kepada kami lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin
Malik tentang kisah Ummu Sulaim, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya
Tsabit."
3375. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ja'far bin Sulaiman dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berperang bersama-sama dengan Ummu Sulaim dan beberap wanita
Anshar, ketika perang berkecamuk, mereka memberi minum dan mengobati tentara yang
terluka."
Ji'ijtijcA \/J^4
i j±' d j><sj±
3376. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Amru -yaitu Abu Ma'mar Al Minqari- telah
menceritakan kepada kami Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu
Ibnu Shuhaib- dari Anas bin Malik dia berkata, "Ketika perang Uhud berkecamuk, beberapa
orang dari pasukan Islam lari meninggalkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan Abu
Thalhah adalah seorang pamanah yang terampil. Pada hari itu, dia sampai mematahkan dua
atau tiga busur panah." Anas mengatakan, "Saat itu ada seseorang yang lewat di hadapan
temannya dengan membawa panah, maka temanya berkata, "Berikanlah itu kepada Abu
Thalhah!" Anas melanjutkan, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sendiri berdiri tegak
memperhatikan seluruh pasukan. Lalu Abu Thalhah berkata, "Wahai Nabi Allah, demi ayah
dan ibuku sebagai tebusannya, aku memohon anda tidak berdiri tegak supaya tidak terkena
panah musuh, biarlah leherku yang terkena asal bukan leher anda." Kata Anas selanjutnya,
"Sungguh, aku melihat 'Aisyah binti Abu Bakar dan Ummu Sulaim, keduanya menyingsingkan
pakainnya sehingga terlihat olehku gelang kakinya, keduanya membawa geribah di
punggung mereka, kemudian dituangkannya di mulut kaum Muslimin. Sesudah itu mereka
pergi lagi mengisi geribah mereka dan datang lagi untuk menuangkannya ke mulut anggota
pasukan. Seusai pertempuran, pedang Abu Thalhah sampai terjatuh dua hingga tiga kali
karena sangat mengantuknya."
Bab: Wanita yang ikut berperang diberi imbalan, bukan ghanimah jUJUL**uJ\
<3^ L**' J cA )
3377. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal- dari Ja'far bin Muhammad dari
ayahnya dari Yazid bin Hurmuz bahwa Najdah pernah menulis surat kepada Ibnu Abbas dan
menanyakan mengenai lima masalah. Ibnu Abbas berkata, "Kalaulah aku tidak khawatir akan
dianggap menyembunyikan ilmu, maka tidak akan kubalas suratnya." (surat 'Abdah -red):
"Amma Ba'd, tolonglah kabarkan kepadaku, adakah kaum wanita yang pergi berperang
bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Apakah mereka juga diberi
ghanimah? Apakah beliau membunuh anak-anak? Kapankah seorang anak tidak lagi
dikatakan yatim? Dan untuk siapakah diberikan seperlima pembagian harta ghanimah?" Ibnu
Abbas membalas suratnya: "Anda menanyakan kepadaku, apakah para wanita ikut
berperang bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Betul, beliau pergi
berperang bersama dengan para wanita. Mereka bertugas mengobati pasukan yangterluka,
dan mereka diberi harta ghanimah ala kadarnya, tetapi mereka tidak diberi jumlah tertentu.
Dan sesungguhnya beliau tidak pernah membunuh anak-anak, oleh karena itu, tahanlah
kalian dari membunuh anak-anak. Kamu menanyakan kepadaku, mengenai kapan masa
habisnya keyatiman anak yatim? Demi Dzat yang memanjangkan umurku, ada orang yang
telah tumbuh jenggotnya, namun dia masih lemah mengurus dirinya, lemah mengambil
dirinya sendiri atau memberi kepada dirinya sendiri. Maka apabila dia sudah sanggup
mengurus dirinya sendiri, mengambil apa yang baik bagi dirinya seperti halnya orang lain.
Maka ketika itu dia habis masa keyatimannya. Dan anda menanyakan pula tentang untuk
siapa seperlima harta ghanimah tersebut?, sesungguhnya kami pernah mengatakan, itu
untuk kami (Bani Hasyim), namun keluarga kami keberatan atas kami." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari Hatim bin
Isma'il dari Ja'far bin Muhammad dari ayahnya dari Yazid bin Hurmuz bahwa Najdah pernah
menulis surat kepada Ibnu Abbas untuk menanyakan mengenai hal itu sebagaimana hadits
Sulaiman bin Bilal, namun dalam hadits Hatim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak
pernah membunuh anak-anak, oleh karena itu janganlah kamu membunuh anak-anak,
kecuali jika kamu mengetahui seorang anak tersebut ikut dalam berperang." Dan lshaq
menyebutkan dalam haditsnya dari Hatim, bahwa 'Kamu dapat membedakan antara yang
mukmin, kemudian kamu bunuh yang kafir dan tinggalkanlah yang mukmin'."
^LooJ^iW
3378. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Isma'il bin Umayyah dari Sa'id Al Maqbiri dari Yazid bin Hurmuz dia berkata,
"Najdah bin 'Amir pernah menulis surat kepada Ibnu Abbas, dia bertanya mengenai seorang
budak dan seorang wanita yang ikut serta dalam peperangan, apakah keduanya diberi
bagian khsusus? Dan mengenai membunuh anak-anak, masa habis keyatiman seorang anak
yatim dan mengenai dzawil qurba, siapakah mereka itu?" maka Ibnu Abbas berkata kepada
Yazid, "Balaslah suratnya, sekiranya aku tidak khawatir ia mengiraku berpura-pura bodoh,
niscaya aku tidak akan membalas suratnya, tulislah; 'Sesungguhnya kamu bertanya kepadaku
mengenai seorang wanita dan budak yang ikut mengumpulkan ghanimah, apakah dia
mendapatkan bagian yang khusus? Dia tidak mendapatkan bagian tertentu melainkan ia
diberi sebatas ala kadarnya. Dan bertanya mengenai membunuh anak-anak, sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak membunuh anak-anak, oleh karena itu,
janganlah kamu membunuh anak-anak, kecuali sebagaimana yang telah kamu ketahui apa
yang diperbuat oleh sahabatnya Musa -(Khidzir -red) yang telah membunuh seorang anak.
Dan kamu menulis surat untuk bertanya kepadaku mengenai batasan anak yatim, kapankah
terputus keyatimannya? Bahwa keyatiman belum terputus dari seorang anak yatim hingga
dia baligh dan matang kecerdasannya (sanggup menurus dirinya sendiri). Kamu menulis
surat untuk bertanya kepadaku mengenai dzawil qurba, siapakah sebenarnya mereka? aku
kira bahwa aku termasuk dari mereka, namun kaumku keberatan atas kami." Dan telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Bisyr Al 'Abdi telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Umayyah dari Sa'id bin Abu Sa'id dari
Yazid bin Hurmuz dia berkata, "Najdah pernah menulis surat kepada Ibnu Abbas... kemudian
dia melanjutkan hadits tersebut seperti hadits di atas." Abu lhsaq berkata; telah
menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Sufyan
dengan hadits yang sangat panjang ini."
>1^5
s t s ' t' , s '
i ^ ji.dJb £s\$\ *i;\
<1
ij&Wj^fyf Ju^^ldolS' J J>^\js]^\^<£Jk,y42s
\z^ilj\3\&z.hu Jjz
3379. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Wahb bin Jarir bin Hazim telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata; aku mendengar
Qias menceritakan dari Yazid bin Hurmuz. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Hatim sedangkan lafadznya dari dia, dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim telah
menceritakan kepadaku Qais bin Sa'd dari Yazid bin Hurmuz dia berkata, "Najdah bin 'Amir
pernah mengirim surat kepada Ibnu Abbas." Yazid bin Hurmuz berkata, "Aku menyaksikan
Ibnu Abbas ketika dia membaca suratnya dan ketika dia membalas suratnya, Ibnu Abbas
berkata, "Demi Allah, sekiranya aku tidak khawatir dia akan memandang jelek aku, niscaya
aku tidak akan membalas suratnya dan juga memuliakannya." Yazid berkata, "Lantas Ibnu
Abbas membalas suratnya, "Sesungguhnya kamu telah menanyakan mengenai bagian Dzawil
Qurba sebagaimana yang telah disebutkan Allah, siapakah sebenarnya mereka?
Sesungguhnya kami berpendapat bahwa kerabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
adalah kami, namun kaum kami keberatan atas kami. Kamu bertanya mengenai kapankah
terputusnya keyatiman? Sesungguhnya terputusnya keyatiman adalah jika seseorang itu
telah menikah dan telah matang kecerdasannya (dapat mengurus diri -red), dan dapat
mempergunakan hartanya dengan semestinya, maka keyatiman telah terputus darinya. Dan
kamu bertanya mengenai apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membunuh
anak-anak orang Musyrik? Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah
sama sekali membunuh anak-anak mereka, oleh karena itu janganlah kamu membunuh
anak-anak melainkan jika kamu mengetahui dari mereka sebagaimana yang diketahui oleh
Khidzir yang membunuh seorang anak kecil. Kamu bertanya mengenai seorang budak dan
wanita, apakah keduanya dapat bagian tertentu jika keduanya ikut serta perang?
Sesungguhnya mereka tidak mendapatkan bagian tertentu melainkan ia mendapatkan
bagian ala kadarnya dari harta ghanimah." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib
telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Za'idah telah
menceritakan kepada kami Sulaiman, Al A'masy dari Al Mukhtar bin Shaifi dari Yazid bin
Hurmuz dia berkata, "Najdah pernah mengirim surat kepada Ibnu Abbas. ..kemudian dia
menyebutkan sebagian hadits, namun tidak sampai sempurna, sebagaimana sempurnanya
hadits yang telah kami sebutkan dari hadits mereka."
3380. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdurrahim bin Sulaiman dari Hisyam dari Hafshah binti Sirin dari Ummu
'Athiyah Al Anshariyah dia berkata, "Aku pernah ikut berperang bersama-sama dengan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak tujuh kali peperangan, aku tinggal di
perkemahan mereka, memasak makanan untuk mereka, mengobati yang luka dan merawat
orang-orang yang sakit." Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah menceritakan kepada kami Hisyam bin
Hasan dengan isnad seperti ini."
Bab: Jumlah peperangan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
3381. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Al Basyar
sedangkan lafadznya dari Ibnu Al Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq bahwa
Abdullah bin Yazid keluar untuk shalat istisqa' bersama-sama dengan manusia, kemudian dia
shalat dua rakaat dan beristisqa' (do'a minta hujan), dia berkata, "Saat itu aku bertemu
dengan Zaid bin Arqam." Dia melanjutkan, "Dan tidak ada seorang pun antara kami dengan
dia melainkan ada seorang laki-laki, atau mengatakan, "antara aku dengan dia ada seorang
laki-laki." Abdullah bin Yazid berkata, "Lantas aku bertanya kepadanya, "Berapa kalikah
Rasulullah ikut berperang?" dia menjawab, "Sembilan belas kali." Aku bertanya lagi, "Berapa
kalikah kamu ikut berperang bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?"
dia menjawab, "Tujuh belas kali peperangan." Abdullah berkata, "Lantas aku bertanya,
'Peperangan apa yang pertama kali beliau ikuti? dia menjawab, "Perang Dzatul 'Usair atau
'Usyair."
3382 . Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Zuhair dari Abu lshaq dari
Zaid bin Arqam ia mendengarnya darinya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah berperang sebanyak sembilan belas kali peperangan. Dan setelah hijrah, beliau
hanya melakukan haji hanya sekali, beliau belum pernah melakukan haji selain haji Wada'."
is
3383. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Zakaria telah mengabarkan kepada kami
Abu Az Zubair bahwa dia pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Aku pernah
mengikuti peperangan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak sembilan
belas kali peperangan." Jabir berkata, "Namun aku tidak ikut dalam perang Badar dan perang
Uhud, sebab ayahku melarangku untuk mengikutinya, ketika Abdullah terbunuh pada waktu
perang Uhud, maka aku tidak pernah ketinggalan sekali pun untuk ikut perang bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
3384. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Zaid bin Al Hubab. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Muhammad Al Jarmi telah menceritakan kepada kami Abu Tumailah dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Husain bin Waqid dari Abdullah bin Buraidah dari
ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ikut serta dalam peperangan
sebanyak sembilan balas kali, delapan kali di antaranya (beliau) terjun langsung dalam
kancah peperangan tersebut." Namun Abu Bakar tidak menyebutkan, "di antaranya." Dan
haditsnya ia menyebutkan, "Telah menceritakan kepadaku, Abdullah bin Buraidah."
3385. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami
Mu'tamir bin Sulaiman dari Kahmas dari Ibnu Buraidah dari ayahnya, bahwa dia berkata,
bahwa dia pernah ikut berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak
enam belas kali peperangan."
A &vX\
}■ *'\/9
&
3386. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada
kami Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid -yaitu Ibnu Abu 'Ubaid- dia berkata; aku
mendengar Salamah berkata, "Aku pernah berperang bersama-sama dengan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak tujuh kali, kemudian aku juga pernah ikut dalam
pasukan yang dikirim oleh beliau sebanyak sembilan kali peperangan, sekali dipimpin oleh
Abu Bakar dan satu kali di bawah pimpinan Usamah bin Zaid." Dan telah menceritakan
kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hatim dengan isnad ini,
namun dia mengatakan dalam kedua hadits tersebut sebanyak tujuh kali peperangan."
Bab: Peperangan Dzatu riqa
„ l-t-t t \ •• -'J ' ?. ' V. > 1 ?. '"'.'L '\\ 'V.'.’’' > » ' s «I s s
,/^3 iiiuk ,/f^ySwlyy y J\
yy\yy^\y\ y\
3387. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan
Muhammad bin Al 'Ala Al Hamdani sedangkan lafadznya dari 'Amir, keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid bin Abu Burdah dari Abu Burdah dari
Abu Musa dia berkata, "Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
untuk menghadapi beberapa orang yang hendak menyerbu, saat itu kami berjumlah sekitar
enam orang, dengan mengendarai seekor unta yang kami naiki secara bergantian." Abu
Musa berkata, "Lalu kaki kamipun terluka, demikian juga dengan kakiku, bahkan kuku kakiku
ada yang terlepas satu-persatu. Kami bersama-sama membalut kaki-kaki kami dengan
secarik kain. Karena kami membalut kaki kami yang terluka dengan secarik kain, maka
peperangan tersebut dinamai dengan perang Dzatu Ar Riqa'." Abu Burdah mengatakan, "Abu
Musa pernah menceritakan hadits ini kepadaku, tetapi kemudian dia membencinya.
Sepertinya dia membenci kalau amal perbuatannya disebarluaskan." Abu Usamah
mengatakan, "Dan selain Buraid ada juga seseorang yang menambahkan kepadaku, yaitu,
'Semoga Allah memberikan pahala'."
Bab: Larangan minta bantuan kepada orang kafir dalam perang ( ,S
J.*-- J ^ U*
XjlS4l
3388. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi dari Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Abu At Thahir sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan kepadaku
Abdullah bin Wahb dari Malik bin Anas dari Al Fudlail bin Abu Abdullah dari Abdullah bin
Niyar Al Aslami dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
bahwa dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke Badar, tatkala beliau
sampai di Harratul Wabarah, beliau ditemui oleh seorang laki-laki yang terkenal gagah
berani. Maka para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa gembira ketika
melihat kedatangannya. Laki-laki tersebut berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, "Aku sengaja mengikuti anda karena hendak ikut berperang dipihak anda dan
bersama-sama dengan anda." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya:
"Apakah kamu sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya?" dia menjawab, "Tidak." Beliau
bersabda: "Jika demikian, kembalilah kamu pulang, sebab kami tidak membutuhkan
pertolongan orang-orang Musyrik." 'Aisyah berkata, "Maka pergilah orang itu, namun ketika
kami dekat dengan sebatang pohon, orang itu datang kembali menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata seperti semula, sementara Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam juga bertanya seperti semula. Selanjutnya beliau bersabda: "Jika demikian,
kembalilah kamu pulang, sebab kami tidak membutuhkan pertolongan orang-orang
Musyrik." Dia berkata, "Maka pergilah dia, kemudian ketika kami sampai di baida', dia
datang kembali, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya pula kepadanya seperti
semula: "Apakah anda sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya?" jawab orang itu, "Ya
aku beriman." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Mari,
teruslah jalan."
34.KITAB: KEPEMIMPINAN
Bab: Manusia akan mengikuti orang-orang quraisy, dan khilafah untuk orang quraisy
3389. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah Al Qa'nab dan Qutaibah bin
Sa'id keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami? Al Mughirah -yaitu Al Hizami-.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan 'Amru An
Naqid keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah keduanya
dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, dan dalam hadits Zuhair dan sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Dan 'Amru juag menyebutkan secara riwayat, "Manusia itu mengikuti Quraisy
dalam permasalahan ini (kepemimpinan). Muslim mereka mengikuti Muslim (Quraisy), dan
kafir mereka mengikuti kafir mereka (Quraisy)."
.> C
3390. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata; ini seperti yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian dia menyebutkan beberap hadits yang di antaranya
adalah, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Manusia itu mengikuti Quraisy
dalam permasalahan ini (kepemimpinan). Muslim mereka mengikuti Muslim (Quraisy), dan
kafir mereka mengikuti kafir mereka (Q.uraisy)."
^>5
> > 5U
3391. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku
Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Manusia itu mengikuti Quraisy dalam kebaikan dan keburukan."
3392. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus telah
menceritakan kepada kami 'Ashim bin Muhammad bin Zaid dari ayahnya dia berkata, "
Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perkara ini
(kepemimpinan) akan senantiasa dipegang oleh orang-orang Quraisy sekalipun manusia
hanya tinggal dua."
• > •>
3393. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Hushain dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Rifa'ah bin Al
haitsam Al Wasithi sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan kepada kami Khalid -
yaitu Ibnu Abdullah At Thahan- dari Hushain dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Aku pernah
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan ayahku, maka aku mendengar
beliau bersabda: "Sesungguhnya pemerintahan ini tidak akan runtuh hingga kedua belas
orang khalifah memerintah." Kemudian beliau mengucapkan kata-kata yang kurang jelas
bagiku, Jabir berkata, "Lalu aku bertanya kepada ayahku, 'Apa yang dikatakan beliau?"
ayahku menjawab, "(beliau mengatakan) Semuanya dari bangsa Quraisy."
•• x ^ ^ ^ •*/
3394. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Abdul Malik bin 'Umair dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perkara manusia akan tetap berlalu (jaya) selagi
mereka masih tetap diperintahkan oleh dua belas orang laki-laki." Kemudian Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mengucapkan kata-kata yang tidak jelas bagiku, maka aku aku bertanya
kepada ayahku, "Apa yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" dia
menjawab, "Mereka semua dari Quraisy." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah
bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak dari Jabir bin Samurah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini, namun dia tidak menyebutkan, "Dan
perkara manusia akan senantiasa berlalu."
3395. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azdi telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Salamah dari Simak bin Harb dia berkata; aku mendengar Jabir bin
Samurah berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam
senantiasa kuat dan berkuasa sampai kedua belas khalifah." Kemudian beliau mengucapkan
kata-kata yang tidak aku fahami, lantas aku bertanya kepada ayahku, "Apa yang dikatakan
beliau?" dia menjawab, "Mereka semua dari bangsa Quraisy."
J»
3396. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Mu'awiyah dari Daud dari As Sya'bi dari Jabir bin Samurah dia berkata,
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perkara (kepemimpinan) ini akan senantiasa
kuat sampai kedua belas khilafah (pemimpin)." Jabir berkata, "Kemudian beliau
mengucapkan kata-kata yang tidak aku fahami, maka aku bertanya kepada ayahku, "Apa
yang dikatakan beliau?" dia menjawab, "Mereka semua dari bangsa Quraisy."
3397. Telah menceritakan kepada kami Nahsr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman An Naufali sedangkan
lafadznya dari dia, telah menceritakan kepada kami Azhar telah menceritakan kepada kami
Ibnu 'Aun dari Asy Sya'bi dari Jabir bin Samurah dia berkata, "Aku pernah datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan ayahku, lalu aku mendengar beliau
bersabda: "Agama ini akan senantiasa kuat dan kokoh hingga kedua belas khalifah
(pemipin)." Kemudian beliau mengucapkan kata-kata yang lirih hingga tidak terdengar oleh
orang-orang, maka aku bertanya kepada ayahku, "Apa yang dikatakan beliau?" dia
menjawab, "Mereka semua dari suku Quraisy."
\-£\^L=cU'o
I\5 J^yu'cjy
C
l»-o
>. >
3398. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Al Muhajir
bin Mismar dari 'Amir bin Sa'd bin Abu Waqahs dia berkata, "Aku mengirim surat kepada
Jabir bin Samurah melalui pelayanku. Nafi', supaya dia mengabarkan kepadaku hadits yang
pernah didengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." 'Amir berkata, "Kemudian
dia membalas suratku: "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
pada hari Jum'at petang, yaitu ketika seorang suku Aslam sedang dirajam, beliau bersabda:
"Agama ini (Islam) akan senantiasa tegak hingga hari Kiamat atau sampai habis dua belas
khalifah memerintah kalian, semuanya dari suku Quraisy." Dan saya juga mnendengar beliau
bersabda: "Sekelompok kaum Muslimin akan menaklukkan istana putih Kisra (Persia)." Dan
aku juga mendengar beliau bersabda: "Sebelum terjadi hari Kiamat, akan muncul para
pembohong (Dajjal), maka waspadalah terhadap mereka." Aku mendengar pula beliau
bersabda: "Jika Allah mengaruniaimu suatu kebaikan (kekayaan), pertama-tama
manfaatkanlah untuk dirimu sendiri dan keluargamu." Aku mendengar pula beliau bersabda:
"Aku lebih dahulu dan menunggu di telaga." Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu Dzi'b dari Muhajir bin Mismar dari 'Amir bin Sa'd bahwa dia pernah mengirim surat
kepada Ibnu Samurah Al 'Adawi: "Ceritakanlah kepada kami apa yang pernah kamu dengar
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam!." Maka dia menjawab: "Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda. ..seperti hadit Hatim."
Bab: Menunjuk khalifah
uAkm
3399. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam bin 'Urwah dari ayahnya dari Ibnu
Umar dia berkata, "Aku ikut hadir ketika ayahku kena musibah (ditikam oleh seseorang).
Para sahabat beliau yang hadir ketika itu turut menghiburnya, kata mereka, "Semoga Allah
membalas anda dengan kebaikan." Umar menjawab, "Aku penuh harap dan juga merasa
cemas." Mereka berkata, "Tunjukkanlah pengganti anda (sebagai Khalifah)!" Umar
menjawab, "Apakah aku juga harus memikul urusan pemerintahanmu waktu hidup dan
metiku? Aku ingin tugasku sudah selesai, tidak kurang dan tidak lebih. Jika aku menunjuk
penggantiku, maka itu pernah dilakukan oleh orang yang lebih baik daripadaku, yaitu Abu
Bakar As Shidiq. Dan jika pengankatan itu aku serahkan kepada kalian, maka itu pun pernah
dilakukan oleh orang yang lebih baik dari aku, yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Abdullah berkata, "Dari penuturannya itu, tahulah aku bahwa dia tidak akan menunjuk
penggantinya untuk menjadi Khalifah."
Vfil j ^ Vli\
jjs //Sr / s 0 s
j^s^o\d4\j\S
j5li Jjj jll> ? Ji- J O0^ 6^ J f
'p *&\ ji
ud icit*
3400. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dan
Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid sedangkan lafadz mereka saling berdekatan, lshaq
dan Abd berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az
Zuhri telah mengabarkan kepadaku Salim dari Ibnu Umar dia berkata, "Aku pernah menemui
Hafshah, lalu dia bertanya, "Apakah kamu tahu bahwa ayahmu tidak mau menunjuk seorang
Khalifah?" Abdullah berkata, "Lalu aku berkata, 'Sepertinya dia tidak mau melakukan hal itu.'
Hafshah berkata, "la (Umar bin Khattab) harus melakukan hal itu." Lalu aku bersumpah
untuk meyakinkan (Umar) akan hal itu, namun dia hanya terdiam sehingga aku merasa tidak
ingin untuk membicarakannya lagi. Akan tetapi, aku merasa seakan-akan aku sedang
memikul gunung di pundak kanan aku, hingga akhirnya aku menemuinya lagi. Umar
bertanya kepadaku tentang keadaan manusia, maka aku pun menjawab seadanya. Lalu aku
berkata kepadanya, "Aku mendengar masyarakat sedang membicarakan tentang sesuatu
dan aku bersumpah untuk menyampaikan berita ini kepadamu, menurut pandangan mereka
selama ini, kamu adalah seorang Khalifah yang tidak ingin menunjuk seorang Khalifah atau
pengganti. Bagaimana pendapatmu sekiranya kamu seorang penggembala unta atau
kambing, kemudian dia datang kepadamu dengan meninggalkan hewan gembalannya, maka
bukankah kamu melihat bahwa ia telah menyia-nyiakannya? Terlebih lagi, gembala yang
akan kamu atur itu adalah manusia." Abdullah berkata, "Ternyata Umar menyutujui
pendapatku. Sejenak dia menundukkan kepalanya dan mengangkatnya kembali mengarah
kepadaku serata berkata, "Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla akan menjaga agama-Nya,
sekiranya saat ini aku tidak menunjuk seorang Khalifa, maka bukankah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sendiri sudah pernah melakukannya? Dan sekiranya nanti aku menunjuk
seorang Khalifah penggantiku, maka bukankah hak itu juga pernah dilakukan oleh Abu
Bakar?" Abdullah berkata, "Demi Allah, ketika dia menyinggung nama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dan Abu Bakar, maka sadarlah aku bahwa dia memang tidak bermaksud
seperti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa dia tidak menunjuk secara langsung
orang yang akan menggantikannya menjadi Khalifah."
Bab: Larangan untuk minta jabatan
r-
cpyiis
3401. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Faruh telah menceritakan kepada kami
Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Al Hasan telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Samurah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadaku: "Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi
jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebannya kepadamu. Namun
jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan." Dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami Khalid bin
'Abdullah dari Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 'Ali bin
Khujr As Sa'di telah menceritakan kepada kami Husyaim dari Yunus dan Manshur dan
Khumaid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari
telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Simak bin 'Athiah dan Yunus bin
'Ubaid dan Hisyam bin Hassan mereka semua dari Al Hasan dari Abdurrahman bin Sumarah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Jarir."
jS-\ Jlji9 0*^4- J J ^ J \ j^> ^ Ja ,1 ^J-C-
3402. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Muhammad bin Ala'
dia berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu
Burdah dari Abu Musa dia berkata, "Saya dan dua orang anak pamanku menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, salah seorang dari keduanya lalu berkata, "Wahai Rasulullah,
angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah yang telah diberikan Allah Azza Wa
Jalla kepadamu." Dan seorang lagi mengucapkan perkataan serupa, maka beliau bersabda:
"Demi Allah, sesungguhnya kami tidak akan memberikan jabatan bagi orang yang meminta
dan yang rakus terhadapnya."
> l » t
'SjM'
> l » t*
3403. Telah menceritakan kepada kami Ubaidillah bin Sa'id dan Muhammad bin Hatim dan
ini adalah lafadz Ibnu Hatim, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Sa'id Al Qatthan telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khalid telah menceritakan
kepada kami Humaid bin Hilal telah menceritakan kepadaku Abu Burdah dia berkata. Abu
Musa berkata, "Saya menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan dua orang
dari bani Al Asy'ariyin, seorang berada di sisi kananku dan seorang lagi di sisi kiriku.
Keduanya meminta diberi jabatan, sementara saat itu beliau sedang bersiwak. Beliau lalu
bersabda: "Wahai Abu Musa, atau Abdullah bin Qais, bagaimana menurutmu mengenai hal
ini?" Abu Musa berkata, "Saya menjawab, "Demi dzat yang menutusmu dengan kebenaran,
sungguh saya tidak tahu apa yang ada dalam hati mereka berdua, dan saya tidak menduga
bahwa keduanya akan meminta jabatan dari anda wahai Rasulullah." Abu Musa berkata,
"Seakan-akan saya melihat siwak beliau yang sudah usang berada di bawah bibirnya."
Kemudian beliau bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya saya tidak akan memberikan jabatan
kepada orang yang justru menginginkannya, sekarang pergilah kamu wahai Abu Musa atau
Abdullah bin Qais!" Akhirnya beliau mengutusnya ke negeri Yaman diikuti oleh Mu'adz bin
Jabal. Ketika Mu'adz menemui Abu Musa, maka -sambil memberikan bantal kepadanya- Abu
Musa berkata, "Silahkan duduk!" Ketika hendak duduk, Mu'adz bin Jabal melihat seorang
laki-laki yang terikat, lalu Mu'dz berkata, "Siapakah laki-laki ini?" Abu Musa menjawab,
"Dulunya dia adalah seorang Yahudi yang telah masuk Islam, tetapi setelah itu ia kembali lagi
kepada agamanya yang semula, agama Yahudi." Mu'adz langsung berkata, "Saya tidak akan
duduk sebelum orang ini dibunuh sesuai dengan ketentuan hukum Allah dan rasul-Nya." Abu
Musa berkata, "Duduklah dulu." Mu'az menjawab, "Saya tidak akan duduk sebelum orang ini
dibunuh sesuai dengan ketentuan hukum Allah dan rasul-Nya." Abu Musa tetap berkata,
"Duduklah terlebih dahulu." Mu'adz tetap bersikeras menjawab, "Saya tidak akan duduk
sebelum orang ini dibunuh sesuai dengan ketentuan hukum Allah dan rasul-Nya." Hingga ia
mengulanginya tiga kali. Akhirnya Abu Musa memerintahkan supaya laki-laki Yahudi itu
dibunuh, kemudian keduanya saling mengingatkan untuk selalu melakukan shalat malam.
Salah satu dari keduanya, yaitu Mu'adz berkata, "Kalau saya sendiri tetap akan tidur dan juga
akan melaksanakan shalat, saya berharap bahwa dalam tidurku ini saya akan memperoleh
pahala yang sama seperti saya melakukan shalat."
4 * _£)
Bab: Makruhnya kpemimpinan kecuali dalam keadaan darurat (S
jUJ\^ j y~L y j4s~^y-y~y-^j\yy.y
3404. Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits telah menceritakan
kepadaku bapakku Syu'aib bin Laits telah menceritakan kepadaku Laits bin Sa'ad telah
menceritakan kepadaku Yazid bin Abu Habib dari Bakr bin 'Amru dari Al Harits bin Yazid Al
Hadhrami dari Ibnu Hujairah Al Akbar dari Abu Dzar dia berkata, saya berkata, "Wahai
Rasulullah, tidakkah anda menjadikanku sebagai pegawai (pejabat)?" Abu Dzar berkata,
"Kemudian beliau menepuk bahuku dengan tangan beliau seraya bersabda: "Wahai Abu
Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan) padahal jabatan merupakan amanah. Pada
hari kiamat ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya
dengan haq dan melaksanakan tugas dengan benar."
3405. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari
Al Muqri'i, Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazid telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub dari Ubaidullah bin Abi Ja'far Al Qurasyi dari
Salim bin Abu Salim Al Jaisyani dari ayahnya dari Abu Dzar bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, sungguh saya melihatmu sangat lemah, dan
saya menginginkan untukmu seperti yang saya inginkan untuk kamu. Jangan kamu menjadi
pemimpin di antara dua orang dan jangan kami menguasai harta anak yatim."
Bab: Keutaman imam yang adil
’ ' * ''t*'** »-? \'\> \'S\ ' \ lis ’\ -- \ 1 \ ' •>» ’ <?'
j-S ^ {# **/ ^
i x y ? ^ * * t ^ ^ '\\ i 9 y 9 k 9 y 9 y 9 1 9 9 y 9 y VI * 9 \ ♦ 9 y
3406. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Ibnu Numair mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari
'Amru -yaitu Ibnu Dinar- dari 'Amru bin Aus dari Abdullah bin 'Amru, -dan Ibnu Numair dan
Abu Bakar mengatakan sesuatu yang sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan
dalam haditsnya Zuhair- dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar (panggung) yang terbuat
dari cahaya, di sebelah kanan Ar Rahman 'azza wajalla -sedangkan kedua tangan Allah adalah
kanan semua-, yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan
adil dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepada mereka."
Jli ^oA>- \ ^ ^3A>
3407. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Harmalah dari Abdurrahman bin Syimasah dia
berkata, "Saya mendatangi 'Aisyah untuk menanyakan tentang sesuatu, maka dia balik
bertanya, "Dari manakah kamu?" Saya menjawab, "Seorang dari penduduk Mesir." Aisyah
berkata, "Bagaimana keadaan sahabat kalian yang berperang bersama kalian dalam
peperangan ini?" dia menjawab, "Kami tidak pernah membencinya sedikitpun, jika keledai
salah seorang dari kami mati maka dia menggantinya, jika yang mati budak maka dia akan
mengganti seorang budak, dan jika salah seorang dari kami membutuhkan kebutuhan hidup
maka ia akan memberinya." 'Aisyah berkata, "Tidak layak bagiku jika saya tidak
mengutarakan keutamaan saudaraku, Muhammad bin Abu Bakar, saya akan
memberitahukanmu sesuatu yang pernah saya dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Beliau berdo'a ketika berada di rumahku ini: "Ya Allah, siapa yang menjabat suatu
jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu dia mempersulit urusan mereka, maka
persulitlah dia. Dan siapa yang menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan ummatku lalu
dia berusaha menolong mereka, maka tolong pulalah dia." Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi telah
menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim dari Harmalah Al Mishri dari Abdurrahman bin
Syimasaah dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas."
el^^\ J J^C- Jj^w> J> j^\ ^
^\axc-,J jL« t ^c-^\j-Xl J ^^| , »-^~ c '^ jjl j
ijiUli'lij c SUiiy\^i!\i4j^yi-^^d i iy'^li ( i'yyju^ l jili-
j
J^c- ^i- ^ISc^J^- ^ - i la.) J^> pjul
ja^Lc-J^c- JjsJ^j^ljU^^\jJjL^\3l3^^1<i^l~o-j3^c£ ; v Aji\c r o-^-(jS\jj
*v ^ / ♦* / *v ^ / / V /
-J4U
3408. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh
telah menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa beliau bersabda: "Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap
kalian bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang memimpin
manusia akan bertanggung jawab atas rakyatnya, seorang laki-laki adalah pemimpin atas
keluarganya, dan dia bertanggung jawab atas mereka semua, seorang wanita juga pemimpin
atas rumah suaminya dan anak-anaknya, dan dia bertanggung jawab atas mereka semua.
seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya, dan dia bertanggung jawab atas harta
tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan bertanggung jawab atas
kepemimpinannya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Harits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Ubaidullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan-
semuanya dari Ubaidullah bin Umar. (dalam jalur lain disebutkan) telah menceritakan
kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin
Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il semuanya dari Ayyub. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan kepada kami Ad Dlahak -yaitu Ibnu 'Utsman-.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Usamah semuanya dari
Nafi' dari Ibnu Umar seperti haditsnya Laits dari Nafi', Abu lshaq berkata; telah menceritakan
kepada kami Al Hasan bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dari
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar seperti haditsnya Laits dari Nafi'." Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Hujr
semuanya dari Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin dinar dari Ibnu Umar dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda." (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari ayahnya
dia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
semakna dengan haditsnya Nafi' dari Ibnu Umar. Dan dalam haditsnya Zuhri ada tambahan,
dia berkata, "Saya mengira bahwa beliau telah bersabda: "Seseorang pemimpin atas harta
benda ayahnya, dan dia bertanggung jawab akan kepemimpinannya." Dan telah
menceritakan kepadaku Ahmad bin Abdurrahman bin Wahb telah mengabarkan kepadaku
pamanku Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku seorang laki-laki yang bernama
'Amru bin Harits dari Bukair dari Busr bin Sa'id dia telah menceritakan dari Abdullah bin
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan makna seperti ini."
3409. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Abu Al Ayshab dari Hasan dia berkata, "Ubaidullah bin Ziyad menjenguk Ma'qil bin Yasar Al
Muzanni ketika dia sedang sakit yang mengantarkan kepada kematiannya, maka Ma'qil lalu
berkata, "Sungguh saya akan menceritakan kepadamu suatu hadits yang pernah saya dengar
langsung dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sekiranya saya masih hidup lama
niscaya tidak akan saya ceritakan hal ini kepadamu. Sesungguhnya saya pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang pemimpin yang Allah
serahi untuk memimpin rakyatnya, ketika meninggal dalam keadaan menipu rakyatnya,
melainkan Allah akan mengharamkan surga untuknya." Dan telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Yunus dari Hasan dia
berkata, "Ibnu Ziyad menemui Ma'qil bin Yasar yang sedang sakit, seperti haditsnya Abu Al
Asyhab, lalu ia menambahkan, "Ibnu Ziyad bertanya, "Tidakkah sebelumnya kamu telah
menceritakan hal ini kepadaku?" Dia menjawab, "Saya belim pernah menceritakan hal ini
kepadamu atau belum pernah bercerita kepadamu."
3410. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan lshaq bin Ibrahim
dan Muhammad bin Mutsanna, lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan
yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah
menceritakan kepadaku ayahku dari Qatadah dari Abu Al Malih, bahwa Ubaidullah bin Yizad
menjenguk Ma'qil bin Yasar ketika sakit, Ma'qil lalu berkata kepadanya, "Sungguh saya akan
menceritakan kepadamu suatu hadits, sekiranya saya tidak diambang kematian niscaya saya
tidak akan menceritakannya kepadamu. Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang pemimpin yang mengurusi perkara kaum
Muslimin sedang dia tidak bersungguh-sungguh dan tidak jujur, melainkan ia tidak akan
dimasukkan bersama mereka ke dalam surga." Dan telah menceritakan kepada kami 'Uqbah
bin Mukram Al 'Ammi telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin lshaq telah mengabarkan
kepadaku Sawadah bin Abu Al Aswad telah menceritakan kepadaku ayahku bahwa Ma'qil bin
Yasar jatuh sakit, lantas Ubaidullah bin Ziyad datang menjenguknya... seperti haditsnya
Hasan dari Ma'qil."
^fc^yc- < 3_^^b.x»^ki\3nSJ\ <_ii-si>VS^ \-aj>\ ^5<_^-oVS^ 3-*3 \
3411. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Al Hasan bahwa 'Aidz bin 'Amru salah
seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, menemui Ubaidullah bin Ziyad
sambil berkata, "Wahai anakkku, sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya seburuk-buruk penguasa adalah
penguasa yang zhalim, maka janganlah kamu termasuk dari mereka." Lalu 'Ubaidullah
berkata kepadanya, "Duduklah, kamu ini hanyalah sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam yang masih yunior (rendahan)." Maka 'Aidz pun ganti berkata, "Apakah di antara
mereka ada yang disebut sebagai sahabat kelas yunior?" Sebenarnya yang pantas disebut
sahabat kelas rendahan adalah orang-orang setelah mereka dan juga yang selain mereka."
Bab: Haramnya ghulul (J
^ A IK •
3' Jr* J,) h*" ^ JJ J.) IA O S} cA 'Ji \ O* 1' y
JU^U\3
l^i33luW3 i
s>: i
*''\' ■>*. \* ' <\"i' «- * ✓ » ^ ••• l
^j£-^£-j j<j i^j^- _ j ;> \Uo-V>-< >j\_y\_x^C-Uo-V>- _^>\Uo-\>-
**> /'S S
3412. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ibrahim dari Abu Hayyan dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, "Suatu hari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di tengah-tengah kami, lalu beliau
menyebutkan-nyebut tentang ghulul dan membesarkan perkaranya, kemudian beliau
bersabda: "Jangan sampai pada hari kiamat aku dapati salah seorang dari kalian datang
dengan memikul unta yang sedang melenguh-lenguh." Lalu dia berkata, "Ya Rasulullah,
tolonglah aku!" Aku lalu menjawab: "Aku tidak kuasa sedikitpun untuk menolongmu. Aku
telah sampaikan itu padamu. Jangan sampai pada hari kiamat kelak, aku dapati salah
seorang dari kalian datang dengan memikul kuda yang meringkik-ringkik." Lalu dia berkata,
"Ya Rasulullah, tolonglah aku!" Jawab beliau: "Aku tidak sedikitpun menolong kamu.
Bukankah dahulu pernah ku katakan kepadamu. Di hari kiamat kelak, jangalah kudapati salah
seorang di antara kalian memikul di kuduknya kambing yang mengembek-embek." Lalu dia
berkata, "Ya Rasulullah, tolonglah aku!" Jawab beliau: "Aku tidak kuasa sedikitpun untuk
menolongmu. Aku telah sampaikan itu kepadamu. Jangan sampai pada hari kiamat kelak aku
dapati salah seorang dari kalian datang dengan memikul orang yang berteriak-teriak di
kuduknya." Lalu dia berkata, "Ya Rasulullah, tolonglah aku!" Jawab beliau: "Aku tidak dapat
sedikitpun menolongmu. Aku telah sampaikan itu. Pada hari kiamat jangan sampai aku
dapati salah seaorang dari kalian datang dengan kepadaku membawa selembar kain
berkibar-kibar di kuduknya." Lalu dia berkata, "Ya Rasulullah, tolonglah aku!" Lalu jawab
beliau: "Aku tidak sedikitpun kuasa menolongmu. Aku telah sampaikan itu kepadamu. Pada
hari kiamat kelak janganlah kudapati salah seorang di antara kalian memikul harta kekayaan
berupa emas dan perak di kuduknya." Lalu dia berkata, "Ya Rasulullah, tolonglah aku!" Jawab
beliau: "Aku tidak kuasa sedikitpun menolongmu. Aku telah sampaikan itu kepadamu." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami 'Abdurrahim bin Sulaiman dari Abu Hayyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir dari Abu
Haiyan dan 'Umarah bin Al Qa'qa' semuanya dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah seperti hadits
Isma'il dari Abu haiyan." Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad
Darami telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari Ayyub dari Yahya bin Sa'id dari Abu Zur'ah bin 'Amru Jarir dari
Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang
ghulul... .lalu dia melanjutkan hadits tersebut. Hammad berkata, "Setelah itu saya mendengar
Yahya menceritakan kepadanya, maka ia kemudian menceritakan kepada kami sebagaimana
Ayyub menceritakannya kepada kami." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al
Hasan bin Khirasy telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar telah menceritakan kepada
kami Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Yahya bin Sa'id bin Hayyan
dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits
mereka."
Bab: Haramnya petugas menerima hadiah y>6)
jls J^J ti£&.
\li3Vi^ \JIS is ^ a 1^\ J-L^ 3Vs ^ *^- j
U3lij^U^1ja\l^ JlJ\ J^i\i I^jilii^ls J<JjJ>1 J\1aJ
3413. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan 'Amru An Naqid serta
Ibnu Abi Umar sedangkan lafadznya dari Abu Bakar, mereka berkata; telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Abu Humaid As Sa'idi dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memperkerjakan seorang laki-laki dari suku
Al Asad bernama Ibnu Luthbiyah -Amru dan Ibnu Abu 'Umar berkata- untuk mengumpulkan
harta sedekat (zakat). Ketika menyetorkan zakat yang dipungutnya, dia berkata, "Zakat ini
kuserahkan kepada anda, dan ini pemberian orang kepadaku." Abu Humaid berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berpidato di atas mimbar, setelah beliau memuji
dan menyanjung Allah, beliau sampaikan: "Ada seorang petugas yang aku tugaskan
memungut zakat, dia berkata, 'Zakat ini yang kuberikan (setorkan) kepada anda, dan ini
pemberian orang kepadaku.' Mengapa dia tidak duduk saja di rumah ibu bapaknya
menunggu orang mengantarkan hadiah kepadanya? Demi Allah yang jiwa Muhammad
berada di tangannya, tidak ada seorangpun di antara kalian yang menggelapkan zakat ketika
ia ditugaskan untuk memungutnya, melainkan pada hari kiamat kelak dia akan memikul unta
yang digelapkannya itu melenguh-lenguh di lehernya, atau sapi (lembu) yang melenguh, atau
kambing yang mengembek-embek." Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya
sehingga kami melihat putih kedua ketiaknya, kemudian beliau bersabda: 'Ya Allah, telah aku
sampaikan.' Beliau mengatakannya dua kali." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari Abu
Humaid As Sa'idi dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengangkat Ibnu
Lutbiyah, yaitu seorang laki-laki dari Asd (menjadi seorang pegawai), untuk memungut zakat,
kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menyerahkan zakat yang
di pungutnya, lalu dia berkata, "Ini adalah zakat yang aku setorkan kepada anda, dan ini
adalah pemberian orang kepadaku." Kemudian beliau bersabda: "Mengapa dia tidak duduk
saja di rumah ibu bapaknya sambil menunggu apakah ada orang yang hendak mengantarkan
hadiah kepadanya ataukah tidak." Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri
berkhutbah." Kemudian dia menyebutkan hadits seperti Sufyan."
J. ^ciasj^3lsi>6
<j^ Jl J
3414. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, Muhammad bin Al 'Ala' telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari
ayahnya dari Abu Humaid As Sa'idi dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengangkat seorang laki-laki dari Azd yang bernama Ibnu Al Atbiyah untuk
memungut zakat Bani Sulaim, ketika sekretarisnya datang dia berkata, "Ini adalah harta
kalian sedangkan ini adalah hadiah untukku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidakkah kamu duduk-duduk saja di rumah ibu atau bapakmu sehingga datang
orang yang memberi hadiah kepadamu, jika kamu benar demikian." Setelah itu beliau
berkhutbah, setelah beliau memuji dan menyanjung Allah, beliau sampaikan: "Amma ba'du.
Sesungguhnya saya telah meemngangkat seseorang dari kalian sebagai pegawai untuk suatu
pekerjaan yang Allah bebankan kepadaku, kemudian dia datang seraya berkata, 'Ini adalah
hartamu, sedangkan yang ini adalah hadiah yang diberikan kepadaku, tidakkah dia duduk-
duduk saja di rumah ayah atau ibunya menunggu sampai ada orang yang memberi hadiah
kepadanya, jika dia orang yang benar. Demi Allah, tidaklah salah seorang dari kalian
mengambil sesuatu darinta tanpa hak, kecuali ia akan bertemu Allah Ta'ala pada hari Kiamat
dengan membawa (harta tersebut). Dan sungguh saya akan mengenal salah seorang dari
kalian saat ia datang menemui Allah dengan membawa unta atau sapi yang melenguh-
lenguh, atau kambing yang mengembek-embek." Setelah itu beliau mengangkat kedua
tangannya hingga terlihat putih kedua ketiaknya, kemudian beliau mengucapkan: "Ya Allah,
telah saya sampaikan. Mataku telah melihatnya dan kedua telingaku telah mendengarnya."
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 'Abdah
dan Ibnu Numair serta Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdurrahim bin
Sulaiman, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar
telah menceritakan kepada kami Sufyan mereka semua dari Hisyam dengan isnad ini, dan
dalam hadits 'Abdah dan Ibnu Numair disebutkan, 'Kemudian pencatatnya (sekretarisnya)
datang, ' seperti yang disebutkan oleh Abu Usamah. Dan dalam hadits Ibnu Numair
disebutkan, 'Sungguh kalian telah mengetahuinya, demi Allah yang jiwaku berada di tangan-
Nya, tidaklah salah seorang dari kalian mengambil sesuatupun darinya ...', dan dalam hadits
Sufyan ditambahkan, 'Beliau bersabda: "Mataku telah melihatnya dan kedua telingaku juga
telah mendengarnya." Kemudian mereka bertanya kepada Zaid bin Tsabit yang saat itu dia
menyaksikan peristiwa tersebut bersamaku." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Asy Syaibani dari Abdullah bin Dzakwan -
yaitu Abu Az Zinnad- dari 'Urwah bin Zubair dari Abu Humaid As Sa'idi bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengangkat seorang laki-laki untuk memungut zakat,
tidak lama kemudian dia datang dengan membawa hasil yang banyak, lalu dia berkata, 'Ini
adalah harta anda sedangkan yang ini adalah hadiah untukku. ..kemudian dia menyebutkan
hadits seperti itu." 'Urwah berkata, "Lalu saya bertanya kepada Abu Humaid As Sa'idi,
"Apakah kamu mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" dia menjawab,
"Dari mulut beliau ke kedua telingaku."
djuzys^J&jss&ji:
3415. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' bin Jarrah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abi Khalid dari
Qais bin Abu Hazim dari 'Adi bin Amirah Al Kindi dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa dari kalian yang aku angkat atas suatu
amal, kemudian dia menyembunyikan dari kami (meskipun) sebuah jarum, atau sesuatu
yang lebih kecil dari itu, maka itu adalah ghulul (pencurian) yang pada hari kiamat akan ia
bawa." 'Adi bin 'Amirah berkata, "Kemudian seorang laki-laki hitam dari Anshar -sepertinya
saya pernah melihatnya- berdiri sambil berkata, "Wahai Rasulullah, kalau begitu saya akan
tarik kembali tugas yang pernah anda bebankan kepada saya!" Beliau balik bertanya: "Ada
apa denganmu?" dia menjawab, "Saya telah mendengar bahwa Anda pernah bersabda
seperti ini dan seperti ini." Beliau bersabda: "Sekarang saya sampaikan, bahwa barangsiapa
dari kalian yang aku tugasi atas suatu amal hendaklah ia datang baik dengan sedikit atau
banyaknya, apa yang memang diberikan untuknya ia boleh mengambilnya, dan apa yang
memang dilarang untuknya, maka ia harus dapat menahan diri." Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami ayahku
dan Muhammad bin Bisyr. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Usamah mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Isma'il dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali telah mengabarkan kepada kami Al Fadl bin Musa telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Khalid telah mengabarkan kepada kami Qais bin
Abu Hazim dia berkata, "Saya pernah mendengar 'Adi bin 'Amirah Al Kindi berkata, "Saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda... seperti hadits mereka."
Bab: Wajibnya taat kepada pemimpin selama bukan dalam kemaksiatan (ac-Usc-j y>- j
jji j : jJ jj A51" jliljaiu jS\\
3416. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Harun bin Abdullah keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhahammad dia berkata; Ibnu Juraij
berkata (Ayat): '(Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu ...) ' (Qs. An Nisaa': 59), turun berkenaan dengan Abdullah bin
Hudzafah bin Qais bin 'Adiy As Sahmiy, ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutusnya
dalam sebuah ekspedisi militer." Ya'la bin Muslim memberitahukan hadits ini kepadaku, dari
Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas."
t’ - " s * 9 ' * W ' i, tl vill \ '* '> * ' * '
3417. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Al
Mughirah bin Abdurrahman Al Hizami dari Abu Az Zannad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barang siapa mentaatiku sungguh dia
telah mentaati Allah, dan barangsiapa bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat
kepada Allah. Barangsiapa metaati seorang pemimpin sungguh dia telah mentaatiku, dan
siapa saja bermaksiat kepada seorang pemimpin maka dia telah bermaksiat kepadaku." Dan
telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ibnu
'Uyainah dari Abu Az Zinad dengan isnad ini, namun dia tidak menyebutkan, 'Barangsiapa
bermaksiat kepada seorang pemimpin 1 ."
Jls- ^
\'\s \\ ' * 1*^» <- v ,> -. nMs •»<'> \'£' s i » > v ^ ' > yX t
U \ *\ja£- £ jj Uo.X>- JV3 jA*»- UoA»-_g^
3418. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan
kepadanya, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdurrahman dari
Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
"Barangsiapa mentaatiku sungguh dia telah mentaati Allah, barangsiapa bermaksiat
kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Dan barangsiapa mentaati pemimpinku
sungguh dia telah mentaatiku, barangsiapa bermaksiat kepada pemimpinku maka dia telah
bermaksiat kepadaku." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah
menceritakan kepada kami Makki bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij
dari Ziyad dari Ibnu Syihab bahwa Abu Salamah bin Abdurrahman telah mengabarkan
kepadanya, bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda seperti hadits di atas." Dan telah menceritakan kepadaku Abu
Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Ya'la bin 'Atha' dari Abu
'Alqamah dia berkata, telah menceritakan kepadaku, dari mulutnya ke mulutku (secara
lisan), dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam..." (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan
kepada kami ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia
berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ya'la bin 'Atha bahwa dia pernah
mendengar Abu 'Alqamah mendengar dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seperti hadits mereka." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'
telah menceritakan kepada kami Abdur Razaq telah menceritakan kepada kami Ma'mardari
Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti
hadits mereka." Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb dari Haiwah bahwa Abu Yunus budak Abu Hurairah, telah bercerita
kepadanya, dia berkata; saya pernah mendengar Abu Hurairah berkata, dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu. Beliau bersabda: 'Barangsiapa mentaati seorang
pemimpin...', tidak mengatakan, 'Barangsiapa mentaati kepemimpinanku', begitu juga dalam
hadits riwayat Hammam dari Abu Hurairah."
> *
9 . s* ^
3419. Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Qutaibah bin Sa'id
keduanya dari Ya'qub, Sa'id mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin
Abdurrahman dari Abu Hazim dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wajib bagi kalian untuk mendengar dan
taat baik dalam keadaan susah maupun senang, dalam perkara yang disukai dan dibenci dan
biarpun merugikan kepentinganmu."
^\s\^^f\l^S\ >e J, V ^ViSl^^Vii^il^y ^\^.Vi5l^ Jt j\ >S/\
c>\>V\f J^\l^^s\
3420. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abdullah bin Barrad
Al Asy'ari dan Abu Kuraib mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari
Syu'bah dari Abu Imran dari Abdullah bin Shamit dari Abu Dzar dia berkata, "Sesungguhnya
kekasihku (Rasulullah) berwasiat kepadaku untuk selalu mendengar dan taat walaupun
terhadap budak yang pesek hidungnya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Basyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq telah mengabarkan kepada kami An
Nadir bin Syumail mereka semua dari Syu'bah dari Abu 'Imran dengan isnad ini, dan dia
menyebutkan dalam haditsnya, "Seorang budak Habsyi yang berhidung pesek." Dan telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu 'Imran dengan isnad ini, sebagaimana
perkataan Ibnu Idris, yaitu, "Seorang budak yang berhidung pesek."
*V ^ s f
J*4 JV&Z- jll
c— >ls 3 \ aIAx-4W\
3421. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yahya bin
Hushain dia berkata, saya mendengar nenekku menceritakan bahwa dia mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah ketika haji wada', beliau bersabda: "Seandainya
kalian dipimpin oleh seorang budak yang memimpinmu dengan kitabullah, maka
dengarkanlah dan ta'atilah dia." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Basyar telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dan Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah
dengan isnad seperti ini, dan beliau bersabda: "Seorang budak Habsyi." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Waki' bin Jarrah dari Syu'bah dengan isnad ini, namun dia tidak menyebutkan, "Seorang
budak Habsyi yang berhidung pesek." Dan telah menceritakan kepada kami Abdurrahman
bin Bisyr telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dengan sanad ini, namun tidak menyebutkan: "...Orang Habsyi yang berhidung pesek." dia
menambahkan, bahwa neneknya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika di
Mina atau di 'Arafah."
\ jLAA?& J&jAc*
3422. Dan telah menceritakan kepadakuu Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan yta Ma'qil dari Zaid bin Abi Unaisah dari Yahya bin Hushain dari
neneknya Ummu Al Hushain dia (Yahya bin Hushain) berkata, "Saya mendengarnya (nenek)
berkata, "Saya pernah melaksanakan haji Wada' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam." Ummu Hushain berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwasiat
dengan wasiat yang banyak sekali, kemudian saya mendengar beliau bersabda: "Seandainya
kalian dipimpin oleh seorang hamba (budak) yang pesek -namun saya mengira dia (nenek)
berkata; hitam- dengan kita bu lla h, maka dengarkan dan taatilah dia."
3423. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
beliau bersabda: "Wajib setiap orang untuk mendengar dan taat, baik terhadap sesuatu yang
dia suka atau benci, kecuali jika dia diperintahkan untuk bermaksiat, maka tidak ada
kewajiban baginya untuk mendengar dan taat." Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair
bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Yahya -yaitu Al Oatthan-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku keduanya dari 'Ubaidullah dengan
isnad seperti ini."
\'.Z\ ' Mls i ^ T\> '> \'Z
L& J ^
>^i3isi^i^I\ r >: j\i^\ j\<3^
c3j^J\
3424. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basyar
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Zubaid dari Sa'd
bin 'Ubaidah dari Abu Abdurrahman dari Ali, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mengirim suatu pasukan dan mengangkat seorang laki-laki menjadi komandannya.
Kemudian ia menyalakan api (unggun) seraya berkata, "Masuklah kalian ke dalam api
tersebut." Maka sebagian anak buahnya hendak masuk ke dalam api tersebut, sedangkan
sebagian anak buahnya yang lain mengatakan, "Kita harus menjauhi api tersebut." Kemudian
peristiwa tersebut dilaporkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas beliau
bersabda kepada orang-orang yang hendak melompat ke dalam api tersebut: "Sekiranya
kalian masuk ke dalam api tersebut, maka kalian akan senantiasa di dalamnya hingga hari
Kiamat." Kemudian beliau berkata pula kepada yang lain dengan lemah lembut, sabdanya:
"Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan kepada Allah, hanyasanya ketaatan itu di dalam
kebajikan."
\ ' Zx\ > \ > ' i » ' 'Lc\\ v’i t» '
y yy
\£\\ ,jSts\*3ij^\ jis\ j\
3425. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair dan Zuhair
bin Harb dan Abu Sa'id Al Asyaj sedangkan lafadznya saling berdekatan, mereka berkata;
telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Sa'd
bin 'Ubaidah dari Abu Abdurrahman dari 'Ali dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah mengutus suatu ekspedisi dan mengangkat seorang laki-laki dari Anshar
sebagai pemimpinnya, mereka diperintahkan untuk taat dan mendengar kepadanya, suatu
ketikan pemimpinnya marah terhadap anak buahnya karena suatu perkara, dia berkata,
"Kumpulkanlah kayu bakar." Setelah kayu bakar terkumpul dia berkata, "Bukankah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan kepada kalian untuk
mendengarkanku dan mentaatiku?" mereka menjawab, "Ya." Dia berkata, "Oleh karena itu,
masuklah kalian ke dalam api tersebut." Ali berkata, "Lalu sebagian yang lain saling
memandang kepada yang lainnya, sambil berkata, "Kita harus lari kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dari api tersebut." Anak buahnya masih saja (dalam
kebimbangan) seperti itu, hingga kemarahannya mereda dan api dimatikan. Ketika mereka
kembali, mereka memberitahukan peristiwa itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
beliau bersabda: "Sekiranya kalian masuk ke dalamnya, niscaya kalian tidak akan dapat
keluar dari api tersebut, ketaatan itu hanya dalam kebajikan." Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Waki' dan Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dengan isnad seperti ini."
■> ' »t s* s \ s* ' ■*- * -'l ,*s A\*. * ' \'C^\ '
J^C-Uo.X»- JAP-a
a? \j>y^
3426. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Idris dari Yahya bin Sa'id dan Ubaidullah bin Umar dari 'Ubadah
bin Walid bin 'Ubadah dari ayahnya dari kakeknya dia berkata, "Kami pernah membaiat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk taat dan mendengar baik dalam keadaan lapang
atau sempit, dalam keadaan semangat atau terpaksa dan lebih mementingkan
kepentingannya dari pada diri sendiri, tidak menentang perintahan yang berwenang dan
untuk mengatakan kebenaran di mana saja kami berada, serta tidak takut (dalam
menegakkan kalimat) Allah terhadap celaan orang-orang yang mencela." Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Abdullah -yaitu
Ibnu Idris- telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ajian dan 'Ubaidullah bin Umar dan Yahya
bin Sa'id dari 'Ubadah bin Walid dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz -yaitu Ad Darawardi- dari
Yazid yaitu -Ibnu Abdul Hadi- dari 'Ubadah bin Walid bin 'Ubadah bin Shamit dari ayahnya
telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata, "Kami pernah berbai'at kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seperti haditsnya Ibnu Idris."
3427. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdurrahman bin Wahb bin Muslim telah
menceritakan kepada kami pamanku Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepada kami
Amru bin Al Harits telah menceritakan kepadaku Bukair dari Busr bin Sa'id dari Junadah bin
Abu Umayyah dia berkata, "Kami pernah menjenguk 'Ubadah bin Shamit yang sedang sakit,
kami lalu berkata, "Semoga Allah memperbaiki keadaanmu, ceritakanlah kepadaku suatu
hadits yang kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Dia menjawab,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memanggil kami, lantas kami membai'at
beliau. Dan di antara yang kami ambil janji adalah, berbai'at untuk selalu taat dan
mendengar baik dalam keadaan lapang atau terpaksa, mementingkan kepentingannya dari
pada kepentingan diri sendiri, dan tidak memberontak pemerintahan yang berwenang."
Beliau bersabda: "Kecuali jika kalian melihat ia telah melakukan kekufuran yang jelas, dan
kalian memiliki hujjah di sisi Allah."
Bab: Pemimpin itu pelindung, di bawah kepemimpinannya diperangilah (musuh) dan
dengannya dihindarkan (bahaya musuh) IjL>ax>-|»L«*)I\)
^ >
3428. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari Muslim telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepadaku
Warqa' dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Seorang imam itu ibarat perisai, seseorang berperang di
belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan) nya. Jika
seorang imam (pemimpin) memerintahkan supaya takwa kepada Allah 'azza wajalla dan
berlaku adil, maka dia (imam) akan mendapatkan pahala karenanya, dan jika dia (imam)
memerintahkan selain itu, maka ia akan mendapatkan siksa."
Bab: Wajibnya memenuhi isi bait (JjSlli j>-j)
jUb iA>fl»jsfet3
<!Lo! (jiSjS) <4i\ -Xlc- 1^0 J^-*^l3^ l/ iLiS/\ 4&\ JcLc-
3429. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Furat Al Qazzaz
dari Abu Hazim dia berkata, "Saya pernah duduk (menjadi murid) Abu Hurairah selama lima
tahun, saya pernah mendengar dia menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Dahulu Bani Israil selalu dipimpin oleh para Nabi, setiap Nabi meninggal
maka akan digantikan oleh Nabi yang lain sesudahnya. Dan sungguh, tidak akan ada Nabi lagi
setelahku, namun yang ada adalah para khalifah (kepala pemerintahan) yang merekan akan
banyak berbuat dosa." Para sahabat bertanya, "Apa yang anda perintahkan untuk kami jika
itu terjadi?" beliau menjawab: "Tepatilah baiat yang pertama, kemudian yang sesudah itu.
Dan penuhilah hak mereka, kerana Allah akan meminta pertanggung jawaban mereka
tentang pemerintahan mereka." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah dan Abdullah bin Barrad Al Asy'ari keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Idris dari Al Hasan bin Furrat dari ayahnya dengan isnad seperti ini."
3430. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Al Ahwash dan Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Ibnu Numair keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ali bin Khasyram keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Isa bin Yunus semuanya dari Al A'masy. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah sedangkan lafadznya
dari dia, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Zaid bin Wahb dari
Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh,
sepeninggalku akan ada penguasa-penguasa negara yang mementingkan diri sendiri dan
membuat kebijaksanaan-kebjiksanaan yang tidak kalian sukai." Para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika mengalami
peristiwa tersebut?" beliau menjawab: "Tunaikanlah kewajiban kalian dan mintalah hak
kalian kepada Allah."
<aij ^ J jilii^uL.ii5'^i4*.jii.'iiij^iiij ^
4 > i ’> \'> , *\\*\ ••/•*■'' * • t\> ✓ i f »^i ^ ^ ^ ^ ».> Zs\s s-^' , i
> 4 '»»AA < j^a^aJI ( J ^A^A^JJUlg-^^cj3* l- i^ a ". > ^'>^ 3 , . > c3^ ■JtS®'*- , -^ c -( > _^ e - , 3^" _?lr s ^°
&y\ jiJd j
( ^==^: ( ^==J\^1\ _£;T <*i\ } 3 ,^\j\idk1
_3-*^ ^ ^ \ ^c- i> jl>o 3 l >\ *^1 J-^^W
^j\\joJk»-^4to\Al^iji ( ^JL > Ag-\^4to\JLC.Ug ( ^A»>Jg\ jl3^<Lc-ljuC^-ll>3 jlS
ISsi*. ^llsSi^jy
3431. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim, lshaq berkata;
telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Zuhair berkata; telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Al A'masy dari Zaid bin Wahb dari Abdurrahman bin Abd Rabbil Ka'bah dia
berkata, "Ketika saya masuk masjid, maka terlihat olehku Abdullah bin 'Amru bin 'Ash duduk
di bawah naungan ka'bah di kelilingi orang banyak. Lalu aku datangi mereka dan duduk di
dekat Abadullah. Dia berkata, "Kami pernah mengadakan suatu perjalanan bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu di suatu tempat pemberhentian kami berhenti.
Sebagian kami ada yang memperbaiki tempat tidur, sebagian lagi berlatih memanah,
sebagian lagi memberi makan hewan dan sebagainya. Tiba-tiba terdengar utusan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyeru, memanggil kami untuk shalat berjama'ah, lalu kami
berkumpul di dekat beliau. Beliau bersabda: "Para Nabi sebelum saya diutus menuntun
umatnya kepada kebaikan yang telah diajarkan Allah kepada mereka, dan memingatkan
bahaya yang mengancam mereka. Ummatku yang sempurna dan selamat ialah angkatan
yang pertama-tama, angkatan sesudah itu akan ditimpa berbagai cobaan berupa hal-hal
yang tidak disenanginya, seperti timbulnya fitnah. Di mana-mana sebagian mereka
menghina sebagian yang lain, oleh karena itu timbullah bencana. Orang-orang mukmin
berkata, 'Inilah kiranya yang membinasakanku'. Setelah hilang bencana tersebut, timbul pula
bencana yang lain. Dan orang mukmin berkata, 'Ini..! Ini..!" Siapa yang ingin bebas dari
neraka dan ingin masuk ke surga, hendaklah dia menemui kematiannya dalam keimanan
kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah dia berjasa kepada ummat manusia sesuai
dengan yang diinginkan oleh masyarakat itu. Siapa yang baik dengan seorang pemimpin
(penguasa) lalu dia memenuhi bai'atnya dengan sepenuh hati, hendaklah dia mematuhi
pemimpin itu semampunya. Jika yang lain datang memberontak, penggallah lehernya."
Abdurrahman berkata, "Aku lebih mendekat lagi kepada 'Amru, lalu saya berkata, "Dengan
nama Allah, saya bertanya kepada anda, 'Apakah kamu mendengar sendiri hadits ini dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' dia menunjuk tangannya ke telinga dan hatinya
seraya berkata, "Saya mendengarnya dengan kedua telingaku dan kusimpan ke dalam
hatiku." Lalu kukatakan kepadanya, "Ini anak pamanmu, Mu'awiyah! Dia menyuruh kami
memakan harta sesama dengan cara yang haram dan memerintahkan untuk saling
membunuh sesama. Padahal Allah telah berfirman: '(Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan cara yang haram, kecuali berjual beli
dengan cara suka sama suka sesamamu, dan janganlah kamu membunuh saudaramu
(sesama muslim). Sesungguhnya Allah Maha penyayang kepadamu) ' (Qs. An Nisaa': 29).
'Amru diam sebentar kemudian dia berkata, "Patuhilah perintahnya bila sesuai dengan
perintah Allah dan langgarlah perintahnya bila melanggar perintah Allah!" Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair serta Abu Sa'id Al
Asyaj mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah keduanya dari Al A'masy dengan isnad seperti ini." Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Al Mundzir Isma'il bin
'Umar telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abu lshaq Al Hamdani telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Abu As Safar dari 'Amir dari Abdurrahman bin Abd Rabbil Ka'bah
Ash Sha'idi dia berkata, "Saya melihat sekelompok orang di sisi Ka'bah. ..kemudian dia
menyebutkan seperti hadits Al A'masy."
Bab: Wajibnya sabar dalam menghadapi kezhaliman penguasa Jox - r ^\
5 ' * Nfls \ Tt> i '> \'i\ '
/ ^ ^ ^
/ / s j, / 's
fc*'j£&k\ fc>&\ J ji>
3432. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; saya pernah mendengar Qatadah
menceritakan dari Anas bin Malik dari Usaid bin Khudlair, bahwa seorang laki-laki Anshar
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Tidakkah anda
mengangkatku menjadi pegawai sebagaimana anda mengangkat fulan (menjadi pegawai)?"
beliau bersabda: "Sesungguhnya sepeninggalanku kelak, kamu akan menjumpai (penguasa)
yang mementingkan diri sendiri. Maka sabarlah hingga kalian berjumpa denganku di telaga."
Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan kepada
kami Khalid -yaitu Ibnu Al Harits- telah menceritakan kepada kami Syu'bah bin Al Hajaj dari
Qatadah dia berkata; saya mendengar Anas bercerita dari Usaid bin Hudlair, bahwa seorang
laki-laki Anshar menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sendirian. ..seperti hadits di
atas." Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'ad telah menceritakan kepada
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, namun dia tidak
menyebutkan, "la menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sendirian."
Bab: Taat kepada pemimpin meskipun mereka tidak memenuhi hak rakyat (*\
<3 _?)
\ \ 3 IjA J jj ’j! AaIJm jLi Jls J_> \ J c_j ”j>-
♦♦ ^ ^ J* s'' *
\_^\3
i;t p> ,jS\j
3433. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dari 'Alqamah bin Al Wa'il Al
Hadlrami dari ayahnya dia berkata, "Salamah bin Yazid Al Ja'fi pernah bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Nabi Allah, bagaimanakah pendapatmu jika
para penguasa yang memimpin kami selalu menuntut hak mereka atas kami tapi mereka
tidak mau memenuhi hak kami, sikap apa yang anda anjurkan kepada kami?" Maka beliau
berpaling, lalu ditanyakan lagi kepada beliau dan beliaupun tetap enggan menjawabnya
hingga dua atau tiga kali pertanyaan itu diajukan kepada beliau, kemudian Al Aty'ats bin
Qa'is menarik Salamah bin Zayid. Beliau lalu bersabda: "Dengarkan dan taatilah,
sesungguhnya mereka akan mempertanggung jawabkan atas semua perbuatan mereka
sebagaimana kalian juga akan mempertanggung jawabkan semua perbuatan kalian." Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Syababah telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak dengan sanad seperti ini, ia
mengatakan, "Lalu Al Asy'ats bin Qa'is menarik Usamah bin Zayid, lantas beliau menjawab:
"Dengarkan dan taatilah, sesungguhnya mereka akan mempertanggung jawabkan semua
perbuatan mereka sebagaimana kalian juga akan mempertanggung jawabkan semua
perbuatan kalian."
Bab: Wajibnya melazimi jamaah kaum muslimin saat munculnya fitnah j>-j
,j: ° ^ -J 6 ..* A \ \ A £.1 j
J\
3434. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Al Walid bin Maslim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Yazid
bin Jabir telah menceritakan kepadaku Busr bin 'Ubaidullah Al Hadlrami bahwa dia
mendengar Abu Idris Al Haulani berkata; saya mendengar Hudzaifah bin Yaman berkata,
"Biasanya orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang
kebajikan. Namun justru saya bertanya kepada beliau tentang kejahatan, karena saya
khawatir akan menimpaku. Lalu saya bertanya, "Wahai Rasulullah! Kami dahulu berada
dalam kejahilan dan kejahatan, karena itu Allah Ta'ala menurunkan kebaikan (agama) ini
kepada kami. Mungkinkah sesudah ini timbul lagi kejahatan?" beliau menjawab: "Ya." Saya
bertanya lagi, "Apakah setelah itu ada lagi kebaikan?" beliau menjawab: "Ya, akan tetapi ada
cacatnya! saya bertanya, "Apa cacatnya?" Beliau bersabda: "Kaum yang mengamal sunnah
selain dari sunnahku, dan memimpin tanpa hidayahku, kamu tahu mereka tapi kamu
ingkari." Saya bertanya, "Apakah setelah itu akan ada kejahatan lagi?" Jawab beliau: "Ya.
Yaitu orang-orang yang menyeru menuju neraka Jahannam, barangsiapa memenuhi
seruannya maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka itu." Maka saya bertanya lagi, "Wahai
Rasulullah! Tunjukanlah kepada kami ciri-ciri mereka." Beliau menjawab: "Baik. Kulit mereka
seperti kulit kita dan berbicara dengan bahasa kita." Aku bertanya lagi, "Wahai Rasulullah,
bagaimana petunjuk anda seandainya saya menemui hal yang demikian?" Jawab beliau:
"Tetaplah kamu bersama jama'ah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka." Saya
bertanya lagi, "Jika tidak ada jama'ah dan imam?" beliau menjawab: "Tinggalkan semua
kelompok meskipun kamu menggigit akar kayu sampai ajal menjemput, dan kamu masih
tetap pada pendirianmu."
v » \'Z\' <\ 4 ' > * '* t ?.t\ <? * ' *\* *>**><•'>
3435. Telah menceritakan kepadaku Muhammad Ibnu Sahi bin 'Askar At Tamimi telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Hasan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada
kami Yahya -yaitu Ibnu Hassan- telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah -yaitu Ibnu
Salam- telah menceritakan kepada kami Zaid bin Sallam dari Abu Sallam dia berkata;
Hudzaifah bin Yaman berkata, "Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, dahulu saya berada dalam
kejahatan, kemudian Allah menurunkan kebaikan (agama Islam) kepada kami, apakah
setelah kebaikan ini timbul lagi kejatahan?" beliau menjawab: "Ya." Saya bertanya lagi,
"Apakah setelah kejahatan tersebut akan timbul lagi kebaikan?" beliau menjawab: "Ya." Saya
bertanya lagi, "Apakah setelah kebaikan ini timbul lagi kejahatan?" beliau menjawab: "Ya."
Aku bertanya, "Bagaimana hal itu?" beliau menjawab: "Setelahku nanti akan ada pemimpin
yang memimpin tidak dengan petunjukku dan mengambil sunah bukan dari sunahku, lalu
akan datang beberapa laki-laki yang hati mereka sebagaimana hatinya setan dalam rupa
manusia." Hudzaifah berkata; saya betanya, "Wahai Rasulullah, jika hal itu menimpaku apa
yang anda perintahkan kepadaku?" beliau menjawab: "Dengar dan patuhilah kepada
pemimpinmu, walaupun ia memukulmu dan merampas harta bendamu, dengar dan
patuhilah dia."
Jlij ^> ^duJb-
3436. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Jarir -yaitu Ibnu Hazim- telah menceritakan kepada kami Ghailan bin Jarir dari Abu Qais bin
Riyah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
"Barangsiapa keluar dari ketaatan dan tidak mau bergabung dengan Jama'ah kemudian ia
mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Dan barangsiapa mati di bawah bendera
kefanatikan, dia marah karena fanatik kesukuan atau karena ingin menolong kebangsaan
kemudian dia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Dan barangsiapa keluar dari
ummatku, kemudian menyerang orang-orang yang baik maupun yang fajir tanpa
memperdulikan orang mukmin, dan tidak pernah mengindahkan janji yang telah di buatnya,
maka dia tidak termasuk dari golonganku dan saya tidak termasuk dari golongannya." Dan
telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Umar Al Qawariri telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Ghailan bin Jarir dari
Ziyad bin Riyah Al Qaisi dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda seperti hadits Jarir, dia berkata, "Dan tidak memperdulikan orang
mukminnya."
3437. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi telah menceritakan kepada kami Mahdi bin Maimun dari Ghailan
bin Jarir dari Ziyad bin Riyah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barang siapa keluar dari keta'atan dan memisahkan diri dari Jama'ah
kemudian dia mati, maka matinya seperti mati jahiliyah. Barangsiapa terbunuh di bawah
bendera kefanatikan, balas dendam karena kefanatikan, dan berperang karena kebangsaan,
maka dia tidak termasuk dari ummatku. Dan barangsiapa keluar dari ummatku lalu
(menyerang) ummatku dan membunuh orang yang baik maupun yang fajir, dan tidak
memperdulikan orang mukminnya serta tidak pernah mengindahkan janji yang telah
dibuatnya, maka dia tidak termasuk dari golonganku." Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ghailan bin Jarir
dengan isnad ini, namun dalam hadits Ibnu Mutsanna tidak disebutkan, "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam. Sedangkan dalam riwayat Ibnu Basyar dia menyebutkan, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda... .sebagaimana hadits mereka."
p £ y ^ y x 9
3438. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Rabi' telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Al Ja'd Abu Utsman dari Abu Raja' dari riwayatnya Ibnu Abbas dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa melihat pada diri
pemimpinnya ada sesuatu yang ia benci hendaknya ia bersabar, sebab siapa yang
memisahkan diri dari Jama'ah walau sejengkal kemudian dia mati, maka matinya seperti
mati Jahiliyyah."
3439. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada
kami Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Al Ja'd telah menceritakan kepada kami
Abu Raja Al 'Utharidi dari Ibnu Abbas dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Barangsiapa membenci sesuatu pada diri pemimpinnya, hendaknya ia bersabar
sebab tidaklah seseorang keluar dari kepemimpinan (kaum Muslimin) walau sejengkal,
kemudian mati kecuali ia mati seperti mati jahiliyah."
3440. Telah menceritakan kepada kami Huraim bin Abdul A'la telah menceritakan kepada
kami Al Mu'tamir dia berkata; saya mendengar ayahku menyebutkan dari Abu Mijlaz dari
Jundab bin Abdullah Al Bajali dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa terbunuh karena membela bendera kefanatikan yang menyeru kepada
kebangsaan atau mendukungnya, maka matinya seperti mati Jahiliyah."
vl> ^ ssui^^-5i\ ^ g, > .>\31 &kj\z
yy **/ / y
I r.
. ' > iir. . ^
3441. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ashim -yaitu Ibnu Muhammad bin
Zaid- dari Zaid bin Muhammad dari Nafi' dia berkata, " Abdullah bin Umar pernah datang
kepada Abdullah bin Muthi' ketika ia menjabat sebagai penguasa negeri Harrah di zaman
kekhalifahan Yazid bin Mu'awiyah. Abdullah bin Muthi' berkata, "Berilah Abu Abdurrahman
bantal." Maka Abu Abdurrahman berkata, "Saya datang kepadamu tidak untuk duduk, saya
datang kepadamu untuk menceritakan kepadamu suatu hadits yang pernah saya dengar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa melepas tangannya dari ketaatan, maka ia akan menemui
Allah di hari Kiamat dalam keadaan tidak memiliki hujjah, danbarang siapa mati dalam
keadaan tidak berbaiat, maka ia mati seperti mati jahiliyyah." Dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abdullah bin Bukair
telah menceritakan kepada kami Laits dari Rasulullah 'Ubaidullah bin Abu Ja'far dari Bukair
bin Abdullah bin Al Asyaj dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa dia mendatangi Ibnu Muthi' lalu
menyebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas." Dan telah
menceritakan kepada kami 'Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi,
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin
Jabalah telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Umar semuanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Hisyam bin Sa'd dari Zaid bin Aslam dari ayahnya dari Ibnu Umar
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semakna dengan hadits Nafi' dari Ibnu Umar."
Bab: Hukum bagi orang yang memecah belah urusan kaum muslimin (
•.t 'A' 9 A\'*h
> ' i
i .1«»»
• S \y” '
3442. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' dan Muhammad bin Basyar, Ibnu
Nafi' berkata; telah menceritakan kepada kami Ghundar, dan Ibnu Basyar berkata; telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Ziyad bin 'llaqah dia berkata; saya mendengar 'Arfajah berkata, "Saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Suatu saat nanti akan terjadi bencana dan
kekacauan, maka siapa saja yang hendak memecah belah persatuan ummat ini penggallah
dengan pedangmu, siapa pun orangnya." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
Khirasy telah menceritakan kepada kami Habban telah menceritakan kepada kami Abu
'Awanah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakaria
telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Syaiban. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Al Mush'ab bin Al Miqdam Al Khats'ami telah menceritakan kepada kami Isra'il (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Hajjaj telah menceritakan kepada kami
'Arim bin Fadhl telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin Al Mukhtar dan seorang laki-laki, mereka semua dari Ziyad bin
'llaqah dari 'Arfajah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas, namun dalam
hadits mereka disebutkan, "Maka bunuhlah ia."
J, ' o# o'^ c - J
3443. Dan telah menceritakan kepadaku Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yunus bin Abu Ya'fur dari ayahnya dari 'Arfajah dia berkata, "Saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bila datang kepadamu seseorang yang
hendak mematahkan tongkatmu (memecah belah jama'ah) atau memecah belah persatuan
kalian, maka bunuhlah dia."
Bab: Jika dua khalifat dibaiat
i*
M)
. s ' t. 1
3444. Dan telah menceritakan kepadaku Wahb bin Baqiyah Al Wasithi telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Abdullah dari Al Jurairi dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ada dua khalifah yang
dibaiat, maka bunuhlah yang paling terakhir dari keduanya."
Bab: Wajib mengingkari pemimpin yang menyelisihi syariat («•)
<— La_*3)
c^j
3445. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azdi telah menceritakan
kepada kami Hammam bin Yahya telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Al Hasan
dari Dlabbah bin Mihshan dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Akan datang para penguasa, kalian mengenal mereka namun kalian mengingkari
(perbuatan mereka), siapa yang tahu (kemungkarannya) hendaklah berlepas diri, dan
barangsiapa mengingkari maka ia telah selamat. Tetapi bagai yang ridla dan mengikuti, para
sahabat langsung menyelah, "Bagaimana jika kiat perangi saja?" beliau menjawab: "Tidak!
Selama mereka masih shalat."
*"t* 1 -> ^ * *'\t 1 * '> s ' \\yJ'\ ' ~<\4i* ' \ X\' i \ 'Z *4\\ » Z > *\ ^ ^
|» \^-C>(3^oiJ \ ^ £jJuj&d iUjJ>-a3u3^j l^l),\>^i ^Lai J j \ ^y&Jb \
9 Z' ^ l ^ .t’ y' y' *”f I “J y' ^ fcl 9 y' 'l ^y ^ 9 Z y > Z 1 ? ,y tv fct 9 ' /f X
^ Cr^5j^^J<S _>V*^4A
££&3\gj*J\ jtlLj&jA^Ly J?Zy>g\\j^ ^Ui*^3lsjSS3l£*^i»\3_^.j
J*^ J Jb dJlS < C a. L Ii j»\
A* *
4^5 jJ
3446. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin
Basyar semuanya dari Mu'adz sedangkan lafadznya dari Abu Ghassan, telah menceritakan
kepada kami Mu'adz dan dia Ibnu Hisyam Ad Dastawa'i telah menceritakan kepadaku
Bapakku dari Qatadah telah menceritakan kepada kami Al Hasan dari Dlabbah bin Mihshan
Al 'Anazi dari Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: "Kalian akan dipimpin oleh para penguasa, kalian
mengenal mereka namun kalian mengingkari (perbuatan mereka), barangsiapa membenci
kemungkarannya maka ia telah berlepas diri, dan barangsiapa mengingkari berarti ia telah
selamat. Tetapi bagi orang yang ridla dan mengikuti, para sahabat langsung bertanya,
"Wahai Rasulullah, tidakkah kita perangi saja?" beliau menjawab: "Tidak! Selama mereka
masih melaksanakan shalat." -maksudnya barang siapa membenci dan mengingkari dengan
hatinya- Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Al 'Ataki telah menceritakan kepada
kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- telah menceritakan kepada kami Al Mu'alli bin Ziyad dan
Hisyam dari Al Hasan dari Dlabbah bin Mihshan dari Ummu Salamah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti hadits di atas, namun dia menyebutkan,
"Barangsiapa mengingkarinya maka ia akan selamat, dan barangsiapa memebencinya maka
ia akan selamat." Dan telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ar Rabi' Al Bajali telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarrak dari Hisyam dari Al Hasan dari Dlabbah bin
Mihshan dari Ummu Salamah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda. ..kemudian dia menyebutkan hadits seperti di atas sampai perkataannya, 'Akan
tetapi barangsiapa rela dan mengikutinya, ' namun dia tidak menyebutkan yang seperti itu."
Bab: Sebaik-baik dan seburuk-butuk umat (>j\
>u ... ^ , t '« - » i: .*[ ' -f \ "> ' »£ ." i > ' ,k i i' (\\ * i' - -' \>\'- 'W"
tfUtf. .Ate &{£=*>. J^j^==^ J^.J&
d .’-:Nf ->1
3447. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handlali telah mengabarkan
kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Al Auza'i dari Yazid bin Yazid bin
Jabir dari Ruzaiq bin Hayyan dari Muslim bin Qaradlah dari 'Auf bin Malik dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka
mencintai kalian dan kalian mencintai mereka, mereka mendo'akan kalian dan kalian
mendo'akan mereka. Dan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah mereka yang membenci
kalian dan kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian dan kalian mengutuk
mereka." Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah, tidakkah kita memerangi mereka?" maka beliau
bersabda: "Tidak, selagi mereka mendirikan shalat bersama kalian. Jika kalian melihat dari
pemimpin kalian sesuatu yang tidak baik maka bencilah tindakannya, dan janganlah kalian
melepas dari ketaatan kepada mereka."
%j&i2S5U\3 vsB\. , jii
\kl jkT p£\
^oo<JU)ui9 jl34.C-Ug^/»\.X->
.. ^ ^ *v
^ „ 'r t < . <iT *
C
i iA*\ A'A'tA. : \ AAi. -
ViSj^gLiiy ^
3448. Telah menceritakan kepada kami Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami Al
Walid -yaitu Ibnu Muslim- telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Yazid bin jabir
telah mengabarkan kepadaku bekas budak Bani Fazarah Ruzaiq bin Hayyan bahwa dia
mendengar Muslim bin Qardzah bin 'Ammi 'Auf bin Malik Al Asyja'i dia berkata; saya
mendengar 'Auf bin Malik Al Asyja'i berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sebaik-baik pemimpin kalian adalah kalian mencintai mereka dan
mereka mencintai kalian, kalian mendo'akan mereka dan mereka mendo'akan kalian.
Sedangkan sejelek-jelek pemimpin kalian adalah kalian membenci mereka dan mereka
membenci kalian, kalian mengutuk mereka dan mereka pun mengutuk kalian." Mereka
berkata, "Kemudian kami bertanya, "Wahai Rasulullah, tidakkah kami memerangi mereka
ketika itu?" beliau menjawab: "Tidak, selagi mereka mendirikan shalat bersama kalian, tidak
selagi mereka masih mendirikan shalat bersama kalian. Dan barangsiapa dipimpin oleh
seorang pemimpin, kemudian dia melihat pemimpinnya bermaksiat kepada Allah,
hendaknya ia membenci dari perbuatannya dan janganlah ia melepas dari ketaatan
kepadanya." Ibnu Jabir berkata, "Lalu aku bertanya kepada Ruzaiq, yaitu ketika dia
menceritakan kepadaku hadits ini, 'Demi Allah wahai Abu Miqdam, apakah dia menceritakan
ini kepadamu? ', Atau, Apakah kamu mendengar ini dari Muslim bin Qardlah, bahwa dia
berkata, 'Saya mendengar 'Auf berkata, 'Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam? ' dia menjawab, "kemudian dia duduk bertumpu di atas kedua lututnya dan
menghadapkan ke kiblat sambil berkata, "Demi Allah yang tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Dia, sungguh saya pernah mendengarnya dari Muslim bin Qardlah berkata,
'Saya mendengar 'Auf bin Malik berkata, 'Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Musa Al Anshari telah
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Ibnu Jabir
dengan isnad ini, Ruzaiq bekas budak Bani Fazarah. Muslim berkata; dan telah
meriwayatkannya Mu'awiyah bin Shalih dari Rabi'ah bin Yazid dari Muslim bin Qardlah dari
'Auf bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Sunahnya berbaiat kepada pemimpin pasukan saat akan mulai peperangan
»
'A.
3449. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits bin Sa'd. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Di
hari Hudaibiyyah kami berjumlah seribu empat ratus orang, kami berbaiat kepada beliau.
Umar memegang tangan beliau di bawah pohon Samurah sambil berkata, "Kami berbai'at
kepada beliau bahwa kami tidak akan lari (dari peperangan) dan kami tidak berbai'at atas
kematian."
3450. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu 'Uyainah. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Kami tidak
berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di atas kematian, hanyasanya kami
berbai'at kepada beliau untuk tidak lari (dari peperangan)."
3451. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan
kepada kami Hajjaj dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia
mendengar Jabir bertanya, "Berapakah jumlah para sahabat ketika peristiwa Hudaibiyah?"
dia menjawab, "Kami berjumlah seratus empat belas orang, kemudian kami berbai'at kepada
beliau. Umar memegang tangan beliau tepat di bawah pohon Samurah, lantas kami semua
berbai'at kepada beliau kecuali Ja'd bin Qais Al Anshari, ketika itu dia bersembunyi di bawah
perut untanya."
3452. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Dinar telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Muhammad Al A'war bekas budak Sulaiman bin Mujalid, dia berkata; Ibnu Juraij
berkata; dan telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir
pernah bertanya, "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dibai'at di Dzul Khulaifah?" Dia
menjawab, "Tidak, beliau hanya shalat mengadap ke arahnya, dan beliau tidak pernah
dibaiat di bawah pohon kecuali pohon yang ada di Khudaibiah." Ibnu Juraij berkata; dan
telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat di dekat sumur Hudaibiyah."
' - y
j^u-3^ jd\ j£l *Jj\ isj^s&u gj\jil]1^jjiJ\
£ .i*M> \ > ,A
■Oj J
3453. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi dan Suwaid bin Sa'id dan
lshaq bin Ibrahim serta Ahmad bin 'Abdah, dan ini adalah lafadz Sa'id, Sa'id dan lshaq
berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dari Jabir dia berkata, "Ketika peristiwa
Hudaibiyyah kami berjumlah seribu empat ratus orang, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepada kami: "Kalian pada hari ini merupakan makhluk terbaik yang ada di
permukaan bumi ini." Dan Jabir mengatakan, "Sekiranya saya melihatnya, sungguh saya akan
memberitahu kepada kalian tempat pohon tersebut berada."
3454. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Salim bin Abu Ja'd dia
berkata, "Saya pernah bertanya kepada Jabir bin Abdullah tentang para sahabat yang
berbai'at di bawah pohon, dia menjawab, "Sekiranya jumlah kami ratusan ribu maka
cukuplah baut kami, tapi jumlah kami hanya seribu lima ratus."
3455. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Idris, (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Rifa'ah bin Al Haitsam telah menceritakan
kepada kami Khalid -yaitu At Thahan- keduanya berkata; dari Hushain dari Salim bin Abu Al
Ja'd dari Jabir dia berkata, "Sekiranya kami saat itu berjumlah ratusan ribu orang maka telah
cukup buat kami, namun jumlah kami hanya seribu lima ratus."
1 -
J
3456. Dan telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim,
lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan 'Utsman mengatakan; telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy telah menceritakan kepadaku Salim bin Abu
Al Ja'd dia berkata, "Saya bertanya kepada Jabir, "Berapakah jumlah kalian saat itu?" dia
menjawab, "Seribu empat ratus orang."
iL
3457. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru -yaitu Ibnu Murrah- telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Aufa dia berkata, "Sahabat yang menyaksikan
bai'at di bawah pohon berjumlah seribu tiga ratus orang, dan suku Aslam (jumlahnya)
seperdelapan kaum muhajirin." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Abu Daud, (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami An Nadir bin
Syumail semuanya dari Syu'bah dengan isnad seperti ini."
^ b \ ^ -3 ^ **■?. ^ <J^3 &\j» S j \ <*Uu \ j *{j£. \
< - f
jy?
3458. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Yazid bin Zurai' dari Khalid dari Al Hakam bin Abdullah bin Al A'raj dari Ma'qil bin Yasar
dia berkata, "Saat peristiwa pembaiatan di bawan pohon, aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam membaiat orang-orang, sementara aku mengangkat dahan dari dahan pohon
tersebut di atas kepala beliau. Ketika itu kami berjumlah seratus empat belas orang." Ma'qil
berkata, "Kami tidak berbai'at atas kematian namun waktu itu kami berbai'at untuk tidak lari
(dari peperangan)." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah
mengabarkan kepada kami Khalid bin Abdullah dari Yunus dengan isnad ini."
f&ljL.a 3lSv4^'y J\\&i. >£y ijU-USlij
[XZ\pirL=46SZZdi\?
3459. Dan Telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Thariq dari Sa'id bin Musayyab dia berkata, "Ayahku termasuk salah
seorang yang pernah berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika
peristiwa pembaiatan di bawah pohon." Dia berkata, "Kemudian kami hendak mengunjungi
(pohon tersebut) di musim haji tahun depannya, ternyata (pohon tersebut) sudah tidak kami
dapati, jika ia masih ada tentu kalian lebih mengetahui."
J411\ r u5\ ^31
3460. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abu Ahmad dia berkata; dan saya telah membacanya di hadapan Nashr bin Ali; dari
Abu Ahmad telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Thariq bin Abdurrahman dari Sa'id
bin Musayyab dari ayahnya, bahwa para sahabat berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ketika peristiwa pembaiatan di bawah pohon." Dia berkata, "Ternyata pohon
tersebut sudah tidak ada ketika ditahun depannya."
3461. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Sya'ir dan Muhammad bin Rafi'
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Qatadah dari Sa'id bin Musayyab dari ayahnya dia berkata, "Sungguh saya
melihat pohon tersebut, namun saya tidak melihatnya ketika saya mendatanginya setelah
itu."
3462. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid bin Abu 'Ubaid bekas budak Salmah bin Al Akwa', dia
berkata, "Saya bertanya kepada Salamah, "Atas dasar apakah kalian berbai'at kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika peristiwa Hudaibiyyah?" dia menjawab, "Atas
kematian." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Mas'adah telah menceritakan kepada kami Yazid dari Salamah
seperti hadits di atas."
3463. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Al Mahzumi telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami
'Amru bin Yahya dari 'Abbad bin Tamim dari Abdullah bin Zaid dia berkata, "Seseorang
datang kepadanya seraya berkata, "Itu dia Ibnu Hanzhalah yang membaiat orang-orang."
Maka Abdullah bin Zaid berkata, "Atas apakah dia di bai'at?" dia menjawab, "Atas
kematian." Abdullah berkata, "Saya tidak akan berbai'at untuk mati lagi kepada seorang pun
setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Haramnya orang yang telah hijrah untuk kembali pangkuan (tunduk) negara asalnya
jjlLl-l y>6)
3464. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' bahwa dia
pernah menemui Al Hajjaj, lalu Hajjaj berkata, "Wahai Ibnu Al Akwa', apakah kamu kembali
murtad hingga kamu kembali menuju ke perkampunganmu? Dia menjawab, "Tidak, akan
tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengizinkanku untuk tinggal di dusun."
Bab: Pembaiatan untuk Islam dan jihad setelah penaklukan Makkah
* I \* ' * <*» Nfl \ \'.£\ ' \ 9 ' I i ’i » j S ■" > \'i\ '
LaJLC' ^ <^3 V-C- * w ^ ) \ UJ-a>-
3465. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin As Shabbah Abu Ja'far telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Zakaria dari 'Ashim Al Ahwal dari Abu Utsman An
Nahdi telah menceritakan kepadaku Mujasyi' bin Mas'ud As Sulami dia berkata, "Saya
pernah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk berbai'at kepadanya atas Hijrah,
namun beliau bersabda: "Sesungguhnya hijrah telah berlalu, akan tetapi (berbaiatlah) atas
Islam, Jihad dan kebaikan."
\ t»' , ' * >> \'C\' ,
3466. Dan telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami 'Ali bin Mushir dari 'Ashim dari Abu Utsman dia berkata; telah mengabarkan kepadaku
Mujasyi' bin Masy'ud As Sulami dia berkata, "Aku datang bersama saudaraku. Abu Ma'bad,
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah penaklukan Makkah. Aku berkata
kepada beliau, "Ya Rasulullah! Bai'atlah dia untuk hijrah." Beliau lalu menjawab: "Hijrah telah
selesai bagi penduduknya." Aku lalu bertanya, "Lalu atas apa ia harus berbai'at?" Beliau
menjawab: "Untuk Islam, Jihad, dan Kebajikan." Abu Utsman berkata, "Kemudian aku
menemui Abu Ma'bad dan memberitahukan kepadanya apa yang dikatakan Mujasyi'. Maka
ia pun berkata, "Dia benar." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari 'Ashim dengan isnad, dia
menyebutkan, 'Kemudian saya menemui saudaranya, saudaranya pun menjawab, 'Majasyi'
benar.' Namun ia tidak menyebutkan Abu Ma'bad."
3467. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim dia berkata;
telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Mansyur dari Mujahid dari Thawus dari Ibnu
Abbas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada waktu penaklukan kota Makkah:
"Tidak ada hijrah lagi setelah penaklukan kota Makkah, yang ada adalah Jihad dan Niat. Jika
kamu diperintahkan untuk berjihad (berjuang atau berperang) maka patuhilah!" Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Mansyur dan Ibnu Rafi' dari Yahya bin Adam telah
menceritakan kepada kami Mufadlal -yaitu Ibnu Muhalhil-. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
'Ubaidullah bin Musa dari Isra'il semuanya dari Mansyur dengan sanad ini, seprti hadits
tersebut."
J i'Cri
y > 9
3468. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Habib bin
Abu Tsabit dari Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Husain dari 'Atha dari 'Aisyah dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya perihal hijrah." Beliau
menjawab: "Tidak ada hijrah setelah Fathu Makkah, namun yang ada hanyalah jihad dan niat
(yang baik-pent). Dan apabila kalian diminta untuk pergi berperang, maka pergilah kalian ke
medan perang."
3469. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Khallad Al Bahili telah
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman bin 'Amr Al Auza'i telah menceritakan kepadaku Ibnu Syihab Az Zuhri telah
menceritakan kepadaku 'Atha bin Yazid Al Laitsi, bahwa dia telah menceritakan kepada
mereka, dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Seorang
arab badui bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai hijrah." Beliau
lalu menjawab: "Celaka kamu! Sesungguhnya perkara hijrah itu sangat berat. Apakah kamu
mempunyai unta?" Badui itu menjawab: "Ada." Beliau bertanya: "Apakah kamu telah
membayar zakatnya?" dia menjawab, "Ya!" beliau bersabda: "Kalau begitu beramallah di
negerimu, sesungguhnya Allah Ta'ala tidak akan menyia-nyiakan pahala amalmu sedikitpun
juga." Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdurrahman Ad Darami telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Auza'i dengan isnad seperti ini,
namun dia menyebutkan, 'Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan dari amalanmu
sedikitpun.' Dan dalam hadits tersebut juga ditambahkan, beliau bersabda: "Apakah kamu
telah memerah susunya?" dia menjawab, "Ya."
Bab: Bagaimana baiatnya wanita (*L^\^u^aJL^)
jA-ioLc-^
iic- U- \j \ ^ \ \j. } J4- J J-C- A^ ^ J J%-> 0^*4 J J ji J <J\ ^ |
iioUdJlS0\
iuLoj jii 9l%jli\^.\
J ji452^\^jAdfr^\
J dJjiUj jl^AuVi <£\\1>4\X&Aj&\
3470. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dia
berkata; Ibnu Syihab berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair bahwa
'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bertanya, "Apabila para wanita yang beriman
hijrah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mereka selalu diuji sebagaimana dalam
firman Allah 'azza wajalla: '(Hai nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang
beriman untuk mengadakan 'janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak
akan mencuri, tidak akan berzina ...) ' (Qs. Mumtahanah: 12). 'Aisyah berkata, "Siapa yang
memegang teguh janji-janji tersebut dengan setia, berarti mereka lulus dari ujian, dan
apabila mereka telah mengingrarkan janji tersebut dengan ucapan mereka di hadapan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepada mereka: "Pergilah, sesungguhnya kalian telah berbai'at kepadaku." Demi Allah,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah memegang tangan seorang wanita pun,
beliau membaiat mereka dengan ucapan. Aisyah melanjutkan, "Demi Allah, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mengambil sumpah kepada kaum wanita kecuali
atas apa yang diperintahkan oleh Allah, dan beliau tidak pernah menyentuh telapak seorang
wanita pun, apabila beliau membai'at mereka, beliau hanya mengucapkan; "Sesungguhnya
saya telah membai'at kalian."
vi&SlS
3471. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili dan Abu At Thahir, Abu At
Thahir berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Harun berkata; telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah,
bahwa 'Aisyah telah mengabarkan kepadanya mengenai proses pembai'atan terhadap kaum
wanita, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menyentuh tangan
seorang wanita manapun, beliau hanya mengambil baiat dari mereka. Ketika mereka telah
memberikan baiatnya kepada beliau, maka beliau bersabda: "Pergilah, sungguh aku telah
membaiat kamu."
Bab: Baiat untuk siap mendengar dan taat semampunya ( l-a-J U. J \ j J \ \
^ / s
\£&'i M
3472. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr dan ini
adalah lafadz Ibnu Ayyub, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu
Ibnu Ja'far- telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Dinar bahwa dia mendengar Abdullah
bin Umar berkata, "Kami berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk
selalu mendengar dan taat, beliau bersabda: "Sesuai dengan kemampuan kamu."
Bab: Umur baligh
izSj jjy Jis J\.\£js. i^s j
*/U&\
A*ji\
. .r » «•
3473. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi'
dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memeriksaku ketika
hendak berangkat perang Uhud, ketika itu saya baru berusai empat belas tahun, sehingga
beliau pun tidak membolehkan aku ikut pergi berperang, ketika hendak berangkat ke medan
perang (Khandaq), beliau memeriksaku pula. Ketika itu saya telah berusai lima belas tahun,
dan beliau membolehkanku ikut berperang." Nafi' berkata, "Maka saya mendatangi 'Umar
bin Abdul Aziz -ketika itu dia telah menjabat sebagai Khalifah-, lalu saya menyampaikan
kepadanya hadits tersebut, dia berkata, "Sesungguhnya itu adalah batas antara usia kecil
dan usia dewasa." Lalu dia menulis surat kepada pegawainya supaya mereka mewajibkan
pelaksanaan tugas-tugas agama (Mukallaf) bagi setiap anak yang telah mencapai usia lima
belas tahun. Anak yang kurang dari usia tersebut menjadi tanggung jawab keluarganya." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Idris dan Abdurrahim bin Sulaiman, (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahab -yaitu At Tsaqafi- semuanya dari 'Ubaidullah dengan isnad ini, namun dalam
hadits mereka disebutkan, "Sedangkan saya berusia empat belas tahun, maka beliau
menganggapku masih kecil."
Bab: Larangan membawa Al-Qur'an ke wilayah musuh (
>£
£ i A
i\
;
3474. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya membacakan di
hadapan Malik; dari Nafi' dari Abdullah bin Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang membawa mushaf Al Qur'an ke daerah musuh."
i .
3475. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami Laits.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Rumh telah
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang membawa Mushaf Al Qur'an ke negeri
musuh, karena beliau khawatir apabila nantinya akan diambil musuh."
ife j&i, jfuvi jla\^ *,V T
jid\
is^Wji a 1y\isSj^^\y^\v^j^ Jc 4, J1^j^^\yoidii^j^. >£
\ cj (j ^Li> j \ y* ly &> \ o-^ - o^ - 5^*^- \ iiUxJj\
3476. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al Ataki dan Abu Kamil keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian bepergian
dengan membawa Mushaf Al Qur'an saat safar (ke negeri musuh), sebab saya merasa
khawatir diambil musuh." Ayyub berkata, "Mereka akan mengambilnya lalu memusuhi
kalian dengannya." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin harb telah menceritakan
kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu 'Ulaiyah-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dan Ats Tsaqafi
semuanya dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi
Dlahak -yaitu Ibnu Utsman- semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dalam hadits Ibnu 'Ulayyah dan Ats Tsaqafi disebutkan, "Sesungguhnya saya
khawatir." Sedangkan dalam hadits Sufyan dan hadits Dlahak bin Utsman disebutkan,
"Khawatir akan diambil oleh musuh."
Bab: Memperlombakan pacuan kuda (l&
yy» j ju « \ j y» a>y^> \ yy»^y»j4z\. &
< \\ s \ ' 9 * • \ ' \'u \ S . 9 / *• 9 \ \\ 9 ' i 't 9 \ '' 9 ^Z S 9 t t 9 ^l 'Z S t s s 9 s
J C v J\
j c iiU Jz J\\zjZj c ySk. Cili
4ii\ jJ^ JUjCJlC-^I J jb?-kj>\ Jj^y«<-1> 'cU>A^^S\j^^lj^^dU\jaCU>A»-^.V.i>.A.>J^Lc-
-Xj>t./m.^J\ <_ AA\at\jL>\j*Cl*&S^
3>M1 . Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; saya
membacakan di hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah mengadakan lomba pacuan kuda yang telah mengkabarkan kepada
kamilah dilatih dari Haifa sampai ke Tsaniyatul Wada', dankuda yang belum dilatih dari
Tsaniyah hingga Masjid Bani zurai'. Dan Ibnu'Umar sendiri turut dalam perlombaan itu." Dan
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh dan Qutaibah
bin Sa'id dari Al Laits bin Sa'd. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Khalaf bin Hisyam dan Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil mereka berkata; telah menceritakan
kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari
Ayyub. (Dalam jalur lain disebutkan) telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan
'Ubaidullah bin Sa'id keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al
Qatthan- semuanya dari 'Ubaidullah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Ali bin Hujr dan Ahmad bin 'Abdah dan Ibnu Abu Umar mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Isma'il bin Umayyah. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa
bin 'Uqbah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al
Aili telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Usamah -
yaitu Ibnu Zaid- semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar semakna dengan hadits Malik dari Nafi'.
Dan ia menambahkan dalam hadits Ayyub dari riwayatnya Hammad dan Ibnu Ulayyah.
Abdullah menyebutkan, "Akhirnya aku sebagai pemenang, kuda itu sedemikian cepat
menghantarkanku ke masjid dengan kecepatan langkah dan lompatnya."
Bab: Pada ubun-ubun kuda tertulis kebaikan hingga hari kiamat
. ’ ^ ■» . *\ ■» ^
3478. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya membacakan di
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Pada ubun-ubun setiap kuda tertulis kebaikan hingga hari kiamat." Dan telah
menceritakan kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'd. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dan Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Yahya semuanya dari 'Ubaidullah. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Usamah semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Malik dari Nafi'."
4]
3479. Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami dan Shalih bin Hatim
bin Wardan semuanya dari Yazid, Al Jahdlami berkata; telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Yunus bin 'Ubaid dari 'Amru bin Sa'id dari
Abu Zur'ah bin 'Amru bin Jarir dari Jarir bin Abdullah dia berkata, "Saya pernah melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap-usap ubun-ubun kuda dengan jari-jari
beliau sambil bersabda: "Setiap kuda pada ubun-ubunnya telah tertulis dengan kebaikan
hingga datangnya hari kiamat, yakni pahala dan rampasan perang." Dan telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim, (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan keduanya dari Yunus dengan isnad seperti ini."
3480. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Zakaria dari 'Amir dari
'Urwah Al Bariqi dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada ubun-
ubun kuda telah ditulis kebaikan hingga datangnya hari kiamat; pahala dan ghanimah."
3>“ u j J-jJU jlS ( ^ y a\^> Jo j jlS
\**f r <S^-^ l j^V \z$j£- J ^ J,1 lf£> \Zu-9r
<& 'y^*^ ^ ^ ' 6 Jiy f 'lr £ '
■>' C' *\ %■> '
V’ . »
3481. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Fudlail dan Ibnu Idris dari Hushain dari As Sya'bi dari 'Urwah Al Bariqi dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Keberkahan itu tertulis pada
ubun-ubun kuda." Beliau ditanya, "Wahai Rasulullah, kebaikan yang bagaimana itu?" beliau
menjawab: "Berupa pahala dan ghanimah hingga hari Kiamat." Dan telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Hushain dengan
isnad ini, namun 'Urwah bin Ja'd berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
dan Khalaf bin Hisyam serta Abu Bakar bin Abu Syaibah semuanya dari Abu Al Ahwash.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu
Abu Umar keduanya dari Sufyan semuanya dari Syabib bin Ghurqadah dari 'Urwah Al Bariqi
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan dia tidak menyebutkan, "Berupa pahala dan
ghanimah." Dan dalam hadits Sufyan dia mendengar Urwah Al Bariqi, bahwa dia mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin
Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya berkata; telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far keduanya dari Syu'bah dari Abu lshaq dari
Al 'Aizar bin Huraits dari 'Urwah bin Al Ja'd dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan
tidak menyebutkan, "Berupa pahala dan ghanimah."
3482. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan
kepada kami ayahku, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar dia berkata; telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id keduanya dari Syu'bah dari Abu At Tayah dari Anas bin Malik dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Keberkahan itu (telah) tertulis pada ubun-
ubun kuda." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada
kami Khalid -yaitu Ibnu Al Harits-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Al Walid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dia berkata;
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu At Tayah dia mendengar Anas
menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas."
Bab: Sifat kuda yang tidak disukai
'* ''w* * /c > ■>> \ C/. ' v» <. t> » A' '> * 'C'\'
\* ' 'v ^ W \ y ’ tv\ V*' * " *L' 9 \* '\* -w s } *
-X>-
. » /
» /
4 >&J\
3483. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
dan Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan
yang lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Salm bin
'Abdurrahman dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tidak menyukai belang putih pada kaki kuda." Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Numair telah menceritakan kepada kami ayahku, (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku 'Abdurrahman bin Bisyr telah menceritakan
kepada kami 'Abdurrazaq semuanya dari Sufyan dengan isnad seperti ini, dan di dalam
hadits Abdurrazaq ditambahkan, "Syikal adalah seekor kuda yang di kaki kanannya dan
tangan kirinya terdapat belang putih, atau pada tangan kanan dan kaki kirinya." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami
Muhammad yaitu Ibnu Ja'far. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepadaku Wahb bin Jarir semuanya dari
Syu'bah dari 'Abdullah bin Yazid An Nakha'i dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Waki'. Dan dalam riwayat Wahb dari 'Abdullah bin
Yazid tidak disebutkan An Nakha'i."
Bab: Keutamaan jihad dan keluar di jalan Allah
s* ^
J\& j^S jjl.lSsli- jjiali Jjll
3484. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari 'Amarah -yaitu Ibnu Al Qa'qa'- dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah menjamin bagi orang yang
berperang di jalan-Nya, tidak ada yang mendorongnya keluar kecuali karena ingin jihad di
jalan-Ku, ia iman dengan Aku dan membenarkan para rasul-Ku, maka Aku menjamin akan
memasukkannya ke dalam surga atau mengembalikannya pulang ke rumahnya dengan
membawa kemenangan berupa pahala dan ghanimah. Demi dzat yang jiwa Muhammad
berada di tangan-Nya, tidak ada seseorang pun yang terluka dalam perang fi sabilillah,
melainkan kelak di hari Kiamat ia akan datang dalam keadaan luka seperti semula, warna
warna darah dan baunya bau minyak kesturi. Demi dzat yang jiwa Muhammad berada di
tangan-Nya, sekiranya tidak memberatkan kaum Muslimin, sungguh selamanya aku tidak
ingin tertinggal di belakang ekspedisi berperang menegakkan agama Allah, namun saya tidak
mampu untuk menanggung biaya mereka, sedangkan mereka juga tidak memiliki
kelapangan, padahal mereka merasa kecewa tidak ikut berperang bersamaku. Demi dzat
yang jiwa Muhammad berada ditangan-Nya, sesungguhnya saya ingin sekali berperang fi
sabilillah, kemudian saya terbunuh, lalu saya berperang lagi lalu saya terbunuh, setelah itu
saya berperang lagi dan terbunuh." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah dan Abu Kuraib berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail dari 'Umarah
dengan sanad diatas.
ia j
4\AgXj/^ J44a]^
3485. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Al Mughirah bin Abdurrahman Al Hizami dari Abu Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Allah akan menjamin bagi
siapa yang berjihad (berjuang) di jalan-Nya, ia tidak keluar dari rumahnya kecuali untuk
berjuang di jalan-Nya dan menegakkan kalimat-Nya, (maka Saya menjamin baginya) untuk
masuk kedalam surga atau mengembalikannya pulang ke rumahnya dengan membawa
sesuatu yang ia dapat berupa pahala dan ghanimah."
3486. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak ada seorang
pun yang terluka dalam perang fi sabilillah -dan Allah lebih mengetahui bagi siapa yang
terluka di jalan-Nya- kecuali ia akan datang di hari kiamat kelak dengan luka yang
mengucurkan darah berwarna merah dan baunya seperti bau kesturi."
^ ^j| ^ z' ^
ti A\\*'\'S\' tVw* *\^'*\'X\' .<.*.! \* '\' *>. t. v- u i^*1
j C L: 4 ia J^Jw^js. j C( ^iii\
j^\i i
j\ a|^ > -r^^\
3487. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata; hadits ini seperti yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -kemudian dia menyebutkan beberapa hadits darinya-
, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap luka yang menimpa seorang
Muslim dalam jihad fi sabilillah, maka di hari Kiamat ia akan mengucurkan darah berwarna
merah dan baunya bau kesturi." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi
dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sekiranya tidak memberatkan terhadap orang-orang
mukmin, niscaya saya tidak akan membolehkan seseorang untuk tidak ikut berperang fi
sabilillah, akan tetapi saya tidak mampu memberi kelapangan dan membawa mereka, begitu
pula mereka tidak memiliki kelapangan untuk ikut bersamaku (berparang), dan jiwa mereka
tidak nyaman untuk duduk-duduk (tidak ikut perang) sepeninggalku." Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu
Az Zinnad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sekiranya tidak memberatkan terhadap orang-orang Mukmin, niscaya saya tidak
akan tertinggal di belakang ekspedisi ...sebagaimana hadits mereka dengan isnad ini, "Demi
dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh saya ingin sekali terbunuh kemudian di
hidupkan... seperti hadits Abu Zur'ah dari Abu Hurairah." Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab -yaitu At
Tsaqafi-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Marwan bin
Mu'awiyah semuanya dari Yahya bin Sa'id dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya tidak memberatkan terhadap
ummatku, sungguh saya lebih suka tidak tertinggal dari ekspedisi sebagaimana hadits
mereka." Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Allah akan menjamin bagi siapa yang keluar berperang fi sabilillah...
hingga sabdanya: "Saya tidak akan tertinggal di belakang ekspedisi di jalan Allah."
Bab: Keutamaan syahid di jalan Allah ((JUoAii) J^»9)
ss\4_ij\ uj v^£vj\ a, Z>^ ^ 14^ u j us£vi\ d
3488. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Syu'bah dari Qatadah dan Humaid dari Anas bin Malik
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak seorang pun yang meninggal
dunia, dan di sisi Allah ia memiliki kebaikan yang membuatnya bahagia, lalu ia ingin kembali
ke dunia selain orang yang mati syahid. Sesungguhnya ia berangan-anagn untuk kembali (ke
dunia) kemudian terbunuh lagi di dunia karena ia melihat keutamaan mati syahid."
3489. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata, "Saya mendengar Anas bin
Malik menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak satupun
seseorang yang masuk surga ingin kembali ke dunia, sekalipun seluruh dunia dan isinya
diberikan kepadanya, kecuali orang yang mati syahid. Sesungguhnya ia berangan-angan
hendak kembali (ke dunia) kemudian terbunuh hingga sepuluh kali, karena ia melihat
mulianya mati syahid."
3490. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Abdullah Al Wasithi dari Suhail bin Abu Shalih dari ayahnya dari Abu Hurairah dia
berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya, "Amalan apakah yang (pahalanya)
sebanding dengan jihad di jalan Allah?" beliau menjawab, "Kamu tidak akan sanggup
melakukannya." Orang itu bertanya lagi sampai dua atau tiga kali. Namun beliau tetap
menjawab: "Kamu tidak akan mampu melakukannya." Dan pada kali yang ketiga beliau
bersabda: "Perbandingan seorang mujahid fi sabilillah seperti orang yang berpuasa,
mendirikan shalat dengan menjalankan ayat-ayat Allah dan ia tidak berhenti dari puasa dan
shalatnya, sehingga seorang Mujahid fi sabilillah Ta'ala tersebut pulang dari medan
perjuangan." Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Abu 'Awanah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah semuanya dari Suhail dengan isnad seperti ini."
\f\
^ 4 v/\ u 3ii j ^ uJ\ ^ \ ^
>jj\ 31 sy c \
3491. Telah menceritakan kepadaku Hasan bin Ali Al Khulwani telah menceritakan kepada
kami Abu Taubah telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Salam dari Zaid bin Salam
bahwa dia mendengar Abu Salam berkata; telah menceritakan kepadaku An Nu'man bin
Basyir dia berkata, "Saya pernah berada di sisi mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, tiba-tiba saya mendengar seorang laki-laki berkata, "Saya tidak mementingkan
suatu amalan setelah saya masuk Islam kecuali menjamu para Jama'ah haji." Sedangkan
yang lain mengatakan, "Saya tidak mementingkan suatu amalan setelah saya masuk Islam
kecuali memakmurkan Masjidil Haram." Dan yang lainnya lagi mengatakan, "Jihad fi sabilillah
itu lebih baik dari apa yang kalian katakan tadi." Lalu mereka ditegur oleh Umar saraya
berkata, "Janganlah kalian meninggikan suara kalian di sisi mimbar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, bukankah hari ini adalah hari Jum'at?" Setelah selesai shalat Jum'at, saya
datang menemui beliau untuk meminta fatwa tentang apa yang diperselisihkan mereka,
maka turunkah ayat: '(Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang
mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari Kemudian serta bejihad di jalan Allah? ...) ' (Qs. At Taubah:
19) sampai akhir ayat." Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad
Darimi telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hasan telah menceritakan kepada kami
Mu'awiyah telah mengabarkan kepadaku Zaid bahwa dia mendengar Abu Salam berkata;
telah menceritakan kepadaku An Nu'man bin Basyir dia berkata, "Ketika saya berada di sisi
mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam... seperti hadits Abu Taubah."
Bab: Keutamaan berangkat di pagi dan sore hari di jalan Allah
3492. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Keluar di jalan Allah (jihad) di pagi hari
atau di sore hari lebih baik dari pada dunia dan seisinya."
» . i s *t . » ^ * i » ✓ » ^ t» ^ » •" ? t ^ ^ t <-
3493. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdul Aziz bin Abu Hazim dari ayahnya dari Sahi bin Sa'd As Sa'idi dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Keluarnya seorang hamba yang berjuang di jalan Allah di
pagi hari lebih baik daripada dunia dan seisinya."
4-»S JlSjc Jla JJb
3494. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu Hazim dari
Sahi bin Sa'd As Sa'idi dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Berjuang di
jalan Allah di pagi hari atau sore hari lebih baik dari pada dunia seisinya." Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Marwan bin
Mu'awiyah dari Yahya bin Sa'id dari Dzakwan Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya beberapa orang dari umatku....
... kemudian dia melanjutkan hadits tersebut, beliau juga bersabda: "Sungguh berjuang di
jalan Allah di pagi hari atau sore hari, lebih baik daripada dunia seisinya."
3^t Jyjjllifi>j
&\&jZ ii*i j^v
_^j3ii^. JV'^
3495. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
dan Zuhair bin Harb dan ini adalah lafadz Abu Bakar dan lshaq, lshaq berkata; telah
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada
kami Al Muqri' Abdullah bin Yazid dari Sa'id Abu Ayyub telah menceritakan kepadaku
Syurahbil bin Syarik bin Syarik Al Ma'arifi dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dia berkata; saya
mendengar Abu Ayyub berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Keluar
(jihad) di jalan Allah di pagi hari atau sore hari, lebih baik daripada terbitnya dan
terbenamnya matahari." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin
Qahzadz telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Hasan dari Abdullah bin Mubarak telah
mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub dan Haiwah bin Syuraih dia berkata; setiap
dari keduanya mengatakan; telah menceritakan kepadaku Syurahbil bin Syarik dari Abu
Abdurrahman Al Hubuli bahwa dia mendengar Abu Ayyub Al Anshari berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.... seperti hadits di atas."
Bab: Penjelasan tentang sesuatu yang Allah persiapkan bagi mujahid (^Lhj^JjUjlc^Lo jLo
Uf- J jl \ \ (j AJb )
ji£U\3
3496. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Abu Hani'AI Khaulani dari Abu
Abdirrahman Al Hubuli dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah bersabda kepadanya: "Wahai Abu Sa'id, barangsiapa ridla Allah sebagai
Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Nabinya, maka ia pasti masuk
surga." Abu Sa'id takjub serya berkata, "Wahai Rasulullah, sudikah anda mengulanginya lagi
untukku?" Beliau pun mengulanginya, kemudian beliau melanjutkan: "Dan ada satu amalan
yang dengannya seorang hamba akan diangkat derajatnya di surga sebanyak seratus derajat,
antara derajat satu dengan derajat yang lain seperti jarak antara langit dan bumi." Abu Sa'id
berkata, "Amalan apakah itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Jihad di jalan Allah, Jihad
di jalan Allah."
Bab: Barangsiapa membunuh di jalan Allah maka dosanya akan terhapus (
dL>llx>-e- > 4ji\)
j#u _^j 3 few:iU-
j3Vs r SLii\^iJ^
> » »
^ >i '
"'t! s ’s *'*'>■, ' \' » ’ X » '\ 'X'\' ■. A\\
^ 'r>b\c4\j\
3497. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Abdullah bin Abu Qatadah dari Abu Qatadah bahwa dia
mendengarnya menceritakan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa suatu ketika
beliau berdiri di tengah-tengah para sahabat, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya jihad fi
sabilillah serta iman kepada Allah, adalah amalan yang paling utama." Maka seorang laki-laki
berdiri seraya bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana jika saya terbunuh dalam jihad fi
sabilillah, apakah dosa-dosaku akan terampuni?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: "Ya, jika kamu terbunuh di jalan Allah, sabar dan mengharap pahala, maju ke
depan dan tidak lari ke belakang." Kemudian beliau bertanya: "Apa yang kamu tanyakan
tadi?" dia mengulangi pertanyaannya, "Bagaimana jika saya terbunuh dalam jihad fi
sabilillah, apakah dosa-dosaku akan terampuni?" beliau menjawab: "Ya, jika kamu sabar dan
mengharap pahala, maju ke depan dan tidak lari ke belakang. Begitulah Jibril
mengatakannya kepadaku." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah
dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Harun telah mengabarkan kepada kami Yahya -yaitu Ibnu Sa'id- dari Sa'id bin Abu Sa'id Al
Muqbiri dari Abdullah bin Abu Qatadah dari ayahnya dia berkata, "Seorang laki-laki datang
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, "Bagaimana pendapatmu jika
saya terbunuh di jalan Allah. ..semakna dengan hadits Laits." Dan telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru bin Dinar dari
Muhammad bin Qais. (dalam jalur lain disebutkan) Perawi berkata; telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin 'Ajian dari Muhammad bin Qais dari Abdullah bin Abu Qatadah
dari ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam... lalu salah seorang dari keduanya
menambahkan riwayat temannya, bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam ketika beliau berada di atas mimbar, dia bertanya, "Bagaimana pendapat
anda jika saya menghunus pedangku (berperang) ...semakna dengan hadits Al Maqburi."
3498. Telah menceritakan kepada kami Zakaria bin Yahya bin Shalih Al Mishri telah
menceritakan kepada kami Al Mufadlal -yaitu Ibnu Fad Ialah- dari 'Ayyasy -yaitu Ibnu 'Ayyasy
Al Qitbani- dari Abdullah bin Yazid Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin 'Amru bin
'Ash, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang yang mati syahid
akan diampuni segala dosa-dosanya kecuali hutang."
3499. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin harb telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yazid Al Muqri'i telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Ayyub telah
menceritakan kepadaku 'Ayyasy bin Abbas Al Qitbani dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari
Abdullah bin 'Amru bin 'Ash, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Syahid di
jalan Allah akan melebur setiap dosa kecuali hutang."
Bab: penjelasan bahwa ruh orang-orang yang mati syahid oW
I ^j£- La_» yc> 1^» ^> 0 _^> Uo.X>-
( ^y%JU-1,)5l3\_iiU\ ( Lji (i j\ jLs } il^'l; ji
i jbilSoi^ii^iUi jiSv%>i4i£iJ\^i- ja&i,
\ Jr
3500. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakar bin Abu Syaibah
keduanya dari Abu Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Jarir dan Isa bin Yunus semuanya
dari Al A'masy. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Abdullah bin Numair sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan kepada kami
Asbath dan Abu Mu'awiyah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Al A'masy
dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dia berkata, "Kami pernah bertanya kepada Abdullah
perihal ayat ini: '(Dan janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan
Allah itu (memang) mati, akan tetapi sebenarnya mereka itu hidup di sisi Rabb mereka dan
diberi rezeki (yang melimpah) ' (Qs. Ali Imran: 169) Dia berkata, "Kami dulu pernah
menanyakan hal itu, dan beliau menjawab: "Ruh mereka berada di dalam rongga burung
hijau yang mempunyai banyak pelita yang bergantungan di 'Arsy, ia dapat keluar masuk
surga sesuka hati kemudian beristirahat lagi di pelita-pelita itu, kemudian Rabb mereka
menengok mereka seraya berkata: 'Apakah kalian menginginkan sesuatu? ' Mereka
menjawab, 'Apa lagi yang kami inginkan kalau kami sudah dapat keluar masuk ke surga
sesuka hati kami? ' Lalu Allah terus mengulangi pertanyaan itu hingga tiga kali. Ketika
mereka melihat kalau mereka tidak akan ditinggalkan sebelum menjawab pertanyaan itu,
maka merekapun menjawab, 'Duhai Rabb, kami menginginkan ruh kami dikembalikan lagi ke
jasad kami hingga kami dapat berperang lagi di jalan-Mu untuk kesekian kalinya.' Ketika
Allah melihat kalau mereka tidak lagi membutuhkan sesuatu, akhirnya mereka ditinggal
pergi."
Bab: Keutamaan jihad dan ribath (i?\_>
>i ^
3501. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Muzahim telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Hamzah dari Muhammad bin Walid Az Zubaidi dari Az Zuhri dari 'Atha' bin
Yazid Al Laitsi dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seraya bertanya, "Siapakah manusia yang paling utama?" Beliau pun
menjawab: "Seorang laki-laki yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya." Dia
bertanya lagi, "Kemudian siapa?" beliau menjawab: "Orang mukmin yang berada di suatu
bukit beribadah kepada Allah dan meninggalkan untuk menghindari kejahatannya."
j J4“J j
3502. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Atha bin Yazid Al Laitsi
dari Abu Sa'id dia berkata, "Seorang laki-laki berkata, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia
yang paling utama?" beliau menjawab: "Seorang mukmin yang berjihad dijalan Allah dengan
jiwa dan hartanya." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" beliau menjawab: "Kemudian
seorang laki-laki yang pergi menyendiri ke suatu bukit untuk beribadah kepada Rabbnya dan
meninggalkan dari kejahatan manusia." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Al
Auza'i dari Ibnu Syihab dengan sanad ini, dengan mengatakan; lalu ada seorang laki-laki dari
suatu kaum tidak hanya kata seorang laki-laki.
A.a.1 '*£. ^TJ 3 ' jUa 3 \
V?.
3503. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah menceritakan
kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim dari Ayahnya dari Ba'jah dari Abu Hurairah dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sebaik-baik kehidupan manusia
adalah seorang laki-laki yang memegang kendali kudanya dan bergegas untuk berjuang di
jalan Allah, setiap kali mendengar suara musuh yang menakutkan atau sangat mengerikan, ia
melompat ke atas punggung kudanya untuk mengharapkan kematian. Atau seorang laki-laki
yang berada dalam kumpulan kambing yang berada di puncak gunung atau berada di
pedalaman lembah ini, ia mendirikan shalat, menunaikan zakat dan beribadah kepada
Rabbnya sampai menemui ajalnya, tidaklah ia menjadi manusia kecuali dalam kebaikan."
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Abdul Aziz bin Abu Hazim dan
Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari keduanya dari Abu Hazim dengan sanad ini, seperti
hadits tersebut. Dia (perawi) berkata; dari Ba'jah bin Abdullah bin Badr, beliau bersabda: 'Di
bukit dari bukit-bukit ini, ' berbeda dengan riwayatnya Yahya." Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib mereka
berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Usamah bin Zaid dari Ba'jah bin
Abdullah Al Juhani dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semakna dengan
hadits Abu Hazm dari Ba'jah, dia berkata, "Di suatu bukit dari beberapa bukit."
Bab: Penjelasan tentang dua orang yang saling bunuh kemudian masuk surga semuanya
3504. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar Al Maki telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tertawa terhadap dua orang yang
saling membunuh, dan kedua-duanya masuk surga." Maka para sahabat bertanya;
"Bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Salah seorang darinya
berperang di jalan Allah 'azza wajalla lalu dia mati syahid, kemudian Allah menerima taubat
si pembunuh, lalu ia masuk Islam dan berperang di jalan Allah 'azza wajalla hingga mati
syahid." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin
Harb dan Abu Kuraib mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan
dari Abu Az Zinad dengan sanad seperti ini."
'\£A3\i£
3505. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata; ini sebagaimana yang pernah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia menyebutkan beberapa hadits yang di
antaranya adalah, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tertawa terhadap
dua orang yang saling membunuh, namun keduanya masuk surga." Para sahabat bertanya,
"Bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Seseorang terbunuh
kemudian dia masuk surga, kemudian Allah menerima taubatnya si pembunuh dan
menunjukinya untuk masuk Islam, setelah itu dia berjihad di jalan Allah dan akhirnya mati
syahid."
Bab: Membunuh orang kafir kemudian berlaku lurus (istiqamah)
0 ''■? *v
3506. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ali bin Hujr
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Al 'Ala dari
ayahnya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang
kafir tidak akan berkumpul dengan pembunuhnya (Mukmin) dalam neraka."
3507. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin 'Aun Al Hilali telah menceritakan
kepada kami Abu lshaq Al Fazari Ibrahim bin Muhammad dari Suhail bin Abu Shalih dari
ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak akan berkumpul dalam neraka, yang salah satunya dapat membahayakan yang lain."
Beliau ditanya, "Siapa mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Seorang mukmin yang
membunuh orang kafir, lalu dia konsisten dalam perlakuannya yang benar itu."
Bab: Keutamaan sedeah di jalan Allah J^ad)
.JakiASl^ jt
jC«L^»\ ,\£jj ^sj _jj\UoA>-i« _^iaix!4l_$i£^43ljki>Lo
>XL^\\^j^H\
3508. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu 'Amru As Syaibani dari Abu Mas'ud Al Anshari dia
berkata, "Seorang laki-laki datang dengan menuntun seekor unta yang telah diikat dengan
tali kekangnya seraya berkata, "Ini saya berikan untuk berjuang di jalan Allah." Lantas
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mudah-mudahan pada hari kiamat kamu
akan mendapatkan tujuh ratus unta beserta tali kekangnya." Telah menceritakan kepada
kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Zaidah.
(Dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid telah
menceritakan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- telah menceritakan kepada kami
Syu'bah keduanya dari Al A'masy dengan sanad ini."
Bab: Keutamaan membantu mujahid di jalan Allah (<_j £
jlivo p jjfej»..,
3509. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan Ibnu
Abu Umar dan ini adalah lafadz Abu Kuraib, mereka berkata; telah menceritakan kepada
kami Abu Mu’awiyah dari Al A'masy dari Abu 'Amru As Syaibani dari Abu Mas'ud Al Anshari
dia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya
berkata, "Wahai Rasulullah, jalan kami telah terputus karena hewan tungganganku telah
mati, oleh karena itu bawalah saya dengan hewan tunggangan yang lain." Maka beliau
bersabda: "Saya tidak memiliki (hewan tunggangan yang lain)." Tiba-tiba ada seorang laki-
laki yang berkata, "Wahai Rasulullah, saya dapat menunjukkan seseorang yang dapat
membawanya (memperoleh penggantinya)." Maka beliau bersabda: "Barangsiapa dapat
menunjukkan suatu kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang
melakukannya." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Isa bin Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Bisyr
bin Khalid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Sufyan semuanya dari Al A'masy
dengan sanad ini."
3510. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' dan ini adalah lafadz dia, telah menceritakan
kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik, bahwa seorang pemuda dari suku
Aslam berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya ingin ikut berperang, namun saya
tidak memiliki perlengkapan." Beliau bersabda: "Datangilah si fulan, sebab dia telah
mempersiapkan perlengkapannya namun dia jatuh sakit." Maka datanglah pemuda itu
kepada Fulan seraya berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengirim salam untuk anda, dan menyuruh anda memberikan perlengkapan anda
kepadaku." Lalu orang yang sakit itu berkata, "Wahai fulanah, berikanlah perlengkapan yang
telah aku persiapkan kepadanya, dan jangan sampai ada yang ketinggalan satu pun. Demi
Allah, jangan sampai ada yang ketinggalan satupun! Semoga Allah memberikan berkah
kepadamu karenanya."
y»iL\
^ / / / / ^ 7
s 7
3511. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu At Thahir, Abu At Thahir
berkata; telah mengabarkan kepada kami Wahb, dan Sa'id berkata; telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari Bukair
bin Al Asyaj dari Busr bin Sa'id dari Zaid bin Khalid Al Juhani dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa menyiapkan perlengkapan perang untuk
orang yang akan berjuang di jalan Allah, berarti dia ikut berperang. Barangsiapa mengurusi
keluarga yang ditinggalkan orang yang pergi berperang, berarti dia telah berperang."
3512. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Az Zahrani telah menceritakan kepada
kami Yazid -yaitu Ibnu Zurai'- telah menceritakan kepada kami Husain Al Mu'allim telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari
Busr bin Sa'id dari Zaid bin Khalid Al Juhani dia berkata, "Nabi Allah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa mempersiapkan perlengkapan seseorang yang hendak
berperang berarti dia ikut berperang, dan barangsiapa mengurusi keluarga orang yang
berperang berarti dia telah ikut berperang."
t **/ y
/ “'S ^ ^
3513. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin 'Ulayyah dari Ali bin Mubarak telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu
Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id bekas budak Al Mahri, dari Abu Sa'id Al
Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim utusan Bani Lahyan
dari suku Hudzail, lalu beliau bersabda: "Hendaknya setiap dua orang (dalam keluarga)
keluar salah satunya, sedangkan pahala antara keduanya sama." Dan telah menceritakan
kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami Abdush Shamad -yaitu Ibnu
Abdul Warits- dia berkata; saya pernah mendengar ayahku berkata; telah menceritakan
kepada kami Al Husain dari Yahya telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id bekas budak Al
Mahri, telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah pernah mengirim
suatu pasukan..., seperti makna hadits di atas." Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin
Manshur telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah -yaitu Ibnu Musa- dari Syaiban dari
Yahya dengan sanad seperti ini."
^>~ ' <- * l)\^ ^j\^>^\j»^^jb\^
3514. Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Harits dari Yazid bin Abu
Habib dari Yazid bin Abu Sa'id bekas budak Al Mahri dari ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudri,
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim utusan ke Bani Lahyan, agar
setiap dua orang laki-laki (dari satu rumah) keluar satu orang laki-laki (untuk berperang),
kemudian beliau bersabda kepada orang yang tidak ikut berperang: "Kalian yang tidak ikut
berperang, hendaknya mengurusi keluarga dan harta orang yang ikut berperang dengan
baik, maka ia akan mendapatkan pahala setengah dari orang yang ikut berperang."
Bab: Kehormatan isteri mujahid dan dosa bagi pengkhianat dalam urusan (menjaga)
mereka y>-)
9 * 9 9 / I ' ) 9 ' 9 ' * j ' Z 9 * Z ^ ^ \ ' l' 9 1 9 \ '
3515. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah dari
ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kehormatan isteri-
isteri para pejuang bagi mereka yang tidak ikut berjuang, seperti kehormatan ibu-ibu
mereka. Tidaklah seseorang yang tidak ikut berperang karena suatu udzur, lalu dia diberi
amanat oleh saudaranya yang ikut berperang untuk menjaga keluarganya, namun dia justru
mengkhianatinya, melainkan di hari Kiamat kelak amalannya akan diambil oleh saudaranya
dengan sesuka hatinya, lalu bagaimana dengan pendapat kalian?" Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah
menceritakan kepada kami Mis'ar dari 'Alqamah bin Martsad dari Ibnu Buraidah dari
ayahnya dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda semakna dengan hadits At
Tsauri." Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Qa'nab dari 'Alqamah bin Martsad dengan sanad ini, ia menyebutkan,
"Ambillah kebaikannya sesuka hatimu." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menoleh kepada kami seraya bersabda: "Bagaimana pendapatmu?"
Bab: Putusnya kewajiban jihad (<^>
3516. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq
bahwa dia pernah mendengar Al Barra berkomentar sehubungan dengan ayat ini: '(Tidaklah
sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) dengan orang-orang yang
berjihad di jalan Allah ...) 1 (Qs. An Nisaa: 95), dan orang-orang yang berjihad di jalan Allah,
kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk
menulis ayat tersebut. Lalu Zaid datang dengan membawa tulang (pundak) kambing untuk
menulis ayat tersebut. Tiba-tiba datanglah Ibnu Ummi Maktum mengadukan kesulitannya,
tidak dapat turut berperang karena buta. Kemudian turunlah ayat: '(Tidaklah sama antara
mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-
orang yang berjihad di jalan Allah...) ' Syu'bah berkata; dan telah mengabarkan kepadaku
Sa'd bin Ibrahim dari seorang laki-laki dari Zaid bin Tsabit berhubungan dengan ayat ini:
'(Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) ...) ' seperti hadits Al
Barra." Dan Ibnu Basysyar menyebutkan dalam riwayatnya; Sa'd bin Ibrahim dari ayahnya
dari seorang laki-laki dari Zaid bin Tsabit."
/ Sr / ^ / ^ ^
3517. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Ibnu Bisyr dari Mis'ar telah menceritakan kepadaku Abu lshaq dari Al Barra dia berkata,
"Tatkala turunnya ayat: '(Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut
berperang) ...' (Qs. An Nisaa: 95), lalu Ibnu Ummi Maktum protes, maka setelah itu turunlah:
'(yang tidak mempunyai 'uzur)."
Bab: Penetapan pahala surga yang mati syahid jJj>)
3518. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi dan Suwaid bin Sa'id dan
ini adalah lafadz Sa'id, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 'Amru dia mendengar
Jabir berkata, "Seorang laki-laki bertanya, "Dimanakah tempatku jika saya terbunuh ya
Rasulullah?" beliau menjawab: "Di surga." Setelah mendengar itu, dia membuang buah
kurma yang ada di tangannya kemudian maju bertempur sampai meninggal." Dan dalam
hadits Suwaid disebutkan, "Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pada waktu perang uhud."
3liS JiViS f ^ si 14 ^. 1 3 US \
>
3519. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Zakaria dari Abu lshaq dari Al Barra dia berkata, "Seorang laki-
laki dari Bani Nabit datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Janab Al Mishshishi telah
menceritakan kepada kami Isa -yaitu Ibnu Yunus- dari Zakaria dari Abu lshaq dari Al Bara dia
berkata, "Seorang laki-laki dari Bani Nabit dari kabilah Anshar datang seraya berkata, "Saya
bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan sesungguhnya
kamu adalah hamba dan utusan-Nya. Kemudian laki-laki itu maju bertempur hingga
meninggal, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "(Orang ini) sedekit beramal,
namun diganjar dengan pahala yang banyak."
. 9 A > ' • 1 <*> *\ ^ . » ' > >\'L ' T ? »1 t » T ? *t> * ^ '
^U-jjjJ j\oyf ^iilu
p\J^ % ^ _^j3iiiS Jr ^iil\
3ls^y\ji\>IiJ\\4i^^ j\\ _ji J" ^LLllUoi
3520. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Nadir bin Abu Nadir dan Harun bin
Abdullah dan Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid dan lafadz mereka saling
berdekatan, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Al Qasim telah
menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Al Mughirah- dari Tsabit dari Anas bin Malik
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus Busaisah sebagai
mata-mata, mengintai gerak-gerik kafilah Abu Sufyan. Busaisah lalu datang sedangkan di
rumah tidak ada seorangpun selain saya dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Anas
berkata, "Saya tidak tahu apakah beliau mengistimewakan sebagian dari isterinya (untuk
mendengar berita rahasia)." Anas melanjutkan, "Lantas Busaisah menyampaikan laporannya.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar sambil bersabda: "Kita berangkat
sekarang untuk suatu tujuan, siapa yang telah siap kendaraannya, maka berangkatlah
bersama kami." Lantas beberapa orang laki-laki meminta izin kepada beliau untuk
mengambil kendaraannya di luar kota Madinah, namun beliau bersabda: "Tidak, cukup
orang-orang yang kendaraanya telah siap saja." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan para sahabatnya berangkat sehingga mereka lebih dahulu tiba di Badar
daripada kaum Musyrikin. Tidak lama kemudian kaum Musyrikin tiba, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian bertindak sebelum ada perintah
dariku." Ketika kaum Musyrikin semakin dekat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Majulah kalian ke surga, yang luasnya seluas langit dan bumi." Anas berkata,
"Tiba-tiba 'Umair bin Al Hammam Al Anshari berkata, "Ya Rasulullah, surga yang luasnya
seluas langit dan bumi!" Beliau menjawab: "Ya." 'Umair berkata, "Wah, wah..!" Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mengapa kamu mengatakan wah. ..wah..?"
Umair menjawab, "Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, saya mengharap semoga saya
menjadi penghuninya." Beliau bersabda: "Ya, sesungguhnya kamu termasuk dari
penghuninya." Kemudian dia mengeluarkan kurma dari dalam sakunya dan memakannya
sebagian. Sesudah itu dia berkata, "Sungguh kehidupan yang lama bagiku, seandainya aku
menghabiskan kurmaku ini." Anas berkata, "Maka kurma yang masih tersisa di tangannya ia
lemparkan begitu saja kemudian dia bertempur hingga gugur."
t»-' ’s * £ i . » -> <C ' \ ' \ s. < * ' \
\i*i Jj^\
3521. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Qutaibah bin Sa'id
dan ini adalah lafadz Yahya, Qutaibah berkata; telah menceritakan kepada kami, dan Yahya
berkata; telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Sulaiman dari Abu Imran Al Jauni dari
Abu Bakar bin Abdullah bin Qais dari ayahnya dia berkata, "Saya pernah mendengar ayahku
ketika dia sedang berhadapan dengan musuh, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya pintu-pintu surga terletak di bawah bayangan pedang."
Tiba-tiba seorang laki-laki berdiri sambil menangis, katanya, "Hai Abu Musa, apakah anda
pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti itu?" dia
menjawab, "Ya." Kakeknya Qais berkata, "Kemudian dia kembali menemui kawan-kawannya
seraya berkata, "Saya menyampaikan salam buat kalian." Kemudian dia mengeluarkan
pedang dari sarungnya lalu membuang sarung pedangnya, dengan pedang terhunus, dia lalu
berjalan menemui musuh dan berperang dengan pedangnya hingga terbunuh."
11^ ji 31 \1^ \
^ .< . S' 'l\Z '
3522. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami
Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Serombongan orang datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, lalu mereka berkata, "Kirimkanlah bersama kami beberapa orang untuk
mengajarkan Al Qur'an dan As Sunnah kepada kami." Maka beliau mengirim tujuh puluh
orang laki-laki dari golongan Anshar, mereka di namakan Al Qurra (ahli dalam membaca Al-
Qur'an). Mereka adalah orang-orang yang menjauhi perkara haram, selalu membaca dan
mempelajari Al-Qur'an di malam hari, sedangkan di siang hari mereka mengangkut air ke
masjid sehingga bisa digunakan untuk bersuci. Selain itu mereka juga mencari kayu bakar,
setelah dijual, mereka gunakan uangnya untuk membeli makanan untuk ahli suffah dan
orang-orang fakir. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengutus mereka menyertai
rombongan tersebut. Di tengah perjalanan mereka diserang oleh rombongan tersebut, dan
akhirnya mereka dibunuh sebelum sampai ke tempat tujuan. Namun mereka sempat
berdo'a: "Ya Allah, sampaikanlah kabar kami kepada Nabi kami, bahwa kami telah bertemu
dengan-Mu. Kami ridla dengan-Mu dan Engkau ridla dengan kami." Anas melanjutkan,
"Ketika itu ada seseorang yang membuntuti Haram -paman Anas- dari belakang, rupanya
Haram dapat menikamnya dengan tombak hingga ia berhasil membunuhnya. Setelah itu
Haram berkata, "Saya telah menang demi Rabb pemilik Ka'bah." Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para sahabatnya: "Sesungguhnya saudara-
saudara kalian telah terbunuh, dan (sebelum terbunuh) mereka sempat berkata, "Ya Allah,
sampaikanlah kabar kami kepada Nabi kami, bahwa kami telah bertemu dengan-Mu. Kami
ridla dengan-Mu dan Engkau ridla dengan kami'."
3523. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Bahz telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah dari Tsabit dia
berkata; Anas berkata, "Bahwa pamanku yang bernama seperti namaku tidak ikut perang
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika perang Badr." Anas berkata, "Dengan
perasaan menyesal dia berkata, "Saya tidak hadir disaat pertempuran pertama kali yang
diikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jika Allah masih memberikan kesempatan
kepadaku untuk berjuang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah itu,
sungguh Allah akan melihat apa yang akan saya perbuat." -sepertinya dia akan mengucapkan
sesuatu selainnya- Anas berkata, "Kemudian dia ikut serta bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pada perang uhud." Anas melanjutkan, "Ketika Sa'ad bin Mu'adz
menghampirinya, Anas bertanya kepadanya, 'Wahai Abu Amru, mau kemana anda? ' dia
menjawab, 'Harumnya surga sudah aku cium dibalik gunung uhud." Anas bin Malik
melanjutkan, "Kemudian dia (pamanku) memerangi mereka (musuh) hingga terbunuh." Anas
bin Malik berkata, "Pada sekujur tubuhnya didapati delapan puluh lebih luka bekas sabetan
pedang, tikaman tombak dan hujaman anak panah." Anas berkata, "Maka saudara
perempuannya -yaitu bibiku yang bernama Rubayi' binti An Nadir- berkata, 'Saya tidak
mengenali saudara laki-laki saya kecuali lewat jari jemarinya.' Kemudian turunlah ayat: '(Di
antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka
janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada
(pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya) '. (Qs. Al Ahzaab: 23).
Anas berkata, "Menurut mereka bahwa ayat tersebut turun berkenaan dengan dia dan para
sahabat beliau yang lain."
Bab: Barangsiapa berperang untuk meninggikan kalimat Allah j
3524. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan
ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dia
berkata; saya pernah mendengar Abu Wail berkata; telah menceritakan kepada kami Abu
Musa Al Asy'ari, bahwa seorang laki-laki pedalaman datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah, ada seorang laki-laki yang berperang demi
mendapatkan ghanimah, ada seorang laki-laki yang berperang supaya dirinya dikenal sebagai
pahlawan, ada pula seorang laki-laki yang berperang agar dirinya dihormati, maka siapakah
yang disebut berjuang di jalan Allah?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa berjuang untuk menegakkan kalimat Allah setinggi-tingginya, maka itulah yang
disebut berjuang di jalan Allah."
/ **/ ^
j^\3_^,ji^3ij^; x&z~J*
“/ ^
iLj^IiifrU^iL jsii^ j4-3i\i»\3.
3525. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair dan
lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al 'Ala, lshaq berkata; telah mengabarkan kepada
kami, dan yang lainnya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al
A'masy dari Syaqiq dari Abu Musa dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah ditanya mengenai seorang laki-laki yang berperang supaya dikatakan pemberani,
berjuang karena membela kesukuan dan berjuang karena ingin dipuji, maka manakah yang
disebut berjuang di jalan Allah?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda:
"Barangsiapa berjuang untuk menegakkan kalimat Allah setinggi-tingginya, maka itulah yang
disebut berjuang di jalan Allah." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim
telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami Al A'masy
dari Syaqiq dari Abu Musa dia berkata, "Kami pernah mendatangi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, lalu kami bertanya, "Wahai Rasulullah, di antara kami ada seseorang yang
berjuang karena ingin dikatakan pemberani ..." kemudian dia menyebutkan hadits seperti di
atas."
> . > „
\>
3526. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Jarir dari Manshur dari Abu wail dari Abu Musa Al Asy'ari, bahwa seorang laki-laki
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang jihad di jalan Allah, dia
berkata, "Ada seseorang yang berjuang karena marah (balas dendam) dan berjuang karena
membela kesukuan." Abu Musa berkata, "Lalu dia mengangkat kepalanya menatap beliau,
dan tidaklah dia mengangkat kepala melainkan saat itu karena beliau berdiri." Kemudian
beliau menjawab: "Barangsiapa berjuang untuk menegakkan kalimat Allah, maka itulah fi
sabilillah."
Bab: Barangsiapa berperang untuk riya dan ingin dipuji ( « J\ j »L>
M)
cl^Ui3 jL 4J1^\ c^Vll\35lS^_9a«
_^>-Jl£> ^SLiJgIs dl^i^-=aJj cJ
divi^===tj j cij ls" 3i35^3ji]\<i^ol^j'^ili. j^J^\<£uJlo3131^cJl^iis313\49^
/ ^ /
, jyjd.
ji^4> j^I\ j^\ j<yij\ jsii^ias ^ ^\\jL^\
3527. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah
menceritakan kepadaku Yunus bin Yusuf dari Sulaiman bin Yasar dia berkata, "Orang-orang
berpencar dari hadapan Abu Hurairah, setelah itu Natil, seorang penduduk Syam, bertanya,
"Wahai Syaikh, ceritakanlah kepada kami hadits yang pernah kamu dengar dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam!" dia menjawab, "Ya, saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihisap
pada hari Kiamat ialah seseorang yang mati syahid, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan
sehingga ia mengetahuinya dengan jelas, lantas Dia bertanya: 'Apa yang telah kamu lakukan
di dunia wahai hamba-Ku? Dia menjawab: 'Saya berjuang dan berperang demi Engkau ya
Allah sehingga saya mati syahid.' Allah berfirman: 'Dusta kamu, sebenarnya kamu berperang
bukan karena untuk-Ku, melainkan agar kamu disebut sebagai orang yang berani. Kini kamu
telah menyandang gelar tersebut.' Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dicampakkan
dan dilemparkan ke dalam neraka. Dan didatangkan pula seseorang yang belajar Al-Qur'an
dan mengajarkannya, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya
dengan jelas, Allah bertanya: 'Apa yang telah kamu perbuat? ' Dia menjawab, 'Saya telah
belajar ilmu dan mengajarkannya, saya juga membaca Al Qur'an demi Engkau.' Allah
berfirman: 'Kamu dusta, akan tetapi kamu belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca
Al Qur'an agar dikatakan seorang yang mahir dalam membaca, dan kini kamu telah
dikatakan seperti itu, kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan
dilemparkan ke dalam neraka. Dan seorang laki-laki yang di beri keluasan rizki oleh Allah,
kemudian dia menginfakkan hartanya semua, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan
sehingga ia mengetahuinya dengan jelas.' Allah bertanya: 'Apa yang telah kamu perbuat
dengannya? ' dia menjawab, 'Saya tidak meninggalkannya sedikit pun melainkan saya
infakkan harta benda tersebut di jalan yang Engkau ridlai." Allah berfirman: 'Dusta kamu.
akan tetapi kamu melakukan hal itu supaya kamu dikatakan seorang yang dermawan, dan
kini kamu telah dikatakan seperti itu.' Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia
dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka." Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin
Khasyram telah mengabarkan kepada kami Al Hajjaj -yaitu Ibnu Muhammad- dari Ibnu Juraij
telah menceritakan kepadaku Yunus bin Yusuf dari Sulaiman bin Yasar dia berkata, "Orang-
orang berpencar dari hadapan Abu Hurairah, lantas Natil As Syami ...kemudian dia
menyebutkan hadits tersebut seperti haditsnya Khalid bin Al Harits."
Bab: Penjelasan tentang pahala orang yang berperang kemudian mendapatkan ghanimah
. t \ S A;. r- Jj \ Ju v A;_ r-
S /
’ 'i ’fct £.<■.* ' . \ > >
>“ ' ^ AmAmAmC* \ ^ A A*y/2 l
3528. Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Yazid Abu Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Haiwah bin Syuraih
dari Abu Hani' dari Abu Abdurrahman Al Hubuli dari Abdullah bin 'Amru bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seseorang berperang di jalan Allah kemudian
ia mengambil bagiannya dari harta ghanimah, melainkan sepertiga pahalanya telah
terkurangi di akhirat kelak, namun jika dia tidak mengambil harta ghanimah tersebut, maka
pahalanya menjadi sempurna."
3529. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami Nafi' bin Yazid telah
menceritakan kepadaku Abu Hani' telah menceritakan kepadaku Abu Abdurrahman Al
Hubuli dari Abdullah bin 'Amru dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidaklah seseorang yang berperang lalu dia memperoleh ghanimah dan
mengambil (haknya), melainkan dia telah mengambil sepertiga dari pahalanya, dan tidaklah
seseorang yang berperang dan mendapatkan ghanimah, namun ia tidak mengambil
(haknya), melainkan pahalanya masih tetap sempurna."
Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Amal itu bergantung dengan niatnya...
IS^lSv^W
''s / ^ x
jiiilS£Si*y]>UU j$ jjiJsl !^\
jciUsli- juiiuSli- iy \S^£5ii. Ji\^li-j c lds\
\'Z\' < // ;, |/. / n . $ 1' \'u' K ' ’ '* ■> ^.t . » '> *\ <• ' > \'£\ '
\^^uo ( _j<aJl>-Uo.X>- jUj^4JolA*£' ( yAA>fc«UjJ>-
3530. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Malik dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Ibrahim dari
'Alqamah bin Waqash dari Umar bin Khattab dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya amalan itu tergantung dengan niatnya, dan
sesungguhnya ia akan mendapatkan sesuatu yang diniatkannya, barangsiapa hijrahnya untuk
Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya
untuk memperoleh dunia atau seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya sesuai
dengan apa yang diniatkannya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh
bin Muhajir telah mengabarkan kepada kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al Ataki telah menceritakan kepada kami Hammad
bin Zaid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab -yaitu Ats Tsaqafi-. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar Sulaiman bin Hayyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada
kami Hafsh -yaitu Ibnu Ghiyats- dan Zaid bin Harun, (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala Al Hamdani telah menceritakan kepada
kami Ibnu Mubarak, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan semuanya dari Yahya bin Sa'id dengan sanad
makna seperti riwayat Malik. Dan dalam haditsnya Sufyan disebutkan, 'Saya mendengar
Umar bin Khattab di atas mimbar mengabarkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Sunahnya mencari L syahid di jalan Allah
i^"'^ \ j\^\ '^\n \ V<S-sV .^>;o l ^ a" /.1 \
*
■ Wi >f
3531. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Salamah telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bin Malik dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa memohon syahadah
(mati dalam keadaan syahid) dengan sungguh-sungguh, maka sungguh ia akan diberi pahala
seperti pahala mati syahid meskipun ia tidak mati syahid."
^JbUa)\ ^JbLki)
\ s 9 ' \ 9 ' \ y * 9 '^ 9 \ 9 ' 9 '\'\ '\ \' 9 \ 9 ' "*i \ 9 . ** \ ^ t ^ } 9 l 9 '
(3a>,< 3 ^jbClaJ) \ ^
3532. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah bin Yahya dan ini adalah
lafadz Harmalah, Abu At Thahir berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan
Harmalah mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb telah
menceritakan kepadaku Abu Syuraikh bahwa Sahi bin Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif telah
menceritakan kepadanya dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa mengharapkan mati syahid dengan sungguh-sungguh,
maka Allah akan mengangkatnya sampai ke derajat para syuhada' meski ia meninggal dunia
di atas tempat tidur." Dan dalam hadits yang diriwayatkan Abu At Thahir tidak menyebutkan,
'Dengan sungguh-sungguh.'
Bab: Dosa orang yang meninggal, belum berjihad dan belum terbersit untuk jihad
* V ^ ^ ^
3533. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahman bin Sahm Al Anthaki
telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Mubarak dari Wuhaib Al Makki dari Umar bin
Muhammad bin Al Munkadir dari Sumayyi dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa meninggal sedang ia belum
pernah ikut berperang atau belum pernah meniatkan dirinya untuk berperang, maka ia mati
di atas cabang kemunafikan." Ibnu Sahm berkata; Abdullah bin Mubarak berkata, "Lantas
kami diberi pendapat bahwa hal itu berlaku di masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Bab: Pahala orang yang terhalang untuk jihad karena sakit,
3534. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata. "Kami pernah ikut berperang
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan, ketika itu beliau
bersabda: "Ada beberapa orang laki-laki di Madinah yang mereka tidak ikut serta dalam
peperangan, biasanya jika kalian pergi berperang sedangkan kalian melewati suatu lembah,
mereka tetap turut bersama-sama kamu, namun mereka sekarang terhalang karena sakit."
Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami
Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus semuanya dari Al A'masy dengan sanad ini, namun
dalam haditsnya Waki' disebutkan; "Melainkan mereka juga mendapatkan pahala seperti
kalian."
Bab: Keutamaan perang dilaut ( J-^as)
O \ J, ' ^ \ d* d*** \ ' Jp J ^
£^«clol JISIaS”" 4ii\ J_«jIi ( ji>\jX- ( ^£-
tfdJrJ^b^^CrZd^ j&Uj&cJi j >f'd4f > ^Sll
d^=d^ >d\
3535. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik; dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemui Ummu Haram binti Milhan -isteri
Ubadah bin Shamit- kemudian ia menghidangkan makanan untuk beliau. Setelah itu Ummu
Haram menyisir rambut Ummu Haram hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertidur,
tiba-tiba beliau terbangun sambil tertawa." Ummu Haram berkata, "Apa yang
menyebabkanmu tertawa wahai Rasulullah?" beliau bersabda: 'Sekelompok umatku
diperlihatkan Allah Ta'ala kepadaku, mereka berperang di jalan Allah mengarungi lautan
dengan kapal, yaitu para raja di atas singgasana atau bagaikan para raja di atas singgasana." -
perawi ragu antara keduanya- Ummu Haram berkata: "Wahai Rasulullah, do'akanlah semoga
saya termasuk di antara mereka." Kemudian beliau mendo'akannya. Setelah itu beliau
meletakkan kepalanya hingga tertidur. Tiba-tiba beliau terbangun sambil tertawa." Ummu
Haram berkata, "Lalu saya bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu tertawa?"
beliau menjawab: "Sekelompok umatku diperlihatkan Allah Ta'ala kepadaku, mereka
berperang di jalan Allah..." -sebagaimana sabda beliau yang pertama- Ummu Haram berkata;
lalu saya berkata, "Wahai Rasulullah, do'akanlah saya semoga termasuk di antara mereka!"
Beliau bersabda: "Kamu termasuk dari rombongan pertama." Pada masa (pemerintahan)
Mu'awiyah, Ummu Haram turut dalam pasukan Islam berlayar ke lautan (untuk berperang di
jalan Allah), ketika mendarat, dia terjatuh dari kendaraannya hingga meninggal dunia."
7 1 I •
• l ^-' -V-*~ _3 -V t 5^3*
oUL^J \^j^k\^>k\^ j^j3^ '
'li/ »
3536. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Yahya bin Sa'id dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Anas bin
Malik dari Ummu Haram -dia adalah bibinya Anas- dia berkata, "Suatu hari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menemui kami, ketika beliau bersada disamping kami tiba-tiba beliau
terbangun sambil tertawa, maka saya bertanya, "Demi ayah dan Ibuku, sebenarnya apa yang
membuat anda tertawa wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Diperlihatkan kepadaku,
sekelompok dari ummatku yang berperang mengarungi lautan sebagaimana para raja di atas
singgasana." Lantas saya berkata, "Do'akanlah semoga saya termasuk di antara kelompok
tersebut!" Beliau bersabda: "Kamu termasuk di antara mereka." Ummu Haram melanjutkan,
"Kemudian beliau tidur lagi, tidak lama setelah itu tiba-tiba beliau terbangun sambil tertawa,
maka saya bertanya, dan beliau pun menjawab sebagaimana jawaban beliau yang pertama.
Maka saya berkata, "Do'akanlah semoga saya termasuk di antara kelompok tersebut!" Beliau
bersabda: "Kamu termasuk dari kelompok yang pertama." Anas berkata, "Setelah itu dia
menikah dengan Ubadah bin Shamit, lalu dia bersama suaminya ikut serta dalam
peperangan di lautan, ketika hampir mendarat dia menaiki kendaraannya dan terpelanting
hingga lehernya terbentur hingga mengakibatkan kematiannya." Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Rumh Ibnu Muhajir dan Yahya bin Yahya keduanya berkata;
telah mengabarkan kepada kami Laits dari Yahya bin Sa'id dari Ibnu Habban dari Anas bin
Malik dari bibinya, Ummu Haram binti Milhan, bahwa dia berkata, "Pada suatu hari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tertidur di dekatku, tiba-tiba beliau terbangun sambil
tertawa." Ummu Haram melanjutkan, "Lantas saya berkata, "Apa yang membuatmu tertawa
wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Diperlihatkan kepadaku sekelompok dari ummatku
yang berperang di laut hijau ini. ..lalu dia menyebutkan seperti hadits riwayat Hammad bin
Zaid dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka
berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il -yaitu Ibnu Ja'far- dari Abdullah bin
Abdurrahman bahwa dia pernah mendengar Anas bin Malik dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemui puterinya Milhan -yaitu bibinya Anas-
kemudian beliau menaruh kepalanya di sisi binti Milhan ...lalu dia melanjutkan hadits
tersebut semakna dengan hadits lshaq bin Abu Thalhah dan Muhammad bin Yahya bin
Habban."
Bab: Keutamaan ribath di jalan Allah jLo)
^a><&\ l a * cW^Jr^O - ^ J> i> ^^0- c '(3^J^ > u^^-^^Zr c '
/ / ''' S S ? y '
o>3i\jji^ lT j.j^u2^i- i i _^\L\ >b5U"6^
» / ! 9 * \\ 9 l 9 y \ 9 ' ** /?• } 9 '•'k 9 y’ ^ t 9 S *. \^t\ 9 S' - t\ 1 9 y 9 / » >^, *
^-C*- La ^ ^Cj-^ { > J'^"’C^ > I C Cj-^^rt^}^ (jt
3537. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman bin Bahram Ad Darimi
telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid At Thayalisi telah menceritakan kepada kami
Laits -yaitu Ibnu Sa'd- dari Ayyub bin Musa dari Makhul dari Syurahbil bin As Simth dari
Salman dia berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ribath (berjaga-jaga di perbatasan) sehari semalam lebih baik daripada puasa
dan shalat malam sebulan penuh, jika dia meninggal maka amalannya senantiasa mengalir
sebagaimana yang pernah dia amalkan, mengalir pula rizkinya dan terbebas dari fitnah."
Telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb
dari Abdurrahman bin Syuraih dari Abdul Karim bin Al Harits dari Abu 'Ubaidah bin 'Uqbah
dari Syurahbil bin As Simth dari Salman Al Khair dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
semakna dengan haditsnya Laits dari Ayyub bin Musa."
Bab: Syahid (Bab: Syahid)
S* k \ 3 >£» j d ^ j,) djS cA <£** lA' S*" ^ b 5 3^ ^4.
3538. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik; dari Sumaiy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Ketika laki-laki sedang berjalan dan menemukan ranting berduri
di tengah jalan, kemudian dia menyingkirkan ranting tersebut hingga Allah pun bersyukur
kepadanya lalu mengampuni dosa-dosanya." Lalu beliau bersabda: "Syuhada' itu ada lima
macam; meninggal karena penyakit kolera, orang yang meninggal karena sakit perut, orang
yang tenggelam, orang yang meninggal karena reruntuhan, dan orang yang syahid karena
berjuang di jalan Allah 'azza wajalla."
j^\i l >: y*Jv IA i j
A 4 -il \ Jla -U 4 -» _^$s <3 d>U ly> j -^> 4 -» ^_^c-lLi\ <j oU ^y> j A^4-ij^$343j\
44^^ vs£l^ 5^vs£l^ ^ ^ <3^ ^ s^ s\il ^1
\j,s .* yy
-^4-s
3539. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apa yang dimaksud orang yang mati syahid di antara kalian?" para
sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah, orang yang meninggal karena berjuang di jalan Allah
itulah orang yang mati syahid." Beliau bersabda: "Kalau begitu, sedikit sekali jumlah
ummatku yang mati syahid." Para sahabat berkata, "Lantas siapakah mereka ya Rasulullah?"
beliau bersabda: "Barangsiapa terbunuh di jalan Allah maka dialah syahid, dan siapa yang
mati di jalan Allah juga syahid, siapa yang mati karena penyakit kolera juga syahid, siapa
yang mati karena sakit perut juga syahid." Ibnu Miqsam berkata, "Saya bersaksi atas
bapakmu mengenai hadits ini, bahwa beliau juga berkata, "Orang yang meninggal karena
tenggelam juga syahid." Dan telah menceritakan kepadaku Abdul Hamid bin Bayan Al
Wasithi telah menceritakan kepada kami Khalid dari Suhail dengan sanad seperti ini, namun
dalam haditsnya disebutkan; Suhail berkata; Ubaidullah bin Miqsam berkata, "Saya bersaksi
atas saudara laki-lakimu bahwa dalam hadits ini dia menambahkan, "Barangsiapa meninggal
karena tenggelam, maka ia syahid." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Hatim telah menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
menceritakan kepada kami Suhail dengan sanad ini, dan dalam haditsnya dia menyebutkan;
telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Miqsam dari Abu Shalih dan dia juga
menambahkan, "Dan orang yang meninggal karena tenggelam juga syahid."
Jla J\ji9 (JlJla j jX-Ua]L> S J-a-c- j, ^r: ^ ci dJlS jy*
3540. Telah menceritakan kepada kami Hamid bin Umar Al Bakrawi telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad- telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari
Hafshah binti Sirin dia berkata; Anas bin Malik pernah berkata kepadaku, "Sebab apakah
Yahya bin 'Amrah meninggal dunia?" Hafshah berkata, "Saya menjawab, "Karena penyakit
kolera." Hafshah melanjutkan, "Lantas Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Penyakit kolera dapat menjadikan mati syahid bagi setiap muslim." Dan telah
menceritakan kepada kami Al Walid bin Syuja' telah menceritakan kepada kami Ali bin
Mushirdari 'Ashim dengan sanad seperti ini."
Bab: Keutamaan melempar di jalan Allah ^ J-^)
y* Lc- AjJLC- «-C * 1 \
3541. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al Harits dari Abu Ali Tsumamah bin
Syufayi bahwa dia mendengar 'Uqbah bin 'Amir berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan ketika beliau di atas mimbar: '(Dan siapkanlah
untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi) ' (Qs. Al Anfaal: 60),
ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan
itu adalah melempar, ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar."
3542. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Abu 'Ali dari 'Uqbah bin
'Amir dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalian
akan menaklukkan banyak negeri dan Allah akan menyempurnakan (janji-Nya) kepada
kalian, karena itu janganlah kalian bosan berlatih memanah." Dan telah menceritakan
kepada kami Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Bakr bin
Mudlar dari Amru bin Al Harits dari Abu Ali Al Hamdani dia berkata; saya pernah mendengar
'Uqbah bin 'Amir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas."
• » . >
t
, /f' / '•
9 ••• *
3543. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir telah
mengabarkan kepada kami Al Laits dari Al Harits bin Ya'qub dari Abdurrahman bin Syimamah
bahwa Fuqaim Al Lakhmi berkata kepada 'Uqbah bin 'Amir, "Kamu selalu bersungguh-
sungguh antara dua target ini sedangkan kamu telah lanjut usia dan telah berat (sudah
lemah)." 'Uqbah berkata, "Seandainya saya pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam niscaya saya tidak akan menjaganya." Lantas saya bertanya kepada Ibnu
Syamasah, "Apa yang disabdakan beliau itu?" dia menjawab, "Beliau bersabda: "Tidak
termasuk dari golongan kami -atau dia telah durhaka- siapa saja yang mengetahui ilmu
memanah namun ia meninggalkannya."
Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Akan senantiasa ada sekelompok orang dari
umatku...." _js)
M?
3544. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Ar Rabi' Al 'Ataki dan
Qutaibah bin Sa'id mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu
Zaid- dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Asma' dari Tsauban dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Senantiasa ada sekelompok ummatku yang
dimenangkan atas kebenaran, tidak akan membahayakannya orang yang memusuhinya
hingga hari Kiamat sedangkan mereka tetap seperti itu." Namun dalam hadits Qutaibah tidak
disebutkan, "Sedangkan mereka tetap sepperti itu."
3545. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki'. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair telah menceritakan kepada kami Waki' dan 'Abdah keduanya dari Isma'il bin Abu
Khalid. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar dan ini
adalah lafadz dia, telah menceritakan kepada kami Marwan -yaitu Al Fazari- dari Isma'il dari
Qais dari Al Mughirah dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Senantiasa ada sekelompok kaum dari ummatku yang dimenangkan atas
manusia sehingga datang keputusan Allah (hari Kiamat)." Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan
kepadaku Isma'il dari Qais dia berkata; saya mendengar Al Mughirah bin Syu'bah berkata,
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti haditsnya
Marwan."
3546. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad
bin Basysyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Agama ini akan senantiasa menang
selagi masih ada sekelompok kaum Muslimin yang berperang (di jalan Allah) hingga datang
hari Kiamat."
3547. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah dan Hajjaj bin As Sya'ir keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij
berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia pernah mendengar Jabir bin
Abdullah berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Senantiasa ada sekelompok dari ummatku yang selalu menang memperjuangkan
kebenaran sampai hari Kiamat."
✓ l » C s * y* < (i . » ^ » 'C ' \ ' \ t> » > > Z .
S' y y y y w •*/
3548. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Hamzah dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir bahwa 'Umair bin Hani'
menceritakan kepadanya, dia berkata, "Saya mendengar Mu'awiyah berkata di atas mimbar,
"Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan senantiasa
ada sekelompok dari ummatku yang menegakkan perintah Allah, tidak ada yang
membahayakannya orang yang menghinakan atau menyelisihi mereka sampai datangnya
hari Kiamat, dan mereka akan selalu menang atas manusia."
- ^ \s£jS- J a \ j j A>- J
J j AjUt* 1 1 J ft\ J J li> A>- ^ i 5^®-^ (J I ^ C-uUf 4 '
iit£\ f jsj\
3549. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Katsir bin Hasyim telah menceritakan kepada kami Ja'far -yaitu Ibnu Burqan- telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Al Asham dia berkata; saya pernah mendengar
Mu'awiyah bin Abu Sufyan menyebutkan hadits yang ia riwayatkan dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, saya belum pernah mendengar dia meriwayatkan sebuah hadits dari
mimbar beliau selain hadits tersebut. Mu'awiyah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa Allah kehendaki untuk menjadi baik, maka Allah akan
pahamkan ia dalam masalah agama. Dan senantiasa ada sekelompok dari kaum Muslimin
yang memperjuangkan kebenaran dan selalu menang atas orang yang memusuhinya sampai
hari Kiamat."
3550. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Abdurrahman bin Wahb telah menceritakan
kepada kami pamanku Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepada kami 'Amru Al Harits
telah menceritakan kepadaku Yazid bin Abu Habib telah menceritakan kepadaku
Abdurrahman bin Syimamah Al Mahri dia berkata, "Ketika saya berada di tempat Maslamah
bin Mukhallad yang saat itu ada Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash. Abdullah berkata, "Hari
Kiamat itu tidak akan menimpa kecuali atas makhluk yang paling jahat. Mereka lebih jahat
daripada orang-orang yang hidup di masa jahiliyah. Tidaklah mereka memohon sesuatu
kepada Allah kecuali Dia pasti akan menolaknya (tidak mengabulkannya)." Ketika mereka
bercakap-cakap demikian, tiba-tiba datanglah Uqbah bin 'Amir. Maka Maslamah berkata
kepadanya, "Wahai Uqbah, dengarkanlah apa yang dikatakan Abdullah." Lantas 'Uqbah
berkata, "Dia lebih mengetahui. Adapun saya, sesungguhnya saya juga pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Akan senantiasa ada dari umatku satu
kelompok yang berperang di atas perkara Allah, mereka mengalahkan musuh-musuh
mereka, dan orang-orang yang menyelisihi mereka tidak akan dapat membahayakan mereka
sedikitpun hingga datang hari kiamat sedangkan mereka masih dalam keadaan seperti itu."
Abdullah pun menimpali, "Benar." Kemudian Allah mengirim sebuah angin yang baunya
seperti bau misk dan lembutnya seperti lembut sutera, tidaklah ia melewati seseorang yang
di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya seberat biji benih, kecuali ia pasti akan
diwafatkannya. Maka tinggallah orang-orang jahat saja, lalu terjadilah hari kiamat."
1 •• 1 .. X i 9 9 /, ' < \ t 9 ^ , t .. t >\s 9 '
3551. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Daud bin Abu Hind dari Abu 'Utsman dari Sa'd bin Abu Waqqash dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang Maghrib (Syam) akan terus
nampak di atas kebenaran hingga datang hari kiamat".
Bab: Memperhatikan keperluan hewan kendaraan saat melakukan perjalanan (s\_c -\ y
^ J IK
**/ x ^
3552. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apabila kalian melalui padang rumput yang subur maka berilah haknya
unta (merumput) dari rerumputan di bumi, dan bila kamu berjalan di musim kemarau maka
percepatlah perjalananmu (agar cepat sampai tujuan). Dan bila kamu istirahat dalam
perjalanan malam hari maka jauhilah jalan raya, karena jalan raya itu tempat lewat
serangga-serangga waktu malam."
^ t C. y 9 . 'f t*''* i t 9 ' \ 9 9 t* S}/ 9\ ' 9 / Sll ^ , S I ^ * / /}■ 9 " / 9 Kj
3553. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz -yaitu Ibnu Muhammad- dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian melewati padang rumput maka
biarkanlah unta kalian memakan makanan di muka bumi, jika kalian mengadakan perjalanan
di musim kemarau maka percepatlah perjalananmu (agar cepat sampai tujuan). Dan bila
kamu istirahat dalam perjalanan malam hari, jauhilah jalan raya, karena jalan raya itu tempat
lewat hewan melata dan serangga-serangga di waktu malam."
Bab: Safar adalah bagian dari siksa (<J\
•*/ ** / ^ x •*/ ^ ^ /
r J
3554. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Isma'il bin
Abu Uwais dan Abu Mus'ab Az Zuhri dan Manshur bin Abu Muzahim dan Qutaibah bin Sa'id,
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Malik, (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan ini adalah lafadz dari dia, dia
berkata; saya pernah bertanya kepada Malik, "Apakah Sumaiy pernah menceritakan
kepadamu dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Perjalanan itu setengah dari siksaan, sebab ia dapat mencegah salah seorang
kalian dari tidurnya, makannya dan minumnya, oleh karena itu jika urusan kalian telah
selesai, segeralah kembali kepada keluargamu." Malik menjawab, "Betul."
Bab: Makruhnya mengetuk pintu di malam hari saat kembali dari perjalanan (Xfe\ S
" ^ T i t » ^ » c * * i * \ * 'L* ' -M '\'X\ ' t'* * ^ ' * t . * “i ^
/ \ S j,
3555. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Harun dari Hammam dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin
Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mendatangi (tiba dari
perjalanan) keluarganya di malam hari, namun beliau datang ke keluarganya di pagi hari atau
di petang hari." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan
kepada kami Abdush Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Hammam
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas, hanya saja ia menyebutkan, "Beliau
tidak pernah masuk (menemui) ...."
3556. Telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Salim telah menceritakan kepada kami
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Sayyar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan ini adalah lafadz dia, telah menceritakan
kepada kami Husyaim dari Yasar dari As Sya'bi dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Kami
pernah berperang bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, setelah kami tiba di Madinah,
kami bermaksud hendak segera pulang ke rumah kami masing-masing. Namun beliau
bersabda: "Tunggulah dahulu hingga hari agak senja, sisirlah dahulu rambut kalian yang
kusut, berilah kesempatan kepada keluarga kalian untuk bersiap-siap dan berhias (untuk
menyambut kedatangan kalian)."
^ ^ ♦*
\\y ^ '\'S * '\'S ' > ’ ' 9 ' x j* *UL
3557. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepadaku Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yasar dari 'Amir
dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang
dari kalian tiba (dari perjalanan) janganlah kalian pulang ke rumah keluargamu tengah
malam, supaya keluarga yang ditinggalkan dapat bersiap-siap dan menyisir rambut
(menyambut kedatanganmu)." Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah
menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Sayyar dengan sanad seperti ini."
-o^cs^:
3558. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Ashim
dari Sya'bi dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Jika seorang laki-laki lama meninggalkan
rumah, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarangnya untuk masuk rumah (saat
kembali) di waktu malam." Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah
menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad
ini."
C \ 'C\' ?i J \\ ■> »t »>< C < 1.'*. t .'-'M
^ y Wiifta AiL ? J*
VJ
j^iLc.
3559. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Sufyan dari Muharib dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang seorang laki-laki mengetuk pintu rumah isterinya (saat kembali
dari perjalanan) di waktu malam dengan maksud hendak memergoki atau mencari-cari
kesalahan mereka." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Sufyan dengan
sanad ini. Abdurrahman berkata; Sufyan berkata, "Saya tidak tahu pernyataan ini ada dalam
hadits ini atau tidak, yakni kalimat 'dengan maksud untuk memergoki mereka atau mencari-
cari kesalahan mereka'. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku
semuanya berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muharib dari Jabir dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau membenci seseorang pulang tengah malam
(secara tiba-tiba), dan tidak menyebutkan, 'Untuk memergoki mereka atau mencari-cari
kesalahan mereka'."
35. KITAB: BURUAN, SEMBELIHAN, DAN HEWAN-HEWAN YANG DIMAKAN
Bab: Berburu dengan anjing yang terlatih
4^b ^ 51 J?
3560. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari Hammam bin Al Harits dari 'Adi bin Hatim
dia berkata; saya bertanya, "Wahai Rasulullah, saya pernah melepas anjing pemburu yang
terlatih lalu ia menangkap buruan untukku setelah saya menyebut nama Allah ketika
melepasnya?" Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Apabila kamu melepas anjing
pemburu yang terlatih setelah kamu menyebut nama Allah ketika melepasnya, makanlah
tangkapannya." Aku bertanya, "Bagaimana jika buruan itu mati?" beliau menjawab:
"Meskipun mati, selama tidak ada anjing lain yang menyertainya menangkap." Saya bertanya
lagi, "Bagaimana jika saya melempar buruan dengan Mi'radl dan mengenainya?" Beliau
menjawab: "Apabila kamu melempar dengan Mi'radl dan dapat mengoyaknya maka
makanlah buruanmu itu. Namun jika jika yang mengenai adalah pada bagian yang tumpul
maka jangan kamu makan."
j <ri5^u
3561. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ibnu Fudlail dari Bayan dari Asy Sya'bi dari 'Adi bin Hatim dia berkata, "Saya
pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Saya katakan, 'Kami ini
suatu kaum yang biasa hidup berburu dengan menggunakan anjing-anjing ini. Bagaimana
itu? ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Apabila kamu melepas anjingmu yang
terlatih dengan menyebut nama Allah, maka makanlah hasilnya sekalipun buruan itu mati
dalam tangkapannya. Kecuali jika anjing-anjing itu memakan tangkapannya maka janganlah
kamu makan pula, karena aku khawatir dia (anjing-anjing tersebut) menangkap buruan itu
untuknya sendiri. Atau, jika ada anjing lain yang menyertainya menangkap (buruan
tersebut), maka jangan kamu makan."
3is ^\ i-Si^ jiy j&x&z~j£L
^jcjLA ji:^i5\c^
3562. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah
bin Abu As Safar dari Asy Sya'bi dari 'Adi bin Hatim dia berkata, "Saya bertanya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai Mi'radl, beliau lalu bersabda: "Jika yang
mengenai adalah bagian tajamnya maka makanlah, namun jika yang mengenai adalah bagian
yang tumpul maka itu adalah binatang yang mati karena pukulan, maka jangan kamu
makan." Lalu saya juga bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai
anjing buruan, beliau menjawab: "Jika kamu melepas anjing buruanmu setelah menyebut
nama Allah, maka makanlah buruan tersebut, selagi anjing buruanmu tidak memakannya."
Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ibnu
'Ulayyah berkata; dan telah mengabarkan kepadaku, Syu'bah dari Abdullah bin Abu As Safar
berkata; saya telah mendengar Asy Sya'bi berkata; saya mendengar dari 'Adi bin Hatim
berkata; saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang mi'radl, lalu
menyebutkan sama di atas. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Nafi' Al 'Abdi
telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu As Safar dan dari orang-orang yang disebutkan
Syu'bah dari Asy Sya'bi berkata; saya mendengar dari 'Adi bin Hatim berkata; saya bertanya
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang mi'radl, seperti di atas.
dJU* Jvi irX>- {ji {j -C-e-o jujAi-jj UAjAi-
l f' ' *s ? ' **y S '
s&UiL;
> »>
J
AjpJjt^LAS^
AL^j\ \ j^_ S, j g ; \
3563. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Zakaria dari 'Amir dari
Adi bin Hatim dia berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tentang buruan yang mati dengan senjata Mi'radl." Beliau pun menjawab: "Jika yang
mengenai adalah pada bagian yang tajam maka makanlah, namun jika yang mengenai adalah
pada sisi yang tumpul maka itu adalah buruan yang mati karena pukulan." Kemudian saya
bertanya kepada beliau tentang anjing buruan, beliau menjawab: "Apa yang ditangkap
anjing itu sedangkan ia tidak memakannya, maka makanlah buruan tersebut sebab kamu
telah menyembelih dengan cara yang syar'i, jika kamu mendapatinya bersama anjing yang
lain, maka di khawatirkan yang membunuh buruan tersebut adalah anjing yang lain, maka
janganlah kamu memakan buruan itu. Hanyasanya kamu menyebut nama Allah untuk
anjingmu bukan untuk anjing yang lain." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zakaria bin Abu Zaidah dengan sanad ini.
3564. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid bin Abdul Hamid telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Sa'id bin Masruq telah menceritakan kepada kami As Sya'bi dia berkata; saya pernah
mendengar 'Adi bin Hatim -saat kami berada di Nahrain kami bertetangga dekat dengannya-,
bahwa dia pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, katanya, "Saya pernah
melepas anjing buruanku, ternyata ia menangkap buruan dengan anjing yang lain, saya tidak
tahu yang manakah anjing yang telah menangkap binatang tersebut." Beliau bersabda:
"Janganlah kamu memakannya, karena kamu membacakan bismillah untuk anjingmu bukan
untuk anjing yang lain." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Walid telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Al Hakam dari As Sya'bi dari 'Adi bin Hatim dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti
itu."
A-S' ^ ^jj3ls3ls
3565. Telah menceritakan kepadaku Al Walid bin Syuja' As Sakuni telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari 'Ashim dari As Sya'bi dari 'Adi bin Hatim dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku: "Apabila kamu
melepaskan anjing buruan maka sebutlah nama Allah, jika ia mendapatkan hewan buruan
yang masih hidup maka sembelihlah dia, jika ia mendapatkan hewan buruan telah mati,
sedangkan ia tidak memakannya, maka makanlah hewan buruan tersebut. Namun jika
ternyata ia bersama dengan anjing yang lain, dan membawa hewan buruan yang telah mati,
maka janganlah kamu memakannya, sebab kamu tidak mengetahui manakah di antara
keduanya yang membunuh hewan buruan itu. Apabila kamu melempar anak panahmu,
maka sebutlah nama Allah, jika kamu mendapatkan bekas tusukan anak panahmu (pada
hewan buruan), jika kamu mau makanlah ia, namun jika kamu dapati hewan buruan tersebut
mati tenggelam, maka janganlah kamu memakannya."
3566. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Mubarak telah mengabarkan kepada kami 'Ashim dari As Sya'bi dari 'Adi bin
Hatim dia berkata, "Saya pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengenai hewan buruan, beliau menjawab: "Apabila kamu memanah maka sebutlah nama
Allah, jika kamu mendapatinya telah terbunuh maka makanlah (hewan buruan tersebut),
kecuali jika kamu dapati ia tenggelam di air, sebab kamu tidak tahu apakah air itu yang
membunuhnya ataukah panahmu."
/ /
(_yi_yi]\ Al^> ^ ^
3567. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari telah menceritakan kepada kami
Ibnu Al Mubarak dari Haiwah bin Syuraih dia berkata; saya mendengar Rabi’ah bin Yazid Ad
Dimasyqi berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Idris 'Aidzullah dia berkata; saya
mendengar Abu Tsa'labah Al Khusani berkata, "Saya pernah mendatangi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya, 'Wahai Rasulullah, kami tinggal di negeri ahli
kitab, dan kami memakan dengan menggunakan periuk mereka, sedangkan penghidupan
mereka adalah berburu. Saya juga berburu dengan menggunakan panah dan anjing yang
sudah terlatih dan juga belum terlatih, oleh karena itu beritahukanlah kepada kami sesuatu
yang halal dari yang demikian itu?" beliau menjawab: "Adapun keadaanmu yang tinggal di
negeri ahli kitab dan makan dengan piring-piring mereka, maka seandainya kamu bisa
mendapatkan piring-piring selain piring mereka, maka janganlah menggunakan piring
mereka. Namun jika kamu tidak mendapatkan piring selain piring mereka, basuhlah piring
mereka dan makanlah dengan menggunakan piring tersebut. Adapun keadaanmu yang
tinggal di negeri mereka yang mata pencahariannya berburu, jika kamu berburu dengan
menggunakan panahmu, sebutlah nama Allah terlebih dahulu kemudian makanlah hasil
buruan tersebut, dan jika kamu menangkap hewan buruan dengan menggunakan anjing
pelatih, sebutlah nama Allah terlebih dahulu kemudian makanlah hasil buruan tersebut, dan
jika kamu menangkap hewan buruan dengan menggunakan anjing yang tidak terlatih dan
kamu masih sempat menyembelihnya, maka makanlah hewan buruan tersebut." Dan telah
menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb. (dalam
jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan
kepada kami Al Muqri' keduanya dari Haiwah dengan sanad ini seperti hadits Ibnu Mubarak,
namun dalam hadits Ibnu Wahab dia tidak menyebutkan, 'Berburu dengan menggunakan
panah'."
Bab: Jika hewan butuan
hilang
/ ^ ^ ^
3568. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Razi telah menceritakan
kepada kami Abu Abdullah Hammad bin Khalid Al Hiyyath dari Mu'awiyah bin Shalih dari
Abdurrahman bin Jubair dari ayahnya dari Abu Tsa'labah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, beliau bersabda: "Jika hewan buruan yang kamu panah hilang kemudian kamu
mendapatinya kembali, maka makanlah buruan tersebut selagi belum membusuk."
fj£- Aj_jUi fj£- {g X$A£jf -^ C ' ^-*->-^" -X-L>ii ^jI>- _$ £j^o A^vi
* ' ' ' '' "> * ' ' ' ' '*' \f'
\ 4^\jJ}\3jt£ JL
> * 'A s „*> r t
A£--\3/yijO (j I
3569. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah
menceritakan kepada kami Ma'n bin Isa telah menceritakan kepadaku Mu'awiyah dari
Abdurrahman bin Jubair bin Nufair dari ayahnya dari Abu Tsa'labah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mengenai orang yang mendapati hewan buruannya setelah tiga hari, maka
beliau menyuruh untuk memakannya selagi belum membusuk." Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi
dari Mu'awiyah bin Shalih dari Al 'Ala dari Makhul dari Abu Tsa'labah Al Khusani dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pada haditsnya mengenai hewan buruan, kemudian Ibnu Hatim
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari Mu'awiyah dari Abdurrahman bin
Jubair dan Abu Az Zahiriyah dari Jubair bin Nufair dari Abu Tsa'labah Al Khusani seperti Al
'Ala namun dia tidak menyebutkan, 'Selagi belum membusuk', dan dia menyebutkan
mengenai anjing pemburu, "Makanlah walaupun telah berlalu tiga hari kecuali jika telah
membusuk, maka tinggalkanlah."
Bab: Haramnya memakan setiap hewan yang berkuku dari binatang buas (
3570. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
dan Ibnu Abu Umar, lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua
mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Abu
Idris dari Abu Tsa'labah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakan
binatang buas yang bertaring." Ishaq dan Ibnu Abu Umar menambahkan dalam haditsnya, Az
Zuhri berkata, "Kami tidak mendengar hadits ini hingga kami tiba di negeri Syam."
3571. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Shihab dari Abu Idris Al
Khaulani bahwa dia mendengar Abu Tsa'labah Al Khusni berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring." Ibnu Shihab
berkata, "Saya belum pernah mendengar hadits tersebut dari ulama-ulama kami di Hijaz
hingga Abu Idris menceritakan kepadaku, sedangkan dia termasuk dari ulama negeri Syam."
< Cj& j^> 3 jb\ <j)
■'>■’ y. \' \\> * > * ' ' l-
Vr>/V!>, y-i 9 A-a-C- 9<—
jijUJUNS J ^ jLalnyi
C_jlj ^ j
3572. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami 'Amru -yaitu Ibnu Al Harits- bahwa Ibnu
Syihab telah mengabarkan kepadanya dari Abu Idris Al Khaulani dari Abu Tsa'labah Al
Khusyani, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakan setiap binatang
buas yang bertaring." Dan telah menceritakan kepada kami Abu At Thahir telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dan
Ibnu Abu Dzi'ib dan 'Amru bin Harits dan Yunus bin Yazid serta yang lain, (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abdu bin Khumaid dan
'Abdurrazaq dari Ma'mar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Yusuf bin Majisyun. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Al Khulwani dan 'Abdu bin Khumaid dari
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih mereka
semua dari Az Zuhri dengan sanad ini seperti hadits Yunus dan 'Amru, semuanya
menyebutkan Al Aklu (memakan), kecuali Shalih dan Yusuf. Dalam hadits keduanya
disebutkan, 'Beliau melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring'."
3573. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman -yaitu Ibnu Mahdi- dari Malik dari Isma'il bin Abu Hakim dari 'Abidah bin
Sufyan dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap
binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram." Dan telah menceritakan
kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Malik bin Anas dengan sanad seperti ini."
3574. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Maimun
bin Mihran dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
memakan setiap binatang buas yang bertaring, dan setiap jenis burung yang mempunyai
kuku untuk mencengkeram." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Sya'ir telah
menceritakan kepada kami Sahi bin Hammad telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dengan sanad seperti ini."
& ^J\y^===^ Mi^\> ^
* ' 's' t ' ••> " ' t'
3575. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Daud telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah telah menceritakan
kepada kami Al Hakam dan Abu Bisyr dari Maimun bin Mihran dari Ibnu Abbas, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang (memakan) dari setiap bintang buas yang
bertaring dan setiap jenis burung yang memiliki kuku untuk mencengkeram." Dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari
Abu Bisyr. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal
telah menceritakan kepada kami Husyaim, Abu Bisyr berkata; telah mengabarkan kepada
kami dari Maimun bin Mihran dari Ibnu Abbas dia berkata, "Beliau melarang (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan
kepada kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Maimun bin Mihran dari Ibnu Abbas dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang. ..seperti hadits Syu'bah dari Al
Hakam."
Bab: Bolehnya bangkai laut (
•* s > * s*
t t j jii\ j\ vii \Lj£&
St J ji^S&J^ jili J_^i\ jjif jljjillf
\4^ VslS ^ j
3576. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah mengirim kami dengan Abu Ubaidah sebagai komandannya, untuk
menghadang kafilah dagang Quraisy. Kami hanya dibekali dengan sekarung kurma, dan tidak
ada lagi selain itu. Karena itu. Abu Ubaidah membagi-bagikannya kepada kami sebuah demi
sebuah." Abu Az Zubair berkata, "Lantas saya berkata, "Apa yang dapat kalian perbuat
dengan sebuah kurma itu?" Jabir menjawab, "Kami menghisap-hisapnya seperti bayi.
Kemudian kami meminum air. Hal itu sudah cukup bagi kami untuk sehari sampai malam.
Pernah juga kami gugurkan dedaunan dengan tongkat, kemudian kami siram dengan air lalu
kami memakannya. Setelah kami sampai di pantai lautan, kami dihadapkan dengan suatu
pemandangan yang tampaknya seperti gundukan air, ketika kami hampiri ternyata itu adalah
hewan laut yang disebut 'anbar (sejenis ikan yang panjang dan besar kepalanya)." Jabir
berkata, "Lalu Abu Ubaidah berkata, "Itu adalah bangkai." kemudian dia melanjutkan,
"Namun tidak mengapa, kita adalah utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang
mengembang tugas fi sabilillah dan kalian dalam keadaan terpaksa, karena itu kalian boleh
memakannya." Jabir berkata, "Kami menetap di tempat itu selama sebulan, dan jumlah kami
semuanya ada tiga ratus orang, dan kami menjadi gemuk semuanya (karena makan daging
itu)." Jabir melanjutkan, "Sungguh kami telah mengetahui, saat itu kami mengambil
minyaknya dari rongga matanya dan menampungnya dengan tempayan besar. Kemudian
kami potong-potong dagingnya seperti memotong seekor lembu. Kemudian Abu Ubaidah
memanggil tiga belas prajurit untuk masuk ke rongga mata ikan, lalu mereka mengambil
kerangkanya dan menegakkannya, kemudian unta kami yang paling besar disuruh berjalan di
bawah kerangka ikan tersebut. Kami lalu ambil daging ikan itu sebagai perbekalan kami dan
untuk kami masak. Setelah kami tiba di Madinah, kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan memberitahukan hal itu kepada beliau, maka beliau bersabda: "Itu adalah rizki
yang diberikan Allah kepada kalian, apakah kalian membawa sedikit dagingnya untuk kami
makan?" Jabir berkata, "Lantas kami kirimkan daging tersebut kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam lalu beliau memakannya."
3577. Telah menceritakan kepada kami Abdul Jabbar bin Al 'Ala telah mengabarkan kepada
kami Sufyan dia berkata; 'Amru pernah mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengirim kami beserta tiga ratus prajurit penunggang kuda yang
dipimpin oleh Abu 'Ubaidah bin Jarrah untuk mengintai kafilah dagang orang-orang Quraisy,
maka kami bermukim di pantai selama setengah bulan hingga kami kelaparan. Kami
kemudian memakan al Khabath (dedaunan) yang terjatuh dari pohonnya, sehingga kami pun
disebut dengan pasukan al Khabath. Kemudian laut mendamparkan seekor ikan besar yang
disebut Al 'Anbar kepada kami, kami lalu memakannya dan mengambil minyaknya hingga
stamina kami pulih dan kuat kembali." Jabir menurutkan, "Kemudian Abu Ubaidah
mengambil tulang rusuknya dan mendirikannya, setelah itu dia menyuruh orang yang paling
tinggi di antara kami dan yang paling tinggi untanya untuk berjalan lewat bawah rongga
tersebut (tulang ikan tersebut)." Jabir melanjutkan, "Beberapa orang juga ada yang masuk ke
rongga matanya." Jabir berkata, "kemudian kami mengambil daging dari rongga matanya
tersebut begini dan begini, yaitu sedikit dari minyaknya." Jabir berkata, "Ketika itu kami juga
membawa sekantong kurma, dan Abu 'Ubaidah memberi kurma segenggam-segenggam
kepada setiap prajurit, hingga pernah hanya memberi kami satu biji kurma-satu biji kurma,
ketika kurma tersebut habis kamipun mendapatkan gantinya (bangkai ikan)."
3578. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdul Jabar bin Al 'Ala telah mencerikan kepada
kami Sufyan dia berkata; 'Amru pernah mendengar Jabir berkata tentang Jaisul Khabath,
"Seorang laki-laki menyembelih tiga ekor unta kemudian menyembelih tiga unta lagi, setelah
itu Abu 'Ubaidah melarangnya."
* z s 9 s « ^ \ i *. 9 \ ^ ^ i;?. ; ^ v» \ t-* i ^ ^ \ t** t ^
Cjt JCr^ 6 O ' & o'-— ^ j
VLls
3579. Dan telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Abdah -yaitu Ibnu Sulaiman- dari Hisyam bin 'Urwah dari Wahb bin Kaisan dari
Jabir bin Abdullah dia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim kami
dengan jumlah tiga ratus prajurit, dan kami membawa perbekalan di atas tunggangan kami."
SVjO- \2g\Lf -\ Juj
3580. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Abdurrahman bin Mahdi dari Malik bin Anas dari Abu Nu'aim Wahb bin Kaisan bahwa
Jabir bin Abdullah telah mengabarkan kepadanya, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah mengirim kami beserta tiga ratus prajurit yang dipimpin oleh Abu 'Ubaidah
bin Jarrah. Ketika kehabisan bekal, maka Abu 'Ubaidah mengumpulkan perbekalan mereka
dalam satu wadah, kemudian ia memberi makan kami dengan satu biji kurma setiap
harinya." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah telah menceritakan kepada kami Al Walid -yaitu Ibnu Katsir- dia berkata; saya
mendengar Wahb bin Kaisan berkata; saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim pasukan untuk suatu ekspedisi,
sedangkan kami termasuk dari tentara tersebut, hingga kami tiba di pantai... kemudian
mereka melanjutkan hadits tersebut sebagaimana hadits 'Amru bin Dinar dan Abu Az Zubair,
namun dalam hadits Wahb bin Kaisan disebutkan, 'Kemudian tentara tersebut makan (dari
daging binatang itu) selama delapan belas hari." Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin
As Sya'ir telah menceritakan kepada kami Utsman bin 'Umar. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Al
Mundzir Al Qazzaz keduanya dari Daud bin Qais dari 'Ubaidullah bin Miqsam dari Jabir bin
Abdullah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengirim (pasukan)
menuju negeri Juhainah dengan dipimpin oleh seorang laki-laki. ..kemudian dia melanjutkan
hadits tersebut sebagaimana hadits mereka."
Bab: Bolehnya daging keledai
jinak
* S
3581. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik bin Anas; dari Ibnu Syihab dari Abdullah dan Hasan keduanya putra
Muhammad bin Ali, dari ayahnya dari Ali bin Abu Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang melakukan nikah Mut'ah (kawin kontrak) dan memakan daging keledai
jinak pada waktu perang Khaibar." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah dan Ibnu Numair dan Zuhair bin Harb mereka berkata; telah menceritakan kepada
kami Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair
telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah
keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq dan
Abd bin Humaid keduanya berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya dari Az Zuhri dengan sanad ini, sedangkan
dalam hadits Yunus disebutkan, "Dan melarang memakan daging keledai jinak."
•&uH\ jj^V{
3582. Dan telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Abd bin Humaid
keduanya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami ayahku dari
Shalih dari Ibnu Shihab bahwa Abu Idris telah mengabarkan kepadanya, bahwa Abu
Tsa'labah telah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakan daging
keledai jinak."
3583. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah telah
menceritakan kepadaku Nafi' dan Salim dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang makan daging keledai jinak."
\g\\ j\l^\
3584. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bakar telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Nafi' dia berkata; Ibnu Umar berkata; (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami ayahku dan
Ma'n bin Isa dari Malik bin Anas dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang makan daging keledai jinak pada waktu perang Khaibar, sebab
ketika itu orang-orang membutuhkan keledai jinak (untuk mengangkut barang)."
3585. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dia berkata; saya bertanya kepada Abdullah bin
Abu Aufa mengenai daging keledai jinak, dia menjawab, "Ketika kami bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam perang Khaibar, kami mendapatkan ghanimah berupa
beberapa keledai dari luar Madinah, kemudian kami menyembelihnya dan periuk kami telah
mendidih (memasak dagingnya), tiba-tiba utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyeru, 'Tumpahkanlah periuk kalian, dan janganlah makan dari daging keledai! ' Lantas
saya berkata, "Beliau mengharamkannya karena haram yang bagaimana?" dia menjawab,
"Kami pernah mendiskusikannya, di antara kami ada yang mengatakan bahwa hukumnya
haram selamanya, dan ada juga yang mengatakan bahwa haram karena ia sangat langka."
3586. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudlail bin Husain telah menceritakan
kepada kami Abdul Wahid yaitu Ibnu Ziyad telah menceritakan kepada kami Sulaiman As
Syaibani dia berkata; saya mendengar Abdullah bin Abu Aufa berkata, "Ketika beberapa
malam kami berada di Khaibar, kami pernah merasa sangat lapar, kemudian kami
menangkap seekor keledai jinak dan menyembelihnya. Tatkala periuk kami telah mendidih,
tiba-tiba seorang penyeru yang ternyata adalah utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berseru, katanya, "Tumpahkanlah periuk kalian, dan janganlah kalian makan
daging keledai sedikit pun." Abdullah bin Abu Aufa berkata, "Kemudian orang-orang
mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang makan daging
keledai sebab ia sangat langka. Sedangkan yang lain mengatakan bahwa beliau melarangnya
secara qath'l (benar-benar dilarang)."
^ *
jj
iil\
3587. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidillah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi -yaitu Ibnu Tsabit- dia
berkata; saya mendengar Al Barra dan Abdullah bin Abu Aufa keduanya berkata, "Kami
pernah menangkap seekor keledai dan hendak memasaknya, tiba-tiba seorang penyeru yang
ternyata utusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Tumpahkanlah periuk
kalian."
> \' ' ’l l’ X Y>&\' i’ •" > \'u\ ' Vfl~ I ’l ✓ ?<-*tl>
^ **y 0 0 ^
3588. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Abu lshaq, Al Barra' berkata, "Pada waktu perang Khaibar, kami pernah
menangkap seekor keledai, tiba-tiba seorang penyeru yang ternyata utusan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Tumpahkanlah periuk kalian."
sj &\ JJ-
3589. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim, Abu Kuraib
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Bisyr dari Mis'ar dari Tsabit bin 'Ubaid dia
berkata; saya mendengar Al Barra berkata, "Kami telah dilarang makan daging keledai jinak."
4 ^ \
3590. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari 'Ashim dari As Sya'bi dari Al Barra bin 'Azib dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk membuang daging keledai jinak yang kami
masak, baik yang belum matang atau yang sudah matang, setelah itu beliau juga tidak
memerintahkan kami untuk memakannya." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al
Asyaj telah menceritakan kepada kami Hafsh -yaitu Ibnu Ghiyats- dari 'Ashim dengan sanad
seperti ini."
SJ&l Jii \ _}\#5 P>
3591. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Yusuf Al Azdi telah menceritakan kepada
kami Umar bin Hafsh bin Ghiyast telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Ashim dari
Amir dari Ibnu Abbas ia berkata, "Aku tidak tahu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang dari memakannya apakah karena ia adalah alat transportasi sehingga beliau tidak
ingin ia punah, atau beliau telah mengharamkannya pada hari khaibar (daging keledai
jinak)."
iioisuLii. j
j5 ~>U /l&ui- >4 jJIUSji
3592. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad dan Qutaibah bin Sa'id
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hatim -yaitu Ibnu Isma'il- dari Yazid bin
Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' dia berkata, "Kami keluar bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menuju Khaibar. Kemudian Allah menaklukkannya untuk
kemenangan mereka (kaum muslimin). Tatkala hari telah petang, para prajurit banyak yang
menyalakan api, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Untuk apa kalian
menyalakan api?" Jawab mereka, "Untuk memasak daging." Tanya beliau: "Daging apa?"
Jawab mereka, "Daging keledai jinak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tumpahkan daging itu dan pecahkan periuknya!" Seorang laki-laki lalu bertanya, "Wahai
Rasulullah, bagaimana kalau kami tumpahkan isinya lalu kami cuci periuknya?" Jawab beliau:
"Seperti itu juga boleh." Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Hammad bin Mas'adah dan Shafwan bin Isa. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Nadir telah menceritakan
kepada kami Abu 'Ashim An Nabil mereka semua dari Yazid bin Abu 'Ubaid dengan sanad
ini.
j^\i j
3593. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Ayyub dari Muhammad dari Anas dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menaklukkan Khaibar, kami menangkap keledai di luar kota lalu kami
memasaknya. Tiba-tiba datang pesuruh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berseru,
'Perhatian! Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian semua memasak daging
keledai, karena daging keledai itu najis, sesungguhnya itu termasuk perbuatan setan. 1 Maka
salah seorang menumpahkan periuk sehingga isinya tertumpah."
- ^ * ' <\ i ' > > * \\ W'? >
i i_a$ yu^\d^jU\3
3594. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Minhal Ad Dlarir telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Hisyam bin
Hasan dari Muhammad bin Sirin dari Anas bin Malik dia berkata, "Ketika penaklukan Khaibar,
tiba-tiba seseorang datang seraya berkata, "Wahai Rasulullah, daging keledai telah di
makan!" Tidak lama kemudian, datang lagi seseorang seraya berkata, "Wahai Rasulullah,
keledai hampir punah!" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Abu
Thalhah, lalu dia menyeru, "Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian memasak
daging keledai, karena daging keledai itu najis termasuk perbuatan setan." Anas
melanjutkan, "Kemudian periuk-periuk yang ada di tumpahkan hingga isinya tertumpah."
Bab: Makan daging kuda
3595. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Ar rabi' Al 'Ataki dan
Qutaibah bin Sa'id dan ini adalah lafadz Yahya, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada
kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Ziad
dari 'Amru bin Dinar dari Muhammad bin Ali dari Jabir bin Abdullah, bahwa ketika perang
Khaibar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan daging keledai jinak dan
membolehkan memakan daging kuda."
Ji3)\ jfij liitgS WijjA
3596. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Pada waktu
perang Khaibar kami pernah memakan daging kuda dan keledai liar, dan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang kami makan daging keledai jinak." Dan telah menceritakan
kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Ya'qub Ad Dauraqi dan Ahmad bin Utsman An
Naufali keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim keduanya dari Ibnu
Juraij dengan sanad ini."
t ^ y U \ / * t 9 ^ ^ .
X 9 9 / 9 /
3597. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku dan Hafsh bin Ghiyats dan Waki' dari Hisyam dari
Fatimah dari Asma dia berkata, "Kami pernah menyembelih seekor kuda pada zaman
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kami memakan dagingnya." Dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah keduanya dari Hisyam dengan sanad ini."
Bab: Bolehnya danging biawak (c. )
3598. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah
dan Ibnu Hujr dari Isma'il, Yahya bin Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami Isma'il
bin Ja'far dari Abdullah bin Dinar bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata, "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai daging biawak, beliau menjawab: "Saya tidak
memakannya dan juga tidak mengharamkannya."
3599. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata,
"Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai makan
daging biawak, beliau lalu menjawab: "Saya tidak memakannya dan juga tidak
mengharamkannya."
j£y\is&. j C <i> Jc $i£is&.
j^j'^'-^jf, Ic uja>-5^
4ii\ J Jj»tJL^\^ ( jij;^l3 ( jl3lC«Lai\cU ; >-^- < 3_3'*^J^4^-3Ai^'
9 / ^ 9
3600. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dari Nafi'
dari Ibnu Umar dia berkata, "Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tentang daging biawak saat beliau di atas mimbar. Beliau menjawab: "Saya tidak
memakannya dan juga tidak mengharamkannya." Dan telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ubaidullah dengan sanad ini
seperti hadits di atas." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar rabi' dan Qutaibah
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il
keduanya dari Ayyub. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Malik bin
Mighwal. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Harun bin Abdullah
telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Juraij. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah
telah menceritakan kepada kami Syuja' bin Al Walid dia berkata; saya mendengar Musa bin
'Uqbah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili
telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Usamah
semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai daging
biawak, beliau tidak memakannya dan tidak pula mengharamkannya." Dan dalam haditsnya
Usamah, dia menyebutkan, "Seorang laki-laki berdiri dalam Masjid, sedangkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas mimbar."
'' ■>'.-> '\'*\\'X\' \* ' > *\ ^ ' * Y-Z\ ' ?<.'*«> *\ ' > \'Z\ ' t -'T» s’\ *?. S '\ '
3601. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mua'dz telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Taubah Al 'Anbari dia
mendengar Sya'bi bahwa dia mendengar Ibnu Umar, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersama dengan para sahabatnya, termasuk di dalamnya adalah Sa'd. Lalu dihidangkan
daging biawak untuk mereka, tiba-tiba seorang wanita dari isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menyeru, "Itu adalah daging biawak." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Makanlah karena daging itu adalah halal, namun ia tidak dari makanan yang
biasa saya makan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Taubah Al 'Anbari dia berkata; As Sya'bi pernah berkata kepadaku, "Bagaimana
pendapatmu mengenai hadits Al Hasan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam? Padahal saya
pernah mendampingi Ibnu Umar kurang lebih dua tahun atau setahun setengah, namun saya
tidak pernah mendengar dia meriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selain
hadits ini." Dia menjawab, "Sekelompok orang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
yang di antaranya adalah Sa'd. ..seperti hadits Mu'adz."
%k- fiL £==kji'$sk\\ jk>j \* jjbf \'Jk dlfejo
3602. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya berkata; saya telah bacakan di
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif dari Abdullah bin
Abbas dia berkata, "Saya dan Khalid bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam datang ke rumah Maimunah, lalu dia menghidangkan kepada kami daging biawak
yang telah dibakar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu mengulurkan tangannya untuk
mengambil daging tersebut, tiba-tiba sebagian dari wanita yang berada di rumah Maimunah
berkata, "Beritahukanlah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang hidangan
yang hendak dimakan oleh beliau." Karena itu, beliau menarik tangannya. Lantas saya
bertanya, "Apakah daging tersebut haram wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Tidak,
tetapi karena ia tidak ada di negeri kaumku, maka saya merasa jijik untuk memakannya."
Khalid berkata, "Lalu saya ambil daging tersebut dan saya memakannya, sedangkan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat."
•*/ ^ ^ ^ / /
^ j^u>\ J
. * ^ * y H>\ S ’’\- > ’ ^ ~ ^ 't! " ^ ’A ’i'' t ^ ^ '
^JJjO U«j-\>- ^>0 _^’<J'^_?t : i-/^"’* , ^ C '<J'^* , ^i^"(l^ > * , ^ C '_? jpilj) ^>0
&>>»!
> > »
tf l>.
JO v
id < •< i-r .5 ^
AaLc. J i> J-* 3 j-** jjj ' 3^<»r“^- 3-^ J-i*“ 3^
<£ ^ -j^~ as 4w> ^9 xL>
3603. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir dan Harmalah semuanya dari Ibnu
Wahb. Harmalah mengatakan; telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu bin Syihab dari Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif Al
Anshari bahwa Abdullah bin Abbas pernah mengabarkan kepadanya bahwa Khalid bin Walid
yang di juluki dengan pedang Allah telah mengabarkan kepadanya; bahwa dia bersama
dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemui Maimunah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam -dia adalah bibinya Khalid dan juga bibinya Ibnu Abbas- lantas dia
mendapati daging biawak yang telah di bakar, kiriman dari saudara perempuanya yaitu
Hufaidah binti Al Harits dari Najd, lantas daging Biawak tersebut disuguhkan kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sangat jarang beliau disuguhi makanan hingga beliau
diberitahu nama makanan yang disuguhkan, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
hendak mengambil daging biawak tersebut, seorang wanita dari beberapa wanita yang ikut
hadir berkata, "Beritahukanlah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai
daging yang kalian suguhkan!" Kami lalu mengatakan, "Itu adalah daging biawak, wahai
Rasulullah!" Seketika itu juga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat tangannya,
Khalid bin Walid pun berkata, "Wahai Rasulullah, apakah daging biawak itu haram?" Beliau
menjawab: "Tidak, namun di negeri kaumku tidak pernah aku jumpai daging tersebut, maka
aku enggan (memakannya)." Khalid berkata, "Lantas aku mendekatkan daging tersebut dan
memakannya, sementara Rasulullah melihatku dan tidak melarangnya." Telah menceritakan
kepadaku Abu Bakr bin An Nadir dan Abdurrahman bin Humaid, Abd berkata; telah
mengabarkan kepadaku, dan Abu Bakr berkata; telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu
Syihab dari Abu Umamah bin Sahi dari Ibnu Abbas dia mengabarkan kepadanya, bahwa
Khalid bin Walid mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam masuk ke rumah Maimunah binti Al Harits -Maimunah adalah bibinya
Khalid-, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam disuguhi daging biawak, hasil pemberian
Ummu Hufaidl dari Najd, sementara Ummu Hufaidl adalah isteri seorang laki-laki bani Ja'far.
Sudah menjadi kebiasaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau tidak mau
menyantap hidangan hingga beliau mengetahui hidangan tersebut. ..kemudian perawi
menyebutkan sebagaimana haditsnya Yunus. Dan ia menambahkan di akhir hadits. Dan telah
menceritakan kepadanya Ibnu Al Asham dari Maimunah, sedangkan ia (Ibnu Al Asham)
termasuk dari anak asuhnya." Dan telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az
Zuhri dari Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif dari Ibnu Abbas dia berkata, "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah disuguhi dua daging biawak panggang, ketika itu kami berada di
rumah Maimunah. ..sebagaimana hadits mereka, namun ia tidak menyebutkan nama Yazid
bin Al Asham dari Maimunah." Dan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib
bin Al Laits telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Kakekku telah menceritakan
kepadaku Khalid bin Yazid telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Hilal dari Ibnu Al
Munkadir bahwa Abu Umamah bin Sahi telah mengabarkan kepadanya dari Ibnu Abbas dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah disuguhi daging biawak, ketika itu
beliau tengah berada di rumah Maimunah, sedangkan di samping beliau ada Khalid bin
Walid ...lalu perawi menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits Zuhri."
3604. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Abu Bakar bin
Nafi', Ibnu Nafi' berkata; telah mengabarkan kepada kami Ghundar telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dia berkata; saya mendengar Ibnu
Abbas berkata, "Bibiku, Ummu Hufaid, pernah menghadiahkan minyak samin, susu kering
dan daging biawak kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau memakan
minyak samin dan susu kering, dan meninggalkan daging biawak karena merasa jijik. Namun
daging tersebut pernah dihidangkan (dimakan) di atas meja makan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, seandainya hal itu haram, tentu ia tidak akan terhidang (dimakan) di meja
makan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
X ^ / X
3605. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Musyhir dari Asy Syaibani dari Yazid bin Al Asham dia berkata, "Kami
pernah diundang pesta perkawinan ketika di Madinah, lalu dihidangkan kepada kami tiga
belas ekor daging biawak, maka di antara kami ada yang memakannya dan ada pula yang
tidak memakannya. Keesokan harinya saya mendatangi Ibnu Abbas dan memberitahukan
kepadanya, sedangkan di samping dia ada sekelompok kaum, hingga sebagian kaum
tersebut berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya tidak
memakannya, tidak melarang dan mengharamkan untuk memakannya." Ibnu Abbas pun
berkata, "Sungguh jelek apa yang kalian katakan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak
diutus melainkan untuk menghalalkan atau mengharamkan. Ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di rumah Maimunah, sedangkan di sisi beliau ada Fadl bin Abbas, Khalid bin
Walid dan seorang wanita, mereka disuguhi daging dalam tempayan besar, sewaktu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam hendak memakannya, maka Maimunah berkata kepada beliau,
"Itu adalah daging biawak." Maka beliau pun menarik tangannya seraya bersabda: "Saya
belum pernah sama sekali memakan daging ini." Beliau juga bersabda kepada mereka (yang
ada di situ): "Makanlah daging tersebut." Maka Al Fadll dan Khalid serta seorang wanita pun
memakannya. Maimunah juga berkata, "Saya tidak akan memakan sesuatu melainkan jika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakannya."
*
Aj\
3606. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid keduanya
berkata; telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq dari Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberi daging biawak, namun beliau enggan untuk
memakannya seraya bersabda: "Saya tidak tahu (mengenai daging ini), barangkali ia adalah
makhluk yang dahulu pernah Allah ubah wujudnya."
3607. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dia
berkata, "Saya bertanya kepada Jabir mengenai daging biawak, dia menjawab, "Jangan
memakannya, karena ia termasuk makanan yang menjijikkan." Dan dia juga berkata,
"Namun Umar bin Khatthab pernah berkata, "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tidak mengharamkannya, dan dengannya Allah Azza Wa Jalla tidak hanya memberi
manfa'at untuk satu jenis saja, hanyasanya ia adalah makanannya para pengembala,
sekiranya ia ada di sini, niscaya saya telah memakannya."
3608. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Daud dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id dia berkata, "Seorang
laki-laki bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya hidup di negeri yang banyak
biawaknya, maka apa kiranya yang anda perintahkan kepada kami?" Atau, "Berilah kami
fatwa mengenainya!" Beliau bersabda: 'Telah disebutkan kepadaku bahwa anak cucu Bani
Israil telah dirubah bentuknya menjadi hewan.' Beliau tidak memerintahkan kami
(memakannya) dan tidak pula melarangnya." Abu Sa'id berkata, "Beberapa saat setelah itu,
Umar bin Khattab berkata, "Sungguh, dengannya Allah benar-benar memberi manfaat tidak
hanya untuk satu golongan, dia adalah makanan kebanyakan para pengembala ini. Sekiranya
daging tersebut ada di sini niscaya saya telah memakannya, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberi keringanan untuk daging itu."
S S s ./
y, i- £■ , / 9 s d f. , s s ^ 4
3609. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Bahz telah menceritakan kepada kami Abu 'Aqil Ad Dauraqi telah menceritakan kepada kami
Abu Nadlrah dari Abu Sa'id, bahwa seorang badui datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam seraya berkata, "Aku tinggal di negeri yang banyak biawaknya, dan binatang
itu adalah makanan umum penduduk negeri (kami)." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak menjawabnya, lalu kami katakan kepada badui tersebut, 'Ulangilah I ', lalu ia kembali
mengulangi pertanyaannya dan beliau tetap tidak menjawabnya, sehingga ia mengulangi
pertanyaannya sampai tiga kali. Setelah yang ketiga kalinya, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memanggilnya: "Hai Orang Badui! Sesungguhnya Allah pernah mengutuk suatu
kaum dari Bani Israil dan mengubah bentuknya seperti binatang. Saya tidak tahu apakah
binatang itu biawak (ini). Karena itu aku tidak suka memakannya, namun begitu aku tidak
pula melarang memakannya."
Bab: Bolehnya daging belalang (a\ y>^YX>X>\)
.. \ / s’ ' S 9 S’
3610. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Abu Ya'fur dari 'Abdullah bin Abu Aufa dia berkata, "Kami berperang
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam tujuh peperangan, di mana kami
pernah memakan belalang." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu
Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu 'Umar semunya dari Ibnu 'Uyaianah dari Abu
Ya'fur dengan isnad ini. Abu Bakar menyebutkan dalam riwayatnya, "Tujuh peperangan."
Dan lshaq menyebutkan, "Enam peperangan." Dan Ibnu Umar menyebutkan, "Enam atau
tujuh peperangan." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Basysyar dari Muhammad bin Ja'far keduanya dari Syu'bah dari Abu Ya'fur
dengan isnad ini. Dia berkata, "Tujuh kali."
Bab: Bolehnya daging kelinci
s . > s
• . 'y ' / ^ * r i . ^ •
*.*. ik . f'. x . _ \\ I *. » V a .
3611. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin
Zaid dari Anas bin Malik dia berkata, "Pada suatu ketika kami lewat di Marru Zhahran (nama
tempat), tiba-tiba kami dikagetkan oleh seekor kelinci, lalu kami kejar kelinci tersebut
sampai mereka kelelahan." Anas melanjutkan, "Saya juga turut mengejarnya sampai dapat,
lantas saya membawanya kepada Abu Thalhah, kemudian dia menyembelihnya dan
mengirimkan kedua pahanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku lalu
membawanya ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau pun
menerimanya." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku
Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid -yaitu Ibnu Al Harits- keduanya dari
Syu'bah dengan isnad ini. Dan dalam hadits Yahya disebutkan, "Dengan kedua pahanya."
Bab: Bolehnya menggunakan peralatan untuk berburuk dan melawan musuh, dan
larangan penggunaan ketapel
•y \tiL: ^ -^^315
3612. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adzAl 'Anbari telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Kahmas dari Ibnu Buraidah dia
berkata, " Abdullah bin Mughafal melihat seorang laki-laki dari sahabatnya sedang melempar
(dengan ketapel). Lalu Abdullah berkata kepadanya, "Janganlah kamu melempar! sebab
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membenci hal itu -atau dia berkata-, beliau melarang
melempar, karena hal itu tidak akan mematikan buruan dan tidak pula mengalahkan musuh,
tetapi hal itu hanya bisa mematahkan gigi dan membutakan mata." Setelah itu Abdullah
melihat laki-laki itu melempar lagi, lantas dia berkata kepadanya, "Saya pernah
memberitahukan kepadamu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membenci hal itu
-atau melarang dari melempar-, kemudian saya lihat kamu melakukannya lagi. Sungguh, saya
tidak akan mengatakan hal ini lagi seperti ini dan ini." Dan telah menceritakan kepadaku Abu
Daud Sulaiman bin Ma'bad telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar telah
mengabarkan kepada kami Kahmas dengan sanad seperti ini."
> >
* ' "s* .
3613. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dan Abdurrahman bin Mahdi keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari 'Uqbah bin Shahban
dari Abdullah bin Mughaffal dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
melempar (buruan dengan batu atau kerikil)." Ibnu Ja'far menyebutkan dalam haditsnya,
"Sesungguhnya itu tidak dapat mengalahkan musuh dan tidak pula membunuh hewan
buruan, itu hanya dapat mematahkan gigi dan membutakan mata." Dan Ibnu Mahdi
menyebutkan, "Hal itu tidak dapat mengalahkan musuh." Dan tidak menyebutkan,
"Membutakan mata."
Jls J pjLi» J AlLc.4jl \ 4jj\ J 5\ 3^3 J \
3614. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Ayyub dari Sa'id bin Jubair, bahwa sahabat karib
Abdullah bin Mughaffal sedang melempar, lantas dia melarang sahabatnya tersebut seraya
berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang ini (melempar
dengan batu), beliau bersabda: "Sesungguhnya itu tidak dapat membunuh hewan buruan
dan tidak pula dapat mengalahkan musuh, ia hanya dapat mematahkan gigi dan
membutakan mata." Sa'id bin Jubair berkata, "Ketika sahabatnya tersebut mengulangi
perbuatannya, maka Abdullah bin Mughaffal pun berkata, "Aku sampaikan bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari perbuatan ini namun kamu masih mengulanginya
lagi, sungguh aku tidak akan mengajakmu berbicara lagi!" Dan telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami At Tsaqafi dari Ayyub dengan isnad
seperti ini."
Bab: Perintah untuk belaku baik saat menyembelih (
■y ' <i ' \<'' ? f. » t ' y \ ' <\'\> y ''.>>> *\ '* ' > \ '■ i4n
3615. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah dari Khalid Al Khaddza' dari Abu Qilabah dari Abu Al Asy'ats
dari Syaddad bin Aus dia berkata, "Dua perkara yang selalu saya ingat dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan supaya
selalu bersikap baik terhadap setiap sesuatu, jika kamu membunuh maka bunuhlah dengan
cara yang baik, jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik, tajamkan
pisaumu dan senangkanlah hewan sembelihanmu." Dan telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Yahya telah menceritakan kepada kami Husyaim. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abdul
Wahhab At Tsaqafi. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar
bin Nafi' telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami
Syu'bah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur mereka semua dari Khalid Al Khaddza' dengan
sanad dan makna yang sama dengan hadits Ibnu 'Ulayyah."
Bab: Larangan untuk memutilasi binatang (saathidup)
3616. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata;
saya mendengar Hisyam bin Zaid bin Anas bin Malik dia berkata, "Saya bersama kakekku,
Anas bin Malik, datang ke rumah Al Hakam bin Ayyub, ternyata saya dapati kaum di sana
menjadikan ayam sebagai sasaran memanah. Maka Anas berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah melarang menjadikan binatang sebagai sasaran memanah." Dan telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id
dan Abdurrahman bin Mahdi, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku
Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah mereka semua dari Syu'bah dengan isnad ini."
^ t K'* ' ** . 9 . * 9 i ' 9 ^ 1 x * i ^ ^ 9 9 ^
Uo j b Lo j ^ \ <us IsJLi \_j J 1 la j 1
3i£i
3617. Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi dari Sa'id bin Jubair
dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian
mengambil sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran (menembak)." Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far dan Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah dengan isnad seperti ini."
3618. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh dan Abu Kamil sedangkan
lafadznya dari Abu Kamil, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah
dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dia berkata, "Ibnu Umar pernah melewati sekelompok
orang yang menjadikan seekor ayam sebagai sasaran memanah, saat melihat Ibnu Umar
maka mereka lari berpencar, lantas Ibnu Umar berkata, "Siapakah yang melakukan hal ini?
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat orang yang melakukan hal
ini."
3619. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Husyaim telah mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari Sa'id bi Jubair dia berkata, "Suatu
ketika Ibnu Umar melewati beberapa pemuda orang Quraisy yang mengurung seekor burung
untuk sasaran memanah. Mereka membayar kepada pemilik burung setiap panahan yang
tidak mengena. Tatkala mereka melihat Ibnu Umar, mereka lari berpencar. Lantas Ibnu Umar
berkata, "Siapakah yang melakukan perbuatan ini? Allah telah melaknat orang yang
melakukan hal ini. Sungguh, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutuk orang yang
menjadikan makhluk bernyawa sebagai sasaran (menembak)."
3620. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Abd bin Humaid telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia
berkata; Ibnu Juraij berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia
mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
menjadikan binatang bernyawa sebagai sasaran (menembak)."
36.KITAB: HEWAN KURBAN
Bab: Waktunya (1^x5 j)
^>iU> {j* ^ \ Lo-X>-
j\^aj>^\ ^jUf43*>U^
4&\ p_iL>
3621. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin Qais. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu
Khaitsamah dari Al Aswad bin Qais telah menceritakan kepadaku Jundab bin Sufyan dia
berkata, "Saya pernah ikut hadir shalat Idul Adlha bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, tidak lama setelah selesai shalat, beliau melihat daging kurban yang telah
disembelih, maka beliau bersabda: "Siapa yang menyembelih hewan kurban sebelum shalat,
hendaknya ia mengulanginya sebagai gantinya. Dan siapa yang belum menyembelih
hendaknya menyembelih dengan menyebut nama Allah."
» 'j?'* » ' »s » > > *> v' f ^ ^ » Vtl
3622. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Al Ahwash Sallam bin Sulaim dari Al Aswad bin Qais dari Jundab bin Sufyan
dia berkata, "Saya pernah ikut shalat ledul Adlha bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Setelah beliau selesai shalat bersama orang-orang, beliau melihat ada seekor
kambing yang telah disembelih, lantas beliau bersabda: "Barangsiapa menyembelih sebelum
shalat, hendaknya ia mengulangi sembelihannya lagi sebagai pengganti. Dan barangsiapa
belum menyembelih hendaknya menyembelih dengan nama Allah." Dan telah menceritakan
kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu Umar dari
Ibnu 'Uyainah keduanya dari Al Aswad bin Qais dengan isnad ini, keduanya menyebutkan,
'Atas nama Allah, ' seperti hadits Abu Al Ahwash."
^jl^yui^li.
3623. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Aswad bahwa dia mendengar
Jundab Al Bajali berkata, "Saya pernah ikut shalat ledul Adlha bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, kemudian beliau berkhutbah: "Barangsiapa menyembelih sebelum shalat
hendaknya ia mengulanginya, dan barangsiapa belum menyembelih hendaknya dengan
menyebut nama Allah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan
Ibnu Basyar keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad seperti ini."
3624. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Khalid bin Abdullah dari Mutharif dari 'Amir dari Al Barra' dia berkata, "Pamanku, Abu
Burdah, pernah menyembelih sebelum melaksanakan shalat ledul Adlha, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Itu adalah kambing yang disembelih untuk
dagingnya." Pamanku berkata, "Ya Rasulullah, aku punya memiliki seekor kambing muda."
Beliau bersabda: "Sembelihlah, dan ini hanya khusus kamu bukan untuk yang lain."
Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Barangsiapa berkurban sebelum shalat (ledul
Adlha), dia hanya menyembelih untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa menyembelih setelah
shalat (ledul Adlha), maka sempurnalah ibadahnya dan dia telah melaksanakan sunnah kaum
Muslimin dengan tepat."
<S Zr? Cs^ J. j*» j ^
^lioo ^>-J^ 1aSU\ 3 jU-3iiS
3625. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Daud dari Asy Sya'bi dari Al Barra' bin 'Azib, bahwa pamannya. Abu Burdah bin
Niyar, telah menyembelih hewan kurban sebelum Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
berkurban, maka dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ini adalah hari
dibagikannya daging (kurban), dan hari makan-makan. Oleh karena itu, saya berkeinginan
untuk berkurban lebih dahulu supaya saya dapat memberi makan keluarga dan para
tetanggaku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ulangilah kurbanmu."
Dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memiliki kambing yang belum cukup
umur, dan dia lebih baik daripada dua ekor kambing." Beliau menjawab: "Itu adalah sebaik-
baik kurban yang kamu lakukan, dan jangan sampai ada lagi orang yang berkurban dengan
Jad'ah setelah kamu." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
telah menceritakan kepada kami Ibn Abu 'Adi dari Daud dari As Sya'bi dari Al Barra' bin 'Azib
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkhutbah pada hari raya
Qurban, lalu beliau bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian berkurban hingga selesai
shalat." Barra' berkata, "Lantas pamanku berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ini
adalah hari dibagikannya daging kurban, dan hari makan-makan..., kemudian dia
menyebutkan hadits yang serupa dengan hadits Husyaim."
■ j *V s
^ S\Ji ^aLc- Si 3^
3626 . Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami
Zakaria dari Firas dari 'Amir dari Al Barra' dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa shalat sebagaimana shalat kami dengan menghadapkan kiblat kami
dan beribadah sebagaimana ibadah kami, hendaknya ia tidak menyembelih hewan kurban
hingga ia selesai shalat." Lantas pamanku berkata, "Wahai Rasulullah, saya telah
menyembelih dari binatang kurban milik puteraku." Beliau bersabda: "Itu adalah sesuatu
yang kamu segerakan untuk keluargamu." Pamanku berkata, "Namun saya masih memliki
seekor kambing yang lebih baik daripada dua ekor kambing." Beliau bersabda: "Sembelihlah
ia, karena ia termasuk dari sebaik-baik ibadah."
*T< ->
- - ’ ' ' > ,
- J 4]X« pjul j ^C- t_J jLc- ^.c- ^JLsJ\
9.
^>^\1^\ J\\l&^ fe ;^J\
£i4p^\jJ4 J&\
3627. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Zubaid Al lyyami
dari As Sya'bi dari Al Barra' bin 'Azib dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Pekerjaan yang mula-mula kita lakukan hari ini ialah shalat. Sesudah shalat, kita
pulang lalu menyembelih kurban. Siapa yang melakukan seperti itu, sesungguhnya dia
melaksanakan sunnahku dengan tepat. Namun siapa menyembelih kurban sebelum shalat
ied, itu hanya merupakan daging yang biasa diberikan kepada keluarganya, dan tidak
merupakan kurban sama sekali." Ketika itu Abu Burdah bin Niyar telah menyembelih hewan
kurban, lalu dia berkata, "saya memiliki seekor kambing muda yang lebih baik dari kambing
biasa." Lantas beliau bersabda: "Sembelihlah ia, dan jangan sampai ada lagi orang yang
menyembelih Jad'ah setelahmu." Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin
Mu'adz telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Zubaid bahwa dia mendengar Sya'bi dari Al Barra' bin 'Azib dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seperti hadits di atas." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id
dan Hannad bin As Sarri keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan
lshaq bin Ibrahim semuanya dari Jarir keduanya dari Manshur dari As Sya'bi dari Al Barra' bin
'Azib dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkhutbah pada hari raya
kurban setelah melakukan shalat. ..kemudian dia menyebutkan sebagaimana hadits mereka."
3628. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad Darimi telah
menceritakan kepada kami Abu Nu'man 'Arim bin Al Fadl telah menceritakan kepada kami
Abdul Wahid -yaitu Ibnu Ziyad- telah menceritakan kepada kami 'Ashim Al Ahwal dari As
Sya'bi telah menceritakan kepadaku Al Barra' bin 'Azib dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah berkhutbah pada hari ledul Adlha, sabdanya: "Janganlah salah
seorang dari kalian menyembelih hewan kurban hingga selesai shalat (ied)." Lantas seorang
laki-laki berkata, "Saya memiliki kambing dewasa yang lebih bagus dari pada dua ekor
kambing biasa." Beliau bersabda: "Berkurbanlah dengannya, dan setelahmu tidak boleh lagi
seseorang berkurban dengan Jad'ah (kambing usia enam bulan sampai satu tahun)."
■9 ' •* 'Z 9 S } t 9 ' ' 9 '
3629. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far- telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Salamah
dari Abu Juhaifah dari Al Barra' bin 'Azib dia berkata, "Abu Burdah pernah menyembelih
hewan kurban sebelum shalat (Ied), lantas Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Gantilah (berkurbanlah lagi)." Dia berkata, "Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki lagi selain
Jad'ah (kambing usia enam bulan sampai setahun)!" Syu'bah berkata, "Menurutku dia juga
mengatakan: "Dan dia lebih bagus daripada musinnah (kambing usia satu tahun lebih)."
Lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sembelihlah ia sebagai ganti (dari
kurbanmu), dan tidak boleh untuk orang setelahmu." Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Al Mutsanna telah menceritakan kepadaku Wahb bin Jarir. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abu
'Amir Al 'Aqadi telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini, namun dia tidak
menyebutkan akan adanya keraguan dalam perkataannya yaitu, "la lebih baik daripada
musinnah (kambing yang berusia satu tahun lebih)."
*.'*'>*■'> i\ if.% ". «* * \s » ^ ^ »t , »^<j..i ^ k.% ^ i s ^ Tt ^ »>i ^ . , .%". «* "t; 'T -* »i
j^Aa^^O ^ \L^A>- jDj^^\^j^'^L>-UoA>-^LJl^^\^00^ : OU>3^0.X>-_J<iUjL£-£j : >\
3630. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ayyub dan 'Amru An Naqid serta Zuhair
bin Harb semuanya dari Ibnu 'Ulayyah sedangkan lafadznya dari Amru, dia berkata; telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim dari Ayyub dari Muhammad dari Anas dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada hari ledul Adlha:
"Barangsiapa menyembelih hewan kurban sebelum shalat led, hendaknya ia mengulanginya
lagi." Tiba-tiba seorang laki-laki berdiri seraya berkata, "Wahai Rasulullah, bukannya ini
adalah hari-hari dibagikannya daging kurban!" Kemudian menyebutkan kebutuhan
tetangganya akan daging, dan seakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
membenarkannya." Laki-laki itu berkata, "Saya memiliki Jad'ah yang lebih saya sukai dari
pada dua ekor kambing biasa, maka apakah saya harus menyembelihnya?" Anas berkata,
"Maka beliau memberi keringanan kepadanya (untuk berkurban dengan Jad'ah)." Anas
berkata, "Saya tidak tahu, apakah keringanan tersebut khusus untuk dirinya atau untuk yang
lain juga." Anas berkata lagi, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali
menuju dua ekor kambing dan menyembelihnya, maka orang-orang sama mengambil
kambingnya masing-masing, setelah itu mereka membagi-bagikan dagingnya." Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al 'Ubari telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Hisyam dari Muhammad dari
Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat kemudian berkhutbah,
lalu beliau memerintahkan bagi siapa yang telah berkurban sebelum shalat ied, untuk
mengulangi kurbannya. ..kemudian dia menyebutkan seperti hadits Ibnu 'Ulayyah." Dan telah
menceritakan kepadaku Ziyad bin Yahya Al Hassani telah menceritakan kepada kami Hatim -
yaitu Ibnu Wardan- telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari
Anas bin Malik dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang
berkhutbah pada hari raya Adlha, tiba-tiba beliau mencium bau daging (yang baru
disembelih), maka beliau melarang mereka untuk menyembelih terlebih dahulu, sabdanya:
"Barang siapa terlanjur berkurban, hendaknya ia mengulangi kurbannya..., kemudian dia
menyebutkan seperti hadits keduanya."
Bab: Sunah berkurban
3631. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu sembelih hewan untuk berkurban.
melainkan hewan yang telah dewasa (Musinnah). Jika itu sulit kamu peroleh, sebelihlah
jadz'ah."
3632. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bakar telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam pernah shalat ledul Adlha bersama kami di Madinah, lalu para laki-laki
menyembelih (hewan kurban), sebab mereka menyangka bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam telah menyembelih (hewan kurban). Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian
memerintahkan bagi mereka yang telah menyembelih sebelum shalat untuk mengulangi
kurbannya, dan mereka tidak menyembelihnya hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menyembelihnya terlebih dahulu."
t s* ' A\\\< ' \ \'C\ ' f *\vS\ ' i
3633. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits. (dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair
dari 'Uqbah bin 'Amir, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan
kambing kepadanya supaya dia membagikannya kepada para sahabatnya. Setelah itu tidak
ada yang tersisa melainkan seekor kambing yang masih muda, lantas dia
memberitahukannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Berkurbanlah dengannya." Qutaibah menyebutkan, "Atas para sahabatnya."
3634. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun dari Hisyam Ad Datawa'i dari Yahya bin Abu Katsir dari Ba'jah
Al Juhani dari 'Uqbah bin 'Amir Al Juhani dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah membagi-bagikan hewan kurban kepada kami. Saya mendapat seekor kambing
muda. Lalu kukatakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, saya
mendapat kambing muda!" Beliau bersabda: "Berkurbanlah dengan itu!" Dan telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah menceritakan kepada
kami Yahya -yaitu Ibnu Hasan- telah mengabarkan kepada kami Mu'awiyah -yaitu Ibnu
Sallam- telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abu Katsir telah mengabarkan kepadaku
Ba'jah bin Abdullah bahwa 'Uqbah bin 'Amir Al Juhani mengabarkan kepadanya, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membagi-bagikan hewan kurban untuk para
sahabatnya, sebagaimana makna hadits di atas."
Bab: Sunahnya berkurban dan menyembelihnya sendiri tenpa mewakilkannya kepada
orang lain
3635. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
berkurban dengan dua domba putih yang bertanduk, beliau menyembelih dengan tangannya
sendiri sambil menyebut (nama Allah) dan bertakbir, dengan meletakkan kaki beliau dekat
pangkal leher domba tersebut."
*• f /
3636. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Waki' dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berkurban dua ekor domba putih yang bertanduk." Anas melanjutkan,
"Saya melihat beliau menyembelih keduanya dengan tangan beliau sendiri sambil membaca
basmalah dan takbir, dan dengan menginjakkan kaki di pangkal leher domba itu." Dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Khalid -yaitu
Ibnu Al Harits- telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku
Qatadah dia berkata; saya mendengar Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah berkurban. ..seperti hadits di atas." Syu'bah berkata, "Lalu saya bertanya, "Apakah
kamu sendiri yang mendengar dari Anas?" dia menjawab, "Ya." Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Sa'id
dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas, namun
dia menyebutkan, "Dengan mengucapkan bisimillah dan Ali hu akbar."
s' S 'V * ' *
3637. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb dia berkata; Haiwah berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Shahr
dari Yazid in Qusaith dari 'Urwah bin Zubair dari 'Aisyah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah menyuruh untuk diambilkan dua ekor domba bertanduk yang di kakinya
berwarna hitam, perutnya terdapat belang hitam, dan di kedua matanya terdapat belang
hitam. Kemudian domba tersebut di serahkan kepada beliau untuk dikurbankan, lalu beliau
bersabda kepada 'Aisyah: "Wahai 'Aisyah, bawalah pisau kemari." Kemudian beliau
bersabda: "Asahlah pisau ini dengan batu." Lantas 'Aisyah melakukan apa yang di
perintahkan beliau, setelah di asah, beliau mengambilnya dan mengambil domba tersebut
dan membaringkannya lalu beliau menyembelihnya." Kemudian beliau mengucapkan:
"Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah ini dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan
ummat Muhammad." Kemudian beliau berkurban dengannya."
Bab: Bolehnya menyembelih dengan sesuatu yang dapat mengalirkan darah j\ y>-
••'K'i ' f <\'\> ■> ' I ' > * ' * '\'X\ ' t. ' A\ '
$\- ''•A * ^
>
» * /;
JCJ
><
‘b
'jU-V^\^y^j\isl^j\j^i^\ jLV&g
j£j£’QgJ*>-£ji^\j£ji4£\3_)£jiiAj\+C’£j£’4£>\£j£’
4&£j&l\^i %J Jjii\ Lj- \jU&fj2}\ \lL&h \fejA &&3\ ^jo
J>c£ OoJ^dl^Slij^Sj J_J^V Jj-C-
!^i^lSi3isjA^^j^\ J^u\
^ ^ J A ^ ,» v«IS£ a>- V. - X .U j» i^ljj l>- J t ^U t
^ ^ ^ y y
j \-^- _^« li j_j Jui)\ l^- \_pLC- l3^_yi)\ A j>J\ 3^b <S-& b»j» ^JL>S j
±.^asN\ 'y\jj>
3638. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan telah menceritakan kepadaku ayahku
dari 'Abayah bin Rifa'ah bin Rafi' bin Khadij dari Rafi' bin Khadij ia berkata, "Aku berkata
kepada Rasulullah, 'Besok kita akan bertemu musuh, sementara kita tidak lagi mempunyai
pisau tajam? ' Beliau menjawab: "Sembelihlah dengan sesuatu yang dapat mengalirkan
darah, sebutlah nama Allah lalu makanlah, kecuali dengan gigi dan kuku. Aku jelaskan
kepada kalian; gigi itu sejenis tulang, sedangkan kuku adalah alat yang biasa digunakan oleh
bangsa Habsyah (untuk menyembelih)." Kami lalu mendapatkan rampasan unta dan
kambing, saat ada salah satu unta tersebut yang kabur, maka seorang laki-laki melemparnya
dengan anak panah, hingga dapat menangkapnya kembali. Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara unta-unta ini ada yang liar sebagaimana
binatang buas, jika kalian merasa susah dibuatnya, maka lakukanlah seperti itu." Dan telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Waki' telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin Sa'id bin Masruq dari ayahnya dari 'Abayah bin Rifa'ah
bin Rafi' bin Khadij dari Rafi' bin Khadij dia berkata, "Saya pernah bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ketika di Dzul Khulaifah, dari arah Tihamah, lalu kami
mendapatkan rampasan kambing dan unta, maka orang-orang pun bersegera mendidihkan
air dalam kuwali, namun beliau memerintahkan supaya kuwali tersebut ditumpahkan,
kemudian beliau menjadikan sepuluh kambing setara dengan satu ekor unta. ..kemudian
perawi menyebutkan sisa hadits tersebut sebagaimana hadits Yahya bin Sa'id." Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Isma'il bin Muslim dari Sa'id bin Masruq dari 'Abayah dari kakeknya Rafi' kemudian
menceritakan kepadaku Umar bin Sa'id bin Masruq dari Ayahnya dari Abayah bin Rifa'ah bin
Rafi' bin Khadij dari Kakeknya dia berkata, "Kami berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya
esok hari kita akan bertemu musuh, sementara kami tidak memiliki pisau, maka kami
menyembelihnya dengan dahan (yang tajam). ..Kemudian ia menyebutkan hadits tersebut
dengan kisahnya, ia menambahkan, "Kemudian seekor unta kami kabur, kami pun langsung
melesatkan anak panah hingga unta tersebut terjatuh." Dan telah menceritakan kepadaku Al
Qasim bin Zakaria telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali dari Za'idah dari Sa'id bin
Masruq dengan sanad hadits ini hingga yang terakhir secara sempurna, ia menyebutkan
dalam haditsnya, "Sementara kami tidak memiliki pisau, apakah kami boleh
menyembelihnya dengan kayu?" Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Walid bin Abdul hamid telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'id bin Masruq dari 'Abayah bin Rifa'ah bin Rafi'
dari Rafi' bi Khadij bahwa dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya esok hari kita akan
bertemu musuh, sementara kita tidak memiliki pisau (untuk menyembelih hewan
sembelihan).... lalu ia menyebutkan hadits tersebut, namun ia tidak menyebutkan, "Lalu
para sahabat bersegera untuk mendidihkan air dalam kuwali, namun beliau memerintahkan
supaya kuwali tersebut di tumpahkan. ..lalu ia menyebutkan semua kisah dalam hadits
tersebut."
Bab: Penjelasan tentang pelarangan memakan hewan kurban setelah tiga hari ( jLo
3639. Telah menceritakan kepadaku Abdul Jabar bin Al 'Ala' telah menceritakan kepada kami
Sufyan telah menceritakan kepada kami Az Zuhri dari Abu 'Ubaid dia berkata, "Saya pernah
mengikuti shalat ledul Adlha bersama Ali bin Abu Thalib, dia memulai shalat terlebih dahulu
sebelum khutbah seraya berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang kita memakan daging kurban setelah tiga hari."
(JlS UJ Jla („-JUs \ ^c- Jli A,j \ j \ \
3640. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan
kepadaku Abu 'Ubaid bekas budak Ibnu Azhar, bahwa dia pernah menghadiri shalat 'ledul
Adlha bersama-sama Umar bin Khaththab." Abu Ubaid berkata, "Aku juga pernah shalat
bersama Ali bin Abu Thalib, dia shalat sebelum khutbah. Setelah itu ia berkhutbah di
hadapan orang-orang, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kalian
memakan daging kurban sesudah tiga hari, jika lebih dari tiga hari, maka janganlah kalian
mamakannya."' Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami sepupuku Ibnu Syihab.
(dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepada kami Hasan Al Khulwani telah
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami ayahku dari
Shalih. (dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepada kami Abd bin Humaid telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar semuanya
dari Az Zuhri dengan isnad seperti ini."
eul)J\oo-X»-
3641. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits. (dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rumh
telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, bahawa beliau bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian memakan daging
kurban setelah tiga hari." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij. (dalam jalur lain disebtkan) Telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Fudaik telah mengabarkan kepada kami Adi Dlahak -yaitu Ibnu Utsman- keduanya dari Nafi'
dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits Laits."
3642. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar dan Abd bin Humaid; Ibnu Abu
Umar berkata; telah menceritakan kepada kami, dan Abd berkata; telah mengabarkan
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim
dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan daging
kurban setelah tiga hari." Salim berkata, "Ibnu Umar juga tidak pernah memakan daging
kurban setelah tiga hari." Ibnu Abu Umar menyebutkan, "lebih dari tiga hari."
3643. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah mengabarkan
kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Malik dari Abdullah bin Abu Bakar dari
Abdullah bin Waqid dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan
daging binatang kurban setelah tiga hari." Abdullah bin Abu Bakar berkata, "kemudian saya
memberitahukan hal itu kepada 'Amrah, lantas 'Amrah berkata, "Dia benar, saya juga pernah
mendengar 'Aisyah berkata, "Para penduduk kampung mempercepat langkahnya dan
bersegera menghadiri iedul Adlha di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Simpanlah (daging kurban tersebut) hingga
tiga hari, setelah itu sedekahkanlah yang masih tersisa." Setelah hal itu berlalu, orang-orang
berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya orang-orang memanfaatkan dari kurban, mereka
mencairkan lemaknya dan darinya mereka membuat geriba." Beliau bersabda: "Ada apa
dengan hal itu?" Mereka berkata, "Engkau telah melarang memakan daging kurban setelah
lewat tiga hari." Beliau bersabda: "Sesungguhnya saya melarang sekelompok orang yang
datang terburu-buru, oleh karena itu makan, simpan dan bersedekahlah."
3644. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik; dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa
beliau melarang makan daging kurban setelah tiga hari, kemudian beliau bersabda: "Makan
dan simpanlah sebagai perbekalan kalian."
"'A > * 9 W'X\' ' 9 ' ’ '\'X\ ' *** ".' 9 '\ 9 <? '
3645. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir. (dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah keduanya dari Ibnu Juraij
dari 'Atha' dari Jabir. (dalam jalur lain disebtkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Hatim sedangkan lafadznya dari dia, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari
Ibnu Juraij telah menceritakan kepada kami 'Atha' dia berkata; saya mendengar Jabir bin
Abdullah berkata, "Kami tidak memakan daging kurban kami melebihi tiga hari-hari di Mina,
kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membolehkan kami memakannya.
Sabdanya: "Makan dan simpanlah untuk perbekalan kalian." Saya bertanya kepada 'Atha,
"Apakah Jabir berkata, 'Hingga kami tiba di Madinah? ' dia menjawab, "Ya."
/ / j y j
3646. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Zakaria bin 'Adi dari Ubaidillah bin 'Amru dari Zaid bin Abu Unaisah dari 'Atha bin Abu Rabah
dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Kami tidak menyimpan daging kurban setelah tiga hari,
lantas Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami untuk menyimpannya
sebagai perbekalan, dan kami pun memakan daging tersebut setelah tiga hari." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari 'Amru dari 'Atha dari Jabir dia berkata, "Kami menyimpannya untuk
perbekalan ke Madinah pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
. s 'i., 9 ' T ’ vJl > , * " ■>*.'*'> \'u\ '
J^\^\3\yjJi\y\\ _^\j\ I jiJAj\ j&M
3647. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la dari Al Jurairi darii Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri. (dalam jalur
lain disebtkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah
dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Wahai penduduk Madinah, janganlah kalian memakan daging kurban setelah
tiga." Ibnu Mutsanna menyebutkan, "Setelah tiga hari." Lantas mereka mengadu kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa mereka memiliki keluarga, para pembantu dan
para pelayan." Beliau lalu bersabda: "(Jika demikian) makan, berikan dan tahanlah, " Atau,
"Simpanlah." Ibnu Mutsanna berkata, "Abdul A'la merasa ragu."
f-
9
3648. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Abu 'Ashim dari Yazid bin Abu Ubaid dari Salamah bin Al Akwa', bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam: "Siapa dari kalian menyembelih kurban, maka hendaklah ia tidak
menyisakan (menyimpan) di rumahnya setelah tiga hari." Pada tahun berikutnya mereka
bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kami mesti melakukan sebagaimana yang kami lakukan
tahun lalu?" Beliau menjawab: "Tidak, sesungguhnya tahun lalu orang-orang berada dalam
keadaan susah hingga saya menginginkan agar daging hewan kurban ini bisa merata
dirasakan oleh mereka."
^ J IK
" \s> * ' *rtf t» ^ tl ^ I ' y > *>
3649. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Ma'n
bin Isa telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Shalih dari Abu Az Zahiriyah dari
Jubair bin Nufair dari Tsauban dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
menyembelih hewan kurban, kemudian beliau bersabda: "Wahai Tsauban, simpanlah daging
ini sebagai perbekalan." Dan saya terus saja memakannya (dalam perjalanan) sampai tiba di
Madinah." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Ibnu Rafi'
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah
mengabarkan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi keduanya dari Mu'awiyah bin Shalih
dengan isnad ini."
3650. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Abu Mushir telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah telah menceritakan
kepadaku Az Zubaidi dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair dari ayahnya dari Tsauban
bekas budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepadaku ketika haji Wada': "Simpanlah daging ini untuk
perbekalan." Tsauban berkata, "Lalu saya pun menyimpannya sebagai perbekalan, dan
beliau masih tetap memakan perbekalan tersebut hingga sampai tiba di Madinah." Dan telah
menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Al Mubarak telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah
dengan isnad ini, hanya saja ia tidak menyebutkan, "Ketika haji Wada'."
**/ ^ ^ **/ ^
> 'i s t , t» «- «'T » .> »1» <- \' > ■> ' '.<> ■> \ t\> ’l '\\i . k
» ^ \C * \' > * ' .V. >\ ~ > * >1 . . 1-r.C 1 " ✓ l » '/•> ■> '.A . » "
3651. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al
Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail, Abu
Bakar berkata; dari Abu Sinan, dan Ibnu Al Mutsanna berkata; dari Dlirar bin Murrah dari
Muharib dari Ibnu Buraidah dari ayahnya, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Dlirar bin Murrah Abu Sinan dari
Muharib bin Ditsar dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku pernah melarang kalian berziarah kubur,
sekarang berziarahlah. Saya juga pernah melarang kalian makan daging kurban setelah tiga
hari, sekarang simpanlah untuk keperluan kalian. Dan saya juga pernah melarang kalian
meminum anggur kecuali jika dalam bejana minum, sekarang minumlah dalam semua
bejana kalian, tetapi jangan sekali-kali kamu minum yang memabukkan." Dan telah
menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepada kami Adi Dlahak bin
Makhlad dari Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku pernah melarang kalian. ..kemudian ia
menyebutkan hadits Abu Sinan."
Bab: Al Fara' dan Al Atirah (S yd\)
3652. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakar bin Abu
Syaibah dan 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada
kami, dan yang lain mengatakan; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari
Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abd bin Humaid, Abd
berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Ibnu Rafi' berkata; telah menceritakan
kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnu
Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak ada fara' dan Atirah." Ibnu Rafi' menambahkan dalam riwayatnya, "Fara' adalah anak
unta yang pertama kali dilahirkan yang disembelih untuk sesembahan."
Bab: Setekah masuk sepuluh hari dibulan dzul hijjah, bagi orang yang ingin berkurban
dilarang ^c^c-aJlc-
Cj* ■^ c ' J-Lc- 1 ^ \ Ia£a>-
s\ j >JJ\\
3653. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Al Makki telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Abdurrahman bin Humaid bin Abdurrahman bin 'Auf bahwa dia mendengar
Sa'id bin Musayyab menceritakan dari Ummu Salamah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika telah tiba sepuluh (dzul Hijjah) dan salah seorang dari kalian
hendak berkurban, maka janganlah mencukur rambut atau memotong kuku sedikitpun."
Dikatakan kepada Sufyan, "Sebagian orang tidak memarfu'kan (hadits ini)?" Sufyan
menjawab, "Akan tetapi saya memarfu'kannya."
3654. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Humaid bin Abdurrahman bin
'Auf dari Sa'id bin Musayyab dari Ummu Salamah dan dimarfu'kan kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika (Salah seorang) telah masuk sepuluh (Dzul Hijjah),
sedangkan ia memiliki hewan kurban yang hendak dikurbankan, maka jangan sekali-kali ia
mencukur rambut atau memotong kuku."
3655. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Sya'ir telah menceritakan kepadaku Yahya
bin Katsir Al 'Anbari Abu Ghassan telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Malik bin
Anas dari Umar bin Muslim dari Sa'id bin Musayyab dari Ummu Salamah bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika kalian telah melihat hilal sepuluh Dzul Hijjah, dan
salah seorang dari kalian hendak berkurban, hendaknya ia tidak mencukur rambut dan tidak
memotong kuku terlebih dahulu." Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah
bin Al Hakam Al Hasyimi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Malik bin Anas dari Umar atau 'Amru bin Muslim
dengan sanad ini, seperti hadits tersebut."
9 t 9 s y * * 'l ■£ :*
9
li5l^^S s JbJ^\^1^^>-5i\ :l>1j L ^yifc^^:U. j j jI^»
u j ^ls\ ^3i lil^^l < t 4-^j\ ^ \
3656. Dan telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru
Al Laitsi dari Umar bin Muslim bin 'Ammar bin Ukaimah Al Laitsi dia berkata; saya
mendengar Sa'id bin Musayyab berkata; saya mendengar Ummu Salamah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa memiliki hewan kurban, hendaknya ia berkurban jika hilal sepuluh Dzul Hujjah
telah terlihat jelas, janganlah ia mencukur rambut dan memotong kuku terlebih dahulu
walau sedikit hingga ia selesai berkurban." Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Ali Al
Khulwani telah menceritakan kepada kami Abu Usamah telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin 'Amru telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Muslim bin 'Ammar Al
Laitsi dia berkata, "Kami pernah berada di tempat pemandian menjelang iedul adlha,
sedangkan sebagian orang ada yang mencukur ketiaknya dengan pisau cukur, maka sebagian
orang di tempat pemandian berkata, "Sesungguhnya Sa'id bin Musayyab membenci hal itu,
atau ia melarang hal itu." Lantas aku menemui Sa'id bin Musayyab dan memberitahukan hal
itu kepadanya, ia menjawab, "Wahai keponakanku, hadits ini telah dilupakan, atau
ditinggalkan." Telah menceritakan kepadaku Ummu Salamah, isteri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda semakna dengan
hadits Mu'adz dari Muhammad bin 'Amru." Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin
Yahya dan Ahmad bin Abdurrahman Akhi Ibnu Syihab keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Haiwah telah mengabarkan
kepadaku Khalid bin Yazid dari Sa'id bin Abu Hilal dari Umar bin Muslim Al Junda'i bahwa
Ibnu Musayyab telah mengabarkan kepadanya, bahwa Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, telah mengabarkan kepadanya, lalu ia menyebutkan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam semakna dengan hadits mereka."
Bab: Haramnya menyembelih untuk selain Allah
3657. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Suraij bin Yunus keduanya dari
Marwan, Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari
telah menceritakan kepada kami Manshur bin Hayyan telah menceritakan kepada kami Abu
At Thufail 'Amir bin Wastilah dia berkata, "Saya berada di samping Ali bin Abu Thalib, tiba-
tiba seorang laki-laki datang menemuinya seraya berkata, "Apakah Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah menyampaikan suatu rahasia kepadamu (yang tidak diberitahukan kepada
manusia)?" Abu Thufail berkata, "Ali pun marah seraya berkata, "Tidaklah Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menyampaikan suatu rahasia kepadaku dan tidak menyampaikannya
kepada manusia, kecuali bahwa beliau pernah menyampaikan empat hal kepadaku." Abu
Thufail berkata, "Laki-laki tersebut bertanya, "Apakah empat perkara itu wahai Amirul
Mukminin?" Abu Thufail melanjutkan, "Ali lalu menjawab, "Allah melaknat orang yang
melaknat orang tuanya, melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah, melaknat
orang yang menyembunyikan penjahat dan melaknat orang yang memindah batas tanah."
J,
3658. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar Sulaiman bin Hayyan dari Manshur bin Hayyan dari Abu At
Thufail dia berkata; saya berkata kepada Ali bin Abu Thalib, "Beritahukanlah kepadaku
sesuatu yang pernah dirahasiakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepadamu!" Ali
menjawab, "Beliau tidak pernah merahasiakan kepadaku sesuatu pun dari manusia, akan
tetapi saya mendengar beliau bersabda: "Allah mengutuk orang yang menyembelih untuk
selain Allah, dan mengutuk orang yang melindungi tindak kejahatan, mengutuk orang yang
mencaci kedua orang tuanya, dan mengutuk orang yang memindahkan tanda batas tanah."
^ s S
S^3\3
iLii ^ jT ^i >\ ^
3659. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar dan ini adalah lafadz Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata;
saya mendengar Al Qasim bin Abu Bazzah menceritakan dari Abu Thufail dia berkata, " Ali
pernah ditanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merahasiakan kepadamu
dengan sesuatu?" dia menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah
merahasiakan sesuatu pun yang tidak diumumkan kepada manusia, kecuali mengenai
sesuatu yang ada dalam sarung pedangku ini." Abu Thufail berkata, "Kemudian Ali
mengeluarkan lembaran yang bertuliskan: "Allah mengutuk orang yang menyembelih untuk
selain Allah, mengutuk orang yang memindah batas tanah, mengutuk orang yang mencaci
maki orang tuanya dan mengutuk orang yang melindungi pelaku kejahatan."
37. KITAB: MINUMAN
Bab: Haramnya khamer dan penjelasan minuman tersebut terbuat dari perasan anggur,
» » x > *\ 9 * > \i s r t > ?.h
y 0 0 s
3660. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan
kepada kami Hajjaj bin Muhammad dari Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Ibnu
Syihab dari Ali bin Husain bin Ali dari ayahnya Husain bin Ali dari Ali bin Abu Thalib dia
berkata, "Dahulu saya pernah mendapatkan satu ekor unta dari hasil rampasan perang Badr
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menambahku lagi dengan satu ekor unta. Suatu hari saya menambatkan kedua hewan
tersebut di depan pintu rumah milik orang Anshar, aku ingin membawa idzkhir dan
meletakkannya di atas kedua punggung hewan tersebut untuk saya jual, sedangkan aku
bersama seorang laki-laki penjual emas dari Bani Qainuqa\ Dan hasil dari penjualan itu akan
aku pergunakan untuk menyelenggarakan pesta pernikahan Fatimah. Ternyata dalam rumah
tersebut terdapat Hamzah bin Abdul Mutthalib sedang meminum minuman keras, dia
sedang dihibur oleh seorang penyanyi perempuan yang dalam salah satu nyanyiannya
terselip kata-kata, "Wahai Hamzah, ingatlah pada unta-unta yang montok." Maka Hamzah
pun berdiri dengan membawa pedang terhunus. Lalu dia memotong punuk kedua unta
tersebut, lalu membelah perutnya dan mengambil hati yang ada di dalamnya." Saya lalu
bertanya kepada Ibnu Syihab, "Dan dua punuknya?" dia menjawab, "Dan dia telah
memotong kedua punuk unta tersebut." Ibnu Syihab berkata, "Ali berkata, "Saya melihat
pemandangan yang mengejutkan bagiku, lantas saya langsung mendatangi Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, dan di samping beliau terdapat Zaid bin Haritsah. Lalu saya
memberitahukan kepada beliau apa yang terjadi. Setelah itu beliau keluar bersama Zaid bin
Tsabit, dan saya pun ikut bersama beliau. Kemudian beliau menemui Hamzah dan
memarahinya. Ternyata Hamzah memandangi beliau sambil berkata, "Kalian ini tidak lain
hanyalah para budak bapakku." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali
pulang dan meninggalkan mereka." Dan telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid
telah mengabarkan kepadaku Abdurrazaq telah mengabarkan kepadaku Ibnu Juraij dengan
isnad seperti ini."
•;/ *;/ / ^ *v 'V ^ ^ •• ^
y y
yy y j, y yy y
J\3\U>
r^j^LLss^
j j; 1 Sl | a**£- S f\pol j i> j>- 3^ ^4>- j 41 ^*-yy‘{r ^5^ di
\ Alc- <S \ -Xle- -^- * \ 'y& & aw\ i Alc-
fe*^i\\l^$J>j}\-^J> Jiz± ]ji£i\
3661. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah mengabarkan kepada
kami Sa'id bin Katsir bin 'Ufair Abu Utsman Al Mishri telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab telah
mengabarkan kepadaku 'Ali bin Husain bin Ali bahwa Husain bin Ali mengabarkan
kepadanya, bahwa Ali berkata, "Dahulu saya pernah memiliki seekor unta dari hasil
pembagian harta rampasan perang Badr, pada hari itu pula Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberikan seekor unta dari bagian seperlima. Ketika hendak membina rumah
tangga dengan Fatimah -puteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- saya telah mengikat
janji dengan seorang tukang emas dari Bani Qainuqa' untuk pergi bersamaku sambil
membawa idzkir (semacam tumbuhan) yang akan saya jual, dan uang hasil penjualan itu
dapat saya pergunakan untuk penyelenggaraan pernikahan saya. Pada saat mempersiapkan
barang-barang bagi keperluan kedua unta tersebut, seperti pelana, karung dan tali. Saat itu
kedua unta saya terikat di samping rumah seorang Anshar, dan ternyata saya mendapati
kedua unta saya -setelah mempersiapkan barang-barang yang perlu dipersiapkan- sudah
terpotong punuknya, terbelah perutnya dan telah terambil hatinya. Kedua mataku tidak
kuasa melihat pemandangan itu, lalu saya bertanya, "Siapakah yang melakukan semua ini?"
orang-orang menjawab, "Hamzah bin Abdul Mutthalib, dan dia sekarang berada di rumah ini
bersama-sama dengan orang-orang Anshar yang suka meminum minuman keras. Dia dan
teman-temannya sedang dihibur oleh seorang penyanyi perempuan yang dalam salah satu
nyanyiannya terselip kata-kata, 'Wahai Hamzah, ingatlah pada unta-unta yang montok.'
Maka Hamzah pun berdiri dengan membawa pedang terhunus. Lalu dia memotong punuk
kedua unta tersebut dan ia belah perut keduanya kemudian hati keduanya di ambil." Ali
berkata, "Kemudian saya langsung pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
yang pada saat itu beliau sedang duduk bersama Zaid bin Haritsah." Ali berkata, "Melihat
raut mukaku, ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tahu akan peristiwa yang
terjadi." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apa yang terjadi
denganmu?" saya menjawab, "Wahai Rasulullah, demi Allah belum pernah seumur hidupku
melihat kejadian seperti hari ini. Hamzah telah menyerang kedua untaku, dia telah
memotong punuknya dan membelah isi perutnya. Sekarang dia berada di rumah bersama
teman-temannya yang suka meminum minuman keras." Ali berkata, "Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengambil jubahnya. Setelah mengenakannya beliau berangkat
ke rumah yang disebutkannya itu dengan berjalan kaki, sementara saya dan Zaid
mengikutinya dari belakang. Sesampainya di depan pintu rumah yang di dalamnya ada
Hamzah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meminta izin masuk. Para penghuni rumah
pun memberikan izin masuk. Ternyata mereka adalah para peminum minuman keras. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mulai mencela Hamzah terhadap apa yang telah
diperbuatnya. Pada saat itu, kedua mata Hamzah memerah dan dia juga mulai mengamati
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari kedua lutut naik ke pusar dan akhirnya ke wajah
beliau. Kemudian Hamzah berkata, "Kalian ini tidak lain hanyalah para budak bapakku."
Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengetahui bahwa Hamzah sedang mabuk
berat. Lalu beliau mundur ke belakang dan keluar. Melihat itu kami pun pergi keluar
mengikuti beliau." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah Al Quhzadza
telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Utsman dari Abdullah bin Mubarak dari Yunus
dari Az Zuhri dengan sanad seperti ini."
i \ ^ ^33\ J\j&>-
\ 4 \^\ ^Uj^ii^lcJo; j^J\dji >^ r j5j\^3Uci^3i5dUU
3isdji ^-ji j4i\j
O^ci^cr^}
oUJUlW Jl^J\ _^Tj\j23\U\i\\ i_^LL3^ll^9UJU a l\\ J l^j\ }
3662. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Daud Al 'Ataki telah
menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- telah mengabarkan kepada kami
Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata, "Saya pernah menuangkan khamer kepada
sekelompok kaum di rumah Abu Thalhah ketika khamer diharamkan, dan saat itu mereka
tidak minum kecuali dari Fadlih (minuman keras yang terbuat dari perasan kurma), kurma
muda dan kurma masak. Tiba-tiba ada seseorang yang berseru, lantas Abu Thalhah berkata,
"Keluarlah dan lihatlah apa yang terjadi." Ternyata seseorang berseru, katanya, "Tidakkah
khamer telah diharamkan." Anas berkata, "Kemudian berita itu tersebar ke seluruh Kota
Madinah, lantas Abu Thalhah berkata kepadaku, "Keluar dan baunglah." Maka saya langsung
menumpahkannya. Saat itu orang-orang berkata, atau sebagian dari mereka berkata,
"Seseorang telah meninggal, sedangkan khamer tersebut masih dalam perut mereka." -
Tsabit berkata; "Namun saya tidak mengetahui apakah itu termasuk dari hadits Anas- Maka
Allah Azza Wa Jalla berfirman: '(Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amalan shalih karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu,
apabila mereka bertakwa dan beriman serta beramal shalih ...) 1 (? Qs. Al Maidah: 93).
T, >
f
3663. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada
kami Ibnu Ulayyah telah mengabarkan kepada kami Abdul Aziz bun Shuhaib dia berkata,
"Orang-orang bertanya kepada Anas bin Malik mengenai minuman campuran kurma muda."
Dia menjawab, "Ketika itu kami tidak memiliki khamer selain minuman campuran kurma
sebagaimana yang kalian namakan dengan Al Fadlikh. Ketika aku sedang menuangkan
campuran kurma tersebut kepada Abu Thalhah, Abu Ayyub dan beberapa orang dari sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di rumah kami, tiba-tiba seorang laki-laki datang
sambil berkata, "Apakah telah sampai kepada kalian suatu berita?" kami menjawab,
"Belum." Dia berkata, "Sesungguhnya Khamer telah diharamkan." Maka Abu Thalhah
berkata, "Wahai Anas, tumpahkanlah wadah ini." Anas berkata, "Setelah laki-laki tersebut
menyampaikan berita, maka mereka kembali dan tidak lagi bertanya-tanya lagi tentang
hukumnya."
'> * > "?.H>
? t -
> » ^ ^
yily jjl3l»3l»4iij ii Jli»
'js,\-£\ jeVl
3664. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada
kami Ibnu Ulayyah dia berkata; dan telah mengabarkan kepada kami Sulaiman At Taimi telah
menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata, "Saya pernah menjadi pelayan yang
bertugas menuangkan minuman kepada paman-pamanku, ketika itu saya menuangkan
Fadlikh (perasan dari kurma muda) kepada mereka, saat itu aku adalah orang yang termuda
di antara mereka, tiba-tiba seorang laki-laki datang sambil berkata, "Sesungguhnya khamer
telah diharamkan." Lantas mereka berkata, "Wahai Anas, buanglah!" Lalu saya
menumpahkannya. Sulaiman berkata, "Saya bertanya kepada Anas, "Minuman apakah itu?"
Anas menjawab, "Busyr (kurma muda) dan ruthab (kurma masak)." Perawi berkata, "Lalu
Abu Bakar bin Anas berkata, "Saat itu khamer mereka adalah Al Fadlih (minuman dari
campuran kurma)." Sulaiman berkata, " seorang laki-laki menceritakan kepadaku dari Anas
bin Malik, bahwa dia berkata seperti itu juga." Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Abdul A'la telah menceritakan kepadaku Al Mu'tamir dari ayahnya dia berkata; Anas
berkata, "Saya pernah menjadi pelayan di suatu kaum untuk menuangkan minuman kepada
mereka. ..seperti hadits Ibnu Ulayyah, hanya saja ia menyebutkan, "Abu Bakar bin Anas
mengatakan, "Khamer mereka saat itu adalah Al Fadlikh (terbuat dari campuran kurma)."
Anas adalah orang yang saat itu menyaksikannya, maka ia pun tidak mengingkarinya." Ibnu
Abdul A'la berkata; telah menceritakan kepadaku Al Mu'tamir dari ayahnya dia berkata;
telah menceritakan kepadaku sebagian orang yang bersamaku bahwa dia pernah mendengar
Anas berkata, "Saat itu khamer mereka adalah Al Fadlikh."
3665. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami
Ibnu 'Ulayyah, dia berkata; dan telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abu 'Arubah dari
Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Aku pernah menuangkan (minuman) untuk Abu
Thalhah, Abu Dujanah dan Mu'adz bin Jabal disekumpulan orang-orang Anshar, tiba-tiba
seseorang masuk menemui kami sambil berseru, "Ada kabar baru! khamer telah
diharamkan." Seketika itu kami langsung menumpahkannya, sedangkan khamer waktu itu
terbuat dari campuran busr (kurma muda) dan tamr (kurma kering)." Qatadah berkata, "
Anas bin Malik berkata, "Sungguh, khamer telah diharamkan, sedangkan pada umumnya
khamer waktu itu terbuat dari campuran busr dan tamr." Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar mereka
berkata; telah mengabarkan kepada kami Mu'adz bin Hisyam telah menceritakan kepadaku
Ayahku dari Qatadah dari Anas bin Malik dia berkata, "Sungguh, saya pernah menuangkan
(minuman) campuran busr dan tamr kepada Abu Thalhah, Abu Dujanah dan Suhail bin
Baidla' dari geriba besar. ...sebaimana haditsnya Sa'id."
3666. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al
Harits bahwa Qatadah bin Di'amah telah menceritakan kepadanya, bahwa dia pernah
mendengar Anas bin Malik berkata, "Sesugguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang minuman dengan mencapur antara kurma masak dengan kurma muda, sebab hal
itu adalah awal kali khamer diharamkan."
d^aJt3
3667. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah
dari Anas bin Malik bahwa dia berkata, "Saya pernah menuangkan minuman dari Fadlikh
(minuman yang terbuat dari campuran kurma muda) dan Tamr (minuman yang terbuat dari
kurma) kepada Abu Ubaidah bin Jarrah, Abu Thalhah dan Ubay bin Ka'ab, tiba-tiba seseorang
datang kepada mereka sambil berkata, "Sesungguhnya khamer telah diharamkan." Lantas
Abu Thalhah berkata, "Wahai Anas, berdirilah! Ambil dan pecahlah bejana (khamer) ini."
Kemudian saya mengambil gentong milik kami dan saya pukul bawahnya hingga pecah."
t
i \
3668. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar -yaitu Al Hanafi- telah menceritakan kepada kami Abdul Hamid bin
Ja'far telah menceritakan kepadaku ayahku bahwa dia pernah mendengar Anas bin Malik
berkata, "Sesungguhnya Allah telah menurunkan ayat tentang pengharaman khamer, ketika
itu di Madinah tidak ada khamer kecuali yang terbuat dari tamr (kurma)."
Bab: Haramnya menjadikan khamer sebagai cuka
Ji
XJL
3669. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abdurrahman bin Mahdi, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari As Suddi dari
Yahya bin 'Abbad dari Anas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya
mengenai khamer yang dibuat cuka, maka beliau bersabda: "Jangan."
Bab: Haramnya berobat dengan khamer
9
e-
\S * \ y Xi
3670. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar dan ini adalah lafadz Ibnu Al Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin
Harb dari 'Alqamah bin Wa'il dari ayahnya Wa'il Al Hadlrami bahwa Thariq bin Suwaid Al Ju'fi
pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai khamer, maka beliau
pun melarangnya atau benci membuatnya." Lalu dia berkata, "Saya membuatnya hanya
untuk obat." Maka beliau bersabda: "Khamer itu bukanlah obat, akan tetapi ia adalah
penyakit."
Bab: Penjelasan bahwa semua perasan yang dibuat dari anggur dan kurma disebut sebagai
khamer jljLo)
3671. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Al Hajjaj bin Abu Utsman telah menceritakan
kepadaku Yahya bin Abu Katsir bahwa Abu Katsir telah menceritakan kepadanya dari Abu
Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Khamer itu bisa
terbuat dari dua macam pohon ini; kurma dan anggur."
3672. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah
menceritakan kepada kami Abu Katsir dia berkata; saya mendengar Abu Hurairah berkata,
"Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Khamer itu bisa terbuat
dari dua macam pohon ini; kurma dan anggur."
3673. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al Auza'i dan Ikrimah bin 'Ammar dan
'Uqbah bi At Tau'am dari Abu Katsir dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Khamer itu bisa terbuat dari dua jenis pohon ini; anggur dan
kurma." Dan dalam riwayatnya Abu Kuraib juga menyebutkan, "Pohon anggur dan pohon
kurma."
Bab: Larangan membuat perasan kurma dan anggur dengan mencampurnya ^
3674. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Jarir bin Hazim saya mendengar 'Atha bin Abu Rabah telah menceritakan kepada kami Jabir
bin Abdullah Al Anshari, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mencampur
antara anggur dengan kurma masak, kurma muda dengan kurma masak (untuk dibuat
perasan)."
\LJr
3675. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari 'Atha bin Abu Rabah dari Jabir bin Abdullah Al Anshari dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang membuat perasan kurma dengan anggur menjadi
satu, dan melarang membuat perasan kurma segar (matang) dengan kurma muda menjadi
satu."
'cjSj J&VjJL *)\'cjS\
3676. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' dan ini adalah lafadz Ibnu Rafi',
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Juraij dia berkata; 'Atha pernah berkata; saya pernah mendengar Jabir bin
Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian
mencampur antara perasan ruthab (kurma segar) dengan busr (kurma muda) dan antara
perasan anggur dengan tamr (kurma masak)."
J
^\ i ^dS\^l^J^ t lji-ah\ l ^a^h\J_ ? ^j^i't^j\^Ai^\ah\jSJ- l jJ y\2-'^£- ^'j>- J>-^-^y<
3677. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada
kami Laits. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rumh telah mengabarkan kepada kami Laits dari Abu Az Zubair Al Makki Al Makki bekas
budak Hakim bin Hizam, dari Jabir bin Abdullah Al Anshari dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwa beliau melarang membuat perasan anggur dengan tamr (kurma masak)
menjadi satu, dan melarang membuat perasan busr (kurma muda) dengan ruthab (kurma
segar) menjadi satu."
3678. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin Zurai' dari At Taimi dari Abu An Nadlrah dari Abu Sa'id, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam melarang mencampurkan antara kurma dengan anggur dan antara tamr
(kurma masak) dan busr (kurma muda) untuk dibuat perasan."
■ i ^ * X
3679. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami
Ibnu Ulayyah telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Zaid Abu Maslamah dari Abu
Nadlrah dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami
membuat perasan dengan mencampurkan antara anggur dan kurma, antara kurma muda
dan kurma masak." Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah
menceritakan kepada kami Bisyr -yaitu Ibnu Mufadlal- dari Abu Maslamah dengan sanad
seperti ini."
3680. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Isma'il bin Muslim Al 'Abdi dari Abu Al Mutawakkal An Naji dari Abu Sa'id Al
Khudri dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa di antara
kalian meminum perasan nabidz hendaklah ia minum perasan anggur saja, atau kurma
masak saja, atau kurma muda saja (jangan mencampurnya saat membuat perasan)." Dan
telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan kepada kami Rauh bin
'Ubadah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Muslim Al 'Abdi dengan isnad ini, ia
menyebutkan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang membuat perasan dengan
mencampur kurma muda dengan kurma masak, atau anggur dengan kurma masak, atau
anggur dengan kurma muda." Beliau bersabda: "Barangsiapa di antara kalian ...kemudian ia
menyebutkan seperti hadits Waki'."
3681. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami
Ibnu Ulayyah telah mengabarkan kepada kami Hisyam Ad Dastawa'i dari Yahya bin Abu
Katsir dari Abdullah bin Abu Qatadah dari ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Janganlah kalian membuat perasan nabidz dengan mencampur antara
kurma muda dengan kurma segar (sudah masak), atau antara anggur dengan kurma masak,
tetapi hendaklah kalian buat dengan sendiri-sendiri (tidak dengan mencampurnya)." Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bisyr Al 'Abdi dari Hajjaj bin Abu 'Utsman dari Yahya bin Abu Katsir
dengan sanad seperti ini."
i.'\ ^
3682. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Ali yaitu Ibnu Mubarak dari
Yahya dari Abu Salamah dari Abu Qatadah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah kalian membuat perasan kurma muda dengan kurma segar (sudah
masak) menjadi satu, atau kurma segar dengan anggur, akan tetapi sendirikanlah setiap
perasannya sesuai dengan takarannya masing-masing." Yahya menyakini bahwa ia pernah
bertemu dengan Abdullah bin Abu Qatadah kemudian dia menceritakan kepadanya dari
ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini." Dan telah menceritakan
kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah telah
menceritakan kepada kami Husain Al Mu'allim telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Abu Katsir dengan kedua isnad ini, namun dia menyebutkan, "Antara kurma segar dengan
kurma muda, atau kurma masak dengan anggur."
3683. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan kepada
kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Aban Al 'Athar telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abu Katisr telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Qatadah
dari ayahnya, bahwa Nabi Allah shallallahu 'alaihi wasallam melarang mencampurkan antara
kurma masak dengan kurma muda, anggur dengan kurma masak, kurma muda dengan
kurma segar (masak). Dan beliau mengatakan: "Buatlah perasan setiap darinya secara
sendiri-sendiri." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dari Abu
Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini."
S?' ^ ^ s'
3684. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Kuraib sedangkan lafadznya
dari Zuhair, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Ikrimah bin
'Ammar dari Abu Katsir Al Hanafi dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang membuat perasan dengan mencampur antara anggur dengan kurma
masak, kurma muda dengan kurma masak. Dan beliau bersabda: "Buatlah perasan setiap
darinya secara sendiri-sendiri." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Hasyim Al Qasim telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin
'Ammar telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abdurrahman bin Udzainah -yaitu Abu
Katsir Al Ghubari- telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti hadits di atas."
9 ' /f' 9 / 9 S / 9 ' t /9 9 ^ 9 P t * 'i I X \ \ ' ** '9 \ 9 ^ ^ t 1 ' ' X
3685. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari As Syaibani dari Habib dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang (membuat perasan) dengan
mencampur antara kurma masak dengan anggur, atau kurma muda dengan kurma masak.
Kemudian beliau menulis surat kepada penduduk Jurasy melarang mereka mencampur
kurma masak dengan anggur menjadi satu." Dan telah menceritakan kepadaku Wahb bin
Baqiyah telah mengabarkan kepada kami Khalid -yaitu At Thahan- dari As Syaibani dengan
sanad ini tentang (mencampur) kurma masak dengan anggur, dan ia tidak menyebutkan
'kurma muda dengan kurma masak'."
3686. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa dia berkata, "Telah dilarang membuat
perasan nabidz dengan mencampur antara kurma muda dengan kurma segar, dan kurma
masak dengan anggur."
9\ 9 ' .l', 9 y > > ’W'^' £ 9 9\> 9 t' S
3687. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin lshaq telah menceritakan kepada
kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa
bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Telah dilarang membuat perasan nabidz
dengan mencampur kurma muda dengan kurma segar, dan kurma masak dengan anggur."
Bab: Larangan membuat perasan nabidz dalam muzaffat, dubba', hantam dan naqir (^a)\
3688. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik bahwa dia telah mengabarkan kepadanya, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang membuat perasan dalam Ad Dubba
dan Al Muzaffat."
A-fi
3689. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang membuat perasan dalam bejana dalam bejana dari Ad Duba dan Al
Muzaffat."
3690. Perawi berkata; (Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri) dan telah mengabarkan
kepadanya Abu Salamah bahwa dia pernah mendengar Abu Hurairah berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian membuat perasan dalam Ad Dubba
dan Al Muzaffat." Kemudian Abu Hurairah berkata, "Dan jauhilah oleh kalian Al Hantam."
* a 9
3691. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari Suhail dari ayahnya dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau beliau melarang Al Muzaffat, Al Hantam
dan An Naqir." Perawi berkata, "Lalu ditanyakan kepada Abu Hurairah, "Apakah Al Hantam
itu?" dia menjawab, "Bejana dari tembikar berwarna hijau."
•*/ x ^ ^
3692. Telah menceritakan kepada kami Nahsr bin Ali Al Jahdlami telah mengabarkan kepada
kami Nuh bin Qais telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Abu
Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada delegasi Abdul Qais:
"Saya telah melarang kalian dari Ad Dubba, Al Hantam, An Naqir, Al Muqayyar, Al Hantam
dan guci tempat penyimpanan air yang memabukkan, akan tetapi minumlah dari wadah air
minum."
• - .y
3693. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi telah mengabarkan
kepada kami 'Abtsar. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin
Harb telah menceritakan kepada kami Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Bisyr bin Khalid telah mengabarkan kepada kami Muhammad -yaitu Ibnu Ja'far-
dari Syu'bah semuanya dari Al A'masy dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dari Ali
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang membuat perasan dalam Ad
Dubba dan Al Muzaffat." Ini adalah hadits riwayat Jarir, dan dalam hadits 'Abtsar dan
Syu'bah disebutkan, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari Ad Dubba dan Al
Muzaffat."
v£is3Vi^l <4J\ J si
3694. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim keduanya
dari Jarir, Zuhair berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim
dia berkata; saya bertanya kepada Al Aswad, "Apakah kamu pernah bertanya kepada Ummu
mukminin bejana apa saja yang dilarang untuk membuat perasan nabidz?" Al Aswad
menjawab, "Ya. Saya pernah bertanya, "Wahai Ummul Mukminin, kabarkanlah kepadaku
bejana apa saja yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarangnya untuk
dijadikan membuat perasan nabidz?" Dia menjawab, "Beliau telah melarang kami -ahlul bait-
untuk membuat perasan dalam Ad Dubba dan Al Muzaffat." Ibrahim berkata, "Saya bertanya
kepada Al Aswad, "Apakah Ummu Salamah pernah menyebutkan Al Hantam dan al Jarr
(bejana dari tembikar)?" dia menjawab, "Saya hanya menceritakan sesuatu yang pernah
saya dengar sendiri, apakah saya harus menceritakan kepadamu sesuatu yang tidak pernah
saya dengar!"
j
^Vj«\ i^^^jiuiiij j.
3695. Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi telah mengabarkan
kepada kami 'Abtsar dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah, bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melarang Ad Dubba dan Al Muzaffat." Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qathan
telah menceritakan kepada kami Sufyan dan Syu'bah keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Manshur dan Sulaiman dan Hammad dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas."
3 Vi ^ o Vil\
* . t 9 ^ \
3696. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Al Qasim -yaitu Ibnu Al Fadll- telah menceritakan kepada kami Tsumamah bin Flazn Al
Qusyairi dia berkata, "Saya pernah bertemu 'Aisyah, lalu saya bertanya kepadanya mengenai
perasan nabidz. Lantas dia menceritakan kepadaku bahwa suatu ketika utusan Abdul Qais
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil bertanya kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mengenai perasan nabidz, maka beliau melarang mereka membuat perasan
dalam Ad Dubba, An Naqir, Al Muzaffat dan Al Hantam."
3697. Dan telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim telah menceritakan kepada
kami Ibnu Ulayyah telah menceritakan kepada kami lshaq bin Suwaid dari Mu'adzah dari
'Aisyah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Ad Duba, Al Hantam,
An Naqir dan Al Muzaffat." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah
mengabarkan kepada kami Abdul Wahhab At Tsaqafi telah menceritakan kepada kami lshaq
bin Suwaid dengan isnad ini, hanya saja lafadz Al Muzaffat menjadi Al Muqayyar."
i < . > » > .tv \'C\ ' \i ' c \ < \ s* s > » ^ ’ ''i-r.C 2 '. <-
j j JsiH\ j&&\
3698. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
'Abbad bin 'Abbad dari Abu Jamrah dari Ibnu Abbas. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Zaid dari Abu Jamrah dia berkata; saya mendengar Ibnu Abbas berkata, "Suatu ketika
delegasi Abdul Qais datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya melarang kalian dari Ad Dubba, Al Hantam, An
Naqir dan Al Muqayyar." Dan dalam hadits Hammad, lafadz Al Muqayyar diganti dengan Al
Muzaffat."
9 f' 2
k.
3699. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dari As Syaibani dari Habib dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas
dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Ad Dubba, Al Hantam, Al
Muzaffat dan An Naqir."
9 ^ 9 ^ ^ f'- '' A £■ ) 9 ' ^ ^ 9 ^ ^ ^ 9 ^ ) ( ' T .*•
^ ^ '‘Z S'' **> X
3700. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Habib bin Abu 'Amrah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu
Abbas dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari Ad Dubba, Al
Hantam, Al Muzaffat dan An Naqir. Beliau juga melarang membuat perasan dengan
mencampur antara kurma muda dengan kurma masak."
t\> 9 > ^ ^ > I s
\ -j~’ UoJo-
3701. Telah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Syu'bah dari Yahya Al Bahrani dia berkata; saya
mendengar Ibnu Abbas. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yahya bin Abu Umar dari Ibnu Abbas dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang menggunakan Ad Duba', An Naqir dan Al
Muzafat."
A-3
3702. Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Yazid bin Zurai' dari At Taimi. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ulayyah telah mengabarkan kepada
kami Sulaiman At Taimi dari Abu Nadlrah dari Abu Sa'id, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang membuat perasan nabidz (semacam arak) dengan menggunakan bejana
yang terbuat dari tembikar."
t» 'C, ’C U ' C'\'C, '\C'C*. ^
3703. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami
Ibnu 'Ulayyah telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abi Arubah dari Qatadah dari Abu
Nadlrah dari Abu Sa'id Al Khudri, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
menggunakan AdDuba', Al Khantam, An Naqir dan Al Muzaffat." Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam
telah menceritakan kepadaku Ayahku dari Qatadah dengan isnad seperti ini, bahwa
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang membuat rendaman nabidz... .lalu ia
mendengar seperti hadits tersebut."
3704. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami telah menceritakan
kepadaku Ayahku telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna -yaitu Ibnu Sa'id- dari Abu
Al Mutawakkil dari Abu Sa'id dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang
minuman yang dibuat dalam Al Hantam, Ad Duba' dan An Naqir."
/ ? / / j, ' S ''
3705. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Suraij bin Yunus dan
ini adalah lafadz Abu Bakar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Marwan bin
Mu'awiyah dari Manshur bin Hayyan dari Sa'id bin Jubair dia berkata, "Saya bersaksi atas
Ibnu Umar dan Ibnu Abbas, bahwa keduanya pernah menyaksikan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang menggunakan Ad Duba', Al Hantam, Al Muzaffat dan An Naqir."
3706. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Jarir -yaitu Ibnu Hazim- telah menceritakan kepada kami Ya'la bin Hakim dari Sa'id bin Jubair
dia berkata, "Saya bertanya kepada Ibnu Umar mengenai perasan nabidz dalam bejana yang
terbuat dari tembikar. Dia lalu menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
mengharamkan perasan nabidz yang dibuat dalam bejana yang terbuat dari tembikar."
Kemudian saya mendatangi Ibnu Abbas dan berkata, "Apakah anda tidak mendengar apa
yang dikatakan Ibnu Umar?" Dia menjawab, "Apa yang dikatakannya?" Saya berkata, "Dia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang perasan nabidz yang dibuat
dalam bejana yang terbuat dari tembikar." Ibnu Abbas lalu berkata, "Ibnu Umar benar.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarangnya." Saya bertanya, "Apa saja yang
termasuk perasan yang dilarang dalam bejana tembikar?" Ibnu Abbas menjawab, "Setiap
sesuatu yang dibuat dari tembikar (tanah liat)."
JSv
i .>
3707. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya telah bacakan di
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berkhutbah di hadapan orang-orang di sebagian peperangan, Ibnu Umar berkata, "Lalu saya
menuju ke arahnya, tapi beliau keburu beranjak pergi sebelum saya sampai kepadanya, lalu
saya bertanya, "Apa yang dikatakan beliau?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Beliau
melarang rendaman atau perasan yang diproses dalam Ad Duba' dan Muzaffat." Dan telah
menceritakan kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Laits bin Sa'd. (dalam jalur lain
disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Hammad. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il semuanya dari Ayyub.
(dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah
menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Ubaidullah. (dalam jalur
lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mutsanna dan Ibnu Abi Umar dari At
Tsaqafi dari Yahya bin Sa'id. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik telah mengabarkan
kepada kami Ad Dhahak -yaitu Ibnu Utsman-. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepadaku Harun Al Ailiy telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah
mengabarkan kepadaku Usamah mereka semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar seperti
haditsnya Malik, mereka semua tidak menyebutkan, 'Di sebagian peperangan 1 , selain Malik
dan Usamah."
M\ jlsjls
3708. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Tsabit dia berkata, "saya berkata kepada Ibnu Umar, "(Apakah)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang perasan dalam bejana yang terbuat dari
tembikar?" Tsabit berkata, "Ibnu Umar menjawab, "Para sahabat memahaminya seperti itu."
Maka saya bertanya, "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam betul-betul
melarangnya?" Dia menjawab, "Para sahabat memahaminya seperti itu."
3709. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami
Ibnu Ulayyah telah menceritakan kepada kami Sulaiman At Taimi dari Thawus dia berkata,
"Seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Umar, "Apakah Nabiyullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang perasan dalam bejana yang terbuat dari tembikar?" Dia menjawab, "Ya,
benar." Kemudian Thawus berkata, "Demi Allah, saya telah mendengar hal itu darinya."
3710. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku
Ibnu Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Umar, bahwa seorang laki-laki datang kepadanya seraya
bertanya, "Apakah Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang membuat perasan buah
dalam bejana yang terbuat dari tembikar dan Ad Duba'?" dia menjawab, "Ya."
3711. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami
Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Thawus dari Ayahnya dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang membuat perasan dalam bejana yang terbuat dari tembikar dan Ad Dubba'."
3712. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Ibrahim bin Maisarah bahwa dia mendengar Thawus berkata, "Saya
duduk di samping Ibnu Umar, tiba-tiba datang seorang laki-laki seraya berkata, "Apakah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang perasan nabidz dalam bejana yang terbuat
dari tembikar, Ad Dubba' dan Al Muzaffat?" Dia menjawab, "Ya."
3713. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muharib bin Ditsar dia berkata; saya mendengar
Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Al hantam, Ad dubba',
dan Al Muzaffat." Muharib berkata, "Saya mendengarnya bukan hanya sekali." Dan telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi telah mengabarkan kepada kami
'Abtsar dari Asy Syaibani dari Muharib bin Ditsar dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan hadits seperti itu, dia berkata, "Menurutku dia mengatakan, "Dan An
Naqir."
3714. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Uqbah bin Huraits dia berkata; saya mendengar
Ibnu Umar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Al Jarr, Ad Dubba' dan
Al Muzaffat." Lalu beliau bersabda: "Buatlah perasan di dalam tempat air minum biasa."
3715. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Jabalah dia
berkata; saya mendengar Ibnu Umar menceritakan, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang Al Hantamah. Maka aku pun bertanya kepadanya, "Al Hantamah itu
apa?" dia menjawab, "Yaitu al Jarr (bejana dari tembikar yang digunakan untuk merendam
buah anggur atau kurma)."
> T~ '■.i -r u\' »
3jb\ p
5 ' j*
3716. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Amru bin Murrah telah
menceritakan kepadaku Zadzan dia berkata; saya berkata kepada Ibnu Umar, "Ceritakanlah
kepadaku minuman yang dilarang oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan bahasamu,
serta jelaskanlah dengan bahasa kami, karena kamu memiliki bahasa selain bahasa kami. Dia
menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Al Hantam, yaitu al jarrah
(bejana yang terbuat dari tembikar), Ad Dubba', yaitu al qar' (wadah bundar dari pohon labu
yang digunakan untuk membuat perasan anggur), Al Muzaffat, yaitu muqayyar (wadah yang
dipolesi dengan ter) dan An naqir, yaitu wadah dari pohon kurma yang dilubangi. Dan beliau
memerintahkan untuk membuat perasan dalam suatu wadah biasa." Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan
isnad ini."
3717. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Abdul Khaliq bin Salamah dia
berkata; saya mendengar Sa'id bin Musayyab berkata; saya mendengar Abdullah bin Umar
berkata di atas mimbar ini -sambil menunjuk ke mimbar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam-, "Utusan Abdul Qais telah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
lalu mereka bertanya tentang minuman. Kemudian beliau melarang penggunaan Ad Dubba 1 ,
Al Hantam dan An naqir kepada mereka." Saya (Kha liq) bertanya kepadanya, "Wahai Abu
Muhammad, bagaimana dengan Al Muzaffat?" -Kami kira dia lupa- maka dia berkata, "Pada
saat itu saya tidak mendengar dari Abdullah bin Umar, akan tetapi dia membencinya."
3718. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Zubair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu
Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang An Naqir, Al Muzaffat dan Ad Dubba'."
3719. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu
Zubair bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang Al Jarr, Ad Dubba' dan Al Muzaffat."
3720. (Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku) Abu
Zubair berkata; saya mendengar Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang Al Jarr, Al Muzaffat dan An Naqir. Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tidak mendapatkan wadah tempat air minum untuk membuat perasan, beliau
biasa membuat perasan dalam wadah yang terbuat dari batu."
® J i Jl>(3 a!
3721. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu 'Awanah dari Abu Zubair dari Jabir bin Abdullah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
biasa membuat perasan dalam wadah yang terbuat dari batu."
Ji
»
J. 51^31 3^4-cA
ly? 3^ ly? i ly? J y (jAj^-oc-lji-u
3722. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus telah menceritakan kepada kami
Zuhair telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abu
Khaitsamah dari Abu Zubair dari Jabir dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
biasa dibuatkan perasan dalam sebuah wadah, jika mereka tidak mendapatkan wadah
tersebut, maka diperaskan untuk beliau dalam sebuah wadah besar yang terbuat dari batu."
Sebagian kaum berkata, "Saya mendengar dari Abu Zubair, "Dalam periuk besar yang terbuat
dari batu." Dia berkata, "Yang terbuat dari batu."
a V lUiissiiTis jifeis.
*V ^ ^ *V s
> * vS\' , t» ^ ^ \' > ■> ' c. » 1 . . » «- . k
» ^ l.\ » I •" > » ^ . K > t ^ > » >t . . K.\ ^ ✓ \ » ^ i -- > l?.\ S . '
3723. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
Mutsanna keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail, Abu
Bakar berkata; dari Abu Sinan, dan Ibnu Mutsanna berkata; dari Dlirar bin Murrah dari
Muharib dari Ibnu Buraidah dari Ayahnya, (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Dlirar bin Murrah Abu Sinan dari
Muharib bin Ditsar dari Abdullah bin Buraidah dari Ayahnya dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya telah melarang kalian dari perasan nabidz
(minuman dari perasan buah anggur atau kurma) kecuali yang dibuat dalam wadah tempat
air minum biasa, sekarang minumlah dalam semua bejana dan jangan kalian minum sesuatu
yang memabukkan."
Jj>4 "i jl (J} lj£- J J IfC-
3724. Dan telah menceritakan kepada kami H a j j a j bin As Sya'ir telah menceritakan kepada
kami Adi Dlahak bin Makhlad dari Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Ibnu Buraidah dari
Ayahnya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya telah melarang
kalian menggunakan wadah yang terbuat dari kulit, meskipun wadah dari kulit tidak
membuat halal sesuatu dan tidak juga membuatnya haram. Dan setiap yang memabukkan
adalah haram.
3725. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Mu'arrif bin Washil dari Muharib bin Ditsar dari Ibnu Buraidah dari
Ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya telah melarang
kalian menggunakan wadah yang terbuat dari kulit binatang, maka minumlah dalam setiap
minuman, dan jangan kalian minum sesuatu yang memabukkan."
sud >i. a yyiiln j >ij
3726. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Abu Umar dan
ini adalah lafadz Ibnu Abu Umar, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan
dari Sulaiman Al Ahwal dari Mujahid dari Abu lyadl dari Abdullah bin 'Amru dia berkata,
"Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang perasan nabidz dalam bejana, para
sahabat berkata, "Tapi tidak semua orang bisa mendapatkannya?" Maka beliau pun
memberi keringanan untuk menggunakan bejana yang tidak dipolesi dengan ter."
Bab: Penjelasan bahwa setiap yang memabukkan adalah khamer (
^ ob)
joA>-
3727. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik; dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari 'Aisyah dia berkata,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya mengenai bit'u (yaitu minuman yang terbuat
dari madu) maka beliau bersabda: "Setiap minuman yang memabukkan adalah haram."
io -X>- (3 J-* J ^3^
3728. Dan telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya At Tujibi telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu
Salamah bin Abdurrahman bahwa dia mendengar 'Aisyah berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ditanya mengenai bit'u, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: "Setiap minuman yang memabukkan adalah haram." Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Yahya dan Sa'id bin Manshur dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Amru An
Naqid dan Zuhair bin Harb semuanya dari Ibnu 'Uyainah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Hasan Al Khulwani dan 'Abd bin Humaid dari Ya'qub bin Ibrahim
bin Sa'd telah menceritakan kepada kami Ayahku dari Shalih. (dalam jalur lain disebutkan)
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abdu bin Humaid keduanya berkata;
telah mengabarkan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
semuanya dari Az Zuhri dengan sanad ini, namun dalam hadits Sufyan dan Shalih tidak
disebutkan, 'Beliau ditanya mengenai bit'u', akan tetapi hal itu terdapat dalam hadits
Ma'mar. Dan dalam hadits Shalih bahwa 'Aisyah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Setiap minuman yang memabukkan adalah haram."
j ^ jAllc-45i\ &*Ji JS
i£ 11^34^4 is\ ^£U\3
3729. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim dan ini
adalah lafadz Qutaibah, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari
Syu'bah dari Sa'id bin Abi Burdah dari Ayahnya dari Abu Musa dia berkata, "Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mengutusku bersama Mu'adz bin Jabal ke Negeri Yaman, lalu saya berkata,
"Wahai Rasulullah, bagaimana dengan minuman yang dibuat di negeri kami yang biasa
disebut dengan miizr dari (perasan) gandum dan minuman yang biasa disebut dengan bit'u
(yang terbuat) dari madu?" Beliau menjawab: "Setiap minuman yang memabukkan adalah
haram."
?!
n'».
t * ' „> . ,
4_oi
J
» >' •>>)■* \\ s
3730. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari 'Amru ia mendengar dari Sa'id bin Abu Burdah dari ayahnya dari kakeknya,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengutusnya bersama Mu'adz ke negeri Yaman, lalu
beliau bersabda kepada keduanya: "Berilah kabar gembira dan mudahkanlah setiap
urusannya, ajarilah dan jangan kamu membuatnya lari." Dan sepertinya beliau juga
bersabda: "Dan janganlah kalian berdua saling berselisih." Ketika Abu Musa kembali, maka
dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (penduduk Yaman) terbiasa membuat
minuman dari madu yang direbus hingga mengental dan minuman keras yang terbuat dari
tepung?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap sesuatu yang
memabukkan (menghalangi dari) shalat, maka hukumnya haram."
i^£j\ ^
s i^\
3731. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Ahmad bin
Abu Khalaf sedangkan lafadznya dari Ibnu Abu Khalaf, keduanya berkata; telah menceritakan
kepada kami Zakaria bin Adi telah menceritakan kepada kami Ubaidullah dia adalah Ibnu
Amru, dari Zaid bin Abu Unaisah dari Sa'id bin Abu Burdah telah menceritakan kepada kami
Abu Burdah dari ayahnya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku
bersama Mu'adz ke negeri Yaman, beliau bersabda: "Serulah manusia dan berilah kabar
gembira, jangan kamu buat mereka lari, mudahkan semua urusan dan jangan kamu
persulit." Ayahku berkata, "Lalu saya berkata, "Wahai Rasulullah, berilah fatwa kepada kami
mengenai minuman yang biasa kami buat di negeri Yaman, yaitu Al Bit'u, yang terbuat dari
madu dengan merendamnya hingga mengental, dan minuman keras yaitu dari perasan
gandum dan tepung." Ayahku berkata, "Saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baru
selesai mendapatkan ayat Al Qur'an, maka beliau bersabda: "Saya melarang dari setiap
sesuatu yang memabukkan dan dapat menghalangi dari shalat."
9 ' S £ t! t 9 ' ** £ 'T 9 £ yl X } 9 ''Z. 9 / 1 ' t \ X l 'C \ ^ ^ 9 ' 9 ISI t 'f •** \ /
3Vs^3is> j> 'J1
jj» 1 s jUki 3I ^ v!j\ j^> 1 i 3 Vs u 3
3732. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz -yaitu Ad Darawardi- dari 'Ummarah bin Ghaziyah dari Abu Az Zubair dari Jabir,
bahwa seorang laki-laki tiba dari daerah Jaisyan, dan Jaisyan adalah daerah Yaman, lantas dia
bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai minuman yang biasa mereka
minum di negeri mereka, yang terbuat dari perasan tepung yang biasa disebut Mizr. Maka
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah ia memabukkan?" dia menjawab, "Ya."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas bersabda: "Setiap yang memabukkan adalah
haram, sesungguhnya Allah menjanjikan kepada siapa saja yang minum minuman
memabukkan, maka akan memberinya minuman kepadanya Thinatul Khabal." Mereka
bertanya, "Wahai Rasulullah apa itu Thinatul Khabal?" Beliau menjawab: "Keringat penghuni
neraka, atau perasan -keringat- penghuni neraka."
J\$g32\g£\
s^J\ j ^LJLjo y&JoUl l£Sl\
3733. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki dan Abu Kamil keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami
Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Setiap yang memabukkan adalah khamer, dan setiap yang memabukkan adalah
haram. Barangsiapa meminum khamer di dunia -kemudian ia mati- sedangkan ia biasa
meminumnya, niscaya tidak akan diterima taubatnya dan tidak akan meminumnya di
akhirat."
3734. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Abu Bakar bin lshaq
keduanya dari Rauh bin Ubadah telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah
mengabarkan kepadaku Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap yang memabukkan adalah khamer, dan setiap
yang memabukkan adalah haram." Dan telah menceritakan kepada kami Shalih bin Mismar
As Sulami telah menceritakan kepada kami Ma'an telah menceritakan kepada kami Abdul
Aziz bin Mutthalib dari Musa bin 'Uqbah dengan isnad yang seperti ini."
3735. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna dan Muhammad bin
Hatim keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya -yaitu Al Qatthan- dari
Ubaidullah telah mengabarkan kepada kami Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata -dan saya tidak
mengetahuinya kecuali dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam-, beliau bersabda: "Setiap yang
memabukkan adalah khamer dan setiap khamer adalah haram."
Bab: Hukuman peminum khamer jika tidak bertaubat _^jL
(3LfcL>\ Aalaj)
3736. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; saya bacakan di
hadapan Malik; dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa meminum khamerdi dunia, maka diharamkan baginya di akhirat."
3737. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Malik dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata, "Barangsiapa
meminum khamer di dunia dan tidak bertaubat, maka diharamkan baginya di akhirat kelak
dan tidak akan diberi minum dengannya." Dikatakan kepada Malik, "Apakah (riwayat ini)
dimarfu'kan (bersambung sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam)?" dia menjawab,
"Ya."
- ? *V s
lL*ls£U-
^ SAi cp' \'cA h*- 4 ^- 0 ? J* J* &
k \jzs!
3738 . Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa meminum khamer di dunia, maka ia tidak akan meminumnya di akhirat kecuali
jika ia bertaubat." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar telah menceritakan
kepada kami Hisyam -yaitu Ibnu Sulaiman Al Mahzumi- dari Ibnu Juraij telah mengabarkan
kepadaku Musa bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
seperti hadits Ubaidullah."
Bab: Bolehnya perasan nabidz jika belum bereaksi ( ^a->
3i%\ i^I\
g^1\s\4
^2\ j\ jil\ \'jM\^\ jlX\y^Jl\&i\jM4Z j;
3739. Telah menceritakan kepada kami Ubaidu Nah bin Mu'adz Al Anbari telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yahya bin Ubaid Abu
Umar Al Bahrani dia berkata; saya mendengar Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dibuatkan perasan nabidz di awal malam, kemudian beliau meminumnya di
pagi harinya, kemudian malam harinya, kemudian lusa dan malam harinya serta keesokan
harinya lagi sampai menjelang ashar. Jika perasannya tersebut masih, beliau memerintahkan
pelayannya untuk menumpahkannya, atau menyuruhnya untuk ditumpahkan."
3740. Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yahya Al Bahrani
dia berkata, "Mereka menyebut-nyebut nabidz (perasan buah) di sisi Ibnu Abbas, lantas dia
berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa dibuatkan perasan dalam wadah air
minum -Syu'bah berkata; dari malam senin-, kemudian beliau meminumnya pada hari senin
dan selasa sampai ashar, jika masih terdapat perasan yang tersisa, maka beliau menyuruh
pelayannya untuk menumpahkan."
* **/ ^ / y* ' s s? •*> x
3741. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib dan
lshaq bin Ibrahim sedangkan lafadz dari Abu Bakar dan Abu Kuraib. Ishaq berkata; telah
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang kedua berkata; telah menceritakan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Umar dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam biasa dibuatkan perasan zabib (buah kismis), kemudian beliau
meminumnya pada hari itu, esok hari dan lusa sampai sore di hari ketiga. Kemudian beliau
menyuruh untuk membuangnya atau menumpahkannya."
315^0^ i je*\
4i\ y»1ly :>
3742. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Yahya bin Abi Umar dari Ibnu Abbas dia berkata, "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam biasa dibuatkan perasan zabib dalam wadah air minum,
kemudian beliau meminumnya pada hari itu, esok harinya dan lusa, pada waktu sore di hari
ketiga beliau masih menuangkan dan meminumnya, tapi jika masih juga tersisa maka beliau
menumpahkannya."
3743. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abi Khalaf telah
menceritakan kepada kami Zakaria bin Adi telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari
Zaid dari Yahya Abu Umar An Nakha'i dia berkata, "Suatu kaum bertanya kepada Ibnu Abbas
tentang memperdagangkan khamer; membeli dan menjualnya lagi. Maka dia balik bertanya,
"Apakah kalian orang-orang muslim?" Mereka menjawab, "Ya, benar." Dia berkata,
"Sesungguhnya tidak boleh memperdagangkan khamer; membelinya dan menjualnya."
Yahya berkata, "Kemudian mereka bertanya mengenai Nabidz (minuman yang terbuat dari
perasan buah), maka Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
keluar kota kemudian beliau kembali pulang, ternyata sebagian dari para sahabat beliau
sedang membuat perasan di dalam Al Khantam, An Naqir dan Ad Dubba', maka beliau
menyuruh untuk menumpahkannya. Setelah itu, beliau membuat perasan dari buah anggur
dan air, lalu membiarkannya hingga malam. Keesokan harinya beliau meminum perasan
tersebut, lalu malam harinya, lalu keesokan harinya lagi dan lusa hingga waktu sampai sore.
Dan apabila di pagi harinya perasan tersebut masih tersisa, maka beliau memerintahkan
untuk menumpahkannya."
■> 1 Z*. I '*
3744. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami
Al Qasim -yaitu Ibnu Fadl Al Fluddani- telah menceritakan kepada kami Tsumamah -yaitu
Ibnu Flazn Al Qusyairi- dia berkata; saya menemui 'Aisyah dan menanyakan kepadanya
mengenai nabidz, lantas 'Aisyah memanggil pelayannya dari negeri Ha bsyi. 'Aisyah lantas
berkata, "Tanyakanlah kepadanya, karena dialah yang biasa membuatkan perasan untuk
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lantas pelayan dari negeri Habsyi itu menjawab, "Saya
biasa membuatkan perasan untuk beliau dalam wadah air minum, kemudian saya
mengikatnya dan menggantungkannya, lalu beliau meminumnya ketika datang waktu pagi."
9 , * I 9
4 i
•'T • •• ♦ I
9 4
. 1.1 ^
'i . >
u n> »
> c
ij’AZ jiL 1**4 J . 4
3745. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mutsanna Al Anazi telah
menceritakan kepada kami Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Yunus dari Al Flasan dari Ibunya
dari 'Aisyah dia berkata, "Kami biasa membuat perasan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam di dalam air minum yang bertali di atasnya, kami membuat rendaman di pagi hari
dan meminumnya di sore hari, atau membuat rendaman di sore hari lalu meminumnya di
pagi hari."
\ 'S k * ' 9 \ 9 / 9 ' , \ s t 9 ' , \ s 9 \ . 9 S ^ ^ K'* "i ^ i X > * ** /9 l 'T.*. "*1 X
Lc-i JV 3 A*— J , < <J. ' Cr? ' j* J»' -A**— Cr? -A>-
3746. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abdul Aziz -yaitu Ibnu Abu Flazim- dari Abu Flazim dari Sahal bin Sa'd dia berkata, "Abu Usaid
As Sa'idi mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di hari pernikahannya. Saat itu,
isterinya membantu mereka, padahal ia adalah pengantin wanita." Sahi bertkata, "Tahukah
kalian minuman apa yang ia suguhkan olehnya (isterinya) kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam?" ia merendam kurma di dalam kuwali pada waktu malam, ketika beliau
makan, ia memberikan minuman tersebut kepada beliau." Dan telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Ya'qub -yaitu Ibnu Abdurrahman-
dari Abu Hazim dia berkata; saya mendengar Sahi berkata, "Abu Usaid As Sa'idi datang
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia mengundang Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. ..seperti hadits di atas, namun ia tidak menyebutkan, "Ketika beliau makan,
maka wanita itu menuangkannya kepada beliau." Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Sahi At Tamimi telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah
mengabarkan kepada kami Muhammad -yaitu Abu Ghassan- telah menceritakan kepadaku
Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dengan hadits ini, ia menambahkan, "...menuangkannya di
kuwali yang terbuat dari tanah, seusai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan, maka ia
menuangkan minuman tersebut untuk beliau."
^ ^ x •* ^ ♦*
3747. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi dan Abu Bakar bin
lshaq. Abu Bakar berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ibnu Sahi berkata;
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam telah mengabarkan kepada kami
Muhammad -yaitu Ibnu Mutharif Abu Ghassan- telah mengabarkan kepadaku Abu Hazim
dari Sahi bin Sa'd dia berkata, "Ketika dituturkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam tentang cerita wanita Arab kampung, maka beliau pun memerintahkan Abu Usaid
untuk memanggilnya. Tidak lama kemudian wanita itu datang dan tinggal di rumah Bani
Sa'idah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan pergi menemui wanita
tersebut, ternyata wanita itu selalu menundukkan kepalanya. Pada saat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengajaknya bicara, wanita itu justru berkata, "Saya berlindung
kepada Allah darimu." Beliau menjawab: "Baiklah, saya juga melindungimu dariku." Setelah
itu para sahabat berkata kepadanya, "Tahukah kamu siapakah orang yang mengajakmu
bicara tadi?" wanita itu menjawab, "Tidak." Para sahabat berkata, "Orang itu adalah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau datang untuk melamarmu." Wanita itu
berkata, "Kalau begitu, saya termasuk orang yang tidak beruntung." Sahi berkata, "Pada saat
itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan duduk di bangsal Bani Sa'idah bersama
dengan para sahabat. Kemudian beliau bersabda kepada Sahi: "Berilah kami minuman." Sahi
berkata, "Lalu saya mengeluarkan mangkuk ini untuk mereka dan memberikan minuman
kepada mereka dengan menggunakan mangkuk tersebut." Abu Hazim berkata, "Kemudian
Sahi mengeluarkan mangkuk tersebut untuk kami dan kami langsung meminumnya." Abu
Hazim berkata, "Selang beberapa tahun kemudian, Umar bin Abdul Aziz meminta mangkuk
itu. Lalu mangkuk itu pun akhirnya diberikan kepadanya." Dan dalam riwayat Abu Bakar bin
lshaq disebutkan, "Beliau bersabda: "Hidangkanlah minuman buat kami wahai Sahi!."
/ / ^ *’/ ^
3748. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas dia berkata, "Sungguh saya pernah menuangkan
minuman apa saja ke dalam gelasku (mangkuk) untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam;
madu, perasan nabidz (semacam arak), air dan susu."
Bab: Bolehnya minum susu y>r)
^ / **/ **/ / /
3749. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan
kepada kami ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dari Al Barra'
dia berkata, " Abu Bakar As Shidiq berkata, "Ketika kami keluar bersama-sama dengan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dari Makkah menuju Madinah, kami melewati seorang
penggembala, ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat kehausan." Abu Bakar
berkata, "Lalu saya memeraskan untuk beliau sedikit dari air susu (kambing milik
pengembala), kemudian saya membawanya ke hadapan beliau lalu beliau meminumnya
sampai saya merasa puas."
j
3750. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
sedangkan lafadznya dari Ibnu Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; saya
mendengar Abu lshaq Al Hamdani dia berkata; saya mendengar Al Barra' berkata, "Ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat dari kota Makkah menuju Madinah,
Suraqah bin Malik bin Ju'syum mengejarnya dari belakang." Al Barra' mengatakan, "Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendoakannya hingga kaki kudanya terperosok ke
dalam tanah, Suraqah lalu berkata, "Mohonkanlah kepada Allah agar saya dapat terlepas
dari kecelakaan ini dan saya tidak akan mengganggu anda lagi." Al Barra' berkata, "Lantas
beliau berdo'a kepada Allah." Al Barra' melanjutkan ceritanya, "Tidak lama kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa kehausan dan kebetulan beliau melewati
seorang penggembala kambing. Maka Abu Bakar berkata, "Kemudian saya mengambil
mangkuk dan memerah sedikit susu untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu saya
membawanya kepada beliau dan beliau pun meminumnya hingga saya merasa puas."
3751. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbas dan Zuhair bin Harb dan
lafazh ini milik Ibnu 'Abbas mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Shafwan;
Telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Zuhri ia berkata; Ibnu Musayyab berkata; Abu
Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah diberikan dua cangkir yang
berisi khamer dan susu di lliya pada malam Isra. Beliau kemudian mengambil susu. Setelah
itu Jibril berkata; 'Segala puji bagi Allah yang telah menunjukimu kepada kesucian.
Seandainya engkau mengambil khamer, niscaya umatmu akan sesat.' Dan telah
menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin
A'Yan telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab bahwa
dia mendengar Abu Hurairah berkata; -dengan Hadits yang serupa, namun tidak
menyebutkan di lliya. -
Bab: Minum perasan nabidz dan menutup bejana
/Ui^i-I^isj^^iil /ii^: ji-y u^l^ssi^y ^3jisSi^i%y^\ ,^\
j%&\^'£'sSZrg£\ i$\
3752. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
dan 'Abdu bin Humaid, semuanya Dari Abu 'Ashim, Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah
menceritakan kepada kami Adh Dhahak telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah
mengabarkan kepadaku Abu Zubair; Bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Telah
mengabarkan kepada kami Abu Humaid As Sa'idi ia berkata; Aku pernah mengunjungi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa cangkir susu yang berisi minuman dari anggur
dalam keadaan tidak tertutup, lalu beliau bersabda: "Tidakkah engkau menutupinya
walaupun hanya dengan melintangkan sepotong kayu?." Abu Hamid berkata; 'Minuman-
minuman diperintahkan untuk diikat di waktu malam (ditutup) dan pintu-pintu ditutup. Dan
telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Dinar, telah menceritakan kepada kami Rauh bin
Ubadah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dan Zakaria bin lshaq mereka berkata;
Telah mengabarkan kepada kami Abu Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah
berkata; 'Telah mengabarkan kepadaku Abu Humaid As Saidi, bahwa dia mendatangi Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan cangkir susu -dengan Hadits yang serupa- dia berkata;
Zakaria tidak menyebutkan perkataan Abu Humaid mengenai di malam hari.
■'s j, S 0 /
V Jl's ils\a
3753. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lafazh
ini milik Abu Kuraib, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah
dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Jabir bin Abdullah dia berkata; ketika kami bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba beliau meminta air. Lalu ada seorang laki-laki berkata;
'Maukah aku beri nabidz (minuman yang biasa terbuat dari kurma atau anggur)? Beliau
menjawab: "Ya." (Jabir bin Abdullah) berkata; maka laki-laki itu mencari keluar, lalu dia
datang dengan membawa bejana yang berisi nabidz. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidakkah engkau menutupinya? Walaupun hanya dengan membentangkan
sepotong kayu." (Jabir bin Abdullah) berkata; kemudian (Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam) minum.
\S ^^^^3
3754. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dan Abu Shalih dari Jabir ia berkata;
seorang laki-laki yang biasa disebut Abu Humaid datang dengan membawa cangkir yang
berisi susu yang sudah didinginkan, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidakkah engkau menutupinya? Walaupun hanya dengan sepotong kayu?."
Bab: Perintah untuk menutup bejana (<_->\
\-
’t i ^ > \'Z i . '
\ JAAjM\ ,_ 4 i t\y,\ixA\\ JJy^Aw
S'' S '*/ x
4*1
3755. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Zubair dari
Jabir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tutuplah oleh kalian
bejana-bejana, rapatkanlah tempat-tempat minuman, tutuplah pintu-pintu, dan matikanlah
lampu, karena setan tidak dapat membuka ikatan tempat minum, pintu, dan bejana. Jika
kalian tidak mendapatkan penutupnya kecuali dengan membentangkan sepotong kayu di
atas bejananya dan menyebut nama Allah, maka lakukanlah. Karena tikus dapat merusak
pemilik rumah dengan membakar rumahnya." Tapi Qutaibah dalam Haditsnya tidak
menyebutkan; "dan tutuplah pintu-pintu". Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Yahya dia berkata; Aku membaca kitab Malik mengenai Hadits ini dari Abu Zubair dari Jabir
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia menyebutkan; "Dan tutupalah rapat-rapat
atau tutuplah bejana-bejana." Dia tidak menyebutkan merentangkan kayu di atas bejana.
Dan telah mengabarkan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami
Zuhair, telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Jabir dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tutuplah pintu-pintu, " dan kemudian dia
menyebutkan yang serupa dengan Hadist Laits, namun dia menyebutkan; "Tutuplah bejana,
" dan berkata; "Sesungguhnya tikus dapat merusak pemilik rumah dengan membakar
pakaiannya." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna, telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu
Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa, dan dia
berkata; 'Tikus dapat merusak pemilik rumah dengan membakar rumahnya.'
\ yjfjJ^W yJl\jJ=6y\ J j\j liili u yjl\j
yyy
3756. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami
Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan
kepadaku 'Atha; bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bila hari telah senja laranglah anak-anak keluar rumah, karena
ketika itu setan berkeliaran. Dan bila waktu malam tiba biarkanlah mereka. Kuncilah pintu
dan sebut nama Allah, karena setan tidak dapat membuka pintu yang terkunci (dengan
menyebut nama Allah). Tutup semua bejanamu dengan menyebut nama Allah, sekalipun
dengan membentangkan sesuatu di atasnya, dan padamkan lampu (ketika hendak tidur)."
Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami Rauh bin
'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru
bin Dinar; dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata sebagimana yang telah dikabarkan oleh
'Atha, hanya saja dia tidak menyebutkan kalimat 'Sebutlah nama Allah Azza Wa Jalla'. Dan
telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Utsman An Naufali; Telah menceritakan kepada
kami Abu 'Ashim; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dengan Hadits ini. Dari 'Atha
dan 'Amru bin Dinar sebagaimana riwayat Rauh.
\ ^ s 9 " \ \ s ^ W& \' \ y * Ti'»* y 9 *• ' 9 s
\b \ t.,1'-* » A.A ^ (JrOgL^iJ' j\3»L-;uJ\ Xaj>zS ,, -^JfeJG
u\i\
/ ' '
C^O
3757. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya;
Telah mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jangan biarkan ternak dan anak-anakmu
lepas berkeliaran ketika matahari terbenam sampai hilangnya cahaya senja. Karena setan
keluar ketika matahari terbenam sampai hilang cahaya senja." Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman;
Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
^ j.
3758. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami
Hasyim bin Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami Al Laits bin Sa'd; Telah menceritakan
kepadaku Yazid bin 'Abdullah bin Usamah bin Al Hadi Al Laitsi dari Yahya bin Sa'id dari Ja'far
bin 'Abdullah bin Al Hakam dari Al Qa'qa' bin Hakim dari Jabir bin 'Abdullah ia berkata; Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tutuplah bejana-bejana, dan
ikatlah tempat-tempat minuman, karena di suatu malam pada setiap tahunnya akan ada
wabah penyakit (berbahaya) yang akan jatuh ke dalam bejana dan ketempat-tempat air yang
tidak tertutup." Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdlami; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'd dengan
Hadits dan sanad yang serupa, hanya saja dia berkata dengan kalimat 'Karena di suatu hari
pada setiap tahunnya akan ada wabah penyakit'. Dia juga menambahkan pada akhir
Haditsnya; Al laits berkata; 'Orang-orang 'Ajam (selain orang arab) diantara kami merasa
takut pada hal itu sejak bulan pertama.'
0 **/ S
< *\<'
3759. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari
Az Zuhair dari Salim dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Ketika kalian tidur di rumah, janganlah kalian meninggalkan api dalam keadaan menyala."
^ S' **/ S «* ^
( ^=d^U
3760. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi dan Abu Bakr bin Syaibah
dan Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Abu 'Amir Al Asy'ari dan Abu Kuraib dan
lafazh ini milik Abu 'Amir, berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid
dari Abu Burdah dari Abu Musa ia berkata; Pada suatu malam sebuah rumah penduduk
Madinah terbakar. Ketika hal itu di ceritakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau bersabda: "Sesungguhnya api ini adalah musuh kalian, karena itu apabila kalian
hendak tidur, maka padamkanlah lebih dahulu."
Bab: Adab makan dan minum
j,Vi p> JM4.
£4. jUjj
. -T i ^ „ * * y 't' i
31 bZsjz^&t
j>- \ (3^33^?
9 * t 4 ^ • }
<>^o4
_^ji r ui j\ ( ^.jAd^ > ii\ c pii\ j ^jglLx.i\i\\l^ 3ls
<3-?^ ^*^T? -X^- cJl ^ kj> LajlS”"
> 3 i\i^iSij^^isy >4 j jflj^j^A 'X'4^.^\
3761. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Khaitsamah
dari Abu Hudzaifah dari Hudzaifah dia berkata; Bila kami menghadiri jamuan makan bersama
Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Salam, kami tidak meletakkan tangan kami hingga beliau
memulai meletakkan tangan beliau, ketika kami menghadiri jamuan makan bersama beliau,
tiba-tiba datang seorang budak perempuan yang ingin meletakkan tangannya pada makanan
itu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Salam meraih tangannya (menyingkirkannya), kemudian
seorang badui datang yang ingin meletakkan tangannya diatas makanan itu, Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wa Salam pun meraih tangannya. Beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya
Setan akan mendapatkan makanan yang tidak disebut nama Allah dan ia datang bersama
anak perempuan ini untuk mendapatkannya, lalu aku meraih tangannya, ia juga datang
bersama orang badui ini untuk mendapatkannya lalu aku meraih tangannya. Demi Dzat Yang
jiwaku berada ditanganNya, Sesungguhnya tangan setan itu berada di tanganku seperti ia
ada di dalam tangan keduanya (orang badui dan budak perempuan)." Dan telah
menceritakan pula kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali, telah mengabarkan kepada
kami Isa bin Yunus, telah mengabarkan kepada kami Al 'Amasy dari Khaitsamah bin
Abdurrahman dari Abu Hudzaifah Al Arhabi dari Khudzaifah bin Al Yaman dia berkata; Bila
kami diundang untuk menghadiri jamuan makan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa
Salam, - lalu dia menyebutkan Hadits yang semakna dengan Hadits Abu Mu'awiyah, dan dia
berkata; dengan lafazh; 'Ka annama Yuthradu', sedangkan pada budak perempuan dengan
lafazh 'Ka annama tuthradu'. Dalam Haditsnya dia mendahulukan kedatangan orang badui
daripada budak perempuan. Dan di akhir Haditsnya dia menambahkan; 'Beliau menyebut
nama Allah lalu makan.' Dan telah menceritakan kepadaku pula Abu Bakr bin Nafi', telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al
A'Masy dengan sanad ini. Dan dia mendahulukan datangnya budak perempuan dari pada
orang badui.
^ ^ * \
^>4 % £ L: ^o\ j^uL%
3762. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi; Telah
menceritakan kepada kami Adi Dlahak yaitu Abu Ashim, dari Ibnu Juraij; Telah mengabarkan
kepadaku Abu Zubair dari Jabir bin 'Abdullah; Sesungguhnya dia mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seseorang menyebut nama Allah ketika hendak
masuk rumahnya dan ketika hendak makan, maka setan berkata; 'Kalian (bangsa setan) tidak
bisa menginap dan tidak bisa makan! ' Jika seseorang tidak menyebut nama Allah ketika
hendak masuk rumahnya, maka setan berkata; 'Kalian bisa masuk dan bisa menginap.' Jika
seseorang tidak menyebut nama Allah sewaktu hendak makan, maka setan berkata; 'Kalian
bisa menginap dan makan malam.'
3763. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Zubair dari
Jabir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian makan
dengan tangan kiri, karena setan makan dengan tangan kiri."
j 4 » jil \3\ 315^ j^\3
\ ^ I3
3764. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
'Abdullah bin Numair dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar; Dan lafazh ini milik Ibnu
Numair, ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Bakr bin
'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Umar dari kakeknya Ibnu 'Umar; bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Jika seseorang diantara kalian makan, maka hendaknya dia
makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan
kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya
pula." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas yang dia
bacakan kepadanya. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair, telah menceritakan kepada kami bapakku. Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna, telah
menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qaththan, keduanya dari Ubaidullah, dari Az Zuhri,
dengan sanad Sufyan.
« 4 /" .4 9
/'S y f <• +
3765. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah, Abu Ath Thahir berkata;
telah mengabarkan kepada kami; sedangkan Harmalah berkata; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdullah bin Wahb; Telah menceritakan kepadaku 'Umar bin Muhammad; Telah
menceritakan kepadaku Al Qasim bin 'Ubaidullah bin 'Abdillah bin 'Umar; Telah
menceritakan kepadanya Salim dari Bapaknya, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang diantara kalian makan dan minum dengan tangan
kiri, karena setan makan dengan tangan kiri dan minum dengan tangan kiri pula. Perawi
berkata; di dalam Hadits tersebut Nafi' menambahkan; 'Dan jangan pula mengambil dan
memberi dengan tangan kiri.' Di dalam riwayat Abu At Thahir disebutkan, 'Janganlah sekali-
kali seseorang di antara kalian....'
3766. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Zaid bin Al Hubab dari 'Ikrimah bin 'Ammar; Telah menceritakan kepadaku lyas
bin Salamah bin Al Akwa'; Bapaknya telah menceritakan kepadanya, bahwa seorang laki-laki
makan di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan tangan kirinya. Lalu
Rasulullah bersabda: "Makanlah dengan tangan kananmu! Dia menjawab; 'Aku tidak bisa.'
Beliau bersabda: "Apakah kamu tidak bisa?" -dia menolaknya karena sombong-. Setelah itu
tangannya tidak bisa sampai ke mulutnya.
j£ y&\ j3iiSp^\ ( j 0 Lki jpU
3767. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Abu 'Umar -
semuanya- dari Sufyan; Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
'Uyainah dari Al Walid bin Katsir dari Wahb bin Kaisan yang dia dengar dari 'Umar bin Abu
Salamah ia berkata; Dulu aku berada di pangkuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
lantas tanganku memegang piring, maka beliau bersabda kepadaku: "Wahai anak, sebutlah
nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah yang ada di
hadapanmu."
S
3768. Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Abu Bakr bin lshaq
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam; Telah mengabarkan
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin 'Amru
bin Halhalah dari Wahb bin Kaisan dari 'Umar bin Abu Salamah, bahwa dia berkata; "Pada
suatu hari aku makan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku mengambil
daging di sekitar piring-piring hidangan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Makanlah yang ada di hadapanmu.'
3769. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah dari Abu Sa'id ia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarang membengkokkan mulut tempat air.
y iZ^\c.
3770. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidillah bin
'Ubaidillah bin 'Utbah dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang membengkokkan mulut tempat air agar dapat diminum." Dan telah
menceritakan pula kepada kami Abdu bin Humaid, telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dengan sanad ini yang
serupa dengannya. Namun dia menambahkan; 'Ikhtinatsuha adalah membalikkan mulut
tempat air kemudian meminum darinya'.
Bab: Makruhnya minum sambil berdiri (La-ilSt-j )
\ 1 > li v ^il\
3771. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami
Hammam; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bahwa Nabi Shallallahu
A'laihi Wa Sallam melarang minum sambil berdiri.
't,* \\* '
4lLc-4li\ ^U\ { jX\
3772. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Abdul A'la; Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau melarang seseorang minum sambil berdiri.
Qatadah berkata; 'Maka kami tanyakan, bagaimana dengan makan? ' Anas menjawab:
'Apalagi makan, itu lebih buruk, atau lebih jelek.' Dan telah mengabarkannya pula Qutaibah
bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Waki' dari Hisyam dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dengan
Hadits yang serupa, namun dia tidak menyebutkan ucapan Qatadah.
3773. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami
Hammam; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Abu 'Isa Al Uswari dari Abu Sa'id Al
Khudri bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang minum sambil berdiri.
} y ^ t \ * w . x \ s 9 vli / X 9 ' “''l \X •* X ' l 'T** X ' 1 ' * 9 y 9 '
3774. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
dan Ibnu Basyar; Dan lafazh ini milik Zuhair dan Ibnu Al Mutsanna, mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Telah
menceritakan kepada kami Qatadah dari Abu 'Isa Al Uswari dari Abu Sa'id Al Khudri; Bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam minum sambil berdiri.
3775. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul Jabbar bin Al 'Alaa'; Telah menceritakan kepada
kami Marwan yaitu Al Fazari; Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hamzah; Telah
mengabarkan kepadaku Abu Ghathafan Al Murri bahwa dia mendengar Abu Hurairah
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah sekali-kali salah
seorang diantara kalian minum sambil berdiri, apabila dia lupa maka muntahkanlah."
Bab: Minum air zamzam dengan berdiri
3776. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari; Telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Ashim dari Asy Sya'bi dari Ibnu 'Abbas ia berkata; "Aku memberi
minum dari Air Zam-zam kepada Rasulullah, lalu beliau minum sambil berdiri."
3777. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Ashim dari Asy Sya'bi dari Ibnu 'Abbas bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam minum air Zam-Zam dari gayungnya sambil berdiri.
3778. Telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami
Husyaim; Telah mengabarkan kepada kami 'Ashim Al Ahwal; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepadaku Ya'qub Ad Dauraqi dan
Isma'il bin Salim, Isma'il berkata; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan Ya'qub
berkata; Telah menceritakan kepada kami Husyaim; Telah menceritakan kepada kami 'Ashim
Al Ahwal dan Mughirah dari Asy Sya'biy dari Ibnu 'Abbas; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam minum dari air zam-zam sambil berdiri.
i .>
’M^'LnK' " > * > L-'K*^" n> *\ '* '> X\' \*' > *\ '* '> \'S \' i *
_j) J-> <cCo \i \-a-^> -X>- \ |Jl^- £jJj>
3779. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Ashim; dia mendengar dari
Asy Sya'bi; dia mendengar Ibnu 'Abbas berkata; Aku memberi minum Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dari air zam-zam, lalu beliau minum sambil berdiri. Waktu itu beliau
meminta air ketika beliau berada di samping baitullah (Ka'bah). Telah menceritakannya
kepada kami Muhammad bin Basyar; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir
keduanya dari Syu'bah dengan sanad ini. Namun dalam Hadits keduanya disebutkan kalimat;
'lalu aku membawakan gayung untuk beliau.'
Bab: Larangan bernapas dalam bejana saat minum ^
3780. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami
Ats Tsaqafi dari Ayyub dari Yahya bin Abu Katsir dari 'Abdillah bin Abu Qatadah dari
Bapaknya; Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang menghembuskan nafas di
dalam bejana (ketika minum).
9 ' t x f v|l .. * .'T x 9 ' 9 ' i? / K.*. : ^ sj\ \ t } 9 ^ ^ } 9 " /9 ^ \ '
3781. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari 'Azrah bin Tsabit Al Anshari dari
Tsumamah bin 'Abdillah bin Anas dari Anas; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bernafas (ketika minum) di bejana sebanyak tiga kali.
1 9
Ai-
3782. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdul Warits bin Sa'id; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul
Warits dari Abu 'Isham dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bernafas tiga kali ketika minum. Beliau berkata: 'Itu lebih melegakan, lebih bersih, dan lebih
bermanfaat." Kata Anas; 'Karena itu aku bernafas tiga kali setiap minum.' Dan telah
menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Hisyam Ad Dawastai dari Abu 'Isham
dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa, dengan kalimat
'fil Inaa' (di dalam bejana).
Bab: Sunahnya mengelilingan gelas berisi air atau susu mulai dari sebelah kanan
's j / '
3783. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Telah membaca kitab
Malik dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
diberi minum susu campur air. Di sebelah kanan beliau ada seorang Badui, sedangkan Abu
Bakr berada di sebelah kiri beliau. Setelah beliau minum, beliau berikan (sisanya) kepada
orang Badui. Beliau bersabda: "Hendaknya dimulai dari sebelah kanan dahulu dan
seterusnya."
*• *V s j
rjv i\<i yi
'j j
3784. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan
Zuhair bin Harb dan Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Dan lafazh ini milik Zuhair ia
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Anas ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang ke Madinah, waktu itu aku berumur
sepuluh tahun. Beliau Shallallah 'Alaihi Wa Sallam wafat ketika aku berumur dua puluh
tahun. Istri-istri beliau adalah ibu-ibuku, mereka selalu menganjurkanku untuk membantu
beliau. Suatu hari beliau masuk ke rumah kami, lalu kami memeras susu untuk beliau dari
seekor kambing ternak, dan aku campur dengan air sumur di rumah. Kemudian Rasulullah
Shallallah 'Alaihi Wa Sallam meminumnya. Setelah selesai, Umar bertanya kepada beliau;
'Apakah aku berikan kepada Abu Bakar dahulu? ' (waktu itu Abu Bakr berada di sebelah kiri
beliau). Namun Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam memberikan sisa minumnya kepada
orang badui (yang berada di sebelah kanan beliau) seraya bersabda: "Hendaknya dimulai
dari sebelah kanan dan seterusnya."
*■%> * ^ ^
tjv»
3785. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan 'Ali bin Hujr
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far, dari 'Abdullah bin
'Abdurrahman bin Ma'mar bin Hazm Abu Thuwalah Al Anshari bahwa dia mendengar Anas
bin Malik. Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain. Telah menceritakan kepada
kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan
kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal, dari 'Abdullah bin 'Abdurrahman; Bahwasanya dia
telah mendengar Anas bin Malik bercerita, dia berkata; Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa
Sallam datang ke rumah kami, lalu beliau meminta minum, maka aku peraskan untuknya air
susu dari seekor kambing. Kemudian aku mencampurnya dengan air sumurku. Anas berkata;
'Aku berikan susu tersebut kepada Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam, lalu beliau
meminumnya.' Abu Bakr pada waktu itu berada di sebelah kiri beliau, sedangkan 'Umar
berada di depan beliau, dan di sebelah kanan beliau ada orang badui. Tatkala Rasulullah
Shallallah 'Alaihi Wa Sallam selesai minum, Umar berkata; 'Wahai Rasulullah! Ini Abu Bakr,
berikanlah minuman itu kepadanya.' Tetapi ternyata Rasulullah memberikan sisa minumnya
kepada orang badui dahulu daripada Abu Bakr dan Umar. Beliau bersabda; "Dari sebelah
kanan dahulu, dari sebelah kanan dahulu, dari sebelah kanan dahulu." Anas berkata; 'Itulah
sunnah, itulah sunnah, itulah sunnah.'
i ^ 3Vs \1^-1 j ^-^I\ 3ViS Jo^
Jiio5 v.
ftljlftlLLC-lijJlicl} ^}L»o AliLC-4 J^\ ^>jJ\ ^
3786. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas yang
dibacakan kepadanya, dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd As Sa'idi; Bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam diberi air minum, lalu beliau meminumnya. Di sebelah kanan
beliau ada seorang anak kecil sedangkan di sebelah kiri beliau ada beberapa orang tua. Maka
beliau bertanya kepada anak kecil tersebut: "Apakah kamu mengizinkan aku untuk
memberikan air minum ini kepada mereka (orang tua) terlebih dahulu?" Anak kecil tersebut
menjawab; 'Tidak, demi Allah aku tidak akan mendahulukan seorangpun dariku untuk
mendapatkan bagianku.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan kepadanya.
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdul
'Aziz bin Abu Hazim; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakannya kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub
yaitu Ibnu 'Abdurrahman Al Qari, keduanya dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dengan Hadits yang serupa, namun keduanya tidak mengatakan
dengan kalimat 'Fatallahu', akan tetapi sebagaimana riwayat Ya'qub dia berkata dengan
lafazh; 'Fa a'thaahu lyyahu' (lalu beliau memberikan air minum itu kepada anak kecil).
Bab: Sunahnya menjilat jari dan piring (iLsL-J\kAjii]\
' ' * s ' f
3787. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru An Naqid, lshaq bin
Ibrahim dan Ibnu Abu 'Umar, lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami, sedangkan
yang lain berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru dari 'Atha dari Ibnu
Abbas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang
diantara kalian makan, maka janganlah dia mengusap tangannya hingga menjilatinya dahulu
atau dijilati."
\' A . *£> ^ k* ^ »> is ^ \'Z\'
^ ji-ywssj^ssi^y £^3 j vs£ iili\ j vs£l^ ^ ^
3788. Telah menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Muhammad; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah menceritakan kepadaku Abu 'Ashim -
seluruhnya- dari Ibnu Juraij; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain, dan telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan
kepada kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata; Aku
mendengar 'Atha berkata; Aku mendengar Ibnu Abbas berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian makan, maka janganlah dia
mengusap tangannya hingga menjilatinya dahulu atau dijilati."
(__**£* £ Ji
3789. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Muhammad bin Hatim mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari
Sufyan dari Sa'd bin Ibrahim dari Ibnu Ka'b bin Malik dari Bapaknya ia berkata; "Aku melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjilati ketiga jarinya dari sisa makanan." Namun
Ibnu Hatim tidak menyebutkan 'ketiga'. Dan Ibnu Syaibah berkata dalam meriwayatkannya;
dari Abdurrahman bin Ka'ab dari Bapaknya.
3,1 ,\t
3790. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin 'Urwah dari 'Abdurrahman bin Sa'd dari Ibnu Ka'b bin Malik
dari Bapaknya ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan dengan tiga jari, dan
beliau menjilatinya sebelum mencuci tangannya.
£j^L»JbJ^\^\^\!jjS-i r *j£' ^^\j^^^<j\i\ja ( ^i r ^jS' '{Ji {j?~^\^ t S'l}\XaJM {Ji
? / ^ / / ^ / / /
3791. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Hisyam dari 'Abdurrahman bin Sa'd bahwa Abdurrahman bin
Ka'b bin Malik atau 'Abdullah bin Ka'ab Telah mengabarkan kepadanya dari Bapaknya yaitu
Ka'b; dia telah menceritakan kepada mereka, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
makan dengan tiga jari. Apabila telah selesai makan, beliau menjilatinya. Dan Telah
menceritakannya pula kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari 'Abdurrahman bin Sa'd bahwa
'Abdurrahman bin Ka'ab bin Malik dan 'Abdullah bin Ka'ab; Telah menceritakan kepadanya, -
atau salah seorang dari mereka-, dari Bapaknya yaitu Ka'ab bin Malik, dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam -dengan Hadits yang serupa. -
".'l*/ * >
3792. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zubair dari Jabir, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menyuruh menjilati jari jemari tangan dan piring. Beliau bersabda: "Sesungguhnya
kalian tidak mengetahui dimana letak barakahnya."
/ **/ **/ ^ ^
3793. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Az
Zubair dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila suapan
makanan salah seorang diantara kalian jatuh, ambilah kembali lalu buang bagian yang kotor
dan makanlah bagian yang bersih. Jangan dibiarkannya dimakan setan, dan janganlah dia
sapu tangannya dengan serbet sebelum dia jilati jarinya. Karena dia tidak tahu makanan
mana yang membawa berkah." Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim;
Telah mengabarkan kepada kami Abu Dawud Al Hafari; Demikian juga telah diriwayatkan
dari jalur yang lain; Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdur Razaq keduanya dari Sufyan dengan sanad ini. Di dalam
Hadits keduanya di sebutkan; 'Dan janganlah dia meyapu tangannya dengan serbet sebelum
dia jilati jarinya atau di jilati.'
* l. .'la, '.~a\ " .Ua
y i ,* y #y
3794. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir ia berkata; Aku mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya setan akan mendatangi salah seorang
diantara kalian setiap saat, hingga dalam masalah makan. Apabila suapan makanan salah
seorang diantara kalian jatuh, ambillah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah
bagian yang bersih. Jangan dibiarkannya dimakan setan, apabila telah selesai hendaklah dia
jilati jari-jemarinya. Karena dia tidak tahu makanan mana yang membawa berkah." Telah
menceritakannya pula kepada kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim -secara keseluruhan-
dari Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dengan sanad ini, namun mereka tidak menyebutkan
redaksi awal Hadits yang berbunyi; 'Sesungguhnya setan akan mendatangi salah seorang
diantara kalian..." dst. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Al 'Amasy dari Abu Shalih dan Abu
Sufyan dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam-mengenai menjilati jari-. Dan dari Abu
Sufyan dari Jabir dari Nabi dengan menyebutkan -suapan- sebagaimana Hadist di atas.
3795. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan Abu Bakr bin Nafi' Al
'Abdi mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Bahz; Telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Salamah; Telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam apabila selesai makan, dia menjilati ke tiga jari tangannya. Anas
berkata; Beliau bersabda: 'Apabila suapan makanan salah seorang diantara kalian jatuh,
ambillah kembali lalu buang bagian yang kotor dan makanlah bagian yang bersih. Jangan
dibiarkannya dimakan setan." Dan beliau menyuruh kami untuk menjilati piring. Beliau
bersabda: 'Karena kalian tidak tahu makanan mana yang membawa berkah."
•>' ' ' v'
3796. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada
kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah menceritakan kepada kami
Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Jika salah seorang diantara kalian selesai makan, maka hendaklah ia menjilati
jari-jemarinya, karena dia tidak tahu ada dimana berkahnya. Dan telah menceritakannya
kepada kami Abu Bakr bin Nafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman yaitu Ibnu
Mahdi ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dengan sanad ini, hanya saja
dia berkata dengan lafazh; 'Dan hendaklah salah seorang di antara kalian menjilati piring.
Juga sabda beliau: 'Kalian tidak tahu mana makanan yang ada berkahnya.
Bab: Apa yang dilakukan oleh tamu jika ada orang lain yang ikut bersamanya tanpa
diundang
J\ Jr'ih jl? iuii J Ciji
11 ^ f y
j J
^1vs£l^^Ai
Jk^. Jtik-d^^Swh
$\*' \'.'-\ ' \^'\\ > tK* 5 »^ »\ ^ ^ t »~f^ » * '> ■>*«'> J.\-- ' K '\\'-\''
jLo_C- L oJo-<_j\ _^ o\ _^>iUo-Xj>-i\3j(J ' ( ^A)>-^f”(^ > _J AA^^^^A^-^jOoAs-tJiijLuij
> , ' Tt if.% ^ -- < > -^"''k' X\' \ ' * ' <\'\* \* ' . ' * v|i » -" „■»<>> »i --
3797. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Utsman bin Abu Syaibah -
lafazh keduanya hampir sama-; keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Al A'masy dari Abu Wail dari Abu Mas'ud Al Anshari ia berkata; Ada seorang laki-laki
Anshar bernama Abu Syu'aib, dia mempunyai seorang pelayan tukang daging. Pada suatu
hari Abu Syu'aib melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dia tahu dari wajah beliau
bahwa beliau sedang lapar. Maka Syu'aib berkata kepada pelayannya; "Kasihan! Siapkan
hidangan untuk lima orang. Aku hendak mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
beserta empat orang lainnya." Setelah hidangan tersedia. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pun tiba beserta empat orang lainnya dan seorang lagi mengikuti mereka. Tatkala sampai di
pintu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kawan ini mengikuti kami. Jika engkau
izinkan dia turut makan, silakan. Jika tidak, biarkan dia kembali.' Jawab Abu Syu'aib; 'Jangan,
tentu aku izinkan, ya Rasulullah! ' Dan telah menceritakannya pula kepada kami Abu Bakr bin
Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim secara keseluruhan, dari Abu Mu'awiyah. Demikian juga
telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakannya kepada kami Nashr bin
'Ali Al Jahdlami dan Abu Sa'id Al Asyaj mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain. Dan telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah, Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain;
Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Abdurrahman Ad Darimi; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Sufyan -seluruhnya-. Dari Al A'masy
dari Abu Wail dari Abu Mas'ud dengan Hadits ini, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
sebagaimana Hadits Jarir. Nashr bin 'Ali berkata dalam meriwayatkan Hadits ini. Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy; Telah
menceritakan kepada kami Syaqiq bin Salamah; Telah menceritakan kepada kami Abu
Mas'ud Al Anshari; (Kemudian dia menyebutkan Haditsnya). Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin 'Amru bin Jabalah bin Abu Rawwad; Telah menceritakan kepada
kami Abui Jawwab; Telah menceritakan kepada kami 'Ammar yaitu Ibnu Ruzaiq dari Al
A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan
telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib; Telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin Al A'yan; Telah menceritakan kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada
kami Al A'masy dari Syaqiq dari Abu Mas'ud dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan dari Al
A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dengan Hadits ini.
3798. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas
radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai tetangga seorang
bangsa Persia yang pandai memasak. Pada suatu hari dia memasak hidangan untuk
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah itu dia datang mengundang beliau. Beliau
bertanya: "Aisyah bagaimana?" orang itu menjawab; 'Dia tidak! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kalau begitu aku juga tidak!" Orang itu mengulangi undangannya
kembali. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "'Aisyah bagaimana? '" orang itu
menjawab; 'Dia tidak! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau begitu aku
juga tidak!" Orang itu mengulangi undangannya pula. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya: "Aisyah bagaimana?" Jawab orang itu pada ketiga kalinya; 'Ya, Aisyah juga.' Maka
Rasulullah pergi bersama Aisyah ke rumah tetangga itu.
Bab: Kebolehan memintakan ijin orang lain untuk mengikuti undangan, asal+G778
dioptimiskan dibolehkan (A£jL>CL>_j<iUjo6L> ^> 3 !^^ _jryc-<*x- \^ss^\j\y>-)
j /V r jd\
>4 /U-^ '_4^s ^ yt\Z\LLr>'$&^
llf .>1^\liui^l^ Ujli»^ j^^\i >i£ jL li
3799. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Khalaf bin Khalifah dari Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia
berkata; Pada suatu hari atau suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi
keluar rumah, tiba-tiba beliau bertemu dengan Abu Bakar dan 'Umar. Lalu beliau bertanya:
"Mengapa kalian keluar rumah malam-malam begini?" Mereka menjawab; 'Kami lapar, ya
Rasulullah! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Allah yang jiwaku dalam
Tangan-Nya, aku juga keluar karena lapar seperti kalian. Marilah!" Mereka pergi mengikuti
beliau ke rumah shahabat Anshar (Abu Haitsam bin At Taihan). Namun sayang dia sedang
tidak di rumah. Tetapi tatkala istrinya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang,
dia mengucapkan; "Marhaban wa Ahlan (selamat datang)." Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya: "Kemana si Fulan (Abu Haitsam)?"' Isterinya menjawab; 'Dia
sedang mengambil air tawar untuk kami.' Tiba-tiba suaminya datang dan melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam beserta dua sahabat beliau, maka dia berkata; 'Alhamdulillah,
tidak ada orang yang lebih bahagia dariku hari ini, karena kedatangan tamu yang mulia.' Lalu
dia mengambil setandan kurma, di antaranya ada yang masih muda, yang mulai masak, dan
yang sudah masak betul. Katanya; 'Silakan dimakan ini.' Sambil dia mengambil pisau. Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jangan disembelih yang lagi mempunyai susu. 1 Maka
dipotongnya seekor kambing, lalu mereka makan kambing, makan kurma setandan, dan
minum. Setelah semuanya kenyang dan puas makan dan minum, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepada Abu Bakar dan 'Umar: 'Demi Allah yang jiwaku berada
dalam Tangan-Nya, kalian akan ditanya pada hari kiamat tentang nikmat yang kalian peroleh
ini. Kalian keluar dari rumah karena lapar dan pulang sesudah memperoleh nikmat ini.' Telah
menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami Abu Hisyam
yaitu Al Mughirah bin Salamah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid bin Ziyad;
Telah menceritakan kepada kami Yazid; Telah menceritakan kepada kami Abu Hazim ia
berkata; Aku mendengar Abu Hurairah berkata; Tatkala Abu Bakr dan Umar sedang duduk-
duduk, tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada mereka, beliau
bertanya: "Kenapa kalian duduk-duduk di sini?" Mereka menjawab; 'Kami lapar hingga kami
keluar rumah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Demi Allah yang jiwaku
dalam Tangan-Nya, ..." kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Khalfa
bin Khalifah.
jj>dci& jl ;^\ j\ j ^ ^
*&
i\ ':'*> W'i’AAi A
.’ c:Ld^.
iu* JSjdSl3u^is%5i^ ^^ixud^jisii^^ji^ii\3 ^3:
^ * v ^ /
St&(j*e9 \^>U-5l<3-^^ J-*^3 J3 jp-^> j^>3^ 3_3- u j
l^i 3-^4® (J\. jdc-p'ii jIj j L^ i 3-^4® ^cJis^jll <iJ31 3scJui9
>L^
3800. Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'iri; Telah menceritakan kepadaku Adi
Dlahak bin Makhlad dari selembar kertas yang dia perlihatkan kepadaku, kemudian dia
membacakannya kepadaku, dia berkata; Telah mengabarkannya kepada kami Handzalah bin
Abu Sufyan; Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Mina ia berkata; Aku mendengar
Jabir bin Abdullah berkata; "Tatkala penggalian parit pertahanan Khandaq sedang
dilaksanakan, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan lapar.
Karena itu aku kembali kepada isteriku, menanyakan kepadanya; 'Adakah engkau
mempunyai makanan? Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang lapar.'
Maka dikeluarkannya sebuah karung, di dalamnya terdapat satu sha' (segantang) gandum. Di
samping itu kami mempunyai seekor kambing ternak. Maka aku sembelih kambing itu,
sementara istriku menumbuk tepung. Ketika aku selesai menyembelih, ia pun telah selesai
menumbuk. Lalu aku potong-potong kambing itu dan aku masukkan ke dalam kuali.
Kemudian aku pergi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (mengundangnya datang
untuk makan ke rumah). Sementara itu istriku berkata kepadaku; 'Engkau jangan
memalukan aku kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat beliau.'
Maka aku temui beliau seraya berbisik kepadanya; 'Ya, Rasulullah! Aku menyembelih seekor
kambing ternak kepunyaan kami, dan isteriku telah menumbuk satu sha' (segantang)
gandum yang kami miliki. Karena itu sudilah Anda datang makan bersama-sama dengan
beberapa sahabat.' Maka berteriaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Hai orang-
orang Khandaq! Jabir membuat hidangan untuk kamu semua. Marilah kita makan bersama-
sama!" Sementara itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Jabir: "Jangan
kamu turunkan kualimu dan jangan dimasak dulu adonan rotimu sebelum aku datang'" Lalu
aku pulang. Tidak lama kemudian Rasulullah pun datang mendahului para sahabat. Ketika
aku temui isteriku, dia menyesaliku, katanya; 'Bagaimana engkau! Bagaimana engkau! '
Jawabku; 'Aku telah lakukan apa yang engkau pesankan kepadaku.' Maka aku keluarkan
adonan roti kami, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meludahi adonan itu untuk
memberi keberkahan. Kemudian beliau menuju kuali (tempat memasak kambing), maka
beliau pun memohonkan keberkahan untuknya. Sesudah itu beliau berkata kepada isteriku:
"Panggillah tukang roti untuk membantumu memasak. Nanti isikan gulai ke mangkok
langsung dari kuali dan sekali-kali jangan diturunkan kualimu itu." Kala itu para sahabat
semuanya berjumlah seribu orang. Demi Allah, semuanya turut makan dan setelah itu
mereka pergi. Tetapi kuali kami masih tetap penuh berisi seperti semula. Sedangkan adonan
-sebagaimana kata Ad Dlahak- masih tersedia pula sebanyak semula.
J Zy*\£j3 ( gZp\ji& IL J\3\&ia£3>4&
s>L^oJ6\3is^3
3801. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku mebaca Hadits
Malik bin Anas dari lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah; Bahwasanya dia mendengar Anas
bin Malik berkata; Abu Thalhah berkata kepada Ummu Sulaim; "Aku mendengar suara
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sangat lemah, yang aku tahu bahwa beliau sangat
lapar. Apakah kamu mempunyai sesuatu?" Dia menjawab; 'Ya.' Kemudian dia mengeluarkan
beberapa roti pipih dari gandum, lalu meraih kerudungnya. Kemudian dia menyusupkan ke
bawah tanganku, dan menyelendangkan kerudungnya (yang berisi roti). Dia mengutusku
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Anas berkata; 'Aku membawanya menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aku mendapati beliau sedang duduk di masjid
bersama para sahabat. Aku berdiri di hadapan mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya: 'Apakah Abu Thalhah yang menyuruhmu? ' Anas menjawab; 'Ya', Beliau
bertanya: 'Untuk membawakan makanan? ' Aku menjawab; 'Ya, ' maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata kepada orang-orang yang sedang bersamanya; 'Berdirilah! ' Anas
berkata; 'Beliau berangkat dan aku berada di bagian depan mereka, hingga aku menemui
Abu Thalhah dan mengabarkan hal itu.' Abu Thalhah berkata; 'Wahai Ummu Sulaim,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang bersama orang-orang, sedangkan kita tidak
memiliki makanan yang cukup untuk menjamu mereka? ' Ummu Sulaim menjawab; 'Allah
dan Rasul-Nya lebih mengetahui.' Anas berkata; 'Abu Thalhah menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau tiba dan Abu Thalhah menghampiri beliau hingga
memasuki rumahnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kemarilah, Wahai
Ummu Sulaim, apa yang kau miliki? ' Dia datang dengan membawa roti itu, kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan agar roti tersebut dilumatkan. Roti
pun dilumatkan dan Ummu Sulaim menuangkan minyak samin pada wadah tersebut.
Sehingga menjadi lauk. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan beberapa
kalimat lalu bersabda: 'Persilahkan sepuluh orang untuk masuk.' Abu Thalhah
mempersilahkan mereka. Mereka menyantapnya hingga kenyang kemudian keluar. Beliau
bersabda: 'Persilahkan sepuluh orang untuk masuk.' Abu Thalhah mempersilahkan mereka,
dan mereka menyantapnya hingga kenyang kemudian keluar. Kemudian beliau bersabda:
'Persilahkan sepuluh orang untuk masuk.' Hingga mereka mereka bisa makan dan kenyang.
Jumlah mereka ada tujuh puluh orang atau delapan puluh orang."
IL Ji 3ia\ Ja
3is^.y
^V?^9 4^.3 (jlS^ CUJ ApJ\ 3^*“ J? ^jJliu -) ^ p-Loi J
a\\ _^j\ J^3iii\ Jiol jfeit* *>^is\3is#^ jil, ^ ^ls\
^r. V ^> ^j>] \ JuLc-IS£a>-A XJl Z*Sa £jj4&\ Alg- lSS j^-Ju^ ^J A;-T- ^5 a^ ^\j 3-’ > “ ^_?^v-^-J
3\i a 1\-sl^>y 4^ j vs£l^^\ jl^i\ v^£l^ ^ ^r \1^ ' >^' u ' -jUTb
±-s_>_Xj>tJ\ < 3 \w^Jj\J«^L»- aSJs> \_^^ jXajJ\^_^_l3 t^Juiilj» ^\jL>xla--^ai^JL^3 <_3 _J-^J
^pu^^A^-dds _jJ J j^jj^ l^rfUS jUj
SliiUil ^^-1 li^ vs£l^ ^ vi-.\iis^vij
cp^'3 j^jcJ^A [# dUU^J i\ jJL^ 4, 4L0
lj \ j jCoLi \ jlS AjL^uo <C*Lu 4-^a-C- -&J A>4 ^W> \ £* LiUlif- <G .X>-Jj9 \j« Jj Jj AlLc-4li\
i\ 3 J^\
p-^L>A>- <j l^jJa^^JuIiJjA^LC-^l
3802. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Telah menceritakan
kepada kami Abdullah bin Numair, demikian juga diriwayatkan dari jalur lain, dan Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair lafazh ini miliknya, telah menceritakan kepada kami
Bapakku, Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id, Telah menceritakan kepadaku Anas
bin Malik radliallahu 'anhu dia berkata; "Abu Thalhah menyuruhku mendatangi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk mengundang beliau makan ke rumahnya, dan Abu Thalhah
telah menyediakan hidangan. Lalu aku pergi mengundang beliau. Aku dapati beliau sedang
bersama orang banyak. Beliau menengok kepadaku sehingga aku malu karenanya. Lalu aku
katakan; 'Abu Thalhah mengundang anda makan ke rumahnya, sudilah Anda berkenaan
(memenuhinya)! ' Maka beliau berkata: 'Berdirilah semuanya! ' Kata Abu Thalhah; 'Ya,
Rasulullah! Aku hanya menyediakan makanan untuk Anda seorang.' Lalu beliau menyentuh
makanan yang tersedia itu dan mendoakan keberkahan bagi makanan tersebut. Kemudian
beliau bersabda: 'Suruh masuk kawan-kawan itu sepuluh orang.' Kata beliau: 'Silahkan
Makanlah! ' Dari sela-sela jari beliau keluar sesuatu (berupa makanan), maka makanlah
mereka sampai kenyang, sesudah itu mereka keluar. Kata beliau: 'Suruh masuk sepuluh
orang lagi.' Mereka makan pula sampai kenyang. Begitulah seterusnya secara bergantian
mereka masuk sepuluh orang, sehingga tidak seorangpun yang ketinggalan, semuanya
masuk dan makan sampai kenyang. Kemudian ternyata makanan masih tersisa sebanyak
semula." Dan Telah menceritakan kepadaku Said bin Yahya Al Umawi Telah menceritakan
kepadaku Bapakku Telah menceritakan kepada kami Sa'd bin Sa'id dia berkata; Aku
mendengar Anas bin Malik berkata; Abu Thalhah mengutusku untuk mengundang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. ..dan seterusnya seperti Hadits yang diriwayatkan Ibnu Numair,
tapi dia berkata pada akhir hadisnya; 'Kemudian beliau mengambil sisa makanan dan
mengumpulkannya lalu mendo'akan keberkahan untuknya hingga makanan tersebut
kembali (banyak) seperti semula, kemudian beliau bersabda: 'Yang ini bukan untuk kalian.'
Dan Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid, Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Ja'far Ar Raqi, Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Amru dari Abdul
Malik bin Umair dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari Anas bin Malik dia berkata; 'Abu
Thalhah menyuruh Ummu Sulaim agar membuat makanan yang khusus untuk Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam saja. Kemudian dia mengutusku untuk mengundang beliau
shallallahu 'alaihi wasallam dan seterusnya dengan Hadits yang serupa. Namun
disebutkan di dalamnya, 'Lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam meletakan tangannya
sambil menyebut nama Allah kemudian berkata; 'Persilahkan sepuluh orang masuk, lalu
mereka masuk.' Beliau bersabda: 'Makanlah dan ucapkanlah basmalah.' Mereka pun
kemudian makan hingga jumlah mereka mencapai tujuh puluh orang laki-laki. Setelah itu
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan yang menjamunya makan hingga habis. Dan Telah
menceritakan kepada kami Abbad bin Humaid Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Maslamah, Telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz bin Muhammad dari Amru bin
Yahya dari Bapaknya dari Anas bin Malik -dengan kisah ini- (kisah Abu Thalhah menjamu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam). -Dari Nabi Shallallah 'Alaihi Wa Sallam.- Dan
disebutkan di dalamnya; 'Lalu Abu Thalhah berdiri di depan pintu hingga Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam datang. Kemudian dia berkata; 'Wahai Rasulullah Shallallah
'Alaihi Wa Sallam, kami hanya memiliki sedikit makanan.' Rasulullah menjawab: 'Bawa kesini,
sesungguhnya Allah akan memberikan keberkahan.' Dan telah menceritakan kepada kami
'Abad bin Humaid, Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad Al Bajali, Telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Musa, Telah menceritakan kepada kami Abdullah
bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan Hadits ini. Dan di dalamnya disebutkan, 'Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan tuan rumahnya makan. Namun makanan itu tetap tersisa yang dapat
mencukupi untuk tetangganya.' Dan telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al
Hulwani, Telah menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir, Telah menceritakan kepada kami
Bapakku dia berkata; 'Aku mendengar Jarir bin Zaid menceritakan dari 'Amru bin Abdullah
bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dia berkata; 'Abu Thalhah melihat Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dalam keadaan tidur di masjid dengan membolak-balikkan tubuhnya,
kemudian Abu Thalhah menemui Ummu Sulaim dan berkata; 'Aku melihat Rasulullah
Shallallah 'Alaihi Wa Sallam tidur di masjid dengan membolak-balikkan tubuhnya, sepertinya
beliau sedang lapar.' -Kemudian perawi menyebutkan Hadits diatas,- Dan disebutkan di
dalamnya; 'Lalu Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam, Abu Thalhah, Ummu Sulaim dan Anas
bin Malik makan, namun makanan itu tetap tersisa. Maka kami membagikannya kepada
tetangga kami.' Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi, Telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahab, Telah mengabarkan kepadaku Usamah
bahwa Ya'qub bin Abdullah bin Abu Thalhah Al Anshari telah menceritakan kepadanya, dia
mendengar Anas bin Malik berkata; 'Pada suatu hari aku mendatangi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Aku mendapatkan beliau sedang duduk berbincang-bincang dengan para
sahabatnya, sedangkan perut beliau dalam keadaan di ikat. Seingatku beliau mengikatkan
batu pada perutnya. Lalu aku bertanya kepada para sahabatnya; 'Kenapa Rasulullahu
Shallallah 'Alaihi Wa Sallam mengikat perutnya? ' Mereka menjawab; 'Beliau sedang lapar.'
Akupun segara pergi menemui Abu Thalhah suami Ummu Sulaim binti Milhan, Aku katakan
kepadanya; 'Wahai Bapak, Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengikat
perutnya, lalu aku tanyakan kepada para sahabatnya, mereka menjawab; 'Beliau sedang
lapar.' Abu Thalhah pun masuk menemui ibuku, dia bertanya kepadanya; 'Apakah ada
makanan? ' Dia menjawab; 'Ya aku punya sepotong roti dan beberapa kurma, apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kita sendirian, kita bisa membuat
beliau menjadi kenyang. Namun jika ada orang lain bersama beliau, maka makanan itu tidak
cukup untuk mereka.' -Kemudian perawi menyebutkan semua kisah Hadits di atas. Dan telah
menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Syaa'ir, Telah menceritakan kepada kami Yunus bin
Muhammad Telah menceritakan kepada kami Harb bin Maimun dari An Nadhr bin Anas dari
Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -mengenai Abu Thalhah menjamu
makanan kepada Rasulullah sebagaimana Hadits mereka.'
Bab: Bolehnya makan kuah dan sunahnya makan labu ( JSHc-jL
3803. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas seperti yang
telah dibacakan kepadanya, dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah bahwa dia mendengar
Anas bin Malik berkata; "Seorang tukang jahit (pakaian) mengundang Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk makan yang telah dibuatnya sendiri. Aku ikut pergi bersama
Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa Sallam. Roti dari gandum dan kuah pun di hidangkan dan
didekatkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang di dalamnya ada labu dan
dendeng daging. Anas berkata; 'Aku melihat Rasulullah terus menerus mencari-cari labu
yang berada di sekeliling piring besar, sehingga sejak saat itu aku menjadi senang dengan
labu.
31
^51 i$axSa
3804. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala' Abu Kuraib, Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Sulaiman bin Al Mughirah dari Tsabit dari Anas
dia berkata; "Seseorang mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku ikut
bersama beliau. Kemudian dihidangkan kepada beliau kuah yang berisi labu. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam makan dengan kuah labu tersebut dan beliau menyukainya. Anas
berkata; 'Ketika aku melihat demikan, aku tidak memakannya, aku berikan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam.' Anas berkata; 'Setelah itu aku selalu menyukai labu.' Dan Telah
menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Syaa'ir dan Abad bin Humaid -semuanya- dari
Abdurrazzaq, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Tsabit Al Bunani dan 'Ashim Al
Ahwal dari Anas bin Malik bahwa seorang penjahit (pakaian) mengundang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam untuk makan. Di dalamnya ada tambahan, Tsabit berkata; Aku
mendengar Anas berkata; 'Setelah itu, tidak dibuatkan untukku makanan yang
memungkinkan ada labunya melainkan pasti dibuatkan.'
Bab: Sunahnya meletakkan biji di luar piring
JjbSlUL-^alULco)
4 \+* q^3is <i3is
. <- ? <.> Ti> *"*, «- >
**/ ^
3805. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi, Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Yazid bin Khumair dari Abdullah bin Busr dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah bertamu di rumah bapakku, lalu kami hidangkan makanan dan Watbah
(sejenis makanan yang terbuat dari campuran susu, kurma dan keju) kepadanya, dan
beliaupun memakannya, kemudian dihidangkan kurma kepadanya, lalu beliau membuang
biji (korma) dengan kedua jarinya, seraya menggabungkan antara jari telunjuk dan jari
tengah. -Syu'bah berkata; 'Itulah menurut perkiraanku Insya Allah, yaitu beliau membuang
bijinya di antara kedua jarinya.'- Kemudian dihidangkan air minum, beliau pun meminumnya,
lalu memberikan minuman tersebut kepada orang yang ada di sebelah kanannya." Abdullah
bin Busr berkata; Bapakku berkata seraya memegang kendali hewan tunggangannya;
'Do'akanlah kami! ' beliau berdoa: 'Ya Allah! Berilah keberkahan kepada mereka terhadap
apa yang telah Engkau rizqikan kepada mereka serta ampuni dan kasihilah mereka'. Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu 'Adi, demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakannya pula
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna, Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Hammad keduanya dari Syu'bah dengan sanad ini. Keduanya tidak meragukan mengenai
beliau membuang bijinya di antara kedua jari beliau.
Bab: Makan mentimun dengan ruthab ((__*!> J^l)
3806. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya AtTamimi dan Abdullah bin 'Aun Al
Hilali, Yahya berkata; Telah mengabarkan kepadaku, sedang Ibnu 'Aun berkata; Telah
menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Bapaknya dari Abdullah bin Ja'far dia
berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakan mentimun
dengan ruthab (kurma basah yang baru matang)."
Bab: Sunahnya bersikap tawadlu' dalam makan (aa j
\ *
\ T*->
3807. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj,
keduanya dari Hafs. Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Giyats dari
Mush'ab bin Sulaim, telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata; "Aku
pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan kurma dalam keadaan duduk
iq'a (posisi duduk tanpa kursi dengan menegakkan kedua kakinya)."
3808. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu Umar -semuanya-
dari Sufyan, Ibnu Abu Umar berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah
dari Mush'ab bin Sulaim dari Anas, dia berkata; 'Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di beri
kurma, lalu beliau membelahnya (beliau dalam keadaan tidak tenang duduknya), beliau
makan dengan cepat (karena lapar).' Dan di dalam riwayat Zuhair; 'Beliau makan dengan
Hatsis (cepat).'
Bab: Larangan makan kurma dua biji-dua biji sekaligus saat bersama orang banyak :
> » i
l^i-AjiJi J&\CA^A'J& jj ji J5'jjA^i3jsU 1 l.Ai < j <J 4) J
3809. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata;
Aku mendengar Jabalah bin Suhaim berkata; 'Ibnu Jubair memberi kami kurma.' Jabalah
berkata; "Sementara orang-orang sedang ditimpa kesulitan, maka kami makan. Kemudian
Ibnu Umar melewati kami yang sedang makan dan menegur; "Jangan kalian berbuat lqraan,
karena Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam melarang lqraan kecuali dengan meminta izin
saudaranya." Syu'bah berkata: "Tidak ada pendapatku dalam masalah idzin ini, selain itu
hanyalah perkataan Ibnu Umar.” Dan telah menceritakannya pula kepada kami 'Ubaidullah
bin Mu'adz, Telah menceritakan kepada kami Bapakku. Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, Telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi keduanya dari Syu'bah -dengan sanad ini-, namun di
dalam Hadits keduanya tidak disebutkan perkataan Syu'bah dan tidak pula perkataanya;
'Sementara orang-orang sedang ditimpa kepayahan.'
3810. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman dari Sufyan dari Jabalah
bin Suhaim dia berkata; 'Aku mendengar Ibnu Umar berkata; 'Rasulullah Shallallah 'Alaihi Wa
Sallam melarang seseorang mengambil dua butir kurma sekaligus kecuali setelah mendapat
idzin dari teman-temannya. 1
Bab: Menyimpan kurma dan makanan pokok lainnya untuk keluarga (o yw j
jLocUd. >\
3811. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Daarimi, telah
mengabarkan kepada kami Yahya bin Hassan, Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin
Bilal dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak akan lapar penghuni rumah yang memiliki kurma."
vS*^ 3 I ov5^ dvi^U>1 jliil ^ vj^j.1 ^\^-
3812. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nabi, Telah
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Muhammad bin Thahlaa' dari Abu Rijal Muhammad
bin Abdurrahman dari Ibunya dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Wahai 'Aisyah! Rumah yang di dalamnya tidak ada kurma, maka penghuninya
akan lapar. Wahai 'Aisyah! Rumah yang di dalamnya tidak ada kurma, maka penghuninya
akan lapar." Beliau mengucapkannya sebanyak dua atau tiga kali.
Bab: Keutamaan kurma madinah (ioJuJ\ ^ J^as)
3813. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nabi Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Abdullah bin Abdurrahman dari
Amir bin Sa'd bin Abu Waqqash dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Siapa yang memakan tujuh butir kurma yang tumbuh diantara bebatuan hitam
(di Madinah) pada pagi-pagi, dia tidak akan celaka oleh racun sampai petang."
3814. Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Hasyim bin Hasyim dia berkata; Aku mendengar ' Amir bin
Sa'd bin Abu Waqqash berkata; 'AKu mendengar Sa'd berkata; Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma 'Ajuwa
pada pagi hari, maka pada hari itu dia tidak akan celaka oleh racun maupun sihir. Dan telah
menceritakannya pula kepada kami Ibnu Abu 'Umar telah menceritakan kepada kami
Marwan Bin Mu'awiyah Al Fazari Dan telah menceritakannya pula kepada kami lshaq bin
Ibrahim, telah mengabarkan kepada kami Abu Badr Syuja' bin Al Walid, keduanya dari
Hasyim bin Hasyim dengan jalur ini, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang
serupa, keduanya tidak mengatakan 'Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam..'
* ^ '
/ S **S ' !^ / **/ ''S '
3815. Dan Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub serta Ibnu
Hajar. Yahya bin Yahya berkata; "Telah mengabarkan kepada kami". Sedangkan yang lain
berkata; 'Telah menceritakan kepada kami'. Telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu
Ibnu Ja'far dari Syarik yaitu Ibnu Abu Namir dari Abdullah bin Abu 'Atik dari Aisyah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kurma 'Ajuwa (jenis kurma
yang baik yang tumbuh di dusun 'Aliyah daerah Madinah) mengandung obat, atau dia adalah
penawar racun di pagi hari."
Bab: Keutamaan kam'ah dan mengobati mata dengannya
3816. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Jarir. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lain, dan Telah menceritakan kepada kami lshaq
bin Ibrahim, Telah mengabarkan kepada kami Jarir dan Amru bin 'Ubaid dari Abdul Malik bin
'Umair dari 'Amru bin Huraits dari Sa'id bin Zaid bin Amru bin Nufail dia berkata; Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Kam-at (cendawan) sejenis
manna (sejenis makanan yang diturunkan Allah Ta'ala kepada Bani Israil), airnya
mengandung obat bagi penyakit mata."
-X^£- CUJ -X>- \ <C> y3 -X>- LaJ jls J <CJl£-
3817. Dan Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna, Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Abdul Malik bin 'Umair dia berkata; 'Aku mendengar Amru bin Huraits berkata; 'Aku
mendengar Sa'id bin Zaid dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Al Kam-at (cendawan) sejenis manna (sejenis makanan yang diturunkan Allah
Ta'ala kepada Bani Israil), airnya mengandung obat bagi penyakit mata." Dan Telah
menceritakan pula kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Al Hakam bin 'Utaibah dari Al Hasan Al 'Urani dari 'Amru bin Huraits
dari Sa'id bin Zaid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Syu'bah berkata; 'Tatkala Al Hakam
menceritakannya kepadaku, aku tidak mengingkarinya kalau itu adalah Hadits yang
diriwayatkan oleh Abdul Malik.'
M i .-.A A
3818. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy 'Atsi, Telah mengabarkan
kepada kami 'Abtsar dari Mutharrif dari Al Hakam dari Al Hasan dari Amru bin Huraits dari
Sa'id bin Zaid bin Amru bin Nufail dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Al Kam-at (cendawan) adalah bagian dari sejenis manna (sejenis makanan) yang
diturunkan Allah Ta'ala kepada Bani Israil, airnya mengandung obat bagi penyakit mata."
3819. Dan Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada
kami Jarir dari Muththarrif dari Al Hakam bin 'Utaibah dari Al Hasan Al 'Urani dari 'Amru bin
Huraits dari Sa'id bin Zaid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Al Kam-at
(cendawan) adalah diantara sejenis manna (sejenis makanan) yang diturunkan Allah kepada
Musa, airnya mengandung obat bagi penyakit mata."
i IjLi \jb j) J (J-O \ yZu \
3820. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Abdul Malik bin 'Umair dia berkata; 'Aku mendengar Amru bin Huraits berkata;
'Aku mendengar Sa'id bin Zaid berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al
Kam-at (cendawan) adalah diantara sejenis manna (sejenis makanan) yang diturunkan Allah
kepada bani Israil, airnya mengandung obat bagi penyakit mata."
JiiiU ^3vs3vs^j^
9 9
it^l
3821. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hubib Al Haritsi Telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Zaid, Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Syabib dia
berkata; Aku mendengarnya dari Sahr bin Hausyab lalu aku menanyakannya, dia menjawab;
Aku mendengarnya dari 'Abdul Malik bin 'Umair dia berkata; Aku bertemu dengan Abdul
Malik dan dia menceritakan kepadaku; dari Amru bin Huraits dari Sa'id bin Zaid dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Kam-at (cendawan) adalah diantara
sejenis manna (sejenis makanan), airnya mengandung obat bagi penyakit mata."
Bab: Kelebihan buah arokyang berwarna hitam (ol.i—
J**
3822. Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir, Telah mengabarkan kepada kami
Abdullah bin Wahab dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdurrahman dari
Jabir bin Abdullah dia berkata; Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di
Marr Zhahran dan kami memetik buah yang matang dari pohon arok maka (Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ambillah yang hitam." (Jabir bin Abdullah) berkata;
kami bertanya: "Wahai Rasulullah apakah anda pernah mengembala kambing?" beliau
bersabda: "Ya, bukankah tidak ada seorang Nabi pun melainkan dia pernah mengembala
kambing!" -Atau yang serupa dengan perkataan ini,-
Bab: Keutamaan cuka dan menggunakannya sebagai lauk
3 \ AjioLc-^C-A^o \
3823. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi, telah
mengabarkan kepadaku Yahya bin Hassan telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin
Bilal dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sebaik-baik lauk pauk adalah cuka. Dan Telah menceritakannya pula
kepada kami Musa bin Quraisy bin Nafi' At Tamimi, Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Shalih Al Wuhazhi, Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dengan sanad ini,
dan dia berkata; 'Sebaik-baik lauk pauk -dengan tidak ada keraguan. -
J* yA\\L'sisM\ j[
3824. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Abu Sufyan dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bertanya kepada istrinya-istrinya mengenai lauk, lalu mereka menjawab;
"Kita tidak punya apa-apa selain cuka." Beliau menyuruh diambilkan kemudian beliau makan
dengan cuka tersebut sambil bersabda: 'Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk
adalah cuka.'
3825. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim Ad Dauraqi, Telah menceritakan
kepada kami Ismail yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Al Mutsanna bin Sa'id, Telah menceritakan
kepadaku Thalhah bin Nafi' bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah berkata; 'Suatu hari aku
diajak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ke rumahnya, kemudian beliau mengeluarkan
sepotong roti. Beliau bertanya kepada istri-istrinya: "Apakah ada lauk pauk?" Mereka
menjawab; 'Tidak ada, kecuali sedikit cuka. Lalu beliau bersabda: 'Sesungguhnya cuka adalah
sebaik-baik lauk.' Jabir berkata; 'Aku menyukai cuka sejak aku mendengarnya dari Nabiyullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Dan Thalhah berkata; Aku menyukai cuka sejak aku
mendengarnya dari JabirTelah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdlami Telah
menceritakan kepadaku Bapaku, Telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Sa'id dari
Thalhah bin Nafi', Telah menceritakan kepada kami Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, mengajak dia ke rumahnya seperti yang disebutkan pada Hadits
'Ulayyah hingga sabda beliau: 'Sebaik-baik lauk adalah cuka. 1 Tanpa menyebutkan kalimat
lain sesudah itu.
< f t .-? $' s'* />'' s' ' X\ <* L' '\ S ,' s' * s> s '
CJoilrOAjtJs &3 T>-) W> 5 .a j (IAj AjcUs
i , A
yU^is ji
3826. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun Telah mengabarkan kepada kami Hajjaj bin Abu Zainab, Telah
menceritakan kepadaku Abu Sufyan Thalhah bin Nafi' dia berkata; Aku mendengar Jabir bin
'Abdullah radliallahu 'anhu berkata: "Pada suatu hari aku sedang duduk di rumahku, tiba-tiba
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lewat. Beliau memberi isyarat kepadaku lalu aku
berdiri menemui beliau. Beliau memegang tanganku (mengajakku pergi bersama beliau).
Kami berjalan hingga sampai ke rumah salah seorang isteri beliau. Beliau masuk dan
mempersilahkanku pula masuk. Karena itu aku masuk sampai ruangan dalam. Beliau
bertanya kepada isterinya: 'Adakah kamu sedia makanan? ' Jawab mereka; 'Ada! ' Maka
dibawanya tiga buah roti lalu dihidangkannya ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Beliau ambil sebuah lalu di letakkannya dihadapan beliau, kemudian diambilnya
sebuah lagi lalu diletakkannya di hadapanku. Sesudah itu yang ketiga dipatahkan,
separuhnya diambil oleh beliau dan separuhnya lagi diletakkannya di hadapanku. Kemudian
beliau bertanya: 'Apakah ada lauk pauk? ' Mereka Menjawab; 'Tidak ada apa-apa selain
cuka.' Kata beliau: 'Bawalah kemari! Sebaik-baik lauk adalah cuka.'
Bab: Bolehnya makan bawang _ji)\
U j ^Luq\ \z\^L*j
3827. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar lafazh
ini milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb dari Jabir bin
Samurah dari Abu Ayyub Al Anshari dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
apabila diberi makanan oleh seseorang, beliau makan dan sebagian lagi diberikannya
kepadaku. Pada suatu hari beliau memberikan kepadaku makanan yang tidak dimakannya
karena di dalamnya ada bawang putih. Lalu kutanya; 'Apakah bawang putih itu haram? '
Jawab beliau: 'Tidak! Tetapi aku tidak suka karena baunya.' Kata Abu Ayyub; 'Kalau begitu,
aku juga tidak suka apa yang Anda tidak sukai.' Dan Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna, Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah
mengenai sanad ini.
p* ^a\ 31S 31S j p&f&j
3828. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Syaa'ir dan Ahmad bin Sa'id bin Shakhr
lafazh dari keduanya hampir mirip. Keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
An Nu'man, Telah menceritakan kepada kami Tsabit dalam riwayat Hajjaj bin Yazid Abu Zaid
Al Ahwal, Telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Abdullah bin Al Harits dari Aflah -
budak- Abu Ayyub dari Abu Ayyub bahwa Nabi Shallallah 'Alaihi Wa Sallam singgah di
rumahnya. Lalu Beliau bermalam dan tinggal di bagian bawah sementara Abu Ayyub Al
Anshari berada diatas. Pada suatu malam Abu Ayyub Al Anshari terbangun, ia (Abu Ayyub Al
Anshari) berkata; Kami berjalan diatas kepala Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam? Lalu
dia pindah dan tidur bersama keluarganya disebelahnya. Abu Ayyub Al Anshari menyebutkan
hal itu kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Di bawah lebih bermanfaat bagiku." Abu Ayyub Al Anshari berkata: Aku tidak
akan tinggal di atas loteng sementara anda berada dibawahnya." Lalu Abu Ayyub Al Anshari
pindah ke bawah sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pindah ke atas. Abu Ayyub Al
Anshari juga membuatkan makanan untuk Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Bila tempat
makanan di kembalikan Abu Ayyub Al Anshari bertanya dimanakah tempat jari-jari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia makan pada bekas jari-jari Nabi Sha Mal la hu 'alaihi wa
Salam. Pernah juga dia membuatkan makanan yang di dalamnya ada bawang putihnya.
Tatkala bekas piring beliau di kembalikan, dia bertanya bekas jari-jari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, dikatakan padanya; 'Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tidak makan.' Abu
Ayyub Al Anshari kaget dan segera naik ke atas, dia bertanya: 'Apakah makanan itu haram?
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak, aku cuman tidak menyukainya.' Abu
Ayyub Al Anshari berkata; 'Sesungguhnya aku juga membenci yang anda benci. (Dan Nabi
Shallallahu 'alaihi wa Salam pada waktu itu sering di datangi malaikat dan wahyu).
Bab: Memuliakan tamu ^ \ )
9 J IK
3829. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb, Telah menceritakan kepada kami Jarir
bin Abdul Hamid dari Fudhail bin Ghazawan dari Abu Hazim Al Asyja'i dari Abu Hurairah dia
berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia
berkata: 'Aku berada dalam kesulitan (susah hidup dan lapar).' Maka beliau bawa orang itu
ke rumah sebagian istri-istri beliau, menanyakan kalau-kalau mereka memiliki makanan.
Para isteri beliau menjawab; 'Demi Allah yang mengutus Anda dengan kebenaran. Aku tidak
sedia apa-apa selain air.' Begitulah jawaban mereka masing-masing hingga seluruh istri
beliau mengatakan dengan jawaban yang sama. Lalu beliau bersabda kepada para sahabat:
'Siapa bersedia menjamu tamu malam ini niscaya dia diberi rahmat oleh Allah Ta'ala.' Maka
berdirilah seorang laki-laki Anshar seraya berkata; 'Aku, ya Rasulullah! ' kemudian dibawalah
orang itu ke rumahnya. Dia bertanya kepada isterinya; 'Adakah engkau sedia makanan? '
Jawab isterinya; 'Tidak ada, kecuali makanan anak-anak.' Katanya; 'Alihkan perhatian mereka
dengan apa saja. Dan bila tamu kita telah datang, matikanlah lampu dan tunjukkan
kepadanya bahwa kita seolah-olah ikut makan bersamanya. Caranya bila dia telah mulai
makan, berdirilah ke dekat lampu lalu padamkan. Maka duduklah mereka, dan sang tamu
pun makan. Setelah Subuh, sahabat tersebut bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Lalu kata beliau: 'Sungguh Allah kagum dengan cara kamu berdua melayani tamu
kalian tadi malam'.
j£US£U-
jjy^i^o i }^^dija3\»ij%Uc^^j^\, >iu ytf j&^n
ul^ i^JL^4 jA£&\^>&\ j
g y .jSli ^0\3j5^/3J^>oo
3830. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Allaa'i, Telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Fudhail bin Ghazawan dari Abu Hazim dari Abu
Hurairah; "Seorang laki-laki Anshar kedatangan tamu dan bermalam di rumahnya. Padahal
dia tidak mempunyai makanan selain makanan anak-anaknya. Maka dia berkata kepada
isterinya; 'Tidurkan anak-anak dan padamkan lampu. Sesudah itu suguhkan kepada tamu
kita apa adanya.' Kata Abu Hurairah; 'Karena peristiwa itu maka turunlah ayat: 'Dan mereka
lebih mementingkan tamu dari diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam keadaan
kesusahan ' (Al Hasyr 59: 9).' Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib,
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari bapaknya dari Ibnu Hazim dari Abu
Hurairah dia berkata; Seorang laki-laki datang ke rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam hendak bertamu, namun beliau shallallahu 'alaihi wasallam tidak memiliki
sesuatupun untuk menjamunya. Kemudian beliau bersabda kepada para sahabatnya: 'Siapa
bersedia menjamu tamu malam ini niscaya dia diberi rahmat oleh Allah Ta'ala.' Maka
berdirilah seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Thalhah seraya berkata; 'Aku, ya
Rasulullah! ' kemudian dibawalah orang itu ke rumahnya. Kemudian dia menyebutkan Hadits
yang serupa dengan Hadits Ibnu Jarir. Dan di dalamnya disebutkan mengenai turunnya ayat
sebagaimana disebutkan oleh Waki'.
^ ^ / / / ^ **> /
j J J, j vsl 3 Vi a \ ^ ^ 0 ^- 5 ^'
JjX&& fsii j\ ^Jj\
IL>15 M J. ^LrJSyi ]\ ^ j
U <*X^J J 3ViS^\l4-ij\ ,^5^ 3Vs J
'jtfl\ 3^ <AL& li _*£■ Jo 5^ '\ C-Jui9 jU-£J\ (J\^\j J» \lli> <us Jl>J ^1S aIc- cjLiSss \ J-i
^UScL*1)l>i 9 jlSrfUs) _jil J* W \ J^jJL>ei J^*lj\^\OA<aJ«i
S' 9 \ S’
<ulx*
L5^
W:dJ^3is^\ ( ^==v\^ ^?.
js^U\3j^j
j\'&$J\ ctfS^U
IS^UisJI^T
ji /
a\ii^\j^ji5\yi, udiisf^
*\> * C ^ *
\IS5j£-
3831. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Syababah bin Sawwar; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al
Mughirah dari Tsabit dari 'Abdurrahman bin Abu Laila dari Al Miqdad ia berkata; "Saya dan
dua orang teman saya datang -sedangkan pada saat itu pendengaran dan penglihatan saya
sudah tidak berfungsi lagi karena sakit yang pernah saya alami." Al Miqdad berkata; "Kami
mulai menyerahkan diri kami (memohon bantuan) kepada para sahabat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, tapi tidak seorang pun dari mereka yang sudi menerima kami.
Akhirnya, kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau pun mengajak
pergi menuju keluarga beliau. Ternyata di rumah beliau ada tiga ekor kambing. Lalu beliau
berkata: "Perahlah susu kambing itu untuk kita minum bersama!" Al Miqdad berkata; "Lalu
kami memerah susu kambing itu dan setiap orang dari kami pun meminum jatahnya masing-
masing. Setelah itu, kami menyimpan susu jatah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kata
Al Miqdad; "Sebagian malam telah berlalu, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengucapkan salam yang tidak sampai membangunkan orang tidur, tetapi dapat didengar
oleh orang yang terjaga." Al Miqdad berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang
ke masjid lalu beliau melaksanakan shalat. Setelah itu, beliau mendekati minumannya untuk
diminum." Pada malam itu, ketika saya telah meminum jatah minuman saya, tiba-tiba saya
tergoda oleh bisikan syetan yang selalu terngiang di telinga saya; "Muhammad mendatangi
orang-orang Anshar dan mereka pun menjamunya. Setelah itu, ia (Muhammad) mendapat
jamuan di tengah mereka, hingga ia (Muhammad) tidak membutuhkan minumannya yang
tersisa." Lalu saya dekati minuman beliau yang tersisa itu dan langsung saya meminumnya.
Setelah minuman Rasulullah itu masuk ke dalam perut saya, dan tentunya tidak mungkin
bagi saya untuk mengeluarkannya kembali, maka syetan membisikkan rasa penyesalan ke
dalam hati saya; "Hai celaka sekali kamu ini, " seru syetan." Apa yang telah kamu lakukan?
Mengapa kamu meminum habis minuman Muhammad itu? Bagaimana nanti, apabila
Muhammad datang dan ia tidak mendapatkan lagi minumannya, hingga akhirnya ia
mendo'akan kecelakaan bagimu dan kamu akan celaka di dunia dan akhirat?" kebetulan
pada saat itu saya tengah mengenakan jubah, yang apabila saya tutupkan sampai kedua
telapak kaki saya pasti akan nampak kepala saya. Sebaliknya, apabila saya tutupkan kepala
saya, maka kedua telapak kaki saya pasti akan nampak. Oleh karena itu, saya tidak dapat
tidur dengan tenang. Sementara kedua teman saya, sepertinya mereka berdua dapat tidur
dengan nyenyak karena mereka tidak berbuat seperti apa yang telah saya perbuat. Al
Miqdad berkata; "Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan
memberi salam seperti biasanya. Setelah itu, beliau pergi ke masjid untuk melaksanakan
shalat. Usai melaksanakan shalat, beliau pun langsung menghampiri minumannya untuk
diminumnya. Tetapi, beliau mendapatkan minuman yang ada di dalam gelas itu telah habis.
Akhirnya, beliau menengadahkan wajahnya ke langit. Batin saya mengatakan; "Mungkin
Rasulullah sekarang akan mendo'akan kecelakaan untuk saya, selaku orang yang telah
menghabiskan minumannya itu." Tetapi, ternyata beliau malah berdo'a: "Ya Allah, berilah
makan orang yang telah memberiku makan dan berilah minum orang yang telah memberiku
minum." Al Miqdad berkata; "Akhirnya saya singsingkan jubah saya, lalu saya ambil pisau,
dan saya pergi menuju kandang kambing saya. Saya pilih kambing yang paling gemuk untuk
saya sembelih sebagai makanan bagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika saya
sembelih, ternyata kambing-kambing itu mengandung susu yang sangat banyak, hingga saya
segera meminjam wadah kepada keluarga Rasulullah, yang sebelumnya mereka jarang sekali
mempergunakan wadah tersebut untuk memerah kambing. Akhirnya saya perah susu
kambing itu hingga memenuhi wadah-wadah tersebut. Setelah itu, saya pun menghampiri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau berkata: "Apakah kalian telah meminum
minuman kalian tadi malam?" Saya berkata; "Ya Rasulullah, silahkan Anda mencicipi susu
kambing ini!" Kemudian beliau pun meminumnya dengan senang. Setelah itu beliau minta
minum lagi. Lalu saya mempersilahkan beliau untuk meminum susu tersebut. Maka beliau
pun meminumnya dan setelah itu beliau masih minta lagi. Setelah saya tahu Rasulullah telah
merasa lega dan saya telah dapat memenuhi permintaannya, maka saya pun merasa senang
hingga saya terjatuh ke tanah. Rasulullah bertanya; "Hai Miqdad, apakah ada salah satu
perbuatanmu yang buruk?" Saya menjawab; "Ya, sebenarnya tadi malam saya begini dan
begitu, hingga akhirnya saya telah melakukan ini dan itu." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sebenarnya hal itu merupakan rahmat dari Allah. Sayangnya, mengapa
kamu tidak memberitahu kepadaku hingga kita dapat membangunkan kedua teman kita dan
turut serta pula minum bersama kita?" Al Miqdad berkata; "Demi Dzat yang telah mengutus
engkau, aku tidak peduli jika engkau telah mencicipi air susu ini bersama saya, kemudian
ingin bersama para sahabat lainnya lagi." Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim, telah mengabarkan kepada kami An Nadhr bin Syumail telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Al Mughirah dengan sanad yang serupa.
l^* /\-i2il3
il&Uois' j^j^4\f\^jc^yk\ ijA
3liL
3832. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari dan Hamid bin
Al Bakrawi dan Muhammad bin 'Abdul A'la seluruhnya dari Al Mu'tamir bin Sulaiman dan
lafazh ini milik Ibnu Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamar; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku dari Abu 'Utsman; dan telah menceritakan kepada kami
pula 'Abdurrahman bin Abu Bakr ia berkata; "Kami sejumlah seratus tiga puluh orang
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau bertanya; 'Apakah salah seorang
di antara kalian ada yang memiliki makanan?" Ternyata ada seorang sahabat yang membawa
satu sha' makanan atau kurang lebih satu sha'. Lalu dibuatlah adonan. Tak lama kemudian,
ada seorang musyrik yang tinggi, kurus, dan berambut kusut sambil mengiring kambing.
Maka Rasulullah bertanya kepadanya: 'Apakah kambing ini dijual atau dihadiahkan? ' Orang
musyrik itu menjawab; 'Kambing ini dijual.' Akhirnya Rasulullah membeli kambing tersebut
darinya, lalu disembelih dan beliau memerintahkan agar hati kambing itu dipanggang.
Abdurrahman berkata; 'Demi Allah, setiap sahabat yang berjumlah seratus tiga puluh itu
mendapat jatah dari kambing panggang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jika
kebetulan orangnya hadir, maka Rasulullah menyimpan jatahnya. Abdurrahman berkata;
'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membagi daging kambing tersebut menjadi dua
periuk dan kami semua memakannya hingga kenyang. Lebih dari itu, kami pun tidak sanggup
untuk menghabiskannya. Lalu sisanya dalam dua periuk itu kami angkut dengan unta. Atau
kira-kira seperti itulah yang dia ceritakan.'
&$L J\yiyj^ } A^j^lS^\^^\ ^jll a S\j^ , jL^U- ^^Su3^^j'
'''j / s\ „y ''j /
^4^51j3^ ^4<j3c 4? J^'j3^J-*<^. ’j*^j^\j(j)j^ jj&3^
i\3 ^j^J^-^ 3 , g-yfc
^3\3^\ji^Ai^^\^ Jj j][pi
0U4I J\£rfiU&S^p*i > 3 :
JliUTjIS. :_^^\ ^\^<LZtA\ Ji-J JS'
3833. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbiri dan Hamid bin
'Umar Al Bakrawi dan Muhammad bin Abdul A'la Al Qaisi seluruhnya dari Al Mu'tamir dan
lafazh ini miliknya Ibnu Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamar bin Sulaiman
ia berkata; Berkata Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Utsman; telah
menceritakan kepadanya 'Abdurrahman bin Abu Bakr bahwasanya kaum Shuffah, (orang-
orang yang tinggal di emperan masjid Nabawi), adalah orang-orang yang fakir. Pada suatu
hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa memiliki makanan untuk
dua orang, maka makanlah dengan tiga orang. Barang siapa yang memiliki makanan untuk
empat orang, maka makanlah oleh lima atau enam orang." Atau kira-kira demikianlah yang
beliau sabdakan. Abu Bakar pernah datang bersama tiga orang, sedangkan Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam datang bersama sepuluh orang. Sementara itu, tiga orang yang
bersama Abu Bakar adalah saya, ayah saya dan ibu saya, (saya tidak tahu apakah ia
menuturkan; istri saya dan pelayan di rumah kami dan rumah Abu Bakar). Abdurrahman
berkata; 'Abu Bakar radliallahu 'anhu makan malam di tempat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan ia pun belum pulang hingga usai shalat Isya. Sepertinya Rasulullah sudah
mengantuk, lalu Abu Bakar pulang dan tiba di rumah setelah sebagian malam telah berlalu.
Kemudian Abu Bakar ditanya istrinya; 'Wahai suamiku, mengapa kamu biarkan saja tamu-
tamumu? ' Abu Bakar malah balik bertanya kepada istrinya; 'Apakah kamu belum memberi
mereka makan malam? ' Istrinya menjawab; 'Mereka tidak mau makan sebelum kamu
datang. Sebenarnya makanan itu telah dihidangkan, tetapi mereka tetap tidak mau makan
juga.' Abdurrahman berkata; 'Lalu saya keluar untuk menyelinap.' Abu Bakar berkata; 'Hai
Ghuntsar! ' Rupanya Abu Bakar berkata tidak enak (karena mencari saya) dan
mempersilahkan para tamunya; 'Silahkan menikmati hidangan kami seadanya ini! ' Abu
Bakar berkata; 'Demi Allah, saya tidak turut mencicipinya.' Abdurrahman berkata; 'Demi
Allah, setiap kami mengambil sesuap dari makanan itu, maka makanan tersebut selalu
bertambah banyak, hingga kami merasa kenyang dan makanan itu menjadi lebih banyak dari
sebelumnya.' Melihat makanan yang tidak berkurang sama sekali atau bahkan bertambah
banyak, maka Abu Bakar pun berkata kepada istrinya; 'Hai saudara perempuan Bani Firas,
keajaiban apa ini? ' Istrinya menjawab; 'Demi buah hatiku, sungguh makanan itu bertambah
banyak tiga kali lipat dari sebelumnya.' Abdurrahman berkata; "Abu Bakar hanya mencicipi
sebagian makanan itu seraya mengatakan sesuatu kepada istrinya, 'Hai istriku,
sesungguhnya sumpahmu itu dari syetan.' Ternyata Abu Bakar hanya mencicipi sesuap saja
dari makanan tersebut. Setelah itu, dibawanya makanan itu kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, hingga ia berada di sisi beliau. Abdurrahman berkata; "Kami mempunyai
perjanjian dengan suatu kaum sedangkan batas waktunya telah berlalu. Kemudian kami
mempersilahkan dua belas orang untuk makan yang masing-masing disertai anak buah
beberapa orang. Hanya Aliahlah Yang Maha mengetahui berapa jumlah anak buah masing-
masing dari dua belas orang tersebut. 'Abdurrahman berkata; "Yang jelas, masing-masing
orang disertai beberapa anak buah. Mereka kemudian makan semuanya." (Kira-kira
demikianlah yang dia sampaikan).
3834. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Salim bin Nuh Al 'Aththar dari Al Jurairi dari Abu 'Utsman dari 'Abdurrahman
bin Abu Bakr ia berkata; 'Beberapa tamu kami singgah di rumah kami.' Abdurrahman
berkata; 'Sedangkan pada malam itu Ayahku ada janji untuk berbincang-bincang dengan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Abu Bakr berajak pergi seraya mengatakan;
'Wahai Abdurrahman, layani tamu-tamumu dengan baik! ' Abdurrahman berkata; 'Pada sore
harinya, aku melayani tamu-tamu dengan menyuguhkan hidangan untuk mereka, namun
mereka menolaknya seraya berkata; 'Tunggulah, sampai tuan rumah ini datang, hingga dia
bisa makan bersama kami.' Abdurrahman berkata; 'Maka aku katakan kepada mereka; 'Dia
itu orangnya keras, apabila kalian tidak menyantap apa yang aku hidangkan, aku takut
ayahku memarahiku. Abdurrahman berkata; 'Namun mereka tetap menolaknya.' Tatkala
Abu Bakr datang, sedangkan di antara mereka belum ada yang menyentuhnya sama sekali.
Abu Bakr bertanya kepada mereka; 'Apakah kalian sudah selesai menikmati hidangan kami? '
Abdurrahman berkata; maka mereka menjawab; 'Demi Allah, belum.' Abu Bakr berkata;
Bukankah aku telah menyuruh Abdurrahman? Abdurrahman berkata; 'Maka akupun
menjauh dari Abu Bakr, namun dia segera memanggilku; 'Wahai Abdurrahman! '
Abdurrahman berkata; 'namun aku terus menghindar darinya.' Maka Abu Bakr
memanggilku; Ya Guntsar! (kalimat menghardik) 'Saya bersumpah kepadamu jika kamu
mendengar suaraku, maka datanglah! Abdurrahman berkata; Maka aku pun datang seraya
kukatakan; 'Demi Allah, aku tidak bersalah, mereka itu tamu Ayah, maka tanyalah mereka.
Aku telah melayani dan menjamu mereka, namun mereka menolak menyantap hidangan
sampai ayah datang.' Abdurrahman berkata; Maka Abu Bakr bertanya; 'Kenapa kalian tidak
mau menyantap hindangan yang kami berikan kepada kalian? ' Abdurrahman berkata; Maka
Abu Bakr berkata; 'Demi Allah, Aku tidak akan makan malam ini! ' Abdurrahman berkata; lalu
mereka berkata; 'Demi Allah, kami tidak memakannya sampai anda memakannya.' Abu Bakr
berkata; 'Aku sama sekali tidak pernah melihat keburukan seperti yang terjadi malam ini.'
Celakalah kalian kenapa kalian tidak mau menerima hidangan kami? Abdurrahman berkata;
kemudian Abu Bakr berkata; 'Sumpah kalian tadi itu adalah dari syetan, ayo santaplah
hidangan kalian.' Maka makananpun disodorkan kepada mereka. Abu Bakr berdo'a terlebih
dahulu lalu makan, kemudian mereka pun ikut makan. Abdurrahman berkata; 'Di pagi
harinya Abu Bakr menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Ya
Rasulullah, para tamuku telah berbuat kebaikan dengan menepati sumpahnya. Sedangkan
aku telah melanggar sumpahku.Abdurrahman berkata; Abu Bakr menceritakan kejadian tadi
malam kepada Rasulullah, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak,
bahkan kamu yang paling baik dan lebih utama dari mereka. Abdurrahman berkata; 'Aku
tidak mendengar ada kafarah (penebus) terhadap sumpah tersebut.'
Bab: Makan dua orang cukup untuk tiga orang
3835. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits
dari Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Makanan untuk dua orang cukup untuk dimakan tiga orang, dan
makanan tiga orang cukup dimakan untuk empat orang."
> »
C JJ
'J±'^£\ Js$'
» / \ s 9 S \\ t 9 9 '' 'Z. ft \\ \ 9 ' \"* t* 'i X ^ W'* ^ y ^
3836. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami
Rauh 'Ubadah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan
kepadaku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada kami Rauh; Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair; Bahwasanya dia telah
mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Makanan untuk seorang cukup untuk dua orang, makanan dua orang
cukup untuk empat orang, dan makanan empat orang cukup untuk delapan orang." Dan di
dalam riwayat lshaq, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ... (dengan tidak
menyebutkan lafazh 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam'..). Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair, Telah menceritakan kepada kami Bapakku, Telah
menceritakan kepada kami Sufyan. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lain, dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna, Telah menceritakan kepada kami
Abdurrahman dari Sufyan dari Abu Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
seperti Hadits yang diriwayatkan Ibnu Juraij.
' *
3837. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu
Kuraib, dan lshaq bin Ibrahim. Abu Bakr dan Abu Kuraib berkata; 'Telah menceritakan
kepada kami.' Sedangkan yang lainnya berkata; 'Telah mengabarkan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Al A'Masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Makanan untuk satu orang cukup untuk dimakan dua orang, dan
makanan dua orang cukup dimakan untuk empat orang."
j
3838. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Utsman bin Abu Syaibah
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari
Jabir dari Nabi Shallallah 'Alaihi Wa Sallam: "Makanan untuk satu orang cukup untuk
dimakan dua orang, dan makanan dua orang cukup dimakan untuk empat orang, dan
makanan untuk empat orang cukup dimakan untuk delapan orang."
Bab: Orang mukmin makan dengan satu usus dan orang kafir makan dengan tujuh usus
jSi\ L> {j*
> jj^4. tjJA 1 jls J ilii ‘js J CSJ
J4U
3839. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb, Muhammad bin Al Mutsanna dan
Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Yahya yaitu Al
Oaththan dari Ubaidullah telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi
Shallallah 'Alaihi Wa Sallam beliau bersabda: "Orang-orang kafir makan dengan tujuh usus
(perut), dan orang mukmin makan dengan satu usus (perut)." Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair, Telah menceritakan kepada kami
Bapakku, demikian juga di riwayatkan dari jalur lain. Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakr bin Abu Syaibah, Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Ibnu Numair
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah, Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain, dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan
Abad bin Humaid, dari Abdur Razak dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
dari Ayyub keduanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan
Hadits yang serupa.
9 y « a
11 'L I ■'a 'T-
4 1 - "t >. < i * ^ x\U\ '\\
(\fu* i
3840. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Khallad Al Bahili; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Jabir'far; Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Waqid bin Muhammad bin Zaid bahwa dia mendengar Nafi' berkata; "Ibnu
Umar melihat seorang miskin, kemudian dia menyuguhkan makanan kepadanya, lalu
menyuguhkan lagi, orang itu makan dengan banyak, maka Ibnu Umar berkata; "Orang ini
tidak boleh datang kepadaku karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya orang kafir makan dengan tujuh usus."
?<> \\S ,s'./
>> »
3841. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdurrahman dari Sufyan dari Abu Zubair dari Jabir dan Ibnu 'Umar; Bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang mukmin makan dengan satu usus
(perut) sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus (perut)." Dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Abu Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan
Hadits yang serupa, namun dia tidak menyebutkan Ibnu Umar.
LF
3842. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami Buraid dari
Kakeknya dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Orang
mukmin makan dengan satu usus (perut) sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus
(perut)." Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdul'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Al 'Ala dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
£&k\']^>k\*S ^'A 'J&?$& ^ >&ji1
f >V t£**-V ■^Aid^slia^J
^ :>\^¥if^u-v. _^yi yii^ti^ri\
3843. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami lshaq bin 'Isa; Telah mengabarkan kepada kami Malik dari Suhail bin Abu Shalih dari
Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kedatangan tamu
orang kafir. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh pembantunya memerah
susu seekor kambing untuk tamu, lalu diminum habis oleh tamu tersebut. Kemudian beliau
menyuguhkan lagi, dan habis pula diminumnya. Di suguhkannya lagi, ia pun masih tetap
meminumnya, sehingga akhirnya dia meminum habis susu perahan tujuh ekor kambing.
Beberapa waktu kemudian dia masuk Islam. Rasulullah memerintahkan supaya diperah
seekor kambing untuknya. Susu itu diminumnya habis. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menyuruh supaya diperah seekor lagi lalu diberikan pula kepadanya, tetapi dia
tidak sanggup menghabiskannya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Orang mukmin minum dengan satu usus (perut), dan orang kafir minum dengan tujuh usus
(perut)."
Bab: Tidak mencela makanan
> ^ ^ *
3%> i >1 ZjjS\
is&-3£> IsuuL
>t . » s > *
3844. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Zuhair bin Harb dan lshaq bin
Ibrahim, Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami dan yang lainnya berkata; 'Telah
mengabarkan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sama sekali tidak pernah mencela makanan
apapun. Apabila beliau menyukai suatu makanan, maka beliau memakannya, dan apabila
beliau tidak menyukainya maka dibiarkannya saja." Telah menceritakan kepada kami Ahmad
bin Yunus, Telah menceritakan kepada kami Zuhair, Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman Al A'masy dari jalur ini dengan Hadits yang serupa. Telah menceritakan kepada
kami Abad bin Humaid, telah mengabarkan kepada kami Abdur Razak, Abdul Malik bin
Amru, dan Umar bin Sa'd Abu Daud Al Hafari seluruhnya dari Sufyan dari Al A'masy melalui
jalur ini dengan Hadits yang serupa.
3845. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu Kuraib, Muhammad
bin Al Mutsanna, 'Amru An Naqid dan lafazh ini miliknya Abu Kuraib ia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari
Abu Yahya budak milik keluarga Ja'dah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; "Aku
tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencela suatu makanan. Apabila
beliau menyukainya maka dimakannya dan apabila beliau tidak menyukainya maka beliau
diam saja." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu
Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
38.KITAB: PAKAIAN DAN PERHIASAN
Bab: Haramnya menggunakan bejana dari emas dan perak untuk makan dan selainnya
*. i Ai
cjigijcj iiAJ ji^LcsSi- Jiii-
✓ it.
» ,* sK'-.'**' »"*. 51 x
3846. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits
dari Malik dari Nafi 1 dari Zaid bin 'Abdullah dari 'Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abu Bakr
Ash Shidiqi dari Ummu Salamah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang minum dengan bejana yang terbuat dari
perak, sebenarnya dia sedang menggodok api neraka di dalam perutnya." Telah
menceritakannya kepada kami Outaibah dan Muhammad bin Rumh dari Al Laits bin Sa'd;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain. Telah menceritakannya kepadaku 'Ali
bin Hujr As Sa'idi; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayah dari Ayyub;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain. Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah
dan Al Walid bin Syuja' keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushir
dari 'Ubaidillah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami; Telah menceritakan kepada kami Al
Fudhail bin Sulaiman; Telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah; Demikian juga
telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh;
Telah menceritakan kepada kami Jarir yaitu Ibnu Hazim dari 'Abdurrahman As Sarraj mereka
semuanya meriwayatkan dari Nafi, sebagaimana Hadits Malik bin Anas dengan sanadnya. Di
dalam Hadits Ali bin Mushir dari Ubaidullah ada tambahan lafazh; 'Bahwa orang yang makan
atau minum dengan bejana yang terbuat dari perak dan emas...'. Padahal dalam semua
Hadits yang lain tidak ada tambahan 'makan dan emas', kecuali Hadits dari Ibnu Mushir saja.
La-j \3A*Ja3^\
3847. Dan telah menceritakan kepadaku Zaid bin Yazid Abu Ma'an Ar Raqqasyi; Telah
menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari 'Utsman yaitu Ibnu Murrah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin 'Abdurrahman; dari bibinya Ummu Salamah dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam barsabda: "Barangsiapa minum dengan bejana emas
atau perak, maka sebenarnya dia sedang menggodok api neraka di dalam perutnya."
Bab: Haramnya menggunaan bejana emas dan perak bagi laki-laki dan perempuan y>6
o AJiio?
1 la a 1\ ^-aJbabjo
\l^.Vill5\ a y i» J C
SSV^3 g. 1 XJL3,1 g. ^
>
Ji
\le*\
3848. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi; Telah mengabarkan
kepada kami Abu Khaitsamah dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin
Yunus; Telah menceritakan kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Asy'ats;
Telah menceritakan kepadaku Mu'awiyah bin Suwaid bin Muqarrin. dia berkata; Aku
menemui Al Barra bin 'Azib radliallahu 'anhu lalu aku mendengar dia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada kami tujuh perkara dan melarang kami
tujuh perkara. Beliau memerintahkan: (1) Mengunjungi orang sakit. (2) Mengantarkan
jenazah. (3) Mendoakan orang bersin. (4) Menepati sumpah. (5) Menolong orang yang
teraniaya. (6) Memenuhi undangan. (7) Menyebarkan salam. Dan Beliau melarang: (1)
Memakai cincin emas. (2) Minum dari bejana perak. (3) Memakai seprei sutera. (4) Memakai
sutera yang bercampur katun. (5) Memakai sutera biasa. (6) Memakai sutera tebal. (7)
Memakai sutera kembang." Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki; Telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Asy'ats bin Sulaim melalui jalur ini dengan
Hadits yang serupa, kecuali pada lafazh 'menepati janji', dia tidak mencamtumkan lafazh ini,
tetapi memakai lafazh 'dan menunjuki orang yang tersesat.' Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushir; Demikian
juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin
Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Jarir keduanya dari Asy Syaibani dari Asy'ats
bin Abu Asy Sya'tsa dengan sanad ini sebagaimana Hadits Zuhair dan dia menyebutkan
'Menepati janji' (tanpa ada keraguan), dia juga menambahkan 'dan Beliau shallallahu 'alaihi
wasallam melarang minum dari bejana yang terbuat dari perak, barang siapa yang minum
dengannya ketika di dunia, maka dia tidak akan minum dengannya di akhirat kelak.' Dan
telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris;
Telah mengabarkan kepada kami Abu lshaq Asy Syaibani dan Laits bin Abu Sulaim dari
Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa dengan sanad mereka, dan tidak ada tambahan sebagaimana
Hadits Jarir dan Ibnu Mushir. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqadi;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami
'Abdurahman bin Bisyr; Telah menceritakan kepadaku Bahz mereka semua mengatakan.
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Asy'ats bin Sulaim dengan sanad dan
kandungan Hadits mereka, kecuali lafazh 'menyebarkan salam' dia berkata dengan lafazh
'menjawab salam', juga dengan lafazh 'Dan beliau shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami
menggunakan cincin atau kalung dari emas.' Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam dan 'Amru bin Muhammad
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Asy'ats bin Abu Asy Sya'tsa
dengan sanad mereka, dan dia berkata dengan lafazh 'Menyebarkan salam dan cincin dari
emas' (tanpa ada keraguan).
> ,> "t|~ ’s * . vj\ * . ^ ^ > 9 C' 9 \ ' 9 9 9 * s \ 'C
/ ♦* *'/ ' / *'/ / / / **' ? *
'j* > j,\ ^ j^3
j$s^\
> ?:. > ||> 9> K i ' > \'.£\ ' •»-'> Ml S I tc> »| ' ?<- ,1 ||> »|K*V
jiUiooA>- JcLe-^oJ^-
* ' *- , ' \> 9 \\':. <- '*'+* 9 \ r * ' > > 9 ' 9 ' <i ' K'" J L . I ,»l> ’\
3849. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru bin Sahi bin lshaq bin Muhammad
bin Al Asy'ats bin Qais dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah aku
mendengarnya dia menyebutkan dari Abu Farwah, dia mendengar dari Abdullah bin 'Ukaim
dia berkata; "Kami berada di Madain bersama Hudzaifah. Hudzaifah minta minum lalu diberi
minum oleh pembesar negeri itu dalam bejana perak. Maka bejana itu dilemparkan oleh
Hudzaifah seraya berkata; 'Ku kabarkan kepadamu bahwa aku telah memerintahkan
kepadanya untuk tidak memberiku minum dalam bejana perak. Karena sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Jangan minum dalam bejana emas
atau perak, dan jangan memakai sutera kembang atau sutera biasa, karena barang-barang
itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia, dan untuk kamu kelak di akhirat." Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Abu Farwah Al Juhani ia berkata; Aku mendengar 'Abdullah bin 'Ukaim berkata; kami
bersama Hudzaifah di Madain, dan seterusnya dengan Hadits yang serupa, namun di
dalam Haditsnya tidak di sebutkan lafazh 'hari kiamat.' Dan telah menceritakan kepadaku
'Abdul Jabbar bin Al A'la; Telah menceritakan kepada kami Sufyan; Pertama kali telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Ibnu Abu Laila dari Hudzaifah;
Kemudian telah menceritakan kepada kami Yazid yang dia dengar dari Ibnu Abu Laila dari
Hudzaifah; Kemudian telah menceritakan kepada kami Abu Farwah dia berkata; Aku
mendengar Ibnu 'Ukaim, dan aku mengira bahwa Ibnu Abu Laila mendengarnya dari Ibnu
'Ukaim, dia berkata; Kami bersama Hudzaifah di Madain (kemudian dia menyebutkan
Hadits yang serupa namun dia tidak menyebutkan 'hari kiamat'). Telah menceritakan kepada
kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam bahwa dia mendengar 'Abdur Rahman
yaitu Ibnu Abu Laila berkata; Aku melihat Hudzaifah meminta air ketika dia berada di
Madain, kemudian datanglah kepadanya seseorang dengan membawa bejana dari perak...
(kemudian dia menyebutkan Hadits yang semakna dengan Hadits Ibnu 'Ukaim dari
Hudzaifah. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Demikian juga telah diriwayatkan
dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna;
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur
yang lain; Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdur Rahman bin Bisyr; Telah menceritakan
kepada kami Bahz (seluruhnya). Dari Syu'bah seperti Hadits Mu'adz beserta sanadnya,
namun di dalam Haditsnya tidak seorangpun dari mereka yang menyebutkan 'Aku melihat
Hudzaifah' selain Mu'adz saja. Yang mereka katakan adalah 'Sesungguhnya Hudzaifah
meminta air minum.' Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah
mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur
yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Ibnu 'Aun keduanya dari Mujahid dari 'Abdur
Rahman bin Abu Laila dari Hudzaifah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits
semakna yang telah kami sebutkan.
3850. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Saifa ia berkata; 'Aku
mendengar Mujahid berkata; 'Aku mendengar Abdurrahman bin Abu Laila berkata; '
Hudzaifah pernah meminta air minum, lalu seorang Majusi memberinya air minum dengan
bejana yang terbuat dari perak, maka Hudzaifah berkata; 'Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jangan kalian memakai pakaian yang terbuat dari
sutera kembang atau sutera tebal, dan jangan pula minum serta makan dengan
menggunakan bejana atau piring yang terbuat dari emas dan perak, karena sesungguhnya
barang-barang itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia.
<S ' j s-*' \ & b ' \ ^
^ »1 »
»>
j o*'* L
3851. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits
Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar; Bahwa 'Umar bin Al Khaththab melihat baju sutera di pajang
di depan pintu Masjid, lalu Umar berkata; "Wahai Rasulullah, Alangkah bagusnya seandainya
Anda beli untuk Anda pakai berkhutbah pada hari jum'at', dan di saat menerima para utusan
'Arab yang datang menghadap Anda." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
'Yang memakai sutera ini hanyalah orang yang tidak dapat bagian di akhirat. Tidak berapa
lama sesudah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi orang beberapa helai pakaian
diantaranya kain sutera. Lalu beliau kirimkan kepada 'Umar sehelai. Maka Umar bertanya;
"Ya Rasulullah! Bagaimana anda menyuruhku untuk memakai baju sutera ini? Bukankah
kemarin Anda telah memberiku kritikan (teguran) tentang baju yang dipamerkan 'Utharid?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Aku tidak mengirimkannya kepadamu
untuk kamu pakai.' Lalu Umar memberikan kain itu kepada saudaranya yang masih musyrik
di kota Makkah. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id
seluruhnya Dari 'Ubaidullah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin
Maisarah dari Musa bin 'Uqbah keduanya dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam sebagaiman Hadits Malik.
\s
A' > *
Jla \jl»i <lju \ Jlaj 4i->- <--JUs <j , \ ^e- ^lax- •?»> j & \ <_}\<
ilgLS&l j£l <fi
3852. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada
kami Jarir bin Hazim; Telah menceritakan kepada kami Nafi' dari Ibnu 'Umar ia berkata;
"Umar bin Khattab melihat 'Utharid At Tamimi berdiri di pasar memamerkan sebuah baju
sutera. 'Uthraid adalah seorang laki-laki yang berdekatan dengan para raja dan memperoleh
baju itu dari mereka. Kata 'Umar: "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam aku melihat
si 'Utharid berdiri di pasar memamerkan sebuah baju sutera. Alangkah bagusnya seandainya
Anda beli untuk memakainya di saat menerima para utusan 'Arab yang datang menghadap
Anda, -sepertinya dia mengatakan pula; 'dan untuk Anda pakai berkhutbah pada hari
jum'at'.- Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Yang memakai sutera di dunia
hanyalah orang yang tidak dapat bagian di akhirat." Tidak berapa lama sesudah itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi orang beberapa helai pakaian sutera. Lalu
beliau kirimkan kepada 'Umar sehelai, juga beliau berikan kepada Usamah bin Zaid sehelai,
dan beliau berikan kepada 'Ali bin Abi Thalib sehelai, seraya beliau berkata kepada 'Ali:
"Potong baju itu untuk selendang isterimu!" Umar datang kepada beliau membawa baju
sutera yang dikirimkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuknya. Kata 'Umar; "Ya
Rasulullah! untuk apa anda kirimi aku baju sutera ini? Bukankah kemarin Anda telah berkata
kepadaku tentang baju yang dipamerkan 'Utharid?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: "Aku tidak mengirimkannya kepadamu untuk kamu pakai, tetapi kukirimkan
supaya engkau manfaatkan dalam memenuhi kebutuhanmu." Adapun Usamah, dengan
gembira dipakainya baju itu. Karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandang
kepadanya dengan pandangan yang menunjukkan beliau tidak setuju degan perbuatan
Usamah itu. Kata Usamah; "Ya Rasulullah! mengapa Anda memandangku seperti itu.
bukankah Anda yang mengirimiku baju ini?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: "Aku tidak mengirimkannya untuk kamu pakai sendiri, tetapi supaya engkau
potong kembali menjadi selendang isterimu.
U^vLii3^o^-^
iL
3853. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya dan lafazh
ini milik Harmalah; ia berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan kepadaku Salim bin
'Abdi llah; Bahwa 'Abdullah bin 'Umar berkata; Umar pernah melihat baju sutera di jual di
pasar, kemudian dia mengambilnya dan membawanya ke hadapan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam seraya berkata; "Ya Rasulullah belilah baju ini, dan pakailah oleh anda untuk
hari raya dan untuk menyambut para tamu utusan yang menghadap andal." Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang memakai sutera ini hanyalah orang yang tidak
dapat bagian di akhirat." Beberapa hari kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengirimkan kepada Umar selendang sutera, setelah Umar menerimanya, dia lalu menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Ya Rasulullah bukankah anda telah
menegur dengan mengatakan bahwa pakaian ini atau yang memakai sutera ini hanyalah
orang yang tidak dapat bagian di akhirat, tapi kenapa anda mengirimkannya untukku?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Hendaklah kamu jual kain itu dan
ambillah hasilnya untuk memenuhi kebutuhan hidupmu." Dan telah menceritakan kepada
kami Harun bin Ma'ruf; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan
kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Ibnu Syihab melalui sanad ini dengan redaksi yang serupa.
/ ^ ^ w- ^ / x ^
» - * ' •' > » ?* sKm' * » "K*v i "•> »i i-'
<>> ^N> _*> ' UoJ^<U**- L oJ^ ^ j J Uo-X>- ^LdJLuAjJ
^ ^ / ^ ^ ^ y s
^ _>*-£• p-f~>- A>- >>tj j* ^ J \ j^> ^4^ ^ J' ^ 6^-^ i 4^ J4 -j ^ ^- c- c£ ' j
3854. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Syu'bah; Telah mengabarkan kepadaku Abu Bakr bin Hafsh dari Salim dari Ibnu
'Umar bahwa 'Umar pernah melihat seorang laki-laki dari keluarga 'Utharid memaki
selendang yang terbuat dari sutera. Maka Umar berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam; "Alangkah bagusnya Seandainya anda membeli kain itu." Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: "Yang memakai sutera ini hanyalah orang yang tidak dapat
bagian di akhirat." Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di beri hadiah kain
bertenunkan sutera. Kemudian beliau mengirimkannya kepadaku. Maka Umar berkata;
"Kukatakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; 'Bagaimana anda mengirimkan
kain sutera ini, bukankah anda telah menegur dengan mengatakan kain ini begini dan
begitu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Aku mengirimkannya kepadamu
agar kamu ambil manfaat dari hasil penjualannya untuk kebutuhan hidupmu.' Dan telah
menceritakan kepadaku Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Rauh; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah; Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Hafsh
dari Salim dari Bapaknya bahwa 'Umar bin Al Khaththab melihat seorang laki-laki dari
keluarga 'Utharid serupa dengan Hadits Yahya bin Sa'id hanya saja di dalamnya di
sebutkan dengan lafazh, 'Kami mengirimnya untuk kamu manfaatkan darinya bukan untuk
kamu pakai'. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdush Shamad ia berkata; Aku mendengar Bapakku berkata;
Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abu lshaq ia berkata; Salim bin 'Abdillah berkata
kepadaku mengenai Kain Sutera lstabraq, maka dia mengatakan; 'Yaitu kain sutera tebal,
kemudian dia berkata; Aku telah mendengar Abdullah bin Umar berkata; Umar suatu hari
melihat seseorang yang memakai kain sutera tebal, lalu Umar mendatanginya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dan seterusnya. ..dia menyebutkan dengan Hadits yang serupa,
hanya saja dia menyebutkan dengan lafazh, 'Sesungguhnya aku mengirimkannya untuk
kamu ambil uang dari hasil penjualannya.'
3 jljdJ^Z j$<jL&vj> jl)\ j^^o^u^j^;S/V r
s jL^UVaL.^5
ovi AjJli&L^ d*-
3855. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin 'Abdullah dari 'Abdul Malik dari 'Abdullah -budak- dari Asma' binti Abu Bakr dan
dia juga adalah paman anaknya 'Atha, dia berkata; "Asma' binti Abu Bakar pernah menyuruh
saya untuk menemui Abdullah bin Umar agar menyampaikan pesannya yang berbunyi,
'Telah sampai kepada saya bahwasanya, engkau telah mengharamkan tiga hal; pakaian yang
terbuat dari campuran sutera, pelana sutera yang berwarna merah tua, dan berpuasa di
bulan Rajab seluruhnya.' Abdullah bin 'Umar berkata kepadaku; 'Mengenai berpuasa di
bulan Rajab yang telah kamu singgung tadi, maka bagaimana dengan orang yang berpuasa
selama-lamanya? ' Adapun mengenai campuran sutera pada pakaian, maka sebenarnya aku
pernah mendengar Umar bin Khaththab berkata; 'Aku pernah mendengar Rasulullah
bersabda: 'Sesungguhnya orang yang memakai kain sutera, niscaya ia tidak akan mendapat
bagian di akhirat kelak.' Oleh karena itu, saya khawatir kalau-kalau sutera pada kain itu
termasuk bagian darinya. Sedangkan mengenai pelana sutera yang berwarna merah tua,
maka ketahuilah bahwasanya itu adalah kasur 'Abdullah yang ternyata berwarna merah tua.'
Lalu sayapun kembali kepada Asma' binti Abu Bakar, untuk memberitahukan kepadanya
tentang informasi yang telah saya peroleh. Tak lama kemudian ia memperlihatkan kepada
saya sebuah jubah kekaisaran yang berwarna hijau dan berkerah sutera, sedangkan kedua
sisinya dijahit dengan sutera seraya berkata; 'Hai Abdullah, ini adalah jubah Rasulullah.'
Setelah itu, ia meneruskan ucapannya; 'Jubah ini dahulu ada pada Aisyah hingga ia
meninggal dunia. Setelah ia meninggal dunia, maka aku pun mengambilnya. Dan dahulu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering mengenakannya. Lalu kami pun mencuci dan
membersihkannya untuk orang sakit agar ia lekas sembuh dengan mengenakannya."
3856. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Ubaid bin Sa'id dari Syu'bah dari Khalifah bin Ka'b Abu Dzibyan ia berkata; Aku
mendengar 'Abdullah bin Az Zubair berkhutbah, dia berkata; "Ingatlah, janganlah kalian
memberikan kepada istri-istri kalian pakaian sutera. Karena aku mendengar Umar bin
Khatthab berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian
memakai kain sutera, karena barang siapa yang memakainya ketika di dunia, niscaya dia
tidak akan memakainya ketika di akhirat kelak."
jjb^ysLc- Jli
3857. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus; Telah menceritakan
kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada kami 'Ashim Al Ahwal dari Abu 'Utsman ia
berkata; " Umar bin Khaththab pernah menulis surat kepada kami yang sedang berada di
Azerbeijan sebagai berikut; 'Hai Uthbah bin Farqad, sesungguhnya harta ini bukanlah dari
hasil jerih payahmu dan bukan pula hasil jerih payah bapak dan ibumu. Oleh karena itu,
kenyangkanlah kaum muslimin di tempat tinggal mereka dari apa yang kamu gunakan untuk
mengenyangkan dirimu di rumah! Hindarilah dirimu dari kemewahan, pakaian orang
musyrik, dan pakaian sutera! Sebab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk
mengenakan sutera. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: ' kecuali sekian',
seraya beliau tunjukkan kepada kami jari tengah dan jari telunjuk yang beliau satukan.'
Zuhair berkata; 'Ashim berkata; 'Keterangan ini disampaikan melalui surat.' Dan Zuhair pun
menunjukkan kedua jarinya.' Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah
menceritakan kepada kami Jarir bin Abdullah Al Hamid demikian juga diriwayatkan dari jalur
lain, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami
Hafsh bin Giyats keduanya dari 'Ashim dengan sanad ini, dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengenai sutera dengan Hadis yang serupa.
\S£l^LjJai\ cjl j\jf\ L^lo SUi£ J\
3858. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Syaibah dan dia 'Utsman dan lshaq bin
Ibrahim Al Handzali keduanya dari Jarir dan lafazh ini milik lshaq; Telah mengabarkan kepada
kami Jarir dari Sulaiman At Taimi dari Abu 'Utsman ia berkata; "Ketika kami sedang bersama
Uthbah bin Farqad, tiba-tiba datang kepada kami surat dari Umar yang berisi bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh memakai sutera. Karena
orang-orang yang memakainya tidak akan mendapatkan apapun pada hari kiamat kelak,
kecuali hanya seperti ini. Abu Utsman berkata sambil menunjukkan kedua jari tangan (yaitu
telunjuk dan jari tengah). Maka aku melihat keduanya seperti aku melihat jubah Thayalis
(baju tebal kekaisaran) ketika aku melihat jubah Thayalis dulu. Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Abdul A'la; Telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari
Bapaknya; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Utsman ia berkata; 'Dulu ketika kami
bersama Utbah bin Farqad dan seterusnya sebagaimana Hadits Jarir.
y\^.>
/iLaJLC-
j, \ 3 JS A_> s \US$\ <0 j, \ A>- \
3859. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan
lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah ia berkata;
Aku mendengar Abu Utsman An Nahdi berkata; "Ketika kami sedang bersama Uthbah bin
Farqad di Azerbeijan atau di Syam, tiba-tiba datang kepada kami surat dari Umar yang berisi
sebagai berikut; Amma Ba'du, Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
melarang memakai sutera, kecuali hanya seukuran dua jari ini. Abu Utsman berkata; Maka
kami pun memerlukan waktu sekian lama untuk mengerti bahwa maksudnya adalah
sebagian kecil kain sutera. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan
Muhammad bin Al Mutsanna ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz; yaitu
Ibnu Flisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah melalui sanad ini dengan
Hadits yang serupa, namun tidak menyebutkan perkataan Abu Utsman.
9 \> 9 C ^ 9
J\SL
i, .>
3860. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri, Abu Ghassan Al
Misma'i, Zuhair bin Harb, lshaq bin Ibrahim, Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar.
Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lain berkata; Telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari
Qatadah dari 'Amir Asy Sya'bi dari Suwaid bin Ghafalah bahwa 'Umar bin Al Khaththab
pernah berpidato di Jabiyah sebagai berikut; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melarang memakai sutera kecuali sekedar dua, tiga, atau empat jari saja. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah Ar Ruzi; Telah mengabarkan kepada
kami Abdul Wahhab bin 'Atha dari Sa'id dari Qatadah dari jalur ini dengan Hadits yang
serupa.
^ >
1 £■)
~ 1 r>j<: L ’ '
3861. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair, lshaq bin
Ibrahim Al Hanzhali, Yahya bin Habib, dan Hajjaj bin Asy Syari' lafazh ini milik Ibnu Habib,
lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij;
Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair; Bahwasanya dia telah mendengar Jabir bin
'Abdillah berkata; "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenakan
pakaian luar yang terbuat dari sutera Dyibaj, sebagai hadiah yang diberikan kepada beliau.
Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam segera melepas dan memberikannya
kepada Umar bin Khaththab. Lalu salah seorang sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, mengapa
engkau begitu tergesa-gesa melepaskan itu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: 'Jibril telah melarangku mengenakannya.' Tak lama kemudian, Umar datang
sambil menangis dan berkata; 'Ya Rasulullah, engkau tidak menyukai sesuatu, tetapi
mengapa engkau malah memberikannya kepada saya? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: 'Hai Umar, sesungguhnya aku memberikan pakaian itu kepadamu bukan
untuk dikenakan. Akan tetapi, agar kamu segera menjualnya.' Lalu Umar pun menjual
pakaian tersebut dengan harga dua ribu dirham.'
t\> > yX'\'
3862. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdurrahman yaitu Ibnu Mahdi; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Abu 'Aun ia berkata; 'Aku mendengar Abu Shalih bercerita, dari Ali dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah di beri hadiah pakaian yang dijahit dengan sutera,
kemudian beliau memberikannya kepadaku dan aku pakai, tiba-tiba aku melihat tanda
kemarahan di wajahnya, beliau bersabda: Aku tidak memberikannya kepadamu untuk kamu
pakai, tetapi aku memberikannya kepadamu agar kamu jadikan kerudung untuk para wanita.
Dan telah menceritakannya kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan
kepada kami Bapakku; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad yaitu Ibnu Ja'far ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu
'Aun dengan jalur ini. Di dalam Hadits Mu'adz disebutkan; 'Lalu beliau menyuruhku untuk
membagikannya kepada para wanita di keluargaku.' Dan di Hadits Muhammad bin Ja'far di
sebutkan; 'Maka aku membagikannya kepada para wanita di keluargaku, tanpa
menyebutkan kalimat 'amaroni' (beliau menyuruhku).
* «s y
^ v v
SJJ J' ph JP /uis
3863. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan
Zuhair bin Harb, lafazh ini miliknya (Zuhair). Abu Kuraib berkata; Telah mengabarkan kepada
kami. Sedangkan yang lainnya berkata; 'Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar
dari Abu 'Aun At Tsaqafi dari Abu Shalih Al Hanafi dari Ali, bahwasannya Ukaidira Dumah
pernah menghadiahkan selembar kain sutera kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu
beliau memberikannya kepada Ali seraya bersabda: "Potonglah kain sutera ini untuk dibuat
kerudung, dan bagikanlah kepada para Fatimah." (yaitu Fatimah binti Rasulullah, Fatimah
binti Asad; Ummu Ali bin Abu Thalib, dan Fatimah binti Hamzah bin Abdul Muthallib). Abu
Bakr dan Abu Kuraib berkata dengan lafazh 'baina niswah, (untuk para wanita).
,/ , X 9^ / ./
v* 1 V 9
\ UJJ>-
3864. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah dari 'Abdul Malik bin Maisarah dari Zaid bin Wahb dari
'Ali bin Abu Thalib ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberiku
pakaian yang dijahit dengan sutera, lalu aku keluar dengan memakainya, tiba-tiba aku
melihat wajah beliau marah. Maka pakaian itu aku potong untuk aku bagikan kepada para
wanita di keluargaku.
3865. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh dan Abu Kamil dan lafazh ini
miliknya Abu Kamil ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari
'Abdurrahman bin Al Ashim dari Anas bin Malik ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengirim kain selendang yang terbuat dari sutera tipis kepada Umar. Lalu Umar
bertanya; "Kenapa engkau mengirim untukku selendang itu, padahal anda telah mengatakan
tentang larangan memakai sutera? Beliau bersabda: 'AKu tidak mengirimnya kepadamu
untuk kamu pakai, akan tetapi aku mengirimnya agar kamu jual dan kamu ambil keuntungan
darinya.
3866. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il; Dan dia Ibnu 'Ulayyah dari 'Abdul
'Aziz bin Shuhaib dari Anas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barang siapa yang memakai kain sutera ketika di dunia, maka dia tidak akan memakainya di
akhirat kelak."
3867. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa Ar Razi; Telah mengabarkan
kepada kami Syu'aib bin lshaq Ad Dimasyqi dari Al Auza'i; Telah menceritakan kepadaku
Syaddad Abu 'Ammar; Telah menceritakan kepadaku Abu Umamah; Bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang memakai kain sutera ketika di
dunia, maka dia tidak akan memakainya di akhirat kelak."
\^1 Cj ^ 5 ^ iiU^i\ vs£ 1^ ^lill\^ 11^» d vs£l^ ^ \1^ ^ 3Vs^ 5 ^i^=Ji^
3868 . Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari 'Uqbah bin 'Amir dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam diberi hadiah selendang sutera, lalu beliau shalat dengan
memakai selendang itu. Setelah selesai beliau segera mencabutnya dengan kencang (seakan-
akan beliau membencinya), kemudian beliau bersabda: "Selendang ini tidak layak bagi
orang-orang yang bertakwa." Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Adh Dhahak yaitu Abu 'Ashim; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul Hamid bin Ja'far; Telah menceritakan kepadaku Yazid bin
Abu Habib dengan jalur ini.
Bab: Bolehnya mengenakan sutera bagi laki-laki jika punya penyakit gatal
3869. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Sa'id bin Abu 'Arubah; Telah menceritakan
kepada kami Qatadah; Anas bin Malik telah memberitakan kepada mereka, bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberikan dispensasi (keringanan) kepada
Abdurrahman bin Auf dan Zubair bin Awwam untuk mengenakan pakaian sutera dalam
perjalanan karena adanya penyakit gatal-gatal atau penyakit lain yang menimpa mereka
berdua. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr; Telah menceritakan kepada kami Sa'id
dengan sanad yang serupa, tetapi dia tidak menyebutkan 'di dalam perjalanan.'
3870. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membolehkan Zubair bin 'Awwam dan 'Abdurrahman
bin 'Auf memakai sutera karena keduanya menderita penyakit kulit." Dan telah
menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
*{ -.1 ->i
-> J-C-
3871. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
'Affan; Telah menceritakan kepada kami Hammam; Telah menceritakan kepada kami
Qatadah; Bahwa Anas; Telah mengabarkan kepadanya bahwa 'Abdurrahman bin 'Auf dan Az
Zubair bin Al 'Awwam mengeluhkan adanya kutu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi keringanan kepada mereka
untuk memakai sutera di dalam peperangan mereka.
Bab: Laki-laki dilarang mengenakan kain yang dicelup dengan warna kuning (za'faran)
». .1 ■>*. ' ' > s* s* ' t I 1 1 V.'-'k ' ^ ^ '
\iA*.
3872. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Yahya; Telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits; Bahwa Ibnu Ma'dan; Telah
mengabarkan kepada kaminya, Jubair bin Nufair; Telah mengabarkan kepadanya, dan
'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash; Telah mengabarkan kepadanya, dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat aku memakai dua potong pakaian yang di celup
warna kuning, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya ini adalah pakaian orang-orang kafir,
maka janganlah kamu memakainya. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb;
Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Hisyam;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari 'Ali bin Al Mubarak
keduanya dari Yahya bin Abu Katsir dengan sanad ini, dan keduanya berkata dari Khalid bin
Ma'dan.
u4i 'J\2&
3873. Telah menceritakan kepada kami Daud bin Rusyaid; Telah menceritakan kepada kami
'Umar bin Ayyub Al Mushili; Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Nafi' dari Sulaiman
Al Ahwal dari Thawus dari 'Abdillah bin 'Amru ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah melihat saya sedang mengenakan dua potong pakaian yang bercelupkan warna
kuning, maka beliau bersabda: "Apakah ibumu yang menyuruh seperti ini?" Aku berkata; Aku
akan mencucinya, beliau bersabda: 'Jangan, akan tetapi bakarlah.'
4_o ) \ AJ-C- \ \ \jo ^c- di \ <J li
(^CrC'J
3874. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; 'Aku membaca Hadits
Malik dari Nafi' dari Ibrahim bin 'Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari 'Ali bin Abi Thalib;
"Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang berpakaian yang dibordir
(disulam) dengan sutera, memakai pakaian yang dicelup dengan warna kuning, memakai
cincin emas, dan membaca Al Qur'an di saat ruku."
3875. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan
kepadaku Ibrahim bin 'Abdullah bin Hunain; Bahwa Bapaknya telah menceritakan
kepadanya, bahwa dia mendengar 'Ali bin Abu Thalib berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melarangku membaca Al Qur'an ketika ruku', memakai emas dan pakaian yang di
celup dengan warna kuning."
j A^a* A}\^j*>\^^j£-Ji
3876. Telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah menceritakan kepada kami
'Abdurrazaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibrahim bin
'Abdullah bin Hunain dari Bapaknya dari 'Ali bin Abu Thalib ia berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarangku memakai cincin emas, pakaian yang dibordir (disulam) dengan
sutera, membaca Al Qur'an ketika ruku' dan sujud, serta pakaian yang di celup warna
kuning."
Bab: Keutamaan mengenakan pakaian berwarna merah (»
sliUitf i* JLs. j j jl iL j ji.'j
3877. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami
Hammam; Telah menceritakan kepada kami Qatadah ia berkata; "Aku bertanya kepada Anas
bin Malik pakaian apakah yang disukai atau di kagumi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam? Dia menjawab; 'Hibarah' (Pakaian yang terbuat dari kapas atau katun)."
3878. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah dari
Anas ia berkata; "Pakaian yang paling di sukai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah
Hibarah (Pakaian yang terbuat dari kapas atau katun."
Bab: Tawadlu dalam hal pakaian jz\\)
3879. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah menceritakan kepada kami Humaid dari Abu Burdah ia
berkata; "Aku pernah menemui Aisyah di rumahnya. Setelah itu dia mengeluarkan kain kasar
buatan Yaman dan baju dari bahan yang kasar pula. Kemudian Aisyah bersumpah atas nama
Allah bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia dengan
mengenakan dua potong pakaian ini."
lla.JlC-
3880. Telah menceritakan kepadaku 'Ali bin Hujr As Sa'di dan Muhammad bin Hatim dan
Ya'qub bin Ibrahim seluruhnya dari 'Ulayyah, Ibnu Hujr berkata; Telah menceritakan kepada
kami Isma'il dari Ayyub dari Humaid bin Hilal dari Abu Burdah ia berkata; Aisyah
mengeluarkan kepada kami kain dan baju yang kasar seraya berkata; "Rasulullah meninggal
dunia dengan mengenakan kain dan baju ini." Ibnu Hatim di dalam Haditsnya menyebutkan
dengan lafazh 'Izaaran Ghalizha' (kain yang tebal). Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazaq; Telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Ayyub melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Dia berkata
dengan redaksi; 'Izaaran Ghalizha (kain yang tebal).'
* ' \ <? '.> * '* \'Z' > \< \> ' >
S\i£o\a
3881. Dan telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Zakaria bin Abu Zaidah dari Bapaknya; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur
yang lain; Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Musa; Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Zaidah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Zakaria; Telah mengabarkan kepadaku Bapakku dari Mush'ab bin Syaibah dari Shafiyah binti
Syaibah dari 'Aisyah ia berkata; Pada suatu pagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar
dari rumah dengan mengenakan pakaian dari woll yang bermotifkan gambar kafilah unta
dari bulu-bulu hitam.
3882. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah ia
berkata; Bantal yang biasa dipakai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah terbuat
dari kulit yang isinya sabut pohon kurma.
3883. Telah menceritakan kepadaku 'Ali bin Hujr As Sa'di; Telah mengabarkan kepada kami
'Ali bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah ia berkata; Kasur
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang biasa beliau pergunakan untuk tidur adalah
terbuat dari kulit yan isinya sabut pohon kurma. Dan telah menceritakannya kepada kami
Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Demikian juga
telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim;
Telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah keduanya dari Hisyam bin 'Urwah dengan
sanad ini, keduanya berkata dalam Hadits Mu'awiyah dengan lafazh 'Dlijaa' (tempat tidur)
yang beliau shallallahu 'alaihi wasallam pakai.
Bab: Bolehnya memakai permadani j\ y>-)
3884. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Amru An Naqid dan lshaq bin
Ibrahim; Dan lafazh ini milik 'Amru, 'Amru dan Qutaibah berkata; Telah menceritakan kepada
kami, sedangkan lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ibnu Al
Munkadir dari Jabir ia berkata; "Ketika aku telah menikah, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya kepadaku: 'Hai Jabir, apakah kamu menggunakan permadani? ' lalu aku
balik bertanya; 'Dimana saya akan memperoleh permadani? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: 'Ingat, sesungguhnya permadani itu akan ada!
^3 isisi J^\4\
3885. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin
'Abdullah ia berkata; "Ketika aku telah menikah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya kepadaku: 'Hai Jabir, apakah kamu menggunakan permadani? ' lalu aku balik
bertanya; 'Dimana saya akan memperoleh permadani? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: 'Ingat, sesungguhnya permadani itu akan ada! Jabir berkata; 'Istriku
ternyata mempunyai sehelai permadani. Ketika aku berkata; 'Singkirkanlah permadani itu
dariku! ' Maka ia berkata; 'Bukankah Rasulullah pernah bersabda; 'Sesungguhnya permadani
itu akan ada.' Telah menceritakan kepadanya Muhammad bin Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdurrahman; Telah menceritakan kepada kami Sufyan melalui
jalur ini, dengan sedikit tambahan, 'Maka aku tidak memakainya.'
Bab: Larangan untuk berlebih-kebihan dalam kasur dan pakaian diluar keperluan S
\jU)
3886. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh; Telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepadaku Abu Hani;
Bahwasannya dia mendengar Abu 'Abdurrahman berkata; Dari Jabir bin 'Abdullah; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya; "Satu kasur untuk seorang suami, satu kasur
untuk istrinya, kasur ketiga untuk tamu, dan kasur keempat untuk syetan."
Bab: Haramnya memanjangkan pakaian karena sombong (
j\ j L*)
4» j, ^ 5 ^ J\j^\
3887. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits
Malik dari Nafi' dan 'Abdullah bin Dinar dan Zaid bin Aslam mereka semua mengabarkannya;
dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak akan
melihat orang yang memanjangkan pakaiannya karena sombong." Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
Numair dan Abu Usamah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan 'Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; Telah menceritakan
kepada kami Yahya yaitu Al Qathan, seluruhnya dari 'Ubaidillah; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu
Kaamil keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah
menceritakan kepada kami Isma'il keduanya; Dari Ayyub; Demikian juga telah diriwayatkan
dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Al
Laits bin Sa'd; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepada kami Harun Al Aili; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan
kepadaku Usamah mereka semuanya dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam sebagaimana Hadits Malik, namun di dalamnya ada tambahan 'hari kiamat'.
3888. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Umar bin Muhammad dari Bapaknya
dan Salim bin 'Abdullah dan Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar; Bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya termasuk orang yang sombong orang yang
memanjangkan pakaiannya, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat nanti. Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Ali
bin Mushir dari Asy Syaibani; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Muharib bin Ditsar dan
Jabalah bin Suhaim dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang
serupa.
9
3889. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Hanzholah ia berkata; Telah mendengar Salim
dari Ibnu 'Umar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa
yang memanjangkan pakaiannya karena sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya pada
hari kiamat kelak. Dan Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Sulaiman Telah menceritakan kepada kami Hanzhalah bin Abu Sufyan
dia berkata; Aku mendengar Ibnu Umar berkata; AKu mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: dengan Hadits yang serupa, namun dengan lafazh 'tsiyabahu'
(pakaian-pakaian, dengan bentuk jamak, plural) bukan 'tsaubahu (pakaian, dengan bentuk
tunggal, singular).'
J3
3890. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata;
Aku mendengar Muslim bin Yannaq bercerita dari Ibnu 'Umar bahwa ia melihat seorang laki-
laki yang memanjangkan kainnya, lalu Ibnu Umar bertanya kepadanya; siapakah anda?, lalu
dia menyebutkan nasabnya, dan ternyata dia adalah dari bani Laits. Setelah itu Ibnu Umar
berkata; 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan kedua telinga ini,
beliau bersabda: "Barang siapa yang memanjangkan kainnya karena sombong, Allah tidak
akan melihat kepadanya pada hari kiamat kelak." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul
Malik yaitu Ibnu Abu Sulaiman; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan
telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Abu Yunus; Demikian juga telah diriwayatkan dari
jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Khalaf; Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abu Bukair; Telah menceritakan kepadaku Ibrahim yaitu Ibnu Nafi', -
seluruhnya- dari Muslim bin Yannaq dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan Hadits yang serupa. Hanya saja pada Hadits Abu Yunus dari Muslim dari Abu Al
Hasan, di dalam semua riwayat mereka menyebutkan, 'Barang siapa memanjangkan kainnya,
' mereka tidak mengatakan 'memanjangkan bajunya.'
f'
3891. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Harun bin 'Abdullah serta
Ibnu Abu Khalaf -lafazh mereka bermacam-macam-. Telah menceritakan kepada kami Rauh
bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata; aku telah mendengar
Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far berkata; 'Aku menyuruh Muslim bin Yasar -budak- Nafi bin
Abdul Harits untuk bertanya kepada Ibnu Umar. Muhammad bin Abbad berkata; (waktu itu
aku sedang duduk di antara mereka berdua). Muslim bin Yasar bertanya; 'Apakah anda
mendengar sesuatu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai orang yang
memanjangkan kainnya karena sombong? Ibnu Umar menjawab; Aku mendengar beliau
bersabda: 'Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat kelak.'
> > » t y >
jliiivJoy J.OL»
*v ^ / /
3892. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Umar bin Muhammad dari 'Abdullah bin Waqid dari
Ibnu 'Umar ia berkata; "Aku pernah melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
sementara kain (pakaian) saya terjurai sampai ke tanah." Maka beliau berkata; 'Hai Abdullah,
naikkan kainmu! ' lalu akupun langsung menaikkan kainku. Setelah itu Rasulullah berkata;
'Naikkan lagi.' Maka akupun menaikan lagi. Dan setelah itu aku selalu memperhatikan
kainku. Sementara itu ada beberapa orang yang bertanya; 'Sampai di mana batasnya? ' Ibnu
Umar menjawab; 'Sampai pertengahan kedua betis.'
'\\ \ ' >.\i ' S t. * *
<Co AaJ\ <_JJ jl>eiLu4 b^yib
3893. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad yaitu Ibnu Ziyad ia
berkata; Aku pernah mendengar Abu Hurairah, ketika dia melihat seorang lelaki yang
menyeret kainnya sambil menghentakkan kakinya ke tanah dan ternyata orang tersebut
adalah seorang penguasa Bahrain, dia berkata; 'Amir datang! Amir datang! Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak akan melihat kepada orang yang
memanjangkan kainnya karena sombong." Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basyar, Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya kepada kami Ibnu Al
Mutsanna, Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi keduanya dari Syu'bah dengan
sanad ini juga. Dan di dalam Hadits Ibnu Ja'far di sebutkan, bahwa Marwan pernah
mengangkat Abu Hurairah... sedangkan di dalam Hadits Al Mutsanna disebutkan, bahwa Abu
Hurairah diangkat menjadi wali di kota Madinah.
Bab: Haramnya sombong dalam berjalan sambil memandangkan keindahan bajunya
, I j J jJLp-i p-Lw» 'J \
^ J j»
3894. Telah menceritakan kepada kami 'Adurrahman bin Sallam Al Jumahi; Telah
menceritakan kepada kami Ar Rabi' yaitu Ibnu Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Dahulu Ketika ada
seseorang yang berjalan dan ia merasa bangga dengan rambutnya yang terurai dan
mantelnya yang indah, tiba-tiba bumi beserta isinya ditenggelamkan, dan diapun ikut
terbenam sambil meronta-ronta ke dalam perut bumi hingga hari kiamat nanti. Telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Basyar dari Muhammad bin Ja'far; Demikian juga telah diriwayatkan
dari jalur yang lain; Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
'Adi mereka semua berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin
Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
^ t .'T . 9 ' y 9 vh 9 ' 1 r* t\ t 9 ' ' \ ' tl 9 . f' VI I 'T;. s . s } 9 ** y f 's* \'? :* \ '
A34JS y-h^Aj J ^ _j4j
\joA>- _J ^CaV^aJ\ 1^.3 Jo J \<*_>
3895. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Al Mughirah yaitu Al Hizami dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah; Bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dahulu Ketika ada seseorang yang berjalan dan ia
merasa bangga dengan mantelnya yang indah, tiba-tiba bumi beserta isinya ditenggelamkan,
dan diapun ikut terbenam ke dalam perut bumi sembari meronta-ronta hingga hari kiamat
nanti. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdurrazaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih ia
berkata; 'Inilah Hadits yang di ceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian dia
menyebutkan beberapa Hadits di antaranya; "Dahulu Ketika ada seseorang yang berjalan
dan ia merasa bangga dengan mantelnya yang indah, kemudian di menyebutkan Hadits yang
serupa. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Affan; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari
Abu Rafi' dari Abu Hurairah dia berkata; 'Aku mendengar Rasulullah Shallalllahu 'Alaihi Wa
Sallam bersabda: "Sesungguhnya dahulu ada orang sebelum kalian yang berjalan dan ia
merasa bangga dengan pakaiannya yang indah. ..(kemudian dia menyebutkan Hadits yang
serupa)."
Bab: Haramnya cincin emas untuk laki-laki
ok*
3896. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari An Nadhr bin
Anas dari Basyir bin Nahik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa
beliau melarang memakai cincin emas. Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad
bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan sanad ini. Dan
disebutkan pada Hadist Ibnu Al Mutsanna dia berkata; 'Aku mendengar An Nadhr bin Anas.'
i\i
3897. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi; Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Maryam; Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Ja'far; Telah
mengabarkan kepadaku Ibrahim bin 'Uqbah dari Kuraib -budak- Ibnu 'Abbas dari 'Abdullah
bin 'Abbas; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah melihat sebuah cincin emas di tangan seorang laki-laki. Lalu beliau
mencopot cincin tersebut dan langsung melemparnya seraya bersabda: "Salah seorang di
antara kalian menginginkan bara api neraka dan meletakkannya di tangannya?." Setelah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi, seseorang berkata kepada laki-laki itu; 'Ambilah
cincin itu untuk kamu ambil manfaat darinya.' Lelaki tersebut menjawab; 'Tidak, Demi Allah
aku tidak akan mengambil cincin itu selamanya, karena cincin itu telah di buang oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
> » y* '\'Z\' ^ ’ L -! . ,Z\' •. .> ->*'*■'> v»;. ’ <?' A
\*'\'Z\' ^./’t , X\' ' »>Tt .✓• \>\" ' M- *'•,?.> . .S \'\< ' 'J“\W
JJ^C- uj d JJ^C- ^ I A>- _$ ^^a-J \ dJo (3 A>*^3 ^ <^> **®-C- CU -Xi>- (3 ^ 'J3 t_-J6Jjl
Co -X>- <^>Jbj\ \ ^ [i>- pJuIi ^ \ j^* \ &£* tji \ £j-C- &£■ p^-C- ^ 1 ^j-C-
odi\
3898. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Muhammad bin
Rumh keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Qutaibah; Telah
menceritakan kepada kami Laits dari Nafi' dari 'Abdillah; Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah meminta dibuatkan cincin dari emas. Apabila beliau memakainya, beliau
selalu meletakkan mata cincin tersebut pada bagian dalam telapak tangan. Kemudian para
sahabat pun meniru apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Pada
suatu ketika, beliau duduk di atas mimbar dan langsung menanggalkan cincin itu sambil
berkata: "Dulu aku selalu mengenakkan cincin ini dan meletakkan mata cincinnya di bagian
dalam." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuang cincin itu seraya berkata:
'Demi Allah saya tidak akan memakainya lagi.' Melihat hal itu, para sahabat pun ikut
membuang cincin mereka. Lafazh Hadits ini milik Yahya. Dan telah menceritakannya kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakannya kepadaku
Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur
yang lain; Telah menceritakan kepada kami Sahi bin 'Utsman; Telah menceritakan kepada
kami 'Uqbah bin Khalid seluruhnya Dari 'Ubaidillah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa mengenai cincin emas, di dalam
Hadits 'Uqbah bin Khalid ada sedikit tambahan, 'beliau memakainya di tangan sebelah
kanan. Dan telah menceritakannya kepada kami Ahmad bin 'Abdah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdul Warits; Telah menceritakan kepada kami Ayyub; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin lshaq Al
Musayyabi; Telah menceritakan kepada kami Anas yaitu Ibnu 'lyadh dari Musa bin 'Uqbah;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Abbad; Telah menceritakan kepada kami Hatim; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Harun Al Ayli; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb seluruhnya dari Usamah, dari Nafi' dari Ibnu 'Umar
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam perihal cincin emas sebagaimana Hadits Al Laits.
Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengenakan cincin perang yang memiliki ukiran
3899. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah bin Numair dari 'Ubaidillah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain;
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar ia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat cincin dari perak. Pada awalnya,
cincin itu ada di tangan beliau, setelah itu beralih ke tangan Abu Bakr, lalu berpindah ke
tangan Umar, dan terakhir di pakai oleh Utsman, sebelum akhirnya cincin itu terjatuh ke
dalam sumur Aris. Tulisan cincin itu adalah Muhammad Rasulullah." Ibnu Numair berkata;
dengan kalimat 'Hatta waqa'a fi bi'rin' tanpa tambahan 'minhu.'
^ **/ *’/ x **y /
3900. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru bin An Naqid,
Muhammad bin 'Abbad dan Ibnu Abu 'Umar; lafazh ini milik Abu Bakr ia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ayyub bin Musa dari Nafi' dari Ibnu
'Umar ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membuat cincin dari emas, lalu
membuangnya. Kemudian beliau membuat cincin dari perak yang terpahat di atasnya
tulisan; 'Muhammad Rasulullah.' Beliau bersabda: "Seorangpun tidak boleh memahat tulisan
pada cincin seperti yang ada pada cincinku ini. Dan beliau apabila memakainya beliau
meletakan mata cincin tersebut di bawah telapak tangannya. Cincin itulah yang akhirnya
jatuh ke dalam sumur Aris.
3901. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Khalaf bin Hisyam serta Abu Ar
Rabi' Al 'Ataki seluruhnya dari Hammad, berkata Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Zaid dari 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wasallam membuat cincin dari perak dengan bertuliskan Muhammad Rasulullah.
Beliau berkata kepada para sahabat; 'Sesungguhnya aku telah membuat cincin dari perak
dengan bertuliskan Muhammad Rasulullah, maka tidak boleh Seorangpun memahat tulisan
pada cincin seperti yang ada pada cincinku ini. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin
Hanbal dan Abu Bakr bin Abu Syaibah serta Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Isma'il Ya'nun bin'Ulayyah dari 'Abdul 'Aziz Shuhaib dari Anas dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan redaksi yang sama, namun tidak menyebutkan
lafazh 'Muhammad Rasulullah.'
Bab: Nabi mengenakan cincin untuk menstempel surat yang akan ia kirim
j \ j \ LaJ Laj L>- \ )
3902. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar,
Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata; Aku telah mendengar Qatadah berkata; dari
Anas bin Malik dia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak mengirim
surat kepada Raja Ramawi, Anas berkata; 'Para sahabat mengatakan bahwa mereka (orang-
orang Ramawi) tidak mau membaca surat tanpa stempel. Anas berkata; 'Karena itu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat sebuah cincin dari perak.' Aku seolah-olah
masih melihat bagaimana cemerlangnya cincin itu di tangan beliau, tulisannya adalah
'Muhammad Rasulullah'.
3903. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah dari
Anas bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak mengirim surat kepada
orang-orang 'Ajam (selain orang Arab), dikatakan kepada beliau bahwa mereka (orang-orang
'Ajam) tidak mau membaca surat tanpa ada stempelnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam membuat sebuah cincin dari perak.' Aku seolah-olah masih melihat bagaimana
cemerlangnya cincin itu di tangan beliau.
S
\s\zr s jkk-jtf-i
3904. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan
kepada kami Nuh bin Qais dari Saudara laki-lakinya Khalid bin Qais dari Qatadah dari Anas
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ingin menulis surat kepada Raja Kisra, Qaishar, dan
Najasyi. Lalu di katakan kepada beliau, bahwa mereka tidak mau menerima surat kecuali
yang ada stempelnya. Maka kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membuat
cincin dari perak, tulisannya adalah 'Muhammad Rasulullah.'
Bab: Membuang cincin
, <*'>■>*. t ' > ' \ s* >t
3905. Telah menceritakan kepadaku Abu 'Imran Muhammad bin Ja'far bin Ziyad; Telah
mengabarkan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'd dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik;
Bahwasanya pada suatu hari dia melihat di tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sebuah cincin dari perak. Anas berkata; Maka para sahabat pun saling membuat cincin dari
perak dan memakainya. Kemudian tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membuang
cincinnya, para sahabat pun ikut membuang cincin mereka.
J 4i*
3906. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Rauh; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah
mengabarkan kepadaku Ziyad; Bahwa Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadanya Anas bin
Malik; Telah mengabarkan kepadanya. Bahwasanya pada suatu hari dia melihat di tangan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebuah cincin dari perak. Kemudian para sahabat pun
saling membuat cincin dari perak dan memakainya. Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
membuang cincinnya, para sahabat pun ikut membuang cincin mereka. Telah menceritakan
kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim
dari Ibnu Juraij melalui jalur ini dengan sanad yang serupa.
Bab: Cincin perak bebatu akik habasyah aijj
3(3 \^o-X>-
3907. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub; Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Wahb Al Mishri; Telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu
Syihab; Telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik ia berkata; "Cincin Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam terbuat dari perak, sedangkan mata cincinnya terbuat dari batu
Habasyi.
3908. Dan telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan 'Abbad bin Musa ia
berkata; Telah menceritakan kepada kami Thalhah bin Yahya yaitu Al Anshari kemudian Az
Zuraqi dari Yunus dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memakai cincin perak bermata batu Habsyi di tangan kanannya. Beliau meletakkan
mata cincinnya di sebelah dalam telapak tangannya. Dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Abu Uwais; Telah menceritakan
kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Yunus bin Yazid melalui jalur ini, sebagaimana Hadits
Thalhah bin Yahya.
Bab: Mengenakan cincin di jari kelingking tangan kiri ^ )
o Jj j’ jLil jaJJt \
3909. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Khallad Al Bahili; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdurrahman bin Mahdi; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin
Salamah dari Tsabit dari Anas ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memakai cincinnya
di sebelah sini, (sambil menunjukkan ke jari kelingking tangan sebelah kirinya).
Bab: Larangan mengenakan cincin pada jari tengah dan
sebelahnya
»^>e j A9 JJm J <CJl£- 4li \
3910. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Abu Kuraib
seluruhnya dari Ibnu Idris dan lafazh ini miliknya Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Idris ia berkata; Aku telah mendengar 'Ashim bin Kulaib dari Abu Burdah dari 'Ali ia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarangku memakai cincinku di tempat ini atau
sebelahnya lagi. -'Ashim tidak mengerti secara pasti tentang kedua jari tersebut,- dan beliau
melarangku juga untuk memakai pakaian Qasiy serta duduk di atas kain Mayasir. Ali berkata;
Adapun Qasiy adalah pakaian bersulam sutera yang di kirim dari Mesir dan Syam, bentuknya
seperti ini. Sedangkan Mayasir adalah kain yang biasa dipakai oleh para wanita untuk tempat
duduk mereka di atas hewan kendaraannya seperti kain tebal yang berbulu warnanya sangat
merah dan terbuat dari sutera. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Ashim bin Kulaib dari anaknya Abi Musa ia berkata;
aku Ali ....-kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa, dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Ashim bin Kulaib ia berkata; Aku telah mendengar
Abu Burdah berkata; Aku mendengar 'Ali bin Abi Thalib berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam melarangku -kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa.-
ci'r & 3^ <j) iJ J of J>\ ^>1 i£~\ Jj4. J JJ4.
\^J3 J jj» J& Jb^Ji ^>ij>\^'^^\ l^\ ^ J* J
3911. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al Ahwash dari 'Ashim bin Kulaib dari Abu Burdah ia berkata; 'Ali berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melarangku memakai cincin pada jari yang ini dan ini. Abu
Burdah berkata; Ali menunjuk jari tengah dan jari setelahnya.
Bab: Sunahnya mengenakan sandal atau yang semakna dengannya (
3912. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib; Telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dari Jabir ia
berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam suatu
peperangan yang kami hadapi bersama, sabdanya: "Biasakanlah memakai terompah
(sandal), karena terompah itu sama fungsinya dengan kendaraan."
Bab: Sunahnya mengenakan sandal dimulai dari kaki kanan
ci ' ^x- J\ Uo A»- Alc- Lo A»-
: jl.yfo juiJW
3913. Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Sallam Al Jumahi; Telah
menceritakan kepada kami Ar Rabi' bin Muslim dari Muhammad yaitu Ibnu Ziyad dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bila kamu memakai
terompah (sandal) mulailah dengan yang kanan, dan bila kamu membukanya mulai dengan
yang kiri. Pakailah kedua-duanya sekaligus, jika mau melepas maka lepaslah kedua-duanya."
3914. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits
Malik dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian berjalan dengan memakai
terompah sebelah. Pakailah keduanya (sepasang) atau jangan dipakai sama sekali."
* s'*. t’ i U' t' •' t’i *■' l^W-' 'i* \ *’'*'*’ 'l u ’ >
3915. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lafazh
ini miliknya Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari Al
A'masy dari Abu Razin ia berkata; Abu Hurairah suatu hari keluar menemui kami, lalu dia
memukul keningnya seraya berkata; 'Ketahuilah! Apakah kalian mengatakan bahwa aku
berdusta atas nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar kalian mendapat petunjuk
sedangkan aku tersesat? Ketahuilah! sesungguhnya aku bersaksi bahwa aku telah
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila tali sandal salah
seorang di antara kalian terputus, maka janganlah kalian berjalan dengan sebelah sandal
hingga kalian memperbaikinya terlebih dahulu. Dan telah menceritakannya kepada kami Ali
bin Hujr As Sa'di Telah mengabarkan kepada kami Ali bin Mushir Telah mengabarkan kepada
kami Al A'masy dari Abu Razin dan Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan Hadist yang semakna.
Bab: Larangan mengenakan pakaian shama'dan ihtiba' dengan satu kain (
A^aW)
/ / ^ **'■' ♦♦ ^
3916. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari Abu
Az Zubair dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang makan dengan
tangan kiri, berjalan dengan sandal sebelah, berpakaian dengan menyelimuti seluruh tubuh
(tanpa tangan dan tanpa baju dalam), dan duduk mencangkung (duduk dengan meninggikan
lutut ke dada) dengan pakaian selapis sehingga auratnya kelihatan."
J&-l±*-\ j3^> JJLi £L£\^J £*Z>\ & 3M^ J*tfe&\
',\i^\
3917. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya;
Telah menceritakan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: atau dia berkata; 'Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila tali sandal salah seorang di antara
kalian terputus, maka jangalah dia berjalan dengan menggunakan sandal sebelah hingga dia
memperbaiki talinya terlebih dahulu, dan jangan pula berjalan dengan Khuf (terompah)
sebelah, makan dengan tangan kiri, duduk (dengan meninggikan lutut ke dada) dengan
menggunakan selembar kain, dan menyelimuti seluruh tubuh dengan kain."
Bab: Larangan terlentang sambil meletakkan salah satu kaki pada kaki yang lain
<s J 5^ j js-* j j^>
3918. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah; Telah menceritakan kepada kami Laits;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir; Bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang seseorang menyelimuti seluruh tubuh
dengan pakaian, dan duduk (dengan meninggikan kedua lututnya ke dada) dengan selembar
pakaian, serta menumpangkan sebelah kakinya pada kaki yang lain ketika tidur terlentang.
3919. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Hatim ia
berkata; lshaq Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Ibnu Hatim; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bakr; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah
mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwasanya ia mendengar Jabir bin 'Abdullah
berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu berjalan
dengan menggunakan sandal sebelah, duduk (dengan meninggikan lutut ke dada) dengan
memakai satu kain, makan dengan tangan kiri, menyelimuti seluruh tubuh dengan satu kain,
dan meletakan sebelah kakimu pada kakimu yang lain ketika kamu tidur terlentang."
t» " r? sji X'\'
j>. ' ^ ' ( j . > & > ^ (J? j
3920. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada
kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah yaitu Ibnu Abu Al Akhnas
dari Abu Az Zubair dari Jabir bin 'Abdillah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah salah seorang di antara kalian tidur telentang dengan meletakkan kaki yang satu
ke atas yang lainnya."
Bab: Bolehnya terlentang dengan meletakkan salah satu kaki pada kaki yang lain
3 j*» J J ^ Cji S-* 1 \ S *' <^>4 Cr?
> * ^ »
^ r -
»
9 }
^iL\
3921. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits
Malik dari Ibnu Syihab dari 'Abbad bin Tamim dari pamannya bahwa dia pernah melihat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidur terlentang di masjid dengan meletakan kaki
sebelah di atas yang satunya lagi. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu
Bakr bin Abu Syaibah, Ibnu Numair, Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim seluruhnya dari
Ibnu 'Uyainah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur
yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abad bin Humaid
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdurrazaq; Telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar seluruhnya dari Az Zuhri melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa.
Bab: Larangan mengenakan za'faran bagi laki-laki ( Jj*- _^1\ $ ^.)
<j-£- j aIL ^^ 1 ' ^-U 1 ' 5 ' ciUU {Ji ' b*' ^44^ .>* ' -^-c- £>-£• a’ l>- UoA>-
3922. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Ar Rabi' dan Qutaibah bin
Sa'id. Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dan yang lainnya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas
bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mencelup dengan Za'faran
(warna kuning). Qutaibah berkata; Hammad berkata; 'Yaitu bagi laki-laki.'
>4
3923. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid
dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair dan Abu Kuraib mereka berkata; Telah menceritakan
kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayyah dari 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang laki-laki mencelup dengan Za'faran (warna
kuning).
Bab: Sunahnya menyemir uban dengan warna kuning ( jVi
**/ ^ *v ^ **/
3924. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir ia berkata; dia berkata; "Pada tahun atau pada
hari penaklukan Makkah, Abu Quhafah dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dengan rambut dan jenggotnya yang memutih seperti pohon Tsaghamah (pohon
yang daun dan buahnya putih). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh
kepada istrinya seraya bersabda: "Celuplah (rambut dan jenggot ini) dengan warna lain."
S\jiJ\\ J^\j^\jJt\J^i
3925. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah bin Wahb dari Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari Jabir bin 'Abdillah ia berkata;
pada hari penaklukan Makkah, Abu Ouhafah dibawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, dengan rambut dan jenggotnya yang memutih seperti pohon Tsaghamah (pohon
yang daun dan buahnya putih). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Celuplah (rambut dan jenggot Anda) selain dengan warna hitam."
Bab: Menyelisihi yahudi dengan menyemir rambut
^ **/ ^
3926. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru
An Naqid dan Zuhair bin Harb; Dan lafazh ini milik Yahya; Yahya Berkata; Telah mengabarkan
kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Uyainah dari Az Zuhri dari Abu Salamah dan Sulaiman bin Yasar dari Abu Hurairah radliallahu
'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang Yahudi dan Nasrani
tidak mencelup (rambut dan jenggot mereka). Karena itu selisihilah mereka."
Bab: Haramnya membuat gambar hewan
»J_^)
^■4)-^ j »Jlc- J ly* L&ljiiVi L^c- ^Uj cl /e\s*&
/ ^ y 's/ j y /
3927. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz bin Abu Hazim dari Bapaknya dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman dari 'Aisyah
dia berkata; "Jibril berjanji akan datang berkunjung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pada suatu waktu yang ditentukan. Ketika waktu itu telah tiba, ternyata Jibril
belum datang. Di tangan beliau ada sebuah tongkat. Maka diletakkannya tongkat itu sambil
berkata: 'Allah dan Rasul-Nya tidak menyalahi janji.' Beliau menoleh, tiba-tiba beliau melihat
seekor anak anjing kecil di bawah tempat tidur. Beliau bertanya: 'Hai, 'Aisyah! Sejak kapan
anak anjing itu masuk ke sana? ' 'Aisyah menjawab; 'Wallahi! Aku tidak tahu! ' Rasulullah
menyuruh keluarkan anak anjing itu lalu dikeluarkan. Maka datanglah Jibril. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Anda berjanji akan datang pada waktu yang telah
ditentukan. Aku telah menunggu-nunggu tetapi Anda tak kunjung tiba.' Jibril menjawab; 'Aku
terhalang oleh anjing dalam rumah Anda. Kami (bangsa Malaikat) tidak mau masuk ke dalam
rumah yang di situ ada anjing dan gambar-gambar.' Telah menceritakan kepada kami lshaq
bin Ibrahim Al Handzalah; Telah mengabarkan kepada kami Al Mahzumi; Telah menceritakan
kepada kami Wuhaib dari Abu Hazim melalui sanad ini bahwa Jibril berjanji akan menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian dia menyebutkan Haditsnya, namun tidak
sepanjang yang disebutkan oleh Ibnu Abu Hazim.
3928. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu As Sabbaq
bahwa 'Abdullah bin 'Abbas berkata; Telah mengabarkan kepadaku Maimunah; bahwa pada
suatu pagi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kelihatan diam karena susah dan sedih.
Maimunah berkata; "Ya, Rasulullah! Aku heran melihat sikap Anda sehari ini. Apa yang telah
terjadi?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Jibril berjanji akan datang
menemuiku malam tadi, ternyata dia tidak datang. Ketahuilah, dia pasti tidak menyalahi janji
denganku! ' Demikianlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa kelihatan susah
dan sedih sehari itu. Kemudian beliau melihat seekor anak anjing di bawah tempat tidur
kami, lalu beliau menyuruh keluarkan anak anjing itu. Kemudian diambilnya air lalu
dipercikinya bekas-bekas tempat anjing itu. Ketika hari sudah petang, Jibril datang menemui
beliau. Kata beliau kepada Jibril: 'Anda berjanji akan datang pagi-pagi.' Jibril menjawab;
'Benar! Tetapi kami tidak dapat masuk ke rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar-
gambar.' Pada pagi harinya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya
membunuh semua anjing, sampai anjing penjaga kebun yang sempit, tetapi beliau
membiarkan anjing penjaga kebun yang luas.'
3929. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru
An Naqid dan lshaq bin Ibrahim, Yahya dan lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami;
sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari
Az Zuhri dari 'Ubaidullah dari Ibnu 'Abbas dari Abu Thalhah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya malaikat tidak akan memasuki rumah yang di
dalamnya ada anjing dan gambar."
3930. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidi llah bin 'Abdullah bin 'Utbah bahwa dia mendengar Ibnu 'Abbas
berkata; Aku mendengar Abu Thalhah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada
Anjing dan gambar." Dan Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abad
bin Humaid keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdurrazaq; Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri melalui jalur ini seperti Hadits Yunus,
demikian juga dalam hal mengabarkannya di dalam sanad.
t» ti r » -'v ✓ * »•?* ^ *.<?>* ' ? i '>
j
v jS jUij^jlsco»-!^ is^i>\ j^jla
3931. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits dari Bukair dari Busr bin Sa'id dari Zaid bin Khalid dari Abu Thalhah sahabat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah bersabda: "Sesungguhnya para malaikat tidak akan masuk sebuah rumah yang di
dalamnya ada gambar." Busr berkata; pada suatu hari setelah itu Zaid sakit, lalu kami
menjenguknya tiba-tiba kami melihat di depan pintunya ada tirai yang bergambar. Busr
bertanya kepada Ubaidullah Al Khaulani anak tiri Maimunah istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam; 'Bukankah Zaid dulu pernah mengabarkan kepada kita tentang masalah gambar?
Ubaidullah balik bertanya; 'Apakah kamu tidak mendengarnya ketika dia mengatakan;
'Kecuali garis atau tulisan pada kain?.'
3932. Telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits, bahwa Bukair bin Al Asyaj
telah menceritakan kepadanya, Busr bin Sa'id telah menceritakan kepadanya, Zaid bin Khalid
Al Juhani telah menceritakan kepadanya bersama Busr 'Ubaidullah Al Khaulani bahwa Abu
Thalhah telah menceritakan kepadanya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda: "Para Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di
dalamnya terdapat gambar." Busr berkata; pada suatu hari setelah itu Zaid sakit, lalu kami
menjenguknya tiba-tiba kami melihat di rumahnya ada tirai yang bergambar. Busr bertanya
kepada Ubaidullah Al Khaulani; 'Bukankah Zaid dulu pernah menceritakan kepada kita
tentang masalah gambar? Ubaidullah menjawab; Pada waktu itu dia juga berkata; 'Kecuali
garis atau tulisan pada kain.' Apakah kamu tidak mendengarnya? Aku menjawab; 'Tidak'. Dia
berkata lagi; 'Ya sesungguhnya dia telah mengatakan yang demikian.'
j^i9 A4>- J<jil&\^==*J\ cj JslH !\ <£\^ ^->i lili <_jL 3\ Uali> tl», .x»-li
Vld*2S ^J\icjtviLi\ J s JU«^I\ J-1&; 0^ SpVs jldJ
3933. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami
Jarir dari Suhail bin Abu Shalih dari Sa'id bin Yasar Abu Al Hubab budak dari Bani An Najjar
dari Zaid bin Khalid Al Juhani dari Abu Thalhah Al Anshari ia berkata; Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Para Malaikat tidak akan masuk ke dalam
rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar-gambar. Zaid berkata; 'Lalu aku menemui
Aisyah dan aku tanyakan kepadanya; 'Abu Thalhah mengabarkan kepadaku bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Para Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang
di dalamnya ada anjing dan gambar-gambar." Apakah anda pernah mendengar Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan hal itu. Aisyah menjawab; 'Tidak, akan tetapi akan
aku ceritakan kepadamu perbuatan beliau yang pernah aku lihat. Aku pernah melihat beliau
keluar dalam suatu perjalanan, lalu aku mengambil karpet kemudian aku tutupkan pada
pintu. Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dan beliau melihat karpet tersebut,
aku mengerti ada tanda kebencian dari wajah beliau, kemudian beliau mencabutnya dan
memotongnya seraya bersabda; 'Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh kita untuk
menutupi batu dan tanah.' Aisyah berkata; Lalu aku memotongnya untuk dijadikan dua
bantal dan aku isi dengan pelepah kurma. Beliau tidak mencelaku atas hal itu.
9 J
3934. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin Ibrahim dari Dawud dari 'Azrah dari Humaid bin 'Abdurrahman dari Sa'd bin
Hisyam dari 'Aisyah ia berkata; "Kami memiliki tirai bergambar burung yang diletakkan di
ruangan rumah bagian depan. Maka setiap orang yang masuk pasti dia akan melihatnya. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabdaku: "Wahai 'Aisyah, pindahkanlah tirai ini!
Sebab saat aku masuk dan melihatnya, aku selalu ingat dengan dunia." 'Aisyah berkata,
"Kami juga memiliki selembar kain tebal yang gambarnya terbuat dari sutera, dan kami biasa
memakainya." Dan Telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dan 'Abdul A'la melalui jalur ini Ibnu Al Mutsanna
berkata; di dalamnya 'Abdul A'la menambahkan; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak
menyuruh kami untuk memotongnya.'
dililLU ^ JWiEjS-
3935. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari
'Aisyah ia berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pulang dari pepergian,
beliau melihat kain tirai bergambar kuda bersayap yang aku tutupkan pada pintuku. Maka
beliau menyuruhku untuk mencabutnya, dan aku pun mencabutnya. Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdah; Demikian
juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu
Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Waki' dengan sanad ini, namun di dalam Hadits
'Abdah tidak di sebutkan 'beliau kembali dari pepergian.'
3936. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim; Telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Az Zuhri dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah ia
berkata; "Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke kamar saya,
sedangkan pada saat itu saya menutupi kamar dengan kain tipis yang bergambar. Maka
berubahlah raut wajah beliau dan langsung mengambilnya kemudian merobeknya. Lalu
beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat kelak
adalah orang yang membuat sesuatu yang serupa dengan ciptaan Allah. Dan telah
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb;
Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Al Qasim bin Muhammad bahwa
'Aisyah Telah menceritakan kepadanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam suatu ketika
masuk ke kamar Aisyah -sebagaimana Hadits- Ibrahim bin Sa'd hanya saja dia menggunakan
lafazh; 'kemudian beliau langsung menyambar kain tersebut dan merobeknya dengan
tangan beliau. Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin
Abu Syaibah serta Zuhair bin Harb seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan
'Abad bin Humaid mereka berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri melalui jalur ini, namun di dalam Hadits
keduanya tidak menggunakan kalimat 'min' tapi langsung 'Inna Asyaddan Nasi; Adzaban'
(manusia yang paling keras siksanya)
3937. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah; Dan lafazh ini milik Zuhair; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Abdurrahman bin Al Qasim dari Bapaknya bahwa dia mendengar
'Aisyah berkata; "Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah masuk ke
kamar saya, sedangkan pada saat itu saya menutup rak lemari milik saya dengan kain tipis
yang bergambar. Ketika melihat gambar itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung
merobeknya, dan raut wajah beliau berubah seraya berkata: 'Hai Aisyah, orang yang paling
pedih siksaannya di sisi Allah pada hari kiamat kelak adalah orang yang membuat sesuatu
yang serupa dengan ciptaan Allah. Aisyah berkata; 'Aku pun memotongnya dan kain itu aku
buat satu bantal atau dua bantal.
3938. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
'Abdurrahman bin Al Qasim ia berkata; Aku mendengar Al Qasim bercerita dari 'Aisyah
bahwa Aisyah memiliki kain bergambar yang membentang sampai ke raknya. Dan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah hendak shalat menghadapnya, maka kemudian beliau
bersabda: "Singkirkanlah dariku. Aisyah berkata; 'Kemudian aku menyingkirkannya.' Setelah
itu aku jadikan kain itu menjadi bantal-bantal. Dan telah menceritakannya kepada kami
lshaq bin Ibrahim dan 'Uqbah bin Mukram dari Sa'id bin 'Amir; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim;
Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqadi seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur
ini.
1 j^S
3939. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Sufyan dari 'Abdurrahman bin Al Qasim dari Bapaknya dari 'Aisyah
dia berkata; suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke kamarku sedangkan aku
menutupi pintunya dengan karpet halus yang bergambar. Maka kemudian beliau
menyingkirkannya. Setelah itu karpet tersebut aku jadikan dua bantal.
Xt y,y d &
> s *
<>> ^
»lii\
3940. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf; Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Al Harits bahwa Bukair
bercerita kepadanya, 'Abdurrahman bin Al Qasim telah bercerita kepadanya, bahwa
bapaknya berkata kepadanya, dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, suatu ketika
membentangkan tirai yang bergambar. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk
dan beliau mencabutnya. Aisyah berkata; 'Maka aku potong tirai tersebut untuk di jadikan
dua bantal. Seorang laki - laki yang pada waktu itu dia di panggil Rabi'ah bin Atha' -budak
dari bani Zuhrah- bertanya dalam sebuah Majilis; 'Apakah kamu mendengar Abu
Muhammad -yaitu Abu Bakr As Shiddiq- menyebutkan bahwa 'Aisyah berkata; 'Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersandar pada dua bantal tersebut?.' Ibnu Al Qasim berkata;
'Tidak.' Dia berkata; Akan tetapi aku telah mendengarnya, -maksudnya dari (Al Qasim bin
Muhammad). -
c43\5pli^^U\ ^1^3l£j5 ^l^^jJ^\^4,U^l3\^j^ > ii\ c pi\
^>tJu\ Uo A>- _$ ^ -Xj«-ai£jJ oJL^ O^ - ^®J A^lUSdLoJ^- _j <^j’^L»J\'^>--X 3 *^( j_^aJ\ 4_»3 ^£.il\
Jc ^y^i;u^:^^y^\\^ j C 4»
J\\&z»s>^lo* £<J^-
3941. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca kitab
Malik dari Nafi' dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah bahwasannya dia membeli bantal-
bantal kecil bergambar-gambar. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat
bantal-bantal tersebut beliau berhenti di pintu dan tidak terus masuk. Aku segera tahu dari
wajah beliau bahwa baliau tidak senang. Kata 'Aisyah; 'Ya Rasulullah! Aku bertaubat kepada
Allah dan Rasul-Nya. Apakah kiranya salahku? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik
bertanya: 'Bantal-bantal apa ini? ' Jawab 'Aisyah; 'Aku beli untuk tempat duduk Anda, atau
tempat Anda bersandar.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Pelukis gambar-
gambar ini akan disiksa kelak di hari kiamat seraya dikatakan kepada mereka: 'Hidupkanlah
gambar-gambar yang kamu lukis itu! ' Kemudian sabda beliau: Malaikat tidak mau masuk ke
dalam sebuah rumah yang di dalamnya terdapat gambar-gambar. Telah menceritakan
kepada kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'd; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim;
Telah mengabarkan kepada kami Ats Tsaqafi; Telah menceritakan kepada kami Ayyub;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami
'Abdul Warits bin 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari kakekku
dari Ayyub; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepada kami Harun bin Sa'id Al Laili; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah
mengabarkan kepadaku Usamah bin Zaid; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang
lain; Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin lshaq; Telah menceritakan kepada kami
Abu Salamah Al Huza'i; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Akhi Al Majisyun
dari 'Ubaidillah bin 'Umar seluruhnya dari Nafi' dari Al Qasim dari 'Aisyah dengan Hadits yang
serupa. Dan sebagian mereka lebih lengkap Haditsnya dari yang lain. Di dalam Hadits Ibnu
Akhi Al Majisyun ada sedikit tambahan; 'Aisyah berkata; 'Lalu aku mengambilnya dan aku
buat menjadi dua bantal. Beliau menjadikan keduanya sebagai bantal di rumah.
3942. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Ali bin Mushir; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu
Al Qaththan seluruhnya dari 'Ubaidullah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang
lain; Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Dan lafazh ini miliknya; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi'
bahwa Ibnu 'Umar; Telah mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Pelukis gambar-gambar ini akan disiksa kelak di hari kiamat seraya
dikatakan kepada mereka: 'Hidupkanlah gambar-gambar yang kamu lukis itu! Telah
menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Hammad; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain;
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Isma'il
yaitu Ibnu 'Ulayyah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Ats Tsaqafi
seluruhnya dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti
Hadits 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
3943. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Al A'masy; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan
telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada kami Waki';
Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Adh Dhuha dari Masruq dari 'Abdillah
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling
pedih siksaannya pada hari kiamat kelak adalah orang yang suka menggambar. Namun Al
Asyaj tidak menyebutkan kata 'Sesungguhnya'. Dan telah menceritakannya kepada kami
Yahya bin Yahya, Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu Kuraib seluruhnya dari Abu Mu'awiyah;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakannya kepada
kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Al A'masy
melalui jalur ini. Dan dalam riwayat Yahya dan Abu Kuraib dari Abu Mu'awiyah;
"Sesungguhnya penguhuni neraka yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat kelak
adalah orang yang suka menggambar. Dan Hadits Sufyan seperti Hadits Waki'.
* \ » > » ' 9 > k' ti v » <.> * \'Z'\ ' t • u-i '> * > *
3944. Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada kami Manshur
dari Muslim bin Shubaih dia berkata; "Aku pernah bersama Masruq di sebuah rumah yang di
dalamnya ada patung Maryam. Masruq berkata; 'Ini adalah patung raja Kisra, aku katakan;
'Bukan, tapi ini adalah patung Maryam. Masruq berkata; 'Aku mendengar Abdullah bin
Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang paling pedih
siksaannya pada hari kiamat kelak adalah orang yang suka menggambar."
s S
3945. Berkata Muslim; Aku membaca Hadits Nashr bin 'Ali Al Jahdhami dari 'Abdul A'la bin
'Abdul A'la; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu lshaq dari Sa'id bin Abu Al Hasan
ia berkata; Ada seseorang yang datang kepada Ibnu Abbas dan berkata; 'Hai Abdullah, saya
ini adalah orang yang suka menggambar semua gambar ini. Oleh karena itu, berilah fatwa
kepada saya mengenai gambar-gambar tersebut!" Ibnu Abbas berkata kepadanya;
'Mendekatlah kepadaku! ' Orang itu pun lalu mendekat. Tetapi Ibnu Abbas tetap berkata;
'Mendekatlah lagi! ' Lalu orang itu mendekat lagi hingga Ibnu Abbas dapat meletakkan
tangannya di atas kepala orang tersebut. Setelah itu, Ibnu Abbas berkata; 'Aku akan
menceritakan kepadamu apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, bahwasanya beliau telah bersabda: 'Setiap orang yang suka menggambar itu akan
masuk neraka. Allah akan menjadikan baginya, dengan setiap gambar yang dibuat, sosok
yang akan menyiksanya di neraka Jahanam kelak.' Ibnu Abbas berkata; 'Jika kamu memang
harus tetap melakukannya juga, maka buatlah gambar pepohonan atau benda lain yang tak
bernyawa.' Kemudian Nasr bin Ali menetapkannya.
/ ^ ^ // / **/
3946. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Ali bin Mushir dari Sa'id bin Abu 'Arubah dari An Nadhr bin Anas bin Malik ia
berkata; Aku duduk di samping Ibnu 'Abbas dan dia sedang memberi fatwa tanpa
mengatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, hingga seseorang bertanya
kepadanya; "Sesungguhnya aku adalah orang yang suka menggambar gambar-gambar ini."
Kemudian Ibnu Abbas berkata kepadanya; 'Mendekatlah.' Orang itu kemudian mendekat.
Ibnu Abbas berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barang siapa yang menggambar ketika di dunia, maka pada hari kiamat dia akan disuruh
untuk meniupkan ruh pada gambar tersebut padahal dia tidak dapat meniupkannya. Telah
menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan
kepada kami Bapakku dari Oatadah dari An Nadhr bin Anas bahwa seorang laki-laki datang
kepada Ibnu 'Abbas, lalu dia menyebutkan Hadits yang serupa dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.
i £ J\j J^s jllcsli
t \jLk i S^\ £ 3o i£&\ i»\ i jt» j
3947. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
'Abdi Nah bin Numair serta Abu Kuraib lafazh yang berbeda-beda, mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari 'Umarah dari Abu Zur'ah ia berkata; "Saya dan
Abu Hurairah pernah masuk ke rumah Marwan. Abu Hurairah melihat beberapa gambar di
dalam rumah tersebut dan berkata; 'Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 'Siapa lagi orang yang lebih
zhalim dari pada orang yang mencoba membuat ciptaan seperti makhluk-Ku? Cobalah jika
bisa mereka membuat atom, atau menciptakan biji-bijian, ataupun menciptakan jelai." Dan
Telah menceritakannya kepada ku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir
dari 'Umarah dari Abu Zur'ah ia berkata; Aku dan Abu Hurairah pernah masuk ke sebuah
rumah di kota Madinah milik Sa'id atau Marwan. Abu Zur'ah berkata; kemudian Abu
Hurairah melihat beberapa gambar di dalam rumah tersebut. Lalu dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda -dengan Hadits yang serupa- namun tidak
menyebutkan lafazh 'atau menciptakan jelai.'
t 9 ' t 9 ' \9 ' } 9 ' IV I 9 ' \ £ 9 ' . I ? X > ' i 'f.** \ X *; X 9 \ 9 ^ X } t I ' J. X
' t t'/ ' X
Jjjzj <J Is^lss J J»
3948. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal dari Suhail dari Bapaknya dari Abu
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Malaikat tidak mau
masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar."
Bab: Makruhnya menyertakan anjing dan lonceng dalam safar (< 3 ^
>-j')
3949. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudhail bin Husain Al Jahdari; Telah
menceritakan kepada kami Bisyr yaitu Ibnu Mufadhdhal; Telah menceritakan kepada kami
Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Malaikat tidak mau menemani orang-orang yang di rumah mereka ada anjing
dan lonceng." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada
kami Jarir demikian juga diriwayatkan dari jalur lain, dan telah menceritakan kepada kami
Qutaibah telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz yaitu Ad Darawardi keduanya dari
Suhail melalui sanad ini.
j 'j
3950. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr ia
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il Ya'nun bin Ja'far dari Al 'Ala dari Bapaknya
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lonceng itu
adalah seruling setan."
Bab: Makruhnya kalung dari benang pada leher binatang ^ )
^ itk'jjJ
^ jl l?hj\ Jy^k'k
/ ' j j
3951. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; Aku membaca Hadits
Malik dari 'Abdullah bin Abu Bakr dari 'Abbad bin Tamim bahwa Abu Basyir Al Anshari telah
mengabarkan kepada kepadanya, sesungguhnya dia pernah bersama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan. Dia berkata; suatu ketika Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam mengutus seorang utusan, -Abdullah bin Abu Bakr berkata; 'Aku kira Abu
Basyir berkata seperti itu- sedangkan para sahabat berada di tempat penginapan mereka,
yaitu untuk menyampaikan sabda beliau: "Putuskanlah semua kalung dari tali yang berada di
leher unta.!" Malik berkata; 'Aku mengira larangan itu berlaku jika kalung tersebut bertujuan
untuk menolak penyakit 'Ain (disebabkan mata).
Bab: Larangan memukul hewan pada wajah
3952. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Ali bin Mushir dari Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memukul dan membuat cap (menggambari
dengan besi panas atau dengan tato) pada bagian wajah." Dan telah menceritakan kepadaku
Harun bin 'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad; Demikian juga
telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin
Humaid; Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr keduanya dari Ibnu Juraij ia
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin
'Abdillah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang hal yang serupa.
3953. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib; Telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dari
Jabir bahwa seekor keledai yang di tato mukanya pernah lewat di hadapan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau bersabda: 'Allah mengutuk orang yang
mentatonya.'
^ y •*/ / / x ^ *v ^ ^ /
3954. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Isa; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Yazid bin Abu Habib
bahwa Na'im Abu 'Abdillah budak Ummu Salamah menceritakan kepadanya, dia mendengar
Ibnu 'Abbas berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melihat seekor keledai
yang diberi tanda pada wajahnya, maka beliau pun mengingkari hal itu. Beliau berkata:
"Demi Allah, sungguh aku tidak memberi tanda padanya kecuali pada ujung wajahnya saja."
Lalu beliau memerintahkan untuk memberi tanda keledai beliau pada dua sisi pahanya, dan
dia adalah orang pertama yang memberi tanda pada kedua sisi paha hewan.
Bab: Bolehnya memberi tanda hewan (dengan besi panas) pada selain wajah yr
ti> t ' >
A
e®
3955. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Abu 'Adi dari Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Anas dia berkata;
"Ketika Ummu Sulaim melahirkan dia berkata kepadaku; "Hai Anas lihatlah bayi ini! Jangan ia
menelan sesuatu apapun sebelum kamu pergi membawanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, agar beliau mentahniknya (mengunyahkan ke mulutnya dengan kurma
sebelum di susui). Anas berkata; 'Lalu aku pun pergi ke rumah Rasulullah. Namun ternyata
beliau sedang berada di kebun, dan beliau mengenakan pakaian dari bulu berwarna hitam
sedang memberi tanda pada punggung unta yang diperolehnya pada saat pembebasan kota
Makkah.
3956. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam
bin Zaid dia berkata; 'Aku mendengar Anas bercerita; bahwa ketika ibunya melahirkan,
mereka segera membawa bayinya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau
mentahniknya (mengolesi mulut bayi dengan manisan atau kurma sebelum di susui). Anas
berkata; 'Namun ternyata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang berada di kandang sambil
memberi tanda pada kambing.' Syu'bah berkata; 'Sepengetahuanku dia berkata; 'pada
telinganya'.
S * S ' \ <• '> l ^ u> 'AH < \'.£' ' X
3957. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa'id dari Syu'bah; Telah menceritakan kepadaku Hisyam bin Zaid ia berkata; Aku
mendengar Anas berkata; "Kami menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau
sedang berada di kandang, dan beliau pada waktu itu sedang menandai kambing. Hisyam
berkata; 'Aku mengira Anas juga berkata; 'pada telinganya.' Dan telah menceritakannya
kepada ku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits; Demikian
juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada kami Muhammad dan Yahya serta
'Abdur Rahman seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
3958. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf; Telah menceritakan kepada kami
Al Walid bin Muslim dari Al Auza'i dari lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin
Malik radliallahu 'anhu dia berkata; "Aku pernah melihat di tangan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam alat cap dan ketika itu beliau sedang memberi cap (memberi tanda) unta-
unta sedekah zakat."
Bab: Larangan Qaza' (mencukur sebagian rambut dan membiarkan sebagian yang lain)
(^j2l\5jb\ J)
> •>*'>
~ k tA -ir> »> '> \'Z'\' i- l '\\<\ 'u* > \ 'l* \'X'\'
>u- jilcsli. jj-
3959. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepadaku Yahya
bin Sa'id dari 'Ubaidillah; Telah mengabarkan kepadaku 'Umar bin Nafi' dari Bapaknya dari
Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang melakukan qaza'.
Aku bertanya kepada Nafi'; 'Apa itu qaza'? ' Nafi' menjawab; 'Mencukur sebagian rambut
kepala anak dan membiarkannya sebagian yang lain. 1 Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku ia berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah
melalui sanad ini, dan dia menjadikannya sebagai penjelasan dari Hadits Abu Usamah
mengenai perkataan 'Ubaidullah; Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin 'Utsman Al Ghathafani; Telah
menceritakan kepada kami 'Umar bin Nafi'; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang
lain; Dan telah menceritakan kepadaku Ummayah bin Bistham; Telah menceritakan kepada
kami Yazid yaitu Ibnu Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Rauh dari 'Umar bin Nafi'
dengan sanad yang serupa seperti Hadits 'Ubaidullah dengan menyertakan penjelasan di
dalam Hadits. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Hajjaj bin Asy
Sya'iri dan 'Abdu bin Humaid dari 'Abdur Razaq dari Ma'mar dari Ayyub; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Ad Darimi;
Telah menceritakan kepada kami Abu An Nu'man; Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari 'Abdur Rahman As Sarraj seluruhnya dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu juga.
Bab: Larangan untuk duduk-duduk di pinggir jalan (A\ac\
1 \ 9 ' \ ''y * \\ ' l' \ l' * 'Z, 'l'} v}*' . t \' y '>**.■> s > . t \'
Jy^yJLyyU^J ,. \ » C - £j£- p-Lm I j ^j£- ft j+uJU* ^ ya A> - Jy>- Jy^yJUM ^jU^Jy>-
3960. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepadaku Hafsh
bin Maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Hindarilah olehmu duduk-duduk di pinggir
jalan!" Para sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah bagaimana kalau kami butuh untuk duduk-
duduk di situ memperbincangkan hal yang memang perlu?.' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: 'Jika memang perlu kalian duduk-duduk di situ, berikanlah hak jalanan.'
Mereka bertanya; 'Apa haknya ya Rasulullah? ' beliau menjawab: 'Tundukkan pandangan,
jangan mengganggu, menjawab salam (orang lewat), menganjurkan kebaikan, dan
mencegah yang mungkar.' Dan telah menceritakannya kepada kami Yahya bin Yahya; Telah
mengabarkan kepada kami 'Abdul' Aziz bin Muhammad Al Madani; Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin
Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik; Telah mengabarkan kepada kami
Hisyam yaitu Ibnu Sa'ad seluruhnya dari Zaid bin Aslam melalui sanad ini dengan Hadits yang
serupa.
Bab: Larangan menyambung rambut dan minta untuk disambung rambutnya, membuat
tato dan minta untuk dibuatkan tato
^j\jj
u%>5y\ jjsUU. iji S\ ^oiu-dJis
\ s. \ S ' \ • .s •'•s**. / \ * S' S ^ s \ '> t
J g J ^ aJ*3 LfcJu ^ Amtj n ^hS i^ ulu
3961. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari Hisyam bin 'Urwah dari Fatimah binti Al Mundzir dari Asma' binti Abu
Bakr ia berkata; Ada seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
lalu dia berkata kepada beliau; "Aku mempunyai seorang anak gadis yang akan menjadi
penganten mempelai. Dia terkena penyakit campak sehingga rambutnya gugur. Bolehkah
aku sambung rambutnya?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah Ta'ala
mengutuk orang yang menyambung rambut dan yang meminta supaya rambutnya
disambung.' Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain;
Dan telah menceritakannya kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku dan 'Abdah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian
juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An
Naqid; Telah mengabarkan kepada kami Aswad bin 'Amir; Telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah seluruhnya dari Hisyam bin 'Urwah melalui sanad ini seperti Hadits Abu Mu'awiyah
hanya saja waki' dan syu'bah mengatakan dengan lafazh 'Fatamarratha' (berjatuhan)
rambutnya.
3962. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id Ad Darimi; Telah mengabarkan
kepada kami Habban; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah menceritakan kepada
kami Manshur dari Ibunya dari Asma' binti Abu Bakr bahwa seorang wanita menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Sesungguhnya aku telah menikahkan anak
perempuanku, namun rambutnya pada rontok, sedangkan suaminya tidak tahan melihatnya
dan ingin memperbaikinya, maka bolehkah aku menyambung rambutnya ya Rasulullah?
Kemudian beliau melarangnya.
j>4
yy j *V
3963. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar ia
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Abu Bukair dari Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dia berkata; Aku mendengar
Al Hasan bin Muslim bercerita dari Shafiyyah binti Syaibah dari 'Aisyah bahwa seorang budak
perempuan dari Anshar menikah, lalu dia jatuh sakit hingga rambutnya pada rontok. Orang-
orang pun ingin menyambungkan rambutnya, kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tentang hal itu. Maka beliau menjawab: 'Allah melaknat orang
yang menyambung rambut dan yang meminta disambungkan.
3964. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Zaid
bin Al Hubab dari Ibrahim bin Nafi'; Telah mengabarkan kepadaku Al Hasan bin Muslim bin
Yannaq dari Shafiyyah binti Syaibah dari 'Aisyah bahwa seorang perempuan dari Anshar
menikahkan anaknya, lalu dia jatuh sakit hingga rambutnya pada rontok. Kemudian dia
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Sesungguhnya suaminya ingin
mempercantiknya, bolehkah aku menyambung rambutnya? Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Terkutuklah orang-orang yang menyambung rambut." Dan telah
menceritakannya kepada ku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur
Rahman bin Mahdi dari Ibrahim bin Nafi' melalui jalur ini. Dia berkata; 'Terkutuklah orang-
orang yang menyambung rambut.'
^Ju*i j <CJlc-
3965. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain;
Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna; Dan
lafazh ini milik Zuhair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al
Oaththan dari 'Ubaidullah; Telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu 'Umar bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melaknat orang yang menyambung rambut dengan
rambut lain dan yang meminta disambungkan, serta orang yang mentato dan minta untuk
ditato. Dan telah menceritakannya kepada ku Muhammad bin 'Abdullah bin Bazi'; Telah
menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadhdhal; Telah menceritakan kepada kami Shakr
bin Juwariyah dari Nafi' dari 'Abdillah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits
yang serupa.
dil» { \ U Jijiki u J } fe. J^\3VJ^. J jiS^sl i ji
^ vs£ ^^4^^ \ J 0^^' \ J
C^T> -Ag- (> _g -* J> -» -.> 3 \ j-fc J < jX-
^ '* / ^ ^
y p, jjuuSji. jou
3966. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Utsman bin Abu Syaibah; Dan
lafazh ini miliknya lshaq; Telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim
dari 'Alqamah dari 'Abdullah ia berkata; "Allah telah mengutuk orang-orang yang membuat
tato dan orang yang minta dibuatkan tato, orang-orang yang mencabut bulu mata, orang-
orang yang minta dicabut bulu matanya, dan orang-orang yang merenggangkan gigi demi
kecantikan yang merubah ciptaan Allah." Ternyata ucapan 'Abdullah bin Mas'ud itu sampai
kepada seorang wanita dari Bani Asad yang biasa dipanggil Ummu Ya'qub yang pada saat itu
sedang membaca Al Qur'an. Kemudian wanita itu datang kepada Ibnu Mas'ud sambil
berkata; 'Hai 'Abdullah, apakah benar berita yang sampai kepadaku bahwasanya kamu
mengutuk orang-orang yang minta dicabut bulu mata wajahnya dan orang yang
merenggangkan giginya demi kecantikan dan merubah ciptaan Allah? ' Abdullah bin Mas'ud
menjawab; 'Bagaimana aku tidak akan mengutuk orang-orang yang dikutuk oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan hal itu ada dalam Al Qur'an? ' Wanita itu
membantah; 'Aku sudah membaca semua ayat yang ada di antara sampul mushaf, tetapi aku
tidak menemukannya.' Ibnu Mas'ud; 'Apabila kamu benar-benar membacanya, niscaya kamu
pasti akan menemukannya. Allah subhanahu wata'ala telah berfirman dalam Al Qur'an: 'Apa
yang disampaikan Rasul kepadamu terimalah dan apa yang dilarang untukmu tinggalkanlah.'
(Qs. Al Hasyr (59): 7). Wanita itu berkata; 'Aku melihat apa yang kamu bicarakan ada pada
istrimu sekarang.' Ibnu Mas'ud menjawab; 'Pergi dan lihatlah ia sekarang! ' Lalu wanita itu
pergi ke rumah 'Abdullah bin Mas'ud untuk menemui istrinya. Namun, ia tidak melihat
sesuatu pun pada dirinya. Akhirnya ia pergi menemui Ibnu Mas'ud dan berkata; 'Benar, aku
memang tidak melihat sesuatu pun pada diri istrimu.' Ibnu Mas'ud pun berkata; 'Ketahuilah,
jika ia melakukan hal apa yang aku katakan itu, tentunya aku tidak akan menggaulinya lagi.'
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya;
Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman yaitu Ibnu Mahdi; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Adam; Telah menceritakan kepada kami Mufadhdhal yaitu Ibnu Muhalhil keduanya dari
Manshur melalui jalur ini yang semakna dengan Hadits Jarir namun di dalam Hadits Sufyan
menggunakan lafazh 'Al Waasyimat wal Mustausyimat. Sedangkan di dalam Hadits
Mufadhdhal dengan lafazh; 'Al Wasyimaat wal Mausyumaat. Dan telah menceritakannya
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Manshur melalui jalur Hadits ini (kisah yang menyebutkan Ummu
Ya'qub semuanya) dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semata. Dan telah menceritakan
kepada kami Syaiban bin Farukh Telah menceritakan kepada kami Jarir yaitu Ibnu Hazm
Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim dari Al Qamah dari Abdullah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
3967. Dan telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Muhammad bin
Rafi' ia berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir
bin Abdullah berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang keras menyambung rambut
kepala wanita dengan sesuatu yang lain."
' S S S S s '
j c 'z^^\j£tik. %&£&&&? j^\
3968. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata; aku membaca Hadits
Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin 'Abdur Rahman bin 'Auf bahwa dia mendengar
Mu'awiyah bin Abu Sufyan berpidato di atas mimbar pada tahun haji, seraya memegang
jambul rambut yang semula berada di tangan pengawal dia berkata; "Hai penduduk
Madinah, di manakah ulama kalian? Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang hal semacam ini. Dan dia juga berkata; 'Sesungguhnya Bani Israil
mengalami kebinasaan manakala perempuan mereka menggunakan jambul seperti ini. Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
'Uyainah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah
mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan
telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur
Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar seluruhnya dari Az Zuhri sebagaimana
Hadits Malik, hanya saja pada Hadits Ma'mar menggunakan lafazh 'Sesungguhnya Bani Israil
disiksa.'
j ftLa-ilkS AjJu J
3969. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain;
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar ia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari 'Amru bin Murrah dari Sa'id bin Al Musayyab ia berkata; Suatu hari Mu'awiyah datang
ke Madinah lalu dia berkhutbah di hadapan kami dan mengeluarkan seikat rambut, dia
berkata: Sesungguhnya saya tidak pernah melihatnya seorangpun yang melakukannya
kecuali orang Yahudi. Sesungguhnya hal ini pernah sampai kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, lalu beliau memberi nama dengan 'AzZuur' (kebohongan dan kebatilan).
:J\Vq\1S
<3 /j^v^^'j^jk. uii\^^u^ssus
3970. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al
Mutsanna ia berkata; Telah mengabarkan kepada kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah dari Sa'id bin Al Musayyab bahwa Mu'awiyah
pada suatu hari berkata; "Sesungguhnya kalian telah membuat pakaian yang buruk,
ketahuilah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang dari kebatilan dan
kedustaan." Al Musayyab berkata; Lalu datang seorang laki-laki yang membawa tongkat, di
atas kepalanya ada sepotong kain. Lalu (Mu'awiyah Radhiyallahu'anhu) berkata; "Ketahuilah
ini adalah termasuk hal yang batil." Qatadah berkata; Itu adalah yang dilakukan para wanita
untuk memperbanyak rambutnya dari kain-kain tambahan.
Bab: Wanita berpakaian tetapi telanjang
>'.l \ y tf.tA > y -'l !.<.< „ > ' G y \'Z\' > *** 'L*.
**s y * 'S ♦*
!Lij jaintj-s.
3971. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku
lihat. (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk
memukul orang. (2) Wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan bertelanjang
(karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis atau tembus pandang, terlalu ketat, atau
pakaian yang merangsang pria karena sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan
berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan
punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium
bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari begini dan begini."
Bab: Larangan berbohong dalam hal pakaian dan lainnya, dan menampakkan kepuasan
dengan apa yang tidak ada kenyataan.
^3iii L ^ ( uu ( jiu1^jjS\i , JU\3 ,^L:di\if\ ;^\
^ ♦* * X
3972. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Waki' dan 'Abdah dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari
'Aisyah bahwa ada seorang perempuan berkata; "Ya Rasulullah aku adakalanya
menyebarkan isu 'Sesungguhnya suamiku memberiku demikian-demikian, padahal apa yang
aku katakan hanyalah bualan belaka, tanggapan anda? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: 'Orang yang menampak-nampakkan kepuasan dengan sesuatu yang sebenarnya
tidak diberikan kepadanya, sama artinya dengan memakai dua helai baju palsu (penuh
dosa).'
3973. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdah; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Fathimah
dari Asma' katanya; "Seorang wanita datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya
berkata; 'Aku mempunyai madu (isteri suaminya yang lain). Berdosakah kalau aku
menampak-nampakkan kepuasan diri dengan harta suamiku yang sebenarnya tidak
diberikan kepadaku? ' Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'Orang yang menampak-
nampakkan kepuasan dengan apa yang tidak diberikan suaminya, sama dengan memakai
dua helai baju palsu (penuh dosa).' Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, demikian juga telah diriwayat dari
jalur lainnya, telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada
kami Abu Mu'awiyah keduanya dari Hisyam melalui sanad ini.
39. KITAB: ADAB
Bab: Karangan membuat julukan dengan Abui Qasim, dan nama-nama yang disukai
y*J£- j;) jj\ JlS J >\ Jls
3974. Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin Al A'llaa' dan Ibnu Abu
'Umar Abu Kuraib berkata; Telah mengabarkan kepada kami, dan berkata Ibnu Abu 'Umar;
Telah menceritakan kepada kami dan lafazh ini miliknya ia berkata; Telah menceritakan
kepada kami Marwan yaitu Al Fazari dari Humaid dari Anas dia berkata; "Ada seseorang
memanggil-manggil (orang lain) di Baqi', katanya; 'Ya Abai Qasim! ' Lalu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menoleh kepadanya. Kata orang itu; 'Ya Rasulullah! Bukan Anda
yang ku maksud. Sesungguhnya aku memanggil si Fulan. 1 Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Silahkan kalian memberi nama dengan namaku, tetapi jangan kalian
memberi gelar dengan gelaranku! '
3975. Telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Ziyad dan dia di juluki dengan nama
Sabalan, Telah mengabarkan kepada kami 'Abbad bin 'Abbad dari 'Ubaidullah bin 'Umar dan
saudara laki-lakinya 'Abdullah yang dia dengar dari keduanya sejak tahun 144H, keduanya
menceritakan dari Nafi' dari Ibnu 'Umar ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya nama-nama yang paling disukai Allah Ta'ala ialah nama-nama
seperti: 'Abdullah, 'Abdurrahman."
')\& ^ p-^L> ijLc-Aj
3976. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim,
'Utsman berkata; 'Telah menceritakan kepada kami.' Dan lshaq bekata; 'Telah mengabarkan
kepada kami' Jarir dari Manshur dari Salim bin Abu Al Ja'di dari Jabir bin Abdullah dia
berkata; "(Isteri) seseorang di antara kami melahirkan anak laki-laki, lalu diberi nama
'Muhammad'." Maka famili orang itu berkata; 'Kami tidak membolehkan Anda menamai
anakmu dengan nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Maka dia menemui Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sambil menggendong anaknya seraya berkata: 'Ya Rasulullah!
Anakku lahir seorang laki-laki, lalu kuberi nama 'Muhammad'. Familiku mengatakan tidak
boleh memberi nama dengan nama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Bagaimana itu? '
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Namailah dengan namaku, tetapi jangan
menggelari dengan gelarku. Aku bergelar 'Qasim' (yang membagi). Karena aku membagi-
bagikan rahmat Allah di antara kamu sekalian.'
3977. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sarri; Telah menceritakan kepada
kami 'Abtsar dari Hushain dari Salim bin Abu Al Ja'di dari Jabir bin 'Abdillah ia berkata; Suatu
ketika seseorang diantara kami mempunyai anak, lalu dia memberinya nama Muhammad.
Maka kami berkata; 'Kami tidak akan memberikan julukan kepada kamu dengan nama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga kita mendapat persetujuan beliau terlebih
dahulu. Lalu orang itu datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata;
'Sesungguhnya aku telah memiliki seorang anak laki-laki, dan aku memberinya nama
Muhammad, namun kaumku menolak untuk memanggilnya dengan nama tersebut sehingga
mendapat persetujuan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau bersabda: "Namailah dengan
namaku, tetapi janganlah kalian menjulukinya dengan julukanku. Karena aku diutus sebagai
Qasim (orang yang membagi) yang akan membagi di antara kalian. Telah menceritakan
kepada kami Rifa'ah bin Al Haitsam Al Wasithi Telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu
Ath Thahhan dari Hushain melalui jalur ini juga, namun dia tidak menyebutkan; 'Karena aku
diutus sebagai Qasim (orang yang membagi) yang akan membagi di antara kalian.'
y _£SoTj J<i^\ii\^jf £=>•.; .jUJl^lij' /\\&$jg£i!\g££'il t/ A i \}L2
fcs\\jAsdL£.l£\3s j$fc&-.>
3978. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Waki 1 dari Al A'masy; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan
telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada kami Waki';
Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Salim bin Abu Ja'di dari Jabir bin 'Abdullah ia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Namailah dengan namaku, tetapi
janganlah menjulukinya dengan julukanku, sesungguhnya aku adalah Abu Al Qasim yang
akan membagi di antara kalian. Dalam riwayat Abu Kuraib menggunakan lafazh 'wa laa
taktanuu' (jangan kalian menjuluki). Dan telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah
dari Al A'masy melalui jalur ini, dia berkata dengan lafazh; 'Karena aku dijadikan sebagai Al
Qosim yang akan membagi di antara kalian.'
i'- , 5 >
^ <> Tl> 9 * tf >
•• \ * ;> 9 » * ^ x 9 '
'' * * " * O
Jyji p, $x&i.jgZ^\ ,jd ovs^f^y
3979. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah; Aku mendengar Qatadah dari Salim dari Jabir bin
'Abdi Nah bahwa seorang laki-laki dari Anshar istrinya baru melahirkan seorang anak laki-laki,
dan dia ingin memberinya nama Muhammad. Maka dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan menanyakan hal itu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
"Sungguh baik orang-orang Anshar, namailah dengan namaku tetapi jangan menjulukinya
dengan julukanku. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
Muhammad bin Al Mutsanna keduanya dari Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari
Manshur; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin 'Amru bin Jabalah; Telah menceritakan kepada kami Muhammad
yaitu Ibnu Ja'far; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
'Adi keduanya dari Syu'bah dari Hushain; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang
lain; Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad yaitu Ibnu Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sulaiman
seluruhnya dari Salim bin Abu Al Ja'ad dari Jabir bin 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handzali dan lshaq bin Manshur keduanya berkata; Telah
mengabarkan kepada kami An Nadhr bin Syumail; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Qatadah dan Manshur, Sulaiman dan Hushain bin 'Abdur Rahman mereka berkata; kami
mendengar Salim bin Abu Al Ja'd dari Jabir bin 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam seperti Hadits yang telah kami sebutkan sebelumnya. Dan didalam Hadits An
Nadhr dari Syu'bah ia berkata; di dalamnya Hushain dan Sulaiman menambahkan, Hushain
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku diutus sebagai
Qasim, yang membagi di antara kalian." Sedangkan Sulaiman berkata; 'Sesungguhnya aku
Qasim yang membagi di antara kalian.'
> »> I ^ • > \'Z \ ' S » ^ '\\Zs l * ' * . » ' > t ' > \ «jl? *t <i * ' \ '
/ ^ ^
3980. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Muhammad bin 'Abdillah bin
Numair seluruhnya dari Sufyan. 'Amru berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
'Uyainah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Munkadir; bahwa dia mendengar Jabir
bin 'Abdullah berkata; Suatu ketika seseorang diantara kami mempunyai anak, lalu dia
memberinya nama Al Qasim. Maka kami berkata; Kami tidak akan menjuluki kamu dengan
Abu Al Qasim dan kami tidak senang dengan nama anakmu itu. Kemudian orang tersebut
menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan melaporkan hal itu. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berilah anakmu nama Abdurrahman." Dan telah
menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham; Telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu
Ibnu Zurai'; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepada kami 'Ali bin Hujr; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayyah
seluruhnya dari Rauh bin Al Qasim dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir seperti Hadits
Ibnu Uyainah, namun dia tidak menyebutkan; 'dan kami tidak senang dengan nama anakmu
itu.'
3981. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru An Naqid,
Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan
bin 'Uyainah dari Ayyub dari Muhammad bin Sirin ia berkata; aku mendengar Abu Hurairah
berkata; Abu Al Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Boleh memberi nama dengan
namaku, tetapi jangan memberi gelar dengan gelaranku! ' Amru berkata; dia berkata; 'dari
Abu Hurairah', bukan dengan lafazh 'Aku mendengar.'
Z '. * \\* S } s i, < t*l X » Z \ , s > -y * Z S )■ s z < ^ X \'.t 'i
3982. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
'Abdi Nah bin Numair dan Abu Sa'id Al Asyaj dan Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi; Dan
lafazh ini miliknya Numair ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dari
Bapaknya dari Simak bin Harb dari 'Alqamah bin Wail dari Al Mughirah bin Syu'bah ia
berkata; Ketika aku mendatangi kota Najran, para penduduknya bertanya kepadaku;
Sesungguhnya kalian membaca "wahai saudara Harun", padahal Musa hidup sebelum Isa
berjarak beberapa tahun.' Maka ketika aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, aku menanyakan hal itu kepada beliau, dan beliaupun menjawab: 'Dulu mereka
memberi nama dengan nama-nama para Nabi mereka dan orang-orang shaleh dari kaum
sebelum mereka.'
Bab: Makruhnya memakai nama-nama
yang buruk ^
:*>
3983. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah, Abu
Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami; Mu'tamir bin Sulaiman dari Ar Rukain dari
Bapaknya dari Samurah. Dan Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Mu'tamir
bin Sulaiman ia berkata; Aku mendengar Ar Rukain bercerita dari Bapaknya dari Samurah bin
Jundab ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang kami memberi nama
pada anak-anak kami dengan empat nama; Aflah, Rabah, Yasar, dan Nafi'.
3984. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada
kami Jarir dari Ar Rukain bin Ar Rabi' dari Bapaknya dari Samurah bin Jundab ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu memberi nama anakmu
dengan 'Rabah' (beruntung), 'Yasar' (Mudah), Aplah (paling beruntung), dan Nafi'
(bermanfaat).
> «
't Z S / 9^9 * S 19 ' Z* 't /// < <
3985. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus; Telah menceritakan
kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Manshur dari Hilal bin Yasaf dari Rabi'
bin 'Umailah dari Samurah bin Jundab ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Ada empat ucapan yang paling di sukai Allah Subhanahu Wa Ta'ala; 1)
Subhanallah, 2) Al Hamdulillah, 3) Laa ilaaha illallah, 3) Allahu Akbar. Tidak berdosa bagimu
dengan mana saja kamu memulai. Selain itu, janganlah kamu memberi nama anakmu
dengan nama; Yasar, Rabah, Najih, atau Aflah. Karena, jika kamu bertanya; 'Apakah memang
demikian (keadaanmu sesuai dengan namamu) dan ternyata tidak seperti itu, maka ia akan
menjawab; 'Tidak.' Hanya empat itulah kalimat yang saya dengar maka janganlah sekali-kali
kamu menambahkannya atas namaku.' Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim; Telah mengabarkan kepadaku Jarir; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur
yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham; Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Rauh yaitu Ibnu Al Qasim;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah seluruhnya
dari Manshur dari jalur Zuhair. Adapun Hadits Jarir dan Rauh isinya sebagaimana Hadits
Zuhair. Sedangkan Hadits Syu'bah isinya hanya menyebutkan empat nama yang dilarang,
tanpa menyebutkan empat kalimat yang disukai Allah.
3986. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf; Telah
menceritakan kepada kami Rauh; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah
mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata;
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ingin melarang menamai seseorang dengan nama; Ya'la,
Barakah, Aflah, Yasar, dan Nafi serta nama lain yang serupa dengan itu. Namun setelah itu
aku melihat beliau berdiam, tanpa mengatakan sesuatupun. Hingga kemudian Rasulullah
wafat dan beliau masih belum melarang menggunakan nama-nama tersebut. Begitu pula
Umar ingin melarang menggunakan nama-nama tersebut, namun dia tidak jadi melarangnya.
Bab: Sunahnya mengubah nama yang buruk menjadi nama yang baik
I »■ v * " > ' v *' >
3987. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Zuhair bin Harb, Muhammad
bin Al Mutsanna, 'Ubaidullah bin Sa'id dan Muhammad bin Basysyar mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari 'Ubaidullah; Telah mengabarkan kepadaku
Nafi' dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengganti nama 'Ashiyah
seraya berkata; "Nama kamu adalah Jamilah." Ahmad berkata dengan lafazh; 'dari' Nafi',
bukan; 'Telah mengabarkan kepadaku. 1
\> *
£4 £\x£>i.
3988. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Al Hasan bin Musa; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari
'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar bahwa "Dulu anak perempuan 'Umar bernama
'Ashiyah (Durhaka). Maka kemudian diganti oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dengan nama 'Jamilah' (Cantik)."
/'S *•>
^l^c- CUn-C * 1 Jli <--J ^
? S
3989. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar; Dan lafazh ini
milik 'Amru keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin
'Abdur Rahman budak keluarga Thalhah dari Kuraib dari Ibnu 'Abbas dia berkata; "Juwairiyah
mula-mula bernama 'Barrah' (si Baik atau si Suci). Kemudian diganti oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dengan 'Juwairiyah', karena beliau tidak suka (apabila beliau
keluar dari rumah Juwairiyah) dikatakan keluar dari Barrah (keluar dari kebaikan atau keluar
dari kesucian)." Sedangkan di dalam Hadits Ibnu Abu Umar dari Kuraib dia berkata; Aku
mendengar Ibnu Abbas.
<*' > ,> '</>|/^ / t \\C t , ?<> H> ■>>'*'> * t' A\ 'Z'\'
4Si 'jV\i 'J,
3990. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al
Mutsanna serta Muhammad bin Basysyar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja’far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Atha bin Abu
Maimunah, Aku mendengar Abu Rafi' berkata; dari Abu Hurairah. Demikian juga telah
diriwayatkan dari jalur yang lain. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin
Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari 'Atha bin Abu Maimunah dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah bahwa dulu Zainab
bernama 'Barrah', lalu di katakan kepadanya; 'Apakah kamu mau menganggap dirimu telah
suci? ' maka kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggantinya dengan nama Zainab.
Lafazh Hadits mereka ini tidak menyebutkan Ibnu Basyar, dan Ibnu Abu Syaibah berkata;
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syubah.
Lsjwsik.
’ / •• ^ / •* ^
3991. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Isa
bin Yunus; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah ia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Al Walid bin Katsir; Telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin 'Amru bin 'Atha; Telah menceritakan kepadaku Zainab binti Ummu Salamah dia berkata;
"Dahulu namaku adalah 'Barrah', lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menggantiku
dengan nama 'Zainab'. Dia juga berkata; 'Suatu hari Zainab binti Jahsy -yang waktu itu
namanya adalah 'Barrah'-, menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau
menggantinya dengan nama Zainab pula.
isSi*. ii&\
%\^===^£\\
3992. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami
Hasyim bin Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari
Muhammad bin 'Amru bin 'Atha dia berkata; "Aku menamai anak perempuanku 'Barrah'.
Maka Zainab binti Abu Salamah berkata kepadaku; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah melarang memberi nama anak dengan nama ini. Dahulu namaku pun Barrah, lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Janganlah kamu menganggap dirimu telah
suci, Allah Ta'ala-lah yang lebih tahu siapa saja sesungguhnya orang yang baik atau suci di
antara kamu.' Para sahabat bertanya; 'Lalu nama apakah yang harus kami berikan
kepadanya? ' beliau menjawab: 'Namai dia Zainab.'
Bab: Haramnya memakai nama dengan raja diraja ( dlLaoj-il^ba^A <iJlJu->
A jLJ\)
tik.
^ ♦* x x
3993. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amru Al Asy'atsi dan Ahmad bin Hanbal
serta Abu Bakr bin Abu Syaibah; Dan lafazh ini milik Ahmad. Al Asy'atsi berkata; Telah
mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya nama yang terburuk di sisi Allah
Ta'ala ialah nama "Malikul Amlak" (Maha Raja Diraja); Ibnu Abu Syaibah menambahkan
dalam riwayatnya; Tidak ada Raja selain Allah Azza wa Jalla. Al Asy'atsi berkata; Sufyan
berkata seperti 'Syahan Syah' (Raja Diraja, persia). Dan Ahmad bin Hanbal berkata; Aku
bertanya kepada Abu Amru mengenai arti 'Akhna' dia menjawab; Artinya adalah 'Audha'
(paling buruk, paling rendahan, paling jorok).
/ ^ ^
3994. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih ia
berkata; Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan beberapa Hadits- yang diantaranya,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sejelek-jelek dan seburuk-buruk laki-laki di
sisi Allah adalah seseorang yang bernama Malikul Amlak (Raja Diraja), karena sesungguhnya
tidak ada Raja selain Allah.
Bab: Sunahnya mentahnik (menyuapi anak dengan kurma dilembutkan) anak saat lahir
3995. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul A'la bin Hammad; Telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik ia berkata; "Saya pergi
bersama Abdullah Bin Abu Thalhah al Anshari menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam ketika dia baru dilahirkan. Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yang
ketika itu beliau sedang di 'ab'ah (kandang unta) memberi minum untanya. Maka (Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam) bertanya padaku; "Apakah kamu membawa kurma?". Saya
menjawab; ya. Beliau kemudian mengambil beberapa kurma lalu dimasukkan ke dalam
mulut beliau dan melembutkannya. Setelah itu beliau membuka mulut bayi dan disuapkan
padanya, bayi itu mulai menjilatinya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Kesukaan orang Anshar adalah kurma." kemudian (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam)
memberinya nama Abdullah.
AjlA \
j £z££}\[aj&.UJ >\ jlsfy
3996. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Aun dari Ibnu Sirin dari
Anas bin Malik ia berkata; suatu ketika bayi milik Abu Thalhah jatuh sakit. Bayi tersebut
kemudian meninggal tatkala Abu Thalhah sedang keluar rumah. Saat Abu Thalhah kembali
kerumah dia bertanya kepada Ummu Sulaim; 'Bagaimana keadaan anakku? Dia menjawab;
'Aku lihat dia sekarang lebih tenang di dari sebelumnya. Kemudian, seperti biasa, Ummu
Sulaim menghidangkan makan malam untuk suaminya. Selesai makan malam, keduanya
tidur dan melakukan hubungan suami istri. Tak lama setelah itu, Ummu Sulaim mulai
menceritakan keadaan anaknya yang sebenarnya, bahwa dia telah dikuburkan. Keesokan
harinya. Abu Thalhah menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya menceritakan
hal itu. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah kalian sudah menjadi
pengantin semalaman? Abu Thalhah menjawab;; 'Ya'. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mendoakan: 'Ya Allah berkatilah mereka berdua. Ketika Ummu Sulaim melahirkan
seorang anak. Abu Thalhah berkata kepadaku (Anas); 'Bawalah anak ini ke hadapan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Maka anak itu aku bawa ke hadapan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dengan beberapa buah kurma. Lalu beliau mengambil anak itu
sambil bertanya: 'Adakah sesuatu yang di bawa bersamanya? Para sahabat menjawab; Ya ini
ada beberapa buah kurma. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengambil kurma itu dan
langsung mengunyahnya. Setelah itu, beliau ambil kurma yang telah dikunyahnya itu dan
memasukannya ke dalam mulut bayi tersebut, beliau menggerak-gerakan mulut bayi
tersebut dan memberinya nama Abdullah. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Basysyar; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Mas'adah; Telah menceritakan
kepada kami Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Anas dengan cerita ini sebagaimana Hadits
Yazid.
? '* / ^ / •*/ x
3997. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Abdullah bin Barrad
Al Asy'ari dan Abu Kuraib ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa ia berkata; Aku melahirkan seorang anak laki-laki, lalu
aku bawa kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menamainya dengan nama
'Ibrahim' dan beliau mengunyahkan kurma untuknya.
i ^
J JaIL ji-S
3998. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa Abu Shalih; Telah menceritakan
kepada kami Syu'aib yaitu Ibnu lshaq; Telah mengabarkan kepadaku Hisyam bin 'Urwah;
Telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair dan Fathimah binti Al Mundzir bin Az
Zubair keduanya berkata; "Pada suatu hari ketika Asma' binti Abu Bakar keluar untuk
berhijrah. Kebetulan saat itu ia sedang mengandung Abdullah bin Zubair. Sesampainya di
Quba' ia pun melahirkan bayinya di sana. Setelah melahirkan, ia pun pergi menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam agar beliau berkenan mentahnik bayi laki-lakinya itu.
Lalu beliau mengambil bayi tersebut dan meletakkannya dalam pangkuan beliau. Setelah itu,
beliau meminta kurma. Aisyah berkata; 'Kami harus mencarinya beberapa saat sebelum
akhirnya kami temukan. 1 Tak lama kemudian Rasulullah mulai mengunyah kurma itu dan
meludahkannya ke dalam si mulut bayi, hingga yang pertama-tama masuk ke dalam
perutnya adalah ludah beliau. Selanjutnya, Asma berkata; 'Kemudian Rasulullah mengusap,
mendoakan, dan memberinya nama 'Abdullah.' Kemudian ketika berumur tujuh atau
delapan tahun, anak lelaki itu datang untuk berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Ayah anak tersebutlah, yaitu Zubair, yang telah menganjurkannya seperti itu.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersenyum bangga saat melihat anak itu datang
menghadap beliau untuk berbai'at, maka kemudian beliau membai'atnya."
'K'- , Z i t - . • t <'.A. \ ' \ ' "i * ' A ' ' A 'Aa f <-
3999. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'la; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari Asma', Ketika dia
mengandung anaknya 'Abdullah bin Zubair, dia masih berada di Mekkah. Dia berkata;
"Kemudian aku hijrah ke Madinah, padahal aku sudah hamil tua. Kemudian aku berhenti di
Quba, dan aku melahirkan di sana. Lalu aku bawa anakku kepada Rasulullah dan
meletakkannya di pangkuan beliau. Rasulullah meminta sebuah kurma lalu dikunyahnya.
Sesudah itu disuapkannya ke mulut bayiku. Itulah makanan yang pertama kali masuk ke
mulut bayi itu, kurma yang telah bercampur dengan air ludah beliau. Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mendoakan keberkahan baginya. Dialah bayi yang pertama-tama
lahir dalam Islam." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Makhlad dari 'Ali bin Mushir dari Hisyam bin 'Urwah
dari Bapaknya dari A'sma binti Abu Bakr bahwa dia berhijrah menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di Madinah sedangkan dia sedang hamil anaknya 'Abdullah bin
Jubair'... kemudian dia menyebutkan Hadits seperti Hadits Abu Usamah.
, - , t , 'C, A s *\ . *'$\ A*'. V • <A'
4000. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin Numair; Telah menceritakan kepada kami Hisyam yaitu Ibnu
'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah bahwa beberapa bayi di bawa kehadapan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam lalu beliau mengunyahkan makanan untuk mereka dan mendo'akannya.
4001. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah ia berkata; 'Aku
bersama Abdullah bin Jubair menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk mentahniknya
(mengunyahkan makanan untuk bayi), lalu beliau meminta kepada kami sebuah kurma. Pada
waktu itu permintaan beliau tersebut sangat sulit didapatkan.'
4002. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi dan Abu Bakr bin lshaq
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad; yaitu Ibnu Mutharrif Abu Ghassan; Telah menceritakan kepadaku
Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd ia berkata; "Ketika baru dilahirkan, Al Mundzir bin Abu Usaid
pernah di bawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu beliau
meletakkannya di pangkuan beliau, sedangkan Abu Usaid duduk di samping beliau.
Tampaknya perhatian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tercurah penuh kepada sesuatu
yang berada di hadapannya. Kemudian Abu Usaid menyuruh seorang sahabat untuk
mengangkat anaknya dari atas paha Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
memindahkannya. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Mana bayi itu? '
Abu Usaid menjawab; 'Kami telah memindahkannya dari atas paha engkau, ya Rasulullah? '
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Siapa nama bayi itu? ' Abu Usaid
menjawab; 'Fulan ya Rasulullah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Janganlah
beri nama itu. Tetapi berilah nama Al Mundzir! ' Dengan demikian, Rasulullah telah
memberinya nama Al Mundzir pada hari itu."
LjJ\^ Jv$
4003. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud Al 'Ataki; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul Warits; Telah menceritakan kepada kami Abu At Tayah;
Telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik; Demikian juga telah menceritakan dari
jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Dan lafazh ini
miliknya; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits dari Abu At Tayah dari Anas bin
Malik ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang paling baik
akhlaknya. Aku mempunyai saudara laki-laki yang bernama Abu Umair. Perawi mengatakan;
aku mengira Anas juga berkata; 'Kala itu ia masih disapih." Biasanya, apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam datang dan melihatnya, maka beliau akan menyapa: 'Hai Abu
Umair, bagaimana kabar si nughair (burung pipit). Abu Umair memang senang bermain
dengan burung tersebut.
Bab: Bolehnya mengatakan "Wahai anakku" untuk orang yang bukan anaknya (4) j\ y>-
_J^oL><Co\ _ j \ ji))
4004. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghubari; Telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu 'Utsman dari Anas bin Malik; dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggilku dengan kalimat; 'Wahai anakku.'
jlSilAlS
4005. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Abu 'Umar;
lafazh ini milik Ibnu Abu 'Umar dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun
dari Isma'il bin Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dari Al Mughirah bin Syu'bah dia berkata;
"Tidak ada orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam perihal Dajjal yang
lebih banyak dari pertanyaanku." Karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadaku: 'Hai anakku! Engkau tak usah terlalu risau memikirkannya. Dia tidak akan
mencelakakanmu! ' Kataku; 'Orang-orang menganggap bahwa Dajjal itu mempunyai sungai
yang mengalir dan bukit roti.' Beliau bersabda: 'Itu sangat mudah bagi Allah Ta'ala
menciptakannya.' Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu
Numair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya; Dan telah menceritakan kepada kami Suraij bin Yunus; Telah
menceritakan kepada kami Husyaim; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Jarir; Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah seluruhnya dari Isma'il
melalui jalur ini. Dan di semua Hadits mereka tidak ada ucapan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam kepada Al Mughirah; 'Wahai anakku.' Kecuali pada Hadits Yazid saja.
Bab: Minta izin
4006. Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Muhammad bin Bukair An Naqid; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Khushaifah dari Busr bin Sa'id dia berkata; Aku mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata;
"Ketika aku duduk di suatu majelis Anshar di Madinah, tiba-tiba Abu Musa datang tergopoh-
gopoh dalam keadaan takut. Lalu kami tanyai dia, "Ada apa dengan anda?" jawab Abu Musa;
"Umar (bin khaththab) memanggilku supaya aku datang menemuinya. Setelah aku tiba di
muka pintu, aku memberi salam sampai tiga kali, tetapi tidak ada jawaban. Karena itu aku
pulang lagi. Kemudian 'Umar menanyaiku; "Mengapa engkau tidak datang, apa yang
menghalangimu?" jawabku; "Aku telah mendatangi anda dan memberi salam di muka pintu
rumah Anda tiga kali, tetapi tidak ada jawaban. Karena itu aku pulang saja kembali. Karena
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Apabila kamu telah minta izin
(memberi salam) tiga kali tetapi tidak dijawab, maka kembalilah!" 'Umar berkata; "Berikan
aku saksi atas keteranganmu itu. Kalau tidak aku akan menghukumimu!" maka Ubay bin
Ka'ab berkata; Hendaklah yang menjadi saksi baginya adalah orang yang paling muda. Abu
Sa'id berkata; 'Akulah orang yang paling muda.' Ubay berkata; 'Berangkatlah bersamanya
menemui Umar! ' Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Abu 'Umar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Yazid bin Khushaifah melalui
jalur ini. Ibnu Abu 'Umar menambahkan dalam Haditsnya; 'Abu Sa'id berkata; 'Maka
kemudian aku berdiri dan berangkat bersamanya menemui Umar untuk bersaksi.'
> i
> -y t'.
4 'C
» tvtl <
>. >
4 < .m i - li "t > ' t * ' \z> \t.<
4007. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepadaku
'Abdullah bin Wahb; Telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Bukair bin Al
Asyaj bahwa Busr bin Sa'id; Telah menceritakan kepadanya, dia mendengar Abu Sa'id Al
Khudri berkata; Suatu ketika kami sedang berada di Majlis Ubay bin Ka'ab, tiba-tiba Abu
Musa Al Asy'ari datang dalam keadaan marah, lalu beliau berdiri seraya berkata; Demi Allah,
apakah di antara kalian ada yang pernah mendengar sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yang berbunyi: "Meminta izin itu hanya tiga kali, apabila di izinkan, kalian boleh
masuk, jika setelah tiga kali tidak ada jawaban, maka pulanglah." Ubay berkata; memang ada
apa dengan Hadits tersebut? Abu Musa menjawab; 'Kemarin aku telah meminta izin kepada
Umar sebanyak tiga kali, namun tidak ada jawaban, maka akupun pulang kembali. Lalu pada
hari ini aku mendatanginya lagi dan aku kabarkan kepadanya bahwa aku telah menemuinya
kemarin dan sudah aku ucapkan salam sebanyak tiga kali, namun tidak ada jawaban akhirnya
aku pulang kembali. Dan Umar menjawab; kami telah mendengarmu, yang pada waktu itu
kami memang sedang sibuk hingga tidak sempat mengizinkanmu, tetapi kenapa kamu tidak
menungguku sampai aku mengizinkanmu? Abu Musa menjawab; Aku meminta izin
sebagaimana yang telah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Umar
berkata; Demi Allah, aku akan menghukum kamu hingga kamu mendatangkan saksi ke
hadapanku mengenai hadits itu. Kemudian Ubay bin Ka'ab berkata; Demi Allah, tidak akan
ada yang menjadi saksi atasmu kecuali orang yang paling muda di antara kami. Berdirilah
wahai Abu Sa'id! lalu akupun berdiri hingga aku menemui Umar, dan aku katakan
kepadanya; Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda mengenai
Hadits tersebut.
^
t» 't, : r t’ t’ '\'*\vS\' \*'> **,'*'> \'.z\' Mi» i ^r> »i ✓ ?<> h
4008. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan
kepada kami Bisyr yaitu Ibnu Mufadhdhal; Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yazid
dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id bahwa Abu Musa suatu ketika datang ke rumah 'Umar, lalu
dia meminta izin hingga tiga kali, dan setiap dia meminta izin, Umar menghitungnya seraya
berkata; 'satu, dua, tiga. Akhirnya Abu Musa pulang kembali, karena tidak ada jawaban dari
Umar. Lalu Umar memanggilnya, dan Abu Musa pun menjawabnya dengan menyampaikan
Hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Umar berkata; kalau memang
kamu mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka datangkanlah
kepadaku saksinya. Jika tidak, maka aku akan memberikan pelajaran kepadamu (hukuman)!
Abu Sa'id berkata; kemudian Abu Musa menemui kami (para sahabat) seraya berkata;
'Bukankah kalian juga sudah pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Meminta izin itu hanya tiga kali.' Lalu para sahabat pada tertawa melihat ke
anehan yang menimpa Abu Musa. Abu Sa'id berkata; aku katakan kepada mereka; kenapa
kalian pada tertawa, padahal telah datang saudara kalian sesama muslim yang sedang
susah? Lalu berkata; 'Berangkatlah wahai Abu Musa, aku akan bersamamu menerima
hukuman dari Umar ini, jika ternyata kamu bersalah. Kemudian Abu Musa kembali kepada
Umar bersama Abu Sa'id dan mengatakan kepadanya; 'Inilah Abu Sa'id sebagai saksi.' Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar mereka berkata;
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Abu Maslamah dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya; Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Hasan bin Khirasy;
Telah menceritakan kepada kami Syababah; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al
Jurairi dan Sa'id bin Yazid keduanya dari Abu Nadhrah mereka berkata; kami mendengarnya
bercerita dari Abu Sa'id Al Khudri yang semakna dengan Hadits Bisyr bin Mufadhal dari Abu
Maslamah.
* . \'£ \ y » ^ > 1 1 «Ti . ^ » '\'£\ ' ..i ^ > ■»'*. i ^ > ..C".
x x **
\i* j\ y^y^y\z^\'±j>
4009. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id Al Qaththan dari Ibnu Juraij; Telah menceritakan kepada kami 'Atha dari
'Ubaid bin 'Umair bahwa Abu Musa pernah meminta izin kepada Umar bin Khaththab
sebanyak tiga kali. Namun sepertinya dia mendapati Umar lagi sibuk hingga akhirnya dia
pulang kembali. Kemudian Umar berkata kepada sahabat yang lain; apakah kamu
mendengar suara Abdullah bin Qais? Izinkanlah ia untuk masuk. Maka kemudian Abu Musa
dipanggil lagi. Umar berkata kepadanya; kenapa kamu melakukan hal itu (pulang kembali)?
Abu Musa menjawab; kami melakukan itu sesuai dengan perintah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Umar berkata; Sungguh kamu harus membawakan saksi atas Hadits ini, jika
tidak, saya akan menghukummu! Maka Abu Musa pergi ke salah satu majlis orang-orang
Anshar dan menceritakan kejadian itu kepada mereka. Lalu mereka berkata kepada Abu
Musa; Tidak akan bersaksi mengenai Hadits ini kecuali orang yang paling muda di antara kita.
Kemudian berangkatlah Abu Sa'id kepada Umar dan mengatakan; Kami memang
diperintahkan Rasulullah seperti itu. Umar berkata; Ternyata saya tidak mengetahui hal ini
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Berdagang di pasar-pasar telah melalaikanku
dari Hadits tersebut. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah
menceritakan kepada kami Abu 'Ashim; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya; Dan
telah menceritakan kepada kami Husain bin Huraits; Telah menceritakan kepada kami An
Nadhr bin Syumail keduanya berkata secara keseluruhan; Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Juraij melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa, namun di dalam Hadits An Nadhr
tidak menyebutkan lafazh; 'Berdagang di pasar-pasar telah melalaikanku dari Hadits
tersebut.'
^ ** ,/ *• **
^^31531^315^^^3150^^1 ,>'u^. ^u 1 b 3 i 5 ij 34 -j^VU-o 1
3 S >5^ v iUi\^\u:iu)3 j^i>\3 _^jd^3is\1^3 Jbuj^iU
4010. Telah menceritakan kepada kami Husain bin Huraits Abu ‘Ammar; Telah menceritakan
kepada kami Al Fadhl bin Musa; Telah mengabarkan kepada kami Thalhah bin Yahya dari
Abu Burdah dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; Abu datang menemui 'Umar bin
Khaththab. Lalu dia memberi salam, "Assalamu'alaikum, saya 'Abdullah bin Qais (nama Abu
Musa)." Tetapi tidak ada yang menjawab salamnya. Kemudian diulangnya memberi salam
sampai tiga kali, tetapi tetap tidak ada yang menyahut. Karena itu dia pulang saja kembali.
Kata 'Umar sesudah itu; "panggil, panggil dia ke mari." Setelah Abu Musa datang, 'Umar
berkata, "Wahai Abu Musa, kenapa anda pulang? Engkau kan maklum, bahwa kami sedang
sibuk." Kata Abu Musa; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Minta izin (memberi salam) hanya tiga kali. Jika diizinkan silakan masuk. Jika tidak, maka
kembalilah." Kata 'Umar; "Engkau harus mandatangkan saksi ke hadapanku mengenai hadits
itu. Jika tidak, aku akan menghukum kamu." Lalu pergilah Abu Musa. Kata 'Umar, "Jika dia
mendapatkan saksi, kalian akan menemuinya sore nanti dekat mimbar. Jika tidak, kalian
tidak akan menemuinya." Tatkala hari telah petang, mereka mendatangi 'Umar, kata 'Umar;
"Bagaimana, hai Abu Musa? Apakah kamu sudah mendapatkan saksi?" kata Abu Musa,
"Sudah! Yaitu Ubay bin Ka'ab!" kata 'Umar; "Boleh! Dia adalah saksi yang adil. Hai, Abu
Thufail! Bagaimana pendapatmu (kesaksianmu) mengenai masalah ini?". Jawab Ubay bin
Ka'ab; "Memang, aku telah mendengar pula Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
seperti yang dikatakan Abu Musa. Karena itu janganlah Anda sekali-kali menjatuhkan
hukuman terhadap para sahabat Rasulullah!" jawab 'Umar; "Subhanallah! Sesungguhnya jika
aku mendengar sesuatu yang baru, aku lebih suka menyelidiki kebenarannya." Dan telah
menceritakannya kepada kami 'Abdullah bin 'Umar bin Muhammad bin Aban; Telah
menceritakan kepada kami 'Ali bin Hasyim dari Thalhah bin Yahya melalui jalur ini. Namun
dia berkata di dalam Haditsnya; 'Wahai Abu Mundzir, apakah kamu mendengar Hadits ini
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; 'Ya. 1 Oleh karena itu anda wahai
Ibnu Khattab jangan menjatuhkan hukuman pada para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam.' (dia tidak menyebutkan perkataan Umar; 'Subhaanallah dan seterusnya.'
Bab: Makruhnya memberi jawaban "Saya" jika dia ditanya "Siapa ini?" (J ^
\ AJb \ i \ 1 j \ )
f A A A
f >
4011. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Idris dari Syu'bah dari Muhammad bin Al Munkadir
dari Jabir bin 'Abdullah dia berkata; "Aku datang ke rumah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
lalu kupanggil beliau. Rasulullah menyahut sambil bertanya, "siapa itu?" jawabku; "Saya!"
lalu beliau keluar sambil berkata: "Saya...! Saya...!
4012. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah lafazh
ini miliknya Abu Bakr. Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Abu
Bakr; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Muhammad bin Al Munkadir
dari Jabir bin 'Abdullah dia berkata; "Aku datang ke rumah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
lalu kupanggil beliau. Rasulullah menyahut sambil bertanya, "Siapa ini?" jawabku; "Saya!"
lalu beliau berkata: "Saya...! Saya...! Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim;
Telah menceritakan kepada kami An Nadhr bin Syumail serta Abu 'Amir Al 'Aqadi; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepadaku Wahb bin Jarir; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdurrahman bin Bisyr; Telah menceritakan
kepada kami Bahz seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur ini, di dalam Hadits mereka di
sebutkan; 'Sepertinya beliau membenci hal itu.'
Bab: Haramnya memandang ke dalam rumah orang lain
y *V ^ **A— -'s / ' *'
J4- ' <J^“ J^lLc.
4013. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Rumh
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Al Laits dan lafazh ini miliknya Yahya;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya; Dan telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab bahwa Sahi bin
Sa'd As Sa'idi; Telah mengabarkan kepada nya; Seorang laki-laki mengintip ke rumah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melalui lubang pintu. Ketika itu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sedang menyisir rambut dengan sebuah sisir besi. Tatkala beliau
mengetahui ada orang mengintip. Beliau berkata: "Kalau aku tahu engkau mengintip, pasti
aku tusuk matamu." Lalu beliau bersabda: 'Sesunggunya disyari'atkannya izin (memberi
salam) agar menjaga penglihatan. 1
4014. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Sahi bin Sa'd
Al Anshari; Telah mengabarkan kepadanya; bahwa seorang laki-laki mengintip ke rumah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melalui lubang pintu. Ketika itu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sedang menyisir rambut dengan sebuah sisir besi. Maka Beliau berkata:
"Kalau aku tahu engkau mengintip, aku tusuk matamu. Sesunggunyah Allah mensyari'atkan
Izin (memberi salam) demi menjaga pandangan." Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Bakr bin Abu Syaib ah, 'Amru An Naqid, Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar mereka berkata;
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdul Wahid bin Ziyad; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar keduanya
dari Az Zuhair dari Sahi bin Sa'd dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan
Hadits Al Laits dan Yunus.
& **/ / ^ ^
&j$vsL J >^\3vi
4015. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Kamil Fudhail bin Husain dan
Qutaibah bin Sa'id lafazh ini miliknya Yahya dan Abu Kamil berkata Yahya; Telah
mengabarkan kepada kami, dan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari 'Ubaidillah bin Abu Bakr dari Anas bin Malik bahwa seorang laki-laki
mengintip ke dalam rumah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari salah satu kamar beliau.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri menghampirinya sambil membawa
busur panah yang tajam atau beberapa busur panah. Seakan-akan aku melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melakukan tipu daya hendak menusuknya.
aS1c-\
4016. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Barang siapa menengok ke dalam rumah seseorang tanpa izin pemiliknya, maka
sungguh mereka boleh mencongkel mata orang itu."
4017. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Abu Az Ziyad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda: "Seandainya seseorang mengintip ke dalam rumahmu tanpa izin,
maka tidak berdosa bagaimu sekiranya kamu melempar dia dengan kerikil dan mencongkel
matanya."
Bab: Pandangan tiba-tiba yk>)
'1
&UiI\ Jii
> t'
-w *
x ' i- * %
»' i * M» **
iioii ^iwi^J* jj^ui^ii^ii s&.
4018. Telah menceritakan kepadaku Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Zurai'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah
keduanya dari Yunus Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Husyaim Telah mengabarkan
kepada kami Yunus dari Amru bin Sa'id dari Abu Zur'ah dari Jarir bin Abdullah dia berkata;
"Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai penglihatan yang
tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya memalingkan penglihatanku." Dan
Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami Abdul
A'la. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami
Sufyan, keduanya dari Yunus melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
40.KITAB: SALAM
Bab: Yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan, dan yang sedikit kepada
yang banyak
.> c
ojjyut 1
<j j &-\
* t 9 '
4019. Telah menceritakan kepadaku 'Uqbah bin Mukram; Telah menceritakan kepada kami
Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya; Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Marzuq; Telah menceritakan kepada kami Rauh;
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Ziyad bahwa
Tsabit -budak- 'Abdur Rahman bin Zaid; Telah mengabarkan kepadanya bahwasanya dia
mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang
yang berkendaraan hendaklah memberi salam kepada pejalan kaki, orang yang berjalan
kepada orang duduk, dan orang sedikit kepada orang banyak."
Bab: Hak bagi orang yang duduk di pinggir jalan adalah menjawab salam
<*4 J \ IS&.
jZa
r >^o
\> , >
4020. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Affan; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid bin Ziyad; Telah
menceritakan kepada kami 'Utsman bin Hakim dari lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari
Bapaknya ia berkata; Berkata Abu Thalhah; "Pada suatu ketika, kami sedang duduk-duduk
dan bercakap-cakap di jalanan. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi
kami seraya bersabda: "Mengapa kalian duduk-duduk di jalanan? Jauhilah duduk-duduk di
jalanan!" kami menjawab; 'Kami duduk-duduk untuk bercakap-cakap dan saling
mengingatkan.' Sabda beliau: 'Kalau begitu, tunaikan hak jalanan. Yaitu: menundukan
pandangan, menjawab salam, dan bicaralah yang berguna (baik)! '
i x \ 9 y \ y 'i 9 \\ ' 9 ' 9 \ 9 » 9 ' 9 s y y 9 ' ^ 9 ^ \ 'Z •* \ y v y 9 ^\ 9 s \ '
-X.oc«^^ i ^y£* ) & V « C* yfrJL*** ’ ~Xj ^S*"**^^ Q^ \^->»X.^^»X»*j i *-*+>
L <0L>-
4021. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Hafsh bin Maisarah dari Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jauhilah duduk-duduk di jalanan!" Para
sahabat menjawab; 'Kami sangat butuh untuk duduk dan berbincang-bincang ya Rasulullah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jika kalian keberatan meninggalkan majelis
jalanan itu, maka penuhilah hak jalanan! ' para sahabat menjawab; 'Apakah hak jalanan itu? '
Sabda beliau: 'menjaga pandangan, menyingkirkan sesuatu yang berbahaya, menjawab
salam (orang yang lewat), mengerjakan yang ma'ruf dan mencegah yang mungkar.' Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz
bin Muhammad Al Madani; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
Fudaik dari Hisyam yaitu Ibnu Sa'd keduanya dari Zaid bin Aslam melalui jalur ini.
Bab: Hak muslim atas muslim yang lain adalah dengan menjawab salam
i ;>5i\ y>
~ ,* ,**. \* ' '* ' * t\ *t* ' Z', '* * \ «-
4022. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Ibnu Al Musayyab
bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kewajiban
seorang muslim terhadap sesama muslim ada lima: (1) Menjawab salam. (2) Mendoakan
yang bersin. (3) Memenuhi undangan. (4) Mengunjungi yang sakit, dan (5) Ikut mengantar
jenazah." Dan telah menceritakn kepada kami Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada
kami Abdur Razzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar memursalkan Hadits ini dari Az
Zuhri dan pernah menyandarkannya dari Ibnu Al Musayyab dari Abu Hurairah.
> * /
4023. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Alla dari
Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hak
seorang muslim terhadap seorang muslim ada enam perkara." Lalu beliau ditanya; 'Apa yang
enam perkara itu, ya Rasulullah? ' Jawab beliau: (1) Bila engkau bertemu dengannya,
ucapkankanlah salam kepadanya. (2) Bila dia mengundangmu, penuhilah undangannya. (3)
Bila dia minta nasihat, berilah dia nasihat. (4) Bila dia bersin lalu dia membaca tahmid,
doakanlah semoga dia beroleh rahmat. (5) Bila dia sakit, kunjungilah dia. (6) Dan bila dia
meninggalkan, ikutlah mengantar jenazahnya ke kubur.'
Bab: Larangan memulai ahli kitab dalam memberikan salam (c_j (Jjb \ e-\ JJJ \
■ — \
4024. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari 'Ubaidillah bin Abu Bakr ia berkata; Aku mendengar Anas berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain;
Dan telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Salim; Telah menceritakan kepada kami
Husyaim; Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin Abu Bakr dari kakeknya yaitu
Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jika Ahli Kitab
memberi salam kepada kalian, maka jawablah; Wa'alaikum.'
4025. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepadaku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits ia
berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
lafazh ini milik mereka berdua, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; 'Aku
mendengar Oatadah bercerita; dari Anas bahwa Para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya kepada beliau: 'Sesungguhnya Ahli Kitab memberi salam kepada kami,
bagaimana kami menjawabnya? ' Jawab beliau: 'Ucapkan: Wa'alaikum'.
> *
* t > s ' »
J
4026. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan
Ibnu Hujr lafazh ini miliknya Yahya bin Yahya, berkata Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan
kepada kami. Dan yang lainya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu
Ja'far dari 'Abdullah bin Dinar bahwa ia mendengar Ibnu 'Umar berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang Yahudi, bila mereka memberi salam
kepadamu, maka salah seorang di antara mereka ada yang mengucapkan: Assaamu 'alaikum
(semoga kematian bagi kalian). Maka jawablah: 'Alaika I" Dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman dari Sufyan dari 'Abdullah
bin Dinar dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan redaksi yang serupa.
Hanya saja dia berkata; 'Maka ucapkanlah oleh kalian; 'Wa Alaika.'
s ? y ? ..
»>
>5,i
4027. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb dan lafazh ini
miliknya Zuhair ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az
Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah ia berkata; "Serombongan orang-orang Yahudi minta izin
untuk bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka mengucapkan:
Assaamu 'alaikum (kematian bagimu)." 'Aisyah menjawab; 'Bal 'alaikumus saam wal la'nah.'
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ya, 'Aisyah! Sesungguhnya Allah
Subhanahu Wa Ta'ala, senang keramah tamahan dalam segala urusan.' Kata 'Aisyah;
'Tidakkah Anda mendengar ucapan mereka? ' Jawab beliau: 'Ya, aku mendengarnya, bahkan
telah ku jawab; wa'alaikum.' Dan telah menceritakannya kepada kami Hasan bin 'Ali Al
Hulwani dan 'Abad bin Humaid seluruhnya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih; Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang
lain; Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada
kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri melalui
sanad ini. Dan di dalam hadits keduanya disebutkan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tanpa menyebut huruf 'wau' (Alaikum).
4028. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Muslim dari Masruq dari 'Aisyah ia berkata; "Serombongan
orang-orang Yahudi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka
mengucapkan: Assaamu 'alaika (kematian bagimu) wahai Abu Al Qasim." Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menjawab; 'Wa Alaikum.' 'Aisyah menjawab; 'Bal 'alaikumus saam wal
la'nah (bahkan kematian bagi kalian dan kehinaan).' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata; 'Ya, 'Aisyah! Kamu jangan mengucapkan perkataan yang jelek.' 'Aisyah
menjawab; 'Tidakkah Anda mendengar ucapan mereka? ' Jawab beliau: 'Bukankah aku telah
menjawabnya atas apa yang mereka ucapkan, aku katakan kepada mereka; Wa Alaikum.'
Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami
Ya'la bin 'Ubaid; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy melalui sanad ini. Tapi dia
berkata dengan sedikit tambahan; 'Maka dengan cerdasnya Aisyah langsung mengerti apa
yang mereka ucapkan dan langsung membalas celaan mereka. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Cukup Aisyah! Sesungguhnya Allah tidak menyukai
keburukan di balas dengan keburukan. 1 Juga dia menambahkan; maka Allah menurunkan
ayat; 'Dan Apabila mereka mendatangimu dan mengucapkan ucapan selamat dengan
sesuatu yang tidak Allah perintahkan. ...dan seterusnya hingga akhir ayat. (QS. Al Mujaadalah:
8 ).
J
4029. Telah menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah dan Hajjaj bin Asy Sya'ir keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad ia berkata; Berkata Ibnu
Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwasanya ia mendengar Jabir bin
'Abdullah berkata; Sekelompok orang Yahudi mengucapkan salam kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dengan ucapan 'As Saamu 'Alaika (Kematian bagimu) wahai Abu
Al Qasim. Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; 'Wa Alaikum (juga bagi
kalian).' Kemudian Aisyah berkata dengan nada marah; 'Apakah anda tidak mendengar apa
yang mereka ucapkan? ' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab; 'Ya, aku telah
mendengarnya dan telah aku jawab ucapan mereka, karena sesungguhnya perkataan kita
yang dikabulkan sedang perkataan mereka atas kita tidak dikabulkan.'
^ t .'T x 9 . t*''* i t » / l * ' } 9 ' 9 S l , 9 ' 'W \ * ' l 'T \ ' l ' ^ 9 9 Isi \' •** \ '
>\\'C'\' > '* ' * \<*\' \\> ' > \'S \' ’t \\> i\ T\i
9 9
4030. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul'Aziz yaitu Ad Daraawardi dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mendahului orang-orang
Yahudi dan Nasrani memberi salam. Apabila kalian berpapasan dengan salah seorang di
antara mereka di jalan, maka desaklah dia ke jalan yang paling sempit." Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari
Sufyan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir seluruhnya dari Suhail melalui sanad
ini. Dan di dalam Hadits Waki' disebutkan; 'Apabila kalian bertemu dengan orang Yahudi.'
Sedangkan dalam Hadits Ibnu Ja'far dari Syu'bah dia berkata mengenai ahlu kitab juga di
dalam Hadits Jarir dengan lafazh; 'Apabila kalian bertemu dengan mereka.' (tanpa
menyebutkan salah seorang di antara mereka).
Bab: Sunahnya memberi salam kepada anak kecil (
4031. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Sayyar dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu
’alaihi wasallam pernah bertemu dengan beberapa orang anak kecil, lalu beliau memberi
salam kepada mereka." Dan telah menceritakannya kepadaku Ismail bin Salim Telah
mengabarkan kepada kami Husyaim. Telah mengabarkan kepada kami Sayyar melalui jalur
ini.
4032. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru bin 'Ali dan Muhammad bin Al Walid
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sayyar ia berkata; Aku pernah berjalan bersama
Tsabit Al Banani, kemudian kami melewati anak-anak kecil. Maka dia (Tsabit) memberi salam
kepada mereka. Setelah itu (Tsabit) bercerita bahwa dia pernah berjalan bersama Anas,
kemudian melewati anak-anak kecil dan dia mengucapkan salam kepada mereka. Demikian
juga Anas bercerita bahwa dia pernah berjalan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam kemudian melewati anak-anak kecil, lalu beliau shallallahu 'alaihi wasallam
mengucapkan salam kepada mereka.
Bab: Bolehnya tanda memberi izin dengan mengangkat hijab atau dengan tanda yang
lainnya
O^j £jJ _*\ *_f- <^Ju 4 ^jl5 Jo K 5 a^ ^\ -^->/-^' 0^ 0 ^.X .U A>-\^J\
3 j*-Lj» \ CUaJ^ Jli
>4 jjuii'ii jii^
li4,ii\^i^ 0 jiii\j ) i. o ii^y &\jgx£ji.d. •3- x &3*. J lil«i-1 ( ji*ipl*jf*y >\
4033. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari dan Qutaibah bin Sa'id
keduanya dari 'Abdul Wahid dan lafazh ini miliknya Qutaibah; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdul Wahid bin Ziyad; Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Ubaidillah;
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Suwaid ia berkata; Aku mendengar
Abdurraman bin Yazid berkata; Aku mendengar Abdullah bin Mas'ud berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku; "Tanda izin masuk bagimu ialah, bila tirai
telah diangkat. Dan engkau boleh mendengar pembicaraan yang kurahasiakan, kecuali bila
kularang." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
Muhammad bin 'Abdullah bin Numair serta lshaq bin Ibrahim. Berkata lshaq; Telah
mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdullah bin Idris dari Al Hasan bin 'Ubaidillah melalui sanad ini dengan Hadits yang
serupa.
Bab: Bolehnya wanita keluar untuk buang hajat ( L>\)
^^4 j }*£\ j ' j U» jj 61. J
4034. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib berkata;
Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah
berkata; "Pada suatu malam Saudah bin Zam'ah, istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
keluar untuk buang hajat di tanah lapang. Saudah adalah seorang wanita besar yang
tingginya melebihi rata-rata wanita Arab, hingga orang-orang yang melihatnya tidak akan
sulit untuk mengenalinya. Kebetulan 'Umar bin Khaththab melihatnya dan berkata; 'Hai
Saudah, demi Allah saya bisa mengenalimu. Oleh karena itu, janganlah kamu keluar rumah.'
'Aisyah berkata; 'Setelah itu ia berbalik pulang ke rumah. Pada saat itu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sedang makan malam dengan sepotong daging di tangannya. Lalu Saudah
masuk ke dalam rumah untuk buang hajat. Tetapi 'Umar berkata begini dan begitu.' 'Aisyah
berkata; 'Tak lama kemudian Rasulullah pun menerima wahyu. Setelah menerima wahyu -
sementara sepotong daging masih beliau pegang- beliau pun bersabda: 'Sesungguhnya
kalian (para istriku) diperbolehkan keluar rumah untuk buang hajat.' Dan di dalam riwayat
Abu Bakr di sebutkan dengan lafazh Yafra'u (tubuhnya tinggi). Abu Bakr di dalam Hadits
menambahkan, Hisyam berkata; yaitu Al Barraz. Dan telah menceritakannya kepada kami
Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami
Hisyam melalui jalur ini, dan dia berkata; 'Dia adalah seorang wanita yang tinggi tubuhnya di
antara yang lainnya. Dia juga berkata; 'Pada saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sedang makan malam.' Dan telah menceritakannya kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah
menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushir dari Hisyam melalui jalur ini.
4035. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin
Khalid dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah bahwa para isteri Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam keluar di waktu malam apabila mereka hendak buang hajat ke
tempat yang telah disediakan di lapangan. Lalu 'Umar bin Khaththab mengusulkan kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam supaya para isteri beliau memakai hijab. Tetapi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diam saja, tidak melakukan apa yang diusulkan 'Umar.
Maka pada suatu malam keluar isteri beliau, Saudah binti Zam'ah, lalu ditegur oleh 'Umar;
'Hai Saudah! Kami mengenali engkau! ' Kata 'Umar; 'Sesungguhnya 'Umar menegurnya
hanya karena dia ingin semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan ayat yang
memerintahkan hijab. Kata 'Aisyah; 'Memang, tidak lama kemudian maka turunlah ayat
hijab.' Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dari Ibnu
Syihab melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
Bab: Haramnya menyediri dengan wanita yang bukan
mahramnya
J
4036. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan 'Ali bin Hujr berkata Yahya;
Telah mengabarkan kepada kami. Dan berkata Ibnu Hujr; Telah menceritakan kepada kami
Husyaim dari Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Husyaim; Telah menceritakan kepada
kami Abu Az Zubair dari Jabir ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ketahuilah! Seorang laki-laki bukan muhrim tidak boleh bermalam di rumah perempuan
janda, kecuali jika dia telah menikah, atau ada muhrimnya."
4037. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib
dari Abu Al Khair dari 'Uqbah bin 'Amir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Hindarilah oleh kalian masuk ke rumah-rumah wanita!" Lalu seorang Anshar
bertanya; 'Ya, Rasulullah! Bagaimana pendapat Anda tentang Al Hamwu, (keluarga dekat
dari suaminya).' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Bahkan itu lebih
berbahaya.' Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada
kami 'Abdullah bin Wahb dari 'Amru bin Al Harits, Al Laits bin Sa'd, Haywah bin Syuraih dan
selain mereka, bahwa Yazid bin Abu Habib menceritakan kepada mereka melalui jalur ini
dengan Hadits yang serupa.
4038. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb ia berkata; Aku mendengar Al Laits bin Sa'd berkata; "Al Hamwu adalah saudara
suami dan yang lainnya dari kerabat dekat suami seperti sepupu dan seterusnya."
' 'yy ?
4039. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf; Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur yang lain; Dan Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan
kepada kami 'Abdullah bin Wahb dari 'Amru bin Al Harits, Bakr bin Sawadah; Telah
menceritakan kepadanya; 'Abdur Rahman bin Jubair; Telah menceritakan kepadanya;
'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash; Telah menceritakan kapadanya bahwa beberapa orang Bani
Hisyam datang ke rumah Asma' binti 'Umais, isteri Abu Bakar Shiddiq (ketika Abu Bakar
sedang tidak di rumah). Tiba-tiba Abu Bakar pulang dan bertemu dengan mereka. Abu Bakar
merasa kurang senang atas kedatangan mereka yang demikian. Lalu diceritakannya hal itu
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jawab beliau: "Aku tidak melihat sesuatu yang
buruk atas kedatangan mereka. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menyucikan
Asma' binti 'Umais dari hal-hal yang demikian." Kemudian beliau naik mimbar, lalu beliau
bersabda: 'Sesudah hari ini, seorang laki-laki tidak boleh masuk ke rumah seorang wanita
yang suaminya sedang pergi, kecuali bila laki-laki itu disertai seorang atau dua orang teman
laki-laki.'
Bab: Penjelasan tentang seseorang yang terlihat bersama isteri atau saudara
perempuannya untuk mengatakan "Ini si fulanah", sehingga tidak timbul prasangka buruk
15”" _ji>
L> J\ji9 0*^ J\ji9frl>i9iLc--X9 ^rj b ‘*rP LC ‘
4040. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Oa'nab; Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bunani dari Anas bahwa
pada suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang berdua dengan salah seorang
isteri beliau. Kebetulan lewat ke dekat beliau seorang laki-laki. Orang itu dipanggil oleh Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, maka dia datang menemui beliau. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata kepadanya; 'Hai, Fulan! Ini isteriku, si Fulanah.' orang itu menjawab; 'Ya,
Rasulullah! Aku tidak menduga-duga dengan Anda.' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya setan
berjalan dalam tubuh manusia melalui aliran darah.'
y '
4041. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abad bin Humaid lafazh
keduanya tidak jauh berbeda; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ali bin Husain dari Shafiyyah binti
Huyay ia berkata; "Pada suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedang l'tikaf. Aku
mendatangi beliau malam hari, lalu aku berbicara kepadanya. Sesudah itu aku berdiri hendak
pulang, dan beliau berdiri pula mengantarku ketika itu Shafiyah tinggal di rumah Usamah bin
Zaid. Tiba-tiba lewat dua orang laki-laki Anshar. Tatkala mereka melihat Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mereka kemudian mempercepat langkahnya. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata kepada mereka: 'Hai, pelan-pelan sajalah kalian. Ini adalah isteriku,
Shafiyah binti Huyay.' Mereka menjawab; 'Subhanallah, ya Rasulullah! ' Beliau bersabda:
'Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia melalui aliran darah. Aku khawatir
kalau-kalau setan membisikkan sesuatu yang jahat ke dalam hati kalian.' Dan telah
menceritakannya kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan
kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri; Telah
mengabarkan kepada kami 'Ali bin Husain bahwa Shafiyyah istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam mengabarkan kepadanya, bahwasannya dia pernah datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam untuk menjenguknya ketika beliau sedang l'tikaf di Masjid pada kesepuluh
terakhir dari bulan RamAdhan. Lalu dia berbincang-bincang dengan beliau sejenak, lalu dia
berdiri hendak pulang dan Nabi pun ikut berdiri hendak mengantarkannya, (dan seterusnya)
sebagaimana yang di ceritakan di dalam Hadits Ma'mar hanya saja di dalam Hadits tersebut
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggunakan lafazh 'yablagh' bukan 'yajri' (mengalir).
Bab: Barangsiapa datang dalam suatu majlis kemudian mendapati tempat kosong
4042. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas sebagaimana
yang telah di bacakan kepadanya dari lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah bahwa Abu
Murrah -budak dari- 'Aqil bin Abu Thalib; Telah mengabarkan kepadanya dari Abu Waqid Al
Laitsi "Bahwa pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk di masjid
beserta para sahabatnya, tiba-tiba datang tiga orang. Yang dua orang mendatangi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, sedang yang seorang lagi terus pergi begitu saja. Salah seorang
di antara yang berdua tadi kemudian mencari-cari tempat kosong dalam halaqah tersebut,
lalu dia duduk di situ. Sedangkan seorang lagi mencari-cari tempat dan duduk di bagian
belakang. Adapun orang yang ketiga dia pergi begitu saja. Setelah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam selesai memberikan pengajian beliau bersabda: 'Perhatikanlah, maukah
kuberitahukan kepada kalian tentang orang yang bertiga itu? Satu di antaranya mencari
tempat di sisi Allah, maka Allah melapangkan tempat baginya. Orang yang kedua malu-malu,
maka Allah pun malu pula kepadanya. Dan orang yang ketiga jelas dia berpaling, maka Allah
berpaling pula daripadanya.' Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Mundzir;
Telah menceritakan kepada kami 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada kami Harb
yaitu Ibnu Syadad; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami Habban; Telah
menceritakan kepada kami Aban keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Abu Katsir bahwa lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah; Telah menceritakan kepadanya
melalui sanad ini dengan Hadits yang semakna.
Bab: Haramnya menyuruh orang untuk bangkit kemudian ia menempati tempat duduknya
M
4043. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada
kami Laits; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits
dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah
kamu menyuruh orang lain berdiri dari tempat duduknya, kemudian kamu duduk di
tempatnya."
p3\ j {ji T <_J I Uo_Xj>-
4044. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah bin Numair; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami
Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qaththan; Demikian juga
telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab yaitu Ats Tsaqafi seluruhnya
dari 'Ubaidillah; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lafazh ini miliknya; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah serta Ibnu Numair
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah kamu menyuruh saudaramu
berdiri dari tempat duduknya lalu kamu duduk di tempatnya, tetapi katakanlah kepadanya;
'Marilah kita lapangkan tempat duduk kita! ' Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar
Rabi' dan Abu Kamil keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad; Telah
menceritakan kepada kami Ayyub; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan
telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepadaku Rauh;
Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razaq keduanya dari Ibnu
Juraij; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudhaik; Telah
mengabarkan kepadaku Adh Dhahak yaitu Ibnu 'Utsman seluruhnya dari Nafi' dari Ibnu
'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagimana Hadits Laits. Akan tetapi dia tidak
menyebutkan; 'Marilah berlapang-lapang.' Dan di dalam Hadits Juraij ada tambahan; 'Aku
berkata; Apakah hal itu di lakukan pada hari Jum'at? Beliau menjawab: 'Pada hari Jum'at
maupun bukan.'
4045. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu 'Umar bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian
membangunkan temannya dari tempat duduknya kemudian dia duduki tempatnya itu."
'Karena itu apabila seseorang berdiri untuk memberikan tempat duduknya kepada Ibnu
'Umar, dia tidak mau menempatinya.' Dan telah menceritakannya kepada kami Abad bin
Humaid Telah mengabarkan kepada kami Abdur razak Telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa.
/ **/ ^ y
4046. Dan telah menceritakan kepada kami Salamah bin Syabib; Telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada kami Ma'qil yaitu 'Ubaidillah dari Abu
Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah kamu
menyuruh saudaramu berdiri pada hari Jum'at dari tempat duduknya untuk kamu gantikan
tempatnya itu, tetapi katakanlah kepadanya; 'Marilah kita berlapang-lapang!"
Bab: Jika seseorang bangkit dari tempat duduknya kemudian kembali lagi maka ia lebih
berhak untuk menempatinya lagi
^ y /
\ \ ^ li 1 ^ \ CUJ A>-
4047. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah mengabarkan kepada
kami Abu 'Awanah dan berkata Qutaibah juga; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz
yaitu Ibnu Muhammad keduanya dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang kamu berdiri dari
tempat duduknya, kemudian dia kembali lagi ke tempatnya itu, maka dia lebih berhak
dengan tempatnya." Sedangkan di dalam Hadist Abu 'Awanah menggunakan lafazh 'Man'
(barangsiapa) bukan 'Salah seorang diantara kamu.'
Bab: Melarang orang banci untuk menemui wanita yang bukan mahramnya
4048. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur
yang lainnya; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan
kepada kami Jarir; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lainnya; Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah
seluruhnya dari Hisyam; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lainnya; Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib juga dengan lafazh ini; Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari Zainab binti
Ummu Salamah dari Ummu Salamah bahwa seorang banci datang ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sedang berada di rumahnya (Ummu Salamah). Maka si Banci
berkata kepada saudara laki-laki Ummu Salamah; "Hai, 'Abdullah bin Abu Umaiyah! Jika Allah
memenangkan bagi kalian kota thaif besok, maka aku akan menunjukkan bagimu anak
perempuan Ghailan. Kalau dia menghadap, dia menghadap dengan empat anggota
tubuhnya, dan kalau dia membelakang, dia membelakang dengan delapan anggota
tubuhnya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendengar ucapan Banci itu, lalu beliau
bersabda: 'Jangan izinkan lagi dia masuk ke rumahmu! '
di/ \ diil ciiL: > > J U j; ^ ^4 j\
> >
»
4049. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada
kami 'Abdur Razaq dari Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah ia berkata; "Seorang
banci masuk ke tempat para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu mereka
menganggapnya seperti orang yang tidak mempunyai birahi terhadap perempuan, kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang, dan si Banci itu sedang berada di antara mereka.
Dia menggambarkan perempuan yang katanya: 'Wanita bila menghadap, dia menghadap
dengan empat anggota tubuhnya, dan bila membelakang, dia membelakang dengan delapan
anggota tubuhnya.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Perhatikanlah,
bukankah dia mengerti apa yang ada di sini? Karena itu janganlah kalian izinkan masuk ke
rumah kalian.' Kata 'Aisyah; 'Sejak itu rumah kami tertutup bagi si banci.'
Bab: Bolehnya memboncengkan wanita yang bukan mahramnya dijalan jika
membutuhkan j\ js>-)
l^l^^Ji^^iujlL; j£s jty\J j.ji'J^dtlsteA* £%* h\AJj^Jj\
4050. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala Abu Kuraib Al Mahdani; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam; Telah mengabarkan kepadaku Bapakku
dari Asma' binti Abu Bakr ia berkata; "Aku menikah dengan Zubair, sedangkan dia tidak
mempunyai apa-apa. Tidak punya pelayan, harta dan sebagainya, selain hanya seekor kuda.
Karena itu akulah yang memberi makan kuda, merawat dan melatihnya. Aku pula yang
menumbuk biji kurma untuk makan, menyediakan makan dan minumnya, dan aku pula yang
menjahit dan memasak. Tetapi aku tidak pandai membuat roti. Karena itu roti kami
dibuatkan oleh tetangga kami orang-orang Anshar. Mereka adalah wanita-wanita yang baik.
Kata Asma' selanjutnya; 'Aku juga menjunjung buah kurma di kepalaku dari kebun yang
dijatahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada Zubair, membawanya sejauh dua
farsakh. Pada suatu hari aku membawa buah kurma yang kujunjung di kepalaku. Di tengah
jalan aku bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beserta beberapa orang
sahabatnya: 'Ikh! Ikh! ' Kata beliau menghentikan dan menyuruh untanya berlutut, untuk
memboncengku di belakangnya. Setelah itu Asma berkata (ketika bercerita kepada
suaminya); 'Tetapi aku malu dan aku tahu bahwa engkau pencemburu.' Jawab Zubair; 'Demi
Allah, sesungguhnya bebanmu menjunjung buah kurma di kepalamu, bagiku terasa lebih
berat daripada engkau membonceng dengan beliau.' Kata Asma' selanjutnya; Akhirnya,
sesudah kejadian itu Abu Bakar, ayahku, mengirim seorang pelayan untuk kami. Dia
mengambil alih pemeliharaan kuda menggantikanku. Rasanya seolah-olah aku terbebas dari
beban dan kerja berat.'
4051. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghurbari; Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah bahwa
Asma' berkata; Aku membantu suamiku Zubair dalam urusan pekerjaan di rumah. Dia
memiliki sesekor kuda, dan akulah yang merawatnya. Tidak ada yang lebih berat bagiku
untuk membantunya selain merawat seekor kuda. Akulah yang mencarikan rumputnya dan
membersihkannya, (perawi) berkata; kemudian pada suatu ketika dia mendapatkan seorang
pembantu -dia adalah tawanan yang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.- lalu
nabi memberikannya kepada Asma' sebagai pembantu. Asma' berkata; dia telah
membantuku merawat seekor kuda hingga akhirnya telah meringankanku. Pada suatu ketika
seorang laki-laki datang kepadaku seraya berkata; wahai Ummu Abdullah! Aku ini seorang
yang fakir, bolehkah aku berjualan di bawah naungan atap rumahmu? Asma' menjawab; jika
suamiku, Zubair mengizinkanmu Maka datanglah kembali, ketika Zubair sudah ada di rumah,
pada saat yang lain orang itu datang kembali seraya berkata; 'Wahai Ummu Abdullah, aku ini
seorang yang fakir, aku ingin berjualan di bawah naungan rumahmu maka izinkanlah! Asma'
menjawab; 'Ada apa denganmu, apakah di Madinah ini tidak ada rumah lagi selain rumahku?
Mendengar hal itu Zubair berkata kepada Asma'; kenapa kamu melarang seorang yang fakir
berjualan? Akhirnya orang tersebut berjualan hingga mendapatkan hasilnya. Akupun bisa
menjual kepadanya seorang budak. Hingga pada suatu ketika Zubair berkata kepadaku
menanyakan uang hasil penjualannya yang pernah aku simpan. Zubair berkata; berikanlah
uang itu padaku. Lalu Asma' menjawab; 'Aku telah menginfakkan uang tersebut.'
Bab: Karangnya dua orang berbisik dan mendiamkan yang ketiga (
)
4052. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membaca Hadist
Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila kamu bertiga, maka janganlah yang dua orang berbisik tanpa yang ketiga. Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bisyr dan Ibnu Numair; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan 'Ubaidullah bin Sa'id keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id seluruhnya dari 'Ubaidullah; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan Ibnu
Rumh dari Al Laits bin Sa'd; Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' dan Abu Kamil
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna;
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dia berkata; Aku medengar Ayyub bin Musa. Mereka semua dari Nafi' dari Ibnu
'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan Hadits Malik.
4053. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Hannad bin As Sari'
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Manshur; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb
dan 'Utsman bin Abu Syaibah serta lshaq bin Ibrahim dan lafazh ini miliknya Zuhair. Berkata
lshaq; Telah mengabarkan kepada kami sedangkan yang lainnya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari Abdullah dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila kamu bertiga, maka janganlah
yang dua orang berbisik tanpa yang ketiga, sebelum dia berbaur dengan yang lainnya.
Karena hal itu dapat menyinggung perasaan."
ainyu
4054. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Abu Bakr bin Abu Syaibah, Ibnu
Numair, Abu Kuraib dan lafazh ini miliknya Yahya. Berkata Yahya; Telah mengabarkan
kepada kami. Dan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah
dari Al A'masy dari Syaqiq dari 'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Apabila kamu bertiga, maka janganlah yang dua orang berbisik tanpa yang ketiga.
Karena hal itu dapat menyinggung perasaannya." Dan telah menceritakannya kepada kami
lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Al A'masy melalui jalur ini.
Bab: Penjelasan tentang pengobatan, sakit dan ruqyah Jhjjo
i\^U3ls
A**L>- jjajdb^/SJ
^ ** / / S'/ / y
4055. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Umar Al Makki; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz Ad Darawardi dari Yazid yaitu Ibnu 'Abdillah bin
Usamah bin Al Hadi dari Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari
'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; "Bila Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sakit, Jibril datang meruqyahnya. Jibril mengucapkan; 'Bismillaahi yubriika, wa min
kulli daa-in yusyfika, wa min syarri hasidin idza hasad, wa syarri kulli dzi 'ainin. 1 (Dengan
nama Allah yang menciptakanmu. Dia-lah Allah yang menyembuhkanmu dari segala macam
penyakit dan dari kejahatan pendengki ketika ia mendengki serta segala macam kejahatan
sorotan mata jahat semua makhluk yang memandang dengan kedengkian).
**/ ^ yy ' ' ? ^ y
4056. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Hilal Ash Shawaf; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdul Warits; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari
Abu Nadhrah dari Abu Sa'id bahwa Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
kemudian berkata; "Hai Muhammad, apakah kamu sakit? Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: 'Ya. Aku sakit. Lalu Jibril meruqyah beliau dengan mengucapkan;
'Dengan nama Allah aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari
kejahatan segala makhluk atau kejahatan mata yang dengki. Allah lah yang
menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqyahmu.'
4057. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdur Razaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih dia
berkata; "Inilah yang telah diceritakan Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Lalu dia menyebutkan beberapa Hadits di antaranya; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit yang timbul dari pengaruh jahat pandangan mata
memang ada."
4058. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi dan
Hajjaj bin Asy Sya'ir serta Ahmad bin Khirasy. Berkata 'Abdullah; Telah mengabarkan kepada
kami. Dan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim dia
berkata; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Ibnu
'Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit yang timbul dari pengaruh
jahat pandangan mata memang ada. Seandainya ada yang dapat mendahului qadar,
tentulah itu pengaruh pandangan mata. Karena itu apabila kamu disuruh mandi, maka
mandilah!"
Bab: Penjelasan tentang sihir (
^ ^dJlslLu \£*A
t» j <U3 (JlS j {Ji \i
\'jM&\ SkfeU- >tU\3 ^ji^cisdiisj
4059. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah ia berkata; "Seorang Yahudi dari Bani Zuraiq,
bernama Labid bin A'sham, menyihir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sehingga beliau
mengigau karenanya. Beliau rasanya melakukan sesuatu yang sesungguhnya tidak
dilakukannya. Karena itu pada suatu hari atau suatu malam beliau berdo'a, kemudian
berdo'a dan berdo'a. Sesudah itu beliau bertanya kepada 'Aisyah: 'Ya, 'Aisyah! Ingatkah
engkau bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala pernah memberitakan kepadaku tentang
kedatangan dua orang laki-laki, yang satu duduk dekat kepalaku dan yang satu lagi dekat
kedua kakiku. Lalu orang yang dekat kepalaku bertanya kepada orang yang dekat kakiku,
atau sebaliknya; 'Apakah sakit orang ini? ' Jawabnya; 'Kena sihir! ' dia bertanya; 'Siapa yang
menyihirnya? ' yang satunya menjawab; 'Labid bin A'sham! ' dia bertanya lagi; 'Dengan apa
disihirnya? ' dia menjawab; 'Pakai sisir serta mayang kurma kering.' Dia bertanya lagi; Di
mana sekarang? ' dia jawab; 'Di sumur Dzi Arwan.' Kata 'Aisyah; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pergi mencari barang-barang itu ditemani beberapa orang sahabat. Kemudian
beliau bersabda: 'Ya, 'Aisyah. Kulihat air sumur itu kemerah-merahan warnanya, sedang
pohan kurmanya kelihatan bagaikan kepala setan.' Lalu aku bertanya; 'Apakah Anda tidak
membakarnya? ' Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: 'Tidak! Karena Allah Subhanahu Wa
Ta'ala telah menyembuhkanku, dan aku tidak ingin membalas kejahatan dengan kejahatan,
oleh sebab itu kusuruh kuburkan saja! ' Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari
Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di sihir.. .(lalu Abu
Kuraib menyebutkan seluruh kisah Hadits seperti Hadits Ibnu Numair dan di dalamnya dia
menyebutkan; 'lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke sumur dan melihat ke
dalamnya yang di atasnya ada lebah. Aisyah berkata; 'Ya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluarkanlah. (Aisyah tidak menyebutkan, kenapa tidak anda bakar saja). Di dalam
Hadits tersebut beliau juga tidak menyebutkan kalimat; 'Aku suruh kuburkan saja.'
Bab: Racun
? t 'S * ' » i(, k . ••• \'\\> t ••• \'\\ ' > * '*
4060. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi; Telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Al Harits; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin
Zaid dari Anas bahwa seorang perempuan Yahudi mengantarkan daging yang telah dibubuhi
racun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau makan sebagian. Kemudian
perempuan itu dipanggil ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau
menanya kepadanya tentang racun itu. Jawabnya; 'Aku sengaja hendak membunuh Anda.'
Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: 'Tidak mungkin Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan
memberi wewenang kepadamu untuk berbuat demikian.' Para sahabat bertanya; 'Bolehkah
kami membunuh perempuan itu? ' Jawab beliau: 'Jangan! ' Kata Anas selanjutnya; 'Kami
melihat jelas bekas racun itu kelihatan di leher Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Dan
telah menceritakan kepada kami Harun bin 'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami Rauh
bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar; Hisyam bin Zaid Aku
mendengar; Anas bin Malik berkata; bahwa seorang perempuan Yahudi menaruh racun
dalam sepotong daging lalu dia membawanya kehadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sebagaimana Hadits Khalid.
Bab: Sunahnya meruqyah orang yang sakit
(_ < * tb A3
;SU-o5 >4 jJb&i Jo? >4 i. Jr
4061. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim Berkata lshaq;
Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Zuhair dan lafazh ini miliknya; Telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Adh Dhuha dari Masruq dari 'Aisyah
dia berkata; "Apabila salah seorang di antara kami sakit, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengusapnya dengan tangan kanan, lalu beliau mengucapkan: 'Adzhabil ba'sa
rabban naas, wasyfi, Anta Syaafi walaa syifaa il la syifaauka, syifaa-an laa yughaadiru
saqaman.' ('Wahai Rabb manusia, singkirkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah ia Karena
hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya, tiada kesembuhan kecuali dari-Mu,
kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit lagi). Maka tatkala beliau sakit dan
sakitnya bertambah berat, kupegang tangan beliau aku hendak membacakan mantera
seperti yang pernah beliau lakukan kepada kami. Tetapi beliau menarik tangannya dari
tanganku, kemudian beliau mengucapkan.: 'Allahummaghfirli, waj'alni ma'arrafiqil a'la (Ya
Allah, ampunilah aku, dan jadikanlah aku bersama kekasihku yang tertinggi).' Lalu kutengok
beliau, ternyata beliau telah meninggal.' Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya;
Telah mengabarkan kepada kami Husyaim; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Bisyr; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi
keduanya dari Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Bakr bin Khalid mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al Qaththan dari Sufyan mereka
semua dari Al A'masy melalui jalur Jarir di dalam Hadits Husyaim dan Syu'bah dengan lafazh;
'beliau mengusap dengan tangannya.' Sedangkan di dalam Hadits Ats Tsauri dengan lafazh;
'beliau mengusap dengan tangan kanannya. Dan di akhir Hadits Yahya dari Sufyan dari Al
A'masy dia berkata; lalu Aku menanyakannya kepada Manshur lalu dia menceritakan
kepadaku dari Ibrahim dari Masruq dari Aisyah dengan Hadits yang serupa.
4062. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Manshur dari Ibrahim dari Masruq dari 'Aisyah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam apabila menjenguk salah seorang di antara kami yang sakit,
beliau mengucapkan: 'Wahai Rabb manusia, singkirkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah ia
Karena hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya, tiada kesembuhan kecuali dari-Mu,
kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit lagi.'
^ j
4^L£-^\
4063. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin
Harb keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Adh
Dhuha dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila
menjenguk orang sakit beliau mengucapkan kepadanya: "Wahai Rabb manusia, singkirkanlah
penyakit ini dan sembuhkanlah ia Karena hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya,
tiada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit
lagi." Dan di dalam riwayat Abu Bakr di sebutkan; 'Lalu beliau mendoakannya seraya
berucap: 'Dan Engkalah yang bisa menyembuhkan.' Dan telah menceritakan kepadaku Al
Qasim bin Zakaria; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Israil dari
Manshur dari Ibrahim dan Muslim bin Shubaih dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata;
'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila... (dan seterusnya) seperti Hadits Abu
'Awanah dan Jarir.
\&£-'fa 7 4 JJlJjkj^ J Jj&A, Jcy Ji J
iji. . jnyi I jC, .LL» ijl
4064. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan
lafazh ini miliknya Abu Kuraib. Dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair;
Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam meruqyah dengan do'a seperti ini, yang artinya; "Wahai Rabb
manusia, singkirkanlah penyakit ini di tangan Engkaulah segala kesembuhan, tidak ada yang
bisa menyembuhkannya selain Engkau." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib;
Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada
kami 'Isa bin Yunus keduanya dari Hisyam melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
Bab: Meruqyah orang sakit dengan doa-doa perlindungan (d>\i
4jA>-
f'
£ t 9 / 9 / '\S\ S * / /*l^
4065. Telah menceritakan kepadaku Suraij bin Yunus dan Yahya bin Ayyub keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin 'Abbad dari Hisyam bin 'Urwah dari
Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Apabila salah seorang isteri Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sakit, beliau tiupkan kepadanya surat-surat mu'awwidzaat. Maka tatkala beliau
sakit hampir meninggal, kutiupkan pula kepadanya dan kusapukan tangannya ke tubuhnya,
karena tangan beliau lebih besar barakahnya daripada tanganku." Dan di dalam riwayat
Yahya bin Ayyub dengan lafazh 'Mu'awwidzat' tanpa alif lam.
*» * / j s y
^ , >
-X>-
4066. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits
Malik dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
apabila beliau sakit, beliau baca untuk dirinya sendiri surat mu'awwidzaat, kemudian beliau
tiupkan. Tatkala sakit beliau bertambah keras, kubacakan surat-surat itu atasnya, kemudian
kusapukan dengan tangannya sambil mengharapkan barakah daripadanya." Dan telah
menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya berkata; Telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid;
Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah menceritakan kepada kami Rauh; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram
dan Ahmad bin 'Utsman An Naufali keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
'Ashim keduanya dari Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Ziyad seluruhnya dari Ibnu
Syihab melalui jalur Malik seperti Haditsnya namun di dalam Hadits mereka tidak di
sebutkan 'karena mengharap barakah darinya.' Kecuali hanya pada Hadits Malik saja. Dan di
dalam Hadits Yunus dan Ziyad di sebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila
beliau sakit beliau meniupkan untuk dirinya dengan surat al mu'awwidzat seraya
mengusapkan padanya dengan tangan beliau.'
Bab: Sunahnya meruqyah dari sakit 'Ain, sakit cacar dan demam JltjUu-ul
iLUcibjls
4067. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Ali bin Mushir dari Asy Syaibani dari 'Abdur Rahman bin Al Aswad dari
Bapaknya dia berkata; "Aku pernah bertanya kepada 'Aisyah tentang ruqyah. Jawabnya;
'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membolehkan satu keluarga Anshar
melakukan ruqyah untuk setiap penyakit demam.'
j*z±z&\
4068. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Husyaim dari Mughirah dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Aisyah dia berkata; 'Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah membolehkan bagi keluarga Anshar melakukan ruqyah
untuk penyakit demam.'
4069. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta
Ibnu Abu 'Umar dan lafazh ini miliknya Ibnu Abu 'Umar dia berkata; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari 'Amrah dari 'Aisyah bahwa apabila
seseorang mengadukan suatu penyakit yang dideritanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, seperti sakit kudis, atau luka, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berucap
sambil menggerakkan anak jarinya seperti ini -Sufyan meletakkan telunjuknya ke tanah,
kemudian mengangkatnya- Bismillahi turbatu ardhina biriiqati ba'dhina liyusyfaa bihi
saqiimuna bi idzni rabbina." (Dengan nama Allah, dengan debu di bumi kami, dan dengan
ludah sebagian kami, semoga sembuhlah penyakit kami dengan izin Rabb kami). Ibnu Abu
Syaibah berkata; ruqyah tersebut berbunyi; Yusyfaa saqiimunaa'. Dan Zuhair berkata; Doa
ruqyah tersebut berbunyi; Liyusyfaa saqiimunaa.'
t ' * i
4070. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lshaq
bin Ibrahim dia berkata; lshaq telah mengabarkan kepada kami. Berkata Abu Bakr dan Abu
Kuraib dan lafazh ini miliknya mereka; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Bisyr dari Mis'ar; Telah menceritakan kepada kami Ma'bad bin Khalid dari Ibnu Syaddad dari
'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhku supaya meruqyah
penyakit dari pengaruh pandangan mata." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
'Abdullah bin Numair dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah
menceritakan kepada kami Mis'ar dengan hadits yang serupa.
4071. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ma'bad bin Khalid dari 'Abdullah bin
Syaddad dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhku
supaya meruqyah penyakit dari pengaruh pandangan mata."
4072. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami Abu Khaitsamah dari 'Ashim Al Ahwal dari Yusuf bin 'Abdullah dari Anas bin Malik
mengenai ruqyah dia berkata; Di bolehkan meruqyah penyakit karena penyakit demam,
karena gigitan semut, dan pengaruh pandangan mata."
jSs- j£>
4073. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Adam dari Sufyan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Humaid bin
'Abdur Rahman; Telah menceritakan kepada kami Hasan yaitu Ibnu Shalih keduanya dari
'Ashim dari Yusuf bin 'Abdullah dari Anas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membolehkan meruqyah penyakit karena pengaruh pandangan mata, penyakit demam, dan
karena gigitan serangga." Demikian juga di dalam Hadits Sufyan Yusuf bin Abdullah bin Al
Harits.
rAU'\SA' : $Y*i:brA \ fl-Lj'
4074. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Harb; Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Walid
Az Zubadi Az Zuhriy dari 'Urwah bin Az Zubair dari Zainab bin Ummu Salamah dari Ummu
Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, katanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah bersabda tentang seorang budak perempuan yang tinggal di rumah Ummu
Salamah, karena mukanya kelihatan pucat oleh beliau. Maka beliau bersabda: "Dia terkena
penyakit pengaruh pandangan mata, karena itu ruqyahlah dia." (karena wajahnya berwarna
kuning).
Jl C-JlS kg- jly? Jg- \ \<Sj\<S^ o ?t
4075. Telah menceritakan kepadaku 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi; Telah menceritakan
kepada kami Abu 'Ashim dari Juraij dia berkata; Dan telah mengabarkan kepadaku Abu Az
Zubair bahwa dia mendengar Jubair bin Abdullah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam membolehkan keluarga Hazm meruqyah bekas gigitan ular." Dan beliau bertanya
kepada 'Asma binti 'Umais: 'Kelihatannya tubuh anak saudaraku ini kurus kering. Apakah
mereka kurang makan? ' Jawab Asma'; 'Tidak! Mereka terkena penyakit pengaruh
pandangan mata.' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ruqyahlah mereka! ' Lalu
kuminta agar beliau sudi meruqyah mereka. Tetapi beliau tetap mengatakan: 'Ruqyahlah
mereka.'
Juj}\ J\ $ j^> ^\J*L°j\ ' i j&k\± £*.&
j jlidSil
r j2l\^ ',J&j*4>j>
^ J ' J 2 ^ j ^ ^ J '
4076. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada
kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia telah mendengar Jabir bin 'Abdillah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam membolehkan bagi Bani 'Amru untuk meruqyah dari gigitan ular.
Kemudian Abu Az Zubair berkata; Dan aku mendengar Jabir bin 'Abdillah berkata; seekor
kalajengking menggigit seseorang di antara kami, yang waktu itu kami sedang duduk-duduk
bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu orang itu berkata; 'Ya Rasulullah, ruqyahlah
saya! Kemudian beliau bersabda: 'Barangsiapa yang bisa memberi manfaat kepada
temannya maka lakukanlah! ' Dan telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Yahya Al Umawi
Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij
melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa. Namun dia berkata; 'Maka salah seorang di
antara mereka berkata; 'Ruqyahlah dia ya Rasulullah.'
j, jlidS
4077. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al A'masy dari Abu Sufyan
dari Jabir dia berkata; "Seorang laki-laki dari keluarga kami digigit kalajengking. Dan Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melarang telah melarang mantera. Kemudian orang itu menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Ya, Rasulullah! engkau telah melarang
mantera, sedangkan aku bisa mengobati dengan mantera dari gigitan kalajengking. 'Jawab
beliau: 'Siapa yang sanggup di antara kalian menolong saudaranya, hendaklah dilakukannya.'
Dan telah menceritakannya kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
4ji\
■dili dS\?'4Ji\J _dj
4078. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir; dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melarang melakukan mantera. Lalu
datang keluarga 'Amru bin Hazm kepada beliau seraya berkata; 'Ya Rasulullah! Kami
mempunyai mantera untuk gigitan kalajengking. Tetapi Anda melarang melakukan mantera.
Bagaimana itu? ' Lalu mereka peragakan mantera mereka di hadapan beliau. Sabda beliau:
'Ini tidak apa-apa. Barangsiapa di antara kalian yang bisa memberi manfaat kepada
temannya hendaklah dia melakukannya.'
Bab: Bolehnya ruqyah selama tidak
mengandung syirik (ii
4079. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Mu'awiyah bin Shalih dari 'Abdur Rahman bin Jubair
dari Bapaknya dari 'Auf bin Malik Al Asyja'i dia berkata; "Kami biasa melakukan mantera
pada masa jahiliyah. Lalu kami bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; 'Ya
Rasulullah! bagaimana pendapat Anda tentang mantera? ' Jawab beliau: 'Peragakanlah
manteramu itu di hadapanku. Mantera itu tidak ada salahnya selama tidak mengandung
syirik.'
Bab: Bolehnya mengambik bayaran karena meruqyah dengan Al-Qur'an (S j\ y>-
jo' J\^)
^ Jls j l^Lpi-> 3)1 (J la ly» l « . lat ^yka C-li Xj& A>oliL> ilS^3
4080. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi; Telah mengabarkan
kepada kami Husyaim dari Abu Bisyr dari Abu Al Mutawakkil dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa
beberapa orang sahabat melakukan perjalanan jauh dan berhenti untuk istirahat pada salah
satu perkampungan 'Arab, lalu mereka minta dijamu oleh penduduk kampung itu. Tetapi
penduduk enggan menjamu mereka. Penduduk bertanya kepada para sahabat; 'Adakah di
antara tuan-tuan yang pandai mantera? Kepala kampung kami digigit serangga.' Menjawab
seorang sahabat; 'Ya, ada! Kemudian dia mendatangi kepala kampung itu dan
memanterainya dengan membaca surat Al Fatihah. Maka kepala kampung itu pun sembuh.
Kemudian dia diberi upah kurang lebih tiga puluh ekor kambing. Tetapi dia enggan
menerima seraya mengatakan; 'Tunggu! Aku akan menanyakannya lebih dahulu kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, apakah aku boleh menerimanya.' Lalu dia datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menanyakannya hal itu, katanya; 'Ya, Rasulullah! Demi Allah, aku
telah memanterai seseorang dengan membacakan surat Al Fatihah.' Beliau tersenyum
mendengar cerita sahabatnya dan bertanya: 'Bagaimana engkau tahu Al Fatihah itu
mantera? ' Kemudian sabda beliau pula: 'Terimalah pemberian mereka itu, dan berilah aku
bagian bersama-sama denganmu.' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Basysyar dan Abu Bakr bin Nafi' keduanya dari Ghundar Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah
dari Abu Bisyr melalui jalur ini, dia menyebutkan di dalam Haditsnya; 'Kemudian orang itu
mulai membacakan Ummul Qur'an, dan mengumpulkan ludahnya lalu memuntahkannya,
setelah itu orang itu sembuh.
4==^^j\ J> i^L J\ id jA
4081. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Hasan dari
Muhammad bin Sirin dari saudara laki-lakinya Ma'bad bin Sirin dari Abu Sa'id Al Khudri dia
berkata; Kami singgah pada suatu tempat, lalu datanglah seorang wanita kepada kami dan
berkata; "Sesungguhnya pemimpin wilayah ini sedang sakit, maka apakah dari kalian ada
seseorang yang bisa meruqyah?" Abu Sa'id berkata; "Maka berdirilah seorang laki-laki
mengikuti wanita tersebut, padahal kami tidak mengira bahwa laki-laki tersebut pandai
meruqyah. lalu ia meruqyahnya dengan surat Al Fatihah hingga iapun sembuh. Lalu mereka
memberi seekor kambing kepadanya dan memberi kami minuman susu." Maka kami
bertanya kepadanya; Apakah kamu pandai meruqyah? Dia menjawab; Aku tidak
meruqyahnya kecuali dengan surat Al Fatihah. Abu Sa'id berkata; Aku lalu berkata; "Kalian
jangan melakukan apapun (mengenai surat al Fatihah) sehingga kita datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, " lalu kami menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, kemudian aku menceritakan hal tersebut kepada beliau, maka beliau pun
bersabda: "Tidakkah dia tahu bahwa itu adalah ruqyah, bagilah (hadiah itu) dan ikutkan aku
dalam pembagian kalian." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna;
Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir; Telah menceritakan kepada kami Hisyam
melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun dia berkata dengan kalimat; 'lalu
berdirilah salah seorang di antara kami mengikuti wanita itu, yang kami tidak mengiranya
akan melakukan ruqyah.'
Bab: Sunahnya meletakkan tangan pada bagian tubuh yang sakit disertai doa
4082. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku Nafi' bin Jubair bin Muth'im dari 'Utsman bin
Abu Al 'Ash Ats Tsaqafi bahwa dia mengadukan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam suatu penyakit yang dideritanya sejak ia masuk Islam. Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Letakkan tanganmu di tubuhmu yang terasa sakit,
kemudian ucapkan Bismillah tiga kali, sesudah itu baca tujuh kali: A'udzu billahi wa qudratihi
min syarri ma ajidu wa uhadziru." (Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari
penyakit yang aku derita dan aku cemaskan).
Bab: Minta perlindungan dari setan dalam setan
yy** -A? 6 ^^ y
^JL- co a^- <j 3 ^ iJ ^ ^ ^ <J>' W 5^-^
J ^vS^K^.
>
* jj
4083. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Khalaf Al Bahili; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdu A'la dari Sa'id Al Jurari dari Abu Al A'la bahwa 'Utsman bin Abu Al 'Ash
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu bertanya; "Ya, Rasulullah! Aku sering
diganggu setan dalam shalat, sehingga bacaanku menjadi kacau karenanya. Bagaimana itu?"
Maka bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'Ya, yang demikian itu memang
gangguan setan yang dinamakan Khanzab. Karena itu bila engkau diganggunya, maka
segeralah mohon perlindungan kepada Allah dari godaannya, sesudah itu meludah ke
sebelah kirimu tiga kali! ' Kata Usman; 'Setelah kulakukan yang demikian, maka dengan izin
Allah godaan seperti itu hilang.' Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Salim bin Nuh Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah keduanya dari Al Jurairi dari Abu Al A'la dari
'Utsman bin Abu Al 'Ash bahwa dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (kemudian dia
menyebutkan Hadits yang serupa). Namun di dalam Hadits Salim bin Nuh dia tidak
menyebutkan 'tiga kali.' Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Sa'id
Al Jurairi; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin 'Abdu Nah bin Asy Syakhikhiri dari
'Utsman bin Abu Al 'Ash Ats Tsaqafi dia berkata; 'Aku berkata; 'Ya Rasulullah
(kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan mereka).
Bab: Setiap penyakit ada obatnya
4084. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Abu Ath Thahir serta Ahmad
bin 'Isa mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan
kepadaku 'Amru yaitu Ibnu Al Harits dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari Abu Az Zubair dari Jabir
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Setiap penyakit ada obatnya.
Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, maka akan sembuhlah penyakit itu
dengan izin Allah 'azza wajalla."
Siit'J&S ^\h\ ucSli-
i \> .-. -<
j \<JuA>-
4085. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Abu Ath Thahir keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru
bahwa Bukair Telah menceritakan kepadanya, 'Ashim bin 'Umar bin Oatadah Telah
menceritakan kepadanya; bahwa Jabir bin 'Abdullah pergi mengunjungi Al Muqanna' yang
sedang sakit. Kemudian dia berkata; "Aku tidak meninggalkan tempat ini sehingga engkau
berbekam. Karena aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Sesungguhnya di dalam berbekam ada kesembuhan.'
l'* ' ' i > > »
C- La-aJl.
> * > » r'
yiu
* \ >
jSi\ <J g4 8 ^
4086. Telah menceritakan kepadaku Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan
kepadaku Bapakku; Telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Sulaiman dari
'Ashim bin 'Umar bin Oatadah dia berkata; " Jabir bin Abdullah pernah datang pada keluarga
kami. Kebetulan, ketika itu ada seseorang yang menderita sakit bengkak bernanah atau luka.
Lalu Jabir berkata; 'Kamu sakit apa? ' la menjawab; 'Bengkak saya sakit sekali.' Jabir berkata;
'Hai pelayan, panggil tukang bekam kemari! ' Orang yang sakit itu bertanya; 'Ya Abdullah,
apa yang akan kamu perintahkan pada tukang bekam itu? ' Jabir menjawab; 'Saya akan
menyuruhnya untuk membekam bengkakmu.' Orang sakit itu berkata; 'Demi Allah,
dihinggapi lalat atau tersentuh kainnya saja sakit sekali. Apalagi jika dibekam.' Ketika Jabir
mengetahui bahwa orang yang sakit tersebut enggan untuk dibekam, maka ia pun berkata;
'Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: 'Di antara penyembuhan yang
ampuh adalah berbekam, minum madu, atau sudutan dengan panas api.' Sabda beliau
selanjutnya: 'Tetapi aku tidak suka dengan penyembuhan besi yang dipanasi.' Ashim berkata;
'Lalu pelayan tersebut datang dengan membawa tukang bekam. Kemudian tukang bekam itu
membekam begian tubuh orang yang sakit itu, sehingga hilanglah sakit yang dideritanya.'
4087. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir
bahwa Ummu Salamah pernah minta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
untuk berbekam. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh Abu Thaibah
membekamnya." Kata Jabir selanjutnya; 'Menurut dugaanku. Abu Thaibah tentulah saudara
susuan Ummu Salamah, atau mungkin seorang anak yang belum dewasa.'
■ 3o , j.y l
4088. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah serta
Abu Kuraib. Berkata; Yahya dan lafazh ini miliknya; Telah mengabarkan kepada kami.
Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al
A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
mengirim seorang tabib kepada Ubay bin Ka'ab. Kemudian tabib tersebut membedah
uratnya dan menyundutnya dengan besi panas.' Dan telah menceritakan kepada kami
'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Jarir; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan
kepada kami 'Abdur Rahman; Telah mengabarkan kepada kami Sufyan keduanya dari Al
A'masy melalui jalur ini, namun keduanya tidak menyebutkan; 'kemudian tabib tersebut
membedah uratnya.'
4089. Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad yaitu Ibnu Ja'far dari Syu'bah dia berkata; Aku mendengar Sulaiman berkata;
Aku mendengar Abu Sufyan berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah berkata; "Ubay kena
panah pada urat nadinya dalam perang Ahzab. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyundut lukanya dengan besi panas."
? t '
4090. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah
mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; "Said
bin Mu'adz pernah terkena bidikan panah pada urat tangannya." Jabir berkata; 'Kemudian
Rasulullah membedahnya dengan tombak (yang dipanasi dengan api). Setelah itu luka-luka
tersebut membengkak. Lalu beliau pun membedahnya lagi.'
4091. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad Darimi; Telah
menceritakan kepada kami Habban bin Hilal; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib;
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Thawus dari Bapaknya dari Ibnu Abbas
bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbekam dan memberi upah kepada
tukang bekam, dan beliau pernah pula memakai obat tetes hidung."
4092. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
berkata; Abu Bakr Telah menceritakan kepada kami Waki'. Dan berkata; Abu Kuraib dan
lafazh ini miliknya; Telah mengabarkan kepada kami Waki' dari Mis'ar dari 'Amru bin 'Amir Al
Anshari dia berkata; Aku mendengar; Anas bin Malik berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berbekam dan beliau tidak pernah mendzalimi seorangpun dalam memberi
upah.'
'V ^ ^
4093. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id dari 'Ubaidillah;
Telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu
dinginkanlah (kompres) dengan air."
4094. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku dan Muhammad bin Bisyr; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Numair dan Muhammad bin Bisyr keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Penyakit demam yang sangat panas itu berasal dari panas neraka
jahanam. Karena itu dinginkanlah (kompreslah) dengan air."
4095. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili; Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepadaku Malik; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Fudaik; Telah mengabarkan kepada kami Adh Dhahak yaitu Ibnu
'Utsman keduanya dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sabdanya:
"Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu matikanlah
(kompres) dengan air."
4096. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Al Hakam; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin
'Abdi llah dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Rauh; Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari 'Umar bin Muhammad bin Zaid dari Bapaknya dari Ibnu 'Umar dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Penyakit demam panas itu berasal dari
panas neraka jahanam. Karena itu matikanlah (kompreslah) dengan air."
'^\y\&^\\&*. J5 U JLLfc 1 Ja^lij^^^^i^\3lS ( ^J^ > i»\^i»\3 > i.J
4097. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dari Hisyam dari Bapaknya dari
'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Penyakit demam
panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah (kompres) dengan air."
Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Al Harits dan 'Abdah bin Sulaiman seluruhnya dari Hisyam melalui jalur ini dengan
Hadits yang serupa.
4098. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dari Hisyam dari Fathimah dari Asma' bahwasannya
seorang perempuan yang sedang sakit panas telah dibawa kepadanya. Lalu dia meminta air.
Kemudian ia kompreskan pada dada perempuan itu sambil berkata; Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Kompreslah sakit demam itu
dengan air.' Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair dan Abu Usamah dari Hisyam melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits
Ibnu Numair di sebutkan; 'Lalu Asma mengompreskan air padanya sampai ke dadanya. Dan
tidak disebutkan di dalam Hadits Abu Usamah kalimat; 'dari luapan api Jahannam.' Abu
Ahmad berkata; Ibrahim berkata; Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Bisyr; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah melalui jalur ini.
4099. Telah menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari; Telah menceritakan kepada kami
Abu Al Ahwash dari dari Sa'id bin Masruq dari 'Abayah bin Rifa'ah dari kakeknya Rafi' bin
Khadij dia berkata; Aku mendengar; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Penyakit demam panas itu berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah
(kompres) dengan air."
*.■> ' ' t ilg \\' > 9 > 9* 'y y > y '/;/ t\> 9* [i s > y 'y, < '
-X^C-Uo-V>-\ ^>o _^>i ^>o ' U o_Xj>-
jj\J‘1jJj^S\-> ^ ^-= ^-C- Ia jl^Jls j^>-
4100. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al
Mutsanna, Muhammad bin Hatim dan Abu Bakr bin Nafi' mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi dari Sufyan dari Bapaknya dari
'Abayah bin Rifa'ah; Telah menceritakan kepadaku Rafi' bin Khadij dia berkata; Aku
mendengar; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit demam panas itu
berasal dari panas neraka jahanam. Karena itu dinginkanlah oleh kalian (kompres) dengan
air." Namun Abu Bakr tidak menyebutkan lafazh; 'Ankum.' Dan dia berkata; Telah
mengabarkan kepadaku Rafi' bin Khadij.
Bab: Larangan berobat dengan ladud )
ul ? / ’i ** \ ' 9 ' ^ 9 ' < s } * y 9 y \ ' \ y \ y t 9^ * y } ;. \ y
^ er- ^ ^3 Vi LlIS 5 \ J1\L*\ J'
4101. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Sufyan; Telah menceritakan kepadaku Musa bin Abu 'Aisyah dari
'Ubaidillah bin 'Abdullah dari 'Aisyah dia berkata; "Kami pernah mengobati Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dengan ladud (menuangkan obat dari pinggir mulut orang yang
sakit) ketika beliau sedang sakit. Kemudian beliau memberi isyarat, 'janganlah kamu
mengobatiku dengan ladud.' Maka kami katakan; 'orang sakit memang tidak suka obat.'
Setelah sadar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Tidak ada seorangpun di
antara kalian melainkan ia harus dimasuki mulutnya dengan obat (ladud), kecuali Abbas
karena dia sekarang tidak bersama kalian.
Bab: Berobat dengan batang kayu hindi
v / ^
<■ , ^*" * Sl . J ’‘?*^ t -aA^O A\a^! Jj<U3
4102. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakr bin Abu
Syaibah dan 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar dan lafazh ini miliknya
Zuhair. Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah bin
'Abdullah dari Ummu Qais binti Mihshan saudara perempuan 'Ukkasyah bin Mihshan dia
berkata; Aku bersama anakku menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada waktu
itu anakku belum bisa makan makanan. Tiba-tiba dia kencing di pangkuan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau menyuruh mengambilkan air dan memercikkannya.
Ummu Qais berkata; 'Dan aku juga pernah menemui beliau bersama anakku yang aku tekan
kerongkongannya untuk menghilangkan sakit amandelnya. Lalu beliau bersabda: "Mengapa
kamu tekan kerongkongan anakmu seperti itu? Gunakanlah kust India. Kerena Kust tersebut
mengandung tujuh macam obat, di antaranya adalah obat sakit lambung, Su'ut (mengobati
lewat hidung) adalah dipergunakan untuk penyakit amandel, dan Ladud (mengobati dari
pinggir mulut orang yang sakit) adalah dipergunakan untuk penyakti sakit lambung.
^ J 3 jitj ^ \S J jS/\
'hs
4103. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid bahwa Ibnu Syihab Telah
mengabarkan kepadanya dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidillah bin 'Utbah
bin Mas'ud bahwa Ummu Qays binti Mihshan, termasuk wanita yang turut hijrah dalam
kelompok pertama yang membai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ia adalah
saudara perempuan Ukasyah binti Mihshan, salah seorang dari Bani Asad bin Khuzaimah, dia
memberitahukan kepada saya bahwasannya ia pernah datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersama putranya yang belum dapat memakan makanan sambil ia tekan
kerongkong anaknya itu. Yunus berkata; 'A'laqat adalah Ghamazat' (menekan) dengan
maksud untuk menghilangkan sakit amandelnya. Ummu Qais berkata; lalu Rasulullah
bertanya: "Mengapa kamu tekan kerongkongan anakmu seperti itu? Gunakanlah kust India.
Kerena Kust tersebut mengandung tujuh macam obat, salah satu di antaranya adalah obat
sakit lambung. Ubaidillah berkata; Ummu Qais memberitahukan kepada saya, bahwasanya
putranya kencing pada saat itu, lalu beliau meminta air dan memercikannya pada kencing itu
tanpa membasuhnya.
Bab: Berobat dengan Al Habbah As Sauda' (biji jinten hitam)
4104. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajirin; Telah
mengabarkan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan
kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dan Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah
Telah mengabarkan kepada mereka berdua, dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya di dalam Habbas Sauda ada kesembuhan bagi setiap
penyakit kecuali As Saam. As Saam adalah kematian sedangkan Habbasauda adalah As
Suuniz (jintan hitam)." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Ath Thahir dan
Harmalah keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru An Naqid, Zuhair bin Harb
dan Ibnu Abu 'Umar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdu
bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada
kami Ma'mar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman;
Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib seluruhnya dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana Hadits Uqail. Dan di dalam
Hadits Sufyan di sebutkan 'Habbas sauda' saja tanpa menyebutkan 'As Syuuniz.'
y '
r
4105. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu
Hujr mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dan dia Ibnu Ja'far dari Al A'la
dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya di dalam Habbas Sauda ada kesembuhan untuk setiap penyakit kecuali
kematian."
Bab: Talbinah menentramkan hati orang yang sakit
I4L&I ly» CjU \ i\ <£ol£" \z£\ j 4^SsA6^\ ^*U\ ^ jjAjioLc- ^c- « c-jL#-*
4106. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'd; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Jaddi; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin Khalid
dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa bila
ada orang dari keluarganya (Aisyah) yang meninggal maka para wanita pun berkumpul,
kemudian mereka pergi kecuali keluarganya dan orang-orang terdekat. Lalu (Aisyah)
memerintahkan untuk mengambil periuk yang terbuat dari batu dan diisi dengan talbinah
(makanan terbuat dari tepung dan kurma), lalu dimasaklah makanan tersebut, kemudian
dibuat bubur dan dituangkanlah makanan tersebut diatasnya. Lalu (Aisyah) berkata;
"Makanlah ia, karena sungguh saya telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Makanan yang terbuat dari tepung dan kurma tersebut penyejuk bagi hati yang
sakit dan dapat menghilangkan sebagian kesedihan."
Bab: Berobat dengan minum madu
iu^V^Lu^ji' yiii^i^^j^iU^ j^ii\i ^^\&\3iLzz,\4v>>
< jX-a,aL£3 < jX-A.yi^ < jX-M] aC - ( -^i^»j>->
4107. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar; Dan lafazh ini miliknya Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Abu
Al Mutawakkil dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; "Seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata; 'Saudaraku sakit perut sehingga dia
buang-buang air.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Minumkan madu
kepadanya! ' Lalu diminumkan madu kepadanya. Kemudian dia datang lagi kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam lalu katanya: 'Telah kuminumkan madu kepadanya, tetapi
sakitnya bertambah.' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya pula meminumkan
madu sampai berulang tiga kali. Dia datang untuk keempat kalinya. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam tetap menyuruhnya meminumkan madu. Kata orang itu; 'Aku telah
meminumkannya, ya Rasulullah, namun sakitnya bertambah juga.' Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Allah Maha Benar! Perut saudaramu itulah yang dusta.' Lalu
diminumkannya pula madu dan sembuhlah dia.' Dan telah menceritakannya kepada kami
'Amru bin Zurarah; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdul Wahhab yaitu Ibnu 'Atha dari
Sa'id dari Qatadah dari Abu Al Mutawakkil An Naji dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa seseorang
datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Saudaraku perutnya sakit,
maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: 'Minumkanlah kepadanya
madu.' (yang semakna dengan Hadits Syu'bah).
Bab: Tha'un thiyarah dan perdukunan (\je> y>-o j£>\ 4 ji jX-Ua)\)
4108. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits
Malik dari Muhammad bin Al Mukandir dan Abu An Nadhr budak 'Umar bin 'Ubaidillah dari
'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqqash dari Bapaknya bahwa dia mendengarnya bertanya kepada
Usamah bin Zaid 'Apa yang engkau dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tentang penyakit Tha'un? ' Jawab Usamah; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tha'un (wabah kolera) adalah semacam azab (siksaan) yang diturunkan Allah kepada Bani
Israil atau kepada umat yang sebelum kamu. Maka apabila kamu mendengar penyakit tha'un
berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu datang ke negeri itu. Dan apabila penyakit itu
berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar dari negeri itu untuk
melarikan diri dari padanya.'
4109. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dan Qutaibah
bin Sa'id keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Al Mughir dan dia nasabkan
dengan Ibnu Qa'nab. Ibnu 'Abdur Rahman Al Quraisy berkata; dari Abu An Nadhr dari 'Amir
bin Sa'd bin Abu Waqqash dari Usamah bin Zaid dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tha'un (penyakit menular/wabah kolera) adalah suatu peringatan dari
Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka
apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke
negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula
kamu lari daripadanya." Dan Hadits Qutaibah seperti itu juga.
* ^ T'* U * . £ * i ^ ? > i 'C 1 \ i 'C 1 * -"f * \ ^ > » ■*. > i 'C ".
iUo-X»- LoA>-_j
4110. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Muhammad bin Al Mukandir dari 'Amir bin Sa'd dari Usamah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit Thaa'uun ini adalah suatu peringatan Allah
yang ditimpakan kepada umat sebelum kalian atau kepada Bani Israil. Maka apabila wabah
itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar lari daripadanya. Dan
bila penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu.
. i <- tf t \' > * « * ' t » 7 t '> ' * \'C\' > ** , 4 ' >
is£lij c ^y^\>j!i^i^li^ii^yis2ij^yiudi e; 5!\ J ifeji-jy\jj
^ ’ r' » .> ’i tf ’l \i ’ ’"’ t> ’ c*”^ >t
aiXmL> ^-a-C- ( jX- La.» l^ ^>o _^> l
4io_L>-
4111. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bakr; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan
kepadaku 'Amru bin Dinar bahwa 'Amir bin Sa'ad Telah mengabarkan kepadanya; Seseorang
bertanya kepada Sa'ad bin Abi Waqqash mengenai penyakit Tha'un. Maka kemudian
Usamah bin zaid berkata; Akan aku ceritakan kepadamu tentang penyakit itu, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit Tha'uun ini adalah adzab atau suatu
peringatan yang Allah kirimkan kepada sekelompok umat dari kalangan Bani Israil atau umat
sebelum kalian. Maka apabila kamu mendengar wabah itu berjangkit di suatu negeri,
janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat
kalian berada, janganlah kalian keluar lari dari padanya." Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud dan Qutaibah bin Sa'id keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah keduanya dari 'Amru bin Dinar dengan sanad Ibnu Juraij
dengan Hadits yang serupa.
\jSU^
j^L« j\ Jjb yjo j L> {SjZy* jaILc- j W ir**
4112. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru dan Harmalah bin
Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku 'Amir bin Sa'd dari Usamah
bin Zaid dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Wabah penyakit ini
adalah sebuah adzab, yang dengannya Allah membinasakan sebagian ummat sebelum kalian
dan sisanya masih ada dimuka bumi, terkadang datang dan terkadang pergi. Bila terdengar
ada di suatu tempat maka janganlah kalian mendatanginya. Dan bila terjadi di suatu tempat
sedangkan dia ada di situ maka janganlah kalian menyuruhnya keluar dari tempat itu." Dan
telah menceritakannya kepada kami Abu Kamil Al Jahdari; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul Wahid yaitu Ibnu Ziyad; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri
melalui jalur Yunus dengan Hadits yang serupa.
\ipl 55 _^IU\
jU\l^ ^jdJL?3\3\l^<L^h[J\
.^dJa»4^3\jU
^Ja1c.^\ i_^.j3ls\ j^jJ j^jiiul <t JvsUU^J jJLi^f. jJLi^
^ui^j^\ J^i a 1yiUiil^j^ J^ L5 ^
1^1%^
^j£* 4-o \ ^C- «ii]\j« ^c- <J1 oIj <j , \ ^c- ^ooiil>-
4113. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Syu'bah dari Habib dia berkata; Ketika kami sedang berada di
Madinah, tiba-tiba sampai kepadaku berita bahwa wabah Tha'uun sedang berjangkit di
Kufah. Maka Atha bin Yasar dan yang lainnya berkata kepadaku; 'Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Apabila kamu berada di suatu tempat dan
wabah tersebut ada di dalamnya, maka janganlah kamu keluar darinya. Dan apabila kamu
mendengar wabah tersebut ada di suatu tempat, maka janganlah kamu mendatangi tempat
itu." Aku bertanya; dari siapa kamu dapat berita tersebut? Mereka menjawab; 'Dari Amir bin
Sa'ad. Aku berkata; Aku akan menemuinya. Mereka berkata; 'Dia sedang tidak ada.' Maka
aku menemui saudaranya, Ibrahim bin Sa'ad. Lalu aku tanyakan kepadanya, dan dia
menjawab; 'Aku melihat Usamah bercerita kepada Sa'ad seraya berkata; Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Penyakit Tha'uun ini adalah adzab atau
suatu peringatan, atau sisa dari Adzab yang dengannya Allah menyiksa sekelompok umat
sebelum kalian. Maka apabila kamu mendengar wabah itu berjangkit di suatu negeri, dan
kamu berada di dalamnya, janganlah kamu keluar darinya. Dan apabila wabah itu berjangkit
di suatu negeri, maka janganlah kalian mendatanginya." Habib berkata; Aku tanyakan
kepada Ibrahim; Apakah kamu mendengar Usamah mengatakannya kepada Sa'ad dan dia
tidak mengingkarinya? Ibrahim menjawab; 'Ya.' Dan telah menceritakannya kepada kami
'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah melalui jalur ini, namun pada awal Haditsnya dia tidak menyebutkan
kisah 'Atha bin Yasar. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Habib dari Ibrahim bin Sa'd dari Sa'd bin
Malik dan Khuzaimah bin Tsabit dan Usamah bin Zaid mereka berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda seperti Hadits yang semakna dengan Hadits Syu'bah. Dan telah
menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari
Jarir dari Al A'masy dari Habib dari Ibrahim bin Sa'd bin Abi Waqqash dia berkata; Usamah
bin Zaid dan Sa'd duduk-duduk berdua sedang membicarakan sesuatu. Lalu keduanya
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: (dengan Hadits yang serupa). Telah
menceritakannya kepadaku; Wahb bin Baqiyah; Telah mengabarkan kepada kami Khalid
yaitu Ath Thahan dari Asy Syaibani dari Habib bin Abu Tsabit dari Ibrahim bin Sa'd bin Malik
dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
Jjdj\'S&^icL\Z\ J&l-Vy^sr 4il\ j^.\ jL=*L^
iiSik^y 1 ^jL:^\^j]^dJb^Vi3iij3ii ^oo^jsijj^ju
^ * v ^
yi\^o\3^\lA3^3^3\lA3iii^^j1^ji^3ii\i\>J3is^3is
/ ^ ^ 'V ^ ^
4114. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dia berkata; Aku
membaca Hadits Malik dari Ibnu Syihab dari 'Abdul Hamid bin 'Abdur Rahman bin Zaid bin Al
Khaththab dari 'Abdullah bin 'Abdullah bin Al Harits bin Naufal dari 'Abdullah bin 'Abbas
bahwa Pada suatu ketika 'Umar bin Khaththab pergi ke Syam. Setelah sampai di Saragh,
pimpinan tentara datang menyambutnya. Antara lain terdapat Abu "Ubaidah bin Jarrah dan
para sahabat yang lain. Mereka mengabarkan kepada 'Umar bahwa wabah penyakit sedang
berjangkit di Syam. Ibnu Abbas berkata; 'Umar berkata; 'Panggil ke sini para pendahulu dari
orang-orang Muhajirin! ' Maka kupanggil mereka, lalu 'Umar bermusyawarah dengan
mereka. Kata 'Umar; 'Wabah penyakit sedang berjangkit di Syam. Bagaimana pendapat
kalian? ' Mereka berbeda pendapat. Sebagian mengatakan kepada 'Umar; 'Anda telah keluar
untuk suatu urusan penting. Karena itu kami berpendapat, tidak selayaknya Anda akan
pulang begitu saja.' Sebagian yang lain mengatakan; 'Anda datang membawa suatu
rombongan besar, yang disana terdapat para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Kami tidak sependapat jika Anda menghadapkan mereka kepada wabah ini.' Kata 'Umar;
'Pergilah kalian dari sini! ' Kemudian 'Umar berkata lagi; 'Panggil ke sini orang-orang Anshar!
' Maka aku memanggil mereka lalu 'Umar bermusyawarah dengan mereka. Ternyata
kebijaksanaan mereka sama dengan orang-orang Muhajirin. Mereka berbeda pendapat
seperti orang-orang Muhajirin. Maka kata 'Umar; 'Pergilah kalian dari sini! ' Kata 'Umar
selanjutnya; 'Panggil ke sini pemimpin-pemimpin Quraisy yang hijrah sebelum penaklukan
Makkah! ' Maka aku memanggil mereka. Ternyata mereka semuanya sependapat, tidak ada
perbedaan. Kata mereka; 'Kami berpendapat, sebaiknya Anda pulang saja kembali bersama
rombongan Anda dan jangan menghadapkan mereka kepada wabah ini. Lalu 'Umar
menyerukan kepada rombongannya; 'Besok pagi-pagi aku akan kembali pulang. Karena itu
bersiap-siaplah kalian! ' Abu 'Ubaidah bin Jarrah bertanya; 'Apakah kita hendak lari dari
takdir Allah? ' Jawab 'Umar; 'Mengapa kamu bertanya demikian hai Abu 'Ubaidah? Agaknya
'Umar tidak mau berdebat dengannya. Dia menjawab; Ya, kita lari dari takdir Allah kepada
takdir Allah. Bagaimana pendapatmu, seandainya engkau mempunyai seekor unta, lalu
engkau turun ke lembah yang mempunyai dua sisi. Yang satu subur dan yang lain tandus.
Bukanlah jika engkau menggembalakannya di tempat yang subur, engkau menggembala
dengan takdir Allah juga, dan jika engkau menggembala di tempat tandus engkau
menggembala dengan takdir Allah? ' Tiba-tiba datang 'Abdurrahman bin 'Auf yang sejak tadi
belum hadir karena suatu urusan. Lalu dia berkata; 'Aku mengerti masalah ini. Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Apabila kamu mendengar
wabah berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila wabah itu
berjangkit di negeri tempat kamu berada, maka janganlah keluar dari negeri itu karena
hendak melarikan diri.' Ibnu 'Abbas berkata; 'Umar bin Khaththab lalu mengucapkan puji
syukur kepada Allah, setelah itu dia pergi.' Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' dan Abad bin Humaid, Ibnu Rafi' berkata; Telah
menceritakan kepada kami, sedangkan yang lainnya berkata; Telah mengabarkan kepada
kami Abdurrazaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar melalui jalur ini sebagaimana
Hadits Malik. Di dalam Hadits Ma'mar ada tambahan Umar berkata; bukankah jika kamu
mengembalakan unta di tempat yang tandus dengan meninggalkan tempat yang subur
berarti kamu telah membuatnya lemah? Abu Ubaidah menjawab; 'Ya.' Umar berkata; maka
berangkatlah! Maka Abu Ubaidah berangkat hingga sampai di Madinah, lalu dia berkata;
'Insya Allah ini adalah tempat tinggal.' Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan
Harmalah bin Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab Telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab melalui jalur ini. Hanya saja dia berkata;
Sesungguhnya Abdullah bin Al Harits yang menceritakan kepadanya bukan Abdullah bin
Abdullah.'
s /'S / S s /
3 >
&
4115. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca
Hadits Malik dari Ibnu Syihab dari 'Abdullah bin 'Amir bin Rabi'ah bahwa "Pada suatu ketika
'Umar bin Khaththab pergi ke Syam. Setelah sampai di Saragh, dia mendengar bahwa wabah
penyakit sedang berjangkit di Syam. Maka 'Abdurrahman bin 'Auf mengabarkan kepadanya
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Apabila kamu mendengar
wabah berjangkit di suatu negeri, maka janganlah kamu datangi negeri itu. Dan apabila
wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, janganlah kamu keluar dari negeri itu
karena hendak melarikan diri darinya.' Maka Umar pun kembali dari Saragh. Dan dari Ibnu
Syihab dari Salim bin Abdullah; bahwa Umar kembali bersama orang-orang setelah
mendengar Hadits Abdurrahman bin Auf.
Bab: Tidak ada Adwa, thiyarah, J _jr\i
-X>-
js^^Ji^\j>1f J^^VjVsOVis ^ >ku1S%J^\oV%
h u^j
4116. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya dan lafazh ini
miliknya Abu Ath Thahir keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb;
Telah mengabarkan kepadaku Yunus. Ibnu Syihab berkata; Telah menceritakan kepadaku
Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari Abu Hurairah; "Ketika Rasulullah menyabdakan: 'Tidak
ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada Shafar (kematian di karenakan
penyakit cacing perut) yang terjadi dengan sendirinya, dan tidak ada hantu yang
gentayangan, maka seorang 'Arab dusun bertanya; 'Ya, Rasulullah! Bagaimana seandainya
sekelompok unta yang sehat di padang pasir, kemudian didatangi oleh seekor unta kudisan,
kemudian unta yang sehat itu kudisan pula semuanya? ' Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, 'Siapakah penular yang pertama-tama? ' Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Hatim dan Hasan Al Hulwani keduanya berkata; Telah menceritakan kepada
kami Ya'qub yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'ad Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari
Shalih dari Ibnu Syihab Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dan
yang lainnya, bahwa Abu Hurairah berkata; sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian, tidak ada
Shafar (kematian di karenakan penyakit cacing perut) yang terjadi secara sendirian,, dan
tidak ada hantu yang gentayangan, maka seorang 'Arab dusun bertanya; 'Ya, Rasulullah! -dan
seterusnya seperti Hadits Yunus,- Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Abdur
Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman dari Syu'aib dari Az Zuhri;
Telah mengabarkan kepadaku Sinan bin Abu Sinan Ad Duali bahwa Abu Hurairah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: -sebagaimana Hadits Yunus dan Shalih- Dan
dari Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; Telah menceritakan kepadaku As Saib bin Yazid bin
Ukhti Namir bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang
menular secara sendirian, tidak ada Shafar (kematian di karenakan penyakit cacing perut)
yang terjadi dengan sendirinya,, dan tidak ada hantu yang gentayangan."
j
\'J, y J i^j^L^lr U^4 s ^
\j\j«^jJ6 \tiijlpJJ y> Jj \<^«ya c-^il»-tii]^^Ojl»t]\s \ jLai^^ai
/l3ls^1diss^^3ls^3lsdis
y^\dj£\^\£dj>Vi y y
> .. . .,
<_j yi*j U_
... ..^> *'
-? h# -
> *\i ' >
&
Jux<
\^ddA\\'dcd
4117. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah dan lafazh keduanya
tidak jauh berbeda. Keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bin
'Auf Telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Dan dia juga menceritakan bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda juga: 'Yang sakit jangan mendekat kepada
yang sehat! ' Abu Salamah berkata; ' Abu Hurairah menceritakan kedua Hadits tersebut dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian setelah itu Abu Hurairah diam dari sabda
Rasulullah tentang; 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Dia memegang
Hadits; 'Yang sakit tidak boleh mendekat kepada yang sehat.' Perawi berkata; Al Harits bin
Abu Dzubab yaitu sepupu Abu Hurairah berkata; 'Aku mendengar darimu wahai Abu
Hurairah anda menyampaikan Hadits ini dengan Hadits yang lain, namun kemudian anda
diam tentang Hadits tersebut. Anda telah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Namun Abu Hurairah menolak
hal itu, dan dia berkata; 'Yang sakit tidak boleh mendekati yang sehat.' Tapi Al Harits tetap
tidak menerima hal itu hingga Abu Hurairah marah dan berkata dengan logat Habasy, dia
berkata kepada Al Harits; 'Apakah kamu tidak tahu apa yang telah ku katakan? ' Al Harits
menjawab; 'Tidak.' Abu Hurairah berkata; 'Aku tidak mengatakannya.' Abu Salamah berkata;
'Sungguh Abu Hurairah telah menceritakan kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian.' Namun aku tidak
tahu apakah Abu Hurairah lupa atau dia telah menasakh (menghapus) salah satu
perkataannya. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Hasan Al Hulwani
serta Abad bin Humaid. Abad berkata; Telah menceritakan kepadaku. Sedangkan yang
lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub yakni Ibnu Ibrahim Sa'd; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku
Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dia mendengar Abu Hurairah berkata; Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada penyakit yang menular secara
sendirian.' Juga bersabda; 'Yang sehat janganlah mendekati yang sakit.' Sebagaimana Hadits
Yunus. Dan telah menceritakannya kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi;
Telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman; Telah menceritakan kepada kami Syu'aib dari
Az Zuhri melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
''t ''f
Jj jXc> j-£* ' Ij£-
4118. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala dari
Bapaknya dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada
penyakit yang menular secara sendirian tanpa izin Allah, tidak ada mayat yang
bergentayangan, tidak ada bintang tertentu (penyebab turunnya hujan) dan tidak ada
kematian di karenakan penyakit cacing perut.
4119. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah
mengabarkan kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada penyakit yang menular secara
sendirian, tidak ada pengaruh atau tanda bahaya karena suara burung, dan tidak ada hantu."
4120. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Hasyim bin Hayyan; Telah
menceritakan kepada kami Bahza; Telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu At Tustari;
Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian tanpa izin Allah,
tidak ada hantu bergentayangan dan tidak ada shafar (penyakit perut) yang terjadi dengan
sendirinya."
..CV
3iyi
j 3^-^ j <J j
3lsJu^Ujj J
j_^u ^J\j_^aJ\ b^k^ujW yLsui 5^"
4121. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada
kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Aku mendengar
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular secara
sendirian tanpa izin Allah, tidak ada pengaruh atau tanda bahaya suara burung, dan tidak
ada hantu." Dan Aku mendengar Abu Zubair menyebutkan bahwa Jabir menjelaskan
mengenai sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam 'Wala Shafara 1 . Abu Zubair bertanya
kepada Jabir; 'As Shafar adalah penyakit perut, ' maksudnya penyakit apa itu? Dia menjawab;
'yaitu binatang melata yang ada diperut (cacing). Ibnu Zubair berkata apakah Jabir tidak
menjelaskan juga mengenai 'Al Ghaul'? Abu Zubair menjawab; 'Al Ghaul yang dimaksudkan
adalah sesuatu yang bisa mempengarungi perasaan.
Bab: Firasat sial, bersikap optimis dan pesimis
4122. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Ubaidullah
bin 'Abdillah bin 'Utbah bahwa Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada pengaruh jahat karena burung. Dan yang paling baik
adalah Al Fa'l. Lalu beliau ditanya; 'Apa itu Al Fa'l, Ya Rasulullah? ' Jawab beliau; 'Kalimah
shalihah (baik) yang di dengar oleh salah seorang di antara kalian.' Telah menceritakan
kepadaku Abdul Malik bin Syu'aib bin Laits Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari
Kakekku, Telah menceritakan kepadaku Uqail bin Khalid Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya, dan Telah menceritakannya kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi
Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
keduanya dari Az Zuhri melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Dan di dalam Hadits
'Uqail dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia tidak menyebutkan 'Aku
mendengar dari.' Dan di dalam Hadits Syu'aib dia berkata; 'Aku mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam' sebagaimana Hadits Ma'mar.
4123. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami
Hammam bin Yahya; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak penyakit menular tanpa izin Allah, tidak ada
pengaruh dikarenakan seekor burung. Tetapi yang mengagumkanku ialah Al Fa'l, yaitu
kalimah hasanah atau kalimat thayyibah."
4124. Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu
Basysyar keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Qatadah bercerita dari Anas bin Malik
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; "Tidak ada penyakit menular tanpa izin
Allah, tidak ada pengaruh jahat karena burung. Dan yang paling baik adalah Al Fa'l. lalu
beliau ditanya; 'Apa itu Al Fa'l ya Rasulullah? ' Jawab beliau: 'Yaitu kalimat thayyibah."
> » ^ ^
4125. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepadaku
Mu'alla bin Asad; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Mukhtar; Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin 'Atiq; Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Sirin dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak ada penyakit yang menular secara sendirian penyakit tanpa izin Allah, dan tidak ada
pengaruh buruk karena burung, dan aku menyukai al Fa'l (kalimat yang baik)."
4126. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Muhammad bin Sirin
dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Tidak ada penyakit yang
menular secara sendirian penyakit tanpa izin Allah, tidak ada mayat yang bergentayangan,
tidak ada pengaruh buruk di sebabkan seekor burung, dan aku menyukai Al Fa'l (kalimat
yang baik)."
> l
c . >
j’ / y
J AlLc-4li\
4127. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah
menceritakan kepada kami Malik bin Anas; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca atas Malik
dari Ibnu Syihab dari Hamzah dan Salim Ibnu 'Abdullah bin 'Umar dari 'Abdullah bin 'Umar
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Terkadang pengaruh jahat
(kecelakaan atau kesialan) itu terdapat pada tiga perkara: "Di dalam rumah tangga, dalam
diri wanita, dan pada kuda."
4128. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Hamzah dan Salim -kedua anak- 'Abdullah bin 'Umar
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada penyakit yang menular
secara sendirian, tidak ada pengaruh atau alamat jahat pada suara burung. Dan adakalanya
pengaruh jahat (kecelakaan atau kesialan) itu terdapat pada tiga perkara: 'Dalam diri wanita,
pada kuda, dan dalam rumah tangga." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar;
Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Salim dan Hamzah -kedua anak-
'Abdullah bin Umar dari Bapak mereka berdua dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Yahya dan 'Amru bin An Naqid dan Az Zuhair bin Harb dari Sufyan dari Az Zuhri dari Salim
dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada
kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dari
Ibnu Syihab dari Salim dan Hamzah -kedua anak- 'Abdullah bin 'Umar dari 'Abdullah bin
'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'd; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin
Khalid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya kepada
kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Bisyr Al Mufadhdhal dari 'Abdur
Rahman bin lshaq; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepadaku 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan kepada kami Abui
Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib seluruhnya dari Az Zuhri dari Salim dari
Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai 'kesialan.' Sebagaimana Hadits
Malik. Mereka semua tidak menyebutkan tentang 'penularan dan Tathayyur' di dalam Hadits
Ibnu Umar kecuali Yunus bin Yazid saja.
•9 * y }■
o* ,
4129. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Al Hakam; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari 'Umar bin Muhammad bin Zaid bahwa dia mendengar Bapaknya bercerita; dari Ibnu
Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Kalau memang pengaruh jahat
(kecelakaan atau kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi pada pada kuda,
dalam diri wanita dan dalam rumah tangga." Dan Telah menceritakan kepadaku Harun bin
Abdullah Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan
lafazh 'Haqqun' (benar).
't \^aJ\ LaJ \j { j*>^j)]\
4130. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin lshaq; Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Maryam; Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman bin Bilal; Telah
menceritakan kepadaku 'Utbah bin Muslim dari Hamzah bin 'Abdullah bin 'Umar dari
Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau memang pengaruh
jahat (kecelakaan atau kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi pada pada
kuda, dalam diri wanita dan dalam rumah tangga."
* ^jAjt
4131. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah
menceritakan kepada kami Malik dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalau memang pengaruh jahat (kecelakaan atau
kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi pada pada diri wanita, pada kuda dan
dalam rumah tangga." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami Al Fadhl bin Dukain; Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin
Sa'd dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'd dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits
yang serupa.
4132. Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handzali; Telah
mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Al Harits dari Ibnu Juraij; Telah mengabarkan
kepadaku Abu Az Zubair bahwa Aku mendengar; Jabir mengabarkan dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Kalau memang pengaruh jahat (kecelakaan
atau kesialan) benar maka yang pasti hal itu kadang terjadi dalam rumah tangga, pada
pembantu, dan pada kuda."
Bab: Haramnya perdukunan dan mendatanginya ( y>6)
'"ii-Hko
». t> »»»f* i v -' i t5 ^ > * vi " '.\'.Z\ ' V’ < \> * <? ' >\yX\' $■' *'\'-''l ? t
issls-jo4^=>j'if ji4«jusi
J^> <+ < ~~ = = ^ \ &> £> 3 ^* o-g-
4133. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb Telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bin 'Auf dari Mu'awiyah bin Al Hakam
As Sulami dia berkata; "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam;
'Ya, Rasulullah! Ada beberapa perkara yang kami lakukan pada masa jahiliyah, di antaranya
kami biasa mendatangi tukang tenung. Bagaimana itu?" Jawab beliau: 'Jangan! Jangan
datangi lagi tukang tenung itu.' Mu'awiyah bertanya lagi; 'Kami juga percaya kepada suara
burung sebagai pertanda jahat atau baik. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
'Yang demikian itu hanyalah dugaan belaka. Maka janganlah hal itu sampai menghalangi
urusanmu.' Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan
kepadaku Hujain yaitu Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Al Laits dari
'Uqail; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Ibrahim dan 'Abad bin Humaid keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami Syababah bin Sawwar; Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Abu Dzi'b; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Rafi'; Telah mengabarkan kepada kami lshaq bin 'Isa; Telah mengabarkan
kepada kami Malik seluruhnya dari Az Zuhri melalui jalur ini, yang serupa dengan makna
Hadits Yunus. Kecuali Malik, dia menyebutkan di dalam Haditsnya tentang Tathayyur
(burung) dan tidak menyebutkan tentang tukang tenung. Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ash Shabbah dan Abu Bakr bin Abu Syaibah keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Hajjaj Ash Shawwaf; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim;
Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i
keduanya dari Yahya bin Abu Katsir dari Hilal bin Abu Maimunah dari 'Atha bin Yasar dari
Mu'awiyah bin Al Hakam As Sulami dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna
dengan Hadits Az Zuhri dari Abu Salamah dari Mu'awiyah. Dan di dalam Hadits Yahya bin
Abu Katsir ada tambahan, dia berkata; Dan di antara kami ada beberapa orang yang biasa
membuat garis untuk mengetahui sesuatu? Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Dulu juga ada seorang nabi yang membuat garis, barangsiapa yang garisnya sama dengan
garis itu maka itulah yang benar."
4134. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah mengabarkan kepada
kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Yahya bin
'Urwah bin Az Zubair dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Aku pernah bercerita kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa para tukang tenung berkata begini dan begitu
dan kadang kami lihat kenyataannya memang benar." Sabda Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam: "Kata-kata yang benar itu ditangkap oleh bangsa jin, lalu dibisikkannya ke telinga
tukang tenung dan ditambahkan ke dalamnya dengan seratus kedustaan."
4135. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib; Telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada kami Ma'qil yaitu 'Ubaidullah dari Az Zuhri;
Telah mengabarkan kepadaku Yahya bin 'Urwah bahwa dia mendengar 'Urwah berkata;
'Aisyah berkata; "sekelompok orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tentang praktek tukang tenung. Lalu beliau menjawab menjawab: 'Mereka itu tidak benar! '
Mereka bertanya lagi; 'Ya Rasulullah Kadang-kadang apa yang mereka katakan itu memang
benar terjadi. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka: "Adapun
perkataan yang nyata (benar) itu adalah perkataan yang dicuri oleh jin, kemudian ia
memperdengarkannya di telinga walinya sebagaimana ia seekor ayam mendengkur, lalu
mereka mencampur adukkan isinya lebih dari seratus kebohongan." Dan telah menceritakan
kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Wahb; Telah
mengabarkan kepadaku Muhammad bin 'Amru dari Ibnu Juraij dari Ibnu Syihab melalui jalur
ini yang serupa dengan riwayat Ma'qil dari Az Zuhri.
j J^yjkw J[s\lA^^\b\^[^\jS . J J*
JU_£J\ J^>1 3Vi 3Vi \SU ^^=4 J
J^c4 _^lL\
4*3<S_?s { j^\\^l3^==tjjJlS\iU
4jA>-
4136. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan 'Abad bin Humaid.
Hasan berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub. Dan 'Abad berkata; Telah
menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan kepadaku 'Ali bin Husain bahwa
'Abdullah bin 'Abbas berkata; "Seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari
kalangan Anshar bercerita kepadaku; bahwa pada suatu malam ketika mereka sedang
duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba mereka dijatuhi
bintang (meteor) yang bersinar. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya
kepada mereka: 'Apa yang kalian katakan pada masa jahiliyah apabila dijatuhi bintang
seperti ini? ' Jawab mereka; 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Dahulu kami berkomentar;
'Malam ini telah lahir orang yang besar dan telah meninggal orang yang besar pula.' Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya bintang (meteor) itu tidak
jatuh karena meninggalnya seseorang dan tidak pula karena lahirnya seseorang. Tetapi Rabb
kita, yang nama-Nya penuh berkah dan Maha Tinggi, apabila Dia memutuskan suatu urusan,
maka bertasbihlah pemikul 'Arasy, kemudian bertasbih pula penduduk langit setelah
mereka, sehingga tasbih mereka terdengar pula oleh penduduk langit dunia ini. Kemudian
orang-orang yang dekat pemikul 'Arasy berkata kepada mereka; 'Apa yang telah difirmankan
Rabb kalian? ' Lalu mereka ceritakan apa yang telah difirmankan Allah. Maka penduduk
langit yang lainnya pun saling mencari kabar tersebut sesama mereka, sehingga berita itu
sampai pula kepada penduduk langit dunia ini. Berita itu tertangkap oleh bangsa jin, lalu
dibisikkannya kepada pemimpin-pemimpin mereka, tetapi mereka dilempar karenanya.
Maka apa yang disampaikannya menurut berita yang sebenarnya, itu benar. Tetapi biasanya
mereka bohong dan beritanya mereka tambah-tambah.' Dan telah menceritakan kepada
kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim; Telah
menceritakan kepada kami Abu 'Amru Al Auza'i; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah
bin Syabib; Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada
kami Ma'qil yaitu Ibnu 'Ubaidillah seluruhnya dari Az Zuhri melalui jalur ini. Kecuali Yunus
berkata; dari 'Abdullah bin 'Abbas; Telah mengabarkan kepadaku beberapa sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari kalangan Anshar. Dan di dalam Hadits Al Auza'i di
sebutkan; 'Akan tetapi mereka berbohong dan menambah-nambahi beritanya.' Sedangkan di
dalam Hadits Yunus dengan menggunakan lafazh 'Wa laakinnahum' (tetapi mereka). Juga
ada tambahan; Allah Ta'ala berfirman; "Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari
hati mereka, mereka berkata; 'Apakah yang telah di firmankan oleh Tuhanmu? Mereka
menjawab; 'Perkataan yang benar.' Adapun di dalam Hadits Ma'qil, 'sama dengan Hadits
Yunus.' sebagaimana dikatakan oleh Al Auza'i.
9 S C • S 9
4137. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi; Telah
menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id dari 'Ubaidillah dari Nafi' dari Shafiyyah
dari sebagian para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa mendatangi tukang tenung lalu dia bertanya
kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh
malam."
Bab: Menjauhi sakit kusta (*
4138. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Husyaim; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Syarik bin 'Abdillah dan
Husyaim bin Basyir dari Ya'la bin 'Atha dari 'Amru bin Asy Syarid dari Bapaknya dia berkata;
"Dalam delegasi Tsaqif (yang akan Dibai'at Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) terdapat
seorang laki-laki berpenyakit kusta. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengirim
seorang utusan supaya mengatakan kepadanya: "Kami telah menerima bai'at Anda. Karena
itu Anda boleh pulang."
Bab: Membunuh ular (l&
* /f A\'J.\ ' I 1 1 » i V ’ 'v " '
4139. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dan Ibnu Numair dari Hisyam; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami; Abu Kuraib Telah menceritakan
kepada kami Abdah Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapakknya dari 'Aisyah dia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya membunuh ular
bergaris dua putih di punggungnya, karena ular itu dapat membutakan mata dan
mencelakakan kandungan perempuan yang hamil." Dan telah menceritakannya kepada kami
lshaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah Telah mengabarkan
kepada kami Hisyam melalui jalur ini namun dia menggunakan lafazh 'Abtar' (putus ekornya)
dan 'dzu At Tufyatain (bergaris dua putih di punggungnya).'
1 i ti , <- v-r u? > - *
ol^L: j j^Agiia zi
Cj j^\o\ji^C-^^-X34.j\ Jl5i9<C>OjlL4 Jjbjt—iliajjl
4140. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru bin Muhammad An Naqid; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Salim dari Bapaknya dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bunuhlah semua ular, terutama ular bergaris
dua putih di punggungnya dan yang putus ekornya, karena keduanya dapat menggugurkan
kandungan perempuan hamil dan membutakan mata." Kata Salim; 'Karena itu Ibnu 'Umar
membunuh setiap ular yang ditemuinya. Pada suatu ketika Abu Lubabah bin 'Abdul Mundzir
atau Zaid bin Khaththab melihatnya sedang mengejar ular hendak dibunuhnya. Abu Lubabah
berkata; 'Sesungguhnya telah dilarang oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membunuh ular-ular yang bersarang di rumah-rumah.'
\Z\jZ\i J\ 3l v vUi\yi5
L''-’ -’V l T'- 'T r t ,*,>■>
j ^ V L>^>- ' <>>
\ jduj ^ jiv
4141. Dan telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid; Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi dari Az Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku Salim
bin 'Abdullah dari Ibnu 'Umar dia berkata; "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam memerintahkan kami, kaum muslimin, untuk membunuh anjing." Beliau
bersabda: 'Bunuhlah ular dan anjing! Serta musnahkanlah ular yang dipunggungnya ada dua
garis putih dan ular yang ekornya bunting, karena kedua jenis ular tersebut dapat
membutakan mata dan menggugurkan kandungan.' Az Zuhri berkomentar; 'Menurut kami,
hal itu disebabkan karena racunnya. Wallahu A'lam.' Salim berkata; 'Abdullah bin Umar
pernah menyatakan; 'Setiap ular yang saya lihat tidak pernah saya biarkan hidup, melainkan
selalu saya bunuh. Pada suatu hari, ketika saya sedang memburu ular yang
bersarang/mendekam di rumah, tiba-tiba Zaid bin Khaththab atau Abu Lubabah lewat seraya
berkata; 'Hentikan hai Abdullah! ' Mendengar teguran itu, saya pun menjawab;
'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memerintahkan kami untuk
membunuh ular. 1 Zaid bin Khaththab berkata; 'Sebenarnya Rasulullah melarang kita, kaum
muslimin, untuk membunuh ular yang bersarang di rumah kita." Dan telah menceritakannya
kepada kami Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah
mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur
Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani; Telah menceritakan kepada
kami Ya'qub; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih seluruhnya dari Az Zuhri
melalui jalur ini. Hanya saja Shalih berkata dengan kalimat; 'Hingga Abu Lubabah bin Abdul
Mundzir dan Zaid bin Al Khaththab melihatku, lalu keduanya berkata; sebenarnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam hanya melarang untuk membunuh ular yang bersarang di sekitar
rumah kita. Sedangkan di dalam Hadits Yunus disebutkan; 'Bunuhlah ular-ular.' -tanpa
menyebutkan yang bergaris dua putih dan yang buntung. -
V.
4142. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada
kami Al Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Sa'id dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Laits dari
Nafi' bahwa Abu Lubabah berkata kepada Ibnu Umar agar dia membuka pintu rumah
miliknya supaya lebih dekat pergi ke Masjid. Namun tiba-tiba beberapa anak kecil melihat
kulit ular. Maka Abdullah berkata; "Cari dan ikut ia! Lalu bunuhlah oleh kalian!" Abu Lubabah
berkata; 'Jangan kalian bunuh, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang
membunuh ular-ular yang berada di rumah.'
4143. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada
kami Jarir bin Hazim; Telah menceritakan kepada kami Nafi' dia berkata; Ibnu 'Umar pernah
membunuh semua ular hingga kemudian Abu Lubabah bin Al Mundzir Al Badri menceritakan
kepada kami bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang membunuh ular-
ular kecil yang berada di rumah. Maka Ibnu Umar pun tidak membunuhnya lagi.
4144. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Yahya yaitu Al Qaththan dari 'Ubaidullah; Telah mengabarkan kepadaku Nafi'
bahwa dia mendengar Abu Lubabah mengabarkan kepada Ibnu Umar; 'Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang membunuh ular-ular kecil.'
4145. Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Musa Al Anshari; Telah
menceritakan kepada kami Anas bin ’lyadh; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah
dari Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar dari Abu Lubabah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah
bin Muhammad bin Asma' Adh Dhuba'i Telah menceritakan kepada kami Juwariyah dari Nafi'
dari 'Abdullah bahwa Abu Lubabah Telah mengabarkan kepadanya; 'Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang membunuh ular-ular kecil yang berada
di rumah.'
y- t S
4146. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdul Wahhab yaitu Ats Tsaqafi dia berkata; Aku mendengar; Yahya bin Sa'id
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Nafi' bahwa Abu Lubabah bin 'Abdul Mundzir Al
Anshari yang dulu tinggal di Quba. Kemudian dia pindah ke Madinah. Pada suatu hari tatkala
Ibnu Umar duduk bersamanya. Lalu Ibnu Umar hendak membuka pintu kecil di rumahnya,
tiba-tiba ada seekor ular di rumah tersebut. Kemudian para sahabat berupaya untuk
membunuhnya. Maka Abu Lubabah berkata; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah melarang membunuh ular-ular yang tinggal di rumah. Dan beliau menyuruh
membunuh ular yang buntung ekornya dan ular yang memiliki dua garis putih di
punggungnya, karena di katakan kedua ular tersebut dapat membutakan mata dan
membunuh bayi-bayi wanita yang hamil.'
o J4 jUoU^j ^ ji
4147. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada
kami Muhammad bin Jahdlam; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari
'Umar bin Nafi' dari Bapaknya dia berkata; 'Suatu hari Ibnu Umar berada di samping
pakaiannya yang basah, tiba-tiba dia melihat seekor ular kecil. Lalu dia berkata; 'Ikutilah ular
ini dan bunuhlah oleh kalian.' Abu Lubabah berkata; 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam melarang membunuh ular-ular kecil yang berada di rumah, kecuali ular yang
buntung ekornya dan ular yang mempunyai dua garis putih di punggungnya karena kedua
ular tersebut bisa membutakan mata dan suka menyerang janin wanita yang hamil. 1 Dan
telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili; Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepadaku Usamah bahwa Nafi'; Telah menceritakan
kepadanya bahwa Abu Lubabah suatu hari lewat di depan Ibnu 'Umar yang sedang berada di
sebuah rumah besar, di samping rumah 'Umar bin Khaththab dia sedang mengejar seekor
ular -dan seterusnya seperti Hadits Al Laits bin Sa'd,-
4148. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah serta
Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim dan lafazh ini milik Yahya. Yahya dan lshaq berkata; Telah
mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada
kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari 'Abdullah dia berkata;
"Kami pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di sebuah gua. Pada waktu itu telah
turun kepada beliau surat Al mursalat, dan kami langsung mengambilnya (mendegarnya)
dari mulut beliau yang basah. Tiba-tiba ada seekor ular. Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata; 'Bunuhlah ia! Lalu kami mengejarnya untuk membunuh ular tersebut.
Namun ular itu telah lari menghilang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Sungguh Allah telah melindunginya dari serangan kalian sebagaimana Dia juga telah
melindungi kalian dari kejahatannya.' Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin
Sa'id dan 'Utsman bin Abu Syaibah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Al A'masy melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
^ 1 '
JO
U\JJ£
4149. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami
Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim dari Al
Aswad dari 'Abdillah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyuruh orang
yang sedang ihram membunuh seekor ular ketika di Mina." Dan telah menceritakan kepada
kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah
menceritakan kepada kami Al A'masy; Telah menceritakan kepadaku Ibrahim dari Al Aswad
dari 'Abdullah dia berkata; 'Ketika kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di
sebuah gua... .-dan seterusnya yang serupa dengan Hadits Jarir dan Abu Mu'awiyah,-
s j
Z J
-X>-
\%l$$\%'&> ( _^UU sii r ^^Spis^ ( ^=^UJ
J£IS&S
$&$$£%$& .jS&4p4J&ljp&£\&\ jr^ZJi&iiVjty y\&c? J&
4150. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh; Telah
mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Malik bin
Anas dari Shaifi yaitu budak dari Ibnu Aflah; Telah mengabarkan kepadaku Abu As Saib -
budak- Hisyam bin Zuhrah bahwa suatu ketika dia menemui Abu Sa'id Al Khudri di
rumahnya. Abu Saib berkata; "Ketika itu saya mendapatkan Abu Said sedang shalat. Lalu
saya menungguinya hingga ia selesai shalat. Tiba-tiba saya mendengar sesuatu yang
bergerak di pelepah kurma di sudut rumah, lalu saya pun menoleh kepadanya. Ternyata di
sana ada seekor ular, maka saya meloncat dari tempat duduk saya untuk membunuhnya.
Namun, tak di duga sebelumnya. Abu Sa'id Al Khudri malah memberi isyarat kepada saya
agar tetap duduk. Akhirnya saya pun kembali ke tempat duduk saya. Selesai shalat. Abu Sa'id
menunjuk sebuah rumah di perkampungan itu seraya berkata; 'Kamu melihat rumah itu hai
sahabatku? ' Saya menjawab; 'Ya, saya melihatnya.' Abu Sa'id melanjutkan ucapannya; 'Di
rumah itu dulu ada seorang pemuda yang termasuk keluarga kami dan baru saja
melangsungkan pernikahannya (pengantin baru). Dulu kami berangkat menuju medan
perang Khandak bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika itu pemuda tersebut
meminta izin kepada Rasulullah, pada tengah hari, untuk segera pulang menemui isterinya.
Akhirnya Rasulullah memberinya izin seraya berkata kepadanya: 'Bawalah senjatamu, karena
aku khawatir orang-orang Bani Quraizhah akan menyerangmu! ' Tak lama kemudian, lelaki
itu mengambil senjatanya dan pulang ke rumahnya. Setibanya di rumah, ia mendapati
isterinya sedang berdiri di tengah pintu. Tak ayal lagi, ia pun langsung mengarahkan
tombaknya ke arah isterinya (karena rasa cemburu). Namun isterinya malah berkata
kepadanya; 'Tahanlah tombakmu dan masuklah ke dalam rumah agar kamu tahu mengapa
aku berada di luar! ' Laki-laki itu masuk ke dalam rumah dan ternyata di dalamnya ada
seekor ular besar yang sedang melingkar di atas tempat tidur. Tanpa berkata-kata lagi,
langsung ia tikam ular tersebut dengan tombak yang di pegangnya. Setelah itu ia keluar
seraya menancapkan tombaknya di depan rumah. Tiba-tiba ular tersebut menghantamnya.
Tidak dapat diketahui dengan pasti, siapakah yang mati terlebih dahulu, ular atau pemuda
itu? ' Abu Sa'id Al Khudri berkata; 'Akhirnya kami mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam untuk melaporkan peristiwa tersebut kepada beliau. Lalu kami berkata; "Ya
Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar dia dapat hidup! ' Rasulullah pun menjawab:
'Sesungguhnya di kota Madinah ini ada sekelompok jin yang telah masuk Islam. Apabila
kamu melihat sesuatu yang aneh dari mereka, maka berilah izin kepada mereka untuk
menetap di rumah selama tiga hari. Tetapi, jika setelah tiga hari tidak mau pergi juga, maka
bunuhlah ia! Karena ia itu adalah syetan! ' Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami Wahab bin Jarir bin Hazim Telah menceritakan
kepada kami Bapakku dia berkata; Aku mendengar Asma' bin Ubaid bercerita dari seorang
laki-laki yang biasa dipanggil dengan As Saib, menurut kami dia adalah Abu As Saib dia
berkata; kami menemui Abu Sa'id Al Khudzri, tatkala kami sedang duduk, kami mendengar
gerakan suara di bawah tempat tidurnya, lalu kami lihat ternyata seekor ular, -dan
seterusnya sebagaimana Hadits Malik dari Shaifi. Dan di dalamnya disebutkan; kemudian
Rasulullah bersabda: 'Sesungguhnya di kota Madinah ini ada sekelompok jin. Apabila kamu
melihat sesuatu yang aneh dari mereka, maka berilah izin kepada mereka untuk menetap di
rumah selama tiga hari. Tetapi, jika setelah tiga hari tidak mau pergi juga, maka bunuhlah ia!
Karena ia itu adalah kafir! ' Beliau juga bersabda: 'pergilah kalian untuk menguburkan teman
kalian.'
4151. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Sa'id dari Ibnu 'Ajian; Telah menceritakan kepadaku Shaifi dari Abu As Saib
dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya di Madinah terdapat sekelompok jin yang telah masuk Islam. Maka barang
siapa yang melihat sesuatu yang aneh dari sekelompok jin-jin ini, beri izinlah dia untuk
tinggal selama tiga hari. Jika sesudah tiga dia masih nampak, maka bunuhlah. Karena dia
adalah setan."
Bab: Sunahnya membunuh cicak
4152. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid dan
lshaq bin Ibrahim serta Ibnu Abu 'Umar. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami.
Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari
'Abdul Hamid bin Jubair bin Syaibah dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ummu Syarik bahwa
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya supaya membunuh semua cecak. Sedangkan
di dalam Hadits Ibnu Abu Syaibah menggunakana lafazh 'Amara' (menyuruh) saja.
’j\\jjjJ\ jjiiiSli. j C g jjiiSli-odi.
L^iCU-1^ Is j,.. .y;.:>_: ^
yU^U^jildL jLsHL^tioU j yliil
>» 4
L>-, il^J\oo.X
4153. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Juraij; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf; Telah
menceritakan kepada kami Rouh Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid;
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Bakr; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku 'Abdul Humaid bin Jubair bin Syaibah bahwa Sa'id
bin Al Musayyab Telah mengabarkan kepadanya, Ummu Syarik Telah mengabarkan
kepadanya, bahwa dia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang membunuh
cecak. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyuruhnya agar dibunuh saja. Ummu Syarik
adalah salah seorang wanita dari Bani Amir bin Luay. Lafazh Hadits Ibnu Abu Khalaf sama
dengan lafazh Hadits Abad bin Humaid demikian juga Hadits Ibnu Wahab mirip dengan
Hadits tersebut.
J£i> ^
4154. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abdu bin Humaid keduanya
berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Amir bin Sa'd dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam memerintahkan agar membunuh Al Wazagh (cecak) dan beliau memberi nama
Fuwaisiq (si fasik kecil)."
4155. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya berkata;
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Az
Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menamai cecak
dengan Fuwaisiq. Harmalah menambahkan; 'Dan aku belum mendengar beliau menyuruh
untuk membunuhnya.'
**y / ^
^y^a\\i^\^jj»ly> jaL^o-\1S" j\ AS^ji^OJ^ J Jis^a^Ll» j<L^^\J^>4Jj\
J44^'0^'j < ^^' <S^-^
* v / / / * v * v ^ ^ / ^
4156. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami Khalid bin 'Abdullah dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang membunuh cecak satu kali pukul,
maka dituliskan baginya pahala sebanyak begini dan begini kebaikan. Dan barang siapa yang
membunuhnya dua kali pukul, maka dituliskan baginya pahala sebanyak begini dan begini
kebaikan berkurang dari pukulan pertama. Dan siapa yang membunuhnya tiga kali pukul,
maka pahalanya kurang lagi dari itu." Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin
Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Jarir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ash Shabbah; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Zakaria;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan seluruhnya dari Suhail dari
Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan
Hadits Khalid dari Suhail. Kecuali Jarir dia mengatakan di dalam Haditsnya; 'Barang siapa
yang membunuh cecak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan, dan
barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Dan
barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah; Telah menceritakan kepada kami
Isma'il yaitu Ibnu Zakaria dari Suhail; Telah menceritakan kepadaku Saudara perempuanku
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau bersabda: 'Pada
pukulan pertama terdapat tujuh puluh kebaikan.'
Bab: Larangan membunuh semut (
5l pjb- j A\A& \ j^>4ji}\ J ijA j <>£• j» (J ^ 6-^ A*~'A A» <L^ '*-^ L *“ ci <JLzAl\ ^ -^«-i
^ b\$*$&\j». jtSdi. .jgUi
^Jl3 ^ ki \ cL*^=s^Jl& \
4157. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus
dari Ibnu Syihab dari Sa’id bin Al Musayyab dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari Abu
Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sabdanya: "Seekor semut menggigit
seorang Nabi di antara nabi-nabi, lalu Nabi tersebut menyuruh membakar sarang semut itu,
lalu dibakarlah. Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala mewahyukan kepadanya: "Apakah
karena seekor semut yang menggigitmu, lalu engkau musnahkan suatu umat yang selalu
membaca tasbih."
IA IA A* A JlAA^AA AA 'A ' yA ±**aA
4158. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Al Mughirah yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Hizami dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Ab
Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang Nabi suatu hari
berhenti di bawah pohon lalu dia di sengat seekor semut. Kemudian Nabi tersebut
menyuruh mengeluarkan makanan dan mengeluarkan semua semut dari sarangnya setelah
itu menyuruh membakarnya. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya: "Apakah karena
seekor semut kamu kemudian membakarnya."
\ S' > 9
-AAAsj jAjIA*. 'A 'J»
4159. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin
Munabbih dia berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di
antaranya-; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Suatu hari seorang
Nabi berhenti di bawah pohon lalu dia di sengat seekor semut. Kemudian Nabi tersebut
menyuruh mengeluarkan makanan dan mengeluarkan semua semut dari sarangnya setelah
itu menyuruh membakarnya. Kemudian Allah mewahyukan kepadanya: Apakah karena
seekor semut kamu kemudian membakarnya.
Bab: Haramnya membunuh
kucing (S
3 ij j'yr\
> 9
&
4160. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adh Dhuba'i; Telah
menceritakan kepada kami Juwariyah bin Asma' dari Nafi' dari 'Abdullah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat
lantaran dia mengurung seekor kucing sehingga kucing itu mati. Karena itu Allah Subhanahu
Wa Ta'ala memasukkannya ke neraka. Kucing itu dikurungnya tanpa diberi makan dan
minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat menangkap serangga-serangga bumi."
Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan kepada
kami Abdul A'la dari 'Ubaidillah bin 'Umar dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dan dari Sa'id Al
Maqburi dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang
semakna. Dan telah menceritakannya kepada kami Harun bin 'Abdullah dan 'Abdullah bin
Ja'far dari Ma'n bin 'Isa dari Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan Hadits tersebut.
j J*J^\ Jih-te- Jd j I4 I « la S (j 0 \ ujifr JlS
yy j jo cl> \ y^>- cj a>- j j y- j \ \
yy, y>- j AiLc-4ii\ ^U\ }j&
4161. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami
'Abdah dari Hisyam dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat lantaran dia mengurung
seekor kucing tanpa diberi makan dan minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat
mencari serangga-serangga yang terdapat di bumi." Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits; Telah menceritakan kepada kami Hisyam
melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits keduanya disebutkan dengan lafazh 'Rabathathhaa' (di
diikatnya). Sedangkan di dalam Hadits Abu Mu'awiyah dengan menggunakan lafazh;
'Hasyaraatil Ardli.' (binatang melata di bumi). Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Rafi' dan 'Abdu bin Humaid. 'Abdu berkata; Telah mengabarkan kepada kami dan
berkata; Ibnu Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dia berkata; Az Zuhri berkata; Dan telah menceritakan kepadaku
Humaid bin 'Abdur Rahman dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
yang semakna dengan Hadits Hisyam bin 'Urwah; Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
Bab: Keutamaan memberi minum hewan yang diharamkan (i*
I44U] >\j)
4162. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang
telah dibacakan kepadanya dari Sumayya -budak- Abu Bakr dari Abu Shalih As Samman dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Pada suatu
ketika ada seorang laki-laki sedang berjalan melalui sebuah jalan, lalu dia merasa sangat
kehausan. Kebetulan dia menemukan sebuah sumur, maka dia turun ke sumur itu untuk
minum. Setelah keluar dari sumur, dia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya menjilat-
jilat tanah karena kehausan. Orang itu berkata dalam hatinya; 'Alangkah hausnya anjing itu,
seperti yang baru ku alami.' Lalu dia turun kembali ke sumur, kemudian dia menciduk air
dengan sepatunya, dibawanya ke atas dan diminumkannya kepada anjing itu. Maka Allah
berterima kasih kepada orang itu (diterima-Nya amalnya) dan diampuni-Nya dosanya.' Para
sahabat bertanya; 'Ya, Rasulullah! Dapat pahalakah kami bila menyayangi hewan-hewan ini?
' Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'Menyayangi setiap makhluk hidup adalah
berpahala.'
4163. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bahwa di suatu hari yang sangat panas seorang wanita pelacur
melihat seekor anjing, anjing tersebut mengelilingi sebuah sumur sambil menjulurkan
lidahnya karena kehausan, maka kemudian wanita tersebut mencopot sepatunya dan
memberi minum anjing tersebut. Allah pun kemudian mengampuni dosa-dosa pelacur itu.
4164. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Jarir bin Hazim dari Ayyub As Sakhtiyani
dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Pada
suatu ketika ada seekor anjing mengelilingi sebuah sumur. Anjing itu hampir mati kehausan.
Tiba-tiba dia terlihat oleh seorang wanita pelacur dari bangsa Israil. Maka dia membuka
sepatu botnya. Kemudian dia menciduk air dengan sepatunya, lalu anjing itu diberi minum.
Karena hal itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengampuni dosa-dosa wanita itu."
41. KITAB: LAFADZ TERMASUK DARI ADAB DAN YANG LAINNYA
Bab: Larangan mencela masa (
^ JjijC^aJ^'iJ JJb J \ JI3 JI3 Jf~j Js^J A-O-L^u qJuJ\Jc-Ja J
* *V ^ s
4165. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh dan
Harmalah bin Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah
bin 'Abdur Rahman dia berkata; Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Allah Azza wa Jalla berfirman: Anak Adam suka mencela masa.
Padahal Aku pencipta masa. Di tangan-Kulah pergantian siang dan malam."
4166. Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu 'Umar dan
lafazh ini miliknya Abu 'Umar dia berkata; lshaq Telah mengabarkan kepada kami dan
berkata; Ibnu Abu 'Umar Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Ibnu Al
Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah
Azza wa Jalla berfirman: Anak Adam telah menyakiti-Ku dia suka mencela masa. Padahal Aku
pencipta masa. Akulah yang menggilir siang dan malam."
J Is^lss J
4167. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah mengabarkan kepada
kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Al
Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah Azza wa Jalla berfirman: Anak Adam suka mencela-Ku. Katanya; 'Alangkah sialnya
masa.' Karena itu janganlah kamu berkata demikian. Karena sesungguhnya Akulah pencipta
masa. Akulah yang menggilir siang dan malamnya. Jika Aku mau. Aku kuasa menghentikan
pergantian keduanya."
ijA ^ }j^cJ^t}\ •^ s ' i)* •- a *-**^ \ls5s-kZz3 \lE3s~
4168. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah; Telah menceritakan kepada kami Al
Mughirah bin 'Abdur Rahman dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kamu
berkata; 'Alangkah sialnya masa. 1 Karena sesungguhnya Aliahlah pencipta masa."
•• s *V y y y *.
4169. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Janganlah kalian mencela masa. Karena sesungguhnya Aliahlah pencipta
masa."
Bab: Larangan memberi nama
anggur dengan karam (L« \ ^ aa \ ^ )
\-y-c
-
iw> *>
i
t 9 S S 9 y y 9
J, 'O
4170. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Ibnu Sirin dari
Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah
seorang di antara kalian mencela masa. Karena sesungguhnya Aliahlah pencipta masa. Dan
Janganlah seseorang di antara kalian mengistilahkan anggur dengan istilah karm, karena Al
karm itu adalah seorang lelaki muslim."
4171. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah kalian mengistilahkan
anggur dengan istilah karm, karena Al karm adalah hati seorang mu'min.
jLA^\3^jA^
4172. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Hisyam dari Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Janganlah kalian mengistilahkan anggur dengan karm, karena Al karm itu
adalah seorang lelaki muslim."
>*> ,
iVsjVs
4173. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
'Ali bin Hafsh; Telah menceritakan kepada kami Warqa dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari
Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah
sekali-kali seseorang di antara kalian mengistilahkan anggur dengan istilah karm, karena Al
karm adalah hati seorang mu'min."
> 9 , '
4174. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Rafi'; Telah menceritakan kepada kami
'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dia
berkata; Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan beberapa Hadits- di antaranya; "Janganlah
sekali-kali seseorang di antara kalian menamakan anggur dengan karm, karena Al karm itu
adalah seorang lelaki muslim."
4175. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Khasyram; Telah mengabarkan kepada kami
'Isa yaitu Ibnu Yunus dari Syu'bah dari Simak bin Harb dari 'Alqamah bin Wail dari Bapaknya
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Janganlah kalian mengatakan 'Al
karm, ' tapi katakanlah 'al hablah' yaitu anggur."
4176. Dan telah menceritakannya kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada
kami 'Utsman bin 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak dia berkata;
Aku mendengar; 'Alqamah bin Wail dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Janganlah kalian mengatakan 'Al karm, ' tapi katakanlah 'anggur' atau 'al hablah'
(pohon anggur)."
Bab: Hukum memuthlakkan lafadz hamba (<J
J. C j/
9\ y ^ ^ 9 y 9 y
's / ^
J,
J jU- j4Ji\
4177. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala dari
Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu berkata; 'Abdi (hai budakku) atau Amati (hai
budak perempuanku/sahayaku), karena kamu semua adalah 'Abiidullah (budak atau hamba
Allah) dan kaum wanita adalah Imaaullah (hamba sahaya Allah). Tetapi katakanlah; Ghulaami
(pelayanku) dan Jariyati (pelayan perempuanku) atau Faataya (pemudaku) dan Fataati
(pemudiku)."
i ^ j3\j3\js -^U j* >1^
4178. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu berkata; 'Abdi
(hai budakku) karena kamu semua adalah 'Abiidullah (budak atau hamba Allah) Tetapi
katakanlah; Faataya (pemudaku). Dan jangan pula seorang pelayan memanggil majikannya:
Rabbi (Tuhanku), tetapi ucapkanlah: Sayyidi (majikanku atau tuanku)." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada
kami Waki' keduanya dari Al A'masy melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits keduanya
disebutkan; 'Dan janganlah seorang pelayan memanggil tuannya dengan kalimat 'Maulaaya'
karena di dalam Hadits Abu Mu'awiyah di sebutkan; 'Sesungguhnya 'Maulaakum'
(pelindungmu) adalah Allah Azza wa Jalla.
y* J J, j Jj*->
4179. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin
Munabih dia berkata; Inilah yang telah diceritakan kepada kami oleh Abu Hurairah dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits di
antaranya; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang
dari kalian berkata; 'Beri minum Tuhanmu, beri makan Tuhanmu, wudlukan Tuhanmu, ' dan
janganlah salah seorang dari kalian berkata; 'Tuhanku, ' akan tetapi hendaklah ia berkata;
'Tuanku, majikanku, ' dan janganlah salah seorang dari kalian berkata; 'Hamba laki-lakiku dan
hamba perempuanku, ' akan tetapi katakanlah, 'Anak mudaku, dan anak mudiku serta anak
laki-lakiku."
Bab: Makruhnya seseorang mengatakan "Diriku buruk" JL>
^ j j j lis cju .u,: : i
4180. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'la; Telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah keduanya dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah sekali-kali salah seorang kamu berkata:
'Khabusat nafsi' (diriku buruk), tetapi katakanlah: 'Laqisat nafsi' (diriku kurang)." 'Ini adalah
Hadits Abu Kuraib. Abu Bakr berkata; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia tidak
menyebutkan kata; 'Wa laakin.' (akan tetapi). Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu
Kuraib Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah melalui jalur ini.
s **S s *v ^ >' / V /
Jj&J J (^-^-aj Cj£j>- ^ S»\ JjL> *^/ j\ipjLi J ^ J j ' O^ - <1^ <J"4*“
4181. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya berkata;
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab dari Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang kamu berkata: 'Khabusat nafsi' (diriku
buruk), tetapi katakanlah: 'Laqisat nafsi' (diriku kurang mampu)."
Bab: Memakai minyak misik, sesungguhnya ia adalah sebaik-baik wewangian (JIajC^u)
» ! r t» - Av.Z\' \> *
\ ' > .<
< i-X>o o
-ilij
4182. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Syu'bah; Telah menceritakan kepadaku Khulaid bin Ja'far dari
Abu Nadhr dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Pada masa bani Isra'il ada seorang wanita yang pendek badannya berjalan bersama dua
orang wanita yang tinggi badannya, lalu ia membuat kaki palsu dari kayu untuk kedua
kakinya, dan memakai cincin emas yang dia buatnya. Lalu diberi minyak wangi kesturi,
sebaik-baik minyak wangi. Kemudian dia berjalan di antara dua wanita tersebut hingga
orang-orang pun tidak mengenalnya. Dia berkata sambil kedua tangannya seperti ini.
Syu'bah sambil menggerak-gerakkan tangannya. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An
Naqid; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari Syu'bah dari Khulaid bin Ja'far
dan Al Mustamir keduanya berkata; Aku mendengar Abu Nadhrah bercerita dari Abu Sa'id Al
Khudri bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang seorang wanita
dari bani Israil yang memberi minyak kesturi pada cincinnya. Minyak kesturi adalah sebaik-
baik minyak wangi.
y e ^y5]\A4y -^V^'
j^\ j y^iyiss y y»J\
4183. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya dari Al Muqri. Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Abdur
Rahman Al Muqri dari Sa'id bin Abu Ayyub; Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin
Abu Ja'far dari 'Abdur Rahman Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ditawarkan kepadanya wewangian maka janganlah
menolaknya, karena sesungguhnya wangian-wangian ringan bebannya dan harum baunya."
4184. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili dan Abu Thahir dan Ahmad bin
'Isa. Ahmad berkata; Telah menceritakan kepada kami. Dan yang lainnya berkata; Telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Makhramah dari
Bapaknya dari Nafi' dia berkata; "Jika Ibnu Umar ingin menggunakan wewangian, ia memakai
Al aluwwah (kayu wangi yang dibakar) tanpa campuran, terkadang juga memakai kapur yang
dicampur dengan Al aluwwah. Lalu ia berkata, "Beginilah kebiasaan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam saat memakai minyak wangi."
42. KITAB: SYAIR
Bab: Bab (c-jL»)
\Z£^34ZLZ&\ < lz&\Z 'J>\
A > ^ .i'' ’t "tl~ 1 I *l » •" l'- ’ ^ £»✓ »t . t tl ’ »..!.»!»''
Jj— j’ Jv3-^> j'-^> J 0-^
^ / ^ / 5 / ^ •* ^
j^sif ji33ls«jA^^\oo^- j jj^sif, 5plis\ jji>asoJ
4185. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar keduanya dari
Ibnu 'Uyainah. Ibnu Abu 'Umar berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Ibrahim bin Maisarah dari 'Amru bin Asy Syarid dari Bapaknya dia berkata; 'Pada suatu hari
aku dibonceng oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bertanya kepadaku;
'Apakah kamu hafal syairnya Umayyah bin Abu Shalt? Aku menjawab; 'Ya.' Kata beliau;
'Lantunkanlah untukku! ' lalu aku melantunkannya satu bait syair. Kemudian beliau berkata;
'Tambah lagi! Kemudian aku lantunkan lagi. Namun beliau berkata; 'Tambah lagi! ' hingga
aku melantunkannya sebanyak seratus bait. Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin
Harb dan Ahmad bin Abdah seluruhnya dari Ibnu Uyainah dari Ibrahim bin Maisarah dari
Amru bin Syarid atau Ya'qub bin 'Ashim bin As Syarid dia berkata; 'Pada suatu hari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memboncengku, -lalu dia menyebutkan Hadits yang serupa,- Dan
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Al
Mu'tamir bin Sulaiman; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman
bin Mahdi keduanya dari 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ath Thaifi dari 'Amru bin Asy Syarid
dari Bapaknya dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memintaku untuk
menyenandungkan syair... .-serupa dengan Hadits Ibrahim bin Maisarah- namun ada
tambahan; 'Hampir saja dia masuk Islam.' Di dalam Hadits Ibnu Mahdi di sebutkan; 'Sungguh
hampir saja dia masuk Islam karena syairnya.'
jWi\ ^u ^ j^1 xj*z$ yyJ\
4186. Telah menceritakan kepadaku Abu Ja'far Muhammad bin Ash Shabbah dan 'Ali bin
Hujr As Sa'di seluruhnya dari Syarik. Ibnu Hujr berkata; Telah mengabarkan kepada kami
Syarik dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sya'ir (atau sajak) paling indah yang pernah diungkapkan
orang Arab ialah sajaknya Labid. Labid bersya'ir: Alaa, kullu syaiin maa khalallaha bathil
(Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah itu pasti binasa).
I * s t 9 t\\ '\\ \ 9 ' 9 \ 9 \ . * 9 ' 9 t 9 *. t 1 ' t . * \ s
4187. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari Sufyan dari 'Abdul Malik bin 'Umair; Telah
menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sya'ir paling benar yang pernah di ucapkan oleh
penyair adalah syairnya Labid. Labid bersya'ir: Alaa, kullu syaiin maa khalallaha bathil
(Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah itu pasti binasa). Dan hampir saja Umayyah bin Abu
Shalt masuk Islam.
i
j ju^i\ *&■
4188. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Zaidah dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari
Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sya'ir paling benar yang
pernah di ucapkan oleh penyair adalah syair: "Alaa, kullu syaiin maa khalallaha bathil
(Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah itu pasti binasa)." Hingga hampir saja Umayyah bin
Abu Shalt masuk Islam.
4189. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Sya'ir paling benar yang pernah di ucapkan oleh para penyair
adalah syair: "Alaa, kullu syaiin maa khalallaha bathil (Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah
itu pasti binasa)."
4190. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami Yahya bin Zakaria dari Israil dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Abu Salamah bin 'Abdur
Rahman dia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sya'ir paling benar yang pernah di ucapkan oleh
seorang penyair adalah syairnya Labid, dia bersyair: "Alaa, kullu syaiin maa khalallaha bathil
(Ketahuilah, segala sesuatu selain Allah itu pasti binasa)." Dan beliau tidak menambahkan
lebih dari itu.
/ ^ / **/ /
4191. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Hafsh dan Abu Mu'awiyah; Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib;
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah keduanya dari Al 'masy; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj;
Telah menceritakan kepada kami Waki'; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya perut orang yang penuh muntah hingga kenyang lebih baik daripada perut
yang penuh dengan sya'ir (sajak)." Abu Bakr berkata; 'Namun Hafs tidak mengatakan kalimat
'Yurihi.'
UoJo-
4192. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Yunus bin Jubair dari Muhammad bin
Sa'd dari Sa'ad dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya perut orang yang penuh
muntah hingga kenyang di antara kalian lebih baik daripada perut yang penuh dengan sya'ir
(sajak)."
\'±*(
* X » t ■» >\P*
iO'
4193. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'is Ats Tsaqafi; Telah menceritakan
kepada kami Laits dari Ibnu Al Had dari Yuhannas budak Mush'ab bin Az Zubair dari Abu Sa'id
Al Khudri dia berkata; "Ketika kami sedang berjalan bersama-sama Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam di 'Arj, tiba-tiba datang seorang penyair bersenandung. Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tangkap setan itu! Sesungguhnya perut orang yang
dipenuhi muntah lebih baik daripada perut yang penuh dengan sya'ir (sajak)."
Bab: Haramnya bermain dadu
4194. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
'Abdur Rahman bin Mahdi dari Sufyan dari 'Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah
dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang Siapa yang
bermain dengan permainan Nardasyir (sejenis catur), maka seolah-olah ia telah melumuri
tangannya dengan daging dan darah babi."
43. KITAB: MIMPI
Bab: Bab (c-jL»)
> .i
l$»li ,^^iWi^jll^S;jl4^iiidili,
'o' J'
cl>\j^« 0*^5 A^Jj <4^<^- ftjLlJ^C- i^CalZSi Jj CJ A»- <j $\ j j \^L» i£^£-
>
* <r
4195. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan lshaq bin Ibrahim serta Ibnu
Abu 'Umar seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah dan lafazh ini milik Ibnu Abu 'Umar; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Abu Salamah dia berkata; 'Aku
bermimpi sesuatu yang menyebabkan aku sakit dan waktu itu aku tidur tanpa selimut. Lalu
aku bertemu dengan Abu Qatadah lalu aku menyampaikan hal itu kepadanya hingga
kemudian dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Mimpi yang baik datang dari Allah dan mimpi yang buruk datang dari setan. Apabila kamu
bermimpi sesuatu yang tidak kamu senangi, maka meludahlah ke kiri tiga kali, kemudian
berlindunglah kepada Allah dari bahaya kejahatannya, niscaya dia tidak akan
membahayakan." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan dari Muhammad bin 'Abdur Rahman -seorang budak dari keluarga-
Thalhah dan 'Abdu Rabbih dan Yahya Ibnu Sa'id dan Muhammad bin 'Amru bin 'Alqamah
dari Abu Salamah dari Abu Qatadah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits
yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan perkataan Abu Salamah. Dan telah
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb;
Telah mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abdu bin Humaid keduanya berkata;
Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
keduanya dari Az Zuhri melalui jalur ini. Dan di dalamnya tidak ada perkataan Abu Salamah.
Di dalam Hadits Yunus ada tambahan; 'Maka meludahlah ke kiri ketika dia bangun tidur
sebanyak tiga kali.'
li J5i\i j ^ j 1 j ^4 jelasi j 1 cJL^i ^o>5i\
l^iS.^j^.1^1 j l^jlLilll^^’l j ii\
/ ^ ^ / 'y'
?<>T\> *^ v ^ ^ > \f .C^ ^ **^ 9 • 9 \w* ' v** 9 *. t' > '\' 9 & vX\ y \' n 'U 't * .'n
-Xa>u4Uo-X>-_J^ ^ £j£* j £j* j\-^j\j\\^3<^j>J&o\
i^pt JUSy^teuSt^./ty _£? J jtu5jtj C ^» ( ^vi*>i'j^'^i-
4196. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Yahya bin Sa'id dia berkata; Aku
mendengar Abu Salamah bin Abdurrahman berkata; 'Aku mendengar Abu Qatadah berkata;
Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpi yang baik datang
dari Allah dan mimpi yang buruk datang dari setan. Maka apabila kamu bermimpi sesuatu
yang kalian benci, meludahlah ke kiri tiga kali, kemudian berlindung kepada Allah dari
bahaya kejahatannya, niscaya dia tidak akan membahayakan." Abu Qatadah berkata; 'Jika
Aku bermimpi buruk yang lebih berat dari memikul gunung, maka aku tidak peduli
dengannya setelah aku mendengar Hadits ini.' Dan telah menceritakannya kepada kami
Qutaibah dan Muhammad bin Rumh dari Al Laits bin Sa'd; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab yaitu Ats Tsaqafi; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Numair seluruhnya dari Yahya bin Sa'id melalui
jalur ini. Dan di dalam Hadits Ats Tsaqafi juga, ada perkataan Abu Salamah; 'Jika aku
bermimpi...' sedangkan di dalam Hadits Laits dan Ibnu Numair tidak ada perkataan tersebut.
Dan Ibnu Rumh menambahkan dalam riwayatnya dengan lafazh; 'dan hendaklah merubah
tidurnya dari posisi semula.'
\c>jJA _^lL\
U: j5i\ ^ ^ J\ ^
^ 4 1^4\ ^04 4j y0&j^
4197. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari 'Abdu Rabbih bin
Sa'id dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari Abu Qatadah dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Mimpi yang baik datang dari Allah dan mimpi yang buruk
datang dari setan, barang siapa yang bermimpi buruk maka hendaklah ia meludah ke
sebelah kirinya dan meminta perlindungan kepada Allah dari godaan syetan niscaya tidak
akan membahayakannya. Dan jangan menceritakan mimpi itu kepada siapapun. Dan jika dia
bermimpi baik maka bergembiralah dan jangan menceritakannya kecuali kepada orang yang
dikasihi."
4198. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Khallad Al Bahili dan Ahmad bin
'Abdullah bin Al Hakam mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari Abu
Salamah dia berkata; Bagaimana jika aku bermimpi yang menyakitkanku? Lalu dia berkata;
Kemudian aku bertemu dengan Abu Qatadah dan dia berkata; Dan aku juga pernah
bermimpi yang menyakitkanku hingga aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Mimpi yang baik datang dari Allah. Barang siapa yang bermimpi baik maka
janganlah menceritakannya kecuali kepada orang yang dia cintai. Dan jika dia bermimpi
buruk maka hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya tiga kali kemudian meminta
perlindungan kepada Allah dari kejahatan syetan dan godaannya, dan janganlah dia
menceritakannya kepada siapapun niscaya mimpi itu tidak akan membahayakannya."
9
4199. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Apabila salah seorang kamu
bermimpi dengan mimpi yang tidak disenanginya, maka hendaklah ia meludah ke kiri tiga
kali, kemudian berlindunglah kepada Allah dari gangguan syetan tiga kali, sesudah itu
merubah tidurnya dari posisi semula."
^\»j^<ljWjlj ( j^^^aij»-pI./t»JaJ\l->3jjliL>A»-^ ^-^j.X4?l43j|< jclaJ^O
o jo-4 4L« 4 3 j 3 o^4^ Cr* iji jr^ 43 j3 ^ ly* ^5 j-i4 4^*14 -^ 4 3^3 <c>3te 4 33 ^ 3 »34^
\ j^'\i^^\J\y d &i^J±iy}\
i*' *iA\\\<l>A'
a 1 ^ sS V£s ^ a 1 U3» Vf;i^1 j^A\ V3il^ ^
s ; jdj\ ^ tejiL^jIjiL. 3434433^-4
4200. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Umar Al Makki; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab Ats Tsaqafi dari Ayyub As Sakhtiyani dari
Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila hari kiamat telah dekat, maka jarang sekali mimpi seorang Muslim yang tidak
benar. Dan mimpi yang paling paling benar adalah mimpi yang selalu bicara benar. Mimpi
seorang muslim adalah sebagian dari empat puluh lima macam Nubuwwah (wahyu). Mimpi
itu ada tiga macam: (1) Mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah. (2) mimpi yang
menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari syetan. (3) dan mimpi yang timbul karena
ilusi angan-angan, atau khayal seseorang. Karena itu, jika kamu bermimpi yang tidak kamu
senangi, bangunlah, kemudian Shalatlah, dan jangan menceritakannya kepada orang lain."
Ibnu Sirin berkata; 'Aku lebih suka ikatan di kaki, dari pada ikatan di leher.' Karena ikatan di
kaki menunjukan keteguhan seseorang di dalam agamanya.' Perawi lain mengatakan; 'Aku
tidak tahu apakah perkataan itu termasuk dalam Hadits tersebut atau hanya perkataannya
Ibnu Sirin. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ayyub melalui
jalur ini, dan dia berkata di dalam Hadits tersebut; Abu Hurairah berkata; Aku mengagumi
ikatan di kaki, dan membenci ikatan di leher.' Karena ikatan di kaki menunjukan keteguhan
seseorang di dalam agamanya.' Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Mimpinya orang beriman adalah bagian dari empat puluh enam
kenabian.' Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi'; Telah menceritakan kepada kami
Hammad yaitu Ibnu Zaid; Telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Hisyam dari
Muhammad dari Abu Hurairah berkata; 'Apabila hari kiamat sudah dekat (dan
seterusnya), -dia tidak menyebutkan Hadits tersebut dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. -
Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami
Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Qatadah dari
Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan Abu
Hurairah menambahkan di dalam Hadits tersebut perkataaan; 'Dan Aku membenci 'Al Ghull'
(ikatan di kaki) ... -dan seterusnya-. Tanpa menyebutkan kalimat; 'Mimpi adalah bagian dari
empat puluh enam kenabian.'
> ' > \'X'\ ' Mls I '*■'>
4201. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dan Abu Daud;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin
Harb; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi seluruhnya dari Syu'bah;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Mu'adz dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Bapakku;
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari Anas bin Malik dari 'Ubadah bin
Ash Shamit dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpinya orang
Mu'min adalah bagian dari empat puluh enam kenabian." Dan telah menceritakan kepada
kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan Hadits yang serupa.
4202. Telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyab
dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya mimpinya orang Mu'min adalah bagian dari empat puluh enam kenabian."
y 0 s S * v
4203. Dan telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Al Khalil; Telah mengabarkan kepada
kami 'Ali bin Mushir dari Al A'masy; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpinya orang muslim adalah yang dia
lihat, atau yang diperlihatkan kepadanya. Dan di dalam Hadits Ibnu Mushir; "Mimpi yang
baik adalah bagian dari empat puluh enam kenabian."
i\ ’i • i \'S\ ' ** l 'T- 't ' > \'£ \ ' ••tAw* \* * *
4204. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami 'Abdullah bin Yahya bin Abu Katsir dia berkata; Aku mendengar Bapakku berkata; Telah
menceritakan kepada kami Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Mimpinya seorang lelaki shalih adalah bagian dari empat puluh
enam kenabian." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami 'Utsman bin 'Umar; Telah menceritakan kepada kami 'Ali yaitu
Ibnu Al Mubarak; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin Al Mundzir; Telah menceritakan kepada kami 'Abdush Shamad;
Telah menceritakan kepada kami Harb yaitu Ibnu Syaddad keduanya dari Yahya bin Abu
Katsir melalui jalur ini; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari
Hammam bin Munabih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam serupa
dengan Hadits 'Abdullah bin Abu Katsir dari Bapaknya.
02* jWli
4205. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dia
berkata; seluruhnya. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu 'Umar
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Mimpinya yang baik adalah
bagian dari empat puluh enam kenabian." Dan telah menceritakannya kepada kami Ibnu Al
Mutsanna dan 'Ubaidullah bin Sa'id keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Yahya dari 'Ubaidillah melalui jalur ini; Dan telah menceritakannya kepada kami Qutaibah
dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'd; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik;
Telah mengabarkan kepada kami Adh Dhahhak yaitu Ibnu 'Utsman keduanya dari Nafi'
melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits Laits disebutkan; Nafi' berkata; 'Aku mengira Ibnu Umar
berkata; 'Adalah bagian dari tujuh puluh kenabian.'
Bab: Perkataan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Barangsiapa melihatku dalam mimpi,
maka ..."
4206. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud Al 'Ataki; Telah
menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid; Telah menceritakan kepada kami
Ayyub dan Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa bermimpi melihatku dalam tidurnya, maka
sesungguhnya dia benar-benar melihatku; karena setan itu tidak dapat menyerupai
bentukku."
^ / / *v ^
. >
> , >
o
t? t ,1 <\\ »'•
t>'0’
4207. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Harmalah keduanya berkata;
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Abu
Syihab; Telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa Abu Hurairah
berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa
bermimpi melihatku dalam tidurnya, maka sesungguhnya dia akan melihatku ketika dia
bangun, atau seakan-akan dia melihatku ketika dia bangun. Karena setan itu tidak dapat
menyerupai bentukku."
^3isssi£5 /yisUi >} 13 i» 3 Vjj
4208. (Ibnu Syihab) berkata; Abu Salamah berkata; Abu Qatadah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa melihatku dalam tidurnya maka dia
telah melihat yang benar (melihatku)." Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin
Harb; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami
anak saudaraku, Az Zuhri; Telah menceritakan kepada kami pamanku, -kemudian dia
menyebutkan dua Hadits seluruhnya beserta kedua sanadnya yang serupa dengan Hadits
Yunus.
O'O
>
4209. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada
kami Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Ibnu Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa bermimpi melihatku
dalam tidurnya, maka sesungguhnya dia benar-benar melihatku; karena setan itu tidak dapat
merubah bentuk seperti bentukku." Dan beliau juga bersabda: 'Apabila seseorang dari kalian
bermimpi buruk maka janganlah ia menceritakan permainan syetan dengannya ketika tidur
itu kepada siapa pun.'
' *»> £ i' '\'X\ ' 9 * '\'S '
4210. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada
kami Rauh; Telah menceritakan kepada kami Zakaria bin lshaq; Telah menceritakan
kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa bermimpi melihatku dalam tidurnya,
maka sesungguhnya dia benar-benar melihatku; karena setan itu tidak dapat menyerupai
bentukku."
Bab: Tidak memberitahukan perlakuan setan dalam mimpi
» >> '
4211. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwa seorang Arab dusun datang bertanya kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Ya Rasulullah! Aku bermimpi dalam tidurku, kepalaku di
penggal lalu aku mengikutinya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu memperingatkan
kepadanya: "Janganlah kamu menceritakan kepada orang lain permainan setan denganmu
ketika kamu tidur."
&cS\'jk\'±
4212. Dan telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata; "Seorang Arab dusun
datang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Ya Rasulullah! Aku bermimpi
dalam tidurku, kepalaku di penggal hingga menggelinding lalu aku mengejarnya, bagaimana
itu? jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Janganlah kamu menceritakan kepada
orang lain permainan setan denganmu kaetika kamu tidur." Kata jabir; 'kemudian aku
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Berkhutbah sesudah itu, sabdanya: "Janganlah
sekali-kali seseorang dari kalian menceritakan permainan syetan dengannya ketika tidur."
51 34 J j j J
4213. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al A'masy dari Abu Sufyan
dari Jabir dia berkata; Seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya
berkata; "Ya Rasulullah! Aku bermimpi dalam tidurku, kepalaku di penggal, bagaimana itu?"
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa, beliau bersabda: 'Apabila setan
mempermainkan salah seorang dari kalian di dalam tidurnya, maka janganlah dia
menceritakannya kepada orang lain. Dan di dalam riwayat Abu Bakr; 'Apabila seseorang dari
kalian dipermainkan...) -tanpa menyebutkan lafazh syetan,-
Bab: Ta'wil mimpi (L> J
eP Vii\ J_^I\ j aji r >ni\ <3 &ii\ ^ 3
£\'S jLiSli j4- j4-. j
3iiu^\^j^i\^\3 i_^.j3ist j3jb: >3;
J3 /j
J,
7 t -l " i
^'ob’
^ / / •*> ^ /
^g- ' ^-a- . » 4bt 4 )^^ i£ j\ <j\ Jbi9 ^1^1 J Alii- 4ii\ j^> 4*j\ 3^Jci' S3-J 5^ ‘’j* y* S} ly
d-sb^i lAs Wi» fe?Ag$&\j>&\\i2&&\$ M
/*\
ioA>-
4214. Telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi telah mengabarkan kepadaku Az Zuhri dari Ubaidullah
bin Abdullah bahwa Ibnu Abbas atau Abu Hurairah pernah bercerita mengenai seseorang
yang datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lain, telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi lafazh ini miliknya,
telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu
Syihab bahwa Ubaidullah bin Abdullah bin 'Uthbah telah mengabarkan kepadanya;
Sesungguhnya Ibnu Abbas pernah bercerita mengenai seseorang yang datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata; "Ya, Rasulullah! Semalam aku bemimpi melihat
setumpuk awan meneteskan minyak samin dan madu. Dan kulihat orang-orang menadahkan
tangannya ke arah awan tersebut. Ada yang mendapat banyak dan ada yang mendapat
sedikit. Kemudian aku melihat seutas tali terulur dari langit ke bumi. Aku melihat anda
memegang tali tersebut, lalu anda naik. Setelah itu ada seseorang yang turut memegang tali
itu dan ikut naik mengikuti anda. Laki-laki lain juga naik menyusul anda. Lalu seorang lagi
juga ikut naik, tetapi tali itu terputus. Setelah tali disambung, maka dia naik terus ke atas."
Abu Bakr berkata; 'Ya Rasulullah, Demi Allah aku memohon kepada engkau agar
mengizinkanku untuk menafsirkan mimpi itu.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: 'Silakan!" Abu Bakar berkata; 'Awan yang ada dalam mimpi itu, adalah Islam.
Sedangkan minyak samin dan madu yang menetes dari awan itu adalah Al Qur'an yang manis
dan lembut. Adapun yang ditadah oleh orang-orang dalam mimpi itu adalah orang yang
mendapat pemahaman dari Al Qur'an, ada yang mendapat pemahaman yang banyak ada
pula yang mendapat pemahaman sedikit. Sedangkan tali yang terulur dari langit itu adalah
kebenaran yang engkau bawa dan engkau yakini ya Rasulullah, hingga dengannya Allah
meninggikan derajat Engkau. Kemudian tali (kebenaran) itu pun diikuti pula orang lain,
hingga dengannya ia pun mencapai derajat yang tinggi. Kemudian tali (kebenaran) itu diikut
oleh yang lain, tetapi tiba-tiba tali itu terputus. Maka ia pun berusaha untuk
menyambungnya lagi, hingga tersambung, dan ia pun memperoleh derajat yang tinggi. Demi
Ayahku wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, apakah tafsir mimpiku benar?"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Wahai Abu Bakar, tafsir mimpimu
sebagian ada yang benar dan sebagian ada yang salah.' Abu Bakar berkata; 'Demi Allah
wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, manakah yang benar dan manakah yang salah? '
Rasulullah bersabda: 'Janganlah kamu bersumpah (dalam masalah tafsir mimpi ini)! ' Dan
telah menceritakannya kepada kami Ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Az Zuhri dari 'Ubaidillah bin Abdullah dari Ibnu 'Abbas dia berkata; "Seorang laki-
laki dari arah Uhud menemui Rasulullah seraya berkata; 'Ya Rasulullah, tadi malam aku
bermimpi, yaitu sekumpulan awan meneteskan samin dan madu, -semakna dengan
haditsnya Yunus,- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah
menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az
Zuhri dari 'Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Abbas atau Abu Hurairah.
Abdurrazaq mengatakan; Kadang kala Ma'mar mengatakan dari Ibnu Abbas, dan kadang-
kadang dia mengatakan dari Abu Hurairah, bahwa seorang laki-laki menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Sesungguhnya tadi malam aku bermimpi
sekumpulan awan..." semakna dengan hadits mereka. Dan telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Katsir telah menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Katsir dari Az Zuhri dari
Ubaidullah bin Abdullah dari Ibnu Abbas bahwa termasuk apa yang biasa di tanyakan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kepada para sahabatnya adalah: "Siapakah diantara
kalian yang bermimpi, hendaknya ia menceritakan, dan aku akan menafsirkan mimpi
tersebut kepadanya." Beberapa saat kemudian, seorang laki-laki datang seraya berkata; 'Ya
Rasulullah, Aku bermimpi melihat segumpal awan, dan seterusnya sebagaimana hadits
mereka.
Bab: Mimpi Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam (^1 Jj)
cjUs -X3 Ujo J 5 S V \ <3‘ \ (j UJ li c_->Us \ ly»
4215. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Banani dari Anas bin Malik
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semalam aku bermimpi
sebagaimana lazimnya orang bermimpi. Rasanya kami berada di rumah 'Uqbah bin Rafi'. Lalu
kami diberi sejenis kurma yang disebut kurma Ibnu Thab'. Maka kutafsirkan mimpi itu,
bahwasannya kita akan mendapatkan kemulyaan di dunia dan di Akhirat, dan bahwa
sesungguhnya agama kita adalah agama yang benar."
4216. Dan telah menceritakan kepada kami Nashr bin Ali Al Jahdhami Telah mengabarkan
kepadaku Bapakku Telah menceritakan kepada kami Shakhr bin Juwairiyah dari nafi', bahwa
Abdullah bin 'Umar bercerita kepadanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bersabda: "Aku bermimpi dalam tidurku. Bahwa aku sedang menggosok gigi dengan siwak
(sejenis kayu). Lalu siwak itu diminta oleh dua orang laki-laki, yang satu lebih tua dari yang
lain. Maka kemudian kuberikan kepada yang muda. Tetapi ada orang berkata kepadaku;
"Berikan kepada yang tua!" Lalu kuberikan kepada yang tua."
' -' * " * * ' *'
i *\ s '
«—abi
> ^
.«• >t>
fj5^JiJ\^4^\U^\i^jl^^Slill^i3ji.jUj^^l t >jjjcJbj4 }
jjS^jJ Jjo^iilljlj \ ^£^\3A-yaJ\cl>\_jJ b
4217. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Abu
Kuraib Muhammad bin Al 'Allaa lafazh keduanya tidak jauh berbeda. Keduanya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah -kakeknya- dari
Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Aku bermimpi dalam
tidurku bahwa aku berhijrah dari mekkah ke suatu negri yang yang banyak pohon kurmanya.
Aku menduga bahwa negri itu adalah Yamamah atau Hajar, tetapi ternyata itu adalah kota
Madinah (Yatsrib). Dalam mimpi itu, aku juga terlihat menghunus pedang. Tiba-tiba bagian
tengah pedang itu patah dan ternyata itu adalah musibah yang menimpa orang-orang
mukmin pada perang uhud. Setelah itu aku aku pun terlihat menghunus pedang lagi dan
ternyata pedang itu lebih baik dari yang pertama. Itulah kemenangan yang diberikan Allah
dan bersatunya orang-orang Mukmin. Selain itu dalam mimpi itu pula, aku melihat sapi -dan
Allah Maha Baik-. Ternyata tafsiran mimpi itu adalah bahwa orang-orang mukmin yang mati
syahid dalam perang Uhud dan pahala yang diberikan Allah sesudah itu, serta pahala
kejujuran pada perang Badar yang diberikan Allah setelahnya."
y *v / /
^ / y
&$$**&* J\Sj±X ido J
4218. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahal At Tamimi Telah menceritakan
kepada kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Abdullah bin Abu
Husain Telah menceritakan kepada kami Nafi' bin Zubair dari Ibnu Abbas dia berkata; "Pada
masa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Musailamah Al Kadzab pernah datang ke Madinah.
Sesampainya di sana, dia berkata; 'Kalau Muhammad mau mewariskan urusan kenabiannya
kepadaku, niscaya aku akan mengikuti ajarannya.' Musailamah datang ke Madinah bersama
dengan beberapa orang dari kaumnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
Tsabit bin Qais bin Syammas menyambut kedatangannya, dan pada saat itu beliau sedang
memegang sebilah pelepah kurma. Setelah berhadapan dengan Musailamah dan para
pengikutnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; "Hai Musailamah, seandainya
kamu meminta agar aku memberikan sepotong pelepah kurma ini kepadamu, tentu aku
tidak akan pernah memberikannya. Dan jika kamu meminta urusan Allah ini kepadaku, tentu
aku lebih tidak akan pernah memberikannya kepadamu. Jika kamu tidak akan mematuhi
perintah dan ajaran Allah, niscaya Dia pasti akan membinasakanmu. Hai Musailamah,
sungguh aku telah melihat tentang kebinasaanmu, sebagaimana yang aku saksikan dalam
mimpiku itu. inilah Tsabit yang akan menggantikanku untuk menjawab tantanganmu.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggalkan Musailamah Al Kadzdzab.
Ibnu Abbas berkata; 'Saya pernah bertanya tentang ucapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tersebut, yaitu tentang mimpi beliau yang berhubungan dengan Musailamah Al Kadzdzab,
maka Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Ketika
aku sedang tidur, aku bermimpi bahwa di kedua tanganku ada dua buah gelang emas, hingga
aku merasa cemas dengan keberadaan dua buah gelang itu. Kemudian aku diberi wahyu
dalam tidurku itu agar aku meniup kedua gelang tersebut, lalu akupun meniupnya hingga
kedua gelang itu hilang. Maka dari mimpi itu aku menafsirkan bahwa dua buah gelang
tersebut adalah dua orang pembohong (nabi palsu) yang akan muncul sepeninggalku kelak,
yang satu adalah Al-Aswad al-Ansi, seorang pemimpin dari Shan'a dan yang satunya adalah
Musailamah, seorang pemimpin dari Yamamah.
4219. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada
kami Abdur Razak Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hamam bin Munabih dia
berkata; Inilah yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits- diantaranya,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku bermimpi diberi kekuasaan dan
kekayaan bumi, kemudian diletakkan pada kedua tanganku dua buah gelang emas, namun
keduanya seakan-akan bersikap sombong kepadaku dan membuat aku gelisah, kemudian
diwahyukan kepadaku agar aku meniup keduanya, lalu aku pun meniupnya hingga keduanya
hilang. Aku menafsirkan mimpi tersebut dengan dua orang pendusta yang aku hidup di
antara mereka berdua. Yaitu pemimpin Shan'a dan dan pemimpin Yamamah."
4220. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Telah menceritakan kepada
kami Wahab bin Jarir Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Abu Raja' Al 'Utharidi
dari Samurah bin Jundab radliallahu 'anhu dia berkata; "Apabila Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam selesai shalat shubuh, beliau menghadap mukanya kepada para jama'ah dan
pernah bertanya: "Adakah di antara kalian yang bermimpi indah semalam?"
44.KITAB: KEUTAMAAN
Bab: Keutamaan nasab Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan batu yang memberi salam
kepadanya, (
4221. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Mihran Ar Raazi dan Muhammad
bin Abdurrahman bin Saham seluruhnya dari Al Walid. Ibnu Mihran berkata; Telah
menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim Telah menceritakan kepada kami Al Auza'i
dari Abu Ammar Saddad bahwa dia mendengar Watsilah bin Asqa' berkata; Aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah
dari anak Ismail, memilih Quraisy dari Kinanah, memilih Bani Hasyim dari Quraisy, dan
memilihku dari Bani Hasyim."
4222. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abu Bukair dari Ibrahim bin Thahman Telah menceritakan kepadaku
Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya akulah yang paling mengenal batu di Makkah. Batu-batu itu
memberi salam kepadaku sebelum aku diutus menjadi Rasul. Kini aku ingat peristiwa itu."
Bab: Keutamaan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam atas semua mahluk
j<uLc.)
'£\ 1 j 1^3 vyiis \$ y
4223. Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Musa Abu Shalih Telah menceritakan
kepada kami Hiql yaitu Ibnu Ziyad dari Al Auza'i Telah menceritakan kepadaku Abu 'Ammar
Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Farukh Telah menceritakan kepadaku Abu
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah
pemimpin anak Adam pada hari kiamat kelak, aku adalah orang yang muncul lebih dahulu
dari kuburan, aku adalah orang yang paling dahulu memberi syafa'at, dan aku adalah orang
yang paling dahulu dibenarkan memberi syafa'at."
Bab: Mu'jizat nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
ou; *u3\ j\
4224. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Sulaiman bin Daud Al 'Ataki Telah
menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid Telah menceritakan kepada kami Tsabit
dari Anas radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah meminta air, lalu
diberikan kepada beliau sebaskom air. Maka berwudhulah kaum muslimin dengan air itu.
Aku memperkirakan jumlah mereka berkisar antara enam puluh sampai delapan puluh
orang. Dan aku meyaksikan sendiri air itu keluar dari sela-sela jari beliau."
y t ijtiA _^\L\
/ ^ / / / '*/ / / X / / ^ / / / ^
4225. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Musa Al Anshari Telah menceritakan kepada
kami Ma'an Telah menceritakan kepada kami Malik Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir Telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahab dari Malik bin Anas dari lshaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik
bahwa dia berkata; "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -ketika waktu Ashar
telah tiba- dan orang-orang sedang mencari air wudlu, namun mereka belum
mendapatkannya. Lantas dibawakan air wudlu kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam,
maka Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam meletakkan tangannya kedalam bejana tersebut,
beliau pun memerintahkan orang-orang untuk berwudlu'darinya. Anas berkata; "Aku
melihat air mengalir dari bawah jari-jari beliau, sehingga mereka berwudlu'sampai orang
yang terakhir."
4226. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i; Telah menceritakan kepada
kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah; Telah
menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam dan
para sahabatnya berada di Zaura (Anas berkata; 'Zaura' terletak di Madinah dekat pasar dan
di dekatnya ada masjid), beliau meminta semangkuk air. Setelah itu, beliau letakkan telapak
tangannya di dalam mangkuk itu. Tak lama kemudian, air mengucur dari sela-sela jari tangan
beliau, hingga semua sahabat dapat berwudlu. Anas berkata; 'Saya pernah bertanya;
'Sebenarnya berapa jumlah mereka saat itu hai Abu Hamzah? ' Abu Hamzah menjawab;
'Sekitar tiga ratus orang.' Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan
kepada kami Sa'id dari Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah
berada di Zaura, kemudian beliau dibawakan kepada beliau sebuah bejana yang airnya
hanya sekedar bisa menutupi untuk jari-jari beliau saja, -kemudian dia menyebutkan Hadits
yang serupa dengan Hadits Hisyam. -
» -rfO *
. •* .Ia a*. <
4227. Telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib Telah menceritakan kepada kami Al
Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Az Zubair dari Jabir
radliallahu 'anhu katanya: "Ummu Malik pernah memberikan minyak samin kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah bejana. Kemudian anak-anak Ummu Malik datang
meminta lauk pauk karena mereka tidak mempunyai lauk pauk untuk makanannya. Lalu
Ummu Malik mencari wadah yang pernah ia pergunakan untuk memberikan samin kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan didapatinya di situ masih ada minyak seperti
semula. Ummu Malik selalu membuat lauk dengan minyak itu di rumahnya setiap hari.
Setelah tempat minyak itu dibersihkannya, dia datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, maka beliau bertanya: "Apakah kamu peras habis wadah itu?" Jawab Ummu
Malik, "Ya." Sabda beliau: "Andaikata engkau tinggalkan sedikit, tentu engkau masih dapat
mempergunakan seterusnya."
>
4228. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib Telah menceritakan kepada
kami Al Hasan bin A'yan Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari Abu Zubair dari Jabir
radliallahu 'anhu katanya: "Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam meminta makanan, lalu beliau memberinya setengah gantang gandum. Maka
orang tersebut makan setiap hari dari gandum itu bersama-sama dengan isteri dan tamu-
tamunya, sehingga pada suatu ketika dia menakar gandum itu. Lalu dia datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau bersabda: "Seandainya engkau tidak menakarnya,
engkau akan dapat makan gandum itu selamanya."
y x
4tt\ j^4«\ J_ JU J j£j
^ ""
4229. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi Telah
menceritakan kepada kami Abu Ali Al Hanafi Telah menceritakan kepada kami Malik yaitu
Ibnu Anas dari Abu Zubair Al Makki bahwa Abu Thufail Amir bin Watsilah Telah mengabarkan
kepadanya Mu'adz bin Jabal mengabarkan kepadanya; dia berkata; "Kami bepergian
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada tahun perang Tabuk. Dalam perjalanan
itu beliau menjama' shalat Zhuhur dengan 'Ashar dan Maghrib dengan 'Isya, sehingga pada
suatu hari beliau menjama' ta'khir. Beliau pergi untuk shalat jama' Zhuhur dengan 'Ashar.
Kemudian beliau kembali. Lalu beliau keluar lagi untuk menjama' shalat Maghrib dengan
Isya. Setelah itu beliau bersabda: "Insya' Allah besok kalian akan sampai ke sebuah mata air
di Tabuk. Dan kalian tidak akan sampai ke sana sebelum tengah hari. Maka siapa yang
sampai ke sana lebih dahulu, sekali-kali jangan menyentuh airnya sebelum aku tiba di sana.
Akhirnya kami sampai di mata air tersebut, tetapi sebelumnya telah ada dua orang laki-laki
mendahului kami, dan didapatinya mata air itu mengeluarkan air sedikit sekali, kira-kira
sebesar tali terompah. Mu'adz berkata; kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya kepada kedua orang itu: "Apakah kalian telah menyentuh air itu?" jawab mereka;
"Ya sudah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memarahi dan mencela perbuatan
mereka serta berkata apa yang seharusnya dikatakan kepada kedua orang itu atas kehendak
Allah. Mu'adz berkata; Kemudian para sahabat menciduk air sedikit demi sedikit dari mata
air tersebut dengan tangan mereka, sehingga terkumpul pada suatu bejana. Rasulullah
membasuh muka dan tangannya dengan air itu, kemudian mengembalikannya ke mata air.
Maka terpancarlah di sana mata air yang deras Abu Ali ragu-ragu apakah digunakan kata
'Munhamir' atau 'ghazir' untuk (arti deras), sehingga semua orang di sana dapat minum.
Kemudian beliau bersabda: "Hai, Mu'adz! Tidak lama, jika umurmu panjang, nanti kamu akan
melihat tempat ini penuh dengan taman."
\ 1 ' * "'v' inT > »> I > \'u\ ' ' » ' \'X\ '
i/ ^ **^0"^^_^*^** C. y* A ^ o A ^ * s -* * ^ A
J-* J Ajlis »jjb Jlji9 <Co Ju*J\ 1^3 yZii \ frLi y» J Cf**
j\,vi^)(\\i 4 - vi£l^ 44^^ si^\ VS^X-1
jS\ 1s^j^j[^M\jJ^ jj^JS
4230. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Oa'nab Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Amru bin Yahya dari Abbas bin Sahal bin
Sa'id As Sa'idi dari Abu Humaid dia berkata; "Kami pernah menyertai Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam untuk berangkat ke medan perang Tabuk. Ketika kami tiba di wadi (lembah)
Al Qura, dekat sebuah kebun milik seorang wanita Arab, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bertanya kepada kami: 'Cobalah kalian terka, berapa takarkah buah kurma itu? '
Lalu mereka pun menerka, sementara Rasulullah menerkanya bahwa jumlah buah kurma itu
sebanyak sepuluh gantang. Kemudian Rasulullah berkata kepada wanita Arab itu: 'Hitunglah
berapa takar buah kurma tersebut dan Insya Allah kami akan kembali lagi ke sini di hari yang
lain.' Setelah itu, kami pun berangkat kembali hingga tiba di Tabuk. Tak lama kemudian
Rasulullah berkata kepada kami: 'Wahai para sahabat, pada malam ini akan ada angin
dahsyat yang menerpa kalian. Oleh karena itu, janganlah ada seorang pun di antara kalian
yang berdiri nanti malam ketika angin dahsyat datang. Dan barang siapa membawa unta,
maka ikatlah untanya kuat-kuat! ' Memang benar, pada malam harinya angin dahsyat
bertiup dengan kencangnya. Ada seorang laki-laki yang mencoba untuk berdiri, namun tiba-
tiba angin dahsyat menerpa dan melemparkannya ke dua gunung Thayyi. Utusan Ibnu 'Alma,
penguasa Ailah, pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan
membawa sepucuk surat dan seekor bighal putih yang dihadiahkan untuk Rasulullah. Setelah
menerima kiriman itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung membalas suratnya
seraya menghadiahkan kain selendang kepadanya. Kemudian kami berangkat lagi hingga tiba
di Wadi Al Qura. Lalu Rasulullah bertanya kepada wanita pemilik kebun kurma itu: 'Berapa
banyak buah kurma yang dihasilkan? ' Wanita pemilik kebun itu menjawab; 'Ada sepuluh
gantang ya Rasulullah.' Setelah itu, Rasulullah pun bersabda: 'Sesungguhnnya aku akan
segera berangkat pulang ke Madinah. Barang siapa yang ingin pulang bersamaku, maka
bersiap-siaplah dan barang siapa yang ingin lebih lama tinggal di sini, maka menetaplah! lalu
kamipun berangkat pulang hingga sampai pinggiran kota Madinah. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Inilah kota Madinah, kota yang baik. Dan ini adalah
gunung Uhud yaitu gunung yang mencintai kita dan kita pun mencintainya. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Sesungguhnya perkampungan kaum Anshar
yang terbaik adalah perkampungan bani Najjar. Setelah itu baru perkampungan Bani Abdul
Asyhal. Kemudian perkampungan Bani Al Harits bin Al Khazraj. Lalu perkampungan Bani
Sa'idah. Di setiap perkampungan kaum Anshar itu pasti ada kebaikan. Kami menemui Sa'ad
bin Ubadah dan Abu Usaid berkata; Tahukah kamu bahwasannya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah menyatakan kebaikan perkampungan kaum Anshar dengan
menjadikan kita berada pada urutan terakhir? Kemudian Sa'ad bin Ubadah menemui
Rasulullah seraya berkata; 'Ya Rasulullah, engkau telah menyatakan tentang kebaikan
perkampungan kaum Anshar, tapi mengapa engkau meletakkan kami pada urutan terakhir?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Tidak cukupkah bagimu menjadi gologan
yang baik? Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah
menceritakan kepada kami Affan Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah
bin Salamah Al Makhzumi keduanya Telah menceritakan kepada kami Wuhaib Telah
menceritakan kepada kami Amru bin Yahya melalui jalur ini, hingga perkataannya; 'Di setiap
perkampungan kaum Anshar itu pasti ada kebaikan.' Dan tidak ada ada lagi kisah Sa'ad bin
Ubadadah setelah itu. Sedangkan di dalam Hadits Wuhaib ada tambahan; 'Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkirim surat kepadanya di negeri mereka.'
Bab: Tawakal Nabi kepada Allah dan penjagaan-Nya kepadanya dari manusia y
jl\& J&i)
<3 JlS^r4Ji\ (JUlS Jla fjA ^ Jlji9 j ^i\ yui >\ ^As J la jJ*>j
4 U 'jat&U jis^ tfM jis \1&*2* j^S
4231. Telah menceritakan kepada kami Abad bin Humaid Telah mengabarkan kepada kami
Abdur Razak Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari
Jabir Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Telah menceritakan kepadaku Abu 'Imran
Muhammad bin Ja'far bin Ziyad dan lafazh ini miliknya. Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad dari Az Zuhri dari Sinan bin Abu Sinan Ad Du'ali dari Jabir bin
Abdullah dia berkata; "Kami berperang bersama-sama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dalam suatu peperangan di daerah Nejed. Kami jumpai Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam di sebuah lembah yang di sana banyak tumbuh pohon-pohon besar dan berduri.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berhenti di bawah sebatang pohon, lalu beliau
gantungkan pedangnya pada sebatang dahan pohon. Jabir berkata; 'Pada saat itu, para
sahabat pergi berpecar di lembah itu. Masing-masing mencari tempat bernaung di bawah
pohon. Kemudian Rasulullah mengatakan: "Tadi ketika aku sedang tidur di bawah pohon,
ada seseorang yang mendatangiku seraya mengambil pedangku. Tak lama kemudian aku
pun terjaga dari tidur, sedangkan ia telah berdiri di atas kepalaku. Aku telah mengetahui
bahwasannya ia telah siap dengan pedang di tangannya. Dia berkata; 'Hai Muhammad,
siapakah yang dapat menghalangiku untuk membunuhmu? Dengan tegas aku menjawab;
'Allah.' Dia bertanya lagi; 'Siapakah yang dapat menghalangiku untuk membunuhmu? Aku
menjawab; 'Allah.' Akhirnya orang tersebut menyarungkan kembali pedangku itu dan inilah
orangnya sedang duduk." Ternyata Rasulullah tidak menyerang sama sekali untuk
membalasnya. Dan telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi dan
Abu Bakr bin lshaq keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman Telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri Telah menceritakan kepadaku Sinan bin Abu
Sinan Ad Du'ali dan Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Jabir bin Abdullah Al Anshari -
seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- telah mengabarkan kepada mereka
berdua; bahwa dia pernah ikut berperang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di
sekitar Najed. Tatkala beliau kembali dari peperangan, Jabir pun ikut kembali. Lalu pada hari
itu mereka beristirahat (tidur) di siang hari, -dan seterusnya sebagaimana Hadits Ibrahim bin
Sa'ad dan Ma'mar. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah
menceritakan kepada kami 'Affan Telah menceritakan kepada kami Abban bin Yazid Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Jabir dia berkata;
Kami kembali bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga tatkala kami sampa di
Dzatut Riqa' -dan seterusnya yang semakna dengan Hadits Az Zuhri namun dia tidak
menyebutkan; 'Ternyata Rasulullah tidak menyerang sama sekali untuk membalasnya.'
Bab: Perumpamaan apa yang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam diutus dengannya seperti,
( \ Ooo (j Lo )
4li\ Loi \ j ^1y* <J^® 3 ^~ c ' -3 p-^** <s>^\ ^*2 jo '* jt ^ , _3 ^ cjrt J <3
, > s
4jCJl»*j\^£ jl\
4232. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu 'Amir Al Asy'ari
serta Muhammad bin Al 'Allaa lafazh ini milik Abu Amir mereka berkata; Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Perumpamaan agama yang aku diutus Allah 'azza wajalla
dengannya, yaitu berupa petunjuk dan ilmu ialah bagaikan hujan yang jatuh ke bumi.
Diantaranya ada yang jatuh ke tanah subur yang dapat menyerap air, maka tumbuhlah
padang rumput yang subur. Diantaranya pula ada yang jatuh ke tanah keras sehingga air
tergenang karenanya. Lalu air itu dimanfaatkan orang banyak untuk minum, menyiram
kebun dan beternak. Dan ada pula yang jatuh ke tanah tandus, tidak menggenangkan air dan
tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Seperti itulah perumpamaan orang yang
mempelajari agama Allah dan mengambil manfaat dari padanya, belajar dan mengajarkan,
dan perumpamaan orang yang tidak mau tahu dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku
di utus dengannya."
Bab: Kecintaan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada umatnya
jj jib*** J\& ^
^ ^ •*/ / ^ ** / ^ /
4233. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Abu Kuraib lafazh
ini milik Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Sesungguhnya perumpamaanku dan ajaran yang dengannya Allah mengutusku adalah
bagaikan seseorang yang mendatangi kaumnya seraya berkata; 'Wahai kaumku, sungguh aku
telah melihat pasukan musuh, dengan mata kepalaku sendiri, datang untuk menyerbumu
dan aku benar-benar pemberi peringatan yang tulus untuk keselamatan dirimu. Maka
sebagian kaumnya ada yang patuh dan ta'at, hingga akhirnya mereka secara perlahan-lahan
berangkat pergi dari kampung tersebut pada malam hari untuk menghindari serbuan
pasukan musuh. Namun, ada pula sebagian kaumnya yang mendustakan orang yang
memberi peringatan dan mereka tetap bertahan serta menetap di kampung itu sampai pagi
hari. Tapi sayangnya, pasukan musuh menyerbu dan merusak kampung mereka di pagi hari.
Itulah perumpamaan orang yang mematuhi dan mengikuti ajaran yang aku bawa, serta
perumpamaan orang yang durhaka dan mendustakan kebenaran yang aku sampaikan."
4234. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Al Mughirah bin Abdurrahman Al Qurasy dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaanku dengan
umatku ialah bagaikan seorang yang menyalakan api. Maka serangga-serangga berterbangan
menjatuhkan diri ke dalam api itu. Padahal aku telah berusaha menghalaunya. Dan aku,
telah mencegah kamu semua agar tidak jatuh ke api, tetapi kamu meloloskan diri dari
tanganku." Dan telah menceritakannya kepada kami Amru An Naqid dan Ibnu Abu Umar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abu Zinad melalui jalur ini
dengan Hadits yang serupa.
,l!i\
4235. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada
kami Abdur Razak Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih dia
berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Perumpamaanku adalah
bagaikan seorang yang menyalakan api. Maka tatkala api itu menerangi sekitarnya, tiba-tiba
serangga-serangga beterbangan menjatuhkan diri ke dalam api itu. Dan orang tersebut telah
berusaha menghalaunya. Namun serang-serangga tersebut tetap mendesak masuk ke dalam
api tersebut. Kata beliau: 'Maka itulah perumpamaanku dengan kalian, aku telah berusaha
melindungimu dengan api neraka, jauhi api neraka, jauhi api neraka, namun kalian tetap
nekad dan masuk ke dalamnya."
:?.<■. CAV-*^
JJ
> £ z'*
> * r»^*
k>- \
Ot:-^ J-*J
4236. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Mahdi Telah menceritakan kepada kami Salim dari Sa'id bin Mina dari Jabir radliallahu
'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaanku
dengan kamu sekalian ialah bagaikan seorang yang menyalakan api. Maka serangga-
serangga beterbangan menjatuhkan diri ke dalam api itu. Orang tersebut berusaha menarik
mereka dengan api dan mereka berusaha mengalahkannya. Dan aku, telah mencegah kamu
semua agartidak jatuh ke api, tetapi kamu meloloskan diri dari tanganku."
Bab: Penyebutan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah penutup para Nabi ( io
4237. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Muhammad An Naaqid Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sabdanya: "Perumpamaanku dengan Nabi-nabi
sebelumku adalah seperti orang membangun sebuah bangunan, lalu dia sempurnakan dan
diperbagus bangunannya, hingga orang-orang pun mulai mengelilingi bangunan tersebut
seraya berkata; 'Aku tidak melihat bangunan yang lebih bagus dari ini. kecuali sebuah sudut
(belum terpasang) dengan sebuah bata. Maka akulah yang meletakkan atau memasang bata
itu."
5 j j&i \gA\fisf2Sb i MJA
*>
4238. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada
kami Abdur Razaq Telah menceritakan kepada kami Ma'mardari Hammam bin Munabbih dia
berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Perumpamaanku dengan Nabi-
nabi sebelumku adalah seperti orang membangun rumah, lalu disempurnakannya dan
dibaguskannya buatannya, kecuali sebuah sudut (belum terpasang) dengan sebuah bata.
Maka masuklah orang banyak ke rumah itu. Mereka mulai mengelilinginya dan kagum akan
keindahannya. Lalu mereka bertanya; 'Kenapa batu di tempat ini belum dipasang sehingga
bangunanmu menjadi sempurna? Tuan rumah menjawab; 'Yang akan memasangnya ialah
Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Maka akulah yang meletakkan atau
memasang bata itu."
J. C
9 \ y y y 9
j£»\ jls
/ # / ^
^AJ Jli ^Jl^i J Alig. J 5' J, \ Ij£-
4239. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Ayyub dan Qutaibah serta Ibnu Hujr
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ismail yaitu Ibnu Ja'far dari Abdullah bin
Dinar dari Abu Shalih As Samman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Perumpamaanku dengan Nabi-nabi sebelumku adalah seperti orang
membangun rumah, lalu disempurnakannya dan dibaguskannya buatannya, kecuali sebuah
sudut (belum terpasang) dengan sebuah bata. Maka masuklah orang banyak ke rumah itu.
Mereka mulai mengelilinginya dan kagum akan keindahannya. Lalu mereka bertanya;
'Kenapa batu di tempat ini belum dipasang sehingga bangunanmu menjadi sempurna? Maka
akulah yang akan memasang atau meletakkan bata itu, aku datang sebagai penutup para
Nabi." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib berkata;
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu
Sa'id berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpamaanku dan
perumpamaan para nabi..." lalu perawi menyebutkan seperti hadits di atas.
» <- \s » -ok > »-*. <\-Z' > \ > i i ^ '
[iisi&fty&A ^y\ \j^Li
4240. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami 'Affan Telah menceritakan kepada kami Salim bin Hayyan Telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Mina dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Perumpamaanku dengan Nabi-nabi sebelumku adalah seperti orang membangun rumah,
lalu disempurnakannya buatannya, kecuali sebuah sudut (belum terpasang) dengan sebuah
bata. Maka masuklah orang banyak ke rumah itu. Mereka mulai kagum akan keindahannya.
Lalu mereka berkata; 'seandainya batu disini sudah dipasang tentu bangunan ini menjadi
lebih sempurna.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Maka akulah yang
meletakkan atau memasang bata itu, aku datang sebagai Nabi terakhir." Dan telah
menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Mahdi Telah menceritakan kepada kami Salim melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
Salim berkata; 'disempurnakannya' sebagai ganti dari lafazh 'diperindahnya.'
Bab: Jika Allah menghendaki rahmat atas suatu umat maka la akan mewafatkan nabinya
sebelum mereka
i\ j\ \i\ j j\ \j\ Ji>- J j-c-
W
4241. Muslim berkata; Aku diceritakan; dari Abu Usamah dan dari orang yang meriwayatkan
Hadits itu yaitu Ibrahim bin Sa'id Al Jauhari Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
Telah menceritakan kepadaku Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam sabdanya: "Sesungguhnya apabila Allah Azza wa Jalla hendak
memberikan rahmat kepada suatu umat diantara hamba-hamba-Nya. Dia mematikan
nabinya lebih dahulu sebelum umat itu, maka jadilah nabi itu sebagai perintis dan pendahulu
bagi umat itu. Dan apabila Allah hendak membinasakan suatu umat, disiksa-Nya umat itu,
sedangkan nabinya masih hidup. Lalu umat itu binasa disaksikan nabinya dengan mata
kepalanya, ketika mereka mendustakan dan mengingkari perintahnya."
Bab: Penetapan tentang telaha Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
isl5\yi
4242. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Abdullah bin Yunus Telah menceritakan
kepada kami Zaidah Telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Umair dia berkata;
'Aku mendengar Jundab berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Aku mendahului kalian ke telaga." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin
Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Waki' Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Basyar seluruhnya dari Mis'ar Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami Bapakku
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammd bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
keduanya Telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Abdul Malik bin 'Umair
dari Jundab dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits
yang serupa.
j p J f' J ^
4,
4243. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub yaitu Ibnu Abdurrahman Al Qari dari Abu Hazim dia berkata; Aku mendengar Sahal
berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku mendahului kalian
ke telaga. Siapa yang datang ke telaga itu, dia boleh minum, dan siapa yang minum, maka
tidak akan haus selama-lamanya. Akan datang kepadaku orang banyak, yang aku mengenal
mereka dan mereka juga mengenalku. Sesudah itu akan ada dinding yang membatasi antara
aku dan mereka." Abu Hazim berkata; Nu'man bin Abu 'Ayyas mendengar aku
menyampaikan Hadits ini, lalu ia berkata; Begitukah kamu mendengar Sahal
mengatakannya? Aku menjawab; 'Ya.' Dia berkata lagi; aku pun bersaksi atas Abu Sa'id al
khudri sungguh aku telah mendengarnya dia menambahkan, beliau bersabda: 'Mereka itu
adalah dari golongan umatku, lalu dikatakan kepada beliau; 'Sesungguhnya kamu tidak tahu
apa yang mereka lakukan sepeninggalmu. Maka aku bersabda: "celakalah, celakalah orang
yang merubah ajaranku sepeninggalku. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id
Al Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Usamah
dari Abu Hazim dari Sahal dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan dari Nu'man bin Abu
'Ayyas dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan
Hadits Ya'qub.
\jS\
4244. Dan telah menceritakan kepada kami Daud bin Amru Adhubay Telah menceritakan
kepada kami Nafi' bin Umar Al Jumahi dari Ibnu Abu Mulaikah dia berkata; Abdullah bin
Amru bin Ash berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Luas telagaku
sejauh sebulan perjalanan. Setiap sisinya sama panjangnya. Airnya lebih putih dari perak.
Baunya lebih harum dari kesturi. Gemerlapan cahayanya bagaikan sinar bintang di langit.
Siapa yang minum dari telaga itu tidak akan haus selama-lamanya sesudah itu."
1
4245. Masih seperti jalur periwayatan hadits sebelumnya; (Abdullah bin Amr bin Ash
berkata); Asma' binti Abu Bakr berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sungguh kelak aku akan tiba (pertama kali) di telaga, hingga aku akan melihat umatku
datang menyusulnya. Sementara itu, di sana ada beberapa orang yang disingkirkan dariku.
Lalu akupun berkata; Ya Allah, mereka itu masih tergolong dari umatku. Tetapi dijawab, tidak
tahukah kamu apa yang mereka kerjakan sepeninggalmu? Demi Allah, mereka itu tiada henti
memutar tumit mereka (melakukan kemurtadan) sepeninggalmu." Abdullah bin Amr
berkata; Ibnu Abu Mulaikah berkata; 'ALLOOHUMMA INNAA NA'UUDZU BIKA AN NARJI'A
'ALAA A'QOOBINAA AW AN NUFTANA 'AN DIININAA, Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu
agar kami tidak berbalik dari ajaran agama-Mu atau dapat cobaan hingga kami meninggalkan
agamamu.
^li^o j\jUillL;\ jia
4246. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sulaim dari Ibnu Khutsaim dari Abdullah bin Ubaidullah bin Abu Mulaikah bahwa
dia mendengar Aisyah berkata; Aku mendengar Rasulullah bersabda yang pada waktu itu
beliau berada di hadapan para sahabatnya: "Aku akan berada di telaga kelak. Menunggu
siapa saja yang datang kepadaku dari kalian. Demi Allah, sungguh di sana ada beberapa
orang yang disingkirkan dariku. Lalu akupun berkata; 'Ya Allah, mereka itu masih tergolong
dari umatku.' Tetapi dijawab: 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka kerjakan
sepeninggalmu? mereka itu selalu bertolak belakang dari ajaranmu.'
dlakUiJ^A 4 ^j 3U- .^\USUiJdils
4 /n-£s^\ jvsj^-y
4247. Dan telah menceritakan kepadaku Yunus bin 'Abdul A'laa Ash Shaddafi; Telah
mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepada kami 'Amru
yaitu Ibnu Al Harits bahwasanya Bukair; Telah menceritakan kepadanya dari Al Qasim bin
'Abbas Al Hasyimi dari 'Abdullah bin Rafi' -budak- Ummu Salamah dari Ummu Salamah istri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; Aku mendengar orang-orang membicarakan
tentang telaga. Padahal aku belum pernah mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Namun pada hari itu, ketika aku sedang disisiri oleh budakku, tiba-tiba aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Wahai sekalian manusia, -Aku
(Ummu Salamah) katakan kepada budakku; - 'Berhentilah dahulu! Budakku menjawab;
Beliau hanya menyeru kaum laki-laki, bukan kaum wanita.' Lalu aku (Ummu Salamah)
katakan kepadanya; Bukankah aku juga termasuk manusia? Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Aku mendahului kalian di telaga, maka kemarilah. Pasti nanti akan
datang seseorang dari kalian, namun dia akan ditahan dari telaga tersebut sebagaimana
ditahannya seekor unta yang tersesat.' Lalu aku bertanya; kenapa demikian ya Rabb? Akan
dikatakan kepadaku; 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka perbuat
sepeninggalmu. Maka aku pun berkata; celakalah! Dan telah menceritakan kepadaku Abu
Ma'an Ar Raqasyi dan Abu Bakr bin Nafi' dan 'Abad bin Humaid mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Abu 'Amir yaitu 'Abdul Malik bin 'Amru; Telah menceritakan
kepada kami Aflah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Rafi' dia berkata;
Ummu Salamah pernah bercerita bahwa ketika Ummu Salamah sedang bersisiran dia
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda di atas mimbar: 'Wahai sekalian
manusia. Lalu Ummu Salamah berkata kepada penyisirnya; 'Berhentilah dahulu! ' -
sebagaimana Hadits Bukair dari Al Qasim bin 'Abbas.
'\ ^ t \ ' **; ^ 9 ' .'W \ 9 ' ' t 9 \ s 9 ' ? 9 \ \ 9 " s* \ ' \ '
f' s * s s s * '
\#\ ^\^i;\pL=ds
4248. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Abu Khair dari Uqbah bin 'Amir bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah keluar untuk mendo'akan para syuhada perang Uhud,
sebagaimana do'a yang beliau baca untuk orang yang meninggal. Setelah itu beliau kembali
menuju mimbar dan bersabda: "Sesungguhnya aku orang pertama yang akan tiba di telagaku
untuk menyaksikan kalian. Demi Allah sekarang aku benar-benar telah melihat telagaku dan
aku diberi kunci-kunci kekayaan bumi. Demi Allah, sungguh aku tidak khawatir kalau kalian
akan menjadi musyrik sepeninggalku, tetapi yang aku khawatirkan adalah bahwa kalian akan
berlomba-lomba dalam urusan duniawi."
Lo -X>- j
\£j\\
4249. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah
menceritakan kepada kami Wahab yaitu Ibnu Jarir Telah menceritakan kepada kami Bapakku
dia berkata; Aku mendengar Yahya bin Ayyub bercerita dari Yazid bin Abu Habib dari
Martsad dari 'Uqbah bin 'Amir radliallahu 'anhu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah bersabda mengenai para korban perang Uhud. Beliau naik ke mimbar seolah-olah
memberi amanat kepada yang masih hidup dan yang telah syahid. Sabda beliau: "Aku
mendahului kalian ke telaga. Lebar telaga itu sejauh antara Ailah ke Juhfah. Aku tidak
khawatir bahwa kalian akan kembali musyrik sepeninggalku. Tetapi yang aku takutkan ialah
kamu terpengaruh oleh dunia. Kalian berlomba-lomba untuk mendapatkannya kemudian
berbunuh-bunuhan, dan akhirnya kalian musnah seperti kemusnahan umat sebelum kalian."
Kata 'Uqbah; "Itulah yang terakhir kali aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berpidato di mimbar."
Ui Jk£j, £-\ jli
4250. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib serta Ibnu
Numair mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy
dari Syaqiq dari 'Abdullah berkata; berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Aku mendahului kalian ke telaga. Dan sungguh aku akan melawan suatu kaum, kemudian
aku mengalahkan mereka. Lalu aku akan berkata; 'Ya Rabbku para pengikutku, para
pengikutku. Lalu di katakan kepada beliau; 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka
lakukan setelah kamu tiada." Dan telah menceritakannya kepada kami Utsman bin Abu
Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari Jarir dari Al A'masy melalui jalur ini. Namun dia tidak
menyebutkan 'Para pengikutku, para pengikutku.' Telah menceritakan kepada kami Utsman
bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari Jarir Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah seluruhnya
dari Mughirah dari Abu Wa'il dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa
dengan Hadits Al A'masy. Dan di dalam Hadits Syu'bah dan Mughirah di sebutkan; 'Aku
mendengar Abu Wa'il. Dan telah menceritakannya kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi
Telah mengabarkan kepada kami 'Abtsar Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Fudhail keduanya dari Hushain dari Abu Wa'il dari Hudzaifah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan Hadits Al A'masy dan Mughirah.
jSJ <Ui\ J ^LujC^ks? J jSJ
^ b
4251. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abdullah bin Bazi' Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Syu'bah dari Ma'bad bin Khalid dari Haritsah bahwa dia
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Luas telaga beliau itu antara Shan'a
(Yaman) dan Madinah. Lalu seseorang bertanya kepada Mustawrid; 'Tidakkah kamu
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebut gelas-gelas untuk minum?
Mustawrid menjawab; 'Tidak.' Orang itu berkata; 'Di telaga itu gelasnya tampak seperti
bintang-bintang di langit.' Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Muhammad bin
'Ar'arah Telah menceritakan kepada kami Harami bin Umarah Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Ma'bad bin Khalid bahwa dia mendengar Haritsah bin Wahab Al Khazai'i
berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: -'Lalu dia
menyebutkan tentang telaga yang serupa,- namun dia tidak menyebutkan tentang gelas-
gelas.
ui' u U>>- ^===^\
'slW'
4252. Telah menceritakan kepada kami Abu Rabi' Az Zahrani dan Abu Kamil Al Jahdari
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid Telah
menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesunggunya di hadapan kalian ada telaga, yang
luasnya sebagaimana jarak antara Jarba dan Adzrah."
J \ j^> <^4^' VJ* 'J*^ cj?\ \&£’ ^ ’o*' 4^ ^ J* ji lj£.\ b >11^ J*j&~'
4JJ \ Al^C- CJ A>- <JiLa->
4253. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
serta Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al
Qaththan dari Ubaidullah Telah mengabarkan kepadaku Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesunggunya di hadapan kalian ada telaga,
yang luasnya sebagaimana jarak antara Jarba dan Adzrah." Sedangkan menurut riwayat Ibnu
Mutsanna di sebutkan 'Haudhi' (telagaku). Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair Telah menceritakan kepada kami Bapakku Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Basyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun ada tambahan, Ubaidullah
berkata; 'Aku bertanya kepada Nafi', lalu dia menjawab; bahwa Jarba dan Adzrah itu adalah
dua desa di negeri Syam yang jarak tempuh antara keduanya memakan waktu tiga malam.
Sedangkan di dalam Hadits Bisyr; 'Memakan waktu tiga hari.' Dan telah menceritakan
kepadaku Suwaid bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Maisarah dari Musa
bin Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa
dengan Hadits Ubaidullah.
\ju1 Ubjjo idau uu\
4254. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Wahab Telah menceritakan kepadaku Umar bin Muhammad dari Nafi'
dari Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di
hadapan kalian ada telaga, yang luasnya sebagaimana jarak antara Jarba dan Adzrah. Di
dalamnya terdapat gelas-gelas bagaikan bintang-bintang di langit. Barang siapa yang
mengambil dan meminum darinya maka setelah itu dia tidak akan pernah haus selamanya."
// ^ ^ ** / ^ / ^ •*/ / / / ^ x
u piLln -0i\ j vi \^£\£ j p^ic. ^ 0^^
4255. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
dan Ibnu Abu Umar Al Makki lafazh ini milik Ibnu Abu Syaibah. Ishaq berkata; Telah
mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada
kami Abdul Aziz bin Abdus Shamad Al 'Ammi dari Abu 'Imran Al Jauni dari Abdullah bin As
Shamit dari Abu Dzar dia berkata; 'Aku pernah bertanya; 'Ya Rasulullah, Apakah ada gelas-
gelas di dalam telaga surga? Beliau menjawab: 'Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di
tangan-Nya, sungguh gelas-gelasnya sebanyak bilangan bintang-bintang di langit pada
malam yang gelap gulita. Itulah gelas-gelas di surga. Barang siapa yang minum air telaga
tersebut, maka ia tidak akan merasa haus selamanya. Di telaga tersebut ada dua saluran air
yang tersambung ke Surga. Barang siapa meminum airnya, maka ia tidak akan merasa haus.
Lebarnya sama dengan panjangnya, yaitu seukuran antara Amman dan Ailah. Airnya lebih
putih dari pada susu dan rasanya lebih manis dari pada manisnya madu."
^ / ^ / s s
^ ^ >
J^i9 A;»S ^ J^iaU9 ^L»S ^ ^iaj\
4256. Telah mengabarkan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad bin Al
Mutsanna dan Ibnu Basyar lafazh-lafazh mereka tidak jauh berbeda. Mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Mu'adz yaitu Ibnu Hisyam Telah menceritakan kepadaku
Bapakku dari Qatadah dari Salim bin Abu Ja'ad dari Ma'dan bin Abu Thalhah Al Ya'mari dari
Tsauban bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku kelak akan
berada di telagaku untuk memberi minum kepada orang-orang baik. Lalu aku akan pukulkan
tongkatku, sehingga air telaga memancar kepada mereka." Seseorang bertanya kepada
beliau tentang luas telaga itu, maka beliau menjawab: 'Luasnya antara tempat dudukku
sampai ke Amman.' Lalu seseorang bertanya tentang airnya, maka beliau menjawab: 'Airnya
lebih putih dari pada susu, dan lebih manis dari pada madu. Di dalamnya ada dua saluran
yang memancarkan air dari surga. Satu saluran terbuat dari emas dan yang satu lagi terbuat
dari perak. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Al Hasan bin Musa Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Qatadah melalui jalur
Hisyam yang serupa dengan hadits tersebut. Namun dia berkata; "Pada hari kiamat aku akan
berada di telaga. 1 Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Qatadah dari Salim bin Abu Al Ja'ad dari Ma'dan dari Tsauban dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam -mengenai Hadits telaga, - Aku bertanya kepada Yahya bin Hammad; Apakah
kamu mendengar Hadits ini dari Abu 'Awanah? Dia menjawab; bahkan aku mendengarnya
juga dari Syu'bah. Aku katakan; 'Perlihatkan kepadaku mengenai Hadits itu, kemudian dia
memperlihatkan untukku dan menceritakan kepadaku dengannya.'
4257. Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Salam Al Jumahi Telah
menceritakan kepada kami Ar Rabi' yaitu Ibnu Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari Abu
Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: sungguh aku akan mencegah
bererapa orang di antara kalian dari telagaku sebagaimana unta asing yang dicegah dari
sebuah telaga untuk meminumnya. Dan telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin
Mu'adz Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Muhammad bin Ziyad dia mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: -dengan Hadits yang serupa. -
4258. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Anas bin
Malik; Telah menceritakan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Luas telagaku sebagaimana jarak Ailah dan Shan'a dari Yaman. Dan sungguh di dalamnya
terdapat gelas-gelas bagaikan bintang-bintang di langit."
p^\li£*hT$\ j J js£\ \1^ ( ^. 4gLc&\ 44^J\
4259. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada
kami 'Affan bin Muslim Ash Shaffar; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib berkata; Aku
mendengar 'Abdul 'Aziz bin Shuhaib bercerita dia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Beberapa orang dari para
sahabatku dahulu akan datang ke telagaku, hingga ketika aku melihat mereka dan mereka
memang diperlihatkan kepadaku, mereka dihalangi untuk mendekatiku. Maka Aku akan
mengatakan; Ya Rabbku mereka adalah para sahabatku, mereka para sahabatku. Kemudian
akan dikatakan kepadaku; 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka perbuat
sepeninggalmu. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ali bin
Hujr keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail seluruhnya dari Al Mukhtar bin Fulful dari Anas dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang semakna. Dan dia menambahkan;
'gelas-gelasnya sejumlah bintang-bintang di langit.'
*» .. X
4260. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin An Nadhr At Taimi dan Fluraim bin
'Abdul A'la dan lafazh ini milik 'Ashim; Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir Aku
mendengar Bapakku. Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Luas telagaku dari ujung ke ujungnya
sebagaimana antara Shan'a dan Madinah." Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin
'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada
kami Hisyam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Hasan bin 'Ali Al Hulwani; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Ath Thayalisi;
Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah keduanya dari Qatadah dari Anas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. Namun keduanya merasa ragu,
mereka berkata; ' Atau sebagaimana antara Madinah dan 'Amman. Sedangkan di dalam
Hadits Abu 'Awanah disebutkan; 'Jarak kedua ujung telagaku.'
Is^l3ls3lissl5s^j^
4261. Dan telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib Al Haritsi dan Muhammad bin
'Abdi llah Ar Ruzzi keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits
dari Sa'id dari Qatadah dia berkata; Anas berkata; Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "di dalamnya (telaga) diperlihatkan gelas-gelas emas dan perak yang jumlahnya
bagaikan jumlah bintang-bintang di langit." Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin
Harb; Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Musa; Telah menceritakan kepada kami
Syaiban dari Qatadah; Telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa Nabiyullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: -dengan Hadits yang serupa. Namun ada tambahan;
'atau bahkan lebih banyak dari jumlah bintang-bintang di langit.'
4262. Telah menceritakan kepadaku Al Walid bin Syuja' bin Al Walid As Saukani; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku -semoga Allah merahmatinya-; Telah menceritakan
kepadaku Ziyad bin Khaitsamah dari Simak bin Harb dari Jabir bin Samurah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Aku mendahului kalian ke telaga. Sungguh
jarak jauh kedua ujungnya sebagaimana antara Shan'a dan Ailah. Gelas-gelas di dalamnya
bagaikan bintang-bintang.'
4263. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma'il dari Al Muhajir bin
Mismar dari 'Amir bin Sa'd bin Abi Waqqash dia berkata; Aku bersama anakku. Nafi' menulis
surat kepada Jabir bin Samurah dengan kalimat; 'Kabarkan kepadaku tentang sesuatu yang
kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Lalu dia membalas suratku dengan;
'Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Aku mendahului
kalian ke telaga.'
Bab: Jibril dan Mikail berperang membela Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
4264. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr dan Abu Usamah dari Mis'ar dari Sa'd bin Ibrahim dari
Bapaknya dari Sa'd dia berkata; "Di hari terjadinya perang Uhud, aku melihat dua orang
berpakaian putih-putih. Masing-masing berada di kanan dan kiri Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yang aku tidak pernah melihat keduanya sebelum dan sesudah itu. Mereka ialah
Jibril dan Mikail 'alaihimas salam."
0 f- 4 f. 9
* \ y * ' *. 9 \ ' v
$
\ 9 s
4265. Dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Abdus Shamad bin Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad telah
menceritakan kepada kami Sa'd dari Bapaknya dari Sa'd bin Abu Waqqash dia berkata;
"Sungguh aku melihat pada hari terjadinya perang Uhud dua orang laki-laki berpakaian serba
putih. Masing-masing berada di kanan dan di kiri beliau. Keduanya ikut berperang dengan
gagah berani. Aku tidak pernah melihat keduanya sebelum dan sesudah itu."
Bab: Keberanian Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam perang
isi }\jS?\? i\
U4 ^ iol^j3li ^4li\ jl \^.lij£ J
4266. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Sa'id bin Manshur,
Abu Rabi' Al 'Ataki serta Abu Kamil lafazh ini dari milik Yahya. Yahya berkata; Telah
mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam adalah orang yang paling baik, paling pemurah, dan paling berani. Pada
suatu malam penduduk Madinah dikejutkan oleh suatu suara, lalu orang banyak keluar ke
arah datangnya suara itu. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam justru telah hendak pulang (dari suara itu). Rupanya beliau telah
mendahului mereka ke tempat datangnya suara itu. Beliau mengendarai kuda yang
dipinjamnya dari Abu Thalhah, sambil menyandang pedang. Beliau bersabda; "Sungguh
kudapati kuda ini sedemikian kencang larinya bagaikan ombak menggulung lautan." Atau
dengan redaksi "Sungguh kuda ini bagaikan ombak menggulung lautan." Kata Anas, padahal
kuda itu sebelumnya sangat pelan jalannya."
\ j\j» Jliu
Lili \ cUojt* 1 sSluS jil>- cu> A>- j ^ JjL) pJ j UJ Jla
4267. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Syu'bah dari Qatadah dari Anas dia berkata; "Suatu ketika
(penduduk) Madinah dikejutkan oleh suatu suara. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bergegas meminjam kuda Abu Thalhah yang dijuluki 'Mandub'. Beliau lalu menungganginya.
Setelah itu beliau bersabda: "Kami tidak melihat sesuatu yang mengejutkan, melainkan kami
mendapati kuda ini sedemikian kencang larinya, bagaikan ombak menggulung lautan." Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar keduanya
berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far. (dan diriwayatkan dari jalur
lain) telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib telah menceritakan kepada kami Kholid
yaitu Ibnu Harits dia berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah melalui jalur ini. Dan
di dalam Hadits Ibnu Ja'far disebutkan; Anas berkata; 'Kuda milik kami', -dia tidak
menyebutkan kuda milik Abu Thalhah,- Sedangkan di dalam Hadits Khalid disebutkan; dari
Qatadah Aku mendengar Anas.
Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah orang yang paling banyak berbuat baik
cJ4^\ l&£*\ I^\ lS^i-1iiiL\J^:j^ Ju^i
us^5is'j^w q -ii]\s^1^j^ > i\ t pi\i ^ijois' 3is^ii^^\
^is£i^ JCo i .>5 _4uvsil^ JA>^'
*"j\;^l iLhs
r t
^“'(3' j .
> *
4268. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Hazim Telah menceritakan kepada
kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad dari Az Zuhri Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakan kepadaku Abu 'Imran Muhammad bin Ja'far bin Ziyad lafazh ini
miliknya. Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim dari Ibnu Syihab dari Ubaidullah bin
Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhu dia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling pemurah berbuat kebajikan, terutama
di bulan Ramadhan. Karena setiap tahun Jibril selalu menemui beliau tiap-tiap malam,
hingga habis bulan Ramadhan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memperdengarkan
bacaan Qur'an kepadanya (dan Jibril menyimak). Apabila Jibril mendatanginya, beliau lebih
giat lagi berbuat kebajikan melebihi angin yang berhembus." Dan telah menceritakannya
kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak dari Yunus
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abad bin
Humaid Telah mengabarkan kepada kami Abdur Razak Telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar keduanya dari Az Zuhri melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah orang yang paling baik budi pekertinya di
antara manusia
4269. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Rabi' keduanya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik
radliallahu 'anhu dia berkata; "Aku menjadi pelayan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
selama sepuluh tahun. Demi Allah, selama itu beliau tidak pernah berkata "Uff' (Husy)
kepadaku, dan tidak pernah membentakku dengan perkataan: "Hai, kenapa engkau perbuat
begitu!" Abu Rabi' menambahkan; 'Melakukan sesuatu yang tidak layak bagi seorang
pembantu.' Dan dia tidak menyebutkan; 'Demi Allah.' Dan telah menceritakannya kepada
kami Syaiban bin Farukh Telah menceritakan kepada kami Salam bin Miskin Telah
menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani dari Anas dengan Hadits yang serupa.
4270. Telah menceritakannya kepada kami Ahmad bin Hanbal dan Zuhair bin Harb
seluruhnya dari Ismail lafazh ini milik Ahmad keduanya berkata; Telah menceritakan kepada
kami Ismail bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz dari Anas dia berkata;
'Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai di Madinah, Abu Thalhah menuntunku
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia berkata; 'Ya Rasulullah, Anas ini
adalah anak yang cerdik. Jadikanlah ia sebagai pembantumu. Anas berkata; 'Lalu aku selalu
membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baik ketika di rumah maupun ketika
pepergian. Demi Allah, tidak pernah aku dapatkan beliau menegurku atas apa yang aku
kerjakan dengan ucapan; 'Mengapa kamu tidak melakukan ini dengan begini.' ataupun
terhadap apa yang tidak aku laksanakan, dengan perkataan; 'Kenapa kamu belum lakukan ini
seperti ini.'
\ '\ **.'*'> Mi- ’ ■> t’*
j Uo-X>- j!\ 3 1^» I UoJo-
4271. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Telah menceritakan
kepada kami Zakaria Telah menceritakan kepadaku Sa'id yaitu Ibnu Abu Burdah dari Anas dia
berkata; "Aku melayani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selama sembilan tahun, sama
sekali tidak pernah aku dapatkan beliau menegurku dengan; 'Kenapa kamu lakukan ini dan
ini.' Dan sama sekali beliau tidak pernah mencelaku sedikitpun.'
3^3
4272. Telah menceritakan kepadaku Abu Ma'an Ar Raqasy Zaid bin Yazid Telah mengabarkan
kepada kami Umar bin Yunus Telah menceritakan kepada kami Ikrimah yaitu Ibnu 'Ammar
dia berkata; lshaq berkata; Anas berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah
orang yang paling indah budi pekertinya. Pada suatu hari beliau menyuruhku untuk suatu
keperluan. Demi Allah, saya tidak pernah bepergian untuk keperluanku sendiri, tetapi
selamanya saya pergi untuk melaksanakan perintah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
kepadaku. Pada suatu ketika saya pergi, dan kebetulan bertemu dengan beberapa orang
anak sedang bermain-main di pasar. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menepuk pundakku dari belakang. Saya menengok kepada beliau, dan beliau tersenyum.
Lalu kata beliau; "Hai, Anas kecil! Sudahkah engkau melaksanakan apa yang aku
perintahkan?" Jawabku; "Ya, saya akan pergi untuk melaksanakannya ya Rasulullah." Anas
berkata; Demi Allah, sembilan tahun lamanya saya membantu Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan tidak pernah saya dapatkan beliau menegur saya atas apa yang saya kerjakan
dengan ucapan; 'Mengapa kamu tidak melakukan begini dan begitu.' ataupun terhadap apa
yang tidak saya laksanakan, dengan perkataan; 'seharus begini dan begini.'
4273. Dan telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farukh dan Abu Rabi' keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abu At Tayyah dari Anas bin
Malik dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling baik
akhlaknya."
Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah dimintai tentang sesuatu kemudian
menjawab "Tidak" (jUs
\ tf ' >
J'
4274. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Amru An Naqid
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Al Munkadir dia
mendengar Jabir bin 'Abdullah radliallahu 'anhu berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dimintai sesuatu, beliau tidak pernah menjawab: 'Tidak'." Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Al Asyja'i Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al
Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman yaitu Ibnu Mahdi keduanya dari
Sufyan dari Muhammad bin Al Munkadir dia berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah
berkata; -dengan Hadits yang serupa. -
4275. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin NAdhir At Taimi Telah menceritakan
kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits Telah menceritakan kepada kami Humaid dari Musa
bin Anas dari bapaknya radliallahu 'anhu dia berkata; "Tidak pernah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam dimintai sesuatu karena Islam, melainkan selalu dipenuhinya. Pada suatu
hari datang kepada beliau seorang laki-laki, lalu diberinya seekor kambing di antara dua
bukit. Kemudian orang itu pulang ke kampungnya dan berseru kepada kaumnya; "Hai,
kaumku! Masuk Islamlah kalian semuanya! Sesungguhnya Muhammad telah memberiku
suatu pemberian yang dia sendiri tidak takut miskin."
4276. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas radliallahu
'anhu katanya: "Ada seorang laki-laki meminta seekor kambing kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam di antara dua bukit. Kemudian tanpa ragu-ragu, Rasulullah pun memberikan
kambingnya kepada orang itu. Lalu orang itu datang kepada kaumnya seraya berkata; "Hai,
kaumku! Masuklah kalian semua ke dalam agama Islam kalian! Demi Allah, sesungguhnya
Muhammad telah memberiku suatu pemberian tanpa takut miskin." Maka Anas berkata;
"Jika ada seseorang yang dahulu masuk Islam karena niyat menginginkan harta dunia,
tidaklah ia masuk Islam sehingga Islam itu sendiri lebih dicintainya dari pada dunia dan
segala isinya."
^y» <&La<CJa \^> ^\^jL^>AjJo_jj> ^\Jm J<CJl£- 4ij\
jU?S/
4277. Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir Ahmad bin Amru bin Sarh Telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Wahab Telah mengabarkan kepada ku Yunus dari
Ibnu Syihab dia berkata; "Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berhasil
menaklukkan kota Mekkah, beliau pergi dengan pasukannya untuk berperang di Hunain.
Dalam peperangan itu Allah memenangkan agama-Nya dan kaum muslimin. Dan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberi Shafwan bin Umayyah seratus ekor ternak, kemudian
ditambah dua ratus ekor lagi." Ibnu Syihab berkata; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin
Musayyab bahwa Shafwan berkata; 'Demi Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
memberiku hadiah yang banyak sekali. Sebenarnya dahulu beliau adalah orang yang paling
saya benci, tetapi karena beliau selalu memberi hadiah kepadaku, sehingga beliau kini
adalah orang yang paling saya cintai.'
f' ' ' f f' ' ' ' '
S
&U-ji Ji .VsJVs
4278. Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Abu Al Munkadir bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq Telah
mengabarkan kepada kami Sufyan dari Ibnu Al Munkadir dari Jabir dan dari Amru dari
Muhammad bin Ali dari Jabir yang masing-masing keduanya saling menambahkan. Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar
lafazh ini miliknya, dia berkata; Sufyan berkata; Aku mendengar Muhammad bin Al Munkadir
berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah Sufyan berkata; Dan Aku juga mendengar Amru
bin Dinar bercerita dari Muhammad bin Ali dia berkata; Aku mendengar Jabir bin Abdullah
yang masing-masing dari keduanya saling menambahkan. Dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Kalau harta benda dari Bahrain telah sampai kepada kita, maka
aku akan memberimu sekian dan sekian (sambil beliau memberi isyarat dengan kedua
tangannya).' Ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia terlebih
dahulu sebelum harta benda dari Bahrain tersebut sampai kepada kami. Akhirnya Abu Bakr
naik menggantikan Rasulullah dalam kepemimpinan. Setelah itu. Abu Bakr berkata; 'Barang
siapa pernah dijanjikan oleh Rasulullah (untuk diberi bagian harta) atau mempunyai tagihan
utang piutang dengan beliau, maka datanglah kepada saya! (Jabir) berkata; Seketika saya
berdiri, saya berkata; 'Wahai Abu Bakr, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah berkata; 'Kalau harta benda dari negeri Bahrain telah sampai kepada kita, maka aku
akan memberimu sekian dan sekian. Kemudian Abu Bakr memberikan harta tersebut kepada
saya dengan sekali ambil sambil berkata; 'Hitunglah! Lalu sayapun menghitungnya. Ternyata
hanya ada lima ratus. Maka Abu Bakr berkata; 'Ambillah dua kali lipat dari itu (agar sesuai
dengan janji Rasulullah). Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin
Maimun Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Juraij Telah mengabarkan kepadaku Amru bin Dinar dari Muhammad bin Ali dari
Jabir bin Abdullah dia berkata; Dan telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Al
Munkadir dari Jabir bin Abdullah dia berkata; 'Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
meninggal, tiba-tiba harta dari Al Allaa' bin Al HAdhrami di berikan kepada Abu Bakr. Maka
Abu Bakr berkata; "Barang siapa yang mempunyai tagihan utang piutang dengan beliau atau
pernah dijanjikan oleh Rasulullah (untuk diberi bagian harta), maka datanglah kepada saya! -
serupa dengan Hadits Ibnu Uyainah.-"
Bab: Kasih sayang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada anak kecil dan keluarganya
u 315 ^ j ^ ii. «w
y^j (_^Jo CJ\J A.* Jl~Q
0 y»ji^liiL^\^\ ^\\ s ^\ j \ 14 j ^^ 4 \^} ^^dJ£\i^yjl^\^j3
4279. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid dan Syaiban bin Farrukh keduanya
dari Sulaiman dan lafazh ini milik Syaiban; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al
Mughirah; Telah menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Pada suatu malam anakku lahir,
yaitu seorang bayi laki-laki, lalu kuberi nama dengan nama bapakku, Ibrahim. Kemudian anak
itu beliau berikan kepada Ummu Saif, isteri seorang pandai besi, yang bernama Abu Saif.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatanginya dan aku ikut menyertai beliau. Ketika
kami sampai di rumah Abu Saif, aku dapatkan dia sedang meniup Kirnya (alat pemadam besi)
sehingga rumah itu penuh dengan asap. Maka aku segera berjalan di depan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kuberi tahu Abu Saif; "Hai, Abu Saif! Berhentilah! Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah datang!" Maka dia pun berhenti. Kemudian Nabi shallallahu
'alaihi wasallam menanyakan bayinya, lalu diserahkan ke pangkuan beliau. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mengucapkan kata-kata sayang apa saja yang Allah kehendaki. Kata Anas;
"Kulihat bayi itu begitu tenang di pangkuan beliau saat ajal datang kepadanya. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menangis mengucurkan air mata. Kata beliau: "Air
mata boleh mengalir, hati boleh sedih, tetapi kita tidak boleh berkata-kata kecuali yang
diridlai Rabb kita. Demi Allah, wahai Ibrahim, kami sungguh sedih karenamu!"
9 y*
" ? * s ' * ^ ^
^ JIiJl \ cjIjU ^ J» J
4280. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Abdullah bin
Numair lafazh ini milik Zuhair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ismail
yaitu Ibnu 'Ulayyah dari Ayyub dari Amru bin Sa'id dari Anas bin Malik dia berkata; "Tidak
pernah kulihat orang yang lebih penyayang terhadap keluarganya melebihi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Anas berkata; Ibrahim (anak beliau) disusukan pada suatu
keluarga di sebuah kampung di perbukitan Madinah. Pada suatu hari beliau pergi
menengoknya, dan kami ikut bersama beliau. Beliau masuk ke rumah yang kala itu penuh
dengan asap, karena orang tua pengasuh Ibrahim adalah seorang tukang pandai besi.
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menggendong Ibrahim seraya menciumnya,
setelah itu beliau pun pulang. Kata 'Amru; "Tatkala Ibrahim wafat, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Ibrahim adalah anakku. Dia meninggal dalam usia
menyusu. Kedua orang tua pengasuhnya akan menyempurnakan susuannya nanti di surga."
&*l\iU r^ sj&y
4281. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan Ibnu Numair dari Hisyam dari
Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; 'Sekelompok orang dari bangsa Arab dusun datang
menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mereka bertanya kepada; 'Apakah
kalian biasa mencium bayi-bayi kalian? Para sahabat menjawab; 'Ya.' Lalu mereka berkata;
'Demi Allah, kami tidak pernah menciumnya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Saya tidak kuasa bila Allah 'azza wajalla mencabut rasa kasih sayang darimu." Ibnu
Numair berkata dengan redaksi; 'rasa kasih sayang dari hatimu.'
>\ S\'
4282. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar seluruhnya
dari Sufyan. 'Amru berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az
Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah Bahwa "Aqra' bin Habis pernah melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mencium cucunya Hasan. Kata Aqra'; "Aku punya anak sepuluh
orang. Namun tidak satupun di antara mereka yang pernah kucium." Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang tidak penyayang, tidak akan disayangi."
Telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur
Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri; Telah menceritakan
kepadaku Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan
Hadits yang serupa.
-4 j uj jfc&i. j c J>
\*. ^'\ x ^'i' , \^'^'»v\ L y jj ? tl * / /9 / x>* * • \ r * / 9 ' i ' ^. \ / \. ^ \' :* \ ' \ t\v
j 2 ?-{ j £- £ j £- ^ r aX ( -jX- jLJLgiLoJj»- I jJV3
4283. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim keduanya dari
Jarir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
lshaq bin Ibrahim dan 'Ali bin Hasyram keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami
'Isa bin Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada kami Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats seluruhnya dari Al
A'masy dari Zaid bin Wahab dan Abu Zhibyan dari Jarir bin Abdullah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang tidak menyayangi manusia maka tidak
disayangi Allah 'azza wajalla." Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah Telah menceritakan kepada kami Waki' dan Abdullah bin Numair dari Ismail dari
Qais dari Jarir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Abu Umar
serta Ahmad bin Abdah mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru
dari Nafi' bin Zubair dari Jarir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan
Hadits Al A'masy.
Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam orang yang sangat pemalu
<>^j)
"ft . r- J . — 1 ♦. «
/ ^ /
4284. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia mendengar
'Abdullah bin Abu 'Utbah bercerita dari Abu Sa'id Al Khudri; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al
Mutsanna serta Ahmad bin Sinan. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur
Rahman bin Mahdi dari Syu'bah dari Qatadah dia berkata; Aku mendengar 'Abdullah bin Abi
'Utbah berkata; Aku mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam adalah orang yang sangat pemalu, lebih malu dari gadis pingitan. Apabila beliau
tidak menyenangi sesuatu, maka kami dapat mengetahuinya di wajah beliau."
j^ywsSj jk^
&>^i\ y&jszM-
4285. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan 'Utsman bin Abu Syaibah
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Syaqiq dari
Masruq dia berkata; 'Kami menemui Abdullah bin Amru ketika Mu'awiyah datang ke Kufah,
kemudian dia ingat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; "Beliau tidak
pernah berbuat kejelekan dan tidak menyuruh untuk berbuat kejelekan." Lalu Abdullah bin
Amru berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang-orang
pilihan di antara kamu ialah yang paling indah budi pekertinya." Utsman berkata; 'Ketika dia
datang bersama Mu'awiyah ke Kufah.' Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin
Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki'; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada kami Abu Khalid
yaitu Al Ahmar seluruhnya dari Al A'masy melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
Bab: Senyum dan kebaikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam bergaul (
JpJu* J aJlC-
JO
isdoii y
4286. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Abu Khaitsamah dari Simak bin Harb dia berkata; 'Aku bertanya kepada Jabir bin Samurah;
"Pernahkah kamu duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?" Jawab Jabir;
"Bahkan sering. Beliau biasanya belum berdiri dari tempat shalat (di mana beliau shalat)
shubuh, sebelum terbit matahari. Apabila matahari telah terbit barulah beliau berdiri.
Selama duduk-duduk itu, para sahabat ada yang bercakap-cakap membicarakan urusan
masa jahiliyah, lalu mereka tertawa, sedangkan beliau hanya tersenyum."
Bab: Kasih sayang Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada kaum wanita dan perintah
untuk berlaku baik kepada mereka (3! j-J\
jjl Jv&i.
// ^
4287. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki, Hamid bin 'Umar, Qutaibah
bin Sa'id dan Abu Kamil seluruhnya dari Hammad bin Zaid. Abu Ar Rabi' berkata; Telah
menceritakan kepada kami Hammad; Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu
Qilabah dari Anas dia berkata; "Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bepergian (dengan diikuti para wanita), sedangkan pengawalnya adalah seorang budak
hitam yang bernama Anjasyah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya;
'Hai Anjasyah, pelan-pelan (hati-hati) jika mengawal para wanita.' Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki dan Hamid bin 'Umar serta Abu Kamil mereka berkata;
Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Tsabit dari Anas dengan Hadits yang serupa.
4288. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya dari
Ibnu 'Ulayyah; Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il; Telah menceritakan
kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
menemui istri-istri beliau bersama pengawalnya yang bernama Anjasya. Beliau berkata;
'Hati-hati wahai Anjasyah, pelan-pelan jika mengawal para wanita. Anas berkata; Abu
Qilabah berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbicara dengan kalimat yang
seandainya sebagian dari kalian mengucapkannya, niscaya kalian akan mempermainkan
orang yang mengucapkannya.' (karena jarang yang melakukannya).
.'i >
4289. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami Yazid bin Zura'i dari Sulaiman At Taimi dari Anas bin Malik; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil; Telah menceritakan
kepada kami Yazid; Telah menceritakan kepada kami At Taimi dari Anas bin Malik dia
berkata; Ummu Sulaim berada bersama para istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Para
wanita tersebut di kawal oleh seorang pengawal yang bernama Anjasyah. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya; "Wahai Anjasyah, pelan-
pelan jika mengawal para wanita."
4290. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepadaku Hammam; Telah menceritakan kepada
kami Qatadah dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memiliki seorang
pemandu yang bagus suaranya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya;
"Pelan-pelan wahai Anjasyah, janganlah kau pecahkan botol-botol kaca itu." maksudnya para
wanita lemah yang dipandunya. Telah menceritakannya kepada kami Ibnu Basyar Telah
menceritakan kepada kami Abu Daud Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Qatadah
dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia tidak menyebutkan; 'pemandu
yang bagus suaranya.
Bab: Kedekatan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada manusia dan permintaan
keberakahan kepada beliau ^,5)
4291. Telah menceritakan kepada kami Mujahid bin Musa dan Abu Bakr bin An Nadhr dan
Harun bin 'Abdullah seluruhnya dari Abu An Nadhr dia berkata; Abu Bakr Telah menceritakan
kepada kami Abu An Nadhr yaitu Hasyim bin Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Al Mughirah dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata; Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam selesai melaksanakan shalat Shubuh, maka para pelayan
Madinah melayani beliau dengan membawa bejana berisi air. Beliau mencelupkan jari
tangannya ke dalam setiap bejana yang disodorkan kepada beliau. Terkadang para pelayan
tersebut mendatangi beliau di pagi yang amat dingin, tetapi beliau tetap sudi mencelupkan
tangan beliau ke dalam bejana yang berisi air tersebut."
4292. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami Abu An Nadhr; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Tsabit dari Anas dia
berkata; "Sungguh saya pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang
dicukur oleh seorang tukang cukur dengan dikerumuni oleh para sahabat beliau. Sebenarnya
yang mereka inginkan adalah agar setiap helai rambut beliau yang tercukur itu jatuh ke
tangan seorang sahabat yang mengerumuninya."
4293. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa ada
seorang yang mempunyai masalah lalu berkata; 'Ya Rasulullah, sesungguhnya saya sedang
membutuhkan pertolongan engkau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab;
"Hai ibu fulan, di tempat mana yang kamu inginkan untuk menyampaikan keperluanmu itu
kepadaku? Lalu Rasulullah dan wanita itu menepi di suatu jalan hingga wanita tersebut
dapat menyampaikan keperluannya.
Bab: Jauhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dari perkara yang berdosa
U (iJU \^\ pJulj jAlLc.'&l ^ JjA-iolc- ^c- Ij£- Cj^
c^'cr^ 0^-4 (jl*^ ^J&S \Z>JS*^ cA»3^cA<£^*jft
4294. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang
telah dibacakan kepadanya. Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; 'Aku membaca Hadits Malik dari
Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dia
berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi pilihan dari dua urusan atau
pekerjaan, maka beliau memilih yang termudah, selama yang termudah itu tidak
mengandung dosa. Jika pekerjaan itu mengandung dosa, maka beliau adalah orang yang
paling menjauhkan diri dari padanya. Dan beliau tidak pernah marah, melainkan apabila
beliau melihat larangan Allah 'azza wajalla dilanggar." Dan telah menceritakan kepada kami
Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim seluruhnya dari Jarir; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdah; Telah menceritakan
kepada kami Fudhail bin 'lyadh keduanya dari Manshur dari Muhammad menurut riwayat
Fudhail Ibnu Syihab. Sedangkan menurut riwayat Jarir adalah dari Muhammad Az Zuhri dari
'Urwah dari 'Aisyah; Dan telah menceritakannya kepada ku Harmalah bin Yahya; Telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab
melalui jalur ini yang serupa dengan Hadits Malik.
ilzn \ jynyi
4295. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam diberi pilihan dari dua urusan atau pekerjaan, yang salah satunya lebih
mudah dari pada yang lainnya, maka beliau memilih yang termudah, selama yang termudah
itu tidak mengandung dosa. Jika perkara itu mengandung dosa, maka beliau adalah orang
yang paling menjauhkan diri dari padanya. Dan Telah menceritakannya kepada kami Abu
Kuraib dan Ibnu Numair seluruhnya dari Abdullah bin Numair dari Hisyam melalui jalur ini,
dia hanya menyebutkan sampai perkataan; 'Maka beliau akan memilih yang termudah.' Dan
tidak ada kalimat lain setelah itu.
> s }
JaSi^i <Ow« ^j_o L« j ^ ^ cW^* 1 <3 -^^4 0 ^ *^i ol>-' ^V -5 ®4 lo -AaS IsJLi .5 £S*C?4& \
r ^ > .a
4296. Telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah memukul dengan
tangannya pelayan beliau atau pun seorang wanita pun, kecuali saat berjihad di jalan Allah,
beliau tidak pernah membalas suatu kesalahan yang dilakukan orang kecuali bila keharaman-
keharaman Allah 'azza wajalla dilanggar, beliau membalas karena Allah 'azza wajalla. Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdah dan Waki'; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan
kepada kami Abu Mu'awiyah seluruhnya dari Hisyam melalui jalur ini dengan adanya
penambahan masing-masing dari mereka.
Bab: Harumnya bau tubuh nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
.1 1
/ // ^ ‘V f ; / /
4297. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Hammad bin Thalhah Al Qannad; Telah
menceritakan kepada kami Asbath yaitu Ibnu Nashr Al Mahdani dari Simak dari Jabir bin
Samurah dia berkata; "Saya pernah ikut shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pada shalat zhuhur. Setelah itu beliau keluar untuk menemui istrinya dan saya pun
turut menyertainya. Kemudian beliau disambut oleh beberapa anak kecil dan beliau pun
segera mengusap kedua pipi mereka secara bergantian." Jabir berkata; 'Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pun mengusap pipi saya dan saya merasakan tangan beliau yang
dingin dan harum seolah-olah baru keluar dari tempat minyak wangi.'
Jg pi-Jj ^<CJlC- ■4j^\ <Ui\ _JjltX>C.*AJ^
4298. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada
kami Ja'far bin Sulaiman dari Tsabit dari Anas; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lafazh ini miliknya; Telah
menceritakan kepada kami Hasyim yaitu Ibnu Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman dan dia Ibnu Al Mughirah dari Tsabit dia berkata; Anas berkata; "Minyak misik dan
minyak ambar atau sesuatu yang lain yang pernah saya cium, tidak ada yang melebihi
semerbak wanginya badan beliau." Dan tidaklah saya menyentuh sesuatu, baik berupa
sutera atau yang lainnya yang lebih halus dari pada telapak tangan beliau."
4299. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin Shakhr Ad Darimi; Telah
menceritakan kepada kami Habban; Telah menceritakan kepada kami Hammad; Telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam senantiasa ceria dan keringatnya bagai kilau mutiara. Apabila beliau berjalan, maka
langkahnya terayun tegap. Sutera yang pernah saya sentuh tidak ada yang lebih halus dari
pada telapak tangan beliau. Minyak misik dan minyak ambar yang pernah saya cium, tidak
ada yang melebihi semerbak wanginya badan beliau."
Bab: Harumnya bau keringat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
Aj \ ^ . 1 - ■ ^ ^ C- )
Jla \ Ij (jJ \
9 S
4300. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Hasyim yaitu Ibnu Al Qasim dari Sulaiman dari Tsabit dari Anas bin Malik dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkunjung ke rumah kami, kemudian beliau tidur
sebentar ( Qa i I u I a h ) di rumah kami hingga berkeringat. Lalu Ibu saya mengambil sebuah botol
dan berupaya memasukkan keringat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu ke dalam
botol tersebut. Tiba-tiba Rasulullah terjaga sambil berkata kepada ibu saya; 'Hai Ummu
Sulaim, apa yang kamu lakukan terhadap diriku? Ibu saya menjawab; 'Kami hanya
mengambil keringat engkau untuk kami jadikan wewangian kami.' keringat beliau
merupakan salah satu wewangian yang paling harum wanginya.
4301. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami Hujain bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Abu
Salamah dari lshaq bin 'Abdillah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkunjung ke rumah Ummu Sulaim. Lalu beliau tidur di
atas tempat tidur Ummu Sulaim, ketika ia sedang tidak berada di rumah. Anas berkata; 'Pada
suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah kami dan tidur di atas
tempat tidur Ummu Sulaim. Kemudian Ummu Sulaim disuruh pulang dan diberitahu
bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam sedang tidur di
atas tempat tidurnya. Anas berkata; 'Ketika Ummu Sulaim tiba di rumah. Nabi shallallahu
'alaihi wasallam telah berkeringat, dan keringat beliau tergenang di tikar kulit di atas tempat
tidur.' Maka Ummu Sulaim segera membuka tasnya dan segera mengusap keringat
Rasulullah dengan sapu tangan dan memerasnya ke dalam sebuah botol. Tiba-tiba Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam terbangun dan terkejut seraya berkata; 'Apa yang kamu lakukan
hai Ummu Sulaim? Ummu Sulaim menjawab; 'Ya Rasulullah, kami mengharapkan
keberkahan keringat engkau untuk anak-anak kami. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Kamu benar hai Ummu Sulaim!"
Jj jkkk
4302. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Affan bin Muslim; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah
menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas dari Ummu Sulaim bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendatangi Ummu Sulaim, dan tidur siang di rumahnya.
Maka Ummu Sulaim menghamparkan karpet kulit untuk beliau dan beliau pun tidur di
atasnya. Ternyata beliau mengeluarkan keringat yang banyak. Akhirnya Ummu Sulaim
mengumpulkan keringat beliau dan memasukkannya ke dalam tempat minyak wangi dan
botol-botol. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Wahai Ummu Sulaim, Apa ini?
Dia menjawab; 'Ini adalah keringatmu yang aku campur dengan minyak wangiku.'
Bab: Keringat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam diwaktu yang dingin
51
4303. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad Al A'laa; Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Di pagi hari
yang dingin, wahyu turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan dahi beliau
mengucurkan keringat."
3 ^ jiu j
4304. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dan
Ibnu Bisyr seluruhnya dari Hisyam; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
'Abdi llah bin Numair dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Bisyr; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah; Harits bin
Hisyam pernah bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Bagaimana caranya
wahyu datang kepada Anda?" Jawab beliau: "Terkadang wahyu datang kepadaku seperti
bunyi lonceng. Itulah yang paling berat bagiku. Kemudian bunyi terputus, sedangkan aku
telah memahami maksudnya. Terkadang malaikat datang menyerupai bentuk laki-laki, lalu
aku memahami apa yang dikatakannya."
iUjJ ; 4, J' tr ^ ^i»\
>/ * 'V* ,' '
4305. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa; Telah menceritakan kepada kami Sa'id dari Qatadah
dari Al Hasan dari Hiththan bin 'Abdillah dari 'Ubadah bin Ash Shamit dia berkata; "Apabila
wahyu sedang turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau kesusahan karenanya
dan wajahnya berubah menjadi ke hitam-hitaman."
4306. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Qatadah
dari Al Hasan dari Hiththan bin 'Abdillah Ar Raqasyi dari 'Ubadah bin Ash Shamit "Apabila
wahyu sedang turun kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menundukkan
kepalanya, dan para sahabat pun ikut menundukkan kepala. Dan apabila wahyu telah selesai
di bacakan, beliau mengangkat kepala kembali."
Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjuntaikan rambut dan membelahnya
'i* ' > s Y-Z\' 9 > 9 ' • 9 > z
U> I JVS^UoJl»- J j^a\A JvSauJ^-) ,1^»
jJLc-£jj4h\
A^LC-^\ =pJ\
4307. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim dan Muhammad bin
Ja'far bin Ziyad; Manshur berkata; Telah menceritakan kepada kami sedangkan Ibnu Ja'far;
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'd dari Ibnu Syihab dari
'Ubaidillah bin 'Abdillah dari Ibnu 'Abbas dia berkata; "Para Ahli kitab biasanya menguraikan
rambut mereka, sedangkan orang-orang musyrik biasa membelah dua rambut mereka.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih suka mencontoh para Ahli kitab, selama belum
ada perintah tertentu mengenai urusan itu. Karena itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menguraikan rambut kepalanya, tetapi kemudian beliau berubah dengan membelahnya
menjadi dua." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab melalui jalur ini
dengan Hadits yang serupa.
Bab: Sifat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
t-
\Al ” ^ - Nfis I tC* 9 \ 5 ' *** S \'S
y loA>- Aa>l4Uja>- j /y Uo-X>-
j&j
4308. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Aku mendengar Abu lshaq berkata; Aku
mendengar Al Barra' dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu berperawakan
sedang, perpundak bidang, rambutnya lebat terurai ke bahu hingga sampai kedua cuping
telinganya. Pada suatu ketika, beliau pernah mengenakan pakaian berwarna merah, tidak
ada seorangpun yang lebih tampan dari beliau.'
4309. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Abu Kuraib keduanya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Abu lshaq dari Al Barra' dia berkata;
"Aku tidak pernah melihat orang yang lebih tampan berpakaian merah dari pada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Rambut beliau terurai ke bahunya yang bidang, perawakannya
tidak tinggi kurus dan tidak pula pendek." Abu Kuraib berkata dengan lafazh; 'Lahu Sya'arun.'
(beliau mempunyai rambut.)
4310. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa; Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur dari Ibrahim bin Yusuf dari Bapaknya dari Abu
lshaq dia berkata; Aku mendengar Al Barra' berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
adalah seorang yang paling tampan wajahnya, paling mulia akhlaknya, perawakannya tidak
tinggi kurus dan tidak pula gemuk pendek."
Bab: Sifat rambut Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
ao'U L* \m*,W
4311. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada
kami Jarir bin Hazim; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dia berkata; Aku bertanya
kepada Anas bin Malik bagaimana keadaan rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?
Dia menjawab; Beliau berambut ikal, tidak lurus dan tidak pula terlalu keriting, panjang
rambutnya sampai antara kedua telinganya dan bahunya.
4312. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Habban bin Hilal; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdush
Shamad dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammam; Telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Anas bahwa rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terurai
sampai ke kedua bahunya.
4313. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Kuraib keduanya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah dari Humaid dari Anas dia berkata;
Rambut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampai melewati kedua daun telinganya.
Bab: Sifat mulut Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
4314. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin Harb Aku
mendengar Jabir bin Samurah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam itu bermulut
dzali', bermata asykal, dan bertumit manhus." Perawi berkata; 'Saya bertanya kepada Simak;
'Apa yang dimaksud dengan bermulut dhali'? ' Simak menjawab; 'Bermulut besar.' Saya
bertanya pula kepadanya; 'Apa yang dimaksud dengan bermata asykal? ' Simak menjawab;
'Yaitu mata yang satu dengan yang lain letaknya tidak tampak berdekatan.' Saya bertanya
lagi kepadanya; 'Lalu, apa yang dimaksud dengan bertumit manhus? ' Simak menjawab;
'Yaitu daging tumitnya sedikit.'
Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah orang yang paling tampan
J\ oU ^ ^ 3is 3
4315. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur; Telah menceritakan kepada kami
Khalid bin 'Abdillah dari Al Jurairi dari Abu Ath Thufail dia berkata; Aku bertanya kepadanya;
'Apakah kamu pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab; 'Ya.'
Dia orangnya berkulit putih, manis wajahnya, yang Allah ta'ala telah meridhainya. Abu
Thufail meninggal pada tahun seratus Hijriyah, dia adalah orang yang terakhir kali meninggal
dari kalangan para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
4316. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa bin 'Abdul A'la dari Al Jurairi dari Abu Ath Thufail dia
berkata; "Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak ada orang lain
selain saya (setelah dia tidak ada sahabat lagi) yang pernah melihat beliau. Perawi berkata;
'Saya bertanya kepadanya, bagaimana kamu melihatnya? Dia menjawab; 'Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam itu berkulit putih, manis dan bertubuh sedang.'
Bab: Uban Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
. ji jil& 'M 3ii^ j4^
1&-&V) ^jA£> J
4317. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair serta
'Amru bin An Naqid seluruhnya dari Ibnu Idris, Amru berkata; Telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Idris Al Audi dari Hisyam dari Ibnu Sirin dia berkata; Anas bin Malik
ditanya. Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelup rambut beliau?" Jawab
Anas; "Beliau tidak kelihatan beruban, kecuali -Ibnu Idris berkata; - sepertinya dia
menyebutkan 'sedikit.' Sedangkan Abu Bakr dan Umar telah mencelup rambutnya dengan
inai dan yang sejenisnya.
4318. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan Telah
menceritakan kepada kami Ismail bin Zakaria dari 'Ashim Al Ahwal dari Ibnu Sirin dia berkata;
"Aku bertanya kepada Anas bin Malik, "pernahkah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mencelup rambut beliau?" Jawab Anas; "Beliau tidak kelihatan beruban, kecuali di
jenggotnya tampak beberapa helai rambut putih." Ibnu Sirin bertanya lagi; Apakah Abu
Bakar mencelup rambutnya?" Jawab Anas; "Ya, dengan inai dan yang sejenisnya."
^
4319. Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj Ibnu Sya'ir Telah menceritakan kepada kami
Mu'alla bin Usud Telah menceritakan kepada kami Wuhaib bin Khalid dari Ayyub dari
Muhammad bin Sirin dia berkata; "Aku bertanya kepada Anas bin Malik, "pernahkah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencelup rambut beliau?" Jawab Anas; "Beliau tidak
kelihatan beruban, kecuali sedikit."
4320. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Al 'Ataki; Telah menceritakan kepada kami
Hammad; Telah menceritakan kepada kami Tsabit, Anas bin Malik ditanya tentang apakah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam rambutnya dicelup, dia menjawab; "Seandainya saya
mau menghitung jumlah rambut putih yang berada di antara jumlah rambut hitam beliau,
tentu saya bisa menghitungnya. Dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak
mencelupnya. Adapun Abu Bakr dan Umar, maka sungguh keduanya mencelup rambut
mereka dengan Inai dan sejenisnya.
4321. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan
kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Sa'id dari Qatadah
dari Anas bin Malik "Makruh seorang laki-laki mencabut rambut putih di kepala dan di
jenggotnya." Dia juga berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah
menyemir rambut dan jenggotnya. Uban Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya ada di
bawah bibir, di antara mata dan telinga, serta di rambut kepala yang jarang tumbuhnya. Dan
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami
Abdus Shamad Telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna melalui jalur ini.
9 ' l xl \ x i * x 9 . ^ 9 ' ' 9 \ ' \ ' t \s J- 9 1 t 9 \ } \ y ? ^ H'* 9 \ '\\vi' ' t
4322. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
dan Ahmad bin Ibrahim Ad Dauraqi dan Harun bin 'Abdillah seluruhnya dari Abu Dawud, Al
Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Dawud; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Khulaid bin Ja'far bahwa dia mendengar Abu lyas
dari Anas dia ditanya tentang Uban Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka dia menjawab;
Allah tidak mencemari rambut beliau dengan warna putih.
\jZ»j£-* 4. \j JlS^iu^iJf"^ ^O^cy^lci \^C-A.A.il>-
l+Ljj jii\<£ J\'$&^y^V^&i
4323. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu lshaq; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami Abu Khaitsamah dari Abu lshaq dari Abu Juhaifah dia berkata; Aku melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di sininya berwarna putih. -Zuhair sambil meletakan sebagian jari
jemarinya di bawah bibirnya,- di katakan kepadanya; "Apa yang kamu lakukan pada waktu
itu?" dia menjawab; Aku sedang meraut busur panah dan bulunya.
Jl5 jJU- j| ,1 •*•*>“* ISiA»- Alc-^ j
dllLi \j
- J 5
4324. Telah menceritakan kepada kami Washil bin 'Abdul A'laa; Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Fudhail dari Isma'il bin Abu Khalid dari Abu Juhaifah dia berkata; 'Aku
melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkulit putih dan sudah beruban. Yang mirip
dengan beliau adalah Hasan bin Ali.' Dan telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur;
Telah menceritakan kepada kami Sufyan dan Khalid bin 'Abd illah; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr seluruhnya dari Isma'il dari Abu Juhaifah
dengan Hadits yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan; berkulit putih dan sudah
beruban.'
4325. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami Abu Dawud Sulaiman bin Dawud; Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah; dari Simak bin Harb dia berkata; Aku mendengar Jabir bin Samurah ditanya
tentang uban Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia menjawab; 'Apabila beliau telah
meminyaki rambutnya maka ubannya sama sekali tidak kelihatan. Namun apabila beliau
tidak memakai minyak, maka ubannya kelihatan hanya sedikit.
> t -
j
4326. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah dari Israil dari Simak dia mendengar Jabir bin Samurah berkata;
"Rambut Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kelihatan bercampur putih di kepala bagian muka
dan di jenggot beliau, tetapi apabila telah beliau minyaki maka tidak kelihatan. Apabila
rambut beliau kusut, barulah jelas kelihatan, dan jenggot beliau tebal." Lalu seseorang
bertanya; "Apakah wajah beliau seperti pedang?" Jawab Jabir; "Tidak! Bahkan bundar
seperti matahari dan bulan. Dan aku melihat sebuah cap di bahunya, kira-kira sebesar telor
merpati." Dia serupa dengan warna tubuh beliau."
Bab: Cap kenabian Shallallahu 'alaihi wa Sallam
9 \ * " * \'i'\ "
4327. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak dia
berkata; Aku mendengar Jabir bin Samurah berkata; "Aku melihat sebuah cap (stempel) di
punggung Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kira-kira sebesar telor merpati." Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin
Musa Telah mengabarkan kepada kami Hasan bin Shalih dari Simak melalui jalur ini dengan
Hadits yang serupa.
c pi\j \J»'j Jas.
4328. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin 'Abbad
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hatim yaitu Ibnu Isma'il dari Al Ja'ad bin
'Abdur Rahman dia berkata; Aku mendengar As Saib bin Yazid berkata; "Aku dan Bibiku pergi
bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu bibi berkata kepada beliau; "Ya
Rasulullah, keponakanku sakit." Maka beliau mengusap kepalaku, kemudian beliau
mendoakan keberkahan bagiku. Sesudah itu beliau berwudlu lalu kuminum sisa air
wudlunya. Kemudian aku berdiri di belakang beliau. Aku melihat cap kenabian beliau
terletak antara kedua bahu kira-kira sebesar telor burung."
Jls A^*^\oJLfc
4329. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil; Telah menceritakan kepada kami
Hammad yaitu Ibnu Zaid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushir
seluruhnya dari 'Ashim Al Ahwal; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepadaku Hamid bin 'Umar Al Bakrawi dan lafazh ini miliknya; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul Wahid yaitu Ibnu Ziyad; Telah menceritakan kepada kami
'Ashim dari 'Abdullah bin Sarjis dia berkata; dia berkata; "Saya pernah melihat dan makan
roti serta daging (Atau dia berkata; bubur daging) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam." Perawi berkata; 'Saya bertanya kepada 'Abdullah bin Sarjis, 'Apakah Nabi
Muhammad memohonkan ampun untukmu? ' Kemudian Abdullah bin Sarjis menjawab; Ya,
dan untuk kamu juga. Lalu dia membaca ayat yang berbunyi: Mohonlah ampunan (hai
Muhammad) atas dosamu dan dosa orang mukmin laki-laki dan perempuan. (Muhammad:
19). Abdullah bin Sarjis berkata; 'Lalu saya berputar ke belakang Rasulullah dan saya melihat
tanda kenabian di antara dua pundak beliau, yaitu dekat punuk pundak kirinya. Pada tanda
kenabian itu ada tahi lalat sebesar kutil.'
Bab: Sifat, masa diutus dan usia Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam ( j
^ VS£l^^V|
4330. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya aku membaca Hadits Malik dari
Rabi'ah bin Abu 'Abdur Rahman dari Anas bin Malik; Anas berkata; dia mendengar; Nabi
Shallallahu'alaihi wasallam adalah orang yang tingginya sedang, tidak terlalu pendek dan
tidak terlalu tinggi, tidak terlalu putih dan tidak terlalu coklat. Rambutnya berombak, tidak
keriting dan tidak lurus. Allah mengutusnya pada umur empat puluh, beliau tinggal di
Makkah sepuluh tahun dan di Madinah sepuluh tahun juga. Dan Wafat pada umur enam
puluh tahun, jumlah uban di kepala dan jenggotnya tidak lebih dari dua puluh. Dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan 'Ali bin Hujr berkata;
Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakaria; Telah menceritakan
kepada kami Khalid bin Makhlad; Telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal keduanya
dari Rabi'ah yaitu Ibnu 'Abdur Rahman dari Anas bin malik dengan Hadits yang serupa Malik
bin Anas, hanya ada tambahan pada Hadits keduanya; 'beliau putih bercahaya.'
Bab: Berapa umur Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam saat meninggal
4331. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Ar Razi Muhammad bin 'Amru; Telah
menceritakan kepada kami Hakkam bin Salm; Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin
Zaidah dari Az Zubair bin 'Adi dari Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun. Abu Bakar pada usia enam puluh tiga
tahun, dan 'Umar pada usia enam puluh tiga tahun juga."
j4lLc^\ jl>\ A-iolc- lj£-
-• >> <„ *> I i\\ ' *\'W x
4332. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku dia berkata; Telah menceritakan kepadaku
'Uqail bin Khalid dari Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun. Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al
Musayyab dengan Hadits yang serupa. Dan telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin
Abu Syaibah dan 'Abbad bin Musa keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Thalhah bin Yahya dari Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab melalui dua jalur ini, secara
keseluruhan seperti Hadits 'Uqail.
Bab: Berapa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tinggal di Madinah dan Makkah ( ,,,.5
4333. Telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar Isma'il bin Ibrahim Al Hudzali; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru ia berkata: aku pernah bertanya kepada
Urwah: Berapa tahun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di kota Mekkah? la
menjawab: "Sepuluh tahun." Amru berkata: Aku berkata; 'sesungguhnya Ibnu Abbas
mengatakan bahwa beliau tinggal di sana selama tiga belas tahun.'
4334. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari 'Amru dia berkata; 'Aku bertanya kepada 'Urwah, Berapa lama Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di Makkah? Dia menjawab; 'Sepuluh tahun.' Aku berkata;
Sesungguhnya Ibnu Abbas berkata; 'Sepuluh tahun lebih.' Amru berkata; 'Semoga Allah
memaafkan Urwah. Dia hanya mengambil dari perkataan seorang ahli Syair.'
Jjbj
4335. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Harun bin 'Abdillah dari Rauh
bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Zakaria bin lshaq dari 'Amru bin Dinar dari
Ibnu 'Abbas "Sesungguhnya Rasulullah menetap di Makkah selama tiga belas tahun, dan
beliau meninggal ketika berusia enam puluh tiga tahun."
4336. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada
kami Bisyr bin As Sari; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Abu Jamrah Adh
Dhuba'i dari Ibnu Abbas dia berkata; "Rasulullah menetap di Makkah setelah menjadi Nabi
selama tiga belas tahun, sedangkan di Madinah selama sepuluh tahun dan beliau meninggal
ketika berusia enam puluh tiga tahun."
4337. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Umar bin Muhammad bin Aban Al
Ju'fi; Telah menceritakan kepada kami Sallam Abu Al Ahwash dari Abu lshaq dia berkata; Aku
pernah duduk-duduk bersama Abdullah bin 'Utbah, lalu orang-orang saling membicarakan
usia Rasulullah. Sebagian kaum berkata; 'Abu Bakr lebih tua dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Maka Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat pada usia
enam puluh tiga tahun. Abu Bakr meninggal pada usia enam puluh tiga tahun, dan Umar
dibunuh pada usia enam puluh tiga tahun. Lalu seseorang yang biasa dipanggil 'Amir bin
Sa'ad dari kaum tersebut berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dia berkata; Kami
pernah duduk di samping Mu'awiyah. Lalu orang-orang saling membicarakan umur
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Mu'awiyah berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun. Abu Bakr meninggal pada usia enam puluh
tiga tahun, dan Umar dibunuh pada usia enam puluh tiga tahun.'
<1
4338. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan lafazh
ini milik Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far;
Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Abu lshaq bercerita dari 'Amir bin
Sa'd Al Bajali dari Jarir bahwa dia mendengar Mu'awiyah berkhutbah seraya berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat pada usia enam puluh tiga tahun, demikian juga
Abu Bakr, dan Umar. Dan aku pun sepertinya akan meninggal pada usia enam puluh tiga
tahun.
4339. Dan telah menceritakan kepadaku Ibnu Minhal Adh Dharir; Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Yunus bin 'Ubaid dari 'Ammar
budak Bani Hasyim dia berkata; "Saya pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, berapa usia
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika wafat? Ibnu Abbas menjawab; Saya tidak
menduga bahwasannya orang yang sepertimu ini tidak mengetahui hal itu. Saya berkata;
Sebenarnya saya pernah bertanya kepada para sahabat yang lain. Tetapi, jawaban mereka
saling berbeda, oleh karena itu, saya ingin mengetahui jawaban tersebut darimu? Ibnu
Abbas bertanya lagi, benarkah seperti itu? Saya menjawab; 'Ya benar.' Ibnu Abbas berkata;
'Baiklah.' Sekarang hitunglah! Beliau diutus sebagai Nabi pada usia empat puluh tahun.
Setelah itu, selama lima belas tahun, beliau menetap di kota Makkah dengan perasaan
harap-harap cemas. Akhirnya, beliau menetap dikota Madinah selama sepuluh tahun Hijrah.
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami
Syababah bin Sawwar; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Yunus melalui jalur ini
yang serupa dengan Hadits Yazid bin Zurai'.
4340. Dan telah menceritakan kepadaku Nashr bin 'Ali; Telah menceritakan kepada kami
Bisyr yaitu Ibnu MuFadhldlal; Telah menceritakan kepada kami Khalid Al Hadzdza; Telah
menceritakan kepada kami 'Ammar -seorang budak- Bani Hasyim; Telah menceritakan
kepada kami Ibnu 'Abbas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat pada usia
enam puluh lima tahun. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah;
Telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ulayyah dari Khalid melalui jalur ini.
* -- t » 9 * '\'''.*'\l\\-'’. '\\s * t' 'W.:.'"*'
o*- (J. ' C/ Cr*" ^ ^ j j \->jv>- \ j
4341. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handzali; Telah
mengabarkan kepada kami Rauh; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah
dari 'Ammar bin Abu 'Ammar dari Ibnu 'Abbas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
tinggal di Makkah selama lima belas tahun. Selama tujuh tahun beliau mendengar suara dan
melihat sinar. Dan delapan tahun diwahyukan kepada beliau. Dan beliau tinggal di Madinah
selama sepuluh tahun."
Bab: Nama-nama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam
>JJ4 s$i\ ^ auj\ lilj ^i4=J\a ^u5\ i Z\£&\ €\ isi 3ii^
J\ 4^sul\ j 4^sul\ ul
4342. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu
'Umar dan lafazh ini milik Zuhair. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan
yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dia
mendengar Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari Bapaknya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Sesungguhnya saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya
adalah al-Mahi yang maknanya Allah menghapus kekufuran denganku, saya adalah al-Hasyir
yang maknanya orang-orang akan dikumpulkan mengikuti kakiku, dan saya adalah al-'Aqib
yang maknanya tiada nabi sesudahku."
9 9 & S ^
4343. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair
bin Muth'im dari bapaknya radliallahu 'anhu katanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Aku mempunyai beberapa nama: (1) Aku bernama Muhammad. (2) Aku bernama
Ahmad. (3) Aku bernama Al Mahi (penumpas), yang artinya Allah menumpas kekufuran
denganku. (4) Aku bernama Al-Hasyir (pengumpul) yang artinya Allah mengumpulkan
manusia mengikuti langkahku. (5) Aku bernama Al 'Aqib (penutup), yang artinya tidak ada
seorang Nabi pun sesudahku. Dan sesungguhnya, aku juga oleh Allah diberi nama Ra'uf
(penyantun) dan Rahim (penyayang)." Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin
Syu'aib bin Al Laits dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Kakekku;
Telah menceritakan kepadaku 'Uqail; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid telah mengabarkan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah
mengabarkan kepada kami Abui Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib seluruhnya
dari Az Zuhri melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits Syu'aib dan Ma'mar di sebutkan dengan
lafazh; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di dalam Hadits Uqail dia
berkata; 'Aku bertanya kepada Az Zuhri, Apa artinya Al 'Aqib? Dia menjawab; Yaitu yang
tidak ada nabi setelahnya. Juga di dalam Hadits Ma'mar dan Uqail menggunakan lafazh 'Al
kafarah' (kekafiran), sedangkan di dalam Hadits Syu'aib menggunakan lafazh 'Al Kufru.'
4344. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Handzali; Telah
mengabarkan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari 'Amru bin Murrah dari Abu 'Ubaidah dari
Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan
beberapa nama kepada kami yang merupakan nama beliau pribadi, sabdanya: "Aku bernama
Muhammad, Ahmad, Al Muqaffa (sama dengan nama Al Aqib, penutup), Al Hasyir, Nabiyyut-
Taubah dan Nabiyyur-Rahmah."
Bab: Ilmu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tentang Allah dan takutnya kepada Allah
(<CL<-4>.>- C- JLaJ-C-)
/- 'V ^ ^
AaJlC'I ^3 *Os_C- \
^ jj ^ WlS ^ j ^ ollc- \
4345. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Abu Adh Dhuha dari Masruq dari 'Aisyah ia berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam memberikan suatu keringanan pada salah satu perintah beliau.
Lalu hal itu sampai kepada sebagian sahabatnya dan mereka pun seperti kurang suka dan
berlepas dari dari hal itu. maka sampailah kabar mengenai sikap mereka itu kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sehingga beliau pun berdiri dan berkhutbah: "Kenapa
ada orang yang telah sampai kepada mereka suatu urusan dariku yang aku mendapatkan
keringanan karenanya lalu mereka membencinya dan berlepas darinya?! Demi Allah,
sungguh aku adalah orang yang lebih mengenal Allah daripada mereka dan aku adalah orang
yang paling takut kepadaNya". Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj; Telah
menceritakan kepada kami Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Ali bin Khasyram
keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus keduanya dari Al A'masy
melalui sanad Jarir yang serupa dengan Haditsnya.
9.\ ^ ^ y \ y \ ** t 'T * t
A-i 4Ji\_> AaJlc- \
4346. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Muslim dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam pernah memberikan keringanan kepada kaum muslimin dalam
suatu masalah, tetapi mereka tidak mau menerimanya. Akhirnya berita itu sampai kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga membuat beliau marah -dan kemarahan itu
tampak pada wajah beliau." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Mengapa orang-orang tidak mau menerima keringanan yang telah diberikan kepada mereka
melalui perantaraku? Demi Allah, aku adalah orang yang paling mengenal Allah dan yang
paling dekat kepada Nya.'
Bab: Wajibnya mengikuti Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam j>-j
J jZu j.xLc-^rO ^V»U- Alfi- 5^ <> J^£-
jfli y4'XA\ jUA’\ 3lii JiXs\ l-^S ^I\ j ^ j^i^3\
i & s * ^ t ^
L>-j^>- A— Jijl^'j-^t; }
4347. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami All Laits dari Ibnu Syihab dari
'Urwah bin Az Zubair bahwa 'Abdullah bin Az Zubair; Telah menceritakan kepadanya bahwa
seorang laki-laki Anshar berselisih dengan Az Zubair di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam atas mata air Al Harrah yang biasa mereka gunakan untuk mengairi pohon kurma.
Laki-laki Anshar itu berkata; "Biarkan air mengalir!" namun Az Zubair menolak. Akhirnya
keduanya mengadukan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda: "Alirilah kebunmu wahai Zubair, setelah itu
berikanlah kepada tetanggamu." Tetapi laki-laki Anshar itu marah seraya berkata; "Wahai
Rasulullah, apakah karena ia anak dari pamanmu!" Wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memerah, kemudian beliau bersabda: "Wahai Zubair, airilah kebunmu, setelah itu
tahanlah hingga airnya kembali ke dalam tanah!" Abdullah bin Az Zubair berkata; "Az Zubair
kemudian berkata; "Sungguh, aku perkirakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan
peristiwa itu: 'Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga
mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya'."
Bab: Menghormati Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan tidak memperbanyak
pertanyaan kepadanya ^3 Jj>)
Iji S y> jft SlfTliyl
, l^C-AuJuiijJ, \jX>jJm'’{j£'{C> j- tb Jr^ ( ~*r , .-^ m |* ^p*^iA\-a-j^S
4348. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi; Telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah
mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dan Sa'id bin Al Musayyab
keduanya berkata; Abu Hurairah bercerita bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Apa yang telah aku larang untukmu maka jauhilah. Dan apa yang
kuperintahkan kepadamu, maka kerjakanlah dengan sekuat tenaga kalian. Sesungguhnya
umat sebelum kalian binasa karena mereka banyak tanya, dan sering berselisih dengan para
Nabi mereka." Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf;
Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah yaitu Manshur bin Salamah Al Khuza'i; Telah
mengabarkan kepada kami Laits dari yazid bin Al Had dari Ibnu Syihab melalui jalur ini
dengan Hadits yang serupa. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
Abu Kuraib keduanya Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku seluruhnya dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu
Hurairah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Al Mughirah yaitu Al Hizami;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan seluruhnya dari Abu Az Zinad dari Al A'raj
dari Abu Hurairah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad dia mendengar Abu Hurairah;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Minabbih dari Abu Hurairah seluruhnya dia berkata
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sabda: 'Tinggalkanlah oleh kalian apa yang telah aku
larang. ..sedangkan di dalam Hadits Hammam dengan lafazh 'Turiktum', (yang telah aku suruh
untuk meninggalkannya) karena celakanya umat sebelum kalian dikarenakan. ..-kemudian
mereka menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Salamah
dari Abu Hurairah,-
3Vs3v
(_^c- ^3^4 ^ ^1$» &£■ S^ls* '^jt’r ^ la , c -\^\^L^j aILc- 4^\ J^> 4&\ J _»-^j
4349. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibrahim bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari 'Amir bin Sa'd dari Bapaknya dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang muslim yang paling besar dosanya terhadap
kaum muslimin lainnya adalah orang yang bertanya tentang sesuatu yang sebelumnya tidak
diharamkan bagi kaum muslimin, tetapi akhirnya sesuatu tersebut diharamkan bagi mereka
karena pertanyaannya."
4350. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Abu
'Umar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri;
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad; Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dia berkata; -Aku menghafalnya sebagaimana aku menghafal Bismillahir
rahmanir rahim, dari Az Zuhri dari 'Ammar bin Sa'ad dari Bapaknya dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang muslim yang paling besar dosanya terhadap
kaum muslimin lainnya adalah orang yang bertanya tentang sesuatu yang sebelumnya tidak
diharamkan bagi kaum muslimin, tetapi akhirnya sesuatu tersebut diharamkan bagi mereka
karena pertanyaannya." Dan telah menceritakannya kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdu bin Humaid;
Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
keduanya dari Az Zuhri melalui jalur ini. Di dalam Hadits Ma'mar ada tambahan; 'Seseorang
menanyakan sesuatu seraya mendesaknya.' Dan di dalam Hadits Yunus Amir bin Sa'ad
bahwa dia mendengar Sa'ad.
^ JlSv^li^J j_y.il ^jX-
31 si^^^jSys^^j^Ulus yiii5jjj ^ii\jJv^I\ ( j, r jdl£' j\^\ii\j%sS\
( ^ii3 ( ^=Jjj33Uii^^\ juK\ _^T^i\i^L:}dJj^S^iJ / 1 }
4351. Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan dan Muhammad bin Qudamah
As Sulami dan Yahya bin Muhammad Al Lu'lu'i -lafazh mereka tidak jauh berbeda- Mahmud
berkata;; Telah menceritakan kepada kami An Nadhr bin Syumail. Sedangkan yang lainnya
berkata; Telah mengabarkan kepada kami An Nadhr; Telah mengabarkan kepada kami
Syu'bah; Telah menceritakan kepada kami Musa bin Anas bin Malik dari Anas bin Malik dia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengetahui berita tentang para
sahabat. Kemudian beliau berdiri dan berpidato: 'Ketahuilah bahwa sesungguhnya surga dan
neraka itu telah ditampakkan kepadaku. Aku tidak pernah melihat kebaikan dan keburukan
seperti hari ini. Seandainya kalian dapat mengetahui apa yang aku ketahui, maka kalian pasti
akan sedikit tertawa dan banyak menangis.' Anas berkata; 'Tidak ada hari yang lebih berat
daripada hari itu yang pernah dialami oleh para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Mereka menutupi kepala mereka dan mereka pun terserang sakit sengau hidung.'
Setelah itu, Umar bin Khaththab berdiri dan berkata; 'Kami rela Allah sebagai Tuhan kami.
Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai nabi kami.' Anas berkata; 'Ada seorang
laki-laki berdiri dan bertanya; 'Siapakah ayah saya? ' Beliau menjawab: 'Ayahmu adalah si
fulan.' Maka turunlah ayat yang berikut ini: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
bertanya tentang segala sesuatu yang apabila dijelaskan kepadamu, maka hal itu akan
memberatkanmu. (QS. Al Maa'idah: 101)
'tji ji\ 1 } cJjj j ) JlS & )3 j 34- j 3^ viUt* O? ^ 3^ '
4352. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ma'mar bin Rib'i Al Qaisi; Telah
menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah;
Telah mengabarkan kepadaku Musa bin Anas dia berkata; Aku mendengar Anas bin Malik;
dia berkata; "Ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam;
"Ya Rasulullah, siapa bapakku?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Bapakmu si
Fulan." Kemudian turunlah ayat: "Hai, orang-orang yang beriman! Janganlah kamu bertanya
sesuatu, yang apabila dijelaskan kepadamu, hal itu akan memberatkanmu " hingga akhir
ayat (Al Maidah, 5: 101)
iwL.Vj J^jizini g'& Jij\^is^Las ^\s^^^jli1j\
^k\^>k\s \J» j-ja2&\ vli\ j^SvfUUy
^J(J \^^<Jlji94s\Ai-^j4li\ jJL^-^liiSjj^LaijJ _^jL> J
^il ^1iiliii\j^ii _*l3ii&\3 ^
<s ^ 1 v lii^\ 3 ls>li\j^J\ ^ r jdlf j 1 ^iwUJ\\li^ jli,T 3 ll]\jii 4 J\
> >
3\5^i\ li^ ^4^“ oJ S JJ-1 J li^
44 iili^i- 1 oU$S\ V^^X -1 0 ^- 5 ^' ^\ li^ VS£ 1 ^ ^ ^ 5 ^* Vfil ^.1
4353. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya bin 'Abdillah bin Harmalah bin
'Imran At Tujibi; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku
Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa ketika matahari
telah tergelincir, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi mengimami shalat Zhuhur.
Setelah selesai shalat, beliau naik ke mimbar lalu mengingatkan jama'ah perihal hari kiamat
dan mengingatkan pula bahwa sebelumnya akan terjadi beberapa peristiwa besar.
Kemudian beliau bersabda: "Siapa yang ingin bertanya kepadaku mengenai sesuatu,
tanyakanlah. Demi Allah, jika ada pertanyaan yang ingin kalian tanyakan kepadaku, niscaya
akan kujawab selama aku masih berdiri di tempatku ini." Kata Anas bin Malik; "Maka
banyaklah orang menangis mendengar ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tersebut. Kemudian beliau mengulang-ulang ucapannya itu, "Bertanyalah kepadaku!" maka
berdirilah 'Abdullah bin Hudzafah lalu dia bertanya: "Siapa bapakku, ya Rasulullah?" jawab
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Bapakmu Hudzafah!" Maka tatkala Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengulang ucapannya; "bertanyalah kepadaku!" 'Umar menyela
seraya berkata; "Kami rela Allah menjadi Tuhan kami. Islam menjadi agama kami, dan
Muhammad menjadi Rasulullah." Kata Anas, "setelah 'Umar mengucapkan kata-katanya itu.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diam seketika, kemudian beliau bersabda: "Perhatikanlah!
Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada dalam kekuasaan-Nya, baru saja telah
diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, tepat di sisi dinding ini. Suatu pemandangan yang
belum pernah kulihat seperti ini mengenai kebaikan dan kejahatan." Kata Ibnu Syihab;
"Telah mengabarkan kepada kami Ubaidullah bin Abdullah bin 'Utbah dia berkata; bahwa
Ummu 'Abdullah bin Hudzafah berkata kepada anaknya, 'Abdullah bin Hudzafah, " Aku tidak
pernah mendengar seorang pun anak yang lebih durhaka daripadamu. Percayakah engkau
bahwa ibumu telah melacur seperti halnya wanita-wanita jahiliyah, lalu 'aibnya terbuka di
kalangan orang banyak?" kata 'Abdullah bin Hudzafah; "Demi Allah, seandainya aku
dinasabkan kepada budak hitam sekalipun, tentu aku akan mau." Telah menceritakan
kepada kami 'Abdu bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan
kepada kami Abui Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib keduanya dari Az Zuhri
dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits ini dan Hadits 'Ubaidillah.
Namun (Syu'aib) dia berkata; dari Az Zuhri dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku
'Ubaidullah bin Abdullah dia berkata; Telah menceritakan kepadaku seseorang dari kalangan
ahli ilmu bahwa Ummu 'Abdillah bin Hudzafah berkata sebagaimana Hadits Yunus.
.. / ^ /
1
-J C
4354. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Hammad Al Ma'ni; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdul A'laa dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik bahwa suatu hari para
sahabat pernah bertanya kepada Nabiyullah Shallallahu'alaihi wasallam, dan mereka saat itu
begitu serius menanyakan pertanyaan tersebut. Hari selanjutnya (Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam) naik mimbar dan bersabda: "Bertanyalah kalian! Tidaklah kalian pada hari
ini bertanya suatu hal, kecuali saya akan menjelaskannya". Maka para sahabat begitu
perhatian jangan-jangan ada urusan sangat penting yang dibawa nabi. (Anas bin Malik
Radhiyallahu'anhu) berkata; sehingga tidaklah saya menoleh ke kanan kiri kecuali
kutemukan setiap orang dalam keadaan menundukkan diri sambil menangis. Tiba-tiba
bangkitlah seorang laki-laki dengan penutup kepala sehingga dipanggil tidak dengan nama
bapaknya. Tiba-tiba ia mengajukan pertanyaan, wahai Nabiyullah siapakah bapakku?
(Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda: "Bapakmu adalah Hudzafah". (Anas bin
Malik Radhiyallahu'anhu) berkata; 'kemudian 'Umar bangkit' -atau dengan redaksi
'kemudian 'Umar hendak bangkit- dan berkata; "Kami rela Allah sebagai rabb kami. Islam
sebagai agama kami, dan Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam sebagai Rasul kami"
dengan berlindung kepada Allah dari kejahatan segala fitnah. Lalu Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Saya belum pernah melihat kebaikan ataupun
kejelekan melebihi hari ini, telah diperlihatkan bagiku surga dan neraka sampai saya
melihatnya pada dinding ini". Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al
Harits; Telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu Ibnu Al Harits; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Basysyar; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Adi seluruhnya dari
Hisyam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
'Ashim bin An Nadhr At Tamii; Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dia berkata; Aku
mendengar Bapakku berkata secara keseluruhan. Telah menceritakan kepada kami Qatadah
dari Anas mengenai kisah ini.
4355. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Muhammad bin
Al A'laa Al Hamdani dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraidah
dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanyai
mengenai beberapa hal yang sebenarnya beliau membencinya. Dan ketika hal itu selalu
ditanyakan kepada beliau, maka beliaupun marah lantas berdiri dan berkata kepada orang-
orang: 'Tanyakanlah kepadaku semau kalian? Maka ada seorang lelaki berkata: Siapakah
bapakku? Beliau menjawab: 'bapakmu adalah Hudzafah.' Lalu ada lagi seorang lelaki yang
berdiri dan berkata: Wahai Rasulullah, siapakah bapakku? Beliau menjawab: 'bapakmu
adalah Salim budak dari Syaibah.' Dan ketika Umar melihat kemarahan pada wajah
Rasulullah, ia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami bertaubat kepada Allah. Dan
dalam riwayat Abu Kuraib disebutkan: siapakah bapakku wahai Rasulullah? Lantas beliau
menjawab: 'bapakmu adalah Salim budak dari Syaibah.'
Bab: Masalah agama yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan
perbedaan antara urusan agama dengan pendapat beliau dalam masalah dunia (t_-> j>-j
/ ^ •* x
4356. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id Ats Tsaqafi dan Abu Kamil Al
Jahdari lafazh keduanya tidak jauh berbeda, dan ini adalah Hadits Outaibah dia berkata;
Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Simak dari Musa bin Thalhah dari
Bapaknya dia berkata; "Saya bersama Rasulullah pernah berjalan melewati orang-orang yang
sedang berada di pucuk pohon kurma. Tak lama kemudian beliau bertanya: 'Apa yang
dilakukan orang-orang itu? "' Para sahabat menjawab; 'Mereka sedang mengawinkan pohon
kurma dengan meletakkan benang sari pada putik agar lekas berbuah.' Maka Rasulullah pun
bersabda: 'Aku kira perbuatan mereka itu tidak ada gunanya.' Thalhah berkata; 'Kemudian
mereka diberitahukan tentang sabda Rasulullah itu. Lalu mereka tidak mengawinkan pohon
kurma.' Selang beberapa hari kemudian, Rasulullah diberitahu bahwa pohon kurma yang
dahulu tidak dikawinkan itu tidak berbuah lagi. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Jika okulasi (perkawinan) pohon kurma itu berguna bagi mereka, maka hendaklah
mereka terus melanjutkannya. Sebenarnya aku hanya berpendapat secara pribadi. Oleh
karena itu, janganlah menyalahkanku karena adanya pendapat pribadiku. Tetapi, jika aku
beritahukan kepada kalian tentang sesuatu dari Allah, maka hendaklah kalian menerimanya.
Karena, aku tidak pernah mendustakan Allah.'
U3l£ j^J\5 j
jU(iu^ajU3 li^ \
4357. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Ar Rumi Al Yamami dan 'Abbas bin
'Abdul 'Azhim Al 'Anbari dan Ahmad bin Ja'far Al Ma'qiri mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami An Nadhr bin Muhammad; Telah menceritakan kepada kami
'Ikrimah yaitu Ibnu 'Ammar; Telah menceritakan kepada kami Abu An Najasyi; Telah
menceritakan kepadaku Rafi' bin Khadij dia berkata; Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
datang ke Madinah, para penduduk Madinah sedang menyerbukkan bunga kurma agar
dapat berbuah yang hal itu biasa mereka sebut dengan 'mengawinkan 1 , maka beliaupun
bertanya: apa yang sedang kalian kerjakan? Mereka menjawab: Dari dulu kami selalu
melakukan hal ini. Beliau berkata: 'Seandainya kalian tidak melakukannya, niscaya hal itu
lebih baik.' Maka merekapun meninggalkannya, dan ternyata kurma-kurma itu malah rontok
dan berguguran, la berkata: lalu hal itu diadukan kepada beliau dan beliaupun berkata:
'Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa, oleh karenanya apabila aku memerintahkan
sesuatu dari urusan dien (agama) kalian, maka ambillah (laksanakanlah) dan jika aku
memerintahkan sesuatu kepada kalian berdasar pendapatku semata, maka ketahuilah
bahwa sungguh aku hanyalah manusia biasa. -Ikrimah berkata: kurang lebih seperti itu,- Al
Ma'qiri berkata: maka iapun berguguran, -dan dia tidak meragukan hal itu.-
4358. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid
seluruhnya dari Al Aswad bin 'Amir; Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami
Aswad bin 'Amir; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Hisyam bin
'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dan dari Tsabit dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam pernah melewati suatu kaum yang sedang mengawinkan pohon kurma lalu beliau
bersabda: "Sekiranya mereka tidak melakukannya, kurma itu akan (tetap) baik." Tapi setelah
itu, ternyata kurma tersebut tumbuh dalam keadaan rusak. Hingga suatu saat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melewati mereka lagi dan melihat hal itu beliau bertanya: 'Ada
apa dengan pohon kurma kalian? Mereka menjawab; Bukankah anda telah mengatakan hal
ini dan hal itu? Beliau lalu bersabda: 'Kalian lebih mengetahui urusan dunia kalian.'
Bab: Keutamaan melihat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
4359. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih
dia berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Demi Dzat yang jiwa
Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sungguh akan kepada kalian suatu masa, dimana
seseorang tidak akan melihatku lagi, kemudian jika seandainya dia dapat melihatku, maka
hal itu lebih ia cintai dari pada keluarga dan hartanya." Abu lshaq berkata; 'Menurut saya,
arti Hadits tersebut adalah; Sungguh seandainya dia dapat melihatku bersama mereka, maka
hal itu lebih ia sukai dari pada keluarganya dan hartanya. Namun sayangnya dia tidak akan
dapat melihatku lagi.' Menurutku ada bagian-bagian kalimat yang didahulukan dan ada juga
yang diakhirkan.
Bab: Keutamaan Isa Alaihissalam J-sUas)
\iS^\
4360. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepadaku
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Abu Salamah bin
'Abdur Rahman; Telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Hurairah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Aku adalah orang yang paling berhak atas diri Isa, para Nabi
adalah satu saudara dari satu bapak (Adam), dan antara aku dengan Isa 'Alaihis Salam tidak
ada seorang Nabi pun."
4361. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Abu Daud 'Umar bin Sa'd dari Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu
Salamah dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Aku adalah orang yang paling berhak atas diri Isa, para Nabi adalah satu saudara dari satu
bapak (Adam), dan antara aku dengan Isa 'Alaihis Salam tidak ada seorang Nabi pun."
4362. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin
Munabih dia berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di
antaranya-; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Aku lebih berhak
atas diri Isa putra Maryam dari semua manusia di dunia dan di akhirat, " para sahabat
bertanya; "Bagaimana hal itu wahai Rasulullah?" beliau bersabda: "Para Nabi adalah satu
ayah (adam), ibu mereka berbeda-beda namun agama mereka satu, dan antara aku dengan
Isa tidak ada Nabi."
j Ua , l^S \ ly* \^J jbjili? Vkj^£-\ ij\j } Z)\ \
4363. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdul A'laa dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidaklah seorang bayi dilahirkan
kecuali syetan pasti menikamnya hingga ia menangis keras karena tikaman tersebut, kecuali
Ibnu Maryam (Isa) dan ibunya." Kemudian Abu Hurairah berkata: Jika kalian mau bacalah
ayat ini: "INNII U'IIDZUHAA BIKA WA DZU RRIYYATAH AA MINAS SYAITHAANIR RAJIM
(Sesungguhnya aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada
(pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk)." Dan telah menceritakannya
kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi Telah menceritakan kepada
kami Abu Al Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib seluruhnya dari Az Zuhri
melalui jalur ini keduanya berkata; 'disentuhnya oleh syetan ketika di lahirkan, hingga dia
menangis keras karena sentuhannya tersebut kepadanya.' Dan di dalam Hadits Syu'aib
dengan lafazh; 'dari sentuhan syetan.'
g.1 ^lL\ £\jf^
oUaililli^fsT^ $ 3ls^ ^ j^iU^ j^ii\j ^y^'j'J*Jy^£^i'j'J*
4364. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahab Telah menceritakan kepadaku Amru bin Al Harits Bahwa Abu Yunus Sulaim -budak-
dari Abu Hurairah menceritakan kepadanya, dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Setiap anak Adam akan disentuh syetan ketika dia
dilahirkan, kecuali Maryam dan anaknya (Isa)."
4365. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah mengabarkan kepada
kami Abu 'Awanah dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Teriakan bayi ketika dia dilahirkan adalah karena
dorongan jahat syetan."
:r > Ac' ' t t
c <->JO _j4JiL>< - ^0\
4366. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami
Abdur Razaq Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih dia
berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Isa 'Alaihis Salam melihat
seorang laki-laki mencuri, lalu Isa berkata kepadanya; 'kamu mencuri'? maka dia menjawab;
'Tidak, dan demi Dzat yang tidak ada llah kecuali Dia, ' Isa berkata; 'Aku beriman kepada
Allah dan aku dustakan kedua mataku atas diriku.'
Bab: Keutamaan Ibrahim Alaihissalam ^>\
^Ju_> ^JlJu j J^->^Ij\ ^c- LfLil (i-uLc* 1 J\i jli^ilJ\ 5^4^ 0^.5^ ■ ) ^
4367. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Ali bin Mushir dan Ibnu Fudhail dari Al Mukhtar Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Hujr As Sa'idi lafazh ini miliknya
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Mushir Telah mengabarkan kepada kami Al Mukhtar
bin Fulful dari Anas bin Malik dia berkata; Ada seseorang datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam seraya berkata; Wahai sebaik-baik makhluk! Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu berkata kepadanya; Itu adalah Ibrahim Alaihis Salam. Dan telah
menceritakannya kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dia
berkata; Aku mendengar Mukhtar bin Fulful -budak dari- Amru bin Huraits dia berkata; Aku
mendengar Anas berkata; Seseorang berkata: Ya Rasulullah. ..dengan Hadits yang serupa.
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada
kami Abdurrahman dari Sufyan dari Al Mukhtar dia berkata; Aku mendengar Anas dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
4368. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Al Mughirah yaitu Ibnu Abdurrahman Al Flizami dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Nabi Ibrahim
berkhitan pada usia delapan puluh tahun dengan menggunakan kapak."
4369. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah
bin Abdurrahman dan Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; Bahwasanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Bersabda: "Aku lebih berhak untuk ragu dari pada
Ibrahim 'Alaihis Salam ketika ia berkata; "Wahai Tuhanku perlihatkanlah kepada saya
bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang yang telah mati, " Allah berfirman: "Apakah
kamu tidak beriman?" Ibrahim berkata; "Tentu, akan tetapi agar hatiku mantap. Dan rahmat
Allah semoga terlimpah kepada Luth sungguh ia telah berlindung kepada keluarga yang kuat.
Sekiranya aku masuk penjara dan mendekam selama mendekamnya Yusuf, tentu aku akan
menuruti ajakan penggoda." Dan telah menceritakannya kepada kami -Insya Allah- Abdullah
bin Muhammad bin Asma Telah menceritakan kepada kami Juwairiyah dari Malik dari Az
Zuhri bahwa Sa'id Al Musayyab dan Abu Ubaid keduanya mengabarkan kepadanya dari Abu
Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang semakna Hadits
Yunus dari Az Zuhri.
4370. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami
Syababah Telah menceritakan kepada kami Warqa dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Semoga Allah mengampuni
Nabi Luth, Sungguh dia berlindung kepada keluarga yang kuat."
&S>J f ji \ JhZ L&T JJj\ Ji-S lili <s jJ*
£ f'
^\J\^as-\ j jLllI L J jl la . l . fo J Ua
♦UUUU^Wp ^
Vill
4371. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Jarir bin Hazim dari Ayyub As Sakhtiyani
dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya Nabi Ibrahim Alaihis Salam tidak pernah berdusta
sama sekali, kecuali pada tiga kali kesempatan saja. Dua kali dusta yang berkaitan dengan
dzat Allah, yaitu ucapan Nabi Ibrahim yang berbunyi; Sesungguhnya Aku sakit (QS Ash
Shafaat: 89). Dan ucapannya yang berbunyi; tapi berhala yang paling besar inilah yang
telah melakukannya. (Al Anbiya: 63) serta dusta tentang siti Sarah yang ceritanya sebagai
berikut; Pada suatu ketika Nabi Ibrahim Alaihis Salam beserta istrinya yang cantik, Siti Sarah,
pergi ke suatu wilayah yang dikuasai oleh raja yang kejam. Nabi Ibrahim berkata kepada
istrinya; 'Wahai Istriku, ketahuilah jika raja yang kejam itu bahwa kamu adalah istriku, tentu
ia akan membunuhku dan merebutmu dariku. Oleh karena itu, jika ia bertanya kepadamu,
maka katakanlah kepadanya bahwa kamu adalah saudara perempuanku -dan kamu memang
saudara perempuanku seagama (sama-sama Islam) dan lagi pula di bumi ini tidak aku temui
seorang muslim kecuali aku dan kamu. 1 Ketika Nabi Ibrahim dan Siti Sarah memasuki wilayah
raja yang kejam itu, maka seorang punggawa kerajaan melihat Siti Sarah. Kemudian
punggawa kerajaan tersebut melaporkan hal itu kepada rajanya yang lalim. 'Wahai tuan
paduka raja, sesungguhnya saya melihat seorang wanita datang ke wilayah kekuasaan
paduka raja dan sepertinya tidak ada seorang pun yang pantas memiliki wanita tersebut
selain paduka raja.' Akhirnya raja lalim itu mengutus para punggawa kerajaan untuk
menemui Siti Sarah sekaligus membawanya ke istana sang raja, sedangkan Nabi Ibrahim
segera melaksanakan shalat dan berdo'a kepada Allah demi keselamatan istrinya, Siti sarah.
Tetapi, tiba-tiba tangannya terasa terbelenggu dengan kuat. Lalu raja lalim itu memohon
kepada Siti Sarah seraya berkata; 'Wahai wanita cantik, berdo'alah kepada Tuhan agar Dia
membebaskan tanganku dan aku berjanji tidak akan berbuat keji kepadamu.' Lalu Siti Sarah
pun berdo'a kepada Allah agar membebaskan tangan raja itu. Tetapi, begitu terlepas,
ternyata raja itu ingin menjamahnya lagi, hingga tangannya terasa terbelenggu lebih kuat
lagi dari yang sebelumnya. Kemudian raja lalim itu memohon kepada Siti Sarah untuk
berdo'a seperti permohonan yang sebelumnya. Tetapi, begitu terlepas, ternyata raja itu
ingin menjamahnya lagi, hingga tangannya terasa terbelenggu lebih kuat lagi dari yang
pertama dan yang kedua. Lalu raja lalim itu berkata kepada Siti Sarah; 'Wahai wanita cantik,
berdo'alah kepada Tuhan agar Dia membebaskan tanganku dari belenggu ini. Demi Tuhan,
aku berjanji tidak akan pernah lagi berbuat keji kepadamu.' Kemudian Siti Sarah pun berdo'a
hingga tangan raja itu terbebas dari belenggu tersebut. Setelah itu, raja pun memanggil
punggawa kerajaan yang telah membawa Siti Sarah seraya berkata kepadanya; 'Hai
punggawa, ketahuilah bahwa wanita yang kamu bawa kepadaku itu adalah syetan dan bukan
manusia. Oleh karena itu, bawalah ia keluar dari wilayah kekuasaanku dan berikanlah Hajar
kepadanya sebagai pelayan.' Rasulullah bersabda: 'Lalu Siti Sarah pergi dari istana raja itu
dengan berjalan kaki. Ketika Nabi Ibrahim melihatnya, maka ia pun langsung menyambut
dan mendekati seraya berkata; 'Bagaimana keadaanmu? ' Siti Sarah menjawab;
'Alhamdulillah. Aku baik-baik saja. Allah pun telah menghalangi tangan raja yang lalim itu
untuk menjamahku dan ia pun memberiku seorang pelayan.' Abu Hurairah berkata; 'la
(Hajar) itu adalah ibu kalian wahai Bani Mai's-Samaa'l '
Bab: Keutamaan Musa Alaihissalam
u \li» 3 vi ^ 3\i5i\
J'l}J ^j ( jhju'i\^. JJ J>\ jJCL^J
,.ca v 4 - >
>iL r iu\
4372. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' Telah menceritakan kepada kami
Abdur Razaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabih dia
berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Dahulu orang-orang bani Isra'il
mandi dengan telanjang sehingga sebagian dapat melihat aurat sebagaian yang lain,
sedangkan Musa 'Alaihis Salam selalu mandi sendirian, lalu orang-orang berkata; 'Demi Allah
tidaklah ada yang menghalangi Musa untuk mandi bersama kita kecuali karena dia memiliki
cacat pada auratnya.'" Rasulullah Bersabda: "Suatu kali Musa pergi untuk mandi, lalu ia
meletakkan pakaiannya di atas sebuah batu, namun batu tersebut hanyut membawa
pakaiannya, " Rasulullah Bersabda lagi: "Lalu Musa segera mengejar batu tersebut untuk
mengambilnya, ia berkata; 'Wahai batu kembalikanlah pakaianku, wahai batu kembalikanlah
pakaianku.' Sehingga orang-orang bani Isra'il bisa melihat aurat Musa, lalu mereka berkata;
'Demi Allah, ternyata pada aurat Musa tidak ada kejanggalan, ' kemudian setelah itu batu
tersebut bangun sehingga bisa terlihat oleh Musa. Lalu Musa mengambil pakaiannya dan
memukul batu tersebut, " Abu Hurairah berkata; "Demi Allah, pada batu tersebut masih ada
bekas pukulan Musa enam atau tujuh tempat."
4373. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Harits; Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zura'i; Telah menceritakan kepada kami Khalid Al Hadzdza' dari
'Abdi Nah bin Syaqiq dia berkata; Telah memberitakan kepada kami Abu Hurairah dia berkata;
Nabi Musa adalah orang yang pemalu dan tidak pernah terlihat auratnya. Orang-orang bani
Israil menuduhnya bahwa terdapat cacat pada auratnya. Abu Hurairah berkata; Pada suatu
ketika. Nabi Musa mandi di sebuah sungai, la letakkan pakaiannya di atas sebuah batu.
Tetapi batu itu hanyut dibawa air. Lalu Musa mengejarnya untuk menggapainya dengan
menggunakan tongkat seraya berkata; Pakaianku hanyut terbawa batu! Pakaianku hanyut
terbawa batu! Hingga akhirnya dia berhenti di sekelompok orang-orang Bani Israil. Lalu
turunlah ayat Al Our'an yang berbunyi: Hai orang-orang yang beriman. Janganlah kamu
menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa, maka Allah membersihkannya dari
tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Sesungguhnya Musa adalah orang yang mempunyai
kedudukan yang terhormat dan mulia di sisi Allah. (QS Al Ahzab: 69).
^ /
4374. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abad bin Humaid. Abad
berkata; Telah mengabarkan kepada kami sedangkan Ibnu Rafi' berkata; Telah menceritakan
kepada kami Abdur Razaq Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari
Bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; "Malaikat maut diutus (oleh Allah Allah Azza Wa
Jalla) kepada Musa, maka ketika ia tiba dihadapannya, Musa langsung memukulnya hingga
dia mencongkel matanya, lalu ia kembali kepada Tuhannya Allah Azza Wa Jalla seraya
berkata; 'Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang tidak menginginkan
(disegerakan) kematiannya. 1 " Abu Hurairah berkata; "Maka Allah Azza Wa Jalla
mengembalikan matanya dan berfirman: 'Kembalilah dan katakan padanya agar ia
meletakkan tangannya di atas punggung sapi, maka pada setiap bulu yang ia sentuh dengan
tangannya akan ditangguhkan satu tahun dari umurnya, ' maka Musa berkata; 'Wahai
Tuhanku kemudian apa lagi setelah itu? ' Allah Azza Wa Jalla berfirman: 'Kemudian akan
datang kematian.' Musa berkata; 'Kalau begitu sekarang saja.' Lalu iapun memohon kepada
Allah agar (kuburnya) didekatkan dengan bumi Qudus dengan jarak sejauh lemparan batu."
Abu Hurairah berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Jika saya ada di
sana niscaya akan saya beritahukan kepada kalian letak kuburannya, yaitu pada sisi jalan di
bawah pasir yang merah."
^^3liii|j4^Vi3lii r ^\^U^ _,i j\9_^]\i\Jui^U.
iljo^i^jo Jd^bf^. J-^\ jiici^ j\ >3is^
4375. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hamam bin Munabbih
dia berkata; 'Inilah yang telah di ceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, -kemudian dia menyebutkan beberapa Hadits yang di antaranya-
; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Malaikat maut datang
menemui Musa 'Alaihis Salam, lalu ia berkata kepadanya; 'Penuhilah panggilan Rabbmu, '
Rasulullah Bersabda: "Lalu Musa menampar mata malaikat maut dan mencukilnya, "
Rasulullah Bersabda: "Lalu malaikat maut pulang menemui Allah 'azza wajalla seraya
berkata; 'Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba-Mu yang tidak memenginginkan
kematian, dan sungguh ia telah mencukil mataku."' Rasulullah Bersabda: "Lalu Allah
mengembalikan matanya, dan Allah berfirman: 'Kembalilah kepada hamba-Ku dan katakan
kepadanya; 'Apakah kehidupan yang engkau inginkan? Jika engkau menginginkan kehidupan
maka letakkanlah tanganmu di atas bulu sapi, maka setiap bulu yang tertutup oleh
tanganmu, dengannya engkau akan mendapatkan tambahan satu tahun.' Musa berkata;
'Lalu apa setelah itu? ' malaikat maut berkata; 'Kematian.' Musa berkata; 'Maka
segerakanlah, ' lalu ia berdoa; 'Ya Allah, dekatkanlah kuburku dengan tanah suci sejauh
lemparan batu."' Abu Hurairah berkata; dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Bersabda:
"Jika aku ada di sana sungguh akan aku tunjukkan kepada kalian, yaitu di sisi jalan dekat
pasir merah." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar melalui jalur ini
dengan Hadits yang serupa.
^ a : ; \ A 1 'sStf j ; y&\ I K\
£ifri>\^i>\ J Ijij j \j&jg\£S&'$&> _^jJ ^i*J\
piil» J aILc- 4& \ J^> <4i\ J \jZ », J «jVjiS ^^4»- J ^iaJ 0*^9 3^ J \ A4^ J 4 J 0 (J 51 \ j Uj> Jl2» pi-**>J
c^cJAj J\^U^ ^L:3ii3isl^jd^lJ^
&\ J^i\3 _^j4^3isis ^
4376. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Hujain bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Abi
Salamh dari 'Abdullah bin Al Fadhl Al Hasyimi dari 'Abdur Rahman Al A'raj dari Abu Hurairah
dia berkata; "Pada suatu ketika ada seorang Yahudi yang menawarkan barang dagangannya,
tetapi ia mendapat penawaran yang tidak disepakatinya ('Abdul 'Aziz merasa ragu; atau ada
yang tidak disukainya), hingga dia berkata; 'Demi Dzat yang telah mengutamakan Musa dari
semua manusia, tidak boleh kalau penawarannya seperti itu.' Abu Hurairah berkata;
'Ternyata ucapan orang Yahudi itu didengar oleh seorang sahabat Anshar. Maka tanpa
banyak komentar, ditamparnya muka orang Yahudi tersebut.' 'Mengapa kamu berani
berkata, ' hujat sahabat Anshar itu. 'Demi Dzat yang telah mengutamakan Musa dari semua
manusia, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masih berada di antara kami? '
Abu Hurairah berkata; 'Akhirnya orang Yahudi itu datang menemui Rasulullah dan berkata;
'Wahai Abu Qasim, saya ini adalah orang kafir dzimmi yang dilindungi dan mempunyai hak,
sebagaimana kaum muslimin lainnya. Ketahuilah bahwasanya si fulan telah menampar muka
saya.' Lalu Rasulullah memanggil sahabat Anshar itu dan bertanya; 'Hai sahabat Anshar,
mengapa kamu tampar muka orang Yahudi ini? ' Sahabat Anshar pun menjawab; 'Ya,
Rasulullah, saya menampar muka orang Yahudi ini lantaran dia berkata; 'Demi Dzat yang
telah mengutamakan Musa dari semua manusia.' Mendengar penjelasan sahabat Anshar itu,
maka marahlah Rasulullah dan kemarahannya itu tampak raut muka hingga beliau bersabda:
'Janganlah kamu mengutamakan seorang nabi daripada nabi yang lain. Sesungguhnya, ketika
sangkakala mulai ditiup, maka pada saat itu pula semua makhluk yang ada di langit dan di
muka bumi akan mati, terlebih dahulu. Setelah itu, sangkakala pun ditiup kembali. Maka aku
adalah orang yang pertama kali dibangkitkan atau: aku termasuk salah seorang makhluk
Allah yang pertama kali dibangkitkan dan ternyata Musa telah tiba di 'Arsy. Sebenarnya saya
juga tidak tahu apakah pingsannya Musa pada peristiwa Thur itu sudah dianggap sebagai
kematiannya ataukah (Ibnu Abbas) dibangkitkan lebih dariku. Aku sendiri tidak berani
mengatakan bahwa ada seorang manusia yang lebih utama dan mulia dari pada Yunus bin
Matta Alaihis Salam. Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz
bin Abu Salamah melalui jalur ini.
S > 'l * 0 ~ ^ <•
•XUX-».Xj
3v*s ^ ^ a i^^4ii5\y JjJi-b J>%
4377. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abu Bakr bin An Nadhr keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku dari Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dan 'Abdur Rahman Al
A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; dua orang laki-laki saling mencela, satu orang dari
muslim dan satu orang lagi dari yahudi. Laki-laki muslim berkata; "Dan demi Dzat yang telah
memilih Muhammad di atas penduduk alam." Dan laki-laki dari yahudi berkata; "dan demi
Dzat yang telah memilih Musa di atas penduduk alam." Maka marahlah laki-laki muslim
tersebut seraya memukul wajahnya, lalu laki-laki yahudi tersebut mendatangi Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam dan mengabarkan dengan apa yang telah terjadi di antara
keduanya. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Janganlah engkau
mengutamakan aku atas Musa, sesungguhnya pada hari kiamat kelak manusia akan pingsan
dan akulah orang yang pertama kali tersadar, tetapi aku dapati Musa tengah berdiri di dekat
'Arsy, hingga aku tidak tahu apakah ia termasuk orang yang pingsan kemudian ia tersadar
sebelum aku, atau memang ia termasuk yang Allah Azza Wa Jalla kecualikan untuk tidak
pingsan." Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi dan
Abu Bakr bin lshaq keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah
mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah
bin 'Abdur Rahman dan Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata; dua orang laki-
laki saling mencela, satu orang dari muslim dan satu orang lagi dari yahudi, -sebagaimana
Hadits Ibrahim bin Sa'ad dari Ibnu Syihab Dan telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid
Telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubaidi Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Amru bin Yahya dari Bapaknya dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; seorang
Yahudi yang telah dipukul wajahnya datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -dan
seterusnya yang semakna dengan Hadits Az Zuhri, hanya saja dia berkata dengan kalimat;
'hingga aku tidak tahu apakah ia termasuk orang yang pingsan kemudian ia tersadar sebelum
aku, atau memang ia sudah cukup dengan pingsannya ketika di bukit Thur hingga tidak
pingsan lagi.'
C; 1^-6*^ djO
4378. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Sufyan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru bin Yahya dari Bapaknya dari Abu Sa'id Al
Khudri dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian lebih
mengunggulkan antara para nabi." Dan di dalam Hadits Ibnu Numair Amru bin Yahya
disebutkan; Telah menceritakan kepadaku Bapakku.
4379. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid dan Syaiban bin Farrukh keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit Al Bunani dan
Sulaiman At Taimi dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Aku mendatangi -dan pada riwayat Haddab- Aku melewati Musa pada malam aku
di isra'kan, yaitu di samping bukit merah sedang shalat di dalam kuburannya."
•v.<. \> »> i ^ ,l< > ’l
j,
4380. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Khasyram; Telah mengabarkan kepada
kami 'Isa yaitu Ibnu Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Jarir
seluruhnya dari Sulaiman At Taimi dari Anas; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman dari Sufyan dari Sulaiman At Taimi Aku mendengar Anas
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melawati Musa yang sedang
shalat di dalam kuburannya. Sedangkan di dalam Hadits 'Isa dengan lafazh; 'Pada malam aku
diisra'kan aku melewati..'
Bab: Penjelasan tentang Yunus Alaihissalam dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
<*' > -i' \ 1 9 \' ' > y \\> ■>>'*'> s'-.,*'.. \> * <?' '
y
.y 9 9
9 y > »
4381. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al
Mutsanna serta Muhammad Ibnu Basyar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'ad bin Ibrahim dia
berkata; Aku mendengar Humaid bin Abdurrahman bercerita dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Allah Ta'ala berfirman: "Tidak sepantasnya bagi
seorang hamba-Ku mengatakan bahwa aku lebih baik dari Yunus bin Matta Alaihis Salam."
Dan Ibnu Abu Syaibah berkata; ' Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah.
4382. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar lafazh
ini milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah berkata; Aku mendengar
Abu 'Aliyah berkata; Telah menceritakan kepadaku anak paman Nabi kalian shallallahu 'alaihi
wasallam yaitu Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Tidak
sepantasnya bagi seorang hamba mengatakan bahwa aku lebih baik dari Yunus bin Matta
Alaihis Salam. Dan padahal dia menasabkan dirinya kepada bapaknya."
Bab: Keutamaan Yusuf Alaihissalam
J-sJiss ^ ^^i-U\
\ J ^0^s\ pNi ,lN\^jjAjl^-^.A^l tel4.U^j|Ajl^-^.^jj\l Z^<. r J^jt\\^3\Ju»^j .u^l fejg-
4383. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
serta Ubaidullah bin Sa'id mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id
dari Ubaidullah Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Abu Sa'id dari Bapaknya dari Abu
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; "Siapakah menusia
yang paling mulia?" beliau bersabda: "Orang yang paling bertaqwa dari mereka." para
sahabat berkata; "Bukan itu yang kami tanyakan?" beliau bersabda: "Jika bukan, berarti
Yusuf Nabi Allah putra Nabi Allah (Ya'qub) putra Nabi Allah (lshaq) putra Ibrahim kekasih
Allah, " para sahabat berkata; "Bukan itu yang kami tanyakan, " beliau bersabda: "Apakah
tentang bangsa Arab yang kalian tanyakan?, orang yang paling baik dari mereka dimasa
jahiliyyah adalah orang yang paling baik dimasa Islam, jika mereka paham Islam."
Bab: Keutamaan Zakaria Alaihissalam
4384. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Nabi Zakaria adalah seorang tukang kayu."
Bab: Keutamaan Hidlir Alaihissalam
\ 1*^23 )
jd\jM j£ j^Lii ^ A\$L _^I\
Lot^lta}^^ Ja JlS { lls>t£- ^>yJ\ (j'^»^ 1 A»o\jja^S" 3 \ 3) Iplkl^^jloL^ \ ljaJj<Jla
jUife J is oU4:3ls { l^tL* jS \
_jio4lJt_£-
<Ui\ pJ_C. £y0 ^JlC- 151 J Uli- l^Iil^llLc- <Ui\ ^J lC- ^ pJLc- vllS\ jUpJi J 3^d^ J/*“i
c-'^^\^\^4^\»La3)\ ( jJc>cL^i Jli\ ^a~*£<*J££ j\ «-a^lafLl^
^3is { \^ AL.iu^j^^.y { \^iiu
Ujb , Jl
^ j-i^i^/l -^ji j\^J\l^ JjS J^ui >^i\\
(l^U-J^r {\^rlx-ci
yi\i^i\ijs^3is\^i^ci i 5.jii 0 jii
L^3 \ U^ tgLfcl V^L^\ J-fcl V^I ViliaSVS \^JLC. ^ ^ v£ife
L5 ^L. 0 ^u^ r ^J\4i3^ JlU^'M-j3&
4385. Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Muhammad An Naqid dan lshaq bin
Ibrahim Al Handzali dan 'Ubaidullah bin Sa'id dan Muhammad bin Abu 'Umar Al Makki
seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah dan lafazh ini milik Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Dinar dari
Sa'id bin Jubair dia berkata; "Saya telah berkata kepada Ibnu Abbas bahwasanya Nauf Al
Bikali mengatakan bahwa Musa 'Alaihis Salam yang berada di tengah kaum Bani Israil
bukanlah Musa yang menyertai Nabi Khidhir." (Ibnu Abbas) berkata; 'Berdustalah musuh
Allah. Saya pernah mendengar Ubay bin Ka'ab berkata; saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Suatu ketika Nabi Musa 'Alaihis Salam berdiri untuk
berpidato di hadapan kaum Bani israil.' Setelah itu, seseorang bertanya kepadanya; 'Hai
Musa, siapakah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini? ' Nabi Musa menjawab;
'Akulah orang yang paling banyak ilmunya di muka bumi ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: Oleh karena itu, Allah sangat mencela Musa 'Alaihis Salam. Karena ia tidak
menyadari bahwa ilmu yang diperolehnya itu adalah pemberian Allah. Lalu Allah
mewahyukan kepada Musa; 'Hai Musa, sesungguhnya ada seorang hamba-Ku yang lebih
banyak ilmunya dan lebih pandai darimu dan ia sekarang berada di pertemuan dua lautan.'
Nabi Musa 'Alaihis Salam bertanya; 'Ya Tuhan, bagaimana caranya saya dapat bertemu
dengan hambaMu itu? ' Dijawab; 'bawalah seekor ikan di dalam keranjang dari daun kurma.
Manakala ikan tersebut lompat, maka di situlah hambaKu berada.' Kemudian Musa pun
berangkat ke tempat itu dengan ditemani seorang muridnya yang bernama Yusya' bin Nun.
Nabi Musa sendiri membawa seekor ikan di dalam keranjang yang terbuat dari daun kurma.
Keduanya berjalan kaki menuju tempat tersebut. Ketika keduanya sampai di sebuah batu
besar, maka keduanya pun tertidur lelap. Tiba-tiba ikan yang berada di dalam keranjang
tersebut berguncang keluar, lalu masuk ke dalam air laut. Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: 'Allah telah menahan air yang dilalui ikan tersebut, hingga menjadi
terowongan. Ikan itu menempuh jalannya di lautan, sementara Musa dan muridnya kagum
melihat pemandangan yang unik itu. Akhirnya mereka berdua melanjutkan perjalanannya
siang dan malam. Rupanya murid Nabi Musa lupa untuk memberitahukannya. Pada pagi
harinya. Nabi Musa berkata kepada muridnya; 'Bawalah makanan kita kemari!
Sesungguhnya kita merasa letih karena perjalanan kita ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata: 'Belum berapa jauh Musa melewati tempat yang diperintahkan untuk
mencarinya, muridnya berkata; 'Tahukah Anda tatkala kita mencari tempat berlindung di
batu besar tadi, maka sesungguhnya saya lupa menceritakan tentang ikan itu dan tidak ada
yang membuat saya lupa untuk menceritakannya kecuali syetan, sedangkan ikan tersebut
mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali.' Musa berkata; 'Itulah tempat
yang sedang kita cari.' Lalu keduanya kembali mengikuti jalan mereka semula. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kemudian keduanya menelusuri jejak mereka semula.'
Setelah keduanya tiba di batu besar tadi, maka mereka melihat seorang laki-laki yang sedang
tertidur berselimutkan kain. Lalu Nabi Musa 'Alaihis Salam mengucapkan salam kepadanya.
Nabi Khidhir bertanya kepada Musa; 'Bagaimana kedamaian di negerimu? ' Musa berkata;
'Saya adalah Musa. 1 Nabi Khidhir terperanjat dan bertanya; 'Musa Bani Israil.' Nabi Musa
menjawab; 'Ya.' Nabi Khidhir berkata kepada Musa; 'Sesungguhnya kamu mendapatkan
sebagian ilmu Allah yang diajarkanNya kepadamu yang tidak aku ketahui dan aku
mendapatkan sebagian ilmu Allah yang diajarkanNya kepadaku yang kamu tidak ketahui.'
Musa berkat kepada Khidhir; 'Bolehkah aku mengikutimu agar kamu dapat mengajarkan
kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? ' Nabi Khidhir
menjawab; 'Sesungguhnya sekali-kali kamu tidak akan sanggup dan sabar bersamaku.
Bagaimana kamu bisa sabar atas sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang
cukup tentang hal itu? ' Musa berkata; 'Insya Allah kamu akan mendapatiku sebagai orang
yang sabar dan aku pun tidak akan menentangmu dalam suatu urusan pun.' Khidhir
menjawab; 'Jika kamu tetap mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan sesuatu hingga
aku sendiri yang akan menerangkannya kepadamu. 1 Musa menjawab; 'Baiklah.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Kemudian Musa dan Khidhir berjalan menusuri pantai.
Tak lama kemudian ada sebuah perahu yang lewat. Lalu keduanya meminta tumpangan
perahu. Ternyata orang-orang perahu itu mengenal baik Nabi Khidhir, hingga akhirnya
mereka mengangkut keduanya tanpa meminta upah.' Lalu Nabi Khidhir mendekat ke salah
satu papan di bagian perahu itu dan setelah itu mencabutnya. Melihat hal itu, Musa
menegur dan memarahinya; 'Mereka ini adalah orang-orang yang mengangkut kita tanpa
meminta upah, tetapi mengapa kamu malah melubangi perahu mereka untuk kamu
tenggelamkan penumpangnya? ' Khidhir menjawab; 'Bukankah telah aku katakan kepadamu
bahwasanya kamu sekali-kali tidak akan sabar ikut bersamaku.' Musa berkata sambil
merayu; 'Janganlah kamu menghukumku karena kealpaanku dan janganlah kamu
membebaniku dengan suatu kesulitan dalam urusanku.' Tak lama kemudian, keduanya pun
turun dari perahu tersebut. Ketika keduanya sedang berjalan-jalan di tepi pantai, tiba-tiba
ada seorang anak kecil yang sedang bermain dengan teman-temannya yang lain. Kemudian,
Nabi Khidhir segera memegang dan membekuk (memuntir) kepala anak kecil itu dengan
tangannya hingga menemui ajalnya. Dengan gusarnya Nabi Musa berupaya menghardik Nabi
Khidhir; 'Mengapa kamu bunuh jiwa yang tak berdosa, sedangkan anak kecil itu belum
pernah membunuh? Sungguh kamu telah melakukan perbuatan yang munkar? ' Khidhir
berkata; 'Bukankah sudah aku katakan bahwasanya kamu tidak akan mampu untuk bersabar
dalam mengikutiku. Dan ini melebihi dari yang sebelumnya. 1 Musa berkata; 'Jika aku
bertanya kepadamu tentang sesuatu setelah ini, maka janganlah kamu perbolehkan aku
untuk menyertaimu. Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur (maaf) kepadaku.'
Selanjutnya Nabi Musa dan Khidhir melanjutkan perjalanannya. Ketika kami berdua tiba di
suatu negeri, maka keduanya pun meminta jamuan dari penduduk negeri tersebut, tapi
sayangnya mereka enggan menjamu keduanya. Lalu keduanya mendapatkan sebuah dinding
rumah yang hampir roboh dan Nabi Khidhir pun langsung menegakkannya
(memperbaikinya). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Dinding itu miring
(sambil memberi isyarat dengan tangannya) lalu ditegakkan oleh Khidhir.' Musa berkata
kepada Khidhir; 'Kamu telah mengetahui bahwa para penduduk negeri yang kita datangi ini
enggan menyambut dan menjamu kita. Kalau kamu mau, sebaiknya kamu minta upah dari
hasil perbaikan dinding rumah tersebut. Akhirnya Khidhir berkata; 'Inilah perpisahan antara
aku dan kamu. Aku akan beritahukan kepadamu tentang rahasia segala perbuatan yang
kamu tidak sabar padanya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Semoga Allah
memberikan rahmat dan karuniaNya kepada Nabi Musa 'Alaihis Salam. Sebenarnya aku lebih
senang jika Musa dapat sedikit bersabar, hingga kisah Musa dan Khidhir bisa diceritakan
kepada kita dengan lebih panjang lagi. Ubay bin Ka'ab berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Penyebab perpisahan tersebut adalah karena Musa alpa.' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Tak lama kemudian, datanglah burung kecil tersebut
mematuk air laut dengan paruhnya. Lalu Khidhir berkata kepada Musa; 'Sesungguhnya
ilmuku dan ilmumu dan ilmu yang kita peroleh dari Allah itu hanyalah seperti seteguk air laut
yang diperoleh burung kecil itu di antara hamparan lautan ilmu yang dimiliki Allah.' Sa'id bin
Zubair berkata; 'Ibnu Abbas membacakan ayat Al Qur'an yang artinya; 'Di depan mereka ada
seorang penguasa yang merampas setiap perahu yang bagus. Ibnu Abbas juga membacakan
ayat Al Qur'an yang artinya; 'Anak kecil yang dibunuh Nabi Khidhir itu adalah kafir.'
j IA
3vi { 3 } \ j
bji jUi
crf j,W
C^2\J \ ijJ
J JJj { \jii
uik^\ } eS^uJ\ jiiiiiui£]{ ji»M\s\ ^iilkii}i^ii\i>j\1^^1
} 3ls^ {%o
Ss >^Uj^.jU^k4^i\^ U-\SU0\ j\ { >j\ jp
if\ {f£j\ \ j } iiik>U 3^UliU jjl^i
j\ { ^ a, <i^u^
4386. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdul A'laa Al Qais; Telah
menceritakan kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman At Taimi dari Bapaknya dari Raqabah
dari Abu lshaq dari Sa'id bin Jubair dia berkata; di tanyakan kepada Ibnu Abbas bahwa Nauf
beranggapan sesungguhnya Musa yang pergi mencari Ilmu itu bukanlah Musa yang di utus
kepada Bani Israil; Ibnu Abbas bertanya; Apakah kamu mendengarnya juga wahai Said? Aku
menjawab; 'Ya.' Ibnu Abbas berkata; Nauf telah berdusta! Telah menceritakan kepada kami
Ubay bin Ka'ab dia berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Musa berpidato dihadapan kaumnya mengingatkan hari-hari Allah, kemenangan dan
cobaannya, ia menyatakan bahwa "Aku tidak tahu ada orang yang paling pandai di muka
bumi selain aku." Maka Allah subhanahu wata'ala mewahyukan padanya bahwa Allah
memiliki seorang hamba yang lebih pandai darinya, Musa berkata; Wahai Rabbku tunjukilah
kepadaku. Maka Allah berfirman kepadanya; bawalah bersamamu bekal dari ikan yang asin.
Hingga akhirnya kamu akan mencari ikan itu. Lalu pergilah Musa hingga ia sampai di sebuah
batu lalu ia tidak dapat melihat ikat tersebut. Lalu Musa pergi dengan meninggal temannya
untuk mencari ikat tersebut. Namun tiba-tiba ikan tersebut bergerak-gerak hingga dapat
diketahui oleh temannya. Temannya berkata; aku akan mengejar Musa hingga aku
beritahukan tentang ikan itu kepadanya. Ubay berkata; lalu teman itu lupa hingga mereka
terus berlalu. Musa berkata; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita
ini." Lalu temannya berkata; 'Adakah kamu melihat kita berdiam yakni ketika beristirahat di
batu besar. Sesungguhnya aku terlupa kepada ikan hiu itu dan Tiada yang membuat aku lupa
tentang hal itu, melainkan setan.' Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula
ketika ikan tersebut lari dengan cepat hingga mengagetkan Musa dan mereka berjalan
mengikuti jejak ikan tersebut. Musa berkata; inilah tempat yang telah digambarkan
kepadaku. Lalu dia mencari kemudian bertemulah dengan seseorang yang memakai kain
penutup kepala, sambil berbaring. Musa mengucapkan salam kepadanya dan ia membalas
sambil membuka kain yang menutupi wajahnya; 'Wa 'alaikum salam, siapakah kamu?" Musa
berkata; "Aku adalah Musa." la bertanya; "Musa siapa?." Musa menjawab; Musa bani Israil.
la bertanya lagi; Apa yang menyebabkan kamu datang kemari? Musa menjawab; Aku datang
agar kamu mengajariku tentang ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Khidhir berkata;
"Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu
dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
hal itu?." "Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar,
dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun." Dia berkata: "Jika kamu
mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apa pun, sampai
aku sendiri menerangkannya kepadamu." Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala
keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melubanginya. -Ubay berkata; 'Khidr melubanginya
dengan sengaja.- Musa berkata: "Mengapa kamu melubangi perahu itu yang akibatnya kamu
menenggelamkan penumpangnya?" Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan
yang besar. Dia (Khidhr) berkata: "Bukankah aku telah berkata: "Sesungguhnya kamu sekali-
kali tidak akan sabar bersama dengan aku." Musa berkata: "Janganlah kamu menghukum
aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan
dalam urusanku." Keduanya berjalan hingga mendatangi beberapa anak kecil yang sedang
bermain di tepi pantai, lalu dia mendekati salah satu dari mereka dengan cepat dan langsung
membunuhnya. Musa pun kaget dan berkata: "Mengapa kamu bunuh jiwa yang bersih, yang
tidak pernah membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang
mungkar." Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya
kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?." Musa pun malu dan berkata: "Jika aku bertanya
kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku
menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku." Maka keduanya
berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta
dijamu kepada penduduk negeri itu tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka,
kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka
Khidr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil
upah untuk itu." Khidhr berkata seraya sambil memegang pakaian Musa: "Inilah perpisahan
antara aku dengan kamu. Aku akan memberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-
perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan
orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena
di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. Maka bila raja itu
lewat dia akan mendapati bahtera itu dalam keadaan rusak, hingga tidak jadi merampasnya
dan semuanya selamat, setelah itu mereka bisa kembali memperbaikinya dengan kayu. Dan
adapun anak itu, telah ditakdirkan padanya kekafiran sedang orang tuanya adalah orang-
orang shaleh, apabila dia sudah besar dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada
kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki, supaya Allah mengganti bagi mereka
dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anak itu dan lebih dalam kasih sayangnya
(kepada ibu bapaknya). Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim
di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang
ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka
sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari
Tuhanmu. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi;
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yusuf; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan
kepada kami 'Ubaidullah bin Musa keduanya dari Israil dari Abu lshaq dengan sanad AtTaimi
dari Abu lshaq dengan Hadits yang serupa.
». ✓ » '"isi? tl
4387. Dan telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah dari Amru dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas dari Ubay bin Ka'ab
Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membaca ayat: Jika engkau mau, niscaya engkau
dapat meminta imbalan untuk itu. (QS Al Kahfi: 77)
y\iUj
^4^ J^^3^ J4- j ^1. ^ ^ (j 3_^
i%\ j\3^1)\^ _3»3Ui 3ls^J\lij^J;^
j\ ISJ jUv djljl } \
jo ,>3\ /l^L:3\&3li c 4
>d\
4388. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Ubaidillah bin
'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud dari 'Abdullah bin Abbas bahwa dia dan Al Hurr bin Qais bin
Hisn Al Fazari berdebat tentang sahabat Musa 'alaihissalam yang bertanya tentang jalan
untuk bertemu dengannya, Ibnu Abbas mengatakan bahwa kawan yang dimaksud itu ialah
Khidhir, sedangkan Hurr mengatakan bukan. Kemudian lewatlah Ubay bin Ka'ab al-Anshari di
depan mereka. Ibnu Abbas lalu memanggilnya kemudian berkata, "Hai Abu Thufail
kemarilah, sesungguhnya aku berselisih pendapat dengan sahabatku ini siapa kawan Musa
yang olehnya ditanyakan mengenai jalan untuk menuju tempatnya itu, agar dapat bertemu
dengannya. Apakah kamu pernah mendengar hal-ihwalnya yang kamu dengar sendiri dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?" Ubay bin Ka'ab menjawab, "Ya, saya mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketika Musa duduk bersama beberapa
orang Bani Israel, tiba-tiba seorang laki-laki datang dan bertanya kepadanya (Musa), 'Adakah
seseorang yang lebih pandai daripada kamu? ' Musa menjawab, 'Tidak." Maka, Allah
menurunkan wahyu kepada Musa, "Ada, yaitu hamba Kami Khidhir." Musa bertanya kepada
(Allah) bagaimana jalan ke sana. Maka, Allah menjadikan ikan sebagai sebuah tanda baginya
dan dikatakan kepadanya, 'Apabila ikan itu hilang darimu, maka kembalilah (ke tempat di
mana ikan itu hilang) karena engkau akan bertemu dengannya (Khidhir). 'Maka, Musa pun
mengikuti jejak ikan laut dengan kehendak Allah. Lalu Musa berkata kepada muridnya;
Ayolah kita makan siang dulu, mana makanannya. Murid Musa berkata kepadanya ketika dia
menanyakan makan siang, 'Adakah kamu melihat Ikan itu ketika kita beristirahat di batu
besar. Sesungguhnya aku terlupa kepada ikan hiu itu dan tiada yang membuat aku lupa
tentang hal itu, melainkan setan.' Musa berkata, 'Kalau demikian, memang itulah tempat
yang kita cari.' Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Kemudian mereka
bertemu dengan Khidhir. Maka, apa yang terjadi pada mereka selanjutnya telah diceritakan
Allah Azza wa Jalla di dalam Kitab-Nya." Hanya saja Yunus berkata dengan lafazh; 'lalu Musa
mengikuti jejak ikan Hiu di laut.'
45. KITAB: KEUTAMAAN SAHABAT
Bab: Keutamaan Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu 'anhu J.
L^ia^caliu jijk
/ s 0 S
4389. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abad bin Humaid serta Abdullah
bin Abdurrahman Ad Darimi. Abdullah berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan
yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal Telah menceritakan
kepada kami Hammam Telah menceritakan kepada kami Tsabit Telah menceritakan kepada
kami Anas bin Malik bahwa Abu Bakr As Siddiq bercerita kepadanya, dia berkata; "Aku
melihat telapak kaki orang-orang Musyrikin berada di atas kami, ketika kami sedang berada
di dalam Goa. Lalu aku berkata kepada Rasulullah; 'Ya Rasulullah, seandainya salah seorang
dari mereka melihat ke bawah, niscaya ia akan melihat kita di dalam goa ini. Maka Beliau
berkata: "Wahai Abu Bakar, tidakkah engkau sadar jika ada dua orang, sesungguhnya Allah
adalah yang ketiganya?."
6
/ / ^
4390. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far bin Yahya bin Khalid Telah
menceritakan kepada kami Ma'an Telah menceritakan kepada kami Telah menceritakan
kepada kami Malik dari Abu An Nadhr dari Ubaid bin Hunain dari Abu Sa'id Al Khudri,
bahwasannya pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di atas
mimbar, lalu beliau berkata; "Ada seorang hamba yang diberi dua pilihan oleh Allah antara
kemewahan dunia dan pahala di sisiNya, tetapi hamba itu memilih pahala di sisiNya."
Mendengar ucapan Rasulullah itu. Abu Bakr langsung menangis sedih, dan Rasulullah pun
menangis. Lalu Abu Bakr berkata; 'Sungguh kami serahkan segala yang kami miliki untuk
engkau ya Rasulullah. Abu Sa'id berkata; Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah
orang yang paling baik di antara kami, maka Abu Bakr adalah orang yang paling dekat
dengan beliau. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang harta dan
persahabatannya paling dekat denganku adalah Abu Bakr. Seandainya aku diperintahkan
untuk memilih kekasih, maka aku akan memilih Abu Bakr sebagai kekasih, tetapi kami
berada dalam persaudaraan Islam. Tidak ada pintu di Masjid kecuali pintu Abu Bakr. Telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur Telah menceritakan kepada kami Fulaih bin
Sulaiman dari Salim Abu An Nadhr dari Ubaid bin Hunain dan Busr bin Sa'id dari Abu Sa'id Al
Khudri dia berkata; Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di
hadapan orang banyak. ..-yang serupa dengan Hadits Malik.
4391. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar Al 'Abdi Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Isma'il bin Raja' dia
berkata; Aku mendengar Abdullah bin Abu Hudzail berkata; dari Abu Al Ahwash dia berkata;
Aku mendengar Abdullah bin Mas'ud berkata; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: Seandainya saya dibolehkan memilih kekasih, maka aku akan menjadikan Abu
Bakr sebagai kekasih, akan tetapi dia adalah saudaraku dan sahabatku dan sungguh Allah
telah menjadikan sahabat kalian ini adalah kekasih Allah."
■9
O?
S
* ' C ' * \ t
4392. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar lafazh
ini milik Ibnu Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dari Abu Al Ahwash dari
Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Seandainya saya dibolehkan
menjadikan seorang kekasih dari umatku, maka aku akan menjadikan Abu Bakr sebagai
kekasih."
i> >
. » / » /
4393. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman Telah menceritakan
kepadaku Sufyan dari Abu lshaq dari Abu Al Ahwash dari Abdullah Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abad bin Humaid Telah
mengabarkan kepada kami Ja'far bin 'Aun Telah mengabarkan kepada kami Abu Umais dari
Ibnu Abu Mulaikah dari Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Seandainya saya dibolehkan memilih kekasih, maka aku akan menjadikan Ibnu
Quhafah sebagai kekasih."
U \ 'l'* vS\'
\ jLaJLC' Uo-X>-
4394. Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta
lshaq bin Ibrahim. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Mughirah dari Washil bin Hayyan dari
Abdullah bin Abu Hudzail dari Abu Al Ahwash dari Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Seandainya saya dibolehkan memilih kekasih dari penduduk
bumi, maka aku akan menjadikan Ibnu Quhafah sebagai kekasih, akan tetapi sahabat kalian
ini adalah kekasih Allah."
p\s\^tipi -\ liii
4395. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Jarir;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu
'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan seluruhnya dari Al A'masy; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
'Abdillah bin Numair dan Abu Sa'id Al Asyaj dan lafazh ini milik mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Waki'; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari 'Abdillah
bin Murrah dari Abu Al Ahwash dari 'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ketahuilah, sungguh aku berlepas diri dari setiap yang mencintai
kekasihnya. Sekiranya aku dibolehkan mengambil seorang kekasih, niscaya aku akan
menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Sesungguhnya sahabat kalian ini adalah kekasih
Allah"
4396. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya Telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin Abdullah dari Khalid dari Abu Utsman, Telah mengabarkan kepadaku Amru bin Al
Ash bahwa Rasulullah pernah mengutusnya untuk memimpin pasukan kaum muslimin dalam
perang Dzatus Salasil. Amru bin Al Ash berkata; Aku menemui Rasulullah seraya bertanya; Ya
Rasulullah, siapakah orang yang engkau cintai? Rasulullah menjawab; 'Aisyah.' Lalu saya
tanyakan lagi; Kalau dari kaum laki-laki, siapakah orang yang paling engkau cintai? Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Ayah Aisyah (Abu Bakr).' saya bertanya lagi; lalu
siapa? Rasulullah menjawab: 'Umar bin Khaththab.' Kemudian beliau menyebutkan
beberapa orang sahabat lainnya.
x ^ ♦*> / ^ ^
4397. Dan telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Ali Al Hulwani Telah menceritakan
kepada kami Ja'far bin 'Aun dari Abu Umais Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakan kepada kami Abad bin Humaid lafazh ini miliknya. Telah
mengabarkan kepada kami Ja'far bin 'Aun Telah mengabarkan kepada kami Abu Umais dari
Ibnu Abu Mulaikah, dia berkata; Aku pernah mendengar Aisyah menjawab pertanyaan
sebagai berikut; 'Siapakah orang yang akan ditunjuk sebagai khalifah, seandainya beliau
menghendaki untuk menunjuk seorang khalifah? Aisyah menjawab; 'Abu Bakr.' Aisyah
ditanya lagi; lalu siapa lagi? Aisyah menjawab; 'Umar bin Khaththab.' Ditanya lagi, kemudian
siapa lagi? Dia menjawab; Abu Ubaidah bin Jarrah. Kemudian Aisyah mengakhirnya sampai
di situ.
b\cS\j\&\'s ^j>dbL,f\ \'j>\
i&y a 1vs£j^j^\ ^4, ^i-Si^ik
ji^tu ^^^k\^>k\b ^dS\f\ ^sV^I^-U •*
' > * t i «* . . ^
4398. Telah menceritakan kepadaku Abbad bin Musa Telah menceritakan kepada kami
Ibrahim bin Sa'ad Telah mengabarkan kepadaku Bapakku dari Muhammad bin Jubair bin
Muth'im dari Bapaknya bahwasannya ada seorang perempuan yang menanyakan sesuatu
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Rasulullah memerintahkannya agar
datang lagi pada kesempatan yang lain. Wanita itu berkata; Ya Rasulullah, bagaimana jika
saya nanti datang lagi, tetapi saya tidak dapat bertemu dengan engkau? Jubair berkata;
Bapakku berkata; 'Sepertinya wanita itu bermaksud jika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam meninggal dunia. Maka Rasulullah pun berkata: 'Jika kamu tidak menemuiku, maka
temuilah Abu Bakr! ' Dan telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin As Sya'ir Telah
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari
Bapaknya Telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Jubair bin Muth'im bahwa
bapaknya Jubair bin Muth'im Telah mengabarkan kepadanya, mengenai seorang perempuan
yang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia berkata kepadanya suatu
urusan, kemudian beliau menyuruhnya sebagaimana Hadits Abbad bin Musa.
4399. Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Sa'id Telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Harun Telah mengabarkan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad Telah menceritakan
kepada kami Shalih bin Kaisan dari Az Zuhri dari Urwah dari Aisyah dia berkata; Pada suatu
hari, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sakit, beliau berkata kepada saya:
Panggillah Ayahmu Abu Bakr dan saudara laki-lakimu ke sini, agar aku buatkan sebuah surat
(keputusan khalifah). Karena aku khawatir jika kelak ada orang yang ambisius dan berkata;
Akulah yang lebih berhak menjadi khalifah. Sementara Allah dan kaum muslimin tidak
menyetujuinya selain Abu Bakr.'
f ^ ==>c ^, J 3^3^»^ J-*<jJ <j)
M:-^:U£\ £4 ^issjii^jaV
ii\i_^j3lii^ >- r jd\ ( ^L ? SU^i3VslS1
^J\ j io^ _^i\ j^I^\U ( ^J^ > ii\J^
4400. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar AL Makki Telah
menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah Al Fazari dari Yazid yaitu Ibnu Kaisan dari
Abu Hazim Al Asyja'i dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
"Barangsiapa dari kalian yang berpuasa hari ini? Abu Bakr menjawab; 'Saya. 1 Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: 'siapa dari kalian yang telah mengantar jenazah
pada hari ini? Abu Bakr menjawab; 'Saya.' Rasulullah bertanya lagi; 'siapa dari kalian yang
telah memberi makan orang miskin pada hari ini? ' Abu Bakr menjawab; 'Saya.' Rasulullah
bertanya lagi: 'Siapa dari kalian yang telah menjenguk orang yang sakit pada hari ini? Abu
Bakr menjawab lagi; 'Saya.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah
semua amalan tadi dilaksanakan oleh seseorang kecuali niscaya dia akan masuk surga.'
5 ^ ^lL\
<1
’t’ ^ >; >
I VJ. > J 5^4^ J-Vi3\ J ^£JViS
J 4 ^frt -4*~ J ^ (J^ ^ Jr** (J.' O - ^ -
\'Z'\' \i ' > *\ '* ' >vX\' \'*\v.Z\' \*' > ■>*.<*'> \'C\ ' sJis i c .'> »i .✓ »
UjA»-jUX- ^j-)-Xa»v9 Uo-X>-^^- ^fjujt Uo-Xj>- yu>jjAAX«Loi> avS
4401. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh dan
Harmalah bin Yahya keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah
mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Al
Musayyab dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa keduanya mendengar Abu Hurairah
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ketika seorang laki-laki sedang
menggiring sapinya dengan muatan, tiba-tiba sapi itu menoleh dan berkata; 'Sesungguhnya
aku tidak diciptakan untuk melakukan pekerjaan seperti ini, tetapi aku diciptakan hanya
untuk membajak sawah.' Para sahabat bertanya-tanya, "Subhanallah, sungguh aneh dan luar
biasa! Apakah mungkin seekor sapi dapat berbicara?" Maka Rasulullah pun bersabda:
"Sesungguhnya aku. Bakar, dan Umar mempercayai hal itu." Abu Hurairah berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: 'Ketika seorang laki-laki sedang
menggembalakan kambingnya, tiba-tiba seekor serigala menyerang kambing itu dan
membawanya pergi. Lalu penggembala itu mencari dan membebaskannya dari cengkraman
srigala tersebut. Tetapi, uniknya, serigala itu menoleh kepadanya seraya berkata. Siapakah
yang dapat menguasai hari yang sangat menakutkan, di hari ketika tidak ada penguasa selain
aku?" Para sahabat terheran-heran dan berkata; "Subhaanallah, sungguh aneh dan luar
biasa." Lalu Rasulullah pun berkata: "Sungguh aku. Abu Bakar, dan Umar mempercayai hal
itu." Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin
Khalid dari Ibnu Syihab melalui jalur ini -mengenai kisah seekor kambing dan srigala, dia
tidak menyebutkan kisah seekor sapi,- Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
'Abbad; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah
menceritakan kepada kami Abu Dawud Al Hafari dari Sufyan keduanya dari Abu Az Zanad
dari Al A'raj dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang
semakna dengan Hadits Yunus dari Az Zuhri, di dalam Hadits keduanya di sebutkan kisah
seekor sapi dan kambing secara bersamaan. Keduanya juga menyebutkan sabda Rasulullah;
'Sesungguhnya aku. Abu Bakr dan Umar mempercayai hal itu.' Telah menceritakannya
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Abbad; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Mis'ar
keduanya dari Sa'd bin Ibrahim dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam.
Bab: Keutamaan Umar radhiallahu 'anhu (a^c-4 ^c. ,y»)
^^j[^\^\^JjJo\ ^\ 3\3j&j^g>*!\ /3 vs^j /
i\3 jU\S jiJ^u^'iii^o^
Vfi^X.1j^>\ ^^ < S^^VS5l^^Ll4^ > ^\^l J ^o^oiy3^ j?ji&&!$!r*j Jv /'i
>> »
4402. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Amru Al Asy'atsi dan Abu Rabi' Al 'Ataki
serta Abu Kuraib Muhammad bin Al Allaa, lafazh ini milik Abu Kuraib. Abu Ar Rabi' berkata;
Telah menceritakan kepada kami Sedangkan yang lainnya berkata; Telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Al Mubarak dari 'Umar bin Sa'id bin Abu Husain dari Ibnu Abu Mulaikah
dia berkata; Aku mendengar; Ibnu Abbas berkata; 'Pada saat Umar bin Khaththab hendak
meninggal, dia dibaringkan di atas tempat tidurnya. Para sahabat dan kaum muslimin lainnya
berkumpul untuk bersama-sama memanjatkan doa dan ampunan kepada Allah bagi Umar
sebelum dia meninggal dunia dan kebetulan pada saat itu saya pun ikut berkumpul pula di
sana. Tidak ada sesuatu yang mengejutkan saya, kecuali seorang laki-laki yang menepuk
pundak saya dari belakang. Lalu saya menoleh ke arah tersebut dan ternyata ia adalah Ali bin
Abu Thalib Radhiyallahu'anhu. Setelah itu, ia pun memanjatkan doa dan ampunan kepada
Allah bagi Umar bin Khaththab. Tidak berapa lama kemudian, Ali berkata; Tidak ada lagi
seorangpun sepeninggalmu, yang lebih aku cintai dari pada dirimu, hingga aku lebih suka
bertemu Allah dengan membawa kebaikan seperti kebaikan yang kau bawa hai Umar. Demi
Allah, sungguh aku berbaik sangka kepada Allah bahwasannya Dia sengaja menyertakanmu
kepada dua orang teman dekatmu, Rasulullah dan Abu Bakr yang telah kembali kepadaNya
lebih dahulu darimu. Sebagaimana sabda Rasulullah yang sering aku dengar; 'Aku datang
bersama Abu Bakar dan Umar. Aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar. Aku keluar
bersama Abu Bakr dan Umar. Sungguh aku berharap agar Allah senantiasa menyertakanmu
bersama Rasulullah dan Abu Bakr.' Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim;
Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus dari 'Umar bin Sa'id melalui jalur ini dengan
Hadits yang serupa.
4403. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim; Telah menceritakan
kepada kami Ibrahim bin Sa'd dari Shalih bin Kaisan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Al Hasan bin 'Ali Al
Hulwani dan 'Abad bin Humaid dan lafazh ini milik mereka. Mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami Bapakku
dari Shalih dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan kepadaku Abu Umamah bin Sahi
bahwasannya Aku mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Ketika aku sedang tertidur, maka aku bermimpi melihat orang banyak
dengan mengenakan baju. Baju mereka ada yang sampai batas dada dan ada pula yang
kurang dari itu. Tak lama kemudian Umar bin Khaththab lewat sambil mengenakan baju yang
menutupi tubuhnya.' Para sahabat bertanya; "Ya Rasulullah menurut engkau bagaimana
ta'wil mimpi itu?" Rasulullah menjawab: "Itu adalah tentang masalah agama."
4404. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibn Syihab Telah menceritakan
kepadanya Hamzah bin 'Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab dari Bapaknya dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam Beliau bersabda: "Ketika tidur, aku bermimpi bahwasanya aku
diberi segelas susu. Setelah itu akupun langsung meminum sebagian susu tersebut hingga
aku merasakan kesegaran hingga sampai ke ujung kuku. Kemudian aku berikan sisa susunya
tersebut kepada Umar bin Khaththab." Para sahabat bertanya. Ya Rasulullah, apa ta'wil
mimpi tersebut?" Rasulullah menjawab: "Itu tentang ilmu." Dan telah menceritakannya
kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Laits dari 'Uqail; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Al Hulwani dan
'Abad bin Humaid keduanya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'd; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku dari Shalih melalui jalur Yunus dengan Hadits yang serupa.
j&yj/j»
* ** _\j> ^1^3 ^ '
^>3]\ooj^ ^^ui a 1^\^33ls^3^i.
4405. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa Sa'id bin Al
Musayyab; Telah mengabarkan kepadanya dia medengar Abu Hurairah berkata; 'Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku sedang tidur, tiba-
tiba aku bermimpi aku berada di sebuah sumur yang ada timbanya. Kemudian aku menimba
air dari sumur itu dengan izin Allah. Lalu Ibnu Abu Quhafah mengambil timba itu dan
menimba air sekali atau dua kali dari sumur tersebut dengan susah payah. Hingga ia sudah
tidak kuat lagi. Tak lama kemudian timba tersebut dipegang oleh Umar bin Khathtab maka
aku tidak pernah melihat orang kuat yang mampu menimba air seperti Umar bin Khaththab,
hingga orang-orang berkerumun di dekat sumur tersebut, memberi minum untuk mereka."
Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah menceritakan
kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin Khalid; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid
dan Al Hulwani dan 'Abad bin Humaid keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dia berkata; Al A'raj dan yang
lainnya berkata; bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Aku melihat Ibnu Quhafah mengambil timba, ...dan seterusnya seperti Hadits Az
Zuhri.
9 «- 9
y
3
4406. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin 'Abdur Rahman bin Wahb; Telah
menceritakan kepada kami pamanku 'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku
'Amru bin Al Harits bahwa Abu Yunus -budak- Abu Hurairah Telah menceritakan kepadanya
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Ketika tidur
aku bermimpi sedang menimba di telagaku, memberi minum kepada orang-orang. Lalu Abu
Bakr datang kepadaku dan mengambil timba dari tanganku karena ingin membantuku. Abu
Bakr menimba dua ember dan beliau kelihatan susah payah, -semoga Allah
mengampuninya. -setelah itu Umar datang dan mengambil timba tersebut dari tangan Abu
Bakr. Aku tidak melihat seorangpun yang lebih kuat dari dia, hingga orang-orang pun
berkumpul sambil membawa hewan ternak mereka untuk mengambil minum, sedangkan
telaga tersebut tetap penuh dan memancarkan airnya."
^ *♦> ^ ^ '*/ ^
4407. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
'Abdullah bin Numair dan lafazh ini milik Abu Bakr dia berkata; Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bisyr; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar; Telah
menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Salim dari Salim bin 'Abdullah dari 'Abdullah bin 'Umar
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku bermimpi seakan-akan aku
menimba air dengan timba di sebuah sumur Bakrah, sumur tua. Lalu Abu bakar datang dan
dia juga menimba satu atau dua ember dalam keadaan susah payah -semoga Allah
mengampuninya-. Kemudian Umar datang, dia meminta ember yang lebih besar. Maka
ketika itu aku tidak pernah melihat orang yang lebih kuat darinya, hingga orang-orangpun
berkumpul dapat minum sambil memberi minum hewan ternak mereka. Telah menceritakan
kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami Zuhair; Telah
menceritakan kepadaku Musa bin 'Uqbah dari Salim bin 'Abdullah dari Bapaknya dari
mengenai mimpi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang Abu Bakr dan 'Umar bin Al
Khaththab dengan Hadits yang serupa.
staiilsSj
JlS y^} ^lji9\AA^ r »JC-I S&Vj^ai
\J6\ZjjS\pb\ yvy ^\>\£&. jU\i
* - > ^ * ✓>
4408. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru dan Ibnu Al Munkadir dia mendengar Jabir
mengabarkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; dan lafazh ini miliknya; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ibnu Al Munkadir dan 'Amru dari Jabir
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Aku bermimpi masuk surga, di
dalamnya aku melihat sebuah rumah atau istana. Lalu aku bertanya; 'Milik siapakah ini?
mereka menjawab jawab; 'Milik Umar bin Khaththab. Aku ingin memasuki istana tersebut,
kemudian aku teringat kecemburuanmu.' Tiba-tiba Umar menangis seraya berkata; 'Ya
Rasulullah bagaimana mungkin aku cemburu padamu?.' Dan telah menceritakannya kepada
kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 'Amru dan Ibnu Al
Munkadir dari Jabir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amru
dia mendengar Jabir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakannya kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Ibnu Al Munkadir Aku mendengar Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa
dengan Hadits Ibnu Numair dan Zuhair.
cAy y>\
4409. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus bahwa Ibnu Syihab Telah
mengabarkan kepadanya dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sesungguhnya beliau bersabda: "Ketika aku sedang tidur, tiba-
tiba aku melihat diriku di surga lalu ada seorang wanita yang sedang membersihkan dirinya
dengan air di sebelah istana. Kemudian aku pun bertanya kepadanya; 'Siapa yang memiliki
istana ini? Mereka menjawab, istana ini milik Umar bin Khaththab.' Lalu aku tuturkan
kecemburuan Umar itu dan akhirnya aku pun berpaling darinya." Abu Hurairah berkata,
"Kemudian Umar menangis, sedangkan kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sedang berada di majelis tersebut. Tak lama kemudian Umar bin Khaththab berkata; Ya
Rasulullah, demi ayah dan ibuku apakah mungkin saya cemburu kepada engkau." Dan telah
menceritakannya kepadaku 'Amru An Naqid dan Hasan Al Hulwani serta 'Abad bin Humaid
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan
kepada kami Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab melalui jalur ini dengan Hadits yang
serupa.
■* > > r •
i>\3.
LoA»-<^L>i 9 l^j\
' * , ' * l'l- '•,*,**. A\\ » <* , <- • > >1 ^
<>> O ' (J. ' ^ ^ ^ O J J'-*
4410. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muzahim; Telah menceritakan
kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani dan 'Abad bin Humaid keduanya berkata;
'Abad berkata; Telah mengabarkan kepadaku; dan berkata Hasan; Telah menceritakan
kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'ad; Telah menceritakan kepada kami Bapakku
dari Shalih dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku 'Abdul Hamid bin 'Abdur Rahman
bin Zaid, Muhammad bin Sa'ad bin Abi Waqqash Telah menceritakan kepadanya bahwa
bapaknya yaitu Sa'ad berkata; "Pada suatu ketika Umar bin Khaththab pernah meminta izin
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk bertamu kepada beliau yang saat itu
ada beberapa wanita Quraisy yang sedang berbicara dengan beliau secara panjang lebar dan
dengan suara yang lantang. Setelah Umar meminta izin untuk masuk, maka kaum wanita itu
segera berdiri dan bersembunyi di balik tirai (hijab). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mempersilahkan Umar masuk sambil tersenyum-senyum simpul. Umar berkata;
"Apa yang membuat anda tersenyum ya Rasulullah!" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: "Hai Umar, sebenarnya aku sendiri merasa heran dengan kaum wanita yang
berada bersamaku tadi. Karena, ketika mereka mendengar suaramu, maka mereka segera
bersembunyi." Lalu Umar berkata. Sebenarnya engkaulah yang lebih berhak mereka segani."
Kemudian Umar menoleh ke tabir tempat kaum wanita dan berkata; "Hai orang-orang yang
menjadi musuhnya sendiri, apakah kalian merasa segan kepadaku dan tidak segan kepada
Rasulullah?" Kaum wanita Quraisy itu pun menjawab; "Ya, karena engkau lebih keras dari
Rasulullah!" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda; "Demi jiwaku yang
berada di tangan-Nya, sungguh tak ada syetan yang berpapasan denganmu di suatu jalan ya
Umar, melainkan syetan tersebut akan berpaling ke jalan lain untuk menghindar dari
jalanmu." Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf; Telah menceritakan kepada
kami dengannya 'Abdul 'Aziz bin Muhammad; Telah mengabarkan kepadaku Suhail dari
Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa 'Umar bin Al Khaththab datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam yang di saat itu ada beberapa wanita Quraisy sedang berbicara
dengan beliau dengan suara yang lantang. Setelah Umar meminta izin untuk masuk, maka
kaum wanita itu segera berdiri dan bersembunyi di balik tirai (hijab) -sebagaimana Hadits Az
Zuhri.
4411. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Wahb dari Ibrahim bin Sa'ad dari Bapaknya Sa'ad
bin Ibrahim dari Abu Salamah dari 'Aisyah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Di kalangan umat-umat yang terdahulu sebelum kalian, terkadang ada orang-
orang yang mendapat ilham. Apabila di kalangan umatku terdapat beberapa orang yang
mendapat ilham, maka Umarlah salah satunya." Ibnu Wahab berkata; "Yang dimaksud
dengan muhaddatsuun dalam hadits tersebut adalah orang-orang yang mendapat ilham."
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Laits;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru
An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu
'Uyainah keduanya dari Ibnu 'Ajian dari Sa'ad bin Ibrahim melalui jalur ini dengan Hadits
yang serupa.
4412. Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi; Telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin 'Amir dia berkata; Juwairiyah bin Asma' Telah mengabarkan kepada
kami dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dia berkata; "Umar bin Khaththab pernah berkata;
'Sesungguhnya pendapatku pernah disetujui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam tiga hal,
yaitu; tentang maqam Ibrahim, tentang peristiwa hijab, dan tentang tawanan perang Badar."
i . >
} J4-J jSa^\ Jjj) J
4413. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu
'Umar dia berkata; "Ketika Abdullah bin Ubay bin Salul meninggal dunia, anak laki-lakinya -
yaitu Abdulah bin Abdullah- datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya
memohon kepada beliau agar sudi memberikan baju beliau kepada Abdullah untuk kain
kafan ayahnya, Abdullah bin Ubay bin Salul. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memberikan bajunya kepada Abdullah. Setelah itu, Abdullah juga memohon Rasulullah agar
beliau berkenan menshalati jenazah ayahnya. Kemudian Rasulullah pun bersiap-siap untuk
menshalati jenazah Abdullah bin Ubay, hingga akhirnya Umar berdiri dan menarik baju
Rasulullah seraya berkata, "Ya Rasulullah, apakah engkau akan menshalati jenazah Abdullah
bin Ubay sedangkan Allah telah melarang untuk menshalatinya?" Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan
pilihan kepadaku." Lalu beliau membacakan ayat yang berbunyi; "Kamu memohonkun
ampun bagi orang-orang munafik atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka, maka hal
itu adalah sama saja, sekalipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali (Qs.
At-Taubah 9: 80). Oleh karena itu, aku akan menambah istighfar lebih dari tujuh puluh kali
untuknya." Umar bin Khaththab berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya la adalah orang
munafik?." Tetapi, rupanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tetap saja menshalatinya,
hingga Allah menurunkan ayat Al Our'an: "Janganlah kamu sekali-kali menshalati jenazah
seorang di antara orang-orang munafik dan janganlah kamu berdiri di atas kuburnya." (Qs.
At-Taubah 9: 84). Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan
'Ubaidullah bin Sa'id keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Al
Oaththan dari 'Ubaidillah melalui jalur ini mengenai Hadits yang semakna dengan Abu
Usamah namun ada tambahan; 'Kemudian beliau meninggalkan shalat untuk mereka (orang-
orang munafik).
Bab: Keutamaan Utsman bin Affan radhiallahu 'anhu
JC-C-)
? 7* / •'/ / / ^ / ^
^ >4 Ji-stLUdJls^ JWjiiii
4414. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Qutaibah
dan Ibnu Hujr. Yahya bin Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang
lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Muhammad
bin Abu Harmalah dari 'Atha dan Sulaiman -kedua anak Yasar dan Abu Salamah bin 'Abdur
Rahman bahwa 'Aisyah berkata; 'Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sedang berbaring di rumah saya dengan membiarkan kedua pahanya atau kedua betisnya
terbuka. Tak lama kemudian. Abu Bakar minta izin kepada Rasulullah untuk masuk ke dalam
rumah beliau. Maka Rasulullah pun mempersilahkannya untuk masuk dalam kondisi beliau
tetap seperti itu dan terus berbincang-bincang (tentang suatu hal). Lalu Umar bin Khaththab
datang dan meminta izin kepada Rasulullah untuk masuk ke dalam rumah beliau. Maka
Rasulullah pun mempersilahkannya untuk masuk dalam kondisi beliau tetap seperti itu dan
terus berbincang-bincang (tentang suatu hal). Kemudian Utsman bin Affan datang dan
meminta izin kepada beliau untuk masuk ke dalam rumah beliau. Maka Rasulullah pun
mempersilahkannya untuk masuk seraya mengambil posisi duduk dan membetulkan
pakaiannya. Muhammad berkata; Saya tidak mengatakan hal itu pada hari yang sama. Lalu
Utsman masuk dan langsung bercakap-cakap dengan beliau tentang berbagai hal. Setelah
Utsman keluar dari rumah, Aisyah bertanva; "Ya Rasulullah, tadi ketika Abu Bakar masuk ke
rumah engkau tidak terlihat tergesa-gesa untuk menyambutnya. Kemudian ketika Umar
datang dan masuk, engkaupun menyambutnya dengan biasa-biasa saja. Akan tetapi ketika
Utsman bin Affan datang dan masuk ke rumah maka engkau segera bangkit dari
pembaringan dan langsung mengambil posisi duduk sambil membetulkan pakaian engkau.
Sebenarnya ada apa dengan hal ini semua ya Rasulullah'?" Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: "Hai Aisyah, bagaimana mungkin aku tidak merasa malu kepada
seseorang yang para malaikat saja merasa malu kepadanya?."
> ?• t< *\cS> I ''tl
e_oi\ - •• - "
t\A* '
aj\V-AJc
b J^<S^
^ jui\3 ^[jtLudj&cJ
J^sJids y^\
jJ-Lc-dlSilU-
,.<>
4415. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'ad; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin
Khalid dari Ibnu Syihab dari Yahya bin Sa'id bin Al 'Ash bahwa Sa'id bin Al 'Ash Telah
mengabarkan kepadanya, 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan Utsman telah
menceritakan kepadanya; Abu Bakar meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam sedang saya bersama beliau dalam satu selimut, kemudian beliau
mengizinkannya dan dia menyampaikan keperluannya kepada beliau sedang beliau masih
bersamaku dalam selimut. Setelah itu Abu Bakar keluar. Kemudian Umar meminta izin
kepada beliau dalam keadaan yang sama, lalu beliau mengizinkannya dan dia menyampaikan
keperluannya kepada beliau, setelah itu Umar keluar. Utsman berkata; Kemudian aku
meminta izin kepada beliau, lalu beliau segera duduk seraya berkata kepada Aisyah;
'Betulkan pakaianmu wahai Aisyah! Lalu aku menyampaikan keperluanku kepada beliau
setelah itu aku keluar. Aisyah berkata; wahai Rasulullah! aku melihat sikapmu kepada Abu
Bakar dan Umar ketika mereka meminta izin (menemuimu) tidak sama dengan sikapmu
kepada Utsman ketika dia datang, kenapa demikian? Beliau bersabda: "Sesungguhnya
Ustman adalah orang yang sangat pemalu dan jika aku mengizinkannya dalam keadaanku
yang seperti itu, aku khawatir dia tidak mau menyampaikan keperluannya kepadaku." Dan
telah menceritakannya kepada kami 'Amru An Naqid dan Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan
'Abad bin Humaid seluruhnya dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku dari Shalih bin Kaisan dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah mengabarkan
kepadaku Yahya bin Sa'd bin Al 'Ash bahwa Sa'd bin Al 'Ash telah mengabarkan kepadanya;
bahwanya 'Utsman dan 'Aisyah telah menceritakannya kepada kami; Abu Bakr Ash Shiddiq
meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. -lalu perawi
menyebutkan Hadits yang sama dengan Hadits Uqail dari Az Zuhri.
p C Z* s'*. * • /
3V s&StfS'
•^4, J\ ji \ jia» dii j
•. I ^ . ’ -f I ^ ^
L— La-C* V-aJLC' (
4416. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazi; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari 'Utsman bin Ghiyats dari Abu 'Utsman An
Nahdi dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; dia berkata; Pada suatu ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sedang berada di salah satu kebun Madinah sambil bersandaran
beliau menancapkan batang pohon ketanah yang berair. Tiba-tiba seseorang datang
meminta dibukakan pintunya. Beliau bersabda: 'Bukakanlah, dan berilah kabar gembira
kepadanya dengan surga.' Abu Musa berkata; ternyata yang datang Abu Bakr, maka aku pun
membukakan untuknya dan mengabarkan tentang kabar gembira baginya berupa surga. Lalu
ada seseorang yang lain datang meminta dibukakan pintunya. Beliau bersabda: 'Bukakanlah,
dan berilah kabar gembira kepadanya dengan surga.' Abu Musa berkata; ternyata yang
datang Umar, maka aku pun membukakan untuknya dan mengabarkan tentang kabar
gembira baginya berupa surga. Lalu ada seorang yang lain lagi datang meminta dibukakan
pintunya. Abu Musa berkata; Nabi pun kemudian duduk seraya bersabda: 'Bukakanlah, dan
berilah kabar gembira kepadanya dengan surga atas musibah yang akan menimpanya.' Abu
Musa berkata; Aku pun mendatanginya dan ternyata yang datang Utsman, maka aku
bukakan untuknya dan mengabarkan kepadanya tentang kabar gembira baginya berupa
surga dan apa yang Rasulullah sampaikan untuknya. Lalu Utsman menjawab; ya Allah
sabarkanlah aku atau Aliahlah satu-satunya penolong! Telah menceritakan kepada kami Abu
Ar Rabi' Al 'Ataki; Telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub dari Abu 'Utsman An
Nahdi dari Abu Musa Al Asy'ari bahwa pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memasuki sebuah kebun dan menyuruhku untuk menjaga pintunya, -yang
semakna dengan Hadits 'Utsman bin Ghiyats.
4>.
S j’ ' •* ^
3Vs^1 ji-S^^iU1*/l^c4- >i3l5\SiUA4-i^ >\
Jla ^o ( _^c- c yli>--V3 JJb\jliAlj\c.».Aji3
jls\ p^pijiz# Sjii^yi/. .^jisl5\3ii»iiU4^ jj1\li^\i
^J^U.
I> *\ > T d? > * ? ^I^>>
•*.i. * l <^%\/ *• . I n«, •• >. -»_a llou.
>
vflj
3jY
^\ j^\3 ^i> _,i
^ a 1^ii\jj^yiL >^^.1 j 4S>?
cJ~ j\ >3fe^y^ ji
cJ ijl^y^jV^\3llooJii\ j^lj
l>Ui£$ ;^\j£ili d£^\ £j. ^iuj
4417. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Miskin Al Yamami; Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Hassan; Telah menceritakan kepada kami Sulaimam
yaitu Ibnu Bilal dari Syarik bin Abu Namir dari Sa'id Al Musayyab; Telah mengabarkan
kepadaku Abu Musa Al Asy'ari bahwasanya ia pernah berwudhu di rumahnya. Setelah itu ia
keluar dari rumah sambil berkata; "Pada hari ini saya berniat untuk selalu berada di dekat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Lalu Abu Musa pergi ke masjid dan menanyakan
keberadaan Rasulullah kepada para sahabat yang kebetulan sedang berada di sana. "Beliau
telah pergi ke arah sana, " jawab para sahabat, kemudian Abu Musa pun keluar dan masjid
seraya mengikuti jejak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menanyakannya hingga
beliau tiba di sumur Aris. Abu Musa berkata, "Lalu saya duduk di sisi pintu yang terbuat dari
pelepah kurma. Setelah Rasulullah selesai membuang hajat dan wudlu, maka saya pun
berupaya untuk mendekati beliau. Ternyata Rasulullah sedang duduk di atas sumur Aris di
tengah alas duduk sambil menyisingkan pakaian pada kedua betisnya dan menjulurkan
keduanya ke dalam sumur. Lalu saya ucapkan salam kepada beliau dan kembali duduk di sisi
pintu seraya berkata, "Hari ini saya akan setia menjadi penjaga pintu Rasulullah.' Tak lama
kemudian datanglah Abu Bakar sambil mendorong pintu sumur. Lalu saya bertanya, "Siapa
itu di luar? la menjawab, "Saya, Abu Bakar." Saya berujar kepadanya, "Tunggu sebentar hai
Abu Bakar!" Abu Bakar menjawab. "Ya." Aku menghampiri Rasulullah sambil berkata, "Ya
Rasulullah, ada Abu Bakar yang datang dan minta izin untuk masuk ke sini?" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menajwab, "Suruh ia masuk dan beritahukan kabar gembira
tentang surga kepadanya!" Lalu saya kembali menemui Abu Bakar dan saya katakan
kepadanya; "Hai Abu Bakar, silahkan masuk dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menyampaikan kabar gembira tentang surga kepadamu." Abu Bakar masuk ke dalam dan
langsung duduk di sebelah kanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada alas duduk
yang sama sambil menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur, sebagaimana yang dilakukan
Rasulullah dengan menyingsingkan pakaian di kedua betisnya. Lalu saya duduk kembali di sisi
pintu masuk sumur. Ketika itu, sebenarnya saya telah meninggalkan saudara saya yang
sedang berwudlu dan akan menyusul saya. Kata saya dalam hati; 'Kalau Allah menghendaki
kebaikan baginya, niscaya Allah akan mendatangkannya kepada saya.' Tak lama kemudian,
ada seseorang yang menggerak-gerakkan pintu. Lalu saya bertanya kepadanya. Siapa di luar
sana?" Orang di luar yang sedang menggerak-gerakkan pintu tersebut menjawab; "Umar bin
Khaththab." Saya berkata; 'Tunggu sebentar hai Umar!" Lalu saya menghampiri Rasulullah
sambil berkata; 'Ya Rasulullah, ada Umar di luar dan minta izin untuk masuk ke dalam."
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Suruh ia masuk dan beritahukan
kabar gembira tentang surga kepadanya!" Kemudian saya temui seraya berkata, "Hai Umar,
Rasulullah mengizinkanmu masuk ke dalam dan menyampaikan berita gembira tentang
surga kepadamu." Maka Umar bin Khaththab pun masuk ke dalam, lalu duduk di sebelah kiri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil menjulurkan kedua kakinya ke dalam sumur.
Setelah itu saya duduk kembali sambil berkata, "Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi
saudara saya, niscaya Dia akan mendatangkannya ke sini. Tak lama kemudian ada seseorang
yang datang dan menggerak-gerakkan pintu. Maka saya pun berseru kepadanya, "Siapakah
di luar sana?" Orang tersebut menjawab, "Utsman bin Affan." Lalu saya berkata kepadanya,
"Tunggu sebentar hai Utsman!" Saya menghampiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sambil memberitahukan tentang kedatangan Utsman. Rasulullah pun menjawab. "Suruh dia
masuk dan beritahukan kepadanya kabar tentang surga kepadanya serta cobaan-cobaan
yang sedang di rasakannya. Maka saya temui Utsman bin Affan sambil berkata, Silahkan
masuk hai Utsman dan Rasulullah menyampaikan kabar gembira tentang surga kepadamu
serta cobaan-cobaan yang sedang engkau rasakan!" Lalu Utsman pun masuk ke dalam tetapi
ia mendapati alas duduk 'Alaihis Salam telah penuh. Akhirnya ia duduk berhadapan dengan
mereka di sisi yang lain. Syarik berkata; "Said bin Al Musayyab berkormentar. Menurut saya
itu adalah tentang kuburan mereka bersama." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu
Bakr bin lshaq; Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Ufair; Telah menceritakan
kepadaku Sulaiman bin Bilal Telah menceritakan kepada kami Syarik bin Abdullah bin Namr;
Aku mendengar Sa'id bin Musayyab berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Musa Al
Asy'ari di sebelah sini, -Sulaiman menunjukkan kepadaku tempat majlisnya Sa'id,- Abu Musa
berkata; 'Aku keluar untuk menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun aku
dapatkan beliau telah pergi ke sebuah kandang ternak dan masuk ke dalamnya. Beliau duduk
di atas sebuah sumur, seraya menyingsingkan kain celananya dan menjulurkan kakinya ke
sumur, -demikianlah seterusnya yang semakna dengan Hadits Yahya bin Hasan namun dia
tidak menyebutkan perkataan Sa'id; 'Aku menafsirkan bahwa hal itu menunjukan kuburan
mereka.' Telah menceritakan kepada kami Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Abu Bakr bin lshaq
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Maryam; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far bin Abu Katsir; Telah mengabarkan kepadaku Syarik bin
'Abdullah bin Abu Namir dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata;
'Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke salah satu dinding Madinah untuk
sebuah keperluan, maka akupun mengikuti jejak beliau. ..-dan seterusnya sebagaimana
Hadits yang semakna dengan Hadits Sulaiman bin Bilal. Di dalamnya di sebutkan perkataan
Ibnu Musayyab; 'Aku menafsirkan, bahwa hal itu menunjukan kuburan mereka, yang artinya
mereka akan dikumpulkan di satu tempat, kecuali Utsman bin 'Affan.'
Bab: Keutamaan Ali bin Abu Thalib radhiallahu 'anhu
JC-C-)
<Co_X>i3
.aiifold^S
4418. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi, Abu Ja'far Muhammad
bin Ash Shabbah, 'Ubaidullah Al Qawariri dan Suraij bin Yunus seluruhnya dari Yusuf bin Al
Majisyun dan lafazh ini milik Ibnu Ash Shabbah; Telah menceritakan kepada kami Yusuf Abu
Salamah Al Majisyun; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Munkadir dari
Sa'id bin Al Musayyab dari 'Amir bin Sa'ad bin Abu Waqqash dari Bapaknya dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ali: "Kedudukanmu di sisiku seperti
kedudukan Harun di sisi Musa. Hanya tidak ada nabi setelahku.' Sa'id berkata; 'Maka aku
ingin sekali menceritakan hal ini kepada Sa'ad, kemudian aku bertemu dengannya dan aku
ceritakan kapadanya sebagaimana yang telah di ceritakan Amir kepadaku. Lalu dia berkata;
'Aku telah mendengarnya. Aku bertanya; 'Benarkah kamu telah mendengarnya? ' dia
meletakan kedua jarinya di telinganya seraya menjawab; 'Ya, aku telah mendengarnya, jika
tidak, tentu kedua telinga ini akan diam.'
t » . » ^ \% y t » . » ^ x tl » ^ v *\ \'.Z\ ' • ' ® > ■>*, [i ' > \ '
^6 5 j 'o J t\-zSS\ <j
'V» >
4419. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu’bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Al Hakam dari Mush'ab bin Sa'ad bin Abi Waqqash dari Sa'ad bin Abi
Waqqash dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menugasi Ali bin Abu
Thalib ketika terjadi perang Tabuk." Ali berkata, "Ya Rasulullah, mengapa engkau hanya
menugasi saya untuk menjaga kaum wanita dan anak-anak di rumah?" Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: "Tidak inginkah kamu hai Ali memperoleh posisi di sisiku seperti
posisi Harun di sisi Musa, hanya sesudahku tidak akan ada nabi lagi?" Telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah melalui jalur ini.
lik^i ,J^i^i>\J^i>\3. j^jdij^Sfl > j J5 J^y
,^yi3iiioi^\j^\g^lt^\3 ^^^31% j
i£u j\ _^s\3iiidis]jii^3i5 > i ’^jja\4^dtjL:\5]\i^V^-
^\3iiiil^jil^jl^iiji!u^j^ > i\ t pi\3 _^jUs
4420. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Muhammad bin 'Abbad,
lafazh keduanya tidak jauh berbeda, keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Hatim yaitu Ibnu Isma'il dari Bukair bin Mismar dari 'Amir bin Sa'ad bin Abi Waqqash dari
Bapaknya dia berkata; Mu'awiyah bin Abu Sufyan pernah menyuruh Sa'ad dan menanyakan
kepadanya tentang sikapnya kepada Ali, dia berkata; 'Kenapa kamu tidak mau menyalahkan
Ali? Dia menjawab; 'Aku teringat kepada tiga hal tentang kedudukan Ali yang pernah di
ucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka aku selamanya tidak akan
mencelanya karena tiga hal tersebut. Sesungguhnya salah satu dari tiga hal tersebut lebih
aku sukai dari pada seekor sapi yang mahal. Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata kepada Ali, -ketika beliau mengangkatnya sebagai pengganti (di
Madinah) dalam beberapa peperangan beliau. Ali bertanya; "Apakah anda meninggalkanku
bersama para wanita dan anak-anak!" beliau menjawab: "Wahai Ali, tidakkah kamu rela
bahwa kedudukanmu denganku seperti kedudukan Harun dengan Musa? hanya saja tidak
ada Nabi setelahku." Dan saya juga mendengar beliau bersabda pada Perang Khaibar;
"Sungguh, saya akan memberikan bendera ini kepada seorang laki-laki yang mencintai Allah
dan RasulNya dan Allah dan RasulNya juga mencintainya." Maka kami semuanya saling
mengharap agar mendapatkan bendera itu. Beliau bersabda: "Panggilllah Ali!" kemudian dia
dihadirkan dalam keadaan sakit matanya. Lantas beliau meludahi matanya dan
menyerahkan bendera tersebut kepadanya, kemudian Allah memberi kemenangan
kepadanya. Tatkala turun ayat: (Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak
kamu.) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggil Ali, Fatimah, Hasan dan Husain dan
bersabda: "Ya Allah, mereka adalah keluargaku."
** x 9 \ 9 /
•>» < » e’'
^>o ^ \ UO-X>-
4421. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu’bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'ad bin Ibrahim Aku mendengar
Ibrahim bin Sa'ad dari Sa'ad dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda kepada Ali;
Tidakkah kamu rela bahwa kedudukanmu denganku seperti kedudukan Harun dengan
Musa?"
<uj\ Sf\ \y^z\j», i t^b^o
4422. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Qari dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
pada waktu perang Khaibar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh aku
akan menyerahkan bendera ini kepada seorang lelaki yang mencintai Allah dan RasulNya,
dan Allah akan memberikan kemenangan dengan tangannya. Umar bin Khaththab berkata:
Sungguh aku tidak pernah menginginkan sebuah kepemimpinan kecuali hanya pada hari itu
saja, la berkata: lalu akupun menampakkan wajahku dengan harapan agar aku dipanggil
untuk menerima bendera itu. la berkata: kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memanggil Ali bin Abi Thalib dan beliau memberikan bendera itu kepadanya seraya berkata:
' Berangkatlah dan janganlah kamu menoleh ke belakang hingga Allah memenangkanmu.'
Abu Hurairah berkata: kemudian Ali berjalan lalu berhenti dengan tidak menoleh ke
belakang ia berteriak: 'Wahai Rasulullah, atas dasar apa aku memerangi manusia? Beliau
menjawab: "Perangilah mereka hingga mereka mau bersaksi bahwa tiada llah kecuali Allah
dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Jika mereka telah melaksanakan hal itu berarti
mereka telah mencegahmu untuk menumpahkan darah mereka dan mengambil harta
mereka kecuali yang menjadi haknya (Islam) sedang hisab (perhitungan) mereka ada di sisi
Allah".
** /9 Kj "J / \ * S 9 ' , \ / t 9 ' ,\s X 9\ 9 / •''(l ? 9 ' \ s . 9 ** /9 1 ' *. ■“ ^
i)i^4S3l5Ulkj ( 4fi ( ^h5s jA j
4~4i J» Jv:
4423. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Hazim dari Abu Hazim dari Sahi; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lafazhnya adalah yang
ini; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu 'Abdur Rahman dari Abu Hazim;
Telah mengabarkan kepadaku Sahi bin Sa'ad bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah bersabda ketika terjadi perang Khaibar: "Sesungguhnya akan aku serahkan bendera
perang ini kepada seorang laki-laki yang di tangannya Allah akan memberikan kemenangan
bagi kaum muslimin, la mencintai Allah dan Rasulnya, serta sebaliknya yaitu bahwasanya
Allah dan Rasulnya pun mencintainya." Sahal berkata; "Satu malam lamanya para sahabat
bertanya-tanya; 'siapa di antara mereka yang ditugasi membawa bendera perang." Esok
harinya, para sahabat dan kaum muslimin lainnya datang menghadap Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam. Setiap orang dari mereka ingin diberi tugas untuk membawa bendera
perang tersebut. Lalu Rasulullah bertanya; "Di mana Ali bin Abu Thalib?" Para sahabat
menjawab; "la sedang menderita sakit mata ya Rasulullah." Rasulullah berkata, "Bawalah ia
kemari!" Tak lama kemudian, Ali bin Abu Thalib datang menemui Rasulullah. Lalu Rasulullah
meludahi kedua matanya dan berdoa untuk kesembuhannya. Tak lama kemudian kedua
mata Ali sembuh tanpa ada rasa sakit lagi. Kemudian Rasulullah menyerahkan bendera
perang itu kepadanya. Ali bin Abu Thalib bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah saya harus
memerangi kaum musyrikin hingga mereka menjadi orang-orang muslim seperiti kita?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Hai Ali, laksanakanlah tugasmu dengan
baik dan tidak tergesa-gesa, hingga kamu tiba di wilayah mereka'. Setelah itu, serulah
mereka untuk masuk ke dalam agama Islam beritahukan kepada mereka tentang kewajiban-
kewajihan yang harus mereka lakukan di dalam ajaran Islam! Demi Allah, sungguh petunjuk
Allah yang diberikan kepada seseorang (hingga la masuk Islam) melalui perantaraanmu,
adalah lebih baik bagimu daripada kamu memperoleh nikmat yang melimpah ruah dari unta
merah."
^\j Jb\ jliii
4424. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Hatim yaitu Isma'il dari Yazid bin Abu 'Ubaid dari Salamah bin Al Akwa' dia berkata; "Suatu
ketika Ali tidak ikut bersama rombongan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam
perang Khaibar sebab sa'at itu ia sedang sakit mata, la pun berkata: 'Aku tidak ikut bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Lalu Ali bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam. Pada sore harinya, yang pada pagi hari selanjutnya Allah memberikan
kemenangan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh besok aku akan
memberikan bendera ini kepada seorang lelaki yang dicintai oleh Allah dan RasulNya atau
beliau mengatakan; yang mencintai Allah dan RasulNya, dan Allah akan memenangkannya.
Dan perkiraan kami pun tertuju kepada Ali sehingga kami tidak mengharapkannya lagi, lalu
mereka berkata: 'Ini dia Ali, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun memberikan
bendera itu kepadanya, dan Allah memenangkannya".
\A\ cA
il^si^l^L^Wr j, >^1^\ ,^\y isSi*. j c J^y iUiViSj^^i
^b*y^&9 v &
iiZ%i£l\\ Ja >^i\
4425. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Syuja' bin Makhlad seluruhnya dari
Ibnu 'Ulayyah, Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim; Telah
menceritakan kepadaku Abu Hayyan; Telah menceritakan kepadaku Yazid bin Hayyan dia
berkata; "Pada suatu hari saya pergi ke Zaid bin Arqam bersama Husain bin Sabrah dan Umar
bin Muslim. Setelah kami duduk, Husain berkata kepada Zaid bin Arqam. Hai Zaid, kamu
telah memperoleh kebaikan yang banyak. Kamu pernah melihat Rasulullah. Kamu pernah
mendengar sabda beliau. Kamu pernah bertempur menyertai beliau. Dan kamu pun pernah
shalat jama'ah bersama beliau. Sungguh kamu telah memperoleh kebaikan yang banyak.
Oleh karena itu hai Zaid. sampaikanlah kepada kami apa yang pernah kamu dengar dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam! Zaid bin Arqam berkata; Hai kemenakanku, demi
Allah sesungguhnya aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat. Aku sudah lupa
sebagian dari apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh
karena itu, apa yang bisa aku sampaikan, maka terimalah dan apa yang tidak bisa aku
sampaikan, maka janganlah kamu memaksaku untuk menyampaikannya." Kemudian Zaid bin
Arqam meneruskan perkataannya. Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berdiri dan berpidato di suatu tempat air yang di sebut Khumm, yang terletak antara
Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, kemudian menyampaikan nasihat dan
peringatan serta berkata; Ketahuilah hai saudara-saudara, bahwasanya aku adalah manusia
biasa seperti kalian. Sebentar lagi utusan Tuhanku, malaikat pencabut nyawa, akan datang
kepadaku dan aku pun siap menyambutnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dua hal
yang berat kepada kalian, yaitu: Pertama, Al-Qur 'an yang berisi petunjuk dan cahaya. Oleh
karena itu, laksanakanlah isi Al Qur'an dan peganglah. Sepertinya Rasulullah sangat
mendorong dan menghimbau pengamalan Al Our'an. Kedua, keluargaku. Aku ingatkan
kepada kalian semua agar berpedoman kepada hukum Allah dalam memperlakukan
keluargaku." (Beliau ucapkan sebanyak tiga kali). Husain bertanya kepada Zaid bin Arqarn;
"Hai Zaid, sebenarnya siapakah ahlul bait (keluarga) Rasulullah itu? Bukankah istri-istri beliau
itu adalah ahlul bait (keluarga) nya?" Zaid bin Arqam berkata; "Istri-istri beliau adalah ahlul
baitnya, tapi ahlul bait beliau yang dimaksud adalah orang yang diharamkan untuk
menerima zakat sepeninggalan beliau." Husain bertanya; "Siapakah mereka itu?" Zaid bin
Arqam menjawab; "Mereka adalah keluarga Ali, keluarga Aqil. keluarga Ja'far, dan keluarga
Abbas." Husain bertanya; "Apakah mereka semua diharamkan untuk menerima zakat?" Zaid
bin Arqam menjawab. "Ya." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakkar bin
Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu Ibrahim dari Sa'id bin Masruq
dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, (lalu dia
menyebutkan Haditsnya yang semakna dengan Hadits Zuhair; Telah menceritakan kepada
kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Muhamad bin Fudhail;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Jarir keduanya dari Abu Hayyan melalui jalur ini
sebagaimana Hadits Ismail dan di dalam Hadits Jarir ada tambahan; 'Yaitu Kitabullah yang di
dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Barang siapa yang berpegang teguh dengannya
dan mengambil pelajaran dari dalamnya maka dia akan berada di atas petunjuk. Dan barang
siapa yang menganggapnya salah, maka dia akan tersesat. Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bakkar bin Ar Rayyan; Telah menceritakan kepada kami Hassan yaitu Ibnu
Ibrahim dari Sa'id yaitu Ibnu Masruq dari Yazid bin Hayyan dari Zaid bin Arqam dia berkata;
Kami menemui Zaid bin Arqam, lalu kami katakan kepadanya; 'Sungguh kamu telah memiliki
banyak kebaikan. Kamu telah bertemu dengan Rasulullah, shalat di belakang beliau. ..dan
seterusnya sebagaimana Hadits Abu Hayyan. Hanya saja dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Ketahuilah sesungguhnya aku telah meninggalkan untuk kalian
dua perkara yang sangat besar. Salah satunya adalah Al Qur'an, barang siapa yang mengikuti
petunjuknya maka dia akan mendapat petunjuk. Dan barang siapa yang meninggalkannya
maka dia akan tersesat.' Juga di dalamnya disebutkan perkataan; Lalu kami bertanya;
siapakah ahlu baitnya, bukankah istri-istri beliau? Dia menjawab; Bukan, demi Allah,
sesungguhnya seorang istri bisa saja dia setiap saat bersama suaminya. Tapi kemudian bisa
saja ditalaknya hingga akhirnya dia kembali kepada bapaknya dan kaumnya. Yang dimaksud
dengan ahlu bait beliau adalah, keturunan beliau yang diharamkan bagi mereka untuk
menerima zakat.'
'\\~ . » << » \ * ' ■> ' t» »1 . ^ Y.t\' i ' *
J la A — {ji ^ L>- g; ' <j-c- ^ L» g; i i y, b Lo, A**— ^ Lo.
<34*** Js ^ <S \ jy* Cr? ^
j, f* j,
^y U-3ls v \ ^
4426. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Abu Hazim dari Abu Hazim dari Sahi bin Sa'ad dia berkata; "Pada suatu
ketika, seorang keluarga Marwan diangkat menjadi pejabat di Madinah. Lalu orang tersebut
memerintahkan Sahal bin Sa'ad untuk mencaci maki Ali bin Abu Thalib, tetapi Sahal malah
menolak perintah tersebut." Pejabat tersebut berkata kepada Sahal, Kalau kamu tidak mau
maka ucapkanlah; 'Semoga Allah melaknat Abu Thurab.' Sahal menjawab, "Tidak ada nama
julukan Ali bin Abu Thalib yang lebih ia sukai daripada julukan Abu Turab dan ia pun senang
jika dipanggil dengan julukan tersebut." Pejabat itu balik bertanya; 'Hai Sahal,
beritahukanlah kepadaku, bagaimana ceritanya hingga la dijuluki Abu Turab?" Sahal berkata;
"Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah Fatimah. Namun
beliau tidak menjumpai Ali bin Abu Thalib di rumahnya. Kemudian Rasulullah bertanya;
'Dimanakah anak pamanmu? ' Fatimah menjawab; "Sebenarnya antara saya dan dia ada
sedikit permasalahan. Malah ia memarahi saya. Setelah itu, ia keluar rumah dan enggan
beristirahat di sini." Akhirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh seseorang
untuk mencari Ali bin Abu Thalib, menantu Rasulullah sekaligus saudara sepupunya. Tak
lama kemudian orang tersebut datang dan berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, Ali bin
Abu Thalib sedang tidur di masjid." Setelah itu Rasulullah mendatangi Ali yang kala itu
sedang tidur berbaring sementara kain selendangnya jatuh dari lambungnya hingga
menempel ke tanah. Kemudian Rasulullah mengusapnya seraya berkata. "Bangunlah hai Abu
Turab! Bangunlah hai Abu Turab!"
Bab: Keutamaan Sa'd bin Abu Waqqash radhiallahu 'anhu
A^C-4 Ji\)
» . » ' * ' . ^ ' t*vf > **\'*\> \'i\ ' ’s » ' > * Zi\ \ » ' \'C \ '
4427. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id dari 'Abdillah bin 'Amir bin
Rabi'ah dari 'Aisyah dia berkata; "Pada suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
tidak bisa tidur. Setelah itu beliau berkata; 'Semoga ada seorang laki-laki shalih dari para
sahabatku yang akan menjagaku pada malam ini.' Aisyah berkata; Tiba-tiba kami mendengar
suara senjata. Kemudian Rasulullah bertanya; 'Siapakah ini? ' dia menjawab; Sa'ad bin Abu
Waqqash ya Rasulullah, aku datang kesini untuk menjagamu.' Aisyah berkata; Lalu Rasulullah
pun tidur hingga aku dapat mendengar suara dengkur beliau.'
, >> ,> S y > \'Z'. y
4&\j lLc-
(J^L» ^>\— ttJLluit CO A>- (Jijau ^J«i <JJ> \j
4428. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yahya bin Sa'id dari
'Abdi Nah bin 'Amir bin Rabi'ah bahwa 'Aisyah dia berkata; "Pada malam pertama setibanya di
Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu jaga dan tidak pernah tidur. Setelah
itu beliau pun berkata; 'Semoga ada seorang laki-laki yang shalih dari para sahabatku ini
yang akan menjagaku pada malam ini. Aisyah berkata; "Ketika kami dalam keadaan seperti
itu, tiba-tiba kami mendengar suara senjata. Kemudian Rasulullah bertanya. Siapa kamu?
Orang itu menjawab, "Sa'ad bin Abi Waqqash." Rasulullah bertanya lagi, "Mengapa kamu
datang kemari ya Sa'ad?" Sa'ad bin Abi Waqqash menjawab; "Di dalam benak saya
kekhawatiran terhadap diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh karena itu, saya
datang ke sini untuk menjaganya." Kemudian Rasulullah pun mendoakan kebaikan bagi Sa'ad
dan setelah itu beliau tidur. Dan di dalam riwayat Ibnu Rumh di sebutkan; 'Lalu kami
bertanya, 'Siapa ini? ' Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab Aku mendengar Yahya bin Sa'id dia berkata;
Aku mendengar Abdullah bin Amir bin Rabi'ah dia berkata; Aisyah berkata; 'Pada suatu
malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak bisa tidur (sebagaimana Hadits
Sulaiman bin Bilal).
4429. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muhazim; Telah menceritakan
kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad dari Bapaknya dari 'Abdillah bin Syaddad dia berkata;
Aku medengar Ali berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menggabungkan
kedua orang tuanya sebagai tebusan, kecuali untuk Sa'ad bin Malik, dia menjadikan
keduanya bagi Ka'ab pada hari perang Uhud, dengan sabdanya: 'Lemparkan panahmu wahai
Sa'ad, sungguh bapak dan ibuku sebagai tebusan bagimu.' Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan lshaq Al Hanzhali dari
Muhammad bin Bisyr dari Mis'ar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin
Mis'ar seluruhnya dari Sa'ad bin Ibrahim dari 'Abdullah bin Syaddad dari 'Ali dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
4430. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Yahya yaitu Ibnu Sa'id dari Sa'id
dari Sa'ad bin Abu Waqqash dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menggabungkan kedua orang tuanya sebagai tebusan bagiku pada perang Uhud." Telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'ad;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab keduanya dari Yahya bin Sa'id
melalui jalur ini.
t» ' . » ' » \ ' » ' ( ' , » » ' \ '’l . »'<!.. I ' \ '> S ' > '
^Loi ( jX- -Ajuuu {j* ^ I
4431. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad; Telah menceritakan kepada
kami Hatim yaitu Ibnu Isma'il dari Bukair bin Mismar dari 'Amir bin Sa'ad dari Bapaknya
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
menggabungkan kedua orang tuanya sebagai tebusan baginya pada perang Uhud." Saad bin
Abi Waqqash berkata; "Seorang laki-laki musyrik telah memanas-manasi kaum muslimin."
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Sa'ad: "Panahlah dia!"
Sa'ad berkata; Lalu saya membidiknya dengan sebuah anak panah tanpa mata panah yang
tajam hingga tepat mengenai lambungnya, kemudian orang tersebut tersungkur dan
terbukalah auratnya. Melihat itu, Rasulullah tersenyum puas hingga terlihat gigi rahamnya."
^ **/ ^
/ ' ^ S' •* ^
Uli-iSs
J j 3^ { J } J { j,-^ J }
3lS ISiU cL^- jlii 3^*~V^ <£i& (jilsjl
^33*^4CJlc-4Ij\ _3^-^.} 3^"jj x '^^33" j ^
tlSsJli 3^ cJiSJls cJa ,jj li 3^ <3 L^»SJ\i C-I a (jj \1 Jla cJjti c-4>- d U p-— «3^
OX^_^^^LlJ ea 33U5\
jj-j J^t»3^ jUSV\^!^ 6 Jir^5'
vs£l^ { oVl^-^\ j4^U^sS/\ j ^ixi\ j
>?t , t» <* . »^ » '*>■,' ,S * A\'* '• * ' > ' > \'.:-\' *^\ S I
UjJ>- avSjL-iio
3ls^ooj^jS\jjil>-^ /l3ls
\4iL>A»-(3_3\jb_j^>-3 ^U^aaoLfcUl^j^t-iLfc ja.oLj 3 ' \jo\j \\^\ \ _jj\^sS
\ ^ * \ y \. 9 y J -ru\f s' \L \. 9 y
4432. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Musa; Telah menceritakan
kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Simak bin Harb; Telah menceritakan
kepadaku Mush'ab bin Sa'ad dari Bapaknya bahwa ada beberapa ayat Al Qur'an yang turun
berkenaan dengan Sa'ad. Mush'ab berkata; "Ibu Sa'ad bersumpah tidak akan mau berbicara
dengan Sa'ad selama-lamanya hingga ia (Sa'ad) meninggalkan ajaran Islam. Selain itu, ibunya
juga tidak mau makan dan minum." Ibu Sa'ad berkata kepada Sa'ad; "Hai Sa'ad, kamu pernah
mengatakan bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkanmu agar kamu
selalu berbuat baik kepada kedua orang tuamu?. Sekarang aku adalah ibumu, maka aku
perintahkan kepadamu agar meninggalkan Islam." Mush'ab berkata; 'Ibu Sa'ad bertahan
untuk tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam hingga jatuh pingsan karena
lemah. Kemudian Umarah, anak laki-lakinya, memberinya minum. Lalu ibunya itu selalu
memanggil Sa'ad. kemudian turunlah firman Allah yang berbunyi: 'Kami wasiatkan kepada
manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya' (Qs. Al Ankabuut(29): 8). Sedangkan
ayat yang lain berbunyi: Jika kedua orang tuamu memaksamu untuk menyekutukan-Ku
dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mematuhi keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.' (Qs. Luqmaan (31):
15). Saad berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memperoleh rampasan
perang yang sangat banyak dan ternyata di dalamnya ada sebilah pedang. Lalu saya ambil
pedang itu dan membawanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata;
"Ya Rasulullah, berikanlah pedang tersebut kepada saya, karena saya adalah orang yang
telah engkau kenal perangainya." Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam malah
berkata: "Hai Sa'ad, kembalikanlah pedang itu ke tempat semula, di tempat kamu
mengambilnya."' Lalu saya pergi, hingga ketika saya ingin mengambilnya kembali, maka saya
pun mencela diri saya sendiri. Setelah itu saya menghampiri Rasulullah sambil berkata; "Ya
Rasulullah, berikanlah pedang itu kepada saya!" Namun Rasulullah tetap pada pendiriannya
semula dan menjawabnya dengan suara yang keras: "Hai Sa'ad, sudah 'kukatakan kepadamu
kembalikan pedang itu ke tempat di mana kamu mengambilnya!" Setelah itu, Allah
Subhanahu wa Ta'ala menurunkan firmannya berbunyi: 'Mereka bertanya kepadamu
tentang harta rampasan perang' (Qs. Al Anfaal(8): 1). Sa'ad berkata; "Ketika saya jatuh sakit,
saya mengutus seseorang untuk menemui Rasulullah. Setelah itu, beliau pun mendatangi
saya. Lalu saya berkata kepada beliau; 'Ya Rasulullah, izinkahlah saya membagikan harta
sebagai wasiat sesuka hati. Tetapi, rupanya Rasulullah melarangnya. Saya katakan lagi;
"Bagaimana kalau separuhnya?" Beliau tetap melarangnya. Kemudian saya berkata lagi;
"Bagaimana kalau sepertiganya?" Beliau terdiam sesaat dan setelah itu memperbolehkan
wasiat sepertiga harta. Saad berkata; "Saya pernah mendatangi beberapa orang Anshar dan
Muhajirin. Kemudian mereka berkata; 'Kemarilah hai Sa'ad, kami akan memberimu makanan
dan minuman keras (khamer).' (Saat itu khamar memang belum diharamkan). Lalu saya
mendatangi untuk bergabung dengan mereka di suatu kebun. Ternyata di sana ada kepala
unta yang telah dipanggang dan satu wadah minuman keras. Kemudian saya makan dan
minum dengan sepuasnya bersama mereka. Kebetulan pada saat itu sedang didiskusikan
dan dibicarakan antara mereka tentang keutamaan kaum Anshar dan kaum Muhajirin. Maka
saya pun menyatakan bahwa kaum Muhajirin lebih baik dan utama daripada kaum Anshar.
Tentu saja pernyataan saya itu sangat kontroversial dan menyinggung banyak orang yang
hadir pada saat itu. Hingga ada salah seorang dari mereka mengambil salah satu dagu dan
kepala unta lalu memukulkannya kepada saya hingga mencederai hidung saya. Lalu saya
datang menemui Rasulullah dan menceritakan apa yang telah terjadi pada diri saya.
Akhirnya turunlah firman Allah yang berbunyi: "Sesungguhnya minuman Khamr, berjudi.
berkorban untuk berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah terbuat keji yang
termasuk perbuatan syetan." (Al Maidah: 90) Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Simak bin
Harb dari Mush'ab bin Sa'ad dari Bapaknya dia berkata; "Ada empat ayat Al Qur'an yang
turun berkenaan dengan ku, dan seterusnya sebagaimana yang semakna dengan Hadits
Zuhair dari Simak. Di dalam Hadist Syu'bah ada tambahan; 'Apabila mereka ingin memberi
makan kepada ibunya, mereka membuka dengan tongkat, lalu menuangkan makanan ke
dalamnya. Juga di sebutkan di dalam Hadits tersebut; 'lalu salah seorang dari mereka
memukul hidung Sa'ad hingga sobek.'
x>i\ Jlfc. J ' j
4433. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
'Abdur Rahman dari Sufyan dari Al Miqdam bin Syuraih dari Bapaknya dari Sa'ad ia berkata:
sebuah ayat turun mengenaiku: "Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan petang hari..." la berkata: 'Ayat itu turun pada enam orang; Aku dan
Ibnu Mas'ud termasuk dari mereka. Sebab dulu orang-orang musyrik berkata kepadanya:
'Kamu menghina mereka.'
J J*» J J^3
4434. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Al Asadi dari Israil dari Al Miqdam bin Syuraih dari
Bapaknya dari Sa'ad dia berkata; "Pada suatu hari, kami berenam menyertai Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian orang-orang musyrik berkata kepada Rasulullah;
'Usirlah orang-orang yang tidak akan berani melawan kami! ' orang-orang tersebut adalah
saya (Sa'ad), Ibnu Mas'ud, seorang laki-laki dari Hudzail, Bilal, dan dua orang laki-laki yang
tidak saya kenal namanya. Tak lama kemudian terlintas sesuatu dalam benak Rasulullah dan
mengatakannya dalam hati. Maka Allah pun menurunkan firman-Nya: "Janganlah kamu
mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedangkan mereka
sangatlah mengharapkan keridhaan-Nya."
Bab: Keutamaan Thalhah dan Zubair radhiallahu 'anhuma
i£&-\ j$y\
** ^ **/
4435. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakr Al Muqaddami dan Hamid
bin 'Umar Al Bakrawi serta Muhammad bin 'Abdul A'laa mereka berkata; Telah menceritakan
kepada kami Al Mu'tamir yaitu Ibnu Sulaiman dia berkata; Aku mendengar Bapakku dari Abu
Utsman dia berkata; Pada sebagian peperangan yang diikuti Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, tidak tersisa orang yang menemani beliau selain dari pada Thalhah dan Sa'ad.
(mereka berdua yang telah menceritakan hal itu kepadaku).
9 \ . ^ ^ s\ ' ' '
Sy) \ Cl * > . ^jia J ^JLa*^ ^*JLC-
4436. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin 'Abdullah dia berkata;
saya pernah mendengar dia berkata; 'Ketika terjadi perang khandak, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berseru kepada kaum muslimin untuk mendekat kepada beliau, maka Zubair
pun mendekati beliau. Lalu Rasulullah berseru kepada kaum muslimin untuk mendekat,
maka Zubair mendekati beliau. Kemudian Rasulullah berseru kepada kaum muslimin untuk
mendekat, maka Zubair pun segera mendekati lagi kepada beliau, akhinya Rasulullah
bersabda: "Ketahuilah bahwasanya setiap nabi itu mempunyai pembela (penolong) dan
pembelaku adalah Zubair." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam bin 'Urwah; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan lshaq bin Ibrahim
seluruhnya dari Waki'; Telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Muhammad
bin Al Munkadir dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang semakna dengan Hadits
Ibnu 'Uyainah.
£±Z&\ ii\ i J J ^ ^\jj$!&J>1&& <L^ Ji
,> >
4437. Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Al Khalil dan Suwaid bin Sa'id keduanya
dari Ibnu Mushir dia berkata; Isma'il Telah mengabarkan kepada kami 'Ali bin Mushir dari
Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Abdullah bin Az Zubair dia berkata; "Pada saat terjadi
perang Khandak, saya dan Umar bin Abu Salamah berada di benteng Hassan bersama kaum
wanita. Suatu ketika ia merundukkan kepalanya kepada saya dan saya memperhatikannya.
Lalu saya pun merundukkan kepala saya kepadanya dan ia pun memperhatikannya. Saya
mengenali ayah saya dengan baik ketika ia lewat dengan mengendarai kuda sambil
menyandang senjata menuju Bani Quraizhah. Perawi hadits berkata, "Saya diberitahu oleh
Abdullah bin Urwah dari Abdullah bin Zubair dia berkata, lalu saya tuturkan hal itu kepada
ayahku dan ia pun berkata. Apakah kamu melihatku hai anakku?" Saya menjawab; "Ya, hai
ayah!" Ayah saya berkata; "Demi Allah, pada hari itu Rasulullah mengumpulkan kedua orang
tuanya untukku seraya berkata: 'Tebusanmu adalah bapak dan ibuku! Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Hisyam dari Bapaknya dari 'Abdillah bin Az Zubair dia berkata; "Pada saat terjadi perang
Khandak, saya dan Umar bin Abu Salamah berada di sebuah benteng yang disana ada
beberapa istri Rasulullah, (dan seterusnya sebagaimana yang semakna dengan Hadits Ibnu
Mushir melalui jalur ini. Tetapi di dalamnya tidak menyebutkan Abdullah bin Urwah, dia
menyisipkannya di dalam Hadits Hisyam dari Bapaknya dari Ibnu Zubair.
£ t ^ t*'' t
9 <
-^ 4 -* j
4438. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di gua hira' bersama Abu Bakar, Umar,
Utsman, Ali, Thalhah dan Zubair, tiba-tiba batu besar (yang mereka injak) bergetar, maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tenanglah, tidaklah bersamamu kecuali
seorang Nabi, atau Ash Shiddiq, atau Syahid."
y 9 \ 9 y v t 9 y \\ y t 9 \ 9 ''' J 9 * . ^ 9 / 9 / 9 ' *V I J 9 J' \ ^ 9*\ J £ ^ X z' t
I jkll jiuii j ^ j
4439. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Yazid bin Khunais dan Ahmad bin
Yusuf Al Azdi keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Abu Uwais;
Telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Yahya bin Sa'id dari Suhail bin Abu
Shalih dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam sedang berada di atas gunung Hira'. Tiba-tiba gunung tersebut bergerak, maka
Rasulullah berkata: "Hai Hira 1 , tenanglah! Tidak ada orang yang berada di atasmu melainkan
seorang nabi, atau seorang shiddiq, ataupun seorang syahid." Pada saat itu, di atas gunung
Hira' tersebut, ada Nabi Muhammad, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, dan
Said bin Abu Waqqash -Radliallah 'Anhum-.
p piz,\p\yp\pvj\
4440. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair dan Abdah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Hisyam dari Bapaknya dia berkata; 'Aisyah pernah berkata kepadaku: Demi Allah, kedua
orang tuamu itu termasuk dari "orang-orang yang mentaati perintah Allah dan rasul-Nya
sesudah mereka mendapat luka (dalam peperangan Uhud) ...". Telah menceritakannya
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah
menceritakan kepada kami Hisyam melalui jalur ini, dan ia menambahkan: yakni Abu Bakar
dan Az Zubair.
k\ LU }
4441. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al Allaa Telah
menceritakan kepada kami Waki' Telah menceritakan kepada kami Ismail dari Al Bahi dari
Urwah dia berkata; " Aisyah pernah berkata kepadaku: 'Demi Allah, kedua orang tuamu itu
termasuk dari orang-orang yang mentaati perintah Allah dan rasul-Nya sesudah mereka
mendapat luka (dalam peperangan Uhud) ...".
u aIj {j* j j
Bab: Keutamaan Abu Ubaidah Ibnul jarrah radhiallahu 'anhu \
j J^>^\ i j3Vs 3Vs3Vs^^ks a 1 ^ 5iU^ vsi^.1
4442. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan
kepada kami Ismail bin 'Ulayyah dari Khalid Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Ismail
bin Ulayyah Telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Abu Qilabah dia berkata; Anas
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya setiap umat
memiliki 'Amin' (penjaga/orang terpercaya) dan Amin kita adalah Abu Ubaidah bin Jarrah."
4443. Telah menceritakan kepadaku Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami Affan
Telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa
penduduk Yaman datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; Ya
Rasulullah, kirimkanlah kepada kami seseorang yang dapat mengajari kami tentang sunnah
dan Islam. Beliau lalu menarik Abu Ubaidah seraya bersabda: "Inilah orangnya, dia adalah
penjaga umat ini."
J(Si <S^ ^
4444. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan
lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Aku mendengar Abu lshaq
bercerita dari Shilah bin Zufar dari Hudzaifah dia berkata; "Pada suatu ketika orang-orang
Najran pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata; 'Ya
Rasulullah, utuslah kepada kami seseorang yang jujur dan dipercaya. 1 Lalu Rasulullah pun
berkata: 'Sungguh aku akan mengutus kepada kalian seseorang yang sangat jujur dan dapat
dipercaya. 1 Hudzaifah berkata; 'Para sahabat merasa penasaran dan akhirnya menunggu-
nunggu orang yang dimaksud oleh Rasulullah itu. Ternyata Rasulullah mengutus Abu
Ubaidah bin Jarrah." Abu 'Ubaidah bin Al Jarrah; Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Abu Dawud Al Hafari; Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Abu lshaq melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
Bab: Keutamaan Al Hasan dan Husain radhiallahu 'anhuma
9 / S } 9 ' 9 ' 9 \ 9 / ^ 9 / ^ > 9? \ \ ' l S 9 ' > 9 ^ s Z t . .*• \ '
4445. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin Uyainah Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Abu Yazid dari Nafi' bin
Jubair dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau berdoa untuk
Hasan: "Ya Allah, Sungguh Aku mencintainya, maka cintailah dia olehMu dan cintailah orang-
orang yang mencintainya."
4446. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Ubaidillah bin Abu Yazid dari Nafi' bin Jubair bin Muth'im dari Abu Hurairah dia
berkata; "Pada suatu siang saya keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Beliau tidak berbicara kepada saya dan saya pun tidak berbicara kepada beliau hingga beliau
mendatangi pasar Bani Qainuqa'. Kemudian beliau pulang dan mendatangi tenda Fatimah
seraya bertanya: 'Apakah ada Luka'? Apakah ada Luka'? ' (Yang dimaksud dengan Luka'
adalah Hasan) Kami menduga bahwasanya Hasan sedang dibawa oleh ibunya untuk
dimandikan dan dipakaikan seutas kalung tanpa permata. Tak lama kemudian Hasan muncul
dan akhirnya keduanya (Rasulullah dan Hasan) saling berpelukan, lalu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berdoa: 'Ya Allah, sungguh saya mencintainya. Oleh karena itu, cintailah ia
dan cintailah orang yang mencintainya.'
31
<® ^ ^ "*' "' * '
^ 4 c
' *' y ' »1 'T. *t ^
'J
4447. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi yaitu Ibnu Tsabit; Telah
menceritakan kepada kami Al Bara' bin 'Azib dia berkata; "Aku melihat Al Hasan bin Ali
berada di atas pundak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau berkata; 'Ya Allah,
Sungguh aku mencintainya, maka cintailah ia."
ii' ■> >
\ U\>
} s ■£ *\ s '
4448. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar dan Abu Bakr bin Nafi'
Berkata Ibnu Nafi' berkata; Telah menceritakan kepada kami Ghundar; Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari 'Adi yaitu Ibnu Tsabit dari Al Bara' dia berkata; "Aku melihat
Rasulullah meletakkan Al Hasan bin Ali di atas pundak beliau seraya berkata; 'Ya Allah,
Sungguh aku mencintainya, maka cintailah ia."
St
AASs-
4449. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Ar Rumi Al Yamami dan 'Abbas bin 'Abdul
'Azhim Al 'Anbari keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami An Nadhr bin
Muhammad; Telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah yaitu Ibnu 'Ammar; Telah
menceritakan kepada kami lyas dari Bapaknya dia berkata; "Aku menuntun bighal (hewan
hasil peranakan antara kuda dengan keledai) milik Nabi yang berambut putih dan hitam yang
sedang ditunggangi oleh beliau, Hasan dan juga Husain, lalu aku memasukkan mereka ke
kamar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ini bagian mukanya dan ini bagian belakangnya".
Bab: Keutamaan Ahli Bait nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
■jf y\j^L==^^ky&\ 1, j u!\ } 3\i i i^sti^^pi^stiia s ii^u- i i >
9^I\}
4450. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
'Abdi Nah bin Numair dan lafazh ini milik Abu Bakr keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Zakaria dari Mush'ab bin Syaibah dari Shafiyyah binti
Syaibah dia berkata; 'Aisyah berkata; "Pada suatu pagi, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam keluar dari rumahnya dengan mengenakan kain bulu hitam yang berhias. Tak lama
kemudian, datanglah Hasan bin Ali. Lalu Rasulullah menyuruhnya masuk ke dalam rumah.
Kemudian datanglah Husain dan beliau pun masuk bersamanya ke dalam rumah. Setelah itu
datanglah Fatimah dan beliau pun menyuruhnya masuk ke dalam rumah. Akhirnya,
datanglah Ali dan beliau pun menyuruhnya masuk ke dalam rumah. Lalu beliau membaca
ayat Al Qur'an yang berbunyi: "Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
darimu hai ahlul bait dan membersihkanmu sebersih-bersihnya." (Al Ah zaab: 33).
Bab: Keutamaan Zaid binHaritsah dan Usamah bin Zaid radhiallahu 'anhuma (JojJjLbi
La-^-C- J A-> j (jf X* 1** I <£ jL>- )
£ifeis\3\s
> 9
4451. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub bin 'Abdur Rahman Al Qari dari Musa bin 'Uqbah dari Salim bin 'Abdullah dari
Bapaknya bahwa dia pernah berkata; "AKu tidak pernah memanggil Zaid bin Haritsah,
kecuali dengan nama Zaid bin Muhammad hingga turun sebuah ayat al Qur'an berbunyi:
"Panggillah mereka sesuai dengan bapak-bapak mereka, karena itulah yang paling adil di sisi
Allah." Telah mengabarkan kepada kami Syaikh Abu Ahmad Muhammad bin Isa; Telah
mengabarkan kepada kami Abu Al 'Abbas As Sarraj dan Muhammad bin 'Abdullah bin Yusuf
Ad Duwairi keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dengan
Hadits ini. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id Ad Darimi; Telah menceritakan
kepada kami Habban; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah menceritakan kepada
kami Musa bin 'Uqbah; Telah menceritakan kepadaku Salim bin 'Abdillah dengan Hadits yang
serupa.
-J41£
4452. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, Yahya bin Ayyub, Qutaibah dan
Ibnu Hujr. Yahya bin Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami sedangkan yang
lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari 'Abdullah bin
Dinar bahwasannya dia mendengar Ibnu 'Umar berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah menyiapkan sebuah pasukan perang yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid.
Lalu para sahabat saling mengecam kepemimpinannya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bangkit seraya bersabda: "Apabila kalian mengecam kepemimpinan Usmah bin
Zaid, maka berarti kalian juga mengecam kepemimpinan ayahnya sebelum itu. Demi Allah,
sungguh ia memang layak dengan jabatan itu. Jika bapaknya adalah termasuk orang yang
paling aku cintai, maka Usamah juga termasuk dari orang yang paling aku cintai setelahnya."
jiijj j\
4453. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari 'Umar yaitu Ibnu Hamzah dari Salim dari
Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda di atas mimbar:
"Apabila kalian mengecam kepemimpinan Usmah bin Zaid, maka berarti kalian juga
mengecam kepemimpinan ayahnya sebelum itu. Demi Allah, sungguh ia memang layak
dengan jabatan itu. Demi Allah, sungguh ia orang yang paling aku senangi. Dan demi Allah
sungguh jabatan tersebut memang layak untuk Usamah bin Zaid. Dan demi Allah, jika ia
adalah orang yang paling aku senangi setelah bapaknya, maka aku wasiatkan kepada kalian
untuk menta'ati perintahnya, karena la termasuk orang yang baik diantara kalian."
Bab: Keutamaan Abdullah bin Ja'far radhiallahu 'anhuma
Ia ^ C »)
/us^i-1j^\ .^\^^\ issl^ j* jisii^^ii^i^y j
4454. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah dari Habib bin Asy Syahid dari 'Abdullah bin Abu Mulaikah
dia berkata; 'Abdullah bin Ja'far pernah bertanya kepada Ibnu Az Zubair; 'Hai Ibnu Zubair,
ingatkah kamu ketika kita, (yaitu saya, kamu dan Ibnu Abbas), bertemu Rasulullah? '
Abdullah bin Zubair menjawab; "Ya." Kemudian Rasulullah menggendong kami dan
membiarkanmu." Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan
kepada kami Abu Usamah dari Habib bin Asy Syahid yang serupa dengan jalur dan Hadits
Ibnu Ulayyah.
J/VjdjiZc. p> sli.
^ **/ ^
4455. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
lafazh ini milik Yahya. Abu Bakr berkata; Telah menceritakan kepada kami dan berkata
Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari 'Ashim Al Ahwash Al Ahwal dari
Muwarriq Al 'Ijli dari 'Abdullah bin Ja'far dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
apabila tiba dari suatu perjalanan, biasanya beliau menemui kedua anak kecil dari ahlul
baitnya. Abdullah bin Ja'far berkata; 'pernah suatu hari beliau datang dari suatu perjalan, lalu
aku segera menyambutnya, maka beliau meletakkan aku di depan beliau, kemudian salah
satu putra Fatimah datang lalu beliau meletakkannya di belakang beliau. Dan kami bertiga
masuk ke Madinah dengan menaiki hewan tunggangan beliau.'
4456. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Rahim bin Sulaiman dari 'Ashim; Telah menceritakan kepadaku
Muwarriq; Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Ja'far dia berkata; Apabila Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tiba dari suatu perjalanan, biasanya beliau menemui kami
terlebih dahulu dia juga berkata; pernah beliau menemui saya, Hasan ataupun Husein.
Kemudian beliau menaikan salah seorang dari kami di depan beliau dan yang lainnya di
belakang beliau hingga kami memasuki Madinah.'
\ X>- \ <*_> O \ \iL> X>- '^u (i <tJ)L>- CL . > \i
4457. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada
kami Mahdi bin Maimun; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin
Abu Ya'qub dari Al Hasan bin Sa'ad - budak- Al Hasan bin 'Ali dari 'Abdullah bin Ja'far dia
berkata; Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memboncengku di
belakang beliau. Kemudian beliau membisikkan saya suatu ucapan yang tidak saya ceritakan
kepada siapapun."
Bab: Keutamaan Khadijah Ummul Muminin radhiallahu 'anha
IfLc- j)
j C kj)£ JbyjjJi&cJ&w
.S y'L. \e,a\\\yKj^c. -J >pl AfeT,e.
%\fc&\3 'j$Z J= A^dJ^3. M
jp^\j
4458. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin Numair dan Abu Usamah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah dan Ibnu Numair dan Waki' dan Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah
mengabarkan kepada kami 'Abdah bin Sulaiman seluruhnya dari Hisyam bin 'Urwah dan
lafazh ini milik Abu Usamah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Hisyam dari Bapaknya dia berkata; Aku mendengar 'Abdullah bin Ja'far berkata; "Saya
pernah mendengar Ali ketika di Kufah berkata; 'Saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya wanita yang paling baik (pada masa
lalu) adalah Maryam binti Imran dan wanita yang paling baik (sesudah masa itu) adalah
Khadijah binti Khuwailid.' Abu Kuraib berkata; "Waki' meriwayatkan hadits ini sambil
memberi isyarat ke langit dan ke bumi."
y j J&SI& jfa jjlvsik j
IsSi^lsSi*.
r uL\^uJ% Jj\ jJ^.uii\j^lLu
4459. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu
Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far
seluruhnya dari Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari dan lafazh ini miliknya; Telah
menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin
Murrah dari Murrah dari Abu Musa dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "laki-laki yang sempurna itu banyak, sedangkan perempuan yang sempurna itu
adalah Maryam bin Imran dan Asiah istri Fir'aun. Dan sesungguhnya keutamaan Aisyah di
antara kaum wanita yang lain adalah seperti keunggulan tsarid (bubur) di banding dengan
makanan yang lain."
J jlfld ji
•*/ * *v ^ / ^ ^ / / *v ^ ^
4460. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan Ibnu
Numair mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari 'Umarah dari
Abu Zur'ah dia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah berkata; "Pada suatu ketika Jibril
pernah datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; Ya Rasulullah
ini dia Khadijah. la datang kepada engkau dengan membawa wadah berisi lauk pauk (baik itu
makanan ataupun minuman). Oleh karena itu, apabila ia datang kepada engkau, maka
sampaikanlah salam dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan dariku kepadanya. Selain itu,
beritahukan pula kepadanya bahwa rumahnya di surga terbuat dari emas dan perak, yang
disana tidak ada kebisingan dan kepayahan di dalamnya."
< - - * ' **>
^\ j ji<_^ j'.^\Uj'^ j
i ^ _
J-jAllfi.
4461. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku dan Muhammad bin Bisyr Al 'Abdi dari Isma'il dia
berkata; Aku bertanya kepada Abdullah bin Abu Aufa; "Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam memberi kabar gembira kepada Khadijah dengan sebuah rumah di surga
untuknya? Dia menjawab; 'Ya 1 . Beliau memberi kabar gembira kepadanya dengan sebuah
rumah di surga yang terbuat dari permata, di dalamnya tidak ada kebisingan dan
kepayahan.' Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada
kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim;
Telah mengabarkan kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman dan Jarir; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan seluruhnya dari Isma'il bin Abu Khalid dari Ibnu Abu Aufa
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
4462. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdah dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi kabar gembira kepada Khadijah binti
Khuwailid dengan sebuah rumah di surga."
4463. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad Al A'laa; Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari
'Aisyah dia berkata; Saya tidak cemburu kepada seorang wanitapun, melebihi cemburuku
kepada Khadijah, sungguh dia telah wafat tiga tahun sebelum beliau menikahiku. Menurut
apa yang aku dengar ketika beliau menceritakannya. Sungguh, Allah Azza wa j a 1 1 a telah
memerintahkan kepada beliau agar memberi kabar gembira kepadanya dengan sebuah
rumah dari permata di surga. Apabila beliau menyembelih seekor kambing, maka beliau suka
menghadiahkannya kepada para sahabat-sahabat Khadijah."
,_4i s\Jj\ ££ \$\ ^ j*di. 4u\
4464. Telah menceritakan kepada kami Sahi bin 'Utsman; Telah menceritakan kepada kami
Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Saya tidak
pernah merasa cemburu kepada para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang lain
kecuali kepada Khadijah, meskipun ia tidak hidup semasa dengan saya. Pernah, pada suatu
hari, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih seekor kambing, beliau
berkata: 'Berikanlah sebagian daging kambing kepada teman-teman Khadijah! ' maka saya
marah kepada Rasulullah sambil berkata; Khadijah?" Lalu beliau menjawab: "Sesungguhnya
aku benar-benar telah dianugerahi cinta Khadijah." Telah menceritakan kepada kami Zuhair
bin Harb dan Abu Kuraib seluruhnya dari Abu Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami
Hisyam melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa dengan Abu Usamah. Namun hanya
sampai kisah seekor kambing, tidak ada tambahan setelah itu.
4465. Telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari
'Aisyah dia berkata; Saya tidak pernah merasa cemburu kepada para istri Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam yang lain kecuali kepada Khadijah, dikarenakan beliau sering
menyebut-nyebutkan kelebihannya. Padahal aku tidak pernah melihatnya sama sekali.
\j» -X>- j \ \ 3
4466. Telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari
'Aisyah dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menikah lagi dengan
wanita lain untuk memadu khadijah, kecuali setelah Khadijah meninggal dunia."
cislliU &j*j#\&l*±
l^C^\i&$S >5l\ jd^=*U
4467. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
'Ali bin Mushir dari Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Halah binti Khuwailid,
saudara perempuan Khadijah, pernah meminta izin untuk masuk ke dalam rumah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Sepertinya beliau mengenali suaranya yang mirip dengan suara
Khadijah, hingga beliau merasa senang. Tak lama kemudian beliau berkata: ya Allah,
ternyata ia adalah binti Khuwailid, adik perempuan Khadijah! ' Aisyah berkata; Tentu saja
saya merasa cemburu dan berkata; 'Mengapa Anda masih mengingat-ingat perempuan
Quraisy yang tua renta itu, yang kedua ujung bibirnya telah memerah dan ia sudah tidak ada
lagi. Sedangkan Allah telah memberikan gantinya yang lebih dari padanya untuk engkau."
Bab: Keutamaan Aisyah radhiallahu 'anhuma
4468. Telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Ar Rabi' seluruhnya dari
Hammad bin Zaid dan lafazh ini milik Abu Ar Rabi'; Telah menceritakan kepada kami
Hammad; Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Hai Aisyah, dulu kamu
diperlihatkan kepadaku selama tiga malam dalam mimpiku. Seorang malaikat datang
membawamu kepadaku dengan beragam sutera." Malaikat itu berkata, "Hai Muhammad,
inilah isterimu!" Kemudian aku buka cadar wajahmu dan ternyata ia itu adalah Kamu. Maka
aku katakan, 'Jika mimpi ini berasal dan Allah, niscaya Dia akan merealisasikannya." Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu
Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah seluruhnya dari Hisyam melalui jalur
ini dengan Hadits yang serupa.
^ j3isdiislLu^^1^^ilfc^iiui iu^i
cM'p*\ ,y\^yyicJ^j^cjk L
» -Xjo \j« ^ ^4, S-’ J 3*^ al^i^lWjL^.
4469. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dia berkata; Aku
mendapatkan Hadits di dalam bukuku dari Abu Usamah; Telah menceritakan kepada kami
Hisyam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari
Hisyam dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah berkata: "Sesungguhnya aku tahu kapan kamu suka kepadaku dan kapan kamu
marah kepadaku. 1 Aisyah bertanya; 'Dari mana engkau mengetahui itu, ya Rasulullah? '
Rasulullah menjawab: "Ketika kamu sedang suka kepadaku, maka kamu akan mengatakan;
Demi Tuhan Muhammad 1 . Dan ketika kamu sedang marah kepadaku, maka kamu akan
mengatakan; 'Demi Tuhan Ibrahim.' Aisyah berkata, "Demi Allah ya Rasulullah, memang yang
tidak saya sebut ketika saya sedang marah hanyalah nama engkau. "Dan telah
menceritakannya kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami 'Abdah dari
Hisyam bin 'Urwah melalui jalur ini, sampai perkataannya; 'Demi Tuhan Ibrahim.' (tidak ada
tambahan setelah itu).
\ \ > t’ ' '■ ' S \ \ ? t s* ■> ^ '
s W- / * ^
4470. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya Telah mengabarkan kepada kami
Abdul 'Aziz bin Muhammad dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari Aisyah dia berkata;
bahwasanya pada suatu hari dia sedang bermain-main bersama anak-anak perempuan di sisi
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Aisyah berkata; Pada saat itu teman-teman
mendatangi saya. Akan tetapi, sepertinya mereka enggan mendekat kepada saya karena
malu kepada Rasulullah. Akhirnya Rasulullah pun mempersilahkan mereka untuk menemui
saya." Telah menceritakannya kepada kami Abu Kuraib telah menceritakannya kepada kami
Abu Usamah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Jarir Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Bisyr seluruhnya dari Hisyam melalui jalur ini. Di dalam Hadits Jabir di
sebutkan; Aku bermain-main bersama anak perempuan di rumah beliau, dan mereka
memang senang bermain-main.'
4471. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Abdah
dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah bahwasanya orang-orang berlomba-lomba
memberikan hadiah dan kado yang berharga pada hari pernikahan Aisyah karena mengharap
keridhaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
> 9 \ S X >
^ Jil J\ j j^>^\ j ^
i j£d£fcilicil3^\L^ sl>.
ti 5^ ^ cluL>-S <j <*_£o Lc- £ j » \ ^ \
j^i^\ 3 ^ j4^3' ^ dililili^ d^ J^dilS^Uij^
4472. Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan Abu Bakr bin An Nadhr
dan 'Abad bin Humaid. 'Abad berkata; Telah menceritakan kepadaku dia berkata; sedangkan
yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan kepadaku
Muhammad 'Abdur Rahman bin Al Harits bin Hisyam bahwa 'Aisyah istri Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, dia berkata; " Pada suatu hari, para istri Rasulullah mengutus
Fatimah binti Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk menghadap kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu Fatimah meminta izin kepada Rasulullah, yang ketika itu
sedang berbaring bersama saya dengan mengenakan selimut saya, dan beliau pun
mempersilahkan Fatimah untuk masuk." Fatimah berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya
para istri engkau telah mengutus saya kepada engkau untuk menuntut keadilan tentang
putri Abu Quhafah, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan saya terdiam tidak dapat memberikan
jawaban." Aisyah berkata; "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada
Fatimah: 'Hai puteriku, tidakkah kamu menyenangi apa yang aku senangi? ' Fatimah
menjawab; "Tentu saja." Rasulullah berkata; "Kalau begitu, maka cintailah wanita ini." Aisyah
berkata; "Setelah mendengar jawaban Rasulullah. Fatimah langsung berdiri dan
memberitahukan kepada mereka, istri-istri Rasulullah, tentang apa yang dia katakan dan apa
yang dikatakan oleh Rasulullah kepadanya." Para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berkata kepadanya; "Hai Fatimah, sebenarnya kami mengutusmu kepada beliau tadi itu tidak
memberikan keuntungan apa pun kepada kami. Oleh karena itu, kembalilah kepada ayahmu
itu dan katakan kepada beliau; 'Sesungguhnya para istri-istri engkau tengah menuntut
keadilan tentang puteri Abu Ouhafah." Fatimah berkata; "Demi Allah, saya tidak akan berani
mengatakan itu kepada Rasulullah untuk selamanya." Aisyah berkata; "Kemudian para istri
Rasulullah bersepakat untuk mengutus Zainab binti Jahsy, salah seorang istri Rasulullah.
Aisyah berkata; "Zainab adalah salah seorang istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
yang pernah tawar menawar dengan saya mengenai giliran bersama Rasulullah. Dan lagi,
menurut hemat saya, tidak ada perempuan lain yang melebihi Zainab dalam kebaikan
agamanya, ketakwaannya kepada Allah, kebenaran pembicaraannya, si laturahimnya,
banyaknya sedekah, banyaknya amal kebajikan, dan taqarrubnya kepada Allah Subhanahu
wa Ta'ala." Aisyah berkata; 'Kemudian Zainab memohon izin kepada Rasulullah untuk masuk
ke dalam rumah, yang pada saat itu Rasulullah sedang bersama Aisyah dengan mengenakan
kain selimutnya, sebagaimana keadaan ketika beliau bersama Aisyah pada saat didatangi
oleh Fatimah. Lalu Rasulullah mempersilahkan Zainab masuk ke dalam. Setelah itu Zainab
pun berkata; 'Ya Rasulullah, sesungguhnya para istri engkau menuntut keadilan tentang
puteri Abu Bakar.' Aisyah berkata; "Kemudian Zainab menerjang dan menindih tubuh saya
beberapa saat, sementara saya hanya memperhatikan Rasulullah melalui sorot mata beliau,
apakah beliau mengizinkan saya untuk balas menerjang Zainab atau tidak?" Aisyah berkata;
"Zainab terus menindih saya hingga saya tahu bahwasanya Rasulullah tidak akan marah jika
saya membalas serangan Zainab hingga saya menang. Setelah itu, saya pun berhasil
menerjang dan menindih Zainab dengan serangan yang lembut." Kemudian Rasulullah
tersenyum sambil berkata; "Aisyah memang putri Abu Bakr. Dan telah menceritakannya
kepadaku Muhammad bin 'Abdullah bin Quhzadz. 'Abdullah bin 'Utsman berkata; Telah
menceritakannya kepadaku dari 'Abdullah bin Al Mubarak dari Yunus dari Az Zuhri melalui
jalur ini dengan Hadits yang semakna. Hanyasaja didalamnya disebutkan perkataan Aisyah;
'Tatkala saya berhasil mengalahkannya, saya tidak segera menjatuhkannya.'
4473. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dia berkata; Aku
mendapatkan di dalam bukuku, dari Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dari Aisyah dia
berkata; Apabila Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam ingin mengetahui jadwal gilirannya,
maka beliau akan bertanya, 'Hari ini aku harus di istri yang mana dan besok di istri yang
mana? ' Beliau menanyakan hal itu karena beliau ingin berlama-lama dengan Aisyah.' Aisyah
berkata; 'Dan pada saat giliranku Allah mencabut nyawanya saat beliau berada di pangkuan
saya."
vs&j J jVz&A p>
4474. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang
telah di bacakan kepadanya dari Hisyam bin 'Urwah dari 'Abbad bin 'Abdullah bin Az Zubair
dari 'Aisyah bahwa dia telah mengabarkan kepadanya, dia mendengar Rasulullab shallallahu
'alaihi wasallam berkata sebelum beliau wafat di pangkuan Aisyah dan ia pun mendengar
ucapan beliau; "Ya Allah, berikanlah rahmat kepadaku dan pertemukanlah aku dengan
kekasihku!" Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdah bin
Sulaiman seluruhnya dari Hisyam melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
isSi-jiay j
4475. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'ad bin Ibrahim dari
'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; Aku pernah mendengar bahwa seorang nabi tidak akan
meninggal hingga dia di suruh memilih antara dunia dan akhirat. Aisyah berkata; Kemudian
ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sakit yang menyebabkan kematiannya, aku
mendengar beliau menuturkan dengan terputus-putus, beliau bersabda: "Bersama orang-
orang yang telah Allah beri nikmat kepada mereka, baik dari para nabi, orang-orang yang
jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang shalih dan mereka itulah sebaik-
baik teman." Aisyah berkata; "Aku mengira pada waktu itulah beliau diberi pilihan." Dan
telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada
kami Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'ad melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
a ^ilc- J J
4476. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'ad; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin
Khalid dia berkata; Ibnu Syihab berkata; Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab
dan 'Urwah bin Az Zubair -di antara orang-orang yang berilmu-, bahwa Aisyah istri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada
dalam keadaan sehat wal afiat, beliau pernah bersabda: 'Sesungguhnya seorang nabi
tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya di surga lalu ia dipersilahkan
untuk memilih.' Aisyah berkata; "Ketika malaikat pencabut nyawa datang kepada Rasulullah,
sementara kepala beliau berada di pangkuan saya, maka Rasulullah pingsan beberapa saat.
Tak lama kemudian ia sadar kembali. Setelah itu, beliau menatap pandangannya ke atas
sambil mengucapkan: Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku, Allah Yang Maha
Tinggi! ' Aisyah berkata; "Dengan demikian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak
memilih untuk hidup lebih lama lagi bersama kami." Aisyah pernah berkata; "Saya teringat
ucapan yang pernah beliau sampaikan kepada kami ketika beliau masih sehat;
'Sesungguhnya seorang nabi tidaklah diwafatkan hingga diperlihatkan kepadanya tempatnya
di surga. Setelah itu, ia pun dipersilahkan untuk memilih.' Aisyah juga berkata; "Itulah kata-
kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu: 'Ya Allah, pertemukanlah aku dengan
kekasihku Yang Maha Tinggi.'
r r »
‘-’j
4477. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali; Dan telah
menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid seluruhnya dari Abu Nu'aim berkata; 'Abad
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul
Wahid bin Aiman; Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Mulaikah dari Al Qasim bin
Muhammad dari 'Aisyah dia berkata; "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak
bepergian, maka beliau pun mengundi para isterinya. Pada suatu ketika, undian tersebut
jatuh kepada Aisyah dan Hafshah. Akhirnya kami pun bertiga pergi bersama-sama. Ketika
malam tiba, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasanya menempuh perjalanan bersama
Aisyah sambil berbincang-bincang dengannya. Hingga suatu saat Hafshah berkata kepada
Aisyah; 'Hai Aisyah, bagaimana jika malam ini kamu mengendarai untaku dan aku
mengendarai untamu. Setelah itu, kita akan memperhatikan apa yang akan terjadi nanti.'
Aisyah menjawab; "Baiklah!" Lalu Aisyah mengendarai unta milik Hafshah dan Hafshah
sendiri mengendarai unta milik Aisyah. Tak lama kemudian Rasulullah mendatangi unta milik
Aisyah yang kini dikendarai Hafshah. Rasulullah mengucapkan salam kepadanya dan
menempuh perjalanan bersamanya hingga mereka singgah di suatu tempat. Sementara itu,
Aisyah merasa kehilangan Rasulullah hingga ia merasa cemburu. Oleh karena itu, ketika
mereka singgah di suatu tempat, maka Aisyah menjulurkan kedua kakinya di antara pohon
idzkhir sambil berkata; Ya Allah perintahkanlah kalajengking atau ular untuk menggigitku,
karena aku tidak kuasa untuk mengatakan sesuatu kepada Rasul-Mu.'
i * ^ ^ ®\ t ^ 1 '1Z\ \ ' \ H v * * > *\ ^ V’Js ^ ’
r" rfl*LS»-/w> 'O J**! I _jJV3
4478. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah bin Oa'nab Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Abdullah bin Abdurrahman dari
Anas bin Malik dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Keutamaan Aisyah atas wanita yang lain, seperti keutamaan (bubur) atas semua makanan."
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Outaibah serta Ibnu Hujr mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Outaibah; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad keduanya dari 'Abdullah bin
'Abdur Rahman dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
Namun di dalam Hadits keduanya, di sebutkan Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Sedangkan di dalam Hadits Ismail bahwa dia mendengar Anas bin Malik.
4479. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Rahim bin Sulaiman dan Ya'la bin 'Ubaid dari Zakaria dari Asy Sya'bi dari
Abu Salamah dari 'Aisyah bahwa dia menceritakan kepadanya. Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata kepadanya; "Hai Aisyah, sesungguhnya Jibril mengucapkan salam
kepadamu." Aisyah menjawab; maka aku katakan; Wa Alaihis Salam Wa rahmatullah. Dan
telah menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Al
Mula-i; Telah menceritakan kepada kami Zakaria bin Abu Zaidah dia berkata; aku mendengar
'Amir berkata; Telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa
menceritakan kepadanya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata
kepada Aisyah -dan seterusnya yang serupa dengan Hadits di atas,- Dan telah
menceritakannya kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Asbath
bin Muhammad dari Zakaria melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
4480. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah
mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az
Zuhri; Telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa 'Aisyah isteri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata; "Hai Aisyah, Inilah Jibril mengucapkan salam kepadamu. Aisyah
menjawab; 'Wa 'alaihis salam warahmatullah. Dia berkata; 'Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dapat melihat apa yang tidak aku lihat.'
Bab: Penjelasan tentang Ummu Zara' '
^ y ^ ^ *v
■JJ
/^Jjs^%UJ\dJliiuJ>^yj1 >j^\o^-^\i\^UJj\
i ^ j£4*S& JSjIj^sl^i , J
/- »< V 'U 'kr » < V 'l * l - i.K'i*' ' $ \< '\'S <C\r *< \£\\ '\r *' '\*A > ? *:4k
4~>^ ^jl» ^ j J 4-Co ^-aS ^3 J<j,l t£*io S ij$4ju-&J <cdaju
si. J /'^ >dilsll^&4^
4\<j j3liiioUdili^3j a \^T
c-JLo*'^ Jl3j4^l^^Lc-Jj4-LlI»i
4481. Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Hujr As Sa'di dan Ahmad bin Janab keduanya
dari 'Isa, sedangkan lafazh (hadits) ini milik Ibnu Hujr; telah menceritakan kepada kami 'Isa
bin Yunus; telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah dari saudara laki-lakinya
'Abdullah bin 'Urwah dari 'Urwah dari 'Aisyah dia berkata; "Sebelas orang wanita tengah
duduk-duduk. Setelah itu mereka saling berjanji untuk tidak menutupi sedikitpun informasi
tentang suami mereka. Wanita pertama berkata; 'Suami saya berdaging unta yang kurus di
puncak gunung yang tidak rata, tidak datar sehingga dapat diangkat, tidak gemuk sehingga
dapat dipindahkan. Wanita yang kedua berkata; 'Suami saya, saya tidak mau menceritakan
keadaannya, karena saya takut ditinggalkannya. Jika saya menceritakannya maka saya
menceritakan kerongkongan dan pusarnya, (membuka rahasia dan keburukannya -pent).
Wanita yang ketiga berkata; 'Suami saya tinggi hati. Jika saya berbicara saya takut
diceraikannya. Sebaliknya jika saya diam, saya akan dibiarkannya. 1 Wanita yang keempat
berkata; 'Suami saya seperti malam Thihamah, tidak panas dan tidak dingin, tidak
menakutkan dan tidak pula membosankan.' Wanita yang kelima berkata; 'Suami saya,
apabila masuk ke rumah seperti macan dan jika keluar seperti singa. Tidak pernah bertanya
tentang apa yang ada di rumah.' Wanita yang keenam berkata; 'Suami saya, apabila makan
rakus, apabila minum dihabiskan semuanya, apabila tidur membalik badan tidak meraba
dengan telapak tangannya untuk mengetahui kesedihan.' Wanita yang ketujuh berkata;
'Suami saya impoten, bodoh dan setiap penyakit ada padanya. Merusak kepala dan
menumpulkan tubuh istrinya, atau keduanya dilakukan. 1 Wanita yang kedelapan berkata;
'Suami saya, usapannya seperti usapan kelinci dan wanginya bagaikan pohon yang
semerbak.' Wanita yang kesembilan berkata; Suami saya tinggi tiangnya, panjang
pedangnya, mulia keabuannya dan rumahnya dekat dengan perkumpulan (dermawan dan
murah hati -pent).' Wanita yang kesepuluh berkata; 'Suami saya bernama Malik, apa yang
dinamakan Malik? 'Malik yang lebih bagus dari sebutannya. Dia memiliki unta yang banyak
bila berdiam dikandangnya, jarang sekali keluar untuk menggembalakannya. Jika mendengar
suara batang kayu, maka unta itu akan mengetahui bahwa ia akan disembelih.' Wanita yang
kesebelas berkata; 'Suami saya Abu Zara'. Apa yang engkau ketahui tentang Abu Zara? la
menggerakkan telinga saya dengan perhiasan, kedua lengan tangan saya diisi dengan daging
menggembirakan saya, maka senanglah diri saya, la mendapatkan saya pada keluarga
penggembala kambing yang sedikit dan susah payah, lalu menjadikan saya pada keluarga
yang memiliki kuda, unta, kerbau dan sawah. Saya berbicara di depannya dengan tidak
mencacinya, tidur bersamanya hingga Subuh, dan saya minum sampai puas. Ibu Abu Zara',
tahukah engkau tentang ibu Abu Zara'? Tempat makannya mewah dan rumahnya luas. Putra
Abu Zara', tahukah engkau putra Abu Zara'? Tempat tidurnya terbuat dari pelepah kurma
yang halus, dia cukup kenyang dengan makan daging tulang hasta kambing. Putri Abu Zara',
tahukah engkau tentang putri Abu Zara'? la taat kepada ayah dan ibunya, pakaiannya sesak
dan membuat marah suaminya (karena rasa cemburu). Pembantu Abu Zara', tahukah
engkau tentang pembantu Abu Zara'? la adalah seorang yang tidak pernah menyebarkan apa
yang kami bicarakan, tidak curang dalam mengurus makanan kami dan tidak pula membuat
rumah kami kotor. Wanita yang kesebelas tersebut berkata; 'Suatu ketika Abu Zara'
pepergian pada musim banyak susu, lalu dia bertemu dengan seorang yang membawa dua
orang anaknya yang lebih mirip seperti dua ekor macan. Kedua orang anak itu bermain
dengan buah delima yang berada di bawah pinggang ibunya. Setelah itu. Abu Zara'
menceraikan saya dan menikahi wanita itu. Kemudian saya menikah lagi dengan seorang
laki-laki yang kaya raya. Penunggang kuda yang gagah dengan memegang tongkat dari
Khaththi. Pada waktu senja, binatang ternak yang banyak digiring kepada saya, memberikan
kepada saya setiap dua pasangan dari binatang ternak tersebut, dan dia berkata kepada
saya; "Makanlah wahai Ummu Zara' dan berikan kepada keluargamu." Akan tetapi jika aku
kumpulkan semua yang diberikan olehnya, maka tidak akan memenuhi tempat yang terkecil
yang dimiliki Abu Zara'. Aisyah berkata; "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda kepada saya: "Aku bagimu seperti Abu Zara' terhadap Ummu Zara'." Dan telah
menceritakan kepadaku Al Hasan Ali Al Hulwani telah menceritkan kepadaku Musa bin
Isma'il telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Salamah dan Hisyam bin 'Urwah dengan sanad
ini, namun dia mengatakan; 'Impoten dan bodoh.' Dan dia tidak meragukan redaksi
haditsnya, dia juga berkata; "Jarang sekali keluar untuk menggembalakannya." Dia juga
berkata; "Pakaiannya sesak (karena perutnya agak besar) dan sangat cantik bagi seorang
wanita." Dia juga berkata; "tidak curang dalam mengurus makanan kami." Dan (berkata);
"(Abu Zara 1 ) memberikan kepadaku dari setiap binatang sembelihan satu pasang."
Bab: Keutamaan Fatimah binti Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam J-iUiaS
l )\ 3 j&Z ^ JaIA-C- J jZmj
X * 9 \
4482. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdullah bin Yunus dan Qutaibah bin
Sa'id keduanya dari Al Laits bin Sa'id, Ibnu Yunus berkata; Telah menceritakan kepada kami
Laits Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ubaidullah bin Abu Mulaikah Al Ouraisyi
At Taimi bahwa Al Miswar bin Makhramah menceritakan kepadanya, dia mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpidato di atas mimbar: "Sesungguhnya bani Hisyam
bin Al Mughirah meminta izin kepadaku untuk menikahkan anak mereka dengan Ali bin Abu
Thalib, maka aku tidak mengizinkan mereka, kemudian mereka minta izin lagi, akupun tetap
tidak mengizinkan mereka, kemudian mereka meminta izin lagi, dan tetap tidak aku izinkan,
kecuali jika Ali ingin mentalak anakku (Fatimah) kemudian menikahi anak mereka. Karena
sesungguhnya anakku adalah bagian dariku. Orang yang telah menghinakannya maka akan
menghinakanku pula. Dan orang yang menyakitinya, berarti menyakitiku pula."
lift T _^j3ls3l J\
4483. Telah menceritakan kepadaku Abu Ma'mar Ismail bin Ibrahim Al Hudzali Telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Amru dari Ibnu Abu Mulaikah dari Miswar bin
Makhramah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya
Fatimah adalah bagian dari dagingku, apabila ada sesuatu yang menyakitinya maka akan
membuatku sakit pula."
\ . > 9 >
^ S'
'g&j (3^ 3 -*^® ^.J^*** 4l»
^ ^ I ^ ^ C * ^j | ^ ^ 4 «A A ) l « X^ I ^»*ill ^1 0 * I j
* ♦:, * * -
Jl^C*
\Aj \ \ J^\^lj\^J« 4^i\ j aILc-
4484. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal; Telah mengabarkan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Al Walid bin Katsir; Telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Amru bin Halhalah Ad Duali bahwa Ibnu Syihab
Telah menceritakan kepadanya bahwa 'Ali bin Al Husain Telah menceritakan kepadanya;
bahwa ketika rombongan Ali bin Husan datang ke Madinah, mereka berangkat dari Yazid bin
Mu'awiyah, tempat terbunuhnya Husain bin Ali. Ali bertemu dengan Al Miswar bin
Makhramah. Lalu dia berkata; 'Apakah ada keperluan yang ingin anda perintahkan kepada
saya? Ali bin Husain menjawab; 'Tidak.' Kemudian dia bertanya lagi; Apakah kamu orang
yang di beri pedang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Sesungguhnya aku takut suatu
kaum akan mengalahkanmu. Demi Allah, seandainya kamu memberikannya kepadaku, maka
selamanya mereka tidak bisa mengambil pedang itu hingga mereka membunuhku.
Sesungguhnya Ali bin Abu Thalib pernah meminang putri Abu Jahal, dengan memadu
Fatimah. Lalu aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di atas
mimbar ini mengenai hal itu, yang pada waktu itu aku dalam keadaan junub. Beliau
bersabda: "Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dariku. Sesungguhnya aku takut terjadi
fitnah pada agamanya. Kemudian beliau menyebutkan kerabat beliau dari bani Hasyim,
memujinya atas kedekatan beliau dengannya dan menyebut-nyebut kebaikannya. Beliau
bersabda: 'Dari mereka telah berbicara denganku, membenarkanku, berjanji denganku dan
menepati janjinya. Dan sesungguhnya aku bukan ingin mengharamkan sesuatu yang halal,
bukan pula sebaliknya. Akan tetapi Demi Allah, selamanya tidak akan berkumpul putri
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan putri musuh Allah di satu tempat."
cio ili» Vii jlt J J44- J\ dia cJSeL iL J, 1 J \ y
X !^ *'/ / ^ **/ *v ^
5\ ifilii ^ j ^ *£\ iul lili ^ j ^ j
4485. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah
mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az
Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku 'Ali bin Husain bahwa Al Miswar bin Makhramah; Telah
menceritakan kepadanya bahwasanya Ali bin Abu Thalib pernah melamar putri Abu Jahal
ketika ia telah menikah dengan Fatimah binti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika
berita tersebut didengar Fatimah, maka ia pun langsung mendatangi ayahnya, Rasulullah,
seraya berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya para sahabat engkau mengatakan bahwa
engkau tidak pernah memarahi putri-putri engkau. Sekarang ini Ali akan menikahi putri Abu
Jahal." Miswar berkata; 'Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri (untuk
berpidato) dan saya mendengar beliau membaca syahadat. Setelah itu, beliau berkata:
'Sesungguhnya aku telah menikahkan Abui 'Ash bin Rabi', lalu ia memberitahu kepadaku dan
membenarkanku. Sesungguhnya Fatimah binti Muhammad adalah darah dagingku. Oleh
karena itu, saya tidak suka apabila orang-orang memfitnahnya. Demi Allah, sungguh tidak
boleh dipertemukan (dimadu) antara putri Rasulullah dengan putri musuh Allah oleh
seorang suami untuk selama-lamanya.' Miswar berkata; "Akhirnya Ali membatalkan
lamarannya." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu Ma'an Ar Raqasyi; Telah
menceritakan kepada kami Wahb yaitu Ibnu Jarir dari Bapaknya dia berkata; Aku mendengar
An Nu'man yaitu Ibnu Rasyid bercerita dari Az Zuhri melalui jalur ini dengan Hadits yang
serupa.
U » > > T ■
4486. Telah menceritakan kepada kami Manshur bin Abu Muhazim Telah menceritakan
kepada kami Ibrahim yaitu Ibnu Sa'ad dari Bapaknya dari Urwah dari Aisyah Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb lafazh ini
miliknya Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim Telah menceritakan kepada
kami Bapakku dari Bapaknya bahwa Urwah bin Jubair Telah menceritakan kepadanya, dari
Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Rasulullah shalallahu'alaihi wa
sallam memanggil Fathimah, anaknya. Beliau membisikinya dan ia pun menangis, lalu beliau
membisikinya dan ia pun tersenyum. Aisyah berkata; "Saya bertanya kepada Fathimah; 'Apa
yang dibisikkan oleh Rasulullah shalallahu'alaihi wa sallam kepadamu hingga kamu
menangis, kemudian beliau berbisik kepadamu dan kamu tersenyum?" ia menjawab; "Beliau
berbisik kepadaku dan memberitahuku akan kematiannya, aku pun menangis. Kemudian
beliau berbisik kepadaku dan memberitahuku bahwa saya adalah orang yang pertama kali
mengikutinya dari keluarganya maka aku pun tersenyum."
s s' * ' s "'s'
u
_^jdU3lsUl
<£j^>\ j'<&\ C^IasI-AS S t\ c£ J &>!/* jLc-lj\ Jjd^O^a
b jjb jlAL} S, -XLoi 3 ^ <!£>*>« _£aJ\ *\_I«S (j 0 ^ ^ XaJ»13
^ s
cSVj^'A
4487. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Fudhail bin Husain; Telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Firas dari 'Amir dari Masruq dari 'Aisyah dia
berkata; 'Suatu ketika para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berkumpul dan
berada di sisi beliau tanpa ada seorang pun yang tidak hadir saat itu. Tak lama kemudian,
datanglah Fatimah dengan berjalan kaki yang mana cara jalannya persis -dan tidak berbeda
sama sekali- dengan cara jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika melihatnya,
maka beliau pun menyambutnya dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku yang
tercinta!" Setelah itu beliau mempersilahkannya untuk duduk di sebelah kanan atau di
sebelah kiri beliau. Lalu beliau bisikkan sesuatu kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis
tersedu-sedu. Ketika melihat kesedihan hati Fatimah, maka sekali lagi Rasulullah pun
membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira. Lalu saya (Aisyah) bertanya
kepada Fatimah; 'Ya Fatimah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
memberikan keistimewaan kepadamu dengan membisikkan suatu rahasia di hadapan para
istri beliau hingga kamu menangis sedih.' Setelah Rasulullah berdiri dan berlalu dari tempat
itu, saya pun bertanya kepada Fatimah; 'Hai Fatimah, sebenarnya apa yang dikatakan
Rasulullah kepadamu dalam bisikan tersebut? ' Fatimah menjawab; "Wahai Ummul
mukminin, sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah dibisikkan Rasulullah
kepada saya." Aisyah berkata; 'Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal
dunia, saya hampiri Fatimah seraya bertanya kepadanya; 'Hai Fatimah, saya hanya ingin
menanyakan kepadamu tentang apa yang telah dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu
kamu tidak mau menjelaskannya kepada saya.' Fatimah menjawab; 'Wahai Ummul
mukminin, sekarang -setelah Rasulullah meninggal dunia- saya akan memberitahukannya
kepadamu. Dulu, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membisikkan sesuatu kepada
saya, untuk yang pertama kali, beliau memberitahukan bahwasanya Jibril dan beliau
biasanya bertadarus Al Our'an satu atau dua kali dalam setiap tahun dan kini beliau
bertadarus kepadanya (Jibril) sebanyak dua kali. Sungguh aku (Rasulullah) tahu bahwa ajalku
telah dekat. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah. Sesungguhnya
sebaik-baik pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata; 'Mendengar bisikan itu, maka saya
pun menangis, seperti yang kamu lihat dulu. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
melihat kesedihan saya, maka beliau pun berbisik lagi kepada saya: 'Hai Fatimah, maukah
kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang mukmin atau sebaik-baiknya wanita umat
ini? Lalu saya pun tertawa seperti yang dulu kamu lihat."
r jLfrj
4488. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Dan telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin Numair dari Zakaria; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Zakaria dari Firas dari 'Amir dari Masruq dari
'Aisyah dia berkata; "Suatu ketika para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang
berkumpul tanpa ada seorang pun dari mereka yang tidak hadir saat itu. Tak lama kemudian,
datanglah Fatimah dengan berjalan kaki yang mana cara jalannya persis dengan cara
jalannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika melihatnya, maka beliau pun
menyambutnya dengan mengucapkan: "Selamat datang hai puteriku yang tercinta!" Setelah
itu beliau mempersilahkannya untuk duduk di sebelah kanan atau di sebelah kiri beliau. Lalu
beliau bisikkan sesuatu kepadanya hingga ia (Fatimah) menangis tersedu-sedu, kemudian
sekali lagi Rasulullah pun membisikkan sesuatu kepadanya hingga ia tersenyum gembira.
Lalu saya (Aisyah) bertanya kepada Fatimah; 'Ya Fatimah, Apa yang membuat kamu
menangis? Fatimah menjawab; "Sungguh saya tidak ingin menyebarkan rahasia yang telah
dibisikkan Rasulullah kepada saya." Aisyah berkata; maka aku katakana; Aku tidak pernah
melihat kebahagian yang lebih dekat dengan kesedihan seperti hari ini. Lalu Aku bertanya
kepadanya ketika dia menangis; Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengistimewakanmu dari kami dengan ucapannya, hingga kamu menangis? Aku bertanya
terus tentang apa yang diucapkan Rasulullah kepadanya, namun dia tetap menjawab; 'Aku
tidak akan menyebarkan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Setelah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, saya hampiri Fatimah seraya bertanya
kepadanya; 'Hai Fatimah, saya hanya ingin menanyakan kepadamu tentang apa yang telah
dibisikkan Rasulullah kepadamu yang dulu kamu tidak mau menjelaskannya kepada saya.'
Fatimah menjawab; Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membisikkan sesuatu
kepada saya, beliau memberitahukan; "bahwasanya Jibril dan beliau biasanya bertadarus Al
Qur'an satu kali dalam setiap tahun dan kini beliau bertadarus kepadanya (Jibril) sebanyak
dua kali. Sungguh aku (Rasulullah) tahu bahwa ajalku telah dekat. Sesungguhnya kamu
adalah orang yang paling pertama menyusulku dari kalangan ahlul baitku. Sebaik-baik
pendahulumu adalah aku.' Fatimah berkata; 'Mendengar bisikan itu, maka saya pun
menangis. Kemudian ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbisik lagi kepada saya:
'Hai Fatimah, maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-orang mukmin atau sebaik-
baiknya wanita umat ini? Lalu saya pun tertawa karena hal itu."
Bab: Keutamaan Ummu Salamah Ummul Mukminin radhiallahu 'anhu (^ii-du-u^
-d
> > »
4489. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul A'laa bin Hammad dan Muhammad bin 'Abdul
A'laa Al Qaisi keduanya dari Al Mu'tamir. Berkata Ibnu Hammad; Telah menceritakan kepada
kami Mu'tamir bin Sulaiman dia berkata; aku mendengar Bapakku; Telah menceritakan
kepada kami Abu 'Utsman dari Salman dia berkata; "Jika bisa, janganlah kamu menjadi orang
yang pertama kali masuk ke dalam pasar dan orang terakhir kali keluar darinya. Karena,
bagaimanapun, pasar itu adalah sasaran utama syetan dan di situlah syetan mengibarkan
benderanya." Salman berkata; "Saya pernah diberitahu bahwasanya Jibril Alaihi Salam
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang pada saat itu Ummu Salamah
ada di samping beliau. Setelah itu beliau mulai berbicara, lalu berdiri, dan akhirnya bertanya
Kepada Ummu Salamah. 'Siapa ini? ' (atau sebagaimana yang beliau katakan kepadanya).
Ummu Salamah menjawab; "Ini Dihyah Al Kalbi." Salman berkata; "Ummu Salamah pernah
berkata; 'Demi Allah, saya tidak pernah berprasangka buruk kepadanya hingga saya
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang menuturkan berita tentang kami
(atau sebagaimana yang beliau sabdakan).' Saya bertanya kepada Abu Utsman, "Dari siapa
kamu mendengar ini?" Abu Utsman menjawab; "Dari Usamah bin Zaid.'
Bab: Keutamaan Zainab Ummul Mukminin radhiallahu 'anha (<L*y^j^y i wCo j
4490. Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan Abu Ahmad; Telah
menceritakan kepada kami Al Fadhl bin Musa As Sinani; Telah mengabarkan kepada kami
Thalhah bin Yahya bin Thalhah dari 'Aisyah binti Thalhah dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di antara kalian yang lebih dahulu bertemu denganku
di hari kiamat kelak adalah yang paling panjang langannya. Aisyah berkata; "Lalu mereka,
para istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mungukur tangan siapakah yang paling
panjang." Aisyah berkata; "Ternyata setelah di ukur-ukur Zainablah yang paling panjang di
antara kami, karena ia sering beramal dan bersedekah dengan tangannya."
Bab: Keutamaan Ummu Aiman radhiallahu 'anha
31
is4»\ jli*\
4491. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Sulaiman bin Al Mughirah dari Tsabit dari Anas
ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah pergi ke rumah Ummu Aiman, dan
aku pergi bersama beliau. Lalu Ummu Aiman memberikan kepada beliau sebuah bejana yang
di dalamnya terdapat air minum, la berkata; Aku tidak tahu, apakah Ummu Aiman
memberinya bertepatan pada sa'at beliau berpuasa atau memang beliau tidak
menginginkannya. Lalu Ummu Aiman pun mengomel dan marah-marah.
4492. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah mengabarkan kepadaku
'Amru bin 'Ashim Al Kilabi; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah dari
Tsabit dari Anas dia berkata; Tidak lama setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat.
Abu Bakar berkata kepada Umar; 'Ikutlah dengan kami menuju ke rumah Ummu Aiman
untuk mengunjunginya sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu
mengunjunginya. Dan ketika kami telah sampai di tempatnya, Ummu Aiman pun menangis.
Lalu mereka berdua berkata kepadanya; Kenapa kau menangisi beliau, bukankah apa yang
ada di sisi Allah itu lebih baik bagi RasulNya shallallahu 'alaihi wasallam? la menjawab:
Bukanlah aku menangis karena aku tidak tahu bahwa apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik
bagi RasulNya, akan tetapi aku menangis karena dengan wafatnya beliau berarti wahyu dari
langit telah terputus. Ummu Aiman pun membuat mereka berdua bersedih dan akhirnya
mereka berduapun menangis bersamanya.
Bab: Keutamaan Ummu Sulaim ibu Anas bin Malik, dan keutamaan Bilal radhiallahu 'anhu
4493. Telah menceritakan kepada kami Hasan Al Hulwani; Telah menceritakan kepada kami
'Amru bin 'Ashim; Telah menceritakan kepada kami Hammam dari lshaq bin 'Abdillah dari
Anas dia berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tidak pernah mengunjungi
kaum wanita kecuali para isteri beliau dan Ummu Sulaim. Sesungguhnya Rasulullah pernah
mengunjungi Ummu Sulaim. Dan ketika seorang sahabat menanyakan hal itu kepada
Rasulullah, maka beliau pun menjawab; "Sebenarnya aku merasa kasihan kepadanya, karena
saudara laki-lakinya terbunuh dalam suatu pertempuran bersamaku."
C^of^cA’^i X&i- >i a 1y\V^k- j
XX >
<r> f ,
«iii\j« {j! (_j^i \j» \ 5^^°®
4494. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada
kami Bisyr yaitu Ibnu As Sarii; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari
Tsabit dari Anas dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika aku masuk
ke dalam surga, aku mendengar suara derapan kaki, maka aku pun langsung bertanya,
'Derapan kaki Siapa itu? ' Para penghuni surga menjawab; 'Itu adalah Ghumaisha' bin
Milhan, ibu Anas bin Malik."
4495. Telah menceritakan kepadaku Abu Ja'far Muhammad bin Al Faraj; Telah menceritakan
kepada kami Zaid bin Al Hubab; Telah mengabarkan kepadaku 'Abdul 'Aziz bin Abu Salamah;
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin 'Abdillah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Surga pernah di perlihatkan kepadaku, lalu
aku melihat istri Abu Thalhah. Kemudian aku mendengar suara gesekan sandal di depanku
yang ternyata adalah langkah Bilal."
Bab: Keutamaan Abu Thalhah Al Anshari radhiallahu 'anhu
j)
tt* •" .. \i- t\> »> I > vX\ ' . *■>' * A' >
_*fa. ^3li^j^li
,^3li^ jtslj
j^<&\ J j^jJ^ a* v»^-- .«
<^£-4-» CO -^il \ 0^*5 '\ _J (J
4496. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun; Telah
menceritakan kepada kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah
dari Tsabit dari Anas dia berkata; "Pada suatu ketika seorang putra Abu Thalhah dan istrinya
yang bernama Ummu Sulaim, meninggal dunia Kemudian Ummu Sulaim berkata kepada
keluarganya; 'Janganlah kalian memberitahukan musibah ini kepada Abu Thalhah sehingga
saya sendiri yang akan memberitahukannya." Anas berkata; "Tak lama kemudian Abu
Thalhah tiba di rumah. Seperti biasa, Ummu Sulaim menghidangkan makan malam untuk
suaminya. Lalu Abu Thalhah makan dan minum dengan senangnya. Kemudian Ummu Sulaim
mulai berhias lebih cantik daripada hari biasanya hingga Abu Thalhah menggaulinya. Setelah
mengetahui bahwasanya Abu Thalhah telah merasa puas dan lega, maka Ummu Sulaim
berkata; 'Wahai Abu Thalhah, bagaimana menurut pendapat engkau apabila ada
sekelompok orang memberikan pinjaman kepada suatu keluarga. Kemudian, ternyata
pinjaman tersebut mereka minta kembali. Apakah boleh keluarga itu menolak
permintaannya? Dengan mantap Ahu Thalhah menjawab; "Tentu saja keluarga itu tidak
boleh menolak permintaan kelompok itu." Lalu Ummu Sulaim berkata; "Maka demikian
dengan anak kita, ketahuilah bahwasanya anak kita yang tercinta telah diminta oleh Dzat
yang telah mencipta dan memilikinya. Oleb karena itu. relakanlah kematian putera kita
tersebut". Betapa terkejut dan marahnya Abu Thalhah mendengar informasi yang
disampaikan istrinya itu. Lalu ia pun berkata kepada istrinya; "Mengapa kamu tidak
memberitahukanku terlebih dahulu berita ini? Tetapi kamu malah memberitahukannya
kepadaku setelah aku menggaulimu.' Keesokan harinya Abu Thalhah pergi menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menceritakan kepada beliau tentang apa yang
telah terjadi pada keluarganya. Mendengar cerita sedih tersebut, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata: "Semoga Allah memberkahi kalian berdua dalam menjalani malam
kalian." Anas berkata; 'Beberapa bulan kemudian, Ummu Sulaim mulai memperlihatkan
tanda-tanda kehamilan. Suatu ketika. Rasulullah sedang bepergian dan Ummu Sulaim turut
serta dalam perjalanan tersebut. Biasanya, apabila Rasulullah datang dari bepergian -
setibanya di Madinah- maka beliau tidak langsung masuk ke kampung. Sesampainya di dekat
kota Madinah, Ummu Sulaim mulai merasakan saat-saat kelahiran hingga Abu Thalhah
berhenti untuk mendampinginya, sementara Rasulullah telah pergi. Abu Thalhah berkata; 'Ya
Allah ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau Maha Tahu bahwasanya saya merasa senang keluar
untuk menyertai Rasul-Mu ketika beliau keluar. Begitu pula saya merasa senang masuk
untuk menyertainya, ketika beliau akan masuk (kota madinah). Tapi sekarang saya terhenti
seperti yang Engkau lihat." Anas berkata; 'Ummu Sulaim berkata; Hai Abu Thalhah, saya
sudah tidak tahan lagi. Ayolah terus percepat perjalanan! ' Anas berkata; 'Akhirnya kami
terus melanjutkan perjalanan." Anas berkata; "Ketika tiba di kota Madinah, maka Ummu
Sulaim pun melahirkan seorang anak laki-laki dengan selamat. Ibu saya (Ummu Sulaim)
berkata kepada saya; Hai Anas, janganlah ada seorang pun yang menyusui bayi ini hingga
kamu membawanya ke hadapan Rasulullah.' Esok harinya, saya membawa bayi tersebut
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya temui beliau yang pada saat itu sedang
memegang alat untuk memberi tanda pada hewan. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melihat saya, beliau berkata; "Hai Unais, apakah Ummu Sulaim telah melahirkan?"
Maka saya dengan senang hati menjawab pertanyaan beliau; "Ya, " ia telah melahirkan, ya
Rasulullah." Kemudian beliau letakkan alat untuk memberi tanda pada hewan itu. Lalu saya
pun membawa bayi itu ke hadapan Rasulullah dan meletakkannya di atas pangkuan beliau.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam minta dibawakan kurma ajwa Madinah.
Lalu beliau lumatkan kurma tersebut dengan mulut beliau dan disuapkannya ke dalam mulut
bayi itu. Maka bayi itu segera mengunyahnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berkata; "Lihatlah, memang kaum Anshar itu sangat menyukai kurma!" Anas berkata;
"Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengusap wajah bayi itu dengan penuh
kasih sayang serta memberinya nama Abdullah." Telah menceritakan kepada kami Ahmad
bin Al Hasan bin Khirasy; Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin 'Ashim; Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah menceritakan kepada kami
Tsabit; Telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik dia berkata; 'Putra Abu Thalhah
meninggal -dan seterusnya dengan Hadits yang serupa. -
Bab: Keutamaan Bilal radhiallahu 'anhu
'J j ir* j \jj4b 1 ly» 'aIaLa lS-aLc- (Jr j j' Stli-
4497. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaid bin Ya'isy dan Muhammad bin Al A'laa Al
Mahdani keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Abu Hayyan;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Abu Hayyan At Taimi Yahya bin Sa'id dari
Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
bertanya kepada Bilal ketika shalat Shubuh: "Hai Bilal, katakanlah Kepadaku apakah
amalanmu yang paling besar pahalanya yang pernah kamu kerjakan dalam Islam, karena tadi
malam aku mendengar derap sandalmu di dalam surga? ' Bilal menjawab; 'Ya Rasulullah,
sungguh saya tidak mengerjakan amal perbuatan yang paling besar pahalanya dalam Islam
selain saya bersuci dengan sempurna, baik itu pada waktu malam ataupun siang hari, lalu
dengannya saya mengerjakan shalat selain shalat yang telah diwajibkan Allah kepada saya.
Bab: Keutamaan Abdullah bin Mas'ud dan ibnunya radhiallahu 'anhuma (au\
\ ^ i O?)
4&\ JlLc- j O Uo
4498. Telah menceritakan kepada kami Minjab bin Al Harits At Tamimi dan Sahi bin 'Utsman
dan 'Abdullah bin 'Amir bin Zurarah Al Hadhrami dan Suwaid bin Sa'id serta Walid bin Syuja'.
Berkata; Sahi dan Minjab; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya
berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushir dari Al A'masy dari Ibrahim dari
Alqamah dari Abdullah dia berkata; "ketika turun ayat; "Tidak ada dosa bagi orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah
mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-
amalan yang saleh. Kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman..." hingga akhir ayat (QS.
ALmaidah 93), Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: 'Kamu termasuk
dari golongan mereka.'
&\jJ&
\1^> ^ U 3I c^4d\ J .^1 cr^^\ 1^1 J J \
4499. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin
Rafi' dan lafazh ini milik Ibnu Rafi'. Berkata lshaq; Telah mengabarkan kepada kami dan
berkata Ibnu Rafi'; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam; Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Zaidah dari Bapaknya dari Abu lshaq dari Al Aswad bin Yazid dari Abu
Musa dia berkata; "Pada suatu hari, saya dan saudara laki-laki saya baru datang dari Yaman.
Ketika datang, kami tidak melihat Ibnu Mas'ud dan ibunya melainkan dalam keluarga
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena seringnya mereka masuk dan berada di rumah
beliau." Dan telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Manshur; Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Yusuf dari
Bapaknya dari Abu lshaq bahwa dia mendengar Al Aswad berkata; Aku mendengar Abu
Musa berkata; "Aku dan saudaraku datang dari Yaman, (dan seterusnya dengan Hadits yang
serupa). Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna
dan Ibnu Basysyar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman dari
Sufyan dari Abu lshaq dari Al Aswad dari Abu Musa dia berkata; 'Aku menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku menyangka Abdullah bin Mas'ud termasuk dari ahlul
baitnya.' -atau dia menyebutkan lafazh yang serupa dengan ini.'
t llc - \ \ i V 4I j jLi 5 ^ 0! -iita c-As 0! » jJL> ii y>\ L»jb jS~ 1
4500. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar,
lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata; Aku
mendengar Abu Al Ahwash berkata; 'Aku melihat Abu Musa dan Abu Mas'ud berbincang-
bincang, -ketika Ibnu Mas'ud meninggal-. Salah satu dari mereka berkata kepada temannya;
'Apakah kamu melihat orang yang sepertinya setelah dia meninggal? Temannya menjawab;
Ya memang tidak ada yang sepertinya. Abdullah selalu di izinkan oleh Rasulullah, ketika kita
tidak diizinkan. Dan dia selalu menyertainya, ketika kita tidak bisa menyertainya.'
J'yy^jd ]\^$i».
*j£ \^^\4liaSc^>A>-jc l<oJ&-il\yj*^y>>
4501. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa Telah
menceritakan kepada kami Yahya Ibnu Adam Telah menceritakan kepada kami Quthbah
yaitu Ibnu Abdul 'Aziz dari Al A'masy dari Malik bin Al Harits dari Abu Al Ahwash dia berkata;
"Kami pernah berada di rumah Abu Musa beserta beberapa orang sahabat Abdullah bin
Mas'ud. Ketika itu mereka sedang menelaah mushaf Al Qur'an. Kemudian Abdullah bin
Mas'ud berdiri." Maka Abu Mas'ud berkata; Sepengetahuan saya, Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tidaklah meninggalkan orang yang lebih paham dan mengerti tentang Al
Qur'an daripada orang yang berdiri tadi setelah beliau wafat." Abu Musa berkata; "Apa yang
kamu katakan memang benar. Karena Abdullah bin Mas'ud selalu menyertai Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ketika kita tidak turut serta. Selain itu, dia diizinkan masuk ke
dalam rumah beliau, ketika kita tidak diizinkan untuk masuk." Dan telah menceritakan
kepadaku Al Qasim bin Zakaria; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah yaitu Ibnu
Musa dari Syaiban dari Al A'masy dari Malik bin Al Harits dari Abu Al Ahwash dia berkata;
Aku menemui Abu Musa, lalu aku melihat Abdullah sedang bersama Abu Musa, Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Ubaidah; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku dari Al A'masy dari Zaid bin Wahb dia berkata; 'Aku pernah duduk-duduk bersama
Huzhaifah dan Abu Musa (lalu dia menyebutkan Haditsnya). Hadits Quthbah lebih banyak
dan lebih sempurna.
<cLoo ciiii $y> \ jS- \ Lai \
4502. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali; Telah mengabarkan
kepada kami 'Abdah bin Sulaiman; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq
dari 'Abdullah bahwa ketika ia membaca ayat yang berbunyi: 'Barang siapa berkhianat dalam
urusan harta rampasan perang, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan membawa
harta yang dikhianatinya itu. (Qs. Ali Imran: 161) Setelah itu dia berkata; Sesuai dengan
qiraat orang-orang yang mengajari saya, maka saya tashhihkan qiraat saya kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sebanyak tujuh puluh surat lebih. Para sahabat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengetahui bahwasanya saya paling pandai di antara mereka
tentang Al Qur'an. Seandainya saya tahu bahwa ada orang yang lebih pandai daripada saya
dalam ilmu Al Qur'an, maka saya pasti akan mengunjungi untuk berguru kepadanya." Syaqiq
berkata; "Lalu saya duduk di halaqah (majlis) para sahabat Rasulullah, tetapi saya tidak
mendengar seorang pun yang menyanggah ucapan Abdullah bin Mas'ud dan tiada pula yang
mencelanya."
. » ' » ' »
4503. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Adam; Telah menceritakan kepada kami Quthbah dari Al A'masy dari Muslim dari
Masruq dari 'Abdullah dia berkata; "Demi Dzat yang tidak ada llah selain Allah, tidaklah satu
suratpun di dalam Al Qur'an, kecuali aku mengetahui kapan turunnya surat tersebut. Dan
tidaklah satu ayat dari al Qur'an yang turun, kecuali aku mengetahui mengenai apa ayat itu
turun. Sekiranya aku mengetahui ada orang yang lebih tahu dariku tentang kitabullah, yang
mana jarak orang itu harus di tempuh dengan onta, pasti aku akan menemuinya."
IS fs jJiCiii
5* / ^ *V !5*
4504. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
'Abdullah bin Numair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Telah
menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq dari Masruq dia berkata; "Kami
mendatangi Abdullah bin Amru, lalu kami berbincang-bincang dengannya. Ibnu Numair
berkata; Lalu pada hari itu kami menyebut nama Abdullah bin Mas'ud. Maka Abdullah bin
Amr berkata; "Kalian telah menyebutkan seseorang yang hingga kini aku selalu mencintainya
setelah aku mendengar tentangnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau
bersabda: "Ambillah oleh kalian Al Qur'an dari empat orang. Yaitu; dari Abdullah bin Mas'ud
(beliau memulai darinya), kemudian dari Mu'adz bin Jabal, dari Ubay bin Ka'ab dan dari Salim
maula Abu Hudzaifah."
JkZj. i‘i'i<_4 jl' ^5 _/l£ui4) ji;ajs!J)i>3i
s* -> ' \ ? s
^ / x / ^
»^iif~M^»».i’?»i . ' ’ a » «* v *'*•. » -'i'' 'LmV' • » «- »\ . ^ -- > \ (''*. t ,tK ^ » « ’.
^jjt-LflJci^-i j Aio^o^yLa-e- ji^jjt^LoL-iJ^jjt-LaJb^ jkj ^ AjLi^-^i^oo Aaj^ u i
•••-V^tsjl „ f' • "s ■>*.
4505. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb serta 'Utsman
bin Abu Syaibah mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari
Abu Wa-il dari Masruq dia berkata; suatu ketika kami bersama Abdullah bin 'Amru, lalu kami
menceritakan tentang hadits dari Ibnu Mas'ud. maka la (Abdullah 'Amru) berkata; Aku
sangat mencintainya hingga kini setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;
"Dengarkanlah bacaan Al Qur 'an dari empat orang; Dari Ibnu Mas 'ad -beliau memulai
darinya-, kemudian dari Ubay bin Ka 'ab, Salim maula Abu Hanifah, dan Mu'adz bin Jabal."
Ada satu huruf yang tidak di sebutkan oleh Zuhair yaitu perkataannya; 'yaquuluhu' (yang dia
ucapkannya). Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dengan
sanad Jarir dan Waki'. Dan di dalam riwayat Abu Bakr dari Abu Mu'awiyah, disebutkan
dengan mendahulukan nama Mu'adz bin Jabal dari Ubay bin Ka'ab. Sedangkan di dalam
riwayat Abu Kuraib, disebutkan nama Ubay terlebih dahulu baru Mu'adz. Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
yaitu Ibnu Ja'far keduanya dari Syu'bah dari Al A'masy melalui jalur mereka. Keduanya
berselisih dari jalur Syu'bah mengenai penyebutan keempat nama tersebut.
4506. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Ibrahim dari Masruq dia
berkata; "Para sahabat menyebutkan nama Abdullah bin Mas'ud di hadapan Abdullah bin
'Amru." Maka Abdullah bin 'Amru berkata; 'Itulah orang yang aku sangat mencintainya
hingga kini setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Dengarkanlah bacaan
Al Qur 'an dari empat orang; Dari Ibnu Mas 'ad, Salim maula Abu Hanifah, Ubay bin Ka 'ab,
dan Mu'adz bin Jabal. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah melalui jalur
ini. Di dalamnya ada tambahan, Syu'bah berkata; 'Abdullah bin 'Amru memulainya dengan
dua orang ini. Aku tidak tahu nama siapa dulu yang dia sebutkan.'
Bab: Keutamaan Ubay bin Ka'b dan sekelompok kaum Anshar radhiallahu 'anhum
4507. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia
berkata; "Aku mendengar Anas berkata; "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
ada empat orang sahabat yang bertugas menghimpun Al Qur'an, semuanya dari kalangan
Anshar. Yaitu; Mu'adz bin Jabal, Ubay bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit dan Abu Zaid." Qatadah
berkata; saya pernah bertanya kepada Anas; 'Siapakah Abu Zaid itu? Anas menjawab; 'la
adalah salah seorang kerabat dari pihak ayah saya.'
4508. Telah menceritakan kepadaku Abu Dawud Sylaiman bin Ma’bad; Telah menceritakan
kepada kami 'Amru bin 'Ashim; Telah menceritakan kepada kami Hammam; Telah
menceritakan kepada kami Qatadah dia berkata; Aku bertanya kepada Anas; Siapakah yang
mengumpulkan Al Qur'an pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Dia menjawab;
'Ada empat, seluruhnya dari kalangan Anshar. Yaitu; Ubay bin Ka'ab, Mu'adz bin Jabal, Zaid
bin Tsabit dan seorang laki-laki yang biasa dipangil dengan nama Abu Zaid.'
.. •• -V ^ t
4509. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami
Hammam; Telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Ubay: "Sesungguhnya Allah telah menyuruhku
untuk membacakan Al Qur'an kepadamu." Ubay bertanya; 'Apakah Allah menyebut-nyebut
namaku kepadamu? Rasulullah menjawab: 'Ya, Allah telah menyebut-nyebut namamu
kepadaku. 1 Anas berkata; 'Lalu Ubay menangis.'
S:
«s # ^
> ■» ^ »
K 5 :
a1n\ "& . /* j . — ♦?. I ♦. * \
UJ\
4510. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Aku mendengar Qatadah bercerita dari Anas
bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Ubay bin Ka'ab:
"Sesungguhnya Allah menyuruhku untuk membacakan kepadamu ayat; 'Sesungguhnya
orang-orang kafir... .(Surat Al Bayinnah). Ubay bertanya; 'Apakah Allah menyebutkan
namaku? Rasulullah menjawab: 'Ya. 1 Anas berkata; 'Kemudian Ubay menangis.' Dan telah
menceritakannya kepadaku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu
Ibnu Al Harits; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dia berkata; Aku
mendengar Anas berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Ubay
dengan Hadits yang serupa.'
Bab: Keutamaan Sa'd bin Mu'adz radhiallahu 'anhu
4511. Telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku
Abu Az Zubair bahwasannya Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ketika jenazah Sa'ad bin Mu'adz berada dihadapan para
sahabat: 'Arsy Allah bergetar atas kematian Sa'ad.'
4512. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Idris Al Audi; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Sufyan dari
Jabir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Arsy Allah bergetar
karena kematian Sa'ad.'
U j3\ 1*4 isal*.
J,^d^\\lL
4513. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Ar Ruzzi; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab bin 'Athaa Al Khaffaf dari Sa'id dari Qatadah;
Telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tatkala jenazah Sa'ad di letakkan: 'Arsy Allah bergetar
atas kematian Sa'ad.'
'w'- C ' »\ t» \ 9 ' * ' ' * \'&\ ' NMs \ t T* 9 \' H'* '
^ / / *v ♦» ^
lis j^.^31 i \li ^|di ^vsuu^^l
4514. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu lshaq dia berkata; Aku mendengar Al Bara
berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diberi hadiah pakaian sutera.
Para sahabat memegang-megang kain sutera tersebut dan merasa takjub akan
kelembutannya. Maka kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah
kalian merasa takjub dengan kelembutan kain ini? Sungguh, sapu tangan Sa'ad di surga lebih
bagus dari ini dan lebih lembut." Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdah Adh
Dhabbi; Telah menceritakan kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah telah memberitakan kepada kami Abu lshaq dia berkata; Aku mendengar Al Bara'
bin Azib berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di beri kain sutera... .-
lalu perawi menyebutkan Haditsnya,- kemudian Ibnu Abdah berkata; Telah mengabarkan
kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Telah menceritakan
kepadaku Qatadah dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits
yang serupa. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin Jabalah; Telah
menceritakan kepada kami Umayyah bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah
mengenai Hadits ini dengan kedua sanadnya sebagaiman riwayat Abu Dawud.
^ ' 0
jjiijsfiiigj^iiii .As^Slo^sfl^ ^ J uy'^i2£li^>yfjuKiJi.
4515. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Yunus bin Muhammad; Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Qatadah; Telah
menceritakan kepada kami Anas bin Malik bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam diberi hadiah selendang yang terbuat dari sutera tipis, -padahal beliau telah
melarang tentang sutera.- lalu orang-orang pun merasa kagum dengan selendang tersebut.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di
tanganNya, sungguh sapu tangan Sa'ad di surge lebih baik dari kain ini." Telah
menceritakannya kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada kami
Salim bin Nuh; Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin 'Amir dari Qatadah dari Anas
bahwa Ukaidir Daumatul Jandal memberi hadiah pakaian sutera kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. -Kemudian Anas menyebutkan Hadits yang serupa,- namun di
dalamnya dia tidak menyebutkan lafazh; 'padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah melarang sutera.'
Bab: Keutamaan Abu Dujajah Simak bin Kharasah radhiallahu 'anhu
4516. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Affan; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah; Telah
menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas bahwa Pada waktu perang Uhud, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam mengambil sebilah pedang dan bertanya: "Siapakah di antara
kalian yang ingin mengambil pedang ini dariku?" Para sahabat berlomba-lomba mengulurkan
tangan sambil berkata; "Saya, Saya." Kemudian Rasulullah bertanya lagi: "Siapakah yang
akan mengambil pedang ini dengan haknya?" Para sahabat mundur teratur, hingga datang
Simak bin Kharasyah Abu Dujana, seraya berkata; "Saya akan mengambilnya dengan
haknya." Anas berkata; "Simak bin Kharasyah mengambil pedang itu dan
mempergunakannya untuk menyerang pasukan kaum musyrikin."
Bab: Keutamaan Abdullah bin Umar bin Haram, ayah Jabir radhiallahu 'anhu
^ y Jl y
4517. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri dan 'Amru An
Naqid seluruhnya dari Sufyan dia berkata; 'Ubaidullah Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dia berkata; Aku mendengar Ibnu Al Munkadir berkata; Aku mendengar
Jabir bin Abdullah berkata; Pada hari perang uhud Bapakku dibawa dalam keadaan tertutup
oleh kain, dan sungguh dia telah dicincang. Jabir berkata; Aku ingin segera membukanya,
namun orang-orang melarangku. Kemudian aku ingin membukanya lagi, tapi orang-orang
melarangku. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membukanya atau memerintahkan hal
itu, lalu diangkat. Dan ketika diangkat, beliau mendengar suara seorang wanita yang
menangis atau berteriak, lalu beliau bertanya: "Siapa ini?" Mereka menjawab; "Ini adalah
puteri Amru -atau saudari Amru-." Beliau bersabda: "Mengapa kamu menangis?, padahal
malaikat akan selalu menaunginya dengan sayap-sayapnya hingga diangkat?."
* ^ '> *> 1 '\'Z\ ' \'i\ '
UO-X>-
<3 U
A>-
is Ai j4>
i J' i>1 j J'
p^iL> A>- jSOi pJu*i j <CJL£-4li \ U» Jo <1^0 Lc-J^v« A>- 1
4518. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Wahb bin Jarir; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin
Al Munkadir dari Jabir bin 'Abdillah dia berkata; "Ayahku terbunuh disaat perang Uhud,
maka aku menyingkap pakaian yang menutupi wajahnya dan menangis. Para sahabat
melarangku untuk menangis, tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak melarangku.
Jabir berkata; "Fatimah binti Amr menangisinya, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Para malaikat akan terus menaungi dengan sayapnya sampai kalian
mengangkatnya, meskipun kalian menangisinya atau tidak menangisinya." Telah
menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah menceritakan kepada kami Rauh bin
'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada
kami 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar keduanya dari Muhammad
bin Al Munkadir dari Jabir dengan Hadits ini. Namun Ibnu Juraij di dalam Haditsnya tidak
menyebutkan para malaikat dan orang-orang yang menangisinya. Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf; Telah menceritakan kepada kami
Zakaria bin 'Adi; Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Amru dan 'Abdul karim
dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir dia berkata; Pada waktu perang Uhud, bapakku
di bawa dalam keadaan sudah terputus-putus anggota tubuhnya, lalu di letakkan di hadapan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -dan seterusnya dengan Hadits yang serupa. -
Bab: Keutamaan Julaibib radhiallahu 'anhu
4519. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin 'Umar bin Salith; Telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Kinanah bin Nu'aim dari Abu Barzah
bahwa pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kaum muslimin
bertempur melawan musuh hingga memperoleh harta rampasan perang. Usai pertempuran,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat: "Apakah kalian
kehilangan seorang sahabat kalian?" Para sahabat menjawab; "Ya. Kami telah kehilangan
fulan, fulan, dan fulan." Rasulullah bertanya lagi: "Apakah kalian kehilangan seorang sahabat
kalian?" Para sahabat menjawab, "Ya, kami telah kehilangan Fulan, fulan, dan fulan.' Sekali
lagi Rasulullah bertanya; "Apakah kalian merasa kehilangan seorang dari sahabat kalian?"
Para sahabat menjawab; "Ya, Kami telah kehilangan fulan, fulan dan fulan." Kemudian
Rasulullah melanjutkan pernyataannya dan berkata: "Tapi aku sungguh telah kehilangan
Julaibib. Oleh karena itu, tolong cari di manakah ia?" Lalu para sahabat berupaya mencari
jasad Julaibib di tengah-tengah korban pertempuran. Akhirnya mereka menemukan
jasadnya di sebelah tujuh orang kafir yang telah dibunuhnya, hingga ia sendiri gugur sebagai
syahid di tangan orang-orang kafir. Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mendatangi mayat Julaibib dan berdiri di atasnya seraya berkata: "Sesungguhnya
Julaibib telah membunuh tujuh orang kafir dan mereka membunuhnya. Julaibib ini termasuk
dalam kelompokku dan aku termasuk dalam kelompoknya. Julaibib ini termasuk dalam
kelompokku dan aku termasuk dalam kelompoknya." Abu Barzah berkata, "Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan mayat Julaibib di atas kedua lengannya.
Tidak ada alas bagi jasad Julaibib kala itu selain kedua lengan Rasulullah. Lalu para sahabat
menggali kubur untuk jasad Julaibib dan dimasukkan ke dalamnya serta tidak disebutkan
tentang mandi."
Bab: Keutamaan Abu Dzar radhiallahu 'anhu
3is 5 \^ii\ j j ^3is
£ x £ JU jiU^^uL Jo^
31^ ^^\\^^1u^1^J^L^\^^^v^tS3vs^u;jvS^o\^-^^4^<i^n ;^\j
4 ^ > T«.
^ : fcfe ^jii^i£l joX >j
3\il^\^\iL1^^3VsU3Vi\^^\iLi1j^^==^\^£^\^\\iUVsL^^U3\io\ivV^Ll^J
^«4 Jjl jl3^j^4A5^^J^ ( Jx-A>-lUj^A,kj^vi.
Jd jj\ j ( dij^ > ii\ ^jjlUii0]\^uijjois\i\
U 3 ViS L^;1 ^45tS ^ ii ^4-lr J ^ J5 ^\
« *
^i^V-Jtj,
L«
Oc-Uj-^^3\jJ\ ^fl^')^Jl^li i_^dj^Jj>3 Uo a A Ju \ <Co AaJ\
_dd3id\ _dJdtiAd^\
J^^\icJi0 lL;5l3jj\liy''^jd*y^liiiisl^iyiUdiUi r li
'jfciz\&i.\ jj,i^ jiiji g, j^3\3
/ / / / j, *V ♦♦ /
^l3Vs3Vs
ooj^I\j3i sjsi^\^6i4i^^^^^^\j^\yi»\^^ji4^3isi4-_j3
0 ^jcidj33VsVljbU;v£^1^1si3Vii\^1^^^
Lil & ^rila^js^i.
4520. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid Al Azdi; Telah menceritakan
kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah mengabarkan kepada kami Humaid bin Hilal
dari 'Abdullah bin Ash Shamit dia berkata; Abu Dzar pernah berkata; 'Dahulu kami telah
keluar dari suku kami, suku Ghifar. Mereka sering menghalalkan bulan haram, hingga saya,
saudara laki-laki saya Unais, dan ibu saya keluar meninggalkan suku kami. Setelah itu, kami
tinggal di rumah saudara laki-laki ibu kami (paman). Saudara laki-laki ibu (paman) kami
sangatlah menghormati dan memperlakukan kami dengan baik, tetapi akhirnya suku
saudara laki-laki ibu kami merasa iri kepada kami. Mereka berkata kepada saudara laki-laki
ibu kami; 'Apabila kamu tidak ada di rumah, Unais sering bertengkar dengan keluargamu.'
Ketika saudara laki-laki ibu kami datang, ia menceritakan kepada kami apa yang telah
dikatakan sukunya tersebut, maka kami pun berpendapat; 'Sesungguhnya paman telah
mengotori kebaikan yang telah paman limpahkan kepada kami selama ini. Oleh karena itu,
untuk selanjutnya, sebaiknya kita berpisah saja.' Kemudian kami mulai menyiapkan
perbekalan untuk keberangkatan kami, sementara saudara laki-laki ibu kami terlihat sedih
dan mengusap wajahnya yang basah oleh air mata dengan bajunya sambil menangis
tersedu-sedu. Akhirnya kami pergi meninggalkan rumah saudara laki-laki ibu kami hingga
kami tiba di dekat Makkah. Pada suatu hari Unais berselisih pendapat dengan kami. Lalu ia
dan ibu kami pergi mendatangi seorang dukun. Ternyata dukun tersebut memuji Unais. Tak
lama kemudian, Unais dan ibu kami datang kembali untuk berkumpul dengan kami. Abu Dzar
berkata; 'Hai kemenakanku, ketahuilah bahwasanya aku ini telah melaksanakan shalat
selama tiga tahun sebelum aku bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Saya
(Abdullah bin Ash-Shamit) bertanya; 'Paman melaksanakan shalat kepada siapa? ' Abu Dzar
menjawab; 'Aku melaksanakan shalat kepada Allah.' Lalu saya (Abdullah bin Ash-Shamit)
bertanya lagi; 'Kalau begitu, lantas paman menghadap ke arah mana ketika shalatnya? ' Abu
Dzar menjawab; 'Aku menghadap ke arah yang dikehendaki Allah Subhanahu wa Ta'ala
ketika shalat. Bahkan aku melaksanakan shalat Isya hingga akhir malam. Lalu aku terbaring
sampai matahari menyinariku.' Unais berkata kepada saya; 'Saya ingin masuk ke kota
Makkah. Oleh karena itu, izinkanlah saya pergi." Lalu Unais berangkat pergi hingga ia tiba di
kota Makkah. Agak lama ia tidak kembali kepada saya. Setelah kembali dari kota Makkah,
maka saya pun bertanya kepadanya; 'Apa yang telah kamu kerjakan di sana hai Unais? '
Unais menjawab; 'Saya telah bertemu dengan seorang laki-laki di kota Makkah yang
seagama denganmu hai Abu Dzar. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa ia diutus oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala.' Saya bertanya kepadanya; 'Hai Unais, bagaimana pendapat orang-
orang tentang dirinya? ' Unais menjawab; 'Kata orang-orang bahwasanya ia adalah seorang
penyair, seorang juru ramal, dan seorang tukang sihir.' Sedangkan Unais sendiri adalah
tukang syair. Unais berkata; 'Saya pernah mendengar mantera dukun dan tukang ramal,
tetapi tidak seperti apa yang dikatakan oleh orang itu. Dan saya sendiri pernah mencoba
menyamakan ucapannya itu dengan karya para penyair kenamaan. Tetapi, bagaimana pun,
ucapannya itu bukanlah sebuah syair, baik itu menurut pandangan saya ataupun pandangan
orang lain. Demi Allah, sesungguhnya ucapan orang itu benar, dan merekalah yang telah
berdusta.' Kemudian Abu Dzar berkata; 'Izinkanlah aku pergi untuk dapat melihat orang yang
kamu sebutkan itu! ' Kemudian saya pergi ke Makkah. Di tengah jalan, saya bertemu dengan
salah seorang dari penduduk kota Makkah dan bertanya; 'Di manakah orang yang telah
berpindah agama (Ash-Shabi) itu? ' Orang yang saya tanya tadi menuding saya sambil
berkata; 'Apa katamu hai orang asing? Ash-Shabi? ' Lalu orang itu melempari saya dengan
tanah liat dan tulang belulang hingga saya tersungkur dan pingsan. Abu Dzar berkata;
'Beberapa lama kemudian saya bangun dan tersadar seperti patung merah. Kemudian saya
mendatangi sumur zamzam untuk membersihkan darah akibat luka-luka lemparan tanah liat
dan tulang tersebut. Setelah itu, barulah saya meminum air zam-zam. Ketahuilah hai
kemenakanku, bahwasanya saya tinggal di sana selama tiga puluh hari, siang malam tanpa
adanya makanan kecuali air zam-zam. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika kala itu
tubuh saya menjadi gemuk dan perut saya agak gendut tanpa adanya rasa lapar. Abu Dzar
berkata; 'Pada suatu malam bulan purnama, kota Makkah terasa lenggang dan tak ada
seorang pun yang melakukan thawaf di sekitar Ka'bah, hanya ada dua orang wanita yang
berdoa kepada berhala Isaf dan Nailah. Kedua wanita itu menghampiri saya ketika thawaf
dan saya katakan; 'Nikahi saja salah satu dari dua berhala itu untuk kalian berdua! ' Ternyata
keduanya marah dan datang menghampiri saya. Lalu saya katakan lagi kepada keduanya;
'Bukankah berhala ini hanya terbuat dari kayu dan saya sendiri pun tidak perlu untuk
mengetahui namanya.' Akhirnya kedua wanita itu segera pergi sambil berkata; 'Seandainya
saja ada beberapa orang dari kaum kita di sekitar sini, niscaya kita meminta bantuan untuk
memberi pelajaran kepada laki-laki itu.' Abu Dzar berkata; 'Tak lama kemudian, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakar yang baru tiba di tempat tersebut, berpapasan
dengan dua wanita itu. Rasulullah bertanya kepada kedua wanita tersebut: 'Ada apa dengan
kalian berdua? ' Kedua wanita itu menjawab; 'Ada orang yang berpindah agama (Ash-Shabi 1 )
berdiri di antara Ka'bah dan tirainya.' Selanjutnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya: 'Apa yang ia katakan kepada kalian berdua? ' Keduanya menjawab; 'Orang
tersebut berkata kepada kami dengan perkataan yang sangat menyedihkan hati.' Kemudian
Rasulullah datang dan langsung mencium hajar aswad. Setelah itu, beliau melakukan thawaf
dan shalat bersama Abu Bakar. Selesai shalat. Abu Dzar datang menghampiri Rasulullah dan
mengucapkan; 'Assalamu 'Alaikum ya Rasulullah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab salamnya: 'Wa 'Alaika wa Rahmatullah.' Abu Dzar berkata; 'Sayalah orang
pertama yang menyapa beliau dengan sapaan Islam.' Kemudian Rasulullah bertanya:
'Siapakah engkau hai saudaraku? ' Abu Dzar menjawab; 'Saya berasal dari suku Ghifar ya
Rasulullah.' Kemudian Rasulullah menjabat tangan saya. Setelah itu beliau meletakkan jari-
jari beliau di atas dahi beliau. Saya pun berkata dalam hati; 'Mungkin beliau tidak suka
karena saya berasal dari suku Ghifar.' Lalu saya ingin memegang tangan beliau, tetapi Abu
Bakar malah mencegahnya. Sesungguhnya, ia lebih tahu tentang Rasulullah daripada saya
sendiri. Setelah itu Rasulullah mengangkat kepala sambil bertanya kepada saya: 'Sejak kapan
engkau berada di tempat ini hai saudaraku? ' Saya menjawab; 'Sudah tiga puluh hari
lamanya saya berada di sini ya Rasulullah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya
lagi: 'Siapakah yang memberimu makan? ' Saya menjawab; 'Tidak ada makanan untuk saya
kecuali air zamzam. Oleh karena itu, maka saya terlihat gemuk dan perut saya sedikit gendut
serta tidak merasa lapar.' Rasulullah berkata: 'Air zam-zam memang penuh dengan
keberkahan dan lebih banyak mengandung protein daripada makanan biasa.' Selanjutnya
Abu Bakar berkata; 'Ya Rasulullah, izinkanlah saya memberi makanan malam ini kepadanya.'
Kemudian Rasulullah dan Abu Bakar berangkat pergi menuju rumahnya dan saya pun turut
pula bersama mereka. Abu Bakar membuka rumahnya dan segera mengambilkan anggur
Thaif untuk kami. Itulah makanan pertama yang saya santap. Lalu saya mohon pamit kepada
Abu Bakar untuk pulang dan saya langsung menemui Rasulullah. Beliau berkata:
'Sesungguhnya telah dihadapkan kepadaku sebuah negeri yang banyak pohon kurmanya,
yaitu Yatsrib (Madinah). Hai Abu Dzar apakah kamu bersedia untuk menyampaikan ajaranku
kepada kaummu? Semoga Allah memberikan manfaat kepada kaummu melalui usahamu
dan memberimu pahala karena penyampaian dakwahmu kepada mereka.' Setelah itu. Abu
Dzar mendatangi Unais. Lalu Unais bertanya kepadanya; 'Apa yang telah kamu lakukan di
sana hai Abu Dzar? ' Abu Dzar menjawab; 'Aku telah masuk Islam dan beriman kepada ajaran
Muhammad hai Unais.' Unais berkata; 'Sebenarnya saya juga tidak membenci ajaran agama
itu. Dan ketahuilah, sesungguhnya saya telah masuk Islam dan beriman kepada Allah.'
Kemudian kami mendatangi ibu kami. Lalu ia berkata; 'Sungguh aku menyukai agama kalian.
Oleh karena itu, aku pun ingin masuk Islam dan beriman kepada Allah.' Selanjutnya kami
pulang ke kampung halaman suku kami, suku Ghifar. Di sana kami menyampaikan dakwah
Islamiyah kepada penduduk suku kami hingga separuh dari mereka masuk ke dalam agama
Islam. Pemimpin mereka adalah Aima bin Rahadhah Al Ghifari. Sementara itu, separuh dari
suku Ghifar berkata; 'Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah tiba di Madinah,
maka kami baru akan masuk Islam.' Ketika Rasulullah tiba di Madinah, maka separuh dari
mereka akhirnya masuk ke dalam agama Islam. Tak lama kemudian suku Aslam masuk Islam
seraya berkata; 'Ya Rasulullah, saudara-saudara kami dari suku Ghifar telah masuk Islam.
Oleh karena itu, maka kami pun ingin masuk Islam. 1 Mendengar pernyataan itu Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Semoga Allah mengampuni suku Ghifar dan
memberikan keselamatan dan kedamaian kepada suku Aslam.' Telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali; Telah mengabarkan kepada kami An Nadhr bin Syumail;
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah menceritakan kepada
kami Humaid bin Hilal melalui jalur ini namun ada tambahan setelah ucapanya; 'Izinkanlah
aku pergi untuk dapat melihat orang yang kamu sebutkan itu! ' Unais menjawab; 'Silahkan
saja, tapi hati-hatilah dari penduduk Makkah, karena mereka telah memusuhi orang itu dan
membencinya. 1 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anbari;
Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu 'Adi dia berkata; Telah memberitakan kepada kami
Ibnu 'Aun dari Humaid bin Hilal dari 'Abdullah bin Ash Shamit dia berkata; Abu Dzar berkata;
Wahai kemenakaku. Aku telah melaksanakan shalat selama dua tahun sebelum diutusnya
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Unais berkata; 'Lalu kemanakah kamu menghadapnya
ketika shalat? Abu Dzar menjawab; kearah yang Allah kehendaki.' -lalu perawi menceritakan
Haditsnya sebagaimana Hadits Sulaiman bin Al Mughirah. Di dalam Hadits tersebut juga
disebutkan; 'Lalu keduanya menemui seorang dukun, untuk menanyakan tentang orang yang
berada di Makkah tersebut. Namun Unais selalu memuji-muji kelebihan orang tersebut
hingga dukun tersebut kalah pendapat. Unais berkata; hingga kami mengambil unta-untanya
dan menggambungkannya dengan unta-unta kami. Di dalam Hadits tersebut disebutkan; lalu
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam datang dan bertawaf di Ka'bah
kemudian shalat di belakang maqam Ibrahim. Abu Dzar berkata; akupun menemui beliau
shallallahu 'alaihi wasallam seraya mengucapkan salam. Akulah orang yang pertama kali
mengucapkan salam kepada beliau dengan perkataan; Assalaamu 'Alaika ya Rasulullah.'
Beliau menjawab: 'Wa Alaikas Salam, siapakah kamu? Juga disebutkan perkataan beliau;
'Sejak kapan kamu tinggal di sini? ' Abu Dzar menjawab; 'Sudah lima belas hari.' Lalu Abu
Bakar berkata; 'Izinkanlah aku menjamunya malam ini.
-Alc-
^ jl\ \ii j\ 4^ 34 IjI '£> lii
*£\ 'J\ \jj>
jZls^Si \ J4> 4Ji \ J J Jjbj 3^3 \ A^c- c 1
JS j\ CjA
ilzfc J> .y£A\\sji
4521. Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Muhammad bin 'Ar'arah As Sami dan
Muhammad bin Hatim lafazh keduanya tidak jauh berbeda, dan lafazh ini milik Ibnu Hatim
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi; Telah
menceritakan kepada kami Al Mutsanna bin Sa'id dari Abu Jamrah dari Ibnu Abbas dia
berkata; "Ketika Abu Dzar mendengar berita bahwasanya ada seorang nabi yang diutus di
Makkah, maka ia berkata kepada Unais; 'Hai Unais pergilah ke Makkah! Setelah itu,
beritahukanlah kepadaku tentang laki-laki yang menyatakan bahwa ia adalah seorang rasul
Tuhan yang mendapat wahyu dari langit. Dengarkanlah apa yang diucapkannya lalu
sampaikan hal itu kepadaku!" Kemudian Unais berangkat hingga ia tiba di Makkah dan
mendengarkan apa yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah itu,
Unais kembali kepada Abu Dzar seraya berkata; 'Menurut pengamatanku, nabi utusan Tuhan
tersebut mengajarkan budi pekerti yang luhur dan menyampaikan firman-Nya yang tidak
sama dengan syair.' Abu Dzar berkata; 'Sepertinya aku belum puas dengan apa yang kamu
katakan hai Unais dan aku ingin mengetahui informasinya lebih banyak. Oleh karena itu,
sebaiknya aku berangkat sendiri ke sana.' Lalu Abu Dzar menyiapkan berbagai perbekalan
dan membawa kantung berisi air minum. Setelah itu ia pun pergi berangkat menuju Makkah.
Setibanya di Makkah, ia langsung pergi ke Masjidil Haram untuk menemui Rasulullah.
Namun karena ia belum mengenalnya dan enggan untuk bertanya, maka ia pun mengalami
kesulitan untuk bertemu dengan beliau. Setelah malam tiba, la tidur berbaring di dekat
Ka'bah. Sementara Ali melihatnya dan ia tahu bahwa orang yang berbaring itu adalah orang
asing. Maka Ali menemani orang tersebut tanpa ada yang bertanya di antara keduanya
sampai pagi. Kemudian Abu Dzar membawa kantung air dan perbekalannya ke masjid.
Seharian lamanya ia berada di tempat itu, namun ia tidak melihat Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam sampai sore. Lalu ia kembali ke tempat peristirahatannya. Tak
lama kemudian Ali melewati tempat itu seraya berkata; 'Mengapa orang ini belum pulang
juga? ' Akhirnya Ali mengajaknya untuk tinggal bersamanya tanpa ada yang bertanya tentang
sesuatu di antara mereka berdua. Pada hari yang ketiga. Abu Dzar melakukan hal yang sama
seperti hari sebelumnya. Lalu Ali mengajaknya lagi untuk tinggal bersamanya. Ali bertanya
kepada Abu Dzar; 'Mengapa engkau datang ke kota Makkah ini? ' Abu Dzar menjawab; 'Jika
engkau berjanji untuk membimbing saya, maka saya akan mengerjakannya.' Lalu Abu Dzar
pun menuturkan maksudnya itu kepada Ali. Mendengar penuturannya itu, maka Ali berkata;
'Sebenarnya Muhammad itu memang benar dan ia adalah utusan Allah. Sebaiknya, besok
pagi engkau ikut saya. Karena jika saya mencemaskan sesuatu padamu, maka saya akan
bangkit, seolah-olah saya menuangkan air. Oleh karena itu, ikutilah kemana saya pergi! ' Abu
Dzar pergi mengikuti kepergian Ali, hingga keduanya masuk ke dalam rumah Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Abu Dzar mendengarkan penjelasan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga ia langsung masuk Islam seketika itu juga. Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Abu Dzar: 'Pulanglah kamu ke
kaummu dan sampaikanlah ajaran Islam kepada mereka hingga kamu mendapatkan
kemenangan agama Islam.' Abu Dzar berkata; 'Demi Allah yang menguasai diriku, sungguh
akan aku sampaikan Islam kepada mereka dengan sejelas mungkin.' Kemudian Abu Dzar
keluar dari rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi menuju Masjid Haram.
Sesampainya di sana ia berseru dengan sekuat tenaganya mengucapkan; 'Aku bersaksi
bahwasanya tiada sesembahan yang hak selain Allah semata dan aku bersaksi bahwasanya
Muhammad itu adalah utusan Allah.' Mendengar seruan itu, maka para penduduk kota
Makkah terkejut dan saling berdatangan ke tempat sumber suara tersebut. Setelah
mengetahui bahwa yang mengumandangkan suara itu adalah orang asing dan bukan
penduduk Makkah, maka mereka pun langsung memukulinya hingga ia terjatuh. Tak lama
kemudian Abbas bin Abdul Muththalib datang melindunginya seraya berkata; 'Celaka kalian
ini! Tidak tahukah kalian bahwa orang yang kalian pukuli itu adalah dari suku Ghifar? Dan
tidak sadarkah kalian bahwa jalur perdagangan kalian ke negeri Syam pasti akan melalui
wilayah suku Ghifar? ' Lalu Abbas pun langsung menyelamatkan Abu Dzar dari amukan
orang-orang Quraisyy. Keesokan harinya Abu Dzar tetap melakukan perbuatan seperti itu,
hingga orang-orang Quraisyy Makkah berdatangan untuk memukulinya. Kemudian Abbas
pun datang untuk melindungi dan menyelamatkannya dari amukan mereka.
Bab: Keutamaan Jarir bin Abdullah radhiallahu 'anhu
4522. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Khalid bin 'Abdullah dari Bayan dari Qays bin Abu Hazim dari Jarir bin 'Abdullah; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Hamid bin
Bayan; Telah menceritakan kepada kami Khalid dari Bayan dia berkata; Aku mendengar Qais
bin Abu Hazim berkata; Jarir bin Abdullah berkata; "Sejak saya masuk Islam, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menolak saya untuk bertamu dan berkunjung ke
rumah beliau. Dan beliau selalu tersenyum setiap kali melihat saya."
4523. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Waki' dan Abu Usamah dari Isma'il; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Idris; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Qays dari Jarir dia berkata;
"Sejak saya masuk Islam, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah menolak saya
untuk bertamu dan berkunjung ke rumah beliau. Dan beliau selalu tersenyum kepadaku
setiap kali melihat saya." Ibnu Numair menambahkan di dalam Haditsnya dari Ibnu Idris; Jarir
berkata; 'Dan sungguh aku telah mengadukan kepadanya bahwa aku tidak bisa diam di atas
kudaku. Lalu beliau memukul dadaku dengan tangannya seraya bersabda: "Ya Allah,
kokohkanlah ia dan jadikanlah dia orang yang dapat memberi petunjuk."
4524. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul Hamid bin Bayan; Telah mengabarkan kepada
kami Khalid dari Bayan dari Qais dari Jarir dia berkata; Pada masa Jahiliyah ada sebuah
rumah yang diberi nama Dzul Khalshah, rumah itu biasa disebut dengan Al Ka'bah Al
Yamaniyah dan Al Ka'bah As Syamiyah. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
kepadanya: "Bisakah kamu menyenangkanku dengan menghancurkan Dzil Khalashah atau Al
Ka'bah Al Yamaniyah dan Syamiyah? Kata Jabir; lalu aku berangkat dengan seratus lima
puluh pasukan berkuda yang tangguh. Kami hancurkan dan kami bunuh orang-orang yang
berada di sekitarnya. Kemudian aku kembali mengabarkan keberhasilannya kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan Rasulullah pun mendo'akan kepada kami dan
para penunggang kuda yang tangguh.
j
y s S S * v / v ^
4525. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami
Jarir dari Isma'il bin Abu Khalid dari Qays bin Abu Hazim dari Jarir bin 'Abdullah Al Bajali dia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada saya: "Wahai Jarir,
pimpinlah pasukan kaum muslimin ke Dzil Khalashah suatu tempat ibadah orang-orang
Khats'am yang disebut Ka'bah Yamaniah." Jarir berkata; Maka aku segera berangkat bersama
seratus lima puluh pasukan penunggang kuda. Namun pada waktu itu aku tidak bisa diam di
atas kudaku. Lalu aku ceritakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka
beliau memukul dadaku dengan tangannya seraya bersabda: "Ya Allah, kokohkanlah ia dan
jadikanlah dia orang yang dapat memberi petunjuk dan ditunjuki." Qais berkata; Lalu dia
berangkat dan membakarnya dengan api. Setelah itu Jarir mengutus seseorang yang biasa
dipanggil dengan Abu Arthah untuk mengabarkan kemenangan kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Setelah sampai. Abu Arthah berkata kepada Rasulullah; Tidaklah
aku datang kecuali aku telah meninggalkan rumah itu dalam keadaan terbakar hingga
seakan-akan seekor unta berkudisan (berwarna hitam). Maka kemudian Rasulullah
memberkahi kuda-kuda yang tangguh dan para penunggangnya sebanyak lima kali. Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Waki'; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan
kepada kami Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin 'Abbad; Telah menceritakan kepada kami Sufyan; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar;
Telah menceritakan kepada kami Marwan yaitu Al Fazari; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah seluruhnya dari Isma'il melalui jalur ini. Di dalam Hadits Marwan
di sebutkan; 'maka datanglah utusan Jarir yaitu Abu Arthah bin Hushain bin Rabi'ah
mengabarkan kemenangan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.'
Bab: Keutamaan Abdullah bin Abbas radhiallahu 'anhu
C *)
> H Tl" ' > »\
AU\ Jb \
4526. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Abu Bakr bin An Nadhr
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Al Qasim; Telah
menceritakan kepada kami Warqa bin 'Umar Al Yasykuri dia berkata; Aku mendengar
'Ubaidullah bin Abu Yazid bercerita dari Ibnu Abbas bahwasanya pada suatu ketika
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke kamar kecil. Kemudian saya pun
menyiapkan wadah berisi air untuk beliau. Ketika keluar dari kamar kecil, Rasulullah
bertanya: "Siapa yang telah menyiapkan air ini?" (Menurut riwayat Zuhair; Mereka
menjawab. Sedangkan menurut riwayat Abu Bakar; Saya menjawab); Saya, Ibnu Abbas ya
Rasulullah.' Kemudian Rasulullah pun berkata; "Ya Allah. Faqihkanlah ia (berilah ia
pemahaman) di dalam agama."
Bab: Keutamaan Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma
yy y ^ /
4527. Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Ataki dan Khalaf bin Hisyam dan Abu
Kamil Al Jahdari seluruhnya dari Hammad bin Zaid. Abu Ar Rabi' berkata; Telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Zaid; Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Nafi' dari Ibnu
'Umar dia berkata; Aku bermimpi seakan-akan ditanganku ada seutas kain sutra. Dan
tidaklah suatu tempat yang aku inginkan disurga, kecuali aku dapat melihatnya. Dia berkata;
'Lalu aku menceritakannya kepada Hafshah, kemudian Hafshah menceritakannya lagi kepada
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Aku melihat Abdullah sebagai lelaki yang shalih."
jiYj Jj\
4528. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abad bin Humaid dan lafazh
ini milik 'Abad dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu 'Umar dia berkata;
'Apabila ada seseorang yang bermimpi, pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
maka ia pun akan menceritakan mimpi itu kepada Rasulullah, hingga saya juga ingin sekali
bermimpi dan menceritakannya kepada beliau. Ketika remaja, pada masa Rasulullah, saya
pernah tertidur di masjid. Dalam tidur itu saya bermimpi bahwa ada dua malaikat yang
menangkap saya dan membawa saya ke neraka yang tepinya berdinding seperti sumur
dengan dua tali seperti tali sumur. Ternyata di dalam sumur tersebut ada beberapa orang
yang saya kenal dan segera saya ucapkan: 'Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka.
Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka. Aku berlindung kepada Allah dari siksa
neraka.' Tak lama kemudian, kedua malaikat tersebut ditemui oleh satu malaikat lain dan ia
berkata kepada saya; 'Kamu akan aman.' Lalu saya ceritakan mimpi saya itu kepada Hafshah
dan Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Sebaik-
baik orang adalah Abdullah bin 'Amru, jika ia berkenan melaksanakan shalat di sebagian
malam.' Salim berkata; 'Setelah itu Abdullah bin 'Amru tidak pernah tidur di malam hari
kecuali sebentar.' Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi;
Telah mengabarkan kepada kami Musa bin Khalid Khatan Al Firyabi dari Abu lshaq Al Fazari
dari 'Ubaidillah bin 'Umar dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dia berkata; Aku bermalam di masjid,
waktu itu aku tidak mempunyai keluarga yang dapat aku tempati. Lalu aku bermimpi seakan-
akan aku di bawa ke sebuah sumur. ..-lalu dia menyebutkan Hadits dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam yang semakna dengan Hadits Az Zuhri dari Salim dari Bapaknya. -
Bab: Keutamaan Anas bin Malik radhiallahu 'anhu
diisi
U?
4
4529. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Qatadah bercerita dari Anas dari Ummu
Sulaim dia berkata; 'Ya Rasulullah, ini Anas pembantumu, do'akanlah ia! Maka beliau
berdo'a: "Ya Allah perbanyaklah harta dan anaknya serta berkahilah atas apa yang telah
Engkau berikan kepadanya." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna;
Telah menceritakan kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; dari
Qatadah Aku mendengar Anas berkata; Ummu Sulaim berkata; 'Ya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, ini Anas pembantumu... .-dan seterusnya dengan Hadits yang serupa,- Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin Zaid Aku
mendengar Anas bin Malik berkata; ... -dengan Hadits yang serupa,-
4530. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Hasyim bin Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman dari Tsabit dari Anas dia
berkata; 'Suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami. Pada waktu itu di
rumah hanya ada saya, ibuku dan bibiku Ummu Haram. Ibuku berkata; Ya Rasulullah, ini
pembantu kecilmu, doakanlah ia! Anas berkata; 'Lalu beliau mendo'akanku dengan segala
kebaikan. Dan diakhir do'anya beliau berkata: "Ya Allah perbanyaklah harta dan anaknya
serta berkahilah ia di dalamnya."
. ■ v .r.» / y. >>■>>'>
yuj a_> * J
>
4531. Telah menceritakan kepadaku Abu Ma'an Ar Raqasyi; Telah menceritakan kepada kami
'Umar bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah; Telah menceritakan kepada
kami lshaq; Telah menceritakan kepada kami Anas dia berkata; Pada suatu hari saya
bersama ibuku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ibuku menyelimutiku
dengan separuh kerudungnya dan separuhnya lagi untuk menyelendangi saya. Ibuku
berkata; 'Ya Rasulullah, inilah Unais (panggilan Anas ketika masih kecil), putra saya. Saya ajak
ia kemari agar kelak membantu engkau. Oleh karena itu, doakanlah untuknya! Kemudian
Rasulullah berdoa untuk Anas; "Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya!" Di kemudian
hari Anas berkata; Demi Allah, harta saya sekarang sungguh banyak sekali, anak dan cucu
saya kini telah mencapai seratus orang lebih."
4532. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Ja'far yaitu Ibnu Sulaiman dari Al Ja'ad Abu 'Utsman dia berkata; Telah menceritakan kepada
kami Anas bin Malik dia berkata; Suatu hari Rasulullah berjalan lewat rumah kami. Kebetulan
ibu saya, Ummu Sulaim mendengar suara beliau, la pun memanggilnya, 'Ya Rasulullah, demi
bapak dan ibuku inilah Unais! ' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendo'akan
untuk saya tiga hal, yang dua telah saya capai di dunia dan yang ketiga saya
mengharapkannya di akhirat kelak."
4533. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Nafi'; Telah menceritakan kepada kami
Bahz; Telah menceritakan kepada kami Hammad; Telah mengabarkan kepada kami Tsabit
dari Anas dia berkata; Saya pernah didatangi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
ketika saya sedang bermain dengan teman-teman yang lain. Kemudian beliau mengucapkan
salam kepada kami dan menyuruh saya untuk suatu keperluan hingga saya terlambat pulang
ke rumah. Sesampainya di rumah, ibu bertanya kepada saya; 'Mengapa kamu terlambat
pulang? Maka saya pun menjawab; 'Tadi saya disuruh oleh Rasulullah untuk suatu
keperluan.' Ibu saya terus bertanya; 'Keperluan apa? ' Saya menjawab; 'Itu rahasia.' Ibu saya
berkata; "Baiklah, Janganlah kamu ceritakan rahasia Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kepada siapapun." Anas berkata; "Demi Allah, kalau saya boleh menceritakan rahasia
tersebut kepada seseorang, niscaya saya pun akan menceritakannya pula kepadamu hai
Tsabit!"
> *> I i «-
^ u»*>- Uo.X>-
>
> 5 '
Aj
4534. Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepada
kami 'Arim bin Al Fadhl; Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir bin Sulaiman dia
berkata; Aku mendengar Bapakku bercerita dari Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyampaikan suatu perkara rahasia kepadaku hingga setelah
itu aku tidak menceritakannya kepada siapapun. Dan sungguh Ummu Sulaim pun bertanya
tentang rahasia tersebut, namun aku tidak juga mau menceritakannya."
Bab: Keutamaan Abdullah bin Salam radhiallahu 'anhu
31
3 <y>jL^\A ' JiuJ\L^
r.
U£
4535. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami lshaq
bin 'Isa; Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abu An Nadhr dari 'Amir bin Sa'ad dia
berkata; Aku mendengar Bapakku berkata; Saya tidak pernah mendengar Rasulullah berkata
kepada seorang yang masih hidup, bahwasanya ia adalah ahli surga kecuali kepada Abdullah
bin Salam."
^ » i i-*, / \'.Z\ ' *\'> > ** I '> 'Z' A\ Ti> 9 * •* ' > \'i\ '
^ ^ j ^ \ Uo A>- J ^ 3 \ \ ^> Uo A>-
3-*^ b? J-4- J 3-*' ly? 3^“ o y\ ^4>- Ji- j
\jJuS. ^'yra'o 3^. \ g. J j>3 < —' 4
S J;iL iji-ti a_^j3\ Jfil j J&- >-£> Aili- jJ&’tjA J,\Q
^\i^34-3i\j3Vso .jisji-
4536. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anbari; Telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah
bin 'Aun dari Muhammad bin Sirin dari Qais bin 'Ubad dia berkata; Pada suatu hari aku
berada di Madinah bersama orang-orang yang di antara mereka terdapat sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam. lalu seseorang datang dan di wajahnya terdapat tanda
kekhusyu'an. Orang-orang berkata; Orang itu termasuk penghuni surga, orang itu termasuk
penghuni surga, kemudian ia shalat dua rakaat yang ringan. Saat ia keluar dari masjid, aku
mengikutinya hingga ia masuk rumah, akupun ikut masuk bersamanya lalu kami berbincang-
bincang. saat ia mendengar, aku berkata padanya; Saat kau masuk masjid, orang-orang
berkata seperti ini dan itu. Orang itu berkata; Subhaanallaah, tidak sepatutnya orang
mengatakan sesuatu yang tidak diketahui. Aku akan menceritakan kepadamu, aku bermimpi
sesuatu dimasa Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam lalu aku ceritakan mimpi itu pada
beliau, aku bermimpi sepertinya aku berada di sebuah taman, -Ibnu 'Aun berkata; dia
menyebutkan luasnya, hijau rumputnya, dan di tengahnya ada tiang besi, bawahnya
menancap ke bumi dan atasnya sampai langit. Di atasnya ada tali lalu dikatakan kepadaku:
Naiklah. Aku berkata; Aku tidak bisa. Lalu datanglah misnhaf -berkata Ibnu 'Aun al minshaf
adalah Pelayan- lalu ia mengangkat bajuku dari belakang, ia berkata; Naiklah. Aku pun naik
hingga aku berada di atas tiang dan meraih tali, ia berkata; Berpeganganlah pada tali. Lalu
aku terbangun dan tali itu ada di tanganku. Aku mendatangi nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam
kemudian aku ceritakan padanya. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Maksud
tanaman itu adalah Islam, tiangnya itu adalah tiang Islam sedangkan talinya itu adalah tali
yang erat, dan engkau berada dalam Islam hingga kamu meninggal." Berkata Ibnu 'Aun:
'orang yang dimaksudkan itu adalah 'Abdullah bin Salam.'
i* > 'A\? i
O J l_0 \_j
4537. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru bin 'Abbad bin Jabalah bin
Abu Rawwad; Telah menceritakan kepada kami Harami bin 'Umarah; Telah menceritakan
kepada kami Ourrah bin Khalid dari Muhammad bin Sirin dia berkata; Qais bin 'Ubad
berkata; Pada suatu hari aku berada di sebuah majlis yang di dalamnya terdapat Sa'ad bin
Malik, Ibnu Umar. lalu Abdullah bin salam melewati mereka. Orang-orang berkata; Orang itu
termasuk penghuni surga. Aku pun berdiri menemuinya dan aku katakan kepadanya; orang-
orang berkata seperti ini dan itu. Abdullah bin Salam berkata; Subhaanallaah, tidak
sepatutnya orang mengatakan sesuatu yang tidak diketahui. Aku hanya bermimpi sesuatu
seakan-akan sebuah tiang di letakan di sebuah taman yang hijau, lalu di tancapkan ke
dalamnya. Di atas tiang itu ada tali sedangkan di bawahnya ada seorang pelayan, lalu
dikatakan kepadaku: Naiklah. Aku pun naik hingga aku meraih tali, kemudian aku ceritakan
mimpi tersebut kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Abdullah akan meninggal dalam keadaan memegang tali yang
kuat."
y 's j,
Aal^JwJi^* Vil \i^3Vs a <S^^l^tS3Vs^U-£J\ ^Li-b J \1a <£is3Vs \1a
j,
Cjjiji J&- l-J- 3^JJ J£^LW\ « J^P ^3 Sj^*J\l^J _^$3'a_ > i^J\l*lj
4538. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan lshaq bin Ibrahim dan lafazh
ini milik Qutaibah; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Sulaiman bin
Mushir dari Kharasyah bin Al Hurr dia berkata; "Saya pernah duduk pada suatu halaqah di
dalam masjid Madinah yang dipandu oleh seorang syaikh yang berpenampilan menarik,
yaitu Abdullah bin Salam, yang ia menyampaikan nasihat kepada para jama'ah.' Kharasyah
berkata; 'Setelah Abdullah bin Salam berdiri, maka para jama'ah berseru; 'Siapa yang ingin
melihat seseorang yang termasuk ahli surga, maka lihatlah syaikh ini! ' Kharasyah berkata;
'Lalu saya berkata; 'Demi Allah, saya pasti akan mengikutinya agar saya tahu di mana letak
rumahnya.' Kemudian saya pun mengikuti syaikh tersebut yang berjalan hampir keluar dari
Madinah hingga ia masuk ke dalam rumahnya.' Kharasyah berkata; 'Kemudian saya meminta
izin kepadanya dan pun mempersilahkan saya untuk masuk ke rumahnya.' Syaikh tersebut
bertanya kepada saya; 'Ada yang dapat saya bantu hai anak saudaraku? ' Saya menjawab;
'Saya tadi mendengar para jama'ah mengatakan tentang engkau ketika engkau berdiri.
Barang siapa ingin melihat seseorang yang akan masuk surga, maka lihatlah syaikh ini, hingga
akhirnya saya mengikuti engkau. Abdullah bin Salam berkata; 'Sebenarnya hanya Allah lah
Yang Maha Tahu tentang orang yang akan masuk surga. Saya akan memberitahukan
kepadamu tentang apa yang mereka katakan tadi; 'Saya pernah bermimpi dan dalam mimpi
tersebut saya didatangi oleh seorang laki-laki. Kemudian laki-laki itu berkata kepada saya;
'Hai Abdullah, bangunlah! ' Lalu ia memegang tangan saya dan pergi bersamanya. Ternyata
di sebelah kiri saya ada jalan yang memanjang dan saya pun ingin lewat di atas jalan itu.
Tetapi laki-laki tersebut berkata kepada saya; 'Janganlah kamu lewati jalan itu, karena itu
adalah jalan orang-orang yang tersesat! Selain itu, ada pula jalan yang memanjang di sebelah
kanan saya. Lalu laki-laki tersebut berkata kepada saya, 'Lewatilah jalan ini! ' Kemudian ia
membawa saya ke sebuah gunung. Sesampainya di sana ia berkata; 'Naiklah! ' Tetapi, setiap
kali saya naik, saya terjatuh di atas pantat saya. Kemudian ia mengajak saya pergi hingga
sampai di sebuah tiang yang ujungnya di langit dan pangkalnya di bumi serta ada sebuah
lingkaran di bagian atasnya. Laki-laki itu berkata kepada saya; 'Naiklah ke atas tiang ini! '
Saya menjawab; 'Bagaimana saya dapat naik ke atas, sedangkan ujungnya ada di langit? '
Lalu laki-laki itu memegang tangan saya dan melemparkan saya ke atas hingga saya
bergelantungan di atas lingkaran yang ada di ujung tiang tersebut. Setelah itu, ia memukul
tiang tersebut hingga runtuh, sedangkan saya tetap bergelantungan di atas lingkaran
tersebut sampai pagi. Abdullah bin Salam berkata; 'Esok harinya saya datang menemui
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menceritakan mimpi tersebut kepada beliau.'
Maka Rasulullah menjelaskan mimpi itu kepada saya: 'Jalan yang kamu lihat di sebelah
kirimu itu adalah jalan orang-orang yang sesat, sedangkan jalan yang kamu lihat di sebelah
kanan itu adalah jalan orang-orang yang baik. Gunung adalah rumah para syuhada, tetapi
kamu tidak dapat meraihnya. Tiang itu adalah agama Islam, sedangkan lingkaran tempat
kamu berpegangan adalah agama Islam yang senantiasa akan kamu pegangi hingga kamu
meninggal dunia.'
Bab: Keutamaan Hassan bin Tsabit radhiallahu 'anhu
> »> >
9 9 . / ^
jii\ 3 Js6. ^
4539. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu
'Umar seluruhnya dari Sufyan dia berkata; 'Amru Telah menceritakan kepada kami Sufyan
bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah bahwasanya Umar bin Khaththab
pernah berjalan melewati Hassan yang sedang melantunkan sya'ir di Masjid. Lalu Umar
menegurnya dengan pandangan mata. Tetapi Hassan berkata; "Dulu saya pernah
melantunkan syair di Masjid ini, yang ketika itu ada seseorang yang lebih mulia daripadamu
yaitu (Rasulullah)." Kemudian Hassan menoleh kepada Abu Hurairah seraya berkata; "Saya
bersumpah kepadamu dengan nama Allah hai Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar
Rasulullah berkata kepada saya. Hai Hassan, balaslah sya'ir orang-orang kafir untuk
membelaku! Ya Allah ya Tuhanku, dukunglah Hassan dengan Jibril! ' Abu Hurairah
menjawab; 'Ya, Saya pernah mendengarnya." Telah menceritakannya kepada kami lshaq bin
Ibrahim dan Muhammad bin Rafi' serta 'Abad bin Humaid dari 'Abdur Razzaq; Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyab bahwa Hassan
pernah berkata di sebuah majlis yang di sana ada Abu Hurairah; 'Saya bersumpah kepadamu
dengan nama Allah hai Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar Rasulullah... .-kemudian
dia menyebutkan Hadits yang serupa. -
4540. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman Ad Darimi; Telah
mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az
Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin 'Abdur Rahman bahwa dia mendengar
Hassan bin Tsabit Al Anshari meminta persaksian Abu Hurairah seraya berkata; "Saya
bersumpah kepadamu dengan nama Allah hai Abu Hurairah, pernahkah kamu mendengar
Rasulullah berkata kepada saya: 'Hai Hassan, balaslah sya'ir orang-orang kafir untuk
membelaku! Ya Allah ya Tuhanku, dukunglah Hassan dengan Jibril! ' Abu Hurairah
menjawab; 'Ya, Saya pernah mendengarnya."
4541. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Adi yaitu Ibnu Tsabit dia
berkata; 'Aku mendengar Al Barra bin 'Azib berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata kepada Hassan bin Tsabit; 'Hinakanlah orang-orang kafir dengan
syairmu hai Hassan! Sesungguhnya Jibril selalu menyertaimu." Telah menceritakannya
kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi'; Telah
menceritakan kepada kami Ghundar; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far dan 'Abdur Rahman seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur ini dengan
Hadits yang serupa.
Jw&isk p> jk&>-
4542. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Hisyam dari Bapaknya bahwa
Hassan bin Tsabit adalah termasuk orang yang sering memuji Aisyah, lalu aku mencelanya.
Kemudian Aisyah berkata; 'Wahai kemenakanku, biarkan saja, sesungguhnya dulu dia telah
membela Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Telah menceritakannya kepada kami
'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdah dari Hisyam melalui jalur
ini
4jA>-
» •' "tl t’ ' ' ’l . ’ ^ ' > \f t .
*’/ ^ •* /
s / s y y y j,
4543. Telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad yaitu Ibnu Ja'far dari Syu'bah dari Sulaiman dari Abu Adh Dhuha dari Masruq dia
berkata; Saya pernah berkunjung ke rumah Aisyah yang pada saat itu ada Hassan bin Tsabit
sedang melantunkan beberapa bait syairnya yang memuji Aisyah, dia berkata; Engkaulah
wanita yang suci, hidup tenang tanpa adanya keraguan. Pagi-pagi engkau merasa lapar
karena tidak pernah membicarakan keburukan orang lain.' Lalu Aisyah menjawab. Tapi,
bukankah kamu tidak demikian hai Hassan?" Masruq berkata; "Saya bertanya kepada Aisyah,
'Wahai Ummul mukminin, mengapa engkau izinkan Hassan bin Tsabit masuk ke rumahmu?
Bukankah Allah telah berfirman, (Dan orang yang berandil besar (dalam memfitnah Aisyah),
maka ia akan memperoleh adzab yang besar. (Qs.An Nuur: 11) Mendengar pertanyaan
seperti itu. Aisyah menjawab; "Azab apalagi yang lebih pedih daripada kebutaan? Bukankah
Hassan bin Tsabit telah berjasa dalam membela Rasulullah dengan melontarkan syair-syair
hinaan kepada orang-orang kafir?" Telah menceritakannya kepada kami Ibnu Al Mutsanna;
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi dari Syu'bah melalui jalur ini dia berkata;
Aisyah berkata; 'Dia telah membela Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. .-dan tidak
menyebutkan lafazh; 'Hasshan Razan.'
4544. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Yahya bin Zakaria dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Hassan
berkata; Ya Rasulullah! Izinkanlah saya melawan Abu Sufyan dengan dengan bait syairku.
Rasulullah menjawab; bagaimana kalau kamu lawan dia mengenai kekerabatanku
dengannya? Hassan berkata; Demi Dzat yang telah memuliakan engkau, saya pasti akan
mampu mencabut engkau dari kelompok mereka sebagaimana tercabutnya sebutir gandum
dari adonannya." Lalu Hassan melantunkan syairnya ini; "Sesungguhnya kemuliaan dari
keluarga Hasyim adalah putra-putri Makhzum, sedangkan bapakmu adalah seorang hamba
sahaya." Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdah; Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin 'Urwah melalui jalur ini.
Aisyah berkata; Hassan bin Tsabit meminta izin kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
untuk menghinakan orang-orang musyrik dengan syairnya, -perawi tidak menyebutkan Abu
Sufyan dan mengganti kalimat 'al khamir' dengan 'al 'Ajiin.' (adonan).
" \ i ' >\i
OlJ
9 >
Jlc-\ ^o\j\5j.
f* ^
£
%y.\L^\uu^\y^v d \t yL^y\ifxiy j^\y^X\\cA
iiK
4545. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku Khalid bin
Yazid; Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Abu Hilal dari 'Umarah bin Ghaziyyah dari
Muhammad bin Ibrahim dari Abu Salamah bin 'Abdur Rahman dari 'Aisyah bahwasanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Cacilah kaum kafir Quraisyy dengan
syair. Karena yang demikian itu lebih pedih daripada bidikan panah." Pada suatu ketika,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus seseorang kepada Ibnu Rawahah
untuk menyampaikan pesan beliau yang berbunyi; Cacilah kaum kafir Quraisyy dengan
syairmu!" Kemudian Ibnu Rawahah melancarkan serangan kepada mereka dengan syairnya,
tetapi sepertinya Rasulullah belum merasa puas. Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengirim seorang utusan kepada Ka'ab bin Malik. Lalu juga mengutus seorang
utusan kepada Hassan bin Tsabit. Ketika utusan tersebut datang kepadanya, Hassan berkata;
"Telah tiba saatnya engkau mengutus singa yang mengipas-ngipaskan ekornya, menjulurkan
dan menggerak-gerakkan lidahnya. Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan
membawa kebenaran, saya akan menyayat-nyayat hati kaum kafir Quraisyy dengan syair
saya ini seperti sayatan kulit." Tetapi Rasulullah memperingatkannya terlebih dahulu: "Hai
Hassan, janganlah kamu tergesa-gesa, karena sesungguhnya Abu Bakar itu lebih tahu
tentang nasab orang-orang Quraisyy. Sementara nasab Quraisyy itu sendiri ada pada diriku."
Kemudian Hassan bin Tsabit pergi mengunjungi Abu Bakar Setelah itu, ia pun kembali
menemui Rasulullah dan berkata; Ya Rasulullah, nasab engkau telah saya ketahui silsilahnya.
Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, saya pasti akan mampu
mencabut engkau dan kelompok mereka sebagaimana tercabutnya sebutir gandum dari
adonannya." Aisyah berkata; "Lalu saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya Jibril Alahis Salam senantiasa akan mendukungmu hai Hassan
selama kamu menghinakan orang-orang kafir dengan syairmu untuk membela Allah dan
Rasul-Nya." Aisyah berkata; Hassan bin Tsabit melontarkan syair-syair hinaan kepada kaum
Quraisyy dengan dahsyatnya." Hassan bin Tsabit berkata; dalam syairnya; 'Kau hina
Muhammad, maka aku balas hinaanmu itu, # dan dengan itu maka aku raih pahala di sisi
Allah. # Kau hina Muhammad, orang yang baik dan tulus, # utusan Allah yang tidak pernah
ingkar janji. # Ayahku, nenekku, dan kehormatanku akan, aku persembahkan demi
kehormatan Muhammad dan seranganmu. # Aku akan pacu kudaku yang tak terkejar
olehmu menerjang musuh dan terus mendaki. # Pasukan berkuda kami melesat ke atas
bukit, dengan menyanding anak panah yang siap diluncurkan. # Kuda-kuda kami terus
berlari, dengan panji-panji yang ditata oleh kaum wanita.# Tantanganmu pasti kami hadapi,
sampai kemenangan berada di tangan kami. # Jika tidak, maka tunggulah saat pertempuran
# yang Allah akan berikan # kejayaan kepada orang yang dikehendaki-Nya. # Allah berfirman:
"Telah Aku utus seorang hamba, # yang menyampaikan kebenaran tanpa tersembunyi." #
Allah berfirman: "Telah Aku siapkan bala bantuan, # yaitu pasukan Anshar yang merindukan
musuh. # Setiap hari kami siap menghadapi cacian, # pertempuran, ataupun hinaan. #
Hinaan, pujianmu dan pertolonganmu kepada Rasulullah, semua itu bagi beliau tiada artinya.
# Jibril yang diutus oleh Allah untuk membantu kami, dialah Ruhul Qudus yang tak
tertandingi.
Bab: Keutamaan Abu Hurairah Ad Dausi radhiallahu 'anhu
j)
\ > ’t *
’l
>
LZr'j&'Jk ^3 las Vi
V^<£is3Vs\^.
4546. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami
'Umar bin Yunus Al Yamami; Telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah bin 'Ammar dari Abu
Katsir Yazid bin 'Abdur Rahman; Telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah dia berkata;
'Dulu, saya sering mengajak ibu saya untuk masuk Islam, ketika ia masih musyrik. Pada suatu
hari saya mengajaknya untuk masuk ke dalam Islam, tetapi ia mengutarakan kata-kata yang
tidak saya sukai tentang diri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian saya datang
menemui Rasulullah sambil menangis dan berkata; Ya Rasulullah, saya sering mengajak ibu
saya untuk masuk Islam, tetapi ia selalu menolak dan malah mengucapkan kepada saya kata-
kata yang tidak saya sukai tentang engkau. Oleh karena itu mohonkanlah kepada Allah agar
ibu saya mendapatkan petunjuk dan hidayah-Nya. 1 Setelah mendengar penjelasan saya.
Rasulullah langsung berdo'a: 'Ya Allah, berikanlah hidayah kepada ibu Abu Hurairah! ' Lalu
saya kembali ke rumah dengan perasaan gembira karena doa Rasulullah tersebut. Setibanya
di rumah, saya mendapati pintu rumah masih tertutup. Ibu saya mendengar derap langkah
saya lalu berkata; Hai Abu Hurairah, berhentilah sejenak! ' Kemudian saya mendengar suara
tumpahan air. Ternyata ibu saya sedang mandi, la segera berpakaian dan mengenakan
kerudung, la membuka pintu seraya berkata; Hai Abu Hurairah, sekarang aku bersaksi
bahwasanya tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah
hamba Allah dan Rasul-Nya.' Abu Hurairah berkata; "Lalu saya kembali lagi kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Saya datangi beliau sambil menangis karena perasaan
gembira. Saya berkata; 'Ya Rasulullah, saya sungguh senang dan gembira, Allah telah
mengabulkan doa engkau. Dan Allah telah memberikan hidayah-Nya kepada ibu saya."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memuji Allah dan mengucapkan syukur kepadaNya.
Saya berkata; 'Ya Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar saya dan ibu saya mencintai
orang-orang mukmin dan mereka juga mencintai kami! ' Kemudian Rasulullah berdoa; 'Ya
Allah, jadikanlah hamba-Mu yang kecil ini (yaitu Abu Hurairah dan ibunya) cinta kepada
orang-orang mukmin serta jadikanlah mereka cinta kepada keduanya! ' Maka tidak ada
seorang mukmin yang mendengar nama saya dan tidak bertemu dengan saya melainkan ia
cinta kepada saya."
*j£**\i 'M j. ^
6 j »- \ j **
> ’>* ' *
4547. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
Zuhair bin Harb seluruhnya dari Sufyan dia berkata; Zuhair Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Az Zuhri dari Al A'raj dia berkata; aku mendengar Abu Hurairah
berkata; "Kalian mengira bahwa Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak
meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, dan Aliahlah Dzat yang
Maha menepati janji. Dulu aku adalah orang yang miskin yang selalu membantu Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam yang makan sekedar makanan pokok saja, sedangkan orang-
orang muhajirin disibukkan dengan perniagaan di pasar-pasar, dan orang-orang anshar
disibukkan dengan harta benda mereka, lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
"Siapa yang mau membentangkan bajunya maka dia tidak akan pernah lupa terhadap apa
yang ia dengar dariku?" Maka aku pun membentangkan bajuku hingga beliau selesai
mengucapkan sabda-sabdanya lalu aku menempelkan bajuku ketubuhku. Setelah itu aku
tidak pernah lupa akan hadits-hadits yang aku dengar dari beliau." Telah menceritakan
kepadaku 'Abdullah bin Ja'far bin Yahya bin Khalid; Telah mengabarkan kepada kami Ma'an;
Telah mengabarkan kepada kami Malik; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur
Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar seluruhnya dari Az Zuhri dari Al A'raj dari
Abu Hurairah dengan Hadits ini. Namun Malik menyebutkan Hadits tersebut hanya sampai
perkataan Abu Hurairah saja. Tanpa menyebutkan Hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam.
4548. Dan telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi; Telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab bahwa
'Urwah bin Az Zubair; Telah menceritakan kepadanya bahwa 'Aisyah dia berkata; "Apakah
kamu tidak merasa takjub kepada Abu Hurairah, yang suatu ketika ia datang lalu duduk di
sebelah kamar saya, la sengaja memperdengarkan ucapannya kepada saya tentang
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang kebetulan pada saat saya sedang melaksanakan
shalat sunah, la berdiri sebelum saya selesai dari shalat. Kalau saja ia belum beranjak, tentu
saya akan menjawabnya sebagai berikut; Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah bercerita
seperti yang kamu ucapkan.
^ / / ^
i 1. 1 A . , , '• < t, /1 ' i, > > \ ,/.> ' '\*, < /\> c \< * <-
Us^ jXyO
jS\ j\ {^li\iovsd\^is]5-:1u5
^vili w^iiV-pi^, V^-U J>"j\;,
( d^j4J4 > i\ j^i»\ j >L^5 \s j i^^sstipiss^jil;^
4549. Berkata Ibnu Syihab; dan berkata Ibnu Al Musayyab bahwa Abu Hurairah pernah
berkata; 'Orang-orang mengatakan bahwasanya Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadits.
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberinya kesempatan bersama Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam.' Orang-orang berkata; 'Mengapa orang-orang Muhajirin dan
Anshar tidak meniwayatkan hadits sebanyak riwayat Abu Hurairah?" Saya (Abu Hurairah)
akan memberitahu kalian tentang hal ini: Saudara-saudara saya dan kaum Anshar sibuk
bertani dan saudara-saudara saya dan kaum Muhajirin sibuk berjual beli di pasar. Sementara
saya senantiasa menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, hingga saya lebih banyak
mendengar sabda beliau. Saya hadir ketika mereka, para sahabat dari kaum Anshar dan
Muhajirin, tidak hadir dan saya hapal ketika mereka lupa." Pada suatu hari, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapakah di antara kalian yang sudi membentangkan
bajunya untuk menampung sabdaku ini? Setelah itu, ia tempelkan bajunya itu ke dadanya,
karena dengan begitu ia tidak akan pernah melupakan satu hadits pun yang pernah ia
dengar dariku." Mendengar pernyataan Rasulullah itu, maka saya bentangkan kain
selendang saya hingga Rasulullah selesai bersabda. Kemudian saya tempelkan selendang
tersebut ke dada saya. Semenjak itu, saya tidak pernah melupakan satu hadits pun yang
beliau sabdakan kepada saya. Seandainya tidak ada dua ayat Al Qur an yang diturunkan
Allah, tentu saya tidak akan pernah menyampaikan satu hadits pun yang pernah saya
dengar. Kedua ayat tersebut adalah: 'Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa
yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk setelah
Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Qur'an, maka, mereka itu akan dilaknat
Allah dan dilaknat pula oleh semua makhluk yang bisa melaknat, kecuali mereka yang
bertaubat dan mengadakan perbaikan serta menerangkan kebenaran, maka terhadap
mereka itulah aku menerima taubatnya dan Aku Maha Penerima taubat lagi Maha
penyayang' (QS. Albaqarah 159). Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur
Rahman Ad Darimi; Telah mengabarkan kepada kami Abu Yaman dari Syu'aib dari Az Zuhri;
Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dan Abu Salamah bin 'Abdur Rahman
bahwa Abu Hurairah berkata; Sesungguhnya kalian mengatakan, mengapa Abu Hurairah
banyak mengafal Hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. .dan seterusnya dengan
Hadits yang serupa.
Bab: Keutamaan Ahlu Badar radhiallahu 'anhum dan kisah Hatib bin Abi, ( Jjbl
J j j Jo)
x ^ ^ ''s
L^iioJ _y4 ■ a *- c *’ «J^^c-ti**^" 4^3^3(4^^^-^4 fr <j.3^-4* , ^' t ''®
_^^>\ <_)Vji3S\_xJL-aJ\_3 — ^ <_3 j^j
U ViS cl, V£%=^\ vsi^s si J^i ^ vd^ VSilLsa cSV^r
k\\ isfrtet. £fo\0&£&$ 4>\s*==£\% r .J&\A&<L\£^
\jjbjLi-4, ^U\3
<4*43 3-^343*^ } 34~3 j-c-^^ J3‘ j ^» ^~^io^iLc-
£4 ^-*j3 \o j
4550. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru An Naqid, Zuhair
bin Harb, lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Abu 'Umar lafazh ini milik 'Amru. Ishaq berkata; Telah
mengabarkan kepada kami, sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari Al Hasan bin Muhammad; Telah mengabarkan
kepadaku 'Ubaidullah bin Abu Rafi' yaitu seorang juru tulis Ali dia berkata; Aku mendengar
Ali berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menugaskan saya, Zubair, dan
Miqdad. Sebelum berangkat, Rasulullah berkata: 'Berangkatlah ke taman Khakh dan di sana
ada seorang wanita yang membawa surat. Lalu, rebutlah surat tersebut darinya! ' Kemudian
kami berangkat dengan mengendarai kuda dan di sana kami menjumpai seorang wanita.
Lalu kami berkata kepadanya; 'Keluarkanlah surat yang kamu bawa itu! ' Wanita itu
menjawab; 'Aku tidak membawa surat.' Kami berkata kepadanya sambil memberi
ultimatum; 'Kamu keluarkan surat tersebut atau kami akan menelanjangimu dengan paksa.'
Maka ia keluarkan surat itu dari balik sanggul rambutnya. Lalu kami bawa surat tersebut
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ternyata di dalamnya tertulis; 'Dari Hathib
bin Abu Balta'ah untuk kaum kafir Quraisyy Makkah tentang beberapa urusan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam.' Rasulullah bertanya; 'Hai Hathib, ada apa ini? ' Hathib
menjawab; 'Ya Rasulullah, janganlah engkau tergesa-gesa marah kepada saya! Sebenarnya
saya dulu pernah akrab dengan kaum kafir Quraisyy Makkah (Kata Abu Sufyan; 'Hathib
adalah sekutu kaum kafir Quraisyy, tetapi dia sendiri bukan orang Quraisyy). Saya juga dulu
pernah turut serta berhijrah bersama engkau meninggalkan keluarga di kota Makkah yang
mereka dipelihara oleh kerabat mereka. Ketika kerabat mereka sudah tidak ada lagi, maka
saya ingin ada jaminan dari mereka untuk melindungi keluarga saya. Tentunya, saya
melakukan hal ini bukan karena kafir ataupun murtad dari agama saya. Karena, bagaimana
pun juga saya tidak rela menjadi kafir setelah masuk Islam.' Mendengar penjelasan langsung
dari Hathib, Rasulullah pun bersabda: 'Kamu benar hai Hathib.' Tiba-tiba Umar bin Khaththab
berkata; 'Ya Rasulullah, izinkanlah saya untuk memenggal leher orang munafik ini! '
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Hai Umar, tahukah kamu bahwasanya Hathib
turut juga dalam perang Badar. Tidakkah engkau mengetahui sesungguhnya Allah telah
memberikan keringanan bagi orang-orang yang turut dalam perang Badar dan berfirman:
'Silahkanlah kalian berbuat sesuka kalian, sesungguhnya Aku telah mengampuni kalian! '
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan ayat yang berbunyi: 'Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu menjadikan musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman-teman
setia.' (Al Mumtahanah (60): 1). Ishaq mencantumkan ayat tersebut dalam riwayatnya
berdasarkan qiraat Abu Sufyan. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah;
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudhail; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan
kepada kami 'Abdullah bin Idris; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Rifa'ah bin Al Haitsam Al Wasithi; Telah menceritakan kepada
kami Khalid yaitu Ibnu 'Abdullah seluruhnya dari Hushain dari Sa'ad bin 'Ubadah dari Abu
'Abdur Rahman As Sulami dari 'Ali dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
menugaskan saya. Abu Martsad Al Ghanawi dan Zubair bin Awwam dengan mengendarai
kuda Sebelum berangkat, Rasulullah berkata: 'Berangkatlah ke taman Khakh dan di sana ada
seorang wanita dari kalangan orang-orang musyrik yang membawa surat dari Hathib kepada
kamu musyrikin... -Selanjutnya sebagaimana Hadits yang semakna dengan Hadits Ubaidullah
bin Abu Rafi' dari Ali.
* ^ ,
\-
’t » >> .c ✓
4551. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir
bahwa bahwa seorang budak Hathib datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengadukan tentang pribadi Hathib seraya berkata; "Ya Rasulullah, Sungguh Hathib pasti
akan masuk Neraka." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kamu telah
berdusta, dia tidak akan masuk ke neraka, karena dia pernah ikut serta dalam perang Badar
dan perjanjian Hudaibiyah.'
Bab: Keutamaan Ahli Baiat Ar Ridwan radhiallahu 'anhum ( JjbU
4552. Telah menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami
Hajjaj bin Muhammad berkata; Ibnu Juraij berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az
Zubair bahwasannya Aku mendengar Jabir bin 'Abdullah dia berkata; Telah mengabarkan
kepadaku Ummu Mubasysyir, bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda di rumah Hafshah: "Insya Allah tidak akan masuk ke dalam neraka
seorang pun dari orang-orang yang turut serta berbai'at di bawah pohon." Hafshah berkata;
'Memangnya benar seperti itu ya Rasulullah? ' Rasulullah menegur Hafshah yang berkata
seperti itu. Lalu Hafshah membacakan ayat yang ang berbunyi; 'Tak seorang pun darimu
melainkan akan mendatangi neraka itu.' (Maryam (19): 71). Kemudian Rasulullah bersabda:
'Bukankah Allah Suhhanahu wa Ta'ala telah berfirman: 'Kemudian Kami akan
menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim di
dalam neraka dalam keadaan berlutut?.' (Maryam (19): 72).
Bab: Keutamaan Abu Musa dan Abu Amir Al Asy'ari radhiallahu 'anhuma (j,
\^L£-ax>\ j*)
t' ^ ~ ' t'
>, >
LkSsJi'^l'^L^aSl ^JlJ\fr\jJj^^4uJLiu^\l^^Sl^pjLili3A^LC-'kii\ ( ^^>4li\ J ~^jAf\^Jb^A\\j>'^Jd)&
^ii^d^tSi^ois\jiL
4553. Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al Asy'ari dan Abu Kuraib seluruhnya dari
Abu Usamah berkata; Abu 'Amir Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah; Telah
menceritakan kepada kami Buraid dari Kakeknya Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata;
"Saya pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau tengah
singgah bersama Bilal di Ji'ranah, yaitu suatu wilayah antara Makkah dan Madinah. Tak lama
kemudian, seorang Arab kampung datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
dan berkata; 'Ya Muhammad, mengapa kamu tidak melaksanakan apa yang telah kamu
janjikan kepadaku? ' Maka Rasulullah pun berkata kepada orang Arab kampung itu: 'Ada
berita gembira untukmu.' Namun orang Arab tersebut malah berkata kepada Rasulullah;
'Kamu selalu mengatakan kepadaku; 'Ada kabar kabar gembira untukmu.' Kemudian
Rasulullah berpaling darinya dan menghadap kepada Abu Musa dan Bilal seperti sikap orang
yang sedang marah seraya berkata: 'Rupanya orang Arab kampung itu menolak berita
gembira dariku. Sebaiknya kalian saja yang menghadapinya.' Kedua orang sahabat itu
menjawab; 'Kami menerimanya ya Rasulullah! ' Setelah itu Rasulullah meminta segelas air.
Lalu beliau basuh kedua tangan dan wajahnya dengan air tersebut. Kemudian beliau
meludah ke dalam air itu seraya berkata kepada Abu Musa dan Bilal: 'Minumlah air ini hai
Aba Musa dan Bilal! Setelah itu, tuangkanlah air tersebut untuk membasuh wajah dan leher
kalian. Kemudian sampaikanlah kabar gembira tentang Islam kepada laki-laki itu! ' Keduanya
mengambil gelas tersebut dan segera melaksanakan apa yang telah diperintahkan Rasulullah
kepada mereka. Tak lama kemudian, Ummu Salamah, istri Rasulullah, memanggil Abu Musa
dan Bilal dari balik tabir; 'Hai Bilal dan Abu Musa, sisakanlah air tersebut untukku (ibu
kalian)! ' Akhirnya mereka menyisakan air tersebut untuk Ummu Salamah.
# **> ^ ^ ^ /
oUlM lis\ ^
^ j ^T? V^U'-* jJj ' ^ J
^ >
4554. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Barrad Abu 'Amir Al Asy'ari dan Abu
Kuraib Muhammad bin Al A'laa lafazh ini milik Abu 'Amir dia berkata; Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Bapaknya dia berkata; "Usai
perang Hunain, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menugaskan Abu Amir untuk
memimpin pasukan kaum muslimin ke Authas. Kemudian Abu Amir menyerang Duraid bin
Ash-Shimmah hingga Duraid tewas terbunuh dalam peperangan itu dan Allah pun
menghancurkan musuh-musuh-Nya." Abu Musa berkata; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah mengutus saya dan Abu Amir ke medan pertempuran. Pada suatu ketika.
Abu Amir terkena panah yang tepat mengenai lututnya. Seorang laki-laki dari Bani Jusyam
membidiknya hingga mengenai lututnya tersebut. Kemudian saya mendekatinya sambil
bertanya; 'Paman, siapakah yang membidikmu? ' Abu Amir memberi isyarat kepada Abu
Musa; 'Musuh yang kamu lihat di sana itulah yang telah membidikku.' Lalu saya mengejar
orang tersebut hingga berhasil menyusulnya. Ketika laki-laki itu melihat saya, maka ia pun
lari menghindar. Tetapi saya terus mengejarnya dan kemudian saya katakan kepadanya;
'Tidak malukah kamu menghindar dariku? Bukankah kamu laki-laki Arab? Berhentilah dan
mari kita bertarung! ' Tak lama kemudian orang tersebut berhenti dan saya pun bertarung
dengannya. Setelah menyerang dua kali, maka saya berhasil membunuhnya dengan tebasan
pedang saya. Setelah itu saya kembali kepada Abu Amir sambil berkata; 'Wahai paman,
sesungguhnya Allah telah membunuh orang yang telah membidik paman.' Abu Amir berkata;
'Hai Abdullah (nama asli Abu Musa), cabutlah anak panah ini! ' Lalu saya mencabut anak
panah yang menancap pada lutut Abu Amir itu hingga darah terus mengucur dari lututnya.
Abu Amir berkata; 'Hai kemenakanku, pergilah kamu kepada Rasulullah dan sampaikan
salamku kepada beliau serta katakan kepada beliau; 'Abu Amir berpesan agar engkau
mendoakannya.' Abu Musa berkata; 'Setelah itu Abu Amir menugaskan saya untuk
menggantikannya dalam memimpin pasukan kaum muslimin. Tak lama kemudian. Abu Amir
meninggal dunia.' Setelah kembali ke Madinah, saya pun langsung menemui Rasulullah di
rumahnya. Pada saat itu beliau sedang berada di atas tempat tidur yang beralas tanah
dengan dilapisi tikar, sementara butir-butir pasir dan debu menempel di punggung dan
lambung beliau. Kemudian saya memberitahukan kepada beliau tentang berita pasukan
kaum muslimin dan berita Abu Amir. Lalu saya berkata; 'Abu Amir berpesan agar Rasuluhlah
bersedia mendoakan dirinya.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam minta air dan
langsung berwudlu. Setelah itu beliau mengangkat kedua tangannya sambil berdoa: 'Ya
Allah, ampunilah Ubaid dan Abu Amir! ' (saya melihat putih ketiak Rasulullah ketika
mengangkat tangannya). Selanjutnya beliau berdoa: 'Ya Allah, tempatkanlah Abu Amir, pada
hari kiamat kelak, di atas kebanyakan makhluk-Mu! ' Aku berkata kepada Rasuluhlah; 'Ya
Rasulullah, mohonkanlah ampunan untuk saya juga! ' Lalu Rasulullah berdoa: 'Ya Allah,
ampunilah dosa Abdullah bin Qais (nama asli Abu Musa) dan masukkanlah ia ke tempat yang
mulia pada hari kiamat! ' Abu Burdah berkata; 'Doa yang pertama untuk Abu Amir dan doa
selanjutnya adalah untuk Abu Musa.'
Bab: Keutamaan orang-orang Al Asy'ari radhiallahu 'anhum
3ii3is^
4555. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al Allaa Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah menceritakan kepada kami Buraid dari Abu
Burdah dari Abu Musa dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Sesungguhnya saya mengenali alunan suara kaum Asy'ariyyin yang membaca Al Qur'an
ketika mereka memasuki waktu malam hari. Dan saya mengenali rumah-rumah mereka dan
alunan suara mereka ketika membaca Al Qur'an pada malam hari, meskipun saya tidak
pernah melihat rumah mereka pada siang hari ketika mereka berada di rumah. Di antara
mereka adalah Hakim yang ketika bertemu pasukan musuh ia berkata; 'Sesungguhnya para
sahabatku menyuruh kalian untuk menghadapi mereka."
;U JVJsbUj
» t' 't " '
4556. Telah menceritakan kepada kami Abu Amir Al Asy'ari dan Abu Kuraib seluruhnya dari
Abu Usamah, Abu Amir berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah
menceritakan kepadaku Buraid bin Abdullah Abu Burdah dari Kakeknya, Abu Burdah dari
Abu Musa dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya
kaum Asy'ariyyin apabila mereka kehabisan perbekalan dalam peperangan atau makanan
untuk keluarga mereka tinggal sedikit di Madinah, maka mereka kumpulkan perbekalan dan
makanan yang tersisa itu dalam satu kain. Kemudian mereka membagi makanan tersebut di
antara mereka dalam satu wadah dengan sama rata. Mereka itu golonganku dan aku
golongan mereka. 1 "
Bab: Keutamaan Abu Sufyan bin Harb radhiallahu 'anhu (<_j
j)
4557. Telah menceritakan kepadaku Abbas bin Abdul Adhim Al Anbari dan Ahmad bin Ja'far
Al Ma'qiri keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami An Nadhr yaitu Ibnu
Muhammad Al Yamami Telah menceritakan kepada kami Ikrimah Telah menceritakan
kepada kami Abu Zumail Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abbas dia berkata; 'Dulu kaum
muslimin tidak menghargai dan tidak memberikan kedudukan yang layak bagi Abu Sufyan.
Oleh karena itu, pada suatu hari ia (Abu Sufyan) berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam; 'Ya Rasulullah, berilah aku tiga permintaan! Rasulullah menjawab: 'Ya.' Abu Sufyan
melanjutkan pembicaraannya; 'Pertama, saya mempunyai seorang puteri yang terbaik dan
tercantik di negeri Arab, yaitu Ummu Habibah. Saya ingin menikahkannya dengan engkau.'
Rasulullah menjawab: 'Ya.' 'Kedua, lanjut Abu Sufyan; 'Saya berharap engkau menjadikan
Muawiyah bin Abu Sufyan sebagai juru tulis engkau yang selalu mendampingi engkau.'
Rasulullah menjawab: 'Ya.' Abu Sufyan mengakhiri permintaannya; 'Ketiga, saya harap
engkau menugaskan saya untuk bertempur di medan perang melawan orang-orang kafir,
sebagaimana dulu -sebelum masuk Islam- saya memerangi kaum muslimin.' Rasulullah pun
menjawab: 'Ya.' Abu Zumail berkata; 'Seandainya saja Abu Sufyan tidak meminta hal
tersebut kepada Rasulullah, maka Rasulullah pasti tidak akan memberikannya. Karena,
bagaimana pun juga, Rasulullah tidak pernah menjawab selain 'ya' jika beliau diminta
tentang sesuatu.'
Bab: Keutamaan Ja'far bin Abu Thalib dan Asma binti Umais
^i> Jws&sfcfy id\ 5 ^\y
J j aILc^UJ \ j^Uil j \-^4> Jls ^ ji J, \ Ij£* J, 1
( ^il^il]\ Ujji] \i a^Jloi LJS^s (Jli ^o_j3 j <l$-“*^"_3 <ljyo \ 3 ^
,ji ^Vj£iUt&Z
j Jtuo&b
^UoJl j\ o ^Ud3l^ jijS ;jj\ ji^l»
’pkkvs^ J j^1
o^3 ^3 ^^<3 aI>- Loj|» ^~~ =a *^4~^ '“3^^ jji'*^ J -?^3^
^>k\ j ^liuj ^lUjciUi. j ^idliu ^
4558. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Muhammad bin Al
Allaa Al Hamdani keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah Telah
menceritakan kepadaku Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata; "Ketika kami
sedang berada di Yaman, kami mendapat informasi tentang tujuan hijrah yang diperintahkan
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu kami pun turut pergi untuk berhijrah ke
wilayah tersebut (Habasyah). Pada saat itu kami terdiri dari diri saya sendiri dan dua orang
saudara laki-laki saya. Saya adalah orang yang paling kecil, sementara saudara saya yang satu
bernama Abu Burdah dan yang lainnya bernama Abu Ruhm." Abu Musa berkata; 'Mereka
terdiri dari beberapa orang atau lima puluh tiga orang atau lima puluh dua orang dari kaum
kami.' Abu Musa berkata; 'Kami berlayar hingga terbawa oleh perahu kami ke Raja Najasyi di
Habasyah. Kemudian kami bergabung dengan Ja'far bin Abu Thalib beserta rombongannya di
sisi Raja Najasyi. Ja'far berkata; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
mengutus kami kemari. Selain itu, beliau juga menyuruh kami untuk menetap sini. Oleh
karena itu, menetaplah kalian bersama kami.' Abu Musa berkata; 'Lalu kami tinggal bersama
Ja'far hingga kami semua datang.' Abu Musa berkata; 'Kami semua bertemu dengan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau telah memenangkan perang Khaibar.
Beliau memberikan jatah rampasan perang kepada kami. Beliau tidak memberikan jatah
rampasan perang sedikitpun kepada orang yang tidak ikut dalam penaklukan Khaibar,
kecuali kepada orang yang ikut berperang bersama beliau dan kepada orang yang ikut dalam
rombongan kami bersama Ja'far dan kawan-kawannya.' Abu Musa berkata; 'Ada sebagian
orang yang mengatakan kepada kami yang bergabung dalam pelayaran hijrah ke Habasyah;
'Kami mengungguli kalian dalam masalah hijrah.' Abu Musa berkata; 'Asma' binti Umais,
yang termasuk dalam rombongan pelayaran kami, pernah berkunjung ke rumah Hafshah,
istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Asma' pernah turut hijrah ke Raja Najasyi.' Pada
suatu ketika Umar bin Khaththab masuk ke rumah Hafshah, kebetulan Asma' sedang berada
di situ. Ketika Umar melihat Asma' ada di dalam rumah, maka ia pun bertanya; 'Siapa ini hai
Hafshah? ' Hafshah menjawab; 'Dia adalah Asma' binti Umais! ' Umar bertanya lagi; 'Apakah
ia pernah ikut hijrah ke Habasyah dengan berlayar? ' Asma' binti Umais menjawab; 'Ya, saya
turut hijrah ke Habasyah.' Umar melanjutkan ucapannya; 'Kalau begitu, kami lebih berhak
terhadap Rasulullah daripada kalian.' Asma' menjadi marah dan berkata; 'Kamu berdusta hai
Umar! Demi Allah, kalian memang menyertai hijrah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Tapi beliau memberi makan orang yang lapar di antara kalian dan memberi nasihat orang
yang tidak mengerti di antara kalian, sedangkan kami berhijrah ke suatu negeri yang amat
jauh di Habasyah yang penuh dengan tantangan karena Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah,
saya tidak akan makan dan minum sebelum saya laporkan ucapanmu itu kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Karena kami merasa dihina dan dicemaskan. Oleh karena itu,
akan saya adukan persoalan ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Demi Allah,
saya tidak berdusta dan tidak mengada-ada.' Abu Musa berkata; 'Ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah Hafshah, maka Asma' pun langsung menghadap
beliau dan mengadukan persoalan yang mengganjal hatinya; 'Ya Rasulullah, Umar bin
Khaththab tadi mengutarakan begini dan begitu.' Mendengar pengaduan Asma binti Umais
itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Ketahuilah oleh mu hai Asma, Umar
bukanlah orang yang lebih berhak daripada kalian terhadapku. Umar dan para sahabatnya
hanya mendapat ganjaran pahala sekali hijrah. Sebaliknya kalian yang tergabung dalam
hijrah dengan mengendarai perahu itu mendapat dua kali pahala hijrah.' Asma' binti Umais
berkata; 'Setelah itu, saya melihat Abu Musa dan para sahabat yang tergabung dalam hijrah
ke Habasyah dengan mengendarai perahu datang berbondong-bondong untuk bertanya
kepada saya tentang hadits ini. Di dunia ini tidak ada yang lebih menyenangkan dan
membesarkan jiwa mereka dan apa yang disabdakan Rasulullah kepada mereka.' Abu
Burdah berkata; 'Asma' berkata; 'Sungguh saya lihat Abu Musa dan ia meminta saya
mengulangi lagi hadits itu."
Bab: Keutamaan Salman dan Shuhaib dan Bilal radhiallahu 'anhum (
^e> j J^L> j)
y S *v ^ x ^ ^
I jls t ;
4559. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada
kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari
Mu'awiyah bin Qurrah dari A'idz bin'Amru bahwa Abu Sufyan pernah mendatangi Salman,
Shuhaib, dan Bilal dalam sekelompok orang sahabat. Setelah itu, mereka berkata kepada
Abu Sufyan; "Demi Allah, pedang Allah tidak sampai menebas leher musuh Allah."
Mendengar ucapan mereka, (Salman, Shuhaib dan Bilal) maka Abu Bakar berkata; 'Mengapa
kalian berkata seperti itu kepada salah seorang tokoh dan pemimpin Quraisyy hai Salman,
Shuhaib, dan Bilal. Kemudian Abu Bakar datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam untuk menceritakan tentang hal itu. Tetapi, Rasulullah malah berkata: "Hai Abu
Bakar, mungkin kamu sendirilah yang telah membuat mereka marah. Apabila kamu
membuat mereka marah, maka berarti kamu juga telah membuat Tuhanmu marah." Lalu
Abu Bakar pergi mendatangi mereka sambil bertanya; 'Hai saudara-saudaraku, apakah aku
telah membuat kalian marah? ' Mereka menjawab; 'Tidak.' Semoga Allah mengampunimu
hai saudaraku. Abu Bakar."
Bab: Keutamaan Al Anshar radhiallahu 'anhum
4560. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Ahmad bin 'Abdah,
lafazh ini milik lshaq keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 'Amru
dari Jabir bin 'Abdullah dia berkata; "Ada ayat Al Qur'an yang turun berkenaan dengan kami
yaitu: 'Ingatlah ketika dua golongan ingin mundur karena takut, padahal Allah penolong
kedua golongan tersebut. '(Qs. Ali 'Imraan (2): 122) Keduanya adalah Bani Salimah dan Bani
Haritsah. Kami tidak senang jika ayat ini tidak turun, karena firman Allah yang berbunyi:
"Padahal Allah penolong kedua golongan itu (QS. Ali-lmran 122).
JLaJl UoJo-
4561. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Ja'far dan 'Abdur Rahman bin Mahdi keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dari An Nadhr bin Anas dari Zaid bin Arqam
dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Ya Allah, ampunilah
orang-orang Anshar, anak-anak mereka, dan cucu-cucu mereka!" Dan telah
menceritakannya kepadaku Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada kami Khalid yaitu
Ibnu Al Harits; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah melalui jalur ini.
' " ** ^ *♦
4562. Telah menceritakan kepadaku Abu Ma'an Ar Raqasyi; Telah menceritakan kepada kami
'Umar bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami 'Ikrimah yaitu Ibnu 'Ammar; Telah
menceritakan kepada kami lshaq yaitu Ibnu 'Abdullah bin Abu Thalhah bahwa Anas
menceritakan kepadanya; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memohonkan
ampun bagi kaum Anshar. Saya mengira dia mengatakan, dan beliau memohonkan ampun
bagi keturunan kaum Anshar serta budak-budak kaum Anshar. Dan saya tidak meragukan hal
itu.
A>-
> U * C' >\ J.
4563. Telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
seluruhnya dari Ibnu 'Ulayyah dan lafazh ini milik Zuhair; Telah menceritakan kepada kami
Isma'il dari 'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Shuhaib dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah melihat anak-anak dan kaum wanita Anshar pulang dari pesta pernikahan. Setelah
itu beliau berdiri sambil mengucapkan; "Ya Allah, sesungguhnya mereka itu adalah orang-
orang yang paling aku cintai! Ya Allah, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang
paling aku cintai!" (yaitu orang-orang Anshar).
aiiriui
4564. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna ban Ibnu Basysyar
seluruhnya dari Ghundar, Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin Zaid Aku
mendengar Anas bin Malik berkata; "Ada seorang wanita Anshar datang kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam. Anas berkata; Kemudian beliau pun menemuinya empat mata.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya,
sungguh kalian adalah orang-orang yang paling aku cintai." Beliau ucapkan kalimat tersebut
sebanyak tiga kali. Dan telah menceritakannya kepadaku Yahya bin Habib; Telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris keduanya dari Syu'bah
melalui jalur ini.
4565. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far; Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Oatadah
bercerita dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Sesungguhnya orang-orang Anshar adalah penjaga rahasiaku dan menjadi kesayanganku
serta pembelaku, sesungguhnya orang-orang selain anshar akan menjadi banyak dan kaum
anshar akan menjadi sedikit. Oleh karena itu, terimalah mereka yang baik dan maafkanlah
mereka yang bersalah."
Bab: Sebaik-baik kabilah Anshar radhiallahu 'anhum jjz
[" Nfis H'\\ ’N/ H " \ i LU '*Z> U> '* '* \'S
**/ ^
K.% 5 :^ vfi~^> V ’l-' : ?:. > *l> . »✓ / ti / 'i ,/ K‘ : i'' V , .<sK^ /
LoJ^>- jsv3j^a-£-(j
Jo«-oi
4566. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan
lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Qatadah bercerita dari
Anas bin Malik dari Abu Usaid dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sebaik-baik kabilah Anshar adalah Bani Najjar, kemudian Bani Abdul Asyhal, kemudian Bani
Harits bin Khazraj, kemudian Bani Saidah dan setiap kabilah Anshar mempunyai kebaikan."
Lalu 'Sa'ad berkata; 'Tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, selain
beliau telah mengutamakan kabilah kita.' Lalu di katakan kepadanya; 'Bahkan beliau
mengutamakan kalian lebih banyak lagi.' Telah menceritakannya kepada kami Muhammad
bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah dari Qatadah Aku mendengar Anas bercerita dari Abu Usaid Al Anshari dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. Telah menceritakan kepada
kami Qutaibah dan Ibnu Rumh dari Al Laits bin Sa'ad; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Abu 'Umar keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab Ats Tsaqafi seluruhnya dari Yahya bin Sa'id dari
Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. Namun dia di dalam
Haditsnya dia tidak menyebutkan perkataan Sa'ad.
4567. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad dan Muhammad bin Mihran
Ar Razi dan lafazh ini milik Ibnu 'Abbad; Telah menceritakan kepada kami Hatim yaitu Ibnu
Isma'il dari 'Abdur Rahman bin Humaid dari Ibrahim bin Muhammad bin Thalhah dia
berkata; "Aku mendengar Abu Usaid berkata di hadapan Ibnu Uthbah katanya; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik kabilah Anshar adalah Bani Najjar,
kemudian Bani Abdul Asyhal, kemudian Bani Harits bin Khazraj, kemudian Bani Saidah. Demi
Allah seandainya aku di perbolehkan mengutamakan mereka dari seseorang, tentu aku akan
mengutamakan mereka atas keluargaku."
JlS j ^4-^3^ jl j 5 J jji* J jpJLi J
> , <- \'t\' '>\' >\ ' > * s. * ' \'X'\ ' ' X* i \ ' *\A > ' '
4568. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi Telah mengabarkan
kepada kami Al Mughirah bin Abdurrahman dari Abu Zinad dia berkata; Abu Salamah
menyaksikan Abu Usaid Al Anshari bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sebaik-baik kabilah Anshar adalah Bani Najjar, kemudian Bani Abdul Asyhal,
kemudian Bani Harits bin Khazraj, kemudian Bani Saidah dan setiap kabilah Anshar
mempunyai kebaikan." Abu Salamah berkata; 'Abu Usaid berkata; 'Saya dituduh
mendustakan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Kalau saya berdusta, tentu saya
akan menempatkan kaum saya. Bani Saidah, pada urutan yang pertama.' Hadits itu sampai
kepada Sa'ad bin Ubadah. Lalu ia merasa tersinggung. Sa'ad bin Ubadah berkata; 'Kita
ditempatkan pada urutan belakang, yaitu urutan keempat? Hai keluargaku, siapkan
keledaiku, aku akan menemui Rasulullah! ' Tetapi niatannya itu dicegah oleh Sahal,
kemenakannya, seraya berkata; 'Hai paman, apakah engkau akan pergi hanya untuk
membantah Rasulullah, padahal beliau lebih tahu dari kita? Tidak merasa cukupkah paman
berada pada urutan keempat? ' Sa'ad kembali berkata; 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.'
Kemudian ia memerintahkan pembantunya untuk menambatkan keledainya dan melepas
pelananya. Telah menceritakan kepada kami Amru bin Ali bin Bahr Telah menceritakan
kepadaku Abu Daud Telah menceritakan kepada kami Harb bin Syadad dari Yahya bin Abu
Katsir Telah menceritakan kepadaku Abu Salamah bahwa Abu Usaid Al Anshari menceritakan
kepadanya dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik
kabilah Anshar...-dan seterusnya dengan Hadits yang serupa, namun dia tidak menyebutkan
kisah Sa'ad bin Ubadah.'-
l $isf\
\$is4\
jlSsie-U
4569. Dan telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan 'Abad bin Humaid keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu Ibrahim bin Sa'ad; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih dari Ibnu Syihab dia berkata; Abu Salamah
dan 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud berkata mengenai apa yang mereka
dengar dari Abu Hurairah, Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda di sebuah majlis yang terdiri dari banyak kaum muslimin; "Maukah kalian saya beri
tahu tentang sebaik-baik kabilah orang-orang anshar?", mereka berkata; "Tentu wahai
Rasulullah." Rasulullah bersabda: "Yaitu Bani Abdul Asyhal." Mereka berkata; "Kemudian
siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Kemudian Bani An Najjar." Mereka berkata;
"Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Kemudian Bani Al Harits bin Al
Khazraj." Mereka berkata; "Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau bersabda:
"Kemudian Bani Sa'idah." Mereka berkata; "Kemudian siapa lagi wahai Rasulullah?" Beliau
bersabda: "Kemudian pada setiap kabilah orang-orang Anshar terdapat kebaikan." Lalu Sa'ad
bin Ubadah berdiri dalam keadaan marah seraya berkata; 'Apakah kami termasuk orang
yang terakhir dari yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian dia
ingin menghadap Rasulullah, namun orang-orang dari kaumnya menghalanginya seraya
berkata; 'Duduklah, Tidak merasa cukupkah kamu berada pada urutan keempat dari yang
beliau sebutkan? Kalau kamu tidak relapun tentu beliau tidak akan menyebutkan lebih
banyak lagi dari itu. Maka Sa'ad pun tidak jadi membantah ucapan Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam tersebut.
Bab: Berlaku baik kepada kaum Anshar radhiallahu 'anhum
-XS^\ Jlii9 jJji j*' JlSciUL»
4570. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami dan Muhammad bin Al
Mutsanna dan Ibnu Basysyar seluruhnya dari Ibnu 'Ar'arah dan lafazh ini milik Jahdhami;
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Ar'arah; Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Yunus bin 'Ubaid dari Tsabit Al Bunani dari Anas bin Malik dia berkata; 'Saya
pernah bepergian bersama Jarir bin Abdullah Al Bajali dan dia melayani segala keperluan
saya. Lalu saya berkata kepadanya; "Hai Jarir, janganlah kamu sibuk melayani saya!" Jarir
menjawab; "Saya pernah melihat orang-orang Anshar membantu Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, hingga saya bersumpah bahwasanya jika saya berteman dengan seorang
sahabat Anshar, maka saya pasti akan melayaninya." Ibnu Mutsanna dan Ibnu Basyar
menambahkan di dalam Hadits keduanya, 'Jarir lebih tua dari Anas."
Bab: Doa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untu Ghifar dan Aslam (
s S ' / ^
4571. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin Al Mughirah; Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari 'Abdullah
bin Ash Shamit dia berkata; Abu Dzar berkata; "Semoga Allah memberi ampunan kepada
suku Ghifar. Dan semoga Allah memberi kedamaian kepada suku Aslam."
Cs^ij. ,J4*^ 5^ (j' -^ x ' <_£p-^“
^\S /^U^lSjlS^ J&\&jl&,\<£fcti&\ &.$&?&\\4l JUj&ifali
4572. Telah menceritakan kepada kami "ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri dan Muhammad
bin Al Mutsanna serta Ibnu Basysyar seluruhnya dari Ibnu Mahdi dia berkata; Ibnu Al
Mutsanna berkata; Telah menceritakan kepadaku 'Abdur Rahman bin Mahdi; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu 'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash Shamit
dari Abu Dzar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku;
"Temuilah kaummu dan katakanlah kepada mereka; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Semoga Allah menyelamatkan suku Aslam, dan semoga Allah
mengampuni suku Ghifar.' Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
Dawud; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah melalui jalur ini.
Jii >i. J£i5\y
/ •*/ ^ / ^ ^
/ / ^ /
j j ^a^IiS.1
* *\9" s 9 s* * jM . * \ t ' > VS\ ' > * > * «" s t 9 s* s\'£\ '
^,XaX4UjJ>- J^O^UC> <1^
9 y \ ' * \ ' \ S 9 S A S* \\ \ 9 ' 9 S ^ 9 \ 9 ' \ y Nl I / t * ^ 4 *
rfU-o^-
4573. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar dan
Suwaid bin Sa'id dan Ibnu Abu 'Umar mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul Wahhab Ats Tsaqafi Dan telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Muhammad
dari Abu Hurairah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi dia berkata; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Rafi' telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepada kami Warqa'
dari Abu Az Zannad dari Al A'raj dari Abu Hurairah Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib; Telah menceritakan kepada
kami Rauh bin 'Ubadah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan 'Abad bin Humaid dari
Abu 'Ashim seluruhnya dari Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari Jabir; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Salamah bin Syabib; Telah
menceritakan kepada kami Al Hasan bin A'yan; Telah menceritakan kepada kami Ma'qil dari
Abu Az Zubair dari Jabir -seluruhnya- dia berkata; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Semoga Allah menyelamatkan suku Aslam, dan semoga Allah mengampuni
suku Ghifar."
t ^ ^ t » ^ , \ 9 ** <\\ y * * '
o'»
4574. Dan telah menceritakan kepadaku Husain bin Huraits; Telah menceritakan kepada
kami Al Fadhl bin Musa dari Khutsaim bin 'Irak dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Semoga Allah memberi kedamaian
kepada suku Aslam dan semoga Allah memberi ampunan kepada suku Ghifar. Ini bukan aku
yang mengucapkannya, akan tetapi Allah Azza wa Jalla."
S
4575. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Wahb dari Ibnu Al Laits dari 'Imran bin Abu Anas dari Hanzhalah bin 'Ali dari Khufaf bin Iman
Al Ghifari dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengucapkan doa di
dalam shalatnya yang berbunyi: Ya Allah laknatilah Bani Lihyan, Bani Ri'il, Bani Dzakwan, dan
Bani Ushayyah yang mereka itu telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya. Semoga Allah
Subhanahu wa Ta'ala mengampuni Bani Ghifar dan memberi kedamaian kepada Bani
Aslam."
S;JK \i
JiJ\ J^iuj j^\ 3
4576. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Yahya bin Ayyub dan Outaibah
dan Ibnu Hujr. Yahya bin Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang
lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari 'Abdullah bin Dinar
bahwa dia mendengar Ibnu Umar berkata; Rasulullah shalla llahu 'alaihi wasallam bersabda:
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mengampuni Bani Ghifar dan memberi kedamaian
kepada Bani Aslam. Sedangkan 'Ushayyah, mereka telah durhaka kepada Allah dan Rasul-
NYa." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul Wahhab; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Sawwad; Telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Usamah; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan
Al Hulwani serta 'Abad bin Humaid dari Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad; Telah menceritakan
kepada kami Bapakku dari Shalih seluruhnya dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. Dan di dalam Hadits Shalih dan Usamah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan hal itu ketika beliau di atas mimbar. Dan
telah menceritakannya kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepada kami Abu
Dawud Ath Thayalisi; Telah menceritakan kepada kami Harb bin Syaddad dari Yahya; Telah
menceritakan kepadaku Abu Salamah; Telah menceritakan kepadaku Ibnu 'Umar dia
berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti apa yang
mereka riwayatkan dari Ibnu Umar.
Bab: Keutamaan Ghifar, Aslam, Juhainah, Asyja' Muzainah dan Tamim ( -y*
4577. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yazid
yaitu Ibnu Harun; Telah mengabarkan kepada kami Abu Malik Al Asja'i dari Musa bin Thalhah
dari Abu Ayyub dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-orang
Islam dari kaum Anshar, Muzainah, Juhainah, Ghifar, dan Asyja' adalah para hamba yang
mempunyai tuan (majikan) selain manusia. Sesungguhnya tuan mereka adalah Allah dan
Rasul-Nya."
J4^C-UoA>-4)
4578. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Sa'ad bin
Ibrahim dari 'Abdur Rahman bin Hurmuz Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang-orang Islam dari kaum Ouraisyy, Anshar,
Muzainah, Juhainah, Aslam, Ghifar, dan Asyja' adalah para hamba yang tidak mempunyai
tuan (majikan) selain Allah dan Rasul-Nya. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin
Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Sa'ad bin Ibrahim melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun
sepengetahuanku, di dalam Haditsnya Sa'ad hanya menyebutkan sebagian saja dari nama-
nama suku tersebut.
4579. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar keduanya berkata; Ibnu Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sa'ad bin Ibrahim dia berkata; Aku
mendengar Abu Salamah bercerita dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Kabilah Aslam, Ghifar, Muzainah, dan orang-orang dari kabilah Juhainah,
mereka semua lebih baik dari bani Tamim, bani Amir adalah lebih baik dari bani Tamim, bani
'Amir, dan dua sekutu Asad dan Ghathafan."
3^ ; * J y* U <j3 U
r> s
>5,1
>ij3ii
Ija -^ ^ /^-31531^- ^ 6 ^
4580. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakankepada kami
Al Mughirah yaitu Al Hizami dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid dan Hasan Al Hulwani dan 'Abad bin
Humaid. Berkata 'Abad; Telah mengabarkan kepadaku sedangkan yang lainnya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku dari Shalih dari Al A'raj dia berkata; Abu Hurairah berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada dalam
genggaman-Nya, sungguh suku Ghifar, Aslam, Muzainah, dan orang-orang dari Juhainah dan
Muzainah, pada hari kiamat mereka lebih baik di sisi Allah dari suku Asad, Thayyi dan
Ghathafan."
£4 'j.’ty&’j.yjib ^315315; ^ V jiii
4581. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ya'qub Ad Dauraqi keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu 'Ulayyah; Telah menceritakan
kepada kami Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat Aslam, Ghifar, beberapa orang dari Muzainah
dan Juhainah atau sebaliknya adalah lebih baik di sisi Allah. Abu Hurairah berkata; -Aku
mengira beliau bersabda: - Pada hari kiamat nanti dari Asad, Ghathafan, Hawazin dan
Tamim."
4582. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Muhammad bin Abu Ya'qub Aku mendengar 'Abdur Rahman bin
Abu Bakrah bercerita dari bapaknya bahwasanya Al Aqra' bin Habis pernah datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata; "Ya Rasulullah, sesungguhnya Surraq Al
Hajij dan kabilah Aslam, kabilah Ghifar, kabilah Muzainah (saya kira juga kabilah Juhainah,
tapi Muhammad -salah seorang perawi hadits- meragukannya) telah membai'at engkau."
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Tidakkah kamu tahu bahwasanya kabilah
Aslam, Ghifar, dan Muzainah (menurut saya -perawi hadits ini- juga kabilah Juhainah) lebih
baik daripada Bani Tamim, Bani Amir, Bani Asad dan Bani Ghathafan. Apakah mereka
(kelompok akhir) itu merasa rugi dengan hal tersebut.' Al Aqra' bin Habis menjawab; 'Ya.'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya
sesungguhnya mereka (kelompok pertama) lebih baik daripada kelompok kedua.' Telah
menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdush
Shamad; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah; Telah menceritakan kepadaku Sayyid
Bani Hatim Muhammad bin 'Abdullah bin Abu Ya'qub Adh Dhabi melalui jalur ini dengan
Hadits yang serupa. Namun dia tidak menyebutkan kata; 'Aku kira.'
4583. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan
kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyr dari 'Abdur
Rahman bin Abu Bakrah dari Bapaknya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Suku Aslam, Ghifar, Muzainah, dan Juhainah, mereka lebih baik dari bani Tamim,
bani Amir, dan dua sekutu bani Asad dan Ghathafan." Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna dan Harun bin 'Abdullah keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdush Shamad; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakannya kepadaku 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami
Syababah bin Sawwar dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Bisyr
melalui jalur ini.
^Vj\^j^k\^k\\ j3li3li^ y> s j^J\ ^ Jj^ ^ J
*'''•''*' * \ ' ' ' \'\ ' ’ T\ .* ' ' ' f. ' ■> \? * 'i J \ • • ' > \ * t s*"'. * ' * ' \<f * \
X#J4 juycu^tf j*\-& J^ \A)a C - 4^'J^C- ^-> J guj ^-> l ya\^j>- jULfr Jp-U*\
4584. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib lafazh ini
milik Abu Bakr. Keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari
'Abdul Malik bin 'Umair dari 'Abdur Rahman bin Abu Bakrah dari Bapaknya dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bagaimana pendapatmu jika kabilah
Juhainah, Aslam, dan Ghifar, lebih baik dari Bani Tamim, bani Abdullah bin Ghathafan dan
Amir bin Sha'sha'ah (beliau dengan memanjangkan suaranya).' Para sahabat menjawab; 'Ya
Rasulullah, bukankah mereka sudah kalah dan rugi? Beliau bersabda: namun mereka lebih
baik. Sedangkan di dalam riwayat Abu Kuraib: Apa pendapat kalian jika Juhainah, Muzainah,
Aslam, dan Ghifar?.
4585. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Ahmad bin lshaq; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Mughirah dari 'Amir
dari 'Adi bin Hatim dia berkata; "Saya pernah berkunjung kepada Umar bin Khaththab, maka
dia berkata kepada saya; 'Sesungguhnya sedekah pertama yang membuat wajah Rasulullah
dan para sahabat berseri-seri adalah sedekah kabilah Thayyi' yang kamu bawa kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
d>)
4586. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Al
Mughirah bin 'Abdur Rahman dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata;
"Thufail dan para sahabatnya mendatangi Rasulullah lalu berkata; Ya Rasulullah,
sesungguhnya kabilah Daus telah kafir dan membangkang. Oleh karena itu, berdoalah
kepada Allah agar mereka mendapatkan kecelakaan.' Seseorang berkata; "Binasalah Kabilah
Daus!" Tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa: "Ya Allah, berikanlah petunjuk
kepada kabilah Daus dan datangkanlah mereka!"
^aj ^o <j pJLHi j J. j*» j o* Crf*^ < ~>'& J\i: J-& <j 1 jJ- ^JLiJ\
<3 ^ v %<->-VlS\ is.1 ^ 3\il^1 J i\^1
$i&\
4587. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al Mughirah dari Al Harits dari Abu Zur'ah dia berkata; Abu Hurairah berkata; 'Saya
akan senantiasa cinta kepada Bani Tamim, karena saya pernah mendengar tiga hal dari
Rasulullah: Pertama, saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Mereka (Bani Tamim) adalah umatku yang paling gigih melawan Dajja I .' Kedua,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda ketika ada zakat dari Bani Tamim: 'Ini
adalah zakat kaum kami.' Ketiga, ada seorang tawanan perempuan dari Bani Tamim di
rumah Aisyah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Hai Aisyah, bebaskanlah ia! Karena ia adalah
keturunan Ismail.' Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Amarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata; Aku akan
senantiasa mencintai bani Tamim setelah tiga hal yang aku dengar dari Rasulullah. ..-lalu
perawi menyebutkan Hadits yang serupa. Dan telah menceritakan kepada kami Hamid bin
Umar Al Bakrawi Telah menceritakan kepada kami Maslamah bin Alqamah Al Mazani -
seorang imam masjid Daud- Telah menceritakan kepada kami Daud dari As Sya'bi dari Abu
Hurairah dia berkata; 'tiga perkara yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengenai bani Tamim yang dengannya aku selalu mencintai mereka -kemudian dia
menyebutkan Haditsnya dengan Hadits yang semakna. Hanya saja dia menambahkan;
'Mereka adalah orang-orang yang sangat pemberani di dalam pertempuran-pertempuran
dahsyat.' Dia tidak menyebutkan kalimat 'Dajjal.'
Bab: Sebaik-baik manusia
V / *V #
*i]\
V>-0&&3 J ^3><jl: S^d£rj>\ \$ ^lifl j\>4^ 'bJ^J>
? •• / x / / *v ‘* ^ y y /
> **' . .*\wJ*\' v .< y * t* ^ t* *Cs\'> * ^ ^
j\JkJ\\ jjb^^Hil ^rV^“
4588. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kalian akan mendapatkan manusia bagaikan barang tambang. Mereka
yang pernah menjadi orang-orang yang terbaik pada masa jahiliah akan menjadi orang-orang
yang terbaik pula pada masa Islam jika mereka memahaminya (ajaran Islam). Selain itu
kalian juga akan menjumpai orang-orang yang tergolong baik, tapi dulunya sebelum masuk
Islam mereka adalah orang-orang yang sangat membenci Islam. Kalian juga akan menjumpai
seburuk-buruknya manusia, yaitu orang yang bermuka dua, yang apabila datang ke satu
kelompok dengan satu sikap dan bila datang pada kelompok lain dengan sikap yang lain."
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari
'Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Al
Mughirah bin 'Abdur Rahman Al Hizami dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Kalian akan mendapatkan manusia
bagaikan barang tambang, -sebagaimana Hadits Az Zuhri. Namun di dalam Hadits Abu Zur'ah
dan Al A'raj dengan menggunakan lafazh; kalian juga akan menjumpai orang-orang yang
tergolong baik di dalam umat ini, tapi dulunya sebelum masuk Islam mereka adalah orang-
orang yang sangat membenci Islam.
Bab: Keutamaan wanita quraisy
J\i j j J j-i* j Jli JlS (j 1 £j-c- 4_ol Ij£* jli
0\s <3 ^ 3 j <_^ C- J V*'*’ <3 \ **/ \<jl3 _J e\-Z& £tJL^> \
4589. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik wanita adalah yang
mengendarai unta." Perawi berkata; di antaranya adalah wanita Quraisyy yang baik.
Sedangkan yang lainnya mengatakan; wanita Quraisyy adalah wanita yang paling penyayang
kepada anak sejak mereka masih yatim, dan paling perhatian kepada suaminya. Telah
menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari
Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Ibnu Thawus, dari Bapaknya yang sampai
kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -dengan Hadits yang serupa,- namun dia berkata;
perhatian kepada anaknya ketika masih kecil. Dia tidak mengatakan anak yatim.'
«f. Iss J
i$s j>'j\u *zz\£jS\&\ j *i\
4590. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab bahwa Abu Hurairah berkata; 'Saya pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Para wanita Quraisyy adalah sebaik-baik
wanita dalam mengendarai unta, yang paling sayang kepada anak, dan paling setia kepada
suaminya. Setelah itu Abu Hurairah berkata; "Maryam binti Imran tidak pernah mengendarai
unta sama sekali." Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abad bin
Humaid, Abad berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan Ibnu Rafi berkata;
Telah menceritakan kepada kami Abdur razak Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari
Az Zuhri dari Ibnu Al Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
meminang Ummu Hani binti Abu Thalib. Lalu dia berkata; 'Ya Rasulullah, Sesungguhnya aku
sudah tua dan aku sudah mempunyai beberapa anak.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kemudian bersabda: Sebaik-baik wanita adalah yang mengendarai -Lalu perawi
menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Yunus,- Namun dia berkata; 'Yang paling
sayang kepada anaknya ketika masih kecil.'
'\\ '%■> ' .<> * | 5 C» '• S* ' > I \ ' B'* S
J \ j^> \ IfC- Z^J J-& J,1 IfC- <U^1 <j-C- ^ S^(zJi \ J-* J 0 ^4^* ^>-
4591. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid keduanya.
Ibnu Rafi' berkata; Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan 'Abad berkata; Telah
mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari
Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Abu Hurairah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik wanita
yang mengendarai unta adalah sebaik-baik wanita Quraisyy, mereka teramat sayang dengan
anak-anak di waktu kecilnya dan menta'ati suami dalam menjaga hartanya." Telah
menceritakan kepadaku Ahmad bin 'Utsman bin Hakim Al Aud; Telah menceritakan kepada
kami Khalid yaitu Ibnu Makhlad; Telah menceritakan kepadaku Sulaiman yaitu Ibnu Bilal;
Telah menceritakan kepadaku Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam yang sama dengan Hadits Ma'mar ini.
Bab: Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam mempersaudarakan antara para sahabat
radhiallahu 'anhum
_X>-
4592. Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepada kami
'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Salamah dari Tsabit
dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mempersaudarakan antara
Abu Ubaidah bin Jarrah dengan Abu Thalhah.
4593. Telah menceritakan kepadaku Abu Ja'far Muhammad bin Ash Shabah; Telah
menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats; Telah menceritakan kepada kami 'Ashim Al
Ahwal dia berkata; "Seseorang pernah bertanya kepada Anas bin Malik; 'Apakah kamu
pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada perjanjian
persahabatan (persekutuan dalam Islam)?.' Anas menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah mengadakan perjanjian persahabatan antara muslimin Quraisyy dengan
kaum muslimin Anshar di rumah beliau."
Jcj 1 '■ ]C j' ^ 1 ' V '^ J 1 ^”\^*'~ * ^ _f •* ; ' ■~.Vu W'.^a"i\\ J j j t '
4594. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin
'Abdullah bin Numair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin
Sulaiman dari 'Ashim dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mempersekutukan antara Quraisy dan Anshar di rumah beliau, di Madinah.
jois'
4595. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin Numair dan Abu Usamah dari Zakaria dari Sa'ad bin Ibrahim dari
Bapaknya dari Jubair bin Muth'im dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Tidak ada perjanjian persahabatan (persekutuan) -yang melanggar syari'at- di
dalam Islam, karena, tidaklah persahabatan dan persekutuan manapun yang telah ada pada
masa Jahiliah (dalam kebaikan), kecuali semakin diperkokoh oleh Islam."
Bab: Keberadaan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah keamanan buat para sahabat
radhiallahu 'anhum
jhd&ty* uijjjbV r m\
4596. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dan
'Abdullah bin 'Umar bin Aban seluruhnya dari Husain dia berkata; Abu Bakr Telah
menceritakan kepada kami Husain bin 'Ali Al Ju'fi dari Mujamma' bin Yahya dari Sa'id bin Abu
Burdah dari Abu Burdah dari Bapaknya dia berkata; "Kami pernah melaksanakan shalat
berjama'ah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian kami berkata;
'Sebaiknya kami duduk bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil menunggu
waktu shalat Isya'. Bapak Abu Burdah berkata; 'Kami duduk-duduk di masjid, kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami seraya bertanya: 'Kalian masih di
sini? ' Kami menjawab. Benar ya Rasulullah! Kami telah melaksanakan shalat Maghrib
berjamaah bersama engkau. Oleh karena itu kami memilih untuk duduk-duduk di masjid
sambil menunggu shalat Isya berjamaah dengan engkau." Rasulullah pun berkata: "Kalian
benar-benar te! ah melakukan kebaikan." Lalu Rasulullah mengangkat kepalanya ke atas dan
berkata: 'Bintang-bintang ini merupakan stabilisator langit. Apabila bintang-bintang tersebut
hilang, maka langit akan tertimpa apa yang telah dijanjikan. Aku adalah penenteram para
sahabatku. Kalau aku sudah tidak ada, maka mereka, para sahabatku, akan tertimpa apa
yang telah dijanjikan. Para sahabatku adalah penenteram umatku. Apabila para sahabatku
telah tiada, maka umatku pasti akan tertimpa apa yang telah dijanjikan kepada mereka."
Bab: Keutamaan para sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, kemudian orang-orang
setelah mereka J^»9)
&
4597. Telah menceritakan kepada kami Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb dan Ahmad bin
'Abdah Adh Dhabi dan lafazh ini milik Zuhair dia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dia berkata; ' Amru mendengar Jabir mengabarkan dari Abu Sa'id Al
Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Akan datang pada manusia
suatu zaman, sekelompok orang berperang lalu dikatakan pada mereka, 'Apakah di antara
kalian ada sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' mereka menjawab; 'Ya, ' lalu
mereka diberikan kemenangan. Kemudian sekelompok orang berperang dan dikatakan pada
mereka; 'Apakah di antara kalian ada yang menjadi sahabat dari sahabat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam? ' mereka menjawab; 'Ya, ' lalu mereka diberi kemenangan.
Kemudian sekelompok orang berperang lalu dikatakan pada mereka; 'Apakah di antara
kalian ada orang yang menjadi sahabat dari orang yang menjadi sahabat dari sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' mereka menjawab; 'Ya, ' lalu mereka diberi
kemenangan."
4598. Telah menceritakan kepadaku Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Umawi; Telah menceritakan
kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij dari Abu Az Zubair dari
Jabir dia berkata; Abu Said Al Khudri berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda: 'Akan datang suatu masa yang ketika itu seseorang sedang dicari-cari untuk
memimpin ekspedisi pasukan. 1 Orang-orang akan berkata; 'Carilah apakah kalian dapatkan
seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? ' Akhirnya ditemukanlah seorang
sahabat Rasulullah, yang dengannya mereka memperoleh kemenangan. Pada ekspedisi yang
kedua orang-orang berkata; 'Apakah ada orang yang pernah bertemu dengan para sahabat
Rasulullah? ' Maka mereka memperoleh kemenangan dengan dipimpin oleh orang tersebut.
Pada ekspedisi yang ketiga seseorang berkata; 'Carilah apakah ada orang yang pernah
bertemu dengan orang yang pernah bertemu para sahabat Rasulullah? ' Pada ekspedisi yang
keempat seseorang berkata; 'Carilah apakah kalian dapatkan orang yang pernah bertemu
dengan orang yang pernah bertemu dengan yang pernah bertemu para sahabat Rasulullah? '
Akhirnya didapatkanlah orang tersebut, hingga dengan kepemimpinan orang tersebut
mereka meraih kemenangan.
^ y
Ju 315 ^
4599. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id dan Hannad bin As Sari keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Manshur dari Ibrahim bin
Yazid dari 'Abidah As Salmani dari 'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sebaik-baik umatku adalah pada masa setelahku, kemudian generasi
setelahnya, kemudian generasi setelahnya lagi, lalu akan suatu kaum setelah mereka yang
mana persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.'
Namun Hannad di dalam Haditsnya tidak menyebutkan lafazh Al qarn (masa). Sedangkan
Outaibah berkata dengan lafazh; 'Akan datang beberapa kaum.'
3l3 j <3^*1 J J
'ku&frr.
P&>^\ i^pi sissijS
mi» i ’i ✓ ?<.>t\> 'A i ' > K*" V • »" > * > v !j ''> t-r* V *^is t*C>*\^
( J^£i La-^-> X »- ^ La-^X.) -Xj>-
4600. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim Al
Hanzhali, lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami dan Utsman berkata; Telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim dari 'Abidah dari Abdullah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; Siapakah manusia yang terbaik?
Beliau menjawab: "yaitu orang-orang pada masaku, kemudian generasi setelahnya,
kemudian generasi setelahnya lagi, lalu akan suatu kaum setelah mereka yang mana
persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.' Ibrahim
berkata; 'Dulu ketika kami masih kecil, mereka melarang kami dari perjanjian dan persaksian.
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysar keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan keduanya dari Manshur melalui jalur Abu Al Ahwash dan Jarir yang semakna dengan
hadits keduanya. Namun di dalam Hadits tersebut mereka tidak menyebutkan; 'Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam ditanya.'
o b*' ji*J\ J
4601. Dan telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani; Telah menceritakan
kepada kami Azhar bin Sa'ad As Samman dari Ibnu 'Aun dari Ibrahim dari 'Abidah dari
'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sebaik-baik manusia adalah
generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya lagi, -aku tidak
tahu- beliau menyebutkan generasi setelah beliau tiga kali atau empat kali,- lalu beliau
bersabda lagi: 'kemudian akan datang generasi setelah mereka yang mana persaksian salah
seorang dari mereka mendahului sumpahnya, atau sebaliknya.'
5 ,
4602. Telah menceritakan kepadaku Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami
Husyaim dari Abu Bisyr; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepadaku Isma'il bin Salim; Telah mengabarkan kepada kami Husyaim; Telah
mengabarkan kepada kami Abu Bisyr dari 'Abdullah bin Syaqiq dari Abu Hurairah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik umatku adalah masa
ketika aku diutus kepada mereka, kemudian generasi setelah mereka, -aku tidak tahu apakah
beliau menyebutkan generasi setelah beliau tiga kali atau empat kali,- lalu beliau bersabda
lagi: 'Lalu akan datang suatu kaum (yang mereka berlebih-lebihan makan dan minumnya)
hingga menyebabkan mereka gemuk, mereka bersaksi sebelum diminta untuk bersaksi.'
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Ja'far; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi'; Telah menceritakan kepada kami Ghundar dari
Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku
Hajjaj bin Asy Sya'ir; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid; Telah menceritakan
kepada kami Abu 'Awanah seluruhnya dari Abu Bisyr melalui jalur ini dengan Hadits yang
serupa. Namun di dalam Hadits Syu'bah di sebutkan. Abu Hurairah berkata; 'Aku tidak tahu
beliau menyebutkan generasi setelah beliau dua kali atau tiga kali.'
\'X-'. ' 1“ * ' \* 4 l *■'> ^ [t'* * <X ' >WX\'
• 1 ' *<\ s * ^ * * X * 'T >> *> 'j t < X\' ~ * Xs\' 9 \vX\'
irO 3 * jbjp A VjO J J-^4 I
v '* * 'J X > ' * \\ * v
_4lvS5l^.
V -^- p^-* 1 j ^SaU ^ Ij& <DS^- <1^ <S \ ^c- <j jl jj 'i j 1 j j lj£- <>S\is Ij£- LL&*^
<j ^aJl^tU i^ *^l ^
4603. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al
Mutsanna serta Ibnu Basysyar seluruhnya dari Ghundar. Ibnu Al Mutsanna berkata; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah;
Aku mendengar Abu Jamrah; Telah menceritakan kepadaku Zahdam bin Madharrib; Aku
mendengar 'Imran bin Hushain bercerita bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang hidup pada masaku. Kemudian orang-orang
pada masa berikutnya. Kemudian orang-orang pada masa berikutnya. Kemudian orang-
orang pada masa berikutnya." Imran berkata; 'Saya tidak tahu apakah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menyebutkan 'orang-orang sesudah masa beliau' dua atau tiga kali.' Setelah
itu akan datang orang-orang yang memberikan kesaksian padahal mereka tidak dimintai
kesaksian. Mereka berkhianat dan tidak dapat dipercaya. Mereka bernazar tanpa
melaksanakannya dan diantara mereka tampak gemuk. Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin
Bisyr Al 'Abad; Telah menceritakan kepada kami Bahz; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami Syababah seluruhnya dari Syu'bah melalui jalur ini. Dan di dalam Hadits mereka di
sebutkan; 'Aku tidak tahu apakah beliau menyebutkan masa setelah beliau dua masa lagi
atau tiga masa. Sedangkan di dalam Hadits Syababah disebutkan; Aku mendengar Zahdam
bin Mudharrib ketika dia datang kepadaku dengan mengendarai kuda untuk suatu
keperluan. Lalu dia menceritakan kepadaku bahwa dia mendengar Imran bin Hushain.
Adapun di dalam Hadits Yahya dan Syababah disebutkan; 'Mereka bernadzar namun tidak
menepatinya. Di dalam Hadits Bahaz disebutkan; dengan lafazh 'Yuufuun' (menepati)
sebagaimana kata Ibnu Ja'far; Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan
Muhammad bin 'Abdul Malik keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
'Awanah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Mu'adz bin Hisyam; Telah menceritakan kepada kami Bapakku keduanya dari
Qatadah dari Zurarah bin Aufa dari 'Imran bin Hushain dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan Hadits ini. Di dalam Hadits Abu 'Awanah di sebutkan; Imran bin Hushain berkata;
Wallahu A'lam, apakah beliau menyebutkan masa setelah beliau tiga kali atau tidak. -
sebagaimana Hadits Zahdam dari Imran. Di dalam Hadits Hisyam ada sedikit tambahan; dari
Qatadah; 'mereka bersumpah padahal tidak dimintai untuk bersumpah.'
't '
ISI Jla^rv^-^llil <£ 1 j
4604. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Syuja' bin Makhlad
dan lafazh ini milik Abu Bakr dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Hushain yaitu
Ibnu 'Ali Al Ju'fi dari Za'idah dari As Suddi dari 'Abdullah bin Al Bahi dari 'Aisyah dia berkata;
seseorang bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; 'Siapakah sebaik-baik manusia?
' beliau menjawab: "Yaitu masa yang aku hidup di dalamnya, kemudian generasi kedua, dan
generasi ketiga."
Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Setelah seratus tahun, bumi tidak akan
dihuni oleh orang yang sama"
M
J? J>
4605. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid.
Muhammad bin Rafi' berkata; Telah menceritakan kepada kami. Sedangkan 'Abad berkata;
Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
dari Az Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku Salim bin 'Abdullah dan Abu Bakr bin Sulaiman
bahwa 'Abdullah bin 'Umar berkata; "Pada suatu malam, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam mengimami kami shalat Isya di hari-hari terakhir kehidupannya. Setelah
mengucapkan salam, beliau berdiri dan bersabda: 'Dapatkah kalian menghayati malam
kalian ini, sesungguhnya pada penghujung seratus tahun yang akan datang tidak ada lagi
seseorang yang masih hidup di muka bumi.' Ibnu Umar berkata; 'Para sahabat merasa takut
terhadap sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut, sehingga mereka
memperbincangkan maksud kata-kata seratus tahun dalam hadits itu. Sebenarnya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam hanya ingin mengatakan: 'Di awal abad yang akan datang, orang
yang hidup pada masa sekarang ini tak satupun yang masih hidup.' Maksudnya masa para
sahabat itu akan habis. Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman Ad Daarimi
Telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman Telah mengabarkan kepada kami Syu'aib. Dan
Laits telah meriwayatkannya dari Abdurrahman bin Khalid bin Musafir keduanya dari Az
Zuhri melalui sanad Ma'mar sebagaimana Haditsnya.
4606. Telah menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah dan Hajjaj bin Asy Sya'ir keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Berkata Ibnu
Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwasannya dia mendengar Jabir bin
'Abdullah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sebulan
sebelum wafatnya: "Kalian menanyakan kepadaku tentang Hari Kiamat, ketahuilah bahwa
ilmunya di sisi Allah. Saya bersumpah demi Allah, tidak akan ada manusia yang hidup pada
hari ini di atas bumi, setelah seratus tahun yang akan datang." Dan telah menceritakannya
kepada kami Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr;
Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij melalui jalur ini. Namun dia tidak menyebutkan
perkataan; 'sebulan sebelum wafatnya.'
4607. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Habib dan Muhammad bin Abdul A'laa
seluruhnya dari Al Mu'tamir. Ibnu Habib berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir
bin Sulaiman dia berkata; Aku mendengar Bapakku, Telah menceritakan kepada kami Abu
Nadhrah dari Jabir bin 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau
mengatakan hal itu sebulan sebelum wafatnya, -atau yang serupa dengan Hadits tersebut;
"Tidak akan ada jiwa yang hidup pada hari setelah seratus tahun yang akan datang." Dan dari
'Abdur Rahman -yaitu tukang memberi minum- dari Jabir bin 'Abdullah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengah Hadits yang serupa. 'Abdur Rahman menafsirkan hal itu dengan
'berkurangnya umur.' Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Sulaiman At
Taymi melalui kedua jalur sekaligus dengan Hadits yang serupa.
9 $ }
4608. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Abu
Khalid dari Dawud dan lafazh ini miliknya; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Hayyan dari Dawud dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id dia berkata; dia
berkata; Tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kembali dari perang Tabuk, para sahabat
bertanya kepada beliau tentang hari kiamat. Lalu beliau bersabda: "Tidak akan ada lagi
orang-orang yang hidup pada hari ini, setelah seratus tahun yang akan datang."
4609. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami
Abu Al Walid; Telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah dari Hushain dari Salim dari
Jabir bin 'Abdullah dia berkata; Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-
orang yang hidup masanya tidak akan lebih dari seratus tahun. Salim berkata; 'Kami ingat hal
itu, bahwa yang dimaksud beliau adalah setiap jiwa yang hidup pada masa itu.' (umurnya
tidak akan lebih dari seratus tahun).
Bab: Haramnya menghina sahabat radhiallahu 'anhum
ijslu
4610. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakr bin Abu
Syaibah serta Muhammad bin Al A'laa. Yahya berkata; Telah mengabarkan kepada kami.
Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al
A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah bersabda: 'Janganlah kalian mencaci maki para sahabatku! Janganlah kalian mencaci
maki para sahabatku! Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, seandainya seseorang
menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka ia tidak akan dapat menandingi satu mud
atau setengahnya dari apa yang telah diinfakkan para sahabatku.'
4611. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Sa'id dia berkata; suatu ketika di
antara Khalid bin Walid dan 'Abdur Rahman bin 'Auf ada sedikit permasalahan. Lalu Khalid
mencelanya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian
mencela seseorang dari sahabatku, karena sesungguhnya seseorang dari kalian seandainya
menginfakkan emas sebesar gunung Uhud maka ia tidak akan dapat menandingi satu mud
atau setengahnya dari apa yang telah diinfakkan para sahabatku.' Telah menceritakan
kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj dan Abu Kuraib keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Al A'masy; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu 'Adi seluruhnya dari Syu'bah dari Al A'masy melalui sanad Jarir dan Abu Mu'awiyah
yang serupa dengan Hadits keduanya. Namun di dalam Hadits Syu'bah dan Waki' tidak di
sebutkan tentang 'Abdur Rahman bin 'Auf dan Khalid bin Walid.
Bab: Keutamaan Uwais Al Qarni radhiallahu 'anhu
_$\ \\
J'J
\Lii\
5ii ^l£X£f&^S '4'-^
4612. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Hasyim bin Al Qasim; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah
menceritakan kepadaku Sa'id Al Jurairi dari Abu Nadhrah dari Usair bin Jabir bahwa
penduduk Kufah mengutus beberapa utusan kepada Umar bin Khaththab, dan di antara
mereka ada seseorang yang biasa mencela Uwais. Maka Umar berkata; "Apakah di sini ada
yang berasal dari Qaran. Lalu orang itu menghadap Umar. Kemudian Umar berkata:
'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya akan
datang kepadamu seorang laki-laki dari Yaman yang biasa dipanggil dengan Uwais. Dia
tinggal di Yaman bersama Ibunya. Dahulu pada kulitnya ada penyakit belang (berwarna
putih). Lalu dia berdo'a kepada Allah, dan Allahpun menghilangkan penyakit itu, kecuali
tinggal sebesar uang dinar atau dirham saja. Barang siapa di antara kalian yang menemuinya,
maka mintalah kepadanya untuk memohonkan ampun kepada Allah untuk kalian." Telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Affan bin Muslim; Telah menceritakan kepada
kami Hammad yaitu Ibnu Salamah dari Sa'id Al Jurairi melalui jalur ini dari 'Umar bin Al
Khaththab dia berkata; Sungguh aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sebaik-baik tabi'in, adalah seorang laki-laki yang dibiasa dipanggil Uwais, dia
memiliki ibu, dan dulu dia memiliki penyakit belang ditubuhnya. Carilah ia, dan mintalah
kepadanya agar memohonkan ampun untuk kalian.'
JIsas JliJo
3\ii \ j ts J^i VS ^U f ^i1 jl 5^ ^ l^i\ ^
> y^i ■
ii*AAUr\i**'\ \
4613. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin Al
Mutsanna serta Muhammad bin Basysyar. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami.
Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami. Lafazh ini milik Ibnu Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz Ibnu Hisyam; Telah menceritakan
kepadaku Bapakku; dari Oatadah dari Zurarah bin Aufa dari Usair bin Jabir dia berkata;
"Ketika Umar bin Khaththab didatangi oleh rombongan orang-orang Yaman, ia selalu
bertanya kepada mereka; 'Apakah Uwais bin Amir dalam rombongan kalian? ' Hingga pada
suatu hari. Khalifah Umar bin Khaththab bertemu dengan Uwais seraya bertanya; 'Apakah
kamu Uwais bin Amir? ' Uwais menjawab; 'Ya. Benar saya adalah Uwais.' Khalifah Umar
bertanya lagi; 'Kamu berasal dari Murad dan kemudian dan Qaran? ' Uwais menjawab; 'Ya
benar.' Selanjutnya Khalifah Umar bertanya lagi; 'Apakah kamu pernah terserang penyakit
kusta lalu sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham pada dirimu? ' Uwais
menjawab; 'Ya benar.' Khalifah Umar bertanya lagi; 'Apakah ibumu masih ada? ' Uwais
menjawab; 'Ya, ibu saya masih ada.' Khalifah Umar bin Khaththab berkata; 'Hai Uwais,
sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman yang
berasal dari Murad kemudian dari Qaran. la pernah terserang penyakit kusta lalu sembuh
kecuali tinggal sebesar uang dirham. Ibunya masih hidup dan ia selalu berbakti kepadanya.
Kalau ia bersumpah atas nama Allah maka akan dikabulkan sumpahnya itu, maka jika kamu
dapat memohon agar dia memohonkan ampunan untuk kalian, lakukanlah! ' Oleh karena itu
hai Uwais, mohonkanlah ampunan untukku! ' Lalu Uwais pun memohonkan ampunan untuk
Umar bin Khaththab. Setelah itu. Khalifah Umar bertanya kepada Uwais; 'Hendak pergi
kemana kamu hai Uwais? ' Uwais bin Amir menjawab; 'Saya hendak pergi ke Kufah ya Amirul
mukminin.' Khalifah Umar berkata lagi; 'Apakah aku perlu membuatkan surat khusus kepada
pejabat Kufah? 'Uwais bin Amir menjawab; 'Saya lebih senang berada bersama rakyat jelata
ya Amirul mukminin.' Usair bin Jabir berkata; 'Pada tahun berikutnya, seorang pejabat tinggi
Kufah pergi melaksanakan ibadah haji ke Makkah. Selesai melaksanakan ibadah haji, ia pun
pergi mengunjungi Khalifah Umar bin Khaththab. Lalu Khalifah pun menanyakan tentang
berita Uwais kepadanya. Pejabat itu menjawab; 'Saya membiarkan Uwais tinggal di rumah
tua dan hidup dalam kondisi yang sangat sederhana.' Umar bin Khaththab berkata;
'Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Kelak Uwais bin Amir akan datang kepadamu bersama rombongan orang-orang Yaman, la
berasal dari Murad dan kemudian dari Qaran. la pernah terserang penyakit kusta lalu
sembuh kecuali tinggal sebesar mata uang dirham. Kalau ia bersumpah dengan nama Allah,
niscaya akan dikabulkan sumpahnya. Jika kamu dapat meminta agar ia berkenan
memohonkan ampunan untukmu, maka laksanakanlah! 1 Setelah itu, pejabat Kufah tersebut
langsung menemui Uwais dan berkata kepadanya; 'Wahai Uwais, mohonkanlah ampunan
untukku! ' Uwais bin Amir dengan perasaan heran menjawab; 'Bukankah engkau baru saja
pulang dari perjalanan suci, ibadah haji di Makkah? Maka seharusnya engkau yang
memohonkan ampunan untuk saya.' Pejabat tersebut tetap bersikeras dan berkata;
'Mohonkanlah ampunan untukku hai Uwais? ' Uwais bin Amir pun menjawab; 'Engkau baru
pulang dari ibadah haji, maka engkau yang lebih pantas mendoakan saya.' Kemudian Uwais
balik bertanya kepada pejabat itu; 'Apakah engkau telah bertemu dengan Khalifah Umar bin
Khaththab di Madinah? ' Pejabat Kufah itu menjawab; 'Ya. Aku telah bertemu dengannya.'
Akhirnya Uwais pun memohonkan ampun untuk pejabat Kufah tersebut. Setelah itu, Uwais
dikenal oleh masyarakat luas, tetapi ia sendiri tidak berubah hidupnya dan tetap seperti
semula. Usair berkata; 'Maka aku memberikan Uwais sehelai selendang yang indah, hingga
setiap kali orang yang melihatnya pasti akan bertanya; 'Dari mana Uwais memperoleh
selendang itu? "'
Bab: Wasiat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untu penduduk Mesir
*V ^ / / 7; /
is-j \f\
^ j* \ j y* 3
4614. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Harmalah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili; Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepadaku Harmalah yaitu Ibnu 'Imran At Tujibi
dari 'Abdur Rahman bin Syimasah Al Mahri dia berkata; Aku mendengar Abu Dzar berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Sesungguhnya kamu sekalian (kaum
Muslimin) pasti akan dapat menaklukkan negeri Mesir, yaitu suatu wilayah yang terkadang
dinamakan Al Qirath. Apabila kalian telah dapat menguasai negeri Mesir, maka berbuat
baiklah kepada para penduduknya! Karena, bagaimanapun, mereka memiliki hak untuk
dilindungi, sebagaimana kaum kafir dzimmi ataupun karena hubungan tali saudara (atau
sebagai dzimmi dan hubungan keluarga dari jalur pernikahan). Apabila kalian melihat dua
orang yang sedang bertikai di Mesir di lokasi berbatu bata, maka keluarlah dari tempat itu! '
Abu Dzar berkata; 'Ternyata saya melihat Abdurrahman bin Syurahbil bin Hasanah dan
saudaranya yang laki-laki, yaitu Rabi'ah sedang bertengkar di tempat batu bata, maka saya
pun keluar dan tempat itu.'
liiil j\\ >-jJsU >^5 >slii ( ^ =s o^j
3 I 3 l^La iLJ <j jLL*a£>J c^J4“. j Co ' J ta ^9 \ J ^ 3^ j \ ^ J J ^5^
4615. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Ubaidullah bin Sa'id keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku; Aku mendengar Harmalah Al Mishri bercerita dari 'Abdur Rahman bin Syimamah
dari Abu Bashrah dari Abu Dzar dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda: 'Sesungguhnya kamu sekalian (kaum Muslimin) pasti akan dapat menaklukkan
negeri Mesir, yaitu suatu wilayah yang terkadang dinamakan Al Oirath. Apabila kalian telah
dapat menguasai negeri Mesir, maka berbuat baiklah kepada para penduduknya! Karena,
bagaimanapun, mereka memiliki hak untuk dilindungi, sebagaimana kaum kafir dzimmi
ataupun karena hubungan tali saudara (atau sebagai dzimmi dan hubungan keluarga dari
jalur pernikahan). Apabila kalian melihat dua orang yang sedang bertikai di Mesir pada lokasi
batu bata, maka keluarlah dari tempat itu! ' Abu Dzar berkata; 'Ternyata saya melihat
Abdurrahman bin Syurahbil bin Hasanah dan saudaranya yang laki-laki, yaitu Rabi'ah sedang
bertengkar di tempat batu bata, maka saya pun keluar dan tempat itu.'
Bab: Keutamaan penduduk Yaman
4616. Telah menceritakan kepada kami Sa'id Al Manshur; Telah menceritakan kepada kami
Mahdi bin Maimun dari Abu Al Wazi' Jabir bin 'Amru Ar Rabisi; Aku mendengar Abu Barzah
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menugaskan seorang sahabat untuk
berdakwah ke salah satu perkampungan Arab. Tetapi, sesampainya di sana para penduduk
kampung tersebut malah mencaci dan memukulinya. Kemudian sahabat tersebut kembali
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan kejadiannya. Setelah itu,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Seandainya yang kamu datangi itu adalah
para penduduk negeri Oman, niscaya mereka tidak akan mencaci ataupun memukulimu.'
Bab: Pendusta dan perusak dari negeri Tsaqif (L&
( 3^*1 b*\<^!** 4
^jj4>JJX-
^£- J jjfe <**J\ J-* 1 J JS J 4ji\ JlLc- «_J lS_y® £^9 ^ -Xlc-
^oi^3 ^\i^sutS^feo1doti j\ j^i^\ ^
.* ^ **> / y \ y ** x ♦*
i%y^ji^fi»3\j
4617. Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi; Telah menceritakan
kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu lshaq Al Hadhrami; Telah mengabarkan kepada kami Al
Aswad bin Syaiban dari Abu Naufal dia berkata; "Saya pernah melihat Abdullah bin Zubair
disalib di suatu perbukitan antara Madinah dan Makkah. Oleh karena itu, tidaklah
mengherankan, apabila kaum Ouraisy dan masyarakat muslim lainnya melintasi tempat
tersebut. Sehingga Abdullah bin Umar juga melintasi Abdullah bin Zubair dan berdiri di
dekatnya seraya berkata; 'Assalaamu 'alaika hai Abu Khubaib! # Assalaamu 'alaika hai Abu
Khubaib! # Assalaamu 'alaika hai Abu Khubaib! # Demi Allah, sungguh aku pernah
melarangmu untuk berbuat seperti ini! # Demi Allah, sungguh aku pernah melarangmu
untuk berbuat seperti ini! # Demi Allah, sungguh aku pernah melarangmu untuk berbuat
seperti ini! ' # Abdullah bin Zubair berkata; 'Demi Allah, sepengetahuanku kamu adalah
orang yang rajin bangun malam untuk melaksanakan shalat rajin menyambung tali
silaturahim. Demi Allah, kamu adalah ornag yang paling buruk di tengah-tengah umat yang
baik.' Setelah itu, Abdullah bin Umar pun pergi meninggalkannya. Sikap Abdullah bin Zubair
dan ucapannya itu diketahui oleh Hajjaj Ats Tsaqafi. Lalu ia pun mengirim pasukan untuk
menurunkannya dari tiang salib dan melemparkannya ke atas kuburan orang-orang Yahudi.
Setelah itu, Al Hajjaj mengirim utusan kepada ibu Abdulah bin Zubair, yaitu Asma' binti Abu
Bakar. Tetapi, Asma' tidak menghadap kepada Al Hajjaj. Lalu sekali lagi Al Hajjaj mengirim
utusannya kepada Asma' binti Abu Bakar dengan membawa pesan khusus dari Al Hajjaj yang
berbunyi; 'Kau datang menghadap kepadaku atau aku kirim pasukan untuk menyeretmu
kehadapanku! ' Namun Asma' binti Abu Bakar tetap menolak sambil berkata; 'Demi Allah,
aku tidak akan datang menghadapmu sampaipun kamu kirim pasukan untuk menyeretku ke
hadapanmu! ' Al Hajjaj berkata; 'Hai pasukan siapkan kudaku! ' Kemudian Hajjaj mengenakan
sepatunya dan berangkat dengan membawa pasukannya hingga mereka tiba di depan
rumah Asma' binti Abu Bakar. Al Hajjaj bertanya kepadanya; 'Hai ibu tua, bagaimanakah
pendapatmu tentang perbuatan yang telah aku lakukan kepada musuh Allah (maksudnya
adalah anak laki-lakinya, yaitu Abdullah bin Zubair)? ' Asma' binti Abu Bakar pun menjawab
dengan lantang; 'Menurutku, kamu telah menghancurkan dunianya sedangkan ia telah
menghancurkan akhiratmu.' 'Aku dengar'; ujar Asma'; 'Kamu mengatakan kepadanya
(maksudnya kepada Abdullah bin Zubair, puteranya); 'Hai anak seorang wanita yang
mempunyai dua ikat pinggang! ' Demi Allah, akulah wanita yang mempunyai dua ikat
pinggang itu. Yang satu, pernah aku gunakan untuk membawa makanan Rasulullah dan
makanan Abu Bakar dari kendaraannya, sedangkan yang lainnya adalah ikat pinggang yang
selalu dibutuhkan kaum wanita. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
memberitahukan kepada kami bahwasanya di Tsaqif itu ada seorang pembohong dan
seorang perusak. Pembohong tersebut telah kami ketahui, sedang perusak itu, kami tak
punya prasangka lain selain engkau.' Abu Naufal berkata; 'Kemudian Al Hajjaj meninggalkan
tempat Asma' binti Abu Bakar tanpa mengucapkan satu kata pun kepadanya.'
Bab: Keutamaan Persi/lran J^ai)
4618. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid keduanya
berkata; 'Abad Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Ibnu Rafi'; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ja'far Al Jazari
dari Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Seandainya agama ini berada di tempat bintang-bintang di langit, tentu seorang
laki-laki dari Persia -atau beliau bersabda: 'dari generasi Persia, - akan menuju ketempat
bintang-bintang itu hingga ia mencapainya.'
3lss y
i\3. »Lfi
jajj ^ ^ ^ -jUk, 11^315
5vs j$3
4619. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Tsaur dari Abu Al Ghaits dari Abu Hurairah dia
berkata; "Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba
surat Al Jumu'ah diturunkan kepada beliau. Pada saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
membacakan ayat yang berbunyi: '...dan orang-orang lain dari mereka yang belum
berhubungan dengan mereka' tiba-tiba ada seseorang yang bertanya; 'Ya Rasulullah,
siapakah mereka itu? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menjawab hingga orang
tersebut menanyakannya sebanyak tiga kali. Kebetulan pada saat itu di tengah kami ada
Salman Al Farisi. Kemudian Rasulullah meletakkan tangannya pada Salman seraya bersabda:
'Seandainya iman itu berada di tempat bintang-bintang di langit, tentu orang-orang Persia
pasti akan mencapainya.'
Bab: Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam "Manusia seperti seratus unta, tidak ada
yang bisa untuk dikendarai"
^ ^ ^ // /
4620. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid dan lafazh
ini milik Muhammad dia berkata; 'Abad Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Ibnu
Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami
Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu 'Umar dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda: 'Kalian akan mendapati manusia bagaikan seratus unta yang tidak
ada seekor pun dapat ditungganginya."'
46.KITAB: BERBUAT BAIK, MENYAMBUT SILATURAHMI DAN ADAB
Bab: Berbakti untuk kedua orang tua ^>)
o? 6 J
j.&\£
4621. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif Ats Tsaqafi
dan Zuhair bin Harb keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari 'Umarah
bin Al Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah berkata; "Seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu dia bertanya, "Siapakah orang yang paling berhak
dengan kebaktianku?" Jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Ibumu!" dia bertanya
lagi; "Kemudian siapa?" beliau menjawab: "Ibumu!" dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?"
beliau menjawab: "Kemudian Ibumu!" dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" dijawab:
"Kemudian bapakmu!" sedangkan di dalam Hadits Qutaibah disebutkan; 'Siapakah yang
paling berhak dengan kebaktianku? -tanpa menyebutkan kalimat; 'An Nas.'
X\' ' x ' \ L> s " > \'X'\ ' \'\ ' < \'X'\ ' -I " > '* ' > XX\' ? \''XX\ i\ '\\
4622. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al A'laa Al Mahdani;
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari Bapaknya dari 'Umarah bin Al Qa'qa' dari
Abu Zur'ah dari Abu Hurairah seorang laki-laki seraya berkata; 'Ya Rasulullah, siapakah orang
yang paling berhak dengan kebaktianku? Beliau menjawab: 'Ibumu, lalu Ibumu, lalu Ibumu,
kemudian bapakmu, kemudian orang yang terdekat denganmu dan seterusnya.' Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah Telah menceritakan kepada kami
Syarik dari 'Ammarah dari Ibnu Syubrumah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah dia berkata;
Seseorang berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -lalu Abu Hurairah menyebutkah
Hadits yang serupa dengan Hadits Jarir dengan sedikit tambahan; 'beliau bersabda: 'Ya, dan
bapakmu, sungguh aku akan memberitakan kepadamu.' Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami Syababah Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Thalhah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Telah
menceritakan kepadaku Ahmad bin Khirasy Telah menceritakan kepada kami Habban Telah
menceritakan kepada kami Wuhaib keduanya dari Ibnu Syubrumah melalui jalur ini. Di
dalam Hadits Wuhaib disebutkan dengan lafazh; 'Man Abarru.' (Siapakah yang paling baik).
Sedangkan di dalam Hadits Muhammad bin Thalhah dengan lafazh; 'Ayyun nas ahaqqu minni
bihusnis shahbah.' -lalu dia menyebutkan lafazh yang sama dengan Hadits Jarir.-
» A' > **.»'>■
J;y c y r J&\
4623. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Habib; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id Al Qaththan dari Sufyan
dari Syu'bah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Habib dari Abu Al 'Abbas
dari 'Abdullah bin 'Amru dia berkata; "Seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam minta izin hendak ikut jihad (berperang). Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bertanya kepadanya: "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Jawab orang itu; "Masih!"
Sabda beliau: "Berbakti kepada keduanya adalah jihad." Telah menceritakan kepada kami
Ubaidullah bin Mu'adz Telah menceritakan kepada kami Bapakku Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Habib Aku mendengar Abui Abbas, aku mendengar Abdullah bin
Amru bin Al Ash dia berkata; Seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -lalu
Amru menyebutkan Hadits yang serupa,- Muslim berkata; Abui Abbas adalah As Saib bin
Farukh Al Makki. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Basyir dari Mis'ar Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim Telah menceritakan kepada kami
Mu'awiyyah bin Amru dari Abu lshaq Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakaria Telah menceritakan kepada kami Husain
bin Ali Al Ju'fi dari Zaidah keduanya dari Al A'masy seluruhnya dari Habib melalui jalur ini
dengan Hadits yang serupa.
4624. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur; Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Yazid bin Abu
Habib bahwa Na'im -budak- Ummu Salamah menceritakan kepadannya, 'Abdullah bin 'Amru
bin Al 'Ash berkata; "Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam lalu dia berkata: Aku bai'at (berjanji setia) dengan Anda akan ikut hijrah dan jihad,
karena aku mengingini pahala dari Allah." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya:
"Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Jawab orang itu; "Bahkan keduanya masih
hidup." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: "Apakah kamu mengharapkan pahala
dari Allah?" Jawabnya; "Ya!" Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Pulanglah kamu
kepada kedua orang tuamu, lalu berbaktilah pada keduanya dengan sebaik-baiknya."
Bab: Mengutamaan untuk berbakti kepada kedua orang tua dari shalat sunah ( ^>^-Xa3
\jb ^r\X-_ji> , ^L^aJL>^ _jJ\)
% JJiA
<-l4- 3 5^ J 3^ tiuco Jj J jlS
\ jjb ^4 C-ila \ jjb \ji Ci (J-JiS ClAJLptS ^c- L^ lLe- CT® ®
^ 1 ^ Jli9 j Jla» J-i a! \_ 3 \ji 9 ^ j
4625. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Al Mughirah; Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari Abu
Rafi' dari Abu Hurairah dia berkata; "Suatu ketika Juraij beribadah di tempat ibadahnya."
Lalu ibunya datang -Hamid berkata; Abu Rafi menggambarkan sifat Abu Hurairah ketika
mencontohkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tatkala ibunya memanggil Juraij seraya
meletakkan tangannya pada bulu matanya lalu mengangkat kepalanya memanggil Juraij;
'Wahai Juraij, saya ibumu jawablah!"Ternyata ibunya mendapati Juraij sedang shalat. Juraij
pun berkata; 'Ya Allah, ibuku atau shalatku yang harus aku penuhi? ' maka Juraij memilih
untuk meneruskan shalatnya. Kemudian ibunya kembali mendatanginya (di tempat shalat),
dan masih mendapati Juraij sedang shalat, ia berkata; 'Wahai Juraij, aku ini ibumu, jawablah.'
Juraij berkata dalam hatinya; 'Ya Allah, ibuku atau shalatku, ' maka ia tetap memilih
shalatnya. Lalu ibunya mendatanginya dan mendapatinya sedang shalat, ia berkata; 'Wahai
Juraij, aku ini ibumu, jawablah aku, ' Juraij berkata dalam hatinya; 'Ya Allah, ibuku atau
shalatku, ' maka ia tetap memilih shalatnya. Dan akhirnya Ibunya berkata; 'Ya Allah, Juraij ini
adalah anakku, aku telah mengajaknya berbicara (memanggilnya) tetapi ia tidak
menjawabku. Ya Allah, janganlah Engkau matikan ia sebelum ia bertemu dengan seorang
wanita pelacur.' sekiranya ia berdoa supaya Juraij mendapatkan fitnah, maka Juraij pasti
akan mendapatkan fitnah itu." Abu Hurairah berkata; "Ada seorang penggembala kambing
yang bernaung di rumah ibadahnya, " Abu Hurairah berkata; "lalu wanita pelacur itu keluar
dan berzina dengan penggembala kambing tersebut hingga melahirkan seorang bayi laki-laki,
" maka ditanyakan kepada wanita tersebut; 'Bayi ini anak siapa? ' wanita pelacur itu
menjawab; 'Anak pemilik rumah ibadah.' lalu orang-orang pun mendatangi rumah ibadah
Juraij dengan membawa kapak dan sekop mereka, mereka memanggil Juraij namun ia
ternyata sedang shalat dan enggan untuk menjawabnya. Akhirnya mereka menghancurkan
rumah ibadahnya. Melihat hal itu, maka turunlah Juraij menemui mereka, mereka berkata;
'Bertanyalah kepada wanita ini.'" Abu Hurairah berkata; "Juraij tersenyum, lalu mengusap
kepala bayi itu seraya bertanya; 'Siapa bapakmu? ' maka bayi itu menjawab; 'Bapakku adalah
penggembala kambing.' Setelah mendengar hal itu dengan serta merta mereka berkata;
'Wahai Juraij, kami akan membangun kembali rumah ibadahmu yang telah hancur dengan
emas dan perak, ' tetapi Juraij menjawab; 'Tidak, bangunlah dengan tanah kembali, ' lalu
mereka pun melakukannya."
['>»> " 'L* vS\'
pr'- -> Aj yj p-sp j\Jb j UoA»-
3l5ii J>\ ly^^%t- \S JlS j <ui4 <j (J ' <-f ^*As (S^ 3^ *?
ciiij, ^i^jci ^ jo>^j v^j'i 5 j
s* c
* <.1 1
laiL. c5 J^\j*lJ
4626. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Harun; Telah mengabarkan kepada kami Jarir bin Hazim; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau telah bersabda: "Tidak ada bayi yang dapat berbicara ketika masih berada dalam
buaian kecuali tiga bayi: bayi Isa bin Maryam, dan bayi dalam perkara Juraij." Juraij adalah
seorang laki-laki yang rajin beribadah, la membangun tempat peribadatan dan senantiasa
beribadah di tempat itu. Ketika sedang melaksanakan shalat sunnah, tiba-tiba ibunya datang
dan memanggilnya; 'Hai Juraij! ' Juraij bertanya dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang lebih
aku utamakan, melanjutkan shalatku ataukah memenuhi panggilan ibuku? ' Akhirnya ia pun
meneruskan shalatnya itu hingga ibunya merasa kecewa dan beranjak darinya. Keesokan
harinya, ibunya datang lagi kepadanya sedangkan Juraij sedang melakukan shalat sunnah.
Kemudian ibunya memanggilnya; 'Hai Juraij! ' Kata Juraij dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang
lebih aku utamakan, memenuhi seruan ibuku ataukah shalatku? ' Lalu Juraij tetap
meneruskan shalatnya hingga ibunya merasa kecewa dan beranjak darinya. Hari berikutnya,
ibunya datang lagi ketika Juraij sedang melaksanakan shalat sunnah. Seperti biasa ibunya
memanggil; 'Hai Juraij! ' Kata Juraij dalam hati; 'Ya Allah, manakah yang harus aku utamakan,
meneruskan shalatku ataukah memenuhi seruan ibuku? ' Namun Juraij tetap meneruskan
shalatnya dan mengabaikan seruan ibunya. Tentunya hal ini membuat kecewa hati ibunya.
Hingga tak lama kemudian ibunya pun berdoa kepada Allah; 'Ya Allah, janganlah Engkau
matikan ia sebelum ia mendapat fitnah dari perempuan pelacur! ' Kaum Bani Israil selalu
memperbincangkan tentang Juraij dan ibadahnya, hingga ada seorang wanita pelacur yang
cantik berkata; 'Jika kalian menginginkan popularitas Juraij hancur di mata masyarakat, maka
aku dapat memfitnahnya demi kalian.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun
meneruskan sabdanya: 'Maka mulailah pelacur itu menggoda dan membujuk Juraij, tetapi
Juraij tidak mudah terpedaya dengan godaan pelacur tersebut. Kemudian pelacur itu pergi
mendatangi seorang penggembala ternak yang kebetulan sering berteduh di tempat
peribadatan Juraij. Ternyata wanita tersebut berhasil memperdayainya hingga laki-laki
penggembala itu melakukan perzinaan dengannya sampai akhirnya hamil. Setelah
melahirkan, wanita pelacur itu berkata kepada masyarakat sekitarnya bahwa; 'Bayi ini adalah
hasil perbuatan aku dengan Juraij.' Mendengar pengakuan wanita itu, masyarakat pun
menjadi marah dan benci kepada Juraij. Kemudian mendatangi rumah peribadatan Juraij dan
bahkan menghancurkannya. Selain itu, mereka pun bersama-sama menghakimi Juraij tanpa
bertanya terlebih dahulu kepadanya. Lalu Juraij bertanya kepada mereka; 'Mengapa kalian
lakukan hal ini kepadaku? ' Mereka menjawab; 'Kami lakukan hal ini kepadamu karena kamu
telah berbuat zina dengan pelacur ini hingga ia melahirkan bayi dari hasil perbuatanmu.'
Juraij berseru; 'Dimanakah bayi itu? ' Kemudian mereka menghadirkan bayi hasil perbuatan
zina itu dan menyentuh perutnya dengan jari tangannya seraya bertanya; 'Hai bayi kecil,
siapakah sebenarnya ayahmu itu? ' Ajaibnya, sang bayi langsung menjawab; 'Ayah saya
adalah si fulan, seorang penggembala.' Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
'Akhirnya mereka menaruh hormat kepada Juraij. Mereka menciuminya dan mengharap
berkah darinya. Setelah itu mereka pun berkata; 'Kami akan membangun kembali tempat
ibadahmu ini dengan bahan yang terbuat dari emas.' Namun Juraij menolak dan berkata;
'Tidak usah, tetapi kembalikan saja rumah ibadah seperti semula yang terbuat dari tanah
liat.' Akhirnya mereka pun mulai melaksanakan pembangunan rumah ibadah itu seperti
semula. Dan bayi ketiga. Ada seorang bayi sedang menyusu kepada ibunya, tiba-tiba ada
seorang laki-laki yang gagah dan berpakaian yang bagus pula. Lalu ibu bayi tersebut berkata;
'Ya Allah ya Tuhanku, jadikanlah anakku ini seperti laki-laki yang sedang mengendarai hewan
tunggangan itu! ' Ajaibnya, bayi itu berhenti dari susuannya, lalu menghadap dan
memandang kepada laki-laki tersebut sambil berkata; 'Ya Allah ya Tuhanku, janganlah
Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! ' Setelah itu, bayi tersebut langsung menyusu
kembali kepada ibunya. Abu Hurairah berkata; 'Sepertinya saya melihat Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan susuan bayi itu dengan memperagakan jari
telunjuk beliau yang dihisap dengan mulut beliau.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
meneruskan sabdanya: 'Pada suatu ketika, ada beberapa orang yang menyeret dan
memukuli seorang wanita seraya berkata; 'Kamu wanita tidak tahu diuntung. Kamu telah
berzina dan mencuri.' Tetapi wanita itu tetap tegar dan berkata; 'Hanya Allah lah
penolongku. Sesungguhnya Dialah sebaik-baik penolongku.' Kemudian ibu bayi itu berkata;
'Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anakku seperti wanita itu! ' Tiba-tiba bayi tersebut
berhenti dari susuan ibunya, lalu memandang wanita tersebut seraya berkata; 'Ya Allah ya
Tuhanku, jadikanlah aku sepertinya! ' Demikian pernyataan ibu dan bayinya itu terus
berlawanan, hingga ibu tersebut berkata kepada bayinya; 'Celaka kamu hai anakku! Tadi, ada
seorang laki-laki yang gagah dan menawan lewat di depan kita, lalu kamu berdoa kepada
Allah; 'Ya Allah, jadikanlah anakku seperti laki-laki itu! Namun kamu malah mengatakan; 'Ya
Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! Kemudian tadi, ketika ada beberapa
orang menyeret dan memukuli seorang wanita sambil berkata; 'Ya Allah, janganlah Engkau
jadikan anakku seperti wanita itu! ' Tetapi kamu malah berkata; 'Ya Allah, jadikanlah aku
seperti wanita itu! ' Mendengar pernyataan ibunya itu, sang bayi pun menjawab;
'Sesungguhnya laki-laki yang gagah itu seorang diktator hingga aku mengucapkan; 'Ya Allah,
janganlah Engkau jadikan aku seperti laki-laki itu! ' Sementara wanita yang dituduh mencuri
dan berzina itu tadi sebenarnya adalah seorang wanita yang shalihah, tidak pernah berzina,
ataupun mencuri. Oleh karena itu, aku pun berdoa; 'Ya Allah, jadikanlah aku seperti wanita
itu! '
Bab: Celakalah orang sempat mendapati masa tua kedua orang tua, atau salah satu
darinya kemudian ia tidak masuk surga ( Jo-c- I aJ&Jp-I j\
4627. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka!" lalu beliau ditanya; "Siapakah
yang celaka, ya Rasulullah?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Barang Siapa yang
mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi dia
tidak berusaha masuk surga (dengan berusaha berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya)."
aLc- <0 j \\j ii jl\ Jls 4JJ \ J J-J ^ J p* J
ppfi
4628. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka!" lalu beliau ditanya; "Siapakah yang
celaka, ya Rasulullah?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Barang Siapa yang
mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi dia
tidak berusaha masuk surga (dengan berusaha berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya)."
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada
kami Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal; Telah menceritakan kepadaku Suhail dari
Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Dia celaka, ' sebanyak tiga kali -kemudian disebutkan Hadits yang serupa. -
Bab: Keutamaan menyambung tali silaturahmi dengan sahabat-sahabat orang tua (
jj>U
4629. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh; Telah
mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Abu
Ayyub dari Al Walid bin Abu Al Walid dari 'Abdullah bin Dinar dari 'Abdullah bin 'Umar dia
berkata; "Seorang laki-laki desa bertemu dengannya di salah satu jalan di kota Mekkah. Lalu
'Abdullah memberi salam kepadanya dan menaikkannya ke atas keledai yang dikendarainya,
dan diberinya serban yang sedang dipakainya di kepala." Kata Ibnu Dinar; "Maka kami
berkata kepada 'Abdullah bin 'Umar; 'semoga Allah ta'ala membalas kebaikan Anda.
Sesungguhnya orang desa itu lebih suka yang sederhana." Jawab 'Abdullah; "Bapak orang ini
adalah sahabat baik 'Umar bin Khaththab. Aku mendengar Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seorang anak melanjutkan hubungan
(silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya."
4630. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Haiwah bin Syuraih dari Ibnu Al Hadi dari
'Abdullah bin Dinar dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya kebajikan yang utama ialah apabila seseorang melanjutkan
hubungan (silaturrahim) dengan keluarga sahabat baik ayahnya."
\iA4ii\3isjjt^Y*iLi^3iSo^^
o2^i3i»iub^5j^\3isiiuJ\j
0^®5i J J _jijeL*J«jt*’ ( j\ jlji9dJLu\ ^L»_C-_3 a11lC-^3_^
4631. Telah menceritakan kepada kami Hasan bin 'Ali Al Hulwani; Telah menceritakan
kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'ad; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dan Al
Laits bin Sa'ad seluruhnya dari Yazid bin 'Abdullah bin Usamah bin Al Hadi dari 'Abdullah bin
Dinar dari Ibnu 'Umar bahwasanya apabila ia hendak ke Makkah, maka biasanya ia
membawa keledainya untuk dikendarainya jika -ia sudah bosan untuk mengendarai unta, -
sambil mengikatkan sorban pada kepalanya. Pada suatu hari, ketika ia sedang mengendarai
keledainya, tiba-tiba ada seorang laki-laki Arab badui yang lewat, maka dia berkata;
"Bukankah kamu ini adalah fulan bin fulan?" Orang tersebut menjawab; 'Ya, benar.' Lalu
Ibnu Umar memberikan keledainya kepada orang itu sambil berkata; 'Ambillah keledai ini
untuk kendaraanmu! ' Selain itu, ia juga memberikan sorbannya dengan mengatakan;
'Ikatkanlah surban ini di kepalamu! ' Salah seorang sahabat berkata kepada Abdullah bin
Umar; 'Semoga Allah mengampunimu hai Ibnu Umar, karena kamu telah memberikan
keledai yang biasa kamu jadikan kendaraanmu dan sorban yang biasa kamu ikatkan di
kepalamu kepada orang Arab badui itu.' Abdullah bin Umar menjawab; 'Wahai sahabat
ketahuilah bahwasanya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: 'Di antara bakti
seseorang yang paling baik kepada orang tuanya adalah menyambung tali keluarga karib
orang tuanya setelah orang tuanya meninggal dunia.' Sesungguhnya bapak orang Arab badui
itu dahulu adalah teman Umar bin Khaththab."
Bab: Tafsir kebaikan dan dosa
4632. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Mahdi dari Mu'awiyah bin Shalih dari 'Abdur Rahman bin
Jubair bin Nufair dari Bapaknya dari An Nawwas bin Mis'an Al Anshari dia berkata; "Aku
pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang arti kebajikan dan
dosa. Sabda beliau: "Kebajikan itu ialah budi pekerti yang baik. Sedangkan dosa ialah
perbuatan atau tindakan yang menyesakkan dada, dan engkau sendiri benci jika
perbuatanmu itu diketahui orang lain."
Ju\^\^s^c/\dS J'jSiJ^jJ\[^[yJi\j
4633. Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili; Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin Wahb; Telah menceritakan kepadaku Mu'awiyah yaitu Ibnu Shalih dari 'Abdur
Rahman bin Jubair bin Nufair dari Bapaknya dari Nawwas bin Sim'an dia berkata; "Saya
pernah tinggal bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selama satu tahun di
Madinah. Saya tidak dapat pergi hijrah (bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam)
karena adanya suatu masalah." Seseorang dari kami apabila berhijrah biasanya tidak
menanyakan tentang sesuatupun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian
saya bertanya kepada Rasulullah tentang kebaikan dan dosa. Lalu beliau bersabda: 'Kebaikan
adalah budi pekerti yang baik, sedangkan dosa adalah apa yang terlintas/terdetik dalam
dadamu dan kamu tidak suka jika hal itu diketahui orang lain.'
Bab: Silaturahmi dan haramnya untuk memutuskannya
jis&.
(H ~ ^ ° J T ‘ 3oUl\pljLa\A flc Jl »-^l\
4634. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin 'Abdullah
Ats Tsaqafi dan Muhammad bin 'Abbad keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Hatim yaitu Ibnu Isma'il dari Mu'awiyah yaitu Ibnu Abu Muzarrid -budak- dari Bani Hasyim;
Telah menceritakan kepadaku Pamanku, Abu Al Hubab Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah dia
berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Setelah Allah Azza wa Ja I la
menciptakan semua makhluk, maka rahim pun berdiri sambil berkata; 'Inikah tempat bagi
yang berlindung dari terputusnya silaturahim (Menyambung silaturahim).' Allah Subhanahu
wa Ta'ala menjawab: 'Benar. Tidakkah kamu rela bahwasanya Aku akan menyambung orang
yang menyambungmu dan memutuskan yang memutuskanmu? ' Rahim menjawab; 'Tentu.'
Allah berfirman: 'Itulah yang kamu miliki.' Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Jika kamu mau, maka bacalah ayat berikut ini: Maka apakah kiranya jika kamu
berkuasa kamu akan berbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan
kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah dan ditulikan telinga
mereka serta dibutakan penglihatan mereka. Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al
Qur'an ataukah hati mereka terkunci? (QS. Muhammad 22-24).
4635. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
lafazh ini milik Abu Bakr. Dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mu'awiyah
bin Muzarrid dari Yazid bin Ruman dari 'Urwah dari 'Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Rahim (kasih sayang) itu tergantung di 'Arasy, seraya berkata;
"Siapa yang menyambungkanku, maka Allah pun akan menyambungkannya. Dan
barangsiapa yang memutuskanku, niscaya Allah pun akan memutuskannya pula."
4636. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar keduanya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Muhammad bin Jubair bin
Muth'im dari Bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak masuk surga
orang yang memutuskan." Ibnu Abu Umar berkata; Sufyan berkata; 'Yaitu yang memutuskan
silaturrahmi.'
4637. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Muhammad bin Asma' Adh Dhaba'i; Telah
menceritakan kepada kami Juwariyah dari Malik dari Az Zuhri bahwa Muhammad bin Jubair
bin Muth'im; Telah mengabarkan kepadanya bahwa Bapaknya mengabarkan kepadanya,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak masuk surga orang
yang memutuskan silaturrahmi." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' dan
Abad bin Humaid dari Abdurrazak dari Ma'mar dari Az Zuhri melalui jalur ini dengan Hadits
yang serupa. Dia berkata dengan lafazh; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam.
(J-yalis» Jj \ l lUo 3 ' A *jj A *‘. ^ G' -“h* Q ‘^*3 j * J J
4638. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya At Tujibi; Telah mengabarkan
kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Anas bin
Malik dia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezkinya, atau ingin dipanjangkan usianya, maka
hendaklah dia menyambung silaturrahmi."
4639. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku dari Kakekku; Telah menceritakan kepadaku 'Uqail bin
Khalid dia berkata; Ibnu Syihab berkata; Telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang ingin dilapangkan
rezkinya, dan ingin dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung silaturrahmi."
> c
4 9 9 .
■ “ - /\1 ✓ > «- ‘ 1 ^-
> >
4640. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin
Basysyar dan lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; Aku
mendengar Al A'laa bin 'Abdur Rahman bercerita dari Bapaknya dari Abu Hurairah
bahwasanya seorang laki-laki pernah berkata; "Ya Rasulullah, saya mempunyai kerabat. Saya
selalu berupaya untuk menyambung silaturahim kepada mereka, tetapi mereka
memutuskannya. Saya selalu berupaya untuk berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka
menyakiti saya. Saya selalu berupaya untuk lemah lembut terhadap mereka, tetapi mereka
tak acuh kepada saya." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Jika benar
seperti apa yang kamu katakan, maka kamu seperti memberi makan mereka debu yang
panas, dan selama kamu berbuat demikian maka pertolongan Allah akan selalu bersamamu.'
Bab: Haramnya hasad dan saling marah
4»l\
J,
olpLilij ^jiS\^U\%\ y>yyy\
11^» VS£1^ ^,3^^ 11^» VS£1^ 0^ 4---^ VS£1^ c±,*^ ^>4^1
;>5i\ ^
<£>5^
\yj\^y ^\^HyJ^y^HjsvyyyyUy^
* y \ y »t . , ^'*.
TgyjLrt'y?*-^
4641. Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yahya berkata; 'Aku membaca Hadits Malik
dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Janganlah saling memarahi, saling mendengki, saling membelakangi, tetapi jadilah kalian
hamba Allah yang bersaudara." Tidak halal bagi seorang muslim untuk mendiamkan
saudaranya sesama muslim lebih dari tiga hari." Telah menceritakan kepada kami Hajib bin
Al Walid; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb; Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Al Walid Az Zubaidi dari Az Zuhri; Telah mengabarkan
kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya kepadaku Harmalah bin
Yahya; Telah mengabarkan kepadaku Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari
Ibnu Syihab dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Hadits yang serupa dengan
Hadits Malik. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu 'Umar serta
'Amru An Naqid seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah dari Az Zuhri melalui jalur ini. Ibnu 'Uyainah
menambahkan; 'Janganlah saling memutuskan hubungan.' Telah menceritakan kepada kami
Abu Kamil; Telah menceritakan kepada kami Yazid yaitu Ibnu Zurai'; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'
dan 'Abad bin Humaid keduanya dari 'Abdur Razzaq secara keseluruhan, dari Ma'mar dari Az
Zuhri melalui jalur ini. Adapun riwayat Yazid, maka sama dengan riwayat Sufyan dari Az Zuhri
-dengan menyebutkan empat perkara secara keseluruhan,- Adapun Hadits 'Abdur Razzaq
dengan lafazh; 'Janganlah saling mendengki, saling memutuskan, dan saling membelakangi.'
-j. lura jjiyLsiLi^nuf ;
4642. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami Abu Dawud; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
Qatadah dari Anas bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian
jangan saling dengki, saling marah, dan jangan pula saling memutuskan hubungan satu sama
lain. Tetapi jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara." Telah menceritakannya kepadaku
'Ali bin Nashr Al Jahdhami; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah; melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun ada
tambahan; 'Sebagaimana yang Allah perintahkan.'
Bab: Haramnya mendiamkan orang lain lebih dari tiga hari ( jS
4643. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits
Malik dari Ibnu Syihab dari 'Athaa bin Yazid Al Laitsi dari Abu Ayyub Al Anshari bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak halal bagi seorang muslim tidak
bersapaan dengan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga malam. Keduanya saling
bertemu, tetapi mereka saling tak acuh satu sama lain. Yang paling baik di antara keduanya
ialah yang lebih dahulu memberi salam." Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin
Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah serta Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb;
Telah mengabarkan kepadaku Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Harb dari Az Zubaid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Muhammad bin Rafi'
serta 'Abad bin Humaid dari 'Abdur Razzaq dari Ma'mar seluruhnya dari Az Zuhri dengan
sanad Malik, dengan Hadits yang serupa. Kecuali Malik yang menggunakan lafazh:
'Fayashuddu Hadza wa yashuddu Hadza.' (keduanya saling berpaling).
. 7 • 7 y • l f » y y I y T ^ }
4644. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Abu Fudaik; Telah mengabarkan kepada kami Adh Dhahak yaitu Ibnu
'Utsman dari Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak halal bagi seorang mukmin untuk tidak bersapaan dengan saudaranya
(sesama muslim) lebih dari tiga hari."
* t C y 9 y w t * y 1 9 y
o ' 6
4645. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh menghajr (mendiamkan)
sesama muslim lebih dari tiga hari."
Bab: Larangan mencari-cari kesalahan orang lain, bersaing dan buruk
sangka y>6
4646. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca kitab
Malik dari Abu Az Ziyad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Jauhilah berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan
yang paling dusta. Janganlah mencari-cari isu; janganlah mencari-cari kesalahan; janganlah
saling bersaing; janganlah saling mendengki; janganlah saling memarahi; dan janganlah
saling membelakangi (memusuhi)! Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang
bersaudara."
[ i\j^i>\%\ J
4647. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian saling mendiamkan, saling
membelakangi, dan janganlah suka mencari-cari isu (meneropong kesalahan), serta
(memusuhi)! Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara."
\ y JTj\ jlz. <>L±^A j\
/ / ^ /
^ J' j
4648. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: Janganlah saling mendengki, saling memarahi, mencari-cari isu,
mencari-cari kesalahan; saling menipu. Tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang
bersaudara." Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin 'Ali Al Hulwani dan 'Ali bin Nashr
Al Jahdhami keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al A'masy melalui jalur ini; "Janganalh saling
memutuskan hubungan, saling membelakangi, saling memarahi, saling mendengki. Tetapi,
jadilah kalian orang-orang yang bersaudara sebagaimana yang Allah perintahkan kepada
kalian."
lS\>\ J\%\ J ,J'j\
4649. Dan telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id Ad Darimi; Telah menceritakan
kepada kami Habban; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah menceritakan kepada
kami Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Janganlah saling memarahi, saling membelakangi, saling menyaingi. Tetapi,
jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara."
Bab: Haramnya berlaku zhalim kepada sesama muslim, menghina dan meremehkannya
Ja9x» l j \ ^ » j -X^> 'jyJA'j UjbLfc
jJSJ^zA j>\L\
S\jjS^\Sooj^^S ^315^ _^s ^ ^jb^cJL^i _,£> jjJ"
4650. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah
menceritakan kepada kami Dawud yaitu Ibnu Qais dari Abu Sa'id budak 'Amir bin Kuraiz dari
Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Janganlah kalian
saling mendengki, saling memfitnah, saling membenci, dan saling memusuhi. Janganlah ada
seseorang di antara kalian yang berjual beli sesuatu yang masih dalam penawaran muslim
lainnya dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara. Muslim yang satu
dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara tidak boleh menyakiti, merendahkan,
ataupun menghina. Takwa itu ada di sini (Rasulullah menunjuk dadanya). Beliau
mengucapkannya sebanyak tiga kali. Seseorang telah dianggap berbuat jahat apabila ia
menghina saudaranya sesama muslim. Muslim yang satu dengan yang lainnya haram
darahnya, hartanya, dan kehormatannya." Telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir
Ahmad bin Amru bin Sarh Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab dari Usamah yaitu
Ibnu Zaid Bahwa dia mendengar Abu Sa'id -budak- dari Abdullah bin Amir bin Kuraiz berkata;
aku mendengar Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: -
kemudian perawi menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Daud, dengan sedikit
penambahan dan pengurangan. Diantara tambahannya adalah; "Sesungguhnya Allah tidak
melihat kepada tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati kalian, (seraya
mengisyaratkan telunjuknya ke dada beliau).
d>}lA jf^V'
u*.
4651. Telah menceritakan kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami
Katsir bin Hisyam; Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan dari Yazid bin Al Asham
dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat
kepada hati dan amal kalian."
Bab: Larangan bertengkar dan mengisolir kawan (saling mendiamkan, +G1087mengucilkan)
&jj \^\ ^ ^J>1\
oi >4di4^3'i
4652. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang
telah dibacakan kepadanya dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari
Senin dan kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan
diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan
perpecahan." Lalu dikatakan: 'Tangguhkanlah dua orang ini hingga mereka berdamai!
Tangguhkanlah dua orang ini hingga mereka berdamai! Tangguhkanlah kedua orang ini
hingga mereka berdamai! ' Telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb; Telah
menceritakan kepada kami Jarir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Ahmad bin 'Abdah Adh Dhabi dari 'Abdul
'Aziz Ad Darawardi keduanya dari Suhail dari Bapaknya melalui jalur Malik dengan Hadits
yang serupa. Namun di dalam Hadits Ad Darawardi disebutkan; 'Kecuali orang-orang yang
saling mendiamkan.' -menurut riwayat Ibnu 'Abdah.- Qutaibah berkata dengan lafazh; 'lila Al
Muhtajirin.' (Kecuali orang-orang yang saling mendiamkan).'
31
i
1 A
• Ai - »tTi >
jjb \ J 'yA\Jju
Igrii ayat
4653. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Muslim bin Abu Maryam dari Abu Shalih; Aku mendengar Abu Hurairah berkata
tentang sebuah Hadits yang telah ia marfu'kan; "Pintu surga dibuka setiap hari senin dan
kamis. Maka Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang tidak musyrik, kecuali orang
yang bermusuhan dengan saudaranya (sesama muslim). Maka dikatakan kepada mereka;
Tunggulah dahulu kedua orang ini hingga berdamai! Tunggulah dahulu kedua orang ini
hingga berdamai!"
i J'yyw i£a
4654. Telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir dan 'Amru bin Sawwad keduanya
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepada kami
Malik bin Anas dari Muslim bin Abu Maryam dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Seluruh amal manusia dihadapkan
kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dua kali dalam sepekan. Yaitu pada hari Senin dan Kamis.
Lalu Allah mengampuni dosa setiap hamba-Nya yang mukmin, kecuali orang yang
bermusuhan. Maka dikatakan kepada mereka: tinggalkanlah dahulu kedua orang ini, sampai
mereka berdamai."
Bab: Keutamaan cinta karena Allah
j &ts iz£\z£l>.
**/ S S S * s' / y
4655. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang
telah dibacakan kepadanya dari 'Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Ma'mar dari Abu Al Hubab
Sa'id bin Yasar dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman pada hari kiamat kelak: "Mana orang-orang
yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini kunaungi mereka, di mana tidak ada
naungan pada hari ini selain naungan-Ku."
4656. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul A'laa bin Hammad; Telah menceritakan kepada
kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam, "Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang mengunjungi saudaranya di desa
lain. Kemudian Allah pun mengutus seorang malaikat untuk menemui orang tersebut. Ketika
orang itu ditengah perjalanannya ke desa yang dituju, maka malaikat tersebut bertanya;
'Hendak pergi ke mana kamu? ' Orang itu menjawab; 'Saya akan menjenguk saudara saya
yang berada di desa lain.' Malaikat itu terus bertanya kepadanya; 'Apakah kamu mempunyai
satu perkara yang menguntungkan dengannya? ' Laki-laki itu menjawab; 'Tidak, saya hanya
mencintainya karena Allah Azza wa Jalla.' Akhirnya malaikat itu berkata; 'Sesungguhnya aku
ini adalah malaikat utusan yang diutus untuk memberitahukan kepadamu bahwasanya Allah
akan senantiasa mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena Allah.'
Berkata Syaikh Abu Ahmad; Telah mengabarkan kepadaku Abu Bakr Muhammad bin
Zanjuyah Al Ousyairi; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa bin Hammad; Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah melalui jalur ini dengan Hadits yang
serupa.
Bab: Keutamaan menjenguk orang sakit
4657. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Manshur dan Abu Ar Rabi Az Zahrani
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid dari Ayyub dari
Abu Oilabah dari Abu Asma' dari Tsauban. Abu Ar Rabi' Rafa'ah berkata; dia telah
menyandarkan Hadits ini kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Sedangkan di dalam
Hadits Sa'id dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang
mengunjungi orang sakit, maka dia senantiasa berada dalam sebuah taman surga sampai dia
pulang kembali."
o' X “o'
4658. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi; Telah mengabarkan
kepada kami Husyaim dari Khalid dari Abu Oilabah dari Abu Asma' dari Tsauban -budak- dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka dia senantiasa berada dalam
sebuah taman surga sampai dia pulang kembali."
4659. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al Haritsi; Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Khalid dari Abu Qilabah dari
Abu Asma' Ar Rahabi dari Tsauban dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Seorang muslim bila dia menjeguk saudaranya, maka dia senantiasa berada dalam sebuah
taman surga sampai dia pulang kembali."
s j. y s f **> x
> »
O?
4660. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
seluruhnya dari Yazid dan lafazh ini milik Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Harun; Telah mengabarkan kepada kami 'Ashim Al Ahwal dari 'Abdullah bin Zaid yaitu Abu
Qilabah dari Abu Al Asy'ats Ash Shan'ani dari Abu Asma' Ar Rahabi dari Tsauban -budak-
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Apabila seorang muslim mengunjungi saudaranya sesama muslim, maka orang
itu senantiasa berada dalam sebuah taman surga. Beliau ditanya; Bagaimana taman surga
itu? Beliau menjawab: 'Taman yang penuh dengan buah-buahan yang dapat dipetiknya.'
Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Marwan
bin Mu'awiyah dari 'Ashim Al Ahwal melalui jalur ini.
t’ ^ vl «- t** '".'K'* * „\* > **. 4 ' >
4661. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim bin Maimun; Telah
menceritakan kepada kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah
dari Tsabit dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shalla llahu 'alaihi
wasallam bersabda: Hai anak Adam! Aku sakit, mengapa kamu tidak menjenguk-Ku?" Jawab
anak Adam; "Wahai Rabbku, bagaimana mengunjungi Engkau, padahal Engkau Tuhan
semesta alam?" Allah Ta'ala berfirman: "Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan
sakit, mengapa kamu tidak mengunjunginya? Apakah kamu tidak tahu, seandainya kamu
kunjungi dia kamu akan mendapati-Ku di sisinya?" "Hai, anak Adam! Aku minta makan
kepadamu, mengapa kamu tidak memberi-Ku makan?" Jawab anak Adam; "Wahai Rabbku,
Bagaimana mungkin aku memberi engkau makan, padahal Engkau Tuhan semesta alam?"
Allah Ta'ala berfirman: "Apakah kamu tidak tahu, bahwa hamba-Ku si Fulan minta makan
kepadamu tetapi kamu tidak memberinya makan. Apakah kamu tidak tahu seandainya kamu
memberinya makan niscaya engkau mendapatkannya di sisi-Ku?" "Hai, anak Adam! Aku
minta minum kepadamu, mengapa kamu tidak memberi-Ku minum?" Jawab anak Adam;
"Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku memberi Engkau minum, padahal Engkau Tuhan
semesta alam?" Allah Ta'ala menjawab: "Hamba-Ku si Fulan minta minum kepadamu, tetapi
kamu tidak memberinya minum. Ketahuilah, seandainya kamu memberinya minum, niscaya
kamu mendapatkannya di sisi-Ku."
Bab: Seorang mukmin mendapat pahala karena musibah yang menimpanya
j*
4662. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim.
Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan 'Utsman berkata; Telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Wa'il dari Masruq dia berkata;
'Aisyah berkata; "Aku tidak pernah melihat seorangpun yang sakit melebihi sakitnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Di dalam riwayat Utsman disebutkan dengan lafazh;
'Makaanal Waj'i waja'an.' (tempat yang sakit). Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah
bin Mu'adz; Telah mengabarkan kepadaku Bapakku; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah mengabarkan kepada
kami Muhammad yaitu Ibnu Ja'far seluruhnya dari Syu'bah dari Al A'masy; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi'; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami
Mush'ab bin Al Miqdam keduanya dari Sufyan dari Al A'masy melalui sanad Jarir dengan
Hadits yang serupa.
^!lw> jo y^' i \j» b^o <S-^ \ J j 3^ 1 cu> a'Jj
4663. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb serta
lshaq bin Ibrahim. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami sedangkan yang lainnya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Ibrahim At Tamimi dari Al
Harits bin Suwaid dari 'Abdullah dia berkata; "Aku datang mengunjungi Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam ketika beliau sakit, lalu kuraba beliau seraya berkata, "Ya, Rasulullah!
Demam Anda bertambah keras." Jawab beliau: "Memang demamku sama dengan demam
dua orang dari kalian." Kataku pula; "Semoga Anda mendapat pahala berganda pula." Jawab
beliau; "Semoga demikian!" Kemudian beliau bersabda: "Tidak ada seorang muslim yang
ditimpa cobaan berupa sakit dan sebagainya, melainkan dihapuskan oleh Allah Ta'ala dosa-
dosanya, seperti sebatang pohon yang menggugurkan daunnya." Namun di dalam Hadits
Zuhair tidak disebutkan 'lafazh; lalu aku meraba tubuh beliau.' Telah menceritakan kepada
kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib berkata telah menceritakan kepadaku Abu
Mu'awiyah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Rofi' telah menceritakan kepadaku 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus dan Yahya
bin 'Abdul Malik bin Abu Ghaniyyah seluruhnya dari Al A'masy melalui sanad Jarir dengan
Hadits yang serupa. Di dalam Hadits Abu Mu'awiyah disebutkan dengan lafazh 'Na'am.' (ya).
Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, tidaklah seorang muslim di muka bumi ini.'
y * ' *%>& > l y
4664. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim seluruhnya
dari Jarir. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Ibrahim
dari Al Aswad dia berkata; "Pada suatu hari, seorang pemuda Quraisy berkunjung kepada
Aisyah, istri Rasulullah, ketika ia sedang berada di Mina. Kebetulan saat itu para sahabat
sedang tertawa, hingga Aisyah merasa heran dan sekaligus bertanya; 'Mengapa kalian
tertawa? ' Mereka menjawab; 'Si fulan jatuh menimpa tali kemah hingga lehernya (atau
matanya) hampir lepas.' Aisyah berkata; 'Janganlah kalian tertawa terbahak-bahak! Karena
sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih kecil dari itu, melainkan akan ditulis
baginya satu derajat dan akan dihapus satu kesalahannya.'
4665. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dab Abu Kuraib dan
lafazh ini milik mereka; Dan telah menceritakan kepada kami lshaq Al Hanzhali. Ishaq
berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Al Aswad dari
'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada satupun
musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya,
melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya."
jii^il^ tiycSSi-i^ui J\\&i.^sjr J\
4666. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr; Telah menceritakan kepada kami Hisyam
dari Bapaknya dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang
semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat menghapus kesalahannya." Telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah;
Telah menceritakan kepada kami Hisyam melalui jalur ini.
K
^iL\ £\j-
A>-
4667. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dan Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab
dari 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim, melainkan
dosanya dihapus Allah Ta'ala karenanya, sekalipun musibah itu hanya karena tertusuk duri."
jtek.
4 ^ 4^31
i ' ^
H
4668. Telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dari Yazid bin Khushaifah dari
'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa
seorang muslim walaupun berupa duri, melainkan dengannya Allah akan memotong atau
menghapus kesalahannya." Yazid tidak tahu mana diantara keduanya yang dikatakan Urwah.
4669. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepada kami Haiwah; Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Al Had dari Abu Bakr bin Hazm dari 'Amrah dari 'Aisyah dia berkata; Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada satupun musibah
(cobaan) yang menimpa seorang mukmin walaupun berupa duri, melainkan dengannya Allah
akan mencatat untuknya satu kebaikan atau menghapus satu kesalahannya."
J J J -Ujl\ U aZ\J\
/ f s ? •*/
\2f\i j jt j js
4670. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Al Walid bin Katsir dari
Muhammad bin 'Amru dari 'Athaa bin Yasar dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah bahwasanya
kedua orang sahabat itu pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tidak ada penderitaan, kesengsaraan, sakit, kesedihan dan bahkan juga kekalutan yang
menimpa seorang mukmin, melainkan dengan semua itu dihapuskan sebagian dosanya."
4671. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah
keduanya dari Ibnu 'Uyainah dan lafazh ini milik Qutaibah; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Ibnu Muhaishin seorang syaikh dari bangsa Quraisy, dia mendengar Muhammad
bin Qais bin Makhramah bercerita dari Abu Hurairah dia berkata; "Tatkala telah turun ayat
yang mengatakan: "Ketika turun ayat Al Qur'an yang berbunyi Barang siapa berbuat
kejelekan, niscaya ia akan dibalas dengan kejelekan (siksa) (Qs. An-Nisaa'(4): 123), maka
kaum muslimin pun merasa prihatin. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Janganlah kalian berlebihan, tempuhlah kejujuran dan perbaikilah dirimu.
Sesungguhnya setiap musibah yang menimpa seorang muslim itu adalah sebagai penghapus
dosa, termasuk pula jika ia terantuk batu ataupun tertusuk duri.' Muslim berkata; 'Dia adalah
Umar bin Abdurrahman bin Muhshin dari penduduk Makkah.
4672. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri; Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Al Hajjaj Ash Shawwaf; Telah
menceritakan kepadaku Abu Az Zubair; Telah menceritakan kepada kami Jabir bin 'Abdullah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang berkunjung ke rumah Ummu Saib atau
Ummu Musayyab, maka beliau bertanya: "Sakit apa kamu sampai menggigil begitu?" Jawab
Ummu Saib; "Demam! Yang Allah Ta'ala tidak memberi berkah dengannya." Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu menyalahkan penyakit, karena penyakit itu
dapat menghilangkan kesalahan (dosa-dosa) anak Adam, seperti halnya Kir (alat peniup atau
penyala api) membersihkan karat-karat besi."
4673. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri; Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dan Bisyr bin Al Mufadhdhal keduanya berkata;
Telah menceritakan kepada kami 'Imran Abu Bakr; Telah menceritakan kepadaku 'Athaa bin
Abu Rabah dia berkata; Ibnu 'Abbas berkata kepadaku; "Maukah aku perlihatkan kepadamu
seorang wanita yang termasuk penghuni surga? Aku menjawab; 'Ya.' Ibnu Abbas berkata;
'Ada seorang wanita hitam datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata;
Sesungguhnya aku terkena penderita epilepsi dan sering tersingkap auratku, maka berdoalah
kepada Allah untukku. Beliau bersabda: "Jika engkau berkenan, engkau bersabar maka
bagimu surga, dan jika engkau berkenan, maka aku akan berdoa kepada Allah agar Allah
menyembuhkanmu." la berkata; Tidak perlu bahkan aku akan bersabar. Namun berdoalah
kepada Allah agar (auratku) tidak tersingkap atau menyingkap dariku. Maka beliau
mendoakan untuknya.
Bab: Haramnya kezhaliman (^llall
^l^li^^jLfcl^^A^£j)l3^jJjLfc^a*^j\3Utfp ^-=pA^ ^ l^C-\->\ *— =».llj
^^4=lL^- ^^>-1 i^=^ i' o ' l£l lili. ^^=1^» j« %> S\jl U |^==^?
IjaAjjLIJ» C^llaC-ls^^L^-^l^AjO»^?^! ' 3
y y y y ^ ^
i J3V53V533 a 1 ^*^5 cj.1 ^ sSlSs is£l^^\ jl\ o;
^jl
4674. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur Rahman bin Bahram Ad Darimi;
Telah menceritakan kepada kami Marwan yaitu Ibnu Muhammad Ad Dimasyqi; Telah
menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Abdul 'Aziz dari Rabi'ah bin Yazid dari Abu Idris Al
Khalwani dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam meriwayatkan firman
Allah Subhanahu wa Ta'ala yang berbunyi: "Hai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah
mengharamkan diri-Ku untuk berbuat zhalim dan perbuatan zhalim itu pun Aku haramkan
diantara kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu saling berbuat zhalim! Hai hamba-Ku, kamu
sekalian berada dalam kesesatan, kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk. Oleh karena
itu, mohonlah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikannya kepadamu! Hai
hamba-Ku, kamu sekalian berada dalam kelaparan, kecuali orang yang telah Aku beri makan.
Oleh karena itu, mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu makan! Hai
hamba-Ku, kamu sekalian telanjang dan tidak mengenakan sehelai pakaian, kecuali orang
yang Aku beri pakaian. Oleh karena itu, mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan
memberimu pakaian! Hai hamba-Ku, kamu sekalian senantiasa berbuat salah pada malam
dan siang hari, sementara Aku akan mengampuni segala dosa dan kesalahan. Oleh karena
itu, mohonlah ampunan kepada-Ku, niscaya aku akan mengampunimu! Hai hamba-Ku, kamu
sekalian tidak akan dapat menimpakan mara bahaya sedikitpun kepada-Ku, tetapi kamu
merasa dapat melakukannya. Selain itu, kamu sekalian tidak akan dapat memberikan
manfaat sedikitpun kepada-Ku, tetapi kamu merasa dapat melakukannya. Hai hamba-Ku,
seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta manusia
dan jin, semuanya berada pada tingkat ketakwaan yang paling tinggi, maka hal itu sedikit
pun tidak akan menambahkan kekuasaan-Ku. Hai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang
terdahulu dan orang-orang yang belakangan serta jin dan manusia semuanya berada pada
tingkat kedurhakaan yang paling buruk, maka hal itu sedikitpun tidak akan mengurangi
kekuasaan-Ku. Hai hamba-Ku, seandainya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang
belakangan serta semua jin dan manusia berdiri di atas bukit untuk memohon kepada-Ku,
kemudian masing-masing Aku penuh permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi
kekuasaan yang ada di sisi-Ku, melainkan hanya seperti benang yang menyerap air ketika
dimasukkan ke dalam lautan. Hai hamba-Ku. sesungguhnya amal perbuatan kalian
senantiasa akan Aku hisab (adakan perhitungan) untuk kalian sendiri dan kemudian Aku
akan berikan balasannya. Barang siapa mendapatkan kebaikan, maka hendaklah ia memuji
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan barang siapa yang mendapatkan selain itu (kebaikan), maka
janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri." Said berkata; Abu Idris Al Khaulani ketika
menuturkan hadits ini, sambil berlutut. 1 Telah menceritakannya kepadaku Abu Bakr bin
lshaq; Telah menceritakan kepada kami Abu Mushir; Telah menceritakan kepada kami Sa'id
bin 'Abdul 'Aziz melalui jalur ini. Namun Hadits Marwan lebih lengkap lagi dari keduanya.
Abu lshaq berkata; Telah menceritakan kepada kami mengenai Hadits ini, Al Hasan dan Al
Husain -kedua anak- Bisyr dan Muhammad bin Yahya mereka berkata; Telah menceritakan
kepada kami Abu Mushir. -lalu mereka menyebutkan Haditsnya dengan panjang lebar,- Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan Muhammad bin Al Mutsanna keduanya
dari 'Abdush Shamad bin 'Abdul Warits; Telah menceritakan kepada kami Hammam; Telah
menceritakan kepada kami Oatadah dari Abu Oilabah dari Abu Asma' dari Abu Dzar dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam meriwayatkan dari Allah
Tabaraka wa Ta'ala: "Aku telah mengharamkan kezhaliman kepada diri-Ku dan hamba-Ku,
maka janganlah kalian saling berbuat zhalim. ..dan seterusnya dengan Hadits yang serupa.
Namun Hadits Abu Idris yang telah kami sebutkan lebih lengkap dari ini.
Cjiji
4675. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah
menceritakan kepada kami Dawud yaitu Ibnu Qais dari 'Ubaidillah bin Miqsam dari Jabir bin
'Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hindarilah kezhaliman,
karena kezhaliman itu adalah mendatangkan kegelapan pada hari kiamat kelak! Jauhilah
kekikiran, karena kekikiran itu telah mencelakakan (menghancurkan) orang-orang sebelum
kalian yang menyebabkan mereka menumpahkan darah dan menghalalkan yang
diharamkan."
4676. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada
kami Syababah; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz Al Majisyun dari 'Abdullah bin
Dinar dari Ibnu 'Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Sallam bersabda:
"Sesungguhnya kezhaliman itu adalah mendatangkan kegelapan pada hari kiamat kelak."
4677. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits dari 'Uqail dari Az Zuhri dari Salim dari Bapaknya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Seorang muslim dengan muslim yang lain adalah bersaudara, la tidak
boleh berbuat zhalim dan aniaya kepada saudaranya yang muslim. Barang siapa yang
membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa
membebaskan seorang muslim dari suatu kesulitan, maka Allah akan membebaskannya dari
kesulitan pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan
menutupi aibnya pada hari kiamat kelak."
4678. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Ali bin Hujr keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al A'laa dari Bapaknya
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada
para sahabat: "Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" Para sahabat menjawab;
'Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang
dan harta kekayaan.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya
umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan
zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh
dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap
orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum
terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk
dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.'
/ ^ ^ ^
sliJJ
4679. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al A'laa dari Bapaknya
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Semua hak itu pasti akan
dipenuhi pada hari kiamat kelak, hingga kambing bertanduk pun akan dituntut untuk dibalas
oleh kambing yang tidak bertanduk."
' Zy-. a_.J \ Zy-. Aj 'Jy \5 SjiJL- $Sj[
iUj ’&j}\ is^is
4680. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Buraid bin Abu
Burdah dari Bapaknya dari Abu Musa dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta 'ala akan menangguhkan siksaan bagi
orang yang berbuat zhalim. Apabila Allah telah menghukumnya, maka Dia tidak akan pernah
melepaskannya." Kemudian Rasulullah membaca ayat yang berbunyi: 'Begitulah adzab
Tuhanmu, apabila Dia mengadzab penduduk negeri-negeri yang berbuat zhalim.
Sesungguhnya adzab-Nya itu sangat pedih dan keras.' (Qs. Huud (11): 102).
Bab: Menolong saudaranya baik yang berlaku zhalim ataupun yang terzhalimi S\
VDlti
,*. » -i *.
^Wuwa^bN
4681. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Abdullah bin Yunus; Telah menceritakan
kepada kami Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata;
"Pada suatu hari, ada dua orang pemuda sedang berkelahi, masing-masing dari kaum
Muhajirin dan kaum Anshar. Pemuda Muhajirin itu berteriak; 'Hai kaum Muhajirin,
(berikanlah pembelaan untukku!) ' Pemuda Anshar pun berseru; 'Hai kaum Anshar,
(berikanlah pembelaan untukku!) ' Mendengar itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
keluar dan bertanya: 'Ada apa ini? Bukankah ini adalah seruan jahiliah? ' Orang-orang
menjawab; 'Tidak ya Rasulullah. Sebenarnya tadi ada dua orang pemuda yang berkelahi,
yang satu mendorong yang lain.' Kemudian Rasulullah bersabda: 'Baiklah. Hendaklah
seseorang menolong saudaranya sesama muslim yang berbuat zhalim atau yang sedang
dizhalimi. Apabila ia berbuat zhalim/aniaya, maka cegahlah ia untuk tidak berbuat
kezhaliman dan itu berarti menolongnya. Dan apabila ia dizalimi/dianiaya, maka tolonglah
ia! '
J*
' ' ' '
4682. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Zuhair bin Harb, Ahmad
bin 'Abdah Adh Dhabbi dan Ibnu Abi 'Umar, lafazh ini milik Ibnu Abu Syaibah. Ibnu 'Abdah
berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dia berkata; dia mendengar 'Amru Jabir bin
'Abdullah berkata; "Kami pernah menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam
suatu peperangan. Tiba-tiba seorang sahabat dari kaum Muhajirin mendorong punggung
seorang sahabat dari kaum Anshar. Lalu sahabat Anshar itu berseru; 'Hai orang-orang Anshar
kemarilah! ' Kemudian sahabat Muhajirin itu berseru pula; 'Hai orang-orang Muhajirin,
kemarilah! ' Mendengar seruan-seruan seperti itu, Rasulullah pun berkata: 'Mengapa kalian
masih menggunakan cara-cara panggilan jahiliah? ' Para sahabat berkata; 'Ya Rasulullah, tadi
ada seorang sahabat dari kaum Muhajirin mendorong punggung seorang sahabat dari kaum
Anshar.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tinggalkanlah panggilan
dengan cara-cara jahiliah, karena yang demikian itu akan menimbulkan efek yang buruk.'
Ternyata peristiwa itu didengar oleh Abdullah bin Ubay, seorang tokoh munafik, dan
berkata; 'Mereka benar-benar telah melakukannya? Sungguh apabila kita telah kembali ke
Madinah, maka orang-orang yang lebih kuat akan dapat mengusir orang-orang yang lebih
lemah di sana.' Mendengar pernyataan itu, Umar berkata; 'Ya Rasulullah, izinkanlah saya
untuk memenggal leher orang munafik ini.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab: 'Biarkan dan lepaskanlah ia! Supaya orang-orang tidak berkata bahwasanya
Muhammad membunuh sahabatnya.'
4683. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan lshaq bin Manshur serta
Muhammad bin Rafi'. Ibnu Rafi' berkata; Telah menceritakan kepada kami Sedangkan yang
lainnya berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari 'Amru bin Dinar dari Jabir bin 'Abdullah dia berkata;
Seseorang dari Muhajirin memukul punggung seseorang dari Anshar, lalu orang anshar itu
datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam menanyakan tentang bolehkah
mengqishashnya? maka jawab beliau: "Tinggalkanlah, itu hanyalah perbuatan yang sangat
jelek dan keji!" Ibnu Manshur berkata dalam meriwatkan Hadits tersebut; Amru bin Dinar
berkata; 'Aku mendengar Jabir.'
Bab: Kasih sayang dan bersikap lembut sesama mukmin Jj>
4684. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu 'Amir Al Asy'ari
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Idris dan Abu Usamah;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Al A'laa Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mubarak dan
Ibnu Idris serta Abu Usamah seluruhnya dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang mukmin yang satu dengan
mukmin yang lain bagaikan satu bangunan, satu dengan yang lainnya saling mengokohkan.'"
3ii
4685. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Zakaria dari Asy Sya'bi
dari An Nu'man bin Bisyir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan
satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan
ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya) "' Telah menceritakan
kepada kami lshaq bin Al Hanzhali; Telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Mutharrif dari
Asy Sya'bi dari An Nu'man bin Bisyir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits
yang serupa.
4686. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Al A'masy dari Asy Syabi' dari
An Nu'man bin Bisyir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang-
orang mukmin itu bagaikan satu orang, apabila kepalanya terasa sakit, maka seluruh
tubuhnya ikut sakit (tidak bisa tidur dan panas)."
> *-* ‘ c ' >
4687. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Humaid bin 'Abdur Rahman dari Al A'masy dari Khaitsamah dari
An Nu'man bin Bisyir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: bersabda:
"Orang-orang muslim itu, bagaikan seorang laki-laki, apabila matanya sakit, maka sakitlah
seluruh tubuhnya. Dan apabila kepalanya yang sakit, maka sakit pulalah seluruhnya." Telah
menceritakan kepada kami Humaid bin 'Abdur Rahman dari Al A'masy dari Asy Sya'bi dari An
Nu'man bin Bisyir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
Bab: Larangan untuk menghina orang lain
a+AZjZ+% 1\-j£ jJu Si^\ IS£U-
x s ''t
| J\ L: 1\ ^ u ^ia\ J^*jis u pi^li\ y>y3
4688. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al A'laa dari Bapaknya
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ada dua
orang yang saling mencaci-maki, maka cacian yang diucapkan oleh keduanya itu, dosanya
akan ditanggung oleh orang yang memulai cacian selama orang yang dizhalimi itu tidak
melampaui batas."
Bab: Sunahnya membei maaf dan berlaku tawadlu' >\ y
^ ^
j5u j\5 A\
4689. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al A'laa dari Bapaknya
dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sedekah itu tidak
akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan
Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena
Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya."
Bab: Haramnya ghibah y>6)
**/ ^ / ^
ol J
4690. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka
berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya: "Tahukah kamu,
apakah ghibah itu?" Para sahabat menjawab; 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Ghibah adalah kamu membicarakan
saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.' Seseorang bertanya; 'Ya Rasulullah,
bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai
dengan yang saya ucapkan? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Apabila benar
apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan
apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat
kebohongan terhadapnya.'
Bab: Jika Allah menutupi aib seorang hamba di dunia maka Allah akan menutupi aibnya di
akhirat ( ^ jb ^ % aU \
4691. Telah menceritakan kepadaku Umayyah bin Bistham Al 'Aisyi; Telah menceritakan
kepada kami Yazid yaitu Ibnu Zurai'; Telah menceritakan kepada kami Rauh dari Suhail dari
Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala tidak menutupi seorang hamba di dunia, kecuali
Allah juga akan menutupinya pada hari kiamat kelak."
.>>
4692. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Affan; Telah menceritakan kepada kami Wuhaib; Telah menceritakan kepada
kami Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau
bersabda: "Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan
menutupi aibnya di hari kiamat kelak."
Bab: Berbahasa santun (ucapan sindiran) kepada seseorang yang dikhawatirkan
kejahatannya G991 \j\^)
y\ 0 d4ii\.
4693. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan
'Amru An Naqid dan Zuhair bn Harb dan Ibnu Numair seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah dan
lafazh ini milik Zuhair dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan yaitu Ibnu
'Uyainah dari Ibnu Al Munkadir dia mendengar 'Urwah bin Az Zubair berkata; Telah
menceritakan kepadaku 'Aisyah bahwasanya ada seorang laki-laki meminta izin untuk masuk
ke rumah dan bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Rasulullah
berkata kepada para sahabat: "Izinkanlah ia masuk, sungguh sangat buruk perangainya, atau
orang yang paling jelek di kabilahnya." Setelah orang tersebut masuk, maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berbicara kepadanya dengan lunak. Aisyah berkata; 'Saya
bertanya kepada Rasulullah; 'Ya Rasulullah, tadi sebelum orang tersebut masuk, engkau
berkata seperti itu, tapi setelah ia masuk, maka engkau berkata kepadanya dengan lembut.'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Hai Aisyah, sesungguhnya manusia yang
paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang dihindari oleh
manusia karena takut kejelekannya. 1 Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan
'Abad bin Humaid seluruhnya dari 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar
dari Ibnu AL Munkadir melalui jalur ini dengan Hadits yang semakna. Namun dia berkata
dengan lafazh; beliau bersabda: 'Sejelek-jelek saudara suatu kaum atau seseorang dari
mereka.'
Bab: Keutamaan bersikap lemah lembut (Js J^ai)
4694. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepadaku Yahya bin Sa'id dari Sufyan; Telah menceritakan kepada kami Manshur dari Tamim
bin Salamah dari 'Abdur Rahman bin Hilal dari Jarir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Barang siapa dijauhkan dari sifat lemah lembut (kasih sayang), berarti ia
dijauhkan dari kebaikan.'"
4695. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Sa'id Al Asyaj dan
Muhammad bin 'Abdullah bin Numair mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami
Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al Asyaj; Telah
menceritakan kepada kami Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats seluruhnya dari Al A'masy Dan telah
menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim dan lafazh ini milik
keduanya; Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami dan berkata lshaq; Telah
mengabarkan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Tamim bin Salamah dari 'Abdur Rahman
bin Hilal Al 'Absi dia berkata; Aku mendengar Jarir berkata; Aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa dijauhkan dari sifat lemah lembut (kasih
sayang), berarti ia dijauhkan dari kebaikan."'
4696. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdul Wahid bin Ziyad dari Muhammad bin Abu Isma'il dari 'Abdur Rahman bin Hilal dia
berkata; Aku mendengar Jarir bin 'Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Barang siapa dijauhkan dari sifat lemah lembut (kasih sayang), berarti ia
dijauhkan dari kebaikan.'"
c . >
4697. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya At Tujibi; Telah mengabarkan
kepada kami 'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Haiwah; Telah
menceritakan kepadaku Ibnu Al Had dari Abu Bakr bin Hazm dari 'Amrah yaitu putri 'Abdur
Rahman dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah bersabda: "Hai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut. Dia
mencintai sikap lemah lembut. Allah akan memberikan pada sikap lemah lembut sesuatu
yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras dan juga akan memberikan apa-apa yang tidak
diberikan pada sikap lainnya."
4^j
4698. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al
Miqdam yaitu Ibnu Syuraih bin Hani dari Bapaknya dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau telah bersabda: "Sesungguhnya kasih
sayang itu tidak akan berada pada sesuatu melainkan ia akan menghiasinya (dengan
kebaikan). Sebaliknya, jika kasih sayang itu dicabut dari sesuatu, melainkan ia akan
membuatnya menjadi buruk." Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah aku mendengar Al Miqdam
bin Syuraih bin Hani melalui jalur ini. Namun di dalam Haditsnya ada tambahan; Suatu ketika
Aisyah menaiki seekor unta, namun dia merasa kesulitan hingga dia menarik-narik unta itu.
Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Hendaklah kamu berbuat
lembut kepadanya, -lalu perawi menyebutkan Hadits yang serupa.-'
Bab: Larangan dari mencela binatang dan selainnya (l& jP\ ^ ^ ^^S\)
X ^ **/ X
J jZ» j M <3 ' S- 9 _*! '
5 -.
<c
4699. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb
seluruhnya dari Ibnu 'Ulayyah. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin
Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Al Muhallab dari
'Imran bin Hushain dia berkata; "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu
perjalanan, ada seorang wanita Anshar yang tengah mengendarai unta. Namun, unta yang
sedang dikendarainya itu memberontak dengan tiba-tiba. Lalu dengan serta-merta wanita
itu mengutuk untanya. Ketika Rasulullah mendengar ucapan wanita itu, beliau pun bersabda:
'Turunkanlah beban di atas unta dan lepaskanlah unta tersebut, karena ia telah dikutuk.'
Imran berkata; 'Sepertinya saya melihat unta tersebut berjalan bersama rombongan kafilah
tanpa ada seorang pun yang mengendarainya.' Telah menceritakan kepada kami Qutaibah
bin Sa'id dan Abu Ar Rabi' keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Hammad
yaitu Ibnu Zaid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Ats Tsaqafi keduanya dari
Ayyub dengan sanad Isma'il yang serupa dengan Hadits tersebut. Namun di dalam Hadits
Hammad, Imran berkata; 'Sepertinya aku melihat unta itu warna putihnya telah bercampur
dengan warna hitam.' Sedangkan di dalam Hadits Ats Tsaqafi beliau bersabda: 'Turunkanlah
beban di atas unta dan lepaskanlah unta tersebut, karena ia telah dikutuk.'
Z »> T\ . i < y \' * sJll \ ' * ■’iw < 1 ^ I * ' i s * ,** '* i '
j A mK ^LAu J \ *i O
4700. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Fudhail bin Husain; Telah
menceritakan kepada kami Yazid yaitu Ibnu Zurai'; Telah menceritakan kepada kami At Taimi
dari Abu 'Utsman dari Abu Barzah Al Aslami dia berkata; Pada suatu ketika seorang budak
wanita sedang mengendarai unta dengan membawa perbekalan kaumnya. Lalu wanita
tersebut melewati pegunungan yang sempit, hingga tatkala ia melihat Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, ia berkata; Hus, Hus, Ya Allah terkutuklah unta ini! Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Kita tidak boleh menyertai unta yang terkutuk.' Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'laa; Telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah
bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id seluruhnya dari Sulaiman
At Taimi melalui jalur ini. Di dalam Hadits Al Mu'tamir ada tambahan kalimat; 'Demi Allah,
janganlah kita menyertai hewan kendaraan yang telah dikutuk oleh Allah, -atau sebagaimana
yang beliau sabdakan.
4701. Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili; Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Sulaiman yaitu Ibnu Bilal dari Al A'laa bin
'Abdur Rahman; Telah menceritakan kepadanya dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Tidak seyogyanya orang yang jujur suka melaknat."
Telah menceritakannya kepadaku Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Khalid bin
Makhlad dari Muhammad bin Ja'far dari Al A'laa bin 'Abdur Rahman melalui jalur ini dengan
Hadits yang serupa.
£fc2J\fj£s\i fciy<\£jb' b
4702. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepadaku Hafsh
bin Maisarah dari Zaid bin Aslam bahwa suatu ketika 'Abdul Malik bin Marwan mengirim
perabot rumah miliknya kepada Ummu Ad Darda. Pada suatu malam, Abdul Malik bangun
dan memanggil pembantunya. Namun seakan-akan pembantu itu lambat dalam memenuhi
panggilannya. Hingga Abdul Malik melaknatnya. Pada pagi harinya, Ummu Darda berkata
kepadanya; 'Tadi malam aku mendengar kamu melaknat pembantumu ketika kamu
memanggilnya.' Aku mendengar Abu Darda' berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya para pelaknat itu tidak akan dapat menjadi syuhada' (orang-orang
yang menjadi saksi) dan tidak pula dapat memberi syafa'at pada hari kiamat kelak."' Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Ghassan Al Misma'i serta
'Ashim bin An Nadhr At Taimi mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'tamir
bin Sulaiman; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq keduanya dari
Ma'mar dari Zaid bin Aslam melalui jalur ini yang semakna dengan Hadits Hafsh bin
Maisarah.
4703. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Mu'awiyah bin Hisyam dari Hisyam bin Sa'ad dari Zaid bin Aslam dan Abu Hazim
dari Ummu Darda dari Abu Darda "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Sesungguhnya para pelaknat itu tidak akan dapat menjadi syuhada'
(orang-orang yang menjadi saksi) dan tidak pula dapat memberi syafa'at pada hari kiamat
kelak.'"
51
?• ’ ^ > t >
4>jC^o
4704. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abbad dan Ibnu Abu 'Umar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Marwan yaitu Al Fazari dari Yazid yaitu
Ibnu Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata; "Seseorang pernah berkata; 'Ya
Rasulullah, do'akanlah untuk orang-orang musyrik agar mereka celaka! ' Mendengar itu,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Sesungguhnya aku diutus bukan untuk
menjadi pelaknat, tetapi aku diutus sebagai rahmat.'"
Bab: Barangsiapa yang dilaknat atau dicela oleh nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
, '*/ 'S
Jl3j\ < 4-Ai Lila
Sv5 J' i- /UCSii-l
^ **/ /
4705. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Abu Adh Dhuha dari Masruq dari 'Aisyah dia berkata; 'Pada suatu
hari, ada dua orang yang bertamu kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian
kedua orang tersebut membicarakan sesuatu yang tidak saya ketahui kepada Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, hingga membuat beliau marah. Tak lama kemudian, saya
mendengar Rasulullah melaknat dan mencaci mereka. Setelah kedua laki-laki itu keluar, saya
pun bertanya kepada beliau; 'Ya Rasululah, sepertinya dua orang laki-laki tadi tidak
memperoleh kebaikan, sebagaimana yang diperoleh oleh orang lain. Rasulullah balik
bertanya: 'Apa maksudnya ya Aisyah? ' Aisyah menjawab; 'Maksud saya, engkau telah
melaknat dan mencaci-maki kedua orang tersebut.' Lalu Rasulullah bersabda: 'Hai Aisyah,
tidak tahukah kamu apa yang pernah saya syaratkan kepada Tuhanku? Sesungguhnya aku
telah memohon: 'Ya Allah, aku hanyalah seorang manusia. Jika ada seorang muslim yang aku
laknat atau aku maki, maka jadikanlah hal tersebut sebagai pelebur dosa dan pahala
baginya. 1 Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya kepada kami 'Ali bin Hujr As
Sa'idi dan lshaq bin Ibrahim serta 'Ali bin Khasyram -secara keseluruhan- dari 'Isa bin Yunus
keduanya dari Al A'masy melalui jalur ini yang serupa dengan Hadits Jarir dan dia berkata; di
dalam Hadits 'Isa; keduanya lalu berpaling dari Rasulullah, hingga akhirnya beliau
memakinya dan melaknatnya serta mengusir keduanya.
» <- i «- » ' > t» <- \ ' » vjtif *" \ y \vX\' *>'*•> *\vS\' ' '*\<? <A\ '\ ' » i!
^ j-C - JIUjAi-J \UoA>-
j*
4706. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ’Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya
Allah saya hanya manusia, orang muslim mana saja yang aku cela, atau aku laknat atau aku
cambuk, maka jadikanlah baginya sebagai penyuci atau rahmat. Dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan
kepada kami Al A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan Hadits yang serupa. Hanya saja dia menggunakan lafazh; penyuci dan pahala. Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada
kami 'Isa bin Yunus keduanya dari Al A'masy dengan sanad 'Abdullah bin Numair yang serupa
dengan Haditsnya. Hanya saja dia menggunakan lafazh; 'semoga dijadikan baginya sebagai
pahala.' Sedangkan di dalam Hadits Abu Hurairah dan Jabir dengan menggunakan lafazh;
'semoga dijadikan baginya sebagai rahmat.'
cA A- A A AyAtA'yA A 'A AA 'A ' aAA aA is&U-
» _j^Co
4707. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Al Mughirah yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Hizami dari Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, sesungguhnya aku telah
membuat perjanjian dengan-Mu yang Engkau tidak akan menyelisihinya, sesungguhnya aku
hanyalah seorang manusia, maka mukmin mana saja yang pernah aku sakiti, atau aku cela,
atau aku cambuk, atau aku la'nat, hendaklah dengannya Engkau gantikan untuknya pahala
shalat, zakat dan taqarrub yang dengannya mereka bisa mendekatkannya kepada-Mu pada
hari kiamat." Telah menceritakannya kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zinad melalui jalur ini dengan
Hadits yang serupa. Hanya saja ia menggunakan lafazh; 'Jaladuhu.' Namun Abu Az Zinad
berkata; 'Itu hanya bahasa Abu Hurairah saja, yang benar adalah lafazh; 'Jaladtuhu. 1 Telah
menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ma'bad; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman
bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari 'Abdur Rahman
Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
^ **/
4708. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits dari Sa'id bin Abu Sa'id dari Salim -budak- dari suku Nashr dia berkata; Aku mendengar
Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ya
Allah, aku hanyalah Muhammad, seorang manusia yang bisa marah sebagaimana manusia
yang lain. Sesungguhnya aku telah membuat perjanjian dengan-Mu yang Engkau tidak akan
menyelisihinya. Maka mukmin mana saja yang pernah aku sakiti, atau aku cela, atau aku
cambuk, hendaklah hal itu Engkau gantikan untuknya sebagai penghapus dosa dan
pengorbanan yang dengannya mereka bisa mendekatkan diri kepada-Mu pada hari kiamat
kelak."
4709. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dia mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Ya Allah, mukmin mana saja yang pernah aku cela, maka
jadikanlah hal itu sebagai pengorbanan baginya yang dengannya ia bertaqarrub kepada-Mu
pada hari kiamat."
**/ / ^
\lt
4710. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan 'Abad bin Humaid keduanya
berkata; Zuhair Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan
kepada kami anak saudaraku yaitu Ibnu Syihab dari Pamannya; Telah menceritakan
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dia berkata; "Ya Allah, sesungguhnya aku
telah membuat perjanjian dengan-Mu yang Engkau tidak akan menyelisihinya. Maka
mukmin mana saja yang pernah aku cela, atau aku cambuk, hendaklah hal itu Engkau
gantikan untuknya sebagai penghapus dosa pada hari kiamat kelak."
'j>r
4711. Telah menceritakan kepadaku Harun bin 'Abdullah dan Hajjaj bin Asy Sya'ir keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Muhammad dia berkata; Ibnu Juraij
berkata; Telah mengabarkan kepadaku Abu Az Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin
'Abdullah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saya
hanya seorang manusia dan saya telah meminta syarat kepada Rabbku Azza Wa Jalla agar
hamba muslim mana saja yang aku cela atau aku hina maka hal itu menjadi penyuci dan
pahala baginya." Telah menceritakannya kepadaku Ibnu Abu Khalaf Telah menceritakan
kepada kami Rauh; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakannya kepada kami 'Abad bin Humaid; Telah menceritakan kepada kami Abu
'Ashim seluruhnya dari Ibnu Juraij melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa.
> .2
^ 3 vi ^
J^Ai 59 sd\<£j^- Ji
i J l zi>J^^f\dJr. 'j>± (j^sdils
CO -^J\ ^y g\^aJ\ ^ ,jA«-^**iL> <La^d £yt* _jJ \ Jli _J<Coll«ji]\ <*»X/0 l^- ^^Bu> <0^3_3
4712. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Abu Ma'an Ar Raqasyi dan lafazh ini
milik Zuhair. Dia berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Yunus; Telah
menceritakan kepada kami 'Ikrimah bin 'Ammar; Telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Abu Thalhah; Telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik dia berkata; "Ummu Sulaim,
yaitu ibu Anas, mempunyai seorang anak yatim perempuan. Pada suatu ketika, Rasulullah
melihat anak yatim tersebut dan berkata: 'Oh kamu rupanya! Kamu memang sudah besar
tapi belum dewasa. 1 Mendengar ucapan tersebut, anak yatim perempuan itu kembali
kepada Ummu Sulaim sambil menangis. Kemudian Ummu Sulaim bertanya; 'Ada apa
denganmu hai anakku? ' Anak perempuannya itu menjawab; 'Rasulullah telah mengatakan
kepada saya bahwasanya saya belum dewasa dan saya tidak akan menjadi dewasa
selamanya.' Mendengar pengaduan anak perempuannya itu, akhirnya Ummu Sulaim pun
segera keluar dari rumah dengan mengenakan kerudungnya untuk bertemu Rasulullah.
Setelah bertemu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung bertanya: 'Ada apa
denganmu ya Ummu Sulaim? ' Ummu Sulaim menjawab; 'Anak perempuan saya mengadu
kepada saya bahwasanya engkau mengucapkan kata-kata yang menyedihkan hati anak
perempuan saya yang yatim.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya: 'Apakah
maksudmu hai Ummu Sulaim? ' Ummu Sulaim mulai menjelaskan; 'Kata anak perempuan
saya, engkau telah mengatakan bahwasanya ia tidak akan menjadi dewasa.' Mendengar
keterangan itu, Rasulullah pun tertawa dan berkata: 'Hai Ummu Sulaim, tidak tahukah kamu
apa yang pernah aku syaratkan kepada Tuhanku? Sesungguhnya ada syarat yang harus aku
penuhi terhadap Tuhanku. Aku berkata; 'Ya Tuhanku, aku hanyalah seorang manusia. Aku
dapat bersikap ridha sebagaimana orang lain dan aku juga dapat marah, sebagaimana orang
lain. Apabila ada seseorang dari umatku yang tersakiti oleh kata-kata ku yang semestinya
tidak layak aku ucapkan kepadanya, maka jadikanlah hal tersebut sebagai pelebur dosa dan
sebagai pahala yang dapat mendekatkannya kepada-Mu di hari kiamat kelak.' Abu Ma'an
berkata; 'Lafazh yatimah yang disebutkan tiga kali dalam hadits ini seharusnya diucapkan
dalam bentuk tashgir (panggilan untuk makna kecil), yaitu dengan bunyi yutaimah (si yatim
kecil).'
4713. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Al 'Anazii; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar dan
lafazh ini milik Ibnu Al Mutsanna dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin
Khalid; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Hamzah Al Qashshab dari Ibnu
'Abbas dia berkata; "Pada suatu ketika, saya sedang bermain bersama anak-anak. Tiba-tiba
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan saya langsung bersembunyi di balik pintu.
Kemudian beliau mendekat seraya menepuk pundak saya dari belakang dan berkata: 'Hai
Abdullah, pergi dan panggil Mu'awiyah kemari! ' Ibnu Abbas berkata; 'Tak lama kemudian
saya datang untuk menemui beliau sambil berkata; 'Ya Rasulullah, Mu'awiyah sedang
makan.' Setelah itu, Rasulullah menyuruh saya kembali sambil berkata: 'Pergi dan panggil
Mu'awiyah untuk datang kemari! ' Ibnu Abbas berkata; 'Kemudian saya datang menemui
Rasulullah dan berkata: 'Ya Rasulullah, Mua'wiyah sedang makan.' Lalu Rasulullah berkata:
'Semoga Allah tidak mengenyangkan perutnya.' Ibnu Mutsanna berkata; 'Saya bertanya
kepada Umayyah; 'Apa yang dimaksud dengan menepuk dari belakang? ' Umayyah
menjawab; 'Menepuk pada bagian tengkuk dengan satu tepukan.' Telah menceritakan
kepadaku lshaq bin Manshur; Telah mengabarkan kepada kami An Nadhr bin Syumail; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah; Telah mengabarkan kepada kami Abu Hamzah Aku
mendengar Ibnu 'Abbas berkata; Pada suatu ketika, saya sedang bermain bersama anak-
anak. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang dan saya langsung
bersembunyi, -sebagaimana Hadits di atas,-
Bab: Celaan bagi orang yang bermuka dua (aUs^; y>6jCjy^>-
4714. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya berkata; Aku membaca Hadits Malik
dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sejelek-jelek manusia adalah orang yang bermuka dua, dia datang
kesini dengan satu sikap dan bila datang ke yang lain dengan sikap yang lain."
4715. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib
dari 'Irak bin Malik dari Abu Hurairah bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sejelek-jelek manusia adalah orang yang bermuka dua, dia datang
kesini dengan satu sikap dan bila datang ke yang lain dengan sikap yang lain."
> '>
4716. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepadaku
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan
kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku
Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari 'Umarah dari Abu Zur'ah dari Abu
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kalian akan
menjumpai seburuk-buruk manusia, yaitu orang yang bermuka dua, dia datang kesini
dengan satu sikap dan bila datang ke yang lain dengan sikap yang lain."
Bab: Haramnya berbuat dusta
ooA>-^5^ 3>ILc- < 2^ •<^\ -X!*JLc- < 2^ _XxL9-c>a \_uia-X^-^J\—
j l&z.f\%g^l
f i y >
-J<-r> 14-i
^ x
».1jo U io Jj \j^s>- JaJ Js
4717. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab; Telah mengabarkan
kepadaku Humaid bin 'Abdur Rahman bin 'Auf bahwa Ibunya Ummu Kultsum bin 'Uqbah bin
Abu Mu'aith -dan ia termasuk perempuan yang turut hijrah dalam kelompok pertama yang
berbai'at kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- bahwasanya ia pernah mendengar
Rasulullah bersabda: "Orang yang mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, orang yang
berkata demi kebaikan, dan orang yang membangkitkan (mengingatkan) kebaikan bukanlah
termasuk pendusta." Ibnu Syihab berkata; 'Saya tidak pernah mendengar diperbolehkannya
dusta yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal, yaitu; dusta dalam peperangan,
dusta untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, dan dusta suami terhadap istri atau
istri terhadap suami (untuk meraih kebahagiaan atau menghindari keburukan). Telah
menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin
Ibrahim bin Sa'ad Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Muslim bin Ubaidullah bin Abdullah bin Syihab melalui jalur ini
dengan Hadits yang serupa. Hanya saja pada Hadits Shalih disebutkan dengan lafazh; Ummu
Kultsum berkata; 'Saya tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
memberikan dispensasi kedustaan yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal.'-
sebagaimana di dalam Hadits Yunus dari perkataan Ibnu Syihab. Telah menceritakannya
kepada kami 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim; Telah
mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri melalui jalur ini hanya sampai perkataan;
'membangkitkan kebaikan', -tanpa menyebutkan kalimat setelah itu,-
Bab: Haramnya adu domba
^>0)
> >
’> 4 S >
^ \jL>
4718. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah
menceritakan kepada kami Syu'bah Aku mendengar Abu lshaq bercerita dari Abu Al Ahwash
dari 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Perhatikanlah, aku akan memberitahukan kepada kalian apa itu Al 'Adhu? Al
'Adhu adalah memfitnah dengan menyebarluaskan isu di tengah masyarakat." Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda: 'Sesungguhnya orang yang selalu berkata jujur
akan dicatat sebagai seorang yang jujur dan orang yang selalu berdusta akan dicatat sebagai
pendusta.'
Bab: Buruknya dusta dan baiknya kejujuran
(4^ jo jpaii
4719. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb dan 'Utsman bin Abu Syaibah serta
lshaq bin Ibrahim. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami Sedangkan yang lainnya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wail dari 'Abdullah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kejujuran itu akan
membimbing pada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang
senantiasa berlaku jujur maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya
dusta itu akan mengantarkan pada kejahatan. Dan sesungguhnya kejahatan itu akan
menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai
pendusta."
4720. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Hannad Bin As Sari
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Manshur dari Abu
Wail dari 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sesungguhnya kejujuran itu adalah kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga.
Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat
sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan sesungguhnya dusta itu adalah kejahatan. Dan
sesungguhnya kedustaan itu akan menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara
kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah." Ibnu Abu Syaibah berkata
dalam meriwayatkan Hadits tersebut; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
j 'j
JL>» \ cj -X>- <j Jj Jj J
4721. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair; Telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki' keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Al A'masy; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Syaqiq dari 'Abdullah dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kalian harus berlaku jujur, karena
kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke
surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan
dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah dusta, karena kedustaan itu akan
menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang
yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta
di sisi Allah.'" Telah menceritakan kepada kami Minjab bin Al Harits At Tamimi; Telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Mushir; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali; Telah mengabarkan kepada
kami 'Isa bin Yunus keduanya dari Al A'masy melalui jalur ini. Namun di dalam Hadits Isa
tidak disebutkan lafazh; 'memelihara kejujuran dan memelihara kedustaan.' Sedangkan di
dalam Hadits Ibnu Mushir disebutkan dengan lafazh; Hatta yuktabahullah.' (hingga Allah
mencatatnya sebagai pendusta).
Bab: Keutamaan orang yang mampu menahan dirinya saat marah J-4a3
<— * ya «
**v^ < ^3Vsiv^j^\l^>^^ s ^\vsis3V5 ( ^« s Alc, >5j\5 - ^3\^3VsVaiS*jS^^f3i5
Lo .X>- J ^ Aj _j\j»i
4722. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Utsman bin Abu Syaibah
lafazh ini milik Outaibah. Dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy
dari Ibrahim At Taimi dari Al Harits bin Suwaid dari 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: 'Menurut
kalian, siapakah orang yang mandul itu? ' Abdullah bin Mas'ud berkata; 'Kami menjawab;
'Yaitu orang yang tidak mempunyai anak.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Bukan itu yang dimaksud dengan mandul. Tetapi yang dimaksud dengan mandul adalah
orang yang tidak dapat memberikan apa-apa kepada anaknya.' Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: 'Siapakah orang yang kalian anggap paling kuat? '
Abdullah bin Mas'ud berkata; 'Kami menjawab; 'Yaitu orang yang tidak dapat dikalahkan
oleh orang lain.'" Rasulullah berkata: 'Bukan itu yang dimaksud dengan orang yang paling
kuat. Tetapi orang yang paling kuat adalah orang yang dapat menguasai dirinya ketika ia
sedang marah.' Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim;
Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus seluruhnya dari Al A'masy melalui jalur ini
dengan Hadits yang semakna.
jilidi
y y?, y 9 } 9 y t , 9 «ti ^ tv ..
4723. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan 'Abdul A'laa bin Hammad
keduanya berkata; keduanya telah aku bacakan di hadapan Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id
bin Al Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Orang yang paling kuat bukanlah orang yang tidak dapat dikalahkan oleh orang lain. Tetapi
orang yang paling kuat adalah orang yang dapat menguasai dirinya ketika ia sedang marah."
\_^lS
o
'6*3»
AAlA^-*-*^ AA^jA^oA^
J\
4724. Telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi dari Az Zuhri; Telah mengabarkan kepadaku Humaid
bin 'Abdur Rahman bahwa Abu Hurairah berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Bukanlah yang disebut dengan kuat itu orang yang jago gulat."
Para sahabat bertanya; "Wahai Rasulullah, lalu siapakah yang disebut dengan orang yang
kuat?" Beliau menjawab: "Yaitu orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah."
Dan telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid
seluruhnya dari 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdur
Rahman bin Bihram; Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan
kepada kami Syu'aib keduanya dari Az Zuhri dari Humaid bin 'Abdur Rahman bin 'Auf dari
Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
4725. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Muhammad bin Al A'laa
keduanya berkata; Yahya Telah mengabarkan kepada kami dan berkata Ibnu Al A'laa; Telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari 'Adi bin Tsabit dari Sulaiman
bin Shurad dia berkata; "Pada suatu hari ada dua orang laki-laki yang saling mencaci maki di
sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian salah seorang di antara keduanya
merah kedua matanya (karena marah) dan keringatnya bercucuran. Lalu Rasulullah
melihatnya dan berkata: 'Sungguh aku mengetahui satu kalimat yang seandainya diucapkan,
maka marahnya akan hilang. Audzu billahi minasy-syaithaainir rajiim (Aku berlindung kepada
Allah dari godaan syetan yang terkutuk).' ' Orang laki-laki yang marah tersebut berkata;
'Apakah kamu menganggap saya sudah gila? Ibnu Al 'Alaa'i berkata; Apakah kamu
menganggap saya sudah gila? -tanpa menyebutkan kalimat 'ar rajul.'-
oikiji-^iiLl .^^\S4j^dis jila^^y^JisiLT^j^^ ^i»\i _^j
4726. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan
kepada kami Abu Usamah Aku mendengar Al A'masy berkata; Aku mendengar 'Adi bin Tsabit
berkata; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Shurad dia berkata; "Pada suatu hari
ada dua orang laki-laki yang saling mencaci maki di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Kemudian salah seorang di antara keduanya marah dan merah mukanva. Lalu
Rasulullah melihatnya dan berkata: 'Sungguh aku mengetahui satu kalimat yang seandainya
diucapkan, maka marahnya akan hilang. Audzu billahi minasy-syaithaainir rajiim (Aku
berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk).' Setelah itu, orang yang marah
itu didekati oleh seseorang yang telah mendengar ucapan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dan ia berkata kepadanya; 'Mengertikah kamu apa yang telah diucapkan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tadi? Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda:
'Sungguh aku mengetahui satu kalimat yang seandainya diucapkan, maka nafsu amarahnya
akan hilang. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk.' Orang laki-laki
yang marah tersebut berkata; 'Apakah kamu menganggap saya sudah gila? ' Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami
Hafsh bin Ghiyats dari Al A'masy melalui jalur ini.
Bab: Manusia dicipta dengan karakter tidak stabil mengendalikan emosi (IaU-
viULs^)
4727. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Yunus bin Muhammad dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Setelah membentuk tubuh Adam
alaihi salam, Allah Subhanahu wa Ta'ala pun membiarkannya di surga sesuai dengan
kehendak-Nya. Tak lama kemudian, iblis datang mengitari tubuh Adam sambil mengamati.
Setelah mengetahui bahwasanya tubuh Adam itu mempunyai rongga, maka Iblis pun
mengerti bahwasanya Adam diciptakan dalam kondisi yang tidak dapat mengendalikan
dirinya sendiri." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Nafi'; Telah menceritakan
kepada kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Hammad melalui jalur ini dengan Hadits
yang serupa.
Bab: Karangan memukul wajah (<*. > -
^3li3lss \'J, ytj\
4728. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah
menceritakan kepada kami Al Mughirah yaitu Al Hizami dari Abu Al Zinad dari Al A'raj dari
Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang
dari kalian berkelahi dengan saudaranya maka hindarilah memukul bagian muka." Telah
menceritakannya kepada kami 'Amru An Naqid dan Zuhair bin Harb keduanya berkata; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zinad melalui jalur ini dengan
lafazh; Apabila dharaba (memukul) salah seorang dari kalian.
4729. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada
kami Abu 'Awanah dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Apabilah salah seorang dari kalian berkelahi, dengan saudaranya
sesama muslim maka hindarilah dari memukul wajah."
Is^lss 'J y*
4730. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah
dia mendengar Abu Ayyub bercerita dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: 'Apabila salah seorang darimu berkelahi dengan saudaranya yang
muslim, maka janganlah menampar wajah.'"
&j j^a j ^\<^ r ^KX>£\3
4731. Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan
kepadaku Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim;
Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Rahman bin Mahdi dari Al Mutsanna bin Sa'id dari
Qatadah dari Abu Ayyub dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: -sedangkan di dalam Hadits Abu Hatim disebutkan dengan lafazh 'dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: -"Apabila salah seorang darimu berkelahi dengan
saudaranya yang muslim, maka hendaklah ia menghindari bagian wajah, karena Allah telah
menciptakan Adam dengan rupa dan bentuk wajahnya."'
4732. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan
kepadaku 'Abdush Shamad; Telah menceritakan kepada kami Hammam; Telah menceritakan
kepada kami Qatadah dari Yahya bin Malik Al Maraghi yaitu Abu Ayyub dari Abu Hurairah
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang darimu
berkelahi dengan saudaranya yang muslim, maka hindarilah dari menampar wajah.'"
Bab: Ancaman keras bagi orang yang menyiksa manusia tanpa hak J^c-
^ ' 9 \ ** t *. 9 x t 9 y C y f I ; . » ^ *, I / . ^ } 9 y i 'T.*. x \ t }■ •* ^ y \ y
{j* Jloi {j£- a j ^>o i Uo-X>-
csJ\i>+ >I\ j5 ,jU
j
4733. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari Hisyam bin Hakim
bin Hizam dia berkata; "Saya pernah melewati beberapa orang di Syam yang dijemur di terik
matahari sedangkan kepala mereka dituangi minyak. Kemudian Hisyam bertanya; 'Mengapa
mereka ini dihukum? ' Seseorang menjawab; 'Mereka disiksa karena masalah pajak.' Hisyam
berkata; 'Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Sesungguhnya Allah akan menyiksa orang-orang yang menyiksa orang lain di
dunia."
dJ^j4A^il»3^3>j\^\ _^\ jis^Uu3iBo^\j\^%\iJW^y\
\j&
4734. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Hisyam dari Bapaknya dia berkata; Hisyam bin Hakim bin Hizam pernah
melewati beberapa orang dari para petani di Syam yang dijemur di terik matahari. Kemudian
Hisyam bertanya; 'Mengapa mereka ini dihukum? ' mereka menjawab; 'Mereka disiksa
karena masalah pajak.' Hisyam berkata; Aku bersaksi'Sesungguhnya saya pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya Allah akan menyiksa orang-
orang yang menyiksa orang lain di dunia." Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib;
Telah menceritakan kepada kami Waki' dan Abu Mu'awiyah; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan
kepada kami Jarir seluruhnya dari Hisyam melalui jalur ini di dalam Hadits Jarir ada
tambahan; di Palestina pemimpin mereka pada waktu itu adalah Umair bin Sa'ad. Maka
Hisyam menemuinya dan menyampaikan Hadits tersebut kepadanya. Akhirnya Umair
menyuruh untuk membebaskan para petani tersebut.
i£$i\ «ij-vitto. Mi ^
4735. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin Az Zubair
bahwa Hisyam bin Hakim pernah melewati orang di Syam sedang menjemur beberapa orang
petani di terik matahari karena tidak membayar pajak. Kemudian Hisyam bertanya;
'Mengapa mereka ini dihukum? ' 'Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sesungguhnya Allah akan menyiksa orang-orang yang
menyiksa orang lain di dunia.'"
Bab: Memegang mata anak panah saat masuk ke dalam masjid ( Jc*
4736. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim.
Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan Abu Bakr berkata; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dia mendengar Jabir berkata;
Suatu ketika seorang laki-laki lewat di dalam masjid dengan membawa panah. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya: "Peganglah mata panahnya!"
4737. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Ar Rabi'; Telah
menceritakan kepada kami dan berkata Yahya; dan lafazh ini miliknya; Telah mengabarkan
kepada kami Hammad bin Zaid dari 'Amru bin Dinar dari Jabir bin 'Abdullah bahwa suatu
ketika seorang laki-laki lewat di dalam masjid dengan membawa beberapa panah dengan
menampakkan mata panah-panah tersebut. Maka orang tersebut disuruh untuk memegang
mata panahnya agar tidak melukai seorang muslim.
4738. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Laits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Az Zubair dari Jabir
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya beliau pernah memerintahkan
kepada orang yang menyedekahkan panah di masjid agar tidak membawanya kecuali
dengan memegang ujung matanya yang tajam (agar tidak mengenai orang lain yang sedang
berada di masjid). Ibnu Rumh berkata dengan lafazh; 'yashaddaqu (bersedekah) dengan
panah.'
4739. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid; Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Burdah dari Abu Musa bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Apabila kamu berjalan di suatu masjid atau di
pasar sambil membawa panah, maka peganglah ujungnya yang tajamnya. Kemudian,
peganglah pada ujungnya yang tajam. Kemudian, peganglah ujungnya yang tajam." Abu
Musa berkata; 'Demi Allah, kami tidak ingin mati hingga sebagian kami membungkus mata
panahnya agar tidak mengenai orang lain. 1
au
4740. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Barrad Al Asy'ari dan Muhammad bin
Al A'laa lafazh ini milik 'Abdullah keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu
Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
beliau bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian melewati masjid atau pasar dengan
membawa busur panah, maka hendaklah ia memegang mata panahnya hingga tidak
mengenai salah seorang dari kaum muslimin." Atau beliau bersabda: 'hendaklah
menggenggam mata panahnya.'
Bab: Larangan untuk mengacungkan senjata kepada sesama Muslim
*\ 9 s y jit 9 s **' 9 / \ } 9 £ \ / Z }
4741. Telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar, 'Amru berkata;
Telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Ayyub dari Ibnu Sirin Aku
mendengar Abu Hurairah berkata; Abu Qasim shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang
siapa yang mengacungkan senjata kepada saudaranya, maka malaikat akan melaknatinya
hingga ia menurunkannya kembali. Walaupun dia saudara sebapak atau saudara seibu. Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami
Yazid bin Harun dari Ibnu 'Aun dari Muhammad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
^S^-j^i»Jo yS 5lLlij\ jiJ ^ ^ J Jo ^ j\ ^ i^Vja_ia
jlii\
4742. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
dia berkata; Inilah yang telah diceritakan Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan beberapa Hadits di antaranya; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Janganlah kamu mengacungkan senjata kepada
saudaramu karena seseorang di antara kamu tidak dapat mengetahui kemungkinan syetan
akan melemparkan apa yang ada ditangannya sehingga ia terjerumus ke dalam jurang
neraka."
Bab: Keutamaan membuang sesuatu yang membahayakan dari jalan j\ J-*a9
J
4743. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits
Malik dari Sumayya -budak- Abu Bakr dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ketika seorang lelaki tengah berjalan di suatu jalan ia
mendapati batang kayu yang berduri dijalan tersebut, lalu ia mengambil dan membuangnya,
maka Allah 'azza wajalla berterima kasih kepadanya dan mengampuninya."
^ J IK
**/ x ^
4744. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Pada suatu ketika ada seseorang yang melewati sebatang ranting
pohon yang menjuntai ke jalan. Kemudian orang tersebut berkata; 'Demi Allah, saya akan
menyingkirkan ranting pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin yang lewat.'
Akhirnya orang tersebut dimasukkan ke dalam surga.'"
j&h&gcSZ & ja
4745. Telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Ubaidullah; Telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Al A'masy dari Abu
Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sungguh
aku melihat seseorang sedang berbahagia di surga dikarenakan ia telah memotong batang
pohon yang menjuntai ke jalan yang mengganggu orang lewat."
%&\ jioil jnUi jjLy*[zZc&A :S\\&;s>c3Zi S*&3. lA$
4746. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim; Telah menceritakan kepada
kami Bahz; Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Abu Rafi'
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada sebuah
pohon yang menghalangi kaum muslimin lewat, lalu seseorang memotongnya. Karenanya
orang tersebut masuk surga."
4747. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Sa'id dari Aban bin Sham'ah; Telah menceritakan kepadaku Abu Al Wazi'; Telah
menceritakan kepadaku Abu Barzah dia berkata; "Saya pernah bertanya; 'Ya Rasulullah,
ajarkanlah kepada saya sesuatu yang dapat saya ambil manfaatnya! ' Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjawab: 'Singkirkanlah gangguan dari jalan kaum muslimin! "'
4748. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Abu Bakr bin Syu'aib bin Al Habhab dari Abu Al Wazi' Ar Rasibi dari Abu Barzah Al Aslami
bahwa Abu Barzah berkata; Aku berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; 'Ya
Rasulullah, aku tidak tahu apakah aku masih tetap hidup sepeninggalmu atau tidak, maka
bekalilah aku dengan sesuatu yang dengannya Allah memberikan manfaat kepadaku. Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lakukanlah ini dan itu. -Abu Bakr lupa
tentang apa yang diperintahkan beliau kepadanya,- juga orang itu disuruh menyingkirkan
benda berbahaya dari jalan.'
Bab: Larangan dari menyiksa kucing atau hewan yang semisal (L & ^>6
■A>-
4749. Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Muhammad bin Asma' bin 'Ubaid Adh
Dhuba'i; Telah menceritakan kepada kami Juwairiyah yaitu Ibnu Asma' dari Nafi' dari
'Abdullah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita disiksa
lantaran seekor kucing yang mati karena ia kurung, maka karenanya ia pun masuk neraka.
Sebab ia tidak memberinya makan atau minum ketika ia mengurungnya. Juga tidak
melepasnya sehingga mencari makan dari serangga bumi." Telah menceritakan kepadaku
Harun bin 'Abdullah dan 'Abdullah bin Ja'far bin Yahya bin Khalid seluruhnya dari Ma'an bin
'Isa dari Malik bin Anas dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang
semakna dengan Hadits Juwariyah.
4750. Dan telah menceritakannya kepadaku Nashr bin 'Ali Al Jahdhami; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdul A'laa dari 'Ubaidullah bin 'Umar dari Nafi' dari Ibnu 'Umar dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang wanita disiksa lantaran seekor
kucing yang diikatnya, la tidak memberinya makan atau minum. Juga tidak melepasnya
sehingga mencari makan dari serangga bumi. "Telah menceritakan kepada kami Nashr bin 'Ali
Al Jahdhami; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa dari 'Ubaidullah dari Sa'id Al
Maqburi dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
^ j > fcj ^jlds^fc^^ j\li\si ^\dJXs
4751. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi'; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdur Razzaq; Telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
dia berkata; Inilah yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami, -lalu dia
menyebutkan beberapa Hadits di antaranya, - Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang ia ikat sehingga mati, ia
tidak memberinya makan atau melepasnya sehingga bisa mencari makanan dari serangga
bumi."
Bab: Memuliakan yang lebih tua
jC y>£)
j^\J y>S}j§ J
4752. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yusuf Al Azdi; Telah menceritakan kepada
kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats; Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah
menceritakan kepada kami Al A'masy; Telah menceritakan kepada kami Abu lshaq dari Abu
Muslim Al Aghar bahwasannya dia telah menceritakan kepadanya dari Abu Sa'id Al Khudri
dan Abu Hurairah keduanya berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Kemuliaan adalah sarung-Nya dan kesombongan adalah selendang-Nya. Barang siapa
menentang-Ku, maka Aku akan mengadzabnya."
Bab: Larangan dari berputus asa dari rahmat Allah
*V ^ s' /
* / *V ^ ^ /
4753. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id dari Mu'tamir bin Sulaiman dari
Bapaknya; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Imran Al jauni dari Jundab bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bercerita: "Pada suatu ketika ada seseorang
yang berkata; 'Demi Allah, sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni si fulan. 1 Sementara
Allah berfirman: 'Siapa yang bersumpah dengan kesombongannya atas nama-Ku
bahwasanya Aku tidak akan mengampuni si fulan? Ketahuilah, sesungguhnya Aku telah
mengampuni si fulan dan telah memutuskan amal perbuatanmu." Kurang lebih begitulah
sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Bab: Keutamaan orang lemah
'S , s S
4754. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id; Telah menceritakan kepadaku Hafsh
bin Maisarah dari Al A'laa bin 'Abdur Rahman dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berapa banyak orang yang rambutnya
kusut, tampak dihinakan dan di usir oleh orang-orang, namun apabila dia berdo'a kepada
Allah, pasti Allah akan mengambulkannya."
Bab: Larangan dari mengatakan "Celaka manusia" J
JlS ^ \ J \ \J. j*» j (j) (J ^ u?
4755. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Suhail bin Abu Shalih dari Bapaknya
dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
dia berkata; Aku membaca Hadits Malik dari Suhail bin Abu Shalih dari Bapaknya dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila ada seseorang
yang berkata; 'Celakalah manusia', maka sebenarnya ia sendiri yang lebih celaka dari
mereka." Abu lshaq berkata; 'Saya tidak tahu apakah dibaca nashab (dengan harakat fathah)
yaitu ahlakahum ataukah dibaca rafa' (dengan harakat dhammah) yaitu ahlakuhum.' Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin
Zurai' dari Rauh bin Al Qasim; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepadaku Ahmad bin 'Utsman bin Hakim; Telah menceritakan kepada kami
Khalid bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal seluruhnya dari Suhail melalui jalur ini dengan
Hadits yang serupa.
Bab: Wasiat untuk berbuat baik kepada tetangga j
. * X 9 . 9 \ \\ 9 9 t t 9^ Z / } X ** X* X« Kj, ^ / * t 9 l\\\ ' 9 ' K X > 9 ** y 9 \Z ~ 't '
_J CxxJJ ' J -Xa^vO _J Uo \ ^ CU \j» {j£- _X_oi_uu ^ 4x^*3 Uo
i-r.% 2 . x x » x»x» ''*-\ 9 '\'X\' < \' 9 '-. 9 <?' A\'.Z\'
J^3\ jui
4756. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah dan
Muhammad bin Rumh dari Al Laits bin Sa'ad; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya.
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada
kami 'Abdah dan Yazid bin Harun seluruhnya dari Yahya bin Sa'id; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Wahhab yaitu Ats
Tsaqafi; Aku mendengar Yahya bin Sa'id; Telah mengabarkan kepadaku Abu Bakr yaitu Ibnu
Muhammad bin 'Amru bin Hazm bahwa 'Amrah Telah menceritakan kepadanya, dia
mendengar Aisyah berkata; "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Sesungguhnya Jibril terus-menerus berpesan kepadaku tentang tetangga, hingga
aku menduga bahwasanya ia akan memberikan hak waris kepada tetangga.'" Telah
menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin
Abu Hazim; Telah menceritakan kepadaku Hisyam bin 'Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
^ 9 X * X ^ ^ 9^
>>.&iVx> ,r*x
c ^‘
>i X X> X
4757. Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri; Telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai' dari 'Umar bin Muhammad dari Bapaknya dia berkata; Aku
mendengar Ibnu 'Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Sesungguhnya Jibril terus-menerus berpesan kepadaku tentang tetangga, hingga aku
menduga bahwasanya ia akan memberikan hak waris kepada tetangga."'
>Lc. ^3\ i^l&i-l
ilill^liUs jteU^TfcS i^i JLki^i y
4758. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari dan lshaq bin Ibrahim dan
lafazh ini milik lshaq dia berkata; Abu Kamil Telah menceritakan kepada kami dan berkata
lshaq; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdush Shamad Al 'Ammi; Telah
menceritakan kepada kami Abu 'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash Shamit dari Abu Dzar
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Abu Dzar, Apabila
kamu memasak kuah sayur, maka perbanyaklah airnya, dan berikanlah sebagiannya kepada
tetanggamu."
• > * ^
4759. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Idris; Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib; Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Idris; Telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Abu
'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash Shamit dari Abu Dzar dia berkata; "Kekasih saya,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berpesan kepada saya: 'Apabila kamu
memasak kuah sayur, maka perbanyaklah airnya, lalu lihatlah jumlah keluarga tetanggamu
dan berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan baik.'"
Bab: Sunahnya bermuka ramah saat bertemu
\ < JiJu ^ \ ^ J IsJLi
^ / /
4760. Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Al Misma'i; Telah menceritakan kepada
kami 'Utsman bin 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir yaitu Al Khazzaz dari
Abu 'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash Shamit dari Abu Dzar dia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Janganlah kamu menganggap remeh sedikitpun
terhadap kebaikan, walaupun kamu hanya bermanis muka kepada saudaramu (sesama
muslim) ketika bertemu."
Bab: Sunahnya memberikan kemudahan dalam hal yang tidak diharamkan
:\\i^^^%\j^j\yjry&\ JSj\
4761. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami 'Ali bin Mushir dan Hafsh bin Ghiyats dari Buraid bin 'Abdullah dari Abu Burdah
dari Abu Musa dia berkata; "Apabila seorang yang meminta suatu kebutuhan datang kepada
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau akan menghadap kepada orang-orang
yang duduk bersama beliau seraya berkata: 'Berikanlah pertolongan agar kalian saling
memperoleh pahala dan semoga Allah melaksanakan apa yang disenangi-Nya melalui
ucapan nabi-Nya.'"
Bab: Sunahnya bergaul dengan ahli ilmu («. j-JUb
9 ' / } \ 9 S \ ' 9 ' l 9 ' 9 i 9 z'* 9 ' 9 ' ^ ^ P i ^ i;»* ^ V* \ 9 ^ S } t \ 'f;. 1 S
j J ly J,) IjC- S)
4762. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Sufyan bin 'Uyainah dari Buraid bin 'Abdullah dari Kakeknya dari Abu Musa dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al A'laa Al Mahdani dan lafazh ini miliknya; Telah
menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya perumpamaan teman
dekat yang baik dan teman dekat yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan
tukang pandai besi. Seorang penjual minyak wangi terkadang mengoleskan wanginya kepada
kamu dan terkadang kamu membelinya sebagian atau kamu dapat mencium semerbak
harumnya minyak wangi itu. Sementara tukang pandai besi adakalanya ia membakar pakaian
kamu ataupun kamu akan menciumi baunya yang tidak sedap."
Bab: Keutamaan berlaku baik kepada anak perempuan J^»s)
jS£-£jj4tt\ jJx-^O.X>-_g^ <*-Jiol £' , {j£-bJ^ / £' , {j£' ^^J>- ij> ,\^j4ji\ jJx- <^L^-ii
j£-jSlil2J\jc4-
4763. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Quhzadz; Telah
menceritakan kepada kami Salamah bin Sulaiman; Telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Ibnu Syihab; Telah menceritakan
kepadaku 'Abdullah bin Abu Bakr bin Hazm dari 'Urwah dari 'Aisyah; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Abdur
Rahman bin Bihram dan Abu Bakr bin lshaq dan lafazh ini milik mereka berdua, keduanya
berkata; Telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman; Telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib dari Az Zuhri; Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Abu Bakr bahwa 'Urwah
bin Az Zubair; Telah mengabarkan kepadanya bahwa 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam berkata; "Saya pernah dikunjungi oleh seorang wanita yang mempunyai dua orang
anak perempuan. Kemudian wanita tersebut meminta makanan kepada saya. Sayangnya,
pada saat itu, saya sedang tidak mempunyai makanan kecuali sebiji kurma yang langsung
saya berikan kepadanya. Kemudian wanita itu menerimanya dengan senang hati dan
membagikannya kepada dua orang anak perempuannya tanpa sedikitpun ia makan. Setelah
itu, wanita tersebut bersama dua orang anak perempuannya pergi. Tak lama kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam rumah. Lalu saya menceritakan
kepada beliau tentang wanita dan kedua anak perempuannya itu. Mendengar cerita saya ini,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa diuji dalam pengasuhan anak-
anak perempuan, lalu ia dapat mengasuh mereka dengan baik, maka anak perempuannya
itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka kelak.'"
jli]\^0
4764. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Bakr yaitu Ibnu Mudhar dari Ibnu Al Had bahwa Ziyad bin Abu Ziyad -budak- dari Ibnu
'Ayyasy; Telah menceritakan kepadanya dari 'Irak bin Malik Aku mendengarnya bercerita
kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz dari 'Aisyah dia berkata; "Telah datang kepadaku seorang
wanita miskin yang membawa dua anak perempuan, lalu saya memberinya makan dengan
tiga buah kurma, wanita tersebut memberikan kurmanya satu persatu kepada kedua
anaknya, kemudian wanita tersebut mengangkat satu kurma ke mulutnya untuk dia makan.
Tapi, kedua anaknya meminta kurma tersebut, akhirnya dia pun memberikan (kurma) yang
ingin ia makan kepada anaknya dengan membelahnya menjadi dua. Saya sangat kagum
dengan kepribadiannya. Lalu saya menceritakan apa yang diperbuat oleh wanita tersebut
kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah
telah mewajibkan kepadanya untuk masuk surga atau membebaskannya dari neraka."
4765. Telah menceritakan kepadaku 'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Abu
Ahmad Az Zubair; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdul 'Aziz dari
'Ubaidullah bin Abu Bakr dari Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Barang siapa dapat mengasuh dua orang anak perempuannya hingga
dewasa, maka aku akan bersamanya di hari kiamat kelak.' Beliau merapatkan kedua jarinya."
Bab: Keutamaan seseorang yang ditinggal mati oleh anaknya
lA y* j <) lA IA v' \ ^ b 5 3^
viUUolliL# J
4766. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; Aku membaca Hadits
Malik dari Ibnu Syihab dari Sa'id bin Al Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidaklah tiga anak milik salah seorang dari kaum Muslimin
meninggal dunia, lalu ia tersentuh api neraka, kecuali sebatas melewatinya saja, yang Allah
telah bersumpah siapapun akan melewatinya." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr
bin Abu Syaibah dan 'Amru An Naqid serta Zuhair bin Harb mereka berkata; Telah
menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Abad bin Humaid dan Ibnu Rafi' dari 'Abdur
Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar keduanya dari Az Zuhri melalui sanad
Malik dengan Hadits yang semakna. Namun di dalam Hadits Sufyan disebutkan dengan
lafazh; 'Fayalija' (lalu ia masuk) ke neraka, kecuali sebatas melewatinya saja, yang Allah telah
bersumpah siapapun akan melewatinya."
*V ^ f' ♦* ' '
ii ^ 4 . 'i j\^H\ s 3^ ^ 3
4767. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada para wanita Anshar: "Tidaklah salah
seorang dari kalian ditinggal mati oleh tiga orang anaknya, lalu ia sabar dan mengharap
pahala dari Allah, kecuali pasti ia akan masuk surga." Lalu berkatalah seorang wanita dari
mereka; "Bagimana jika dua orang saja?" Rasulullah bersabda: "Meskipun dua orang."
4768. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari Fudhail bin Husain; Telah
menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari 'Abdur Rahman bin Al Ashbahani dari Abu
Shalih Dzakwan dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata; Bahwasanya para wanita datang kepada
Rasulullah seraya berkata; "Wahai Rasulullah, kaum laki-laki telah biasa mendengarkan
petuah-petuahmu, maka berilah kami satu hari, sehingga kami bisa bermajlis denganmu.
engkau ajarkan kepada kami dari ilmu yang telah Allah sampaikan kepadamu. Beliau
bersabda: 'Baiklah, berkumpullah kalian pada hari ini dan ini.' Lalu mereka pun berkumpul
pada hari yang telah ditentukan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajari mereka
ilmu yang telah Allah berikan kepada beliau. Kemudian beliau bersabda: "Tidak ada seorang
dari kalian yang ditinggal mati oleh tiga orang dari anaknya kecuali mereka akan menjadi
hijab (penghalang) baginya dari neraka." Maka berkatalah salah satu dari mereka;
'Bagaimana kalau dua orang? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Atau dua
orang.' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz;
Telah menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari
'Abdur Rahman bin Al Ashbahani melalui jalur ini dengan Hadits yang semakna. Namun ada
tambahan; -seluruhnya- dari Syubah dari Abdurrahman bin Al Ashbahani dia berkata; Aku
mendengar Abu Hazim bercerita dari Abu Hurairah dia berkata; 'Tiga anak yang belum
baligh.'
4769. Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id dan Muhammad bin 'Abdul A'laa
lafazh keduanya tidak jauh berbeda. Keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Al
Mu'tamir dari Bapaknya dari Abu As Salil dari Abu Hasan dia berkata; 'Aku berkata kepada
Abu Hurairah; Kedua putraku telah meninggal. Apakah kamu mendengar dari Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam sebuah hadits yang dapat engkau bacakan untuk kami,
dengannya kami dapat menenangkan hati kami dari kesedihan atas sepeninggalnya anak-
anak kami?" Abu Hurairah berkata; Ya; "Anak-anak kecil mereka berlarian di surga dengan
bebas, salah seorang dari mereka berjumpa dengan bapaknya atau kedua orang tuanya, lalu
dia meraih ujung bajunya, atau beliau mengatakan; 'Dengan tangannya sebagaimana aku
memegang ujung bajumu ini, dia tidak akan berpisah dengan bapaknya sehingga Allah
memasukkan dia dan bapaknya ke dalam surga." Telah menceritakan kepada kami Abu As
Salil; Dan telah menceritakannya kepadaku 'Ubaidullah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada
kami Yahya yaitu Ibnu Sa'id dari At Taimi melalui jalur ini dan dia berkata; 'Apakah kamu
pernah mendengar sebuah Hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sesuatu yang
bisa menenangkan hati kami atas sepeninggalnya anak-anak kami? Abu Hurairah menjawab:
'Ya.'
» ,\\ \' ■> ' \\'J-\ ' :■ \' • * *. s > ■> * ' > V.i\ ' u \' • y *\' \ *' $ • ^ -
' Uo-X>-< j^u jiail>Uji>
\^\cA'S 1%J
s
4770. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, Muhammad bin 'Abdullah
bin Numair, Abu Sa'id Al Asyaj lafazh ini milik Abu Bakr dia berkata; Telah menceritakan
kepada kami Hafsh yaitu Ibnu Ghiyats; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats; Telah menceritakan kepada
kami Bapakku dari Kakekku Thalq bin Mu'awiyah dari Abu Zur'ah bin'Amru bin Jarir dari Abu
Hurairah dia berkata; "Seorang wanita datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam dengan membawa anaknya yang sedang sakit seraya berkata; 'Wahai Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, do'akanlah kepada Allah kesembuhan untuknya, karena sungguh
aku telah mempersembahkan tiga anak'. Beliau bertanya; "Benarkah sudah tiga anak?
Wanita itu menjawab; 'Ya.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh
engkau telah terhalang dengan tabir yang kuat dari api neraka." Umar berkata; dari antara
mereka, dari kakeknya. Sedangkan yang lainnya berkata; dari Thalq -tanpa menyebutkan dari
kakeknya,-
X **/ •• / / / X ^ x
JoJui J^a2-L>CL>^SL&-\ Jji) J
^ / ^ / ^ / / **/ Sr / *'
/ . > 9 9 / * 'f (S 9 s 4 . X ./
4771. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Thalq bin Mu'awiyah An Nakha'i Abu
Ghiyats dari Abu Zur'ah bin 'Amru bin Jarir dari Abu Hurairah dia berkata; "Seorang wanita
datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa anaknya yang
sedang sakit dan mengeluh seraya berkata; 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
aku khawatir terhadapnya, dan sungguh aku telah mempersembahkan (mengubur) tiga
anak', maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh engkau telah
terhalang dengan tabir yang kuat dari api neraka'." Zuhair berkata; dari Thalq -tanpa
menyebutkan nama julukannya. -
Bab: Jika Allah mencintai seorang hamba maka manusia akan dijadikan suka kepadanya
(aiL^C- \ A^C- <4j\ \j\ )
**/ / ^ ^ ^
& Ju^Ui i_^Vi^ _4^3is.iiii\ji»V4^ ji&UiJi
^y^is^^Vi^uy^. ■_$& ;_^&)ifc
* - « ^
4772. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya apabila Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai seseorang,
maka Dia akan memanggil malaikat Jibril alaihi salam seraya berseru: 'Hai Jibril,
sesungguhnya Aku mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia! ' Rasulullah bersabda:
'Akhirnya orang tersebut pun dicintai Jibril. Setelah itu, Jibril berseru di atas langit;
'Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai si fulan. Oleh karena itu, cintailah ia! '
Kemudian para penghuni langit pun mulai mencintainya pula.' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Setelah itu para penghuni bumi juga mencintainya.' Sebaliknya, apabila
Allah Subhanahu wa Ta'ala membenci seseorang, maka Dia akan memanggil malaikat Jibril
dan berseru kepadanya: 'Sesungguhnya Aku membenci si fulan. Oleh karena itu, bencilah ia.'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Lalu malaikat Jibril berseru di langit;
'Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala membenci si fulan. Oleh karena bencilah ia!"
Kemudian para penghuni langit membencinya. Setelah itu para penghuni dan penduduk
bumi juga membencinya. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id; Telah
menceritakan kepada kami Ya'qub yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Qari. Outaibah berkata;
Telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz yaitu Ad Darawardi; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakannya kepada kami Sa'id bin 'Amru Al
Asy'atsi; Telah mengabarkan kepada kami 'Abtsar dari Al 'Alaa bin Al Musayyab; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al Aili;
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah menceritakan kepadaku Malik yaitu Ibnu
Anas seluruhnya dari Suhail melalui jalur ini. Hanya saja di dalam Hadits Al 'Alaa bin Al
Musayyab tidak disebutkan tentang perkataan membenci. Telah menceritakan kepadaku
'Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun; Telah mengabarkan
kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah bin Abu Salamah Al Majisyun dari Suhail bin Abu
Shalih dia berkata; Ketika kami berada di Arafah, 'Umar bin 'Abdul 'Aziz lewat di hadapan
kami yang pada waktu dia sebagai pemimpin rombongan Haji. Orang-orang pun berdiri
melihat kepadanya. Lalu aku berkata kepada bapakku; 'Wahai bapakku, aku kira Allah telah
mencintai Umar bin Abdul Aziz. Bapakku berkata; 'Kenapa demikian? Jawabku; karena aku
lihat orang-orang telah mencintainya. Lalu bapakku berkata; demi bapakmu, Akupun telah
mendengar Abu Hurairah bercerita dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.. -kemudian
dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Jarir dari Suhail.
Bab: Ruh itu berkelompok-kelompok (SJgjjvo jj^\)
'Z \ , 9 y 'f t * ' \ 9 ' \ 9 ' £ 9 ' . / 9\ \ 9 ' \ ' l s } 9 " /9 1 ' .*. ^
\ bji yJb ^ , l £j£- ^Lo I {j£- \ ^oo Uo .X»-
4773. Telah menceritakan kepada kami Outaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Suhail dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Roh-roh itu seperti prajurit yang
berkelompok-kelompok, jika saling mengenal mereka akan menjadi akrab, dan jika saling
bermusuhan maka mereka akan saling berselisih."
'X
O
4774. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Katsir
bin Hisyam; Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan; Telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Al Asham dari Abu Hurairah -sebagai hadits marfu'- dia berkata;
"Sesungguhnya manusia itu seperti tambang perak dan emas. Mereka yang terhormat pada
masa masa jahiliah akan terhormat pula di masa Islam, jika mereka memahami (Islam). Roh-
roh itu seperti prajurit yang berkelompok-kelompok, jika saling mengenal mereka akan
menjadi akrab, dan jika saling bermusuhan maka mereka akan saling berselisih."
Bab: Seseorang akan bersama dengan yang disukainya ^\)
i zs&.&&'^3fy l^jJ^' 4^3’ isdoslfrl
4775. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab; Telah
menceritakan kepada kami Malik dari lshaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin
Malik bahwa seorang arab badui datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam sambil
berkata; kapankah kiamat? (Beliau Shallallahu'alaihi wasallam) menjawab, "Apa yang telah
kau siapkan?" Dia menjawab; "Cinta Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya." Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Kau bersama dengan yang kau cintai."
/ / / ^
vs£ j \ 3 vs j 3 vi j
4±>k\&k\\
4776. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah, 'Amru An Naqid, Zuhair
bin Harb, Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Ibnu Abu 'Umar, lafazh ini milik Zuhair
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Anas dia berkata;
seseorang berkata; 'Ya Rasulullah, kapan terjadi hari kiamat? ' Beliau menjawab: Apa yang
telah kamu siapkan? -tanpa menyebutkan kalimat; banyak,- orang itu menjawab; 'Aku hanya
mencintai Allah dan Rasul-NYa. Beliau bersabda: "Kamu bersama dengan yang kau cintai."
Telah menceritakannya kepadaku Muhammad bin Rafi' dan 'Abad bin Humaid. 'Abad
berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Dan berkata Ibnu Rafi'; Telah menceritakan
kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri; Telah
menceritakan kepadaku Anas bin Malik bahwa seorang arab badui menemui Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam -dengan redaksi yang serupa,- namun di dalam disebutkan
dengan lafazh; orang tersebut menjawab; Aku tidak mempunyai persiapan yang banyak,
selain aku hanya memuji kepada-Nya.
ilo U j4-r ' & o/' 3i$ 3^-k> ^ dUU ^ ^1 iuli
4777. Telah menceritakan kepadaku Abu Ar Rabi' Al 'Ataki; Telah menceritakan kepada kami
Hammad yaitu Ibnu Zaid; Telah menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani dari Anas bin
Malik dia berkata; "Pada suatu hari seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam seraya bertanya; 'Ya Rasulullah, kapankah kiamat itu akan datang? '
Mendengar pertanyaan laki-laki itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya:
'Apa yang telah kamu siapkan untuk menghadapi kiamat? ' Laki-laki itu menjawab;
'Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya.' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Sesungguhnya kamu akan bersama orang yang kamu cintai.' Anas berkata; 'Tidak
ada yang lebih menyenangkan hati kami setelah masuk Islam selain sabda Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam yang berbunyi: 'Sesungguhnya kamu akan bersama orang yang
kamu cintai.' Anas berkata; 'Karena saya mencintai Allah, Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar,
maka saya berharap kelak akan bersama mereka meskipun saya tidak dapat beramal seperti
mereka.' Telah menceritakannya kepada kami Muhammad bin 'Ubaid Al Ghubari; Telah
menceritakan kepada kami Ja'far bin Sulaiman; Telah menceritakan kepada kami Tsabit Al
Bunani dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Namun di dalamnya tidak
disebutkan perkataan Anas.
^ i J J 3lidUU^ J} & IA J
la/rio o 3^1 U ^ \ 3 U 3 Vi# 3^s d 3^1 U j
Ax< -'
C^A?J\\A^p-Lai <Ul\ (3^* ci ' Lf^
Ji
4778. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim.
Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Dan berkata 'Utsman; Telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Manshur dari Salim bin Abu Al Ja'ad; Telah menceritakan kepada kami
Anas bin Malik dia berkata; Ketika aku dan Rasulullah sedang keluar dari Masjid, tiba-tiba
kami bertemu dengan seorang laki-laki dari balik pintu masjid seraya bertanya; ya Rasulullah,
kapankah terjadi hari kiamat? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam balik bertanya: "Apa
yang telah kamu siapkan untuknya? Maka seakan-akan orang tersebut merasa malu dan
tunduk. Lalu dia berkata; Saya tidak mempunyai persiapan yang banyak dari shalat, puasa,
atau sedekah kecuali hanya aku mencintai Allah dan RasulNya". Rasulullah Shallallahu'alaihi
wasallam bersabda: "Kamu bersama dengan yang kau cintai". Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin Yahya bin 'Abdul 'Aziz Al Yasykuri; Telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin 'Utsman bin Jabalah; Telah mengabarkan kepadaku Bapakku dari Syu'bah dari
'Amru bin Murrah dari Salim bin Abu Al Ja'ad dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
dengan Hadits yang serupa. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah; Telah menceritakan
kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Qatadah Aku mendengar Anas. Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Ghassan Al Misma'i dan Muhammad
bin Al Mutsanna keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz yaitu Ibnu
Hisyam; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam mengenai Hadits ini.
j* ^
3 \ \jo X>- pJu*i J AlLc-4li \ 4li' \ -X^C- ^C- (Jj \ J \ ^C- 5 LaJIli £}-£•
4119 . Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim,
lshaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan 'Utsman berkata; Telah
menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Wail dari 'Abdullah dia berkata;
seorang laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya bertanya; Ya
Rasulullah, bagaimana menurut anda tentang seseorang yang mencintai suatu kaum namun
dia tidak bisa bertemu dengan mereka? Maka jawab Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
"Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dia cintai." Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu 'Adi; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah
menceritakannya kepadaku Bisyr bin Khalid; Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
yaitu Ibnu Ja'far keduanya dari Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami Abu Al
Jawwab; Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Qarm -secara keseluruhan- dari
Sulaiman dari Abu Wail dari 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits
yang serupa. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah
menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Muhammad bin 'Ubaid dari Al A'masy dari
Syaqiq dari Abu Musa dia berkata; seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, -lalu dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan Hadits Jarir dari Al A'masy.
Bab: Jika orang shalih dipuji maka itu adalah kabar gembira dan tidak akan
membahayakannya (o
c '> v.t\' '> \'X\' I lC> 9 \ c ' > vS\ '
^ »y /2 ) » \ vJo ^ LuIfcO vJO-A^-
4780. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Ar Rabi' serta
Abu Kamil Fudhail bin Husain lafazh ini milik Yahya. Yahya berkata; Telah mengabarkan
kepada kami dan berkata; Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Abu 'Imran Al Jauni dari 'Abdullah bin Ash Shamit dari Abu Dzar dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya; 'Bagaimana menurut anda
tentang seseorang yang beramal kebaikan lalu orang-orang pun memuji kepadanya? ' Beliau
menjawab: "Itulah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang Mukmin." Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim dari Waki';
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al
Mutsanna; Telah menceritakan kepadaku 'Abdush Shamad; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq; Telah mengabarkan kepada kami
An Nadhr seluruhnya dari Syu'bah dari Abu 'Imran Al Jauni dengan sanad Hammad bin Zaid
yang serupa dengan Haditsnya. Hanya saja di dalam Haditsnya dari Syu'bah -tanpa
menyebutkan dari 'Abdush Shamad- dengan lafazh; 'lalu orang-orang pun mencintainya.'
Sedangkan di dalam Hadits Abdush Shamad sama dengan perkataan Hammad yaitu
menggunakan lafazh; 'lalu orang-orang pun memujinya.'
47.KITAB: TAKDIR
Bab: Bagaimana penciptaan Adam dalam perut ibunya
Jy jk&±-
J*; ik\
\2jJ^'p*\ liSj^ J C
/\^1^ JC J> , jy
\jo_jJ<D\jOj\^
4781. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan
kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki 1 ; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair Al Mahdani dan
lafazh ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Bapakku dan Abu Mu'awiyah dan Waki'
mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Zaid bin Wahb dari
'Abdullah dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam yaitu -Ash Shadiq Al Mashduq-(seorang yang jujur menyampaikan dan berita yang
disampaikannya adalah benar): 'Sesungguhnya seorang manusia mulai diciptakan dalam
perut ibunya setelah diproses selama empat puluh hari. Kemudian menjadi segumpal daging
pada empat puluh hari berikutnya. Lalu menjadi segumpal daging pada empat puluh hari
berikutnya. Setelah empat puluh hari berikutnya, Allah pun mengutus seorang malaikat
untuk menghembuskan ruh ke dalam dirinya dan diperintahkan untuk menulis empat hal;
rezekinya, ajalnya, amalnya, dan sengsara atau bahagianya.' Demi Allah yang tiada Tuhan
selain Dia, sungguh ada seseorang darimu yang mengerjakan amal perbuatan ahli surga,
hingga jarak antara dirinya dan surga hanyalah satu hasta, namun suratan takdir rupanya
ditetapkan baginya hingga ia mengerjakan amal perbuatan ahli neraka dan akhirnya ia pun
masuk neraka. Ada pula orang yang mengerjakan amal perbuatan ahli neraka, hingga jarak
antara ia dan neraka hanya satu hasta, namun suratan takdir rupanya ditetapkan baginya
hingga kemudian ia mengerjakan amal perbuatan ahli surga dan akhirnya ia pun masuk
surga. 1 Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim
keduanya dari Jarir bin 'Abdul Hamid; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin
Yunus; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepadaku Abu
Sa'id Al Asyaj; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya. Dan telah menceritakannya kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah bin Hajjaj
seluruhnya dari Al A'masy melalui jalur ini, dia berkata di dalam Hadits Waki'; sesungguhnya
penciptaan salah seorang dari kalian dimulai dari perut ibunya selama empat puluh malam.
Dan di sebutkan di dalam Hadits Mu'adz dari Syu'bah empat puluh malam, kemudian empat
puluh hari. Sedangkan di dalam Hadits Jarir, empat puluh hari.
> ' *
*
ii\
4782. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Zuhair bin
Harb, lafazh ini milik Ibnu Numair keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru bin Dinar dari Abu Ath Thufail dari Hudzaifah bin Asid dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya malaikat akan
mendatangi nuthfah yang telah menetap dalam rahim selama empat puluh atau empat
puluh lima malam seraya berkata; 'Ya Tuhanku, apakah nantinya ia ini sengsara atau
bahagia? ' Maka ditetapkanlah (salah satu dari) keduanya. Kemudian malaikat itu bertanya
lagi; 'Ya Tuhanku, apakah nanti ia ini laki-laki ataukah perempuan? ' Maka ditetapkanlah
antara salah satu dari keduanya, ditetapkan pula amalnya, umurnya, ajalnya, dan rezekinya.
Setelah itu catatan ketetapan itu dilipat tanpa ditambah ataupun dikurangi lagi."
j, s / / s / s s /
jlS ^ {jb^^suj \ !^*-J [jbjj^ai \ — s ^ -loa CU<o
4783. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin Sarh; Telah
mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits
dari Abu Az Zubair Al Makki bahwa 'Amir bin Watsilah Telah menceritakan kepadanya dia
pernah mendengar 'Abdullah bin Mas'ud berkata; "Orang yang sengsara adalah orang yang
telah ditetapkan untuk menjadi orang sengsara semenjak ia berada dalam perut ibunya.
Sedangkan orang yang bahagia adalah orang yang telah ditetapkan untuk menjadi orang
yang bahagia semenjak ia berada dalam perut ibunya." Kemudian ada seorang sahabat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yang bernama Hudzaifah bin Asid Al Ghifari, datang.
Lalu Amir bin Watsilah menuturkan ucapan Abdullah bin Mas'ud itu kepadanya seraya
berkata; 'Bagaimana mungkin seseorang akan menjadi sengsara sebelum ia berbuat apa-
apa? ' Hudzaifah berkata kepada Amir; 'Apakah kamu masih merasa heran mendengar
pernyataan itu? Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Ketika nuthfah telah berusia empat puluh dua malam, maka Allah akan
mengutus satu malaikat mendatangi nuthfah tersebut. Kemudian Allah akan membentuk
tubuhnya, menciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, dan juga
tulangnya. Setelah itu, malaikat tersebut akan bertanya; 'Ya Tuhan, apakah janin yang
berada dalam rahim ini laki-laki ataukah perempuan? ' Maka Allah, Tuhanmu, akan
menentukan menurut kehendak-Nya. Kemudian malaikat pun mencatatnya. Setelah itu,
malaikat tersebut akan bertanya lagi; Ya Tuhan, bagaimana halnya dengan ajal janin ini? '
Lalu Allah akan menentukan ajalnya menurut kehendak-Nya. Maka, setelah itu, malaikat pun
akan mencatatnya. Kemudian malaikat tersebut akan bertanya lagi; 'Ya Tuhan,
bagaimanakah halnya dengan rezekinya? ' Lalu Allah, Tuhanmu, akan menentukan rezekinya
menurut kehendak-Nya. Setelah itu, malaikat pun akan mencatatnya. Kemudian malaikat
tersebut keluar dengan membawa selembar catatan yang berada di tangannya -tanpa
menambah ataupun mengurangi- apa telah diperintahkan Allah untuk mencatatnya.' Telah
menceritakan kepada kami Ahmad bin 'Utsman An Naufali; Telah mengabarkan kepada kami
Abu 'Ashim; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij; Telah mengabarkan kepadaku Abu
Az Zubair bahwa Abu Ath Thufail; Telah mengabarkan kepadanya dia mendengar 'Abdullah
bin Mas'ud berkata; -lalu dia menyebutkan Hadits- yang serupa dengan Hadits 'Amru bin Al
Harits.
\r' .Z\' >\*\ '* \'C\' ’<?> * '* '\'C\' \ ’ \'L\> '
eU^\3
jsljl jfti vju:i ^i\ j>3viixlij\ ^
i i_4^£ ^j^j\h
Ju*»>*aJ\ JcLe-^jJ O j\^\ Alc- Uo A>- \ JloL* 3 \ llpLi43j\ 4jjJ^^<*jLL>- ^ <*3j J l* cl> J ^
^j11aI\ JlaLj\ j,^f
\Ls&£\ J J
^l> a»- _^o j ^4-» <^> 4 . 3\ _jl\i\ ^>-^Jl-> _>*
4784. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf; Telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Bukair; Telah menceritakan kepada kami Zuhair
Abu Khaitsamah; Telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin 'Athaa bahwa 'Ikrimah bin
Khalid; Telah menceritakan kepadanya bahwa Abu Ath Thufail Telah menceritakan
kepadanya dia berkata; Aku menemui Abu Sarihah Hudzaifah bin Asid Al Ghifari lalu dia
berkata; Aku mendengar dengan kedua telingaku ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Sesunggunya nuthfah disimpan di dalam rahim setelah empat puluh malam. Lalu
datanglah malaikat -aku kira beliau berkata; - yang akan membentuknya seraya berkata; Ya
Rabb, apakah dia laki-laki atau perempuan? Lalu Allah menjadikannya laki-laki atau
perempuan. Kemudian malaikat itu berkata; Ya Rabb, apakah dia menyimpang ataukah
tidak? Lalu Allah menetapkan dia menyimpang dan tidaknya. Lalu malaikat berkata; Ya Rabb,
bagaimana rizkinya, ajalnya, akhlaknya? Kemudian Allah menetapkan dia bahagia atau
celaka. Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits bin 'Abdush Shamad; Telah
menceritakan kepadaku Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Rabi'ah bin Kultsum;
Telah menceritakan kepadaku bapakku Kultsum dari Abu At Thufail dari Hudzaifah bin Asid
Al Ghifari sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -secara marfu'-; bahwa apabila
Allah ingin menciptakan sesuatu dengan izin-Nya, Dia mengutus Malaikat ke dalam rahim,
setelah lebih dari empat puluh malam, -kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa,-
S **/ / x ^ ^ ••
4785. Telah menceritakan kepadaku Abu Kamil Fudhail bin Husain Al Jahdari; Telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid; Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah
bin Abu Bakr dari Anas bin Malik -secara marfu 1 - dia berkata; "Sesungguhnya Allah Azza wa
Jalla telah mengirim malaikat pada setiap rahim, dan malaikat itu berkata; Wahai Rabb
nutfah, Rabb 'alaqah, Rabb mudhghah. Jika Allah Azza wa Jalla hendak menentukan takdir
pada mahluk-Nya, Malaikat itu berkata "Wahai Rabb, laki-laki atau perempuan? celaka atau
bahagia, bagaimana rizki dan bagaimana ajalnya?" Maka ditulislah ketetapan itu dalam perut
ibunya".
4786. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
lshaq bin Ibrahim lafazh ini milik Zuhair. Ishaq berkata; Telah mengabarkan kepada kami.
Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari
Sa'ad bin 'Ubaidah dari Abu 'Abdur Rahman dari 'Ali dia berkata; "Kami pernah menguburkan
jenazah di pemakaman Baqi Al Gharqad. Tak lama kemudian, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam datang kepada kami. Lalu beliau duduk dan kami pun duduk mengelilingi beliau.
Setelah itu Rasulullah memegang sebuah batang kayu pendek dan beliau menggaris-gariskan
dan memukul-mukulkannya diatas tanah seraya berkata: 'Tidaklah seseorang diciptakan
melainkan Allah telah menentukan tempatnya di surga ataupun di neraka, serta ditentukan
pula sengsaranya atau bahagianya.' Ali bin Abu Thalib berkata; 'Kemudian seseorang
bertanya; 'Ya Rasulullah, kalau begitu apakah sebaiknya kami berdiam diri saja tanpa harus
berbuat apa-apa? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Barang siapa termasuk
dalam golongan orang-orang yang beruntung, maka ia pasti akan mengerjakan amal
perbuatan orang-orang yang beruntung. Sebaliknya barang siapa termasuk dalam golongan
orang-orang yang sengsara, maka ia pasti akan mengerjakan amal perbuatan orang-orang
yang sengsara. 1 Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Berbuatlah!
Karena masing-masing telah dipermudah untuk berbuat sesuai dengan ketentuan sengsara
dan bahagianya. Orang yang termasuk dalam golongan orang-orang yang berbahagia akan
dimudahkan untuk mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang beruntung. Dan orang
yang termasuk dalam golongan orang-orang yang sengsara akan dimudahkan untuk
mengerjakan amal perbuatan orang-orang yang sengsara. 1 Setelah itu Rasulullah pun
membacakan ayat Al Qur'an: 'Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan
bertakwa serta membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami akan
menyiapkan baginya jalan yang mudah. Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup
serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan menyiapkan baginya jalan
yang sukar.' (Qs. Al-Lail (92): 5-10). Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu
Syaibah dan Hannad bin As Sari keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Al
Ahwash dari Manshur melalui jalur ini dengan Hadits yang semakna dan dia berkata; 'Lalu
beliau mengambil 'Uud.' (sebatang kayu), ' -bukan mikhsharah.- Ibnu Abu Syaibah berkata di
dalam Haditsnya dari Abui Ahwash; lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca...
ijitu jj >
6
' > -r
^ -
4787. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan
Abu Sa'id Al Asyaj mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki'; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah
menceritakan kepada kami Bapakku; Telah menceritakan kepada kami Al A'masy; Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib lafazh
ini miliknya; Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah; Telah menceritakan kepada
kami Al A'masy dari Sa'ad bin 'Ubaidah dari Abu 'Abdur Rahman As Sulami dari 'Ali dia
berkata; Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk sambil
memegang sebatang kayu yang beliau pukul-pukulkan. Lalu beliau mengangkat kepalanya
seraya bersabda: "Tidaklah setiap jiwa dari kalian kecuali telah diketahui tempatnya di surga
ataupun di neraka. Para sahabat bertanya: 'Ya Rasulullah, kalau begitu kenapa kita harus
beramal, apakah sebaiknya kita berdiam diri saja tanpa harus berbuat apa-apa? ' 'Tidak,
Berbuatlah! Karena masing-masing telah dipermudah untuk berbuat sesuai dengan
ketentuannya. Lalu beliau membaca ayat: Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan
Allah dan bertakwa serta membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami
akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya
cukup serta mendustakan adanya pahala yang terbaik, maka Kami akan menyiapkan baginya
jalan yang sukar. 1 (Qs. Al-Lail (92): 5-10). Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Manshur dan Al
A'masy bahwasannya keduanya mendengar Sa'ad bin Ubaidah menceritakannya dari Abu
'Abdur Rahman As Sulami dari 'Ali dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang
serupa.
^\ L \ 512 j$ 3 \
4788. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus; Telah menceritakan kepada kami
Zuhair; Telah menceritakan kepada kami Abu Az Zubair; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan
kepada kami Abu Khaitsamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; suatu ketika Suraqah
bin Malik bin Ju'syam datang kepada Rasulullah seraya berkata; 'Ya Rasulullah, terangkanlah
kepada kami agama ini, seolah-olah kami baru diciptakan! Apakah hakikat amalan hari ini?
apakah karena telah tertulis oleh pena yang telah kering, dan taqdir yang pasti berlaku,
ataukah amalan yang harus kita hadapi? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:
"Tidak, tapi karena pena yang telah kering dan taqdir yang mesti berlaku." Suraqah Bin Malik
berkata; 'lalu untuk apa kita beramal? Zuhair berkata; lalu Abu Az-Zubair berkata sesuatu
yang tidak dapat aku pahami. Maka aku bertanya kepadanya tentang apa yang di ucapkan
oleh beliau shallallahu 'alaihi wasallam, dia menjawab; "Beramallah, karena semuanya akan
dipermudah". Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada
kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru bin Al Harits dari Abu Az Zubair dari
Jabir bin 'Abdullah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang semakna. Di
didalam disebutkan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Setiap orang yang
beramal akan dipermudah untuk melaksanakan amalnya.'
& O'
£
g 'M jUa Ijijy J-sO'i
s * s/ * s * s \'£ ". «* "SM -* ’l’ '"' * -""f > ' s - l x *l> ’ » ' » l «* , ^ > , * , 'L*.'’
<>> <>>'<>£• -*W
^ -'» ^ <*"■> *'*•. t f* "i ^ y * *\ ^ ' * k* 'i ^ ‘?;.'*Ti> *tK»‘'./ ^ 1 ^»( > >
44jl*u Uo.X>- A aX» UoA^^^wLaJI^^I LOO»- ^JSjii*-
4789. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Yazid Adh Dhuba'i; Telah menceritakan kepada kami Mutharif dari
'Imran bin Hushain dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya; Ya Rasulullah,
apakah penghuni surga dapat mengetahui siapa penghuni neraka? Beliau menjawab: 'Ya.'
Imran bertanya lagi; Kalau begitu buat apa mereka beramal? Beliau menjawab; 'Setiap orang
akan dipermudah untuk melaksanakan apa yang telah ditetapkan baginya.' Telah
menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; Telah menceritakan kepada kami Abdul
Warits; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dan lshaq bin Ibrahim dan Ibnu Numair dari
Ibnu 'Ulayyah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Yahya; Telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin Sulaiman; Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna;
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami
Syu'bah seluruhnya dari Yazid Ar Risyki melalui jalur ini yang semakna dengan Hadits 'Abdu
Warits. Dia berkata; Aku bertanya; 'Ya Rasulullah.'
31 ^ 0 .
i+dt
4790. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali; Telah menceritakan
kepada kami 'Utsman bin 'Umar; Telah menceritakan kepada kami 'Azrah bin Tsabit dari
Yahya bin 'Uqail dari Yahya bin Ya'mar dari Abu Al Aswad Ad Daili dia berkata; " Imran bin
Hushain pernah bertanya kepada saya; 'Apakah perilaku dan jerih payah kaum muslimin
sekarang ini karena adanya takdir yang telah ditentukan sejak dulu atas mereka, ataukah
karena mereka mengetahui ajaran yang dibawa oleh nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
ada hujjah yang akan menuntut mereka? ' Saya (Abui Aswad) menjawab; 'Itu karena takdir
yang telah ditentukan sejak dahulu atas mereka.' Imran bin Hushain bertanya lagi; 'Bukankah
yang demikian itu suatu kezhaliman?.' Abui Aswad menjawab; 'Saya sangat terkejut dengan
pertanyaan itu, lalu saya katakan; 'Segalanya adalah ciptaan-Nya, Allah tidak akan diminta
pertanggung jawaban mengenai apa yang Dia perbuat, tetapi manusia pasti akan dimintai
pertanggungjawaban.' Imran bin Hushain berkata kepada saya; 'Wahai Abui Aswad, semoga
Allah memberimu rahmat. Sebenarnya saya tidak bermaksud bertanya kepadamu melainkan
hanya untuk menjaga pikiranmu.' Pada suatu hari ada dua orang laki-laki dari suku Muzainah
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan bertanya; 'Ya Rasulullah, menurut
engkau apakah perilaku dan usaha kaum muslimin sekarang ini karena sudah suratan takdir
yang telah ditetapkan sejak dahulu atau karena mereka mengamalkan ajaran yang dibawa
oleh Nabi mereka dan mereka sadar atas hujjah yang akan menuntut mereka? ' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Itu merupakan suratan takdir yang telah ditetapkan
(Allah) sejak dahulu yang sesuai dengan firman Allah yang berbunyi: 'Dan demi jiwa serta
penyempurnaannya/penciptaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan
kefasikan dan jalan ketakwaan.' (Asy-Syamsy (91): 7-8).
4791. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz yaitu Ibnu Muhammad dari Al A'laa dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Ada orang yang mengamalkan
amalan ahli surga pada waktu yang sangat lama, lalu ia menutup akhir hidupnya dengan
amalan ahli neraka. Ada pula orang yang mengerjakan amalan ahli neraka pada waktu yang
sangat lama, tetapi kemudian ia menutup akhir hidupnya dengan amalan ahli surga."
4792. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami
Ya'qub yaitu Ibnu 'Abdur Rahman Al Qari dan Abu Hazim dari Sahi bin Sa'ad As Sa'idi bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada seseorang yang melakukan amalan
penghuni surga hingga terlihat oleh manusia menjadi penghuninya padahal ia termasuk
penghuni neraka, sebaliknya ada seseorang yang melakukan amalan penghuni neraka hingga
terlihat oleh manusia ia menjadi penghuninya padahal ia adalah penghuni surga."
Bab: Perdebatan antara Adam dengan Musa W** - )
di? r sTL:^ ^>&\^yj\s4 ' j&yj/J*\Z\L^
sJujSt 1 1
4793. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Ibrahim bin Dinar dan Ibnu
Abu 'Umar Al Makki dan Ahmad bin 'Abdah Adh Dhabbi seluruhnya dari Ibnu 'Uyainah dan
lafazh ini milik Ibnu Hatim dan Ibnu Dinar keduanya berkata; Telah menceritakan kepada
kami Sufyan bin 'Uyainah dari 'Amru dari Thawus dia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adam dan Musa 'Alaihimas Salam
saling berdebat. Musa berkata: 'Wahai Adam, engkau adalah bapak kami. Engkau telah
mengecewakan kami dan mengeluarkan kami dari surga karena dosamu.' Adam menjawab:
'Wahai Musa, Allah telah memilihmu dengan kalam-Nya dan menulis Taurat untukmu
dengan tangan-Nya. Apakah kamu mencelaku atas perkara yang telah Allah tentukan
terhadapku empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku.' Maka Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Maka argumentasi Adam mengalahkan Musa, maka argumentasi Adam
mengalahkan Musa.' Dan di dalam Hadits Ibnu Abu Umar dan Abdah salah seorang dari
mereka berkata dengan lafazh; 'Khattha.' (mencatat). Sedangkan yang lainnya mengatakan;
'Dia telah menuliskan untukmu kitab Taurat dengan tangan-Nya.
>y r ST£Ui3ls
jU-Vl '4
4794. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik bin Anas dari apa yang
telah dibacakan kepadanya dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Adam dan Musa pernah berdebat. Musa
berkata kepada Adam; 'Kamu yang telah menyesatkan manusia dan mengeluarkan mereka
dari Surga. Adam menjawab: 'Bukankah kamu yang telah diberikan oleh Allah ilmu tentang
segala sesuatu dan dipilihnya dari yang lain dengan risalah-Nya? Musa menjawab: 'Ya.' Adam
berkata; 'kalau begitu kenapa kamu mencelaku karena suatu perkara yang telah ditetapkan
Allah Azza wa Jalla kepadaku sebelum aku diciptakan? '
J4ss\ 4\oI^J ( ^4=^l£^i45sj^
3is^3is { ^ J } Wvtectv&j.
^1i \ 0>c9^Jl^3a^LC-4J^\
4795. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Musa bin 'Abdullah bin Musa bin 'Abdullah
bin Yazid Al Anshari; Telah menceritakan kepada kami Anas bin 1 1 ya d h ; Telah menceritakan
kepadaku Al Harits bin Abu Dzubab dari Yazid yaitu Ibnu Hurmuz dan 'Abdur Rahman Al A'raj
keduanya berkata; Kami mendengar Abu Hurairah berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda: 'Adam dan Musa alaihimas salam pernah berdebat di sisi Allah.
Namun akhirnya Adam dapat mengalahkan Musa alaihi salam." Musa berkata; 'Kamulah
Adam yang telah diciptakan Allah dengan kekuasaan-Nya. Kemudian Allah menghembuskan
ruh-Nya ke dalam dirimu. Setelah itu, Allah memerintahkan semua malaikat-Nya untuk
bersujud kepadamu dan Dia menempatkanmu di dalam surga-Nya, tetapi kemudian kamu
membuat manusia turun ke bumi karena kesalahanmu.' Adam menjawab; 'Kamulah Musa
yang telah dipilih Allah dengan risalah dan firman-Nya. Allah juga telah memberimu
beberapa lembaran yang berisi penjelasan tentang segala sesuatu dan mendekatkanmu
untuk menerima firman-Nya. Berapa tahunkah Allah telah menulis kitab Taurat sebelum aku
diciptakan? ' Musa menjawab; 'Empat puluh tahun.' Adam bertanya lagi; 'Apakah kamu
dapatkan, di dalam kitab Taurat, ayat yang berbunyi: '...dan durhakalah Adam kepada
Tuhannya serta sesatlah ia.' (Qs. Thaahaa (20): 12 1)." Musa menjawab; 'Ya.' Adam bertanya
lagi; 'Mengapa kamu mencelaku karena suatu perbuatan yang telah ditetapkan Allah Azza
wa Jalla empat puluh tahun sebelum Allah menciptakanku? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Akhirnya Adam dapat memberikan jawaban kepada Musa.'
\ ’ *
«y’JV.
4li\ -ui^l (^>4 s->_*? '
-\ 'i i
<*' i ,
<3 'J.
UJ
, ;. i ^ ^ » f
4796. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Hatim keduanya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim; Telah menceritakan kepada kami
Bapakku dari Ibnu Syihab dari Humaid bin 'Abdur Rahman dari Abu Hurairah dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Adam dan Musa alaihima salam pernah
melakukan perdebatan. Musa berkata; 'Kamulah Adam yang karena kesalahanmu kamu
dikeluarkan dari Surga. Adam menjawab; 'Kamulah Musa yang telah dipilih Allah dengan
risalah dan firman-Nya. Tapi kenapa kamu mencelaku karena suatu perbuatan yang telah
ditetapkan Allah Azza wa Jalla. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Akhirnya
Adam dapat memberikan jawaban kepada Musa.' Telah menceritakan kepadaku 'Amru An
Naqid; Telah menceritakan kepada kami Ayyub bin An Najjar Al Yamami; Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepada kami Ibnu Rafi'; Telah menceritakan kepada kami 'Abdur Razzaq; Telah mengabarkan
kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan Hadits yang semakna. Dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Minhal Adh Dharir; Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai 1 ; Telah
menceritakan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah
dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
4797. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir Ahmad bin 'Amru bin 'Abdullah bin Sarh;
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku Abu Hani Al
Khalwani dari Abu 'Abdur Rahman Al Hubuli dari 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash dia berkata;
"Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah telah
menentukan takdir bagi semua makhluk lima puluh tahun sebelum Allah menciptakan langit
dan bumi.' Rasulullah menambahkan: 'Dan arsy Allah itu berada di atas air." Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar; Telah menceritakan kepada kami Al Muqri;
Telah menceritakan kepada kami Haiwah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan
telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Sahi At Tamimi; Telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Maryam; Telah mengabarkan kepada kami Nafi' yaitu Ibnu Yazid keduanya
dari Abu Hani melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun keduanya tidak
menyebutkan lafazh: "Dan 'arsy Allah itu berada di atas air."
Bab: Allah membolak-balikkan hati sekehendak-Nya
>> 9
4798. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Numair keduanya dari Al
Muqri. Zuhair berkata; Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yazid Al Muqri dia
berkata; Telah menceritakan kepada kami Haiwah; Telah mengabarkan kepadaku Abu Hani
bahwa dia mendengar Abu 'Abdur Rahman Al Hubuli dia mendengar 'Abdullah bin 'Amru bin
Al 'Ash berkata; bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya hati semua manusia itu berada di antara dua jari dari sekian jari
Allah Yang Maha Pemurah. Allah Subhanahhu wa Ta'ala akan memalingkan hati manusia
menurut kehendak-Nya." Setelah itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdoa; 'Ya
Allah, Dzat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah
kepada-Mu! '
Bab: Segala sesuatu berdasarkan takdir JS”” )
5 \
4799. Telah menceritakan kepadaku 'Abdul A'laa bin Hammad dia berkata; Aku membaca
Hadits Malik bin Anas; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya. Dan telah menceritakan
kepada kami Qutaibah bin Sa'id dari Malik dari apa yang telah dibacakan kepadanya dari
Ziyad bin Sa'ad dari 'Amru bin Muslim dari Thawus dia berkata; "Saya pernah mendapati
beberapa orang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan; 'Segala sesuatu
itu sesuai takdirnya. 1 Ibnu Thawus berkata; 'Saya pernah mendengar Abdullah bin Umar
mengatakan; 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Segala sesuatu itu
sesuai takdirnya, hingga kelemahan dan kecerdasan (atau kecerdasan dan kelemahan)."'
4800. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya
berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Ziyad bin Isma'il dari
Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far Al Makhrumi dari Abu Hurairah dia berkata; "Pada suatu
hari, kaum musyrik Quraisy datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk
memperdebatkan masalah qadar (takdir). Tak lama kemudian, turunlah ayat Al Qur'an yang
berbunyi: 'Ingatlah pada hari di mana mereka diseret ke neraka pada muka mereka.
Dikatakan kepada mereka; 'Rasakanlah sentuhan api neraka. Sesungguhnya Kami
menciptakan segala sesuatu menurut qadarnya.'" (Al Qamar (54): 48-49).
Bab: Anak Adam telah ditetapkan bagiannya dari perbuatan zina dan selainnya (^^c- jAS
* ^ (i ' 9 '
y
1 4 ' s »t •£ » <. . '
4801. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim dan 'Abd bin Humaid dan lafazh ini
milik lshaq dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdur Razzaq Telah menceritakan
kepada kami Ma'mar dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Ibnu Abbas dia berkata; 'Saya
tidak berpendapat tentang sesuatu yang paling dekat dengan makna Al lamam (dosa dosa
kecil) selain dari apa yang telah dikatakan oleh Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
Salam: "Sesungguhnya Allah Allah 'Azza Wa Jalla telah menetapkan pada setiap anak cucu
Adam bagiannya dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Maka
zinanya mata adalah melihat, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu berkeinginan
dan berangan-angan, dan kemaluanlah sebagai pembenar atau tidaknya." 'Abad berkata;
dalam riwayatkannya dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dengan lafazh; 'Aku mendengar Ibnu
'Abbas.'
4802. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Abu Hisyam Al Makhzumi telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah menceritakan
kepada kami Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya manusia itu telah ditentukan
nasib perzinaannya yang tidak mustahil dan pasti akan dijalaninya. Zina kedua mata adalah
melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berbicara, zina kedua
tangan adalah menyentuh, zina kedua kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah
berkeinginan dan berangan-angan, sedangkan semua itu akan ditindak lanjuti atau ditolak
oleh kemaluan."
Bab: Makna "Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah...." (S yj* ^ y> $
j\ yA
jk> jife
4803. Telah menceritakan kepada kami Hajib bin Al Walid telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi dari Az Zuhri telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al
Musayyab dari Abu Hurairah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda: 'Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian
(fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani,
ataupun Majusi -sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat.
Maka, apakah kalian merasakan adanya cacat? ' Lalu Abu Hurairah berkata; 'Apabila kalian
mau, maka bacalah firman Allah yang berbunyi: '...tetaplah atas fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah.' (QS. Ar
Ruum (30): 30). Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; telah
menceritakan kepada kami 'Abdul 'Alaa Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan
telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid; telah mengabarkan kepada kami
'Abdurrazzaq keduanya dari Ma'mar dari Az Zuhri dengan sanad ini dan dia berkata;
'Sebagaimana hewan ternak melahirkan anaknya, -tanpa menyebutkan cacat. -
4804. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir dan Ahmad bin 'Isa mereka berdua
berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus
bin Yazid dari Ibnu Syihab bahwasanya Abu Salamah bin 'Abdurrahman mengabarkan
kepadanya bahwasanya Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian
(fitrah). Lalu dia berkata; Bacalah oleh kalian firman Allah yang berbunyi: '...tetaplah atas
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan
atas fitrah Allah itulah agama yang lurus.' (QS. Ar Ruum (30): 30).
JZs ji-j
j Jiyizz
41>Li1JaXC- ^Sj4
4805. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan melainkan dalam keadaan
fitrah, maka bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani atau Musyrik." Lalu
seseorang bertanya kepada beliau: "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika bayi itu
meninggal sebelum itu?" Maka beliau bersabda: "Allah lebih tahu dengan apa yang mereka
kerjakan." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair, bapakku
telah menceritakan kepada kami; keduanya dari Al A'masy dengan sanad ini dalam hadits
Ibnu Numair dengan lafazh; "Tidaklah setiap anak yang dilahirkan kecuali dalam keadaan di
atas millah (Islam) Dan dalam riwayat Abu Bakr dari Abu Mu'awiyah; 'Kecuali di atas millah
(agama Islam) ini.' Sedangkan dalam riwayat Abu Kuraib dari Abu Mu'awiyah; Tidaklah
seorang anak yang dilahirkan kecuali berada di atas fitrah ini, hingga dia mengucapkannya
dengan lisannya.
\ i\^i ^4:^cSvj\k\^j^\ jlsl£ ^p\\ £sj^-
«IjOooLc-
> C
4806. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami 'Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
dia berkata; ini adalah apa yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -lalu dia menyebutkan beberapa Hadits di antaranya; -
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang bayi yang dilahirkan
melainkan dalam keadaan fitrah ini, maka bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, atau
Nasrani, sebagaimana mereka mendapatkan unta yang lahir, akankah mereka mendapatkan
padanya cacat, sehingga kalianlah yang membuatnya cacat?" para sahabat bertanya;
"Bagaimana pendapat anda dengan seorang anak kecil yang meninggal?" Beliau menjawab:
"Allah lebih tahu dengan apa yang mereka kerjakan."
I 'y \J \ yC- y y}\ \y. V.- t/ y kZsj \lEjS-
^ 9 } ^ /
4807. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
'Abdul 'Aziz Ad Darawadri dari Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan
fitrah lalu kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai seorang yahudi, nasrani dan
majusi (penyembah api). Apabila kedua orang tuanya muslim, maka anaknya pun akan
menjadi muslim. Setiap bayi yang dilahirkan dipukul oleh syetan pada kedua pinggangnya,
kecuali Maryam dan anaknya (Isa).
vs£l^ vs£l^ ^ ^ 44^ vf;i^.1 o^\
ix£ ^Lj*}\ & j\ji lf£- J-^ S^*^J ^r-4*^ 1 <j
4808. Telah menceritakan kepada kami Abu Ath Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu
Wahb telah mengabarkan kepadaku Ibnu Abu Dzi'b dan Yunus dari Ibnu Syihab dari 'Atha bin
Yazid dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang anak-
anak kaum Musyrikin? lalu beliau bersabda: "Allah maha mengetahui terhadap apa yang
mereka perbuat." Telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah mengabarkan
kepada kami 'Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
'Abdurrahman bin Bihram telah mengabarkan kepada kami Abui Yaman telah mengabarkan
kepada kami Syu'aib Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan
kepada kami Salamah bin Syabib telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin A'yan telah
menceritakan kepada kami Ma'qil bin 'Ubaidullah semuanya dari Az Zuhri dengan sanad
Yunus dan Ibnu Abu Dzi'b seperti hadits keduanya. Hanya saja pada hadits Syu'aib dan Ma'qil
dengan menggunakan lafazh; 'Beliau ditanya mengenai keturunan orang-orang Musyrik.'
c*L.U\ ’jL
4809. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata; bahwa Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa Salam pernah ditanya mengenai anak-anak orang-orang musyrik yang
meninggal ketika mereka masih kecil, lalu beliau menjawab: "Allah lebih mengetahui apa
yang mereka kerjakan."
h>J\
s£rvL.U\
4810. dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada
kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang nasib anak-anak kaum
musyrik yang meninggal dunia sebelum usia baligh. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: 'Allah lah Yang Maha tahu tentang apa yang mereka kerjakan semenjak
Allah menciptakannya.'"
4811. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Mu'tamar bin Sulaiman dari bapaknya dari Raqabah bin
Masqalah dari Abu lshaq dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas dari Ubay bin Ka'b dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Sesungguhnya anak laki-laki yang
dibunuh oleh Nabi Khidhir alaihi salam itu telah ditakdirkan menjadi orang kafir. Seandainya
anak laki-laki tersebut terus hidup, maka ia akan menyesatkan kedua orang tuanya untuk
menjadi durhaka dan kafir."'
4812. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Al 'Ala bin Al Musayyab dari Fudhail bin 'Amr dari 'Aisyah binti Thalhah dari 'Aisyah
Ummul Mu'minin dia berkata; 'Suatu ketika seorang bayi meninggal, maka aku katakan;
beruntunglah dia, apakah dia akan menjadi burung dari burung-burung surga? Maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak tahukan kamu bahwa Allah telah
menciptakan syurga serta menciptakan penghuninya, dan menciptakan neraka serta
menciptakan penghuninya.
\J ^ ^ i jil\ 1LU
t > z » i . * i *' > ^ * T\ i f* i ^ ^ i ^
4813. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Thalhah bin Yahya dari bibinya, 'Aisyah binti Thalhah dari 'Aisyah
ummul Mu'minin dia berkata; "Pada suatu ketika, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah diundang untuk melayat jenazah seorang bayi dari kaum Anshar. Kemudian saya
(Aisyah) berkata kepada beliau; 'Ya Rasulullah, sungguh berbahagia bayi kecil ini! la seperti
seekor burung dari sekian burung surga yang belum pernah berbuat dosa dan belum pernah
ternodai oleh dosa. 1 Mendengar pernyataan tersebut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: 'Mungkin juga tidak seperti itu hai Aisyah. Sebenarnya Allah telah menciptakan
orang-orang yang akan menjadi penghuni surga ketika mereka masih berada dalam tulang
rusuk (sulbi) bapak-bapak mereka. Dan sebaliknya, Allah pun telah menciptakan orang-orang
yang akan menjadi penghuni neraka ketika mereka masih berada dalam tulang rusuk bapak-
bapak mereka.' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ash Shabbah telah
menceritakan kepada kami Isma'il bin Zakaria dari Thalhah bin Yahya Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku Sulaiman bin Ma'bad telah
menceritakan kepada kami Al Husain bin Hafsh Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya,
dan telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Yusuf keduanya dari Sufyan Ats Tsauri dari Thalhah bin Yahya dengan sanad
Waki' seperti haditsnya.
Bab: Penjelasan bahwa ajal, rizki dan selainnya tidak bertambah dan berkurang (j'oW
s s j, s
k jaftdjl? ji 3 liii T J ^ jliiil J Jlii l jj 3
£ jSUlS&J-iUs
/ ^ / ^ / ^ -''z
4814. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib - dan
lafadh ini milik Abu Bakr- mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Waki'
dari Mis'ar dari 'Alqamah bin Martsad dari Al Mughirah bin 'Abdullah Al Yasykuri dari Al
Ma'rur bin Suwaid dari 'Abdullah dia berkata; "Ummu Habibah -istri Rasulullah- pernah
berdoa sebagai berikut; 'Ya Allah, berikanlah aku kenikmatan (panjangkanlah usiaku)
bersama suamiku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ayahku. Abu Sufyan, dan
saudaraku, Mu'awiyah.' Abdullah berkata; Mendengar doa itu, maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam berkata kepada istrinya, Ummu Habibah: 'Sesungguhnya kamu memohon
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala: ajal, kematian, dan rezeki yang telah ditentukan, di mana
Allah tidak akan mengajukan ataupun memundurkan sebelum waktunya. Apabila kamu
memohon kepada Allah Suhhanahu wa Ta'ala agar Dia menyelamatkanmu dari siksa neraka
dan siksa kubur, maka hal itu lebih baik bagimu dan lebih utama. 1 Abdullah bin Mas'ud
berkata; lalu ditanyakan kepada Rasulullah tentang kera. Mis'ar berkata; aku kira dia
berkata; Apakah babi itu berasal dari manusia yang telah berubah rupa? ' Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak akan
menghancurkan atau menyiksa suatu kaum, kemudian menjadikan keturunan bagi mereka.
Sesungguhnya keturunan babi dan kera itu sudah ada sebelumnya.' Telah menceritakannya
kepada kami Abu Kuraib Telah menceritakan kepada kami Ibnu Bisyr dari Mis'ar melalui
sanad ini. Hanya saja dia menyebutkan di dalam Haditsnya, dari Ibnu Bisyr dan Waki' -secara
keseluruhan-. Lafazh; dari adzab neraka dan adzab kubur.'
!i\ j
/ ^ X / ^ /j ^ ^ j "f’ j ^
4815. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Hajjaj bin Asy
Sya'ir -dan lafadh ini milik Hajjaj- lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan Hajjaj
berkata; telah menceritakan kepada kami 'Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ats
Tsauri dari 'Alqamah bin Martsad dari Al Mughirah bin 'Abdullah Al Yasykuri dari Ma'rur bin
Suwaid dari 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; "Ummu Habibah pernah berdoa sebagai
berikut; 'Ya Allah, berikanlah aku kenikmatan (panjangkanlah usiaku) bersama suamiku,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, ayahku. Abu Sufyan, dan saudaraku, Muawiyah.'
Mendengar doa itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada istrinya, Ummu
Habibah: 'Sesungguhnya kamu memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala: ajal, kematian,
dan rezeki yang telah ditentukan, yang Allah tidak akan mengajukan ataupun memundurkan
sebelum waktunya. Apabila kamu memohon kepada Allah Suhhanahu wa Ta'ala agar Dia
menyelamatkanmu dari siksa neraka dan siksa kubur, maka hal itu lebih baik bagimu.'
Abdullah bin Mas'ud berkata; 'Ada seorang laki-laki bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah kera
dan babi itu berasal dari manusia yang telah berubah rupa? ' Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam menjawab: 'Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak akan menghancurkan atau
menyiksa suatu kaum, kemudian menjadikan keturunan bagi mereka. Sesungguhnya
keturunan babi dan kera itu sudah ada sebelumnya. 1 Telah menceritakannya kepadaku Abu
Dawud Sulaiman bin Ma'bad telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Hafsh telah
menceritakan kepada kami Sufyan dengan isnad ini. Namun dia berkata dengan lafazh; wa
atsarin mablughah (kehidupan yang sudah ditentukan) Ibnu Ma'bad berkata; dan sebagian
mereka meriwayatkan lafazh; 'sebelum waktunya yaitu sebelum turunnya.'
Bab: Perintah untuk kuat dan tidak lemah
j&j)
* ' y y f *V s
/ / ^ ** y s * s
4816. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ibnu Numair mereka
berdua berkata; telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Idris dari Rabi'ah bin 'Utsman
dari Muhammad bin Yahya bin Habban dari Al A'raj dari Abu Hurairah dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang mukmin yang kuat lebih baik dan
lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada
masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang
berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu
menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu
mengatakan; 'Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi
begini dan begitu'. Tetapi katakanlah; 'Ini sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya
pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan
membukakan jalan bagi godaan syetan."'
48.KITAB: ILMU
Bab: Larangan untuk mengikuti ayat-ayat Al-Qur'an yang musytabihat
iL«)
_^uj3lidJli { v l^V\ ^ J^oVi^To j
jj. l jjI^li > ii\ LS ^^i\iLi Ji^^iisUo
4817. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab telah
menceritakan kepada kami Yazid bin Ibrahim At Tusturi dari 'Abdullah bin Abu Mulaikah dari
Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah dia berkata; bahwa Nabi shallaallahu 'alaihi wa sallam
pernah membaca ayat berikut ini: "Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada
kamu, di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat. Itulah pokok-pokok isi Al-Qur'an
dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. adapun orang-orang yang dalam hatinya condong
kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat
darinya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang
mengetahui ta'wilnya melainkan Allah." Aisyah berkata; kemudian Rasulullah shallaallahu
'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila kalian melihat orang-orang yang mengikuti sebahagian
ayat-ayat yang mutasyaabihaat, maka mereka itulah adalah yang disebutkan oleh Allah
'Waspadalah kalian terhadap mereka!"
'V / ^ ^
4818. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudhail bin Husain Al Jahdari telah
menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Abu 'Imran Al
Jauni dia berkata; 'Abdullah bin Rabbah Al Anshari menulis kepadaku bahwa Abdullah bin
'Amru berkata; dipagi hari aku pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu
terdengar ada dua orang sahabat yang berselisih tentang ayat Allah, Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami dalam keadaan marah seraya bersabda:
"Sesungguhnya umat-umat sebelum kalian dahulu celaka karena mereka berselisih tentang
isi kitab."
J>\\ i'jJA
oT^’Wji _^j3ls3ls5^d\
4819. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Abu Qudamah Al Harits bin 'Ubaid dari Abu 'Imran dari Jundab bin 'Abdullah Al Bajali dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur'an, selama
perhatian hatimu terpusat padanya. Apabila kalian bimbang, maka berhentilah."
4820. Telah menceritakan kepadaku lshaq bin Manshur telah mengabarkan kepada kami
'Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada
kami Abu 'Imran Al Jauni dari Jundab bin 'Abdullah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: Bacalah Al Qur'an, selama perhatian hatimu terpusat padanya. Apabila
kalian bimbang, maka berhentilah." Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Sa'id bin
Shakhr Ad Darimi Telah menceritakan kepada kami Habban Telah menceritakan kepada kami
Aban Telah menceritakan kepada kami Abu 'Imran dia berkata; Ketika kami masih kecil
Jundub berkata kepada kami di Kufah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Bacalah al Qur'an.. -sebagaimana Hadits keduanya. -
Bab: Tentang Aladul Khisham
4821. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' dari Ibnu Juraij dari Ibnu Abi Mulaikah dari 'Aisyah dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang paling Allah benci adalah
orang yang keras kepala lagi suka bermusuhan."
Bab: Mengikuti kebiasaan Yahudi dan Nashara j i
9 j, 9
S ' > X \
3ls^Ul]\jS u^'3 ^4j\
4822. Telah menceritakan kepadaku Suwaid bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Hafsh
bin Maisarah telah menceritakan kepadaku Zaid bin Aslam dari 'Atha bin Yasar dari Abu Sa'id
Al Khudri dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, kalian
benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal
dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak pun
kalian pasti kalian akan mengikuti mereka." Kami bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah
mereka itu yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab: "Siapa lagi kalau bukan mereka." Dan
telah menceritakan kepada kami beberapa orang dari sahabat kami dari Sa'id bin Abu
Maryam Telah mengabarkan kepada kami Abu Gassan yaitu Muhammad bin Mutharrif dari
Zaid bin Aslam melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa. Abu lshaq Ibrahim bin
Muhammad berkata; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam Telah menceritakan kepada kami Abu Gassan
Telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam dari Atha' bin Yasar -lalu dia menyebutkan
Hadits yang serupa. -
Bab: Orang-orang yang berlebih-lebihan akan celaka (j J? «Lv;,a.)\dLLfe)
'\' 9 \> 9 ' f . } 9 \ 9 S . 9 S 9 S / & \s • } 9 ^ \ S' 9 **. t } 9 ^ S } t \ 'i* \ '
4823. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Hafsh bin Ghiyats dan Yahya bin Sa'id dari Ibnu Juraij dari Sulaiman bin 'Atiq
dari Thalq bin Habib dari Al Ahnaf bin Qais dari 'Abdullah dia berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah bersabda: 'Celakalah orang-orang yang suka melampaui batas.' (Beliau
mengucapkannya tiga kali)."
Bab: Diangkatnya ilmu dan menyebarnya kebodohan (J 6?*^
i i^3is3isduuy J\
li3i\
4824. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh telah menceritakan kepada kami
'Abdul Warits telah menceritakan kepada kami Abu At Tayyah telah menceritakan kepadaku
Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda: "Diantara
tanda-tanda terjadinya hari kiamat yaitu: diangkatnya ilmu, kebodohan merajalela,
banyaknya orang yang meminum minuman keras, dan zina dilakukan dengan terang-
terangan."
X ^ * S 9. S
9 y u i ^
» .
j ^Xili j ^^4 \ ^c- S aluS^j-c-
4825. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah aku mendengar Qatadah bercerita dari Anas bin Malik
dia berkata; "Ketahuilah, saya akan memberitahukan kepada kalian suatu hadits yang pernah
saya dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak akan ada seorang pun
yang menceritakan kembali kepada kalian sepeninggal saya kelak. Beliau telah bersabda: 'Di
antara tanda-tanda kiamat adalah hilangnya ilmu (keislaman), maraknya kebodohan,
merajalelanya perzinaan, banyaknya orang yang meminum minuman keras, berkurangnya
populasi kaum pria dan bertambahnya kaum wanita, hingga akhirnya seorang pria akan
menjadi penanggungjawab bagi lima puluh orang wanita. 1 Telah menceritakan kepada kami
Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami 'Abdah dan Abu Usamah semuanya dari Sa'id bin Abu 'Urwah
dari Qatadah dari Anas bin Malik dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam. Dan di dalam hadits
Ibnu Bisyr dan 'Abdah disebutkan; yang tidak seorangpun menceritakannya kepada kalian
sepeninggalku; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata -lalu dia
menyebutkan Hadits yang serupa. -
Ia&- ^i£]\ jr*&& Jv _*1lS£U- ^\^ji\j^ji\\jJ>/j&j
3iWfe^y\^j
J^>4jij\ J JlS*^\ji9 J la ^JLa ^c-
^
Jla ( ^ Ja Ji \ Jliia _3®<j \3 4 ^^-^ c-
4826. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair telah
menceritakan kepada kami Waki' dan bapakku, mereka berdua berkata; telah menceritakan
kepada kami Al A'masy Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah
menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Asyaj -dan lafadh ini miliknya- telah menceritakan
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu Wail dia berkata; aku
pernah duduk bersama 'Abdullah dan Abu Musa, mereka berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya sebelum hari kiamat ada beberapa hari yang
didalamnya ilmu dihilangkan, kebodohan merajalela, dan banyaknya pembunuhan." Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin An Nadhr bin Abu An Nadhr telah menceritakan
kepada kami Abu An Nadhr telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah Al Asyja'i dari
Sufyan dari Al A'masy dari Abu Wail dari 'Abdullah dan Abu Musa Al Asy'ari mereka berdua
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku Al Qasim bin Zakariya telah menceritakan
kepada kami Husain Al Ju'fi dari Zaidah dari Sulaiman dari Syaqiq dia berkata; aku pernah
duduk bersama 'Abdullah dan Abu Musa dan keduanya saling bercerita, maka mereka
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda seperti hadits Waki' dan Ibnu
Numair. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan
Ibnu Numair dan lshaq Al Hanzhali semuanya dari Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq
dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits lshaq bin Ibrahim. Telah
mengabarkan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Abu Wail dia berkata; sesungguhnya aku
pernah duduk bersama 'Abdullah dan Abu Musa dan keduanya saling bercerita, maka Abu
Musa berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda -dengan Hadits yang sama,-
^3i\^y^\j^\iSj^j5aS\3Vi
1&1& ;>5i\^\^y ;>5i\^44^^1o^\
4 , ji. j^y d ^\^j^3^^j^U^\
4827. Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami
Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah menceritakan
kepadaku Humaid bin 'Abdurrahman bin 'Auf bahwasanya Abu Hurairah berkata; "Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda tentang tanda-tandaKiamat; Jaman (Waktu)
terasa dekat (ringkas), ilmu agama dicabut, banyaknya bencana/kekacauan, kekikiran
merajalela dan banyak alharj.' Para sahabat bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah itu Al Harj? '
Rasulullah menjawab: 'Pembunuhan.' Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
'Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan
kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Humaid bin 'Abdurrahman
Az Zuhri bahwasanya Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Bila hari kiamat sudah dekat, maka ilmu akan dicabut." -lalu dia menyebutkan Hadits yang
serupa,- Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id dari Abu Hurairah dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam "Bila hari kiamat sudah dekat, maka ilmu akan berkurang." -lalu
dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan mereka berdua.- Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr, mereka berkata; telah menceritakan
kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah Demikian
juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan
Abu Kuraib dan 'Amr An Naqid mereka berkata; telah menceritakan kepada kami lshaq bin
Sulaiman dari Hanzhalah dari Salim dari Abu Hurairah Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan
kepada kami 'Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin
Munabbih dari Abu Hurairah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah
menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari
'Amr bin Al Harits dari Abu Yunus dari Abu Hurairah semuanya, dia berkata dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam yang sama dengan Hadits Az Zuhri dari Humaid dari Abu
Hurairah. Namun mereka tidak menyebutkan lafazh kekikiran.
7 * > >
> s i
> s >
> 9* \ X ^ 9> \t ' ♦ t ' 9 * ' 9 '
{jt yv ^ptJ ^sptJ
jJbo* S'&t-'faf'J-
X\' . * '* '\'X\ ' -\' > **.'*'> t\'i* V.:-\ ' s'* V *W'S\ '
\t ; v ^ . : J ;■ (ht ; 'it<'
t\> ’ " ’ *
W
^L/LtepoA»- ^<CJ lC-4&\ J^> ^>-£-^4^1
6 J^-
4828. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Jarir dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya; aku mendengar 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash
berkata; "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allah
Azza wa Jalla menghapuskan ilmu agama tidak dengan cara mencabutnya secara langsung
dari hati umat manusia. Tetapi Allah akan menghapuskan ilmu agama dengan mewafatkan
para ulama, hingga tidak ada seorang ulama pun yang akan tersisa. Kemudian mereka akan
mengangkat para pemimpin yang bodoh. Apabila mereka, para pemimpin bodoh itu dimintai
fatwa, maka mereka akan berfatwa tanpa berlandaskan ilmu hingga mereka tersesat dan
menyesatkan.' Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Al 'Atki telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Zaid Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami 'Abbad bin
'Abbad dan Abu Mu'awiyah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb mereka berkata;
telah menceritakan kepada kami Waki' Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan
telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris dan
Abu Usamah dan Ibnu Numair dan 'Abdah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Umar telah menceritakan kepada kami Sufyan
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku Muhammad
bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id Demikian juga diriwayatkan dari
jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakr bin Nafi' dia berkata; Telah
menceritakan kepada kami 'Umar bin 'Ali Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan
telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah menceritakan kepada kami Yazid bin
Harun telah mengabarkan kepada kami Syu'bah bin Al Hajjaj semuanya dari Hisyam bin
'Urwah dari bapaknya dari 'Abdullah bin 'Amr dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang
sama dengan Hadits Jarir. Namun di dalam Hadits Umar bin Ali ada tambahan kalimat;
'kemudian di akhir tahun aku bertemu dengan Abdullah bin Amru, lalu aku tanyakan
kepadanya tentang hadist di atas, dan dia menjawab dengan Hadits yang telah
diceritakannya itu. Dia berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Humran dari 'Abdul Hamid bin Ja'far telah
mengabarkan kepadaku ayahku, Ja'far dari 'Umar bin Al Hakim dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al
'Ash dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan Hadits Hisyam bin Urwah.
} f iM
'i * ' a ^
♦ w t ^ •• * O/
j Lisi 3^ 't m? IA jJfc
U jo lila s jy Jla j yi\ Ik- U yd ^ Jls
4829. Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya At Tujibi; telah mengabarkan
kepada kami 'Abdullah bin Wahb telah menceritakan kepadaku Abu Syuraih bahwasanya
Abui Aswad bercerita kepadanya dari 'Urwah bin Az Zubair dia berkata; 'Aisyah berkata
kepadaku; wahai anak saudariku, telah sampai kepadaku bahwasanya 'Abdullah bin 'Amr
akan melewati kita untuk berhaji, maka temuilah ia dan bertanyalah kepadanya, karena dia
membawa ilmu yang banyak dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. 'Urwah berkata;
kemudian aku menemuinya dan bertanya kepadanya mengenai beberapa perkara yang dia
menyebutkannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Urwah berkata; di antara yang
dia sebutkan; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak
akan mengangkat ilmu dari manusia setelah la berikan kepada mereka. Akan tetapi Allah
akan mengambil (mewafatkan) para ulama', hingga jika setiap seorang Alim pergi, akan pergi
pula ilmu yang ia miliki. Sehingga di dunia ini hanya tersisa orang-orang bodoh, mereka
memberi fatwa tanpa tanpa landasan ilmu, hingga mereka sesat dan menyesatkan." Urwah
berkata; ketika aku menceritakan Hadits tersebut kepada Aisyah, tiba-tiba Aisyah
mengingkarinya dan berkata; Apakah benar dia mendengar Hadits ini dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam? Urwah menjawab; iya, sampai dia datang kembali, kita tanyakan lagi.
Kemudian tak lama Aisyah berkata lagi kepada Urwah; Ibnu Amru telah datang, maka
temuilah dia, dan sambutlah dia hingga kamu dapat menanyakannya Hadits tentang ilmu
yang telah disebutkannya kepadamu. Lalu aku menemuinya dan menanyakannya, dan
diapun menyebutkan apa yang telah diceritakannya kepadaku pada waktu lalu. Urwah
berkata; tatkala aku kabarkan Hal itu kepada Aisyah, dia berkata; aku tidak mengiranya
kecuali dia telah jujur meriwayatkan Hadits itu yang tidak tambahnya, dan tidak pula
dikurangi.
Bab: Barangsiapa membuat contoh yang baik (
i .s'A
A >
jslaSlb'4SJ^a}\
^ ^ £ » :• » V A t » A s\J s I ^ I £ » «i * t l -A\ s \ *s\ s l Al s s A
» ^ » Vjt » ^ V I 'A \* '\* 1 * /f a'\ s "S* < \a * ^ ' a\ S S * s> * s* '
> ,
y y ^ ** / /
?<.-* U '* 1 ’ ;
cuj ApJ\
4830. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
bin 'Abdul Hamid dari Al A'masy dari Musa bin 'Abdullah bin Yazid dan Abu Adh Dhuha dari
'Abdurrahman bin Hilal Al 'Absi dari Jarir bin 'Abdullah dia berkata; "Pada suatu ketika,
beberapa orang Arab badui datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan
mengenakan pakaian dari bulu domba (wol). Lalu Rasulullah memperhatikan kondisi mereka
yang menyedihkan. Selain itu, mereka pun sangat membutuhkan pertolongan. Akhirnya,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan para sahabat untuk memberikan
sedekahnya kepada mereka. Tetapi sayangnya, para sahabat sangat lamban untuk
melaksanakan anjuran Rasulullah itu, hingga kekecewaan terlihat pada wajah beliau." Jarir
berkata; 'Tak lama kemudian seorang sahabat dari kaum Anshar datang memberikan
bantuan sesuatu yang dibungkus dengan daun dan kemudian diikuti oleh beberapa orang
sahabat lainnya. Setelah itu, datanglah beberapa orang sahabat yang turut serta
menyumbangkan sedekahnya (untuk diserahkan kepada orang-orang Arab badui tersebut)
hingga tampaklah keceriaan pada wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Kemudian
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa dapat memberikan suri
tauladan yang baik dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut dapat diikuti oleh orang-orang
sesudahnya, maka akan dicatat untuknya pahala sebanyak yang diperoleh orang-orang yang
mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh. Sebaliknya, barang
siapa memberikan suri tauladan yang buruk dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut diikuti
oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa sebanyak yang diperoleh
orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa yang mereka peroleh sedikitpun.'
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu
Kuraib semuanya dari Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Muslim dari 'Abdurrahman bin
Hilal dari Jarir dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhuthbah, lalu beliau
menganjurkan untuk bersedakah -sebagaimana Hadits Jarir.- Telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Isma'il telah menceritakan kepada kami
'Abdurrahman bin Hilal Al 'Absi dia berkata; berkata Jarir bin 'Abdullah Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda; 'Tidaklah seorang hamba melakukan suri tauladan yang baik yang
kemudian diikuti oleh orang lain, ' -lalu dia menyempurnakan Haditsnya,- Telah
menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri dan Abu Kamil dan
Muhammad bin 'Abdul Malik Al Umawi mereka berkata; telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah dari 'Abdul Malik bin 'Umair dari Al Mundzir bin Jarir dari bapaknya dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ja'far Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan
kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu Usamah
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku, mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Aun bin Abu Juhaifah dari Al Mundzir bin Jarir dari
bapaknya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits ini.
^ ''s'
4831. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa'id dan Ibnu
Hujr, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala
dari bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
bersabda: "Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala
sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala
mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan
mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi
dosa mereka sedikitpun."
49. KITAB: DZIKIR, DOA, TAUBAT DAN ISTIGHFAR
Bab: Anjuran untuk dzikir kepada Allah
**/ ^ ^
\^j^\l^Zj\& J^&iA jb&Jo* Jv
4832. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Zuhair bin Harb - dan lafadh
ini milik Qutaibah- mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari
Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah
'azza wajalla berfirman; 'Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan
bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan
mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan
mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat
kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat
kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia
mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." Telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata;
Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dengan sanad ini, namun
dia tidak menyebutkan kalimat; 'Jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan
mendekat kepadanya satu depa.'
4833. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami 'Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
dia berkata; ini adalah yang Abu Hurairah telah menceritakan kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla berfirman:
'Jika hamba-Ku mendekat kepada-Ku satu jengkal. Aku akan mendekat padanya satu hasta,
dan jika dia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat padanya satu depa.
jika dia mendekat kepada-Ku dengan satu depa maka Aku akan mendekat kepadanya lebih
cepat lagi.'
4834. Telah menceritakan kepada kami Umayyah bin Bistham Al 'Aisyi telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Rauh bin Al Qasim dari Al 'Ala
dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; "Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pergi ke Makkah melewati sebuah gunung yang bernama Jumdan. Kemudian
beliau bersabda: 'Ayo jalanlah! Inilah Jumdan. Telah menang para mufarridun.' Para sahabat
bertanya; 'Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan mufarridun? ' Beliau menjawab:
'Yaitu orang-orang (laki-laki/perempuan) yang banyak berdzikir kepada Allah.'
Bab: Nama-nama Allah dan keutamaan menjaganya
i V?-yJ\ 9< > J ) 9-XsUJ \ Lo.
4835. Telah menceritakan kepada kami 'Amr An Naqid dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu
'Umar semuanya dari Sufyan - dan lafadh ini milik 'Amr-; telah menceritakan kepada kami
Sufyan bin 'Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau telah bersabda: "Sesungguhnya Allah subhanahu wata'ala
memiliki sembilan puluh sembilan nama. Maka barang siapa dapat menjaganya, niscaya ia
akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Ganjil dan Dia sangat menyukai bilangan yang
Ganjil." Di dalam riwayat Ibnu Abu Umar disebutkan dengan lafazh; 'Barang siapa yang
menghitung-hitungnya.'
j j y* j 'J&£\ ji-SUL^-1 J
4836. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami
'Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Ayyub dari Ibnu Sirin dari Abu
Hurairah dan dari Hammam bin Munabbih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam beliau bersabda: "Allah 'azza wajalla mempunyai sembilan puluh sembilan nama,
seratus kurang satu, barangsiapa menjaganya maka ia akan masuk surga." Hammam
menambahkan; dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; 'Sesungguhnya Allah
itu ganjil dan menyukai yang ganjil.'
Bab: Mantap dalam berdoa dan tidak mengatakan 'Jika Engkau mau'
( (JjL> ^Lc- j!L>
4837. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Zuhair bin Harb dari
Ibnu 'Ulayyah, Abu Bakr berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ulayyah dari
'Abdul 'Aziz bin Shuhaib dari Anas dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika salah seorang dari kalian berdoa hendaklah benar-benar mantap dalam
mengharap, dan janganlah mengatakan; 'ALLAH U M MA IN SYI'TA FA'THINI (Ya Allah jika
Engkau menghendaki maka berikanlah untukku), karena sesungguhnya Allah 'azza wajalla
tidak ada yang bisa memaksa."
x f 'f
4838. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah dan Ibnu Hujr mereka
berkata; telah menceritakan kepada kami Isma'il yaitu Ibnu Ja'far dari Al 'Ala dari bapaknya
dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah
seorang dari kalian berdoa maka janganlah sekali-kali ia berkata; 'Ya Allah ampunilah aku jika
Engkau kehendaki, ' akan tetapi hendaklah ia serius dalam meminta dan besarkanlah
pengharapannya, karena bagi Allah 'azza wajalla tidak ada sesuatu yang bagi-Nya merasa
kewalahan untuk memberikannya.'
4839. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Musa Al Anshari telah menceritakan
kepada kami Anas bin 'lyadh telah menceritakan kepada kami Al Harits bin 'Abdurrahman
bin Abu Dzubab dari 'Atha bin Mina dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam telah bersabda: 'Janganlah sekali-kali seseorang dari kalian mengatakan; 'Ya
Allah, ampunilah aku jika Engkau mau! Ya Allah, kasihanilah aku jika Engkau mau! '
Berdoalah kamu dengan sungguh-sungguh, karena Allah akan berbuat menurut kehendak-
Nya tanpa ada yang dapat memaksa-Nya.'"
Bab: Makruh mengharap kematian karena ada bahaya yang menimpanya .$
4840. Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami
Isma'il bin 'Ulayyah dari 'Abdul 'Aziz dari Anas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda: 'Janganlah ada seseorang di antara kalian yang mengharapkan
kematian karena tertimpa kesengsaraan. Kalau terpaksa ia harus berdoa, maka ucapkanlah;
'Ya Allah, berilah aku kehidupan apabila kehidupan tersebut memang lebih baik bagiku dan
matikanlah aku apabila kematian tersebut memang lebih baik untukku."' Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Abu Khalaf telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan
kepada kami Syu'bah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Salamah, keduanya dari Tsabit dari Anas dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dengan Hadits yang sama. Hanya saja dia berkata dengan kalimat; 'min
dlurrin ashabahu' (dari bahaya yang menimpanya).
» „s;
4841. Telah menceritakan kepadaku Hamid bin 'Umar telah menceritakan kepada kami
'Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami 'Ashim dari An-Nadlr Bin Anas yang saat itu
Anas masih hidup, Anas berkata; kalau saja Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam tidak
bersabda: "Janganlah di antara kalian mengharapkan kematian", maka tentu saya akan
mengharapkannya.
4842. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin Idris dari Isma'il bin Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dia
berkata; Aku pernah menemui Khabbab, yang pada waktu itu ia telah mengobati perutnya
dengan besi panas sebanyak tujuh kali. Dia berkata; "Andai kata Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam (tidak melarang kita berdo'a untuk mati, niscaya aku berdo'a untuk mati." Telah
menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin
'Uyainah dan Jarir bin 'Abdul Hamid dan Waki' Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya,
dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami bapakku
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami
'Ubaidullah bin Mu'adz dan Yahya bin Habib mereka berkata; telah menceritakan kepada
kami Mu'tamir Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada
kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Abu Usamah semuanya dari
Isma'il dengan sanad ini.
J \'J, yt
4843. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada
kami 'Abdurrazzaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih
dia berkata; ini adalah yang telah diceritakan oleh Abu Hurairah kepada kami dari Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, -lalu dia menyebutkan beberapa Hadits di antaranya; -
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Janganlah seseorang mengharapkan
kematian dan janganlah meminta mati sebelum datang waktunya. Karena orang yang mati
itu amalnya akan terputus, sedangkan umur seorang mukmin tidak akan bertambah
melainkan menambah kebaikan.'"
Bab: Barangsiapa suka berjumpa dengan Allah maka Allah suka untuk berjumpa
dengannya ^
Is^l-s» ''V ,> *. K*^ ^ • » «- > » > v ^ ^ > K* 5 ! ^ Ml" l »t ^ ^ > T\> ■>* t ' >
l “‘^Ui9^C-4^«jijUoA>- U oA>- JV3 AaX4
4844. Telah menceritakan kepada kami Haddab bin Khalid telah menceritakan kepada kami
Hammam telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bin Malik dari 'Ubadah bin
Ash Shamit bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa senang
berjumpa dengan Allah, Allah pun senang berjumpa dengannya dan barangsiapa yang benci
berjumpa dengan Allah, Allah pun benci berjumpa dengannya." Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar, mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Qatadah dia berkata; aku mendengar Anas bin Malik bercerita dari 'Ubadah bin Ash
Shamit dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.
\JZa &uii& lii
y / •?
4845. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Ar Ruzzi telah
menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits Al Hujaimi telah menceritakan kepada kami
Sa'id dari Qatadah dari Zurarah dari Sa'd bin Hisyam dari 'Aisyah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa senang berjumpa dengan Allah, maka
Allah pun senang berjumpa dengannya dan barangsiapa yang benci berjumpa dengan Allah,
maka Allahpun benci berjumpa dengannya." Lalu aku bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah
itu maksudnya juga benci kepada kematian, padahal setiap kita membenci kematian?" Beliau
bersabda: "Bukan begitu, tetapi seorang mukmin apabila telah diberi kabar gembira dengan
rahmat dan ampunan Allah, ia senang berjumpa dengan Allah dan Allah pun senang
berjumpa dengannya. Dan sesungguhnya orang kafir apabila telah diberi kabar dengan siksa
Allah dan marah-Nya, maka ia benci berjumpa dengan Allah dan Allah pun benci berjumpa
dengannya." Dan telah menceritakan kepada kami tentang hadits ini Muhammad bin
Basysyar telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakr telah menceritakan kepada
kami Sa'id dari Qatadah dengan sanad ini.
i»Utifo J dJ\JiJd^-\ ly> J>J i i^jJlsdilsiLU.
£$ 4l| /j
<lj^*-a->
4846. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Ali bin Mushir dari Zakariya dari Asy Sya'bi dari Syuraih bin Hani' dari 'Aisyah
dia berkata; 'Rasulullah shallaallahu'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang mencintai
untuk bertemu dengan Allah maka Allah senang bertemu dengannya, dan barang siapa yang
benci untuk bertemu dengan Allah maka Allah pun benci bertemu dengannya. Dan kematian
itu sebelum bertemu dengan Allah." Telah menceritakan kepada kami tentang hadits
tersebut lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus telah
menceritakan kepada kami Zakaria dari 'Amir telah menceritakan kepadaku Syuraih bin Hani'
bahwasanya 'Aisyah mengabarkan kepadanya bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam berkata dengan perkataan seperti itu.
S ^
# s ' / ' s
4847. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin 'Amr Al Asy'atsi telah mengabarkan kepada
kami 'Abtsar dari Mutharrif dari 'Amir dari Syuraih bin Hani' dari Abu Hurairah dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa senang berjumpa dengan Allah,
maka Allah pun senang berjumpa dengannya; dan barangsiapa yang benci berjumpa dengan
Allah, maka Allah pun benci berjumpa dengannya." Syuraih berkata; Aku kemudian menemui
Aisyah, lalu aku bertanya; "Wahai Ummul Mukminin! Aku mendengar Abu Hurairah
menyebutkan suatu hadits dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Jika demikian sungguh
kita akan binasa!" Aisyah berkata; sesungguhnya orang yang binasa itu adalah orang yang
dikatakan binasa oleh Rasulullah. Lalu Aisyah bertanya, "Apa yang dikatakanya itu?" Syuraikh
menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Siapa senang berjumpa
dengan Allah, Allah pun senang berjumpa dengannya dan barangsiapa benci berjumpa
dengan Allah, Allah pun benci berjumpa dengannya 1 . Tetapi tidak ada seorangpun di antara
kita kecuali benci dengan kamatian!" la (Aisyah) berkata; "Sungguh hal itu telah disabdakan
oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan tidak seperti yang kamu pahami, tetapi -
yang dimaksud adalah- tatkala pandangan terangkat, dada berdetak dan dada menggigil,
saat itulah orang yang senang berjumpa dengan Allah, maka Allah pun senang berjumpa
dengannya; dan barangsiapa benci berjumpa dengan Allah, maka Allah pun benci berjumpa
dengannya?!" Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim Al Hanzhali telah
mengabarkan kepadaku Jarir dari Mutharrif dengan sanad ini seperti hadits 'Abtsar.
be-
4848. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu 'Amir Al Asy'ari
dan Abu Kuraib mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Usamah dari Buraid
dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 'Siapa
senang berjumpa dengan Allah, Allah pun senang berjumpa dengannya dan barangsiapa
benci berjumpa dengan Allah, Allah pun benci berjumpa dengannya'.
Bab: Keutamaan dzikir dan doa p
4849. Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala; telah
menceritakan kepada kami Waki' dari Ja'far bin Burqan dari Yazid bin Al Asham dari Abu
Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla
berfirman: 'Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-ku. Aku akan bersamanya jika
ia berdoa kepada-Ku."
' \ ^ 9 ' \ 9 \ x i s / ' 9 \ i 9 y W 'C \ 9 l * 9 \ ^ x t I ' y
7 ' "> * ' ' ' '
aVL 4srtr^I\ ^ O^ ^ Vil
4850. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar bin 'Utsman Al 'Abdi telah
menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dan Ibnu 'Adi dari Sulaiman AtTaimi dari Anas bin
Malik dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: 'Allah
Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman: 'Aku bergantung pada sangkaan hamba-Ku kepada-Ku
dan Aku akan bersama hamba-Ku ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam
dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di tengah
orang banyak, maka Aku juga akan mengingatnya di tengah orang banyak yang lebih baik
daripada mereka. Apabila ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat
kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat
kepadanya sedepa. Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang
kepadanya dengan berlari.' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'la Al
Qaisi telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari bapaknya dengan sanad ini dan tidak
menyebutkan kalimat; 'Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang
kepadanya dengan berlari.'
/ ^ **/ / ^ •*/ /
f,. x
4851. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib -dan
lafadh ini milik Abu Kuraib- mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman; 'Bagi hamba-Ku adalah
sebagaimana perasangkanya kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia berdoa
kepada-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku,
jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam
sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu
jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu
hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan
berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari."
V^£l^ A^J\ \ J4- J VSi 1^ V^l^->^\ ,j$pjs
Igljlu&l Jk^^A £
4852. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Al Ma'rur bin Suwaid dari
Abu Dzar dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Allah Azza wa Jalla
berfirman: "Barang siapa berbuat kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan yang semisalnya
dan terkadang Aku tambahkan lagi. Dan Barangsiapa yang berbuat keburukan, maka
balasannya adalah keburukan yang serupa atau Aku mengampuninya. Barangsiapa
mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia
mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia
mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari. Dan
barangsiapa yang bertemu dengan-Ku dengan membawa kesalahan sebesar isi bumi tanpa
menyekutukan-Ku dengan yang lainnya, maka Aku akan menemuinya dengan ampunan
sebesar itu pula." Ibrahim berkata; telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Bisyr telah
menceritakan kepada kami Waki' dengan hadits ini. Telah menceritakan kepada kami Abu
Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dengan sanad ini
dengan Hadits yang serupa. Hanya saja dia berkata dengan lafazh; 'maka baginya sepuluh
kebaikan yang semisalnya bahkan lebih.'
Bab: Makruh berdoa dengan mengharam disegerakannya pengkabulan di dunia i
Lo-i i. Aj i A aJ \ \ )
? t ' .. \C * ' ' > . ' * ' > y.C i. \ i ' \\ s* •II
illls ^ ^ j 3iii j j
jl%T }pJ\dL &&
Vi* J }
4853. Telah menceritakan kepada kami Abui Khaththab Ziyad bin Yahya Al Hassani telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu 'Adi dari Humaid dari Tsabit dari Anas
bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjenguk seorang laki-laki
muslim yang sedang sakit parah sampai kurus dan lemah seperti seekor burung kecil.
Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya: "Apakah kamu pernah berdoa ataupun memohon
sesuatu kepada Allah?" Sahabat tersebut menjawab; 'Ya, saya pernah berdoa; 'Ya Allah ya
Tuhanku, apa yang akan Engkau siksakan kepadaku di akhirat kelak, maka segerakanlah siksa
tersebut di dunia ini! ' Mendengar pengakuannya itu, Rasulullah pun berkata: 'Subhanallah,
mengapa kamu berdoa seperti itu. Tentu kamu tidak akan tahan. Mengapa kamu tidak
berdoa: 'Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta peliharalah
kami dari siksa neraka.' Anas berkata; 'Lalu Rasulullah berdoa kepada Allah untuk sahabat
tersebut dan akhirnya Allah pun menyembuhkannya.' Telah menceritakannya kepada kami
'Ashim bin An Nadhr At Taimi telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits telah
menceritakan kepada kami Humaid dengan sanad ini sampai perkataannya 'dan selamatkan
kami dari api neraka' dan tidak menyebutkan tambahannya. Dan telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan
kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari Anas bahwasanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjenguk seseorang dari para sahabatnya
yang sakit, hingga orang itu seakan-akan seperti burung kecil, -sebagaimana yang semakna
dengan Hadits Humaid,- hanya ada sedikit tambahan, beliau bersabda: 'kamu tidak akan
mampu menghadapi adzab Allah, ' -tanpa menyebutkan kalimat; 'lalu beliau mendo'akannya
hingga dia sembuh kembali.' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna
dan Ibnu Basysyar mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Salim bin Nuh Al
'Aththar dari Sa'id bin Abu 'Arubah dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dengan hadits ini.
Bab: Keutamaan majlis dzikir (
jsd'$S&> yjL sJ&j\ ,jilS<£^i\
jLa^ja ^
4854. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim bin Maimun telah
menceritakan kepada kami Bahz telah menceritakan kepada kami Wuhaib telah
menceritakan kepada kami Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau bersabda: 'Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi
mempunyai beberapa malaikat yang terus berkeliling mencari majelis dzikir. Apabila mereka
telah menemukan majelis dzikir tersebut, maka mereka terus duduk di situ dengan
menyelimutkan sayap sesama mereka hingga memenuhi ruang antara mereka dan langit
yang paling bawah. Apabila majelis dzikir itu telah usai, maka mereka juga berpisah dan naik
ke langit.' Kemudian Rasulullah meneruskan sabdanya: 'Selanjutnya mereka ditanya Allah
Subhanahu wa Ta'ala, Dzat Yang sebenarnya Maha Tahu tentang mereka: 'Kalian datang dari
mana? ' Mereka menjawab; 'Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu di bumi yang selalu
bertasbih, bertakbir, bertahmid, dan memohon kepada-Mu ya Allah.' Lalu Allah Subhanahu
wa Ta'ala bertanya: 'Apa yang mereka minta? ' Para malaikat menjawab; 'Mereka memohon
surga-Mu ya Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya lagi: 'Apakah mereka pernah
melihat surga-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Belum. Mereka belum pernah melihatnya ya
Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata: 'Bagaimana seandainya mereka pernah melihat
surga-Ku? ' Para malaikat berkata; 'Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu ya
Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala balik bertanya: 'Dari apa mereka meminta perlindungan
kepada-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Mereka meminta perlindungan kepada-Mu dari
neraka-Mu ya Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya: 'Apakah mereka pernah melihat
neraka-Ku? ' Para malaikat menjawab; 'Belum. Mereka belum pernah melihat neraka-Mu ya
Allah.' Allah Subhanahu wa Ta'ala berkata: 'Bagaimana seandainya mereka pernah melihat
neraka-Ku? ' Para malaikat berkata; 'Ya Allah, sepertinya mereka juga memohon ampun
(beristighfar) kepada-Mu? 1 Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menjawab: 'Ketahuilah hai para
malaikat-Ku, sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka, memberikan apa yang mereka
minta, dan melindungi mereka dari neraka.' Para malaikat berkata; 'Ya Allah, di dalam
majelis mereka itu ada seorang hamba yang berdosa dan kebetulan hanya lewat lalu duduk
bersama mereka.' Maka Allah menjawab: 'Ketahuilah bahwa sesungguhnya Aku akan
mengampuni orang tersebut. Sesungguhnya mereka itu adalah suatu kaum yang teman
duduknya tak bakalan celaka karena mereka.'
Bab: Keutamaan doa "Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat"
<us l^. Lco *Lc. Jo J-fr-Jo \ ils l^- Lco S Jx- Jo j^-^4
4855. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin 'Ulayyah dari Abdul Aziz yaitu Ibnu Shuhaib dia berkata; "Pada suatu ketika, Qatadah
pernah bertanya kepada Anas; 'Hai Anas, doa apa yang sering diucapkan Rasulullah? ' Anas
menjawab; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering membaca doa yang
berbunyi: 'Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah
kami dari siksa api neraka.' Perawi hadits ini berkata; 'Ketika Anas hendak berdoa, maka ia
senantiasa membaca doa tersebut. Dan ketika ia hendak membaca doa yang lain, maka ia
selalu menyertakan doa tersebut.'
J jlioT Ui J J }
4856. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz, bapakku telah menceritakan
kepada kami; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Tsabit dari Anas dia berkata;
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam banyak berdo'a dengan, "Ya Allah, Rabb kami,
berikanlah kebaikan di dunia dan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka".
Bab: Keutamaan Tahlil, tasbih dan doa (*LcU^\j0w-^\jJ_A^\
\ j 5 '»^ y» j,) ZfZ' j,) cA ^ lA'
j
4857. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membacakan
kepada Malik dari Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha
illallaahu wahdah, laa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in
qadiir' (Tiada tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya,
Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa
atas segala sesuatu) dalam sehari seratus kali, maka orang tersebut akan mendapat pahala
sama seperti orang yang memerdekakan seratus orang budak dicatat seratus kebaikan
untuknya, dihapus seratus keburukan untuknya. Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan
syetan sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya, kecuali orang
yang membaca lebih banyak dan itu. Barang siapa membaca Subhaanallaah wa bi hamdihi
(Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan
dihapus, meskipun sebanyak buih lautan."
4858. Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdul Malik Al Umawi telah
menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Al Mukhtar dari Suhail dari Sumayya dari Abu
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Barang siapa, ketika pagi dan sore, membaca doa; Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya
sebanyak seratus kali, maka pada hari kiamat tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya
kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dan itu.'"
4859. Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin 'Ubaidullah Abu Ayyub Al Ghailani telah
menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al 'Aqdi telah menceritakan kepada kami 'Umar bin
Abu Zaidah dari Abu lshaq dari 'Amru bin Maimun dia berkata; "Barangsiapa yang
mengucapkan Laa ilaaha illallaahu wahdah, laa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa
huwa 'alaa ku lli syai'in qadiir' (Tiada tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak
ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya.
Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh kali, maka baginya pahala
sebagaimana memerdekakan empat orang dari keturunan ismail. Dan berkata Sulaiman
telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir telah menceritakan kepada kami 'Umar telah
menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Abu As Safar dari Asy Sya'bi dari Rabi' bin Khutsaim
dengan hadits tersebut, dia berkata; maka aku bertanya kepada Ar Rabi', 'dari mana kamu
mendengarnya? ' Dia menjawab; 'Dari 'Amru bin Maimun, perawi berkata; maka aku
mendatangi 'Amru bin Maimun, dan bertanya; 'dari mana engkau mendengar hadits itu? '
dia menjawab; dari Ibnu Abu Laila, perawi berkata; maka aku menemui Ibnu Abu Laila dan
aku tanyakan kepadanya; 'dari mana engkau mendengar hadits itu? ' dia menjawab dari Abu
Ayyub Al Anshari ia menceritakannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
J. \is&-
^%la*J\ <Ui \ b Aam j
4860. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair dan Zuhair bin
Harb dan Abu Kuraib dan Muhammad bin Tharif Al Bajali mereka berkata; telah
menceritakan kepada kami Ibnu Fudhail dari 'Umarah bin Al Qa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu
Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Dua kalimat
yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa bihamdihi subhaanallaahil azhim (Maha
Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung)."
4861. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib mereka
berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu
Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:
'Sesungguhnya membaca doa. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain
Allah, dan Allah Maha Besar adalah lebih aku cintai daripada segala sesuatu yang terkena
oleh sinar matahari."'
4862. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami 'Ali bin Mushir dan Ibnu Numair dari Musa Al Juhani Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
'Abdullah bin Numair -dan lafadh ini miliknya- Telah menceritakan kepada kami Bapakku
telah menceritakan kepada kami Musa Al Juhani dari Mush'ab bin Sa'd dari Bapaknya dia
berkata; "Pada suatu hari seorang Arab badui datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam seraya berkata; 'Ya Rasulullah, ajarkanlah kepada saya suatu bacaan yang layak
untuk saya baca! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Ucapkanlah, Laa ilaaha
illallaahu wahdahuu laa syarikalah. Allaahu Akbaar kabiiran walhamdulillaahi katsiiran.
Subhaanallahi Rabbil 'aalamiin. Laa haula walaa quwwataa lila billaahil 'aziizil hakim. (Tiada
tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah Maha Besar, segala puji
bagi-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan alam semesta. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana). Orang Arab badui itu berkata;
'Ya Rasulullah, itukan bacaan yang ditujukan untuk Allah, lalu apa bacaan untuk diri saya? '
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Allaahummaghfir lii warhamnii wahdinii
warzuqnii'. (Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, tunjukkanlah aku, dan anugerahkanlah
aku rizki). Musa Al Juhani berkata; 'Saya meragukan kata-kata "Aafini" dan tidak tahu asal-
usulnya.' Namun Ibnu Abu Syaibah di dalam Haditsnya tidak menyebutkan perkataan Abu
Musa ini.
4863. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Al Jahdari telah menceritakan kepada
kami 'Abdul Wahid bin Ziyad; telah menceritakan kepada kami Abu Malik Al Asyja'i dari
bapaknya, dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan kepada orang
yang baru masuk Islam dengan do'a; Allaahummaghfir lii warhamnii wahdinii warzuqnii'. (Ya
Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, tunjukkanlah aku, dan anugerahkanlah aku rizki).
4864. Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Azhar Al Wasithi telah menceritakan kepada
kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Abu Malik Al Asyja'i dari bapaknya,
dia berkata; Apabila ada seseorang yang masuk Islam, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengajarinya tentang shalat kemudian disuruh untuk membaca do'a: Allaahummaghfir lii
warhamnii wahdinii wa'aafini warzuqnii'. (Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku,
tunjukkanlah aku, sehatkanlah aku dan anugerahkanlah aku rizki).
j ju j; j jLii 'j^>- \s jus j
4865. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Harun telah mengabarkan kepada kami Abu Malik dari bapaknya bahwasanya dia
mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika beliau didatangi oleh seorang laki-laki
dan kemudian laki-laki tersebut bertanya; "Ya Rasulullah, apa yang sebaiknya saya ucapkan
ketika saya memohon kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung?" Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Ketika kamu memohon kepada Allah, maka
ucapkanlah doa sebagai berikut; 'Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, selamatkanlah
aku, dan berikanlah rezeki kepadaku! ' (Saat itu beliau menggenggam jari-jari beliau kecuali
ibu jari), karena sesungguhnya doa-doa tersebut mencakup dunia dan akhiratmu.'
t ' >.
4866. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Marwan dan 'Ali bin Mushar dari Musa Al Juhani Demikian juga diriwayatkan
dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin
Numair - dan lafadh ini miliknya - bapakku telah menceritakan kepada kami, telah
menceritakan kepada kami Musa Al Juhani dari Mush'ab bin Sa'd Telah menceritakan
kepadaku Bapakku dia berkata; "Kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Setelah itu beliau bertanya: 'Apakah mampu salah seorang dari kalian
memperoleh seribu kebaikan dalam sehari? ' Lalu salah seorang dari para sahabat bertanya;
'Ya Rasulullah, bagaimana mungkin seseorang akan mampu meraih seribu kebaikan dalam
sehari? ' Rasulullah berkata: 'Ketahuilah bahwa orang yang bertasbih seratus kali akan
dicatat seribu kebaikan untuknya dan dihapus seribu kesalahan darinya.'
Bab: Keutamaan berkumpul untuk membaca Al-Qur'an dan dzikir (^9
La-Lc- <L*fl Ijb
*\<> ’> * •" »f*V !'• *j?i\ v *^> o ,> s ,*/ - . ft-'
. > \X^ jj^l ^><j\}j r-2 t +■ JsW'fA^i ^ - U ^ iJ\
.^j^i^lis j$ ji^c^oJU >$1 li&i-kLrt
4867. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi dan Abu Bakr bin Abu
Syaibah dan Muhammad bin Al 'Ala Al Hamdani -dan lafadh ini milik Yahya- dia berkata;
telah mengabarkan kepada kami, dan berkata yang lainnya, telah menceritakan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Barang siapa membebaskan seorang mukmin
dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari
kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka
Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang
muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong
hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barang siapa
menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya.
Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al
Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat,
serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya.
Barang siapa yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak juga meninggikannya.' Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair telah menceritakan
kepada kami Bapakku Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah
menceritakannya kepada kami Nashr bin 'Ali Al Jahdhami telah menceritakan kepada kami
Abu Usamah mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Al A'masy -telah
menceritakan kepada kami Ibnu Numair- dari Abu Shalih. Sebagaimana di dalam hadits Abu
Usamah Telah menceritakan kepada kami Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata dengan lantang, -sebagaimana Hadits Abu
Mu'awiyah, hanya saja di dalam Hadits Abu Usamah tidak disebutkan; memberi kemudahan
kepada orang yang kesusahan.'
4868. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar
mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah
menceritakan kepada kami Syu'bah aku mendengar Abu lshaq bercerita dari Al A'raj Abu
Muslim bahwasanya dia berkata; 'aku bersaksi atas Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al Khudri
bahwasanya keduanya menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidaklah
suatu kaum yang duduk berkumpul untuk mengingat Allah, kecuali dinaungi oleh para
malaikat, dilimpahkan kepada mereka rahmat, akan diturunkan kepada mereka ketenangan,
dan Allah Azza Wa j a 1 1 a akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para makhluk yang ada di
sisi-Nya. Dan telah menceritakannya kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada
kami 'Abdurrahman telah menceritakan kepada kami Syu'bah dalam sanad ini dengan Hadits
yang serupa.
4869. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Marhum bin 'Abdul 'Aziz dari Abu Na'amah As Sa'di dari Abu 'Utsman dari Abu
Sa'id Al Khudri dia berkata; "Pada suatu hari Mu'awiyah melewati sebuah halaqah (majlis) di
masjid. Kemudian ia bertanya; 'Majelis apakah ini? ' Mereka menjawab; 'Kami duduk di sini
untuk berzikir kepada Allah Azza wa Jalla.' Mu'awiyah bertanya lagi; 'Demi Allah, benarkah
kalian duduk-duduk di sini hanya untuk itu? ' Mereka menjawab; 'Demi Allah, kami duduk
hanya untuk itu.' Kata Mu'awiyah selanjutnya; 'Sungguh saya tidak menyuruh kalian
bersumpah karena mencurigai kalian. Karena tidak ada orang yang menerima hadits dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang lebih sedikit daripada saya.' Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah melewati halaqah para sahabatnya. Lalu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Majelis apa ini? ' Mereka menjawab; 'Kami
duduk untuk berzikir kepada Allah dan memuji-Nya atas hidayah-Nya berupa Islam dan
anugerah-Nya kepada kami.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi: 'Demi
Allah, apakah kalian duduk di sini hanya untuk ini? ' Mereka menjawab; 'Demi Allah, kami
duduk-duduk di sini hanya untuk ini.' Kata Rasulullah selanjutnya: 'Sungguh aku menyuruh
kalian bersumpah bukan karena mencurigai kalian. Tetapi karena aku pernah didatangi Jibril
alaihis-salam. Kemudian ia memberitahukan kepadaku bahwasanya Allah Azza wa Jalla
membanggakan kalian di hadapan para malaikat.'
Bab: Sunahnya istighfar dan memperbanyaknya j j\JjcP^\<^P>cP\)
0i^U r jd\ j&\
4870. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Sa'id dan Abu Ar
Rabi' Al 'Ataki semuanya dari Hammad, Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami
Hammad bin Zaid dari Tsabit dari Abu Burdah dari Al Aghar Al Muzanni, -salah seorang
sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, - Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari dzikir kepada Allah, susungguhnya
Aku beristighfar seratus kali dalam sehari."
’ .a '\\Z'' „> t’ * * «-
’ ' P *\* ' $\z* vX\' 'i'*'.
Yspj P
4871. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Ghundar dari Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dari Abu Burdah dia berkata;
"Saya pernah mendengar Al Agharr, salah seorang sahabat Rasulullah, memberitahukan Ibnu
Umar, bahwasanya Rasulullah bersabda: 'Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah, karena
aku bertaubat seratus kali dalam sehari.' " Telah menceritakannya kepada kami 'Ubaidullah
bin Mu'adz telah menceritakan kepadaku Bapakku. Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna telah menceritakan kepada
kami Abu Dawud dan 'Abdurrahman bin Mahdi semuanya dari Syu'bah dengan sanad ini.
/usili J4yt p
IjT jLLiJ\ jlLj [)\ JlS cl>b ly> j aILc-^ 1 ^ D 3^ ^ p* (J ^ CP
4872. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Abu Khalid Sulaiman bin Hayyan Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya,
dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Abu
Mu'awiyah Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku
Abu Sa'id Al Asyaj telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats semuanya dari Hisyam
Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepadaku Abu
Khaitsamah Zuhair bin Harb -dan lafadh ini miliknya- telah menceritakan kepada kami Isma'il
bin Ibrahim dari Hisyam bin Hasan dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah dia berkata;
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Barangsiapa bertaubat sebelum
matahari terbit dari barat (kiamat), maka Allah masih akan menerima taubatnya."'
Bab: Sunahnya tidak mengeraskan suara
dalam berdoa (
/ / / j, /
> ^ » r
4873. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Fudlail dan Abu Mu'awiyah dari 'Ashim dari Abu 'Utsman dari
Abu Musa dia berkata; "Kami pernah menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam
suatu perjalanan. Tiba-tiba, ada beberapa orang sahabat bertakbir dengan suara keras.
Mendengar suara takbir yang keras itu, Rasulullah pun berkata: 'Saudara-saudara sekalian,
rendahkanlah suara kalian! Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan
jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Tuhan Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat. Dia selalu
beserta kalian.' Abu Musa berkata; 'Pada saat itu saya sedang berada di belakang Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sambil membaca; 'Laa haula wa laa quwwata il la billaah' (Tiada
daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah). Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: 'Hai Abdullah bin Qais, inginkah aku tunjukkan kepadamu salah satu
perbendaharaan surga? ' Saya menjawab; 'Tentu ya Rasulullah.' Rasulullah bersabda:
'Ucapkanlah, Laa haula wala quwwata illaa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan
pertolongan Allah)." Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dan lshaq bin Ibrahim
dan Abu Sa'id Al Asyaj semuanya dari Hafsh bin Ghiyats dari 'Ashim melalui sanad ini dengan
Hadits yang serupa.
b^Ucisilill jiu1u3la3lslili
5JU-1^1>. ^i2lj\li^i-1 jg>\ ,^\y j^Ucof^ j?S
^j3 el>^S)4j ^43^$ jii\ j
&i>y0
4874. Telah menceritakan kepada kami Abu Kamil Fudhail bin Husain telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami AtTaimi dari Abu 'Utsman dari
Abu Musa bahwa para sahabat pernah menyertai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan
ketika para sahabat sedang menaiki jalan setapak di antara dua gunung, salah seorang dari
mereka setiap naik keatas berseru; 'Laa llaaha lila Allah wallahu Akbar.' (tidak ada llah selain
Allah yang maha Agung). Abu Musa berkata; lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
berkata: 'Sesungguhnya kalian tidak berseru kepada Dzat yang tuli dan jauh.' Abu Musa
berkata; kemudian beliau berseru; 'Hai Abu Musa atau hai Abdullah bin Qais, inginkah aku
tunjukkan kepadamu salah satu perbendaharaan surga? ' Saya menjawab; 'Apa itu ya
Rasulullah? ' Rasulullah bersabda: Laa haula wala quwwata illaa billaah' (Tiada daya dan
upaya kecuali dengan pertolongan Allah)." Dan telah menceritakannya kepada kami
Muhammad bin 'Abdul A'la telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir dari Bapaknya
telah menceritakan kepada kami Abu 'Utsman dari Abu Musa dia berkata; 'ketika Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, -lalu dia menyebutkan Hadits yang serupa,- telah menceritakan
kepada kami Khalaf bin Hisyam dan Abu Ar Rabi' mereka berdua berkata; telah menceritakan
kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu 'Utsman dari Abu Musa dia berkata; kami
pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan, -lalu dia
menyebutkan seperti hadits 'Ashim,- Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim
telah mengabarkan kepada kami Ats Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Khalid Al
Hadza dari Abu 'Utsman dari Abu Musa dia berkata; kami pernah bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan, -kemudian dia menyebutkan hadits
tersebut, dan di dalamnya berkata; Dzat yang kamu seru itu lebih dekat dari leher hewan
yang tunggangi salah seorang kalian. Dan di dalamnya tidak menyebutkan kalimat; 'Laa haula
wala quwwata illaa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)."
^]\j ^ •^las' i_?ij J3is3is^^i.y\^ ,>g^
<M\ s j^dla&A J. ^ ^
4875. Telah menceritakan kepada kami lshaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami
An Nadhr bin Syumail telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Ghiyats telah
menceritakan kepada kami Abu 'Utsman dari Abu Musa Al Asy'ari dia berkata; Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadaku: "Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu
perbendaharaan surga? 1 Saya menjawab; 'Tentu ya Rasulullah? ' Rasulullah bersabda: Laa
haula wala quwwata illaa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah)."
4\± Jh\ M\
ZjJA ^lL\ ^JykilldSi
4876. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rumh telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari
Abui Khair dari 'Abdullah bin 'Amr dari Abu Bakar Ash-Shiddiq radliallahu 'anhu bahwa ia
pernah berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "Ajari aku suatu doa yang
dapat aku panjatkan dalam shalatku." Beliau Shallallallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Ucapkanlah, (Ya Allah, aku telah berbuat aniaya kepada diriku sendiri dengan aniaya yang
besar, -Qutaibah berkata; yang banyak-, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain
Engkau, ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, serta kasihinilah aku. Sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Dan telah menceritakannya kepadaku Abu
Ath Thahir telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Wahb telah mengabarkan
kepadaku seorang laki-laki yang dia sebutkan, dan 'Amr bin Al Harits dari Yazid bin Abu Habib
dari Abui Khair bahwasanya ia mendengar 'Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash berkata; bahwa
Abu Bakr Ash Shiddiq dia berkata kepada Rasulullah: "Ajari aku suatu doa yang dapat aku
panjatkan dalam shalatku dan aku panjatkan di rumahku, -lalu dian menyebutkan Hadits
yang sama dengan Hadits Al Laits. Namun dia menyebutkan dengan kalimat; 'zhulman
katsiran' (dengan aniaya yang banyak).
Bab: Berlindung dari fitnah (l&
J* J$&i-
^.iCi pii«j.ul£-*ol\ ( ^s.ul\J
ui' \4\i^i\ ^ < ^Is a l^I\ j ^Iii\ J_^\^li\ jvi-Si\ ^ <14
^liiyui^UL&^^'jj
4877. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib -dan
lafadh ini milik Abu Bakr- mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair telah menceritakan kepada kami Hisyam dari bapaknya dari 'Aisyah bahwasanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membaca doa yang berbunyi: "Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari fitnah api neraka dan siksanya, dari fitnah
kubur dan siksanya, dari fitnah kekayaan, dari fitnah kefakiran, dan aku berlindung kepada-
Mu ya Allah dari fitnah Dajjal. Ya Allah, hapuskanlah dosaku dengan air salju dan air embun,
bersihkanlah hatiku dari segala kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan kain putih dari
noda. Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan dosaku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur
dengan barat. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan
kepikunan serta dari dosa dan lilitan hutang." Dan telah menceritakannya kepada kami Abu
Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dan Waki' dari Hisyam dengan
sanad ini.
Bab: Berlindung dari kelemahan dan kemalasan (a _^J\)
„ t
4878. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub telah menceritakan kepada kami
Ibnu 'Ulayyah dia berkata; dan telah mengabarkan kepada kami Sulaiman At Taimi telah
menceritakan kepada kami Anas bin Malik dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah berdoa: 'Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan,
rasa takut, kepikunan, dan kekikiran. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur
serta bencana kehidupan dan kematian."' Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kamil
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'la telah
menceritakan kepada kami Mu'tamir, keduanya dari At Taimi dari Anas bin Malik dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. Namun Yazid di dalam Haditsnya
tidak menyebutkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; serta fitnah kehidupan dan
kematian.' Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al 'Ala telah
mengabarkan kepada kami Ibnul Mubarak dari Sulaiman At Taimi dari Anas bin Malik dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau berlindung dari beberapa hal yang beliau
sebutkan, dan dari kekikiran.
J Jil\ v \i£ j
4879. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Nafi' Al 'Abdi telah menceritakan
kepada kami Bahz bin Asad Al 'Ammi; telah menceritakan kepada kami Harun Al A'war telah
menceritakan kepada kami Syu'aib bin Al Habhab dari Anas dia berkata; bahwa Nabi Allah
shallallahu 'alaihi wasallam berdo'a dengan do'a: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL
BUKHLI WAL KASAU WA ARDZAUL 'UMURI WA 'ADZAABIL QABRI WA FITNATIL MAHYAA
WAL MAMAATI (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekikiran,
kemalasan, umur yang menjadikan pikun, siksa kubur dan fitnah dunia dan fitnah
kematian)."
Bab: Berlindung dari buruknya takdir buruk dan kesialan
y i 'j y* J\
4880. Telah menceritakan kepadaku 'Amr An Naqid dan Zuhair bin Harb mereka berdua
berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin 'Uyainah telah menceritakan kepadaku
Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
pernah berdoa untuk berlindung dari takdir buruk, kesialan, dan cacian musuh (karena
kemalangan diri), dan dari ujian yang memayahkan. Amru mengatakan dalam haditsnya;
"Sufyan berkata; 'Saya merasa ragu bahwasanya saya telah menambah salah satu kata
dalam hadits tersebut."'
4881. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Laits Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Rumh -dan lafadh ini miliknya-; telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari
Yazid bin Abu Habib dari Al Harits bin Ya'qub bahwasanya Ya'qub bin 'Abdullah menceritakan
kepadanya bahwasanya ia mendengar Busr bin Sa'id berkata; aku mendengar Sa'd bin Abi
Waqqash berkata; aku mendengar Khaulah bintu Hakim As Sulamiyyah berkata; aku
mendengar Rasululullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang singgah
pada suatu tempat kemudian dia berdo'a: 'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN
SYARRI MAA KHALAO. (Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan
apa saja yang Dia ciptakan), 1 niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi
dari tempat itu."
/ / ^ / / ^
/ ^ ^ •*> / / ^ ^
^ a ? > o
^ y ♦♦ Z •» t 9 ' * ' t 9 i 9 ' 9 ' i ^ 9 9 K 9 ' * % vt \ 9 Si i \ 1 9 ^ 9 y •• 9 y 9 *
4882. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Abu Ath Thahir keduanya
dari Ibnu Wahb -dan lafadh ini milik Harun-; telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
Wahb dia berkata; dan telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Al Harits bahwasanya
Yazid bin Abu Habib dan Al Harits bin Ya'qub menceritakannya kepada kami dari Ya'qub bin
'Abdullah bin Al Asyaj dari Busr bin Sa'id dari Sa'd bin Abi Waqqash dari Khaulah bintu Hakim
As Sulamiyyah bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
'Apabila salah seorang dari kalian singgah di suatu tempat maka hendaklah dia berdo'a:
'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAO. (AKu berlindung
dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan), ’ niscaya
tidak akan ada yang membahayakannya hingga di pergi dari tempat itu."
^Cp&\k\c? \x&4y £\cZJ~i\
4883. (Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Abu Ath Thahir keduanya
dari Ibnu Wahb -dan lafadh ini milik Harun-; telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin
Wahb dia berkata; dan telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin Al Harits bahwasanya
Yazid bin Abu Habib dan Al Harits bin Ya'qub menceritakannya kepada kami dari) Ya'qub dan
berkata Al Qa'qa' bin Hakim dari Dzakwan Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya ia
berkata; 'ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seraya
berkata; "Ketika aku tidur tadi malam ada seekor kalajengking yang menyengatku, " maka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sekiranya diwaktu sore kamu
mengucapkan: 'A'AUUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMAH MIN SYARRI MAA KHALAO. (AKu
berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan), ’
niscaya tidak akan ada yang membahayakanmu." Dan telah menceritakan kepadaku 'Isa bin
Hammad Al Mishri telah mengabarkan kepadaku Al Laits dari Yazid bin Abu Habib dari Ja'far
dari Ya'qub bahwasanya dia menyebutkan kepadanya bahwa Abu Shalih -budak- Ghatafan
mengabarkan kepadanya, ia mendengar Abu Hurairah berkata; seseorang berkata; Ya
Rasulullah, seekor kalajengking menyengatku, -sebagaimana Hadits Ibnu Wahab.
Bab: Doa ketika akan tidur (^4aJI JjjbLo)
i >is£U-
jS\ ’ 4\ ilL.UL;
4884. Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah dan lshaq bin Ibrahim -dan
lafadh ini milik 'Utsman- lshaq berkata; telah mengabarkan kepada kami, dan 'Utsman
berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Sa'd bin 'Ubaidah telah
menceritakan kepadaku Al Barra' bin 'Azib bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam telah bersabda: "Apabila kamu hendak tidur, maka berwudhulah sebagaimana
kamu berwudhu untuk shalat. Setelah itu berbaringlah dengan miring ke kanan, lalu
berdoalah: ' ALOOHUMMA INNII ASLAMTU WAJHII ILAIKA, WAFAWWADHTU AMRII ILAIKA,
WA-ALJA'TU ZHOHRII ILAIKA ROGHBATAN WAROHBATAN ILAIKA, LAA MALJA'A WALAA
MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA, AAMANTU BIKITAABIKALLADZII ANZALTA,
WABINABIYYIKALLADZII ARSALTA 'Ya Allah ya Tuhanku, aku Pasrahkan wajahku kepada-Mu,
aku serahkan urusanku kepada-Mu dan aku serahkan punggungku kepada-Mu dengan
berharap-harap cemas, karena tidak ada tempat berlindung dan tempat yang aman dari
adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah
Engkau turunkan dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.' Jadikan bacaan
tersebut sebagai penutup ucapanmu menjelang tidur. Apabila kamu meninggal dunia pada
malam itu, maka kamu meninggal dalam kesucian diri (fitrah)." Al Barra' berkata; 'Saya
mengulang-ulang bacaan tersebut agar hafal dan saya ucapkan; 'Saya beriman kepada rasul-
Mu yang telah Engkau utus.' Lalu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
'Ucapkanlah; 'Saya beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.'" Dan telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdullah bin Numair telah menceritakan
kepada kami 'Abdullah bin Idris dia berkata; aku mendengar Hushain dari Sa'd bin 'Ubaidah
dari Al Barra' bin 'Azib dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai Hadits ini. Namun
Hadits Manshur lebih lengkap dari ini. Dan di dalam Hadits Hushain ada tambahan; 'apabila
dia bangun kembali di pagi hari, maka dia telah memperoleh kebaikan.'
iU \ ^ j\dJ j}
" ' * \'Z\' Ml" \ ’l -- .<’^t.<»^’t’l^
£jJ j\3 UjA>- \ l c.
4885. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan
kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Syu'bah Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Basysyar telah
menceritakan kepada kami 'Abdurrahman dan Abu Dawud mereka berdua berkata; telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah dia berkata; aku mendengar Sa'd
bin 'Ubaidah menceritakan dari Al Barra' bin 'Azib bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pernah menyuruh seseorang apabila dia hendak tidur, untuk mengucapkan;
"ALLOOHUMMA ASLAMTU NAFSII ILAIKA, WAWAJJAHTU WAJHII ILAIKA, WA-ALJA'TU
ZHOHRII ILAIKA, WAFAWWADHTU AMRII ILAIKA ROGHBATAN WAROHBATAN ILAIKA, LAA
MALJA'A WALAA MANJAA MINKA ILLAA ILAIKA, AAMANTU BIKITAABIKALLADZII ANZALTA
WABIROSUULIKALLADZII ARSALTA "Ya Allah ya Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu, aku
serahkan urusanku kepada-Mu dengan berharap-harap cemas, karena tidak ada tempat
berlindung dan tempat yang aman dari adzab-Mu kecuali dengan berlindung kepada-Mu.
Aku beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada Rasul-
Mu yang telah Engkau utus." Apabila dia meninggal dunia pada malam itu, maka dia
meninggal dalam kesucian diri (fitrah). Namun Ibnu Basyar di dalam Haditsnya tidak
menyebutkan lafazh; 'di waktu malam.' Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya
telah mengabarkan kepada kami Abui Ahwash dari Abu lshaq dari Al Barra' bin 'Azib dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada seseorang: Hai fulan,
apabila kamu hendak tidur -sebagaimana Hadits Amru bin Murrah- namun dia menggunakan
lafazh; dan aku beriman kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.' Apabila kamu meninggal
dunia pada malam itu, maka kamu meninggal dalam kesucian diri (fitrah). 'Dan apabila kamu
bangun kembali di pagi hari, maka kamu telah memperoleh kebaikan.' Telah menceritakan
kepada kami Ibnu Al Mutsanna dan Ibnu Basysyar mereka berdua berkata; telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah
dari Abu lshaq bahwasanya ia mendengar Al Barra' bin 'Azib berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menyuruh seseorang, -dengan Hadits yang serupa,- namun dia tidak
menyebutkan kalimat; 'Dan apabila kamu bangun kembali di pagi hari, maka kamu telah
memperoleh kebaikan.'
4886. Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada
kami Bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Abdullah bin Abus Safar dari
Abu Bakr bin Abu Musa dari Al Barra' bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, maka beliau membaca doa:
"ALLOOHUMMA, BISMIKALLOOHUMMA AHYAA WABISMIKA AMUUTU" Ya Allah, dengan
nama-Mu aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati." Apabila bangun dari tidur, maka beliau
membaca doa: 'ALHAMDU LILLAAHIL LADZII AHYAANAA BA' D A MAA AMAATANAA
WAILAIHINNUSYUURU' Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah
mematikan kami dan hanya kepada-Nyalah tempat kami kembali.'
CUaJ^ ^S^jJ <4J 1 .XL£- O-^ ^JJ \<J^
4887. Telah menceritakan kepada kami 'Uqbah bin Mukram Al 'Ammi dan Abu Bakr bin Nafi'
mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Khalid dia berkata; aku mendengar 'Abdullah bin Al Harits
bercerita dari 'Abdullah bin 'Umar bahwasanya dia pernah memerintahkan seseorang yang
hendak tidur untuk membaca doa; "ALLOOHUMMA KHOLAO.TA NAFSII, WA ANTA
TAWAFFAAHAA LAKA, MAMAATUHAA WAMAHYAAHAA, IN-AHYAITAHAA FAHFAZH-HAA
WAIN AMATTAHAA FAGHFIRLAHAA, ALLOOHUMMA INNII AS-AULKA AL'AAFIYATA "Ya Allah,
Engkau telah menciptakan diriku dan Engkaulah yang akan mematikannya. Matiku dan
hidupku hanyalah untuk-Mu. Apabila Engkau menghidupkan diriku, maka jagalah. Dan
apabila Engkau mematikan diriku, maka ampunilah. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu
kesehatan yang sempurna." Abdullah bin Umar pernah ditanya oleh seseorang; 'Hai
Abdullah, apakah kamu mendengar bacaan doa ini dari Umar? ' Abdullah bin Umar
menjawab; 'Saya memperolehnya dari orang yang lebih mulia dan utama dari Umar yaitu
Rasululiah shallallahu 'alaihi wasallam.' Ibnu Nafi' berkata dalam riwayatnya dari 'Abdullah
bin Al Harits tanpa menyebutkan lafazh; 'Sami'tu (aku mendengar).
JMii. J' -j* s,jr±*.
/ / x x ^ / x /
J' JL; Jtik j c isU J\\£ J'
4888. Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Jarir
dari Suhail dia berkata; " Abu Shalih pernah menganjurkan kami yaitu, apabila salah seorang
dari kami hendak tidur, maka hendaknya ia berbaring dengan cara miring ke kanan seraya
membaca doa; ALLOOHUMMA ROBBAS SAMAAWAATI WA ROBBAL ARDH,
WAROBBAL'ARSYIL'AZHIIMII, ROBBANAA WAROBBA KULU SYAI'IN, FAALIQOL HABBI WAN
NAWAA, WAMUNZILAT TAUROOTI WAL INJIIL, WAL FURQOON, A'UUDZU BIKA MIN SYARRI
KULU SYAI'IN ANTA AAKHIDZUN BINAASHIYATIHI, ALLOOHUMMA ANTAL AWWALU FALAISA
OOBLAKA SYAI'UN, WA ANTAL AAKHIRU FALAISA BA'DAKA SYAL'UN, WA ANTAZH ZHOOHIRU
FALAISA FAUOOKA SYAI'UN, WA ANTAL BAATHINU FALAISA DUUNAKA SYAI'UN,
lODHI'ANNAA ADDAINA, WA AGHNINAA MINAL FAQRI ’Ya Allah, Tuhan langit dan bumi.
Tuhan yang menguasai arasy yang agung. Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu. Tuhan yang
membelah dan menumbuhkan biji-bijian. Tuhan yang menurunkan kitab Taurat, Injil, dan Al
Our'an. Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu, karena
segala sesuatu itu berada dalam genggaman-Mu. Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Awal,
maka tidak ada sesuatu pun yang mendahului-Mu. Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Akhir,
maka tidak ada sesuatu setelah-Mu. Ya Allah, Engkaulah Yang Zhahir, maka tidak ada yang
menutupi-Mu. Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Bathin, maka tidak ada yang samar dari-Mu.
Ya Allah, lunaskanlah hutang-hutang kami dan bebaskanlah kami dari kefakiran.' Abu Shalih
meriwayatkan hadits ini dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan
telah menceritakan kepadaku 'Abdul Hamid bin Bayan Al Wasithi telah menceritakan kepada
kami Khalid Ath Thahhan dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dia berkata; Apabila
kami hendak tidur, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyuruh kami untuk
mengucapkan, -sebagaimana Hadits Jarir. Dan menggunakan kalimat; -'ALLOOHUMMA INNIII
A'UUDZUBIKA MIN SYARRI KULLI SYAL'IN ANTA AAKHIDZUN BINAASHIYATIHI "Sesungguhnya
aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan setiap binatang, karena setiap binatang itu berada
dalam genggaman-Mu.'- Dan telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al
'Ala telah menceritakan kepada kami Abu Usamah Demikian juga diriwayatkan dari jalur
lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Ubaidah telah menceritakan
kepada kami Bapakku, keduanya dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia
berkata; suatu ketika Fathimah menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menanyakan
kepadanya tentang seorang pembantu yang dapat membantu perkerjaan di rumahnya. Lalu
beliau bersabda kepadanya: 'Ya Allah, Tuhan langit dan bumi, ' -sebagaimana Hadits Suhail
dari Bapaknya.
4889. Dan telah menceritakan kepada kami lshaq bin Musa Al Anshari telah menceritakan
kepada kami Anas bin 1 1 ya d h telah menceritakan kepada kami 'Ubaidulah telah menceritakan
kepadaku Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Apabila seseorang hendak berbaring,
maka hendaklah ia mengambil alat pembersih untuk membersihkan alas tidurnya dan
sebutlah nama Allah, karena ia tidak tahu apa yang terdapat di atas kasurnya setelah dipakai
tidur. Apabila seseorang hendak tidur, maka hendaknya ia tidur dengan miring ke kanan dan
mengucapkan doa: "SUBHAANAKA, ALLOOHUMMA ROBBII, BIKA WADHO'TU JANBII,
WABIKA ARFA'UHU, IN AMSAKTA NAFSII FAGHFIR LAHAA WAIN ARSALTAHAA, FAHFAZH-HAA
BIMAA TAHFAZHU BIHI 'IBAADAKASH SHOOLIHIINA' 'Maha suci Engkau ya Allah, Tuhanku.
Dengan nama-Mu aku baringkan tubuhku dan karena-Mu lah aku bangun dari tidur. Apabila
Engkau mematikanku, maka berilah ampunan dan apabila Engkau menghidupkanku, maka
peliharalah sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih. 1 Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami 'Abdah dari
'Ubaidullah bin 'Umar dengan sanad ini. Dan beliau bersabda: kemudian ucapkanlah;
"BISMIKA ROBBII WADHO'TU JANBII FAIN AHYAITA NAFSII FARHAMHAA 'Dengan menyebut
nama-Mu, ya Rabbku aku letakkan pinggangku ini, apabila Engkau hendak menghidupkan
jiwaku, maka rahmatilah ia. 1
4890. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan
kepada kami Yazid bin Harun dari Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas bahwasanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila berbaring di tempat tidur, maka beliau
mengucapkan doa: " ALHAMDU LIILAAHIL LADZII ATH'AMANAA WASAQOONAA
WAKFAAANAA WA-A-WAANAA WASAQOONAA WAKAFAANAA WA-AWAANAA, FAKAM
MIMMAN LAA KAAFIYA LAHU WALAA MU"WIYA Segala puji bagi Allah yang telah memberi
kami makan dan minum, serta mencukupi kebutuhan kami dan memberikan kami tempat
berlindung, karena masih banyak orang yang tidak mempunyai kecukupan dan tempat
berlindung."
Bab: Berlindung dari sesuatu yang telah diamalkan dan apa-apa yang belum diamalkan
4891. Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan lshaq bin Ibrahim -dan lafadh
ini milik Yahya- mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami Jarir dari Manshur dari
Hilal dari Farwah bin Naufal Al Asyja'i dia berkata; "Saya pernah bertanya kepada Aisyah
tentang doa yang pernah diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memohon
kepada Allah Azza wa Jalla. Maka Aisyah menjawab; 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam pernah berdoa sebagai berikut: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MIN
SYARRI MAA 'AMILTU WA MIN SYARRI MAA LAM A'MAL (Ya Allah, aku berlindung kepada-
Mu dari keburukan perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan).'
f '/s' f /
is£u.
4892. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib mereka
berkata; telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Idris dari Hushain dari Hilal dari
Farwah bin Naufal dia berkata; Aku bertanya kepada Aisyah tentang do'a yang biasa dibaca
oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka dia menjawab; Beliau membaca: "ALLAHUMMA
INNI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA 'AMILTU WA SYARRI MAA LAM A'MAL (Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum
aku lakukan).' Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu
Basysyar mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi Demikian juga
diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Amru
bin Jabalah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far keduanya dari Syu'bah
dari Hushain melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa. Hanya saja di dalam Hadits
Muhammad bin Ja'far menggunakan kalimat; WA MIN SYARRI MAA LAM A'MAL (Dan aku
berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatan yang belum aku lakukan).
4893. Dan telah menceritakan kepadaku 'Abdullah bin Hasyim telah menceritakan kepada
kami Waki' dari Al Auza'i dari 'Abdah bin Abu Lubabah dari Hilal bin Yasaf dari Farwah bin
Naufal dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di dalam do'anya membaca:
"ALLAH U M MA INNI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA 'AMILTU WA SYARRI MAA LAM A'MAL
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukkan sesuatu yang telah aku lakukan, dan
dari keburukkan sesuatu yang belum aku lakukan)."
5 J 4
4894. Telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Asy Sya'ir telah menceritakan kepada kami
'Abdullah bin 'Amr Abu Ma'mar telah menceritakan kepada kami 'Abdul Warits telah
menceritakan kepada kami Al Husain telah menceritakan kepadaku Ibnu Buraidah dari Yahya
bin Ya'mar dari Ibnu 'Abbas bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah
berdoa: "ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU WABIKA AAMANTU, WA'ALAIKA TAWAKKALTU
WAILAIKA ANABTU WABIKA KHASHAMTU, INNII A'UUDZU BI'IZZATIKA LAA-I LAAH A-l LLAA
ANTA ANTUDHILLANII, ANTAL HAYYUL LADZII LAA YAMUUTU WAL JINNU WAL INSU
YAMUUTUNNA "Ya Allah, sesunguhnya hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya
kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu lah
aku kembali, dan hanya karena-Mu lah aku memusuhi musuh-musuh-Mu. Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada keagungan-Mu yang tiada Tuhan selain Engkau- dari
Engkau menyesatkanku. Engkaulah yang hidup dan tidak akan pernah mati, sedangkan jin
dan manusia pasti akan mati."
4895. Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir telah mengabarkan kepada kami
'Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Sulaiman bin Bilal dari Suhail bin Abu
Shalih dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
apabila dalam perjalanan dan telah memasuki saat menjelang fajar, maka beliau akan
mengucapkan: "SAMI'A SAAMI'UN BIHAMDILLAAHI WAHUSNI BALAA'IHI 'ALAINAA
ROBBANAA SHOOHIBNAA WA AFDHIL 'ALAINAA 'AAIDZAN BILLAAHI MIN